Radar Banyuwangi 6 Juni 2011

Page 4

4

PENDIDIKAN

MENGAPA PILIH SMAK?

Felicia Margaretha KETUA OSIS 2010-2011. Felicia menerima beasiswa dari donatur untuk siswa berprestasi dan dari keluarga belum beruntung: “Saya memilih SMAK, karena SMAK salah satu sekolah yang berkembang dan maju. Pendidikannya berkualitas dan disiplin. SMAK selalu menciptakan budaya kasih kasih terhadap sesama.”

Chintya Surya Citra KELAS XI IPA. Chintya bukan Katolik atau Kristen, juga bukan keturunan Tionghoa. Jika dilihat dari nilai UN saat di SMP, Chintya bisa diterima di sekolah negeri. Penerima beasiswa dari donatur untuk siswa yang nilainya baik dan dari keluarga belum beruntung. “Saya memilih SMAK Karena SMAK terkenal disiplin dan lebih mengutamakan cinta kasih.”

Senin 6 Juni 2011

Profil SMAK Hikmah Mandala Banyuwangi

PRESTASI SMAK Hikmah Mandala

Pendidikan Berbasis Karakter SEJAK didirikan, SMA ini memilih nama Hikmah Mandala dengan tujuan siswa/siswi yang dididik di sini memiliki karakter sebagai siswa yang berkarakter sebagai manusia yang bijaksana. Bukan hanya ilmu yang diproleh siswa tetapi juga hal-hal yang sungguh berarti bagi hidupnya. Hal ini juga tercermin dalam motto sekolah: Non Scholae sed Vitae Discimus. Yang artinya, kita belajar bukan untuk sekolah, tapi untuk hidup. Kita belajar bukan untuk memperoleh nilai yang berupa angka-angka tapi kita belajar untuk kehidupan. Apa gunanya memperoleh nilai tinggi tapi diperolehnya secara tidak jujur? Karakter inilah yang saat ini terus dikembangkan di SMAK Hikmah Mandala. Maka, pendidikan karakter bangsa yang saat ini digalakkan oleh pemerintah, bukanlah hal yang baru bagi SMA Katolik Hikmah Mandala. Karakter seseorang itu terbentuk karena kebiasaan yang diulang-ulang secara terus menerus. Sehingga menjadi kebiasaan dan dari kebiasaan itulah kemudian dapat menjadi karakter. 1. Disiplin, Bersih, dan Cinta Lingkungan Kalau kita masuk ke kompleks sekolah ini, akan terlihat lingkungan yang hijau dengan berbagai tanaman, bersih dan rapi. Kebiasaan untuk mencintai lingkungan, bersih dan teratur telah menjadi kebiasaan seluruh warga sekolah ini. Lingkungan yang asri dan tertib ini sangat menunjang kelancaran proses pembelajaran. 2. Berbudipekerti Luhur Budaya untuk memberi salam, mengucapkan terima kasih dan meminta maaf menjadi bagian pembiasaan siswa di sedkolah ini. Harapannya supaya siswasiswi sekolah ini menghargai orang lain dan memiliki tradisi budi pekerti luhur sebagai warisan bangsa Indonesia. 3. Menghargai keberagaman Keberagaman siswa, guru maupun

Tahun pelajaran 2009-2010 dan 2010-2011 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Juara IV Karya Tulis Ilmiah Tingkat Nasional Oleh UBAYA (2010) Juara III Taekwondo Senior se-Jawa Timur (2010) Juara I Kapolres Award se-Banyuwangi (2009) Juara II Cerdas Cermat Lalu Lintas se-Banyuwangi (2010) Juara II Lomba Penyuluhan Kesehatan se-Banyuwangi (2010) Juara II Olimpiade Sains Astronomi se-Banyuwangi (2010) Juara II Melukis Caping Jumbara PMR se-Banyuwangi (2009) Juara III Teenagers Competition “Smart” se-Banyuwangi (2010) Juara III Cerdas Cermat Tingkat Wira Jumbara PMR se-Banyuwangi (2009)

Serba-Serbi Apakah SMAK Hikmah Mandala hanya untuk siswa beragama Katolik atau Kristen? 1. SMAK Hikmah Mandala untuk semua orang. Tidak membedakan suku dan agamanya. Saat ini, sebagian besar siswanya beragama Islam, Katolik atau Kristen, dan yang lainnya beragama Hindu, Budha atau Konghucu. Benarkah siswa SMAK Hikmah Mandala semua dari keluarga kaya? 2. Tidak. Banyak juga siswa yang berasal dari keluarga belum beruntung. Sistem pembiayaan menggunakan subsidi silang. Jadi, tidak sama satu dengan yang lainnya. FOTO-FOTO ISTIMEWA

MEGAH DAN REPRESENTATIF: Gedung SMA Katolik Hikmah Mandala Banyuwangi.

