Fortuna Indonesia 4

Page 8

Pariwisata

8

Edisi 24 Nopember - 01 Desember/III/2009

Sail Indonesia Buka 2 Rute di NTT Raymond Lesmana : Tergantung Kupang Setelah sempat terhenti akibat penerapan berbagai regulasi yang terkesan mempersulit para peserta maka mulai tahun 2010, event relly layar internasional; Sail Indonesia kembali menyinggahi destinasidestinasi wisata unggulan di NTT. Selain berkunjung ke destinasi lama seperti AlorLembata-Maumere-EndeNagekeo dan Labuan Bajo, sebagian peserta juga diarakan untuk menyinggahi rute RoteNdao-SumbaSumbawa dan bertemu di Labuan Bajo. Event ini akan menjadikan Kupang sebagai entry point dari Darwin,"kata Ketua Yayasan Cinta Bahari Indonesia, Raymond Lesmana kepada Fortuna usai melakukan survey di Rote Ndao pekan lalu.

Raymond Lesmana RAYMOND mengatakan untuk tahun depan Sail Indonesia akan dibuka kembali pada 8 kabupaten di NTT seperti Alor, Lembata, Maumere, Ende, Nagekeo dan Labuan Bajo. Pihaknya juga akan membuka jalur khusus dari Kupang menuju ke Rote dan Sumba ke Sumbawa sehingga nanti ketemunya di Labauan Bajo. Untuk NTT, katanya, Yayasan Cicnta Bahari sudah memiliki satu idea agar cruising zona dimulai dari Kupang keliling beberapa daerah kabupaten dan kembali ke Kupang dengan 10 titik terbaik di NTT. Target pasar yang sangat dekat yaitu dari Darwin-Australia. Propinsi NTT terangya, memiliki potensi yang sangat kuat. Namun potensi bahari dan potensi dari sumber kelautan belum banyak digali khususnya wisata bahari. Kondisi ini kembali lagi bahwa perkembangan suatu daerah di NTT ini sangat tergantung oleh pusat penerimaannya di Kupang sebagai entry point. Dia berpendapat,

Kadis Pariwisata Rote Ndao, Jersy Mesakh pose bersama peserta surfing internasional di depan rumah adat Ti’i belum lama ini kalau Labuan Bajo masih tergantung dari Bali tetapi disisi Timurnya Flores dan daerah lain di NTT ini sangat tergatung dari Kupang. Jadi potensi besar di daerah misalnya di Lembata, Rote dan Alor itu harus dimulai dengan terbukanya servis center di Kupang. Tanpa ada itu, maka dukungan dana dari pusat akan sangat sulit untuk didatangi atau dikembangkan dan demandnya sulit masuk. Yayasan Cinta Bahari Indonesia kata Raymond kini bahkan tengah menggagas adanya sebuah cruisingline baru di Indonesia dan itu hanya untuk NTT. Jadi tournya dimulai dari Darwin ke Kupang-Alor-Lembata-Maumere- Ende-Marapokot-Riung-Labuan Bajo turun ke Sumba-SabuRote dan kembali ke Kupang. "Ini mimpi besar kita untuk bangun NTT dan kalau itu bisa tercipta berarti merupakan satu-satunya dan pertama kalinya di Indonesia ada satu zona cruising. Hal itu sangat mungkin katanya, apabila ada planning dari pemerintah.

Potensi Rote Ndao Sangat Besar Ditanya tentang potensi bahari RoteNdao, Raymond yang saat itu didampingi isterinya Dewi mengatakan, Rote memiliki potensi bahari yang sangat besar bahkan saat ini keunggulan pantai Nembrala dan Bo'a gaungnya sudah mendunia untuk lokus penyelenggaraan surfing dan mancing internasional. Hal yang positif kata Raymond adalah bahwa saat ini RoteNdao tengah didukung dengan kebijakan bupati baru yang pro pengembangan bahari. "Kalau pemimpinnya

