Radar Banyuwangi 26 Oktober 2011

Page 1

RABU 26 OKTOBER

29

TAHUN 2011

HAJI

Masjidilharam Penuh Sesak KOTA Makkah mulai dipadati calon jamaah haji. Masjidilharam sebagai pusat pertemuan jutaan orang yang hendak menjalankan salat lima waktu menjadi penuh sesak. Kemacetan terlihat pada sisi Sa’I. Sebab, di tempat ini terdapat ribuan orang yang sedang menjalankan salah satu rukun umrah tersebut. Kepadatan di Masjidilharam itu cukup membuat bingung jamaah asal Banyuwangi. Sebab, untuk H. Latief Harun masuk dan mendaLangsung dari Makkah patkan tempat di dalam Masjidil Haram, Pembimbing KBIH Sabilillah mereka harus berdesakan dengan jamaah lain. Apalagi, jika ingin mendapatkan tempat yang dianggap mustajab, seperti depan Multazam, Hijir Ismail, dan depan makam Ibrahim ■

Rampok Kabur ke Jember Proses Belajar di SMAN 1 Muncar Jadi Terganggu MUNCAR - Aksi komplotan perampok bercadar membobol SMAN 1 Muncar Senin lalu (24/ 10) membuat proses belajar di sekolah tersebut sedikit terganggu. Gara-garanya, puluhan komputer di ruang laboratorium

lenyap. Parahnya, sejumlah komputer yang masih tersisa juga membutuhkan perbaikan. Ruang laboratorium itu menjadi porak-poranda karena komplotan perampok itu sengaja merusak komputer secara paksa. Sehingga, peralatan elektronik tersebut tidak bisa digunakan siswa. ‘’Karena rusak, kami masih melakukan usaha perakitan kembali,’’ ujar Wakasek Humas

SMAN 1 Muncar, Eni Purwati, kemarin (25/10). Atas kondisi tersebut, guru terpaksa memberikan pelajaran di ruang kelas khusus untuk materi IT. Para siswa akan kembali praktik lagi setelah masa perbaikan sejumlah komputer selesai. ‘’Bagi siswa yang memiliki jadwal pelajaran IT, kami hanya memberikan materi teori tanpa praktik,’’ jelasnya ■ Baca Rampok...Hal 39

ALI NURFATONI/RaBa

TERSISA MONITOR: Kondisi ruang laborat komputer SMAN 1 Muncar.

Baca Masjidilharam...Hal 39

TENAGA KERJA

GALIH COKRO BUWONO/RaBa

BUKTI: Sigit dan Fahim menunjukkan keputusan PHI yang menyetujui pemecatan Geger.

PT Maya Pecat Geger BANYUWANGI - Ancaman demo yang akan dilakukan 107 buruh PT. Maya, Muncar, ternyata direaksi serius pihak manajemen pabrik pengolahan ikan tersebut. Dalam siaran persnya kemarin (25/10), pihak pabrik menyebut sudah tidak punya hubungan dengan Geger Septyono yang mengaku sebagai ketua Serikat Pekerja Nasional (SPN) PT. Maya, Muncar. Geger yang sudah beberapa kali memimpin demo itu sebenarnya sudah lama dipecat dari pabrik tersebut. Keputusan pabrik itu diperkuat dengan keputusan Peradilan Hukum Industrial (PHI) bernomor 03/G/2011/ PHI.SBY ■ Baca PT Maya...Hal 39

PENYEBERANGAN

Jelang Idul Adha, Penumpang Naik KALIPURO - Meski Hari Raya Haji atau Idul Adha 1432 H masih kurang 12 hari lagi, tapi penumpang penyeberangan Ketapang-Gilimanuk mulai beranjak naik. Meski begitu, kenaikan penumpang penyeberangan di Selat Bali itu tergolong normal. Pantauan wartawan koran ini kemarin (25/ 10), suasana Pelabuhan Ketapang sepi normal. Kapal yang melakukan bongkar-muat masih didominasi kendaraan roda empat (R4). Kendaraan roda dua (R2), belum mendominasi ■ Baca Jelang...Hal 39

Sehari Kirim 60 Ekor Sapi

KALIPURO - Para pedagang sapi di Kota Gandrung mulai kewalahan. Hingga kemarin (25/10) mereka terus kebanjiran order sapi potong untuk dikirim ke Jakarta dan sekitarnya. Tidak tanggung-tanggung, mereka sedikitnya harus mengirim 60 ekor sapi ke ibu kota setiap hari. Sapuan, peternak sapi di lingkungan

Tanjung, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro mengakui, permintaan sapi dari luar kota cukup membeludak akhir-akhir ini. Pada hari biasa, dia hanya mengirim 30 ekor sapi per hari. Namun, menjelang Idul Adha seperti saat ini permintaan tersebut naik dua kali lipat ■

Sapi Bali Jadi Idola Harga : - bobot 200 Kg : Rp 6 juta - bobot 400 Kg : Rp 8 – Rp 10 juta Kelebihan: - Daging keset & tahan lama - Kandungan lemak rendah. - Tulang kecil.

Baca Sehari...Hal 39

GALIH COKRO/RaBa

PENUH: Salah satu penampungan sapi potong di Lingkungan Tanjung, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, kemarin.

Minta Pulang, Dipaksa Bayar Rp 17 Juta Piala AWN 2011 Milik Banyuwangi

B ANYUWANGI - Daftar tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Banyuwangi yang diperlakukan tidak layak semakin panjang. Farida Nur Fanti, 27, warga Jalan Sumbing, Lingkungan Singodiwongso, Kelurahan Singotrunan, Kecamatan Banyuwangi, terpaksa pulang lebih awal. Dia nekat pulang lebih cepat daripada masa kontrak kerjanya karena dia sering dikasari majikannya. TKI yang baru 2,5 bulan bekerja sebagai pembantu rumah tangga (PRT) di Singapura itu tiba di rumahnya sekitar pukul 06.00 kemarin (25/ 10). Dia bisa pulang setelah dipaksa membayar ganti rugi oleh salah satu agen di Singapura sebesar Rp 17,6 juta. “Saya trauma kerja di luar

negeri,” cetus Farida Nur Fanti saat ditemui di rumahnya siang kemarin. Selama bekerja di Negeri Singa, Farida mengaku sering dikasari majikannya. Selain didorong kepalanya dan dibentak-bentak, lengan kanannya juga pernah disetrika. “Bekas luka saat disetrika masih ada,” katanya sambil menunjukkan bekas luka di lengannya. Parahnya lagi, lanjut Farida, juragannya yang sudah berumur di atas 60 tahun itu ternyata juga genit ■

BANYUWANGI - Pemkab Banyuwangi kembali mendapat penghargaan bergengsi dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim). Banyuwangi ditetapkan sebagai kabupaten terbaik dalam Anugerah Wisata Nusantara (AWN) 2011 untuk kelompok daya tarik wisata buatan. Dalam even tahunan tersebut, Banyuwangi berhasil menendang Malang dan Kabupaten Jember. Pada tahun 2011 ini, Banyuwangi mengirimkan wisata Margo Utomo, Kalibaru, untuk berkompetisi dengan objek wisata buatan dari kabupaten lain se-Jatim. “Alhamdulillah, daya tarik Margo Utomo berhasil mengalahkan objek wisata buatan, Selecta di Malang,” ujar Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, Suprayogi. Daya tarik Margo Utomo tersebut dinilai mengungguli objek wisata buatan dari kabupaten lain. Selain didukung faktor alam yang menarik,

Baca Minta... Hal 39

ADA APA LAGI KORBAN: Farida Nur Fanti dan anaknya di Jalan Sumbing, Kelurahan Singotrunan, Banyuwangi, kemarin.

Margo Utomo memiliki beberapa keunggulan dan daya tarik tersendiri dibanding objekobjek lain. Selain itu, Bupati Abdullah Azwar Anas juga mendapat penghargaan atas dedikasi dan kerja kerasnya mendorong pelaku usaha wisata di Banyuwangi. Bupati Anas dinilai sebagai bupati yang paling konsen dibandingkan bupati lain dalam memajukan pembangunan pariwisata daerah. Dua penghargaan tersebut diserahkan Gubernur Soekarwo kepada Bupati Abdullah Azwar Anas pada malam Anugerah Wisata Nusantara (AWN) 2011 di Hotel Mercure, Surabaya, tadi malam (25/10). Kadis Kebudayaan dan Pariwisata, Suprayogi, ikut mendampingi Bupati Anas dalam acara tersebut. “Penghargaan ini merupakan penghargaan kepada rakyat Banyuwangi. Kita akan dorong terus kemajuan pariwisata Banyuwangi,” ujar Bupati Anas. (afi/c1/bay)

GALIH COKRO /RaBa

Pengalaman Menjelajah Lima Negara di Eropa Barat dan Timur (3)

Wisata di Praha Disambut Demo Antikorupsi GALIH COKRO/RaBa

BERBAGI: Rachel Lovelock didampingi Aekanu Kariyono di Peringgitan Disbudpar Banyuwangi kemarin.

Menginspirasi Penulis Inggris BANYUWANGI - Budaya Banyuwangi yang unik ternyata mampu menginspirasi seorang penulis berkebangsaan Inggris, Rachel Lovelock, untuk berkarya. Perempuan yang lama tinggal di Bali itu telah beberapa kali menulis tentang Banyuwangi di beberapa majalah. Rachel pun merasa terpanggil untuk ikut mempromosikan Banyuwangi lewat tulisannya. “The culture’s so amazing (budayanya sangat luar biasa, Red),” ujarnya saat seminar seni tradisi lisan di Pelinggihan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi kemarin (25/10) ■ Baca Menginspirasi...Hal 39

http://www.radarbanyuwangi.co.id

Di sela-sela mengikuti kongres surat kabar dan forum editor sedunia 2011 di Wina, Austria, Pemimpin Redaksi (Pemred) Radar Banyuwangi ELLY IRWAN SURYANTO berkesempatan mengunjungi Kota Praha, Republik Ceko. Di negara Eropa Timur itu, rombongan disambut tiga mantan mahasiswa yang mendapat beasiswa kuliah di era Presiden Soekarno. Siapakah mereka? SIANG itu, tiga lelaki berusia tua itu sudah menunggu kedatangan rombongan pemred Radar-Radar dan jajaran Jawa Pos Grup di depan patung megah di pusat Kota Praha.

Mereka siap memandu perjalanan wisata rombongan dari Indonesia di kawasan central tersebut. Ketiga pria yang masih tampak bersemangat itu pertama adalah Mgr. Soegeng Soejono atau biasa disapa Yono, kelahiran Madiun, bersekolah hingga SMA di Magelang. Yang kedua Khoirul Anwar. Dia pria yang berasal dari Solo. Yang ketiga Siswanto. Dia berasal dari Bandung. Ketiga pria yang sudah berusia di atas 70 tahun itu kini telah menjadi warganegara Republik Ceko. Mereka terdampar di Negara Cekoslovakia (sebelum pecah dan berubah nama menjadi Republik Ceko dan Slovakia), karena dikirim Presiden Soekarno untuk tugas belajar. Namun, belum lama di negara yang kala itu masih menganut ideologi komunis tersebut, di Indonesia pecah kerusuhan Gestapu pada tahun

PT Maya pecat Geger

Pemecatan yang bisa bikin geger

Konsultasi raperda RTRW, DPRD datangi Kementerian PU

Lumayan, bisa berangkat ke Jakarta lagi

E. IRWAN SURYANTO/RaBa

TERTIB: Demonstrasi antikorupsi melintasi kawasan wisata di Praha.

