Radar Banyuwangi 29 November 2011

Page 8

36

Jawa Pos-nya Kota Santri

Selasa 29 November 2011

ADVERTORIAL PEMERINTAHAN

SEMANGAT: Bupati Dadang Wigiarto didampingi Wabup Rachmad memberikan sambutan di tengahtengah ribuan massa yang menghadiri acara Situbondo bersalawat. FOTO-FOTO: ISTIMEWA

Alun-Alun Jadi Lautan Manusia

Puluhan Ribu Warga Hadiri Situbondo Bersalawat

FOTO-FOTO: SIGIT HARIYADI/RaBa

BERDUKA: Keluarga korban histeris saat berada di RS dr. Abdoerrahem, Situbondo (kiri). Warga menyiram bercak darah di lokasi pembangunan jembatan kemarin (28/11) (kanan).

1 Tewas, 4 Luka-Luka Pembangunan Jembatan Ardirejo Makan Korban PANJI - Pembangunan jembatan yang menghubungkan Dusun Bantongan, Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan, dan Kelurahan Ardirejo, Kecamatan Panji, memakan korban jiwa kemarin (28/11). Seorang pekerja tewas tertimpa tiang penyangga rangka besi jembatan, sedangkan empat korban lain mengalami luka-luka. Kecelakaan kerja pada proyek yang dilaksanakan CV. Merpati dengan nilai kontrak mencapai Rp 897 juta lebih itu terjadi sekitar pukul 15.00. Saat itu, beberapa pekerja menderek rangka baja jembatan menggunakan katrol manual. Namun nahas, besi penyangga katrol tersebut tiba-tiba bengkok. Diduga kuat, besi penyangga tersebut tidak mampu menahan beban rangka baja sepanjang sekitar 39 meter tersebut. Ironisnya, ujung besi pe-

nyangga yang bengkok itu menghunjam tubuh Dedi, 24, warga Desa Kotakan, Kecamatan Situbondo. Pria malang itu tewas seketika di lokasi kejadian dengan kondisi mengenaskan. “Dadanya tertusuk ujung besi penyangga. Tidak hanya itu, tangan kanannya juga putus,” ujar Jihat, warga sekitar. Selain menewaskan seorang pekerja, tragedi berdarah itu juga mengakibatkan empat pekerja lain mengalami luka-luka. “Satu pekerja tergencet rangka baja. Beruntung nyawanya berhasil diselamatkan. Oleh warga sekitar, dia langsung dilarikan ke rumah sakit (RS) terdekat,” tandas Jihat. Tidak lama berselang, polisi datang ke tempat kejadian perkara (TKP). Agar tempat kejadian tidak berubah, petugas segera memasang garis polisi. Namun, warga sekitar yang ingin mengetahui kejadian itu dari dekat tidak mengindahkan garis polisi tersebut.

Warga tetap merangsek masuk untuk mengetahui lokasi kejadian dari dekat. Lurah Ardirejo, Agusman mengatakan, beberapa pekerja bermaksud menaikkan rangka baja jembatan tersebut untuk dipasang di beton penyangga di kedua sisi sungai. “Bengkoknya besi penyangga yang digunakan untuk mengatrol rangka baja jembatan itu kemungkinan karena tidak mampu menahan berat rangka,” duganya. Agusman menambahkan, konsultan pembangunan jembatan itu kurang teliti dengan kondisi besi penyangga tersebut. “Buktinya besi penyangganya sampai bengkok seperti ini,” pungkasnya. Sementara itu, keluarga korban langsung histeris saat mendengar kabar bahwa putra kesayangannya tewas mengenaskan. Bahkan, ibu korban langsung pingsan sesaat setelah sampai di halaman RS dr. Abdoerrahem, Situbondo. (sgt/c1/aif)

ALUNALUN Kota Santri menjadi lautan manusia, Ahad malam (27/11), kemarin. Puluhan ribu orang menghadiri acara peringatan tahun baru Islam 1 Muharram 1433 Hijriah yang dirangkum dalam acara Situbondo Bersalawat dan pawai lampion. Kegiatan spektakuler yang ditempatkan di Alun-Alun Situbondo ini diawali dengan pembukaan pawai lampion oleh Bupati Dadang Wigiarto. Itu ditandai dengan pelepasan kembang api selama 15 menit diikuti pekian kalimat takbir. “Semoga ke depan Kabupaten Situbondo kian makmur dan sejahtera,” harap Bupati. Pawai lampu lampion mengambil start di Jalan Kartini, menuju Jalan A.

Yani, Jalan Dipenogoro, Jalan Argoporo, Jalan Basuki Rahmad dan menuju garis finish di jalan raya depan kantor CPM. Kegiatan ini diikuti berbagai elemen masyarakat, mulai jajaran SKPD di lingkungan Pemkab Situbondo hingga kalangan siswa SD/MI hingga SMP dan SMA. Iring-iringan pawai lampion ini menarik perhatian masyarakat. Ribuan masyarakat tak mau melewatkan momentum yang bertujuan memeriahkan tahu baru Islam ini. Usai pawai, dilanjutkan Situbondo bersholawat yang dipimpin dua kiai kharismatik, yakni KH. Achmad Sufyan Miftahul Arifin dari pondok pesantren Sumber Bunga dan KHR. Moh. Kholil

PENUH TANGISAN: KHR. Kholil bersama Bupati Dadang; Wabup Rachmad, Sekda Hadi Wijono dalam acara salawat.

As’ad Syamsul Arifin, pengasuh Pondok Pesantren Wali Songo, Mimbaan, Situbondo. Dalam kesempatan itu, Bupati Dadang Wigiarto mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak baik, Polri, TNI maupun segenap lapisan masyarakat yang ikut membantu dan mendukung suksesnya peringatan tahun baru Islam 1 Muharram 1433 H. “Saya juga ingin meminta maaf kepada para pengguna jalan, karena kegiatan ini sempat memacetkan arus lalu lintas,” kata Bupati. Bupati menegaskan, pekan Muharram untuk menyemarakkan pergantian tahun baru Islam, 1433 H n Baca Puluhan...Hal 35

KHUSUK: KH. Sufyan didampingi KHR. Kholil memimpin doa peringatan tahun baru Islam 1433 H di Alun-Alun Situbondo.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.