Radar Banyuwangi 10 November 2011

Page 3

31

Kamis 10 November 2011

PERIZINAN

MUI Dukung Tutup Hotel SINGOJURUH - Langkah Camat Singojuruh Nanik menyetop beroperasinya Hotel Sinar Express di Jalan Raya Gambor-Rogojampi menuai dukungan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Banyuwangi. Sekretaris MUI Nur Chozin mengaku respek dengan langkah berani tersebut. Hanya saja, dukungan tersebut bukan pada soal belum turunnya izin hotel dari bupati. Namun, MUI menganggap lokasi tersebut kurang tepat untuk hotel. Sebab, dinilai kurang strategis bila digunakan sebagai lahan bisnis. “Kita justru DOK/RaBa khawatir kalau lokasinya di situ, Nur Chozin karena dekat dengan lokalisasi Gambor,” katanya saat menghubungi RaBa kemarin (7/11). Chozin khawatir, berdirinya hotel yang tidak jauh dari pelacuran tersebut akan menimbulkan persoalan tersendiri, khususnya terkait program Pemkab Banyuwangi terhadap pengetatan penghuni lokalisasi. Untuk itu, MUI mendukung camat yang berani menyetop beroperasinya hotel tersebut. MUI berharap agar pihak terkait lebih berhati-hati dalam memberi izin operasi hotel tersebut. “Harus memperhatikan kemungkinan munculnya kemaksiatan terselubung,” tandasnya. Seperti diberitakan kemarin, Camat Singojuruh Nanik menegur manajemen Hotel Sinar Expres di Jalan Raya Gambor-Rogojampi, Kecamatan Singojuruh, kemarin lusa. Teguran melalui surat dilakukan karena bangunan milik warga Solo, Jawa Tengah, itu belum mengantongi izin operasi dari Pemkab Banyuwangi. Kata Nanik, meski belum memiliki izin operasi, pihaknya mendapat banyak laporan bahwa hotel di tepi sawah tersebut sudah buka. Bahkan, sudah menerima tamu. Akhirnya, Muspika Singojuruh mendatangi hotel tersebut dan menyampaikan teguran. “Teguran pertama dan kedua sudah kami sampaikan, dan pemiliknya siap menutup hotel tersebut sambil menunggu izin turun,” ungkap Nanik kepada RaBa kemarin lusa. (azi/c1/irw)

Korban Tenggelam Ditemukan Mayat Bonimah di Dam Karangdoro TEGALSARI - Setelah menghilang selama dua hari-dua malam, tubuh Bonimah, warga Dusun/Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, akhirnya ditemukan kemarin siang (9/11). Korban yang tewas terbawa arus Sungai Kalibaru Senin sore (7/11) lalu itu baru diketahui keberadaannya oleh warga pada pukul 14.00. Tubuh perempuan berusia 35 tahun tersebut ditemukan Nardi, warga setempat, di bendungan atau Dam Karangdoro. Seperti diberitakan koran ini kemarin, warga sengaja bergerombol di Dam Karangdoro karena menduga tubuh korban tenggelam di dasar sungai tersebut. Saat ditemukan, tubuh korban dalam keadaan tertelungkup di dasar sungai. Badannya sudah menggembung dan mengeluarkan bau busuk. Informasi yang berhasil dihimpun wartawan koran ini menyebutkan, penemuan mayat tersebut sebenarnya tidak disengaja. Saat itu, Nardi sedang mengail ikan di Sungai Kalibaru. Tanpa dia sadari, kailnya menyangkut di dasar sungai. Namun, ketika ditarik, mayat korban yang muncul. Saat itu juga, dia menarik tubuh almarhumah Bonimah ke tepi sungai. Kontan saja, temuan mayat korban itu mengundang perhatian warga sekitar sungai. Selang beberapa menit, masyarakat dan petugas Polsek Tegalsari berduyun-duyun mendatangi lokasi. Mereka hendak melihat tubuh Bonimah dari dekat. “Kita bersama warga

ABDUL AZIZ/RaBa

DIKEBUMIKAN: Warga Dusun/Desa Karangdoro memakamkan jenazah korban Bonimah kemarin sore (9/11).

membawa mayat korban ke rumah duka,” kata Kapolsek Tegalsari AKP Suwardi, yang kemarin langsung datang ke tempat kejadian perkara (TKP) sekaligus melayat ke rumah duka. Awalnya, lanjut Suwardi, petugas berniat membawa mayat tersebut ke Puskesmas Tegalsari untuk diotopsi. Namun, keluarganya tidak berkenan

sehingga niat itu diurungkan. “Keluarga minta langsung dibawa pulang dan dimakamkan,” tuturnya. Seperti diberitakan, dua warga Dusun/ Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, hanyut di Sungai Kalibaru, perbatasan Kecamatan Tegalsari dan Kecamatan Glenmore, Senin sore lalu. Satu korban, Bonimah, petani perempuan, me-

nghilang dan baru ditemukan kemarin siang. Padahal, usai tenggelam, warga sekitar sudah mencarinya di sepanjang aliran sungai sampai pukul 22.00. Sementara itu, seorang korban lain, Sumiati, 50, selamat. Dia ditolong Durrahman, 55, petani setempat, saat tersangkut batang bambu di tepi sungai. (azi/c1/irw) ADVERTORIAL PEMERINTAHAN

