Radar Banyuwangi 21 Oktober 2011

Page 1

JUMAT 21 OKTOBER

29

TAHUN 2011

Setahun Bupati Abdullah Azwar Anas Bertahta Mengendalikan Banyuwangi

SDM-nya Tak Bisa Lari Kencang Oleh: A. CHOLIQ BAYA

HARI ini Bupati Abdullah Azwar Anas genap setahun berkuasa mengendalikan roda pemerintahan Kabupaten Banyuwangi. Pria lulusan Universitas Indonesia itu dilantik menjadi bupati bersama Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko oleh Gubernur Jawa Timur Soekarwo pada 22 Oktober 2010. Anas dan Yusuf berkuasa setelah menang dalam perta-

Ingin tahu panduan kuliner Banyuwangi? Mau tahu wisata andalan Bumi Blambangan?

Simak Radar Banyuwangi edisi besok

rungan Pemilukada Banyuwangi 14 Juli 2010 lalu dalam satu kali putaran. Dia mengalahkan dua kandidat lain. Mereka adalah pasangan Jalal–Yusuf Nuris dan Emilia Contessa–Ahmad Zaenuri. Masa berkuasa lima tahun itu kini telah setahun dilalui, seperti apa program dan kebijakan serta gebrakan-gebrakan lain yang telah dilakukan Anas bersama

jajarannya di eksekutif? Dalam masa pemerintahan yang masih terlalu muda, memang kita belum bisa berharap banyak akan terlihat perubahan yang berarti. Apalagi, Anas mengawali masa pemerintahannya di saat RAPBD Banyuwangi sudah masuk dalam tahap pembahasan alias tinggal menunggu proses digedok. Sehingga, dia tidak bisa ikut terlalu banyak dalam

mewarnai kebijakan terhadap proses penentuan APBD. Sebab, saat itu pembahasannya sudah berjalan. Dampaknya, bisa jadi APBD 2011 yang saat itu sedang disusun eksekutif bersama legislatif ada yang kurang sinkron dengan program yang telah digembar-gemborkan pasangan Dahsyat (Anas– Yusuf ) saat kampanye ■ Baca SDM-nya...Hal 39

Tutup Jalan Besok Siang BANYUWANGI - Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) akan mulai digelar tepat pukul 12.30 besok (22/10). Pergelaran akbar tersebut membuat beberapa ruas jalur poros di Kota Gandrung ditutup. Kepala Humas dan Protokol Banyuwangi, Djuang Pribadi mengatakan, ruas jalur yang ditutup adalah jalan yang menjadi rute BEC. Pawai tersebut dimulai dari garis start di Jalan Veteran, tepatnya di depan SDN Kepatihan. Setelah itu, peserta pawai akan melintas di ruas Jalan Diponegoro, Jalan dr. Sutomo, Jalan A. Yani, dan finish di depan kantor Kecamatan Banyuwangi. “Perlu diinformasikan kepada masyarakat agar tertib ketika melihat pergelaran BEC,” ujarnya kemarin (20/10). Djuang mengatakan, parkir kendaraan sudah disiapkan, yaitu di Jalan Diponegoro, di depan Kodim Banyuwangi,

HAJI

Mulyo Suwarno Segera ke Makkah SETELAH dirawat secara intensif beberapa hari di Rumah Sakit King Fahd, Madinah, kondisi Mulyo Suwarno, ketua Komite Haji Banyuwangi, mengalami kemajuan signifikan. Mantan camat Banyuwangi itu memberikan konfirmasi terkait kondisi kesehatannya kemarin (20/10). Mulyo mengakui, sakit jantung mengakibatkan dirinya drop dan harus diraDOK. RaBa wat di Rumah Sakit Mulyo Suwarno Ansor, lalu dipindah ke Rumah Sakit Fahd, Madinah. Menurutnya, dia mulai sakit saat menjalankan salat Asar di Masjid Nabawi. Mulyo mengaku berebut masuk Raudah yang berada di kawasan Masjid Nabawi. Tempat yang sempit dan diperebutkan jutaan orang itu membuat dia harus berdesakan hingga dijepit orang berperawakan besar. Lantaran terjepit orang bertubuh besar, Mulyo tak sanggup mengendalikan tubuhnya ■

dan lapangan Blambangan. “Untuk kendaraan peserta BEC, kita sediakan tempat parkir di Gedung Wanita,” ujarnya. Kemudian, panitia juga menyediakan tempat untuk penjemput peserta dan panitia BEC, yaitu di Bank BNI Banyuwangi. “Kita arahkan di sana karena dekat finish,” cetusnya. Djuang mengatakan, ada beberapa titik jalan lain yang ditutup total ketika pergelaran BEC ■

1

Baca Tutup...Hal 39

Tempat Parkir Undangan 1. Jalan Diponegoro 2. Depan Makodim 0825 3. Lapangan Blambangan Parkir peserta : Gedung Wanita Parkir penjemput : bank BNI

Baca Mulyo...Hal 39

LEGISLATIF

GRAFIS-FOTO: WARDAN-GALIH COKRO/RaBa

PERSIAPAN: Beberapa pekerja memasang tenda di Jalan Veteran Banyuwangi kemarin.

Tunda Pengesahan Raperda Jamkesda BANYUWANGI - Penolakan anggota DPRD membahas dua rancangan peraturan daerah (raperda) tentang sekretariat dewan pengurus Korpri dan penyelenggaraan reklame ternyata dibalas eksekutif. Dalam sidang paripurna dengan agenda pengesahan delapan raperda di DPRD Rabu lalu (19/10), Bupati Abdullah Azwar Anas menolak mengesahkan raperda inisiatif DPRD tentang jaminan keseDOK. RaBa hatan daerah (jamVicky Septalinda kesda) kabupaten. Padahal, raperda itu sudah dibahas tuntas oleh legislatif. “Saya kecewa raperda jamkesda tidak ikut disahkan,” ujar inisiator raperda Jamkesda, Vicky Septalinda. Menurut Vicky, raperda jamkesda sangat dibutuhkan warga Banyuwangi, terutama yang kurang mampu. Sebab, kenyataannya mereka tidak terdaftar dalam jamkesmas atau jamkesda provinsi. “Raperda jamkesda kabupaten ini kita ajukan untuk membantu masyarakat,” kata politisi PDIP asal Kecamatan Glenmore itu. Raperda jamkesda ini, lanjut Vicky, sudah dibahas tuntas. Dalam pembahasannya, juga sudah melakukan koordinasi dengan pemerintah provinsi dan pusat. Bahkan, anggota panitia khusus (pansus) sudah melakukan studi banding ke sejumlah daerah. “Kalau pemerintah pro rakyat miskin, harusnya raperda jamkesda disahkan,” cetusnya ■ Baca Tunda...Hal 39

ADA APA LAGI

Penumpang Feri Meninggal KALIPURO - Penumpang kapal motor penumpang (KMP) Mutis yang meluncur dari Pelabuhan Gilimanuk menuju Pelabuhan Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, dini hari kemarin (20/10) heboh. Sebab, salah satu penumpang laki-laki yang tidak diketahui identitasnya ditemukan kejang dengan mulut berbusa. Mr X yang diperkirakan berumur 55 hingga 60 tahun itu diduga warga Bali. Dia pun langsung dibawa ke RSUD Blambangan malam itu juga. Namun, nyawanya tak tertolong sekitar pukul 03.30. “Tidak ada identitas yang dibawa. Semua penumpang di kapal juga tidak ada yang mengenalinya. Saat merintih, logatnya seperti orang Bali,” cetus Kapolsek KPPP Tanjung Wangi AKP Jumadi. (abi/c1/bay) http://www.radarbanyuwangi.co.id

Mahasiswa Demo Lagi

GALIH COKRO/RaBa

GAYENG: Suasana diskusi yang membahas bisnis kopi di kampus Untag Banyuwangi kemarin.

Perlu Standar Cita Rasa Kopi BANYUWANGI - Kopi dari Bumi Blambangan sudah diperhitungkan di pasar dunia. Namun sayangnya, kopi yang diekspor lebih banyak berupa biji kopi yang belum diolah. Selain itu, kopi yang dijual di Banyuwangi perlu dilakukan standardisasi. Salah satu ahli kopi dari Banyuwangi, Iwan Subekti mengatakan, kopi di sini sebagian besar merupakan jenis robusta (sekitar 80 persen). Sisanya merupakan kopi jenis arabica. Sebaliknya, sebagian besar permintaan pasar ekspor (80 persen) adalah kopi arabica. ‘’Ini merupakan pekerjaan rumah bagi kita semua,’’ ujarnya mengawali diskusi Forum

Kemisan di kampus Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi kemarin (20/10). Iwan menambahkan, inti kopi bukan wujudnya. Yang paling penting dalam dunia kopi adalah cita rasanya. Namun sayang, belum ada standar dalam hal cita rasa kopi di Banyuwangi. Bahkan, banyak yang salah kaprah dalam proses memasak kopi. ‘’Banyak orang yang mencuci kopi, sehingga kopinya basah lalu dimasak. Ini yang membuat cita rasa kopi menjadi hilang. Seharusnya ada standardisasi kopi di seluruh Banyuwangi dengan memberikan cara memasak yang benar,’’ jelasnya ■ Baca Perlu...Hal 39

BANYUWANGI - Aksi turun jalan para mahasiswa menyambut satu tahun pemerintahan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas kembali digelar kemarin (20/10). Kali ini, yang turun ke jalan giliran aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se- Banyuwangi. Mereka memulai aksi dari kampus Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi. Selanjutnya, mereka berjalan kaki menuju Simpang Lima. Gara-gara ada long march tersebut, jalur poros di pusat Kota Gandrung sempat tersendat. “Rakyat banyak menjerit karena sembako mahal. Bupati,

mana janjimu sembako terjangkau,” kata mahasiswa sambil metenteng megaphone. Hampir 30 menit para mahasiswa menggelar orasi di Perliman. Selanjutnya, mereka kembali menggelar long march menuju kantor pemkab. Para mahasiswa berusaha masuk untuk menemui bupati. Sempat terjadi adu dorong dan puncaknya mulut salah satu mahasiswa bocor karena kena bogem aparat keamanan. “Demo ini untuk mengevaluasi pemerintahan Bupati Anas,” cetus Ketua BEM Untag, Akil Gilang Pramana ■ Baca Mahasiswa...Hal 39

GALIH COKRO/RaBa

KRITIK BUPATI: Mahasiswa menggelar aksi di Simpang Lima.

Melihat Aktivitas KONI Banyuwangi yang Punya 3 Sekretariat

Urusan Surat-Menyurat saja Bikin Pusing Staf Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Banyuwangi kini punya masalah dengan sekretariat. Kantor lama dianggap kurang representatif, sedangkan kantor yang baru belum bisa digunakan. Akhirnya, aktivitas KONI dijalankan di ruang rapat wakil bupati Banyuwangi. NIKLAAS ANDRIES, Banyuwangi

SEBAGIAN langit di wilayah Banyuwangi diselimuti mendung kemarin (20/10). Meski demikian, udara tidak serta-merta menjadi dingin. Gerah dan panas cukup terasa sepanjang hari, terutama saat beraktivitas di alam terbuka. Itu

juga yang dirasakan saat singgah di calon kantor KONI Banyuwangi di Jalan Kalasan. Kantor yang dulu bekas UPTD Dinas Pendidikan itu masih tampak seperti tiga bulan lalu. Sebagian bangunan sudah mulai rusak dan tidak terawat. Kesan itu muncul dengan suburnya rumput liar yang tumbuh hampir merata di segala sudut. Warna sebagiGALIH COKRO/RaBa an rumput sudah menguning karena SINTRU: Calon kantor KONI di Jalan Kalasan, Banyuwangi. kemarau. sudah hancur. Itulah yang tampak hab yang diusulkan pengurus inPintu pagar masih terkunci de- dari bangunan yang direstui Bupati duk cabang olahraga di Banyuwangan kuat. Pagar luar yang mem- Abdullah Azwar Anas sebagai ngi itu belum terlihat ■ Baca Urusan...Hal 39 batasi bangunan ini keadaannya calon kantor KONI yang baru. Re-

Perlu standar cita rasa kopi

Perlu ada pelatihan lidah pemilik warung

Cuaca pas, harga tembakau malah rendah

Tahu gini lebih baik cuaca tak menentu, tapi labanya jelas

email: radarbwi@gmail.com/radarbwi@yahoo.com


30

Jumat 21 Oktober 2011

Jeritan Hati Petani Gula Merah Muncar

Harga Kayu Bakar Tak Sebanding dengan Hasil Panen

ALI NURFATONI/RaBa

BEBAN HIDUP: Seorang penderes gula kelapa mengisi hasil panennya di lahan kelapa di Desa Blambangan, Kecamatan Muncar.

MUNCAR – Nasib para petani gula merah memprihatinkan. Sebab, hasil panen tidak sesuai dengan biaya produksi. Kondisi itu dikeluhkan oleh sejumlah petani gula merah di areal kelapa di Desa Blambangan, Kecamatan Muncar kemarin (19/10). Pertama, keluhan tersebut disebabkan karena mahalnya harga kayu bakar. Yang paling utama adalah sekam (kulit bulir padi). Hingga saat ini, tiap satu rit (satu bak truk) harga sekam mencapai Rp 1,2 juta. Padahal, sebelumnya harga sekam hanya setengah dari harga tersebut. ‘’Dulu harga sekam hanya Rp 600 ribu saja,’’ ungkap Toyo, 40, salah satu penderes gula merah. Kondisi harga sekam kala itu terbilang normal, meskipun harga gula kadang naik turun. Namun, untuk saat ini sungguh di luar dugaan. ‘’Hasil sehari, sekarang habis untuk dimakan saja, beda jauh dengan kemarin-kemarin,’’ keluh warga Desa Ringin Putih, Kecamatan Muncar itu. Menurut Toyo, sekam senilai Rp 1,2 juta itu bisa habis dalam waktu hanya sebulan. Itu untuk mengolah gula yang masih cair. Setiap hari, lanjut Toyo, rata-rata dirinya menghasilkan 20 kilogram gula. ‘’Hitung saja, dua puluh kali kali tiga puluh hari, jumlahnya berapa, Padahal harga gula sekarang per kilogram hanya Rp 5 ribu saja,’’ jelasnya.