sudah bermimpi dan sudah memberi signal positif berupa kebijakan dari kelautan yang terbuka maka rote ini akan cepat maju. Kita harap mulai tahun 2010, Sail Indonesia bisa masuk Rote dan kita hanya menyarankan agar RoteNdao harus lebih berpacu dalam pembangunan fasilitasi, servicing, dan akomodasi. Pemda setempat diminta untuk terus membangun komunikasi untuk mendapat izin penerbangan, pelayaran yang reguler walaupun sekarang sudah cukup bagus akses lautnya. Dengan demikian Rote bisa menjadi satu kabupaten yang potensi baharinya sangat terbuka dan bisa menjadi destinasi unggulan yang paling cepat berkembang,"urainya. Terkait regulasi yang masih menjadi kandala bagi para cruiser ketika masuk ke Kupang, Raymond berharap sudah bisa diselesaikan sebelum masuk tahun 2010 dan para cruiser tidak merasa dipersulit. Hal ini dikarenakan, event Sail Indonesia hanya sebagai pemicu saja. Dia berharap pemda NTT proaktif mengurus masalah ini. Sementara itu, Bupati Rote Ndao, Drs. Lens Haning,MM usai bertatap muka dengan pimpinan Yayasan Cinta Bahari Indonesia itu mengatakan kabupaten RoteNdao sangat siap untuk menerima kunjungan ratusan wisatawan yang tergabung dalam event lomba layar internasional; Sail Indonesia. "Pemerintah sangat siap untuk itu dan sekarang telah disurvei oleh Yayasan Cinta Bahari untuk bicarakan lebih intens di tingkat Jakarta dan pihak Australia. Kalau harus mulai tahun depan, kami siap,"tegas Lens Haning singkat. (fdl/42na)

Rote Ndao Miliki Kawasan Strategis Pengembangan Bahari SEBAGAI sebuah daerah otonom baru, kabupaten RoteNdao kini menunjukan geliat pembangunnya dalam berbagai bidang. Selain pertanian, sektor yang kini serius digalakan oleh pemerintahan Bupati, Lens Haning dan Wabub, Marthen Luther Saek adalah sektor bahari/ kelautan. Pembangunan RoteNdao kini bahkan mulai diarahkan ke sektor bahari melalui penetapan kawasan Boa-Nembrala, Ndao,Nuse dan Do'o menjadi lokus pengembangan bahari melalui SK Bupati. Drs. Lens Haning, MM Sejatinya, penetapan kawasan ini akan menjadi instrumen baru bagi pengembangan kebaharian di kabupaten terselatan Indonesia dan Asia itu. "Kita lihat bersama bahwa ada banyak lokasi bahari di Rote yang memiliki daya tarik wisata maka perlu ditata agar daya tarik itu bergerak menjadi sebuah daya saing dan punya kemampuan menarik minat baik itu wisatawan domestik maupun mancanegara. Saat ini melalui SK Bupati, Pemda RoteNdao tengah menetapkan wilayah strategis di Kab.RoteNdao menjadi wilayah bahari strategis yang siap disupport," papar Bupati RoteNdao, Drs. Lens Haning,MM kepada wartawan di ruang kerjanya pekan lalu. Guna mendukung pengembangan kawasan ini demikian Lens, maka berbagai agenda pembangunan kelautan dan pariwisata RoteNdao kedepan bahkan diarahkan untuk mendukung penetapan kawasan bahari ini. Kegiatan bahari berskala lokal, regional maupun internasional seperti mancing, surfing dan Sail Indonesia akan digalakan untuk menjadikan laut sebagai sumber baru peningkatan ekonomi. Keputusan Bupati ini tentu telah melalui sebuah kajian serius guna menjadikan laut sebagai sumber penghidupan baru dalam upaya peningkatan kesejatheraan rakyat. Sementara untuk pembangunan bidang kepariwisataan di kabupaten RoteNdao, penetapan kawasan ini menjadikan bahari sebagai icon pengembangan parwisata. Realitas ini mesti diikuti dengan pemberdayaan potensi seni budaya, agrowisata dan ekowisata. Dengan demikian para wisatwan yang berdatangan ke Rote bisa menikmati jamuan lain misalnya berkunjung juga ke situs-situs wisata budaya dan lokasi unik lainnya seperti ke lokasi pembuatan Ti'i, tenun ikat, produksi gula air dan cinderamata-cinderamata selain menikmati alunan musik tradisional sasando. Strategis promosi yang tengah dirancang untuk mendukung penetapan kawasan strategis pengembangan bahari ini menurut Bupati Haning,adalah melalui pagelaran event yang berskala lokal, regional, nasional maupun internasional pada daerah-daerah sasaran pengembangan kawasan bahari tersebut. Bentuk promosi lain adalah melalui media masa, cetak dan elektronik termasuk melalui internet serta membangun link dengan Propinsi dan Departemen. Link ini dimaksudkan agar juga agar event ini dimasukan dalam kategori supporting, mayor, atau core event yang menjadi bagian promosi pemerintah pusat melalui agenda promosi nasional ke belahan dunia manapun. Bupati Lens Haning juga meminta masyarakat untuk menciptakan sebuah rasa aman dan nyaman bagi seluruh wisatawan yang berdatangan ke Rote. Masyarakat juga diminta terus menggali potensi seni budaya daerah dan kekhasan daerah yang nantinya memiliki nilai jual bagi wisatawan tetapi menguntungkan secara ekonomi. (fdl/42na)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.