Warta Paulus 89 _ 24 Desember 2012 _ Edisi Natal 2012

Page 1



GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

Injil Matius menyebut tentang para majus yang datang dari Timur untuk menyembah bayi Kristus yang baru di lahirkan (bdk. Mat 2:1-12). Tetapi, tepatnya siapakah para majus tersebut tetap merupakan suatu misteri. Seringkali para majus disebut juga sebagai ahli perbintangan. Dalam ba hasa Yunani, bahasa asli Injil, kata “magos” (jamak:magoi) mempunyai empat arti: (1) seorang dari golongan imam Persia kuno, di mana astrologi dan astronomi berperan penting pada masa Kitab Suci; (2) seorang yang memiliki pengetahuan dan kuasa gaib (=okultisme), dan mahir dalam me nafsirkan mimpi, perbintangan, ramal, hal-hal klenik, dan perantara roh; (3) seorang ahli nujum; atau (4) seorang dukun, yang memeras orang dengan mempergunakan praktek-praktek di

EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2012

Siapakah Para Majus? atas. Dari definisi yang mungkin di atas dan dari gambaran dalam Injil, para majus kemungkinan adalah para imam Persia ahli perbintangan yang dapat membaca bintang-bintang, ter istimewa makna bintang yang me wartakan kelahiran Mesias. (Bahkan ahli sejarah kuno Herodotus (wafat abad ke-5 SM) menegaskan keahlian kaum imam Persia dalam perbintang an). Yang terpenting, kunjungan para majus menggenapi nubuat Perjanjian Lama: Bileam menubuatkan kedatang an Mesias yang akan ditandai dengan sebuah bintang: “Aku melihat dia, tetapi bukan sekarang; aku me mandang dia, tetapi bukan dari dekat; bintang terbit dari Yakub, tongkat ke rajaan timbul dari Israel…” (Bil 24:17). Mazmur 72 berbicara me ngenai bagaimana bangsa kafir akan datang untuk menyembah Mesias: “kiranya raja-raja dari Tarsis dan pulau-pulau membawa persembahanpersembahan, kiranya raja-raja dari Syeba dan Seba menyampaikan upeti!

1


TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

DAFTAR ISI

• • • • • • • • •

Siapakah Para Majus? Surat dari Romo Laskar Maria Berziarah Di Usia Lanjut Tetap Sehat Misdinar Sendangguwo ke Seminari Mertoyudan Maria - Yesus dalam Pandangan Islam Sarasehan H A K Di mana Yesusku? Yang Baru dalam Upacara Pernikahan Katolik Festival Paduan Suara di Katedral Semarang Sekapur Sirih, Festival Paduan Suara V Surat Kasih dari Orang Tak Dikenal Temu Anggota Legio Mariae Menyiapkan Kehadiran si Kecil Nguda Rasa Toleransi Hidup Beragama Bayang – Bayang Kematian Mari Bersyukur Pohon Injil Jangan Biarkan Sesama Sakit Jantung Santo Yohanes Bosco Aksi Kepedulian Lingkungan St. Dominicus Ziarah ke Tanah Suci Kegagalan Regenerasi St. Fransiskus dan Goa Natal Daftar Calon Prodiakon Indulgensi Tahun Iman Dari Bilik Redaksi

2

1 4 6 7 11 15 16 18 20 24 26 28 31 32 37 40 42 44 48 50 52 53 55 59 60 64 70 72

Kiranya semua raja sujud menyem bah kepadanya, dan segala bangsa menjadi hambanya!” (Mzm 72:1011). Yesaya juga menubuatkan per sembahan-persembahan: “Sejumlah besar unta akan menutupi daerahmu, unta-unta muda dari Midian dan Efa. Mereka semua akan datang dari Syeba, akan membawa emas dan kemenyan, serta memberitakan per buatan masyhur TUHAN” (Yes 60:6). St. Matius mencatat bahwa para majus membawa tiga persembahan; masing-masing persembahan me miliki makna nubuat: emas, per sembahan bagi seorang raja; keme nyan, persembahan bagi seorang imam; dan mur-balsam penguburan, persembahan bagi seorang yang akan meninggal. St. Ireneus (wafat 202) dalam tulisannya Adversus haereses menyampaikan tafsiran atas persembahan emas, kemenyan dan mur sebagai berikut: Raja, Tuhan dan Penebus yang Menderita, juga me nafsirkannya sebagai keutamaan, doa dan penderitaan. Pada umumnya, kita berpikiran bah wa ketiga majus tersebut adalah tiga orang raja. Kita biasa menempatkan patung tiga raja di gua natal kita. Kita bahkan menyanyikan, “Kami tiga raja dari Timur….” Di sini, ketiga per sembahan, Mazmur 72 dan bintang yang terbit di Timur secara bersamasama menggambarkan para majus se bagai tiga raja yang datang dari Timur. Sebenarnya, tradisi awali tidak WARTA PAULUS NO. 89


GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

konsisten mengenai jumlah para majus. Tradisi Timur menyebutkan ada duabelas orang majus. Di Barat, beberapa Bapa Gereja perdana - ter masuk Origen, St. Leo Agung, dan St. Maximus dari Turin - setuju ada tiga orang majus. Lukisan Kristen Perdana di Roma yang diketemukan dalam makam St. Petrus dan St. Marcellinus menggambarkan dua orang majus, dan di makam St. Domitilla, empat orang. Sejak abad ketujuh di Gereja Barat, para majus diidentifikasikan sebagai Kaspar, Melkior dan Baltasar. Dalam suatu karya tulis berjudul Excerpta et Collectanea yang ditulis St. Beda (wafat 735) tercatat demikian, “Para majus adalah mereka yang membawa persembahan bagi Tuhan. Yang per tama dikatakan bernama Melkior, se orang tua berambut putih dan ber jenggot panjang… yang memper sembahkan emas kepada Kristus bagai kepada seorang raja. Yang ke dua bernama Kaspar, seorang muda tanpa jenggot dan kulitnya kemerahmerahan… menyembah-Nya sebagai Tuhan dengan persembahan keme nyan, suatu persembahan yang layak bagi yang ilahi. Yang ketiga, berkulit hitam dan berjenggot lebat, namanya Baltasar… dengan persembahan murnya memberikan kesaksian pada Putra Manusia bahwa ia akan wafat.” Suatu kutipan dari penanggalan para kudus abad pertengahan yang di cetak di Cologne berbunyi, “Setelah mengalami banyak pencobaan dan ke EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2012

lelahan demi Injil, ketiga orang bijak sana tersebut bertemu di Sewa (Sebaste di Armenia) pada tahun 54 untuk merayakan Natal. Kemudian, setelah Perayaan Misa, mereka wafat: St. Melkior pada tanggal 1 Januari, dalam usia 116 tahun; St. Baltasar pada tanggal 6 Januari, dalam usia 112 tahun; dan St. Kaspar pada tanggal 11 Januari, dalam usia 109 tahun.” Martirologi Romawi juga mencatat tanggal-tanggal di atas sebagai pesta masing-masing majus. Kaisar Zeno membawa reliqui para majus dari Persia ke Konstantinopel pada tahun 490. Reliqui (entah sama atau serupa) muncul di Milano ber tahun-tahun kemudian dan disimpan di Basilika St. Eustorgius. Kaisar Fre derick Barbarossa dari Jerman, yang menjarah Italia, membawa reliqui ke Cologne pada tahun 1162, di mana reliqui aman tersimpan hingga saat ini dalam sebuah rumah reliqui yang indah di katedral. Meskipun sebagian misteri tetap tak terungkap mengenai identitas para majus, Gereja menghormati sembah sujud mereka: Konsili Trente, ketika menekankan penghormatan yang patut diberikan kepada Ekaristi Kudus memaklumkan, “Umat beriman Kristus menghormati Sakramen Maha kudus ini dengan penyembahan latria yang diperuntukkan bagi Allah yang benar…. Sebab dalam sakramen ini kita percaya bahwa Allah yang sama hadir, yang diutus Bapa yang kekal ke (bersambung ke hlm. 14)

3


TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

Surat dari Romo Salam kasih Yesus, Maria dan Yusuf, Pertama-tama, atas nama romo-romo paroki Santo Paulus - Sendangguwo, saya ucapkan SELAMAT HARI RAYA NATAL 2012, semoga Natal ini men jadi anugerah istimewa bagi kita untuk semakin beriman mendalam dan tang guh, terlebih semoga Natal tahun ini menjadi awal baru untuk semakin men cintai Yesus dan mencintai Ekaristi. Surat Gembala Bapa Uskup Agung Semarang dalam pembukaan tahun iman antara lain menyatakan: “Patut kita syukuri bersama, bahwa Tuhan kita Yesus Kristus telah diimani oleh ratusan juta orang di dunia ini sejak para rasul. Ia kita imani sebagai jalan, kebenaran dan kehidupan. Iman akan Yesus Kristus itu setiap kali dibarui dalam Syahadat para rasul, dirayakan dalam Ekaristi, diwujudkan dalam tindakan dan akhirnya diperdalam terus-menerus melalui doa. Kita adalah bagian dari jutaan orang tersebut, dan kita adalah satu dalam Kristus. Kelahiran Kristus yang setiap tahun kita rayakan merupakan wujud cinta Allah Bapa kepada kita. Bapa mengutus PuteraNya untuk me nyelamatkan dan menebus dosa-dosa kita. Maka sudah selayaknya kalau kita membalas cinta Allah Bapa tersebut dengan tetap setia kepada Yesus yang kita imani bersama.� Dalam pendalaman Adven, yang bertemakan Yesus pokok iman dengan sangat jelas dituliskan, bahwa Yesus adalah sumber iman. Dalam hal ini, kita perlu mengakui iman kita, merayakan iman, dan mewujudkan iman kita dalam kehidupan sehari-hari. Tema Adven tersebut kiranya dipilih berkaitan penetapan tahun iman. Maka, dalam pengalaman hidup ber iman sehari-hari, kita perlu semakin menguatkan iman kita kepada Kristus “melalui pendalaman Kitab Suci dan ajaran-ajaran gereja“ (lih. doa tahun iman), sehingga kita mampu menghadapi situasi dunia dengan segala ke cenderungannya yang mampu menjauhkan hidup iman kita dari misteri ilahi, Allah yang menjadi manusia dan tinggal di antara kita. Sepanjang tahun 2012 banyak kegiatan dan program kerja paroki, bidang dan tim kerja untuk melayani dan mengembangkan pastoral iman di paroki maupun di lingkungan. Dari berbagai kegiatan, dengan melihat dan mendengar serta mencermati pelaksanaan pemberdayaan dan pengembangan iman umat, ternyata keterlibatan umat masih dirasa kurang. Salah satu program visioner paroki adalah Sekolah Iman. Selama 4 kali pelaksanaan Sekolah Iman tahun 2012, ternyata umat yang mengikuti tidak lebih dari 45 orang setiap kali pertemuan. Bandingkan dengan jumlah umat paroki yang lebih dari 9000.

4

WARTA PAULUS NO. 89


GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

Belum lagi peminat / peserta lebih banyak orang tua. Kurangnya minat dan perhatian umat untuk semakin mengetahui dan mempelajari dokumen dan ajar an-ajaran resmi gereja, menjadi renungan, pemikiran dan catatan tersendi ri bagi kita masing-masing: Bagaimana dengan iman kekatolikan kita? Selain hal tersebut, semoga gerakan doa keluarga diharapkan menjadi sumber inspi rasi untuk semakin beriman mendalam dan tangguh. Menjelang tahun 2013, ada beberapa fokus perhatian yang perlu kita siap kan, antara lain mengisi tahun iman dengan berbagai kegiatan agar umat semakin beriman mendalam dan tangguh dengan mengetahui dan mempelajari dokumen-dokumen gereja, antara lain Katekismus Gereja Katolik, Dokumen Konsili Vatikan dan lain-lain. Selain hal tersebut, tahun 2013 juga akan men jadi tahun mempersiapkan kader baru sebagai pengurus dewan paroki, ketua wilayah dan ketua lingkungan, mengingat tahun 2013 masa tugas pengurus dewan, wilayah dan lingkungan akan berakhir. Umat harus semakin dewasa dan terlibat dalam pelayanan dengan ikut dan mau menjadi pengurus dewan paroki, wilayah dan lingkungan. Semoga Natal 2012 memberi sukacita dan kebahagiaan dalam hidup iman kita, serta semakin menjadikan iman kita mendalam dan tangguh. Salam, Berkah Dalem

EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2012

5


TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

LASKAR MARIA BERZIARAH KE GUA MARIA TEGALSARI Hari Minggu 4 Nopember 2012, anakanak Laskar Maria mengadakan ziarah ke Gua Maria di Tegalsari. Jam 7 pagi me reka sudah berkumpul di SPBU depan Ge reja dan berangkat bersama-sama dengan menggunakan mobil dan ada pula yang di boncengkan sepeda motor bersama kakak pendamping dari Legio Mariae Presidium ‘Ratu Rosario’. Di Gua Maria, kami berdoa Jalan Salib dan doa Rosario. Anak-anak dengan khidmat dan antusias memimpin doa dan melantunkan doa Bapa Kami, Salam Maria maupun doa-doa Jalan Salib. Ke giatan ziarah ini juga diselingi sedikit permainan tentang Kitab Suci dan di tutup dengan makan bersama ala kadarnya. Jam 11 kami meninggalkan Gua Maria. Di dalam mobil, anak-anak dengan riang gembira bergurau dan menyanyikan beberapa lagu. Mere ka sudah cair, sudah saling mengenal, tidak se perti waktu berangkat. Menyanyi dan tertawa bersama, semoga iman mereka hidup dan bertumbuh‌ GBU Catatan : Adik-adik senang dengan kegiatan di atas? Ayo, bergabunglah dalam Las kar Maria, setiap Hari Minggu Pertama dalam bulan jam 09.00 di kompleks Gereja Santo Paulus Sendangguwo, Semarang. Mohon Bapak/Ibu dapat mendorong dan mem berikan kesempatan pada putra-putrinya yang berusia 10 - 13 tahun untuk menumbuhkembangkan iman mereka. Silahkan hubungi: kak Hendrikus Hendro (0858 6534 3548), kak Regina Erni (081 5656 1271), kak Veronica Lanny ( 0856 4001 2391). Terima kasih.

6

WARTA PAULUS NO. 89


GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

S E M IN AR S E H AR I

’DI USIA LANJUT TETAP SEHAT TANPA DEMENSIA’ Kegiatan ini dilaksanakan Pa guyuban Adi Yuswo ’St. Yosep’ paroki St. Paulus Sendangguwo, pada hari Jumat 10 Agustus 2012 bertempat di Bangsal Pastoran. Seminar diawali dengan sam butan dari Ketua PAY (Paguyub an Adi Yuswo), Bp. Y. Henry Suryono dilanjutkan doa oleh Bp. Y. Sutimin dan sambutan Romo Ign. Wignyo Sumarta, MSF. Sebagai narasumber seminar ialah dr. MC. Inge Hatini yang memaparkan tentang seluk beluk demensia. ’Demensia’ (pikun) adalah keadaan dimana seseorang mengalami penurun an daya ingat dan daya pikir. Demensia banyak ditemukan pada pasien dengan gangguan vaskuler (pembuluh darah), seperti tekanan darah tinggi (hypertensi), kolesterol tinggi, diabetes dan jantung. Ciri-ciri Orang Mulai Kena Demensia 1. Kesulitan melakukan aktivitas harian seperti contoh: menyiapkan makan an dan meletakannya di meja tetapi lupa menyantapnya. 2. Sering salah meletakan barang. 3. Kesulitan menggunakan dan menemukan kata-kata yang tepat untuk mengungkapkan sesuatu. 4. Kekacauan mengenali jalan yang biasa dilalui dan sulit mengingat waktu. 5. Bermasalah dengan mood (suasana hati) dan gejala depresi (mudah ter singgung, marah-marah, acuh dan tidak peduli akan kebersihan diri) 6. Kemampuan mengambil keputusan menurun. 7. Sering mengulang pertanyaan yang sama. 8. Tersesat. Ciri Khas Demensia

EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2012

7


TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

8

WARTA PAULUS NO. 89


GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

1. 2. 3. 4. 5. 6.

Kemunduran pada fungsi kognitif dan sensor motorik. Gangguan komunikasi, orientasi ruang dan waktu. Timbul rasa tidak aman. Takut sendirian. Kekhawatiran berlebihan. Bersifat progresif dan agresif.

Kelompok yang Rentan Terkena Demensia Orang yang memasuki usia lanjut dan menyerah pada usia adalah kelompok orang yang mudah terkena atau rentan terhadap Demensia Tindakan Pencegahan Ber-olahraga secara teratur dan terukur (tidak memaksa diri), kebiasaan me melihara diri sendiri seperti sering melakukan aktivitas fisik, bersosialisasi de ngan orang lain, makan dengan asupan gizi yang sesuai dengan usia, dan ter utama tetap berpikiran positip dan selalu menjaga emosi merupakan upaya pencegahan terhadap Demensia ini. Latihan yang Dapat Dilakukan •Eight game Menulis angka delapan tidur atau simbol tanda tanya di udara dengan ta ngan kiri dan kanan secara bersama-sama. •Thumb game Acungkan ibu jari (jempol) tangan kiri dan kelingking tangan kanan sam bil menyorongkan kedua belah tangan kearah kanan dan sebaliknya bergantian •Pattern game Gambar pola-pola tertentu di atas kertas kosong dengan tangan kiri dan kanan secara bersama-sama ke arah dalam, luar, bawah dan atas. •Aktifkan tangan kiri Bagi yang kidal, aktifkan tangan kanan. •Left handed handling Pegang gagang pintu dengan tangan kiri dan buka, lakukan setiap hari. •Left handed brushing Gosok gigi pagi hari dengan tangan kiri, sore dan malam hari dengan tangan kanan. •Left handed writing Tulis nama panggilan anda dengan tangan kiri diatas kertas.

EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2012

9


TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

•Left

handed signing Buatlah tanda tangan anda dengan tangan kiri.

Beberapa Penyebab yang Mempermudah Pikun 1. Makan terlalu banyak. 2. Merokok. 3. Mengkonsumsi gula terlalu banyak. 4. Kurang tidur. 5. Kurang menstimulasi pikiran. 6. Jarang berkomunikasi. 7. Memikirkan banyak hal saat sakit. Dalam seminar sehari ini para peserta mengikuti dengan santai, penuh ke gembiraan karena di tengah acara dilakukan permainan dan bernyanyi. Peserta pulang dengan semangat tinggi dalam membangun kehidupan / ma sa depan yang penuh harapan. Pius Koesdyantoro

10

WARTA PAULUS NO. 89


GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

KUNJUNGAN

Misdinar Sendangguwo ke Seminari Menengah Mertoyudan Dalam rangka menanamkan benih panggilan pada adik-adik misdinar paro ki Santo Paulus Sendangguwo, maka salah satu program dari Tim Kerja Mis dinar adalah ‘live in’ di Seminari. Berhubung sesuatu hal, program tersebut belum dapat berjalan, sehingga digantikan dengan kunjungan ke Seminari Me nengah Mertoyudan, Museum Misi dan Goa Maria Kerep Ambarawa. Ke giatan tersebut diikuti 49 anak misdinar yang didampingi Suster Leonita, PIJ selaku Kortimja Misdinar dan 9 orang pendamping. Kedatangan rombongan disambut oleh Romo Suryo, SJ beserta 27 semi naris yang akan mendampingi adik-adik misdinar selama kunjungan di Semi nari. Setelah Romo Suryo, SJ memberi sambutan, diadakan pemutaran film tentang sejarah Seminari Menengah Mertoyudan selama 1 jam, dilanjutkan tanya-jawab dan peninjauan ruangan demi ruangan. Dari Kapel, ruang doa, ruang belajar, ruang komputer, ruang musik, kamar tidur, kamar mandi dll. Selama peninjauan ruangan-ruangan, rombongan dibagi menjadi beberapa kelompok, tiap kelompok terdiri 5 anak misdinar dan didampingi 2 seminaris, sehingga sewaktu berjalan-jalan melihat ruangan terjadi dialog / tanya-jawab antara misdinar dengan para seminaris. Dari kesan adik-adik misdinar mereka merasa puas karena dapat mengetahui apa yang dijalankan dan dipelajari para seminaris selama belajar di Seminari secara langsung. Pelajaran di Seminari Menengah Mertoyudan tidak jauh beda dengan pelajaran yang diterima di sekolah umum setingkat SLTA. Pendidik an ditempuh selama 4 tahun, dimana ta hun pertama merupakan tahun persiapan, kemudian di tahun kedua sampai tahun ke empat para seminaris mendapat pelajaran setingkat SLTA pada umumnya, dan di akhir tahun pendidikan para seminaris juga mengikuti ujian nasional yang di selenggarakan oleh Kementrian Pendidik an. Yang membedakan pendidikan di Se minari Menengah Mertoyudan dengan SLTA umum adalah pendidikan Iman Ka tolik dan pendidikan kemandirian sangat ditekankan di Seminari ini. Setelah di keliling melihat ruangan dan tanya jawab. EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2012

11


TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

nyatakan lulus, para seminaris melanjutkan ke Seminari Tingkat Tinggi, na mun ada juga yang melanjutkan ke Perguruan Tinggi Negeri maupun swasta. Sebelum berpamitan pulang, pengurus misdinar menyerahkan sumbangan un tuk Seminari Menengah Mertoyudan senilai Rp. 2.000.000,-(dua juta rupiah) yang terkumpul berkat partisipasi para orang tua misdinar. Setelah cukup mendapat pengetahuan tentang bagaimana persiapan men jadi Imam / Pastor, rombongan adik-adik misdinar melanjutkan perjalanan ke Museum Misi Muntilan. Sebelum masuk museum, rombongan diterima petugas di aula dan diberi penjelasan tentang perjuangan para tokoh Katolik dalam memperjuangkan Ne gara Republik Indonesia dengan Iman Katoliknya. Seperti Uskup Pertama Ke uskupan Agung Semarang, Mgr. Albertus Soegijapranata, SJ. menanamkan ajaran “100% Katolik - 100% Indonesia”. Kemudian dilanjutkan Uskup Kedua Keuskupan Agung Semarang, Mgr. Justinus Kardinal Darmojuwono menanamkan ajaran Gereja yang sungguh “ 100% Katolik -100% Indonesia” harus mandiri, ber-swasembada dengan semangat “ sithik ora ditampik, okeh saya pekoleh”. Dengan semangat tersebut kita diajak semakin terlibat me ngembangkan Gereja. Dijelaskan juga beberapa tokoh yang berjuang dengan Iman keKatolikannya, berjuang untuk negara dan sesama, serta dijelaskan se jarah perkembangan agama Katolik di Indonesia.

Misdinar Paroki Santo Paulus Sendangguwo Semarang di Seminari Menengah Mertoyudan.

12

WARTA PAULUS NO. 89


GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2012

13


TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

Penjelasan oleh petugas disampaikan dengan jelas dan bersemangat sehing ga saat keliling melihat museum, adik-adik misdinar sangat takjub dan bangga terhadap para tokoh Katolik yang ada di museum. Sebelum pulang dari museum, pengurus misdinar mengadakan kuis dengan pertanyaan sekitar apa yang dilihat di museum. Berkenaan bulan Oktober sebagai bulan Maria (bulan Rosario), maka rom bongan melanjutkan perjalanan ke Goa Maria Kerep Ambarawa untuk ber devosi kepada Bunda Maria. Doa Rosario di depan Goa Maria dipimpin oleh Suster Leonita, PIJ. Dengan kegiatan di atas, para misdinar diharapkan untuk lebih meneladani para Tokoh Katolik kita, dan meningkatkan semangat pelayanan serta dikuat kan imannya. Terimakasih kepada Romo Paroki Santo Paulus Sendangguwo Semarang, Dewan Paroki serta orang tua atas segala dukungannya sehingga ke giatan ini dapat berjalan dengan lancar. Tim Kerja Putra-Putri Altar

(dari hlm.3, Siapakah para Majus?)

dalam dunia dengan mengatakan, `Biarlah segenap malaikat Allah me nyembah-Nya.' Dialah Allah yang sama yang para Majus sujud menyem bah, dan akhirnya, Allah yang sama yang dipuja para Rasul di Galilea s e p er t i di ca t a t d al am K i t ab Suci” (Dekrit tentang Sakramen Maha kudus, 5). Dengan merayakan Hari Raya Natal dan Epifani (sekarang Hari Raya Penampakan Tuhan), kita pun patut sadar akan kewajiban kita untuk bersembah sujud kepada Kristus me lalui doa, sembah bakti, dan per buatan-perbuatan baik serta kurban. St. Gregorius Nazianze (wafat 389) menyampaikan khotbahnya, “Marilah kita tinggal dalam sembah sujud; dan

14

kepada Dia, yang, guna menyelamat kan kita, merendahkan Diri hingga ke tingkat kemiskinan yang begitu rupa dengan menerima tubuh kita, marilah kita mempersembahkan tidak hanya kemenyan, emas dan mur…, melain kan juga persembahan-persembahan rohani, yang lebih luhur daripada yang dapat dilihat dengan mata” (Oratio, 19). Fr. William P. Saunders diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin The Arlington Catholic Herald.”

WARTA PAULUS NO. 89


GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

SARASEHAN ISLAMOLOGI

Maria-Yesus dalam pandangan Islam Sebuah acara menarik diselenggarakan oleh Bidang YanMas De wan Paroki Gereja Santo Paulus melalui Tim Kerja HAK nya, pada Minggu 21 Okt ober 2012. Acara ber judul ‘Sarasehan Islamologi’ dengan to pik bahasan utama me ngenai sosok Maria dan Yesus menurut pandangan Islam. Sebuah topik yang menarik minat cukup banyak umat untuk menghadirinya, terbukti dari sekitar 190 orang memenuhi Aula SDK Sang Timur, tempat sarasehan digelar pagi itu. Sebagai pembicara utama adalah seorang pastor yang pakar dalam bidang Islamologi, yakni Rm. Dr. JB Heru Prakosa, SJ dari Universitas Sanata Dhar ma, Yogya. Sarasehan ini bertujuan memberikan visi bagi umat mengenai isu atau pendapat dari kaum muslim tentang Bunda Maria dan Yesus, yang kadang menjadikan kita gundah. Dipaparkan oleh beliau secara singkat padat, mengenai beberapa hal (ayat) tentang Maria dan Yesus, yang dapat dibandingkan atau dijajarkan antara Injil dan Qur’an. Walau masing-masing memiliki ‘bunyi’ berbeda namun memiliki inti pengertian yang mirip, termasuk di dalamnya tentang beberapa ajaran dan pelayanan Yesus. Yang menarik adalah mengenai hal yang pokok di dalam iman Kristen, yaitu mengenai karya keselamatan, penebusan umat manusia lewat kurban Yesus di salib, yang sangat berbeda dari yang dipahami atau tertulis dalam Qur’an. Dijelaskan bahwa hal ini tidak mengherankan karena dalam sejarah gereja sendiri juga dikenal adanya Injil-Injil Apokrif yang isinya banyak ber tentangan dengan ajaran resmi gereja atau Injil yang kita gunakan saat ini. Menurut beliau, hal ini tidak perlu meresahkan atau merisaukan kita, mengingat bahwa iman yang merupakan anugerah ilahi yang istimewa bagi masing-masing pribadi tidak dapat di pertentangkan. Dengan iman yang kita (bersambung ke hlm. 17) EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2012

15


TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

Sarasehan Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan Melengkapi kegiatan seminar sebelumnya yang diadakan di Aula SDK Sang Timur Semarang, Tim Kerja HAK paroki mengadakan acara Sarasehan Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan di Bangsal Pastoran GSP pada hari Selasa, 23 Oktober 2012. Menjadi pembicara pada malam itu Ketua Komisi HAK Keuskupan Agung Semarang, Rm. Aloysius Budi Purnomo, Pr yang berbagi pengalam an dan menjelaskan tentang pengeja wantahan hubungan antar agama dan kepercayaan di Indonesia khususnya. Pada kesempatan itu Romo Budi mengaitkan masalah hubungan / relasi baik antar agama dan kepercayaan de ngan Tahun Iman yang dicanangkan tahun ini oleh Bapa Suci Benediktus XVI. Seperti diketahui bahwa Tahun Iman diselenggarakan untuk mem

16

peringati sebuah peristiwa penting da lam perjalanan Gereja Katolik Roma, yaitu Konsili Vatikan ke II, yang me nelurkan salah satu pandangan baru Gereja mengenai jalan keselamatan bagi umat manusia. Pandangan baru itu melihat, mengakui ’adanya karya keselamatan’ di luar Gereja. Pandangan ini menjadi acuan dalam membina hubungan harmoni di antara sekian banyak agama dan ke percayaan di dunia, khususnya di Indo nesia, dan menjadi sarana umat Katolik untuk berani terbuka dan membuka diri kepada orang lain yang berkehendak baik, dengan tetap mem pertahankan jatidiri sebagai Katolik. Dikatakan pula bahwa kejadiankejadian gesekan yang belakangan ma rak terjadi di negeri kita ini lebih di karenakan faktor politis (akibat pe ninggalan sejarah penjajahan) dan pandangan ekstrim sempit yang dipahami oleh sekelompok kecil masyarakat. Diakui bahwa se benarnya masih banyak kelompok masyarakat yang menghendaki kerukunan hidup WARTA PAULUS NO. 89


GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

(dari hlm.15, Seminar Islamologi)

miliki selayaknya kita meyakini Injil sepenuhnya, tanpa prasangka buruk atas Qur’an yang menjadi landasan beriman kaum muslimin. Dengan me mahami secara baik dan arif masingmasing kitab, tidak mencerna atau membacanya secara terpotong-po tong atau sesuai selera masingmasing, maka perselisihan, perdebat an yang kerap terjadi dapat di eliminir. Acara berlangsung hingga sekitar pukul 13.00 dan diakhiri santap siang bersama dengan menu soto ayam. KomSos

bersama, namun kurang berani mengambil sikap terbuka. Masih banyak pula pandangan minor atas kelompok tertentu dari umat Katolik, sehingga timbul keengganan untuk berbaur. Melalui beberapa tanya jawab, peserta sarasehan memperoleh beberapa masukan berharga, dan disadarkan bahwa selama ini kita banyak melakukan hal yang lebih mengacu kepada intoleransi yang bersifat pribadi. Dijelaskan pula mengenai sikap-sikap apa yang pantas kita ambil dalam hal ini dengan tidak melupakan apalagi menghilangkan jatidiri kita sendiri sebagai Katolik. Melalui beberapa rekaman gambar, beliau menunjukkan bahwa pada dasar nya semua manusia di dunia ini merasa senang, gembira dan bahagia dapat berhubungan baik dengan sesamanya. Acara yang sedianya dimulai pukul 19.00 itu terpaksa molor hingga pukul 19.30, karena peserta yang belum nampak hadir, bahkan yang lucu Romo Budi selaku pembicara telah hadir 10 menit sebelum jadwal, mendapati Bangsal Pastoran yang masih melompong. KomSos EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2012

17


TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

Dimana Yesusku? Suasana Natal selalu dinanti oleh seluruh umat Kristiani di seluruh dunia. Natal yang hangat akan ka sih, damai, dan bahagia. Semua ke adaan itu ada, karena kehadiran Yesus yang nyata. Ia datang tidak dengan tangan kosong tentunya, me lainkan dengan janji yang menyela matkan. Namun pertanyaannya, ada kah kita menerima tawaran tersebut atau malah menolaknya ? Realita yang ada saat ini, banyak se kali orang yang beragama. Terkadang kita mengaku bahwa kita mengikuti Kristus. Namun kenyataannya, iman yang diajarkan di dalamnya kurang atau bahkan tidak mengakar dalam pri badi kita. Alhasil, tak jarang kita lupa untuk merayakan Ekaristi. Bahkan tidak sekadar lupa, merasa rindu pada Yesus yang sungguh hadir dalam Eka risti pun tidak. Kita boleh bersyukur, bahwa Gere ja dapat berkembang dengan keter libatan kaum muda di dalamnya. Ke aktifan mereka perlu diapresiasi, se bab secara tidak langsung mereka mau menanggapi panggilan Tuhan. Akan tetapi, sebaiknya perhatian kita juga terarah pada kaum muda yang menganggap remeh perayaan Ekaristi. Tak jarang kita melihat kaum muda yang lebih ingin duduk di belakang bahkan di luar gereja, daripada men cari tempat di depan agar dapat meng

18

ikuti perayaan Ekaristi secara lebih khusyuk. Belum lagi dengan gadget yang dibawa, seolah-olah menjadi te man terbaik saat perayaan Ekaristi. Kerinduan dan keinginan untuk me rasakan kebersamaan dengan Tuhan tidak sebanding dengan pelayanan me reka di luar liturgi, seperti menjaga parkir atau membuat kegiatan lainnya. Dengan melihat hal tersebut, ada kah kita tahu bahwa Yesus sedang ha dir dan sebenarnya ada bersama kita ? Apakah Natal yang selalu datang dari tahun ke tahun akan lewat begitu saja tanpa merasakan hadirnya Dia ? Sehingga secara wajar, kita dapat ber tanya “Dimana Yesusku?� Kerinduan akan Yesus, tidak akan dijawab dengan hadirnya Dia secara jasmaniah yang dapat dilihat serta di sentuh begitu saja. Sebagai manusia yang sadar diri, tentunya kita sering mengharap hadirnya Yesus, terlebih disaat kita lelah menjalani hidup ini. Yesus sendiri berkata, “Marilah ke pada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, aku akan memberi kelegaan kepadamu�. (Matius 11:28). Keikhlasan Yesus untuk hadir menya WARTA PAULUS NO. 89


GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

pa kita, seakan belum mendapat tem pat di hati kita. Banyak cara untuk datang kepadaNya, dan membiarkan Dia tinggal ber sama kita. Dimana salah satunya ada lah dalam Ekaristi tersebut. Betapa cerobohnya kita yang melewatkan pe rayaan Ekaristi begitu saja. Iman yang kita nyatakan dalam Ekaristi pun, juga membutuhkan perwujudan yang nyata dalam hidup keseharian. Sebab, iman tanpa perbuatan pada hakekatnya ada lah mati (Yakobus 2:14). Menyadari bahwa imanlah yang mampu mempertemukan kita dengan Yesus. Sehingga perwujudan iman, da pat kita lakukan dengan memberi per hatian pada kaum yang kecil, lemah, tersingkir dan difabel. “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala se

EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2012

suatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku� (Matius 25:40). Siapa yang memiliki nafas ini? Sia pa pula yang menyambut kita di pagi hari dengan matahari? Siapakah yang mencukupkan kebutuhan kita? Dan yang paling utama, siapakah yang rela mati untuk menebus dosa kita? Tidak ada yang lain, selain Dia yang telah menghendaki kita menikmati ke selamatan itu, yakni Tuhan Yesus sen diri. Jadi, sadarilah bahwa Yesus ada di sini. Ya, di hati kita. Selamat Natal! Biarlah Yesus, me nempati ruang di hatimu. God bless us. Klaudia Rani

19


TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

YA N G B A R U DALAM

U PA C A R A P E R N I K A H A N K AT O L I K . Belum lama berselang, penulis dan beberapa teman berkesempatan meng ikuti beberapa Misa Pernikahan baik di paroki GSP maupun di paroki lain. Seperti biasa layaknya dalam acara semacam itu, pihak keluarga menyedia kan Buku Panduan Upacara. Ada hal-hal menarik dan menggelitik bagi kami saat membaca isi buku tersebut. Menarik dan menggelitik, sebab terasa asing dan ‘tidak biasa’ bagi kami selama ini dalam mengikuti upacara serupa di masa yang lalu. Kelainan itu mulai tampak saat membaca Bacaan I, kami sempat bertanya-tanya dalam hati mengapa bacaannya bukan yang biasa digunakan dalam acara pernikahan, demikian pula dengan bacaan Injilnya. Lho kok bisa? Apa nggak salah cetak? Apa nggak konfirmasi dengan Romo dalam merancang bacaan, apa pihak pengantin (keluarga) nggak ngerti ’liturgi’, dan sebagainyadan sebagainya. Ini mengingatkan hal serupa juga terjadi pada rekan kami yang kebetulan akan melangsungkan pernikahan. Dengan gundah diceritakan bagai mana romo paroki menghendaki bacaan yang sudah disiapkan (dipilih) mem pelai agar diganti dengan bacaan hari Minggu yang bersangkutan, padahal isi bacaannya nggak ‘match’ sama sekali dengan acara ‘manten’. Pertanyaan dan keheranan kami belum terjawab sudah disodori lagi dengan adegan ganjil saat kedua mempelai mengucapkan janji perkawinan. Tampak ke dua mempelai berjabatan tangan, saling berhadapan mengucapkan janji nikah. Tapi....tapi.... lho mana Alkitab (dan stola) yang biasa digunakan untuk pe numpangan tangan saat mengucap janji nikah? Waduh, ini pasti ada kelalaian, kurang persiapan dan lain-lain anggapan minor. Tetapi kok pastornya yang mem berkati nampak santai saja, tidak ‘celingukan’ mencari ‘kekurangan’ tadi? Dan tetap saja menjalankan upacara de ngan tenang. Pertanyaan tadi ditambah lagi dengan pengalaman kejadian di lain gereja. Di tempat ini, kami melihat pe tugas (koster) telah menyiapkan Alkitab dan stola di hadapan mempelai, namun stola disingkirkan oleh pastor. Wah ada apa nih, kok beda gereja beda acara,

20

WARTA PAULUS NO. 89


GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

seperti pepatah: ‘lain ladang lain belalang’. Alhasil setelah pulang dari meng ikuti acara itu, kami beserta teman-teman yang terheran-heran, saling melempar pendapat, memulai pergunjingan dengan tema upacara yang ‘kurang afdol’ tersebut. Selang beberapa waktu saya sempat berbincang-bincang dengan mas koster, dan muncul pertanyaan saya tentang ‘keanehan’ dalam tata upacara tersebut di atas. Ternyata mas koster memberikan jawaban yang diluar dugaan. Woo... memang kalau kurang pengetahuan dan nggak mengikuti jaman ya jadinya se perti penulis ini, kuno, jadul. Dijelaskan oleh mas koster bahwa hal itu mengacu pada TPP (Tata Perayaan Perkawinan) terbaru yang dikeluarkan oleh KomLit KWI tahun 2011. Merasa penasaran dengan TPP baru ini, dan agar tidak terkaget-kaget lagi di lain waktu, saya mencoba mencari info lebih lanjut lewat dunia maya yang seabreg-abreg informasinya. Dan usaha ini tidak sia-sia. Lewat beberapa situs berlatar Katolik, dan salah satunya dari Sekretariat KomLit KWI dalam blog Berita Liturgi Aktual-Terkini (http://sekretariat-komlit-kwi-021-aktual. Blog spot.com/) dijelaskan mengenai beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam upacara pernikahan Katolik, antara lain: •

Misa ritual “Missa pro sponsis” khusus untuk perkawinan (Misa bagi

EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2012

21


TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

22

Mempelai), dengan doa-doa dan bacaan-bacaan bertema perkawinan da pat diadakan pada hari biasa. Bila perkawinan dirayakan pada hari-hari liturgi kelas satu (Natal, Paskah, masing-masing dengan oktafnya, Pentakosta, Tri Hari Suci Paskah, Pe nampakan Tuhan, Kenaikan Tuhan, Tritunggal Kudus, Tubuh dan Darah Kristus, Hati Yesus, Kristus Raja, Maria Dikandung Tanpa Dosa dan Maria Diangkat ke Surga), maka dipakai Misa hari yang bersangkut an lengkap dengan bacaan-bacaannya. Yang dipertahankan adalah Berkat untuk Mempelai dan seraya melihat situasi dapat memakai rumus khusus berkat pada akhir Misa (TPP 34). Bila dirayakan pada Masa Natal atau pada hari Minggu sepanjang tahun dengan kehadiran umat paroki, maka dipakai rumus Misa Hari Minggu yang bersangkutan. Akan tetapi pada minggu-minggu ini salah satu baca an dapat diambil dari yang disediakan untuk perayaan perkawinan. (TPP 35). Perayaan Perkawinan dapat pula diadakan pada Masa Adven dan Pra paskah dengan mempertimbangkan semangat tobat pada masa itu, se hingga tidak perlu mengadakannya dalam suasana kemeriahan yang ber lebihan baik di dalam perayaan liturgis maupun di luar perayaan liturgis (TPP 71). Yang dimaksud dengan rumus Misa adalah menyangkut doa pembuka, doa persiapan persembahan, doa sesudah komuni, bacaan-bacaan, mazmur tanggapan, antifon/nyanyian, doa umat, prefasi, dan berkat penutup. Dengan demikian, bila Liturgi Perkawinan dilangsungkan pada hari Ming gu, mempelai dan keluarganya beserta umat yang hadir memenuhi ke wajiban menghadiri Misa Minggu. Ritus Tobat ditiadakan, karena memang peristiwa perkawinan ini adalah peristiwa sukacita, sehingga dalam buku Misa Latin, rumusannya memang tanpa tobat. Doa Pembuka dapat dipilih dari buku TPP bila menggunakan rumusan Misa bagi Mempelai (pada hari-hari biasa). Bila dilangsungkan pada hari Minggu atau hari raya lainnya, menggunakan rumusan Misa hari yang ber sangkutan. (TPP 89) Bacaan Pertama. Bacaan dapat dipilih dari buku TPP dalam Misa bagi Mempelai (untuk hari biasa). Bila dilangsungkan pada hari Minggu atau Hari Raya menggunakan bacaan hari itu. (TPP 90) (Bacaan Kedua). Berlaku ketentuan seperti Bacaan Pertama. Bacaan Kedua tidak wajib ada dalam Misa bagi Mempelai. Namun bila perkawin an dilangsungkan pada Masa Natal atau Minggu Biasa, dapat dipilih baca WARTA PAULUS NO. 89


GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

an sesuai tema perkawinan. (TPP 91) • Bait Pengantar Injil. Wajib dinyanyikan entah oleh seorang solis atau oleh Imam. Bila tidak dinyanyikan, Bait Pengantar Injil dihilangkan. • Bacaan Injil . Berlaku ketentuan seperti Bacaan Pertama. • Mohon restu orang tua dapat dilakukan pada saat sebelum acara janji nikah atau pada bagian ritus pelengkap. (TPP 95) • Sumpah di atas Kitab Suci: kita kembali ke semangat Konsili Vatikan II, supaya ritus lama yang yuridis dikurangi dan lebih ditonjolkan aspek personal sehingga perkawinan lebih personal yakni janji antara dua pri badi, yang didukung juga secara teologis janji personal antara Kristus dengan Gereja. Karena lebih personal maka rumusan, jabat-tangan, saling bicara antara mereka berdua sangat ditonjolkan. Kalau TPP yang lama janji rumusan diarahkan ke pihak ke-3. Rumusan "....demi Injil" tidak ada, karena memang teks asli juga tidak ada. Maka cukup dengan jabat tangan. • Berkat Mempelai diletakkan sesudah Bapa Kami. Dari sejarah abad 4-5 berkat mempelai sudah menjadi bagian liturgi Ekaristi. Dulu berkat nikah dan janji "saya mencintai engkau..." diadakan di pintu di depan gereja (di luar gereja). Sekarang digabungkan di dalam Misa. Sekarang dalam TPP baru, itu semua diletakkan dalam seluruh bagian Perayaan Ekaristi, maka berkat mempelai diletakkan sesudah Bapa Kami seperti yang telah dibuat dalam tradisi. Setelah membaca sejumlah info terkait dari sumber-sumber yang layak di percaya itu, akhirnya pahamlah kami dengan apa yang sudah kami alami di atas. Tinggal satu yang menjadi harapan kami, semoga aturan baru yang dikeluar kan KWI ini dapat dilaksanakan merata di seluruh gereja, sehingga tak ada kesan; lain ladang lain belalang. Si Komo

Gereja Santo Paulus kini juga memiliki sarana informasi dunia maya berupa Blog. Kunjungi gsp-sendangguwo.blogspot.com dan jadi pengunjung setia kami.

EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2012

23


TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

FESTIVAL PADUAN SUARA DI KATEDRAL SEMARANG Hari Jumat, 26 Oktober 2012, Kate dral Semarang mengadakan Festival Paduan Suara Tingkat Nasional ke V dalam rangka ulangtahunnya yang ke 84 dan Ulang Tahun Paduan Suara ‘Suara Surgawi’ yang ke 15. Acara yang rutin dilaksanakan setiap 3 tahun sekali ini merupakan ajang berbagi kreasi antar kelompok paduan suara gereja. Pada festival kali ini, Panitia hanya mentargetkan ada 12 peserta, sedang jumlah peserta yang tampil ada 10 kelompok paduan suara yang berasal baik dari Semarang, Magelang, Yogya, Surabaya, Jakarta bahkan jauh dari Medan. Salah satu pesertanya adalah dari paroki GSP yang diwakili oleh PS ‘Sanctissima’. Festival yang dimulai pukul 10 pagi itu banyak mendapat perhatian umat, terlihat dari penonton yang memenuhi sekitar 85 persen bangku di dalam gedung Gereja Katedral, tempat di mana festival diselenggarakan. Setiap peserta menampilkan tiga buah lagu, yang salah-satunya merupakan komposisi karya anak bangsa. Paduan Suara ‘Sanctissima’ dengan konduktor Bp. Al. Guntur yang mem peroleh giliran tampil ke 4, mem bawakan lagu ‘Gloria’ (karya Jung

24

Sun Park), ‘Sicut Cervus’ (karya GP da Palestrina) dan ‘Toki Gong Halleluya’ (karya Christian Isaac Tamaela), tampil bagus dan percaya diri, dengan mantap membawakan lagu-lagu tersebut di atas. Melihat penampilan para peserta lom ba, nampak memiliki ciri khas masing -masing, baik dalam karakter suara, attitude dan kekompakan tim dalam membawakan lagu, tak ketinggalan pula penampilan masing-masing konduktor dengan gayanya tersendiri. Kelompok PS Sanctus dari paroki Bongsari yang menjadi juara I pada festival yang lalu dan pada beberapa festival sejenis, menjadi favorit dan mendapat sambutan meriah dari pe nonton dan suporternya saat tampil. Sebagai juri pada kesempatan itu, dipercayakan kepada tiga tokoh yang terkenal di bidang paduan suara (khususnya paduan suara gerejawi) yaitu Bp. Agastya Rama Listya, Romo Matheus Y Riawinarta, Pr (Romo Rio) dan Bp. Indra Listiyanto. Acara yang berlangsung hingga pukul 16.00 itu menampilkan PS Vita Voxa dari paroki St. Kristoforus, Grogol, Jakarta sebagai Juara III yang berhak mendapatkan medali perak serta hadiah uang sebesar satu juta rupiah. Juara II dimenangkan oleh PS d’Angelic Choir, juga dari paroki St. Kristoforus, Grogol, Jakarta yang memperoleh medali emas serta hadiah uang dua juta rupiah. Sedang untuk Juara I yang berhak memperoleh Trophy dan hadiah uang tiga juta rupiah diraih oleh PS Rosa Mystica WARTA PAULUS NO. 89


GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

Choir dari paroki St. Maria Tak Bernoda, Surabaya. PS Sanctissima dari paroki kita menduduki peringkat ke 8 dengan ni lai 75,81. Walaupun tidak mendapat predikat juara, namun patut kita acungi jempol karena mereka telah berupaya memberikan yang terbaik dari talenta yang dipunyai, dengan upaya keras serta latihan yang dijalani, dan dukungan dari para dona tur yang telah bersemangat men dorong mereka untuk berlomba. Satu yang perlu diingat bahwa keberanian tampil bernyanyi, memuji Tuhan, inilah yang perlu diteladani, bukan karena kualitas dan kuantitas anggota, namun terlebih pada semangat. Semoga semangat ini juga tertular EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2012

pada kelompok-kelompok koor yang ada di paroki kita agar jangan sampai adalagi misa yang tanpa paduan suara. Semoga... KomSos

Baca juga artikel ’Sekapur Sirih: Festival Paduan Suara V Katedral Semarang’

25


TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

Sekapur Sirih

Festival Paduan Suara V Katedral Semarang Berawal adanya undangan dari Panitia Festival Paduan Suara Tingkat Nasional V Katedral Semarang, kami dari Korbid Liturgi (Kortimja Koor dan Organis) Gereja Santo Paulus Sendangguwo Semarang, memberanikan diri de ngan menunjuk Paduan Suara Sanctissima untuk mewakili mengikuti festival tersebut. Kami berharap dengan keikutsertaan Santo Paulus mengikuti festival tersebut yang diwakili oleh PS Sanctissima dapat memberikan sumbangsih yang positif dan meningkatkan kualitas bernyanyi sekaligus mengajak kaum muda yang suka bernyanyi bergabung bersama dalam pelayanan di Gereja. Regenerasi, perbaikan kualitas bernyanyi dan pengembangan anggota Padu an Suara Sanctissima merupakan salah satu tujuan kami. Melalui momentum ini kami berusaha dengan segenap tenaga serta penuh semangat dalam me ngumpulkan anggota dari beberapa lingkungan, menggalang dana dari para donatur dan umat, karena niat kami ingin memberikan yang terbaik untuk umat di Paroki dan untuk Gereja. Maksud dan tujuan kami mengikuti Festival tersebut untuk membuat wadah kreatif bagi kaum muda Katolik yang mempunyai ketertarikan dalam bi dang tarik suara, pembinaan bagi kaum muda Katolik Gereja Santo Paulus Sen

26

WARTA PAULUS NO. 89


GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

dangguwo Semarang dalam bidang paduan suara / koor ; memperbaiki kualitas teknik vokal dan teknik menyanyi dalam paduan suara. Seiring dengan usaha yang sudah maksimal dan persiapan yang cukup panjang, namun karena keterbatasan SDM dan faktor lain kami hanya mampu menduduki urutan ke 8 dari 10 peserta yang datang dari beberapa kota, hal ini menjadi pelajaran bagi kami untuk lebih disiplin dan lebih banyak belajar dari segala kekurangan kami. Kami “Menghaturkan terima kasih kepada Dewan Paroki, para donatur, seluruh umat di Gereja Santo Paulus atas keterlibatan dan partisipasinya sebagai donatur dalam mendukung PS ’Sanctissima’ mewakili Gereja Santo Paulus Sendangguwo untuk mengikuti Festival Paduan Suara V Tingkat Nasional di Gereja Katedral Semarang, 26 Oktober 2012.” Semoga Berkat Tuhan senantiasa berlimpah kepada keluarga dan setiap usaha serta karya yang Bapak & Ibu lakukan. Kami juga mohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan dalam mengemban tugas ini. Amin Salam MM Hardaningsih Kortimja Koor & Organis

EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2012

27


TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

Surat Kasih dari Orang Tak Dikenal Ketika tampaknya tak ada orang yang peduli pada seorang manusia kesepi an di dalam sel yang suram dan sunyi‌. "Ini surat untukmu dari Kanada�, kata seorang petugas sambil menyerahkan sepucuk amplop kecil dan rapi, lewat jeruji-jeruji yang menutupi sel penjaraku. Dengan cepat aku bergerak dari tempat tidurku ke depan sel dan menerima surat, takut, kalau ia mengatakan, "oh, ini untuk sebelah". Aku ambil surat dan kembali duduk di tempat tidurku. Tak percaya, aku terbelalak melihat pada alamatnya. Itu nama dan nomor napi-ku, aku merasa, itu pasti suatu kesalahan. Aku tak mengenal siapa pun di Kanada. Dan aku tak pernah menerima, surat - dari siapapun - dalam jangka waktu lebih dari dua tahun. Aku berada di penjara negara Folsom di Represa, California, dan sepanjang waktu, tidak pernah mendapat sepatah kata pun dari luar penjara. Secara tak sadar jari-jariku bergoyang karena aku hati-hati mengambil dua lembar kecil kertas, dan mulai membaca kata-kata yang mengalir sepanjang halaman, bahkan ketika air mata mengaburkannya. "Paul yang terkasih. Engkau tidak mengenal aku, namaku Suster Mary Cornelius, dan aku adalah kepala sekolah Our Lady of Mercy Convent School di Sarnia, Ontario. Sore ini, aku menyiapkan untuk menulis surat bagi keluarga dan teman-teman untuk mengucapkan selamat Natal, aku ingat, membaca tentangmu dan memutuskan, meskipun engkau tak kenal aku, aku ingin engkau tahu bahwa dalam masa Natal, engkau tidak sendirian. Doa-doa ku dan semua suster dan bruder meyakinkan bahwa seseorang mempedulikan engkau ...". la melanjutkan bercerita tentang dirinya dan tentang anak-anak yang belajar di sekolah paroki dimana ia mengajar anak-anak bernama Buzewski, Belliveau, Dinel, Zeppelzauer dan Vennari, banyak dari anak-anak itu adalah imigran yang datang dari lebih selusin negara. Surat Suster Mary Cornelius datang dua hari sebelum Natal, saat dimana para napi sepertiku merasa, sungguh-sungguh merasa, dikedalaman diri, pe rampasan kebebasan dan penderitaan dan kesepian dalam diri sendiri maupun orang yang dikasihi. Usiaku 30 tahun, selama 12 tahun terakhir aku di sekolah pembinaan dan penjara-penjara, hampir semuanya karena narkoba. Masa mudaku yang pemberontak dan tindakan melampaui batas, berpuncak pada ketagihan heroin, yang membuatku secara moral, jasmani dan spiritual bangkrut, yang mana karena kebanyakan ketagihan.

28

WARTA PAULUS NO. 89


GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2012

29


TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

Di penjara Folsom, membawa perasaan tak enak ke dalam refleksi dalam ke sepian, aku mencoba untuk mengekspresikan perasaan lewat menulis sesuatu tentang diriku sebagai orang kecanduan. Dan sebuah esai kecil diterbitkan, dan Suster Mary Cornelius membacanya dan menulis ke editor penerbit untuk me minta alamatku (peraturan penjara menyebutkan namaku yang sebenamya tidak boleh dipublikasikan, sehingga artikel ini ditulis dengan nama samaran). Beberapa hari setelah surat Suster kuterima, aku menerima sejumlah suratsurat, – 50 diantaranya – ditulis oleh anak-anak kelas 8 dan 9. Tiap-tiap anak bercerita tentang diri mereka, dan tak lupa mengucapkan Selamat Natal untuk ku dan mengirim doa agar aku bisa bebas dan kembali ke masyarakat lagi. Guy Artinello, 13 tahun, menulis : "Dear Paul : Suster Mary Cornelius cerita tentangmu pada kami. Namaku Guy Artinello, aku muridnya di kelas 8. Aku harap mereka memberimu waktu untuk latihan atau olahraga disana. Aku harap engkau merayakan Natal di rumah. Dalam hal engkau ingin tahu tentang diriku, aku datang dari Italia ketika aku berusia 4 tahun. Kini aku 13 tahun. Aku bermain gitar sekitar satu tahun dan kami akan tampil, serta hiburan-hiburan lain di perayaan Natal tahun ini di aula ‘Our Lady of Mercy’. Jadi, Selamat Natal, dan aku harap engkau segera bebas. Bye!” Kawanmu, Guy Artinello Beberapa hari setelah surat-surat mereka tiba, aku menerima paket Natal yang besar penuh berisi perlengkapan mandi, makanan dan pakaian, kaos kaki dan sapu tangan; hadiah penuh kasih, kemewahan yang tak bisa dipercaya, dengan penuh perhatian dikumpulkan dan dibungkus oleh para murid dan suster. Itu semua terjadi 3 tahun lalu, tapi cerita tentang "adopsi" ku oleh 5 suster dan 100 anak-anak tetap berlangsung. Aku menulis pada mereka dan tetap mendengar dari mereka. Tiap tahun, aku berkata, seperti waktu akan diwawancara bagi pertimbangan kebebasan napi, tiba-tiba suatu tulisan singkat muncul dipapan tulis kelas 8 dan 9. "Doa untuk Paul", tanda visual sebagai pengingat akan kasih tiada henti yang terus berkelanjutan tertuang dari komunitas kecil mi. Suatu saat, mungkin, suatu keberuntungan untuk berkunjung ke Sarnia, kota yang mengadopsiku, berbicara pada semua teman-teman secara pribadi. "Terima kasih" – terima kasih seribu, untuk doa-doa mereka dan kata-kata yang menguatkan yang amat sangat berarti. (bersambung ke hlm.31)

30

WARTA PAULUS NO. 89


GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

Temu Anggota Aktif dan Anggota Auxilier

Legio Mariae Gereja St. Paulus Sendangguwo Hari Minggu, tanggal 19 Agustus 2012 telah diselenggarakan pertemuan 2 presidium, ‘Ratu Rosario’ dan ‘Bintang Timur’ di bangsal Pastoran. Semua anggota Legio Mariae di Gereja St. Paulus Sendangguwo, baik anggota aktif (anggota yang melakukan tugas kunjungan dan bertemu seminggu sekali) mau pun anggota auxilier (anggota yang melakukan tugas berdoa di rumah) diun dang untuk mengikuti kegiatan ini. Acara dibuka oleh Romo MC Sadana, MSF selaku Pastor Kepala Paroki Sendangguwo. Materi pertemuan disampaikan oleh Bapak Yohanes Handiman selaku Asisten Pimpinan Rohani Legio Mariae Regia Ratu Para Saksi Iman Semarang. Ditegaskan oleh Bapak Handiman bahwa para legioner tidak diper bolehkan membawa materi (buah tangan) saat melakukan tugas kunjungan. Legioner perlu membawa hati dan Doa untuk dibagikan kepada mereka. Akhirnya pertemuan di tutup dengan berkat perutusan dari Romo MC Sadana, MSF. Selamat bertugas para legion er….Tuhan Yesus menyertaimu, Bunda Maria mendoakanmu. Amin.

(dari hlm.30, Surat Kasih dari Orang Tak Dikenal)

Tetapi jika tidak bisa berkunjung, setidaknya orang-orang baik Sarnia tahu tentang kasih yang dihasilkan dari surat Suster Mary Cornelius, pribadi yang mengatasi dirinya sendiri, mengatasi pekerjaannya, bahkan negaranya, ke dalam sel yang dihuni seorang napi kecil, dan melampaui ratusan mil, berkata, "Aku peduli". ÷ Diterjemahkan dari Love Letter From A Stranger, by Paul Comstock, Guideposts, January, 1970

oleh: M.Th Winarti Manoppo EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2012

31


TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

MENYIAPKAN KEHADIRAN SI KECIL YANG SEHAT DAN CERDAS “Para Ibu hendaknya menyusui secara eksklus if dalam enam bulan pertama sejak kelahiran, dan melanjutkan kegiatan ini dengan ditambah makanan yang sesuai hingga usia dua tahun atau lebih ....Tak ada yang dapat menggantikan peran ibu dalam aktivitas alami ini� ( Beato Yohanes Paulus II ) A. MENGAPA MENYUSUI. Menyusui merupakan suatu pengambilan ke putusan yang sangat bijaksana, banyak keuntungan yang didapat dari pemberi an ASI, baik keuntungan untuk bayi, ibu, keluarga, dan lingkungan bahkan bagi perekonomian nasional. Banyak mitos yang mengatakan bahwa menyusui merupakan hal yang sulit dilakukan dan banyak menyita waktu, terlebih bagi para ibu masa kini yang notabene wanita karir. Tetapi fakta menyatakan bah wa menyusui merupakan hal yang menyenangkan. Sekali mendapatkan triknya, menyusui menjadi salah satu pengalaman terindah dalam kehidupan se orang wanita. Menyusui lebih dari sekedar memberikan ASI. Ibu dan bayi memperoleh keuntungan dari kedekatan spesial yang dihasilkan oleh hubung an disaat menyusui. Menyusui memberi keuntungan untuk ibu, antara lain: membantu ibu dan bayi mengembangkan hubungan yang erat dan penuh kasih (bonding), membantu perkembangan bayi, dapat membantu menunda kehamil an baru, melindungi kesehatan ibu dengan berbagai cara: menyusui membantu rahim kembali ke ukuran semula, hal ini membantu mengurangi perdarahan, dan membantu mencegah anemia; menyusui juga mengurangi resiko kanker ovarium dan kanker payudara pada ibu dan diabetes tipe 2; lebih murah dari susu formula termasuk biaya kesehatan yang lebih rendah, tidak menghasilkan bahan limbah, jadi lebih baik untuk lingkungan. Menyusui juga memberikan apa yang menjadi hak bayi. Sedangkan keuntungan bayi yang mendapat ASI antara lain: ASI mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan bayi dengan tepat, mudah dicerna dan digunakan secara efisien oleh tubuh bayi; melindungi bayi terhadap infeksi, yang sangat penting bagi bayi baru lahir; memberikan keun tungan jangka panjang pada kesehatan, seperti mengurangi resiko obesitas dan alergi.

32

WARTA PAULUS NO. 89


GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

B. MENGAPA ASI. ASI adalah nutrisi terbaik dan terlengkap, nilainya le bih besar dari pada susu formula, karena ASI mengandung lemak, karbohidrat, protein, dan air dalam jumlah yang tepat untuk pencernaan, perkembangan otak, dan pertumbuhan bayi. Kandungan nutrisi yang unik menyebabkan ASI memiliki keunggulan yang tidak dapat ditiru oleh susu formula apapun. Di awal masa menyusui, ibu mengeluarkan kolostrum, cairan kekuning-kuningan yang kaya antibodi dan sel darah putih yang dapat melawan bakteri dan virus berbahaya. Kolostrum akan menstimulasi tubuh memproduksi antibodi untuk ke-imun-an bayi baru lahir. Setelah itu, akan muncul ASI transisi yang meng andung lebih sedikit protein, banyak laktosa, lemak, dan kalori. ASI matang muncul setelah 10 hari melahirkan yang terdiri dari 2 bagian yaitu ASI awal (foremilk) yang mengandung banyak protein, rendah lemak, dan cenderung encer untuk menghilangkan haus. Setelah beberapa menit terakhir ASI cen derung kental, kaya akan lemak, dan akan mengenyangkan bayi (hindmilk). Maka bayi cukup diberikan ASI saja secara eksklusif selama 6 bulan pertama dan pemberian ASI dilanjutkan dengan didampingi makanan pendamping ASI, idealnya selama 2 tahun pertama kehidupan. C. BAHAYA SUSU FORMULA. Susu formula bisa mengganggu bonding, EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2012

33


TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

ibu dan bayi mungkin tidak dapat mengembangkan hubungan yang erat dan pe nuh kasih saying. Bayi yang diberi susu formula lebih besar kemungkinannya untuk menderita diare, infeksi saluran pernafasan, infeksi telinga dan infeksi lain. Bayi yang diberi susu formula lebih besar kemungkinannya untuk mening gal karena infeksi daripada bayi yang disusui, terutama di bulan pertama ke hidupan. Bayi lebih mungkin mengalami kondisi alergik eksim dan kemung kinan asma. Resiko beberapa penyakit kronis pada anak, seperti misalnya diabetes meningkat, juga bayi yang diberi susu formula bisa mengalami obesitas (kegemukan). Perkembangan mental bayi mungkin tidak begitu baik dan mung kin nilainya lebih rendah dari tes kecerdasan. Ibu yang tidak menyusui kemungkinannya untuk hamil lebih cepat, dan kemungkinan untuk terkena kan ker rahim dan kanker payudara lebih besar. Jadi susu formula berbahaya bagi bayi, dan ibu menyusui merupakan hal yang mendasar bagi kesehatan dan kelangsungan hidup anak, serta penting bagi kesehatan kaum wanita. D. LANGKAH-LANGKAH KEBERHASILAN MENYUSUI. Keberhasil an seorang ibu untuk menyusui memerlukan dukungan dari semua pihak, baik dari suami sebagai motivator, keluarga yang berperan dalam penciptaan suasa na pendukung kegiatan menyusui di rumah, masyarakat sebagai penciptaan norma dan lingkungan yang baik untuk menyusui, lingkungan kerja sebagai penyedia ruang ASI, konselor menyusui, dan pemberian kesempatan menyusui selama waktu kerja, sistem pelayanan kesehatan (advokasi tiap rumah sakit menjadi rumah sakit sayang ibu dan bayi, kurikulum menyusui dalam setiap pendidikan tenaga kesehatan, penyedia konselor dan tenaga ahli menyusui), Pemerintah dan peraturan perundang-undangan (advokasi pemegang kebijakan untuk menerapkan Kode Internasional Pemasaran PASI WHO dan Resolusi WHA). Keberhasilan menyusui dapat maksimal dengan memberikan Standar Emas Makanan Bayi, yang antara lain: a. Melakukan IMD (Inisiasi Menyusu Dini). Inisiasi Menyusu Dini (ear ly initiation) atau permulaan menyusu dini adalah bayi mulai menyusu sendiri segera setelah lahir, jadi sebenarnya bayi manusia seperti juga ba yi mamalia yang lain mempunyai kemampuan untuk menyusu sendiri, asalkan dibiarkan kontak kulit bayi dengan kulit ibunya setidaknya satu jam segera setelah lahir. Karena jam pertama bayi menemukan payudara ibunya adalah awal suatu hubungan menyusui ibu-bayi untuk memper tahankan kehidupan (Refleks Kehidupan). Mengapa IMD penting 1. Dada ibu menghangatkan bayi dengan tepat selama bayi merangkak mencari payudara, ini akan menurunkan angka kematian karena ke

34

WARTA PAULUS NO. 89


GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

dinginan. 2. Ibu dan bayi merasa lebih tenang, pernapasan dan detak jantung bayi lebih stabil. Bayi akan lebih jarang menangis sehingga mengurangi pemakaian energi. 3. Bonding (ikatan kasih sayang) antara ibu-bayi akan lebih baik karena pada 1-2 jam pertama, bayi dalam keadaan siaga. Setelah itu, 4. Bayi yang diberi kesempatan menyusu dini lebih berhasil menyusui eksklusif dan akan lebih lama disusui. 5. Hentakan kepala bayi ke dada ibu, sentuhan tangan bayi di puting susu dan sekitarnya, emutan, dan jilatan bayi pada puting ibu merang sang pengeluaran hormon oksitosin. 6. Bayi mendapatkan ASI kolostrum-ASI yang pertama kali keluar, cair an emas kaya antibodi konsentrasi tinggi. IMD bisa menurunkan angka kematian bayi baru lahir sampai 22 % menurut Edmond. b. Rawat Gabung. Lakukan rawat gabung (rooming in) untuk memudah kan ibu menyusui kapanpun bayi meminta (on demand), sesering yang

EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2012

35


TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

bayi mau, siang dan malam, pada payudara kanan dan kiri, jangan dijadwalkan. Produksi ASI mengikuti hukum permintaan, semakin sering dihisap, maka semakin banyak ASI yang diproduksi. c. ASI Eksklusif. Yang dimaksud dengan pemberian ASI secara eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja, tanpa tambahan cairan lain seperti: air putih, air jeruk, susu formula, air teh, madu, dan tanpa tambahan ma kanan padat seperti: bubur susu, bubur nasi, tim, biskuit, pepaya dan pi sang selama 6 bulan dan dilanjutkan dengan MPASI (makanan pendam ping ASI) dan memberikan ASI hingga 2 tahun atau lebih merupakan standar emas pemberian makan pada bayi. E. PERSIAPAN IBU UNTUK BISA MENYUSUI. Ketika Anda hamil‌ mulailah mempersiapkan diri untuk menyusui dengan menggali informasi sebanyak mungkin (bukan sekedar memijat puting agar lebih menonjol, seperti yang selama ini disarankan). Berapa saran di antaranya: a. Datangi pusat laktasi atau grup menyusui paling tidak satu kali selama anda hamil, anda dapat melihat bagaimana bayi disusui dan bertemu dengan orang-orang yang sarat dengan informasi tentang ASI. b. Cari informasi mengenai rumah sakit tempat anda akan melahirkan. Aju kan pertanyaan apakah anda dapat fasilitas rooming in, dan yakinkan bahwa anda ingin bersama si bayi sejak ia lahir kecuali jika terdapat ma salah kesehatan. c. Diskusikan mengenai IMD (Inisiasi Menyusu Dini) dengan dokter mau pun pasangan anda jika terjadi proses kelahiran secara Caesar, bayi prematur, atau kondisi sakit pada bayi. d. Buatlah pengaturan rumah tangga, agar anda bisa mendapatkan bantuan ketika pulang ke rumah, hingga mampu berkonsentrasi dan menyesuaikan diri pada proses menyusui. e. Diskusikan dengan keluarga, teman kerja maupun pimpinan di mana anda kerja agar mendapatkan dukungan dan bisa memberikan ASI meskipun harus bekerja. Sekian‌...Terimakasih. Salam ASI Maria Antonia Sampyuh (Fasilitator Konselor Laktasi). 085848813133

36

WARTA PAULUS NO. 89


GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

NGUDA RASA Mo Semar

Petruk : Gareng :

Petruk :

Gareng :

Petruk :

Gareng :

Petruk :

Petruk : Hallo kang Gareng, Berkah Dalem, koq nguncluk kecincak-kecincik lari-lari mau kemane? Gareng : Mau kemane gimane to Truk? Ya mau pergi ke gereja, ikut pembekalan pe mandu Adven di Pastoran, wong aku iki jelek-jelek masih dipakai Lingkungan jadi pemandu ! Woo, kang Gareng saiki dadi aktivis to? Honore piro to kang da di aktivis kuwi, aku tak ndaftarke? Honor gundhulmu amoh kuwi apa! Wong aktivis Gereja koq di padhakke Aktivis Tim Sukses Partai. Honore ya ana, ning upahe suk neng swarga. Kan Tuhan pernah berkata: �Upahmu besar di surga � (Luk. 6:23) Koq ada pembekalan Adven segala to kang, kan tiap tahun juga ada acara rutin Adven, pasang Korona Adven, lilin-lilin Adven, njur arep dibekali apa maneh? Wo dasar Kantong bolong, uteke ya mlompong! Kan baru diumum kan di gereja, bahwa 11 Oktober 2012 – 24 November 2013 ada lah Tahun Iman. Sri Paus mengkaitkan Tahun Iman iki sebagai peringatan 50 th Konsili Vatikan II dan 20 th terbitnya Katekis mus Gereja Katolik. Lha ya aku ya durung budheg, isih krungu surat gembala Uskup sing diwacakke romo Paroki kuwi. Tapi apa hubungane karo pem bekalan Adven? Sri Paus mengharapkan agar Tahun Iman ini juga menjadi tahun khusus untuk mendalami Dokumen-dokumen Konsili Vatikan II dan Katekismus Gereja Katolik. Untuk mendukung harapan Bapa Suci itu, kita semua diajak mendalami misteri Kristus yang kita imani lewat empat atau lima pertemu an Adven di Lingkungan2. Ethok-ethoke aku ditugaske dadi pemandu Lingkungan melu pem bekalan Adven kuwi koq, Truk. Lha terus sing melu pendalaman iman mengko sapa wae? Apa kita

EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2012

37


TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

Semar :

Gareng :

Petruk : Semar :

Gareng :

Petruk :

38

-kita yang sudah krepo ini masih la yak ikut pendalaman iman. Mosok puluhan tahun dadi katolik, isih kudu mendalami iman lagi? Bukankah itu tidak tepat untuk anak-anak kita saja? Ono opo sih, anakku Nolo Gareng lan cah bagus Irung bangir? Krungu dho bekenengan rembuganmu, pengin aku nimbrung melu rembugan. Iki lho Mo, anak-anakmu lagi rembugan soal Tahun Iman lan pem bekalan Adven, sing lagi dadi topik pertemuan neng Paroki meng ko. Apa pendalaman iman kuwi cocok kanggo para pinisepuh sing wis tahunan nggeluti iman katolik? Mosok Mo, kang Gareng sing wis punther mambu lemah isih di bekali dadi pemandu Lingkungan segala? O kuwi to underaning rembug! Pancen Bapa Suci Sri Paus Bene dictus XVI telah mencanangkan “Tahun Iman� kanggo umat Katolik sajagad. Ora mergo iman kita sudah mulai luntur, tak lagi relevan utawa wis ora njamani lagi. Kita hanya diajak kembali me nyegarkan iman kita, merga akeh umat sing mulai gamang utawa kabur imane mengenai siapa Yesus itu. Kekaburan kuwi nyebabke iman akan Yesus Kristus dadi kurang bermakna dalam hidup. Nek wis ngono njur ninggalke Gustine ya Mo? Nyatane saking sibuke karier lan kerjane, ming nguber duit lan rajakaya akeh umat sing terus lali nyang greja. Ngono to Mo? Ora mung kuwi kang Gareng, malah ono kaum muda sing ke WARTA PAULUS NO. 89


GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

blinger gandrung karo pacare sing ora seiman, njur katut ora sembahyang maneh, terus kawin di luar greja. Semar : Mulo kuwi, ora tuwo, ora enom, umat butuh pendalaman iman lan ngangsu kawruh luwih jero bab Sri Yesus sing dadi sumber iman dan sumbering urip kita. Ya Sang Kristus iki dadi Jalan, Kebenar an dan hidup, kaya Sabda Dalem piyambak ing Injil Yohanes bab 14:6. ”Akulah jalan dan kebenaran dan hidup” Gareng : Apa mengko kanggo pendalaman iman kuwi ana buku panduane to Mo? Semar : Ya jelas to Reng, Komisi Kateketik Keuskupan wis nyiapkan buku panduan Adven kanggo umat judule “Yesus Pokok Iman”. Malah kanggo OMK lan PIA-PIR uga ana buku panduane, judule “Yesus Sumber Imanku.” Kuwi kabeh tundhone kanggo nggampangake para pemandu Lingkungan kaya sebangsane kowe kuwi Reng. Gareng dan Petruk (manthuk-manthuk sambil ngomentari) : “Puji Tuhan!” dan “Berkah Dalem.”

EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2012

39


TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

TOLERANSI HIDUP BERAGAMA Dengan keberagamannya, Indone sia selalu menjadi acuan bagi berbagai pihak terutama negara-negara lain un tuk mempelajari dinamika hubungan antarumat beragama. Kerukunan antar pemeluk agama di Indonesia menjadi salah satu rujukan bagi para ilmuwan atau ahli. Sayangnya, kini banyak ka sus kekerasan yang terjadi dengan ber latar belakang masalah agama dan ke percayaan. Penyegelan Gereja Yasmin oleh walikota Bogor. Larangan beribadah

40

bagi jemaat gereja menimbulkan konflik horizontal. Jemaat yang kukuh beribadah di areal gereja diusir warga. Belum ada solusi atas kasus tersebut hingga kini. Kisah serupa juga terjadi pada jemaat gereja HKBP di Ciketing Bekasi yang diserang oleh warga ka rena menolak ada rumah ibadah agama lain di lingkungannya. Contoh lain di Sampang, Madura. Ini bukan konflik antarumat beragama, tetapi se sama umat dalam satu agama. Disebut -sebut berlatar belakang karena per soalan keluarga, warga penganut Syiah diserang oleh mayoritas Sunni karena menuding mereka sesat. Demi kian pula dengan tragedi Cikeusik, Pandeglang, penganut Ahmadiyah di serang oleh sesama muslim karena sekali lagi dituduh sesat.

WARTA PAULUS NO. 89


GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

Masih banyak kejadian kekerasan berlatar intoleransi antar umat beragama yang terus terjadi. Padahal, sejarah panjang kehidupan masyarakat di Indonesia diwarnai dengan ce rita-cerita betapa harmonisnya hubung an antarumat beragama. Seperti ketika golongan Islam yang mengakomodasi permintaan kalangan nasionalis yang meminta penghapusan tujuh kata da lam pembukaan UUD 1945 yang me rupakan bagian dari Piagam Jakarta. Di Jakarta misalnya, Masjid Istiqlal se bagai simbol masjid utama umat Islam Indonesia letaknya berdamping an dengan Gereja Katolik yakni Gereja Katedral. Di berbagai daerah banyak juga contoh-contoh seperti ini yang menggambarkan masih eksisnya kerukunan antarumat beragama, misal nya: pada hari raya Idul Fitri, diadakan halal-bihalal dan pada kegiatan inilah biasanya terjalin hubungan antar agama dan kepercayaan yang rukun. Contohnya saja beberapa waktu yang lalu di lingkungan sekitar EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2012

gereja kita inipun di adakan halal-bihal di tiga tempat yakni di RT 01, 02, dan gabung an RT 03 dan RT 04 / RW 05 Kelurahan Kalicari. Dari ketiga tempat itu, mereka meng harapkan kehadiran pengurus Gereja Santo Paulus, tetapi karena kesibukan para romo maka hanya dua tempat yang bisa dihadiri. Pada waktu itu Romo Sadana hadir di RT 02 di kediaman Ketua RT yakni Bpk. Agus Suroso, sedangkan Romo Kustiyanto menghadiri acara di RT 01 yang bertempat di kediaman Bpk. Marno, Ketua RT 01. Dari pengalam an ini kita bisa melihat bahwa ke rukunan umat beragama tetap bisa di jalin terlebih pada moment-moment hari besar keagamaan seperti yang telah terjadi di wilayah gereja kita ter cinta ini. Dari situ kita bisa melihat bahwa mereka masih tetap mengakui keberadaan kita dan tentunya kitapun bisa bersikap demikian. Mari kita bersama-sama kembali melihat bagaimana kehidupan antar umat beragama di lingkungan sekitar kita. Tujuannya agar sikap-sikap in toleransi tidak terus dikembangkan dan menjadi berbuah aksi kekerasan yang akan merugikan banyak pihak. Tuhan Yesus memberkati kita semua. Ign. Martin Sitepu

41


TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

Memaknai Bulan Nopember sebagai Bulan Arwah

BAYANG-BAYANG KEMATIAN Bahwa kehidupan semua orang di dunia fana ini akan menghadapi kemati an. Karena kematian adalah sebuah kepastian yang tidak dapat kita hindari. Orang hanya dapat berdoa dan berusaha untuk menunda kedatangannya. Jika kematian telah tiba, semua harta benda duniawi, jabatan, kenikmatan, prestasi direnggutnya dan dipisahkan untuk selama-lamanya. Andai kata kita tahu kapan, di mana dan bagaimana kematian akan tiba tentu akan kita persiapkan se gala sesuatunya dengan cermat. Walau demikian masih ada orang yang tidak mau menerima kenyataan ini, kalau tidak boleh dikatakan bahwa semua orang merasa sangat berat meninggalkan hidup ini. Semua orang ingin berkata seperti ucapan Chairil Anwar “Aku ingin hidup seribu tahun lagi�, mereka meng inginkan hidup abadi, hidup kekal, hidup selamanya di dunia fana tanpa harus mati. Pengertian Kematian. Kematian berasal dari kata mati, yang menurut iman Katolik, adalah beralih ke dalam hidup kekal. Artinya bahwa setelah kematian ada kehidupan, atau kehidupan yang lain di samping kehidupan di alam fana ini. Kematian adalah tangga menuju kehidupan abadi, menuju hidup yang tanpa mati. Oleh karena itu kita harus prihatin dengan kehidupan dan bergembira dengan kematian karna kita hidup untuk mati dan mati untuk hidup. Berjaga – jagalah. Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya (Mat.25 : 13). Kematian dan bagaimana nanti dunia ini mengalami kehancuran kita tidak tahu. Semua itu merupakan misteri yang maha besar. Yakin dengan adanya kehidupan lain setelah kematian, maka ada beberapa hal yang perlu kita persiapkan saat ini untuk itu; 1. Mencintai Tuhan Yesus Kristus. Tuhan Yesus telah mengingatkan ke pada kita bahwa pada suatu waktu nanti Dia pasti akan datang kembali. Dan kita, umat beriman Katolik menantikan kedatangan-Nya dengan cara mencintai Tuhan Yesus Kristus secara konkrit, yaitu cinta kepada sesama, mewartakan firman Tuhan, memberikan pelayanan dan saling bantu membantu. Karena kita tidak tahu kapan datangnya misteri itu, kita hanya dapat memusatkan perhatian lebih banyak dengan hidup baik setiap hari, menghadapi masalah kehidupan dengan kesabaran dan melihat bagaimana Tuhan mengatur segala-galanya dalam kehidupan kita. 2. Menghayati Hidup ini Sesuai Dengan Panggilan Kita. Setiap orang mempunyai panggilan masing-masing. Ada yang dipanggil untuk menjadi Bapak, Ibu, dan ada juga yang dipanggil untuk menjadi Prodiakon,

42

WARTA PAULUS NO. 89


GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

Suster, Bruder, Imam, Pengurus Ling kungan / Pengurus Dewan Paroki. Yang menjadi pertanyaan kita, apakah kita sudah menghayati panggilan atau amanah itu. Kalau belum, marilah kita mencoba menghayati itu sebagai panggilan dari Tuhan untuk kita. Bagi yang dipanggil sebagai bapak jadilah bapak yang baik, yang dipanggil menjadi Pengurus Lingkungan, Pengurus Dewan Paroki, jadi lah pengurus yang baik, demikian juga yang lain. 3. Hidup Tanpa Dendam. Dalam hidup ini jangan sampai kita mempu nyai musuh atau dendam yang tidak berkesudahan dengan orang lain, sebab dendam membuat hidup kita tidak tentram dan membuat sulit diri sendiri jika sewaktu-waktu kita dipanggil menghadap Tuhan. Oleh ka rena itu marilah kita semakin dapat menghilangkan rasa dendam dalam diri kita pada siapapun dan semakin dapat menanamkan kasih sayang kepada sesama. 4. Hiduplah Dengan Semangat Kasih.“Inilah perintah-Ku yaitu supaya kamu saling mengasihi seperti Aku te lah mengasihi kamu� (Yoh. 15 : 12). Yang kita persiapkan untuk menuju kematian adalah hidup dengan penuh kasih. Kasih juga merupakan sikap yang di dalamnya tidak ada dendam. Berbuat kasih bukan hanya kepada sesama manusia tetapi juga ke pada seluruh ciptaan-Nya (Kej. 1: 26-28). Semakin banyak kita berbuat kasih, semakin banyak kedamaian dalam hati kita. Dengan demikian jika kita saling mengasihi pada sesama manusia, dan semua ciptaan-Nya berarti kita juga mengasihi kepada Sang Pencipta. 5. Orientasikan Hidup Kita Pada Kehidupan Alambaka. Di dunia fana ini masih banyak orang melakukan kejahatan atau teror, masih banyak orang melakukan kejahatan korupsi, pemerasan, perampokan, perkosa an, perbuatan sadis para preman yang tidak manusiawi. Mereka sudah kehilangan iman kehidupan mereka, tidak berorientasi kepada kehidup an masa yang akan datang, mereka belum sadar bahwa hidup saat ini (Continued on page 47) EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2012

43


TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

Mari ber SYUKUR .... Gereja Paroki kita , sesuai fakta saat ini, menguasai properti tanah seluas 14.269 m2. Mungkin angka ini biasa2 saja, kalau lokasi itu di pinggiran kota kecil, dan tempat ziarah yang sepi seperti misal: GMKA Kerep (luasnya 46.820 m2: terdiri goa Maria 7.014 m2, taman doa 21.104 m2, parkir dll 18.708 m2), GM Gubug Penadaran (ada “hibah” seluas 20.000 m2, di area hutan jati), dan misal juga pertapaan Susteran Gedono Salatiga (taksiran lebih dari 5 ha) Tetapi kalau kita menggunakan tolok ukur lokasi, bahwa kita di area perumah an padat, dan masih masuk di dalam “inner ring road” kota Semarang, maka lokasi paroki kita sangat bernilai. Karunia Bapa yang sangat kita syukuri ! Pertanyaannya, sebagai umat paroki St. Paulus, apa yang bisa kita lakukan sebagai ungkapan syukur kita.....? Atau agar lebih menggelitik hati : Apa respon balik / tanggapan kita.......? 1. HISTORIS. Upaya mendapatkan lokasi tanah untuk gereja Paroki Timur Kanal, tercatat mempunyai perjuangan yang panjang dan melelahkan, selama 15 tahun (oh ya, zamannya Romo Sadana kita, masih remaja dan mudika, wila yah kita dikenal dengan nama Kring Timur Kanal Paroki Atmodirono). Dengan berpindah 4 (empat) kali, pada 4 tempat berbeda, karena tergusur. Per jalanan yang melelahkan, ya kurang mujur lah karena tergusur kok sampai 3 kali. He .. he.. he... Pertama sekali, tahun 1970 an, dapat tanah di lokasi jl. Badak V (bekas kan dang babi), lalu pindah Badak III, kemudian pin dah ke Kabluk (tergusur pelebaran jalan), pindah ke jl. Supriyadi (tergusur lagi, habis terpotong ke butuhan jalan tol). Pada tahun 1987, perjalanan panjang perburuan tanah lokasi gereja ini berakhir, mendapat tanah 8.597 m2 di Jl. Muwardi Raya yang kita diami saat ini. Dari luas ini, pernah ber pindah tangan ke pihak lain 1.500 m2. Namun

44

WARTA PAULUS NO. 89


GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

Puji Tuhan, saat ini kepemilikan telah kembali ke PGPM lagi. Dan pada tahun 1989, berhasil dibangun gereja St. Paulus, selesai dan diberkati. Selanjutnya pada tahun 1992 diselesaikan bangunan pastoran I, dan terakhir pada 2010 dibangun pastoran II. 2. TINJAUAN LUASAN TANAH. Tanah lokasi gereja kita, terdiri atas 8 surat sertifikat tanah, dengan total luas tanah 14.269 m2. Terhitung di sini tanah milik YSS, bekas poliklinik seluas 614 m2. Sebagian tanah ini, di pintu sebelah timur, di luar pagar gereja, ada tanah seluas 108 m2, dipakai sebagai jalan masuk dari timur. Sedangkan di sebelah barat, pada pagar kawat pintu sisi barat, ada tanah gereja seluas kira2 150 m2, jalan aspal yang dipakai oleh war ga Muwardi / umum, dan berfungsi sebagai pintu utama keluar masuk gereja. Jadi kitapun menyumbangkan tanah sekitar 258 m2 untuk jalan umum. Diamdiam, kita telah cukup berpartisipasi terhadap lingkungan Kalicari. Dengan demikian secara faktual, tanah yang benar-benar dalam pagar gere ja adalah seluas 14.011 m2. Cukup luaslah... Sedangkan jalan Muwardi, ada beberapa arsip yang kita punya, antara lain: dalam proses IMB gereja, (dasar gambar GS resmi, tertanggal 11 Des 86, no. GS/1372/86), dijelaskan lebar jalan Muwardi 13 m, persis seperti yang ada di jalan Muwardi yang agak ke utara. Dalam proses IMB Pastoran, ada re plan ning gambar GS resmi untuk lokasi yang sama (surat GS tertanggal 9 Jan 1991, no GS/1594/90/91), lebar jalan Muwardi menjadi 9 m. Pada akhir 90an, dengan tanpa argumen jelas, pihak pompa bensin bisa membuat pagar yang sedemikan rupa sehingga hanya menyisakan jalan selebar kurang dari 3 m. Bagi lingkung an Singa, jalan Muwardi yang di lingkungan lebar 9 m, tiba-tiba menyempit di sisi pompa bensin. Akibatnya bagi gereja, kita punya tanah 14.000 m2, tetapi hanya punya jalan keluar masuk selebar 2,60 m. Rasionya tak masuk akal.... sangat unefisiensi. 3. TINJAUAN NILAI TANAH. Sebagai pembanding, 5 tahun yang lalu pa roki membeli kembali tanah di depan gereja seluas 1.500 m2, dengan menge luarkan dana lebih dari Rp. 900 juta. (hutang ke KAS). Kalau harga saat ini, 2 x lipat, maka bisa diperkirakan betapa kita punya asset fantastis, yang belum kita manfaatkan dengan optimal. 4. TANGGAPAN RASA SYUKUR. Dalam menanggapi karunia ini paling tidak ada 3 (tiga) aspek yang diimpikan umat : a. Aspek eksternal / aksesibilitas. Pengadaan jalan keluar masuk yang aksesnya memadai. Jalan utama terdekat adalah jl. Majapahit, sekitar 80 m jarak panjangnya. Masalahnya, tanah yang tersedia sudah langka. Dan kalaupun ada, harganya pasti meroket (info terakhir / medio 2012 sudah EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2012

45


TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

Rp 7,5 juta /m2, sehingga butuh dana minimal (6 X 80) m2 x @ Rp. 7,5 juta = Rp. 3,6 M. Jika beberapa tahun ke depan diperkirakan bisa men capai 2 x lipat. Duitnya dari mana? ya, kita cari entah bagaimana. Suka tak suka, ini satu-satunya kemungkinan solusi akses jalan. Jadi ya kita bulatkan tekad,.... mengapa tidak ? b. Aspek internal / master plan. Saya ingat, saudara kita dari Temanggung ngrasani, tanahnya paroki luas kok gerejanya kecil sekali ya... Benar sekali, saudara. Waktu IMB 1989 gereja seluas 1.200 m2 diajukan, di atas tanah yang cuma 6.345 m2. Baguslah rasionya 20%. Jadi benar gerejanya terasa kecil, karena sekarang diatas tanah 14.000m2. Meski tak bisa di bantah, juga karena meluapnya jumlah umat pada Misa Minggu. Dengan demikian, wajar adanya tanah yang luas, menstimulus ide umat tentang a.l.: • Ruang pertemuan / serbaguna. • Gereja yang diperluas. • Taman doa Bunda Maria. • Taman kebun bunga. • Ruang terbuka untuk olah raga. • Ruang kegiatan DP, OMK dll. Point2 ini menjadi impian yang sah bagi umat, buat apa punya tanah luas, kalau kurang dimanfaatkan / dibiarkan saja? Mungkin jawabnya adalah master design, atau sukurlah masterplan. c. Idea “Out of the box”. Sering kali perlu idea aneh, pasti ada dari 11.000 umat, orang2 visioner yang istimewa. Yang punya pemikiran out of the box. Mungkin berinisiatip ide berbuat memanfaatkan apalah, terhadap tanah 14.000 m2. Dibuat usaha apalah, kegiatan apalah, asal tetap dalam koridor aturan gereja. Siapa tahu? dan mengapa tidak? 5. UPAYA YANG BISA DIMULAI HARI INI. Kata orang bijak “1.000 km long march, harus dimulai dengan 1 langkah maju“. Impian-impian tadi, baik yang rasional maupun yang out of the box, bisa segera dimulai, antara lain : • Ada tim yang mau setia mengawal dan monitor peluang akses jalan ke jl. Majapahit. • Mulai memikirkan master plan komplek Gereja. • Mulai mengumpulkan dana secara intensif, karena dana yang diperlukan meraih mimpi, fantastik jumlahnya. • Berdoa, tetap mengandalkan doa. Bisakah secara periodik kita bersama

46

WARTA PAULUS NO. 89


GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

mendoakan impian ini? Selamat bersyukur, dan Selamat Natal 2012. Ch. Slamet Kitri / umat GSP

gsp-sendangguwo.blogspot.com menyajikan berbagai informasi tentang kegiatan paroki maupun seputar kehidupan Katolik

(dari hlm. 43, Bayang Bayang Kematian)

merupakan persiapan untuk kehidupan yang akan dating, yaitu hidup kekal dan abadi. 6. Berdoalah Bagi Mereka Yang Sudah Meninggal Dunia. Manusia yang telah meninggal dan ingin masuk ke Surga tentu melalui proses. Sikap, perilaku, tutur-kata, tindak-tanduk yang dilakukan oleh manusia saat hidup di dunia fana ini sangat menentukan proses itu. Bagi mereka yang belum mendapatkan jalan ke surga perlu diselamatkan dengan doa. Oleh karena itu doa untuk orang yang telah meninggal sangat penting. Allah Bapa Yang Maha Kasih pasti akan menyelamatkan orang yang mau diselamatkan. Sesungguhnya masih banyak yang dapat ditulis seputar kematian. Bahwa siapa pun yang berbuat baik atau siapa pun yang buruk pada akhirnya akan berpulang kepada manusianya. Bahwa kehidupan duniawi ini bukan segala-gala nya, melainkan bagai sebuah tempat bertanam untuk kelanjutan hidup yang lebih abadi dikemudian hari. Semoga Tuhan selalu dan senantiasa memberkati kita sekalian. Amien. Sumber : ‘Jalan Terang Menuju Kematian’, oleh Robertus Saptoko, Pr ‘Psikologi Kematian’, oleh Khomarudin Hidayat

A C Kismadi, Lingkungan St. Blasius 2, Gayamsari. EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2012

47


TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

Pohon Injil Suatu ketika adalah sebatang pohon Natal yang bersinar terang tinggi menjulang; menarik mata memandang. Kecemerlangannya sungguh memikat dan menggembirakan hati siapa saja yang lewat. “Terangnya begitu cemerlang,” begitu kata mereka dan mereka pun enggan beranjak pergi. Sang pohon Natal berdiri tegak, bangga bermandikan cahaya oleh sebab setiap lampu menyala begitu gemilang.

Kemudian, terdengarlah sebuah bola lampu berkata, “Aku capai menyala siang dan malam, sebaiknyalah aku padam dan beristirahat; terlalu capai aku selalu mengusahakan yang terbaik. Lagipula, aku begitu kecil; aku tidak yakin kehadiranku cukup berarti.”

Sekonyong-konyong, seorang anak dengan lembut menyentuhnya, “Lihat, mama, yang ini bersinar sangat terang. Aku telah melihat semua lampu di atas pohon terang, yang ini tampak paling cemerlang bagiku.” “Ya, Tuhan!” seru si bola lampu “Hampir saja aku redup dan padam.

48

WARTA PAULUS NO. 89


GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

Aku pikir tak seorang pun peduli jika aku padam dan tak bersinar terang.� Seiring dengan itu, suatu terang yang cemerlang kembali bersinar. Terang-terang yang lain pun merasakan kehadirannya pula.

Injil kita, bagaikan pohon Natal ini, dengan bola-bola lampu kecil yang adalah kamu dan aku. Masing-masing kita mempunyai bagian yang harus diisi dengan cinta, pengetahuan dan kehendak baik.

Mari menjadikan pohon kita bermandikan cahaya, dengan kesaksian-kesaksian yang gemilang. Oleh sebab Injil kita adalah pohon kehidupan yang menerangi jalan menuju keabadian.

EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2012

49


TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

TIPS KESEHATAN

JANGAN BIARKAN SESAMA SAKIT JANTUNG Saya bukan dokter atau perawat, tetapi seorang biasa yang peduli pada sesama saya yang sakit jantung dan tidak tahu bagaimana menolongnya. Jantung adalah organ tubuh yang sangat vital. Ukurannya hanya sekepal tangan orang dewasa, tetapi mampu memompa darah ke seluruh tubuh. Untuk mempermudah kerja jantung, orang sangat disarankan untuk menjalani pola hidup sehat seperti beberapa tips dari American Heart Association dan Mayo Clinic sebagai berikut: •Berhenti merokok. •Diet saying jantung. •Olah-raga lima kali seminggu. •Pertahankan berat badan sehat. •Lakukan cek dan screening kesehatan rutin. •Cukupi kebutuhan akan Vitamin D. (Majalah Gaya Hidup Sehat No. 13 Th. XIII) Pengalaman saya sebagai pasien; baik di rumah sakit atau di rumah, biasa nya kita disuruh minum obat, olah-raga, jangan merokok, jangan meminum minuman keras, banyak istirahat, tetapi tentang pola tidur tidak pernah diperhatikan. Saya percaya dokter dan perawat tentu tahu, bahwa pola tidur semestinya juga diperhatikan. Tetapi anehnya, di iklan TV, majalah, radio dan nasehat dokter dan perawat, tidak pernah disinggung soal pola tidur. Dengan demikian tidak pernah ada solusi yang aman bagi saudarasaudara yang menderita penyakit jantung. Pada hal menurut pengalaman saya, pengalaman kita, pola tidur kita sangat menentukan dalam menjaga kesehatan jantung kita. Kalau pola tidur kita terbiasa memiringkan badan ke kiri, maka dari malam sampai pagi kita tidur dengan menghimpit jantung kita. Memang tidurnya enak, tetapi mahal bayarannya kalau jantungnya jadi rusak dan harus dioperasi. Maka sebaiknyalah kita membiasakan diri dengan ti dak miring ke kiri saat tidur, tetapi ke kanan atau ”mlumah” (terlentang) sehingga jantung kita

50

WARTA PAULUS NO. 89


GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

tetap sehat dan tidak cepat rusak. Menurut salah satu rumah sakit di Semarang, bagi yang sakit jantung dan harus dipasang Ring, biayanya sekitar 40 juta tiap Ring-nya. Tentu saja jauh lebih murah kalau jantung kita sehat. Maka marilah kita jaga jantung kita tetap sehat dengan jaga pola hidup. Doa Ya Tuhan, kami mohon lindungi kami umat-Mu semuanya. Hindarkanlah kami dari sakit apa pun, terlebih dari sakit jantung, supaya kami diberi panjang umur dan sehat. Sadarkanlah sesama kami yang belum mengetahui penyebab sakit jantung, agar jangan gagal jantung dan tidak tahu jalan keluar nya.Terimakasih Tuhan, Amin. Rm. F A Widiantara, MSF St. Paulus Sendangguwo Semarang.

Ikuti Info Paroki di Facebook@Komsos Gsp

EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2012

51


TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

Seri Orang Kudus

St. Yohanes Bosco Yohanes Bosco dilahirkan pada tanggal 16 Agustus 1815 di Becchi, dusun kecil di lereng bukit dekat Castelnouvo, Pietmont, Italia. Ketika Yohanes baru ber usia 2 tahun ayahnya meninggal, dan ibunya, Margaret Bosco harus menghidupi ketiga anaknya. Semasa kecil, Yohanes bekerja sebagai gembala. Dia mempunyai ingatan dan akal yang kuat, dan ketika setahun berlalu, keinginannya untuk belajar bertumbuh lebih kuat. Karena ke miskinan keluarganya, ia seringkali membawa buku-buku ke ladang. Pada tahun 1835, ia masuk seminari di Chieri. Setelah belajar selama 6 tahun, pada Hari Raya Tritunggal Mahakudus, sore hari, Yohanes ditahbiskan menjadi imam oleh Uskup Agung Franzione dari Turin. Setelah meninggalkan seminari, Don Bosco pergi ke Turin, di sana ia dengan tekun melaksanakan tugas imamatnya. Salah satu kewajibannya adalah menemani Don Cafasso untuk mengunjungi penjara-penjara yang berada di kota. Anak-anak yang di penjarakan di tempat-tempat ini dan menyerahkan diri mereka pada kuasa jahat, menjadikan kesan yang tidak terhapuskan dalam pikiran Don Bosco, sehingga ia memutuskan untuk membaktikan dirinya bagi keselamatan orangorang yang nasibnya terbuang dari masyarakat. Suatu ketika, pada saat Don Bosco merayakan Ekaristi, ia mendengar koster mengusir seorang anak miskin dengan kasar. Don Bosco memanggil anak itu kembali ke gereja dan dengan segera terjalinlah persahabatan yang pertama bagi Don Bosco. Dengan segera seluruh anak laki-laki dari desa mengetahui bahwa mereka dapat menemukan sahabat yang mencintai dan dipercaya dari seorang pastor yang baik. Setiap hari anak-anak selalu berkumpul di gereja Don Bosco. Pada bulan Februari 1842, ia mengumpulkan 20 anak laki-laki, dan pada bulan Maret tahun yang sama ia mengumpulkan 30 anak. Pada bulan Maret 1846, ia mengumpulkan 400 anak. Don Bosco harus mengusahakan ruangan yang lebih besar bagi anak-anak yang sebagian besar tidak mempu nyai rumah ini. Akhirnya ia mendapatkan sebuah bangunan setelah ia berusaha menjaga mereka di jalanan. Allah memanggil Don Bosco ke surga pada tanggal 31 Januari 1888. Tubuh Santo Yohanes Bosco yang masih utuh diletakkan di Basilika Mary Our Help di Turin, Italia. Dari Jimbruz

52

WARTA PAULUS NO. 89


GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

AKSI KEPEDULIAN UMAT LINGKUNGAN SANTO DOMINICUS MRANGGEN

“Katolik Sejati Harus Peduli dan Berbagi� Tema APP KAS 2012 tersebut menegaskan bahwa salah satu kewajiban umat Katolik adalah sikap peduli dan kerelaan untuk berbagi. Kita diajak untuk memiliki sikap peka terhadap kebutuhan orang lain, terlebih bagi yang sangat membutuhkan uluran tangan kita. Kita menyadari, sebagai orang beriman yang hidup di tengah-tengah umat dan masyarakat yang majemuk perlu memiliki kepedulian kepada siapa saja yang membutuhkan uluran tangan kita dan cinta yang mengalir dari hati kita. Kepedulian dan kerelaan berbagi wajib kita lakukan kepada mereka yang le mah, miskin, dan tersingkir. Sehingga cinta kasih Yesus Kristus dapat dirasakan pula oleh banyak orang melalui kepedulian kita kepada sesama. Kepedulian kita bersumber dari prinsip hidup Yesus yang datang untuk memberikan hidupnya supaya setiap orang hidup dalam kelimpahan rahmat. Lingkungan Santo Dominicus Mranggen adalah salah satu paguyuban umat Katolik di wilayah J, Paroki Santo Paulus Sendangguwo yang paling timur, dengan kondisi umat yang tersebar luas mulai dari pasar Mranggen sampai per batasan dengan Paroki Santo Petrus Gubug, dengan jumlah warga lingkungan 44 KK yang terpencar domisilinya. Pada umumnya umat Katolik di lingkungan Santo Dominicus Mranggen adalah pendatang dari berbagai daerah. Salah satu umat Katolik yang ada di lingkungan ini adalah Mbah Sardoyo, seorang yang telah lanjut usia, kira-kira 90 tahun. Nenek tersebut tinggal sendirian di rumah nya - karena semua anaknya meninggalkannya - sebuah rumah dengan ukuran 3x4 m yang kondisinya hanya menempel di rumah orang lain dengan bahan se adanya, sehingga keadaannya sangat memprihatinkan. Rumah tersebut tidak permanen, dindingnya terbuat dari papan bekas, plastic, dan sisa-sisa eternit, dalam rumah yang gelap dan pengap karena tidak ada ventilasi dan pencahayaan yang cukup. Bila hujan pun tempyas. Mbah Sardoyo tidak mempunyai penghasilan tetap. Untuk hidup sehari-hari saja ia menggantungkan belas kasih tetangga sekitar. Dulu ketika masih kuat Mbah Sardoyo berjualan gorengan tetapi semenjak sering sakit-sakitan Mbah Sardoyo tidak bisa lagi berjualan gorengan. Melihat keadaan tersebut, umat lingkungan berusaha untuk merenovasi ru mah Mbah Sardoyo sebagai ujud kepeduliannya. Sebelum renovasi rumah di lakukan, Romo Kepala Paroki juga sempat meninjau keadaan sebenarnya rumah Mbah Sardoyo tersebut. (bersambung ke hlm. 58) EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2012

53


TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

54

WARTA PAULUS NO. 89


GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

ZIARAH KE TANAH SUCI Ziarah ke goa Maria sudah biasa bagi kita umat Katolik, tapi ziarah ke Tanah Suci terasa amat istimewa. Sebenarnya praktek ziarah seperti itu sudah ada sejak awal kekristenan. Umat merasa perlu menginjakkan kakinya ke tanah kelahiran Sang Penebus, yang tak lain adalah Tanah Suci. Banyak tokoh kudus Gereja sejak awal, bahkan para Pertapa di padang gurun pada abad IV sudah merindukan melihat Tanah yang pernah diinjak Sang Penebus, yang disebut Tanah Suci itu. Saya merasa bersyukur mendapat kesempatan lagi men dampingi ziarah ke Tanah Suci itu pada tanggal 11-21 November 2012 yang baru lalu. Ziarah memang punya nuansa rohani tersendiri. Ini menyangkut pribadi yang berziarah. Apalagi ziarah ke Tanah Suci yang mempunyai akar dalam pen jelmaan Yesus (inkarnasi), tempat-tempat suci yang pernah diinjak Penebus kita, mengatakan bahwa iman kristen bukanlah didasarkan atas mitos (dongeng), tapi mempunyai unsur sejarah. Penebus kita pernah hidup dalam sejarah manusia. Dia bukanlah dongeng, seperti Zeus, Yupiter atau Hermes dll. Tuhan pernah menjadi manusia dan masuk dalam sejarah manusia periode ter tentu. Maka ziarah benar-benar mengantarkan kita memasuki misteri iman kristen yang intinya inkarnasi (penjelmaan Allah Putera), yang menandakan kasih Tuhan kepada manusia. Tempat ziarah adalah kenangan yang berwujud kasih Allah yang selalu ingin dekat dengan manusia. Minggu tanggal 11 November, kami rombongan 40 orang peziarah telah be rangkat dari Jakarta menuju kota Kairo, ibu kota Mesir via Dubai. Setiba di Kairo, 12 November, kami langsung mengunjungi Gereja Gantung (Hanging Church) dan Gereja Abu Syrga, dimana Yusuf, Maria dan kanak2 Yesus per nah bersembunyi dari kejaran Raja Herodes setelah meninggalkan Betlehem (Mat. 2:13-15). Inilah awal perj alanan ziarah kami di Negeri Mesir. Hari berikut nya, Selasa 13 No vember, kami me nyaksikan salah satu keajaiban dunia yaitu Pyramid Cheops & Khefran dan Sphinx, kemudian menuju biara St. Catharina melewati EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2012

55


TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

terusan Suez, singgah di Mara, tempat Musa mengubah air pahit menjadi tawar. Sorenya rencana naik gunung Sinai, tempat Musa menerima 2 loh batu Sepuluh Perintah Allah, batal, karena sudah terlalu malam dan dinginnya minta ampun sampai 2 derajat C, sehingga tak seorangpun berani ambil resiko men jadi beku bila nekad menempuh jalan naik gunung Sinai itu. Kunjungan ke biara St. Catharina pun hanya dari luar, karena sudah tutup. Rabu 14 November, rombongan meninggalkan Mesir menuju Negeri Israel melewati Taba Border menuju Jericho, kota tertua di dunia, dimana tembok nya pernah runtuh oleh tiupan sangkala Bani Israel ketika memasuki Tanah Terjanji. Kota Jericho inilah tempat tinggal Zakheus yang terkenal memanjat pohon ara ketika mau ketemu Yesus. Disana mendapat kesempatan berbelanja aneka buah kurma yang lezat, buah ara, minyak zaitun dan macam-macam kue Mesir. Melewati Bukit Percobaan tempat Yesus dicobai setan (Luk. 4:1-13). Qumran tempat ditemukannya gulungan Kitab Nabi Yesaya oleh anak peng gembala suku Bedouin. Kemudian menuju Dead Sea / Laut Mati dimana para peziarah dapat berenang terapung tanpa takut tengggelam, karena kadar garam nya sangat tinggi dan terletak di tempat ter-rendah di permukaan bumi, 400 m di bawah permukaan laut. Selanjutnya kami menuju kota suci Yerusalem dan bermalam di hotel kota Betlehem, yang lebih hangat hawanya, menikmati sua sana baru yang lebih nyaman di kota kelahiran Yesus itu. Yerusalem terletak 52 km di sebelah Timur Laut Tengah dan 19 km di se belah Barat Laut Mati. Pada th 965-922 SM, Sulaiman putra Raja Daud mem bangun Kaabah bagi Allah, menjadi pusat peribadatan yang dikuduskan oleh Allah sendiri. Bagi orang Yahudi, Yerusalem merupakan lambang kejayaan di masa silam dan harapan masa mendatang. Bagi kaum Muslimin kota ini mere ka percaya sebagai tempat Nabi Muhammad, kota suci ketiga sesudah Mekah dan Madinah. Sedang bagi kaum Kristen, kota ini merupakan kota suci pelayan an Yesus terakhir di dunia, tempat wafat-Nya di Golgota dan yang bangkit dari kematian dan naik ke surga. Di Yerusalem kami mengalami berada di kota yang dipuja-dipuji oleh umat di seluruh dunia. Kota anggun dan agung, damai mempesona, tapi merasakan pula sebagai kota terkutuk yang penuh ratap ta ngis, yang pernah dialami dengan sejuta duka lara karena perang yang berun tun. Sebuah kota yang tak mengenal batas antara iman dan perang. Kamis 15 November merupakan puncak acara ziarah kami yang sangat pa dat. Mulai dengan menyusuri Via Dolorosa napak tilas berdoa jalan salib me nuju gunung Golgota dengan merasakan beratnya perjalanan yang pernah di lalui oleh Sang Juru Selamat kita. Mengunjungi Holy Sepulchre (Gereja Kubur Suci), Gereja St. Anna, tempat Bunda Maria dilahirkan dan Kolam Bethesda, tempat Yesus menyembuhkan orang lumpuh, kemudian me ngunjungi Mt. Olives (Bukit Zaitun), lalu Ascencion Chapel, kapel Kenaikan

56

WARTA PAULUS NO. 89


GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

Yesus (Kis.1:9-12), Pater Noster Church (Gereja dimana Yesus mengajarkan doa Bapa Kami), kemudian Taman Getsemani, tempat Yesus berdoa sebelum sengsara-Nya. Gereja Dominus Flevit, dimana Yesus menangisi kota Yerusa lem, sampai matahari tenggelam dan pulang istirahat di hotel. Jumat 16 November, ziarah mengunjungi kota Betlehem, tempat kelahiran Yesus di Gereja Nativity. Untuk bisa sampai tempat tersebut, harus berjuang berebut pintu masuk yang sempit dan padat dengan para peziarah. Sungguh luar biasa banyaknya peziarah yang datang pa da hari itu, rasanya ’kapok lombok’ untuk kembali ke sana lagi. Ziarah dilanjutkan ke Mt. Zion, kemudian melewati Last Supper Room, tempat perjamuan terakhir Yesus (Mat. 22:14-23) dan David Tomb, kubur Raja Daud (1 Raj 2:10) dan St. Peter Galicantu, rumah Imam Agung Kayafas, tempat Yesus disiksa sebelum menghadap Pontius Pilatus. Matahari ter benam, mengaso di Betlehem lagi. Sabtu 17 November, kami me ninggalkan Yerusalem menuju Tiberias, dengan singgah di Nazareth, tempat tinggal Keluarga Kudus, Gereja Kabar Baik, dimana terdapat lukisan Bunda Maria dari seluruh dunia. Selanjutnya me rayakan Ekaristi di Gereja Kana dengan pembaharuan janji perkawinan. (Yoh 2:1-12). Selanjutnya menuju Mt. Karmel, tempat tinggal Nabi Elia dan Gereja Stella Maris, pusat Ordo Karmelit dan menyusuri pantai Laut Tengah yang indah, kemudian bermalam di Tiberias. Minggu 18 November, pagi-pagi kami menuju Mt. Tabor (Luk. 9:28-36) tempat Yesus dimuliakan, kemudian menyusuri Danau Galilea dengan kapal seperti jaman Yesus dahulu (Luk. 5:1-11), lalu ke Tabgha, tempat Yesus meng gandakan roti dan ikan (Yoh 21:4-7), Gereja Primat Petrus, kemudian ke Mt. Beatitudes, dimana Yesus menyampaikan 8 Sabda Bahagia (Mat. 5:1-12), Capernaum, the town of Jesus, lalu ke Sungai Yordan, untuk pembaharuan janji baptis. Malam istirahat di Tiberias lagi. Senin 19 November, rombongan peziarah meninggalkan Tiberias menuju perbatasan negara Yordania dengan negara Israel untuk melanjutkan perjalanan ke Petra / The City of Rose, adalah salah satu situs dunia yang dilindungi Unesco, kota yang dipahat di pegunungan batu, peninggalan suku Nabatean. Kemudian bermalam di Petra. Selasa 20 November kami menutup perjalanan ziarah kami dengan kun EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2012

57


TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

jungan di Mt. Nebo tempat Nabi Musa melihat Tanah Terjanji bagi bangsa Israel. Selanjutnya menuju ke Amman Airport untuk terbang pulang ke Tanah Air via Dubai. Dengan penuh rasa syukur kami serombongan peziarah kembali dengan membawa berkat rohani dari Tanah Suci, disertai sejuta kesan dan rasa bahagia yang sukar dilukiskan. Rm. Ign. Wignyasumarta, MSF

Kirimkan buah pikir Anda, sumbang-saran, artikel-artikel, kritikan positif dalam bentuk tulisan dan kirimkan ke :

komsosgsp@gmail.com (dari hlm. 53, Aksi Kepedulian ‌..)

Sebagai penanggung jawab renovasi rumah Mbah Sardoyo, umat lingkungan membentuk kepanitiaan, agar pelaksanaannya dapat berjalan sesuai dengan ren cana. Panitia renovasi rumah Mbah Sardoyo: 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Penasehat Penanggung jawab Ketua Pelaksana Sekretaris Bendahara Anggota Sie Pembangunan Sie Usaha

: : : : :

F X Sartono (juga sebagai Ketua RT setempat) K F Eko Kapti H (Ketua Lingkungan) Y.Seno Tavip P A Indriati D Pasaribu

: Y Hartaya : Yohanes Ariyadi

Adapun tahap pengerjaannya dimulai dari tanggal 30 September hingga 14 Okto ber 2012, dan pada tanggal 15 Oktober Mbah Sardoyo resmi menikmati rumah barunya. Demikian aksi nyata umat Lingkungan St.Dominicus Mranggen bagi sesama umat Katolik, dan semoga rumah tersebut dapat menjadi tempat tinggal yang nyaman di hari tua bagi Mbah Sardoyo. SELAMAT NATAL 2012 DAN TAHUN BARU 2013 BAGI SEMUA UMAT PAROKI SANTO PAULUS SENDANGGUWO - SEMARANG Y Hartaya

58

WARTA PAULUS NO. 89


GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

Kegagalan Regenerasi Ancaman Kelangsungan Masa Depan Kehidupan Rohani Lingkungan dan Gereja Keterlibatan kaum muda atau mudika di lingkungan sungguh menjadi keprihatin an tersendiri. Kita tahu ini terjadi di hampir semua ling kungan di kota besar. Keter libatan PIA masih cukup lu mayan dibanding dengan mu dika, apa lagi pra mudika. Pra mudika sungguh ter masuk golongan yang ter abaikan, dikarenakan mereka tak mempunyai wadah. Mau ikut PIA umurnya sudah tak memadai, mau ikut mudika perbedaan rentang umur mereka terlalu jauh. Sehingga komunikasi sering tidak nyambung. Inilah yang menyebabkan keengganan kelompok umur pra mudika bergabung dengan mudika. Kalau di-amati, mudika lebih suka bertugas sebagai penjaga parker, tugas luar. Keterlibatan mereka seringkali hanya dalam perayaan-perayaan hari besar, seperti Natal dan Paskah. Tapi keterlibatan dalam kegiatan liturgis di ling kungan hamper dikata tidak pernah. Padahal masa depan lingkungan (yang akhirnya bermuara juga di kehidupan gereja) adalah di tangan mudika. Ada komentar, jika mudika saat ini sibuk dengan tugas sekolah sehingga sulit terli bat dalam kegiatan-kegiatan lingkungan, apa jadinya nanti saat kaum tua sudah dimakan usia. Siapakah yang akan mengurus lingkungan? Apakah ini suatu kegagalan regenerasi atau memang sudah menjadi gejala umum yang akan dibiarkan saja oleh gereja (termasuk pengurus lingkungan dan orang tua), tanpa mendapat perhatian khusus? Sebetulnya beberapa tahun yang lalu kita cukup senang ketika gereja mencanangkan Tahun Pemuda. Para pemuda diberi kesempatan seluas-luasnya untuk berperan dalam kegiatan litur gi gereja. Bahkan sempat diadakan misa khusus kaum muda setiap bulan sekali. Tapi sesudah itu tidak ada kelanjutan program dan akhimya mandek. Sedikit lebih luas, mari kita amati bersama kekhusyukan kaum muda dalam (bersambung ke hlm. 62) EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2012

59


TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

St. Fransiskus dan

Gua Natal Cerita tentang asal mula gua Natal berawal dari kisah seorang yang sangat kudus, St. Fransiskus dari Asisi. Pada tahun 1223, St. Fransiskus - seorang diakon - mengunjungi kota Grecio untuk merayakan Natal. Grecio adalah sebuah kota kecil di lereng gunung de ngan lembah yang indah terhampar di hadapannya. Masyarakat sekitar me nanami daerah yang subur itu dengan pohon-pohon anggur. St. Fransiskus me nyadari bahwa Kapel Pertapaan Fransiskan akan terlalu kecil untuk dapat menampung umat yang akan hadir pada Misa Natal tengah malam. Jadi, ia men dapatkan sebuah gua di bukit karang dekat alun-alun kota dan mendirikan altar di sana. Tetapi, Misa Natal kali ini akan sangat istimewa, tidak seperti Misa-misa Natal sebelumnya. St. Bonaventura (wafat tahun 1274) dalam bukunya “Riwayat St. Fransiskus dari Asisi� menceritakannya dengan sangat baik:

60

WARTA PAULUS NO. 89


GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

“Hal itu terjadi tiga tahun sebelum wafatnya. Guna membangkitkan gairah penduduk Grecio dalam mengenangkan kelahiran Bayi Yesus dengan devosi yang mendalam, St. Fransiskus memutuskan untuk merayakan Natal dengan se khidmat mungkin. Agar tidak didakwa merayakan Natal dengan tidak sepatut nya, ia minta dan memperoleh ijin dari Bapa Uskup. Kemudian St. Fransiskus mempersiapkan sebuah palungan, mengangkut je rami, juga menggiring seekor lembu jantan dan keledai ke tempat yang telah di tentukannya. Para biarawan berkumpul, penduduk berhimpun, alam dipenuhi gema suara mereka, dan malam yang kudus itu dimeriahkan dengan cahaya benderang dan merdunya nyanyian puji-pujian. St. Fransiskus berada di depan palungan, ber sembah sujud dalam segala kesalehan, dengan bercucuran air mata dan berseriseri penuh sukacita; Kitab Suci dikidungkan oleh Fransiskus, Utusan Tuhan. Kemudian ia menyampaikan khotbah kepada umat di sekeliling tempat kelahir an Sang Raja miskin; tak sanggup menyebutkan nama-Nya oleh karena ke lembutan kasih-Nya, ia menyebut-Nya sang Bayi dari Betlehem. Seorang prajurit yang gagah berani lagi saleh, Yohanes dari Grecio, yang karena kasihnya kepada Kristus telah meninggalkan kemapanan dunia ini dan menjadi sahabat orang kudus kita, menegaskan bahwa ia melihat Bayi yang sungguh menawan luar biasa, sedang tidur dalam palungan. Dengan sangat hati -hati, St. Fransiskus menggendong-Nya dalam pelukannya, se olah-olah takut mem bangunkan sang Bayi dari tidur-Nya. Peng lihatan prajurit yang saleh ini dapat diper caya, tidak saja ka rena kesalehan ia yang melihatnya, tetapi juga karena mukjizat-mukjizat yang terjadi sesudahnya meneguhkan kebenaran itu. Sebagai contoh St. Fransiskus, jika dianggap oleh dunia cukup meyakinkan, dapat meng gairahkan segenap hati yang tak peduli akan iman kepada Kristus, dan jerami dari palungan, yang disimpan oleh penduduk, secara ajaib menyembuhkan segala macam penyakit ternak, dan juga wabah-wabah lainnya. Dengan demikian, Tuhan dalam segala hal memuliakan hamba-Nya dan meneguhkan kemanjuran doa-doa kudusnya yang luar biasa dengan mengadakan keajaibankeajaiban serta mukjizat-mukjizat.� EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2012

61


TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

Meskipun kisah di atas cukup kuno, pesannya bagi kita jelas. Gua Natal yang kita tempatkan di bawah pohon Natal merupakan tanda pengingat yang kelihat an akan malam itu ketika Juruselamat kita dilahirkan. Semoga kita senantiasa ingat untuk melihat dalam hati kita, sang Bayi mungil dari Betlehem yang datang untuk membebaskan kita dari dosa. Semoga kita senantiasa ingat bahwa kayu palungan yang membuai-Nya dengan nyaman dan aman, suatu hari kelak akan menyediakan kayu salib bagi-Nya. Semoga kita juga senantiasa memeluk Dia dengan segala cinta dan kasih sayang seperti yang dilakukan St. Fransis kus. Kepada segenap pembaca, saya mengucapkan Selamat Hari Natal yang kudus. รท Dikutip dari YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin The Arlington Catholic Herald.

JANGAN LEWATKAN BACALAH

KATEKISMUS GEREJA KATOLIK DI BLOG PAROKI KUNJUNGI gsp-sendangguwo.blogspot.com SETIAP HARI

(dari hlm. 59, Kegagalan Regenerasi)

perayaan Ekaristi. Penghormatan mereka terhadap Sakramen Maha Kudus terasa sangat minim. Kita tidak dapat cepat-cepat menyalahkan mereka. Mung kin saja orang tua kurang berperan dalam memberikan pemahaman terhadap etika mengikuti Misa Kudus, bahkan tak jarang kita melihat kaum tua pun melakukan sikap yang sama. Ini kemungkinan juga merupakan warisan dari kaum tua sebelumnya. Kita berharap, semoga teman-teman di lingkungan yang sukses membawa mudikanya terlibat dalam kehidupan liturgi di lingkungannya, mau berbagi dengan pengurus lingkungan lain. Jangan kita biarkan generasi muda kita semakin lama semakin tak peduli dengan imannya. Sehingga iman umat semakin mantap dan tidak mudah tergoyahkan. Semoga...รท Meitasari Septoro, Lingkungan Filipus-1

62

WARTA PAULUS NO. 89


GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2012

63


TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

DAFTAR CALON PRODIAKON DEFINITIF PAROKI SANTO PAULUS SENDANGGUWO PERIODE 2013-2015 Wilayah A Lingk. St. Yohanes Rasul 1. YACOBUS BAMBANG MAYELLA 2. ANTONIUS YOHANES WIYONO

66 th, Guru, Jl. Kelinci III No.7 63 th, Jl. Unta II No. 159 Lingk.

St.

Fransiskus Xaverius 3. FRANSISKUS XAVERIUS KASIMAN BcHk 66 th, Pensiunan, Jl. Badak I No. 57 4. Drs. A M TEGUH SANTOSO 65 th, Guru, Jl. Badak III No. 64 5. G UNIK M PRABANDANI 36 th, Guru, Jl. Badak II No. 59 Lingk. St. Petrus I 6. YOHANES AGUNG RAHARTO

48 th, Jl. Bintoro VI No. 79

Lingk. St. Petrus II 7. Y B SUWOTO 8. AGUSTINUS Y. SUMARDJONO

59 th, Swasta, Jl. Medoho Jenaka No. 27

Wilayah B Lingk. St. Bernardus I 9. YOSEP ANTONIUS SUPARYONO 10. VINCENTIUS TJAHJA WITONO

58 th, Dosen, Jl. Gajah Timur V No. 16 A

Lingk. 11. 12. 13.

57 th, PNS, Jl. Medoho Selecta No. 25

69 th, Jl. Gajah Timur I B No.17

St. Bernardus II ALOYSIUS SOERJANTO 77 th, Pensiunan, Jl. Gajah No. 50 MARIA CHRISTINE MARSELA SOESMOJO 49 th, Modeste, jl. Gajah Barat IV No. 36 HUBERTUS PETRUS BROTO SUPARNO 68 th, Pensiunan, Jl. Banteng Utara V No. 33

Lingk. St. Blasius I 14. THOMAS SUDARTO L H Lingk. St. Blasius II 15. FRANSISKUS SUBARMAN MULYONO 16. ATANASIUS AGUNG Y TRI TIASTOMO

50 th, Wiraswasta,Jl. Beruang Dalam Timur I No. 10

56 th, Swasta, Jl. Gayamsari Selatan I No. 28 34 th, Swasta, Jl. Gayamsari Selatan I No. 28

Lingk. St. Blasius III 17. PAULUS SUKIMIN 18. ANTONIUS UNTARYOTO

56 th, Guru, Jl. Kanguru Selatan III No. 17

Wilayah C 1 Lingk. St. Thomas - Sendangguwo 19. F X SLAMET RUJITO

45 th, Swasta, Sendang Utara III RT 04 RW 08

64

63 th, Swasta, Jl. Kanguru Utara VI No. 6

WARTA PAULUS NO. 89


GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

20. F X WIDYANTO Lingk. Sta. Monika I 21. MICHAEL SUPONO 22. M SUDIANTO, SH. Msi

34 th, Swasta, Gemah RT06 RW10

60 th, Pensiunan, Jl. Sendang Sari I No.8 65 th, Guru, Jl. Dr. Muwardi No. 141

Lingk. Sta. Monika II 23. YOHANES GABRIEL DJOKO PRATJOJO

68 th, Swasta, Jl. Kalicari IV No. 22

Lingk. Sta. Monika III 24. AGUSTINUS STANISLAUS SUKIRMAN

57 th, Swasta, jl. Dr. Muwardi Tmr VII No. 20

Wilayah C 2 Lingk. St. Stefanus I 25. PIUS SUTARYO H S 26. YOHANES RONY ARIS HARYONO 27. MARIA MARGARETHA KAMIYEM 28. CAECILIA SUNARNI Lingk. St. Stefanus II 29. STEPHANUS P UNTUNG PARIYANTO 30. LUKAS JASWADI

62 th, Pensiunan, Jl. Menjangan Barat No.31 64 th, Pensiunan, Jl. Panda Raya No. 1A 63 th, Pensiunan, Jl. Menjangan II No. 28 61 th, Jl. Panda Utara II No. 10

72 th, Pensiunan, Jl. Pedurungan Tengah III B No. 2 54 th, PNS, Perum BLKI Gang IV No. 34

Lingk. St. Stefanus III 31. ANTONIUS MUSLAM 32. REDEMPTUS HADI SARTANA H S

60 th, Guru, Jl. Gemah Raya I No. 20

Lingk. St. Markus 33. PETRUS TUMIDJO

59 th, Pensiunan, Jl. Kalicari Timur Dalam I No. 1

Wilayah D 1 Lingk. St. Ignatius I 34. ALFONSUS GUNARYO PARAMABHAKTI 35. F X WISNU PARANTO Lingk. St. Ignatius II 36. M TH. ANGELINA TINA TJANDRA W 37. F A HIMAWAN WIDYOSOEJONO Lingk. St. Ignatius III 38. Y F LIE ARIEF GUNAWAN Lingk. St. Ignatius IV 39. YOSEPH WIBISONO 40. STEPHANUS HARYANTO

EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2012

53 th, Guru, Jl. Gemah Barat No. 46 RT09 RW05

54 th, Swasta, Jl. Mahesa Timur II No. 482 53 th, Telkom, Jl. Taman Mahesa Mukti I A No.387

62 th, Jl. Mahesa Selatan II No. 40 69 th, Pensiunan, Jl. Mahesa Utara III/B 23

57 th, Swasta, Jl. Turangga Utara III/668

41 th, Swasta, Perum Pesona Asri II Blok B 14 41 th, Guru, Perum Pesona Asri II Blok C 2 No. 5

65


TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

Lingk. St. Ignatius V ——— Wilayah D 2 Lingk. St. Yusuf- Pedurungan 41. FRANSISKUS XAVERIUS YUSUF SUJADI 42. F X YOSEP SUGITO

54 th, PNS, Purwomukti Dalam IV No. 16

Lingk. St. Linus I 43. PAULUS IRAWAN WANAYA

50 th, Swasta, Jl. Arya Mukti Timur V No. 233

Lingk. St. Linus II 44. TARCISIUS MARIA PRAPTO NUGROHO

60 th, Pensiunan, Jl. Arya Mukti Selatan I No. 637 A

Lingk. Sta. Maria 45. SABINA ANDI KUSUMA 46. JOHANES RASUL JOKO PRIYANTO Wilayah D 3 Lingk. St. Yoao Baptista 47. F X AGUS SUHARDIYANTO 48. ANTONIUS SARJONO Lingk. 49. 50. 51.

St. Titus I FRANSISKA CAECILIA SRI ARIANTI FRANSISKUS XAVERIUS DAMPRAT HERIBERTUS PAULUS SUNCOKO

54 th, Advokat, Jl. Zebra Tengah No. 24

51 th, Swasta, Perum Pesona Asri III No. 122 35 th, Swasta, Perum Pesona Asri III No. 62

58 th, Pensiunan, Perum Dolog Pasadena No. 104 53 th, Guru, Perum Dolog Pasadena No. 59

57 th, Catering, Perum Pesona Asri I Blok D No. 57 D 57 th, Pensiunan, Jl. Argo Mulyo Mukti D No.7 53 th, PNS, Jl. Argo Mulyo Mukti No.44 C

Ling. St. Titus II ——— Lingk. St. Titus III 52. HENRICUS BUDI SANTOSO

42 th, Satpam, Jl.Selomulyo Mukti Timur VII No.465

Wilayah E Lingk. St. Gregorius Agung I ——— Lingk. St. Gregorius Agung II 53. MARINUS IMAM PRASETYO 54. YULIUS ANTONIUS TRENGGONO

49 th, PNS, Jl. Tlogo Mukti Timur III No.949

Lingk. St. Gregorius Agung III 55. AGUSTINUS WIRANTO

51 th, Swasta, Jl. Tlogomukti IV/1202

Lingk. St. Gregorius Agung IV 56. F X SANTOSO PRANOTO

53 th, Swasta, Jl. Tlogo Timun Blok I No. 12

66

59 th, Jl. Tlogo Mukti Timur II No.887

WARTA PAULUS NO. 89


GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

Lingk. St. Gregorius Agung V 57. AEGIDIUS YOSEF HARYANTO D 58. EDUARD UMBU JOWA

53 th, Guru, Jl. Tirto Mukti Timur No. 1059

Wilayah F 1 Lingk. St. Aloysius I 59. BENEDIKTUS SRIYONO 60. IGNATIUS LOYOLA SUYADI 61. JULIANUS KUKUH KARSADI

57 th, Swasta, Jl. Parang Kusumo V No.21

53 th, Guru, Jl. Tirto Mukti III No. 1016

48 th, Guru, Jl. Parang Kusumo V No. 13 46 th, PNS, Jl. Parang Kusumo II No. 14

Lingk. St. Aloysius II 62. FRANSISKUS BORGIAS SUMARTO

63 th, Pensiunan, Jl. Parang Kesit VIII No. 11

Lingk. St. Aloysius III 63. AMBROSIUS SUNGKONO

65 th, Pensiunan, Jl. Bledak Kantil VI No. 18

Lingk. St. Matius 64. Drs. P A PUTUT SRI WASITO, Mkom 65. AGUSTINUS YOHANES SUDARTONO

60 th, PNS, Jl. Satrio Manah I No. 7 62 th, Pensiunan, Jl. Satrio Manah IV No. 2

Lingk. St. Lukas 66. BONAVENTURA ADITYA WIDODO

39 th, Wiraswasta, Jl. Griya Arteri Sari No. 73

Lingk. St. Amandus I ——— Lingk. St. Amandus II 67. F X SUPARJO

47 th, Wiraswasta, Jl. Sido Asih IV No. 67

Wilayah F 2 Lingk. St. Thomas Rasul 68. MICHAEL SUDWIYONO 69. ANASTASIA MARTINI Lingk. St. Thomas Aquino 70. IGNATIUS LOYOLA SLAMET RIYADI 71. BENEDICTA SRI WIDYASTUTI Lingk. St. Demitrius I 72. FRANSISKUS XAVERIUS HERIYANTO Lingk. 73. 74. 75.

St. Demitrius II LAURENTIUS M I BUDI TJAHYONO IGNATIUS WINARSO M C SRI HARYATI

EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2012

54 th, Guru, Jl. Parang Kembang IX No. 6 56 th, Jl. Wahyu Temurun II No. 5

67 th, Pensiunan, Jl. Lintang Trenggono II No. 16 51 th, Guru, Jl. Parang Klitik I No. 3

59 th, Pensiunan, Jl. Kawung VI No. 8-9

61 th, Pensiunan, Jl. Galar II No. 53 54 th, Swasta, Jl. Taman Udan Riris III No. 7 53 th, Guru, Jl. Taman Udan Riris III No. 12A

67


TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

Lingk. 76. 77. 78.

St. Filipus I FLORENTINA YULI AGNES MARTINUS KASIYANTO W Y TRISADHI SEPTORO

Lingk. St. Filipus II 79. YOHANES SUBAGIO 80. PETRUS SENI PRIYAMBONO

52 th, Swasta, Jl. Sidomulyo III No.26 59 th, Pensiunan, Jl. Sidomulyo V No.3 54 th, Swasta, Jl. Sidomulyo II No.35

50 th, Advokat, Jl. Sidodrajat I No. 75 53 th, Guru, Jl. Gringsing VII No.RT 07 RW 02

Wilayah G Lingk. St. Yusuf - Liman Mukti 81. AGATA S R MARSIDHA HARGYANI 82. YULIUS NUGROHO ADISASONGKO 83. MARIA KRISTINA

36 th, Swasta, Jl. Liman Mukti Selatan I No.315

Lingk. Sta. Maria Goretti I 84. CASIMIRUS DAYAD 85. P Y BAMBANG TJATUR SUTRISNO

55 th, Wiraswasta, Jl. Plamongan E lok II No. 569

Lingk. Sta. Maria Goretti II 86. YOSEPH ERIC SOEWARNO 87. F X SUKARSO TANUDJAJA

48 th, Swasta, Jl. Plamongan Asri 264

Wilayah H Lingk. St. Thomas OFM 1 88. ANTONIUS MARIA YOSEPH SUWARDI 89. JOHANES PARYADI Lingk. St. Thomas OFM 2 90. L M F PURWANTO 91. IGN. JATI ISMOYO

40 th, Swasta, Jl. Taman Liman Mukti II No. 399 51 th, Guru, Jl. Liman Mukti Selatan III No. 269

62 th, Pensiunan, Jl. Plamongan Permai I No. 359

65 th, Guru, Jl. Plamongan Peni II No. 187

59 th, Wiraswasta, Plamongan Indah Square Blok AA 4 No.19 54 th, Swasta, Jl. Kelapa Gading IV No. 399

45 th, Dosen, Jl. Kelapa Sawit VII No. 584 53 th, PNS, Jl. Kelapa Gading 477

Lingk. St. Thomas OFM 3 92. STEFANUS SOEGERTO 93. ELISABETH ANTARANINGSIH

48 th, Swasta, Jl. Pinus No 972

Lingk. St. Thomas OFM 4 94. YOHANES BUDI SANTOSO

59 th, Wiraswasta, Jl. Tusam No. 1420

65 th, Pensiunan, Jl. Eboni A-40

Lingk. St. Thomas OFM 5 ——— Lingk. St. Thomas OFM 6 95. WILLYBRORDUS P HADI SANTOSO

68

76 th, Plamongan Indah Blok I-5 No.3

WARTA PAULUS NO. 89


GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

Lingk. Sta. Theresia ——— Wilayah I Lingk. St. Alexander 96. F X ARIEF CAHYONO 97. Y C BAMBANG SUBAGYO 98. GREGORIUS HUDAYA

46 th, Swasta, Jl.Pucang Peni I No. 11

Lingk. St. Bonaventura 99. YANUARIUS HARTANTO 100. HIERONYMUS LANTIP

51 th, Guru, Jl. Pucang Asri III No.55

Lingk. St. Carolus 101. F X WIDI KUSRIYANTO 102. STEFANUS TEGUH PRASETYO

57 th, Wiraswasta, Pucang Kerto II No. 25

Lingk. St. Fransiskus Asisi 103. IGNATIUS YOSEP SUTOPO 104. ALBERTUS TEGUH JOKO PITONO

50 th, Wiraswasta, Jl. Pucang Indah IV No. 15

Lingk. St. Dominicus Pucanggading 105. NATALIA CHRISTIANI KUSMI Lingk. Sta. Elisabeth 106. AGUSTINUS BUDI PURWANTO 107. LAURENTIUS ALOYSIUS UDJWALITO Wilayah J Lingk. St. Dominicus Mranggen 108. JOHANES SUGIJANTO 109. F X SARTONO Lingk. St. Bartolomeus Mranggen 110. IGN. DALAKIR 111. YOHANES SUGIYARTO Lingk. St. Andreas 112. YOHANES SUKRISTIYONO 113. TIMOTIUS KASIYANTO

60 th, Guru, Jl. Pucang Jajar Timur VI No. 12 53 th, PNS, Jl. Pucang Tama II No. 5

66 th, Pensiunan, Jl. Pucang Asri VI No. 51

39 th, Swasta, Pucang Permai Raya No 21

49 th, Jl. Pucang Karya XVI No. 8

52 th, Guru, Jl. Kebonarum Utara IV/16

53 th, Guru, Jl. Pucang Argo Utara Raya 29 66 th, Pensiunan, Jl. Kebon Indah Raya No. 2

61 th, Pensiunan, Kembang Arum RT04 RW I 52 th, Pensiunan, Kembang Arum RT 01 RW I 57 th, Pensiunan, Batursari No.18 RT07 RW05 38 th, Guru, Permata Batursari Blok L.5 No.7

47 th, Guru, Pondok Majapahit I Blok HH No.12 47 th, PT Taspen, jl. Palapa Raya Blok L No. 5

Catatan : Mohon maaf bila terdapat kesalahan penulisan nama dan alamat. Sekretariat Dewan Paroki EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2012

69


TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

Indulgensi sehubungan dengan

Tahun Iman Tahta Suci, sesuai dengan dekrit yang di tandatangani Kardinal Manuel Monteiro de Castro and Bishop Krzysztof Nykiel, meng umumkan bahwa Paus Benediktus XVI mem berikan Indulgensi Penuh untuk Tahun Iman yang dimulai sejak 11 Oktober 2012 sampai dengan 24 November 2013. Teksnya mengatakan demikian: “Di hari perayaan ke limapuluh pembukaan yang agung Konsili Vatikan II, Sri Paus Benediktus XVI telah menetapkan awal Tahun secara khusus di dedikasikan untuk pernyataan iman yang benar dan interpretasinya yang benar, melalui pembacaan -atau lebih baik lagi meditasi yang saleh akan- dokumendokumen Konsili dan artikel-artikel dalam Katekismus Gereja Katolik�. Sebab tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kekudusan hidup sam pai ke tingkat yang tertinggi sedapat mungkin di dunia ini, dan karena itu mem peroleh tingkat yang tertinggi dari kemurnian jiwa, keuntungan yang tak ter batas dapat diperoleh dari karunia yang besar dari Indulgensi yang oleh karena kuasa yang diberikan Kristus kepada Gereja, Gereja tawarkan kepada setiap orang, yang mengikuti ketentuan-ketentuannya, untuk melakukan syarat-syarat tertentu untuk memperolehnya.� Sepanjang Tahun Iman, yang dimulai sejak 11 Oktober 2012 sampai 24 No vember 2013, Indulgensi Penuh bagi hukuman sementara dari dosa-dosa, yang diberikan oleh belas kasih Tuhan dan dapat diperuntukkan oleh jiwa-jiwa umat beriman yang telah meninggal, dapat diperoleh semua umat beriman yang, sungguh bertobat, mengaku dosa dalam Sakramen Pengakuan Dosa, dan me nerima Ekaristi dan berdoa sesuai dengan intensi Bapa Paus. (A) Setiap kali mereka menghadiri tiga khotbah sepanjang Holy Missions, atau sedikitnya tiga bab dalam dokumen-dokumen Konsili atau artikel-artikel dalam Katekismus Gereja Katolik, di gereja atau di tempat lain yang layak. (B) Setiap kali mereka mengunjungi, dalam rangka ziarah, sebuah basilika

70

WARTA PAULUS NO. 89


GEREJA SANTO PAULUS SENDANGGUWO SEMARANG

kepausan, katakomba Kristen, gereja katedral atau tempat kudus yang ditentu kan oleh Ordinari setempat untuk Tahun Iman (contohnya, basilika minor dan tempat-tempat ziarah yang didedikasikan untuk Perawan Maria yang Ter berkati, para Rasul atau Santo/a pelindung), dan di sana berpartisipasi di dalam perayaan suci, atau sedikitnya tetap dalam jangka waktu yang layak berdoa, dan melakukan meditasi dengan saleh, yang ditutup dengan pendarasan Bapa Kami, Pengakuan Iman (syahadat) dan permohonan-permohonan kepada Pe rawan Maria yang Terberkati, dan tergantung dari situasinya, kepada para Rasul yang kudus dan Santo/a pelindung. (C) Setiap kali, pada hari yang ditentukan oleh Ordinari setempat untuk Tahun Iman, … di tempat kudus manapun, mereka berpartisipasi di dalam pe rayaan agung Ekaristi atau Ibadat Harian, ditambah dengan Pernyataan Iman (syahadat). (D) Pada hari yang dipilih, sepanjang Tahun Iman, jika mereka melakukan kunjungan ke Baptisery, atau tempat lain di mana mereka menerima sakramen Pembaptisan, dan di sana memperbaharui janji-janji Baptis dengan forma yang sah. “Diocesan atau para Uskup, dan mereka yang mempunyai status yang sama menurut hukum, pada hari yang pantas sepanjang periode atau pada peristiwa perayaan-perayaan besar, …. dapat memberikan berkat kepausan dengan Indul gensi Penuh.” Umat beriman yang karena penyakit atau penyebab lain yang legitim tidak dapat meninggalkan tempatnya, masih dapat memperoleh Indulgensi Penuh, “jika bersatu di dalam jiwa dan pikiran dengan umat beriman lainnya, dan se cara khusus di saat-saat ketika perkataan dari Sri Paus dan uskup-uskup diocesan disampaikan oleh televisi atau radio, mereka mendaraskan doa Bapa Kami, Syahadat, dan doa-doa lainnya yang sesuai dengan tujuan Tahun Iman, dengan mempersembahkan penderitaan mereka.”

Ditulis oleh: Ingrid Listiati, Katolisitas. Org

EDISI NATAL - 24 DESEMBER 2012

71


TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

Dari Bilik Redaksi

WARTA PAULUS

Shaloom pembaca budiman, Selamat Natal 2012 dan Tahun Baru 2013. Bahagia sekali kami dapat melayani anda di penghujung tahun ini dengan sejumlah artikel yang kiranya dapat bermanfaat bagi anda, umat paroki tercinta. Dalam sajian kami kali ini sedikit banyak ada beberapa perubahan yang dilakukan berdasarkan beberapa masukan atas dua edisi yang lalu. Kalau diperhatikan, pada edisi ini kami mencoba untuk meminimalisir artikel bersam bung yang melompat-lompat ke halaman lain, ti dak berurutan; kalau pun perlu, kami buat hanya sekali lompatan. Dari jenis huruf yang digunakan, kami mencoba menggunakan jenis cursive agar lebih enak dibaca dan tidak melelahkan mata. Kolom ini pun kami tempatkan di bagian akhir, se bagai sapaan penutup bagi pembaca, setelah di awal disapa oleh Romo kita tercinta. Pembaca yang budiman, Redaksi sangat bersyukur dan berterimakasih, ka rena semakin banyaknya artikel dari umat yang masuk ke meja kami. Ini menandakan kepedulian umat yang baik atas kelangsungan dan kualitas sarana warta umat kita ini. Namun tak dapat kami pungkiri, dan sebelumnya kami mohon maaf, bahwa ada satu atau dua artikel yang berdasar pertimbangan, tak dapat kami muat di media ini. Bagi para kontributor yang artikelnya tak dapat kami muat, harap jangan berkecil hati, karena akan kami sesuaikan dan kami coba masukkan da lam Blog milik paroki, yang lebih pas. Silahkan kunjungi gsp-sendangguwo.blogspot.com. Sekali lagi kami ucapkan terima kasih untuk para kontributor, semoga ke depan semakin giat lagi menulis dan berbagi kepada sesama umat. Salam, Berkah Dalem. Redaksi

72

MEDIA KOMUNIKASI PAROKI SANTO PAULUS SENDANGGUWO - SEMARANG

Pelindung Pastor Kepala Paroki

Penasehat Ketua Bidang Yan Mas Dewan Paroki

Penanggungjawab Koord. Tim Kerja KomSos Dewan Paroki

Pemimpin Redaksi J Paryadi

Staf Redaksi Drs. St. Suripto Atmosuwito Drs. A Mardiyono Pius Koesdyantoro M Yunus Waas

Artistik Alf. Sungging V Suparyanto B Riyanto

Tata Letak J Paryadi M Yunus Waas

Distribusi Ketua - Ketua Lingkungan

Penerbit Dewan Paroki Santo Paulus Jl. Dr. Muwardi 7, 024 - 6711509 Sendangguwo Semarang

Alamat E-mail komsosgsp@gmail.com

Percetakan CV Rind Abadi

Edisi 89, Natal 2012 24 Desember 2012

Cover Depan Wayang Wahyu : ‘Maria menerima kabar dari Malaikat Gabriel’ desain oleh : V Suparyanto WARTA PAULUS NO. 89




Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.