293

Page 1

MENTAWAINEWS

BELUM SEMUA SEKOLAH DI MENTAWAI TERAPKAN KURIKULUM 2013

JADWAL KAPAL PADANG - MENTAWAI BERUBAH JELANG LEBARAN MENTAWAINEWS

4

8

PENDIDIKAN

Tabloid Alternatif Dwimingguan

18

Puailiggoubat Untuk Kebangkitan Masyarakat Mentawai

1

-1

No . 4 Tah 29 Ag u 3 u n st XII us 20 1

4

HARGA ECERAN RP 3000

KEPALA DINAS KESEHATAN MENTAWAI DIPENJARA


Puailiggoubat NO. 293, 1 - 14 Agustus 2014

Uggla Mabesik lului abak motro putalipokat ka Mentawai kalulut pulaggajat nene’ maigi nusa, apa peilek tak muenung kapak antarpulau. Tak sarat bulagat mabesik bela, kek makoat ibailiu tak moi taputalipok ka Padang elek kapulaggajat bagei ka Mentawai - 3

Tau sarat dr.Warta arapenjara akek sai Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sumbar pagalaijat bulagat masisaki galajet pulaggengan, anai epat saipejabat arapenjara akek - 4 Kaise sienungakek negara nenda samba pegawai negeri sisilok bulagat sibara kasabagei tau kasiripot ka peraturan ka teteret Idul Fitri rakau ukuman penjara seumur hidup samba tulou bulagat Rp 1 miliar - 6 Tak pei anai sikolah ka Mentawai sisilok buko kurikulum 2013 sipesan ka dinas pendidikan samba tak pei ruruk ra sai guru aragelaiakek pagalaijat kurikulum nenda bailiu tak moi raenung akek nia simakolou - 18 Tai maigi nia bensin sambat suat alito ka Mentawai ibailiu sarat tak iali sia sipulalaggai kaet, sipuiiba ka koat tak mareu raei muiba kalulut tak imemet suat masinda - 21 COVER DEPAN: 1 FOTO: BAMBANG 1 DESAIN: SYAFRIL TABLOID ALTERNATIF DWIMINGGUAN

Puailiggoubat Terbit setiap tanggal 1 dan 15

ISSN: 1412-9140 PENERBIT: Yayasan Citra Mandiri PEMIMPIN UMUM: Roberta Sarogdok PEMIMPIN USAHA: Pinda Tangkas Simanjuntak PEMIMPIN REDAKSI: Yuafriza DEWAN REDAKSI: Roberta Sarogdog Rus Akbar Saleleubaja Yuafriza REDAKTUR: Rus Akbar Syafril Adriansyah Gerson Merari Saleleubaja WARTAWAN DAERAH: Bambang Sagurung (Sikabaluan) Rapot Pardomuan (Sipora) Rinto Robertus (Saibi) Leo Marsen (Sikakap) Supri Lindra (Sikakap) Patrisius Sanene’ (Padang) Legend Satoinong (Siberut Selatan) Siprianus Sababalat (Siberut Selatan) DISTRIBUTOR DAERAH: Arsenius Samaloisa (Sioban) Vincensius Ndraha (Siberut Selatan) Bambang (Siberut Utara) Juanda (Siberut Barat) ALAMAT REDAKSI DAN USAHA: Jl. Kampung Nias 1 No. 21, Padang. Telp (0751) 7877373 - Fax. (0751) 35528 REKENING: Bank Nagari Cabang Pembantu Niaga, Padang No.2105.0210.0207-1 PENCETAK: Padang Graindo, Padang (Isi di luar Tanggung Jawab Percetakan) Wartawan Puailiggoubat selalu dilengkapi Kartu Pers dan (sesuai Kode Etik Jurnalistik) tidak dibenarkan menerima suap (‘amplop’) dari narasumber.

www.puailiggoubat.com

Dari Redaksi

M

inggu-minggu ini, anggota dewan yang terhormat akan segera mengakhiri masa jabatannya karena akan digantikan parlemen baru. Sebagian dari mereka akan duduk kembali

namun tidak sedikit yang gagal meraih kursi. Bak orang mau berpisah, tinggalkanlah kenangan yang indah bagi rakyat. Karena itu kita meminta para dewan terhormat menyelesaikan tugas sebaik mung-

2

Terima Kasih kin, mengerjakan amanah sesuai yang dititipkan dan menutup masa pengabdian tanpa meninggalkan persoalan termasuk mengembalikan aset-aset milik negara. Jabatan sesungguhnya ama-

nah yang dititipkan rakyat ke pundak anggota dewan yang terhormat. Jika selama lima tahun ini Engkau telah bekerja sungguh-sungguh, pulanglah dengan kesatria dan kepala tegak. Terimakasih


3

Puailiggoubat NO. 293, 1 - 14 Agustus 2014 FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

MAHALNYA TRANSPORTASI DI MENTAWAI Mahalnya biaya transportasi kian terasa saat kapal antar pulau tidak jalan Tim Redaksi

inggal di daerah kepulauan yang terpisah dari daratan Sumatra terasa menyulitkan. Keterbatasan transportasi menyebabkan biaya menjadi tinggi. Mentawai yang terbagi tiga pulau besar memiliki 10 kecamatan, namun baru empat kecamatan yang memiliki dermaga layak bagi kapal penumpang ASDP yakni Sikakap, Maileppet (Siberut Selatan), Pokai (Siberut Utara), dan Tuapeijat (Sipora Utara), sementara dermaga Sioban (Pagai Selatan) hanya bisa disinggahi kapal penumpang Sumber Rezeki Baru, kapal kayu milik swasta. Kapal penumpang yang melayani empat dermaga itu, dua unit dari ASDP yakni KMP Ambu-ambu dan KMP. Gambolo, kapal swasta Sumber Rezeki Baru dan satu kapal cepat Mentawai Fast yang baru beroperasi 5 Juli lalu. Kapal-kapal itu melayani rute empat dermaga tersebut satu hingga dua kali seminggu. Untuk KMP Gambolo dalam seminggu melayani empat kali tujuan, Padang-Tuapeijat tiap Kamis dan Minggu, tujuan Siberut tiap Rabu (terus ke Sikabaluan) dan Jumat. Sedangkan KMP. Ambu-ambu melayani rute Padang-Sikakap pada hari Sabtu dan Selasa. Jika menggunakan kapal regular menempuh waktu 10-12 jam perjalanan Padang-Mentawai maka kapal cepat Mentawai Fast cukup 3 jam saja, namun harga tiketnya hampir dua kali lipat kapal regular. Itu baru jadwal normal, namun saat musim badai atau kapal harus naik dok untuk perbaikan, kapal yang berlayar akan berkurang, jadwal bisa-bisa menjadi satu kali seminggu bahkan sekali dua minggu. Sulitnya transportasi ke Mentawai diceritakan Gurning (50), salah seorang pedagang di Sikabaluan, Kecamatan Siberut Utara. Mendapatkan tiket kapal

T

sangat susah terutama di saat-saat ramai penumpang misal liburan. Apalagi mencari ruang VIP, menurut Gurning lebih susah mendapatkannya. Ia lalu menceritakan kejadian saat akan membeli tiket pulang ke Sikabaluan 31 Juni lalu di kantor ASDP Ferry Cabang Padang. Hari itu sekitar pukul 07.15 WIB, ia sudah berada di tempat duduk mengantre beli tiket tujuan PadangSiberut-Sikabaluan. Sengaja datang pagi agar tiket pulang 2 Juli bisa didapat dan ia bisa berbelanja kebutuhan tokonya di Sikabaluan. Hampir satu jam lebih, Gurning menunggu kapan kepastian tiket untuk keberangkatan 2 Juli dilayani. Antrean tiket Padang-Tuapeijat mulai sepi. Ketika Gurning menanyakan kapan layanan tiket Padang-Siberut-Sikabaluan dibuka pada petugas, petugas saat itu mengaku tidak tahu pasti karena kertas tiketnya belum ada dan masih di tangan salah seorang karyawan ASDP. “Kita belum tahu pasti pak, karena tiketnya belum ada. Bapak datang saja sekitar pukul 11 siang nanti,” kata petugas tersebut seperti dikutip Gurning. Dengan penuh kecewa, Gurning pulang tanpa membawa hasil. “Masak yang dilayani dulu penumpang yang akan berangkat satu minggu lagi, sementara kita yang berangkat tiga hari lagi diabaikan. Ini jelas tidak adil,” katanya dengan kecewa. Sekitar pukul 10.30 WIB, Gurning kembali ke ASDP untuk membeli tiket. Lebih awal dari yang disampaikan petugas. Sesampai disana, ternyata sudah banyak yang membeli tiket tujuan Padang-Siberut maupun Sikabaluan. “Katanya jam 11 dibuka, tapi kok sekarang sudah buka sementara masih kurang setengah jam,” katanya menanyakan pada petugas. “Kertas tiketnya cepat datang pak,” jawab penjual tiket singkat. Gurning setiap minggu harus ke Padang berbelanja keperluan dagangan, agar barang-barang yang akan dipesan di Padang sesuai dengan keinginan pembeli dan juga barang yang dibeli aman sampai di tujuan. Dengan jadwal kapal PadangSikabaluan sekali dalam seminggu

BERDESAKAN - Calon penumpang KMP.Gambolo berdesakan masuk kapal saat liburan sekolah membuat biaya membengkak. Belum lagi jalur layanan kapal saat datang dan pergi dari Sikabaluan singgah di pelabuhan Maileppet, Siberut Selatan. “Sudah biaya ke Padang seminggu untuk menunggu kapal minggu berikutnya, ditambah lagi biaya ongkos barang ke Bungus dan biaya tambahan untuk ke Sikabaluan, jelas berimbas pada harga penjualan barang,” katanya. Namun demikian, layanan kapal sekali seminggu ke Sikabaluan cukup membantu masyarakat Sikabaluan baik yang hendak ke Padang maupun yang datang dari Padang. “Hanya saja memutar ke Siberut lagi yang membuat lama di perjalanan,” katanya. Lain lagi ceritanya dengan masyarakat yang ada di Kecamatan Siberut Barat, seperti masyarakat Simatalu dan Simalegi. Untuk ke Padang jelas mereka harus mempersiapkan biaya ekstra karena layanan kapal reguler yang belum ada di wilayah tersebut. Masyarakat dari Simalegi dan Simatalu harus ke Sikabaluan dulu menunggu kedatangan dan keberangkatan kapal ke Padang. Sementara jadwal boat dari Simatalu dan Simalegi ke Sikabaluan tidak rutin, ongkos juga mahal. “Kalau kita dari Simatalu, harus menunggu di Simalegi dulu kapan ada boat yang ke Sikabaluan,” kata Daud warga Dusun Masaba Desa Simatalu. Ongkos boat dari Simalegi menuju Sikabaluan Rp150 ribu -200 ribu per orang. Ini belum termasuk biaya ojek dari Simatalu ke Simalegi, antara Rp50 ribu - 300 ribu per orang, tergantung jarak tempuh. “Ini belum termasuk biaya makan, minum selama menunggu. Belum lagi menunggu jadwal kapal di Sikabaluan,” katanya. Di pelabuhan Pokai, Sikabaluan karena jadwal kapal yang seminggu sekali membuat penumpang berdesakan untuk masuk kapal dan membeli tiket. Karena

penjualan tiket untuk SikabaluanSiberut-Padang masih dilayani di atas kapal setelah kapal sandar jelas memperlihatkan antrean dan desak-desakan di lantai bawah tempat penjualan tiket kapal. Calon penumpang akan berebut naik kapal untuk membeli tiket, agar dapat tiket ekonomi yang pakai ranjang harganya Rp130 ribu per orang. Bila tak memiliki tiket ekonomi ranjang, terpaksa penumpang membeli matras yang disewakan di atas kapal. Bila penumpang tidak begitu ramai, maka harganya standar antara Rp30 ribu hingga Rp40 ribu per matras, namun bila penumpang ramai harga sewa matras mencapai Rp60 ribu. Kondisi sama juga dirasakan masyarakat Siberut Barat Daya yang harus menyeberang ke Maileppet saat hendak naik kapal ke Padang. Begitu juga dengan warga Pagai Utara dan Pagai Selatan, mereka harus datang dulu ke Sikakap. Masyarakat Siberut Tengah juga begitu, mereka harus ke Maileppet untuk melanjutkan ke Padang. Untuk itu mereka harus mengeluarkan biaya ekstra untuk boat seperti yang dialami Puailiggoubat saat ke Saibi, 3 Juli lalu. Ratarata ongkos boat yang harus dibayar Rp50 ribu per orang. Mahalnya biaya tak hanya dirasakan pedagang yang sering bolak-balik Padang-Mentawai tapi juga terimbas kepada PNS atau staf pemerintah desa yang akan mengurus surat-surat atau dokumen ke Tuapeijat. Apalagi jika tidak ada kapal antar pulau. Mereka harus ke Padang terlebih dulu baru melanjutkan ke Tuapeijat. Sekretaris Desa Sikabaluan, Siberut Utara, Ridawati mengatakan untuk ke Tuapeijat lewat Padang saat mengurus Alokasi Dana Desa (ADD) beberapa waktu lalu, sekali jalan menghabiskan biaya Rp1,5 juta untuk tiga orang yaitu kepala desa, sekretaris dan bendahara. Biaya itu meliputi tiket kapal, ojek ke

pelabuhan dan biaya taksi dari Bungus ke kota Padang. Biaya tidak termasuk penginapan di Padang dan penginapan di Tuapeijat serta uang makan di Padang dan Tuapeijat. Menurut Rida, sejak sebulan terakhir, kapal antar pulau tidak jalan ke Sikabaluan. Padahal, biasanya, kapal milik Pemda Mentawai ini melayani masyarakat Sikabaluan-Tuapeijat dua kali seminggu yakni Senin dan Rabu dengan Kapal Beriloga dan Simasin. Kapal Antarpulau Terkendala Bahan Bakar Kepala Dinas Perhubungan Mentawai Yusirio mengakui terbatasnya transportasi laut untuk melayani penumpang di Mentawai. Apalagi ketersediaan bahan bakar masih menjadi persoalan terutama untuk kapal antar pulau milik Pemda Mentawai. “Kendala kita dalam mengoperasikan kapal antarpulau itu karena kuota BBM yang tidak memadai,” kata Yusirio kepada Puailiggoubta, 21 Juli lalu. Saat ini menurut Yusirio, Mentawai masih mengalami krisis BBM yang disebabkan kuota BBM yang diberikan BPH Migas belum memenuhi kuota kebutuhan riil warga. Dari data Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Mentawai, kuota BBM subsidi Mentawai dua tahun lalu hanya 301 ton bensin per bulan atau 3.612 ton per tahun tapi yang terealisasi dari Agen Penyalur Minyak dan Solar (APMS) hanya 274 atau 3.288 ton per tahun, 27 ton lagi tidak direalisasikan. Sementara kebutuhan riil masyarakat per bulan untuk premium sebesar 1.520 kiloliter atau 18.240 liter per tahun, tak jarang harga eceran tertinggi bensin yang mestinya Rp6 ribu per liter melambung menjadi Rp10 ribuRp15 ribu per liter. (trs/bs/o)


Puailiggoubat NO. 293, 1 - 14 Agustus 2014

4

FOTO:PATRIS/PUAILIGGOUBAT

Sinyal Telkomsel Ngadat, Warga Sikakap Sulit Berkomunikasi SIKAKAP - Sinyal Telkomsel di Sikakap, Mentawai tiba-tiba saja hilang sejak 14 Juli lalu khususnya siang hari. Situasi ini membuat masyarakat kesulitan berkomunikasi. Bila hendak menelpon mereka terpaksa harus pergi ke pelabuhan KMP Ambu-Ambu atau pergi ke Desa Taikako untuk mencari sinyal Telkomsel dari Desa Malakopa Kecamatan Pagai Selatan. Tono (35) warga Desa Sikakap mengatakan, sudah satu minggu ini sinyal Telkomsel di Desa Sikakap selalu mati pada siang hari dan hidup kembali bila malam hari. “Pada malam hari pun sinyal Telkomsel juga sering hilang secara tiba- tiba dan tak lama setelah itu baru muncul kembali,” katanya, Jumat 18 Juli lalu. Tono terpaksa pergi ke pelabuhan KMP Ambu-ambu atau ke Desa Taikako jika hendak menelepon saudaranya di Padang. “Sebenarnya di Desa Sikakap ini sudah sewajarnya ada tower lain, seperti tower Indosat,” katanya. Selain sulit berkomunikasi, kondisi ini berdampak pada penjualan pulsa. Novi (30) penjual pulsa mengatakan sejak matinya pulsa Telkomsel di siang hari di Desa Sikakap membuat kurangnya pendapatan. “Biasanya bisa menghasilkan Rp200 ribu-Rp500 ribu sekarang dibawah itu Rp100 ribu-Rp200 ribu itupun laku penjualan waktu malam hari ketika sinyal Telkomsel hidup,” katanya.(spr/r)

Jalan Raya Siberut Tengah Rusak SAIBI SAMUKOP - Jalan raya di Kecamatan Siberut Tengah Kabupaten Kepulauan Mentawai rusak. Badan jalan rabat beton tersebut berlubang dan bergelombang. Puailiggoubat yang melewati jalan itu pada Senin 21 Juli lalu, ikut merasakan kerusakan jalan itu. Mulai dari Dusun Pangasaat menuju Pastoran, di dekat itu ada jembatan sepanjang 5 meter yang hancur tahun lalu akibat banjir dan belum diperbaiki, hanya dibuat jembatan dari kayu papan yang kondisinya tak bagus. Kemudian sampai di SMPN 1 dan SMAN 1 Siberut Tengah, puskesmas serta kantor kecamatan, kerusakan jalannya juga parah kurang lebih 500 meter, jika melewati dengan sepeda motor harus pelan sebab banyak jalan yang berlubang. Camat Siberut Tengah, Jarson Sauddeinuk, mengatakan, jalan raya yang rusak parah tersebut dibangun 2009 melalui program Dinas Pekerjaan Umum Mentawai dengan Kontraktor CV. Silendak. “Bangunan jalan ini adalah aset PU, harusnya PU yang membangun atau yang memperbaikinya kembali. Jika P2D Mandiri atau PNPM yang bangun mungkin tidak bisa, dana pemeliharaan tentunya tidak di sini lagi, hanya PU yang bisa,” katanya. Sementara untuk program perbaikan jalannya sudah beberapa kali diusulkan dan belum ada respon. “Kita sudah mengusulkan lewat Musrenbang oleh masyarakat tapi belum ada realisasi,” ujar Jarson. (rr/r)

Selain dr. Warta, juga ditahan empat pejabat lainnya dalam kasus sama.

Patrisius Sanene’

irektorat Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Sumatra Barat menahan Kepala Dinas Kesehatan Mentawai Warta Siritoitet sejak Jumat, 18 Juli lalu. Ia menjadi tahanan titipan LP Muaro Kelas II A Padang. Selain itu Direskrimsus juga menahan Gideon Sinambela, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Germinus yang kini menjabat Camat Pagai Utara, saat kasus itu ia merupakan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK). Selanjutnya Firdaus Ams sebagai Panitia Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP) Dinas Kesehatan Mentawai, dan Rizal Efendi, rekanan Dinas Kesehatan Mentawai. Mereka diduga terlibat korupsi dana pengadaan alat kesehatan Mentawai 2012 yang merugikan negara sekitar Rp800 juta dari total anggaran Rp2,8 miliar. “Tentu dengan ditahannya kelima orang tersangka tersebut jelas adanya tindak pidana korupsi sesuai dalam fungsi dan tanggung jawab masing-masing,” kata Kabid Humas Polda Sumbar, AKBP Syamsi, Sabtu, 19 Juli lalu. Dana tersebut merupakan dana pengadaan alat kesehatan Mentawai yang tercantum dalam Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Kepulauan Mentawai pada 2012 dengan pagu dana senilai sekitar Rp2,8 miliar yang terbagi dalam kegiatan pengadaan alat kesehatan kedokteran umum, alkes dasar puskesmas dan alkes poskesdes. Alat kesehatan itu didistribusikan ke sejumlah puskesmas diantaranya di Siberut yaitu Puskes-

D

SIDANG TIPIKOR - Tiga tersangka Alkes Mentawai, dr. Warta Siritoitet (kiri), Gideon Sinambela (tengah), Germinus (kanan) bersaksi di Pengadilan Negeri Padang untuk terpidana Reynold Oktavianto Selasa, 18 Maret lalu

Kepala Dinas Kesehatan Mentawai Dipenjara mas Muara Siberut, Kecamatan Siberut Selatan, Puskesmas Saibi Samukop Siberut Tengah, Puskesmas Pei-pei Siberut Barat Daya dan Puskesmas Betaet, Kecamatan Siberut Barat. Sebelumnya salah satu rekanan Reynold Oktavianto yang terlibat korupsi dalam kasus tersebut telah divonis penjara sejak 17 Juni lalu dengan ganjaran hukuman 4 tahun. Dalam sidang dia terlibat penyalahgunaan dana alat kesehatan dasar puskesmas di Dinas Kesehatan Mentawai dalam APBD Mentawai 2012 senilai Rp647,5 juta. Perbuatan terdakwa tersebut mengakibatkan kerugian negara senilai Rp234 juta berdasar hasil audit Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Sumbar Nomor :SR-417/PW03/5/2013 tanggal 29 Agustus 2013. Dalam perjalanan kasus Rey-

nold di pengadilan terungkap Kepala Dinas Kesehatan Mentawai melakukan tindakan penandatanganan Surat Perintah Membayar (SPM) kepada kontraktor yang menyatakan pekerjaan sudah selesai 100 persen, padahal hasilnya baru 64 persen. Karena pekerjaan Reynold yang tidak selesai pada waktunya kemudian dia membuat berita acara fiktif turut diketahui oleh Gideon Sinambela sebagai PPK dan Germinus sebagai PPTK. Namun tetap saja mau menandatangani dengan alasan dibujuk Reynold. Warta Siritoitet bersama Gideon Sinambela, Germinus, Firdaus dan Rizal Efendi dijadikan tersangka oleh Ditreskrimsus Polda Sumbar pada Rabu, 11 September 2013 lalu dan sejak kelima orang dijadikan tersangka tidak langsung ditahan. Lantaran berkas perkara kelima orang tersangka tersebut belum dapat dibawa ke pengadilan sehingga masih

harus menunggu pemberkasan sehingga pada Jumat, 18 Juli 2014 akhirnya ditahan oleh Ditreskrimsus Polda Sumbar. Sementara itu proses hukum kelima tersangka tersebut kata Syamsi tinggal menunggu waktu. ”Karena untuk pemberkasan sudah selesai kemudian kita berkoordinasi dengan jaksa, nanti dari jaksa akan melimpahkan ke pengadilan, kini menunggu prosesnya,” kata Syamsi. Syamsi menjelaskan kelima tersangka tersebut telah melanggar Pasal 2 ayat (1) dan Pasal 3 UndangUndang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagai mana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Perubahan Atas UU RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 KUHP dengan hukuman maksimal 20 tahun penjara. (r)

Ronal Dibawa ke LP Muara Padang SIKAKAP - Dengan pengawalan dua orang anggota Polisi Sektor Sikakap bersenjata lengkap, Ronal (31) residivis yang tertangkap kembali ini dibawa ke LP Muaro Padang dengan KMP Ambuambu, Minggu, 13 Juli lalu. Ronal ditangkap karena kasus pencurian. Kanit Reskrim Polsek Sikakap Aiptu Rosa Harisman, mengatakan, selama melakukan kegiatan pencurian Ronal dibantu satu orang temannya bernama Lindung

Saogo ( 20 ) yang sekarang telah berada di Tuapejat. “Ronal akan dikenai pasal 363 YO 362 KUHP tentang tindak pidana pencurian dengan ancaman hukuman lebih 5 tahun, karena Ronal sudah residivis pencurian yang sudah sering keluar masuk penjara kemungkinan hukumannya akan ditambah seperti dari hukuman pokok,” kata Rosa Harisman. Sementara itu Lindung Saogo masih menjadi buronan Polsek

Sikakap dan bekerjasama dengan Polres Mentawai untuk melacak keberadaan Lindung. Kapolsek Sikakap, Iptu Edison Hulu, mengatakan beberapa waktu setelah keluar penjara, Ronal kembali melakukan aksi kejahatan di Sikakap dan ini sangat meresahkan warga. “Setelah berkas penyidikan selesai maka Ronal kembali dititipkan ke LP Muara Padang untuk mempertanggung jawabkan perbu-

atannya,” katanya di atas KMP Ambu – Ambu. Ronal di tangkap pada Jumat 4 Juli lalu di Dusun Saumangaya Barat Desa Saumanganya Kecamatan Pagai Utara. Di tangannya disita barang bukti 10 kilogram cengkeh kering, pecahan kaca rumah warga, palu, dan plastik, sementara rokok, minuman kaleng dan uang sudah habis di gunakan selama pelarian. (spr/r)


5 Puailiggoubat

DPRD Mentawai yang baru dan Bupati serta jajarannya diharapkan segera memproses dan menetapkan Ranperda Pengakuan Perlindungan Hak-hak Masyarakat Adat Mentawai. Patrisius Sanene

P

MENTAWAINEWS

NO. 293, 1 - 14 Agustus 2014

engurus Daerah Aliansi Masyakat Adat Nusantara (PDAMAN) Kabupaten Kepu-

lauan Mentawai meminta Pemda Mentawai segera memproses Ranperda tentang Pengakuan Perlindungan Hakhak Masyarakat Adat Mentawai. “Kita berharap Pemerintah Daerah melakukan keputusan Mahkamah Konstitusi (MK), Nomor 35/PUU-X/ 2012 yang memisahkan wilayah adat dari wilayah negara dan Ranperda Pengakuan Perlindungan Hak-hak Masyarakat Adat Mentawai ini segera ditetapkan, karena itu adalah kunci ketika itu sudah diakui dan tidak akan terjadi konflik ketika ada dasar hukum yang diproses ini,” kata Rapot PS, Ketua Bidang Pelaksana Harian (BPH) Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Kabupaten Mentawai kepada Puailiggoubat, Senin, 21 Juli lalu. Ia juga berharap DPRD Mentawai periode 2014-2019 yang akan dilantik Agustus mendatang segera memproses dan menetapkan ranperda tersebut. “Kalau haknya sudah diakui tentu tidak akan ada lagi konflik seperti yang terjadi di luar Mentawai tentang persoalan tanah adat,” kata Rapot.

AMAN Mentawai Desak Pemda Tetapkan Perda Masyarakat Adat FOTO:RAPOT/PUAILIGGOUBAT

“Selama ini kita lihat dilakukan pembangunan masih ada persoalan SDA, dengan adanya ini pemerintah cukup menemui pemimpin adat, se--hingga kemudian pemerintah dan masyarakat nyaman karena pemerintah juga melakukan pembangunan untuk masyarakat juga,” ucapnya. Kegiatan tersebut dilakukan berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 35/ PUU-X/2012 tanggal 6 Mei 2013 dimana daSEKRETARIAT AMAN - Sekretariat Aliansi Masyakat Adat Nusantara (AMAN)Kabupaten lam Undang-Undang Kepulauan Mentawai di Dusun Mapaddegat, Desa Tuapeijat, Sipora Utara Nomor 41 Tahun 1999 Saat ini AMAN Mentawai yang penting tetapi perlu ada pengakuan dari tentang Kehutanan, dimana pasal 1 terbentuk melalui kongres AMAN ke- pemerintah tentang keberadaan wilayah angka 6 berbunyi, ”Hutan adat ada4 di Tobelo, Halmahera Utara, Maluku hukum adat,” jelas Rapot. lah hutan negara yang berada dalam sedang fokus pada kegiatan pemetaan Selain itu dengan adanya aturan wilayah masyarakat hukum adat, tidak tanah adat di Mentawai. Ini penting itu dapat menghindari konflik tentang mempunyai kekuatan hukum mengidilakukan supaya empat prasyarat tanah di Mentawai seperti contoh kat”. Dari amar putusanMK tersebut yang mempunyai wilayah adat, kelem- konflik yang terjadi di wilayah lain. mengubah kalimatnya menjadi ”Hutan bagaan adat, aturan-aturan adat dan AMAN tidak menginginkan konflik adat adalah hutan yang berada dalam mempunyai komunitas adat, kemudian masyarakat adat dengan aparatur wilayah masyarakat hukum adat”. sangat wajar dan penting karena mereka terjadi. Kemudian pada pasal 5 ayat yang memilik tanah adat. Menurut Rapot, ini adalah momen- (1) UU Nomor 41 Tahun 1999 tentang “Dari dulu nenek moyang mereka nya masyarakat adat perlu bersiap diri, Kehutanan, dalam bentuk statussebelum Indonesia merdeka yang akan lebih bagus kemudian komuni- nya telah diputuskan oleh MK, dimana pemiliknya adalah masyarakat adat dan kasinya dengan pemerintah, begitu hutan negara yang dimaksud pada pasal dia tahu dimana batasnya, dan peme- sebaliknya pemerintah akan mengko- tersebut tidaklah termasuk hutan adat, taan ini juga dilakukan bukan mengklaim munikasikan programnya ketika ma- sebab penjelasanya UU No 14 Tahun bahwa pemerintah dalam hal ini tidak syarakat adatnya sudah siap. 1999 sebelumnya bertentangan dengan

Bupati: Jangan Serahkan Anak Diasuh Orang Lain MATOBE - Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet mengingatkan para orang tua agar tidak mudah mempercayai orang lain untuk mengasuh anak-anak mereka. Pernyataan itu dikeluarkan Yudas terkait peristiwa sembilan anak-anak di bawah umur dari Dusun Surat Aban, Kecamatan Pagai Selatan, yang dibawa Ramses Saogo ke Bogor untuk disekolahkan, namun kemudian hal ini berkembang menjadi kasus penelantaran anak setelah Kepolisian Daerah Sumatra Barat menangkap Ramses karena panti asuhan dan yayasan yang akan dituju tidak jelas alamatnya. “Kalau ada orang yang ingin mengadopsi anak kita hendaknya si pembawa itu harus melapor terlebih dahulu kepada pemerintah mulai dari pemerintah dusun, desa dan kecamatan, alamat orang yang membawa itu harus jelas,” tegasnya dalam acara pelantikan pejabat sementara kepala

Yudas Sabaggalet desa di gedung serbaguna PNPM – MPd Desa Matobe, Rabu 2 Juli lalu. Menurut Yudas, dalam kasus anak-anak dari Surat Aban itu terdapat tiga anak perempuan dibawah umur dari Pagai Utara dan Selatan yang masih belum diketahui keberadaannya, sementara sembilan anak lakilaki lainnya sudah dipulangkan ke orangtuanya . Saat ini Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai

bekerjasa sama dengan kepolisian mencari informasi keberadaan tiga orang anak perempuan wanita di bawah umur itu. Menurut Yudas, kasus di Surat Aban murni kejahatan, tidak ada unsur agama, ras dan suku. “Jadikanlah perbedaan sebagai kekuatan dalam mewujudkan pembangunan di Kabupaten Kepulauan Mentawai, masyarakat Mentawai selalu terbuka untuk menerima warga lain yang ingin berusaha dan bekerja di Kabupaten Kepulauan Mentawai,” katanya. Sementara Hendri Saleleubaja, mahasiswa Mentawai yang sempat mendampingi 10 orang anak Surat Aban menjelaskan, sesuai informasi dari Ramses Saogo di penjara, anak Dusun Surat Aban yang dibawanya sebanyak 10 orang terdiri dari 9 lakilaki, dan 1 perempuan berinisial Er (7).

“Er sekarang bersama Rika di Lubuk Basung, saya juga sempat menelepon Rika, anak perempuan yang mereka bawa sudah didaftarkan ke salah satu sekolah dasar di Lubuk Basung, dan namanya udah diganti menjadi EY ,” kata Hendri, Jumat 4 Juli lalu. Ragai Saogo, orang tua Ramses Saogo, mengatakan Rika Saogo dan Ramses Saogo adalah beradik kakak, keduanya anak kandungnya, sementara Er adalah anak dari adiknya. Sejak umur 13 tahun Rika sudah disekolahkan orang lain di Lubuk Basung. “Sekarang sudah mau masuk kuliah lagi, karena merasa tidak ada keraguan, saya izinkan anak saya dibawa oleh kakaknya, sekarang ini Er berada bersama Rika di Lubuk Basung,” jelasnya. (spr/r)

UUD 1945 pasal 18 B ayat 2, berbunyi: “Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang diatur dalam undangundang”. Lalu Pasal 28 I ayat 3 “Identitas budaya dan hak masyarakat dihormati selaras dengan perkembangan zaman dan peradaban”. Terkait kegiataan pemetaan tanah adat yang dilakukan AMAN Mentawai, menurut Rapot sesuai dalam UU Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa pada pasal 97. “Didalamnya ada proses pemetaan harus dilakukan karena wilayah adat itu adalah miliknya masyarakat, sah dikatakan tanah adat, bila wilayah, kelembagaan, aturan adat dan mempunyai komunitas,” kata Rapot. Proses pemetaan dilakukan beberapa tahap seperti melalui pertemuanpertemuan dengan masyarakat pemilik tanah dan pemetaan. Untuk sampai tahap pemetaan ada musyawarah adat dulu, misalnya perbatasan antar suku, sejarah kepemilikan tanah dan sudah diakui oleh semuanya, baru dilakukan pemetaaan tanah adat. “Sebelum ke lapangan harus ada sketsa terlebih dahulu sehingga tinggal pengambilan titik saja,” kata Rapot. Pemetaan itu akan dilakukan di 13 suku yakni di pulau Sipora yaitu di Goisok Oinan, Rokot, Matobe, Saureinuk dan Sioban.Siberut Barat Daya yaitu Tiop, Puro, Salappak Magosi dan Rokgdok, kemudian Siberut Tengah Gotap dan Saibi sementara di Siberut Utara direncanakan di Pokai. Selain pemetaan, saat ini AMAN juga menggelar diskusi di beberapa daerah,seperti di Saureinuk. Lalu mengenai sosisalisasi pemetaan partisipatif kemudian tindak lanjutnya, pemerintah desa meminta rapat desa, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan dusun-dusun. “Kemudian rekomendasi pertemuan itu adalah melakukan musyawarah adat terkait rencana pemetaan pastisipatif, dalam diskusi itu akan membahas tentang wilayah yang akan dipetakan dan mengundang orang tua atau tokoh adat di luar Saureinuk juga seperti Matobe, Goisok Oinan, Roket, Saureinuk,” kata Rapot. Melalui AMAN Mentawai, ia menghimbau masyarakat dapat melakukan pemetaan tanahnya, “Karena prinsipnya adalah petakan tanahmu sebelum dipetakan oleh orang lain,” katanya. (r)


MENTAWAINEWS Libur Sekolah dan Lebaran Penumpang Kapal Membludak SIKAKAP - Kapal penumpang Padang Mentawai biasanya penuh sesak saat liburan hari raya ataupun liburan sekolah. Hal ini disebabkan masih terbatasnya armada kapal yang melayani rute PadangMentawai atau antar pulau. Roby ( 28 ) warga Desa Sikakap mengatakan, kalau ingin ke Padang saat libur sekolah atau hari raya keagamaan seperti sekarang ini, susah sekali mendapatkan tempat tidur. Ia terpaksa membeli tikar sendiri, bukan yang disediakan kapal. Satu kali ia harus merogoh kantongnya Rp500 ribu, uang tersebut gunanya untuk beli tiket, ongkos ojek, beli makanan waktu di atas kapal. “Kalau cuaca bagus di lantai dasar kapal Ambu-ambu bisa tidur, tapi kalau cuaca jelek terpaksa harus naik ke lantai dua dan berdesak-desakkan dengan penumpang lain, kalau waktu hari biasa tidak waktu libur sekolah atau hari raya, tentu penumpang tidak padat,” katanya. Menurutnya, pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai harus menyediakan satu unit ferry lagi untuk mengantisipasi penumpang membludak, terutama pada saat hari libur sekolah dan Lebaran atau Natal. Desna ( 25 ) warga Sikakap juga mengeluhkan padatnya penumpang saat ini, apalagi kapal antar pulau sering mandek akibat kelangkaan BBM. “Kalau warga Sikakap ke Tuapeijat terpaksa lewat Padang dulu, begitu juga orang Siberut, ini membutuhkan biaya yang besar,” katanya. Pemerintah, menurutnya harus menyelesaikan masalah ini, sebab ini berdampak pada warga yang memakai jasa kapal tersebut. (spr/r)

SMAN 1 Siberut Utara Aktifkan Pramuka di SD SIKABALUAN-Dalam rangka menyambut hari Pramuka, gerakan Pramuka SMAN 1 Siberut Utara mengaktifkan kegiatan prajuka di SD-SD terdekat di pusat Kecamatan, seperti SDN 03 Sotboyak, SDN 12 Monganpoula, SDN 09 Sikabaluan, SD Fransiskus, SDN 08 Sikabaluan. Hal ini dikatakan pembina Pramuka SMAN 1 Siberut Utara, Rizaldi pada Puailiggoubat, Minggu, 20 Juli lalu. “Kita akan membuat kegiatan bulan Agustus dalam rangka menyambut hari Pramuka, yang melibatkan pelajar SD. Sebelum melaksanakan kegiatan ini tentunya kita melakukan pembekalan terlebih dahulu kepada SD-SD yang ada khusunya SD yang dapat kita jangkau,” jelasnya. Hilma Afriani, anggota pramuka SMAN 1 Siberut Utara yang mendampingi SDN 03 Sotboyak mengatakan bahwa antusias murid selama melakukan kegiatan pramuka Sabtu sore sangat tinggi. “Mereka senang mengikutinya, baik dari kegiatan PBB, permainan maupun lagu-lagu yang diberikan,” katanya. (bs/r)

Puailiggoubat

NO. 293, 1 - 14 Agustus 2014

6

KPK Peringatkan Penyelenggara Negara dan PNS Soal Gratifikasi Idul Fitri Terbukti menerima gratifikasi terancam pidana penjara seumur hidup dan denda Rp1 miliar.

FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

RAZIA PARSEL Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno (kanan) merazia parsel yang dijual di tokotoko sepanjang jalan Pondok kota Padang, 21 Juli lalu

Rus Akbar

K

omisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengingatkan penyelenggara negara dan

pegawai negeri sipil (PNS) untuk menolak gratifikasi terkait perayaan Idul Fitri 1435 Hijriah. “Apabila dalam keadaan tertentu terpaksa menerima gratifikasi, maka wajib dilaporkan kepada KPK dalam 30 hari kerja sejak diterimanya gratifikasi tersebut. Hal ini didasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 juncto UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Tindak Pidana Korupsi,” ujar Juru Bicara KPK, Johan Budi, Rabu 23 Juli 2014 melalui rilis persnya kepada Puailiggoubat. KPK juga meminta PNS dan penyelenggara negara menjadi contoh bagi masyarakat dengan menolak permintaan maupun penerimaan gratifikasi dari rekanan, pengusaha, atau masyarakat yang berhubungan dengan jabatan. Gratifikasi yang dimaksud dalam UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Tindak Pidana Korupsi meliputi pemberian uang, barang, rabat (potongan harga), komisi, pinjaman tanpa

bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya kepada setiap pejabat penyelenggara negara dan PNS. Bila bingkisan tersebut berisi makanan yang mudah kadaluwarsa dan dalam jumlah wajar, KPK menganjurkan agar dapat disalurkan ke panti asuhan, panti jompo, dan pihak-pihak lain yang lebih membutuhkan. “Namun, hal itu harus disertai laporan kepada masing-masing instansi disertai penjelasan taksiran harga dan dokumentasi penyerahannya. Selanjutnya, masing-masing instansi melaporkan seluruh rekapitulasi penerimaan tersebut kepada KPK,” katanya. Imbauan KPK ini meliputi ketua/

pimpinan lembaga tinggi negara, menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, Jaksa Agung, Kapolri, Panglima TNI, kepala lembaga pemerintah non-pemerintahan, Gubernur, Bupati, serta Wali Kota. “Dari sini, diharapkan, mereka dapat memberikan imbauan internal kepada pejabat dan pegawai di lingkungan kerjanya untuk menolak pemberian dalam bentuk apa pun,” katanya. KPK juga mengimbau instansiinstansi dapat memantau dan mendata atas laporan gratifikasi yang disampaikan pejabat dan pegawai di lingkungan kerjanya. Selain itu, KPK juga mengimbau pimpinan kementerian, lembaga, organisasi,

pemerintahan daerah, serta BUMN atau BUMD, untuk menerbitkan surat terbuka atau iklan melalui media massa atau bentuk pemberitahuan publik lain. “Ini bertujuan pemangku kepentingan agar tidak memberikan sesuatu apa pun kepada para pejabat dan pegawai di lingkungan kerjanya,” ucapnya. Bagi mereka yang terbukti menerima gratifikasi terancam pidana penjara seumur hidup atau penjara paling singkat empat tahun dan paling lama 20 tahun serta pidana denda paling sedikit Rp200 juta dan paling banyak Rp1 miliar. (r)

FAO Bantu 30 Ekor Sapi untuk Tiga Dusun SIKAKAP - Food and Agriculture Organization (FAO) atau Badan Pangan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memberikan bantuan 30 ekor sapi untuk korban tsunami pada tiga dusun di Pagai Utara dan Pagai Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai. Menurut Konsultan FAO, Adrizal, tahun ini FAO memberikan bantuan untuk Dusun Sabeugunggung, Desa Betumonga, Kecamatan Pagai Utara sebanyak delapan ekor, satu jantan dan tujuh betina. Untuk Kecamatan Pagai Selatan bantuan sapi diberikan ke Dusun Sabbiret, Desa Malakkopa sebanyak 10 ekor (1 jantan dan 9 betina). “Kita juga kasih bantuan kepada Dusun Maurau, Desa Bulasat sebanyak 12 ekor sapi, 1 jantan dan 11 betina,” katanya, Selasa, 15 Juli lalu.

Lanjut Adrizal, bantuan ini merupakan program lanjutan , sejak Juni 2012 lalu, FAO memang sudah fokus untuk tiga desa tersebut, untuk Kecamatan Pagai Utara fokus di Desa Betumonga. Di Kecamatan Pagai Selatan difokuskan Desa Malakkopa dan Bulasat. “Tahun 2012 kita memberikan bantuan sapi satu pasang masing-masing desa, dan tahun ini merupakan kelanjutannya,” tambahnya. Jika sapi bantuan itu berkembang biak, maka sapi bantuan itu akan digulirkan ke masyarakat lait. Selain bantuan sapi, FAO juga memberikan bantuan tanaman sayuran dan bibit kakao, bantuan ini dari New Zealand. “September 2014 nanti kita akan pindah ke Sinabung, Sumatera Utara, banyak korban kehilangan sumber pangan,” katanya. (leo/r)

FOTO:SYAFRIL/PUAILIGGOUBAT

SAPI - Seekor sapi diternakkan di kawasan Dusun Seay Baru, Desa Sikakap. Lembaga Pangan Dunia (FAO) memberikan bantuan berupa 30 ekor sapi untuk korban tsunami di Kecamatan Pagai Utara dan Pagai Selatan


7 Puailiggoubat

MENTAWAINEWS

NO. 293, 1 - 14 Agustus 2014

Rumah Warga Sipora Jaya Nyaris Jadi Abu TUAPEIJAT-Rumah Siti Rahma (40) warga KM 7 di Gang Sukun, Dusun Tunas Baru, Desa Sipora Jaya, Kecamatan Sipora Utara nyaris jadi abu, pada hari Minggu, 20 Juli lalu. Peristiwa kebakaran terjadi pukul 20.30 WIB. Reynal Suryadinata (32) saksi mata di lokasi kejadian kepada Puailiggoubat menjelaskan, awal kebakaran tidak diketahui warga lantaran sinar lampu dirumahnya terlalu terang. “Tapi setelah terjadi kebakaran, listrik yang ada di daerah tersebut padam, barulah warga di kejutkan ternyata ada kebakaran,” katanya, Kamis, 24 Juli lalu. Beruntung warga di daerah itu dengan sigap memberikan bantuan memadamkan api, hanya setengah jam lamanya apinya berhasil dipadamkan warga. “Rumah itu berdinding kayu dan atap rumbia, menurut keterangan warga setempat api itu berasal dari atap. Beruntung banyak sumber air di daerah itu sehingga api cepat bisa dipadamkan,” ujarnya. Menurut Rey, karena aksi cepat warga, api tidak membakar seluruh rumah, hanya kamar saja yang terbakar. Sementara tim pemadam kebakaran datang saat setelah api sudah padam. “Saat kejadian pemilik rumah tidak ada di rumah, mereka itu ada di Dusun Berkat, yang tinggal di rumah hanya satu orang itu anaknya,” ujarnya. Pusdalop PB BPBD Mentawai, Hatisama Hura membenarkan kejadian itu, api cepat dipadamkan warga setempat. “Yang terbakar hanya bagian kamar, tidak sampai hangus,” katanya. (rus)

Dusun Nangnang Data Pelajar dari Daerah Lain SIKABALUAN-Kepala Dusun Nangnang, Desa Sikabaluan Kecamatan Siberut Utara melakukan pendataan terhadap pelajar SMP dan SMA dari luar Sikabaluan yang bersekolah di daerah itu untuk mengetahui data dan alamatnya. Tindakan itu dilakukan untuk mengantisipasi pergaulan bebas dan halhal lainnya yang mengancam pelajar putus sekolah. Kepala Dusun Nangnang, Aleksander Sapotuk, mengatakan sedikitnya 300-an pelajar dari luar Sikabaluan tinggal di kos, kontrakan dan pemondokan dengan berbagai asal daerah. “Diantaranya dari Desa Sotboyak, Desa Simatalu, Desa Simalegi, Desa Sigapokna, Desa Malancan, Desa Sirilogui dan Desa Sikabaluan,” katanya, Senin, 14 Juli lalu. Pemantauan akan dilakukan di lokasi-lokasi mereka tinggal, dengan cara mengecek siapa yang tinggal di sana. ”Ini untuk menjaga agar pelajar selama berada di Sikabaluan sekolahnya di SMP dan SMA dapat terkontrol dengan baik,” katanya. (bs/r)

Tim Investigasi Akan Melapor kepada Bupati Transaksi barter yang terjadi di Simatalu telah berlangsung sejak 15 tahun lalu.

FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

Bambang Sagurung

astoran Siberut Utara akan meminta Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet serta jajarannya mengatasi sistem perdagangan barter (tukar menukar barang dengan barang) di Siberut Barat. Menurut temuan Pastoran dalam investigasinya, sistem ini menyebabkan ekonomi masyarakat sulit berkembang karena sedikitnya uang tunai beredar. Permintaan tersebut akan disampaikan Pastoran Siberut Utara kepada Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet dan Wakil Bupati Rijel Samaloisa, DPRD Mentawai, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Mikro, Kecil Menengah, Kantor Perizinan dalam waktu dekat. Tim investigasi Pastor Abel Maia menjelaskan surat rekomendasi ini tentang temuan-temuan tersebut sudah disampaikan kepada Uskup Padang, Martinus Dogma Situmorang pada awal Juli lalu. “Rencana akan diserahkan kepada Bupati Mentawai dan jajarannya pada awal Agustus nanti,” katanya. Dalam surat rekomendasi itu menyebutkan alasan para pedagang yang ada di wilayah Simatalu seperti di Dusun Saikoat, Bojo, Posko, Simalibbeg, Kulumen, Masaba, Limau, Suruan melakukan perdagangan barter dengan masyarakat karena tidak ada uang, kurangnya modal di tingkat penampung atau pedagang.

P

MANAU - Seorang warga membersihkan manau di Simatalu Kecamatan Siberut Barat Transaksi barter yang terjadi di Simatalu telah berlangsung sejak 15 tahun yang lalu hingga sekarang, kondisi ini mengekang pertumbuhan ekonomi masyarakat yang dilakukan oleh pedagang yang secara rapi dan terstruktur hingga sekarang. Rekomendasi tim investigasi dalam surat mereka meminta agar dilakukannya pertemuan antara pihak pengusaha atau pedagang dengan pihak kecamatan yang difasilitasi oleh pemerintah kabupaten Mentawai dan keuskupan Padang guna menemukan solusi

terbaik terkait dengan transaksi barter yang terjadi selama ini. Tim juga merekomendasikan agar dilakukannya evaluasi terhadap Muspika (Musyawarah Pimpinan Kecamatan) terkait dengan pembangunan di wilayah Kecamatan Siberut Barat termasuk Desa Simatalu. Investigasi yang dilakukan tim dilakukan 3 Juni lalu (Puailiggoubat edisi 291, halaman 21). Tim saat itu melakukan kunjungan ke Desa Simalegi Siberut Barat. Dari pertemuan dengan sejumlah petani daerah itu, tim menemukan bahwa kopra atau manau yang mereka jual kepada

pedagang tidak diganti uang namun berupa barang berupa kopi, gula, beras dan berbagai kebutuhan pokok lain. Masyarakat nyaris tak mendapat uang setiap bertransaksi. Padahal warga juga butuh uang untuk sekolah anak, ongkos transportasi dan lainnya. Kuatnya monopoli pedagang besar dari Sikabaluan karena mereka didukung armada kapal yang menjadi sarana pengangkut hasil bumi Simatalu yang memiliki ombak yang ganas. (bs/r) FOTO:GERSON/PUAILIGGOUBAT

Sermon: Guru yang Tambah Libur akan Diberi Sanksi PADANG-Kepala Dinas Pendidikan Mentawai, Sermon Sakerebau mengingatkan para guru tidak menambah libur hari raya, jika ditemukan ia akan memberi sanksi. “Saya sudah instruksikan kepada kepala cabang dan sepakat untuk menindak para guru yang menambah hari libur, tidak ada alasan, jika ada yang melanggar tundanya (tunjangan daerah) tidak diberikan,” katanya pada Puailiggoubat, Kamis, 24

Juli lalu. Ia sudah meminta kepada kepala cabang melakukan monitoring kepada seluruh sekolah, kemudian meminta laporan guru yang tidak masuk atau menambah hari libur. Libur hari raya atau Lebaran tahun ini untuk kalender pendidikan dimulai Sabtu, 19 Juli dan proses belajar mengajar akan dimulai kembali Senin, 4 Agustus. (trs/r)

SANKSI TAMBAH LIBUR - Guru SMAN 1 Siberut Selatan menjelaskan pelajaran kepada siswa saat proses belajar mengajar. Dinas Pendidikan akan memberikan sanksi kepada guru yang menambah cuti hari raya


MENTAWAINEWS Menjelang lebaran ini jadwal kapal milik Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) rute PadangMentawai mengalami perubahan.

Puailiggoubat

FOTO:PATRIS/PUAILIGGOUBAT

ekonomi tujuan Siberut sekitar Rp85.000 ribu, kemudian PadangSikakap Rp110.000 sedangkan Padang –Sipora sekitar Rp90.000 ribu. Sedangkan harga tiket kelas VIP untuk Gambolo sekitar Rp115.000 untuk tujuan Padang-Mentawai sedang-

kan tiket KMP. Ambu-ambu kelas VIP dari Padang-Mentawai berkisar Rp95.000, sementara ada juga harga tiket anak-anak sekitar Rp75.000. Sementara transportasi lain rute Padang-Mentawai dengan layanan kapal cepat Mentawai Fast Padang-Tuapeijat

melayani setiap hari Senin, Rabu dan Jumat, namun untuk hari khusus Rabu dan Jumat tujuan Tuapeijat tersebut melalui Sioban. Kemudian Mentawai Fast rute Padang-Sikabaluan-Muara Siberut melayani setiap hari Selasa, sedangkan untuk layanan Padang-Sikakap pada hari Kamis dari pelabuhan Muaro Padang. Harga tiketnya kapal cepat tersebut lebih mahal dari harga tiket kapal lain seperti milik ADSP dan kapal kayu biasanya, harga tiket rute Padang tujuan pulau Sipora dan Padang-tujuan pulau Siberut sekitar Rp295.000, sedangkan rute Padang-Sikakap lebih mahal dengan alasan jangkauan akses yang cukup jauh sekitar Rp345.000. Sementara untuk tarif antar pulau menggunakan transportasi tersebut untuk Sioban-Tuapeijat Rp100.000, sedangkan Siberut antar Sikabaluan Rp100.000. Sementara kapal Pemda Mentawai yang saat ini melayani antar pulau seperti KM. Beriloga, KM. Simasin dan Nade jelang lebaran tidak beroperasi normal karena alasan ketidaktersediaan Bahan Bakar Minyak. (r)

wabah penyakit. “Untuk mengantisipasinya setiap tiga bulan diberikan vaksin,” tuturnya. Namun pemberian vaksin ternak itu terkadang menemui kendala, misalnya saat pasokan BBM tidak ada maka Sahabat tidak bisa mengunjungi dusun-dusun yang jauh. Kendala lain adalah obat-obatan masih terbatas. “Seperti obat penyakit rabies pada anjing belum ada sehingga membuat kerjanya terbatas,” katanya.

Pemberian vaksinasi itu dikenai biaya Rp30 ribu untuk sekali suntik. Sahabat berharap Pemerintah Mentawai memperhatikan peternak karena wabah menular datangnya tiba tiba, ternak mati yang dirugikan masyarakat. “Untuk itu Pemda harus serius, sebelum wabah datang sudah ada pengobatan, saat ini dibutuhkan, dokter hewan setiap kecamatan satu orang, dan satu pembantu,” katanya.

Aldi Mabolak, seorang peternak setempat yang memiliki 11 ekor sapi juga berharap sama. “Ini bisa menambah ekonomi masyarakat, kalau pemerintah serius menangani masalah ini bukan hanya sekedar saja,” kata Aldi. Kedatangan Sahabat menurut Aldi sangat membantu peternak. “Biasanya sapi saya kurus, setelah diberi obat sapi saya sehat dan gemuk,” kata Aldi. (leo/r)

adwal kapal milik ASDP yang melayani rute Padang-Mentawai atau sebaliknya menga-

lami perubahan selama libur Lebaran tahun ini. Dari informasi yang dihimpun Puailiggoubat, KMP Gambolo mengubah jadwalnya dari Padang tujuan Tuapeijat, yang biasanya kapal tersebut berlayar tiap Kamis, tapi menjelang Lebaran kapal milik ASDP ini diganti pada Selasa, 22 Juli dan berangkat pada pukul 10.00 WIB pagi hari. Sementara Minggu, 27 Juli kapal Gambolo tidak beroperasi. Kapal Gambolo baru beroperasi pada Rabu, 30 Juli 2014 dengan tujuan Padang-Siberut-Sikabaluan-Siberut-Padang. Sementara KMP Ambu-ambu akan berlayar dari Sikakap Minggu, 27 Juli dengan jadwal keberangkatan dipercepat sebelumnya pada pukul 17.00 WIB jadi pukul 13.00 WIB. “Hanya hari itu saja, setelah lebaran akan normal lagi, itu untuk mengejar

8

Jadwal Kapal Padang-Mentawai Berubah Jelang Lebaran

Patrisius Sanene

J

NO. 293, 1 - 14 Agustus 2014

AMBU-AMBU - KMP Ambu-ambu bersandar di Pelabuhan Maileppet Siberut Selatan shalat Idul Fitri di Padang,” kata staf Dishubkominfo Mentawai di Sikakap, Patricia Sherly Evelien Octaviani Sababalat pada Puailiggoubat, Kamis, 24 Juli lalu. Harga tiket masih normal, untuk KMP Gambolo atau Ambu-ambu, kelas

Ternak di Pagai Divaksin SIKAKAP - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai memberikan vaksin kepada seluruh ternak yang ada di Kecamatan Pagai Utara dan Pagai Selatan. Selain vaksin, juga diberikan antibiotic dan vitamin oleh dokter hewan yang dikontrak pemerintah. “Sudah tiga bulan kita jajaki pemberian vaksin dan obat-obatan kepada ternak dan binatang peliharan masyarakat mulai dari sapi, babi,

anjing dan ayam kita berikan obat,” kata drh. Sahabat Berampu kepada Puailiggoubat, Senin, 22 Juli lalu. Daerah yang mendapat vaksinasi ternak meliputi Desa Bulasat dan Malakkopa di Pagai Selatan, sementara di Pagai Utara, Betumonga, Silabu dan Sauamanganya’. Pemberian vaksin dan obatobatan ini menurut dr. Sahabat agar warga yang memiliki ternak tidak merugi dan tidak mati ketika terserang

FOTO:PATRIS/PUAILIGGOUBAT

Kekurangan Guru Di Mentawai Masih Belum Terpenuhi PADANG-Hingga saat ini kekurangan tenaga pengajar SD, SMP, dan SMA belum terpenuhi hampir di setiap kecamatan yang ada di Mentawai. “Meski kemaren juga kita melakukan penerimaan guru kontrak tetapi tetap saja kita masih mengalami kekurangan, dan saat ini masih mengupayakan untuk mencari formasi lagi, sehingga kebutuhan guru tepat dan tidak menyalahi aturan yang ada,” kata Sermon Sakerebau kepada Puailiggoubat, Kamis, 24 Juli lalu. Sermon menjelaskan saat ini ada kekurangan sekitar 300 guru untuk SD, kemudian untuk kekurangan tenaga pengajar SMP ada sekitar 200, sedangkan tingkat SMA ada sekitar 100 guru.”Untuk kekurangan guru hampir rata di semua kecamatan yang ada di Mentawai,” kata Sermon. (trs/r)

TERNAK BABI Babi peliharaan di Dusun Toroiji, Desa Saibi Samukop Kecamatan Siberut Tengah


9

Puailiggoubat NO. 293, 1 - 14 Agustus 2014 FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

Jokowi-JK raup 77,6 persen suara, sedangkan pasangan Prabowo-Hatta hanya 22,4 persen. Patrisius Sanene’

B

REKAPITULASI PROVINSI

entawai merupakan kabupaten satu-satunya di Sumatra Barat yang memenangkan

presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo dan Jusuf Kalla dalam pemilu presiden, 9 Juli lalu sementara 18 kabupaten dan kota lainnya memenangkan pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa. Dari 40.511 suara sah di Mentawai, Jokowi-JK meraup 31.440 suara (77,6 persen), sedangkan pasangan Prabowo-Hatta hanya mendapat 9.071 suara (22,4 persen) di Mentawai, hal itu disampaikan Ketua KPU Mentawai Laurensius Sarogdok, pada Jumat, 18 Juli lalu di hotel Pangeran Beach Padang. Dari data yang diperoleh Puailiggoubat, hasil rekapitulasi perolehan suara di Kabupaten Mentawai untuk kecamatan Siberut Barat PrabowoHatta memperoleh 501 suara, JokowiJK memperoleh 2.441 suara, pemilih yang menggunakan hak pilihnya sebanyak 2.960 orang, suara tidak sah 18 suara, total DPT daerah itu 5.120 jiwa. Di Kecamatan Siberut Utara, Prabowo - Hatta hanya sanggup menjaring 907 suara sementara pasangan JokowiJK mendapat 2.530 suara, pemilih yang menggunakan hak pilihnya 3.458, suara tidak sah sebanyak 21 suara, total DPT di daerah tersebut 6.417. Kemudian di Siberut Tengah Prabo-

Komisioner KPU Mentawai, Bastian Sirirui (tiga dari kanan) menunjukkan kunci kotak suara yang masih tersegel saat Rapat Pleno Rekapitulasi Penetapan Hasil Penghitungan Suara Pilpres 2014 tingkat Provinsi Sumatera Barat di Padang 18 Juli lalu

Di Mentawai, Jokowi-JK Menang wo-Hatta hanya membungkus suara 747, sementara Jokowi-JK merebut kepercayaan masyarakat sebanyak 2.499 suara, sementara pemilih yang menggunakan hak pilihnya sebanyak 3.253 orang, suara tidak sah 7 suara, total pemilih di daerah tersebut sebanyak 4.554. Untuk di Siberut Selatan, PrabowoHatta memperoleh 1.278 suara dan

pasangan Jokowi-JK masih unggul, mereka meraih suara sebanyak 3.151, pemilih yang menggunakan hak pilihnya 4.449, suara tidak sah 20, total pemilih di daerah tersebut sebanyak 6.042 orang. Kecamatan Siberut Barat Daya, pasangan Prabowo-Hatta hanya sanggup meraih 266 suara, sementara pasangan Jokowi- JK melambung tinggi, FOTO:SYAFRIL/PUAILIGGOUBAT

TANDATANGANI REKAP SUARA - Saksi pasangan calon presiden Joko Widodo -Jusuf Kalla menandatangani hasil rekapitulasi penghitungan peroleha suara Pilpres 2014 tingkat provinsi Sumatera Barat

jumlahnya mencapai 2.845 suara, sementara pemilih yang menggunakan hak pilihnya sebanyak 3.117 orang, suara tidak sah 6 suara, sedangkan total pemilih di daerah tersebut sebanyak 4.000 jiwa. Di Kecamatan Sipora Utara, Prabowo-Hatta memperoleh 1.239 suara, sementara Jokowi- JK sebanyak 3.032 suara, dari total pemilih 4.295 orang, sedangkan suara yang tidak sah ada 24 suara, total pemilih di daerah tersebut sebanyak 7.208 orang. Di Kecamatan Sipora Selatan Prabowo-Hatta kalah telak, ia hanya sanggup memperoleh suara 867 suara, sedangkan Jokowi- JK memperoleh suara mencapai 4.208, dari pemilih yang menggunakan hak pilihnya sebanyak 5.109, suara tidak sah 34 suara, total pemilih di daerah tersebut sebanyak 7.126 orang. Sementara di Kecamatan Sikakap, pasangan Prabowo-Hatta memperoleh 1.393 suara, Jokowi-JK mendapat kepercayaan dari 3.788 jiwa, pemilih yang menggunakan hak pilihnya 5.199 orang, suara tidak sah 18 suara, total pemilih di daerah tersebut sebanyak 6.934 orang. Di Kecamatan Pagai Utara Prabowo-Hatta hanya mampu memperoleh 695 suara, Jokowi-JK meraih 2.445 suara, pemilih yang menggunakan hak pilihnya 3.156, suara tidak sah 16 suara, total pemilih di daerah tersebut 3.587 jiwa. Di Kecamatan Pagai Selatan Pra-

bowo-Hatta memperoleh suara 1.178, sedangkan Jokowi-JK meraih 4.501 suara, pemilih yang menggunakan hak pilihnya 5.798 orang, suara tidak sah 14 suara, total pemilih di daerah tersebut sebanyak 6.491 orang. Untuk 10 kecamatan yang ada di Mentawai, di Pagai Selatan merupakan kecamatan tertinggi raihan suara Jokowi-JK yakni 4.501 suara, sedangkan Prabowo –Hatta dengan 1.393 suara tertinggi didapat dari Kecamatan Sikakap. Menurut Ketua KPU Mentawai, Laurensius Sarogdok, persentase partisipasi Pilpres 9 Juli lalu hanya sekitar 65 persen. Turunnya partisipasi masyarakat karena akses sulit, adanya masyarakat yang sengaja tidak memilih dan pada saat pilpres bertepatan dengan tahun ajaran baru sekolah. “Jadi turunnya partisipasi masyarakat itu ada beberapa sebab yang saya pantau, pada saat pilpres ada orang tua yang mengantarkan anaknya ke kecamatan sehingga meninggalkan TPS, kemudian ada masyarakat yang kesulitan mengurus surat pindah memilih (A5) ke tingkat desa dan kemudian indikator lain masyarakat yang golput,” katanya, Kamis, 24 Juli lalu. Untuk angka partisipasi tahun ini lebih rendah dari tahun lalu yang mencapai 70,1 persen, lebih besar dari tahun ini. “Padahal kita sudah lakukan sosialisasi melalui spanduk, radio, koran, dan surat,” tambah Lauren. (r)


Puailiggoubat, NO. 293, 1 - 14 Agustus 2014

T

indak kekerasan baik verbal maupun non verbal bisa dialami siapa saja, termasuk anakanak. Mengingat usianya yang masih 'bau kencur', bukan berarti anak tak bisa menghindari adanya tindak kekerasan. Seperti diutarakan psikolog anak dan remaja Ratih Zulhaqqi, M.Psi, agar anak terhindari dari tindak kekerasan, orang tua bisa mengajarkan self defense pada buah hatinya. Untuk anak yang masih berusia di bawah lima tahun cara paling praktis adalah dengan mengajari ngadu. Dalam artian, orang tua membiasakan anak menceritakan apa yang ia alami. Nanti, ketika sudah besar ajarkan anak untuk melakukan penolakan secara verbal misalnya berkata 'tidak mau'. Anak pun perlu diajari lingkaran

P

emilu untuk menentukan presiden Indonesia sudah diselenggarakan. Pakar mengatakan bahwa salah satu ciri terpenting yang harus dipunyai pemimpin adalah memiliki karakter pahlawan. Pakar psikologi anak Vera Itabiliana mengatakan bahwa anakanak sebagai calon pemimpin di masa depan sudah harus dididik agar memiliki karakter pahlawan. Sebabnya, karakter pahlawan memiliki nilai luhur yang siap menolong jika ada kesusahan dan tak pernah mengedepankan kepentingan sendiri. "Studi terbaru mengatakan bahwa 85 persen anak lebih mementingkan prestasi pribadi daripada membantu kawannya agar memiliki prestasi yang lebih baik. Ini tentunya menimbulkan pertanyaan bagaimana jika si anak terpilih menjadi pemimpin di masa depan," ungkap Vera di Jakarta seperti dilansir detik.com Rabu (2/7/2014). Dikatakan Vera bahwa beberapa ciri karakter pahlawan

bullying. "Semua kekerasan bisa dilakukan siapa saja, baik pengasuh, teman, atau tetangga. Bentuknya bermacam-macam kalau di sekolah misal sama teman disuruh membelikan jajanan, mengerjakan PR, pokoknya sesuatu yang membuat anak tidak nyaman sudah termasuk bullying," papar Ratih. "Kebiasaan anak terbuka dengan orang tua penting, bukan berarti orang tua kepo. Biasakan sharing terutama saat makan malam, sambil makan tanyakan pada anak apa yang ia alami tadi seharian di sekolah," tambah Ratih seeprti dilansir detikhealth, Rabu (23/7/2014). Saat mendengarkan anak bercerita lalu ada hal-hal tertentu yang dialami anak, orang tua jangan shock. Contohnya ketika mendengar anak dicubit orang tua lantas marah dan menceramahi anak. Jika begitu, justru anak jadi

takut dan enggan bercerita. "Lebih baik diamkan sejenak, setelah anak selesai bicara tanyakan bagaimana pendapat dia tentang perlakuan temannya. Biarkan mereka menyelesaikan masalahnya namun tetap ada kontrol dari orang tua," ucap psikolog di Klinik Tumbuh Kembang Kancil ini. Orang tua bisa saja berbicara dengan guru bahwa si anak dibully oleh temannya. Tetapi di depan anak, jangan terlalu menonjolkan ayah atau ibu sudah membantu menyelesaikan masalah anak. Jika di depan anak orang tua terlihat membantu dan sangat khawatir, justur akan membuat anak tidak terbiasa menyelesaikan masalahnya sendiri. Ketika menghadapi suatu masalah ia akan sangat bergantung pada orang tua dan orang lain. Jika kedua orang tua bekerja dan sibuk, tetap sempatkanlah mengobrol

dengan anak. "Kan bisa pas sarapan atau makan malam. Kira-kira 5-15 menit cukup kok. Perlu diingat saat anak bercerita orang tua jangan sekalisekali malah asyik dengan gadgetnya," tegas Ratih. (int/p)

yang harus dimiliki anak antara lain percaya diri, mampu mengambil keputusan, optimis, bertanggung jawab serta berani mengekspresikan diri dengan baik dan memiliki rasa empati yang besar. Untuk itu, penanaman karakter pahlawan anak seharusnya sudah dilakukan orang tua sejak kecil. Sementara itu, praktisi pendidikan karakter dari Indonesia Heritage Foundation (Yayasan Warisan Luhur Indonesia), dr Ratna Megawangi, MSc mengatakan bahwa sejatinya, pendidikan karakter pahlawan pada anak sudah ditanamkan sejak kecil oleh orang tua. Belum ditambah pendidikan yang diterima anak di sekolah. "Masalahnya bukan terletak pada isi dari pendidikan karakter yang dilakukan orang tua dan sekolah. Tetapi bagaimana pendidikan karakter tersebut diterapkan secara konsisten dalam keseharian anak," ungkap Ratnya. Ratna menilai bahwa bukan isi dari pendidikan karakter yang diberikan oleh orang tua dan sekolah yang salah, melainkan bagaimana cara

orang tua dan sekolah memberikan pendidikan tersebut. Jika pendidikan karakter dilakukan secara baik dan menyenangkan, anak tentunya akan lebih mudah menerapkan karakter pahlawan dalam kesehariannya. Sayangnya, terdapat pergesaran makna tentang bagaimana cara pendidikan karakter yang baik di sekolah dan di rumah. Menurut Ratna, banyak sekolah dam juga orang tua yang salah paham sehingga pendidikan karakter sering kali diterjemahkan sebagai pendidikan yang keras dan galak. "Padahal pendidikan karakter itu harusnya dilakukan secara menyenangkan. Tidak ada emosi negatif yang membuat anak menjadi sering khawatir, takut dan akhirnya berperilaku negatif," sambungnya lagi. Untuk itu, Vera menyarankan agar orang tua sebaiknya meninggalkan pola asuh otoriter sebagai cara memberikan pendidikan karakter. Cara termudah untuk memberikan pendidikan karakter pahlawan pada anak adalah dengan mencontohkan apa yang harus ia lakukan.