karyawan di SMA Katolik Hikmah Mandala merupakan anugerah yang harus disyukuri. Keberbedaan tidak menjadi penghalang untuk maju. Sebagian besar siswa sekolah ini beragama Islam, Katolik dan Kristen, sebagian beragama Hindu, Budha dan Konghucu. Agama guru dan karyawan pun juga demikian. Tidak pernah dibedakan karena latar belakang agama, suku maupun ekonomi keluarga. Kondisi seperti ini bagaikan “Indonesia mini”. Ini menjadikan mereka telah terbiasa bergaul dengan sesama yang berbeda juga belajar untuk saling menghargai dan toleran. 4. Solider kepada Sesama Latar belakang ekonomi keluarga tidak membedakan dan membatasi siswa sekolah ini untuk bergaul. Tidak sedikit siswa sekolah ini berasal dari keluarga kurang beruntung. Pembiayaan sekolah SMA Katolik Hikmah Mandala diatur secara

Beny Prasetyo KELAS XI IPA. Beny adalah alumni SMPN 1 Rogojampi. Dia bukan Katolik atau Kristen. “Saya memilih SMAK, karena SMAK merupakan sekolah swasta, yang menurut saya terbaik di Banyuwangi, dan pilihan saya selain sekolah negeri.” PROFESIONAL: Dewan guru SMA Katolik Hikmah Mandala Banyuwangi.

subsidi silang. Bahkan siswa sekolah ini dibiasakan untuk memiliki solidaritas kepada sesama yang berkekurangan. Bentuk kegiatan adalah kepedulian kepada orang miskin dan warga panti asuh, aksi Natal/ Paskah, Zakat Fitrah dan kegiatan lainnya. 5. Bina Mental, Live in dan Rekoleksi Kegiatan konkret pembentukan mental siswa dengan mengadakan Live in. Dalam kegiatan ini siswa tinggal beberapa hari dalam suatu keluarga baru di desa yang belum mereka kenal sebelumnya. Sedangkan kegiatan Bina Mental bertujuan untuk mengembangkan kepribadian siswa. Rekoleksi merupakan pembinaan rohani khusus bagi siswa yang beragama Katolik. 6. Gemar Membaca Kebiasaan membaca siswa dikembangkan di sekolah ini. Setiap bulan siswa diwajibkan membaca buku bacaan. Kegiatan ini ditunjang oleh perpustakaan yang lengkap dan memadahi. Tersedia 3.750 eksemplar bukun paket KTSP dan 3.058 eksemplar buku pengetahuan umum, referensi dan fiksi. Setiap bulan sekolah terus menambah buku-buku bacaan yang bermutu, baik fiksi maupun non fiksi. Dengan banyak membaca, siswa diharapkan mempunyai pemikiran yang luas dan cinta kepada kebijaksanaan atau pengetahuan. Pembiasaan seperti ini diharapkan membentuk siswa yang berkarakter sesuai dengan budaya bangsa Indonesia. Mereka yang adalah penerus bangsa ini nantinya patut menjadi contoh dan teladan di masyarakat mereka tinggal. (adv)

Jejak Langkah 50 Tahun SMAK BERMULA dari keprihatinan Romo Athanasius Soebonokamdi Pr akan kurangnya lembaga pendidikan menengah tingkat atas di Banyuwangi, awal 1961 muncul gagasan untuk mendirikan SMA. Untuk mewujudkan hal ini, Jus Sanakeo bertindak sebagai Ketua Panitia Pendirian Sekolah, sedangkan Nyoo Giok Ho (Nursamsu) bertindak sebagai wakil direktur. Modal awal pendirian sekolah hanyalah niat baik dan semangat. Gedung, tenaga pendidikan dan non pendidikan, sarana maupun administrasi masih harus diusahakan. Pada awalnya, SMA Katolik (SMAK) Hikmah Mandala membuka jurusan B dengan 38 siswa dan jurusan C dengan tiga puluh siswa. Pemilihan nama “Hikmah Mandala” yang berarti tempat kebijaksanaan oleh Rm. Athanasius Soebonokamdi Pr bertujuan agar siswa/ siswi yang dididik beroleh bekal kebijaksanaan hidup. Di usia emas, 50 tahun, SMAK Hikmah Mandala terus berbenah. Segala sarana prasana dan tenaga pendidikan maupun kependidikan terus dibenahi untuk meningkatkan mutu la-

Fasilitas Sekolah 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Laboratorium Fisika Laboratorium Kimia Laboratorium Biologi Laboratorium Multimedia (TIK dan Bahasa) Hot Spot Area Warnet sekolah Perpustakaan Sekolah yang lengkap Kantin yang bersih dan sehat Lingkungan yang asri

yanan kepada peserta didik dan masyarakat. Hingga saat ini, SMAK Hikmah Mandala telah meluluskan lebih dari 7000 siswa. Para alumninya tidak hanya tersebar di wilayah nusantara. Tapi juga tersebar di beberapa negara Eropa, Amerika, dan Negara-negara Asia. Setelah lima puluh tahun melayani masyarakat Banyuwangi dalam pendidikan, SMAK Hikmah Mandala menyatukan kembali sebagai keluarga besar SMAK Hikmah Mandala dalam sebuah reunik akbar untuk semua angkatan. Rencananya, reuni akbar tersebut akan dilaksanakan pada 1 September 2011 mendatang di sekolah setempat. (adv)

Pasang Iklan, Hubungi: (0333) 412224 (hunting)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.