Radarmanado19032013

Page 6

Pro Bono Publico

6

Radar Manado

Selasa, 19 Maret 2013

Sekolah Katolik Ogah Dongkrak Nilai Sinaga: Orientasi Pendidilkan Agak Keliru

TEDY WIJAYA

WUJUD APP: Ini salah satu bentuk karya nyata KBK St.Andreas Rasul Tateli-Kalasey, Paroki St.Fransiskus Xaverius Mokupa dalam rangka mewujudkan Aksi Puasa Pembangunan (APP) 2013.

PASTORAL

MANADO—Terkuaknya persoalan dongkrak nilai yang dilakukan di salah satu sekolah Manado berapa hari lalu membuat wajah pendidikan Sulut tercoreng. Praktek memalukan tersebut membuat pihak persekolah Katolik pun angkat bicara. Menurut kepala sekolah SMA Don Bosco Manado, Fr Josep Bille CMM, praktek dongkrak nilai merupakan tindakan tidak manusiawi. “Apapun alasannya ini sebuah tindakan yang tidak dapat kita terima karena mencederai wajah pendidikan,” ungkap Bille kemarin di Manado. Ia mensinyalir, ada niat mendompleng popularitas di balik kejadian tersebut. “Semuapun tau kalau ini trik untuk meningkatkan pamor semata, tak lebih dari itu,” ungkapnya. Malah Bille menurutkan modus tersebut telah berlangsung lama. “Ibarat lagu, sebenarnya ini lagu lama karena kejadiannya sudah berlangsung sangat lama, hanya saja sekarang baru terkuak. Bahkan praktek tersebut sudah merajalela,”

DPD Sokong Anggota WKRI ke Legislatif

Mahasiswa STF-SF Siap Diutus ke Paroki

MANADO—Dewaan Pimpinan Daerah (DPD) Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) Keuskupan Manado mempersilahkan anggota WKRI untuk maju pada bursa pencalonan legislatif periode mendatang. “Siapapun anggota WKRI yang mau maju bertarung dalam pemilihan nanti kami tidak melarang. Karena itu adalah hak politik yang melekat pada tiap pribadi orang,” ungkap Selvi Rumampuk salah satu DPP WKRI Sulut di Manado kemarin. Kesadaran inilah yang mendorong pihaknya memberi keleluasaan kepada tiap kader WKRI untuk menentukan sikap politiknya selain aturan . “Kalau merasa mampu silahkan maju, menjadi politisi juga merupakan sebuah panggilan,” ujarnya. Rumampuk pun berharap agar ada anggota WKRI yang mau maju dalam pileg nanti. “Secara pribadi kita ingin ada per-

PINELENG— Ketua Sekolah Tinggi Filasafat Seminari Pineleng, Pastor Ambrosius Wiritimur mengungkapkan, pihaknya akan mengutus para frater membantu melayani umat di masa Paska. “Sudah menjadi tradisi di sini bahwa setiap hari raya kita mengutus para frater Ambrosius Wuritimur melayani umat. apalagi ini kan masa Paska yang merupakan awal lahirnya Gereja,” ungkap Wuritimur saat ditemui di ruangannya. Ia pun menuturkan, kegiatan tersebut juga merupakan bagian dari proses pembinaan. “Jadi mereka (frater. red) dilatih untuk sejak dini mengembangkan semangat pelayanan karena tugas seorang imam nanti kelak adalah melayani,” tutur Wuritimur. Lebih lanjut ia menginformasikan, para frater nanti akan diterjunkan pada saat menjelang hari raya. “yang pasti para frater akan turun sebelum tri hari suci,” kata Wuritimur. Ia pun menuturkan, para frater akan disebarkan di tiap paroki. “Jadi mereka akan turun ke paroki-paroki dan di sana baru pastor parokinya mengatur mereka di tempatkan di mana. Yang pasti paroki yang kurang tenaga pastoral itu yang kami priorit, biar semua umat mendapat pelayanan di masa Paska tersebut,” ujar Wuritimur (tr-01)

