Fortuna Indonesia 4

Page 12

12

Warna-warni

Edisi 24 Nopember - 01 Desember/III/2009

dr.Yovita Mitak :

Media Massa Wadah Strategis Kampanyekan Gender DALAM menjalankan profesi sebagai wartawan, suatu saat pasti berhadapan dengan peristiwa yang menimbulkan trauma atau stress psikologis kepada orang-orang yang terlibat didalamnya. Apakah trauma itu akibat kecelakaan, kematian orang yang dicintai, bencana alam, atau mengalami peristiwa kekerasan dalam arti yang luas. Disini nurani seorang wartawan diuji dalam menghadapi tantangan tersebut. Berbagai pihak termasuk tentu diharapakan solusi manakala masalah itu datang Berangkat dari pengalaman tersebut maka Biro Pemberdayaan Perempuan Setda Propinsi NTT bekerja sama dengan Program bantuan UNFPA siklus ke7, melalui Yayasan Pulih, menyelenggarakan pelatihan Jurnalis, Gender dan Trauma yang bertempat di Hotel Kristal Kupang, pekan lalu. Kegiatan ini diikuti oleh para wartawan lokal, baik elektronik maupun cetak yang ada dikota Kupang. Hadir sebagai pembicara antara lain Kepala Biro

dr. Yovita Mitak, pose bersama wartawan usai pelatihan Pemberdayaan Perempuan Setda Propinsi NTT dr.Yovita Mitak, yang membawakan materi kebijakan pembangunan pemberdayaan perempuan serta Pius Rengka,SH membawakan materi tentang Etika Profesi Wartawan. Sementara Mario dan Ny. Farida dari Yayasan Pulih Pusat mem-

bawakan materi tentang Gender dan Trauma. Mario dan Ny. Farida dari Yayasan Pulih Pusat dalam paparannya menekankan pada bagaiamana alur pemberitaan melalui media tentang pendidikan Gender kepada masyarakat. Mereka juga bicara bagaimana

Menelusuri Jejak STKIP St.Paulus Ruteng

KAPELA STKIP ST. PAULUS RUTENG. SEKOLAH tinggi Keguruan dan Ilmu pendidikan (STKIP) St.Paulus Ruteng bermula dengan pembukaan sebuah kursus pendidikan kateketik (KPK) pada tanggal 11 Nopember 1959.Pada tahun 1968 kursus pendidikan kateketik ini ditingkatkan menjadi Akademi Pendidikan Kateketik (APK). Dan dengan surat keputusan Mendikbud No.0360/0;/ 1986,tanggal 13 mei 1986,lembaga pendidikan ini ditingkatkan menjadi Sekolah Tinggi dengan nama Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Katekis Santu Paulus (STKIP).

dapun program studi jejang D-III yang diizinkan tersebut mendapat status TERDAFTAR,pada tahun 1969. Namun menyusul status diakui pada tahun 1974 dan status DISAMAKAN pada tahun 1984. Status ini berlangsung hingga tahun 1991,pada tahun 1991 program D-III PENDIDIKAN KATEKETIK ditingkatkan kejenjang Strata 1(S1) Program Pendidikan Kateketik dengan status terdaftar. Kemudian pada tahun 1997 STKIP St.Paulus Ruteng membuka Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni. Program Studi ini dijalankan ber-

dasarkan SK Direktur Jendral pendidikan Tinggi Nomor : 365/ DIKTI/Kep/1997,tanggal 12 september 1997. Dalam SK Mendikbud,Nomor 0217/U/ 1995,tentang Kurikulum Yang Berlaku Secara Nasional Program Studi Sarjana Pendidikan, program pendidikan kateketik tidak tercantum dalam daftar yang berlaku secara nasional.Karena tiu dalam kerjasama dengan Universitas Atmajaya ,Jakarta, SanataDharma Yogyakarta dan Madiun. STKIP St.Paulus Ruteng mengajukan permohonan kepada Mendikbud agar Program Pendidikan Teologi diakui dalam kurikulum yang berlaku secara nasional. Atas dasar permohonan itu Mendikbud,lewat Dirjen Dikti,mengabulkan surat permohonan itu dengan surat keputusan Nomor 386/Dikti/kep/ 1998.Tanggal 22 oktober 1998. Dengan demikian nama Program Pendidikan Kateketik diubah menjadi Pendidikan Teologi. Pada tahun 2000 Program Studi Pendidikan Teologi di STKIP ST. Paulus Ruteng menjalankan akreditasi. Setelah menjalankan seluruh proses Akreditasi ,maka Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (Depdiknas RI) melalui SK Nomor: 03414/Ak-1III-017SKYLXG/VII/2000, mem-