Dari total rata-rata enam kwintal tiap bulan jika dikalikan dengan harga sekarang hanya menghasilkan Rp 3 juta. Tentu dengan senilai itu tidak seutuhnya akan ada dalam genggaman. Sebab, untuk bahan dasar lain seperti kayu bakar juga harus diperhitungkan, ditambah saat gula itu diolah berat jelas akan menyusut. ‘’Semua kayu beli, sekarang semua pakai uang,’’ imbuhnya. Dengan kondisi itu, beber dia, jelas membuat para petani semacam dirinya merasa menjerit. Dia berharap kalau harga-harga kebutuhan produksi dan hasil sebanding dengan yang dia peroleh. ‘’Ya petani di sini minta harga-harganya itu pantas untuk biaya, biar tidak sehari habis untuk makan,’’ tandasnya. Hal senada juga diungkapkan Mariyam. Dia meminta kepada pemerintah untuk bisa menanggulangi masalah tersebut. Sebab, hal itu dinilai sangat menyusahkan para petani. ‘’Kalau harga gula sudah stabil, tap harga sekam itu yang membuat berat,’’ ujar perempuan berusia lima puluh tahun itu. Sebagai pengolah gula merah, dia menyampaikan pesan agar bahan bakar lekas turun seperti bulan-bulan sebelumnya. Sebab, hasil gula saat ini untungnya sangat menipis, bahkan bisa dibilang pas-pasan. ‘’Tolong ya, bagaimana harga kayu bakar bisa diturunkan,’’ pesannya. (ton/aif)

ALI NURFATONI/RaBa

TRADISIONAL: Produksi gula merah di pemukiman areal pohon kelapa di Desa Blambangan, Kecamatan Muncar.

Cuaca Pas, Harga Rendah

AGENDA KOTA

Festival Teater Pemuda DKB DEWAN Kesenian Blambangan (DKB) menggelar festival teater pemuda kampus, kampong, dan komunitas. Acara ini digelar 16-18 Desember 2011 di Panggung Garuda, Gedung Juang’45 Banyuwangi. Temu teknik diadakan pada Jumat 28 Oktober 2011 pukul 12.45. Acara ini menampilkan teater keliling berseting Banyuwangi tahun 1960-an. Acara ini diukung Lembaga Kebudayaan dan Kesenian Kosgoro, Sanggar Merah Putih’45, Dewan Kesenian Jatim. Info silakan hubungi Aguk Darsono di 081336881945 dan 087755640717, Radio Komunitas Bung Tomo FM 081233624124, dan DKB Jl. A. Yani 76 Banyuwangi. (ikl)

MUNCAR – Sejumlah petani tembakau mengeluh. Pasalnya, harga jual hasil panen tembakau masih tergolong rendah. Padahal, pada musim panen sebelumnya, harga jual tembakau tergolong stabil. Seperti yang diungkapkan oleh sejumlah petani di Dusun Palurejo, Desa Sumbersewu, Kecamatan Muncar kemarin (20/10). Untuk saat ini harga jual per kilogram tembakau hanya berkisar Rp 20 ribu. Harga itu untuk jenis tembakau patik (rajangan halus). ‘’Kalau panen sebelumnya harganya mencapai Rp 30 ribu perkilogram,’’ ujar Saibatul, 32, petani setempat. Sedangkan untuk jenis tembakau brol (rajangan kasar), sebelumnya mencapai Rp 40 ribu, kini harga jual hanya bernilai Rp 30 ribu. Dengan kondisi itu, para petani tembakau hasil laba menipis. Apalagi, harga gula putih juga merangkak naik. ‘’Harga gula putih saja sekarang Rp 9 ribu, ini yang membuat warga kelabakan,’’ imbuhnya.

ALI NURFATONI/RaBa

JEMUR: Seorang petani tembakau sedang mengeringkan tembakau di Desa Palurejo, Kecamatan Muncar kemarin.

Menurut Saibatul, gula tersebut memang sangat diperlukan untuk bahan campuran. Sebab, dinilai menambah daya rasa yang khas. ‘’Setiap 5 ons tembakau, kami campuri dengan satu gelas kecil gula. Campuran itu dilakukan saat mengeringkan tembakau,’’ bebernya. Selain itu, akhir-akhir ini yang menjadi keluhan para petani yakni sulitnya pemasaran. Sebab, ditengarai stok tembakau dari perusahan sudah mentok. ‘’Ya mungkin karena barangnya sudah menumpuk, jadi perusahaan tidak mau mengambil barang. Jadi sekarang hanya lokalan saja yang membeli,’’ paparnya. Mengenai cuaca, perempuan tersebut menyatakan musim kemarau sekarang sangat mendukung. Sebab, dinilai membawa pengaruh terhadap kualitas tembakau. Dalam dua hari saja, apabila panas terus-terusan, tembakau bisa langsung mongering. ‘’Kalau musim panas seperti ini sangat baik sekali,’’ imbuhnya. (ton/aif)

Golkar Tabur Bunga dan Donor Darah

EDY SUPRIYONO/RaBa

HUT PARTAI: Ketua DPD Partai Golkar Situbondo, Rachmad diperiksa tekanan darahnya sebelum melakukan donor darah, kemarin.

BANYUWANGI •KEBALENAN•

DJL Rmh Lt 2 kpl, LB 150, Hub: Jl. Tunggul Ametung Gg II Kebalenan/085257632612

•GRIYA PERMATA• DJL Cpt Rmh Griya Permata Husada II Blk G-12A/G-14, Hub: 0333 7777193 LT84m2+Garasi/TP.

•PERUM SUTRI•

SITUBONDO – Seluruh pengurus pleno kabupaten dan ormas sayap Partai Golkar Situbondo pagi kemarin melakukan tabur bunga di Taman Makam Pahlawan (TMP). Itu merupakan kegiatan puncak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-47 Partai berlambang pohon beringin tersebut. Tabur bunga langsung dipimpin Ketua DPD Partai Golkar Situbondo, Rachmad. Rombongan yang terdiri sekitar 80 orang hadir ke tempat yang ada di jalan pemuda itu sekitar pukul 06.00. Sebelum tabur bunga dilakukan doa

SITUBONDO •JL. DIPONEGORO•

•TANAH 1665M2•

DJL rmah baru, Jl. Diponegoro Gg II no.48, luas 220m2, bagus. H: 08123133782, tnp perantara.

DJL CPT Tnh 1665m2 d blkg Bulog Ketapang Bwi, Hrg 250jt. H: 08123461944

• PANJI PERMAI • DJL Rumah Panji Permai Blok O No. 4 Harga 145 Juta Nego Hub. 085236904807

•JL. ADI SUCIPTO•

SITUBONDO •RUMAH & MOBIL•

RMH SHM LT92m2, 4KT,RT,2RM, 1gdg, Perum Panper blok CC 16. H: 0341715472, 0338-678709. & Djl Kijang ‘91, knds bgs, wrn silver, 50jt nego, H: 0338678709 / 081336144020

•DIKONTRAKKAN• DIKONTRAKKAN Rmh Jl. Borobudur N o. 1 0 d e k a t Pe m d a ( P L N 2200, PDAM, Telp) L400m2. Hub: 08179690945/081336142143

BANYUWANGI • RUKO AGUS SALIM•

DIBANGUN 4Unit Ruko 2Lt (DIJUAL) Lok Jl. Agus Salim (Blkg Untag) Bwi, Hub. Anugerah Fotocopy Tlp.081233669969

•SAWAH TEPI JALAN•

• RUKO MUCAR•

DJL Sawah L 8500m2 SHM lok bts kota Ds Bakungan tp Jln aspal. 450Jt. 081234535857

DIJL Cepat toko+ rumah tingkat 340 m2 SHM tepi jalan setinggil 80 m . barat ruko muncar harga 350 juta, Hub. 0816599845

•TANAH 8000M2• DIJUAL Tanah 8.000m2 di Olehsari, SHM, Tepi Jalan Aspal, Hrg 400Jt NEGO. Hub: 087755723445

DJL RMH, Perum Sutri, Jl. Buntu Blok A3 Sobo, Bwi, Type 36+. Hub. 085230529953

DJL Rmh Jl. Adi Sucipto 56 Bwi, LB 600m2, LT 1742m2, Hub: 08123461944/8918785

BANYUWANGI

bersama untuk para pahlawan. Ketua DPD Partai Golkar Situbondo, Rachmad mengungkapkan acara tabur bunga di TMP menjadi acara yang tak bisa ditingalkan dalam setiap perayaan HUT. Ini merupakan salah satu cara Partai Golkar menghormati jasa-jasa pahlawan yang sudah mengorbankan jiwa dan raganya merebut kemerdekaan. “Ini sekaligus untuk terus menjaga, memupuk dan menumbuhkan jiwa patriitisme dan nasionalisme. Karena sampai kapanpun jiwa semacam itu sangat diperlukan untuk kewibawaan dan kehormatan

BANYUWANGI

SITUBONDO

•TANAH 8000M2•

•TANAH 100M2•

TNH SHM Bukit Selogiri, Ktapang, Bwi, L8000 M2 SblhVilla Panorama Jl. Pribadi Paving ke loksiPmndanganLaut Selat Bali Cck utk Lok Pariwisata 08179678080

DJL Tnh Pekrngn ds Tribungan ,kec mangaran Stb Luas 100 M2 , Tmbok Keliling , Rmh Kecil Di dlm , hrg 150 juta Hub. 087712439436.

GENTENG

•RUMAH & TOKO• DJL. Tk+Rmh Tkt 2, full perabot , strategis Jl. Kembar Lt. 310/490m, uk. 10X31 M, marmer, ksnjati, Tk. SriwijaYA JL.Gajah mada 274 gtg-bwi H. sugiarto 081233499888,031703388181

•TANAH 2000M2• DJL Tanah 2000 m2 Tepi jalan Dkt Pom Bensin Glagah SHM +/- 200 Pohon sengon harga 100 JT HUB 081217104367.

BANYUWANGI

SITUBONDO • KUCING PERSIA•

• PT. RAMAYANA DUTA WISATA•

ALL NEW Avanza, Grand New Inova, Xenia, Xirion, all New Jazz, CRV, Civic, City, G-Livina, Nissan Juke, Mazda2, Ford Fiesta, L300, T120SS, Mega Cery, Swift, Splash. H: 0333411655, 0811301676

D J L K c g Pe r s i a p e s e k , a n a k i n d u k a n - To k o G a d i n g M a s 0338671548/081249111199.

TRAVEL Bwi-Sby/Mlg (PP) pgi & mlm, Tiket Online Psawat Merpati Bwi-Sby & sgl jur, ttpn paket kilat brng & dok, sewa kndraan &Taxi argometer, T. (0333) 636410, 7770791, 8951388, 421760. 081249008778.

BANYUWANGI

ANDA butuh cincin kawin eksklusif? Pesan aja di ARYA JEWELLRY, Made by order. Hub. Arya 081336659258

• PRIMA MOBIL•

• PRIMA MOBIL• INOVA05 solar,05 bensin, LGX03, Fortuner’10, Avanza 07,05, Xenia 06,07, Zebra 07, Black Panther 03, Higrade 99, New Royal 09,00, Futura09, Eskudo98, Taruna02. Hub. 0333411655, 0811301676

• SUZUKI KARIMUN• DJL Suzuki Karimun ‘03, Silver, plat N Mlg, harga 84 jt, Hub: 08175192079

• JUAL CEPAT•

• CIVIC WONDER•

• STNK•

DJL Mobil Civic Wonder 85, Hub: Jl.Tunggul Ametung Gg II Kebalenan/085257632612

•SPA•

HLG STNK Nopol P 3621 YM, an. Mahki Sutono, al: Lingk. Kopenbayah, RT 03/04 Giri.

• HONDA ACCORD•

JUAL produk spa n kecantikan (lulur, masker,ratus,body butter, lotion) lgs dari Bali dg hrg terjangkau.Hub 03338278555

HLG STNK Nopol P 5254 VD, an. Moh. Ridwan, al: Lingk. Wonosari RT01/03 Sobo.

DJL H Accord th ‘99, jok kulit, full audio. Kijang Innova, bensin, th ‘07, s baru, Hub: 08113407912/085859015720

BANYUWANGI

ungkap Sekretaris Partai Golkar, Agus Rejeki Wartono. Selain dari kalangan pengurus, peserta donor darah juga datang dari warga yang ada di sekitar kantor Partai Golkar. “Ini juga sebagai wujud bahwa kegiatan kemanusiaan tak bisa kita tinggalkan sebagai implementasi suara golkar adalah suara rakyat,” terangnya. Rangkaian kegiatan HUT Partai Golkar akan ditutup pada 29 Otober dengan pelaksanaan rapat kerja daerah. Kegiatan ini akan diikuti 250 orang pengurus Partai Golkar di segala lini. (pri/adv/aif)

BANYUWANGI

DJL Jazz 08, Sporty 05, Vti Matic , Grand Vitara 006, Panther lv05, Kijang Pick-Up 89 .Dump truck 95 .Tkr tmbh cash & kredit,Hub. 082142194111, 081335897888

•TANAH 594M2• DJL Cpt Tnh SHM L 594 M2, Glagah , Harga 40 Juta bs Tukar mbl & Djl Tanah +Rmh SHM L 765 M ada 2 Rmh Lok Jl Brantas Jajag Hub.Wawan 085331632942,081252599910

bangsa ini,” terang Rachmad. Usai pelaksanaan tabur bunga, dilanjutkan dengan donor darah. Partai politik yang berkantor di Jalan PB Sudirman ini menggandeng Palang Merah Indonesia. Sedikitnya seratus orang mengikuti kegiatan sosial yang ditempatkan di kantor DPD tersebut. “Darah yang dihasilkan akan disumbangkan ke PMI, ini mengingat stok darah kian menipis. Sementara permintaan terus meningkat karena banyak yang membutuhkan, makanya, apa yang kita lakukan ini pasti tidak akan sia-sia,”

BANYUWANGI

•JEWELLERY• • LOWONGAN KERJA•

•JUAL KAYU•

BTHT. Sekret & Asst Manag SDM & Umum, L/P, 20-30 th, SMK/Sederajat & D1-S1 (AkBgs), mmpu dasar Komp & Ak, siap dididik & mau bljr, prbd mnrk & amanah, sebut gaji yg diminta. Lmrn ke PO BOX 153 Bwi, email: myg_haka@yahoo.co.id

DIJUAL Kayu Kelapa Sulawesi Ukur 6x12 Glondong Rogojampi Hub. 082142196406, 0333-8262789

BALI

TIRTA ALAM mnrima pemasangan Dp Air isi ulang. H: 8251761/085257558460/8953555

AGEN Besar di Bali cari: Sopir, Staff Gudang, Admin dan Sales. Lmrn kirim ke Jl. Persada No.7 Teuku Umar Barat, Denpasar. Tlp (0361) 738177/7485777

• INTERNET MARKETING •

• DENPASAR•

•DEPO AIR ISI ULANG•

SITUBONDO

Pelatihan bisnis/toko online dengan trainer nsional , 300 rb daftar: 081336237001

HOTLINE IKLAN SITUBONDO

% 0338 - 671982

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Elly Irwan Suryanto. Redaktur Pelaksana: Rahman Bayu Saksono. Redaktur: Syaifuddin Mahmud, Ali Sodiqin. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries, Agus Baihaqi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, Sigit Hariyadi (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Copy Editor: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Muhammad Isnaeni Wardhan Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah. Administrasi Iklan: Yetty Maya Purwosari. Desain Iklan: RodyaYuliani. Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. Pemasaran/Event: Gerda Sukarno Prayudha, Iwan Setiono, Benny Siswanto, Samsuri (Situbondo). PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: Samsudin Adlawi. General Manager: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi,Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 47 Genteng, Telp : (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos. co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: Rp 14.000,-/mm kolom hitam putih, Rp 22.500,-/mm kolom full colour depan, Rp 17.500,-/mm kolom full colour belakang,Iklan Baris Umum Rp. 20.000,- /baris, Lowongan: Rp 30.000,-/baris, Sosial: Rp 10.000,-/mm kolom. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


31

Jumat 21 Oktober 2011

Sambung Rasa Bupati Anas dengan Pimpinan Pondok Pesantren dan Ulama

Ulama Dukung Penataan PKL dan Pembangunan RTH Kawasan Perkotaan SEJAK dilantik, Bupati Abdullah Azwar Anas rutin melakukan komunikasi dengan para pimpinan pondok pesantren (Ponpes), ulama dan tokoh agama. Sepulang dari tugas belajar dari AS, Bupati Anas kembali menggelar pertemuan dalam forum “Halaqah Kebangsaan” di Aula RS Islam Fatimah. Dalam acara halaqah itu, tokoh agama Islam dari ormas Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Al-Irsyad, LDII dan pimpinan ponpes membaur menjadi satu. Forum yang disponsori Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Linmas (Bakesbang polinmas) itu menghadirkan Bupati Anas, Kapolres AKBP Rastra Gunawan, dan Rois Syuriah PCNU KH Hisyam Syafaat sebagai narasumber. Dalam pertemuan itu, Bupati Anas menyampaikan soal ancaman krisis ekonomi global yang terjadi di Eropa. Orang nomor satu di jajaran Pemkab Banyuwangi mengajak para ulama dan tokoh agama untuk mengantisipasi dampak krisis global. “Kalau

terjadi krisis global, ekspor dari Banyuwangi akan sulit masuk. Karena itu, kita harus melakukan antisipasi dini untuk menyelamatkan rakyat,” tegasnya. Selain itu, Bupati Anas juga menyampaikan beberapa pengalaman selama tinggal di AS. Di negeri adidaya itu, ungkap Bupati Anas, mencari lokalisasi sangat sulit dibandingkan Indonesia. “Pusat pelacuran di AS hanya ada di Las Vegas dan hanya bisa di akses orangorang tertentu saja,” ungkap Anas. Bahkan, film-film porno di AS tidak bisa bebas diakses oleh semua orang. Untuk dapat mengakses film-film porno, AS memberlakukan tarif yang cukup mahal. “Salah satu dosen di Harvard kaget melihat tontonan di Indonesia begitu bebas, bisa diakses oleh anak-anak dibawa umur,” tegasnya. Selain itu, Bupati Anas juga memanfaatkan forum itu untuk menyampaikan beberapa program dan kebijakan. Antara lain soal pengentasan kemiskinan, PKL, pelacuran,

PAPARAN: Kapolres AKBP Rastra Gunawan berdiskusi dalam acara sambung rasa di Aula Rumah Sakit Islam (RSI) Fatimah Banyuwangi. GALIH COKRO/RaBa

pembangunan ruang terbuka hijau (RTH) kawasan perkotaan. Para ulama dan pimpinan pondok pesantren memberikan dukungan moral kepada Bupati Anas untuk melanjutkan beberapa program yang direncanakan. Bupati

Anas menyampaikan, Pemkab Banyuwangi sama sekali tidak memiliki program dan kebijakan untuk menggusur pedagang kaki lima (PKL). “Kita ingin menata bukan menggusur PKL. Selesai pembangunan RTH Sritanjung, PKL akan kita beri tempat untuk berjualan di

dalam taman Sritanjung,” ungkapnya. AKBP Rastra Gunawan mengajak tokoh agama untuk mewaspadai gerakan terorisme di lingkungannya masing-masing. Sampai saat ini, gerakan terorisme masih menjadi ancaman serius bagi bangsa Indonesia. Sedangkan KH Hisyam Syafaat menyampaikan, pola kepemimpinan dan pemerintahan di zaman Rasulullah SAW. Saat memimpin Madinah, kata Hisyam, Rasulullah senang membangun masjid dan membangun pasar. Membangun masjid dalam rangka membangun aqidah umatnya, Sedangkan pasar dalam rangka membangun perekonomian umatnya. Banyuwangi termasuk daerah yang angker di Indonesia. Untuk memecahkan keangkeran itu, semua komponen masyarakat harus bersinergi untuk membangun Banyuwangi. “Penataan PKL merupakan bagian usaha pemerintah untuk membangun ekonomi umat,” tegasnya. (afi/bay)

Pasutri Tewas Dilindas Truk GENTENG - Kecelakaan maut yang menyebabkan pasangan suami istri (pasutri) meninggal dunia terjadi di Dusun Kaliwadung, Desa Kaligondo, Kecamatan Genteng, kemarin (20/10). Pasutri tersebut adalah Susanto, 47 dan Supiyah, 42, warga Dusun Muncar Baru, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar Kecelakaan tersebut bermula ketika Susanto dan Supiyah mengendarai motor Suzuki Shogun warna biru Nopol P-6148-XG dari arah barat. Saat bersamaan, di depannya juga ada seorang yang mengemudikan motor dan belum diketahui identitasnya. Ketika sampai di tempat kejadian perkara (TKP), Susanto dan motor di depannya tersebut bermaksud mendahului sebuah mobil di depannya. Namun pada

ABDUL AZIZ/RaBa

DIAMANKAN: Motor korban dan truk Heri di Mapolsek Genteng.

saat bersamaan, dari arah berlawanan muncul truk Mitsubishi warna kuning nopol AG 8886 UG yang dikemudikan Heri Setiyawan, 19, warga Kecamatan Ngandet, Kabupaten Kediri.

Mengetahui hal tersebut, pengemudi motor tak dikenal yang ada di depan korban langsung mengerem secara mendadak. Akibatnya, Susanto yang ada belakangnya langsung

menabrak bagian belakang motor orang tak dikenal tersebut. Begitu menabrak motor di depannya, pasutri itu jatuh ke kanan jalan. Mereka lalu dihantam truk Mitsubishi dari arah berlawanan. Akibat kejadian tersebut, Susanto mengalami patah kaki kanan dan kepalanya sisi atas hancur. Sedangkan Supiyah mengalami tangan kanan patah dan kepala remuk. Sementara itu, pengemudi motor tak dikenal yang mengerem mendadak itu langsung melarikan diri begitu melihat ada kecelakaan. ‘’Sekarang kedua korban sudah di RSUD Genteng, sedang kendaraan korban dan truk kita amankan di Mapolsek Genteng,” kata Kanitlantas Genteng, Ipda Sumono kemarin sore. (azi/bay)

Terakhir Setor 31 Oktober BAGI anda masyarakat umum, pelajar, fotografer profesional maupun amatir, ayo meriahkan Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) besok (22/10). Ikutilah lomba foto BEC yang digagas Radar Banyuwangi. Cara mengikuti lomba ini cukup mudah. Peserta cukup hunting foto, jeprat-jepret pada karnaval besok. Setelah itu, hasil jepretan Anda bisa langsung dicetak ukuran 10 R. Nah, daftarkan foto ukuran 10 R tersebut ke kantor harian pagi Radar Banyuwangi di jalan Yos Sudarso 89-C Banyuwangi. ‘’Terakhir setor foto, tanggal 31 Oktober 2011 mendatang. Jadi masih ada waktu, ayo ikuti lomba foto ini, total hadiahnya Rp 5 juta,’’ ujar Benny Siswanto, panitia lomba foto BEC Radar Banyuwangi. (*/bay)

JADWAL PENILAIAN TAHAP AKHIR (FINAL) Lomba Penataan Taman & Kebersihan Lingkungan Banyuwangi Hijau & Bersih Tahun 2011 Kabupaten Banyuwangi

NO 1

HARI / TGL Kamis, 27 Oktober 2011

KECAMATAN Kec. Wongsorejo Kec. Kalipuro Kec. Giri Kec. Banyuwangi Kec. Glagah Kec. Licin

2

Senin,

Kec. Kabat Kec. Rogojampi

31 Oktober 2011 Kec. Singojuruh 3

Selasa,

Kec. Srono Kec. Muncar

1 November 2011

Kec. Purwoharjo

Kec. Tegaldlimo 4

Rabu,

Kec. Gambiran

2 Nopember 2011

Kec. Tegalsari Kec. Bangorejo Kec. Siliragung Kec. Pesanggaran

5

Kamis,

Kec. Kalibaru Kec. Glenmore

3 Nopember 2011

Kec. Sempu Kec. Genteng

LOKASI PENILAIAN -

SMAN 1 Wongsorejo Kantor BP 3 Perikanan Bangsring SDN 2 Ketapang SMKN 1 Giri RT. 4 RW 6 Penataban Gentengan TK Santa Maria RT. 4 RW 3 Lingk.Krajan Kel. Kebalenan Kelurahan Banjarsari Kantor Rehabilitasi Narkoba

-

SMP 1 Kabat- RSI Fatimah SDN 1 Kabat TK Aisiyah SMP 2 Rogojampi Kantor Desa Bomo SDN 1 Gambor SMPN 2 Manbaul Falah

-

RT. 2 RW. 01 Dsn Sukopuro Ds Sukonatar SMP 1 Muncar Kantor Camat Muncar SMAN 1 Purwoharjo Kantor Desa Purwoharjo Kantor Camat Purwoharjo SMPN 1 Purwoharjo RT 10 RW 2 Dusun Purworejo Kalipait

-

Kantor Desa Jajag SMAN 1 Gambiran SMKN 1 Tegalsari RT. 2 RW. 5 Desa Sukorejo SMP 1 Siliragung SDN 1 Barurejo Siliragung RT. 2 Rw 1 Sungai Lembu

-

TK. Jatirono TK. Nurul Huda Glenmore Perkebunan Kalisepanjang SDN 2 Karangsari Sempu Kantor Camat Sempu SMK Muhamadiyah Genteng


32

OPINI

Jumat 21 Oktober 2011

Kirim tulisan Anda ke alamat di bawah ini: OPINI DAN REMBUGAN Naskah Opini panjang tulisan sekitar 850 kata. Sedangkan Rembugan maksimal 250 kata. Kirim ke radarbwi@gmail.com. Sertakan nama dan identitas penulis. Naskah yang sudah dua minggu berada di redaksi dan tidak termuat otomatis dianggap kembali ke pengirim.

SUARA PEMBACA Tulis permasalahan yang Anda hadapi terkait layanan publik. Baik terhadap intansi swasta maupun pemerintah. Sertakan alamat yang lengkap disertai fotokopi identitas dan nomor telepon Anda. Kirim ke radarbwi@gmail.com Atau kirim langsung ke kantor Radar Banyuwangi Jalan Yos Sudarso 89 C Banyuwangi faksimile, Biro Genteng: Jalan Raya Jember 47 Genteng, Biro Situbondo: Jalan Wijaya Kusuma 60 Situbondo.

BUDAYA

ISTIMEWA

PIAGAM: AK Armaya menerima penghargaan dari Kepala Balai Bahasa Surabaya, Aimir Mahmud.

