Kabar Madura

Page 1

Kabar Bangkalan Perusahaan se-Kabupaten Sepakati UMK Dari 194, Tak Satupun yang Mengajukan Penangguhan Pembayaran Kabar Sampang Puting Beliung Rusakkan Puluhan Rumah Korbannya Kebingungan Membiayai Perbaikan Kabar Pamekasan Tidak Cukup Perbaiki Pemecah Ombak Rp 1,5 M Rehab Wisata Talang Siring Kabar Sumenep camatan Salah Alamat e-KTP di Tiga Kecamatan Banyak Nama Desa yang Tidak Sesuai

TWITTER

@kabarmaduranews

T Tren Positif Gagal Berlanjut

SELASA 26 Februari 2013 3 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Nama Nama Panggilan Tempat, Tanggal Lahir Jenis Kelamin Agama Alamat Rumah

1. 2. 3. 4. 5. 6.

: Drs. AHMAD FANNAN HASIB : Fannan : Sampang, 12 Desember 1961 : Laki-laki :Islam : Jl. Jalan Trunojoyo No. 18 Kelurahan Rongtengah Kabupaten Sampang

Tahun 1976 1979 1982 1992

: : : : : :

H. FADHILAH BUDIONO LUKMAN Banyuwangi, 16 September 1947 Laki-laki Islam Simpang Darmo Permai Selatan (Sdps) 8 No 74 Surabaya

RIWAYAT PENDIDIKAN

RIWAYAT PENDIDIKAN No. 1. 2. 3. 4.

Nama Nama Panggilan Tempat, Tanggal Lahir Jenis Kelamin Agama Alamat Rumah

Nama Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Negeri Sampang Madrasah Tsanawiyah Negeri Sampang Madrasah Aliyah Negeri Sampang Universitas Islam Malang

No. 1. 2. 3.

Tahun 1960 1964 1968

Nama Sekolah SD NEGERI BANYUWANGI SMPN BANYUWANGI SMAN BANYUWANGI

RIWAYAT ORGANISASI

RIWAYAT ORGANISASI

No 1 2 3 4

1 1965-1968

Tahun 1993 2008

Organisasi Bendahara IPNU Sampang Pengurus PMII Malang Wakil Sekretaris PCNU Sampang A’wan PC NU Kabupaten Sampang

Tahun 2002-2006 1999-2004 2007-2012

2 2000 – SEKARANG

Organisasi Ketua PAC PPP Sampang Sekretaris DPC PPP Sampang Wakil Ketua DPC PPP Sampang Anggota DPRD Sampang Wakil Bupati Sampang

Drs. AHMAD FANNAN HASIB

3 1995 – 2006 4 SEKARANG

H. FADHILAH BUDIONO

Tahun 1971 1981 1987

Nama Sekolah AKABRI POLISI SEKOPOL SASTIMPOL

PC IPNU BANYUAWANGI

RIWAYAT POLITIK 1 1983 – 1995

RIWAYAT POLITIK No 1 2 3 4 5

No. 4. 5. 6.

DEWAN PENASEHAT DPD PARTAI GOLKAR SAMPANG DEWAN PAKAR PPP SAMPANG DEWAN PAKAR 2000-SEKARANG BUPATI SAMPANG PENSIUNAN POLISI PANGKAT KOMBES POL

HARI INI, SAMPANG MILIKI PEMIMPIN BARU Pangestoh, Tiga Serangkai Pemenangan Alfalah

KM/IST

Fannan, Sosok Sederhana yang Dekat dengan Rakyat DI MATA masyarakat Sampang, sosok A. Fannan Hasib sudah banyak dikenal alim. Bagi kalangan pondok pesantren dan santri, Fannan dikenal

dengan ciri khas kekiaiannya dan kejujurannya dalam menentukan sikap. Dituturkan Hendarto, salah satu petani garam asal Polagan Sampang.

Sebelum Fannan menjadi wakil bupati, ia sudah mengenal sosok Fannan dengan kharismanya sebagai tokoh agama di Sampang. Bersambung ke Hal 6

KM/IST

Foto Syur

KM/IST

KM/AGUS JOSIANDI

Ra Momon Bentuk Tim Advokasi BANGKALAN-Hiruk pikuk politik di Bangkalan tampaknya akan bermuara pada ranah hukum. Bupati Bangkalan terpilih, Makmun Ibnu Fuad atau disapa Ra Momon, telah membentuk tim advokasi atas maraknya pemberitaan negatif tentang foto yang disebutsebut sebagai sang bupati terpilih. Dalam foto yang beredar luas di dunia maya tersebut tampak jelas seorang pria yang disebut lawan politik Ra Momon sebagai dirinya sedang bersanding dengan seorang perempuan muda di atas tempat tidur. Bersambung ke Hal 6 Email Redaksi: redaksi@kabarmadura.co.id

KM/DOK

Tidak Ada Sekat Antara Bupati dan Warganya NAMA Fadhilah Budiono sudah tidak asing lagi bagi semua lapisan masyarakat di Sampang. Maklum, pria yang akrab disapa Lukman tersebut pernah menjabat

sebagai Bupati Sampang selama dua periode berturut-turut, yakni 1998-2003 dan 2003-2008 lalu. Sosok Fadhilah dirasakan sangat akrab dengan ma-

syarakat, terlebih terhadap masyarakat bawah. Seperti yang disampaikan Budi, yang bekerja sebagai seorang kuli batu. Bersambung ke Hal 6

KM/IST

KM/IST

Ketua Panitia Bantah Ada Mark Up PAMEKASAN-Setelah dikabarkan sempat tidak bisa berfungsi dengan baik, alat Computerized Tomography Scanner (CT Scan) milik Rumah Sakit Umum (RSU) Slamet Martodirdjo Pamekasan, kini kembali dipersoalkan terkait asal dana pembelian alat tersebut.

PEMBUNUHAN KARAKTER: Syafi’ (kiri) dan Bakhtiar Pradinata, dari Tim Advokasi Ra Momon, akan melaporkan penyebar foto yang diduga mirip Ra Momon ke pihak berwajib.

Koalisi ketiga partai politik (parpol) pengusung pasangan A. Fannan Hasib-Fadhilah Budiono (Alfalah) yang tergabung dalam koalisi Pangestoh, mengaku bangga dapat memenangkan pasangan Alfalah dalam Pemilukada Sampang yang berlangsung 12 Desember 2012 lalu. Dengan adanya posko pemenangan Alfalah, koalisi trio tiga parpol tersebut siap mengambil langkahlangkah selanjutnya sebagai pendukung dan pengusung Alfalah sebagai calon bupati dan wakilnya. Dengan pamor yang dimiliki keduanya, pasangan A. Fannan Hasib bersama Fadhilah Budiono dengan sebutan Alfalah yang Merakyat (Merdeka, Anti Korupsi, Yang Agamis, Terpercaya), diharapkan dapat menarik perhatian masyarakat Sampang dan menjadi ikon bupati dan wakil yang serasi. Bersambung ke Hal 6

Beberapa kalangan menyebut jika dana pembelian CT Scan tersebut di-mark up oleh panitia pengadaan. Anggaran pembelian CT Scan tersebut berasal dari Pemkab Pamekasan sebesar Rp 8 miliar melalui tahap lelang. Namun beberapa sumber Kabar Madura menyebut jika panitia pengadaan

Pajak Karang Jamuang Dibayar oleh Pemkab Bangkalan

membeli CT Scan tersebut hanya seharga Rp 6,2 miliar. Namun tudingan tersebut dibantah Kepala Bidang Perawat RSU Slamet Martodirdjo Pamekasan, M. Rusdi Saleh, yang juga menjabat sebagai ketua panitia pengadaan. Bersambung ke Hal 6

BANGKALAN-DPRD Bangkalan mengaku tidah tahu jika Pulau Karang Jamuang dijadikan objek wisata maritim oleh PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III melalui anak perusahaannya, PT Pelindo Marine Service (PT PMS). ”Kami tidak pernah membahas hal itu, jadi kami tidak tahu. Sepengetahuan kami, Pulau

Karang Jamuang berada dalam wilayah adminstrasi Pemkab Bangkalan sesuai RTRW, bukan milik PT Pelindo III,” ungkap Ketua Komisi C DPRD Bangkalan, Mukaffi Cholil. Mukaffi menandaskan, seharusnya pihak legislatif mengetahui proses pengelolaan pulau yang masuk dalam peta Rencana Tata

KM/DOK

DALAM PENYELIDIKAN POLDA: Pembelian CT Scan di RSU Slamet Martodirdjo Pamekasan yang berasal dari DBHCHT 2009 diduga di-mark up oleh panitia pengadaan dan tidak sesuai dengan spesifikasi teknis yang diinginkan.

Ruang Wilayah (RTRW) Bangkalan tahun 2010 tersebut. Namun ia mengaku jika pihak legisatif tidak mengetahui kabar terbaru terkait Pulau Karan Jamuang tersebut. ”Saya kira Pemkab Bangkalan juga tidak tahu jika salah satu pulaunya dicaplok oleh PT Pelindo III,” tandasnya. Bersambung ke Hal 6

WWW.BUMN.GO.ID

PESONA INDAH: Pulau Karang Jamuang dikelola oleh PT Pelindo III melalui anak perusahaannya meski Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) pulau tersebut dibayar oleh Pemkab Bangkalan.


2

SELASA

26 Februari 2013

KM/IST

TERUS MENGAMBANG: Tahun ini PHE menargetkan pendapatan sebesar Rp 6 triliun dari pengelolaan Blok WMO. Tapi, nominal rupiah yang bakal didapatkan Bangkalan, tetap belum ada kejelasan.

Belum Jelas Jatah PI untuk Bangkalan

KOTA-Keputusan Menteri ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) sudah memastikan, Bangkalan dan Provinsi Jawa Timur bakal mendapat bagian PI (Participating Interest) dari pengelolaan Blok West Madura Offshore (WMO). Namun hingga hari ini belum didapatkan kepastian tentang nominal rupiah jatah Bangkalan dari PI tersebut. Se-

hingga hal tersebut menjadi pertanyaan besar bagi publik di Bangkalan. Mewakili publik, salah satu anggota DPRD Bangkalan melontarkan pertanyaan soal nominal rupiah yang bakal didapat pemkab dari PI tersebut, “Sepuluh persen itu, riilnya berapa? Dan perhitungannya seperti apa?” ungkap Mahmudi, anggota Komisi C DPRD Bangkalan, Senin (25/2).

Lebih lanjut Mahmudi mengatakan, walaupun dikatakan bakal mendapat 10 persen jatah PI Bangkalan, namun tidak seluruhnya masuk ke kantong kas daerah Bangkalan. Sebab, masih harus dibagi dengan kas daerah Provinsi Jawa Timur. Pertanyaan berikutnya, dari 10 persen tersebut, berpa rupiah yang akan masuk ke kas daerah Bangkalan, dan berapa rupiah yang masuk ke kas daerah Provinsi

Jawa Taimur? Sampai saat ini, komposisi bagiannya pun tak kunjung ada kejelasan. “Sepuluh persen itu, (jatah) bersama Provinsi (Jawa Timur), bukan murni milik Bangkalan,” tandasnya. Maka Mahmudi menegaskan, penting bagi Pemkab Bangkalan untuk segera memastikan kejelasan jatah PI yang akan diperoleh Pemkab Bangkalan. “Saya harap segera diperjelas,” tegasnya.

Sementara itu berdasarkan data yang dihimpun Kabar Madura, pada tahun 2013 ini PT Pertamina Hulu Energi (PHE), operator Blok WMO menargetkan pendapatan sebesar Rp 6 triliun. Nah, apakah Pemkab Bangkalan bersama Pemprov Jawa Timur, tahun ini, bakal mendapat 10 persen dari Rp 6 triliun, atau sama dengan Rp 600 miliar? Entahlah. (fir/yoe)

Perusahaan se-Kabupaten Sepakati UMK UMK di Provinsi Jawa Timur

Dari 194, Tak Satupun yang Mengajukan Penangguhan Pembayaran KOTA-Seluruh perusahaan di kabupaten Bangkalan, atau persisnya sebanyak 194 perusahaan, menyepakati Upah Minimum Kabupaten (UMK) yang ditetapkan Gubernur Jawa Timur. Hal itu terbukti dari tidak adanya penangguhan dari perusahaan yang bersangkutan. ”Kami memberikan waktu untuk penangguhan UMK di setiap perusahaan selama dua bulan. Akan tetapi, sampai detik ini tidak ada yang mengajukan penangguhan,” ungkap Kabid Pembinaan dan Pengawasaan Ketenagakerjaan Dinsosnakertrans Bangkalan, Ahmad Riady, kemarin (25/2). Dia menambahkan, surat edaran tentang pelaksanaan UMK, telah diberikan kepada masing-masing perusahaan bersangkutan. Ditetapkan, per 1 Januari 2013 perusahaan tersebut harus membayar UMK sebesar Rp 983.800, sesuai surat edaran berdasarkan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 72 Tahun 2012, tentang UMK di Jawa Timur tahun 2013. ”Semua perusahan formal di Bangkalan sudah kami edari Pergub itu, secara tertulis. Terkait pembayaran UMK yang wajib dibayarkan kepada semua karyawannya,” imbuh Riady. Nilai UMK Bangkalan, tahun ini meningkat 10 persen dibandingkan tahun 2012.

Gubernur Jawa Timur, Soekarwo telah memutuskan nilai Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) tahun 2013 dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 72 tahun 2012, tentang UMK di Jawa Timur tahun 2013.

KM/WWW.MEDIAINDONESIA.COM

TERGOLONG KECIL: UMK Bangkalan menduduki peringkat ke-23 dari seluruh kabupaten di Jawa Timur. Beberapa waktu lalu, seluruh buruh mempertanyakan kelayakan UMK, sebelum ditetapkan Gubernur.

Tahun lalu, UMK Bangkalan besarnya Rp 885.000, dan tahun ini menjadi Rp 983.800. Sementara, jumlah perusahan yang ada di Bangkalan, tahun ini, masih sama dengan tahun sebelumnya. ”Semua perusahan harus patuh dan membayar UMK sebesar itu pada semua karyawannya, bagi yang tidak mampu bisa mengajukan surat penangguhan

pada Gubernur. Nanum, kenyataannya hingga saat ini belum ada yang mengajukan,” beber Riady. Menurutnya, dari 194 perusahaan di Bangkalan tersebut, yang paling banyak, bergerak di bidang jasa dan perdagangan. Disusul sektor keuangan, sektor industri, sektor angkutan, sektor bangunan, serta sektor gas dan air.

RAHASIA: Situasi Kantor Dinkes Bangkalan saat penyelenggaraan pelantikan dan mutasi sejumlah kepala puskesmas, Senin (25/2). Pintu kantor yang biasanya terbuka, saat itu, ditutup rapat. KM/IST

Kepala Puskesmas Dimutasi Diam-diam KOTA- Mutasi dan pelantikan Kepala Puskesmas di lingkungan Dinas Kesehatan (Dinkes) Bangkalan, Senin (25/2), dilakukan dengan cara sembunyi-sembunyi. Hal itu berbeda dengan informasi yang beredar sebelumnya, upacara pelantikan akan dilakukan di Aula Dipenogoro Pemkab Bangkalan. Meski demikian, Bupati Bangkalan RKH Fuad Amin SPd sendiri yang memimpin upacara yang digelar di aula Dinkes Bangkalan tersebut. Karena berlangsung secara “rahasia” di Kantor Dinkes, maka kantor yang biasanya terbuka untuk umum itu, mendadak jadi sepi selama prosesi pelantikan berlangsung. Pintu masuk Kantor Dinkes yang biasa terbuka lebar bagi masyarakat, tertutup untuk umum dan hanya dibukan bagi kalangan tertentu saja. Ditemui seusai melangsungkan pelantikan, Bupati Bangkalan mengatakan, hal itu sengaja dilakukan untuk menghindari praktik suap. “Memang kami lakukan sembunyi-sembunyi, karena takut ada yang tahu, dan takut ada nyogok-menyogok saya tidak mau itu,” terang Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

Bupati RKH Fuad Amin kepada sejumlah media. Menurutnya, acara rotasi dan pelantikan tersebut sengaja tidak disebarluaskan dan baru diinfokan Senin pagi kemarin (25/2) menjelang acara dimulai. “Ini dirahasiakan bukan takut kepada wartawan, ini dirahasiankan untuk menghindari main uang dan sebagainya,” tegas Fuad Amin. Bupati beralasan, mutasi tersebut dilakukan karena ada indikasi diskriminasi pelayanan terhadap masyarakat miskin. “Ini kami lakukan karena terindikasi adanya diskriminasi pelayanan pada pasien masyarakat miskin (maskin), sehingga ke depan pelayanan harus lebih maksimal lagi,” terangnya. Sementara itu, Kadinkes Bangkalan, dr Acmad Azis mengatakan, rotasi tersebut dilakukan untuk meningkatkan mutu pelayanan di puskesmas-puskesmas yang ada. Dari informasi yang dihimpun Kabar madura, sedikitnya terdapat 8 kepala puskesmas yang masuk dalam daftar mutasi kali ini. (jos/yoe)

No

Kota/Kabupaten

Nominal (Rp)

No

Kota/Kabupaten

Nominal (Rp)

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18.

Kabupaten Sidoarjo Kabupaten Mojokerto Kabupaten Malang Kota Malang Kota Batu Kabupaten Jombang Kabupaten Probolinggo Kota Pasuruan Tuban Kota Kediri Sampang Kota Probolinggo Jember Kabupaten Kediri Banyuwangi Lamongan Pamekasan Situbondo

1.720.000 1.700.000 1.343.700 1.340.300 1.268.000 1.200.000 1.198.600 1.195.800 1.144.400 1.128.400 1.104.600 1.103.200 1.091.950 1.089.950 1.086.400 1.075.700 1 .059.600 1.048.000

19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35.

Kota Mojokerto Bojonegoro Lumajang Tulungagung Bangkalan Sumenep Kabupaten Madiun Nganjuk Kota Madiun Kabupaten Blitar Bondowoso Kota Blitar Ponorogo Trenggalek Ngawi Pacitan Magetan

1.040.000 1.029.500 1.011.950 1.007.900 983.800 965.000 960.750 960.200 953.000 946.850 946.000 924.800 924.000 903.900 900.000 887.250 866.250

Lebih lanjut, Riady menjelaskan, secepatnya akan melakukan sosialisasi dan monitoring terkait sejauh mana penerapan UMK yang telah dilakukan perusahaan tersebut. ”Evaluasi akan segera dilakukan, karena karyawan baru menerima gaji pertama tahun 2013 ini ada yang akhir Februari,” pungkasnya. Sementara itu, berdasarkan data yang dihimpun Kabar Madura, UMK Bangkalan

SUMBER: KANTORKITA.WEB.ID

menduduki peringkat ke-23 terbesar se-Jawa Timur, setelah UMK Tulungagung (Rp 1.007.900). Yang terbesar se-Jawa Timur adalah UMK Sidoarjo (Rp 1.720.000). Sedangkan se-Madura, UMK Bangkalan menduduki posisi ke-3 terbesar setelah UMK Pamekasan (Rp 1 .059.600). Dari empat kabupaten di Madura, yang UMK-nya terbesar adalah Sampang (Rp 1.104.600), dan yang terkecil adalah Sumenep (Rp 965.000). (fir/yoe)

Perajin Ring Cincin Kesulitan Modal TRAGAH-Sejumlah perajin ring cincin di desa Tragah, Kecamatan Tragah mengeluhkan masalah modal. Menurut mereka, selama ini, Pemkab Bangkalan tidak pernah memberikan perhatian, terutama soal bantuan modal. “Kesulitan yang kami hadapi saat ini masalah modal pak,” terang Abdurrahman, 35, salah seorang perajin ring cincin, warga Desa Tragah, sebagaimana dikutip dari MC.com, Senin (24/02). Dia mengungkapkan, selama 20 tahun menekuni pekerjaan sebagai perajin ring cincin, tidak sekalipun pernah menerima bantuan modal dari pemerintah. “Makanya kami sangat mengharapkan bantuan itu (modal, red), kalau soal pemasaran tidak ada masalah,” jelas Abdurrahman. Dijelaskan Abdurrahman, ring cincin hasil karyanya itu saat ini sudah menembus pasar nasional hingga manca negara. “Selain Balikpapan, Kalimantan Timur, pelanggan saya itu ada yang menjualnya ke Arab Saudi, Malaysia dan Brunei Darussalam,” tutur Abdurrahman. Lebih lanjut Abdurrahman menjelaskan, ring cincin buatannya itu bisa laku antara Rp 350 hingga Rp 500 ribu tergantung bahan ring cincin, apakah dari emas atau perak. “Saya tinggal membuatnya saja pak, bahannya biasanya dari orang yang pesan,” tuturnya. Sementara itu Camat Tragah, Zakariya saat dimintai komentarnya masalah perajin ring cincin ini menjelaskan, pihak kecamatan tetap melakukan

pembinaan agar perajin ring cincin ini tidak punah. “Pembinaan tetap kami lakukan, dan setiap ada pameran ring cincin ini selalu kami tampilkan,” kata Zakariya. Namun imbuhnya, saat ini kendala yang dihadapi oleh para perajin adalah masalah modal dan perlatannya banyak yang rusak. “Kendala memang masalah peralatan banyak yang banyak rusak, dan masalah permodalan,” kata Zakariya. Terpisah Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bangkalan, Budi Utomo, menjelaskan, untuk pembinaan perajin ring cincin di Desa Trgah, pi-

haknya bekerjaaasama dengan Dinas perindustrian Jawa Timur begitu juga dengan masalah pemasarannya. “Kalau untuk pemasarannya ring cincin dari Tragah ini hampir di seluruh wilayah Indonesia bahkan sampai ke manca negara, seperti TKI di Malaysia dan Arab Saudi, secara perorangan mereka selalu bawa ring cincin dari Tragah ini,” jelas Budi Utomo. Sementara untuk desain, kata Budi Utomo, pihaknya belajar desain ke Jogjakarta Dan Bali. “Desainnya harus berkembang dan tidak monoton, makanya desain ini harus terus di inovasi,” pungkas Budi Utomo. (mcc/yoe)

KM/MC.COM

TERABAIKAN: Selama 20 tahun, Abdurrahman menekuni pekerjaan sebagai perajin ring cincin, namun tak sekalipun medapat bantuan dari pemkab. Kini, dia sedang kesulitan modal.


