314 ok

Page 1

Puailiggoubat Untuk Kebangkitan Masyarakat Mentawai

N 31 o. 4

- 3 Tah 0 un Ju X ni III 20 15

HARGA ECERAN RP 3000

Tabloid Alternatif Dwimingguan

15


Puailiggoubat NO. 314, 15 - 30 Juni 2015

U

Uggla

Suara Puailiggoubat

Ka rura niek, Pamarenta Mentawai masikau bulagat ka desa iginia Rp66 miliar ka tubut 43 desa - 3

Mengawasi Dana Desa

K

Ka rura niek PLN masiguruk akek listrik ka kudduat Hunian Tetap (huntap). Huntap ka Pagai klistrik nia sibara ka , ka Pagai Selatan listrik sibara ka matat sulu - 4 Bupati masiguglu inspektorat masih pareksa PNS sitiddou bulagat ka kontraktor - 5 Bupati masikera tak momoi muubek ka kantro - 8 Senen rura anai tatoga sikolah ka Mentawai muari kalulut musuruket - 18 Igid sipasisilok kartu sibara ka program Presiden Jokowi ka Mentawai 27.538 sirimanu - 21

COVER DEPAN: N FOTO: BAMBANG/PUAILIGGOUBAT N DESAIN: SYAFRIL TABLOID ALTERNATIF DWIMINGGUAN

Puailiggoubat Terbit setiap tanggal 1 dan 15

ISSN: 1412-9140 PENERBIT: Yayasan Citra Mandiri PEMIMPIN UMUM: Roberta Sarogdok PEMIMPIN USAHA: PEMIMPIN REDAKSI: Yuafriza DEWAN REDAKSI: Roberta Sarogdog Rus Akbar Saleleubaja Yuafriza REDAKTUR: Rus Akbar Syafril Adriansyah Gerson Merari Saleleubaja WARTAWAN DAERAH: Bambang Sagurung (Sipora) Rinto Robertus (Saibi) Leo Marsen (Sikakap) Supri Lindra (Sikakap) Patrisius Sanene’ (Padang) Legend Satoinong (Siberut Selatan) DISTRIBUTOR DAERAH: Arsenius Samaloisa (Sioban) Vincensius Ndraha (Siberut Selatan) Bambang (Siberut Utara) Juanda (Siberut Barat) ALAMAT REDAKSI DAN USAHA: Jl. Kampung Nias 1 No. 21, Padang. Telp (0751) 37121 - Fax. (0751) 35528 REKENING: Bank Nagari Cabang Pembantu Niaga, Padang No.2105.0210.0207-1 PENCETAK: Padang Graindo, Padang (Isi di luar Tanggung Jawab Percetakan)

Wartawan Puailiggoubat selalu dilengkapi Kartu Pers dan (sesuai Kode Etik Jurnalistik) tidak dibenarkan menerima suap (‘amplop’) dari narasumber.

www.puailiggoubat.com

2

Redaksi menerima tulisan berupa artikel atau untuk dimuat di Podium. Kirimkan karya tulis ke redaksi Puailiggoubat Jalan Kampung Nias I No. 21 Padang atau melalui email rus.akbar08 @gmail.com dan syafriladriansyah @gmail.com. Sertakan identitas lengkap beserta foto terbaru. Setiap karya yang dimuat akan diberikan royaliti

PK mengingatkan potensi penyelewengan dana desa yang rawan terjadi karena minimnya pengetahuan dan kecakapan aparatur desa mengelola dana tersebut. Dari kajian yang dilakukan KPK, 14 temuan pada empat aspek, yakni aspek regulasi dan kelembagaan, aspek tata laksana, aspek pengawasan, dan aspek sumber daya manusia. Potensi yang paling rawan menurut kajian KPK adalah tenaga pendamping yang memanfaatkan lemahnya aparat desa. Alokasi dana desa merupakan amanat Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 Tentang Desa yang pelaksanaannya akan diaudit langsung BPK. Tahun ini, dana yang dialokasikan dalam APBN Perubahan 2015 mencapai Rp20,7 triliun untuk disalurkan ke 74.093 desa di seluruh Indonesia. April lalu, Pemerintah sudah menyalurkan Rp898 miliar dana desa untuk 63 kabupaten. Untuk Mentawai, dana yang disalurkan per 13 April lalu Rp2,9 miliar. Sementara total dana ADD yang disalurkan di Mentawai tahun ini Rp66 miliar. Sisanya diambil dari APBD Mentawai. Sebanyak 43 desa di Mentawai mendapat dana antara Rp900 juta lebih hingga Rp2 miliar lebih, tergantung jumlah penduduk dan luas wilayah. Besarnya dana desa di Mentawai untuk menstimulasi pembangunan desa terutama mempercepat perkembangan ekonomi, diantaranya dengan membangun akses jalan, membuat kegiatan-kegiatan yang mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat. Namun masih ada persoalan yang dihadapi pemerintah desa dalam mengelola dana besar itu. Misalnya lemah dalam menentukan program prioritas, yang menimbulkan program tidak tepat guna serta kekurangmampuan mengelola anggaran secara transparan. Aparatur desa membutuhkan pendampingan dalam pengelolaan dana tersebut, namun temuan KPK, justru tenaga pendamping yang seringkali memanfaatkan kelemahan aparatur desa untuk melakukan tindak penyelewengan. Kalau sudah begitu, tentu dibutuhkan pengawasan berlapis dalam pengelolaan dana desa. Tidak hanya dari pihak Pemerintah Kecamatan sebagai pihak yang bertindak memberi supervisi, tapi pengawasan oleh Pemerintah Kabupaten hingga masyarakat. Dana desa yang demikian besar harus benar-benar digunakan tepat guna dan tepat sasaran. Sehingga tujuan untuk mempercepat kemajuan desa bisa tercapai.


3

Puailiggoubat NO. 314, 15 - 30 Juni 2015

FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

desa per kabupaten/kota cukup transparan dengan mencantumkan bobot pada setiap variabel, sementara pada Pasal 11 PP No. 22 tahun 2015, formula pembagian dihitung berdasarkan jumlah desa, dengan bobot sebesar 90 persen dan hanya 10 persen yang dihitung dengan menggunakan formula jumlah penduduk, angka kemiskinan, luas wilayah dan tingkat kesulitan geografis. Sebagai ilustrasi, bila mengikuti formula PP No. 60/2014, Desa A yang memiliki 21 dusun dengan luas 7,5 km persegi ini akan mendapatkan dana desa sebesar Rp 437 juta, sedangkan Desa B

yang memiliki tiga dusun dan luas 1,5 km persegi mendapatkan sebesar Rp 41 juta. Namun, dengan peraturan yang baru, PP No. 22/2015, Desa A mendapatkan Rp 312 juta dan Desa B mendapatkan 263 juta. Pada aspek tata laksana, terdapat lima persoalan, antara lain kerangka waktu siklus pengelolaan anggaran desa sulit dipatuhi oleh desa; satuan harga baku barang/jasa yang dijadikan acuan bagi desa dalam menyusun APBDesa belum tersedia; transparansi rencana penggunaan dan pertanggungjawaban APBDesa masih rendah; laporan pertanggungjawaban yang dibuat desa belum mengikuti standar dan rawan manipulasi; serta APBDesa yang disusun tidak sepenuhnya menggambarkan kebutuhan yang diperlukan desa. “Mengenai poin terakhir ini, berdasarkan regulasi yang ada, mekanisme penyusunan APBDesa dituntut dilakukan secara partisipatif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Namun, tidak selamanya kualitas rumusan APBDesa yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan prioritas dan kondisi desa tersebut,” ujarnya. Sementara pada aspek pengawasan, terdapat tiga potensi persoalan, yakni efektivitas Inspektorat Daerah dalam melakukan pengawasan terhadap pengelolaan keuangan di desa masih rendah; Saluran pengaduan masyarakat tidak dikelola dengan baik oleh semua daerah; dan ruang lingkup evaluasi dan pengawasan yang dilakukan oleh camat belum jelas. ”Atas sejumlah persoalan yang ada, KPK berharap kajian ini mampu menjadi mekanisme pemicu dalam upaya perbaikan dalam pengelolaan keuangan desa bersama semua pemangku kepentingan. KPK berpandangan, dana desa haruslah mampu memajukan desa dan memberdayakan masyarakatnya,” jumlahnya. l

kecamatan sangat jauh. Kita berharap pendampingan kecamatan ke desa itu rutin setiap harinya,” katanya. Sementara Kepala Desa Muara Sikabaluan Junaidi Sakerebau mengharapkan agar persoalan ADD yang tahun sebelumnya belum diselesaikan oleh kepala desa menjadi tanggungjawab kepala desa yang baru terpilih dan dilantik. “Kita berharap tidak ada warisan persoalan yang menyangkut dengan ADD sebelumnya, karena kalau hal ini terjadi maka akan dapat mengganggu aktifitas dan program kepala desa kedepan,” katanya. Kepala Bagian Administrasi pemerintahan Desa di Sekretariat

Daerah Mentawai, Sukirman mengatakan untuk kepala desa yang baru dilantik dan diambil sumpahnya tidak akan tersandung dan terikat soal pengelolaan ADD warisan, karena untuk tahun 2015 ADD yang dicairkan masih sebatas honor kepala desa dan aparatur serta perangkat desa. “Hingga saat ini tidak ada warisan persoalan anggaran ADD karena untuk 2015 belum ada ADD yang dicairkan. Makanya sampai saat ini belum ada ADD dicairkan khusus untuk fisik mengingat akan adanya pergantian pimpinan di tingkat desa,” katanya. (o)

Tahun ini Mentawai mengucurkan Dana Desa Rp66 miliar untuk 43 desa Bambang Sagurung

omisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengingatkan penggunaan dana desa yang berpotensi bermasalah, terutama bagi tenaga pendamping yang rawan melakukan korupsi. Dengan memanfaatkan lemahnya aparat desa. Hal itu dikatakan Humas KPK Priharsa Nugraha melalui siaran persnya kepada Puailiggoubat, awal Juni lalu. Menurut Priharsa, hal ini berkaca pada program sejenis sebelumnya, PNPM Perdesaan, dimana tenaga pendamping yang seharusnya berfungsi membantu masyarakat dan aparat desa, justru melakukan korupsi dan kecurangan. Kerawanan ini juga berpotensi terjadi di Mentawai. Tahun ini, 43 desa yang ada di Mentawai mendapat kucuran Alokasi Dana Desa sebesar Rp66 miliar. Masing-masing desa mendapat dana bervariasi, antara Rp935 juta hingga Rp2 miliar lebih. KPK telah melakukan kajian sistem terhadap pengelolaan keuangan desa, baik Alokasi Dana Desa (ADD) maupun Dana Desa. Kajian ini dilatari oleh diberlakukannya UU No. 6 tahun 2014 tentang Desa yang berimplikasi pada disetujuinya anggaran sejumlah Rp 20,7 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2015 yang akan disalurkan ke 74.093 desa di seluruh Indonesia. Per April 2015, pemerintah telah menyalurkan dana desa tahap pertama pada 63 kabupaten senilai lebih dari Rp 898 miliar. Dari kajian yang dilakukan sejak Januari 2015, KPK menemukan 14

K

Kantor Desa Maileppet

DANA DESA RAWAN DIKORUPSI temuan pada empat aspek, yakni aspek regulasi dan kelembagaan; aspek tata laksana; aspek pengawasan; dan aspek sumber daya manusia. Pada aspek regulasi dan kelembagaan, KPK menemukan sejumlah persoalan, antara lain; belum lengkapnya regulasi dan petunjuk teknis pelaksanaan yang diperlukan dalam pengelolaan keuangan desa; Potensi tumpang tindih kewenangan antara Kementerian Desa dan Ditjen Bina Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri. “Formula pembagian dana desa dalam PP No. 22 tahun 2015 tidak

cukup transparan dan hanya didasarkan atas dasar pemerataan. Pengaturan pembagian penghasilan tetap bagi perangkat desa dari ADD yang diatur dalam PP No. 43 tahun 2014 kurang berkeadilan, serta Kewajiban penyusunan laporan pertanggungjawaban oleh desa tidak efisien akibat ketentuan regulasi yang tumpang tindih,” katanya. Persoalan yang cukup mencolok, adalah formula pembagian dana desa yang berubah disebabkan dari PP No. 60 tahun 2014 menjadi PP No. 22 tahun 2015. Pada Pasal 11 PP No. 60 tahun 2014 formulasi penentuan besaran dana

14 Desa Belum Serahkan SPj ADD

P

emerintah Kabupaten Mentawai akan memberikan kewenangan pendampingan dan pengawasan penggunaan dana ADD kepada pemerintah kecamatan. Hal ini dikatakan Bupati Mentawai, Yudas Sabaggalet dalam acara rapat kerja kepala desa se-Kabupaten Mentawai, Senin, 8 Juni lalu di aula Bappeda Mentawai. “95 persen pendampingan dan pengawasan desa akan diserahkan pada kecamatan. Kalau desa gagal berarti itu kegagalan camat,” katanya. Program pendampingan dan pengawasan yang sangat dibutuhkan desa saat ini yaitu program Alokasi Dana Desa (ADD).

“Hingga saat ini masih ada 14 desa yang belum menyerahkan SPj ADD tahun 2014 lalu,” kata Yudas, namun dia belum mau menyatakan desa mana yang belum menyerahkan SPj. Sementara Wakil Bupati Mentawai Rijel Samaloisa mengatakan, hingga saat ini pemerintah sedang melakukan evaluasi terkait dengan ADD agar anggaran yang setiap desa dapat terserap dengan dengan cepat dan bermanfaat sesuai dengan kebutuhan masyarakat. “Kita sedang melakukan evaluasi soal pencairan yang cepat dan bermanfaat sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” katanya. Lebih lanjut dikatakan Rijel, kepala desa sebagai pimpinan di desa

harus memiliki jaringan dan inovasi agar desa dapat maju dan berkembang. “Kepala desa yang baru dilantik harus lebih baik dalam melakukan pembangunan dan pengelolaan di desa. Untuk kepala desa yang sudah dua hingga tiga periode untuk lebih baik lagi dari yang sebelumnya,” katanya. Kepala Desa Saumanganya Kecamatan Pagai Utara Tasmin Saogo mengharapkan adanya peran aktif pemerintah kecamatan dalam membantu desa mencairkan dan mengelola dana desa yang diberikan ke desa. “Perlu pro aktif tim pendamping ADD dari kecamatan. Jangan lagi pendampingannya hanya terfokus pada hari tertentu saja sementara akses desa ke


Puailiggoubat NO. 314, 15 - 30 Juni 2015

Kegiatan PNPM Dilanjutkan TUAPEIJAT - Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri yang sempat terhenti oleh Kementerian Dalam Negeri 27 Desember lalu, akhirnya 3 Maret 2015 Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mengeluarkan surat untuk melanjutkan program tersebut. Menurut Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMKB) Joko Haryanto, kegiatan PNPM yang sempat terhenti akan dilanjutkan lagi, sudah ada perintah dari Gubernur Sumatera Barat kepada Bupati 3 Maret lalu. “Camat sudah diberitahukan agar program tersebut dilanjutkan terutama yang belum selesai. Anggaran yang tersimpan di rekening PNPM sudah bisa dicairkan,” katanya Kamis, 11 Juni lalu. Joko juga mengatakan fasilitator kecamatan yang masih aktif boleh bekerja lagi, jika sudah berhenti dipilih lagi dengan Musyawarah Antar Desa (MAD). Fasilitator yang terpilih menandatangani spesifikasi dan bertanggung jawab lanjutan kegiatan. “Yang sudah melanjutkan kegiatan di Kecamatan Sipora Utara dan Sipora Selatan, dananya yang tersimpan sudah dicairkan dan kegiatan program sedang berlanjut ,” katanya. Joko mengimbau kepada Unit Pelaksana Kegiatan (UPK) di semua kecamatan kegiatan program PNPM Mandiri dilanjutkan lagi, seperti kegiatan fisik pembangunan jembatan, jalan beton, gedung Paud /TK, Polindes, gedung pertemuan, Simpan Pinjam Perempuan (SPP).(leo/r)

Tahun 2015 LPM Desa Sikakap Tetapkan Tiga Kegiatan SIKAKAP - Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Desa Sikakap Kecamatan Sikakap menetapkan tiga kegiatan tahun ini yaitu membuka ladang tanaman muda di Dusun Seay Lama, membuka peladangan LPM di Dusun Mabola dan melakukan pendampingan petani sawah di Dusun Pinatetek. Ketua LPM Desa Sikakap, Joram Saogo mengatakan, LPM Desa Sikakap memilih tiga kegiatan tersebut diantaranya di Dusun Seay Lama, banyak anak kecil menjual sayur-sayuran tiap hari dan lahan yang bisa dijadikan perkebunan tanam muda sekitar satu hektar. “Begitu juga dengan lahan untuk membuka ladang LPM di Dusun Mabola. Lahan yang tersedia sekarang satu hektar, di ladang LPM ini akan ditanam pisang batu medan,” katanya, Kamis, 4 Juni lalu. Menurutnya dengan adanya pendampingan yang dilakukan oleh LPM Desa Sikakap hasil tani sawah masyarakat di Dusun Pinatetek meningkat hendaknya. Meningkatnya hasil pertanian maka akan meningkatkan ekonomi masyarakat. “Sumber dananya akan diambil dari Alokasi Dana Desa (ADD) Sikakap tahun 2015,” katanya. (spr/r)

4

Jaringan Listrik di Lokasi Huntap Dipasang FOTO:SUPRI/PUAILIGGOUBAT

Untuk huntap Pagai sumber listriknya dari PLN Sikakap, sementara Pagai Selatan dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya Supri Lindra Leo Marsen

LN menargetkan sebelum Natal tahun ini hunian tetap (huntap) di KM 4 sampai KM 10 akan diterangi aliran listrik dari PLN. Daerah yang akan dialiri listrik itu adalah huntap KM 6 sebanyak 76 kepala keluarga di Dusun Bulag Monga, Dusun Rua Monga, Desa Taikako, Kecamatan Sikakap, kemudian huntap di KM 8 tepatnya di Dusun Muntei, Desa Betumonga sebanyak 65 KK dan KM 10 Dusun Baru-Baru Desa Betumonga, Kecamatan Pagai Utara sebanyak 21 KK. Lastumius (60), warga Dusun Bulag Monga mengatakan di dusunnya sekarang sudah dipasang jaringan listrik. “Harapan kita sebelum Natal listrik sudah hidup di setiap rumah,” katanya, Selasa, 9 Juni lalu. Kepala Dusun Rua Monga, Desa Taikako, Darminus mengatakan, PLN telah memasang jaringan listrik di sekitar huntap, tapi ada sedikit masalah di pemasangan, khusus di Dusun Matoninit ada

P

Menurutnya, di Sumatera ada tiga daerah yang mendapat Pembangkit Listrik Tenaga Surya ini, dua paket untuk Provinsi Jambi dan satu untuk Sumatera Barat yaitu di Kabupaten Kepulauan Mentawai. “Pemasangan akan dilakukan oleh pemenang tender dari lelang Kementerian Energi Sumber Daya Mineral yakni PT. TML Energy dengan anggaran Rp 2,5 miliar. Baik pihak LISTRIK - Jaringan listrik di KM 6 yang merupakan lokasi huntap mulai dipasang. kontraktor dan beberapa warga yang tidak setuju di Dusun Matoninit yang memiliki Disperindakoptam Mentawai sudah ladangnya didirikan tiang listrik serta tanaman di pinggir jalan milik PT MPL turun ke lapangan meninjau lokasi di kabel jaringan karena akan mengenai meminta ganti rugi bila tanamannya Dusun Bulasat pada Sabtu 6 Juni tanaman. “Harapan masyarakat agar terkena, sementara ganti rugi tanaman yang lalu. Warga juga sudah menyePT PLN dapat menyelesaikan masa- tidak ada. diakan lahan seluas 1 hektar, lahan lah ini secepatnya,” katanya. “Setelah Kepala Dusun Mato- itu dihibahkan serta berita acara Sementara kontraktor ninit turun untuk menyelesaikan sudah diserahkan pada perusahan,” pemasang listrik dari CV. Pahri, masalah tersebut maka persoalan katanya. Amril mengatakan untuk data jumlah ganti rugi tanaman selesai,” katanya. Sistem PLTS ini adalah sentral pemasang jaringan PLN dari KM 0 Sementara di Bulasat Kecamatan induk, untuk menyambungkan ke sampai KM 10 diserahkan kepada Pagai Utara akan dipasang listrik rumah warga dengan tiang dan kabel PLN. Sumber pembangkit listriknya tenaga surya untuk 134 rumah, hal bentangan radius 2.000 meter yang diambil dari listrik PT PLN Sikakap. itu dikatakan Tohap Nababan, Kepala cukup untuk 134 rumah dan 8 Lanjut Amril, pemasangan jari- Bidang Sumber Daya Manusia, Dinas fasilitas umum seperti gereja, sekongan dilakukan sejak April lalu. Dia Perindustrian Perdagangan Koperasi lah, gedung pertemuan dan pasar. mengakui adanya persoalan dalam dan Tambang Mentawai, Rabu 10 “Bulan Juni ini pengerjaannya,” pemasangan tersebut sejumlah warga Juni lalu. katanya. (r)

Dermaga Mini Dibangun di Sibudda Oinan SAIBI SAMUKOP—Realisasi pembangunan dermaga mini dari Dinas Kelautan dan Perikanan Mentawai di Dusun Sibuddaoinan, Desa Saibi Samukop, Kecamatan Siberut Tengah mulai dikerjakan. Kepala Dusun Sibuddaoinan Linus Sanenek mengatakan pekerjaan dermaga mini dimulai pertengahan Mei lalu dengan konstruksi bangunan kayu sepanjang 25 meter dari bibir pantai, kontruksinya dari beton. Dermaga tersebut dikerjakan oleh CV. Era Jaya dengan dana Rp180 juta kontrak kerja di mulai 8 Mei

lalu. “Volume pekerjaannya sekarang sudah mencapai 95 persen, tinggal bantalan dermaga yang belum dipa-sang dan itu akan secepatnya dipa-sang karena Sabtu 13 Juni akan serah terima,” katanya pada Puailiggoubat saat di kantor Desa Saibi Samukop, Rabu 10 Juni lalu. Selama proses bangunan dermaga berjalan belum ada plangnya terpasang. “Plang bangunan tidak ada makanya kita tidak tahu sampai tanggal berapa berakhir masa kerja,” ujarnya. (rr/r)

FOTO:RINTO/PUAILIGGOUBAT

BANGUN PASAR Pembangunan pasar Siberut Tengah sedang dikerjakan


MENTAWAINEWS Bupati perintahkan Inspektorat untuk memeriksa oknum tersebut Patrisius Sanene

Puailiggoubat

NO. 314, 15 - 30 Juni 2015

5

Bupati Akan Tindak Oknum PNS Pemalak Kontraktor FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

asus dugaan pemalakan yang diduga dilakukan LA, staf Unit Layanan Pelelangan (ULP) Mentawai kepada Bangun Hermanto sebagai kontraktor sudah diketahui Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet, bahkan ia akan menindak oknum tersebut jika terbukti melakukan tindakan pemalakan kepada kontraktor. “Jika dia (LA) terbukti kita harus tindak, ada bukti yang konkret kita tetap tindak orangnya karena bisa saja sudah berulang kali dilakukan,” kata Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet usai melantik kepala desa di Aula Bappeda Mentawai, Kilometer 4, Senin, 8 Juni lalu. Sementara itu LA saat dihubungi Puailiggoubat, Kamis 11 Juni lalu di kantor ULP Mentawai Kilometer 7, awalnya bungkam dengan alasan masih menunggu hasil klarifikasi dari Inspektorat. Puailiggoubat kembali menemui LA pada Jumat, 12 Juni untuk meminta konfirmasi kebenaran terkait transkrip percakapannya dengan Bangun melalui saluran telepon seluler. LA dengan santainya menjawab rekaman tersebut

K

FOTO:PATRIS/PUAILIGGOUBAT

Kantor ULP Mentawai bukan dirinya. “Itu nggak ada itu, telepon pernah tapi tidak membicarakan itu,” katanya.

