Majalah Sagang 176

Page 21

dan maknanya. Sepulangnya dari pertemuan itu, Kidir dimarah istrinya sebab pulang larut malam lagi. “Rapat lagi, rapat lagi. Apa hasil rapat abang dan kawan-kawan? Buang-buang waktu saja. Kapal pecah, hiu kenyang. Tak jera-jera juga abang ikut rapat-rapat semacam itu,� istrinya bersungutsungut. “Tidak usah pot pet pot pet Dinda. Anggap saja pembelajaran dalam hidup. Kalau tidak dirapatkan tak jelas mana kawan dan lawan dalam pergerakan,� jawab Kidir. Tak lupa Kidir menceritakan tentang pengalamannya menulis dengan pena tanpa dawat kepada istrinya. Istrinya tertawa-tawa sebab dia bilang bahwa menulis seperti itu diajarkannya pada anak-anak usia dini di Taman Kanak-Kanak. Kidir lalu tersenyum sambil mencoba mengingat-ingat kapan dia melihat ada orang menulis tanpa dawat.

halaman 19


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.