"Orang tua harusnya mencontohkan. Bagaimana berperilaku baik, menolong sesama itu lebih penting daripada prestasi pribadi. Sehingga anak akan lebih mudah menyerap apa yang diajarkan orang tua daripada hanya memberitahu secara lisan atau tertulis saja," pungkasnya. (int/prl)

10


Puailiggoubat, NO. 293, 1 - 14 Agustus 2014

11

Puisi -puisi Kinanthi Anggraini Durjana oleh Pencerita :drupadi

Destrarasta agar kerajaan kami tak tertandingi lain bangsa sebagai tali perekat dalam melindungi negara

manalah bisa lubang hati ditambal cepat? sementara terus kutapaki puncak kusumat bersebab putusan Kunthi yang tidak tepat : mengapa harus bersuami lima Pandawa hingga Karna menyebutku pelacur rakus kesatria padahal aku perempuan mulia kinasih Batara sangat jijik melayani lima lingga anak Bharata dan juga sangat anti gairah tanpa tata krama

berita yang dibawa Bisma, membuatku berupaya tak dipilih Destrarasta karena Pandu yang kucinta dengan berbalur lulur amis beraroma tiada tara namun ternyata, ia sukar ditipu dengan mudahnya hingga aku lumpuh daya, bertudung belasan luka

apakah mudah lubang hati ditimbun angan? sementara terus kuarungi lautan kekesalan bersebab Yudistira tak matang pertimbangan : mengapa harus menjadi taruhan perjudian dadu hingga Kurawa menganggapku dagangan tak bermutu dan Dursasana menjambak dan menyeretku penuh nafsu menelanjangi busana, meski Kresna menyelamatkanku aku benar-benar tiada percaya dan juga telah habis untuk berkata-kata Kunthi dan Pandawa yang bertindak aniaya Kunthi dan Pandawa yang selalu dibela dewa Solo, 5 Juli 2014

Perempuan Gandari I. akulah persembahan ayahanda bagi mereka menjadi istri pangeran Pandu atau

hujan kesedihan menderas tak kunjung mereda pada pelataran hati yang dikepung begitu lama bersebab suamiku buta, akupun menutup mata bersama kain hitam yang melekat sepanjang usia menampik cahaya dan menolak terang dunia menyingkirkan keindahan yang menyihir jiwa hatiku bergelora samudra saat bercinta dengannya kendati tak saling menatap mata dan memuja raga rasaku kerap berombak badai saat memadu asmara akan bayang seranjang mesra dalam lamunan belaka dan akulah ibu dari para Kurawa alasan amat kucintai mereka semua biarpun kerap mengacuhkan titah yang ada atas perangai yang sering mengingkari dharma

karena cinta sesungguhnya menerima yang tak sempurna karena cinta sesungguhnya rela menyayangi yang tak mulia II. hidup bersama Destrarasta membuahkan pertanyaan atas kekuasaan yang selalu menuntut kesempurnaan dan kesempurnaan diartikan tidak ada kecacatan dan kesempurnaan dimaknai sebagai kebenaran atas kebenaran yang selalu ditetapkan kekuasaan

yang di genggam erat oleh sang kesatria pilihan maka suamiku bukanlah lelaki sempurna meski sehat jiwa-raga dan memegang tahta maka tidaklah benar jika dia menjadi raja Astina dan Pandu lah yang mampu berkuasa akan segala namun takdir celaka tak bisa ditunda Pandu lekas berpulang senja pada usia muda meski Destrarasta naik tahta untuk sementara yang digantikan lima Pandawa dikala dewasa atas kokohnya garis tahta Pandu Dewanata yang tak berpindah pada Duryudana trah Kurawa

maka wangsa Kuru pun terperangkap simalakama atas perang perebutan tahta bergelar Baratayudha Solo, 3 Juli 2014

Ketulusan Amba adakah bahasa yang mengungkap kehebatan Bisma dan adakah lukisan yang menggambarkan kesaktiannya menguasai ilmu agama, politik, perang dan olah senjata bahkan hidup mati telah digenggam sejak kecil olehnya

apalagi memenangi sayembara berhadiah wanita belasan kesatria tak berdaya, mudah baginya kaulah sesungguhnya lelaki yang kupuja ketinggian budimu menggetarkan semesta namun mengapa kau berikan aku kepada raja bukanlah kau berhak atas wanita bernama Amba atas pesona menyala di sekujur gigitan asmara dan kini aku menggugatmu dengan seluruh cinta aku hanya sudi melepas tubuh ranum kepadamu

atas kekaguman yang begitu besar terhadapmu kendati menjadi permaisuri adalah dambaanku namun badai hasratku hanya tertuju padamu wahai pujaanku, wahai putra Santanu kerelaan wanita atas raga yang tak terkira dan kupastikan kau akan bermandikan bahagia biarpun kau acungkan senjata yang membuat gentar takkan merubah niat yang pantang untuk bubar dan sayang, senjatamu telah hilang nurani hati akhirnya tubuhku tumbang bersama matahari saat itulah aku menemukan bahagia melihat penyesalanmu, memapah tubuh yang renta mendengar pengakuan memendam rindu atas suara hati yang juga mencintaiku kau bercerita tentang asmara yang menggelora di lautan Hindia atas kejantanan yang siap menggempur dermaga namun kau urung bertunas dengan segera bersebab negara kuasa bernama Astina tak apalah Bisma kelak kita akan bertemu di surga lantas berkasih mesra tanpa jeda bermandikan hujan cahaya jiwa kelak kita akan bercinta disana dengan gelora makin menyala menjadi kekasih sejati mempelai yang mesra-abadi pengantin yang senantiasa suci dan tak ada sebab cintaku terhalangi Magetan, 6 Juni 2014 IKLAN


Sosok

Puailiggoubat NO. 293, 1 - 14 Agustus 2014

KEPALA SMAN 1 SIBERUT UTARA PAULUS SIKARAJA:

BIODATA Nama : Paulus Sikaraja, S.Pd Kelahiran: Sikabaluan, 7 Juli 1975 Jabatan: Kepala SMAN 1 Siberut Utara Alamat: Sikabaluan, Kecamatan Siberut Utara.

Siap Laksanakan Kurikulum Baru M

eski terletak di Kecamatan Siberut Utara yang relatif terbatas informasi, teknologi dan transportasinya, namun SMAN 1 Siberut Utara di Sikabaluan tidak mau tertinggal dari sekolah sederajat dari kecamatan lainnya di Mentawai. Pada 2012, beberapa siswa sekolah ini mewakili Mentawai dalam Olimpiade Siswa Nasional tingkat Sumatra Barat untuk bidang Astronomi, Fisika dan Kimia. Tahun lalu, siswanya juga mewakili Mentawai untuk bidang Kimia, Biologi, Matematika dan Ekonomi. Tidak hanya prestasi di bidang pelajaran, di bidang olahraga, siswa sekolah ini juga sering memenangkan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional tingkat Mentawai dan menjadi wakil untuk perlombaan sama di Sumbar. Tahun ini SMAN 1 Siberut Utara ini juga meluluskan semua siswanya dalam Ujian Nasional. Di tengah keterbatasan sarana dan prasarananya, guru-guru dan siswa SMAN 1 Siberut Utara berupaya terus berbenah dan mencetak prestasi, apalagi mulai tahun ajaran ini, akan diberlakukan kurikulum baru yang metodenya jauh berbeda dibanding KTSP. Bagaimana guru-guru mempersiapkan diri menghadapi kurikulum baru ini, ikuti perbincangan Puailiggoubat dengan Kepala SMAN 1 Siberut Utara Paulus Sikaraja berikut. Bagaimana persiapan pelaksanaan kurikulum 2013 di tahun ajaran baru? Penerapan kurikulum 2013 dimulai dari tahun ajaran 2014-2015 pada semester pertama yang mana dimulai dari kelas satu dan kelas dua. Terkait dengan pelaksanaan kurikulum ini pihak sekolah sudah memberikan utusan masing-masing bidang studi yang diperlukan untuk mengikuti pelatihan di Padang dan menurut informasi pelatihan atau pembekalan bagi guru-guru bidang studi ini akan terus ditindaklanjuti oleh Dinas Pendidikan Mentawai. Persiapan lainnya yaitu pihak sekolah sudah mengorder pengadaan buku paket untuk siswa dan pegangan guru melalui Dinas

Pendidikan Mentawai yang anggarannya diambil dari dana BOS, hanya saja sampai sekarang informasi buku yang kita pesan itu sampai di sekolah belum ada. Kita berharap dari Dinas Pendidikan untuk menindaklanjuti hal ini lebih depat mengingat sekarang sudah pelaksanaan proses belajar mengajar di tahun ajaran baru. Terkait dengan siswa baru berdasarkan Kurikulum 2013, kita langsung bagi mereka sesuai dengan jurusan masingmasing yang dilihat dari nilai rapor di SMP. Kalau nilai siswanya waktu di SMP mengarah pada jurusan IPA maka anaknya kita masukkan ke jurusan IPA, demikian juga yang jurusan IPS. Sementara untuk kelas tiga yang sekarang ini masih menggunakan kurikulum lama. Kita berharap dalam pelaksanaannya tidak ada kendala.

kita berharap adanya kerjasama dari semua pihak baik orangtua siswa, komite sekolah dan pihak lainnya. Kita dari pihak sekolah, dukungan kita selama ini yaitu melakukan gotong-royong bersama di lokasi yang baru. Kita berharap pelaksanaan pembangunan ini dapat terlaksana dan berjalan dengan lancar. Untuk lokasi pembangunan SMA yang baru, lahannya dari hibah, yaitu lahan bapak sendiri. Apa yang mendorong anda menghibahkannya ? Salah satu faktor yang membuat pembangunan pemerintah lambat karena ketersediaan lahan pembangunan dari masyarakat karena pemerintah akan membangun bila ada lahan yang dihibahkan masyarakat. Untuk kemajuan dunia pendidikan kita, kalau tidak dari kita maka lokasi pembangunan SMA yang baru tidak akan terlaksana karena lahan tidak ada lagi. Kita dapat melihat kondisi sekolah kita sekarang yang dekat dengan pantai, sementara daerah kita rawan bencana. Pemerintah akan mau membangun di lokasi yang jauh dari bibir pantai. Tentunya kita berharap dengan ada lahan yang baru ini pembangunan sekolah kita yang baru dapat terealisasi dengan cepat.

Lalu, bagaimana dengan proses belajar mengajar. Apakah masih dua shift atau semua masuk pagi ? Dari jumlah siswa baru yang ada berdasarkan data terakhir yang mengikuti MOS (Masa Orientasi Siswa) sebanyak 160 orang dan ini masih akan bertambah karena masih ada siswa yang terlambat mendaftar karena faktor transportasi, terutama siswa yang berasal dari daerah pantai barat. Dari jumlah siswa baru yang ada ini mereka kita bagikan dalam lima lokal dan kelas dua dan tiga masing-masing lima lokal. Jadi untuk tahun ajaran 2014-2015 ada 15 lokal. Untuk ruang belajar kita menggunakan semua ruangan yang ada termasuk ruang OSIS, dan labor. Dengan demikian semua proses belajar mengajar dapat dilakukan satu shift. Bagaimana dengan tenaga pengajar? Untuk tenaga guru yang bidang studinya kurang kita ambil tenaga honor yang anggarannya diambil dari dana BOMMDA 2014. Hingga saat ini di sekolah kita ada 13 orang guru honor termasuk tenaga TU dan honor lainnya yang diperlukan sekolah. Untuk guru-guru honor ini kita hargai Rp50 ribu per jam pada tahun ajaran lalu dan ini standarnya, kita akan lihat

12

ke depan nantinya seperti apa. Untuk anggaran sekolah kita bersumber dari dana BOMMDA dan BOS baik pusat maupun kabupaten. Bagaimana dengan informasi pembangunan SMA yang baru? Informasi yang kita terima dari Dinas Pendidikan Mentawai untuk

tahun ini ada anggaran yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK), dimana dana yang ada itu untuk pembangunan empat lokal yang masing-masing lokal berdasarkan informasi yang kita dapat anggarannya Rp175 juta termasuk mebeler di dalamnya. Pembangunannya ini berbentuk swakelola sehingga

Pemerintah Mentawai banyak memberikan peluang pendidikan dalam bentuk beasiswa untuk siswa yang mau melanjut ke jenjang berikutnya. Bagaimana pihak sekolah menyikapi peluang ini ? Tentunya peluang yang ada itu sangat baik, tinggal anak dan orangtua mengambil peluang yang ada. Kita dari pihak sekolah hanya mencoba memfasilitasi siswa dan orangtua sesuai dengan kemampuan dan kewenangan yang dimiliki sekolah, misalnya membantu mereka mendaftarkan nilai-nilai yang diperlukan secara online, memberikan informasi-informasi beasiswa yang ada, serta memberikan motivasi-motivasi siswa selama berada di sekolah kita termasuk minat bakat yang mereka miliki. (bambang)


Sisi Lain

D

engan diberlakukannya Kurikulum 2013 pada tahun ajaran baru 2014/2015 di semua sekolah dimana salah satu hal wajib didalamnya yaitu siswa memilih salah satu kegiatan ekstrakurikuler seperti pramuka atau kegiatan lainnya, banyak siswa yang bingung. Namun lain halnya dengan Christine siswa SMPN 1 Siberut Utara yang sudah punya pilihan mengikuti banyak kegiatan ektrakurikuler seperti Pramuka. “Dari SD kita sudah mengikuti kegiatan ini sampai sekarang. Jadi tidak bingung lagi,” katanya pada Puailiggoubat, Senin, 14 Juli lalu. Lebih lanjut dikatakan

Puailiggoubat NO. 293, 1 - 14 Agustus 2014

Nelfi Christine Sakerebau, nama lengkap Christine, kegiatan kepramukaan merupakan kegiatan yang menyenangkan, baik kegiatan materi mapun kegiatan dialam seperti perkemahan. “Dalam kegiatan perkemahan kita belajar disiplin waktu, memasak, kebersihan dan hal lainnya. Kalau kita sudah senior kita tinggal mengatur junior lagi sesuai dengan petunjuk dari pembina,” jelas anak pertama dari pasangan Immanuel dan Dewi Katharina. Janji dan sumpah seorang anak pramuka menjadi pedoman dalam kegiatan melaksanakan kepramukaan, seperti Dasa Darma Pramuka dan Tri Satya. “Semua dalam janji dan sumpah Pramuka itu

13

sudah ada, bertagwa kepada Tuhan, keadilan, Pancasila dan lain sebagainya. Pokoknya pramuka itu menggembirakan dan mengasyikkan,” kata Christine yang lahir bertepatan dengan Hari Pahlawan, 10 November. (bs)

B

ila siswa lainnya lebih suka mencari kesibukan lain dibanding mengikuti kegiatan di sekolah pada sore hari, namun bagi Liliana siswi SMAN 1 Siberut Utara tak demikian. Ia mengikuti kegiatan kepramukaan yang diadakan di sekolah setiap Sabtu sore atau Minggu sore. “Kita harus mengisi waktu dengan hal bermanfaat sesama teman di sekolah yang mengikuti kegiatan kepramukaan,” katanya pada Puailiggoubat, Selasa, 15 Juli lalu. Hal yang menggembirakan dalam kegiatan kepramukaan menurut siswi kelahiran Bojo,

Desa Simatalu 11 April 1995 ialah perkemahan dan penjelajahan alam. “Pokoknya yang namanya kemping kita tidak mau ketinggalan, selagi tidak ada halangan karena dalam kemping kita menjelajah alam dan sekaligus mengadakan perkemahan yang diisi berbagai kegitan dialam,” katanya. Dengan diwajibkannya siswa untuk mengikuti salah satu kegiatan ektrakurikuler di sekolah sesuai dengan Kurikulum 2013 yang diterapkan pada tahun ajaran 2014/2015 tak mempengaruhi Liliana untuk mengambil kegiatan lain. “Dari awal kita sudah

mengikuti dan suka dengan kegiatan kepramukaan sampai sekarang, jadi kita tinggal menjalaninya lagi. Kita bahkan sudah menjadi senior dalam kegiatan pramuka diseekolah,” katanya. Liliana berharap, siswa lainnya tertarik dengan mengikuti kegiatan kepramukaan karena banyak hal positif yang ada didalamnya, seperti kedisiplinan, bertagwa kepadaTuhan dan juga berkeadilan, mencintai sesama dan alam. “Pramuka kegiatan yang menyenangkan untuk diikuti. Jadi tidak perlu takut atau ragu untuk masuk mengikutinya,” katanya. (bs)


Puailiggoubat NO. 293, 1 - 14 Agustus 2014

Pasangan Capres dan Cawapres Prabowo Subianto unggul di 18 wilayah di Sumbar, namun secara nasional KPU RI menetapkan pasangan Joko Widodo – Jusuf Kalla sebagai presiden terpilih untuk periode 2014 - 2019

Prabowo Menang di Sumbar, Jokowi Presiden Terpilih FOTO:SYAFRIL/PUAILIGGOUBAT

luarkan KPU Padang sama dengan data yang dimiliki Bawaslu Sumbar, jumlah pemilih tambahan yang dipantau Bawaslu/ Panwaslu di Kota Padang memang bervariasi di tiap TPS,” ujarnya.

Syafril Adriansyah

asangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa menguasai perolehan suara Pilpres 2014 di Sumatera Barat. Berdasarkan hasil rapat pleno KPU Sumbar tentang rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara Pemilu Presiden 2014, yang digelar di Padang, Jumat (18/7) , pasangan calon presiden nomor urut satu tersebut meraup 1.797.505 suara (76,9 persen), sedangkan pasangan Joko Widodo Jusuf Kalla mengumpulkan 539.308 suara (23,1 persen). Pasangan Prabowo-Hatta mendominiasi perolehan suara pada 18 kota dan Kabupaten di Sumbar. Perolehan suara tertinggi terjadi di kota Padang di mana pasangan yang diusung koalisi merah putih itu mengumpulkan 304.850 suara, sedangkan Jokowi-JK 83.698. Prabowo-Hatta unggul di 18 kota dan kabupaten sedangkan Jokowi - JK hanya menang di Kabupaten kepulauan Mentawai (selengkapnya lihat grafis). “Total suara sah adalah sebanyak 2.336.813 dan suara tidak sah 17.514, sedangkan partisipasi pemilih sebesar 64 persen atau 2.354.822 orang,” ungkap Ketua KPU Sumbar, Amnasmen. Ia juga bersyukur seluruh tahapan Pilpres di Sumbar berlangsung aman tanpa ada kekisruhan. “Walaupun ada yang protes, tetapi sudah dijawab oleh pihak yang dipertanayakan dan tidak ada masalah,” katanya.

P

Diwarnai Protes Rapat pleno Rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara Pemilu Presiden 2014 tingkat provinsi Sumatera Barat berjalan lancar meski terdapat sejumlah pertanyaan yang diajukan saksi pasangan calon Jokowi JK, Yeni S Tanjung. Aksi protes terjadi setelah KPU Kota Padang selesai membacakan hasil rekapitulasi perolehan suara. Saksi itu menanayakan tingginya jumlah pemilih menggunakan KTP yang masuk dalam Daftar Pemilih Khusus Tambahan (DPKTb) yang mencapai 23.650 orang. “Kami belum bisa terima hasil rekap suara pilpres yang ditetapkan

14

HASIL REKAPITULASI - Ketua KPU Sumbar, Amnasmen menandatangani hasil rekapitulasi perolehan suara Pilpres tingkat provinsi 18/7 KPU Padang karena menurut kami jumlah pemilih tambahan mencapai puluhan ribu tidak logis,” katanya. Ia menjelaskan, dari angka diperkirakan rata-rata tiap TPS di Padang terdapat 15 orang pemilih tambahan. “Ada di sejumlah TPS pemilih tambahan tersebut tidak ditemukan, yang ada hanya DPT,” tegasnya. Menaggapi hal itu, Ketua KPU Padang, Muhammad Sawati menyebutkan bahwa banyaknya jumlah pemilih tambahan di Kota Padang, disebabkan adanya pemilih yang tidak menggunakan surat undangan memilih. “Warga yang masuk daftar pemilih tambahan itu memilih menggunakan KTP, dan ada juga memilih di TPS lain,” katanya. Ia menambahkan, pihaknya juga

telah meneliti data-tata tersebut dan memastikan angka tersebut tidak dimanipulasi. “Itu semuanya sudah kita cek,” katanya. Komisioner Bawaslu Sumbar Surya Efitrimen menilai bahwa penjelasan KPU Padang yang menyebutkan ratarata pemilih tambahan (DPKTb) mencapai 15 orang per TPS bisa dikatakan hanyalah sebatas prediksi saja. “Saksi butuh alasan logis kenapa jumlah pemilih tambahan mencapai puluhan ribu,” katanya. Dalam persoalan ini, lanjutnya, Bawaslu menghendaki agar KPU Padang lebih valid lagi menjelaskan menyangkut data pemilihnya baik yang masuk DPT, pemilih tambahan maupun yang masuk kategori pemilih khusus. “Data pemilih pilpres yang dike-

Jokowi Presiden Terpilih Secara nasional, KPU RI menetapkan pasangan Joko Widodo – Jusuf Kalla sebagai presiden terpilih Republik Indonesia untuk periode 2014 - 2019. Dari hadil rekapitulasi penghitungan suara 33 provinsi yang digelar di kantor KPU RI di Jakarta

Selasa (22/7) pasangan Jokowi-JK mendapat perolehan 70.997.833 (53,15 persen) sedangkan Prabowo-Hatta merauo 62.576.444 suara (46,85 persen) dari suara sah nasional sebesar 133.574.277. Pasangan Jokowi - JK unggul di 23 provinsi yakni Sumatera Utara, Jambi, Bengkulu, Lampung , Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Jawa Tengah, D.I Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Maluku, Papua, Papua Barat, dan di luar negeri. Sementara pasangan Prabowo – Hatta unggul di 10 provinsi yaitu, Aceh,

Rekapitulasi dan Penetapan Hasil Perhitungan Suara Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Tahun 201 Tingkat Provinsi Sumatera Barat NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Jumlah Pemilih (DPT +DPTb+DPK+ DPKTb) Kota Pariaman 62,417 Kabupaten Solok 272,352 Kab. Limapuluh Kota 266,533 Kota Bukittinggi 76,188 Kota Sawahlunto 45,247 Kab. Pesisir Selatan 325,997 Pasaman 196,106 Kab. Tanah Datar 275,185 Kota Payakumbuh 88,155 Agam 337,386 Kota Padang Panjang 35,688 Kab Dharmasraya 146,321 Kab Padang Pariaman 297,218 Kab Pasaman Barat 264,296 Kab Solok Selatan 112,531 Kab Sijunjung 150,010 Kota Solok 47,493 Kota Padang 636,914 Kab Kepulauan Mentawai 57,785 3,693,822 JUMLAH Kabupaten/Kota

Sumber: Rekapitasi KPU Sumbar

Pengguna Hak Pilih 40,852 166,493 173,510 50,179 30,307 206,888 121,944 169,423 59,371 216,202 23,542 107,504 179,679 173,082 73,683 99,484 30,888 390,519 40,777 2,354,327

Perolehan Suara Pasangan

Keterangan JUMLAH

Prabowo ‐Hatta Jokowi‐ Jusuf Kalla SUARA SAH TIDAK SAH 33,979 141,142 137,083 40,392 23,474 147,150 94,243 127,433 47,131 175,914 18,947 70,141 140,938 129,400 56,065 74,503 25,649 304,850 9,071 1,797,505

6,670 23,831 34,699 9,434 6,666 58,374 26,644 40,187 11,750 38,392 4,402 36,737 37,355 42,560 17,103 24,296 5,070 83,698 31,440 539,308

40,649 164,973 171,782 49,826 30,140 205,524 120,887 167,620 58,881 214,306 23,349 106,878 178,293 171,960 73,168 98,799 30,719 388,548 40,511 2,336,813

203 1,520 1,728 353 167 1,364 1,057 1,803 490 1,896 193 626 1,386 1,122 515 685 169 1,971 266 17,514

40,852 166,493 173,510 50,179 30,307 206,888 121,944 169,423 59,371 216,202 23,542 107,504 179,679 173,082 73,683 99,484 30,888 390,519 40,777 2,354,327

Partisipasi Pemilih Per Kabupaten Kota 65 61 65 66 67 63 62 62 67 64 66 73 60 65 65 66 65 61 71 64

Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Banten, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Selatan, Gorontalo, Maluku Utara, Hasil rekapitulasi tersebut dibacakan ketua KPU RI, Husni Kamil Manik dan dihadiri pasangan capres JokowiJK tanpa adanya pasangan PrabowoHatta. Bahkan tim sukses pasangan nomor urut 1 tersebut walk out dari ruang sidang. Calon presiden Prabowo Subianto juga menyatakan menolak pelaksanaan Pemilu Presiden 2014. Ia menilai, Komisi Pemilihan Umum telah berbuat tidak adil dan tidak terbuka dalam menyelenggarakan pemilu. Dalam pernyataannya di rumah Polonia, Selasa (22/7/2014), Prabowo menyampaikan alasannya menarik diri dari proses pemilu yakni proses pelaksanaan Pilpres 2014 yang diselenggarakan oleh KPU bermasalah, tidak demokratis dan bertentangan dengan UUD 1945. Sebagai pelaksana, KPU tidak adil dan tidak terbuka. Banyak aturan main yang dibuat, dilanggar sendiri oleh KPU. Rekomendasi Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) terhadap segala kelalaian dan penyimpangan di lapangan di berbagai wilayah tanah air diabaikan oleh KPU Selain itu, ditemukannya sejumlah tindak pidana kecurangan pemilu dengan melibatkan pihak penyelenggara pemilu dan pihak asing dengan tujuan tertentu hingga pemilu menjadi tidak jujur dan adil. Ia juga menilai KPU selalu mengalihkan masalah ke Mahkamah Konstitusi seolah-olah setiap keberatan dari tim Prabaowo-Hatta merupakan bagian dari sengketa yang harus diselesaikan melalui MK. Padahal sumber masalahnya ada pada internal KPU. Terjadi kecurangan yang masif, terstruktur, dan sistematik pada pelaksanaan Pemilu 2014. “Kami tidak bersedia mengorbankan mandat yang telah diberikan oleh rakyat dipermainkan dan diselewengkan. Kami Prabowo-Hatta siap menang dan siap kalah dengan cara demokratis dan terhormat. Untuk itu kepada seluruh rakyat yang Indonesia yang telah memilih kami, untuk tetap tetap tenang. Karena kami tidak akan diam dan membiarkan hak demokrasi kita dicederai dan dirampas. Saya juga menginstruksikan kepada saksi-saksi Tim Prabowo-Hatta yang sedang mengikuti rekapitulasi di KPU untuk tidak lagi melanjutkan proses tersebut,” ujar Prabowo. (p)


15

Puailiggoubat

SEPUTARSUMBAR

NO. 293, 1 - 14 Agustus 2014

Salah satu jalur mudik yang paling rawan adalah Padang-Bukittinggi. Syafril Adriansyah

1.200 Personel Polisi Amankan Mudik Lebaran di Sumbar FOTO:SYAFRIL/PUAILIGGOUBAT

epolisian daerah (Polda) Sumatera Barat menyiagakan 1.200 personel polisi dalam mengamankan mudik Lebaran tahun 2014. Kapolda Sumbar Brigjen Pol Bambang Sri Herwanto Jumat (22/7) mangatakan, petugas pengamanan Lebaran tersebut akan disiagakan pada kawasan yang ramai dilalui pemudik serta rawan kemacatan lalu lintas. “Petugas akan mulai siaga mulai tanggal 22 Juli hingga 6 Agustus,” katanya. Menurut Kapolda, salah satu jalur yang paling ramai dilalui pemudik adalah lintas Padang - Bukittinggi. Di lintasan ini juga berpotensi terjadi kemacetan dan longsor. “Kita juga akan siagakan 10 pos pengamanan termasuk alat berat karena jika terjadi longsor dapat dengan segera diatasi. “ ujarnya. Ia juga mengimbau para pemudik agar melakukan pemeriksaan kelaikan kendaraan termasuk kesehatan fisik sebelum melakukan perjalanan guna meminimalisir angka kecelakaan di jalan raya. Sejak 2012, lanjut dia, angka kecelakaan di Sumbar saat mudik

K

POS PENGAMANAN - Posko pengamanan didirikan di kawasan persimpangan By Pass - Lubuk Begalung, kota Padang untuk memantau para pemudik yang melintas di daerah tersebut cenderung menurun. “Tahun ini kita menargetkan angka kecelakaan kembali turun 22 persen,” ujar Kapolda. Berdasarkan data Direktorat Lalu Lintas Polda Sumbar, peristiwa kecelakaan terjadi selama operasi ketupat FOTO:SYAFRIL/PUAILIGGOUBAT

Tujuh Puskesmas di Padang Siaga 24 Jam Selama Lebaran PADANG - Dinas Kesehatan Kota Padang menyiagakan tujuh puskesmas yang beroparasi selama 24 jam selama masa Lebaran 1435 Hijriah. Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang, Eka Lusti di Padang, Rabu, mengatakan tujuh puskesmas terebut diinstruksikan untuk buka 24 jam H-7 hingga H+7 Idul Fitri guna memberikan pelayanan kepada masyarakat. “Tujuh puskesmas tersebut tidak boleh tutup, dan ini telah disampaikan kepada setiap pimpinan puskesmas masing-masing,” katanya. Ketujuh puskesmas tersebut adalah Puskesmas Air Tawar, Kecamatan Padang Utara; Puskesmas Bungus, Kecamatan Bungus; Puskesmas Seberang Padang, Kecamatan Padang Barat; Puskesmas Pauh, Kecamatan Pauh; Puskesmas Air Dingin, Kecamatan Koto Tangah; dan Puskesmas Ulu Air, Kecamatan Kuranji. Selain buka selama 24 jam, tidak ada cuti bagi perawat atau tim paramedis, termasuk dokter di puskesmas yang telah ditunjuk. Puskesmas harus memberlakukan sistem bergantian sehingga pelayanan kepada masyarakat tidak terganggu selama masa lebaran. “Puskesmas itu khususnya untuk melayani pasien yang harus dirawat inap sehingga apabila ada masyarakat yang sakit, atau kecelakaan pada saat mudik Idul Fitri, bisa segera mendapat pertolongan dari tim medis,” katanya. Selain tujuh puskesmas tersebut, 15 puskesmas lainnya juga telah diinstruksikan untuk tetap siaga, dan beroperasi seperti biasa hingga pukul 12.00 WIB selama cuti bersama yang ditetapkan pemerintah. “Setelah cuti bersama, puskesmas tersebut harus kembali beroperasi secara normal,” jelasnya. (prl)

tahun 2013 sebanyak 158 kasus dan tahun 2012 lalu sebanyak 173 kasus. Sementara, terdapat 47 titik rawan kecelakaan lalu lintas di Sumbar yakni Padang-Bukittinggi, Padang-Dharmasraya, Padang-Painan, PadangPasaman Barat, Bukittingi-Pasaman, Bukittinggi-Payakumbuh. “Kami mengimbau seluruh pemudik tetap waspada agar mudik tetap

nyaman,” katanya. Rawan Bencana Secara terpisah, Kepala Dinas Prasarana Jalan, Tata Ruang, dan Pemukiman Sumbar, Suprapto menyatakan sebanyak 18 titik lintasan yang sering dilalui pemudik di Sumbar rawan bencana longsor. Kawasan tersebut adalah jalur Lembah Anai, Bukittinggi-Palupuh,

Agam, Padang-Lubuk Selasih, Kabupaten Solok, Padang – Painan, Kabupaten Pesisir Selatan, Painan-Batang Kapeh, Tapan-Kerinci Jambi. Selain itu, rute Lubuk BasungManinjau, Matur-Palembayan Kabupaten Agam, Talu-Panti, Rao Kabupaten Pasaman hingga perbatasan Muaro Sipongi, Sumatera Utara, dan Payakumbuh hingga batas Riau. “Kami menyiagakan alat berat di 18 titik jalur tersebut untuk mengansipasi kemacetan yang lama jika terjadi longsor,” katanya. Selain menyiagakan alat berat, pihaknya juga telah melakukan perbaikan ruas jalan yang rusak, perbaikan lubang-lubang di badan jalan serta jembatan yang rusak. Pihaknya juga membuka sarana pengaduan sebagai bentuk peningkatan pelayanan. Bagi masyarakat yang menemukan adanya gangguan yang mengganggu perjalanan, bisa menghubungi Dinas Prasjal Tarkim dengan nomor telepon (0751) 7055381. “Layanan gangguan ini bukan saat mudik Lebaran saja, tapi berlaku permanen sepanjang tahun. Jalur komunikasi dibuka selama 24 jam, ujarnya. Apa pun bentuk gangguan di jalan yang bisa menghambat arus transportasi darat di Sumbar, bisa segera ditangani,” kata Suprapto. (p)

Organda Sumbar Siapkan 4.000 Armada Lebaran PADANG - Organisasi Angkutan Darat (Organda) Provinsi Sumatera Barat menyiapkan sedikitnya 4.000 armada sebagai angkutan Lebaran 2014. Ketua Organda Sumbar Sengaja Budi Syukur mengungkapkan armada Antar Kota Antar Provisi (AKAP), Antara Kota Dalam Provinsi (AKDP), Antar Jemput Dalam Provinsi (AJDP), taksi, dan bus pariwista. “Semua angkutan umum untuk melayani penumpang, sebelum H-7 Lebaran 2014, sudah harus melakukan pengecekan fisik atau kir ulang di daerah masing-masing,” katanya Kamis (17/7). Diperkirakan armada yang disediakan tahun ini bisa mengangkut lebih dari 2 juta penumpang hingga masa arus balik hingga H+7 lebaran. Ia juga meminta agar para operator angkutan Lebaran memperhatikan standar keselamatan penumpang sesuai peraturan perundang-undangan yang harus ditaati dalam memberi pelayanan. “Operator harus melengkapi melengkapi armada dengan palu pemecah

kaca darurat, pemadam api, sehingga ketika terjadi sesuatu yang di luar dugaan dalam perjalanan dapat diambil tindakan cepat,” ujarnya Tekait tarif, menurutnya pihaknya menerapkan tarif batas atas berdasarkan ketentuan. Tarif batas

atas untuk AKDP pada angkutan Lebaran berkisar Rp181 per penumpang per kilometer dan tarif batas bawah sekitar Rp113 per penumpang per kilometer. “Yang diterapkan tahun sekarang tarif batas atas,” katanya. (prl) FOTO:SYAFRIL/PUAILIGGOUBAT

MACET - Kawasan Pasar Raya Padang macet akibat banyaknya pedagang kaki lima yang menggunakan badan jalan untuk menggelar dagangannya


Puailiggoubat NO. 293, 1 - 14 Agustus 2014

8

Suara Puailiggoubat Menunggu Janji Presiden Membangun Ekonomi Maritim

D

ikenal sebagai negara maritim dengan 17.000 pulaunya, namun pembangunan di Indonesia tidak berorientasi maritim. Sebagian besar pembangunan difokuskan di pulau-pulau besar berpenduduk padat. Sementara pulau-pulau kecil termasuk pulau terluar seolah dipinggirkan. Di pulau-pulau kecil ini, seperti Mentawai, pembangunan seolah berjalan lamban. Perekonomian masyarakat sulit didorong maju karena terbatasnya segala macam akses, ya akses transportasi, akses informasi dan akses pasar. Di Mentawai yang masyarakatnya terkonsentrasi menghuni tiga pulau besar memiliki akses transportasi antar pulau terbatas. Dari 10 kecamatan yang ada, baru lima kecamatan yang bisa dilayani kapal penumpang yang melayani rute Padang-Mentawai. Sementara bagi masyarakat di lima kecamatan lain, ada yang dilayani kapal antar pulau atau harus naik boat carteran. Untuk itu mereka tentu harus mengeluarkan biaya tambahan. Mahalnya harga bahan bakar minyak (BBM) ikut menekan kehidupan masyarakat. Kuota yang terbatas karena BBM subsidi lebih banyak dihisap masyarakat perkotaan membuat ekonomi berbiaya tinggi di Mentawai. Bayangkan, dengan pendapatan penduduknya yang rendah karena sebagian besar mereka bekerja sebagai petani dan nelayan, mereka terpaksa membeli BBM subsidi dengan harga hingga Rp8.000 hingga Rp10 ribu per liter, bahkan bisa Rp20 per liter di daerah terpencil. Jadi, sekalipun sekolah gratis, para orang tua harus bekerja keras mencari uang untuk biaya boat mengantar anaknya sekolah ke kecamatan. Komitmen pemerintah membangun dengan orientasi Indonesia sebagai wilayah maritim sangat kita nantikan. Rencana program presiden terpilih Indonesia Joko Widodo untuk membangun ekonomi maritim patut kita apresiasi, apakah terwujud atau tidak. Komitmennya membangun Indonesia dari pinggiran melalui penguatan daerah dan desa-desa akan kita tunggu. Janjinya akan melindungi dan memajukan hak-hak masyarakat adat akan terus kita tagih. Sudah terlalu lama daerah kepulauan diabaikan, dipinggirkan. Sudah terlama masyarakat di daerah kepulauan hidup dalam belitan kemiskinan. Kita tunggu program pembangunan ekonomi maritim presiden baru. z

16

Degradasi Moral Generasi Muda Upaya Memaksimalkan Peran Pendidikan Agama Kristen di Lingkungan Sekolah se-Kecamatan Siberut Utara Kabupaten Kepulauan Mentawai - Sumatera Barat

D

isadari atau tidak, kita sedang diperhadapkan dalam situasi yang mengkhawatirkan. Maraknya fenomena perilaku amoral yang melibatkan peserta didik sebagai pelakunya seperti seks bebas, video porno, minuman keras, tawuran antar pelajar, antar kampus, antar fakultas, merampok, menjambret, membunuh, memperkosa, narkoba. Beragam bentuk kriminalitas yang dilakukan remaja bukan barang baru lagi di negeri ini dan bukan sebuah pemberitaan yang asing ditelinga kita tetapi sudah menjadi sajian yang lazim di ruang publik. Kriminalitas remaja tersebut kini mengalami peningkatan secara kuantitas, jumlah maupun motifnya. Jika hal ini dibiarkan, maka akan kian merusakkan moral remaja, yang karenanya harus diatasi secara menyeluruh. Beberapa fakor-faktor yang mempengaruhi terjadinya degradasi moral generasi muda di antaranya, budaya belajar/baca sangat rendah, rendahnya minat belajar tentang agama, forum diskusi yang kian dihindari, peran keluarga yang kurang dominan, rendahnya peran pendidikan agama di sekolah dan gereja, serta pengaruh budaya asing Degradasi moral berdampak pada terjadinya penurunan religius pada generasi muda, kriminalitas, pergaulan bebas, melawan orang tua dan guru., menjadi pribadi yang pesimis dan apatis Perlakuan yang disebutkan di atas tidak hanya terjadi di kotakota besar di pedesaan sekali pun hal yang serupa marak terjadi. Hal ini yang mengkhawatirkan sekaligus meresahkan banyak masyarakat termasuk para orang tua. Kekuatiran orang tua disebabkan banyaknya keterlibatan para pelajar dalam berbagai kasus sehingga tidak sedikit masyarakat serta orang tua mempertanyakan kwalitas Lembaga Pendidikan sebagai lembaga yang berperan dalam membentuk perilaku kemanusiaan manusia seutuhnya. Salah satu hal yang tidak boleh diabaikan oleh lembaga pendidikan adalah peran pendidikan agama di sekolah. Pendidikan agama merupakan kurikulum sekolah yang tidak terpisahkan dalam satuan pendidikan di sekolah. Analoginya, sebuah bangunan tanpa dasar yang kuat akan

oleh: Obedh A. Anas Saleleu, M.Pd.K S2 Pendidikan Agama Kristen Universitas Kristen Indonesia – Jakarta sangat mudah di guncangkan oleh angin badai. Hal yang sama dalam kehidupan manusia. Dalam menghadapi tantangan perkembangan global diperlukan karakter moral yang kuat. Itulah tujuan dari pendidikan berusaha agar manusia memiliki kemampuan, kecerdasan, jujur, berilmu, beriman serta memiliki sikap hidup yang baik di lingkungan sosial mau pun alam semesta. Oleh sebab itu, pendidikan agama harus mendapat perhatian secara serius. Maksudnya, penyelenggaraan pendidikan pada sekolah dipersiapkan secara matang. Matang dalam persiapan guru sesuai kompetensinya, pelatihan guru, media pendukung dalam menerapkan pendidikan agama serta buku materi

nilai-nilai agama yang menyerasikan penguasaannya dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (Pasal 2 ayat 2). Penulis dalam rangka penyelesaian tugas akhir sebagai mahasiswa pascasarjana Universitas Kristen Indonesia (UKI) Jakarta jurusan Magister Pendidikan Agama Kristen, fokus melakukan penelitian di beberapa sekolah di lingkungan Dinas Pendidikan cabang Kecamatan

sebagai referensi yang diajarkan. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan, disebutkan bahwa pendidikan agama berfungsi membentuk manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia dan mampu menjaga kedamaian dan kerukunan hubungan inter dan antarumat beragama (Pasal 2 ayat 1). Selanjutnya disebutkan bahwa pendidikan agama bertujuan mengembangkan kemampuan siswa dalam memahami, menghayati, dan mengamalkan

Siberut Utara, dari tingkat SD - SMA. Dari temuan penelitian yang dilakukan di lingkungan sekolah cabang Dinas Pendidikan Kecamatan Siberut Utara. Ada pun penelitian dilakukan yaitu SDN 20 Malancan (Tarekan Hulu), SDN 01 Malancan (Sirilanggai), SDN 06 Malancan, SDN 08 Sikabaluan (Pokai), SDN 12 Monganpoula, SMPN 1 Siberut Utara, SMAN 1 Siberut Utara, dan wawancara khusus kepala cabang Dinas Pendidikan Siberut Utara. Hasil temuan penelitian pada sekolah seperti: SDN 20 Malancan (T.Hulu), SDN 01 Malancan (Sirilanggai), SDN 06 Malancan, SDN 08

Sikabaluan (Pokai), SDN 12 Monganpoula, SMPN 1 Siberut Utara, SMA 1 Siberut Utara, dalam penyelenggaraan Pendidikan Agama Kristen belum berjalan secara baik bahkan SDN 06 Malancan tidak ada penyelenggaraan Pendidikan Agama Kristen pada sekolah ini. Masalah-masalah yang paling mendasar adalah kurangnya guru yang pengajar sesuai kompetensinya. Selain guru, materi/bahan sebagai referensi guru untuk mengajar dan media pendukung sangat minim. Dari paparan penelitian di atas, merupakan kenyataan yang sedang dihadapi oleh sekolah di lingkungan Dinas Pendidikan cabang Siberut Utara. Dan tidak menutup kemungkinan sekolah-sekolah yang berada di lingkungan pendidikan Kabupaten Kepulauan Mentawai memiliki persoalan yang serupa dalam penyelenggaraan Pendidikan Agama Kristen. Untuk menyikapi kekurangan-kekurangan di setiap sekolah, dan agar peran Pendidikan Agama Kristen dapat terlaksana secara maksimal dibutuhkan peran pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan Kabupaten Mentawai agar membangun kerjasama yang solid bersama Dinas Pendidikan pusat, cabang, dan kepala-kepala sekolah guna mewujudkan pendidikan yang berkualitas. Tak dapat dipungkiri, generasi muda sedang diperhadapkan situasi yang sangat rumit, di tengah-tengah kemajuan teknologi dan perubahan zaman merupakan keadaan yang tak dapat di elakkan oleh siapapun. Bahkan kemajuan-kemajuan di berbagai bidang kehidupan merupakan bagian inovasi hasil kecerdasan otak manusia dan tentu sangat membanggakan pada sisi yang lain. Namun kenyataan lain yang harus kita hadapi dengan kemajuan teknologi kian maju merupakan ancaman serius bagi kelangsungan kehidupan manusia jika tidak diimbangi dengan kehidupan moral yang baik. Oleh karena itu, pendidikan agama di sekolah-sekolah memiliki peran sentral untuk membangun generasi bangsa yang lebih bermartabat, kuat, cerdas dan memiliki integritas yang tinggi. z


Puailiggoubat NO. 293, 1 - 14 Agustus 2014

D

esa Taikako terletak di pulau Pagai Utara, secara administratif berada pada Kecamatan Sikakap. Desa di pesisir pantai ini berhadapan dengan Pulau Pagai Selatan dibatasi selat Sikakap. Saat Mentawai masih menjadi bagian dari Kabupaten Padang Pariaman, Kecamatan Sikakap yang dipimpin Wahab ketika itu membentuk nagari (setingkat desa) dibawah pimpinan Rua Guileet dari Saumanganya. Saat itu, karena sarana transportasi antar pulau sangat minim, kapal yang melayani rute Padang-Mentawai bisa sampai 3 bulan sekali. Kondisi ini menyebabkan pejabat setempat yang umumnya berasal dari Padang pariaman Rua Guileet lalu mengalami sakit parah dan tidak mampu melanjutkan tugas sebagai wali nagari terpaksa harus digantikan, berdasarkan kesepakatan dari seluruh mansyarakat dan disetujui pemerintah Kecamatan Pagai Utara Selatan, maka diangkatlah Gilber Maliksa sebagai wali nagari. Di bawah kepemimpinan Gilber Maliksa, banyak perubahan-perubahan yang terjadi misalnya peningkatan kedisiplinan, gotong-royong dan keamanan kampung. Waktu kepemimpinannya dibuat program bantuan Rumah Penduduk (resetlemen) sebanyak 300 unit. Pembangunan perumahan itu berlokasi di Kampung Muara Taikako. Atas koordinasi orang tua dan masya-

17

Desa Taikako, Bermula dari Resetlemen FOTO:SUPRI/PUAILIGGOUBAT

Salah satu ruas jalan di Desa Taikako, Kecamatan Sikakap rakat si pemilik lahan maka pembangunan bisa dimulai pada 1980. Setelah pembangunan perumahan tersebut, sebagian masyarakat Taikako, Silaoinan, Muara Taikako, Kaute dan Pasibuat. Kampung itulah yang dipecah dijadikan satu kampung yang besar dengan kepala kampung saat itu Albinus Sapalakkai dan kepala banjarnya B. Elisa Sapalakai.

Pada 1982 diadakanlah punen peresmian kampung resetlemen dan namanya diganti menjadi Desa Taikako dengan kepala kampung F. Ilau. Wilayah Desa Taikako cukup luas, melingkupi setengah luas Pagai Utara dan seperempat luas Pagai Selatan. Secara geografis, desa ini berbatasan di sebelah utara dengan Saumanganya’, selatan dengan Malakkopa dan Desa

Makalo, sebelah barat dengan Betumonga dan Desa Silabu, serta sebelah timur dengan Desa Sikakap dan Desa Matobe. Jarak Desa Taikako dengan Desa Sikakap sekitar 8 km. Desa Taikako memiliki 19 dusun terletak di Pagai Utara dan Pagai Selatan yakni Dusun Taikako Hulu Timur, Dusun Taikako Hulu Barat, Dusun Silaoinan Barat, Dusun Silaoinan Selatan, Dusun Silaoinan Timur, Dusun Trans 1, Dusun Matoininit, Dusun Bulak Mo-nga, Dusun Rua Monga, Dusun Leleu Bukku, Dusun Latjau Manai, Dusun Muara Taikako Barat, Dusun Taikako Timur, Dusun Alai Monga, Dusun Kaute, Dusun Pasibuat, Dusun Bosua Girau, Dusun Bukku Monga, dan Dusun Rakrak Joja. Saat ini, jumlah penduduk Desa Taikako 883 kepala keluarga atau 3.378

jiwa. Sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai petani. Untuk peningkatan ekonomi masyarakat, Pemerintah Desa Taikako tahun ini akan melakukan bermacam kegiatan diantaranya pelatihan wira usaha, membuat tambatan perahu, pelatihan home industri, pengembangan BUMDES, peningkatan dan pengembangan usaha pertanian, perikanan dan perdagangan, dan pengolahan galian CS di KM 37. Lalu bagi petani dan nelayan akan diadakan pelatihan seperti pelatihan pembuatan pupuk organik, pengadaan bibit pertanian dan pupuk, pelatihan pengelolaan / budidaya ikan, pelatihan perbengkelan, dan pelatihan pengelolaan udang Wwndu dan udang kelong. Kepala Urusan Pemerintahan Desa Taikako, Rindung Paingotan, mengatakan pada 2009 Taikako hanya terdiri dari tujuh dusun lalu 2010 dimekarkan menjadi 13 dusun, lalu dimekarkan lagi pada 2013 menjadi 19 dusun. Saat ini, Taikako memiliki fasilitas jalan desa dan dusun yang cukup memadai. Desa ini juga memiliki jalan evakuasi ke lokasi pengungsian karena letaknya yang dekat dengan pantai. (spr)

Sotboyak, Langganan Desa Teladan FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

B

agi yang pernah berkunjung ke Desa Sotboyak, Kecamatan Siberut Utara Kabupaten Ke-pulauan Mentawai, maka akan terasa suasana desa yang nyaman, asri, tenang dan sejuk. Dilihat dari tata ruang desa ini sudah tersusun dengan rapi dan teratur, rumah-rumah masyarakat pada umumnya dipagari bambu dan ditanami bunga dan tanaman lainnya di pekarangan rumah. Keasrian dan kesejukan jelas terlihat dan terasa. Soal kebersihan lingkungan hal utama yang diperhatikan warga Desa Sotboyak, sehingga tidak mengherankan kalau desa ini langganan predikat desa teladan tingkat kabupaten, termasuk tahun lalu. Desa Sotboyak dapat diakses melalui darat dari pusat kecamatan Siberut Utara. Akses darat ini terbuka semasa kepemimpinan Sahad Pardamaian Sagurung di Kecamatan Siberut Utara, sekitar tahun 2009 dan 2010 lalu. Melalui program P2D Mandiri, kete-risoliran masyarakat di Desa Sotboyak dibuka melalui jalur darat yang melewati Desa Monganpoula. Jarak Sotboyak dari pusat kecamatan, sekitar 15 km. Untuk membuka akses darat ini,

Salah satu jalan rabat beton di Desa Sotboyak, Siberut Utara perjuangan dan keinginan masyarakat betul-betul terlihat. Dari Desa Monganpoula menuju Desa Sotboyak yang dilalui perbukitan, masyarakat meratakan jalan dengan manusal. Semak dan belukar dibabat pada jalur-jalur jalan yang akan dibuka, hasilnya untuk ke Sotboyak yang biasanya memakan waktu tiga hingga empat jam melalui jalur sungai kini dapat ditempuh satu jam melalui sepeda motor dengan ongkos sekitar Rp50 ribu per orang. Melalui program-program pemerin-

tah yang ada, Sotboyak mencoba menjadi pelaksana yang terbaik di tingkat kecamatan, baik P2D Mandiri maupun PNPM-MP (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan) sehingga tahun lalu Sotboyak terpilih sebagai desa pelaksana terbaik program PNPM-MP tingkat Kecamatan Siberut Utara. P2D Mandiri digunakan untuk pembangunan badan jalan, pelebaran badan jalan, jemba-tan, jalan pertanian. Sementara PNPM-Mp diperuntukkan

program pembangunan sarana pendidikan seperti gedung TK, beasiswa pelajar, program penerangan, program pengairan sawah, pembangunan gedung serbaguna, MCK yang hasilnya masih dinikmati masyarakat hingga sekarang. Mata pencarian masyarakat pada umumnya bertani, diantaranya coklat, manau, karet, kelapa, pisang, kacang tanah. Sebagai penghasil manau, Desa Sotboyak termasuk penghasil manau terbesar di Kecamatan Siberut Utara selain Desa Malancan dan Bojakan. Untuk karet, beberapa masyarakat mulai menikmati hasil penjualan getahnya. Demikian juga halnya dengan kelapa, pada umumnya dijadikan sebagai kopra. Sementara pisang masyarakat masih sulit dijual kepada pengumpul karena akses darat belum mendukung mengangkut pisang ke luar desa. Jalur satu-satunya hanya melalui jalur sungai yang biaya pengang-

kutannya tergolong mahal karena harga BBM yang melonjak naik antara Rp13 ribu-20 ribu per liter. Kini desa Sotboyak sedang bersiap menunggu program Dinas Pendidikan yaitu rencana pembangunan SMP satu atap. Masyarakat membuktikan duku-ngan pembangunan SMP satu atap dengan mnyediakan lahan pemba-ngunan. Untuk jalur trans Mentawai wilayah pulau Siberut, Desa Sotboyak juga menjadi jalur perlintasan, dari Desa Cimpungan Kecamatan Siberut Tengah menuju Sotboyak hingga ke pusat kecamatan Siberut Utara, Sikabaluan. Desa Sotboyak kini dipimpin Alpius Sakoan sejak dua tahun lalu, pembangunan dan prestasi desa yang dimiliki dipacu dan dipertahankan. Melalui program P2D Mandiri, PNPM-MP hingga program pemerintah yang baru seperti ADD digunakan untuk menyokong pembangunan desa dan ekonomi masyarakat. Semua program yang akan dilaksanakan diawali dengan musyawarah dan sosialisasi kepada masyarakat agar hasilnya sesuai dengan keinginan dan harapan masyarakat. (bs)


Puailiggoubat NO. 293, 1 - 14 Agustus 2014

Belum satu pun sekolah di Mentawai yang menerima buku pelajaran Kurikulum 2013 yang dipesan melalui dinas pendidikan ditambah belum semua guru mendapat pelatihan yang menyebabkan pelaksanaan kurikulum ini ala kadarnya.

Belum Semua Sekolah Mentawai Terapkan Kurikulum 2013 FOTO:SUPRI/PUAILIGGOUBAT

Tim Redaksi

enyeragaman pelaksanaan Kurikulum 2013 di seluruh sekolah di Indonesia yang dimulai tahun 2014 namun tidak disertai dengan pemenuhan pendukung belajar mengakibatkan sekolah belum maksimal menerapkannya. Menurut sebagian besar sekolah di Kabupaten Kepulauan Mentawai, mereka belum maksimal melaksanakan kurikulum ini karena buku pelajaran belum tersedia. Selain itu, belum seluruh guru mendapat pelatihan metode pengajaran. “Sekolah di wilayah kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan Kecamatan Siberut Selatan belum mendapat buku paket terutama murid,” kata Kepala UPTD Siberut Selatan, Hijon Tasirilotik kepada Puailiggoubat, Kamis, 17 Juli. Hijon mengatakan, dana pembelian buku sudah berada di rekening masingmasing sekolah termasuk sekolah swasta karena mereka juga mendapat bantuan pembelian buku. Karena keterbatasan itu, kata Hijon, proses belajar mengajar berjalan sekedarnya. “Kita berharap usai libur lebaran buku ajar guru dan murid sudah masuk ke sekolah masing-masing,” ujarnya. Lanjut Hijon, guru SD di Kecamatan Siberut Selatan yang telah dilatih kurikulum ini baru 20 guru dari sekitar 156 guru yang ada. Agar proses belajar tetap berjalan, guru-guru yang telah dilatih memberikan penyuluhan kepada guru yang belum dilatih dengan membentuk satu Kelompok Kerja Guru (KKG). Pelatihan tersebut telah dimulai 1419 Juli, guru kelas I mendapat penyuluhan pada 14-16 Juli sementara guru kelas II pada 17-19 Juli. “Sementara pelatihan guru kelas IV dan V dimulai usai lebaran, usaha ini kita lakukan agar penyebaran ilmu merata dan target tercapai,” jelasnya. Menurut Hijon, perbedaan silabus Kurikulum 2013 dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yakni kalau KTSP dulu sebagian bahan dari pusat sebagian lagi dari sekolah

18

P

PRAKTIK - Sejumlah siswa SMPN 1 Pagai Utara Selatan praktik pelajaran. Pelaksanaan kurikulum 2013 di sekolah ini belum maksimal karena belum ada buku pelajaran sementara kurikulum yang baru semuanya dari pusat. “Kecuali pelajaran muatan lokal itu dibuat oleh sekolah sendiri, pada Kurikulum 2013 hanya menggunakan 1 buah buku untuk 1 bulan, karena di kurikulum 2013 ini sifatnya tematik integratif, sudah masuk matematika,bahasa Indonesia dan lain-lain, jadi dalam 1 tahun buku hanya 8 buah atau 8 tema, dan 1 tema itu antara 4-6 minggu pembelajarannya,” ujarnya. Sistim perosteran pelajaran tidak ada lagi seperti dulu karena sekarang memakai tema, tergantung tergantung target tema yang akan dipelajari dan berapa waktu yang dibutuhkan dalam sebulan. Sementara standar penilaian Kurikulum 2013 meliputi kompetisi inti berupa kemampuan, religius. Kemudian kompetensi terkait hubungannya dengan orang lain dan alam serta keterampilan. Untuk bisa memberikan penilaian kompetensi murid, kemampuan guru dituntut menganalisis indikator capaian pelajaran, buku dan tujuan pembelajaran Menguatkan penjelasan Hijon, Kristina Taileleu, guru kelas VI SDN 09 Puro yang sudah mendapat pelatihan kurikulum 2013 menyebutkan, pelaksanaan kurikulum baru di sekolah belum sepenuhnya dilakukan karena masih tahap perkenalan atau penataran. “Belum sepenuhnya terlaksana karena buku ajar juga belum lengkap,”

ujarnya. Hal tersebut dibenarkan Kepala Sekolah SDN 09, Siberut Selatan, Jaelak Sihaloho, ia mengatakan, di sekolahnya guru yang mendapat pelatihan hanya 2 orang. “Guru yang sudah dilatih masih sibuk memberi pelatihan kepada rekanrekannya sehingga sampai saat ini pelaksanaan kurikulum 2013 belum terlaksana,” katanya, Sabtu, 19 Juli. Terkait buku, Wakil Kepala SD Santa Maria, Martinus Saruruk menyebutkan, dana pembelian buku sudah masuk ke rekening sekolah namun ia tidak mengetahui berapa jumlahnya. “Sembari menunggu buku, beberapa hari ini kami hanya mengajarkan pelajaran sifatnya ilmu pasti kepada murid seperti matematika, pertanian,” jelasnya. Sementara Dedi Irama, guru SDN I Sikakap mengatakan, transfer ilmu yang dilakukan antar guru yang mendapat pelatihan sangat berguna. “Saya yang tidak mengerti menjadi paham bagaimana metode mengajar pada kurikulum baru ini,” ujarnya. Persoalan yang sama dialami sekolah di Kecamatan Siberut Tengah, menurut keterangan Kepala SDN 01 Saibi Samukop, Sion Sakeru, guru yang mengikuti pelatihan kurikulum 2013 baru lima orang termasuk kepala sekolah. “Hanya setengah jumlah guru kita yang ikut karena guru di sini berjumlah 11 orang, saat ini kita mengusahakan

pelatihan bagi guru yang belum dilatih, namun persoalannya buku ajar tidak ada,” katanya kepada Puailiggoubat, Jumat, 18 Juli. Sion menyebutkan, dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) buku yang dari pusat yang diberikan Rp7 juta, namun ketika dikalkulasi jumlah tersebut tidak mencukupi dari kebutuhan buku murid. “Untuk menutupi biaya pembelian kita ambil dana BOS reguler sebanyak 5 persen sehingga dana bertambah menjadi Rp8 juta,” katanya. Sion mengakui, saat ini mereka belum melakukan pemesanan buku kepada rekanan yang ditunjuk pemerintah. Baru pada 18 Juli, mereka mendapat sosialisasi cara pemesanan buku di Tuapeijat. Menurut Nila Piana dan Armayenti, guru SMPN I Pagai Utara Selatan, pada Kurikulum 2013, buku perlu karena siswa dituntut menganalisa dan melakukan praktek. “Kreativitas siswa dituntut saat belajar karena pelajaran menurut tema,” kata Nia Piana. Guru dan Murid Kebingungan Meski kurikulum ini sudah sekitar 2 tahun lalu didengungkan pemerintah, namun belum semua guru di Mentawai mengetahui model pembelajaran dan jadwal pelaksanaannya. Welly Harti Satoko, salah seorang guru SDN 01 Saibi Samukop mengaku,

belum mengetahui kabar pasti pelaksanaan Kurikulum 2013. “Saya belum tahu apa-apa soal kurikulum ini, bagaimana bagaimana bisa kita mengajarkannya sementara belum tahu itu, selama ini sepengetahuan kita masih memakai kurikulum yang ada atau yang lama,” katanya. Menyambung keterangan Welly, Leo Paus Nyo Satoko mengatakan, sampai saat ini guru yang telah mendapatkan pelatihan Kurikulum 2013 belum melakukan pelatihan kepada mereka yang tidak. “Belum semua guru mendapat sosialisasi kurikulum ini termasuk kita, otomatis penjabaran ke semua siswa belum ada, apalagi rata-rata kami guru belum tahu apakah kurikulum terbaru ini masih sama dengan yang lama (KTSP) atau tidak,” jelasnya. Sementara Justianus Saguru, guru lain mengaku masih kebingungan memberikan pelajaran terkait kurikulum 2013 ini karena masih tahap belajar dan ketiadaan buku panduan padahal kurikulum ini berbeda dengan sebelumnya. “Kalau dulu pelajaran tematik hanya kelas 1 dan 3 tapi sekarang kelas 4 juga dapat, mengintegrasikan semua pelajaran menjadi satu tema masih membingungkan seperti IPA, PPKN dan IPS sehingga kesulitan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),” katanya. Kebingungan metode cara mengajar juga dialami SMAN 1 Siberut Utara, menurut kepala sekolahnya, Paulus Sikaraja, ketiadaan buku pelajaran untuk guru dan murid membuat pelajaran tidak maksimal. “Kita masih menunggu kedatangan buku, karena pemesanannya melalui dinas pendidikan,” katanya. Selain guru, siswa yang mendapat pelajaran ini juga mengaku bingung saat diajarkan gurunya. Aron Sakailoat (12), siswa kelas VI SDN 01 Saibi Samukop menyebutkan, pelajaran yang diberikan guru hanya bisa ia mengerti setengah. “Saat ditanya guru, saya kebingungan karena belum sepenuhnya memahami,” ujarnya. Marja Sanenek, teman Aron mengaku penjelasan guru terlalu cepat sehingga pelajaran yang baru ini sukar mereka pahami Xaveria, salah seorang siswa di SMAN 1 Siberut Utara mengaku belum begitu mengetahui bagaimana penerapan kurikulum 2013, sejak masuk tahun ajaran baru belum ada proses belajar mengajar seperti yang biasa karena masih masa orientasi sekolah. (ss/rr/spr/bs/g)


19

Puailiggoubat

PENDIDIKAN

NO. 293, 1 - 14 Agustus 2014

Felisia Tak Jadi ke Malang SIKABALUAN - Kondisi ekonomi yang sulit membuat rencana Felisia Nuning berangkat kuliah di Malang, Jawa Timur setelah lulus seleksi yang dilakukan Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Mentawai gagal. Kegagalan ini menurut Felisia disebabkan ongkos berangkat ke Malang tidak ada karena orang tua angkat yang dicarikan Dinas Pendidikan hanya menanggung biaya kuliah tidak termasuk ongkos berangkat. “Kita lulus seleksi karena peringkat 10 besar di sekolah, hanya peluang itu tidak jadi saya ikuti karena tidak ada ongkos ke Malang,” katanya kepada Puailiggoubat, Senin, 21 Juli. Felisia mengatakan, program ini bentuk kerjasamanya dengan sistem orangtua angkat, yakni orang tua angkat menanggung semua biaya kuliah. “Kita kumpul-kumpul uangnya tapi belum cukup, sampai pada batasnya akhirnya kita tidak jadi pergi,” katanya. Batal ke Malang setelah seleksi awal Juli lalu tidak menyurutkan semangat Felisia melanjutkan kuliah, pada seleksi program beasiswa yang diadakan Dinas Pendidikan berikutnya pada 14 Juli, ia kembali ikut dan lulus. Jurusan yang diambilnya yakni manajemen di Universitas Katolik Darma Cendika Surabaya. “Saya bersyukur karena dua tahapan seleksi berhasil lulus dan kini tinggal menyiapkan berkas-berkas dan tambahan biaya kesana. Mudah-mudahan tidak ada halangan lagi,” ujarnya. (bs/g)

Guru SD Swasta Belum Dapat Pelatihan SIKAKAP - SD swasta di Kabupaten Kepulauan Mentawai kewalahan menjalankan Kurikulum 2013 karena belum seorang pun gurunya diikutkan pelatihan, hal ini dialami SD Santo Vincensius Sikakap yang bernaung di Yayasan Prayoga Padang. Kepala SD Santo Vincentius Sikakap, Wilhermus mengatakan, sesuai dengan perintah Yayasan Prayoga mulai tahun ajaran 2014/2015 sekolahnya harus melaksanakan Kurikulum 2013. Ia mengaku bingung karena belum seorang guru yang dilatih metode kurikulum baru itu. “Untuk mengatasi persoalan itu, kami belajar otodidak dengan cara mengunduh sistem Kurikulum 2013,” katanya kepada Puailiggoubat, Kamis, 17 Juli. Wilhermus heran karena biasanya tiap Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Mentawai melakukan pelatihan guru, mereka selalu dilibatkan. Menurut Wilhermus, sejak Mei 2014, dinas meminta data jumlah murid dan buku-buku yang diperlukan oleh SD Santo Vincentius Sikakap, buku tersebut katanya akan dibelikan dengan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) buku. “Saya sendiri tidak tahu berapa jumlah dana BOS buku yang kita terima, sampai sekarang buku kurikulum 2013 belum diterima, untuk sementara siswa diajarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP),” jelasnya. Sementara Barmen, siswa kelas VIII SMP N I Pagai Utara Selatan mengatakan, mereka sampai saat ini masih memakai KTSP karena buku Kurikulum 2013 belum ada. “Sekarang masih KTSP, memang sudah diberitahukan guru-guru akan belajar kurikulum 2013 namun belum dimulai,” ujarnya. (spr/g)

SMPN 1 Siberut Tengah Kekurangan Ruang Belajar FOTO:PATRIS/PUAILIGGOUBAT

Direncanakan perpustakaan dan laboratorium yang sedang dibangun dijadikan ruang kelas. Rinto Robertus Sanene’

ertambahnya jumlah siswa baru yang tidak disertai penambahan ruang belajar membuat SMPN 1 Siberut Tengah kewalahan menyediakan ruang belajar. Dengan penambahan siswa, total kekurangan sebanyak 4 lokal tahun ini. Kepala SMPN 1 Siberut Tengah, Syaiful Sagara-gara mengatakan, siswa baru sebanyak 93 orang, jumlah sebanyak itu membutuhkan 4 ruang belajar sementara lokal yang ada baru 7 dan semuanya telah digunakan siswa kelas VIII dan IX. “Satu-satu solusi agar semua siswa bisa belajar dengan membagi jadwal belajar menjadi dua shift yakni pagi dan sore, dan kita sudah laksanakan itu, yakni kelas VIII dan IX masuk pagi sementara kelas VII masuk sore,” katanya saat ditemui Puailiggoubat di ruang kerjanya, Rabu, 16 Juli. Penerapan belajar dua shift bukan tanpa kendala, menurut Syaiful dengan penambahan jadwal belajar beban mengajar guru makin bertambah apalagi guru honor yang dibayar hanya Rp25 ribu per hari karena tergantung besar dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang diterima. “Sementara dana yang diharapkan menggaji guru honor pada tahap

B

KEKURANGAN RUANG BELAJAR - SMPN 1 Siberut Tengah masih kekurangan ruang belajar seiring semakin bertambahnya jumlah siswa. I dan II belum dicairkan pemerintah, baru dana tahap III yang dicairkan, menurut info dana yang belum cair segera diberikan namun kapan waktu belum jelas,” jelasnya. Menurut Syaiful, usulan penambahan ruang belajar telah sering disampaikan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Mentawai tiap pelaksanaan musyawarah perencanaan pembangunan namun belum direspon. Meski belum mendapat pembangunan ruang belajar baru tahun 2014, Syaiful mengaku punya peluang menambah ruang belajar karena pada tahun ini sedang dibangun ruang laboratorium dan perpustakaan yang didanai Provinsi Sumatera Barat. Dana pembangunan kedua

ruangan tersebut Rp400 juta yang dikerjakan dengan swakelola dimulai awal Juli lalu. “Dananya sudah cair secara bertahap dengan batas waktu pekerjaan selama 90 hari, paling lambat Desember pembangunan rampung, material bangunan seperti pasir, kayu dan kerikil sudah ada, hanya kekuatiran kita pada semen dan besi karena mesti didatangkan dari Padang,” katanya. Jika kedua ruangan tersebut selesai, direncanakan diubah menjadi ruang belajar sementara dengan memberi sekat sehingga belajar tidak perlu 2 shift. Sementara di SMAN 1 Siberut Tengah, menurut kepala sekolahnya, Rafael Nyo Satoko, sampai saat ini lokal yang mereka miliki masih cukup untuk seluruh siswa termasuk yang

baru masuk sebanyak 45 siswa. “Lokal kita sebanyak 6, masingmasing tingkat menggunakan 2 ruangan, mebeler juga lengkap kecuali mebeler guru belum ada,” katanya di hari yang sama. Dari sisi tenaga guru, kata Rafael, mata pelajaran utama seperti matematika, kimia dan sosiologi memiliki guru. Tahun ini ada penambahan 2 guru PNS sehingga jumlah guru bertambah menjadi 7 orang namun kedua guru yang baru masuk mengajarkan komputer dan kesenian. “Ujian Nasional yang lalu ada 3 siswa kita yang tidak lulus akibat tidak memenuhi nilai standar pada mata pelajaran tersebut karena selama ini pembelajaran belum maksimal,” jelasnya. (g)

Kapal Antarpulau Tak Beroperasi, Puluhan Pelajar Siberut Utara Sewa Boat SIKABALUAN - Puluhan pelajar SMA dari Siberut Utara terpaksa menyewa boat ke Tuapeijat untuk mengikuti seleksi program beasiswa yang diadakan Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Mentawai pada Selasa, 15 Juli. Menurut informasi dari beberapa warga, kapal antarpulau yang mestinya masuk 2 kali seminggu di Sikabaluan pada Senin sore dan berangkat Selasa pagi, kemudian

masuk lagi Rabu dan berangkat Kamis pagi tidak berlayar karena tidak memiliki bahan bakar minyak. Sebelas pelajar yang bersiap berangkat terpaksa patungan Rp600 ribu per orang agar bisa menyewa boat yang membawa mereka ke Tuapeijat. Tarif sewa boat di Sikabaluan-Tuapeijat saat itu sebanyak Rp7 juta. “Ya, bagaimana lagi, kapal antarpulau tidak ada selama ini

dengan alasan BBM, sementaa jadwal seleksi diadakan pada Jumat, 18 Juli. Walau mahal kami terpaksa bayar agar tidak telat,” kata Valen Tateuteu, salah seorang pelajar kepada Puailiggoubat, Sabtu, 19 Juli. Menurut pengakuan operator boat yang hanya mau dipanggil Zal, sewa boat Rp7 juta ke Tuapeijat belum menutupi beban operasional seperti BBM, makan, ro-

kok selama perjalanan dan lainnya. “Kita hanya membantu, kebetulan dapat informasi dari Tuapeij-at ada juga penumpang yang mau datang ke Sikabaluan yang sudah dua minggu tertahan disana. Untuk biaya makan dan rokok kita ambil dari sana saja,” katanya. Sementara tarif yang dipasang Zal ke Tuapeijat sebesar Rp300 ribu per orang sekali jalan.(bs/g)


PENDIDIKAN Kiriman biaya hidup dari orang tua di kampung selama mereka sekolah tidak mencukupi.

Puailiggoubat

20

Derita Anak Korban Tsunami Mentawai

Berjuang Agar Tetap Sekolah

Supri Lindra

eterpurukan ekonomi akibat bencana gempa dan tsunami yang dialami Kabupaten Kepulauan Mentawai pada tahun 2010 belum teratasi. Sulitnya memenuhi kebutuhan keluarga karena sumber kehidupan dulu sudah hancur berimbas sampai ke sekolah anak-anak korban tsunami. Untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anaknya, orang tua yang menjadi korban bekerja serabutan, ada yang jadi kuli pembangunan hunian tetap (huntap) sebagian lagi bersawah dan bertanam nilam. Namun hal itu belum mampu menutupi kebutuhan biaya sekolah anak yang makin meningkat, seperti yang dialami Sertiani (17) dan adiknya Risdawati (14) yang kini tinggal di Dusun HVea Desa Sikakap Kecamatan Sikakap. Mereka terpaksa tinggal jauh dari orang tuanya yang berada di Dusun Maonai Desa Bulasat Kecamatan Pagai Selatan karena harus melanjutkan sekolah. Sertiani pada tahun ini masuk SMAN 1 Pagai Utara Selatan sementara adiknya, Risdawati masuk SMPN 1 Pagai Utara Selatan. Risdawati menuturkan, sebelum tsunami memporak-porandakan kampungnya, kehidupan mereka cukup bersahaja, mereka tidak cemas biaya sekolah karena hasil ladang nilam milik orangtua mampu mencukupi kebutuhan tersebut. Namun semuanya sirna saat tsunami melanda, ladang nilam yang

NO. 293, 1 - 14 Agustus 2014

FOTO:SUPRI/PUAILIGGOUBAT

K

KESULITAN EKONOMI Sertiani, salah seorang pelajar SMA Negeri 1 PUS yang menjadi korban tsunami Mentawai 2010 kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari akibat lemahnya perekonomian keluarga menjadi tumpuan ekonomi hancur bersama rumah mereka, rata dengan tanah. Memasuki tahun ajaran baru ini, Sertiani gundah karena orangtuanya mesti mengeluarkan uang minimal Rp500 ribu untuk membeli baju batik dan olahraga. Ia tak tega melihat bapaknya yang terpaksa bekerja serabutan sebagai kuli bangunan huntap untuk mendapatkan uang sekolah mereka. “Dulu bapak tidak pusing memenuhi kebutuhan sekolah kami karena nilam yang kami punya cukup bisa diandalkan, namun saat ini kondisinya sangat berbeda, kehidupan keluarga susah,”

Buka Bersama Dimanfaatkan SDN 01 Sikakap Menjalin Kebersamaan SIKAKAP - Momen berbuka bersama setelah siang berpuasa dimanfaatkan SDN 01 Sikakap, Kepulauan Mentawai untuk meningkatkan rasa kekeluargaan dan kebersamaan dalam memajukan sekolah pada Jumat, 18 Juli. Buka bersama tersebut dihadiri Kepala Dusun Sikakap Timur Ismen Saputra, Kepala Desa Sikakap Suharman, Ketua Badan Syiar Islam Pagai Utara Selatan Budi Wiharjo, Kepala SDN 01 Sikakap Edita Simamora bersama majelis guru. Edita Simamora mengatakan, berbuka bersama merupakan kegiatan rutin diadakan oleh keluarga besar SDN 01 Sikakap yang bertujuan menjaga dan mempererat rasa kekeluargaan. Menurut dia, sekolah tidak akan maju tanpa dukungan dari orang tua, pemerintah dan guru. “Dukungan semua pihak sangat kita harapkan karena jika kita bandingkan jam yang dihabiskan anak bersama orang tua lebih banyak daripada di sekolah yang hanya 6 jam, sehingga perlu mempererat kerjasama agar prestasi sekolah meningkat,” katanya. Menurut Suharman, maju mundurnya sebuah sekolah dipengaruhi seberapa besar peran orang tua siswa, warga dan pihak sekolah. ”Peran aktif semua pihak sesuai kapasitas masing-masing menentukan kemajuan sekolah, sekolah sendiri merupakan wadah mendidik generasi penerus mejadi pintar, dengan berbuka bersama ini kita berharap kerjasama makin meningkat,” katanya.(spr/g)

kenangnya saat ditemui Puailiggoubat, Kamis, 17 Juli. Sertiani yang bercita-cita menjadi guru agama Kristen Protestan mengaku cemas terhadap kelanjutan sekolahnya setamat SMA nanti karena bapaknya di kampung sering sakit-sakitan. “Kalau sudah tamat SMA, bapak tidak bisa lagi menyekolahkanmu ke jenjang yang lebih tinggi nak,” kata Sertiani menirukan ucapan bapaknya Tsunami yang turut merenggut seorang adiknya yang berumur 7 tahun memaksa orang tuanya tinggal di areal

relokasi yang berjarak 20 kilometer dari kampung lama. “Kondisi mereka saat ini kurang sehat menurut informasi yang kami dapat dari tetangga di kampung,” katanya dengan mata berkaca-kaca. Sertiani sendiri sudah kos di Sikakap sejak masuk SMP, sebelum bencana tsunami orang tuanya rutin mengirimkan biaya hidup per bulan, namun setelah tsunami 2010, orang tua hanya mampu mengirim uang Rp350 ribu per empat bulan ditambah beras 5 kilogram, pisang campur keladi 20 kilogram. “Uang tersebut saya gunakan

untuk bayar kos Rp 50 ribu per kamar, ongkos ke sekolah dan membeli ikan,” ungkapnya. Ia menyebutkan terkadang uang dan makanan tersebut tak cukup, terpaksa ia meminjam kepada tetangga kosnya. “Karena keseringan meminjam saya jadi malu karena hutang sudah menumpuk, pernah saya dan adik mesti puasa selama 3 hari karena kehabisan makanan, karena tak tahan, adik saya memutuskan pulang kampung untuk menjemput makanan yang menempuh perjalanan selama 4 jam menaiki speedboat bermesin 25 PK,” katanya. Sementara Risdawati mengatakan, sebelum ke Sikakap ia sekolah di SDN 31 Bulasat kemudian pindah ke SDN 15 Sikakap pada tahun 2012. “Waktu itu saya masih kelas V dan sekarang sudah masuk SMP,” katanya. Risdawati mengaku, uang sebesar Rp350 per empat bulan tersebut tidak mencukupi untuk dirinya dan kakaknya namun kondisi yang memaksa mereka harus bertahan. “Apa boleh buat, cukup tidak cukup harus dicukupkan, saya hanya berharap orang tua kami selalu sehat,” ujarnya. Kedua siswa tersebut berharap pemerintah memberi beasiswa kepada mereka jika lulus nanti agar tetap melanjutkan pendidikan. Selain itu, mereka berharap pemerintah membantu menyediakan bibit nilam dan sulingan untuk orang tuanya dan warga lain agar roda ekonomi bangkit. (g)

Kegiatan Belajar SD Filial Sibuddaoinan Sering Terhenti SAIBISAMUKOP - Kegiatan belajar di SD Sibuddaoinan filial dari SDN 01 Saibi Samukop, Kepulauan Mentawai sering berhenti beberapa bulan karena guru kerap tidak datang. Kepala SDN 01 Saibi Samukop yang menjadi induk SD Sibuddaoinan, Sion Sakeru yang dikonfirmasi Puailiggoubat mengakui hal tersebut. “Warga sering datang dan melapor kepada saya bahwa murid di sana tak bersekolah, itu disebabkan gurunya tidak di tempat karena bukan warga setempat,” katanya, Jumat, 18 Juli. Bahkan, lanjut Sion, sekolah pernah tidak buka selama 2 bulan, “Bulan kemarin gurunya dari Siberut dan pergi ke Siberut beberapa lama,” jelasnya. Menurut Sion, kegiatan belajar kembali normal pada pertengahan Juli karena gurunya sudah kembali. Mengatasi hal tersebut, Sion pernah meminta kepada kepala dusun setempat mencari guru lokal agar kejadian serupa tidak terjadi. Ia

menyebutkan guru di SDN 01 Saibi Samukop tidak ada yang bisa ditempatkan di sana karena jumlahnya juga belum mencukupi. Saat ini jumlah murid di Sibud-

daoinan sebanyak 14 orang dari kelas I-IV, murid tersebut akan melanjut ke Saibi Samukop jika sudah naik kelas V hingga tamat kelas VI. (rr/g) FOTO:PATRIS/PUAILIGGOUBAT

BELAJAR - Seorang siswa SD Filial Sibuddaoinan Desa Saibi Samukop Kecamatan Siberut Tengah belajar di kelasnya. Proses belajar mengajar di sekolah ini sering terhenti akibat seringnya guru tidak hadir


Puailiggoubat NO. 293, 1 - 14 Agustus 2014

Keterbatasan pasokan BBM di Kabupaten Kepulauan Mentawai mengakibatkan nelayan tak dapat melaut ke daerah yang jauh.

21

BBM Langka dan Mahal di Mentawai, Pendapatan Warga Berkurang

mencari pinjaman minyak ke tetangga yang ada stok miSupri Lindra nyaknya,” kata RosSiprianus Sababalat di. Awaludin, nelayan lain menyebutelangkaan Bahan Bakar Mikan, ketika jatah nyak (BBM) di Kabupaten BBM yang dibeli di Kepulauan Mentawai yang pangkalan habis metelah berlangsung sekitar 3 tahun reka terpaksa memmengakibatkan pendapatan warga di beli ke pengecer dedaerah ini berkurang. Kelangkaan yang ngan harga mahal diikuti naiknya harga jual eceran di yang mencapai Rp12 tingkat warga memukul semua sektor ribu per liter jenis ekonomi yang ada di kepulauan ini. premium dan Rp8 Sektor yang merasakan dampak paling ribu per liter minyak buruk kelangkaan ini yakni perikanan PENDAPATAN BERKURANG - Sejumlah nelayan beraktivitas di atas parahu saat bersandar tanah. dan transportasi karena kedua sektor di kawasan Masabuk, Kecamatan Sikakap. Akibat kelangkaan BBM, pendapatan nelayan Sekali melaut ini paling banyak menyerap BBM. dari hasil melaut berkuang . minimal modal yang Di Desa Sikakap Kecamatan SikaMenurut nelayan di kecamatan itu, mengaku, tidak bisa melaut jauh karena dikeluarkan mencapai Rp70 ribu, jika kap harga eceran BBM jenis premium cuaca bagus, nelayan akan beruntung yang biasanya Rp7 ribu per liter naik kelangkaan dan kemahalan BBM bensin yang dimilikinya terbatas. “Kami hanya melaut di sekitar namun jika buruk maka modal pun tak menjadi Rp10-12 ribu per liter, semen- menyebabkan pendapatan dari hasil tara minyak tanah berkisar Rp6-8 ribu melaut berkurang. Seperti yang disam- Sikakap, biasanya kami ke Pagai Selatan kembali. Menurut Awaluddin, mereka paikan Rosdi (60), salah seorang nelayan namun BBM kami terbatas,” katanya tak bisa menutupi kerugian dengan per liter. kepada Puailiggoubat, Kamis, 17 Juli. menaikkan harga ikan karena pemasaran Modal yang mereka keluarkan ikan hanya sekitar wilayah Sikakap. Pemerintah Mentawai Ingatkan Warga Bayar selama 4 hari melaut, menurut Rosdi Menanggapi keluhan nelayan tersemencapai Rp1 juta, modal terbanyak but, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Pajak dan Retribusi Daerah tersedot pada BBM. Akibat kelangkaan Indonesia (HNSI) Kabupaten KepuBBM, mereka hanya dijatah premium lauan Mentawai, Junaidi mengatakan, MUARASIBERUT - Meski Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten sebanyak 30 liter dan minyak tanah dalam waktu dekat pihaknya dengan Kepulauan Mentawai Nomor 2 tahun 2013 sebagai implementasi dari sebanyak 20 liter per kk tiap kapal Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Undang-Undang Nomor 28 tahun 2009 tentang pajak dan retribusi pengangkut BBM masuk ke Sikakap Mentawai akan membahas tentang daerah telah disahkan namun kesadaran warga dan badan usaha membayar kewajibannya masih minim. sebanyak 2 kali sebulan. Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan Hal ini diakui Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan “Jika membeli langsung di kapal (SPBN ). dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Kepulauan Mentawai, Maifrizal harganya cukup murah, bensin Rp7 ribu “Kita juga meminta kepada Dinas saat melakukan sosialisasi tentang pajak dan retribusi daerah kepada dan minyak tanah Rp5 ribu per liter,” Perindustrian Mentawai menyediakan warga, kepala desa dan BPD se-Kecamatan Siberut Selatan yang ujarya. BBM khusus nelayan,” ujarnya. bertempat di aula pastoran Muara Siberut pada Jumat, 18 Juli. Rosdi merinci sekali melaut membuKhusus di Sikakap, Junaidi mengaMaifrizal mengatakan, selain warga biasa, masih banyak resort di tuhkan minyak tanah 10 liter dan 1 liter takan, pengurus setempat telah diminta Mentawai yang belum membayar pajak sampai saat ini. “Dalam 2 bensin jika mesin boat yang dipakai 8 melakukan pendataan ulang kebutuhan atau 3 bulan ke depan kami akan menyurati setiap resort yang tidak PK. Jika dihitung dengan jatah BBM BBM nelayan selama satu bulan. membayar pajak, kalau sudah disurati dan tidak juga melakukan yang diterima paling hemat sampai 2 ”Setelah dapat datanya kita akan pembayaran pajak, maka kami akan kenakan sanksi,” katanya dalam hari. “Kalau minyak habis terpaksa berkoordinasi langsung dengan pihak acara yang turut dihadiri Ketua Komisi B DPRD Mentawai Jimmer FOTO:SYAFRIL/PUAILIGGOUBAT

K

Munthe dan Camat Siberut Selatan Tambunan Lumban Raja. Maifrizal menjelaskan, pajak daerah merupakan salah satu sumber pendapatan daerah yang penting guna membiayai pelaksanaan pemerintahan daerah. Kebijakan ini dilaksanakan berdasarkan prinsip demokrasi, pemerataan dan keadilan, peran serta masyarakat dan akuntabilitas dengan memperhatikan potensi daerah. Pajak daerah, lanjut dia menjadi tanggungjawab pribadi atau badan yang harus dibayarkan, objek yang dikenakan pajak sesuai perda itu, meliputi hotel, restoran, hiburan, reklame, penerangan jalan, mineral bukan logam dan bantuan, parkir, air dan tanah, sarang burung walet, bumi bangunan perdesaan dan perkotaan, bea perolehan hak atas tanah dan bangunan. Sementara Jimmer Munthe meminta kepala desa dan camat untuk mengingatkan warganya membayar pajak tepat waktu sesuai besar tanggungan masing-masing. “Jika ada masyarakat yang jauh dan daerahnya belum memiliki bank maka pembayaran bisa dilakukan secara kolektif melalui camat atau kepada desa untuk disetorkan ke bank,” ujarnya. Dalam acara tersebut Tambunan Lumban Raja meminta warga segera membayar pajak sesuai besar tanggungjawab, kemudian bagi warga yang belum memiliki sertifikat tanah segera mengurusnya.(ss/g)

Agen Premum Minyak Tanah dan Solar (APMS) Desa Sikakap, supaya diberikan jatah khusus untuk nelayan,” jelasnya. Sementara Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Perikanan Pantai Sikakap, Pajar Piliang menyerahkan masalah tersebut ke Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Mentawai. Sekarang kita sedang mengusahakan solar dan premium khusus nelayan, proposal sudah diusulkan DKP Provinsi Sumatera Barat, sekarang menunggu realisasinya lagi, harapan kita tahun 2015 nanti stasiun pengisian bahan bakar daerah nelayan sudah ada,” katanya. Sementara di pulau Siberut, dampak kelangkaan BBM membuat ongkos transportasi antar desa di daerah tersebut meningkat dua sampai tiga kali lipat, terutama jalur laut. Menurut Hendri Nofaldi (37), salah seorang pedagang di Desa Sagulubbek Kecamatan Siberut Barat Daya, sejak kenaikan harga BBM, harga transportasi mengangkut barang dagangan ikut mahal, akibatnya harga barang naik dua kali lipat untuk menutupi pengeluaran yang besar. Hendri menyebutkan, biaya transportasi pulang pergi dari Sagulubbek-Muara Siberut, Kecamatan Siberut Selatan saat ini mencapai Rp1 juta, padahal belanja dagangan mereka hanya Rp5 juta. “Ongkos yang mahal membuat kami menjual dua kali lipat, jika beras di Muara Siberut kami beli Rp200 ribu tiba di Sagulubbek kami jual Rp300 ribu,” ungkapnya. Ia berharap pemerintah segera menstabilkan harga agar pergerakan ekonomi stabil, “selama ini BBM kadang ada kadang tidak,”katanya. (g)

Warga Taikako Buka 90 Hektar Sawah TAIKAKO - Warga Desa Taikako Kecamatan Sikakap, Kepulauan Mentawai membuka sawah baru seluas 90 hektar di daerah transmigrasi jalur 3-6. Sawah seluas itu diolah 7 kelompok nelayan yang tersebar di tiga dusun, yakni 4 kelompok di Silakoinan, 2 kelompok tani Taikako Hulu dan 1 kelompok di Matoninit Kepala Urusan Pemerintahan Desa Taikako, Rindung Paingotan mengatakan, areal persawahan tersebut telah dibersihkan sebulan lalu. Kelompok tani tersebut telah diberi bibit padi jenis IR 42 oleh Dinas Pertanian, Peternakan dan

Perkebunan Kabupaten Kepulauan Mentawai. Jumlah bibit yang diberikan per 30 hektar sebanyak 900 kilogram, ditambah semprot 30 unit, parang dan cangkul masing-masing 90 unit serta racun hama. Rindung menceritakan, pada tahun 2010, pernah ada satu kelompok sawah yang mendapat gabah sebanyak 8 ton dalam 1 hektar, namun keberhasilan tersebut terjadi hanya sekali sebab anggota kelompok tersebut pecah. “Mereka membuat sawah sendirisendiri tanpa kelompok yang membuat hasil panen mereka

berkurang, mereka menanam tidak serentak sehingga hama dengan mudah menyerang sawah tersebut,” katanya, Minggu, 21 Juli. Rindung berharap kelompok tanu yang baru ini membawa Taikako berswasembada beras seperti pada tahun 2010. Hal tersebut menjadi tanggungjawab pemerintah desa dan dusun serta petugas penyuluh pertanian serta masyarakat mewujudkannya. “Jika semua unsur ini berjalan tentu hasil yang kita harapkan akan tercapai sesuai dengan sudah ditargetkan,” ujarnya.(spr/g)


22

Puailiggoubat

EKOKER

NO. 293, 1 - 14 Agustus 2014

Warga menyebutkan kupon palsu pengambilan jatah BBM diperoleh dari Roypen warga Sikakap, kasus ini dalam penyelidikan Polsek Sikakap

Peredaran Kupon Palsu Rugikan Penyalur BBM Mentawai Rp30 Juta FOTO:SUPRI/PUAILIGGOUBAT

Supri Lindra

araknya peredaran kupon palsu yang menjadi bukti pengambilan jatah Bahan Bakar Minyak (BBM) di kalangan warga di Kecamatan Sikakap kepada Agen Premium Minyak Tanah dan Solar (APMS) di Kabupaten Kepulauan Mentawai merugi Rp30 juta. Kupon asli yang dikeluarkan APMS biasanya mencantumkan jatah sebanyak 20 liter premium dan10 liter minyak tanah, namun dalam kupon palsu tercantum premium sebanyak 30 liter. Menurut Pimpinan APMS Sikakap, Soritua Hutagalung, kejadian ini mulai terungkap ketika dihitung ternyata ada selisih antara BBM yang terjual dengan uang yang diterima selama 2 bulan terakhir. “Itu sebabnya saya langsung turun ke Sikakap memeriksa penyebab semua ini dan ternyata ada orang yang bernama Roypen sengaja mengedarkan kupon palsu kepada warga dengan jatah premium lebih banyak 10 liter dari ketentuan biasa yang kami tetapkan sebanyak 20 liter per kepala keluarga,” katanya saat ditemui Puailiggoubat, Senin, 21 Juli. Menurut Soritua, modus yang dijalankan Roypen dengan cara mengutip uang kepada warga dan dijanjikan diberikan kupon bukti pengambilan sebelum kapal pengangkut BBM masuk ke Sikakap. Padahal sepengetahuan Soritua, Roypen tak pernah membeli BBM dalam jumlah banyak kepadanya. “Sekarang kasus ini saya serahkan

M

BARANG BUKTI - Anggota Polsek Sikakap menyita BBM yang dibeli dengan kupon palsu sebagai barang bukti kepada polisi untuk diproses sesuai hukum, sebelumnya saya telah tanyakan kepada Roypen asal kupon yang ia edarkan namun ia berkelit kupon tersebut didapat dari masyarakat, akibat perbuatan orang itu saya rugi Rp30 juta,” ungkapnya. Sementara Roypen, penjual kupon yang dikonfirmasi Puailiggoubat, menyebutkan kupon yang dijualnya diperoleh dari warga dengan membeli kupon tersebut seharga 1 liter bensin Rp7 ribu, kupon tersebut kemudian dijualnya lagi dengan harga Rp8 ribu. “Banyak orang yang datang kepada saya untuk menjualkan kuponnya tak satupun yang teringat oleh saya,” katanya. Kelak, salah satu pembeli kupon palsu mengatakan, beberapa lembar kupon dibelinya kepada Roypen

Warga Pinairuk Budidaya Pisang Medan SAUMANGANYA’ - Harga pisang medan yang mahal dipasaran memacu semangat warga Dusun Pinairuk Desa Saumanganya’ Kecamatan Pagai Utara, Mentawai membudidayakan pisang ini sebagai sumber ekonomi. Menurut Ketua Kelompok Pisang Medan Pinairuk, Dahnil (38), ia dan bersama rekannya telah membuka lahan seluas 3 hektar untuk ditanami pisang medan pada Juni lalu. Lahan seluas itu telah ditanami 1.000 bibit pisang yang dibeli dari Desa Matobe, Sikakap seharga Rp5 ribu per batang. “Bibit pisang berumur 6 bulan, kami tertarik mengembangkan jenis pisang ini karena harganya yang mahal, dana pembelian sebesar Rp5 juta yang didapat dari patungan anggota,” katanya, Minggu, 16 Juli. Saat ini, kata Dahnil, harga pisang medan berkisar Rp50-100 ribu per tandan tergantung besar tandannya. Pisang jenis ini sudah bisa dipanen setelah berumur 1 tahun, diperkirakan tahun depan sudah bisa panen.(spr/g)

seharga Rp8 ribu per kupon dengan maksud mendapat premium sebanyak 200 liter karena tiap kupon tercantum 30 liter premium. “Namun ketika mau mengambil BBM di pangkalan, petugas bertanya dari mana mendapatkan kupon tersebut, saya jawab dari Roypen, uang telah dibayarkan Rabu (16/7) lalu sebab sebelum minyak masuk saudara Roypen langsung datang ke rumah dan

bertanya kepada saya apakah mau mengambil minyak atau tidak, kalau mau berapa banyaknya dan uangnya setor terlebih dahulu, begitu juga dengan trip kapal terdahulu,” jelasnya. Citra, pembeli kupon palsu lainnya menyebutkan, dirinya sudah dicurigai petugas saat akan membeli BBM karena jatah BBM yang tercantum dalam kupon sebanyak 30 liter sementara APMS tidak pernah mengeluarkan

kupon tersebut. Syamsinar, pembeli kupon palsu lain beralasan, susahnya mendapatkan premium membuatnya tertarik memakai ‘jasa’ Roypen untuk mengambilkan minyak untuknya di pangkalan. “Hal ini saya lakukan karena pemikiran saya mereka ada hubungan keluarga, pas minyak keluar hari ini Senin (21/7) kupon yang saya tunggu akhirnya datang juga, kupon tersebut dititipkan ke anak saya, sementara uangnya telah dibayar Rabu lalu sebanyak Rp800 ribu kepada Roypen. Karena telah mendapatkan kupon minyak maka saya datang ke Agen untuk mengambil minyak, sekarang minyak tersebut masih berada di rumah saya, terus terang saya tidak menyangka hal seperti ini akan terjadi” katanya. Dari data yang dimiliki Menski, petugas Satpol PP yang berjaga saat pembagian BBM di APMS Sikakap menyebutkan, kupon palsu yang telah beredar sebanyak 110, 70 kupon telah digunakan warga, sisanya tidak jadi dipakai karena terlanjur ketahuan. “40 warga pemilik kupon palsu tidak jadi mengambil BBM karena keburu ketahuan,” ujarnya. Sementara Kanit Reskrim Polsek Sikakap, Aiptu Rosa Harisman mengatakan, kasus peredaran kupon BBM palsu ini tengah diselidiki. “Pihak (Soritua) yang merasa dirugikan sudah melapor,” katanya. (g)

Pabrik Es UPTD Perikanan Sikakap Belum Beroperasi Tahun ini SIKAKAP - Pabrik pembuatan balok es milik Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Perikanan Pantai Sikakap, Kepulauan Mentawai belum beroperasi tahun ini karena belum memiliki pasokan listrik. Pabrik yang es senilai Rp2,1 miliar dari Kementerian Kelautan dan Perikanan tersebut direncanakan beroperasi pada Mei 2015. Menurut Kepala UPTD Perikanan Pantai Sikakap, Pajar Piliang, dibutuhkan 2 ton solar untuk pada jadwal pengoperasikan 1 mesin genset berdaya 250 KVA selama 4860 jam. Dalam rentang waktu tersebut akan menghasilkan balok es sebanyak 300 batang per hari dengan berat 50 kilogram per batang. “Minimal voltase yang dibutuhkan untuk mengoperasikan mesin pabrik es balok sebesar 140 kva (kilo volt ampere ),” katanya kepada Puailiggoubat, Kamis 17 Juli. Upaya lain, lanjut Pajar, berupa

penggunaan listrik dari PLN telah dilakukan namun dayanya tak mencukupi. Pihaknya telah berkoordinasi dengan PLN Sikakap dan Tuapeijat namun belum didapat jawaban, menurut Pajar jika tidak bisa terlaksana maka alternatif kedua dengan membeli genset dengan kapasitas 250 KVA yang dananya diambil dari APBD Perubahan “Pengeluaran biaya yang paling besar pada saat pertama dioperasikan, pada operasional kedua tidak selama waktu pertama Biaya yang besar itu adalah waktu pertama dimulainya beropesional mesin pabrik es balok, operasional kedua tidak selama waktu operasional pertama, biayanya pun lebih kecil”, jelasnya Konsekuensi biaya tinggi, kata Pajar, harga jual es akan tinggi namun jika disubsidi pemerintah maka harga yang berlaku Rp30 ribu per batang. “Kita berharap pembelian mesin terealisasi sehingga pabrik beroperasi

tahun ini,” ujarnya. Rosdi (60), nelayan di Sikakap berharap pabrik es tersebut segera beroperasi karena selama ini mereka mesti mendatangkan es pengawet ikan dari Padang seharga Rp1.000 per bungkus kapasitas 1 kilogram. akibatnya, lanjut Rosdi, modal melaut lebih besar karena dibutuhkan minimal 10-15 bungkus es dengan biaya antara Rp50-75 ribu. “Kalau ada es balok di Sikakap tentu biaya operasional akan lebih ringan, dengan satu bantang es balok bisa kongsi 4 orang teman lain, ketahanan es balok tentu akan lebih lama dibandingkan dengan es batu yang dibuat oleh pedagang,” jelasnya. Menurut Rosdi, kebutuhan es di Sikakap sangat tinggi, minimal dalam seminggu melaut dibutuhkan 1 ton es, belum termasuk kebutuhan nelayan di desa lain, seperti Taikako, Sinaka, Makalo, Saumangaya, Matobe dan Malakopa. (spr/g)


23

Puailiggoubat NO. 293, 1 - 14 Agustus 2014

Suara Daun

K

onon pada zaman dahulu di Mentawai hiduplah seorang perempuan. Suaminya meninggal karena sakit saat ia hamil lima bulan. Ketika melahirkan ia sangat terkejut karena ternyata yang ia lahirkan bukan bayi manusia, tapi bayi seekor kucing. Meskipun begitu, dengan kasih sayang tetap ia pelihara dan besarkan juga bayi kucing. Setelah anak kucing itu dewasa dan bisa bicara seperti manusia, berkatalah ia kepada ibunya. “Oh, teteu, pergilah memetik bunga jengger ayam untukku,” pintanya. Teteu adalah sebutan buat perempuan yang masih janda di Mentawai, termasuk jika anaknya memanggil. Jengger ayam adalah bunga yang bahasa latinnya Heliotropium indicum I. juvenile. Maka pergilah ibunya ke ladang dan dipetiknya bunga itu. Kemudian anaknya meminta agar ibunya mencarikan seorang perempuan untuk calon istrinya. Ibunya pun tak keberatan. Meskipun putranya seekor kucing, tapi ia ikuti juga kemauan anaknya. Ia pergi ke kampung terdekat dan dilihatnya di sebuah gubuk duduk bercengkerama tiga orang gadis kakak-beradik. Didekatinya si Sulung dan disuruhnya gadis itu mencari kutunya. Setelah lama duduk, ia berkata kepada si sulung. “Anakku, maksudku datang ke sini melamarmu untuk jadi tunangan kakakmu si Kucing,” katanya. “Untuk apa aku kawin dengan kucing yang suka tidur di atas abu, aku tidak mau, kembalilah ke rumahmu,” jawab si Sulung yang juga sudah mendengar tentang anak Teteu yang seekor kucing. Maka pulanglah perempuan itu untuk mengabarkan kepada anaknya. Anaknya diam saja. Esoknya ia minta lagi ibunya melamar gadis yang tengah. “Karena si sulung tidak mau, coba lamar yang tengah,” pinta si kucing. Teteu-nya pergi lagi ke rumah itu, tapi jawaban yang diberikan si tengah sama dengan kakaknya. Ibu si kucing kembali dengan tangan hampa. “Kalau begitu, coba tanyakan kepada adik mereka si bungsu itu?” pinta si kucing keesokan harinya. Ibunya kembali ke sana dan memberikan bunga jengger ayam kepada si bungsu. Si bungsu menerimanya. Maksud saya ke sini nak, untuk melamarmu menjadi tunangan kakakmu si Kucing,” katanya. Baiklah, Teteu, bagi saya tidak apa-apa, sekalipun kakak seekor kucing saya tetap mau, seekor anjing pun saya mau juga,” jawab si bungsu dengan lembut. Setelah ada persetujuan, Teteu

Gerson Merari Saleleubaja

Revolusi Mental

D

Seorang Gadis Bersuami Kucing memberikan alat-alat perhiasan sebagai tanda pengikat. Beberapa hari kemudian si kucing dan si bungsu pun mengadakan punen (pesta) perkawinan. Saat punen berlangsung kedua mempelai pergi ke ladang dengan perahu. Si bungsu membawa si Kucing yang dimasukkan ke dalam keranjang. Sampai di ladang tiba-tiba si Kucing berubah menjadi manusia, yaitu seorang pemuda yang tampan. Seharian mereka bercengkrama di ladang. Ketika senja mereka kembali ke rumah dengan rupa si kucing yang sudah seperti pemuda tampan. Begitu perahu menghampiri kampung, kedua kakak si bungsu berkata, “Mana ipar kita, si Kucing?” “Aku tak tahu,” jawab si tengah. “Mungkin pemuda tampan yang bersamanya itu si Kuncing yang sudah menjelma jadi manusia,” kata si sulung. Esoknya si Kucing yang sudah jadi manusia memancing ke laut. Sebelum pergi ia berpesan agar istrinya tidak mau diajak kedua

kakaknya pergi naik ayunan. Tapi begitu kedua kakaknya mengajak, si bungsu lupa nasehat suaminya. Ia mau diajak naik ayunan di pinggir sungai. Saat berayun tali ayunan itu putus dan ia tercebur ke dalam sungai. Karena ia tidak bisa berenang, tubuhnya hanyut ke muara dan terdampar di sebuah pulau karang kecil yang tak berpenghuni di tengah laut. Ketika siuman ia kagum melihat pulau itu. “Saya amat senang jika punya rumah di sini,” pikirnya. Tiba-tiba ia melihat sebuah rumah kosong sudah berdiri. Ia kemudian meminta perabot rumah tangga dan bahan makanan, maka semuanya tiba-tiba tersedia. Ia pun mulai memasak untuk suaminya. Saat itulah suaminya melihat kepulan asap. Ia segera berbegas ke pulau itu. Sampai di sana ditemuinya istrinya, ia menanyakan kepada istrinya ada di sana. Maka diceritakannyalah ia telah mengabaikan pesannya. Si Kucing yang sudah menjadi manusia itu membawa kembali istrinya pulang dengan alat-alat

rumah tangganya. Sebelum sampai di kampung ia tutup istrinya dengan tudung yang besar. Ketika si Kucing sampai, kedua kakak istrinya bergegas membantunya membawakan alat-alat di perahunya ke rumah. “Tudung itu biar aku yang membawa,” kata si Kucing. Ketika semua barang sudah dipindahkan, si Kucing membuka tudung istrinya dan berdua mereka ke rumah. Kedua kakak si Bungsu terkejut dengan kehadiran adiknya yang mereka kira sudah meninggal. “Kalian tidak boleh lagi tinggal di rumah ini, waktu si Kucing melamar kalian, kalian tidak mau, ketika ia telah menjadi suamiku dan berubah menjadi manusia kalian hendak merebutnya dan menganggu keluargaku,” kata si Bungsu sambil memukul kedua kakaknya. Karena itu terpaksa pergilah kedua kakaknya. (o/dimodifikasi dari Bruno spina, mitos dan legenda suku mentawai, balai pustaka; 1981)

i setiap sudut dan tempattempat keramaian di wilayah Kepulauan Mentawai, tidak henti-hentinya berbicara, diskusi, buah bibir masyarakat dari segala golongan soal korupsi sejak Mentawai sah menjadi sebuah kabupaten. Dibandingkan dengan beberapa kabupaten/kota di Sumatera Barat lainnya, masih minim menjadi buah bibir masyarakat kasus korupsi. Apakah ini disebabkan oleh karena kecintaan, kepedulian terhadap perkembangan dan kemajuan Mentawai sejahtera, atau sebaliknya memanfaatkan situasi dan gaya hidup untuk kepentingan kelompok dan pribadi. Sejak Edison saleleubaja menjabat bupati Mentawai sampai sekarang ini, selalu ada pejabat daerah yang tersangkut kasus korupsi. Seolah-olah tidak ada upaya antisipasi, perbaikan yang solutif sehingga meminimalkan pejabat terkena kasus korupsi. Disaat yang sama muncul kasus korupsi ke permukaan, beberapa kelompok dengan segala upaya dan cara memberikan penjelasan yang berujung kepada sebuah pembenaran, untuk kemudian menjadi konsumsi publik. Lalu demikian sebetulnya persoalannya apa ya? Gaya kepemimpinan yang masih sangat lemahkah ? Bagaikan air bah yang tidak bisa dibendung lagi yang diilustrasikan sebuah kata korup. Sebuah perbaikan dan pembaharuan seyogyanya harus dan harus dimulai dari level masyarakat tingkat atas, pemimpin misalnya kepala daerah, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda yang menjadi cerminan masyarakat secara luas. Dalam sebuah kantor, dinas atau badan tentunya harus dimulai dari kepala/pimpinan, sehingga ruang untuk melakukan tindakan melawan hukum “korup” tidak ada. Ada lagi alasan bahwa kondisi geografis pejabat mentawai tidak maksimal melaksanakan program yang kemudian berujung kepada sebuah pembenaran. Barangkali ada sebuah pembiaran seperti Pilatus yang mencuci tangan ketika Yesus mau dihukum di kayu salib yang membuat leluasa bertindak melawan hukum, seperti munculnya raja raja kecil. Ada tidak bibit Jokowi-Ahok Mentawai yang mampu memberi ruang, untuk maksimal lagi dalam mengatasi ruang gerak para pencari suaka “korup”. Pada masa pemilihan presiden RI 2014, muncul sebuah kalimat Revolusi Mental yang kalau dianalisa sedemikian rupa memang sumber persoalannya adalah mentalitas dalam menjalankan pemerintahan oleh para pemegang pelaksanaan pemerintahan. Dimana peran agama dalam membangun mentalitas yang positif untuk mampu membendung korupsi itu. z


Lingkungan Bertambahnya jumlah penduduk diiringi merosotnya luas lahan akan menjadi ancaman pangan di masa depan.

Puailiggoubat NO. 293, 1 - 14 Agustus 2014

Kekurangan Pangan Mengancam Kita FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

P

ertumbuhan penduduk di dunia kian mencemaskan. Kini penduduk bumi mencapai tujuh miliar lebih. Di Sumatra Barat juga demikian. Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Sumbar, Ahmad Rozali Namursa, mengatakan angka kelahiran total (TFR) Sumbar adalah 2,8, lebih tinggi dari capaian nasional yang hanya 2,6. Angka kelahiran di Sumbar termasuk 10 besar di Indonesia. Tingginya angka kelahiran ini membuat jumlah penduduk Sumbar terus meningkat. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar, pada 1971, jumlah penduduk Sumbar hanya 2.793.213 orang. Jumlah ini jauh meningkat pada sensus tahun 1980. Jumlah penduduk Sumbar tercatat 3.406.816 atau bertambah 613.603 orang. Pada sensus 1990, jumlah penduduk Sumbar kembali meningkat sebanyak 593.291 orang. Dengan peningkatan itu, jumlah penduduk tercatat 3.406.816. Hal yang sama terjadi pada sensus 2000 dan 2010. Julah penduduk naik dengan rata-rata 500.000 orang. Hanya pada tahun 2000 kenaikan jumlah penduduk tercatat hanya 248.308 orang. Jika dengan rata-rata kenaikan 500.000 orang tiap sensus (sekali

PANEN - Petani merontokan padi di kawasan persawahan Kabupaten Limapuluh Kota sepuluh tahun), maka 50 tahun ke depan, jumlah penduduk Sumbar sudah mencapai 7.846.909. Dengan peningkatan jumlah penduduk maka kebutuhan pangan juga cenderung meningkat. Sementara bila dilihat dari hasil tanaman padi di Sumatera Barat sepertinya tidak terjadi apa-apa. Dari 2005 hingga 2014, hasil padi meningkat cukup signifikan. Data Badan Pusat Statistik (BPS), dari 2005-2009, hasil tanaman gabah

kering atau padi, berkisar di angka 1,9 juta ton per tahun. Sempat menurun di 2009 karena bencana gempa, produksi padi Sumbar kembali naik pada 2011 hingga 2014. Di tahun itu, produksi padi sampai pada angka 2,3 juta ton. Dengan konsumsi rata-rata 1,6 juta ton per tahun, Sumbar surplus beras sekitar 700 ton tiap tahunnya. Kepala Dinas Pertanian Sumbar, Ir Joni, optimis, jumlah ini dapat dipertahankan. “Sumbar mampu mencukupi

kebutuhannya sendiri,” ujar Joni. Dengan hasil panen padi yang sama, Sumbar diprediksi tak dapat lagi memenuhi kebutuhan pangan. Perhitungannya, dengan konsumsi masyarakat 1,6 juta ton beras, dengan jumlah penduduk 4,8 juta pada tahun 2010, tiap orang menghabiskan sekitar 334 liter beras tiap tahun. Pada 2070, dengan asumsi kenaikan jumlah penduduk sekitar 500 orang tiap tahun, jumlah penduduk Sumbar sebanyak 7.846.909. Dengan kenaikan

Tingkatkan Produksi dengan Sistem Organik

M

ansyardin menunjuk padinya yang menghijau. “Lihat batangnya, lebih tinggi. Jumlah rumpunnya lebih banyak,” pamernya. Pria 48 tahun ini pantas bangga. Panen musim lalu, ia mendapatkan hasil sebanyak 430 sukek, naik dari panen sebelumnya, yang hanya 300 sukek. Satu sukek sama dengan empat liter beras. “Hasil ini saya dapat di atas tanah yang bercampur dengan pasir,” ujarnya pada Puailiggoubat, 24 Mei 2014. Naiknya hasil produksi ini didapat Mansyardin setelah ia menerapkan cara organik untuk mengolah sawahnya. Ini bermula pada 2010. Pascagempa, tanah di tempat ia menanam padi, di Korong Sungai Kalu, Nagari Kudu Gantiang, Kecataman V Koto Timur, rusak parah. Tanah itu, yang luasnya tak sampai satu hektar, ber-

24

campur dengan pasir. Mansyardin sadar tanah bercampur pasir tak bagus untuk menanam padi. Di saat bersamaan, ia mengikuti pelatihan di sekolah lapangan Bumi Ceria, yang mempelajari pertanian organik. “Setelah pelatihan, saya mulai menerapkan pertanian organik ini,” ujarnya. Mansyardin memulainya dengan menjadikan jerami sebagai pupuk kompos. Jerami menumpuk itu ditaburkan di hamparan sawah. Kemudian sawah diisi air selama tiga hari, lalu dikeringkan tiga hari, dilakukan tiga kali berturut-turut. Sehingga jerami tersebut melunak, jika diinjak akan putus. Menurut Mansyardin, jerami itu berguna untuk membuat humus tanah. “Nah, jerami inilah yang membantu mengembalikan mikroorganisme tanah yang hilang karena pasir,” katanya. Kelebihan memakai jerami ini, sebutnya, padi terlihat lebih hijau

dibandingkan padi yang memakai pupuk kimia. Rumpun besar dengan batang mencapai 30 lebih. Kemudian, isinya lebih besar dan bernas. Selain itu, faktor kesuburan dan besarnya rumpun padi adalah pola tanam. “Saya memakai teknik tanam padi sebatang,” ujarnya. Cara menanam tadi sebatang berbeda dan lebih praktis dari cara yang selama ini dipakai. Tanam padi sebatang bisa menggunakan alat sederhana seperti nampan dan kertas. Ketika telah tumbuh baru dipindahkan ke sawah. Bibit itu ditanam dengan menggunakan teknik ‘L’. Maksudnya, pangkal bibit itu dibenamkan lalu ditarik lurus dan dibelokkan. Sehingga, akar bibit memanjang. Akar itu nantinya akan memudahkan batang baru tumbuh dan tercipta rumpun yang besar. “Selama ini kan kita menyemai benih langsung ke lahan sawah. Kadang satu rumpun itu ada 4

benih bahkan lebih. Itu tentunya menghambat perkembangan calon batang lainnya,” ujarnya. Namun, cara Marsyadin bertani dianggap aneh oleh rekan-rekannya yang lain. “Saya bahkan dianggap gila karena membakar jerami dan menggunakan pupuk kandang,” akunya. Kebanyakan petani di daerahnya, sebutnya, menggunakan pestisida dan pupuk kimia. Marsyadin menunjukkan beda padi yang ia tanam dengan padi yang menggunakan zat kimia. Ia mengatakan, padi yang menggunakan zat kimia, daunnya terlihat kemerahan, padahal seharusnya berwarna hijau. Tapi, sejak hasil tanamannya meningkat, ia tak lagi dianggap gila. Marsyadin malah menjadi tempat bertanya masyarakat setempat. (arjuna/adk)

hampir dua kali lipat jumlah penduduk, Sumbar butuh dua kali lipat pula kebutuhan akan beras. Surplus 700 ton tiap tahun tidak lagi mencukupi. Ini dengan asumsi, sulitnya menambah luas lahan. Sebaliknya, jumlah penduduk terus meningkat. Menurut Ahmad Rozali Namursa, pertumbuhan penduduk akan berbanding terbalik dengan kerusakan lingkungan. Sebab, masyarakat membutuhkan lahan untuk perumahan. Sementara lahan tak mungkin lagi bertambah. Luas Sawah Berkurang Kenyataannya, luas lahan sawah di Sumbar terus berkurang. Ketua Serikat Petani Indonesia (SPI) Sumbar, Irwan Hamid, mengatakan, berkurangnya luas sawah disebabkan faktor lajunya pembangunan dan untuk perkebunan. Catatan SPI, berkurangnya lahan sawah karena pembangunan banyak terjadi. Di Kota Padang misalnya, tahun 2006, luas sawah di Kota Bingkuang ini sebanyak 6.736 hektare. Tahun 2007, jumlahnya hanya 6.731 hektare. Jumlah ini berkurang lagi pada 2008, yaitu sebanyak 6.659 hektare. Terjadi rata-rata penurunan 38,5 hektare tiap tahunnya. Catatan Dinas Pertanian Sumbar, dalam waktu 10 tahun, telah terjadi pengurangan lahan sawah sebanyak 2 ribu hektare karena pengembangan perumahan di Kota padang. Alih fungsi lahan sawah yang lebih masif terjadi di Pasaman Barat. Data SPI, pada tahun 1981, luas sawah tercatat 27.168 hektare. Pada tahun 2005, luas sawah hanya bersisa 16.127 hektare. Jumlah ini turun lagi pada 2007, yaitu sebanyak 14.840 hektare. “Ini karena masuknya perkebunan sawit. Lahan sawah diganti dengan perkebunan sawit,” ujarnya. Hal yang sama terjadi di Solok Selatan. Pada 2005, luas sawah tercatat 15.769 hektare. Pada tahun 2011, tercatat hanya 9.270 hektare. Artinya, kurun waktu enam tahun saja, telah berkurang 6.490 hektare lahan sawah.\ Bandingkan dengan jumlah lahan untuk perkebunan sawit. Pada 2005, jumlahnya sekitar 22.352 hektare. Pada tahun 2012, jumlahnya naik hampir dua kali lipat, yaitu 34.972 hektare. Artinya, luas lahan sawit di Solsel bertambah 12.620 hektare dalam kurun waktu tujuh tahun saja. Kepala Dinas Pertanian Sumbar, Ir Joni, mengatakan, berkurangnya luas sawah disiasati dengan menambah areal sawah. Dalam empat tahun terakhir, Dinas Pertanian berhasil menambah areal sawah sebanyak 4.145 hektare. “Memang ada penambahan areal sawah. Tapi idealnya, jangan ada alih fungsi lahan sawah yang sudah ada,” katanya. (arjuna/adk)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.