1965. Dalam perkembangan selanjutnya, pemerintahan Soe-

karno pun tumbang ■

Baca Wisata...Hal 39 email: radarbwi@gmail.com/radarbwi@yahoo.com


30

Rabu 26 Oktober 2011

SPBUN Ancam Mogok Kerja Ancam Demo Bupati dan DPRD Dengan Massa Lebih Besar SITUBONDO - Bupati Dadang Wigiarto dan Ketua DPRD Zeiniye dinilai ingkar janji kepada Serikat Pekerja Perkebunan (SPBUN) dan Asosiasi Petani tebu Rakyat (APTRI) Situbondo. Dua pimpinan elemen pemerintahan itu dinilai tidak punya pendirian dalam membuat keputusan. Pernyataan tersebut disampaikan Sekretaris Umum SPBUN PTPN XI (Persero), Fitro Hariyadi, kemarin. “Saat kita unjuk rasa Jumat (21/10) lalu, Bupati berorasi akan melindungi rakyatnya. Sementara saat bertemua dengan perwakilan pendemo di ruang paripurna DPRD Situbondo, Bupati akan melarang pengiriman tebu keluar dari Situbondo,” kata Fitro kepada RaBa. Tidak hanya itu, Bupati diperkuat ketua DPRD berjanji menerbitkan surat edaran yang melarang pengiriman tebu keluar daerah. Diantara pertimbangannya, akan berakibat terhadap berkurangnya bahan baku tebu untuk PG-PG di wilayah Situbondo. Ini berdampak berakhirnya musim giling lebih cepat. “Kalau sudah seperti itu PHK tak bisa dihindari,” papar Fitro. Namun belum hitungan sepakan, kata dia, janji yang disampaikan Bupati maupun ketua DPRD kepada para pekerja di PG-PG wilayah Situbondo itu berubah seratus persen. Sebab,

EDY SUPRIYONO/RaBa

DEMO TANDINGAN: Aksi sejumlah petani tebu yang tergabung dalam PPTR di kantor DPRD Senin (24/10) kemarin. Mereka minta agar tetap dibiarkan mengirim tebu keluar daerah.

pada Senin (24/10) Bupati beserta ketua DPRD Situbondo mencabut surat edaran yang sudah dibuat. “Yang ironis itu terjadi karesa desakan para tengkulak tebu yang jelas-jelas untuk kepentingan pribadi mereka. Dengan mengirim tebu keluar wilayah Situbondo maka akan mengurangi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari pajak dan retribusi,” jelentrehnya. SPBUN dan APTRI, kata Fitro, tidak habis pikir dengan sikap Bupati dan Ketua DPRD. Sebab, begitu mudah dan cepat keputusannya tanpa pemikiran yang dalam. “Jadi sangat terkesan plinplan hanya karena para tengkulak mendatangi kantor DPRD Situbondo,” pungkasnya. Fitro mengancam SPBUN PTPN XI (Persero) tidak akan

tinggal diam dengan sikap bupati dan Ketua DPRD. Mereka akan melakukan mogok kerja dan unjuk rasa lebih besar lagi ke Kantor Bupati. Sebab, tidak melindungi pekerja yang ada di Situbondo. Padahal, beberapa tahun ini Pemkab tidak bisa menciptakan lapangan pekerjaan baru. Malah dengan kajadian ini justru akan menimbulkan PHK besar-besaran. Fitro mengatakan, entah sadar atau tidak, Bupati Dadang sebenarnya telah melanggar MoU yang di sepakati dengan PG dan APTRI Situbondo. Salah satu klausulnya adalah akan menjaga eksisnya PG-PG di Situbondo. “Namun dengan alasan pasar bebas malah mendorong tebu keluar daerah yang justru akan mematikan PG- PG di wilayah Situbondo,” pungkasnya. (pri/aif)

EDY SUPRIYONO/RaBa

TOLAK PENGIRIMAN TEBU KELUAR DAERAH: Aksi pendemo terdiri pekerja PG, pengurus APTR, tukang tebang, buruh tani hingga pemilik dan pekerja di halaman kantor DPRD Situbondo, Jumat (21/10) lalu.

Komisi I Datangi Kementerian PU

NIKLAAS ANDRIES/RaBa

DIBIARKAN: Bangunan di atas kali yang berdiri kokoh di Kecamatan Sempu.

BANYUWANGI - Permintaan DPRD agar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas untuk segera mengirimkan sejumlah Rancangan Peraturan Daerah (Raperda), termasuk Raperda tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dengan mengabaikan Kebijakan Umum Sementara Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA PPAS), ternyata cukup serius. Khusus untuk Raperda RTRW yang tidak segera dikirim ke DPRD oleh eksekutif, Komisi I DPRD Banyuwangi berangkat ke Jakarta untuk mendatangi Kementerian Pekerjaan Umum (PU). “Kita ingin menanyakan pembuatan raperda RTRW ini apa wajib mendapat per-

setujuan dari pemerintah pusat,” kata ketua Komisi I, I Made Bagus Sudarmaja. Menurut Bagus, Raperda RTRW ini termasuk yang paling penting hingga harus dituntaskan pada masa kerja 2011 ini. Tapi sampai saat ini, eksekutif juga belum menyerahkan berkasnya karena berdalih menunggu persetujuan dari pemerintah pusat. “RTRW ini sangat untuk segera dibuatkan perda,” tandasnya. Untuk menyusun raperda RTRW ini, lanjut dia, sejumlah data dan peta kondisi tentang wilayah Kabupaten Banyuwangi sudah tidak masalah. Semuanya, masih kata dia, telah selesai penggarapannya. “Data sudah lengkap, peta juga

sudah ada, mau apa lagi,” ujarnya. Dalam pertemuan dengan Kementerian PUi, lanjut Bagus, pihaknya akan konsultasi kemungkinan bisa dibuatkan perda meski persetujuan dari pemerintah pusat itu belum ada. “Kalau tidak perlu ada persetujuan atau izin dari pusat, eksekutif harus cepat kirim berkas raperda RTRW ini,” katanya. Melihat pentingnya dasar dalam menata tata ruang kota, lanjut dia, Raperda RTRW sangat diperlukan. Mangkanya, tambah dia, bila eksekutif bisa cepat mengajukan raperda ini maka akan segera dibahas. “Kita (DPRD) berharap Perda RTRW bisa tuntas pada 2011 ini,” tegasnya. (abi/aif)

GALIH COKRO BUWONO/RaBa

MENGGANGGU: Papan reklame terpasang di areal ruang terbuka hijau (RTH) Banyuwangi.

Bangunan Permanen Berdiri di Atas Sungai SEMPU- Aliran sungai di Dusun Klontang, Desa Gendoh, Kecamatan Sempu, Banyuwangi rupanya telah berubah fungsi. Setidaknya ini tampak dengan berdirinya sebuah bangunan permanen persis tengah aliran sungai. Pemandangan ini malah tampak mencolok karena posisinya yang tidak jauh dari pusat keramaian. Melihat bentuk bangunannya, kondisi ini sepertinya

sudah lama dibiarkan. Padahal risiko bangunan di atas sungai bukan saja bisa merugikan pemilik bangunan. Masyarakat yang ada di sekitar aliran sungai bisa kena dampaknya. Banjir menjadi ancaman karena aliran air rawan tersumbat. Sayang keberadaan bangunan itu terkesan dibiarkan dan aparat terkait seperti Dinas Pengairan terkesan tutup mata. Bagaimana ini ? (nic/aif)

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Elly Irwan Suryanto. Redaktur Pelaksana: Rahman Bayu Saksono. Redaktur: Syaifuddin Mahmud, Ali Sodiqin. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries, Agus Baihaqi, Ali Nurfatoni (Banyuwangi), Edy Supriyono, Sigit Hariyadi (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Copy Editor: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto. Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah. Administrasi Iklan: Yetty Maya Purwosari. Desain Iklan: Muhammad Isnaeni Wardhan. Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. Pemasaran/Event: Gerda Sukarno Prayudha, Iwan Setiono, Benny Siswanto, Samsuri (Situbondo). Penerbit: PT PENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: Samsudin Adlawi. General Manager: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl.Yos Sudarso 89 C Banyuwangi,Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 47 Genteng, Telp : (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo. com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: Rp 14.000,-/mm kolom hitam putih, Rp 22.500,-/mm kolom full colour depan, Rp 17.500,-/mm kolom full colour belakang,Iklan Baris Umum Rp. 20.000,- /baris, Lowongan: Rp 30.000,-/baris, Sosial: Rp 10.000,-/mm kolom. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. J

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J

Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


31

Rabu 26 Oktober 2011

CEKETER..

Sawah Kering Jadi Lokasi Bermain

Ingin Jajan, ABG Nekat Curi Jeruk

TEGALDLIMO - Keringnya lahan di sejumlah daerah membuat petani memilih membiarkan lahan begitu saja. Seperti lahan yang tampak di Desa Wringin Pitu, Kecamatan Tegaldlimo. Puluhan hektare sawah tersebut kering karena tidak pernah

BANGOREJO - Mengaku ingin memiliki uang jajan, seorang anak baru gede (ABG) nekad mencuri buah jeruk di Kecamatan Bangorejo. Akibatnya, kini dia harus meringkuk di tahanan mapolsek. Pelakunya berinisial AL, 17. Dia mencuri 50 kg buah jeruk di kebun milik Misran, 50, warga Dusun Sambirejo, Desa Sambimulyo, Kecamatan Bangorejo. Kasus ini baru terungkap keesokan harinya. Saat itu, AL hendak menjual jeruk ke seorang pengepul bernama Heri di Desa/Kecamatan Bangorejo. ”Sebelum sempat dijual, kasus ini terungkap lebih dahulu,” kata Kapolsek Bangorejo AKP Heri Purnomo melalui Kasi Humas Polsek Bangorejo Aiptu Purwanto kemarin. Ketika AL menawarkan jeruk, warga curiga. Pasalnya, malam hari sebelumnya ada laporan kehilangan buah jeruk milik Misran. Setelah ditelusuri dan diinterogasi, AL mengakui perbuatannya. Dari tangan AL, polisi menyita sejumlah barang bukti, di antaranya 50 kg buah jeruk hasil curian, satu unit sepeda motor Honda Supra tanpa nomor polisi, dan tobos. Dari pengakuan tersangka, pencurian itu dilakukan seorang diri sekitar pukul 24.00. AL nekat mencuri karena tidak memiliki uang jajan.”Setelah jeruk saya jual, uangnya mau saya pakai jajan,” akunya kepada polisi. AL mengaku pernah mencuri jeruk di kebun milik orang tuanya. Saat itu, dia mengambil satu tas kresek buah jeruk dan dijual. “Saya sekali ini mencuri. Dulu pernah ambil milik orang tua saya,” ungkapnya dengan mimik menyesal. (azi/c1/irw)

disirami air hujan lagi. Parahnya, aliran air irigasi juga tidak mengalir di lahan persawahan tersebut. Musim kemarau telah membuat tanaman menguning. Nah, kondisi itu dimanfaatkan sejumlah anak-anak di desa tersebut. Mereka

senang bisa bermain di lahan persawahan, seperti bermain layang-layang. “Tambah enak, nggak becek,’’ cetus seorang bocah saat ditemui wartawan Radar Banyuwangi di lokasi persawahan tersebut kemarin. (ton/c1/irw)

KERING: Persawahan di Desa Wringin Pitu, Kecamatan Tegaldlimo, kini berubah jadi tempat bermain anak-anak.

ALI NURFATONI/RaBa

Kades Masih Jadi Saksi ABDUL AZIZ/RaBa

MENUNDUK: Tersangka diperiksa di Mapolsek Bangorejo kemarin.

GLENMORE - Polsek Glenmore terus mendalami kasus pembabatan tanaman jagung milik Saminah. Pembabatan itu diduga melibatkan para perangkat Desa Bumiharjo, Kecamatan Glenmore. Setelah tuntas memeriksa 12 saksi dan tersangka, untuk sementara penyidik memilih rehat dahulu. Namun, tidak menutup kemungkinan, penyidik akan memanggil

Kepala Desa (Kades) Bumiharjo, Tupon, untuk dimintai keterangan. Sebab, kades itu dianggap mengetahui kejadian tersebut. Hanya saja, terkait posisi Kades Tupon, polisi menegaskan bahwa statusnya masih sebatas saksi. “Kades hanya saksi, karena dia tahu atau mendengar kasus tersebut,” kata Kapolsek Glenmore AKP Subardi melalui Kanitreskrim Aiptu Garus Elyas kemarin.