PSBB Terima Penghargaan BANYUWANGI - Pusat Studi Budaya Banyuwangi (PSBB) yang diketua oleh H. AK Armaya, menerima penghargaan sastra dan budaya dari Balai Bahasa Surabaya, Kementerian Pendidikan Nasional Badan Pengembangan Bahasa Jawa Timur. Penghargaan sebagai komunitas sastra dan budaya terbaik se-Jawa Timur yang dianugerahkan kepada PSBB itu diberikan secara langsung oleh Kepala Balai Bahasa Surabaya, Drs. Aimir Mahmud, M.Pd. Pemberian penghargaan tersebut dilakukan di aula gedung Balai Bahasa Surabaya, Jalan Siwalan Panji, Buduran, Sidoarjo. Piagam penghargaan bernomor: 399/H1.5.7/LL/ 2011 itu diberikan kepada Ketua PSBB, H. AK. Armaya di hadapan ratusan undangan yang terdiri dari sastrawan, seniman, mahasiswa dan dosen se-Jawa Timur. Acara tahunan yang diselenggarakan Balai Bahasa Surabaya yang bertema Gebyar 28 itu untuk memperingati Hari Bahasa di bulan Oktober. Taufiq Wr. Hidayat dalam sambutan penerimaan penghargaan tersebut mengatakan, bahwa penerbitan buku-buku sastra, sejarah dan budaya Banyuwangi yang dilakukan oleh PSBB merupakan hasil dari proses bertahun-tahun yang terus menerus serta pendalaman terhadap sejarah dan budaya lokal Banyuwangi. “Hal ini berangkat dari kecintaan dan kebanggaan kita terhadap Banyuwangi, tanah kelahiran dan tempat mengabdikan diri secara totalitas,” ujar Taufiq, PSBB memang memiliki kelayakan sebagai penerima penghargaan komunitas sastra-budaya terbaik se-Jawa Timur. Kriteria para peneliti yang berlaku sebagai juri penetuan pemberian penghargaan, menetapkan beberapa criteria. Di antaranya adalah komunitas yang paling konsisten serta produktif melakukan kerja-kerja kebahasaan dan kebudayaan secara mandiri (swadaya) dan memiliki karya tulis orisinil yang berkualitas, kritis, dan menginspirasi perkembangan bahasa dan budaya. “Hal itulah yang menempatkan para pengurus dan anggota PSBB cukup memiliki integritas dan kapabilitas yang telah teruji di bidang bahasa dan budaya lokal Banyuwangi,’’ kata Taufik yang juga sekretaris PSBB itu. (aif)

Car Free Day MENGHIRUP udara saat car free day yang selalu dibuka hari Minggu pukul 05.00-09.00 sangat terasa kesegarannya. Sepanjang Jalan Adi Sucipto hingga Jalan A.Yani, Banyuwangi, yang menjadi sentral car free day, menyuguhkan pemandangan yang sangat sejuk. Pengguna jalan memanfaatkan lengangnya jalanan tersebut dengan berbagai aktivitas. Beberapa komunitas sepeda juga tampak menikmati sepinya Jalan Adi Sucipto sampai Jalan Ahmad Yani itu. Beberapa komunitas juga ada yang melakukan senam, jogging, dan sekadar jalan-jalan. Memang, sejak diluncurkan Bupati Anas (31/7), car free day mendapat sambutan hangat. Sangat tepat sekali jika Pemkab mengatakan jika car free day di Banyuwangi bukan mengikuti tren. Tetapi, lebih ke arah menyukseskan program green and clean yang dicanangkan Pemkab Banyuwangi. Dari waktu ke waktu, jumlah kendaraan bermotor di Banyuwangi mengalami penambahan yang sangat luar biasa. Dengan semakin banyaknya kendaraan yang mengeluarkan asap dari knalpot akan mengakibatkan pencemaran udara. Jika udara tercemar, kesehatan akan menjadi korban. Di samping berpengaruh terhadap kenyamanan hidup, polusi udara juga

O

l

e

h

DR CAN H.SOEKARDJO, MKep berpotensi mempengaruhi kesehatan masyarakat, antara lain menimbulkan berbagai penyakit. Penyakit yang ditimbulkan tergantung bahan pencemar udara tersebut. Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISPA (infeksi saluran pernapasan akut). Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, dan bintik hitam. Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat proses fotosintesis. Kendaraan bermotor, mempunyai andil yang sangat besar dalam memberikan kontribusi pada polusi udara. Konstribusi gas buang kendaraan bermotor sebagai sumber polusi udara mencapai 70 persen, bandingkan

dengan industri yang hanya berkisar 15 persen. Sisanya berasal dari rumah tangga, pembakaran sampah, kebakaran hutan atau ladang dan lain-lain. Terdapat korelasi yang kuat antara pencemaran udara dan beberapa penyakit yang ditimbulkan dari polusi udara, misalnya, bronchitis kronika, asma, kanker paru, jantung. Bahkan, penyakit jantung bisa dua kali lebih besar dampaknya pada daerah dengan polusi udara tinggi. Karbon-monoksida ternyata dapat menyebabkan bahaya pada jantung, apalagi bila telah ada tanda-tanda penyakit jantung ischemik sebelumnya. Kanker lambung, ditemukan dua kali lebih banyak pada daerah dengan polusi tinggi. Polusi udara juga bisa menganggu pertumbuhan anak dan kelainan hematologic. Sebenarnya, car free day tidak hanya sebatas isu tentang pengurangan emisi semata namun juga efek-efek berantai terkait adanya program tersebut. Efeknya bisa bersifat kesehatan, sosial, ekonomi. Dari segi kesehatan sangat jelas, rusaknya atau semakin sempitnya lahan hijau atau pepohonan di suatu daerah dapat memperburuk kualitas udara di tempat tersebut. Semakin banyak kendaraan bermotor yang mengeluarkan gas yang mencemarkan lingkungan

akan semakin parah pula pencemaran udara yang terjadi. Dari segi sosial, car free day mampu membuka ruang publik yang dapat digunakan masyarakat untuk berinteraksi melalui olahraga ataupun hanya sekedar ingin berkumpul dan bersantai bersama. Car free day harus didorong untuk menciptakan suasana guyub di masyarakat. Sebenarnya, car free day merupakan upaya Pemkab untuk mendekatkan masyarakatnya agar lebih saling mengenal. Secara ekonomis, car free day mendorong usaha kecil yang selama ini tidak terfasilitasi yang setiap hari menjadi target Satpol PP. Tentu saja, pedagang ini terlebih dahulu ditata agar tidak menjadi ‘pasar kaget’. Pedagang kecil ini bisa ditempatkan di beberapa titik agar lebih tertata sehingga mereka akan merasa dibimbing. Secara moral, tentu pemberian tempat di area car free day ini juga akan memberikan pembelajaran tentang sikap menghargai kebersihan. Nah, kalau sudah begini apakah masih dikatakan jika car free day yang digagas Pemkab Banyuwangi hanya mengikuti trend? *) Dr Can H. Soekardjo, M.Kep. Direktur Stikes Banyuwangi

Ayo Sukseskan Banyuwangi Ethno Carnival SABTU 22 OKTOBER 2011 adalah hari bersejarah bagi masyarakat Banyuwangi. Sebab, pada hari itu Banyuwangi punya gawe besar, yaitu BEC (Banyuwangi Ethno Carnival). Semua pernak pernik keanekaragaman seni, kultur, dan budaya Kabupaten Banyuwangi tumplek blek di catwalk jalan raya sepanjang Jalan Veteran sampai kantor DPRD. Yang seru adalah perhelatan akbar yang menghabiskan dana ratusan juta rupiah tersebut mengundang bupati se-Indonesia dan para pejabat di kementrian dan pemerintah provinsi. Sebagai arsitek Banyuwangi Ethno Carnival adalah presiden JFC (Jember Fashion Carnival) Dinan Fariz. Banyak kreasi, gagasan, dan ide-ide segar, dalam konsep BEC. Besok siang, perhelatan akbar itu diselenggarakan. Akan tetapi, pertanyaannya apakah panitia BEC sudah sudah siap 100%? Apakah polesan konsep JFC bisa juga dijual di Kabupaten Banyuwangi? Sebab, dari tahun ke tahun nyawa JFC adalah seni dan kreativitas berbagai designer-designer muda berbakat. Proses JFC pun panjang dan melelahkan, mulai seleksi sampai karantina para peragawati yang berjalan diatas catwalk on road. Jadi tidak heran jika performance JFC benar-benar membuat yang melihat terkagum, karena mereka yang dipacaki sebagai talent JFC adalah orangorang terpilih yang sudah diseleksi dari beberapa scerening. Selain itu, JFC sudah diselenggarakan untuk ke sembilan kali, sehingga tidak heran setiap tahun selalu ada ide dan gagasan segar. Yang setiap tahun tidak pernah berubah dari JFC adalah peragaan busana yang penuh kreativitas tinggi dari designer-designer berbakat dan

O

l

e

h

MOH. YAZID SOFYAN* multi talenta. Event serupa JFC juga dipunyai beberapa negara-negara besar, seperti Brazil, Perancis, Amerika, Italia, dan lain-lain. Sebab, yang dijual adalah fashion dan lenggak-lenggok di atas catwalk. Itu sesuatu yang biasa di negera-negara Eropa. Kiblat fashion di dunia adalah negara-negara Amerika Latin, misalnya Brazil. Walaupun Kabupaten Jember dan Banyuwangi wilayahnya berdekatan, tapi dalam hal seni dan budaya, Banyuwangi lebih kaya dan heterogen. Kemajemukan seni dan budaya di Kabupaten Banyuwangi benarbenar kuat, misalnya endhog-endhogan, puter kayun, gandrung, seblang, kebo-keboan, gredoan, jaranan, dsb. Sehingga, muncul pertanyaan dari masyarakat Banyuwangi, konsep BEC yang dijual apanya? Saya mengambil contoh Kabupaten Ponorogo. Kalau ada event besar namanya Ponorogo Ethno Carnival, pasti orang tidak asing dengan kekayaan budaya Kabupaten Ponorogo, yaitu reog. Kalau Gandrung Ethno Carnival pasti yang dijual adalah gandrung. Tetapi, kalau Banyuwangi Ethno Carnival? Konsep BEC adalah sedikit mengcopy paste JFC, karena presiden JFC dihadirkan di Banyuwangi sebagai sutradara. Sehingga, roh

BEC sepertinya masih mengembara diawang-awang. Selama ini budget promosi yang digunakan untuk menjual potensi sebuah daerah sangat besar, khususnya di bidang seni dan budaya. Apalagi, intruksi dari Bupati Banyuwangi bahwa birokrasi di level terbawah sampai paling atas diimbau menyukseskan BEC. Tetapi, kalau kita tepat dan cermat dalam menjual icon sebuah kabupaten, maka dana yang dikeluarkan tidak akan sia-sia. Sebab, saya haqqul yakin bahwa BEC membawa multiefek yang luar biasa besar. BEC akan membawa dampak secara ekonomi, sosial politik, seni, dan budaya. Karena sumber dana perhelatan akbar Banyuwangi Ethno Carnival menggunakan dana dari rakyat, oleh karena itu kita harus menggunakan dana tersebut dengan tepat sehingga rakyat tidak kecewa sudah urunan untuk event besar itu. Saya menganalogikan konsep BEC seperti membangun rumah. Tukang, kuli dan bahan material sudah siap tetapi gambar rumahnya masih belum sempurna. Ketika tukang akan mengerjakan, gambar rumahnya masih belum sempurna, tetapi kalau tidak dikerjakan bahan material sudah siap. Jadi serba salah deh. Semoga Gaung dari perhelatan akbar Banyuwangi Ethno Carnival tidak hanya kuat terdengar di Banyuwangi dan sekitarnya. Tentunya ada follow up yang lebih konkrit untuk menjual Banyuwangi lewat karya seni dan budaya. Kekuatan sebuah penyelenggaraan event di bidang seni dan budaya adalah pasca event gaungnya masih kuat di masyarakat dan ada feedback atau kontribusi positif lewat pemasukan daerah dari wisatawan

domestik maupun luar negeri. Memang ini butuh proses dan perjuangan panjang, karena dalam menjual seni dan budaya tidak bisa instan artinya seperti orang makan, setelah makan langsung kenyang. Tetapi butuh proses yang panjang untuk memberikan efek besar terhadap action konkrit dalam menjual Banyuwangi. Kalau kita menjual daerah lewat seni dan budaya kita membutuhkan masukan, saran, ide, gagasan dari budayawan dan seniman. Kalau kita menjual daerah lewat realigi kita membutuhkan masukan, saran, ide, gagasan dari ulama, da’i, tokoh agama dll. So, dalam hal apapun kita serahkan ahlinya saja agar hasilnya bisa maksimal dan bisa memberikan manfaat untuk orang banyak. Saya berharap, Seniman, budayawan, masyarakat dan pemerintah daerah ikut membantu mensukseskan Banyuwangi Ethno Carnival, Harapan masyarakat Banyuwangi tentunya, Banyuwangi Ethno Carnival bisa diselenggarakan setiap tahun, dengan lebih meriah dari tahun sebelumnya dan Banyuwangi Ethno Carnival mempunyai roh seni dan budaya. Setelah event Banyuwangi Ethno Carnival semoga ada monitoring evaluasi dan kajian yang lebih mendalam, konsep yang lebih matang, moment yang tepat dan yang paling penting adalah melibatkan banyak komponen masyarakat yang consen di bidang seni dan budaya termasuk stakeholder dan Pemerintah. Ayo sukseskan Banyuwangi Ethno Carnival, karena Banyuwangi Ethno Carnival dari kita, milik kita dan untuk kita. Semoga! *) Moh. Yazid Sofyan. Pencinta seni dan budaya Banyuwangi.