Optimalkan Sinergi Tiga Pilar, Putus Mata Rantai Kemiskinan Program optimalisasi sinergi tiga pilar merupakan komitmen politik Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, untuk membangun desa. Melalui sinergi tiga pilar itu, Bupati Anas berijtihad melakukan percepatan pembangunan desa menuju masyarakat yang mandiri, sejahtera, dan berakhlak mulia. Percepatan pembangunan desa tidak bisa dilakukan sendirian oleh Pemkab Banyuwangi. Kemiskinan dan pengangguran, yang saat ini menjadi problem utama pembangunan desa, harus dipecahkan bersama melalui sinergi tiga pilar. Melalui tangan pemerintah daerah, polisi, dan TNI di desa, persoalan kemiskinan, pengangguran, dan keamanan dapat dibedah bersama. Sejumlah persoalan pembangunan tidak bisa hanya diselesaikan oleh bupati. Tetapi harus diselesaikan bersama semua stakeholder, agar target pembangunan tercapai. Bupati Anas mengatakan, Pemkab Banyuwangi ISTIMEWA memiliki program untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, yang memiliki moralitas tinggi. Berakhlak BRIFING: Bupati Anas memberikan pengarahan program optimalisasi sinergi tiga pilar di GOR Tawang alun. mulia ditandai semakin meningkatnya kualitas kehidupan yang layak dan bermartabat. Selain itu, diraih. Tidak hanya kemajuan di bidang fisik dan ekonomi. meraih peringkat dua di Jatim dari sebelumnya Bupati Anas ingin meraih kemajuan-kemajuan pada peringkat ke-16 dalam Otonomi Awards Jawa Pos adanya perhatian utama terhadap tercukupinya dimensi mental–spiritual, keagamaan, dan kebuda- Institute of Pro-Otonomi (JPIP). Peringkat daerah kebutuhan dasar pokok manusia, pangan, papan, sandang, kesehatan, pendidikan, dan lapangan kerja. yaan, agar kehidupan masyarakat benar-benar sejah- dan persepsi positif daerah, kata Bupati Anas, harus Melalui sinergi tiga pilar itulah, peningkatan kualitas tera lahir dan batin, serta berakhlakul mulia. Melalui terus ditingkatkan. Melalui optimalisasi tiga pilar itu kehidupan itu akan lebih difokuskan pada upaya program optimalisasi tiga sinergi itu pula, diharapkan diharapkan peringkat dan persepsi positif daerah pengentasan miskin, sehingga secara simultan dapat persepsi dan peringkat Banyuwangi terus meningkat. dapat didongkrak lebih baik lagi. “Kalau persepsi meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Selain itu, Sejak tahun 2007, peringkat Banyuwangi terus positif baik, maka pertumbuhan ekonomi akan terus sinergi tiga pilar dapat menyokong kemajuan yang ingin meningkat. Pada tahun 2011, Banyuwangi berhasil meningkat,” cetus Bupati Anas. (afi/ikl/irw)

90

92

91

93

APA KATA MEREKA “Kita beri apresisasi yang tinggi pada program Bupati Anas. Tugas menjaga Kamtibmas tidak hanya tugas polisi, tapi tugas kita bersama antara pemerintah, polisi, dan TNI” AKP Ary Murtini, Kapolsekta Blambangan

“Program optimalisasi sinergi tiga pilar merupakan ide bagus dan ide cerdas untuk masyarakat Banyuwangi. Kita langsung action melaksanakan program itu di masyarakat” Kompol Mustaqim, Kapolsek Muncar

“Program itu bagus sekali, masyarakat ikut peduli terhadap keamanan dan kenyamanan lingkungannya. Keamanan lingkungan akan membantu program percepatan pembangunan desa, guna meningkatkan kesejahteraan rakyat” AKP Jufriyadi, Kapolsek Glagah

PEROLEHAN BALLOT

94

LOMBA FOTO BANYUWANGI ETCHNO CARNIVAL (BEC)

NO

RENUNGAN DIBATAS PENANTIAN Anggita Maresti

BLA..BLA..BLA Iqbal Darisatyo Arif

96

95

KEBO-KEBOAN Rony Setiadi

DAMAR WULAN B Yulia Larasati

97

DAMAR WULAN C Yulia Larasati

KUWUNG LEMBAYUNG Ayu Putri Elita Sari

GITA ON WONDERFUL DAMARWULAN Tanto

98

QUEEN OF BANYUWANGI Rony Setiadi

KEBO MANCOUET Slamet Diharjo

48 57 55 89

JUMLAH 41 32 4 1


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.