Radar Banyuwangi 5 Juli 2011

Page 3

3

Selasa 5 Juli 2011

Pria Kesepian Perkosa Bocah TEGALSARI - Pengapnya ruang tahanan tak membuat Suparman, 39, warga Dusun Sumberagung, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, merasa jera. Buktinya, baru empat bulan keluar dari tahanan karena terjerat kasus perburuan hewan lindung, lusa kemarin dia kembali masuk sel Mapolsek Tegalsari. Suami yang lama ditinggal istrinya bekerja di luar negeri tersebut diduga memerkosa anak di bawah umur. Sebut saja korbannya bernama Saritem, 11, tetangga sendiri. Kapolsek Tegalsari AKP Suwardi mengatakan, perbuatan tersangka itu bermula pada pukul 01.00 dini hari. Saat itu,

ABDUL AZIZ/RaBa

DITAHAN:Tersangka Suparman.

orang tua korban berangkat ke hutan mencari pakis. Korban yang hanya tinggal bersama bapaknya, seorang diri di dalam rumah. Rupanya, kesempatan itu disalahgunakan tersangka. Diam-diam Suparman masuk rumah Saritem, dan langsung masuk kamar lalu melakukan perbuatan melanggar hukum tersebut. “Ketika akan teriak, korban diancam,” ungkap kapolsek. Diungkapkannya, kasus itu terungkap setelah keesokan harinya siswa kelas dua SD itu mengalami pendarahan. Melihat hal itu, bapak Saritem curiga kemudian menanyai korban. “Saat itulah korban bercerita kepada orang tuanya. Kemudian, bapaknya

melapor ke polsek,” tutur Suwardi. Berbekal laporan tersebut, polisi langsung mencari dan menangkap Suparman di rumahnya. “Ketika kami tangkap di rumahnya, tersangka mengakui perbuatannya,” ungkapnya. Suparman mengaku, aksi bejatnya tersebut dilakukan karena korban sering nakal kepadanya. “Anaknya menggoda terus. Namanya saya sedang ditinggal istri ke luar negeri, ya begitulah,” tuturnya. Kini, untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, tersangka dijerat Undang-Undang Nomor 23/2002 tentang perlindungan anak. Ancaman hukumannya minimal tiga tahun dan maksimal 15 tahun penjara. (azi/irw)

Gulung Penadah Motor Curian

ALI NURFATONI/RaBa

RESIDIVIS: Muhibuddin ditahan di Mapolsek Muncar kemarin (4/7).

Hari Ini Ujian Paket C BANYUWANGI - Pelaksanaan pendaftaran peserta didik baru (PPDB) 2011 tidak menyurutkan semangat Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dispendikpora) Banyuwangi untuk menggelar ujian nasional kelompok belajar (kejar) Paket C. Dijadwalkan, sebanyak 548 peserta akan mengikuti ujian yang dibidani Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Dispendikpora mulai hari ini (5/7). Ada 16 titik di seluruh penjuru Kabupaten Banyuwangi yang akan menjadi lokasi ujian kejar Paket C. Dari 548 peserta tersebut, 531 orang merupakan peserta yang masuk kategori gagal nonformal. Tujuh belas peserta merupakan peserta gagal formal. “Mereka inilah peserta yang tidak lulus SMA,” beber Ahmad Khairullah, Kabid PLS Dispendikpora Banyuwangi, kemarin (4/7). Khairullah menjelaskan bahwa ujian itu merupakan kewenangan pihaknya. Dari pendaftaran yang dilakukan, ungkap dia, terkumpul 548 peserta yang dinyatakan layak mengikuti ujian kejar Paket C. Mereka berasal dari masyarakat umum dan siswa SMA yang tidak lulus ujian nasional lalu. Untuk program kejar Paket B, Khairullah menyatakan akan melaksanakan setelah ujian Paket C rampung. Kapan? Dia mengungkapkan, akan melaksanakan kejar paket B pada 12 Juli. Kini persiapan kejar Paket B sudah rampung. “Tinggal kita gelar saja, tapi kita akan gelar dulu Paket C baru B,” imbuhnya. (nic/irw)

MUNCAR - Diduga telah membeli sepeda motor curian, Muhibuddin, 25, warga Desa Dadapan, Kecamatan Kabat, harus berurusan dengan polisi. Dia ditangkap polisi setelah dilakukan pengembangan atas penangkapan tersangka pencurian sepeda motor (curanmor), Irawan alias Wawan. Wawan lebih dahulu dibekuk aparat Polsek Blambangan beberapa pekan lalu. Usai menangkap Wawan, petugas dari Polsek Blambangan dan Polsek Muncar bekerja sama. Singkat cerita, Wawan punya teman bernama Muhammad Agus Priyanto, warga Dusun Sumber Joyo, RT 03 RW 02, Desa Kumendung, Kecamatan Muncar. Sore itu, 10 Juni 2011 pukul 15.00, Wawan meminta uang Rp 15 ribu kepada Agus sebagai korban. Uang itu hendak digunakan membeli minuman keras jenis arak. Wawan juga meminjam motor milik Agus, Suzuki Smash produksi tahun 2008.

Nah, motor itu tak pernah dikembalikan lagi kepada Agus. Wawan justru menjualnya kepada Muhibuddin hanya seharga Rp 400 ribu. Akhirnya, polisi berhasil melacak keberadaan motor itu. Polisi pun menangkap Muhibuddin sebagai penadah. Muhibuddin ditangkap Satuan Reserse Kriminal Polsek Muncar di rumahnya pada Sabtu (2/7) lalu. Selanjutnya, dia dijebloskan ke tahanan mapolsek untuk menjalani pemeriksaan. “Saat ini tersangka sudah kami amankan, dan selanjutnya akan menjalani proses penyidikan,’’ terang Kapolsek Muncar Kompol Mustaqim di markasnya kemarin (4/7). Menurut pengakuan tersangka, sebelumnya dia sudah mengetahui motor tersebut adalah curian. Pria yang mengaku punya tunangan-beranak satu (tapi tidak jadi menikah) itu menyatakan khilaf. “Saya mengaku salah,’’ ujar pria yang pernah dibui itu. (ton/irw)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.