307 ok

Page 1

Puailiggoubat Untuk Kebangkitan Masyarakat Mentawai

N 30 o. 7

- 1 Ta 4 hu M n ar XI et II 20 15

HARGA ECERAN RP 3000

Tabloid Alternatif Dwimingguan

1


Puailiggoubat NO. 307, 1 - 14 Maret 2015

2

Uggla Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai masiteuakek pasilepakat huntap siorak tsunami Mentawai ka laggok Maret. Kateteret araittcok ia sai Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mentawai ka gogoi situkakapplu, galajet silelepak 90 persen - 3 DPRD Mentawai kabagat Badan Legislasi Daerah (Balegda) rapatiboiji minca pagalaijat Perda RTRW Mentawai sikaura ka rura 2012 silelepak sai eksekutif sitak pei arapasikeli sai DPRD Mentawai sipugagalai ka periode 2009-2014 - 5 Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Negeri Padang masigelai surat peninjau kembali siripot barang bukti sibau sikau nia mantan Bupati Mentawai Edison Saleleubaja samba mantan Kepala Dinas Kehutanan Mentawai Samuel Panggabean pagalaijet bulagat PSDH sipakataira - 7 Satoga SMA ka Mentawai raguruk akek sia kabagat surat pasisilokat paroman bidikmisi bulek bulek satoga sikolah simagebak tapoi masoppit moi rapukuliah - 18 COVER DEPAN: N FOTO: PATRISIUS/PUAILIGGOUBAT N DESAIN: SYAFRIL TABLOID ALTERNATIF DWIMINGGUAN

Puailiggoubat

Pemerintah Harus Larang Pengecer Minyak BBM Alangkah bijaknya pemerintah jika memutuskan kalau setiap masyarakat mengambil minyak langsung ke agen besar dan para pengecer dilarang mengecer minyak di pinggir pinggir jalan seperti yang punya kedai. kecuali yang kampungnya jauh bisa mengambil untuk stok minyak kendaraannya. Jika pengecer masih ada kita bisa merasakan betapa mahalnya di eceran sampai dua kali lipat, alasannya dari tangan ke tangan mengambilnya padahal memang di agen besar diambilnya. Tapi kalau beda seribu tidak akan dipersoalkan, ini sampai Rp16 ribu dan Rp17 ribu. Wenseslaus Erwin Sakeru, BubuakatMatobe +6281268265603

Siswa Berprestasi di Luar Mentawai Dikasih Tunjangan Kepada Yth. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Mentawai Ada baiknya anak-anak SMP dan SMA sederajat yang sekolah di luar Kepulauan Mentawai yang dapat peringkat diberi tunjangan pendidikan setiap semester. Sebab anak-anak ini membawa nama baik Mentawai. Terimkasih atas tanggapan Pemda Mentawai. M. Sagala. Sikakap 081374443728

Terbit setiap tanggal 1 dan 15

ISSN: 1412-9140 PENERBIT: Yayasan Citra Mandiri PEMIMPIN UMUM: Roberta Sarogdok PEMIMPIN USAHA: PEMIMPIN REDAKSI: Yuafriza DEWAN REDAKSI: Roberta Sarogdog Rus Akbar Saleleubaja Yuafriza REDAKTUR: Rus Akbar Syafril Adriansyah Gerson Merari Saleleubaja WARTAWAN DAERAH: Bambang Sagurung (Sikabaluan) Rapot Pardomuan (Sipora) Rinto Robertus (Saibi) Leo Marsen (Sikakap) Supri Lindra (Sikakap) Patrisius Sanene’ (Padang) Legend Satoinong (Siberut Selatan) Siprianus Sababalat (Siberut Selatan) DISTRIBUTOR DAERAH: Arsenius Samaloisa (Sioban) Vincensius Ndraha (Siberut Selatan) Bambang (Siberut Utara) Juanda (Siberut Barat) ALAMAT REDAKSI DAN USAHA: Jl. Kampung Nias 1 No. 21, Padang. Telp (0751) 7877373 - Fax. (0751) 35528 REKENING: Bank Nagari Cabang Pembantu Niaga, Padang No.2105.0210.0207-1 PENCETAK: Padang Graindo, Padang (Isi di luar Tanggung Jawab Percetakan) Wartawan Puailiggoubat selalu dilengkapi Kartu Pers dan (sesuai Kode Etik Jurnalistik) tidak dibenarkan menerima suap (‘amplop’) dari narasumber.

www.puailiggoubat.com

Tolong Masukkan Listrik di Asrama Pelajar Madobag

Kepada Yth. Bapak Bupati Kepulauan Mentawai Pak tolong lihat kondisi asrama Desa Madobag yang posisinya sekarang ini di wilayah Muntei, saya Fransiskus Tobo Saguruwjuw, salah satu siswa SMAN1 Siberut selatan, kami mengeluh kepada pemerintah desa karena selama ini pemerintah desa berjanji akan memasukkan lampu asrama, karena selama berdirinya asrama lampu tidak ada dan sampai sekarang tidak ada ? +6285363262183

Redaksi menerima tulisan berupa artikel atau untuk dimuat di Podium. Kirimkan karya tulis ke redaksi Puailiggoubat Jalan Kampung Nias I No. 21 Padang atau melalui email rus.akbar08@gmail.com dan syafriladriansyah@gmail.com. Sertakan identitas lengkap beserta foto terbaru. Setiap karya yang dimuat akan diberikan royaliti


3

Puailiggoubat NO. 307, 1 - 14 Maret 2015

FOTO:SUPRI/PUAILIGGOUBAT

BPBD Mentawai usulkan penambahan data penerima huntap

FOTO:SUPRI/PUAILIGGOUBAT

Tim Redaksi

emerintah Kabupaten Mentawai menargetkan proses pembangunan pemukiman baru (hunian tetap/huntap) korban tsunami Mentawai rampung Maret ini. Dari hasil monitoring yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mentawai beberapa waktu lalu, pekerjaan rumah telah selesai 90 persen. “Monitoring kita terakhir hasilnya 90 persen huntap sudah teratap, sudah ada yang berdinding, ada yang baru memasang lobrik,” kata Kepala BPBD Mentawai Elisa Siriparang kepada Puailiggoubat saat ditemui di ruang kerjanya, 18 Februari lalu. Berdasarkan pantauan BPBD, huntap di Pagai Selatan pada umumnya sudah dipasangi atap sementara di Pagai Utara sempat terkendala karena persoalan lahan masyarakat, diantaranya di Dusun Silabu Utara dan Silabu Selatan. Tercatat 94 unit huntap di Silabu yang terlambat dikerjakan. Pelaksana Tugas Desa Silabu, Charles Siritoitet kepada Puailiggoubat, 16 Februari lalu mengatakan, keterlambatan itu karena timbulnya masalah lahan, sesuai dengan Surat Keputusan (SK) Bupati Kabupaten Kepulauan Mentawai tempat pembuatan huntap lokasinya di fasilitas umum KM 16. Namun lahan fasum tersebut diklaim sejumlah warga Taikako milik mereka sementara di lokasi itu sudah dibangun 10 unit huntap. Akhirnya menurut Charles, pembuatan 94 unit huntap terpaksa dipindahkan di Simpang jalan Silabu. 10 warga yang sudah terlanjur membuat tapak rumahnya di tanah tersebut awalnya enggan pindah. “Namun setelah kita memberikan pengertian, mereka akhirnya mau pindah dan membuat tapak rumah di lokasi baru, masalah lahan selesai,” kata Charles. Persoalan lahan selesai muncul masalah lain, warga kesulitan mendapat material pasir dan kerikil untuk membangun pondasi dan dinding. “Pasir dan kerikil sekarang itu terpaksa harus didatangkan dari sungai yang ada di Desa Taikako, dana sebenarnya tidak ada masalah sebab dana 94 unit telah ada di rekening pengurus pokmas, dari 94 unit huntap sebagian besar sudah selesai pembuatan tapak rumahnya, bahkan sekarang sudah ada masyarakat penerima huntap yang hanya tinggal menegakkan lagi rumah huntapnya,” jelasnya. Jarlinus Ridwan, Pelaksana Tugas Camat Pagai Utara menambahkan, selain

P

BANGUN HUNTAP - Masyarakat korban tsunami Mentawai membangun huntap di Kilometer 8, Pagai Utara

HUNTAP DITARGETKAN TUNTAS MARET material pasir dan kerikil, kendala lainnya adalah sulitnya mendapat semen, paku dan besi. “Jarak yang jauh menjadi kendala,” katanya. Ia berharap masyarakat yang mendapatkan huntap bekerja bersamasama, tidak sendiri-sendiri. “Kalau dikerjakan bersama-sama maka pekerjaan huntap akan cepat selesainya dibandingkan dikerjakan sendiri-sendiri,” katanya. Sementara di Desa Betumonga, Pagai Utara, kelompok masyarakat (pokmas) tengah menyiapkan pencairan dana tahap tiga. Fasilitator huntap di daerah itu, Frastuti Lindi mengatakan, pekerjaan huntap di daerahnya memasuki tahap akhir. Kendala pembangunan huntap juga terjadi di Sipora Selatan karena persoalaan ketersediaan kayu. Namun menurut Elisa, masalah itu sudah bisa diselesaikan. Setelah pembangunan huntap rampung, BPBD Mentawai merencanakan pengurusan sertifikat kepemilikan tanah warga bekerjasama

dengan instansi terkait. “Kita tidak ingin bermasalah di kemudian hari, makanya harus dibuat sertifikatnya,” katanya. Usulkan Tambahan Data Baru Usai pembangunan huntap selesai, BPBD Mentawai akan mengusulkan penambahan penerima dana huntap. Menurut Elisa, masih banyak korban tsunami yang belum mendapat dana huntap. Saat ini, 2.072 warga yang mendapat bantuan dana masing-masing Rp68 juta dari pemerintah. “Berdasarkan hitungan kita masih ada sekitar 380-an KK yang belum masuk dalam data penerima bantuan huntap yang tersebar di daerah bencana gempa dan tsunami 2010,” katanya. Bila data masyarakat yang belum menerima huntap selesai tahun ini, BPBD akan mengusulkan anggarannya ke DPRD Mentawai. “Dari hitungan kita untuk pembangunan hunian mereka sekitar Rp4 miliar dan beberapa data sudah ada

dan sudah kita sampaikan kepada DPRD Mentawai untuk ditindaklanjuti,” katanya. Menurut Elisa, data tambahan itu didapat dari perkiraan sementara BPBD Mentawai yang melakukan monitoring ke lapangan. Pihaknya sudah meminta kepala desa di daerah terdampak mendata kembali warganya yang belum mendapat bantuan. “Namun belum semua data masuk,” katanya. Terkait dengan rencana usulan itu, DPRD Mentawai menunggu rincian data penerima bantuan yang baru. Pada pertemuan DPRD dengan BPBD Mentawai, 18 Februari lalu, disampaikan data warga Silabu yang diusulkan menerima huntap yakni Silabu Barat 84 KK, Silabu Selatan 10 KK, Silabu Utara 30 KK, Maguiru 8 KK, Maguiru Barat 12 KK, dan Tumalei 12 KK. “Ada kemungkinan kita akan turun ke lapangan untuk melakukan pengecekan data dan hal lainnya yang dirasa perlu, namun sebelum itu kita akan

panggil pihak terkait seperti BPBD Mentawai soal ini,” kata Jakop Saguruk, Ketua Komisi B yang memimpin pertemuan BPBD Mentawai dengan Komisi B dan Komisi C. Pembangunan huntap bagi 2.072 KK korban tsunami Mentawai harus melalui jalan berliku. Usai gempa Oktober 2010, pencairan dana baru dilakukan awal 2014 atau 3 tahun setelah bencana. Lamanya proses persetujuan pencairan dana karena pemukiman baru dibangun di areal hutan produksi sehingga membutuhkan izin dari Menteri Kehutanan untuk alih fungsi lahan. Selain itu juga butuh Izin Pemanfaatan kayu (IPK) sebagai syarat membuka lahan di kawasan hutan. Pemenuhan kayu untuk pembangunan warga juga sempat tersendat-sendat karena IPK yang mendapat izin yakni Primkopad kesulitan memenuhi pasokan. Pada akhirnya masyarakat diizinkan membeli atau mengolah kayu di luar IPK asalkan memiliki izin. (spr/bs/leo/o)


4

Puailiggoubat NO. 307, 1 - 14 Maret 2015

Namun jalan tersebut baru bisa dibangun jika Perda RTRW disahkan

Jalan Sikabaluan - Sotboyak Akan Dibangun

Bambang Sagurung

ahun ini jalan Sikabaluan menuju Monganpoula hingga Sotboyak Kecamatan Siberut Utara akan dibangun dengan kucuran dana senilai Rp100 miliar. Pembangunan tersebut dibiayai APBN 2015. Demikian dikatakan Jakop Saguruk, Ketua Komisi B Bidang Pembangunan DPRD Mentawai kepada Puailiggoubat, Selasa, 17 Februari lalu. “Pembangunannya bersumber dari dana APBN murni, karena mengingat jalan ini sangat sentral bagi masyarakat dan masuk jalur pembangunan sarana pemerintah,” kata Jakop di ruangannya. Politisi Partai Golkar ini menjelaskan, pembangunan jalan SikabaluanMonganpoula-Sotboyak masuk dalam rencana pembangunan trans Mentawai, salah satu andalan program Bupati Mentawai, Yudas Sabaggalet “Kita lihat kondisi jalannya sudah tidak layak karena dibangun oleh masyarakat lewat P2D Mandiri. Selain badan jalan rusak ditambah lagi tanjakan tinggi, badan jalannya hanya memiliki lebar 3 meter,” katanya. Jakop juga mengatakan, bila pembangunan jalan ini dapat dirampungkan, nantinya pihak DPRD Mentawai akan

FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

T

AKAN DIBANGUN - Jalan Sikabaluan-Monganpoula yang mengecil dan rusak akan dibangun tahun ini dengan APBN 2015 mencoba melakukan lobi terkait dengan penerangan di PLN. “Kita akan coba dorong bagaimana nantinya ada penerangan dari PLN dari Sikabaluan hingga Sotboyak. Dengan adanya jalan ini juga akan membantu pihak puskesmas untuk memberikan pelayanan karena tahun ini ada pengadaan ambulan,” katanya. Sementara Kepala Seksi Pembangu-

Truk Tronton Milik Pemda Terjun ke Sungai TUAPEIJAT - Truk tronton milik Pemerintah Mentawai terjatuh akibat ambruknya jembatan di Rokot, Desa Matobe, Kecamatan Sipora Selatan pukul 04.00 WIB, Sabtu 14 Februari lalu. Menurut Kepala Dusun Rokot Erson , sebelum truk tronton yang bernomor polisi BA 9607 UZ jatuh, warga yang tinggal di sekitar jembatan dikejutkan suara patah dan benda terjatuh ke sungai. “Yang herannya kenapa mereka berjalannya masih pagi-pagi,” katanya pada Puailiggoubat, Minggu, 15 Februari disela-sela evakuasi tronton dari dalam sungai ke atas badan jalan. Informasi yang dihimpun Puailiggobat, tronton tersebut bermuatan batu bata yang menurut rencana akan dibawa ke Silaoinan, Desa Matobe Sipora Selatan. “Katanya untuk pembangunan di Silaoinan, tapi ada juga yang bilang untuk pembangunan di Saureinu,” kata Esron. Ari, supir tronton yang jatuh ke dalam sungai tersebut mengatakan pihaknya tidak menyangka kalau batu bata yang mereka bawa menyebabkan jembatan patah dan tronton jatuh. “Namanya juga musibah. Waktu membawa alat berat saja jembatannya tidak patah, tapi pas membawa bata jembatan malah patah,” katanya. Dikatakan Ari, batu bata yang diangkut diperkirakan 5.000 batang. “Kita kebetulan mau menjemput alat berat yang sedang berada di Matobe, karena kosong saat ke sana makanya kita bawa batu bata,” katanya. Ketika ditanya, siapa pemilik batu bata, supir mengaku tidak mengetahui. “Kita tugasnya hanya membawa saja dan bayarannya mereka langsung bayar ke bank,” katanya. (bs/r)

nan Kecamatan Siberut Utara Zainal mengatakan kendala utama pembangunan jalan itu adalah soal pembebasan lahan dan tanaman milik warga. Untuk pembangunan dan pelebaran badan jalan akan memerlukan lebar hingga 15 meter. “Ini yang menjadi sosialisasi kita

pada masyarakat, apakah masyarakat ingin menyerahkan tanaman dan tanah untuk pelebaran badan jalan yang dilalui atau tidak,” katanya. Tak hanya jalan untuk ke Sotboyak saja yang dibuat tapi Kecamatan Pagai Utara, Pagai Selatan, Sikakap, Sipora Utara, Sipora Selatan, Siberut Barat Daya, Siberut Selatan, Siberut Tengah, dan Siberut Barat juga. ”Total seluruhnya untuk jalan trans Mentawai tahun ini Rp200 miliar tapi Siberut Utara paling besar,”

ujar Jakop. Dikatakan Jakop, dari anggaran yang ada tersebut peruntukannya yaitu, Rp100 miliar untuk pembangunan jalan di Kecamatan Siberut Utara, Rp50 miliar untuk pembangunan jalan di Sipora Utara dan Sipora Selatan, dan

Rp50 miliar untuk pembangunan jalan di Kecamatan Pagai Utara, Pagai Selatan dan Sikakap. ”Selain APBN, dalam APBD Mentawai juga dianggarkan pembangunan jalan dan jembatan,” katanya. Untuk mempercepat pembangunan jalan, baik anggaran yang bersumber dari APBN dan APBD Mentawai, pihak DPRD Mentawai mesti secepatnya menetapkan RTRW Mentawai yang menjadi salah satu kendala pembangunan di Mentawai, karena pada umumnya pembangunan jalan trans Mentawai berada dikawasan hutan produksi dan hutan lindung. “Pihak DPRD harus mengejar pengesahan ranperda RTRW ini, kalau tidak maka anggaran yang ada akan siasia,” katanya. Ketua Badan Legislasi Daerah DPRD Mentawai, Juni Arman mengatakan terkait dengan RTRW Mentawai akan dibahas pada minggu kedua Maret. “Kita berusaha tahun ini dapat disahkan, tentunya ini butuh dukungan semua anggota DPRD Mentawai serta pihak eksekutif mengingat penetapan ranperda RTRW ini macet sejak 2012 lalu,” katanya. (bs/r)

Plt Kades Matobe Siapkan Dana Rp30 Juta untuk Beli Tanah Desa MATOBE – Pelaksana Tugas (PlT) Kepala Desa Matobe Kecamatan Sikakap Paber Sapataddekat menyiapkan dana Rp30 juta untuk membeli tanah desa. Dana diambil dari Alokasi Dana Desa (ADD). Menurutnya Pemerintah Desa Matobe sekarang ini tidak memiliki tanah sama sekali, bahkan tanah tem-

pat berdirinya kantor kepala Desa Matobe sekarang milik Sekolah Dasar Negeri 07 (SDN 07) Matobe, seandainya tanah tersebut digunakan oleh sekolah terpaksa kantor Desa Matobe harus mencari lokasi baru. “Dari Rp30 juta dana tersebut akan diperuntukkan membeli 5 hektar tanah, di atas tanah tersebut rencanaFOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

MASUK SUNGAI - Mobil tronton milik PU Mentawai masuk ke sungai di jembatan Rokot Desa Matobek Sipora Selatan, Sabtu, 14 Februari

nya akan dibuat kantor desa, Badan Pemerdayaan Desa (BPD), Sekretariat PKK, karang taruna, sekretariat Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), serta pembangunan lainnya,” katanya kepada Puailiggoubat, Senin 16 Februari lalu. Selain kantor dan secretariat, di lahan itu juga akan dibangun puskesmas, pasar dan sekolah. Selama ini kata Paber, kendala pembangunan di Desa Matobe terletak pada ketersediaan tanah. Mengenai rencana desa membeli tanah tersebut sudah disampaikan pada warga, Pemerintah Desa akan memberikan ganti rugi sesuai dengan harga yang berlaku sekarang. ”Selama ini, bila ada pembangunan di Desa , masyarakat yang tanah dan tanamannya terkena pelebaran selalu minta ganti rugi, ini bisa menghalangi pembangunan di Desa Matobe, harapan kita kepada warga mau menyukseskan rencana dari Pemerintah Desa Matobe ini demi meningkatkan pembangunan,” jelasnya. (spr/r)


MENTAWAINEWS Rencananya pembahasan akan dilakukan minggu kedua Maret

Bambang Sagurung

Puailiggoubat

5

DPRD Prioritaskan Pembahasan Ranperda RTRW

PEMUKIMAN - Pemukiman Desa Maileppet Kecamatan Siberut Selatan

karena dalam menetapkan RTRW Mentawai tidak lepas dari rujukan RTRW Provinsi Sumbar yang akan direvisi pada 2017,” kata politisi PDI Perjuangan ini. Menurut dia, tahapan untuk menetapkan ranperda seperti RTRW Mentawai prosesnya dimulai dari nota penyampaian oleh Bupati Mentawai yang disusul dengan pandangan umum fraksi dan dilanjutkan dengan pembahasan di masing-masing fraksi.

“Revisi ini untuk kebutuhan masyarakat saat sekarang hingga yang akan datang,

Hasil pembahasan fraksi nantinya akan disampaikan dalam laporan hasil

FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

PRD Mentawai melalui Badan Legislasi Daerah (Balegda) akan kembali membahas Rancangan Perda RTRW Mentawai yang sudah diajukan sejak 2012 lalu oleh eksekutif namun belum disahkan hingga berakhirnya masa kinerja DPRD Mentawai periode 20092014. “Kita sudah agendakan pembahasannya melalui badan musyawarah, rencananya pada minggu kedua Maret,” kata Ketua Balegda DPRD Mentawai Juni Arman kepada Puailiggoubat, Jumat, 20 Februari lalu. Dikatakan Juni, RTRW Mentawai ini pernah dibahas di tingkat DPRD Mentawai melalui Panitia Khusus (Pansus), namun pembahasannya tidak selesai. “Pansus menilai ruang gerak masyarakat di dalam kawasan hutan tidak besar, yang besar itu kawasan hutan produksi dan hutan lindung,” jelasnya. Selain ruang gerak masyarakat sedikit, Pansus RTRW ini juga pernah mencoba melakukan kordinasi ke Kementerian Kehutanan untuk melakukan revisi RTRW, namun gagal karena untuk melakukan revisi harus menunggu revisi RTRW tingkat provinsi Sumatera Barat pada 2017. “Pembahasannya di DPRD sebenarnya sudah terlambat karena bahannya diserahkan eksekutif kepada DPRD setelah penetapan Perda RTRW Sumbar,” katanya.

NO. 307, 1 - 14 Maret 2015

D

Anggota Badan Legislasi DPRD Mentawai, Nelsen Sakerebau mengatakan, RTRW harus disahkan pada tahun ini agar pembangunan yang selama ini terganjal soal tata ruang dapat terlaksana. “Target kita tahun ini rampung, tentunya kita mengharapkan kerjasama anggota DPRD Mentawai yang ada,” katanya. Selain menetapkan RTRW Mentawai, DPRD juga akan membuat usulan revisi kawasan hutan yang akan digunakan masyarakat untuk pembangunan dan sarana umum lainnya.

Jalan Lintas Maileppet-Gotap Menantang Maut MUARA SIBERUT- Jalan penghubung Desa Maileppet Kecamatan Siberut Selatan dengan Dusun Gotap, Desa Saliguma, Kecamatan Siberut Tengah yang dibangun lewat P2D Mandiri sekarang kondisinya sudah rusak. Budi Suhendra (25), warga yang sering melintas menuju Gotap mengatakan jalan sudah sangat parah, bersemak dan ada dua tanjakancuram dan licin hingga motor tak bisa mendaki gunung tersebut karena sangat licin dan terjal. Di jalan yang curam itu sudah banyak motor warga yang jatuh sampai ada yang terbalik karena tidak bisa menanjak dan pengendaranya langsung terluka. “Salah satu korbannya adalah saya,” katanya, Kamis 19 Februari lalu. Jeri Hansel (30) penjual ikan dari Muara Siberut mengatakan hal yang sama, dia sering pergi ke Gotap untuk jual ikan, dan kondisi jalannya sangat parah, bersemak dan licin. “Saya sudah sangat sering sekali terjatuh di penurunan antara Dusun Limu dan Gotap, itu jalannya sangat curam dan licin sekali, saya sering jatu di sana karena jalannya terlalu curam itupun licin, jadi ban motor hanya berputar saja tapi tidak jalan,” katanya. Jeri mengaku baru merasa aman melintasi jalan itu saat kondisi jalan kering untuk berjualan ikan. (ss/r)

pembahasan. “Di sini nantinya apakah diperlukan pansus atau pembahasannya per komisi atau langsung diserahkan pada badan legislasi. Pembentukan pansus dilakukan ketika ada hal yang harus didalami,” jelas Juni Arman. Tahapan berikutnya setelah pembahasan di tingkat pansus atau komisi yaitu pendapat akhir fraksi dan yang disusul dengan penjelasan Bupati. “Setelah penjelasan Bupati ini dia sudah sah menjadi perda,” kata Juni. Selain membahas Ranperda RTRW, DPRD Mentawai juga akan membahas sejumlah ranperda bidang pariwisata pada pertengahan Maret, yaitu Ranperta Tentang Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga, Ranperda Tentang Kepariwisataan dan Ranperda Tentang Daya Tarik Wisata Selancar. “Ini dalam rangka meningkatkan PAD Mentawai di bidang pariwisata yang menjadi salah satu andalan Mentawai,” tambah Nelsen. (r)

Buaya Muara Resahkan Warga Sikakap SIKAKAP – Buaya muara yang diperkirakan berjumlah tiga ekor meresahkan warga Desa Sikakap, Kecamatan Sikakap, Mentawai. Buaya yang berdiam di Selat Sikakap itu diduga telah memangsa 18 babi ternak warga di Pulau Bakkat Minuang. Camat Sikakap Happy Nurdiana mengatakan, berdasarkan informasi warga, panjang buaya yang meneror warga ini sekira 6 sampai 7 meter. Melihat kondisi tersebut camat mengeluarkan selebaran kepada warga untuk tidak mandi-mandi di laut. “Sesuai dengan informasi dari masyarakat di Selat Sikakap ada tiga ekor buaya muara, bila malam hari buaya tersebut berkeliaran di dekat Bakkat Binuang,” katanya, Kamis 19 Februari lalu. Happy menduga, buaya di Sikakap muncul pascabencana gempa dan tsunami 2010 lalu, buaya ini keluar dari sarangnya akibat tempat dia bersarang rusak akibat tsunami. ”Bisa jadi tiga ekor buaya muara ini berasal dari Desa Silabu, atau Desa Saumangaya, Kecamatan Pagai Utara, sebab di dua desa tersebut banyak warga melihat buaya yang berkeliaran di sekitar sungai Silabu, dan sungai Saumanganya,” katanya. Dalam waktu dekat ini Pemerintah Kecamatan dan Muspika

Sikakap akan mengadakan rapat tentang cara untuk menangkap tiga ekor buaya tersebut sebelum ada korban jiwa. ”Sekarang belum ada tindakan yang bisa diambil oleh Muspika Kecamatan Sikakap, hanya baru mengeluarkan selebaran untuk mengimbau masya-rakat terutama anak-anak jangan dahulu mandi air laut sampai buaya tersebut ditangkap,” katanya. Edwar, warga Desa Sikakap, mengatakan dia sudah dua kali melihat

buaya tersebut. Buaya itu berada sekitar Pulau Bakkat Minuang. “Buaya tersebut sedang merapung, punggungnya saja ada panjangnya sekitar 4 meter itu belum termasuk ekor dan kepalanya,” katanya. Kalau tidak cepat ditangkap mungkin akan ada korban manusia, buaya muara ini akan tetap bertahan di Selat Sikakap karena disepanjang pantai Desa Sikakap banyak makanan seperti bangkai ayam dan bangkai ikan. (spr/r) FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

SELAT SIKAKAP - Selat Sikakap berlatar Pulau Bakkat Minuang diduga tempat bersarangnya buaya


6 Puailiggoubat

MENTAWAINEWS

NO. 307, 1 - 14 Maret 2015

Camat Minta Biaya Pendaftaran Calon Kades Dikembalikan MAILEPPET- Setelah keluarnya aturan baru dari Bupati Mentawai tentang pemilihan kepala desa, Camat Siberut Selatan T. Lumban Raja menegaskan panitia pemilihan mengembalikan dana administrasi yang telah dipungut dari calon kepala desa se-Kecamatan Siberut Selatan yang telah mendaftarkan dirinya untuk bertarung pada pemilihan desa. “Jadi kalau Panitia Pemilihan Calon Kades (P2KD) yang sudah terlanjur memungut itu harus dikembalikan karena anggarannya sudah diatur di Dokumen Pelaksana Anggaran (DPA), kecamatan,” katanya, Jumat 13 Februari lalu. Kemudian untuk sistem pemilihan kepala desa, sama dengan pemilihan anggota DPR, dengan menggunakan gambar calon kepala desa dan sistem pemilihannya sama dengan pemilihan anggota DPR, semua biaya itu diatur di DPA kecamatan. Dalam biaya yang diatur di DPA kecamatan tidak bisa ditambah lagi anggarannya termasuk biaya yang tak terduga, seperti anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) sebanyak 7 orang. “Apabila saat pelaksanaan pemilihan, petugasnya melebihi 7 orang maka anggarannya itu bisa dianggarkan di ADD, itu bisa diambil dari operasional Badan Permusawaratan Desa (BPD) masing-masing desa tergantung berapa kebutuhan yang kurang,” katanya. Sementara di Desa Muntei salah satu calon kades yang maju Heronimus Tatebburuk mengatakan, memang panitia sudah memungut biaya tersebut sebelum aturan baru keluar, biaya adminitrasinya ada sebanyak Rp2 juta. “Panitia berjanji akan mengembalikan uang tersebut pada bulan April mendatang berasal dari dana ADD,” ujarnya pada Puailiggoubat. Untuk di Desa Muntei sudah ada nama calon kades di Muntei yang akan mengikuti pemilihan desa. Di Desa Maileppet, Ketua P2KD Rudi Beama menjelaskan masih dalam tahap proses pendaftaran dan pembuatan daftar pemilih tetap (DPT). “Kami seleksi karena pemilih harus warga Desa Maileppet dan itu berdasarkan KTP,” ujarnya. Para calon harus memenuhi persyaratan, kalau salah satu persyaratan itu tidak lengkap maka panitia tidak akan meloloskan verifikasinya. “Untuk pengawasan dalam kampanye kami akan pantau prosesnya bersama dengan Linmas, kalau terjadi pelanggaran maka akankami ambil ketegasan sesuai dengan peraturan yang berlaku,” ujarnya. (ss/r)

Terdakwa Kasus Perdagangan Anak Dituntut 1-1,5 Tahun Penjara FOTO:PATRIS/PUAILIGGOUBAT

Menurut jaksa kedua terdakwa telah melakukan tipu muslihat dan kebohongan Patrisius Sanene

arhan Muhammad alias Ramses Saogo (29) terdakwa pelaku tindakan perdagangan sembilan anak Dusun Surat Aban, Desa Bulasat, Kecamatan Pagai Selatan dituntut 1 tahun 6 bulan penjara dan denda Rp50 juta subsidair hukuman penjara 6 bulan. Sementara Mayarni M Zen (40) dituntut 1 tahun penjara dan denda Rp50 Juta subsidair penjara 6 bulan. “Terdakwa telah terbukti bersalah melanggar pasal 86 UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlin-dungan Aanak,” kata jaksa Dwi Indah Puspa Sari saat membacakan tun-tutannya pada sidang di Pengadilan Ngeri Padang, Rabu, 25 Februari lalu. Dalam tuntutan jaksa, diduga ada keterlibatan kedua terdakwa dalam perkara ini diantaranya sengaja menggunakan tipu muslihat, rangkaian kebohongan, atau membujuk anak untuk memilih agama lain bukan

P

SIDANG - Ramses Saogo dan Maya mendengar pembacaan tuntutan jaksa penuntut umum atas dugaan kasus perdagangan anak di Pengadilan Negeri Padang atas kemauannya sendiri, padahal diketahui atau patut diduga bahwa anak tersebut belum berakal dan belum bertanggung jawab sesuai dengan agama yang dianutnya. Pembacaan tuntutan tersebut sempat ditunda dua kali. Kedua terdakwa terlihat tertunduk mendengarkan pembacaan tuntutan dengan

mengenakan rompi merah bertulis tahanan, namun usai pembacaan tuntutan kedua terdakwa menanggapi dengan mengajukan pembelaan (pledoi) melalui kuasa hukumnya . Kasus tersebut berawal dari penangkapan terhadap Farhan dan Maya yang diketahui membawa sembilan orang anak di salah satu

penginapan di Padang pada, Kamis (26/ 6/2014). Kesembilan anak tersebut rencananya akan dibawa kedua pelaku ke Jakarta untuk disekolahkan di pesantren Raudal Hayat di Bogor. Ternyata setelah diselidiki, tidak ditemukan nama pesantren tersebut. (r)

P2KD Saibi Tetapkan 7 Calon Kades SAIBISAMUKOP - Panitia Pemilihan Calon Kades (P2KD) Saibi Samukop Kecamatan Siberut Tengah menetapkan tujuh calon kepala desa Saibi Samukop yang akan bersaing pada Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) 31 Maret mendatang, ketujuh calon tersebut telah lulus verifikasi bakal calon (balon) yang di selenggarakan Selasa 17 Februari lalu. Verifikasi balon dan menjadi calon kepala desa oleh P2KD dilakukan bersama Badan Permusyarawatan Desa (BPD) dan pemerintah desa, kemudian dilanjutkan mengundi nomor urut. Untuk nomor urut 1 dipegang Darno Libra Sabettliakek, nomor urut 2 Carles Situmeang, nomor urut 3 Binsar Saririkkak, nomor urut 4 Murtias Sageileppak, nomor urut 5 Lian Setiar Sagaragara, nomor urut 6 Surkino Sanenek, nomor urut 7 Fernando Sakailoat. Ketua P2KD Saibi Samukop Jolly Sanenek mengatakan, tujuh

calon kades tersebut sudah diverifikasi dan berdasar persyaratan semuanya lolos. “Tak ada yang gugur, memang ada satu calon kades kekurangan satu persyaratan namun itu segera dilengkapinya, karena di jadwal kita hari ini dan sampai

tanggal 19 Februari perbai-kan berkas dan tanggal 20 Februari kita keluarkan pengumuman calon Kadesnya,” katanya. Pemilih yang terdaftar di DPT tidak ada perubahan, tetap sebanyak 1.844 pemilih, sistem FOTO:RINTO/PUAILIGGOUBAT

CALON KADES - Calon Kades Saibi Samukop tahun ini yang langsung dapat nomor urut sesuai undian P2KD

atau metode pemilihan di lakukan sama persis pemilihan legislatif dengan cara mencoblos. Jolly menyebutkan sistem berkampanye telah dijadwalkan selama empat hari dimulai tanggal 25 - 28 Maret mendatang dan memiliki jadwal masing-masing calon kades yang telah diatur. “Me-kanisme berkampanye diatur di Perda No 13 tahun 2010 dan tiga hal yang disampaikan, tentang pembangunan, pemberdayaan dan pemerintahan,” ujarnya. Saat calon kades berkampanye, kata dia, pengawasannya dilakukan P2KD bersama BPD dengan menyebarkan anggota masing-masing di tempat kampanye. “Jika ada pelanggaran ada sanksi yang kami buat bersama BPD secara tertulis, calon Kadesnya kami surati sama halnya juga pelanggaran saat pemilihan yang di lakukan tim atau calon, sanksi yang di layangkan tidak terlalu fatal dan memahami calon kades,” katanya. (rr/r)


MENTAWAINEWS Shelter Sikabaluan Akan Dibangun TUAPEIJAT-Pembangunan shelter atau lokasi evakuasi warga saat terjadinya banjir, gempa yang disusul tsunami akan dibangun di Sikabaluan, Kecamatan Siberut Utara. “Ada pembangunan shelter di Sikabaluan dan menurut rencana akan dibangun di lokasi puskesmas lama,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mentawai, Elisa Siriparang, Selasa 17 Februari lalu di ruang kerjanya. Lebih lanjut dikatakan Elisa, bangunan shelter ini terdiri dari empat tingkat di mana tingkat pertama dan kedua dijadikan sebagai tempat penyimpanan logistik, sementara untuk tingkat tiga dan empat sebagai lokasi evakuasi. ”Tingkat satu dan dua bisa digunakan untuk tempat berjualan karena tempatnya terbuka,” katanya. Untuk pembangunan shelter di Sikabaluan akan dikelola langsung oleh Dinas Pekerjaan Umum Mentawai. “Anggarannya ada di PU sebagai perpanjangan tangan Kementerian Pekerjaan Umum,” katanya. Hal yang sama dikatakan Jakop Saguruk, Ketua Komisi B DPRD Mentawai yang membidangi pembangunan. “Anggarannya dari pusat yang dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum Mentawai. Kita berharap pembangunan ini dapat terlaksana dengan baik,” ujarnya. Anggaran pembangunan shelter dikatakan Jakop sebesar Rp30 miliar. “Kita belum tahu lokasi pastinya, namun kita berharap pembangunannya antara Sikabaluan-Monganpoula,” katanya. (bs/r)

DKP Programkan Air Bersih dan Penerangan di Siberut Utara TUAPEIJAT-Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Dinas Kelautan dan Perikanan Mentawai akan membuat sarana air bersih di Desa Sikabaluan, berupa depot air galon isi ulang yang bersumber dari air laut menjadi air tawar. “Tahun lalu program air bersih yang bersumber dari air laut menjadi tawar ini dilaksanakan di Jati, Desa Tuapeijat dan sekarang sedang berjalan. Pengelolaannya langsung oleh masyarakat setempat,” kata Jakop Saguruk, anggota DPRD Mentawai dari daerah pemilihan Mentawai I, Siberut Utara dan Siberut Barat. Dikatakan Jakop, program sarana air bersih ini sangat cocok di Sikabaluan mengingat sulitnya mendapatkan air bersih. “Masyarakat pada umumnya mengandalkan air hujan untuk keperluan minum dan masak. Oleh pedagang mencoba menyuplai air galon yang didatangkan dari Padang yang harganya Rp15 ribu - 24 ribu per galon,” ujarnya. Selain program sarana air bersih, juga program penerangan akan diarahkan di Kecamatan Siberut Utara yang terpusat di Desa Sirilogui. “Ada program pembangkit listrik tenaga surya terpusat. Karena di Sirilogui belum ada layanan penerangan dari pemerintah dan desa ini berada di bagian pesisir pantai,” kata Jakop. (bs/r)

Puailiggoubat

NO. 307, 1 - 14 Maret 2015

7

Hakim Pelajari Bukti Baru Kasus Mantan Bupati Mentawai FOTO:PATRIS/PUAILIGGOUBAT

Penasehat hukum mengajukan bukti baru

Patrisius Sanene

H

akim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Negeri Padang masih mem-

pelajari berkas yang dianggap bukti baru (novum) oleh pemohon Peninjauan Kembali kasus yang menimpa mantan Bupati Mentawai Edison Saleleubaja dan mantan Kepala Dinas Kehutanan Mentawai Samuel Panggabean pada sidang Selasa, 24 Februari lalu. “Apakah ini novum atau tidak majelis hakim akan mempelajari dulu berkas-berkas novum ini,” kata Ketua Majelis Hakim, Asmar. Bukti baru tersebut diserahkan penasehat hukum pemohon Riefia Nadra kepada majelis hakim beranggotakan Fahmiron dan Emria Fitriani. Menurut Riefia novum tersebut ada 60 item berupa suratmenyurat yang diserahkan kepada Jaksa Atmariadi dan Edmon Rizal. Setelah Hakim melakukan pengecekan terhadap novum tersebut, pemohon merencanakan untuk menghadirkan tiga saksi namun ditolak karena Hakim belum memerintahkan pemohon untuk menghadirkan saksi. “Kami pelajari dulu, jika memang dibutuhkan saksi maka kami akan menginstruksikan pemanggilan

SIDANG - Edison Saleleubaja (tengah) dan Samuel Panggabean (kanan) mengikuti sidang tanggapan termohon terhadap memori yang diajukan pemohon saksi atau hal lainnya,” kata Asmar. Usai menerima novum, Majelis Hakim mengundur sidang hingga pekan depan dengan agenda pemberian barang bukti dari JPU untuk menanggapi novum yang dilayangkan pihak pemohon. Sementara Edmon, Jaksa Penuntut Umum kasus ini berpendapat, tidak ada bukti baru. “Ini sudah dibacakan dalam persidangan sebelumnya,” kata Edmon. Kedua pemohon tersangkut perkara tindak pidana korupsi Dana Bagi Hasil (DBH) Provisi Sumber Daya Hutan yang merugikan negara sekitar Rp1,3 miliar di Dinas kehu-

tanan Mentawai tahun 2005. Dari hasil persidangan, mantan Bupati Mentawai Edison terbukti menyetujui dan mengeluarkan SK Bupati tentang pemberian dana insentif dan biaya operasional PSDH dari APBD Mentawai 2005, jaksa menganggap penganggaran dan realisasi dana PSDH tersebut tidak sesuai dengan aturan. Putusan hukuman oleh Mahkamah Agung kepada kedua pemohon setelah melakukan kasasi diganjar hukuman 4,5 tahun penjara. Sebelumnya, putusan Pengadilan Tipikor

Padang memvonis keduanya masingmasing Edison Saleleubaja 4 tahun sedangkan Samuel Panggabean lebih tinggi 4,5 tahun. Kemudian setelah mengajukan banding pada putusan Pengadilan Tinggi Sumatera Barat menetapkan keduanya mendapatkan hukuman masing-masing 4,5 tahun penjara, kemudian keduanya melakukan kasasi dan hasilnya diperkuat MA tetap 4,5 tahun sesuai putusan Mahkamah Agung Nomor : 18 K/ PID.SUS/2013 atas nama Edison Saleleubaja, dan Nomor : 20 K/PID.SUS/ 2013 atas nama Samuel Panggabean keduanya tertanggal pada 2 April 2013. (r)

Pembangunan Jembatan di Siberut Utara Putus Kontrak TUAPEIJAT-Dua jembatan yang dibangun di Kecamatan Sibe-rut Utara tahun lalu putus kontrak. Jembatan tersebut penghubung antara Sikabaluan-Pokai, Desa Sikabaluan dan jembatan penghubung antara Dusun Sirilanggai Barat dan Sirilanggai Timur, Desa Malancan. Untuk jembatan SikabaluanPokai dikerjakan PT. Merpati Gema Prima Pasindo dengan anggaran Rp3,8 miliar. Hasil pekerjaan masih sebatas pembuatan tapak pondasi. “Namun pondasi jembatan sudah retak,” kata Edi Kuswoko Paulus, anggota DPRD Mentawai dari daerah pemilihan I Mentawai, Siberut Utara dan Siberut Barat pada Puailiggoubat,

Selasa, 17 Februari lalu. Sementara jembatan di Sirilanggai masih sebatas pengeboran tanah untuk pembuatan pondasi. “Belum ada pekerjaan yang berarti hasil dari kerja mereka, malah membuat penyeberangan masyarakat di jembatan yang dibangun masyarakat terganggu,” kata Jamal, masyarakat Sirilanggai. Jakop Saguruk, Ketua Komisi B DPRD Mentawai mengatakan pembangunan kedua jembatan tersebut kembali dilanjutkan tahun ini. “Pembangunan lanjutannya sudah dianggarkan dalam APBD karena ini sangat penting bagi masyarakat,” katanya. (bs/r)

FOTO:SIPRIANUS/PUAILIGGOUBAT

APMS - Bangunan APMS di Muara SIberut


MENTAWAINEWS Tambatan Perahu di Sirilogoui Rusak SIRILOGUI-Tambatan perahu yang berlokasi di Simarenggeu, Desa Sirilogui, Kecamatan Siberut Utara kondisinya rusak parah. Marlus Sakoan (42), warga setempat mengatakan tambatan perahu dibangun 2010 oleh P2D Mandiri sepanjang 100 meter , kini kondisinya sudah rusak. “Sudah rusak dan berlubang-lubang, ditambah lagi papannya diambil warga kita juga,” katanya padaPuailiggoubat Minggu, 15 Februari lalu. Pantauan Puailiggoubat di tambatan perahu, bantalannya yang melintang panjang dan tonggak ke atas terbuat dari beton semen, sementara badan tambatan perahu dari papan yang sudah sebagian terkuak sehingga bermunculan baut besi yang berbahaya siap menghujam telapak kaki. Menurut Meon Siriparang (45) warga setempat, tambatan perahu yang rusak tersebut merupakan sarana yang digunakan masyarakat. ”Setiap tamu yang datang di Sirilogui tetap sandar di situ, jadi tambatan perahu ini sangat dibutuhkan,” ujarnya. Sementara Edison Samako, Kepala Urusan Pembangunan Pemerintahan Desa Sirilogui mengatakan, pembangunan tambatan perahu sudah diusulkan dalam musrenbang. “Kita usulkan lewat dana ADD, kalau tidak tahun ini, tahun depan realiasinya,” katanya. (rr/r)

Warga Desa Saumanganya Perbaiki Jembatan Gantung SAUMANGANYA– Akibat jembatan kayu yang melintasi sungai Saumanganya rusak membuat 100 warga Desa Saumangaya, Kecamatan Pagai Utara bergotong royong menyelesaikan jembatan gantung yang belum selesai dibangun lewat Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MPd) tahun 2014 dengan panjang 50 meter. Menurut Plt Camat Pagai Utara Jarlinus Ridwan, semenjak jembatan gantung kayu yang ada di Sungai Saumanganya rusak terpaksa digunakan jembatan gantung PNPM MPd yang belum selesai dikerjakan oleh kontraktornya. “Jembatan gantung ini merupakan penghubung menuju ke kantor camat Pagai Utara, jika tidak ada jembatan warga terpaksa menyeberangi Sungai Saumangaya selebar 45 meter,” katanya, Senin 16 Februari. Ia berharap kepada warganya untuk menjaga semangat gotong royong ini, apapun yang dilakukan secara bersama-sama semuanya akan selesai. (spr/r)

Puailiggoubat

NO. 307, 1 - 14 Maret 2015

8

Musrenbang Desa Sikakap Tetapkan 45 Program Tahun 2016 FOTO:SUPRI/PUAILIGGOUBAT

Usulan desa ini akan disampaikan di musrembang tingkat kecamatan

Supri Lindra

usyawarah Rencana Pembangunan Desa (Musrenbangdes) di Desa Sikakap yang diikuti 13 kepala dusun, tokoh masyarakat, pengurus PKK, pengurus karang taruna, UPTD Pendidikan, kepala sekolah menetapkan 45 usulan program untuk 2016. Kegiatan itu dilaksanakan Sabtu 21 Februari lalu. Menurut Kepala Desa Sikakap, Suharman, musrembangdes bertujuan untuk menyusun program, usulan peserta akan dipilah-pilah, mana yang akan didanai Anggaran Dana Desa (ADD) 2015, dan mana yang akan didanai APBD Mentawai. “Usulan ini nanti akan dipilih menjadi usulan prioritas yang dibawa ke musrembang tingkat kecamatan,” kata Suharman. Musrembang tingkat kecamatan Sikakap diikuti tiga desa yakni Sikakap, Taikako, dan Matobe, setiap peserta musrembang tingkat kecamatan akan membawa usulan- usulan prioritas desanya masing-masing. “Harapan kita usulan dari peserta

M

MUSRENBANG - -Suasana Musrenbangdes Sikakap musrenbangdes ini dapat masuk nanti di program kerja 2016,” katanya. Sementara Ketua Badan Permusyarawatan Desa (BPD) Sikakap San Andi Iklas, mengatakan, musrenbang desa adalah langkah awal untuk mengumpulkan usulan-usulan kerja di tahun 2016 nanti, usulan tersebut akan dibawa pada musrembang tingkat kecamatan. “Setiap warga berhak mengeluarkan usulannya kepada kepala dusun saat musrembang dusun, kemudian dilanjutkan ke musren-

bang tingkat desa, hasilnya dibawa ke musrembang tingkat kecamatan, usulan musrenbang tingkat kecamatan akan diperjuangkan dimusrembang tingkat kabupaten, maka muncul hasil yang akan dikerjakan tahun 2016,” jelasnya. Usulan musrenbang tingkat desa ini menghasilkan beberapa poin, jalan pengubung antar dusun, dusun ke desa, desa ke kecamatan, penerangan, Program Pengembangan Prasarana Desa (P2D), dermaga mini, jalanm evakuasi, jalan perekonomian, pembuatan poskamling, gedung serba

guna, gedung posyandu, gedung PKK, sekretariat karang taruna desa, gorong-gorong, tempat mandi cuci dan kakus (mck),drainase dan air bersih. Selanjutnya perbaikan pasar pagi Masabuk, pagar sekolah, bahu jalan, pengadaan bibit, pengadaan pupuk tanaman, alat oleh raga lengkap kostum, pembuatan rumpun ikan, alat cuci motor, honor kader posyandu, peralatan masak memasak, mesin potong rumput, asrama anak sekolah, peralatan pertanian,jaringan speedy, dan faximile. (spr/r)

Keterbatasan Pasokan Listrik di RSUD Mentawai Ganggu Operasi PADANG-Selain alat kesehatan yang belum lengkap di RSUD Mentawai maupun puskesmas, listrik untuk mengoperasikan alat kesehatan menjadi masalah tersendiri. Hal ini dikatakan dokter Jimmi Yul Ambarita, dokter spesialis anak RSUD Mentawai di Tuapeijat kepada Puailiggoubat, Rabu, 25 Februari lalu saat mendampingi ibu melahirkan di RS. Yos Sudarso Padang yang dirujuk oleh RSUD Mentawai. “Untuk di RSUD beberapa alat sudah memadai, namun untuk mengoperasikan beberapa alat tersebut diperlukan tenaga listrik dan pasokan listrik di Tuapeijat masih sangat terbatas,” katanya. Disaat pasokan listrik tidak cukup atau terjadi pemadaman saat pihak dokter melakukan operasi hal

ini sangat berakibat fatal. “Kalau kita lihat di Tuapeijat tegangan listriknya tidak stabil, ini sangat berpengaruh terhadap operasi dokter yang dijalankan,” katanya. Lanjut Jimmi, ke depan perlu adanya pembenahan terkait dengan ketersediaan listrik yang stabil dan juga alat-alat-alat kesehatan di RSUD Mentawai hingga puskesmas yang ada di masing-masing kecamatan, sehingga saat ada pasien yang dioperasi pihak RSUD atau puskesmas tidak mesti melakukan rujukan yang membutuhkan biaya besar. “Untuk rujukan ini saja, sebelum BBM sulit di Mentawai hanya Rp4 jutaan untuk cateran speedboat tapi untuk sekarang bisa mencapai Rp10 juta. Namun kalau puskesmas dan RSUD Mentawai

siap maka biaya seperti itu tidak mesti harus dikeluarkan,” kata

dokter spesialis anak di RSUD Mentawai. (bs/r) FOTO:RINTO/PUAILIGGOUBAT

RUSAK - Tambatan Perahu di Sirilogui yang rusak


MENTAWAINEWS Kajari Tuapeijat Tutup Usia PADANG-Kepala Kejaksaan Negeri Tuapeijat, Kabupaten Kepulauan Mentawai Sagar Lumban Gaol tutup usia pada Minggu, 15 Februari lalu di Rumah Sakit Dr. Reksodiwiryo di Kota Padang. Hal itu disampaikan Edmon Rizal, jaksa di Kejari Tuapeijat, penyebab meninggalnya Kejari tersebut akibat kelelahan. ”Beliau meninggal karena kelelahan setelah bermain volly,” kata Edmon pada Senin, 16 Februari lalu. Ditambahkan Atmariadi, awalnya almarhum bermain volley passing, namun karena kelelahan almarhum Sagar terjatuh dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Dr. Reksodiwiryo, namun nyawanya tidak tertolong, sekitar pukul 17.30 WIB Sagar meninggal dunia. Sebelum jenazahnya diterbangkan ke kampung halamannya di Lintong Nihuta, Sumatera Utara, pada hari Senin 16 Februari dilakukan upacara penghormatan terakhir di Kantor Kejati Sumbar. Jenasah baru dimakamkan pada Rabu, 18 Februari lalu. (trs/r)

Pemuda Sirilogui dan Saibi Samukop Jalin Persahabatan Lewat Olahraga SIRILOGUI-Pemuda Karang Taruna Desa Sirilogui Kecamatan Siberut Utara dengan Pemuda Karang Taruna Desa Saibi Samukop, Kecamatan Siberut Tengah menggelar pertandingan persahabatan di Sirilogui pada 1415 Februari lalu. Kegiatan cabang olahraga yang di pertandingan yakni sepak bola dan bola voli. Timon Sakukut, bendahara Karang Taruna Sirilogui mengatakan, kegiatan pertandingan ini dilakukan untuk menjalin persahabatan pemuda Sirilogui dengan Saibi Samukop. “Kegiatan ini sering dilakukan, kadang kita yang berkunjung ke Saibi, kadang juga pemuda Saibi ke sini,jadi ini sangat bagus untuk jalin persabatan lewat olahraga,” katanya saat acara perpisahan ramah tamah pemuda Sirilogui dengan Saibi Samukop di Posko Karang Taruna Sirilogui, Minggu 15 Februari lalu. Sementara Darno Libra Sabettliakek perwakilan Karang Taruna Saibi Samukop berharap persahabatan Sirilogui dan Saibi Samukop tetap terjalin sampai kapanpun. “Persahabatan ini jangan sampai putus dan kami siap menunggu kedatangan pemuda Sirilogui untuk berkunjung di tempat kami,” katanya. (rr/r)

Puailiggoubat

NO. 307, 1 - 14 Maret 2015

9

Tahun Ini, Pagai Utara dan Siberut Tengah Tetapkan 94 Paket P2D FOTO:RINTO/PUAILIGGOUBAT

Dua kecamatan ini memprogramkan pembangunan jalan penghubung

Tim Redaksi

K

ecamatan Pagai Utara menetapkan 45 paket proyek Pengembangan Prasarana

Perdesaan (P2D) tahun ini, pekerjaannya seperti membuka jalan tembus antar dusun, desa, dan kecamatan. Pelaksana Tugas Camat Pagai Utara Jarlinus Ridwan mengatakan, sesuai dengan kebutuhan prioritas P2D sebanyak 45 paket, pekerjaannya berbentuk fisik seperti membuat jalan rabat beton antar dusun desa dan kecamatan, termasuk jembatan. Dibukanya kembali jalan ke kampung lama dari pemukiman relokasi sehingga masyarakat bisa kembali memetik hasil dari perkebunan yang sudah lama ditinggalkannya. “Kalau kita lihat sekarang warga korban gempa bumi dan tsunami pada umumnya telah kembali lagi mencari kehidupan di perkampungan lama,” ucapnya, Senin 16 Februri lalu. P2D langsung dikerjakan oleh warga dengan menggunakan organi-

KANTOR - Kantor Kecamatan Siberut Tengah sasi masyarakat setempat (OMS), satu OMS mendapat Rp 50 juta per paket. ”Agar jalan P2D berjalan dengan apa yang diharapkan, kita akan memberikan setiap paket P2D kepada orang yang mau membangun kampungnya,” katanya. Sementara di Kecamatan Siberut Tengah, tahun ini akan mendapatkan

jatah sebanyak 49 paket P2D Mandiri dengan anggaran Rp2,45 miliar. Sementara di Siberut Tengah, menurut Camat Jarson Sauddeinuk, 49 paket P2D ini belum di bagi ke setiap desa namun dia memastikan masing-masing desa pasti dapat jatah. “Jalannya diutamakan penghubung

kecamatan ke desa dan ke dusun, disitulah nanti pembagiannya dilihat prioritas kepentingan orang ba-nyak,” katanya kepada Puailiggoubat di kantornya, Rabu 18 Februari lalu. Pada Maret dan April akan diadakan sosialisasi petunjuk teknis. “Mulai Mei dan Agustus mendatang sudah kita proses,” ujarnya. (spr/rr/r)

Warga Saumanganya Timur Gali Saluran Pipa Air Bersih SAUMANGANYA - Sebanyak 17 Kepala Keluarga (KK) di Dusun Saumanganya Timur, Desa Saumangaya, Kecamatan Pagai Utara yang tidak mendapatkan saluran air bersih terpaksa harus menggali tanah tempat saluran pipa air bersih. Proyek air bersih itu dikerjakan CV Abdi Sejati yang didanai APBD Mentawai 2014 dengan nilai kontrak Rp 1.136.013.000, lama pekerjaan 180 hari, dengan konsultan Pengawas PT Siklus Multi Daya. Delau (50), warga Dusun Saumangaya Timur mengatakan, warga yang belum mendapatkan air bersih yang ada di Dusun Saumangaya Timur harus bergotong royong untuk menggali tanah tempat ditanamnya pipa air bersih. “Air bersih merupakan sumber kehidupan bagi kami, dengan adanya saluran maka pihak perusahaan

akan membuatkan kran di depan rumah, apapun akan kami lakukan demi untuk mendapatkan air bersih,” ungkapnya, Jumat 13 Februari lalu. Kepala Dusun Saumangaya Timur, Yesin Tasir, menuturkan sesuai dengan informasi awal seluruh Dusun Saumangaya Timur termasuk salah satu dusun yang mendapatkan saluran air bersih, setelah proyek hampir selesai pekerjaannya ada 17 KK di Dusun Saumanganya Timur yang tinggalnya mengarah ke tepi pantai tidak dipasangkan pipa air bersih. “Sesuai dengan hasil musyawarah pemerintah desa, Pemerintah Kecamatan Pagai Utara dan masyarakat Dusun Saumanganya Timur, maka disepakati untuk mengali tanah tempat saluran pipa air,” jelasnya. (spr/r)

FOTO:SUPRI/PUAILIGGOUBAT

GALI SALURAN AIR - Warga Dusun Saumangaya Timur lagi mengerjakan pipa air bersih


MENTAWAINEWS Warga Desa Saliguma Buat Tempat Sampah Umum dari Kaleng Bekas SALIGUMA- Kesadaran buang sampah pada tempatnya sudah diterapkan di Desa Saliguma Kecamatan Siberut Tengah, masyarakat membuat tempat sampah dari kaleng bekas yang sudah tidak terpakai lagi. Dominikus Saroro (55), tokoh masyarakat setempat mengatakan tempat pembuangan sampah ini dibuat atas kesadaran mereka sendiri, tempat sampah mengunakan kaleng bekas yang dipungut dari warga yang sudah tidak terpakai lagi “Kami membuatnya dengan cara gotong royong bersama dengan warga setempat pada Desember tahun lalu, kesadaran ini muncul karena melihat kondisi kampung yang berserakan sampah di mana-mana, makanya kami berpikir untuk membuat tempat sampah,” katanya pada Pu Katanya” Kamis 19 Februari. Tempat pembuangan sampah tersebut diletakkan di persimpangan jalan yang ada di desa tersebut, sehingga setiap warga yang membuang sampah lebih mudah dari pada berserakan seperti itu. “Sekarang sudah tidak ada lagi warga yang membuang sampah sembarangan, kesadaran ini bisa bertahan lama, dan kalau ada dana, kami akan membuat tempat sampah yang lebih permanen dengan semen,” katanya.(ss/r)

Warga Tunang Tuggut Berharap Dibangun Listrik Tenaga Air PASAPUAT-Keberadaan listrik tenaga air yang menerangi Dusun Seppungan, Desa Matobe, Kecamatan Sikakap awal Januari lalumembuat warga di Dusun Tunang Tuggut Pasapuat, Desa Saumanganya, Kecamatan Pagai Utara juga ingin membuat program yang sama. Kepala Dusun Tunang Tuggut Pasapuat Sahat Pardomuan pada Puailliggoubat mengatakan potensi air terjun yang ada di wilayah dusunnya. “Kita sepakat dengan Kepala Dusun Pujaringan dan Kepala Dusun Pututukat untuk melihat potensi air terjun yang berada diDusun Pujaringan yang berjarak 300 meter dari pemukiman,” ujarnya Jumat, 20 Februari lalu. Rencananya pembangunan listrik tenaga air ini akan diusulkan lewat musrembang tingkat desa. Kalau dilihat potensi air terjun di lokasiada dua tingkat. “Ketinggiannya berkisar 10 meter dan di tingkat dua ada ketinggian 8 meter, perkirakan debet air bisa untuk menerangi rumah warga berkisar 70 kepala keluarga,” katanya. Selain itu masih ada lagi satu air terjun di hulu sungai yang berjarak duakilometer dengan ketinggian sekitar 20 meter. Diperkirakandebit air ini bisa menerangi 200 sampai 400 rumah. “Mudah-mudahan ini bisa diterima di tingkat musrembang dan diterima Bupati,” ujar Sahat. (leo/r)

Puailiggoubat

NO. 307, 1 - 14 Maret 2015

10

DPRD Khawatir Isu Mutasi Perlambat Kinerja SKPD Ditargetkan Maret SKPD sudah mulai melaksanakan program di APBD

FOTO:RINTO/PUAILIGGOUBAT

Bambang Sagurung

A

danya isu mutasi di tingkat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) mem-

buat program pembangunan dan program lainnya yang dianggarkan APBD Mentawai 2015 terlambat dilaksanakan. Hal ini dikatakan Jakop Saguruk, Ketua Komisi B DPRD Mentawai yang membidangi pembangunan. “Karena adanya isu mutasi membuat kepala SKPD bersama jajarannya enggan mengambil langkah awal dalam melaksaksanakan kegiatan. Ada kesan ketika akan memulai nantinya dipindahkan ke SKPD lain maka hasil kerjanya akan dinikmati oleh orang lain. Seharusnya hal ini tidak terjadi,” katanya pada Puailiggoubat, Selasa, 17 Februari lalu. Dikatakan Jakop, terkait penetapan APBD Mentawai 2015 telah dipercepat pihak DPRD Mentawai agar kegiatan dan pembangunan yang akan dilaksanakan dapat dilakukan

RUSAK - Jalan Raya kecamatan Siberut Tengah yang rusak parah

dengan cepat. “Penetapan APBD Mentawai ini yang tercepat, karena harapan kita ketika APBD disahkan pihak eksekutif langsung melakukan kerja untuk mempercepat program pembangunan terutama yang berkaitan dengan pembangunan fisik,” ujarnya. Menurut Jakop, banyaknya pembangunan fisik yang putus kontrak disebabkan karena lambatnya proses tender dalam setiap kegiatan. “Pada umumnya pemba-

ngunan itu baru dilakukan menjelang tiga hingga empat bulan diakhir tahun, sementara kalau kita lihat geografis Mentawai itu sangat sulit,” katanya. Untuk mempercepat pembangunan fisik di Mentawai akan diberlakukan peraturan penambahan atau perpanjangan waktu kontrak dari kontrak kerja sebelumnya yang disepakati, apabila dari kontrak kerja tersebut pihak pemborong belum menyelesaikan pekerjaan.

“Kita akan memberikan penambahan waktu dari kontrak kerja yang telah disepakati, namun untuk penambahan waktu ini nantinya pihak pemborong akan diberikan denda per harinya. Ada peraturan yang mengatur,” katanya. Kepala Dinas Pendidikan Mentawai, Sermon Sakerebau mengatakan untuk tahap awal setelah penetapan APBD Mentawai pihaknya bersama jajaran terlebih dahulu banyak melakukan konsultasi keluar dae-

rah terkait dengan peraturanparutan baru dan peraturan lainnya yang berkaitan dengan progran dan kegiatan yang mereka laksanakan, agar nantinya dalam pelaksanaaan kegiatan tidak mengalami kendala. “Untuk Januari hingga Februari ini kita banyak lakukan konsultasi agar pada Maret atau April tingal pelaksanaan kegiatan dan tak ada yang mengganjal terkait dengan peraturan,” katanya. (bs/r)

Perlunya Pendampingan Pasien Rujukan PADANG-Pasien asal Mentawai yang dirujuk ke rumah sakit di Padang memerlukan pendampingan dari pihak keluarga sebab sebab perawat yang mendampingi tidak akan bisa terus menerus menemani pasien. “Kalau kita dari pihak kesehatan hanya bisa memberikan pendampingan satu hingga dua hari, namun setelah itu tidak ada pendampingan lagi. Yang sulit bagi keluarga pasien yang baru pertama kali datang ke Padang, karena mereka akan kesulitan untuk minta bantuan pada siapa,” kata dr. Jimmi Yul Ambarita, dokter spesialis anak RSUD Mentawai kepada Puailiggoubat, Rabu, 25 Februari lalu usai mendampingi ibu melahirkan yang anaknya mengalami gangguan pada paru-paru dan dirujuk ke RS. Yos Sudarso Padang. Selain faktor tidak mengenal lingkungan, faktor bahasa ikut

menjadi persoalan tersendiri. “Sudah baru pertama ke Padang, keluarga pasien juga sulit

berkomunikasi dengan bahasa Indonesia. Ini sangat menyulitkan. Perlu ada peran pendamping bagi

Masyarakat Dusun Sikakap Timur Usulkan Mesin Pompa Air SIKAKAP – Rapatnya perumahan warga di Dusun Sikakap Timur, Desa Sikakap, Kecamatan Sikakap rawan kebakaran, karena itu warga mengusulkan pengadaan satu unit mesin pompa air pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrembangdes), Sabtu,21 Februari lalu. Kepala Dusun Sikakap Timur Ismen Saputra menuturkan, mesin pompa air sangat dibutuhkan sekali di dusunnya kalau terjadi kebakaran rumah bisa dipakai untuk menyedot air. “Pengalaman selama ini bila ada rumah warga yang terbakar, warga hanya menggunakan ember dan dibantu mesin pompa air milikminyak, kalau mesin pompa agen rusak tentu kebakaran akan merambat ke rumah dengan cepat,” katanya. Jika terjadi kebakaran maka akan mudah merembet ke rumah lain, apalagi rata-rata rumah warga dari kayu, api begitu cepat menyambar ke rumah yang lain. “Itu makanya kami mengusulkan mesin pompa air tersebut,” katanya.(spr/r)

keluarga pasien di sini,” katanya. Dikatakan Jimmi, kadang ada keluarga pasien yang dirujuk ke Padang yang membawa cengkeh, coklat atau hasil ladang yang bisa dijual di Padang dengan harapan dapat dijual untuk menambah biaya selama di Padang. “Tapi karena baru pertama kali datang ke Padang dan sulit berkomunikasi dengan bahasa Indonesia, yang mereka bawa itu jadi tidak bernilai,” kata dokter yang pernah menjadi kepala Puskesmas Sikabaluan. Melihat hal ini, perlu adanya organisasi atau lembaga yang membantu hal ini, sehingga keluarga pasien yang dirujuk tidak begitu mengalami beban. “Kita tidak begitu berharap pada pihak pemerintah, namun organisasi mahasiswa, yayasan atau lembaga yang bergerak di Mentawai diharapkan dapat memberikan peran di sini,” katanya. (bs/r)


Puailiggoubat NO. 307, 1 - 14 Maret 2015

J

esse Lio Agai Tasiriebbeb boleh dikatakan banjir prestasi di kelasnya di SD Santa Maria, Muara Siberut, Siberut Selatan. Anak kelahiran 21 Februari 2003 ini selalu meraih ranking pertama sejak kelas I hingga kelas VI. Ia belajar hampir setiap saat tanpa ada paksaan atau perintah. Belajar menurutnya adalah sesuatu hal yang mengasikkan seperti halnya bermain. Bahkan ia pernah muntah karena mengabaikan waktu makan demi memperoleh ilmu menjelang ujian. “Saya belajar dari kemauan sendiri, tidak disuruh oleh orang tua. Tapi ada juga waktunya saya bermain seperti anak-anak lainnya,” ujar anak yang hobby bermain bola kaki dan futsal ini. Dalam mengatur waktu, bocah yang bercita-cita menjadi dokter ini bahkan membuat jadwal khusus kapan waktu belajar, bermain, dan membantu orang tua.

“Saya ingin menjadi Dokter karena membantu orang lain untuk menyembuhkan orang dari sakit, mudah- mudahan akan cita-cita saya ini di kabulkan oleh Tuhan,” katanya. Kristin Filiana, ibu Jesse pun sangat bangga mempunyai anak yang rajin dan pintar. Walau demikian, sebagai orang tua, ia tidak mengharapkan Jesse harus selalu juara pertama. “Waktu kelas III, saat itu sedang ujian, dia belajar sampai pening dan muntah karena mengabaikan waktu makannya demi belajar untuk mengejar juara pertama dan dia harus dapatkan itu,” kenang ibu Jesse. Ia juga tak menampik tidak pernah memaksa atau menyuruh putranya untuk selalu belajar. Kemauan belajar itu datang dari kemauan Jesse sendiri. “Kami hanya mengingatkan jangan lupa makan pada saat dia sedang belajar,” katanya. Saat Jesse TK, sambung Kristin, ia membuat jadwal waktu belajar, bermain, dan membantu orang tua di rumah. Kemudian sejak SD, Jesse

sendiri yang mengatur jadwalnya. “dan kami tidak memaksa atau menyuruh dia untk belajar, kami hanya mendukung apa yang menjadi keinginan dia atau mendukung hobinhya,” katanya. Untuk mendukung hobby putranya, ia memberikan hadiah baju bola atau sepatu saat meraih juara sehingga anaknya itu selalu termotivasi. “Harapan kami sebagai orang tua apapun cita-citanya akan kami penuhi walaupun harus kehilangan harta untuk menggapai cita-citanya itu, “pungkasnya. (ss/p)

SAMBUNGAN HAL. 23

Prosesi Berburu... Setelah proses masibetei lalep dilaksanakan, esok harinya mereka menandai tengkorak hasil buruan seperti tengkorak kepala babi ataupun tengkorak kepala monyet yang akan mereka jadikan sebagai obyek dalam proses ritualpanaki/ panangga (sebuah ritual untuk membujuk/merayu roh orang yang telah meninggal atau roh nenek moyang atau roh para leluhur agar apa yang direncanakan dapat terlaksana dengan baik dimana dalam proses ini, pihak suku memberikan sehelai kain warna merah atau putih dengan ukuran 10 x cm persegi sebagai gantinya). Setelah menandai tengkorak kepala babi/monyet, pihak keluarga, beberapa orang yang mewakili pergi ke hutan untuk mengumpulkan daundaunan yang juga dijadikan obyek dalam proses panaki dengan membawa tengkorakbabi/monyet yang sebelumnya, di dalam tengkorak

tersebut dimasukkan kuku jari anggota keluarga yang meninggal, yang dulu pernah diambil ketika baru meninggal, kemudian mereka memasukkan juga boblo (cordyline fruticosa geopp) dan uremen toitet (benih kelapa) yang juga digunakan sebagai obyek dalam ritual panaki. Setelah pulang dari hutan untuk mengumpulkan semua daun-daunan yang diperlukan dalam proses panaki, malam harinya ritual panaki dilangsungkan (biasanya prosesi dilakukan di pinggir sungai). Seusai acara ini dilaksanakan, mereka pulang atau kembali ke uma, kemudian mereka menyembelih beberapa ayam, diolah lalu dimakan bersama. Keesokan harinya, sekitar pukul 04.00 WIB (subuh), kaum suku (para lelaki) pergi ke suatu tempat untuk berburu dengan membawa seluruh perlengkapan buru. Tempat tersebut

11

yang sudah mereka tandai sebelumnya. Jika mereka hendak berburu monyet maka tempat tersebut sudah ditandai (biasanya tempat tersebut terdapat pohon besar dimana monyet-monyet tersebut biasa bertengger atau berlindung) dan jika mereka mau berburu babi maka tempat berburu babi tersebut juga sudah mereka tandai sebelumnya. Jenis monyet yang mereka buru tidaklah sembarangan monyet, begitu juga dengan babi. Biasanya jenis monyet yang diburu tersebut adalah joja atau simakobu. Untuk babi, yang biasanya diburu adalah babi berkomunitas (sakkoko), bukansasabbe atau sibeutubu (rusa). Ternak atau binatang ini diprioritaskan sebagai buruan karena pembawaannya halus atau lembut dibanding dengan jenis monyet atau babi lainnya. Jika kaum suku tersebut hendak berburu monyet, maka pukul 04.00

WIB atau 05.00 WIB, mereka telah mendatangi tempat yang sudah mereka tandai sebelumnya. Maka hal yang mereka lakukan pertama kali adalah bersiul dengan tujuan agar monyet tersebut akan merasa takut dan kadang kala jatuh ke bawah, jika jatuh maka anjing buruan sudah disiapkan menangkap. Tapi jika tidak jatuh ke bawah maka anak panah siap membidik. Setelah mendapatkan hasil buruan lalu mereka pulang, kemudian monyet itu diolah. Jika monyet yang ditangkap lebih dari satu ekor, maka daging monyet yang ditangkap pertama, sebagiannya dimasukkan ke dalam bambu kecil lalu dimasak dan yang berhak memakannya adalah siritama (seorang anak kecil tapi sudah fasih bicara) dan sikebbukat uma (kepala suku). Setelah mereka makan, baru lainnya bisa makan bersama-sama.

2. Berburu yang Didasari Karena Punen Pendirian Rumah Baru Pada prosesi berburu yang dilangsungkan dengan didasari karena punen pendirian rumah baru, pada hakekatnya sama dengan prosesi berburu yang dilangsungkan dengan kematian. Bedanya, dalam prosesi ini (didasari punen pendirian rumah baru), tidak melibatkan tengkorak kepala babi atau monyet sebagai obyek dalam ritual panaki. Sedangkan langkah-langkah prosesi ini serta peralatan yang hendak digunakan sama. Setelah acara ini dilangsungkan, baik dalam prosesi berburu yang didasari kematian anggota keluarga suku maupun punenpendirian rumah baru, maka kaum suku tersebut sudah bisa melaksanakan proses berburu baik secara bersama-sama anggota suku maupun personal. l


Sosok

S

udarmi Saogo merupakan wakil pertama Mentawai yang berhasil duduk di DPRD Provinsi Sumatera Barat di era pemilu langsung. Menggunakan kendaraan partai Gerindra, Sudarmi lolos mewakili Daerah Pemilihan Mentawai-Pesisir Selatan. Sebagai satu-satunya wakil Mentawai di DPRD provinsi, Sudarmi ingin suara masyarakat Mentawai lebih didengar. Sebagai daerah kepulauan dan satu-satunya kabupaten yang terpisah secara geografis, Mentawai jauh tertinggal dibanding kabupaten dan kota lain di Sumbar. Karena itu ia giat melakukan komunikasi dan lobi kepada anggota DPRD lainnya, agar pembangunan Mentawai menjadi prioritas. Berikut petikan wawancara Sudarmi dengan wartawan Puailiggoubat, Patrisius Sanene di Padang sesuai kunjungannya ke Mentawai beberapa waktu lalu. Apa aspirasi yang Anda jaring dari masyarakat pada reses anda di Mentawai beberapa waktu lalu ? Pada reses kemaren banyak usulan masyarakat di daerah yang kita kunjungi di daerah Pagai Utara dan Pagai Selatan, usulan mereka itu terutama adalah masalah infrastruktur seperti jalan kemudian jembatan, fasilitas umum untuk dibangun. Untuk bidang pertanian warga sangat ingin pemerintah memfasilitasi bibit seperti bibit pala, bibit karet, pisang karena bagi mereka sangat membantu untuk meningkatkan ekonomi mereka di sana, kemudian layanan komunikasi menjadi penting. Ke daerah mana Kunjungan Anda ? Daerah yang dikunjungi adalah Pagai Utara, Pagai Selatan dan di Sikakap itu di desa Matobe, kemudian untuk kunjungan daerah lainnya di pulau Sipora dan

Puailiggoubat

12

NO. 307, 1 - 14 Maret 2015

Siberut itu masih tetap kita lakukan mendengarkan aspirasi masyarakat kita yang ada di sana. Dari reses itu apa tindak lanjut yang akan Anda lakukan ? Aspirasi ini tentu kita akan bersama pemerintah daerah berjuang bersama-sama memperjuangkan masyarakat kita dari segi perekonomiannya, kemudian pembangunan infrastruktur, sumber daya yang ada kemudian kita mencoba terus mendorong dan membangun kerja sama pihak terkait seperti Dinas Pekerjaan Umum dan SKPD lain yang terlibat untuk membangun infrastruktur dan perekonomian masyarakat kita. Apakah anda sempat mengunjungi korban tsunami, bagaimana kondisi mereka ? Saya pertama mengunjungi warga korban tsunami seperti yang ada di Pagai Utara dan Selatan, melihat kehidupan masyarakat kita di sana mereka kesulitan sumber air, karena pemukiman baru saat ini sangat jauh dari sumber air, dan mereka berharap segera dibangun fasilitas sumber air, kemudian juga terkait percepatan ekonomi mereka, sangat membutuhkan bibit-bibit pala, pisang, karena menurut mereka ini menjadi andalan untuk meningkatkan perekonomian di sana,� Apa langkah konkret yang dapat anda lakukan untuk mempercepat pemulihan ekonomi korban tsunami ? Kita terus membangun kerjasama dengan pemerintah daerah melalui SKPD yang terlibat dalam pemulihan ekonomi mereka terutama di bidang pertanian, salah satunya adalah bantuan bibit-bibit pala, cengkeh, dan pisang di sana sangat dibutuhkan, kemudian juga adalah pembangunan jalan antar dusun- antar desa sehingga akses juga menjadi penting yang dapat mendorong lancarnya perekonomian. Apa yang menjadi fokus

perjuangan anda untuk Mentawai ? Yang kita dorong adalah pembangunan jalan, kemudian layanan komunikasi, serta pengembangan daerah wisata dimana Mentawai itu kaya akan potensi wisatanya, yang penting dipromosikan dan dikembangkan di sana, karena kita tahu Mentawai itu lebih dikenal oleh orang luar dari pada orang di Sumbar, jadi kita tentu berkoordinasi dengan parawisata Mentawai untuk mengembang-kannya. Apakah Mentawai cu-kup menjadi perhatian bagi DPRD Sumbar ? Saya melihat selama ini ada beberapa orang yang juga mau menyuarakan Mentawai di DPRD Sumbar tapi itu tidak cukup, saya sendiri membangun komunikasi, selama ini memang kita berbincang dengan teman-teman DPRD kenapa Mentawai jarang menjadi perhatian oleh Sumatera Barat, itu karena persoalan komunikasi saja yang belum intens dibangun, karena selama ini memang bisa dikatakan sangat jarang ekspos. Berapa kali APBD Sumbar mengalokasikan dana untuk trans Mentawai, namun tidak bisa digunakan, berapa rincian anggaran yang sudah dialokasikan, tahun berapa, dan untuk apa saja ? Seingat saya tahun lalu juga ada untuk pembangunan jalan nasional di Mentawai kemudian tahun ini dianggarkan lebih dari Rp1 triliun, dan itu untuk pembangunan jalan dan jembatan saja, tetapi karena masih ada persoalan kawasan yang masih dikelola pihak ketiga atau wilayah HPH dan TNS ini belum dapat berjalalan dimana ini adalah (perda) RTRW juga kendalanya, RTRW ini sangat penting. Bagaimana tanggapan anda tentang trans Mentawai?

BIODATA Nama: Sudarmi Saogo Kelahiran: Bubuget, 1 Januari 1983 Jabatan: Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat Periode 20142019 (Komisi III Bidang Keuangan) Nama Istri : Afrianita Pasaribu

Di APBD Provinsi Sumbar kita ada anggaran untuk jalan nasio-nal, dan jalan nasional kita dukungan untuk Mentawai, namun kendala lagi itu adalah (perda) RTRW, kita berharap RTRW segera rampung sehingga tidak menjadi kendala lagi ketika kita akan melakukan pembangunan skala besar. Jika Perda RTRW Mentawai sudah ada, apakah dalam APBD 2015 ini ada alokasi untuk jalan

trans Mentawai ? Saat ini kita sedang menunggu respon dari Kemendagri terkait APBD Provinsi Sumatera Barat, dan kita berharap ini dapat dianggarkan lagi, tak hanya jalan nasional tetapi juga program lain untuk Mentawai dapat dianggarkan. Mengapa anda tertarik maju menjadi anggota DPRD di Sumbar, apa tantangannya ? Menjadi penting juga kehadiran kita di Provinsi Sumatera Barat karena ada peluang kita untuk menjadi perwakilan di Sumatera Barat yang bisa menjadi mediator suara masyarakat di tingkat provinsi, dan ini kesempatan bahwa Mentawai juga perlu didengar dimana adalah juga bagian dari Sumbar, tantangannya tentu banyak, di sisi lain saya sebagai orang Mentawai sendiri di DPRD memperjuangkan suara masyarakat Mentawai dan perlu kerja sama juga dengan Pemda Mentawai bersama-sama mendorong pembangunan Mentawai. (trs)


Sisi Lain

S

ebagai orang Mentawai, mempromosikan budaya sendiri di luar daerah sesuatu hal yang membanggakan bagi salah satu mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di Universitas Negeri Yogyakarta ini. Pria 22 tahun bernama lengkap Urlik Hufum August Sagara-gara ini rajin mengikuti festival budaya yang digelar kampusnya atau pihak lain meski sibuk kuliah. Ia menganggap momen itu suatu kesempatan dan kebanggaan bagi dirinya. “Dengan budaya saya banyak mengenal orang dan memiliki banyak kawan dan berbaur dengan mahasiswa lain yang berbeda budaya, karena menurut saya budaya adalah pemersatu bangsa, tanpa budaya saya tidak bisa kenal orang lain, seperti dari kalimantan, Papua, dan Sumsel,” kata Urlik, mahasiswa jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Yogyakarta tersebut pada Jumat, 6 Februari lalu. Selama kuliah sejak 2012, Urlik bersama mahasiswa Mentawai yang menempuh pendidikan di kota yang sama pertama kali diundang di sebuah acara yang dilaksanakan di Universitas Gajah Mada. Dengan alat yang terbatas Urlik bersama mahasiswa Mentawai lainnya berusaha mencari alat untuk persiapan gelar turuk di acara tersebut. Sekelompok mahasiswa tersebut akhirnya berinisiatif untuk mendapatkan pinjaman dari temantemannya. Pada November 2013, Urlik dengan nama komunitasnya Turuk Mentawai mengikuti acara Global Culture Festival yang diadakan di kampusnya. Acara itu diikuti peserta 26 negara diantaranya China, Ukraina, Jerman. Dalam acara ini Urlik dan teman-temannya menampilkan lagi turuk laggai sebagai tari tradisional, selain itu juga menghidangkan makanan khas Mentawai seperti subbet. “Yang kita wakili adalah Mentawai, ada kawan-kawan kita dari Bali, Jawa Ikut menampilkan tari adat Mentawai dimana kita juga didalamnya mewakili Indonesia, kita tampilkan makanan khasnya dari

Puailiggoubat NO. 307, 1 - 14 Maret 2015

Mentawai, dan kita selalu diundang karena acara UNY ini setiap tahun,” katanya. Pada 6-7 November 2014, Urlik bersama teman-temannya kembali tampil dalam acara parade pawai berpakaian khas adat Mentawai, dan dalam acara ini tidak hanya laki-laki namun mahasiswi Mentawai juga ikut menampilkan tari diiringi dengan lagu Mentawai dan juga mempromosikan makanan khas Mentawai. “Anggota komunitas Turuk Mentawai yang cukup aktif ada 7 orang laki-laki dan wanitanya berjumlah 6 orang dari PGSD Bantul, tahun lalu kita diundang Yayasan KAUM ke Jakarta ikut acara,” kata pria kelahiran Saibi Samukop 18 Agustus 1993 ini. Tak sedikit upaya yang dilakukannya bersama teman-temannya di Jakarta untuk mencari atribut seperti pakaian adat Mentawai, alat didapatkan dengan cara mencari bantuan pada orang lain dengan meminjam uang untuk menyewa alat hingga ke Mentawai tetapi uang yang dipinjam untuk sewa alat dikembalikan lagi. Atribut juga pernah dipesan dari sebuah sanggar yang ada di Siberut Selatan bernama Sanggar Manai Sikerei melalui Yosep Sagari yang punya sanggar di Muntei. Atribut yang disewa pun seperti luad, kabit, namun sabok dibuat sendiri oleh komunitas tersebut, “Untuk sabok kita beli kain putih kita warnai dengan merah sesuai motif sabok biasanya, kemudian peralatan kita sebenarnya masih kurang lengkap, yang ada itu gajeuma didapatkan dari sanggarnya Pak Yosep, Sanggar Manai Sikerei, masih ada utang kita sama Pak Yosep,” kata Urlik Ia mengatakan kekompakan dan kekeluargaan mahasiswa Mentawai khususnya yang ada di Jawa sangat kuat dan saling mendukung dalam kegiatan ini. Ia mengaku sering mendapat pujian dari mahasiswa lain bahkan juga mahasiswa asing yang kuliah di UNY, “Mereka sangat antusias melihat di internet tentang Mentawai dan mereka mengatakan budaya Mentawai sangat bagus, ombaknya juga bagus,” kata Urlik menirukan kekaguman teman-temannya . (trs)

13


Puailiggoubat NO. 307, 1 - 14 Maret 2015

Penumpang terpaksa diangkut mobil dinas dan mobil operasional TNI serta polisi

Andika AS

Sopir Angkot Pasar Raya - Indarung Mogok FOTO:ANDIKA/PUAILIGGOUBAT

opir angkutan kota (angkot) jurusan Pasar Raya – Indarung melakukan aksi mogok terkait adanya kebijakan Dinas Perhubungan dan Kominfo Kota Padang yang mewajibkan angkot masuk terminal dan adanya pengalihan jalur. Aksi mogok tersebut berlangsung sejak Rabu (25/2/2015) pagi, sehari setelah dioperasikannya terminal angkot di kawasan Pasar Raya Padang. Sopir menilai, dioperasikannya terminal dan adanya larangan untuk melewati Bundaran Air Mancur, Jalan M Yamin, dan Jalan Holigoo membuat pendapatan mereka berkurang, sebab kawasan tersebut merupakan lumbung penumpang mereka. Para sopir melakukan sweeping terhadap angkot yang sedang beroperasi dan menurunkan penumpang yang sudah ada. Salah seorang sopir angkot, Al mengatakan, mereka hanya meminta agar bisa melalui trayek semula. Setelah dioperasikannya terminal dan adanya larangan melewati jalur sebelumnya, ia mengaku pendapatannya turun drastis dari hari sebelumnya. “Kami tidak menolak adanya terminal, tetapi kami meminta trayek yang biasa kami melewati yakni Tugu Air Mancur dan Holigoo tetap ada,” katanya. Aksi tersebut berlanjut hingga Kamis (26/2/2015). Puluhan angkot berwarna merah tersebut diparkirkan di

S

MOGOK - Puluhan sopir angkot jurusan Pasar Raya - Indarung melakukan aksi mogok dengan memarkirkan kendaraan mereka di kawasan air mancur, Pasar Raya Kota Padang. pinggir jalan dan dikandangkan. Sejak pagi tidak terlihat aktivitas para sopir seperti biasanya. Akibat tak beroperasinya angkot tersebut, banyak calon penumpang yang terpaksa berjalan kaki dan mencari tumpangan lain. Puluhan calon penumpang terpaksa diangkut menggunakan kendaraan operasional TNI, polisi, Satpol PP, dan beberapa kendaraan operasional peme-

rintah lainnya. Puluhan kendaraan milik pemerintah tersebut tampak sibuk menaikkan dan menurunkan penumpang. Pelajar, mahasiswa, pegawai dan masyarakat terpaksa dilangsir oleh mobil plat merah tersebut sejak pagi hari. “Jika tuntutan kami tidak dipenuhi maka aksi akan tetap berlanjut,” ujar Jumaidi Rahmad, sopir angkot lainnya

Kamis (26/2/2015) di kawasan Cengkeh, Lubuk Begalung, Padang. Aksi sopir angkot selama dua hari berturut-turut ini membuat puluhan penumpang kecewa, karena mereka terlambat pergi ke tempat kerja dan sekolah. Nofiandi Saputra, mahasiswa UPI YPTK Padang mengaku geram dengan aksi mogok tersebut. Ia menilai,

Anak Muda di Padang Kumpulkan Koin untuk Australia PADANG - Aksi pengumpulan koin sebagai bentuk protes terhadap pernyataan Perdana Menteri Australia Tony Abbot yang mengungkit-ungkit bantuan kepada korban tsunami Aceh terus bergulir. Di kota Padang, aksi pengumpulan koin dilakukan oleh anak-anak muda. Sejumlah pendukung tim sepak bola Semen Padang FC, The Kmers turun ke jalan mambawa kardus dan mengumpulkan koin di beberapa jalan utama di Kota Padang, Senin (23/2/2015). Aksi tersebut menuai respon positif dari masyarakat. Mereka berhasil mengumpulkan Rp 1,2 juta pada hari pertama penggalangan koin di persimpang kawasan Khatib Sulaiman,

14

Salah seorang anggota The Kmers, Johan mengatakan, aksi ini merupakan kecaman terhadap pemerintah Australia karena telah mengintervensi hukum Indonesia terkait adanya terpidana narkoba asal negeri kanguru tersebut akan dieksekusi mati oleh pemerintah Indonesia. Selain itu, Australia juga menyebut-nyebut sumbangan mereka saat tsunami Aceh beberapa waktu lalu. “Uang yang terkumpulkan akan kami serahkan kepada sebuah lembaga dan mengembalikan uang sumbangan dari Australia,” ujarnya. Johan menambahkan, aksi ini akan digelar selama seminggu di beberapa titik dan jalan utama di Kota Padang. Aksi serupa juga dilakukan

anak-anak muda yang mengatasnamakan diri mereka Satuan Pelajar Mahasiswa (Sapma) pada Kamis (25/2/2015). Mereka mengumpulkan koin di kantor Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat dengan meminta sumbangan dari pegawai dan tamu. Kemudian pada Jum,at (27/2/ 2015), puluhan anggota Anak Mudo Minangkabau (AMMI) Sumbar menggelar penggalangan koin di Bundaran Pos dan Simpang Bemo Kota Padang untuk mengembalikan bantuan Australia tersebut. Mereka turun ke jalan sambil membawa kardus bertuliskan, “Koin Mengembalikan Bantuan Australia.” Koordinator aksi dari Anak Mudo Minangkabau (AMMI) Sumbar Riyan Betra Delza mengatakan

semua koin dan bantuan yang terkumpul akan disalurkan kepada melalui Universitas Muhammadiyah untuk diserahkan kepada Australia. Riyan menambahkan, Indonesia harus tetap konsisten terhadap hukum dan rencana hukuman mati terhadap dua gembong narkoba. Karena hukum dan harga diri hukum dan bangsa Indonesia tidak bisa dibeli oleh apa pun, termasuk bantuan Australia. “Kami akan terus gelar pengumpullan koin selama seminggu kedepan. Rencana mulai senin depan, aksi akan berlanjut ke beberapa kampus di Kota Padang,” ujarnya. (Andika/p)

seharusnya sopir bisa menerima trayek yang ditentukan pemerintah dan mensyukuri adanya terminal angkot karena keberadaan terminal bisa membuat angkot tertata rapi. “Aksi mogok seharusnya tidak ada. Perubahan jalur trayek tidak akan menjadi masalah, sebab penumpang akan memahami perubahan tersebut setalah adanya pengumuman dan sosialisasi,” katanya. Sementara, Kepala UPT Angkutan Kota Dishubkominfo Kota Padang, Malizar mengatakan, aksi mogok sopir jurusan Indarung-Pasar Raya dan Gadut-Pasar Raya tersebut diduga didalangi oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jaiwab. Menurutnya, beberapa sopir yang menggelar aksi pada 25 Februari 2015 mengaku tidak tahu tentang aksi tersebut. aksi mogok tersebut hanya dilakukan sebagian sopir, kemudian sopir lain sedekar ikut-ikutan. “Beberapa laporan yang sampai kepada kami, sebagian besar sopir angkot senang dengan adanya terminal baru karena mereka terhindar dari pungli oleh oknum yang berada di beberapa kawasan trayek biasanya,” jelasnya. Ia menambahkan, pengalihan jalur atau trayek angkot tersebut berdasarkan permintaan sopir sebelumnya. Menurut sopir, kawasan Simpang Tugu Air Mancur merupakan kawasan yang sering terkena macet. Namun, setelah adanya terminal dan pengalihan arah, para sopir angkot jurusan Indarung-Pasar Raya meminta dikembalikan ke trayek semula. “Menyikapi aksi mogok lanjutan, Pemko Padang melakukan koordinasi dengan dinas dan instansi terkait untuk dapat menyediakan kendaraan bagi para penumpang yang ditelantarkan oleh sopir angkot. Kendaraan yang disediakan seperti mobil patroli Satpol PP, polisi, TNI dan kendaraan berplat merah, langkah antisipasi ini akan dilakukan hingga situasi kondusif,” sebutnya. Dishubkominfo Kota Padang, lanjut Malizar, telah menyosialisasikan kepada calon penumpang dan sopir angkot tentang terminal baru dan pengalihan trayek. Ke depan, jika situasi masih tidak kondusif maka Pemko Padang akan mengeluarkan kebijakan untuk angkutan yang tidak mengindahkan peraturan yang ada. “Kita coba dan terus sosialisaikan terlebih dahulu, setelah kondusif kita akan buat tindakan,” katanya. (p).


15

Puailiggoubat

SEPUTARSUMBAR

NO. 307, 1 - 14 Maret 2015

Tabrakan dipicu rem truk blong

Andika AS

Enam Kendaraan Tabrakan Beruntun di Lintas Padang – Solok FOTO:ANDIKA/PUAILIGGOUBAT

nam kendaraan terlibat tabrakan beruntun di jalan lintas Padang - Solok di kawasan panorama I, Sitinjau Lauik, Kota Padang, Kamis (26/02/2015) sekira pukul 14.00 WIB. Meski tidak ada korban jiwa, namun insiden tersebut mengakibatkan seorang sopir mengalami luka serius dan sejumlah penumpang lainnya luka ringan. Kecelakaan tersebut bermula saat truk tangki bernomor polisi BA 9159 AQ dari arah Solok menuju Padang kehilangan kendali diduga karena rem blong. Awalnya, kendaraan tersebut menabrak truk fuso bermuatan batu bara dengan nomor polisi BE 9667 BH. Truk pengangkut 28 ton batu bara tersebut kemudian oleng ke kanan dan menghantam mobil Terrios bernomor polisi BA 1124 YN. Sesaat kemudian, sopir truk Fuso banting stir ke kiri dan menabrak mobil diesel bermuatan ayam dengan nomor polisi BG 8333 FA sehingga mobil diesel tersebut terguling. Truk fuso terus melaju dan menabrak lagi mobil Mitsubishi Kuda dengan nomor polisi BA 82 78 FM. Laju kendaraan akhirnya terhenti setelah menabrak satu lagi mobil box dengan

E

RINGSEK - Dua truk ringsek setelah terlibat tabrakan beruntun di kawasan I, Sitinjau Lauik, Kota Padang nomor polisi BA 8011 AP dan menempel di bibir tebing. Kecelakaan itu mengakibatkan sopir mobil box bernama Jaka Handresky

mengalami luka serius dan dilarikan ke RS Semen Padang. Sementara, sopir lainnya termasuk beberapa penumpang mengalami cidera ringan

Kemenkes Siapkan 250 Ribu Vaksin Difteri

Harga Beras Lokal Turun di Padang PADANG - Pemerintah Indonesia belakangan ini diributkan dengan naiknya beras di Pulau Jawa dan beberapa daerah lain. Kondisi berbeda terjadi di Kota Padang. Harga beras lokal justru cenderung turun. Penurunan harga beras lokal berkisar Rp 1000-2000 per kilogram. Penyebab turunnya harga beras karena petani di Sumatera Barat tengah mengalami musim panen. Pedagang mengaku, stok beras lokal saat ini melimpah. Ii, salah seorang pedagang beras di Pasar Raya Padang mengatakan, daerah yang sedang musim panen antara lain Kota Padang, Solok, Padang Pariaman, dan Pesisir Selatan. “Penurunan harga terjadi satu bulan belakangan ini. Saat ini, masyarakat Sumbar cenderung mengonsumsi beras lokal,” katanya Senin (23/2/2015). Dia menambahkan, saat ini harga beras lokal seperti Sokan dan Anak Daro dijual Rp13.000/kg sebelumnnya Rp14.000. Beras jenis IR 42 seharga Rp12.000/kg sebelumnya Rp13.000/ kg. “Sekarang pedagang lokal lebih banyak menjual beras lokal, sehingga naiknya harga beras di Pulau Jawa tidak mempengaruhi harga beras

lokal,” ujarnya. Menurut Ii, stok beras lokal di Padang masih aman, bahkan melimpah. Diperkirakan dalam satu bulan ke depan tidak akan terjadi perubahan yang siknifikan. Bahkan, penjualan pedagang saat ini masih stabil. Sementara, Wiwit Andrianti, seorang ibu rumah tangga yang

Panit I Lantas Polsek Lubuk Kilangan, Aiptu Afriandy mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait insiden ini. “Saat kami

melakukan pengecekan di lokasi ditemukan sopir mobil box mengalami luka, dan enam mobil ringsek serta mengalami rusak berat,” ujarnya. Purnomo (43), salah seorang korban yang mengendarai truk bermuatan 1.400 ayam mengatakan, mobil yang dikendarainya dari arah Kota Padang dihantam oleh mobil truk fuso bermuatan batu bara yang melaju dari arah Solok di kawasan jalan menanjak Panorama I lintas Padang - Solok tersebut. “Setelah menabrak mobil saya, sopir truk fuso beberapa kali banting stir ke kiri dan ke kanan dan menabarak beberapa mobil lainnya,” ujarnya. Purnomo mengaku mengalami kerugian hingga ratusan juta karena mobil yang dikendarain ringsek dan banyak ayam yang mati. Ia bahkan urung untuk mengantarkan ayam-ayam tersebut ke Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan. Pantauan Pualiliggoubat, keeenam kendaraan yang terlibat tabrakan beruntun itu ringsek. Muatan kendaraan seperti ayam juga berserakan di lokasi. Akibat kejadian ini, sempat terjadi kemacetan baik dari arah Padang maupun Solok selama proses evakuasi kendaraan dan ramainya massa yang ingin menyaksikan kejadian tersebut. (p)

berbelanja di Pasar Raya mengatakan, dirinya bersyukur harga beras tidak naik di Padang. Akan tetapi, dirinya tetap khawatir karena masalah harga pangan adalah harga nasional. “Saya berharap pemerintah cepat menyikapi masalah ini, sehingga stok beras di Sumbar dicaplok oleh daerah lain,” ujarnya. (And/p). FOTO:ANDIKA/PUAILIGGOUBAT

BERAS - Pedagang beras menunggu pembelidi pasar raya padang

PADANG – Kementerian Kesehatan menyiapkan 250 ribu vaksin imunisasi massal dalam rangka mencegah menyebarnya virus difteri di Sumatera Barat. Sejak Januari lalu, penyakit tersebut telah merenggut dua nyawa masing-masing di Kota Padang dan Kabupaten Solok. Menteri Kesehatan Nila Djuwita F Moeloek, saat memantau kegiatan imunisasi di SD Pertiwi kota Padang Jumat (20/2/2015) meminta kepada pemerintah Kota Padang dan Solok untuk melakukan imunisasi massal agar ini tidak tersebar kepada anakanak lain. “Kita tidak inginkan kejadian ini merenggut jiwa anak-anak kita, jadi kita lakukan imunisasi massal,” ujarnya. Sementara Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno menjelaskan,saat ini peyakit difteri itu sudah merenggut korban dua korban jiwa, satu di Kabupaten Solok dan satu lagi di Kota Padang. “Saat ini ada 23 yang dicurigai terserang virus difteri, dari jumlah itu ada tiga orang anak-anak positif difteri,” katanya. Ia juga mengatakan imunisasi ini akan dilakukan untuk seluruh masyarakat Sumatera Barat agar terhindar dari virus mematikan. Emzalmi, Wakil Wali Kota Padang, mengatakan, pemerintah Kota Padang sudah melakukan imunisasi tambahan kepada 136.354 jiwa dan masih ada 254.770 jiwa yang akan diimunisasi. Umur yang rentan penyakit tersebut di mulai dari 2 bulan sampai 15 tahun, saat ini ada 21 pasien yang dirawat di rumah sakit M. Djamil Padang, dari jumlah itu 3 orang anak positif difteri. “Pemkot Padang juga mengerahkan 800 orang tenaga medis untuk melakukan imunisasi dan 22 Puskemas serta 862 Posyandu, Paud, TK dan SD dijadikan tempat imunisasi. “Untuk anak jalanan, kita mengerahkan Dinas Sosial dan Satuan Polisi Pamong Praja untuk melakukan imunisasi,” katanya. (rus/p)


16

Puailiggoubat

SEPUTARSUMBAR

NO. 307, 1 - 14 Maret 2015

Jika tidak terbukti, Feri akan melaporkan balik Sarpin

Andika AS Patrisius Sanene

Hakim Sarpin Polisikan Dua Dosen Unand FOTO:ANDIKA/PUAILIGGOUBAT

S

arpin Rizaldi, hakim yang memimpin sidang praperadilan Komjen Budi Gunawan

terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi, melaporkan dua dosen Universitas Andalas Padang ke Polda Sumbar terkait adanya kritikan pascasidang yang menetapkan calon Kapolri tersebut tidak sah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK. Kedua dosen tersebut adalah Feri Amsari dan Charles Simabura dengan tuduhan pencemaran nama baik. Kedua dosen itu dilaporkan setelah adanya pernyataan dari alumni Fakultas Hukum Unand tersebut yang menyatakan Sarpin “dibuang” secara adat dan dikeluarkan dari ikatan alumni Unand pascaputusan sidang praperadialan Budi Gunanwan. Sarpin datang ke Polda Sumbar bersama beberapa orang keluarganya Jumat (27/2/2015) sekitar pukul 15.00 WIB. Sehari sebelumnya, keluarganya sudah membuat laporan ke Polda Sumbar dengan tuduhan yang sama.? "Saya hari ini izin dari kantor dan melaporkan ke Polda Sumbar atas pencemaran nama baik saya," ujarnya. Sarpin mengaku tidak terima jika dirinya dibuang secara adat. Bahkan dirinya merasa terhina dengan pernyataan tersebut. Ia mengaku bangga menjadi orang Minang, dan sebagai orang yang beradat dia merasa malu dengan pernyataan itu.? "Sebagai orang Minang, saya merasa terhina karena dibuang secara adat dan dikeluarkan dari ikatan alumni," ujarnya.

BUAT LAPORAN Hakim Sarpin (Kanan) menandatangani laporan saat melaporkan dua dosen Universitas Andalas Padang ke Polda Sumbar dengan tuduhan pencemaran nama baik

Sarpin juga membantah jika dirinya menghilang pascaputusan. Ia mengaku selalu masuk kantor setelah putusan itu, bahkan dia mempersilahkan untuk mengecek absensinya di kantornya.? Ia juga membantah pernyataan Komisi Yudisiaial yang menyebut dirinya hakim bermasalah. Menurut Sarpin pernyataan itu terkesan diplesetkan. Dia mengaku tidak pernah bermasalah sebagai hakim. Bahkan secara akademik dia mengaku menjadi lulusan terbaik tahun 1982 lalu.??"Saya dan istri saya haji, dan setelah putusan saya masuk kantor. Hari ini saya izin

dan akan masuk kantor Senin depan," katanya. Laporkan Balik Sementara, Feri Amsari selaku terlapor mengaku sudah mengetahui laporan hakim Sarpin ke Polda Suimbar itu. Sejauh ini, dirinya masih belum mendapat panggilan dari pihak kepolisian. Feri mengaku siap dan akan menjalani proses hukum yang berlaku. "Ini konsekuensi dan saya belum ada bertemu dengan Sarpin, belum ada cross cek dari dia tentang pemberitaan tersebut kepada saya," ujarnya? MenuFOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

DUKUNG KPK Demo #SAVEKPK di halaman kantor gubernur Sumbar

rut Feri, jika hal ini tidak terbukti dia akan melaporkan atau menuntut balik Sarpin sebab dalam kasus ini dirinya dan keluarga merasa dirugikan karena mengalami tekanan dan terganggu dengan adanya pemberitaan di media massa.??"Langkah kita ke depan adalah menjalankan semua proses yang berlaku. Kalau tidak terbukti saya akan menuntut balik," ujarnya. Dukung KPK Sebelumnya, penggiat anti korupsi Sumbar diantaranya akademisi, praktisi, aktivis hukum dan HAM, mahasiswa, seniman, tokoh masyarakat, bergabung dalam aksi Sapu Padu Lawan Koruptor di depan kantor Gubernur Sumatera Barat, Senin 16 Februari lalu. Koalisi Masyarakat Sipil Sumatera Barat melakukan long march dari Kantor RRI di Jalan Sudirman menuju kantor Gubernur Sumatera Barat, dan pada orasinya mengajak masyarakat melakukan perlawanan balik terhadap koruptor. Berbagai atribut bertuliskan bentuk dukungan terhadap KPK seperti ‘Selamatkan Indonesia dari bahaya korupsi’ , ‘Sapu Koruptor’, ‘Stop Angkat Pejabat Koruptor’, ‘Jangan Ganggu KPK’, Berantas Korupsi Bersama KPK’. Selain itu, para pengunjuk rasa membubuhkan tanda tangan di atas kain putih sekitar 100 meter sebagai bentuk dukungan dan protes terhadap kriminalisasi terhadap KPK. Di depan kantor Gubernur, demonstran melakukan orasi yang menya-

takan dukungannya dalam pemberantasan korupsi. Aksi tersebut dijaga aparat kepolisian dan dengan aksi ini sedikit menyita perhatian pengguna jalan sehingga membuat lalu lintas macet di sekitar jalan Sudirman, hingga siang pukul 12.00 WIB. “Kami meminta kepada Presiden Joko Widodo untuk menghentikan kriminalisasi terhadap KPK, dan mari bersama kita dukung pemberantasan korupsi yang dilakukan oleh KPK,” kata salah satu aktivis Era Purnamasari dalam orasi di depan kantor Gubernur Sumbar. Koalisi Masyarakat Sumatera Barat melalui gerakan Satu Padu Lawan Koruptor (SAPU KORUPTOR) menyatakan sikap menghentikan kriminalisasi terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). “Kepada partai pendukungnya jangan terlalu bangga bahwa kemenangan atas kerja partai namun karena yang memenangkannya adalah rakyat, jadi kami meminta presiden mendengar rakyat bukan mendengar partainya,” kata Miko Kamal, praktisi hukum saat orasi. Koalisi Masyarakat Sumatera Barat juga meminta Presiden Joko Widodo melakukan pemilihan Kapolri yang bersih melalui lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), serta dilakukan Uji Publik. Sejak ditetapkannya Budi Gunawan ditetapkan sebagai tersangka tindak pidana korupsi oleh KPK, serangan terhadap KPK dilakukan secara meluas dan sistematis. Diawali pada penangkapan Bambang Widjayanto oleh Bareskrim Polri, selain itu serangan bentuk ancaman kepada staf KPK. Koalisi Masyarakat Sumatera Barat menilai bentuk serangan terhadap KPK bukan hanya sebagai tindakan balasan atas penetapan tersangka Komjen Budi Gunawan, namun sebagai bentuk upaya pelemahan terhadap KPK dalam giatnya melakukan tindakan pemberantasan korupsi kepada koruptor. Selain di kota Padang, aksi dukungan terhadap KPK juga dilakukan serentak di 26 kota di Indonesia seperti Kota Makassar, Surabaya, Bandung, Lampung, Medan, Yogyakarta, Karawang, Bulukumba, Palopo, Semarang, Palu, Kupang, Manado, Kendari, Bogor, Jakarta, Jayapura, Indramayu, Cirebon, Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Enrekang, dan Samarinda menyeruhkan agar Presiden Joko Widodo mendengar suara rakyanya. (p)


Puailiggoubat NO. 307, 1 - 14 Maret 2015

U

Suara Puailiggoubat Pekerjaan Setelah Huntap

P

embangunan pemukiman baru (hunian tetap/huntap) bagi korban tsunami Mentawai 2010 hampir rampung. Ditargetkan Maret ini, 2.072 keluarga di Pagai Utara, Pagai Selatan, Sikakap dan Sipora Selatan sudah bisa tinggal nyaman di rumah sendiri. Perlu waktu empat tahun bagi mereka menunggu pencairan dana rumah dan tinggal di hunian sementara (huntara) yang kondisinya jauh dari layak. Tidak mudah bagi korban penerima dana huntap memutuskan pindah dari perkampungan lama dan mengikuti konsep pemerintah dengan pemukiman barunya yang jauh dari pantai demi menghindar dari ancaman tsunami. Mereka yang sehari-hari bekerja sebagai nelayan maupun petani harus memulai hidup dengan membuka ladang baru dan mencari sumber ekonomi alternatif. Bagi sebagian lainnya, memilih kembali ke perkampungan lama untuk mengurus kembali ladang mereka. Hidup begitu susah bagi mereka, beberapa diantara anak-anak korban tsunami terpaksa putus sekolah lantaran orang tuanya tak sanggup membiayai pendidikan. Di Dusun Surat Aban, Desa Bulasat, Kecamatan Pagai Selatan, 9 anak-anak yang sudah putus sekolah akan dibawa salah seorang warganya ke Jakarta untuk disekolahkan ke pesantren. Namun rencana itu digagalkan Kepolisian Resor Kota Padang dan kasus ini kini bergulir ke pengadilan. Dalam Rencana Aksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Gempa dan Tsunami Mentawai, selain pemukiman, pemulihan ekonomi warga juga termasuk dalam program yang direncanakan disamping menyiapkan infrastruktur serta sarana dan prasarana. Melalui BNPB, total dana untuk pemulihan Mentawai pascatsunami Rp486,40 miliar, Rp206 miliar diantaranya digunakan untuk perencanaan teknis, pemulihan bidang sosial, kesehatan, pendidikan, perindustrian, perdagangan dan koperasi, konstruksi dan non konstruksi, ekonomi dan lintas sektoral. Warga harus kembali berkutat dengan ladang yang lama di pemukiman lama karena belum adanya sumber ekonomi di kampung baru. Hal ini masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah setelah urusan huntap beres. Pemerintah harus memastikan program pemulihan ekonomi rakyat berjalan lancar. l

17

Budaya Mentawai di Tengah Modernisasi Kajian Antropologi Budaya

S

ebuah diskusi menarik dalam rangka peluncuran dan bedah bu-ku ”Aku dan Orang Sakuddei” Karya Prof. Dr. Reimar Schefold, guru besar antropologi budaya dan sosio-logi Indonesia Universitas Leiden Belanda yang diselenggarakan Kom-pas bekerjasama dengan Kedutaan Besar Belanda di Erasmus Huis Jakarta, 13 Agustus 2014. Turut hadir beberapa undangan diantaranya para ilmuwan (akademisi) di bidang antro-pologi, Wakil Bupati Kepulauan Mentawai Rijel Samaloisa, M.Si, para mahasiwa di berbagai perguruan tinggi dan mahasiswa Mentawai yang kuliah di Jakarta. Dalam diskusi yang berlangsung, bagi saya sangat menarik. Ternyata budaya Mentawai tidak hanya dikenal di masyarakat lokal (Indonesia), tapi budaya Mentawai cukup mendunia dan sangat menarik minat banyak orang untuk mendalami budaya Mentawai. Namun di sisi lain, terngiang pada otak kecil saya sebagai masyarakat Mentawai di tengah bergulirnya modernisasi yang kian tak terbendungkan. Muncul pertanyaan yang mungkin juga sering diuangkapkan masyarakat serta pemerhati budaya Mentawai. Pertanyaannya adalah”Akankah nilai budaya Mentawai tetap bertahan di tengah gelombang modernisasi, atau akan lenyap seketika ditelan kuatnya pengaruh modernisasi...” Pertanyaan ini mengandung makna kekuatiran dikarenakan budaya Mentawai seolah mulai terbenam dalam bayang-bayang modernisasi. Jika kita memperhatikan secara cermat agar mendapat pemahaman secara tepat tentang budaya maka sebagai masyarakat Mentawai pasti menyadari budaya sebagai identitas seharusnya dijaga dan dilestarikan. Para antropolog beragam mendefinisikan tentang kebudayaan meskipun terdapat perbedaan paham namun secara umum apa yang telah didefinisikan para ilmuwan terdapat kesamaan pengertian dan memberikan gambaran bahwa merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuankemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan juga merupakan pandangan hidup dari sekelompok orang dalam bentuk perilaku, nilai dan simbol-simbol, yang mereka terima tanpa sadar, tanpa dipikirkan, yang semuanya diwariskan melalui pro-ses komunikasi dan peniruan dari satu

Oleh: Obedh A Anas Saleleu, M.Pd.K Pemerhati Mentawai

generasi kepada generasi berikutnya. Mentawai, selain memiliki ombak serta pantai yang indah, dan hutan tropis/bahari, Mentawai sangat baik dijadikan tujuan ekowisata, karena Mentawai memiliki habitat primata yang langkah seperti: monyet berhidung pesek (Simias concolor), lutung Mentawai (Presbytis potenziani), bokkoi/beruk Mentawai (Macaca pagensis), bilou atau siamang kerdil (Hylobates klossii). Selain primata, Mentawai juga memiliki

Solusi Mempertahankan Budaya Mentawai Saya pernah bertanya melalui email kepada Dr. Bambang Rudito, M.Si seorang antropolog, mantan dosen di Universitas Andalas Padang dan kini beliau aktif mengajar di Institut Teknologi Bandung (ITB), pertanyaan saya adalah ”Sebagai seorang antropolog dan pernah melakukan riset budaya Mentawai, bagaimana pandangan Bapak di tengah arus modernisasi apakah budaya tetap dipertahankan dan atau dalam perspektif

kegiatan budaya seperti belajar tarian tradisional (turuk laggai), upacara tradisional, belajar tato secara tradisional karena tato Mentawai diklaim adalah tato tertua di dunia, juga dapat melakukan studi etnografi karena menurut para peneliti di mentawai terdapat salah suku paling tertua di dunia. Apa yang dimaksudkan dengan modernisasi? Menurut Wikipedia dalam perspektif sosial merujuk pada sebuah bentuk transformasi dari keadaan yang kurang maju atau kurang berkembang ke arah yang lebih baik atau dapat juga dikatakan modernisasi dipahami sebuah proses perubahan dari caracara tradisional ke cara-cara yang lebih maju. Dari pengertian sederhana tentang modernisasi, memberikan gambaran dan menjadi sebuah kenyataan yang tidak dapat dihindari, modernisasi terus bergulir mengiringi dinamika perjalan manusia dan alam semesta.

antropologi apakah dalam sebuah perubahan pada sisi fisik, arsitektur tertentu boleh berubah namun tetap mempertahankan nilai-nilai budayanya. atau secara fisik tidak perlu melakukan perubahan dan terus mempertahankan identitasnya meskipun di tengah arus perubahan? Ada 3 poin dari jawaban Dr. Bambang Rudito, M.Si tentang wujud budaya, pertama, pengetahuan budaya, kedua tingkah laku budaya, ketiga benda budaya. Tingkah laku budaya lambat laun berubah, benda budaya (secara fisik) pasti berubah, yang perlu dipertahankan adalah pengetahuan budaya sebagai identitas Mentawai. Modernisasi tak dapat dihindari, dan terus bergulir. Nah, dengan modernisasi yang terus bergulir akankah budaya Mentawai kita biarkan berlalu dan punah tanpa ada solusi pengentasannya? Ada satu jawaban sederhana yang sangat populer ”Kalau bukan sekarang kapan lagi, kalau bukan kita siapa lagi”. Budaya menjadi identitas bagi kehidupan masyarakat. Karena itu budaya, perlu dipertahankan sehingga

suatu daerah tidak kehilangan identitasnya. Secara fisik, sisi arsitektur tertentu telah mengalami perubahan, namun tata nilai budayanya tetap dipertahankan. Budaya Mentawai dijadikan sebagai kurikulum muatan lokal di seluruh sekolah tingkat dasar dan menengah di Kabupaten Kepulauan Mentawai, tujuannya untuk memperkenalkan budaya Mentawai kepada generasi penerus melalui pendidikan. Logika sederhana dan kiranya ini menjadi refleksi bagi kita. Kita belajar budaya / adat istiadat Minangkabau, kita belajar budaya Jawa dan Sunda, kita belajar bahasa asing, hal itu tidak salah. Pertanyaan sederhana, kenapa kita tidak belajar budaya kita sendiri? Jika membicarakan daerah Bali dengan sebutan yang mengandung kekhasannya, pulau Dewata. Ketertarikan wisatawan mancanegara maupun lokal tidak hanya soal pantai serta ombaknya yang indah, tepi yang paling menarik dan khas dari Bali adalah budayanya. Demikian juga Sumatera Barat, tidak hanya terkenal dengan kerupuk balado dan daging rendangnya yang paling lezat di dunia. Tapi apa yang paling menarik bagi masyarakat Minangkabau? adalah rumah adat (rumah gadang), dan baju adat yang mengandung nilai budaya luhur. Masyarakat Minang terkenal sebagai masyarakat rantau dan sangat mudah melakukan perdagangan pada sektor apa saja. Tetapi ketika kita berjumpa dengan suku Minang dimana saja, coba anda bertanya soal bahasa dan adat Minangkabau, dengan sangat mudah dan gamblang menjelaskannya. Dengan kata lain, pengetahuan terhadap budayanya tidak pernah dihilangkan. Sebagai masyarakat Mentawai pasti kita bisa. Memiliki pendidikan yang tinggi, bergaul atau belajar budaya lain, budaya Mentawai harus tetap menjadi identitas kita, paling tidak pengetahuan tentang budaya Mentawai tidak terlupakan. Mengapa wajib dimasukkan dalam kurikulum muatan lokal? Belajar budaya asing/luar tidak menjadi persoalan, yang menjadi persoalan kalau kita secara sengaja melupakan pengetahuan tentang budaya kita sendiri. Sebab potensi budaya yang dimiliki dapat menjadi aset Mentawai menuju pengembangan wisata Mentawai. Aset itu menjadi atraksi menarik bagi wisatawan yang mengunjungi Mentawai. Jadi, dengan kekayaan alam yang dimiliki Mentawai serta budaya yang kuat, mari kita mencintai budaya kita sendiri dan terus menjaga serta melestarikannya. l


Puailiggoubat

18

NO. 307, 1 - 14 Maret 2015

SMA Mentawai Ajukan Calon Mahasiswa Penerima Bantuan Bidikmisi

Bantuan ini memberi kesempatan siswa miskin yang pintar melanjutkan ke perguruan tinggi

Tim Redaksi

P

FOTO:SIPRIANUS/PUAILIGGOUBAT

emerintah kembali memberi kesempatan bagi calon mahasiswa dari keluarga miskin

yang memiliki nilai akademik yang baik mengecap pendidikan di perguruan tinggi melalui program bantuan pendidikan Bidikmisi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Bidikmisi dimulai pada 2010 dalam bentuk bantuan biaya penyelenggaraan pendidikan dan bantuan biaya hidup. Pemberian bantuan ini disambut baik oleh beberapa SMA di Kabupaten Kepulauan Mentawai yang saat ini sedang proses pengajuan beberapa siswa sebagai calon penerima. Wakil Kepala Sekolah SMAN 1 Siberut Selatan, Kecamatan Siberut Selatan, Kristin Filiana mengatakan, mereka telah merancang pengajuan 50 siswa kelas XII dari 208 peserta Ujian Nasional (UN) tahun ini. “Sebanyak 50 siswa tersebut merupakan hasil seleksi sekolah yang dinilai memenuhi krieria penerima Bidikmisi,” katanya kepada Puailiggoubat, Rabu, 10 Februari. Siswa yang diajukan, menurut Kristin, memiliki prestasi terbaik di sekolah dari kalangan ekonomi lemah. Untuk mempersiapkan mereka, katanya, sekolah memberi tambahan belajar sore dan buku panduan tentang menghadapi UN yang dibeli sekolah agar nilai

RUSAK Gedung SMAN 1 Siberut Selatan yang belum selesai dibangun sejak 2010, kondisinya kini telah rusak

yang didapat siswa baik. Lanjut Kristin, sekolah kini menunggu surat edaran dari Kementerian Pendidikan untuk pengajuan siswa. Ia memperkirakan, pengunggahan data siswa dengan sistem daring cukup menyulitkan karena jaringan internet yang dimiliki lamban. Di SMAN 1 Pagai Utara Selatan, Kecamatan Sikakap seluruh siswa kelas

XII yang akan menghadapi UN diusulkan sebagai calon penerima beasiswa Bidikmisi. Kepala SMAN 1 PUS, Rita Wati mengatakan, sebanyak 226 siswa peserta UN tahun ini telah diajukan. Meski sekolah memiliki kewenangan menyeleksi siswa yang dianggap layak sebagai calon penerima namun seluruh seleksi diserahkan kepada Kementerian

Syarat Penerima Bidikmisi 1 Siswa SMA/SMK/MA/MAK atau bentuk lain yang sederajat yang akan lulus pada tahun 2015. 2 Lulusan tahun 2014 yang bukan penerima Bidikmisi dan tidak bertentangan dengan ketentuan penerimaan mahasiswa baru di masingmasing perguruan tinggi 3 Usia paling tinggi pada saat mendaftar adalah 21 tahun 4 Tidak mampu secara ekonomi dengan kriteria: a. Siswa penerima Beasiswa Siswa Miskin (BSM); b. Pemegang Kartu Indonesia Pintar (KIP) atau

Jadwal Pendaftaran Bidikmisi No

Nama Kegiatan

Tanggal Mulai

Tanggal Selesai

1 2 3 4 5 6 7

Pendaftaran Sekolah Pendaftaran Siswa SNMPTN Seleksi Mandiri PTN PMDK-PN Seleksi Mandiri PTS SBMPTN

15 Januari 2015 15 Januari 2015 02 Februari 2015 04 Februari 2015 09 Februari 2015 10 Februari 2015 16 Maret 2015

01-Sep-15 01-Sep-15 12 Maret 2015 01-Sep-15 08 Mei 2015 01-Sep-15 03 Juni 2015

Jadwal sewaktu-waktu bisa berubah

sejenisnya ; c. Pendapatan kotor gabungan orangtua/wali (suami istri) sebesar-besarnya Rp3.000.000,00 per bulan. Untuk pekerjaan non formal/informal pendapatan yang dimaksud adalah rata-rata penghasilan per bulan dalam satu tahun terakhir; dan atau d. Pendapatan kotor gabungan orangtua/wali dibagi jumlah anggota keluarga sebesar-besarnya Rp750.000,00 setiap bulannya 5 Pendidikan orang tua/wali setinggi-tingginya S1 (Strata 1) atau Diploma 4 6 Berpotensi akademik baik berdasarkan rekomendasi kepala sekolah 7 Pendaftar difasilitasi untuk memilih salah satu diantara PTN atau PTS dengan ketentuan: a. PTN dengan pilihan seleksi masuk: 1) Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN); 2) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMTPN); 3) Seleksi mandiri di 1 (satu) PTN b. PTS dengan pilihan seleksi masuk di 1 (satu) PTS.

Pendidikan. ”Beasiswa ini dikhususkan untuk anak-anak yang prestasi akademiknya bagus tapi secara ekonomi orang tuanya tidak mampu, biasanya anak pegawai negeri sipil (PNS) tidak akan mendapatkan beasiswa Bidikmisi,” ujarnya, Jumat, 27 Februari. Menurut Rita, tahapan yang mesti dilalui calon mahasiswa penerima yakni siswa tersebut harus lulus Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMPTN) atau lulus Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).

Berbeda dengan SMA lain di Mentawai, SMAN 1 Siberut Tengah, Kecamatan Siberut Tengah belum mengajukan siswa penerima bantuan pendidikan Bidikmisi dari Kementerian Pendidikan tahun ini. Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan Kecamatan Siberut Tengah, Jendam Purba mengatakan, hingga Februari SMAN 1 Siberut Tengah belum mengajukan data siswa yang akan diusulkan ke pusat sebagai penerima dana bantuan. Beasiswa Bidikmisi ini, kata Purba, merupakan bantuan dari pemerintah pusat untuk siswa tingkat SMA yang orang tuanya memilikikartu miskin. “Pengajuannya kita belum tahu, karena prosesnya tak ada acuan dari pusat itu seperti apa,” katanya kepada Puailiggoubat, Sabtu, 21 Februari. Puailiggoubat yang mengonfirmasi hal ini kepada Wakil Kesiswaan SMAN 1 Siberut Tengah, Fatmawati menyebutkan, ia tak mengetahui proses itu dan menyarankan ditanyakan kepada kepala sekolah. Sementara kepala sekolah belum dapat dikonfirmasi. Tahun ini bantuan menyasar sebanyak 60 ribu calon mahasiswa yang diselenggarakan di 120 perguruan tinggi negeri dan beberapa perguruan tinggi swasta yang akan diseleksi melalui Kopertis di bawah Kementerian Ristek dan Pendidikan Tinggi. Program ini memiliki misi menghasilkan sumber daya insani yang mampu berperan dalam memutus mata rantai kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat. (ss/spr/rr/g)

SMPN 1 Siberut Selatan Targetkan Kelulusan 100 Persen MUARA SIBERUT - SMPN 1 Siberut Selatan menargetkan kelulusan siswa 100 persen pada Ujian Nasional (UN) tahun ini. Kepala SMPN 1 Siberut Selatan, Amati Telaumbanua mengatakan, persiapan awal yang telah dilakukan pada pertengahan Januari yakni membentuk gerakan sukses UN yang akan diselenggarakan 4 Mei mendatang, diikuti 149 peserta. Bentuk gerakan sukses UN yang dilakukan berupa pelaksanaan les sore lima kali seminggu dengan lama pertemuan 1,5 jam per hari.”Belajar sore dengan mengulas mata pelajaran kepada siswa agar selalu dipahami jika sampai pelaksanaan UN,” katanya saat ditemuiPuailiggoubat di ruang kerjanya, Sabtu, 21 Februari. Selain les sore, sekolah ini juga mengikuti try out yang direncanakan selama tiga kali pelaksanaan menjelang ujian. Pada try out pertama, kata Amati, tingkat kelulusan siswa baru 75 persen. Namun ia berusaha menggenjot tingkat kelulusan hingga 100 persen. Menurut Amati, syarat lulus siswa ditentukan apabila mengikuti semua program pembelajaran, kemudian sikap dan akhlak siswa serta pengetahuan siswa dengan rata-rata nilai 5,5. “Kelulusan nanti ditentukan berdasarkan hasil musyawarah guru-guru,” ujarnya. (rr/g)


PENDIDIKAN Pembangunan Perpustakaan Sekolah Siberut Tengah Belum Rampung SIBERUT TENGAH-Pembangunan perpustakaan sejumlah sekolah di Kecamatan Siberut Tengah dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Mentawai tahun lalu belum rampung. Pembangunan tersebar pada enam sekolah yakni satu unit perumahan dinas guru SD 10 Cimpungan dengan anggaran Rp500 juta, satu unit perumahan dinas ditambah perpustakaan dengan dana Rp660 juta di SDN 13 Cimpungan, masingmasing satu perpustakaan dengan anggaran Rp160 juta di SDN 10 Saliguma, SDN 20 Saibi Samukop dan SDN 03 Saibi Samukop serta satu unit perpustakaan dengan dana Rp220 juta milik SMPN 1 Siberut Tengah. Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan Siberut Tengah, Jendam Purba mengatakan, pengerjaan perumahan dinas dan asrama pelajar sudah selesai, yang belum siap hanya perpustakaan. “Bangunan perpustakaan kenapa belum selesai karena kita paham tukangnya bukan ahli dari situ sebab kontruksi bangunannya bukan beton tapi dari besi baja,’’ katanya pada Puailiggoubat Sabtu, 21 Februari. Pekerjaan yang belum selesai, menurut Jendam Purba, akan diburu agar cepat digunakan oleh guru. (rr/g)

OSIS SMAN 1 Siberut Tengah Programkan Aksi Bersih Lingkungan SAIBI SAMUKOP - OSIS SMAN 1 Siberut Tengah, Kecamatan Siberut Tengah merencanakan melakukan kegiatan bersih lingkungan tahun ini. Program ini merupakan kerja pengurus baru terpilih pada akhir Januari lalu dengan ketua Anselmus Saruru, Wakil Ketua Wiwit Ernantia Sabettliakek, Sekretaris Riyan Sakeru dan bendahara Anggi Tia murni Siritoitet. “Awal kegiatan kami akan melakukan aksi bersih lingkungan sekolah, kami upayakan agar meningkatnya kebersihan ini luar dan dalam,” kata Anselmus Saruru kepada Puailiggoubat, Senin, 16 Februari. Menurut Anselmus, lingkungan sekolah harus ditata rapi dan bersih. Ia melihat selama ini sampah masih belum dibuang pada tempatnyameski tong sudah ada, lokasi pembakaran sampah pun belum tersedia. “Nanti kita mau buatkan tempat pembuangan dan pembakarannya di lokasi yang strategis,” ujarnya. Kegiatan ini juga, lanjut Anselmus, disertai lomba kebersihan lokal dan yang diiringi dengan aksi bersih lingkungan kecamatan selama setahun kepengurusannya. Ia berharap rencananya didukung rekan-rekannya untuk menciptakan lingkungan sekolah dan kecamatan yang bersih. (rr/g)

Puailiggoubat

NO. 307, 1 - 14 Maret 2015

19

Sejumlah Sekolah di Siberut Kekurangan Ruang Belajar FOTO:RINTO/PUAILIGGOUBAT

Sekolah membagi ruangan yang ada menjadi dua dengan sekat papan tulis dan lemari agar semua siswa kebagian tempat belajar

Rinto Robertus Sanene’ Siprianus Sababalat

ejumlah sekolah di Kecamatan Siberut Tengah dan Siberut Selatan kekurangan ruangan belajar. Kekurangan ini karena jumlah siswa bertambah dan adanya kerusakan beberapa bangunan. Di SDN 20 Saibi Samukop, ruangan yang dimiliki hanya enam sementara rombong belajar (rombel) sebanyak delapan. Selain ruangan belajar belum cukup, sekolah ini juga belum memiliki bangunan kantor guru dan kepala sekolah. Kepala SDN 20 Saibi Samukop, Saltiman Salakkau mengatakan, belum semua siswa kebagian ruangan, mereka terpaksa membagi beberapa ruangan menjadi dua dengan memberi sekat lemari atau yang lainnya. “Dengan menyekat beberapa ruangan kita mendapat tempat namun sangat sempit, terutama ruangan

S

Sementara Wakil Kepala SMAN 1 Siberut Tengah, Ari Gustinaldi mengatakan, saat ini ruangan sekolah sudah cukup yakni sebanyak enam ruangan sama dengan jumlah rombong belajarnya . Ia tak dapat memprediksi ke depan apakah ruangan akan berkurang jika murid baru pada tahun ajaran baru yang akan datang. Hal berbeda dialami SMAN 1 Siberut Selatan, meKEKURANGAN LOKAL - Siswa SMPN 1 Siberut Tengah mengikuti pelajaran. Untuk nurut Wakil Kepala memenuhi ruang belajar sekolah ini mengubah ruang perpustakaan dan laboratorium SMAN 1 Siberut jadi lokal Selatan, Kristin Filiana, mereka masih “Rencananya tahun ini akan ada kekurangan ruangan sehingga siswa guru yang hanya dibatasi lemari buku dengan ruangan murid,” katanya pembangunan empat ruangan dari me-makai ruang laboratorium ketika kepadaPuailiggoubat, Jumat, 6 Dinas Pendidikan Mentawai di belajar. Kristin menyebutkan, pada Februari. daerah relokasi,” ujarnya. 2010 pemerintah membangun tiga Menurut Saltiman, mereka memKepala SMPN 1 Siberut tengah, ruang belajar namun tidak rampung butuhkan tambahan tiga ruangan agar Syaiful Sagaragara menyebutkan, hingga 2015. suasana belajar tenang dan tidak lokal yang tersedia tujuh sementara “Ruang yang tidak selesai itu sesak. murid sebanyak 10 rombel. Untuk kondisinya telah rusak, kami dari Sementara di SDN 01 Saibi mencukupi ruangan, sekolah me- pihak sekolah sudah sering meSamukop memiliki 10 lokal dengan ngubah perpustakaan dan labo- nyampaikan hal ini ke dinas terdelapan rombong belajar sehingga ratorium menjadi ruangan belajar. kait, selainke dinas kami juga sudah sekolah ini kelebihan dua lokal. “Untuk sementara ruangan kita sampaikan kepada DPRD periode Namun menurut Kepala SDN 01 cukup dengan pemakaian perpusta- dulu namun penyampaian kami itu Saibi Samukop, Sion Sakeru, empat kaan dan laboratorium, ke depan kita cukup tidak ada kabarnya sampai ruangan sudah rusak dan perlu perlu penambahan tiga ruangan,” sekarang,” ucapnya. direhabilitasi agar dapat digunakan. ucapnya. (g)

Siswa Putus Sekolah di Sikakap Meningkat SIKAKAP –Angka putus sekolah di Kecamatan Sikakap tiap tahun bertambah akibat terjerumus dalam pergaulan bebas dan pemakaian narkoba di kalangan pelajar. Pengawas Sekolah Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan Kecamatan Sikakap, H. Tambunan mengatakan, semua ini disebabkan minimnya pengawasan orang tua terutama siswa yang berasal dari kampung yang jauh. Di sisi lain, pada umur ini siswa yang memasuki akil baliq masih labil dan ingin mencoba segala sesuatu yang baru sememtara mereka belum memiliki filter yang kuat dalam dirinya. ”Kebanyakan siswa atau siswi yang berkeliaran saat malam hari terutama yang tinggal di koskosan karena asrama pelajar tingkat

SMP dan SMA belum ada di Sikakap,” katanya kepada Puailiggoubat, Sabtu, 21 Februari. Menurut H.Tambunan, Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Mentawai harus memikirkan pem-

bangunan asrama yang layak untukpelajar SMP dan SMA di Desa Sikakap untuk mempermudah pengawasan siswa sehingga tujuan kemajuan pendidikan di Mentawai tercapai. Selama ini, siswa yang FOTO:SYAFRIL/PUAILIGGOUBAT

PONDOK PELAJAR - Salah seorang siswa duduk di depan pondokan di Dusun Seay Baru, Sikakap

berasal di luar Desa Sikakap menempati pondokan yang kurang layak bahkan beberapa di antaranya tidak memiliki lampu penerangan. ”Kita berharap Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Mentawai membuat asrama siswa dan siswi untuk SMP dan SMA secepatnya, supaya generasi penerus Mentawai tidak ada lagi yang terpaksa putus sekolah karena pergaulan bebas dan narkoba, kalau masalah penjaga asrama nanti akan langsung dijaga oleh staff UPTD Pendidikan Kecamatan Sikakap,” katanya. Pengusulan pembangunana tersebut telah disampaikan melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa Sikakap, Sabtu, 21 Februari.(g)


20

Puailiggoubat

PENDIDIKAN

NO. 307, 1 - 14 Maret 2015

Nilai UN menjadi pertimbangan lulus dalam SNMPTN

Dua SMA Mentawai Ajukan Seluruh Siswa Jadi Peserta SNMPTN

Tim Redaksi FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

eluruh siswa dua SMA kelas XII di Kabupaten Kepulauan Mentawai diajukan menjadi peserta Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Kepala SMAN I PUS, Kecamatan Sikakap, Rita Warti mengatakan, pihaknya mengajukan seluruh peserta Ujian Nasional tahun ini mengikuti SNMPTN, siswa tersebut didaftarkan ke sejumlah perguruan tinggi negeri di Indonesia. “Bagi siswa yang ingin mengikuti SNMPTN terlebih dahulu harus mengisi formulir pendaftaran lengkap dengan biodata siswa serta nama fakultas pilihannya, supaya siswa dapat lulus, sekolah berkonsentrasi mempersiapkan mereka pada UN,” katanya kepada Puailiggoubat, Jumat, 27 Februari. Bentuk persiapannya, kata Rita, dengan memberikan jam tambahan belajar sore bagi siswa kelas XII dan belajar kelompok terkait mata pelajaran yang akan di UN-kan seperti pada jurusan IPA yakni bahasa Indonesia, bahasa Inggris, matematika, fisika, biologi, dan kimia. Sementara jurusan IPS berupa bahasa Indonesia, bahasa Inggris, matematika, ekonomi, geografi dan sosiologi. Sama dengan SMAN 1 PUS, Wakil Kepala SMAN 1 Siberut Selatan, Kecamatan Siberut Selatan, Kristin Filiani menyebutkan, peserta UN yang berjumlah 208 siswa juga diusulkan sekolah masuk SNMPTN. “Seluruhnya kita masukkan dalam

S

DISEGEL - Bangunan SMPN 1 Siberut Utara yang disegel oleh tukang karena upah pengerjaannya belum dibayar SNMPTN,” ujarnya. Dalam siaran pers Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sesuai Surat Edaran Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor: 0123/MPK.H/KR/2015 Nomor: 8/M/KB/II/2015, hasil UN SMA dan sederajatdigunakan sebagai pertimbangan dalam SNMPTN. “Hasil UN nanti akan menjadi salah

Sepuluh SD di Kecamatan Pagai Utara Ajarkan Mulok Bumen SAUMANGANYA- Sepuluh SD di Kecamatan Pagai Utara telah mengajarkan pelajaran muatan lokal budaya Mentawai (MulokBumen) awal Februari. SD yang telah mengajarkan Mulok Bumen yakni SDN18 Saumangaya, SDN 19 Saumangaya, SDN 20 Saumangaya, SDN 11Saumangaya, SDN 16 Saumangaya, SDN 37 Saumangaya, SDN 04 Betu Monga, SDN 33 Betu Monga, SDN 05 Silabu dan SDN 27 Silabu. Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan Kecamatan Pagai Utara, Agus Lamar mengatakan, setelah workshoppenyusunan bahan ajar mulok bumen bulan lalu, sekolah langsung menerapkan pelajaran tersebut. “Pelajaran Mulok Bumen merupakan ciri khas masyarakat kita, kalau tidak sekarang menerapkan pelajaran ini kapan lagi, sekarang saja sudah banyak masyarakat kita terutama sekali generasi penerus Kabupaten Kepulauan Mentawai tidak tahu lagi dengan budaya sendiri,”katanya kepada Puailiggoubat, Senin, 16 Februari. Pada hari pertama pengajaran, kata Agus, masih ada beberapa sekolah yang belum menerapkan yang disebabkan keterlambatan bahan ajar, sebab bahan ajar yang disusun waktu workshop itu masih disimpan dalam bentuk digital.(spr/g)

satu faktor dalam menentukan apakah calon mahasiswa atau lulusan SMA yang mendaftar ke perguruan tinggi diterima atau tidak,” kata Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Sesjen Kemendikbud) Ainun Na’im selaku Plt Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi di Jakarta dalam siaran pers kemdiknas, Rabu, 25 Februari. Dalam surat tersebut juga disepakati panitia pusat dalam hal ini Pusat Penilaian Pendidikan, menyerahkan hasil pengolahan UN kepada panitia

SNMPTN selambat-lambatnya pada tanggal 2 Mei 2015 Ketua Panitia SNMPTN 2015, Rochmat Wahab menyebutkan, seluruh rektor perguruan tinggi negeri (PTN) sepakat untuk mempertimbangkan hasil ujian nasional (UN) dalam Seleksi Nasional Masuk PTN. Pertimbangan ini diserahkan sepenuhnya kepada masingmasing PTN karena memiliki kekhasan masing-masing. Menurut Rochmat, hasil UN memuat informasi lebih lengkap untuk setiap mata pelajaran yang diujikan,

sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal. Ia mencontohkan, untuk jurusan kedokteran yang mempertimbangkan nilai pada mata pelajaran Biologi dan Kimia. “Angka yang tinggi di kedua mata pelajaran tersebut dapat pertimbangan lebih dibandingkan jika yang lebih tinggi ada pada mata pelajaran Fisika dan Matematika,” katanya. Kriteria kelulusan peserta didik menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 144 Tahun 2014 tentang kriteria kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dan penyelenggaraan ujian sekolah/madrasah/pendidikan kesetaraan dan ujian nasional, peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan setelah menyelesaikan seluruh program pembelajaran, memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran, lulus Ujian Ujian Sekolah /Madrasah/ Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat dan lulus UN. Nilai kriteria minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran ditetapkan oleh satuan pendidikan yang diperoleh dari gabungan rata-rata bilai rapor semester III-V dengan bobot 70 persen. Nilai ujian sekolah dengan bobot 30 persen. Kriteria kelulusan peserta didik untuk UN SMA adalah Nilai Akhir (NA) setiap mata pelajaran yang diujinasionalkan paling rendah 4,0, ratarata NA untuk semua mata pelajaran paling rendah 5,5. NA merupakan gabungan Nilai Sekolah dan Nilai UN masing-masing memiliki bobot 50 persen. (spr/rr/ss/g)

Upah Belum Dibayar, Tukang Segel Gedung Baru SMPN 1 Siberut Utara TUAPEIJAT-Tukang bangunan yang dipekerjakan CV. Indo Mentawai sebagai kontraktor pembangunan gedung baru SMPN 1 Siberut Utara menyegel salah satu bangunan sekolah itu karena upah belum dibayar. Dari dua bangunan yang ada, satu bangunan yang terdiri tiga ruangan dipalang tukang. Ketua Komisi B Bidang Pembangunan DPRD Mentawai, Jakop Saguruk mengatakan, kejadian ini menjadi temuan mereka saat melakukan reses di Kecamatan Siberut Utara. “Kita sangat menyayangkan timbulnya persoalan tersebut, kita berharap pada tukang tidak merusak bangunan yang

ada namun menyelesaikan persoalan tersebut dengan pihak kontraktor,” katanya kepada Puailiggoubat, Selasa, 17 Februari. Jakop menyebutkan, jika kontraktor tidak menyelesaikan persoalan utang tersebut, tukang dianjurkan menempuh jalur hukum. “Pihak pemerintah tidak memiliki urusan dengan tukang, namun hanya berurusan dengan kontraktor sehingga bila pekerjaan selesai maka pihak pemerintah akan membayarkan nilai kontrak yang disepakati,” ujarnya. Jakop berharap, SKPD terkait mengambil sikap untuk menyelesaikan persoalan tersebut agar bangunan bisa

dipakai siswa. Sementara Kepala SMPN 1 Siberut Utara, Jumpang Sinurat merencanakan pada Maret akan memakai bangunan tersebut bersamaan dengan kedatangan mebeler dari Dinas Pendidikan Mentawai. “Gedung tersebut akan dijadikan ruang belajar kelas I,” ucapnya. Pembangunan SMPN 1 Siberut Utara relokasi ini bersumber dari dana APBD Mentawai 2014 senilai Rp1,8 miliar, yang terdiri dari dua bangunan, masing-masing bangunan terdiri atas tiga lokal, selain lokal juga dibangun MCK. (bs/g)


Puailiggoubat NO. 307, 1 - 14 Maret 2015

Premium yang dijual di tepi jalan tidak berasal dari agen penyalur Bahan Bakar Minyak (BBM) resmi melainkan dibeli dari kapal niaga kecil yang masuk ke Mentawai

Tim Redaksi

arga Eceran Tertinggi (HET) BBM di Kecamatan Siberut Tengah, Sikakap dan Pagai Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai lebih tinggi dua kali lipat dari harga yang ditetapkan pemerintah. Kemahalan harga disebabkan kuota BBM yang diterima daerah ini masih kurang. Di Kecamatan Sikakap, penjualan premium di sepanjang tepi jalan daerah itu berkisar Rp10ribu hingga Rp15 ribu per liter sementara harga yang ditetapkan pemerintah hanya Rp6.600 per liter. ”Penjualan BBM tidak sesuai dengan yang disepakati bersama pada 2014 antara pemerintah kecamatan, agen penyalur BBM tingkatdusun dan Agen Premium, Minyak Tanah, dan Solar (APMS) Desa Sikakap yang memutuskan tidak membolehkan pedagang BBM tepi jalan menjual premium, ini untuk mengontrol harga premium,” kata Camat Sikakap, Happy Nurdiana kepada Puailiggoubat, Rabu, 11 Februari. Menurut Happy, penjual BBM di tepi jalan hanya dibolehkan menjual jenis pertamax dengan ketentuan harga paling mahal Rp17 ribu. Namun terakhir, Happy melihat penjual BBM jalanan berani menjual premium dengan harga dua kali lebih mahal dari harga APMS. “Hal ini sangat dikeluhkan masyarakat, meski beberapa warga membeli dari mereka namun itu terpaksa, bagi agen BBM yang ketahuan menjual

H

21

Harga BBM Tiga Kecamatan di Mentawai Masih Mahal FOTO:SUPRI/PUAILIGGOUBAT

pasti. Hingga saat ini HET BBM belum disepakati antara pemerintah kecamatan dengan warga. As Salamanang (25), salah seorang warga mengatakan, harga BBM relatif tinggi, premium di daerah itu dijual Rp12.500 per liter, minyak tanah Rp10 ribu dan solar Rp12 ribu per liter. “Selain mahal, jatah yang kami dapat yang semestinya 5 liter per KK berkurang menjadi 4 liter, yakni premium 3 liter dan 1 liter minyak SIDAK - Camat Sikakap, Happy Nurdiana (kiri) melakukan inspeksi mendadak (sidak) terhadap tanah,” katanya, Rabu, penjual premium eceran di pinggir jalan 18 Februari. Menanggapi kelukepada pedagang tepi jalan akan dipang- Utara menyebutkan, jatah premi- han tersebut, Pelaksana Tugas Camat gil lalu dibina, kalau agen tersebut tidak um yang mereka dapat hanya 3 liter dari Pagai Utara Jarlinus Ridwan menyemematuhi imbaukan kita, izin agennya agen penyalur di Dusun Pututukat butkan, SK HET BBM baru belum dengan harga Rp 11 ribu per liter, diterimanya, SK yang dipegangnya akan dicabut,” ujarnya. M. Manalu, pedagang BBM di sementara minyak tanah hanya 2 liter masih tahun 2014. “Nanti kita akan musyawarahkan Desa Sikakap mengatakan, premium dengan harga Rp10ribu per liter, “Jatah premium tersebut hanya HET ini bersama pemerintah di tiga yang dijualnya diambil dari kapal niaga yang masuk ke Sikakap dengan har- cukup untuk satu kali jalan ke Desa desa yakni Silabu, Betumonga serta ga Rp13 ribu per liter kemudian diju- Sikakap Kecamatan Sikakap, itu pun Saumanganya bersama dengan agen al kembali Rp17 ribu per iter kepada kurang, sampai di Desa Sikakap terpaksa penyalur, harga akan disesuaikan dewarga. Jika harga beli dari kapal harus membeli 1 liter lagi untuk pulang, ngan jauhnya daerah,” katanya, Jumat, niaga Rp15 ribu per liter maka harga bagi saya yang penting premiumnya ada 20 Februari. Selain Sikakap dan Pagai Utara, berapa pun akan dibeli, meski mahal dari jualnya Rp17ribu per liter. Kecamatan Siberut Tengah juga krisis “BBM yang kami jual bukan dari pada tidak pulang,” ucapnya. Sementara warga Desa Sauma- premium, kuota sebanyak 3 ton per APMS Desa Sikakap, atau agen penyalur BBM di tingkat dusun, kalau di agen nganya, Kecamatan Pagai Utara menga- bulan yang didapat daerah ini belum kami hanya mendapatkan jatah premium ku sejak harga BBM dinaikkan peme- mampu memenuhi kebutuhan warga. 5 liter dengan harga Rp8.500 per liter, rintah pada tahun lalu kemudian Pada awal Februari, pemerintah minyak tanah sebanyak 5 liter harga Rp diturunkan kembali pada Januari 2015, setempat mengajukan permohonan mereka belum mendapat informasi yang penambahan kuota BBM jenis 6 ribu per liter,” ujarnya. Ismed (45), warga Dusun Pututukat, Desa Saumangaya, Kecamatan Pagai

premium sebanyak 4 ton per bulan kepada Kecamatan Siberut Selatan. Camat Siberut Tengah, Jarson Sauddeinuk mengatakan, jika permintaan tersebut direalisasikan maka premium akan dibagikan ke tiga desa di daerah tersebut yakni, 2 ton di Desa Saibi Samukop, Cimpungan dan Saliguma masing-masing 1 ton. “Surat kita sudah sampai dan tinggal menunggu realisasi, pengusulan ini kita lakukan karena kuota BBM belum cukup,” katanya kepada Puailiggoubat, Rabu, 18 Februari. Bulan lalu, kecamatan ini mendapat kuota 3 ton premium yang didistribusikan tiga pengecer yakni Markus, Mikael dan Tobing masing-masing sebanyak 1 ton. “Namun yang kita tunjuk dari kecamatan hanya satu pengecer yaitu Markus, yang lain tanpa sepengetahuan kita, alasan penunjukan satu pengecer untuk mengetahui siapa saja warga yang membeli karena BBM yang dijual disubsidi pemerintah,” ujarnya. Menurut Jarson, jika permintaan tersebut dijawab, mereka tetap menunjuk satu pengecer dan mematok harga Rp13 ribu per liter. “Harga itu belum dikaji, jika BBM masuk baru kita rapatkan lagi,” ucapnya. Jarson menyebutkan, pihaknya tidak mengetahui penjualan BBM nonsubsidi Rp17 per liter yang mahal selama ini. Selama ini, kata Jarson, SK kewenangan yang diberikan hanya mengawasi BBM subsidi, jika terjadi pelewengan langsung dihentikan namun yang nonsubsidi tidak ada. Dari pantauan Puailiggoubat, harga eceran BBM nonsubsidi per liter berkisar Rp15 ribu hingga Rp17 ribu.

tanah. “Namun kita sedikit mengeluh karena warga tak serentak turun, tapi sekarang pelan-pelan mereka turun ke sawah, kalau penyemaian bibit dan penanaman kita akan intruksikan harus serentak,sedikit kendala musim kemarau ini air sudah kering dan mudah-mudahan segera turun hujan,” katanya saat ditemui Puailiggoubat di pondok sawahnya, Selasa, 17 Februari. Ishak menyebutkan, stok bibit padi warga tersedia dengan masa panen selama tiga bulan, sementara mesin penggiling padi telah diberikan Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan (Dispertakbun)

Kabupaten Kepulauan Mentawai. Beberapa kekurangan peralatan mesin giling seperti gudang mesin ditanggung warga dengan cara patungan masing-masing Rp33 ribu. Kegiatan bersawah musim ini diikuti 150 anggota, jumlah tersebut bertambah 10 orang dari jumlah sebelumnya yang hanya 140 anggota. Lahan penanaman ditambah 2 hektar dari luas sebelumnya 22,27 hektar menjadi 24,27 hektar. Pada awal program bersawah dimulai yakni Oktober 2014 daerah ini menargetkan sawah seluas 30 hektar yang dikelola 80 anggota. (rr/g)

Warga Sirilogui Usulkan Jalan SIRILOGUI-Warga Desa Sirilogui Kecamatan Siberut Utara mengusulkan pembangunan jalan untuk memudahkan akses perekonomian kepada pemerintah melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes) pada Selasa, 10 Februari. Kepala Urusan Pembangunan Pemerintahan Desa Sirilogui, Edison Samako mengatakan, akses jalan perekonomian yang diharapkan warga tersebut menuju Ugai karena terdapat kebun coklat, cengkeh dan tanaman lainnya. “Ini sangat penting karena lahan pertanian warga banyak terdapat di sana (Ugai),” katanya kepada Puailiggoubat, Senin, 16 Februari. Selain jalan, mereka juga mengusulkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), tower mini telkomsel, dermaga mini, jalan poros Sirilogui-Sikabaluan. (rr/g)

(spr/leo/rr/g)

Warga Saibi Turun ke Sawah

SAIBI SAMUKOP-Warga Desa Saibi Samukop, Kecamatan Siberut Tengah kembali bersawah untuk ketiga kalinya pada pertengahan Februari. Berdasarkan hasil rapat antara warga dan pemerintah desa pada 1 Februari diputuskan kegiatan pembersihan rumput dan mencangkul tanah sawah dimulai 2-8 Februari. Kemudian antara 9-14 Februari diisi dengan kegiatan menggemburkan tanah dan penyemaian bibit, terakhir penanaman padi pada 23 Februari. Ketua Persawahan Saibi Samukop, Ishak Salakkau mengatakan, tahapan yang dilalui petani baru pembersihan rumput dan mencangkul


22

Puailiggoubat

EKOKER

NO. 307, 1 - 14 Maret 2015

Anggota DPRD Minta Ongkos Penyeberangan Diturunkan SIKAKAP-Anggota DPRD Mentawai dari Pagai Utara Selatan, Alexander Zalukhu meminta pengelola transportasi laut di Desa Sikakap, Kecamatan Sikakap menurunkan tarif penyeberangan baik untuk umum maupun anak sekolah. Menurut Zalukhu, tarif yang dipatok saat ini tidak relevan lagi karena pemerintah telah menurunkan harga BBM seperti premium dari Rp9 ribu per liter menjadi Rp6.600 di Sikakap. “Sudah sepantasnya pengelola speed boat di Desa Sikakap kembali menurunkan kembali ongkos penyeberangan, tarif sekarang sangat,” katanya, Rabu, 11 Februari. Ia meminta camat membahas penurunan tarif transportasi ini dengan pihak-pihak terkait agar tidak menyusahkan masyarakat. Faisal, pengelola penyeberangan speed boat menyebutkan, kenaikan ongkos sejak harga BBM naik tahun lalu. Ongkos penyeberangan untuk umum Rp5 ribu per orang, guru honor Rp4ribu per orang dan anak sekolah Rp2 ribu per orang. “Sebenarnya sudah ada rencana untuk kembali menurunkan ongkos penyeberangan, namun karena yang mengelola penyeberangan bukan hanya saya tapi ada tiga pengelola transportasi laut di Desa Sikakap yakni di Polaga, Dusun Seay Baru dan di Dusun Berkat Baru, kalau hanya saya saja yang menurunkan sementara yang lain belum tentu akan timbul masalah lagi, kalau ketiga pengelola tersebut sepakat untuk menurunkan ongkos penyeberangan itu baru bisa diterapkan ongkos baru,”katanya. Sementara Camat Sikakap, Happy Nurdiana berjanji dalam waktu dekat pihaknya akan mengundang pengelola penyeberangan, agen penyalur bahan bakar minyak (BBM) dan APMS Desa Sikakap untuk duduk bersama membahas masalah tersebut. (g)

Pemerintah Larang Penggunaan Alat Tangkap Ikan Cantrang JAKARTA-Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 2 Tahun 2015 melarang penggunaan alat tangkat ikan pukat hela (trawls) dan pukat tarik atau cantrang terutama kapal di atas 30 GT. Peraturan. “Penggunaan cantrang telah lama menimbulkan kerusakan sehingga berpengaruh pada menurunnya ketersediaan sumber daya ikan,” kata Sekretaris Jenderal KKP, Sjarief Widjaja pada konferensi pers di Jakarta, Minggu, 22 Februari. Selain merusak sumber daya alam, lanjut Sjarief, penggunaan cantrang berdampak buruk bagi kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat nelayan di beberapa daerah. Salah satu daerah yang menggunakan alat tangkap yang masuk dalam kelompok pukat tarik berkapal ini adalah Jawa Tengah. Maraknya penggunaan cantrang menimbulkan konflik antar nelayan. Direktur Jenderal Perikanan Tangkap, Gellwynn Jusuf mengatakan, larangan ini sebenarnya telah berlaku sejak 1980 tapi praktek ini masih dilakukan. Cantrang, lanjut dia, hanya diizinkan pada kapal dibawah 5 GT dengan kekuatan mesin di bawah 15 PK.(g)

Keladi Jadi Andalan Ekonomi Warga Dusun Cimpungan FOTO:SUPRI/PUAILIGGOUBAT

Sebelum ada pedagang penampung, keladi hanya dijadikan bahan makanan warga setempat

Supri Lindra

K

eladi menjadi salah satu komoditi unggulan ekonomi warga Dusun

Cimpungan, Desa Matobe, Kecamatan Sikakap. Tiap minggu pada hari Rabu daerah ini menjual 500 ikat keladi di pasar Sikakap. Keladi yang dihasilkan di Cimpungan terdiri dua jenis, yakni keladi merah dan putih. Sebelum keladi tersebut dijual ke pedagang penampung di Desa Sikakap, keladi tersebut dibersihkan dan diikat sesuai dengan ukurannya. Dalam satu ikat keladi sebesar kepalan tangan orang dewasa terdiri 4 umbi, jika keladi lebih besar dalam satu ikat berisi 2 umbi yang dijual dijual Rp5 ribu per ikat. Pardi (28), salah satu petani keladi Dusun Cimpungan mengatakan, keladi yang siap panen

KELADI - Petani keladi dari Dusun Cimpungan, Desa Matobe menunggu pembeli keladi yang telah dikarungkan di Desa Sikakap mereka ambil tiap Selasa, kemudian pada Rabu mereka angkut ke pasar Sikakap. Pardi menyebutkan, mereka tidak kesulitan menjual keladi tersebut karena sudah ada pedagang yang menampung komoditi itu di Sikakap berapa pun jumlahnya. Keladi itu kemudian diangkut ke Padang melalui kapal Ambu-ambu yang masuk di daerah tersebut tiap Rabu. “Tiap Rabu saya menjual 100 ikat, keladi itu saya angkut dengan

ojek sepeda motor,” katanya kepada Puailiggoubat, Rabu, 11 Februari. Parma (25), petani lain menyebutkan, keladi bagi warga Dusun Cimpungan merupakan tanaman andalan, dahulu keladi hanya sekedar dikosumsi tapi sekarang keladi sudah menjadi mata pencarian bagi masyarakat. Menurut Parma, kendala penjualan selama ini terletak pada harga, jika keladi yang dijual

jumlahnya banyak penampung menurunkan harga menjadi Rp4 ribu per ikat yang biasanya Rp5 ribu per ikat. Parma menuturkan, penjualan keladi selama ini cukup membantu perekonomian keluarganya, uang hasil penjualan selain digunakan untuk kebutuhan dapur juga membantu biaya sekolah adiknya. Ia mengatakan, keladi ini sebenarnya bisa diolah jadi keripik sehingga harga jual-

nya lebih tinggi dan lebih tahan, namun belum ada warga yang memulai usaha keripik tersebut. “Saya memanen keladi setiap hari Selasa, setelah keladi tersebut dibersihkan dari tanah-tanah langsung diikat, buah keladi yang kecil sama yang kecil, buah keladi yang besar sama yang besar, setelah semua terikat buah keladi tersebut siap untuk dijual ke pedagang penampung,” ujarnya. (g)

Pengasah Batu Akik Panen Rezeki PADANG - Demam batu akik yang melanda hampir seluruh penjuru negeri ini dimanfaatkan Hendri Harianto (30) tahun, warga dari Kecamatan Sikakap yang mengais rezeki sebagai pengasah batu di Padang. Hendri mengatakan, awal kedatangannya di Padang enam tahun lalu setelah tamat SMA untuk mencari pekerjaan. Setelah berganti pekerjaan dari penjaga parkiran kemudian sales kompor gas selama dua tahun, ia memutuskan menjadi pengasah batu akik pada 2012 yang berlokasi di Jalan Simpang Presiden, Padang. “Awalnya saya iseng melihat-lihat pengasah batu akik di pasar dan depan toko bata di jalan Hili-goo setelah menganggur selama enam bulan saat berhenti menjadi sales, dari pengamatan saya ter-nyata penghasilan pengasah batu saja mampu menghidupi keluarga dan

menyekolahkan anak-anak mereka mesti pekerjaan itu terlihat sepele,” katanya kepada Puailiggoubat, Jumat, 27 Februari.

Setelah mengamati pengasah batu akik, muncul ide Hendri mencoba pekerjaan tersebut. Dengan modal Rp200 ribu ia FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

PENGASAH BATU AKIK - Hendri Haryanto (kiri) pengusaha batu akik di Padang

membeli sepeda kayuh yang berguna mengasah batu ditambah tenda ukuran 2 meter, saat itu Hendri belum menikah. Pada awal usahanya dimulai belum banyak warga yang tertarik dengan batu akik, dalam sehari ia mendapat pesanan mengasah batu antara 5-10 orang. Upah mengasah 1 buah batu saat itu masih murah yakni Rp10 ribu. Dari pertemanan dengan pengrajin lain, Hendri mulai bisa membedakan jenis batu berikut harganya. Setelah terkumpul modal, ia kemudia membeli dinamo yang berguna mengasah batu dan memotong dengan mesin pada 2013. Setelah demam batu akik sejak tahun lalu, Hendri yang kini memiliki istri dan dua orang anak kebanjiran rezeki, harga satu batu Rp25 ribu. Ia mengaku dalam sehari mampu mengumpulkan penghasilan Rp1 juta. (leo/g)


23

Puailiggoubat NO. 307, 1 - 14 Maret 2015

M

entawai merupakan satusatunya daerah kepulauan dari 19 kabupaten/ kota yang ada di Sumatera Barat. Daerah ini terkenal dengan berbagai macam keunikannya mulai dari sistem kekerabatan, hubungan dengan alam hingga pada kepercayaan masyarakat suku (animism, dinamisme hingga percaya pada roh nenek moyang atau para leluhur). Hal ini masih bisa kita jumpai di Siberut, terutama Siberut bagian selatan dan utara. Mentawai dikenal dengan daerah yang masih terisolir, itulah sebabnya kita masih menjumpai masyarakat yang hidup dalam komunitas suku dan kehidupan masyarakat dalam komunitas suku ini sangat tergantung dari alam. Hidup di alam, mengelola alam merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Mentawai. Hidup dan mengelola alam dapat dibuktikan dari kebiasaan masyarakat yang salah satunya adalah kehidupan berburu. Itulah sebabnya kemahiran seseorang dalam berburu merupakan kebanggaan tersendiri bagi orang tersebut (selain memiliki ladang yang luas dan ternak yang banyak) karena ia akan menjadi orang yang disegani, baik dalam komunitas sukunya maupun komunitas suku-suku lainnya. A. Konsep Berburu Bagi Masyarakat Mentawai Pada prinsipnya konsep berburu bagi masyarakat Mentawai selain sudah menjadi gaya hidup sebagai salah satu sumber makanan (protein), tapi juga dapat mempererat hubungan kekeluargaan dalam komunitas suku, kenapa tidak? Karena para anggota suku terutama laki-laki akan bekerja sama dalam mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam berburu, kemudian jika mendapatkan hasil buruan, semua anggota suku akan berkumpul di suatu tempat dan biasanya di rumah kepala suku dimana rumah tersebut dikenal dengan uma. Di uma inilah para anggota suku akan mengolah hasil buruan, lalu membagikannya secara rata kepada seluruh anggota suku. Pada kegiatan berburu yang akan dilaksanakan oleh kaum suku di Mentawai, tidaklah dilangsungkan dengan sembarangan tapi anggota suku sudah mengetahui kapan waktu yang tepat untuk mereka harus pergi berburu, misalnya mereka hendak mau pergi berburu babi, maka yang harus mereka perhatikan adalah jejak babi di suatu tempat karena hal itu mengindisikasikan adanya babi yang melewati daerah tersebut. Misalnya lagi, mereka hendak mau pergi berburu monyet

Suara Daun Gerson Merari Saleleubaja

SOTK Baru Jangan Karena Kedekatan

P

Prosesi Berburu di Dusun Puro Desa Muara Siberut, Siberut Selatan Swandi Sakerengan Pemenang II Kategori Guru Lomba Penulisan Budaya Mentawai oleh Yayasan Citra Mandiri Mentawai maka yang harus mereka perhatikan adalah suara-suara monyet itu sendiri, bekas makanan monyet yang ada di daerah itu seperti pisang dan lain sebagainya. B. Berburu yang Didasari oleh Meninggalnya Salah Satu Anggota Sukunya Menurut kepercayaan masyarakat Mentawai yang masih percaya kepada roh-roh orang yang meninggal/roh para leluhur bahwa kematian salah satu keluarga anggota suku sangat berpengaruh pada hasil buruan, dimana buruan akan sangat susah didapat karena roh orang yang meninggal (anggota keluarga suku) selalu masiailiggopi (menghantui) buruan yang menjadi target dari anggota keluarga suku. Ini merupakan salah satu ketidaknormalan atau ketidaklaziman dalam kehidupan berburu bagi masyarakat Mentawai. Oleh karena itu anggota suku, harus melaksanakan suatu ritual supaya kehidupan berburu dapat kembali normal seperti biasanya. Ritual yang akan dilangsungkan tersebut hanya satu tujuan yaitu supaya setiap kegiatan berburu yang dilakukan oleh kaum anggota suku selalu berhasil atau mendapatkan hasil buruan yang diinginkan. Prosesi berburu yang didasari

oleh kematian, yang akan dilakukan oleh anggota suku memiliki kesan yang sedikit mistik dan rahasia. Itulah sebabnya sedapat mungkin prosesi ini jangan sampai ketahuan orang lain ataupub anggota suku lainnya. Sebenarnya, tidak ada alas an spesifik akan prosesi ini namun itulah aturan ataupun pantangan yang harus ditempuh jika acara prosesi ini mau berhasil dilakukan. 1. Langkah-langkah Berburu yang Didasari oleh Kematian Ketika ada anggota keluarga dari salah satu kaum suku meninggal dunia, maka kuku dari salah satu jari kaki (biasanya ibu jari kaki) orang yang meninggal tersebut digunting sedikit lalu disimpan. Orang yang meninggal tersebut lalu dikubur dan dilangsungkan acara panuggru (acara panuggru merupakan acara ritual puncak dari prosesi upacara kematian di Mentawai, kelangsungan acara ini tergantung dari kesiapan suku tersebut). Seminggu setelah acara panuggru, anggota keluarga kaum suku berembuk bersama untuk memastikan kapan waktu yang tepat untuk memulai prosesi berburu. Setelah semua sepakat, missal, esok harinya acara tersebut dilangsungkan maka pertama yang harus mereka lakukan adalah masiletcei iba. Dalam

ritual masiletcei iba, kaum keluarga pada suku tersebut membawa semua peralatan penangkap ikan seperti; jaring, pancing, tangguk dan lain-lain dan sebelum alat penagkap ikan tersebut ditebar ke laut sebelumnya dilakukan proses masimagri (mengusir roh sipuailiggou). Setelah proses masimagri dilangsungkan, semua penangkap ikan tersebut ditebar ke laut, hasil dari ikan yang diperoleh diolah di uma kemudian makan bersama. Setelah masiletcei iba di laut, para kaum pria pada suku tersebut pergi mengolah sagu (masirere sagai) dari bahan mentah hingga menjadi bahan siap dimasak. Persiapan bahan-bahan makanan ini sangat penting dilakukan karena bahan-bahan makanan tersebutlah yang akan dikonsumsi selama menjalankan prosesi berburu yang biasanya dilangsungkan selama dua hingga tiga hari. Setelah bahanbahan makanan kira-kira telah dirasa cukup maka hal berikutnya yang harus mereka lakukan adalah masibetei lalep (membersihkan uma dari roh-roh yang diduga dapat mengganggu prosesi berburu yang akan dilakukan).

ke halaman 11

ada Februari terjadi perubahan besar pada susunan organisasi dan tata kerja (SOTK) Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai. Beberapa pejabat di mutasi dari satu jabatan ke jabatan lain yang dianggap layak oleh bupati. Pergeseran ini tentu berpengaruh terhadap sistem birokrasi yang menjadi ujung tombak pelayanan publik dalam pemerintahan. Beberapa perubahan birokrasi di Mentawai sebelumnya belum menunjukkan perubahan signifikan hal ini disebabkan banyak hal, diantaranya besarnya pengaruh politik sehingga penempatan orang lebih bersifat transaksional, pangkat (golongan) yang lebih rendah menjabat posisi yang lebih tinggi sementara golongan yang tinggi diposisikan sebagai anak buah sehingga hirarki birokrasi tidak berjalan. Ketidakmampuan memilih antara kepentingan pribadi atau golongan menyebabkan birokrasi yang dibuat tidak luwes beradaptasi dengan perubahan lingkungan masyarakat yang berlangsung cepat dan terus menerus. Malangnya lagi tidak mampu menerjemahkan misi dan visi yang telah disusun sehingga terjadi tumpang tindih dan benturan tugas, fungsi antar dinas, kantor dan badan. Jangan lupa perubahan birokrasi tanpa menghitung efisiensi dan profesionalisme diasumsikan masyarakat sebagai pembagian jatah kursi. Selama ini masih terdapat kelemahan dalam birokrasi di Mentawai yang disebabkan pengangkatan pegawai yang tidak mengindahkan profesionalisme namun mengutamakan kedekatan pribadi atau politik. Perubahan orang-orang yang mengisi birokrasi adalah salah satu bentuk mengefektifkan fungsi pemerintahan dalam rangka melaksanakan tugas pokoknya. Untuk itu, komponen-komponen dalam SOTK disusun dengan baik antara pembagian kerja atau spesialisasi sesuai dengan kebutuhan, saling menunjang, jelas wewenang dan tanggungjawabnya, tidak tumpang tindih yang memung-kinkan dilakukan pengawasan yang efektif. Terakhir, pesan bernada melecehkan orang Mentawai yang menyebar di media sosial dari seorang pejabat Mentawai yang bukan dari etnis Mentawai jelas-jelas telah menabuh genderang‘perang’. Terlepas benar tidaknya pesan tersebut, masyarakat Mentawai yang selama ini menjadi korban birokrasi yang mempraktekkan dagang sapi itu telah tersulut. l


Potret

Puailiggoubat NO. 307, 1 - 14 Maret 2015

24

Warga Dusun Silaoinan, Desa Taikako, Kecamatan Sikakap menjual peigu

M

entawai selain memiliki pesona alam yang indah serta kekayaan budaya yang unik, juga tanah yang subur ditambah lautan yang luas membuat daerah kepulauan ini kaya hasil alam. Hasil bumi yang dimiliki Mentawai yakni kopra, kelapa bulat, keladi, tepung sagu, ikan, kepiting, coklat, pisang, pinang, nangka, cengkeh, rotan dan lain sebagainya, Potensi sebesar ini jika dikelola dengan bijaksana oleh Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai, maka daerah ini pasti maju dan rakyatnya menjadi makmur Teks: Gerson Foto: Supri, Gerson, Siprianus

Warga menjemur pinang di dermaga Pokai, Siberut Utara

Cengkeh di Siberut Selatan

Warga menjemur coklat hasil ladangnya di tempat relokasi km 10 Dusun Baru - baru

Pisang dari Sikakap yang akan diangkut ke Padang


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.