
10 minute read
REVIEW MAKALAH KELOMPOK 5 ALIRAN FILSAFAT IDEALISME
REVIEW MAKALAH KELOMPOK 5
ALIRAN FILSAFAT IDEALISME
Advertisement
Makalah kelompok 5 membahas tentang: - Konsep dasar dan pengertian aliran idealisme - Tokoh-tokoh pada aliran idealisme - Macam-macam aliran idealisme
- Prinsip-prinsip aliran idealisme - Peranan filsafat menurut aliran idealisme yg ditinjau dari ontologi, - metafisika, epistimologi dan aksiologi - Kelebihan dan kekurangan pada aliran idealisme - Idealisme dan filsafat pendidikan - Implikasi idealisme pada pendidikan - Peran pendidik dan peserta didik menurut aliran idealisme - Metode pendidikan yg digunakan dalam aliran idealisme
Sementara dalam Buku Filsafat Pendidikan BAB III membahas tentang: - Pengertian aliran idealisme - Tokoh-tokoh aliran idealisme
- Macam-macam aliran idealisme
- Sejarah aliran idealisme - Prinsip-prinsip aliran idealisme - Implikasi idealisme pada pendidikan - Kelebihan dan kekurangan aliran idealisme - Konsep dasar aliran idealisme - Idealisme lawan dari materialisme
- Idealisme menurut pandangan Plato - Idealisme subyektif, idealisme obyektif, dan idealisme personal - Peranan filsafat menurut aliran idealisme yang ditinjau dari ontologi, metafisika, epistimologi, dan aksologi - Aliran idealisme dalam pendidikan - Konsep pengetahuan menurut aliran idealisme - Implikasi idealisme pendidikan terhadap tujuan pendidikan
- Peran pendidik dan peserta didik menurut aliran idealisme - Metode pendidikan yang digunakan dalam aliran idealisme
A. Aliran Filsafat Idealisme
Aliran ini merupakan aliran yang sangat penting dalam perkembangan sejarah pemikiran manusia. Mula-mula dalam filsafat barat kita temui dalam bentuk ajaran yang murni dari Plato. Plato menyatakan bahwa alam cita-cita itu adalah yang merupakan kenyataan sebenarnya. Adapun alam nyata yang menempati ruang ini hanya berupa bayangan saja dari alam ide.
Idealisme berasal dari kata ide yang artinya adalah dunia di dalam jiwa (Plato), jadi pandangan ini lebih menekankan hal-hal bersifat ide, dan merendahkan hal-hal yang materi dan fisik. Realitas sendiri dijelaskan dengan gejala-gejala psikis, roh, budi, diri, pikiran mutlak, bukan berkenaan dengan Idealisme merupakan suatu aliran filsafat pendidikan yang berpaham bahwa pengetahuan kebenaran yang paling tinggi adalah ide dari diri sendiri bukan dari orang lain. Jadi, dalam konteks pendidikan ini Islam menceritakan pemikiran atau ide tertinggi. Aliran idealisme ini menggunakan evaluasi essai karena efektif dalam proses belajar mengajar dan juga dapat meningkatkan keterampilan peserta didik dalam mengembangkan soal. Jadi aliran idealisme merupakan suatu aliran yang mengedepankan akal pikiran manusia sehingga sesuatu itu bisa terwujud atas dasar pemikiran manusia itu sendiri bukan dari pemikiran mahluk lainnya. Dalam pendidikan, aliran idealisme merupakan aliran yang berkontribusi besar demi kemajuan pendidikan.
Pentingnya filsafat idealisme dalam pendidikan karena peserta didik dapat meningkatkan kemampuan atau bakat terpendamnya melalui akal atau ide yang kemudian direalisasikan.
Dalam makalah kelompok 5 dijelaskan mengenai siapa saja tokoh-tokoh dalam aliran idealisme, macam-macam aliran idealisme juga dijelaskan dalam makalah kelompok 5 seperti idealisme subyektif (immaterialisme), idealisme obyektif, dan personalisme atau idealisme personal.
Perbedaan aliran idealisme subyektif, idealisme obyektif dan idealisme personal adalah sebagai berikut. • Idealisme Subyektif Kaum idealis subyektif mengatakan bahwa tak mungkin ada benda atau persepsi tanpa seorang yang mengetahui benda atau persepsi tersebut, subyek seakan-akan menciptakan obyeknya bahwa apa yang riil itu adalah akal yang sadar atau persepsi yang dilakukan oleh akal tersebut.