Tumpukan Sampah Kotori Sungai Jajag Air Tidak Jernih, Ikan-ikan Mati GAMBIRAN - Banyaknya sampah di aliran Sungai Jajag, Kecamatan Gambiran, membuat sejumlah warga gerah. Pasalnya, sampah tersebut membuat air di sungai itu tidak jernih lagi. Bahkan, menyebabkan ikan-ikan mati. Kondisi sampah berserakan di aliran sungai tersebut ditengarai dipicu kurangnya kesadaran sebagian warga untuk menjaga lingkungan. Selain itu, tidak ada tempat untuk pembuangan sampah akhir. “Kalau ada petugas sampah, pasti masyarakat akan mau sekali walaupun ditarik biaya,’’ kata Hamdani, warga dusun setempat, kemarin. Menurut Hamdani, sungai yang kotor itu membuat warga sekitar merasa tidak nyaman. Sebab, bau tak sedap terus menyengat. Apalagi, banyak warga berkendara yang sengaja membuang sampah ke sungai tersebut. ‘’Sering sekali, banyak orang naik sepeda motor buang sampah di sini. Parahnya, sampah itu berupa popok, baunya minta ampun,’’ sesalnya. Mewakili warga lain, Hamdani meminta pemerintah setempat mengupayakan ada petugas pemungut sampah keliling. Sebab, sampai detik ini masih belum ada petugas sampah. Padahal, hal itu sangat diinginkan

ALI NURFATONI/RaBa

BAU: Tumpukan sampah di Sungai Jajag, Dusun Kampung Baru, Desa Jajag, Kecamatan Gambiran.

warga. Apalagi, desa tersebut tergolong kawasan padat penduduk. ‘’Sama saja kalau terusterusan begini, sampah akan terus menumpuk,’’ tukasnya. Saat dikonfirmasi secara terpisah, Kepala Desa Jajag Suparno mengaku sudah melakukan upaya agar kebersihan lingkungan terus terjaga. Termasuk, aliran sungai di desa tersebut.

“Kami sudah sering terjun untuk membersihkan sampah di sana,’’ jelasnya kepada koran ini kemarin. Mengenai petugas pemungut sampah, pihaknya berharap masyarakat punya kesadaran menjaga kebersihan lingkungan. Sebab, lebih mudah melakukan pencegahan sejak dini. “Kalau kami sendirian tidak didukung

warga tentu tidak bisa. Makanya, kami berharap ada partisipasi warga,’’ cetusnya. Dengan begitu, lanjut dia, program bupati dengan slogan green dan clean akan segera terwujud. ‘’Kebersihan lingkungan menjadi kepentingan bersama, maka perlu dukungan semua elemen masyarakat,’’ tandasnya. (ton/c1/irw)

Apakah ada dugaan kades terlibat dalam kasus tersebut? “Yang jelas status kades masih saksi,” tandasnya lagi. Sementara itu, ungkap Garus, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara diketahui bahwa pembabatan jagung diduga dilakukan para perangkat Bumiharjo secara spontanitas. Artinya, tidak ada komando atau perintah dari pihak tertentu. “Pengakuan

sementara nggak ada yang menggerakkan,” ungkapnya. Seperti diberitakan kemarin, Polsek Glenmore memeriksa para perangkat Desa Bumiharjo yang diduga telah membabat jagung milik Saminah. Penyidik reskrim memeriksa 12 perangkat desa. Bahkan, 6 di antaranya sudah ditetapkan sebagai tersangka. (azi/c1/irw)


KOMUNIKASI BISNIS

32

Rabu 26 Oktober 2011

DIJUAL Suzuki SL410 R-Karimun th 2005 hitam hrg 86,5 jt nego brg istw , Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Suzuki GC 415 APV DLX MT th 2004 merah mtl hrg 90 jt nego brg istw Bisa, Kash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Toyota kijang kf80 STD th 2004 hitam mtl hrg 107,5 jt nego brg istw, Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

> MITSUBISHI< DIJUAL Mobil Kuda Diamond Bensin Thn. 2005 Warna Biru Hrg 105 JT TP. Hub. Jl. Gajah Mada No. 228 GTG DIJUAL Suzuki ST150 pick up th 2009 biru hrg 75 jt nego brg istw , Bisa cash/ kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

TARIF IKLAN B.O.T Rp. 75.000, 2x muat, Rp. 125.000, 6x muat, Rp. 180.000, 10x muat. Maksimal dua baris. Hubungi: Radar Banyuwangi Jalan Yos Sudarso 89-C Banyuwangi Telp./Fax. (0333) 412224/415153

DIJUAL Isuzu panther TBR 541 LV 25 th 2000 biru tua mtl hrg 92,5 jt nego brg istw, Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

BANYUWANGI

BANYUWANGI

SITUBONDO

BANYUWANGI

BANYUWANGI

SITUBONDO

BANYUWANGI

•KEBALENAN•

• PANJI PERMAI •

•SAWAH TEPI JALAN•

• RUKO AGUS SALIM•

• SUZUKI SWIFT•

• HONDA ACCORD•

•PENJOR TRAVEL•

DJL Sawah L 8500m2 SHM lok bts kota Ds Bakungan tp Jln aspal. 450Jt. 081234535857

DIBANGUN 4Unit Ruko 2Lt (DIJUAL) Lok Jl. Agus Salim (Blkg Untag) Bwi, Hub. Anugerah Fotocopy Tlp.081233669969

DJL Suzuki Swift (L) 2008 Akhir, Burgundy A/T, Pajak baru, 081803216312

DJL H Accord th ‘99, jok kulit, full audio. Kijang Innova, bensin, th ‘07, s baru, Hub: 08113407912/085859015720

BERANGKAT Pagi mulai tgl 31 October 2001 tujuan Banyuwangi-Denpasar PP, pemberangkatan jam 07.00 dan 01.00, Harga hanya Rp. 100.000,- (khusus pagi), Banyuwangi: (0333) 770 1800/419 616/ 424 639, Denpasar: (0361)238 244/247 168. “Jaminan satu orang tetap berangkat”.

DJL Rmh Lt 2 kpl, LB 150, Hub: Jl. Tunggul Ametung Gg II Kebalenan/085257632612

•GRIYA PERMATA•

DJL Rumah Panji Permai Blok O No. 4 Harga 145 Juta Nego Hub. 085236904807

DJL Cpt Rmh Griya Permata Husada II Blk G-12A/G-14, Hub: 0333 7777193 LT84m2+Garasi/TP.

•PERUM SUTRI• DJL RMH, Perum Sutri, Jl. Buntu Blok A3 Sobo, Bwi, Type 36+. Hub. 085230529953

BANYUWANGI

•JL. ADI SUCIPTO•

•SAWAH MUNCAR•

DJL Rmh Jl. Adi Sucipto 56 Bwi, LB 600m2, LT 1742m2, Hub: 08123461944/8918785

DJL Sawah LT ½ Ha SHM Lok Ds Blambangan Muncar. Hrg 250 Jt Nego. Hub: Sunaryo (0333) 594149 / 081934887149

SITUBONDO •RUMAH & MOBIL• RMH SHM LT92m2, 4KT,RT,2RM, 1gdg, Perum Panper blok CC 16. H: 0341715472, 0338-678709. & Djl Kijang ‘91, knds bgs, wrn silver, 50jt nego, H: 0338678709 / 081336144020

•DIKONTRAKKAN• DIKONTRAKKAN Rmh Jl. Borobudur No. 10 dekat Pemda (PLN 2200, PDAM, Telp) L400m2. Hub: 08179690945/081336142143

•TANAH 2000M2•

•TANAH KAPLING• DJL Tnh Kapling uk. 10x20 M2 (H.45 JtTepi Jalan), 10x40 M2 (H. 55 Jt) SHM, Lok.Kebalenan, Dkt Perum Istana Brawijaya, TP Hub: 082141060580 (MAAF TDK TERIMA SMS-SMS PENIPUAN YG MENGATASNAMAKAN RDR BWI)

SITUBONDO •TANAH 100M2• DJLTnh Pekrngn dsTribungan ,kec mangaran Stb Luas 100 M2 , Tmbok Keliling , Rmh Kecil Di dlm , hrg 150 juta Hub. 087712439436.

DIJL Cepat toko+ rumah tingkat 340 m2 SHM tepi jalan setinggil 80 m . barat ruko muncar harga 350 juta, Hub. 0816599845

GENTENG •RUMAH & TOKO• DJL. Tk+Rmh Tkt 2, full perabot , strategis Jl. Kembar Lt. 310/490m, uk. 10X31 M, marmer, ksnjati, Tk. SriwijaYA JL.Gajah mada 274 gtg-bwi H. sugiarto 081233499888,031703388181

• TOKO GENTENG•

DJL Tanah 2000 m2 Tepi jalan Dkt Pom Bensin Glagah SHM +/- 200 Pohon sengon harga 100 JT HUB 081217104367.

•TANAH 8000M2•

• RUKO MUCAR•

DIJUAL Cepat Murah Tk Bahagia dpn Pasar Genteng (sgt strategis utk Bank/ Usaha) Rp. 1,8 Milyar, luas tanah 212 m2, 3 lantai konst kokoh, bang 440 m2. Hub. 08122686542.

• PRIMA MOBIL• ALL NEW Avanza, Grand New Inova, Xenia, Xirion, all New Jazz, CRV, Civic, City, G-Livina, Nissan Juke, Mazda2, Ford Fiesta, L300, T120SS, Mega Cery, Swift, Splash. H: 0333411655, 0811301676

• PRIMA MOBIL• INOVA05 solar,05 bensin, LGX03, Fortuner'10, Avanza 07,05, Xenia 06,07, Zebra 07, Black Panther 03, Higrade 99, New Royal 09,00, Futura09, Eskudo98, Taruna02. Hub. 0333411655, 0811301676

• SUZUKI KARIMUN• DJL Suzuki Karimun ‘03, Silver, plat N Mlg, harga 84 jt, Hub: 08175192079

• JUAL CEPAT•

• KUCING PERSIA•

DJL Jazz 08, Sporty 05, Vti Matic , Grand Vitara 006, Panther lv05, Kijang Pick-Up 89 .Dump truck 95 . Tkr tmbh cash & kredit,Hub. 082142194111, 081335897888

•SAWAH 10.000M2•

DJL Kcg Persia pesek, anak indukan-Toko Gading Mas 0338671548/081249111199.

• CIVIC WONDER•

Dijual Sawah dlm kota SHM 10.000 M2 385 Juta Nego Hubungi 0333-424368

•MAU PASANG IKLAN?•

DIJUAL Tanah 8.000m2 di Olehsari, SHM, Tepi Jalan Aspal, Hrg 400Jt NEGO. Hub: 087755723445

•JL. DIPONEGORO•

•TANAH 1665M2•

DJL rmah baru, Jl. Diponegoro Gg II no.48, luas 220m2, bagus. H: 08123133782, tnp perantara.

DJL CPT Tnh 1665m2 d blkg Bulog Ketapang Bwi, Hrg 250jt. H: 08123461944

SITUBONDO

HUBUNGI Radar Banyuwangi 0333412224/7750400, Biro Genteng 0333845860/7750401, Biro Situbondo 0338671982/085730686180

BALI • DENPASAR• AGEN Besar di Bali cari: Sopir, Staff Gudang, Admin dan Sales. Lmrn kirim ke Jl. Persada No.7 Teuku Umar Barat, Denpasar. Tlp (0361) 738177/7485777

DJL Mobil Civic Wonder 85, Hub: Jl.Tunggul Ametung Gg II Kebalenan/085257632612

BANYUWANGI • STNK• HLG STNK No P 3360 VI, an. Achmad Hasan Husaini, Jl. S. Parman Gg Merpati RT02/2 Pakis HLG STNK Nopol P 3119YT, an. Maria Ulfa, S.Pd., al: Rogojampi Utara RT03/03 Rgjpi

SITUBONDO • STNK• HLG STNK Nopol P 3370 ER, an. Rized Wira KD, al: Kp.Timur RT02/02 Asembagus

LUMAJANG

•JUAL BUS/DISEWAKAN• DJL Jenis Bus Mts Fiter 95 Kursi 55, merci turbo 94 AC, Kursi 40, Hino AC Kursi 60, Colt Diesel 97 Kursi 27 alamat brt stasiun Genteng, Hub. 087857211687/081311737017

•BISNIS LAUNDRY• BISNIS Jasa laundry modal minimal hasil maksimal. Call 085 749262307

• PT. RAMAYANADUTAWISATA• TRAVEL Bwi-Sby/Mlg (PP) pgi & mlm, Tiket Online Psawat Merpati Bwi-Sby & sgl jur, ttpn paket kilat brng & dok, sewa kndraan &Taxi argometer, T. (0333) 636410, 7770791, 8951388, 421760. 081249008778.

