
1 minute read
pedia
Dua Klub yang Membidani Kelahiran PSSI
Dulu Pesebaya masih bernama Soerabajasche Indische Voetbal Bond (SIVB). Persebaya berdiri 18 Juni 1927.
Advertisement
Sementara Persis bernama VorstenlandscheVoetbalBond (VVB). Usianya lebih tua dari SIVB, VVB berdiri pada 8 November 1923. Selain SIVB dan VVB, yang membidani kelahiran PSSI lainnya adalah VIJ Jakarta, BIVB Bandung (sekarang Persib Bandung), MIVB (sekarang PPSM Magelang), MVB (sekarang PSM Madiun), dan PSIM Jogjakarta. Kelahiran PSSI bermula dari pertemuan yang diadakan di Societeit Hadiprojo Yogyakarta.

Kilas Persaudaraan; Dari Lempar Batu sampai Pohon Cinta
Bonek dilempari sekelompok orangdiSolo.
Ada dua versi yang tak pernah terungkap fakta yang sebenarnya. Versi yang pertama pelemparan terjadi karena ulah Bonek yang lebih dulu melempari warga Versi yang kedua sebaliknya, warga Solo yang melemparterlebihdulu.

P e r t e m u a n
B e r s e j a r a h
K e d u a T i m
Persis sudah sangat sering bertemu dengan Persebaya. Baik dalam event resmi maupun tak resmi. Baik ketika masih di era perserikatan maupun liga Indonesia Nah, salah satu pertemuan bersejarah adalah pertandinganfinalDivisiSatu2006.

Selain dengan Aremania
(sebutanpendukungArema),rivalitas Bonek(pendukungPersebaya)diluar stadion juga sempat terjadi dengan Pasoepati (julukan suporter Persis Solo). Entah siapa yang memulai, tapi aksi saling serang ketika Bonek away melintasiSoloselaluterjadisaatitu.
Salah satu kejadian yang sering diingat adalah sebuah peristiwa di 2010. Ketika itu Bonek melakukan away mendukung Persebaya yang bertanding di Bandung. Kereta yang ditumpangi
Apapun versinya, namun rivalitas di luar lapangan itu telah berakhir. Tak ada lagi konflik antar suporter Persebaya dan Persis Konflik-konflik yang terjadi antar oknum seringkali langsung diselesaikan bersama, sehingga takberdampakbesar.
Kesungguhan merajut perdamaian justru yang sering ditampakan Salah satu yang sangat monumental adalah penanaman pohon simbol perdamaian,8Januari2011.Mereka juga saling kawal dan saling menjamusedangmelakoniaway.
Saat itu Persebaya yang sedang turun kasta (dari Divisi Utama ke Divisi Satu) bertemu Persis di partai final. Di laga ini memang Persebaya yang menjadi pemenang sekaligus menjuarai Divisi 1. Skor saat itu 2-0. Gol Persebaya dicetak oleh pemain belakangnya Nova Ariyanto dan bunuh diri pemain Persis, Denny Ariyanto.
Tapi, di laga itu Persis juga meraih pencapaian luar biasa. Sebagai tim finalis, Persis juga berhaknaikkekastatertinggi,Divisi Utama. Menurut tulisan wartawan senior Slamet Oerip Prihadi, pertandingan itu merupakan penantian panjang Persis ke Divisi Utama. Selama 58 tahun --sejak menjuarai Kompetisi Perserikatan PSSI1948.