• Idealisme Obyektif
Idealisme Objektif adalah idealisme yang bertitik tolak pada ide di luar ide manusia. Idealisme objektif ini dikatakan bahwa akal menemukan apa yang sudah terdapat dalam susunan alam. Menurut idealisme objektif segala sesuatu baik dalam alam atau masyarakat adalah hasil dari ciptaan ide universal. • Idealisme personal
Idealisme personal menganggap realitas dasar bukan pemikiran yang abstrak atau pemikiran yang khusus tetapi merupakan seseorang, suatu jiwa atau seorang pemikir. Sebagai aliran idealism personal menunjukkan perhatian yang besar pada etika dan sedikit pada logika.
B. Prinsip-prinsip Aliran Idealisme
Dijelaskan dalam makalah kelompok 5 bahwa: Menurut idealisme bahwa realitas tersusun atas substansi sebagaimana gagasangagasan atau ide (spirit). Menurut penganut idealisme, dunia beserta bagian-bagianya harus dipandang sebagai suatu sistem yang masing-masing unsurnya saling berhubungan.Dunia adalah suatu totalitas, suatu kesatuan yang logis dan bersifat spiritual. Realitas atau kenyataan yang tampak di alam ini bukanlah kebenaran yang hakiki, melainkan hanya gambaran atau dari ide-ide yang ada dalam jiwa manusia. Idealisme berpendapat bahwa manusia menganggap roh atau sukma lebih berharga dan lebih tinggi dari pada materi bagi kehidupan manusia. Roh pada dasarnya dianggap sebagai suatu hakikat yang sebenarnya, sehingga benda atau materi disebut sebagai penjelmaan dari roh atau sukma.Demikian pula terhadap alam adalah ekspresi dari jiwa. Idealisme berorientasi kepada ide-ide yang theo sentris (berpusat kepada Tuhan), kepada jiwa, spiritualitas, hal-hal yang ideal (serba cita) dan kepada norma-norma yang mengandung kebenaran mutlak. Oleh karena nilai-nilai idealisme bercorak spiritual, maka kebanyaakan kaum idealisme mempercayai adanya Tuhan sebagai ide tertinggi atau Prima Causa dari kejadian alam semesta ini. menyakini adanya Tuhan sebagai ide tertinggi dari kejadian alam semesta ini. Menurut sebagian dari kelompok idealis, terdapat kesatuan yang dalam, suatu rangkaian tingkatan yang mengungkapkan, dari materi, melalui bentuk tumbuhtumbuhan kemudian melalui binatang-binatang hingga sampai kepada manusia, akal dan jiwa. Dengan begitu maka prinsip idealisme yang pokok adalah kesatuan organik.
Kaum idealis condong untuk menekankan teori koherensi atau konsistensi dari percobaan kebenaran, 20 yakni suatu putusan (judgment) dipandang benar jika ia sesuai dengan putusan-putusan lain yang telah diterima sebagai yang benar.
Prinsipnya, aliran idealisme mendasari semua yang ada. Yang nyata di alam ini hanya idea, dunia idea merupakan lapangan rohani dan bentuknya tidak sama dengan alam nyata seperti yang tampak dan tergambar. Sedangkan ruangannya tidak mempunyai batas dan tumpuan yang paling akhir dari idea adalah arche yang merupakan tempat kembali kesempurnaan yang disebut dunia idea dengan Tuhan, arche, sifatnya kekal dan sedikit pun tidak mengalami perubahan.
C. Peranan peranan filsafat menurut aliran idealisme yang ditinjau dari ontologi, metafisika, epistimologi dan aksiologi 1) Ontologi-idealisme Idealisme diambil dari kata “Idea”, yaitu sesuatu yang hadir dalam jiwa. Materi atau zat itu hanyalah suatu jenis dari pada penjelmaan ruhani. Alasan aliran ini yang menyatakan bahwa hakikat benda adalah ruhani atau spirit: • Nilai ruh lebih tinggi daripada badan, lebih tinggi nilainya dari materi bagi kehidupoan manusia. Sehingga materi hanyalah badannya bayangan atau penjelmaan. • Manusia lebih dapat memahami dirinya daripada dunia luar dirinya. • Materi ialah kumpulan energi yang menempati ruang. Benda tidak ada, yang ada energi itu saja. 2) Metafisika-idealisme Secara absolut kenyataan yang sebenarnya adalah spiritual dan rohaniah, sedangkan secara kritis yaitu adanya kenyataan yang bersifat fisik dan rohaniah, tetapi kenyataan rohaniah yang lebih berperan. 3) Epistimologi-idealisme Pengetahuan yang benar diperoleh melalui intuisi dan pengingatan kembali melalui berpikir. Kebenaran hanya mungkin dapat dicapai oleh beberapa orang yang mempunyai akal pikiran yang cemerlang. Ketika idealisme menekankan realitas dunia ide dan akal pikiran dan jiwa, maka dapat diketahui bahwa teori mengetahui (epistemologi)nya pada dasarnya adalah suatu penjelajahan secara mental mencerap ide-ide, gagasan dan konsepkonsep. Dalam pandangannya, mengetahui realitas tidaklah melalui sebuah pengalaman
melihat, mendengar atau meraba, tetapi lebih sebagai tindakan menguasai ide sesuatu dan memeliharanya dalam akal pikiran. 4) Aksiologi-idealisme Kehidupan manusia diatur oleh kewajiban-kewajiban moral yang diturunkan dari pendapat tentang kenyataan atau metafisika. Demikian kemanusiaan merupakan bagian dari ide mutlak, Tuhan sendiri. Idea yang berpikir sebenarnya adalah gerak yang menimbulkan gerak lain.