SELASA

3

26 Februari 2013

Puting Beliung Rusakkan Puluhan Rumah Korbannya Kebingungan Membiayai Perbaikan

KM/SYAIFUL ISLAM

BERLUBANG: Salah satu warga korban puting beliung, sedang membersihkan sisa-sisa reruntuhan atap rumahnya yang porak poranda, kemarin.

PD AM MAMPET

KM/WAWAN AWALLUDDIN HUSNA

TERGANGGU: Salah satu pengguna jasa layanan PDAM Trunojoyo Sampang, mengaku tak mandi karena aliran air produksi perusahaan pelat merah itu, mampet mulai kemarin sore (24/2).

Bukan Sabotase Menjelang Pelantikan KOTA-Layanan PDAM Sampang kembali dikeluhkan warga, pasalnya distribusi air kembali mampet, nyaris selama sehari semalam, mulai sekitar pukul 17.00, Minggu (24/2) hingga, lebih kurang, pukul 14.00, Senin (25/2). Mampetnya distribusi air PDAM Sampang itu, membuat warga di dua kelurahan, Yakni Kelurahan Dalpenang dan Karangdalam, jadi kesulitan beraktivitas. Terlebih aktivitas yang membutuhkan air bersih. Seperti yang dikeluhkan Yadi, salah satu warga setempat. Pemuda 26 tahun itu mengaku, di tempat tinggal dan kantornya, di Kelurahan Dalpenang, air PDAM mampet semalaman, sehingga dia tidak bisa mandi dan mencuci. “Iya ini kok matinya dari tadi malam ya, kenapa ini,” ujar pegawai radio milik pemerintah itu. Direktur PDAM Trunojoyo Sampang, Robert Balbut mengungkapkan, terputusnya aliran air PDAM memang karena matinya aliran listrik, sehingga pompa air di sumber air Gunung Maddah dan Glisgis, milik PDAM tidak berfungsi. “Ya memang mati tapi ini karena aliran dari listrik mati,” ujarnaya, Senin (25/2). Robert menambahkan, padamnya aliran air PDAM ini tidak berlangsung lama karena sudah hidup lagi pada pukul 24.00, Minggu (24/2), namun listrik kembali padam pada pukul 10.00, Senin (25/2). Dan baru menyala pada pukul 12.00. “Saya juga tidak tahu kenapa, ada apa ini kok tiba-tiba mati pada waktu Kecamatan (Kota) Sampang sedang sibuk-sibuknya menjelang pelantikan Bupati,” imbuhnya. Robert mengakui, layanan PDAM memang banyak kelemahan. Katanya, sekitar 20 persen layanan PDAM, belum sempurna. “Ya, kami akuilah hampir 20 persen pelayanan kami ini tidak sempurna, ya kalau untuk menuju seratus persen masih belum bisa,” katanya. Terpisah, Manajer UPJ PLN Sampang Hanji Edo Purnama mengakui, ada pemadaman listrik lantaran ada gangguan di pangkal penyulang yang letaknya di Jalan Panglima Sudirman Sampang. Penyulang ini untuk aliran listrik menuju Kecamatan Omben. Untuk memperbaikinya, diperlukan pemadaman pada pukul 17.00-21.00, Minggu (24/2). Kemudian, listrik menuju Omben disuplai dari Pemekasan.(waw/yoe) Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

CAMPLONG-Angin puting beliung melanda Dusun Betes, Desa Taddan, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, kemarin (25/2). Akibatnya, puluhan rumah warga rusak parah. Tidak ada korban jiwa dalan peristiwa tersebut. Hanya saja warga mengalami kerugian materi, yang diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah. Maskur, salah satu warga yang rumahnya rusak dilanda puting beliung, mengatakan, kejadian tersebut bermula ketika hujan turun Minggu malam (24/2). Awalnya, kondisi angin sepoi-sepoi saja. Namun, secara tiba-tiba angin kencang datang dari arah barat (Gunong). Akibatnya, atap dan genting rumah berterbangan. Bahkan, ada asbes rumah warga yang terbawa angin hingga 30 meter. “Warga ketakutan saat angin kencang terjadi. Mereka berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri,” terang Maskur saat dikonfirmasi wartawan kemarin. Selain merusak rumah, sambung Maskur, angin puting beliung juga menumbangkan puluhan pohon yang ada di bawah gunung. Beruntung peristiwa tersebut tidak sampai menelan korban jiwa. “Sekarang sebagian warga sudah memperbaiki rumah yang rusak dan sudah menebang pohon yang tumbang,” ungkapnya. Hal senada juga diungkapkan Leha, pemilik rumah lain yang rusak diterjang angin ribut itu. Dia mengatakan, atap rumahnya disapu angin puting beliung. Akibatnya, atap rumahnya berterbangan. “Bingung mas sekarang yang mau memperbaiki karena tidak punya uang. Diperkirakan kerugian yang saya alami sekitar Rp 4 juta,” ucapnya. Dia menambahkan, pihaknya berharap pemerintah daerah segera memberikan bantuan. Sebab, dirinya tidak mempunyai uang untuk memperbaiki rumahnya yang rusak. (ful/yoe)

Suara Pengungsi Syiah Akan Go Internasional KOTA-Kabar tentang pengungsi Syiah, ternyata masih menarik perhatian publik. Bahkan dari manca negara. Natara lain, datang dari seorang jurnalis berkebangsaan Kanada. Brendan Brady, seorang jurnalis dari IRIN (Integrated Regional Information Networks) datang ke Indonesia dalam rangka turnya untuk mengetahui kondisi sosial masyarakat Indonesia. Dia memilih Sampang, lantaran ingin mengetahui kondisi sisa konflik antar dua kelompok di Desa Karanggayam, Kecamatan Omben, beberapa waktu silam. Brendan mengatakan, kedatangannya tidak bermisi apapun, hanya sekadar mengetahui kondisi yang sesungguhnya di lapangan sebagai bahan tulisan di medianya. Dia menambahkan, IRIN merupakan sebuah media yang berfokus pada cerita kemanusiaan di daerah yang sering dilupakan, kurang dilaporkan, disalahpahami atau diabaikan. Media itu bergerak di bawah naungan OCHA (Office for the Coordination of Humanitarian Affairs), sebuah lembaga bagian dari organisasi dunia, PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa), untuk informasi kemanusiaan berbentuk liputan dan advo-

kasi. “Saya hanya ingin mengetahui bagaimana kondisi masyarakat pengungsi yang sampai saat ini tak kunjung mendapat penyelesaian yang jelas,” katanya dalam Bahasa Inggris, Senin (25/2). Brendan mengawali kegiatannya di Sampang dengan melihat langsung kondisi penampungan pengungsi, di GOR Tenis Indoor Sampang. Di sana dia mencoba mengorek informasi tentang kondisi pengungsi Syiah dari Kepala Bakesbnangpol Sampang Rudi Setiadi. “Tidak banyak yang ingin saya lakukan, hanya ingin tahu kondisi yang sebenarnya dan saya tulis di IRIN untuk diketahui UN (United Nation, atau PBB, red),” lanjut dia. “Setelah saya melihat kondisi yang terjadi di pengungsian, seharusnya mereka sudah dipulangkan bukan terus menempati lokasi pengungsian yang tidak layak seperti itu,” ungkapnya kepada Kabar Madura, setelah melihat sendiri kondisi para pengungsi. “Mereka hanya ingin pulang ke desanya,” imbuh Brendan, saat meninggalkan Kantor Bakesbangpol, seraya bergegas menuju Desa Karanggayam naik mobil yang disediakan Bakesbangpol Bangkalan.

KM/WAWAN AWALLUDDIN HUSNA

PEDULI: Brendan, wartawan IRIN, media massa yang bergerak di bawah naungan lembaga bagian dari PBB, seusai mengunjungi pengungsi Syiah.

Menurut Rudi Setiadi, selama ini korban konflik kemanusiaan itu belum seberapa mendapat perhatian dari lembaga kemanusiaan internasi-

onal semacam PBB. Dengan hadirnya Brendan, diharapkan dapat menjadi jembatan agar nasib para pengungsi diketahui masyarakat dunia.

“Media yang dimiliki Brendan ini punya kedekatan dengan UN, dengan begitu pengungsi ini bisa dapat perhatian dari dunia,” ujarnya. (waw/yoe)

Menjelang Pancaroba, Warga Resah

KM/IST

KHAWATIR: Setiap pergantian musim, selalu mendatangkan sejumlah masalah. Misalnya, ancaman wabah penyakit terhadap tanaman, juga terhadap manusia, dan hewan ternak.

KOTA-Memasuki pergantian musim, banjir yang datang tiba-tiba, khususnya saat dari musim penghujan ke musim kema- Kedungdung dan Robatal diguyur hujan derau, atau pancaroba, warga Sampang ras. “Masing sering takut mas, terlebih kalau dilanda keresahan. Masalahnya, hujan hujan sudah turun dengan deras,” ujarnya masih saja datang secara tak menentu di kepada Kabar Madura, kemarin. Kabupaten Bahari ini. Dijelaskan, masa transisi pergantian Ancaman banjir pun masih tetap meng- musim ini lebih cenderung meningkat hantui sebagian warga bila kondisi hujan deras Kecamatan Kota Sampang, dan angin kencang materlebih mereka yang tingsih terjadi. Seperti yang gal di kantong-kantong terjadi di salah satu desa banjir. Sementara bencana di Kecamatan Tragah, Masing sering takut mas, tanah longsor juga tetap yang dilanda angin puting terlebih kalau hujan sudah menjadi ancaman di sebeliung, Minggu malam turun dengan deras.” jumlah daerah, di wilayah (24/2). “Yang paling ditaKabupaten Sampang. kutkan kalau hujan sama SUPRIYADI Perubahan musim yang angin yang kencang mas, Warga Kelurahan Dalpenang menyebabkan cuaca tidak takut pohon-pohon besar menentu tersebut, dapat tumbang dan mengenai menjadi momok menakutkan bagi sebga- rumah,” ungkapnya. ian masyarakat. Seperti yang diungkapSelain itu, bahaya penyakit diare dan kan para nelayan, serta petani. Mereka demam berdarah yang massih menginmengaku masih resah, karena pancaroba tai warga. Sehingga prilaku bersih dan biasanya membawa beberapa masalah, menjaga kebersihan lingkungan masih seperti ancaman penyakit terhadap tana- harus tetap digalakan untuk menghindari man, atau cuaca ekstrem. korban kembali berjatuhan. Hal ini menSebagaimana diungkapkan Supriyadi, jadi tanggung jawab bersama antara salah satu warga Kelurahan Dalpenang, pemerintah daerah bersama masyarakat kemarin (25/2). Dia mengaku, khawatir akan dilingkungan sekitar. (sya/yoe)


4

SELASA

26 Februari 2013

Tidak Cukup Perbaiki Pemecah Ombak Rp 1,5 M Rehab Wisata Talang Siring LARANGAN-Wisata Pantai Talang Siring yang terletak di Desa Montok, Kecamatan Larangan, telah lama mendapat kucuran rehabilitasi sebesar Rp 1,5 miliar pada bulan Desember 2012 lalu. Namun demikian, hasil dari rehab tersebut mendapat sorotan dari masyarakat Pamekasan secara umum. Uang miliaran rupiah yang menyedot uang rakyat melalui dana APBD Pamekasan tersebut, ternyata tidak cukup untuk memperbaiki kondisi pemecah ombak yang rata-rata rusak parah. Sorotan tajam pun menerpa Disperindag sebagai instansi terkait. “Jangan-jangan ada unsur korupsi. Uang sebesar itu, menimbulkan tanda tanya kalau dalam kenyataannya tidak cukup memperbaiki rehab pemecah ombak saja,” tuding Ketua Gerakan Pemuda Ronggosukowati, Baisuni, Senin (25/2). Lebih lanjut dikatakannya, semestinya pemecah ombak tersebut mendapat perhatian lebih. Pasalnya, plengsengan yang sudah direhab, sangat dimungkinkan cepat rusak kembali manakala pemecah ombak tidak kuat

menahan ombak. “Telah lama plengsengan Pantai Talang Siring rusak. Dan kini sudah baik karena direhab. Kendati demikian, itu akan mudah rusak atas terjangan ombak yang tidak dihadang oleh pemecah ombak,” gagasnya. Dikonfirmasi, Khalifatur Rahman selaku pihak yang membidangi pariwisata di Disperindag Pamekasan tidak mengelak, dana rehab miliaran rupiah itu tidak mencukupi untuk memperbaiki pemecah ombak. “Itu dana tak cukup. Terlalu sedikit. Kami gunakan buat pembangunan gedung kantor, musala, pagar, dan plengsengan Pantai Talang Siring. Untuk biaya rehab pemecah ombak, tidak cukup,” tegasnya. Kalangan masyarakat diliputi rasa curiga dan bahkan menuding ada kemungkinan pihak Disperindag yang dilakoni oleh rekanan, melakukan korupsi atas rehab dengan menelan uang rakyat miliaran rupiah itu. “Karena itu, Disperindag dan pihak-pihak terkait, harus transparan berkenaan dengan penggunaan anggaran tersebut. Jika tidak mau, maka kecurigaan kami semakin menguat bahwa ada unsur korupsi dalam proyek tersebut,” terang salah satu warga yang bertempat tinggal di Desa Montok. (anm/zis)

KM/HAIRUL ANAM

HANCUR: Seorang ibu menggendong anaknya di dekat pemecah ombak yang rusak parah dan tak tersentuh biaya rehab sebesar Rp1,5 miliar.

Kesalahan Identitas e-KTP Makin Banyak

PASAR Pemkab Bingung Cari Solusi KOTA-Keberadaan pasar tradisional di daerah Pamekasan yang sering kali menyebabkan macet terutama ketika hari pasaran membuat Pemkab Pamekasan harus memutar otak. Kepala Dinas Pengelolaan Pendapatan Keuangan dan Aset (DPPKA) Pamekasan Taufikurrahman mengatakan, pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk meminimalisir terjadinya kemacetan di beberapa pasar di Pamekasan. “Upaya jangka pendek hanya dilakukan dengan mengatur ketertiban parkir, lalu lintas kendaraan dan lain sebagainya, sementara untuk jangka panjang ini sedang dilakukan untuk membuat jalan alternatif, hanya harus membebaskan tanah untuk jalan itu, padahal kita tahu harga tanah di Pamekasan sangat mahal,” ungkap Taufikurrahman. Diakuinya, salah satu faktor terjadinya kemacetan pada setiap pasar tambah Taufikurrahman sebab rata rata pasar tradisional itu terbentuk secara alamiah. Sehingga pengaturan orang berjualan dan fasilitas lainnya tidak pernah diperhatikan. “Ini sekarang sudah dilakukan survey secara pelan pelan, karena kalau tahu tanahnya akan digunakan untuk jalan maka mereka akan menjual dengan harga yang mahal,” pungkasnya. Terpisah, Armidin, warga Desa Bajur Kecamatan Waru, mengakui di Pasar Waru setiap hari pasaran pasti jalanan macet, karena memang lokasi pasar yang sempit dan lagi pula pedagang terus beringsut ke pinggiran jalan, makanya macet terus. “Saya kira juga, petugas untuk mengatur arus lalu lintas sangat minim, ini menjadi pekerjaan rumah bagi pemkab Pamekasan agar kejadian ini bisa segera teratasi,”ungkapnya. (jck/zis)

KM/MARZUKIY

LANGGANAN: Salah satu pasar tradisional di Pamekasan yang selalu membuat macet jalan.

KM/MARZUKIY, ANWAR NURISY

TERPEROSOK: Salah satu truk terperosok di sebuah parit karena stang setirnya patah, Senin (25/2).

Setir Patah, Truk Masuk Parit

PADEMAWU-Sebuah truk dengan nopol M 8815 AU mengalami patah setir sehingga mengakibatkan truk bermuatan tanah tersebut tak bisa dikendalikan dan masuk parit, jalan Nyalaran Kecamatan Pademawu Pamekasan. Menurut Ahmadi, salah seorang warga sekitar, truk nahas itu rombongan bersama delapan truk dengan muatan yang sama, namun ketika sampai di jalan Nyalaran itu truk warna hijau tersebut oleng dan

kemudian terperosok ke parit. ”Ada delapan truk yang muat tanah dari daerah Peltok Kecamatan Pegantenan ke daerah Asem manis Kota Pamekasan, tetapi setelah sampai ke sini, tiba-tiba terlihat oleng, ternyata katanya stang setirnya patah,” tutur Ahmadi. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Sahrul, sopir truk, bisa kembali melanjutkan perjalanannya dengan menggunakan truk lain. Pantauan di lapangan, sebagian truk lainnya

harus menepi dan bergotong royong menaikkan truk itu dari selokan ke aspal, bagian kiri mobil terlihat ringsek. Sementara itu, Kanit Laka Polres Pamekasan Ipda Achmad Zainuddin mengatakan, pihaknya belum menerima laporan peristiwa tersebut, sehingga tidak terjun ke lapangan guna mengevakuasi mobil tersebut. “Tidak ada laporan ke kita, saya sendiri juga tidak mendapatkan informasi,”ujar pria asal Malang ini.(jck/KM12zis)

PALENGAAN-Menyusul laporan dugaan pungutan liar (pungli) di Puskesmas Palengaan, Kepala Dinkes Pamekasan Ismail Bey meminta instansi terkait agar melakukan pemanggilan terhadap oknum terkait. “Supaya nanti pihak Puskesmas melakukan pembinaan dan pemanggilan terhadap oknum yang bertindak melakukan Pungli itu,” terang Kepala Dinkes Pamekasan, Ismail Bey, pada Kabar Madura, Senin (25/2) kemarin.

Seperti diberitakan warga Palengaan melaporkan indikasi pungli di Puskesmas Palengaan. Kepala Puskesmas Palengaan dr Saifuddin mengatakan kalau nanti memang ada oknum yang diduga melakukan pungli berkaitan dengan pembelian obat tanpa kwitansi, pihaknya pasti menindaklanjutinya. “Kami akan melakukan teguran, serta kedepannya kami melakukan pengawasan untuk mengontrol,” ujar Saifuddin pada Kabar Madura.

