Kabar Madura

Page 1

Kabar Bangkalan Warga Ringkus Pelaku Curanmor Sempat Dihajar Hingga Babak Belur Kabar Sampang Kendala Klasik Membongkar Korupsi Tanpa Disertai Bukti dan Saksi Kuat Kabar Pamekasan Curiga Dana Bangun Trotoar Diselewengkan Realisasi Tak Sebanding dengan Biaya yang Disedot

TWITTER

@kabarmaduranews

Kabar Sumenep Wajib Punya Kartu Nelayan Permudah Penyaluran Bantuan

Gol Penuh Prestise

KAMIS 21 Februari 2013

Pelantikan Bupati Kian Boros Naik Nyaris 30 Persen, Biayanya Kini Jadi Rp 380 Juta

KM/IST

REZEKI SAMPINGAN: Pulau karang yang muncul secara tiba-tiba, di perairan Sumenep, mengundang banyak orang untuk berkunjung. Warga setempat, pandai memanfaatkan peluang. Antara lain, mendirikan warung di atasnya.

SAMPANG-Meski mengundang banyak kritikan, namun biaya pelantikan Bupati-Wakil Bupati terpilih Sampang periode 2013-2018, A Fannan Hasib – Fadhilah Budiono (Al Falah) tidak kian hemat, malah membengkak. Sebagaimana pernah dikabarkan, anggaran untuk

pelantikan bupati terpilih itu, semula dianggarkan sebesar Rp 300 juta. Itu pun sudah banyak pihak yang menganggapnya sebagai pemborosan. Tapi, kini malah naik sekitar 27 persen, atau menjadi Rp 380 juta. Belum diketahui secara pasti anggaran sebesar itu dialokasikan untuk apa saja. Namun, yang jelas dana ini untuk biaya konsumsi para tamu undangan. Informasinya akan mengundang sekitar 2.000 undangan. Bersambung ke Hal 6

Catatan Perjalanan Melihat Tangkis Laut Misterius (1)

Demi Rasa Penasaran, Meliuk-liuk di Jalan Rusak Parah Munculnya pulau karang secara “ajaib” di perairan Sumenep, beberapa waktu lalu, mengundang rasa penasaran banyak orang. Tak terkecuali Subaidi, seorang pendidik di SDN Daandung III Kangayan Kangean. Dia berkesempatan mengunjungi pulau itu, dan menulis kisah perjalanannya untuk Kabar Madura. SUBAIDI CUBIT, Kontributor Lepas Sumenep

PENASARAN. Itulah reaksi pertama saya kala ada teman mengabarkan, ada “jembatan” yang tiba-tiba muncul di tengah laut. Bayangan saya saat itu, “jembatan” tersebut muncul dan menghubungkan dua pulau atau setidaknya dapat dilalui dari

daratan menuju tengah laut meskipun tidak sampai menghubungkan dua pulau atau daratan. Namun istilah “jembatan” seiring derasnya informasi, khususnya dari jejaring sosial tidak lagi pas. Bersambung ke Hal 6

KM/TABRI S. MUNIR

Pilgub Jatim

LUAS: Bus yang disediakan Persiba Balikpapan sangat luas dan tidak berhimpitan dengan barang. Panpel setempat meyediakan bus secara terpisah dengan angkutan barang. Tampak pemain P-MU memanfaatkan ruang lenggang di bagian belakang bus untuk berfotoria.

PKB Pamekasan Belum Bersikap PAMEKASAN-Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Pamekasan belum berani menentukan sikap dalam bursa Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim 2014 nanti. Kabar tentang gonjangganjing di tubuh PKB Jatim, yang membuat dukungan partai itu terbelah, menjadi pemicunya. H Sahrowi, Ketua PKB Pamekasan menjelaskan, pihaknya memang belum beranjak untuk memberikan pernyataan dukung mendukung. Baik kepada pasangan KarSa (SoekarwoSyaifullah Yusuf), maupun Khofifah Indar Parawansa, yang kini menjadi perbincangan publik. “Yang jelas, kami menunggu rekomendasi dari DPC PKB Jatim. Apapun isi rekomnya, pasti kami amini,” terangnya saat dihubungi Kabar Madura, Rabu (20/2). Bersambung ke Hal 6

Infrastruktur

Jalan Provinsi Banyak yang Rusak SAMPANG-Jalan provinsi di wilayah Kabupaten Sampang, banyak yang rusak. Pasalnya, kendaraan yang melintas melebihi ketentuan yang ada. Di mana jalan provinsi yang seharusnya hanya dapat dilewati kendaraan bertonase maksimal 8 ton, malah dilalui kendaraan bertonase 15-20 ton. “Banyak jalan yang rusak di sini karena sering dilalui kendaraan bertonase tinggi,” terang Kepala Pembantu UPT Binamarga Pamekasan di Sampang, Akh Hayadi, kepada Kabar Madura, saat dikonfirmasi kemarin (20/2). Dia menjelaskan, jalan provinsi di Sampang, rata-rata adalah jalan kelas 3 dengan lebar 7 meter. Artinya, kendaraan yang melintas maksimal bertonase 8 ton. Jika banyak kendaraan bertonase lebih dari 8 ton, yang melintas, maka akan menyebabkan jalan cepat rusak. Bersambung ke Hal 6 Email Redaksi: redaksi@kabarmadura.co.id