• STNK•

•JEWELLERY•

HLG STNK No N 2683 YI, an. Sisilia Sukasini, Dsn. Pondokkobong, Kedungrejo RT 02/05 Rowokangkung, Lumajang.

ANDA butuh cincin kawin eksklusif? Pesan aja di ARYA JEWELLRY, Made by order. Hub. Arya 081336659258

•JUAL KAYU•

Hotline Iklan: (0333) 412224

DIJUAL Kayu Kelapa Sulawesi Ukur 6x12 Glondong Rogojampi Hub. 082142196406, 0333-8262789


BALJEBOL

Rabu 26 Oktober 2011

BALI

JEMBER

BONDOWOSO

37

LUMAJANG

Tujuh PNS Dipecat Terlibat Kasus Hukum, Indisipliner dan Selingkuh

JUMAI/RADAR JEMBER/JPNN

BERANTAKAN: Bus Akas Asri jurusan Jember-Surabaya yang menabrak empat rumah warga di Desa Gambirono, Kecamatan Bangsalsari.

Banting Setir, Bus Akas Sasak Empat Rumah JEMBER - Bus Akas Asri Nopol N 7964 UR mengalami kecelakaan di selatan jalan raya jurusan Jember-Surabaya sekitar pukul 14.15, siang kemarin. Bus yang dikemudikan Ariek, 32, warga Mayangan, Kabupaten Probolinggo ini menabrak empat rumah warga di Desa Gambirono, Kecamatan Bangsalsari. Akibatnya, empat rumah warga tersebut rusak parah. Bahkan, satu kounter milik Fadila, 25, warga setempat, hingga hancur berantakan. Setelah menabrak empat rumah, bus berpenumpang 7 orang ini baru berhenti setelah menabrak bagian teras rumah milik Pak Syahrul.

Menurut Iin, 27, istri Pak Syahrul, saat kejadian, dia sedang bersama dua anaknya yang masih kecil, yakni Syahrul 9 dan Nafis, 4 di ruang tamu. Kondisi siang itu pas hujan turun cukup deras. Dia mengaku kaget saat mendengar ada suara sangat keras dari depan rumah. Setelah dilihat, ternyata ada bus yang menabrak bagian teras rumahnya. Dia juga melihat, tiga rumah milik familinya yang lokasinya tak jauh dari rumahnya, kondisi juga hancur akibat diseruduk bus. Sementara itu, dari pengakuan Sumarni, 45, salah satu penumpang bus asal Genteng, Banyuwangi, saat kejadian, dia duduk di kursi bus nomor

Puluhan Santri Kesurupan BONDOWOSO - Sedikitnya 22 santri Ponpes Nurul Hidayah yang juga pelajar di Madrasah Aliyah (MA) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) Nurul Hidayah, yang terletak di Dusun Jatian, Desa Koncer Kidul, Kecamatan Tenggarang, Bondowoso, mengalami kesurupan masal Selasa pagi kemarin (25/10). Tercatat, 19 siswa perempuan dan 3 siswa lelaki tibatiba seperti kehilangan akal. Mereka terdiam membisu, lalu menjerit dan meronta. Sehingga, pihak sekolah harus menghentikan aktivitas belajar mengajar. Sebab, saat kejadian, para siswa-siswi itu berada dalam kelas masing-masing. Kasek MTs Nurul Hidayah Mistari mengatakan, kesurupan sebenarnya juga terjadi sejak seminggu lalu. Namun, saat itu yang kesurupan hanya dua pelajar saja.”Tetapi, hal itu bisa diatasi oleh pihak sekolah,” katanya. Namun, kejadian kesurupan pada Selasa (25/10) kemarin mencapai jumlah murid cukup

dua sebelah kiri. Sebenarnya bus berjalan tidak terlalu kencang. “Bus jalannya pelan kok. Selain jalan menikung, juga licin karena hujan,” paparnya. Terpisah, Ariek, 32, sopir bus Akas mengatakan, dia terpaksa banting setir ke kiri karena menghindari ada truk dari arah depan yang mendahului kendaraan lain. “Bus berjalan pelan karena jalan licin dan menikung,” katanya. Untungnya tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Kendati begitu, ditaksir kerugian mencapai puluhan juta rupiah. Setelah bus menabrak rumah warga, dia bersama kondektur bus menyerahkan diri ke Mapolsek Bangsalsari. (jum/wnp/jpnn)

LUMAJANG – Tindakan tegas akhirnya diberikan kepada tujuh PNS yang bekerja dilingkungan Pemkab Lumajang. Selama tahun 2011 ini, melalui BKD, Pemkab sudah member_hentikan tujuh PNS nakal tersebut. “Ada tujuh PNS yang diberhentikan,” ujar Kepala BKD Lumajang Suprapto, kemarin. Tindakan yang dilakukan tersebut menurut dia sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 53 tahun 2010 tentang Disiplin PNS. Karena itu, jika memang sudah sesuai peraturan yang berlaku, ketegasan harus dilaksanakan. Hal tersebut dilakukan untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa Pemkab Lumajang berkomitmen untuk menjunjung tinggi kedisiplinan. Pasalnya, jika dibiarkan maka dikhawatirkan dapat merusak citra PNS dan Pemkab Lumajang secara keseluruhan. “Jadi bisa menjadi gara-gara nila setitik rusak susu sebelanga,” ujarnya. Mengenai penyebab pemecatan, Suprapto mengakui cukup beragam faktor pemecatan terhadap mereka. Antara lain karena terkena masalah hukum pidana. “Karena kasasinya ditolak (MA,

red),” ujarnya. Karena amar pengadilan sudah turun dan incracht, maka yang bersangkutan harus diberhentikan. Selain itu, juga ada yang sebagian diberhentikan karena sering membolos. “Karena yang bersangkutan tidak dinas lebih dari 46 hari,” ujarnya. Ada juga yang terkena masalah pribadi yakni selingkuh. Ada juga yang masih CPNS namun terkena kasus dan harus menjalani sidang maka CPNS-nya tidak diproses lebih lanjut. Menurut Suprapto, jumlah ini jauh menurun jika dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 11 orang PNS yang diberhentikan. Hal tersebut tidak lepas dari kebijakan yang diterapkan Bupati Lumajang kepada seluruh SKPD untuk lebih disiplin bekerja. Selain itu, juga banyak beberapa yang terkena sanksi ringan dan menengah. Namun, untuk itu, jelas Suprapto diserahkan kepada SKPD. Pasalnya, jika tidak ditanggapi dan tidak ditegur, maka kepala SKPD yang akan terkena sanksi. “Karena itu, semua harus disiplin untuk melayani masyarakat,” ujarnya. Suprapto juga menambahkan jika pemberhentian PNS ‘nakal’ tersebut tidak akan mengurangi kinerja di Pemkab Lumajang. Pihaknya akan memaksimalkan pekerja yang ada.(ram/wan/wah/jpnn)

Kasus Perceraian Masih Tetap Tinggi

RADAR JEMBER/JPNN

TAK SADAR: Para siswi yang menjadi korban gangguan mahkluk gaib hingga kesurupan.

banyak. ”Yang kesurupan merata. Mulai dari siswa MTs hingga MA,” katanya. Sehingga, hal itu membuat pihak sekolah cukup panik. Lalu, pihak sekolah memanggil ora-

ng pintar untuk menyembuhkan kesadaran akal dan mental siswa-siswi Nurul Hidayah. ”Kini, sebagian besar siswa-siswi mulai membaik,” katanya. (eko/ido/jpnn)

JEMBER – Angka perceraian di Jember tergolong relatif tinggi. Sejak Januari sampai Agustus 2011, Pengadilan Agama (PA) Jember memproses 3.573 kasus perceraian. Bahkan, pada 2009 angka perceraian di Jember merupakan yang tertinggi ketiga di Jatim. Pada 2009, dari total 92.729 kasus perceraian di Jatim, Jember menyumbang 6.054 kasus perceraian. Jumlah ini adalah yang terbesar ketiga di Jatim. Lalu, pada 2010, angka percerian turun menjadi 5.015 kasus. Rinciannya, 1.621 kasus perceraian talak dari pihak suami dan 3.484 kasus gugatan cerai dari pihak istri. Dari 3.537 kasus perceraian yang telah dan tengah diproses di PA Jember dari Januari sampai Agustus 2011, rata-rata setiap hari PA menerima 34 kasus perceraian. Angka ini belum termasuk masalah-masalah non perceraian, seperti sengketa waris, hibah, dan isbat. “Sampai dengan Agustus lalu memang banyak, tetapi kami berusaha semaksimal mungkin untuk melayani masyarakat,” ujar Heri Eka Siswanta, wakil Panitera PA Jember.

Tingkat perceraian yang tinggi itu diakui Eka karena kurangnya kesadaran pasangan suami isteri (pasutri) di Jember tentang sakralnya pernikahan. “Dari data yang ada saja bisa dilihat bahwa istri yang (banyak) menggugat cerai,” katanya. Alasan perceraian itu, kata dia, sangat beragam. Mulai dari kurangnya tanggung jawab suami, tidak ada keharmonisan antara suami istri, masalah ekonomi, serta gangguan pihak ketiga. Tetapi, yang paling banyaknya adalah kurangnya tanggung jawab suami terhadap istri dan keluarga. Menyikapi tingginya perceraian di Jember, Eka mengatakan, PA sudah berusaha menekan kasus perceraian. Salah satu upaya yang terus dilakukan adalah mengefektifkan mediasi dari kedua belah pihak. Tetapi, aku dia, seringkali upaya mediasi itu menemui jalan buntu. “Kami menyediakan mediator untuk melakukan mediasi, tapi kadang pengadilan cuma dijadikan formalitas. Karena sebelumnya mereka sudah sepakat cerai,” ungkapnya.(mg-7/har/jpnn)

RANGGA MAHARDIKA/RADAR JEMBER/JPNN

DILANTIK: Pengurus PPM Lumajang saat dilantik di Pendopo Pemkab Lumajang kemarin (25/10)

Penghianat Jangan Jadi Anggota PPM LUMAJANG - Bupati Lumajang Sjahrazad Masdar mengingatkan Pengurus Cabang Pemuda Panca Marga (PPM) Lumajang untuk berhati-hati. Terutama dalam memilih pengurus dan anggotanya. “Mata-mata atau penghianat jangan jadi anggota PPM,” tegas Masdar saat memberikan sambutan dalam acara pelantikan pengurus cabang PPM Lumajang periode 2011-2015 di Pendapa Kabupaten kemarin (25/10). PPM periode ini diketuai Kadar Sriono dan sekretaris Taufik. Ditegaskan Dewan Pelindung PPM Lumajang tersebut, apa artinya pengurus PPM banyak tetapi disusupi matamata atau penghianat. “Lebih

baik, pengurus PPM Lumajang sedikit, tetapi benar-benar berkualitas,” ujarnya. Masdar menjelaskan, yang dimaksudkan penghianat itu, adalah mereka yang kelihatannya aktif di dalam kegiatan kepengurusan namun justru menentang program dan kebijakan pemkab untuk mewujudkan masyarakat Lumajang yang lebih sejahtera dan bermartabat. Anggota yang demikianlah yang disebut sebagai penghianat atau mata-mata yang menyusup ke dalam PPM. Menurutnya, PPM adalah keturunan para pejuang dan Veteran bangsa yang secara tulus ikhlas mengabdi kepada Nusa dan Bangsa. (ram/wan/wah/jpnn)

Ida Ketut Sandita, Korban Intimidasi Kasus Pungli Sertifikasi

Dihantui Ancaman Pembunuhan, Ingin Pindah ke Bali Ida Ketut Sandita sejak lama bercita-cita sebagai guru. Terutama guru yang baik dan memberi pencerahan pada murid. Namun saat ini dirinya dan keluarga dihantui oleh ancaman pembunuhan, yang merupakan imbas masalah pungli dalam sertifikasi guru. BARID ISHOM, Jember RUMAH Ketut tak jauh dari SDN Puger Wetan 04 Jember. Dia bersama istri dan tiga anaknya menempati ruangan sederhana yang ada dalam komplek tempatnnya mengajar itu. ‘’Ya seperti inilah kami tinggal sendirian jauh dari tetangga. Sehingga ketika ada apa-apa kami pun juga bingung harus meminta tolong pada siapa,’’ katanya mengawali perbincangan. Tampaknya hal itu menjadi kenyataan. Bahkan

saat muncul masalah berupa ancaman pembunuhan dialamatkan kepada dirinya. Karena dia dituduh telah membocorkan informasi pungli sertifikasi pada guru yang ada di UPTD Puger, oleh seseorang yang berprofesi sama dengan dirinya. ‘’Sampai saat ini kami sekeluarga masih dihantui ketakutan. Terutama istri saya, hidupnya akhir -akhir ini terus dihantui ancaman pembunuhan. Kalau ada ada telepon dari orang, istri saya masih sering gemetar,’’ ungkapnya. Meskipun saat ini, permasalahan itu sudah boleh dibilang dalam proses penyelesaian. Namun Ketut juga tidak bisa menduga bahwa persoalan itu sudah selesai secara lahir dan batin. ‘’Sebab dalam ancaman itu, ada kalimat tunggu. Berarti bukan hanya sekarang. Bisa-bisa di kemudian hari. Okelah saat ini selesai, tapi siapa tahu bulan depan atau waktu lain saya tidak tahu. Inilah yang ditakuti oleh istri saya,’’ ungkapnya. Dalam kasus intimidasi yang dilakukan Joko, salah seorang guru SDN Puger Wetan 03, sejatinya mulai dise-

TRAUMA: Ida Ketut Sandita bersama salah seorang anaknya.