Golkar Siap Kawal Aspirasi Masyarakat

AP2TKI & BRI

GERDA/RaBa

DUKUNG BUPATI: Ketua AP2TKI Prajitno Soejono dan jajaran pengurusnya foto bersama Bupati Anas kemarin

CTKI Boleh Pinjam Dana KUR GAMBIRAN - Ratusan calon tenaga kerja Indonesia (CTKI) yang akan berangkat ke luar negeri mengikuti sosialisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Aula Hotel Baru Indah Kota Jajag, Kecamatan Gambiran, kemarin pagi Acara yang dihadiri dan dibuka oleh Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas tersebut adalah hasil kerjasama Pemkab Banyuwangi, Bank Rakyat Indonesia, dan Asosiasi Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (AP2TKI) Banyuwangi, pimpinan Prajitno Soejono. Prajitno menuturkan, kegiatan tersebut dimaksudkan agar para CTKI yang akan berangkat ke luar negeri bisa memanfaatkan kemudahan pinjaman dari pemerintah berupa KUR. Sehingga, para CTKI yang akan berangkat ke luar negeri tidak perlu sampai terjebak hutang untuk biaya keberangkan yang nantinya justru menyulitkan mereka sendiri. Untuk itu, pihaknya berharap melalui kegiatan tersebut, para CTKI selain bisa memanfaatkan pinjaman KUR juga paham tentang tata cara meminjam dan mengembalikannya. ’’Kita berharap, melalui sosialisasi ini para CTKI akan paham bahwa dana KUR sangat bermanfaat untuk mereka,” harapnya. Prajitono menuturkan, sosialisasi kerjasama dengan Pemkab Banyuwangi dalam hal ini Dinas Tenaga Kerja dan BRI tersebut akan terus dilanjutkan ke Hotel Mirah Banyuwangi. ’’Rencananya besok acara serupa kita gelar di Hotel Mirah,” sebutnya. Di sisi lain, menurut pria berkumis itu, dalam waktu dekat AP2TKI juga akan menggelar kegiatan pelatihan bagi para anggotanya. Tujuannya tidak lain agar para anggota AP2TKI paham tentang tata cara perekrutan dan penempatan CTKI. ’’Sehingga dalam menjalankan pekerjaannya mereka tidak sampai melanggar undang-undang,” ujarnya Khusus kepada Bupati Anas yang kemarin sudah bersedia hadir dan membuka acara tersebut, Prajitno mengaku sangat berterima kasih. ’’Kami juga berkomitmen akan mendukung segala program Bupati Anas,” tandasnya. Sementara itu, Bupati Anas berpesan agar para CTKI yang akan mendapatkan fasilitas KUR bisa memanfaatkannya secara baik untuk masa depan keluarganya. ’’Uangnya jangan langsung dipakai untuk beli rumah. Tapi ditabung dan dikelola secara baik untuk masa depan anakanaknya,” pesannya. (azi/adv/als)

BANYUWANGI - Dewan pimpinan daerah (DPD) Partai Golkar Kabupaten Banyuwangi punya cara menarik untuk bisa menang dalam Pemilihan umum (Pemilu) 2014 mendatang. Mereka menggelar sarasehan dengan tema membedah suara rakyat Banyuwangi. Dalam acara yang digelar di Aula Sasono Waringin Agung di kantor DPD Partai Golkar di Jalan Adi Sutjipto ini, hadir semua anggota Fraksi Karya, pengurus DPD Partai Golkar, pimpinan kecamatan (PK) Partai Golkar se-Kabupaten Banyuwangi, anggota LSM, mahasiswa, penyuluh pertanian, petani, nelayan, dan pedagang kaki lima (PKL). “Bila Partai Golkar ingin besar, harus gandeng partisipan,” cetus Jayus, staf pengajar Universitas Negeri Jember (Unej). Sejumlah partai yang hanya memperhatikan anggota dan kader, jelas dia, tidak akan bisa membesarkan partai. Tapi, justru akan ditinggalkan oleh kontituennya sendiri. “Juga harus bisa membuat konsep pembangunan yang berkarakter, kalau tidak hanya akan benturan kepentingan,” katanya. Jayus mengingatkan kepada kader partai yang duduk di parlemen. Bila Partai Golkar ingin menjadi pilihan rakyat, maka suara anggota dewan yang ada di DPRD harus sesuai dengan suara rakyat. “Anggota dewan harus memperhatikan suara rakyat. Suara anggota

GAYENG: Suasana sarasehan dalam rangka peringatan HUT Partai Golkar ke-47 di Aula Sasono Waringin Agung kemarin.

GALIH COKRO BUWONO/RaBa

dewan itu harus sesuai dengan suara rakyat,” ungkapnya. Selain Jayus, dalam sarasehan itu juga hadir Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, kordinator LSM Aman Korban Toeloes Sugijanto, dan ketua DPRD Hermanto. “Kita ingin mendengar suara dari rakyat yang sebenarnya, terutama soal pembangunan di Banyuwangi ini,” cetus ketua DPD Partai Golkar Banyuwangi Sumantri Soedomo. Sarasehan yang digelar dalam rang-

SMP BUSTANUL MAKMUR PUSKESMAS GENTENG KULON FOR RaBa

PENYULUHAN: Andriyani (kanan) di hadapan para PKL Genteng.

Puskesmas Genteng Kulon Kumpulkan PKL ALI NURFATONI/RaBa

MELADANG: Sejumlah siswa SMP Bustanul Makmur berladang di lahan pertanian sayur lada di Desa Jambewangi.

Didik Kepedulian Siswa GENTENG – Untuk menumbuhkembangkan sikap peduli terhadap masyarakat, sekolah SMP Unggulan Bustanul Makmur Genteng memberikan pendidikan terhadap anak didiknya. Bentuknya, dengan memberikan kewajiban kepada siswa untuk mengukuti pengalaman wajib yang bertajuk Home Stay 2011. Kagiatan tersebut dilaksanakan di Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu. Selain untuk mendidik siswa agar mempunyai jiwa peduli, juga untuk menumbuhkan siswa agar mempunyai karakter pendidikan sesuai dengan ajaran. Kepala sekolah SMP Unggulan Bustanul Makmur Genteng, H.Alfian menuturkan, kegiatan tersebut mempunyai makna agar para siswa mempunyai jiwa kepedulian terhadap lingkungan. Memberikan pembelajaran aplikatif yang mengedepankan nilai-nilai life skil dan pembentukan karakter siswa. ’’Jadi siswa langsung bersentuhan dengan masyarakat. Contohnya diberi kesempatan intuk berladang dan bentuk kegiatan lainnya,’’ ujarnya. Mengenai kegiatan tersebut, H.Alfian yang juga ketua bidang akademik di STAI Ibrahimy Genteng itu juga menegaskan, kalau kagiatan tersebut sudah dilakukan sejak dua perode angkatan. ‘’Kegiatan ini sudah kami program, mungkin hanya satu-satunya sekolah di Banyuwangi, juga ada sekolah dari Jakarta yang mencontoh program ini,’’ jelasnya. H. Alfian juga menambahkan, antusiasme siswanya sejak hari pertama sangat besar. Mengingat, mereka bisa memberikan bentuk pendidikan langsung dengan kegiatan di masyarakat. Kegiatan itu meliputi keagamaan, pengabdian terhadap orang tua asuh, serta pembelajaran di PAUD dan TPQ. ’’Semua itu dilakukan dengan penuh kegembiraan dan penuh tanggung jawab,’’ terangnya. Sementara itu, kegiatan itu diikuti oleh ratusan siswa yang duduk di bangku VIII yang berjumlah 121 anak dibagi dengan 12 kelompok. Masing-masing grup mempunyai kegiatan masing-masing. ’’Kegiatan ini serupa dengan KKN untuk mahasiswa,’’ paparnya. (ton/adv/als)

GENTENG - Puluhan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang biasa bekerja di sekitar Kota Genteng dikumpulkan di Puskesmas Genteng Kulon, Kecamatan Genteng, lusa kemarin (19/10). Dalam kesempatan tersebut, Puskesmas Genteng Kulon bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Banyuwangi memberikan penyuluhan kepada para PKL tentang pentingnya menjaga kebersihan makanan sesuai kriteria kesehatan. Selain itu, pihak Puskesma Genteng Kulon juga memberikan pengarahan bahwa para PKL memiliki peran besar untuk menjaga lingkungan kerjanya agar tetap bersih. Untuk itu, selain memberikan penyuluhan, Dinas Kesehatan Banyuwangi melalui Puskemas Genteng Kulon juga memberikan bantuan berupa bak air untuk mencuci peralatan memasak, dan celemek untuk pelindung waktu mengolah makanan. ’’Jumlah PKL yang kita kumpulkan sekitar 35 PKL., mereka berasal dari sekitar puskemas sini aja,” kata Kepala Puskesmas Genteng Kulon dr. Andriyani MMRS kemarin Andriyani mengatakan, bahwa makanan dan minuman

merupakan bahan pokok yang penting dalam kehidupan manusia. Sebab, sebagai salah satu kebutuhan pokok, makanan dan minuman dibutuhkan manusia untuk hidup, tumbuh, berkembang dan berproduksi. Kesalahan dalam penyediaan makanan dan minuman akan berakibat diperolehnya makanan yang tidak aman, tidak menyehatkan dan menyebabkan gangguan kesehatan masyarakat. Untuk itu, melalui pesan atau informasi keamanan pangan dalam penyeluhan kemarin, diharapkan PKL mendapatkan pengetahuan yang lebih baik. ’’Sehingga dapat mengubah dan memotivasi agar merubah prilaku untuk memproduksi pangan lebih terjaga,” harapnya. (azi/adv/als)

DIJUAL Suzuki SL410 R-Karimun th 2005 hitam hrg 86,5 jt nego brg istw , Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Suzuki ST150 pick up th 2009 biru hrg 75 jt nego brg istw , Bisa cash/ kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

37

KOMUNIKASI BISNIS

Jumat 21 Oktober 2011

DIJUAL Toyota kijang kf80 STD th 2004 hitam mtl hrg 107,5 jt nego brg istw, Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Isuzu panther TBR 541 LV 25 th 2000 biru tua mtl hrg 92,5 jt nego brg istw, Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Suzuki GC 415 APV DLX MT th 2004 merah mtl hrg 90 jt nego brg istw Bisa, Kash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

ka hari ulang tahun (HUT) Partai Golkar ke-47 ini, jelas dia, akan dibuat acuan dalam melaksanakan kegiatan dan program. “Banyak suara-suara tadi, ada PKL yang membutuhkan pendampingan dan ada juga suara dari petani,” sebutnya. Sumantri berjanji akan mengawal semua suara dari masyarakat itu sampai nasibnya diperhatikan oleh Pemkab Banyuwangi. “Barusan kita dengar semua, bapak bupati akan membantu

penuh masyarakat. Janji bapak bupati ini akan saya pegang terus. Kalau lupa saya tagih sampai ingat,” ungkapnya. Sebelum menggelar sarasehan, peringatan HUT Partai Golkar ini diawali dengan tabur bunga di taman makam pahlawan (TMP) Wisma Raga Satria Banyuwangi. “Kita semua berdoa semoga para pahlawan mendapat tempat yang baik di sisi Allah,” cetus politisi asal Desa Jajag, Kecamatan Gambiran, ini. (abi/adv/als)


38

Jumat 21 Oktober 2011

Suminto Layak Dicontoh GERDA/RaBa

TIDAK ADA REWARD: Tri Saksi Bintang Pamungkas (tengah) berbincang dengan Bupati Anas (kiri) di sela-sela kunjungan ke sekolahnya. Minimnya perhatian pemerintah terhadap atlet, membuat Bintang berniat meninggalkan Banyuwangi.

Gelombang Hijrah Atlet Berlanjut BANYUWANGI - Setelah atlet pencak silat, Dinda Maulidya dan Dita Amalia, yang menyatakan akan membela Surabaya, kini giliran atlet potensial Banyuwangi di cabang catur, Tri Saksi Bintang Pamungkas, yang bersiap hengkang. Rencana kepindahan Bintang diutarakan ayah kandungnya, Sucipto, saat bertemu wartawan koran ini di kediamannya beberapa waktu lalu. Dia menuturkan, prestasi yang ditunjukkan anak sulungnya itu membuat sejumlah kota kesengsem untuk merayu peraih medali emas di kejuaraan ASEAN itu pindah. Salah satu kota yang bersiap menampung Bintang adalah Surabaya. Meski demikian, Sucipto belum memberikan keputusan apakah pindah ataukah tetap membela Banyuwangi. Dia mengaku, anaknya masih berkonsetrasi menyelesaikan sekolah. “Ada rencana memang Bintang mau kita bawa keluar, bisa ke Surabaya atau Jakarta. Biar main caturnya tambah hebat,” ujarnya. Selain alasan menjaga asa prestasi anaknya di bidang catur, rencana kepindahan Bintang itu juga kemungkinan

dipicu minimnya perhatian pemkab dan KONI. Hal itu setidaknya dirasakan usai menjuarai kejurnas dan kejuaraan ASEAN beberapa waktu lalu. Sekadar ucapan terima kasih dari induk cabang catur tidak pernah ada. Bah-kan, dana

yang digunakan untuk berangkat di salah satunya kejurnas catur itu murni anggaran pribadi. Sejauh ini pernah ada reward apa pun meski Bintang telah mengharumkan nama Banyuwangi di pentas nasional dan ASEAN. (nic/c1/als)

BANYUWANGI - Keputusan Suminto yang mundur dari pos jabatan sebagai wakil ketua PSSI Banyuwangi menuai apresiasi kalangan bola Banyuwangi. Mereka menilai langkah itu merupakan sikap gentleman yang ditunjukkan anggota DPRD atas aturan yang ada. Tidak heran, sikap yang ditunjukkan politisi asal Partai Hanura itu membuat banyak desakan terhadap wakil rakyat lain yang menduduki jabatan di PSSI juga mundur. Suara itu datang dari barisan suporter Laros Jenggirat. Mereka meminta regulasi dalam PP Nomor 16 Tahun 2011 tentang tata tertib anggota DRPD itu ditaati. Sebab, itu merupakan aturan dasar bagi anggota dewan dalam menjalankan tugas sebagai wakil rakyat. Bila tidak ditaati, tentu saja itu merugikan legislator itu sendiri. Sebab, bisa saja dia diberhentikan.