D. Kelebihan dan Kekurangan pada Aliran Idealisme + Kelebihan
Meningkatkan daya pemikiran dari segi menghasilkan ide yang benar dan boleh dipakai. Yang berarti meingkatkan daya ingat dengan menggerakan seluruh kemampuan otak dan menghasilkan suatu ide, pikiran, konsep atau gagasan yang bisa digunakan atau diterapkan oleh seseorang atau manusia. - Kekurangan
Anggapan terhadap sesuatu nilai atau kebenaran yang kekal sepanjang masa. Pada zaman Aufklarung para filsuf yang mengakui aliran serbadua, seperti Descartes dan Spinoza, yang mengenal dua pokok yang bersifat keruhanian dan kebendaan maupun keduanya, mengakui bahwa unsur keruhanian lebih penting daripada kebendaan. Selain itu, segenap kaum agama sekaligus dapat digolongkan kepada penganut idealisme yang paling setia sepanjang masa, walaupun mereka tidak memiliki dalil-dalil filsafat yang mendalam.
E. Idealisme dan Filsafat Pendidikan
Aliran inilah satu-satunya yang melakukan oposisi secara fundamental terhadap naturalisme. Pendidikan harus terus eksis sebagai lembaga untuk proses pemasyarakatan manusia sebagai kebutuhan spiritual, dan tidak sekadar kebutuhan alam semata. Gerakan filsafat idealisme pada abad ke-19 secara khusus mengajarkan tentang kebudayaan manusia dan lembaga kemanusiaan sebagai ekspresi realitas spiritual.
Bagi aliran idealisme, anak didik merupakan seorang pribadi tersendiri, sebagai makhluk spiritual. Mereka yang menganut paham idealisme senantiasa memperlihatkan bahwa apa yang mereka lakukan merupakan ekspresi dari keyakinannya, sebagai pusat utama pengalaman pribadinya sebagai makhluk spiritual. Tentu saja, model pemikiran filsafat idealisme ini dapat dengan mudah ditransfer ke dalam sistem pengajaran dalam kelas. Guru yang menganut paham idealisme biasanya berkeyakinan bahwa spiritual merupakan suatu kenyataan, mereka tidak
melihat murid sebagai apa adanya, tanpa adanya spiritual. Sejak idealisme sebagai paham filsafat pendidikan menjadi keyakinan bahwa realitas adalah pribadi, maka mulai saat itu dipahami tentang perlunya pengajaran secara individual. Pola pendidikan yang diajarkan filsafat idealisme berpusat dari idealisme.
Pengajaran tidak sepenuhnya berpusat dari anak, atau materi pelajaran, juga bukan masyarakat, melainkan berpusat pada idealisme. Maka, tujuan pendidikan menurut paham idealisme terbagai atas tiga hal, tujuan untuk individual, tujuan untuk masyarakat, dan campuran antara keduanya. Pendidikan idealisme untuk individual antara lain bertujuan agar anak didik bisa menjadi kaya dan memiliki kehidupan yang bermakna, memiliki kepribadian yang harmonis dan penuh warna, hidup bahagia, mampu menahan berbagai tekanan hidup, dan pada akhirnya diharapkan mampu membantu individu lainnya untuk hidup lebih baik.