RADAR JEMBER/JPNN

lesaikan. Ketut sudah dipertemukan dengan Joko atas inisitif PGRI Jember. Sekarang hasilnya apa juga belum tahu. Di sela-sela perbincangan, Ketut mengenang peristiwa ancaman dari Joko. Pagi itu, seluruh anggota keluarga seperti IB. Yoga yang saat ini duduk di bangku kelas V SDN Puger Wetan 04, IB. Bayu yang duduk di bangku kelas II di sekolah yang sama dengan kakaknya, kemudian Sandi yang masih umur tiga tahun serta Agustina Rahayungsih, istrinya su-

dah berharap banyak. Mereka ingin berenang bersama keluarga. Kemudian Ketut melihat bensin sepeda motornya sedang habis. Untuk menuju Pontang, Ambulu tidak akan cukup. Akhirnya dia pergi ke SPBU Puger untuk mengisi bensin. Saat itu dia bertemu dengan Joko yang juga seorang guru. Namun mereka tidak saling nyapa. Ketut kebagian mengisi lebih dahulu. Setelah itu, dia pun menggeber motornya keluar dari SPBU.

Namun dia tidak langsung pulang, melainkan mampir ke toko untuk membeli perlengkapan rekreasi. Ternyata Joko, juga langsung mengisi BBM. Setelah itu meluncur ke rumah Ketut yang ada di komplek SDN Puger Wetan. Di tempat itu, Joko langsung berteriak mencari Ketut. Saat itu ditemui oleh istrinya. ‘’Istri saya bilang, kalau Ketut tidak ada,’’ katanya. Setelah itu, Joko pun meninggalkan tempat. Belum sempat keluar dari pagar sekolah, Ketut datang. Kemudian Joko dan Ketut bertemu di halaman sekolah. Anak dan istri yang sudah lama menunggu, menyusul Ketut. Saat itulah ancaman pembunuhan terjadi. Di hadapan anak dan istri Ketut, Joko mengancam akan membunuh Ketut. ’’Anak dan istri saya mendengar. Dan mereka merasa ketakutan,’’ ungkap Ketut. Kemudian pertemuan itupun bubar. Ketut berangkat ke Pontang, Ambulu. Kelurganya semua berenang. ‘’Namun pikiran saya tidak enak,’’ katanya. Setelah selesai, Ketut dan keluarganya pulang ke rumah. Bebe-

rapa perlengkapan diturunkan. Dan ketut mengontak Darto dan Hadi Cahyono, dua orang rekannya. Kemudian mereka berdua menyarankan agar Ketut laporan ke polisi. Akhirnya mereka bertiga pergi ke Polsek Puger melaporkan kejadian pengancaman pembunuhan itu. Namun karena petugas belum datang, akhirnya hanya dicatat saja. Kemudian Ketut mengontak teman yang lain. Setelah itu disarankan untuk laporan ke Polres Jember. Saat laporan itulah, seluruh keluarga Ketut dibawa. Sebab, mereka sangat ketakutan jika ditinggal sendirian di Puger. Ketakutan itu terus menghantui keluarganya. Akhirnya Ketut memutuskan untuk mengungsi di Wirolegi, ke tempat mertuanya. Selama dalam pengungsian itulah, Ketut dan keluraganya memutuskan untuk pindah ke Bali. ‘’Saya ingin pindah ke Bali. Ini sudah saya rencanakan sejak lama. Namun selalu saja kandas. Semoga difasilitasi oleh PGRI Jember, impian saya bisa terkabul,’’ pungkasnya. (jpnn)


38

Rabu 26 Oktober 2011

Bubarkan Yayasan, Persewangi Bentuk Perseroan

Jelang Kejuaraan, Perbasi Gelar Laga Pra-Musim BANYUWANGI – Tahap persiapan Perbasi menggelar kejuaraan basket pelajar seJawa, Bali, dan Nusa Tenggara, terus dikebut. Selain pematangan perangkat pertandingan dengan pelaksanaan kursus kepelatihan yang akan digelar 11 hingga 13 November mendatang, induk pembina bola basket di Banyuwangi itu juga berencana menggelar pertandingan pemanasan. Game yang bertajuk pramusim untuk tim basket sekolah itu dijadwalkan digelar pasca-pelatihan pelatih. Tepatnya, pada 14 November. Hanya saja, tidak semua tim di wilayah Banyuwangi mendapat kesempatan tampil di ajang tersebut. Perbasi membatasi tim di Banyuwangi Selatan yang berhak tampil dalam pertandingan tersebut. Dibatasinya pertandingan pra-musim itu untuk tim di wilayah Banyuwangi Selatan sebetulnya bukan sesuatu yang

aneh. Pertandingan itu nanti akan menjadi ajang seleksi sekaligus mengukur kekuatan tim di wilayah Banyuwangi Selatan untuk berpartisipasi dalam kejuaraan bola basket Bupati Cup bulan Desember mendatang. Alasan yang cukup realistis, mengingat kompetisi yang akan ditabuh saat Hari Jadi Banyuwangi itu akan diikuti sejumlah tim dari luar daerah. Tentu saja, Perbasi Banyuwangi sebagai tuan rumah menginginkan tim yang tampil memiliki kesiapan. Perbasi berencana, kompetisi bola basket bertajuk Bupati Cup itu menjadi momentum untuk mengukur keberhasilan pembinaan basket di Banyuwangi. Maka dari itu, tim sekolah yang benar-benar siap diharapkan bisa tampil di ajang tersebut. “Digelarnya pertandingan pra-musim, salah satunya untuk melihat kesiapan mereka (tim sekolah),” beber Hendarto, ketua Perbasi. (nic/c1/als)

BUTUH PAYUNG HUKUM: Meski kompetisi Divisi Utama belum jelas kapan digelar, namun Pemain Persewangi terus melakukan latihan. GALIH COKRO/RaBa

AJANG SELEKSI: Pertandingan pra musim yang digagas Perbasi akan digelar usai pelatihan pelatih.

GALIH COKRO/RaBa

Kirim 11 Cabang, Target Juara Umum POR SD di Sidoarjo Bulan November Nanti BANYUWANGI - Target tinggi diusung Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) dalam Pekan Olahraga (POR) SD se-Jatim di Sidoarjo bulan depan. Dalam ajang multieven yang dilaksanakan 14 hingga 19 November tersebut, Banyuwangi menargetkan memperbaiki catatan prestasinya dalam produktivitas perolehan medali. Tidak tanggung-tanggung, satuan kerja di bawah komando Achmad Khairullah itu menyatakan siap membawa gelar juara umum dalam

POR tingkat sekolah dasar tersebut. Apalagi dalam even yang sama setahun lalu, Banyuwangi sukses finish di posisi ketiga dalam daftar perolehan medali. Rupanya hal itu yang membuat Dispora kini yakin minimal bisa mengulang, bahkan bisa melangkahi prestasi tahun lalu. Berpartisipasi dalam 11 cabang olahraga, Banyuwangi optimistis bisa meraih prestasi di beberapa cabor. Kabid Olahraga Dispora Mohamad Sudjoko mengatakan, dalam POR kali ini Banyuwangi sudah mematen 11 cabang olahraga. Sebelas cabor itu adalah atletik, renang, bola voli, sepak bola, bulu tangkis, senam artistik,

senam aerobik, sepak takraw, tenis lapangan, tenis meja, catur, silat, dan karate. “Semua cabor itu merupakan andalan Banyuwangi,” katanya. Pemusatan latihan pun dilaksanakan sejak dini. Latihan berjenjang dan bermukim menjadi opsi Dispora demi meraih mimpi dalam POR kali ini. Diperkirakan, selama lebih-kurang dua pecan Dispora akan mematangkan persiapan para atlet di setiap cabor yang akan dimainkan. (nic/c1/als) BULU TANGKIS: Salah satu cabang olahraga yang akan dikirim ke Sidoarjo untuk mengikuti POR SD se-Jatim.

DOK.RaBa

BANYUWANGI - Aspek badan hukum rupanya masih membelit Persewangi dalam menyongsong kompetisi Divisi Utama tahun ini. Syarat yang diharuskan PSSI itu rupanya masih menjadi ganjalan bagi pengurus saat ini. Itu terlihat dengan rencana perubahan badan hukum dari yayasan ke perseroan terbatas (PT). Sekadar diketahui, dengan syarat badan hukum yang ditentukan PSSI, pengurus Persewangi lebih memilih menjadi yayasan. Proses verifikasi yang diajukan ke pengurus sebagai syarat sebagai tim profesional pun telah diajukan. Maka dari itu, dengan badan hukum tersebut, Persewangi dinyatakan lolos sebagai calon perserta Divisi Utama. Namun, keputusan bentuk badan hukum berupa yayasan itu berubah seketika. Pengurus tim berjuluk Laskar Blambangan memilih membubarkan Yayasan Laskar Blambangan yang memayungi Persewangi di Divisi Utama. Pengurus memilih mengubah bentuk yayasan menjadi PT. Ketua Persewangi Nanang Nur Ahmadi mengatakan, pe-

rubahan dari yayasan ke PT itu didasarkan beberapa pertimbangan. Salah satunya, bentuk PT memungkinkan Persewangi menggali partisipasi masyarakat dan leluasa melakukan kegiatan usaha. “Makanya kita pilih membubarkan yayasan dan membentuk PT,” katanya. Hanya saja, tokoh MWCNU Rogojampi itu belum memberikan gambaran pasti tentang PT yang akan menjadi payung Persewangi. Termasuk, mengenai nama, personel, dan nama untuk perseroan tersebut. Nanang mengaku masih melakukan pematangan pembentukan PT tersebut. Namun, dia menegaskan bahwa perseroan itu bisa terbentuk segera dalam waktu yang tidak lama lagi. Tujuannya, agar kegiatan PT bisa menambah kelancaran Persewangi dalam mengarungi kompetisi Divisi Utama. Nanang menjelaskan, PSSI memberikan opsi tiga pilihan mengenai bentuk badan hukum. Tiga opsi itu adalah yayasan, koperasi, dan perseroan terbatas. Opsi yang dipilih bebas ditentukan klub calon peserta kompetisi profesional PSSI. (nic/c1/als)