Siapa pun anggota WKRI yang mau maju bertarung dalam pemilihan nanti kami tidak melarang. Karena itu adalah hak politik yang melekat pada tiap pribadi orang. Selvi Rumampuk Pimpinan DPP WKRI Sulut sonil WKRI yang bersedia untuk maju, tapi semua itukan terserah pribadi masing-masing,” ujarnya. Kendati demikian, Rumampuk mengingatkan agar kader yang mau maju untuk tidak membawa bendera WKRI. “Ingat WKRI ini adalah organisasi sosial kemasyarakatan jadi kalau ada yang mau maju harus meninggalkan semua atribut yang berbau WKRI,” ungkapnya. Ia mengungkapkan,

dukungan terhadap figur yang maju tidak beleh bersifat kelembagaan atau organisasi. “Siapapun kader yang mau maju perlu kita dukung, tapi ingat dukungannya hanya bersifat pribadi jangan pakai embel-embel WKRI. Karena anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD-ART) WKRI tidak memberi peluang dukungan dengan menggunakan atribut organisasi,” beber Rumampuk. Ia pun menginformasikan, hingga saat ini belum ada personil WKRI yang mengutarakan niat untuk maju. “Sepengetahuan kami, hingga sekarang ini belum ada kader yang mengutarakan niat untuk maju. Tapi kalau ada yang mau dipersilahkan. Organisasi tidak melarang anggotanya untuk bacaleg koh, yang penting prosedurnya harus diikuti yakni menanggalkan semua atribut WKRI,” ungkapnya. (tr-01)

ungkap Bille. Ia menuturkan, kegagalan tersebut diakibatkan kendurnya pendidikan nilai dan karakter. “Pendidikan nilai dan karakter bagi siswa harus dilihat sebagai menu utama dalam dunia pendidikan. Jika tidak maka jangan berharap banyak pada generasi sekarang,” ujar Bille. Sementara Kepala sekolah SMA Rex Mundi Manado, Suster Petra Sinaga JMJ SH MPd mengungkapkan, tindakan tersebut diakibatkan karena orientasi pendidikan yang keliru. “Praktek ini menjadi bukti bahwa sekolah lebih menitikberatkan pada angka sehingga mengabaikan proses dari pendidikan itu sendiri. Maka jangan heran kalau praktek mengubah nilai akhirnya harus diambil karena tujuannya jelas yakni mengejar nilai,” kata Sinaga saat ditemui harian ini kemarin. Ia mengungkapkan, pengabaian ini menurut Sinaga membuat siswa dipacu hanya untuk mendapatkan nilai tinggi dalam raport. “konsekwensinya bila siswa tidak mencapai standar maka mau

tidak mau praktek dongkrak nilai pasti dilakukan,” jelas biarawati JMS tersebut. Ia menuturkan, selain prioritas nilai raport pendidikan karakter pun harus mendapat perhatian. “Karena target kita tidak hanya nilai raport sehingga hasil tryout biasanya kita dibawah banyak sekolah. Tapi ini bukan berarti kita kalah karena siswa lulusan sini banyak yang unggul di luar. Perhatikan saja di perguruan tinggi lainnya di Sulut, siswa yang lulus dari sini mengungguli mereka yang nota bene punya ilai rapor yang waw tadi,” urai Sinaga. Lebih lanjut ia berharap agar, kejadian ini hendaknya menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak. “Kita harap kejadian ini tidak terulang lagi karena yang dikorbankan bukan hanya gurunya tetapi masa depan siswa pun. Karena setujua atau tidak kejadian tersebut turut menanamkan benih KKN dalam diri peserta didik,” ungkap biarawati asal tanah Medan tersebut. (tr-01/kim)

KBK Stella Maris Janjikan Penampilan Terbaik MANADO—Paroki Stela Maris Bitung berjanji akan membuat kejutan pada ajang pertemuan raya Kaum Bapa Katolik (KBK) Keuskupan Manado 6-9 Juni mendatang. Hal ini disampaikan langsung oleh ketua KBK Paroki Stela Maris Bitung, Petrus Pinontoan kemarin. Target utama menurut Pinontoan adalah bidang kesenian. “Pertemuan kali lalu kan kita masuk dalam 10 besar maka target kita sekarang adalah menjadi juara. Ngapain ikut kalau tidak punya target,” tuturnya. Target tersebut membuat pihaknya saat ini intens menggelar latihan. “Persiapan sedang kita buat, terutama latihan koor mengingat ini merupakan salah satu faforit kami,” ujarnya. Lebih lanjut ia menuturkan, KBK Paroki Stela Maris Bitung akan mengikuti seluruh jenis

