Radar Banyuwangi 29 Juli 2011

Page 1

CMYK

JUMAT 29 JULI

33

TAHUN 2011

CATATAN

Oleh: A. CHOLIQ BAYA

Banyuwangi Etno Carnaval TAK sampai tiga bulan lagi di Bumi Blambangan bakal ada even akbar berskala internasional. Itu kalau sukses dan tak ada kendala. Namanya Banyuwangi Etno Carnaval (BEC). Rencananya akan digelar 22 Oktober 2011. Agenda itu telah beberapa kali diungkap Bupati Abdullah Azwar Anas. Bahkan, ketika berlangsung Jember Fashion Carnaval (JFC) Minggu (24/7) lalu, panitia juga sempat menyinggung rencana BEC saat konferensi pers dengan para wartawan dari dalam dan luar negeri. Sebab, yang akan mendesain BEC adalah orang-orang yang selama ini menangani JFC ■ Baca Banyuwangi...Hal 43

HUKUM

Dua Saksi Melihat Yusuf Widyatmoko BANYUWANGI - Setelah tertunda dua pekan, sidang lanjutan kasus pencemaran nama baik dengan penggugat Wakil Bupati (Wabup) Banyuwangi Yusuf Widyatmoko kembali digelar kemarin siang (28/7). Dalam sidang di ruang utama Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi itu, hakim meminta keterangan para saksi. Pihak penggugat yang diwakili GALIH COKRO/RaBa kuasa hukum Eko Suryono Wakid Nurrahman menghadirkan wartawan, Eko Suryono. Pihak tergugat, Nanang Nur Ahmadi, Sudirman, dan Michael Edy Hariyanto, yang diwakili kuasa hukum Achmad Wahyudi menghadirkan dua saksi. Mereka adalah Joni Subagio dan Edy Utomo. Dalam kesaksian di hadapan majelis hakim yang dipimpin Widada itu, Eko mengaku tidak melihat kehadiran Yusuf dalam deklarasi dan pelantikan pengurus Indonesia Bisa (IB) Banyuwangi. Deklarasi itu dilakukan di aula wisata Alam Indah Lestari (AIL), Desa Karangbendo, Rogojampi ■ Baca Dua...Hal 43

SUE GER POJOK

..

Suka Wajahnya Dimake Dirias Up KARNAVAL yang digelar di Kota Banyuwangi Rabu (27/7) lalu memberikan kesan tersendiri bagi Caryna Destiarafani. Menurutnya, kegiatan tersebut merupakan wujud rasa cinta Tanah Air dari para pelajar Indonesia. Dalam karvanal itu, gadis yang hobi jalan-jalan tersebut m e ngenakan kostum putri bunga. “Saya senang bisa ikut meramaikan karnaval ini,” ungkapnya kepada RaBa seusai mengikuti karnaval. Dara kelahiran 14 Agustus 1994 itu mengaku sangat menikmati pawai tersebut. Siswi SMKN 1 Banyuwangi itu sangat suka melihat wajahnya dirias. “Ikut karnaval itu capek, keluar biaya, tapi aku suka,” ujarnya. (mg-1/irw)

http://www.radarbanyuwangi.co.id

GALIH COKRO/RaBa

EKSPRESI SENANG: Setelah divonis bebas, Kades Sumberagung Murwanto sempat diarak massa pendukungnya di sekitar Pengadilan Negeri Banyuwangi kemarin (28/7).

Murwanto Diputus Bebas BANYUWANGI - Kepala Desa (Kades) Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Murwanto, kini bisa bernapas lega. Dalam sidang putusan di Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi kemarin siang (28/7), terdakwa divonis bebas oleh majelis hakim yang dipimpin Widada. Dalam amar putusannya, majelis hakim meminta terdakwa dipulihkan kedudukan, har-

kat, dan martabatnya. Semua barang bukti milik terdakwa yang disita jaksa penuntut umum (JPU) harus dikembalikan. “Biaya perkara dibebankan kepada negara,” imbuh Widada sambil mengetukkan palu putusan. Praktis, putusan majelis hakim itu menganulir tuntutan jaksa penuntut umum (JPU) Heri Utomo. Dalam sidang penuntutan, JPU me-

Kronologis Sidang Murwanto: 0 0 0 0

Didakwa memalsu ijazah SMP Melanggar Pasal 263 KUHP JPU menuntut 2 tahun penjara Majelis hakim memvonis bebas

nyatakan terdakwa dianggap melanggar Pasal 263 KUHP. Heri menuntut Murwanto dengan hukuman dua tahun penjara. Sidang dengan dakwaan pemalsuan ijazah SMP itu sempat berlangsung tegang kemarin. Ekspresi Murwanto yang datang didampingi para pendukungnya tampak tegang ■

Baca Murwanto...Hal 35

Sumber Pengadilan Negeri Banyuwangi

Bongkar Jaringan Pil Koplo PDIP Tegaskan Tolak Pungli BANYUWANGI - Jaringan pengedar pil koplo dibongkar anggota Satuan Narkoba (Satnarkoba) Polres Banyuwangi kemarin (28/7). Polisi membekuk empat tersangka yang diduga terlibat dalam jaringan tersebut. Para tersangka dicokok di tempat terpisah. Mereka adalah Hariyanto, 24, warga Dusun Jajang Surat, Desa Karangbendo, Kecamatan Rogojampi; Feri Mardianto, 25, asal Dusun Jagalan, Desa/Kecamatan Rogojampi; Dedy Siregar, 21, warga Dusun Pancoran, Desa Karangbendo, Kecamatan Rogojampi; dan Renteng Daeng Yusuf, 43, warga Dusun Muncar Baru, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar ■ Baca Bongkar...Hal 43

Aman Korban Ingatkan Jangan Sakiti Rakyat

GALIH COKRO/RaBa

SINDIKAT: Empat tersangka pengedar pil koplo diamankan di Mapolres.

BANYUWANGI - Pro-kontra pungutan di sekolah terus menggelinding. Setelah komite sekolah terang-terangan pasang badan menentang surat edaran (SE) bupati perihal larangan pungli, kini giliran kalangan DPRD yang mendukung larangan pungutan tersebut. Ketua Fraksi PDI Perjuangan Bagus Sudarmaja menegaskan, sudah cukup lama DPRD

menerima banyak keluhan terkait pungutan di sekolah pada saat penerimaan peserta didik baru (PPDB). Masyarakat, khususnya wali murid yang mendaftarkan anaknya, banyak mengeluh karena tidak kuat membayar biaya pungutan di sekolah. ‘’Hampir semua anggota dewan mendapatkan keluhan itu,” ungkap Bagus. Lantaran banyak keluhan, mayoritas fraksi di DPRD Banyuwangi akhirnya dalam sebuah rapat paripurna beberapa waktu lalu menyampaikan pandangan umum ■ Baca PDIP...Hal 43

Mengintip Aktivitas Lokalisasi Klopoan Menjelang Ramadan

Masih Beroperasi, Padahal Sudah Dilarang Sepekan sebelum bulan Puasa, lokalisasi prostitusi di Desa Temuguruh, Kecamatan Sempu, sudah dilarang beroperasi. Namun, kawasan yang dikenal dengan nama Klopoan tersebut tetap menjalankan aktivitas seperti biasa. Bagaimana mereka bisa beroperasi? ALI NURFATONI, Sempu BULAN suci Ramadan tinggal menghitung hari. Tak pelak, sejumlah lokalisasi pelacuran di Banyuwangi ditutup sementara waktu. Seperti terjadi di GALIH COKRO/RaBa

lokalisasi Klopoan di Desa Temuguruh, Kecamatan Sempu. Rabu malam (27/7), suasana lokalisasi yang memiliki 20 wisma untuk tempat mesum itu tampak sepi. Di gang masuk hanya tampak segelintir orang. Wisma-wisma juga lengang. Keadaan itu berbeda jauh dengan hari biasa yang selalu ramai pengunjung. Wisma-wisma itu terkesan tidak ada penghuninya. Namun, di depan rumah tampak ada orang yang sedang bersantai. Salah satunya, ada seorang perempuan yang sedang duduk santai di teras salah satu wisma. Wartawan RaBa mencoba menghampirinya lalu bertanya mengapa akhir-akhir ini Klopoan sepi dan tidak seperti biasa. Mendengar pertanyaan tersebut, sebut saja namanya Saritem, perempuan yang mengaku dari Jember itu, menga-

PDIP tegaskan tolak pungli sekolah

Kasih solusi dong, jangan hanya pintar menolak!

Razia kafe, amankan dua pengunjung

Lagu lama, habis diamankan langsung dilepas.

ALI NURFATONI/RaBa

MASIH BUKA: Gerbang masuk lokalisasi Klopoan, Desa Temuguruh, Kecamatan Sempu, tampak sepi kemarin.

takan bahwa sejak tujuh hari sebelum puasa, Klopoan sudah ditutup dan tidak boleh beroperasi. “Me-

mang sepi. Sudah seminggu ini ditutup,’’ tegas Saritem ■ Baca Masih...Hal 43

email: radarbwi@gmail.com/radarbwi@yahoo.com


34

OPINI

Jumat 29 Juli 2011

PKG BANYUWANGI

IWAN SETIONO/RaBa

PEMBUKAAN: Camat Banyuwangi Muhammad Luqman memberikan sambutan dalam acara workshop kemarin.

Workshop Tingkatkan Mutu Guru BANYUWANGI - Dalam rangka meningkatkan kompetensi guru dan kepala sekolah, Pusat Kegiatan Guru (PKG) Kecamatan Banyuwangi menggelar workshop kemarin. Bertempat di Aula SDN Model Banyuwangi, ratusan peserta yang terdiri dari guru SD/MI Negeri dan Swasta se-Kecamatan Banyuwangi tampak dengan serius menyimak materi dari para narasumber. Narasumber berasal dari Koordinator Pengawas (Korwas) yang baru saja studi banding di Kota Malang. Para mengawas menerapkan ilmu yang didapatkan dan diterapkan kepada guru dan kepala sekolah. ”Workshop ini sangat bermanfaat untuk guru dan kepala sekolah untuk meningkatkan kompetensi,’’ kata Masykur, salah satu narasumber. Ketua PKG Banyuwangi dan sekaligus kasek SDN Model Banyuwangi Dra. Hj Suhernik MPd mengatakan, workshop kemarin bertujuan untuk meningkatkan kerjasama yang berkesinambungan antara guru, kepala sekolah, dan pengawas. Pembukaan workshop kemarin dihadiri Camat Banyuwangi Muhammad Luqman yang didampingi Kasi Monev Kecamatan Banyuwangi Drs. Andan Kohar. ”Semoga workshop ini bermanfaat untuk kemajuan pendidikan di Banyuawngi,’’ pungkasnya. (adv/als)

KB/TK AISYIYAH I

Mengapa NKRI Harus Dipertahankan IWAN SETIONO/RaBa

PAWAI: Siswa KB-TK Aisyiyah I menyambut Ramadan 1432 H.

Pawai Sambut Ramadan BANYUWANGI - Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan 1432 H yang tinggal beberapa hari lagi, KB-TK Aisyiyah I Banyuwangi menggelar pawai ta’aruf kemarin. Seluruh siswa, wali murid dan segenap guru turut hadir dalam rangka menyambut bulan suci ini. Pawai ta’aruf yang dilalui antara lain melalui Jalan Adi Sucipto, Jalan PB Sudirman, dan sejumlah jalan protokol di Banyuwangi. Dalam kesempatan tersebut, tidak lupa KB TK Aisyiyah I Banyuwangi memberikan bingkisan sembako kepada tukang becak yang mangkal di jalan dan juga warga yang tidak mampu. Pawai ta’aruf yang digelar rutin tiap tahun ini mendidik kepada anak usia dini untuk peduli terhadap sesama yang membutuhkan. Juga untuk menghormati bulan suci yang penuh barokah. ”Semoga di bulan suci ini seluruh warga Banyuwangi dapat menjalankan ibadah puasa dengan baik dan lancar,’’ kata Cholifah, kasek KB-TK Aisyiyah I Banyuwangi. (adv/als)

EVENT

ISTIMEWA

PROMO PRODUK: Tim Pencari Laki Tahan Banting saat beraksi di Pasar Rogojampi Rabu (27/7) lalu.

