Radar Banyuwangi 25 Oktober 2011

Page 1

SELASA 25 OKTOBER

25

TAHUN 2011

APJ PT. PLN BANYUWANGI Kepada Pelanggan Dengan Daya 450 VA hingga 900 VA untuk tambah daya menjadi 1.300 VA hingga 2.200 VA

GRATIS

Sekolah Dirampok Komplotan Bercadar Tiga Penjaga Diikat, Kerugian Rp 150 Juta

HAJI

Geladi Bersih Armina UNTUK mempersiapkan puncak ibadah haji, calon jamaah haji Banyuwangi mulai menyusuri tempattempat yang akan dilalui mereka. Tempat-tempat tersebut adalah Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina). Tujuannya, agar saat pelaksanaan haji, semua jamaah mengenal lokasi dan rute yang harus dilewati. Selama mereka melakukan geladi H. Latief Harun bersih, Arafah teLangsung dari Madinah ngah berbenah diri. Pembimbing KBIH Para pekerja terlihat Sabilillah membenahi perlengkapan di Arafah, Muzdalifah, dan Mina, yang akan digunakan jutaan calon haji dari seluruh dunia ■ Baca Geladi...Hal 35

LOMBA FOTO

Terakhir Senin Depan PAWAI Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) memang sudah berlangsung Sabtu lalu (22/ 10). Untuk Anda yang telah mengabadikan momen pawai BEC tersebut, ayo segera cetak dan kirim foto terbaik dan ikuti lomba foto BEC yang digagas Radar Banyuwangi. Cara mengikuti lomba foto ini sangat mudah. Peserta cukup menyetor foto ukuran 10R kepada panitia di kantor Radar Banyuwangi. Jangan lupa memberi keterangan di balik karya foto tersebut. Keterangan itu terdiri atas nama peserta, alamat rumah, dan nomor telepon. Jangan lupa memberi judul karya foto tersebut. Pendaftaran terakhir dilayani tanggal 31 Oktober mendatang. Karya foto peserta akan dimuat di Radar Banyuwangi. Lomba ini berhadiah total Rp 5 juta. (*/c1/bay)

TENAGA KERJA

Buruh PT Maya Ancam Demo Lagi BANYUWANGI - Ratusan buruh pabrik pengolahan ikan yang dipecat menajemen PT. Maya Muncar masih belum jelas nasibnya hingga kini. Janji pihak manajemen perusahaan yang akan mempekerjakan lagi mereka akhir Juli 2011 lalu ternyata tidak dilaksanakan. Merasa dipermainkan, para buruh yang telah setahun menunggu nasibnya itu mengancam akan GALIH COKRO /RaBa menggelar aksi demo Geger Setiono lagi. “Kita akan datang lagi ke DPRD, karena janji PT. Maya Muncar yang akan mempekerjakan para buruh tidak ditepati,” cetus Ketua Serikat Pekerja Nasional (SPN) PT. Maya Muncar, Geger Setiono, kemarin. (24/10) ■

MUNCAR - SMAN 1 Muncar dibobol komplotan garong dini hari kemarin (24/10). Akibat kejadian tersebut, puluhan unit barang berharga milik sekolah tersebut amblas digondol komplotan garong. Diperoleh keterangan, aksi komplotan garong tersebut terjadi sekitar pukul 01.00 hingga pukul 03.00 kemarin. Komplotan tersebut diperkirakan berjumlah sekitar enam orang ■

GALIH COKRO/RaBa

BERTOPI: Seorang warga melintas di Jalan Sri Tanjung, Banyuwangi, siang kemarin.

Waspadai Cuaca Panas

Baca Sekolah...Hal 35

Aset SMAN 1 Muncar yang Raib: Laptop Axio : 19 unit Komputer : 10 unit CPU Layar LCD : 3 buah Kipas Angin : 3 buah Tape Recorder: 2 unit Speaker Aktif : 1 unit Stavol : 1 unit Ponsel Nokia : 1 buah Ponsel Cross : 1 buah Uang Tunai : Rp 3,2 juta Dompet SIM C : atas nama Suyanto STNK motor Honda Revo : nopol P 6703 VJ ATM BRI berikut nomor PIN Cincin emas : 1,5 gram Anting-anting : 2 gram Helm INK : 1 buah Senter : 1 buah ○

ALI NURFATONI/RaBa

DICONGKEL PERAMPOK: Salah satu lemari besi di SMAN 1 Muncar kemarin.

Datangi Dewan, Minta Tebang Tower KUA-PPAS BANYUWANGI - Puluhan warga Dusun Krajan, Desa Sembulung, Kecamatan Cluring, mendatangi gedung DPRD Banyuwangi kemarin (24/10). Mereka menuntut tower seluler yang berdiri di kampungnya segera dipotong habis karena menara besi itu tidak memiliki izin sah. Rombongan warga yang mengendarai mobil dan motor itu tiba di gedung DPRD sekitar pukul 09.00. Mereka terpaksa menunggu sekitar satu jam karena pagi itu belum ada satu pun wakil rakyat yang datang. “Kita

minta tower seluler dipotong habis,” cetus Baharudin, salah satu warga Sembulung. Setelah menunggu sekitar satu jam, warga diterima Ketua Komisi 1 DPRD Banyuwangi, Made Bagus Sudarmadja. Di ruang tersebut, hadir pula Plt Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Banyuwangi, Abdul Kadir; dan Kepala Satpol PP Banyuwangi, Choiril Ustadi Yudawanto. “Maaf Pak Kadir dan Pak Ustadi kita hubungi mendadak. Ini karena kedatangan warga juga mendadak,”

cetus Bagus Sudarmaja memulai pertemuan. Juru bicara warga Sembulung, Susanto mengatakan, dalam mendirikan tower, sang pemilik tidak pernah menyampaikan kepada warga. Tanda tangan persetujuan warga dilakukan oleh pemilik lahan yang tinggal di kampungnya. “Kami sudah menyarankan agar izin diperhatikan sebelum dibangun,” terang anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Sembulung itu ■ Baca Datangi...Hal 35

Baca Buruh...Hal 35

ADA APA LAGI

BANYUWANGI - Cuaca panas yang melanda wilayah Banyuwangi dan sekitarnya akhir-akhir ini merupakan bagian dari proses peralihan musim. Kondisi cuaca seperti ini patut diwaspadai masyarakat karena bisa menimbulkan hujan deras disertai angin kencang. Kepala stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi, Gigik Nurbaskoro mengatakan, musim peralihan biasanya terjadi pada bulan Oktober sampai November. Pada bulanbulan tersebut, hujan biasanya turun pada siang hari meskipun pada pagi hari panas cukup terik. “Jika pada pagi hari sampai siang cuaca sangat panas, kemudian mendung gelap yang kemudian diikuti hujan, maka masyarakat harus waspada,” jelas Gigik kemarin (24/10). Dia menjelaskan, suhu udara yang cukup tinggi pada pagi sampai siang mengakibatkan butir air yang menguap ke udara membentuk gumpalan awan konvektif. Awan inilah yang menyebabkan timbulnya angin kencang bahkan berpeluang puting beliung dan petir. “Potensi terjadinya sangat mungkin,” ujarnya. Sebab, awan yang ditimbulkan dari penguapan terlalu banyak berpotensi menjadi comulonimbus. Awan ini sejenis awan tebal yang berbahaya. Pergerakan awan comulonimbus setelah sampai puncak akan menggerakkan udara dari bawah ke atas. Demikian pula sebaliknya, awan tersebut bisa menggerakkan udara dari atas ke bawah. “Dari situlah muncul yang disebut angin puting beliung,” paparnya. (gil/c1/bay)

GALIH COKRO /RaBa

HEARING: Warga Desa Sembulung mengadukan persoalan tower seluler ke Komisi I DPRD Banyuwangi kemarin.

Terancam Molor

BANYUWANGI - Pembahasan Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) yang diajukan Bupati Abdullah Azwar Anas tampaknya kurang berjalan mulus. Hingga kemarin (24/10), badan musyawarah (bamus) DPRD belum mengagendakan pembahasannya. Anehnya, dewan malah meminta eksekutif segera mengajukan sejumlah rancangan peraturan daerah (raperda) yang pernah dijanjikan bupati. “Bamus memang belum pernah rapat untuk mengagendakan pembahasan KUA PPAS,” ujar Wakil Ketua DPRD Banyuwangi, Ruliyono. DOK. RaBa Menurut Ruliyono, Ruliyono pengajuan KUA PPAS akan digunakan sebagai acuan dalam pembahasan rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (RAPBD) 2012. Pekan lalu KUA PPAS sudah diparipurnakan di DPRD. “Dewan belum bisa memastikan jadwal pembahasannya,” katanya. Dia menambahkan, DPRD kini menunggu sejumlah raperda, seperti raperda badan penyuluh lapangan (BPL), raperda rancangan tata ruang wilayah (RTRW) dan raperda zonasi tower. “Sebelum membahas RAPBD 2012, raperda ini harus tuntas dulu biar penganggarannya tidak repot,” ungkap tokoh muda asal Kecamatan Glenmore itu ■ Baca KUA...Hal 35

Pengalaman Menjelajah Lima Negara di Eropa Barat dan Timur (2)

Transportasi Kota Wina Terbaik di Dunia GILANG GUPTA/RaBa

DIBANGUN: Kondisi gedung Pengadilan Negeri Banyuwangi kemarin (24/10).

Gedung Direhab, Sidang Jalan Terus BANYUWANGI - Gedung Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi direnovasi hingga kemarin (24/10). Meski bangunan dirombak, agenda sidang masih terus berjalan. Wakil Ketua PN Banyuwangi, Made Sutrisna mengatakan, agenda sidang tetap berlangsung sesuai jadwal. Jadwal sidang telah diatur sedemikian rupa meskipun gedung PN tengah direnovasi. “Renovasi masih belum menyentuh ruang sidang,” ujarnya. Sutrisna menambahkan, renovasi gedung PN tersebut berupa penambahan lantai atas pada gedung sisi utara. Nanti, ruang tersebut akan digunakan sebagai ruang hakim. (gil/c1/bay) http://www.radarbanyuwangi.co.id

Pemimpin Redaksi (Pemred) Radar Banyuwangi ELLY IRWAN SURYANTO tinggal cukup lama di Kota Wina, Austria. Selama sepekan Irwan mengikuti kongres surat kabar dan forum editor sedunia 2011 yang digelar World Association of Newspaper and News Publishers (WAN-IFRA). Di sela-sela acara itu, blusukan ke sejumlah tempat menarik dilakukan menggunakan bus, kereta subway, dan trem. Berikut catatannya. KESAN yang muncul saat kali pertama menginjakkan kaki di Kota

Wina adalah serba teratur. Meski kota itu terlihat sibuk, tapi tidak terdengar kebisingan seperti di kotakota besar di Indonesia. Begitu juga polusi asap knalpot. Sama sekali tidak tampak asap mengebul di jalan raya. Padahal, banyak mobil bertenaga mesin diesel yang beroperasi. Semua kendaraan yang lalu-lalang adalah mobil keluaran terbaru dengan tingkat emisi rendah. Jarang sekali terlihat sepeda motor seliweran di jalan raya. Justru yang banyak adalah pengendara sepeda pancal. Bahkan, kendaraan bertenaga manusia itu disewakan untuk umum. Ada pool sepeda pancal di tepi jalan yang kuncinya bisa dibuka dengan koin uang Euro. Koin 1 Euro atau setara Rp 12.200 hanya bisa untuk sewa beberapa puluh menit dan harus dikembalikan ke pool di lokasi yang hendak dituju. Meski banyak mobil di jalanan, tapi jarang terjadi kemacetan. Pasalnya,

Sekolah dirampok komplotan bercadar

Kawanan yang layak disekolahkan di Nusa Kambangan

Pembahasan KUAPPAS APBD 2011 terancam molor

Lebih baik molor, asal penyerapan anggaran tepat waktu

DOK IRWAN/RaBa

KUNO: Bangunan Gereja Katedral St. Stephen di kawasan central Kota Wina.

pemerintah menyediakan aneka jenis sarana transportasi umum yang nya-

man dan aman bagi masyarakat ■ Baca Transportasi...Hal 35 email: radarbwi@gmail.com/radarbwi@yahoo.com


26

Selasa 25 Oktober 2011

Upaya Memerangi Kriminalitas di Desa Gumuk, Kecamatan Licin

Pencurian Janur Marak, Kades Ronda Bawa Pedang

TEGAS: Kades Fauzi bersama istri dan salah seorang anaknya.

GUMUK - Tingginya angka pencurian janur di Desa Gumuk, Kecamatan Licin, Banyuwangi, tidak hanya membuat pusing warga pemilik pohon kelapa. Sebab, tingginya tingkat pencurian tersebut juga membuat Desa Gumuk sering disebut sebagai sarang pelaku tindak kriminal. Karena itu, upaya untuk meminimalisasi angka pencurian tersebut tengah digalakkan segenap lapisan masyarakat di desa penghasil durian terbesar di Kecamatan Licin tersebut. Salah satunya adalah dengan menggalakkan kembali ronda tiap malam. Semua lapisan masyarakat dilibatkan. Tak terkecuali kepala desa, Fauzi. Bahkan, saking inginnya tidak ada lagi pencurian di desanya, dalam setiap kali ronda keliling desa, kades Fauzi membawa kelewang (pedang). “Saya sudah minta ijin ke polsek. Saya bawa kelewang tiap keliling desa. Tujuannya tentu saja untuk menakut-nakuti pencuri janur,” kata Fauzi. Menurut dia, janur-janur curian tersebut biasanya dikirim ke Bali untuk dijual. Di sana, kata dia, janur tersebut digunakan untuk upacara keagamaan. “Sebenarnya menjual janur tidak diperbolehkan menurut perda. Namun, karena banyak dicuri, maka warga terpaksa menjual janur. Ya, itu tadi, dari pada dicuri lebih baik dijual,” katanya.

