Sinergis edisi maret 2017

Page 1

Maret 2017 I SINERGIS I 1


Karikatur

Media Komunikasi Edhie Baskoro Yudhoyono

Majalah Sinergis Berfikir Positif, Santun dan Mencerdaskan Masyarakat

Pemimpin Umum

Edhie Baskoro Yudhoyono

Pemimpin Redaksi/ Penanggungjawab David Christian Bojoh

Koordinator Liputan

Kontributor Daerah

Pacitan : Herry Purnomo (Qirun), Ponorogo : Muh. Nurcholis. Trenggalek: Babe, Magetan : M. Choiri. Ngawi : Ardian

Fotografer

Leo Delly, Risky Suhandi

Yohanes Candra Adi Frend Mashudi

Tata Letak dan Desain Grafis

Litbang Alif Muhamad

Artistik : Yudhi Yogas

F-design & Griya artwork

Sirkulasi dan Distribusi EBY Team Dapil VII

Alamat Redaksi

Jl. Piere Tendean No. 7 Pucang Sewu Pacitan 63513 Jawa Timur Telp. 0357 - 881993 Fax. 0357 - 881993 Email. info@edhiebaskoro.com

Wartawan dan tim redaksi Koran Sinergis dilengkapi dengan ID card atau kartu pers setiap melakukan kegiatan jurnalistiknya. Nama wartawan dan tim Sinergis tertera dalam kolom Susunan Redaksi di atas. Dalam melakukan kegiatan jurnalistik-nya, wartawan dan tim redaksi Sinergis dilarang 2redaksi I SINERGIS I Maret 2017 memungut/meminta biaya apapun dari/kepada narasumber.


REDAKSIANA

SINERGIS

MEMBUMI

Maret 2017 I SINERGIS I 3


02

COVER

Karikatur EDITORIAL Redaksional 04 Sajian Sinergis

10 14

06

Profil EBY Terus Berjuang Bersama Rakyat Ulasan Program

RAKYAT BICARA

SOROTAN

14

20 IBAS AJAK TERUSKAN SEMANGAT PAHLAWAN 25 Mengenang Gerilya Jenderal Soedirman di Pacitan

REAKSI 28 Sambangi Bubakan, Peduli Kesehatan dan Pendidikan 30 Bertemu Dengan Komunitas Ibas: Gali dan Promosikan Potensi Pacitan 32 Ibas: Didemo itu Lumrah 33 Ibas : Pesan Damai Perayaan Natal 2016 Perkuat Persatuan Bangsa 35 Ibu adalah Pilar Penggerak Keluarga dan Bangsa 36 Ibas Dorong Mojosemi Jadi Kawasan Hutan Wisata Berkualitas Internasional 38 KUNJUNGI PONDOK PESANTREN AL HIDAYAT, IBAS DORONG PEMBERDAYAAN EKONOMI HINGGA TANGKAL RADIKALISME 41 Ibas : Dorong Pengembangan Peternakan dan Pertanian Agar Semakin Produktif

58

11 Desa di Pacitan Potensial Dikembangkan Jadi Desa Wisata

4 I SINERGIS I Maret 2017

84

28

Peduli Sosial, Elang Biru Gelar Baksos Di Sundul

44

Serunya Liburan Keluarga Besar SBY di Tawangmangu


71 Ibas Adopsi Pohon di

42

Hutan Kota Trenggalek

KABAR KOMISI

KABAR DPP

Ibas Minta Kemenpar Antisipasi Dampak Negatif Hoax Bagi Pariwisata RI 43 Sarpras Pendidikan Tingkatkan Daya Saing Siswa

SAJIAN

SINERGIS

47

Demokrat Menangkan 46 Pilkada 2017

48 Demokrat Targetkan 35%

Kemenangan di Pilkada Serentak

49 Tiga Poin Besar Pidato Lengkap

SBY di Dies Natalis Partai Demokrat

KABAR FRAKSI

45 Ekonomi Indonesia 2017, Berikut Saran Demokrat

PODIUM 52 Menjawab Tantangan 2017 55 Pulihkan Kedamaian dan Persatuan Kita

KABAR DUKA

72

27

Hadi Utomo Wafat,

Demokrat berduka

64 Pemilihan Duta Wisata Kethuk Kenang 2016 Kabupaten Pacitan 67 Sukses Kembangkan Perpustakaan Desa, Pemkab Pacitan Raih Penghargaan Nasional Perpuseru

68 TP PKK PACITAN PAKARTI UTAMA I PELAKSANA TERBAIK UP2K-PKK 2016 69 BERHASIL PERTAHANKAN OPINI WTP, PEMKAB PACITAN DIGELONTOR DANA INSENTIF RP 51 M

74 Relawan Ibas Salurkan Bantuan Banjir Trenggalek 82 IBAS: Bagus- Dyah, Penting Menjadi Bagian Utama Wisata Magetan

Maret 2017 I SINERGIS I 5


rakyat bicara

MATUR SUWUN MAS IBAS

K

AMI dari keluarga besar SD Negeri II Kori, Kecamatan Sawoo, kabupaten Ponorogo mengucapkan terima kasih kepada Mas Edhie Baskoro Yudhoyono atau Mas Ibas karena telah memberikan bantuan makanan tambahan kepada para pelajar di sekolah kami. Semoga bermanfaat dan jalinan tali silaturahmi terus terjalin di masa yang akan datang dengan berbagai program nyata Mas Ibas. Matur Suwun. Sunaryanto, S.Pd Kepala SDN II Kori beserta seluruh Guru dan Pelajar

ALHAMDULILAH MAS IBAS PEDULI Assalamualaikum WR WB . . SELURUH Santri dan Ustadz serta Ustadzah Madrasah Diniyah Al Muttakidah, Gampeng, Desa Prayungan, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo menyampaikan salut dan bangga karena Mas Ibas peduli terhadap para santri. Kami sangat berharap Mas Ibas memperhatikan lagi pendidikan akhlaq generasi muda dengan terus mensupport keberlangusngan berbagai lembaga pendidikan Islam di Dapil VII Jatim. Sekali lagi terima kasih atas silaturahmi dari Mas Ibas. Wassalamualaikum WR WB . . Keluarga Besar Madrasah Diniyah Al Muttakidah, Gampeng, Desa Prayungan, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo

6 I SINERGIS I Maret 2017


rakyat bicara PENGAWALAN BANTUAN ALSINTAN EBY MEMBANTU PETANI SYUKUR Alhamdulilah Kelompok Tani di Desa Nglewan, Kecamatan Sambit, Kabupaten Ponorogo pada tahun ini bisa mendapat bantuan Alat Mesin Pertanian (Alsintan) dari Pemerintah RI melalui pengawalan dari Mas Ibas sebagai Wakil Kami dari Fraksi Partai Demokrat DPR RI. Semoga bantuan ini bermanfaat bagi petani sehingga pendapatannya bisa meningkat. Terima kasih. Djiwo Ketua Kelompok Tani Desa Nglewan Beserta Anggota

Peduli Ibu Hamil

Dukungan Mobil Ambulance untuk tim kesehatan di Event Grasstrack Komunitas Trail Pacitan

Terimakasih mas Ibas, atas kepeduliannya terhadap kesehatan IbuIbu utamanya yang tengah hamil. Semoga bermanfaat. Nurjanah Warga Desa Cangkring Kecamatan Ngadirojo, Pacitan

POSYANDU BABADAN BANGGA MAS IBAS

K

AMI dari Posyandu Sembodro Desa Babadan, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo mengucapkan terima kasih atas bantuan makanan tambahan bagi balita dan ibu hamil dari Mas Ibas. Perhatian Mas Ibas sangat dibutuhkan bagi kesehatan generasi penerus bangsa di masa yang akan datang. Salam hormat, Keluarga Besar Posyandu Sembodro Desa Babadan, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo

Maret 2017 I SINERGIS I 7


rakyat bicara PELAJAR SDN KARANGLOKIDUL JAMBON BERTERIMAKASIH KEPADA MAS IBAS

K

EDATANGAN Tim Griya Aspirasi EBY (Edhie Baskoro Yudhoyono) Ponorogo ke sekolah kami, saungguh mengagetkan dan tidak diduga sebelumnya. Bantuan makanan tambahan dari Mas Ibas sudah diterima dengan baik. Semoga menambah gizi dan kesehatan anak didik di SDN Karanglokidul, Kecamatan Jambon menjadi lebih baik. Semoga. Keluarga Besar SDN Karanglokidul, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo

“ Matur suwun sanget (terima kasih banyak :red) kepada mas Ibas yang telah memperhatikan mushola kami sehingga dalam waktu dekat ini jemaah tidak perlu resah bila musim penghujan� Sofwan Kuldhori Panitia Pembangunan Mushola Darul Ulum Desa Majasem Kec. Kendal Ngawi

8 I SINERGIS I Maret 2017


rakyat bicara

“ Terima Kasih Mas Ibas atas perhatian jenengan masjid kami telah mendapatkan sumbangsih dari salah satu Bank ternama di Indonesia dan siap di berikan bantuan dalam waktu dekat ini” Samsuri Ketua Takmis Masjid Al Fajar desa Wonokerto kec Kedunggalar Ngawi

Penerima Bantuan PMT Alat Pertanian Pemberi Manfaat “Terima Kasih Mas Ibas, Alat pertanian handtraktor telah kami terima dan saat sekarang secara periodik di manfaatkan oleh anggota secara bergantian “

“ Bantuan Mas Ibas Sangat berarti bagi kami yang berada di daerah tertinggal jauh dari perhatian pemerintah daerah, sekali lagi terima kasih mas Ibas “ Ibu Sutinah Desa Sumber Bening Kec Bringin, Kabupaten Ngawi

Sukardi Ketua koptan Tani Mulyo Brubuh Jogorogo

Maret 2017 I SINERGIS I 9


rakyat bicara Bantuan peralatan komputer ke sekolah.

A

lhamdulillah, Bantuan peralatan Tehnologi Informasi untuk sekolah dasar kami sudah sampai, dan kami terima dengan baik, peralatan tersebut sangat dibutuhkan oleh sekolah untuk meningkatkan mutu dan kwalitas pendidikan. kami mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada griya Aspirasi Edhie Baskoro Yudhoyono di Magetan,terutama kepada mas Ibas. lewat Griya Aspirasi inilah aspirasi kami terakomodir dan langsung di tanggapi oleh Mas Ibas.peralatan ini langsung kami manfaatkan, untuk media pembelajaran,anak- anak sangat senang sekali mendapatkan pelajaran dengan media baru seperti ini, yang sebelumnya memakai papan tulis, sekarang sudah mulai mengenal media pembelajaran modern.� sekitar bulan Oktober tanggal 20 kami dapat kiriman barang dalam kardus besar dari Jakarta,setelah kami buka isinya beberapa parangkat elektronika seperti Laptop, Print, LCD Proyektor, Modem,Speaker.sekali lagi kami atas nama Sekolah mengucapkan banyak terima kasih kepada Mas Ibas, Griya Aspirasi, semoga pahalanya terus mengalir,Amin. (Warno,Kepala Sekolah dasar negeri Botok 2)

WAKIL RAKYAT YANG ASPIRATIF Kami memilih wakil untuk duduk di DPR RI dulu supaya Aspirasi kami bisa di dengar dan di perjuangkan, dan ini buktinya,kami bisa membaca dan melihatnya di Majalah Sinergis, semua terangkum di dalamnya, semoga tetap terus ada, dan bisa menyebar di desa- desa agar masyarakat tahu apa saja yang telah dilakukan dan diperjuangkan oleh wakilnya di Pusat,Bravo Sinergis‌.. Purwo,warga Botok,Kecamatan karas

M

ajalah Sinergis, berisi tentang kegiatan Dewan pusat di dapil, Programprogram pemerintah,social ekonomi seputar dapil, bagus sekali, enak baca dan dilihat,karena di dalamnya banyak foto macammacam kegiatan,seharus begini ini wakil kita, bisa dikatakan ini sebagai bentuk laporan kegiatan di daerahnya. Masyarakat jadi tahu apa saja yang dilakukan wakilnya ketika sudah di pilih. Suparna, warga barat,Magetan

10 I SINERGIS I Maret 2017


rakyat bicara Peduli Petani “Mas Ibas memang joos,....memperhatikan kami kaum petani dengan harapan handtraktor dapat meningkatkan swasembada produksi pertanian kami, sekali lagi Terima kasih Mas Ibas “ Seni ketua Koptan Tani Subur Kasreman

Poktan Berdaya “Bener-bener peduli mas Ibas, tidak melupakan kami yang telah di janjikan akan di berikan altan pada tahun 2013 yang sekarang sudah terealisasi, terima kasih Mas Ibas. Semoga petani akan semakin berdaya dan berhasil guna “ Dasno anggota koptan Tani Mulyo Karangjati

TERIMAKASIH TELAH DATANG KE DESA KAMI

K

EDATANGAN Mas Ibas di desa kami merupakan berkah tersendiri bagi kami. Kami, sangat kaget dan tidak menduga sebelumnya. Kunjungan ini merupakan bukti kepedulian mas Ibas sebagai wakil kami di DPR RI. Semoga berkah ini akan semakin memberikan semangat kepada kami untuk membangun desa kami tercinta. Semoga mas Ibas selalu diberi kekuatan, kemudahan dalam menjalankan tugas-tugasnya di DPR-RI. Keluarga Besar Pemdes Bubakan, Kecamatan Tulakan, Kabupaten Pacitan Maret 2017 I SINERGIS I 11


Edhie Baskoro Yudhoyono

W

ajah-wajah politisi muda kini ramai menghiasi dunia politik modern nasional. Peran pemimpin muda cukup signifikan dalam sejumlah organisasi politik sebagai tokoh sentral. Tak dipungkiri lagi, gagasan-gagasan mereka akan memegang peranan penting sebagai pemimpin masa depan bangsa. Edhie Baskoro Yudhoyono mulai meramaikan pemberitaan media massa nasional saat menorah prestasi sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI peraih suara terbanyak: sebesar 327.097 suara, pada pemilihan anggota legislatif tahun 2009 lalu. Mayoritas masyarakat daerah pemilihan (dapil) VII Jawa Timur: Pacitan, Ponorogo, Magetan, Trenggalek, dan Ngawi, menitipkan aspirasinya kepada Ibas, begitu ia kerap disapa. Sebagai anggota legislatif, Ibas ditempatkan di Komisi I DPR RI yang membidangi hubungan luar negeri, pertahanan, intelijen, dan komunikasi dan informasi. Pria kelahiran Bandung, 24 November 1980, meraih gelar Bachelor of Commerce in Finance and E-Commerce tahun 2005 dari Curtin University, Perth, Australia. Ibas kemudian melanjutkan studinya di Rajaratnam School of International Studies, Nanyang Technological University, Singapura, dimana ia meraih gelar masternya pada tahun 2007 dengan spesialisasi Ekonomi Politik Internasional. Ia lulus dengan disertasi berjudul “Revitalization of Indonesia’s Economy: Attempts to Solve the The TwinCritical-Economic Problems and to Build Foundation for Future Economic Development�. Saat ini Ibas aktif sebagai politisi Partai Demokrat, partai yang memenangkan Pemilihan Umum tahun 2009. Karirnya di Partai Demokrat diawali dengan penunjukan sebagai Ketua Departemen Kaderisasi. Sebagai Ketua Steering Committee, Ibas sukses menggelar Kongres II Partai Demokrat di Bandung dengan adil dan demokratis. Setelah Kongres II Partai Demokrat, Mei 2010, ia dipercaya sebagai Sekretaris Jenderal untuk mendampingi Ketua Umum Terpilih Partai Demokrat, Anas Urbaningrum. Penunjukan tersebut menjadikannya sebagai Sekretaris Jenderal partai politik termuda di Indonesia. Putra bungsu dari Presiden Republik Indonesia

12 I SINERGIS I Maret 2017

TERUS BERJUANG BERSAMA RAKYAT ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono, ini juga menjabat Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Promosi Internasional, Pariwisata, Seni Budaya, dan Olah Raga periode 2010-2015. Sebagai Wakil Ketua Umum Kadin, Ibas ikut ambil bagian dalam pelaksanaan pesta olah raga Asia Tenggara, SEA Games XXVI 2011 di Palembang Sumatera Selatan. Penandatanganan nota kesepahaman Kadin dan INASOC (Indonesia SEA Games Organizing Comittee) secara resmi dilaksanakan di Plaza Senayan, Jakarta 2011 lalu. Puncaknya, pertunjukan kembang api dan penyulutan obor menandai dimulainya SEA Games XXVI di Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang, Sumatera Selatan. Pada 24 November 2011, bertepatan dengan peringatan hari ulang tahunnya yang ke 31, Ibas secara resmi menikah dengan Siti Rubi Aliya Rajasa. Akad Nikah diselenggarakan diruang Yudhistira Istana Cipanas, Cianjur, Kamis Pukul 10.15 WIB. Kebahagiaan semakin lengkap setelah rumah tangga mereka di karunai dua orang putra bernama Airlangga Satriadhi Yudhoyono dan Pancasakti Maharajasa Yudhoyono. Putra ke dua ini lahir bertepatan dengan hari kesaktian Pancasila 1 Oktober 2015. Tahun 2014 Ibas terpilih kembali menjadi anggota DPR RI dan mengemban tugas di Komisi X yang membidangi masalah Pendidikan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga. Di tahun yang sama Ibas juga ditunjuk sebagai Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR RI.


Biodata • 1987 – 1993

SD Merdeka Bandung

Riwayat Organisasi Partai Demokrat • Sekretaris Jenderal Partai Demokrat periode 2010-2015 • Ketua Departemen Kaderisasi DPP Partai Demokrat • Koordinator Wilayah Jawa Timur • Koordinator Wilayah DKI Jakarta • Anggota Partai Demokrat Periode 2014-2019 • Ketua Komisi Pemenangan Pemilu DPP PD Kamar Dagang dan Industri • Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Promosi Internasional, Pariwisata, Seni Budaya, dan Olah Raga • Kepala Pengembangan Industri Derivatif Pertanian KADIN Indonesia Nama Nama Panggilan Jabatan Tanggal Lahir Agama Status Istri Anak

Orang Tua • Ayah • Ibu

: Edhie Baskoro Yudhoyono : Ibas : Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI : 24 November 1980 : Islam : Menikah : Siti Rubi Aliya Rajasa : 1. Airlangga Satriadhi Yudhoyono 2. Pancasakti Maharajasa Yudhoyono

: DR. H. Susilo Bambang Yudhoyono : Hj. Kristiani Herrawati Yudhoyono, S.IP

Saudara kandung • Mayor. Inf. Agus Harimurti Yudhoyono, M.Sc.,MPA Alamat • Rumah Dinas : Komp. MPR/DPR RI Blok A Ulujami Jakarta Selatan • Kantor : Wisma Nusantara 1, Lt. 9, Room 930 Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat 10270 • Rumah Pribadi : Jln. Alternatif Cibubur, puri Cikeas Indah No. 24 Gunung Putri, Kabupaten Bogor Pendidikan • 2005 – 2007 Political • 1999 – 2005 • 1996 – 1999 • 1993 – 1996

Master of Science in International Economy, Nanyang Technological University, Singapore Bachelor of Commerce in Finance and E-Commerce, Curtin University, Perth, Australia SMAN 39 Cijantung, Jakarta SMPN 20 Jakarta

Dewan Perwakilan Rakyat • Ketua Fraksi Partai Demokrat Periode 2014-2019 • Anggota Komisi X DPR RI periode 2014-2019 • Anggota Komisi I DPR RI periode 2009-2014 • Majelis Dzikir SBY Nurussalam • Sekretaris Yayasan Majelis Dzikir SBY Nurussalam Generasi Muda Forum Komunikasi Putra Putri TNI dan Polri (GMFKKPI) • Kepala Departemen Pengabdian Masyarakat dan Olahraga Generasi Muda Forum Komunikasi Putra Putri TNI dan Polri (GM-FKKPI) •Dewan Pertimbangan GM-FKKPI Pelatihan • Pelatihan Selam Dasar • Asia Pasific Forum • Takornas • PKKPD • Demokrat Party Course of Public Relation • Japan Visit • Lemhanas Penghargaan • Bintang Jasa Demokrat • Bintang Mapilu – PWI • Brevet Selam Dasar • Brevet PR Communication - Demokrat Party Course of Public Relation • Brevet Takornas • Rekor Dunia MURI atas Pemrakarsa Pembuatan Wayang Beber Terpanjang

“Saya rasa orang tua saya betul-betul ingin melihat saya berjuang dengan kerja keras dan keringat sendiri dan meraih sebanyak-banyaknya pengalaman apapun hasilnya nanti. Dan ini justru yang membuat saya semakin tertantang untuk terjun langsung diengah-tengah konstituen” Maret 2017 I SINERGIS I 13


7

PROGRAM PEMERINTAH YANG DISUKSESKAN

EBY

DI DAPIL VII JAWA TIMUR

2

1

Program Percepatan Infrastruktur Pedesaan (PPIP)

Infrastruktur pedesaan di Dapil VII Jatim makin maju dan teratur. Ini tak lepas dari dukungan EBY dalam Program pembangunan infrastruktur perdesaan atau yang lebih dikenal sebagai PPIP. EBY berupaya menciptakan dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat, baik secara individu maupun kelompok melalui partisipasi dalam memecahkan berbagai permasalahan yang terkait kemiskinan dan ketertinggalan desanya sebagai upaya meningkatkan kualitas kehidupan, kemandirian dan kesejahteraan masyarakat. EBY menyalurkan bantuannya meliputi fasilitasi dan memobilisasi masyarakat dalam melakukan identifikasi permasalahan kemiskinan, menyusun perencanaan dan melaksanakan pembangunan infrastruktur desa di seluruh Dapil VII Jatim.

Program Usaha Minapolitan Pedesaan (PUMP) Sesuai dengan misi Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2010-2014, yaitu “Mensejahterakan Masyarakat Kelautan dan Perikanan�, maka EBY melaksanakan strategi untuk mencapai misi tersebut melalui kegiatan Pengembangan Usaha Mina Perdesaan (PUMP). PUMP merupakan pendekatan pengembangan usaha nelayan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan nelayan di Dapil VII Jatim.

PUMP fokus pada kelompok sasaran. Berdasarkan hal tersebut, mulai tahun 2011 pembinaan nelayan skala kecil adalah memadukan pembinaan nelayan yang tergabung dalam Kelompok Usaha Bersama (KUB), Kelompok Penerima Program PNPM Mandiri Perikanan Tangkap dan Kelompok Nelayan. Dalam perkembangannya, nelayan di Dapil VII Jatim telah berhasil Meningkatkan kemampuan dan pendapatan melalui pengembangan kegiatan usaha nelayan skala kecil di perdesaan sesuai dengan potensi sumberdaya ikan serta meningkatkan fungsi kelembagaan ekonomi nelayan di Dapil VII Jatim.

14 I SINERGIS I Maret 2017

Program Kebun Bibit Rakyat (KBR)

3

EBY bersama dengan Kementerian Kehutanan berhasil melaksanakan Pembangunan Kebun Bibit Rakyat (KBR) di Dapil VII Jatim. Program ini merupakan salah satu program prioritas yang telah dilaksanakan sejak tahun 2010, guna menyiapkan bibit berkualitas dalam jumlah yang cukup mendukung program penanaman di areal lahan sasaran rehabilitasi hutan dan lahan. Kebun Bibit Rakyat hanya berupa persemaian sementara dengan lokasi dekat dengan areal yang akan ditanami, berukuran kecil dan sederhana serta dikelola pada saat produksi bibit.


4

Program Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP)

Dalam mengembangkan usaha agribisnis di Dapil VII Jatim, EBY berhasil menyukseskan program PUAP yang merupakan program kementerian pertanian bagi petani di perdesaan dalam rangka meningkatkan kualitas hidup, kemandirian, dan kesejahteraan dengan memberikan fasilitasi bantuan modal usaha untuk petani pemilik, petani penggarap, buruh tani maupun rumah tangga tani yang salah satu tujuannya yaitu memberikan kepastian akses pembiayaan kepada petani anggota Gapoktan. Dalam program ini EBY berhasil mencapai tujuannya yaitu 1. Mengurangi kemiskinan dan pengangguran melalui penumbuhan dan pengembangan kegiatan usaha agribisnis di perdesaan sesuai dengan potensi wilayah, 2. Meningkatkan kemampuan pelaku usaha agribisnis, Pengurus Gapoktan, Penyuluh dan Penyelia Mitra Tani, 3.Memberdayakan kelembagaan petani dan ekonomi perdesaan untuk pengembangan kegiatan usaha agribisnis, 4. Meningkatkan fungsi kelembagaan ekonomi petani menjadi jejaring atau mitra lembaga keuangan dalam rangka akses ke permodalan.

6

Program Listrik Mandiri Rakyat (LIMAR )

Untuk menyediakan Program Listrik Mandiri Rakyat (LIMAR), EBY membantu pemerintah untuk menjalankan tenaga listrik bagi penerangan dalam skala rumah tangga. Penerangan yang disediakan diharapkan dapat membantu meningkatkan tingkat kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat, terutama untuk kegiatan yang dilaksanakan di malam hari seperti kegiatan belajar bagi anak-anak dan aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat lain misalnya pedagang kaki lima.

5

Program Lembaga Mandiri yang Mengakar di Masyarakat (LM3)

Program pemberdayaan dan pengembangan usaha agribisnis Lembaga Mandiri yang Mengakar di Masyarakat (LM3) menjadi salah satu strategi pembangunan pertanian yang dirintis mulai tahun 1991, sebagai upaya untuk mengentaskan masyarakat dari kemiskinan dan pengangguran di pedesaan. Berdasarkan hal tersebut, EBY melalui Program LM3 memberdayakan kelembagaan keagamaan seperti Pondok Pesantren, Paroki, Seminari, Vihara, Pasraman, Subak, dalam pengembangan usaha agribisnis di pedesaan. EBY berhasil merangsang tumbuh dan berkembangnya usaha agribisnis di Dapil VII Jatim.

7

Program Pendidikan

Salah satu alasan rendahnya partisipasi pendidikan khususnya pada kelompok miskin adalah tingginya biaya pendidikan baik biaya langsung maupun tidak langsung. EBY berhasil membantu permasalahan di Dapil VII Jatim dengan bantuan dan biaya langsung meliputi antara lain iuran sekolah, buku, seragam, dan alat tulis serta beasiswa.

Maret 2017 I SINERGIS I 15


7

PROGRAM EBY DI DAPIL VII JAWA TIMUR PERIODE 2009-2014

Guna memajukan pertanian dan Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) di Dapil VII Jatim, EBY kerap memberikan bantuan antara lain berupa: Hand tractor, pupuk, hand spray untuk pembasmian hama, benih padi dan juga bibit sengon - jabon yang diberikan kepada kelompok budidaya perkebunan untuk produksi agribisnis serta sapi dan pakan ternak. Bidang Infrastruktur juga menjadi perhatian utama mulai dari Pengawalan program PPIP dll.

Bidang kelautan dan perikanan EBY memberikan bantuan kepada nelayan dan Gapokyan (Gabungan Kelompok Nelayan) antara lain berupa : jaring, mesin motor tempel untuk perahu dan benih ikan untuk menunjang kinerja dan perekonomian nelayan.

3

2

Bidang pendidikan

Memajukan pendidikan adalah salah satu fokus dari EBY untuk mencapai cita-cita pendidikan merata di Dapil VII Jatim. Untuk itu EBY memberikan bantuan kepada siswa tidak mampu dan berprestasi berupa iuran sekolah, buku, seragam, komputer dan alat tulis serta beasiswa. EBY juga memiliki program perpustakaan keliling dengan memanfaatkan mobil aspirasi. Di bidang media, EBY rutin mengadakan seminar jurnalistik bagi masyarakat umum. Selain itu, kedepannya EBY juga akan mempunyai program adik asuh untuk anak-anak yang mempunyai keterbatasan fisik.

Bidang religi

Dalam bidang keagamaan, EBY memberikan bantuan rutin kepada kelompok pengajian berupa AL-Qur an dan kerudung untuk kelompok Ibu-Ibu pengajian. Selain itu, kepada DKM (Dewan Kemakmuran Masjid) EBY memberikan bantuan pembinaan, dan juga kebutuhan kelengkapan masjid.

16 I SINERGIS I Maret 2017

1

Bidang pertanian, perkebunan, peternakan & Infrastruktur

4


5

Bidang Kepemudaan dan Olahraga Kepemudaan dan Olahraga adalah program yang dibuat EBY guna menjadikan pemuda Dapil VII Jatim menjadi insan yang berkualitas dan gemar menjada jasmani dengan berolahraga. Salah satu pergerakannya adalah dengan program EBY Cup yang diadakan untuk olahraga voli dan futsal bagi siswa SMU dan umum di Dapil VII Jatim. Kepada komunitas-komunitas olahraga, EBY juga memberikan bantuan alat olahraga dan program jalan sehat Dapil VII Jatim.

6

Bidang UMKM

6 7

Karena menyadari pentingnya UMKM bagi pergerakan ekonomi nasional, EBY dengan rutin memberikan dukungan kepada kelompok Usaha Kecil dan Menengah yang mempunyai produk khas daerah di Dapil VII Jawa Timur serta mempunyai potensi dan keunikan yang orisinil. Hal ini selain berguna untuk memajukan perekonomian daerah, juga dapat mengenalkan keragaman produksi daerah di Dapil VII Jatim yang berkualitas. Contoh bantuan modal program UMKM adalah seperti canting untuk pengrajin batik dan kompor, penggorengan untuk pengusaha keripik,dll.

Bidang Sosial, Budaya dan Kemasyarakatan Dalam sosialisasi budaya dan mayarakat, EBY kerap melakukan berbagai bantuan seperti khitanan masal, pemberian alat-alat kesenian, bantuan bencana, bantuan air bersih dan juga pemberian alat-alat kesehatan bagi masyarakat Dapil VII Jatim.

Maret 2017 I SINERGIS I 17


Program Pengawalan EBY di Dapil Program Rehabilitasi Sekolah : Salah satu

Program Indonesia Pintar :

upaya pemerintah dalam rangka peningkatan kualitas layanan pendidikan dasar adalah meningkatkan kualitas sarana prasarana dan fasilitas pembelajaran di sekolah. Mulai tahun anggaran 2011 pemerintah telah berupaya untuk melakukan rehabilitasi ruang kelas dan ruang belajar di satuan pendidikan dasar (SD,SMP dan SMA/SMK) baik negeri maupun swasta sehingga diharapkan pada tahun 2013 sudah tidak ada lagi ruang kelas dan ruang belajar SD,SMP dan SMA/SMK rusak berat.

Program Indonesia Pintar melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP) adalah pemberian bantuan tunai pendidikan kepada seluruh anak usia sekolah (6-21 tahun) yang berasal dari keluarga pemegang Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) atau yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Program Indonesia Pintar melalui KIP merupakan penyempurnaan dari Program Bantuan Siswa Miskin (BSM) sebelumnya.

Program Peralatan Pendidikan (TIK) : Salah satu

upaya pemerintah dalam rangka peningkatan kualitas layanan pendidikan dasar adalah meningkatkan kualitas sarana prasarana dan fasilitas pembelajaran di sekolah, dimana sekolah yang sudah mempunyai laboratorium tetapi kekurangan peralatan atau tidak punya peralatan laboratorium.

Program Ruang Kelas Baru : a. Mendukung program peningkatan akses/ daya tampung dan pemerataan pendidikan pada satuan Pendidikan SD,SMP dan SMA/SMK; b. Menambah ruang kelas baru bagi SD,SMP dan SMA/SMK yang memiliki jumlah pendaftar yang meningkat dan siswa yang ada melebihi daya tampung.

Bansos Biro Keuangan : Penyaluran dan Pengelolaan

Bantuan Sosial untuk masyarakat/ perorangan bidang pendidikan dan kebudayaan serta lembaga/ organisasi pendidikan dan kebudayaan yang diselenggarakan oleh masyarakat dan lembaga kemasyarakatan.

Modal Usaha Koperasi Wanita : Pertambahan bantuan modal untuk usaha yang dilakukan oleh wanita ataupun modal perdana untuk memajukan emansipasi wanita.

CSR Bank Indonesia : Hibah

Program Lapangan Mini :

Kegiatan fasilitasi lapangan olahraga di desa merupakan kegiatan yang diselenggarakna oleh Kemenpora, dalam rangka memberikan fasilitasi lapangan olahraga untuk diserahkan kepada masyarakat/pemerintah daerah yang berlokasi di desa agar tercipta keselarasan pengembangan keolahragaan.

18 I SINERGIS I Maret 2017

Program Kewirausahaan Pemuda : Kegiatan fasilitasi

kewirausahaan Pemuda di desa merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh Kemenpora, Memberikan wawasan dan keterampilan kepada wirausaha muda mengenai pengembangan produk ramah lingkungan hidup. Wirausaha Muda Pemula, berusia 16-30 tahun dengan berbagai jenis usaha.

dari Bank, perusahaan atau BUMN untuk membina lingkungan dalam berbagai kriteria seperti contoh pembangunan/ rehab rumah ibadah, infrastruktur pendidikan

Mobil Bioskop Keliling : Bioskop

keliling tersebut bisa digunakan sebagai fasilitas hiburan untuk masyarakat secara gratis. Sasaran utama bioskop keliling adalah lokasi atau daerah yang tidak memiliki bioskop atau fasilitas perfilman. Kehadiran mobil bioskop keliling diharapkan dapat menyosialisasikan nilai-nilai kebaikan pada masyarakat, Film yang diputar bioskop keliling memang merupakan film-film yang sarat dengan pendidikan karakter, misalnya film Sang Pencerah dan Garuda di Dadaku.


Program Rice Transplanter : 1. Tujuan :

Program Handtraktor : Tujuannya untuk

Meningkatkan produktifitas lahan pertanian yang ada; 2. Sasaran : Peningkatan produktifitas lahan dengan penerapan GAP (Good Agricultural Practices/ bercocok tanam yang baik).

mensukseskan program nasional ketahanan pangan serta swasembada beras. Seluruh bantuan ini merupakan bagian dari program aspirasi yang diperjuangkan para anggota DPR RI.

Program Pompa Air : Dengan pompa ini

Program Pengembangan Perhutanan Masyarakat Pedesaan Berbasis Konservasi (PPMPBK) : Memperbaiki kondisi

diharapkan bisa mengatasi kekurangan air yang selalu dirasakan petani pada saat musim kemarau nanti, para petani yang tergabung dalam gapoktak bisa mengatur distribusi air ke sawah anggotanya, dan berharap berfungsinya pompa bisa mengatasi kekeringan sawah pada saat musim kemarau dan diharapkan bisa menambah hasil produksi petani.

DAS sekaligus meningkatkan pertumbuhan ekonomi pedesaan dan pendapatan kelompok masyarakat melalui kegiatan aneka usaha perhutanan berbasis konservasi serta Memberdayakan kelompok masyarakat dalam aneka usaha perhutanan berbasis konservasi baik kelembagaan maupun kemampuan usaha.

Program Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP) :

PUAP merupakan program merupakan program kementerian pertanian bagi petani di perdesaan dalam rangka meningkatkan kualitas hidup, kemandirian, dan kesejahteraan dengan

memberikan fasilitasi bantuan modal usaha untuk petani pemilik, petani penggarap, buruh tani maupun rumah tangga tani yang salah satu tujuannya yaitu memberikan kepastian akses pembiayaan kepada petani anggota Gapoktan.

Program Pengembangan Usaha Mina Perdesaan (PUMP-PB) : Mendorong

upaya peningkatan produksi, nilai tambah komoditas dan tumbuhnya wirausaha baru dibidang perikanan budidaya. Untuk meningkatkan kemampuan, pendapatan dan kesejahteraan masyarakat pembudidaya ikan secara berkelanjutan melalui pengembangan wirausaha dibidang perikanan budidaya. Meningkatkan fungsi kelembagaan kelompok pembudidaya ikan yang kuat serta membangun jejaring atau mitra lembaga keuangan dalam akses permodalan usaha perikanan budidaya.

Program Kelompok Usaha Bersama (KUBE) :

Tujuan KUBE diarahkan kepada upaya mempercepat penghapusan kemiskinan, melalui : 1. Peningkatan kemampuan berusaha para anggota KUBE secara bersama dalam kelompok 2. Peningkatan pendapatan 3. Pengembangan usaha 4. Peningkatan kepedulian dan kesetiakawanan sosial diantara para anggota KUBE dan dengan masyarakat sekitar.

Program Alat Kesenian :

untuk menunjang layanan pendidikan dan meningkatkan mutu di Sekolah meningkatkan keterampiran perserta didik dalam pembelajaran kesenian dan menambah wawasan yang luas serta meningkatkan kualitas guru dengan adanya sarana bantuan Alat kesenian.

Bina Lingkungan : Bentuk

pertanggungjawaban dari perusahaan untuk memajukan lingkungan di daerah dalam berbagai kriteria. Maret

2017 I SINERGIS I 19


Sorotan

20 I SINERGIS I Maret 2017


‘’Pahlawan kita, Panglima Besar Jenderal Sudirman telah memberikan teladan dan contoh kongkrit agar kaum muda memiliki semangat juang, menjadi pemimpin masa depan yang cinta rakyat, pekerja keras, visioner dan berkarakter kuat,"

Ibas Ajak Teruskan Semangat Pahlawan

S

ebuah ungkapan terkenal menyatakan bahwa, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati pahlawannya. Dan Bangsa tanpa pahlawan sama artinya Bangsa yang tak memiliki sebuah kebanggaan. Jika sebuah bangsa tidak memiliki tokoh yang bisa dibanggakan, maka bangsa itu adalah bangsa yang tak memiliki harga diri. Bahkan bisa menjadi sebuah bangsa kelas teri, diremehkan oleh bangsa-bangsa lain. Karena itu, sudah sepantasnya setiap bangsa memiliki tokoh yang

disebut pahlawan. Seorang Pahlawan akan menjadi sangat penting karena ia akan memberikan suatu inspirasi dan motivasi. Inspirasi untuk selalu memperbaiki kondisi bangsa ini. Dan memotivasi agar bangsa ini terus bangkit, dan menjadi suatu bangsa yang bisa dibanggakan. Untuk itu Jiwa kepahlawanan harus tetap melekat dalam diri generasi muda. Pernyataan tersebut disampaikan Anggota Komisi X DPR RI disela-sela melepas peserta napak tilas Panglima Besar Jenderal Sudirman di Desa Ngunut, Kecamatan Bandar,

Maret 2017 I SINERGIS I 21


Sorotan "Jasa para pahlawan jangan kita lupakan, kegiatan napak tilas ada salah satu contohnya. Kegiatan ini sangat bagus dan perlu ditingkatkan. Bahkan, apabila perlu skalanya dinaikkan menjadi nasional. Karena kegiatan itu merupakan bagian dari bentuk menghargai jasa pahlawan Panglima Besar Jenderal Sudirman. Saya juga berharap momentum ini dapat membangkitkan nilai-nilai kebangsaan di daerah ini,’’

Kabupaten Pacitan, (9/11). Dalam kesempatan tersebut, Ibas –sapaan akrabnya, mengajak semua unsur di pemerintahan dapat mewujudkan cita-cita para pendahulu. Sehingga terwujud masyarakat yang lebih sejahtera dan bermartabat. Menurutnya, sebagai generasi penerus wajib hukumnya mendoakan jasa para pahlawan yang telah berjuang dengan susah payah untuk merebut maupun mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. ‘’Pahlawan kita, Panglima Besar Jenderal Sudirman telah memberikan teladan dan contoh

22 I SINERGIS I Maret 2017

kongkrit agar kaum muda memiliki semangat juang, menjadi pemimpin masa depan yang cinta rakyat, pekerja keras, visioner dan berkarakter kuat," tutur Ibas. Ibas mengungkapkan, Jasa para pahlawan jangan kita lupakan, kegiatan napak tilas ada salah satu contohnya. Menurutnya, kegiatan tersebut sangat bagus dan perlu ditingkatkan. Bahkan, apabila perlu skalanya dinaikkan menjadi nasional. Karena kegiatan itu merupakan bagian dari bentuk menghargai jasa pahlawan Panglima Besar Jenderal Sudirman. ‘’Saya

juga berharap momentum ini dapat membangkitkan nilai-nilai kebangsaan di daerah ini,’’ harapnya. Mengapa tanggal 10 November dipilih sebagai Hari Pahlawan? Lanjut Ibas, karena pada saat itu para pejuang kemerdekaan bangsa kita bertempur dengan gagah berani bermodalkan bambu runcing untuk melawan tentara Inggris di Surabaya. Padahal saat itu kita hanya mempunyai beberapa pucuk senjata api, selebihnya para pejuang menggunakan bambu runcing. Namun para pejuang kita tak pernah gentar untuk melawan


SorotaN

penjajah. Kita masih ingat tokoh yang terkenal pada saat perjuangan itu yakni Bung Tomo yang mampu menyalakan semangat perjuangan rakyat lewat siaran-siarannya radionya. Bagaimana pula sambung Ibas, semangat dan pengorbanan yang ditunjukkan Panglima Besar Jenderal Sudirman dalam mempertahankan negeri ini. Letupan itu mengingatkan akan pesan beliau terhadap pewaris bangsa ini. “ Anak-anakku, Tentara Indonesia, kamu bukanlah serdadu sewaan, tetapi prajurit yang berideologi, yang sanggup berjuang dan menempuh maut untuk keluhuran tanah airmu.

Percaya dan yakinlah, bahwa kemerdekaan suatu negara yang didirikan di atas timbunan runtuhan ribuan jiwa harta benda dari rakyat dan bangsanya, tidak akan dapat dilenyapkan oleh manusia, siapapun juga� (Panglima Besar Jenderal Sudirman). "Sebuah pembakar semangat dan amanah yang hendaknya harus dipegang oleh kita semua yang terikat sebagai citizenship Indonesia," tukasnnya. Diakuinya, bangsa ini sedang membutuhkan banyak pahlawan, pahlawan untuk mewujudkan Indonesia yang damai, Indonesia yang adil dan demokratis, dan Indonesia yang bersih

Anggota Komisi X DPR RI Edhie Baskoro saat melepas peserta napak tilas Panglima Besar Jenderal Sudirman di Desa Ngunut, Kecamatan Bandar, Kabupaten Pacitan, (9/11).

dan bebas korupsi. "Karekteristik seorang pahlawan adalah jujur, pemberani, dan rela melakukan apapun demi kebaikan dan kesejahteraan masyarakat. Setiap orang harus berjuang untuk menjadi pahlawan. Karena itu, hari pahlawan tidak hanya pada 10 November, tetapi berlangsung

Maret 2017 I SINERGIS I 23


Sorotan

Anggota Komisi X DPR RI Edhie Baskoro saat berdialog dengan peserta napak tilas Panglima Besar Jenderal Sudirman dan kemah bakti Napak Tilas Rute Gerilya Jenderal Sudirman di Desa Paksi Baru, Kecamatan Nawangan Kabupaten Pacitan, (9/11). setiap hari dalam kehidupan sehari-hari. Setiap hari kita berjuang paling tidak menjadi pahlawan untuk diri kita sendiri dan keluarga. Artinya, kita menjadi warga yang baik dan meningkatkan prestasi dalam kehidupan masingmasing. Setidaknya kita harus mampu bertanya pada diri sendiri apakah rela mengorbankan diri untuk mengembangkan diri dalam bidang kita

24 I SINERGIS I Maret 2017

masing-masing dan mencetak prestasi dengan cara yang adil, pantas dan wajar," Jelas Ibas. Maka dari itu Peringatan Hari Pahlawan sebaiknya dijadikan momentum sebagai hari besar yang dirayakan secara khidmat, dan dengan

rasa kebanggaan yang besar, karena merupakan kesempatan bagi seluruh bangsa untuk mengenang jasa-jasa dan pengorbanan para pejuang yang tak terhitung jumlahnya dalam perjuangan bersama bagi tegaknya Republik Indonesia. (EBYteam)


SorotaN Nilai-nilai kejuangan dan rasa nasionalisme masih begitu terasa ketika kita mengunjungi Pacitan menjelang puncak peringatan Hari Pahlawan 10 Nopember. Hampir setiap tahun dibulan Nopember kawasan wisata sejarah Panglima Besar Jenderal Sudirman di Pakis Baru Kecamatan Nawangan menjadi medan laga, saksi sejarah perang gerilya yang dilakukan oleh para pejuang yang di pimpin oleh Panglima Besar Jenderal Sudirman.

Mengenang Gerilya

Jenderal Soedirman di Pacitan

B

ila mengunjungi Pacitan, rasanya tak lengkap bila kita tidak mengunjungi wisata sejarahnya. Obyek wisata sejarah berkelas internasional yang saat ini dimiliki Pacitan adalah Wisata Sejarah Panglima Besar Jenderal Besar Soedirman, di Pakis Baru, Kecamatan Nawangan. Di kawasan wisata sejarah ini, salah satu yang menarik adalah sebuah rumah yang dijadikan Markas Gerilya oleh Panglima Besar Jenderal Besar Soedirman. Rumah milik Karsosoemito, seorang bayan di dukuh sobo ini, selama 3 bulan 28 hari (107 hari), sejak tanggal 1 April 1949 sampai 7 Juli 1949, digunakan sebagai markas oleh Panglima Besar Jenderal Besar Soedirman. Sebelum sampai di rumah Karsosoemito, Jenderal Soedirman menginap di rumah Jaswadi Darmowidodo, Kepala Desa Pakis ketika itu, yang berjarak 7 kilometer dari Dukuh Sobo. Di Rumah Markas Gerilya ini Jenderal Soedirman bersosialisasi dan bergabung dengan masyarakat setempat. Jenderal Soedirman sampai di Pakis Baru, Nawangan, Kabupaten Pacitan, setelah hampir 7 bulan bergerilya keluar masuk hutan, naik turun gunung, dan menjelajah kampung. Kalau kita

berkunjung ke rumah bersejarah ini, kita dapat menyaksikan dan merasakan betapa dahsyatnya perjuangan Jenderal Soedirman. Medan jalan yang berkelokkelok, naik-turun pebukitan dengan jurang yang dalam di salah satu sisi jalan. Tentu saja alam sekitar yang indah dan berudara sejuk, bahkan mungkin dirasakan sebagian orang sebagai sangat dingin. Dari arah mana pun perjalanan menuju Pakis Baru, yang dirasakan adalah jalan yang penuh tantangan. Kita bisa merasakan betapa gigihnya perjuangan Jenderal Besar Soedirman, walau dalam kondisi sakit-sakitan. Markas Gerilya Jenderal Soedirman ini terletak 32 km arah timur dari pusat pemerintahan di Kabupaten Pacitan. Dapat ditempuh dengan kendaraan mobil selama satu jam perjalanan. Rumah ini juga dapat ditempuh dari Kota Solo, Jawa Tengah, dengan perjalanan darat selama kurang lebih 3 jam. Atau melalui Yogyakarta selama 4 jam perjalanan. Tidak jauh dari Markas Gerilya ini, sekitar 2 km, terdapat kompleks Monumen Patung Panglima Besar Jenderal Besar Soedirman yang sangat megah. Pada tahun 2008 telah dilakukan konservasi dan penyempurnaan terhadap patung Panglima Besar Jenderal Besar

Soedirman dan rumah bersejarah Markas Perang Gerilya ini. Selalu berkomunikasi Dimarkas Gerilya ini, Jenderal Soedirman menjadikannya sebagai tempat bersosialisasi dan bergabung dengan masyarakat setempat. Selain itu, beliau melakukan aktivitas secara teratur, serta dapat mengadakan hubungan dengan pejabat pemerintah di Yogyakarta. Kegiatan Beliau di rumah ini antara lain menyusun perintah-perintah harian serta petunjuk dan amanat, baik untuk tentara maupun masyarakat. Dari rumah yang dijadikan Markas Gerilya ini, Jenderal Soedirman selalu berkomunikasi dengan para panglima dan komandan di berbagai daerah yang dilakukan melalui caraka (kurir). Menurut seorang saksi mata, Padi (66), anak dari Karsosoemito, pemilik rumah, yang ketika itu berusia 7 tahun, banyak komandan pasukan maupun pejabat pemerintahan yang datang ke Sobo untuk minta petunjuk "sesepuh". "Masyarakat menyebutnya sesepuh atau orang sakti. Saya tidak tahu kalau yang tinggal di rumah itu Panglima Besar Jenderal Besar Soedirman. Hampir setiap

Maret 2017 I SINERGIS I 25


Sorotan

Presiden ke 6 Susilo Bambang Yudhoyono berfoto bersama usai meresmikan pembangunan Monumen Panglima Besar Jenderal Sudirman, di Pakis Baru Nawangan, Kabupaten Pacitan. pagi, saya dipanggil 'sesepuh' untuk sarapan bubur. Karena dalam kondisi sakit, 'sesepuh' di luar kesibukannya mengatur strategi perang, dan memberi amanat, beliau setiap pagi berjemur sinar matahari. Ajudan beliau ketika itu Soepardjo Rustam dan Tjokro Pranolo atau waktu itu dipanggil Pak Noli," kata Padi mengenang. Di Markas Gerilya ini Jenderal Besar Soedirman sibuk mengatur komunikasi dengan para petinggi militer. Melalui Letkol Soeharto, Jenderal Soedirman juga berkomunikasi intensif dengan Sri Sultan HB IX di Yogyakarta. Setelah Perjanjian Roem-Royen disahkan pada tanggal 7 Mei 1949 dan Pemerintah Indonesia-Belanda sepakat untuk mengakhiri permusuhan, maka Panglima Besar Jenderal Soedirman merencanakan untuk kembali ke Yogyakarta. Akhirnya 7 Juli 1949, setelah dibujuk oleh berbagai pihak, Panglima Besar Jenderal Besar Soedirman meninggalkan rumah ini, kembali menuju Yogyakarta. Ada apa di Markas? Sebagai rumah bersejarah, wisatawan bisa melihat situasi dan kondisi rumah yang dijadikan Markas Perang Gerilya ini. Rumah yang menghadap ke arah utara ini terdiri dari dua bagian, yaitu bagian depan yang disambungkan dengan

26 I SINERGIS I Maret 2017

bagian belakang. Rumah bagian depan berbentuk empat persegi panjang, berukuran 11,5 x 7,25 meter persegi, sedangkan rumah bagian belakang berukuran 10,2 x 7,3 meter persegi. Rumah ini berlantaikan tanah liat. Rumah bagian depan dindingnya terbuat dari papan kayu (gebyok). Sementara rumah bagian belakang dindingnya terbuat dari anyaman bambu (gedhek). Pada ruangan depan terdapat 2 buah pintu, dan terdapat tiang-tiang kayu yang menyangga konstruksi atap. Di ruangan ini juga terdapat 4 buah kamar tidur, yang salah satunya merupakan kamar tidur Panglima Besar Soedirman. Kamar tidur lainnya pernah ditempati ajudan Beliau, yaitu Soepardjo Rustam dan Tjokro Pranolo. Di masa gerilya di ruangan rumah terdapat satu set meja dan kursi tamu yang terbuat dari kayu serta balai-balai dari bambu. Ruang bagian belakang, yang diduga dimanfaatkan sebagai dapur dan tempat penyimpanan berbagai peralatan, tidak terdapat kamar. Pada rumah bagian belakang ini juga terdapat tiang-tiang serta terdapat sebuah pintu. Atap rumah berbentuk dua buah limasan yang disambungkan dengan talang di tengahnya. Genting penutup atap rumah terbuat dari tanah liat. Untuk lebih memberikan informasi

tentang arti penting rumah bersejarah Markas Gerilya ini, di dalam rumah kini dilakukan penataan berupa pemasangan papan informasi, foto koleksi, dan perabotan. Di depan rumah disajikan sekilas tentang sejarah dan rute Perang Gerilya, sejak berangkat hingga kembali ke Yogyakarta. Di rumah bagian depan, dipamerkan kamar tidur Panglima Besar Soedirman, serta foto-foto Beliau ketika foto bersama dengan masyarakat di depan rumah bersejarah ini. Juga foto ketika berangkat bergerilya dan ketika Beliau pulang ke Yogyakarta. Selain itu, di runag depan juga disajikan tiruan tandu, meja-kursi tamu, dan tempat tidur pengawal/ajudan Beliau. Di ruang bagian belakang terdapat peralatan audiovisual, untuk menyaksikan tayangan tentang Panglima Besar Jenderal Besar Soedirman. Juga bisa dilihat peralatan dapur, alatalat memasak, tempayan, dan peralatan lainnya. Ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengunjungi rumah bersejarah ini, juga dipamerkan baju hangat yang dipakai Jenderal Soedirman, ikat kepala warna hitam, dan keris, yang dipinjamkan sementara dari Museum Jenderal Besar Soedirman. (EBYteam)


Kabar DukA Hadi Utomo Wafat,

Demokrat Berduka

Ketua Umum Partai Demokrat Prof Dr Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Ani Yudhoyono melayat jenazah Mantan Ketua Umum Partai Demokrat (2005-2010) almarhum Kolonel TNI (Purn) Hadi Utomo MM yang wafat Minggu 15 Januari 2017, pukul 03.47. (mcpd/kardi)

Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un (Sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah dan kepada Allah jugalah kami kembali; Al-Baqarah 2:156).

K

Jakarta, Sinergiseluarga Besar Partai Demorat hari ini merasakan duka teramat mendalam. Seorang putra terbaiknya, Kolonel TNI (Purn) Hadi Utomo MM berpulang menghadap Sang Pencipta. Mantan Ketua Umum Partai Demokrat (2005-2010) tersebut wafat Minggu 15 Januari 2017, pukul 03.47. Beliau kemudian disemayamkan di rumah duka Komplek Condet Baru No. B.6, Jl Batu Ampar II, Condet, Jakarta Timur sebelum diberangkatkan ke Semarang jam 09.00. Almarhum akan dimakamkan di Klepu, Ungaran, Semarang, Jawa Tengah. Ketua Umum Partai Demokrat Prof Dr Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersama Ibu Ani Yudhoyono dan keluarga beserta para pimpinan dan kader Partai Demokrat turut melepas keberangkatan almarhum menuju Semarang.

Dalam pernyataannya melepas keberangkatan almarhum, SBY menyampaikan agar seluruh Keluarga Besar Partai Demokrat mendoakan almarhum. SBY sangat mengenal almarhum sebagai satu putra terbaik bangsa. Almarhum adalah prajurit yang baik dan setia selama 30 tahun pengabdiannya. Beliau kemudian memimpin Partai Demokrat dan mampu membawanya sebagai partai terbesar di 2009. Hadir menyampaikan duka atas berpulangnya almarhum, antara lain, Ketua Dewan Kehormatan DPP-PD Dr Amir Syamsuddin, Sekjen DPPPD Dr Hinca Pandjaitan, Ketua FPD DPR-RI Edhie Baskoro Yudhoyono, Calon Gubernur DKI Agus Harimurti Yudhoyono, Mantan MEnko Perekonomian Hatta Rajasa para petinggi dan kader Partai Demokrat, para pejabat negara. Kol. TNI (Purn) H. Hadi Utomo, M.M (lahir di Semarang, 15 Agustus 1945; umur 71 tahun) adalah Ketua Umum Partai Demokrat periode 2005-2010. Ia merupakan lulusan Akabri angkatan 1970, dan pensiun dengan pangkat terakhir Kolonel. Ia juga pernah dikaryakan sebagai Kepala Dinas Tramtib Provinsi DKI. Hadi Utomo menikah dengan Mastuti Rahayu, putri dari Sarwo Edhie Wibowo. Mereka memiliki sepasang anak Nurcahyo Anggorojati (Mantan Anggota FPD DPR-RI) dan Dwi Astuti Wulandari (Anggota FPD DPR). (didik)

Maret 2017 I SINERGIS I 27


Reaksi

‘’Dengan alokasi dana yang ada kami prioritaskan untuk pendidikan dan kesehatan agar generasi muda kita bisa menjadi generasi yang pintar, jenius sehingga bisa ikut membangun dan memajukan bangsa dan negara,’’

28 I SINERGIS I Maret 2017


Reaksi

S

ehari sebelumnya, putra kedua mantan presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono itu juga menyempatkan diri menyapa konstituennya di desa Bubakan, kecamatan Tulakan. Pada kesempatan itu, Ibas mengadakan kegiatan bakti sosial berupa cek kesehatan gratis terhadap ibu, anak dan balita. Disela-sela kegiatan, Ibas memaparkan jika prioritas pembangunan tentunya bukan hanya untuk Kabupaten Pacitan saja. Tapi, dengan keterbatasan dana yang ada bisa dimanfaatkan untuk kemajuan dan pembangunan daerah untuk bisa dirasakan masyarakat sampai ketingkat bawah. ‘’Dengan alokasi dana yang ada

Sambangi Bubakan, Peduli Kesehatan dan Pendidikan kami prioritaskan untuk pendidikan dan kesehatan agar generasi muda kita bisa menjadi generasi yang pintar, jenius sehingga bisa ikut membangun dan memajukan bangsa dan negara,’’ jelasnya ketua fraksi Partai Demokrat tersebut. Ibas juga sempat menyentil

pembangunan di Pacitan. Menurutnya, pembangunan di Pacitan sekarang sedikit demi sedikit sudah banyak perubahan di bandingkan beberapa tahun yang lalu. ‘’Tentunya ini tidak lepas dari perhatian pemerintah pusat sampai ke bawah,’’ bebernya. (frend)

Maret 2017 I SINERGIS I 29


Reaksi

Bertemu dengan Komunitas

Ibas: Gali dan Promosikan Potensi Pacitan 30 I SINERGIS I Maret 2017


"

Inspirasi kreatif biasannya mudah tercipta lewat komunitaskomunitas. Keberagaman cara berfikir akan menumbuhkan ide-ide baru yang tentunya harus selaras dengan kepribadian dan etika masyarakat kita"

G

enarasi muda harus bisa menjadi garda terdepan dalam memberikan contoh positif bagi pembangunan bangsa. Hal itu disampaikan Ibas saat menemui sejumlah komunitas muda Pacitan. "Pemuda Pacitan harus menjadi inisiator dalam membagun segala aspek pembangunan. Utamannya bagaimana agar Pacitan lebih maju dan mampu mensejahterakan masyarakatnnya," tukas Ibas. Peran aktif komunitas yang digalang oleh anak-anak muda akan memberikan warna lain dalam pembangunan. Karena pemuda memiliki semangat untuk terus berusaha dan beradaptasi dengan kemajuan jaman. "inspirasi kreatif biasannya mudah tercipta lewat komunitas-komunitas. Keberagaman cara berfikir akan menumbuhkan ide-ide baru yang tentunya harus selaras dengan kepribadian dan etika masyarakat kita. Saya berharap komunitas yang ada di Pacitan untuk bisa bersatu membangun segala potensi yang ada di Pacitan baik di sektor kepariwisataan, Olahraga dan seni budayanya," tukasnya. Ibas juga menyampaikan, utamanya menyangkut pengembangan kepariwisataan. Peran pemuda lewat berbagai komunitasnnya harus bisa mencari trobosan-trobosan baru agar wisata Pacitan lebih bisa dikenal masyarakat luas. Utamnya wisatawan mancanegara dan wisatawan domistik. "Peran media sosial sangat membantu untuk bisa mengenalkan pariwisata yang ada agar lebih bisa dikenal banyak orang," imbuhnya. Selain itu, curiosity and culture (rasa ingin tahu dan motivasi yang berkaitan dengan

Reaksi kebudayaan), yang saat ini semakin meningkat kualitasnya karena perkembangan teknologi informasi dan peningkatan kualitas pendidikan. Motivasi yang menjadi latar belakang seseorang melakukan kunjungan seperti ini adalah keinginan untuk melihat destinasi pariwisata yang memiliki nilai sejarah dan budaya yang sangat tinggi atau yang menyelenggarakan aktivitas budaya yang sangat penting, seperti festival musik, festival seni, teater dan sebagainya. "Disinilah perlu diberdayakannya Jejaring Medsos dalam membangun opini dan menghadirkannya diranah publik," cetusnya. Selain menyentuh pengembangan potensi wisata, dalam kesempatan tersebut Ibas juga mengajak kepada generasi muda Pacitan untuk mampu membaca peluang pasar. Utamanya pengembangan sektor UMKM. Saat ini, kinerja nyata yang dihadapi oleh sebagian besar usaha terutama mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang paling menonjol adalah rendahnya tingkat produktivitas, rendahnya nilai tambah, dan rendahnya kualitas produk. "Untuk meningkatkan daya saing UMKM diperlukan langkah bersama untuk mengangkat kemampuan teknologi dan daya inovasinnya. Dalam hal ini inovasi berarti sesuatu yang baru bagi si penerima yaitu komunitas UMKM yang bersangkutan. Kemajuan ekonomi terkait dengan tingkat perkembangan yang berarti tahap penguasaan teknologi," tukasnnya. Diakui Ibas, kemampuan UMKM dalam berinovasi dan penguasaan teknologi sebagian terbesar bersifat statis atau tidak terkodifikasi dan dibangun di atas pengalaman. Juga bersifat kumulatif ( terbentuk secara ‘incremental’ dan dalam waktu yang tertentu ). Waktu penguasaan teknologi ini bergantung pada sektor industrinya ( ‘sector specific’) dan proses akumulasinya mengikuti trajektori tertentu yang khas. "Peluang-peluang inilah yang mestinya bisa dibaca oleh komunitas pemuda untuk ikut bersama membangun dan mengembangkan UMKM yang ada agar bisa lebih berdaya dan berhasil guna," harapnya. (Frend)

Maret 2017 I SINERGIS I 31


Reaksi

K

Trenggalek, Sinergisetua fraksi Partai Demokrat (FPD), Edhie Baskoro Yudhoyono mengatakan, penyampaian pendapat di Indonesia pasca reformasi lebih baik, demokratis dan semakin dewasa. Oleh karenanya, pria yang biasa disapa Ibas ini sebaliknya meminta tidak ada pihak yang mencederai kebebasan berekspresi rakyat Indonesia dengan komentar-komentar yang justru membingungkan rakyat. "Kami yakin menyampaikan aspirasi, pendapat saat ini lebih bagus. Dan itu sudah dimulai sejak reformasi bergulir," kata Ibas seusai kunjungan kerja Komisi X DPR RI di desa Sukorejo, kecamatan Tugu, Trenggalek, Selasa (8/11/2016).

Dia menambahkan selama 10 tahun kepemimpinan SBY tidak sedikit muncul atau terjadi hal-hal yang berkaitan dengan protes, unjuk rasa atau demonstrasi. "Dan hal tersebut sangat wajar, lumrah, sepanjang itu konstruktif dan dengan cara yang baik sesuai aturan yang berlaku," katanya. Menurutnya, demokrasi yang baik adalah yang bermartabat, beretika dan bermoral. Lebih lanjut Ibas memaparkan jika konteks demokrasi tidak ada yang spesial, tidak ada yang sangat luar biasa dalam menanggapi unjuk rasa. "Seharusnya pemerintah atau pihak-pihak lain malah mendukung dan menyambut baik masyarakat

Ibas: Didemo itu Lumrah

"

Seharusnya pemerintah atau pihak-pihak lain malah mendukung dan menyambut baik masyarakat untuk berekspresi sepanjang tidak anarkis, tidak rusuh dan tidak merusak,"

32 I SINERGIS I Maret 2017

untuk berekspresi sepanjang tidak anarkis, tidak rusuh dan tidak merusak," ungkapnya. Pihaknya juga berpesan agar semua pihak menghormati golongan atau pihak tertentu. Dalam kasus Basuki Thajaja Purnama atau AHOK, menurut Ibas seharusnya hal itu tidak perlu terjadi karena melukai pihak tertentu. Dan hal itu diyakini Ibas tidak akan terjadi sepanjang semua pihak, termasuk para pemimpinnya menghormati empat pilar kebangsaan, yaitu UUD 1945, Pancasila, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika. (EBYteam)


Reaksi Ibas : Pesan Damai Perayaan Natal 2016 Perkuat Persatuan Bangsa

"

Ayo bergandengan tangan agar kebersamaan dan kebaikan selalu menyertai langkah kita, Damai Natal, Damai Pilkada Serentak, damai Indonesia. Semoga terang Natal akan memberikan kegembiraan di hati kita, keluarga dan setiap orang. Selamat Hari Natal bagi yang merayakan,”

K

Jakarta, Sinergisetua Fraksi Partai Demokrat (FPD) Edhie Baskoro Yudhoyono optimis perayaan Natal 2016 menjadi momentum yang tepat untuk menguatkan semangat kebersamaan, persatuan dan mempererat tali persaudaraan seluruh masyarakat Indonesia. Oleh kareanya, Ibas menambahkan, pesan damai perayaan Natal 2016 ini akan membangkitkan harapan mewujudkan kedamaian di Indonesia di tengah situasi bangsa saat ini yang tengah diuji. "Kehidupan penuh dgn lika-liku dan tantangan. Dengan doa, iman dan harapan, semua masalah bisa

diatasi. Dengan keyakinan, tidak ada yang tidak mungkin. Tetap optimis dan percaya, perbanyak amal dan kebajikan dan teruslah bersinar untuk untuk sesam dan lingkungan sekitar," ucap Ibas. Ditegaskan wakil rakyat ini, bahwa perayaan Natal merupakan momen paling dinantikan umat Kristiani di seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia. Di mata Ibas, perayaan Natal tidak semata dimaknai seremonial tahunan, damai Natal dan makna mengasihi sesama lanjut Ibas merupakan esensi dari perayaan Natal dan Tahun Baru. “Damai Natal dan pesan mengasihi di dalamnya akan mempererat tali persaudaraan kita untuk menciptakan suasana aman, harmonis dan persatuan kerukunan umat beragama di Indonesia. Kekeluargaan dan persaudaraan berdasarkan asas Pancasila akan menjadi

kekuatan besar untuk membangun Indonesia yang lebih baik di tahun mendatang,” tutur Ibas, sapaan akrab Edhie Baskoro. Ibas berharap momentum Natal tahun ini dapat membawa keberkahan bagi bangsa Indonesia khususnya dalam mengawal pembangunan di berbagai sektor agar dapat berjalan lancar dan terarah. "Mari kita refleksikan dan renungkan bersama betapa pentingnya menjaga keutuhan bangsa, mengawal pembangunan dengan mengedepankan kesejukan, kedamaian, menebarkan cinta kasih antarsesama,’’ kata Ibas lagi. Ibas berharap masyarakat Indonesia semakin kokoh, erat bersatu menangkal potensi-potensi terpecah belah dan semakin memperkuat menjaga toleransi antar sesama. "Ayo bergandengan tangan agar kebersamaan dan kebaikan selalu menyertai langkah kita, Damai Natal, Damai Pilkada Serentak, damai Indonesia. Semoga terang Natal akan memberikan kegembiraan di hati kita, keluarga dan setiap orang. Selamat Hari Natal bagi yang merayakan,” lanjut politisi dari dapil Jawa Timur VII dan anggota Komisi X DPR RI itu. (EBYteam)

Maret 2017 I SINERGIS I 33


Reaksi

Kawasan Hutan Wisata Berkualitas Internasional

Ibas Dorong Mojosemi Jadi

34 I SINERGIS I Maret 2017


"

Ternyata di Magetan ada objek wisata hutan Mojosemi yang punya daya jual tinggi bagi wisatawan. Saya bangga, potensi wisata ini benar-benar harus dimanfaatkan, sudah tersedia sarana dan fasilitas bagi pengunjung, tersedia berbagai wahana permainan. Ke depan kawasan ini harus berkembang jadi kawasan wisata berkelas internasional"

A Ibas mencoba wahana Panahan, dan air soft gun serta menderes pohon pinus.

Magetan, Sinergisnggota Komisi 10 DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono atau yang biasa disapa Ibas, mengaku kagum dengan potensi pariwisata Magetan. "Ternyata di Magetan ada objek wisata hutan Mojosemi yang punya daya jual tinggi bagi wisatawan. Saya bangga, potensi wisata ini benar-benar harus dimanfaatkan, sudah tersedia sarana dan fasilitas bagi pengunjung, tersedia berbagai wahana permainan. Ke depan kawasan ini harus berkembang jadi kawasan wisata berkelas internasional" ucap anggota DPR RI dari Partai Demokrat ini saat melakukan reses di daerah pemilihan Magetan, Selasa 20/122016. Kunjungan Ibas di lokasi wisata baru Mojosemi Forest Park ini juga di isi dengan agenda pertemuan dengan para pemenang Duta Wisata,

Bagus-Dyah Magetan 2016. Di ajang silaturahim ini, Ibas menyampaikan rasa optimisnya, kawasan wisata Magetan ke depan akan berkembang jika seluruh pihak baik pemerintah daerah, dewan, komunitas sadar wisata masyarakat dan seluruh elemen bersinergi mengangkat sektor pariwisata Magetan. "Sebagai Wakil Rakyat yang kebetulan saya mengemban tugas di Komisi 10 DPR RI yang membidangi pendidikan, pariwisata, olahraga, dan seni budaya, sangatlah tepat saya mengajak kita semua memberikan atensi pada sektor pariwisata. Magetan punya potensi wisata yang luar biasa, Telaga Sarangan, Telaga Wahyu, taman wisata, air terjun, termasuk Mojosemi Forest Park ini yang harus dipromosikan ke luar Magetan," ungkapnya. Ketua Fraksi PD DPR RI ini pun mengajak para duta wisata, Bagus-Dyah Magetan 2016 untuk semakin giat

mempromosikan Magetan dan segala potensinya, baik pariwisata kuliner, kuliner, dan budaya melalui berbagai media. "Tugas dan tantangan kita semua ke depan untuk memperkenalkan keindahan Magetan ke seluruh penjuru tanah air, termasuk internasional. Promosi tak melulu lewat media cetak atau elektronik. Tetapi media sosial juga bisa dimanfaatkan sebagai ajang promosi," ajak Ibas. Sebagai duta wisatan Ibas juga berpesan untuk terus belajar, mengasah kemampuan komunikasi dan meningkatkan pemahaman dan pengetahuan terkait Magetan karena duta wisata lanjut Ibas, haruslah sosok yang dapat luwes dalam berkomunikasi, dan juga membekali diri dengan banyak kemampuan tugasnya sebagai duta wisata. (Frend/Maksum)

Maret 2017 I SINERGIS I 35


Reaksi

P

Magetan, Sinergisondok Pesantren memiliki peran penting dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan memelihara nilai-nilai luhur moral yang akhlakul karimah. Pesan tersebut disampaikan anggota DPR RI komisi 10 Edhie Baskoro Yudhoyono saat mengunjungi Pondok Pesantren Al Hidayat, desa Ginuk, kecamatan Karas, dalam rangkaian reses hari kedua di Magetan. Legislator yang akrap disapa Ibas ini juga menyampaikan, selain menjadi salah satu lembaga yang berdiri di garis depan dalam melestarikan keilmuan ke Islaman, Ponpes juga berperan dalam menghasilkan generasi melek perekonomian kemasyarakatan. "untuk menciptakan santri yang memiliki jiwa kewirausahaan tersebut, tentu harus dibekali dengan ketrampilan hidup, sehingga mereka dapat mengembangkan ketrampilannya menjadi lapangan usaha baik untuk dirinya sendiri maupun bagi orang lain," tandas Ibas. Diakuinya, peran pesantren, memiliki nilai yang cukup strategis dan signifikan dalam memberikan sumbangsih dan perannya bagi peningkatan keswadayaan, kemandirian dan partisipasi masyarakat. "Dalam konteks pengembangan ekonomi umat, Pesantren disamping berperan sebagai agent of social change, sekaligus sebagai pelopor kebangkitan ekonomi umat," ungkapnya. Makanya dirinya mengapresiasi upaya pembudidayaan tanaman holtikultura di ponpes al-Hidayah tersebut. "Selain membiasakan kepedulian santri akan cinta alam, hal ini juga bisa menghasilkan bagi ponpes dan juga membantu masyarakat sekitar. Sehingga KUNJUNGI PONDOK PESANTREN AL HIDAYAT, rumah tangga dapat lebih produktif untuk meningkatkan perekonomian. Tidak hanya membeli tapi juga menghasilkan. Ini merupakan bibit baik akan jiwa kebangsaan kita," imbuhnya. Tak hanya itu, sambung Ibas kedepan pesantren dan masyarakat semoga dapat lebih bersinergi terutama dalam pengembangan ekonomi kreatif di Magetan. " Apalagi potensi Magetan seperti kulit, batik dan yang lainnya

IBAS DORONG PEMBERDAYAAN EKONOMI HINGGA TANGKAL RADIKALISME

36 I SINERGIS I Maret 2017


Reaksi

masih bisa diolah. Konsep one vilage one product semoga dapat diupayakan dan terwujud sehingga setiap desa di Magetan dapat lebih berdaya saing," terang Ibas.

Ponpes Garda Depan Tangkal Radikalisme dan Pertahankan NKRI

Dalam kesempatan tersebut Ibas juga berpesan agar pondok pesantren mampu menjadi pelopor dalam menjaga kedamaian dan toleransi di Magetan. "Bangunan bernama Indonesia mungkin tidak akan berdiri tegak tanpa kehadiran pesantren. Untuk itu pesantren harus tetap menjadi pelopor dalam menangkal radikalisme, menjadi pilar penting dalam konteks memahami perbedaan dan membawa Islam sebagai agama perdamaian. Islam dalam bahasa santri selalu dimaknai sesuai dengan tujuan universalnnya " rahmatan lil 'alamin" yaitu keberadaan Islam terang untuk kebaikan seluruh umat manusia, tanpa dikotomi dalam keyakinan," paparnya panjang lebar. Ibas juga mengajak masyarakat untuk menjaga kedamaian, ketertiban

dan kerukunan antar warga dalam mengantisipasi kemungkinan terjadi potensi aksi-aksi teror di wilayah masingmasing. "Melalui silaturahim bersama masyarakat Magetan ini, saya mengajak masyarakat untuk turut berdoa sekaligus meningkatkan kewaspadaan kita terhadap aksi-aksi yang mecemaskan warga. Kebersamaan adalah kunci menjaga stabilitas keamanan di wilayah kita," ajak Ibas Diakui Ibas, saat ini agama dalam topeng terorisme banyak dimanfaatkan sebagai justifikasi untuk menyakiti pihak lain. Bahkan melukai sesama anak bangsa hanya dikarenakan perbedaan pandangan dan keyakinan. "Sekali lagi disinilah peran santri untuk meluruskan pihak-pihak yang salah memahami agama. Itulah salah satu kontribusi santri untuk mempertahankan NKRI sebagai pilar bangsa. Semoga para santri al-Hidayat dapat memaknai dan menjalankan peran tersebut," jelas Ibas. Ibas juga menyampaikan apresiasi atas kinerja aparat keamanan serta masyarakat yang akhir-akhir ini bisa mencegah aksi teror. "Saya apresiasi kinerja aparat Densus,

Polri, BIN, TNI dan BNPT yang sigap mengantisipasi (penangkapan) potensi terjadinya aksi teror yang meresakan masyarakat," ujar Ibas. Terakhir Ibas mengajak seluruh elemen bangsa memberikan atensi untuk mewujudkan dan menjaga Indonesia menjadi bangsa yang damai dan harmonis. "Mari kita senantiasa menebar senyuman, kasih sayang dan cinta terhadap sesama masyarakat dan lingkungan sehingga tidak ada ruang bagi terroris untuk bersemai di bumi nusantara," ajak Ibas. Sementara itu, dalam sambutannya, Kyai Dullah, panggilan akrab pengasuh ponpes Al-Hidayat, menyampaikan terima kasihnya kepada mas Ibas bisa mampir ke ponpes serta kepeduliannya terhadap lingkungan, dengan memberikan bibit tanaman holtikultura. Dia berharap bisa membawa manfaat bagi masyarakat sekitar dan khususnya lingkungan pondok pesantren. Di Ponpes tersebut, Ibas menyempatkan menanam pohon kelengkeng, diikuti oleh seluruh muspika dan perangkat desa setempat. (frend/ Maksum)

Maret 2017 I SINERGIS I 37


Reaksi Maulid Nabi Muhammad SAW,

Menguatkan Ukuwah dan Toleransi

T

oleransi ada karena keberaagaman. Hal itu disampaikan anggota DPR-RI Dapil 7 Jawa Timur Edhie Baskoro Yudhoyono saat memberikan kata sambutan diacara Maulid Nabi Muhammad SAW di desa Kediren, kecamatan Lembeyan, kabupaten Magetan (Selasa ,20/12/2016). Menurut Ibas, menjaga toleransi antar umat sangat sangat dibutuhkan untuk memupuk solidaritas ditengah kemajemukan masyarakatnnya. "Untuk itulah, mari peringatan Maulid Nabi ini kita jadikan momentum untuk

38 I SINERGIS I Maret 2017

merekatkan tali silaturahmi dan ukuwah diantara umat, saling menjaga dan menguatkan," tukasnnya. Lebih jauh Ketua Fraksi Partai Demokrat ini mengatakan, menjalin ukuwah dan tali silaturahmi merupakan modal dasar dalam kehidupan beragama. bermasyarakat dan bernegara. "Keberagaman ini merupakan anugerah yang tak ternilai, warisan para founding father yang harus tetap kita jaga demi keutuhan NKRI, jangan mudah kita terpecah belah dan terprovokasi, mari para alim ulama, tokoh masyarakat bersatu memberikan kesejukan ditengah-tengah umat,"

harap Ibas. Dalam kesempatan tersebut Ibas juga mengajak kepada masyarakat untuk bersikap bijak dalam melihat berbagai persoalan bangsa. "Mari kita saling bahu membahu, dimulai dari diri kita sendiri untuk lebih bersikap arif dalam mensikapi berbagai persoalan yang terjadi ditengah-tengah masyarakat," imbuhnya. Untuk menciptakan semangat kebersamaan dan antusias warga masyarakat, Ibas mengajak penceramah yang telah dikenal dekat masyarakat Desa Kediren, Mba Jambrong hadir untuk membawakan doa bersama.


Reaksi "Untuk itulah, mari peringatan Maulid Nabi ini kita jadikan momentum untuk merekatkan tali silaturahmi dan ukuwah diantara umat, saling menjaga dan menguatkan," tukasnnya.

Alunan musik rebana yang dimainkan menambah suasana kebersamaan acara. Pada kesempatan ini, Ibas juga menyampaikan harapannya agar agenda silaturahimnya bersama-sama dengan masyarakat Magetan dapat membawa berkah dan mendorong masyarakat semakin produktif melalui giat-giat kreatifitas di sektor UKM. "Selain doa bersama, saya juga ingin mendorong percepatan pembangunan lintas sektor di Magetan. Insyaallah, dengan stabilitas keamanan yang kondusif, iklim usaha, investasi dan ekonomi daerah bisa berjalan lancar," tambahnya. Rangkaian kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW di desa Kediren, Kecamatan Lembeyan Magetan ini juga diisi dengan pameran produk UMKM dan Talkshow usaha kreatif UMKM dan tutorial Hijab. Berbagai produk unggulan seperti Batik, Minapolitan, Kerajinan tangan, Jamu Tradisional dan aneka kulinari seperti jajanan dan makanan khas lokal dipamerkan. Dalam kesempatan tersebut Ibas menyambut baik berbagai upaya kreatif masyarakat dalam menghidupkan sendi-sendi perekonomian. "Bila

semua desa ada unggulannya maka akan ada kompetisi, hal itulah yang akan menggaerahkan sekaligus menggerakkan roda perekonomian dan produktifitas masyarakatnnya, makanya kita terus berupaya untuk terus mendorong program one vilage one product " ujarnya. Ibas menambahkan, kekuatan ekonomi nasional sejatinya ditopang oleh menguatnnya usaha kecil mikro yang ada dimasyarakat. "Pemberdayaan UMKM menjadi sangat penting dilakukan untuk membangun usahausaha ekonomi kreatif agar mampu berkompetisi dan memiliki daya saing, saya optimis dengan bergaerahnya Usaha Kecil mikro di masyarakat akan berdampak pada kesejahteraan masyarakatnya," pungkasnya. Ibas menambahkan, bahwa potensi alam Magetan sangat kaya dan berlimpah. "Sumber daya alam di Magetan begitu berlimpah, dengan tangan-tangan trampil dan inovatif, insyaallah bisa menjadi sumber rejeki masyarakat. Kita perlu mendorong terus terciptanya kemampuan dan keterampilan berusaha di tengahtengah masyarakat," jelasnya. (frend/maksum)

Sebelum mengikuti kegiatan pengajian Ibas menyerahkan bantuan kendaraan oprasional pengangkut raskin untuk desa dan berkesempatan melihat stand-stand produk unggulan desa setempat. Ibas menyambut baik berbagai upaya kreatif masyarakat dalam menghidupkan sendi-sendi perekonomian.

Maret 2017 I SINERGIS I 39


Reaksi

“

Kita dorong penuh pemerintahan akan terus mendorong sektor pertanian sebagai penopang utama kesejahteraan petani," terangnya.

A

Magetan, Sinergisnggota DPR RI Edhie Bhaskoro Yudhoyono atau akrab disapa Ibas mendukung penuh pengembangan peternakan di Kelurahan Parang, Magetan. "Desa Parang memiliki potensi sektor peternakan, baik ternak kambing, kelinci, Sapi, budidaya ikan. Apalagi permintaan pasar disektor ini cukup tinggi. Ini potensi yang harus direspon oleh masyarakat di sini agar semakin produktif," ungkap Ibas saat meninjau peternakan Kambing di Desa Parang, Kecamatan Parang Magetan, Rabu (21/12/2016). Dalam kunjungannya ke Desa Parang, Ibas mengatakan, sebagai wakil rakyat, Ia bertekad akan terus mengawal programprogram pembangunan di desa-desa seperti yang diharapkan dan menjadi kebutuhan masyarakat. “Saya senang ke Parang karena banyak aktivitas yang mendorong kreativitas masyarakat dalam bidang ekonomi, dalam situasi kondisi seperti ini bapak ibu tetap semangat untuk terus berusaha ciptakan peluang ekonomi baru,� ungkapnya. Lebih lanjut, putra kedua Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono ini mengatakan bahwa untuk petani diharapkan untuk terus menanam padi, karena jika produksi naik maka pemerintah tidak perlu impor beras karena kebutuhan dalam negeri mencukupi. “Kita dorong penuh pemerintahan akan terus mendorong

40 I SINERGIS I Maret 2017

Ibas : Dorong Pengembangan

Peternakan dan Pertanian Agar Semakin Produktif

sektor pertanian sebagai penopang utama kesejahteraan petani," terangnya. Selain meninjau dan menyerap aspirasi, di lokasi ini Ibas juga menyempatkan diri memanen ikan nila, meninjau dan berdiskusi dengan peternak kelinci, turut menyetek tanaman, membakar sate kambing,

dan ikan nila. Ibas juga memberikan bantuan sound sistem kepada karang taruna, bantuan kambing kepada kelompok peternak Kelurahan Parang, serta mengawal program bantuan mesin diesel pompa air kepada masyarakat. (Maksum)


Reaksi

Ibu

Adalah Pilar Penggerak Keluarga dan Bangsa

T

anggal 22 Desember yang biasa dirayakan sebagai hari Ibu, dimaknai oleh Ketua Fraksi Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono sebagai apresiasi dan dorongan terhadap para perempuan dan Ibu di Indonesia. "Selain sebagai pejuang, Ibu juga berperan sebagai penggerak keluarga untuk dapat sukses dan sejahtera," ungkap suami dari Aliya Rajasa tersebut. Menurut Ibas, seorang Ibu memiliki peran yang sangat sakral dalam menentukan masa depan bangsa. "Sebagai seorang Ibu yang juga merupakan juru semangat, Ibu juga merupakan seorang pendidik karakter utama bagi anak. Inilah mengapa para Ibu sangat besar perannya bagi bangsa," tuturnya. Ibas juga berharap agar para Ibu di Indonesia selalu menekankan para pendidikan penuh kasih bagi keluarga. "Seperti pepatah buah tak jatuh jauh dari pohonnya. Kita mengharapkan dengan pendidikan cinta kasih bagi anak-anak, maka begitu juga yang ditularkan anak-anak kepada lingkungannya. Selain itu akan tercipta lingkungan yang harmonis di dalam keluarga. Selamat hari Ibu untuk seluruh perempuan dan Ibu di Indonesia," tutupnya.

Maret 2017 I SINERGIS I 41


Kabar Komisi "Pemerintah harus waspada dan konsisten bekerja lebih masif, intensif dan ekstensif akibat HOAX negatif yang menyesatkan di dunia maya," Ibas saat Rapat Kerja Komisi 10 DPR RI bersama Menteri Pariwisata di Gedung DPR RI Senayan Jakarta, Selasa, 17/1/2017.

A

Jakarta, Sinergisnggota Komisi 10 DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono atau yang akrab disapa Ibas mengingatkan pemerintah melalui Kemenpar RI agar mengantisipasi dampak negatif penyebaran berita bohong (Hoax) bagi dunia pariwisata Indonesia. "Pemerintah harus waspada dan konsisten bekerja lebih masif, intensif dan ekstensif akibat HOAX negatif yang menyesatkan di dunia maya," ujar Ibas saat Rapat Kerja Komisi 10 DPR RI bersama Menteri Pariwisata di Gedung DPR RI Senayan Jakarta, Selasa, 17/1/2017. Ketua Fraksi PD DPR RI ini juga menyoroti serangkaian aksi demonstrasi di Indonesia yang dapat mempengaruhi minat dan jumlah kunjungan wisata ke Indonesia. "Tentu dampaknya pada Kunjungan Wisata dan dapat mengurangi penerimaan devisa negara. Kita juga dihadapkan dengan pemberitaan terkait ekspansi tenaga kerja asing ilegal yang berpotensi mengancam NKRI dan tenaga kerja lokal," ucap Iba mengingatkan.

42 I SINERGIS I Maret 2017

Ibas Minta Kemenpar

Antisipasi Dampak Negatif Hoax Bagi Pariwisata RI Oleh karenanya, wakil rakyat asal Dapil VII Jawa Timur ini menyarankan pemerintah untuk mengevaluasi upaya promosi yang kini tengah dilakukan. "Pertama, perlu dilakukan review menyeluruh terkait promosi Internasional dan konvensional melalui pendekatan yang lebih masif, intensif dan ekstensif khususnya di sosmed atau digital media promotion lainnya," tambahnya. Kedua, tambah Ibas, pemerintah perlu melakukan evaluasi kebijakan Bebas Visa agar tidak terjadi ekses

negatif ata kebijakan tersebut. "Kebijakan ini bisa lebih difokuskan kepada negaranegara yang benar-benar memberikan kontribusi besar pada penerimaan devisa negara. Pemerintah bisa lebih gencar mempromosikan daerah pariwisata RI agar ada peningkatan repeat visit dari wisman negara-negara tersebut. Tentu kita promosikan daerah-daerah wisata yang sudah sangat siap dikunjungi di Indonesia," ungkap politisi muda ini. (EBYteam)


Kabar Komisi

A

Lampung Timur, Sinergis – nggota Komisi 10 DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono atau yang akrab disapa Ibas menegaskan pentingnya sarana dan prasarana sekolah untuk meningkatkan daya saing siswa di tengah derasnya arus persaingan global. “Sekolah menjadi ujung tombak pencetak SDM yang berdaya saing tinggi, oleh karenanya segala upaya termasuk ketersediaan sarana dan prasarana sekolah harus terus ditingkatkan,” ujar Ibas di sela kunjungan Komisi X DPR RI saat melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Kabupaten Lampung Timur (Lamtim). Dengan dukungan infrastruktur sarana dan prasarana sekolah yang baik, Ibas optimis, bekal keterampilan yang diperoleh siswa di bangku sekolah seharusnya menjadi modal para siswa untuk berwirausaha. “Kalau sejak dini para siswa dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan yang baik, saya optimis dukungan sarpras yang memadai semakin memantapkan

Sarpras Pendidikan

Tingkatkan

Daya Saing Siswa

kualitas lulusan siswa di sekolahsekolah. Insya Allah, siswa yang lulus akan gampang mendapatkan pekerjaan, bisa berprestasi dan mendapatkan bea siswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi serta berani menjadi wirausahawan muda yang mampu menciptakan lapangan kerja,” ujar wakil rakyat asal dapil VII Jatim ini saat meninjau sekolah SDN 1 Tulusrejo Kecamatan Pekalongan, SMPN 1 Negara Ratu kecamatan Batanghari Nuban dan SMAN 1 Sukadana kecamatan Sukadana. Seperti diketahui, kedatangan rombongan Komisi X DPR RI ini disambut langsung oleh Bupati Lampung Timur,

Chusnunia, Wakil Bupati Zaiful Bukhori dan Kapolres Lamtim AKBP Harseno, Senin (27/2). Rangkaian kunjungan kerja rombongan Komisi X DPR RI ke Kabupaten Lampung Timur untuk meninjau sekolah SD Negeri 1 Tulus Rejo Kecamatan Pekalongan, SMP Negeri 1 Negara Ratu, Kecamatan Batang Hari Nuban, dan SMA Negeri 1 Sukadana, Kecamatan Sukadana. Setelah meninjau sekolah, rombongan Komisi X DPR RI berkunjung ke PT Nusantara Tropical Farm Labuhan Batu dilanjutkan ke Taman Nasional Way Kambas (TNWK) yang menjadi salah satu taman nasional tertua di Indonesia. (EBYteam)

Maret 2017 I SINERGIS I 43


Nasional

Dari naik kereta sampai ke air terjun, kompak dan mesra.

P

residen ke-6 Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berlibur ke Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah sejak Sabtu (18/2) hingga Senin (20/2). SBY memboyong keluarga besarnya untuk liburan ke salah satu wisata unggulan di Jawa Tengah ini. Selain bersama istri, anak, menantu, dan cucunya, tampak juga Hatta Rajasa dan Aulia Pohan yang merupakan besan SBY. SBY ke Solo naik Kereta Api Argo Dwipangga dari Stasiun Gambir dan sampai Stasiun Solo Bapalan pada Sabtu sore sekitar pukul 17.30 wib. Seluruh anggota keluarga tampak sangat santai dan kompak dalam menikmati perjalanan mereka. Seperti apa keseruan liburan keluarga SBY ini? Naik kereta Serunya menghabiskan lama waktu perjalanan bersama keluarga besar di kereta. Itulah yang terlihat dari foto-foto liburan keluarga SBY. Mereka terlihat mengawali perjalanan dari Stasiun Gambir dan bertolak menuju Stasiun Solo Balapan. Menikmati Air Terjun Grojogan Sewu Dari foto yang diunggah, keluarga SBY terlihat mengunjungi Air Terjun Grojogan Sewu di Karanganyar yang terkenal. Air terjun tersebut yang letaknya berada di lereng Gunung Lawu. Berada di Hutan Wisata Grojogan Sewu, kawasan ini punya udara yang sejuk dan pemandangan yang indah. Salah satu pesona utamanya adalah air terjun tertinggi yang mencapai 80 meter. Selain itu, jembatan yang diselimuti mitos itu juga sering kali dijadikan tempat foto para pengunjung. Serunya menikmati alam terbuka Piknik dan berkumpul bersama dalam satu meja dengan latar pemandangan yang indah. Mereka terlihat seru menikmati alam terbuka di daerah Tawangmangu. Dari foto-foto tersebut, SBY yang dibantu dengan sebuah tongkat tampak begitu menikmati perjalanan. Bahkan ada juga foto-foto bersama sang istri yang menunjukkan kemesraan mereka. Bukan hanya yang tua yang senang, cucu-cucu Presiden RI ke-6 itu pun terlihat bahagia. (**)

Serunya Liburan Keluarga Besar SBY di Tawangmangu

44 I SINERGIS I Maret 2017


Kabar Fraksi

Ekonomi Indonesia 2017, Berikut Saran Demokrat

“Indonesia 2017 dan ke depannya haruslah memastikan bahwa baik ekonomi maupun demokrasi terus tumbuh dan mekar,� SBY. Maret 2017 I SINERGIS I 45


Kabar Fraksi

T

ahun 2017 baru saja dimulai. Bagi bangsa ini, bahkan bagi siapapun, tantangan tidak akan semakin mudah. Kendati demikian, bagi pemerintah, perjuangan untuk terus memperbaiki kondisi ekonomi harus tetap bertumpu pada upaya menyejahterakan rakyat. ‘’Perkembangan ekonomi harus bermuara pada kesejahteraan rakyat, sehingga arah kebijakan pemerintah tidak sebatas pembangunan yang serba benda. Apalagi, pembangunan berkelanjutan abad-21 mencakup pertumbuhan ekonomi, keadilan sosial dan pemeliharaan lingkungan,’’ demikian antara lain, disampaikan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam kolom opini Kompas berjudul Menjawab Tantangan 2017 Senin (9/1/2017). Karena itulah, tulis SBY, sejak awal perlu ditetapkan perimbangan yang tepat di dalam mengalokasikan sumber daya pembangunan. Contohnya anggaran untuk infrastruktur tidaklah BOLEH meniadakan anggaran untuk pendidikan, pelayanan kesehatan dan pengurangan kemiskinan. Juga dikatakan, perimbangan alokasi sumber daya pembangunan yang tepat akan menggerus riakriak sosial di masyarakat. Kalau hal itu dapat dicapai dalam keadaan sesulit apapun, masyarakat tidak akan ‘memberontak’, karena mereka tidak merasa ditinggalkan. Namun, SBY juga menekankan bahwa elemen dan dimensi kehidupan bangsa bukan sebatas ekonomi dan kesejahteraan rakyat. Perlu pula ruang yang cukup bagi rakyat untuk berekspresi dan ikut serta dalam menentukan nasib dan masa depannya. “Indonesia 2017 dan ke depannya haruslah memastikan bahwa baik ekonomi maupun demokrasi terus tumbuh dan mekar,” saran SBY.

Program Pro Rakyat 46 I SINERGIS I Maret 2017

Senada, anggota Komisi 11 dari Fraksi Partai Demokrat (FPD) Marwan Cik Asan juga menyampaikan, anggaran untuk infrastruktur tidak boleh meniadakan anggaran untuk pendidikan, pelayanan kesehatan, dan pengurangan kemiskinan. “Program-program Pro Rakyat sebagai bentuk keberpihakan pemerintah terhadap masyarakat miskin perlu terus dihadirkan untuk meringankan beban dan meningkatkan daya beli masyarakat bawah,” kata Marwan, pada Rapat Paripurna DPR (10/1/2017) di Senayan, Jakarta. Hal lain, ‘’Mengawali tahun 2017 rakyat Indonesia diberi kado istimewa berupa kenaikan tarif dasar listrik, bahan bakar minyak, biaya pengurusan STNK/BPKP, dan kenaikan sebagian bahan kebutuhan pokok. Pemerintah perlu menjelaskan secara terbuka dan transparan terhadap serangkaian kebijakannya, serta langkah-langkah lanjutannya untuk mengatasi dampak lanjutannya, khususnya bagi masyarakat bawah dan miskin,’’ tutur Marwan Menurut Marwan, diperlukan kecerdasan dan kecermatan bagi pemerintah untuk menetapkan strategi dan menjalankan aksi-aksi nyata dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat. Pilihan sering tidak mudah, namun dengan memahami tantangan dan peluang yang tersedia, pemerintah bisa melakukan langkah-langkah yang tepat dan efektif. Peluang ekonomi yang tersedia pada 2017 adalah perkiraan membaiknya harga komoditas pertanian, pertambangan, dan perminyakan. Diharapkan penerimaan negara dapat ditingkatkan. Namun, jika harga minyak terus meningkat hingga mencapai 70 dollar AS per barrel, maka tentunya sesuai dengan hukum pasar harga BBM juga akan naik. Jika harga BBM harus dinaikkan, pemerintah perlu mempersiapkan prakondisi dampak sosial yang ditimbulkan. ‘’Peluang yang lain adalah di bidang investasi. Mengingat pasar domestik kita

terus tumbuh, kita bisa menarik lebih banyak investor. Jika investasi dapat kita tingkatkan, sumbangannya terhadap pertumbuhan akan nyata mengingat belanja pemerintah dan konsumsi rumah tangga masih terbatas. Namun, perlu diingat, investasi akan mencari pasar yang reliable di negara yang aman dan stabil. Oleh karena itu situasi politik dan keamanan yang kondusif di tahun 2017 menjadi prasyarat mutlak bagi investor untuk tak ragu dan takut menanamkan modalnya di Indonesia,’’ tegas Marwan lagi.(media-fpd)

Program-program Pro Rakyat sebagai bentuk keberpihakan pemerintah terhadap masyarakat miskin perlu terus dihadirkan untuk meringankan beban dan meningkatkan daya beli masyarakat bawah,” Marwan Cik Asan


Kabar DPP

Demokrat Menangkan 46 Pilkada 2017 Ketua Komisi Pemenangan Pemilu (KPP) DPP-PD Edhie Baskoro Yudhoyono saat memberikan pemaparan dalam Rapimnas dan Dies Natalis Partai Demokrat di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (7/2/2017). (dely)

P

Jakarta, Sinergis: artai Demokrat memenangi lebih dari 40 pemilihan kepala daerah dari hampir 100 pilkada yang diikuti Demokrat di berbagai wilayah di Indonesia. Hasil itu mengacu pada pendataan Komite Pemenangan Pemilu DPP Partai Demokrat. “Alhamdulillah PD telah mengikuti pesta demokrasi serentak tahun 2017 dengan sebaik-baiknya. Target 35 persen dari total Pilkada Serentak 2017 dapat kita lampaui. Demokrat berhasil memperoleh kemenangan 49 persen dari pilkada yang digelar. Keberhasilan

tersebut berkat semangat, kerja keras, dan doa seluruh kader, PD bisa kembali berhasil memperoleh hasil yang maksimal di Pilkada ini,” ungkap Ketua Komisi Pemenangan Pemilu (KPP) DPPPD Edhie Baskoro Yudhoyono. Sementara itu, Ketua Divisi Komunikasi Publik DPP Partai Demokrat, Imelda Sari mengatakan, dengan data yang telah dikumpulkan, Demokrat memenangi 46 dari 94 pilkada di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota. Sementara itu, untuk pemilihan gubernur, Demokrat unggul di empat wilayah, di antaranya Aceh, Banten, Sulawesi Barat, dan

Gorontalo. “Selebihnya unggul di 33 dari 70 pilkada kabupaten dan sembilan dari 17 pilkada kota,” kata Imelda di Jakarta, Sabtu 18 Februari 2017. Dengan capaian itu, perolehan kemenangan Demokrat adalah 49 persen dari pilkada yang digelar. Angka ini dianggap menggembirakan. “Data ini tentu patut disyukuri, karena melampaui target 35 persen yang ditetapkan Partai Demokrat pada Pilkada Serentak 2017,” Imelda menegaskan. (EBYteam)

Maret 2017 I SINERGIS I 47


Kabar DPP

K

Jakarta, Sinergisurang dari seminggu, Indonesia akan melangsungkan pencoblosan Pilkada Serentak 2017. Partai Demokrat (PD) pun mengaku telah siap dan punya target kemenangan yang cukup tinggi. “Insya Allah PD siap mengikuti pesta demokrasi serentak tahun 2017 dengan sebaik-baiknya. Kami yakin, dengan semangat, kerja keras, dan doa seluruh kader, PD bisa kembali berhasil memperoleh hasil yang maksimal di Pilkada ini,” ungkap Ketua Komisi Pemenangan Pemilu (KPP) DPPPD Edhie Baskoro Yudhoyono dalam perbincangan dengan detikcom, Kamis (9/2/2017). Pria yang akrab disapa Ibas itu menyatakan 6 hari ini merupakan babak penentuan bagi rakyat untuk memilih calon kepala daerah masing-masing. Hal tersebut, menurutnya, bertujuan membuat daerahnya lebih aman, maju, adil, dan sejahtera. “Total football dan man to man marking atau yang kita gunakan istilah ‘Gedemata’ (gerakan desa menyerbu kota) akan digunakan untuk menangkan seluruh pasangan calon yang PD usung secara ‘kenclengan’, semangat, energi dan biaya, begitu kami menyebutnya,” ujarnya. Dari 101 wilayah yang akan

Demokrat Targetkan 35% Kemenangan di Pilkada Serentak menjalani Pilkada serentak, Ibas menyatakan seluruhnya penting bagi partai berlambang bintang segitiga merah putih itu. Ada 94 daerah yang diikuti PD dengan target kemenangan di atas 30 persen atau meningkat dibanding target pemenangan pada Pilkada serentak tahap pertama. “Target 35 persen (minimal) akan kami menangkan sebanyak-banyaknya. Sebanyak 35 persen dari total Pilkada Serentak 2017. Tapi kami ingin lebih dan menang sebanyak-banyaknya,” ujar Ibas. Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRRI ini menyatakan pasangan calon yang diusung partainya bersama koalisi merupakan orang-orang terbaik. Selain itu, kata Ibas, pasangan calon yang PD usung sangat mumpuni, amanah, dan kapabel untuk daerahnya. “Yang jelas, kami akan memastikan bahwa Pilkada ini berjalan demokratis dan fair. Harapan saya, Pilkada tahun 2017 berjalan luber, jurdil,” tegasnya.

Ketua Komisi Pemenangan Pemilu DPP-PD Edhie Baskoro Yudhoyono (dely)

48 I SINERGIS I Maret 2017

Partai Demokrat pun, menurutnya, akan terus melakukan pengawasan agar praktik kecurangan tidak terjadi dalam pelaksanaan Pilkada serentak. Apalagi kecurangan secara terencana dan sistematis. “Untuk itu, kami akan terus jaga dan kawal demokrasi yang bermartabat ini. Kedua, jangan sampai ada ‘hoax’ yang berlebihan, apalagi mengarah menuju kampanye hitam dan fitnah,” urai Ibas. Tak lupa, anggota Komisi X DPR itu mengingatkan semua pihak tetap menjaga persatuan meski ada kompetisi dalam Pilkada. Seperti diketahui, pelaksanaan Pilkada serentak akan digelar pada 15 Februari mendatang. “(Saat) Pilkada selesai, semua harus bersatu. ‘Menang tanpa ngasorake’, menang jangan jumawa dan kalah jangan ngamuk. Kembali kita bangun kebersamaan demi pembangunan daerah,” ucapnya. (detik/dik)


Kabar DPP

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono berpidato saat Rapimnas dan Dies Natalis Partai Demokrat di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (7/2/2017). (dely)

Tiga Poin Besar Pidato Lengkap SBY di Dies Natalis Partai Demokrat

Bahas soal keadilan, kebhinekaan, dan kebebasan

K

etua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan pidato politik dalam Rapimnas dan Dies Natalis PD ke-15. Ada tiga poin besar yang dibicarakan SBY dalam pidatonya. Tiga poin besar itu adalah soal keadilan, kebhinekaan, dan kebebasan. “Ketiga isu ini amat penting dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Ketiga isu ini sekarang juga sedang menjadi perhatian publik yang luas,� ujar SBY mengawali pidato politiknya di JCC Senayan, Jakarta, Selasa (7/2/2017). Dalam pidato berdurasi kurang-lebih

70 menit tersebut, SBY juga menyoroti soal isu-isu terkini. Termasuk rangkaian aksi bela Islam, kasus penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama, hingga peristiwa yang terjadi pada dirinya sendiri. Salah satunya adalah soal demo mahasiswa di depan rumah SBY yang berada di Mega Kuningan, Senin (6/2) lalu. Dalam pidatonya, SBY juga banyak menyinggung mengenai kinerja pemerintah dan memberi masukan, termasuk untuk Presiden Joko Widodo dan aparat penegak hukum. Berikut ini pidato lengkap SBY:

Para pemimpin dan Kader Demokrat yang saya cintai, Hadirin sekalian yang saya hormati, Alhamdulillah, Partai Demokrat, partai kita, genap berusia 15 tahun. Meskipun muda dalam usia, Partai Demokrat kaya dengan pengalaman. Kaya dengan dinamika dan romantika, pasang dan surut, serta tantangan dan peluang. Bulan September 2016 yang lalu, ulang tahun Partai Demokrat kita peringati secara sederhana. Karenanya, hari ini, saya akan menyampaikan pidato politik dalam rangka Rapimnas sekaligus pidato dies natalis partai kita.

Maret 2017 I SINERGIS I 49


Kabar DPP Tema besar pidato saya adalah Indonesia Untuk Semua. Indonesia For All. Dan saya akan soroti tiga topik penting, yaitu keadilan, kebhinnekaan dan kebebasan. Justice, diversity and freedom. Ketiga isu ini amat penting dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Ketiga isu ini sekarang juga sedang menjadi perhatian publik yang luas. Saudara-saudara, Kita tahu, keadilan, kebhinnekaan dan kebebasan mudah diucapkan, tetapi tidak mudah untuk diwujudkan. Dulu, ketika membahas dasar-dasar Indonesia Merdeka, para pendiri republik memberikan perhatian sangat khusus atas tiga isu ini. Konstitusi kita, UUD 1945, juga memberikan tempat yang terhormat terhadap keadilan, kebhinnekaan dan kebebasan. Negara memiliki kewajiban dan tanggung jawab yang besar agar keadilan tegak, kebhinnekaan diwujudkan, dan kebebasan dijamin serta diberi ruang yang cukup. Namun, sejak Indonesia berdiri, dari satu pemimpin ke pemimpin yang lain, dari satu pemerintahan ke pemerintahan yang lain, tidak selalu mudah mewujudkan 3 hal besar ini. Selalu saja ada tantangan dan permasalahannya. Sehingga, jika dalam pidato ini saya mengangkat keresahan banyak kalangan tentang wajah keadilan dan kebebasan, dan dalam batas-batas tertentu juga kebhinnekaan kita, tidak berarti begitu saja saya menyalahkan negara dan pemerintah. Tidak berarti pemerintah alpa dan menyimpang. Yang saya sampaikan ini anggaplah sebuah wake up call, atau peringatan dini. Wake up call kepada para penyelenggara negara, dan juga kepada kita semua. Kita mesti peduli, bertanggung jawab dan melakukan sesuatu untuk kebaikan bangsa kita. Para Kader Demokrat yang saya banggakan, Hadirin sekalian yang saya muliakan, Mari kita sekarang bicara

50 I SINERGIS I Maret 2017

tentang keadilan. Konstitusi menegaskan bahwa Indonesia yang kita tuju bukanlah hanya Indonesia yang merdeka, bersatu dan berdaulat, tetapi juga Indonesia yang adil dan makmur. Kata-kata adil dan makmur mesti diletakkan dalam satu kebulatan, satu nafas dan satu jiwa. Tak ada artinya jika Indonesia makmur, tetapi tidak adil. Kita ingin agar semua rakyat Indonesia makmur. Makmur bersama, dan bukan makmur sendirisendiri. Saudara-saudara, Di awal abad ke 21 ini, muncul kesadaran yang bersifat global bahwa kemiskinan dan ketimpangan sedunia harus dihentikan. Masih banyaknya kaum miskin, termasuk yang sangat miskin, disertai ketimpangan yang semakin dalam, membuat dunia menjadi tidak adil dan juga tidak aman. Kita saksikan banyak terjadi konflik, kekerasan dan gangguan keamanan, karena banyak yang merasa kalah, tersisih dan ditinggalkan. Mereka mencari keadilan dengan cara dan pilihannya sendiri-sendiri. Tren dunia abad 21 memang ditandai oleh kesenjangan sosial-ekonomi yang semakin menganga. Separuh kekayaan dunia dimiliki oleh orang-orang kaya yang jumlahnya hanya sekitar 1% saja. Sementara, separuh sisanya harus dibagi oleh 99% penduduk bumi yang lain. Di Indonesia, potret kita juga kurang memberikan harapan. Total kekayaan 150 orang terkaya, setara dengan APBN kita. Bahkan, harta orang Indonesia yang paling kaya jumlahnya 3 kali APBD Jakarta, 8,5 kali APBD Jawa Timur, dan 95 kali APBD Maluku Utara. Menjadi kaya tentulah bukan kejahatan atau dosa. Asalkan, kekayaan itu diperoleh secara halal, tidak lalai membayar pajak, dan rajin berbagi dengan yang tidak mampu. Tetapi, bagaimanapun negara bersalah dan berdosa jika tidak memikirkan, tidak membantu dan tidak meningkatkan

taraf hidup rakyat miskin. Inilah esensi dari keadilan sosial-ekonomi yang harus kita tegakkan. Negara tidak BOLEH asyik dan terlena dengan hukum-hukum pasar dan ajaran kapitalisme semata. Ingat, pasar bebas, ajaran neolib dan kapitalisme yang fundamental tidak peka dan tidak peduli terhadap mereka yang tersisih dan tertinggal. Negara tidak boleh hanya mengikuti kepentingan perusahaan bisnis multinasional dan liberalisasi perdagangan bebas, tanpa memikirkan dampak negatifnya bagi rakyat. Melepas harga-harga kebutuhan pokok mengikuti harga pasar semata, tanpa memperhatikan daya beli rakyat, bukanlah pilihan yang bijak. Ini tak berarti kita masuk ke perangkap ekonomi komando atau ekonomi yang sosialistik-komunistik. Tidak berarti pula pemerintah harus selalu menetapkan dan mengendalikan harga-harga. Saya tahu hal itu bertentangan dengan prinsip-prinsip ekonomi yang harus efisien. Namun, bagi negara berkembang atau emerging market, di mana pendapatan per kapita dan daya beli rakyat masih rendah, diperlukan keseimbangan antara mekanisme pasar dan peran pemerintah yang proporsional. Pemerintah tak boleh menyerahkan segalanya ke mekanisme pasar bebas. Intervensi pemerintah yang positif, proporsional dan diperlukan (necessary) tetaplah harus dilakukan. Bergabung ke aliansi kerja sama ekonomi yang ditawarkan negaranegara besar haruslah berhati-hati. Pemerintah harus cermat jika harus bergabung dalam kerja sama ekonomi yang mengikat dan terstruktur ketat, seperti Trans-Pacific Partnership (TPP). Sebab, kalau kita gegabah, tidak siap dan salah perhitungan, Indonesia akan sangat dirugikan. Negara tentu memerlukan investasi jangka panjang. Namun, investasi itu bukanlah infrastruktur fisik semata. Investasikan pula sumber daya manusianya (human capital), agar negara kita makin berdaya saing, makin


Kabar DPP maju dan makin unggul di masa depan. Porsi pembangunan untuk infrastruktur juga harus berimbang dengan pembangunan manusia. Biaya pembangunan infrastruktur tepat jika kita padukan dari sumber swasta, BUMN dan APBN. Dengan demikian, APBN dan APBD dapat kita gunakan untuk sektor pendidikan, pelayanan kesehatan, pengentasan kemiskinan dan pemenuhan hak-hak dasar rakyat yang lain. Pembengkakan utang negara yang sangat besar untuk kepentingan jangka pendek, termasuk infrastruktur, sebaiknya dihindari. Jumlah utang yang naik secara tajam akan meningkatkan beban rakyat di masa depan. Menjaga fiskal yang sehat dan pruden, termasuk mengurangi beban subsidi adalah langkah yang positif. Namun, jika terjadi lonjakan harga dan membuat golongan ekonomi lemah terpukul, pemerintah wajib membantunya secara tepat dan adil. Kebijakan tax amnesty guna mendayagunakan uang yang diparkir di luar negeri atau ‘disimpan di bawah bantal’, dapat kita setujui dan dukung. Namun, tetaplah berorientasi pada tujuan dan sasaran awal. Menggeser sasaran kepada rakyat biasa disertai komunikasi yang tidak baik, membuat masyarakat takut, merasa dikejar-kejar dan tidak tenteram tinggal di negerinya sendiri. Isu ini juga berkaitan dengan keadilan. Saya berpendapat sasaran utama tax amnesty haruslah 100, 200, 500 atau 1000 orang-orang terkaya Indonesia. Disamping pemerintah mendapatkan ‘fee pemutihan’, barangkali masih ada dana yang dapat digunakan untuk menggerakkan ekonomi nasional. Saudara-saudara, Adalah tidak bermoral, kalau di tengah gedung-gedung megah dan gemerlapannya kemewahan, jutaan rakyat tidurnya tidak nyenyak lantaran tidak cukup makan. Artinya, kesenjangan yang makin menjadi-jadi tidak bisa diterima di negara Pancasila,

yang menjunjung tinggi keadilan sosial bagi seluruh rakyatnya. Kita ketahui, banyak sekali teori, strategi dan kebijakan pembangunan yang dianut oleh bangsa-bangsa. Namun, bagi Indonesia, yang penting janganlah kita pernah meninggalkan paradigma pembangunan yang adil. Pembangunan yang tetap berpihak dan berorientasi kepada manusia dan lingkungannya. Yang menjadi sasaran bukan hanya pertumbuhan ekonomi, tetapi juga keadilan sosial (social inclusion) dan terjaganya lingkungan dan sumbersumber kehidupan. Inilah yang disebut dengan ‘Sustainable Growth with Equity’ yang kini dianut oleh banyak negara di dunia. Hadirin sekalian, Di samping keadilan sosial-ekonomi, kita juga menghadapi tantangan keadilan yang lain, yaitu keadilan dalam hukum. Negara kita adalah negara hukum, demikian yang terkandung dalam konstitusi kita. Hukumlah yang harus menjadi panglima, bukan politik. Apalagi kekuasaan. Dewasa ini rakyat sedang mengamati praktik penegakan hukum di seluruh tanah air. Ada nuansa, bahkan testimoni, bahwa dalam penegakan hukum masih saja ada yang tebang pilih. Rakyat juga merasakan, bahkan mengetahui, ada pula intervensi dari pihak-pihak yang tidak berhak. Di era keterbukaan dan transparansi sekarang ini, open, digital, and transparant society, cerita-cerita di belakang layar seperti itu telah menjadi rahasia umum. Masyarakat kita memang cenderung diam. Sebagian bahkan takut. Tetapi, jangan salah, sesungguhnya mereka tahu. Cara pandang yang menganggap rakyat serba lemah dan pasti tidak tahu amat berbahaya. Sebab, manakala orang-orang yang lemah mulai bersatu, persatuan itu akan menjelma sebagai kekuatan. People’s power. Sejumlah kasus besar berkategori

terang, yang menurut rakyat pasti diproses secara hukum, nampaknya masih mengendap entah di mana. Sementara, kasus-kasus yang jauh lebih tidak signifikan menjadi prioritas. Terpulang siapa yang diperkarakan. Rakyat merasakan betapa bersemangatnya penegak hukum menangani kasus ‘menyebarkan kebencian’ atau ‘tindakan tidak menyenangkan’ terhadap penguasa. Sebaliknya, jika yang menjadi korban atau yang pencari keadilan bukan dari lingkar kekuasaan, jalannya tidak selalu mudah. Saya juga melihat respons negara dan penegak hukum yang datar ketika ada indikasi terjadinya penyadapan ilegal yang bermotifkan politik. Di penghujung tahun 2016 yang lalu, negara, dalam hal ini penegak hukum, telah menangkap sejumlah aktivis politik. Mereka dituduh melakukan makar. Tentu ini jenis kejahatan yang serius. Jika memang terbukti melakukan tindakan makar, hukum harus ditegakkan dengan tegas. Saya pribadi, tidak pernah setuju dengan penjatuhan Presiden ditengah jalan tanpa alasan yang dibenarkan oleh konstitusi. Saat ini rakyat tengah mengikuti penegakan hukumnya. Rakyat akan menjadi saksi sejarah ketika mereka-mereka yang dituduh melakukan makar tersebut diadili. Saudara sekalian, Tahun-tahun terakhir ini, media sosial juga menjadi sorotan publik. Jika ada seorang yang statement-nya dinilai tidak menyenangkan penguasa atau kolega penguasa, langsung dihajar oleh ‘the invisible group’. Sebuah kekuatan yang tidak kentara. Saya adalah salah satu korban dari ‘the invisible group’ yang bekerja bagaikan mesin penghancur itu. Kata-kata yang digunakanpun tak kuasa untuk saya utarakan, karena bisa merusak jiwa yang mendengarnya, apalagi anak-anak kita. Nilai-nilai luhur tentang kesantunan, tata krama dan etika yang sering

Maret 2017 I SINERGIS I 51


Kabar DPP

kita bangga-banggakan, sepertinya tinggal kenangan. Atau telah masuk museum sejarah yang sepi pengunjung. Banyak pihak yang sebenarnya tidak bersalah, ‘innocent’, ikut menjadi korban. Kita sedih, karena media sosial yang seharusnya ikut mencerdaskan kehidupan bangsa, sering didominasi oleh kalangan yang kurang beradab (uncivilized). Karenanya saya mendukung penuh langkah-langkah Presiden Jokowi dan pemerintahan, untuk mengatur dan menertibkan penyimpangan di media sosial ini. Dengan catatan, penertibannya dapat dipertanggungjawabkan secara konstitusional dan dilaksanakan secara adil. Jangan tebang pilih dan jangan kelewat batas. Saya mengingatkan, ada 3 hal penting yang berkaitan dengan hak hukum warga negara. Pertama, setiap warga negara bersamaan kedudukannya di muka hukum. Kedua, setiap orang berhak atas perlindungan pribadi, keluarga, kehormatan dan martabatnya. Dan yang ketiga, setiap orang berhak bebas dan mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif. Demikian esensi dari konstitusi kita. Equality before the law. Para Kader Demokrat yang saya cintai, Hadirin sekalian yang saya hormati, Sekarang saya akan bicara tentang kebhinnekaan. Ada 2 pertanyaan kritis yang mengusik pikiran saya. Ke satu, benarkah kebhinnekaan kita terancam saat ini, sebagaimana yang gencar disuarakan oleh sebagian kalangan? Sedangkan yang kedua, masih relevankah kita bicara kebhinnekaan, setelah lebih dari 70 tahun Indonesia merdeka? Menjawab pertanyaan ke-satu dengan tegas saya katakan tidak. Saat ini tidak ada ancaman yang serius terhadap kebhinnekaan kita. Namun, ada benih-benih yang bisa mengganggu kebhinnekaan, ini jika tidak kita cegah dan kelola dengan baik. Terhadap pertanyaan kedua, jawaban

52 I SINERGIS I Maret 2017

saya adalah ya. Benar. Berbicara tentang kebhinnekaan tetap dan selalu relevan. Menjaga dan merawat kebhinnekaan boleh dikata menjadi ‘never ending goal’. Dari perspektif sejarah, menjadi bangsa yang rukun, harmonis dan toleran adalah bagian dari nation building. Kebhinnekaan kita bukanlah sekedar perbedaan identitas dari segi agama, etnis, suku bangsa dan asal daerah. Lebih dari itu. Bangsa kita juga majemuk dari segi budaya, bahasa, adat dan nilai-nilai lokal yang lain. Kita juga beragam dalam aliran paham, cara pandang, status sosial dan pilihan politik dalam kepartaian. Masih segar dalam ingatan kita ketika Indonesia mengalami konflik komunal yang berdarah. Benturan horisontal itu terjadi di Sampit, Poso, Ambon dan Maluku Utara. Perlu diketahui, untuk mengatasi dan mengakhiri konflik komunal itu diperlukan waktu 5 tahun. Itupun masih dilanjutkan dengan proses rekonsiliasi dan trust building, yang juga memerlukan waktu yang panjang. Pesan yang ingin saya sampaikan adalah janganlah kita bermain-main dengan kebhinnekaan ini. Kalau memang tidak ada ancaman, janganlah dihembus-hembuskan dan dimanipulasi secara politik, sehingga akhirnya benarbenar menjadi masalah. Kita harus sungguh berhati-hati. Bermain air basah, bermain api terbakar. Saya sungguh merasakan dan mengetahui, karena sebagai Menko Polkam, dulu saya ikut menangani dan menyelesaikan konflikkonflik horisontal itu. Yang penting, bagaimana kita bisa menjaga dan merawat kebhinnekaan itu sekarang dan ke depan. Saya berpendapat, ada 2 kata kunci jika kita ingin sukses menjaga kebhinnekaan. Yang pertama adalah toleransi, dan yang kedua tenggang rasa. Toleransi berarti menghormati perbedaan. Toleransi juga berarti kita bisa mengerti, dan tidak cepat tersinggung atau marah, jika mendengar atau mengetahui sesuatu yang tidak ‘pas’.

Sementara, tenggang rasa adalah kemampuan dan kesediaan untuk mengendalikan diri. Kita mesti mencegah tutur kata dan perbuatan yang bisa melukai, menyinggung, memperolok, dan merendahkan keyakinan saudara kita yang berbeda identitas. Karenanya, toleransi ini harus senantiasa dipasangkan dengan tenggang rasa. Apalagi kita mengetahui bahwa toleransi selalu memiliki batas. Tolerance has its boundaries. Kalau mengharapkan orang lain toleran terhadap dirinya, dia juga harus bertenggang rasa terhadap yang lain. Yang menyuburkan kerukunan dan toleransi dalam kehidupan masyarakat yang majemuk adalah cinta dan kasih sayang. Juga rasa kebangsaan dan persaudaraan kita. Sedangkan yang merusak kedamaian, kerukunan dan persaudaraan adalah kebencian (hatred) dan rasa permusuhan. Semua agama dan kearifan lokal mengajarkan cinta dan kasih sayang, dan bukan kebencian dan permusuhan. Mari taburkan kasih sayang, jangan saling membenci dan mari hormati semua agama di negeri ini. Singkirkan jauhjauh dari bumi Indonesia yang disebut Islamophobia, Kristenophobia, atau phobi-phobi terhadap agama manapun. Negara tidakBOLEH membangun kebencian terhadap agama manapun. Inilah keindahan negara Pancasila, Negara yang Berketuhanan. Berkaitan dengan respons negara, utamanya penegak hukum, pasca rangkaian aksi damai di penghujung tahun 2016 yang lalu haruslah tetap terukur, tepat, bijak dan tidak melebihi kepatutannya. Jangan sampai dibaca negara menjadikan rakyat dan umat islam sebagai musuhnya. Mari taburkan kasih sayang, jangan saling membenci dan mari hormati semua etnis dan suku bangsa di negeri ini. Di Indonesia, tak perlu ada kebencian terhadap kaum diaspora dari manapun. Mereka semua adalah bangsa kita, bangsa Indonesia. Bukan bangsa Tiongkok, bukan bangsa Arab, bukan bangsa India, dan lain-lain. Tentu,


Kabar DPP mereka perlu menunjukkan kesetiaan dan keIndonesiaannya. Semua harus membangun budaya yang inklusif, bukan yang eksklusif. Pembauran harus bertumpu pada rasa dan semangat kebangsaan. TakBOLEH digantikan dengan pengelompokan atas dasar etnis dan status sosial. Marilah kita kukuhkan persaudaraan, kemitraan dan kerja sama lintas partai politik. Pemilihan umum, termasuk pilkada memang keras. Namun, tidak berarti di antara partai politik harus memelihara permusuhan yang permanen. Seolah harus mewariskan permusuhan kepada generasi-generasi berikutnya. Ada saatnya kita berkompetisi, ada saatnya pula kita berkolaborasi. Itulah indahnya jiwa Pancasila dalam demokrasi kita. Saudara-saudara, Di penghujung tahun 2016 yang lalu bangsa kita kembali diuji. Situasi sosial dan politik memanas, dipicu oleh perkataan saudara Basuki Tjahaja Purnama yang dinilai melakukan penistaan terhadap agama Islam. Dari isu yang sebenarnya cukup sederhana, akibat pengelolaan awal yang tidak tepat, akhirnya berkembang menjadi isu yang rumit dan sensitif. Saya tetap berpendapat bahwa kasus hukum Saudara Basuki bukanlah isu kebhinnekaan, bukan isu SARA dan juga bukan isu NKRI. Namun, dalam perkembangannya seperti ada politisasi dan penggeseran dari isu aslinya. Akibatnya, hubungan antar identitas tertentu menjadi tegang. Masyarakat justru bercuriga, janganjangan ada pihak tertentu yang ingin membenturkan satu identitas dengan identitas yang lain. Saya berpendapat, ketegangan sosial-politik itu harus segera diakhiri. Jangan justru dipelihara, apalagi dibesar-besarkan. Marilah kita petik hikmah dan pelajaran yang berharga dari peristiwa tersebut. Sebagai bangsa yang majemuk, marilah kita

benar-benar pandai bertoleransi dan bertenggang rasa. Setelah itu, marilah kita lanjutkan perjalanan kita. Melangkah ke depan. Move on. Masih banyak tugas dan pekerjaan rumah yang harus kita selesaikan bersama di masa depan. Marilah kita hormati proses penegakan hukum atas saudara Basuki yang kini tengah berlangsung. Berikan ruang kepada penegak hukum untuk menegakkan keadilan. Putusan apapun mesti kita hormati. Bebaskan segala intervensi dari pihak manapun. Pengerahan kekuatan massa dalam jumlah yang amat besar, dari pihak manapun, barangkali sudah saatnya diakhiri. Gerakan massa yang berhadap-hadapan, bisa menimbulkan benturan fisik dan kekerasan yang tidak kita kehendaki. Dengan niat baik saya ingin mengingatkan, janganlah dibiarkan terjadinya benturan horisontal di masyarakat kita. Sekecil apapun. Dulu, konflik komunal di Sampit, Poso dan Ambon, awalnya juga kecil. Di tingkat dunia, perang saudara yang terjadi di Suriah dulunya juga terbatas pada konflik antara penguasa dengan oposisi. Kemudian situasi makin memburuk ketika ISIS melibatkan diri dengan ideologi, agenda dan tujuannya sendiri. Sekarang Suriah menjadi negara yang porak poranda. Suriah kini juga menjadi salah satu titik ledak bagi terjadinya peperangan besar di dunia. Mungkin saya dituduh hanya menakut-nakuti. Melebih-lebihkan. Tidak, saudara-saudara. Saya ikut memiliki dan sangat mencintai negeri ini. Masih berkaitan dengan situasi sosial dan keamanan saat ini, janganlah dibiarkan pihak ketiga memancing di air keruh. Jangan sampai pula negara tidak adil dan berat sebelah. Jangan dibiarkan kaum radikal dan ekstrim tampil karena merasa terpanggil, dan kemudian mengambil alih keadaan. Dari kelompok manapun. Sudah sangat sering saya mendengar kata-

kata ‘negara harus hadir’. Sekaranglah saatnya negara benar-benar hadir. Hadir dan bertindak tepat, adil dan bijak. Para Kader Demokrat dan hadirin yang saya hormati, Ijinkan saya kini berbicara tentang kebebasan. Dari pengalaman bangsa-bangsa di dunia, hubungan antara penguasa dengan rakyat tidak selalu mudah. Lazimnya, pihak yang berkuasa kurang senang jika rakyat eksesif dalam menggunakan kebebasannya. Alasan yang sering dipakai adalah negara tidak akan stabil jika politik gaduh. Tanpa stabilitas politik, ekonomi tidak bisa dibangun. Dan, tanpa pembangunan ekonomi rakyat tak akan sejahtera. Di Indonesia, pandangan dan mitos seperti ini pernah hidup dan menjadi anutan kita. Saya berpendapat, jika dilihat dalam tingkatannya yang serba ekstrim pandangan demikian tidaklah salah. Tetapi, dalam realitasnya, rakyat tidak selalu anarkis dalam menyampaikan perasaan, aspirasi dan harapannya. Membungkam dan melarang rakyat untuk menyampaikan kritik dan protesnya, dengan alasan demi stabilitas politik, menurut saya terlalu berlebihan. Tujuh puluh satu tahun yang lalu, ketika bangsa kita tengah mempersiapkan kemerdekaannya, para pendiri republik berdebat. Ketika dilontarkan gagasan bahwa Indonesia yang hendak didirikan adalah Negara Kebangsaan, semuanya setuju. Tetapi, perbedaan pendapat muncul ketika draft dan desain awal konstitusi mulai disusun. Pasalnya, kekuasaan yang diberikan kepada negara dianggap terlalu besar. Sebaliknya, ruang kebebasan dan hak rakyat dianggap terlalu sempit. Sebagian perancang kemerdekaan khawatir jika Indonesia mengarah dan menjadi Negara Kekuasaan. Negara Polisi (Police State). Sejarah menakdirkan, UUD 1945, memang memberikan kekuasaan

Maret 2017 I SINERGIS I 53


Kabar DPP yang besar kepada negara, termasuk kepada Presiden. Hak rakyat yang negara harus melindungi dan mewujudkannya nampak dibatasi. Baru setelah reformasi berskala besar terjadi sejak tahun 1998, hak rakyat tersebut diberikan ruang yang besar. Hal ini ditandai dengan dicantumkannya 10 pasal hak-hak asasi manusia, yang hakikatnya mengadopsi pasal-pasal The Universal Declaration of Human Rights. Saudara-saudara, Marilah sekarang kita melihat dengan jujur potret kebebasan kita. Apakah kita merasa bahwa akhir-akhir ini negara menggunakan kekuasaannya secara berlebihan. Yang artinya rakyat dikekang dan dibatasi dalam menggunakan hak politiknya dan dalam melindungi hak-hak asasinya. Kalau jawabannya ‘ya’, maka Indonesia tercinta harus berhatihati. Mengapa? Karena, sejarah telah memberikan pelajaran penting ketika negara sangat menekankan stabilitas politik dan kewibawaan pemimpin secara berlebihan. Apalagi jika dibarengi dengan opresi terhadap hak dan kebebasan warga negara. Sejarah pula yang menunjukkan bahwa rezim demikian tidak bisa bertahan, tidak survive dan bahkan sering harus berakhir secara dramatis. Koreksi besar pernah terjadi di akhir era demokrasi terpimpin tahun 60-an dulu. Juga di penghujung era demokrasi otoritarian pada tahun 90-an. Ketika saya mengemban tugas memimpin Indonesia, dengan dukungan penuh Partai Demokrat, saya juga menghadapi politik yang sering panas dan gaduh. Parlemen, pers, kaum pengamat dan kalangan LSM sangat kritis bahkan sinis terhadap saya dan pemerintahan yang saya pimpin. Unjuk rasa kerap terjadi, termasuk pula adanya Gerakan Cabut Mandat SBY yang jiwanya seperti makar, meskipun penglihatan saya belum berkategori makar. Kewibawaan dan kehormatan

54 I SINERGIS I Maret 2017

saya sering diserang dan dilecehkan secara vulgar. Dalam kondisi dan situasi politik seperti itulah dulu saya mendapatkan godaan. Sebuah godaan politik yang menggiurkan. Sambil menyalahkan saya karena sebagai Presiden saya dianggap ‘terlalu demokratis’ dan ‘terlalu baik’, sejumlah pihak menyarankan agar saya lebih tegas dan bertindak keras. Kata mereka, demokrasi tak cocok untuk Indonesia. Rakyat takBOLEH diberi ruang politik terlalu lebar, karena politik akan gaduh dan negara tidak stabil. Elit politik, pemilik modal dan pemimpin media massa kalau menyerang penguasa mesti digembosi dan dibikin diam. Mereka pasti punya kelemahan dan bahkan kesalahan. Kalau pebisnis punya urusan dan menentang pemerintah, hidupnya akan susah. Usut saja pajaknya, pasti mereka ketakutan. Mintakan para penegak hukum untuk mencari-cari kesalahan orang yang ‘tidak kooperatif’ itu, pasti ketemu. Kalau secara hukum tidak terbukti bersalah, paling tidak secara sosial dan politik nama baiknya akan rusak. Jangan sia-siakan ‘power’ atau kekuasaan yang dimiliki penguasa. Menurut mereka, represi dan pembatasan hak-hak rakyat untuk mengamankan kepentingan nasional adalah sah. Tidak salah. Jika saya menggunakan emosi saya, sepertinya apa yang dikatakan kawan-kawan itu benar. Tetapi, ketika saya pikirkan baik-baik, hati dan pikiran saya berkata lain, bukan itu posisi dan cara yang akan saya pilih dan jalankan sebagai Presiden. Rationale dan logika yang saya gunakan sederhana. Jika kegaduhan dan serangan-serangan politik itu benar-benar membuat ekonomi lumpuh dan pemerintah tidak bisa bekerja, barangkali saya menerima saran mereka. Tetapi, yang saya alami lain. Pemerintah tetap dapat bekerja dan tetap dapat menjalankan kebijakan serta program-programnya. Sementara itu, selama sepuluh tahun ekonomi nasional tumbuh baik. Lantas mengapa

saya harus berubah menjadi pemimpin yang represif dan otoriter? Justru, barangkali saya harus berterima kasih kepada yang sangat kritis dan sinis dulu, meskipun kini semuanya berubah menjadi pendiam. Karena jasa merekalah pemerintahan yang saya pimpin tidak jatuh, dan saya bisa mengakhiri tugas saya tanpa halangan. Saudara-saudara, saya senang mempelajari sejarah. Di seluruh dunia banyak pemimpin yang akhirnya menjadi tiran dan diktator. Sebenarnya, mereka tidak dilahirkan demikian. Tetapi dalam perjalanan waktu, keadaanlah yang menjadikan seseorang menjadi tiran dan diktator itu. Apalagi, kalau sang pemimpin tersebut mulai takut kehilangan kekuasaan. John Steinbeck pernah mengatakan ‘Power does not corrupt. Fear corrupt, perhaps the fear of a loss of power’. Terjemahan bebasnya adalah, ‘Sebenarnya kekuasaan itu tidak korup. Ketakutanlah yang membuat penguasa korup. Barangkali karena ia takut akan kehilangan kekuasaannya’. Kala itu saya bersumpah untuk tidak tergoda menjadi pemimpin yang otoriter dan represif. Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah Swt mengabulkan permintaan saya. Tetapi sepertinya Sang Pencipta tidak memberikannya begitu saja. Tidak gratisan. Hal itu harus saya tebus dengan kesabaran dan ketegaran saya bersama keluarga. Kami harus sabar dan tegar menghadapi serangan politik, fitnah dan pembunuhan karakter. Termasuk olok-olok dan penghinaan terhadap pribadi saya. Hadirin sekalian yang saya hormati, Di banyak negara berkembang, termasuk di Indonesia, dulu juga hidup sebuah mitos, intinya kita harus memilih. Memilih ekonomi, atau demokrasi. Memilih keamanan, atau kebebasan. Security or liberty. Tidak bisa dua-duanya. Kalau mau dicapai


Kabar DPP dua-duanya negara akan gagal. Begitu kata para penganjur ‘stabilitas demi pembangunan ekonomi’. Mitos itu sebenarnya telah kita patahkan. Ternyata bangsa Indonesia bisa menghadirkan dua-duanya. Tidak harus memilih lagi. Pasca krisis 1998 dan disusul gerakan reformasi nasional, Indonesia bisa membuktikan bahwa akhirnya ekonomi dan demokrasi dapat kita wujudkan secara bersama. Memang awalnya politik amat gaduh dan tidak stabil. Namun, setelah bangsa kita bisa melakukan konsolidasi, situasinya menjadi tenang dan normal kembali. Sebagai contoh, dalam 10 tahun masa kepresidenan saya, kita bisa mewujudkan dua-duanya. Ekonomi kita tumbuh dengan baik dan demokrasi juga mekar dan berkembang. Namun, saudara-saudara, tidak berarti demokrasi yang kita anut dan jalankan ini sudah sempurna. Belum. Jalan menuju demokrasi yang kuat, stabil, berkualitas dan berkeadaban masih panjang. Kita masih harus mendidik diri kita sendiri. Penggunaan hak dan kebebasan yang melampaui batas tentu bukan pilihan kita. Baik deklarasi hak-hak asasi manusia yang bersifat universal maupun konstitusi kita sendiri, UUD 1945, juga melakukan pembatasan dan pengaturannya. Dan negara punya otoritas untuk menghadirkan demokrasi yang teduh dan tertib. Dengan semua yang saya sampaikan tadi tidak berarti saya adalah orang yang mudah pesimis. Tidak. Saya tetap optimis terhadap masa depan Indonesia. Dengan pikiran-pikiran korektif saya tadi, tidak berarti saya tidak lagi mempercayai pemimpin dan pemerintah kita. Tidak. Saya, dan tentunya Partai Demokrat, tetap mendukung dan memberi kesempatan kepada Presiden Jokowi dengan pemerintahannya untuk menuntaskan masa bhaktinya hingga selesai. Hadirin yang saya hormati, Para kader Demokrat yang saya

cintai, Izinkan saya sekarang bicara tentang tantangan yang dihadapi Partai Demokrat, dan langkah perjuangan kita ke depan. Sebagai penggagas berdirinya Partai Demokrat, dan yang jatuh bangun bersama partai ini, saya bisa merasakan apa yang para kader rasakan saat ini. Dari interaksi saya dengan pengurus partai, termasuk dengan para Ketua DPD Demokrat seluruh Indonesia, saya mencatat ada 2 hal besar yang ada dalam diri para kader. Pertama, saya mengetahui hati para kader sakit, luka dan juga marah. Kenapa? Ya karena tak ada angin tak ada hujan Demokrat difitnah menggerakkan Aksi Damai 4 November 2016 yang lalu. Sebaliknya, kedua, saya justru melihat bangkitnya semangat dan tekad para kader Partai Demokrat yang luar biasa. Makin dihantam, makin bersatu dan makin kuat kita. Para Kader, Meskipun situasi politik tengah menghangat, dan kitapun tengah dijadikan sasaran tembak, jangan sampai kita kendur dalam komitmen dan misi besar kita. Jangan sampai kita menjauh dan melupakan rakyat, pemilik kedaulatan yang sejati. Andaikan kita bisa memilih, pilih disukai rakyat atau penguasa, tentu kita memilih duaduanya. Tetapi kalau dua-duanya tidak bisa, yang penting kita tetap bersama rakyat. Ingat, dalam Kongres Surabaya tahun 2015 yang lalu, kita mengangkat semboyan ‘untuk rakyat, Demokrat peduli, serap aspirasi dan beri solusi’. Semboyan ini harus tetap hidup dan benar-benar kita wujudkan. Komitmen dan langkah kita tidak muluk-muluk. Sederhana saja. Ketika sebagian besar rakyat mengalami kesulitan hidup akibat ekonomi negara yang melemah, Demokrat harus berbuat sesuatu yang bisa meringankan beban mereka. Ketika rakyat sedang resah karena melihat keadilan dan kebebasan di negeri ini tengah menjauh,

Demokrat harus berani menyampaikannya kepada negara. Jangan diam. Jangan hanya cari selamat untuk diri kita sendiri. Melalui mimbar ini, saya ingin tegaskan lagi sikap politik Demokrat dalam Kongres Surabaya 2 tahun lalu. Partai Demokrat tetap konsisten untuk mendukung Presiden Jokowi beserta pemerintahannya guna menuntaskan masa bhaktinya. Tidak ada niat sekecilpun, apalagi tindakan, untuk menjatuhkan pemerintahan di tengah jalan. Tiga sikap politik Partai Demokrat dalam hubungannya dengan pemerintah, juga tetap kita pertahankan. Pertama, pejabat eksekutif, baik Gubernur, Bupati, dan Walikota dari Demokrat, ataupun wakil-wakilnya, wajib loyal dan mendukung penuh Presiden Jokowi. Kedua, Partai Demokrat mendukung penuh setiap keputusan Presiden dan kebijakan pemerintah yang tepat dan benar, serta pro-rakyat. Ketiga, Partai Demokrat akan mengkritisi dan mengoreksi keputusan Presiden dan kebijakan pemerintah yang keliru dan tidak tepat, serta bertentangan dengan kehendak rakyat. Sementara itu, Partai Demokrat konsisten untuk tetap berada di luar pemerintahan, seraya menjalankan peran dan tugas ‘social and political control’. Partai Demokrat memilih untuk menjaga kemerdekaan dan kemandiriannya, terlebih ketika tidak banyak yang mau dan berani bersuara, baik di parlemen maupun di arena publik. Memang sepertinya kita merasa sendiri dan tidak punya teman. Ada yang mengatakan kini Partai Demokrat dikucilkan ataupun tidak dianggap. Tetapi hal itu bukanlah sebuah aib. Partai kita bukan partai terlarang. Menjadi partai dan kader yang ‘di sini senang, di sana senang’, bukanlah pilihan kita. Kita harus punya warna. Kita harus memiliki karakter. Kalau DNA Partai Demokrat adalah demokrasi, ekonomi dan keberpihakan kepada rakyat kecil, ya

Maret 2017 I SINERGIS I 55


Kabar DPP itulah darah kita. Baik ketika sedang berada di kekuasaan maupun tidak, itu pula jati diri dan platform partai kita. Kita tak punya bakat menjadi bunglon ataupun oportunis. Kita harus menjadi kesatria. Ketika kita kalah dalam Pemilu 2014 yang lalu, kita bisa menerima kekalahan itu. Kita kasih karpet merah kepada pemimpin dan pemerintahan yang baru. Jika Partai Demokrat sangat menyuarakan persamaan (equality) dan keadilan sosial, tidak berarti Demokrat menjadi partai sosialis atau partai kiri. Demokrat akan tetap menjadi ‘partai tengah’, partai nasionalis-religius, dan partai yang mencintai keberagaman. Sikap xenophobic dan ultranasionalistik bukan pilihan Demokrat. Segaris dengan yang pernah diucapkan oleh Bung Karno pada tanggal 1 Juni 1945, nasionalisme yang dianut Demokrat adalah nasionalisme yang bergandengan dengan bangsa-bangsa sedunia. Partai Demokrat mendambakan kehidupan masyarakat Indonesia yang religius. Peran agama, agama manapun, amat penting untuk membangun akhlak dan budi pekerti manusia Indonesia. Negara harus menghormati agama, agama manapun, dan memberikan ruang dan tempatnya yang mulia. Bukan sebaliknya, memusuhi dan membencinya. Indonesia memang bukan Negara Agama, tetapi Negara yang Berketuhanan. Para Kader yang saya banggakan, Saat ini kita sedang berjuang untuk menyukseskan Pilkada yang secara serentak dilaksanakan di tanah air. Alhamdulillah, prestasi Partai Demokrat dalam pilkada serentak tahun 2015 baik. Capaian kita waktu itu di atas target yang kita tetapkan. Bahkan dalam 5 pilkada susulan, semuanya dimenangkan oleh kader atau kandidat yang kita usung. Untuk itu, saya ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggitingginya atas jerih payah dan usaha keras saudara semua. Saya berharap, pilkada serentak

56 I SINERGIS I Maret 2017

tahun 2017 ini kita lebih sukses lagi. Kita memiliki kader-kader yang berintegritas, handal dan cakap untuk mengemban tugas sebagai Gubernur, Bupati dan Walikota jika mereka mendapatkan mandat dari rakyat. Insya Allah, dengan kerja keras dan pertolongan Tuhan kita bisa. Partai Demokrat Bisa. Berkaitan dengan pemungutan suara yang tinggal 8 hari lagi, saya mendengar para kader khawatir jika terjadi banyak kecurangan. Masyarakatpun juga cemas jika uang bermain dalam pilkada ini. Hantu money politics. Mudah-mudahan politik uang yang melanggar undangundang dan merusak demokrasi itu tidak terjadi. Saya menyadari bahwa Partai Demokrat tidak memiliki sumber pendanaan yang melimpah. Karenanya saya terharu, ketika para kader menghidupkan budaya kenclengan, atau iuran sukarela, baik dalam bentuk uang tunai maupun atribut kampanye. Meskipun barangkali jumlahnya masih terbatas, saya bangga dan sungguh menghargai cara-cara mulia seperti itu. Saya juga membaca kekhawatiran para kader di seluruh tanah air kalau-kalau aparat negara, utamanya TNI, Polri dan Badan Intelijen Negara tidak netral. Memang saya juga mendengar berita-berita yang kurang sedap. Mudah-mudahan berita itu tidak benar. Tetapi, kalau sampai TNI, Polri dan BIN tidak netral, sayalah orang yang paling sedih. Sebagaimana saudara ketahui, saya adalah salah satu pelaku utama reformasi TNI & Polri. Agenda penting dari reformasi adalah berhentinya TNI & Polri dari politik praktis, atau politik kekuasaan. Sejarah mencatat, dulu ABRI merupakan bagian dan sekaligus pelaku aktif dari politik yang partisan. ABRI hanya berpihak kepada satu partai politik dan penguasa negara. Akibat perilaku politik seperti itu, bangsa kita, termasuk TNI & Polri, membayarnya dengan harga yang mahal. Rakyat amat marah. Dan ketika terjadi krisis politik yang hebat, TNI & Polri dipaksa oleh sejarah untuk menghentikan

peran sosial politiknya. Termasuk menghentikan ketidak-netralannya dalam pemilihan umum. Semoga, mimpi buruk dan kekeliruan itu tidak terjadi lagi. Keledaipun tak akan terjatuh dua kali karena tersandung oleh batu yang sama. Sebagai seorang purnawirawan senior, dan selaku mantan Presiden, saya tidak ingin TNI, Polri dan BIN bertindak salah serta mengkhianati sumpahnya sebagai bhayangkari negara. Selama 10 tahun saya ikut memimpin dan membangun TNI & Polri, hingga pada kapabilitas dan posturnya yang membanggakan sekarang ini. TNI & Polri kini menjadi kekuatan pertahanan dan keamanan negara yang handal dan profesional, serta dibanggakan rakyat. Karenanya, para petinggi TNI, Polri dan BIN, janganlah tergoda oleh kekuasaan sesaat. Jangan merusak sendi-sendi keprajuritan dan kepolisian yang luhur. Jangan mendidik dan mengajari hal-hal yang tidak benar kepada prajurit. Netrallah dalam setiap pemilu nasional dan juga pilkada. Pengalaman tidak baik yang saya alami pada pemilihan Presiden tahun 2004 yang lalu, janganlah terjadi lagi. Kembali pada situasi politik saat ini, saya ingatkan bahwa netralitas dalam pilkada tidak otomatis terwujud hanya dengan seruan seperti yang saya sampaikan ini. Karenanya, saya instruksikan kepada semua kader dan simpatisan Demokrat untuk aktif menjadi mata dan telinga, untuk mencegah segala bentuk kecurangan. Saya senang karena telah disiapkan satuan-satuan tugas anti kecurangan. Cegah dan lawanlah segala kecurangan dengan pengetahuan yang mendalam tentang jenis-jenis kecurangan, baik manual maupun digital. Ajak pula saudara-saudara kita di seluruh tanah air, untuk ikut menjaga pilkada ini agar tetap jujur dan adil. Jika para kader mengetahui terjadinya kecurangan termasuk ketidaknetralan TNI, Polri dan BIN, segeralah melaporkan kepada Bawaslu dan jajaran penegak hukum. Beritahu pers dan media massa


Kabar DPP atas kecurangan itu, dan sebarkan pula melalui media sosial. Yang penting beritanya benar dan akurat, dan tentunya bukan fitnah dan ‘hoax’. Jika pelanggaran dan kecurangan yang terjadi sangat serius segera laporkan kepada Dewan Pimpinan Pusat, untuk bersama-sama mencari keadilan lebih lanjut. Masih berkaitan dengan pemilu, kita juga mendengar mulai ada yang berbicara tentang Pemilu 2019, termasuk siapa-siapa yang akan dinominasi sebagai calon Presiden. Saya tegaskan, belum saatnya Demokrat membicarakan hal itu. Benar-benar terlalu dini jika kita membicarakan siapa calon Presiden dari Partai Demokrat. Menurut pendapat saya, tidak baik pula jika para penyelenggara negara mengaitkan segala sesuatunya dengan pemilu 2019 mendatang. Masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan oleh bangsa ini, terutama pemerintah, untuk 3 tahun ke depan. Jangan lukai hati rakyat seolah kita ini hanya memikirkan kekuasaan. Para Kader Demokrat yang saya banggakan, Di bagian akhir pidato ini, saya ingin menyampaikan hal penting berkaitan dengan permainan politik yang sangat merugikan partai kita. Sejak bulan Oktober 2016 yang lalu, kita merasakan hempasan angin dan bahkan badai yang amat kuat terhadap SBY dan Partai Demokrat. Sebagaimana para kader ketahui, tiba-tiba Partai Demokrat difitnah menggerakkan Aksi Damai 4 November 2016. Sayapun dituduh mendanai dan menunggangi aksi damai tersebut. Di samping fitnah kepada kita, tuduhan itu juga sebuah penghinaan kepada jutaaan rakyat di tanah air, yang secara spontan dan ikhlas melaksanakan aksi-aksi damai tersebut. Yang lebih keterlaluan lagi, tiba-tiba sebuah pemberitaan di media sosial dan diviralkan ke mana-mana, menuduh saya berada di belakang rencana pemboman Istana Merdeka. Tanpa beban dan tidak

kesatria, penyebar hoax atau fitnah itu menggunakan sarana informasi publik, yang semestinya diawasi dan bukan dibiarkan oleh pemeritah. Yang juga bagai halilintar di siang bolong adalah tuduhan kepada saya seolah berada di belakang gerakan makar. Secara pengecut pula diedarkan selebaran-selebaran ‘hoax’, tanpa identitas siapa pembuatnya. Terus terang saya merasa terhina dan direndahkan oleh para mastermind, pembisik dan juru fitnah tersebut. Dalam perjalanan hidup saya, hampir 30 tahun saya mengabdi di lingkungan TNI untuk menjaga tegaknya sang Merah Putih, dengan tebusan jiwa dan raga. Hampir 15 tahun saya bertugas di pemerintahan, baik sebagai Menteri maupun Presiden, yang bekerja untuk kebaikan dan kemajuan bangsa dan negara kita. Betapa nasty-nya mereka yang tidak bertanggung jawab itu memfitnah saya seolah hendak merusak negara. Yang paling baru, kemarin, rumah saya di Kompleks Kuningan digeruduk oleh massa, yang konon sudah diprovokasi dan diagitasi di Kawasan Pramuka Cibubur. Jambore adalah ajang kegiatan yang edukatif, sementara Kawasan Pramuka Cibubur adalah kawasan netral politik. Sangat menyedihkan jika forum dan kawasan terhormat itu dikotori oleh tangan-tangan hitam yang melakukan agitasi dan propaganda (agitprop) untuk menghancurkan lawan-lawan politiknya. Para mahasiswa calon-calon pemimpin masa depan itu dicekoki dengan provokasi bahwa SBY adalah perusak negara dan karenanya harus ditangkap. Naudzubillah. Siapa yang merusak negara? Sulit dimengerti jika pihak-pihak kekuasaan tidak mengetahui. Saya pesimis jika kasus unjuk rasa dan geruduk yang melanggar hukum tersebut diusut dan dituntaskan oleh penegak hukum. Terhadap semua serangan dan fitnah itu, saya mengajak saudara semua untuk tetap kuat, tegar dan sabar. Namun, kita harus berikhtiar dan berjuang

untuk mengembalikan kehormatan dan harga diri kita. Sebagaimana yang telah saya sampaikan sebelumnya, memang tak selalu mudah untuk mendapatkan keadilan. Tetapi saya yakin cepat atau lambat kebenaran dan keadilan akan datang. Yang benar akan benar, yang salah akan salah. Saya mengajak para kader untuk tidak ikut-ikutan menyebarkan fitnah, apapun kesulitan dan permasalahan berat yang kita hadapi. Mari kita jawab fitnah dengan kebenaran. Janganlah kita ikut-ikutan menjadi pengecut yang beraninya menyebarkan fitnah di belakang. Negara Kesatuan Republik Indonesia akan menangis dan tidak akan menjadi negara yang maju dan beradab, jika diisi oleh kaum pengecut dan tidak kesatria. Generasi mendatang juga tidak akan menjadi generasi unggul dan berkepribadian mulia, jika dirusak para pembohong, dan mereka yang jiwanya penuh prasangka, dendam serta kebencian. Mari kita selamatkan masa depan negeri ini dari praktik-praktik buruk yang akhir-akhir ini hidup dengan suburnya. Insya Allah kita bisa. Hadirin sekalian yang saya hormati, menutup pidato ini, izinkanlah saya selaku pemimpin Partai Demokrat, memohon doa restu seluruh rakyat Indonesia. Semoga Partai Demokrat bisa ikut mewujudkan aspirasi dan harapan rakyat, menuju masa depan Indonesia yang gemilang. Dengan senang hati Partai Demokrat bersedia dan sungguh ingin mendengar aspirasi Bapak-Ibu sekalian, rakyat Indonesia. Perjalanan pengabdian Partai Demokrat kepada bangsa dan negara masih panjang. Kami juga terus berbenah dan membangun diri, agar menjadi partai politik yang berkarakter dan berkualitas, kontributif terhadap negaranya, dan tetap dekat dengan rakyat. Sekian. Terima kasih atas perhatian dan kesabaran Bapak Ibu sekalian. (detik/wan/dik)

Maret 2017 I SINERGIS I 57


Podium Menjawab Tantangan 2017

T

Oleh: Profesor Doktor Susilo Bambang Yudhoyono*)

ahun 2016 yang dinamis telah kita tinggalkan. Kini kita memasuki tahun 2017 yang tak akan bebas dari tantangan. Bangsa yang cerdas adalah bangsa yang pandai memetik pelajaran dari masa lalunya dan kemudian melangkah ke depan untuk berbuat yang lebih baik lagi. Potret besar kita pada 2016 sebenarnya tak buruk meskipun masih banyak masalah yang belum kita selesaikan. Misalnya, yang positif, kecuali terjadi gejolak sosial-politik di pengujung tahun, situasi nasional kita terjaga dengan baik. Sementara yang belum kita atasi sepenuhnya adalah upaya memulihkan ekonomi nasional kita, yang tiga tahun terakhir ini mengalami tekanan yang cukup berat. Pertumbuhan ekonomi yang melambat menekan pula taraf hidup rakyat, utamanya kalangan miskin dan tak mampu. Adalah benar, lemahnya ekonomi Indonesia tak lepas dari pengaruh ekonomi global yang belum pulih sejak terjadi krisis besar 20082009. Namun, kita juga harus jujur dan mau melakukan introspeksi, barangkali ada langkah-langkah kita yang belum optimal dan belum efektif. Sungguhpun secara umum keadaan nasional kita relatif stabil dan damai, gejolak yang terjadi di pengujung tahun, yaitu berlangsungnya aksi unjuk rasa dalam jumlah yang sangat besar, perlu mendapatkan perhatian yang serius. Serius karena isu yang semula tergolong sederhana itu dengan cepat berkembang menjadi isu yang rumit

58 I SINERGIS I Maret 2017

Presiden Republik Indonesia ke-6 (2004-2014) dan Ketua Umum Partai Demokrat Profesor Doktor Susilo Bambang Yudhoyono (twitter/@SBYudhoyono)

Ke depan, kita mesti memiliki kesadaran dan tekad yang kuat untuk menjernihkan kembali riak-riak sosial yang terjadi di pengujung tahun 2016 yang lalu itu. Mari kita petik pelajarannya dan kemudian bergerak maju (move on). dan sensitif. Serius karena guliran dari yang semula merupakan kasus hukum tiba-tiba menyentuh sesuatu yang sangat peka, yaitu perbedaan identitas, baik agama maupun etnis. Pengalaman menunjukkan, baik di dunia maupun di negeri sendiri, konflik antaridentitas (agama, etnis, dan suku) sering berkembang menjadi tragedi yang memilukan karena harus ditebus oleh jatuhnya korban jiwa dan rusaknya sendi-sendi harmoni dan toleransi. Karena itu, secara bijak dan tepat

kita harus segera menyudahi salah pengertian dan benturan sosial yang bisa membahayakan kerukunan kita sebagai bangsa. Ke depan, kita mesti memiliki kesadaran dan tekad yang kuat untuk menjernihkan kembali riak-riak sosial yang terjadi di pengujung tahun 2016 yang lalu itu. Mari kita petik pelajarannya dan kemudian bergerak maju (move on). Kita diingatkan bahwa dalam kehidupan bangsa yang amat majemuk, harus dimiliki kepekaan yang tinggi untuk tidak melukai perasaan saudarasaudara kita yang kebetulan berbeda dalam keyakinan berikut sistem nilainya. Kita juga harus ingat, kebinekaan yang di satu sisi adalah rahmat tetapi di sisi lain menghadirkan kerawanan tersebut harus terus-menerus kita rawat dan kelola baik-baik. Semua bertanggung jawab dan semua menjadi bagian dalam merawat kebinekaan ini. Inilah yang utama. Tak ada resep yang ajaib.

Peluang ekonomi 2017

Dalam artikel yang saya tulis dan dimuat harian Kompas pada 2 Januari 2017, saya telah menyampaikan pandangan saya tentang perkembangan lingkungan strategis dan outlook 2017. Dalam tulisan itu saya kedepankan berbagai kecenderungan, unknowns (hal-hal yang tidak kita ketahui), dan juga game changers (pengubah jalannya sejarah). Di samping itu, juga saya angkat perkembangan geopolitik dan geoekonomi, yang terjadi pada tingkat global ataupun kawasan, yang berpengaruh pada negara kita, Indonesia. Dengan berbagai outlook tentang apa yang bakal terjadi pada 2017, Indonesia bukan hanya sekadar


PodiuM mempersiapkan diri, melainkan harus menentukan sasaran-sasaran strategis dan arah kebijakan (policy direction) agar Indonesia sukses dalam mengarungi tahun 2017. Diperlukan kecerdasan dan kecermatan bagi pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat madani (civil society) untuk menetapkan strategi dan menjalankan aksi-aksi nyata. Pilihan sering tidak mudah. Namun, dengan memahami tantangan dan peluang yang tersedia, Indonesia bisa melakukan langkah-langkah yang tepat dan efektif. Menurut pandangan saya, prioritas pemerintahan Presiden Joko Widodo masih tetap pada pemulihan ekonomi nasional. Mengapa? Dengan pertumbuhan ekonomi sekitar 5 persen berturut-turut tiga tahun terakhir, penerimaan negara menurun secara signifikan karena penerimaan pajak juga menurun. Hal ini wajar karena sektor riil dan dunia usaha mendapatkan tekanan serius. Akibatnya, tak mudah untuk memberikan stimulus fiskal untuk menggenjot pertumbuhan karena bisa-bisa berakibat terhadap membengkaknya utang negara. Daya beli masyarakat juga menurun sehingga golongan kurang mampu sulit memenuhi kebutuhan sehari-hari. Inflasi kita memang tergolong rendah, tetapi itu semua akibat menurunnya permintaan (demand). Masih susahnya orang mendapatkan pekerjaan juga menambah tekanan ekonomi pada tingkat rumah tangga. Peluang ekonomi yang tersedia pada 2017 adalah perkiraan membaiknya harga komoditas pertanian, pertambangan, dan perminyakan. Diharapkan penerimaan negara dapat ditingkatkan. Namun, sebagai catatan, jika harga minyak terus meningkat hingga mencapai 70 dollar AS per barrel, otomatis harga BBM akan naik. Jika harga BBM harus dinaikkan, pemerintah perlu mempersiapkan prakondisi sosial baik-baik, termasuk mental masyarakat

Diperlukan kecerdasan dan kecermatan bagi pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat madani (civil society) untuk menetapkan strategi dan menjalankan aksi-aksi nyata. Pilihan sering tidak mudah. Namun, dengan memahami tantangan dan peluang yang tersedia, Indonesia bisa melakukan langkah-langkah yang tepat dan efektif. kita. Peluang yang lain adalah di bidang investasi. Mengingat pasar domestik kita terus tumbuh, kita bisa menarik lebih banyak investor. Jika investasi dapat kita tingkatkan, sumbangannya terhadap pertumbuhan akan nyata mengingat belanja pemerintah dan konsumsi rumah tangga masih terbatas. Namun, perlu diingat, investasi akan mencari pasar yang reliable di negara yang aman dan stabil. Itulah sebabnya, di bagian awal tulisan ini saya sungguh ingin ketegangan sosial-politik yang terjadi pada akhir 2016 bisa diakhiri sehingga investor tak ragu dan takut menanamkan modalnya di Indonesia.

Taraf hidup dan kesejahteraan

Pembangunan ekonomi haruslah bermuara pada peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu, jika pemerintahan Presiden Jokowi meniatkan memulihkan dan meningkatkan perekonomian hingga 2019, sasaran strategis dan arah kebijakan harus dirumuskan dengan baik. Tentunya yang dikejar bukanlah

hanya pembangunan yang serba benda, misalnya infrastruktur fisik. Pembangunan berkelanjutan abad ke-21 mencakup pertumbuhan ekonomi, keadilan sosial (equity), dan pemeliharaan lingkungan. Karena itu, sejak awal perlu ditetapkan perimbangan yang tepat di dalam mengalokasikan sumber daya pembangunan. Contohnya, anggaran untuk infrastruktur tidaklah BOLEH meniadakan anggaran untuk pendidikan, pelayanan kesehatan, dan pengurangan kemiskinan. Kalau hal itu dapat dicapai, dalam keadaan sesulit apa pun, masyarakat tidak akan �memberontak� karena mereka merasa tidak ditinggalkan. Ketimpangan sosial-ekonomi juga tidak akan menjadi-jadi. Prioritas untuk membangun sumber daya manusia, termasuk penguasaan teknologi dan inovasi juga diperlukan, karena human capital yang andal inilah yang akan menjadi motor penggerak pembangunan jangka panjang. Sebagai seorang yang pernah bertugas selama tujuh tahun di jajaran pemerintahan sebelumnya dan hampir lima tahun menjadi pejabat senior di Bank Dunia, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati adalah sosok yang tepat untuk membantu Presiden Jokowi dalam menentukan kebijakan dasar ekonomi ke depan, sejiwa dengan green economy dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang kini dianut bangsa-bangsa sedunia. Elemen dan dimensi kehidupan bangsa tentulah bukan hanya berkaitan dengan ekonomi dan kesejahteraan rakyat. Diperlukan pula ruang yang cukup bagi rakyat untuk berekspresi dan ikut serta dalam menentukan nasib dan masa depannya. Indonesia 2017 dan ke depannya haruslah memastikan bahwa baik ekonomi maupun demokrasi terus tumbuh dan mekar. Dahulu, pada era Orde Lama dan era Orde Baru kita

Maret 2017 I SINERGIS I 59


Podium seolah harus memilih, ekonomi atau demokrasi. Saya harus mengatakan bahwa mitos itu telah kita patahkan. Pada era Reformasi, utamanya 10 tahun ketika saya dan kawan-kawan diberikan amanah untuk mengelola kehidupan bangsa, ekonomi dan demokrasi kita tumbuh secara bergandengan. Meskipun di sana-sini masih ada persoalan, ekonomi kita tumbuh ratarata sekitar 6 persen dan termasuk peringkat atas di antara sesama anggota G-20. Sejarah juga membuktikan, pertumbuhan itu kita capai tanpa harus meminggirkan hak politik dan demokrasi. Adalah benar bahwa kebebasan dan penggunaan HAM tak BOLEH absolut dan melampaui batas dan adalah benar pula jika

"

untuk kepentingan umum negara dan pemerintah melakukan pembatasanpembatasan, tetapi bagaimanapun nilai-nilai demokrasi harus tetap hidup. Yang paling merugi adalah ketika demokrasi tidak hidup, ekonomi dan kesejahteraan rakyat pun tidak didapatkan. Saya yakin kita bisa mewujudkan dua sasaran kembar itu. Saya amat tahu, di pihak Presiden Jokowi banyak pencinta dan pejuang demokrasi dan HAM. Dengan senang hati pastilah mereka ingin bersama-sama Presiden kita menghidupkan demokrasi di negeri ini. Dunia dan kawasan kita akan tetap dinamis. Demikian pula keadaan dalam negeri sendiri. Namun, kita harus menjadi bangsa pemenang dan bukan bangsa yang kalah. Untuk itu, diperlukan sikap dan tindakan yang adaptif dan

Indonesia 2017 dan ke depannya haruslah memastikan bahwa baik ekonomi maupun demokrasi terus tumbuh dan mekar. Dahulu, pada era Orde Lama dan era Orde Baru kita seolah harus memilih, ekonomi atau demokrasi. Saya harus mengatakan bahwa mitos itu telah kita patahkan," SBY

60 I SINERGIS I Maret 2017

antisipatif, di atas nilai, prinsip, dan kerangka bernegara yang kita anut. Mari kita doakan agar Presiden Jokowi senantiasa diberikan bimbingan oleh Allah SWT, Tuhan Yang Mahakuasa, agar senantiasa sukses dalam memimpin kita semua, menuju Indonesia yang lebih maju, adil, rukun dan damai, demokratis dan sejahtera. (disalin utuh dari website kompas.com) *)Presiden Republik Indonesia ke-6 (2004-2014) dan Ketua Umum Partai Demokrat


PodiuM

Pulihkan Kedamaian dan Persatuan Kita Oleh: Profesor Doktor Susilo Bambang Yudhoyono*)

A

DA dua nasehat orang bijak yang saya ingat. Pertama, in crucial thing unity. Artinya, kita mesti bersatu jika menghadapi sesuatu yang penting, apalagi genting. Kemudian, yang kedua, there will always be a solution to any problem. Maknanya, setiap persoalan selalu ada solusinya. Ada jalan keluarnya. Saya rasakan kedua ungkapan ini relevan dengan situasi di negara kita saat ini. Bangsa Indonesia kembali menghadapi ujian sejarah. Bukan hanya di Jakarta, tetapi saya amati juga terjadi di seluruh tanah air. Yang semula isunya cukup sederhana dan bisa dicarikan solusinya, baik secara hukum maupun non hukum, telah berkembang sedemikian rupa sehingga menjadi rumit. Gerakan massa yang mengusung tema mencari keadilan mendapatkan simpati dan dukungan yang luas. Sementara itu, pemerintah memilih cara melakukan gerakan imbangan dengan tema besar menjaga kebhinnekaan dan NKRI. Sungguhpun niat pemerintah ini tentulah baik, langkah ini justru memunculkan permasalahan baru. Pernyataan penegak hukum bahwa negara akan menindak siapapun yang melakukan tindakan makar, yang disampaikan beberapa hari yang lalu sepertinya tak menyurutkan gerakan pencari keadilan tersebut, bahkan

membuat ketegangan sosial semakin meningkat. Apa dengan demikian negara kita menuju ke keadaan krisis? Menurut saya tidak. Saat ini tidak akan ke sana. Dengan catatan, permasalahan yang ada sekarang ini segera diselesaikan secara cepat, tepat dan tuntas. Dalam situasi seperti ini, secara moral saya wajib menjadi bagian dari solusi. Akan menjadi baik jika saya ikut menyampaikan pandangan dan saran kepada pemimpin kita, Presiden Jokowi, agar beliau bisa segera mengatasi masalah yang ada saat ini. Namun, lebih dari tiga minggu ini memang saya memilih diam. Bahkan untuk sementara saya menutup komunikasi dengan berbagai kalangan, termasuk para sahabat, yang ingin bertemu saya (saya mohon maaf untuk itu), dari pada kami semua kena fitnah. Saya masih ingat ketika saya melakukan klarifikasi atas informasi (baca: fitnah) yang sampai ke pusat kekuasaan bahwa seolah Partai Demokrat terlibat dan SBY dituduh membiayai Aksi Damai 4 November 2016, saya diserang dan “dihabisi� tanpa ampun. Tetapi, mengamati situasi yang berkembang saat ini, saya pikirkan tak baik jika saya berdiam diri. Oleh karena itu, melalui wahana inilah saya ingin menyampaikan harapan dan pandangan sederhana saya tentang solusi dan tindakan apa yang layak dilakukan oleh pemerintah. Memburuknya situasi sosial dan politik sebagaimana yang kita rasakan sekarang ini, sebenarnya preventable. Bisa dicegah. Cuma, barangkali

penanganan masalah utamanya di waktu lalu kurang terbuka, kurang pasti dan kurang konklusif. Kebetulan sekali (unfortunately) kasus Gubernur Basuki ini berkaitan dengan isu agama yang sangat sensitif, yaitu berkenaan dengan kitab suci. Ketika akhirnya Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla menjanjikan bahwa kasus Pak Ahok itu akan diselesaikan secara hukum, boleh dikata ucapan kedua pemimpin puncak yang saya nilai tepat dan benar itu terlambat datangnya. Sama saja sebenarnya dengan penanganan kasus Pak Ahok yang dinilai too little and too late. Nampaknya sudah terlanjur terbangun mistrust (rasa tidak percaya) dari kalangan rakyat terhadap negara, pemimpin dan penegak hukum. Sudah ada trust deficit. Karenanya, menurut pandangan saya saat ini prioritasnya adalah mengembalikan kepercayaan rakyat terhadap negara. Dengan pendekatan yang bijak dan komunikasi yang tulus dan tepat, diharapkan bisa terbangun kembali kepercayaan rakyat terhadap negara dan pemerintahnya. Mengalirkan isu Pak Ahok ke wilayah SARA, kebhinnekaan dan NKRI, dengan segala dramatisasinya menurut saya menjadi kontra produktif. Isu Pak Ahoksesungguhnya juga bukan permasalahan minoritas vs mayoritas. Justru dalam kehidupan bangsa yang amat majemuk ini harus dijaga agar jangan sampai ada ketegangan dan konflik yang sifatnya horizontal. Ingat, dulu diperlukan waktu 5 tahun untuk mengatasi konflik komunal yang ada di Poso, Ambon dan Maluku Utara. Upaya

Maret 2017 I SINERGIS I 61


Podium membenturkan pihakpihak yang berbeda agama dan etnis mesti segera dihentikan. Masyarakat bisa melihat bahwa dalam melakukan aksi-aksi protesnya para pengunjuk rasa tak mengangkat isu agama dan juga isu etnis. Karenanya, jangan justru dipanas-panasi, dimanipulasi dan dibawa ke arah medan konflik baru yang amat berbahaya itu. Mencegah terjadinya konflik horizontal baik di Jakarta maupun di wilayah yang lain juga merupakan prioritas. Sementara itu, ada juga yang berusaha membawa kasus Pak Ahok ini ke dunia internasional dengan tema pelanggaran HAM. Saya khawatir hal begini justru membuat situasi di dalam negeri makin bergejolak. Di negeri ini banyak yang amat mengerti mana yang merupakan isu HAM dan mana yang bukan. Dulu ketika saya mengemban tugas sebagai Menko Polkam dan kemudian Presiden Republik Indonesia, isu-isu demokrasi, kebebasan serta perlindungan dan pemajuan hakhak asasi manusia selalu menjadi perhatian kita. Isu-isu itu juga terus kita kelola dengan cermat, transparan dan senantiasa merujuk kepada hukum nasional dan internasional. Menurut pendapat saya, proses hukum terhadap Pak Ahok bukanlah isu pelanggaran HAM. Kita serahkan saja kepada penegak hukum di negeri sendiri. Biarlah para penegak hukum bekerja secara profesional, adil dan obyektif. Jangan ada pihak yang mengintervensi dan menekan-nekan. Biarlah hukum bicara ~ apakah Pak Ahok terbukti bersalah atau tidak. Begitu pemahaman saya terhadap rule of law. Tetapi dalam perkembangannya, baik di Jakarta maupun di daerah, gerakan massa sepertinya kini mengarah ke Presiden Jokowi. Saya mengikuti berbagai spekulasi yang menurut saya menyeramkan. Apa itu? Muncul sejumlah skenario tentang penjatuhan Presiden Jokowi. Tak pelak pernyataan Kapolri tentang rencana makar menjadi perbincangan hangat di kalangan

62 I SINERGIS I Maret 2017

masyarakat. Di samping ada pihak di luar kekuasaan yang berniat lakukan makar, menurut rumor yang beredar, katanya juga ada agenda lain dari kalangan kekuasaan sendiri. Skenario yang kedua ini konon digambarkan sebagai akibat dari adanya power struggle di antara mereka. Terus terang saya kurang percaya. Pertama, saat ini tak ada alasan yang kuat untuk menjatuhkan Presiden Jokowi. Yang kedua, apa sebegitu nekad gerakan rakyat yang tidak puas itu sehingga harus menjatuhkan Presiden dengan cara makar. Demikian juga, jika ada pihak di lingkar kekuasaan yang sangat berambisi dan tidak sabar lagi untuk mendapatkan kekuasaan, apa juga kini gelap mata, sehingga hendak menjatuhkan Presiden, pemimpin yang mengangkat mereka menjadi pembantu-pembantunya. Memang sekarang ini namanya fitnah, intrik, adu domba dan pembunuhan karakter luar biasa gencarnya. Termasuk ganasnya “kekuatan media sosial” yang bekerja bak mesin penghancur. Banyak orang menjadi korban, termasuk saya. Banyak bisikan maut, bahkan termasuk spanduk, yang mengadu saya dengan Pak Jokowi, misalnya. Sebagai veteran pejuang politik saya punya intuisi, pengalaman, pengetahuan dan logika bahwa banyak fitnah yang memanasmanasi Presiden agar percaya bahwa SBY hendak menjatuhkan Presiden, tidak selalu berasal dari pihak Pak Jokowi. Luar biasa bukan? Semua harus waspada. Jangan sampai kuman di seberang lautan tampak, gajah di pelupuk mata tak tampak. Jangan sampai ada maling teriak maling. Jangan sampai ada yang mancing di air keruh. Mari berwaspada, jangan sampai kita mau diadu-domba. Jangan kita berikan ruang media sosial yang sudah tidak civilized (tidak berkeadaban) hanya untuk menghancurkan peradaban di negeri ini. Banyak yang berpendapat bahwa mesin penghancur” itu tidak selalu bermotifkan ideologi, tapi uang (money power). Saya amat sedih jika menyimak penggunaan bahasa yang amat kasar dan tak sedikitpun menyisakan tata

krama dari kelompok Sosmed tertentu. Mereka bukan hanya merusak jiwa kita semua, lebih-lebih anak-anak dan remaja kita, tetapi sesungguhnya juga menghancurkan nilai-nilai luhur Pancasila. Kelompok model ini pulalah yang membuat bangsa kita terpecah dan saling bermusuhan. Sementara itu, jangan sampai pula kita semua jadi korban dari permainan intelijen bohong dan buatan (false intelligence). Saya jadi ingat dulu sebelum terjadinya kudeta atau makar terhadap Presiden Soekarno di bulan September tahun 1965, juga diisukan ada Dewan Jenderal yang mau makar. Kemudian, yang menamakan dirinya Dewan Revolusi justru yang melakukan makar, dengan dalih daripada didahului oleh Dewan Jenderal. Berbicara tentang makar, saya tetap konsisten bahwa saya tak akan pernah setuju dengan upaya menurunkan Presiden di tengah jalan. Akan menjadi preseden yang buruk jika seorang Presiden yang dipilih langsung oleh rakyat kemudian dengan mudahnya dijatuhkan oleh sekelompok orang yang amat berambisi dan haus kekuasaan melalui konspirasi politik. Kalau kita paham konstitusi, seorang Presiden hanya bisa diberhentikan jika melanggar pasal pemakzulan (impeachment article). Memang ada pula pengalaman di banyak negara seorang penguasa jatuh oleh sebuah revolusi sosial atau people’s power. Contoh yang paling baru adalah kejatuhan sejumlah penguasa di Afrika Utara (Arab Spring). Tetapi, ingat sebenarnya people’s power dan revolusi sosial itu tak bisa dibuat begitu saja. Seolah-seolah seorang elit politik bisa menciptakan revolusi dengan mudahnya. Saya jadi ingat dulu ketika ada “Gerakan Cabut Mandat SBY” di era kepresidenan saya. Sebenarnya, hakikat gerakan itu juga sebuah kehendak untuk melakukan makar. Saya tenang dan tidak panik. Saya tahu gerakan cabut mandat itu hanyalah keinginan sejumlah elit, bukan rakyat. Saya tetap bekerja, dan terus bekerja. Saya tak


PodiuM berselingkuh dengan merusak nilainilai demokrasi dan rule of law, dan kemudian bertindak represif. Saya tahu tokoh-tokoh politik mana yang turun ke lapangan untuk mencabut mandat saya, tapi tak ada niat saya untuk memidanakan mereka. Gerakan yang namanya seram itu, “cabut mandat dan turunkan SBY” akhirnya cepat berlalu …. Tentu ada sebuah pesan moral. Bagi yang ingin menjadi Presiden atau Wakil Presiden, tempuhlah jalan yang benar dan halal. Ikuti etika dan aturan main demokrasi. Toh pada saatnya akan ada pemilihan Presiden. Sabar. Jangan nggege mongso. Kembali kepada situasi nasional saat ini, bagaimanapun permasalahan yang menurut saya sudah menyentuh hubungan antara rakyat dengan penguasa (vertikal sifatnya), harus diselesaikan dengan baik. Penyelesaian yang dilakukan mestilah damai, adil dan demokratis. Cegah jangan sampai ada kekerasan yang meluas. Cegah jangan sampai ada martir yang sengaja dijadikan pemicu terjadinya kerusuhan dan kekerasan yang lebih besar. Pemimpin dan pemerintah harus lebih mengutamakan soft power, bukannya hard power. Atau paling tidak paduan yang tepat dari keduanya, yang sering disebut dengan smart power. Persuasi harus lebih diutamakan dan dikedepankan, bukannya represi. Penindakan dari aparat keamanan haruslah menjadi pilihan terakhir, jika harus melindungi keamanan dan keselamatan banyak pihak, utamanya rakyat sendiri. Mesti diketahui pula bahwa pengerahan dan penggunaan kekuatan militer ada aturannya. Pahami konstitusi dan Undang-Undang Pertahanan serta Undang-Undang TNI. Jika harus menetapkan keadaan bahaya, penuhi syarat-syaratnya. Pelajari Peraturan Pemerintah yang mengatur keadaan bahaya dan tindakan seperti apa yang dibenarkan jika negara berada dalam keadaan darurat. Cegah, jangan sampai Presiden dan para pembantunya dinilai melanggar konstitusi dan undang-

undang yang berlaku. Dalam keadaan “krisis”, semoga tidak terjadi, Presiden harus benar-benar pegang kendali. Jangan didelegasikan. Tutup rapat-rapat ruang dan peluang bagi siapapun yang ingin menggunakan kesempatan dalam kesempitan. Namun, dalam era demokrasi seperti sekarang ini, Presiden tidak boleh menempatkan diri sebagai “penguasa absolut”. Bangun hubungan yang baik dan sehat dengan parlemen serta lembaga-lembaga negara yang lain. Jangan hadapkan Presiden dengan rakyat. Jangan sampai Presiden berbuat salah. Ada motto yang berbunyi the president can do no wrong. Artinya, Presiden pantang berbuat salah atau tidak BOLEH salah. Para pembantu Presiden harus mengawal dan menyelamatkan Presidennya. Sekali lagi, semoga krisis ini tak terjadi. Saya yakin krisis yang banyak dicemaskan banyak orang itu tetap preventable. Saya berpendapat, sekarang ini Presiden Jokowi dengan para pembantunya haruslah memusatkan pikiran, waktu dan tenaganya untuk menemukan solusi yang terbaik. Bangun dan dapatkan solusi terbaik itu dengan berbagai pihak. Langkah-langkah Presiden Jokowi untuk membangun komunikasi dengan para pemimpin agama, pemimpin sosial dan pemimpin politik perlu dilanjutkan. Jangan hanya mengejar kuantitas, tetapi kualitas. Yang diajak untuk berpikir bersama oleh Pak Jokowi juga jangan hanya pihak-pihak yang nyata-nyata ada di “belakang” Presiden, tetapi seharusnya juga mencakup mereka yang dinilai berseberangan. Rangkullah rakyat, pemegang kedaulatan yang sejati, dengan penuh kasih sayang. Teduhkan hati mereka, jangan justru dibikin takut dan panas. Himbau mereka untuk tak perlu selalu menurunkan kekuatan massa jika hendak mencari keadilan, dengan jaminan pemerintah benarbenar menyelesaikan masalah yang ada secara serius. Cegah dan batasi para pembantu Presiden untuk membikin panggung politiknya sendiri-sendiri. Jadi lebih rumit nantinya. Ingat, in

crucial thing unity…. Dalam situasi seperti ini, sebagai seorang yang pernah mengemban tugas negara di masa silam, termasuk hampir 30 tahun mengabdi sebagai prajurit TNI dan 15 tahun bertugas di jajaran pemerintahan, saya mengajak rakyat Indonesia untuk bersama-sama menjaga persatuan dan kebersamaan kita. Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. Marilah kita menahan diri untuk tidak bertindak salah dan melampaui batas, sehingga justru akan mengancam kedamaian, keamanan dan ketertiban sosial di negeri ini. Marilah kita jaga persaudaraan dan kerukunan kita, seberat apapun tantangan yang kita hadapi. Memang adalah sebuah amanah jika rakyat menjadi gerakan moral yang menjunjung tinggi panji-panji kebenaran dan keadilan. Namun, hendaknya perjuangan suci itu dilaksanakan secara damai dan senantiasa berjalan di atas kebenaran Tuhan. Akhirnya, menutup tulisan ini, dengan segala kerendahan hati saya ingin menyampaikan bahwa sebagai pemimpin, tidaklah ditabukan jika ingin melakukan introspeksi dan perbaikanperbaikan. Hal begitu juga kerap saya lakukan dulu ketika selama 10 tahun memimpin Indonesia. Tak ada gading yang tak retak ….[***] *)Presiden RI ke-6 (2004-2014) disalin ulang dari website rmol (dik)

Maret 2017 I SINERGIS I 63


KABAR DAPIL

Pacitan Gelar Pemilihan Duta Wisata

Kethuk Kenang 2016

D

inas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudpora) kabupaten Pacitan menggelar audisi pencarian bakat kethuk kenang 2016. Ini merupakan agenda tahunan Disbudpora Pacitan dan pada tahun 2016 ini bekerja sama dengan JTV Pacitan. Dengan didukung oleh Anggota DPR RI Komisi 10 Edhie Baskoro Yudhoyono. Gala Night final Kethuk Kenang berlangsung sangat megah di Pendopo

64 I SINERGIS I Maret 2017

Kabupaten Pacitan. Seperti diketahui, audisi Kethuk Kenang diikuti 44 peserta dari berbagai kecamatan dan perwakilan dari sekolah se kecamatan Pacitan yang terdiri dari 18 kenang dan 26 kethuk. Audisi diadakan 3 hari di hotel Srikandi dengan berbagai agenda kegiatan. Audisi hari pertama di lakukan pembekalan kepada peserta berupa materi kepariwisataan, kepemudaan, englis for tourism, dan pengembangan diri. Pada hari ke 2 audisi dilaksanakan berbagai macam tes dari unjuk bakat

setiap peserta, interview, beauty class, class catwalk, dan pemotretan. Pada hari ke 3 semua peserta diajak berkunjung ke salah satu UMKM di kabupaten Pacitan yakni tahu tuna yang merupakan makanan khas Pacitan dan berkunjung di museum geopark. Pengumuman yang lolos 5 besar dilaksanakan di museum geopark kawasan Pancer Dorr dan berhak tampil di Gala Night Final (17/12/2016) dipendopo kabupaten Pacitan. Pada puncak final terpilih sebagai


KABAR DAPIL

Duta batik Pacitan 2016 Hanifuddin dan delina, berpose bareng Ketua Deskranada Pacitan Luki Indartato , Istri Wakil Bupati Pacitan dan Ketua DPRF Pacitan Ronny Wahyono. (foto-foto: Awik Baidowi) duta wisata Kabupaten Pacitan atau lebih dikenal dengan istilah Kethuk Kenang Pacitan 2016 yaitu adalah Ratna Dwi P. dari Kecamatan Bandar menjadi Kethuk Pacitan dan Kenang Pacitan diperoleh Rizky Danianto perwakilan STKIP Pacitan. Atas prestasinya ini Ratna dan Rizky berhak mendapatkan sejumlah piagam penghargaan dan uang tunai. Selain itu keduanya berhak mewakili Pacitan di ajang pemilihan duta wisata tingkat Provinsi yang dikenal dengan sebutan Raka-Raki Jatim. “Alhamdulillah ya Allah..Terimakasih untuk warga pacitan semuanya, untuk keluarga saya, dan sahabat atas dukungan doa serta kepercayaan kepada saya sebagai Kenang Pacitan 2016, dan juga mohon bimbingannya untuk kedepannya supaya bisa menjalankan amanah yang telah diberikan kepada saya dengan baik. Amin, maturnuwun,” demikian ucap Rizky dengan penuh rasa syukur. Selain kategori utama KethukKenang Pacitan, ajang pemilihan duta wisata yang digelar juga mengambil kategori Kenang Fotogenik diraih oleh Sandhi Wiratmoko dan Kethuk

Fotogenik diraih Devanti Astira A. Selain itu, untuk kethuk favorit diraih oleh Nia Ayu Wulandari, sementara kenang favorit diraih oleh Muqtadir Nur Latif. Sementara itu, apresiasi positif diberikan anggota komisi X DPR-RI Edhie Baskoro Yudhoyono terhadap pelaksanaan kethuk Kenang Pacitan 2016 ini. Menurutnya, ajang ini diharapkan akan mendorong promosi wisata di Pacitan kedepannya. ‘’Semoga kesempatan ini menjadi sarana untuk mendorong peran aktif generasi muda Pacitan, supaya lebih progresif, dinamis, kreatif dan profesional. Sehingga mampu menjadi agen promosi bagi potensi seni budaya, objek wisata, dan ekonomi kreatif,’’ terang politisi Senayan (DPR-RI) ini. Dari upaya tersebut, diharapkan potensi-potensi yang ada di Pacitan bisa dikenal lebih luas di nusantara, maupun mancanegara. Anggota dewan yang membidangi pariwisata, kebudayaan, ekonomi kreatif hingga pendidikan ini juga berharap, momen ini menjadi sebuah sarana penting. Yakni untuk mendorong dan melestarikan pembangunan sektor

unggulan pariwisata. ‘’Sehingga mampu menciptakan kesempatan usaha, membuka lapangan kerja, serta mendorong pembangunan daerah. Yang pada akhirnya mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Pacitan pada khususnya,’’ tegas EBY, yang pada tayangan video tersebut mengenakan batik Pace khas Pacitan. Duta Batik Pacitan 2016 Dalam kesempatan tersebut Ibas juga mengucapkan selamat kepada pemenang duta batik Pacitan 2016. Ibas berharap, keberadaan duta batik akan semakin mengenalkan khasanah batik Pacitan di dalam negeri bahkan mancanegara. "Seiring dengan pemilihan duta batik Pacitan ini semoga akan menjadi media promosi yang bagus untuk mengenalkan batik khas Pacitan. Memberikan dampak positif bagi perkembangan industri batik itu sendiri sekaligus mempu meningkatkan sentra UMKM yang ada di Pacitan agar lebih bisa bersaing dan berdaya, sekaligus menjadikan batik sebagai identitas daerah" tukasnya. (frend)

Maret 2017 I SINERGIS I 65


KABAR DAPIL

66 I SINERGIS I Maret 2017


KABAR DAPIL

P

emerintah Kabupaten Pacitan melalui Bupati Pacitan memperoleh penghargaan dari The Coca Cola Foundation atas komitmennya dalam pengembangan perpustakaan melalui program Perpustakaan Seru (PerpuSeru). Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Bupati Indartato dari Direktur Program PerpusSeru, The Coca Cola Foundation, pada acara Peer Learning Meeting Perpuseru di hotel Grand Mercure Jakarta Utara, Rabu (16/11/2016). Dalam kesempatan tersebut, pembina Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) Prof Dr Haryono Suyono yang hadir sebagai narasumber mengajak agar perpustakaan bahannya dapat diakses secara online dari desa. “Perpustakaan harus bisa memberi manfaat juga bagi keluarga-keluarga miskin di desadesa,�katanya. Pemkab Pacitan melalui Bupati Indartato meraih penghargaan tersebut atas komitmen dan dukungannya dalam pengembangan perpustakaan melalui program PerpuSeru dengan penganggaran daerah secara mandiri. Selain itu, diperolehnya penghargaan ini, karena Perpustakaan Daerah Pacitan sudah menerapkan akses pelayanan publik berbasis Information Technology (IT). Penghargaan yang diberikan kepada Bupati Pacitan itu dalam rangka memunjang dalam inovasi layanan perpustakaan yang berkontribusi terhadap peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Adapun, indikator lainnya adalah bahwa bupati telah memberikan sarana penyediaan sarana IT secara gratis untuk masyarakat serta memberikan pelatihan yang dibutuhkan pemustaka untuk peningkatan SDM. Pada tahun 2016 ada 13 perpustakaan desa yang tersebar di seluruh wilayah Pacitan mendapatkan bantuan buku dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Setiap perpustakaan desa akan mendapatkan 1.000 eksemplar buku dari pemerintah. Sementara, perpustakaan desa yang ada di Pacitan yaitu sebanyak 171 unit, dan sebagian besar perpustakaan desa itu berada di kantor desa dan kantor PKK. Saat ini ada 50 persen dari total perpustakaan tersebut yang sudah

PENGHARGAAN. Indartato menerima penghargaan perpustakaan nasional, Rabu (16/11/2016).

Sukses Kembangkan Perpustakaan Desa,

Pemkab Pacitan Raih Penghargaan Nasional Perpuseru beroperasi dengan baik. Salah satu prestasi puncak Indartato adalah kala mengantarkan Perpustakaan Cahaya dari Desa Gemaharjo, Kecamatan Tegalombo yang masuk daftar nominasi 10 besar perpustakaan terbaik tingkat Provinsi Jawa Timur. Perpustakaan Cahaya ini merupakan perpustakaan pertama di Pacitan yang bisa menembus di tingkat provinsi. Perpustakaan Cahaya memiliki berbagai fasilitas yang cukup lengkap bagi pengunjung, seperti ruang perpustakaan yang luas, ruang baca representatif, hingga fasilitas sambungan Internet gratis. Perpustakaan Cahaya memiliki koleksi buku sebanyak 4.500 eksemplar dengan berbagai judul. Selain itu, di perpustakaan desa tersebut juga tersedia taman bacaan dan alat permainan peraga bagi anakanak pendidikan anak usia dini (PAUD). Bahkan, perpustakaan ini menyediakan akses Internet secara gratis dan bisa diakses oleh siapa pun. Sebagai informasi, PerpuSeru merupakan sebuah program pengembangan perpustakaan yang difokuskan pada penyediaan akses

perangkat teknologi, pelatihan pengurus, serta advokasi bagi perpustakaan umum di tingkat kabupaten/kota dan desa di seluruh Indonesia, salah satunya di Banyuwangi. Selain didukung sepenuhnya oleh CCFI dan BMGF, PerpuSeru juga mendapatkan dukungan dari sektor swasta seperti Telkom dan Microsoft. Program tersebut juga didukung oleh Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, Perpustakaan Nasional, Kementerian Transmigrasi dan Daerah Tertinggal, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional serta Pemerintahan Daerah. Adapun, sebanyak 12 juta dolar AS diinvestasikan untuk program PerpuSeru yang bertujuan membuat perpustakaan di daerah lebih menarik karena dilengkapi fasilitas teknologi untuk memperluas sumber informasi. Dalam kesempatan Peer Learning Meeting Perpuseru ini, sebanyak 84 Bupati Walikota di wilayah Indonesia bagian barat turut hadir. Selain itu turut hadir pula sekitar 500 orang para pengelola perpustakaan daerah. (frend)

Maret 2017 I SINERGIS I 67


KABAR DAPIL HKN ke-52,

Pacitan Raih Penghargaan Eliminasi Malaria

K Ketua TP PKK Pacitan Luki Indartato menerima penghargaan dari Ketua TP PKK Nasional Erni Guntarti.

TP PKK PACITAN PAKARTI UTAMA I PELAKSANA TERBAIK UP2K-PKK 2016

T

im Penggerak (TP) Pe m b e r d a y a a n Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Pacitan berhasil meraih penghargaan Pakarti Utama 1 tingkat kabupaten sebagai pelaksana terbaik Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K). Atas prestasi itu, PKK Pacitan mendapatkan uang pembinaan Rp 10 juta. Penghargaan tersebut langsung diberikan oleh Ketua TP PKK Pusat, Dr Erni Guntarti Tjahjo Kumolo kepada Ketua TP PKK Kabupaten Pacitan, Luki Tribaskorowati Indartato, bertepatan dengan Jambore Nasional PKK 2016 yang digelar di Mercure Hotel, Ancol, Jakarta, Rabu (30/11/2016). Penghargaan ini menjadi penghargaan kedua yang diperoleh PKK Kabupaten Pacitan, setelah sebelumnya PKK Kabupaten Pacitan juga memperoleh penghargaan yang sama, yakni Pakarti Utama I dalam peringatan puncak Hari Keluarga

Nasional pada akhir Juli 2016 lalu. Sementara, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo sekaligus ketua pembina TP PKK Pusat mengatakan penyelenggaraan Jambore Nasional tahun 2016 mengajak untuk mengemban beberapa misi, diantaranya Pertama, meningkatkan kemampuan kader agar lebih berprestasi dan misi kedua mengembangkan kreativitas Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K), demi meningkatkan kesejahteraan keluarga. “Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) harus benar-benar ditingkatkan, modal yang paling simple dan murah yakni dengan mengelola sampah rumah tangga menjadi sesuatu yang punya nilai jual, kata Tjahjo,” Hal ini sesuai dengan tema Jambore tahun ini, Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Menunjang Terwujudnya Ketahanan Keluarga,” ucapnya. (Fend)

68 I SINERGIS I Maret 2017

abupaten Pacitan bersama empat kabupaten di Indonesia memperoleh penghargaan Eliminasi Malaria dari Kementerian Kesehatan, karena dinilai berhasil meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Penyerahan tanda penghargaan tersebut diberikan langsung Menteri Kesehatan Nila Farid Moeloek di Jakarta, Senin (14/11/2016) bertepatan dengan peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-52. Pacitan dianggap memenuhi kriteria tersebut karena berbagai langkah antisipasi terus dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Pacitan menyiapkan langkah antisipasi untuk mengurangi dan meminimalisir wabah malaria dan demam berdarah di Pacitan. Seperti dalam momen mudik Lebaran tahun ini, Dinkes Pacitan melakukan langkah terakhir antisipasi Kejadian Luar Biasa (KLB) pasca lebaran. Seperti, munculnya KLB penyakit akibat gangguan pencernaan serta kemunculan penyakit impor semisal Malaria. Prestasi ini menurut bupati, tak lepas dari peran warga Pacitan yang sadar dalam menjaga kesehatan. Terutama atas kesadaran masyarakat dalam bersama-sama menekan angka peredaran malaria Berdasar data Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat, sepanjang tahun ini setidaknya 57 warga telah terjangkit penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk anopheles tersebut. Jumlah penderita tersebar di delapan kecamatan. Meliputi Kecamatan Pacitan, Tegalombo, Tulakan, Arjosari, Kebonagung, Ngadirojo, Bandar, dan Nawangan. Sedangkan, wilayah yang masuk endemis terdapat di Tegalombo dan Tulakan. ‘’Saya berharap capaian dalam menanggulangi kasus malaria bisa nol persen pada beberapa tahun kedepan,’’ harap Indartato. (Frend)


KABAR DAPIL

BERHASIL PERTAHANKAN OPINI WTP,

PEMKAB PACITAN DIGELONTOR DANA INSENTIF RP 51 M

K R

Pacitan, Sinergiseberhasilan Pemkab tanpa pengecualian tersebut pemerintah daerah (DID) sebesar

Pacitan mempertahankan opini wajar (WTP) berbuah manis. Atas prestasi pusat menggelontorkan dana insentif Rp 51 miliar. Dana transfer daerah itu

Pacitan, Sinergis – atusan anggota Organisasi Forum Silaturahmi Insan Pariwisata (FOSIPA) Indonesia menggelar pertemuan dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) yang ke-12, Senin (28/11/2016) hingga Selasa (29/11/2016) di Pacitan, Jawa Timur. Panitia Penyelenggara sekaligus ketua Asosiasi Pegiat dan Pelaku Pariwisata (AP3) Pacitan, Ronny Widya Kurniawan dalam keterangannya, Senin (28/11/2016) mengatakan bahwa FOSIPA ini merupakan wadah yang mempertemukan stake holder pariwisata. Mereka berasal dari travel agent, pengelola hotel, perusahaan bus pariwisata, pengelola restoran, pengelola obyek wisata, pengelola artshop, dan unsur lainnya. Ronny mengatakan bahwa bahwa promosi pariwisata harus dikerjakan bersama oleh para pemangku kepentingan pariwisata daerah ini yaitu pemerintah provinsi dalam hal ini Dinas Pariwisata, dengan para pelaku usaha wisata, sehingga even ini diharapkan menjadi sarana promosi wisata yang efektif. Selain upaya tersebut, kata dia, Pacitan

diberikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution di Jakarta. ‘’Dana itu masih berbentuk keseluruhan. Untuk penggunaannya tergantung prioritas kabupaten. Terutama infrastruktur,’’ ujar Indartato, Bupati Pacitan. Menurut Bupati, masalah infrastruktur memang menjadi fokus pembangunan utama pemkab belakangan ini. Terutama perbaikan ruas jalan kabupaten. Sebab, ketersediaannya dinilai menjadi urat nadi perekonomian bagi masyarakat utamanya di wilayah-wilayah yang tertinggal. ‘’Pembangunan infrastruktur cukup penting, karena akan mendongkrak perekonomian masyarakat maupun daerah,’’ katanya. Meskipun DID cenderung bakal digunakan untuk pembangunan infrastruktur, namun Indartato mengaku pemkab tak menutup mata jika dana tersebut sebagian juga akan dipakai untuk menunjang kesejahteraan masyarakat serta pendidikan. Program DID ini diberikan khusus oleh pemerintah pusat sebagai tolok ukur sekaligus ukuran prestasi atau tidaknya seorang kepala daerah memimpin daerahnya berdasarkan kriteria tertentu. Menurut bupati, kriteria utama ditentukan berdasarkan keberhasilan pemkab mempertahankan opini WTP yang diberikan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pada tahun 2015 serta ketepatan penetapan peraturan daerah (perda) APBD tiap tahunnya.(Frend)

Ratusan Anggota Insan Pariwisata se-Jawa Bali

Gelar Pertemuan di Pacitan sebagai daerah tujuan wisata harus memiliki daya tarik wisata, sehingga wisman yang berkunjung ke daerah ini akan membawa kenangan tersendiri setelah pulang ke negara asalnya, dan diharapkan suatu saat nanti mereka kembali berkunjung ke Pacitan. Ronny menyebutkan Fosipa beranggotakan para pelaku usaha pariwisata se Jawa-Bali, sebagian Sumatra, dan beberapa daerah lain di luar Pulau Jawa. “Untuk membantu promosikan wisata Pacitan, agenda ini juga dirangkaikan dengan sarasehan bersama wisata bertajuk “Maron Bussines Tourism Center” di Pendopo Pacitan,” katanya. Seperti diketahui, selain sebagai wadah silaturahmi para pelaku pariwisata, Fosipa Indonesia juga sebagai sarana jualan produk dan pertemuan customer dalam satu forum yang meriah dan menyenangkan sesuai semangat pariwisata.

Pertemuan ini dihadiri 150 undangan dari anggota Fosipa Indonesia dan pelaku industri pariwisata di seluruh Indonesia. Turut hadir, perwakilan dari Dinas Pariwisata Kabupaten Pacitan, perwakilan asosiasi pariwisata, dan berbagai pihak terkait di lingkungan pariwisata. (Frend)

Maret 2017 I SINERGIS I 69


KABAR DAPIL

70 I SINERGIS I Maret 2017


KABAR DAPIL

A

Trenggalek, Sinergis nggota DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) mengapresiasi program adopsi pohon yang dilakukan komunitas pecinta hutan kota (Kompi Huko) di kabupaten Trenggalek sebagai upaya penyelamatan lingkungan. Sebagai bentuk dukungannya, Ibas yang tengah melakukan reses di Trenggalek, Selasa (08/11/2016) menyempatkan diri mengadopsi satu pohon untuk di tanam kawasan hutan kota. "Ini adalah program yang sangat bagus sekali, dengan adopsi pohon kita bisa turut serta dalam upaya penyelamatan lingkungan," kata anggota Komisi X DPR RI ini. Menurutnya, kawasan hutan kota bisa menjadi salah satu bukti kesuksesan upaya penyelamatan lingkungan, dengan melibatkan beberapa instansi sekaligus, mulai dari Perhutani, dinas pertanian, kehutanan dan perkebunan serta komunitas pecinta lingkungan. Putra bungsu Presiden SBY ini menjelaskan, pembangunan sebuah kota tidak BOLEH melupakan aspek kelestarian lingkungan. Sehingga kawasan kota tetap menjadi bersih dan tidak dipenuhi oleh polusi.

"Mari kita rawat hutan kota ini dan mari menanam. Apabila setiap kelahiran menanam satu pohon Isya Allah bangsa kita lebih hijau memiliki manfaat yang besar terhadap kehidupan.

"Mari kita rawat hutan kota ini dan mari menanam. Apabila setiap kelahiran menanam satu pohon Isya Allah bangsa kita lebih hijau memiliki manfaat yang besar terhadap kehidupan. Ibas juga memberikan apresiasinya terhadap pengelolaan hutan kota menjadi laboratorium lingkungan. Karena selain aneka tumbuh-tumbuhan, kawasan tersebut juga menjadi pusat konservasi aneka satwa, seperti rusa, burung merak dan aneka hewan lain. (Dimas)

Ibas Adopsi Pohon di Hutan Kota Trenggalek Maret 2017 I SINERGIS I 71


KABAR DAPIL

Ibas Tinjau Infrastruktur Perdesaan di Trenggalek 72 I SINERGIS I Maret 2017

K

etua Fraksi Partai Demokrat DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) melakukan reses atau kunjungan kerja dengan meninjau proyek infrastruktur program kemitraan bina lingkungan di kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Senin. Kunjungan kerja Ibas ke Rt.05/Rw.01, dusun Krajan, desa Sukorejo, kecamatan Tugu, Senin (7/11/2016) mengawali kegiatan reses di Kabupaten Trenggalek. Ibas yang didampingi sejumlah staf ahli dan koordinator Dapil VII serta anggota Fraksi Partai Demokrat DPRD Kabupaten Trenggalek, Lamuji langsung turun dari mobil dan disambut tarian Reog Ponorogo serta ucapan selamat datang dari puluhan siswa TK bersama guru dan ratusan warga hingga proses peninjauan infrastruktur PKBL di Desa Sukorejo. Usai simbolisasi pemasangan paving blok, Ibas melanjutkan seremoni melihat produk UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) pembuatan jamu


KABAR DAPIL

tradisional yang diakhiri dialog dengan warga. "Saya hari ini (Senin) datang untuk melakukan fungsi saya sebagai anggota DPR RI, melakukan kunjungan kerja, mengawal, dan mengawasi programprogram yang menjadi aspirasi masyarakat," kata Ibas usai dialog dengan warga. Ibas mengatakan pembangunan infrastruktur lintas desa sangat penting guna mendorong laju pembangunan di tingkat perdesaan. Apa pun nama yang digunakan untuk menyalurkan bantuan tersebut, Ibas berharap agar pemerintah fokus tidak hanya di proyek infrastruktur berskala besar, namun juga jalur-jalur lintas desa karena sangat dibutuhkan masyarakat. "Kalau boleh saya ingat ketika lalu, ada program infrastruktur pembangunan perdesaan atau PPIP, mungkin hari ini (Senin) sudah berganti nama. Tidak masalah, yang terpenting bagaimana program-program yang langsung membangun di setiap perdesaan itu bisa langsung dirasakan dan berguna bagi masyarakat," katanya. Menurut Ibas pelaksanaan

pembangunan infrastruktur sangat penting untuk kemajuan bersama. “Program infrsatruktur sudah dicanangkan di era SBY dan terima kasih sekarang program tersebut masih dilanjutkan,” paparnya. Legislator yang berangkat dari Dapil VII Jatim ini menjelaskan jika pembangunan infrastruktur sangat penting untuk kemajuan daerah kita dan untuk generasi penerus kita. “Pembangunan infrastruktur tidak hanya di kota tetapi juga di desa untuk pemerataan pembangunan di wilayah,” urainya. Ibas juga menerangkan jika pembangunan juga bisa dilaksanakan dengan cara swadaya. “Sehingga semua masyarakat harus merasa memiliki dan harus kita jaga serta merawat infrastruktur agar bermanfaat untuk masyarakat,” tegasnya. Setelah tanya jawab Edhie Baskoro Yudhoyono menyerahkan bantuan 1 buah pompa air, UKM Jamu sebesar Rp. 50 Juta, Karpet untuk Karangtaruna Desa Sukorejo, 1000 Benih ikan lele serta Makanan Tambahan bagi Ibu Hamil. Sutrisno selaku Kades Sukorejo mengucapkan selamat datang

“Program infrsatruktur sudah dicanangkan di era SBY dan terima kasih sekarang program tersebut masih dilanjutkan,” kepada Edhie Baskoro Yudhoyono dan rombongan di Desa Sukorejo. “Kami bersyukur tahun ini Mas Ibas memberikan bantuan pavingisasi di Desa Sukorejo, saya ucapkan terima kasih atas bantuan yg diberikan semoga bermanfaat bagi masyarakat Desa kami sehingga tingkat kesejahteraan masyarakat semakin baik,” papar Sutrisno. Tilik Desa dilaksanakan di RT05/ RW01, Dusun Krajan, Desa Sukorejo, Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek, Senin (7/11/2016). Tampak mendampingi Ibas, antara lain anggota Fraksi Partai Demokrat DPRD Kabupaten Trenggalek, Lamuji beserta jajaran EBY Team. (EBYteam)

Maret 2017 I SINERGIS I 73


KABAR DAPIL

Relawan Ibas Salurkan Bantuan Banjir Trenggalek

B

Trenggalek, Sinergisencana tanah longsor yang terjadi di kabupaten Trenggalek, Jatim langsung direspon berbagai pihak. Salah satunya dari Politisi Partai Demokrat di DPR RI yang diberangkatkan dari Kabupaten Trenggalek, yaitu Edhie Baskoro Yudhoyono (EBY) atau biasa disapa Ibas. Melalui Tim Relawan Griya Aspirasi Trenggalek, Ibas memberikan sejumlah bantuan kepada Posko Bencana Tanah Longsor Desa Depok, Kecamatan

74 I SINERGIS I Maret 2017

Bendungan. "Kami langsung bergerak dengan bantuan seadanya demi masyarakat yang terkena musibah di Desa Depok ini," kata Santi, salah satu relawan EBY di Trenggalek, Minggu (4/12/2016). Dia menambahkan akan selalu

bergerak dengan kekuatan yang ada demi kegiatan sosial di wilayah ini. "Bersama para Kordes, Korcam, Korkab dan relawan EBY Kabupaten Trenggalek siap berbuat untuk masyarakat sebagai kepanjangan tangan Mas Ibas di Dapil Jatim VII ini," paparnya. [Dimas]


KABAR DAPIL

P

Trenggalek, Sinergisemkab Trenggalek juarai lomba cipta menu keluarga, olahan ikan tingkat Nasional di Jakarta. Dalam lomba yang diadakan oleh Kementrian Perikanan dan Kelautan bersama PKK ini, Trenggalek mewakili Provinsi Jatim bersama Kabupaten Lamongan. Dalam lomba tersebut Trenggalek ditunjuk Provinsi Jatim untuk mengikuti kategori lomba menu keluarga, sedangkan Lamongan mengikuti kategori menu kudapan.Kedua tim ini berhasil menyabet predikat sebagai juara. Trenggalek yang mewakili Provinsi Jatim, berhasil menjadi juara I dalam ketegori menu keluarga. Sedangkan Lamongan juara II menu kudapan.Tim perwakilan dari Trenggalek ini langsung dipimpin oleh Ketua TP PKK, Arumi Bachcin. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan mengatakan bahwa lomba ini sebenarnya bertujuan untuk meningkatkan minat masyarakat untuk gemar makan ikan. Pasalnya dalam ikan sendiri terkandung zat-zat yang bisa mendorong pertumbuhan otak manusia, selain itu juga baik untuk kesehatan.Kelompok binaan

Trenggalek Juarai Lomba Cipta Menu

Olahan Ikan Nasional di Trenggalek melakukan perubahan bentuk ikan menjadi beberapa olahan, seperti nuget, kaki naga, kerupuk ikan ataupun produk olahan lainnya. Pasalnya tidak bisa pungkiri memang

ada beberapa orang yang tidak menyukai ikan itu sendiri. Sehingga perlu inovasi agar orang yang tidak suka ini bisa suka mengkonsumsi ikan tersebut.(18/11). (Dimas)

Maret 2017 I SINERGIS I 75


KABAR DAPIL

S

Ngawi, Sinergisuka dan bangga diungkapkan oleh mereka para petani yang tergabung dalam Kelompok Tani (Poktan) Ngelok Sari dusun Nglegok, desa Pandean Karangayar dan koptan Lawu Makmur dusun Setono desa Setono, kecamatan Ngrambe. Mulai musim panen tahun 2017 mendatang, bersama 33 kelompok lainnya asal Ngawi, merasa bangga karena sudah menerima bantuan alat pertanian berupa mesin pemanen padi dari pemerintah. Pemberian bantuan yang dilewatkan melalui anggota DPR RI dapil VII partai Demokrat Edhie Baskhoro Yudoyono sudah diterima oleh kelompok tani. Menurut Margi selaku ketua Poktan Nglegok Sari, bantuan

76 I SINERGIS I Maret 2017

Terima Handtraktor dari Mas Ibas

Petani Ngawi Bungah

mesin handtraktor tersebut sangat membantu petani di desanya dan cukup menambah produksi panen mendatang. “Alhamdulillah dengan mesin handtraktor ini bisa menekan biaya produksi tanaman padi,” kata Margi. Ditambahkannya, dengan bantuan mesin hantraktor tersebut selain mengurangi biaya produksi, penggunaan secara bergantian kepada anggota kelompok tani sangat membantu. “Alat ini sangat diperlukan oleh kami para petani untuk peningkatan swasembada pangan di

kabupaten Ngawi,” paparnya. Lebih lanjut, Margi dan Suratno selaku ketua Lawu Makmur mengucapkan terimakasih kepada Mas Ibas dari Partai Pemokrat yang memperhatikan konstituennya di wilayah Ngawi. “Keluarga besar mewakili Kelompok Tani se-Kabupaten Ngawi berterimakasih kepada Mas Ibas yang selalu memperhatikan petani, termasuk Poktan kami,” ungkapnya (ARD)


KABAR DAPIL

P

Ngawi, Sinergis emerintah kabupaten Ngawi serius memperkenalkan batik asli setempat. Beberapa waktu lalu, kegiatan yang di prakarsai oleh Dinas Koperasi dan UMKM menggelar acara Ngawi Batik Fashion Show (NBFS) 2016 di Alun-alun Merdeka Ngawi. Tak tanggung-tanggung, panitia sempat mendatangkan kontestan dari luar dan beberapa model profesional. NBFS yang tahun ini diselenggarakan kali ke empat, menyajikan pagelaran akbar produk busana berbahan baku kain batik. Panitia mengemas ajang ini dengan perlombaan fashion. Jurinya pun para profesional dunia mode. Kreativitas daerah didorong dalam ajang lomba ini. Sebagai perbandingan, karya-karya fashion para desainer terkemuka turut pula ditampilkan guna menyemarakkan acara tersebut dan berhasil menyedot perhatian serta antusias warga Ngawi yang haus akan kegiatan kreatifitas. Bupati Ngawi Ir Budi Sulistyono mengungkapkan harapannya agar acara ini dapat menjadi tolak ukur perkembangan industri fashion batik di Indonesia. “Ngawi Batik Fashion Show ini terobosan agar fashion batik Ngawi dapat menjadi perbincangan dunia mode di Indonesia,” ungkap dia. “Di ajang ini, kreativitas diharapkan muncul dari setiap karya fashion batik, sehingga dengan Batik Ngawi yang beraneka ragam coraknya, yang makin cantik dan bagus motifnya, serta bahan yang makin bagus dan berkualitas, Ngawi bisa lebih dikenal masyarakat luas,” imbuh bupati. Menurut Kanang, sapaan akrab Budi Sulistyono, batik merupakan potensi daerah yang sedang dikembangkan sebagai penguatan sistem perekonomian di daerahnya. Meski sekarang ini kerajinan batik masih bertaraf investasi perseorangan, namun Kanang menegaskan bahwa pihak Pemkab Ngawi tengah berupaya mengenalkannya hingga ke kota-kota besar di Indonesia. “Dengan promosi ini ke depan industri batik Ngawi bisa lebih berkembang,” ujar Kanang. Acara yang menghadirkan tata panggung megah ini pun sukses menciptakan kesan Ngawi yang spektakuler sebagaimana moto daerah dan di gadang-gadangkan.(ARD)

Mengenalkan

BATIK ASLI NGAWI dengan Lomba Fashion

Maret 2017 I SINERGIS I 77


KABAR DAPIL

78 I SINERGIS I Maret 2017


KABAR DAPIL

MODERN: Parade finalis Bagus Dyah Magetan 2016 di atas panggung utama GOR Ki Mageti, Sabtu (25/11). Pada Tahun ini, nuansa grand final pemilihan duta wisata ini diubah lebih mewah dan modern.

E

Magetan, Sinergis– vent tahunan Pemilihan Duta Wisata Bagus Dyah kabupaten Magetan, tahun ini terasa berbeda. Dibalut dengan nuansa modern, kompetisi yang menguji kemampuan bakat dan intelektualisasi diri para remaja ini, berlangsung meriah dan spektakuler. Itu terlihat, saat puncak acara tersebut dilangsungkan di GOR Ki Mageti, pada Sabtu (25/11) malam lalu. Alfian Gilar Ramadhan, perwakilan SMA Negeri 1 Magetan, berhasil menjadi Bagus Magetan 2016. Dia bersanding dengan Fazza Alamziyyah dari umum, yang berhasil terpilih menjadi Dyah Magetan (selengkapnya lihat grafis). ‘’Sebelumnya kami lakukan seleksi ketat, hingga akhirnya mereka masuk grand final dan terpilih menjadi Bagus dan Dyah 2016,’’ ujar Bambang

Spektakuler! Grand Final Bagus Dyah Magetan 2016 Joko Purnomo, kabid Pengembangan dan Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Magetan, kemarin (29/11). Pria yang karib disapa Joko ini menguraikan, pendaftaran dibuka

sejak 9 November lalu. Sedikitnya ada 147 peserta yang mengikuti kompetisi bergengsi tahunan ini. Seleksi dilakukan secara maraton, hingga akhirnya diperoleh sepuluh pasang finalis. Kesepuluh pasangan finalis tersebut, kemudian diberikan sejumlah

Maret 2017 I SINERGIS I 79


KABAR DAPIL SUKSES: Kepala Disparbudpora Magetan Siran dan istri (tengah) diapit Bagus Dyah terpilih 2016, berpose bersama kru Lintas Production. pembekalan hingga orientasi lapangan. ‘’Sepuluh pasangan inilah, yang kemudian menunjukkan performanya saat grand final kemarin,’’ terang penyandang gelar Sarjana Karawitan ini. Dari arena grand final pada Sabtu (25/11) lalu, nuansa modern membuat pemilihan duta pariwisata ini terkesan mewah dan spektakuler. Tata lampu artistik dilengkapi giant LED screen atau layar LED besar, mendukung penampilan para finalis terkesan saling beradu gengsi menunjukkan performa mereka. ‘’Beberapa tampilan hiburan, juga menjadikan acara ini terkesan ’hidup’. Kami sengaja mengubah konsep berbeda tahun ini, dengan kesan lebih modern,’’ terang Kepala Disparbudpora Magetan Drs Siran, MM. Dia berharap, para finalis yang terpilih menjadi duta pariwisata Kabupaten Magetan tahun ini, mampu memberikan atensi dan buah pemikirannya bagi pengembangan pariwisata di Magetan. ‘’Membangun pariwisata, juga tak lepas dari pemikiran anak muda seperti mereka. Mudah-mudahan, ke depan pariwisata di Magetan kian berkembang dan maju,’’ tandasnya. Puncak pemilihan duta wisata Bagus Dyah 2016 pada Sabtu (25/11) lalu, dibuka Wakil Bupati Magetan Samsi. Sementara itu, Bupati Magetan Dr. H. Sumantri, berhalangan hadir karena tengah berada di Banda Aceh, menerima penghargaan Sanipura Award dari pemerintah pusat. Meski begitu, bupati Sumantri memberikan apresiasinya untuk acara Bagus Dyah ini, melalui tayangan video singkat yang dikirim langsung dari Aceh, dan diputar saat grand final berlangsung. Di sisi lain, penyelenggaraan grand final Bagus Dyah Magetan 2016 ini, pihak Disparbudpora Magetan menggandeng Lintas Production

80 I SINERGIS I Maret 2017

Magetan untuk mengemas acara tersebut. ‘’Kami maksimalkan performa panggung utama, untuk memberikan kesan spektakuler. Suatu kehormatan bagi kami bisa dipercaya turut andil mengemas acara grand final ini,’’ ujar Frito Tri Hendrik, project Officer (PO) Bagus Dyah dari Lintas Production Magetan. Atas kesuksesan acara ini, juga diucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya untuk seluruh sponsor yang

turut andil memberikan apresiasi pada Grand Final Pemilihan Duta Wisata Bagus Dyah Magetan 2016 kali ini. Yakni kepada Bank Jatim Cabang Magetan; Cemara Agung Motor Magetan; Telkomsel; PT BPRS Magetan; PT BPR Ekadharma; Djoko ‘n Adhy Rias Pengantin; Alena Aesthetic Clinic Magetan; V-Chen Medicart Clinic Madiun; dan Bellvania Residence Magetan. Serta sejumlah pihak yang turut andil dalam kesuksesan acara ini.

Duta Wisata Magetan 2016 dari Sejumlah Kategori KATEGORI

NAMA

PERWAKILAN

Bagus Magetan 2016 Dyah Magetan 2016

Alfian Gilar Ramadhan Fazza Alamziyyah

SMAN 1 Magetan Umum

Wakil 1 Bagus Magetan Wakil 1 Dyah Magetan

Dimas Willie Adiningrat Anissa Nabila Rahmadhani

SMAN 2 Magetan SMAN 1 Maospati

Wakil 2 Bagus Magetan Wakil 2 Dyah Magetan

Dafiq Nuansa Arifano Cinthia Putri Yulanda

Bagus Favorit Dyah Favorit

Dea Fitri Nurmanto Feby Ayu N

Bagus Bertalenta Dyah Bertalenta Bagus Persahabatan Dyah Persahabatan

Muhammad Raji Farizky Khoirul Aprillia Ningtiyas Shalahudin Asyraf Taslima Rusdha

SMAN 1 Magetan Umum SMKN Takeran SMAN 1 Parang Umum/SMAN 2 Magetan SMAN 2 Magetan SMAN 2 Magetan SMAN 2 Magetan


KABAR DAPIL

APRESIASI: Melalui tayangan video, EBY berikan apresiasi yang dikirim langsung dari Jakarta.

Dari Senayan,

EBY Berikan Apresiasi

E

UFORIA Pemilihan Duta Wisata Bagus Dyah Kabupaten Magetan 2016, juga menggema hingga Jakarta. Edhie Baskoro Yudhoyono, anggota Komisi X DPR-RI dari Dapil 7 (Magetan, Ngawi, Ponorogo, Pacitan dan Trenggalek) ini, memberikan apresiasi positif atas penyelenggaraan even tahunan tersebut. Melalui tayangan video singkat, pria yang akrab disapa EBY tersebut, mengaku bangga atas penyelenggaraan even Bagus Dyah di Magetan. ‘’Semoga kesempatan ini menjadi sarana untuk mendorong peran aktif generasi muda Magetan, supaya

lebih progresif, dinamis, kreatif dan profesional. Sehingga mampu menjadi agen promosi bagi potensi seni budaya, objek wisata, dan ekonomi kreatif,’’ terang politisi Senayan (DPR-RI) ini. Dari upaya tersebut, diharapkan potensi-potensi yang ada di Magetan bisa dikenal lebih luas di nusantara, maupun mancanegara. Anggota dewan yang membidangi pariwisata, kebudayaan, ekonomi kreatif hingga pendidikan ini juga berharap, momen ini menjadi sebuah sarana penting. Yakni untuk mendorong dan melestarikan pembangunan sektor unggulan pariwisata. ‘’Sehingga mampu menciptakan kesempatan usaha, membuka lapangan kerja, serta mendorong pembangunan daerah. Yang pada akhirnya mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Magetan pada khususnya,’’ tegas EBY, yang pada tayangan video tersebut mengenakan batik khas Magetan Pring Sedapur.

’Semoga kesempatan ini menjadi sarana untuk mendorong peran aktif generasi muda Magetan, supaya lebih progresif, dinamis, kreatif dan profesional. Sehingga mampu menjadi agen promosi bagi potensi seni budaya, objek wisata, dan ekonomi kreatif,’’

Sementara itu, Koordinator Griya Aspirasi EBY Magetan Marfuat mengungkapkan, bahwa EBY memang memberikan apresiasi secara khusus bagi penyelenggaraan Bagus Dyah Kabupaten Magetan 2016 ini. ‘’Dari kantornya di Senayan, Mas EBY merekam langsung testimoni apresiasi ini. Beliau memang sangat atensi, terhadap eveneven yang melibatkan peran aktif generasi muda. Mengingat, sebagai anggota DPR-RI, saat ini beliau juga membidangi pariwisata, kebudayaan dan ekonomi kreatif,’’ terang Marfuat. (M Choiri)

Maret 2017 I SINERGIS I 81


KABAR DAPIL IBAS: BagusDyah, Penting Menjadi Bagian Utama Wisata Magetan

M

Magetan, Sinergisagetan termasuk kabupaten kecil di Jawa Timur, namun memiliki potensi wisata yang besar. selain telaga Sarangan, telaga Wahyu, ada banyak potensi wisata lainnya yang bisa di kembangkan termasuk potensi wisata baru Mojosemi Forest Park, di desa Sarangan, kecamatan Plaosan. Hal tersebut disampaikan Edhie

82 I SINERGIS I Maret 2017

Baskoro Yudhoyono saat melakukan kegiatan reses akhir tahunnya di kabupaten Magetan(20/12), di wana wisata ” Mojosemi forest park”, atau dulu dikenal sebagai area bumi perkemahan Mojosemi. Dalam kesempatan ini, Ibas menambahkan, sebagai Anggota Komisi X, yg membidangi pendidikan, pariwisata, olahraga, dan seni budaya, dirinya sangat mengapresiasi pertemuan ini. Ia berharap, bisa membangun sinergi dalam sektor pariwisata di Magetan. “Magetan punya potensi wisata yang luar biasa. Termasuk Mojosemi Forest Park ini yang harus dipromosikan ke luar magetan,”ungkapnya.saat bincang dengan Bagus- Dyah 2016, Penggiat Potensi Wisata, dan anggota LMDH Desa Sarangan. Menurut anggota Komisi X DPR RI ini, Bagus Dyah sejatinya dinilai penting menjadi bagian utama wisata Magetan

“Promosi tak melulu lewat media cetak atau elektronik. Tetapi media sosial juga bisa dimanfaatkan sebagai ajang promosi. Selain itu, sebagai duta wisata Ibas berpesan untuk terus belajar, mengasah kemampuan komunikasi. Karena duta wisata tentu haruslah sosok yang dapat luwes dalam berkomunikasi, dan juga membekali diri dengan banyak kemampuan tugasnya sebagai duta wisata,”jelas Ibas. Dengan sinergitas yang baik antara pemerintah daerah, pusat dan para duta wisata, Ibas optimis Magetan dapat semakin unggul Diketahui sebelumnya, Sebelum acara ngobrol bareng dimulai, Ibas diajak untuk menderes pohon pinus, serta mencoba beberapa wahana yang tersedia, diantaranya air soft gun dan panahan. (M Choiri)/Frend)


KABAR DAPIL

S

Magetan, Sinergisekolah Dasar Negeri 2 Botok, kecamatan Karas, Magetan mendapatkan bantuan peralatan Tehnologi Informasi(TI) untuk menunjang proses Pembelajaran. Bantuan peralatan tersebut berasal dari rekomendasi Edhie Baskoro Yudhoyono atau biasa dipanggil Ibas melalui Griya Aspirasinya di Magetan. Marfuat, Koordinator Griya Aspirasi EBY membenarkan bantuan tersebut berasal dari pemerintah pusat melalui rekomendasi Mas Ibas.” Awal Oktober kemarin kami ajukan, dan tanggal 20 November bantuan tersebut sudah di terima pihak sekolah,” ungkapnya. (10/12) Kepala Sekolah, Warno menyatakan sangat senang mendapatkan bantuan alat tersebut, karena sangat berguna dan bermanfaat bagi sekolah. saat ini sekolah di dorong untuk melakukan terobosan- terobosan guna menunjang kwalitas mutu pendidikan,” peralatan ini sangat membantu kami, dengan

SDN Botok 2

Terima Bantuan Peralatan Tehnologi Informasi Dari EBY dapatnya bantuan ini akan langsung kami manfaatkan di sekolah.” Tegasnya Peralatan tersebut meliputi,Laptop 4 biji, Lcd Proyektor 2 Biji, Printer , speaker 2 biji, dan Modem. Suwandi, selaku bagian kesiswaan menambahkan, jika peralatan tersebut akan di pasang di kelas untuk digunakan sebagai media pembelajaran. Dengan mengenalkan tehnologi ini menurutnya akan sangat memebantu proses perkembangan pengetahuan anak, terutama dibidang tehnologi TI” kami jadikan media

pembelajaran dikelas, selama ini media pembelajarannya hanya papan tulis saja, dengan dapatnya bantuan ini akan semakin maju sekolah kami, dan anak mengenal tehnolgi.” Tambahnya. Terkait Bantuan tersebut, marfuat berpesan agar bantuan yang telah diterima dapat digunakan dan diambil manfaatnya untuk kemajuan proses belajar mengajar,” manfaatkan bantuan tersebut dengan baik dan benar, jagalah dengan baik agar bisa awet dan tahan lama.” Harapnya.(M Choiri)

Maret 2017 I SINERGIS I 83


KABAR DAPIL

M

Magetan, Sinergisbah Surip (74 thn), Pagi Itu nampak sumringah, Tidak seperti biasanya, dia banyak bicara meski kadang sedikit ngelantur, namun masih bisa di cerna. Kesumringahan mbah Surip tersebut lantaran dirinya kedatangan sekelompok anak muda yang tergabung dalam komunitas Elang Biru Magetan yang bisa membuat mbah surip merasa nyaman dan sempat tertawa diajak gurau. Mbah Surip adalah salah satu warga Rt 18/Rw 8, dusun Jambu, desa Sundul, kecamatan Magetan.Dia tinggal di rumah yang kondisinya sangat jauh dari layaknya rumah. Sosok mbah Surip beberapa waktu lalu mendadak menjadi terkenal lantaran ada salah satu warga yang mengaploud fotonya di medsos dan sempat menjadi viral. Foto tersebut berlatar belakang keadaan Ekomoni yang sangat memprihatinkan, ditemani oleh cucunya, Wanti(37thn), yang kondisinya mengalami keterbelakangan mental. Saat Elang Biru datang, mbah Surip sedang duduk bersimpuh di lantai rumahnya, dengan kondisi kedua kaki kaku. menurut Latifah ( Ibu Rt yang merawatnya), kedua kaki mbah Surip tersebut dikarenakan kekurangan zat gula sejak dua tahun terakhir. Karena begitu semangatnya ingin menemui tamu, Dengan jalan Ngesot mbah Surip pindah tempat duduk di tikar yang telah disiapkan Elang Biru. Menurut penuturan Latifah, sebelum ada yang peduli dengan mbah Surip, kondisi rumahnya sangat tidak layak huni. Dia (mbah Surip) makan tidur, masak, buang air besar dan kecil jadi satu tempat dan hanya di tutupi abu bekas kayu untuk masak, yakni di dalam rumah . ”Dulu semua aktifitas mulai makan, tidur, buang air besar dan kecil ya di dalam rumah ini dan hanya di tutupi abu saja, makanya kadang masih bau

84 I SINERGIS I Maret 2017

Peduli Sosial, Elang Biru Gelar Baksos Di Sundul lantainya. Alhamdulillah sekarang sudah dibuatkan kamar kecil dan tempat masak disamping, semoga segera bisa jadi, agar nanti bisa buang air besar dan kecil di tempatnya” terangnya.. Kepada Latifah, koordinator aksi sosial “Berbagi untuk membantu sesama”, Dwi Hartono, secara simbolis memberikan bantuan paket sembako, susu, makanan tambahan gizi, alat kebersihan, obat- obatan, pakaian, alamari, peralatan makan, kasur lipat dan jarik (kain). Ditambahkan Dwi, diberikannya bantuan sembako dan alat rumah, dikarenakan mbah Surip tidak mau diberi uang, ”Informasinya mbah Surip jika diberi uang tidak mau, makanya kita berupakan sembako dan barang- barang yang berguna.” Jlentrehnya. Rohmad Nur Huda, koordinator Elang Biru Magetan kepada Wartawan mengatakan, kegiatan sosial ini dilaksanakan atas kerjasama dengan

donatur. Donatur tersebut dari Anggoita Dewan Magetan dari Fraksi Demokrat, diantaranya, Wakil Ketua Dewan, Ali Basri dan anggota Dewan Kusdi, selain itu bantuan juga berasal dari Griya Aspirasi Edhie Baskoro Yudhoyono Magetan. ”Mengetahui ada keadaan social masyarakat seperti itu, hati kami tergugah untuk aksi, dan Alhamdulillah mereka mensuport kami,” Jelasnya. Seperti diketahui, komunitas Elang Biru adalah sebuah komunitas yang beranggotakan anak- anak muda Magetan dari berbagai latar belakang pendidikan. Kegiatan Elang Biru selain mewadahi kegiatan anak muda, blogger dan sosmed, juga berkecimpung dalam kegiatan sosial. Belum lama ini mereka menggelar lomba Futsal tingkat SLTA sederajat di Gor Ki Mageti Magetan.

Elang Biru Juga Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis

Tak hanya memberikan Sembako


KABAR DAPIL

dan peralatan rumah ke keluarga mbah Surip, Komunitas Elang Biru juga menggelar pemeriksaan gratis di Lokasi. Pemeriksaan kesehatan( Cek Up) gratis tersebut bertempat di teras Rumah mbah Surip. Tak ayal, melihat ambulan datang, dan tahu ada pemeriksaan gratis, rumah mbah Surip Mendadak ramai, di datangi warga , bahkan ada yang dari warga Rt lain. Dwi Hartono, Panitia Aksi Sosial “Berbagi untuk membantu sesama”, mengatakan, ini sekalian mengadakan pemeriksaan kesehatan gratis diperuntukkan warga sekitar rumah mbah Surip. “Kami tidak perlu repot juga untuk mendatangkan bidan, karena

anggota Elang Biru Magetan berasal dari berbagai latar belakang pedidikan dan Profesi, mereka ada yang jadi Bidan juga.” Jelas Dwi, warga Poncol ini.(8/1) Sementara itu, dari hasil pemeriksaan gratis tersebut, koordinator Divisi kesehatan, Imroatus Sholihah memberikan release, rata- rata kesehatan warga sekitar relative masih aman, artinya dari semua pemeriksaan hasilnya seputaran kolesterol, gula dan tensi. ”Ada beberapa yang memiliki tensi tinggi, kadar gula tinggi, kolesterol tinggi, namun masih dalam taraf aman. rekomendasinya, kami sampaikan ke yang bersangkutan untuk menjaga

kesehatan, yang tinggi diturunkan, agar seimbang.” Jelas Bidan muda yang tampilannya selalu enerjik ini. Dari data tim kesehatan, jumlah warga yang ikut pemeriksaan gratis dalam rangka aksi sosial di Sundul sekitar 40 warga, mereka rata- rata mengeluhkan sesak nafas, nyeri sendi, dan kaki terasa kesemutan. (M Choiri)

Maret 2017 I SINERGIS I 85


KABAR DAPIL

D

Magetan, Sinergisi sela- sela kunjungannya di dapil VII Jatim, Anggota DPR RI dari Partai demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono menggelar Pertandingan Futsal antar SMA sederajat di Gor Ki Mageti, Magetan. Event yang sedianya dijadikan Piala bergilir ini, diikuti 32 klub se-Magetan. Rohmat Nur Huda (Elang Biru), yang ditunjuk menjadi ketua panitia mengatakan, meski pertandingan bertepatan dengan hari libur sekolah, antusias peserta cukup tinggi, ini dibuktikan dengan ikut sertanya semua klub sekolah yang ada di Magetan. �Saat pengumuman terpasang, dengan waktu hanya 3 hari, mereka sudah mendaftarkan diri di sekretariat panitia di jalan Hasanuddin (Griya Aspirasi EBY) Magetan),� jelasnya. (20/12) Ditambahkan Huda, besarnya antusias peserta EBY Futsal Kompetition ini dilatarbelakangi selain penggemar futsal yang cukup tinggi di Magetan saat ini, juga disediakannya hadiah yang cukup menarik dari panitia. Menurutnya Baru kali ini di Magetan pertandingan futsal dengan hadiah yang lumayan besar, ditambah doorprice bagi supporter dan pemain terbaiknya. Dengan banyaknya peserta, Panitia membagi Pertandingan dalam dua hari. Hari pertama diadakan di lapangan futsal “Zona Futsal� di jalan Selosari untuk babak penyisihan. Hari kedua di Gor Ki Mageti Magetan untuk perempat Final dan Final. Dalam Final EBY Futsal Kompetition ini, Ibas, selaku penyelenggara hadir langsung untuk memberikan tropi dan hadiah utama. Ibas hadir sesaat sebelum laga final dimulai. Dikonfirmasi usai memberikan hadiah, Ibas, panggilan akrabnya, mengatakan, pertandingan Futsal ini digelar untuk mengangkat potensi generasi muda Magetan yang berprestasi di bidang olahraga. Ditambahkan Ibas, kegiatan yang berkaitan dengan memupuk dan

86 I SINERGIS I Maret 2017

32 Club Ikuti EBY Futsal Kompetition 2016

mengangkat prestasi kaum muda Magetan harus digarap dengan serius agar Magetan bisa lebih maju lagi dalam bidang keolahragaan "Dengan rutinitas latihan dan pertandingan seperti ini, bukan tidak mungkin akan muncul atlet-atlet potensial," tambah Ibas. Dari hasil Futsal EBY Kompetition,

juara pertama diraih SMA 2 Magetan (klub A), kedua SMA 1 Magetan, dan ketiga SMA 2 Magetan (Klub B),mereka masing- masing mendapatkan tropi bergilir dan mendapatkan hadiah berupa uang pembinaan dari Edhie Baskoro Yudhoyono. (M Choiri)


KABAR DAPIL

Partai Exebisi, EBY Tim VS Wartawan Magetan

Menang Telak Dengan Skor 6:0

S

Magetan, Sinergisebelum laga Final Futsal EBY Kompetition 2016 dimulai, Panitia juga mengadakan partai exebisi antara EBY Tim dengan wartawan Magetan. Dalam laga ini EBY turun langsung dalam pertandingan. dengan mengenakan kaos serta celana pendek berwarna biru, dia (Ibas,red) langsung menjadi kapten regu dengan anggota, David, Berry, ale, dan Dely. Sedangkan dari pihak wartawan Magetan, Kapten Ramzi (Jtv), Aswi (Kontr ibutor MNC), Dowan (Jawa Pos Radar Madiun), Panjol (kontributor TVone) dan Ratno (Kontributor Trans7). Pertandingan berjalan sangat seru, bagi wartawan yang biasa tiap hari di lapangan mencari berita, ini merupakan pertandingan yang sangat menguras tenaga. �Persiapan kami tidak ada, modal kami hanya siap melawan, jarang berlatih juga sih,� Jelas ratno Tak membutuhkan waktu lama, pada menit ke 3 gawang Wartawan Magetan langsung kebobolan, gol diawali giringan bola dari Ale diberikan ke David, langsung disunting ke gawang lawan dari jarak 2 meter dan terciptalah gol 1: 0 untuk kemenangan EBY Tim. Tidak lama,

selang dua menit, Tim EBY menambah jumlah gol lagi lewat kaki David. Gol dua kosong sampai istirahat pertama. Hasil akhir pertandingan exebisi antara wartawan vs EBY Tim ini di menangkan oleh EBY Tim dengan angka mutlak 6: 0 tanpa balas. Usai pertandingan persahabatan, Ibas juga menyinggung soal keseriusannya

untuk mengangkat olah raga menjadi wadah menyalurkan hobi dan prestasi. "Futsal masih menjadi salah satu cabang olahraga favorit masyarakat lintas usia. Oleh sebab itu, saya kira tepat kita gelar turnamen futsal ini untuk memacu semangat bertanding, berprestasi dan memupuk sportifitas," ujar Ibas. (M Choiri)

Maret 2017 I SINERGIS I 87


LENSA EBY

Ketua KPP DPP PD Edhie Baskoro Yudhoyono dalam Kampanye Akbar Pilgub Banten, pasangan Wahidin Halim & Andika Hazrumy (Paslon No. 1). Di Lapangan Mandala, Kab. Lebak. (5/2/ 2017)

Ketua KPP DPP PD Edhie Baskoro Yudhoyono dalam Kampanye Akbar Pilgub Sulbar, pasangan Suhardi Duka & Kalma Katta (SDK-KALMA/Paslon No. 1) di Lapangan Pantai Manakarra, Kab. Mamuju. (2/2/2017)

Ketua KPP DPP PD Edhie Baskoro Yudhoyono turut mendukung penuh program SDK-KALMA (Suhardi Duka & Kalma Katta/Paslon Gubernur Sulbar No. 1) untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan dan penduduk pesisir.

88 I SINERGIS I Maret 2017


LENSA EBY

ibasyudhoyono: From Zero to Hero.. Siapa Saja Bisa Jadi Pahlawan dalam kehidupan sehari hari untuk Kemajuan Indonesia. "Selamat Hari Pahlawan" - 10 November || Perjuangan Belum Berakhir || @ Monumen Panglima Besar Jenderal Sudirman - desa Pakis Baru, Pacitan. #HormatiJasaJasaParaPahlawan #HormatiParaPemimpinTerdahulu #IndonesiaMajuSejahtera

Anggota DPR RI Edhie Bhaskoro Yudhoyono atau akrab disapa Ibas mendukung penuh pengembangan pertanian dan peternakan di Desa Parang, Magetan. "Desa Parang memiliki potensi sektor peternakan, baik ternak kambing, kelinci, Sapi, budidaya ikan dan pembibitan. Apalagi permintaan pasar disektor ini cukup tinggi. Ini potensi yang harus direspon oleh masyarakat di sini agar semakin produktif," ungkap Ibas saat meninjau peternakan Kambing di Desa Parang, Kecamatan Parang Magetan, Rabu (21/12/2016).

Maret 2017 I SINERGIS I 89


LENSA EBY ibasyudhoyono: Nikmati aneka kulineri, deru ombak, semilir angin & Indahnya @ Pantai Konang yang memukau hati ketika sedang mencari inspirasi & rehat sejenak #TrenggalekBertemanHati #ResesDPRRI #KulineriKhasLokal #PesonaIndonesia #WonderfuliNdonesia

"Jalan lintas pedesaan penting..! Rencanakan dan bangun secaara gotong royong" Edhie Baskoro Yudhoyono (ibas) Anggota DPR RI Dapil VII Jawa Timur @ibasyudhoyono #EBYpeduli #bermanfaatuntukmasyarakat #DapilVIIJawaTimur #DPRRI #wakilrakyat Utamakan kesejahteraan rakyat #GriyaAspirasiEBY @ibasyudhoyono @sb.yudhoyono @aniyudhoyono @ agusyudhoyono @ruby_26 . 90 I SINERGIS I Maret 2017


LENSA EBY

ibasyudhoyono: Tanam, Rawat, Kenalkan & Nikmati "EduEcoTourism" - wisata yg mendidik dengan aneka flora/fauna beragam #GreenCityTrenggalek #PesonaIndonesia . Jadilah "Raksasa" Pembangunan dalam "Green City" bersama #PecintaHutanKota yang Bersih, Nyaman, Indah, Sejuk & Menyenangkan #iLoveTrenggalek #ResesDPRRI #DapilVIIJawaTimur Maret 2017 I SINERGIS I 91


92 I SINERGIS I Maret 2017


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.