Radar Banyuwangi 24 Oktober 2011

Page 1

SENIN 24 OKTOBER

29

TAHUN 2011

Pengalaman Menjelajah Lima Negara di Eropa Barat dan Timur (1)

Terlambat Kejar Kereta Cepat, Tiket Rp 27 Juta Hangus Menjelajah lima negara di Eropa Barat dan Timur memberikan pengalaman yang berharga. Tidak sedikit hal-hal unik dan tidak masuk akal terjadi. Berikut ini catatan Pemimpin Redaksi Radar Banyuwangi (Pemred) ELLY IRWAN SURYANTO, yang Sabtu malam (22/10) lalu baru kembali dari sana: PENERBANGAN panjang selama 14 jam harus

dilakoni sebelum mendarat di Bandara Munich, Jerman. Terbang dari Bandara Juanda Surabaya dengan pesawat Silky Air nomor penerbangan MI 225, Minggu (9/10) pukul 18.40 WIB, dengan tujuan Bandara Changi, Singapura. Begitu tiba hampir dua jam kemudian, sekitar pukul 21.55 (waktu Singapura yang lebih cepat satu jam dari WIB), rombongan para Pemred Radar dan jajaran Jawa Pos Grup harus bergegas menuju gate 10 untuk boarding pesawat jurusan Munich. Lokasi keberangkatan pesawat Singapore Airlines dengan nomor penerbangan SQ 328, cukup jauh dari terminal kedatangan, karena berada di

RAILJET: Irwan berfoto di depan lokomotif kereta cepat di Stasiun Munich, Senin pagi (10/10).

terminal lain. Untuk menjangkaunya tidak hanya butuh berjalan kaki ratusan meter, tetapi juga harus menumpang kereta listrik. Waktu untuk boarding sangat mepet karena pesawat berangkat pukul 23.00. Hal itu memaksa rombongan harus berlari kecil dengan menggendong ransel di punggung. Untungnya, tas pakaian sudah langsung masuk bagasi sejak dari pesawat Silky Air, sehingga tidak perlu berlarian sembari menyeret tas berat. Kecuali yang bawa travel bag dobel. Selama 12 jam, pesawat melayang di langit hingga ketinggian di atas 30 ribu kaki ■ Baca Terlambat...Hal 39

DOK.IRWAN/RaBa

Merah Putih di Dasar Laut S EBANYAK 416 penyelam melakukan aksi spektakuler di Pantai Pasir Putih (Papu) Situbondo kemarin. Mereka membentangkan bendera merah putih seluas seribu meter persegi di dasar laut tersebut. Aksi itu bertajuk Dive Pramuka Emas 2011 yang merupakan rangkaian peringatan ultah emas 50 tahun Gerakan Pramuka. (bay)

Dapat Penghargaan World Record Public GALIH COKRO/RaBa

DZUHUR ASHAR MAGHRIB ISYA’ SHUBUH 11.05 14.13 17.15 18.26 03.35

Transaksi Tembus Rp 4 M Selama Berlangsung Kegiatan BEC 2011

CATATAN

Baca Radar Situbondo halaman 40

BANYUWANGI - Meski baru pertama diselenggarakan, namun Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) mulai jadi pemicu munculnya kegiatan ekonomi kreatif ma-

syarakat. Dalam tempo dua hari saja, transaksi kegiatan ekonomi kreatif di sekitar lokasi BEC mampu menembus angka Rp 4 miliar. Transaksi Rp 4 miliar itu berasal dari beberapa kegiatan ekonomi yang dilakukan masyarakat. Melalui even tersebut,

merangsang muncul kreatif masyarakat dalam kegiatan ekonomi. “Walau belum berdampak besar, namun efek kegiatan BEC mulai dirasakan pelaku ekonomi kecil dan menengah,” ujar Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Diskop UKM) Banyuwangi, Ikrori Hudanto kemarin (23/10). Dampak ekonomi yang dirasakan, lanjut Ikrori, bukan hanya masyarakat yang melakukan aktivitas ekonomi

di sekitar lokasi BEC saja. Namun masyarakat wilayah Banyuwangi secara keseluruhan. “Kita harapkan, BEC itu segera menjadi awal munculnya industri pariwisata di Banyuwangi,” tegasnya. Kalau BEC tumbuh menjadi industri pariwisata, maka akan sangat berpengaruh besar untuk pelaku ekonomi kecil dan menengah. “Kita terus melakukan upaya untuk membangkitkan ekonomi kecil dan menengah,” ujarnya. (afi/bay)

Oleh: SAMSUDIN ADLAWI

Gelisah Pulau Merah KEMARIN saya ke Pulau Merah. Kangen yang terpendam sekitar 15 tahun langsung terbayar. Ya, 15 tahun silam —saat masih menjadi wartawan Jawa Pos di Banyuwangi, saya rajin mampir ke Pulau Merah. Kebetulan, saat itu, saya bersama beberapa wartawan dari media lain gencar memberitakan rehabilitasi Pancer pasca-diterjang tsunami beberapa tahun sebelumnya. Terutama tentang dugaan penyelewengan perahu fiberglass bantuan presiden. Nah, sepulang dari Pancer itulah, kami biasanya melepas penat di Pulau Merah ■ Baca Gelisah...Hal 39

HAJI

GALIH COKRO/RaBa

MEMBELUDAK: Warga antusias menyaksikan pergelaran BEC di Jalan Veteran Banyuwangi Sabtu lalu.

Tiket Pesawat Laris Manis SEMENTARA itu, acara Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) yang digelar Sabtu lalu (22/10), ternyata membawa berkah bagi maskapai Merpati Nusantara Airlines (MNA) yang membuka jalur penerbangan melalui Bandara Rogojampi. Sejumlah tamu undangan yang datang untuk menyaksikan BEC, ternyata banyak yang memanfaatkan fasilitas penerbangan tersebut ■ Baca Tiket...Hal 39

Penumpang Pesawat di Bandara Rogojampi 21 Oktober 2011 Surabaya - Banyuwangi Banyuwangi - Surabaya 23 Oktober 2011 Surabaya - Banyuwangi Banyuwangi - Surabaya

= 32 Penumpang = 41 Penumpang = 36 Penumpang = 35 Penumpang

Yusuf, Wisudawan Peraih Indeks Prestasi Tertinggi di Staida

Sempat Mogok Kuliah karena Kendala Biaya AINUL YAKIN FOR RaBa

BERPOSE: Beberapa CJH asal Banyuwangi di depan Masjid Apung.

Mengunjungi Masjid Apung BERADA di Makkah, calon jamaah haji (CJH) Banyuwangi mengunjungi beberapa situs bersejarah. Kali ini, kafilah Banyuwangi ini bergeser ke Jeddah. Perjalanan selama kurang lebih dua jam itu sangat dinikmati oleh jamaah. Di Jeddah, mereka mengunjungi beberapa tempat yang sering dikunjungi oleh jamaah haji. Di antaranya Masjid Apung. Masjid yang berada di tepi Laut Merah ini menyajikan pemandangan yang menyejukkan ■ Baca Mengunjungi...Hal 39

http://www.radarbanyuwangi.co.id

Yusuf, wisudawan asal Kebumen, Jawa Tengah, berhasil meraih indeks prestasi (IP) tertinggi dalam wisuda sarjana di Sekolah Tinggi Agama Islam Darussalam (Staida) Blokagung, Kecamatan Tegalsari, Banyuwangi kemarin. Padahal, dia termasuk salah satu anak yang mogok kuliah karena terkendala biaya. ABDUL AZIZ, Tegalsari

SUSANA sakral tampak terasa dalam acara wisuda sarjana strata 1 (S-1) di halaman kampus Staida kemarin. Ribuan hadirin dari ber-

bagai daerah di Indonesia, tampak memenuhi lokasi acara di lingkungan Pondok Pesantren Darussalam, Blokagung tersebut. Mereka tampak mengikuti prosesi wisuda bagi ratusan mahasiswa Staida itu. Sekitar pukul 10.00, prosesi wisuda akhirnya kelar. Pada saat hampir bersamaan, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dan rombongan tiba di lokasi acara. Saat itulah, pembawa acara membacakan nama mahasiswa peraih IP tertinggi. Nama yang disebut adalah Yusuf asal Kebumen, Jawa Tengah dengan IP 3,51. Ketika pembawa acara membacakan pengumuman tersebut dan meminta wisudawan yang bersangkutan naik ke atas pentas, Yusuf tetap duduk di kursi wisudawan bersama rekan-rekannya. Setelah pembawa acara mengulang kedua kali, Yusuf berdiri menuju pentas didampingi istrinya, Ais dan kakak

Selama BEC transaksi tembus Rp 4 M

Tentu saja tak termasuk transaksi di lokalisasi

Dikeringkan, sungai Kalibaru jadi ajang bermain anak-anak

Tiada air, jadi lupa mandi pula

ABDUL AZIZ/RaBa

THE BEST: Yusuf diapit istri dan kakaknya.

kandungnya, Musyafa’. Begitu berada di atas pentas, mahasiswa yang juga santri Pondok Pesantren Manba’ul Huda, Kecamatan

Siliragung, itu langsung menerima penghargaan dari Ketua Staida DR. H. Abdul Kholiq Syafaat, MA ■

Baca Sempat...Hal 39 email: radarbwi@gmail.com/radarbwi@yahoo.com


30

COVER STORY

Senin 24 Oktober 2011

Ketika Tebu Tak Manis Lagi Sejak zaman penjajahan Belanda, tebu sudah menjadi salah satu komoditas andalan petani Situbondo. Dari dulu hingga kini, rasa tebu tetap manis. Namun, tebu kini tak mampu membuat keadaan ekonomi petani yang menanamnya ikut manis. INILAH yang menjadi kegundahan mereka. Hanya segelintir orang saja, yang benar-benar bisa merasakan manisnya menanam tebu. Akhirnya,

sejumlah petani memilih mengirim tebu ke luar daerah untuk mengejar harga yang lebih mahal. Ketua presidium Paguyuban Petani Tebu Rakyat (PPTR), Zaini Ahsin mengungkapkan, sebelum memutuskan mengirim tebu ke luar daerah, petani tebu yang tergabung dalam organisasi yang dipimpinnya sudah cukup lama berjuang. Namun, kebijakan yang diambil tak pernah berpihak kepada petani kecil. “Kita sudah berjuang sejak 2003, kita melakukan banyak sekali pertemuan dengan direksi PTPN XI, AP APTRI, melakukan demo dan banyak lagi, tapi tak pernah ada perubahan yang memuaskan,” ungkap Zaini kemarin.

Karena menganggap sudah tak ada jalan lain, kata alumnus Pesantren Salafiyah - Syafi’iyah Sukorejo itu, PPTR memilih untuk melakukan perlawanan dengan tidak menggiling tebu di wilayah PTPN XI. “Jadi ini upaya terakhir kami sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan pendapatan petani tebu yang telah memproduksi tebu,” imbuhnya. Menurut Zaini, apa yang dilakukannya itu sebenarnya juga untuk memberi tahu Pemkab agar mengawasi PG di Situbondo karena selama ini sudah merugikan petani tebu di wilayah kerjanya. Termasuk menyadarkan jajaran direksi

PTPN XI dan Administratur PG-PG agar tidak mempermainkan petani. Sebab, petani tebu pemilik bahan baku gula. “Jadi petani tebu bebas menjual tebunya, jangan pernah menghalangi kami menjual tebu ke mana kami suka,” tandasnya. Zaini mendesak Direksi PTPN XI transparan menentukan randemen tebu. Ke depan penentuan randemen tebu tidak lagi mengikuti bulan. Profit sharing ditiadakan dan organisasi petani tebu selain APTR bebas mencari investor. Sehingga tidak ada monopoli oleh pihak tertentu. (pri/bay)

EDY SUPRIYONO /RaBa

ROMBONGAN: Pendemo dari karyawan PG, APTR, SP BUN, buruh tebang dan angkutan saat mendatangi kantor DPRD Situbondo Jumat lalu (21/10).

Merusak Sistem Tebang

EDY SUPRIYONO /RaBa

BURUH TEBANG : Tebu hasil tebangan diangkut ke atas truk. Oleh pemborong PTPN X, buruh tebang dihargai Rp 7.000 per kuintal.

Pemkab Harus Melihat Akar Persoalan KEPUTUSAN Bupati Situbondo Dadang Wigiarto dan Ketua DPRD Zainiye untuk menghentikan sementara pengiriman tebu ke luar daerah, mendapat tentangan dari Ketua Komisi I, Syaiful Bahri. Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menilai, persoalan tersebut tak bisa diselesaikan hanya dengan memandang sebelah mata. Syaiful Bahri meminta bupati maupun ketua DPRD seharusnya memperjelas terlebih dahulu akar permasalahan keputusan sejumlah petani mengirimkan tebunya ke luar daerah.

Sehingga saat keputusan diterapkan, tidak ada pihak tertentu dirugikan, sementara pihak satunya lagi begitu diuntungkan. “Jadi keputusan pemberhentian (pengiriman tebu ke luar daerah) tidak bisa dilakukan begitu saja. Pemerintah seharusnya mampu menjadi mediator yang baik. Sebab, selama ini banyak petani yang merasa dirugikan dengan kebijakan rendemen PG. Suara mereka juga harus didengarkan,” papar pria asal Kayuputih, Kecamatan Panji itu. Diterangkan, jika di daerahnya sendiri un-

DOK.RaBa

Syaiful Bahri

tung besar tentu tidak logis jika para petani memilih menjual tebunya dikirim keluar. Bisa dipastikan ada sesuatu yang mengecewakan bahkan merugikan jika petani sampai melakukan itu. “Harus diperjelas dulu akar permasalahannya. Tidak bisa hanya melihat dengan sebelah mata. Semua pihak harus dilibatkan. Jangan sampai keputusan terkesan janggal. Sebab, belum memediasi kedua belah pihak namun pemerintah sudah memutuskan untuk mem-pending pengiriman tebu ke luar daerah,” terang Syaiful. (pri/bay)

PENJUALAN tebu ke PTPN X oleh sejumlah petani di wilayah timur Kabupaten Situbondo, memang memiliki dampak positif. Namun, para petani diimbau untuk juga memikirkan dampak negatifnya yang tak kalah besar. Itu disampaikan oleh pembina Asosiasi Petani Tebu Rakyat (APTR) wilayah kerja Pabrik Gula (PG) Asembagus, H Sutrisno. “Salah satu dampak positifnya, dengan sistem pembelian tebu (SPT) PTPN X harga jual tebu petani lebih tinggi dari harga PG lokal,” terangnya. Selain itu, penerimaan uang hasil penjualan secara kontan tidak menunggu dana talangan dan dana sharing (bagi hasil) penjualan gula. Petani juga tidak direpotkan dengan penyediaan armada angkutan tebu karena sudah difasilitasi oleh pemborong dari PTPN X. Sedangkan dampak negatifnya, lanjut pria yang akrab dipanggil Jih Tris itu, kelangsungan sistem tebang tebu yang sudah dibangun menjadi rusak. Petani pun tidak mendapat kepastian terhadap tata niaga gula secara nasional. Sebab, SPT di luar sistem yang dibangun pemerintah sesuai SK Menperindag nomor 527. Jih Tris mengungkapkan, jika mengikuti pemerintah berdasar sistem dana talangan, petani tebu memiliki kepastian harga dari awal sampai akhir giling. Jika mengikuti SPT PTPN X harga tebu setiap saat bisa berubah, tergantung kekuatan bandar. Ini cukup membuat waswas petani. “Jika SPT

dari PTPN X dibiarkan, maka akan berdampak pada pasar bebas. Sehingga, ada kemungkinan gula impor akan masuk secara besar-besaran,” paparnya. Yang lebih mengerikan, jika kekurangan bahan baku, maka akan terjadi penutupan PG di Situbondo. Ini berakibat adanya PHK karyawan hingga 40 ribu orang. Termasuk pemerintah dan bankbank pemberi pinjaman juga akan terkena dampaknya. Sebab, program pemerintah atas dana pinjaman berupa rawat raton dan program lainnya tidak akan berjalan. Penyewaan tanah kepada kabupaten (rel ban) akibat dilewati angkutan lori akan terhenti. Diakui, petani tebu ingin hasil banyak dengan keamanan terjamin. PTPN XI membagi hasil 60 : 40. Sedangkan PTPN X menetapkan sharing 20 : 80. “Harga memang tak perlu mahal, yang penting randemen tinggi. Randemen bisa tinggi karena beberapa faktor yang mempengaruhi, di antaranya kematangan, kebersihan dan kesegaran tebu,” terangnya. Namun, tiga faktor itu tak akan banyak membantu jika revitalisasi mesin PG belum terlaksana. Sehingga, revitalisasi mesin PG benar-benar harus diperhatikan oleh pemerintah. Jika tidak, maka akan jadi penghambat. “Petani juga memerlukan payung hukum yang berpihak. Misalnya, SK Menperindag yang harus menyamai bagi hasil PTPN X, petani 80 persen dan perusahaan 20 persen,” ujar Jih Tris. (pri/bay)

PG Perlu Introspeksi AKSI sejumlah petani men- ikut menekankan keterbujual tebunya ke pemborong kaan randemen tebu petani luar daerah sebenarnya meru- dan percepatan revitalisasi pakan momentum tepat bagi PG di Situbondo. Sehingga, PTPN XI, khususke depan mampu nya pabr ik gula bersaing dengan PG (PG) yang ada di di PTPN X. wilayah Situbondo To k o h p e t a n i untuk berbenah tebu di Kecamatan diri. Sehingga, Jangkar, Baino Ali puncaknya mampu Imron menegaskan swasembada gula. di era pasar bebas H Zuhri Nirwana, tidak ada larangan tokoh muda petpetani tebu menani tebu dari Desa jual tebunya ke luar DOK.RaBa Alasmalang, Kecadaerah. Hadirnya Baino Ali Imron matan Panarukan pengusaha tebu mengungkapkan, dari luar kabupatpenjualan tebu ke luar daerah en, membuat petani kini tak sebenarnya sangat mengun- menggantungkan hanya pada tungkan petani. Namun, ada satu PG. sehingga, petani medi antara mereka yang ma- miliki nilai tawar. sih memikirkan keberadaan “PG yang saya ketahui kurang beberapa PG di Situbondo. pelayanan, SPA dipersulit dan diSehingga, keadaan ini dinilai batasi, misalnya. Sehingga, petani sebagai ancaman.“Salah satu lambat menebang tebu. Saya kalangkah yang harus cepat di- pan hari datang ke tempat pentempuh adalah revitalisasi PG, imbangan tebu menanyakan kalau tidak maka, beberapa PG hasil timbangan tebu saya. Tapi, yang ada di Situbondo akan tidak ada petugas, ini salah satu mengalami nasib yang sama saja bukti pelayanan yang tidak seperti PG Demaas di Besuki optimal,” ungkap Baino. yang gulung tikar. Makanya, Jika semua PG di Situbondo kita minta pemerintah pro aktif keberatan dengan kedatangan melindungi petani dan PG di pengusaha luar daerah, sehaSitubondo,” terang bapak tiga rusnya PG mengevaluasi dan anak itu. memperbaiki kondisi internalSampai kapan pun, kata Zuhri, nya. Baino tidak setuju dengan PG merupakan aset berharga cara karyawan PG maupun bagi Kabupaten Situbondo. APTR yang mendatangi legislatif Makanya, harus tetap dijaga. dan eksekutif untuk mencegah Apalagi tidak sedikit warga yang datangnya investor luar daerah. menggantungkan kepul asap “Aksi demo mereka kontradapurnya ke PG. “PG di Situ- produktif dengan petani yang bondo harus sadar juga, jika sebenarnya. Di Situbondo ini PG di PTPN X bisa mengambil sangat sedikit sekali petani murtebu hingga Rp 60 ribu, kenapa ni yang mengelola areal karena PG di Situbondo tidak bisa? ini terbatasnya modal. Yang banyak menyangkut pendapatan petani itu penyewa lahan yang meruyang hilang karena perbedaan pakan pemilik modal, merekarandemen,” terangnya. lah yang banyak diuntungkan,’ Pemkab Situbondo perlu ungkap Baino. (pri/bay) Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Elly Irwan Suryanto. Redaktur Pelaksana: Rahman Bayu Saksono. Redaktur: Syaifuddin Mahmud, Ali Sodiqin. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries, Agus Baihaqi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, Sigit Hariyadi (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Copy Editor: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto. Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah. Administrasi Iklan: Yetty Maya Purwosari. Desain Iklan: Muhammad Isnaeni Wardhan. Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. Pemasaran/Event: Gerda Sukarno Prayudha, Iwan Setiono, Benny Siswanto, Samsuri (Situbondo). Penerbit: PT PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: Samsudin Adlawi. General Manager: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl.Yos Sudarso 89 C Banyuwangi,Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 47 Genteng, Telp : (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo. com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: Rp 14.000,-/mm kolom hitam putih, Rp 22.500,-/mm kolom full colour depan, Rp 17.500,-/mm kolom full colour belakang,Iklan Baris Umum Rp. 20.000,- /baris, Lowongan: Rp 30.000,-/baris, Sosial: Rp 10.000,-/mm kolom. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


31

Senin 24 Oktober 2011

Pelajar Meninggal Digulung Ombak PESANGGARAN –Musibah terjadi di Pantai Lampon, Desa/ Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi sekitar pukul 14.00 kemarin (23/10). Seorang pelajar bernama Fajar Nadi, 15, warga Dusun Kedungrejo, Desa Sambilmulyo, Kecamatan Bangorejo. Dia ditemukan meninggal dunia karena terbawa arus ombak pantai laut selatan Jawa tersebut. Saat ditemukan, Fajar mengenakan kaus dan celana serta ikat pinggang warna hitam. ‘’Mulutnya juga sempat mengeluarkan air,” kata Kapolsek Pesanggaran, AKP

Supriyadi kemarin. Kapolsek Supriyadi menuturkan, kejadian itu bermula ketika Fajar dan tiga rekannya pelesir di Pantai Lampon pada pukul 13.00 kemarin. Fajar datang bersama Jefriyanyo, 13; Riski Widsarandi, 16; dan M. Isnaini, 16. Mereka tercatat se bagai pelajar dan tinggal di Dusun Kedungrejo, Desa Sambimulyo, Kecamatan Bangorejo. Ketika sampai di tepi karang laut, Fajar berpamitan hendak cuci muka. Namun tak lama

kemudian, terdengar suara Fajar berteriak minta tolong. Mendengar teriakan tersebut, ketiga rekannya langsung berlari untuk memberikan pertolongan. Sayang, ombak besar menggulung tubuh Fajar sehingga dia tak bisa ditolong lagi. Dalam waktu sekejap, tubuh Fajar sudah terbawa arus. “Akhirnya dibantu warga setempat, ketiga rekannya tadi terus berusaha melakukan pencarian,” jelas Kapolsek Supriyadi. Selang satu jam kemudian, tubuh korban berhasil ditemukan di kedalaman laut sekitar lima meter. ‘’Yang menemukan namanya Riki,” sebut Kapolsek. (azi/bay)

Jadi Ajang Bermain Anak-Anak

ABDUL AZIZ/RaBa

KERING: Bocah bermain layang-layang di area Sungai Kalibaru yang dikeringkan.