Rabu 26 Oktober 2011

BERITA UTAMA

39

HALAMAN SAMBUNGAN

Coba Deteksi dari ATM BRI Genteng ... ■ RAMPOK... Sambungan dari Hal 29

Menurut Eni, pihak sekolah akan berusaha semaksimal mungkin memecahkan kendala tersebut. Caranya, dalam beberapa hari ke depan akan mencari komputer baru. ‘’Kami berusaha mencari komputer baru, karena kasihan anakanak,’’ jelasnya. Mengenai biaya untuk mendapatkan barang-barang tersebut, sekolah bekerja sama dengan komite. Mereka juga berharap lekas mendapatkan bantuan dari pemerintah. ‘’Kami usahakan mencari komputer dengan cara kerja sama dengan komite sekolah,’’ terangnya. Mengenai situasi sekolah, Eni menyebut pihaknya sudah me-

lakukan koordinasi dengan pihak kepolisian dan pejabat desa setempat. ‘’Agar kejadian tidak terulang, kami kerja sama dengan semua pihak,’’ tuturnya. Berdasarkan informasi yang didapat dari kepolisian, komplotan penjahat tersebut diduga melarikan diri ke arah Jember. Hal itu dilacak dari pengambilan uang senilai Rp 4 juta melalui ATM di konter ATM Bank BRI Genteng. ‘’Sementara kami dapat informasi mereka melarikan diri ke arah barat,’’ katanya. Sementara itu, pihak kepolisian hingga kini masih terus melakukan upaya pencarian terhadap komplotan rampok bercadar tersebut. ‘’Masih proses penyelidikan,’’ ujar Kapolsek Muncar Kompol Mustaqim

kemarin. Mengenai dugaan keterlibatan orang dalam, pihak kepolisian belum memberikan kepastian mengenai hal itu. Kapolsek masih terus mengumpulkan keterangan sejumlah saksi, termasuk tiga korban penyekapan. ‘’Kami masih lakukan penyelidikan,’’ terang kapolsek. Seperti diberitakan sebelumnya, SMAN 1 Muncar dibobol komplotan garong Senin dini hari (24/10). Akibat kejadian tersebut, puluhan unit barang berharga milik sekolah tersebut amblas digondol komplotan garong. Diperoleh keterangan, aksi komplotan garong tersebut terjadi sekitar pukul 01.00 hingga pukul 03.00. Komplotan terse-

but diperkirakan berjumlah sekitar enam orang. Mereka diduga terlebih dahulu masuk dengan cara memanjat pagar sekolah. Setelah itu, komplotan tersebut menuju tempat petugas jaga. Pertama, mereka masuk ke ruang satpam yang bernama Misijo, 50. Kala itu, petugas jaga tersebut hendak tidur di ruangannya. Namun, tiba-tiba kawanan penjahat tersebut masuk. Tanpa bisa apa-apa, Misijo langsung dibekap, mulutnya ditutup, kedua tangan dan kakinya diikat. Setelah itu, Misijo dibawa ke kantin sekolah. Di dalam kantin tersebut ada pasutri penjaga kantin, yakni Suyanto dan Winarsih, yang tengah terlelap tidur. Kawanan penjahat terse-

Sudah Pesan Sebulan Sebelumnya ■ SEHARI... Sambungan dari Hal 29

‘’Kebanyakan pembeli sudah pesan jauh-jauh hari, sehingga harganya belum naik seperti menjelang Idul Adha,” jelasnya. Menurut Sapuan, kenaikan permintaan sapi tersebut sebenarnya lebih dari jumlah yang dikirim. Namun, kurangnya armada pengangkut sapi membuat kiriman sapi dari Banyuwangi menjadi terbatas. “Kalau permintaan aslinya bisa mencapai ratusan ekor per

hari,” ujarnya. Sapuan mengatakan, sapi terbesar yang dikirim biasanya berbobot empat kuintal per ekor. Sapi dengan bobot seperti itu biasanya dijual sekitar Rp 6 juta. Namun, menjelang Idul Adha seperti sekarang, harga sapi dengan bobot tersebut bisa laku Rp 8 juta sampai Rp 10 juta. “Pada Idul Adha, harga sapi juga ikut naik,” cetusnya. Sapi terkecil biasanya memiliki berat dua kuintal. Pada hari biasa, sapi dengan bobot 200 kilogram lebih tersebut dihargai

sekitar Rp 4 juta per ekor. Saat ini, harga sapi kecil tersebut bisa tembus Rp 6 juta per ekor. Menurut Sapuan, kebanyakan sapi yang dikirim ke Jakarta, Bandung, dan Lampung, itu merupakan jenis sapi Bali. Sebab, sapi Bali yang pantat dan kakinya berwarna putih itu memiliki banyak kelebihan. Salah satunya, daging sapi Bali lebih tahan lama. Kandungan lemak sapi hitam yang mirip banteng Jawa itu juga relatif lebih rendah. Yang tak kalah penting, sapi Bali memiliki tu-

lang yang kecil. ‘’Untuk tandatanda fisiknya, kaki sapi Bali seperti menggunakan kaus kaki putih. Dagingnya pun lebih keset,” jelasnya. Sementara itu, kebanyakan pembeli dari luar kota biasanya memesan terlebih dahulu sebulan sebelum Idul Adha. Hal itu dilakukan untuk menghindari kenaikan harga menjelang Lebaran Qurban. Sapi yang akan dikirim mendapat suntikan nutrisi sebelum diberangkatkan ke tempat tujuan. (gil/c1/bay)

Diduga Jadi Korban Pelecehan ■ MINTA... Sambungan dari Hal 29

Saat rumahnya sepi, tidak jarang bosnya itu memegang beberapa bagian tubuhnya. “Sering megang-megang,” sebutnya. Tidak tahan dengan penderitaan yang dialami, Farida akhirnya kabur ke tempat agennya di Singapura. Kepada agen yang telah menyalurkan dia, korban menyampaikan keinginannya untuk pulang. “Saya kabur dengan naik taksi, se-

dang paspor dibawa juragan,” jelasnya. Farida mengaku, pihak agen sempat melarang dirinya pulang kampung. Bahkan, agen tersebut berjanji akan membantu mencarikan kerja di tempat lain. Tetapi, karena sudah trauma dengan perlakuan yang diterima, tawaran agen itu dia tolak. “Pihak agen minta uang Rp 17 juta, katanya sebagai uang ganti rugi,” ujarnya. Farida mengaku daftar menjadi TKI ke Singapura melalui

PT. Bidar Putra Sukses yang beralamat di Jakarta. Hanya dalam sepekan, pengerah jasa tenaga kerja Indonesia (PJTKI) itu sudah memberangkatkan dirinya ke Singapura. “Daftar tidak bayar sama sekali, karena sistem potong gaji,” terang istri Agus Irwanto itu. Farida mengaku berangkat menjadi TKI pada 28 Mei 2011. Selama dua bulan dia ditampung di penampungan PJTKI di Jakarta. Selanjutnya, dia dikirim ke salah satu agen pe-

nempatan tenaga kerja di Singapura. “Oleh agen tersebut saya langsung dikirim ke tempat juragan,” terangnya. Di tempat kerjanya, Farida mengaku baru dua kali menerima gaji. Gaji yang diterima dalam sebulan sebesar 450 dolar Singapura. Gaji sebesar itu dipotong 440 dolar Singapura untuk pengganti transportasi, dan rencananya berlaku selama 7,5 bulan. “Jadi, saya hanya terima gaji 10 dolar Singapura setiap bulan,” ungkapnya. (abi/c1/bay)

Cerita Rakyat Wajib Diperhatikan ... ■ MENGINSPIRASI... Sambungan dari Hal 29

Menurut Rachel, pada bulan Desember tahun ini ada dua tulisan tentang Banyuwangi yang akan dimuat FRV Travel Magazine. Dua tulisan tersebut tidak dia tulis seorang diri. Karya jurnalistik tersebut digarap bersama temannya. “My next story about Banyuwangi, probably also will be in FRV Travel Magazine and possibly in Bali Style Magazine,” jelasnya.

Acara tersebut juga menghadirkan dosen Universitas Negeri jember (Unej), Hadiri. Menurut Hadiri, cerita rakyat tidak hanya wajib dilestarikan kalangan seniman dan budayawan. Masyarakat Banyuwangi secara umum juga mempunyai kewajiban yang sama. “Karena cerita rakyat merupakan salah satu kekayaan yang kita miliki,” ujar dosen Fakultas Sastra Unej itu. Hadiri menambahkan, cerita rakyat termasuk jenis folklore yaitu cerita lisan. Namun, ceri-

ta tersebut tetap bertahan secara turun-temurun. Kini kondisi folklore di Banyuwangi sangat memprihatinkan akibat arus modernisasi. “Kita punya folklore yang beragam. Mocoan pun bisa dikategorikan sebagai tradisi Banyuwangi yang patut dilestarikan,” ujarnya. Menurut Hadiri, sesederhana apa pun cerita rakyat, pasti mengandung nilai-nilai keteladanan. Selain itu, upacara-upacara adat di Banyuwangi juga termasuk folklore. “Kalau bu-

kan kita, siapa lagi yang akan melestarikan?” cetusnya. Sementara itu, menurunnya pamor cerita rakyat dapat dilihat dari kebiasaan anak-anak sekarang. Mereka sudah jarang mendengar dongeng cerita rakyat Banyuwangi sebelum tidur dari sang ibu. Kondisi tersebut diperparah dengan minimnya cerita rakyat yang ditulis. “Banyak yang mengenal cerita rakyat, tapi yang menulis hanya beberapa,” ujar Aekanu Hariyono, moderator acara tersebut. (gil/c1/bay)

Dipandu Tiga Mantan WNI ... ■ WISATA... Sambungan dari Hal 29

Nah, saat itu ketiga pria itu bersama para mahasiswa Indonesia yang lain tidak berani pulang ke Tanah Air. “Waktu itu, kami takut karena mendengar ancaman akan dihukum pancung,” kenang Yono. Mereka juga berpikir untuk apa pulang ke Indonesia. Sebab, rezim pemerintahannya sudah berganti. Sedangkan para mahasiswa itu memiliki idealisme berbeda dengan pemerintahan Soeharto. Akhirnya, mereka memutuskan tetap bertahan di Ceko. “Saya tetap melanjutkan kuliah di Universitas Praha dan bekerja sebagai pegawai pemerintah hingga pensiun,” tutur Yono yang dikaruniai tiga anak dari perkawinannya dengan warganegara Ceko. Begitu juga dengan Anwar dan Siswanto yang tetap bertahan di Ceko dan menikahi gadis lokal. Kini di usia senja, mereka telah menikmati hidup sebagai warganegara Ceko dengan tunjangan pensiun. Meski tidak ada keinginan lagi hidup di Indonesia, tapi mereka pernah pulang ke kampung halaman. “Saya pernah pulang ke Madiun dan Magelang bersama anak-anak tiga kali, karena keluarga dan kerabat masih ada di sana,” tutur Yono. Meski sudah lanjut usia, tiga pria itu tetap bersemangat memandu rombongan berkeliling di jalan central. Di tengah suhu dingin, yang diperkirakan mencapai 1 derajat celcius, mereka memimpin tur dengan berjalan kaki beberapa kilometer. Banyak bangunan kuno dan bersejarah yang bisa difoto. Bentuk arsitekturnya menggambarkan suasana kota di abad 17 Masehi. Setiap berhenti di depan sebuah bangunan tua, seperti gereja atau istana, Anwar menceritakan sejarahnya. Begitu juga ketika berhenti di depan sebuah toko tiga lantai yang di dinding teratasnya tertulis Bata. Dia menuturkan bahwa gedung itu adalah toko sepatu Bata pertama di dunia.