Promo Cari Laki Tahan Banting ROGOJAMPI - Extra Joss bersama Radio Gandrung FM Jajag, Kecamatan Gambiran, menggelar program Tim Pencari Laki Tahan Banting (TPLB) di Pasar Rogojampi, Rabu (27/7) lalu. Kegiatan yang dimulai sejak pukul 07.00 sampai 11.20, diisi dengan berbagai kegiatan. Seperti promo penjualan produk extra joss kepada konsumen, sampling/minum gratis extra joss, dan juga sajian hiburan elektone. Selain itu, TPLPB juga menggelar game-game tantangan. Seperti tarik mobil, panco, dan membengkokkan besi, dengan hadiah bola extra joss, kaos lengan buntung extra joss, dan voucher XL. “Program ini diselenggarakan serentak di seluruh Indonesia,” kata Tio, dari TPLB. (azi/adv/als)

MENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Pemimpin Redaksi: Elly Irwan Suryanto. Redaktur Pelaksana: Rahman Bayu Saksono. Redaktur: Syaifuddin Mahmud, Ali Sodiqin. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Agus Baihaqi, Abdul Aziz, Niklaas Andries, (Banyuwangi), Edy Supriyono, Sigit Hariyadi (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Mohammad Isnaeni Wardan Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah. Administrasi Iklan: Yetty Maya Purwosari. Desain Iklan: RodyaYuliani. Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. Pemasaran/Event: Gerda Sukarno Prayudha, Iwan Setiono, Benny Siswanto, Samsuri (Situbondo). Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: Samsudin Adlawi. General Manager: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi,Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 47 Genteng, Telp : (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 18.000/mmk, berwarna depan Rp 30.000/mmk, berwarna belakang Rp 27.500/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 30.000/baris, Lowongan: Rp 45.000/baris, Sosial: Rp 12.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300.

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi. Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita. Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

KEGAGAHAN Garuda sebagai simbol kebesaran Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam beberapa tahun terakhir terus menerus digoyang disintegrasi. Bangsa Indonesia sedang diuji menghadapi tekanan beberapa kelompok Islam radikal yang secara terbuka mengusung formalisasi Agama terhadap Negara. Pancasila, UUD’1945 dan Bhinneka Tunggal Ika, tiga ikon integral yang menjadi pilar-pilar penyangga bangunan besar NKRI, hari demi hari digerogoti berbagai propaganda ideologis yang mengusik integritas bangsa, hingga keadaan negara belakangan ini seakan menjadi tidak kondusif. Masa transisi pasca Orde baru hingga hari ini (era reformasi) selama kurang lebih satu dasawarsa telah menyuntikkan nafas baru bangunnya kembali ormas-ormas yang sebelum ini tidur. Sparatis kanan yang diwakili oleh ormas-ormas Islam Radikal dulu pernah diborgol erat oleh Pemerintahan Orba, seolah dapat menggeliat menghirup angin kebebasan. Mereka mulai menggugat Pancasila dan dasar-dasar foundamental negara, hingga goyahlah stabilitas nasional, secara simultan porak porandalah reformasi ini. Padahal masa transisi ini seharusnya menjadi jembatan strategis dalam agenda jangka panjang seperti penataan negara, pembagian kekuasaan dan sistem pemerintahan. Keadaan inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok yang selama ini berambisi besar mengganti bendera merah putih dengan bendera Islam. Bagaimana tidak,

O l e h

Ustad Mahfudz Qomar, S.Ag* mereka seperti dipaksa untuk membentuk negara Islam dalam NKRI yang sudah berdaulat. Mereka menafikan sejarah berdirinya bangsa Indonesia, yang telah dirajut dari kebersamaan dan keberagaman. Setidaknya ada alasan mengapa tak patut mendirikan Negara Islam di Indonesia. Kemajemukan bangsa Indonesia menjadi alasan paling kuat mengapa umat Islam di Indonesia harus menghargai sunnatullah itu. Harus disadari secara historis, Indonesia didirikan atas dasar keberagaman agama, budaya, tradisi, bahasa, suku dan bangsa, di mana kalimat itu terangkum dalam kata Bhinneka Tunggal Ika. Ini selaras dengan Q.S. Al Hujurat 13 (Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsabangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenali). Harus jujur diakui Islam tidak pernah mewariskan sebuah sistem negara secara formal kepada ummatnya. Tapi Islam menghendaki (baca : membebankan) kepada ummatnya bagi ber-

langsungnya ajaran agamanya dalam wujud syari’ah, dakwah, pendidikan, pengembangan ilmu pengetahuan, kebudayaan, kemakmuran manusia dan nilai-nilai kemanusiaan secara universal. Dan bagi penulis inilah yang paling dekat dengan apa yang dikehendaki syari’ah sebenarnya, yakni negara yang Islami bukan negara Islam. Atau dengan kata lain NKRI adalah Darul Islam (Negeri Islam) bukannya Daulah Islam (Negara Pemerintahan Islam). Sebagai tabayyun, coba kita cermati, hampir seluruh negara yang berasas Islam formal seperti yang terlihat di Timur Tengah, bagitu memprihatinkan. Sebaliknya, peradaban Islam yang damai justru tergambar melalui gaya hidup keberagamaan di Indonesia yang terlihat lebih Islami dan penuh kedamaian. Atas dasar inilah pantaslah Islam di Indonesia menjadi panutan dunia. Bagai mercusuar yang memancar ke seluruh dunia. Islam di Indonesia memiliki karakter yang berbeda dengan negara-negara lain. Salah satu yang paling tampak adalah banyaknya ormas-ormas Islam. Tetapi dari sekian banyak itu dapat dipilah menjadi dua golongan besar. Pertama, kelompok Islam yang menerima budaya dan tradisi yang berkembang dalam masyarakat, selagi tidak menyimpang dari aturan syari’ah. Kedua, kelompok Islam yang tidak menerima (baca: anti) terhadap budaya dan tradisi lokal yang berkembang dalam masyarakat. Bahkan sikap ini seringkali dijadikan jargon utama untuk menumpas segala kemusyrikan, bid’ah dan tahayyul. Kelompok ini

diwakili oleh organisasi Islam modernis. Pada kelompok ini kemudian lahir Islam Ashoby (garis keras), sebagiannya tetap dalam Islam poros tengah (tidak moderat tidak ta’ashub). Berbicara tentang kelompok Islam Radikalis. Kelompok ini berafiliasi kepada kelompok Islam kedua. Karenanya ideologi dan paradigma yang berkembang dalam kelompok ini hampir semua sama, yakni gerakan kembali kepada Qur’an dan Sunnah. Dua kata yang selalu dijadikan perisai dalam menebar Islam. Sehingga jarang sekali menggunakan pemikiran dan pendapat ulama sebagai bahan perbandingan argumennya. Begitu juga dalam kehidupan sehari-hari, mereka lebih bangga dengan budaya Timur Tengah dari pada tradisi lokal Indonesia. Sehingga tidak heran kalau banyak fanatisme, radikalisme atas nama agama tumbuh lebih subur di kelompok ini. Bila dipetakan, pemberontakan pada zaman ini dimulai dari sebuah kerja konspirasi sistematis, baik pembentukan pengurus, rekrutmen anggota, strategi maupun gerakan-gerakan underground. Di sisi lain, ada upaya mempengaruhi masyarakat, khususnya generasi muda dengan cara-cara yang dikemas manis padahal sporadis, dibungkus suci padahal penuh benci. Seperti kegiatan pendidikan dan lembaga pelayanan sosial, padahal di dalamnya ada upaya rekrutmen NII (Negara Islam Indonesia). Akhirnya Pancasila, sebagai ideologi bangsa dan negara, merupakan pondasi utuh yang tidak dapat ditawar, dan tentu, tidak tergantikan hingga hari ini.

Benang Kusut Pungutan Sekolah STRUKTUR biaya pendidikan memiliki tiga komponen, yakni pertama biaya pengelolaan pendidikan. Kedua, biaya di satuan pendidikan. Ketiga, biaya pribadi peserta didik. Selama ini, BOS hanya menutup dua komponen biaya, yakni biaya pengelolaan pendidikan dan biaya di satuan pendidikan. Jika pagu anggaran BOS dinaikkan pada 2012, ketiga komponen biaya pendidikan itu akan tertutupi Persoalan pungutan di sekolah memang tidak berdiri sendiri. Ia menjadi bagian dari masih amburadulnya sistem pendidikan di negeri ini. Dari soal paradigma, kurikulum yang kerap berubah, prasarana dan sarana yang belum merata, hingga kesejahteraan guru yang rendah. Negara, yang memiliki kewajiban utama menyediakan akses pendidikan, belum mampu memenuhi amanat konstitusi. Padahal, secara jelas konstitusi mengamanatkan alokasi anggaran pendidikan sebesar 20% dari APBN. Namun, hingga tahun ini pemerintah baru mampu dan mau mengalokasikan anggaran pendidikan 11,8% dari APBN. Sepertinya negeri ini enggan belajar dari terobosan yang dilakukan oleh negara lain. Padahal, Jepang dan Malaysia bisa dijadikan acuan. Kedua negara itu sukses melakukan terobosan sektor pendidikan. Dan, ini terbukti menjadi fondasi yang kukuh untuk kemajuan di sektor-sektor lain. Kedua negara itu memiliki kemampuan dan kemauan untuk mengalokasikan anggaran pendidikan dalam jumlah yang besar. Jepang mengalokasikan dana pendidikan 100 kali lebih besar daripada anggaran kita. Sedangkan Malaysia menyediakan

O l e h

Agus Safari, S.Pd* anggaran 40% dari APBN. Dan perlu diingat dan dicatat, alokasi anggaran pendidikan Indonesia paling rendah di antara negara-negara Asia Tenggara. Ini membuktikan negara belum menjadikan pendidikan sebagai prioritas utama. Dengan kata lain, anak-anak usia sekolah belum dipandang sebagai aset bangsa dan negara. Mereka hanya dipandang sebagai ladang bisnis semata. Tidak mengherankan kalau setiap tahun pelajaran baru sekolah, apalagi sekolah swasta, berlomba-lomba melakukan pungutan liar (Pungli) tanpa takut dikenai sanksi. Sekolah tidak peduli di setiap tahun pelajaran baru, banyak orang tua murid pusing dengan beban pungutan liar. Mengenai pungutan pendidikan di sekolah-sekolah yang dikategorikan Pungli (Pungutan Liar), masih perlu diberi penjelasan yang tepat. Pungutan Liar (Pungli) dilakukan oleh oknum untuk tujuan pribadi, di mana tidak ada peraturan dan ketetapan baku yang umumnya sekolah mengatur hal itu. Jelas, Pungli adalah larangan dan pelanggaran. Namun, hal ini berbeda dengan istilah “iuran” dan “sumbangan”. Sekolah umumnya, melakukan musyawarah guna mencapai kesepakatan dalam menentukan

