
3 minute read
Prinsip – Prinsip Organisasi
Pendekatan ini dikemukakan oleh Scott (1992) yang memandang orgnisasi kumpulan manusia yang memiliki kepentingan bersama demi kelangsungan hidup organisasi, sebab itu mereka melibatkan diri pada kegiatan-kegiatan bersama dalam organisasi dan membentuk suatu struktur informal. Dengan kata lain, pandangan ini melihat bahwa organisasi adalah sistem organik yang memiliki dorongan untuk hidup, bertumbuh dan bertahan, sebab itu para anggotanya berupaya berada dalam suatu sistem yang mengupayakan kelangsungan hidup organisasi. Kepuasan dan semangat para anggotanya menjadi hal yang penting. Para pakar yang dapat dikelompokkan dalam pendekatan ini antara lain adalah Barnard, Selznick, Person, dan Mayo. 3. Pendekatan sistem terbuka
Pendekatan ini berpendapat bahwa organisasi dipandang sebagai suatu sistem dari serangkaian kegiatan yang saling berkaitan dan bergantung pada lingkungan organisasi itu sendiri, baik lingkungan internal maupun lingkungan eksternalnya. Pandangan ini melihat bahwa perubahan-perubahan yang ada baik pada lingkungan internal maupun lingkungan eksternal berpengaruh pada kelangsungan hidup organisasi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa organisasi tidak “steril” dari perubahan-perubahan yang terjadi. Para pakar yang dapat dikelompokkan dalam pendekatan ini antara lain adalah Bertalanffy, Welck, dan Simon.
Advertisement
3. Prinsip-Prinsip Organisasi
Sebagai upaya mewujudkan organisasi yang berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, tentunya sebuah organisasi harus memiliki garis haluan yang mendasar sebagai pedoman untuk melakukan berbagai aktivitas atau kegiatan untuk mecapai tujuan. Garis haluan tersebut kemudian dianggap sebagai sebuah prinsip yang harus dipegang teguh oleh sebuah organisasi, agar dalam menjalankan upaya-upaya mencapai tujuan tidak terombangambing oleh berbagai dinamika, perubahan dan perkembangan lingkungan sekitarnya. Seperti pada paparan dalam bagian sebelumnya, prinsip merupakan suatu pernyataan mendasar atau kebenaran umum yang merupakan sebuah pedoman untuk berfikir atau bertindak, namun demikian, kendatipun prinsip merupakan dasar tetapi tidak bersifat mutlak, karena prinsip bukan hukum. Prinsip juga bersifat fleksibel yang perlu dipertimbangkan sesuai dengan kondisi dan situasi lingkungan yang senantiasa mengalami perubahan. Dengan demikian, prinsip organisasi merupakan sebuah garis haluan yang mendasar sebagai pedoman organisasi dalam berfikir dan bertindak mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.
P a g e 23 | 78
Menurut Herujito , prinsip-prinsip atau azas-azas yang harus ada dalam sebuah organisasi adalah sebagai berikut: 1. Perumusan tujuan organisasi yang jelas Tujuan yang jelas akan memberikan arah yang jelas pula sebagai pedoman melaksanakan berbagai kegiatan organisasi. Prinsip dasarnya adalah bahwa tujuan merupakan sasaran utama dari setiap aktivitas yang dilakukan. Sehingga dengan arah yang jelas sebagai pedoman, orang-orang yang tergabung dalam lingkaran organisasi tersebut tidak memiliki haluan lain kecuali yang sudah digariskan, dan akan terbangun semangat kerjasama yang kuat dalam mencapai tujuan tersebut.
2. Pembagian pekerjaan Dalam sebuah organisasi, struktur harus disusun sesuai dengan kebutuhan dan tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian, pembagian kerja antara pimpinan dan orang-orang yang tergabung di dalamnya menjadi jelas. Pembagian kerja dimaksudkan untuk menghindari tumpang tindih tugas dan tanggung jawab yang tidak jarang melahirkan gesekan dan menjadi hambatan pencapaian tujuan. Pembagian kerja yang jelas juga mempertegas dari siapa seseorang harus menerima perintah dan kepada siapa harus mempertanggung jawabkannya. Karena pada dasarnya, sebuah organisasi merupakan suatu “sistem pembagian kerja” bagaimana mencapai tujuan melalui kerjasama. 3. Delegasi kekuasaan Setelah pembagian kerja melalui struktur organisasi yang ada, maka selanjutnya adalah pendelegasian kekuasaan (wewenang) dari pimpinan kepada bagian-bagian di bawahnya. Hal ini dimaksudkan agar mereka dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dalam mencapai tujuan dan tercipta suatu tanggungjawab dari kekuasaan (wewenang) yang diberikan. 4. Tingkat pengawasan Tingkat pengawasan dalam sebuah organisasi haruslah menjadi salah satu perhatian yang utama, agar dalam menjalankan tugas-tugas organisasi yang telah diberikan berjalan sesuai rencana dan maksimal. Penggambaran tingkat pengawasan tentunya dilakukan pimpinan selaku pemberi wewenang terhadap bagian-bagian selaku penerima wewenang. Sehingga dengan adanya, tingkat pengawasan yang baik, maka terjadinya penyelewengan wewenang akan dapat ditekan. Oleh karena pentingnya
P a g e 24 | 78