bersambung ke hal. 14

cara untuk menghadapi korban yang lagi trauma ketika mau diwawancarai. Situasi ini tentu memerlukan trik-trik yang jitu dalam mengatasi dan menghadapi masalah tersebut untuk mendapatkan informasi dari korban. Dapat dipastikan bahwa, ketika kita berhadapan dengan korban atau keluarganya seorang pekerja media bisa saja dihadapkan pada situasi dimana korban tidak atau belum ingin menceritakan apa yang dialami kepada orang yang belum dikenalnya, apalagi wartawan. Kegiatan ini sangat positif dalam kerangka memberikan masukanmasukan kepada para peserta dalam menghadapi masalahmasalah tersebut. Kepala Biro Pemberdayaan Perempuan Setda Propinsi NTT, dr.Yovita Mitak dalam sambutannya ketika menutup kegiatan pelatihan tersebut mengatakan, apresiasinya kepada para peserta (Wartawan,red) yang sudah mengikuti pelatihan selama dua hari tersebut. Dia berharap pel-

atihan itu bisa memberikan penambahan ilmu dan wawasan peningkatan konteks kewartawanan sehingga dapat diterapkan atau diimplementasikan dalam tugas kesehariannya. Dikatakan Mitak, melalui media cetak dan elekronik bisa menjadi salah satu wadah pendidikan kepada masyarakat secara umum untuk bagaimana bisa merubah pola pikir kepada masyarakat. "Media merupakan salah satu wadah yang paling strategis dalam konteks pendidikan kepada masyarakat, khususnya tentang kesetaraan gender sehingga bisa membawa masyarakat pada suatu pola pikir bahwa tidak ada perbedaan antara perempuan dan laki-laki," ujarnya. Mantan Direktris RSU Kupang ini juga mengatakan media bisa menjadi corong bagi pemerintah untuk mensosialisasikan berbagai peraturan, perundang-undangan dan juga program-program kemasyarakat demi kemajuan informasi pendidikan dalam kehidupan masyarakat. ( Sakunab/42na).

Pekan Gerhan Berbasis Masyarakat di Manggarai

Wagub : Jadikan Makanan Local Bermartabat WAKIL Gubernur NTT Ir.Esthon Foenay,M.Si mengajak seluruh masyarakat manggarai untuk mencintai dan membudidayakan pangan lokal. Karena makanan local bagian dari kearifan hidup manusia yang mendapat perhatian dan hanya dengan itu pangan local kita memiliki martabat. Hal ini disampaikan oleh Wakil Gubernur pada pekan penghijauan berbasis masyarakyat dan gerakan agribisnis jagung didusun Bung,Desa Bulan kecamatan Ruteng, Manggarai ahad lalu. Menurut wagub, NTT memiliki kekayaan alam yang melimpah namun optimalisasi potensi alam yang ada belum mendapat perhatian yang serius, dikarenakan kurangnya kesadaran masyarakyat akan pentingnya pemberdayaan sumber alam yang ada. Kareana itu dia mengajak masyarakayat untuk mananam jagung, beternak dan menjadi anggota koperasi. Khusus tanaman jagung pemerintah NTT melakukan dua metode yakni menyiapkan produktivitas dan basis marketing. Untuk aspek bisnis masyarakyat tidak perlu ragu karena pemerintah akan menyiapkan sarana dan prasarana. Selain itu Esthon juga mengajak seluruh masyarakyat kabupaten Manggarai untuk menanam dan memelihara secara teratur karena dengan demikian masyarakyat bersama pemerintah memberi kepedulian terhadap alam lingkungan. "Kita menanam untuk anak cucu kita,artinya kita memberi nilai kehidupan atas keberlangsungan kehidupan umat manusia,"papar Foenay. Bupati Manggarai Drs. Christian Rotok dalam laporannya, mangatakan berbagai upaya tela dilakukan untuk melestarikan kawasan kritis di Manggarai. Luas lahan kritis di Manggarai 16.760 ha,diantaranya 13.650 ha adalah kawasan hutan dan 3110 ha berada dalam hutan Lindung. Pantauan Fortuna, di Desa Bulan Wakil Gubernur melakukan penanaman simbolis dan menyerahkan bantuan bagi pengembangan tanaman dan lahan pertanian. (tonny/42na)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.