berapa jumlah nominal uang untuk disepakati sebagai dana iuran. Berbeda dengan sumbangan. Penarikan sumbangan biasanya juga diputuskan melalui musyawarah, namun berapa nilai nominal yang akan disumbangkan tidak ditentukan, disesuaikan dengan kemampuan dan kerelaan masingmasing wali murid. Tentu sumbangan dan iuran bukan kategori pungutan liar. Karena hal itu telah menjadi kesepakatan bersama. Iuran atau sumbangan di sekolah, sebenarnya adalah sesuatu yang wajar, sebab sekolah mungkin memerlukan sejumlah biaya untuk kebutuhan-kebutuhan anakanak didiknya. Hal ini juga tidak bertentangan dengan PP Nomor: 48 Tahun 2008 Tentang Pendanaan Pendidikan, tepatnya Pasal 51 Ayat 4; Dana pendidikan satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah dapat bersumber dari: huruf c, yakni “pungutan dari peserta didik atau orang tua/walinya yang dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.” Hal ini diatur juga secara teknis dalam Peraturan Bersama antara Menteri Pendidikan Nasional dan Menteri Agama Nomor: 04/ VI/PB/2011, Nomor: MA/111/2011 Tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada TK/RA/BA/ dan Sekolah/ Madrasah. Pada Pasal 16 berbunyi, “dalam penerimaan peserta didik baru, orang tua calon peserta didik diberi kesempatan untuk memberikan sumbangan kepada TK/RA/BA atau Sekolah/Madrasah, setelah calon peserta didik baru dinyatakan diterima sebagai peserta didik”. Di sini yang tidak diperbolehkan adalah menyogok atau memberi “uang pelicin” agar calon peserta didik diterima pada sekolah

tersebut. Maka, menjadi jelaslah perbedaan antara Pungli, sumbangan, dan iuran. Jika pemerintah memberlakukan larangan pungutan di sekolah-sekolah, hal itu dapat kita pahami sebagai larangan terhadap adanya Pungli atau “uang pelicin”. Bukan larangan terhadap adanya iuran dan sumbangan yang secara suka rela disepakati bersama dan dipertanggungjawabkan secara transparan. Hal inilah yang kita kenal dengan konsep Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) yang kehadirannya diilhami oleh UU No.32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah. Dengan MBS ini, sekolah memiliki kewenangan di dalam melakukan kreasi, inovasi, dan improvisasi dalam mewujudkan penyelenggaraan pendidikan yang bermutu. Sehingga penyelenggaraan pendidikan baik pemerintah maupun masyarakat harus berani mengambil sikap dan wawasan bahwa sekolah harus melibatkan masyarakat, terutama orang tua siswa, dalam pengembangan pendidikan, di antaranya memberikan dukungan dana atau sumbangan, merencanakan kegiatan dan kemungkinan pendanaan kegiatan tersebut, dll. Begitu pentingnya peran serta masyarakat dalam dunia pendidikan, karena pendidikan tidak boleh terpisah dari lingkungan sosialnya. Dengan demikian, baik pemerintah maupun pihak-pihak terkait, kita harapkan mengurai benang kusut dalam hal pungutan di sekolah ini agar tidak terjadi kesalahan persepsi dan kesalahan dalam mengambil kebijakan di dalam melaksanakan tugas-tugas mulia di dalam dunia pendidikan. *) Guru SMP Negeri 4 Banyuwangi.


CMYK

35

Jumat 29 Juli 2011

Dilarang, Tower Tetap Dibangun

Tiket Tembang Kenangan Ludes BANYUWANGI - Tiket Malam Tembang Kenangan dalam rangka HUT ke-12 Radar Banyuwangi sudah terjual habis. Nanti malam, acara yang dimulai pukul 18.30 itu dipastikan akan berlangsung meriah. Pasalnya, banyak komunitas penghobi lagulagu lawas yang sudah mengantongi tiket mengikuti acara bergengsi tersebut. Para penggila hobi menyanyi itu siap menyumbangkan suara emas masing-masing. Untuk menyemangati peserta yang siap tampil, mantan vokalis Elfa’s Singer Inne Soeherman akan tampil setelah aksi Pondok Wina Band. Disusul suara emas Ridha Januarti, jawara pop singer seIndonesia tahun 2008, yang

sedang dilatih vokal oleh personel Elfa’s Singer di Jakarta. “Beberapa pejabat penting menyatakan siap hadir. Bahkan, Wakil Bupati Situbondo Rachmad dan istri ingin menyanyi juga,” ungkap E. Irwan Suryanto, ketua panitia. Acara tembang kenangan itu merupakan resepsi HUT ke-12 Radar Ban y u w a n g i . Manajemen Radar Banyuwangi juga akan memberikan penghargaan kepada para kolega iklan, agen koran terbaik, dan pembaca setia. Tak ketinggalan, juga ada penghargaan kepada karyawan terbaik. “Panitia juga menyediakan banyak door prize untuk semua undangan, di antaranya handphone, DVD, dispenser, dan kompor gas,” sebut Irwan. (even)

TNI AL Bangun Infrastruktur Desa

Langsung Diarak ■ MURWANTO... ... Sambungan dari Hal 33

Apalagi, majelis hakim yang membacakan amar putusan sempat menyebut sejumlah keterangan saksi yang memberatkannya. Salah satunya kesaksian Soimah, salah satu alumni pertama SMP Sunan Giri, Srono, yang tinggal di Desa Kebaman, Kecamatan Srono. “Ijazah milik Soimah berbeda dengan ijazah milik terdakwa,” ungkap Tenny Erma Suryadli, hakim anggota, saat mendapat giliran membacakan amar putusan. Wajah Murwanto mulai tampak semringah saat hakim anggota, Bawono Efendi, membacakan fakta-fakta hukum yang ada. Dalam faktanya, terang Bawono, pada pemilihan kepala desa (pilkades) di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, setiap calon kepala desa (cakades) minimal berijazah SMP. “Tapi harus melampirkan ijazah sebelumnya, dan ijazah sebelumnya ini tidak dinilai,” terang hakim itu. Kenyataan bahwa ijazah yang digunakan sebagai lampiran dan tidak dinilai itu berdasar keterangan ketua pilkades Siswo Yulianto saat menjadi saksi. Ijazah lampiran yang tidak dinilai itu juga diberlakukan terhadap Paminto Hadi. Saat mendaftar dalam pilkades, cakades tersebut menggunakan ijazah STM (sekarang SMK) dan menyertakan surat keterangan lulus dari SMPN 1 Cluring karena ijazahnya hilang. “Meski hanya melampirkan surat keterangan, Paminto Hadi juga diloloskan karena ijazah lampiran tidak dinilai,” ungkap Bawono. Majelis hakim juga menilai bahwa keterangan ijazah Murwanto dan Soimah berbeda karena tahun lulusnya berbeda. Murwanto lulus pada tahun 1980, sedangkan Soimah lulus tahun 1982. “Saksi Muhamadun yang menyangkal telah mengeluarkan ijazah untuk Murwanto dari SMP Sunan Giri tanda tangannya tidak pernah dilakukan uji laboratorium,” beber Bawono. Berdasar sejumlah fakta yang ada, majelis hakim dengan tegas menyatakan terdakwa tidak terbukti bersalah dan meyakinkan. “Membebaskan semua dakwaan pada terdakwa,” tegas Widada.

ABDUL AZIZ/RaBa

PERESMIAN: Bupati Abdullah Azwar Anas meneken prasasti didampingi Danlanal Letkol (L) EV. Nurokhman dan jajaran forum pimpinan daerah.

Menanggapi keputusan majelis hakim itu, JPU menyatakan masih pikir-pikir. JPU akan menunggu salinan keputusan hakim lebih dahulu. “Kita pikir-pikir dulu, yang jelas kasus ini masih belum selesai,” tegas Heri usai sidang. Sementara itu, putusan bebas langsung disambut sukacita massa pendukungnya. Di luar ruang sidang, pendukung dan keluarganya menyambut dengan teriakan histeris. Tak sedikit yang meneteskan air mata. Bahkan, ada yang langsung memeluk Murwanto. Mereka sempat mengarak Murwanto di sekitar gedung pengadilan. (abi/irw)

SEMPU - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas meresmikan sejumlah bangunan dan jalan hasil Karya Bhakti TNI AL di Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, kemarin pagi (28/7). Anas mengaku bangga dengan hasil karya bhakti tersebut, karena sebagian program pemerintah bisa terbantu. Bupati menilai karya bhakti itu telah mampu menumbuhkembangkan rasa kegotongroyongan di tengah masyarakat. “TNI AL telah bahu- membahu bersama masyarakat membangun jalan ini, dan inilah wujud nilai-nilai gotong royong yang diajarkan Bung Karno sebagai pendiri negeri ini,” kata Anas dalam sambutannya. Selain dihadiri ratusan war-

ga sekitar, kegiatan yang dimulai pukul 09.00 tersebut dihadiri Danlanal Letkol (L) EV. Nurokhman, Kajari Heri Jerman, dan Kapolres AKBP Rastra Gunawan. Tak ketinggalan, jajaran Muspika Sempu. Danlanal Nurokhman juga mengaku bahagia karena karya bhakti TNI AL bisa rampung, sehingga manfaatnya bisa dirasakan langsung masyarakat. Dalam kesempatan tersebut, danlanal menyampaikan banyak terima kasih kepada jajaran Pemkab Banyuwangi karena telah mendukung kegiatan tersebut. Tak ketinggalan, kata Nurokhman, terima kasih kepada masyarakat Jambewangi karena mereka guyub bersama TNI AL. “Bahkan,

setelah lama tinggal di Jambewangi, anggota kami banyak yang gemuk,” selorohnya. Karya bhakti TNI AL di Jembewangi membangun saluran air hujan sepanjang 425 meter. Ada juga pembuatan plengsengan sepanjang 22 meter, pavingisasi 45 meter dengan lebar 3 meter, dan pembuatan patok penahan jalan 50 meter. Anggota TNI AL juga membangun gapura. Ada juga tambahan pembuatan pelat deker sebagai pengganti goronggorong yang sudah dibongkar sebanyak tiga kali. Tidak hanya itu, juga renovasi pagar makam sepanjang 15 meter dan tinggi 1,5 meter berbahan batako. (azi/irw)

CLURING - Bupati Abdullah Azwar Anas sudah mengeluarkan instruksi tidak mengeluarkan izin pendirian tower baru di Kabupaten Banyuwangi. Namun, instruksi itu terkesan belum diindahkan di sejumlah daerah. Terbukti, masih ada yang nekat membangun tower baru. Seperti yang terjadi di Desa Sembulung, Kecamatan Cluring, kemarin (28/7). Tower milik salah satu perusahaan seluler itu kini dikeluhkan banyak warga sekitar. Pasalnya, beberapa warga yang rumahnya berdekatan langsung dengan pendirian tower itu mengaku tidak dimintai tanda tangan persetujuan. Padahal, tanda tangan warga sekitar merupakan salah satu syarat pengajuan perizinan pendirian tower.

Diduga lokasi yang digunakan untuk mendirikan tower seluler tersebut milik salah satu oknum petugas. Hal itu membuat warga sekitar hanya bisa mengeluh dan takut protes. Tak pelak, kondisi tersebut membuat warga ciut nyali menentangnya. Camat Cluring Sugiyo Dermawan mengaku, pihaknya sudah melakukan penindakan agar pembangunan tower tersebut dihentikan. Namun, pihaknya memiliki keterbatasan dalam pengawasan. “Sebenarnya sesuai prosedur tetap (protap) semua bangunan, termasuk tower, tidak boleh berdiri sebelum ada izin. Tetapi, saat kami lengah mereka mencari kesempatan dan langsung membangun,’’ ungkapnya kepada RaBa kemarin (28/7). (ton/irw)

ALI NURFATONI/RaBa

TOWER BARU: Sejumlah pekerja terlihat membangun tower di Desa Sembulung, Kecamatan Cluring, kemarin.

Hi-Tech Mall ’Android Fair’

Notepad Murah, Gratis Internetan Tanpa Batas DEMAM Android nampaknya tak hanya menyerang gadget mobile phone. Beragam produk berbasis teknologi Android ini pun mulai ditanamkan untuk produk notepad. Cukup dengan Rp 1 jutaan, produk berkualitas bisa Anda dapatkan. Anda juga bisa mendapatkan paket internet gratis unlimited. Semua produk itu bisa Anda temui di ajang Android Fair 2011 hingga 31 Juli di Hi-Tech Mall. Buktikan saja lewat penawaran produk Vandroid. Mengusung layar 5", 3G+Wi-Fi, memori 4 GB kini dibanderol Rp 1,899 juta free micro SD 16 GB, modem 3G dan free internet tiga bulan, screen protector dan leather pouch bisa sekaligus Anda miliki. ZTE Light Tab, layar 7", 3G+Wi-Fi ditawarkan dengan Rp 2,5 juta, micro SD 4 GB bonus perdana Simpati dan free internet

selama enam bulan. Paket gratis tiga bulan internet lewat pembelian Olive Pad layar 7", 3G+Wi-Fi yang dipatok Rp 2,888 juta. Dapatkan juga bonus langsung. LG Optimus Pad, misalnya. Dilengkapi layar 8.9", NVidia Tegra2 seharga Rp 6,5 juta sebuah leather pouch gratis bisa menjadi milik Anda. Axioo PicoPad, layar 7", 3G+WiFi seharga Rp 3,499 juta ditambah bonus micro SD 16 GB, leather case, dan screen protector. Sementara itu, Zyrex OnePad, layar 10", NVidia Tegra2, Wi-Fi seharga Rp 2,999 juta memberikan free micro SD 16 GB. Acer Iconia Tab A500, layar 10.1", NVidia Tegra2, memori 32 GB, wi-fi sekarang hanya Rp 4,85 juta. Anote CPad CP-703, layar 7", 3G+wi-fi hanya Rp 2,699 juta. Murah dan terjamin kualitasnya selalu diusung Hi-Tech Mall untuk penggemar TI.

Seperti, Acer Aspire 4750Z-B942G32Mn hanya Rp 3,675 juta yang memberi tambahan bonus modem 3G + XL dan internet unlimited selama tiga bulan. Di sisi lain, cukup dengan harga Rp 3,299 juta, Fujitsu LH series P6200 bisa Anda miliki. Toshiba L635-1038X, core i3, memori 2 GB, 500 GB HDD seharga Rp 6,025 juta. Selain itu, Zyrex Sky NB 1201, memori 1 GB DDR2, 160 GB HDD seharga Rp 1,9 juta. Parade turun harga juga dihadirkan di ajang itu. Diawali, Samsung NC 108 seharga Rp 3 juta turun jadi Rp 2,85 juta. Selanjutnya, Lenovo S103 N550 seharga Rp 2,290 juta. Diikuti, Axioo HNM P012, Dual Core, memori 1 GB DDR3, 320 GB HDD yang juga turun dari harga Rp 3,499 juta jadi Rp 3,299 juta saja. Tren turun harga juga masih diberikan

Dell Inspiron 14R, core i3 2310 M, memori 4 GB DDR3, 500 GB HDD, AMD Radeon HD 6470 (1 GB) dari harga Rp 6 juta jadi Rp 5,669 juta. Serunya lagi, dapatkan screen protector diskon 50 persen, backpack mulai Rp 100 ribuan, dan produk printer canggih mulai Rp 200 ribuan. Paket modem internet hemat ditawarkan oleh provider-provider papan atas dari Flexinet, Telkomsel, SmartFren, XL, AHA, dan Quicknet. Modem internet supermurah mulai Rp 100 ribuan dan free internet unlimited hingga Rp 90 ribu. Hi-Tech Mall masih terus memberikan hadiah eksklusif langsung untuk penggemar TI berupa mouse, headset, speaker, hingga printer. Semua hadiah langsung itu bisa anda miliki secara gratis selama berbelanja di pameran HiTech Mall. Ingat IT, Ingat Hi-Tech Mall.(*)


RADAR SOCIETY

36

Jumat 29 Juli 2011

Jalan Sehat Akhiri Fotari Sekolah Muhammadiyah GENTENG – Lembaga pendidikan di bawah yayasan Muhammadiyah se-Kecamatan Genteng menutup Forum Ta’aruf dan Silahturahmi (Fotari) dengan jalan sehat bersama kemarin. Kegiatan yang dipusatkan di Stadion Maron Genteng itu diikuti siswa dari tujuh sekolah Muhammadiyah yang ada di Kecamatan Genteng. Mereka berkumpul dan melakukan apel di stadion terbesar di Kota Genteng itu sebagai pertanda penutupan Fotari atau yang lebih dikenal dengan Masa Orientasi Siswa (MOS). Tujuh sekolah tersebut adalah Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah 6 Genteng, SD Muhammadiyah 9 Jalen Genteng, Sekolah Menengah Pertama (SMP) 1 Muhammadiyah Genteng, SMP Muhammadiyah 8, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muhammadiyah 1 Genteng, Sekolah Menengah Atas (SMA) Muhammadiyah 2

MERDU: Paduan suara persembahan SMK Muhamadiyah 1.

Genteng, serta SMA Muhammadiyah 3 Genteng. Ketua Panitia, Mohammad Yasin SPd, dalam sambutannya menuturkan, kegiatan jalan sehat tersebut mempunyai beberapa tujuan. Yang pertama adalah sebagai penutup Fotari, memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-66 dan menyambut datangnya bulan suci Ramadan. Yang tidak kalah pentingnya, saat ini sudah ada 4905 siswa yang belajar di lembaga pendidikan di bawah yayasan berlambang matahari tersebut. Mulai tingkat SD hingga SMA dan SMK. “Dengan 295 tenaga pengajar siap mewujudkan Kota Genteng sebagai kota pendidikan,” terang Yasin. Apel bersama diakhiri dengan pelepasan balon oleh camat Genteng Zein Kastolani yang dilanjutkan dengan jalan sehat bersama. (adv/als)

START: Barisan terdepan kepala sekolah, guru, dan muspika Genteng.

FOTO-FOTO: HELMI FOR RaBa

MENGULAR: Peserta Fotari yang mengikuti jalan sehat di Maron Genteng.

CERIA:Tenaga pendidik berada di depan untuk memberi semangat.

LEPAS BALON: Camat Genteng Zein Kastolani menutup Fotari.

>MAZDA< PAKET RAMADHAN DP 20JUTA-AN BS BW PLG MAZDA-2 BONUS TV MOBIL PROSES CEPAT HUB: 08983344966, 031-70981431 TARIF IKLAN B.O.T Rp. 75.000, 2x muat, Rp. 125.000, 6x muat, Rp. 180.000, 10x muat. Maksimal dua baris. Hubungi: Radar Banyuwangi Jalan Yos Sudarso 89-C Banyuwangi Telp./Fax. (0333) 412224/415153

PESERTA APEL: Siswa dari SD Muhamadiyah 6 dan 9 Genteng.

KEBANGGAAN: Korp Drum Band yang mengharumkan sekolah.

Hotline Iklan: (0333) 412224


41

Jumat 29 Juli 2011

Jelang Ramadan, Siswa Al-Qomar Bagi-Bagi Kurma

GERDA/RaBa

POSE BERSAMA: Usai pawai ta’aruf sambut Ramadan, siswa KB/TK Al-Qomar berkunjung ke kantor Radar Banyuwangi kemarin.

BANYUWANGI – Bulan Ramadan yang datangnya tinggal beberapa hari lagi disambut oleh siswa Kelompok Bermain (KB)/ Taman Kanak-kanak (TK) AlQomar dengan penuh semangat. Semangat untuk berlatih puasa sejak dini, semangat untuk meningkatkan ibadah lebih khusyuk lebih baik. Pelajaran yang ditanamkan sejak di bangku KB/TK ini bisa memberikan nilai tersendiri bagi anak didik dan orang tua. Diilhami hal tersebut, KB/TK Al-Qomar mengajak seluruh masyarakat Banyuwangi untuk menyambut datangnya bulan Ramadan dengan suka cita, dengan meningkatkan nilai ibadah. Sebanyak 60 siswa KB/TK Al-

Qomar beserta guru dan didampingi para wali murid mengadakan pawai dengan berkeliling kota Banyuwangi. Tujuannya, selain mengajak masyarakat untuk menyambut bulan yang penuh berkah juga bertujuan untuk menumbuhkan semangat beramal dan beribadah serta mengingatkan bahwa bulan Ramadan sudah diambang pintu. Dengan diawali dari halaman KB/TK Al-Qomar yang berlokasi di jalan Simpang Gajah Mada 55 Banyuwangi, rombongan pawai berkeliling kota. Di tempat tempat tertentu, yang sekiranya merupakan tempat umum dan banyak dilalui khalayak ramai, rombongan KB/TK dibawah bimbingan Rahma Setia AMd ini membagi-

bagikan bunga serta kurma kepada masyarakat. Tempat pembagian umum tersebut seperti di depan kantor Badan Pendapatan Daerah (Bapeda), di jalan Kartini tepatnya di depan kantor Pegadaian, jalan MT Haryono depan kantor Gapensi, jalan Ahamad Yani di depan Roxy Supermarket serta di Stadion Diponegoro Banyuwangi. Acara yang berlangsung kemarin pagi itu mendapat sambutan yang sangat antusias dari masyarakat. Selanjutnya, setelah berpawai, rombongan KB/TK Al-Qomar menuju kantor Radar Banyuwangi. Di sana mereka bermaksud untuk memberikan selamat kepada Radar Banyuwangi yang berulang tahun ke-12. (adv/als)

Bakso Sehat Buka Cabang di Sumber Beras MUNCAR – Bakso Sehat yang beralamat pusat di Purwoharjo kembali membuka cabang yang baru di kawasan lain. Kali ini, bakso yang masih satu tahun dikelola tersebut bisa dinikmati di Desa Sumber Beras, Kecamatan Muncar, mulai hari ini (29/7). Tidak tanggung-tanggung, bagi para pembeli yang makan bakso akan mendapatkan bonus selama masa promosi. Setiap pembeli akan mendapat segelar teh untuk setiap kali memesan satu mangkok bakso. Bonus tersebut berlaku mulai hari pertama buka hingga tiga hari ke depan. ‘’Mulai besok (hari ini, Red) sampai hari Minggu, satu mangkok bakso gratis satu minuman,’’ ujar dr. Sugeng Purnomo, pemilik Bakso Sehat.. Sebelum resmi dibuka, Bakso Sehat yang beralamat di Jalan Sumber Ayu No 240 Desa Sumber Beras, Kecamatan Muncar, tersebut terlebih dahulu dilakukan selamatan. Selamatan tersebut dengan mengundang sejumlah anak yatim untuk menimati menu makanan non kolesterol itu. ‘’Kami mengundang sekitar 20 anak yatim untuk makan bakso bareng,’’ ungkap Sugeng, kepala Puskesmas Desa Kebun Dalem, Kecamatan Bangorejo,

kemarin (28/7). Menurut Sugeng, kehadiran sejumlah anak yatim tersebut sebagai ungkapan rasa sukur atas apa yang diperolehnya selama ini. ‘’Kami merasa bersyukur bisa makan bareng dengan anak-anak yatim,’’ sebut Sugeng yang punya karyawan lebih dari sepuluh untuk satu lokasi bakso itu. Dia jelaskan, bakso miliknya memang dikelola dengan proses pembuatan dengan serangkaian penyaringan. Perlu diketahui, proses pembuatan pentol tidak memakai tangan. Melainkan dengan mesin otomatis. Dengan begitu, akan

lebih terhindar dari penyakit. ‘’Pentol ini dibuat dengan mesin otomatis. Jadi tidak menggunakan tangan,’’ ujarnya. Selain itu, bahan dasar berupa daging dipilih dengan kualitas tinggi. Daging pilihan tersebut selalu fresh dan bersih. Karena pilihan daging tersebut adalah milik pemilik yang dikelola dengan baik. ‘’Daging sapi ini milik kami sendiri,’’ ungkapnya. Begitu juga dengan kuah yang disajikan. Untuk kuah bakso dijamin tidak berlemak. ‘’Bakso ini dijamin tidak ada lemak dan halal,’’ ungkap Hj.Wijianto istri Sugeng. Ditambahkan, selama ini,

setiap hari bakso sehat mampu menghabiskan 1 kulintal daging. Itu berlaku untuk dua lokasi. ‘’Biasanya satu hari habis 1 kuintal. Masing-masing 50 kilogram di Purwoharjo dan sisanya di Genteng,’’ imbuh Hj.Wijianto. Setiap mangkok bisa dibeli dengan harga yang yang relatif terjangkau. ‘’Satu mangkok bakso hanya dibayar dengan Rp 5 ribu,’’ tandas Hj. Widianto. Sementara itu, bakso sehat tersebut rencananya akan dibuka mulai pagi hingga petang. ‘’Bakso ini buka mulai pukul 08.00 sampai 22.00,’’ pungkas Hj.Widianto. (ton/adv/als)

SITUBONDO

ALI NURFATONI/RaBa

DIJAMIN NIKMAT: Suasana warung Bakso Sehat sebelum digelar selamatan bersama anak yatim.