Ismail Bey, Kadinkes, berharap agar hal yang serupa tidak terjadi lagi di kemudian hari kalau memang terbukti. Untuk diketahui, pada tanggal 20 Februari 2013, sekitar 20 masyarakat kecamatan Palengaan mendatangi Puskesmas Palengaan, untuk melakukan audiensi. Dilakukannya aksi dan audiensi tersebut, menyusul banyaknya keluhan masyarakat Kec.Palengaan terhadap pelayanan puskesmas. (ong/zis)

KOTA-Proses pendistribusian, perekaman, pencetakan dan lain sebagainya yang berkenaan dengan kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) masih banyak menyisakan kendala. Selain belum terdistribusikannya secara merata, ternyata kesalahan identitas dalam e-KTP justru cukup banyak. Seperti yang dialami Abdul Hamid, warga Desa Kertagena Tengah, Kecamatan Kota. “Status saya sudah kawin mas, akan tetapi di e-KTP saya tertulis belum kawin, padahal pada saat perekaman, saya sudah menyertakan identitas saya dengan benar termasuk dengan status saya saat ini. Saya sudah coba bertanya pada petugasnya, petugasnya bilang, mungkin pada waktu perekaman masih belum menikah,” ujar Abdul Hamid. Kepala Dispendukcapil Moh. Alwi mengakui masih banyak kendala terkait dengan e-KTP,

termasuk di dalam pendistribusiannya. “Mengenai data e-KTP yang masih belum selesai, mungkin itu karena terlewatkan saja, sehingga tidak ikut tercetak, akan tetapi proses pencetakan itu bukan kewenangan kami, akan tetapi itu kewenangan pusat. Namun itu tetap akan diselesaikan, meskipun harus menunggu waktu dan tahap pencetakan berikutnya,” dali Moh. Alwi. Sampai saat ini, kata Alwi, pendistribusian e-KTP masih baru tercapai sekitar 80 persen saja, hal itu berkaitan dengan beberapa hal. Di antaranya, masih adanya masyarakat yang masih belum melakukan perekaman dan adanya kesahan pada identitas sehingga harus diubah. “Pihak kami hanya melakukan perekamannya saja, dan itu sudah dinyatakan selesai. Kalau masalah pendistribusian dan yang lainnya, itu sudah bersangkutan dengan pemerintah pusat,” jelasnya. (ong/zis)

Minta Oknum Dipanggil

KM/DOK

MASIH SALAH: Sejumlah warga Pamekasan mengambil KTP elektronik masing-masing miliknya di sebuah kantor kecamatan di Pamekasan.

Mencicipi Campor Lorjuk, Wisata Kuliner Khas Kecamatan Pademawu

Jadi Jujugan, Dikunjungi Karena Tidak Ada di Wilayah Lain Kuliner satu ini merupakan kuliner khas kecamatan Pademawu yang sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Pamekasan, campor lorjuk ANWAR NURIS, Pademawu CUKUP mudah menemukan wisata kuliner khas warga Kecamatan Pademawu ini. Berjarak sekitar 4 kilometer di sebelah timur jantung Kota Pamekasan, tepatnya 50 meter selatan pasar Mongging dan masuk kira-kira 300 meter ke timur, warung campor lorjuk milik Hamidah ditandai dengan plang di mulut gang. Warung tersebut terletak di Dusun Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

Sawahan Desa Pademawu Timur tepat di pinggir jalan desa tersebut dengan warung yang mudah dikenal karena pada bagian depan warung tersebut tertancap plang dengan tulisan Depak La (bahasa Indonesianya ‘sudah sampai’ –red.) Pada dindingnya yang terbuat dari bambu bercat warna kontras hijau dan merah khas Madura pada umumnya bertuliskan campor lorjuk. Karena itulah warung ini mudah dikenal oleh calon pembelinya meski belum pernah ke warungnya. Tempatnya bersebelahan dengan hamparan sawah yang menghijau yang membuat pembeli disuguhi dengan pemandangan desa dengan angin sepoi-sepoi yang terasa sejuk di wajah. Hamidah, pemilik warung, men-

gatakan usaha kulinernya tersebut cukup menjanjikan sebab jika lagi ramai pembeli bisa beromzet Rp 700 ribu dalam sehari terutama hari libur akhir pekan. Kebanyakan pembeli dari kota Pamekasan sendiri, sebagian lagi dar luar Pamekasan seperti Sampang dan Bangkalan. “Apalagi pada hari libur usai lebaran yang kebanyakan pembeli singgah ke warungnya setelah berlibur ke pantai Jumiang,” kisah Hamidah. Hamidah mengatakan, pembeli campor lorjuk terutama dari wilayah lain di Pamekasan karena rasa campor lorjuk yang jarang ada di kota bahkan di kecamatan lain karena lorjuk hanya ada di Tanjung Kecamatan Pademawu. Jika ramai pembeli, pemasukan yang bisa diraihnya mencapai Rp 700

ribu dalam sehari dan menghabiskan lorjuk sebagai bahan dasar seharga Rp 150 ribu yang biasa diantarkan oleh pedagang lorjuk yang berasal dari Desa Tanjung yang memang berada di wilayah pesisir pantai Jumiang ke warungnya setiap hari. Cukup lama Hamidah melakoni usaha kuliner khas ini. ”Saya berjualan kuliner dengan citarasa khas ini telah 8 tahun,” ujar Hamidah. “Dan sekarang saya sangat dikenal dan masakan saya ini telah terkenal di seluruh Pamekasan karena campor lorjuk ini jarang ada di tempat lain dan sekarang menjadi kuliner khas kecamatan Pademawu, harganya sangat terjangkau hanya Rp 5 ribu per mangkok,” aku ibu tiga anak tersebut saat ditemui di warungnya, beberapa waktu lalu.(zis)

KM/ANWAR NURIS

POTENSI LOKAL: Hamidah, Penjual Kuliner Campor lorjuk (membelakangi kamera) sedang membersihkan Lorjuk sebelum dimasak bersama saudaranya di depan warungnya, Jum’at kemarin (22/2).


SELASA

5

26 Februari 2013

Alamat e-KTP di Tiga Kecamatan Salah Banyak Nama Desa yang Tidak Sesuai LENTENG-Pelaksanaan kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) ternyata menimbulkan kebingungan tersendiri bagi warga. Di Sumenep, kesalahan alamat tersebar di enam kecamatan. Tak hanya nama alamat desa yang salah, bahkan sebagian kartu tidak bisa diaktifkan. Moh. Ribuddin, salah satu warga Dusun Duko Timur RT 2 RW 1 Desa Ellak Laok Kecamatan Lenteng, mengungkapkan kesalahan penulisan alamat desa di e-KTP yang diterimnya. Menurutnya nama yang seharusnya Ellak Laok namun dalam kartu e-KTP tertulis Ellak Lao. ”e-KTP yang saya terima, penulisan nama alamatnya salah, dan semua masyarakat Ellak Laok yang sudah menerima kartu tersebut juga sama,” ungkap Moh. Ribuddin kepada Kabar Madura, Senin (25/2). Tidak hanya di desa tersebut, menurut Moh. Ribuddin, kesalahan nama alamat desa pada e-KTP yang telah didistribusikan kepada masyarakat juga terjadi di desa lain. Di kecamatan Lenteng, ada 6 desa yang mengalami kesalahan nama desa. Desa yang salah penulisan pada nama alamat desa di antaranya, Ellak Laok ditulis menjadi Ellak Lao, Desa Tarogan menjadi Tarongan, Banaresep Timur menjadi Benareseb Timur, kemudian Desa Sendir tertulis Sender, Daramista berubah menjadi Daramesta dan Desa Bilapora Rebba berubah tulisan Billapora Rebba. ”Jadi semuanya ada enam desa yang salah penulisan nama alamat desa di Kecamatan

KM/WWW.KASKUS.CO.ID

MENIPIS: Sejumlah kepulauan tengah menunggu kapal feri di Pelabuhan Batuguluk Kangean. Akibat cuaca buruk yang melanda wilayah perairan Sumenep, banyak kapal angkutan yang tidak berlayar. Kondisi ini membuat pasokan sembako terhenti.

Cuaca Buruk, Stok Sembako Sapeken Kian Minim KOTA-Tidak hanya arus penumpag yang tersendat akibat buruknya cuaca diperairan kepualaun Sumenep, namun stok sembako di wilayah kepulauan juga semakin menipis. Selama terjadi cuaca buruk, tidak ada satupun kapal yang berani berlayar. Akibatnya, pasokan sembako ke wilayah kepulauan juga terganggu. “Biasanya pasokan sembako dari daratan ke kepulauan ini kan rutin. Sekarang pasokan terhambat, karena tidak ada kapal yang berlayar. Pengiriman sembako tertahan di pelabuhan, karena memang cuacanya ekstrem. Tidak mungkin memaksa berlayar,”

kata Anggota DPRD Sumenep asal Pulau Sapeken Dul Siam, Senin (25/2) seperti dikutip dari situs beritajatim.com. .Dijelaskan Dulsiam, sampai saat ini stok sembako di Sapeken mulai menipis. Akibatnya, harga-harga pun merangkak naik. “Sekarang ini harga minyak goreng, beras, telur, dan beberapa kebutuhan pokok lainnya mulai mahal. Maklum, stok kan semakin menipis. Para pedagang juga menjadikan ini sebagai kesempatan untuk menaikkan harga,” ujarnya. Apabila cuaca buruk ini masih berlang-

sung sampai sepekan ini, kata Dulsiam, bukan tidak mungkin stok sembako akan kosong. “Ya mudah-mudahan saja cuaca segera membaik, jadi kapal bisa berlayar, dan pasokan sembako kembali normal,” harapnya. Pelabuhan Kalianget, sejumlah kapal ke wilayah kepulauan masih sandar. Kapal Dharma Bahari Sumekar dan Kapal Express Bahari 3C yang melayani Kalianget - Kangean, juga masi bersandar di pelabuhan Kalianget, menunggu cuaca membaik. Akibatnya inilah penumpang terpaksa menginap di pelabuhan. (bjt/zis)

Pendapatan Nol, Pasar Kepulauan Diinventarisir

KRIMINAL Resmi Tersangka, Marsiyati Diperiksakan ke Psikiater KOTA-Peristiwa nahas yang menimpa Hasana Readi, warga Dusun Langsar Laok, Langsar Sarongih terus diproses oleh pihak Polres Sumenep. Informasi terakhir Marsiyati, istri Hasana Readi kini telah resmi ditetapkan sebagai tersangka. Informasi tersebut diungkapkan oleh Kabag Ops. Kompol Edi Purwanto, kemarin. Saat ini, pihaknya telah menetapkan Marsiyati sebagai tersangka dalam kasus pemotongan alat kelamin suaminya sendiri. Aksi di luar batas kemanusiaan itu, menurut Edi, didorong oleh rasa cemburu yang berlebihan lantaran sang suami telah nikah siri dengan perempuan lain. ”Saat ini kami sudah menetapkan Marsiyati itu sebagai tersangka dalam kasus pemotongan alat kelamin suaminya,” terang Edi. Lebih lanjut, Edi memaparkan tindakan di luar nalar akal sehat itu membuat pihak kepolisian Sumenep merencanakan memeriksa Marsiyati ke psikiater. Sebab, tindakan yang dilakukan oleh Marsiyati merupakan tindakan yang tidak wajar dan masuk pada ranah kejiwaan. ”Itu menjadi bahan pertimbangan untuk mendatangkan psikiater. Karena pelaku itu ketika ada emosi ya langsung motong burung si suami karena perasaan cemburu dan lain sebagainya. Kami memang sudah berencana untuk membawa hal itu ke pihak psikiater untuk mengatahui kondisi jiwa si pelaku,” terangnya. Sekedar diketahui, peristiwa pemotongan alat kelamin suami tersebut terjadi pada Kamis 21 Februari lalu. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 04.00 WIB saat Riadi sedang tidur pulas di ruang tamu. Saat itu, tiba-tiba Marsiati, yang terbakar api cemburu langsung memotong kemaluan dengan menggunakan celurit yang biasa digunakan untuk menyabit rumput. (aqu/zis)

KM/ACH. QUSYAIRI NURULLAH

PASRAH: Marsiyati terlihat pasrah saat menjalani pemeriksaan di depanpenyidik Polres Sumenep beberapa hari yang lalu. Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

KM/ AHMAD AINOL HORRI

BARANG BUKTI: AKP Suwardi menunjukkan botol miras di kantor Polsek Kalianget setelah melakukan razia, Senin (25/2)

Seret Penjual Miras ke Pengadilan KOTA-Petugas kepolisian Sumenep mengamankan miras di salah satu toko di desa Kalianget Timur. Dalam operasinya, polisi mengamankan sejumlah botol miras yang diamankan di kantor Polsek Kalianget sebagai barang bukti untuk diproses ke pengadilan, Senin (25/2) Kapolsek Kecamatan Kalianget AKP Suwardi menyampaikan, dalam operasi Sakauw yang dipimpinnya, pihanya menemukan dan mengamankan 9 botol miras

yang tersimpan di salah satu toko di desa Kalianget Timur. ”Kami melakukan oprasi ke sejumlah toko dan kafe, akhirnya dalam operasi tersebut kami menemukan minuman keras di salah toko di desa Kalianget Timur, ” ungkap Suwardi pada Kabar Madura. Operasi yang dilakukan Polsek Kecamatan Kalianget itu dilakukan ke sejumlah toko dan cafe yang ada di Kecamatan Kalianget. Oprasi razia itu dimulai sejak pukul 08.30

Lenteng”, jelasnya. Sementara itu, Kabid Pelayanan Dokumentasi Kependudukan Disdukcapil Sumenep, Fajar Amsyari menyampaikan, kesalahan nama pada penulisan alamat memang sudah diterimanya. Bahkan dia menambahkan, kesalahan itu tidak hanya terjadi di Kecamatan Lenteng namun juga terjadi di Kecamatan Ganding dan Batuan. Di desa Ganding, nama desa yang salah penulisan pada nama desa terjadi di Desa Ketawang Parebbaan. Sedangkan di Kecamatan Batuan tepatnya di desa Batuan berubah menjadi Patean. Kesalahan itu, kata Fajar, dimungkinkan pada cetakan, yakni salah memasukkan kode. ”Selain itu juga ada yang tidak bisa diaktifkan” jelasnya saat ditemui di Kantor kerjanya, Senin (25/2). Menurutnya, kartu yang mengalami kesalahan pada nama alamat desa maupun kartu yang tidak bisa diaktifkan dikumpulkan pada UPT di masing-masing kecamatan, namun jika masyarakat tidak mau, menurutnya tidak kenapa. Saat ini, Disdukcapil Sumenep telah mengirim surat ke pemerintah pusat terkait dengan kesalahan pada e-KTP, surat tersebut tertanggal 14 Februari. Namun kapan kartu tersebut akan dicetak ulang, Fajar tidak bisa memastikan, namun dia hanya menyampaikan, jika pencetakan kartu e-KTP yang salah kemungkinan besar bisa dicetak di daerah.”Saat ini kami masih terus kordinasi dengan pusat, kapan waktu perbaikan itu, kami belum bisa memastikan, namun bisa saja cetakan itu bisa dilakukan di daerah,” ungkapnya. (rei/zis)

WIB sampai dengan 11.00 WIB, Sementara, miras yang berhasil diamankan dikemas dengan botol air yang berukuran satu liter setengah. Razia tersebut hanya bisa mengamankan miras di satu toko yang selama ini memang dicurigai menjual barang haram tersebut. ”Semuanya ada sembilan botol yang berukuran satu liter setengah, itu kami temukan di salah satu toko tepatnya di desa Kalianget Timur”, tuturnya. (rei/zis)

KOTA-Wacana pembentukan pasar kepulauan hingga kini masih belum ada kejelasan. Hal ini karena Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) menyatakan retribusi pasar di berbagai kepulauan Sumenep hingga kini tak jelas jluntrungannya. Ketidak jelasan tersebut menghambat rencana pembangunan pasar kepulauan. Kepala Dinas DPPKA, Carto mengakui kalau wacana pembangunan pasar kepulauan belum menemukan titik temu. Dia mengaku hingga saat ini masih dalam tahap menginventarisir beberapa pasar yang terdapat di kepulauan Sumenep. ”Sejak tahun berapa pasarpasar itu (kepulauan) ada hingga saat ini pendapatannya masih nol. Kita kan pembangunan pasar itu dalam rangka memacu pendapatan asli daerah, sehingga saya berpikir, satu melihat legalitasnya. Kedua yang kedua melihat kepemilikan. Karena itu dengan pelayanan terpadu itu, saya masih melakukan inventarisasi dulu,” terang Carto, Senin (25/2) kemarin. Lebih lanjut, Carto menegaskan inventarisasi pasar tersebut bukan dalam rangka merebut pasar yang sudah tercipta sejak lama menjadi milik pemerintah. Hanya saja, inventarisasi yang dimaksud untuk melakukan pelegalan terhadap pasar sehingga kontribusi dari retribusi pasar

KM/ACH. QUSYAIRI NURULLAH

CARTO Kepala Dinas DPPKA bisa masuk ke pemerintah daerah. ”Jadi semua pasar di kepulauan yang belum masuk ke pemerintah atau belum memberikan kontribusi ke pemda melalui PAD-nya kita paksa. Kita inventarisir dulu, sehingga nantinya kita bisa duduk bersama bagaimana sebenarnya legalitas pasar itu,” jelasnya. Hingga saat ini, upaya yang dilakukan untuk merealisasikan rencana pembangunan pasar tersebut masih berupa pengiriman surat ke camat-camat untuk melakukan inventarisasi terhadap pasar yang ada di daerah kepulauan. ”Karena saya sendiri masih belum tahu apakah pemdes sudah melakukan itu atau tidak. Jadi itu langkah awal untuk melakukan komunikasi terpadu nantinya,” pungkas Carto. (aqu/zis)

Tuntut Dana Pilkades Wajib Ditanggung Pemerintah KOTA-Pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak di kabupaten Sumenep terus mendapat kritikan dan respon dari berbagai elemen masyarakat. Biaya pilkades semestinya ditanggung pemerintah, bukan dibebankan pada calon atau kandidat kades. Ketua GP Ansor Sumenep, M. Muhri Zain menilai ada yang sanksi dalam pilkades yang membebankan biaya demokra-

si pada calon kepala desa, padahal menurut mantan ketua PC PMII Sumenep ini, semua proses demokrasi ditanggung oleh pemerintah. ”Tapi kenapa, proses demokrasi pada pemilihan kepala desa, biaya atau anggaran dibebankan pada calon. Padahal, semua momentum demokrasi, seperti pemilihan Kepala Daerah, Gubenur, Presiden dan juga

legislatif semuanya ditanggung pemerintah, calon tidak menanggung biaya pemilihan,” ungkap M. Muhri. Selain itu, M. Muhri juga menilai biaya demokrasi di level desa sangat tinggi. Selama ini pembiyaan yang dianggarkan oleh panitia di luar kebutuhan yang sebenarnya sehingga memberatkan dan berdampak pada politik transaksional.

”Ini menunjukkan betapa mahalnya demokrasi pemilihan kepala desa dibandingkan pemilihan lainnya. Dan dengan adanya model penganggaran seperti itu akan memotong potensi masyarakat yang berpeluang menjadi pemimpin tapi tidak punya modal. Makanya selama ini kepala desa di kuasai oleh orang bermudal padahal ma-

sih banyak masyarakat yang lebih layak namun tidak punya modal ”kritiknya. Sementara, Plt Sekkab, Hadi Soetarto menjelaskan, biaya yang diatur dalam surat edaran merupakan biaya administrasi pilkades. Dan pemerintah daerah berhak menentukan terkait dengan biaya pilkades. ” Biaya Pilkades itu sudah ada surat edaran, ” kata Hadi Soetarto. (rei/zis)


6

SELASA

26 Februari 2013

Hari Ini, Sampang Miliki Pemimpin Baru

Pangestoh, Tiga Serangkai Pemenangan Alfalah Sambungan dari hal 1

Kebulatan tekad berani melangkah maju dengan mengutamakan kepentingan rakyat dan optimisme kemenangan mengantarkan pasangan ini memperoleh suara tertinggi. Dengan 163.483 suara, pasangan serasi ini mengkandaskan lima pasangan calon bupati dan wakil bupati lainnya. Partai Pangestoh yang hanya terdiri dari tiga partai dapat memenangkan persaingan ini secara jujur dan beretika. Fadhilah Budiono mengatakan, Alfalah menang karena rakyat. Dalam hal ini, tekad Alfalah bukan hanya optimis menang dalam pemilihan, namun diharuskan menang. Sesuai dengan arti kata Alfalah berarti kemenangan. ”Alfalah nantinya sebagai pelayan masyarakat, melayani masyarakat. Bukan masyarakat yang melayani,” ulasnya. Sebagai orang yang pernah menjabat sebagai orang nomor satu di Sampang dalam dua periode, Fadhilah mengaku sudah sangat menge-

nal dengan karakter masyarakatnya sehingga hal ini yang menjadikan tekad untuk kembali memberikan pengabdiannya kepada masyarakat. ”Saya sudah sudah hafal dengan karakter orang-orang Sampang,” ungkapnya. Di tempat terpisah, Partai Pangestoh sebagai partai pengusung pasangan Alfalah menyatakan berterima kasih terhadap simpati dan perhatian masyarakat dalam memilih Alfalah sebagai pemimpin berikutnya. ”Kesolidan dan ketekunan dari partai dan tim lainnya yang menjadikan salah satu faktor kemenangan Alfalah,” ujar Abdurahman Saleh, Ketua Umum Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sampang, kemarin. Parmadi, salah satu tim sukses dan Ketua Umum PPNUI Sampang yang juga menjadi partai pengusung Alfalah, menegaskan sudah waktunya proses transisi kepemimpinan Sampang dipegang oleh pemimpin asli putra daerah. Fannan Hasib sebagai putra daerah mempunyai nilai dan nama tersendiri bagi masyarakat kabupaten bahari

tersebut. ”Semoga Sampang lebih baik lagi dalam kepemimpinan bupati yang akan dilantik besok (hari ini, red),” ujarnya singkat. Di waktu yang sama, H. Lutfianto, dari Partai Bintang Reformasi (PBR), mengutarakan banyaknya dukungan dari masyarakat terhadap pasangan ini baik dari kalangan masyarakat ke bawah maupun kalangan atas merupakan bentuk kecintaan dan kepercayaan masyarakat terhadap pemimpinnya. ”Kemenangan Alfalah dalam Pemilukada Sampang sebagai wujud kecintaan masyarakat dalam memilih pemimpinnya sesuai dengan hati nuraninya tanpa paksaan,” ujarnya saat ditemui Kabar Madura. Ia menambahkan, dukungan dari berbagai golongan dan kalangan masyarakat tersebut, nantinya tim sangat bersyukur dengan mendapatkan banyak masukan dan dukungan dari masyarakat dari berbagai golongan. ”Alfalah selalu menjadi yang terbaik dan akan tetap mengabdi untuk masyarakat sampang khususnya,” pungkasnya. (sya/rr)

DI BALIK LAYAR: Tim Pangestoh yang terdiri dari gabungan tiga partai politik, sukses mengantar pasangan Alfalah memenangkan Pemilukada Sampang dengan cara jujur dan dan beretika.

Tidak Ada Sekat Antara Bupati dan Warganya Sambungan dari hal 1

Selama Sampang masih dipimpin oleh Fadhilah, banyak warga yang mengelukan bupati pensiunan Polri tersebut. Bukan karena kealimannya, tapi karena sering turun ke jalan bersama rakyat kecil. ”Saya sering melihat Pak Fadhilah yang menjabat sebagai bupati sering turun ke jalan dengan mengendarai sepeda ontel. Seakan beliau ini bupati bupati dan hanya rakyat biasa saja,” ucapnya. Selain itu, kharisma yang dimiliki Fadhilah hingga saat ini sepertinya tidak pernah pudar. Bayangkan, selama memimpin Sampang selama dua periode, hingga saat ini masyarakat masih menaruh harapan kembali kepadanya. Ditanya, apakah saat ini kenal dan tahu dengan Bupati yang saat ini, Budi menjawabnya hingga saat ini tidak pernah bertemu langsung dengan Bupati Noer Tjahja. Ia hanya mendengar dari ucapan orang-orang dan melihat gambarnya dari spanduk kampanye pada

Ketua Panitia Bantah Ada Mark Up Sambungan dari hal 1

Menurutnya, pembelian CT Scan yang didapat dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) 2009 tersebut sudah sesuai dengan anggaran. Selain terkait harga, dugaan mark up juga terjadi pada spesifikasi teknis (spek) yang tidak sesuai dengan klasifikasi yang diinginkan. Rusdi mengatakan jika pagu pembelian CT Scan tersebut memang sebesar Rp 8 miliar, harga pagu sementara-nya sekitar Rp 700 juta lebih

dan pemenangnya juga berkisar Rp 700 juta. Selain itu angka tersebut masih belum dipotong pajak. ”Kalau dibanding dengan daerah lain seperti di Bangil, Kabupaten Pasuruan, kami sudah hemat sekitar Rp 700 juta. Padahal spek CT Scannya juga sama, termasuk merknya,” kilah Rusdi Saleh yang ditemui Kabar Madura, Senin (25/2). Terkait adanya dugaan mark up dana dan ketidaksamaan spek pembelian CT Scan tersebut, Polda Jawa Timur telah melaku-

kan penyelidikan dan pemeriksaan terhadap beberapa pihak yang diduga terlibat dalam indikasi mark up tersebut. Hal tersebut diamini Rusdi Saleh yang membenarkan adanya pemeriksaan dari tim Polda Jawa Timur. ”Saya kira tidak ada apaapa kita diperiksa. Memang benar aparat kepolisian dari Polda Jawa Timur sempat memeriksa beberapa pihak di RSU Slamet Martodirdjo,” tandasnya. Penyelidikan dan pemeriksaan terhadap beberapa pihak tersbeut dilakukan

pihak Polda Jawa Timur setelah mendapat laporan dari masyarakat terkait adanya dugaan mark up dana pembelian alat kesehatan di RSU Slamet Martodirdjo Pamekasan. ”Kalau masalah pemeriksaan dan penyelidikan, itu wajar dilakukan karena jika ada yang melapor, hukumnya wajib untuk ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian. Tapi saya tegaskan, tidak ada mark up dan ketidaksesuaian dengan spek CT Scan itu. Semuanya berlangsung dengan transparan,” pungkas Rusdi Saleh. (ong/rr)

Pajak Karang Jamuang Dibayar oleh Pemkab Bangkalan Sambungan dari hal 1

Menurut Mukaffi, jika seandainya ada bentuk kerjasama antara Pemkab Bangkalan dan PT Pelindo III seharusnya ada laporan kepada DPRD. ”Jika memang ada kerjasama, mestinya lapor ke DPRD. Sejak saya menjabat sebagai Ketua Komisi C empat tahun lalu, tidak ada satupun pembahasan terkait Karang Jamuang,” terangnya. ”Seharusnya jika ada kesepakatan sekecil apapun, harus ada pemberitahuan ke DPRD Bangkalan. Apalagi dijadikan objek wisata sehingga perlu laporan

AMDAL. Kalau Pemkab Bangkalan mengetahui hal tersebut, seharusnya kami juga tahu walaupun sekedar kerjasama,” imbuhnya. Untuk memperoleh kejelasan terkait Karang Jamuang, Komisi C DPRD Bangkalan akan segera memanggil instansi terkait, yakni Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Bangkalan dan beberapa instansi lain untuk mempertanyakan hal tersebut. Komisi C DPRD Bangkalan juga berencana akan mengunjungi Karang Jamuang dalam waktu dekat ini meningat sudah ada proses

pembangunan yang dilakukan PT Pelindo Marine Service di pulau tersebut. ”Kami akan panggil SKPD terkait! Kalau perlu kita cek langsung ke Karang Jamuang,” geramnya. Anggota Komisi C DPRD Bangkalan, Mahmudi, mengatakan jika selama ini Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Karang Jamuang dibayar oleh Pemkab Bangkalan. Tapi mengapa tibatiba PT Pelindo III melalui anak perusahaannya menggunakan pulau tersebut sebagai objek wisata maritim. ”Hal ini sangat menyakiti perasaan masyarakat Bang-

kalan. Kami tidak akan menoleransi hal tersebut. Kita yang bayar PBB kok sekarang tiba-tiba PT Pelindo III yang menjadikanya sebagai objek wisata,: ujar Mahmudi kesal. Humas PT Pelindo III, Edi Priyanto, ketika dihubungi Kabar Madura melalui telepon selularnya, kemarin, mengatakan belum dapat memberikan keterangan karena harus meminta informasi lebih lanjut ke PT Pelindo Marine Service sebagai pelaksana. ”Saya belum bisa bicara. Saya konfirmasi dulu ke PT Pelindo Marine Service,” kilahnya. (fir/rr)

Banyak dari masyarakat yang merasa sungkan apabila bertemu dengan Fannan, terlebih setelah menjadi wakil bupati. ”Kita sampai sungkan karena terlalu merendahnya beliau. Biarpun siapa saja bertemu dengan santunnya pasti beliau yang bersalaman dulu,” ujarnya. Hal lain yang membuat masyarakat sungkan dan mengelu-elukan beliau dengan kerendahan hati dan ketulusan beliau jika mana diundang oleh masyarakat untuk mengisi acara sebagai penceramah agama. ”Tidak pandang siapa yang mengundang, di mana rumahnya orang kaya ataupun orang miskin pasti beliau datang memenuhi undangan,” ulasnya.

Sosok Fannan Hasib sebagai salah satu kiai besar di Sampang juga banyak diakui oleh sebagian besar santri pondok pesantren. Nama Fannan sudah lebih dikenal oleh masyarakat bukan hanya karena beliau seorang putra dari salah satu ulama maupun tokoh agama besar (alm) KH Hasib Siraj, namun juga karena kekhusu’an dan ketulusan beliau sebagai kiai. Kharisma yang dipunyai Kiai Fannan tidak jauh beda dengan ayahnya yang juga seorang kiai besar,” ungkapnya. Bagi kalangan rakyat kecil, kesosialan Fannan Hasib sebelum dan selama menjadi wakil Bupati Sampang periode 2008-2013, dikenal sebagai salah satu pejabat yang pendiam dan lebih menyentuh kepada

masyarakat bawah dan lebih sering berkontaminasi langsung dengan masyarakat kecil. ”Terkadang sering saya melihat Kiai Fannan sebagai wakil bupati tanpa mobil dinasnya dan hanya menggunakan mobil pribadi tanpa protokoler seorang wakil bupati,” ujar Mat Sadin, tukang becak yang biasa mangkal di kawasan Pasar Srimangunan. Terlebih, bila diundang dalam acara keagamaan, Fannan lebih sering mengaku sebagai kiai dan wakil bupati. Fannan mengatakan jika manusia hanya akan dibedakan dari tingkat ilmu keagamaan dan kedalaman keyakinannya menyembah Allah dalam menjalankan ajaran islam, bukan karena pangkat dan harta yang dimilikinya. (sya/rr)

Ra Momon Bentuk Tim Advokasi Sambungan dari hal 1

Menurut tim advokasi yang dibentuk Ra Momon, kliennya tidak pernah merasa melakukan tindakan sebagaimana yang digambarkan dalam foto yang belakangan menyebar di dunia maya tersebut. Salah seorang tim advokasi Ra Momon, Bakhtiar Pradinata, mengatakan bahwa pihaknya akan melaporkan seluruh pihak yang telah merugikan kliennya tersebut, baik secara moril maupun nama baik. ”Kami telah menyiapkan bukti-bukti dan saksi-saksi terkait masalah ini untuk melakukan upaya hukum dengan melaporkan secara pidana, pihak-pihak yang telah menyebarkan isu murahan tersebut terhadapa Saudara Makmun Ibnu Fuad,” jelas Bakhtiar. Ia mengatakan, laporan akan segera dilayangkan

kepada pihak yang berwajib dalam waktu dekat setelah seluruh materi selesai disusun. Bakhtiar menambahkan, pihaknya belum menentukan apakah melaporkan kasus tersebut ke Kepolisian Daerah Jawa Timur atau Kepolisian Resor Bangkalan. Menurutnya, apa yang tergambar di foto yang banyak beredar tersebut jelas bukan Ra Momon karena dari pengakuan kliennya, yang bersangkutan tidak pernah melakukan hal tersebut dan pria dalam foto tersebut adalah orang lain. ”Kami menengarai jika pelaku penyebaran fitnah melalui foto tersebut adalah mereka yang tidak puas dengan hasil Pemilukada Bangkalan, beberapa waktu lalu, yang dimenangkan oleh pasangan Makmun Ibnu Fuad-Mondir Rofii atau pasangan Makmur,”

Pemimpin Redaksi: Edi Kurniadi. Redaktur Pelaksana: Rossi Rahardjo. Koordinator Liputan: Fathurrochman Al Aziz. Redaktur: Satriyo Eko Putro, Hadi Pudjiantoro. Biro Bangkalan: Kasiono (kepala), Firman Ghazali Akhmadi, Agus Josiandi, Abdur Rohim. Biro Sampang: Fandri Ardiansyah (plt kepala), Wawan Awalluddin Husna, Ahmad Syaiful Ramadhan, Syaiful Islam. Biro Pamekasan: Hairul Anam (kepala), Marzukiy, Fathor Rahman, Ahmadur Rusdi (pemasaran). Biro Sumenep: Busri Thaha (plt kepala), Ahmad Ainol Horri, Achmad Qusyairi Nurullah. Sport: Tabri Syaifullah Munir (Pamekasan-Sumenep) Ahmad Baiquni (Bangkalan-Sampang) Tata Artistik/Desain Grafis: Ryan Kalig (kepala), Umar Saja, Agus Subandi, Teguh Santoso. Keuangan: Neny Haryanti. Staf Penagihan: Ahmad Qoyyum, Eko Prayitno, Khairus Shodiqin. Human Resources Development (HRD): Rossi Rahadjo (koordinator), Disyahmain, Ryan Kalig. Direktur Utama: Cholili Ilyas. Direktur : Disyahmain, Taufiq Rizqon, Edi Kurniadi. Wakil Direktur: Ryan Kalig. Penerbit: PT Madura Mandiri Indonesia Sejahtera. Alamat Redaksi/Iklan dan Pemasaran: San Diego Main Street MR-2 No. 16 (No.95) Pakuwon City Surabaya, Telp/Fax: (031) 5993097. Telp Redaksi: (031) 5937959. e-mail Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com. Tarif Iklan: Iklan Umum Full Colour (FC): Rp 35.000 per mm/kolom. Iklan Umum Hitam/Putih (BW): Rp 19.000 per mm/kolom. Iklan Duka Cita/Sosial: Rp 12.000 per mm/kolom. Lowongan Rp 12.000 per baris.

Email Redaksi: redaksi@kabarmadura.co.id

Saking seringnya masyarakat bertemu dan bercengkrama bersama bupatinya pada saat itu hingga menunjukkan tidak ada sekat yang membatasi. Banyak masyarakat yang merasa sungkan bila betemu kembali dengan sosok Fadhilah saat ini. Rodiah, salah satu penjual kue yang biasa menjajakan keliling juga mengatakan hal yang sama. Dikatakan, pada saat Fadhilah menjadi bupati sering memborong jajanannya pada saat bertemu. Di kalangan pegawai negeri, penilaian terhadap sosok Fadhilah pada saat memerintah Sampang mempunyai penilaian berbeda. Seperti diketahui bersama, pada pemerintahan Bupati Noer Tjahja, terlihat banyaknya pergeseran PNS yang dilakukan oleh bupati dalam tahun 2012 lewat mutasi besar-besaran. Masyarakat banyak menilai, pergeseran para pegawai negeri sipil tersebut dikaitkan dengan unsur politik yang semakin memanas. Sehingga banyak diketahui politik tidak mengenal orang. (sya/rr)

Fannan, Sosok Sederhana yang Dekat dengan Rakyat Sambungan dari hal 1

KM/DOK

saat akan digelar pemilukada lalu. ”Saya tahu wajahnya dari gambar-gambar yang dipajang di pinggir jalan yang pada saat itu sudah banyak bertebaran,” jawabnya. Hal yang sama diungkapkan Jalil, satu tukang becak asal Kecamatan Kota. Terhadap masyarakat kecil, nama Fadhilah sudah melekat sejak dirinya memimpin menjadi bupati dan banyak hal-hal yang dilewatinya bersama pada saat itu. ”Pada hari Minggu, Pak Fadhilah pada saat itu keliling kota dengan sepeda ontel dan sering bila berpapasan dengan para tukang becak sering menyapa dan malah sering membawakan nasi. Terkadang juga sampai memborong penjual kue yang lewat untuk diberikan kepada para tukang becak,” ceritanya. Apalagi, lanjutnya menceritakan kalau sudah menjelang hari raya. Pada bulan puasa komunitas para tukang becak sering diajak untuk buka bersama. Dan hal itu bukan hanya sekali, melainkan sering dilakukan terhadap masyarakat kecil lainnya.

tandas Bakhtiar. Sementara Syafi’, anggota tim advokasi Ra Momon yang lain, mengatakan bahwa dari hasil kajian timnya, ditemukan setidaknya ada dua orang yang dianggap paling bertanggung jawab atas penyebaran foto tersebut. ”Menurut kajian kami, setidaknya ada dua orang yang dianggap layak dan paling bertanggung jawab atas penyebaran foto yang dilakukan untuk membunuh karakter klien kami sebagai bupati terpilih Bangkalan,” ungkapnya. Menurut Syafi’, kedua orang tersebut selama ini sering memberi pernyataan di media ataupun di depan khalayak umum terkait foto tersebut. Namun Syafi’ enggan menyebut nama tersebut dan meminta Kabar Madura untuk bersabar menunggu tahap pelaporan. (jos/rr)

WARTAWAN KABAR MADURA DIBEKALI TANDA PENGENAL, DAN DILARANG MEMINTA ATAU MENERIMA UANG/BARANG DARI SUMBER BERITA


SELASA

26 Februari 2013

Ibu Sepak Bola Dalam Pikiranku

ALHMDLLAH ...akhirx P.MU bs bw plng poin trim,s bpk Ahsanul,q tung2u gol2 x lg di GBK Jngm ksh ampun mshmu . bella toronan comunity +6287750637118 Ayo P.MU maju trus pntang mundur kocek aj bolamu biarpun lapangan becek sprti kerapan sapi, P.MU ttp smgt tnp knl lelah hjar bos...robby CENGEL toronan. +6287750655056 G0,g0..PMU,Bangktlah pda tgl 3mret nanti maen d GBK klahkah MTRA kukar zahila abu bkar d maenkn biar laskr sape krap atambeh ganas blakangy buat p.aQ m p.daneil tmbh lg dung stekerx yg bgus..buat ank2 pmu smangat baros tretan mania bugih.. +6281939316890 ayo P.MU lbas msuh2mu,lari sprti sape kerapan tak osa tako,reng madureh ad d blkangmu...SAGOLER(slh sdkt golok d leher) from.sangkolan mertua TRN +6281703777557 P-MU b0l3h m15k1n p3n94l4m4n 454l k4y4 k3m3n4n94n j4d1 t3ru5l4h b3rju4ng d3m1 MADURA n t3b45l4h 5mu4 l4w4n mu q 5l4lu 5t14 m3ndukun9 mu by-SAVIOLA BonetA <tandes surabaya> +6287750512378 Y satu p0in dblas beribu-ribu senxum dr sup0rter madura. By aksai warles ayu utara uim,+6281935181160 PAK AKSANUL, rekrut saja veteran korea dan asutralia untuk memperkoat PMU, ahn jun wan dan mark viduka. Pasti PMU menangan. Joe-surabaya ….083850197878 VIVA PMU...! Salut buat semua pemain yang tak kenal lelah walau lapangan Persiba berkubang lumpur. Mari jaga terus semangat juang, kebersamaan dan kekompakan tim. Doa Madura selalu menyertaimu PMU. Joko, Raya Nyalaran Pamekasan, +6281937302369 SELAMAT datang pasukanku, Kalian sukses membawa poin buat masyakat Madura. Teruslah berjuang, perjalanan masih panjang. Nusuh yang lebih berat menunggumu. Dua laga kandang yang berat harga mati untuk kalian rebut. Jadikan kandang lebih angker dan tak terkalahkan. Selamat berjuang... semuga sukses di kandang dan tandangmu. Burahol Darma Permai 5/2 Meccazent, +6281991222280 AYO PMU tunjukkan kebranianmu. Kami selalu mendukungmu dimana kau berada disitu kami ada. Kalahkan Mitra Kukar dan musuh-musuhmu yang lainnya. Berjuanglah sampai titik darah penghabisan. Umam v Dyon K_Conk Mania Orang Kowel City,, +6281939204272 ANDA MEMILIKI UNEG-UNEG, SARAN, DAN KELUHAN TENTANG PELAYANAN PUBLIK (PENDIDIKAN, EKONOMI, KEAMANAN DLL) DI SEANTERO MADURA?

Silakan kirim melalui pesan dan alamat ke: Kabar Madura. Tulis pendapat Anda dan kirim ke no +6287850767325 (khusus SMS) atau via email:kabarmaduranews@gmail.com, facebookkabarmadura@gmail.com

Bagi pembaca yang berminat mengirimkan karyanya, Silahkan kirim ke:

Kantor Redaksi KABAR MADURA di San Diego Main Street MR-2 No. 16 (No. 95) Pakuwon City Surabaya. Diutamakan via email ke kabarsastrabudaya@gmail.com. Panjang tulisan maksimal dua lembar kertas ukuran folio dengan 1,5 spasi. Nama dan alamat terang, serta foto diri harus dilampirkan.

Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

7

AKU lagi mencoba berpikir apa sih yang menjadi akar permasalahan di Sepak Bola kita saat ini. Semoga apa yang kutulis ini tidak dianggap sebagai suatu kesimpulan, tetapi lebih kepada apresiasi seorang Ibu dari dua Orang anaknya yang telah menjadikannya seorang supporter untuk Sepak Bola kedepan yang lebih baik. Terlepas dari konflik yang terjadi antara dua kubu yang ada di Sepak Bola Indonesia, aku mencoba mencari tahu salah satu alasan mengapa sepak bola kita sulit berkembang seperti di luar sana. Coba ku ulas sedikit apa yang tengah kupikirkan saat ini. Setelah bergulirnya sosialisasi Proyek dari AFC (Asian Football Confederation) pada tahun 2008 tentang Memprofesionalkan Pengelolaan Klub dan Kompetisi Negara Negara di Asia yang ingin tampil di Liga Champions Asia (LCA), membuatku terhenyak karena hasil penilaian AFC ternyata Klub Klub dan Kompetisi yang ada di Indonesia belum memenuhi standart minimal sebuah pengelolaan Persepakbolaan yang professional. Apa saja yang menjadi standart minimal dalam pengelolaan yang lebih professional menurut AFC? Organisation, Technical Standard, Governance/Soundness, Marketing/Promotion, Business Scale, Game Operation, Media, Stadia, Klub, Infrastructure (logistic).Ahhhh… rasanya kalau membahas itu bukan bagianku karena memang aku belum menguasai benar secara keseluruhan, timbang entar dibilang “Sok Tahu” hehehehe. Kita mulainya dari bawah saja karena aku lebih suka membahas dari akar rumput timbang membahas Daun daun yang berguguran. Kita mulai dari Klub saja sebagai

sarana pertemuan pedilahirkannya. Ibu main, wasit dan pelayang berkualitas akan tih melakukan proses mengarahkan anak pembinaan secara beranaknya tumbuh denkesinambungan untuk gan kualitas, sebamelahirkan Sumber liknya ibu yang tidak daya Manusia yang mengutamakan kualiberkualitas dan siap tas hanya setengah hati pakai untuk kepentmengarahkan anaknya ingan nasional baik tumbuh menjadi anak itu pemain, wasit atau yang berkualitas. Jadi pelatihnya. menurutku Ibu Sepak Oleh: Seperti kita ketahui Bola adalah Klub Klub JOYCE LETIK menurut PSSI Klub di Amatir yang melahirIndonesia terbagi atas kan dan menanamdua kriteria yaitu Klub kan pondasi yang baik Amatir ( Divisi III, Divisi II dan Di- pada atlet berkualitas, dan Klub visi I) dan Klub professional ( Divisi Profesional adalah tempat untuk Utama dan IPL) menguji atlet atlet yang profesional Tuntutannya adalah apakah den- dan berkualitas tinggi. gan keberadaan jenjang klub klub Ketika klub Amatir diharuskan tersebut dapat menjadikan sepak mencetak Atlet yang berkualitas Bola Menjadi menarik, kompetitif, tentunya dibutuhkan keprofedan bukan tidak mungkin menjadi sionalan dan kesungguhan di Industri besar seperti di Eropa. dalam pengelolaannya. Kita juga Bila arahnya menjadi industry harus jujur ketika ada kompensasi yang besar seperti itu tentunya berupa gaji, bonus atau apalah naKompetisi kompetisi yang berkuali- manya ditawarkan kepada atlet attas harus dilahirkan melalui per- let yang dibina tentu akan memberi mainan permainan yang berkuali- stimulant atau rangsangan untuk tas dari SDM yang tentunya harus berkompetisi menjadi yang terbaik, berkualitas pula. asal benar benar dijalankan murni, Apakah Klub bisa melahirkan baik dan benar dan tidak ada “main SDM yang berkualitas? Jawaban- mata”aja antara manajemen klub nya Pasti Bisa, dan itu semua dan pemain yakin pasti bisa, karena kembali lagi dimulai bagaimana siapa sih yang tidak ingin dari pondasi yang dibangun diawal. Hoby yang ditekuni akhirnya bisa Menurutku tempat membentuk menjadi ladang uang atau pengpondasi di sini adalah pada jenjang hasilan ( sebut Atlet Profesional Klub Amatir, bukan berarti kemu- ; Olahragawan yang bertanding dian pada klub professional boleh untuk mendapatkan uang atau remengabaikan prestasi sebagai indi- ward) bagi dirinya hehehehe. kator keberhasilan klub itu sendiri. Namun bagaimana mungkin Di Klub Amatirlah tempat lahirnya bisa mencetak Atlet professional atlet sepak bola yang berkualitas, bila Klubnya itu tidak memiliki Klub amatir itu seperti Ibu yang pendanaan yang cukup, dan hanya melahirkan, merawat, mendi- berharap dari APBD saja, itupun dik dan menanamkan pondasi syukur kalau pemerintah Daeyang baik pada anak anak yang rahnya mau mengucurkan dana

untuk membiayai Klub Amatir lah kalau tidak, seperti kata seorang atlet Sepak Bola di Sumbawa yang curhat padaku akhirnya hanya sampai di desa saja karier sepak bola saya. Miris. Padahal banyak atlet yang berkualitas lahir dari sudut sudut terpencil di Negara ini. Tapi tidak serta merta juga dong kita lalu menyalahkan Pemerintah yang gak mau mengucurkan APBDnya untuk sepak bola, Cukup dengan alasan prestasi tidak ada/ kurang, 1 point bagi pemerintah dan 0 untuk Klub Amatir hehehehehe. Bagaimana mencari alternatif sumber pendanaan buat Klub Amatir sebagai Ibu dari sepak bola kita agar tidak bersandar dan berharap pada APBD saja ( Bukankah ini juga bisa dijadikan barometer kesiapan klub amatir terutama Divisi I untuk model pengelolaan kearah klub Profesional yang tidak boleh lagi menggunakan Bantuan APBD? ahhhh malu dong kalau sebutannya Klub Profesional tapi masih disusui sama APBD, Uppss…….. sorry jangan tersinggung yang masih seperti ini). Apa kira kira yang bisa dilakukan oleh klub Amatir untuk penggalian dana guna menjalankan operasional Organisasinya? Nanti akan kita bahas pada waktu lain. Sementara ini Mari kita bersama memikirkan dan memberikan solusi bagaimana Klub Klub dan Kompetisi yang ada di Indonesia bisa memenuhi standart minimal sebuah pengelolaan Persepakbolaan yang professional berdasarkan penilaian AFC (Asian Football Confederation). Salam 1 Nyali WANI!!!!!

SECANGIH apapun sistem prosedur, kontrol dan pengawasan bank, tidak akan dapat mencegah fraud apabila dibantu atau dilakukan orang dalam. Pendapat dan opini tersebut sering dilontarkan dan didengar dari para ahli perbankan di media massa, dalam kaitannya dengan tindak pidana perbankan. Pada umumnya kasus fraud memang melibatkan orang dalam bank itu sendiri sehingga cukup sulit terdeteksi. Kejadian fraud biasanya sudah berlangsung cukup lama sebelum akhirnya dapat terungkap. Untuk mempersempit gerak laju kesempatan pelaku fraud, bank sedikitnya memerlukan 5 (lima) tahapan antisipasi yaitu: 1. Bank harus memeriksa lagi sistem prosedur operasional yang berlaku, apakah sudah lengkap dan mengatur secara baik sistem kerja, wewenang, dan tanggung jawab secara jelas (check & recheck antar jenjang organisasi). 2. Bank sebaiknya mengkaji kembali sistem pengawasan internal agar dapat mendeteksi secara cepat apabila terdapat pegawai bank yang menyimpang dari sistem prosedur yang sudah lengkap tersebut.

3. Melakukan suatu jalankan gaya hidup rotasi karyawan untuk dengan terhormat dan jangka waktu tertentu, mempunyai pengaagar pimpinan atau ruh yang cukup kuat karyawan di suatu dalam pekerjaannya. bagian tersebut tiGolongan yang berdak terlalu mengakar potensi menjadi pemkuat pengaruhnya terbobol bank biasanya hadap pekerjaan atau mempunyai ciri khas bawahannya. antara lain memiliki 4. Bank harus segera gaya hidup yang timeningkatkan etika dak sepadan dengan Oleh: dan integritas dari sepenghasilan resminya, PANJI KARTIKO luruh lapisan pegawai. sering menutupi detil 5. Bank harus mepekerjaannya, selalu ningkatkan budaya tidak puas dengan Kepatuhan & Manajemen Risiko kondisi dirinya, segan mengambil pada setiap transaksi dan aktivi- cuti, dan mengupayakan dokumentasnya. Compliance check list dan tasi tertentu tetap berada dalam penerapan kajian/analisa risiko penguasaan pribadinya. wajib diterapkan pada setiap pemPembobolan bank biasanya dimuberian kredit, penempatan dana lai dari pencurian uang kecil-keciantar bank, pembelian surat ber- lan untuk keperluan pribadi tanpa harga, transaksi trade finance serta izin dan segera dikembalikan. Ketransaksi operasional perbankan tika menyadari hal tersebut dilakumulai back office sampai dengan kan dengan mudah, tidak diketahui front office. dan cukup sulit untuk dideteksi, Dapat ditarik kesimpulan bahwa oknum tersebut segera melakukan sejumlah pembobolan bank di- aksi yang cukup besar untuk jangka lakukan oleh orang dalam yang waktu yang cukup lama. tidak diduga sebelumnya. Pelaku Kasus fraud biasanya ditemukan termasuk pegawai kepercayaan oleh audit internal bank, penting yang sudah bekerja lama, men- sekali meningkatkan kinerja dan

pelatihan staf internal audit secara khusus agar lebih mampu mengenali dan mendeteksi berbagai macam modus perbankan yang sering terjadi dan harus segera dicurigai dan lebih sering melakukan “sidak” pada seluruh unit kerja atau kantor cabang. Prosedur bank sebaiknya menekankan penyelesaian suatu fungsi ke dalam beberapa bagian dan tidak membiarkan seseorang menguasai semua standar tahapan pekerjaan dari hulu ke hilir. Jangan sampai terjadi semut seberang lautan terlihat tetapi gajah didepan mata tak terlihat, yaitu penyimpangan di depan mata tak terdeteksi tetapi malah mencari penyimpangan kecil di kantor cabang yang letaknya cukup jauh. Kini saatnya bank harus mulai mengkaji kembali sistem penyaringan pegawai dan pimpinan, khususnya untuk posisi-posisi yang rawan penyelewengan melalui standar kelayakan ilmu perbankan sampai dengan ujian psikologi tertentu. Hal ini juga sesuai dengan ketentuan BI mengenai fit & proper sampai dengan kepala cabang dan kepala bagian.

SITUASI darurat di Partai Demokrat seolah menjadi satu-satunya persoalan penting di Indonesia hari-hari ini. Media dan masyarakat menikmati, atau dipaksa menikmati? Anas Urbaningrum menolak politisasi kasus. Kemelut Demokrat menjadi berita utama semua media. Hampir satu bulan konsumen media dijejali berita tentang kemelut yang terjadi di Partai Demokrat. Masyarakat luas pun seakan dipaksa sadar, masalah yang ada di partai pemenang Pemilu 2009 itu merupakan problem seluruh bangsa. Mulai turunnya tingkat keterpilihan, status ketua umum yang menjadi tersangka korupsi dan mundur dari jabatannya, sampai menyaksikan begitu besarnya atensi Presiden RI –merangkap Ketua Dewan Pembina, Ketua Dewan Kehormatan, dan Ketua Majelis Tinggi Partai. Hari demi hari, bahkan menit demi menit di media elektronik, perkembangan kasus partai berlambang mercy ini menjadi fokus utama media. Ada tokoh yang ingin agar Ketua Umum Partai Demokrat bertahan, tapi banyak juga yang meminta Anas Urbaningrum turun jabatan. Semua punya argumen masing-masing. Semua ditampilkan dalam liputan, dialog, dan bahkan debat. Kalau mau ditelusuri, penyebab awal semua prahara Partai Demokrat adalah survey Syaiful Mujani Research Consulting (SMRC), yang dirilis awal Februari lalu. Partai Demokrat yang merajai Pemilu 2009 dalam survei ini tergambar mengalami jatuh bebas. Suara responden hanya 8,3 persen. Ha-

sil survei dipaparkan Polemik terus berlandengan tajuk “Kinerja jut, termasuk akankah Pemerintah dan Partai, Anas bertingkah sepTren Anomali 2012erti Nazarudin, karena 2013”. Survei SMRC merasa ‘ditinggalkan’ melibatkan 1.220 repatron-patronnya di sponden di seluruh Inpartai, maka ia akan donesia. Hasil survei bernyanyi membongmenggunakan rentang kar kebobrokan Partai kesalahan plus-minus Demokrat? 3 persen dan tingkat Terlepas dari benar kepercayaan 95 perstidaknya Anas UrbaninOleh: en. Pertanyaan yang grum melakukan tindak JOJO RAHARDJO diajukan kepada rekorupsi, dalam hal ini sponden adalah “partai gratifikasi, menjadi perapa yang akan dipilih jika pemilu tanyaan bersama kita, sebegitu pentdilaksanakan sekarang?” ingkah persoalan kemelut di Partai Hanya karena survei itulah, Pres- Demokrat ini, sehingga isu-isu yang iden Susilo Bambang Yudhoyono berkembang di dalamnya layak jadi sampai merasa perlu berdoa di pembicaraan utama (people’s talk) dan depan ka’bah demi keselamatan mendominasi agenda media? partainya. Sesampainya di tanah Baiklah Partai Demokrat adalah air, hal pertama dan prioritas yang partai penguasa, pemenang Pedilakukannya adalah membenahi milu 2009. Partai ini naik empat urusan partai. Selanjutnya, per- tingkat dibandingkan lima tahun hatian demi perhatian tersedot ke sebelumnya, dengan menjadi juara Partai Demokrat, dan berlanjut pada umum pemilihan umum, meraup 20 Rapat Pimpinan Nasional (Rapim- persen suara (21 juta jiwa pemilih) nas) 17 Februari lalu. dan 150 kursi DPR. Sebelumnya, Sampai kemudian saat Anas me- pada kesempatan pertama menjadi milih mundur, tak sampai 24 jam peserta pemilu pada 2004, Demokrat setelah ditetapkan sebagai tersangka mendapatkan 7,45 persen suara penerima gratifikasi oleh KPK, pers (8,4 juta pemilih) dan 57 kursi di belum mau diam. Media mencoba DPR RI. Tapi, sebegitu pentingkah mengangkat sisi lain Anas yang saat peran Partai Demokrat terhadap keberpidato menyampaikan pengun- sejahteraan bangsa ini, sehingga ia duran dirinya di Kantor DPP Partai layak menyita atensi publik sebegitu Demokrat sempat menyatakan, “Ma- besarnya? sih banyak halaman berikut yang Media punya peran penting saat akan kita buka dan baca bersama menjadi agen yang membentuk agententu untuk kebaikan kita bersama. da setting pembicaraan di publik. Ini bukan tutup buku, tetapi pem- Agenda setting menjelaskan begitu bukaan buku halaman pertama.” besarnya pengaruh media, berkai-

tan dengan kemampuannya dalam memberitahukan kepada audiens mengenai isu-isu apa sajakah yang penting. Kolumnis Walter Lippman mengatakan bahwa media memiliki kemampuan untuk menciptakan pencitraan-pencitraan ke hadapan publik. Kemudian McCombs and Shaw melakukan analisis dan investigasi mengenai kesadaran dan informasi. dalam menganalisa fungsi agenda setting media terhadap jalannya kampanye pemilihan presiden Amerika Serikat pada tahun 1968, 1972, dan 1976. Mereka berkesimpulan bahwa media massa memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap apa yang pemilih bicarakan mengenai kampanye politik, dan memberikan pengaruh besar terhadap isu-isu apa yang penting untuk dibicarakan. Partai Demokrat, dan juga isu-isu politik lain cukup penting. Tapi, bukankah masih ada hal lain yang perlu dibicarakan dan lebih menyangkut kehidupan orang banyak? Masalah kenaikan harga elpiji bagi warga kelas menengah, harga BBM yang terombang-ambing kekuatan politik di tengah subsidi APBN yang terus keropos, atau kian tingginya angka kecelakaan di jalan raya. Politik memang penting, partai pemenang pemilu memang salah satu primadona pembicaraan, tapi demi kepentingan kesejahteraan orang banyak, kenapa kita selalu dipaksa mengunyah makanan yang sama, yang tak membuat tubuh kita sehat, kecuali hanya manis di mulut saja?

*) Joyce Letik Bonita, Pencinta Sepakbola, Fans Berat Persebaya (yang legal)

Upaya Pencegahan Fraud

*) Panji Kartiko Pemerhati Ekonomi

Partai Demokrat, Betapa Lelahnya Kita

*) Jojo Rahardjo Wartawan Kompas TV


8

SELASA

26 Februari 2013

Dana Pelantikan ASRI Surut

Rp 490 Juta Tak Harus Habis

PAMEKASAN-Biaya pelantikan bupati dan wakil bupati terpilih, Achmad SyafiiKhalil Asy’ari (ASRI) yang semula dianggarkan Rp 490 juta oleh Bagian Umum Sekretariat Pemerintah Kabupaten Pamekasan, kini tak lagi disoal secara nyaring. Wakil rakyat yang berada di Gedung DPRD Pamekasan pun sudah tak begitu mempersoalkannya. Saat dihubungi wartawan Kabar Madura, Senin (25/2) kemarin, Wakil Ketua DPRD

Pamekasan Khairul Kalam menegaskan pihaknya hanya menyarankan agar panitia pelaksana pelantikan bisa menghemat dana yang menyedot uang rakyat dari APBD tersebut. “Hanya menyarankan untuk bisa menghemat karena anggaran itu merupakan anggaran yang disediakan. Jadi, tidak harus habis,” tegas kader Partai Demokrat ini. Sebelumnya, Khairul Kalam menyatakan nilai anggaran pelantikan yang nyaris setengah miliar itu terlalu besar. Kala itu, Khairul Kalam menyatakan

pelantikan itu bukan untuk hura-hura, yang terpenting esensi dan kehikmatan yang didapat dari pelantikan tersebut. Sekalipun, itu terbilang acara kenegaraan. “Silahkan anggaran tersebut dikelola, tetapi yang terpenting bisa dihemat dan sisanya dikembalikan ke kas negara,” saran Khairul Kalam sembari menambahkan, pihaknya sedang melangsungkan rapat di luar daerah. Dikonfirmasi, Kepala Bagian (Kabag) Umum Sekretariat Pamekasan Salah Syamlan, menegaskan bahwa pihaknya

belum bisa berkomentar banyak terkait anggaran tersebut. Pihaknya menegaskan, masih akan melakukan studi banding dengan pelantikan bupati dan wakil bupati terpilih di Kabupaten Sampang yang digelar Selasa (26/2) hari ini. “Besok (hari ini, red), kami akan menghadiri pelantikan bupati dan wakil bupati terpilih di Sampang. Rasanya, kami masih perlu melakukan studi banding berkenaan dengan anggaran ke sana. Kami akan menemui panitia pelantikan di sana,” terang Salah Syamlan. Pria yang juga merangkap Plt Kabag

Humas dan Protokol Pemkab Pamekasan ini menambahkan, pihaknya siap menghemat anggaran pelantikan bupati dan wakil bupati terpilih nanti. “Penggunaannya diusahakan seefektif dan seefesien mungkin,” tukasnya. Dikatakan, berkenaan dengan proses pelantikan ASRI ini, secara terpisah biayanya juga ditangani oleh Sekretariat DPRD Pamekasan. Yaitu, biaya sidang paripurna pelantikan sekaligus pelepasan incumbent Kholilurrahman dan wakilnya Kadarisman Sastrodiwirdjo. (anm/zis)

UNJUK RASA Siap Tak Ganggu Pelantikan PAMEKASAN-Massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Pejuang Rakyat (Ampera) Pamekasan berjanji tidak akan menganggu proses pelantikan bupati dan wakil bupati terpilih, Achmad Syafii-Khalil Asy’ari (ASRI), pada 21 April 2013 nanti. Sungguh pun demikian, Ampera yang dikenal getol dan berani memblokade jalan perkotaan tiap kali menggelar demontrasi, menyatakan akan terus menyoroti kepemimpinan ASRI selama lima tahun ke depan. Hal demikian ditegaskan langsung oleh Korlap Ampera, Zainal Abidin, saat dihubungi Kabar Madura, Senin (25/2). Ditambahkan, janji politik ASRI sangat memukau dan kalau direalisasikan, dimungkinkan melahirkan kesejahteraan bagi masyarakat Kota Gerbang Salam. “Dalam visi-misinya, pasangan ASRI meneguhkan bahwa selain akan memberikan bantuan Rp 300 juta per tahun kepada masing-masing desa, juga menyatakan akan memberikan honor bagi guru tidak tetap atau sukwan Rp 900 ribu per bulan,” ungkapnya. Dalam penelusurannya, honor sebesar Rp 900 ribu per bulan tersebut, tidak hanya paga guru honorer di lembaga pendidikan negeri yang dapat menikmatinya. Lebih dari itu, lembaga pendidikan swasta hingga ke pelosok desa bakal kecipratan buah manis kepemimpinan ASRI. “Selain itu, selama kepemimpinannya nanti, kami tidak akan lelah menggalakkan gerakan guna melakukan kritik kebijakan yang tidak pro-rakyat. Termasuk pula persoalan hukum yang selama ini masih terus mengambang,” ancamnya serius. Sementara itu, saat diwawancarai wartawan Kabar Madura beberapa waktu lalu, Syafii menegaskan akan berupaya kuat untuk menyejahterakan para guru serta memajukan Kabupaten Pamekasan secara dengan merangkul semua kalangan. Selain itu, juga membangun perubahan Pamekasan ke arah yang lebih baik. “Untuk yang sukwan atau guru diniyah, nantinya kami usahakan kerja sama dengan pemerintah Jawa Timur. Mohon doa dan dukungannya semoga berhasil,” tukasnya menjelaskan. (anm/zis)

LONCAT PARPOL Kader PKNU Tak Boleh Lari dari Gerindra BANGKALAN–Kebijakan politis yang diambil oleh DPP PKNU untuk bergabung di barisan sayap partai Gerinda, mewajibkan bagi seluruh kadernya untuk segera berkoordinasi dengan pengurus Gerindra di tingkatannya. Pasalnya, sesuai nota kesepakatan yang telah diambil oleh pimpinan kedua partai, bahwa Gerindra siap mencalonkan kader PKNU untuk mengikuti pemilihan calon legislatif di semua tingkatan, baik provinsi atau daerah. Berkaitan dengan hal tersebut, kader PKNU tidak boleh beralih kepada partai lain. Sekjen DPC PKNU Bangkalan Achmad Muzakki, mengatakan, nota kesepakatan yang telah ditandangani kedua pimpinan partai merupakan bentuk kerjasama politik. Sebab, bergabungnya PKNU ke Gerindra sudah melalui pertimbangan yang matang dari pimpinan pusat. ”Jika merujuk pada nota kesepakatan tersebut, tidak boleh tidak, mau tidak mau setiap kader PKNU harus mengikuti aturan DPP,” terangnya. PKNU resmi bergabung dengan Partai Gerindra karena aspirasi konstituen PKNU menginginkan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra. Acara penandatanganan MoU PKNU dengan Partai Gerindra di Kantor DPP Gerindra, di Jalan Harsono RM Nomor 54, Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu (17/2). Oleh karna itu, Muzakki menjelaskan bagi anggota DPRD yang berasal dari PKNU yang hendak mendaftarkan diri menjadi calon legeslatif harus berangkat dari partai Gerindra. Sebab, jika tidak anggota tersebut harus mengundurkan diri dari keanggotaan PKNU. Dengan demikian, akan dilakukan Pergantian Antar Waktu (PAW). ”Itu merupakan salah satu isi yang tertuang dalam surat penjelasan dari DPP PKNU, setelah ditandatangani nota kesepakatan kedua partai,” imbuhnya. Sementara itu, saat dikonfirmasi mengenai kesepakatan politik tersebut, Sekjen DPC Gerindra Imron Rosyadi mengaku belum ada petunjuk teknis mengenai hal itu. Menurutnya, sejauh ini belum ada surat resmi dari DPP Gerindra yang mengatur tentang nota kesepakatan yang dimaksud. (fir/zis) Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

KM/AGUS JOSIANDI

KHAWATIR : Komisioner KPUD Bangkalan dala m hearing Senin (25/2) kemarin. Dalam kesempatan tersebut para pimpinan partai meminta tak ada pemekaran dapil

Dapil Mungkin Tidak Berubah BANGKALAN-Sebagai tindak lanjut dari wacana penambahan kursi di DPRD Bangkalan dari sebelumnya 45 kursi, Senin (25/2) pagi kemarin KPUD Bangkalan memanggil semua pimpinan partai berikut ormas dan sejumlah caleg di Bangkalan. Ini dilakukan sebagai bentuk serap aspirasi KPUD kepada elemen politik yang akan bertarung dalam Pileg 2014 mendatang. Kendati Dispendukcapil sudah merekomendasikan kepada Kemendagri untuk merevisi DAK2 (Data Agregat Kependudukan per Kecamatan) menjadi di bawah 1 juta penduduk. Tampaknya pembahasan hal tersebut masih dianggap perlu oleh KPUD dikarenakan hingga saat ini data yang

dijadikan acuan dari Kemendagri masih berdasar pada angka di atas 1 juta. Ketua Dispendukcapil Bangkalan Moh. Syafii saat memberi penjelasan di hadapan pimpinan partai politik dan komisioner KPUD mengatakan bahwa rekomendasi jumlah DAK yang diajukannya ke Kemendagri jumlahnya 971.505. “Jadi data yang kami ajukan ke Kemendagri adalah 971.505, ini tentu akan menganulir DAK2 yang ditetapkan sebelumnya yakni 1.105.144,” ucap Syafii. Sementara itu, Ketua KPUD Bangkalan Fauzan Jakfar menjelaskan, pihaknya melakukan hearing tersebut guna mendiskusikan wacana pemetaan ulang dapil terkait adanya rumor penambahan kursi di DPRD Bangkalan. “Betul data DAK2 ini akan direvisi dan angka revisin-

ya di bawah 1 juta, namun apapun itu kita kan belum mendapatkan pengesahan, sebab bisa jadi data revisi tersebut ditolak dan Kemendagri menetapkan DAK2 di atas 1 juta, ” jelas Fauzan. Sementara itu dalam hearing, Fauzan menuturkan jika tidak ada penambahan kursi maka komposisi dapil dan kuota kursi perdapil dimungkinkan tetap sama sebagaimana Pileg 2009. Namun demikian, dalam kesempatan hearing kemarin, sejumlah besar pimpinan partai meminta kepada KPUD untuk tidak merombak susunan atau pemetaan dapil yang sudah ada. Sebagaimana yang disampaikan Fathurrohman, Ketua DPC PDIP Bangkalan, dirinya meminta hal tersebut disebabkan para caleg

KPU Tegas Keterwakilan Perempuan Wajib SUMENEP-Ketetapan Komisi Pemilihan Umum (KPU) tentang tahapan pendaftaran calon legis latif sudah terungkap. Saat ini, KPU telah menetapkan bahwa tanggal pendaftaran legislatif dimulai sejak 6-8 April mendatang. Namun demikian, KPU secara tegas persyaratan dari calon yang u sung harus memenuhi keterwakilan perempuan. Ali Fikri, salah satu anggota KPU Sumenep, menegaskan partai politik yang tidak memenuhi keterwakilan perempuan dari daftar calon yang diajukan, Pihak KPU tegas menolak pendaftaran parpol tersebut. ”Keterwakilan perempuan itu berdasarkan amanah undang-undang. Jadi di antara daftar calon itu harus memenuhi sekurang-kurangnya 30 persen dari unsur perempuan dengan hitungan 1-3 itu ada perempuannya dan 4-6 itu ada perempuannya dan seterusnya,” terang Fikri, kemarin. Lebih lanjut, Fikri menegaskan, jika dalam pendaftaran caleg tersebut masih terdapat kekurangan dari unsur perempuan, KPU akan mengembalikan berkas-berkas yang di ajukan tersebut ke pihak partai tertentu. ”Kalau ditemukan tidak ada unsur pempuannya jadi kita beritahukan bahwa mereka harus melengkapi keterwakilan perempuan yang 30 persen itu. jadi akan kami kembalikan kepada parpol untuk menyempurnakan persyaratannya,” tegasnya. Selain itu, Fikri juga menekan pihak partai agar tidak mendaftarkan calon legislatornya lebih dari batas ketentuan yang sudah di tetapkan. Sebab, proses pendaftaran calon legislatif kali ini jauh berbeda dari aturan sebelumnya. ”Alokasi kursi dalam satu dapil itu calon yang diajukan harus seratus persen. Berbeda dengan pereode yang

KM/ACH. QUSYAIRI NURULLAH

Keterwakilan perempuan itu berdasarkan amanah undang-undang. Jadi di antara daftar calon itu harus memenuhi sekurang-kurangnya 30 persen dari unsur perempuan dengan hitungan 1-3 itu ada perempuannya dan 4-6 itu ada perempuannya dan seterusnya,” ALI FIKRI Anggota KPU Sumenep dulu, kalau dulu 120 persen. Jadi kalau ada satu dapil yang lebih dari 7 misalnya itu boleh. Tetapi untuk saat ini kan berbeda, aturannya itu harus 100 persen. Maka dalam satu dapil tidak boleh lebih dari 7 calon yang di usung,” pungkas Fikri. (aqu/zis)

telah melakukan pendekatan sosial kepada daerah pemilihannya sejak lama sehingga dikhawatirkan merusak upaya pendekatan yang telah dilakukan selama ini. “Saya minta tak perlu diubah pemetaan dapil, kalaupun nanti ada penambahan kursi, itu saya minta ditambahkan perdapil saja kuota kursinya tanpa harus memecah dapil yang sudah ada,” ucap Fathur kepada 5 komisioner KPUD yang ada. Menanggapi hal ini, Fauzan mengaku akan menerima usulan tersebut, namun demikian dirinya menegaskan bahwa penetapan terkait hal tersebut nantinya akan menjadi keputusan KPUD, yang mana dalam waktu dekat pihaknya akan membahasnya di internal KPUD. (jos/zis)

Jatah Caleg Menurun Drastis BANGKALAN-Tak seperti dalam Pileg 2009 dengan jumlah partai yang jauh lebih banyak dari peserta Pileg 2014 mendatang, saat itu jatah caleg per partai di suatu daerah bisa mencapai 120 persen dari kuota kursi yang dibutuhkan. Sedangkan untuk 2014 mendatang, mengacu pada aturan KPU terbaru jatah caleg per partai untuk suatu daerah hanyalah 100 persen dari total kuota kursi yang diperebutkan. Tak ayal kursi atau kesempatan politisi untuk menjadi caleg pada tahun 2014 menjadi sangat terbatas, ditambah menurunnya jumlah peserta pemilu yang hanya diikuti 10 partai. Ditemui di kantornya senin (25/2), Ketua KPUD Bangkalan Fauzan Jakfar, mengatakan jatah caleg hanyalah 100 persen dari jumlah kursi yang diperebutkan. “Ya jadi hanya 100 persen ya, itu maksudnya jika dalam suatu daerah, kota atau kabupaten, hanya menyediakan 45 kursi maka setiap partai pun hanya diperbolehkan mencalonkan 45 caleg, dibagi ke

semua dapil yang ada, sesuai kuota kursi yang ada di dapil tersebut,” jelas Fauzan. Menurut Fauzan, hal ini mengacu pada Peraturan KPU nomor 05 tahun 2011. “Itu sudah aturan yang terbaru, beda dengan tahun 2009 lalu, saat itu kuota partai adalah 120 persen, jadi kalau kuotanya 50 kursi, maka partai bisa mencalonkan 60 caleg,” imbuhnya. Sementara itu, terkait hal ini, pihak parpol mengaku kurang diuntungkan dengan aturan baru ini. Aturan baru tersebut dianggap merugikan karena mempersempit peluang partai meloloskan calegnya. “Kurang baik buat kami, seharusnya sama dengan yang lalu 120 persen agar peluang lebih banyak,” ujar Dindin Subagya, Sekretaris Partai Keadilan Sejahtera saat ditemui Kabar Madura seusai acara hearing di kantor KPUD siang kemarin. Atas kondisi maka dipastikan jumlah caleg yang akan bertarung dalam Pileg 2014 untuk perebutan kursi DPRD Bangkalan hanya sekitar 450 hingga 500 orang. (jos/zis)


SELASA

9

26 Februari 2013

Siapa yang Talangi Dana Pelantikan Al Falah? Belum Ada Pos Dana Talangan Dalam APBD SAMPANG-Kalangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sampang mempertanyakan aliran dana yang dipakai untuk pelantikan bupati-wakil bupati terpilih Sampang, A. Fannan Hasib-Fadhilah Budiono (Al Falah), yang digelar hari ini. Hingga saat ini Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sampang 2013 belum jalan sehingga secara otomatis dana pelantikan yang menyentuh angka Rp 380 juta tersebut berasal dari dana talangan terlebih dulu. Pertanyaannya, siapa yang meminjamkan uang

sebesar itu? “Dana talangan tidak ada, yang ada dana ditalangi dulu. Pertanyaannya siapa yang menalangi dana sebesar itu,” tanya Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Sampang, H Mohammad Hodai, saat dikonfirmasi kemarin. Di samping itu, dia juga mempertanyakan kenapa lokasi pelantikan digelar di Pendapa Agung. Padahal, seharusnya pelantikan bupati digelar di gedung DPRD Sampang. Sebab, yang menyaksikan adalah 45 anggota dewan. “Kenapa pelantikan digelar di pendapa, bukan di sini (gedung DPRD). Alangkah baiknya kalau dilakukan di sini. Tapi, kami tidak mempermasalahkan itu,” terangnya. Sementara itu, Direktur Forum

Kajian Publik (FKP) Sampang, Heru Susanto menyoroti, anggaran yang dialokasikan untuk pelantikan bupati terpilih terlalu besar. Sebab, biaya yang dibutuhkan, sebenarnya hanya untuk konsumsi. “Serta uang transport untuk undangan, kalau ada. Jika tidak hanya biaya konsumsi untuk para tamu ketika menyaksikan prosesi pelantikan bupati-wakil bupati terpilih,” ungkapnya. Menurut perhitungannya, biaya pelantikan bupati paling banter hanya menghabiskan dana sebesar Rp 200 juta. Karena tidak perlu biaya untuk sewa gedung, melainkan hanya konsumsi buat para tamu undangan. “Dana sebesar Rp 200 juta itu sudah mampu untuk biaya pel-

antikan bupati terpilih. Terus sisa anggaran yang diplot oleh panitia itu dikemanakan? Lebih baik biaya pelantikan tidak terlalu besar, sementara sisanya untuk kepentingan lain yang menyentuh masyarakat,” paparnya. Sementara rapat Badan Musyawarah (Bamus) DPRD Sampang dalam rangka persiapan pelantikan bupati terpilih yang berlangsung kemarin, terkesan dipaksakan sehingga mengundang banyak kritikan. Selain waktu yang mendadak dengan tanpa undangan resmi, rapat Bamus juga digelar setelah undangan pelantikan sudah disebar sehingga banyak kalangan menilai rapat yang dihadiri oleh beberapa perwakilan anggota dewan ini terkesan dipaksakan.

Aulia Rahman, Anggota Bamus DPRD Sampang, mengatakan jika sudah beredarnya undangan pelantikan bupati dan wakil bupati terpilih Sampang untuk periode lima tahun mendatang menjadi penyebab rapat tersebut terkesan dipaksakan. ”Ada kesan dipaksakan. Namun masih bisa dimaklumi. Ini demi kepentingan masyarakat Sampang agar pemerintahan dapat segera berjalan dan tidak ada masalah,” ujarnya usai rapat di ruang komisi besar DPRD Sampang, Senin (25/2). Ia mengatakan, rapat yang berjalan hanya sekitar 15 menit tersebut mengagendakan persiapan terakhir paripurna istimewa tentang pelantikan bupati dan wakil bupati terpilih Sampang.

Rapat tersebut bertujuan untuk mengadakan persiapan dari dewan dengan acara pelantikan. Selain mengkritisi rapat yang terkesan didadakan mendadak dan dipaksakan, Sekretaris Komisi C DPRD Sampang tersebut juga protes terkait tidak adanya pemberitahuan terlebih dahulu terkait rapat tersebut. Ketua DPRD Sampang, Imam Ubaidillah, juga mengaku tidak habis pikir dengan tidak adanya undangan untuk rapat Bamus tersebut. ”Mestinya, paling tidak kalau undangan melalui telepon harus dibarengi dengan pesan singkat. Untuk selanjutnya rapt harus ada undangan terlebih dahulu, minimal satu hari sebelumnya,” ujar pemimpin rapat Bamus tersebut. (ful/sya/rr)

Meneladani Umar bin Abdul Aziz KEPEMIMPINAN para pemimpin Indonesia saat ini bisa dibilang sangat jauh dari harapan. Tidak sedikit para pemimpin dengan santainya ‘menguras’ harta rakyat dengan berbagai modus seperti korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). ”Mereka merasa tiada berdosa. Sungguh naif sekali!” Demikian ditegaskan Homsiyah, mahasiswi asal Pamekasan. Gadis manis tersebut mengaku sangat rindu dengan kepemimpinan a la Umar bin Abdul Aziz yang dikenal sebagai pemimpin zuhud alias tidak rakus terhadap harta dunia. ”Sampai saat ini, sangat melekat dalam benak saya mengenai satu cerita menakjubkan tentang Umar bin Abdul Aziz. Pada suatu malam, beliau terlihat sibuk merampungkan sejum-

HOMSIYAH Mahasiswi

lah tugas di ruang kerja istananya. Beliau menggunakan lilin dan tanpa disangka olehnya puteranya mengetuk pintu hendak membicarakan sesuatu,” kisah perempuan yang sangat menyukai sejarah Islam tersebut. ”Untuk urusan apa wahai putraku datang ke sini? Urusan negara atau keluarga?” kata Homsiyah menirukan perkataan Umar bin Abdul Aziz. ”Jawaban putranya ialah berkenaan dengan urusan keluarga. Bersamaan dengan itu, Umar bin Abdul Aziz membuka pintu dan memadamkan lentera di dalam kamarnya hingga ruangan menjadi gelap. Mendapati hal tersebut, putra Umar bin Abdul Aziz protes. Ia keberatan berbicara dalam keadaan yang tidak benderang. ”Namun apa jawaban Umar bin Abdul Aziz. Ia menegaskan kepada putranya, bahwa lentera yang ia gunakan adalah milik negara. Minyak yang digunakan juga dibeli dengan uang negara. Sementara perkara yang akan dibahas adalah urusan keluarga. Dari situlah putra Umar bin Abdul Aziz menjadi terpana akan kebijaksanaan ayahandanya,” tutur Homsiyah. Bagi perempuan beraura binar ini, hakikatnya, begitulah perangai pejabat sejati. Ternyata, puncak kejayaan di berbagai bidang tidak lantas membuat Umar bin Abdul Aziz terperdaya. Meski prestasinya banyak dipuji, pemimpin berjuluk ”Khalifah ke Lima” tersebut tetap bersahaja, amanah, dan sangat hati-hati dalam mengelola aset negara. ”Kita bandingkan dengan para pemimpin atau pejabat saat ini. Di samping mereka kerap kali makan gaji buta karena bekerja seadanya, ditambah lagi penggunaan uang proyek yang tidak jarang disalahgunakan,” tukasnya. (anm/rr)

KM/IST

TINGKAT TERENDAH: Panitia Pemungutan Suara (PPS) menjadi ujung tombak pelaksanaan pemilu yang bersentuhan langsung dengan pemilih.

KPU Mulai Buka Pendaftaran PPK-PPS SAMPANG-Tahapan pelaksanaan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur serta Pemilu 2014 sudah dimulai oleh KPU Sampang dengan pengumuman pendaftaran calon anggota panitia pemilihan kecamatan (PPK) dan panitia pemungutan suara (PPS). Salah satu anggota KPUD Sampang Miftahur Rozak membenarkan, bahwa KPU kabupaten Sampang mulai membuka pendaftaran PPK dan PPS. Pelaksanaan pendaftaran sendiri dimulai dari tanggal Selasa (26/2) hingga Senin (4/3) mendatang. “ Untuk tahapannya sudah dimulai dengan adanya pendaftaran PPK sesuai jadwal,” ujarnya, kemarin melalui sambungan telepon.

Dijelaskan, calon anggota wajib mengikuti tes seleksi administrasi dan wawancara. Untuk PPK tes seleksinya akan dimulai 26 Pebruari sampai 4 Maret 2013 dan berlaku pula terhadap seleksi adiministrasi calon PPS. ”Formulir pendaftaran dan tempat pendaftaran calon anggota PPK dapat diambil di Sekretariat KPU Sampang,” ungkapnya. Pihaknya juga mengatakan, persyaratan yang harus dipenuhi, antara lain warga negara Indonesia, berusia paling rendah 25 (dua puluh lima) tahun, setia kepada Pancasila sebagai dasar negara dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945, berdomisili

di wilayah kerja PPK/PPS. Selain itu, mempunyai integritas, pribadi yang kuat, jujur, dan adil, sehat jasmani dan rohani, dibuktikan dengan surat keterangan sehat dari dokter pemerintah, berpendidikan minimal SLTA/Sederajat, tidak pernah dipidana penjara, dan lain-lain. Hal yang sama juga disampaikan oleh anggota komisioner KPU lainnya, Hernandi Kusuma Hadi. Mengenai perekrutan PPK dan PPS masih mengacu pada teknis yang diberikan oleh KPU provinsi, namun bagi Sampang mempunyai pertimbangan sendiri di mana pengukuhan PPK dan PPS yang terpilih nantinya masih dikonsultasikan ke KPU Provinsi. (sya/rr)

Mungkinkah Pilkades di Sumenep Bisa Serentak Digelar Satu Hari?

Permasalahan Keterbatasan Personel Keamanan Jadi Alasan Perdebatan mengenai pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak masih belum menemukan titik kesapakatan. Bahkan kini muncul tafsir baru terkait dengan istilah serentak, salah satunya serentak bukan berarti satu hari, tetapi serentak di setiap Kecamatan Pembantu Bupati. Alasan ini diperkuat dengan ancaman pengamanan dalam pilkades yang dianggap tidak sepadan. BUSRI THAHA, Sumenep DUA alasan tersebut menjadi pembenar untuk mementahkan kesepakatan awal dan komitmen penyusunan anggaran Pilkades Serentak dalam satu hari sebesar Rp 1,6 milliar. Senin (25/2) kemarin, Komisi A DPRD Sumenep kembali melakukan rapat dihadiri Pelaksana Tugas (Plt) Sektretaris Kabupaten (Sekkab) Sumenep, Daerah Hadi Soetarto, dan Kepala Bagian Pemerintah Desa (Pemdes), Ferdiansyah. Dari pihak keamanan, Wakapolres Sumenep, Kompol Muhammad Fadil didampingi Kabag Ops Kompol Edy Purwanto, termasuk juga dari pihak TNI AD juga

hadir di ruang Komisi A DPRD Sumenep. Alasan bahwa pemilu ditingkat desa tersebut tidak dapat dilaksanakan serentak hanya karena persoalan personel keamanan yang terbatas, justru tidak bisa diterima oleh anggota Komisi A DPRD Sumenep. Mereka mengatakan jika masalah keterbatasan personel sudah berlaku sejak dulu di Indonesia. Anggota Komisi A DPRD Sumenep, Darul Hasyim Fath, mengatakan bahwa jadwal yang telah disebarkan oleh Bagian Pemdes dengan sendirinya tertangguhkan. Sebab, komitmen awal dari pelaksanaan pilkades digelar secara serentak dalam satu hari, bukan serentak dalam satu bulan atau per kecamatan pembantu bupati. ”Kalau bukan serentak satu hari, itu namanya bukan serentak tetapi berentakrentak,” sindir politisi PDI Perjuangan tersebut. Menurutnya, dalam pertemuan mendatang nantinya akan melakukan pembahasan terkait dengan argumentasi dari pihak keamanan. Selama ini Pemkab Sumenep selalu beralasan bahwa pilkades serentak tidak bisa dilaksanakan karena pihak keamanan tidak bersedia. ”Tetapi yang pasti kami tidak ingin substansi demokrasi dikalahkan oleh interpretasi keamanan.

Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

KM / BUSRI THAHA

MUNGKINKAH?: Suasana rapat terkait dengan pelaksanaan pilkades yang direncanakan secara serentak di ruang Komisi A DPRD Sumenep, Senin (25/2).

Kami bukan ingin mencederai interpretasi oleh pemangku otoritas. Semuanya menjadi penting didiskusikan, namun acapkali dalam prosesi demokrasi, keamanan menjadi alat politik atau political security,” tegasnya. Ia menambahkan, tidak ada jaminan banyak polisi keamanan bisa dilangsungkan. Persoalan keamanan tidak bisa dijadikan pembenaran bahwa pelaksanaan pilkades tidak bisa dilaksanakan secara serentak. Spirit anggaran yang cukup besar itu dianggar-

kan untuk pelaksanaan pilkades serentak dalam satu hari bukan serentak dalam satu bulan atau penafsiran lain. ”Apakah Pemilu itu akan ditunda ketika negara kekurangan personel Polri? Dari dulu itu, rasionalitas keberadaan Polri memang tidak sebanding dengan keberadaan rakyat. Tapi, apakah Pemilu itu akan ditunda sampai rakyat menjadi Polri semua?,” tandasya seraya bertanya. Di tempat yang sama, Ketua Komisi A DPRD Sumenep,

Abrori Mannan, mengatakan bahwa pilkades serentak merupakan suatu hal yang harus dilaksanakan. Dari hasil pertemuan disebutkan bahwa jadwal yang telah disebarkan bisa saja berubah karena masih menunggu pertemuan lanjutan yang akan dilaksanakan oleh pihak eksekutif tanggal 4 Februari mendatang. Diakuinya, tidak bisa memberikan keputusan kemarin, masih membutuhkan reng-rengan anggaran dalam pengamanan Pilkades untuk Pilkades serentak. Sementara Plt Sekkab Sumenep, Hadi Soetarto, mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan penjadwalan terkait dengan pelaksanaan pilkades. Namun, ketika dibicarakan dengan pihak keamanan dan anggota Komisi A, maka penting dilakukan pembicarakan lebih lanjut. Akan tetapi, terkait dengan jadwal yang sudah diberitahukan, diakuinya hanya berkaitan dengan persoalan pelaksanaan Pilkades secara administratif seperti Pembentukan panita, sehingga tidak akan memiliki suatu pengaruh. ”Sebenarnya sudah ada titik temu karena pada tanggal 12 Februari lalu sudah dilakukan rapat dan sepakat akan dilakukan secara serentak. Yang dimaksud serentak disini adalah berdasarkan wilayah yaitu Pembantu Bupati,” ujar Plt Sekretaris Daerah Hadi Seotarto,

usai rapat dengan Komisi A DPRD Sumenep, Kemarin (25/2). Menurutnya, sangat mungkin pilkades dilaksanakan secara serentak dalam satu hari. Tetapi, mengingat kondisi Madura yang berbeda dengan wilayah lain, rupanya tidak mungkin hal tersebut dilakukan. Dalam rapat juga telah diungkapkan bahwa jika wilayah lain masih bisa ditempatkan hanya dua personel. Tetapi, untuk wilayah Sumenep tidak mungkin hanya dua personel pengamanan. ”Kalau melihat di Madura, menurut penjelasan Wakapolres dalam pilkades di Desa Pordepor, Kecamatan Guluk-Guluk, satu desa sampai membutuhkan 160 persenel. Nah, keinginan kita itu pilkades dapat dilaksanakan secara aman,” terangnya. Kabag Ops Polres Sumenep, Kompol Edi Purwanto, mengatakan jika sangat mungkin pelaksanaan pilkades digelar secara serentak. Namun, pihaknya rupanya masih belum terlalu memberikan keterangan secara terbuka terkait dengan pelaksanaan pilkades serentak. Dalihnya, masih akan dilakukan pertemuan kembali dengan Komisi A DPRD Sumenep dan pihak Pemkab Sumenep. ”Semuanya serba mungkin. Nanti, masih akan dilakukan pretemuan lagi tangga 04 Maret,” ujarnya seraya terburuburu. (rr)


10

SELASA

26 Februari 2013

Kemendikbud Siapkan Bantuan Rp 20 Juta Bagi Tiap Sekolah Swasta Terapkan Kurikulum 2013 SAMPANG-Pelaksanaan kurikulum baru yang akan segera diterapkan Juli mendatang, tidak hanya akan berlaku pada sekolah negeri. Lembaga pendidikan swasta juga tak luput dari kewajiban menerapkan kurikulum baru. Tak berbeda dengan sekolah negeri, pelaksanaan kurikulum 2013 pada sekolah swasta juga akan diawali dengan sosialisasi dan pelatihan pada tenaga pengajar. Ini tentu dimaksud agar penerapan kurikulum dapat berjalan dengan baik. “Ini adalah keputusan nasional jadi kalau menyangkut pendidikan leading sektornya itu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan semua sekolah harus menerapkan kurikulum ini,” ungkap Kabid Kurikulum Disdik Sampang Abi Kusno. Nantinya sekolah-sekolah swasta akan didahulukan untuk dipersiapkan menjadi penyelenggara pelatihan untuk tenaga pengajar di sekolahnya masing masing yang akan menerapkan kurikulum 2013 dan pemerintah

MUNDUR…!!!: Sejumlah siswa SMA Negeri 3 Pamekasan menggelar aksi unjuk rasa di halaman sekolah mereka menuntut kepala sekolah mundur dari jabatannya, Senin (25/2).

Maret, Ujicoba UN SD BANGKALAN-Pemerintah provinsi bekerja sama dengan pemerintah daerah menanggapi dengan serius pelaksanaan Ujian Nasional tahun pelajaran 2012/2013 yang akan dilangsungkan pada bulan Mei mendatang. Itu dibuktikan dengan dengan surat edaran Pemerintah Provinsi Jawa Timur Dinas Pendidikan Nomor: 005/1106/103.03/2013 tertanggal 19 Februari 2013 yang ditujukan kepada seluruh kepala daerah di Jawa Timur. Sesuai dengan surat edaran tersebut, penyelenggaraan ujicoba Ujian Nasional SD/MI tahun pelajaran 2012/2013 yang akan diselenggarakan pada tanggal 4 sampai dengan 6 Maret 2013 itu meliputi tiga mata pelajaran (mapel) yang diujinasionalkan di tahun 2012/2013 yaitu Bahasa Indonesia, Matematika dan IPA. Menurut Moh. Ya’kub, S.Pd.I, Ketua Seksi Kurikulum TK/SD Dinas Pendidikan Bangkalan mengatakan bahwa pelaksanaan ujicoba Ujian Nasional tersebut pada

KM/MARZUKIY

PAMEKASAN-Diskusi alot persoalan yang berkemelut di Sekolah Menengah Negeri (SMA) Negeri 3 Pamekasan antara dewan guru dan Dinas Pendidikan (Disdik) Pamekasan, Senin (25/2), sedikit membuahkan hasil. Kepala SMA Negeri 3 Pamekasan, Tien Farihah, yang diduga kuat melakukan kesalahan dengan menyalahgunakan kewenangannya dalam urusan keuangan sekolah, akhirnya ‘dikandangkan’. Untuk sementara Tien ngantor di Disdik Pamekasan demi kondusivitas sekolah. Kepala Disdik Pamekasan, Achmad Hidayat, mengatakan bahwa dari hasil rapat yang dilakukan di ruang Kepala SMA Negeri 3 Pamekasan tersebut menghasilkan satu rekomendasi awal demi kenyamanan dan kelancaran

kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut. ”Demi menyelamatkan proses pembelajaran selanjutnya, maka dilakukan kesepakatan jika untuk sementara Kepala SMA Negeri 3 Pamekasan berkantor di Disdik sampai batas waktu yang belum ditentukan,”ujarnya kepada sejumlah wartawan usai rapat, kemarin. Pasca penarikan Tien Farihah ke Kantor Disdik, untuk sementara kendali kebijakan SMA Negeri 3 Pamekasan dipasrahkan kepada empat wakil kepala sekolah yang ada. Hal tersebut bertujuan agar proses kegiatan belajar mengajar tetap berjalan seperti biasanya. ”Untuk pembelajaran akan dikoordinasi oleh empat wakil kepala sekolah, yakni bagian

kurikulum, kesiswaan, sarana, dan humas. Sedangkan penandatanganan dokumen tetap dilakukan oleh kepala sekolah. Yang bersangkutan (kepala sekolah, red) masih bertanggung jawab atas administrasi sekolah meski mulai besok (hari ini, red) sudah berkantor di Disdik,” beber Hidayat. Ketua Komisi D DPRD Pamekasan, Makmun, mengatakan bahwa Tien Farihah merupakan akar permasalahan yang terjadi di SMA Negeri 3 Pamekasan saat ini. Menurutnya, posisi Tien sebagai kepala sekolah sudah tidak bisa lagi dipertahankan karena akan mengganggu proses kegiatan belajar mengajar. ”Kami akan segera memanggil Disdik karena hal ini harus cepat diselesaikan. Kalau tidak

maka anak didik kita yang dirugikan. Insya Allah, besok (hari ini, red) kami akan memanggil Disdik,”pungkasnya. Menyikapi hal tersebut, Tien Farihah mengatakan bahwa dirinya menerima kebijakan yang diambil tersebut. ”Buat saya tidak ada masalah sambil lalu menunggu keputusan Bapak Bupati. Sayakan berstatus sebagai PNS, jadi kalau atasan saya memerintahkan demikian ya harus dilaksanakan,” jawabnya. Sementara di sela rapat yang digelar di ruang kepala sekolah, sejumlah siswa sekolah yang berlokasi di Jalan Pintu Gerbang tersebut melakukan aksi unjuk rasa di halaman sekolah mereka menuntut Tien Farihah mundur dari jabatannya sebagai Kepala SMA Negeri 3 Pamekasan. (jck/rr)

UJIAN NASIONAL DNS Terdaftar 20.371 BANGKALANSesuai Jadwal Pengelolaan Data Peserta Ujian Nasional Provinsi Jawa Timur, maka di Februari pelaksanaan Daftar Nominasi Sementara (DNS) per sekolah di Kabupaten BangkaKM/IST lan telah rampung MOH. YA’KUB semuanya. Kasi Kurikulum TK/ Menurut Moh. SD Dinas Pendidikan Ya’kub, Kasi Kuri- Kabupaten Bangkalan kulum TK/SD Dinas Pendidikan Kabupaten Bangkalan mengatakan bahwa Daftar Nominasi Sementara SD/MI di Kabupaten Bangkalan telah mencapai 20.371 siswa. Dari jumlah DNS yang terdata saat ini adalah 20.371 siswa dari 782 lembaga pendidikan yang ada di Kabupaten Bangkalan. Baik itu yang meliputi negeri maupun yang swasta. Adapun perinciannya adalah Sekolah Dasar Negeri (SDN) sebanyak 18.203 dari 664 lembaga pendidikan, Sekolah Dasar Swasta (SDS) sebanyak 42 dari 3 lembaga pendidikan, Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) sebanyak 107 dari 2 lembaga pendidikan, dan Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) sebanyak 2.019 dari 113 lembaga pendidikan. Ya’kub menjelaskan, Jumlah data siswa tersebut ada kemungkinan berubah, ketika sudah diadakan verifikasi data yang dilakukan oleh pemerintah yang pada akhirnya menjadi Daftar Nominasi Tetap (DNT). “Setelah terverifikasi semua DNS yang masuk ke kami, nantinya akan menjadi DNT,” ujarnya Seperti yang diketahui, bahwa pelaksanaan Daftar Nominasi Sementara ini dilakukan agar kekeliruan nama siswa dan kecocokan data siswa bisa dihindari setelah diadakan verifikasi data. (roh/h4d) Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

pusat akan mengucurkan dana sebesar 20 juta rupiah untuk setiap sekolah penyelenggara. “Satu kelas itu pesertanya 40 orang dari berbagai sekolah,” ujarnya. Dana sebanyak Rp 20 juta tersebut dihitung berdasarkan masing masing peserta sebesar Rp 500 ribu, sehingga jika ditotal sebanyak 40 peserta akan ditemukan angka 20 juta rupiah. “Nah untuk periode pertama ini banyak sekolah swasta yang dipersiapkan karena ini berdasarkan data yang diambil dari data dapodik,” kata Abi. Terkait sekolah swasta yang juga menerapkan kurikulum sendiri menurut Abi itu bukan masalah selama sekolah tersebut tetap menerapkan kurikulum formal dimana akan direalisasikan Juli mendatang. “Ya tidak apaapa asal kurikulum nasionalnya sesuai dengan ketentuan yang ada,” imbuhnya. Selain Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Lembaga Independen bernama BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan) juga bertindak sebagai pengaturnya. “Sekolah dari binaan manapun harus ikut melaksanakan, termasuk binaan Kemenag dan sekolah di bawah lembaga kementrian lainnya,” tandas Abi. (waw/h4d)

KM/IST

DIKIPASI: Salah satu siswa MAN 2 Pamekasan dibopong oleh temannya setelah diketahui kesurupan, Senin (25/2).

Lagi, Belasan Siswa MAN 2 Kesurupan KOTA-Kesurupan massal di Madrasah Aliyah Negeri (MAN 2) Pamekasan kembali terjadi, Senin (25/2). Kali ini menimpa belasan siswa saat melakukan upacara rutin dalam setiap minggunya. Syaiful Bahri salah seorang siswa menuturkan, upacara rutin yang biasa dilakukan itu terpaksa harus diberhentikan karena banyak siswa yang mengalami kesurupan di halaman sekolahnya. Dia menduga, terjadi peristiwa yang kesekian kalinya itu diakibatkan cuaca yang cukup panas pada saat upacara berlangsung, sehingga mengakibatkan kondisi tubuh siswa tak stabil. “Ya, mungkin karena terlalu panas mas, tetapi memang sering terjadi kesurupan disini (MAN 2, red), tetapi kalau cuaca dingin tidak seperti ini, kira kira

ada 15 siswa yang kesurupan tapi cewek semua,” tuturnya. Sementara itu, Plt kepala MAN 2 Pamekasan Juhairiyah mengatakan, dirinya menduga terjadinya kesurupan yang menimpa siswanya itu diakibatkan daya tahan tubuh yang tidak kuat. “Ya, mungkin karena kecapean, karena mulai kemarin (Minggu, red) ada pelatihan kepemimpinan yang diadakan oleh organisasi siswa intra sekolah (OSIS), mulai pagi hingga tadi malam (kemarin malam) ada renungan suci makanya siswa kecapean,” tutur sosok yang juga kasi Mapenda Kemenag Pamekasan ini. Ditambahkan, ada beberapa siswa yang terpaksa dipulangkan guna menghindari sesuatu yang tidak diinginkan, karena

melihat siswa tersebut tergolong lebih parah. “Ada sebagian siswa yang telah dipulangkan untuk menghindari hal hal yang tidak diinginkan, dan ada pula yang sudah sembuh,” pekik dia. Masih menurut Juhairiyah, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan ritual khusus supaya kejadian serupa tidak terulang lagi. “Kami akan segera melakukan istighasah dan menganjurkan siswa untuk membaca salawat dan memanggil salam, dan untuk yang kesurupan kali ini ada dua belas orang,”pungkasnya. Penting diketahui, sehari sebelumnya, lembaga di bawah naungan Kemenag Pamekasan itu juga terjadi peristiwa yang sama. Namun jumlahnya lebih sedikit, yakni tujuh orang siswa.(jck/h4d)

dasarnya adalah bertujuan untuk mengukur daya serap materi siswa kelas VI. “Pemerintah selalu mempersiapkan segala sesuatunya yang menyangkut tentang pelaksanaan ujian nasional yang akan datang. Termasuk ujicoba UN SD/MI ini, namun mengenai tempat masih belum ditentukan,” ujar Kasi Kurikulum mantap Dalam pelaksanaan ujicoba UN SD/MI ini pemerintah daerah hanya menyediakan sarana dalam pelaksanaannya. Adapun segala sesuatunya yang menyangkut tehnik pelaksanaannya diatur oleh Pemerintah Provinsi Namun, Moh Ya’kub melanjutkan, bahwa yang terpenting dari ujicoba UN SD/MI ini adalah menitik beratkan kepada persiapan Ujian Nasional 2012/2013 dengan matang, baik itu bersifat tehnis maupun non tehnis. “Lagi pula dengan adanya ujicoba UN SD/MI ini nantinya kita bisa mengukur daya serap materi dari anak didik kita,” ungkapnya lagi. (roh/h4d)


SELASA

11

26 Februari 2013

Free KICK Dua Pemain Tidak Bisa Nyoblos ZAENAL Arif dan M. Husen adalah dua pemain P-MU asal Jawa Barat. Keduanya sebenarnya mempunyai kewajiban untuk ‘sumbang suara’ dalam Pilgub Jabar, Minggu (24/2) kemarin. Sayang, dua pilar lini depan P-MU ini harus absen karena mengikuti kesibukan jadwal klub. Zaenal tidak bisa menggunakan hak pilihnya karena sedang dalam perKM/TABRI S. MUNIR jalanan pulang ZAENAL ARIF dari Balikpapan. Sementara Husen, sedang berada di Pamekasan. “Yah, tidak bisa ikut menentukan calon pemimpin saya di Jabar neh,” ujar Husen, kepada Kabar Madura, Senin (25/2). Husen sendiri adalah pemain P-MU asal Tangerang, Dia mengaku partisipasi untuk menggunakan hak pilih dalam menentukan pemimpin Jabar adalah kewajiban yang harus dipenuhi sepanjang tidak memiliki halangan seperti dirinya. “Satu suara sangat penting untuk menentukan masa depan Jabar,” ungkap Husen. Sementara itu, Zaenal Arif, pemain asal Kota Bandung, mengaku dirinya sebenarnya sangat ingin memanfaatkan hak pilihnya untuk menentukan salah satu calon pemimpin yang dianggapnya pas memimpin Jabar. Sayangnya, karena berada di perjalanan, Zaenal mengaku tidak memanfaatkan undangan untuk menggunakan hak pilih. “Sayang ya, padahal satu suara sangat berarti untuk masa depan Jabar,” ujar Zaenal Arif via telpon selulernya. (bri/h4d)

KEJURDA BOLA VOLI Sumenep Raih Dua kemenangan PROBOLINGGO-Cabang olahraga voli memang sangat lekat dengan Kabupaten Sumenep. Bahkan bisa dibilang Sumenep merupakan lumbung pemain voli berbakat di Jawa Timur. Hingga kini, anggapan tersebut masih bertahan setelah pada pertandingan pembukaan Kejuaraan Daerah Bola Voli U-15 kemarin, tim voli Sumenep mampu tampil meyakinkan setelah melibas lawan-lawannya. Di putri, tim Sumenep mampu melewati hadangan Kota Batu dengan kemenangan 3-1. Sementara tim putra tidak kalah garang setelah melumat Lamongan 3 set langsung. Ketua Umum Koni Sumenep, Sofyan Hadi, berharap bahwa tim voli binaannya itu mampu mempertahankan penampilan terbaiknya pada pertandingan-pertandingan selanjutnya. “Semoga bisa terus mempertahankan penampilan hingga babak terakhir,” ujarnya melalui ponsel, Senin (25/2). Siang ini, putri Sumenep kembali harus berjibaku di GOR A Yani Probolinggo. Kabupaten Nganjuk akan menjadi penantang bagi atlet-atlet voli muda asal kabupaten paling timur Pulau Madura itu. Sementara tim putra, baru akan kembali bertanding Rabu (27/2). Tuan rumah Probolinggo akan menjadi lawan tanding bagi Yusuf dan kawan-kawan di pertandingan kedua itu. (bai/h4d)

Tren Positif Gagal Berlanjut Perseba Super Tumbang di Gelora Delta SIDOARJO-Perseba Super Bangkalan gagal meneruskan tren positifnya dalam lanjutan Divisi Utama Liga Indonesia musim ini. Danilo Fernando dan kawan-kawan harus mengakui keunggulan Deltras Sidoarjo dengan skor 0-2 dalam laga di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Senin (25/2). Dua gol kemenangan tuan rumah dilesakkan oleh Engkus Kuswaha di menit ke-9 dan Abduol Hamidou Traore pada menit ke-34. Derita Perseba Super semakin bertambah dengan di-espulso-nya Zainuri di pertengahan babak kedua setelah menerima kartu kuning kedua. Mengusung pola permainan 4-2-3-1, Perseba Super sudah ditekan oleh anak asuh Djoko Susilo sejak peluit ditiup wasit Muhaimin dari Blitar. Dimotori Jefri Dwi Hadi di lini tengah, Deltras terus mengepung pertahanan Perseba Super yang dikomando duet Zainuri dan Fendi Taris di jantung pertahanan. Mengandalkan serangan dari sayap, Deltras kerap menemui jalan buntu dengan rapatnya kerjasama di lini belakang Perseba. Namun sayang, kelengahan anak asuh Nus Yadera dimanfaatkan oleh Engkus Kuswaha untuk membobol gawang Aditya Fajar di menit ke-9. Menerima umpan pendek dari Marzuki dari kotak pertahanan Perseba, Engkus yang musim lalu memperkuat PSIM Jogjakarta tersebut berdiri tanpa kawalan dan dengan

mudah memperdaya kiper Aditya Fajar Haribowo. Petaka Perseba Super semakin menjadi ketika jenderal lapangan tengah sekaligus kapten tim, Danilo Fernando, harus ditarik ke luar lapangan setelah mengalami cedera di kaki kanannya pada menit ke21. Nus Yadera memasukkan Fandi Achmad untuk menggantikan legiun asing asal Brasil tersebut. Masuknya Fandi Ahmad membuat serangan Perseba mulai mengalir. Peluang emas perdana Perseba Super baru hadir di menit ke-29 melalui Muftahul Huda yang melepas umpan ke petak penalti Deltras. Sayang tidak ada satupun kawan yang menyambut umpan silang tersebut meski sempat muntah dari tangkapan penjaga gawang Deltras, Ari Kurniawan. Enam menit berselang, Perseba Super kembali mendapat peluang dari tendangan bebas yang dieksekusi Feri Aman Saragih. Namun bola berhasil ditangkap Ari yang tampil cemerlang mengawal gawang The Lobsters. Serangan bertubi-tubi yang dilancarkan Perseba Super justru menjadi blunder. Asyik menyerang, pertahanan Perseba lengah dan gawang Aditya kembali bobol setelah Abduol Hamidou Traore berhasil memperdaya sang penjaga gawang di menit ke-34 setelah memanfaatkan kemelut di depan gawang. Skor berubah menjadi 2-0 untuk tuan rumah yang bertahan hingga jeda. Tertinggal dua gol, Laskar Suramadu berusaha membalas dengan menampilkan permainan keras. Beberapa

KM/ACHMAD BAIQUNI

GAGAL CURI POIN: Gelandang serang Perseba Super, Fandi Achmad (depan), tidak berkutik menghadapi kawalan ketat lini pertahanan Deltras yang dikoordinasi oleh Doumba Cheick Oumar

tackling keras Fendi Taris dan kawan-kawan berkali-kali membuat penggawa Deltras terkapar di atas lapangan. Serangan Perseba Super membuat pemain Deltras harus bergerombol di depan gawang sendiri. Hingga menit ke-70, kendali serangan masih dikuasai Perseba Super yang mengandalkan serangan melalui permainan sayap. Sayang upaya mereka belum membuahkan hasil hingga membuat tensi pertandingan semakin memanas. Berulang kali pemain Perseba Super melakukan pelanggaran keras terhadap lawan.

Puncaknya pada menit ke-73, Zainuri mendapat kartu kuning kedua setelah melakukan pelanggaran brutal kepada Engkus Kuswaha. Perseba pun harus menyelesaikan pertandingan dengan modal 10 pemain saja. Kekalahan tersebut membuat Perseba Super berada di posisi ketiga klasemen sementara Grup III di bawah Persebaya Surabaya dan Deltras Sidoarjo yang mengemas 10 poin. Dari empat kali pertandingan yang sudah dilakoni, tim kebanggaan K-Conk Mania tersebut kini mengumpulkan 9 poin dari tiga kali menang dan satu kali kekalahan. (bai/rr)

SUSUNAN PEMAIN Deltras Sidoarjo: Ari Kurniawan (gk); Kasiadi, Doumba Cheick Oumar, Andik Rendika, Heri Fiandoyo, Trubus Gunawan (Bahruddin, 63’), Marzuki (Bambang Suprapto, 76’), Jefri Dwi Hadi, Tomoyuki Sakai (Choirul Anam, 81’), Engkus Kuswaha, Traore Abduol Hamidou Pelatih: Djoko Susilo Perseba Super Bangkalan: Aditya Fajar Haribowo (gk), Fendi Taris, Mujid Ridwan, Miftahul Huda, M Rochip, Zainuri, Victor da Silva (Harianto, 46’), Danilo Fernando (Fandi Ahmad, 21’), Feri Aman Saragih, La Umbu, Ferry N Somah (Syaiful Bakri, 79’) Pelatih: Nus Yadera

Poin Borneo Pacu Semangat Taretan Mania PAMEKASAN-Sukses Laskar Sape Kerap memetik satu angka dari lawatan ke Bumi Borneo menebarkan hawa positif. Semangat kebangkitan tak hanya dirasakan para pemain dan ofisial, tapi juga menjalar ke para suporter. Meski hanya menuai satu angka dari hasil imbang 3-3 saat dijamu Persiba Balikpapan, raihan itu seakan memicu semangat kebangkitan sekaligus meningkatkan militansi suporter P-MU di Pamekasan, yakni Taretan Mania. Abdul Rahem, koordinator lapangan Taretan Mania mengungkapkan, meski P-MU hanya menuai satu biji poin, bagi mereka itu seperti meraih kemenangan besar. “P-MU bisa menahan seri Persiba bagi kami seakan P-MU menang,” ungkap Abdul Rahem. Diakuinya, proses pertandingan yang ditayangkan langsung salah satu televisi swasta ini menjadikan warga Madura terutama Taretan Mania sangat bersuka cita. Sebab perolehan satu poin tersebut adalah raihan poin perdana di

kandang lawan. “Ini hasil besar, selain bisa menyetop laju Persiba, P-MU juga memperbaiki peringkatnya. Kami akan berusaha memberikan dukungan besar-besaran nanti saat P-MU melawan Mitra Kukar,” tekan pria yang menggantikan Erwin sebagai korlap Taretan Mania. Tak lupa, terhadap raihan satu poin yang telah diperjuangkan melalui kerja keras yang dilakukan Zaenal Arif dan kawan-kawan, pria yang sering berada di Kantor PT Pojur Madura United yang didalamnya terdapat kantor Yayasan Taretan Mania, atas nama Taretan Mania Pamekasan mennyampaikan ucapan terima kasih terhadap pemainnya P-MU. “Kami ucapkan terimakasih atas kerja keras pemain P-MU selama di Kalimantan, terutama saat melawan Persiba Balikpapan yang disiarkan langsung,” ujar Rahem. Ucapan terima kasih tersebut, diakuinya sebagai ucapan selamat datang kembali pemain P-MU ke Madura. (bri/h4d)

MILITANSI BANGKIT: Keberhasilan P-MU menuai satu poin dalam lawatan ke Kalimantan, membangkitkan optimisme banyak pihak. Salah satunya gairah dukungan yang dimiliki Taretan Mania.

Belajar dari Panpel Persiba Balikpapan Menjaga Kenyamanan Pertandingan

Tegas Atur Tempat Duduk, Sigap Gelar Press Conference Belajarlah meski sampai ke negeri Cina, itulah pepatah Arab, dan sebagian ada yang mengatakan hadist nabi. Ungkapan tersebut sejatinya adalah ungkapan yang pas bagi sejumlah pihak yang mau belajar. Salah satunya, tentu penyelenggaraan pertandingan sepak bola di Madura. Apa saja yang patut dijadikan pelajaran saat Laskar Sape Kerap bertandang ke Persiba Balikpapan, Sabtu (23/2) kemarin? TABRI S MUNIR, Pamekasan KESIAPAN Panitia Pelaksana (Panpel) menjadi sangat penting demi kelancaran dan kenyamanan pertandingan sepak bola. Tanpa ada kerja keras dari panpel, mustahil sebuah pertandingan bisa Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.co

berlangsung dengan baik dan bisa dinikmati semua pihak. Upaya ini pula yang ditunjukkan panpel pertandingan Persiba Balikpapan kontra Persepam Madura United (P-MU), Sabtu (23/2) lalu. Laga yang berakhir imbang 3-3 tersebut, berjalan aman dan sukses. Padahal, ditilik dari sarana dan prasarana, stadion milik pasukan Beruang Biru –Julukan Persiba Balikpapan—tidak juga berkelas high quality. Stadion yang berlokasi di PT Pertamina Parikesit itu, bagi sebagian orang malah bisa dikatakan kurang layak untuk menggelar laga sekelas Indonesia Super League (ISL). Apa sebab? Paling mencolok adalah tidak adanya tempat duduk di tribun kelas ekonomi. Ini masih ditambah dengan kondisi lapangan yang becek dengan sedikit kubangan air di beberapa titik. Ini tentu bukan satu jaminan, pertandingan akan berlangsung menarik. Tapi, soal pengelolaan tiket pertandingan, Panpel setempat yang diketuai anggota Polres Balikpapan patut diapresiasi. Salah

KM/TABRI S. MUNIR

MENARIK: Pertandingan Persiba Balikpapan melawan Persepam Madura United (P-MU) yang berjalan lancar dan aman berkat kerja maksimal dari Panpel setempat.

satunya, memberikan nomor kursi dan kode tribun pada setiap tiket yang dibeli calon penonton. Selain itu, setiap penonton yang masuk akan mendapat pemeriksaan ketat. Mereka langsung diperiksa dan diarahkan sesuai

dengan nomor kursi atau kode tribun. Ada pintu masuk tersendiri terhadap setiap tiket masuk tersebut. Khusus penonton kelas satu dan VIP, jangan sembarang duduk di kursi yang telah disediakan. Se-

bab pada tiket masuk yang harus tetap dipegang selama jalannya pertandingan terdapat nomor yang harus disesuaikan dengan nomor kursi. Duduk tak sesuai dengan nomor kursi, harus rela dikeluarkan dari stadion oleh Panpel setempat. Soal pengamanan? Ini dia yang patut diacungi jempol dari Panpel setempat, di tribun ekonomi tepatnya, sebagian besar petugas keamanan justru berada di luar pagar. Petugas yang berada di luar pagar tersebut tugas utamanya adalah menjaga keamanan suporter. Sementara itu, petugas keamanan yang berada di dalam pagar tugas utamanya adalah menjaga suporter agar tidak sampai masuk lapangan. Panpel setempat juga bisa dikatakan sigap dalam menggelar press conference. Kegiatan untuk para awak media ini juga berjalan dengan baik. Usai pertandingan, seluruh wartawan langsung mendapat pengumuman untuk segera masuk ke ruang press conference. Hal serupa juga dialami Kabar Madura ketika ikut melawat bersama P-MU bertanding melawan

Barito Putera, Persipura Jayapura, Persela Lamongan dan Persiwa Wamena. Bertemu dengan para pemburu berita, adalah kegiatan wajib seusai pertandingan. Dan itu diatur dalam Manual Liga penyelenggaraan pertandingan yang dikelola PT Liga Indonesia. Sebagai salah satu agenda wajib dalam pelaksanaan kompetisi. Bagi tim yang menolak, akan mendapatkan denda dari PT Liga. Butuh kesigapan semua pihak untuk memfasilitasi press conference tersebut, terutama dari Media Officer pertandingan. Sebab salah satu kewajibannya adalah memastikan kedua pelatih atau wakilnya bisa hadir. Bagaimana dengan Panpel pertandingan PT Liga di Madura? Baik itu kompetisi ISL maupun Divisi Utama? Butuh pembenahan dan kesadaraan semua pihak bahwa press conference adalah sesuatu yang wajib dilakukan usai pertandingan. Ini tentu jika ada keinginan untuk belajar demi kemajuan bersama. (h4d)


12

SELASA

26 Februari 2013

Butuh Playmaker PERJALANAN P-MU hingga bulan kedua sejak Kompetisi ISL berputar, P-MU sudah melakoni tujuh kali pertandingan. Dua diantara laga home di Stadion Gelora Bangkalan sedang lima sisanya dilakoni di kandang lawan. Dari berbagai pertandingan tersebut, berbagai evaluasi terus dilakukan usainya pertandingan. Dari hasil evaluasi tersebut, kebijakan ekstrim dilakukan, yakni memutus kontrak dua pemain asing asia serta memutus kontrak kerjasama dengan Steven Nagbe Menoch. Tak hanya itu, Ali Khadafi yang sebelumnya sempat terbuang dari skuad P-MU, kembali didatangkan untuk mengisi lini tengah P-MU. Kendati pemain asal Togo tersebut sudah empat kali memperkuat P-MU dengan selalu berduet dengan Kristian Adelmund. Tetap saja lini vital P-MU masih kekurangan roh permainannya. Sangat jarang lini vital tersebut mewarnai permainan P-MU. “Kami memang masih sangat butuh playmaker untuk bisa menjadi jenderal lapangan, semoga nantinya bisa segera ditutupi. Kami akan terus berupaya mengangkat performa tim ini,” jelas Achsanul Qosasi, manajer P-MU. Tak hanya lini tengah yang masih kurang mumpuni, ketergantungan besar terhadap Michael Orah dan Denny Rumba untuk posisi bek sayap, menurut AQ-sapaan akrab manajer P-MU asal Leteng tersebut akan segera dipenuhi dengan mendatangkan pem a i n dalam waktu dekat. Soal siapa yang akan kembali didatangkan, tampaknya AQkembali membidik pemain yang pernah mengisi timnas sepak bola Indonesia. “Belum pasti soal nama, tapi untuk menambah pemain lagi untuk posisi bek sayap masih memungACHSANUL QOSASI kinkan,” jelas Manajer P-MU AQ.(bri/h4d) KM/DOK

Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

Mental Teruji, Incar Mitra Kukar Persiapan pan Mulai Digelarr Hari Ini SEJAK kompetisi mpetisi Indonesia ue (ISL) berputar, Super League ujuh pertandingan total sudah tujuh diselesaikan Zaenal Arif dan n. Dari sejumlah kawan-kawan. laga tersebut,, , lambat laun nding anak mental bertanding didik Daniell Roekito ah. Palmakin terasah. ni tering tidak, ini bukti dari upaya perlawanan yang mampu diberikan pada setiap lawan. Soal rapor,, P-MU memang belum bisa berbangga. Sejauh menangan, sekali ini, dua kemenangan, pat kali kalah jadi seri dan empat erius. Menempati tolok ukur serius. 4, dengan koleksi posisi ke-14, tujuh angka jadi kunci motivasi angkah lebih untuk melangkah jauh. an unjuk Kesempatan kelas bisa dilakukan MU menketika P-MU nan klasejamu pimpinan ntara ISL, Mitra men sementara Kukar, Minggu (3/3) nanti. Duel menghadapi Naga Mekes –Julukan Mitra Kukar—jelas bisa menjadi momentum pembuktian kualitas. Di satu sisi, Pelatih Daniel Roekito sangat paham tensi tinggi pertandingan tersebut. Namun untuk meraih hasil terbaik, satu modal penting sudah dikantongi. Apalagi jika bukan soal mental bertanding pasukannya yang sejauh ini menunjukkan trend meningkat. “Pemain sudah bisa bermain dengan stylenya masing-masing. Mental bertanding mereka juga mulai baik,” ujar Daniel menanggapi anak didiknya. Menurutnya, pemain yang

“Kalau persoalan mental permainan sudah bisa bangkit, ada tugas terbaru yang akan segera saya lakukan, yakni menaikkan standar permainan P-MU,” tandas pelatih yang suka makan kerupuk tersebut.

KM/RYAN KALIG

REBUT BOLA: Dua pilar sektor tengah P-MU, Kristian Adelmund (kiri) dan Busari (kanan) saat berlaga menghadapi Persidafon Dafonsoro, Senin (11/2) lalu. Keduanya diharapkan bisa tampil stabil di laga-laga berikutnya.

sudah berani menampilkan style permainannya terutama pemain yang belum sekalipun berlaga di kasta tertinggi sepak bola Indonesia. Dengan jelas, Daniel menyebut Fachruddin sudah bisa berinteraksi dengan teman-temannya dan mulai melakukan tugasnya tanpa canggung sebagai penjaga pertahanan terakhir sebelum kiper. Meningkatnya rasa percaya diri pemain dan tak lagi terbebani dengan nama besar kompetisi ISL menurut Daniel juga ditampilkan oleh Issac

YM Djober, Busari, Rossy Noprihanis, Alfonsius Kevlan dan Kristian Adelmund. “Selama mereka mau bekerja keras di lapangan dan mau memperbaiki performa permainannya saya akan berusaha meladeninya dengan telaten,” ungkap pelatih asal Semarang tersebut. Sosok yang menggantikan Mustaqim ini mengaku, pembenahan utama yang perlu dilakukan terhadap pemainnya adalah mental dan teknik. Diakuinya kala itu, mental permainan anak didiknya ma-

sih jauh dari gambaran sebagai pemain profesional dan siap berlaga di ISl, belum lagi teknik individu pemainnya yang masih dianggap lemah selama di lapangan permainan. Namun lambat laun, upaya meningkatkan rasa percaya pemainnya menunjukkan hasil positif. Ini terbukti, usainya melakoni laga tandang terakhirnya ke Papua, pembenahan yang dilakukan Daniel Roekito membuahkan hasil. P-MU mampu sapu bersih poin di dua laga kandanganya.

Persiapan Dimulai Kini, Daniel fokus menggelar persiapan khusus menghadapi Mitra Kukar. Klub asal Kalimantan Timur ini jelas tak bisa dipandang sebelah mata. Sedikit saja kesalahan, bisa berarti fatal. Untuk itu, persiapan matang wajib dilakukan lascar Sape Kerap jika tak ingin menuai malu dihadapan publik sendiri. Dalam rangka menghadapi laga tersebut, rangkaian persiapan sedianya akan dimulai hari ini (26/2) di Pamekasan. Sebagai latihan perdana usai libur, menurut Jamrawi, Asisten pelatih P-MU, latihan masih sebatas mengembalikan kondisi fisik pemain. “Besok (hari ini, red) masih latihan fisik untuk mengembalikan kondisi pemain saja mas, kalau teknik biasanya dilakukan keesokan harinya,” jelas Jamrawi yang pernah menjadi bek sayap Arema Malang. Sementara itu, hingga sore kemarin, sejumlah pemain P-MU yang mendapatkan jatah libur, masih belum banyak yang merapat ke mess pemain di Guest House Pamekasan. Belum datangnya pemain tersebut, bisa dimaklumi, karena sejumlah pemain sesuai dengan janji mereka selama di Balikpapan baru akan merapat pada siang harinya. “Yang pasti kami akan berlatih ada Selasa Sore, maksimal pemain lainnya juga sudah bergabung dengan pemain lainnya di Pamekasan ada Selasa Siang,” ujar Zaenal Arif, el-Capitino P-MU. (bri/h4d)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.