
3 minute read
B. Dalil Perintah Menjaga Adab Berjalan, Berpakaian, Makan dan Minum
manusia tidak asal makan yang dia suka dan dia mau saja tetapi juga makan dan minum diniatkan untuk melangsungkan hidup dan hidup untuk beribadah kepada Allah Swt. Jadi kita wajib menjaga adab berjalan, berpakaian, makan dan minum karena selain menjalan ajaran Islam juga sangat penting untuk menjadikan seseorang yang memiliki sopan-santun dalam kegiatan sehari-hari. Betapa besar manfaat menjaga sopan-santun sebab akan berdampak positif bagi orang lain dan lingkungan sekitar menjadi aman dan nyaman. Alangkah indahnya hidup teratur.
B. DALIL PENTINGNYA MENJAGA ADAB BERJALAN, BERPAKAIAN,
Advertisement
MAKAN DAN MINUM
Dalil pentingnya menjaga adab berjalan
Allah Swt. berfirman dalam QS. al-Isra ayat 37 yang berbunyi:
٧ ايۡبتتاولعاماوبۡتلۡوةرملوأهولخدامكدجسملٱ
Artinya: Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika UJI PUBIK kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam mesjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabishabisnya apa saja yang mereka kuasai (QS. al-Isra: 37).
QS. Luqman ayat 18:
Artinya:
Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri (QS. Luqman: 18).
Makna ayat-ayat diatas kita dilarang berjalan dengan gaya sombong (membusungkan dada, memicingkan mata, wajah seram (tidak tenang), mulut tak mau senyum, kaki dihentak-hentakkan (tanpa tujuan jelas), dan gaya-gaya sombong lainnya. Kecuali itu kita juga dilarang berjalan dengan memalingkan muka (tidak mau melihat
orang di depannya) karena sombong. Sebab kesombongan adalah sifat setan yang seolah-olah orang lain dianggap tidak berarti. Setan akan kekal dalam neraka.
Dalil pentingnya menjaga adab berpakaian
Allah Swt. berfirman dalam QS. al-A’raf ayat 26 yang berbunyi:
٢٦ نوركذيمهلعلللَّٱ
Artinya:
Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat (QS. al-A’raf).
Maksud yang terkandung dalam ayat di atas adalah Allah Swt. telah menganugerahkan pakaian sebagai kebutuhan hidup bagi hamba-Nya. Maka hendaklah hamba-Nya berpakaian menurut perintah agama (menutup aurat) dan pakaian boleh UJI PUBIK sebagai untuk indah-indah asalkan tidak menyalahi aturan agama. Semua itu sebagai media penunjang ibadah dan ketaatan kepada-Nya. Adapun pakaian yang paling baik adalah pakaian takwa yaitu beupa kebaikan hati dan jiwa. Rasulullah Saw. bersabda:
Artinya:
“Makan, minum, berpakaian dan bersedekahlah kalian namun jangan berlebihlebihan dan sombong”. (lihat Shohih Sunan An-Nasai: 2399)
Sabda Rasulullah Saw.:
نم تاهبشتملاو ، ءاسنلاب لاجرلا نم نيهبشتملا ملسو هيلع اللَّ ىلص اللَّ لوسر نع )ىراخبلاهاور( لاجرلاب ءاسنلا
Artinya:
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan para wanita yang menyerupai laki-laki” (HR. Bukhari)
Maksud hadis yang pertama bahwa kita dilarang berpakaian, makan dan minum berlebihan. Berpakaian yang berlebihan maksudnya terlaku glamour mengundang perhatianorng yang melihatnya, dan dengan harga yang melebihi batas harga pakaian paling mahal pada umumnya. Ukurannya memang tidak dapat diukur secara angka (rupiah) yang paten tetapi dapat dirasa batas-batas kewajaran harga pakaian. Jika seperti ini dibiarkan akan mengundang sifat sombong. Hadis yang kedua maksudnya adalah Rasulullah Saw. melaknat laki-laki yang memakai pakaian seperti pakaian wanita dan wanita yang memakai pakaian seperti pakaian laki-laki. Sebab hal ini mengandung ketidakwajaran dan mengakibatkan fitnah. Sedangkan fitnah adalah dosa.
Dalil pentingnya menjaga adab makan dan minum
Allah Swt. berfirman dalam QS. al-Mukminun ayat 51 berbunyi:
Artinya: ٥١ UJI PUBIK Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang saleh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan (QS. alMukminin: 51).
QS. al-Baqarah ayat 168:
Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu (QS. al-Baqarah: 168).
Maksud ayat-ayat di atas adalah kita diperintahkan oleh Allah Swt. makan dan minum yang baik-baik (halal) dan berbuat kebaikan serta tidak boleh menuruti langkahlangkah setan. “Baik” di sini adalah makanan dan minunan halal yang didapat dari rezeki yang halal. Jika kita makan dan minum dari sumber (rezeki) yang haram maka sama saja menuruti nafsu setan, atau rezeki halal tapi untuk membeli makanan haram. Apalagi dari rezeki haram dan makanan yang dibeli untuk dimakan jenis makanan haram. Maka yang demikian jelas-jelas mengikuti langkah-langkah setan berari haram.