5 minute read

ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1 Identifikasi dan Analisis Isu Aktual

Pelayanan okupasi terapi di RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo tergabung dalam pelayanan IPRJT Keterapian Fisik dan Rehabilitasi Medik. Dalam pelaksanaannya masih ada beberapa isu aktual atau permasalahan yang diidentifikasi berdasarkan manajemen ASN, pelayanan publik, dan Whole of Government. Penjabaran identifikasi isu yang ditemukan pada unit kerja disajikan pada tabel berikut.

Advertisement

Tabel 3.1. Identifikasi Isu aktual di Tempat Kerja No Isu Aktual

1. Belum optimalnya penggunaan ruangan terapi okupasi di poli rehabilitasi medikpediatrik

2. Belum tersedianya media edukasi homeprogramyang efektif

3. Belum optimalnya kerjasama antar profesi dalam memberikan edukasi pada pasien poli rehabilitasi medik pediatri

No Isu Penjabaran Isu Data dan Fakta

1. Belum optimalnya penggunaan ruangan terapi okupasi di poli rehabilitasi pediatrik

Akuntabel:

Nilai Dasar ASN

Panduanperilakunya:

✔ Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi; menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien; Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan.

✔ Wujud nyata implementasi dari nilai akuntabel adalah dengan menggunakan fasilitastersediasecaratepatdanefektif untuk memberikan pelayanan prima

✔ Ruangan okupasi terapi yang ada di

RSCM saat ini terdiri dari ruang snozelen, ruang sensory integrasi dan ruang remedialtherapy

✔ Ruang snozelen jarang digunakan untuk pelayanan, dikarenakan beberapa media tidak dapat berfungsi dengan baik.

✔ Ruangan sensory Integrasi merupakan ruangan yang paling sering digunakan untuk melakukan pelayanan, tetapi penataanruangan nampak kurang efektif yang terkadang justru mengganggu proses jalannya sesi terapi seperti ayunan yang terlalu banyak dan bertumpuk pada satu titik sehingga ruangan nampak sempit.

✔ Diruangan ini juga terdapat tumpukan media terapi yang rusak dan terbengkalai di beberapa sudut ruangan seperti, papan titian rusak, tumpukan wedges yang jarang terpakai.

✔ Ruangan Remedial therapy, secara keseluruhan ruangan sudah cukup baik hanya perlu diperbaiki dan dirapikan

2. Belum tersedianya media edukasi homeprogramyang efektif

Managemen ASN

✔ Okupasi terapi pediatri merupakan salah satu pelayanan yang ada di KSM

Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi RSCM.

Oleh karena itu profesionalisme , kompetensi, dan talenta serta managemen karir dalam melakukan tugas profesi sebagai ASN dibutuhkan oleh terapis okupasi dalam memberikan pelayanan prima salah satunya memberikan edukasi terkait home program kepada pasien secara efektif dan efisien. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri

✔ Pemberian edukasi homeprogram saatini penyampainyahanyasecara verbal

✔ Belum ada video atau media yang dapat digunakan secara efektifuntuk memberikan homeprogram

✔ Saat ini cakupan area layanan okupasi terapi belum optimal mencapai pada area occupational performance (adl, productivity, lessure), sehingga perlu adanya pemberian home program untuk melengkapi area yeng belum

3. Belum optimalnya kerjasama antar profesi dalam memberikan edukasi pada pasien poli rehabilitasi medik pediatri

Kesehatan Republik Indonesia Nomor 23

Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan

Pekerjaan dan Praktik Okupasi Terapi, sehingga sebagai ASN dapat mmenuhi kualifikasi dalam memberikan pelayanan. tercapai

✔ Pasien poli okupasi terapi didominasi oleh rentang usia 3-7 tahun dimana pasien belum dapat melakukan toiletingsecara mandiri

Management ASN

✔ Manajemen ASN adalah pengelolaan

ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.

✔ Dalam Kerjasama antar profesi kita berpegang pada nilai etika profesi dan professional

✔ Instalasi Rehabilitasi Medik terdiri dari berbagai macam profesi yang tentunya memilikietikaprofesimasing-masingyang manaseringkalibersinggungandanhalini dapat menjadi hambatan apabila tidak

✔ Instalasi rehabilitasi medik terdiri dari berbagai macam profesi yang bekerjasama untuk meningkatkan derajat Kesehatan pasien

✔ Seringkalidilapanganmasihditemui adanya misinformasi antar profesi yang mengakibatkan kebingungan pasien

✔ Kurang ada diskusi ilmiah antar profesi untuk meningkatkan keilmuan mengingat cepatnya perkembangan keilmuan di bidang

Kesehatan dihadapi dengan sikap yang professional

Nilai Dasar ASN

✔ Kolaboratif antar profesi

3.3Teknik Analisi USG

Analisis yang digunakan dalam mengidentifikasi isu adalah analisis USG. Analisis USG merupakan alat yang digunakan untuk menyusun urutan prioritas yang penting, serius perlu untuk diselesaikan. Caranya dengan menentukan tingkat urgensi, keseriusan, dan perkembangan isu dengan menentukan skala nilai 1 – 5 atau 1 – 10. Isu yang memiliki total skor tertinggi merupakan isu prioritas.

Untuk lebih jelasnya, pengertian urgency, seriousness, dan growth dapat diuraikan sebagai berikut : a) Urgencyatau urgensi, yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan. b) Seriousnessatau tingkat keseriusan dari masalah, yakni dengan melihat dampak masalah tersebut terhadap produktifitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan system atau tidak. c) Growthatau tingkat perkembangan masalah yakni apakah masalah tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit untuk dicegah.

Berikut tabel yang menjelaskan proses penetapan isu, dalam pengisian nilainya penulis berdiskusi terlebih dahulu dengan mentor dan teman sejawat, dan menghasilkan sebuah isu prioritas.

Interval Penentuan Prioritas:

Angka 1 : sangat tidak mendesak/gawat dan berdampak

Angka 2 : tidak mendesak/gawat dan berdampak

Angka 3 : cukup mendesak/gawat dan berdampak

Angka 4 : mendesak/gawat dan berdampak

Angka 5 : sangat mendesak/gawat dan berdampak

Tabel 3.3

Analisis Isu Menggunakan metode USG

1 Belum optimalnya penggunaan ruangan terapi okupasi di poli rehabilitasi pediatrik

Setelah melewati proses identifikasi isu dan analisis penentuan isu yang layak dan menjadi prioritas masalah menggunakan pendekatan USG, maka diperolehlah satu rumusan isu prioritas yaitu “Belum optimalnya pemberian informasi dan edukasi melalui media yang efektif”.

3.4 Analisis Masalah Penyebab Isu Utama

3.5 Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk Mendukung Terwujudnya SmartGovernance

No Penyebab Isu

1. Media

Peran dan Kedudukan Sebagai ASN

✔ Membuat PDSA (plan-study-act) program inovasi

Indikasi terwujudnya smartgovernance salah satunya adalah sebagai asn kita diharapkan memiliki digitalskillyangmampu mengikuti perkembangan zaman. Hal ini selaras dengan misi organisasi, dengan membuat inovasi program edukasi dari yang semula menggunakan metode konvensional berubah dengan memanfaatkan media digital berupa video.

2. SDM

3. Keluarga / Pasien

✔ Pelaksanaan kerja sama

Digitalculturemembentuk kebiasaan baru dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan, agar rancangan aktualisasi ini dapat berjalan sesuai rencana tentunya dibutuhkan kerjasama dari berbagai pihak yang mendukung perubahan era konvensional menjadi era digital. SDM dalam hal ini terkhususnya adalah pelaksana okupasi terapi diharapkan memberikan dukungan dengan upaya menyesuaikan diri dengan perubahan yang ada dan berkomitmen untuk melanjutkan perubahan.

✔ Meningkatkan pelayanan

Digital ethics adalah kemampuan menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan, dan mengembangkan tata kelola etika digital (netiquette) dalam kehidupan sehari-hari. ASN sebagai pelayanan masyarakat berperan untuk memberikan arahan dan sebagai contoh dalam mengembangkan tata Kelola digital dalam bentuk pelayanan kesehatan yang menyeluruh. Dalam upaya meningkatkan pelayanan di bidang okupasi terapi adalah memberikan homeprogramyang dapat diakses kapan saja dan dimana saja.

4. System Mengevaluasi hasil kerja dikaitkan dengan rencana kerja dan target atau sasaran. Dengan membuat form evaluasi pelaksanaan program sehingga capaian target yang diharapkan lebih terukur.

3.6 GAGASAN KREATIF

Berdasarkan rumusan isu rancangan aktualisasi yaitu belum optimalnya pemberian informasi dan edukasi homeprogrampada orang tua pasien rawat jalan unit okupasi terapi pediatri menyebabkan tujuan serta target terapi belum optimal dan berakibat menurunnya mutu pelayanan. Dengan demikian penulis memutuskan ide gagasan kreatif berdasarkan penyebab isu sebagai berikut :

Tabel 3.5 Gagasan kreatif berdasarkan penyebab Isu

No Penyebab Gagasan Kreatif

1. Media ✔ Membuat media edukasi dengan media video agar memudahkan pasien melakukan homeprogram secara rutin.

2. SDM

3. Keluarga / Pasien

✔ Bekerja sama untuk proses pembuatan media edukasi homeprogramdengan media video

✔ Membuat instruksi kerja yang merupakan turunan dari SOP terapi edukasi

✔ Memberikan edukasi terkait pelaksanaan homeprogram dan mendiskusikan kendala yang di alami Bersama pasien

4. System

✔ Membuat followupyang terukur berupa form checklist tahapan kegiatan toilettraning

Dari ide gagasan kreatif di atas, penulis menentukan ide gagasan yang terpilih untuk menyelesaikan isu yaitu Upaya optimalisasi pemberian informasi dan edukasi home programtoilettraning pada pasien rawat jalan unit okupasi terapi pediatri dengan video dan form evaluasi.

This article is from: