Warta Paulus 92 _ 24 Desember 2013 _ Edisi Natal 2013

Page 1



GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

"Datanglah, Ya Raja Damai"(bdk. Yes. 9: 5) Sebuah ungkapan penuh kerinduan dan harapan yang timbul di tengah situasi kehidupan manusia saat ini, situasi yang tidak hanya memberikan banyak kemudahan karena begitu pesat nya perkembangan teknologi dan ilmu; namun juga disertai dengan begitu banyaknya masalah sosial kehidupan manusia seperti kejahatan, perampasan hak orang, pelecehan, disintegrasi, per selisihan dan perbedaan pendapat yang mencuat akibat kurangnya peran hati nurani di dalam kehidupan sehari-hari. Peran penting hati nurani, semakin tersingkir oleh peran duniawi yang diwakili oleh kepandaian intelektual yang semakin canggih, kepentingan kelompok yang semakin besar serta impianimpian pribadi yang semakin tak terkendali dan terpuaskan. Betapa banyak peristiwa penghilangan nyawa orang lain, yang kebanyakan telah direncanakan baik, dan dengan tingkatan perbuatan yang lebih sadistis dengan memutilasi korbannya bagai seonggok daging belaka. Pelecehan seksual terhadap anakanak, bahkan yang lebih menyedihkan terjadi dalam keluarga sendiri, anak kandung yang menjadi korban; atau yang lebih memalukan terjadi di lingkup ‘kesucian’, tokoh agama yang menjadi aktor pelakunya. Sering terdengar, akibat perkara sepele, terjadi tawuran antar warga, kaum muda bahkan di tingkatan ABG, sudah membiasakan diri dengan membawa senjata tajam, alatalat kekerasan dalam setiap perkelahian. Dan yang belakangan marak terjadi adalah dengan penggunaan air keras sebagai senjata, untuk pelampiasan den dam dan sebagainya. Keadaan yang pada satu sisi menawarkan ‘kebaikan dunia’ namun di sisi sebaliknya secara samar tapi jelas menjadikan manusia semakin menjadi serigala bagi manusia lainnya. Sering kita menghadapi situasi ini dengan lebih banyak menyalahkan edu kasi formal anak-anak kita yang diterima sekarang ini, atau pengaruh budaya asing yang menjadi kambing hitam dengan eksploitasi kekerasan dalam tayang an-tayangan video demi kepuasan pemirsanya. Hak atas kehidupan berkeyakin an dan beribadah secara bebas yang ‘nampak harmonis’ namun kenyataannya semakin dipersempit kalau bisa bahkan dipersulit. Allah yang penuh kasih dan EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2013

1


TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

sabar tanpa batas dan esa dijabarkan sebatas kemampuan kecil pikiran manusia, yang dengan hukumnya sendiri mengadili sesama, tanpa menghiraukan Hukum Cintakasih Tuhan. Pernahkah kita mencoba menelisik, apakah kita punya andil, peran dalam keadaan ini yang tidak kita sadari? Secara pribadi, mungkin banyak diantara kita berkata : “ah, tidak mungkin aku seperti itu. Aku seorang yang taat beribadah kepada Tuhan. Aku juga pe duli dengan orang di sekitarku, ........dan seterusnya”. Sungguhkah terjadi demikian. Jujurkah pendapat itu? Kalau ya, mengapa semakin banyak terjadi pe ristiwa menyedihkan disekitar kita? Berapa banyak di antara kita yang sadar sepenuhnya, bahwa dalam hal kecil kehidupan sehari-hari, orang lain pun me miliki hak yang sama dengan kita dalam menjalani hidup itu sendiri; bahkan dengan dalih kita punya hak menikmati hidup, maka kita me-nomor dua-kan orang sekitar kita. Contoh sederhana, dalam perilaku sehari-hari kita berada di lingkup publik, baik di jalan raya atau di tempat-tempat umum. Banyak hal terjadi karena rasa ‘ingin terutama’, seperti kemacetan akibat tidak sabarnya para pengguna jalan yang ingin menjadi nomor satu, terdepan, tercepat. Kesemerawutan di pasar-pasar tumpah, akibat para pelaku pasar yang ingin terdepan, paling nampak, sehingga mengorbankan hak pengguna jalan. Ber jubelnya manusia dalam antrian agar didahulukan haknya tanpa menghiraukan orang lain yang juga mengantri. Berapa banyak peristiwa yang meng-atas nama -kan ‘kebutuhan hidup’, menduduki lahan yang bukan hak dan miliknya? Perilaku ini semakin lama menjadi sebuah habitus yang baru, dan sedihnya lagi habitus ini ‘dibenarkan’ begitu saja bahkan dibela dengan alasan ‘hak hidup’. Sifat premanisme halus hingga kasar telah begitu saja melekat dalam diri kita, dan celakanya bertendensi turun temurun ke generasi penerus kita, dan semakin berkembang. Sikap buruk kita akan menjadi gambar dalam hidup penerus kita sendiri, bahkan ada kemungkinan dengan ‘teknik yang lebih canggih’ lagi. Tuntunan kebajikan agama / rohani yang ditawarkan secara cuma-cuma, hanya diterima sebagai selingan dibanding gemerlap keindahan hidup yang memuaskan hati walau berharga mahal sebagai ‘makanan pokok’ jiwa kita. Tuhan Yang Pengasih dibiarkan duduk menanti dalam diam di luar pintu jiwa manusia, yang sedang sibuk melayani Setan yang royal membagi kesenangan hidup. “Datanglah, Ya Raja Damai” sebagai ungkapan dari kegelisahan manusia atas perilaku kehidupan yang semakin buruk, menjadi gambaran baru dari perilaku sama umat Allah dalam Perjanjian Lama, sehingga melalui nabi Yesa ya Allah berfirman, ....Sebab kuk yang menekannya dan gandar yang di atas bahunya serta tongkat si penindas telah Kaupatahkan seperti pada hari kekalahan Midian. Sebab setiap sepatu tentara yang berderap-derap dan

2

WARTA PAULUS NO. 92


GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

setiap jubah yang berlumuran darah akan menjadi umpan api. Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.....(Yes. 9:3-5). Harapan akan kehidupan baru yang betul-betul indah dan damai sejahtera, merupakan harapan mulia dari semua orang beriman. Dan sebagai seorang pengikut Kristus yang sejati, harapan ini mampu menjadi nyata hanya karena keterbukaan kita, ketulusan kita dalam menerima hadirnya ‘Sang Putera’,‘Anak yang telah lahir bagi kita’ yang kita persilahkan untuk memerintah kita menanggalkan ‘sepatu dan jubah kita yang berlumur darah’; -‘sepatu perang’ yang biasa kita gunakan untuk menginjak hak orang lain; ‘jubah’ yang me nutupi kejahatan hati kita dengan kepura-puraan, berpura-pura taat beribadah tapi sering melakukan perbuatan dosa, berpura-pura dermawan namun gemar korupsi, berpura-pura suka menolong namun hanya saat di tengah orang banyak; - untuk menjadi umpan api, ‘api pengorbanan diri’ untuk kesejahteraan hidup bersama. Selamat Natal. YW

EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2013

3


TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

Dari Bilik Redaksi Shalom pembaca yang budiman,

DAFTAR ISI

Datanglah, Ya Raja Damai

1

Natal telah tiba. Saat yang penuh ke Dari Bilik Redaksi 4 gembiraan telah memasuki hari-hari Surat dari Romo Paroki 7 kita yang telah penat berkarya, belajar Anakku Seorang Komikus 9 atau juga lelah mencari nafkah selama Memperingati setahun ini. Kita ingat masa kecil kita, Hari Pangan Sedunia 13 yang begitu berbinar mengharapkan ka Tahukan Anda ? 17 do, hadiah apa yang akan kita peroleh Renungan Natal 21 dari Sinterklas di hari Natal ini? Dan Resensi Film: Evelyn 23 betapa berbahagianya kita, tertawa se Perkawinan, nang kala telah memperoleh kado yang Pintu Masuk Hidup Berkeluarga 25 kita idamkan. Langgam Pandonga Salam Maria 33 Di saat sekarang ini pun, kita se • Santo Yohanes Kapistrano 37 bagai umat Kristiani, telah kembali Lupa Taruh Di Mana 39 mendapatkan kebahagiaan baru Pemilihan dengan menyambut kedatangan Yesus Ketua Lingkungan Baru 41 sebagai manusia di tengah-tengah kita. Semangat Untuk Berbagi 47 Dan sebagai umat Paroki Sendang 53 guwo, Natal tahun ini serasa lebih isti Nguda Rasa, Mo Semar Pernak-Pernik di Bulan Rosario 58 mewa, karena kita memperoleh kado istimewa, sebuah harapan dan kerindu an umat akan akses masuk gereja yang lebar pun telah dikabulkan oleh Tuhan. Tuhan telah menunjukkan kemurahan dan perbuatan-Nya yang ajaib dengan luar biasa. Uluran tangan kasih-Nya di nyatakan kepada kita lewat cara sederhana, yang tidak menjadikan kita terkejut-kejut, namun melalui peristiwa hidup sehari-hari, pertolongan datang melalui tangan-tangan manusia biasa yang digunakan-Nya untuk bekerja. Pembaca yang budiman, tak terasa pula akhir tahun 2013 ini merupakan akhir masa tugas para pelayan umat dan gereja yang disebut anggota Dewan Paroki, termasuk di dalamnya para Ketua Lingkungan dan Ketua Wilayah. Di lingkup terdepan, yaitu Lingkungan telah terpilih pelayan umat yang ‘baru’, bisa benar-benar ‘baru’ figurnya atau hanya sekedar ‘baru’ tugasnya. Upaya re generasi pelayanan terus diupayakan, menantang kaum mudanya untuk lebih

4

WARTA PAULUS NO. 92


GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

berperan lagi dalam tugas pelayanan umat dan gereja. Secara khusus, Tim Kerja Komunikasi Sosial yang melayani lewat media tercinta ini juga habis masa tugasnya. Ke depan, dengan Tim Kerja yang lebih solid dan mumpuni, diharapkan mampu memberikan lebih kepada umat, agar media ini tidak hanya menjadi ‘sampah’ belaka, namun benar-benar dirindukan dan dibutuhkan umat. Mungkin bentuk atau wajah media bisa berganti, namun misi untuk memberikan informasi seputar paroki dan katekese umat dapat terus dipertahankan bahkan ditingkatkan kualitasnya. Dan kami, para pekerja pengelola Warta Paulus, beserta Koordinator Tim Kerja KomSos, memohon maaf sebesar-besarnya kepada para pembaca, umat Paroki St. Paulus-Sendang guwo tercinta, apabila dalam pengelolaan, pen-distribusi-an, pemuatan artikelartikel, penolakan-penolakan bahkan kekeliruan dalam pemuatan iklan ucapan selamat, yang disengaja maupun tidak, telah membuat suasana hati umat menjadi tidak nyaman. Akhir kata, kami atas nama Timja KomSos dan segenap pekerja Warta Paulus mengucapkan ‘Selamat Natal 2013 dan Tahun Baru 2014’. Berkah Dalem.

EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2013

5


TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

6

WARTA PAULUS NO. 92


GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

Surat dari Romo Paroki Salam Kasih Yesus, Maria dan Yusuf. Bapak, ibu saudara-saudari serta anak-anakku se Paroki yang dikasihi Tuhan, pertama-tama, saya meng ucapkan Selamat Natal, semoga Natal tahun ini sungguh membawa kegembiraan dan kebahagiaan dalam paroki, keluarga, dan lingkungan kita. Kita telah merenungkan selama masa adven untuk mempersiapkan kedatangan Tuhan Yesus supaya kita semakin layak menerima dan merayakan kehadiran-Nya. Permenungan ini menyadarkan kita akan pentingnya usaha untuk terus menerus mengembangkan iman kita, terlebih dalam keluarga dan lingkungan kita masing-masing. Dalam hal ini, Komisi Kateketik Keuskupan Agung Sema rang melalui tema Adven 2013 yakni “Pengembangan iman dalam ke luarga, Sekolah, lingkungan dan paroki� sangat membantu kita untuk se makin meningkatkan keutamaan kristiani kita. Usaha ini akan berhasil apabila melibatkan semua unsur, mulai dari keluarga, anak-anak, remaja, orang muda dan orang dewasa, sehingga pengembangan iman ini merupakan usaha ber sama, baik keluarga, sekolah dan paroki. Keluarga merupakan Gereja kecil, basis pengembangan iman, dimana ma sing-masing anggota mengusahakan tumbuh dan berkembangnya iman. Anak bersama dengan keluarga bermitra dengan sekolah yang menjadi tempat sosialisasi dan interaksi anak. Keluarga bersama dengan lingkungan me ngembangkan komunitas basis beriman. Komunitas basis beriman menghayati hidupnya seperti yang telah dihayati oleh jemaat perdana, dimana selalu ada in teraksi antar anggota persekutuan umat beriman yang dikuatkan dengan saling berbagi, doa bersama, dan Ekaristi. Dalam hal ini, kita perlu menyadari, bahwa setiap keluarga mempunyai peran yang sangat besar dan utama untuk mem bentuk komunitas tersebut, baik komunitas lingkungan, wilayah dan paroki, dengan berbagai kegiatan. Kesediaan dan keikhlasan yang di landasi oleh iman kristiani, merupakan motivasi dasar bagi setiap umat dan keluarga untuk terlibat dalam berbagai kegiatan demi kepentingan gereja yang lebih besar, dan akan menjadikan Gereja Paroki semakin signifikan dan relevan bagi umat dan masyarakat pada umumnya. Saudara-saudariku terkasih, di akhir tahun 2013 ini, masa bakti kepengurus an Dewan Paroki beserta seluruh pengurus Lingkungan dan Wilayah berakhir. Oleh karena itu, dari ketulusan hati yang terdalam, saya mengucapkan berjuta laksa terima kasih kepada seluruh pengurus Dewan Harian, para ketua Wilayah EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2013

7


TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

dan para ketua lingkungan pada masa bakti Dewan Paroki 2011-2013, atas ke sediaan dan keikhlasan hati dalam melayani umat. Semoga berkat Allah selalu melimpah kepada anda semua. Dalam hal ini, saya berharap untuk kepengurus an masa bakti 2014-2016, muncul kader-kader baru yang memiliki semangat dan jiwa pelayanan total, tulus dan tanpa pamrih, untuk bersama-sama me ngembangkan dan memajukan paroki tercinta kita ini. Saya sangat percaya, banyak “harta surgawi� di paroki kita. Akhirnya, marilah kita bersyukur di Hari Raya Kelahiran Tuhan kita Yesus Kristus ini. Allah Bapa di surga mengutus AnakNya yang tunggal untuk men jadi manusia, agar setiap manusia yang percaya kepadaNya tidak binasa, me lainkan beroleh hidup yang kekal. Oleh karena itu marilah kita wujudkan rasa syukur atas anugerah Natal yang telah diberikan kepada kita. Marilah kita me manfaatkannya secara optimal dan maksimal, dengan menjadi pelayan-pelayan Allah melalui karya, tugas, pekerjaan dan pelayanan kita di antara sesama. Semoga kita menjadi terang di manapun kita berada, melalui kesaksian hidup, dan akhirnya kita juga dapat menjadi saluran berkat bagi semakin banyak orang. Selamat Natal 2013 dan Tahun Baru 2014 Salam Kasih dan Berkah Dalem MC Sadana Hadiwardaya,MSF

8

WARTA PAULUS NO. 92


GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

Anakku Seorang Komikus Oleh: Aoirisuka (sebagian disarikan dari kisah nyata):

Serin jatuh hati pada manga / komik sejak duduk di bangku Sekolah Dasar. Ia pun memiliki impian untuk menjadi seorang mangaka / komikus kelak jika telah dewasa. Kini, ia telah lulus dari Sastra Jepang di sebuah universitas. Setelah menanti sekian tahun, akhirnya ia mempunyai waktu sepenuhnya untuk me nuangkan talenta, kemampuan, dan ide-idenya untuk membuat banyak manga. Serin merupakan salah satu mangaka hebat karena ia tak perlu mencari ide ke mana-mana. Ide-lah yang sering datang kepadanya karena ia memiliki imajina si yang tinggi, dan ia bersyukur kepada Tuhan karena hal ini. Ia menyadari bahwa tujuan kehidupan adalah menemukan bakat, dan makna kehidupan ada lah memberikan bakat. Karena bakat / talenta adalah hadiah yang Tuhan berikan untuk kita manusia. Apa yang kita lakukan terhadap talenta kita itu adalah hadiah balasan kita untuk Tuhan. Serin ingin mempersembahkan talenta yang ia miliki untuk memuliakan-Nya. Tak sekadar menggambar, ia ingin menuangkan pesan inspiratif ke dalam manga-manganya itu. Setelah lulus dari sebuah universitas, biasanya orang akan bekerja di sebuah instansi / perusahaan. Alih-alih bekerja di sebuah instansi, Serin lebih suka bekerja sendiri sebagai mangaka yang produktif. Menghabiskan waktunya secara efisien di depan buku sketsa atau laptop untuk menuangkan ide-idenya. Tak luput dari halang-rintang; impian, pilihan, dan keputusan Serin untuk menjadi mangaka ini ditentang kuat oleh sang ibu. Ibunya berkehendak agar Serin menjadi pengajar di sekolah atau bekerja di sebuah perusahaan, agar bila ada orang yang bertanya di mana puterinya itu bekerja, ibunya dapat menjawab nama tepat instansinya. Serin yang sudah ‘kekeuh’ dengan pilihan kariernya, ingin sekali menawarkan sudut pandang baru kepada ibunya, bahwa mangaka adalah sebuah profesi juga. Dan profesi / pekerjaan tidak selalu harus di sebuah instansi. Mengapa harus mempedulikan kata orang-orang yang cenderung fokus pada kedudukan / derajat? Bukan orang-orang tersebut yang menghidupi Serin, Serin-lah yang mesti menjalani hidupnya. Hampir setiap hari ibu Serin mengusik anaknya itu hingga nyaris membuat Serin ingin menghindar dari ibunya setiap saat. Di tengah hadirnya tentangan kuat yang sungguh menyiksa itu, seorang teman Serin yang bernama Tasia meminjaminya sebuah novel terjemahan berjudul The Alchemist karya Paulo Coelho. Usai membaca novel tersebut, Serin merasa bahwa novel itu adalah novel ter-luar biasa yang sejauh ini pernah dibacanya. Novel The Alchemist EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2013

9


TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

telah memberinya kekuatan, motivasi, dorongan semangat untuk tak menyerah mengejar impian. The Alchemist menawarkan dan memberikannya keberanian untuk mengambil resiko demi mengikuti dan mewujudkan impian. Karena hidup ini hanya sekali, terlalu singkat untuk menjadi orang lain atau untuk mewujudkan impian orang lain yang dipaksakan kepada kita. Live your life today like there is no tomorrow. Dari buku luar biasa tersebut, Serin semakin mantap untuk meniti karier impiannya sejak kecil, dan ia sungguh berterima kasih kepada Tasia, temannya yang senantiasa mendukung keputusannya ini. Tanpa menyerah dan putus asa, Serin berusaha merealisasikan ide-idenya ke dalam bentuk manga demi manga. Dan kini, ia berhasil menjadi seorang mangaka yang sukses menyebarkan cerita-cerita manga karyanya yang sebagian besar inspiratif itu kepada masyarakat luas. Setelah menyaksikan pencapaian karier anaknya ini, ibu Serin akhirnya bisa menjawab pertanyaan seputar profesi anaknya yang diajukan orang lain kepada beliau. Kini ibunya dapat menjawab dengan bangga, “Anakku seorang komikus!” Wisewords: •

Apa pun keputusan Anda, biarlah itu datang dari dalam hati Anda (Princess Diaries 2).

Hati nurani selalu berbisik dan berkata. Hati nurani adalah kehadiran Bapa dalam diri manusia, namun kadang kita menutup hati untuk men dengar, melihat, dan merasakan.

Hati kita membentuk kehormatan kita yang sejati, bukan pendapat orang lain (Coleridge). Sebagai orang tua, jangan kita memaksakan kehendak atau impian kita kepada anak-anak kita. Biarlah anak-anak kita menjadi apa pun yang mereka inginkan kelak, selama ia bisa menjadi yang terbaik di bidangnya

(Deddy Corbusier dalam Hitam Putih).

Jangan pernah mencoba menjadikan putra-putri Anda menjadi seperti Anda. Diri Anda cukup satu saja (Arnold Glasow). •

Berikan yang terbaik dari apa yang hatimu miliki, itu yang seorang seniman ketahui (The Christ•

mas Cottage).

Ikuti impian-pimpianmu. Saat kau menemukan hal yang kau •

10

WARTA PAULUS NO. 92


GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2013

11


TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

cintai dan ingin kau lakukan, jangan biarkan apa pun menghentikanmu. Selalu ingat, ada banyak orang yang sudah menolongmu selama ini. Jika kau punya orang-orang yang setia mendukung seperti keluarga, teman-teman, atau siapa pun dia, itu hal yang hebat! (Dakota Fanning). •

Jikalau kenyataan dapat menghancurkan impian, kenapa impian tidak dapat menghancurkan kenyataan? (George Moore).

Definisi arti hidup begitu beragam. Hidup adalah pembelajaran, hidup adalah pilihan, hidup adalah kesempatan. Hidup hanyalah masalah sudut pandang, hidup hanyalah masalah waktu.

Untuk segala sesuatu ada masanya… (Pengkhotbah 3:1a).

“Jangan meninggalkan bacaan spiritualmu. Bacaan (tersebut) telah membuat banyak orang kudus.” — St. Josemaria Escriva

12

WARTA PAULUS NO. 92


GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

MEMPERINGATI

HARI PANGAN SEDUNIA ( HPS ) TAHUN 2013 Pada dasarnya makhluk hidup ciptaan Tuhan pasti memerlukan makanan, dan Tuhan telah menyediakan segala kebutuhan manusia akan pangan. Memperingati Hari Pangan Sedunia tahun 2013 dengan tema Mencintai dan Merawat Bumi, gereja mengajak umat semakin menyadari penting nya pangan bagi kita semua dengan menjaga lingkungan alam, mencintai dan merawat bumi sebagai lahan penghasil pangan. Untuk itu Gereja dalam hal ini Tim Kerja PSE - me nyelenggarakan Bazar produk umat Paroki St.Paulus-Sendangguwo bersama Paroki St. Perawan Maria Ratu Rosario Suci, Katedral (batal tampil), Paroki Mater Dei-Lampersari, Paroki St. Athanasius Agung-Karangpanas dan Paroki St. Petrus-Sambiroto. Selain bazar juga diselenggarakan pelatihan kewirausahaan umat di Paroki de ngan tujuan : •

• •

Membangun kreatifitas di wilayah kota untuk membangun ketahanan pa ngan keluarga Saling belajar antar Paroki dalam membangun Gereja Umat terutama untuk menyelenggarakan pangan sehat bagi keluarga Untuk menggali potensi umat dalam upaya untuk meningkatkan pendapat an ekonomi keluarga dalam bidang usaha perdagangan dan home industry Untuk menjalin kerjasama antar umat Paroki Santo Paulus Membuat jaringan usaha antar umat Paroki se Kota Semarang

Kegiatan bazaar diadakan pada hari Sabtu dan Minggu tanggal 2 dan 3 Nopember 2013 berlokasi di halaman Gereja St. Paulus - Sendangguwo, dengan peserta bazar umat dari Paroki Karangpanas, Lampersari, Sambiroto dan Sendang guwo, sedangkan jenis produk maupun barang dagangan yang dipamerkan ada lah hasil karya umat (bukan pabrikan). Antusiasme umat yang hadir dan menikmati hasil produk olahan umat yang disajikan dalam keadaan segar, hangat dan sehat untuk dinikmati, antara lain EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2013

13


TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

14

WARTA PAULUS NO. 92


GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

bakso, soto, nasi liwet, nasi pecel, rawon setan, gado-gado, minuman dan aneka gorengan, cemilan dari getuk, hingga cemilan yang dikemas dalam plastik, disamping itu juga dijual aneka tanaman. Umat menikmati dengan santai usai mengikuti Misa Sabtu sore maupun Misa Minggu pagi, sambil mendengar kan live musik yang disajikan OMK Paroki St. Paulus - Sendangguwo. Bazar ditutup pada hari Minggu siang pukul 12.00. Semoga HPS setiap tahun dapat terselenggara sehingga hasil produk umat dapat dikenal dan menambah pendapatan ekonomi keluarga, juga saling kenal bukan hanya antar umat di Paroki St. Paulus -Sendangguwo juga dengan umat Paroki peserta bazar lainnya. Kegiatan dari Umat untuk Umat menambah pengetahuan dan keakraban antar Umat. Berkah Dalem. Pius Koesdyantoro EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2013

15


TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

16

WARTA PAULUS NO. 92


GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

Tahukah Anda ? Beberapa peristiwa di seputar 25 Desember

Pada setiap tanggal 25 Desember, kita memperingati hari Kelahiran Yesus Kristus dan dirayakan oleh umat kristiani diseluruh dunia. Namun apa kah anda tahu, banyak sekali hal-hal penting yang terjadi pada tanggal ter sebut. Berikut ini beberapa kejadian yang saya pilih; Sir Isaac Newton (25 Desember 1642 - 20 Maret 1727) dalam Kalender Julian Lahir di Woolsthorpe-by-Colster worth, Lincolnshire, Inggris. Beliau dikenal sebagai seorang fisikawan, matematikawan, ahli astronomi, filsuf alam, alkimiawan, dan teolog yang berasal dari Inggris. Ia merupakan pengikut aliran heliosentris dan ilmuwan yang sangat berpengaruh sepanjang sejarah, bahkan dikatakan sebagai bapak ilmu fisika klasik. Karya bukunya Philosophiæ Naturalis Principia Mathematica yang diterbitkan pada tahun 1687 dianggap sebagai buku paling berpengaruh se panjang sejarah sains. Buku ini meletakkan dasar-dasar mekanika klasik. Penampilan pertama lagu ‘Silent Night’ (Gereja St. Nikolaus di Oberndorf, Austria). Tahun 1818 Tahun 1816 Pastor Joseph Mohr menulis lirik lagu “Malam Kudus” (aslinya “Stille Nacht”) ketika bertugas di gereja peziarah di sebuah EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2013

desa Mariapfarr, Lungau di pegunung an Alpen, Austria. Beberapa hari sebelum Natal tahun 1818, Joseph Mohr sebagai pastor pembantu di gereja St. Nikolaus, Obendorf, Salzburg, Austria, bingung karena organ di gereja rusak. Umat bakal kecewa jika lagulagu Natal dinyanyikan tanpa iringan organ. Dalam keadaan bingung, Mohr berjalan kaki ke rumah Franz Gruber, seorang guru SD yang menjadi organ is dan pemimpin koor di gereja. Ia me nunjukkan lirik yang ditulis dua tahun lalu kepada Gruber. Gruber langsung menggubah melodinya dan menyerah kannya kepada Mohr. Mohr merasa puas dan keduanya mulai berlatih. Tepat pada malam vigili Natal, 24 De sember 1818, Mohr menyanyikan suara tenor sambil mengiringi dengan gitar, sedangkan Gruber menyanyikan suara bas. Nyanyian keduanya langsung disambut gembira umat. Kematian Charlie Chaplin (25 Desember 1977) Sir Charles Spencer Chaplin, Jr. (lahir di East Street, Walworth, London, 16 April 1889 – meninggal di Vevey, Swiss, 25 Desember 1977 pa da usia 88 tahun), atau lebih dikenal dengan nama Charlie Chaplin, ada lah aktor komedi Inggris yang merupa kan salah satu pemeran film terkenal dalam sejarah Hollywood di era film hitam putih, sekaligus sutradara film yang sukses. Aktingnya di layar perak menjadikan Charlie Chaplin sebagai salah satu artis pantomim dan badut terbaik yang sering dijadikan panutan

17


TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

18

WARTA PAULUS NO. 92


GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

bagi seniman di bidang yang sama. Chaplin adalah salah satu tokoh paling berpengaruh dan paling kreatif di era film bisu. Di dalam film-filmnya, Chaplin dikenal suka merangkap-rang kap, mulai dari peran utama, sutradara, penulis naskah, hingga pengisi ilustrasi musik. Kehidupan Chaplin penuh pasang surut, mulai dari masa kecil yang dibalut kemiskinan, hingga tiba di puncak ketenaran bintang Hollywood sekaligus simbol budaya. Mikhail Sergeyevich Gorbachov (Mundur dari kursi jabatan 25 Desember 1991) Pria kelahiran Stavropol, 2 Maret 1931 ini adalah politikus Rusia dan pe mimpin Uni Soviet periode 1985 1991. Pada masa pemerintahannya, ia melakukan perubahan besar-besaran dalam sistem perekonomian dan poli tik yang secara langsung maupun tidak langsung memicu bubarnya Uni Soviet. Seperti kebijakan program perestroika (pembangunan kembali) ekonomi dan masyarakat. Terjadi pergolakan besar pada tahun 1991 saat ada percobaan kudeta oleh kelompok garis keras di Moskwa yang dipicu oleh adanya pertentangan atas rencana perubahan bentuk negara. Usahanya membentuk federasi gabungan dan pe merintahan transisi gagal. Semua anggota Uni Soviet kecuali Rusia dan Kazakhstan menyatakan kemerdekaan dan keluar dari Uni Soviet pada bulan Oktober. Para pemimpin Rusia, Ukrai na, Belarusia kemudian menyatakan bahwa Uni Soviet telah bubar dan EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2013

mengumumkan pembentukan aliansi longgar yang mereka sebut Perserikat an Negara-Negara Merdeka. Gorbachev sempat mendapatkan nobel perdamaian pada tahun 1990, namun juga terkenal karena perseteruannya dengan Ronald Reagan yang pada saat itu menjabat sebagai presiden Ameri ka Serikat. Peristiwa penting lainnya: 25 Des. 800 - Pengangkatan Charlemagne sebagai Kaisar Romawi Suci di Roma. 25 Des. 1939 - A Christmas Carol karya Charles Dickens dibacakan di radio untuk pertama kalinya 25 Des. 1941 - Jepang membom Lapangan Terbang Ulin, merupakan serangan pertama kalinya terhadap ke dudukan Belanda di Kalimantan Selatan. 25 Des. 2006 - Meninggalnya Gita Sesa Wanda Cantika (Keke), penderita pertama kanker ganas Rhabdomyosarcoma (Kanker Jaringan Lunak) di Indonesia. Sumber: mbah google Oleh Leonardo

19


TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

20

WARTA PAULUS NO. 92


GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

RENUNGAN NATAL Seorang pemuda terlahir dari tengah keluarga berada; papanya seorang pengusaha, mamanya adalah seorang yang aktif dalam kegiatan sosial dan me miliki beberapa yayasan. Dia mempunyai seorang adik perempuan yang cantik. Dalam keluarganya ia termasuk anak yang dimanja, hampir semua keinginan nya dipenuhi. Prestasinya pun patut dibilang membanggakan, walaupun ia sering malas untuk pergi ke gereja dibanding adik perempuannya. Papanya mencetak dia menjadi penerus usaha keluarga. Ketekunan, disiplin, dan kerja keras, hampir semua terbentuk sempurna dalam dirinya. Hingga semua hal dia pikir dengan logika dan empiris. Pada suatu malam Natal; papa, mama dan adik perempuannya pergi ke gereja. Ia sendiri tidak mau pergi ke gereja, karena di dalam dirinya masih ter dapat pergumulan tentang fakta bahwa kelahiran Yesus di dunia yang hanya se batas cerita. Ilmu yang selama ini didapatnya menepis kebenaran itu. Pendidik an liberal yang dia peroleh sering membutakan hatinya untuk melihat kebenar an dengan kacamata iman, sehingga ‘mindset’nya hanya sebatas dikotomi benar-salah, untung-rugi dan baik-buruk. Maka dia memilih pergi ke villa milik papanya bersama teman-temannya daripada pergi ke gereja merayakan Misa pada malam Natal. Cuaca pada malam itu cukup dingin, mendung menggelayut tebal. Seperti layaknya anak muda, sesampai di villa dia bersama teman-temannya merayakan pesta, gitaran, dan sebagainya. Waktu sudah mendekati tengah malam, mendung semakin tebal, bahkan senyuman bulan pun sirna diselimuti mendung tebal. Angin bertiup kencang terasa dingin dan menusuk tulang. Dia berdiri di lobby (teras kecil di depan pintu) lantai dua villa. Ketika dia sedang termenung, mendadak ada beberapa ekor anak kucing melompat ke arah lobby secara bergantian. Ternyata kucing itu melompat dari arah genteng rumah sebelah. Dia memang suka kucing terutama kucing jenis angora karena mamanya juga memeliharanya di rumah. Melihat anak kucing tadi dia merasa kasihan, karena sebentar lagi akan turun hujan. Dia berpikir untuk menangkap dan memasukkannya ke dalam villa agar anak-anak kucing itu tidak kedinginan. Tetapi setiap dia mendekat anak-anak kucing itu bergegas menyingkir. Padahal sebentar lagi hujan akan turun dengan deras. Dia mencoba mendekatinya lagi tetapi anak-anak kucing itu malah lari ketakutan. Dia meng gerutu di dalam hatinya, dasar anak kucing, mau dibawa masuk malah lari. EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2013

21


TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

Segera dia menutup pintunya dan setelah beberapa saat, dari balik kaca anakanak kucing itu terlihat kembali lagi ke lobby. Pemuda itu bergegas membuka pintunya kembali dengan harapan anak-anak kucing itu mau masuk ke dalam villanya. Tetapi bersamaan dengan dia membuka pintu, anak-anak kucing itu lari tunggang langgang. Dasar kucing bodoh, kata pemuda itu dalam hatinya. Terserahlah kalau mau mati kedinginan di luar sana. Dia berpikir di dalam hatinya seandainya dia menjadi kucing, dia pasti dengan mudah bisa membimbing anak-anak kucing itu masuk ke dalam villanya agar tidak kedinginan di luar sana karena hujan akan segera turun. Bersamaan itu terdengar ada nada BBM masuk, dia bergegas membukanya, ternyata ada pesan dari mamanya, tulisannya “Selamat Natal Anakku....., Tuhan Rela Hadir di Dunia Dalam Rupa Manusia....�. Sekonyong-konyong dia bersimpuh dan berkata, sekarang saya mengerti Tuhan, kenapa Engkau rela menjelma menjadi manusia. Tuhan Memberkati. Arcadius S Adi Lingk. St. Fransiskus Asisi Wilayah I, Pucang Gading

22

WARTA PAULUS NO. 92


GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

RESENSI FILM

EVELYN Yak‌.salam sejahtera buat para pembaca Warta Paulus yang mhan tabz. Kali ini saya ingin berbagi informasi film yang dapat menjadi inspira si kita (khususnya bagi saya pribadi). Walau film ini terhitung sudah jadul, tapi untuk suasana natal ini cocok lah sebagai tontonan berkualitas bersama keluarga. Evelyn adalah sebuah film drama tahun 2002, yang berbasis dari kisah nyata Desmond Doyle dan perjuangan nya melawan Pengadilan Tinggi Repu blik Irlandia untuk menyatukan kembali anak-anaknya pada tahun 1950an. Film ini dibintangi oleh Sophie Vavasseur sebagai pemeran utama, yaitu Evelyn, Pierce Brosnan sebagai ayah Evelyn (Desmond Doyle), serta Aidan Quinn, Julianna Margulies, dan Stephen Rea sebagai pendukung dari kasus pada film tersebut. Film ini didistribusikan secara terbatas di Amerika Serikat pada 13 Desem ber 2002, dan kemudian di Inggris pada 21 Maret 2003, diproduksi langsung oleh Pierce Brosnan bersama teman-temannya yang mendirikan rumah produksi bernama Irish DreamTime, dengan dibantu oleh MGM Studio - AS, dan United Artist. Kisah dimulai saat istri Desmond (Claire Mullan) secara tiba-tiba kabur meninggalkan keluarganya, yang di anggapnya tidak akan mendatangkan kemajuan, kecuali hanya kemiskinan EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2013

dan kemelaratan, setelah Desmond (Pierce Brosnan) sebagai suaminya di pecat dari pekerjaannya. Menurut atur an hukum Irlandia di era itu, setiap anak yang orang tuanya menganggur atau tidak bekerja, wajib diserahkan hak asuhnya kepada negara dan sang anak akan ditempatkan di sebuah pan ti asuhan Katolik. Desmond, yang mencoba untuk me ngembalikan anak-anaknya, apapun caranya, mulai berjuang. Salah satu nya adalah dengan cara meminta to long kepada teman-temannya yang secara tidak sengaja, dikenalnya ketika Desmond sedang mabukmabukan di bar. Bahkan saat itu, Desmond Doyle sempat menyinggung te man-temannya tersebut, tanpa tahu bahwa mereka semua bisa menolong Desmond.

23


TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

Akhirnya, dengan penuh perjuangan tanpa kenal lelah, Desmond bersama Bernadette Beattie (Julianna Margulies) mencoba menghubungi kakak nya, Michael (Stephen Rea), seorang pengacara AS bernama Maurice (Hugh MacDonagh) dan kawannya yang bernama Thomas Connolly (Alan Bates). Permasalahan malah se makin merumit ketika istri Desmond menolak untuk mengurus anak-anak nya tersebut dan lebih memilih untuk membiarkan anak-anaknya berada di panti asuhan. Desmond bersama teman-teman nya lalu mengajukan gugatan balik kepada Pengadilan Tinggi Irlandia, dan berbagai alasan mereka kemuka kan, namun semuanya selalu gagal di mata hakim.

24

Di panti asuhan, Evelyn selalu mendapat dukungan moril baik dari kakeknya, maupun dari para suster yang juga mendukung usaha ayahnya tersebut. Akhirnya setelah menunggu dan bolak-balik mengajukan gugatan ulang, kasus Desmond diterima oleh Pemerintah Irlandia, dan kemenangan seorang warga miskin ini membalikkan sejarah serta perjalanan hukum di negara kecil tersebut, sehingga setelah kasus Desmond ini, Pemerintah Irlandia mengubah sistem hukum mereka, terutama tentang hukum keluarga dan hukum hak asuh anak, dimana semua nya kini dikembalikan lagi kepada orang tua masing-masing. Leonardo WARTA PAULUS NO. 92


GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

PERKAWINAN PINTU MASUK HIDUP BERKELUARGA Keluarga adalah kesatuan hidup yang ter bentuk karena adanya ikatan perkawinan an tara seorang laki-laki dengan seorang perempuan. Dalam Gereja Katolik ikatan itu harus lah merupakan ikatan yang kekal abadi, sebab perkawinan itu sendiri diikat oleh Allah sendiri. Karena diikat oleh Allah lewat Yesus Kristus, maka hidup berkeluarga itu mempu nyai dimensi sakramental, menjadi tanda pe nyelamatan bagi orang lain karena memperlihatkan secara tegas kehadiran Kristus dalam Jemaat-Nya (bdk. Ef. 5: 22-33). Kristus berkarya lewat keluarga untuk memperluas kerajaan cinta sehingga keluarga menjadi tanda cinta Allah sendiri yang kelihatan di dunia ini. Kesejahteraan dan kerukunan keluarga yang dilandasi oleh cinta kasih yang tulus ikhlas menjadi tanda sakramental yang paling nyata kepada masyarakat sekitarnya. Maka pangilan untuk membangun hidup berkeluarga adalah panggilan dimana suami-istri saling menguduskan dengan saling memberikan dirinya. Bagi orang Kristen hidup berkeluarga adalah sebuah lembaga, artinya diatur oleh hukum dan norma yang berlaku sesuai dengan hukum dan tradisi yang ber laku di dalam Gereja. Hidup berkeluarga dimaksudkan sebagai lembaga keluarga dimana suami-istri saling mengungkapkan cinta-kasihnya satu terhadap yang lain dengan memberikan dirinya secara total dan pada saat yang sama lem baga itu dimaksudkan sebagai sebuah komunitas yang bertugas melestarikan keturunan manusia: melahirkan, membesarkan dan mendidik anak. St. Paulus : “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya untuk menguduskannya, ……….. suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri., (Ef. 5: 25-28). Namun apa itu cinta? Cinta adalah pemberian diri dan seluruh hidup kepada seseorang karena percaya bahwa partnernya menerima dan menghargai pemberian diri itu. Penerimaan dan penghargaan itu pertama-tama adalah pengakuan akan kenyataan bahwa pasangannya itu adalah manusia biasa dan membutuh kan panghargaan akan kebesarannya sebagai manusia. Biasanya penerimaan semacam ini diawali oleh ketertarikan fisik, pribadi yang menarik, enak diajak EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2013

25


TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

26

WARTA PAULUS NO. 92


GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

ngobrol, pikirannya dewasa, dlsb. Hubungan suami-istri yang murni adalah sebuah pelayanan kehidupan dan menjamin kesejahteraan masing–masing pasangan dan terbuka terhadap keberadaan anak. Cinta suami-istri bagaikan tanaman yang membutuhkan perawatan (care) yang terus menerus. Tanpa itu tanaman cinta itu akan mati. Perkawinan itu merupakan dorongan kodrati manusia mempunyai kecenderungan yang kuat untuk menikah, memiliki anak dan mendidik anak-anaknya. “Allah menciptakan manusia itu menurut gambar -Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.� (Kej. 1:27). Cinta suami terhadap istri atau sebalik nya dalam kejujuran yang absolut tidak bisa dibagikan kepada orang lain. Pastoral Keluarga bagi Keluarga Kristiani Pastoral adalah tugas kerasulan yang dijalankan oleh setiap anggota Gereja sebagai wujud pengamalan martabatnya sebagai imam, nabi dan raja di tengah dunia ini. Martabat itu diperoleh lewat Pembastisan dan Krisma. Karena itu tugas pertama-tama dari pastoral keluarga adalah keluarga-keluarga Katolik, karena yang paling tahu tentang dinamika hidup berkeluarga. Cinta yang hidup didalam sebuah keluarga bukanlah cinta yang statis dan sudah jadi. Cinta harus diperjuangkan setiap hari. Bukan mustahil bahwa di dalam perjuangan itu, muncul banyak masalah. Kesulitan-kesulitan itu bisa berupa: kurangnya iman dari masing-masing pasangan, adanya perselingkuhan, bagaimana merawat dan mendidik anak, masalah ekonomi rumah tangga dll. Untuk mereka yang mempunyai persoalan didalam hidup berkeluarga, kita membuat pastoral. Dalam hidup berkeluarga biasanya persoalan-persoalan itu dapat dikategorikan sebagai berikut: Umur Hidup Berkeluarga 0 - 5 Tahun. Masa semakin mengenal dan menyatakan visi. Masa pacaran adalah masa saling mengenal. Namun tidak jarang bahwa masa itu berlangsung singkat atau pula dalam masa pacaran orang masih memakai topeng. Dalam masa itu segala yang indah dan baik saja ditampilkan ke permukaan. Yang jelek atau buruk ditutupi. Pada saat membangun keluarga, khususnya dalam rentang waktu 0 - 5 tahun, kedua pasangan mencoba saling mengenal dan memahami karakter, sifat asli, maunya apa, senang / tidak senangnya apa dll., dari pasangannya. Kalau ini tidak disadari, keluarga akan berantakan karena mereka akan saling menyerang satu terhadap yang lain, mempertahankan pendapatnya sebagai yang paling be nar tanpa mau mendengarkan orang lain, memaksa kehendak, minta untuk dimengerti. Penanganan pastoral yang mungkin dapat ditempuh adalah: saling terbuka dan jujur satu terhadap yang lain, mau lebih mendengarkan dari pada berbiEDISI NATAL - 24 DESEMBER 2013

27


TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

28

WARTA PAULUS NO. 92


GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

cara, intervensi orang tua yang menyejukkan juga dapat memberikan dorongan untuk memperlancar situasi. Nilai-nilai atau keutamaan-ke utamaan kristiani dapat diperdengarkan ulang kepada mereka agar kualitas hidup sebagai orang Kristen semakin dihayati. Umur Hidup Berkeluarga 5 - 10 Tahun. Masa pelebaran keluarga (extended family). Kehadiran anak dalam keluarga tentu dapat mempererat cinta suami istri. Kehadiran anak (generasi baru) di dalam keluarga berarti keluarga tersebut semakin luas. Mereka yang tadinya hanya berdua kini lebih dari jumlah ter sebut. Kehadiran anak bisa membawa persolan dalam hidup keluarga, seper ti bagaimana mengasuh dan mendidik anak, kecemburuan pasangan karena ada ‘orang lain’ (anak) di dalam keluarga, sehingga kurang mendapat perhatian. Kebutuhan rumah tangga menjadi bertambah, dll. Penanganan pastoral yang dapat diberikan adalah: menerima dengan lapang dada tentang kehadiran anak, perlu manajemen ekonomi keluarga, pendidik an iman anak lewat kesaksian hidup orang tuanya dll. Umur Hidup Berkeluarga 10 - 15 Tahun. Masa pengejaran karir. Kesibukan keluarga diwarnai oleh kesibukan suami-istri untuk bekerja. Naluri manusia sebagai homo laboencus mendorong manusia untuk meng aktualkan diri dengan lebih giat bekerja. “Life begin at 40“ adalah ungkap an yang biasa terdengar untuk menyatakan bahwa usia seperti itu adalah usia giat-giatnya bekerja. Selain untuk mengaktualkan diri, pekerjaan itu dilakukan dengan senang hati karena ingin menaikkan taraf ekonomi keluarga. Ingin keluarga yang berkecukupan secara ekonomi. Persoalan bisa muncul kalau pekerjaannya tidak cocok dengan kemauannya, tidak mendapat pekerjaan, gaji yang tidak sesuai dengan keinginannya, karir yang me nanjak bisa juga menghadirkan persoalan dalam keluarga, kesibukan pekerjaan membuat jarang berkumpul dengan keluarga, dll. Penanganan pastoral yang dapat dibuat : penyediaan lapangan kerja, mencari EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2013

29


TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

30

WARTA PAULUS NO. 92


GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

pekerjaan yang cocok dengan cita-cita dan pendidikan, mencari pekerjaan tambahan, jujur didalam penggunaan keungan, ikut kegiatan-kegiatan gerejani dll. Umur Hidup Berkeluarga 15 - 20 Tahun. Masa kesulitan ekonomi paling dirasakan. Pada masa ini anak-anak meningkat menjadi dewasa. Kebutuhan anak me ningkat. Persoalan dapat saja muncul kalau orang tua tidak dapat memenuhi kebutuhan mereka, anak dapat berani ‘melawan’ orang tua. Penanganan pastoral yang dapat dibuat adalah: meningkatkan komunikasi antara orang tua dan anak. Komunikasi yang baik dapat menolong satu sama lain untuk saling mengerti. Umur Hidup Berkeluarga 20 - 25 Tahun. Tahun usia emas. Hidup berkeluarga yang telah dirajut mengalami masa keindahan pada tahun-tahun ini karena pasangan suami, istri dan anak-anak biasanya sudah saling memahami satu terhadap yang lain. Cinta persaudaraan antar anggota keluarga semakin dirasakan. Namun usia ini bisa juga berbahaya karena pada usia ini dorongan untuk merasakan “kenikmatan alternative“ sangat kuat. Ada ungkapan “Dari pada makan pizza terus setiap hari, mbok sekalikali jajan nasi goreng“. Pedampingan pastoral yang dapat dibuat adalah: menolong mereka membangun keluarga kristiani yang harmonis dan hidup berdasarkan cinta yang telah dijanjikan di depan Altar. Umur Hidup Berkeluarga 25 – 30 Tahun. Usia kesepian. Anak yang dilahirkan kini sudah menikah dan memilih untuk hidup sendiri membuat orang tua merasa sepi karena ditinggalkan oleh anak-anak. Orang tua biasanya akan sangat dekat dengan cucu-cucunya untuk mem bunuh kesepian itu. Pendampingan pastoral yang dapat diberikan adalah : menolong orang tua -orang tua untuk meng atasi kesepian dengan kegiatankegiatan yang positif.

EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2013

31


TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

Umur Hidup Berkeluarga 30 Tahun ke atas Usia mencari Tuhan. Usia ini biasanya ditandai oleh keaktifan didalam gerejani. Apalagi kalau sudah gejala sakit-sakitan pastilah lebih tekun untuk berdoa dan mencari Tuhan sebagai persiapan hari “ H “-nya menghadap Pencipta. Persoalan yang muncul adalah bagaimana mempersiapkan hari kematian. Pendampingan pastoral yang dapat diberikan adalah : mempersiapkan de ngan kegiatan-kegiatan rohani – karitatif sebagai jalan persiapan hidup abadi. “Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.” (Yoh. 15:13). Bagi orang beriman, cinta kasih adalah “handlungs prinzip“ (prinsip yang menjadi tolok ukur) bagi pertimbangan moral yang lain di alam hidup berkeluarga. Cinta kasih bukan sekadar menghormati martabat manusia melainkan juga menuntut orang untuk melayani sesama dalam keseluruhan dirinya bahkan dalam pemberian diri yang total. Berkah Dalem. Pius Koesdyantoro

32

WARTA PAULUS NO. 92


GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

LANGGAM PANDONGA SALAM MARIA Y. Eric Soewarno - Kortimja HAK

Ana ing WP no: 91, 29 Juni 2013, hal. 23, ’Pernak-Pernik Bulan Maria’ umat liwat paraga Centi lan Milli nggugat: ya gene intonasi pandonga Salam Maria koq manekawarna, ora bisa nyawiji kaya dene intonasi pandonga Bapa Kami; kang numusi rasa-pangrasa ngganjel kanggone umat siji lan sijine. Pangerten tembung intonasi, manut kamus Oxford Advanced Learner’s Dictionary of Current English ateges munggah-mudhune swara sing dicakake kanggone pamunggelane ukara. Dene yen manut Kamus Lengkap InggrisIndonesia ateges wiramaning wicara. Mula yen ing kene intonasi ditegesi lang gam, mbok menawa ora pati kliru adoh. Pancen kasunyatan, langgam pandonga Salam Maria ing antarane umat siji lan sijine asring ora padha, najan umat nunggal paguyuban. Saka maneka warnane langgam, bisa dibedakake dadi rong pontha. • Peponthan (1), langgam pandongane umat sing duwe panemu yen pandonga Salam Maria iku diwiwiti mawartakake Injil Lukas 1:41. Dadi kanggone sing kulina ndonga mawi basa Indonesia, langgam pandongane: “Salam Maria (itu) penuh rahmat”, diterusake Injil Lukas 1:28b: “Tuhan (be)sertamu”, kasambung Injil Lukas 1:42: “Terpujilah engkau di antara wanita, dan terpujilah buah tubuhmu Yesus”, banjur nyuwun donga pangestune Ibu Maria: “Santa Maria, bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini sekarang dan waktu kami mati. Amin”. • Peponthan (2), langgam pandongane umat sing duwe panemu yen pandonga Salam Maria iku diwiwiti atur salam kaya dene salame malaekat menyang Maria (Lukas 1:28): “Salam (hai engkau ya) Maria, Tuhan (be)-sertamu”, kasambung pangalembanane Elisabeth menyang Maria (Lukas 1:42): “Terpujilah engkau di antara wanita, dan terpujilah buah tubuhmu Yesus”, banjur nyuwun donga pangestune Ibu Maria kaya dene peponthan (1) ing ndhuwur. Dadi, najan beda pambukane, nanging pepuntoning donga padha: nyuwun donga pangestune Ibu Maria. Pramula, bedane langgam pandonga Salam Maria ora perlu kadawa-dawa (dadi EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2013

33


TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

34

WARTA PAULUS NO. 92


GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

polemik). Najan bibit kawite mesthi siji. Nanging, manteping ati, sumangga kersa. Kanggo lelimbangan, sumangga pethikan leaflet maneka gagrag pandonga Salam Maria (gagrag basa Jawa, gagrag basa Indonesia, gagrag basa Inggris, lan gagrag basa Latin/ Romawi) weton anyar (2013) Komisi HAK-KAS ing ngisor iki, bisaa kanggo ngaji manteping ati. Gagrag Basa Jawa : Sembah bekti kawula, Dewi Maria, kekasihing Allah. Pangeran nunggil ing panjenengan dalem. Sami-sami wanita Sang Dewi pinuji piyambak, saha pinuji ugi wohing salira Dalem, Sri Yesus. Dewi Maria, Ibuning Allah, kawula tiyang dosa sami nyuwun pangestu dalem, samangke tuwin benjing dumugining pejah. Amin. Gagrag Basa Indonesia : Salam Maria, penuh rahmat. Tuhan sertamu. Terpujilah engkau di antara wanita, dan terpujilah buah tubuhmu, Yesus. Santa Maria, Bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini sekarang dan waktu kami mati. Amin. Gagrag Basa Inggris : Hail Mary, full of grace. The Lord be with you, blessed art you among women, and blessed is the fruit of your womb, Jesus. Holy Mary, Mother of God, pray for us sinners, now and at the hour of our death. Amen. Gagrag Basa Latin/ Romawi : Ave Maria, gratia plena. Dominus tecum, benedicta tu in mulieribus, et benedictus fructus ventris tui, Jesu . Sancta Maria, Mater Dei, ora pro nobis pecatoribus,nunct et hora mortis nostrae. Amen. Wusanane, nyumanggakake endi sing dadi manteping ati.

“Bila kita terpisah dari salib, kita tidak memiliki anak tangga lain yang dapat membawa kita menuju surga� St. Rose of Lima EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2013

35


TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

36

WARTA PAULUS NO. 92


GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

Mengenal Orang Kudus

Santo Yohanes Kapistrano, Pengaku iman Yohanes

lahir di Kapistrano, Italia Tengah pada tahun 1386. Ayahnya seorang perwira tinggi yang menetap di Kapistrano sebagai utusan Raja Ladislaos. Sayang sekali bahwa ayahnya bersama duabelas orang saudaranya dibunuh oleh musuh musuh Raja Ladislaos. Rumah mereka pun dibakar. Hanya ia sendiri yang selamat. Pada umur 15 tahun ia belajar ilmu hukum di Universitas Perugia. Ia belajar dengan tekun sampai tengah malam karena mau melampaui kawan-kawannya dalam berbagai bidang studi. Pada tahun 1409 ia menyelesaikan studinya dengan hasil yang gemilang. Selama beberapa tahun ia menjabat sebagai hakim di Kantor Pengadilan kota Perugia dan kemudian menjadi Gubernur kota itu pada tahun 1412. Ia sangat derwawan kepada para pe ngemis. Namun tetap menaruh dendam kepada para pembunuh ayah dan sauda ra-saudaranya. Selama 15 tahun ia tidak pernah menerima komuni, meskipun selalu mengakukan dosa-dosanya. Pada tahun 1415, ia meringkuk di dalam penjara sebagai tawanan perang. Dalam percobaannya untuk meloloskan diri dari tahanan itu, ia jatuh dan patah kakinya. Pada hari ketiga di dalam penjara, ia mengalami suatu penglihatan ajaib, ia melihat seorang imam Fransiskan yang diiputi cahaya surgawi mendatanginya. Yohanes takut, tetapi serta merta ia berkata :�Aku tidak mau menjadi imam, apalagi menjadi biarawan�. Delapan hari kemudian ia mengalami penglihatan ajaib itu di dalam sel tahanannya, tetapi ia tetap berpendirian keras, sehingga ditegur keras oleh seorang yang ada di dalam cahaya ajaib itu. Maka akhirnya ia berkata: “Ya, aku rela melakukan apa yang dikehendaki Tuhan dari padaku�. Untuk membebaskan dia dari tahan an itu, ia harus ditebus dengan bayaran yang mahal . Kini ia menjadi orang yang ditangkap Tuhan dan rela melakukan apa saja yang diminta Tuhan dari padanya. Ia rela meninggalkan segala-galanya termasuk isterinya yang belum pernah digaulinya dan masuk biara Fransiskan pada umur 30 tahaun. Dalam masa novisiatnya, Yohanes belajar teologi dan meng hayati suatu cara hidup yang keras. Ia banyak dicobai dan dilatih hidup dengan disiplin yang amat keras. Akhirnya ia ditahbiskan menjadi imam dalam ordo Fransiskan. Ia menjadi seorang pengkotbah kelling Eropa yang sangat berhasil. Doa yang tekun dan tapa yang keras menjadi dasar kerasulannya. Ia selalu berEDISI NATAL - 24 DESEMBER 2013

37


TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

38

WARTA PAULUS NO. 92


GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

jalan tanpa alas kaki, kendatipun jalan-jalan tertutup es dan salju. Makan hanya sekali sehari. Dengan kotbah-kotbahnya yang menarik dan menyentuh hati umat, ia berhasil mentobatkan ribuan orang selama 40 tahun berkarya di seluruh Eropa. Di Austria 12.000 orang heretik dibawanya kembali ke pangkuan Ibu Gereja. Oleh karena itu para penganut ajaran sesat berusaha membunuhnya meskipun selalu gagal karena ia selalu dilindungi Allah secara ajaib. Bersama dengan Santo Bernardinus dari Siena ia berusaha membarui ordo Fransiskan, mempersatukan kelompok-kelompok yang bertentangan di dalam ordo Fransis kan, dan memajukan devosi kepada nama Suci Yesus Kristus. Dengan devosi itu lahirlah kembali semangat iman umat. Yohanes menarik begitu banyak orang dengan gaya pewartaannya yang begitu menarik. Ia behasil mentobatkan banyak orang, ketika Kaisar Frederich III (1440-1493) meminta bantuan kepada Paus Nikolas V (1447-1455 ), untuk melawan hukum Hussites dan sekte-sekte sesat lainnya. Yohaneslah yang ditunjuk dan diutus ke Vienna pada tahun 1451 sebaga inkuisitor Jenderal. Pada tahun 1456 sementara berada di Hungaria, ia melancarkan pewartaan melawan bang sa Turki dan membantu pasukan dalam memukul mundur Turki di Belgrade. Yohanes meninggal dunia di Villach, Austria, pada tanggal 23 Oktober 1456, dan dinyatakan kudus pada tahun 1724. Yulius

LUPA TARUH DI MANA Sepasang suami istri yang telah menikah puluhan tahun belum juga dikaruniai anak. Tetapi mereka tetap berdoa kepada Tuhan memohon agar mereka di karuniai seorang anak, walaupun mereka sudah lanjut usia. Akhirnya, apa yang mereka idamkan suatu hari terkabul, si istri hamil pada usia 65 tahun. Mereka pun tak henti-hentinya mengucap syukur kepada Tuhan atas anugerah yang mereka terima. Hari yang ditunggu-tunggu pun tiba, si istri melahirkan se orang bayi mungil dan lucu. Para kerabat pun berdatangan untuk mengucap kan selamat. Tetapi pada saat mereka ingin melihat bayinya, ibu tua itu men jawab, "Nanti saja ya..." Mereka pun terheran-heran dan bertanya, "Mengapa nanti saja?"."Ya, nanti saja kalau bayinya menangis..." jawab ibu tua itu. "Mengapa harus menunggu bayinya menangis?" tanya mereka lagi. Dengan wajah bingung ibu tua itu berkata, "Soalnya aku lupa bayinya kuletakkan di mana..." [Sumber: Humor Rohani]

Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak me nyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.(Yesaya 49:15) EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2013

39


TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

40

WARTA PAULUS NO. 92


GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

PEMILIHAN KETUA LINGKUNGAN BARU Laporan kegiatan dari Lingkungan St. Yusup_Liman Mukti, St. Markus dan St. Ignatius 4

KARTU SUARA BERGAMBAR CALON

Pada akhir tahun 2013 ini masa jabatan Pengurus Dewan Paroki, termasuk di dalamnya adalah Ketua Lingkungan, akan berakhir. Oleh sebab itu maka setiap umat di seluruh Lingkungan beberapa saat lalu disibukkan dengan pemilihan Ketua Lingkungan yang baru, mengingat masa kepeng urusan periode 2011 – 2013 berakhir pada 31 Desember 2013 ini. Demikian juga de ngan Lingkungan St. Yusup_Liman Mukti, Wilayah G, tidak mau ketinggalan, menyelenggarakan Pemilihan Ketua Lingkungan Periode 2014 – 2016. Dalam rapat pengurus tanggal 10 Oktober 2013, Ketua Lingkungan telah menunjuk Bp. St.Teguh Mulyanto sebagai Koordinator pelaksanaan pemilihan, Sekretaris Bp. A. Eka Sujatmanta, Anggota Bp. A. Subur Santosa, dan Bp. F. Suharyanto. Dalam Rapat Panitia Pemilihan tanggal 18 Nopember 2013 telah disepakati aturan main yang akan dilaksanakan dalam pemilihan sbb : 1. Pemilihan Ketua Lingkungan dilakukan secara langsung, bebas dan rahasia. 2. Pemilih adalah semua umat Katolik yang berdomisili di Lingkungan St.Yusup_Liman Mukti, dan telah berusia 17 tahun. 3. Calon Ketua Lingkungan yang akan dipilih diharapkan memenuhi syarat syarat sbb: a. Aktif dalam lingkungan b. Diterima Umat. c. Bersemangat hidup menggereja dengan bersedia melayani umat. d. Mempunyai kepribadian dan moral yang baik di tengah umat dan masyarakat. e. Mempunyai kemampuan bekerjasama dan musyawarah untuk mufakat. f. Tidak rangkap jabatan. Dan sesuai PPDP, Ketua Lingkungan yang lama tidak dapat dipilih kembali karena telah menjabat EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2013

41


TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

42

WARTA PAULUS NO. 92


GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

posisi yang sama selama dua periode berturutan. Proses Pemilihan Ketua Lingkungan dilakukan dalam dua tahap, yang pertama untuk menjaring 3 calon utama, dan yang kedua untuk menentukan siapa yang terpilih diantara ketiga calon utama tersebut. Jumlah kartu suara yang diedarkan sebanyak 151 lembar dan yang kembali sejumlah 145 lembar, dan dikategorikan seluruh umat yang berhak, telah ikut berpartisipasi dalam proses pemilihan ini. Yang unik dan menarik, kartu suara tahap kedua dibuat dengan foto ketiga calon utama, full colour. Hebat. Dari proses pemilihan yang berlangsung seru, pada tanggal 6 Desember sebagai hari penghitungan suara tahap kedua, diperoleh Ketua Lingkungan yang baru yaitu Bp. Robertus Budi Santosa. Profisiat. Sumber : laporan kegiatan oleh Bp. D Slamet Parjono, Ketua Lingkungan St. Yusup_Liman Mukti.

PEMEKARAN LINGKUNGAN DAN PEMILIHAN KETUA BARU

Pemekaran lingkungan dan pemilihan Ketua Lingkungan yang baru, telah berlangsung dengan sukses di Lingkungan St. Markus wilayah C 2. Peristiwa penting tersebut terjadi pada tanggal 31 Oktober 2013 bersamaan dengan diadakannya ibadat devosi Doa Rosario keliling putaran terakhir. Lingkungan dengan jumlah umat sebanyak 85 KK ini, memang sudah saatnya dimekarkan. Ibaratnya sarana angkutan barang, muatannya sudah melebihi ambang batas, apalagi mengingat tempat tinggal umat yang tersebar begitu luas jangkauannya, mulai dari Perumahan Pondok Indah yang merupakan awal berdirinya, berkembang ke barat sampai dengan Kalicari, ke utara dan ke timur meliputi Depoksari, Perumahan Graha Suhada dan Perumahan Pedurungan Baru. Dalam pertemuan yang digelar di rumah Bp. Agus Kurniawan, dihadiri oleh sekitar 50 umat, disepakati bahwa Lingkungan St. Markus dimekarkan menjadi 2 lingkungan, yaitu Lingkungan St. Markus dan Lingkungan St. Yohanes Kapistrano. Lingkungan St. Markus teritorinya meliputi sebagian Perumahan Pondok Indah, Depoksari, Perumahan Graha Suhada dan Perumahan Pedurung an Baru. Sedangkan Lingkungan St. Yohanes Kapistrano meliputi sebagian Perumahan Pondok Indah ke barat sampai dengan Kalicari. Selanjutnya, Ketua Lingkungan Bp. Y.Sasmito Hadi selaku pemandu, me neruskan acara dengan pemilihan Ketua Lingkungan. Mula-mula beliau me EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2013

43


TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

44

WARTA PAULUS NO. 92


GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

nyiapkan 2 kotak suara: Kotak A dan Kotak B, lalu umat lingkungan St. Markus dipersilakan memasukkan kartu suaranya ke dalam Kotak A, sedangkan umat lingkungan St. Yohanes Kapistrano memasukkan kartu suaranya ke dalam Kotak B. Perolehan suara lalu dihitung. Hasilnya, calon terpilih untuk Ketua Lingkungan St. Markus adalah Bp. Sri Hartadmo, sedangkan untuk lingkungan St. Yohanes Kapistrano suara terbanyak diraih oleh Bp. Petrus Tumidjo. Kedua calon terpilih akan resmi menjalankan tugas pelayanannya sebagai Ketua Lingkungan setelah dilantik oleh Dewan Paroki. Pada akhir acara, umat melambungkan doa puji syukur atas berkat kasih karunia Allah dan bimbingan Roh Kudus, sehingga seluruh rangkaian acara dapat berlangsung dengan lancar, demokratis, guyub dan membahagiakan. Semoga ke depan kedua lingkungan tersebut bisa berkembang lebih baik, me ningkat kebersamaan dan karya pelayanannya. Yulius Khrisna

KETUA BARU LINGKUNGAN ST. IGNATIUS 4

Tak mau ketinggalan dengan lingkungan-lingkungan lain separoki, Lingkungan St. Ignatius 4, wilayah D1, belum lama ini juga telah mengadakan pemilihan Ketua Lingkungan untuk masa tugas 2014 - 2016. Acara pemilihan berlangsung sederhana dan dilakukan sebanyak dua putar an, dan bersamaan dengan kegiatan Doa Rosario keliling di bulan Oktober silam. Semua umat yang telah dewasa dan mempunyai kriteria baik, mempunyai hak untuk dipilih maupun memilih Ketua, kecuali yang dalam tiga periode kebelakang sudah pernah menjabat dan tidak rangkap jabatan di paroki. Putaran pertama menghasilkan 5 calon utama dan putaran kedua menghasilkan Ketua Lingkungan baru, yaitu Bp. Hari BS Purba, dengan dukungan suara sekitar 70 persen. Beliau secara definitif akan bertugas setelah dilantik oleh Dewan Paroki awal tahun 2014, dan akan melayani umat di lingkungan yang memiliki teritori sebagian Perumahan Kekancan Mukti (blok Wanara), sebagian Tanjungsari dan Perumahan Pesona Asri 2. YS

Gereja Santo Paulus kini juga memiliki sarana informasi dunia maya berupa Blog. Kunjungi gsp-sendangguwo.blogspot.com dan jadi pengunjung setia kami. EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2013

45


TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

46

WARTA PAULUS NO. 92


GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

SEMANGAT UNTUK BERBAGI Sekilas tentang PUCI

“Tuaian memang banyak tetapi pekerja sedikit.� (Mat. 9:37). Sabda Tuhan tersebut memberi sumber inspi rasi kepada seorang Imam yang berna ma Yohanes Berthier, MS, yang meng abdikan seluruh hidupnya sebagai mi sionaris La Salette di Perancis. Tanggapan atas seruan Paus Leo XIII, dan dorongan untuk memberikan tenaga bagi karya misi tersebut, juga tersedia nya banyak orang muda yang rela membaktikan diri bagi karya misi te tapi terhambat oleh usia dan kemiskin an, maka Pater Berthier, MS mem bulatkan tekad dan mendirikan Kongregasi Para Misionaris Keluarga Ku dus pada tanggal 28 September 1895 di Kota Grave, Belanda. Tanggal ter sebut diperingati sebagai Hari Kelahir an Kongregasi Para Misionaris Keluar ga Kudus (Missionariorum a Sacra Familia atau MSF). Karya Misi di Jawa Pada tahun 1932, Kongregasi MSF Propinsi Belanda datang dan mulai berkarya di Semarang. Pada tahun 1958 Generalat menetapkan MSF Regio Jawa sebagai persiapan untuk men jadi Propinsi Gerejani, karena jumlah anggota MSF yang semakin bertambah. Pada tahun 1968 terbentuklah Propinsi Jawa. Pembentukan Propinsi EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2013

Jawa patut disyukuri karena dipercaya untuk mandiri dalam segala hal, baik dalam kepemimpinan, penyediaan anggota, keuangan dan sebagainya. Pada awalnya sebagai propinsi yang baru, Kongregasi MSF Propinsi Jawa masih menerima sumbangan dari Eropa. Namun kondisi tidak berlangsung lama, karena di Eropa juga mempunyai persoalan sendiri baik di bidang dana dan tenaga. Akhirnya MSF Propinsi Jawa berjuang sendiri dalam memenuhi segala hal dan menjadi mandiri. Dari sinilah MSF Jawa berjuang dalam penggalangan dana, terutama dana bagi pendidikan para calon Imam dan Bruder MSF. Hal ini sesuai dengan cita-cita Pater Berthier, yaitu menyediakan tenaga-tenaga bagi Karya Gerejani. Penggalangan dana melalui PUCI Tujuan khusus tarekat religius kita adalah kerasulan di antara orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita. (Kutipan Konstitusi MSF). Sebagai Kongregasi para Imam dan Bruder MSF tidak memiliki karya yang besar. Para Imam dan Bruder MSF hadir dalam karya pelayanan gerejani sesuai dengan karisma pen diri yakni dalam kerasulan Panggilan, Kerasulan Keluarga dan Kerasulan Misioner. Karya para Imam dan Bru der MSF sebagian besar karya paroki al, baik di daerah Jawa maupun di luar Jawa bahkan di luar negeri sebagai misionaris. Sebagian kecil para Imam dan Bruder

47


TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

48

WARTA PAULUS NO. 92


GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

bekerja di bidang kategorial di tingkat Keuskupan maupun KWI, juga sebagai tenaga pengajar. Artinya MSF tidak mempunyai sesuatu yang hebat dan menjanjikan tetapi yang dimiliki adalah umat yang dilayani, kepada umat itulah Kongregasi MSF di utus. Oleh karena itu segala suka dan duka, kegembiraan dan pengharapan yang dialami para Romo dan Bruder MSF, juga menjadi suka dan duka, ke gembiraan dan pengharapan seluruh umat. Inilah kekhasan semangat kekeluargaan dan persaudaraan, dimana Kongregasi MSF bernaung dibawah asuhan Keluarga Kudus Nazareth. Dalam semangat tersebut, maka di lakukan penggalangan dana bagi pendidikan calon Imam yang mulai dilaksanakan pada tahun 1976. Melalui sapaan para Imam dan Bruder MSF, kepada umat mendapat tanggap an yang sangat baik, keluarga-ke luarga yang dilayani para Imam dan Bruder MSF, mulai mengumpulkan dana setiap bulan, 3 bulan, 4 bulan dan 6 bulan. Beberapa keluarga Katolik yang berdekatan mulai membuat suatu kesepakatan dengan menyedia kan kaleng atau celengan PUCI. Tujuannya adalah setiap saat ada anggota keluarga yang dapat menyisihkan uang, kadang berupa sisa belanja atau sisa jajan dari anak-anak, atau bahkan uang yang sengaja disisihkan secara khusus. Semuanya dimasukkan ke dalam kaleng PUCI. Dan sesuai de ngan kesepakatan kelompok, mereka membuka kaleng PUCI tersebut dan mengumpulkan uang pada petugas EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2013

yang biasa disebut selatris. Cara demi kian ini berlangsung cukup lama dan mampu memberikan pendidikan bagi anak-anak untuk terlibat dalam kegiat an menggereja. Dalam perkembangannya kebiasa an memakai kaleng mulai ditinggalkan karena dirasa cukup merepotkan. Memang masih ada beberapa umat yang masih tetap menggunakan celengan PUCI untuk menyisihkan sebagi an uangnya bagi biaya pendidikan calon Imam dan Bruder MSF. Namun sebagian umat sekarang memilih cara yang lebih praktis dengan menyerah kan sejumlah uang dalam amplop PUCI. Sesuai dengan kesepakatan umat di lingkungan tentang waktu, ada yang tiap bulan, 3 bulan, 4 bulan atau 6 bulan, amplop yang telah berisi uang diserahkan kepada pengurus kelompok di lingkungan, yang disebut selatris. Dari selatris di rekap diserahkan kepada koordinator PUCI Paroki. Koordinator membuat laporan kepada Romo Paroki dan Ekonom Propinsi dan menyerahkan dana PUCI tersebut kepada Ekonom Propinsi di Propinsialat MSF di Semarang. Selain cara-cara tersebut, sebagian umat memilih langsung menyerahkan atau mentransfer kepada Ekonom Propinsi, biasanya ini ditempuh oleh umat yang berasal dari luar Paroki MSF, yang tergerak untuk membantu. Gerakan Persembahan Untuk Calon Imam MSF ( PUCI ), merupakan gerakan yang transparan dan terpercaya.

49


TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

50

WARTA PAULUS NO. 92


GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

Jenjang Pendidikan Calon Imam dan Bruder MSF Biara Betlehem Salatiga Biara di Jl. Cemara No. 41 A Salati ga, merupakan tempat awal bagi pendidikan calon Imam dan Bruder MSF. Seorang calon yang lolos seleksi akan memulai pendidikan di Postulat MSF (Seminari Berthinianum) selama 1 tahun. Pada tahap ini keluarga masih diminta bantuan atau kontribusi bagi biaya pendidikan sesuai dengan kemampuan. Setelah melewati masa Postulat, ca lon yang lulus akan menjalani pendidikan di Novisiat MSF selama 1 tahun, mereka telah diperkenankan memakai jubah dan disebut Frater Novis. Selama masa novisiat, seluruh biaya pendidikan ditanggung Kongregasi MSF. Sebagai catatan, para calon yang berasal dari Seminari Menengah, diperkenankan langsung masuk ke Novisiat kecuali ada pertimbangan khusus. Biara Nazareth, Yogyakarta Setelah menyelesaikan pendidikan Novisiat di Salatiga para calon Imam diperkenankan mengikrarkan Kaul Pertama dan menjalani pendidikan di Skolastikat MSF di jl. Kaliurang Km. 7,5 Banteng, Yogyakarta. Sedangkan untuk para calon Bruder MSF yang telah menyelesaikan masa Novisiat dan mengikrarkan Kaul Pertama, dapat berkarya atau menerima tugas belajar. Para calon Imam akan menjalani proEDISI NATAL - 24 DESEMBER 2013

gram pendidikan Filsafat dan Teologi di Fakultas Teologi Wedhabakti Universitas Sanata Dharma di Kentungan Yogyakarta. Setelah menyelesaikan semua studi dan pembinaan, para calon Imam akan mengikrarkan Kaul Kekal. Selan jutnya akan menerima Tahbisan Diakon dan akhirnya menerima Tahbisan Imamat serta menjalankan tugas per utusan. Alamat Propinsialat MSF Propinsialat MSF Jl. Guntur No. 20 Semarang Telpon. 8313459 – Fax. 8414846 E-mail : misafajava@gmail.com Para Romo sebagai gembala, siapa yang akan melanjutkan tugas mereka? Apa yang dapat kita persembahkan? Melalui PUCI kita dapat berbuat untuk kelangsungan pendidikan calon Imam dan Bruder MSF. Dukungan dan kasih, baik melalui doa, dana dan tenaga merupakan sumber kekuatan dalam menghadapi panggilan Tuhan dan berkarya di kebun anggur-Nya. Berkah Dalem. Pius Koesdyantoro

51


TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

52

WARTA PAULUS NO. 92


GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

NGUDA RASA (Mo Semar)

Petruk : Hallo kang Gareng, jangan kare tambah daun pelem, selamat sore en Berkah Da lem. He..he..he.., koq njanur gunung nyangklong tas, ndhiting, njagong neng Pastoran, ana acara apa kang ? Gareng : Hallo dimas Petruk, adiku sing bagus irung mancung, brengose njleketet kaya pak Raden. Berkah Dalem, apa kowe ora ngerti yen kakangmu iki lagi nunggu acara pembekalan pemandu Ling kungan? Teka gasik ben ora keponthal-ponthal, lha wong wis ngunduri tuwo, sikil koq makin kecincalan nggak bisa diajak kompromi gelem mlaku rikat. Petruk : Hiya to kang, wong wis puntheren mambu lemah ngono koq isih melu pembekalan segala! Apa neng Lingkungan ora ana umat sing luwih enom ngganti tugas Pamong Lingkungan? Gareng : Wo piye to Truk! Lingkunganku kuwi unik, umate mayoritas kaum lansia, tur akeh jandhane. Sing enom-enom ming sethitihik lan uripe durung mapan, isih padha sibuk golek upo, njejekke kendhil ndandani ekonomine. Sisane yakuwi sing meh jompo kaya kakang mu iki. Mula kakangmu iki isih ketiban sampur ngemban tugas dadi Ketua Lingkungan maneh. Semar : Weleh, weleh, koq enak-enak padha jagongan neng kene to, acara pembekalan wis meh mulai. Bapak Pemandu wis nunggu neng njero aula ngenteni peserta. Ayo, padha mlebu kana! Petruk : Ya ta lah mo, koq misih ada pembekalan segala itu kanggo apa? Kan Tahun iman sudah selesai? Setahun mbedhedek umat wis diajak ikut pendalaman iman, nyinau Sahadat Iman para Rasul meningkatkan mutu imannya, biar makin tangguh, andal dan tahan bantingan. Terus isih ana pendalaman iman apa maneh to mo? Semar : Pancen bener anakku, Tahun Iman wis ditutup tgl 24 November pas Hari Raya Tuhan Yesus Raja Semesta, tepat seminggu men jelang masa Adven kepungkur. Muga-muga Tahun Iman iki EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2013

53


TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

mikolehake kesadaran perlune pendalaman lan penghayatan iman jaman saiki. Mung wae isih perlu anane kesadaran baru sing kudu dikembangke terus, bubar Tahun iman iki. Pengembangan iman mau bakal diterusake secara berjenjang dimulai dari keluarga, anak, remaja, orang muda dan orang dewasa. Gareng : Lha terus piye carane lan apa maksude pengembangan iman se cara berjenjang kuwi to Mo? Semar : Lumebu masa Adven iki, umat diajak berproses mendalami pe ngembangan iman di dalam keluarga, sekolah, lingkungan dan pa roki dalam empat pertemuan Adven dengan tema-tema yang telah ditetapkan. Wis kana ndang mlebu mengko rak entuk pen jelasan saka bapak Pemandu. Petruk : Kosik to Mo, mumpung ketemu. Iki mau aku rak rada bingung cam pur gumun diajak mlebu plataran greja lewat gang sing ora sakbaene, gilar-gilar, anyar, amba, gedhe. Kuwi resmi jalan gereja Santo Paulus ngono piye, Mo?

54

WARTA PAULUS NO. 92


GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

Gareng : Ya Mo, apa bener, jarene kuwi hadiah Sinterklas sing rawuh men jelang Natal ngedum macem-macem kado mbuka dalan gedhe kanggo nyambut rawuhe Sang Emanuel kae to Mo? Semar : He..he..he.., anak-anakku, mulo bener dongane para pinisepuh pe rintis gereja St. Paulus kinabulake dening Pengeran. Pas Minggu Adven pertama ngarepake Hari Raya Natal diadakan uji coba jalan gereja baru, apa sudah layak bisa dipakai untuk masuk ba nyak kendaraan. Para pemerkasa lagi golek waktu sing pas kanggo peresmiane, yen kabeh wis siap. Sing mesthi Hari Raya Natal lan menjelang Tahun Yubile 25 tahun gereja berdiri, wis resmi dadi jalan besar gereja St. Paulus. Petruk : Puji Tuhan, Mo, akhirnya ada jalan raya untuk masuk gereja. Iki genah hadiah saka Gusti sing murbeng dumadi, supaya umat sing wegah ndherek misa neng gereja Sendangguwo gara-gara dalane ciut-sempit, padha tertarik balik kandang, ora padha mlayu nyang gereja Paroki liya sing luwih nyaman. Gareng : Lan maneh yen umat tambah akeh sing ndherek misa neng gereja St. Paulus, mesthine ya saya tambah akeh kolekte lan per sembahane to ya, ha..ha..ha....! Semar : Wo dhasar mata kero mata duiten, sing dipikir ming duit! Pancen bener iki hadiah saka Gusti, nanging sipate ming sementara, isih durung dadi dalan milik gereja sepenuhnya. Kita umat sekali lagi diberi kesempatan menikmati jalan besar masuk gereja. Nanging kudu eling lan waspada, aja banjur enak-enak menikmati tanpa mikir hari depan. Paroki kudu terus ngupaya bisa duwe dalan mlebu gereja milik Paroki sing permanen. Petruk : Usul ya Mo, nuwun sewu, mbok ndang dibentuk panitia /tim kecil jalan greja sing diberi tugas nyiapke jalan per manen kuwi. Kan Keuskupan ya wis nunggu-nunggu lampu hijau saka Mo Semar. Biar mereka mulai ber gerak menghimpun dana khusus untuk jalan permanen gereja kita di masa depan. EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2013

55


TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

56

WARTA PAULUS NO. 92


GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

Semar :

Hiya cah bagus, anakku si Kantong bolong. Kuwi wis dadi pemikir an suwe nong benak hatiku. Mung wae supaya ora awang-awangen tumindake, mbok sing mireng anjuran lan harapan langsung saka Keuskupan kuwi enggal ngaturi usulan konkrit kaya apa bentuk tim kecil kinanten rencana lan langkah lan target sing arep di tuju. Muga-muga sawise jalan mlebu gereja diresmekake, di barengi titik awal rencana sakbanjure ngumpulke dana kanggo nyiapake dalan permanen milik gereja.

Gareng & Petruk manthuk-manthuk tanda setuju pemikirane Mo Semar. Sugeng Riyadi Wiyosan Dalem saha Warsa Enggal 2014.

EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2013

57


TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

Pernak - pernik di Bulan Rosario Sharing kegiatan dari dua lingkungan aktif.

ROSARIO KELILING MEMPERERAT PAGUYUBAN UMAT Geografis Lingkungan St. Fransiskus Asisi terletak di Kabupaten De mak, Kecamatan Mranggen, Kelurahan Batursari. Sedangkan dalam ling kup pemetaan umat, berada dalam lingkup Wilayah I Pucang Gading. Lingkungan St. Fransiskus Asisi yang baru sekitar 2 tahun terbentuk, ter diri dari sebagian Perumahan Pucang Gading, Perumahan Bumi Batur sari Mas, Perumahan Batursari Asri dan Perumahan Kayon Asri. Salah satu alasannya yaitu pertumbuhan permukiman dan umat yang tumbuh begitu pesat. Kita tergabung dalam komunitas iman yang sama dan juga sama-sama sebagai pendatang alias perantau dan bukan penduduk asli. Senada dengan teladan hidup Pelindung Lingkungan yaitu St. Fran siskus Asisi, kita mempunyai semboyan yaitu “Membangun Persaudara an Sejati dengan Penuh Cinta Kasih dan Kesederhanaan”. Dengan letak geografis di ‘daerah misi’ kita semua saling bergandengan tangan untuk merajut persaudaraan di tengah ke’minoritas’an dalam pluralisme religi us dan lagi terpinggirkan oleh letak geografis. Sebagai pendatang kita jauh dari sanak saudara, tetapi dengan kesamaan iman akan Yesus kita semua menjadi satu saudara. Ketua Lingkungan St. Fransiskus Asisi yaitu Bp. Yosep Roewidyoedi bersama dengan pengurus lingkungan sepakat untuk mengadakan Doa Rosario setiap hari selama bulan Mei (bersama Katekese Liturgi dari KAS) dan Oktober 2013, Doa Rosario diadakan bergilir dari rumah ke rumah dengan teknis penjadwalan yang sudah diatur sebelumnya, sehing ga menghindari terjadi dalam satu keluarga ketempatan Doa Rosario lebih dari sekali. Doa Rosario bergilir tersebut juga bermakna saling mengunjungi dan mengenal satu sama lain sebagai saudara seiman. Hal tersebut menjadi kontroversial ketika makna mengunjungi dan bertamu dikaitkan dengan sebuah jamuan. Hal tersebut tak jarang menjadi masalah klasik dalam se 58

WARTA PAULUS NO. 92


GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

buah komunitas umat di lingkungan dalam mengadakan sebuah kegiat an. Tetapi ketika kita kembalikan lagi kepada makna hakiki dan tujuan dari Doa Rosario, hal jamuan dan rasa ewuh dan pekewuh (sungkan) dari orang yang dikunjungi bukan lagi sebagai masalah yang pokok, meski pun sedikit banyak pada awalnya menjadi sebuah kontroversi ketika pengurus lingkungan mewajibkan untuk tidak menyajikan makanan da lam bentuk apapun ketika kegiatan tersebut diadakan. Dengan hal ini umat tidak perlu “disibukkan” dengan urusan jamuan dan tidak dibuat kerepotan berkaitan dengan kegiatan dan rutinitas hidup yang lain. Ibarat nya cukup membentangkan tikar saja dan menyediakan waktu dan tem pat untuk bersama mendaraskan Doa Rosario dan mendengarkan renung an. Hal kedua yang menjadi masalah klasik dalam Doa Rosario Lingkung an adalah jam karet dan menjadi sulit dihilangkan ketika sudah menjadi budaya. Hal ini menjadi hambatan, misalnya ketika para orang tua harus mendampingi anaknya belajar, ketika mau ada acara keluar dan lain sebagainya. Karena alasan itulah kami di Lingkungan St Fransiskus Assi si juga membuat kesepakatan bersama: berapapun jumlah umat yang ha dir, Doa Rosario dimulai tepat pukul 20.00 WIB. Dengan pemimpin Doa Rosario adalah umat yang ketempatan, dan pmandu renungan dijadwal bergilir. Diharapkan dengan ditaatinya waktu tersebut, durasi yang di butuhkan kurang lebih setengah jam. Ternyata antusiasme umat cukup tinggi ketika aturan tersebut di atas dilaksanakan dan ditaati bersama. Tak ketinggalan anak-anak, yang juga ikut mendaraskan Doa Salam Maria, meski dengan pengucapan huruf “R” yang belum begitu sempurna. Penutupan kegiatan disepakati diadakan di depan Gua Maria Taman Batursari yaitu di kediaman Bp. M. Suroso, yang dipimpin oleh Prodia kon Bp. Y. Sutopo. Karena ini adalah acara penutupan, maka kami sepakat membuatnya menjadi spesial. Pengurus Lingkungan secara “diamdiam” mencatat siapa saja umat yang tidak pernah absen selama satu bulan penuh mengikuti Doa Rosario, yang EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2013

59


TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

nantinya akan mendapatkan patung Keluarga Kudus dari lingkungan. Untuk anak-anak dengan krite ria yang belum menerima komuni juga disediakan hadiah berupa Rosa rio yang sudah diberkati. Setelah Doa Rosario ini selesai, kami, pengurus lingkungan juga mem punyai harapkan agar setiap keluarga berdoa setiap hari secara bersamasama yaitu Ayah, Ibu dan Anak. Mungkin berdoa pribadi adalah hal yang umum, tetapi yang diharapkan adalah berdoa bersama-sama dalam satu keluarga. Yang dibiasakan dengan “estafet” tiga patung Keluarga Kudus dan buku panduan berdoa bersama dalam keluarga. Lingkungan dibagi menjadi tiga blok, dan masing-masing keluarga dalam satu blok selama satu minggu akan ketempatan patung Keluarga Kudus. Diharapkan ketika “ditempati” patung Keluarga Kudus, setiap hari dalam keluarga tersebut berdoa bersama-sama yaitu ayah, ibu dan anak. Harapan jangka panjang adalah walaupun sudah tidak ketempatan patung Keluarga Kudus, dalam keluarga tersebut tetap berdoa bersama setiap harinya. Karena keluarga kristiani adalah satuan gereja terkecil sebagai fondasi bertumbuhnya iman dan persaudaraan dalam memperkokoh kesatuan umat yang lebih besar yaitu Wilayah, Paroki dan Keuskupan. Semoga Tuhan mendengarkan harapan dan mengabulkan niat baik kami dan anda semua. Tuhan Memberkati. Cuplikan sharing dari Arcadius S Adi umat Lingkungan St. Fransiskus Asisi Wil. I, Pucang Gading

REKOLEKSI KELUARGA DAN BERZIARAH

Bulan Oktober 2013, seperti biasa Lingkungan St. Yusup - Liman Mukti, melaksanakan kegiatan rutin selama satu bulan penuh (31 hari) untuk Ibadat Rosario. Pelaksanaan kegiatan dilakukan dari rumah ke rumah umat lingkung an, dan sembilan hari terakhir dilaksanakan dengan Doa Novena Tiga Salam Maria dengan pemimpin Ibadat secara bergantian, sesuai dengan jadwal yang telah disusun oleh Seksi Liturgi Lingkungan. Karena penutupan Ibadat Rosario (tgl. 31 Okt) bukan hari libur, maka kegiatan lanjutan dari Rosario Oktober ini baru dapat dilaksanakan tanggal 16 – 17 Nopember 2013 di Wisma Anak Mandiri - Getasan dan dilanjutkan di Gua Maria Pereng. Bentuk kegiatannya adalah: Rekoleksi Keluarga dan Ziarah.

60

WARTA PAULUS NO. 92


GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

Pembimbing Rekoleksi adalah Rm. Alb. Agus Ariestiyanto, MSF serta peman du acara adalah pasutri Teguh – Ike. Rangkaian kegiatan dimulai dari Liman Mukti, berangkat hari Sabtu, 16 Nopember jam 15.00, menuju ke Wisma Anak Mandiri Getasan dengan jumlah peserta 50 orang dengan membawa armada sendiri. Rekoleksi Keluarga di mulai jam 19.00, di pimpin oleh Romo Agus, namun sebelum acara dimulai dilakukan pemanasan Chicken Dance serta menyanyikan Pujian. Ada sharing per kelompok keluarga dan joget bersama ….......wis pokoknya asyiiiiiiiiik gayeng. Selesai jam 22.30 dilanjutkan ramah-tamah yang diisi dengan nyanyi-nyanyi Karaokean, sambil makan jagung rebus, jadah bakar, minum jahe panas, oleh seluruh umat yang hadir. Kegiatan selanjutnya hari Minggu, 17 Nopember, sehabis sarapan menuju Kapel di Getasan-Pereng untuk mengikuti Misa jam 08.00, Perayaan Ekaristi dipimpin oleh Romo Agus. Selesai Misa dilanjutkan dengan Ibadat Jalan Salib, yang dipandu oleh Prodiakon Mbak Tina. Setiap pemberhentian yang memimpin / memandu bergantian antar umat lingkungan, dari yang sepuh / senior, sampai kaum muda nya. Acara di Gua Maria Pereng sampai jam 12.00, kembali ke Wisma Anak Mandiri, untuk makan siang, dilanjutkan kemas-kemas barang, ditutup dengan Doa Penutup oleh Prodiakon Bp. Y.Nugroho, kemudian pulang menuju Semarang. Seluruh Panitia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu atas terlaksananya acara ini. Sayonara, sampai jumpa. Dominicus Slamet Parjono, Ketua Lingkungan St.Yusup - Liman Mukti , Wil. G

“Berikan kepada saya pasukan yang mendaraskan Rosario dan saya akan menaklukkan dunia” Paus Pius IX EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2013

61


TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

Gereja mesti menjawab tantangan globalisasi Mgr. Ignatius Suharyo, Ke tua Presidium Konferensi Wali gereja Indonesia (KWI) meng ingatkan bahwa perkembangan media komunikasi saat ini yang kian cepat menuntut Gereja un tuk beradapatasi, sehingga ke beradaannya tetap relevan untuk manusia zaman sekarang. Menurutnya, pada era modern ini gereja berhadapan dengan arus besar yang tidak bisa di lawan, yaitu globalisasi yang di dorong semakin deras oleh me dia massa dan teknologi inform asi. Ia menyebut gejala ini ibarat “tronton yang meluncur cepat, tapi tidak bagus remnya”. Uskup Suharyo menyatakan hal ini saat berbicara dalam misa dan seminar dengan tema PERAN DAN TANTANGAN MEDIA KOMUNIKASI DALAM PEWARTAAN IMAN DI ERA DIGITAL. Acara syukuran ini dalam rangka memperingati HUT ke-50 dekrit Inter Mirifica, dekrit Konsili Vatikan II yang membahas tentang komunikasi sosial serta HUT ke-25 SEKSAMA, sebuah perkumpulan penerbit Katolik. Acara ini juga dihadiri Sekjen KWI Mgr. Yohanes Pujasumarta, Ketua Komisi KOMSOS KWI Mgr Petrus Turang, para imam, jurnalis Katolik, juga karyawan dari perusahanperusahan penerbitan, seperti Obor, Kanisius, Dioma, juga Majalah Hidup. Pengaruh globalisasi, kata Uskup Suharyo, melahirkan gejala detradisional isasi, yaitu orang mulai mempertanyakan eksistensi tradisi. “Tradisi yang dulu dipegang sekarang digoncang. Padahal, dalam Gereja Katolik salah satu tiang iman adalah tradisi. Itu artinya salah satu penyanggah iman kita sedang di goncang”. Menurut Mgr Suharyo, kondisi ini juga berpengaruh pada tatanan kehidupan menggereja, dimana orang tidak lagi selalu taat pada Gereja, kritik an terhadap Gereja pun sudah dianggap sebagai hal biasa. “Kalau dulu, Roma bicara, masalah selesai. Sekarang, Roma bicara, masalah muncul”, ungkapnya. 62

WARTA PAULUS NO. 92


GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

Dampak lainnya adalah, setiap individu mulai menentang otoritas apapun, ter masuk teologi dan kaidah-kaidah moral. Terhadap gejala-gejala seperti ini, ada berbagai model reaksi, ada yang cuek, bahkan ada yang jatuh ke fundamentalisme. Yang mesti dilakukan Gere ja, kata Uskup Suharyo, adalah mencari secara kreatif cara-cara menghadirkan diri di tengah zaman ini, termasuk dengan memanfaatkan secara optimal ko munikasi sosial”. Uskup Agung Jakarta ini mengatakan, dalam banyak hal, memang Gereja seringkali tidak siap untuk men jawab tantangan zaman. Karenanya, kata dia, ketika ada pertanyaan, hal baru seperti apa yang mau ditawarkan Gereja bagi manusia zaman sekarang, hampir sulit menemukan jawaban. “Para pemimpin umumnya menjawab begini: Nanti kami rapat dulu,” ungkap Mgr Suharyo. Sumber: Mirifica.News

WARTA PAULUS MEDIA KOMUNIKASI PAROKI SANTO PAULUS SENDANGGUWO - SEMARANG

Pelindung Pastor Kepala Paroki

Penasehat Ketua Bidang Yan Mas Dewan Paroki

Penanggungjawab Koord. Tim Kerja KomSos Dewan Paroki

Pemimpin Redaksi J Paryadi

Staf Redaksi Drs. St. Suripto Atmosuwito Drs. A Mardiyono Pius Koesdyantoro M Yunus Waas

Artistik Alf. Sungging V Suparyanto B Riyanto

Tata Letak J Paryadi M Yunus Waas

Distribusi Ketua - Ketua Lingkungan

Penerbit

“Jika engkau mengikuti kehendak Allah, engkau tahu bahwa biarpun ada serba macam hal mengerikan yang terjadi atas dirimu, namun engkau tidak akan kehilangan tempat perlindungan terakhir. Engkau tahu bahwa fondasi dunia ini adalah kasih sehingga biarpun tak ada seorang manusia pun yang dapat atau bersedia membantumu, engkau tetap dapat berjalan maju, seraya mempercayai Ia yang mengasihimu” – Joseph Ratzinger (Paus Benediktus XVI) EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2013

Dewan Paroki Santo Paulus Jl. Dr. Muwardi 7, 024 - 6711509 Sendangguwo Semarang

Alamat E-mail komsosgsp@gmail.com

Percetakan CV Rind Abadi

Edisi 92, Hari Raya Natal 24 Desember 2013

Cover Depan Ilustrasi Keluarga Kudus desain oleh : V Suparyanto

63


TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

64

WARTA PAULUS NO. 92




Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.