H U Lingkar jabar Edisi 161

Page 8

SENI BUDAYA & PANTURA

Cinta Ratu

LINGKAR

JABAR

Edisi 161 - Tahun 1 - Senin, 08 Oktober 2012

8

INFOTAINMENT

C

Dijauhi Orangtua Akibat Adegan Seronok

inta Ratu Ratu, artis peran pendatang baru dalam industri tri fi film lm Indonesia, Indonesia, mengaku dijauhi oleh orangtuanya. Pasalnya, adegan e egan “syur”, berhubungan intim, yang dilakukan oleh Cinta dalam film m Kutukan Arwah Santet dianggap terlalu seronok oleh ayah-ibunya. Kekecewaan e ekecewaan orangtuanya terjadi usai pemutaran film tersebut di Sentul, Bogor, r, Jawa Barat, beberapa waktu lalu. Setelah pemutaran film itu, Cinta ditanya oleh keluarganya, y mengapa mau ya, beradegan seperti itu. “Setelah penayangan itu, saya langsung ng ditarik ke toilet sama mama papa saya. Mereka bilang, ‘Kenapa mau ambil adegan a ini? Tidak mendidik dan memalukan!’ Saya dimaki-maki sampai saya diam,” a am,” cerita Cinta dalam wawancara dengan wartawan, belum lama ini. Menurut Cinta, orangtuanya sesudah itu langsung meninggalkannya. g ggalkannya. Akunya, satu minggu lamanya ia dijauhi oleh keluarganya. Iaa juga mengaku sadar telah berbuat salah. Jangankan orangtuanya, ia sendiri s pun malu telah beradegan seperti itu. “Makanya, saya kecewa sekali k ketika kali melihat adegan kemarin. Karena, itu kasar banget. Jangankan k orang kan lain, saya saja malu nontonnya,” katanya. Kini Cinta berharap pihak produser film itu menyampaikan a permoan honan maaf. Menurutnya, adegan tersebut seharusnya dibuatt halus. Ia allnya, aku mengaku pula terpaksa melakukannya ketika shooting. “Awalnya, berbusana tertutup. Gaunnya itu kain yang diikat. Badan akuu tertutup jur, samrapat. Lama-lama, yang direct bilang, ‘Cinta turunin,’ terus. Jujur, pai setengah topless,” ceritanya lagi. “Pihak PH (production house atau rumah produksi) siapaa pun itu yang bertanggung jawab, tolong ngomong baik-baik ke orangtua saya. Mereka juga manusia, ingin dihargai. Tolong ucapin kata maaf. Sampai detik ini enggak ada sama sekali,” keluh pemeran Marni dan film tersebut. Cinta pun mengaku kecewa dengan hasil film buatan

pproduser roduser Shank e RS tersebut. Cinta justu merasa ditipu Shanker od oleh sang pro produser karena menayangkan adegan yang seharusnya ddisensor. “Di situ ada adegan pemerkosaan. Aku ppikir standar enggak vulgar itu. Setelah diset dan ddi direct, hasil akhirnya seperti itu. Saya pribkeceew kenapa tim editing tidak memperhalus adi kecewa, i benar-benar frontal,” katanya. adegann itu, Saaat melakukan adegan tersebut, Cinta menSaat gaku m melakukannya dengan berat hati. Namun, karenaa produser meyakinkan adegan tersebut tida akan vulgar dan hanya sekilas, Cinta pun tidak m mengamininya. Setelah film selesai, Cinta bukannya senang. Dia justru merasa dijebak dan dibohongi Shanker. “Di situ produser ada, menyaksikan. Katanya ini adegan pemerkosaan dan sekilas. Saya pikir standar. Tapi setelah nonton, itu bukan pemerkosaan, tapi malah kayak b begitu,” ungkapnya kesal. Terkait hal tersebut, Cinta berniat mengajuuk tuntutan terhadap pihak produser. gajukan Meskki Cinta mengakui bahwa dirinya telah teleMeski deen dor dengan kontrak kerja. Sebelum memerankan tokoh te tersebut, Cinta mengaku tidak pernah disodorkaan kontrak. Ia bekerja hanya berdasarkan odorkan keperrc kepercayaan. “Saya berani sumpah demi Tuhan, tidakk aada kontrak yang saya tandatangani. Keteledoor saya, karena terlanjur percaya sama eledoran pihakk sana,” katanya. Q ANG

Kemilau Nusantara, Ajang Seni dan Budaya Nusantara

B

ANDUNG - Ribuan warga berdesakan guna menyaksikan acara Kemilau Nusantara 2012 di Kota Bandung, (6-7/10). Acara ini menampilkan kirab seni budaya dari 20 provinsi dan sejumlah perwakilan kota dan kabupaten Jawa Barat. Masyarakat berbagai usia dan kalangan ini menyaksikan satu persatu pertunjukan seni dan budaya tiap daerah. Ragam tarian dan atraksi dipamerkan masing-masing daerah yakni NAD, Kepulauan Riau, Jambi, Sumsel, Bangka Belitung, Jabar, Jakarta, Jateng, Jatim, NTT, NTB, Kalteng, Kaltim, Kalbar, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Papua, Papua Barat, dan Maluku Utara. Iring-iringan kirab ini dimulai di Jalan Diponegoro (depan Geologi) hingga depan Gedung Sate. Warga mengabadikan kirab tersebut menggunakan kamera ponsel dan kamera pocket digital. “Seru acaranya. Jarang melihat pertunjukan seni budaya dari wilayah luar Jabar. Menarik ini,” ujar Maulana (39), warga Kota Bandung, yang datang bersama keluarganya. Beberapa daerah menampilkan seni khas, misalnya Papua Barat membawakan tarian wion, Sumedang memamerkan pencak silat. Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Nunung Sobari mengungkapkan, sebanyak 21 provinsi dan 26 kabupatenkota se-Jawa Barat ikut menyemarakan acara helaran atau Kemilau Nusantara ke-9 yang bertemakan ‘Gemerlap Budaya Nusantara’ ini.

PANTURA

Cegah Aksi Tawuran

DPRD Purwakarta Kumpulkan Muspida dan Pelaku Pendidikan

K

AB PURWAKARTA (LJ) – Mengantisipasi masalah tawuran yang saat ini sering terjadi dikalangan pelajar, Komisi IV DPRD Kabupaten Purwakarta menggelar pertemuan dengan sejumlah pihak, termasuk para pelaku pendidikan untuk membuat suatu komitmen yakni mendeklarasikan damai tanpa tawuran. “Komisi IV menilai, para pelajar saat ini sepertinya kehilangan identitas dan menganggap pelajar lain sebagai musuh. Karenanya, harus ada deklarasi damai ranpa tawuran dari semua pihak terkait,” kata Hj. Susi Susilawaty, Kabag Hubungan Antar Lembaga, Humas dan Protokol DPRD Purwakarta kepada LINGKAR JABAR di ruang kerjanya, akhir pekan lalu. Ia mengatakan, Komisi IV DPRD telah memanggil beberapa unsur dari Dinas Pendidikan dan Pemuda Olahra-

ga (Disdikpora), Dewan Pendidikan, jajaran Polres, Satpol PP, Dihubparpostel, para kepala sekolah, Komite Sekolah dan organisasi pelajar serta LSM, untuk mencari solusi mengatasi aksi tawuran yang sering terjadi di Kabupaten Purwakarta. Dalam pertemuan tersebut, sambung dia, telah disepakati untuk mendeklarasikan dengan pihak-pihak terkait tentang damai tanpa tawuran. Pasalnya, dari hasil monitoring Komisi IV DPRD Purwakarta, aksi tawuran sekarng ini bukan saja terjadi antar sekolah tapi juga sudah mengarah kepada tawuran antar lintas daerah dan kabupaten. Selain akan mendeklarasikan damai tanpa tawuran, lanjut Susi, pihak sekolah juga diminta untuk lebih preventif menghilangkan tawuran dikalangan pelajar, sebab saat ini sudah merambah ke kalangan pelajar tingkat SMP. Terlebih aksi tawuran tidak saja dilakukan dari para pelajar, tapi juga para alumni sekolah tersebut menjadi faktor pemicu terjadinya tawuran. “Sehingga deklarasi seperti sekarang sangat perlu dilakukan pemerintah daerah untuk mencari solusi terbaik mengantisipasi terjadinya kembali aksi tawuran dikalangan pelajar, apalagi hingga meninbulkan korban jiwa seperti yang dialami siswa salah satu SMP di Purwakarta beberapa waktu lalu,” ujarnya. Pertemuan itu tak hanya membuat komitmen semua pihak, Komisi IV DPRD juga minta pihak kepolisian agar melakukan pengamanan terhadap angkutan kota (angkot), truk, kendaraan bak terbuka dan lainnya yang sering digunakan para pelajar dalam aksi tawuran. “Dalam penangan aksi tawuran ini, semua pihak harus kerjasama dengan baik termasuk pula dari pihak kepolisian,” tukas Susi. Q YAS

Pekapontren Sambut Baik Rencana Komisi IV DPRD

K

AB PURWAKARTA (LJ) – Kasi Pekapontren Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Purwakarta, H. Tedi Ahmad Junaedi, menyambut baik rencana Komisi IV DPRD untuk melakukan kerjasama antara sekolah umum dengan pihak pesantren, dalam upaya pembentukan karakter anak khususnya kalangan pelajar agar tidak mudah melakukan aksi tawuran. “Kami menyambut baik rencana kerjasama antara sekolah umum dengan pesantren dalam upaya pembentukan karakter anak agar tidak mudah terpro-

