Majalah Sagang 176

Page 15

Tante ada arisan di tempat teman Tante.” Aku mengangguk lalu mengambil tisuee mengelap bibirku yang berminyak. *** Sudah separoh jalan, tiba-tiba aku teringat handphone-ku ketinggalan di kamar. Terpaksa aku memutar stir kembali pulang. Beruntung aku selalu membawa kunci duplikat sehingga aku bisa membuka pintu saat Tante Mery bepergian. Saat kutemukan hanphone-ku, sebuah SMS masuk tertera di layar sentuhnya. Segera kubuka lalu membacanya. Mr. Jhody tidak masuk hari ini. Tapi ada tugas menyelesaikan exercise 5 English morphology, dikumpulkan pertemuan mendatang… Aku melangkah menuju dapur mengambil air minum. Kerongkonganku terasa kering usai menempuh perjalanan yang cukup jauh dan melelahkan. Saat aku menuangkan air ke dalam gelas, tiba-tiba kulihat sebatang cokelat yang telah terbuka bungkusnya tergeletak di atas meja dapur. Kuteliti cokelat itu dengan penuh keheranan. Sepertinya baru saja dibuka. Seingatku tak ada yang suka cokelat di rumah ini, keculai… Astaga… ini kan, makanan kesukaan Alicia? Tiba-tiba bulu kudukku meremang. Bergegas aku pergi menjauh dengan kepala yang masih dipenuhi tanda tanya. Apa mungkin Alicia masih hidup? Tiba-tiba sebuah derit pintu terdengar mengejutkan. Instingku mengatakan suara itu berasal dari dalam gudang. Dengan jantung berdebar-debar kuberanikan melangkahkan kaki mendekati pintu gudang itu, lalu menggedornya. “Apakah ada orang di dalam?” teriakku. “Dorong saja, Jasmine… Pintunya tidak dikunci…” sahut suara dari dalam, terdengar sangat lirih. Detak jantungku seakan terhenti mendengar suara itu. Aku mendorong pintu gudang itu. Dan aku terkesiap saat mendapati seorang gadis berambut panjang tengah duduk di sebuah kursi roda dengan posisi membelakangiku. “Sss… siapa kau?” tanyaku tergeragap. “Aku… Alicia…” ucap gadis itu lalu membalikkan tubuhnya. Mataku membelalak. Kulihat wajah itu penuh dengan bekas luka bakar yang sangat mengerikan. Sebagian kepalanya bahkan tidak ditumbuhi rambut. “Kuharap kau percaya aku masih hidup…” “Bbb… bagaimana mungkin?” aku benar-benar tak mampu mempercayainya. “Bukankah Tante Mery bilang kalau kau…” “Semua cerita tentang kematianku itu semua hanya karangan mamaku saja. Mamaku tak kuat menanggung malu akibat wajahku

halaman 13


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.