perlombaan. “Kami sedang usahakan agar semua jenis lomba akan diikuti oleh paroki Stela Maris tanpa kecuali, mulai dari olah raga, kesenian, serta lomba kerohanian,” tuturnya. oleh karena itu ia berharap agar semua semua anggota KBK mau mengambil bagian dalam kegiatan latihan. “Kita minta agar semua anggota KBK bersedia meluangkan waktu untuk latihan. Karena kalau kita kompak sudah pasti kita juara,” ujar Pinontoan. Kendati demikian, ia juga menempatkan beberapa paroki sebagai pesain terberat pada pertemuan raya yang bakal diselenggarakan di Paroki St Antonius de Padua Tataaran tersebut. “Pertemuan nanti bakal seru karena sepengetahuan kita semua paroki kita telah melakukan latihan,” ujar Pinontoan. (tr-01/kim)

Tokoh Muslim Berharap Paus Tingkatkan Dialog TOKOH Muslim Indonesia berharap bahwa Paus Fransiskus dapat terus memelihara relasi dengan agama lain – khususnya Islam sebagai salah satu agama besar di dunia – sebagaimana sudah dilakukan oleh pendahulunya. “Kiranya ia mampu melajutkan apa yang sudah dilakukan oleh paus-paus sebelumnya, seperti Paus Benediktus XVI dan Paus Yohanes Paulus II. Mereka sudah menunjukkan komitmen nyata Gereja Katolik dalam menjalin relasi dengan kelompok agama lain, termasuk Islam,” kata Din Syamsuddin, Ketua Muhammadiyah kepada ucanews. com, Sabtu (16/3). Ia mengakui peran paus amat signifikan dalam mengupayakan dialog, mengingat umat kristiani dan Islam

sering dipersepsikan terlibat pertentangan. Dalam konteks relasi Islam dan Katolik, menurut dia, saat ini sudah bagus. Namun, masih saja ada konflik. Oleh karena itu, untuk mencegah hal ini, ia mengajak Paus Fransiskus untuk menandatangani nota kesepahaman (MoU) antara umat Islam Indonesia yang diwakili oleh Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) dengan Vatikan yang rencananya dilakukan pada akhir tahun ini. “Isi MoU banyak menekankan bagaimana hubungan antara Vatikan dan dunia Islam di Indonesia lebih harmonis. Di dalamnya, misalnya termuat pokokpokok tentang perlindungan terhadap umat Katolik di Indonesia,” kata Din. Muhammad Agus Mu-

Penerbit : PT Bitung Cemerlang Pembina : Dahlan Iskan Komisaris Utama : Imawan Mashuri : Zainal Mutaqin Komisaris Direktur Utama : Suhendro Boroma Direktur : Urief Hasan General Manager : Dixie Tasijam

Pemimpin Redaksi Redaktur Pelaksana Redaktur Senior

lyadi, Ketua Dak’wah dan Humas International Conference of Islamic Scholars yang juga tokoh NU mengatakan, Paus Fransiskus diharapakan secara pribadi membangun relasi yang baik dengan tokoh-tokoh Muslim. “Relasi personal dengan para pemimpin tentu saja akan membawah dampak yang besar bagi harmonisnya relasi antara dua agama”, katanya. Selain itu, ia berharap, Paus Fransiskus terus mempromosikan nilai-nilai toleransi, tidak hanya kepada umat Katolik, tetapi juga kepada umat agama lain. “Ini merupakan langkah untuk mencegah konflik anatarumat beragama yang masih terjadi selama ini. Konflik-konflik itu tidak mewakili keseluruhan umat beragama, itu hanya