Menetap 50 Tahun, Tuntut Hak Milik TEGALDLIMO - Sedikitnya 400 kepala keluarga (KK) yang tinggal di Kampung Erva, Dusun Paluagung, Desa Kendalrejo, Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi resah. Mereka menuntut tanah yang sudah ditempati sejak 50 tahun lalu itu, agar bisa menjadi hak miliknya. Mereka mengaku sudah membayar pajak atas tanah tersebut sejak tahun 1971. Sedikitnya 14 warga yang didampingi Kepala Desa (Kades) Kendalrejo, H Achmad Yazid, dan tokoh masyarakat KH Suyuti Toha menyampaikan tuntutannya ini di ruang pertemuan komisi 1 DPRD Banyuwangi Jumat lalu (21/10). Salah satu warga, Muhamad Rifai mengatakan, tanah yang ditempati warga itu luasnya sekitar 150 hektare (ha). Semasa pendudukan Belanda, tanah yang termasuk wilayah Perkebunan Erva itu banyak ditanami kopi. “Tanah itu kini milik negara,” katanya. Menurut Rifai, warga yang tinggal di lahan seluas itu mencapai 400 KK. Mereka sebagian besar sudah mendiami lahan itu sejak 50 tahun lalu. “Meski sudah membayar pajak sejak 1971, tapi warga masih belum bisa memiliki hak atas tanah tersebut,” jelasnya. Rifai menambahkan, warga sebenarnya sudah lama mengajukan hak milik atas tanah itu. Tetapi upaya tersebut selalu kandas. Padahal, tanah yang ber-

TEGALSARI – Petugas mengeringkan aliran sungai Kalibaru yang melintasi beberapa kecamatan di Banyuwangi Selatan sejak beberapa hari lalu. Penghentian sementara aliran air sungai yang melintasi Kecamatan Kalibaru, Tegalsari, Bangorejo dan Kecamatan Gambiran itu cukup berdampak bagi warga. Sebagian warga ada yang kesulitan untuk mandi, mencuci dan mengolah lahan pertanian. Namun di sisi lain, ada pula sekelompok warga yang ketiban rezeki nomplok. Mereka langsung menumpuk pasir dari dasar sungai tersebut. Selanjutnya, material pasir itu dijual untuk bahan bangunan. Selain itu, pengeringan sungai tersebut dimanfaatkan anak-anak untuk bermain layang-layang. (azi/bay)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PAJAK KANTOR WILAYAH JAWA TIMUR III Jl. Letjen S. Parman No.100MalangKode Pos 65122 Telepon (0341) 403333 , 403461-62. Faxsimile (0341) 403463. Website: http://www.Pajak.go.id

PENGUMUMAN NOMOR : PENG-03/WPJ.12/2011 TENTANG PENIPUAN YANG MENGATASNAMAKAN DIREKTORAT JENDERAL PAJAK DAN PEMBERITAHUAN PELAKSANAAN SENSUS PAJAK NASIONAL (SPN) Sehubungan dengan banyaknya masukan dan pengaduan dari masyarakat tentang berbagai modus penipuan yang mengatasnamakan Direktorat Jenderal Pajak, dengan ini diumumkan bahwa : GALIH COKRO/RaBa

HEARING: Tokoh masyarakat Tegaldlimo mengikuti dengar pendapat di DPRD Banyuwangi Sabtu lalu.

lokasi di tepi hutan Alas Purwo itu sebenarnya milik negara, yang kini sebagian di kuasai oleh KPH Perhutani Banyuwangi Selatan. “Kita datang ke DPRD ini untuk diperjuangkan nasib kami ini,” cetus tokoh pemuda Dusun Paluagung, Desa Kendalrejo ini. Kades Yazid mengakui, warganya ini sudah lama memperjuangkan hak atas tanah tersebut. Selama ini, warganya itu juga sudah membayar pajak atas tanah yang ditempati tersebut. “Kami juga berharap anggota dewan yang terhormat bias memperjuangkan,” harapnya. Ketua Komisi 1 DPRD Banyu-

wangi, Made Bagus Sudarmadja mengaku, pihaknya akan menindaklanjuti permintaan warga itu. Dari keterangan Badan Pertanahan Nasional (BPN), tanah yang ditempati warga itu statusnya tanah negara bekas Perkebunan Erva semasa penjajahan Belanda. “Dulu bekas perkebunan kopi,” sebutnya. Untuk membantu warga yang menuntut tanah yang sudah ditempati sejak 50 tahun lalu itu, Komisi I DPRD akan membahas bersama Pemkab Banyuwangi. “Untuk menuntaskan masalah tanah ini, kita akan menemui Bupati,” ujarnya. (abi/bay)

1. Sosialisasi dan penyuluhan perpajakan yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak kepada seluruh masyarakat merupakan bentuk pelayanan yang kesemuanya bersifat gratis (tanpa dipungut biaya). 2. Direktorat Jenderal Pajak tidak pernah menjual peraturan perpajakan maupun informasi perpajakan lainnya dalam bentuk buku atau media digital seperti CD, VCD, DVD dan bentuk media lainnya. Jika masyarakat memperoleh penawaran penjualan buku-buku, CD, VCD, DVD maupun media lain dapat melaporkan ke kantor Direktorat Jenderal Pajak terdekat. Semua informasi peraturan perpajakan (Undang-undang dan aturan pelaksanaanya) disediakan secara gratis kepada masyarakat dan dapat diunduh (download) melalui www.pajak.go.id 3. Direktorat Jenderal Pajak tidak pernah mengadakan berbagai undian berhadiah baik secara independent maupun bekerja sama dengan pihak lain. Apabila masyarakat mendapatkan kupon undian berhadiah yang mencantumkan pengesahan dari pimpinan Direktorat Jenderal Pajak (misalnya dalam kemasan sabun, susu, kopi, dll) diminta agar mengabaikan atau tidak menanggapinya. 4. Direktorat Jenderal Pajak melakukan penugasan resmi untuk memenuhi permintaan pembicara dalam seminar-seminar perpajakan. Apabila masyarakat menerima undangan seminar yang mencantumkan nama pegawai Direktorat Jenderal Pajak sebagai pembicara, dapat meminta konfirmasi/klarifikasi kebenarannya ke Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak terdekat atau ke Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak. Kepada seluruh masyarakat diminta untuk berhati-hati atas berbagai bentuk penipuan yang mengatasnamakan Direktorat Jenderal Pajak. 5. Direktorat Jenderal Pajak melaksanakan program Sensus Pajak Nasional (SPN) mulai tanggal 30 September 2011 dan berlanjut pada tahun berikutnya. Semua petugas Sensus Pajak Nasional (SPN) adalah petugas Direktorat Jenderal Pajak yang disertai Surat Tugas (ST), tanda pengenal dan atribut SPN. Apabila masyarakat ragu agar menghubungi Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Timur III di 0341-403333 atau 08001172525 atau kring pajak 500200. 6. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 Mengenai Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan Pasal 10 ayat (1) Wajib Pajak wajib membayar atau menyetor pajak yang terutang dengan menggunakan Surat Setoran Pajak ke kas negara melalui tempat pembayaran yang diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan. 7. Untuk informasi lebih lanjut, hubungi Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Timur III di 0341-403333 atau 08001172525. Atau Kring Pajak 500200. Demikian disampaikan, agar masyarakat dapat mengetahui dan memahaminya. Malang, 11 Oktober 2011 Kepala Kanwil DJP Jawa Timur III ttd Ken Dwijugiasteadi NIP.060071425

ADVERTORIAL PEMERINTAHAN

Kebijakan Anggaran Kemiskinan Bupati Abdullah Azwar Anas RAPBD 2012

Antisipasi Krisis Ekonomi Global, Naikkan Anggaran Kemiskinan 140 Persen Angka warga miskin di Banyuwangi masih tergolong tinggi. Dalam setahun memerintah, Bupati Abdullah Azwar Anas telah banyak melakukan terobosan dan inovasi untuk mengurangi angka kemiskinan. Lalu bagaimana dengan tahun 2012 ?

ISTIMEWA

PLESTERISASI: Bupati Anas mencanangkan program plesterisasi rumah warga miskin.

PROGRAM terbaru kemiskinan Bupati Anas adalah pemberian bantuan kepada buruh tani dan nelayan. Selama ini, fokus bantuan pemerintah kepada petani. Sementara buruh tani lebih banyak jumlahnya dibandingkan petani pemilik lahan. Dana yang mengucur kepada kelompok tani, nilainya sudah cukup besar. Dalam PAK APBD 2011, buruh tani mulai mendapat kucuran yang nilainya

mencapai Rp 1,26 miliar. Bantuan yang diberikan itu merupakan bagian dari program kemiskinan yang dilakukan pemkab. Selain program itu, dalam APBD 2011 sudah digelontor dana Rp 22,825 miliar untuk membiayai sejumlah program kemiskinan. Program itu tersebar di beberapa satuan kerja perangkat daerah (SKPD). “Tingginya angka kemiskinan, menjadi tanggung jawab bersama,” tegas Bupati Anas. Dalam APBD 2012, Bupati Anas menaikkan angka anggaran kemiskinan sekitar 140 persen. Tahun 2011 anggaran kemiskinan sebesar Rp 22,825 miliar, pada tahun 2012 anggarannya dinaikkan menjadi 54,61 miliar. Dalam RAPBD 2012, belanja langsung untuk percepatan penanggulangan kemiskinan sekitar Rp 8,945 miliar. Sedangkan untuk belanja tidak langsung disediakan anggaran sebesar Rp 45,664 miliar. Belanja langsung program kemiski-

nan diarahkan pada pemberdayaan pada sector usaha, jaminan pelayanan kesehatan dan pelatihan keluarga miskin. Sedangkan untuk belanja tidak langsung programnya, difokuskan pada bantuan sosial. Bantuan untuk beasiswa bagi siswa tidak mampu namun memiliki prestasi di anggaran Rp 6,14 miliar lebih. Kaum muda pengangguran juga disediakan dana bantuan dalam program bantuan koperasi pemuda sebesar Rp 240 juta. Bupati Anas mengatakan, peningkatan anggaran kemiskinan ini pada 2012 dalam rangka memperkecil jumlah kemiskinan. Semua SKPD, wajib bersinergi untuk menyusun kegiatan untuk mendukung program pengentasan kemiskinan. Selain untuk meneken angka kemiskinan, peningkatan anggaran kemiskinan itu dalam rangka mengantisipasi dampak krisis global yang terjadi di Eropa dan Amerika Serikat (AS). Krisis global sedang mengan-

cam negara-negara Eropa dan AS. Bupati Anas mengungkapkan, beberapa Menteri Keuangan di beberapa negara di Eropa dan AS merevisi target pertumbuhannya dari 4,4 persen menjadi empat persen saja. Revisi target pertumbuhan ekonomi Negara-negara maju itu, dipicu karena adanya ancaman krisis global. Kalau ancaman krisis global ini benar-benar melanda Negara eropa dan AS, maka dampaknya akan melanda Indonesia. Sebab, ekspor beberapa komoditas dari Indonesia dan Banyuwangi akan macet. Kalau itu terjadi, maka dampaknya akan terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) sejumlah perusahaan. Jika terjadi PHK besar-besaran, maka secara otomatis angka pengangguran dan kemiskinan akan bertambah. “Karena itu, dalam APBD 2012 kita putuskan anggaran kemiskinan naik 140 persen,” ungkapnya. (afi/bay)


KOMUNIKASI BISNIS

32

Senin 24 Oktober 2011

Ratusan Warga Periksa Gratis di PKM Kembiritan GENTENG - Ratusan peserta mengikui kegiatan pemeriksaan kesehatan masal gratis yang diselenggarakan Pemerintah Kecamatan Genteng, Puskesmas Kembiritan, dan PT Asuransi Kesehatan Jumat (21/10) lalu. Kegiatan yang dipusatkan di halaman Pendapa Kecamatan Genteng itu diikuti oleh Muspika Genteng dan jajarannya, para kepala desa dan perangkatnya, dan semua Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) se-Kecamatan Genteng. Sebelum mengikuti pemeriksaan kesehatan masal secara gratis, ratusan peserta terlebih dulu melakukan senam bersama di halaman Kantor Ke-

PKM KEMBIRITAN For RaBa

KOMPAK: Kepala PKM Kembiritan Hj. Tatik Setyaningsih S.St (tengah) di sela-sela pemeriksaan dan pengobatan masal.

camatan Genteng. ’’Setelah itu, dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan,” kata Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat

(PKM) Kembiritan Hj.Tatik Setyaningsih S.St. Menurut perempuan berjilbab itu, pemeriksaan kese-

hatan tersebut meliputi tensi, nadi, dan kadar gula darah. Setelah itu dilanjutkan penyuluhan kesehatan. Bila ditemukan kelainan pada peserta, lanjutnya, maka akan dirujuk ke PKM Kembiritan. ”Jumlah yang mengikuti pemeriksaan kesehatan gratis ini totalnya mencapai 209 orang,” sebutnya, seraya mebambahkan bahwa kegiatan tersebut salah satu bagian inovasi dari PKM Kembiritan. Yang menarik, lanjut Tatik, dalam kegiatan kemarin, PT Askes juga sempat mengeluarkan door prize bagi para peserta yang diundi setelah kegiatan senam. (azi/adv/als)

Ruliyono Santuni Yatim dan Bagi Kostum GLENMORE - Wakil Ketua DPRD Banyuwangi yang juga politisi muda asal Kecamatan Glenmore, Mohammad Ruliyono SH terus melakukan berbagai kegiatan sosial di masyarakat. Kemarin sore, di sela-sela menyaksikan pertandingan bola voli Ruly’s Cup di Lapangan Desa Sepanjang, Kecamatan Glenmore, bapak dengan dua anak tersebut juga sempat berbagai dengan puluhan anak yatim dan piatu serta janda miskin. Terletak di sebuah musala di dekat lokasi pertandingan Ruly’s Cup, Ruliyono membagikan sejumlah uang kepada puluhan yatim dan piatu serta janda miskin yang bertempat tinggal di sekitar lapangan Desa Sepanjang. Selain membagikan sejumlah bantuan uang, Ruliyono yang kemarin didampingi istri dan anaknya itu juga menyum-

bangkan bola dan kostum (seragam) untuk klub sepak bola Putra Sepanjang. Menurut Ruliyono, kegiatan berbagi dengan warga kurang beruntung tersebut biasa dia lakukan setiap bulan dengan lokasi berbeda. ’’Kebetulan bulan ini kita punya kegiatan bola voli di sini. Sekalian santunan kita letakkan di sini,”katanya. Kepada para yatim dan janda miskin tersebut, Ruliyono berharap didoakan agar dia dan keluarga selalu sehat dan diberi panjang umur. ’’Saya mohon doanya. Semoga saya dan keluarga selalu diberi kesehatan dan panjang umur,” tuturnya dalam bahasa Madura.

BANYUWANGI

SITUBONDO

ABDUL AZIZ/RaBa

BERBAGI: Mohammad Ruliyono didampingi istri dan anaknya membagikan santunan kepada yatim dan janda miskin kemarin sore.

Bak gayung bersambut, niat baik Ruliyono dan keluarga tersebut juga mendapat sambutan luar biasa dari warga.

Bahkan dengan rasa haru, di antara ibu-ibu janda sampai ada yang memeluk dan mencium pipi Ruliyono. (azi/adv/als)

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BALI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

•KEBALENAN•

• PANJI PERMAI •

•TANAH KAPLING•

• RUKO AGUS SALIM•

• DENPASAR•

• CIVIC WONDER•

•BISNIS LAUNDRY•

DJL Rmh Lt 2 kpl, LB 150, Hub: Jl. Tunggul Ametung Gg II Kebalenan/085257632612

DJL Rumah Panji Permai Blok O No. 4 Harga 145 Juta Nego Hub. 085236904807

DJL Tnh Kapling uk. 10x20 M2 (H.45 JtTepi Jalan), 10x40 M2 (H. 55 Jt) SHM, Lok.Kebalenan, Dkt Perum Istana Brawijaya, TP Hub: 082141060580 (MAAF TDK TERIMA SMS-SMS PENIPUAN YG MENGATASNAMAKAN RDR BWI)

DIBANGUN 4Unit Ruko 2Lt (DIJUAL) Lok Jl. Agus Salim (Blkg Untag) Bwi, Hub. Anugerah Fotocopy Tlp.081233669969

AGEN Besar di Bali cari: Sopir, Staff Gudang, Admin dan Sales. Lmrn kirim ke Jl. Persada No.7 Teuku Umar Barat, Denpasar. Tlp (0361) 738177/7485777

DJL Mobil Civic Wonder 85, Hub: Jl.Tunggul Ametung Gg II Kebalenan/085257632612

BISNIS Jasa laundry modal min hasil max. Call 085 749262307

•GRIYA PERMATA• DJL Cpt Rmh Griya Permata Husada II Blk G-12A/G-14, Hub: 0333 7777193 LT84m2+Garasi/TP.

•PERUM SUTRI• DJL RMH, Perum Sutri, Jl. Buntu Blok A3 Sobo, Bwi, Type 36+. Hub. 085230529953

•JL. ADI SUCIPTO• DJL Rmh Jl. Adi Sucipto 56 Bwi, LB 600m2, LT 1742m2, Hub: 08123461944/8918785

SITUBONDO •RUMAH & MOBIL• RMH SHM LT92m2, 4KT,RT,2RM, 1gdg, Perum Panper blok CC 16. H: 0341715472, 0338-678709. & Djl Kijang ‘91, knds bgs, wrn silver, 50jt nego, H: 0338678709 / 081336144020

•DIKONTRAKKAN• DIKONTRAKKAN Rmh Jl. Borobudur No. 10 dekat Pemda (PLN 2200, PDAM, Telp) L400m2. Hub: 08179690945/081336142143

•JL. DIPONEGORO• DJL rmah baru, Jl. Diponegoro Gg II no.48, luas 220m2, bagus. H: 08123133782, tnp perantara.

SITUBONDO BANYUWANGI •SAWAH 10.000M2• Dijual Sawah dlm kota SHM 10.000 M2 385 Juta Nego Hubungi 0333-424368

•TANAH 100M2• DJLTnh Pekrngn dsTribungan ,kec mangaran Stb Luas 100 M2 , Tmbok Keliling , Rmh Kecil Di dlm , hrg 150 juta Hub. 087712439436.

•TANAH 2000M2• DJL Tanah 2000 m2 Tepi jalan Dkt Pom Bensin Glagah SHM +/- 200 Pohon sengon harga 100 JT HUB 081217104367.

•TANAH 8000M2• DIJUAL Tanah 8.000m2 di Olehsari, SHM, Tepi Jalan Aspal, Hrg 400Jt NEGO. Hub: 087755723445

•TANAH 1665M2• DJL CPT Tnh 1665m2 d blkg Bulog Ketapang Bwi, Hrg 250jt. H: 08123461944

•SAWAH TEPI JALAN• DJL Sawah L 8500m2 SHM lok bts kota Ds Bakungan tp Jln aspal. 450Jt. 081234535857

• RUKO MUCAR• DIJL Cepat toko+ rumah tingkat 340 m2 SHM tepi jalan setinggil 80 m . barat ruko muncar harga 350 juta, Hub. 0816599845

GENTENG •RUMAH & TOKO• DJL. Tk+Rmh Tkt 2, full perabot , strategis Jl. Kembar Lt. 310/490m, uk. 10X31 M, marmer, ksnjati, Tk. SriwijaYA JL.Gajah mada 274 gtg-bwi H. sugiarto 081233499888,031703388181

• TOKO GENTENG•

BANYUWANGI • STNK• HLG STNK Nopol P 4806 YA an: Sahri d/ a: Jl. Singosari 44 Rt. 02/02 Taman Baru

DIJUAL Cepat Murah Tk Bahagia dpn Pasar Genteng (sgt strategis utk Bank/ Usaha) Rp. 1,8 Milyar, luas tanah 212 m2, 3 lantai konst kokoh, bang 440 m2. Hub. 08122686542.

• STNK• HLG STNK Nopol P 4302 VS, an. Siska Windiawati, al: Dsn Kopen RT 11/02 Gtg Kulon

• KUCING PERSIA• DJL Kcg Persia pesek, anak indukan-Toko Gading Mas 0338671548/081249111199.

TRAVEL Bwi-Sby/Mlg (PP) pgi & mlm, Tiket Online Psawat Merpati Bwi-Sby & sgl jur, ttpn paket kilat brng & dok, sewa kndraan &Taxi argometer, T. (0333) 636410, 7770791, 8951388, 421760. 081249008778.

BANYUWANGI

•JEWELLERY•

• PRIMA MOBIL• ALL NEW Avanza, Grand New Inova, Xenia, Xirion, all New Jazz, CRV, Civic, City, G-Livina, Nissan Juke, Mazda2, Ford Fiesta, L300, T120SS, Mega Cery, Swift, Splash. H: 0333411655, 0811301676

BANYUWANGI

• PRIMA MOBIL•

JUAL produk spa n kecantikan (lulur, masker,ratus,body butter, lotion) lgs dari Bali dg hrg terjangkau. Hub 03338278555

INOVA05 solar,05 bensin, LGX03, Fortuner'10, Avanza 07,05, Xenia 06,07, Zebra 07, Black Panther 03, Higrade 99, New Royal 09,00, Futura09, Eskudo98, Taruna02. Hub. 0333411655, 0811301676

DJL Suzuki Karimun ‘03, Silver, plat N Mlg, harga 84 jt, Hub: 08175192079

SITUBONDO

• PT. RAMAYANADUTAWISATA•

• HONDA ACCORD• DJL H Accord th ‘99, jok kulit, full audio. Kijang Innova, bensin, th ‘07, s baru, Hub: 08113407912/085859015720

• SUZUKI KARIMUN•

GENTENG

SITUBONDO

• JUAL CEPAT• DJL Jazz 08, Sporty 05, Vti Matic , Grand Vitara 006, Panther lv05, Kijang Pick-Up 89 .Dump truck 95 . Tkr tmbh cash & kredit,Hub. 082142194111, 081335897888

•SPA•

ANDA butuh cincin kawin eksklusif? Pesan aja di ARYA JEWELLRY, Made by order. Hub. Arya 081336659258

•JUAL KAYU• DIJUAL Kayu Kelapa Sulawesi Ukur 6x12 Glondong Rogojampi Hub. 082142196406, 0333-8262789

•DEPO AIR ISI ULANG• TIRTA ALAM mnrima pemasangan Dp Air isi ulang. H: 8251761/085257558460/8953555

BANYUWANGI •JUAL BUS/DISEWAKAN• Djl. Jenis Bus Mts Fiter 95 Kursi 55, merci turbo 94 AC, Kursi 40, Hino AC Kursi 60, Cold Diesel 97 Kursi 27 alamat brt stasiun Genteng Hub. 087857211687/ 081311737017


Senin 24 Oktober 2011

PENDIDIKAN

37

ADVERTORIAL

Adu Intelegensi di SD 4 Penganjuran BANYUWANGI - Memperingati Diesnatalis ke-48, keluarga besar SDN 4 Penganjuran Banyuwangi menggelar lomba cerdas cermat MIPA tingkat kabupaten kemarin. Cerdas cermat tersebut diikuti oleh siswa kelas IV, V dan VI. Untuk kelas IV diikuti 240 siswa, kelas V diikuti 281 siswa, dan kelas VI diikuti 320 siswa. ”Pada babak penyisihan peserta mengerjakan 50 soal pilihan ganda yang terdiri dari 20 soal matematika dan 30 soal IPA dengan durasi 90 menit,’’ jelas Dra. Emmy Triastutik, Kasek SDN 4 Penganjuran. Lebih lanjut Emmy menjelaskan, pada babak semifinal, masing-masing level diambil sampai peringkat 50 besar. Pada babak semifinal itu disajikan 10 soal matematika dan 10 soal IPA.

IWAN SETIONO/RaBa

ANTUSIAS: Peserta cerdas cermat MIPA di SDN 4 Penganjuran kemarin.

”Untuk babak ini, soal ditayangkan di layar,” katanya. Nah, dari babak ini, akan diambil lima peserta untuk masuh ke babak final. Tujuan digelarnya lomba cerdas cermat MIPA ini, tutur Emmy, untuk menjalin persahabatan antar peserta anak didik yang ada di wilayah

DIJUAL Isuzu panther TBR 541 LV 25 th 2000 biru tua mtl hrg 92,5 jt nego brg istw, Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Suzuki GC 415 APV DLX MT th 2004 merah mtl hrg 90 jt nego brg istw Bisa, Kash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Suzuki ST150 pick up th 2009 biru hrg 75 jt nego brg istw , Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Toyota kijang kf80 STD th 2004 hitam mtl hrg 107,5 jt nego brg istw, Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Suzuki SL410 R-Karimun th 2005 hitam hrg 86,5 jt nego brg istw , Bisa cash/ kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Hotline Iklan: (0333) 412224

Kabupaten Banyuwangi. Selain itu untuk menumbuhkan rasa percaya diri para siswa dengan berkompetisi. Sehingga mereka mampu meraih prestasi yang diinginkan. ”Selamat berlomba. Jadilah yang terbaik dalam ajang cerda cermat ini,’’ pungkasnya. (adv/als)

Wisuda Akademi Kesehatan Rustida JEMBER- Akademi Kesehatan Rustida Banyuwangi kemarin telah mewisuda 89 mahasiswa ahli madya keperawatan. Lulusan yang sudah menyelesaikan studinya selama 3 tahun tersebut siap untuk menjadi tenaga perawat profesional yg berkiprah pada dunia nyata. Menurut pembina yayasan Rustida, Ir H Soewarno,MM, selama ini, PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) telah mensuport kegiatan pendidikan sebagai salah satu implementasi dan tata nilai korporasi sinergitas, profesionalitas, integritas, responsibilitas dan inovasi serta transparansi (SPIRIT). “Pihak PTPN sudah bertindak sebagai agent of development yang mendukung ke arah perbaikan mutu manusia. Tidak hanya terbatas kepada usaha untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program kemitraan dan bina lingkungan,” jelasnya. Pria yang juga merupakan direktur sumber daya manusia (SDM) PTPN XII ini menambahkan, program kemitraan dan

Dr Sulianta, Ketua Yayasan

bina lingkungan tersebut, kata dia, juga meliputi pembiayaan putra-putri dan karyawan dalam bentuk beasiswa utusan daerah ataupun bentuk beasiswa yang lain. Selain itu, lanjut dia, pihak PTPN juga sekaligus telah bekerjasama dengan yayasan RUSTIDA dalam penyelanggaraan pendidikan berupa pemakaian lahan asset untuk perkuliahan serta laboratorium untuk kelancaran pendidikan. “Harapan kami kedepan, kami sudah mulai bisa berpikir bagaimana bisa memiliki lahan serta laboratorium sendiri untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan,” katanya. Dikatakan, di tahun depan akan ada 4 mahasiswa yang akan mendapatkan beasiswa pendidikan ke Institut Perta nian Bo gor (IPB) sekaligus biaya hidup selama mereka menempuh pendidikan disana. Karena itu, lanjut dia, diharapkan pen di dikan bisa berkelan jutan dan berjalan le bih baik kedepannya. (fit/adv)


38

Senin 24 Oktober 2011

MU Tantang Persewangi Rencana Kompetisi Pra Musim

ALI NURFATONI/RaBa

ATUR: Pelatih Persewangi U-18 Mustain memberikan pengarahan kepada anak buahnya saat jeda pertandingan melawan Persik kediri kemarin.

Divisi Utama Utama Diikuti 20 Tim Ditabuh di Lapangan Bangorejo dan Purwoharjo BANGOREJO – Kompetisi divisi utama internal PSSI Banyuwangi resmi dibuka mulai kemarin (23/10) sore. Kompetisi yang diikuti tim-tim kasta teratas di Banyuwangi itu dibuka secara resmi oleh ketua pengurus KONI Banyuwangi Hendarto di Lapangan Abdul Fatah, Desa Sukorejo, Kecamatan Bangorejo. Sebagai simbol bergulirnya kompetisi, Hendarto yang mewakili Ketua KONI Yusuf Widyatmoko itu didampingi dengan sejumlah pengurus Pengcab PSSI menendang bola dari tengah lapangan. Selain itu, sejumlah pengurus Cabang PSSI Banyuwangi juga hadir dalam acara pembukaan tersebut. Perwakilan Dispora Banyuwangi juga ikut mendampingi dalam pembukaan kompetisi kemarin. Menariknya, sebagai laga pembuka, Pengcab PSSI menggelar laga eksebisi antara Persewangi U 18 melawan Persik Kediri U-

18. Sayang, dalam pertandingan yang disaksikan ratusan pasang mata tersebut, tuan rumah harus mengakui keunggulan tim tamu dengan skor 2-0. Sekretaris jendral (Sekjen) Pengcab PSSI Banyuwangi Handoko menuturkan, dengan dimulainya laga esksebisi tersebut, maka secara resmi perhelatan kompetisi divisi utama sepakbola Banyuwangi resmi ditabuh. Dengan bergulirnya kompetisi tersebut, lanjut pria yang juga anggota dewan itu, merupakan tonggak awal pembinaan pesepakbola Bumi Blambangan. Sebab, perhelatan tersebut merupakan program tahunan yang harus dijalankan PSSI. ’’Tentu kompetisi ini sangat ditunggu-tunggu oleh pecinta bola,’’ jelasnya. Dalam kesempatan tersebut, pria yang juga politisi partai Demokrat tersebut menambahkan, dalam pertandingan tersebut pihaknya sengaja menggelar

pertandingan persahabatan. Itu dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kekuatan yang dimiliki oleh pesepakbola usia muda. ’’Tentu dengan pertandingan ini diharapkan pemain kita bisa menunjukkan kemampuan terbaik,’’ terangnya. Sementara itu, kompetisi Divisi Utama PSSI Banyuwangi diikuti dua puluh tim yang dibagi menjadi empat grup. Masing-masing grup di bagi dua wilayah pertandingan. Sepuluh tim yang terdiri dari dua grup akan bertarung di lapangan Abdul Fatah Sukorejo. Sepuluh tim lainnya akan berjibaku di lapangan Purwoharjo. Sementara itu, hari ini (24/10) di lapangan Purwoharjo akan mempertemukan tim dari Surya Kencana Wongsorejo melawan Bintang Taruna Purwoharjo. Sebelum laga kedua tim, pada pukul 14.00 digelar pertandingan kelompok umur 15 tahun. Sedangkan di Lapangan Abdul Fatah, dua tim akan saling tarung yakni PSG Kedung Gebang melawan Akor Jaya Bagorejo. (ton/als)

Sibuk di DPRD, Bendahara PSSI Mundur BANYUWANGI - Kepengurusan persatuan sepak bola seluruh Indonesia (PSSI) Kabupaten Banyuwangi mulai mrotoli. Dengan dalih sibuk, wakil ketua komisi II DPRD Banyuwangi H Sugirah yang namanya tercatat sebagai bendahara PSSI, menyatakan mengundurkan diri kemarin. Dalam pernyataannya, politisi asal PDIP ini mengaku, sebenarnya sejak awal sudah menyatakan tidak mau bergabung dengan PSSI. Hal ini karena kesibukannya sebagai anggota dewan. “Lagian dalam aturan, anggota dewan itu tidak boleh rangkap jabatan,” katanya.

Sebelum surat keputusan usahanya sebagai petani lom(SK) sebagai benbok juga sudah banyak dahara PSSI ini memakan waktu. “Seturun, jelas dia, lain karena larangan dirinya sudah mejabatan, saya sudah sinyatakan mundur buk mengurusi usaha dari kepengurusan jualan lombok,” ujarnya. PSSI itu. Surat perSugirah mengaku nyataan yang disangat senang dengan DOK/RaBa lengkapi dengan dunia sepak bola. Di H Sugirah materai itu juga sukampungnya yang ada dah diberikan pada pengurus di Desa Seneporejo, KecaPSSI Banyuwangi. “Saya juga matan Siliragung, juga meheran. Sudah mundur kok miliki klub sepak bola yang tidak dicoret,” cetusnya. Sebagai anggota DPRD, lanjut dia, selama ini dirinya sudah disibukkan oleh tugas-tugas sebagai wakil rakyat. Belum lagi,

Selangkah Lagi ke Semifinal KALIPURO - Kiprah Tim putri Asal Gepuk (Salpuk) Radar Banyuwangi dalam turnamen bola voli Ketapang Cup II belum terbendung. Pada babak 8 besar yang digelar akhir pekan lalu di laGALIH/RaBa pangan KeIwan Setiono tapang Selection Kalipuro, Salpuk mampu mengalahkan tim unggulan putri Indomarin Ketapang dengan skor 3-2. Atas kemenangan tersebut, Salpuk berpeluang besar masuk ke babak semifinal. Laga penentuan akan digelar besok malam (25/10) akan dijalani Salpuk dengan menantang Putri Junior Banyuwangi. ”Jika menang, Salpuk langsung masuk semifinal dengan menjadi juara grup,’’ ujar Iwan Setiono, manajer Salpuk. Ketua panitia Ketapang Cup II Ketut Sukandi mengatakan, pada babak 8 besar tersebut, pihaknya membagi menjadi dua grup. Setiap grup terdiri dari empat tim yang saling bertemu. Setiap grup akan diambil juara dan runer up grup untuk masuk ke babak semifinal. Pada babak final

four empat tim akan ditandingkan dengan dengan sistem silang. ”Pertandingan semakin seru dan ketat. Selamat bertanding dan junjung tinggi sportivitas,’’ pungkasnya. (als)

diberi nama Pendowo Bimo. “Klub saya ini termasuk maju. Pemainnya banyak dipakai dimana-mana,” ungkapnya. Kegilaannya pada sepak bola hingga memiliki klub ini, lanjut dia, rupanya membuat pengurus PSSI Banyuwangi mengajaknya untuk bergabung. Tapi karena ada aturan larangan rangkap jabatan, dirinya akan mematuhinya. “Saya memang suka sekali dengan sepak bola,” sebutnya. (abi/als)

BANYUWANGI – Keinginan pengurus Persewangi menggelar turnamen segitiga panen peminat. Meski even sebagai persiapan tim berjuluk Laskar Blambangan itu belum memiliki kepastian kapan akan digelar, setidaknya hal itu tidak menyurutkan animo sejumlah calon peserta untuk dapat turut serta dalam pertandingan pra musim tersebut. Sejauh ini, baru dua tim, yakni All Star Legiun Asing dan Bali Devata yang disebut sebagai kandidat kuat sebagai peserta. Dan, boleh jadi pengurus Persewangi harus mempertimbangkan tawaran untuk ikut berkompetisi yang kali ini datang dari pulau penghasil garam, Madura. Tim yang juga berasal dari kasta Divisi Utama.

Yakni Madura United (MU). Tim yang didanai Kilang Minyak Madura itu dikabarkan tertarik untuk mengikuti ajang pemanasan yang digagas pengurus Persewangi. Siapa MU yang berhasrat menjajal kekuatan Persewangi di pertandingan segitiga nanti? Dia tidak lain adalah jelmaan dari Persepam Pamekasan. Tim yang finish di posisi ketiga Divisi I lalu ini menyatakan ketertarikannya untuk turut serta dalam pertandingan segitiga. Sekadar tahu, Persepam Pamekasan memetamorfosis eksistensinya menatap kompetisi Divisi Utama. Tim tersebut kini merubah namanya menjadi Madura United. Suntikan dana segar dari investor minyak sejumlah Rp 7 miliar blok Madura membuat tim ini siap menatap kompetisi Divisi Utama. “Sebagai persiapan mereka siap

ikut pertandingan pemanasan yang digelar Persewangi,” ujar Ahsanul Qosasih, CEO PT Madura United. Selain MU, pertandingan segitiga yang digelar Persewangi kabarnya juga dimininati oleh tim asal kota tetangga, Persid Jember. Macan Sangar yang juga berlaga di Divisi Utama itu juga tertarik dengan pertandingan segitiga yang digagas pengurus Laskar Blambangan. Hanya saja, saat mencoba mengkonfirmasi keinginan dan gelaran kompetisi segitiga tersebut ke pengurus Persewangi, sejauh ini belum ada jawaban. Hanya beberapa suporter menyambut baik atas niatan tim-tim yang berniat turut serta dalam pertandingan pemanasan tersebut. “Bila perlu tidak tiga lagi, tetapi lima. Bikin kompetisi penuh saja,” saran Ahmad Mustain, Ketua Laros Jenggirat. (nic/als)

Gelar LPI, Dispora Gandeng PSSI BANYUWANGI – Tim yang kuat dan siap bersaing di level lebih tinggi menjadi harapan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) dalam gelaran Liga Pendidikan Indonesia (LPI) tahun depan. Ajang pertandingan sepak bola antar tim sekolah itu pun diharapkan bisa memunculkan iklim kompetisi yang kompetitif untuk menghasilkan jawara yang benarbenar siap bertarung di semua level kompetisi yang lebih tinggi. Untuk mewujudkan hal tersebut, Dispora pun sudah bersiap merancang kompetisi LPI tahun depan lebih kompetitif. Selain memformat kompetisi dengan meniru sistem semi profesional, yakni menggelar pertandingan pada akhir pekan, satuan kerja anyar Pemkab Banyuwangi itu juga akan menggandeng PSSI plus Persewangi sebagai ofisial partner. Plt. Kepala Dispora Ahmad Khairullah mengatakan, tim kuat dan mampu bersaing di level lebih tinggi menjadi tantangan bagi dalam gelaran LPI nanti. Tentu saja hal ini bukan perkara mudah. Apalagi lawan juga sudah memiliki rancangan untuk menatap kompetisi antarpelajar tersebut. “Jadi kita juga harus punya persiapan juga yang lebih baik,” katanya.

GALIH COKRO/RaBa

BUTUH STRATEGI: Pemain MAN Banyuwangi (merah) mencoba menghadang pemain SMANSA dalam salah satu pertandingan LPI beberapa waktu lalu.

Untuk mewujudkan ambisi tersebut, Dispora berencana akan menggandeng Persewangi dan PSSI. Di antaranya asistensi tim juara LPI tahun depan. Asistensi yang diharapkan mengenai strategi permainan, latihan fisik, hingga pendampingan.

Tujuannya, agar tim jawara yang akan mewakili Banyuwangi di pentas regional Jawa Timur bisa berbicara lebih baik lagi. Bila pendampingan dan asistensi diberikan, tentu saja target merangsek ke babak utama LPI Jawa Timur bukan sekadar mimpi. (nic/als)


BERITA UTAMA

Senin 24 Oktober 2011

39

HALAMAN SAMBUNGAN

Sky Aviation Belum Beroperasi Lagi ■ TIKET... Sambungan dari Hal 29

Mereka sudah datang dengan pesawat MA60 milik MNA sehari sebelum BEC digelar. “Penerbangan pada Jumat lalu (21/10), penumpang dengan jurusan Surabaya-Banyuwangi lumayan banyak,” ujar Kepala Bidang Hubungan Udara dan Laut (Kabid Hudla) pada Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkom info) Banyuwangi, Ali Ruchi. Menurut Ali Ruchi, kapasitas tempat duduk pesawat tersebut memang terbatas. Tidak sedikit undangan dan warga dari luar kota yang terpaksa ditolak karena tiket pesawat sudah penuh. “Banyak yang beralih naik kereta api (KA),” katanya. Melonjaknya penumpang pesawat ini, lanjut Ruchi, ternyata juga terjadi pada jadwal penerbangan pada Minggu ke-

marin (23/10). Sebagian besar tiket sudah dipesan sejak Jumat lalu (21/10). Sebagian penumpang memang sudah langsung booking tiket untuk kembali ke Surabaya pada jadwal penerbangan Minggu kemarin (23/10). Sambil klarifikasi jadwal penerbangan, Ali Ruchi menyampaikan maskapai MNA melayani penerbangan Banyuwangi-Surabaya PP sebanyak empat kali yakni pada hari Senin, Rabu, Jumat, dan Minggu (bukan setiap hari yang pernah diberitakan sebelumnya). “Merpati memang berencana mengadakan penerbangan setiap hari,” jelasnya. Menurut Ruchi, rencana penerbangan setiap hari itu sedianya dimulai sejak 1 Oktober 2011 lalu. Tapi karena ada masalah teknis, jadwal penerbangan setiap hari untuk MNA ini terpaksa belum bisa dilaksana-

kan. Pihaknya kini tengah berupaya keras untuk segera merealisasikan penerbangan MNA bisa setiap hari ini. “Mudahmudahan November 2011 mendatang sudah terwujud, karena tren penumpang semakin meningkat. Apalagi saat ada acara seperti BEC ini,” bebernya. Ruchi mengakui, naiknya penumpang pesawat menjelang dan setelah acara BEC itu sesuai dengan harapan Pemkab, yang ingin mempromosikan potensi dan fasilitas Banyuwangi. Salah satunya keberadaan penerbangan komersial di Bandara Rogojampi tersebut. “Seandainya seat pesawat MNA ini lebih dari 54, insyaallah juga penuh,” cetus alumnus Fakultas Perkapalan Institut Tehnologi Surabaya (ITS) itu. Sementara itu, Kepala Bandara Rogojampi, Andy Hendra Suryaka mengatakan, sesuai jadwal penerbangan yang ada,

load factor mencapai 85 persen dari Banyuwangi. Dari data tersebut menunjukkan grafik yang terus meningkat. “Jumlah tersebut masih bisa bertambah,” ujarnya. Menurut Andy, dari perkembangan tersebut sangat diharapkan penumpang pesawat bisa terus bertambah. Selain itu, pihaknya berharap semakin banyak masyarakat Banyuwangi yang menggunakan jasa penerbangan di masa mendatang. Sementara itu saat ini, maskapai yang beroperasi di Bandara Blimbingsari hanya MNA. Sedangkan maskapai Sky Aviation, masih belum ada konfirmasi untuk kembali beroperasi. “Belum ada perkembangan mengenai Sky Aviation, kapan beroperasi. Karena sampai saat ini saya belum mendapat konfirmasi lebih lanjut,” jelasnya.(abi/gil/bay)

Dapat Puisi dan Kelezatan Ayam Pedas ... ■ GELISAH... Sambungan dari Hal 29

Sama dengan dulu, tujuan saya ke Pulau Merah kemarin juga bukan untuk berwisata. Kali ini terkait dengan rencana buku puisi yang akan saya terbitkan. Saya sengaja menulis “Banyuwangi” dalam bentuk puisi. Selain sastra merupakan dunia saya, merasa tidak percaya diri menulis “Banyuwangi” dalam bentuk yang lain. Baik buku sejarah maupun buku bunga rampai objek wisata, adat, seni, dan budaya rangkuman dari tulisan-tulisan yang pernah ada. Untuk yang terakhir itu Banyuwangi memiliki penulis-penulis hebat. Saya tidak ada apa-apanya dibanding mereka. Daripada ditertawai dan “dibantai” oleh para seniman-budayawan, saya memilih menulis dalam bentuk puisi. Dan, untuk buku puisi, kelak saya siap mempertanggungjawabkannya dalam forum resmi maupun tidak resmi. Buku puisi itu saya beri judul “Haiku Sunrise of Java”. Haiku adalah bentuk puisi Jepang. Umumnya, hanya terdiri dari 17 suku kata. Atau lima dan tujuh kata dalam tiga baris. Haiku mulai populer di dunia pada abad ke-17. Di Indonesia belum banyak yang mengembangkan Haiku. Baru ada beberapa penyair, tapi mereka mengembangkannya menjadi sembilan kata dalam tiga baris setiap baitnya. Adapun Sunrise of Java adalah istilah buatan saya sendiri. Kali pertama istilah itu saya gunakan untuk materi kaus. Ternyata mendapat sambutan luar biasa dari pencinta kaus etnik. Lalu, seperti Anda tahu, istilah itu dipopulerkan oleh Pemkab Banyuwangi. Baik dipasang di baliho maupun di media lain. Tentu saja, saya senang melihat hal itu —meski sampai sekarang belum menerima royalti, ha ha ha... Lewat buku puisi “Haiku Sunrise of Java” saya ingin menggambarkan filosofi kenapa Banyuwangi layak disebut The Sunrise of Java. Seperti apa filosofinya, silakan tunggu bukunya kalau sudah jadi, ah! Yang pasti, sekarang saya sedang mengebut menyelesaikan materi puisinya. Pelukis nasional S. Yadi K. dan sketsais muda Banyuwangi Rosdi Bachtiar Martadi sudah bersedia membuatkan ilustrasi puisi yang ada di “Haiku Sunrise of Java”. Rencananya, kalau selesai dan ada biaya cetaknya (maklum buku ini atas inisiatif

dan biaya saya sendiri, he he he), buku itu akan naik cetak Desember mendatang. Harapannya, bisa di-launching bertepatan dengan Hari Jadi Banyuwangi (Harjaba). Lho, memangnya apa kaitannya dengan Harjaba? Semua puisi dalam buku itu nanti akan bercerita tentang Banyuwangi. Mulai dari objek wisata, seni dan budayanya, sampai kehidupan masyarakat Bumi Blambangan. Salah satu sightseeing (tempat wisata) dalam buku puisi itu adalah Pulau Merah. Tidak mungkin menulis puisi berdasar imajinasi. Atau, berdasar pengamatan 15 tahun silam. Itu alasannya, saya jauh-jauh pergi ke Pulau Merah lagi. Tentu saja berbeda antara Pulau Merah dulu dan sekarang. Mulai dari ruhnya, desir anginnya, gemuruh ombaknya, dan lanskap pasir putihnya. Semuanya memeluk erat tubuhku dan membimbing tanganku menggurat dua larik puisi seperti ini: Gemuruh Ombak silih berganti Pantaimu makin putih Pesanmu telah sampai: Jangan kita berpisah Meski aku menderita Puisi di atas berjudul Pulau Merah. Saya tulis sambil lesehan di pasir putih Pulau Merah. Kurasakan betul derita yang dialami Pulau Merah —meski tidak bisa dilihat secara kasat mata. Apa itu? Ah, pembaca pasti sudah tahulah jawabannya. Yang saya rasakan, hanya satu ketidaknyamanan. Serasa ada intimidasi saat hendak memasuki kawasan Pulau Merah. Di beberapa sudut jalan tampak spanduk bertulisan “tamu harap lapor dalam 2 x 24 jam”. Awalnya, membaca spanduk-spanduk warna kuning itu pikiran langsung teringat ancaman terorisme yang kembali marak akhir-akhir ini. Tapi, logika waras saya langsung membantah: Ah, kenapa di ibu kota Banyuwangi nyaris tidak ada spanduk semacam itu. Masak terorisnya pada lari ke Pesanggaran sehingga warga di sana perlu diimbau kewaspadaannya lewat spanduk. Atau, pimpinan keamanan di kecamatan paling selatan Banyuwangi itu hebat-hebat dan responsif terhadap bahaya terorisme. Spanduk-spanduk itu terasa meng-

ganggu. Sepanjang perjalanan dahi saya berkerut mencari jawaban pastinya. Tapi tidak ketemu juga. Sampai akhirnya saya terperangah ketika memasuki pintu masuk wisata Pulau Merah. Setelah melewati pos satpam, saya menengok ke kiri. Gila, ada posko Brimob dengan dua petugas jaga mengawasi setiap mobil yang masuk. “Ah, bener-bener ada teroris nih di sini,” pikir saya mereka-reka. Ternyata, perkiraan itu salah. Setelah melewati posko Brimob mobil saya melewati kerumunan orang. Ealah, ternyata mereka itu pekerja tambang emas. Dua bule tampak di antara mereka. Pasti mereka itu insinyur atau ahli tambangnya. Naluri wartawan saya secara refleks bekerja. Nguping ke sana ke mari: di atas sana tidak hanya polisi tapi juga ada tentaranya. Kalimat itu merambat begitu cepat dari telinga ke telinga lain pengunjung Pulau Merah. Kabar itu memang belum terkonfirmasi akurasinya. Tapi, setelah agak lama saya baru sadar, ternyata gunung yang kakinya menjulur sampai pantai Pulau Merah itu adalah gunung Tumpang Pitu. Pantas saja, kulihat pasir dan ombak Pulau Merah begitu gelisah... Sebelum jatuh air mata, saya putuskan segera da da... kepada Pulau Merah. Mobil saya pacu menuju Pancer. Kawasan pelabuhan yang pernah habis warga sekampungnya disapu tsunami. Ternyata, sekarang kampung Pancer sudah padat penghuni lagi. Dari Pancer saya langsung meluncur ke Silirbaru. Perjalanan nostalgia berakhir di Warung Mbok Wo. Warung yang sudah melegenda itu terkenal dengan ayam pedasnya. Pedasnya merasuk sampai ke tulang ayamnya lalu merambat ke penikmatnya. Yang membuat kangen bagi pelanggan, ayam pedas Mbok Wo sama sekali tidak menggunakan bumbu-bumbu pabrikan. Meski tidak menggunakan penyedap rasa tapi rasanya sangat luar biasa. Sayang, kemarin saya tidak menjumpai Mbok Wo karena memang sudah meninggal dunia. Meski berpindah ke cucu laki-lakinya bernama Kurniadi, warung Mbok Wo yang terletak di Jalan Sukamade, Silirbaru, Pesanggaran tidak kehilangan kelezatannya. Benar-benar perjalanan nostalgia yang mengesankan: dapat satu puisi sekaligus kelezatan ayam pedas. (udi@jawapos.co.id)

Sempat Belanja di Jeddah ... ■ MENGUNJUNGI... Sambungan dari Hal 29

Maklum, hampir setengah bulan berada di tanah suci, belum pernah lagi melihat laut. Saat melihat Laut Merah, jamaah langsung teringat cerita legendaris Nabi Musa saat dikejar

pasukan Firaun yang akhirnya tewas tenggelam di laut merah. Rasa penasaran jamaah terhadap nama Masjid Apung terjawab. Masjid Apung yang selalu nongol di televisi menyelingi azan Magrib akhirnya terlihat di depan mata. Masjid yang berada di bibir tepi pantai

ini dibangun dengan kaki-kaki yang kokoh di dasar laut. Sehingga apabila laut pasang, maka kaki-kaki berbahan beton itu tidak terlihat sehingga seakan-akan masjid ini terombang-ambing di ribuan ton air laut merah. Selain mengunjungi Masjid

Apung, jamaah juga mengunjungi beberapa situs sejarah. Seperti pekuburan Siti Hawa, air manjur tertinggi. Disela-sela ziarah, mereka juga menyempatkan menikmati udara metropolis Jeddah yang hegemoni. Belanja di beberapa mal juga menjadi target jamaah. (*/bay)

Rasanya Tak Percaya Bisa Selesai ... ■ SEMPAT... Sambungan dari Hal 29

Menerima penghargaan tersebut, Yusuf merasa tidak percaya. ‘’Rasanya nggak percaya, saya kaget saja menerimanya,” kata lelaki yang menggeluti ilmu Manajemen Pendidikan Islam tersebut. Jangankan bisa meraih IP tertinggi, bisa lulus kuliah saja Yusuf mengaku tidak percaya. Sebab tahun 2007 lalu, dia sempat ragu ketika mau mendaftarkan diri sebagai mahasiswa Staida. Alasannya adalah

persoalan biaya. Sebab sejak lama dia ditinggal mati ayah kandungnya, sehingga untuk biaya sehari-hari di pesantren, dia nyambi bekerja. “Saya sempat jadi sales juga,” ujarnya singkat. Namun keinginan kuat untuk meraih pendidikan tinggi akhirnya membuat Yusuf nekat untuk mendaftarkan diri sebagai mahasiswa Staida. Selain bekerja keras sebagai sales, Yusuf juga rajin mencari terobosan beasiswa baik melalui Staida maupun Kementerian Agama Jakarta. Hampir setiap hari, dia mencari informasi

tentang kemungkinan mendapatkan beasiswa tersebut, karena dia ingin bisa kuliah sampai selesai. Akhirnya pada semester empat, dia mulai menemukan jalan. ‘’Saat itu, dari pihak Staida memberikan saya beasiswa, begitu juga dari Kemenag Jakarta,” ujarnya. Hal ini tentu saja menjadi motivasi tersendiri bagi Yusuf. Sejak saat itu, dia semakin yakin bahwa kuliahnya bakal selesai tepat waktu. ‘’Alhamdulillah, sekarang benar-benar selesai, dan rasanya tidak percaya bisa selesai,” pungkasnya. (bay)

Kencing di Toilet Bayar Rp 12.000 ... ■ TERLAMBAT... Sambungan dari Hal 29

Cuaca buruk yang melanda langit di sejumlah negara menimbulkan puluhan kali guncangan hebat. Berkali-kali dari kabin pilot diumumkan agar semua penumpang memakai seat belt (sabuk pengaman). Setiap pesawat air bus berpenumpang ratusan orang itu berguncang, saya mencoba memejamkan mata sambil berdoa agar selamat sampai tujuan. Namun, setiap mencoba mengalihkan keresahan dengan berusaha tidur, selalu tak berhasil. Padahal, tidur di pesawat juga bisa mengatasi jetlag, karena penerbangan panjang dan perbedaan waktu di Eropa dengan WIB yang terpaut lima jam. Untungnya, ada banyak pilihan hiburan tersedia di pesawat. Di masing-masing sandaran kursi penumpang terdapat televisi ukuran sekitar 10 inchi. Dengan remote control, penumpang bisa memilih film dari berbagai benua dan genre, bahkan film kartun anak-anak pun ada. Pilihan musik dari banyak aliran juga ada. Tak ketinggalan, game-game untuk membunuh kebosanan selama duduk belasan jam. Penumpang juga bisa memantau kondisi penerbangan dari monitor teve. Data ketinggian dan kecepatan pesawat, jarak yang sudah ditempuh, kecepatan angin, jam di lokasi berangkat maupun yang dituju, serta peta lokasi pesawat bisa diketahui. Bahkan, suhu di luar pesawat juga dilaporkan. Tak jarang suhu yang terbaca di layar monitor mencapai minus 50 hingga 60 derajat Celcius. Saking dinginnya suhu di luar, sampai terasa di dalam kabin yang sudah berpenghangat ruangan. Kenyamanan juga dirasakan dari pelayanan pramugari pesawat. Tak hanya bantal dan selimut yang disediakan untuk penumpang. Tetapi setelah take off dan menjelang landing, penumpang diberi handuk kecil hangat untuk mengelap muka. Dompet berisi sikat gigi, pasta gigi kecil, dan kaos kaki, juga dibagikan. Makan malam dan sarapan menjadi santapan selama perjalanan. Tak hanya itu, beberapa kali penumpang ditawari aneka minuman. Boleh juga minta apa saja selama kru pesawat bisa menyajikan. Pelayanan prima itu bisa mengobati rasa waswas, karena cuaca buruk dan kepenatan di kalangan penumpang. Sudah tak terhitung berapa kali bolak-balik ke toilet karena hawa dingin dan lamanya perjalanan. Saking banyaknya penumpang—kebetulan kursi terisi penuh hingga deretan paling belakang, penumpang harus antre di depan lima toilet kabin kelas ekonomi. Tiba di Bandara Munich sekitar pukul 06.30 (waktu setempat terpaut lima jam lebih lambat), cuaca super dingin langsung menyambut. Satu jaket saja tak mampu menahan

rasa dingin yang menusuk kulit. Hawa dingin diperparah dengan hujan gerimis yang turun di sekitar bandara. Diperkirakan suhu mencapai 1 derajat Celcius. Matahari sama sekali belum muncul di langit. Suasananya persis saat menjelang subuh di Indonesia. Hambatan pertama mulai dirasakan di pintu gerbang Eropa itu. Dua koper tidak ditemukan. Setelah diusut cukup lama, akhirnya ketahuan kalau masih tertinggal di Bandara Changi. Akhirnya, pihak maskapai bertanggung jawab dengan mengirimkannya langsung ke Wina, Austria, tempat tujuan rombongan akan mengikuti kongres surat kabar dan forum editor sedunia 2011, yang digelar World Association of Newspaper and News Publishers (WAN-IFRA). Rombongan baru bisa keluar bandara dan berangkat menuju Stasiun Central Munich sekitar pukul 07.15. Begitu keluar jalan high way semacam jalan tol atau by pass, bus yang dikendarai langsung disambut dengan kemacetan panjang di kilometer 92-E53. Menurut siaran radio berbahasa Jerman, ada kecelakaan truk yang menghalangi jalan. Sopir bus berinisiatif untuk keluar dari jalur high way, lalu memutar ke jalan perkotaan. Sayangnya, kemacetan sudah memakan waktu hampir dua jam. Padahal, Padahal, rombongan harus naik kereta api cepat Euro Railjet sekitar pukul 09.30. Celakanya, menjelang stasiun di tengah kota Munich itu, bus kembali terhalang sebuah kecelakaan. Sepeda motor ditabrak sebuah mobil, hingga pengendaranya terkapar di tengah jalan. Semua kendaraan berhenti untuk member kesempatan tim medis dan ambulans melakukan evakuasi. Hanya butuh waktu 15 menit, ambulans bersama tim medis dan polisi tiba di lokasi. Korban yang dibiarkan terlentang di tengah jalan kota yang dingin dan basah oleh gerimis itu tidak ada yang berani menyentuh sebelum paramedis tiba. Beda dengan kecelakaan di Indonesia. Korban yang terkapar di tengah jalan langsung dibawa ke tepi, tanpa mempedulikan apakah patah tulang leher, tangan, atau kaki. Padahal, hal itu sangat berbahaya, sehingga penanganannya harus sesuai protap. Pengendara lain yang peduli turun dari mobil, lalu meminjamkan mantel dan selimut untuk menutupi tubuh korban dari air hujan dan suhu dingin. Dalam tempo sekejap paramedis mengevakuasi korban, sementara polisi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Termasuk menanyai para saksi di TKP. Hanya butuh waktu 15 menit, semuanya sudah beres. Jadi, perjalanan kami tertunda lagi hampir 30 menit. Tiba di stasiun sekitar pukul 10.00, kereta cepat yang mestinya mengangkut rombongan

sudah berangkat. Tak ayal, tiket yang sudah dipesan jauh-jauh hari hangus. Terpaksa ketua rombongan membeli tiket baru. Total kerugian dari pemesanan tiket mencapai Rp 27 juta. Akhirnya, rombongan berjumlah 23 orang itu mendapatkan tiket untuk pemberangkatan ke Wina pada jam 13.00. Praktis, ada waktu tiga jam untuk menikmati suasana stasiun dengan 12 lintasan ke berbagai kota dan negara tersebut. Beberapa hal unik ditemui di stasiun central tersebut. Saat berjalan-jalan, saya disapa dengan ramah oleh seorang wanita tua berkebangsaan Jerman. Disertai senyum tulus, dia bertanya dalam bahasa Inggris, apakah saya membutuhkan informasi tentang jalur kereta api. Saya menjawab tidak butuh informasi lagi, karena sudah tahu kereta cepat yang akan membawa kami ke Wina berangkat dari jalur 12. Nenek yang belakangan mengaku bernama Sisca Erika (semoga penulisannya benar) itu kembali bertanya, saya dari mana. Apakah Anda dari China? Saat saya jawab dari Indonesia, senyumnya semakin lebar. “Oh Indonesia, saya pernah ke sana,” katanya senang. Sisca menuturkan pernah ke Bandung. Dia mengunjungi Gereja Kerasulan Baru di Jalan Juanda No 7. Sembari bercerita soal misa di gereja tersebut, Sisca memberikan selembar kertas fotokopi yang isinya semacam brosur tentang kegiatan keagamaan di gereja tersebut. Dalam kertas fotokopian berbahasa Indonesia itu terdapat jadwal misa. Dia menyarankan agar saya datang ke gereja tersebut, untuk menghadiri misa. Usai menyampaikan pesan itu, nenek yang belum sempat saya beri tahu kalau saya adalah seorang muslim tersebut menghilang dengan cepat. Hanya senyuman tulusnya yang masih membekas di ingatan saya. Hal unik lain yang ditemukan di stasiun itu adalah mahalnya bayar toilet. Kalau di Indonesia paling banter Rp1.000 sampai Rp 2.000, maka di stasiun Jerman harus bayar 1 Euro atau sekitar Rp 12.200. Jadi, kalau di toilet stasiun atau terminal di Indonesia bisa kencing enam hingga 12 kali. Perjalanan dengan kereta railjet menuju Wina tidak menemukan hambatan yang berarti. Dengan kereta yang bisa mencapai kecepatan 300 km/ jam itu, jarak 1.744 km bisa ditempuh sekitar lima jam saja. Rombongan tiba di Stasiun Wien Westbahnhof, Wina sekitar pukul 18.00. Staf Kedutaan Besar Republik Indonesia di Wina, Austria sudah menyambut dan mengantarkan rombongan yang menumpang bus ke hotel. Nah, bagaimana suasana Kota Wina? Baca tulisan tentang kota yang sering menjadi tempat kongres dunia itu, besok! (bersambung)

WASIR HILANG, BUANG AIR BESAR JADI LANCAR KARENA sering mengkonsumsi makanan yang pedas, kurang serat dan kebanyakan duduk, Entin Kartini sering mengeluhkan buang air besar berdarah dan sempat hampir tidak bisa berjalan. Menurut wanita berusia 52 tahun tersebut, selama 3 tahun lamanya ia menderita wasir, “Kalau sakitnya sedang terasa, rasanya benar-benar tidak nyaman,” terangnya. Wasir, atau sering disebut ambeien adalah penyakit atau gangguan pada anus dimana Sphinchter Ani atau bibir anus, mengalami pembengkakan yang terkadang disertai pendarahan. Dalam beberapa kasus, wasir disebabkan oleh kesalahan dalam melakukan gerakan pada olahraga tertentu misalnya pada olahraga angkat beban atau olahraga pernapasan, terlalu banyak duduk atau berdiri, faktor genetika (keturunan), mengejan terlalu keras saat buang air besar (biasanya akibat konstipasi) dan dapat terjadi juga pada wanita hamil. Ibu 3 orang anak ini bersyukur sekarang telah menemukan solusi yang tepat untuk mengatasi keluhannya tersebut. “Setelah saya mendapatkan informasi dari saudara mengenai Gentong Mas, saya tertarik untuk mencoba. Apalagi sepengetahuan saya, pengobatan herbal itu aman karena tanpa efek samping.” Tuturnya. Indonesia memang dikenal sebagai gudangnya tumbuhan obat. Sementara itu, mahalnya biaya pengobatan, dan keberhasilan terapi obat tradisional atas penyakit yang tidak dapat diatasi obat Barat, adalah 2 faktor pendukung alasan banyak orang yang beralih ke pengobatan tradisional. Sekarang, setelah mengkonsumsi Gentong Mas selama 9 bulan, ia merasa sehat, “Saya bersyukur

sekali... sekarang buang air besar lancar, badan jadi sehat dan jalan pun enak.” Ungkap ibu rumah tangga ini. Kini, ia tidak segan-segan membagi pengalaman sehatnya itu dengan orang lain, “Semoga pengalaman saya ini dapat bermanfaat bagi orang lain.” Pungkas warga Desa Kutorenon, Kec. Sukodono, Kab. Lumajang, Jawa Timur tersebut. Gentong Mas adalah minuman herbal yang sangat bermanfaat dan aman tanpa efek samping karena terbuat dari bahan alami seperti Gula Aren dan Nigella Sativa (Habbatussauda). Gentong Mas baik dikonsumsi oleh penderita berbagai gangguan kesehatan. Habbatussauda mengandung antibiotik alami yang bisa berpengaruh cepat dalam tubuh dan tidak mempunyai efek samping yang negatif. Dengan demikian, luka pada bibir anus sehubungan wasir, tidak akan mengalami infeksi. Antibiotik alami disertai betasisterol yang dikandung Gentong Mas, efektif mengusir bakteri. Gula Aren mengandung protein kasar, mineral, dan vitamin, warna cokelatnya ternyata adalah kandungan serat makanan yang bermanfaat untuk kesehatan pencernaan. Manfaat yang hebat bagi kesehatan dan rasa yang lezat membuat semakin banyak masyarakat mengkonsumsi Gentong Mas. Untuk informasi lebih lanjut silahkan kunjungi www.gentongmas.com. Bagi Anda yang membutuhkan Gentong Mas bisa didapatkan di apotek/ toko obat terdekat atau hubungi: 085 234 398 441. Banyuwangi: 085 234 398 441. Situbondo : 082143391646 Depkes:P-IRT.812.3205.01.114


40

Jawa Pos-nya Kota Santri

Senin 24 Oktober 2011

Waduk Pitaloka Minta Tumbal Remaja Tewas Saat Mandi

GALIH COKRO/RaBa

BIKIN MERIAH: Peserta lomba ayam sap-sap melemparkan ayam miliknya dari atas perahu.

