Pertemuan Remaja : Riri F. dan S. Ariyanti
Runtuhan siang, kelopak matahari tersungkur di wajahmu. Langsat mulia. Bersama sepotong roti, kita tak banyak mengunyah kata demi kata Malah kita mulai bangun kalimat curiga dari secangkir perasaan, dipesan seperti kopi. Berbatang rokok terisap, terisak pertemuan remaja saat seseorang kuhidupkan lagi di bawah bayang-bayang Kita menangkap gelisah di meja yang kehabisan usia dan sofa sudah tak ramah pada punggungku Rencana selanjutnya, menuduh bulan yang kekanakan sambil bergandeng tangan Kita lantas pergi untuk saling merindukan yang kau sebut itu pulang.
halaman 44