SITUBONDO

BANYUWANGI

BANYUWANGI

•RUMAH KOS-KOSAN•

•SAWAH•

•PELUANG BISNIS•

•PROPERTY•

DJL Cpt BU, Dbwh Hrg Psar! Rmh Kos-2an 11Kmr, LT 374M2, Lb 196M2, SHM, Jl Brnts 45 Dkt UNEJ H 475Jt Hub: 081336237001

DJUAL Sawah Dlm Kota, SHM, 4500M2, Dpn Perumahan 170Jt Nego Hub: 081346293265

PART Time Dengan Income 800rb Perminggu Bs Online/Dilakukan Di Rmh Hub: 085749352335/087755594711

PERUSBumi Indah Jl Semeru No 111 Stbd Telp. (0338) 671950 JUAL MURAH

JEMBER •DIJUAL CEPAT• DIJUAL cpt Rmh di Jember tepi Jl Raya,Jl Pangsud, SHM Lt5x22m,LB 100m2. Rp175jt. Hub 0811367338

•JUAL/KONTRAK• DJL /Kontrak Rmh BTN Mastrip DD/17 Jember Ada Garansi 5Kt +1Km Dkt U N E J H u b 0 8 1 5 5 2 0 9 1 9 1 Ta n p a Perantara

•TANAH L 250M2• JUALTnh L 250M2 Lok Karetan Purwoharjo L 3730M2 Lok Tegalsari L 195M, Lok Karetan Purwoharjo Hub: Moh Saidi 082140677155

•DIJUAL CEPAT•

•RUMAH 800M2• DJL Rmh 800M2+ Internet, 8 Kompt + Servr, Dkt Sekolah, Strategis, Omset Bagus Hub: 081999406655/0333636785

•RUMAH TIPE 45• DJLRmh Murah Tipe 45 L 127M2 Perum Pakis Jalio Blok H-3 Jl Sutawijaya Bwi Hub: 081332260776 (Yuning)

DJL 2 Tnh Kapling Gandeng SHM, L. 10x40M2, Hrg NEGO. Dan1 Tnh Kapling.Lok Pinggir Jln L. 10x20 M2 Harga NEGO, SHM, Cck u/ Investasi, lok.JL.Sutawijaya (Dpn Prm Istana Brawijaya). TP. Hub; 0333-8930348.

BANYUWANGI •GEBYAR DISCOUNT DAIHATSU• GEBYAR Discount Xenia 4Jt, Terios 4Jt, Luxio 15Jt, Sirion 15Jt, GM MB 7Jt, GM PU 9Jt/DP 5Jtan, Brhadiah Uang 1M, 8Terios, 18 Xenia Diundi Agustus Hub: Sakti AI 08121732210/ 081216299993/03337728434

•RUMAH L160/65• DJL Rmh Jl Adi Sucipto Lt/Lb 160/65 2Kt 2Km, Mushola, 2200W, Telp, Pompa Air Keramik Full. H 325Jt Nego TP Hub EKO 08882721945

•TUKANG KAYU• RUMAH Dijual K Tdr 4+1, Kmndi 2, L 210M2, Jl Kopral Talab.28 Kel Tkgkayu Sertifikat Hak Milik Hub: 08176339007, 0818946848

•COUNTER HP• GEBYAR Hadiah Bulanan DAMAI MMC Dapatkan Hadiah Menarik Setiap Pembelian HP & Accesoris Yg Diundi Tiap Bln.

BANYUWANGI •PIA GLENMORE•

SITUBONDO •WWW.ZHIBOND.COM• TELAH HADIR Ja s a Pe m bu a t a n Website & Toko Online Professional Murah Berkualitas Hub Sekarang Juga 081336237001

BANYUWANGI •TADIKA PURI• DBIMBING Slm 4Bln Jd Guru Paud Proff, Job Trning. Dftr100rb Lgs Msk. Hub Jl MH Thmrin 48Bwi T.085236095152,10-14WIB

CAB Bwi Jl A. Yani 98 Telp. (0333) 421496 JBR Jl PB Sudirman 4 Telp. (0331) 427313

•KULINER• BEBEK Presto Glenmore (samping BRI) Hub: 08123451923 Ada Ayam Kampung, Gurami, Udang Dll. Maknyus Buka 08.00-23.00

•PT MAS WANGI• PAGI 07.00&sore19.00,LMJG-JBRBWI-DPS &Paket.Dpn SPBU Mangir. T:03337700661www.balitugroup.com

•KAYU & SENG• DIJUAL Kayu Bekas, Kayu Kalimantan Uk 15x60m & Seng Kondisi Masih Bagus Hub: 081-336656064

•HONDA• JUAL Honda Jazz 06 Idsi 05 VTi Mtic, Taruna CSX 06 Oxy, Escudo 01 20.i L 300 07 Cash/Kredit Tukar Tambah Hub: 0821421941111, 081335897888

•RUMAH JL RONGGOWUNI• DJLRmh L200M2,Lok Jl Ronggowuni 36 Kebalenan SMP2 Tanpa Perantara Hub: 085-236396077

USAHA Smpgn 1-9Jt/Bln, Cck Utk PNS/ Swasta, Salon, Ibu RT, Medis, Mhsw Hub 087862292646 / 081805454504

•TANAH KAPLING•

BANYUWANGI RMH Jl Adi Sucipto 63 Dpn Kntr Golkar & Togamas, Strategis, Pusat Kantor Hub: 081336450163 (A. Rofik)

•PELUANG USAHA•

SITUBONDO

BANYUWANGI •BUTUH SEGERA• D B T H K N S g r ; 1 ) T n g F t o v o p y, P, SMU Sdrjt Mess. 2) Tng Jhit & Ptong Knvksi,Pglm. 3) Tng Sablon.4) Pramuniaga, L/P,SMU Sdrjt. Hub: FC Anugerah Jl Agus Salim (Sltn Untag) Bwi Telp. 0333-427190

• RUKO L 490M2•

•SALESMAN•

DIJUAL Toko + Rmh L +490M2 Lok Strategis Jl A Yani 106A Situbondo

DCR Salesman py Kendaraan Gaji Pokok, Sewa Kendaraan, Insentif, Uang Makan. Jl Cendrawasih 9A Pakis Bwi

BANYUWANGI •RUKO STENDO• DISEWAKAN Ruko Stendo Jl Kol Sugiyono No3 Kel Tukangkayu Bwi Hub: (0333) 413996 -081934820314

•SEGERA SMU/SMK/S1• ADA job training/beasiswa/kursus gratis. Hub Desy education Jl Hayam Wuruk 75 Giri Tlp. 0333424476, 085258036777, 085232768999.

BANYUWANGI •KULKAS TOSHIBA• JUAL Kulkas Toshiba Impor Bks 90%bar u. Tp Hybr id Guard Intrg Tch Infred 2Pnt Hrg 50% Baru Hub 081233255678 Edy

BANYUWANGI •STNK• HLG STNK Nopol P 5723 YB an Drs Afrida Hanum Sp,Kk Dsn Lidah Rt 03/03 Gmbiran

Hotline Iklan: (0333) 412224 (29/07-12/08)

(28/07-04/08)

> BWI: ISUZU Panther LS, Lebaran Ready Stock Dp Mulai 120%, Bunga Murah Proses Cepat Tanpa Survey Hubungi Sekarang Jga. Fahmi 081 336345678 Dijamin Murah & Puas

> BWI: DJL Honda Jazz RS Th 2010 Manual KM Sedikit Pajak 1 Th, Lebih, Bisa Tukar Tambah Cash/Kredit Hub: 082142194111, 08133589788

(26/07-02/08)

(26/07-02/08)

(26/07-02/08)

(26/07-02/08)

(26/07-02/08)

(26/07-02/08)

(26/07-02/08)

> BWI: DIJUAL Toyota kijang KF 82 super th 2001 biru mtl hrg 120 jt nego brg istw , Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

> BWI: DIJUAL Sedan Peugeot 405 STI AT th 1995 hitam mtl hrg 35 jt nego brg istw, Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

> BWI: DIJUAL Mts T120ss pu 1.5 FD (pick-up) th 2009 hitam KNZI hrg 72,5jt nego brg istw Bisa , Kash/kredit hub (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

> BWI: DIJUAL Suzuki Grn Vitara JLX MT (jeep) th 2008 abu-abu mtl hrg 187,5 jt nego brg istw, Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176 , 0811351148

> BWI: DIJUAL Hyundai trajet G8 MT th 2004 abu-abu mtl hrg 95 jt nego brg istw , Bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

> BWI: DJL Kijang LSX 2003 Hijau Metalik, kond 90 %. Hrg 125 Juta Nego. Hub: 087853208768 atau 081336648888

> BWI: DJL BMW 95 Biru Metalik. Audio, Hrg 70 Juta Nego. Hub: 087853208768 atau 081336648888


CMYK

42

Jumat 29 Juli 2011

JASA BARUNA PERSADA GRUP H. HARIS YUDI HELMI

PT MITRA PINASTHIKA MULIA PT RODASAKTI SURYARAYA

Komisaris Utama

PT. RAMAYANA DUTA WISATA TOUR’S & TRAVEL JEMMY SUNDOYO Direktur

PT. INDO SURYA PERKASA GEMILANG RONY SUNDOYO Direktur

SONY SUNDOYO Direktur

PT SUMBERYALA SAMUDRA Muncar

KOPERASI SIMPAN PINJAM PENGURUS TITD HOO TONG BIO BANYUWANGI

KSP MILAN Angka Wijaya, BBA. Direktur

PENGURUS TITD TIK LIONG TIAN ROGOJAMPI

SUNARDI Direktur

PT PELINDO III CABANG TANJUNG WANGI BANYUWANGI

RSUD BLAMBANGAN Dr. H. Ivan Fauzan

MASHOED KOSASIH, SE, MM

Branch Manager

PT PLN (PERSERO) APJ BANYUWANGI Ir. Agung Surana Manager

DPC AKLI BANYUWANGI UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 BANYUWANGI SPBU BANYUWANGI KOTA 54.684.37 KARNO WIJAYA