FOTO-FOTO: GERDA SUKARNO/RaBa

RUSAK PARAH: Aspal di jalan penghubung Licin hingga Kedayunan, Kabat, ini mengelupas.

Tak heran, agar tidak keburu dicuri, warga Gumuk banyak yang menjual janurnya. Menurut suami Nurul Makfiah itu, perda janur yang ada saat ini tidak mampu me-

nyetop pengiriman janur ke luar pulau. “Saya salah satu kades yang tegas menolak perda janur yang ada saat ini. Alasanya, perda tersebut tidak mampu menimalisasi

pengiriman janur ke luar daerah,” katanya. Pihaknya berharap agar ada revisi perda janur. “Perda-nya bikin yang lebih tegas. Kalau perlu, sanksinya berlipat. Agar ada efek jera bagi pengusaha janur,” ujar ayahanda Robith dan Radlith itu. Selain mengusulkan adanya revisi pada perda janur, Kades Fauzi juga berharap pemerintah daerah memperhatikan terhadap kondisi perekonomian warga desa. Salah satunya dengan memperbaiki jalan-jalan poros desa yang rusak parah. “Di Desa Gumuk, jalan tembus hingga ke Kedayunan, Kabat, kondisi jalannya kini rusak,” ujar kades yang lahir pada 28 September 1977 itu. Pantauan koran ini, kondisi aspal di jalan tersebut memang banyak yang mengelupas. Padahal, kata dia, jalan tersebut merupakan jalur satu-satunya pedagang sayurmayur yang menjual dagangannya setiap pagi. “Salah satu penghasilan warga kami adalah sayur-mayur. Mereka biasanya menjual sayuran tersebut ke Kabat dan Rogojampi. Namun, karena jalan tersebut rusak, maka roda perekonomian warga juga terhambat,” katanya. Karena itu, imbuhnya, atas nama semua warga Gumuk, pihaknya berharap agar pemkab segera memperbaiki jalan tersebut. (als)

Perampok Paham Seluk-Beluk Rumah SITUBONDO - Pascaperistiwa perampokan yang dilakukan kawanan penjahat bercadar yang menimpa juragan besi tua bernama Musleh Adnan, 40, warga Dusun/Desa Kotakan, RT 15/RW 06, Kecamatan Situbondo, aparat masih terus melakukan pengejaran terhadap para pelaku hingga kemarin (21/10). Sebelum melancarkan aksi, pelaku lebih dahulu mengintai rumah korban. Indikasi itu diperkuat dengan kenyataan bahwa kawanan pelaku yang diperkirakan berjumlah empat orang tersebut tidak merusak gembok pintu gerbang rumah berlantai keramik yang berlokasi di tepi Jalan Raya Bondowoso tersebut. Mereka seolah sudah mengetahui seluk-beluk rumah dan kebiasaan para penghuni yang selalu menggantungkan kunci gembok di paku yang dipasang di tembok pagar sisi selatan. Cantolan paku

KORBAN PERAMPOKAN: Kasatreskrim Polres Situbondo, AKP Sunarto (duduk pakai topi) meminta keterangan Jamilah saat melakukan olah TKP sesaat setelah kejadian perampokan.

itu berada persis di belakang pintu gerbang. “Saat kejadian, pintu gerbang memang terkunci. Tetapi, kuncinya digantungkan di paku ini. Kebiasaan di rumah ini memang seperti itu,” ujar Sumarto, 50, kakak Musleh yang juga tinggal di rumah itu seraya menunjukkan paku tersebut. Sementara itu, hingga kini polisi terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus tersebut. Personel Buru Sergap juga diterjunkan untuk melakukan pengejaran terhadap para pelaku. “Informasinya, setelah melancarkan perampokan, para pelaku langsung kabur ke arah selatan menggunakan mobil Panther. Petugas kami langsung melakukan penyelidikan dan melacak para pelaku,” tegas Kasatreskrim Polres Situbondo, AKP Sunarto. Seperti diberitakan sebelumnya, kawanan perampok beraksi di rumah Musleh sekitar pukul 03.00 Kamis (20/10). Akibatnya, korban

Musleh Adnan, 40, warga setempat, mengalami kerugian material yang ditaksir mencapai Rp 94 juta. Tidak cukup sampai di situ, kepala korban berdarah-darah setelah dipukul menggunakan engkol berukuran besar oleh seorang anggota kawanan penjahat sadis tersebut. Selain melukai korban, pelaku juga menyekap empat penghuni rumah. Mereka adalah Jamilah, 35, istri korban; putra bungsu korban yang baru berusia enam tahun; Sumarto; dan istri Sumarto. Seluruh perhiasan yang dikenakan Jamilah disikat habis pelaku. Setelah berhasil “menjinakkan” Musleh, kawanan pelaku semakin leluasa melancarkan aksi. Mereka membuka paksa brankas di dalam kamar depan tersebut. Bahkan, mereka masih sempat mengambil dompet yang disimpan di dalam celana korban. Celana itu digantung di belakang pintu kamar. Total uang tunai yang berhasil digasak kawanan begundal itu mencapai Rp 36 juta. (sgt/c1/aif)

SIGIT HARIYADI/RaBa

Tidak Cerminkan Sikap Politik NU PC PMII Mereaksi Pembubaran Mapaba BANYUWANGI – Pembubaran kegiatan Masa Penerimaan Anggota Baru (Mapaba) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di kantor MWC NU Rogojampi beberapa waktu lalu mendapat tanggapan dari pihak PMII. Menurut PMII, tindakan tersebut sarat muatan politis bagi oknum pengurus PC NU Banyuwangi. Ketua Umum PC PMII Banyuwangi, Dalail Choirot dalam press realease-nya menjelaskan, tindakan pengusiran tersebut tidak mencerminkan sikap politik NU yang sebenarnya. Apalagi, dasar pembubaran adalah hanya karena PMII ikut melakukan aksi yang tergabung dalam Forum Mahasiswa Cipayung Banyuwangi (FMCB) pada 19 Oktober lalu. “Aksi tersebut sudah pada relnya. Adapun tanggapan negatif dari oknum NU yang menganggap aksi tersebut tidak beretika harus dievaluasi orang NU sendiri,” tegas Dalail. Secara institusi ataupun komando, lanjut Dalail, hubungan PMII dengan NU tidak ada garis lurusnya. Karena PMII bukanlah badan otonom NU. Tetapi, secara ideologi NU adalah bapak ideologis PMII. Dan secara ajaran dan paham, PMII sama persis dengan NU. “Yaitu menggunakan, mengamalkan, dan menjunjung tinggi nilai yang diajarkan oleh Islam,” jelasnya.

Sehingga, secara politik apa yang dilakukan oleh PMII tidak harus meminta pertimbangan pada lembaga NU. Karena, secara nasional sejak tahun 1972 melalui Musyawarah Besar (Mubes) Munarjati di Malang, PMII sudah mendeklarasikan bahwa mereka independen. “Tidak ada intervensi dari pihak manapun dalam menentukan sikap dan menyikapi persoalan bangsa,” imbuh Dalail. Sementara itu, terkait dengan pembubaran tersebut PMII bersikap tindakan pengusiran tersebut tidak mencerminkan pengurus NU yang baik. Selain itu, instruksi PC NU tidak mencerminkan jamaah dan jamiyah NU Banyuwangi. ”Ada pemahaman yang salah dalam memaknai antara PMII, NU, dan pemerintah. Karena itu kami mengadukan sikap PC NU Banyuwangi ke PB NU karena telah terjebak pada kubangan politik kekuasaan dan membuat jamaah dan jamiyah NU Banyuwangi terkotak-kotakkan,” tandas Dalail. Sekadar diketahui, pada hari Jumat (21/10) lalu, Pengurus Cabang PMII Banyuwangi menggelar Mapaba. Tempatnya di kantor MWC Rogojampi. Entah apa sebabnya, tiba-tiba pengurus MWC tidak berkenan kantornya ditempati untuk Mapaba. Rupanya, PMII tidak kehilangan semangat untuk menggelar Mapaba. Sebagai gantinya, tempatnya pindah ke sebuah pondok pesantren di Kelurahan Panderejo, Banyuwangi. (gil/aif)

HOTLINE IKLAN SITUBONDO

%

0338 - 671982

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Elly Irwan Suryanto. Redaktur Pelaksana: Rahman Bayu Saksono. Redaktur: Syaifuddin Mahmud, Ali Sodiqin. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries, Agus Baihaqi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, Sigit Hariyadi (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Copy Editor: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto. Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah. Administrasi Iklan: Yetty Maya Purwosari. Desain Iklan: Muhammad Isnaeni Wardhan. Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. Pemasaran/Event: Gerda Sukarno Prayudha, Iwan Setiono, Benny Siswanto, Samsuri (Situbondo). Penerbit: PT PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: Samsudin Adlawi. General Manager: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi,Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 47 Genteng, Telp : (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@ yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: Rp 14.000,-/mm kolom hitam putih, Rp 22.500,-/mm kolom full colour depan, Rp 17.500,-/mm kolom full colour belakang,Iklan Baris Umum Rp. 20.000,- /baris, Lowongan: Rp 30.000,-/baris, Sosial: Rp 10.000,-/mm kolom. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


27

Selasa 25 Oktober 2011

Enam Perangkat Bumiharjo Tersangka Polisi Periksa 12 Orang Terkait Kasus Saminah GLENMORE - Polsek Glenmore kembali memeriksa para perangkat Desa Bumiharjo, Kecamatan Glenmore. Beberapa waktu lalu mereka terseret perkara hokum karena diduga membabat tanaman jagung milik Saminah. Perkembangan terbaru, kemarin penyidik Reskrim Polsek Glenmore memeriksa 12 perangkat Desa Bumiharjo. Bahkan, enam di antaranya sudah ditetapkan sebagai tersangka. Pantauan wartawan koran ini menyebutkan, pemeriksaan oleh penyidik tersebut berlangsung mulai pukul 08.30 sampai petang kemarin. Para perangkat desa yang diperiksa adalah unsur Badan Permusyawaratan Desa (BPD), kepala dusun (kadus), ketua rukun tetangga (RT), dan beberapa unsur perangkat desa yang lain. “Sampai sore ini (kemarin sore, Red), pemeriksaan para perangkat desa tersebut masih berjalan dan hampir selesai. Dari 12 orang, 6 di antaranya sudah berstatus tersangka,” terang Ka-

polsek Glenmore AKP Subardi melalui Kanitreskrim Aiptu Garus Elyas kepada RaBa kemarin. Meski sudah ditetapkan sebagai tersangka, lanjut Garus, polisi tidak langsung menahan keenam perangkat desa tersebut. Kebijakan itu berkaitan dengan status lahan yang ditanami jagung Saminah. “Status lahan berdasarkan sertifikat kan bukan milik Saminah. Jadi, soal penahanan apa kata kejaksaan nanti,” jelasnya. Bagaimana dengan enam orang yang lain? Garus mengaku masih akan mempelajari hasil pemeriksaan. “Bagaimana hasil pemeriksaannya akan kita kaji dulu. Yang jelas, besok (hari ini, Red) sudah tidak ada pemeriksaan lagi,” tandasnya. Seperti diberitakan sebelumnya, hakim Pengadilan Negeri Banyuwangi membebaskan Saminah, warga Dusun Gunungsari, Desa Bumiharjo, Kecamatan Glenmore. Perempuan yang didakwa menyerobot lahan tersebut divonis bebas karena tuntutan jaksa dianggap salah sasaran. Artinya, meski tuntutan jaksa dianggap sudah memenuhi unsur dakwaan, tapi majelis hakim menilai kasus Saminah tidak masuk ranah pidana. (azi/c1/irw)

MINTA KEADILAN: Saminah dan rombongan mampir ke kantor Radar Banyuwangi Biro Genteng sepulang dari Polres Banyuwangi beberapa hari lalu.

ABDUL AZIZ/RaBa

Saminah dan Pendukung Datangi Mapolres SAMINAH, petani Dusun Gunungsari, Desa Sumbergondo, Kecamatan Glenmore, yang divonis bebas Pengadilan Negeri Banyuwangi terus meminta keadilan kepada penegak hukum. Beberapa hari lalu Saminah didampingi Ketua LSM Yasro, Ahmad Nehru Zaini, dan kawankawannya mendatangi Mapolres Banyuwangi dan Mapolsek Glenmore. Kedatangan Saminah siang itu untuk meminta kepolisian segera mengusut

tuntas kasus pembabatan tanaman jagung miliknya. Diduga, pembabatan itu dilakukan para perangkat Desa Bumiharjo, Kecamatan Glenmore. Sebab, sejak dilaporkan ke Mapolsek Glenmore beberapa bulan lalu, sebelum Saminah ditahan, hingga kini tidak ada perkembangan yang berarti. “Orang-orang yang dulu membabat tanaman saya sekarang masih bebas, padahal saya sudah ditahan meski akhirnya diputus tidak bersalah,”

tutur Saminah kepada RaBa. Saminah berharap, kepolisian bisa berbuat adil kepada masyarakat. “Jangan tebang pilih. Kalau kasus saya diproses, berarti laporan saya juga harus diproses,” desaknya. Nehru, yang mendampingi Saminah mengaku sengaja mendatangi mapolres terlebih dahulu sebelum ke Mapolsek Glenmore. Sebab, Saminah mengaku trauma dengan kasus yang pernah men-

impanya dahulu. “Dulu waktu datang ke Polsek Glenmore, Bu Saminah langsung dibawa ke tahanan, makanya dia trauma dan memilih langsung lapor ke mapolres,” terangnya kepada RaBa. Ketika sampai di mapolres, lanjut Nehru, pihaknya bersama rombongan ditemui bagian pengawas. “Polres bilang bahwa laporan Bu Saminah akan ditindaklanjuti Polsek Glenmore, makanya kami juga menghadap kapolsek,” imbuhnya. (azi/c1/irw)

PERTANIAN

Seni Kreatif di Bak Truk SEPINTAS tidak ada kesan beda dari truk dengan nomor polisi P 8032 UV ini. Namun, setelah diamati dari jarak dekat, ternyata ada yang unik pada gambar di pintu bak bagian belakang. Gambar seekor dinosaurus dengan mulut menganga lebar tampak jelas di bak truk itu. Di depannya, ada seorang bocah yang sepertinya hendak ditelan hewan buas tersebut. Uniknya, bocah itu tidak lari dan hanya berdoa dengan menengadahkan tangan. Dia berdoa dengan kalimat, ”Ya Allah lindungilah aku”. Truk dengan lukisan menarik itu kemarin (25/10) terlihat melintas di Jalan Raya Kecamatan Srono. Sungguh karya kreatif dan bisa menghibur pengendara di belakangnya. (azi/c1/irw)

ALI NURFATONI/RaBa

MURAH SEKALI: Petani memanen terong di Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar.

Harga Terong Terjun Bebas MUNCAR–Rendahnya harga jual sayuran jenis terong, membuat sejumlah petani kalang kabut. Pasalnya, harga terong terjun bebas hingga Rp 500 per kilogram (Kg). Hal itu membuat resah sejumlah petani yang menanam terong di Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar. Agus, 30, warga Desa Bagorejo, Kecamatan Srono mengaku rugi banyak akibat harga terong yang dipanen kini hanya Rp 500 per kg. “Satu karung cuma Rp 10 ribu,’’ ungkapnya saat memanen terong di Desa Tembokrejo, kemarin. Untuk mengatasi kerugian, Agus terpaksa tidak mendistribusikan terongnya kepada pedagang di pasaran Banyuwangi. “Karena dengan harga segitu, tidak mencukupi untuk kebutuhan, makanya terong ini dibawa ke Bali. Di sana nilainya lebih dari sini,’’ ungkapnya. Menurutnya, akhir-akhir ini harga terong memang mengkhawatirkan. Ditengarai, hal itu dipicu panen terong yang hampir bersamaan di sejumlah daerah. Tak ayal, meski kualitas terong cukup baik, namun harga belum bisa naik seperti harapan. “Mungkin panen sekarang bareng-bareng,’’ duga Agus. (ton/irw)

ABDUL AZIZ/RaBa

Perjalanan Pasutri Pramuka Tunarungu Keliling Indonesia

Buktikan Cinta NKRI, Sebelas Tahun Safari Keterbatasan fisik yang dimiliki dua anggota Praja Muda Karana (Pramuka) itu tidak menjadi halangan untuk bersafari. Meski tunarungu dan tunawicara, pasangan suami istri (pasutri) ini nekat berkeliling Indonesia. Selama sebelas tahun keduanya melanglang buana. Bagaimana kisahnya? ALI NURFATONI, Muncar KEDUA Pramuka itu tiba di Banyuwangi pada Jumat lalu. Saat itu, mereka menyempatkan diri mampir ke Mapolsek Muncar. Jhonly Soeparman, 34, adalah anggota Pramuka asal Manado, Sulawesi Utara. Istrinya, Roehani, 27, adalah anggota Pramuka asal Makassar, Sulawesi Selatan. Selama sebelas tahun keduanya berpetualang keliling Nusantara. Perjalanan itu mulai dirintis sejak tahun 2000 lalu. Dengan bahasa isyarat, Jhonly mengaku memulai perjalanan dari Manado. Dia sempat

memperlihatkan dokumentasi sejumlah daerah yang pernah disinggahi. Dari Manado mereka bersafari ke Gorontalo, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara. Bahkan, menyusuri kawasan Kalimantan dan Sumatera. Pecan lalu, mereka mampir di Bumi Blambangan. Bukan hanya ibu kota provinsi yang mereka lewati. kabupaten/kota juga disinggahi. Setiap mendatangi kantor pemerintah daerah setempat, mereka selalu mengutarakan maksud dan tujuan keliling Indonesia. “Tujuannya hanya satu, yakni cinta Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” tegasnya. Jhonly mengaku selalu berusaha bertemu kepala daerah setempat. Biasanya mereka meminta foto bersama sebagai dokumentasi. Kepada wartawan koran ini, dia menunjukkan sejumlah foto bersama sejumlah pejabat daerah. Salah satunya bersama Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan Wakil Gubernur Saifullah Yusuf. Dari mana biaya transportasinya? Jhonly mengaku sering mendapatkan bantuan dana dari kepala daerah yang ditemui. Selanjutnya, mereka berdua membalasnya dengan mendoakan pejabat tersebut. Seperti yang terjadi saat berada di Polsek Muncar Jumat lalu. Setelah

ALI NURFATONI/RaBa

TUNARUNGU: Jhonly dan Roehani mendatangi Mapolsek Muncar Jumat lalu (21/10).

kapolsek memberikan piagam penghargaan, keduanya langsung memanjatkan doa agar kapolsek menjadi pemimpin yang baik. “Semoga bisa naik pangkat,’’ tulis Jhonly dalam catatannya. Setelah itu, dia langsung menengadahkan kedua tangan sembari komat-kamit. Dengan tulisan, Jhonly menuturkan bahwa mereka akan melanjutkan perjalanan ke Solo. Mereka sudah mendapatkan informasi bahwa daerah itu cukup nyaman. “Di sana (Solo, Red) kaya budaya, di Jogja juga,’’ tulisnya dalam secarik kertas. Tentang Banyuwangi, Jhonly mengaku sudah mengenal bahasa Using. Tragedy santet yang pernah terjadi juga sempat dia dengar. Namun, tragedi yang dinilai mengerikan itu sekarang tidak ada bekasnya. “Orang Banyuwangi ramahramah,’’ ungkapnya. Pasutri tersebut sering bertemu orang-orang baru. Mereka akui, bahasa isyarat sering menyulitkan mereka berkomunikasi. Namun, metode tulisan dan gerakan tangan mampu memecahkan kesulitan komunikasi itu. Termasuk, ketika diwawancarai wartawan koran ini. ”Semoga bisa ketemu lagi esok hari,’’ kata Jhonly sebelum meninggalkan mapolsek. (c1/irw)


KOMUNIKASI BISNIS

28

Pendaftaran Pop Singer Dibuka Hari Ini BANYUWANGI - Dalam rangka memperingati Hari Jadi Banyuwangi (Harjaba) ke-240, Cahaya Enterprise menggelar festival pop singer untuk dua katagori. Katagori I diikuti oleh peserta mulai usia 16-35 tahun. Sedangkan katagori II diikuti peserta usia 36-55 tahun. Biaya pendaftaran peserta sebesar Rp 40.000. Setiap peserta akan mendapat sebuah CD. Lomba pop singer ini memperebutkan tropi bupati, tabanas, dan hadiah lainnya. Untuk terbaik pria dan wanita akan dipromosikan pada festival bintang radio dan televisi. Tempat pendaftaran di Waroeng Net & Foodcourt (utara kantor PDAM Banyuwangi), Radio Mandala, Radio Tawangalun, dan seluruh radio komunitas se-Kabupaten Banyuwangi. ”Pendaftaran mulai dibuka pada tanggal 25 Oktober dan ditutup pada ta-

IWAN SETIONO/RaBa

KOMPAK: Anggota Cahaya Enterprise saat mengajukan proposal di Kantor Kecamatan Banyuwangi beberapa waktu lalu.

nggal 23 November 2011 mendatang,’’ ujar Rahayu Wahyudiati, ketua panitia. Menurut Rahayu, technical meeting akan dilaksanakan 24 November mendatang di Dinas Pariwisata Banyuwangi pada pukul 10.00. Audisi pe-

serta dilaksanakan pada 25-27 November dan technical meeting final pada 30 November. ”Untuk babak final dilaksanakan di Gedung Wanita Paramitha Kencana pada tanggal 4 Desember 2011,’’ pungkas Rahayu. (adv/als)

Selasa 25 Oktober 2011

Puskesmas Grajagan, Purwoharjo

Ultah, Launching Green and Clean PURWOHARJO - Memasuki usianya ke-26, Keluarga Besar Puskesmas Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, mengadakan tasyakuran secara sederhana kemarin. Tasyakuran tersebut dilakukan keluarga besar Puskesmas Grajagan bersama ratusan warga yang akan mengikuti prosesi launching program green and clean. Selain diikuti oleh ratusan warga, kegiatan tersebut juga dihadiri oleh jajaran Muspika Purwoharjo, para kepala desa, dan perangkat desa se-wilayah tugas Puskesmas Grajagan, tokoh masyarakat, tokoh agama, serta kader posyandu. Para dukun bayi se-wilayah PKM GRAJAGAN FOR RaBa tugas Puskesmas Grajagan juga turut ULTAH: Kepala Puskesmas Grajagan Sutoyo memotong tumpeng disaksikan Camat diundang dalam kegiatan tersebut. Purwoharjo Yusdi Irawan. Sebelum launching green and clean Kepala Puskesmas Grajagan, HM. masing-masing instansi di wilayah tersebut, juga digelar lomba sepak bola jago kapuk sekaligus pembagian hadiah. Sutoyo M.Kes. mengatakan, launching Kecamatan Purwoharjo. ’’Yang kita Untuk juara pertama Desa Sumberasri, green and clean tersebut sekaligus harapkan dapat meningkatkan kinerja juara dua Desa Karetan, dan juara tiga sebagai tonggak dimulainya penataan dalam memberikan pelayanan kepada wajah kebersihan dan penghijauan di masyarakat,” harapnya. (azi/adv/als) Desa Glagah Agung.

ACARA RUTIN: Ass. Business PT MBM Banyuwangi Soponyono saat memberikan sambutan di acara truck campaign di Hall Pondok Wina (15/10). ISTIMEWA

130 Unit Mitsubishi Terjual Selama Truck Campaign BANYUWANGI - Acara Truck Campaign 2011 kembali digelar. Acara rutin yang PT. Mayangsari Berlian Motor (MBM) Banyuwangi ini digelar Sabtu (15/10) lalu di Hall Pondok Wina Banyuwangi. Kali ini tema yang diangkat adalah Bersama Semakin Lengkap dan Menguntungkan itu diramaikan pembagian door prize dan award bagi pelanggan setia truk Mitsubishi. Kali ini, selain dihadiri ratusan konsumennya, acara Truck Campaign juga dihadiri tamu kehormatan. Di antaranya, Mr. Naohiko Ishikawa, Mitsubishi 1Coorporation Japan; Heru Sunaryo, Area Koordinator LCV Jatim dan Bali, NTB PT KTB. Ada pula Rolli Ananda, Area Kordinator Service Dept Wilayah Jatim PT

KTB, Suhardi Chandra Direktur Java Area PT Sumatera Berlian motor Group, Bidin Mustafa Assisten Business Manager PT Mayangsari Berlian Motor serta Soponyono Asst. Busines Manager PT Mayangsari Berlian Motor Banyuwangi, Grandiadi Taufik Regional Manager Jateng, Jatim, Bali, Makasar PT Dipo Surabaya, dan Rachmansyah Branch Manager PT Dipo Star Finance Surabaya. Asst. Busines Manager PT. Mayangsari Berlian Motor (MBM) Banyuwangi Soponyono mengatakan, acara ini merupakan ajang silaturrahmi antar pemilik dan pengguna truk Mitsubishi. Selain itu, kata dia, truck Campaign ini juga memperkenalkan beragam produk andalan truck Mitsub-ishi yakni super speed

untuk angkutan dinas atau lintas kota, super power untuk angkutan pertambangan dan hasil hutan, super capacity atau angkutan yang lebih panjang dan lebih lebar. Sehingga digunakan sebagai angkut-an dalam kota dan super ekonomi untuk jalan-jalan dan luar kota. Acara yang dihibur artis Echa Paramitha dan lawak JK (Jarwo Kwat) itu berhasil menjual 130 unit kendaraan Mitsubishi. Selain dihibur artis dan lawak, konsumen juga disuguhan program sales. Yaitu paket service dan spare part dengan diskon spesial khusus pada malam acara. Bahkan, khusus pada pembelian pada malam acara, disediakan hadiah open sales satu unit Honda Revo serta door prize menarik lainnya. (ikl/*/als)

BANYUWANGI

SITUBONDO

BANYUWANGI

DIJUAL Isuzu panther TBR 541 LV 25 th 2000 biru tua mtl hrg 92,5 jt nego brg istw, Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Suzuki GC 415 APV DLX MT th 2004 merah mtl hrg 90 jt nego brg istw Bisa, Kash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Suzuki ST150 pick up th 2009 biru hrg 75 jt nego brg istw , Bisa cash/ kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Toyota kijang kf80 STD th 2004 hitam mtl hrg 107,5 jt nego brg istw, Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Suzuki SL410 R-Karimun th 2005 hitam hrg 86,5 jt nego brg istw , Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

BANYUWANGI

Hotline Iklan: (0333) 412224

BANYUWANGI

SITUBONDO

BANYUWANGI

•KEBALENAN•

• PANJI PERMAI •

•SAWAH TEPI JALAN•

• RUKO AGUS SALIM•

• SUZUKI SWIFT•

• HONDA ACCORD•

•JUAL BUS/DISEWAKAN•

DJL Rmh Lt 2 kpl, LB 150, Hub: Jl. Tunggul Ametung Gg II Kebalenan/085257632612

DJL Rumah Panji Permai Blok O No. 4 Harga 145 Juta Nego Hub. 085236904807

DJL Sawah L 8500m2 SHM lok bts kota Ds Bakungan tp Jln aspal. 450Jt. 081234535857

DIBANGUN 4Unit Ruko 2Lt (DIJUAL) Lok Jl. Agus Salim (Blkg Untag) Bwi, Hub. Anugerah Fotocopy Tlp.081233669969

DJL Suzuki Swift (L) 2008 Akhir, Burgundy A/T, Pajak baru, 081803216312

DJL H Accord th ‘99, jok kulit, full audio. Kijang Innova, bensin, th ‘07, s baru, Hub: 08113407912/085859015720

DJL Jenis Bus Mts Fiter 95 Kursi 55, merci turbo 94 AC, Kursi 40, Hino AC Kursi 60, Colt Diesel 97 Kursi 27 alamat brt stasiun Genteng, Hub. 087857211687/081311737017

•GRIYA PERMATA• DJL Cpt Rmh Griya Permata Husada II Blk G-12A/G-14, Hub: 0333 7777193 LT84m2+Garasi/TP.