Dapat Penghargaan World Record Public BUNGATAN – Aksi pengembangan bendera merah putih berukuran seribu meter persegi di Pantai Pasir Putih, Kecamatan Bungatan, Situbondo, siang kemarin berlangsung sukses. Kegiatan utama untuk memeriahkan Dive Pramuka Emas 2011 itu mendapat pengakuan dan penghargaan dari World Record Public. Sedikitnya 416 penyelam pramuka angkatan laut, termasuk penyelam warga negara asing ikut berpartisipasi untuk mensukseskan kegiatan yang baru kali pertama digelar tersebut. Sang saka merah putih berukuran 25 meter x 40 meter diangkat dari dasar laut

dengan kedalaman lima meter. Kemudian dibawa secara perlahan-lahan ke pantai. Pengembangan bendera merah putih berukuran seribu meter persegi merupakan acara puncak setelah sejak Jumat (21/10) lalu digelar perkemahan Perjusami dan keesokan harinya dilanjutkan fun dive. “Kegiatan ini sebenarnya berawal dari semangat para pramuka yang memiliki hobbi menyelam. Mereka ingin ikut menyemarakkan HUT emas Pramuka,” terang Ketua Kwarda Jawa Timur, Syaifullah Yusuf Alias Gus Ipul, di selasela acara. Selama aksi pengembangan

merah putih dilakukan dua helikopter milik Mapolda Jatim dan TNI, terbang rendah berseliweran di lokasi. Termasuk empat kapal besar milik TNI AL. Itu menambah suasana kian meriah. Bahkan, usai acara pengembangan, sejumlah tank amphibi milik angkatan laut juga unjuk kebolehan. Dive pramuka emas 2011 merupakan rangkaian peringatan ulang tahun emas ke-50 gerakan pramuka. Selain pengembangan bendera merah putih, juga dimeriahkan dengan kegiatan lain. Seperti pemasangan prasasti terumbu karang, lomba ayam sap-sap, dan lomba perahu nelayan.

Kegiatan tersebut dihadiri Wakil Ketua Kwarnas, Laksma TNI (Purn) Dr Amoroso Katamsi dan Ketua Kwarda Jawa Timur Gus Ipul. Hadir pula Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) Laksamana TNI Soeparno dan sejumlah pejabat penting lainnya di tingkat provinsi maupun Kabupaten Situbondo. Apalagi, dalam momentum ini memang ada penyematan penghargaan pramuka Lencana Satya Wira kepada sejumlah pejabat tinggi. Yakni Menteri Perhubungan, Dan Korp Marinir, Kapuspen TNI, Pangaramatim, Pangdam V Brawijaya, dan Kapolda Jawa Timur. (pri/als)

Guru Diwajibkan Beri Motivasi SITUBONDO - SDN 3 Paowan, Kecamatan Panarukan, memiliki cara khusus untuk memberikan pembelajaran kepada siswanya. Sebelum pelajaran dimulai, wali kelas berkewajiban memberikan motivasi keagamaan, sosial dan budaya. Hal ini bertujuan membentuk karakter siswa sebagaimana visi- misi Bupati Situbondo. Dengan begitu, siswa tidak hanya berprestasi dengan kecerdasan intelektual, namun juga memiliki akhlak mulia dan berbudi pekerti luhur. “Jadi agar ada keseimbangan. Sebab jika hanya salah satu saja yang tercapai, saya kira tak baik juga,” ungkap Kepala SDN 3 Paowan, Muchtar Gazali SPd.I. Nuansa dan lingkungan SDN 3 Paowan cukup berbeda dengan sekolah kebanyakan. Nuansa Islami sangat terasa

SYAMSURI/RaBa

PENDIDIKAN KARAKTER: Guru di SDN 3 Paowan mengajari baris berbaris kepada siswa untuk menanamkan sifat disiplin.

dengan pemandangan seluruh siswa perempuan berkerudung. Halaman sekolah juga tampak terawat rapi. “Memang masih ada tiga ruang kelas dan satu ruang kantor belum tersentuh bantuan,” terangnya. SDN 3 Paowan memiliki 129 siswa, sebelas guru PNS,

dan sepuluh guru tidak tetap (GTT). Visinya, meraih prestasi berdasar Imtaq, sehat jasmani dan rohani dengan mengukir prestasi, berpijak pada akhlak mulia dan berwawasan lingkungan dengan mencetak generasi muda yang berbudi pekerti luhur.

Misinya, menumbuhkan penghayatan dan pengamalan ajaran agama, menciptakan susana sekolah yang kondusif dengan pola management berbasis sekolah (MBS), menumbuhkan pola hidup bersih dan sehat. Selain itu, meningkatkan profesionalisme guru dan menumbuhkan semangat keunggulan semua kepada warga sekolah. “Kita juga menciptakan sumber daya manusia berkualitas, membudayakan lingkungan bersih, sehat, rapi dan indah,” imbuh Muchtar. Untuk mewujudkan semua itu, SDN 3 Paowan memberikan pencerahan keagamaan melalui pendidikan karakter terhadap siswa dan memperluas wawasan. Siswa dan guru diwajibkan membaca bukubuku di perpustakaan pada jam istirahat. (pri/adv/als)

ADVERTORIAL PEMERINTAHAN

Dari Pelaksanaan Dive Pramuka Emas di Pantai Pasir Putih

Jadi Momentum Promosi Pariwisata Kota Santri UNTUK kali kesekian, Pantai Pasir Putih di Kecamatan Bungatan, Situbondo, ditempati event tingkat nasional. Kemarin, objek wisata yang dikelola Perusda itu ditempati Dive Pramuka Emas 2011 yang merupakan rangkaian peringatan ulang tahun emas ke-50 gerakan pramuka. Dalam momentum ini, Bupati Dadang Wigiarto juga menjadi bagian penting yang terlibat dalam sejumlah prosesi yang ada di dalamnya. Di antaranya, Bupati Dadang menerima pataka tunas kelapa dari pembina upacara. Bupati Situbondo juga menjadi salah satu pihak yang ikut menekan sirine pemasangan prasasti terumbu karang di perairan pasir Putih. Kepada wartawan, bupati pilihan rakyat itu mengucapkan terima kasih kepada kwarnas maupun kwarda. Sebab, sudah mempercayakan kepada Kabupaten Situbondo untuk menjadi tuan rumah dalam pelaksanaan Dive Pramuka Emas. “Ini momentum sangat bagus, utamanya dalam mengembangkan dunia pariwisata di Situbondo,” terang bupati. Dengan ditempati even nasional, kata dia, ada peluang tambahan untuk masyarakat secara nasional lebih mengenal dan mengetahui kondisi yang dimiliki Situbondo, khususnya pantai Pasir Putih. “Ini juga bentuk perhatian dari pramuka untuk menjaga habitat laut terutama terumbu karang. Sehingga akan tetap terjaga agar wisata pantai pasir putih terus memiliki daya tarik,” terangnya. Momen-momen penting seperti kemarin, kata bupati, akan mampu menumbuhkan jaringan baru untuk menawarkan lebih dalam Pasir Putih. Misalnya tentang tata kelolanya agar menjadi objek pariwisata yang lebih modern. “Saat ini sudah ada perkembangan yang cukup. Semoga ke depan tambah menggembirakan,” harapnya.

GALIH COKRO/RaBa

SIMBOLIS: Bupati Dadang (paling kanan) bersama Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) Laksamana TNI Soeparno dan Wagub Saifullah Yusuf memencet bel sebagai penanda pembuka acara.

Ketua Kwarda Pramuka yang sekaligus Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf mengatakan, Pasir Putih Situbondo merupakan salah satu andalan objek wisata di Jawa Timur. “Apalagi, Pasir Putih ini sebenarnya baik untuk kesehatan. Kalau malam, airnya hangat. Ini bagus untuk kesehatan. Pantainya juga terbaik, karena tenang dan nyaman,” terang pria yang akrab dipanggil Gus Ipul itu. Diakui, wisata laut hingga saat ini memang masih kurang dikenal. Sebab

itulah, pengeloa Pantai Pasir Putih sebenarnya juga perlu terus membenahi dengan menambah fasilitas-fasilitas baru. Termasuk perlu pengelolaan yang lebih kreatif. Sehingga keadaannya dari waktu ke waktu tidak monoton. “Dengan kegiatan ini, kita harapkan pramuka semakin hari kian mencintai laut. Sehingga kalau nanti membantu angkatan laut, akan benar-benar membantu bukan lalu merepotkan. Momentum ini kita jadikan untuk lebih mencintai laut,” terangnya. (pri/adv/als)

KAPONGAN – Nasib nahas menimpa Sidik Permana. Remaja berumur 19 tahun itu harus tewas sia-sia saat mandi di Waduk Pitaloka, Desa Curahcottok, Kecamatan Kapongan, Situbondo, siang kemarin. Sidik sebenarnya tidak sendirian. Remaja asal Kampung Karang Polong, RT 01/03, Desa Alasmalang,Panarukanitumandi dengan adiknya, Edo Rahmatullah, 12 dan sejumlah temannya. “Saat mandi Sidik tiba-tiba menghilang,” ujar salah seorang polisi di Polsek Kapongan. Kepala Desa Curahcottok Umam Riko mengungkapkan, warga yang melihat kedatangan rombongan Sidik dan teman-temannya sebenarnya sudah memperingatkan agar tidak mandi hingga ke tengah waduk. “Karena di bagian tengah, banyak tumpukan lumpur,” kata Umam. Namun, entah mengapa Sidik berenang hingga ke bagian tengah. Tidak ada yang tahu persis bagaimana detik-detik remaja itu menghembuskan nafas terakhirnya. Yang pasti, teman-temannya bingung saat korban cukup lama tak muncul ke permukaan. Sejumlah teman Sidik ke-

TEWAS DI WADUK: Petugas medis memberikan pertolongan kepada Sidik Pramana. Sayang, nyawanya tidak tertolong.

EDY SUPRIYONO/RaBa

mudian meminta pertolongan warga. Saat dilakukan pencaharian, ternyata Sidik benar-benar terbenam dalam tumpukan lumpur di bagian tengah waduk. Saat ditemukan kondisinya sudah benar-benar kritis. Warga sebenarnya sudah mencoba memberikan pertolongan kepada Sidik. Salah satunya dengan membawa korban ke Puskesmas Kapongan. Namun karena keadaannya parah, petugas Puskemas memilih melarikan ke RS dr Abdoer Rahem. Sayang, dalam perjalanan, Sidik keburu menghembuskan

nafas terakhir. “Tadi sampai ke sini (RS dr Abdoer Rahem) memang sudah meninggal. Hanya saja tetap kita memberikan pertolongan. Seperti memberi nafas buatan dan spot jantung. Hanya saja tak membuahkan hasil,” ungkap Kepala UGD Situbondo, dr Suparno. Menurut dia, saat dilakukan pemeriksaan dari hidung Sidik mengeluarkan darah dan busa. “Itu salah satu ciri khas orang yang meninggal karena tenggalam,” kata mantan kepala Puskesmas Panarukan tersebut. (pri/als)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.