DEALER HONDA

SUMBER JAYA MAHASAKTI ROGOJAMPI

MICHAEL EDY HARIYANTO owner

H. BAMBANG RUSWANDI Ketua

H. AINUL YAQIN Sekretaris

KADIN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM

PDAM BANYUWANGI Hang Suryo

SWALAYAN BANG HASYIM HABIB HASYIM BIN ALWI BIN ALI AL HADDAR

BANYUWANGI M. SUGIONO Ketua

SARANA INFORMASI COMPUTER ZAENURI DIREKTUR


Jumat 29 Juli 2011

BERITA UTAMA

43

HALAMAN SAMBUNGAN

Minta Tim Investigasi Jalan Terus ... ■ PDIP... Sambungan dari Hal 33

Dalam pandangan umum itu, lanjut Bagus, mayoritas fraksi di DPRD mendesak agar bupati Banyuwangi segera mengambil langkah agar pungutan tersebut tidak semakin merajalela. ‘’Akhirnya keluarlah surat edaran tentang larangan melakukan pungutan tersebut. Itu

adalah suara masyarakat yang disampaikan ke DPRD. Jadi surat edaran larangan pungutan di sekolah adalah rekomendasi dewan,” tandas ketua Komisi I DPRD Banyuwangi itu. Bagus meminta kepada semua pihak agar tidak lagi berpolemik dan membesar-besarkan persoalan larangan pungutan di sekolah. Sebab, semua aturan sudah jelas bahwa sekolah dilarang melakukan

pungutan. ‘’Pungutan liar jelas sangat dilarang,” tegas politisi asal Purwoharjo itu. Hal sama juga disampaikan Ketua LSM Aman Korban, Toeloes Soedjianto. Menurutnya, dalam Undang-Undang Sisdiknas 2003 dan Peraturan Pemerintah 17/2010, serta surat edaran Mendiknas dan Menag tertanggal 17 Juni 2011 juga sudah jelas disebutkan bahwa sekolah dilarang melakukan pu-

ngutan dalam bentuk apa pun, termasuk berjualan seragam dan buku. Sehingga, lanjut Toeloes, menjadi tugas dan kewajiban para guru di sekolah untuk melaksanakan aturan tersebut. ‘’Aturan itu sudah jelas, guru tinggal melaksanakan saja dan jangan mengaburkan aturan yang sudah jelas,” pinta Toeloes. Menurut Toeloes, komite sekolah yang seharusnya bisa

Saksi Wartawan Ngaku Tak Melihat ■ DUA... Sambungan dari Hal 33

“Saya kenal Mas Yusuf, dan saya tidak melihat dia di lokasi deklarasi,” tegas suami anggota DPRD Banyuwangi dari Partai Golkar Julisetyo Puji Rahayu itu. Kala itu, Eko mengaku datang ke aula AIL dalam kapasitas sebagai wartawan yang meliput deklarasi IB. Dia mengaku berada di depan panggung utama yang jadi tempat pelantikan pengurus IB.

Saat itu, dia datang sebelum acara dimulai dan pulang setelah bubar. “Saya ada sampai acara makan-makan setelah deklarasi berakhir,” tuturnya. Kesaksian Eko itu bertolak belakang dengan keterangan dua saksi lain, Joni dan Edy. Kedua saksi itu mengaku melihat Yusuf hadir bersama undangan lain. “Saya bertemu (Yusuf Widyatmoko), dan saya juga sempat menyapanya,” ungkap Joni kepada majelis hakim.

Joni mengaku, secara kebetulan ketua DPC PDIP Banyuwangi yang kini menjabat wabup itu berjalan dari arah depan atau berlawanan dengannya. “Saya memang tidak sempat ngobrol, karena Pak Yusuf terlihat ngobrol serius dengan orang lain,” tuturnya. Keterangan bahwa Yusuf hadir dalam deklarasi IB juga disampaikan Edy. Warga Desa Sumbersari, Kecamatan Srono, itu mengaku datang dalam kapasi-

tasnya sebagai pengurus Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Banyuwangi. “Saya melihat Pak Yusuf Widyatmoko ada di lokasi deklarasi,” tegasnya. Saat deklarasi dan pelantikan IB, beber dia, Yusuf duduk berbaur dengan undangan lain. Tempat duduk mantan wakil ketua DPRD Banyuwangi itu berada di tengah. “Waktu pelantikan, saya tidak tahu Pak Yusuf ikut naik pentas ataukah tidak,” kata Edy. (abi/irw)

Agenda BEC Belum Tersosialisasi ... ■ BANYUWANGI... Sambungan dari Hal 33

Sayangnya, hingga kini agenda itu belum tersosialisasi kepada masyarakat secara luas. Sehingga, banyak masyarakat yang tidak tahu. Termasuk, para insan pers juga belum ada yang memberitakan agenda ini di media. Terutama menyangkut isi, misi, dan format BEC yang diharapkan bisa dijadikan sarana menarik para wisatawan lokal dan mancanegara berkunjung ke bumi berjuluk The Santet of Java eh salah, maksudnya The Sun Rise of Java he… he... Meski belum run news di media massa, tapi kasak kusuk tentang penyelenggaraan BEC sudah jadi bola liar di kalangan para seniman dan budayawan. Hal itu saya ketahui dari seorang teman yang beberapa kali mengirim pesan ke saya via BBM. Ada yang keberatan, ada yang khawatir, dan ada pula yang bersikap wait and see. Alasannya pun macammacam, mulai kurang melibatkan seniman dan budayawan lokal, khawatir merusak seni budaya lokal, hingga kekhawatiran peserta akan didominasi waria. Tetapi, di balik alasan itu, mungkin juga ada alasan lain yang tidak terungkap, khususnya menyangkut kepentingan atau agenda tersembunyi. Wallahu’alam. Sebab, ketika saya mengikuti pertemuan seniman dan budayawan di Pendopo Kabupaten Banyuwangi membahas rencana pagelaran even internasional ini beberapa waktu lalu, mereka justru tak terlihat kompak. Yang mengemuka justru ego dan ingin dapat pengakuan diri, sedang sumbangan pemikiran yang terkait rencana menggelar even akbar justru tidak muncul. Mungkin inilah yang membuat BEC tidak banyak melibatkan seniman atau budayawan lokal tapi diserahkan kepada profesional, yakni Dynand Fariz presiden JFC, yang telah sukses menyelenggarakan JFC selama sembilan tahun di Jember. Meski demikian, mereka sudah diajak urun rembug untuk mengangkat potensi seni budaya Banyuwangi supaya bisa go international. Perkara mereka tidak bisa terlibat atau dilibatkan lebih maksimal dalam BEC semoga tidak menjadi kekecewaan mendalam. Sebab, para seniman dan budayawan tetap diberi kesempatan berkreasi dalam Festival Kuwung yang digelar bersamaan dengan puncak peringatan hari jadi Banyuwangi (Harjaba) di bulan Desember. Terkait even BEC, semua pihak diharapkan ikut memberikan dukungan. Mengingat, agenda ini baru pertama kali digelar dan persiapan waktunya teramat singkat. Apalagi, even ini membawa misi mulia, yaitu mengenalkan dan mengangkat potensi seni budaya di Banyuwangi ke dunia internasional agar daerah ini dikenal dan jadi jujugan wisata para turis. Dengan semakin dikenalnya potensi di Banyuwangi, akan banyak investor yang berminat untuk menanamkan modal di sini. Tentu, itu akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan rakyat Banyuwangi. Semoga.

Meski demikian, panitia BEC harus tetap merangkul, mendengar saran dan masukan para seniman dan budayawan lokal. Sebab, mereka pasti lebih tahu makna dan filosofi yang terkandung dalam seni budaya asli Banyuwangi. Jangan sampai setelah seni budaya lokal itu diimprovisasi dengan kreasi, variasi, dan dikombinasi dengan unsur-unsur lain yang lebih mengglobal justru akan menghilangkan ruh atau jati diri. Semoga kekhawatiran ini tidak terjadi. Termasuk, panitia juga harus kulo nuwun dengan mendatangi beberapa sesepuh pencetus dan pelaku seni budaya untuk menjelaskan maksud, tujuan, dan misi. Harapan kita semua, even besar ini bisa diwujudkan karena sudah dirancang dan diagendakan meski persiapannya sangat singkat. Apalagi, beberapa wartawan dari luar daerah sudah dapat informasi mengenai akan digelarnya BEC pada 22 Oktober 2011. Bupati Banyuwangi juga sudah sering woroworo kepada khalayak tentang rencana penyelenggaraan even ini. Tentu kalau sampai batal atau tertunda akan menurunkan kredibilitas pemerintah daerah, termasuk reputasi presiden direktur JFC yang akan menangani even ini. Dalam limit waktu yang pendek ini, Pemkab Banyuwangi dan panitia yang ditunjuk harus secepatnya melakukan sosialisasi kepada masyarakat luas. Tidak hanya informasi masalah waktu penyelenggaraan, tapi yang lebih penting adalah apa isi dan format yang akan disuguhkan dalam BEC nanti. Termasuk, bagaimana caranya untuk bisa ikut menjadi peserta BEC dan tahapantahapan apa saja yang akan dilalui. Inilah yang banyak tidak diketahui masyarakat. Sebagi-

an masyarakat masih beranggapan bahwa BEC tak beda jauh dengan Festival Kuwung yang pesertanya dikoordinasi sanggar seni, gugus sekolah, atau kecamatan. Secara sekilas, saya baru tahu gambaran isi BEC saat diundang Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Banyuwangi untuk dimintai masukan seputar persiapan acara ini dua hari lalu. Prosedurnya hampir tak jauh berbeda dengan JFC. Misalnya, perekrutan peserta dilakukan dengan cara seleksi dengan membuka pendaftaran pada 1– 6 Agustus. Selanjutnya, seluruh calon peserta harus mengikuti audisi pada 8-13 Agustus. Peserta yang lolos akan diikutkan work shop setiap Sabtu dan Minggu selama tiga pekan hingga akhir Agustus. Dalam work shop tersebut, peserta mendapat pelajaran tentang cara tampil di cat walk, di hadapan khalayak, menyuguhkan karya seni, dan lain sebaginya. Selanjutnya, pada minggu kedua di bulan September, akan dilakukan presentasi kostum oleh tim JFC kepada para peserta. Selanjutnya, peserta diharapkan bisa membuat variasi kostum dan bisa memanfaatkan desainer lokal dan menyeleraskan dengan koreografer supaya bisa tampil sempurna. Untuk pengadaan kostum, peserta harus merogoh kocek sendiri karena panitia tidak menganggarkan. Ada rencana bantuan anggaran dari pemkab tapi nilainya sangat kecil. Inilah yang mungkin agak membuat berat. Diharapkan ada instansi atau pihak sponsor yang membantu mendanai, terutama dari instansi pemerintah, perbankan, dan perusahaan-perusahaan swasta. Mengingat, biaya untuk variasi kostum cukup besar, perekrutan peserta kemungkinan bisa dikoordinasikan dengan

instansi yang bersedia mendanai. Sebagai gambaran, anggaran untuk kostum setiap peserta JFC rata-rata sekitar Rp 2,5 juta. Bayangkan kalau pesertanya 500 orang, nilai anggaran yang harus disediakan untuk kostum saja sudah miliaran rupiah. Namun, ini semua masih asumsi, siapa tahu para kreator dari Banyuwangi bisa menyajikan kostum yang lebih heboh dengan biaya murah. Rencananya seni budaya yang bakal ditampilkan dalam BEC perdana ini adalah gandrung, janger, dan Kuntulan. Ketiga ikon seni budaya Banyuwangi itu bakal ditampilkan dengan corak, warna, dan nuansa yang berbeda. Akan banyak kreasi-kreasi tambahan dari hasil improvisasi para desainer dan koreografer agar peserta yang membawakan seni budaya bisa tampil elegan dan berkelas dunia. Diperkirakan, setiap karya seni akan diikuti 100 orang atau 300 orang untuk tiga ikon seni budaya Banyuwangi yang bakal ditampilkan. Ditambah lagi dengan dari tim JFC sebagai bintang tamu yang akan tampil menjadi pembuka acara. Sekilas kita bisa membayangkan, Banyuwangi yang pada peak season seperti saat ini banyak dikunjungi wisman, nanti bakal lebih ramai lagi. Apalagi, bila penyelenggaraan BEC di tahun-tahun mendatang waktunya bisa disesuaikan peak season wisman, yakni pada bulan Juli–Agustus, pasti akan lebih menguntungkan. Harapan kita, BEC akan berlangsung sukses dan bisa menjadi penyedot wisman ke Banyuwangi. Segala kekurangan harus dijadikan pelajaran, jangan dijadikan pertentangan yang bisa menghambat dan merusak semangat persatuan dalam memajukan daerah yang kita cintai. (cho@jawapos.co.id)