Dengan gamblang, Anwar menceritakan sejarah berdirinya perusahaan Bata kali pertama. “Jadi, Bata itu awalnya berasal dari sini (Ceko, Red),” tuturnya. Nah, ketika berada di antara deretan bangunan kuno yang menjulang tinggi, tiba-tiba terdengar teriakan-teriakan keras. Ratusan orang muncul dalam barisan yang dikawal polisi dan mobil bersirine. Ternyata mereka adalah para demonstran yang sedang berunjuk rasa. Cirinya terlihat dari spanduk, poster, dan teriakan yel-yel. Rupanya, mereka sedang memprotes korupsi dan rendahnya kesejahteraan di Ceko. Aksi yang cukup panjang itu berlangsung dengan tertib menyeruak di antara ribuan wisatawan yang tengah menikmati sore di jalan tersebut. Meski tampak kompak meneriakkan yel-yel bernada protes, massa tetap tertib. Padahal, polisi yang mengawal hanya beberapa orang. Tidak sampai mengerahkan pasukan satu satuan setingkat kompi (SSK) seperti di Indonesia. “Kesejahteraan di Ceko masih dianggap rendah, misalnya tunjangan pensiun minim. Namun, angka korupsi cukup tinggi, makanya mereka demo,” tutur Yono. Selain bangunan istana dan gereja, ada juga bangunan rumah bordil yang terkenal di abad 18. Namun, kini bangunan megah itu sudah disulap menjadi sebuah toko. Jembatan Charles Bridge yang melintang di sungai Praha juga menjadi jujugan wisatawan asing untuk berfoto. Di tepi sungai yang lebar itu tampak bersandar kapal pesiar yang bisa dinaiki para wisatawan. Hanya tiga jam rombongan pemred bisa menikmati suasana Kota Praha. Yang mengherankan, ribuan turis bisa tumplek blek menyusuri jalan central tersebut. Hampir sama dengan jalan central di Kota Wina. Di kanan-kirinya terdapat toko-toko pakaian, sepatu, dan benda-benda menarik lain. Tak ketinggalan, toko suvenir khas Praha juga ada. Keramaian ribuan turis

asing berjalan kaki seperti itu tidak pernah saya temui di Indonesia, kecuali ketika upacara grebegan Jogja. Itu pun pengunjungnya hanya turis domestik. Perjalanan ke Praha bisa ditempuh dalam waktu empat jam dari Wina. Jalan bebas hambatan yang mulus membuat perjalanan semakin lancar. Meski begitu, bus wisata yang kami tumpangi tidak ngebut. Sopir bus bernama Alex tetap membatasi kecepatan di kisaran 80 km/jam sesuai rambu-rambu. Meski jalur di depannya kosong, bus tetap melaju santai. Bahkan, jarang menyalip kendaraan di depannya yang melaju lambat. Meski tidak ngebut, perjalanan bisa ditempuh dengan cepat. Pasalnya, jalan yang dilalui tidak bergelombang, apalagi berlubang seperti di Indonesia. Yang menarik, selama melintasi jalan high way, baik di Munich maupun dari Wina ke Praha, saya melihat ada tembok yang dibangun menjulang di tepi jalan. Terutama, ketika di sisi jalan ada permukiman penduduk. Tampaknya tembok itu sebagai peredam suara agar kebisingan kendaraan tidak terdengar hingga perumahan. “Ini konstruksinya yang membangun orang Jepang lho,” kata Azrul Ananda, direktur Jawa Pos. Terowongan yang panjangnya berkilokilometer juga banyak dijumpai. Nyaris jarang sekali ada jalan menanjak di jalur high way. Kecuali, ketika melintasi jalan pedesaan yang kanan-kirinya lahan pertanian. Berbeda sekali dengan jalur di Indonesia yang tak memiliki banyak terowongan untuk transportasi umum. Di Pulau Jawa hanya ada terowongan kereta api di Kroya, Jawa Tengah, dan Gunung Kumitir, Banyuwangi. Itu pun peninggalan Belanda. Jalan mobil cenderung mendaki bukit yang berkelok-kelok, bukannya menembus bukit tersebut. Nah, konstruksi jalan yang menembus bukit itu bisa ditemui di sepanjang perjalanan menuju Swiss. Laporannya akan diceritakan dalam catatan edisi besok. (bersambung)

but langsung masuk dengan cara mendobrak pintu. Pasutri yang berada di dalam ruangan itu pun tidak bisa berbuat banyak. Suyanto dan Winarsih langsung dibekap dan diikat seperti Misijo. Di dalam ruangan tersebut, kawanan pelaku mengintimidasi ketiga korban. Setelah berhasil merampas sejumlah perhiasan milik Winarsih, komplotan penjahat yang lima orang di antaranya bercadar itu leluasa menguras barang berharga yang lain. Sebab, ketiga orang itu dikunci di dalam ruang kantin. Selain menggondol perhiasan, mereka juga membawa sejumlah barang berharga lain, yakni 19 unit laptop Axioo, 10 CPU, 3 LCD, dan 3 kipas angin. Belum puas dengan hasil garongannya, mereka juga menggasak 2 tape recorder milik seko-

lah, 1 stavol, dan 1 speaker aktif. Tidak ketinggalan, kawanan perampok yang terdengar dengan logat Madura itu membawa dua buah ponsel merek Nokia dan Cross, dan uang tunai Rp 3,2 juta dari ruang koperasi sekolah. Dompet sekaligus SIM atas nama Suyanto juga diembat. Parahnya lagi, mereka juga membawa kabur STNK sepeda motor Honda Revo dengan nopol P 6703 VJ. ATM Sekaligus nomor PIN juga berhasil mereka dapat. Dari kartu ATM BRI tersebut, mereka berhasil menguras uang tabungan sebesar Rp 4 juta. Sebuah cincin seberat 1,5 gram juga berhasil digondol. Tidak lupa, mereka juga membawa kabur dua antinganting emas seberat 2 gram. Parahnya, mereka juga berhasil membawa kabur surat-suratnya sekaligus. Helm merek INK warna ungu juga dibawa

kabur kawanan pencuri. Sebuah senter dari ruang Pramuka juga dibawa, dan sejumlah makanan di ruang kepala sekolah dimakan kawanan penjahat yang “lapar” tersebut. Diperoleh keterangan, komplotan penjahat tersebut bisa menguras perabotan berharga dari sekolah dengan cara membuka paksa pintu sejumlah ruang, di antaranya ruang Pramuka, ruang bimbingan konseling, ruang TU, ruang kepala sekolah, dan ruang wakil kepala sekolah. Mereka juga membuka ruang bendahara, ruang guru, kantin sekolah, dan ruang praktikum. Semua pintu di ruang terebut rusak, sehingga kawanan pelaku mudah menggondol semua perabotan berharga di dalamnya. Kerugian akibat kejadian itu diperkirakan mencapai Rp 150 juta lebih. (azi/c1/bay)

Sudah Ada Iktikad Baik ■ PT MAYA... ... Sambungan dari Hal 29

“Dalam putusan itu gugatan Geger ditolak dan menguatkan keputusan pabrik yang telah memberhentikan Geger,” cetus kuasa hukum PT. Maya, H. Moch. Fahim. Menurut Fahim, Geger diberhentikan sebagai karyawan pabrik karena dinilai telah melakukan berbagai kesalahan yang tidak bisa ditoleransi. Dengan keputusan itu, jelas dia, Geger tidak bisa lagi mengatasnamakan karyawan PT. Maya. “Ini perlu kami jelaskan biar gamblang,” cetus pengacara tersebut. Tentang 107 buruh yang ikut dalam barisan Geger setiap

demo, terang Fahim, sebenarnya pihak pabrik sudah membuat keputusan untuk mempekerjakan mereka lagi. Tetapi, karena ada beberapa pertimbangan, dari jumlah sebanyak itu, pabrik hanya akan menarik 30 buruh. “Pihak pabrik harus berhati-hati dalam menarik lagi, tapi sudah ada iktikad untuk mempekerjakan lagi,” jelasnya. Menurut Fahim, 107 buruh yang kerap mendemo itu merupakan pekerja borongan. Untuk karyawan jenis ini, tidak ada surat lamaran dan kontrak kerja. “Kalau ada ikan, mereka dipanggil untuk bekerja. Kalau tidak ada ikan, ya tidak bekerja, dan gajinya juga sistem borongan ,” jelasnya.

Ditanya tentang janji akan mempekerjakan semua buruh pada 30 Juli 2011, Fahim menyebut bahwa pihak pabrik tidak pernah berjanji. Pertemuan di gedung DPRD hingga dirinya dan pimpinan pabrik di sandera sampai beberapa jam lamanya itu sebenarnya tidak ada keputusan sama sekali. “Pertemuan itu kan berakhir tanpa putusan,” cetusnya. Untuk menuntaskan masalah ini, Fahim menawarkan kepada para buruh untuk diselesaikan melalui PHI. Sebab, pada dasarnya kasus yang menimpa pabrik kliennya itu masuk ranah hukum PHI. “Melalui PHI, akan dilakukan uji material hingga semua bisa jelas,” katanya. (abi/c1/bay)

Lebih Suka Naik Eskalator ... ■ MASJIDILHARAM... Sambungan dari Hal 29

Untuk menyiasatinya, beberapa jamaah Banyuwangi mencoba pergi ke Masjidilharam lebih awal sebelum waktu salat tiba. Jika tidak berhasil, jamaah akan memilih lantai dua dengan menggunakan eskalator.

Lantaran banyaknya jamaah di Masjidil Haram, beberapa jamaah pria dan wanita pun salat berdampingan. Di pelataran Masjidilharam, jamaah pria dan wanita ada yang bercampur (meski tidak satu saf ). Namun, setelah longgar, para asykar/petugas keamanan akan meminta jamaah perempuan bergabung dengan rombongan perempuan. (*/c1/bay)

Waspada Cuaca Masa Peralihan ■ JELANG... Sambungan dari Hal 29

Kondisi seperti itu terlihat pada kapal yang akan ke Bali maupun kapal yang datang dari Bali. Jika mengacu pada tahun 2010, penumpang yang mendominasi pada liburan Idul Adha adalah penumpang kendaraan R2. Umumnya mereka para pekerja di Bali yang akan pulang kampung merayakan Idul Adha di kampung halamannya. Kepala PT. Indonesia Ferry (IF) Ketapang, Supriyanto, melalui manager operasional

Saharuddin Koto menjelaskan, tren peningkatan penumpang terjadi pada H-7 menjelang Lebaran. Mulai H-7, peningkatan penumpang mulai terlihat. “Itu terjadi hingga H-1 Lebaran biasanya,” ungkapnya. Walau terjadi peningkatan penumpang, lanjut Saharuddin, tapi kenaikannya tidak sebesar liburan Idul Fitri. Pemudik Lebaran Idul Adha jumlahnya lebih kecil dibandingkan jumlah perantau yang ada di Bali. Walau kecil, pihaknya tetap melakukan semua antisipasi kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi.

Bagaimana situasi cuaca pada peralihan musim ini? Cuaca di penyeberangan, kata Saharuddin, relatif kondusif. PT. IF Ketapang secara rutin melakukan imbauan agar nakhoda kapal selalu waspada kemungkinan terjadinya cuaca buruk. Selain itu, awak kapal selalu diimbau agar selalu konsisten dengan aturan keselamatan pelayaran. Sarana keselamatan di atas kapal diminta selalu dicek dan harus berfungsi. “Angin dan ombak tergolong normal. Arusnya tetap kencang dan kita minta selalu waspada,” ujarnya. (afi/c1/bay)

Tidak Berbahaya bagi Manusia ■ DISNAK... Sambungan dari Hal 40

Mereka mengaku hewan miliknya menderita penyakit mata. “Sepekan terakhir banyak domba milik saya yang terserang penyakit mata,” ujar Matnawi, 51, pedagang hewan asal Desa Talkandang, Kecamatan Situbondo. Dakiri mengaku sengaja mengadukan banyaknya hewan dagangannya yang menderita sakit mata. Jika hal itu terus dibiarkan, dia khawatir ratusan domba miliknya tidak akan terjual. “Pembeli pasti memilih domba yang sehat,” paparnya.