vokasi dan terlibat aksi tawuran,” ungkap Tedi, kepada LINGKAR JABAR di ruang kerjanya, akhir pekan lalu. Ia mengatakan, dalam membentuk karakter anak, sebaiknya ulama juga turut dilibatkan. Karena peran ulama sangat menentukan dalam membentuk karakter anak melalui pelajaran agama. “Bila diberikan pemahaman tentang agama, Insya Allah para siswa tidak akan mudah terprovokasi apalagi turut terlibat dalam aksi tawuran yang dapat merugikan semua pihak,” ujarnya. Karenanya, sambung Tedi, Pekapontren sangat setuju jika Komisi IV DPRD melibatkan pesantren dalam upaya mengantisipasi terulangnya kembali aksi tawuran yang sering terjadi sekarang ini. Dengan demikian, peran pimpinan pondok pesantren (ulama), juga turut menentukan ahlak dari para pelajar melalui pelajaran agama yang lebih dominan. Jika melihat pelajaran agama di setiap sekolah, lanjutnya, saat ini waktunya sangat sedikit. Dengan demikian, pelajaran agama tidak bisa melekat pada diri anak (siswa), sehingga mereka rentan dipengaruhi oleh budaya luar terutama barat

yang saat ini sangat deras masuk. Bahkan, tawuran seakan-akan sekarang ini sudah menjadi budaya. Yang turut menggembirakan, tambah Tedi, bukan hanya saja mencari solusi agar tidak terjadi lagi tawuran, tapi rencana Komisi IV DPRD juga akan membuat peraturan daerah (Perda) dalam upaya pencegahan aksi tawuran, dan mengajukan anggaran khusus untuk menangani masalah tersebut. Jika nantinya Perda pencegahan aksi tawuran sudah ada, akan lebih mempermudah pihak-pihak terkait untuk melakukan tindakan. Tidak saja bagi para pelaku tawuran, tapi Perda itu juga berlaku bagi sekolah. Dengan demikian, penegakkan Perda tidak saja oleh petugas terkait seperti Satpol PP, tapi juga oleh pihak sekolah. Diharapkan, kerjasama antara sekolah umum dengan pesentren untuk pelajaran ahlak serta Perda pecegahan aksi tawuran tidak hanya sebuah wacana, tapi dapat segera terwujud. “Memang perlu propses dalam membuat suatu Perda. Namun demikian, diharapkan tidak hanya sekedar wacana tapi bisa direalisasikan,” pungkasnya. Q YAS

“Helaran massal ini akan menampilkan kekayaan berbagai bentuk ungkapan seni budaya yang dimiliki berbagai provinsi di Indonesia ditambah penampilan seni budaya dari 26 kota/kabupaten se-Jawa Barat, baik berupa tari, musik, teater, pakaian khas yang diramu sedemikian rupa sehingga menjadi tontonan yang menarik,” ujarnya. Beberapa provinsi yang ikut adalah Aceh, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTT, NTB, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Papua, Papua Barat dan Maluku Utara. Sedangkan untuk Kabupaten dan Kota di Jawa Barat di antaranya Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Ciamis, Kota Sukabumi, Kabupaten Bogor, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bekasi, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Subang, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Karawang, Kota Bogor, Kota Bandung, Kota Depok, Kota Cimahi, Kota Banjar, dan Kota Bekasi. Selain pagelaran Kemilau Nusantara juga akan menampilkan berbagai produk unggulan, kuliner, kerajinan, informasi pariiwisata serta lomba foto dengan objek-objek yang ada di helaran Kemilau Nusantara. Lomba foto dilaksanakan 6 Oktober dari pagi hingga malam hari. Q FER

Empat Pejabat Pemkab Purwakarta Dialihtugaskan

K

AB PURWAKARTA (LJ) – Empat pejabat eselon II dan III dilingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta, dialihtugaskan untuk menduduki jabatan baru. Hal itu dilakukan, dalam upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat agar lebih prima disamping merupakan siklus birokrasi pemerintah. “Empat pejabat eselon II dan III dilingkungan Pemkab Purwakarta kembali diberikan amanat oleh Bupati Purwakarta untuk melaksanakan tugasnya dengan baik,” ujar Nani Mardiani, Kepala Bagian (Kabag) Humas dan Protokol Pemkab Purwakarta kepada LINGKAR JABAR diruang kerjanya, akhir pekan lalu.

Ia mengatakan, para pejabat yang dipromosikan mendudukan jabatan baru tersebut, diantaranya dua orang pejabat eselon II Balya Ilyas menjabat sebagai Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan (Distanhutbun) dan H. Rachmat Mulyadiredja sebagai asisten Daerah (Asda) III Setda Purwakarta. Sedangkan dua orang pejabat eselon III yang dipromosikan, lanjut Nani, masing-masing Yayan menduduki jabatan baru sebagai Kepala Bidang (Kabid) PPM pada Badan Keluarga Berencana Perlindungan Ibu dan Anak (BKBPIA), serta Cecep menduduki jabatan baru sebagai Sekreatris Kecamatan (Sekcam) Tegalwaru. Q YAS


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.