•PERUM SUTRI• DJL RMH, Perum Sutri, Jl. Buntu Blok A3 Sobo, Bwi, Type 36+. Hub. 085230529953

BANYUWANGI

•TANAH KAPLING• DJL Tnh Kapling uk. 10x20 M2 (H.45 JtTepi Jalan), 10x40 M2 (H. 55 Jt) SHM, Lok.Kebalenan, Dkt Perum Istana Brawijaya, TP Hub: 082141060580 (MAAF TDK TERIMA SMS-SMS PENIPUAN YG MENGATASNAMAKAN RDR BWI)

DJL. Tk+Rmh Tkt 2, full perabot , strategis Jl. Kembar Lt. 310/490m, uk. 10X31 M, marmer, ksnjati, Tk. SriwijaYA JL.Gajah mada 274 gtg-bwi H. sugiarto 081233499888,031703388181

•SAWAH MUNCAR• DJL Sawah LT ½ Ha SHM Lok Ds Blambangan Muncar. Hrg 250 Jt Nego. Hub: Sunaryo (0333) 594149 / 081934887149

TNH SHM Bukit Selogiri, Ktapang, Bwi, L8000 M2 SblhVilla Panorama Jl. Pribadi Paving ke loksi Pmndangan Laut Selat Bali Cck utk Lok Pariwisata 08179678080

•TANAH 2000M2•

SITUBONDO

•RUMAH & MOBIL• RMH SHM LT92m2, 4KT,RT,2RM, 1gdg, Perum Panper blok CC 16. H: 0341715472, 0338-678709. & Djl Kijang ‘91, knds bgs, wrn silver, 50jt nego, H: 0338678709 / 081336144020

•DIKONTRAKKAN•

•TANAH 8000M2•

GENTENG

•TANAH 8000M2•

•JL. ADI SUCIPTO•

DJL Tanah 2000 m2 Tepi jalan Dkt Pom Bensin Glagah SHM +/- 200 Pohon sengon harga 100 JT HUB 081217104367.

DIJL Cepat toko+ rumah tingkat 340 m2 SHM tepi jalan setinggil 80 m . barat ruko muncar harga 350 juta, Hub. 0816599845

•RUMAH & TOKO•

DJL Rmh Jl. Adi Sucipto 56 Bwi, LB 600m2, LT 1742m2, Hub: 08123461944/8918785

SITUBONDO

• RUKO MUCAR•

•TANAH 100M2• DJLTnh Pekrngn dsTribungan ,kec mangaran Stb Luas 100 M2 , Tmbok Keliling , Rmh Kecil Di dlm , hrg 150 juta Hub. 087712439436.

DIJUAL Tanah 8.000m2 di Olehsari, SHM, Tepi Jalan Aspal, Hrg 400Jt NEGO. Hub: 087755723445

•SAWAH 10.000M2•

• TOKO GENTENG• DIJUAL Cepat Murah Tk Bahagia dpn Pasar Genteng (sgt strategis utk Bank/ Usaha) Rp. 1,8 Milyar, luas tanah 212 m2, 3 lantai konst kokoh, bang 440 m2. Hub. 08122686542.

BALI

DIKONTRAKKAN Rmh Jl. Borobudur No. 10 dekat Pemda (PLN 2200, PDAM, Telp) L400m2. Hub: 08179690945/081336142143

Dijual Sawah dlm kota SHM 10.000 M2 385 Juta Nego Hubungi 0333-424368

SITUBONDO

• DENPASAR•

•JL. DIPONEGORO•

•TANAH 1665M2•

• KUCING PERSIA•

DJL rmah baru, Jl. Diponegoro Gg II no.48, luas 220m2, bagus. H: 08123133782, tnp perantara.

DJL CPT Tnh 1665m2 d blkg Bulog Ketapang Bwi, Hrg 250jt. H: 08123461944

DJL Kcg Persia pesek, anak indukan-Toko Gading Mas 0338671548/081249111199.

AGEN Besar di Bali cari: Sopir, Staff Gudang, Admin dan Sales. Lmrn kirim ke Jl. Persada No.7 Teuku Umar Barat, Denpasar. Tlp (0361) 738177/7485777

• PRIMA MOBIL• ALL NEW Avanza, Grand New Inova, Xenia, Xirion, all New Jazz, CRV, Civic, City, G-Livina, Nissan Juke, Mazda2, Ford Fiesta, L300, T120SS, Mega Cery, Swift, Splash. H: 0333411655, 0811301676

• PRIMA MOBIL• INOVA05 solar,05 bensin, LGX03, Fortuner'10, Avanza 07,05, Xenia 06,07, Zebra 07, Black Panther 03, Higrade 99, New Royal 09,00, Futura09, Eskudo98, Taruna02. Hub. 0333411655, 0811301676

•BISNIS LAUNDRY• BISNIS Jasa laundry modal min hasil max. Call 085 749262307

BANYUWANGI • STNK• HLG STNK No P 2215YB,an. Budi Santoso, al: Jl. Riau Kmpung Mandar, Krobokan

• PT. RAMAYANADUTAWISATA• TRAVEL Bwi-Sby/Mlg (PP) pgi & mlm, Tiket Online Psawat Merpati Bwi-Sby & sgl jur, ttpn paket kilat brng & dok, sewa kndraan &Taxi argometer, T. (0333) 636410, 7770791, 8951388, 421760. 081249008778.

HLG STNK Nopol P 6641 X, an.Sunar, al: Dsn Sragi Tengah RT3/2, Sragi, Songgon

•JEWELLERY•

DJL Suzuki Karimun ‘03, Silver, plat N Mlg, harga 84 jt, Hub: 08175192079

HLG STNK Nopol P 4806 YA an: Sahri d/ a: Jl. Singosari 44 Rt. 02/02 Taman Baru

• JUAL CEPAT•

ANDA butuh cincin kawin eksklusif? Pesan aja di ARYA JEWELLRY, Made by order. Hub. Arya 081336659258

HLG STNK Nopol P 4302 VS, an. Siska Windiawati, al: Dsn Kopen RT 11/02 Gtg Kulon

•JUAL KAYU•

LUMAJANG

DIJUAL Kayu Kelapa Sulawesi Ukur 6x12 Glondong Rogojampi Hub. 082142196406, 0333-8262789

• SUZUKI KARIMUN•

DJL Jazz 08, Sporty 05, Vti Matic , Grand Vitara 006, Panther lv05, Kijang Pick-Up 89 .Dump truck 95 . Tkr tmbh cash & kredit,Hub. 082142194111, 081335897888

• CIVIC WONDER• DJL Mobil Civic Wonder 85, Hub: Jl.Tunggul Ametung Gg II Kebalenan/085257632612

• STNK• HLG STNK No N 2683 YI, an. Sisilia Sukasini, Dsn. Pondokkobong, Kedungrejo RT 02/05 Rowokangkung, Lumajang.

•MAU PASANG IKLAN?• HUBUNGI Radar Banyuwangi 0333412224/7750400, Biro Genteng 0333845860/7750401, Biro Situbondo 0338671982/085730686180


Selasa 25 Oktober 2011

RADAR SOCIETY

33

KSU Cu Sang Timur Desa Karetan Purwoharjo

Aset Awal Hanya Rp 3 Juta, Kini Rp 9,3 Miliar

MEGAH: Kantor baru KSU Cu Sang Timur di Desa Karetan, Kecamatan Purwoharjo usai diresmikan.

Diresmikan Kadis Koperasi dan UMKM SEMENTARA itu, gedung baru yang beralamat persis di muka SMP Katolik Santo Agustinus, Desa Karetan, Purwoharjo, itu diresmikan oleh Kepala Dinas Koperasi dan UKM H.Ir. Ikrori Hudanto. Untuk memeriahkan acara, pihak KSU Cu Sang Timur juga menggelar malam hiburan dengan pagelaran wayang kulit semalam suntuk.

Sebelumnya, KSU Cu Sang Timur juga mengadakan perlombaan. Di antaranya, lomba mewarnai untuk sekolah TK. Sedangkan lomba menggambar diperuntukkan bagi peserta yang masih duduk di bangku sekolah tingkat SD. Dalam perlombaan itu, para peserta berhak mendapatkan bingkisan berupa door prize. ’’Yang menang dipilih juara

satu, dua, dan tiga,’’ sebut ketua. Malam sebelum itu, tepatnya di aula gedung baru tersebut, sekitar 150 orang mengadakan pemberkatan. Hal itu dilakukan supaya mendapatkan keselamatan dan berkat dari Tuhan Yang Maha Esa. ’’Malam harinya, kami mengundang warga sekitar untuk melakukan doa pemberkatan,’’ jelasnya. (ton/adv/als)

SELAMATAN: Sejumlah warga ikut dalam acara pemberkatan di lantai dua kantor KSU Cu sang Timur.

PURWOHARJO – Koperasi Simpan Usaha (KSU) Cu Sang Timur Curah Jati, Purwoharjo, terus menambah fasilitas. Kali ini, koperasi tersebut mempunyai kantor baru berupa gedung yang representatif yang beralamat di Jalan Grajagan, Desa Karetan, Kecamatan Purwoharjo. Langkah itu dilakukan karena animo para anggota tiap tahun semakin meningkat dengan jumlah anggota cukup pesat. Bermula dari tahun 2007 silam, KSU Cu Sang Timur hanya beranggotakan 26 orang. Kini, hingga 30 September 2011, anggotanya mencapai 1.117 anggota. Itu belum lagi ditambah dengan calon anggota yang mencapai 3.255 orang. Dengan jumlah yang sedemikian, tak pelak, aset KSU Cu Sang Timur yang pertama sejak Mei 2007 hanya Rp 3 juta, kini aset yang dimiliki Cu Sang Timur tersebut sudah mencapai Rp 9,3 Miliar. Dengan jumlah anggota yang terus meningkat tersebut, jelas ada salah satu kunci utama yang dilakukan KSU Cu Sang Timur. Salah satunya, kepercayaan yang terus digalakkan oleh KSU Cu Sang Timur. ’’Kami memang mengutakan kepercayaan, itu sangat penting sekali untuk pemberdayaan kepada anggota,’’ tutur Drs Hadrianus Maryono, ketua KSU Cu Sang Timur

FOTO-FOTO ALI NURFATONI/RaBa & KSU For RaBa

UNDANGAN: Kadis Koperasi dan UKM Ikrori Hudanto (tengah0 bersama dengan Pengawas KSU Cu Sang Timur Widodo (kiri).

kemarin (24/10). Menurutnya, berkembangnya KSU Cu Sang Timur yang dikelolanya bersama dengan pengurus lain tak lepas dari sikap inklusif yang diterapkan. Sebab, dengan adanya transparansi sesama anggota, akan dapat menumbuhkan rasa saling percaya antara satu dengan yang lain. Itu juga berlaku bagi semua anggota. Baik itu yang baru maupun yang lama. ’’Ini milik bersama. Jadi semua anggota harus mengetahuinya,’’ jelasnya. Karena, lanjut dia, KSU Cu Sang Timur didirikan memang mempunyai prinsip

untuk pemberdayaan terhadap masyarakat. Diakuinya, menjadi anggota bukan hanya meminjam, namun mempunyai kewajiban menyimpan sesuai dengan simpanan pokok. ’’Jadi, masyarakat betulbetul diberdayakan,’’ jelasnya. Untuk menjadi anggota, terang dia, anggota baru mempunyai kewajiban menyimpan sejumlah dana sebagai simpanan pokok. Jumlahnya tidak terlalu besar, hanya Rp 250 ribu. Selain itu, ada kewajiban dari anggota menyimpan biaya wajib senilai Rp 10 ribu setiap bulan. ’’Terakhir, simpanan sukarela,’’ tandasnya. (ton/adv/als)

LOMBA MEWARNAI: Puluhan anak TK dan SD ikut lomba di Aula KSU Cu Sang Timur.

PUNCAK HIBURAN: Dalang dan artis dalam pegelaran wayang kulit juga menyemarakkan kegiatan.

PEMENANG: Sejumlah pemenang dan warga yang beruntung mendapatkan door prize dari panitia.

GEMULAI: Para sinden ikut memeriahkan acara di malam puncak kegiatan peresmian.

BALJEBOL BALI

RADAR JEMBER/JPNN

TAK KUNJUNG DIBERI: Sebagian warga penerima raskin mendatangi Mapolres Bondowoso kemarin.

15 kilogram raskin, maka setiap KK menyetor uang Rp 24 ribu. ”Padahal yang menyetor uang ke kepala desa, cukup banyak. Namun, hingga kini beras belum juga diantar ke warga,” katanya. Mereka, kata Nito, menyetor uang pada 2 Oktober lalu. Namun, hingga memasuki 24 Oktober, raskin juga belum sampai di tangan warga. ”Makanya ka-

mi akhirnya ramai-ramai melapor ke polres,” imbuhnya. Wakil Kepala Sub Divre Bulog Bondowoso, Ahmad Saifudin menjelaskan, pihaknya belum pernah menerima uang dari pihak desa Taal. Jika, Bulog menerima uang, maka beras raskin akan segera dikirim ke tujuan.”Prinsipnya, adalah cash and carry. Ada uang ada barang,” katanya. (eko/sh/jpnn)

PAD Jember Merosot Rp 8 M JEMBER – Karut marut politik di Jember pada awal 2011 berpengaruh langsung pada kinerja Pendapatan Asli Daerah (PAD) Jember. Sampai triwulan ketiga ini, PAD Jember merosot hampir Rp 8 miliar. “Pendapatan asli daerah mengalami penurunan sebesar Rp 7,967 miliar,” kata Penjabat Bupati Jember Zarkasi dalam sidang paripurna DPRD Jember yang membahas Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (PAPBD) 2011 kemarin (24/10). Dari segi pendapatan, APBD Jember mengalami kenaikan sebesar Rp 103,6 miliar. Sedangkan kekuatan APBD naik dari Rp 1,745 triliun menjadi Rp 1,849 triliun. Kenaikan berasal dana perimbangan sebesar Rp 10,7 miliar dan lain-

BONDOWOSO

LUMAJANG

Usai Jual Tiga Sapi, Dirampok

Warga Protes Raskin BONDOWOSO - Sedikitnya sepuluh warga Dusun Koanyar, Desa Taal, Kecamatan Tapen, Bondowoso, mendatangi Mapolres Bondowoso, Senin siang kemarin (24/10). Mereka, melaporkan kepala desanya, Sudono, karena belum menerima jatah beras dari pemerintah Menurut Nito alias pak Lin, 40, salah seorang warga Taal, kawan-kawannya sudah terlanjur mengeluarkan uang dan disetorkan ke desa. Tujuannya, untuk mendapatkan beras miskin (raskin) dari pemerintah. ”Ternyata sampai saat ini tidak belum ada,” ujarnya, Nito menjelaskan, setiap warga diwajibkan menyetor uang sebesar Rp 1.600 untuk mendapatkan beras raskin sebanyak 1 kg. Namun, karena setiap KK dijatah mendapatkan

JEMBER

lain pendapatan yang sah sebesar Rp 100,8 miliar. Penurunan PAD Jember tahun ini menjadi sorotan tajam Fraksi PDIP Indonesia Raya. Dalam pandangan umumnya, FPDIP Indonesia mempertanyakan penyebab PAD Jember 2011 merosot hingga Rp 8 miliar. “Penurunan PAD terjadi karena semua SKPD saat membuat target pendapatan, baik pajak maupun retribusi, di APBD awal telah sesuai dengan rancangan peraturan daerah,” jawab Zarkasi. Seharusnya, kata dia, perda mengenai pajak dan retribusi yang dilaksanakan per 1 Januari 2011 sudah mengacu pada UU No 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Namun, perda baru tentang pajak daerah dan

retribusi baru disahkan belum lama ini. Akibatnya, kata dia, selama belum ada pengesahan pajak daerah dan retribusi daerah, tidak ada PAD yang masuk. “Maka target pendapatan disesuaikan dengan pertimbangan sisa waktu tahun 2011 yang konsekuensinya adalah terjadinya penurunan PAD,” terangnya. Turunnya PAD yang hampir Rp 8 miliar itu berasal dari hilangnya bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB). Itu diakui Kepala Dinas Pendapatan (Dipenda) Jember Suprapto. Dia mengatakan, sejak Januari sampai akhir Agustus 2011 tidak ada sama sekali pemasukkan dari BPHTB. (aro/har/jpnn)

JEMBER - Empat perampok bercadar menyatroni rumah Mat Manah alias Pak Misyono, 60, warga Dusun Baban Tengah Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo, Jember, sekitar pukul 01.00, dini hari kemarin. Aksi perampokan ini dilakukan pelaku setelah korban baru saja menjual tiga sapinya. Rupanya perampok mengetahui jika korban baru saja mendapatkan uang banyak dari hasil penjualan sapinya. Untungnya, uang hasil penjualan sapi sempat dititipkan ke tetangga. Sehingga ketika pelaku beraksi, uang hasil penjualan sapi tak ditemukan. Meski begitu, pelaku berhasil membawa kabur uang milik korban sebanyak Rp 3 juta. “Diduga pelaku mengira kalau uang hasil penjualan sapi itu masih disimpan di rumahnya,” kata AKP Kukuh S Kurniawan, Pjs Kapolsek Silo. Dari rumah korban, pelaku masih berhasil membawa kabur perhiasan emas berupa

cincin dan anting milik istri korban. Temasuk membawa STNK sepeda motor Kansen Nopol P 38955 TF, resever parabola, dan alat tenaga surya. Menurut Kukuh, sekitar pukul 24.00, korban sempat keluar ke kamar kecil. Nah, saat

itulah, dia melihat lampu teras kondisinya padam. Saat hendak mengecek, satu perampok bercadar langsung membungkam mulut korban. Bahkan, korban sempat ditarik dan dan dinjak bagian kepala dan dadanya.

Setelah korban terjatuh, satu pelaku langsung masuk ke kamar istrinya. Dari kamar itulah, pelaku mengobokobok isi lemari berisi perhiasan. “Cincin dan anting dibawa pelaku,” kata AKP Kukuh. (jum/wnp/jpnn)


34

Selasa 25 Oktober 2011

Kontrak Belum Beres, Nanda Tinggalkan Persewangi GALIH COKRO/RaBa

MUTLAK: Untuk menciptakan pemain basket berkualitas, pelatih juga perlu dibenahi.

Perbasi Upgrade Kemampuan Pelatih BANYUWANGI - Diakui ataukah tidak kualitas pelatih sangat menentukan prestasi atlet di lapangan. Tidak mengherankan bila pelatih berkualitas sangat dibutuhkan dalam mengangkat prestasi atlet. Hal itulah yang ingin diwujudkan Pengkab Perbasi Banyuwangi. Perbasi ingin memenuhi kebutuhan wasit berkualitas. Salah satu cara yang ditempuh adalah menggelar pelatihan dan upgrade pelatih

bola basket di Banyuwangi. Even yang akan digelar 11 November mendatang itu setidaknya akan menjadi sarana upgrading pelatih. Kegiatan yang akan dipusatkan di GOR Sahabat itu dibuka bagi pelatih di lingkungan Perbasi, guru olahraga, dan umum. Pelatihan pelatih bola basket berlisensi C dan B itu sekaligus akan menjadi pemanasan bagi Perbasi sebelum menggelar kejuaraan bola basket bertajuk Piala Bupati yang

akan digelar Desember mendatang. Kejuaraan yang rencananya akan dilaksanakan berskala Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara, itu tentu membutuhkan sosok pelatih yang benar-benar mumpuni. Pembekalan lewat pelatihan dan upgrading bersifat mutlak untuk menghasilkan kompetisi yang kompetitif. “Kita akan gelar pelatihan ini selama sehari saja,” beber Ketua Perbasi, Hendarto. (nic/c1/als)

Peserta BOY Tembus 100 Petenis Petenis Luar Jawa Mendominasi BANYUWANGI - Hajatan Pengkab Pelti Banyuwangi berupa Banyuwangi Open Yunior (BOY) 2011 rupanya tidak bertepuk sebelah tangan. Itu bisa dilihat dari tingginya animo calon peserta dalam kejuaraan berstatus Tenis Diakui Pelti (TDP) itu. Hingga sepekan menjelang kejuaraan, 100 petenis dari berbagai kota menyatakan siap bertarung di ajang tingkat nasional tersebut. BOY yang akan dipusatkan di lapangan tenis GOR Tawang Alun, Banyuwangi, itu sudah kebanjiran peserta. Beberapa peserta dari luar Jawa sudah memesan tempat. Mereka berasal dari Aceh, Samarinda, dan Denpasar. Beberapa kota di Jawa Timur juga tidak ketinggalan, seperti Jember, Sidoarjo, dan Surabaya. Pengkab Pelti Banyuwangi ditargetkan diikuti 200 peserta. Target itu mampu terpenuhi dalam kejuaraan tersebut. Apalagi, level kejuaraan yang diakui PP Pelti itu bakal menjadi daya tarik tersendiri bagi petenis junior untuk ikut ambil bagian dalam even yang akan dihelat 1 hingga 2 November mendatang tersebut. Dalam ajang BOY akan dipertandingkan lima kelompok umur 10 tahun hingga 18 tahun, baik putra maupun putri dan perorangan maupun ganda. Anggota panitia pelaksana, Edi Santoso, mengatakan bahwa target 200 peserta dalam ajang tersebut bisa tercapai. Pasalnya, hingga kini pendaftar dari sejumlah daerah terus bertambah. Apalagi, BOY yang diakui Pelti pusat

Bangga Kirim Lima Penyelam BANYUWANGI - Kebanggaan kembali diperoleh Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI) Banyuwangi dalam gelaran selam masal bertajuk Dive Emas Pramuka yang digelar di Pasir Putih, Situbondo, Minggu (23/ 10) lalu. Dalam kegiatan yang diikuti 1000 penyelam dari kalangan Pramuka, TNI/Polri, dan club diving tersebut, Banyuwangi berkesempatan mengirimkan lima penyelam terbaik. Mereka adalah Jeaqlyne Panorama Perwira, Rizka Aisyah, Ahmad Yani, Dedi Romansyah, dan Yusuf Widodo. Dalam kegiatan sehari di Kota Santri tersebut, mereka menyelam di laut Situbondo bersama ribuan peserta lain. Inti kegiatan itu tidak lain adalah mengibarkan bendera Merah Putih ukuran 1000 meter persegi di dasar laut. Bagi POSSI Banyuwangi, turut serta dalam Dive Emas Pramuka merupakan sebuah kebanggaan.POSSI berharap, kegiatan itu dapat menjadi motivasi dan spirit bagi atlet selam Banyuwangi di masa depan. Apalagi, penyelam yang turun dalam Dive Emas Pramuka kali ini didominasi penyelam belia. “Rata-rata kita sertakan penyelam muda. Mudah-mudahan ini bisa menjadi modal positif,” pinta Yusuf Wiidodo, ketua POSSI Banyuwangi. (nic/c1/als)

DIAKUI: Petenis andalan Porprov Banyuwangi Reis dijadwalkan main dalam ajang BOY mendatang.

NIKLAAS ANDRIES/RaBa

akan menjadi daya tarik bagi peserta. “Ajang ini sekaligus akan menjadi kredit poin bagi

petenis untuk berkiprah di level kejuaraan berikutnya,” tuturnya. (nic/c1/als)

DOK.RaBa

HENGKANG: Nanda Pradana memilih berlabuh di Persiku Kudus karena ketidakcocokan nilai kontrak.

BANYUWANGI - Persiapan Persewangi menatap kompetisi Divisi Utama terus diuji. Selain persoalan pendanaan yang hingga kini belum teratasi atas kejelasan dan sumbernya, kini persoalan lain muncul ke permukaan. Kini salah satu pilar Laskar Blambangan yang bertugas di bawah mistar hengkang. Dia adalah Nanda Pradana. Kepergian Nanda dari pemusatan latihan yang digelar Persewangi pun cukup mengagetkan. Pasalnya, dalam seleksi yang dikomandani langsung pelatih kepala Persewangi, Yudi Suryata, dia dinyatakan lolos bersama ketiga kiper lain. Tidak heran, bila kepergiannya menimbulkan berbagai kontroversi dan gunjingan. Dugaan ketidakharmonisan dengan pengurus dan nilai kontrak yang dianggap kurang pun muncul ke permukaan. Pemain berambut gondrong itu kini dikabarkan sudah berlabuh ke klub Divisi Utama lain, Persiku Kudus. Kuat dugaan, kepergian mantan skuad Persewangi di Divisi I musim lalu itu karena tidak cocok dengan nominal kontrak yang disodorkan pengu-

rus. Dugaan ini dikuatkan penuturan ketua Persewangi, Nanang Nur Ahmadi, kepada koran ini beberapa waktu lalu. Nanang membeberkan, kepergian Nanda disebabkan belum ada titik temu mengenai nilai kontrak. Itulah yang menurut ketua MWCNU Rogojampi menjadi salah satu alasan salah satu bintang Persewangi tersebut pergi. “Kita belum deal soal nilai kontrak, sehingga dia memutuskan pergi,” jelasnya. Menurut Nanang, sejauh ini pengurus memang masih melaskukan negosiasi kontrak dengan pemain. Pengurus masih melakukan hitung-hitungan nilai kontrak setiap pemain. Dalam kasus Nanda, Nanang mengaku kedua belah pihak, yakni Persewangi dan yang bersangkutan, belum menemukan titik temu. Meski demikian, Nanang menegaskan bahwa kepergian Nanda tidak akan berpengaruh banyak terhadap kekuatan Persewangi. Sebab, saat ini tim Persewangi sudah dihuni tiga penjaga gawang yang masuk dalam penjaringan. “Tiga kiper sudah disiapkan untuk mengawal pertandingan di Divisi Utama nanti,” katanya. (nic/c1/als)


Selasa 25 Oktober 2011

BERITA UTAMA

35

HALAMAN SAMBUNGAN

Kuras Isi Rekening Lewat ATM ■ SEKOLAH... Sambungan dari Hal 25

Mereka diduga terlebih dahulu masuk dengan cara memanjat pagar sekolah. Setelah itu, komplotan tersebut menuju tempat petugas jaga. Pertama, mereka masuk ke ruang satpam yang bernama Misijo, 50. Kala itu, petugas jaga tersebut hendak tidur di ruangannya. Namun, tiba-tiba kawanan penjahat tersebut masuk. Tanpa bisa apa-apa, Misijo langsung dibekap, mulutnya ditutup, kedua tangan dan kakinya diikat. Setelah itu, Misijo dibawa ke kantin sekolah. Di dalam kantin tersebut ada pasutri penjaga kantin, yakni Suyanto dan Winarsih, yang tengah terlelap

tidur. Kawanan penjahat tersebut langsung masuk dengan cara mendobrak pintu. Pasutri yang berada di dalam ruangan itu pun tidak bisa berbuat banyak. Suyanto dan Winarsih langsung dibekap dan diikat seperti Misijo. Di dalam ruangan tersebut, kawanan pelaku mengintimidasi ketiga korban. Setelah berhasil merampas sejumlah perhiasan milik Winarsih, komplotan penjahat yang lima orang di antaranya bercadar itu leluasa menguras barang berharga yang lain. Sebab, ketiga orang itu dikunci di dalam ruang kantin. Selain menggondol perhiasan, mereka juga membawa sejumlah barang berharga lain, yakni 19 unit laptop Axioo, 10