KINI GIGIH BISA MAIN BOLA TANPA TERGANGGU SESAK NAFAS

Sudah 5 tahun lamanya Gigih Cahya Pamungkas menderita sesak nafas, selama itu pula orang tuanya berupaya melakukan berbagai pengobatan untuk mengatasi sesak nafas yang diderita oleh anak laki-laki berusia 10 tahun tersebut. Namun usahanya pun membuahkan hasil. Sesak nafas atau asma adalah suatu keadaan di mana saluran nafas mengalami penyempitan karena hiperaktifitas terhadap rangsangan tertentu, yang menyebabkan peradangan. penyempitan ini bersifat sementara. Pada penderita asma, penyempitan saluran pernafasan merupakan respon terhadap rangsangan yang pada paru-paru normal tidak akan mempengaruhi

saluran pernafasan. Penyempitan ini dapat dipicu oleh berbagai rangsangan, seperti serbuk sari, debu, bulu binatang, asap, udara dingin dan olahraga. “Nafas saya sering terasa sesak saat tidur, makannya kalau tidur saya suka nungging. Selain itu saya juga jadi jarang bermain sepak bola dengan teman-teman,” keluh murid Sekolah Dasar tersebut. Sekitar 7 bulan yang lalu, anak laki-laki yang gemar bermain sepak bola itu rutin minum Gentong Mas, minuman herbal dengan bahan utama Gula Aren dan Nigella Sativa (Habbatussauda) memang terbukti memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Baru minum 3 kotak, ia sudah bisa merasakan manfaatnya. “Setelah minum Gentong Mas secara teratur, sekarang nafas saya jadi plong, bisa tidur dengan nyenyak, aktifitas sekolah lancar dan bisa bermain bola lebih sering dengan teman-teman.” Tutur warga Blambangan Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur tersebut dengan ceria. Habbatussauda dalam Gentong Mas berperan sebagai anti histamin. Histamin adalah sebuah zat yang dilepaskan oleh jaringan tubuh yang memberikan reaksi alergi seperti pada asma bronchial. Habbatussauda dapat mengisolasi ditymoquinone, yang berdampak positif terhadap penderita asma

bronchial. Selain itu, Habbatussauda mengandung 15 macam asam amino penyusun isi protein termasuk di dalamnya 9 asam amino esensial. Dengan demikian, mengkonsumsi Habbatussauda dapat meningkatkan daya tahan tubuh sehingga penderita asma tidak mudah terkena serangan. Selain rasanya manis dan lezat, Gula Aren banyak mengandung nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Sementara sifat kimia dari Kayu Manis ialah hangat, pedas, wangi, dan sedikit manis sangat baik untuk mengatasi asma. Meski demikian, untuk mendapatkan hasil yang baik, dianjurkan untuk berolahraga terutama renang dan jangan terlalu lama berada dalam lingkungan yang banyak zat polutif (debu, tungau, asap rokok dan asap motor). Dengan aturan penggunaan yang tepat, manfaat bagi kesehatan dan kelezatan rasanya membuat semakin banyak masyarakat yang mengkonsumsi Gentong Mas. Untuk informasi lebih lanjut silahkan kunjungi www.gentongmas.com. Bagi Anda yang membutuhkan Gentong Mas bisa didapatkan di apotek/ toko obat terdekat atau hubungi:085 234 398 441. Banyuwangi: 085 234 398 441. Situbondo : 082143391646 Depkes:P-IRT.812.3205.01.114

mewakili suara dan jeritan wali murid terkait maraknya pungutan, selama ini justru lebih memosisikan diri sebagai pembela pihak sekolah. Bahkan, secara diam-diam komite sekolah tertentu melakukan kesepakatan yang justru memberatkan wali murid. ‘’Mestinya komite kan memosisikan diri sebagai penyeimbang agar sekolah tidak kebablasan, bukan sebaliknya,” pungkasnya. Ketua komisi IV DPRD Zainal Arifin Salam mengaku terkejut dengan penolakan sejumlah anggota komite sekolah terhadap surat edaran (SE) Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas tentang larangan melakukan pungutan liar (pungli) di sekolah. Wakil rakyat yang membidangi pendidikan dan pembangunan itu justru curiga de-

ngan sikap komite sekolah yang menolak SE bupati tentang larangan pungli tersebut. “Saya kok malah jadi curiga, sebenarnya ada apa sih dengan sekolah, sampai-sampai komite sekolah menolak SE bupati,” katanya. Meski banyak ditolak komite sekolah, dia meminta bupati tetap menurunkan timnya ke sekolah yang diduga melakukan pungli. Bila ada sekolah yang terbukti melakukan pungli, harus ditindak tegas. “Tim investigasi pungli harus jalan terus,” pinta politisi asal Desa Jajag, Kecamatan Gambiran, itu. Diberitakan sebelumnya, pungutan di sekolah untuk PPDB menjadi perbincangan hangat dalam diskusi Forum Kemisan yang diadakan Radar Banyuwangi bekerjasama dengan

Untag 1945 Banyuwuwangi Selasa (26/7) kemarin. Hampir sebagian peserta diskusi yang berjumlah sekitar 40 orang itu kurang sependapat pemerintah mengeluarkan larangan pungutan. Bahkan, beberapa komite sekolah pasang badan menolak surat edaran (SE) dari Dinas Pendidikan Banyuwangi perihal larangan pungutan tersebut. Suara penolakan dilontarkan Achmad Wahyudi, komite sekolah SMAN 1 Glagah. Mantan Ketua DPRD Banyuwangi itu terang-terangan berada di balik para kasek. ‘’Kalau bupati mengeluarkan larangan, konsekuensinya ya harus menyediakan anggaran untuk sekolah. Jangan sekolah terus ditempatkan pada posisi yang salah,’’ kata Wahyudi kala itu. (azi/abi/aif)

Pil Dikemas Paket Kecil ■ BONGKAR... Sambungan dari Hal 33

Mereka diduga jaringan pengedar pil daftar G yang sudah lama beroperasi. Hariyanto ditangkap di lokalisasi pelacuran Padang Pasir, Dusun Pancoran, Desa Karangbendo. Dia mengaku mendapatkan pil trilhexyhenidy (trex) dari Feri. “Feri mengaku dari Dedy, sedangkan Dedy katanya dari Daeng,” tutur Kasatnarkoba Polres Banyuwangi AKP Watiyo kepada RaBa kemarin. Terbongkarnya jaringan penjual pil daftar G dengan cara tidak benar itu berawal saat polisi mengincar Hariyanto. Dia

diduga sering menjual pil trex. “Dari tangan tersangka, kita menyita 39 butir pil trex dan uang Rp 24.500,” beber Watiyo. Kepada polisi, Hariyanto mengaku mendapatkan pil trex dari Feri. Polisi langsung memburu Feri dan berhasil meringkus di rumahnya. Feri saat dimintai keterangan mengaku mendapatkan pil koplo dari Dedy, temannya yang tinggal di Dusun Pancoran. “Dedy kita tangkap saat berada di rumah temannya di Dusun Jagalan,” ungkapnya. Saat menangkap Dedy, lanjut kasat, pihaknya menyita delapan tik pil trex. Setiap tik berisi sepuluh butir pil. Kepada po-

lisi, Dedy bernyanyi bahwa dia mendapatkan semua pil koplo itu dari Daeng. “Kita langsung meluncur ke Muncar dan menangkap Daeng di rumahnya,” imbuh Watiyo. Saat didatangi polisi, Daeng yang di rumahnya membuka praktik pijat itu sempat membantah dituduh berjualan pil koplo. Tetapi, saat rumahnya digeledah, polisi menemukan 2.235 butir pil dextro. Ribuan pil dextro itu sudah siap jual dalam bungkusan kantong plastik kecil. “Pil dextro itu milik istri saya. Barang ini kiriman dari Ali yang mengaku tinggal di Bondowoso,” kata Daeng. (abi/irw)

Harga Kopi Lebih Mahal ■ MASIH... Sambungan dari Hal 33

Hanya saja, Saritem mengaku bahwa meski sudah dilarang, setiap wisma tetap ada penghuninya. Diakuinya, wisma-wisma yang ada memang terkesan sepi. Namun, kompleks tersebut masih ada penghuninya alias tetap menerima tamu. “Ada orangnya kok, tapi di dalam,’’ jawabnya. Saritem mempersilakan wartawan koran ini masuk ke wisma. Dengan embel-embel menawari secangkir minuman untuk penghangat badan. “Masuk dulu, Mas, minum kopi di dalam,’’ ajak Saritem kepada RaBa. Supaya tidak diketahui petugas keamanan, Saritem meminta RaBa memarkir sepeda motor di tempat yang aman. “Motornya tolong ditaruh sebelah rumah saja agar tidak terlihat dari luar,’’ pintanya kepada RaBa. Saritem pun mematikan lampu sehingga wisma tampak gelap. “Dimatikan lampunya agar lebih enak,’’ dalihnya. Sambil membuatkan kopi, dari dalam dapur ter-

dengar suara Saritem memanggil temannya supaya keluar dari kamar. Muncullah seorang perempuan dengan bau harum yang menyengat hidung. Sambil menikmati kopi, perempuan yang mengaku bernama Linda asal Jember tersebut menawarkan jasa bobok bareng. “Mau tidur, Mas, ayo masuk kamar,’’ ajak Linda dengan nada manja. Tanpa basa-basi Linda langsung menyodorkan tarif Rp 50 ribu sekali main. Saat wartawan RaBa berpura-pura menawar separoh, Linda tetap bersikukuh. “Itu saja sudah paling kecil,’’ kilah perempuan berusia 28 tahun itu. Linda mengaku belum lama berada di Klopoan. “Saya baru kemarin (Selasa, Red) datang ke sini,’’ akunya. Sebelumnya, Linda berada di rumah sebagai pengangguran. “Saya tidak bekerja, mau kerja apa zaman sekarang ini?’’ tukasnya dengan logat Madura. Setelah ngobrol selama 60 menit, wartawan RaBa pun pamit. Saat membayar dua cangkir kopi, ternyata harganya lebih mahal dari biasa. “Harganya Rp 10 ribu,’’ kata Saritem. (irw)


CMYK

44

Jawa Pos-nya Kota Santri

Jumat 29 Juli 2011

Razia Kafe, Gelandang Dua Pengunjung Tes Urine Positif, Tetap Dilepas

SIGIT HARIYADI/RaBa

PERIKSA ISI DOMPET: Tempat hiburan di Banyuglugur tidak luput menjadi sasaran penggeledahan personel Satreskoba. Dalam razia ini, petugas mengamankan dua pengunjung kafe.