Ketua Laros Jenggirat, Ahmad Mustain mengatakan, pada dasarnya tidak ada halangan bagi sebuah personel untuk menduduki jabatan sebagai ketua atau pengurus PSSI. Sebab, PSSI pada dasarnya merupakan representasi semua klub dan penggila bola di Banyuwangi. “Dalam tata tertib dan anggaran dasar rumah tangga PSSI, tidak ada larangan bagi siapa pun untuk menjadi pengurus,” katanya. Hanya saja, Mustain menyebut aturan itu berlaku hanya untuk internal PSSI. Namun, tentang status personel yang menjabat tentu lain ceritanya. Termasuk, bila dia merangkap jabatan di luar PSSI. PP 16 Tahun 2011 melarang anggota DPRD merangkap jabatan sebagai pengurus organisasi di luar anggota legislatif. Menyikapi aturan itu, maka ada baiknya klub dan PSSI kembali bertemu untuk mem-

bicarakan masalah tersebut. Bila dibiarkan berlarut-larut dikhawatirkan akan muncul masalah di kemudian hari. Apalagi, persoalan bola sebaiknya lepas dari persoalan dan pengaruh lain selain sepak bola, termasuk masalah politik.

Seperti diberitakan sebelumnya, anggota DPRD Banyuwangi, Suminto, menyatakan mundur dari kepengurusan PSSI. Alasan mundur yang dia kemukakan didasarkan atas PP Nomor 16 Tahun 2010 tentang tata tertib DPRD.(nic/c1/als)


Jumat 21 Oktober 2011

BERITA UTAMA

39

HALAMAN SAMBUNGAN

Parpol Pendukung Meradang ... ■ MAHASISWA... Sambungan dari Hal 29

Sementara itu, aksi mahasiswa tersebut mendapat reaksi keras dari partai politik (parpol) pendukung Bupati Anas dan Wabup Yusuf. DPC PKNU

menilai, demo mahasiswa itu berlebihan dan tidak lagi gerakan moral tapi gerakan politik praktis yang ditunggangi pihak tertentu. Ketua DPC PKNU HA. Wahyudi mengatakan, mahasiswa sejatinya menyuarakan gera-

kan moral. Tetapi, yang terjadi dalam aksi mahasiswa dari beberapa organisasi kemahasiswaan itu sarat kepentingan politik golongan tertentu. Mahasiswa tidak lagi menyuarakan gerakan moral, tapi sudah menjadi alat politik praktis

pihak tertentu. Hal itu bisa dilihat dari pola aksi dan isu-isu yang diusung dalam demo tersebut. “Mahasiswa itu kaum intelektual. Dalam aksinya sama sekali tidak mencerminkan kaum intelektual,” tegas Wahyudi. (abi/afi/c1/bay)

Perlu Beberapa Materi Tambahan ... ■ TUNDA... Sambungan dari Hal 29

Penolakan bupati atas raperda inisiatif DPRD tentang jamkesda itu seolah “balasan”

lantaran anggota dewan tidak mau membahas raperda sekretariat Korpri dan raperda penyelenggaraan reklame. Kedua raperda yang telah diajukan eksekutif itu ditolak

DPRD karena dianggap belum waktunya. “Bukan balas dendam. Bapak Bupati minta raperda ini ada tambahan,” dalih Ketua DPRD Banyuwangi, Hermanto.

Sementara itu, Bupati Anas menyampaikan bahwa raperda inisiatif DPRD tentang jamkesda pengesahannya hanya ditunda karena perlu ada tambahan. (abi/c1/bay)

Dianggap No Action Talk Only ... ■ SDM-NYA... Sambungan dari Hal 29

Meski demikian, Anas masih bisa memengaruhi dan memotivasi kinerja anak buahnya di eksekutif dan mitra kerjanya di legislatif untuk menyelesaikan pembahasan APBD lebih cepat dari biasa. Upaya itu berhasil, APBD 2011 akhirnya bisa disahkan sebelum tahun berganti. Padahal, tahun-tahun sebelumnya, pengesahan APBD biasanya berlangsung di bulan Februari hingga Maret. Terobosan lain yang boleh dibilang sebagai prestasi membanggakan adalah beroperasinya Lapangan Terbang (Lapter) Rogojampi dengan menggandeng maskapai penerbangn Sky Aviation pada akhir Desember 2010. Itu berarti, Anas hanya butuh waktu dua bulan dalam menggaet investor untuk membuka penerbangan jurusan Surabaya–Banyuwangi dan Banyuwangi–Denpasar pergi-pulang. Cepatnya langkah taktis menyangkut perizinan dengan Kementerian Perhubungan dan negosiasi dengan maskapai penerbangan, tak lepas dari pengalaman dia saat menjadi anggota DPR RI. Sebab, ia cukup lama berkecimpung di komisi yang membawahi departemen perhubungan. Yang lebih menguntungkan lagi, dalam pengoperasian lapter, Pemkab Banyuwangi juga tidak mengeluarkan anggaran untuk nomboki biaya operasional penerbangan seperti lazim terjadi di beberapa daerah yang membuka lapter perintis. Sehingga, kalau ada kerugian akibat besarnya biaya operasional dibandingkan pemasukan dari tiket penumpang, menjadi beban investor sepenuhnya. Secara umum, saya hanya bisa mengamati beberapa program yang telah dilakukan Bupati Anas dalam kurun waktu setahun ini. Khususnya dari beberapa pemberitaan yang telah dimuat di media massa. Untuk program yang menyangkut pemberdayaan masyarakat kecil atau warga miskin, salah satunya membatasi tumbuhnya minimarket modern dengan tidak mengeluarkan izin baru. Sebab, keberadaan mini market bisa mengancam dan mematikan pasar tradisional dan para pedagang kecil. Selain itu, memberikan kredit lunak kepada warga tak mampu sebagai modal usaha melalui program KUR yang bekerja sama dengan perbankan. Upaya yang sudah berjalan selama enam bulan itu ter-

nyata mendapat respons positif dari masyarakat, bahkan mendapat penghargaan dari Menko Ekuin. Pola kerja sama yang dilakukan Pemkab Banyuwangi dengan perbankan itu oleh Menko Ekuin akan dijadikan percontohan sekaligus dikembangkan di daerah lain. Sebab, realisasi program KUR (kredit usaha rakyat) di Banyuwangi sekarang telah berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp 75,6 miliar. Padahal, tahun kemarin hanya terserap Rp 20 miliar. Tingkat kredit macet kecil, yaitu hanya 1,32 persen, padahal toleransinya 6 persen. Yang menjadi pertanyaan, benarkah semua penerima KUR berasal dari warga miskin? Ataukah kalangan warga mampu juga ikut menikmati program ini? Sebab, sering kali ada laporan masuk, perangkat desa banyak bermain dengan memberi surat keterangan tidak mampu kepada warganya yang sebetulnya mampu. Oleh karena itu, agar KUR itu benar-benar tidak salah sasaran, verifikasi terhadap kreditur harus lebih ketat. Program lain dari Bupati Anas yang sempat mengemuka ke permukaan dan sempat memicu pro-kontra, di antaranya masalah zonasi titik reklame, tower seluler bersama, pembangunan taman, dan rencana penertiban PKL. Banyak pihak yang setuju dengan penataan atau zonasi reklame agar bisa memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap pendapatan asli daerah (PAD). Tetapi, untuk melakukan penataan itu tidak boleh ada permainan terselubung, baik menyangkut titik-titik baliho yang akan dipangkas maupun pihak-pihak yang nanti akan mengelola titiktitik itu. Semua harus transparan. Demikian pula dengan pembatasan tower seluler dan pembongkaran tower tidak berizin, hendaknya tidak setengah hati dalam melangkah. Apalagi, sampai memunculkan isu tidak sedap bahwa ada beberapa oknum yang bermain dengan tawar-menawar kompensasi. Kalau memang ingin mencanangkan program satu tower untuk banyak operator, tentu harus tegas bersikap biar tidak ada pihak-pihak yang memainkannya. Program perbaikan taman dan pedagang kaki lima (PKL) juga masih menimbulkan pro-kontra, karena kurangnya sosialisasi. Kalau sudah ada program pengentasan kemiskinan, rasanya juga tak salah kalau ada perbaikan fisik terkait keindahan kota. Apalagi, tahun kemarin Banyuwangi dapat predikat sebagai kota terkotor. Dengan adanya taman yang indah dan repre-

sentatif, paling tidak bisa dimanfaatkan warga kota untuk refreshing sekaligus sebagai paru-paru kota. Termasuk, melakukan penataan PKL yang lebih rapi dan tertib agar wajah kota ini tidak terlihat semrawut. Sementara itu, yang terkait investasi pasca Anas dilantik sebagai bupati, cukup banyak investor yang berminat menanamkan modal di Banyuwangi. Termasuk, para investor yang sudah mencoba masuk pada era penguasa sebelumnya tapi macet, akhirnya mencoba lagi. Mulai dari investor pengelolaan sampah, hotel dan resort, lapangan golf, industri logam, industri perikanan, perkebunan, pabrik gula, pabrik bahan peledak, pabrik semen, sekolah penerbangan, dan lain sebagainya. Sayangnya, investasi itu banyak yang tidak cepat terealisasi meski sudah lama dipersiapkan, terutama yang akan menggunakan lahan milik pemkab. Sebab, proses persetujuan dari pemerintah dan dewan sangat lamban. Kajian-kajian hukum atau persyaratan yang lain terlalu lama dan njlimet, membuat investor tak tertarik lagi inves di sini. Persoalan seperti ini yang perlu perhatian dan pemecahan serius dari pemerintah kalau ingin Banyuwangi cepat berkembang. Dari beberapa pemberitaan yang saya ikuti di media massa, konsep, program, dan keinginan bupati dalam memacu kemajuan daerah ini cukup kencang larinya. Tetapi, realisasinya sangat lamban karena aparat tidak bisa diajak ‘’lari kencang’’ alias kurang siap. Termasuk, sarana penunjang di pemerintahan juga banyak yang kurang memadai. Ditambah lagi dengan kebiasaan-kebiasaan buruk di birokrasi yang hingga kini belum banyak berubah juga menjadi batu sandungan bagi bupati. Seperti lambannya etos kerja, berbelitnya pelayanan birokrasi, dan masih merajalelanya pungutan liar. Itu menjadi pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan bila kinerja aparat pemerintahan ingin lebih optimal. Sehingga, program kerja dan kebijakan yang sering disampaikan bupati di beberapa forum terbuka akhirnya sering dianggap hanya no action talk only (NATO). Itulah sekelumit pengamatan mengenai plus-minus satu tahun Bupati Abdullah Azwar Anas mengendalikan Banyuwangi. Semoga setiap langkah yang dilakukan bisa membawa manfaat bagi kemajuan dan peningkatan kesejahteraan warga Banyuwangi. (cho@jawapos.co.id)

Terlalu Dicekoki Kopi Pasaran ■ PERLU... Sambungan dari Hal 29

Sementara itu, perwakilan Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pertambangan Banyuwangi, Made Maharta mengatakan, kopi yang berasal dari Banyuwangi jika diekspor harus melalui eksporter tertentu. Kondisi itu diperparah dengan adanya krisis dunia yang berpotensi membatasi bisnis perkopian di Banyuwangi. “Setiap bulan ada pasar lelang di Grand City. Itu harus

kita manfaatkan,” cetusnya. Manajer PTP 12 Kebun Gumitir, Lutfi, mengakui bahwa produksi kopi di Banyuwangi 80 persen adalah jenis robusta. Terkait fakta bahwa sebagian besar permintaan pasar ekspor jenis arabica, maka itu menjadi pekerjaan rumah bagi kita semua. ‘’Kita harus bekerja keras bagaimana caranya agar pandangan dunia itu berubah dari kopi arabica ke kopi robusta,” jelasnya. Di lain pihak, konsumen kopi sudah terlalu banyak dicekoki

kopi pasaran yang harganya lebih murah. Sehingga, lanjut Lutfi, edukasi terhadap konsumen juga perlu dilakukan untuk membedakan mana kopi yang berkualitas dan mana yang tidak. “Kondisinya seperti itu, konsumen tidak begitu paham,” ujarnya. Budayawan gaek Banyuwangi, Hasnan Singodimayan, tak mau ketinggalan. Dia mengatakan, masyarakat memang perlu mengerti tentang budaya minum kopi. Sehingga, jika diawali dari budaya, ada nilai jual yang dapat dijadikan

modal untuk diperjualbelikan di luar. “Bahwa dari kopi pun ada budaya,” ujarnya. Sementara itu, Thoyib Kamino dari Fakultas Ekonomi (FE) Untag menggarisbawahi perlunya standardisasi cita rasa kopi di Banyuwangi. Sehingga diharapkan, semua warung kopi dari Kecamatan Kalibaru hingga Kecamatan Wongsorejo memiliki cita rasa kopi yang standar. Harapannya, begitu warga minum kopi, dalam pikiran mereka langsung terekam bahwa ini adalah Banyuwangi. (gil/c1/bay)