CPU, 3 LCD, dan 3 kipas angin. Belum puas dengan hasil garongannya, mereka juga menggasak 2 tape recorder milik sekolah, 1 stavol, dan 1 speaker aktif. Tidak ketinggalan, kawanan perampok yang terdengar dengan logat Madura itu membawa dua buah ponsel merek Nokia dan Cross, dan uang tunai Rp 3,2 juta dari ruang koperasi sekolah. Dompet sekaligus SIM atas nama Suyanto juga diembat. Parahnya lagi, mereka juga membawa kabur STNK sepeda motor Honda Revo dengan nopol P 6703 VJ. ATM Sekaligus nomor PIN juga berhasil mereka dapat. Dari kartu ATM BRI tersebut, mereka berhasil menguras uang tabungan sebesar Rp 4 juta. Sebuah cincin seberat

1,5 gram juga berhasil digondol. Tidak lupa, mereka juga membawa kabur dua antinganting emas seberat 2 gram. Parahnya, mereka juga berhasil membawa kabur surat-suratnya sekaligus. Helm merek INK warna ungu juga dibawa kabur kawanan pencuri. Lucunya, sebuah senter dari ruang Pramuka juga dibawa, dan sejumlah makanan di ruang kepala sekolah dimakan kawanan penjahat yang “lapar” tersebut. Diperoleh keterangan, komplotan penjahat tersebut bisa menguras perabotan berharga dari sekolah dengan cara membuka paksa pintu sejumlah ruang, di antaranya ruang Pramuka, ruang bimbingan konseling, ruang TU, ruang kepala sekolah, dan ruang wakil

Dana Terbatas, Dipotong Separo ... ■ DATANGI... Sambungan dari Hal 25

Menurut Susanto, sebagian warga yang menandatangani persetujuan pendirian tower itu sebenarnya juga tidak paham persoalan. Selain itu, warga banyak yang tidak diberi kompensasi sama sekali. “Sebagian diberi uang, sebagian lagi tidak,” ungkapnya. Sumaji, warga Sembulung lain menambahkan, jarak rumahnya dan tower seluler itu hanya sekitar sepuluh meter. Tetapi, dalam pendiriannya, dirinya tidak pernah dihubungi. “Saya tidak tahumenahu dengan tower itu, tahu-

tahu sudah didirikan,” cetusnya. Menurut Sumaji, tower yang tidak jauh dari rumahnya itu memang pernah dibongkar Satpol PP Banyuwangi. Tetapi, petugas hanya membongkar separo tower tersebut. “Kita minta tower itu dipotong habis, biar tidak digunakan lagi,” pintanya. Tower di kampungnya itu, lanjut Sumaji, berada di tengah permukiman penduduk sehingga bisa mengancam keselamatan warga sekitar. Dia berharap, pihak perizinan tidak mengeluarkan izin tower tersebut. “Di Desa Sembulung boleh didirikan tower, tapi jangan dekat permukiman,” katanya.

Plt Kepala BPPT Banyuwangi Abdul Kadir menyebut, tower di Dusun Krajan, Desa Sembulung, itu memang belum memiliki izin. Pengerjaan tower dilaksanakan PT. Daya Mitra. “Tower itu dibongkar paksa karena tidak berizin,” ujarnya. Kadir juga menyebut, akhirakhir ini banyak tower ilegal berdiri di Banyuwangi. Meski belum mengantongi izin, tapi pihak pelaksana sudah berani mendirikan tower. Anehnya, warga juga banyak yang menyetujui pendirian tower tersebut. “Karena diberi uang, warga mau tanda tangan,” katanya. Mengenai tower di Desa Sem-

bulung yang hanya dipotong separo itu, Kadir menyebut bahwa hal itu dilakukan karena keterbatasan dana. Selama ini, dana yang digunakan untuk menertibkan tower sangat terbatas. “Untuk membongkar satu tower dibutuhkan dana Rp 15 juta,” imbuh Kepala Satpol PP Choiril Ustadi Yudawanto. Ustadi mengaku, pada dasarnya Satpol PP ingin memotong semua tower illegal di Banyuwangi. Tetapi, karena keterbatasan anggaran, pihaknya hanya memotong separo. “Dengan dipotong separo, tower itu tidak bisa digunakan lagi,” ungkapnya. (abi/c1/bay)

Sudah Melakukan Mediasi ... ■ BURUH... Sambungan dari Hal 25

Menurut Geger, salah satu keputusan dalam pertemuan buruh dan pimpinan pabrik di gedung DPRD adalah para buruh akan bekerja lagi di pabrik paling lambat Juli 2011. Tetapi kenyataannya, kesepakatan itu tidak dipenuhi hingga kini. “Para buruh tidak pernah dipanggil pabrik untuk bekerja,” ungkapnya. Geger mengatakan, jumlah buruh yang kini masih menunggu nasibnya adalah 107

orang. Mereka sebagian besar sudah lama bekerja di perusahaan pengalengan ikan tersebut. “Para buruh itu kerja sudah tahunan, tapi haknya banyak yang tidak diberikan,” cetusnya. Geger juga mengecam Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsos Nakertrans) Banyuwangi yang dianggap tidak peduli dengan nasib para buruh. “Dinas Tenaga Kerja (Dinsos Nakertrans, Red) tidak serius menangani buruh PT. Maya,” tudingnya. Dia berani menuding seperti

itu, lantaran Dinsos Nakertrans tidak bereaksi apa pun. Padahal, para buruh sudah lama ditelantarkan pihak pabrik. “Kita juga tidak pernah mendapat kabar dari dinas tenaga kerja soal nasib para buruh ini,” ujarnya. Sementara itu, Kepala Dinsos Nakertrans Banyuwangi Iskandar Azis saat dikonfirmasi membantah bahwa pihaknya selama ini tidak peduli dengan nasib para buruh PT. Maya. “Kita terus memikirkan nasib buruh pabrik PT. Maya,” sebutnya. Menurut Iskandar, pihaknya

sering menghubungi pihak pabrik untuk menanyakan persoalan para buruh tersebut. Setiap ditanya soal buruh, pihak pabrik selalu menyampaikan akan segera dituntaskan. “Kita sudah melakukan mediasi, tapi pihak pabrik seperti tidak serius,” tudingnya. Menurut Iskandar, pihak manajemen PT. Maya sepertinya tidak punya iktikad baik dalam menyelesaikan konflik dengan para buruh. “Pihak pabrik terlalu bertele-tele,” kecamnya. (abi/c1/bay)

Ada Kawasan Merah Mirip Dolly ... ■ TRANSPORTASI... Sambungan dari Hal 25

Ada kereta subway dengan stasiun di bawah tanah. Ada juga kereta trem yang beroperasi di atas tanah. Jalurnya berbagi dengan jalan raya. Sebagian di tepi, tapi sebagian jalurnya melintas di tengah jalan raya. Kereta subway dan trem itu digerakkan dengan aliran listrik, sehingga tidak bising dan tak berasap. Bus kota juga disediakan oleh pemerintah. Tempat menurunkan penumpang hampir sama dengan kereta subway atau trem, yaitu hanya di lokasi tertentu. Tidak bisa menurunkan penumpang di sembarang tempat sesuai permintaan penumpang. Pada malam hari, terutama weekend, kereta api subway ramai penumpang anak-anak muda. Pasangan mudamudi memanfaatkan transportasi itu untuk berjalan-jalan hingga larut malam. Yang menarik, hanya butuh satu tiket untuk bisa menikmati kenyamanan semua moda transportasi yang datang setiap beberapa menit tersebut. Bisa berlangganan seminggu dengan hanya membayar 18 Euro untuk satu tiket. Mau naik seharian juga boleh. Naik setiap hari selama seminggu mulai pagi hingga malam tidak perlu bayar lagi. Dalam sehari mau naik kereta subway, lalu ganti trem dan bus, juga tetap pakai tiket yang sama. Sungguh praktis! Tidak ada pemeriksaan tiket setiap kali naik kereta atau bus seperti di Indonesia yang selalu dicek kondektur. Hanya sesekali ada pengecekan. Itu pun tidak setiap saat. Seharian naik transportasi cepat itu belum tentu ketemu petugas pemeriksa tiket. Kalau di sini pasti sudah banyak yang nekat naik tanpa beli tiket. Tetapi, sanksinya berat jika tertangkap basah naik tanpa bawa tiket. Penumpang bakal didenda 73 Euro atau sekitar Rp 750 ribu. Tidak hanya itu, konon pelanggar akan dipermalukan petugas pemeriksa sebagai shock terapi. Bagi yang tidak suka sistem berlangganan bisa membeli tiket sekali jalan. Harganya 1,8 Euro. Sebelum naik kereta atau bus, tiket harus dimasukkan ke alat pengecek untuk menandainya di halte atau stasiun. Tiket itu berlaku untuk naik beberapa kali kendaraan ke tujuan tertentu. Tetapi, saat balik harus beli tiket baru lagi. Moda transportasi umum itu tampaknya bisa mengurangi kepadatan mobil pribadi di jalan raya. Saya nyaris tidak menemui kemacetan lalu-lintas selama berada di Wina. Tidak berlebihan bila pelayanan transportasi di Austria itu

disebut-sebut yang terbaik di dunia. Bahkan, konon sampai mendapatkan penghargaan segala. Kemudahan transportasi inilah yang membawa saya pergi ke segala penjuru kota. Sebab, selama di Wina tidak disediakan bus pariwisata khusus. Jadi, setiap hari sejak Rabu (12/10) pagi sampai Sabtu malam (15/10), rombongan pemimpin redaksi Radar dan jajaran Jawa Pos Grup harus menumpang kereta subway untuk menuju gedung kongres WAN-IFRA di gedung Reed Messe Wien. Jaraknya cukup jauh dari hotel, sehingga harus ganti kereta dua kali. Namun, jarak tersebut bisa ditempuh hanya dalam tempo 15 menit. Jika ingin praktis, solusinya menumpang taksi yang didominasi mobil sedan merek Mercedes. Tetapi, ongkosnya sangat mahal. Bisa lebih dari 20 Euro atau Rp 200 ribu lebih untuk sekali jalan. Bagi yang bawa sangu uang Euro banyak jelas tidak masalah. Tetapi, yang sangu-nya cekak pasti memilih moda transportasi lain yang lebih murah. Dalam kongres surat kabar sedunia itu, Jawa Pos Grup mengirimkan 42 delegasi. Mereka berasal dari jajaran pemred Radar-Radar dan direksi Jawa Pos bersama grup koran dari luar Jawa. Saya berangkat bersama rombongan gelombang pertama yang berjumlah 23 orang pada Minggu sore (9/10). Sisanya adalah rombongan para bos yang berangkat pada Senin (10/ 10). Begitu tiba, mereka langsung bergabung di lokasi kongres untuk registrasi. Nah, selama di Wina, para bos lebih suka menggunakan jasa taksi ketimbang kereta subway seperti para pemred. Selain teratur, Wina adalah kota yang cantik. Bangunannya tertata apik dengan ketinggian yang sejajar. Konon, ada aturan terhadap batas ketinggian dan bentuk bangunan. Gedung-gedung tua bersejarah yang dibangun di abad 17-18 Masehi juga tetap dilestarikan. Beberapa gedung bersejarah yang menarik untuk dipotret adalah Istana Schonbrunn, Istana Musim Dingin, Balai Kota, dan Gereja St. Stephen. Para peserta kongres menikmati undangan makan malam di Balai Kota Wina bersama pejabat-pejabat setempat. “Asyik lho, makannya kayak di film. Ada banyak menu makanan yang enak-enak dan semua undangan berdiri sambil ngobrol dengan kolega,” kata Muhammad Tajjib, pemred Radar Madura. Di malam hari bangunan-bangunan berarsitektur kuno itu semakin terlihat eksotis. Gedung megah lain yang tampak indah difoto adalah gedung parlemen. Suasana di kawasan central