SITUBONDO - Peredaran narkoba dan minuman keras (miras) benar-benar ingin diberangus dari seluruh wilayah Situbondo. Untuk itu, sejak beberapa hari terakhir, seluruh aparat di jajaran Polres Situbondo gencar melaksanakan operasi cipta kondisi di sejumlah tempat yang ditengarai menjadi sarang peredaran narkoba dan miras. Seperti yang dilakukan Satuan Reserse Narkoba (Satreskoba) Rabu kemarin (27/7). Dipimpin langsung Kasatreskoba AKP Priyo Purwandito, sejak sore aparat mulai menyisir kios yang ditengarai menjual miras di Kelurahan Ardirejo, Kecamatan Mimbaan. Hasilnya, petugas mengamankan puluhan liter miras jenis arak. Minuman keras tradisional itu dikemas dalam 27 botol bekas air minum kemasan ukuran 1,5 liter. Tidak berhenti di situ, malam harinya, polisi menyisir sejumlah kios dan tempat hiburan di Situbondo wilayah barat, yakni di Kecamatan Besuki dan Kecamatan Banyuglugur. Lokasi yang pertama kali dijamah petugas adalah sebuah toko yang berlokasi di seputar

SIGIT HARIYADI/RaBa

MIRAS TRADISIONAL: Beberapa botol arak disita petugas dari rumah warga Desa Langkap, Kecamatan Besuki.

alun-alun Kecamatan Besuki. Di tempat itu, petugas mengamankan sepuluh botol arak yang disimbunyikan di laci di bagian bawah etalase toko tersebut. Kemudian, polisi mendatangi rumah Adi, 40, warga Desa Langkap, Kecamatan Besuki. Di rumah tersebut, polisi berhasil mengamankan beberapa botol arak. “Saya hanya dititipi,

Pak. Satu botol besar arak saya jual seharga Rp 20 ribu,” kilah Adi kepada petugas. Selanjutnya, personel satreskoba bergerak menuju sejumlah kafe dan tempat hiburan malam lain. Salah satunya adalah JM Cafe, Kecamatan Banyuglugur. Setelah mengobok-obok lokasi tersebut, petugas menggiring dua pengunjung yang ditengarai kuat

sebagai pengguna narkoba. Dua laki-laki tersebut digiring menuju mapolres untuk menjalani tes urine. Namun sayang, meski hasil tes urine dinyatakan keduanya positif mengonsumsi sabu-sabu, polisi terpaksa melepas mereka. Pasalnya, saat melakukan penggeledahan di rumah mereka, petugas tidak mendapatkan satu pun barang bukti (BB), baik SS, alat hisap (bong), maupun yang lain. Kasatreskoba AKP Priyo Purwandito mengatakan, BB miras yang berhasil disita akan diamankan di mapolres untuk dimusnahkan. “Kami akan terus menggiatkan operasi serupa agar masyarakat dapat menjalankan ibadah di bulan Ramadan dengan khusyuk,” ujar Priyo Purwandito. Sementara itu, ketika diwawancarai terkait dilepaskannya dua pengunjung kafe yang positif menggunakan narkoba tersebut, Priyo menegaskan bahwa pihaknya tidak memiliki dasar hukum yang kuat untuk menjerat kedua pria tersebut. “Hasil tes urine tidak cukup untuk menjerat mereka. Makanya kami menggeledah rumah mereka, tapi sayang kami tidak berhasil mendapatkan BB,” tegasnya. (sgt/aif)

PENDIDIKAN

Sambut Ramadan, Canangkan Gertaq SITUBONDO – Bulan Ramadan sudah di depan mata. Pemkab Situbondo melalui Dinas Pendidikan (Dispendik) memiliki cara sendiri untuk menyambut bulan penuh hikmah tersebut. Kemarin, dicanangkan ‘Gerakan Taqwa’ (Gertaq) bagi para siswa se-Kabupaten Situbondo. Kegiatan yang ditempatkan di pendapa kabupaten ini dibuka Wakil bupati (Wabup) Rachmad. Hadir pula Kepala Dispendik Fathurachman; Ketua MUI KH Syaiful Muhyi dan perwakilan Kepala sekolah, guru dan siswa. Wabup Rachmad mengaku sangat antusias dengan kegiatan tersebut. Sebab diyakini mampu meningkatkan pemahaman siswa terhadap nilai-nilai keagamaan. Diharapkan, itu juga akan berpengaruh terhadap prestasi akademik maupun non-akademik siswa. Kata Wabup, Gertaq juga bersinergi dengan apa yang menjadi visi misi Bupati dan Wabup. Yakni, meningkatkan kualitas keagamaan melalui pemahaman nilai-nilai keagamaan. Kepala Dispendik Fathurrachman mengungkapkan Gertak digelar untuk mengambangkan potensi siswa agar menjadi manusia beriman dan bertaqwa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga yang bertanggung jawab. Diungkapkan, setidaknya 92.972 siswa mengikuti kegiatan yang digelar Bulan Ramadan ini. Rinciannya, SD 56.392 siswa, SMP 20.167 siswa, SMA 7.961 siswa dan SMK 8.452 siswa. Jumlah guru pembina agama 636 orang. Jumlah lembaga pendidikan yang ikut 558 lembaga. Itu terdiri dari 445 lembaga SD, 76 SMP, 15 SMA dan 22 SMK. “Gertaq siswa dilaksanakan setiap tingkat satuan pendidikan selama enam hari efektif fakultatif selama Ramadan, 4 Agustus hingga 23 Agustus,” ungkap Kepala Dispendik, Fathurachman dalam sambutannya. (pri/aif)

EDY SUPRIYONO/RaBa

PAKAI KURSI RODA: Bupati Dadang Wigiarto, berpose bersama siswa kemarin.

GEMPAR: Warga berbondongbondong menyaksikan proses evakuasi jenazah korban.

SIGIT HARIYADI/RaBa

Pencari Kepiting Tewas di Pantai

SIGIT HARIYADI/RaBa

DIEVAKUASI: Saju dan Satuni dilarikan ke Rumah Sakit dr. Abdoerrahem, Situbondo.

Tabrakan, Pasutri Gagal Jual Perhiasan PANJI - Nahas menimpa Saju, 29, dan Satuni, 28. Pasangan suami istri (pasutri) asal Desa Panji Kidul, Kecamatan Panji, ini harus dilarikan ke Rumah Sakit (RS) dr. Abdoerrahem, Situbondo, akibat luka serius yang diderita setelah kendaraan yang mereka tumpangi terlibat kecelakaan di Jalan Arjuno, Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji. Saju dan Satuni berboncengan menggunakan sepeda motor Honda Revo bernopol P 6703 EU untuk menjual sebuah perhiasan di Kecamatan Situbondo. Namun sayang, sebelum sampai tujuan, kendaraan roda dua tersebut bertabrakan dengan sepeda motor lain yang melaju persis di depannya, yakni sepeda motor bernopol P 6638 EB yang dikemudikan Mattasin, 73, warga Kecamatan Mangaran. Akibatnya, dua kuda besi yang sama-sama melaju dari arah timur itu roboh. Kecelakaan lalu-lintas (laka-lantas) yang terjadi tepat di depan kantor

Motor Hilang, Protes Rumah Sakit SITUBONDO - Didik Prayitno, 33, warga Dusun Pecaron, Desa Pasir Putih, Kecamatan Bungatan, seorang korban pencurian kendaraan bermotor (curanmor) memprotes pengelola Rumah Sakit (RS) Abdoerrahem, Situbondo, kemarin (28/7). Didampingi kuasa hukumnya, Reno Widigdyo, pria itu mendatangi RS pelat merah tersebut untuk meminta pertanggungjawaban pihak RS. Usut punya usut, tindakan Didik itu dilatarbelakangi kejadian yang menimpanya awal November 2010 lalu. Saat itu, sekitar pukul 20.30, Didik memarkir sepeda motornya di halaman parkir RS Abdoerrahem karena dia menjenguk kerabatnya yang menjalani

perawatan di RS tersebut. Namun sayang, saat Didik hendak pulang, dia tidak menjumpai sepeda motor merek Viar bernopol P 2107 ER miliknya di tempatnya semula memarkir. Pria itu pun mencari ke setiap sudut halaman RS, tapi kendaraan roda dua miliknya tetap tidak ditemukan. Rupanya, sepeda motor warna hitam itu telah digondol maling. Tak pelak, Didik segera melapor kepada pihak yang berwajib. Dia juga mendatangi pengurus RS dr. Abdoerrahem untuk meminta ganti rugi. Namun sayang, setelah sekitar delapan bulan peristiwa itu berlalu, pihak RS tidak memberikan ganti rugi kepada Didik. “Beberapa waktu lalu, saya ditawari ganti rugi sebesar Rp 1

juta. Tentu saja saya menolak, karena kerugian yang saya derita jauh lebih besar dari nominal tersebut,” ujar Didik. Dikonfirmasi usai bertemu perwakilan RS, Reno mengatakan, dia mendesak agar pihak RS dr. Abdoerrahem bertanggung jawab atas kerugian material sebesar Rp 9,5 juta yang diderita klien-nya. “Kami mengedepankan mediasi agar RS bersedia mengganti kerugian korban. Beruntung, pada pertemuan tadi, perwakilan RS bersedia,” tukasnya. Namun sayang, pihak RS tidak bersedia dimintai konfirmasi. Humas RS Abdoerrahem, Iir Nadiroh, hanya mengatakan pihak yang berkompeten memberikan statemen adalah direktur RS. (sgt/aif)

Samsat Situbondo itu sempat membuat warga sekitar berhamburan ke tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengetahui peristiwa dari dekat. Beruntung, tidak lama berselang, polisi lalu-lintas datang ke TKP. Petugas langsung mengevakuasi ketiga korban ke RS dr. Abdoerrahem untuk mendapat perawatan medis. Saju menderita luka robek di dahi hingga harus mendapat tiga jahitan. Istrinya harus menjalani perawatan intensif karena mengalami gegar otak ringan. Tabrakan itu juga membuat Mattasin mengucurkan darah segar akibat luka robek di bibir bagian atas. Selain mengevakuasi ketiga korban, polisi juga mengamankan dua sepeda motor yang terlibat laka-lantas tersebut. Kasatlantas Polres Situbondo, AKP Yusuf Suryadi membenarkan terjadinya kecelakaan di Jalan Arjuno tersebut. “Penyebab kecelakaan masih kami selidiki,” ujarnya. (sgt/aif)

PANARUKAN - Warga Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan, Rabu sore mendadak gempar. Mereka dihebohkan penemuan sesosok mayat di bibir pantai desa setempat. Tak ayal, warga berbondong-bondong menyaksikan proses evakuasi jasad pria paruh baya itu. Selain mereka yang hanya ingin menyaksikan jasad korban dari dekat, tidak sedikit pula warga yang ingin mengkroscek apakah mayat tersebut sanak kerabatnya ataukah bukan. Mayat tersebut pertama kali ditemukan Abdul Karim, 53, warga setempat. Ketika itu, korban sudah dalam kondisi tidak bernyawa. Di dekat jasad korban tergeletak, warga menemukan bak tempat menampung ikan dan sepasang sepatu. Belakangan diketahui, lakilaki malang itu adalah Supandi, 52, warga Desa Bandaran, Kecamatan Jabung, P r o b o l i n g g o. I n f o r m a s i yang berhasil dikumpulkan

wartawan koran ini menyebutkan, korban sudah seminggu menetap di Desa Klatakan, Kecamatan Kendit. Rupanya korban memang sengaja merantau untuk mencari nafkah. Saat air laut surut, dia biasanya mencari kepiting di pesisir pantai Desa Kilansari. Diduga, korban meninggal dunia akibat penyakit yang dia derita kambuh. Hal itu diperkuat pernyataan sanak kerabat korban yang mengaku Supandi sering mengeluh pusing. Kapolsek Panarukan, AKP Supadi mengatakan, berdasarkan hasil otopsi luar, polisi tidak menemukan adanya tandatanda penganiayaan di tubuh korban. Menurut Supadi, karena pihak keluarga sudah menerima, maka jenazah korban langsung diantar ke rumah duka di Probolinggo. “Hasil otopsi di Puskesmas Panarukan, tidak ada tanda-tanda bekas penganiayaan di tubuh korban,” ujar kapolsek. (sgt/aif)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.