: Dixie Tasijam : Reky Simboh : Alex Mamahit

Alamat: Manado Post Center Manado Town Square Telp/Fax (0431) 861525-855558 Website: www.radarmanado.com Email : radar_manado@yahoo.com Percetakan : Jalan Pomorow Manado Telp. (0431) 852004

mereka yang tidak punya fundasi yang kuat tentang agama, yang misundestranding dengan konsep agama yang seharusnya. Peran Paus sebagai pemimpin untuk mengatasi hal ini sangatlah besar”, katanya. Sementara itu, Nusron Wahid, Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor, organisasi kepemudaan NU mengatakan, Paus Fransiskus yang berasal dari Amerika Latin – dengan sejarah yang mirip dengan negara berkembang seperti Indonesia – bakal membawa perubahan. Ia optimis paus akan lebih memberi perhatian pada masalah-masalah khas negara berkembang, seperti masalah kemiskinan. “Ia pasti akan lebih peka kepada kaum-kaum yang kurang mampu, yang banyak ada di negara berkembang, termasuk Indonesia”. Menu-

rut dia, Paus Fransiskus akan ‘lebih mengerti’ situasi yang dialami negara-negara di Asia, dibanding dengan paus-paus sebelumnya yang berasal dari negara Barat. “Paus Fransiskus berasal dari negara berkembang. Dia berpengalaman sebagai individu yang berasal dari negara yang cenderung tertinggal dari Barat sehingga akan lebih mengerti tentang negara seperti di Asia Tenggara,” kata Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor Nusron Wahid belum lama ini, seperti dilansir Antara. Ketua organisasi kepemudaan Islam Nahdlatul Ulama (NU) itu mengatakan terpilihnya Paus baru dari daratan Amerika Selatan menjadi menarik karena kawasan tersebut memiliki sejarah yang mirip dengan negara berkembang layaknya In-

donesia. Di negara tersebut perjalanan demokrasi berasal dari penjajahan yang tidak jauh dengan negara berkembang lainnya. Begitu juga dengan kelas masyarakat dan pertumbuhan ekonomi yang hampir serupa, kata anggota Komisi XI DPR itu. Nusron mengharapkan kepemimpinan Paus Fransiskus mampu memberikan manfaat yang baik terhadap dunia Timur terlebih dalam kerukunan antarumat beragama. “Selama ini sejumlah Paus banyak berasal dari Barat atau negara-negara maju. Saya menilai Paus Fransiskus memiliki rasa kepekaan terhadap dunia Timur yang lebih baik dari Paus sebelumnya. Terutama kepekaan terhadap mereka yang kurang mampu,” kata dia. Kesederhanaan Jorge

Din Syamsuddin

Kardinal Bergoglio memang diakui banyak pihak ketika dia memilih naik kendaraan umum dibanding menaiki mobil limosin yang telah disediakan untuknya. Lebih lanjut, dia mengharapkan dalam semangat terpilihnya Paus yang baru di Vatikan memberikan semangat toleransi antarumat beragama yang lebih baik lagi.(jpnn/kim)

Dewan Redaksi: Reky Simboh, Alex Mamahit Redaktur: Alex Mamahit, Reky Simboh, Carla Gereth, Tatang Rahim, Donald Karouw, Hut Kamrin, Rudi Loho. Staf Redaksi: Rudi Loho, Hut Kamrin, Bobby Lengkong, Donald Karouw. Biro: Hayer Damolawan (Minsel), Recky Korompis (Mitra), Frangky Sumarauw (Bitung), Gusman Laeta (Kotamobagu), Faisal Amu (Bolmong), Israfil Mokodompit (Bolmut), Aulia Syukur (Bolsel), Tatang Rahim (Minut), Jeackry Lumansik (Tomohon), Iwan Mahmud (Sangihe), Setly Rindorindo (Minahasa). Fotografer: Ivan Setiawan, Rian Korengkeng. Artistik & Perwajahan: Norman Octavianus (Koordinator), Faisal Swara, Benediktus Renyaan, Stevi Simbar, Supriady Saragih, Ishak Labadjuana. Design Iklan: Tim. Manager Advertising: Yaziin Solichin Staf Iklan: Rommy Rorong. Manager Pemasaran: Jemmy Howan. Administrasi Pemasaran: Putri Laoming. Distribusi: Basri Sahe, Fendy, Luki Akay, Desmon Bangonang. Event Management: Recky Lempoy Manager Keuangan : Ivonne Korompis Ombudsman Manado Post Group : Drs Max Rembang Msi (Ketua), Haris Kai Sik, Hinca Panjaitan SH,MH Harga Eceran : Rp. 2000/Eksemplar Harga Langganan : Rp. 50.000/Bulan Alamat Perwakilan : Surabaya: Jl. A Yani No.88 Telp. (031) 8287999, Jakarta: Jl. Kebayoran Lama 17 Jakarta Selatan Telp (021)5349205


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.