juga menarik direkam. Jalan lebar sepanjang 1 kilometer lebih itu dipadati pengunjung yang berjalan kaki. Keramaian pejalan kaki di sepanjang jalan yang dilapisi batu kotak-kotak, yang ada sejak abad 18, itu jauh mengalahkan Malioboro di Jogja. Mobil dilarang masuk jalur tersebut. Di kanan-kiri terdapat bangunan toko-toko yang menjual barang-barang branded yang menjulang tinggi. Barang-barang yang dijual pun dibanderol dengan harga selangit. Jam tangan merek terkenal bisa diperoleh dengan harga 1.000 hingga belasan ribu Euro. Kalau dirupiahkan bisa di atas Rp 10 juta. Begitu juga produk fashion dan sepatu, harganya jutaan rupiah. Namun, turis bisa membeli suvenir dengan harga cukup terjangkau di banyak toko yang bertebaran di sepanjang jalan central itu. Meski begitu, harga suvenir di Wina tetap paling mahal dibanding kota-kota wisata lain di Eropa. Di kawasan central itu juga terdapat bangunan kuno, Gereja Katedral St. Stephen. Gereja itu dikunjungi banyak orang. Siapa saja bebas masuk ke dalam bangunan dengan langit-langit tinggi tersebut. Di dalamnya terdapat banyak ornamen kuno yang eksotik sekali. Tidak ada larangan mengambil gambar di dalam ruang ibadah umat Katolik tersebut. Sama dengan kota-kota besar di belahan dunia lain, Wina juga punya sisi gelap. Ada kawasan Red Line (kawasan merah), yakni semacam kawasan Dolly di Surabaya. Di kawasan tersebut, para wanita penghibur dipajang di ruangan kaca mirip etalase. Suasananya hampir sama dengan Dolly. Namun, masih kalah ramai dan kalah panjang kawasannya. Saat rombongan pemred dengan cuek jeprat-jepret memotret, beberapa preman berbadan besar langsung mendatangi dan melarang dalam bahasa Jerman. Untungnya, kamera tidak sampai dirampas. Sebelum meninggalkan Wina, rombongan pemred sempat mengunjungi Praha, Republik Ceko, di Eropa Timur. Dengan mencarter sebuah bus wisata dari Wina, rombongan menempuh perjalanan selama empat jam. Di kota tua itu, kami disambut tiga mantan mahasiswa Indonesia yang menerima beasiswa kuliah di Cekoslovakia (kini bernama Ceko) di era Presiden Soekarno. Saat pecah kerusuhan Gestapu tahun 1966, mereka tidak bisa kembali ke Indonesia dan kini menjadi warganegara Ceko. Siapakah mereka dan bagaimana kisahnya? Seperti apakah keindahan Kota Praha? Baca cerita perjalanannya besok! (bersambung)

kepala sekolah. Mereka juga membuka ruang bendahara, ruang guru, kantin sekolah, dan ruang praktikum. Semua pintu di ruang terebut rusak, sehingga kawanan pelaku mudah menggondol semua perabotan berharga di dalamnya. Menurut Misijo, kala itu dia akan tidur tapi tiba-tiba pintu ruangannya dibuka paksa oleh kawanan tersebut. Setelah berhasil masuk, kawanan perampok yang membawa senjata tajam berupa celurit itu membuat korban tidak berkutik. ‘’Saya tidak bisa apa-apa,’’ ujarnya kemarin. Sempat terjadi dialog antara Misijo dan kawanan perampok. Komplotan itu memaksa minta kartu ATM Misijo sekaligus nomor PIN kartu tersebut. Lantaran tak mengaku, korban dipukul oleh komplotan garong tersebut. ‘’Awalnya saya tidak tahu, tapi saya dipukul. Mau apa lagi, saya kasihkan saja dompet dan isinya, termasuk nomor PIN ATM itu,’’ jelasnya. Begitu juga keterangan saksi lain, Winarsih, 28. Dia mengaku,

kala itu tengah lelap tidur. Tibatiba dia dan suaminya dibekap menggunakan tali. ‘’Akhirnya, ketiganya disatukan dalam satu ruang. ‘’Kami bertiga disatukan di sini,’’ ujar Winarsih. Menurut Winarsih, kawanan perampok tersebut sempat memberi ancaman. ‘’Kalau saya melawan, entah jadinya seperti apa. Semua perhiasan saya diperetheli,’’ terang Winarsih yang terlihat shock. Anehnya, dalam kejadian itu komplotan penjahat terlebih dahulu masuk ke ruang Pramuka. Di sana, mereka leluasa memporak-porandakan barang-barang yang ada. Namun, mereka hanya berhasil membawa sebuah lampu senter. Sebelum beraksi, komplotan penjahat tersebut mematikan listrik di sekolah tersebut terlebih dahulu. Setelah sekian menit menguras habis perabotan berharga, mereka langsung melarikan diri. Komplotan itu juga meminta kunci pagar sekolah kepada satpam. ‘’Mau pulang, mereka meminta kunci pagar,’’ ujar Misijo. Atas peristiwa itu, kerugian

sekolah ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. ‘’Kira-kira nilainya Rp 150 juta,’’ ujar Wakasek Bidang Humas, Eni Purwati, mewakili Kasek Suradi kemarin. Eni menambahkan, semua perabotan yang hilang merupakan swadaya masyarakat. Sehingga, kini pihaknya hanya berharap kepada pemerintah untuk memberikan bantuan guna melengkapi peralatan tersebut. ‘’Semua peralatan itu swadaya, semua untuk kegiatan KBM IT,’’ jelasnya. Setelah mendapat kabar kemalingan tersebut, Polsek Muncar dan petugas Polres Banyuwangi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara. Hingga sore kemarin, petugas masih melakukan proses penyelidikan atas kasus tersebut. Berdasarkan keterangan sumber di internal kepolisian, kawanan perampok berhasil menguras isi rekening senilai Rp 4 juta dari ATM BRI daerah Genteng. ‘’Setelah di cek, kata polisi, mereka bertransaksi di ATM Genteng pagi tadi,’’ ujar Eni Purwati. (ton/c1/bay)

Ingin Dahulukan Perda RTRW ... ■ KUA... Sambungan dari Hal 25

Ruliyono mengaku, partainya pernah minta bupati segera membuat raperda BPL. Itu dianggap sangat penting karena bisa meningkatkan kualitas dan kinerja para penyuluh pertanian demi meningkatkan hasil panen para petani. “Kondisi petani sedang drop, makanya penyuluh pertanian harus diperkuat,” pintanya. Mengingat raperda BPL sangat penting, Ruliyono

akan mengajukan raperda inisiatif DPRD tentang BPL bila eksekutif tidak sempat membuat. “Dewan sudah siap membuat raperda inisiatif tentang BPL,” ungkapnya dengan nada serius. Selain raperda BPL, kata Ruliyono, dewan juga menunggu raperda RTRW dan zonasi tower yang pernah disampaikan bupati. Pembahasan raperda itu dianggap sangat penting sebelum membahas KUA PPAS atau RAPBD 2012. “Sebelum membahas raperda RTRW, dewan juga belum bisa membahas raperda pengelolaan reklame,” cetusnya. (abi/c1/bay)

Tenda Mulai Dipasang ... ■ GELADI... Sambungan dari Hal 25

Alat berat sibuk mempersiapkan segala keperluan yang akan digunakan. Tenda-tenda menampung jamaah pun mulai dipasang. Saluran air hingga AC tak luput dari sentuh tangan pekerja. Tinjau lapangan ini sangat

penting. Sebab, saat pelaksanaan haji nanti, semua jamaah dari seluruh dunia yang berkumpul di Makkah akan bergerak secara bersama-sama menuju ketiga tempat tersebut. Paling tidak, dengan geladi bersih semacam ini jamaah mampu membayangkan betapa padatnya jalanan waktu wukuf tiba.

Selain meninjau ketiga tempat tersebut, jamaah juga mengunjungi Jabal Tsur, Jabal Uhud, dan Jabal Rohmah. Ketiga jabal (gunung) itu selalu dikunjungi jamaah yang saat ini berada di Makkah. Puas mengunjungi ketiga gunung itu, perjalanan jamaah dilanjutkan ke Jikranah sekaligus berniat umrah sunnah di sana. (*/c1/bay)

Bawa Dua Truk Besar ■ PETANI... Sambungan dari Hal 36

Komentar Nurhadi itu memancing reaksi petani lain yang tergabung dalam Asosiasi Petani Tebu Rakyat (APTR). APTR menguatkan keputusan pimpinan sidang agar selain warga Situbondo keluar ruangan. “Kita akan terus berada di belakang Bu Zeiniye,” teriak salah seorang petani. Kian lama kondisi kian tak terkendali. Peserta rapat tersebut kian urakan. Mereka tak lagi menghiraukan pimpinan sidang, akhirnya Zeiniye meminta aparat keamanan mengeluarkan peserta rapat yang bukan warga Situbondo. “Saya tidak akan meneruskan rapat ini jika keadaan masih seperti

ini,” kata Zeiniye. Sejumlah pejabat, personel satpol PP, dan polisi, pun mendatangi tempat duduk rombongan PPTR. Mereka juga meminta agar Nurhadi berhenti berkomkentar. Sejumlah anggota APTR juga ikut menenangkan Hadi. “Rapat saya skorsing hingga keadaan benar-benar kondusif,” tegas Zeiniye lalu meninggalkan ruang rapat bersama bupati. Kemudian, kepolisian mengeluarkan semua peserta rapat dari ruang sidang. Untuk bisa masuk mereka harus menunjukkan kartu tanda penduduk (KTP) sebagai bukti bahwa mereka warga Situbondo. Mereka juga menggandeng PNS di lingkungan Sekretariat DPRD untuk memastikan pi-

hak mana saja yang benarbenar diundang. Bupati Dadang Wigiarto menjelaskan, pemkab bukan tidak welcome terhadap orang dari luar Situbondo. “Yang akan kita bicarakan ini kan masalah internal kabupaten. Saya kira tidak tepat jika harus melibatkan orang lain. Kita yakin tanpa kehadiran orang luar, masalah bisa diselesaikan,” ungkapnya. Para petani tebu yang tergabung dalam PPTR kemarin tampaknya juga ingin menggelar demo tandingan. Pasalnya, mereka juga membawa dua truk besar bermuatan tebu. Di kendaraan roda empat itu ada tulisan yang isinya agar mereka dibiarkan menjual tebu keluar daerah. (pri/c1/aif)

HINDARI MAKANAN PENYEBAB ASAM URAT MAKANAN enak memang mengundang selera dan membuat banyak orang memburunya. Akan tetapi, banyak yang terkadang tidak sadar akan resiko yang ditimbulkan oleh pola makan yang kurang tepat tersebut. Di Jawa Timur, Euis Siti Hajar, seorang ibu rumah tangga merasakan kesehatannya menurun tatkala di usianya yang ke-44 tahun, ia seringkali merasakan badannya sakit ketika bangun tidur dan tidak bisa duduk karena menderita gejala asam urat. Asam urat bukanlah nama suatu penyakit, namun ia adalah suatu zat sisa metabolisme zat yang bernama purin yang berasal dari makanan yang kita konsumsi. Keadaan dimana tu-buh mengalami kelebihan kadar asam urat disebut hyperuricemia. Pada kondisi normal, kelebihan purin ini akan dikeluarkan melalui urine dan feses. Namun jika purin yang masuk dalam tubuh terlalu banyak, maka ginjal akan kesulitan mengeluarkan zat tersebut sehingga terjadi penumpukan sisa metabolismenya (asam urat). Penumpukan sisa metabolisme zat purin di persendian dapat menyebabkan bengkak dan rasa nyeri. Badan terasa linu, nyeri terutama di malam hari atau pagi hari saat bangun tidur, sendi terlihat bengkak, kemerahan, panas dan nyeri luar biasa pada malam dan pagi, timbul benjolan-bejolan kecil dari mulai sebesar biji beras sampai kacang hijau di daun telinga bawah (tofus) adalah gejala-gejala asam urat. Namun saat ditemui di kediamannya di Batu Bunting Indah, Jawa Timur, ibu 2 orang anak tersebut terlihat sehat. Ia pun menceritakan

rahasianya, “Setelah minum Gentong Mas secara rutin selama 1 bulan, sekarang saya kembali sehat, bangun tidur lebih segar, tidak kram lagi, pegalpegal hilang, nafsu makan bertambah, stamina pun jadi meningkat.” Ungkapnya dengan bahagia. Setelah merasakan manfaat mengkonsumsi Gentong Mas, kini ia tak segan-segan membagi pengalaman sehatnya itu dengan yang lain. Gentong Mas adalah minuman herbal dengan kandungan vitamin dan nutrisi bermutu. Bahan utama Gentong Mas yaitu Gula Aren dan Nigella Sativa (Habbatussauda) terbukti memiliki banyak manfaat. Habbatussauda bermanfaat untuk menormalkan metabolisme, termasuk metabolisme purin sebagai pembentuk asam urat yang dipercaya dapat meningkatkan pengeluaran asam urat dari darah melalui urine . Selain itu, Gula Aren bermanfaat menurunkan penyerapan lemak dan perbaikan sistem saraf. Untuk hasil maksimal, kontrol makanan yang dikonsumsi dan banyak minum air putih, sekitar 8 gelas sehari. Kini, seiring dengan semakin banyaknya masyarakat yang merasakan manfaat Gentong Mas, tingkat permintaan pun melonjak secara signifikan. Untuk informasi lebih lanjut silahkan kunjungi www.gentongmas.com. Bagi Anda yang membutuhkan Gentong Mas bisa didapatkan di apotek/ toko obat terdekat atau hubungi: 085 234 398 441. Banyuwangi: 085 234 398 441. Situbondo : 082143391646 Depkes:P-IRT.812.3205.01.114


36

Jawa Pos-nya Kota Santri

Selasa 25 Oktober 2011

Petani Luar Daerah Diusir

APA POLEH

SIGIT HARIYADI/RaBa

LIHAT BAYI: Pengunjung mengintip ruang perinatologi RS dr. Abdoerrahem.