Batu Akik Panca Warna dan Fosil Juga Ada di Saibi SAIBI SAMUKOP – Ternyata Saibi Samukop, Kecamatan Siberut Tengah juga memiliki kekayaan alam berupa batu akik yang menjadi trend saat ini. Keindahan batunya tak kalah dengan batu dari tanah tepi (Sumatera). Mei Jasman Sakailoat, seorang pencinta batu akik mengatakan sejak tenarnya batu akik ini pada Maret lalu membuatnya mencari di berbagai tempat setiap hari. Bukan hanya orang dewasa saja anak-anak di Saibi ini ikut mencarinya. ”Selama pencarian banyak ditemukan batu akik berbagai jenis, yang baru kita temukan itu, batu panca warna, fosil kayu, lumut, limau manis, badar besi dan sebagainya, namun kita belum temukan yang kualitas bagus,” katanya pada Puailiggoubat, Rabu, 3 Juni lalu. Kendala saat ini untuk mengasahnya menjadi batu akik yang cantik, meski demikian Jasman mengakui sejak demamnya batu akik ini meningkatkan sumber pendapatan ekonominya. “Kadang kita kirim ke Padang untuk dijual atau dijadikan promosi,” ucapnya. Sementara Bintara Sinulingga, warga Saibi yang hobby mengoleksi batu akik menyebutkan, maraknya batu akik di Saibi Samukop sungguh sangat luar biasa. “Daya tarik batu akik ini, membuat kita terus mencarinya, namun yang sering ditemukan di sini jenis batu akik fosil kayu dan ada juga jenis lumut, dan kualitas batunya juga tidak terkalahkan dengan batu luar,” katanya, Kamis 11 Juni lalu. (rr/r)

Sementara Kantor Inspektorat Mentawai melalui Inspektur Pembantu (Irban) Wilayah 4, Ridwan mengatakan

Bupati sudah memerintahkan memeriksa LA dan pihak Inspektorat sudah melakukan klarifikasi kepada LA pada Senin, 8 Juni lalu. Kepada Inspektorat, LA membantah bahwa dirinya melakukan tindakan yang meminta uang kepada kontraktor. “Kami sudah klarifikasi kepada LA dan dia membantah meminta uang kepada rekanan,” kata Ridwan dikonfirmasi pada Senin, 8 Juni lalu di kantornya. Terkait hal ini pihak Inspektorat belum dapat menyampaikan hasil atau kesimpulan serta tindakan dari pemeriksaan terhadap LA

karena masih perlu konsultasi dengan Inspektur Miko Siregar yang masih ada agenda tugas di luar daerah, “Untuk kesimpulan apa tindakan yang akan dilakukan itu bupati setelah mempelajari rekomendas kita nantinya,” kata Ridwan. Sementara rekaman percakapan antara LA dengan Bangun Hermanto seperti yang diberitakan Puailiggoubat, Ridwan belum mengetahui adanya rekaman tersebut, namun Ridwan mengatakan tidak tertutup kemungkinan jika rekaman itu diperoleh, maka pihak Inspektort akan melakukan klarifikasi kembali kepada LA. “Kalau rekaman percakapan itu ada tentu kami akan klarifikasi lagi,” kata Ridwan. Seperti berita Puailiggoubat edisi 313, seorang kontraktor di Mentawai, Bangun Hermanto mengaku telah dimintai uang oleh LA agar perusahaannya yang sedang ikut tender bisa lolos. Permintaan uang tersebut disampaikan LA secara lisan. Lalu Bangun melakukan pembicaraan telepon dengan LA pada Selasa 26 Mei 2015 pukul 20.00 WIB, Bangun merekam pembicaraan lewat telepon tersebut. (r)

Pembangunan Huntap di Dusun Bulak Monga dan Rua Monga Hampir Rampung BULAKMONGA—Pekerjaan hunian tetap (huntap) untuk korban tsunami Mentawai di Dusun Bulak Monga dan Dusun Rua Monga, Desa Taikako, Kecamatan Sikakap hampir rampung, tinggal menyelesaikan kamar mandi. Anggota Pokmas Galai Ipulelek, Lubian Sakarebau (42) mengatakan, keterlambatan pekerjaan huntap disebabkan karena barang pabrikan yang diorder suplayer telat masuk seperti semen, dan keramik. “Kalau barang pabrikan datang cepat mungkin sejak Maret lalu huntap saya sudah selesai dikerjakan,” katanya, Selasa 9 Juni lalu. Lanjut Lubian, seng dan keramik baru datang pada Maret bahkan masih ada semen yang belum didatangkan oleh suplayer, sesuai Rencana Anggaran Belanja (RAB) semen dipesan pada pencairan dana tahap 3 sebanyak 60 zak dan keramik 33 kotak. Suplayer mendatangkan semen 3 tahap, tahap pertama sebanyak 25 zak, tahap kedua 11 zak, dan tahap ketiga sebanyak 17 zak. Total semen yang baru didatangkan suplayer 53 zak sementara 7 zak lagi belum.

“Kekurangan semen ini sudah disampaikan ke pengurus Pokmas tapi sampai sekarang belum juga didatangkan oleh suplayer, akibatnya pekerjaan kamar mandi dan wc terbengkalai,” ujarnya. Sementara Lastumius (60), Ketua Pokmas Bawakek Patuat mengatakan, anggota pokmas 10 orang, semuanya sekarang telah tinggal di rumah huntapnya. “Pekerjaan yang belum selesai sekarang kamar mandi dan wc,” katanya.

Sedangkan Kepala Dusun Rua Monga, Darminus menjelaskan Dusun Rua Monga mendapat huntap 16 Kepala Keluarga (KK), dan Dusun Bulak Monga 60 KK, total pemerima huntap di dua dusun 76 kk. “Sebagian warga telah tinggal di huntapnya, ada juga yang masih tinggal di huntara. Bukan berarti huntapnya belum selesai dikerjakan, tapi mereka menunggu serah terima huntap dari pemerintah,” katanya. (spr/r)

HUNTAP Warga Dusun Bulak Monga, Desa Taikako yang sudah tinggal di huntap


6 Puailiggoubat

MENTAWAINEWS

NO. 314, 15 - 30 Juni 2015

Terdakwa mengaku menyesali perbuatannya dan menerima tuntutan yang dijatuhkan jaksa kepadanya

Pembakar Anak Kandung Divonis 10 Tahun Penjara FOTO:PATRIS/PUAILIGGOUBAT

Rus Akbar

onar Ventura Sabeilay (34), pelaku pembakaran anak di Dusun Sirisurak Desa Saibi Samukop Kecamatan Siberut Tengah, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat divonis Majelis Hakim Pengadilan Negeri Klas I A Padang dengan hukuman selama 10 tahun penjara dan denda Rp10 juta. “Menghukum perbuatan terdakwa dengan hukuman selama 10 tahun penjara, dan denda sebesar Rp10 juta, subsider tiga bulan kurungan,” kata Hakim Ketua Asmar, di Pengadilan Negeri Padang, Senin, 15 Juni lalu. Sedangkan terdakwa yang telah menyesali perbuatannya itu, hanya tampak tertunduk saat vonis dibacakan oleh majelis hakim dan didampingi penasehat hukum Nurhayati. Putusan yang dijatuhkan oleh majelis hakim itu, lebih ringan dibandingkan tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari Kejaksaan Negeri Tuapejat Limra Mesdi Cs. Dimana sebelumnya jaksa juga menuntut terdakwa dengan hukuman sama selama 10 tahun penjara, denda Rp10 juta, hanya saja subsider kurungan adalah lima bulan.

B

korban, namun k o r b a n menjawab tidak tahu. Setelah itu terdakwa Bonar m e m b a w a korban ke dalam rumah dan kembali menanyakan tentang kehilangan uang tersebut, dengan suara keras dan marahmarah kepada korban, namun korban tetap menjawab tidak tahu. Selanjutnya terdakwa mengambil minyak SIDANG - Bonar Ventura, pelaku pembakaran anak kandungnya di Sirisurak, Desa Saibi Samukop, tanah dari dalam Kecamatan Siberut Tengah kamarnya, kemudian Kemudian terdakwa keluar dari menyiramkan minyak tanah tersebut ke Kasus ini terjadi pada 22 Januari 2015, pukul 17.00 WIB. Saat itu korban kamarnya dan pergi ke teras rumahnya, tubuh korban yang sedang duduk dilantai anak kandungnya sendiri bernama di teras tersebut terdakwa Bonar rumah hingga kepala dan baju korban Resianna Sabeilai (9). Terdakwa Bonar bertemu dengan istrinya bernama Sartini basah. Kemudian sambil menangis Ventura Sabeilai sedang tidur di sedang menggendong anaknya yang korban lari dalam rumah dan duduk rumahnya kemudian ia dibangunkan masih kecil, dan di teras rumah juga ada kembali ke teras rumah dan terdakwa anaknya bernama EM yang menyatakan korban yang sedang bersama dengan istri menghampiri korban sambil memegang mancis, lalu mengarahkannya ke tubuh korban telah mengambil uang Rp100 Bonar. Lalu ter-dakwa bertanya kepada korban. ribu milik Herlimanto, adik terdakwa.

Sartini istri terdakwa yang mencoba berusaha melarang terdakwa agar tidak membakar korban, tidak dihiraukan. Terdakwa kemudian menyalakan pemantik api yang ada di tangan terdakwa dan membakar bagian bawah baju korban hingga tubuh korban terbakar. Kemudian terdakwa memegang kaki korban untuk menariknya ke selokan yang ada airnya di dekat rumah, lalu setelah api di tubuh korban padam terdakwa mengangkat korban ke halaman rumahnya. Kemudian Herlimanto datang dan mengangkat korban untuk dibawa ke Puskesmas Pembantu Sirisurak yang tidak jauh dari rumahnya untuk mendapatkan pertolongan. Karena fasilitas minim selanjutnya korban dibawa lagi ke Puskesmas Saibi Samukop naik pompong, dari Puskesmas Saibi korban akhirnya dirujuk lagi ke Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kepulauan Mentawai di Tuapeijat yang jarak tempuh menghabiskan waktu sekitar 3 -4 jam menggunakan speedboat. Tiba Jumat, 23 Januari di RSUD di Tuapeijat, korban dinyatakan telah meninggal setelah diperiksa oleh dokter. Hasil pemeriksaan dokter, korban mengalami luka bakar pada tubuhnya sesuai hasil visum. (r)

Kedubes Republik Polandia Akan Kunjungi Mentawai PADANG- Kepala Divisi Promosi Perdagangan dan Investasi Kedutaan Besar Republik Polandia di Jakarta melalui Konselor Pertama, Romuald Morawski akan mengunjungi Kabupaten Kepulauan Mentawai pada 21- 28 Juni mendatang, hal itu dikatakan Kepala Bagian Humas Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai, Joni Anwar. “Kedubes Republik Polandia telah mengirimkan surat resmi kepada Bupati tertanggal 7 Mei 2017, surat itu adalah kepastian kunjungan kerja Romuald Morawski ke Mentawai,” kata Joni pada Puailiggoubat, Sabtu, 13 Juni lalu. Kunjungan tersebut sebagai balasan dari kunjungan Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet ke Kedubes Republik Polandia di Jakarta pada 13 Oktober lalu. “Ini membicarakan rencananya Republik Polandia melakukan investasi asing ke Mentawai,” tutur Joni. Lanjut Joni, kunjungan itu dijadwalkan selama satu pekan, antara lain bertujuan untuk mengenal

FOTO:YUAFRIZA/PUAILIGGOUBAT

SIKEREI - Salah satu daya tarik Kedubes Republik Polandia mengunjungi Mentawai lebih dekat Kabupaten Kepulauan Mentawai, membangun kontak bisnis ekonomi, perdagangan dan investasi antara Polandia dan Kabupaten Kepulauan Mentawai.”Kemudian ada keinginan khusus dari Kedutaan

Polandia untuk melihat secara langsung aktivitas suku pedalaman di Siberut,”katanya. Menurut agenda, kunjungan Romuald Morawski diawali pertemuan bersama Bupati Mentawai

dan para pimpinan SKPD pada 22 Juni 2015, kemudian utusan dari Kedubes Polandia juga akan berkunjung ke Madobak Siberutu untuk menyaksikan aktivitas suku pedalaman dan juga melihat potensi pariwisata pantai dan surfing. “Ada beberapa sektor yang diminati dan mendapat perhatian khusus, antara lain di bidang kelautan dan perikanan, pembangunan infrastruktur jaringan air bersih dan juga bidang pariwisata,” ujarnya. Kedubes Polandia juga mengharapkan kehadiran pimpinan SKPD, seperti Dinas Perindagkop, Dinas Pariwisata, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas PU, Kadin, dan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Mentawai. Joni Anwar menyebutkan, untuk memacu pembangunan, Pemkab Mentawai telah meluncurkan 12 kristalisasi program pembangunan, meliputi pembangunan infrastruktur jalan trans Mentawai, pembangunan layanan kesehatan melalui puskesmas plus.

Kemudian pembangunan bidang kelistrikan melalui program Mentawai Terang, pendirian sekolah unggul dan pendidikan tinggi, pemberantasan buta aksara, kerjasama antar-perguruan tinggi untuk peningkatan SDM, pembangunan sarana olah raga berupa GOR. Selain itu, peningkatan ekonomi kerakyatan dan kedaulatan pangan melalui gerakan cetak sawah baru, pembangunan infrastruktur jaringan air bersih dan sanitasi, revitalisasi budaya, pembangunan desa melalui pengucuran alokasi dana desa (ADD), dan pembangunan bidang komunikasi dan telekomunikasi. “Program ini telah mendapat respon positif dari berbagai investor, bukan hanya para investor lokal, tapi juga para investor dari luar negeri, seperti dari negara Polandia dan juga Korea Selatan,” katanya. Selain Polandia, dalam waktu dekat akan ada investor dari Korea Selatan yang berniat membangun pabrik pengolahan sagu dan investasi bidang perkebunan di Mentawai. (rus)


MENTAWAINEWS Pelantikannya dibatalkan Bupati Mentawai Bambang Sagurung

epala Desa terpilih Simalegi Kecamatan Siberut Barat, Piator batal dilantik dan diambil sumpahnya pada Senin, 8 Juni lalu. Batalnya pelantikan kepala desa terpilih pada pesta demokrasi April lalu karena terindikasi ijazah palsu yang menjadi salah satu syarat menjadi calon kepala desa, akibat masalah tersebut seharusnya 27 kepala desa yang dilantik pada Senin 8 Juni lalu menjadi 26 kades. “Hingga saat ini belum ada keputusan kepala desa terpilih Simalegi dilantik, karena masih ada berkas persyaratan menjadi calon kepala desa yang dinyatakan bermasalah,” kata Lucianus, Plt Camat Siberut Barat pada Puailiggoubat, Senin, 8 Juni lalu. Lebihlanjut dikatakan Lucianus, kemenangan Piator dalam pesta demokrasi di Desa Simalegi digugat oleh kandidat calon kepala desa lainnya setelah penghitungan perolehan suara. “Saat Piator dinyatakan menang dalam pemilihan kepala desa, calon kepala desa yang kalah ini menggugat dengan alasan Piator menggunakan ijazah palsu dalam persayaratan administrasi,” katanya. Pihak P2KD yang melakukan seleksi pencalonan bakal calon kepala desa sebelumnya telah meminta Piator membuat surat pernyataan kalau ijasah paket A,B dan C yang digunakannya asli yang ditandatangani diatas materai. “Karena keterbatasan biaya dan geografis yang sulit, P2KD tidak semuanya melakukan verifikasi langsung ke lapangan hanya membuat surat pernyataan karena Piator menggunakan ijazah paket yang diambilnya di Padang,” katanya. P2KD dan BPD telah menyurati Kepala Bagian Pemerintahan Desa terkait persoalan yang terjadi agar dapat memastikan apakah kepala desa Simalegi yang terpilih sah atau tidak. “Sudah diklarifikasi di kepala sekolah yang mengeluarkan ijazah paketnya, namun ijazah itu kan ditandatangani oleh kepala Dinas Pendidikan Kota Padang, namun Kepala Dinas Pendidikan tidak berani mengeluarkan surat keterangan terkait keabsahan ijazah paket yang dimiliki Piator,” kata Lucianus. Menunggu kepastian akan sah atau tidaknya hasil pemilihan kepala desa terpilih, pemerintahan Desa Simalegi sementara waktu dipegang Pjs. “Roda pemerintahan tidak terganggu karena sudah ada Pjs hingga adanya keputusan dari pihak pemerintah terkait dengan hasil pemilihan kepala desa,” kata Lucianus. Saat dikonfirmasi ulang Plt Camat Siberut Barat di Wisma Turonia, Tuapeijat, Selasa, 9 Juni lalu, Piator

K

Puailiggoubat

NO. 314, 15 - 30 Juni 2015

7

Kepala Desa Simalegi Tersandung Ijazah Palsu FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

Diharapkan Yudas, setelah pelantikan kepala desa, kepala desa yang baru bekerjasama dengan sekretaris dan BPD melakukan musyawarah perencanaan pembangunan yang akan dilaksanakan didesa. “Hingga pertengahan tahun ini ADD yang telah dianggarkan belum terserap hanya sebatas pencairan honor, sementara untuk program atau PELANTIKAN - Bupati Mentawa i Yudas Sabaggalet melantik Salmiati menjadi Kepala Desa kegiatan belum terSigapokna, Siberut Barat serap. Kita berharap serapan ADD dilaporkan ke pihak kepolisian, saat ini yang gagal. “Pihak Pemdes menerima tahun ini lebih ting-gi untuk kemakmusedang diproses tentang adanya dugaan laporan dari P2KD, BPD dan camat ran masyarakat,” katanya. Kepala Desa yang dilantik tersebut ijazah palsu. Sementara kecamatan pada April lalu. Dengan adanya surat sudah menyampaikan secara tertulis tertulis maka dilaporkan kepada Bu- diantaranya di Kecamatan Siberut Utara kepala desa Sirilogui M.Abetnego, kepada Bupati melalui Pemerintah Desa. pati,” ujarnya. Sedangkan 26 kepala desa yang Kepala Desa Muarasikabaluan Junaidi “Kalau Desa Sigapokna tidak ada masalah dan sudah dilantik, tapi untuk dilantik dan diambil sumpahnya menja- Sakerebau, Kepala Desa Bojakan kepala Desa Simalegi masih kepala desa bat sebagai kepala desa selama enam Sudirman Amon. Kecamatan Siberut tahun, dari 2015-2021. “Pelantikan Selatan diantaranya Kepala Desa lama,” katanya. Sementara Kabid Administrasi secara serentak ini kita lakukan untuk Madobag Robertus, Kepala Desa Pemerintahan Desa Mentawai Sukirman mempercepat proses pembangunan di Muarasiberut Alizar, Kepala Desa mengatakan kepala Desa Simalegi gagal Mentawai, khususnya di tingkat desa Muntei Agustinus Sagari, Kepala Desa dilantik padahal rencananya ada 27 seperti pengelolaan kegiatan di ADD,” Maileppet Nikman Satiup. Kecamatan Siberut Tengah di kepala desa yang dilantik hanya satu kata Yudas Sabaggalet.

Lokasi Baru Pembangunan SMAN 1 Siberut Utara Dibersihkan FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

SIKABALUAN-Lokasi pembangunan gedung relokasi SMAN 1 Siberut Utara, Kecamatan Siberut Utara yang berada antara Monganpoula dan Sikabaluan mulai diratakan alat berat milik Dinas Pekerjaan Umum Mentawai, Selasa, 8 Juni. Bupati Kepulauan Mentawai, Yudas Sabaggalet yang menyaksikan kegiatan penataan areal tersebut berharap, prosesnya berjalan lancar. ”Kita berharap pengolahan lokasi ini berjalan dengan baik dan lancar sehingga proses pembangunan fisik sekolah tidak terkendala,” katanya. Yudas menyebutkan, jika pengolahan lokasi SMAN 1 Siberut Utara selesai dilanjutkan dengan areal relokasi SMPN 1 Siberut Utara. “Perlu pembuatan bandar batas lokasi serta pembuangan air agar lokasi jadi kering,” ujarnya. Lokasi baru tersebut menurut Kepala Dinas Pendidikan Mentawai,

DIRELOKASI - Pembukaan lokasi pembangunan SMAN 1 Siberut Utara direlokasi Sermon Sakerebau merupakan medan yang berat sehingga sulit untuk memulai suatu pembangunan. “Bila lokasi-

nya sudah bersih maka pembangunan fisiko leh kontraktor bisa dimulai,” ucapnya. (bs/g)

antaranya Kepala Desa Saibi Samukop Binsar Saririkkak, Kepala Desa Cimpungan Sapriudin. Sementara di Kecamatabn Siberut Barat yaitu Kepala Desa Saigapokna Salmiati. Di Kecamatan Sipora Utara yaitu Kepala Desa Goisok Oinan Hasan Basri, Kepala Desa Bukit Pamewa Amrizon, Kepala Desa Sidomakmur Sohib, Kepala Desa Tuapeijat Pusuibiat, Kepala Desa Betumonga Mangasa, Kepala Desa Matobe Resa Samangilailai. Di Kecamatan Sipora Selatan yaitu Kepala Desa Saureinuk Tirjelius, Kepala Desa Beriulou Marius, Kepala Desa Nemnem leleu Sese Katetbaga, Kepala Desa Mara Malaur. Di Kecamatan Sikakap yaitu kepala Desa Matobe Silvanus. Kecamatan Pagai Utara yaitu Desa Betumonga Alamsyah Sakerebau, Kepala Desa Silabu Dorman Sakerebau. Sementara di Kecamatan Pagai Selatan yaitu Desa Malakopak Sudirman Sababalat, Kepala Desa Bulasat Firman Saogo, Kepala Desa Makalo Rolek Sakiaddat. Hadir dalam pelantikan anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat, Sudarmi Saogo, wakil bupati Mentawai Rijel Samaloisa, ketua DPRD Mentawai Yosep Sarogdok, wakil ketua II DPRD Nikanor Saguruk, Sekretaris Daerah Ifdil Gusti, Asisten Bupati, kepala SKPD dan camat se-Kabupaten Mentawai. Saat pelantikan, dari 26 kepala desa yang baru dilantik ternyata ada satu kepala desa perempuan yaitu Kepala Desa Sigapokna Kecamatan Siberut Barat, Salmiati. “Ini merupakan kepala desa Mentawai satu-satunya di Mentawai dari 43 desa. Kita berharap srikandi ini dapat memberikan dampak terhadap pembangunan,” kata Bupati Mentawai, Yudas Sabaggalet. Salmiati sebelum terpilih menjadi kepala desa awalnya sebagai staf di kantor desa. Pada 2014 dipercaya sebagai PjS Kepala Desa untuk menjalankan pemerintahan dan pada pencalonan kepala desa, Salmiati mencalonkan diri sebagai calon kepala desa. “Masyarakat memberikan kepercayaan pada kita untuk memimpin Desa Sigapokna selama enam tahun, dari 2015-2021,” kata Salmiati pada Puailiggoubat, Senin, 8 Juni lalu. Di Mentawai, selain kepala desa perempuan satu-satunya juga camat perempuan di Mentawai satu-satunya yaitu Camat Sikakap, Happy Nurdiana. “Kita berharap perempuan yang terbaik di Mentawai ini untuk memimpin di desa dan kecamatan memberikan kontribusi yang lebih baik sehingga menjadi contoh,” katanya. (r)


MENTAWAINEWS Bupati Ingatkan Kades Soal ADD Bisa Berujung ke Penjara TUAPEIJAT - Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet mengingatkan 27 kepala desa yang baru dilantik serta kepala desa yang lama dan perangkatnya pada Senin 8 Juni 2015 untuk tidak bermain-main soal Alokasi Dana Desa (ADD). “Pakailah dana itu untuk membangun daerah masing-masing dan sesuai aturanaturan mainnya. Kalau tidak hati-hati menggunakan ADD akan berujung ke penjara, sebab Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengaudit dana itu, tidaklah sama dengan Bandes, ini aturannya jelas,” kata Yudas. Tahun ini 43 desa di Mentawai mendapatkan kucuran dana ADD tersebut sebanyak Rp66 miliar, masing-masing desa bervariasi jumlahnya mulai Rp935 juta sampai Rp2 miliar lebih. Selain ini agar pembangunan berjalan dengan baik, kepala desa harus berkoordinasi dengan camat, bekerja sama dengan BPD, kepala desa perbaiki hubungan dengan sekretaris desa. “Jangan ada lagi tarik menarik dan melempar tugas dan Camat tolong dampingi kepala desa,” ujarnya. Bupati juga meminta jangan ada garis batas untuk membangun wilayahnya disebabkan agama, etnis, tim sukses, semua pembangunan harus seimbang bukan bertumpuk di suatu tempat. “Kepala desa tidak memilih-milih tempat untuk membangun wilayah, semua harus mendapat pembangunan merata, seperti P2D, PNPM, dan fasilitas umum lainnya,” ujarnya. Pelantikan desa yang dihadiri kepala desa lama dan baru di 43 desa seMentawai, BPD, camat,dan dihadiri Wakil Bupati Rijel Samaloisa, Ketua DPRD Mentawai Yosep Sarogdok, Sekda Mentawai Ifdil Gusti dan SKPD. (leo/r)

Kompas Berikan Bantuan Buku Kepada Warga Saibi SAIBISAMUKOP-Warga Desa Saibi, Kecamatan Siberut Tengah, Kabupaten Kepulauan Mentawai melalui pemerintah desa setempat menerima bantuan buku dari Kompas. Pengelola Perpustakaan Desa Saibi Samukop, Yusmidar Sakeru mengatakan, buku-buku ersebut terdiri dari terjemahan klasifikasi,tajuk subjek untuk perpustakaan, inventaris perpustakaan, tamu pengunjung, stasistik peminjaman, stasistik pengembalian, pendidikan dan bacaan masyarakat. “Bukunya sudah ada sebagian di sini saya bawa sepulang dari pelatihan dan ada enam karton lagi di Tuapejat, nanti akan dibawa juga oleh pemerintah desa,” katanya kepada Puailiggoubat di kantor desa, Rabu, 10 Juni. Untuk sementara, kata Yusmidar, buku ditempatkan di kantor desa karena belum ada perputakaan khusus untuk membaca. Bagi warga yang ingin membaca boleh datang ke kantor desa pada jam kantor dibuka, begitu juga yang ingin meminjam buku tersebut dengan persyaratan paling lama seminggu tanpa bayaran. ”Jika bukunya hilang mungkin akan diganti dengan buku juga, honor pengelola diambil dari dana ADD, kemudian bagaimana pengelolaanya saya belum tahu banyak karena masih baru,” ujarnya. (rr/g).

Puailiggoubat

NO. 314, 15 - 30 Juni 2015

8

Pemda Mentawai Berlakukan Larangan Merokok di Kantor Pemerintah FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

Ini dalam rangka menciptakan daerah yang sehat dan generasi yang sehat ke depan

Bambang Sagurung

B

upati Mentawai Yudas Sabaggalet telah menandatangani surat keputusan

larangan merokok di Mentawai khususnya di lingkungan pemerintah. Hal ini dikatakan Bupati di hadapan kepala desa se-Kabupaten Mentawai di Aula Bappeda, Senin, 8 Juni lalu. “Kita sudah menandatangani aturan dilarang merokok di lingkungan pemerintah. Maka kita berharap nantinya ada ruang khusus bagi perokok di lingkungan pemerintah atau difasilitasi pemerintah. Ini dalam rangka menciptakan daerah yang sehat dan generasi yang sehat ke depan,” katanya. Lebihlanjut dikatakan Yudas, larangan merokok ini untuk dapat menyelamatkan generasi Mentawai ke depan karena berdasarkan laporan dari deputi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) tingkat kasus narkoba pada pelajar SMP, SMA mengkhawatirkan dan juga kasus pergaulan bebas. “Semuanya bermula dari rokok. Ketika kecanduan merokok maka orang akan menginginkan yang lebih

LARANGAN MEROKOK - Tanda larangan merokok di Puskemas Sikabaluan tinggi dari nikotin rokok makanya terjerat ke narkoba. Kalau orang sudah mengkonsumsi narkoba secara otomatis akan terjerat pergaulan bebas. Kalau begini generasi kita akan hancur,” katanya. Sementara Kepala Dinas Kesehatan, Lahmudin membenarkan adanya larangan merokok dilingkungan pemerintah Mentawai. “Termasuk larangan merokok di sekolah, kantor desa, puskesmas dan fasilitas pemerintah lainnya,” katanya. Lebih lanjut dikatakan Lahmudin, untuk di sekolah guru dilarang merokok di ruang kelas ketika sedang

melakukan proses belajar mengajar. “Guru yang merokok sambil mengajar, sementara siswa dilarang merokok. Kita berharap aturan ini dapat diikuti mulai dari lingkungan pemerintah itu sendiri,” katanya. Pihak Dinas Kesehatan bekerjasama dengan puskesmas akan melakukan penyuluhan kesehatan di sekolah-sekolah di Mentawai melalui program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). “Akan ada pelatihan guru SD dan SMP serta penyuluhan dari pihak kesehatan,” katanya. Untuk tingkat SMA dikatakan Lahmudin akan ada program pelayanan kesehatan peduli remaja yang

penyuluhannnya dilakukan oleh pihak kesehatan. “Ada penelitian bahwa pergaulan bebas sudah meresahkan. Kita memberikan penyuluhan bagaimana bergaul yang baik dan sehat, bagaimana penggunaan alat kontrasepsi sehingga pesan yang disampaikan tidak disalahkan,” katanya. Kata Lahmudin, tujuan penyuluhan kesehatan di tingkat pelajar dan juga masyarakat ini agar Mentawai menjadi daerah yang sehat, bebas dari malaria, TBC dan penyakit lainnya. “Perlu digalakkan perilaku hidup sehat sejak dini,” katanya. (r)

Kapal Antarpulau di Mentawai Terganjal BBM TUAPEIJAT - Kekurangan kuota BBM di Mentawai menyebabkan operasional kapal antar pulau terkendala. “Bukan uang kita tidak ada tapi kuota kita yang belum cukup untuk memenuhi kebutuhan BBM per bulannya,” kata Kepala Dinas Perhubungan, Edi Sukarni, Selasa, 9 Juni lalu. Kebutuhan BBM kapal antarpulau dalam satu bulan paling maksimal 50-60 ton. Saat ini baru ada 30 ton. “Kita sudah mengusulkan penambahan kuota ke Pertamina di Padang sejak Maret lalu menjadi 60 ton per bulan dan Pertamina setuju, namun hingga saat ini belum ada informasi baru dari Pertamina,” kata Edi. Edi membandingkan untuk sekali pelayaran kapal antar pulau

hingga balik lagi ke Tuapeijat menghabiskan BBM sekitar 1-3 ton BBM, kemudian

dikalkulasikan dalam seminggu satu kapal dapat menghabiskan BBM 12-14 ton. Saat ini kapal antar FOTO:PATRIS/PUAILIGGOUBAT

KAPAL ANTARPULAU - -Kapal milik Pemda Mentawai yang dikerahkan untuk melayani rute antar pulau Mentawai

pulau yang melayani daerah Siberut dan Sikakap sekitar 3 kali dalam seminggu dan keterbatasan kuota BBM ini kapal antar pulau tidak maksimal berlayar. “Kadang-kadang kita beli minyak orang agar kapal itu berjalan karena dan itu tidak etislah, dipikir orang uang kita tidak ada padahal kuota itu yang kurang,” kata Edi. Untuk saat ini kapal yang beroperasi melayani antar pulau yakni KM. Simasin, KM. Nade, KM. Simatalu, sementara KM. Beriloga kata Edi akan direncanakan beroperasi melayani rute Padang-Mentawai menggantikan jadwal KM. Sumber Rezeki, baru saat ini tak lagi beroperasi di Mentawai sejak 2 minggu lalu. (trs)


MENTAWAINEWS Warga direlokasi karena dearah tersebut rawan banjir

Puailiggoubat

NO. 314, 15 - 30 Juni 2015

9

185 KK Warga Monganpoula Akan Direlokasi FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

Bambang Sagurung

ebanyak 185 keluarga yang tinggal di pinggir sungai Monganpoula, Kecamatan Siberut Utara akan dipindahkan ke Bailak yang terletak di jalan antara Monganpoula menuju Sotboyak. Pemindahan terpaksa dilakukan karena daerah pinggir sungai itu kerap banjir. “Kita sudah melakukan peninjauan lokasi yang aman dari banjir dan di lokasi Bailak ini yang cocok karena masyarakat bisa mengisi rumah di pinggir jalan Monganpoula-Sotboyak serta untuk pengembangan dusun bisa dilakukan,” kata anggota Badan Permusyawaratan Desa Monganpoula (BPD) Cornelius Mairang, Rabu, 10 Juni lalu. Dikatakan Mairang, lokasi yang akan digunakan juga untuk pengembangan Monganpoula ke depan seluas 12 hektar dengan lahan milik suku Sabebegen, Sakelakasak dan Salelenggu ”Kita akan melakukan pertemuan dengan tiga suku ini terkait dengan pembebasan lahan. Akan diberikan ganti rugi yang anggarannya diambil dari ADD. Namun dalam waktu dekat kita minta surat hibah untuk mempercepat proses relokasi,” katanya. Lokasi tempat relokasi ini sudah memiliki rintisan jalan yang direncanakan akan dibangun menuju jalan pertanian Sotboyak dan jalan pertanian

S

Monganpoula menggunakan dana PNPM-MP. “Jalan lingkarnya akan keluar ke jalan pertanian Sotboyak dan Monganpoula,” katanya. Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet saat meninjau lokasi relokasi mengatakan masyarakat harus cepat menyurati Pemda Mentawai yang melampirkan surat penyerahan lahan. “Kalau surat penyerahan lahan sudah ada, kita punya dasar meminta Dinas PU dan Dinas Kehutanan melakukan pengukuran dan tata ruang yang nantinya ditindaklanjuti oleh Dinas Sosial untuk program perumahan. Kalau masyarakat lambat maka programnya tidak akan terlaksana,” katanya. Sementara Kepala Dinas Sosial, Paulinus Sabelepangulu telah menyampaikan persyaratan administrasi yang harus disiapkan masyarakat agar program perumahan masyarakat dapat terealisasi. “Kita minta masyarakat dengan difasilitasi pemerintah desa melengkapi data dan syarat administrasi untuk mempercepat program perumahan. Intinya dari masyarakat itu sendiri,” katanya. Sementara Kepala Dinas Pendidikan Mentawai Sermon Sakerebau mengingatkan agar tempat relokasi masyarakat tidak jauh dari akses lokasi sekolah yang akan dibangun pemerintah. “Jangan membuat akses ke sekolah menjadi jauh dan terputus karena lokasi sekolah sudah ada, tinggal perencanaan pembangunannya,” katanya. (bs/r)

Kades Sidomakmur Minta TPA Sampah Dibuat TUAPEIJAT - Kepala Desa Sidomakmur Kecamatan Sipora Utara Sohib mengharapkan instansi dan pihak terkait yang menangani masalah sampah di Tuapeijat dan sekitarnya karena desanya menjadi tempat pembuangan sampah. “Kita berharap Kantor Lingkungan Hidup dan instansi terkait mempertimbangkan soal lokasi pembuangan akhir sampah karena ini berdampak terhadap masyarakat sekitar,” katanya Senin, 8 Juni lalu. Menurut Sohib, selain tempat pembuangan sampah sementara yang ada di Sidomakmur sekarang, pihak instansi terkait memperhatikan kelayakan jembatan penghubung tempat sampah dibuang. “Kondisi jembatannya sudah lapuk dan ini berbahaya bagi masyarakat yang akan membuang sampah,” katanya. Sementara Wakil Bupati Mentawai Rijel Samaloisa mengatakan agar persoalan tempat pembuangan sampah menjadi perhatian serius pihak instansi terkait agar masyarakat yang ada di sekitar tidak menanggung dampak yang diberikan. “Sidomakmur hanya tempat pembuangan sampah sementara dan kita berharap instansi terkait segera mencari tempat pembuangan sampah sesuai dengan standar tempat pembuangan sampah,” katanya. (bs/r)

Desa Monganpoula, Kecamatan Siberut Utara. Sebanyak 185 KK warga di desa tersebut akan direlokasi

Camat Siberut Barat Percepat Pembangunan TUAPEIJAT - Forum Peduli Simatalu Desa Simatalu Kecamatan Siberut Barat Kabupaten Kepulauan Mentawai mempertanyakan kebijakan yang diambil Plt. Camat Siberut Barat, Lucianus Taelagat terkait dengan pembagian program P2D Mandiri di wilayah Kecamatan Siberut Barat yang meliputi Desa Sigapokna, Simalegi dan Simatalu. Menurut Pengurus Forum Peduli Simatalu Kornelius Gozai, dari 112 paket P2D Mandiri tahun ini yang dibagikan secara merata ke desa masing-masing 31 paket, sementara 19 paket diatur oleh pihak kecamatan. “Kenapa tidak dibagi rata saja, karena Simatalu kondisi geografisnya lebih sulit,” kata Kornelius. Ia menambahkan, 19 paket P2D Mandiri seharusnya tidak dikelola pihak kecamatan. “P2D Mandiri itu dibagi ke desa untuk dikelola dan dijalankan oleh desa, desa yang tahu peruntukannya dimana,” katanya. Menjawab hal itu, Lucianus mengatakan pembagian P2D Mandiri di tiga desa sudah dilakukan secara merata masing-masing 31 paket, untuk 19 paket bukan dikelola oleh

pihak kecamatan namun tetap difasilitasi oleh desa agar peruntukannya jelas berdasarkan skala prioritas pembangunan dan kebutuhan masyarakat. “Kita melihat prioritas dan kebutuhan masyarakat. Untuk 1 paket bukan dikelola oleh kecamatan tapi diarahkan oleh kecamatan dan pelaksanaannya tetap pihak desa,” katanya pada Puailiggoubat, Senin, 8 Juni lalu. Dijelaskan Lucianus, 19 paket tersebut diarahkan untuk jalur evakuasi di dusun yang ada di Desa Simalegi berdasarkan sinkronisasi program Arbeiter Samariter Bund (ASB) bagian kebencanaan, pembangunan talud jalan di depan kantor desa Simalegi dan kantor camat serta pembangunan fasilitas pendukung sarana pemerintah di pusat kecamatan. “Kalau tidak kita arahkan program sasarannya maka pembangunannya bisa tidak tepat sasaran. Makanya kita arahkan kepada kepala desa berdasarkan sinkronisasi program yang ada ditingkat kecamatan dan berdasarkan

skala prioritas pembangunan,” katanya. Lebih lanjut dikatakan Lucianus, pada saat melakukan survei lokasi sasaran pembangunan P2D Mandiri di Desa Simatalu, ada beberapa titik yang pembangunannya tumpang tindih. “Di satu dusun sudah ada jalan tapi diarahkan ke sana lagi untuk pembangunannya. Inikan tidak logis sementara masih ada tempat lain yang membutuhkan pembangunan. Yang anehnya kepala desa tidak tahu kalau di sana itu ada jalan sementara itu wilayah kerjanya,” katanya. Dikatakan Lucianus, jalan di depan kantor desa Simalegi selama ini tergenang banjir dan tidak diperhatikan sama sekali. Masyarakat atau tamu yang mau menuju kantor camat yang seharusnya lewat di depan jalan kantor desa harus memutar lebih jauh untuk menghindari banjir ke arah Puskesmas. “Makanya kita bangun talud agar air tidak melimpah ke badan jalan. Ke depannya kita akan tinggikan badan jalannya agar tidak kebanjiran lagi. Pusat kecamatan itu harus kita tata agar terlihat baik,” katanya. (bs/r)


Puailiggoubat NO. 314, 15 - 30 Juni 2015

K

ebanayakan anak sangat tergoda dengan makanan yang berwarna mencolok atau bentuknya menarik, padahal makanan tersebut justru tidak aman untuk dikonsumsi. Lalu bagaimana memilih makanan dan jajanan yang sehat? Berikut beberapa tips aman memilih makanan yang bisa diikuti : * Amati warnanya. Amati apakah makanan tersebut berwarna mencolok atau jauh berbeda dari warna aslinya. Snack, kerupuk, mi, es krim yang berwarna terlalu mencolok ada kemungkinan telah ditambahi zat pewarna yang tidak aman. * Cicipi rasanya. Biasanya lidah cukup jeli untuk membedakan mana makanan yang aman atau tidak. Makanan yang tidak aman umumnya berasa tajam, misal sangat gurih, membuat lidah bergetar dan tenggorakan gatal. * Cium aromanya. Bau apek atau tengik pertanda makanan tersebut sudah rusak atau terkontaminasi oleh mikroorganisme. * Amati komposisinya. Bacalah dengan teliti adakah kandungan bahan-bahan makanan tambahan yang bahaya dan bisa merusak kesehatan. * Perhatikan kualitasnya. Perhatikan kualitas makanan, apakah masih segar atau sudah berjamur yang bisa menyebabkan keracunan. Makanan yang sudah berjamur menandakan

proses tidak berjalan dengan baik atau sudah kadaluarsa. * Terdaftar di BPOM. Bila hendak membeli makanan impor, usahakan produknya telah terdaftar di BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan), yang bisa dicermati dalam label yang tertera di kemasannya. Untuk memilih makanan yang mengandung boraks, berikut tipsnya : * Mie basah mengandung boraks. Teksturnya kenyal, lebih mengkilat, tidak lengket

dan tidak mudah putus. * Bakso mengandung boraks. Teksturnya sangat kenyal, warna tidak kecokelatan seperti penggunaan daging namun lebih cenderung keputihan. * Jajanan (lontong) mengandung boraks. Teksturnya sangat kenyal, berasa tajam seperti sangat gurih, membuat lidah bergetar dan memberi rasa getir. * Kerupuk mengandung boraks. Teksturnya renyah dan menimbulkan rasa getir.

Sedangkan makanan yang mengandung formalin memiliki ciri-ciri sebagai berikut: * Mie basah. Tidak rusak sampai 2 hari pada suhu kamar (25 derajat celsius) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es (10 derajat celsius). Tidak lengket dan lebih mengkilap dibandingkan mie biasa. * Tahu. Tidak rusak sampai 3 hari pada suhu kamar dan bisa bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es. Tahu

10

terlampau keras, kenyal namun tidak padat. * Ikan berformalin. Tidak rusak sampai 3 hari pada suhu kamar. Warna insang merah tua tidak cemerlang bukan merah segar dan warna daging putih bersih. * Ikan asin. Tidak rusak sampai lebih dari 1 bulan pada suhu kamar. Bersih cerah dan tidak berbau seperti ikan asin. Tidak dihinggapi lalat pada area yang banyak berlalat. * Bakso. Tidak rusak lebih dari 2 hari pada suhu kamar dan teksturnya sangat kenyal. * Ayam. Tidak rusak lebih dari 2 hari pada suhu kamar dan teksturnya sangat. Namun, ada baiknya membawa makanan sendiri dari rumah agar terhindar dari bahaya makanan yang mengandung zat aditif yang nantinya dapat membahayakan kesehatan. Biasakan pula sarapan pagi agar tidak terlalu banyak jajan serta terapkan pola hidup sehat dengan banyak mengkonsumsi sayur, buah dan banyak minum air putih, olahraga teratur, dan membiasakan cuci tangan sebelum makan. Jika terpaksa membeli makanan, sebaiknya kita teliti ketika memilih makanan dengan cara menerapkan tips di atas. (int)

SAMBUNGAN HAL. 23

Tradisi Mumone.... Mujurut hanya dilakoni oleh kaum lakui-laki dewasa. Pisang dan keladi dikupas dengan kukura, yakni pisau yang terbuat dari bambu, lalu dimasak dengan menggunakan bambu juga. Tebu diperas meng-gunakan kilangan dan cairannya dikumpulkan di atas panei yaitu daun pisang yang dipanaskan dengan api agar tidak mudah bocor. Pisang, keladi dan sagu yang telah dimasak dihidangkan di atas lako.

Keberhasilan mumone mendo-rong rimata membuat prakarsa baru untuk ekstensifikasi ladang di pulau-pulau kecil. Orang Mentawai bisa menyebutnya munusa yakni berladang sambil mencari ikan dan sebaliknya. Munusa umumnya menggunakan kalabba atau abak pulajo yang mampu mengangkut tujuh hingga sembilang orang penumpang. Pada bagian depan kalabba diikatkan laiga dan sikopuk

sebagai penolak bala di laut. Laiga berfungsi sebagai penangkal badai dan putting beliung sedangkan sikopuk sebagai alat untuk mene-kan tingginya gelombang. Sebelum menyeberangi laut, para leluhur melakukan ritual mumugri dengan tujuan melepaskan diri dari kesialan atau pengaruh roh jahat. Usai Ritual mumugri, dilan-jutkan dengan ritual mutoutou yang bertujuan

memanggil taikabat koat dan jiwa pemilik pulau agar berke-nan mendampingi dan leluhur selama pelayaran. Daun boblo, sura’, dan kainau disiapkan sebagai media paneiteijat. Selama mulajo, membuang sampah di laut wajib dihindari. Setelah sampai di pulau tujuan, para leluhur kembali mela-kukan ritual mulaibatat yakni ungkapan syukur kepada roh dan memperilakan roh untuk kembali ke

tempat asalnya. Pantangan selama di pulau tidak boleh me-nyanjung objek-objek yang ada di dalam atau sekitar pulau. Jika hendak mengambil sesuatu di pulau harus disertai permisi kepada roh penghuni pulau. Mumone pada masa arat sabulungan sarat dengan semangat kebersamaan, kerja keras, respek (rasa hormat) dan bijak mengelola alam. l


Puailiggoubat NO. 314, 15 - 30 Juni 2015

K

ebiasaan makan sehat yang diajarkan sejak kecil, akan membantu menjaga kesehatan anak hingga dewasa nanti, dan mereka pun akan mengajarkan saat punya anak di kemudian hari. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk menanamkan kebiasaan makan yang benar pada anak, karena hal ini akan menentukan kesehatan mereka untuk seterusnya. Menerapkan pola makan sehat pada si kecil memang tidak mudah. Tetapi anda dapat mengikuti beberapa langkah ini, seperti dikutip dari Health Me Up. Buat Waktu Makan Lebih Menyenangkan Buat waktu makan menjadi lebih menyenangkan dengan melibatkan seluruh keluarga, setidaknya satu kali dalam sehari. Dorong anak anda untuk makan secara perlahan, karena perlu waktu 20 menit bagi otak untuk menyadari bahwa perut sudah penuh. Selain itu, rasa dari makanan yang dinikmati akan lebih terasa bila dimakan perlahan-lahan. Jangan makan terburu-buru di depan anak anda, duduklah dan sisihkan beberapa menit untuk makan dan anak anda akan meniru anda. Hindari Makan Berlebihan Anak-anak dalam masa pertumbuhan memang memerlukan gizi lengkap dan nutrisi tinggi. Tetapi bukan berarti si kecil boleh makan apa pun sebanyak yang dia mau. Jangan biarkan anak anda makan berlebihan karena bisa menyebabkan obesitas atau diabetes di kemudian hari. Beri anak makanan

ringan tiap 2-3 jam untuk mencegahnya makan porsi berlebihan saat jam makan utama. Camilan yang dikonsumsi harus tetap sehat, seperti kacang-kacangan dan biji-bijian, buah-buahan segar atau biskuit gandum. Akan menjadi strategi yang baik apabila anda melibatkan anak dalam berbelanja, sehingga mereka dapat memilih makanan ringan yang menarik bagi mereka. Hal ini juga merupakan waktu yang tepat bagi anda untuk mengajari mereka untuk membaca label dan memilih makanan yang sehat. Perlakukan Anak dengan Baik Jangan hancurkan kesenangan masa kanak-kanak mereka, perlakukan mereka sehingga bisa merasakan bagian terbaik menjadi seorang anak. Kita memang perlu menanamkan kebiasaan makan yang sehat dan baik pada anak-anak, tetapi sesekali memperlakukan anak dengan memberikan mereka permen dan makanan manis lainnya tidak akan merugikan

11

mereka selama itu tidak sering dilakukan. Jangan Paksa Anak Anda sebaiknya tidak memaksa atau mendorong anak Anda untuk makan banyak ketika ia sesekali memutuskan untuk makan lebih sedikit. Tentu saja, makan dengan takaran yang lebih sedikit akan mengurangi nutrisi/ vitamin penting yang dibutuhkan oleh tubuh. Tetapi dengan dukungan dan didikan Anda, anak dapat memutuskan kapan dan berapa banyak ia harus makan. Sertakan berbagai macam sayuran dalam berbagai warna, buahbuahan, susu, sereal dan kacang-kacangan, sehingga anak Anda tidak akan pernah merasa kekurangan. Kebiasan makan yang tidak berlebihan ini akan terus berlanjut bahkan hingga mereka dewasa. Jauhkan Anak dari Pengaruh Media Kita bisa melihat bahwa sekarang anak-anak dapat dengan mudah

dipengaruhi oleh media, ada beberapa iklan yang dapat memengaruhi pilihan anakanak. Sebaiknya, cobalah memberikan alasan kepada anak dan bantu mereka dalam memilih produk yang sehat. Penalaran yang logis akan membantu anak anda dalam membuat pilihan untuk memakan makanan yang sehat. Say No To Junk Food Dengan banyaknya produk camilan dan bahan olahan sekarang ini, membuat anak cenderung mengonsumsi makanan cepat saji seperti nugget, sosis, keripik, fried chicken, dan sebagainya. Sistem pencernaan akan merasa kesulitan untuk memproses makanan dalam jumlah besar sehingga dapat menyebabkan kenaikan berat badan. Sebaiknya jangan terlalu sering mengajak anak ke restoran cepat saji atau ke

bagian makanan beku saat ke supermarket. Ada baiknya membiasakan anak untuk ikut Anda berbelanja di pasar tradisional atau toko buah. Resep Baru Variasi adalah bumbu dalam kehidupan. Mencoba resep baru dan libatkan anak anda dalam proses memasak. Ini juga merupakan salah satu jalan terbaik untuk mengedukasi mereka tentang berbagai macam nutrisi makanan. Aktivitas Fisik Libatkan anak anda dengan beberapa aktivitas yang melibatkan fisik setidaknya satu jam dalam sehari. Ajak mereka ke taman, jogging, main bola atau kegiatan out door lainnya. Anda juga bisa memasukkan mereka ke kelas dansa ataupun kelas olahraga yang mereka sukai, seperti sepak bola atau balet. Hal ini nantinya bisa membantu mereka dalam menghilangkan stres dan mereka akan memiliki kesehatan yang prima. Jangan Memanjakan Anak Jangan terlalu memanjakan anak anda dalam mengonsumsi makanan. Anda dapat memberikan mereka keleluasaan dalam mengonsumsi makanan selama sehari dalam seminggu. Hal ini dapat memastikan mereka untuk mengembangkan hubungan yang sehat dan menyenangkan dengan makanan, mereka pun akan lebih menghargai makanan. (int)


Puailiggoubat NO. 314, 15 - 30 Juni 2015

Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet memberikan sambutan dalam acara pelantikan dan pengambilan Kepala desa yang dilantik Bupati Mentawai, Yudas Sabaggalet sumpah kepala desa

Desa Harus Jadi Ujung Tombak Kemajuan Pembangunan

B

upati Mentawai Yudas Sabaggalet mengharapkan kepala desa se-Kabupaten Mentawai menjadi garda terdepan dalam memajukan Mentawai. Hal ini dikatakan Bupati usai melantik dan mengambil sumpah 26 kepala desa baru di aula Bappeda Mentawai, Senin, 8 Juni lalu. “Kita kategori daerah dan desa tertinggal di Sumatera Barat dari 19 kabupate/kota. Orientasi kita bukan hanya sebatas siap pemilihan, namun bagaimana daerah dan desa tertinggal ini dapat lebih baik dan maju,” katanya. Hasil pemilihan kepala desa ini

menjadi harapan masyarakat untuk dapat lebih baik pembangunannya, tata pemerintahannya dibandingkan tahuntahun sebelumnya. “Masyarakat hanya menunggu siapa yang akan membawa perubahan yang lebih baik,” kata Bupati. Dia meminta kepala desa menghargai dan mensyukuri hasil pilihan masyarakat. Bukti ucapan syukur dan rasa terima kasih tersebut diwujudkan dalam bentuk merangkul semua kelompok masyarakat yang ada termasuk lawan politik dalam pemilihan kepala desa. “Jangan membalas dendam, karena kepala desa merupakan kepala tertinggi

didesa. Kepala suatu wilayah,” katanya. Kepala desa, lanjut Bupati, merupakan teladan dan panutan masyarakat, karena itu bila ada yang awalnya bersikap tidak baik harus mengubah sikap. “Tinggalkan sikap yang buruk karena kepala desa itu menjadi teladan ditengah masyarakat,” katanya. Dalam menjalankan roda pemerintahan agar berjalan dengan baik dan lancar, Bupati mengharapkan agar kepala desa menjalin hubungan yang harmonis dengan sekretaris desa, BPD (Badan Permusyawaratan Desa) serta lembaga-lembaga yang ada didesa. “Jangan ada perencanaan pembangunan

tanpa musyawarah tapi perencanaan sesuai dengan musyawarah. Peran sekretaris desa untuk memnfasilitasi pertemuan-pertemuan yang akan dilaksanakan. bukan melepaskan tanggungjawab,” katanya. Dikatakan Bupati, tujuan dilaksanakannya pelantikan kepala desa secara rentak agar program dan pembangunan yang direncanakan pada 2015 dapat berjalan dengan cepat dan lancar. “Karena untuk program pembangunan di desa tahun ini belum ada pelaksanaan hingga sekarang. Kita berharap setelah pelantikan ini kepala desa langsung bergerak untuk memusyawarahkan

pembangunan yang akan dilaksanakan dengan merangkul semua elemen yang ada dimasyarakat,” katanya. Hadir dalam acara pelantikan kepala desa, Wakil Bupati Mentawai Rijel Samaloisa, Ketua DPRD Mentawai Yosep Sarogdok, Wakil Ketua II DPRD Mentawai Nikanor Saguruk, anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat, Sudarmi Saogo, Sekretaris Daerah Mentawai Ifdil Gusti, asisten bupati bidang pembangunan, pemerintahan, perekonomian dan kesejahteraan, kepala SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Mentawai, Wakil Kepala Polres dan camat se-Kabupaten Mentawai. l

Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet didampingi Wakil Bupati Rijel Samaloisa dan Ketua DPRD Pelantikan dan pengambilan sumpah kepala desa se-Kabupaten Kepulauan Mentawai Yosep Sarogdok


Sisi Lain

M

entawai terkenal akan objek wisatanya, namun masyarakatnya tidak menikmati hasil dari wisata itu sendiri termasuk peningkatan ekonomi masyarakatnya. Masyarakat Mentawai lebih banyak dijadikan sebagai penonton, kunjungan wisatawan setiap tahunnya mengalami peningkatan dan keuntungannya hanya dinikmati sebagian besar orang luar Mentawai. Hal ini membuat Levi Malei Sagari bertekad memanfaatkan peluang dan ikut serta mengelola wisata dengan menjadi pemandu bagi wisatawan yang datang ke Mentawai. “Orang lokal harus berdaya, jangan mau dibudak oleh orang luar Mentawai yang hanya ingin menikmati untung dari wisata Mentawai yang ada,” katanya pada Puailiggoubat, Minggu, 26 April lalu. Dikatakan pemuda asal Muntei, Desa Muntei Kecamatan Siberut Selatan, awal ia tertarik menjadi pemandu saat bertemu dan berteman dengan seorang surfer asal Spanyol pada 2010 lalu. Setelah bermain surfing bersama, surfer asal Spanyol ini mengatakan

Puailiggoubat NO. 314, 15 - 30 Juni 2015

pada Levi kalau dirinya memiliki bakat dan kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik dalam bahasa Inggris dan dapat menghasilkan keuntungan bagi dirinya sendiri bila dimanfaatkan. “Dia bilang kalau talenta yang ada itu saya manfaatkan maka saya punya peluang untuk itu. Pilihannya dengan menjadi pemandu. Soal bahasa akan lancar dengan sendirinya setelah dijalani dan sering berkomunikasi dengan mereka,” katanya. Akhirnya sejak saat itu, surfer dari Spanyol ini membawa temantemannya ke Mentawai sambil memperkenalkan mereka kepada Levi sekaligus mempercayakan rute perjalanan mereka. “Semuanya diserahkan kepada saya. Dan orang yang datang ini memperkenalkan saya kembali pada teman-teman mereka yang ingin datang ke Mentawai. Ada yang minta dijemput di Padang dan ada juga yang minta dijemput di pelabuhan setelah sampai di Mentawai,” katanya. Dikatakan pemuda kelahiran 4 Agustus 1993 ini, selama dua tahun

masih terasa sulit untuk meyakinkan wisatawan luar negeri yang datang ke Mentawai untuk dia dampingi apalagi

bersaing dengan pemandu dari luar Mentawai seperti Padang dan Bukittinggi. Namun karena pelayanan dan kepuasan yang dimiliki ditambah semakin terkenalnya wisata Mentawai di luar negeri membuat job semakin banyak. “Sekarang wisatawan yang kita dampingi rata-rata 5 hingga 10 orang setiap bulannya dengan berbagai negara, seperti Spanyol, Australia, Perancis. Pada umumnya yang saya dampingi itu wisata tracking, karena untuk surfing saya tidak memiliki fasilitas seperti boat. Saya tidak ingin terikat dengan orang lain,” katanya. Dikatakan Levi, wisatawan yang memberikan keuntungan bagi masyarakat setempat yaitu wisatawan yang datang secara legal dengan memanfaatkan masyarakat setempat dengan tarif atau paket perjalanan yang ditawarkan. Karena tipe yang seperti ini biasanya membayar pemandu sesuai dengan upah normalnya seorang pemandu. “Kalau mereka yang datang secara legal biasanya mereka membayar pemandu itu Rp400 ribu, normalnya per hari dan semua perjalanan dan informasi dipercaya

13

kepada kita, termasuk jemput dan antar ke Padang. Namun yang datang dengan ilegal seperti datang menggunakan layanan kapal reguler, setelah sampai di pelabuhan tanya informasi rute perjalanan dan mencari pemandu di saat sedang sulit itu merugikan karena mereka membayar pemandu di bawah standar seperti Rp100-200 ribu per hari,” katanya. Karena komunikasi mulai luas dan terjalin dengan baik, wisatawan yang datang berkunjung ke Mentawai dengan meminta bantuan Levi sebagai pemandu semakin ramai. “Makanya sekarang ini kita tidak mengejar wisatawan lagi, namun mengejar internet untuk berkomunikasi dengan mereka yang mau datang ke Mentawai dengan menawarkan paket perjalanan yang kita miliki termasuk tarif dan perlengkapan dan informasi wisata. Dari wisatawan yang kita temani selama ini, ada wisatawan yang kita temani hingga dua bulan di Mentawai dengan tarif yang cukup lumayan,” katanya. (bs) IKLAN


Puailiggoubat NO. 314, 15 - 30 Juni 2015

Balap sepeda akan menempuh 9 etape dengan jarak 1.300 kilometer melintasi 18 kabupaten/ kota di Sumbar

Tour de Singkarak VII Digelar 3-11 Oktober 2015 FOTO:KEMENTRIAN PARIWISATA

Rus Akbar

ntuk ketujuh kalinya, kejuaraan balap sepeda Tour de Singkarak (TdS) kembali digelar di Sumatera Barat pada 3-11 Oktober 2015. Para pebalap akan adu kecepatan menjelajahi 9 etape sepanjang 1.300 km melintasi 18 kabupaten dan kota dan memperebutkan total hadiah Rp 1,4 miliar. Penggagas Tour de Singkarak, Sapta Nirwandar mengatakan, pada perhelatan TdS 2015 Kabupaten Pesisir Selatan meraih kehormatan sebagai kota grand start. “Saat ini sudah lebih dari 35 tim continental dari Eropa dan Asia yang mengajukan permohonan ikut serta di tour ini,” ujar Sapta dalam siaran pers yang dirilis Jumat, 12 Juni 2015. Sapta mengajak masyarakat Sumbar dan Indonesia secara luas untuk bersama-sama menyukseskan pelaksanaan Tour de Singkarak 2015, terutama pihak-pihak korporat dan BUMN untuk berpean aktif dalam pelaksanaan event serta pembangunan sarana, prasarana dan infrastruktur pariwisata Sumbar yang semakin dicintai oleh

U

14

TdS berperan besar dalam mempercepat recovery ekonomi Sumbar pasca gempa bumi hebat yang terjadi pada 2009 yang lalu,” ujarnya. Arief menyatakan, selain mempunyai dampak terhadap meningkatkan ekonomi secara langsung, penyelenggaraaan TdS juga menghasilkan nilai yang tinggi sehingga sangat efektif LUNCURKAN TdS - Menteri Pariwisata Arief Yahya (tengah), bersama Penggagas TdS Sapta untuk promosi Nirwandar (dua dari kanan), dan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno (dua dari kiri) meluncurkan daerah. Tour de Singkarak, di Jakarta. “Gagasan “TdS sebagai event balap sepeda menggelar TdS dalam rangka memmasyarakat mancanegara. Menteri Pariwisata Arief Yahya berskala internasional yang tahun ini percepat recovery bencana Sumbar menilai, pelaksanaan wisata olahraga penyelenggaraannya memasuki tahun sangat cemerlang, dan terbukti dalam berskala internasional ini memiliki nilai ke-7 memberikan dampak ekonomi bagi waktu singkat ekonomi Sumbar pulih bisnis tinggi, sehingga penyelenggara- Sumbar. Pada awal penyelenggaraanya, kembali,” lanjut Arief. annya akan memberikan dampak langsung terhadap peningkatan ekonomi masyarakat.

Event tahunan TdS menurut Arief telah menjadi kebanggaan masyarakat Sumbar, dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Di sisi lain penyelenggaraan TdS telah mengalami peningkatan signifikan dalam memperkenalkan ikon unggulan Sumbar kepada masyarakat mancanegara. Sementara, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menyatakan pelaksanaan Tour de Singkarak sejak tahun pertama hingga tahun ke-6 telah membuahkan dampak positif di berbagai bidang. “Menyonsong digelarnya Tour de Singkarak 2015, segenap masyarakat Sumbar Begitu merasa terhormat bertindak kembali sebagai tuan rumah terbaik untuk seluruh atlet balap sepeda, ofisial, media dan seluruh panitia penyelenggara serta wisatawan domestic dan mancanegara yang akan datang,” ujar Irwan seraya mengajak semua pihahk agar bisa memanfaatkan moment istimewa ini untuk mempromosikan pariwisata Sumbar dan Indonesia pada umumnya. (p)

Katupek Pitalah, Kuliner Khas Padangpanjang FOTO:MUSLIM/PUAILIGGOUBAT

Bulog Sumbar Stok 19 Ribu Ton Beras PADANG – Badan Urusan Logistik (Bulog) Sumatera Barat menyetok 19 ribu ton beras untuk memenuhi kebutuhan hingga empat bulan ke depan. “Saat ini stok beras kita sebanyak 19 ribu ton, stok ini memenuhi kebutuhan selama bulan puasa dan empat bulan kedepan,” kata Kepala Seksi Tata Usaha (TU) Umum dan Humas Bulog Sumbar, Saidi di Padang, Jumat, 12 Juni 2015. Menurut Saidi, kebutuhan beras untuk wilayah Sumbar mencapai 4000 ton dalam sebulan. Diperkirakan, stok yang tersedia saat ini akan mencukupi. Untuk mengantisipasi lonjakan harga menjelang Ramadhan, pihaknya akan menyalurkan beras miskin (raskin) untuk dua bulan sekaligus, yaitu bulan Juni dan Juli 2015. “Penyaluran raskin bulan Juni sudah selesai, sedangkan untuk bulan Juli akan disalurkan pada pertengahan bulan Juni, atau di hari kedua atau ketiga bulan puasa,” katanya. Jika terjadi lonjakan harga, lanjut Saidi, Bulog Sumbar menjadwalkan melakukan operasi pasar. Dari pantauan Bulog, sampai hari kondisi harga beras masih stabil. “Jika nanti masih terjadi lonjakan harga, Bulog Sumbar siap turun ke lapangan untuk melakukan operasi pasar,” ujarnya. Saidi mengakui saat ini Bulog juga sudah melakukan pengadaan sebanyak 325 ton beras yang kebanyakan dibeli dari Jawa Timur dan Sulawesi Selatan. Bulog memilih membeli beras dari daerah lain karena harga beras lokal rata-rata dijual dengan harga di atas harga pembelian pemerintah (HPP). “Jika harga beras di atas HPP, maka Bulog tidak diharuskan membelinya,” ujarnya. Biasanya Bulog Sumbar menyediakan pasokan itu dari beras lokal berasal Kabupaten Pesisir Selatan, Solok dan Bukittinggi. ”saat ini harganya tinggi dialihkan ke daerah lain,” katanya. (rus/p)

PADANG – Katupek (ketupat) tentu sudah tidak asing di telinga kita. Panganan ini terdapat hampir di setiap daerah di Indonesia. Ketupat khas asal kota Padangpanjang, Sumatera Barat bernama katupek pitalah. Dinamanakan katupek Pitalah, karena asalnya dari Nagari Pitalah, Kecamatan Batipuah yang masuk dalam wilayah administratifnya Kabupaten Tanahdatar. Akan tetapi, masyarakat yang berjualan panganan tersebut mengidentifikasi diri mereka sebagai orang Padangpanjang. “Karena lebih dekat saja ke Padangpanjang sebenarnya. Kalau kami tetap orang Batipuah,” ujar Edison (50) masyarakat Pitalah yang sudah membuat Katupek Pitalah secara turun temurun Jum’at, 12 Juni 2015. Ciri khas Katupek Pitalah adalah kuahnya yang kental. Kuah tersebut dimasak dari rebung, nangka dan lobak singgalang di dalamtalenang (panci dari tanah liat). “Kalau makan Katupek Pitalah pada pagi hari, sampai siang masih terkenang rasa kuahnya,” lanjut Edison. Untuk membuktikan keaslian Katupek Pitalah, Anda bisa

meminta kepada penjualnya dengan menyebut ”Katupeknyo dirujik sajo”. Rujik adalah cara penyajian Katupek Pitalah dengan cara tidak dipotong dan langsung dicampurkan dengan kuah dan sayur. “Karena setiap orang miliki kemampuan makan yang berbeda, maka ketupatnya sengaja tidak di potong. Kalau dipotong berarti kita menarget-nargetkan setiap suapan pelanggan,” jelas Edison. Katupek pitalah dapat ditemukan di berbagai daerah di Indonesia, namun pembuktian Katupek Pitalah yang asli dapat anda lakukan dengan cara diatas. Atau minimal dengan melihat potongan nangka dan rebung yang disajikan. “Nangka yang dijadikan sayur dalam Katupek Pitalah tidaklah nangka yang matang ataupun yang masih muda, rebungnya pun juga begitu. Dan kuahnya haruslah kental dan lumat,” terang pria yang telah 20 tahun berdagang Katupek Pitalah ini. Untuk harga perporsi, tidak ada harga normalnya. Jika anda membeli

Katupek Pitalah di Palu, Sulawesi Tengah, harganya bisa Rp 20.000 per porsi. Di kota Padang rata-rata Rp 8.000 hingga Rp 10.000. Untuk rasa asli, masakan katupek pitalah biasanya disajikan langsung dari talenang yang masih berasap. Di Padangpanjang, Katupek pitalah dapat dijumpai di Pasar Pitalah. Dengan uang Rp 5.000, Anda sudah dapat menikmati lobak singgalang, nangka yang empuk dan rebung yang gurih dalam kuah Katupek Pitalah. Sangat cocok dengan cuaca Koata Padang Panjang yang sejuk. Ciri khas penjualnya memakai kodek (Kain panjang yang diselempangkan menjadi rok). Tertarik? (lim/p)


SEPUTARSUMBAR Bawa Sabu, Residivis Kembali ke Jeruji Besi PADANG – Baru empat bulan bebas, Heryanto alias Koi kembali dijebloskan ke jeruji besi karena kadapatan membawa lima paket sabu-sabu. Pria berusia 35 tahun ini ditangkap Satuan Narkoba Polresta Padang di rumahnya, kawasan Gurun Laweh, Aur Duri, Kecamatan Lubuk Begalung, kota Padang, Kamis, 11 Juni 2015. Saat ditangkap, residivis yang juga menjadi target operasi polisi terebut berusaha untuk kabur lewat belakang rumah. Namun polisi sudang mengahadang lokasi tersebut. “Kita menangkapnya pada pukul 17.30 WIB, saat penangkapan dia berusaha kabur, tapi anggota kita sudah mengepung rumahnya. Di tangan tersangka disita lima paket sabu senilai Rp1 juta,” ujar Kasat Narkoba, Polresta Padang, Kompol Daeng Rahman, Kamis (11/6) Ia menambahkan, pelaku merupakan residivis yang baru empat bulan bebas. Sebelumnya tersangka sempat mendekam di penjara dengan kasus yang sama. “Pekerjaan tersangka pengangguran karena baru lepas dari penjara, kita mengancam hukuman penjara 10 tahun, dia dijerat dengan UU No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan pasal 112 dan 114,” kata Daeng. Saat diperiksa pelaku mengenakan baju kaus berlambang Pemuda Pancasila dan memakai celana jeans pendek. Pada bagia lengan kirinya dipenuhi dengan tato dan betis kanannya, sedangkan tangan kirinya diborgol dengan kursi besi tempat dia duduk. (rus/p)

Polisi Gagalkan Penyelundupan 14 Ton Minyak Tanah PADANG - Reskrimsus Polda Suma-tera Barat menggagalkan penyeludupan 14 ton BBM jenis minyak tanah yang diangkut menggunakan dua unit truk cold diesel di jalan Raya Indarung, Kota Padang, Sabtu, 9 Juni 2015. Kepala Bagian Humas Polda Sumbar, AKBP Syamsi mengatakan, saaat ditangkap, pengemudi kedua kendaraan tidak bisa menunjukkan dokumen resmi pengangkutan BBM tersebut. Dua orang Sopir bernisial H dan T serta MS dan J sebagai kenek digiring ke ruang tahanan Reskrimsus Polda Sumbar untuk dimintai keterangan dalam pengembangan kasus. Sementara barang bukti yang disita dari kedua truk tersebut berupa 14 ribu liter minyak tanah yang dimasukkan dalam 30 drum serta 12 tandon tangki air. “Pelaku menggunakan modus dengan cara menggunakan nomor plat palsu. Saat masuk ke Padang, mereka mengganti nomor yang seharusnya BG 8367 UK menjadi BA 8367 dan BA 8368 JC yang semestinya BG 8368 JC,” jelas Syamsi. Kedua mobil itu berwarna kuning dan ditutupi dengan terpal warna kuning dan abu-abu. Keempat pelaku yang merupakan warga Padang tersebut dijerat pasal pasal 53 huruf D UU Nomor 22 tahun 2001 Tentang Migas. (rus/p)

Puailiggoubat

NO. 314, 15 - 30 Juni 2015

15

Mantan Bupati Dharmasraya Divonis Satu Tahun Penjara FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

Marlon juga harus membayar denda senilai Rp 100 juta subsider 6 bulan penjara.

Rus Akbar

M

antan Bupati Dharmasraya, Marlon Martua Situmeang divonis 1 tahun penjara dan

denda senilai Rp100 juta subsider 6 bulan. Marlon secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana korupsi penggelembungan dana pengadaan tanah pembangunan RSUD Sungai Dareh, Kabupaten Dharmasraya pada 2009. “Menjatuhkan kepada terdakwa penjara selama 1 tahun dan denda Rp100 juta, masa tahanan kota yang dijalankan terdakwa dikurangi dengan pidana yang dijatuhkan,” kata ketua Hakim Reno Listowo, didampingi hakim Anggota Jamaluddin dan M Takdir dalam sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Padang Selasa, 9 Juni 2015. Setelah mendengarkan keterangan vonis tersebut, Hakim Reno Listowo langsung menanyakan kepada terdakwa apakah pihaknya akan piker-pikir dulu atau melakukan banding. “Silahkan saudara diskusi dulu dengan pengacara saudara, saya berikan waktu dua menit,” ujar Reno. Setelah diskusi dilakukan akhirnya Marlon Martua Situmeang ini melaluhi penasehat hukumnya M. Kapitra menyatakan pikir-pikir dulu. “Sesuai dengan UU yang berlaku, kami diberikan waktu tujuh hari untuk berpikir-pikir lagi, apakah kami akan

DIVONIS - Mantan Bupati Dharmasraya Marlon Martua (kiri) menyalami pengacaranya usai mendengarkan vonis hakim dalam sidang kasus dugaan korupsi pengadaan tanah RSUD Sungai Dareh. banding nanti kami sampaikan selama tujuh hari,” katanya. Setelah mendengarkan keterangan tersebut hakim menutup persidangan. Sementara pesehat hukum usai sidang menyatakan menghormati hasil keputusan hakim. “Meski hakim tidak melihat secara menyeluruh kasus ini, tapi kita hormati, untuk saat ini kita pikir-pikir dulu,” katanya. Sementara Marlon menangis usai sidang, ketika ditanya wartawan semua kasus ini diserahkan ke penasehat hukumnya. Vonis hakim ini lebih ringan dari tuntutan jaksa, sebelumnnya Jaksa Penuntut Umum (JPU) menuntut hukuman penjara 3 tahun, membayar

uang pengganti sebanyak 4,2 miliar dan denda Rp200 juta. “Sesuai dengan SOP kejaksaan vonis yang diputuskan hakim itu sudah dua pertiga dari tuntutan, kita juga mikir-mikir apakah akan naik banding atau tidak,” ujarnya. Sesuai tuntutannya Marlon dijerat dengan Pasal 2, Pasal 3 UU No 20 Tahun 2001 tentang perubahan atas UU NO 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Marlon ditetapkan sebagai tersangka dugaan korupsi penggelembungan dana pengadaan tanah pembangunan RSUD Sungai Dareh, Kabupaten Dharmasraya pada 2009. Marlon merupakan salah satu tersangka dalam kasus tersebut. Sementara tiga

tersangka lain sudah divonis. Ketiga tersangka yakni mantan Sekretaris Kabupaten Dharmasraya Busra, mantan Kepala Bagian Administrasi Pemerintahan Umum Agus Akhirul, dan mantan Kasubag Tata Pemerintahan Umum Agustin Irianto. Penyidikan atas kasus Marlon dilakukan oleh pihak Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat, dan yang bersangkutan ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik sejak 26 April 2011. Dalam kasus dugaan korupsi itu, negara diperkirakan mengalami kerugian sekira Rp4 miliar, namun dalam persidangan dia tidak terbukti (p)

Asita Sumbar Sarankan Pemandu Wisata Kuasai Bahasa Perancis dan Mandarin PADANG - Asosiasi Agen Biro Perjalanan Wisata (Asita) Sumatera Barat menyarankan agar para pemandu wisata juga menguasai bahasa Mandarin dan Perancis seiring melonjaknya jumlah kunjungan wisatawan asing penutur kedua bahasa tersebut. “Kalau Bahasa Inggris, para pemandu kita (yang ada di Sumbar) sudah memadai, namun untuk bahasa Mandarin dan bahasa Perancis masih minim,” ungkap

Ketua Asita Sumbar Ian Hanifah, Kamis, 11 Juni 2015. Menurutnya, kompetensi para pemandu ini juga harus didukung oleh pemerintah, baik secara regulasi maupun dengan pengadaan pelatihanpelatihan yang bisa menunjang kemampuan para pemandu. “Kalau penguasaaan dua bahasa ini dapat ditingkatkan, tentu akan meningkatkan kunjungan dan pendapatan wisata di daerah serta meninggkatkan ekonomi masyarakat,”

lanjutnya. Ia menambahkan, hal ini seharusnya menjadi perhatian pemerintah, apalagi Pemerintah Provinsi Sumbar dalam waktu dekat akan membuka jalur penerbangan Singapura-Padang. “Persoalan ini harus segara dikerjakan oleh pemerintah, karena kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) ini merupakan faktor penggerak utama dari sektor pariwisata kita,” jelas Ian.

Sementara, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno berjanji pihkanya akan meningkatkan kapasitas para pemandu melalui regulasi dan pelatihan-pelatihan bahkan kursus. “Kami sudah instruksikan kepada Dinas terkait Dinas untuk bisa memberikan pelatihan kepada para pemandu wisata di daerah Sumbar ini, agar para wisatawan mendapatkan pelayanan yang prima,” ujar Irwan. (lim/p)


16

Puailiggoubat

SEPUTARSUMBAR

NO. 314, 15 - 30 Juni 2015

BEM se-Indonesia Minta Jokowi-JK Dialog dengan Mahasiswa PADANG - Badan Eksekutif Mahasiswa se-Indonesia (BEM SI) menggelar aksi di persimpangan Bank Indonesia, jalan Jenderal Sudirman Padang, , Kamis, 4 Juni 2015. Koordinator Pusat BEM SI, Ahmad Khairuddin Syam mengatakan aksi ini merupakan kelanjutan dari demo yang dilakukan mahasiswa BEM SI di depan Istana Merdeka 21 Mei lalu. “Saat itu kita tidak bertemu dengan Presiden Joko Widodo karena sedang berada di Malang, pada saat kita melakukan lobi-lobi,Kepala staf Kepresidenan Luhut Panjaitan dan Mensesneg Pratikno menyatakan akan bertemu dengan presiden pada Senin 25 Mei namun batal karena kesibukan,” ujarnya Kamis. Keinginan BEM SI ini meminta kepada Presiden Jokowi dan Jusuf Kalla untuk melakukan dialog di depan publik atau bersama mahasiswa. “Kita tidak ingin dialog dalam Istana Merdeka, kalau di depan publik kita bisa sama-sama mengetahui masalah yang dihadapi Negara kita,” ujarnya. Sengaja di pilih Kota Padang sebagai tempat aksi itu atas kesepakatan bersama dengan BEM SI, untuk melakukan konsolidasi dengan mahasiswa di Sumatera Barat di Kampus Universitas Andalas (Unand) Padang. “Kota Padang merupakan kota memiliki sejarah perjuangan, banyak tokoh-tokoh lahir dari Sumatera Barat sebagai pejuang maka kita pilih disini. Kemudian tidak ada maksud lain aksi di gelar di Padang,” ujarnya. Aksi yang digelar ini kata Ahmad, ada sebanyak 69 BEM SI ikut aksi di Kota Padang dari 116 BEM yang tergabung dalam Aliansi BEM Se Indonesia. Ada delapan poin tuntutan mahasiswa yang tergabung delam BEM SI tersebut. Mencabut BBM dari mekanisme pasar bebas, mengambil alih 100 persen blok migas yang ada di Indoensia dan memperkuat ketahanan energi. Kemudian meningkatkan ketahanan pangan dan kesejaterahan petani Indonesia. Pemerataan kesejaterahan guru, realisasi 10 persen dalam APBN untuk kesehatan. Selesaikan kasus korupsi dan benahi KPK. Lindungi lingkungan hidup dan cabut Perpres No 51 Tahun 2014. Realisasikan tol laut untuk kepentingan nasional. Aksi tersebut dilakukan di persimpangan Bank Indonesia jalan Jenderal Sudirman dengan Jalan Ahmad Yani ratusan mahasiswa ini menggelar aksi duduk membentuk lingkaran, akibat aksi tersebut polisi mengalihka jalur lalu lintas. Sementara ada sekitar puluhan polisi menjaga aksi ini, hanya memakai baju dinas biasa tanpa perlengkapan baju anti huru hara. (rus)

Semen Padang FC Terancam Bubar Sanksi FIFA terhadap PSSI berdampak terhentinya aliran dana dari sponsor terhadap Semen Padang

FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

Rus Akbar

F

ederasi Asosiasi Sepak Bola Dunia (FIFA) menjatuhkan sanksi terhadap

PSSI di mana klub dan timnas Indonesia tidak diperbolehkan bertanding mengikuti kompetisi FIFA dan AFC. Sanksi tersebut berdampak terhentinya aliran dana dari sponsor terhadap klub asal Ranah Minang, Semen Padang FC. Bahkan tim berjuluk kabau sirah tersebut terancam bubar. “Ini (sanksi FIFA-red) akan berdampak pada pemain dan ofisial, sebab selama dana bersumber dari sponsor, kalau tidak ada laga tentu sponsornya akan berhenti,” kata Direktur Teknik Semen Padang, Asdian Jumat, 5 Juni 2015. Ia mengatakatakan, jika tidak ada aliran dana dari sponsor untuk menjalankan tim, bisa jadi klub tersebut dibubarkan. “Kalau tidak ada uang yang mensponsori, tentu klub tak akan jalan, sebab hubungan

DEMO - BEM se Indonesia menggelar aksi di Kota Padang minta Jokowi berdialog dengan mahasiswa secara terbuka sponsor dengan pemain saling terkait,” jelanya. Akan tetapi pilihan tersebut, lanjut Asdian belum merupakan keputusan final. Hal itu baru sebatas usulan pribadi hingga tuntasnya sanksi FIFA tersebut. “Kalau tidak jelas kapan sanksi FIFA ini berakhir, tentu menurut saya pribadi pemain kita bubarkankan dulu,” katanya. Adanya sanksi FIFA kepada PSSI diakui Asdian membuat pemain Semen Padang FC kecewa.

Ia menilai, pemberian sanksi tersebut semakin membuat sepak bola Indonesia serta para pemain ofisial, dan sponsor, menjadi tidak jelas. Sebelum adanya sanksi dari FIFA, para pemain berpikir akan kompetisi pada September seperti rencana PT Liga. Namun, setelah FIFA menjatuhkan sanksi, justru semakin membuat konflik sepak bola Tanah Air semakin panjang. “Pemain saya, sudah nelepon terus, kemarin ada harapan untuk

September. Tapi ini tidak jelas,” katanya. Pemberian sanksi ini berdampak pada PT Kabau Sirah Semen Padang, namun Asdian mengakui belum membahas sanki FIFA terhadap PSSI. “Dalam waktu dekat akan segera membahas nasib kelanjutan tim kita,” ujarnya. Asdian berharap, FIFA dapat segera mencabut sanksi terhadap sepak bola Indonesia. Kalau harus ada perbaikan dalam dunia sepak bola Indonesia, semua pihak harus dapat bekerjasama. (p)

Disdikbud Sumbar Gelar Festival Randai PADANG - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sumatera Barat menyelenggarakan Festival Randai di Taman Budaya Sumatera Barat 10-11 Juni 2015. Festival ini merupakan yang perdana digelar Disdikbud Sumbar karena sebelumnya berada di bawah naungan Dinas Pariwisata. ”Sebenarnya ini festival tahunan, namun semenjak ada perubahan aturan dan nomenklatur, maka ini festival perdana yang dikelola oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sumbar,” ujar Kepala Seksi Pembinaan Kesenian dan Diplomasi Budaya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sumbar Wismi Lusita, Rabu 10 Juni 2015. Menurut Wismi, Festival Randai ini bertujuan untuk regenerasi para tua-tua silat kepada generasi muda. Festival yang diikuti 14 grup randai dari wilayah Sumbar itu memperebutkan total hadiah senilai Rp 47 juta yang akan diberikan kepada lima penampil terbaik.

“Kita tidak menerapkan ranking, tapi lima penampil terbaik akan mendapatkan hadiah uang pembinaan,” lanjut Wismi yang juga menjadi Ketua Panitia Festival tersebut. Menurutnya, randai dinilai dari alur cerita, gerak dan kekomunikatifannya dengan

penonton. Sementara dewan juri adalah maestro seni tari, Eri Mefry, dan seniman Musra Dahrizal Katik Rajo Mangkuto atau lebih akab dipanggil dengan Mak Katik. Dalam festival tersebut, satu grup randai diberikan kesempatan untuk mementaskan hasil karya baik yang telah populer maupun FOTO:RANDAI/PUAILIGGOUBAT

RANDAI - Grup randai tampil dalam Festival Randai yang digelar di Taman Budaya Sumbar

karya dan observasi sendiri. Grup randai asal Kabupaten Pariaman contohnya. Grup randai yang bernama Mustika Minang Duo ini, membawakan cerita rakyat yang berangkat dari kisah nyata yang ada di Kabupeten tersebut. “Kami memang observasi dan melakukan pendalaman serta mewawancarai juga mengumpulkan data dari masyarakat setempat,” ujar Junaidi, pelatih randai dari grup Mustika Minang Duo. Grup randai ini membawakan kisah rakyat tentang Siti Baheram, kisah tentang seorang wanita kaya yang dikhianati oleh orang-orang yang ditolongnya. Dalam kisah randai tersebut, Junaidi mengaku setiap gerak, dialog dan alur ceritanya berangkat dari kisah masyarakat sekitar. “Kami mendatangi rumah peninggalan Siti Baheram, mewawancarai ahli warisnya, niniak mamaknya dan semua masyarakat di sekitar rumah tersebut, dari sanalah kami membuat cerita yang ditampilkan ini,” jelas Junaidi. (lim)


SEPUTARSUMBAR Sumbar targetkan raihan 16 emas Muslim Abdul Rahman

adwal Pra PON yang akan digelar antara September hingga Desember 2015 nanti membuat Komite Olahraga Nasional (KONI) Sumatera Barat (Sumbar) meningkatkan intensitas latihan para atletnya. Bahkan untu bulan Ramdhan Porsi itu ditambah, demi target emas di Pra PON. Jadwal Pra PON sendiri berbedabeda untuk setiap cabang olahraganya. Ada yang dilaksanakan September ada pula yang dilaksanakan Oktober dan Desember. “Kita tetap latihan meski di bulan puasa. Porsi latihannya ditambah, namun jadwalnya diubah,” ujar Wakil Ketua II KONI Sumbar, Handrianto pada Puailiggoubat, Senin (15/6/2015) siang. Menurutnya, hal ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan atlet. Namun tidak akan mengganggu ibadah puasa para atet. Jadwal latihannya akan dipindahkan dari pagi menjadi sore dan malam hari. ”Kita tetap menjaga performa para atlet, ini terpaksa dilakukan mengingat

J

Puailiggoubat

NO. 314, 15 - 30 Juni 2015

17

Kejar Target, KONI Sumbar Tetap Latihan Saat Puasa jadwal Pra PON dan Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) yang tinggal hitungan minggu,” lanjut Handrianto. Selain melakukan latihan, selama bulan Ramdhan para atlet ini akan memper erat tali silaturrahminya dengan acara buka puasa secara bersama-sama selama bulan Ramadhan. Ini dikarenakan jadwal latihan yang dimulai dari pukul 17.00 WIB hingga 21.00 WIB. “Kita memupuk semangat dan rasa kekeluargaan para atlet dengan mengadakan buka bersama setiap harinya,” ungkap Handrianto. Untuk Sumbar sendiri, KONI menargetkan 16 emas harus dibawa pulang PON 2016. Maka latihan di bulan Ramdhan sebagaipeningkatan kemampuan dan ladang ujian bagi para atlet agar mampu berjuang hingga kekuatan terakhirnya. “Kita sudah menargetkan 16 emas untuk Sumbar, untuk itu tidak ada kata malas-malasan dan puasa. Malahan ini bagus bagi para atlet, kita bisa mengontrol asupan gizi mereka,” kata Handrianto.(o)

FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

SHALAT TARAWIH - Jamaah Tarekat Naqsabandiyah kota Padang menunaikan ibadah shalat tarawih sebagai tanda masuknya bulan puasa. Jamaah tersebut menetapkan awal Ramadhan jatuh pada 16 Juni 2015

MUI : Masyarakat Cerdas Tidak Akan Lakukan Balimau PADANG – Sebelum memasuki bulan Ramadhan, umat Islam menyucikan dirinya dari segala dosa kepada karib kerabat, sanak family dan orang di sekitarnya dengan saling meminta maaf dan saling memaafkan. Di Kawasan Sumatera yang tersebar Kebudayaan Minangkabau dari ujung utara Riau hingga Jambi ada tradisi menyambut Ramadhan dengan melakukan ritual mandi dengan berbagai bunga-bunga dan berbagai ramuan yang akan disiramkan pada badan. Atau melakukan ritual mandi bersama di sungai-sungai yang besar dengan ramuan yang tetap sama yang dikenal dengan istilah balimau. Badan Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Padang mencatat tradisi ini juga ditemukan di Pangkalan Koto Baru, Kabupaten 50 Kota, Sumatera Barat (Sumbar), tradisi ini pertama kali dirayakan pada 1800 M, lebih 200 tahun bertahan, dengan nama potang balimau. Setiap daerah memiliki cara yang unik dalam melakukan tradisi Balimau, namunmemiliki satu kesamaan. Sama-sama dilakukan jelang bulan Ramadhan masuk dan puncak ritualnya selalu di lakukan di sore hari. Namun ternyata tradisi ini mulai salah kaprah dan dijadikan ajang maksiat oleh generasi muda dan beberapa kalangan. Ritual mandi-

mandi bersama di sungai terbuka dan secara beramai-ramai malah diganti dengan acara mandi-mandi ket empat yang sepi atau ke tempat yang membolehkan tindakan-tindakan aasusila. Menyikapi hal tersebut Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Padang, Duski Samad menyinggung esensi dari balimau yang sudah salah kaprah dan ia berpendapat bahwa masyarakat yang masih melakukan tradisi tersebut cukup bebal. Karena MUI sudah mengeluarkan fatwa dan surat edaran setiap tahunnya. “Masyarakat hari ini sudah cerdas, sudah terlalu sering tradisi ini

diimbau agar tidak dilakukan. Kalau untuk fatwanya sudah jelas, itu bid’ah dan haram apalagi bercampur antara laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim. Karena tidak ada ajaran Islam yang menyambut Ramadhan seperti ini, masyarakat cerdas tidak akan melakukan itu,” ujar Duski pada Puailiggoubat, Senin (15/6/ 2015) pagi. Yang dimaksud bid’ah dan haramnya adalah tradisi yang sudah jauh dari esensinya. Menurut Duski, esensi dari balimau itu adalah mensucikan diri lahir dan batin, saling memaafkan dan menjalin silaturrahmi yang sempat putus karena bebrbagai

SBMPTN - Calon mahasiswa mengikuti Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) di SMK N 7 Padang

hal. “Kalau balimau yang dimaksud masyarakat dengan mengunjungi karib kerabat dan saling memaafkan, serta menjalin kembali tali silaturrahmi yang putus, itu malah lebih baik dan Islam sangat menganjurkannya. Kalau mandi dengan kembang dan hura-hura itu malah akan merusak keimanan. Karena Allah tidak akan mengampuni dosa hanya dengan mandi kembang dan ritual lainnya,” jelas Duski. Namun ia juga menjelaskan, untuk merubah sebuah tradisi dan kebudayaan memang butuh waktu yang lama. Karena itu menyangkut mental dan pengetahuan masyarakat, sehingga sudah seharusnya bagi masyarakat yang mengetahui serta memiliki ilmu untuk saling mengingatkan. “Masyarakat yang cerdas tdak kan melakukan itu, dan di sinilah landang dakwah itu, mari saling mengingatkan agar kita sama-sama tidak terjatuh dalam kubangan taghut,” pungkasnya. Ade (25), salah seorang pelaku tradisi balimau dari daerah Payakumbuh mengaku sudah tidak melakukan itu lagi semenjak tiga tahun belakangan. Sebelumnya, ia dan keluarga besar selalu melakukan ritual balimau. “Kami sekeluarga dahulunya selalu melakukan ritual ini, namun

semenjak kuliah dan keluarga semua sudah menempuh jenjang pendidikan, kami sekluarga sepakat untuk menghentikan tradisi balimau dengan cara mandi-mandi dengan berbagai kembang itu. Kami menggantinya dengan mengunjungi sanak famili, saudara, kerabat dan teman-teman untuk meminta maaf dan menjalin tali silaturrahmi,” ujar Ade, Senin (15/6/ 2015) pagi. Berbeda dengan Ade, Nilam (35) seorang ibu rumah tangga di Kota Padang. menyatakan bahwa tradisi ini sudah ia lakukan turun temurun. Sehingga tidak afdol rasanya jika tidak melakukan tradisi ini saat memasuki bulan ramdhan. Menurutnya ini bukan soal agama, tauhid, pahala dan dosa. Namun lebih kepada menghormati adat para leluhur. “Kami sudah melakukan ini secara turun temurun, ini tidak ada sangkut pautnya dengan ajaran agama,” tukasnya kesal saat ditemui di Pasar Raya Kota Padang. Nilam sudah membeli berbagai kebutuhan untuk melakukan tradisi balimau, baik itu kembang-kembang yang telah dipotong sedemikian rupa lalu air bunga mawar dan lain-lain. Dari pantauan Puailiggoubat, beberapa masyarakat tetap akan melakukan tradisi balimau ini. Bahkan beberapa objek wisata pemandian telah disiapkan. (lim)


Puailiggoubat NO. 314, 15 - 30 Juni 2015

Orang Tua Wajib Lindungi Anak SIKAKAP - Perlindungan terhadap anak merupakan tanggung jawab utama orang tua, baik kebutuhan maupun bentuk kekerasan dari orang lain dan keluarga, tema itulah yang menjadi sorotan dalam pelatihan Penanganan Kasus dan Perlindungan Anak yang dilakukan Yayasan Cipta Fondasi Komunitas (CFK) kepada pengurus Kelompok Kerja Pusat Perlayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (Pokja P2TP2A) Kecamatan Sikakap di Aula Pastoran Sikakap, 8-10 Juni. Muherman, narasumber dari Yayasan Ruang Anak Sumatera Barat mengatakan, sejak dari kandungan sampai usia 18 tahun, anak menjadi tanggung jawab orang tua. “Tanggung jawab itu berupa perlindungan dari kekerasan baik datang dari manusia atau dari orang, memberikan pendidikan, mencukupi kebutuhan seharihari, hak mendapatkan kesehatan, hak mendapatkan kelangsungan hidup, hak perkembangan dan hak menyampaikan pendapat,” katanya. Menurut Muherman, selama ini anak sering mendapat tindakan tak layak dari orang dewasa yang mestinya menjadi pelindung. Menangani kasus kekerasan terhadap anak tidak boleh sembarangan, perlu penyelidikan latar belakang kasus serta mengumpulkan data tentang kasus itu, setelah lengkap datanya barulah kasus tersebut diolah dan dilaporkan ke pihak terkait. Koordinator Pelayanan dan Konsultasi Pokja P2TP2A, Pastor Mateus menyebutkan, masalah anak merupakan tanggung jawab bersama bukan hanya orang tua dan masyarakat saja tapi pemerintah harus ikut di dalamnya. “Buktinya sudah banyak terjadi kekerasan terhadap anak seperti pemukulan, pembunuhan bahkan ada orang tua yang tega menyuruh anaknya bekerja, hal ini disebabkan karena faktor ekonomi menjadi landasan utama kenapa semuanya bisa terjadi,” ujarnya. Koordinator Program CFK Pagai Utara Selatan, Ade Taruli Mardiarti mengatakan, fokus kegiatan mereka di Sikakap adalahperlindungan anak. Program ini bekerjasama dengan Pokja P2TP2A Kecamatan Sikakap dengan cara menggalang dukungan dan kerjasama dengan berbagai pihak terkait. Untuk mencegah tindak kekerasan terhadap anak, CFK memberikan pelatihan kepada pengurus cara menangani kasus dan membangun jaringan perlindungan anak. Sementara Ketua Pokja P2TP2A Kecamatan Sikakap, Budi Wiharjo menyebutkan, selama ini secara tak langsung sudah beberapa kali membantu menyelesaikan masalah anak yang terjadi di tengah masyarakat. “Tapi sifatnya baru pribadi, secara organisasi belum, anak merupakan generasi yang harus dilindungi, kalau bukan kita siapa lagi yang melindungi mereka,” ucapnya. (spr/g)

18

Tiap Tahun Putus Sekolah Terjadi di Mentawai FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

Seringkali terjadi pernikahan dini pada siswi sekolah karena salah pergaulan

FOTO:SUPRI/PUAILIGGOUBAT

BELAJAR DI LANTAI Siswa kelas III MIN Sikakap belajar di lantai karena mebeler kurang. Madrasah ini mendapat bantuan pembelian mebeler Rp40 juta.

Supri Lindra

iap tahun kasus siswa putus sekolah akibat pergaulan bebas dan hamil di luar nikah terjadi di Kabupaten Kepulauan Mentawai. Kejadian ini dinilai pemerintah setempat sebagai persoalan serius memajukan pendidikan di Mentawai karena menghambat proses mewujudkan generasi unggul dan tangguh di daerah itu. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sermon Sakerebau mengatakan, salah satu penyebab hal ini terjadi karena perhatian orang tua terhadap pergaulan siswa di luar sekolah kurang. Sermon menyebutkan, waktu yang dihabiskan siswa di sekolah sekitar empat jam, itu berarti mereka akan lebih banyak menghabiskan waktu di lingkungan keluarga dan masyarakat selama sehari. “Jika perhatian keluarga dan masyarakat kurang tentu si anak mencari lingkungan lain yang mereka anggap lebih memberikan perhatian kepadanya. Pergaulan tanpa pengawasan ini menjerumuskan anak dalam pergaulan bebas,” katanya, saat menghadiri acara Wisuda TK Se-Kecamatan Sikakap di Sikakap, Sabtu, 30 Mei. Akibatnya, lanjut Sermon, siswa tidak bisa melanjutkan sekolah karena ketahuan hamil dan terpaksa menikah dini. Menurut Sermon, kasus seperti ini tiap tahun terjadi di Mentawai terutama pada jenjang

T

BANTUAN PENDIDIKAN - Bupati Mentawai menyerahkan bantuan pendidikan dari Bank Nagari Tuapeijat SMA. Ia meminta meminta orang tua dan masyarakat membantu sekolah mengawasi pergaulan siswa untuk menekan angka putus sekolah akibat hamil di luar nikah. ”Bagaimana kita menciptakan generasi unggul dan tangguh sementara kita orang tua dan masyarakat tidak mau ikut menyukseskan pendidikan tersebut, generasi unggul dan tangguh akan tercipta bila tiga unsur berjalan bersama-sama pihak sekolah, orang tua dan masyarakat,” ujarnya. Kepala SMAN 1 Pagai Utara Selata, Rita Warti membenarkan, tiap tahun kasus siswa hamil terjadi. Ia menyebutkan, pada tahun ajaran 2014/2015, jumlah siswa peserta Ujian Nasional (UN) yang terdaftar sebanyak 226 orang, namun lima siswa dari daftar tersebut tidak ikut ujian karena hamil saat di bangku sekolah. “Agar ini tidak terjadi lagi, saya berharap bantuan dari orang tua dan masyarakat mengawasi pergaulan

siswa di luar sekolah,” ucapnya. Menanggapi siswa hamil yang keluar atau dikeluarkan dari sekolah, Pembina Sahabat Remaja Mentawai, Rika Napitupulu mengatakan, mereka tidak setuju jika ada sekolah yang mengeluarkan siswi yang ketahuan hamil. “Mengeluarkan siswi hamil itu bentuk penghukuman langsung dari sekolah ke siswi tersebut, akibatnya akan berpengaruh terhadap perkembangan mental si anak, dengan mengeluarkan siswi hamil berarti kita telah mencabut hak siswi tersebut di dalam menuntut ilmu, sementara hak menuntut ilmu itu diatur di dalam Undang-Undang,” katanya saat menghadiri acara Cipta Fondasi Komunitas (CFK) terkait Perlindungan Anak di Aula Pastoran Sikakap, Senin, 8 Juni. Menurut Rika, ada jalan lain seperti memberikan cuti atau memindahkan siswa hamil tersebut. “Setelah anaknya lahir, sekolah bisa menerima kembali siswi terse-

but, jika sekolah mengeluarkan siswi hamil berarti kita ikut menciptakan generasi yang tidak berpengetahuan, generasi tidak ada ilmu, jadi apa mereka nanti, karena tidak ada ilmu tentu mereka hanya bisa bekerja sebagai pembantu saja, bagaimana jadinya dengan anak yang dilahirkannya tentu akan menjadi pembantu juga, hal ini pasti tidak kita inginkan,” ujarnya. Pernyataan Rika tersebut dibantah Wakil Kepala SMPN 1 Pagai Utara Selatan, Sinar Berisigep, menurutnya pihak sekolah tidak pernah memutuskan mengeluarkan siswa yang hamil. “Jika ada siswi hamil diketahui oleh pihak sekolah, kami langsung memangil orang tuanya, orang tualah yang mengambil keputusan, kalau pihak sekolah tidak pernah mengeluarkan siswi hamil, bahkan siswi hamil itu yang langsung mengeluarkan diri sendiri, mungkin siswi tersebut merasa malu bila diketahui oleh teman-teman dan gurunya,” ujarnya.(g)

MIN Sikakap Dapat Dana Pembelian Mebeler Rp40 Juta SIKAKAP - Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Sikakap mendapatkan bantuan Rp40 juta dari DIPA Kementerian Agama Kabupaten Kepulauan Mentawai 2015, dana tersebut akan dipergunakan membeli mebeler sekolah. Kepala MIN Sikakap, Amri

Salimin mengatakan, saat ini sekolahnya membutuhkan mebeler sebanyak 3 paket, dalam satu paket terdiri 30 meja dan kursi ditambah 1 set meja guru, 1 buah lemari, 1 unit papan tulis dan 1 unit tong sampah. “Mebeler ini sangat penting karena kelas III selama ini

terpaksa belajar sambil duduk di lantai karena kursi dan meja tidak ada. Setelah mebeler dibeli kita akan mengembalikan mebeler milik Madrasah Tsanawiyah Negeri Sikakap yang dipinjam sebanyak 80 kursi dan 40 meja,” katanya kepada Puailiggoubat, Jumat, 5 Juni.

MIN Sikakap, kata Amril Salimin, memiliki 11 rombong belajar yang tersebar pada dua lokasi yakni delapan rombel di Desa Sikakap, Kecamatan Sikakap dan tiga rombel di Dusun Tubeket, Desa Makalo, Kecamatan Pagai Selatan. (spr/g)


PENDIDIKAN 2017, Pengelolaan Manajemen SMA Sederajat Kewenangan Provinsi TUAPEIJAT-Manajemen pengelolaan SMA dan sekolah sederajat di Kabupaten Kepulauan Mentawai menjadi kewenangan urusan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mulai 2017 mendatang, hal tersebut sesuai dengan UU No.23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah pengganti UU No.32 Tahun 2004. “Pada 2017, SMA dan SMK di Mentawai akan dikelola pemerintah provinsi secara utuh, baik itu dananya, gurunya, muridnya semuanya termasuk aset sekolah akan diambil alih pengelolaannya oleh pemerintah di tingkat provinsi,” kata Kepala Bidang Pendidikan SMP/SMA Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Mentawai, Qamaisir kepada Puailiggoubat, Jumat, 12 Juni. Meski pengelolaannya berpindah tangan, kata Qamaisir, pemerintah kota atau kabupaten wajib memberikan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) kepada siswa SMA/SMK. Pemerintah kabupaten, lanjut dia hanya menangani SD dan SMP Di Mentawai saat ini ada 8 SMA sederajat yakni SMAN 1 Siberut Selatan, SMAN 1 Sipora, SMAN 2 Sipora, SMAN 1 Siberut Tengah, SMAN 1 Siberut Utara, SMAN 1 Pagai Utara Selatan, SMA Swasta Plus Setia, MA Swasta Mardhatillah Tuapeijat dan 1 SMK yangpembangunannya direncanakan rampung tahun ini. (trs/g)

Siswa SMPN 1 Siberut Tengah Lulus 100 Persen SAIBI SAMUKOP-Seluruh siswa SMPN 1 Siberut Tengah, Kecamatan Siberut Tengah, Kabupaten Kepulauan Mentawai yang berjumlah 49 orang lulus pada Ujian Nasional (UN) yang dilaksanakan Mei lalu. Pengumuman kelulusan diterima siswa pada Rabu, 10 Juni. Kepala SMPN 1 Siberut Tengah, Syaiful Sagaragara mengatakan, pencapaian kelulusan pada tahun ini merupakan hasil terbaik dibanding tahun-tahun sebelumnya. “Kali ini kelulusan meningkat dan baik, dari pada tahun lalu kelulusan yang hanya 99 persen,” katanya. (rr/g)

Puailiggoubat

NO. 314, 15 - 30 Juni 2015

19

Sekolah Baru di Mentawai Terima Murid Sementara sekolah tersebut menumpang di gedung sekolah lain

Leo Marsen

M

eski belum memiliki gedung sendiri, sejumlah sekolah yang baru dibuka tahun ini

di Kabupaten Kepulauan Mentawai memulai penerimaan siswa baru pada tahun ajaran 2015/2016. Di Kecamatan Pagai Selatan, sebuah SMA baru yang gedungnya menumpang di SMPN 2 Pagai Selatan berlokasi di KM 37 Pagai Selatan telah membuka pendaftaran siswa baru awal Juni ini. Sementara di Kecamatan Pagai Utara, SMA baru membuka pendaftaran menumpang di gedung SMPN 1 Pagai Utara, di Desa Saumanganya. Dan satu SMP Makalo di Pagai Utara menumpang di gedung SD Makalo Kepala Seksi Sarana Prasarana Dinas Pendidikan Mentawai, Fransiskus Sakeletuk mengatakan, untuk sementara sekolah-sekolah baru tersebut meminjam gedung sekolah terdekat termasuk tenaga pengajar dan

FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

diperkirakan menerima siswa sebanyak 52 orang pada penerimaan siswa perdana tahun ini yang berasal dari SMAPN 1 Pagai Utara. Kemudian di SMP Makalo, Pagai Utara calon murid sebanyak 28 orang yang berasal dari SDN 16 Makalo, SDN 08 Makalo, SDN 09 Makalo dan SDN 28 Makalo. Kepala Bidang SMP/SMA Dinas Pendidikan MenTERIMA MURID BARU - SMPN 3 Siberut Utara di Desa Sotboyak yang baru dibuka tahun tawai, Qamaisir ini menerima murid baru menyebutkan, sekolah yang akan biaya operasional sekolah. Puailiggoubat, Kamis, 5 Juni. menerima murid baru di SMP dan SMA “Pada anggaran perubahan, kami Menurut data dinas, calon siswa akan dirayonisasi agar ada keseimdari dinas mengusulkan pembangunan di SMA Pagai Selatan sekitar 146 siswa bangan jumlah murid di suatu sekolah. gedung baru dan biaya operasional dan yang berasal dari tamatan SMPN 1 Pembangunan gedung baru yang rekrutmen guru kontrak sekitar 100 Malakopa sebanyak 52 orang, SMPN diajukan pada APBD Perubahan, kata guru untuk tenaga pengajar di tiga 3 Pagai Selatan sebanyak 12 orang dan Qamaisir, minimal memiliki tiga ruangan SMA dan lima untuk SMP yang SMPN 2 Pagai Selatan berjumlah 82 dan satu kantor. dibuka tahun ini,” katanya kepada orang. Sementara SMA di Pagai Utara ( g)

Guru TK dan PAUD Terima Insentif Lima Bulan SAIBISAMUKOP-Sebanyak 30 guru dari 10 TK dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kecamatan Siberut Tengah menerima insentif untuk lima bulan dari Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai di Balai Desa Saibi Samukop, Selasa, 9 Juni. Penyerahan insentif tersebut dilakukan secara simbolis oleh Bu-

pati Kepulauan Mentawai, Yudas Sabaggalet melalui Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan Kecamatan Siberut Tengah, Jendam Purba yang disaksikan beberapa Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), aparat pemerintah desa dan guru-guru di daerah tersebut. Insentif yang diterima tiap guru per bulan sebanyak

Rp500 ribu per bulan, karena pencairannya sekaligus 5 bulan, masingmasing guru mendapat Rp2,5 juta. Kepada penerima insentif, Yudas meminta mempergunakan uang tersebut sebaik mungkin. “Pergunakanlah dana ini sebaik-baiknya dan kita sarankan bagi guru TK, PAUD untuk kuliah demi peningkatan SDM dan pendidikan,” katanya.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sermon Sakerebau mengingatkan, kepala UPTD dan kepala sekolah yang menerima uang tersebut segera memberikan kepada orang bersangkutan tanpa potongan. “Jika saat memberikan uang tersebut jangan dipotong,” ucapnya. (rr/g)

Bank Nagari Berikan Dana CSR Kepada 15 Siswa di Siberut Tengah SAIBISAMUKOP-Bupati Kepulauan Mentawai, Yudas Sabaggalet menyerahkan beasiswa kepada 15 siswa di Kecamatan Siberut Selatan yang berasal dari dana Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Nagari di Saibi Samukop, Sealsa, 9 Juni Siswa penerima bantuan terdiri dari lima murid SDN 01 Saibi Samukop, lima siswa SMPN 1 Siberut Tengah dan lima siswa SMAN 1 Siberut Tengah melalui kepala sekolah masing-masing. Siswa SD 01 Saibi Samukop yang menerima bantuan tersebut yakni Aron, Ariel

Gabriel, Jantarnevan, Novil dan Redi masing-masing menerima Rp500 ribu. Sementara penerima beasiswa dari SMPN 1 Siberut Tengah yakni Susi Susanti, Seprianus Guimean, Yohannes, Piterseon dan Yasinta yang mendapat Rp750 ribu per siswa. Siswa penerima beasiswa dari SMAN 1 Siberut Tengah terdiri dari Arjuna Satoko, Fitri Anggraini, Gerpasius, Dedi Juliasman dan Rentina yang mendapat Rp1 juta per orang. “Bantuan yang diberikan ini merupakan kepedulian bank Nagari

terhadap dunia pendidikan. maka kita berharap bantuan yang diberikan dapat dimanfaatkan dengan baik,” kata Yudas Sabaggalet usai menyerahkan bantuan beasiswa. Sementara Kepala Dinas Pendidikan Mentawai, Sermon Sakerebau menyebutkan, bantuan pendidikan Bank Nagari ini seharusnya sudah diserahkan pada 2013 lalu, namun karena adanya aturan dan hal yang harus diselesaikan terkait dengan pemberian bantuan sehingga baru diserahkan tahun ini. “Namun nama penerima tetap yang tercantum di dalam data

penerima bantuan walaupun sekarang sudah dibangku SMP, SMA atau sedang kuliah,” katanya. Lanjut Sermon, pelajar yang tercantum namanya sebagai penerima beasiswa namun tidak berada di Saibi karena sedang kuliah akan diwakili oleh wali atau orangtua langsung mengambilnya di bank nagari yang datang ke Saibi Samukop. “Bisa diwakili pengambilannya oleh pihak orangtua atau wali sehingga tidak lagi memerlukan biaya untuk mengambilnya ke Tuapeijat,” katanya. (bs/rr/g)


20

Puailiggoubat

Pelatihan hanya satu hari dari tiga hari yang dijadwalkan Bambang Sagurung

P

PENDIDIKAN

NO. 314, 15 - 30 Juni 2015

Sekolah Wajib Pelajari Budaya Mentawai

enerapan muatan lokal Budaya Mentawai (bumen) di seluruh sekolah di Kabupaten

Kepulauan Mentawai wajib dilakukan mulai dari SD hingga SMA untuk menjaga eksistensi budaya daerah. “Penerapan muatan lokal budaya Mentawai dapat membuat budaya itu tetap dikenal generasi yang akan datang dari ancaman globalisasaiseperti sekarang ini,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat, Syamsurizal usai membuka sosialisasi Analisis Konteks Pengetahuan Tradisional dan Ekspresi Budaya Tradisional berbasis muatan lokal oleh Direktorat Pembinaan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, di Bundo Guest House, KM. Tuapeijat Sipora Utara, Kamis, 28 Mei. Syamsurizal menyebutkan, pada masa lalu budaya Mentawai sangat kuat namun mulai terkikis dari generasi sekarang karena pengaruh dari luar. Guru pengajar, kata Syamsurizal, harus mengerti dan paham kurikulum itu sendiri. “Ini tidak lepas dari pengawasan kepala sekolah dan Dinas Pendidikan itu sendiri. Fungsi pengawasan sangat penting dalam pencapaian penerapan ku-rikulum budaya Mentawai,” katanya.

SOSIALISASI - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat, Syamsurizal (kanan) memberikan sambutan dalam lokakarya Sosialisasi Analisis Konteks Pengetahuan Tradisional dan Ekspresi Budaya Tradisional berbasis muatan lokal di Tuapeijat Sementara Kepala Dinas Pendidikan Mentawai, Sermon Sakerebau mengatakan, sampai saat ini penerapan pelajaran bumen belum maksimal di seluruh sekolah di Mentawai. ”Sejak 2008 belum ada hasil yang maksimal, kita berharap dengan adanya sosialisasi ini dapat mendorong terlaksananya penerapan mutan lokal budaya Mentawai di bumi Sikerei,” ujarnya.

Bupati Mentawai Resmikan SMPN 3 Siberut Utara SOTBOYAK - Bupati Kepulauan Mentawai meresmikan pembukaan operasional SMPN 3 Siberut Utara yang berada di Desa Sotboyak, Kecamatan Siberut Utara yang telah lama ditunggu sejak 2008 pada Rabu, 10 Juni. “Pembangunan sekolah ini menjawab kebutuhan masyarakat sehingga tidak ada lagi generasi Mentawai yang putus sekolah karena lokasi dan akses sekolah yang jauh,” kata Yudas usai meresmikan sekolah tersebut yang ditandai penandatangan surat keputusan pembukaan sekolah disertai pembukaan layar plang sekolah. Yudas menyebutkan, jika masih ada generasi muda Mentawai yang putus sekolah karena persoalan baju, tas dan sepatu, ia meminta warga dan sekolah melapor. ”Mereka jangan terhalang hanya karena fasilitas yang tidak mampu mereka beli, kita siap membantu terutama anak yang ada di pedalaman,” ujarnya. Alpius, Ketua Panitia Peresmian Sekolah berharap pemerintah memasukkan jaringan internet, jalan gedung agar kegiatan belajar lancar. Ia mengatakan, penerimaan siswa baru dan proses belajar mengajar sementara waktu menumpang di gedung SDN 03 Sotboyak termasuk tenaga pengajar. “Sudah ada yang memasukkan lamaran kerja untuk menjadi guru dengan berbagai bidang dan kita berharap pihak pemerintah melalui dinas dapat nantinya mengangkat mereka sebagai tenaga pengajar di sekolah,” kata Kepala SDN 03 Sotboyak, Yasinta. Sementara Camat Siberut Utara, Agustinus Sabebegen meminta dukungan semua komponen masyarakat memajukan pendidikan di Mentawai karena dengan hal itu proses peningkatan kualitas pendidikan lebih gampah dicapai. (bs/g)

Staf Ahli Bupati Bidang Pendidikan yang juga mantan Kepala Dinas Pendidikan Mentawai, Syaiful Jannah menyebutkan, penerapan muatan lokal budaya Mentawai di sekolah-sekolah Mentawai memiliki perjalanan yang sangat panjang. Menurutnya jika tidak diterapkan maka budaya Mentawai akan hilang dengan sendirinya. “Generasi muda saat ini banyak kehilangan jati diri, peran orang tua bersama masyarakat dalam penerapan budaya tersebut dalam keluarga sangat perlu agar tidak hilang karena budaya Mentawai memiliki pengaruh identitas di Sumatera Barat dan Indonesia itu sendiri,” ucapnya. Sosialisasi disertai pelatihan tersebut diikuti guru, kepala sekolah, penilik sekolah dan kepala unit pelaksana

teknis Dinas Pendidikan Kecamatan di Mentawai. Peserta dilatih membuat rencana pembelajaran berdasarkan buku modul pengayaan Pengetahuan Tradisional dan Ekspresi Budaya Lokal di Sumatera Barat yang dibuat oleh Kementerian Pendidikan bekerjasama dengan Universitas Andalas, Padang. Peserta pelatihan dibagi dalam 13 kelompok yang masing-masing bagian membahas tema kearifan lokal, pengobatan tradisional, cerita rakyat, pakaian/ kain, upacara tradisional, ungkapan, alat atau senjata tradisional, bagian sosial, arsitektur Mentawai, kuliner, mainan rakyat, kesenian tradisional dan peralatan tradisional. Taruli Tambunan, Ketua Tim Tujuh pembuat bahan ajar muatan lokal budaya Mentawai yang bekerja sama dengan

Yayasan Citra Mandiri Mentawai (YCMM) mengatakan, sosialisasi yang dilakukan Kemendikbud ini tak beda dengan yang telah mereka lalukan di Sikakap Januari lalu. “Malah rencana pembelajaran dan materi sudah kita rumuskan bersama guru-guru meski masih tingkat SD,” ujarnya. Antonius Zalukhu, salah seorang peserta pelatihan dari guru SDN 01 Sikakap, Kecamatan Sikakap menyebutkan, kendala penerapan bumen saat ini hanya soal rekrutmen guru yang akan mengajarkan pelajaran tersebut dan bahan ajar. “Setelah Tim Tujuh dan YCMM melakukan sosialisasi di Sikakap terkait dengan bumen ini pada Januari 2015, sekolah langsung menerapkannnya, namun dari pihak Dinas Pendidikan dan pemerintah Mentawai itu sendiri tidak serius, kita tidak tahu persoalannya itu di mana,” katanya. Lanjut Antoni, untuk perekrutan tenaga pengajar dan bahan ajar tidak lepas dari dukungan DPRD Mentawai dalam pengesahan anggaran, namun tak satu pun di antara mereka yang hadir dalam acara tersebut. Menjawab keluhan Antoni, Ketua DPRD Mentawai, Yosep Sarogdok mengatakan, ketidakhadiran DPRD Mentawai dalam acara sosialisasi tersebut karena tidak adanya undangan. “DPRD Mentawai tidak diundang dalam acara tersebut,” katanya. Di dalam surat undangan, sosialisasi tersebut disebutkan jadwal berlangsung selama tiga hari yakni 2729 Mei, namun kenyataannya sosialisasi itu hanya berjalan sehari pada 28 Mei. (g)

Tunda Guru yang Dipotong Segera Dikembalikan SOTBOYAK - Tunjangan Daerah (tunda) untuk guru yang lulus sertifikasi yang sebelumnya dipotong akhirnya akan dikembalikan dan dibayarkan setelah dianggarkan dalam APBD Perubahan Mentawai 2015. “Tunda yang dipotong tersebut akan dikembalikan seluruhnya dengan sistem rapel yang penganggaran dalam APBD perubahan,” kata Bupati Kepulauan Mentawai, Yudas Sabaggalet kepada Puailiggoubat usai meresmikan SMPN 3 Siberut Utara di Sotboyak, Rabu, 10 Juni. Yudas menyebutkan, pihaknya telah membuat Peraturan Bupati yang baru terkait pembayaran tunda terse-

but. “Kita sudah buat Perbupnya, jadi tidak ada masalah lagi, tinggal menunggu penganggaran dan pembayarannya,” ujarnya. Jawaban Bupati tersebut menanggapi pernyataan Kepala SDN 03 Sotboyak, Yasinta yang meminta tunda guru sertifikasi tidak dipotong lagi. “ Jangan dipotong karena kita di Mentawai ini ada guru yang berada di daerah zona satu dan zona dua yang daerahnya cukup sulit,” katanya. Sementara Kepala SMAN 1 Siberut Utara, Paulus Sikaraja mengatakan, besar tunda sertifikasi guru yang dipotong per bulan sekitar 50 persen terhitung Januari 2015.

Seharusnya satu bulan ia mendapat tunda sertifikasi sebanyak Rp2 juta namun yang dibayarkan hanya Rp1 juta per bulan. “Saya hanya terima Rp1 jutaan tiap bulan,” katanya saat dikonfimasi lewat telepon, Senin, 15 Juni. Senada dengan Paulus, Kepala SMAN 1 Pagai Utara Selatan, Rita Warni membenarkan, tunda mereka yang dipotong mulai Januari-April 2015 sekitar 50 persen. Ia menyebutkan mestinya per bulan ia menerima tunda sertifikasi sebesar Rp3,2 juta namun karena setengah dipotong yang dibayarkan hanya Rp1,6 juta. “Setengahnya dipotong,” ujarnya. (bs/g)


Puailiggoubat NO. 314, 15 - 30 Juni 2015

Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Mentawai memverifikasi data calon penerima

Calon Penerima Kartu Sakti Jokowi di Mentawai 27 Ribu

Leo Marsen

“Kementerian sudah mendesak agar data terbaru segera diserahkan namun sampai saat ini pendataan di kecamatan hingga Maret belum selesai,” ujarnya. Jarson menghimbau bagi masyarakat yang datanya belum tercantum dalam daftar segera mendaftar ke dusun atau desa masing-masing agar datanya bisa diajukan sehingga mendapat ke tiga kartu tersebut. Berdasarkan data Dinsosnakertrans, penerima di Kecamatan Pagai Utara berjumlah 1.907 orang, Sikakap (2.271 orang) dan Pagai Selatan (4.046 orang). Kemudian di Sipora Utara sebanyak 2.303 jiwa dan Sipora Selatan 4.100 orang. Jumlah penerima kartu di Kecamatan Siberut Utara sebanyak 2.238 jiwa, Siberut Tenah 1.758 orang, 3.830 orang di Kecamatan Siberut Selatan, Siberut Barat 2.784 dan Siberut Barat Daya sebanyak 2.301 orang. Anggota keluarga yang sekolah dari jenjang SD, SMP dan SMA berhak mendapat KIP, KIS didapat semua anggota keluarga, sementara KKS diberikan per kepala keluarga “Jika kartu sudah terbit akan diserahkan langsung kepada kecamatan dan desa, sistem petunjuk teknisnya akan diatur,” ujarnya. (g)

T

ahun ini penerima bantuan untuk keluarga miskin di Kabupaten Kepulauan Men-

tawai dari program Presiden Jokowi yakni Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) sebanyak 27.538 orang. Data tersebut dalam proses verifikasi yang dilakukan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Kepulauan Mentawai. Sekretaris Dinsosnakertrans Mentawai, Jarson Sauddeinu mengatakan, calon penerima bantuan tersebut tersebar di 10 kecamatan di Mentawai. Data penerima sebelumnya sudah ada namun diperbaiki lagi agar data penerima akurat. “Kita mau cek kelayakan penerima bantuan, apakah sudah menjadi PNS, meninggal, ekonominya sudah baik atau yang bersangkutan sudah pindah daerah,” katanya, Selasa, 9 Juni. Data penerima, kata Jarson, tidak dapat ditambah atau diganti . sementara bagi masyarakat yang belum terdaftar akan dibuat kembali data susulan untuk diserahkan ke kementrian di Jakarta.

HNSI Sikakap Siapkan Santunan untuk Nelayan SIKAKAP - Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kecamatan Sikakap, Kabupaten Kepulauan Mentawai menyiapkan santunan untuk nelayan yang tergabung dalam organisasi tersebut. Santunan itu berupa dana sosial untuk nelayan yang hilang saat melaut sebesar Rp250 ribu, anggota yang sakit dan perlu rujukan ke Padang diberi Rp1 juta dan untuk anak istri diberi Rp500 ribu. HSNI juga memberikan santunan untuk anggota yang meninggal sebanyak Rp2 juta, jika anak atau istri dan orang tua anggota yang meninggal masih termasuk tanggungan diberikan Rp500 ribu. Ketua HNSI Kecamatan Sikakap,Edi Marta mengatakan, uang santunan tersebut diambil dari uang simpanan pokok dan simpanan wajib anggota. Besar simpanan pokok Rp25 ribu per orang dan simpanan wajib Rp5 ribu per orang per bulan. Dana tersebut, kata Edi Marta, dikeluarkan jika ada surat rujukan dari puskesmas atau rumah sakit bagi anggota atau keluarga yang sakityang berobat ke Padang atau Tuapeijat. Untuk nelayan yang tidak membayar simpanan pokok berarti belum terdaftar sebagai anggota. “Begitu juga dengan anggota HNSI Kecamatan Sikakap tidak membayar simpanan wajib berturut-turut 3 bulan maka dia akan dipangil dan ditanyai kenapa tidak membayar simpanan wajib, kalau tidak juga mau membayar bisa jadi akan dikeluarkan dari keanggotaan HNSI,” jelasnya, Kamis, 4 Juni. Ketua HNSI Mentawai, Junaidi menyebutkan, simpanan pokok itu hanya satu kali bayar sebagai tanda menjadi anggota HNSI Kecamatan Sikakap. Sementara simpanan wajib dibayar setiap bulan. “Kalau tidak ada dana HNSI Kecamatan Sikakap dari mana diambil uang seandainya terjadi musibah di laut,sakit dan kematian, aturan ini akan dibuat ke dalam angaran dasar dan angaran rumah tanga HNSI Kecamatan Sikakap,” ujarnya. (spr/g)

21

FOTO:LEO/PUAILIGGOUBAT

ANTRE Warga Desa Saumanganya antre mengambil dana dari Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) di kantor Camat Pagai Utara

Bantuan DKP Diduga Dijual Oknum Nelayan Sikakap SIKAKAP - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Kepulauan Mentawai menduga bantuan yang diberikan kepada nelayan di Pulau Pagai Utara Selatan dijual oknum nelayan. Saidina Ali, staf Balai Benih Ikan Pantai Kecamatan Sikakap mengatakan, dirinya mendapat laporan dari beberapa nelayan bahwa bantuan yang diberikan DKP Mentawai dan Provinsi Sumatera Barat pada tahun lalu telah dijual. ”Namun sampai saat ini kita masih mengecek kebenaran laporan tersebut,” katanya, Jumat, 12 Juni.

Menurut data DKP Mentawai di Sikakap, bantuan yang diserahkan pada tahun lalu berupa mesin tempel 5 PK dan alat tangkap kepada Kelompok Mabola untuk delapan anggota berupa 4 unit mesin tempel dan 8 unit alat tangkap. Kelompok Binuang untuk 10 orang berupa 5 unit mesin dan 10 alat tangkap. Kelompok Kinabela mendapat 5 unit mesin ditambah 10 alat tangkap untuk 10 anggota. Kemudian kelompok Sikerei mendapat 6 unit mesin tempel dan 12 alat tangkap untuk 12 anggota. Kelompok Satakan Sadayung untuk 14 anggota mendapat 7 unit

mesin tempel dan 14 alat tangkap. Kepala Bidang Tangkap DKP Mentawai, Rudi Syorga menyebutkan, belum bisa memastikan nelayan yang menjual mesin dan bantuan alat tangkap. “Jika sudah dicek ke lapangan baru bisa dipastikan,” ujarnya ketika dikonfirmasi lewat telepon, Jumat, 12 Juni. Toni, anggota kelompok Kinabela menyayangkan jika ada nelayan yang menjual bantuan yang telah diberikan. Ia sendiri saat ini tengah menyelesaikan perbaikan perahu untuk dibawa melaut saat malam gelap. (spr/g)

Korban Tsunami Minta Perbaikan Ekonomi PAGAISELATAN - Warga korban gempa dan tsunami Mentawai 2010 di Kecamatan Pagai Selatan meminta Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai segera memperbaiki perekonomian di daerah pemukiman baru mereka. Romensen (26), salah seorang warga Dusun Asahan, Desa Bulasat, Kecamatan Pagai Selatan mengatakan, tak lama lagi hunian tetap (huntap) selesai dikerjakan. Jika huntap tersebut selesai, kata Romensen, mereka tak bisa menetap lama di sana karena belum ada sarana penunjang ekonomi. “Masyarakat kembali ke pekerjaan semula, bagi yang menyelam

terpaksa harus menyelam lagi, seperti saya kalau huntap selesai tentu tidak ada pekerjaan lagi, dari pada tidak makan terpaksa menyelam udang lobster lagi, atau mencari kerja ke tempat lain seperti ke Desa Sikakap, Kecamatan Sikakap, harapan kami agar pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai dapat memberikan bantuan modal usaha atau bibit untuk pertanian, agar dapat kami kelola,” katanya kepada Puailiggoubat, Selasa, 9 Juni. Di lokasi baru, kata Pardamean (59), warga Dusun Lagigi, Desa Bulasat, Kecamatan Pagai Selatan, mereka baru menanami beberapa

tanaman buah yang panennya butuh waktu lama di lahan seluas 1 hektar. Jika mau bertahan hidup, pilihan bagi mereka adalah kembali ke kampung lama yang berjarak 3 Kilometer mengola ladang lama yang ditinggal saat bencana terjadi. Menurut Kepala Dusun Rua Monga, Darminus, warga biasanya berangkat memancing pada pukul 05.00 WIB kemudian berjalan sejauh 2 Kilometer ke kampung lama. “Biasanya mereka baru balik pada sore hari, tak jarang dari mereka menetap diperkampungan lama dan baru balik beberapa hari kemudian,” katanya. (spr/g)