Manfaatkan Ruang Rapat Wabup ... ■ URUSAN... Sambungan dari Hal 29

Puas mengamati calon kantor KONI yang baru, perjalanan berlanjut ke Jalan Diponegoro. Orang banyak mengenalnya sebagai kantor KONI lama. Berada di kawasan Gesibu Blambangan, ciri khas sebagai kantor sekretariat KONI masih terlihat jelas. Selain tulisan KONI masih terlihat jelas dengan ukuran cukup besar, banner dan pelat informasi kantor beberapa cabor dan organisasi kepemudaan juga masih melekat di dinding luar. Untuk ukuran kantor organisasi sebesar KONI, ruangan sekretariat kantor lama itu memang tergolong kecil. Bahkan, untuk mengumpulkan petinggi cabor untuk rapat koordinasi tidak cukup. Jika datang telat, konsekuensinya harus rela mengikuti rapat dari pintu. Paling apes, peserta harus mengikuti rapat sambil berdiri. Belum lagi saat matahari lagi gila-gilanya bersinar. Kantor KONI di kawasan Gesibu itu bisa berubah menjadi sauna dadakan. Panas dan nyaris tanpa ventilasi udara yang memadai membuat suasana kantor menjadi neraka. Beruntung, sebuah kipas

angin bisa sedikit menjadi penyejuk suasana bila panas menyerang. Setiap hari sekretariat KONI dijaga dua staf, yaitu Yopi dan Sepdi. Mereka bertugas meng-handle semua kelancaran proses administrasi. Tugas mereka terkesan sepele tapi sebetulnya tidak mudah. Selain menjadi public relation kantor KONI selama jam kerja, mereka juga menjalankan aktivitas organisasi mulai surat-menyurat sampai menjaga keamanan. Tugas mereka bertambah dengan kehadiran sekretariat Koni bayangan yang kini bertempat di ruang rapat wakil bupati Banyuwangi. Bukan rahasia lagi, digunakannya tempat itu lantaran ketua Umum KONI kebetulan adalah wakil bupati. Namun, kantor KONI yang baru dan lama memang tidak bisa digunakan secara maksimal. Meski tergolong representatif, ruang rapat wabup malah menjadi pekerjaan tambahan bagi staf KONI. Sebab, merunut cerita yang disampaikan kedua staf KONI itu, status kantor KONI lama belum seratus persen hilang. Surat menyurat masih sering dialamatkan ke kantor di Gesibu. Tetapi, terkadang komunikasi sudah sering dialamatkan langsung ke kantor bayangan tadi.

Tentu saja, adanya kantor KONI lama dan bayangan itu membuat beban kerja Yopi dan Sebdi bertambah. Hal itulah yang dirasa cukup merepotkan. Apalagi, keduanya harus hilir-mudik dari kantor KONI lama ke pemkab yang jaraknya sekitar dua kilometer. Pengurus inti sudah pernah meminta bantuan pemerintah untuk merehab calon kantor KONI baru. Total anggaran yang dibutuhkan ditaksir mencapai Rp 200 juta. Sepertinya, wacana KONI pindahan baru bisa diwujudkan tahun depan. Pasalnya, pengajuan dana yang diharapkan baru bisa diwujudkan dalam RAPBD 2012 mendatang. Rencana itu pun sepertinya tinggal menunggu waktu saja. Sebab, niat KONI itu sudah tercium khalayak luas. Ibaratnya, tidak ada semut bila tidak ada gula. Rencana rehab kantor KONI baru juga tercium kalangan perseroan comanditer (CV). Mereka pun dikabarkan sudah melobi dan mendekati pengurus KONI. Tujuannya sudah bisa ditebak, yaitu mereka ingin berpartisipasi dalam proyek yang rencananya akan dikerjakan tahun depan itu. (c1/bay)

Sediakan Lokasi Parkir Undangan ■ TUTUP... Sambungan dari Hal 29

Jalan-jalan tersebut adalah Jalan Kartini, Jalan Diponegoro, Jalan Satsuit Tubun, dan Jalan dr. Wahidin Sudiro-

husodo (Bank Mandiri). “Pengecualian bagi undangan bisa melewati jalan tersebut,” kata Djuang. Khusus pengendara kendaraan yang melewati Bank Mandiri dan kantor PLN diarahkan

ke arah timur menuju Pantai Boom. Sementara itu, Jalan Kolonel Sugiono (simpang empat Kertosari ke barat) ditutup total. “Juga untuk pertigaan DPRD,” ujar Djuang. (gil/c1/bay)

Terjepit di Tengah Ribuan Jamaah ■ MULYO... Sambungan dari Hal 29

“Saya akhirnya ambruk dan dirawat di Rumah Sakit Ansor,” kata Mulyo melalui telepon seluler kemarin. Mulyo mengatakan, sejak di-

rawat di rumah sakit, dirinya diisolasi dan tidak boleh ditemui siapa pun. Dia ditangani Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI). Namun, seiring membaiknya kondisi kesehatannya akhirnya Mulyo sudah bisa dijenguk.

“Jika hasil laboratorium bagus, insyaallah dalam beberapa hari ini saya menyusul ke Makkah untuk bergabung dengan calon jamaah haji (CJH) kloter 18. Mohon doanya,” pungkas Mulyo. (*/ c1/bay)

Masuk Langsung Todongkan Celurit ■ KAWANAN... Sambungan dari Hal 40

Setelah berhasil “menjinakkan” pria yang juga bos besi tua tersebut, kawanan pelaku semakin leluasa melancarkan aksi. Mereka membuka paksa brankas di kamar depan. Bahkan, mereka mengambil dompet yang disimpan di dalam celana korban. Padahal, celana itu digantung di belakang pin-

tu kamar. Sementara itu, Sumarto, 50, kakak Musleh yang tinggal di rumah tersebut, memperkirakan perampokan tersebut terjadi sekitar pukul 03.00. Sebab, saat kejadian, dia baru saja menyaksikan pertandingan sepak bola di televisi. “Lha wong saat itu saya baru saja selesai nonton Barcelona (klub sepak bola asal Spanyol, Red) kok,” ujarnya.

Saat pelaku berhasil masuk ke dalam rumah korban, mereka langsung menodongkan celurit ke leher Sumarto. Kontan, pria paro baya itu tidak berani berkutik. “Tangan saya diikat, kemudian disekap di kamar belakang bersama istri saya, anak bungsu korban yang baru berusia enam tahun, dan Jamilah. Anak pertama korban tidak berada di rumah,” jelasnya. (sgt/c1/aif)

Latihan Rutin Tiap Tahun ■ SIMULASI... Sambungan dari Hal 40

Selain harus mengalahkan beratnya medan, personel Tagana juga harus menenangkan keluarga korban yang histeris saat mengetahui sanak-kerabatnya tewas akibat banjir bandang tersebut. Beruntung, berkat kerja keras para personel Tagana, empat korban tewas dan enam korban lukaluka berhasil dievakuasi. Koordinator Tagana Situbondo, Hariyadi mengatakan, simulasi tersebut dilakukan un-

tuk meningkatkan ketanggapsiagaan personel Tagana dalam membantu korban bencana alam. Tagana sengaja melakukan simulasi dengan skenario penanganan banjir bandang karena bencana alam jenis itu kerap melanda Situbondo. “Namun, di lain kesempatan kami juga akan melakukan simulasi penanganan bencana lain, misalnya angin puting beling, tanah longsor, tsunami, dan lain sebagainya. Hal itu bertujuan meningkatkan profesionalisme personel Tagana,” ujar Hariyadi.

Hariyadi menambahkan, sebelum melakukan simulasi penanganan bencana, 54 personel Tagana terlebih dahulu mendapat pendidikan dan pelatihan (diklat) selama tiga hari. Materi yang disampaikan beberapa narasumber meliputi pelatihan pengamanan bencana berbasis masyarakat dan beberapa materi lain. “Latihan ini kami lakukan rutin setiap tahun. Salah satu tujuannya, memantapkan dan menjaga kekompakan seluruh anggota Tagana,” pungkasnya. (sgt/c1/aif)

Tidak Ada Kaitan dengan Reses ■ ANGGOTA... Sambungan dari Hal 40

Sebab, memang kewajiban DPRD memperjuangkan aspirasi masyarakat,” ujar Hasanah. Hasanah melanjutkan, apa yang diungkap Mashudi bahwa ada oknum-oknum yang bermain dengan proyek sebenarnya tidak ada kaitannya antara reses dan jasmas. “Kalau memang ada oknum yang cawe-cawe proyek, ya sudah laporkan saja. Sekali lagi, itu tidak ada kaitannya dengan jas-

mas maupun reses. Justru jasmas wajib dilakukan karena itu hasil reses,” kata dia. Pernyataan Hasanah ditimpali Suwarjono. Menurutnya, kalaupun memang ada proyek hasil jasmas yang dilaksanakan sedangkan yang lain ditunda, itu semata-mata karena disesuaikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan kemampuan anggaran. “Jadi, bukan berarti proyek itu dilaksanakan karena ada desakan anggota dewan,” jelasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, program jasmas DPRD Situbondo mulai mendapat sorotan miring. Direktur IRDeS, Mashudi, menuding program yang menelan anggaran hingga Rp 10 miliar di tahun 2011 itu dinilai rawan disalahgunakan. Bahkan, ada salah satu anggota dewan yang dituding ikut cawecawe dalam proyek yang diusung berdasarkan hasil jasmas, mulai meminta fee proyek hingga penentuan rekanan. Selain itu, program tersebut juga rawan fiktif. (sgt/c1/aif)

Ukir Prestasi Tingkat Kabupaten ■ BACA SALAWAT... Sambungan dari Hal 40

Guru diberi kesempatan melanjutkan pendidikan pada strata lebih tinggi. “Guru diikutsertakan dalam berbagai pelatihan di provinsi maupun nasional,” papar Said. Siswa SDN 1 Mangaran diarahkan agar selalu lebih giat belajar.

Ada jam tambahan pelajaran untuk siswa. Tiap Jumat Legi semua siswa dan guru diwajibkan memakai baju muslim untuk mengikuti istighotosah di halaman sekolah. Tujuannya, guru dan siswa diberi kesehatan jasmani rohani dan kemudahan dalam menjalankan tugasnya. Sejumlah prestasi yang diukir SDN 1 Mangaran di tingkat ka-

bupaten baru-baru ini adalah juara 1 lomba kreativitas (pidato berbahasa Indonesia), juara III lomba syamroh, lukis dan lomba futsal. “Setiap ada lomba di tingkat kecamatan, kita sudah langganan juara. Lulusan kita juba banyak yang di terima di SMPN unggulan bertaraf internasional maupun standar nasional,” terang Said. (pri/aif)

ASAM URAT PERGI, IBADAH PUN LANCAR “Saya menderita asam urat di tumit, kalau pakai sepatu jadi sulit karena terasa sakit, bahkan shalat pun sambil duduk.’ Papar Slamet Haryanto. Pria berusia 48 tahun ini menceritakan, sudah lebih dari 10 tahun kesehatannya terganggu karena terserang asam urat. Asam urat bukanlah nama suatu penyakit, namun ia adalah suatu zat sisa metabolisme zat yang bernama purin yang berasal dari makanan yang kita konsumsi. Keadaan dimana tubuh mengalami kelebihan kadar asam urat disebut hyperuricemia. Pada kondisi normal, kelebihan purin ini akan dikeluarkan melalui urine dan feses. Namun jika purin yang masuk dalam tubuh terlalu banyak, maka ginjal akan kesulitan mengeluarkan zat tersebut sehingga terjadi penumpukan sisa metabolismenya (asam urat). Penumpukan sisa metabolisme zat purin di persendian dapat menyebabkan bengkak dan rasa nyeri. Badan terasa linu, nyeri terutama di malam hari atau pagi hari saat bangun tidur, sendi terlihat bengkak, kemerahan, panas dan nyeri luar biasa pada malam dan pagi, timbul benjolan-benjolan kecil dari mulai sebesar biji beras sampai kacang hijau di daun telinga bawah (tofus) adalah gejala-gejala asam urat. Sudah beberapa macam pengobatan dijalani oleh ayah 3 orang anak tersebut, namun belum ada perubahan. Akhirnya ia mencoba Gentong Mas, minuman herbal dengan kandungan vitamin dan nutrisi bermutu. Bahan utama Gentong Mas yaitu Gula Aren dan Nigella Sativa (Habbatussauda) terbukti memiliki banyak manfaat.