Geger Penemuan Bayi SITUBONDO - Tragis menimpa bayi berjenis kelamin laki-laki. Bayi tak berdosa itu dibuang begitu saja oleh orang tuanya di semak-semak tepi sungai Desa Plalangan, Kecamatan Cerme, Bondowoso. Yang lebih memprihatinkan, saat pertama kali ditemukan pagi kemarin (25/10), bayi yang diperkirakan baru saja lahir itu berada dalam kondisi telanjang tanpa selimut dan pakaian yang bisa menghangatkan badannya. Bayi malang itu pertama kali ditemukan sekitar pukul 07.00 oleh Tarju, 46, warga sekitar, saat dia berniat pergi ke sawah. Alangkah terkejutnya Tarju saat mendengar suara tangisan bayi di sekitar bibir sungai. Penasaran dengan suara tangisan tersebut, Tarju langsung mencarinya. Dugaan Tarju tidak meleset, dia mendapati bayi tergeletak di atas tanah. “Saat saya temukan, bayi itu dalam kondisi telanjang. Masih ada sedikit sisa darah di badannya,” ujar Tarju. Kabar penemuan bayi itu dengan cepat langsung menyebar di Desa Plalangan. Warga menduga, bayi itu merupakan hasil hubungan gelap. Meski begitu, Tarju mengaku tidak melihat seseorang yang membuang bayi tersebut. Sesaat setelah ditemukan, Tarju langsung membawa bayi itu ke rumahnya. Untuk menyelamatkan nyawa bayi yang diperkirakan baru lahir beberapa jam sebelum ditemukan tersebut, Tarju berinisiatif mengevakuasinya ke Rumah Sakit (RS) dr. Abdoerrahem, Situbondo, agar segera mendapatkan pertolongan medis. Sebab, kondisi bayi itu semakin lemah. (sgt/c1/aif)

EDY SUPRIYONO/RaBa

Baca Petani...Hal 35

TIDAK TERIMA DIUSIR: Nurhadi (kiri) melakukan protes karena sejumlah anggota PPTR dikeluarkan dari ruangan.

Berubah Jadi Ajang ”Pengadilan” Pabrik Gula SEMENTARA itu, pertemuan lanjutan petani tebu, Serikat Pekerja Perkebunan (SPBun), anggota dan ketua DPRD beserta bupati Situbondo, justru berakhir tidak nyaman bagi pabrik gula (PG). Pasalnya, forum tersebut justru dijadikan ajang”mengadili” kinerja PG selama ini. Bahkan, surat edaran yang melarang pengiriman tebu keluar daerah dibatalkan. Padahal, surat tersebut sudah ditandatangani bupati. “Meski sudah disetujui bupati bukan

berarti nanti tanpa catatan jika ada masukan dari berbagai elemen yang ikut dalam pertemuan kali ini,” kata Ketua DPRD, Zeiniye. Penyebab dianulirnya surat edaran bupati itu karena belum ada kata sepakat antara pihak petani dan pihak PG. Dalam pertemuan itu, petani memang menyampaikan sejumlah tuntutan sebagai syarat agar tebu mereka tidak dikirim keluar daerah, di antaranya perbaikan dan transparansi penentuan rendemen dan

peningkatan profit sharing bagi petani. Hasil rapat lanjutan kemarin di luar prediksi. Jika sebelumnya banyak pihak yang mengira akan terjadi perseteruan yang makin meruncing antara Asosiasi Petani Tebu Rakyat (APTR) dan Persatuan Petani Tebu Rakyat (PPTR), tapi ternyata tidak demikian. Kedua asosiasi petani itu di tengah perjalanan justru sehaluan. Banyak ketidakberesen PG yang diungkap, mulai tidak transparannya penen-

MAK NYUS.. YUS..

tuan rendemen tebu hingga pembagian profit sharing yang dinilai jauh dari keadilan dan tidak mensejahterakan petani. “Itulah yang menjadi salah satu pertimbangan dibatalkannya surat edaran bupati tentang larangan mengirim tebu keluar daerah,” kata Nurhadi, anggota PPTR. Dalam pertemuan kemarin, petani menyatakan siap tidak mengirim tebu keluar daerah. Syaratnya, PG harus transparan dalam menentukan rendemen. (pri/c1/aif)

Mantan Kepala Desa Langkap Jadi Tersangka

Dapat Berkah Alamat Palsu LAGU alamat palsu u yang dipopulerkan Ayu Ting-ting membawa berkah bagii sejumlah penyanyi di daerah. Salah sah tunya dialamii oleh sal Lilis Lolita, biduan asal Kecamatan Arjasa, Kabupaten Situbondo. ung, Saat nyanyi di panggung, banyak permintaan agar perempuan cantik itu agu menyanyikan lagu-lagu Ayu Ting-Ting. “Yang palering banyak adalah permintaan agar saya mesu,” nyanyikan alamat palsu, adar ungkap Lilis kepada Radar Banyuwangi kemarin. Menurut dia, akibatt tuntua harus tan tersebut, dirinya aharaan menambah perbendaharaan ya. “Selagu yang dikuasainya. su, lagu lain lagu Alamat Palsu, ini popAyu Ting-Ting yang kini uler adalah lagu Aku Masih Ting-Ting,” kata Lilis. erja di Perempuan yang bekerja rsebut lembaga perbankan tersebut enuhi mengaku enjoy memenuhi ng mepermintaan orang yang gi, sengundangnya. Apalagi, bagai biduan dirinya mesa mang dituntut untuk bisa menghafal lagu-lagu yang sedang hits akhirakhir ini. (pri/aif)

SITUBONDO - Rapat kerja membahas polemik pengiriman tebu rakyat keluar daerah di kantor DPRD Situbondo siang kemarin berlangsung panas. Bahkan, Ketua DPRD Zeiniye sempat menskorsing rapat karena keadaan tak terkendali. Kekacauan bermula saat Zeiniye selaku pimpinan sidang menerima usul salah seorang anggota DPRD untuk tidak mengikutsertakan petani dan pengusaha dari luar Situbondo dalam rapat kerja yang dihadiri Bupati Dadang Wigiarto tersebut. “Yang hadir ke ruangan ini tidak semua masyarakat Situbondo, mohon ketegasan pimpinan sidang,” usul salah seorang anggota DPRD. Usul itu langsung direspons Zeiniye. Dia meminta petani atau siapa pun yang bukan warga Situbondo meninggalkan ruang rapat. Pernyataan Zeiniye itu memancing emosi sejumlah orang dan petani yang tergabung dalam Persatuan Petani Tebu Rakyat (PPTR). Sebab, di antara mereka memang ada pengusaha dan petani dari luar daerah yang membeli tebu milik warga Situbondo. Mereka keberatan dengan keputusan pimpinan sidang tersebut. Para petani yang tergabung dalam PPTR menilai keputusan Zeiniye itu berpihak kepada salah satu golongan saja. Padahal, mereka mengaku sama-sama mendapat undangan. “Ini pelanggaran HAM, gedung DPRD ini rumah rakyat. Siapa saja boleh ikut,” protes Nurhadi, petani tebu yang tergabung dalam PPTR n

Kasus Dugaan Penyalahgunaan Tanah Eks Penjara

SIGIT HARIYADI/RaBa

BARANG BUKTI: Pita cukai palsu dan hair drayer diamankan bersama minuman keras (miras). BARAN

Sita Ribuan Botol Minuman Keras Pak Cukai, Arak Pakai Tub Tuban Dioplos Air

EDY SUPRIYONO/RaBa

SITUBONDO - Maraknya peredaSITU min ran minuman keras (miras) disikapi a serius aparat Polres Situbondo. Bahkan ke kemarin (24/10), Kasatreskrim S AKP Sunarto terjun langsung ke lapang untuk memimpin anggotlapangan anya m merazia toko yang diindikasi menju minuman memabukkan. menjual Hasil Hasilnya memang cukup mencengan cengangkan. Aparat berhasil mengaman gamankan barang bukti (BB) ribuan botol miras berbagai jenis

dan merek. Sasaran aparat adalah satu unit toko yang berlokasi di Desa Kotakan, Kecamatan Situbondo. Di toko yang belakangan diketahui milik wanita berinisial NAF itu, petugas menyita 1.200 botol miras berbagai merek dan miras tradisional jenis arak tuban. Diperoleh informasi, operasi kali ini dilaksanakan berdasar perintah Direktorat Reserse Kriminal Khusus

Polda Jawa Timur (Jatim). Modus yang digunakan tersangka dalam mengelabui aparat memang cukup ampuh. Dia mengemas arak tuban campuran air keran menggunakan botol bekas minuman kemasan. “Arak Tuban asli cukainya dibuka, lalu isinya diwadahi ember besar. Kemudian, arak asli itu dicampur air keran dan dikemas dalam botol bekas air minum kemasan lalu ditutup dengan segel ilegal menggunakan hair drayer (pengering rambut, Red). Per botol dijual ke tangan konsumen seharga Rp 60 ribu,” terang seorang petugas. (sgt/c1/aif

SITUBONDO - Diam-diam Kejaksaan Negeri (Kejari) Situbondo tengah mengusut dugaan tindak pidana korupsi penyimpangan peralihan hak atas tanah eks penjara yang berlokasi di Desa Langkap, Kecamatan Besuki. Tersangkanya adalah Damairi Maksum, 56, warga Jalan Garuda, RT 01/RW 03, Desa/Kecamatan Besuki. Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasi Pidsus) Kejari Situbondo, Muhammad Chozin mengatakan, penyelidikan tersebut dilakukan menyusul laporan yang dia terima dari masyarakat setempat. ”Laporan itu menyatakan adanya dugaan penyalahgunaan tanah negara seluas lebih dari 5000 meter persegi yang merupakan tanah eks lokasi penjara di Desa Lang-

kap,’’ jelas Chozin. Damairi ditetapkan sebagai tersangka karena saat menjadi Kepala Desa (Kades) Langkap beberapa tahun yang lalu, dia mengeluarkan surat-surat keterangan sehingga keluar sertifikat dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) atas nama seseorang berinisial M. Namun, oleh M tanah itu dijual kepada pihak ketiga seharga Rp 100 juta. Chozin menjelaskan, sampai saat ini pihaknya telah memintai keterangan 11 saksi atas kasus tersebut. “Tahap pemberkasan sudah selesai. Berkasnya akan segera kami serahkan kepada jaksa peneliti untuk ditindaklanjuti,” ujarnya. Masih menurut Chozin, sejauh ini belum ada pengakuan dari tersangka bahwa dia mengeluarkan surat terkait tanah eks penjara tersebut. “Yang pasti, kasus ini akan kita selidiki untuk mengungkap yang sebenarnya terjadi,” pungkasnya. (sgt/c1/aif)

Tahap pemberkasan sudah selesai. Berkasnya akan segera kami serahkan kepada jaksa peneliti untuk ditindaklanjuti. M. Chozin Kasi Pidsus Kejari Situbondo

Melihat Kesibukan Nelayan Pondok Mimbo, Kecamatan Banyuputih

Tiap Hari Kawasan Pantai Dihibur Alunan Musik Ada yang unik dari perahu-perahu nelayan di Dusun Pondok Mimbo, Desa Sumberanyar, Kecamatan Banyuputih. Beberapa perahu dilengkapi sound system yang berfungsi sebagai media penghilang kejenuhan awak perahu. SIGIT HARIYADI, Banyuputih SUASANA di sekitar bibir pantai Dusun Pondok Mimbo sangat meriah sore itu. Alunan musik dangdut bersahut-sahutan hingga terdengar begitu rancak menemani kesibukan pedagang ikan dan beberapa nelayan yang akan berangkat melaut. Seorang nelayan bertelanjang dada terlihat begitu sibuk memikul daun kelapa di bibir pantai dan diangkut ke atas perahu. Daun kelapa itu nanti akan digunakan untuk mem-

buat rumpon (tempat berkumpulnya ikan, Red) apung. Dari sekitar 115 perahu slerek gardan dan 50-an perahu jurung di kawasan pantai yang berlokasi di Desa Sumberanyar, Kecamatan Banyuputih, itu memang memiliki rumpon apung sendiri-sendiri. Pada saat bersamaan, beberapa nelayan lain sibuk mempersiapkan jaring, mengangkut konsumsi, dan beberapa keperluan lain yang dibutuhkan selama melaut. Kesibukan juga dialami pedagang ikan yang berjualan di sekitar tempat pelelangan ikan (TPI) yang berlokasi hanya beberapa meter dari bibir pantai. Rupanya, mereka sedang tawar-menawar harga dengan para penjual ikan keliling yang akan menjajakan hasil tangkapan nelayan ke perkampungan warga. Usut-punya usut, alunan musik dangdut itu ternyata berasal dari sound system di beberapa perahu. “Ya begitulah situasi di pantai ini. Beberapa perahu memang dilengkapi sound system. Musik tersebut berfungsi sebagai mengusir kejenuhan para awak perahu,” ujar

SIGIT HARIYADI/RaBa

FULL MUSIK: Perahu nelayan Mimbo banyak yang dilengkapi sound system.

Abdullah, 49, seorang nelayan. Menurut Abdullah, musik dangdut tersebut biasanya diputar sampai perahu di tengah perairan. Para awak kapal baru mematikan sound syetem saat perahu yang mereka tumpangi mendekati lokasi penangkapan

ikan. “Ya kalau musiknya tetap dimainkan, ikannya malah kabur,” jelasnya. Ada atau tidaknya sound system di atas sebuah perahu tergantung inisiatif para awak. Jika para awak gemar musik, maka mereka akan memasang sound system di perahunya.

Tentu dengan persetujuan pemilik kapal. Biasanya awak perahu full music tersebut didominasi anak-anak muda. Menurut Rudi, salah seorang pemilik perahu jurung, suasana yang paling meriah memang terjadi pada sore hari, sekitar pukul 15.00 sampai pukul 17.00. Sebab, di jam-jam tersebut gelombang pertama perahu berangkat melaut. Perahu yang berangkat pada gelombang pertama biasanya kembali ke bibir pantai pada pukul 01.00 sampai 03.00. “Gelombang keberangkatan selanjutnya adalah jam 19.00 sampai jam 22.00. Mereka biasanya pulang pada jam 03.00 sampai pukul 07.00,” kata dia. Menurut Rudi, saat ini ikan di laut sangat banyak. Alhasil, perahu miliknya mampu mendapat satu sampai dua kuintal ikan tangkapan dalam sekali melaut. Jika dinominalkan, jumlahnya bisa mencapai Rp 3 juta. “Hasilnya lumayan. Sebab, saya hanya mengeluarkan biaya operasional sebesar Rp 150 ribu, yakni untuk konsumsi enam awak perahu dan biaya solar,” tandasnya. (c1/als)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.