22

Puailiggoubat

Mereka akan memberdayakan dan menghidupkan ekonomi produktif warga desa

Leo Marsen

EKOKER

NO. 314, 15 - 30 Juni 2015

Sarjana Masuk Desa Bangun Ekonomi Perdesaan FOTO:LEO/PUAILIGGOUBAT

kandang ayam ber- kandang, umur anak ayam 1-7 hari diberi ukuran lebar 3 Meter makan pakan tipe 5.11 merek Bravo dan ebanyak 32 sarjana ditempatdan panjang 8 Meter umur 8 hari sampai panen makanannya kan di 32 desa di Kabupaten dari kayu dan beratap tipe 5.12,” ujarnya. Kepulauan Mentawai dalam seng yang mengMenurut Aksori, dari 100 ekor rangka Program Sarjana Masuk Desa. habiskan dana Rp2,5 bibit, jika dirawat dengan baik selama Sarjana tersebut akan menjadi penjuta. Kemudian ia 30 hari maka akan didapat ayam siap damping warga membangun ekonomi di membeli bibit ayam jual sekitar 90-95 ekor. Ayam yang desa dampingannya masing-masing. potong yang dipesan mati, kata Aksori, bisa dipergunakan Kepala Badan Pemberdayaan Pedi Padang sebanyak untuk pakan lele jumbo dalam kolam rempuan dan Keluarga Berencana 100 ekor dengan dengan cara dicincang. Aksori menga(BPMPKB) Kabupaten Kepulauan harga Rp350 ribu, takan, kotoran ayam bisa dimanfaatkan Mentawai, Joko Haryanto mengatakan, pakan ayam, tempat warga sebagai pupuk kompos untuk penempatan sarjana di tiap desa ini minum dan vitamin tanaman palawija. untuk membina kelompok masyarakat dengan modal Rp5 Kini usaha yang dibangun Aksori di bidang pertanian, peternakan, juta. tahun lalu berkembang, dulu hanya 1 perikanan dan perkebunan. Sambil mengem- kandang bertambah jadi dua kandang “Mereka juga memberdayakan diri bangkan usaha peter- dengan kapasitas masing-masing kansendiri dengan membangun ekonomi nakannya, Aksori dang sebanyak 100 ekor. Dengan modal produktif sebagai percontohan di tengah memanfaatkan hal itu Rp5 juta, ia mendapat penghasilan masyarakat,” katanya kepada Puailig- SARJANA MASUK DESA - Aksori, salah seorang anggota program Sarjana Masuk Desa sedang melatih masyarakat bersih Rp4,5 juta per bulan. Ayam-ayam memberi makan ayam goubat, Kamis, 11 Juni. cara beternak ayam tersebut dijual pada rumah makan Joko menyebutkan, pada Juni 2014 potong. “Kandang langganan dengan harga Rp50 ribu per sarjana yang direkrut sebanyak 20 desa ini untuk merekomendasikan setiap datang kapal ada ayam potong, ayam potong di pasang lampu, lantai ekor yang memiliki berat 1,6-2 Kilogram orang tapi ada tiga orang yang tidak aktif sarjana yang mau ditempatkan di daerah apalagi pusat Kabupaten,” katanya. kandang ditaburi sekam padi atau sekam per ekor. Modal usaha tersebut diperoleh kayu agar kotoran ayam mudah diberbekerja, sisa 17 orang. Pada Juni 2015 tersebut. “Dari hasil ini saya sudah mulai Aksori (24), salah seorang anggota Aksori dari gaji yang dirapelnya selama sihkan jika sudah panen, selain itu juga membangun rumah ukuran 8x8 Meter,” jumlah mereka bertambah menjadi 20 orang, dua dari sarjana tersebut dibantu program Sarjana Masuk Desa menye- empat bulan dan dana transportasi yang kandang menjadi hangat,tabung tempat ucapnya. dari Pemerintah Provinsi Sumatera Barat butkan, di daerah dampingannya di SP2 kemudian terkumpul sebanyak Rp8 minum ayam tempat minum tempat sementara gaji hanya 1 orang yang Desa Sidomakmur, Sipora Utara, ia juta. Dari modal ter-sebut ia mendirikan makan ayam terletak di lantai di dalam (g) mengembangkan usaha ternak ayam ditanggung dari provinsi. Menurut Joko, masih ada 11 desa potong bersama warga setempat. Aksori yang diterima pada Juni yang belum tersentuh program ini, penempatan sarjana ini berdasarkan asal 2014 mengatakan, sebelum ditugaskan desanya masing-masing atau yang di desa, mereka dilatih di BPMPKB ujarnya. dekat dengan sumber air tumbuh lebih direkomendasi dari desa. Biaya hidup Provinsi Sumbar selama dua minggu. SAIBSAMUKOP - Petani sawah di Mereka berharap pemerintah subur dibanding sawah petani lain sebulan Rp1.600.000 per orang ditam- “Pada saat itu kami 20 orang sarjana Desa Saibi Samukop, Kecamatan Sikhususnya Dinas Pertanian, yang jauh dari sumber air. “Saya bah dana transportasi sesuai zona desa berbagai jurusan ikut pelatihan ,setelah berut Tengah, Kabupaten Kepulauan Peternakan dan Perkebunan punya tanaman padi 15 petak, yakni Rp500 ribu, Rp750 ribu hingga saya turun ke desa selain saya men- Mentawai mengeluh sawah yang Kabupaten Kepulauan Mentawai tumbuh bagus dan sekarang sudah Rp850 ribu per bulan yang diambil dari dampingi masyarakat, rapat, bergotong ditanaminya tidak subur. Setengah membangun irigasi yang permanen berbuah karena sejak awalnya sawah APBD Mentawai. royong seperti pembentukan kelompok tanaman dari areal sawah seluas 30,7 agar petani sawah mendapat panen kita ini dekat dengan pengairan air hektar tersebut berwarna kuning dan “Sebelum turun ke lapangan, sarjana masyarakat dan berbagai kegiatan di yang baik sehingga mampu memenuhi yang pernah kami buat, namun kita tak berbuah. tersebut kita latih dulu di BPMPKB desa. Kemudian sebagai contoh bagi kebutuhan ekonomi.(rr/g) lihat aja nanti hasil panennya,” “Tak ada lagi artinya tanaman masyarakat, saya kembangkan ternak Provinsi Sumatera Barat,” ujarnya. Joko mengimbau kepala desa yang ayam potong karena selama ini ayam padi kami ini, percuma bersawah FOTO:RINTO/PUAILIGGOUBAT belum terlayani program sarjana masuk potong didatangkan dari Padang, hampir separuh tumbuh bagus, selebihnya tidak karena seluruh batangnya menguning,” kata Hendri Dunan Satoko, salah seorang petani di Saibi Pasar Siberut Tengah Dibangun kepada Puailiggoubat, Rabu, 3 Juni. Hendri menyebutkan, ciri-ciri SAIBI SAMUKOP - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai tanaman padi warga yang tak bagus mulai membangun pasar Ibu Kecamatan Siberut Tengah pada 4 tersebut batang dan daunnya menguMei 2015. ning dan tumbuhnya pun terlihat tak Pada APBD Mentawai 2015 pembangunan pasar tersebut subur. Air yang berada di petak sawah berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) senilai Rp937.814.000 terasa panas karena tak ada pertukaryang kemudian dimenangkan CV. Saibi Karya dengan nilai kontrak Rp786 juta. Bangunan tersebut berukuran 23,50 x 8 meter yang an dari sumber air irigasi yang tetap. masa pengerjaannya hingga 9 September 2015. Hendri menduga, penyebab sawah Direktur CV. Saibi Karya, Masimo Nyo Satoko mengatakan, tidak subur berkaitan fasilitas pengairproses pengerjaan pasar tersebut berjalan lancar. “Semua an yang permanen belum ada di daepekerjaan lancar karena semua material sudah tersedia,” katanya rahnya. Selama ini mereka mengandalkepada Puailiggoubat, Rabu, 3 Juni. kan sumber air dari hujan, sehingga Menurut Masimo, pembangunan pasar tersebut dapat ketika kemarau sawah tak mendapat diselesaikan sesuai kontrak kerja karena dukungan tenaga kerja air. dan material.(rr/g) RONTOKKAN PADI - Seorang petani Saibisamukop, Siberut Tengah Menurut Sergius Saguruk, petani merontokkan padi lain, sawah miliknya yang berada

S

Petani Saibi Keluhkan Sawah Tidak Subur


23

Puailiggoubat NO. 314, 15 - 30 Juni 2015

N

enek moyang orang Mentawai tidak pernah mengalami paceklik (musim kekurangan bahan makanan) sebab rimata (raja atau pimpinan) giat menginisiasi Pakerekatbaga. Seliuruh anggota keluarga laki-laki dewasa di dalam uma diajak diajak berkumpul di serambi laibokat uma sementara sikebbukat uma mendampingi rimata tempat dekat purusuat. Rimata menyampaikan instruksi membuka ladang dan mendengarkan respon maupun saran dari sikebbukat uma terkait waktu pelaksanaan dan lokasi perladangan. Di dalam hutan yang disepakati sebagai calon lokasi perladangan, rimata musiba dan melakukan ritus panakiat. Materi dalam seremoni panakiat, jumlahnya harus sedikit mungkin. Jumlahnya yang sedikit berarti melimpah bagi roh. Rimata bertutur, “wahai taikeleleu dan roh para leluhur, mohon janganlah kaget atas kehadiran kami di tempat ini. Kami datang tidak bermaksud mengganggu, akan tetapi kami hadir untuk mendapat restu keselamatan. Perkenankan kami mengelola hutan ini sebagai perladangan. Kami akan menanam pisang, keladi sagu dan lainlain, sebagai sumber kehidupan kami. Kami turut menyediakan kain yang berwarna putih, hitam merah dan biru (komang simabulau, simapusu’, simabonan samba simalimun) sebagai bentuk penghormatan kami dari penyakit ataupun malapetaka.” Proses panakiat diakhiri dengan menanam sura’ (codiaeum variegatum), boblo, sibulagat dan aileppet (graptophylum pictum). Selepas ritual panakia, rimata mempersilahkan seluruh anggota uma untuk mengumpulkan material saung sapou pujurunan atau sapou pasubukat. Selama psoses pembangunan, rimata dan seluruh yang terlibat berpuasa hingga pembangunan saung selesai. Di dalam saung disiapkan sebuah titiko, klokoukok, kururut, yang berfungsi sebagai alat pemberi isyarat/ tanda. Bila titiko, klokoukok, kururut dipukul pada pada pagi hari berarti pemilik ladang akan segera pulang. Titiko juga berfungsi sebagai pengusir hewan perusak tanaman. Selain titiko juga disiapkan sebiah tudukkat yang berfungsi sebagai sarana mengirim pesan suka dan duka. Rimata dan seluruh anggota uma berkumpul di dalam saung kemudian makan bersama. Selepas makan, pengukuran luas dan penentuan tapal batas (masipakoot pumonean) dilaksanakan. Rimata merupakan orang pertama yang mendapat bagian, disusul oleh anggota uma yang lain. Tahapan selanjutnya adalah penebatasan vegetasi dan pembersihan lahan yang disebuit manaba. Pembersihan lahan pada

Suara Daun Roberta Sarogdok

Pesan dari Dialog Regional Hutan Adat

A

Tradisi Mumone dalam Energi Arat Sabulungan (2) Oleh: Jeppy Geal Saogo prinsipnya membebaskan lahan dari tumbuh-tumbuhan pengganggu dan member ruang tumbuh bagi tanaman. Tumbuh-tumbuhan kecil ditebasdan dibiarkan membusuk secara organik, tidak dibakar agar menjadi humus bagi tanaman. Dalam proses pembersihan lahan anggota uma wajib melakukan suru dan menghindari keikei yakni tidak makan di lokasi panabaat dan tidak makan pada tempat sembarangan atau sebelum waktunya. Pascapenebasan, rimata menganjurkan pelaksanaan masipaturik buluk poula untuk mengetahui jumlah kebutuhan bibit sekalgus untuk mengatur jarak tanaman. Koleksi dan seleksi bibit muuremen dilakukan secara bersama-sama. Seringkali bibit tidak mencukupi kebutuhan sehingga para leluhur mengunjungi kerabat mereka yang menetap di perkampungan lain untuk memperoleh bibit sesuai kebutuhan. Orang tua (saukkui/ saina) tabu (makei-kei) menanam di ladangnya sendiri. Penanaman bibit dilakukan oleh kaum muda-mudi, Daun pohon enau dipatahkan sebagai tanda bahwa turik (pancang) sudah terisi dan ditanami. Penanaman bibit dilakukan dengan berpatokan pada siklus bulan

yakni fase kinabela tugge’ dan langoan. Apabila waktu tanam tidak memperhatikan siklus bulan, maka tanaman akan mengalami mutasi dan hasilnya tidak normal. Kinabela ditandai dengan awal munculnya bulan, di mana pada malam hari posisinya berada di bagian barat dan secara kasat mata bulan berbentuk sabit. Jenis tanaman yang cocok ditanam pada masa kinabela umumnya tanaman sumber pangan antara lain, sikobou (jenis keladi), luiju (jenis keladi), leuk-leuk (pakis), gette (keladi/ talas), sagai (sagu), masit (nenas), kole (tebu). Sedangkan tanaman yang ditanam pada fase Tugge’ Laggo’ umumnya tanaman tua seperti roriat (durian), bo kinoso (durian isi kuning), toktuk (jenis durian), samung (langsat), lakkopa (manggis), peigu (nangka), abbangan (bacang), kappa (rambutan hutan). Fase langoan sangat jarang dilakukan penanaman untuk menghindari kema-tian bibit akibat faktor kemarau atau musim hujan. Penumbangan (manungglu) diawali dengan upacara memindahkan roh yang bersemayam di dalam pepohonan pada tempat baru yang lebih layak. Air sungai, bunga kainauk yang sedang mekar dan dan muda aileppet digunakan sebagai pesembahan. Rimata

menyampaikan mantra kepada taike-lelu supaya jangan kaget bila ada bunyi kayu yang tumbang dan menyingkir agar tidak tertimpa kayu yang tumbang. Penumbangan kayu dilakukan secara selektif dan menggunakan baliok/oggot (kampak). Kayu-kayu yang didapat diolah menjadi sampan dan papan. Kayu yang diberi tanda khusus agar tidak ditebang disebut loina sineigei. Penyiangan (masigabui) dilakukan sembari menunggu tanaman tumbuh dan berkembang. Penyiangan pada prinsipnya member ruang tumbuh bagi tanaman dan secara tidak langsung penyiangan gulma menambah humus. Saat tanaman sudah berbuah, proses panen tidak dapat dilakukan sebelum dilakukann punen mone. Upacara punen mone diawali dengan menyembelih ayam dan babi. Upacara punen mone berakhir dengan upacara belet yakni mengunjungi laut untuk member persembahan kepada taikalaut/ taikoinan. Setelah upacara punen mone, dilangsungkan tradisi mujurut.

ke halaman 10

wal Juni diselenggaraka Dialog Nasional Hutan Adat untuk Wilayah Barat. Dialog Regional diskenariokan sebagai dialog yang lebih bersifat teknis aflikatif untuk implementasi hutan adat. Kegiatan ini diikuti masyarakat adat dari Mukim Beungga Kabupaten Pidie dan Mukim Lango kabupaten Aceh Barat, Sila’oinan Kabupaten Kepulauan Mentawai dan Nagari Malalo Tigo Jurai, Kabupaten Tanah Datar, Marga Serampas Kabupaten Marangin, Marga suku IX Kabupaten Labong, Kesepuhan Karang Kabupaten Lebak dan KetemenggunganTapang Semada Kabupaten Sekadau. Di daerah-daerah tersebut, sedang berlangsung inisiasi hutan adat pasca keluarnya putusan MK Nomor 35/PUU/ 2013 yang mengakui keberadaan hutan adat, sehingga sejak saat itu Mahkamah Konstitusi memberi tafsiran yang final bahwa hutan adat bukan merupakan hutan negara. Selain merupakan pengakuan atas status hak adat, putusan ini dengan sendirinya memberi ruang bagi praktek-praktek pengelolaan hutan secara seimbang, teratur dan berkesinambungan melalui kearifan lokal dan sistem hukum ada yang telah terbangun lama. Karena tumbuh berdasarkan sejarah dan perkembangan masyarakat hukum adat yang bersangkutan di wilayah-wilayah dengan karakteristik yang tidak sama, maka nilai dan ekespresi adat dan kearifan, mungkin juga akan berbeda antara daerah. Karena itu berdasarkan putusan MK tersebut, negara tidak bisa lagi melanjutkan tradisi kehadirannya pada fakta keberagaman masyarakat adat yang tersebar di seluruh Nusantara dengan cara yang seragam. Ruang yang tersedia bagi daerah dalam rupa kewenangan regulasi pengakuan keberadaan masyarakat hukum adat, mestinya menjadi awal dari hadirnya ragam wajah negara sesuai dengan ragam wajah masyarakat hukum adat. Karena itu penilaian-penilaian yang kaku atas kriteria keberadaan masyarakat hukum adat, tentu tidak dapat diterapkan seragam, termasuk untuk menilai keabsahan Perda Pengakuan Masyarakat Hukum Adat. Karena kebijakan penyeragaman dan pengabaian atas keragaman hukum adat yang selama ini dipraktekkan oleh negara, telah membuat masyarakat hukum adat dan hukum-hukum adatnya mengalami perubahan karena interaksinya dengan hukum negara dan juga hukum adat. Ini juga yang ditemukan di Mentawai. Dari sejarah panjang intervensi atas adat dan budaya Mentawai, sampai saat ini, adat dan budaya Mentawai tetap bertahan terkait dengan pemilikan, penguasaan dan pemanfaatan wilayah atau teritori adat. Hak dan kewenangan uma atas wilayah tetap eksis. Karena itu, agar peluang penyejahteraan masyarakat Mentawai dari tanah dan sumber daya alam yang dimiliki oleh suku atau uma di Mentawai, yang terbuka melalui putusan MK Nomor 35/PUU/2013, dapat diimplementasikan di Mentawai dalam bentuk “Hutan Adat”, draf peraturan Daerah Kabupaten kepulauan Mentawai tentang Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat Hukum Adat Mentawai, yang saat ini telah ada di DPRD perlu segera dibahas untuk ditetapkan. l


Puailiggoubat NO. 314, 15 - 30 Juni 2015

Bupati Mentawai menyerahkan insentif guru TK dan PAUD se-Kecamatan Siberut Tengah

B

upati Mentawai Yudas Sabaggalet mengharapkan daerahnya tidak lagi tertinggal seperti 70 tahun yang lalu, namun dapat maju dan berkembang dalam 70 tahun yang akan datang. Hal ini dikatakan Bupati dalam acara kunjungan kerja ke Saibi Samukop Kecamatan Siberut Tengah. “70 tahun Indonesia merdeka, di Mentawai belum ada yang doktor, kepala dinas di Mentawai masih bisa dihitung. Yang bekerja dipemerintah Provinsi Sumatera Barat tidak ada, apa lagi ketingkat yang lebih tinggi. Ini harus kita akui,” katanya, Selasa, 9 Juni lalu. Jika kondisi Mentawai terus seperti itu jelas kontribusi ke Pemerintah Provinsi Sumbar rendah. “Mentawai selalu urutan terakhir di 19 kabupaten/ kota di Sumatera Barat. Mulai dari tertinggal dari segi SDM, ekonomi, kesehatan dan hal lainnya,” katanya. Untuk mengejar ketertinggalan tersebut, kunci satu-satunya menurut Bupati hanya soal pendidikan. Pendi-

Bupati menyapa masyarakat Saibi Samukop

Kunjungan Bupati ke Saibi Samukop dan Sotboyak

Mentawai Pacu Pendidikan dan Akses Antardaerah dikan jalan satu-satunya untuk memajukan Mentawai. Untuk mewujudkan itu sejak 2013, Pemerintah Mentawai menganggarkan Rp13 miliar anggaran di APBD Mentawai untuk menyekolahkan putra-putri Mentawai ke berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Selain itu, Pemda Mentawai juga membiayai dua periode penerimaan anggota Polri dari Mentawai dan TNI yang hasilnya dapat membanggakan Mentawai. “Dari lulusan Mentawai ternyata ada yang terbaik, dan ini membanggakan kita. Kita berharap kedepan mereka akan jadi kapolsek, kapolres dan jenderal di Mentawai dan

Peresmian SMPN 3 Siberut Utara di Desa Sotboyak oleh Bupati Mentawai

dari Mentawai,” katanya. Tak hanya itu, sejumlah generasi muda Mentawai juga disekolahkan jurusan penerbangan dan kelautan. “Tidak lama lagi akan ada kapten kapal dari Mentawai, juga pilot dari Mentawai,” katanya. Selain memajukan sumber daya manusia Mentawai dengan memberi beasiswa, peningkatan pendidikan di Mentawai ikut dipacu, diantaranya dengan pendirian sekolah SMP dan SMA yang baru di Mentawai. “SMP saat sekarang ini sudah ada 23 unit yang tersebar di Mentawai, nantinya tahun ajaran baru ini akan ada

di Makalok, Taratet, Saliguma, Sotboyak dan Simalibbeg. Demikan juga halnya dengan SMA akan ada penambahan tiga sekolah yaitu KM 37 Pagai Selatan, Saumanganyak Pagai Utara dan Simalegi Siberut Barat,” katanya. Untuk memenuhi tenaga pengajar disekolah-sekolah yang tersebar di Mentawai mulai dari SD, SMP, SMA dan SMK, pihak pemerintah akan kembali mengangkat tenaga guru kontrak. “Tahun depan akan ada penerimaan guru kontrak lagi untuk mengisi peluang yang ada,” katanya. Terkait dengan pembangunan jalan dan jembatan, Bupati dalam kunjungan-

nya langsung membawa Kepala Dinas PU Mentawai Elfi untuk mengeksekusi program pembangunan secara langsung dilapangan. “Kita berharap tahun ini jalan dari Taileleu-Peipei dan Siberut akan terbuka. Untuk tahun depat jalan dari Siberut-Saibi dan Sikabaluan,” katanya. Sementara untuk peningkatan kesehatan masyarakat, Kepala Dinas Kesehatan Lahmudin bersama tim kesehatan melakukan pengobatan gratis untuk masyarakat. “Akan ada kegiatan UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) ditingkat SD dan SMP sekaligus pelatihan guru. Untuk tingkat SMA akan ada program pelayanan kesehatan peduli remaja dengan bekerjasama puskesmas di sekolah terdekat,” kata Lahmudin. Selain Kadinas PU dan Kadinas Kesehatan, rombongan Bupati juga disertai Kepala Dinas Pendidikan Mentawai Sermon Sakerebau, dan Kepala Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan Mentawai Novriadi. l

Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet menandatangani peresmian SMPN 3 Siberut Utara di Sotboyak


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.