Sementara itu, menerima laporan masyarakat, beberapa petugas Disnak langsung terjun ke lapangan untuk memberikan pengobatan dan penyemprotan desinfektan di kandang milik Matnawi. “Dari sekitar 150 kambing di kandang ini, sekitar 15 sampai 20 persen di antaranya menderita sakit mata,” kata salah seorang petugas Diknas kepada Radar Banyuwangi (RaBa). Dakiri menambahkan, maraknya penyakit mata tersebut disebabkan jumlah populasi hewan yang terlalu padat dalam satu kandang. “Karena dombanya terlalu banyak,

maka banyak debu yang berterbangan. Akibatnya, mata domba mengalami iritasi. Beruntung, penyakit mata pada hewan ternak tidak berbahaya bagi manusia,” jelasnya. Selain di kandang milik Matnawi, petugas Disnak juga akan melakukan hal serupa di sejumlah tempat, terutama di kandang milik pedagang besar dan di pasar hewan Situbondo. “Selain memberi obat mata, kami juga melakukan penyemprotan desinfektan. Tujuannya adalah mencucihamakan kandang,” pungkas Dakiri. (sgt/ c1/aif)

Gafur Bantah Mengeroyok ■ KONTRAKTOR... Sambungan dari Hal 40

Amir mengaku telah melaporkan tindak pidana pengeroyokan tersebut kepada petugas Polres Situbondo. “Kasus ini sudah saya laporkan. Saya juga sudah dimintakan visum,” kata dia. Sementara itu, dikonfirmasi secara terpisah, Abdul Gafur membantah telah melakukan

pengeroyokan terhadap Amir. Bahkan, Gafur mengaku bahwa dialah yang akan menjadi sasaran pemukulan Amir. “Siapa yang mengeroyok? Banyak saksi bahwa saya tidak mengeroyok dia (Amir). Amir mau memukul saya dan saya tidak melawan,” timpalnya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon. Bahkan, Gafur berencana

akan melaporkan Amir kepada polisi dengan tuduhan bahwa Amir mengancam akan memukul dirinya. Kasatreskrim Polres Situbondo, AKP Sunarto, membenarkan pihaknya menerima laporan penganiayaan yang menimpa Amir. “Korban telah dimintakan visum. Kasus ini masih dalam penyelidikan,” terangnya. (sgt/c1/aif)


40

Jawa Pos-nya Kota Santri

Rabu 26 Oktober 2011

KECELAKAAN

Penyeberang Jalan Tewas Disambar Mobil JANGKAR - Ini peringatan bagi warga agar selalu berhati-hati saat menyeberangi jalan. Kurang hati-hati bisa fatal akibatnya. Seperti yang dialami Nurhatiba, 56, warga Desa Lamongan, Kecamatan Arjasa. Wanita itu meregang nyawa setelah tubuhnya ditabrak kendaraan roda empat Station Wagon. Kecelakaan maut itu terjadi di jalan raya Desa Curahkalak, Jangkar. Kebetulan, di tepi jalan tersebut terdapat Pasar Desa Curahkalak. Sekitar pukul 04.15, korban berniat menyeberangi jalan dari arah utara. Sebelum menyeberang, wanita yang satu itu tidak memperhatikan arus lalu-lintas. Saat Nurhatiba berada di tengah badan jalan, meluncur mobil Station Wagon dengan kecepatan sedang. Saat itu, lampu depan kendaraan yang hingga kini masih belum diketahui identitasnya tersebut mati sebelah. Tabrakan maut tidak dapat dihindarkan. Ironisnya, melihat korban terkapar di tengah jalan, sopir mobil tersebut tidak menghentikan kendaraannya. Sebaliknya, oknum yang tidak bertanggungjawab itu malah ngacir meninggalkan tempat kejadian perkara (TKP). (sgt/c1/aif)

Disnak Pantau Kesehatan Hewan Qurban SITUBONDO - Menjelang datangnya hari raya Idul Adha, petugas Dinas Peternakan (Disnak) Situbondo melakukan pemantauan hewan ternak di sejumlah lokasi di Kota Santri. Pemantauan tersebut ditujukan untuk mengetahui kesehatan hewan agar masyarakat

terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan dari merebaknya penyakit hewan tersebut. Beberapa pegawai Disnak terjun ke lapangan. Sebab, akhir-akhir ini banyak keluhan dari para peternak dan penjual hewan qurban n Baca Disnak...Hal 39

MAK NYUS..

SIGIT HARIYADI/RaBa

Suka Turun ke Bawah WAKIL rakyat harus dekat dengan rakyat. Ungkapan itu bukan hanya sebuah slogan tanpa makna. Namun, harus diresapi dan dilaksanakan sebagai bentuk pertanggungjawaban. Setidaknya pemikiran semacam itulah yang ada dalam benak Italia, anggota DPRD Situbondo yang tergabung ksi Partai Golkar dalam Fraksi ekat sebenarnya (FPG). “Dekat arti harus terusbukan berarti erdampingan demenerus berdampingan arakat,” ujar Italia. ngan masyarakat, h terpenting, kata Yang lebih h bagaimana dia, adalah erjuangkan cara memperjuangkan asyarakat, aspirasi masyarakat, ang materutama yang m atau sih belum entuh jarang tersentuh emeprogram pemehingrintah. Sehingga, mereka ju ga bisa measil nikmati hasil pembanguya na n . “Saya ku kira perilaku tu semacam itu ijuga bisa diemaknai dep kat,” ungkap n perempuan masal Asembagus itu. eMeski deata mikian, kata lah Italia, adalah sesuatu yang nggembisangat menggembirakan jika dirinya sekat dengan lalu bisa dekat t. Sebab itumasyarakat. dak pernah lah, dia tidak an kegiatan melewatkan PRD yang beranggota DPRD sentuhan langsung dearakat. ngan masyarakat. a saat ada peng“Misalnya ga, saya bersaaduan warga, ma teman berusaha turun ke bawah. Hal ini untuk sifkan komunimengintensifkan n masyarakat,” kasi dengan ungkapnya.. (pri/c1/aif) EDY S/RaBa

CUCI HAMA: Petugas Dinas Peternakan (Disnak) Situbondo melakukan penyemprotan desinfektan untuk mensterilkan kandang dari serangan berbagai penyakit.

Kontraktor Dikeroyok Dip Dipicu Masalah Ten Tender Proyek SITUBONDO - Seorang konSIT trakt traktor mendatangi ruang Sentra Pela Pelayanan Kepolisian (SPK) Polres Situbondo kemarin (25/10). Am Amiruddin, 31, warga Kelurahan Mi Mimbaan, Kecamatan Panji, ter tersebut melaporkan tindakan rek rekannya sesama kontraktor ya yang telah mengeroyok dirinya. A Amir—sapaan karib Amiruddi din—melaporkan Gofur, 50, da dan Jakfar Sodik, 30. Keduany nya asal Desa Talkandang, Ke Kecamatan Situbondo. Akibat pen pengeroyokan yang dilakukan dua orang yang ternyata merupak pakan bapak-anak itu, korban haru harus menjalani perawatan di ruma rumah sakit (RS) dr. Abdoerrahem, Situbondo. S Selain mengalami lebam di pipi, Amir juga mengeluh pusing dan sesak napas. Aksi p pengeroyokan itu terjadi sekitar puk pukul 10.00 di kantor Pemerintah Kabup Kabupaten (Pemkab) Situbondo. Diduga kuat, pemicunya adalah tender proyek. pro Sumber lain menyebut, kejadia kejadian itu dipicu perbedaan persepsi mengenai m maraknya kontraktor dar dari luar daerah yang mengikuti lelang di Kota Santri. Sebe Sebelum pengeroyokan terjadi, Amir dan d Gafur telibat adu mulut di ruang rua panitia lelang proyek. Setela Setelah itu, Amir keluar ruangan dan berjalan be menuju ruang tunggu

SIGIT HARIYADI/RaBa

KORBAN PEMUKULAN: Amir saat dilarikan ke RS dr. Abdoerrahem.

kantor pemkab. Saat bermain handphone (HP), tiba-tiba Amir dipukul Jakfar Sodik yang tidak lain adalah anak Gafur. “Saya tidak ingat bagaimana persisnya kejadian itu.

Seingat saya, saat dipukul pelaku, saya hanya berusaha menangkis,” ujar Amir saat dikonfirmasi di RS dr. Abdoerrahem n

Modus Baru Perdagangan Miras Oplosan di Kota Santri

Pakai Cukai Palsu, Per Botol Dijual Rp 60 Ribu Sepintas tidak ada kejanggalan pada ribuan botol minuman kemasan yang dijual di salah satu toko yang berlokasi di Desa Kotakan, Kecamatan Situbondo, ini. Tetapi, siapa sangka setelah diteliti ternyata isinya minuman keras (miras) jenis arak yang telah dicampur air leding. SIGIT HARIYADI, Situbondo SIANG itu, aparat Resersekriminal (Reskrim) Polres Situbondo dapat tangkapan besar. Ribuan botol miras berbagai jenis dan merek berhasil disita dari sebuah toko milik seorang perempuan berinisial NAF. Selain itu, aparat juga menyita minuman kemasan merek Alamo. Jangan salah dulu, minuman kemasan tersebut ikut-ikutan disita bukan karena tidak berizin atau telah kedaluwarsa, melainkan karena telah diisi ulang dengan arak oplosan air leding. Trik itu sengaja dilakukan NAF

Raskin Diadukan ke Komisi II DPRD

SIGIT HARIYADI/RaBa

DIANGKUT TRUK: Ribuan botol miras hasil razia diamankan di Mapolres Situbondo. (foto kemarin).

untuk mengelabui aparat. Namun, seperti kata pepatah, sepandai-pandai tupai melompat akhirnya terjatuh juga. Modus yang terbilang sangat rapi itu berhasil diendus petugas. Tak ayal, barang haram tersebut langsung disita petugas untuk dimusnahkan karena dapat membahayakan

keselamatan warga. Total, aparat mengamankan barang bukti (BB) 1200 botol miras. Selain mengamankan ribuan botol miras, aparat juga berhasil menyita cukai palsu dan segel bekas dari tangan tersangka. Tidak hanya itu, petugas juga mengamankan satu unit pengering rambut (hair drayer) yang

diduga kuat digunakan untuk memasang segel palsu di botol minuman kemasan yang telah diisi arak oplosan tersebut. “Arak Tuban asli cukainya dibuka, lalu isinya diwadahi ember besar. Arak asli itu kemudian dicampur air keran. Arak campuran tersebut kemudian dikemas dalam botol bekas air minum kemasan dan ditutup dengan segel ilegal menggunakan hair drayer. Per botol dijual ke tangan konsumen seharga Rp 60 ribu,” terang seorang petugas. Sementara itu, dari toko di Desa Kotakan, ribuan botol miras tersebut diangkut ke Mapolres Situbondo menggunakan satu unit truk milik polres. Dari petugas Satreskrim, BB itu kemudian diserahkan kepada petugas Tahanan dan Barang Bukti (Tahti). Sementara itu, NAF diperiksa petugas untuk dimintai keterangan. Kasatreskrim AKP Sunarto membenarkan pihaknya telah melakukan operasi miras tersebut. Operasi tersebut dilaksanakan sesuai perintah Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Timur (Jatim). “Seluruh BB diamankan di mapolres, sedangkan pemiliknya masih menjalani proses penyidikan,” tandas Sunarto. (c1/aif)

Baca Kontraktor...Hal 39

PANJI - Komisi II DPRD Si- Muyono, saat dikonfirmasi tubondo kemarin melakukan koran ini mengungkapkan inspeksi mendadak (sidak) ke bahwa beras untuk raskin Desa Curahjeru, Kecamatan berkualitas medium. “Kalau Panji. Itu sehubungan den- hancur bisa saja itu beras di gan pengaduan warga terkait posisi paling bawah. Yang pasti jeleknya kualitas raskin (beras beras raskin kualitasnya tidak untuk warga miskin). seperti itu, masih jauh lebih Komisi II mendatangi sejum- baik,” katanya. lah ketua RT sebagai kepanjanJika asal beras raskin tersebut gan tangan pemerintah desa benar-benar bisa dipertangdalam mendistribusikan raskin gungjawabkan dari Dolog, kata ke tangan warga. “Berasnya dia, maka kepala gudang harus hancur. Saya kira walaupun menggantinya. “Yang pasti, seini beras bantuan pemerintah, belum disebar ke masyarakat, kualitasnya tidak akan sejelek ada tahapan serah-terima dari ini,” ungkap Aswari, anggota petugas ke desa. Dalam tahapan Komisi II DPRD. itulah ada pengecekan, mulai Menurut dia, Komisi B ter- dari kualitas hingga kuantitas,” tarik turun ke lapangan karena ungkapnya. (pri/c1/aif) ingin memperoleh kepastian data dan informasi tentang keluhan raskin yang jelek itu. Awalnya, komisi yang membidangi masalah ekonomi dan keuangan itu hanya menerima pengaduan yang pelapornya membawa sampel raskin yang dikeluhkan tersebut. “Jadi, biar kita tidak membawa data sepihak yang kebenarannya bisa saja dipertanyakan, maka kita langsung terjun ke lapangan. Nanti kita juga akan melakukan kroscek ke kantor Dolog (Depot Logistik, Red),” ungkap politisi PPP itu. EDY SUPRIYONO/RaBa Kepala Bulog Bon- KUALITAS MEDIUM: Inilah sampel raskin dowoso, Sugit Tejo yang disoal Komisi B DPRD.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.