Langsung Disambut Hujan Deras Hari Pertama Rombongan P-MU di Kota Minyak BANJARMASIN-Rombongan Persepam Madura United (P-MU) yang bertolak dari Martapura, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan, kemarin (20/2), sudah tiba di Hotel Mirama, tempat penginapan pemain selama berada di Balikpapan-Kalimantan Timur.

Sebanyak 22 orang rombongan -termasuk Kabar Madura, langsung memanfaatkan waktu sore kemarin untuk istirahat sejenak. Termasuk juga, berbenah dengan mengecek barangbarang yang dibawa serta dari Madura dan Martapura. Mendarat di Bandara Sepinggan Balikpapan, rombongan lagsung disambut hujan deras. Bersambung ke Hal 6

Tolak Batik Impor dari Cina! KM/MARZUKIY

LUAPAN ASPIRASI: Puluhan Mahasiswa yang mengatasnamakan Dewan Advokasi Mahasiswa (DAM) membakar ban bekas di depan kantor perpustakaan STAIN Pamekasan, Rabu(20/2) kemarin.

Curigai Perpustakaan, DAM Bakar Ban PAMEKASAN-Puluhan mahasiswa yang mengatasnamakan dirinya Dewan Advokasi Mahasiswa (DAM) berunjuk rasa di kampus mereka, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN), Jalan Raya Pahlawan, Tlanakan, Pamekasan, Rabu (20/2) kemarin. Mereka menilai ada beberapa

kejanggalan yang terjadi pada perpustakaan STAIN Pamekasan tersebut, sehingga patut diklarifikasi, supaya tidak menimbulkan kecurigaan di kalangan mahasiswa. Korlap aksi Moh Ukik mengatakan, perpustakaan merupakan jantung pengetahuan

kampus berpelat merah itu. Sehingga jika pelayanannya buruk maka kualitas mahasiswanya pun jauh dari harapan bangsa. “Perpustakaan merupakan jantung intelektual mahasiswa di mana bahan referensi dan pedoman mahasiswa berada di dalamnya. Bersambung ke Hal 6

PAMEKASAN-Kabar tentang masuknya 1.037 ton batik impor dari Cina ke Indonesia, yang dilansir Badan Pusat Statistik (BPS), mengundang reaksi keras anak-anak muda Pamekasan, aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Mereka menegaskan, impor produk batik, apapun jenisnya, harus ditolak dan dihentikan. Terlebih, jangan sampai produk-produk tersebut terselundupkan masuk

ke Pamekasan. Karena, Pamekasan sudah lama dikenal sebagai Kabupaten Batik. “Saya berharap, semua kalangan saat ini serba waspada. Jangan sampai impor batik tersebut merambah ke Madura,” tegas Ketua Umum HMI Pamekasan, Moh Mansur, Rabu (20/2). Ahmad Sidik, Ketua Umum PMII Pamekasan, juga menegaskan bahwa masyarakat dan pemerintah harus bersatu melakukan penolakan. Bersambung ke Hal 6

Suami Abal-abal Ringan Tangan

KM/AGUS JOSIANDI

SIDANG: Nia saat memberi kesaksian atas penganiayaan yang dilakukan suami abal-abalnya.

BANGKALAN-Seorang pria terpaksa meringkuk di jeruji besi, karena telah menganiaya istrinya. Lucunya, status pria tersebut sebagai suami, ternyata hanyalah abal-abal. Karena, dia menikahi istrinya secara diamdiam, tanpa sepengetahuan keluarga, bahkan orangtua si istri. Pria itu, juga tidak memberitahu orangtuanya sendiri, soal perkawinan tersebut. Kisah seru pasangan “suami-

istri” (pasutri) itu terungkap dalam sidang di Pengadilan Negeri Bangkalan, Rabu (20/2) kemarin. Si pria, Wahyu Ilahai, yang saat itu duduk di kursi pesakitan, mendengar kesaksian korban yang tak lain adalah istri abal-abalnya, Nia Kurniatwati. Dalam sidang itu pula, perempuan warga Kampung Junok, Kelurahan Tunjung, Kecamatan Burneh, Bangkalan tersebut, men-

gaku telah dinikahi secara diamdiam oleh Wahyu. Berdasarkan kesaksian Nia, penganiayaan yang dilakukan Wahyu, terjadi pada 14 Desember 2012 lalu. Saat itu dia hendak mengantar putranya ke rumah Solihin, mantan suaminya, di kawasan Jalan Teuku Umar, Kemayoran, Kecamatan Kota Bangkalan. Bersambung ke Hal 6


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.