Aliran Filsafat Idealisme dalam dunia pendidikan menekankan pada upaya pengembangan bakat dan kemampuan peserta didik sebagai aktualisasi potensi yang dimilikinya, untuk mencapainya diperlukan pendidikan yang berorientrasi pada pengenalan potensi dengan memadukan kurikulum pendidikan umum dan praktis, kegiatan yang terpusat pada peserta didik yang dikondisikan oleh tenaga pendidik. Dalam dunia pendididikan seorang pendidik harus memiliki rasa tanggungjawab dalam menciptakan lingkungan pendidikan melalui kerja sama dengan alam. Pendidik memenuhi akal peserta didik dengan hakikat dan pengetahuan yang tepat. Dengan kata lain guru harus menyiapkan situasi dan kondisi yang kondusif untuk pembelajaran, serta lingkungan yang ideal bagi perkembangan mereka, kemudian membimbing mereka dengan ide-ide yang dipelajarinya hingga sampai ke tingkat yang setinggi-tingginya.
F. Implikasi Idealisme Pada Pendidikan Pendidikan bukan hanya mengembangkan dan menumbuhkan,tetapi juga harus menuju pada tujuan yaitu dimana nilai telah direalisasikan ke dalam bentuk yang kekal dan tak terbatas.
Pendidikan adalah proses melatih pikiran, ingatan, perasaan. Baik untuk memahami realita, nilai-nilai, kebenaran, maupun sebagai warisan sosial. Tujuan pendidikan adalah menjaga keunggulan kultural, sosial dan spiritual. Memperkenalkan suatu spirit intelektual guna membangun masyarakat yang ideal. Pendidikan idealisme berusaha agar seseorang dapat mencapai nilai-nilai dan ide-ide yang diperlukan oleh semua manusia secara bersama-sama.
Tujuan pendidikan idealisme adalah ketepatan mutlak. Untuk itu, kurikulum seyogyanya bersifat tetap dan tidak menerima perkembangan. Peranan pendidik menurut aliran ini adalah memenuhi akal peserta didik dengan hakekat-hakekat dan pengetahuan yang tepat.
G. Peran Pendidik dan Peserta Didik Menurut Aliran Idealisme
Guru dalam sistem pengajaran yang menganut aliran idealisme berfungsi sebagai: 1. Guru adalah personifikasi dari kenyataan si anak didik 2. Guru harus seorang spesialis dalam suatu ilmu pengetahuan dari siswa 3. Guru haruslah menguasai teknik mengajar secara baik 4. Guru haruslah menjadi pribadi terbaik dan guru menjadi teman dari para muridnya 5.;Guru harus menjadi pribadi yang mampu membangkitkan gairah murid untuk belajar 6. guru harus mampu belajar bagaimanapun keadaannya 7. Guru harus bisa menjadi idola para siswa dan bersikap demokratis 8. Guru harus rajin beribadah, sehingga menjadi teladan para siswanya 9. Guru harus merasa bahagia jika anak muridnya berhasil Peran peserta didik menurut aliran idealisme
Siswa berperan bebas mengembangkan kepribadian dan bakat-bakatnya. Bagi aliran idealisme, anak didik merupakan seorang pribadi tersendiri, sebagai makhluk spiritual. Mereka yang menganut paham idealisme senantiasa memperlihatkan bahwa apa yang mereka lakukan merupakan ekspresi dari keyakinannya, sebagai pusat utama pengalaman pribadinya sebagai makhluk spiritual.
H. Metode Pendidikan yang Digunakan Dalam Aliran Idealisme
Dalam proses pembelajaran, kata-kata tertulis maupun terucap merupakan metode yang digunakan oleh penganut idealisme. Melalui kata-katalah ide dan gagasan dapat beralih dari suatu akal pikir menuju akal pikir lainnya. Tujuan dan metode ini dapat dirumuskan sebagai penyerapan ide dan gagasan. Metodologi guru di ruang kelas sering kali dilihat dalam bentuk lecturing (penyampaian kuliah) dengan pengertian pengetahuan ditansfer dari guru ke murid. Guru juga menyelenggarakandiskusi kelas sehingga ia dan muridnya dapat menangkap ide-ide dan gagasan dari berhagai bacaan dan perkuliahan.
Dengan demikian dapat dipahami bahwa metode pengajaran dalam pandangan idealisme salah satunya adalah penyampaian melalui uraian kata-kata, sehingga materi yang diberikan ke anak didik terkesan verbal dan abstrak. Atas dasar itu, maka idealisme rupanya kurang punya
gairah untuk melakukan kajian-kajian yang langsung bersentuhan dengan objek fisik, karena dalam pandangannya kegiatan-kegiatan tersebut berkaitan dengan bayang-bayang inderawi daripada realitas puncak.
Sebagai individu alangkah baiknya kita gunakan perbedaan sebagai jalan persatuan dan saling menghargai karena tanpa perbedaan hidup ini tidak berwarna.