Setelah 1 bulan minum Gentong Mas secara rutin, anggota TNI Angkatan Darat ini merasa kesehatannya sudah lebih baik, “Alhamdulillah, sekarang kondisi saya sudah lebih baik, pada tumit sudah tidak terasa sakit, naik turun tangga bukan masalah lagi dan ibadah pun jadi lancar.” Ujar warga Banyuwangi, Jawa Timur tersebut dengan bahagia. Kini, ia tidak segan-segan membagi pengalaman baiknya itu dengan orang lain, “Mudah-mudahan pengalaman saya mendapat kesehatan dengan cara alami ini dapat bermanfaat bagi orang lain.” Harapnya. Habbatussauda bermanfaat untuk menormalkan metabolisme, termasuk metabolisme purin sebagai pembentuk asam urat yang dipercaya dapat meningkatkan pengeluaran asam urat dari darah melalui urine. Selain itu, Gula Aren bermanfaat menurunkan penyerapan lemak dan perbaikan sistem saraf. Untuk hasil maksimal, kontrol makanan yang dikonsumsi dan banyak minum air putih, sekitar 8 gelas sehari. Kini, seiring dengan semakin banyaknya masyarakat yang merasakan manfaat Gentong Mas, tingkat permintaan pun melonjak secara signifikan. Untuk informasi lebih lanjut silahkan kunjungi www.gentongmas.com. Bagi Anda yang membutuhkan Gentong Mas bisa didapatkan di apotek/ toko obat terdekat atau hubungi: 085 234 398 441. Banyuwangi: 085 234 398 441. Situbondo: 082143391646 Depkes:P-IRT.812.3205.01.114


40

Jawa Pos-nya Kota Santri

Jumat 21 Oktober 2011

JASMAS

Anggota Dewan RamaiRamai Kecam IRDeS SITUBONDO - Sejumlah anggota DPRD Situbondo mulai angkat bicara terkait tudingan Direktur Eksekutif Institute For Regional Development and Studies (IRDeS), Mashudi, bahwa ada anggota dewan yang ikut cawe-cawe dalam proyek yang diusung berdasarkan hasil program jaring aspirasi masyarakat (jasmas). Tidak tanggung-tanggung, empat wakil rakyat dari empat fraksi berbeda langsung melontarkan komentar. Mereka adalah Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (FPDIP), M. Noer; Ketua Komisi IV, Hasanah Tahir; anggota Fraksi Partai Demokrat (FPD), Suwarjono; dan anggota Fraksi Karya Nurani (FKN), Nizar. Mereka berempat sepakat bahwa sebenarnya jasmas merupakan implementasi reses yang mereka lakukan. Anggota dewan juga tidak menampik bahwa istilah jasmas memang tidak tertuang dalam undang-undang. Istilah jasmas hanya sekadar memudahkan pengucapan jaring aspirasi. Jasmas justru sangat berperan dalam upaya pembangunan yang sesuai kebutuhan masyarakat. Sebab, hasil jaring aspirasi yang dilakukan masing-masing anggota dewan terhadap konstituennya dituangkan dalam pokok-pokok pikiran DPRD melalui rapat paripurna. Pokok pikiran itulah yang nanti direkomendasikan kepada eksekutif. “Kita berusaha mensinergikan aspirasi masyarakat dengan musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) n Baca Anggota...Hal 39

SDN 1 MANGARAN

SYAMSURI/RaBa

UNGGUL: Kepala Sekolah SDN 1 Mangaran, bersama Guru dan sejumlah siswa berada di lingkungan sekolahnya yang bersih, indah, rapi dengan berwawasan imtaq dan iptek.

Baca Salawat Nariyah Sebelum Belajar SITUBONDO – Memberikan pendidikan karakter merupakan harga mati di SDN 1 Mangaran. Sebab, cara inilah yang mampu untuk menyukseskan lembaga pendidikan dalam mencetak siswa yang tidak hanya berprestasi, namun juga berahlakul karimah. Kepala SDN 1 Mangaran, Said mengungkapkan, sebelum mata pelajaran dimulai para guru di masing-masing kelas membiasakan siswa membaca salawat nariyah dan surat yasin. Dilanjutkan pencerahan dalam bidang keagamaan. “Selain itu siswa secara kontinyu kita beri pelatihan-pelatihan komputer dan kegiatan ekstrakurikuler lainnya,” terangnya. Menurut Said, sekolah memfasilitasi siswa dengan berbagai ekstrakurikuler untuk mewadahi dan mengambangkan bakat dan minat siswa. Lembaga pendidikan yang menyandang predikat rintisan sekolah standar nasional (RSSS) ini memiliki kegiatan drum band, syamroh tilawatil quran, Bahasa Inggris, volly ball, seni tari dan pramuka. Setiap guru di SDN 1 Mangaran dibekali pengetahuan sesuai kebutuhan. Tak lupa, pembinaan intern sekolah. Termasuk meningkatkan kinerja guru melalui pelatihan seperti seminar dan workshop n Baca Baca Salawat...Hal 39

SIGIT HARIYADI/RaBa

ANTISIPASI BENCANA: Personel Tagana mengevakuasi seorang korban tewas akibat banjir bandang. Simulasi ini digelar di kawasan pantai Pasir Putih, Kecamatan Bungatan.

Simulasi Penanganan Banjir Bandang

BUNGATAN - Banjir bandang yang menewaskan empat orang dan mengakibatkan enam orang luka berat mewarnai simulasi penanggulangan bencana yang dilakukan puluhan personel Taruna Siaga Bencara (Tagana) Situbondo di kawasan wisata Pantai Pasir Putih, Kecamatan Bungatan, kemarin (20/10).

Dalam simulasi itu digambarkan bahwa Desa Pasir Putih dan sekitarnya nyaris rata tanah setelah diterjang banjir bandang. Tim Tagana diterjunkan ke lokasi untuk mambantu warga sekitar dan memberi pertolongan kepada para korban. Mereka pun mendirikan tenda darurat yang berfungsi sebagai “rumah sakit” dadakan.

Sejumlah korban luka yang berhasil dievakuasi langsung dilarikan ke tenda tersebut untuk mendapatkan perawatan medis. Tenda tersebut juga berfungsi sebagai penampung korban bencana yang tewas. Sementara itu, proses evakuasi korban berjalan cukup sulit n Baca Simulasi...Hal 39

Kawanan ’’Ninja’’ Gasak Rp 94 Juta Kabur ke Selatan Naik Panther

Korban Disekap Dalam Kamar SITUBONDO - Kawanan perampok beraksi di Dusun/Desa Kotakan, RT 15/RW 06, Kecamatan Situbondo, dini hari kemarin (20/10). Akibatnya, korban Musleh Adnan, 40, warga setempat, mengalami kerugian material mencapai Rp 94 juta. Tidak cukup sampai di situ, kepala korban juga berdarah setelah dipukul menggunakan engkol berukuran besar oleh seorang anggota kawanan penjahat sadis tersebut. Kawanan perampok ala ninja ini memang sangat nekat. Betapa tidak, sebelum melancarkan aksi kejahatannya, mereka mengetuk pintu rumah korban. Mendengar pintu rumahnya diketuk, Jamilah, 35, istri korban, membukakan pintu. Seketika, tiga penjahat tersebut menyekap tubuh wanita malang itu. Seluruh perhiasan yang saat itu dipakai korban, yakni kalung, gelang, cincin, gelang kaki, langsung diperotholi pelaku. Kemudian, tubuh korban disekap di kamar belakang.

SIGIT HARIYADI/RaBa

OLAH TKP: Petugas memeriksa sidik jari pelaku di brankas milik korban.

Seolah belum puas dengan hasil rampokannya, para pelaku masuk ke kamar depan. Di kamar itulah Musleh tidur. Pria tersebut berusaha melawan saat mengetahui ada tiga penjahat mengobokobok kamarnya.

“Karena berusaha melawan, kepala saya dipukul menggunakan engkol mobil. Yang saya tahu, dua orang menggunakan cadar dan satu orang mengenakan helm teropong,” ujar Musleh n Baca Kawanan...Hal 39

PERAMPOKAN itu terjadi tiba di tempat kejadian perkara dalam waktu yang cukup sing- (TKP). Di pimpin langsung Kakat, yakni hanya sekitar 15 me- satreskrim Polres Situbondo, nit. Puas menggaAKP Sunarto, polisi sak perhiasan dan langsung memintai uang tunai milik keterangan Jamilah, ko rban, pelaku dan Musleh, serta langsung kabur ke beberapa saksi mata arah selatan mengyang lain. Berdasargunakan mobil kan keterangan koIsuzu Panther yang rban, pelaku yang sudah stand by di masuk ke dalam tepi jalan raya, terumah berjumlah SIGIT HARIYADI/RaBa pat di depan rumah tiga orang. Saat Musleh korban. mendengar ada “Kawanan perampok itu ber- orang mengetuk pintu, Jamijumlah empat orang. Yang tiga lah langsung membuka pintu orang masuk ke dalam rumah. tersebut. “Saat pintu dibuka, Yang satu berjaga di mobil. pelaku langsung menyekap Saya tahu karena saat korban istri korban di kamar belakang. keluar rumah, saya membunSeluruh perhiasan yang diketuti di belakangnya dengan nakan istri korban dirampas,” kondisi tangan yang masih ujarnya. Tidak hanya itu, para terikat,” beber Sumarto. pelaku juga berhasil membawa Sementara itu, sesaat setelah kabur uang tunai senilai Rp 36 kejadian, aparat kepolisian juta. (sgt/c1/aif)

Praktik Prostitusi Makin Marak SITUBONDO - Maraknya praktik prostitusi ilegal di wilayah barat Kota Santri mulai mengundang reaksi. Sejumlah kalangan mempertanyakan keseriusan pemerintah dalam menegakkan Peraturan Daerah (Perda) Situbondo Nomor 27 Tahun 2004 tentang larangan prostitusi. Betapa tidak, bukannya tereliminasi, bisnis esek-esek di Situbondo malah semakin merajalela sejak beberapa bulan terakhir. Salah satu contohnya, warung remangremang di wilayah Situbondo Barat semakin menjamur. Diprediksi, jumlah warung plus-plus yang tersebar mulai Kecamatan Suboh sampai Kecamatan Banyuglugur tersebut berkisar antara 71 sampai 100 unit. Masing-masing warung remang dihuni dua hingga tiga penjaja seks komersial (PSK). Hal itu disampaikan salah satu tokoh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Aliansi Pengawas Situbondo (Awas), Rudi Bagas. Kemarin (20/10), pria itu wadul kepada Komisi I DPRD Situbondo. “Menja murnya warung remang-re mang itu disebabkan ketidakseriusan pemerintah dalam memberantas praktik prostitusi,” ujarnya. Rudi menyayangkan minim-

SIGIT HARIYADI/RaBa

WADUL: Rudi (berkaca mata) saat ditemui Syaiful di ruang Komisi I DPRD Situbondo kemarin (20/10).

nya langkah konkret Satpol PP dalam melakukan razia di sejumlah kawasan rawan prostitusi. “Kalaupun ada razia, dilakukan dengan setengah hati. Padahal, jumlah dana yang dikeluarkan pemerintah untuk melakukan razia prostitusi tersebut besar,” sesalnya. Yang lebih memprihatinkan, lanjut Rudi, adanya ketidaksinkronan kebijakan Bupati Dadang Wigiarto dan Wakil Bupati (Wabup) Rachmad. Misalnya, pada bulan september sampai Desember 2010, wabup gencar membongkar warung remangremang karena masa berlaku surat izin pendirian warung yang berlokasi di tepi jalan raya

Pantura itu sudah habis. Namun anehnya, pada periode yang sama, bupati malah mengumpulkan para pemilik warung remang-remang di kantor Kecamatan Besuki. Ada tiga poin penting yang disampaikan orang nomor satu di jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo tersebut, di antaranya seluruh warung tidak diperbolehkan menyediakan PSK, tidak ada kamar, dan tidak menyediakan minuman keras (miras). “Namun sayang, sampai saat ini tiga ketentuan bupati itu selalu dilanggar para pemilik warung tanpa ada sanksi tegas dari pemkab,” kecam Rudi.

Rudi berharap, kawasan di tepi jalan raya Pantura di wilayah Situbondo Barat steril dari praktik prostitusi agar tidak mengganggu kehidupan masyarakat sekitar. “Masyarakat juga resah karena banyak pelajar berseragam yang nongkrong di warung-warung tersebut pada jam sekolah,” ujarnya didampingi beberapa rekannya. Rudi menegaskan, jika seluruh elemen terkait tidak bisa melaksanakan Perda Nomor 27 Tahun 2004, lebih baik perda tersebut dihapus saja. “Lokalisasikan saja PSK ke tempat tertentu agar mudah diawasi, dibina, dan dideteksi penyakit menular seksual yang mungkin mereka derita,” pungkasnya. Menanggapi keluhan masyarakat itu, Syaiful mendesak pemerintah membuat langkahlangkah tegas untuk melaksanakan Perda Nomor 27 Tahun 2004. Politikus yang satu itu juga mengatakan akan segera memanggil Satpol PP untuk mempertanyakan kinerja mereka. Selain itu, pihaknya juga akan melakukan evaluasi anggaran Satpol PP pada tahun anggaran (TA) 2012 mendatang. Sebab, kinerjanya dianggap tidak membuahkan hasil maksimal dalam menegakkan perda larangan prostitusi. (sgt/c1/aif)

DIGEBER 22 OKTOBER: Pesta hiburan rakyat Adira bakal menjadi hiburan masyarakat Situbondo.

ISTIMEWA

Pesta Hiburan Rakyat bersama Adira SITUBONDO - Sebuah event spektakuler akan digelar Adira Club Member, pada 22 Oktober 2011 besok. Tempatnya di alun–alun kota Situbondo. Event bertajuk Pesta Hiburan Rakyat ini terbuka untuk umum. Masyarakat bisa menyaksikan hiburan ini tanpa dipungut biaya sepeserpun. Berbagai macam hiburan akan dihadirkan dalam acara tersebut. Ada atraksi komu-

nitas budaya lokal, musik, hingga lawakan khas Martono. Untuk kalangan anakanak, ada hiburan berupa kids performance dan band performance untuk remaja. Panitia kegiatan, Andi mengatakan bagi masyarakat yang ingin berkompetisi, ada lomba mewarnai bagi anak dan aneka games menarik. Acara ini untuk membangun kreativitas anak. Tidak hanya itu bagi para pecinta olahraga

juga ada senam aerobic pada pagi harinya.” Pengunjung pesta hiburan rakyat juga akan mendapatkan penawaran spesial dari Adira, yaitu kredit kendaraan bermotor dengan berbagai benefit menarik. ”Jadi jangan sampai lewatkan even spektakuler dari Adira untuk keluarga ini. Ajak keluarga dan teman Anda untuk berakhir pekan bersama Adira,’’ ajak Andi. (ikl)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.