2 minute read

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Identifikasi Garis Sempadan Sungai

Garis sempadan sungai merupakan garis maya di kiri dan kanan palung sungai yang ditetapkan sebagati batas perlindungan sungai. Garis sempadan sungai merupakan bagian terdalam dari daerah aliran sungai. Daerah aliran sungai adalah suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya yang berfungsi menampung, menyimpan dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke laut secara alami dengan pemisah topografis dan batas laut sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan.

Advertisement

Berdasarkan hasil analisis, diketahui bahwa garis sempadan sungai maksimal dengan lebar 30 meter dan kedalaman 20 meter memiliki daerah aliran sungai (DAS) seluas 500 meter, dimana idealnya pada jarak ini tidak diperbolekan/hanya dapat dimanfaatkan secara terbatas sebagai lahan terbangun.

Gambar 4.1 Daerah aliran sungai (DAS) dengan luas lahan maksimum yang tidak dapat dimanfaatkan sebesar 500 meter

4.2 Identifikasi Jarak Bangunan dengan Sempadan Sungai

Jarak bangunan dengan sempadan sungai memiliki ketentuan khusus. Menurut standar nasional Indonesia, jarak bangunan sempadan dengan sempadan sungai paling kurang 3 meter untuk sungai yang berada di dalam perkotaan dan maksimum 100 meter. Dalam analisis GIS, jarak bangunan diidentifikasi berdasarkan tipe sungai dan lebar minimal 3 meter, 5 meter, 10 meter, 15 meter, 30 meter, 50 meter dan 100 meter.

Perubahan guna lahan sempadan sungai terjadi karena dari adanya pertumbuhan penduduk, urbanisasi dan kecenderungan masyarakat untuk hidup berdekatan dengan sumber air. Kawasan sempadan sungai umumnya diperuntukkan sebagai ruang terbuka hijau, pemasangan papan reklame, pemasangan kabel jaringan utilitas dan lain-lain. Berdasarkan hasil analisis GIS, diketahui jumlah bangunan yang berdiri pada jarak 3, 5, 10, 15, 30, 50 dan 100 meter dari sempadan sungai 7 kecamatan di Kota Banda Aceh.

Melalui grafik di bawah diketahui jumlah bangunan yang berada di sempadan sungai 7 kecamatan Kota Banda Aceh dalam jarak 3, 5, 10, 15, 30, 50 dan 100 meter berjumlah 8644 unit bangunan.

Gambar 4.3 Statistik jumlah bangunan yang berada di sempadan sungai

Secara rinci, dapat dilihat jumlah bangunan terhadap sempadan sungai dalam jarak tertentu melalui tabel dibawah ini.

Tabel 3. Jumlah bangunan terhadap jarak sempadan sungai

Bab V Penutup

5.1 Kesimpulan

Ketidaksesuaian penggunaan lahan merupakan akibat dari adanya perubahan peruntukan guna lahan yang biasanya disebabkan oleh faktor pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat yang jumlahnya tidak terbatas serta tuntutan untuk meningkatkan mutu dan kualitas kehidupan. Fenomena ketidaksesuaian guna lahan juga dapat ditemui pada Daerah Aliran

Sungai yang berada di Kota Banda Aceh. Berdasarkan hasil survey sekunder, diketahui bahwa dalam rencana tata ruang wilayah Kota Banda Aceh tahun 2009-2029 telah ditetapkan kawasan sempadan sungai tidak boleh dimanfaatkan untuk kegiatan dan bangunan yang berpotensi mengancam, merusak dan menurunkan kualitas sungai

Berdasarkan hasil multiple ring buffer diketahui bahwa jumlah bangunan yang berada di sempadan sungai di 7 kecamatan Kota Banda Aceh berjumlah 8644 unit dalam jarak 3, 5, 10, 15, 30, 50 dan 100 meter. Kondisi ini merupakan akibat dari adanya pertumbuhan penduduk, urbanisasi dan kecenderungan masyarakat untuk hidup berdekatan dengan sumber air.

This article is from: