Kabar Madura

Page 1

Kabar Bangkalan Warga Ringkus Pelaku Curanmor Sempat Dihajar Hingga Babak Belur Kabar Sampang Kendala Klasik Membongkar Korupsi Tanpa Disertai Bukti dan Saksi Kuat Kabar Pamekasan Curiga Dana Bangun Trotoar Diselewengkan Realisasi Tak Sebanding dengan Biaya yang Disedot

TWITTER

@kabarmaduranews

Kabar Sumenep Wajib Punya Kartu Nelayan Permudah Penyaluran Bantuan

Gol Penuh Prestise

KAMIS 21 Februari 2013

Pelantikan Bupati Kian Boros Naik Nyaris 30 Persen, Biayanya Kini Jadi Rp 380 Juta

KM/IST

REZEKI SAMPINGAN: Pulau karang yang muncul secara tiba-tiba, di perairan Sumenep, mengundang banyak orang untuk berkunjung. Warga setempat, pandai memanfaatkan peluang. Antara lain, mendirikan warung di atasnya.

SAMPANG-Meski mengundang banyak kritikan, namun biaya pelantikan Bupati-Wakil Bupati terpilih Sampang periode 2013-2018, A Fannan Hasib – Fadhilah Budiono (Al Falah) tidak kian hemat, malah membengkak. Sebagaimana pernah dikabarkan, anggaran untuk

pelantikan bupati terpilih itu, semula dianggarkan sebesar Rp 300 juta. Itu pun sudah banyak pihak yang menganggapnya sebagai pemborosan. Tapi, kini malah naik sekitar 27 persen, atau menjadi Rp 380 juta. Belum diketahui secara pasti anggaran sebesar itu dialokasikan untuk apa saja. Namun, yang jelas dana ini untuk biaya konsumsi para tamu undangan. Informasinya akan mengundang sekitar 2.000 undangan. Bersambung ke Hal 6

Catatan Perjalanan Melihat Tangkis Laut Misterius (1)

Demi Rasa Penasaran, Meliuk-liuk di Jalan Rusak Parah Munculnya pulau karang secara “ajaib” di perairan Sumenep, beberapa waktu lalu, mengundang rasa penasaran banyak orang. Tak terkecuali Subaidi, seorang pendidik di SDN Daandung III Kangayan Kangean. Dia berkesempatan mengunjungi pulau itu, dan menulis kisah perjalanannya untuk Kabar Madura. SUBAIDI CUBIT, Kontributor Lepas Sumenep

PENASARAN. Itulah reaksi pertama saya kala ada teman mengabarkan, ada “jembatan” yang tiba-tiba muncul di tengah laut. Bayangan saya saat itu, “jembatan” tersebut muncul dan menghubungkan dua pulau atau setidaknya dapat dilalui dari

daratan menuju tengah laut meskipun tidak sampai menghubungkan dua pulau atau daratan. Namun istilah “jembatan” seiring derasnya informasi, khususnya dari jejaring sosial tidak lagi pas. Bersambung ke Hal 6

KM/TABRI S. MUNIR

Pilgub Jatim

LUAS: Bus yang disediakan Persiba Balikpapan sangat luas dan tidak berhimpitan dengan barang. Panpel setempat meyediakan bus secara terpisah dengan angkutan barang. Tampak pemain P-MU memanfaatkan ruang lenggang di bagian belakang bus untuk berfotoria.

PKB Pamekasan Belum Bersikap PAMEKASAN-Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Pamekasan belum berani menentukan sikap dalam bursa Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim 2014 nanti. Kabar tentang gonjangganjing di tubuh PKB Jatim, yang membuat dukungan partai itu terbelah, menjadi pemicunya. H Sahrowi, Ketua PKB Pamekasan menjelaskan, pihaknya memang belum beranjak untuk memberikan pernyataan dukung mendukung. Baik kepada pasangan KarSa (SoekarwoSyaifullah Yusuf), maupun Khofifah Indar Parawansa, yang kini menjadi perbincangan publik. “Yang jelas, kami menunggu rekomendasi dari DPC PKB Jatim. Apapun isi rekomnya, pasti kami amini,” terangnya saat dihubungi Kabar Madura, Rabu (20/2). Bersambung ke Hal 6

Infrastruktur

Jalan Provinsi Banyak yang Rusak SAMPANG-Jalan provinsi di wilayah Kabupaten Sampang, banyak yang rusak. Pasalnya, kendaraan yang melintas melebihi ketentuan yang ada. Di mana jalan provinsi yang seharusnya hanya dapat dilewati kendaraan bertonase maksimal 8 ton, malah dilalui kendaraan bertonase 15-20 ton. “Banyak jalan yang rusak di sini karena sering dilalui kendaraan bertonase tinggi,” terang Kepala Pembantu UPT Binamarga Pamekasan di Sampang, Akh Hayadi, kepada Kabar Madura, saat dikonfirmasi kemarin (20/2). Dia menjelaskan, jalan provinsi di Sampang, rata-rata adalah jalan kelas 3 dengan lebar 7 meter. Artinya, kendaraan yang melintas maksimal bertonase 8 ton. Jika banyak kendaraan bertonase lebih dari 8 ton, yang melintas, maka akan menyebabkan jalan cepat rusak. Bersambung ke Hal 6 Email Redaksi: redaksi@kabarmadura.co.id

Langsung Disambut Hujan Deras Hari Pertama Rombongan P-MU di Kota Minyak BANJARMASIN-Rombongan Persepam Madura United (P-MU) yang bertolak dari Martapura, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan, kemarin (20/2), sudah tiba di Hotel Mirama, tempat penginapan pemain selama berada di Balikpapan-Kalimantan Timur.

Sebanyak 22 orang rombongan -termasuk Kabar Madura, langsung memanfaatkan waktu sore kemarin untuk istirahat sejenak. Termasuk juga, berbenah dengan mengecek barangbarang yang dibawa serta dari Madura dan Martapura. Mendarat di Bandara Sepinggan Balikpapan, rombongan lagsung disambut hujan deras. Bersambung ke Hal 6

Tolak Batik Impor dari Cina! KM/MARZUKIY

LUAPAN ASPIRASI: Puluhan Mahasiswa yang mengatasnamakan Dewan Advokasi Mahasiswa (DAM) membakar ban bekas di depan kantor perpustakaan STAIN Pamekasan, Rabu(20/2) kemarin.

Curigai Perpustakaan, DAM Bakar Ban PAMEKASAN-Puluhan mahasiswa yang mengatasnamakan dirinya Dewan Advokasi Mahasiswa (DAM) berunjuk rasa di kampus mereka, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN), Jalan Raya Pahlawan, Tlanakan, Pamekasan, Rabu (20/2) kemarin. Mereka menilai ada beberapa

kejanggalan yang terjadi pada perpustakaan STAIN Pamekasan tersebut, sehingga patut diklarifikasi, supaya tidak menimbulkan kecurigaan di kalangan mahasiswa. Korlap aksi Moh Ukik mengatakan, perpustakaan merupakan jantung pengetahuan

kampus berpelat merah itu. Sehingga jika pelayanannya buruk maka kualitas mahasiswanya pun jauh dari harapan bangsa. “Perpustakaan merupakan jantung intelektual mahasiswa di mana bahan referensi dan pedoman mahasiswa berada di dalamnya. Bersambung ke Hal 6

PAMEKASAN-Kabar tentang masuknya 1.037 ton batik impor dari Cina ke Indonesia, yang dilansir Badan Pusat Statistik (BPS), mengundang reaksi keras anak-anak muda Pamekasan, aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Mereka menegaskan, impor produk batik, apapun jenisnya, harus ditolak dan dihentikan. Terlebih, jangan sampai produk-produk tersebut terselundupkan masuk

ke Pamekasan. Karena, Pamekasan sudah lama dikenal sebagai Kabupaten Batik. “Saya berharap, semua kalangan saat ini serba waspada. Jangan sampai impor batik tersebut merambah ke Madura,” tegas Ketua Umum HMI Pamekasan, Moh Mansur, Rabu (20/2). Ahmad Sidik, Ketua Umum PMII Pamekasan, juga menegaskan bahwa masyarakat dan pemerintah harus bersatu melakukan penolakan. Bersambung ke Hal 6

Suami Abal-abal Ringan Tangan

KM/AGUS JOSIANDI

SIDANG: Nia saat memberi kesaksian atas penganiayaan yang dilakukan suami abal-abalnya.

BANGKALAN-Seorang pria terpaksa meringkuk di jeruji besi, karena telah menganiaya istrinya. Lucunya, status pria tersebut sebagai suami, ternyata hanyalah abal-abal. Karena, dia menikahi istrinya secara diamdiam, tanpa sepengetahuan keluarga, bahkan orangtua si istri. Pria itu, juga tidak memberitahu orangtuanya sendiri, soal perkawinan tersebut. Kisah seru pasangan “suami-

istri” (pasutri) itu terungkap dalam sidang di Pengadilan Negeri Bangkalan, Rabu (20/2) kemarin. Si pria, Wahyu Ilahai, yang saat itu duduk di kursi pesakitan, mendengar kesaksian korban yang tak lain adalah istri abal-abalnya, Nia Kurniatwati. Dalam sidang itu pula, perempuan warga Kampung Junok, Kelurahan Tunjung, Kecamatan Burneh, Bangkalan tersebut, men-

gaku telah dinikahi secara diamdiam oleh Wahyu. Berdasarkan kesaksian Nia, penganiayaan yang dilakukan Wahyu, terjadi pada 14 Desember 2012 lalu. Saat itu dia hendak mengantar putranya ke rumah Solihin, mantan suaminya, di kawasan Jalan Teuku Umar, Kemayoran, Kecamatan Kota Bangkalan. Bersambung ke Hal 6


2

KAMIS

21 Februari 2013

KM/AGUS JOSIANDI

GEMPAR: Petugas kepolisian saat melakukan pembongkaran makam bayi dan melakukan identifikasi, Rabu (20/2). Peristiwa ini juga mengundang banyak perhatian warga.

Makam Bayi Akhirnya Dibongkar Polisi SOCAH- Warga Desa Bilaporah Timur, Kecamatan Socah, Bangkalan, Rabu (20/2) pagi digemparkan dengan penemuan mayat janin bayi lengkap dengan ari-arinya yang sudah dikubur di pemakaman umum setempat. Berdasarkan keterangan sejumlah warga, sosok janin tersebut ditengarai hasil hubungan gelap yang diaborsi dan dikeluarkan secara paksa dari rahim ibunya. “Janin bayi ini sudah dalam keadaan

di kubur, karena ada yang janggal warga bersama tokoh masyarakat di sini berunding dan sepakat membongkarnya. Sebab, di desa sini tidak ada warga yang melahirkan bayi dan meninggal,” terang Rosul, salah seorang warga setempat yang mengaku saksi kejadian ini. Rosul menjelaskan, berdasarkan salah satu pengakuan warga. Bahwa, Selasa (19/2) kemarin, sekitar pukul 13.00 wib, ada dua orang dengan mengendarai

sepeda motor menggunakan helm yang masuk ke areal pemakaman. “Warga menduga dua orang itu yang melakukan penguburan janin bayi ini, karena warga di sini tidak ada yang melahirkan,” ujarnya. Menurut Rosul, setelah kuburan itu dibongkar di dalamnya terdapat dua bungkusan. “Ada plastik hitam yang berisi ari-ari, dan satunya kain putih yang berisi janin,” terangnya. “Untuk jenis kelaminnya saya gak bisa liat,

soalnya dalam posisi di dalam lubang belum diangkat.” Sementara itu, Kapolsek Socah, AKP Sumono, yang saat itu ada di tempat kejadian perkara (TKP) bersama anggotanya, langsung melakukan olah TKP dan mengangkat janin bayi tersebut untuk dibawa ke RSUD Syamrabu Bangkalan. “Atas informasi dari masyarakat langsung kami datang ke sini, untuk memastikan apakah ini benar janin

bayi atau bukan, kami angkat langsung di bawa ke RSUD, sedangkan untuk pelaku yang mengubur janin ini masih dalam lidik,” tukasnya. Sementara itu, dilokasi kejadian pagi kemarin, ratusan masyarakat desa sekitar yang mendengar informasi tersebut langsung berduyun-duyun datang ke TKP, untuk melihat secara langsung pembongkaran makam bayi malang tersebut. (jos/h4d)

Warga Ringkus Pelaku Curanmor PENGUMUMAN KEDUA

LELANG EKSEKUSI HAK TANGGUNGAN Berdasarkan Pengumuman Pertama Lelang Eksekusi Hak Tanggungan tanggal 06 Pebruari 2013 dan pasal 6 UU Hak Tanggungan No. 4 tahun 1996, PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Bangkalan akan melaksanakan Lelang Hak Tanggungan dengan perantara Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan lelang (KPKNL) Pamekasan terhadap: 1. Debitur H. Abdul Ghany/Ny. Anna Kustia, sebidang tanah berikut segala sesuatu yang berada di atasnya tersebut dalam SHM No. 617/Petrah a.n. Haji Abdul Ghany, luas tanah 219 m2, terletak di Desa Petrah, Kec. Tanah Merah, Kab. Bangkalan, dengan harga limit Rp. 450.000.000,-/uang jaminan Rp. 135.000.000,2. Debitur H. Zahri Imbron/Ny. Bakdiatun, sebidang tanah berikut segala sesuatu yang berada di atasnya tersebut dalam SHM No. 275/Sepulu a.n. Bakdiatun, luas tanah 1.032 m2, terletak di Desa Sepulu, Kec. Sepulu, Kab. Bangkalan, dengan harga limit Rp. 820.000.000,-/uang jaminan Rp. 246.000.000,-. 3. Debitur H. Sudiyono Sukardi/Ny. Sulimah: a. Sebidang tanah berikut segala sesuatu yang berada di atasnya tersebut dalam SHM No. 419/Banyuates a.n. Sudiono Haji Syaiful (Sudiono alias Haji Syaiful), luas tanah 210 m2, terletak di Desa Banyuates, Kec. Banyuates, Kab. Sampang, dengan harga limit Rp. 400.000.000,-/uang jaminan Rp. 120.000.000,-. b. Sebidang tanah berikut segala sesuatu yang berada di atasnya tersebut dalam SHM No. 124/Trapang a.n. Sudiyono, luas tanah 1.930 m2, terletak di Desa Trapang, Kec. Banyuates, Kab. Sampang, dengan harga limit Rp. 45.000.000,-/ uang jaminan Rp. 13.500.000,-. c. Sebidang tanah berikut segala sesuatu yang berada di atasnya tersebut dalam SHM No. 123/Trapang a.n. Sudiyono, luas tanah 1.090 m2, terletak di Jl. Raya Tanjung Bumi-Banyuates, Desa Trapang, Kec. Banyuates, Kab. Sampang, dengan harga limit Rp. 150.000.000,-/uang jaminan Rp. 45.000.000,-. 4. Debitur Fathor Arifin/Ny. Tien Agustinah SH, sebidang tanah berikut segala sesuatu yang berada di atasnya tersebut dalam SHM No. 2143/Telang a.n. 1. Fathor Arifin, 2. Tien Agustinah, SH, luas tanah 188 m2, terletak di Perumahan Telang Indah, Desa Telang, Kec. Kamal, Kab. Bangkalan, dengan harga limit Rp. 200.000.000,-/uang jaminan Rp. 60.000.000,-. 5. Debitur Rubai/Ny. Nur Hayati, sebidang tanah berikut segala sesuatu yang berada di atasnya tersebut dalam SHM No. 570/Tanah Merah Laok a.n Nurhayati, luas tanah 794 m2, terletak di Jl. Raya Tanah Merah-Kwanyar, Desa Tanah Merah Laok, Kec. Tanah Merah, Bangkalan, dengan harga limit Rp. 385.000.000,-/uang jaminan Rp. 115.500.000,-. 6. Debitur Ir.Adi Hardoyo/Ny. Julaika, sebidang tanah berikut segala sesuatu yang berada di atasnya tersebut dalam SHM No. 659/Dumajah a.n. Djulaika, luas tanah 535 m2, terletak di Jalan Raya Tanah Merah, Desa Dumajah. Kec. Tanah Merah, Kab. Bangkalan, dengan harga limit Rp. 850.000.000,-/uang jaminan Rp. 255.000.000,-. 7. Debitur Soerip Karnadjaja/Ny. Ratna Sari Dewi, sebidang tanah berikut segala sesuatu yang berada di atasnya tersebut dalam SHM No. 601/Kamal a.n. Soerip Karnajaya, luas tanah 289 m2, terletak di Desa Kamal, Kec. Kamal, Kab. Bangkalan, dengan harga limit Rp. 390.000.000,-/uang jaminan Rp. 117.000.000,-. 8. Debitur Ny. Hj. Fadhilatuz Zakiyah/H. Mochammad Aly Rivai: a. Sebidang tanah berikut segala sesuatu yang berada di atasnya tersebut dalam SHM No. 27/Galis a.n. Hajjah Fadhilatuz Zakkiyah, Sarjana Hukum, luas tanah 1.534 m2, terletak di Jalan Raya Galis, Desa Galis, Kec. Galis, Kab. Bangkalan, dengan harga limit Rp. 375.000.000,-/uang jaminan Rp. 112.500.000,-. b. Sebidang tanah berikut segala sesuatu yang berada di atasnya tersebut dalam SHM No. 33/Longkek a.n. Hajjah Fadhilatuz Zakkiyah, luas tanah 2.046 m2, terletak di Desa Longkek, Kec. Galis, Kab. Bangkalan, dengan harga limit Rp. 90.000.000,-/uang jaminan Rp. 27.000.000,-. 9. Debitur H. Iskandar Zulkarnaen/Ny. Hj. Nur Hasanah: a. Sebidang tanah berikut segala sesuatu yang berada di atasnya tersebut dalam SHM No. 155/Tanjung Bumi a.n. Haji Iskandar Zulkarnain., luas tanah 548 m2, terletak di Desa Tanjungbumi, Kec. Tanjung Bumi, Kab. Bangkalan, dengan harga limit Rp. 666.700.000,-/uang jaminan Rp. 200.010.000,-. b. Sebidang tanah berikut segala sesuatu yang berada di atasnya tersebut dalam SHM No. 67/Bandang Dajah a.n. Haji Iskandar Zulkarnain, luas tanah 2.434 m2, terletak di Desa Bandang Dajah, Kec. Tanjung Bumi, Kab. Bangkalan, dengan harga limit Rp. 126.600.000,-/uang jaminan Rp. 37.980.000,-. c. Sebidang tanah berikut segala sesuatu yang berada di atasnya tersebut dalam SHM No. 456/Tanjung Bumi a.n. Hajja Fatima., luas tanah 109 m2, terletak Desa Tanjung Bumi, Kec. Tanjungbumi, Kab. Bangkalan, dengan harga limit Rp.136.200.000,-/uang jaminan Rp. 40.860.000,-. 10. Debitur Mohammad Hamzah/Mustofa Alkaff/Ny. Bahrain: a. Sebidang tanah berikut segala sesuatu yang berada di atasnya tersebut dalam SHM No. 19/Telango a.n. Muhammad, luas tanah 8.086 m2, terletak di Desa Telango, Kec. Tanjungbumi, Kab. Bangkalan, dengan harga limit Rp. 802.300.000,-/uang jaminan Rp. 240.690.000,-. b. Sebidang tanah berikut segala sesuatu yang berada di atasnya tersebut dalam SHM No. 200/Tlangoh a.n. Bahrain, luas tanah 738 m2, terletak di Desa Tlangoh, Kec. Tanjungbumi, Kab. Bangkalan, dengan harga limit Rp. 204.600.000,-/uang jaminan Rp. 61.380.000,-. 11. Debitur Jayus Salam, Sip/Ny. Sulistia Adriani: a. Sebidang tanah berikut segala sesuatu yang berada di atasnya tersebut dalam SHM No. 64/Aengtabar a.n. Jayus Salam, SIP., luas tanah 2.577 m2, terletak di Desa Aengtabar, Kec. Tanjung Bumi, Kab. Bangkalan, dengan harga limit Rp. 700.00.000,-/uang jaminan Rp. 210.000.000,-. b. Sebidang tanah berikut segala sesuatu yang berada di atasnya tersebut dalam SHM No. 61/Aeng Tabar a.n. Jayus Salam, luas tanah 1.879 m2, terletak di Desa Aeng Tabar, Kec. Tanjung Bumi, Kab. Bangkalan, dengan harga limit Rp. 200.000.000,-/uang jaminan Rp. 60.000.000,-.

Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

c. Sebidang tanah berikut segala sesuatu yang berada di atasnya tersebut dalam SHM No. 63/Aeng Tabar a.n. Hamida, luas tanah 651 m2, terletak di Desa Aeng Tabar, Kec. Tanjung Bumi, Kab. Bangkalan, dengan harga limit Rp. 70.000.000,-/uang jaminan Rp. 21.000.000,-. d. Sebidang tanah berikut segala sesuatu yang berada di atasnya tersebut dalam SHM No. 181/Tlangoh a.n. Bataruddin., luas tanah 4.794 m2, terletak di Desa Tlangoh, Tanjung Bumi, Kab. Bangkalan, dengan harga limit Rp. 80.000.000,-/uang jaminan Rp. 24.000.000,-. 12. Debitur H. Mubarok/Ny. Hj. Noerhayati, sebidang tanah berikut segala sesuatu yang berada di atasnya tersebut dalam SHM No. 141/Bandung a.n. Haji Mubarok, luas tanah 257 m2, terletak di Desa Bandung, Kec. Konang, Kab. Bangkalan, dengan harga limit Rp. 315.000.000,-/uang jaminan Rp. 94.500.000,-. 13. Debitur Haji Hamid/Ny. Hj. Hosiah: a. Sebidang tanah berikut segala sesuatu yang berada di atasnya tersebut dalam SHM No. 147/Petrah an. Juhairiyah, luas tanah 304 m2, terletak di Jl. Raya Tanah Merah, Desa Petrah, Kec. Tanah Merah, Kab. Bangkalan, dengan harga limit Rp. 200.000.000,-/uang jaminan Rp. 60.000.000,-. b. Sebidang tanah berikut segala sesuatu yang berada di atasnya tersebut dalam SHM 38/Kranggan Barat a.n. 1. Hamid 2. Hosiah Mezeyeroh, luas tanah 894 m2, terletak di Desa Kranggan barat, Kec. Tanah Merah, Kab. Bangkalan, dengan harga limit Rp. 200.000.000,-/uang jaminan Rp. 60.000.000,-. c. Sebidang tanah berikut segala sesuatu yang berada di atasnya tersebut dalam SHM No. 62/Kranggan Barat an. Siti Halima, luas tanah 716 m2, terletak di Desa Kranggan Barat, Kec. Tanah Merah, Kab. Bangkalan, dengan harga limit Rp. 48.600.000,-/uang jaminan Rp. 14.580.000,-. 14. Debitur Hariri/Ny. Soleha Hamidah: a. Sebidang tanah berikut segala sesuatu yang berada di atasnya tersebut dalam SHM No. 622/Petrah a.n. Hariri, luas tanah 2.368 m2, terletak di Desa Petrah, Kec. Tanah Merah, Kab. Bangkalan, dengan harga limit Rp. 116.000.000,-/ uang jaminan Rp. 34.800.000,-. b. Sebidang tanah berikut segala sesuatu yang berada di atasnya tersebut dalam SHM No. 629/Petrah a.n. Hariri, luas tanah 503 m2, terletak di Desa Petrah, Kec. Tanah Merah, Kab. Bangkalan, dengan harga limit Rp. 140.000.000,-/uang jaminan Rp. 42.000.000,-.

Sempat Dihajar Hingga Babak Belur KOTA-Tindak kejahatan pencurian kendaraan bermotor kembali terjadi di Bangkalan, Rabu (20/2) sore. Dalam aksinya, seorang pelaku berhasil ditangkap warga bersama motornya dan sempat dihajar hingga babak belur. Untung saja, pihak kepolisian segera datang ke lokasi kejadian dan mengamankan pelaku. Sementara seorang pelaku lain, berhasil meloloskan diri dengan motor korban dan kini dalam pengejaran pihak kepolisian. Berdasarkan keterangan korban, Nur Holifah yang bekerja di toko sepeda kawasan Jalan Trunojoyo, Bangkalan, dua pelaku tersebut awalnya mengaku akan membeli sepeda. Tak ada satupun yang mencurigaan ketika itu. Salah satu pelaku yang datang dengan

berpura-pura jadi pembeli bahkan sempat memotret beberapa sepeda sebagai bahan pertimbangannya. “Gak curiga mas, wong dia bahkan sempat foto-foto,” tutur Nur. Pada saat bersamaan, seorang pelaku lain menunggu di luar sedang duduk-duduk di atas motor milik korban. Tak lama berselang, pelaku yang tadinya masuk ke toko keluar dengan mengendarai motor yang tadinya dibawa kedua pelaku. Pada saat bersamaan, pelaku yang sejak awal menunggu tiba-tiba membawa kabur motor korban. Sadar motornya dicuri, Nur lantas berteriak-teriak meminta pertolongan warga sekitar. Salah satu pelaku berhasil kabur dengan motor curiannya. Sedangkan 1 pelaku lain yang sempat masuk ke toko, berusaha kabur dengan motor miliknya. Naas, pelaku yang belakan-

gan diketahui bernama Slamun menabrak sebuah motor yang saat itu melintas. Ini membuat warga berhasil menangkap dan menghakiminya. Sampai tak lama kemudian polisi datang dan mengamankan pelaku yang sudah babak belur itu. Sayangnya pihak kepolisian yang sore kemarin tengah sibuk mengejar seorang pelaku lainnya belum bisa memberi keterangan. “Bentar lagi aja mas, nih kami masih ngejar satunya,” ungkap Iptu Andi BKO Satreskrim Polres Bangkalan saat tengan memimpin pengejaran. Slamun salah satu pelaku yang tertangkap, diketahui sebagai warga Dusun Jakan, Desa Parseh Socah. Sementara itu, berdasarkan data kepolisian, diketahui data motor yang dikendarai pelaku milik seorang warga bernama Toyyib warga Labang Laok, Desa Kebun, Kamal. (jos/h4d)

15. Debitur Ny. Nur Laily Fitria/Drs. H. Januar Perdana Putra, sebidang tanah berikut segala sesuatu yang berada di atasnya tersebut dalam SHM No. 126/Campor a.n. Sakiye, luas tanah 1.960 m2, terletak di Desa Campor, Kec. Geger, Kab. Bangkalan, dengan harga limit Rp. 150.000.000,-/uang jaminan Rp. 45.000.000,-. 16. Debitur Iin Tejo Hariyono: a. Sebidang tanah berikut segala sesuatu yang berada di atasnya tersebut dalam SHM No. 231/Sepulu a.n. Jonathan, luas tanah 193 m2, terletak di Desa Sepulu, Kec. Sepulu, Kab. Sepulu, dengan harga limit Rp. 190.000.000,-/uang jaminan Rp. 57.000.000,-. b. Sebidang tanah berikut segala sesuatu yang berada di atasnya tersebut dalam SHM No. 143/Ujung Piring a.n. Jonathan, luas tanah 3.741 m2, terletak di Desa Ujung Piring, Kec. Bangkalan Kab. Bangkalan, dengan harga limit Rp. 180.000.000,-/uang jaminan Rp. 54.000.000,-. 17. Batal Lelang akan dilaksanakan pada: Hari/Tanggal : Kamis / 07 Maret 2013 Pukul : 10.00 WIB s.d Selesai Tempat : Bank BRI Kantor Cabang Bangkalan, Jl. Letnan Singosastro No. 1 Bangkalan Syarat – Syarat Lelang: 1. Setiap peserta diwajibkan menyetorkan uang jaminan sesuai yang tertera dalam masing masing point. 2. Uang jaminan disetorkan ke rekening Penampungan Lelang KPKNL Pamekasan, nomor rekening 0061-01-000359-30-0 pada PT. Bank BRI Cabang Pamekasan paling lambat 1 (satu) hari kerja sebelum pelaksanaan lelang telah efektif diterima dan telah mengkonfirmasi ke BRI Cabang Bangkalan, dengan menyebutkan identitas penyetor (dan kuasanya) serta nomor urut barang yang akan ditawar, dan bagi peserta lelang penawarannya dianggap tidak sah apabila barang yang ditawar tidak sesuai dengan obyek yang disebutkan pada waktu menyetor uang jaminan. Terhadap barang yang sama setiap peserta hanya dapat mengajukan 1 (satu) penawaran. 3. Lelang dilaksanakan dengan penawaran secara tertulis dalam amplop tertutup atau akan ditentukan kemudian saat pelaksanaan lelang. 4. Peserta yang tidak dinyatakan sebagai pemenang, dapat mengambil kembali uang jaminan lelang tanpa dikenakan potongan apapun setelah lelang berakhir. 5. Semua barang yang akan dijual dalam kondisi sesungguhnya, di lokasi dan dengan semua cacat dan kekurangannya, oleh karena itu kami menganjurkan peminat untuk melihat, memeriksa obyek yang bersangkutan sebelum mengikuti pelelangan, sehingga peserta lelang sudah mengetahui barang tersebut. 6. Apabila karena sesuatu hal terjadi pembatalan/penundaan lelang terhadap salah Satu barang atau beberapa barang tersebut diatas, pihak-pihak yang berkepentingan/peminat lelang tidak dapat melakukan tuntutan dalam bentuk apapun baik pidana maupun perdata kepada KPKNL Pamekasan dan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 7. Keterangan lebih lanjut dapat menghubungi PT.Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Bangkalan, Jalan Letnan Singosastro No. 1 Bangkalan, telepon 031-3095520, 3095049, 3094078, 3099088, 3095273. 8. Syarat-syarat lainnya apabila diperlukan akan ditentukan pada saat lelang. Bangkalan, 21 Pebruari 2013 PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk. Kantor Cabang Bangkalan Lalu Surya Budi Pemimpin Cabang

KM/AGUS JOSIANDI

TERTANGKAP WARGA: Barang bukti berupa motor yang digunakan pelaku dalam melakukan aksi kejahatan berhasil diamankan kepolisian, Rabu (20/2).


KAMIS

3

21 Februari 2013

Kendala Klasik Membongkar Korupsi

Tanpa Disertai Bukti dan Saksi Kuat KOTA– Kasus korupsi di Sampang yang berhasil ditangani Kejari (Kejaksaan Negeri) Sampang terhitung minim. Tahun lalu, Kejari Sampang hanya berhasil memperkarakan 2 kasus saja berdasarkan laporan dari masyarakat. Hal ini disebabkan banyak laporan diterima namun tidak diperkuat dengan saksi dan bukti yang lengkap. Seperti diungkapkan Ketua Kejaksaan Negeri Sampang Danang Prawoko melalui Kasi Intel Sucipto yang mengatakan, banyak laporan tindak pidana korupsi

yang tidak diperkuat dengan alat bukti dan saksi yang cukup. Sehingga pihaknya merasa kesulitan melakukan pengungkapan. “Kalau laporan banyak sekali tapi kelemahannya itu tidak disertai saksi dan bukti yang kuat. Kita kan kesulitan memprosesnya,” ujarnya kepada Kabar Madura, Rabu (20/2). Sucipto menambahkan, pihak kejaksaan tidak bisa serta merta menyelidiki kasus seperti itu, karena kasus korupsi mempunyai tingkat kerumitan tinggi dibanding kasus pidana biasa. Sehingga, jika salah langkah kejaksaan bisa dianggap melakukan fitnah. “Misalnya kasus suap masuk

PNS Tak Disiplin, Sanksi Menanti KOTA-Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemkab Sampang akan mendapat pengawasan disiplin ketat. Jika diketahui keluar kantor pada jam kerja, sanksi tegas siap menimpa. Kepala Badan Kepegawaian (BKD) Sampang Sri Andoyo Sudono melalui Kabid Pembinaan dan Kesejahteraan Pegawai, Bambang menjelaskan sanksi tegas telah disiapkan terhadap para PNS yang tidak disiplin. Terlebih jika meninggal- Kalau tetap diulangi, kan kantor saat sanksi tegas sudah jam kerja di luar menunggu.” kepentingan dinas. “Pertama, BAMBANG kita konfirmasi Kabid Pembinaan dulu dengan didan Kesejahteraan nasnya, apakah Pegawai PNS itu benarbenar PNS atau bukan,” ujarnya, Rabu (20/2). Bambang menegaskan, jika memang kedapatan melanggar maka PNS bersangkutan akan diberikan sanksi. Menurutnya, sanksi awal biasanya memberikan teguran lisan dan jika diulangi akan dikenai sanksi lebih berat. “Kalau tetap diulangi, sanksi tegas sudah menunggu,” ungkapnya. Sekedar diketahui, beberapa waktu lalu kejadian serupa juga pernah terjadi, dimana sejumlah PNS mendatangi Pasar Sri Mangunan untuk berbelanja kebutuhan rumah tangga pada saat jam dinas. Saat ditanya mereka berdalih sudah mendapat izin, padahal ketika lembaganya dikonfirmasi menyatakan tidak membenarkan jika sudah memberikan ijin kepada sejumlah guru tersebut. (sya/h4d)

PERADILAN Pencuri Terancam 5 Tahun KOTA–Pencuri yang spesialisasinya membongkar jok motor Nurul Arifin (25), bersiap mempertanggungjawabkan perbuatannya. Dalam sidang yang digelar di PN Sampang, Rabu (20/2) ia dijerat dengan Pasal 363 KUHP tentang Pencurian disertai pemberatan dan diancam hukuman paling lama lima tahun penjara. Dalam sidang dengan agenda pemeriksaan saksi-saksi, terungkap jika terdakwa tertangkap setelah melakukan aksi pencurian dompet dan 2 ponsel dan satu unit smartphone dari dalam jok motor milik Jumani (30) dan Junaidi (24) saat keduanya sedang sholat jamaah di Masjid Al Ijtihad di Kelurahan Karang Dalam. Jumani yang menjadi saksi sekaligus korban menuturkan, memarkir motornya di halaman masjid dan sengaja menyimpan dompet berisi uang sebanHabis sholat, saya yak Rp 1,5 jutaslihat motor masih utuh erta blackberry. begitupun dengan “Habis sholat, saya lihat motor masih joknya. Setelah saya utuh begitupun periksa di dalam, dengan joknya. dompet sama BB saya Setelah saya sudah hilang.” periksa di dalam, dompet sama JUMANI BB saya sudah Saksi sekaligus hilang,”ujarnya. korban Dalam keterangannya, Nurul mengaku bukan spesialis karena yang dilakukannya hanya kesal karena sebelumnya pernah menjadi korban pencurian bongkar jok motor. “Sebelumnya saya kesal karena ada orang yang mencuri HP saya di dalam jok motor waktu saya tinggal main bola di lapangan,” katanya. Jaksa penuntut umum Veronika, SH yang memeriksa perkara menyatakan, saat ini persidangan masih dalam tahap pemeriksaan saksi. “Sementara ini masih pemeriksaan saksi. Namun untuk terdakwa sudah dijerat dengan Pasal 363 terkait dengan pencurian dengan pemberatan,” katanya. (waw/h4d)

KEHILANGAN HILANG STNK sepeda motor Honda beat tahun 2012 nopol M 6276 NL a/n Samheri Desa Bunden Ketapang Barat, Kecamatan Ketapang, Sampang

Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

PNS, kalau korbanya tidak bisa membuktikan ya bagaimana kita bisa memprosesnya. Nanti malah ujungnya bisa dianggap fitnah, kita ini bukan anjing pelacak yang bisa dimanfaatkan oleh kepentingan politik,” ungkap Sucipto. Pihak Kejari Sampang sejauh ini hanya berhasil menangani 2 kasus dan salah satunya sudah dilimpahkan ke Pengadilan Tipikor Surabaya yakni perkara pengadaan Alkes yang sempat lama molor. Sayangnya, Ia tidak menyebutkan lebih rinci perkara kedua dengan alasan masih dalam tahap audit di tingkat BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan). Sucipto hanya menjelas-

kan kasus tersebut terkait dengan proyek jalan. “Nah yang satu ini jangan dulu karena masih di audit di BPKP,” katanya. Sucipto menyebut karakteristik politik di Sampang berbeda dengan daerah lain. Hal ini sangat terkait dengan minimnya laporan yang masuk. Kalaupun ada laporan banyak yang tidak di perkuat dengan bukti dan saksi yang cukup. “Karakter politik Sampang itu berbeda dengan daerah lain ini terkait dengan laporan yang masuk dengan bukti yang kuat,” tandasnya. Sementara itu Tamzul Ketua MDW (Madura Development Watch) menyatakan, di tataran

penegak hukum Sampang, belum ada respon positif terhadap persoalan korupsi. Bahkan dirinya mengungkapkan banyak menyoroti fakta penyelewengan seperti terkait dengan Raskin dan lainnya yang diangkat ke ranah hukum tapi tak ada kelanjutannya. “Mungkin pelaku korupsi ini lebih pinter dari kita untuk berkomunikasi dengan berbagai pihak yang berkompeten,”ujarnya. Terkait lemahnya pembuktian kasus korupsi menurutnya itu bisa dijadikan pembenar para penegak hukum bukan tugas pelapor untuk mencari bukti dan saksi karena dengan adanya laporan tentunya dilengkapi dengan berkas yang

menyatakan adanya indikasi penyelewengan. “Itu kalau jadi alat pembenar oleh penegak hukum, bukan pelapornya yang harus ikut mencari bukti. Misalnya kita melapor kan sudah disertai berkas yang menyatakan indikasi korupsi seharusnya itu yang jadi peluang oleh penegak hokum,” kata Tamzul. Soal kaitannya dengan politik, menurutnya penegak hukum harus terlebih mengesampingkan hal itu karena tugasnya adalah mengungkap berdasarkan fakta hokum. “Kalau semuanya dianggap berbau politik ya tidak ada yang bisa bersentuhan dengan hokum,” pungkasnya. (waw/h4d)

Taman Kota Sering ‘Disalahgunakan’ KOTA- Kondisi taman-taman kota yang dibangun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang di sejumlah kawasan, saat ini dinilai kurang terawat. Dalam hal ini, masyarakat sebagai pengguna diharapkan dapat ikut serta berperan aktif menjaga kondisi taman. Dimana sering dijumpai pula taman kota yang sering digunakan sebagai tempat memadu kasih. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sampang Kusno Abdullah mengatakan, sebenarnya masyarakat mempunyai peran yang sama dengan pemerintah. Dimana peran serta masyarakat untuk menjaga kelestarian dan keindahan taman kota ini sangat dibutuhkan. “Sebenarnya peran masyarakat ini sangat penting dalam menjaga taman kota dengan ikut menjaga dan memilikinya,” terangnya saat ditemui diruang kerjanya, Rabu (20/2). Sebagai penegak Perda, pihaknya sering menghimbau kepada masyarakat terlebih pasangan muda mudi yang sering kedapatan berpacaran di area tersebut. Seperti banyaknya lampu yang hilang dan terkesan gelap di area tertentu di sekitar taman. “Di kasih lampu malah diambil biar gelap,” ucapnya kembali. Maryam, salah satu masyarakat merasa prihatin dengan banyaknya oknum yang menyalahgunakan taman kota. Ia mengatakan sebenarnya kedua peran antara pemerintah dengan masyarakat sangatlah penting. Dimana pemerintah dapat memberikan penindakan tegas bagi masyara-

KM/ ACHMAD SYAIFUL RAMADHAN

ASRI: Kondisi salah satu taman kota yang dimiliki Pemkab Sampang yang bisa menjadi tempat rekreasi murah dan sehat bagi masyarakat sekitar.

kat yang kedapatan menggunakan taman kota tidak pada tempatnya. “Langsung ditindak dan ditangkap aja, biar masyarakat juga nantinya berfikir kalau mau berbuat di taman kota itu,” ujarnya singkat.

Seperti diketahui, taman kota yang berada di depan Gedung Kantor Bupati Sampang sering dijumpai pasangan yang sedang berpacaran. Tidak hanya itu saja, hingga kondisi malam lokasi ini menjadi ramai dan

terdapat beberapa tempat yang dirasakan kurang penerangannya. Entah memang kondisinya begitu atau ada kejahilan dari masyarakat sehingga terdapat ‘area gelap’ di sekitar taman ini. (sya/h4d)

Warga Keluhkan Bau Peternakan DPRD Pertanyakan Proyek Stadion Kerapan Sapi

KOTA– Pergolakan dan penolakan terhadap peternakan burung puyuh milik H. Hasan, warga Jalan Rajawali, Kecamatan Sampang kembali meledak. Beberapa perwakilan warga yang tidak setuju adanya peternakan itu mengeluhkan bau tak sedap dari peternakan tersebut. Seperti dialami Titis, salah seorang warga yang rumahnya berdekatan langsung dengan lokasi peternakan. Ia mengeluhkan aroma menyengat yang sering tercium. Bahkan, menurutnya, kedua anaknya yang masih kecil pernah masuk rumah sakit lantaran mengalami sesak nafas. “Anak saya yang kedua sampai di infus selama 5 hari karena sesak nafas. Dan bukan saya saja yang merasa terganggu, warga lainnya merasa hal yang sama,” ujarnya sembari menunjukkan daftar tanda tangan warga yang merasa tidak setuju dengan peternakan burung puyuh ini, Rabu (20/2). Protes warga terhadap peternakan burung puyuh tersebut, sempat muncul akhir tahun lalu. Saat itu, warga kemudian membuat daftar tanda tangan dan pemberitahuan terhadap dinas terkait, meliputi Satpol PP, Perizinan dan pihak lainnya. Dalam pemberitahuan tersebut pula, pihak pemilik peternakan ini dikatakan belum memiliki izin usaha dan pihak Satpol PP sudah memberikan surat teguran secara tertulis. “Bahkan dari Satpol PP yang datang kesini dulu sudah memberikan surat teguran. Namun nyatanya hingga saat ini peternakan ini masih ada dan bau yang ditimbulkan masih terasa,” jelasnya panjang lebar. Sementara itu, H Hasan pemilik peternakan yang diakuinya sudah berdiri sekitar 5 bulan berdalih sudah melakukan pem-

KOTA– Tertundanya pe- bangunan stadion kerapan nyelesaian proyek pem- sapi yang baru tidak jelas bangunan Stadion Kerapan bagaimana nasibnya. Sapi di Kelurahan Karang Pemilik sapi yang sering Dalem, Kecamatan Kota menjuarai berbagai lomba Sampang memantik reaksi kerapan sapi tingkat nadari berbagai pihak. sional ini menyayangkan Kali ini datang dari ang- kondisi ini. Aulia mengota DPRD Sampang yang gatakan, pembangunan m e n y a y a n g k a n s t a d i o n yang seharusnya sudah yang sedianya akan men- selesai tahun 2012 lalu itu jadi lokasi ajang perlom- sampai sekarang belum baan Kerapan Sapi ini se- selesai. makin tidak jelas pembanAulia sebagai pemilik sapi gunannya. kerap mengaku Kritikan tersekecewa karena but datang dari Sampang yang Aulia Rahman, kerap menjuarai Anggota Komisi Saya merasa kecewa, lomba kerapan C D P R D S a m - kita ini punya banyak sapi justru tipang ini mendak mempunyai sapi kerap yang gatakan sejak stadion hingga juara tapi tidak punya Bupati Noer sekarang. “Saya Tjahja menjabat stadion kerapan sapi.” merasa kecewa, KM/ ACHMAD SYAIFUL RAMADHAN

TERGANGGU: Salah seorang warga yang memprotes adanya peternakan burung puyuh yang menimbulkan bau tidak sedap di sekitar lokasi.

benahan agar bau kotoran puyuh tidak mengganggu warga. Dan diakuinya sampai sekarang dirinya tidak menerima laporan dari masyarakat terkait pencemaran udara itu. “Kalau yang dulu saya akui memang ada yang tidak setuju, dan akhirnya lokasi peternakan saya pindahkan ke belakang. Tapi sekarang saya masih belum menerima laporan keluhan lagi dari warga sini,” elaknya. Menanggapi permasalahan tersebut, Kepala Satpol PP Sampang, Kusno Abdullah mengaku sudah 2 kali melakukan teguran kepada pemilik usaha ternak puyuh tersebut. Diakuinya pe-

milik usaha tersebut memang keras kepala di mana permasalahan ini sebenarnya sudah terjadi beberapa waktu yang lalu. Namun dirinya menegaskan akan mengambil tindakan keras jika tempat usaha itu kembali terbukti meresahkan warga sekitar. Sementara itu, lurah setempat Tanda Sulistiana saat dikonfirmasi melalui saluran teleponnya tidak diangkat. Dan berdasarkan hasil pantauan di lapangan, keberadaan kandang burung puyuh ini bersebelahan dengan masyarakat setempat yang tergolong padat penduduk. Selain itu bau tak sedap menghiasi udara di lingkungan tersebut. (sya/h4d)

5 tahun silam, kita ini punya AULIA dirinya sudah banyak sapi kerAnggota Komisi C berkoar-koap yang juara DPRD Sampang ar agar segera tapi tidak punya dibangun stadistadion kerapan on kerapan sapi sapi,” kata dia. yang layak di Sampang. Menurutnya, salah satu “Kalau masalah stadion ini yang dipersalahkan adalah saya sudah lama ingin sejak rekanan pembangunan staBupati Noer Tjahja diang- dion ini lantaran pengerkat,” ujarnya, Rabu (20/2). jaannya tidak sesuai dengan Aulia yang juga salah target yang sudah ditentusatu pengurus perkum- kan. Dengan begitu dia pulan Persatuan Olahraga hanya bisa berharap pada Kerapan Sapi (Porkesap) Pemerintahan Sampang Kabupaten Sampang ini yang baru agar bisa melanmenyesalkan tiba-tiba ter- jutkan keinginan publik jadi pengalihan pemban- Sampang untuk memiliki gunan. Ia menambahkan, stadion sendiri. “Untuk saat sebelumnya Sampang su- ini kita berharap pemerindah mempunyai stadion tahan yang baru nanti bisa yang sekarang dibongkar melanjutkan pembangunan dan dibangun menjadi ge- stadion ini,” ujar Aulia. dung SMKN 2, sementara (waw/h4d)


4

KAMIS

21 Februari 2013

Curiga Dana Bangun Trotoar Diselewengkan Realisasi Tak Sebanding dengan Biaya yang Disedot

KM/MARZUKIY

MORAT-MARIT: Trotoar di jalan Kabupaten yang diambil fotonya, Rabu (20/2), tampak rusak parah.

PARKIR LIAR Dewan Warning Pemkab soal Parkir Liar KOTA-Maraknya parkir liar di kota Gerbang Salam menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi pemerintah kabupaten (Pemkab) Pamekasan. Itu karena di beberapa titik, persoalan ini belum juga teratasi dengan maksimal. Tak pelak hal tersebut menjadi biang kemacetan di sejumlah ruas jalan kota. Komisi B DPRD Pamekasan beserta Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Pamekasan, Rabu (20/2) mengadakan inspeksi mendadak (sidak) di beberapa titik yang kerap dipakai pengguna jalan memarkir kendaraannya di tempat terlarang, seperti di depan Toko ABC jalan Trunojoyo, Pamekasan. Ketua Komisi B DPRD Pamekasan, Husnan Ahmadi meminta pemkab untuk meningkatkan pelayanan pada masyarakat atau pengguna jalan melalui pengawasan kepada juru parkir yang ada di lapangan. “Di samping adanya kesadaran dari pemilik kendaraan juga pelayanan dari pemkab harus ditingkatkan. Apalagi sekarang sudah ada parkir berlangganan, sehingga di beberapa titik terlarang tidak lagi di tempati parkir,” ujar dia. Sidak itu dilakukan, kata Husnan, untuk memberikan peringatan kepada pemilik toko yang ada. Supaya dapat memikirkan ulang lahan parkir yang harus dimiliki atau kalau tidak bisa, diusahakan memiliki juru parkir tersendiri. “Kita melakukan sidak itu juga karena ada laporan dari masyarakat bahwa masih ada jukir yang menarik retribusi kepada kendaraan yang sudah berlangganan, makanya ini perlu ditingkatkan pengawasannya oleh pemkab,”pintanya. Dari hasil sidak yang dilakukan, tambah Husnan, pihaknya tidak mendapatkan pelanggaran yang dilakukan oleh pemilik kendaraan atau juru parkir itu sendiri, meski tidak menutup kemungkinan bermain di belakang. “Makanya mungkin kita perlu ada sidak secara diam diam,” tambahnya. Sementara itu Kepala Dishubkominfo Pamekasan, H. Bahrun mengatakan, sidak itu dilakukan untuk menghindari kesemrautan parkir yang sering terjadi di depan toko, yang selama ini dapat mengganggu terhadap pengguna jalan lainnya. “Tempat parkir yang dimiliki oleh masing masing toko itu masih kurang atau bahkan tidak ada, dan jukir dari pemilik toko itu ada yang sudah ada, tetapi kinerjanya harus ditingkatkan. Kita juga memberi pemahaman kepada pemilik toko dan mereka juga sepakat atas permintaan kami,” ungkapnya.(jck/zis)

KM/MARZUKIY

MELANGGAR: Petugas Dishubkominfo memperingatkan seorang pengemudi mobil agar tidak memarkir kendaraannya di sembarang tempat. Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

KOTA-Pembangunan trotoar di Pamekasan yang diduga bermasalah membuat sejumlah elemen masyarakat angkat bicara, sebab dari besarnya anggaran yang dikeluarkan dinilai tidak sesuai dengan realisasi di lapangan. Kritik kali ini datang dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang Pamekasan. Ketua PMII cabang Pamekasan Ahmad Siddik mengatakan, pembangunan trotoar yang ada di Pamekasan ini tidak sesuai dengan besarnya dana yang dicairkan. Pasalnya di beberapa titik target tahun 2012 dengan menelan anggaran Rp 6 miliar masih belum tersentuh. Sehingga realisasi proyek besar tersebut patut dipertanyakan oleh masyarakat. “Dengan dana yang sebesar itu,

masak hasilnya seperti yang kita lihat sekarang, maka rasanya ada indikasi penyelewengan dana pembangunan trotoar itu. Sehingga hal ini perlu adanya transparansi dari dinas terkait,” ungkap Ahmad Siddik, Rabu(20/2) kemarin. Keterbukaan penggunaan anggaran sangatlah penting diketahui oleh masyarakat supaya tidak menimbulkan kecurigaan, lagi pula realisasinya jauh dari harapan warga kota Gerbang Salam. “Menjadi keharusan bagi Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pamekasan agar persoalan penggunaan anggaran itu diketahui oleh masyarakat, apakah dana Rp. 6 miliar untuk tahun 2012 itu cukup atau tidak, misalnya dipublikasikan ke media atau dengan cara lain, artinya jangan bungkam begitu saja,” tegasnya. Masih menurut Didik (panggilan akrab Ahmad Siddik, red) semua elemen masyarakat harus ikut serta mengevaluasi persoalan tersebut, baik dari DPRD Pamekasan

sebagai wakil rakyat atau dari organisasi lainnya yang kompeten. “Merupakan keharusan bagi mahasiswa mempertanyakan masalah ini sebab ada indikasi adanya penyalahgunaan dana pembangunan trotoar yang dilakukan. Dan saya tegaskan bahwa penggunaan anggaran itu harus transparan,” pintanya. Pihaknya akan melakukan langkah pasti demi transparansi dana pembangunan trotoar itu. “Dalam waktu dekat kami akan melakukan gerakan pasti supaya masyarakat Pamekasan tahu,” pungkasnya. Sebelumnya, Kepala Dinas PU Pamekasan Totok Hartono mengatakan, jika pembangunan trotoar tersebut tidak mangkrak, namun karena disebabkan beberapa faktor yang menjadi kendala. “Itu bukan mangkrak, hanya keterlambatan pasokan tegel alur dari pabrikan, bukan mutlak kelalaian rekanan, dan pembangunannya akan dilanjutkan tahun ini”, terang Totok Hartono.(jck/zis)

Trotoar Ambles Belum Diperbaiki SATU lagi fasilitas publik di pusat kota berjuluk Gerbang Salam ini terbengkalai meski sudah lama rusak. Sebuah trotoar tepat berada di depan SMAN 4 Pamekasan yang biasa digunakan lalu lalang para siswa kondisinya ambles sehingga kondisinya tak berbentuk. Pantauan Kabar Madura, Rabu (20/2) diduga amblesnya beton yang menyangga paving kondisi telah udzur dan di bawahnya

merupakan saluran pembuangan air dari jalan raya. Menurut salah seorang warga, trotoar tersebut telah tiga minggu kondisinya ambles dan sampai sekarang belum diperbaiki. “Seharusnya cepat diperbaiki karena merupakan lintasan pejalan kaki terutama bagi siswa yang tidak bawa motor,” kata pria yang enggan namanya dikorankan tersebut. Sementara itu, Mansur, salah

satu pemuda yang kos di sebelah timur jalan yang berseberangan dengan trotoar tersebut, mengatakan trotoar ini kan fasilitas publik yang seharusnya cepat diperbaiki. “Supaya tidak mengganggu pejalan kaki yang biasa menggunakan trotoar tersebut apalagi di depan sekolah yang setiap hari masuk sekolah digunakan siswa yang hendak pulangpergi,” ujarnya. (KM12/zis)

KM/ANWAR NURIS

MERANA: Seorang siswa berjalan di sebelah trotoar di depan SMAN 4 Pamekasan yang ambles sejak tiga minggu lalu dan sampai kemarin belum juga diperbaiki.

Eks Pemandian Dilirik Investor Jadi Water Boom

KM/FATHOR RAHMAN

BISU: Sebelum audiensi, warga melakukan aksi tutup mulut dan membagikan selebaran di depan Puskesmas Palengaan, Rabu (20/2).

Protes Pungli, Aksi Tutup Mulut PALENGAAN-Masyarakat Kecamatan Palengaan mengeluhkan pelayanan puskesmas, termasuk tengara ada pungliterhadap sejumlah pasien yang berobat. Menyikapi ini, sebanyak 20 perwakilan warga Palengaan tergabung dalam Aliansi Masyarakat Palengaan (AMP) mendatangi Puskesmas Palengaan untuk beraudiensi, Rabu (20/2). Sebelum audiensi, warga melakukan aksi tutup mulut sambil membagi-bagikan selebaran kepada pengguna jalan yang ada di depan puskesmas. Koordinator aksi, Abdul Ali mengatakan aksi tutup mulut berangkat dari keluhan masyarakat sehingga warga mendatangi Puskesmas Palengaan untuk audiensi, terkait sinyalir adanya pungli, pelayanan yang tidak efektif, dan tidak terpenuhinya hak pasien yang berdalih fasilitas yang kurang memadai. Selain itu, pembelian obat tidak disertai dengan tanda bukti pembayaran/kwitansi sehingga dinilai ada indikasi pungli. “Maka kami menuntut pada Puskesmas Palengaan, supaya menghentikan pungutan liar tersebut, segera memak-

simalkan pelayanan terhadap pasien dan segera memenuhi hak masyarakat sesuai dengan amanah UU,” tandasnya. Sementara itu, H. Zaki, warga desa Palengaan Daya mengungkapkan, bahwa pelayanan di Puskesmas Palengaan dinilainya tidak memuaskan. Obat-obatan pun, kata pria berusia 50 tahun tersebut, dinilai mahal dan di luar jangkauan keuangan masyarakat. “Saya pun sangat kecewa dengan pelayanan Puskesmas itu, di antaranya terdapat pelayanan kesehatan yang magang sehingga urusannya berbelit-belit. Gedungnya saja yang megah, tapi pelayanannya sama sekali jauh dari harapan. Kan, seharusnya gedung yang megah ini menggambarkan pelayanannya yang memuaskan. Selain itu, bukanya tidak 24 jam, seharusnya yang namanya rumah sakit harus melayani 24 jam,” terang H. Zaki pada Kabar Madura, Rabu (20/2) kemarin. Dikonfirmasi terkait aksi ini, Kepala Puskesmas Palengaan, dr Saifuddin, menjelaskan, dalam pembelian obat adalah dalam rangka membantu masyarakat dan obat tersebut stoknya dari Dinas Kesehatan (Dinkes).

Sedangkan kebutuhan obat tidak menentu, sehingga stok obat tersebut kurang, hal itulah yang menurutnya pelayanan puskesmas dianggap kurang memuaskan. “Pihak rumah sakit boleh menyediakan membentuk depo formasi, yaitu menyediakan obat-obat yang tidak ada, akan tetapi selama ini masyarakat tidak paham itu, dan itu bukan dipaksa untuk membeli obat,” ujar Saifuddin. Berkaiatn dengan adanya pembelian obat tanpa kwitansi yang diduga wujud pungli, pihak Puskesmas Palengaan akan mengeluarkan rincian kwitansi tersebut, karena selama ini standardnya memang harus dikeluarkan. Dan dengan masalah kwitansi yang belum keluar, pihak Puskesmas akan mengoreksi kembali dan akan segera mengeluarkannya. “Saya kira tidak ada pungutan liar itu, kalau nanti memang ada oknum yang diduga melakukan pungutan liar berkaitan dengan pembelian obat tanpa kwitansi, pihak kami pasti menindaklanjutinya dan akan melakukan teguran, serta kedepannya kami melakukan pengawasan untuk mengontrol,” tandasnya. (ong/zis)

KOTA-Selain eks rumah sakit yang ada di jalan Kesehatan yang masih belum dikelola sampai detik ini oleh pemkab, ada juga aset lainnya yang juga bernasib sama, yakni bekas taman pemandian Nyalaran yang ada di desa Nyalaran Kec. Pademawu. Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) Taufiqurrachman, mengungkapkan, aset pemkab tersebut akan secepatnya dikelola. Bahkan agenda sudah dibuat untuk tidak membiarkan bekas taman pemandian tersebut menganggur lebih lama, karena bagaimana pun kalau dikelola akan menjadi pendapatan asli daerah (PAD). “Beberapa waktu yang lalu sudah ada beberapa investor yang masuk untuk menjadikan tempat tersebut tidak menganggur lagi,” ujar Taufiqurrachman pada Kabar Madura, Rabu (20/2) kemarin. Investor yang datang ke DPPKA berencana untuk mengelola tempat itu menjadi arena rekreasi water boom. Akan tetapi, lanjut Taufiqurrachman, investor yang sempat datang ke DPPKA masih belum tindak lanjutnya dan belakangan kabarnya tidak jelas. “Mungkin karena inves-

tor tersebut menilai, bahwa lokasi tersebut masih kurang menguntungkan, sehingga dinilai kurang tertarik dari sisi kelayakan dan mengurungkan niatnya untuk menjadikan tempat itu jadi water boom,” ujarnya. Sedangkan taman-taman pemandian atau water boom yang ada di Pamekasan ini sudah banyak berkembang yang dikelola oleh pihak swasta, sehingga pihak investor berpikir ulang untuk mengelola tempat tersebut sebagai water boom.“Untuk sementara ini, taman pemandian yang ada di desa Nyalaran itu, kami jadikan hutan kota sehingga menjadi paru-paru kota. Sehingga salah kalau dibiarkan mangkrak oleh Pemkab pamekasan,” tandasnya. Sementara itu, warga Pamekasan mendesak pemkab agar segera mengelola asetaset yang saat ini mangkrak. Zaini Werwer, aktifis Barisan Mahasiswa Merdeka (BMM), mengigatkan hal tersebut. “Kalau kami tetap menyayangkan kalau aset Pemkab dibiarkan menganggur begitu saja, karena bagaimana pun, aset tersebut punya nilai yang luar bisa kalau dikelola dengan baik untuk bisa meningkatkan pendapatan daerah,” jelas Zaini. (ong/zis)

KM/FATHOR RAHMAN

MANGKRAK: Bekas pemandian milik Pemkab Pamekasan sampai saat ini masih terbengkalai.


KAMIS

21 Februari 2013

WABAH Sanitasi Buruk, DBD Terus Mengintai KOTA-Penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Sumenep terus berdatangan. Hingga saat ini, warga yang terserang penyakit akibat virus tersebut tetap tak bisa tertangani. Padahal, Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumenep hampir tiap hari melakukan fogging-isasi di daerah-daerah yang ditengarai telah menjadi sarang nyamuk mematikan tersebut. Plt. Kepala Dinas Kesehatan Sumenep dr. Anugrah Rizka Rahadi mengatakan serangan penyakit yang diakibatkan virus tersebut tidak diketahui kapan bakal berakhir. “Ini berkait langsung dengan kebersihan lingkungan sekitar,” ujar Rizka, Rabu (20/2). “Kita tidak bisa memastikan itu kapan berakhir. Sebab penyakit ini berkaitan erat dengan sanitasi lingkungan. Makanya kemarin kita sudah melakukan baksos di berbagai kecamatan. Karena memang tidak bisa ditanggulangi kecuali dengan membersihkan lingkungan sekitar,” terang Rizka Rabu (20/2). Lebih lanjut, Rizka memaparkan, penderita DBD yang membeludak tersebut terjadi pada bulan Januari. Awal musim penghujan telah menjadi sarang penyakit akibat sanitasi lingkungan yang kurang diperhatikan oleh warga sekitar. Tak tanggung-tanggung, pada bulan Januari, terhitung dari tanggal 1-31 jumlah warga Sumenep yang menderita DBD mencapai 349. ”Yang di Kangean ada 6 sampai 8 orang. Untuk di Arjasa, 24. Tetapi keseluruhan warga untuk bulan Januari itu mencapai 349. Nah, khusus untuk bulan Februari, data kemarin itu penderita DBD 54 tadi pagi ada tambahan sebanyak 16 orang, jadi toal penderita pada bulan Februari hingga tanggal 20 ini sebanyak 70 orang,”ujar Rizka saat ditemui di ruang kerjanya Rabu kemarin. Dari sekian banyak jumlah penderita tersebut, Rizka menuturkan bahwa penderita DBD didominasi olah warga yang berada di wilayah perkotaan. Hal sangat senada dengan pernyataan Moh. Sadik, Kepala Seksi Kebersihan di Kantor Kebersihan dan Pertamanan mengeluh karena masyarakat ada sebagian masyarakat yang membuang sampah tidak pada tempatnya. ”Kalau kebersihan kota ditanggungkan pada kami jelas tidak akan mampu. Kebersihan itu kan tanggung jawab kita bersama terhadap lingkungan,” terang Sadik beberapa waktu lalu. (aqu/zis)

5

Wajib Punya Kartu Nelayan Permudah Penyaluran Bantuan KOTA-Ribuan nelayan Sumenep belum memiliki kartu nelayan yang bertujuan untuk mempermudah pendataan ketika penyaluran bantuan dari pemerintah daerah dan pusat. Keberadaan kartu nelayan tersebut bertujuan juga untuk menghindari munculnya klaim mereka yang bukan nelayan namun mengaku-aku sebagai nelayan. Berdasarkan data Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Sumenep, total nelayan se-Kabupaten Sumenep jumlahnya mencapai 40.150 nelayan. Sementara, nelayan yang sudah memiliki kartu nelayan baru 3.570 nelayan. Jumlah ini berdasarkan datang yang dihimpun sejak 2011 lalu. Masih sedikitnya nelayan yang memiliki kartu karena disesuaikan dengan jatah pencetakan kartu dari Kementrian Kelautan. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Sumenep, Muhammad Jakfar mengatakan, kepentingan kartu nelayan tersebut untuk mengetahui jumlah nelayan yang ada di Kabupaten Sumenep secara keseluruhan. Sehingga, ketika pemerintah akan memberikan bantuan kepada nelayan akan mengetahui jumlahnya. Selain itu, dengan kartu tersebut, akan diketahui pula alat tangkap yang digunakan nelayan, termasuk juga tidak akan kesulitan bagi pemerintah untuk mengetahui kantong-kantong kemiskinan untuk dibidik dengan programprogram Pemerintah. ”Termasuk juga, nama nelayan jangan sampai terjual. Dalam arti, ada warga yang bukan nelayan tetapi meminta bantuan atas nama nelayan. Nah, jika tidak memiliki kartu nelayan itu, maka tidak bisa dikendalikan,” ujar Muhammad Jakfar, Rabu (20/2) kepada Kabar Madura. Menurutnya, dalam beberapa waktu ke depan ketika seluruh nelayan telah memiliki kartu nelayan maka setiap program yang dikeluarkan oleh pemerintah melalui DKP diharuskan melampirkan kartu nelayan itu. Tujuannya, agar bisa meyakinkan penerima bantuan dan program nelayan betul-betul diterima nelayan.

KM / DOK

SUMRINGAH: Keluarga dan pedagang tampak gembira setelah para nelayan tiba dari laut dengan membawa ikan. Kini, para nelayan ini harus memiliki kartu nelayan yang tujunnya agar pemerintah mudah dalam melakukan identifikasi.

Dia menambahkan, sesuai surat dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, bahwa beras yang akan diberikan kepada nelayan diprioritaskan kepada nelayan yang telah memiliki kartu nelayan. Tapi, jika memang nanti terdapat kelebihan jatah beras, bisa diberikan kepada nelayan yang belum memiliki kartu. ”Penting diperhatikan, kalimat memprioritaskan bukan berarti nelayan yang tidak memiliki kartu nelayan tidak akan mendapatkan beras,” terangnya. Muhammad Jakfar menambahkan, pada tahun 2013 minimal akan ada format-format pengisian formalir

kartu nelayan yang nantinya akan dikirim kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan. Sebab, kartu tersebut dikeluarkan Kementrian Kelautan dan Perikanan dengan tanda tangan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan setempat. Diakuinya, lambatnya seluruh nelayan untuk mendapatkan kartu tersebut karena setiap kabupaten di Indonesia yang banyak nelayannya, terdapat jatah. ”Bantuan yang disiapkan dari Kementrian Kelautan sebanyak 100 ton beras. Tapi, sekarang masih belum didistribusikan karena hingga kini masih me-

nyiapkan data. Karena jumlah nelayan cukup banyak dan mencapai puluhan ribu, maka yang terdata dulu yang akan kami usulkan, terutama yang memiliki kartu,” imbuhnya. Sementara terkait dengan masing-masing nelayan yang mendapatkan bantuan, sangat bergantung kepada kebijakan dari Dinas Sosial. ”Tergantung kebijakan Dinas Sosial. Jika sebanyak 100 ton misalnya diberi diberi 5 kiloan masingmasing nelayan, maka akan mencukupi hingga 20 ribu nelayan. Sekali lagi, ini tergantung kebijakan dari Dinas Sosial,” pungkasnya. (bus/zis)

Utang Kasus Menumpuk, Kejari Didemo Lagi KOTA-Puluhan aktivis mahasiswa kembali ngeluruk Kejaksaan Negeri Sumenep, Rabu (20/2). Mereka datang kesekian kalinya mendesak Kejari Sumenep segera menuntaskan kasus korupsi yang hingga kini sepertinya jalan di tempat. Demonstrasi yang dimulai sekira pukul 09.30 WIB di depan kantor Kejari jalan Gapura Desa Bangkal dikawal secara ketat dari aparat kepolisian Sumenep hingga nyaris terjadi kericuhan antara petugas dan pengunjuk rasa. Dalam orasinya, pengunjuk rasa yang mengidentifikasi dirinya sebagai Kaukus Mahasiswa Sumenep (KMS) ini menuding Kejari Sumenep

lumbung koruptor karena tidak serius mengusut kasus korupsi. Dalam cacatan mereka, kasus korupsi yang mengendap di lembaga adhyaksa tersebut dan belum tertangani dengan serius di antaranya kasus Participating Interest (PI), pembangunan pasar Anom, raskin kepulauan, pengadaan sapi, pembelian kapal, mark up data Madarasah Diniyah (MD), kasus BPRS, pembelian tanah SMA Batuan, Bantuan Stimulasi Perumahan Swadaya (BSPS), dan kasus lainnya. Tak hanya itu, mereka juga mendesak Kepala Kejari Sumenep mundur dari jabatannya jika tidak sanggup lagi menuntaskan kasus korupsi di Sumenep. Se-

bab, selama ini kejari mereka nilai mandul dan tidak bisa membuktikan kepada masayarakat kinerja yang memuaskan dalam mengusut kasus korupsi. ”Salah satu penyebeb terjadinya kemiskinan disebabkan suburnya koruptor. Sementara, Kejaksaan Negeri Sumenep tidak serius menangani kasus korupsi, maka jika tidak sanggup menuntaskan kasus korupsi, sebaiknya mundur saja dari jabatannya,” teriak salah satu demonstran. Dalam aksi tersebut, pengunjuk rasa tidak ditemui Kajari Sumenep. Karena itulah mereka mendesak masuk sehingga sempat terjadi dorong mendorong dengan aparat kepolisian sebelum diperbole-

hkan masuk menemui Kajari. Dalam pertemuan itu, Koordinator Unjuk Rasa, Hasmi mengatakan, hasil dialog dengan Kajari tidak membuahkan hasil yang memuaskan. Ketegasan dari kejaksaan dalam menyikapi kasus korupsi tidak spesifik, hanya saja berkomitmen untuk menuntaskan kasus korupsi pada tahun ini. ”Tidak memberikan kejelasan kasus apa yang akan diusut sampai tuntas ” ungkap Hasmi usai pertemuan. Sementara itu, Kajari Sumenep, Bambang Hartoto menjelaskan, pihaknya akan memproses semua kasus korupsi yang masuk Kejari. Terutama kasus lama, seperti kasus raskin yang akan

segera digelar perkara di Kejati Jawa Timur. ”Intinya teman-teman mahasiswa menanyakan perkembangan kasus korupsi. Memang ada beberapa kasus yang kita tangani yang masuk tingkat penyelidikan, maupun tingkat penyidikan, ” ungkap Bambang Hartoto. Kasus yang sudah masuk pada penyidikan di antaranya adalah kasus Pugar. Bambang Hartoto juga mengatakan akan menidak lanjuti kasus lainnya seperti yang disebutkan Bambang Hartoto pembelian tanah SMA di Batuan.”Kendala lama akan kami selesaikan dalam waktu dekat, Insyaallah pada Maret sudah selesai semua,” terangnya.(rei/zis)

KM/AHMAD AINOL HORRI

TAK PUAS: Para pengunjuk rasa mendatangi Kejari Sumenep dan mempertanyakan perkembangan penanganan kasus tipikor di Sumenep yang terkesan mandeg.

Menengok Dusun Batoguluk, Basoka Rubaru

Dijadikan Nama setelah Warga Terhindar dari Tertimpa Batu Raksasa Setiap wilayah pasti punya kisah kemunculannya. Di Desa Basoka Kec. Rubaru, Sumenep, ada sebuah dusun bernama Batoguluk. Konon, dusun tersebut awalnya dari sebuah batu berukuran besar di dusun tersebut yang hingga kini masih tetap utuh. Seperti apa? BUSRI THAHA, Rubaru LOKASI Dusun Batoguluk Desa Basoka, Kecamatan Rubaru relatif tak begitu jauh dari Kota Sumenep. Hanya berkisar 30 kilo meter ke arah barat dari kota. Warga dusun ini bermata pencaharian rata-rata sebagai petani mulai dari tembakau, jagung dan cabe serta tanaman pertanian lainnya. Tepat berada di lereng gunung, bagian selatan dusun berbatasan dengan Kecamatan Ganding, dan arah

tenggara berbatasan dengan Kecamatan Lenteng. Di wilayah yang jalannya sama sekali belum pernah diaspal ini, hasil tanaman tembakau menjadi lahan pertanian utama. Sesuai dengan namanya Batoguluk, dusun ini juga punya kisah tersendiri. Berdasarkan cerita secara turun temurun, Dusun Batoguluk bukanlah nama dari asli dari awal dusun tersebut. Informasi dari warga, wilayah tersebut asal mulanya bernama daerah Lereng Gunung. Sebab, lokasinya memang berada di lereng gunung. Namun, kini di daerah tersebut bukan lagi bernama Lereng Gunung. Tetapi sudah berubah nama menjadi Dusun Batoguluk. Konon, nama tersebut diambil dari munculnya sebuah batu besar yang jatuh dari atas gunung dari arah tenggara di wilayah tersebut. Batu yang disebut dengan asal muasal munculnya nama dusun, ukurannya raksasa. Ahmad Zainuddin, salah satu warga, menceritakan, menurut keterangan dari ne-

Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

KM/BUSRI THAHA

BERMULA DARI BATU: Salah satu batu yang dianggap menjadi awal mula terbentuknya Dusun Batoguluk Desa Basoka Kecamatan Rubaru.

nek moyangnya, Batu tersebut jatuh ke dusun Batoguluk ketika malam Jumat manis. Kala itu, warga tidak ada yang mendengar tentang kejatuhan batu tersebut. Tetapi, justru warga sekitar mendapatkan informasi dari warga dari

Kecamatan Ambunten bahwa terdapat suara gemuruh di daerah Lereng Gunung. “Katanya almarhum kakek saya, orang Ambunten yang mendengar duluan bahwa ada gemuruh yang cukup ramai. Setelah, mendapat info

itu, warga di sini mencari tahu. Ternyata terdapat batu besar yang jatuh dari atas gunung,” cerita pria berusia 38 tahun ini. Dia menjelaskan, kejatuhan batu tersebut memang diliputi keanehan. Selain

batu yang cukup besar tanpa suara, juga batu tersebut tidak sampai jatuh ke rumah penduduk. Padahal, tempat asal batu, di bawahnya banyak rumah penduduk. Namun, meleset dari rumah penduduk yang padat. Termasuk juga, kata dia, batu tersebut hanya melekat pada satu pohon pisang. Padahal, secara akal, jika meleset lagi maka akan menimpa perumahan penduduk yang ada di bawahnya. “Coba diamati, andaikan jatuh lagi, maka akan kena rumah penduduk yang ada di bawah. Hanya melekat pada satu pohon pisang yang tak sebanding dengan beratnya batu. Nah, sejak saat ini daerah ini berubah nama menjadi Batoguluk,” terangnya. Warga dusun setempat lainnya, Moh Rikwan, menjelaskan, atmosfir mistis yang terjadi juga banyak dialami oleh warga sekitar. Salah satunya, setiap malam Jumat manis selalu terdengar ada suara orang menangis dan terkadang muncul sinar putih. “Bahkan, sampai sekarang jangan sembarangan kenc-

ing atau mengerjakan sesuatu yang dilarang agama di tempat itu. Akibatnya bisa fatal. Kalo kencing, bisa kena penyakit pada kemaluannya,” imbuhnya. Sementara itu, K Zainal, tokoh masyarakat di wilayah tersebut menjelaskan bahwa munculnya nama daerah tersebut memang bermula dari batu tersebut. Tapi, lagi-lagi, dia hanya mendapatkan cerita dari para orangtuanya yang telah meninggal dunia. “Kata orang tua memang nama Batoguluk karena adanya batu yang cukup unik,” ujar Zainal. Berdasarkan data dalam Pilkades 2008 lalu, jumlah penduduk yang memiliki hak pilih mencapai 500 jiwa. Tapi, saat ini sudah hampir mencapai 1000 jiwa. Kendati jumlah penduduk terus mengalami perkembangan, sejumlah jalan utama seperti jalan yang menghubungkan dengan kecamatan Lenteng masih belum diaspal. Hanya jalan dari Kecamatan Rubaru ke Kecamatan Ganding jalur dusun Batoguluk yang diaspal dan sudah banyak yang mengalami kerusakan. (zis)


6

KAMIS

21 Februari 2013

Pelantikan Bupati Kian Boros

Sambungan dari hal 1

“Biaya pelantikan bupati terpilih Rp 380 juta, bukan Rp 300 juta,” terang Ketua Komisi A DPRD Sampang, H Mohammad Hodai, saat dikonfirmasi wartawan Kabar Madura, Rabu (20/2) kemarin. Dia menjelaskan, persiapan untuk pelantikan bupati terpilih sudah matang. Hal ini diketahui setelah pihaknya

memanggil Sekertaris DPRD (Sekwan) Sampang. Saat hearing, Sekwan mengaku, sudah menyiapkan semuanya. “Saat kami mengundang Sekwan, kemarin, kami menanyakan bagaimana kesiapannya, termasuk masalah pengamanan ketika pelaksanaan pelantikan bupati nanti. Mereka menyatakan semua sudah siap,” ungkapnya. Namun Hodai mengaku

tidak tahu menahu, ketika ditanya tentang jumlah undangan. Pasalnya, saat hearing dia tidak sampai sejauh ini dalam menanyakan kesiapan pelantikan bupati terpilih. Sehingga secara pasti undangan yang bakal diundang belum tahu. “Saya belum tahu berapa undangan yang akan diundang, karena tidak menanyakan sampai sedetail itu. Kami menanyakan kesiapan

Langsung Disambut Hujan Deras Sambungan dari hal 1

Setelah menunggu sekitar 30 menit, rombongan baru bisa menaiki bus jemputan yang disediakan Panitia Pelaksana (Panpel) Persiba Balikpapan. Kota Balikpapan memang terkenal sebagai kota yang intensitas hujannya sangat tinggi. Kota Beriman dan Kota Minyak (sebutan lain dari Balikpapan), menjadi salah satu kota yang sering diguyur hujan pada sore harinya. Bus tersebut memang menjadi kewajiban panitia lokal yang harus disediakan kepada tim tamu. Hal itu diatur dalam manual pelaksanaan kompetisi yang diselenggarakan oleh PT Liga Indonesia. Dalam manual tersebut dijelaskan, tim tamu harus dijemput dari Bandara hingga tempat penginapan

mereka. Panitia lokal harus menyediakan bus, setidaktidaknya yang bisa memuat 35 orang. Termasuk satu kendaraan untuk angkutan barang dan satu kendaraan lagi untuk ofisial. Tiba di Kota Balikpapan, rombongan P-MU disambut tiga Panpel Lokal, termasuk salah satunya Amir (46) selaku LOC. Selain menjadi penunjuk jalan serta menyediakan bus angkutan, Amir juga memberi berbagai informasi terhadap kebutuhan rombongan. Tugas tersebut menjadi salah satu kewajiban LOC yang nantinya, ketika tim lawan melawat ke Madura, juga harus bertindak serupa. ”Saya nanti sangat kuatir Persipura Jayapura dan Persiba Balikpapan yang memperlakukan tim tamu sesuai dengan manual pelaksanaan

kompetisi tidak dilayani dengan baik oleh Panpel Lokal di Madura,” ujar Jamrawi, Asisten Pelatih P-MU sebagaimana disampaikan kepada Kabar Madura. Kekuatiran Jamrawi bukan tanpa alasan. Pasalnya, ketika P-MU meladeni Persidafon Dafonsoro beberapa waktu lalu, perwakilan tim lawan tidak ikut pelaksanaan manajer meeting. Tidak ikutnya perwakilan Persidafon tersebut karena tidak dijemput ke hotel penginapan mereka. Bahkan, waktu itu, sempat ada perkataan dari salah satu anggota manajemen P-MU jika Persidafon menyerah duluan, karena tidak ikut manajer meeting. ”Itu pernyataan salah kaprah. Seharusnya mereka (Persidafon, Red) dijemput,” ujar Coach Daniel Roekito. (bri/ed)

kain tenun yang dicetak dengan proses batik sebanyak 199,2 ton dengan nilai USD 1,8 juta pada 2012 lalu. Masuknya impor produk batik ini terbesar terjadi pada Juli 2012 yaitu sebanyak 106,7 ton dengan nilai USD 3,6 juta, dan pada Desember 2012 sebanyak 87,4 ton dengan nilai USD 3 juta. Selain jenis kain batik, ada juga beberapa bentuk barang jadi seperti jaket, blazer, celana, baju untuk perempuan

dan laki-laki, serta sapu tangan, syal, scarve, dan dasi dari proses batik. “Kenyataan ini cukup memiriskan. Peran pemerintah yang tidak mamu mencegah masuknya impor batik, tentu terbilang mencederai kearifan lokal,” tekan Mansur. Kearifan lokal yang dimaksud ialah budidaya batik lokal semisal yang sudah terkenal di Pamekasan akan terganjal. “Satu kata untuk kenyataan ini: tolak impor batik!” tegasnya. (anm/yoe)

Tolak Batik Impor dari Cina! Sambungan dari hal 1

“Tercatat sebanyak 1.037 ton produk batik yang masuk dari Cina ke Indonesia dengan nilai USD 30 juta, atau sekitar Rp 285 miliar sepanjang 2012 lalu,” terang Didik, panggilan Ahmad Sidik. Berdasarkan data BPS, sela Mansur, impor terbesar adalah untuk jenis kain tenun dicetak batik yaitu sebanyak 677,4 ton dengan nilai USD 23,3 juta, dan

Jalan Provinsi Banyak yang Rusak Sambungan dari hal 1

Padahal, pasca Jembatan Suramadu beroperasi, banyak kendaraan yang beronase tinggi melintas. Kendaraan yang melintas, seperti truk trailer, tonasenya sekitar 15-20 ton. Kebanyakan, kendaraan semacam itu, mengangkut semen. “Seharusnya kendaraan yang bertonase berat melebihi ketentuan harus dilarang melintas karena akan menyebabkan jalan cepat rusak. Jika banyak jalan yang berlubang dan gelombang jangan salahkan kami, tapi pengawasan terhadap kendaraan bertonase tinggi kurang ketat,” paparnya. Di samping akibat kendaraan bertonase tinggi, sambung Hayadi, kerusakan

jalan provinsi di Sampang, juga karena kondisi tanah setempat. Misalnya, jalan dari Sampang-Ketapang. Di sana struktur tanahnya labil ( tanah gerak), sehingga jalan mudah rusak. “Terakhir, rusaknya jalan karena sudah melewati umur rencana. Tapi, itu bisa bertambah dua atau tiga tahun lagi kalau pemeliharaannya bagus,” ucapnya. Menurut dia, kerusakan jalan terbagi atas beberapa spesifikasi. Yakni, rusak baik, rusak sedang, rusak ringan, dan rusak berat. Di Sampang, tegasnya, tak ada jalan provinsi yang masuk kategori rusak berat. Yang ada hanyalah rusak ringan, sedang, dan baik. Adapun yang menjadi skala prioritas perbaikan jalan, adalah yang

rusak ringan. “Rusak ringan ini berlubang dan ambles. Sementara rusak sedang terkelupas dan bergelombang. Kami fokus pada perbaikan jalan atau tambal sulam. Saat ini perbaiakan tambal sulam sudah mulai dilakukan dalam tahun ini,” paparnya. Dia menambahkan, ada jalan yang sebelumnya merupakan kewenangan provinsi, tapi kini sudah dilimpahkan ke Pemkab Sampang. Itu terletak di Serpang (Sreseh-Sampang). Penyerahaannya sudah dilakukan sejak 2011 silam. “Kami meminta truk yang bermuatan melebihi dari ketentuan supaya jangan melintas terlebih dulu. Hal itu dilakukan untuk memelihara jalan, biar tidak cepat rusak,” pungkanya. (ful/yoe)

dan keamanan. Pelantikan sendiri akan digelar, hari Selasa tanggal 26 Februari nanti,” paparnya. Dia berharap, pelaksanaan pelantikan bupati terpilih berjalan lancar dan aman. Bupatiwakil bupati yang dilantik nantinya diaharapkan bisa menjalankan amanah dari rakyat dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai kepercayaan yang diberikan ma-

syarakat terhadap pasangan Alfalah diabaikan. Pasalnya, tugas kepala daerah harus memajukan daerahnya dan mensejahterakan rakyat yang dipimpin. Terpisah, Direktur MDW, Tamsul, menyatakan, anggaran yang ditetapkan untuk biaya pelantikan sangat besar. Padahal, ini acaranya hanya bersifat seremonial. “Ini suatu pemborosan ter-

hadap anggaran, Rp 300 juta sudah besar malah naik lagi menjadi Rp 380 juta. Selain itu, ini menunjukkan bahwa pemerintah masih senang dengan hal-hal yang formalitas,” paparnya. Seharusnya biaya pelantikan tidak perlu sebesar itu. Sebab, masih ada pos lain yang sangat urgen dan membutuhkan kucuran anggaran dari pemerintah. Seperti untuk program

pendidikan, kesehatan dan perbaikan infrastruktur. “Kalau pemerintah peduli pada penderitaan rakyatnya, biaya pelantikan tidak akan sampai mencapai Rp 300 juta. Ini kata istilah orang Madura awakua (berlebihan). Idealnya biaya pelantikan Bupati terpilih sebesar Rp 200 juta. Sehingga sisanya bisa dipakai yang lain,” ucapnya. (ful/yoe)

Curigai Perpustakaan, DAM Bakar Ban Sambungan dari hal 1

Maka, dengan demikian kualitas dan kapabilias mahasiswa akan ditentukan oleh mutu dan kualitas perpustakaan itu sendiri,” teriak Ukik dalam orasinya. Tidak hanya itu, lanjut Ukik, pelayanan yang disuguhkan oleh pihak perpustakaan sangatlah memiriskan. Baik dari jam kerja, atau masalah lain yang membelit di dalamnya. Utamanya sanksi baru berupa denda uang, yang diterapkan pengelola perpustakaan. “Selain itu perpustakaan sudah mempunyai kebijakan baru bahwa mahasiswa yang lambat mengembalikan buku

pinjamannya akan dikenakan sanksi. Apakah anda pernah berpikir untuk apa uang itu? Dan hal yang paling janggal lagi, mahasiswa tidak diberikan kuitansi ketika dikenakan sanksi,” ujar dia disambut tepukan tangan oleh peserta aksi lainnya. Dalam aksinya mereka mengusung tiga tuntutan yang dinilai tidak berpihak kepada mahasiswa, seperti jam kerja perpustakaan yang tidak sesuai dengan jam perkuliahan mahasiswa. Kemudian, keberadaan buku perpustakaan yang tidak mencukupi kebutuhan mahasiswa, serta tranparansi terkait sanksi berupa denda uang.

Aksi tersebut sempat mamanas, ketika seorang satpam kampus berusaha memindahkan ban bekas yang telah dibakar oleh mahasiswa. Akibatnya, terjadi aksi saling dorong. Mahasiswa meminta pula, seluruh pegawai akademik untuk keluar semuanya, sehinga sebagian dari peserta aksi men-sweeping seluruh ruang kantor perpustakaan yang ada. Kepala perpustakaan STAIN Ach Zaini mengatakan, pihaknya menghargai seluruh aspirasi mahasiswa yang diusung DAM itu. Katanya, semua demi kemajuan STAIN Pamekasan.

“Kalau masalah jam kantor yang tidak sesuai dengan jam perkuliahan mahasiswa, kami akan rembuk karena ada kaitannya dengan kebijakan STAIN Pamekasan,” ujar Zaini. “Masalah kelengkalan buku sekarang sudah ada sekitar 28 ribu eksemplar,” imbuhnya. Sedangkan, terkait masalah transparansi sanksi, Zaini berujar. “kami sudah lakukan secara transparan dan kami laporkan secara periodik kepada negara.” “Karena yang kami miliki adalah otomasi perpustakaan, maka yang kami setorkan sesuai dengan sistem tersebut,” tambah Zaini. (jck/yoe)

sulit ditebak muaranya. Hal senada juga diungkapkan Sekretaris PKB Pamekasan, Muhammad Yusuf. Menurutnya, PKB Pamekasan masih wait and see. Belum bisa memastikan dukungan secara nyata. “Kami masih melihat dan

menunggu perkembangan. Yang jelas, rekom dari DPC PKB Jatim menjadi perhatian tersendiri bagi kami,” tegasnya. Sementara itu, DPP PKB dikabarkan sudah mengeluarkan rekom. Yakni, PKB hendaknya mengusung

dan berupaya memenangkan Khofifah Indar Parawansa. “Kami tidak tahu tentang rekom itu. Kami belum menerimanya. Kami masih menunggu saja. Kalau datang, tentu langsung kami jalankan,” tukasnya. (anm/yoe)

PKB Pamekasan Belum Bersikap Sambungan dari hal 1

Ditegaskan Sahrowi, persoalan Pilgub Jatim memang sedari dulu cukup menghangat. Bahkan sudah mulai setahun sebelum pelaksanaan pemilihan. Kendati demikian, politik kerapkali

Demi Rasa Penasaran, Meliuk-liuk di Jalan Rusak Parah Sambungan dari hal 1

Melihat gambar-gambar yang di-upload di laman facebook oleh beberapa teman, misalnya, memperlihatkan tumpukan batu-pasir dari ukuran besar hingga kecil menumpuk dan memanjang mengikuti garis pantai. Tentu istilah jembatan tidak lagi sesuai. Beberapa istilah pun muncul. Dari pemberitaan yang ada, baik cetak, elektronik ataupun kabar dari mulut ke mulut bermunculan istilahistilah yang tidak sama. Beberapa media menyebut tangkis laut, ada yang menambahi tangkis laut ajaib, sementara ada warga lokal menyebutnya – di samping istilah jembatan tadi – sebagai takat (gunung laut). Bahkan salah satu media online nasional menyebutnya dengan “Pulau Ajaib”. Termasuk ada juga yang menyebut sebagai “Pulau

Karang Aneh”. Mayoritas sumber pemberitaan itu menyertakan istilah-istilah seperti aneh, ajaib, misterius, dan mengait-ngaitkan dengan hal-hal mistis dan supranatural. Rasa penasaran tetaplah membuncah, apalagi tempat saya bekerja termasuk dekat dengan lokasi bangunan alam, yang apapun namanya itu, yakni di Pulau Kangean, Sumenep. Tepatnya rumah kontrakan saya di Kecamatan Arjasa. Sementara lokasi bangunan alam itu – untuk selanjutnya saya akan menyebut tangkis laut – berada di Kampung Tembang Desa Buddhih, Kecamatan Arjasa, Sumenep. Rasa penasaran itu akhirnya terjawab setelah ada ajakan dari UPT (Unit Pelaksana Teknis) Pendidikan Kecamatan Kangayan untuk mengunjungi tangkis laut itu. Tak kurang dari 20 orang ikut dalam “petualangan”

tersebut, di antaranya Kepala UPT Pendidikan, Pengawas TK/SD dan sejumlah guru dan Kepala Sekolah SDN Kecamatan Kangayan. Start point dimulai dari Desa Angon-Angon, Arjasa, meski ada beberapa peserta yang langsung berangkat dari rumahnya. Jam digital di layar ponsel menunjukkan angka 07.20. Menggunakan sepeda motor kami menarik gas dengan kecepatan sedang, antara 40-60 km/jam menuju titik point ke-dua, Sungai BatoBato (batu-batu). Perjalanan melewati bebukitan dengan kondisi jalan darat khas kepulauan yang rusak parah. Pengendara sepeda motor harus pandai-pandai meliuk-liukkan badan, bermanuver menghindari lubang-lubang di jalanan yang beraspal tipis – tentang jalan ini, banyak orang Kangean mengeluh dan mengharap,

kapan mereka dapat jalan ber-hotmix seperti jalan raya di Kecamatan Kota Sumenep. Saat angka di jam menunjukkan 08.17, kami tiba di Sungai Bato-Bato. Ternyata sungai itu berfungsi sebagai pelabuhan untuk perahuperahu ukuran kecil, dan sedang, sarana utama transportasi penghubung antar pulau-pulau kecil dengan pulau Kangean. Suasana pelabuhan lebih ramai dari biasanya. Bisa ditebak, di samping warga lokal yang biasa menggunakan jasa perahu untuk bepergian, ada puluhan orang yang juga berniat mengunjungi tangkis laut itu. Memang sejak kemunculan tangkis laut itu, banyak masyarakat, khususnya warga Kangean sendiri datang berduyun-duyun demi menjawab rasa penasaran mereka, seperti juga saya saat ini. (Bersambung)

Suami Abal-abal Ringan Tangan Sambungan dari hal 1

Sebelumnya, Nia sempat memang cekcok mulut dengan Wahyu. Begitu tahu, Nia hendak pergi ke rumah mantan suaminya, Wahyu berupaya mencegat “istrinya”, yang saat itu sedang berboncengan dengan putranya, di depan gang. Berhasil mencegat Nia, Wahyu pun melanjutkan pertengkaran mulut antara mereka. Tak puas adu mulut, tangan Wahyu mulai berbicara. Dia memukul Nia berkali-kali pada bagian wa-

jah, kepala, bahkan sempat pula mencekiknya. Wahyu kemudian memaksa Nia pergi ke arah Bilaporah untuk melanjutkan pertengkaran ke lokasi yang lebih sepi. Di situlah pertengkaran kembali berlanjut hingga sempat terjadi ancaman pembunuhan. “Aku harus miliki kamu. Kalau enggak, kamu harus mati!” ancam Wahyu pada Nia. “Puas kamu mukul aku?” balas Nia saat itu. “Belum, sebelum kamu mati,” lanjut Wahyu, mengulang ancamannya.

Tak lama berselang, Wahyu pun memaksa Nia untuk berboncengan menuju sebuah hotel. Nia yang sejak semua memang tak mau , lantas melompat di kawasan Saksak, Bangkalan. Kemudian, dia berteriak minta pertolongan warga sekitar. Warga yang mendengar teriakan Nia, datang berduyun-duyun guna mengamankan pasutri abal-abal itu, dan menggiring mereka ke kantor polisi terdekat. Berdasarkan pengakuan Nia, diketahui pula bahwa dirinya mau diajak nikah

Pemimpin Redaksi: Edi Kurniadi. Redaktur Pelaksana: Rossi Rahardjo. Koordinator Liputan: Fathurrochman Al Aziz. Redaktur: Satriyo Eko Putro. Biro Bangkalan: Kasiono (kepala), Firman Ghazali Akhmadi, Agus Josiandi, Abdur Rohim. Biro Sampang: Fandri Ardiansyah (plt kepala), Wawan Awalluddin Husna, Ahmad Syaiful Ramadhan, Syaiful Islam. Biro Pamekasan: Hairul Anam (kepala), Marzukiy, Fathor Rahman, Ahmadur Rusdi (pemasaran). Biro Sumenep: Busri Thaha (plt kepala), Ahmad Ainol Horri, Achmad Qusyairi Nurullah. Sport: Tabri Syaifullah Munir (Pamekasan-Sumenep) Ahmad Baiquni (Bangkalan-Sampang) Tata Artistik/Desain Grafis: Ryan Kalig (kepala), Umar Saja, Agus Subandi, Teguh Santoso. Keuangan: Neny Haryanti. Staf Penagihan: Ahmad Qoyyum, Eko Prayitno, Khairus Shodiqin. Human Resources Development (HRD): Rossi Rahadjo (koordinator), Disyahmain, Ryan Kalig. Direktur Utama: Cholili Ilyas. Direktur : Disyahmain, Taufiq Rizqon, Edi Kurniadi. Wakil Direktur: Ryan Kalig. Penerbit: PT Madura Mandiri Indonesia Sejahtera. Alamat Redaksi/Iklan dan Pemasaran: San Diego Main Street MR-2 No. 16 (No.95) Pakuwon City Surabaya, Telp/Fax: (031) 5993097. Telp Redaksi: (031) 5937959. e-mail Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com. Tarif Iklan: Iklan Umum Full Colour (FC): Rp 35.000 per mm/kolom. Iklan Umum Hitam/Putih (BW): Rp 19.000 per mm/kolom. Iklan Duka Cita/Sosial: Rp 12.000 per mm/kolom. Lowongan Rp 12.000 per baris.

Email Redaksi: redaksi@kabarmadura.co.id

diam-diam karena dijanjikan akan dinikahi secara resmi. Di depan majelis hakim, terdakwa Wahyu sama sekali tidak membantah kesaksian korban. Ketika ditanya oleh Moh Istiadi, Ketua Majelis Hakim persidangan itu, Nia meminta agar terdakwa dapat dihukum semaksimal mungkin. Suharto, Jaksa Penuntut Umum mendakwa yang bersangkutan dengan pasal 351 ayat 1 KUHP yakni penganiayaan, dengan ancama hukuman maksimal selama 2 tahun 8 bulan penjara. (jos/yoe)

WARTAWAN KABAR MADURA DIBEKALI TANDA PENGENAL, DAN DILARANG MEMINTA ATAU MENERIMA UANG/BARANG DARI SUMBER BERITA


KAMIS

7

21 Februari 2013

Menjadikan Pilkades sebagai Wahana Partisipasi dan Demokratisasi

YANG sabar Tretan. Meskipun kamu kalah ma Barito, aku tetap acungkan jempol. Karena P-MU dah bermain apek. Sehingga PS. Barito Putera sangatlah terkejut melihat permainan cantikmu dan kamu udah berusaha dan berjuang mati-matian. Tapi keberuntungan ada di pihak lawan atas gol bunuh diri Firly Apriyansyah di menit 90’’ dan mudahmudahan gol bunuh diri itu adalah pertama dan yg terakhir. Kami selaku Gank Brakos Kowel slalu mendukungmu. Abdy Brakos Kowel, +6287750215725. ISSAAAQ..... Yes Yes...! Kamu emang si gesit irit. Selalu bikin heboh di lapangan. Jempol 10 buat kamu. Untuk Firly, kesalah gol bunuh diri udah biasa. Itu modal kedisiplinan kamu ke depan. Jangan merasa bersalah, saya yakin itu bukan kesengajaan. Semoga saja itu musibah yang terakhir. Tetap semangat! Untuk tim, jangan saling menyalahkan. Semoga saja ini menjadi pelajaran yang tidak akan diulangi lagi. Tetap semangat. Ayo.. ayo.. ayo.. carilah poin sebanyak-banyaknya. Jayalah terus, jangan pernah takut sama lawanmu. Tretan Mania#Netral#Suharto Jln Darma, +6281939324907. AYO ayo ayo PMU, bikin kalah Persiba Balikpapan. Itulah nyanyian untuk mendukungmu dari smua pengagummu. Bangkitlah kembali untuk meraih poin penuh. Aku percaya P-MU bisa menang. Karena banyak doa dari saudara di Madura. Jaya terus P-MU. I’am Darma 48 +6287850456767 AYO PMU... bangkitlah, berjuanglah, jangan sampek kehilangan poin lagi di kandang Persiba. Aku mendukung dan mendoakanmu. Buat Pak Daneil dan Pak AQ, tambah lagi strikernya yang lebih bagus. Biar lebih ganas lini depannya dan pemain belakangnya tambah lagi. PMU selalu keok di kndang lawan.. Eross Taretan Mania, +6281939316890 KIPER perlu lebih kontrol emosi lagi. Tapi aku yakin tanggal 23 kalian akan memboyong poin 3. Bravo AQ...! Lanyala Garis Keras Meccazent, +6281991222280 KEKALAHAN dari Barito jangan jadikan keterpurukan kalian dalam mengarungi kompetisi. Selanjutnya, harus lebih semangat lagi. Buktikan Madura bisa, kekalahan dari Barito adalah kekalahan yang terhormat buat kalian. Karena kalian bermain bagus dan semangat. Menangnya Barito ada insiden ulah wasit untuk tuan rumah. Maka terjadilah penalti dan gol kedua gol bunuh diri Firly. Untuk itu, pemain belakang dan kiper perlu lebih kotrol emosi lagi kerja sama harus ditingkatkan dan lebih rapi lagi. Tapi lawan Persiba harga mati buat kalian dan kalian harus bisa mencuri poin 3. Bravo AQ... Lanyala Garis Keras Meccazent, +6281991222280 YO ayo... ayo P-MU...! Bangkit dari kekalahanmu. Meski kalah sama Barito, tapi kalah terhormat. Selanjutnya, mari hajar Persiba, jangan sampai pulang dari Tur Borneo pulang dengan tangan hampa.. Go go go P-MU. Widi K-Conk Sumenep, +6287850300132 THE Red Devil’s PMU, kami tak sedih atas kekalahanmu terhadap Barito Putera. Karena kami yakin ini akan menjadi pendongkrak semangat baru untuk pertandingan kalian selanjutnya. Jadikan pertandingan kemarin sebagai pelajaran dan motivasi untuk kalian melangkah lebih baik ke depannya. Semangat kami akan menjadi motivasi membara untuk kalian, budaya Madura adalah jati diri kalian. Tunjukkan sportivitas kalian di lapangan hijau, semangat dan fairplay adalah kunci kesuksesan dan kemenangan. Goo... Laskar Sape Kerap, buktikan merahmu. gpmr community#30.05.1990, +6281934931673 AYO P-MU, jangan patah semangat, kau kebanggaanku. Tunjukkan khas Madura yang tak pernah menyerah dan tak pernah mengalah. (Talengko Mania Ra’as), +6281935170974 WAAH... waah...! Rasanya kepala pusing, sesak nafas, sesak dada, sesak suara, P-MU. Kalah di kandang Barito... aku jadi loyo campur lemes. Tapi gak apa-apa, masih ada jalan menuju kemenangan. Asalkan pertandingan berikutnya menang terus dan tidak kebobolan, walaupun main di kandang lawan, apa lagi main di kandang sendiri dan jangan patah semangat. Masih ada waktu untuk membalas kekalahan atas Barito. Kacong Areta Jl. Simpang Tiga Karang Penang Sampang, +62818579805 GO.. GO.. PMU. Aku kagum walaupun kalah 2-1 dari Barito, permainannya anak Sapeh Kerap lebih bagus dari Barito. Buat anak-anak PMU, jangn patah semangat. Terus berjuang buat Madura dan Pamekasan. Di Sabtu besok aku yakin PMU dapat poin penuh. Karena pemainnya konsisten jaga posisi masing-masing.. The Ganez.. Taretan Mania, +6287750570034 ANDA MEMILIKI UNEG-UNEG, SARAN, DAN KELUHAN TENTANG PELAYANAN PUBLIK (PENDIDIKAN, EKONOMI, KEAMANAN DLL) DI SEANTERO MADURA?

Silakan kirim melalui pesan dan alamat ke: Kabar Madura. Tulis pendapat Anda dan kirim ke no +6287850767325 (khusus SMS) atau via email:kabarmaduranews@gmail.com, facebookkabarmadura@gmail.com Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

DESA rupanya bukan hanya sekadar menjadi buah perdebatan, baik kontek konstitusi, administri dan aplikasinya. Desa sebagai bagian unit terkecil dari pemerintah RI rupanya masih belum beranjak dari paradigma lama. Di mana desa hanya menjadi lumbung, bahkan sampai saat ini desa masih sebagai unit yang ambigu. Sehingga muncul istilah ada otonomi dalam otonomi. Hal ini bisa kita pahami dari pendapat C.S. Kansil, bahwa desa adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk sebagai kesatuan masyarakat, termasuk di dalamnya kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai organisasi pemerintahan terendah, langsung di bawah camat dan berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dalam prinsip idealnya, Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) merupakan bentuk praktik demokrasi langsung di pedesaan. Demokrasi langsung seperti ini yang terpenting dikedepankan adalah proses pemilihan yang memegang teguh tiga aspek penting. Pertama, aspek kompetisi antar-konstestan, aspek kompetisi berkaitan dengan orang-orang yang mencalonkan diri sebagai kepala desa dan cara-cara yang dipakai untuk menjadikan mereka ini sebagai calon kepala desa. Kedua, partisipasi dan kebebasan (liberalisasi). Aspek partisipasi berkaitan dengan pemahaman masyarakat terhadap pilkades, cara mereka merumuskan tipe kepemimpinan kepala desa dan model mereka membangun kesepakatan politik dengan para calon kepala desa. Ketiga, aspek kebebasan erat kaitannya dengan suasana warga pemilih dalam menentukan pilihan politiknya kepada para calon kepala

Oleh:

MAWARDI STIAWAN EPILOG KERINDUAN Aku sungguh merindukanmu, sayang Hingga kuseret saja kerinduan ini Kedalam sajak-sajak silsilah rindu di langit Banuaju Lantaran rasa selalu menaruh riuh di dadaku Detaknya begitu kencang Sekencang petir menyambar bumi Lalu pada episode berikutnya Kita akan berpesta sebelum kerinduan ini Gagal dalam musimnya Ya, sebuah pesta, sayang Sementara langit masih dalam tatap yang sama Ketika kujumpai di seputaran kota sumenep ke timur Ada rinduku yang melepuh Hingga kusimpan saja sebelum tanggal Karena selanjutnya, kita hanya bisa bertukar tatap Dalam atap mimpi Sebelum segalanya datang bertandang Menemui kita dalam sajak ini Kubiarkan saja angin itu berdesir Hingga musim menjemput Di batas kota-desa tercinta ini Dan kita adalah lahir dari darah-tanah yang sama Yang sama-sama kita rindukan dalam sebuah perjumpaan Yang sama-sama kita nyanyian ketika rindu dalam persamaan Dan berpisah dalam tatap wajah sementara Tetapi disini, di hatiku Aku selalu menyebutmu dalam sajaksajakku, sayangku Malang, 6 Juni 2012

desa. (http://id.shvoong. menimbulkan semakin com/social-sciences/ tinggi frekuensi konflik. political-science). Dalam artian, semakin Namun bagaimana kedekat hubungan emotika kita melihat fakta ini sional seseorang, maka di sekitar kita, utamanya semakin rentan akan di Madura, pilkades terjadinya konflik. sebagai sarana rekrutMenyikapi hal itu, men, pembelajaran dan sebenarnya pemerinproses demokrasi yang tah daerah semestinya paling sederhana, tak memberikan dan memenjamin bagaimana nyiapkan perangkat Oleh: nilai-nilai demokrasi hadware (sumber daya HABIBULLAH IZHAR ditanamkan. Sebab kermanusianya, panitia, apkali pesta demokrasi keamanan dll) dan sofini hanya menjadi ajang ware (peraturan perunpertarungan materi, ego dan kekua- dang-undangan) untuk menjadikan saan. Dimana persoalan money politic pilkades sebagai pesta demokrasi. menjadi hal yang lazim dalam pelakNamun yang terjadi di Kabupaten sanaan pilkades. Sumenep gegeran antara ekskutif Bukan rahasia lagi dalam pelak- dan legislatif justru kian menambah sanaan pilkades, memakan cost prahara pesta demokrasi di desa. politic ratusan juta hingga 1 miliyar Hal ini menandakan penggodokan untuk kepetingan pemenangan. dan persiapan penyelenggaraan Money politic dalam penyelengga- pilkades secara serentak itu terkesan raan pilkades merupakan simbiosis main-main. Kalau memang pilkades mutialisme. Di mana antara calon secara serentak, sudah menjadi keskepala desa dan pemilih saling epakatan bersama. Tentunya hal itu membutuhkan. Sehingga terjadilah sudah dikaji jauh sebelum wacana transaksi dan kesepakatan. Meski- itu dilempar ke publik. Apalagi perpun peraturan perundang-undangan siapan pelaksanaan pilkades sudah jelas dan tegas melakukan itu, tetapi sampai dilaksanakan oleh panitia persoalan ini seperti kentut. Dimana pelaksana. baunya ada, tapi materinya tidak Dalih keamanan itu hal yang wajar tampak. Sehingga sulit diungkap dan masuk akal. Mengingat apadan dituntaskan. Selain itu, pilkades bila dilakukan serentak, tapi hal ini menjadi media perjudian (taroan) menjadi ironis dan lucu ketika hal para masing-masing pendukung dan itu baru bergulir setelah ada kesemafia perjudian. pakatan antara ekskutif dan legislatif Konflik dalam pilkades bukan Kabupaten Sumenep. hanya sebatas konflik laten, tapi Ketika kita bicara kebijakan, ataujuga mengarah ke konflik manefesto pun peraturan perundang-undan(fisik). Dalam pelaksanaan pilkades, gan, setidak ada tiga hal yang perlu konflik merupakan suatu yang logis. diperhatikan. Yaitu, perumusan Ini tak lepas dari kedekatan hubun- masalah merupakan aspek paling gan emosional yang sangat dekat krusial. Tetapi paling tidak dipahami sekali antara pemilih dan calon. dari analisa kebijakan. Proses peruMenurut sosiolog Bagong Suyatno musan masalah-masalah kebijakan (2008), kedekatan emosional pe- kelihatannya tidak mengikuti aturan milih atau pendukung dan calon yang jelas. Sementara masalah itu

sendiri seringkali sangat kompleks. Sehingga tampak sulit dibuat sistematis. Para analis kebijakan lebih sering gagal, karena mereka memecahkan masalah yang salah, dibanding karena mereka menemukan solusi yang salah terhadap masalah yang benar. Kedua, implementasi kebijakan sebaik apapun produk kebijakan, apabila tidak didukung oleh kemampuan sumber daya yang mempuni, maka kerapa kali dalam implementasinya tidak sesuai harapan. Dalam implementasi ini bisa disebabakan karena human error atau by desain untuk kepentingan tertentu. Ketiga, evaluasi mempunyai beberapa karakteristik yang membedakannya dari metode-metode analisis kebijakan yang lain: titik berat kepada nilai hubungan ketergantunagn antara nilai dan fakta; orientasi masa kini dan masa lalu; dan dualitas nilai. Fungsi-fungsi utama dari analisa kebijakan adalah penyediaan informasi yang valid dan dapat dipercaya mengenai kinerja kebijakan; kejelasan dan kritik nilai-nilai yang mendasari pilihan tujuan dan sasaran dan penyediaan informasi bagi perumusan masalah dan inferensi praktis. Kriteria evaluasi kebijakan: efektifitas, estimasi, kecukupan, kesamaan, daya tanggap, dan kelayakan. Penyelenggaran pilkades akan menjadi media domokratisasi akan terwujud ketika terjadi kesamaan pradigma. Di mana pilkades dipahami sebagai pemilihan individu untuk melayani rakyat melalui pertisipasi rakyat yang berdasar kepada peraturan perundang-undangan. Sehingga pesta pilkades menjadi milik rakyat.

Aku sendiri tidak tahu yang aku ingat, Die Setiap hujan turun Kami harus siap-siap berselimut sabar dan ketabahan Meski gelisah selalu menjadi pengintai

Aku ingin terus bershalawat sebagaimana malaikat, tumbuhan dan binatang Tanpa mengenal lelah dan payah

temali melekat Pekat di jantung Ya, hidup kita seperti layang-layang Selepas petang merantau Kita senantiasa bercumbu dengan awan Mentasbihkan segela ritus yang masih tersisa Dalam episode sepanjang ingatan Sementara disisi yang lain Mari sesekali kita turun ke bumi Walau hanya sebatas bercumbuh ria Lalu melepuhlah dalam keadaan telanjang Tanpa airmata dan sejarah di dada Sebelum kertas dalam tubuh ini Kemabli suram muram-muram dalam catatac sejarah Lalu lenyaplah kita dalam tatap semesta Dan Angin itu berjumpalitan Meriuhkan musim Hingga rakaat rindu gagal dalam sujud diri Malang, 4 Juni 2012

HUJAN YANG TERCURI Die, langit kali ini sungguh-sungguh sedang merindu Wajahnya mulai sayup dirundung rasa Hingga airmatanya melahirkan berjuta cerita Di kota-kota maupun di desa Sungguh aku tidak tahu, Die inikah kerinduan itu atau ini adalah ujian dari tuhan dan kini, die semuanya hampir sama saja antara bahagia dan derita sebab batasnya hanya di hati dan airmata sungguh aku seperti dibawah dalam kebingungan yang aku sendiri masih bingung karena di mataku, cuaca tak mau bersahabat lagi Apalagi berbagi cerita

LAYANG-LAYANG Bumi kita melayang Menerawang di langit lepas Sambil mencumbui senja Dari sisa-sisa angin yang mendesir Atau kita semakin kepanasan dalam

Sementara sawah-sawah dan ladang kini meradang Diantara gersang yang menendang kegelisahan Atau karena keadilan cuaca kini sudah tak ada lagi

Die, kali ini aku benar-benar bingung Harus kubawah kemana sajak ini kupersembahkan hingga kelak, kita hanya akan mengenal kata “adil, makmur dan sejahtera ” dalam rumah negeri sampai akhirnya tak ada lagi tangis di jalan-jalan banjir dimana-mana apalagi kita harus pindah kemana-mana demi berbagi cerita dari alam dan gelisah hati Sumenep, 12 Februari 2013

PUISI UNTUK NABI MUHAMMAD SAW Ya, Muhammad Doa dan salam senatiasa selalu kami haturkan Beserta Shalawat yang terus berkhalwat dalam jiwa kami Senantiasa benih rindu ini kami merasa selalu tumbuh subur Dan angin begitu saja bergelegar mengundang aura Seakan-akan kami terus diajak tidak pernah merasa bosan menyebut namamu, ya Muhammadku Rasanya, tak ada lagi nyanyian dan lirik lagu yang paling merdu Kecuali malam-siang bershalawat kepadamu Ya, Muhammad aku merindukanmu Ya, Muhammad aku mencintaimu Ya, Muhammad kau sebagai Nabiku Itulah lelagu yang paling indah Yang selalu kami nyanyikan Setiap waktu terus berdetak berjumpalitan mengganti wajah Lalu pada pertengahan purnama Benar-benar tenggelam dalam lamunan fatamorgana kehidupan

*) Penulis: Direktur Ekskutif Gerakan Unsur Muda Untuk Menegakkan Keadilan Lingkungan

Ya, Muhammad Ya, Rasulullah Ya, nabi allah Sungguh kami merindukanmu Yang sengaja kami gelar sepanjang dunia berjalan Selagi nafas bersemayam Selagi waktu berdetak Sebagaimana detak jantung yang bershalawat rindu padamu Ya, Muhammadku Sumenep, 11 Februari 2013

SEPASANG MATAHARI DARI DESIR ANGIN DI TAMAN BANUAJU Angin itu begitu kencang, sayang gigilku rantau dalam selimut hati Hingga musim yang kedua kali Tak bisa kujumpai disini Di taman itu kita seperti sepasang matahari Duduk bersanding dalam pelaminan mimpi Hingga malam berikutnya Sudah kupersiapkan seratus kamera Untuk mengekalkan kenangan ini Lalu kita albumkan rindu ini menjadi sajak-sajak sepasang matahari dari desir angin di taman banuaju biarkan anginnya berdesir hingga musim mengabarkan silsilah ini sampai ke batas musim rindu Malang, 5 Juni 2012 Biodata Diri : MAWARDI STIAWAN, Salah satu alumni dari Yayasan Taufiqurrahman Banuaju Timur. Lahirkan di Desa Banuaju Barat Dusun Gunung Pekol Batang-Batang Sumenep. Salah satu dari Perintis Komunitas PERSI, Annuqyah Daerah Lubangsa. Pimred Pena Kampus sekaligus sebagai ketua Komunitas Dialog Langit yang diasuh bersama teman-teman Jurusan Ilmu Komunikasi, Unitri Malang.


8

KAMIS

21 Februari 2013

Dinilai Tidak Mewakili PAC Demo Tuntutan Pelengseran Ketua Demokrat

KM/SYAIFUL ISLAM

TANPA TUAN RUMAH: Rombongan anggota DPRD Kota Tasikmalaya saat hearing dengan DPRD Sampang di ruang panggar kemarin. Mereka ingin mengetahui tentang perda penyertaan modal di Sampang.

Pimpinan DPRD Sampang Cueki Tamu SAMPANG-Sikap kurang terpuji ditunjukkan pimpinan DPRD Sampang. Empat pentolan wakil rakyat yang duduk di kursi dewan tersebut tidak menemui tamu dari DPRD Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, yang berkunjung ke Sampang, Rabu (20/2). Tidak ada yang mengetahui alasan absennya Imam Ubaidillah (Ketua DPRD), Achmad Kian Santang, Lutfiyanto, dan Ahmad Hakiki (Wakil Ketua), dalam acara tersebut. ”Kami tidak men-

PEMEKARAN DAPIL Pro Kontra dari Parpol SUMENEP-Rencana pemekaran Daerah Pemilihan (Dapil) dalam Pemilu 2014 mendatang terus menjadi sorotan sejumlah partai politik (parpol) peserta Pemilu. Mereka rata-rata tetap berharap akan dilakukan pemekaran dapil agar bisa mendekatkan wakil rakyat dengan konstituennya. Namun sebagian politisi berharap tidak ada pemekaraan dapil karena sudah terlanjur memiliki wilayah binaan untuk pencalegan 2014 mendatang. Mereka bahkan sudah mulai ‘bergerilya’ sejak saat ini untuk memuluskan langkahnya menuju gedung dewan. Wakil Ketua PKB Sumenep, Dul Siam, mengaku sangat setuju dengan rencana pemekaran dapil tersebut. Ketua Fraksi PKB tersebut mengatakan jika pemekaran dapil merupakan suatu keharusan dengan alasan wakil rakyat akan lebih dekat dengan konstituen. ”Saya sebagai kader parpol sangat mendukung langkah pemekKM / BUSRI THAHA aran dapil yang HIDAYAT ANDIYANTO selama ini diwaAnggota KPU Sumenep canakan. Alasannya mendekatkan wakil dengan rakyatnya. Kami akan sangat kecewa dengan KPU jika tidak dilakukan pemekaran dapil,” ujarnya kepada Kabar Madura, Rabu (20/2). Sekretaris Partai Gerindra Sumenep, Jony Widarsono, sangat sepakat dengan rencana pemekaran dapil tersebut. Ia berdalih, pemekaran dapil nantinya akan berakibat akan ada wakil rakyat dari masing-masing kecamatan di Sumenep. Sebelumnya, politisi PDI Perjuangan, Syamsul A. Rijal, tidak terlalu sepakat dengan rencana pemekaran dapil tersebut. Ia menyebut sudah ada wilayah yang memang sudah dibina bertahun-tahun. ”Ketika ada perubahan dapil dan tidak masuk wilayah yang dibina, maka akan sia-sia semua yang dilakukan selama ini,” tegasnya. Koordinator Pokja Kampanye KPU Sumenep, Hidayat Andiyanto, mengatakan jika persoalan pemekaran dapil masih belum dibahasa di internal KPU Sumenep. Bahkan yang lebih mendesak justru penambahan kursi di salah satu dapil yang jumlah penduduknya meningkat cukup tajam, yakni Dapil 7 yang meliputi Kecamatan Sapeken, Arjasa, dan Kangean. (bus/rr) Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

getahui alasan ketidakhadiran mereka,” ujar Ketua Komisi A DPRD Sampang, Mohammad Hodai. Ia mengatakan, kemungkinan empat pimpinan DPRD Sampang tersebut sedang ada keperluan lain yang lebih mendesak dan tidak bisa ditinggalkan. Namun Hodai mengaku tidak mengetahui alasan mereka tidak hadir dalam acara tersebut. ”Surat dari DPRD Kota Tasikmalaya sudah masuk sejak dua hari lalu,” terangnya.

Rombongan dari DPRD Kota Tasikmalaya tersebut menggelar kunjungan kerja (kunker) ke Sampang dengan tujuan belajar tentang peraturan daerah (perda) penyertaan modal di kota bahari. Kunker sendiri berlangsung di ruang Panggar DPRD Sampang, kemarin. Ketua Rombongan DPRD Kota Tasikmalaya, Ade Lukman, menjelaskan jika pilihan ke Sampang dalam kunker ini karena mendapatkan informasi dari

dunia maya bahwa jumlah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Sampang lebih banyak daripada di Kota Tasikmalaya sehingga secara otomatis perda penyertaan modal lebih bagus. ”Di Sampang ada enam BUMD, sedangkan di Kota Tasikmalaya hanya ada dua BUMD. Maka dari itu, kami ingin tahu perda penyertaan modal di sini,” terang Ade, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya tersebut. (ful/rr)

Soal Gerak Aswaja, PKNU Tunggu Muspinwil BANGKALAN-Disepakatinya nota kesepakatan antara Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) pada 17 Februari lalu, membuat pimpinan partai tersebut menginstruksikan seluruh kader partai tersebut untuk bergabung dalam suatu organisasi sayap partai. Bergabungnya dua partai tersebut tidak lepas dari tidak lolosnya PKNU dalam verifikasi faktual oleh KPU, beberapa waktu lalu. Akibatnya partai pimpinan Choirul Anam tersebut tidak dapat mengikuti Pemilu 2014. Pimpinan kedua partai tersebut telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) untuk membentuk sayap partai yang diberinama Gerakan Rakyat Ahlussunnah Wal Jamaah atau yang disingkat Gerak Aswaja. Dalam MoU yang ditandatangani Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Suhardi, dan Ketua Umum DPP PKNU, Choirul

DPC PKNU Bangkalan akan memberi keputusan resmi pasca Muspimwil yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Langitan, Tuban, pada tanggal 23 Februari 2013 mendatang.” ACHMAD MUZAKKI Sekjen DPC PKNU Bangkalan

Anam, menyatakan bahwa Partai Gerindra bersedia mencalonkan kader atau pengurus dari PKNU untuk duduk di kursi legislatif dari Partai Gerindra baik di tingkat pusat, provinsi, ataupun kabupaten/kota. Terkait MoU tersebut, DPC PKNU Bangkalan belum mengambil sikap apapun dan masih akan melakukan pembicaraan

internal terlebih dahulu dengan pengurus. Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPC PKNU Bangkalan, Achmad Muzakki, mengatakan PKNU akan tetap menyosialisasikan kepada kader terkait adanya kesepakatan tersebut. “DPC PKNU Bangkalan akan memberi keputusan resmi pasca Muspimwil yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Langitan, Tuban, pada tanggal 23 Februari 2013 mendatang,” ungkapnya. Sesuai isi nota kesepakatan yang diterima, Muzakki menilai kerjasama politik tersebut bertujuan mengoptimalkan perjuangan politik di antara semua kader bangsa yang berkhidmat di Partai Gerindra dan PKNU. Ia menambahkan, kesepakatan yang diambil merupakan bentuk meneruskan aspirasi dan perjuangan politik dari pengurus, anggota DPRD provinsi dan kabupaten/kota, kader, dan konstituen PKNU untuk disalurkan melalui Partai Gerindra. (fir/rr)

9 Desa Tidak Punya Pemimpin SAMPANG-Sembilan desa di Sampang sudah tidak memiliki kepala desa (kades) definitif setelah masa bakti kades yang lama sudah berakhir dan belum ada pemilihan kades (pilkades) untuk mencari penggantinya. Akibatnya, sembilan desa tersebut saat ini masih dipegang oleh pejabat sementara (Pjs) dan pelaksana tugas (Plt) Kades hingga ada kades definitif terpilih. Rencananya kesembilan desa tersebut akan masuk dalam pilkades serentak yang sedang digagas. Namun hingga saat ini kabar tersebut masih belum menemukan titik terang sehingga nasib desa tersebut dikatakan masih menunggu kebijakan bupati yang baru, apakah akan dilaksanakan serentak atau tidak. Disampaikan Kepala Bagian Pemerintahan Desa (Pemdes) Pemkab Sampang, Sudarmanto, kejelasan mengenai pilkades

Dengan adanya pilkades serentak masyarakat dapat langsung memilih kadesnya secara langsung dan waktunya bersamaan sehingga meminimalisasi perjudian.” SUDARMANTO Kepala Bagian Pemdes Pemkab Sampang

serentak di Sampang hingga kini masih belum ditentukan. Ia hanya merekomendasikan dan melaporkannya kepada bupati sebagai kepala daerah. ”Soal pilkades serentak atau bertahap, bukan wewenang kita untuk memutuskan, tetapi menjadi kebijakan bupati terpilih yang akan dilantik beberapa waktu ke depan ini.

Keputusannya ada di tangan bupati terpilih,” ujarnya, kemarin. Wacana pilkades serentak dimunculkan dengan dalih gelaran pilkades selama ini dikenal masih kental dengan aromo perjudian dan anarkisme. ”Dengan adanya pilkades serentak masyarakat dapat langsung memilih kadesnya secara langsung dan waktunya bersamaan sehingga meminimalisasi perjudian,” ungkapnya. Ia menambahkan, keputusan pilkades serentak juga dilandasi rekomendasi dari Badan Permusyawaratan Desa (BPD) yang mengetahui status dan kondisi desanya masingmasing. ”Tergantung dari BPD juga karena yang mengetahui betul kondisi desa adalah BPD. Setiap desa memiliki karakteristik yang berbeda dalam pelaksanaaan pilkades,” jelasnya. (sya/rr)

SUMENEP-Aksi sejumlah kader yang mengatasnamakan diri sebagai perwakilan dari 18 Pengurus Anak Cabang (PAC) Partai Demokrat Sumenep, Selasa (19/2) lalu, dibantah pengurus Partai Demokrat Sumenep. Dikatakan Sekretaris Partai Demokrat Sumenep, Ahmad Zahrir Ridla, mereka hanya mengklaim sebagai perwakilan pengurus PAC, aksi tersebut dilakukan oleh segelintir oknum yang berasal dari pengurus PAC tertentu. ”Terkait klaim mereka berasal dari 18 PAC, saya menyatakan hal itu tidak benar! Setelah saya klarifikasi secara personal, mereka tidak terlibat alam demo tersebut karena memang mereka tahu bahwa ada mekanisme partai ketika terjadi persoalan,” kata Ridla, Rabu (20/2). Ia menambahkan, dalam aksi demo tersebut, hanya terlihat empat PAC yang turun ke jalan, masing-masing: PAC Kalianget, Guluk-Guluk, Batuan, dan Batang-Batang. Selain tidak mewakili seluruh PAC, Ridla juga menilai aksi tersebut tidak sesuai dengan mekanisme partai dalam menyelesaikan setiap persoalan yang ada. Menurut Ridla, dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Demokrat, untuk menyelesaikan persoalan internal partai tidak harus melalui aksi demo. ”Aksi demonstrasi tidak diatur dalam dalam AD/ ART partai,” tegasnya.

KM/AHMAD AINOL HORRI

A. ZAHRIR RIDLA Sekretaris Partai Demokrat Sumenep

”Ketika ada tuntutan di tingkat PAC, seharusnya diselesaikan di tingkat musyawarah. Di sini ada dewan pengawas, ada majelis, dan ada dewan kehormatan. Mereka sebenarnya bertugas untuk mengcover persoalan-persoalan yang ada di partai,” tambah Ridla saat ditemui di Kantor Partai Demokrat Sumenep, kemarin. Ia berdalih, ketidakhadirannya dan beberapa pengurus lain saat terjadi aksi bukan lantaran takut dan tidak ingin menemui peserta aksi. Ridla berkilah jika ketidakhadirannya disebabkan adanya mekanisme partai yang diatur dalam AD/ART. Aksi tersebut langsung dilaporkan oleh Ridla dan pengurus Parta Demokrat Sumenep yang lain kepada pengurus Partai Demokrat Jawa Timur untuk memproses semua persoalan partai yang ada di Sumenep. Sebelumnya, Syarkawi yang menjabat sebagai Ketua PAC Partai Demokrat Kalianget dan mengatasnamakan sebagai perwakilan dari 18 PAC, menegaskan bahwa gerakan yang diusungnya merupakan representasi dari 18 PAC yang sudah menandatangani kesepakatan. (rei/rr)

Pendaftar Panwascam Raas Hanya Tiga Orang SUMENEP-Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Sumenep telah mengambil kebijakan baru dengan memperpanjang waktu pendaftaran bagi Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Raas. Namun kebijakan tersebut rupanya belum menemukan titik terang. Dari perpanjangan waktu tersebut, warga yang mendaftarkan diri hingga kini masih tercatat sebanyak tiga orang saja. Ketua Panwaslu Sumenep, Zamrud Khan, menilai jumlah tersebut belum memenuhi kuota minimal anggota Panwascam sebanyak enam pendaftar sesuai imbauan dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Timur. ”Sesuai aturan Bawaslu Jawa Timur, setiap kecamatan harus ada perwakilan daerah yang menjadi Panwascam. Kita sudah memberikan kelonggaran khusus bagi warga Kecamatan Raas dengan membuka pendaftaran lagi. Namun sampai hari ini baru tiga orang yang mendaftar,” ujar Zamrud yang mengetahui data tersebut dari kesekretariatan. Ia menegaskan, jika hingga batas akhir pendaftaran tidak ada lagi warga Kecamatan Raas yang mendaftar, Panwaslu Sumenep akan langsung mengangkat tiga pendaftar tersebut sebagai perwakilan dari Kecamatan Raas. Menurutnya, dalam aturan perundang-undangan, panwascam harus terdiri dari warga setempat yang bermukim di wilayah tersebut.

KM/ACH. QUSYAIRI NURULLAH

ZAMRUD KHAN Ketua Panwaslu Kabupaten Sumenep Karena alasan tersebut Panwaslu Sumenep tidak berani menginput tenaga panwascam dari luar daerah. ”Kita sudah memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat agar mendaftar, tapi kesempatan itu tidak dimanfaatkan dengan baik. Sementara ini hanya ada tiga pendaftar dari Kecamatan Raas, ya otomatis mereka yang kita rekrut untuk mengikuti tes tulis dan lain sebagainya,” jelasnya. Kamis (21/2) akan menjadi batas akhir pendaftaran anggota panwascam yang langsung disambung dengan tes tulis bagi peserta yang belum mengikuti tahapan-tahapan dalam perekrutan panwascam. ”Batas akhir pendaftaran anggota panwascam yakni tanggal 21 Februari sekaligus tahapan tes tulis. Pengumuman lolos seleksi itu sama dengan yang sudah melakukan tes tulis kemarin, yakni tanggal 25 Februari mendatang,” pungkas Zamrud. (aqu/rr)


KAMIS

9

21 Februari 2013

PKB PAMEKASAN Belum Menentukan Sikap PAMEKASAN-Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Pamekasan belum berani menentukan sikap dalam bursa Pilgub Jawa Timur 2013. Gonjang-ganjing bahwa dukungan PKB Jawa Timur terbelah kepada Soekarwo dan Khofifah menjadi pemicu. Ketua PKB Pamekaan, Sahrowi, menjelaskan bahwa pihaknya memang belum beranjak untuk memberikan pernyataan dukung mendukung, baik kepada pasangan KarSa maupun Khofifah Indar Parawasa yang kini menjadi perbincangan publik. ”Yang jelas kami menunggu rekomendasi dari PKB Jawa Timur. Apapun isi rekomnya, pasti kami amini dan kita laksanakan,” tergangnya saat dihubungi Kabar Madura, Kamis (20/2). Ia menambahkan, persoalan Pilgub Jawa Timur memang sedari dulu cukup menghangat setahun sebelum pelaksanaan pemilihan. Kendati demikian, politik kerapkali sulit ditebak muaranya. Hal senada juga disampaikan oleh Sekretaris PKB Pamekasan, Muhammad Yusuf, yang mengatakan jika PKB Pamekasan masih bersikap wait and see sehingga belum bisa memastikan dukungan secara nyata. ”Kami masih melihat dan menunggu perkembangan. Yang jelas rekom dari PKB Jawa Timur akan menjadi perhatian tersendiri bagi kami. Kami tidak ingin ikut terombang-ambil dalam ketidakpastian dukungan,” terangnya. Sementara DPP PKB dikabarkan sudah mengeluarkan rekom untuk Khofifah Indar Parawansa dan meminta seluruh jajaran PKB turut berjuang memenangkan Khofifah pada Pilgub Jawa Timur 2013. “Kami tidak tahu tentang rekom itu dan kami belum menerimanya. Kami masih menunggu saja shingga kalau datang tentu langsung kami jalankan,” tukasnya. (anm/rr)

PEMILU 2014 PDIP Bukan Lagi Kuda Hitam JAKARTA-Konstelasi politik bisa berubah setiap saat. Jika pemilu tahun 2009 PDIP kalah dengan Demokrat, maka pada pemilu mendatang bisa berubah. Pengamat politik Fadjroel Rachman mengatakan, PDI Perjuangan dalam konteks Pemilu 2014 bukan lagi partai dengan label kuda hitam, tapi justru sebagai partai yang menentukan masa depan politik ke depan. “Karena PDI Perjuangan memiliki tokoh yang akseptabel. Produk politik yang bagus ada di PDI P dengan Jokowi,” ujar Fadjroel usai diskusi hasil riset Lembaga Survei Jakarta di Restoran Pulau Dua, Jakarta Pusat, Selasa lalu (19/2), sebagaimana dikuutip dari Surabaya Pagi online, Rabu (20/2). Menurut Fadjroel, nama Gubernur Jakarta Jokowi sudah bertengger sebagai calon presiden dari tokoh muda dan teratas, mengalahkan capres kalangan tua seperti Prabowo Pemimpin yang Subianto, Wiranto, diinginkan rakyat Aburizal Bakrie, dan adalah pro pada Megawati Soekrakyat, karena arnoputri. menyelamatkan 250 Fadjroel mengakui, juta rakyat IndoMegawati adalah nesia. Toh Jokowi tokoh besar sebagai juga menyelamatpemimpin partai. kan sembilan juta Dia menjadi sen- rakyat di DKI. Kalau trum bagi harapan jadi Jokowi tidak perubahan wong akan meninggalkan cilik. Seandainya rakyat DKI Jakarta.” Megawati legowo dan merestui Jokowi FADJROEL sebagai anak emas RACHMAN maju dalam capres, Pengamat politik PDI P untung dobel. Pertama PDI P sukses dengan kaderisasinya, kedua sikap dan restu Megawati kepada Jokowi sedikit banyak akan membesarkan partai berlambang banteng gemuk ini. Meski pada sisi lain, Jokowi baru saja naik sebagai Gubernur Jakarta. “Pemimpin yang diinginkan rakyat adalah pro pada rakyat, karena menyelamatkan 250 juta rakyat Indonesia. Toh Jokowi juga menyelamatkan sembilan juta rakyat di DKI. Kalau jadi Jokowi tidak akan meninggalkan rakyat DKI Jakarta,” terang Fadjroel. Sejak Pemilu 2009 sampai menjelang 2014, masyarakat sudah mendapatkan pencerahan lewat pendidikan politik. Masyarakat mampu mereka, isu korupsi sangat luar biasa. Karenanya pemimpin masa depan yang diimpikan bukan yang korup. Integritas Mahfud MD, kata Fadjroel, dianggap sudah cukup bagus karena memimpin MK. Tapi kaum tua seperti Megawati, Wiranto, Prabowo, orang akan melihat ada masalah pada sejarah masa lalunya. Baiknya legowo saja dan memberi ruang kaum muda. “Seperti JK, orang baik. Tapi dia bagus menjadi pertimbangan presiden. Jadi dia menjadi orang yang tetap diperhitungkan menggunakan kebijakan-kebijakan lalu nasihat-nasihatnya. Pemimpin itu mundur secara legowo, jadi ciri khas kepemimpinan. Termasuk juga legowo menerima Jokowi satu calon dmasa depan,” tukasnya. (spo/yoe) Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

KM/IST

SUDAH ACC: Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum sudah menyatakan kesepakatannya untuk mendukung KarSa Jilid II. Katanya, rekom untuk pasangan itu, tinggal ketok palu Majelis Tinggi Partai Demokrat.

Anas Restui KarSa!

Tinggal Tunggu Rekom SBY SURABAYA-Menyusul DPD Partai Demokrat (PD) Jatim, yang berhasil menghimpun dukungan berbagai parpol untuk merekomendasikan pasangan Soekarwo-Syafullah Yusuf (KarSa), DPP PD pun menurunkan restunya terhadap pasangan bakal calon Gubernur-Wakil Gubernur Jatim periode 2013-2018 itu. Ketua Umum PD, Anas Urbaningrum mengatakan, keputusan politiknya sudah ada, yakni kembali mengusung Pakde Karwo dan Gus Ipul sebagai cagub

dan cawagub. Namun, secara proses administrasi politiknya akan dirapatkan dulu melalui rapat mejelis tinggi. Rekomendasi pasangan KarSa jilid II itu, tinggal menunggu rapat Majelis Tinggi PD yang dipimpin oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). “Secara politik dari awal, Demokrat berharap Pakde Karwo dan Gus Ipul itu kembali berpasangan maju untuk periode kedua,” kata Anas Urbaningrum kepada wartawan usai menghadiri acara donor darah dalam rangka Hari Pers Nasional (HPN) di kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur, Jl Ta-

man Apsari Surabaya, Rabu (20/2), sebagaimana dikutip dari surabaya.detik.com. Anas menuturkan, dirinya baru 2 hari lalu menerima surat dari DPD PD Jatim terkait pasangan cagub-cawagub KarSa. Surat tersebut akan disampaikan ke Majelis Tinggi Partai Demokrat, untuk dirapatkan hingga keluar rekomendasi. “(Surat dari DPD PD Jatim) ini adalah bahan bagi Majelis Tinggi partai untuk rapat, untuk memutuskan. Meskipun saya bisa mengatakan bahwa, sebetulnya sudah ada keputusan politiknya. Keputusan politiknya, Demokrat mengusung dan mendukung Pakde Karwo

dan Gus Ipul. Kini tinggal proses administrasi poltiknya saja,” terangnya. Demokrat siap merekomendasi pasangan KarSa, karena menilai perjalanannya selama 4 tahun lebih ini, kinerjanya bagus. Pihaknya juga sudah mengkonfirmasi ke masyarakat Jawa Timur melalui hasil survei, bahwa masyarakat Jatim berharap ada keberlanjutan dan peningkatan kinerja dari pasangan KarSa. “Kalau harapan masyarkat Jatim seperti itu, tentu kami dalam posisi mendukung. Demokrat itu Tut Wuri Handayani dengan aspriasi rakyat Jatim. Karena itu, kami pasti men-

gusung kembali Pakde Karwo dan Gus Ipul,” paparnya. Ketika ditanya lebih lanjut mengenai kapan turunnya rekomendasi untuk pasangan KarSa, Anas mengatakan, akan segera merapatkan di Majelis Tinggi PD. “Saya tinggal lapor di majelis tinggi, tinggal diketok, dipersiapkan rekomendasi. Prinsipnya tidak ada masalah sekali, bahkan sekali lagi dari awal kami usung kembali KarSa,” jelasnya. Secara prinsip, lanjut dia, untuk kembali mengusung KarSa tidak ada masalah. “Rekomendasi resmi DPP akan segera turun setelah rapat majelis tinggi,” tandasnya. (dtc/lic/yoe)

Bambang DH Mundur dari Kandidat Cagub SURABAYA-Salah satu kandidat calon gubernur atau calon wakil gubernur Jawa Timur periode 2013-2018, Bambang Dwi Hartono, menyatakan mengundurkan diri dari hiruk pikuk Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur mendatang. Mundurnya mantan Walikota Surabaya tersebut diungkap Ketua PDI Perjuangan Surabaya, Wisnu Sakti Buana. Pernyataan Wisnu berdasar pada penegasan Bambang DH di hadapan DPC se-Jawa Timur ketika rapat koordinasi (rakor) dengan DPP PDI Perjuangan di Jakarta, beberapa waktu lalu. Bukti lain yakni tidak ikutnya pria yang sekarang menjabat sebagai Wakil Walikota Surabaya tersebut dalam tes cagub/cawagub yang digelar oleh DPP PDIP.

”Beliau (Bambang DH, red) menyampaikan tidak akan maju pilgub karena tidak ingin nanti dikira hanya mencari jabatan. Kita menghormati sikap beliau,” terang Wisnu yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Surabaya tersebut seperti dikutip dari sejumlah media. Dari surat yang diterima dari DPP PDIP, ada 11 nama yang masuk bursa Pilgub Jawa Timur dari usulan DPC maupun pendaftaran lewat DPD PDI Perjuangan Jatim. Ke-11 nama tersebut antara lain: Sirmadji, Bambang DH, Handoyo, Buchori, Said Abdullah, Djarot, dan Tri Rismaharini. Di sisi lain Bambang DH menyebut jika pengunduran dirinya dalam gempita Pilgub Jawa Timur 2013 karena menghindari tudingan banyak orang yang menyebut dirinya gila jabatan. (rr)

KM/IST

TIDAK GILA JABATAN: Wakil Walikota Surabaya, Bambang DH (kanan), memilih mundur dari bursa kandidat cagub dan cawagub Jawa Timur 2013 dengan alasan menghindari tudingan miring.

Soal Pilgub Jatim, Rekomendasi PKB Belum Ada PASURUAN-Ketua Umum DPP PKB H Muhaimin Iskandar mengakui rekomendasi dukungan PKB untuk Pilgub Jawa Timur hingga kini belum jelas. Ini karena DPP PKB maupun DPW PKB Jatim terkesan saling lempar tentang rekomendasi bakal calon yang bakal diusung. “Untuk Pilgub Jatim, tanyakan saja ke DPW PKB Ja-

tim,” katanya setelah menghadiri kampanye pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf - Riang Kulup Prayudha di lapangan Bulusari, Gempol, Pasuruan, Jawa Timur, Rabu (20/2). Sebelumnya, jajaran Dewan Syuro DPW PKB Jatim dan para kiai sepuh telah merekomendasikan dukungan untuk pasangan Soekarwo

- Syaifullah Yusuf (Karsa), karena Soekarwo dinilai sebagai birokrat yang cakap dan Syaifullah Yusuf dianggap sebagai tokoh NU yang mumpuni. Namun, rekomendasi dan dukungan Dewan Syuro DPW PKB Jatim beserta para kiai sepuh tersebut dianggap usulan saja. “PKB belum memutuskan. Kalau usulan Dewan Syuro dan para kiai sepuh itu adalah

pendapat yang harus dihormati,” kata Ketua DPW PKB Jatim, H Abdul Halim Iskandar. Menurut dia, untuk memutuskan calon yang bakal diusung, PKB Jatim masih menunggu hasil survei di lapangan maupun pertimbangan lain, termasuk arahan DPP PKB untuk mendukung Khofifah Indar Parawansa. DPP PKB mempertimbangkan

kedekatan NU-PKB melalui “Gubernur NU” tanpa mempertimbangkan kalah-menang. “Arahan DPP memang ke Khofifah, tapi aspirasi dari bawah mengarah ke Karsa. Makanya semuanya akan diolah untuk menentukan calon yang diusung dan didukung. Yang jelas yang akan diusung PKB adalah kader NU,” katanya. (ant/h4d)


10

KAMIS

21 Februari 2013

UJIAN NASIONAL Bangkalan Target Lulus 100 Persen BANGKALAN-Semakin dekatnya waktu pelaksanaan Ujian Nasional (unas) yang akan digelar mulai April mendatang memacu Disdik Bangkalan untuk menyiapkan secara maksimal siswa-siswa di kota salak demi meraih targte tingkat kelulusan 100 persen. Kepada Bidang SMP/SMA/SMK Disdik Bangkalan, Abdullah Muad, mengatakan bahwa sebagai langkah awal persiapan jelang UN, belum lama ini Disdik sudah membagikan Prosedur Operasional Standar (POS) kepada masing-masing sekolah di Bangkalan. POS tersebut bertujuan agar seluruh sekolah dapat melakukan bimbingan dan pengayaan terhadap siswa-siswa mereka sehingga para siswa dapat mengikuti unas dengan baik dan lancar. ”Diharapkan pembekalan diberikan oleh sekolah, terutama kisi-kisi soal sehingga siswa siap,” paparnya. Hal yang sama diungkapkan Kepala Bidang TK/SD/SDLB Disdik Bangkalan, Mohammad Ya’kub. Ia berharap pihak sekolah dapat mempersiapkan ribuan siswa yang akan menghadapi unas dengan maksimal sehingga target lulus 100 persen dapat tercapai.(fir/rr)

KURIKULUM 2013 Khawatirkan Kompetensi Guru SUMENEP-Pelaksanaan kurikulum 2013 yang akan dimulai pada tahun ajaran baru ini masih menyisakan sejumlah permasalahan, di antaranya kekhawatiran kompetensi guru pendidik dalam mengajar. Banyak tudingan pesimistis terhadap kinerja guru di Sumenep untuk mengajar sesuai tuntutan kurikulum 2013 oleh sebagian kalangan. ”Masih banyak guru di Sumenep yang tergolong lemah secara sumber daya manusia (SDM). Bagaimana mereka bisa mengembangkan pendidikan di Sumenep jika kemampuan mereka sendiri sangat minim.” Kritik Hokiyanto, pemerhati pendidikan Sumenep. Ia mengatakan, tingkat pengetahuan guru di Sumenep masih sangat minim yang terbukti dari cara mengajar mereka selama ini. ”Monoton dan tidak ada kreativitas dalam mengolah kelas agar menjadi lebih hidup,” imbuh Hokiyanto. Menurutnya, ketika dihadapkan dengan metode baru yang akan diterapkan pada kurikulum yang baru saja dicetuskan pemerintah, maka pengetahuan guru masih diragukan untuk bisa menginterpretasikan kurikulum tersebut. Salah satu teori yang akan diterapkan dalam kurikulum baru adalah pola pengajaran dengan merasang cara berpikir siswa dan integritas. Konsep kurikulum tersebut, menurut Hokiyanto, tidak mudah dipahami oleh guru, terutama dalam realitas praktiknya. (rei/rr)

Pramuka Sumenep Gelar Workshop Pemberdayaan SUMENEP- Gerakan Pramuka Kwartir Cabang (Kwarcab) Sumenep menggelar kegiatan Workshop Pemberdayaan Gugus Depan Gerakan Pramuka se-Kabupaten Sumenep, di Gedung SKB Batuan, Sumenep, Rabu (20/2), yang bertujuan sebagai wadah silaturrahmi serta ajang sosialisasi. Ketua Panitia Pelaksana, H.M. Sudirman, dalam sambutannya mengatakan bahwa dasar pelaksanaan kegiatan tersebut mengacu pada Undang-Undang No.12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka. ”Tujuan dari dilaksanakannya kegiatan ini antara lain untuk mempererat tali silaturrahmi sesama majelis pembimbing gugus depan. Selain itu juga untuk menyosialisasikan Undang-Undang No.12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka dan akreditasi gugus depan,” ujar Sudirman di depan peserta. Di samping tujuan yang diungkap tersebut, Sudriman menyebut jika hal terpenting dari kegiatan workshop tersebut yakni memberikan pemahaman kebijakan pola pembinaan gerakan pramuka

KM/ACHMAD QUSYAIRI NURULLAH

DUKUNGAN MORAL: Wakil Bupati Sumenep, Sungkono Sidik, memberikan ucapan selamat kepada peserta Workshop Pemberdayaan Gugus Depan Gerakan Pramuka se-Kabupaten Sumenep sekaligus membuka acara tersebut di Gedung SKB Batuan, Sumenep.

di sekolah atau madrasah. Ia menambahkan, kegiatan workshop yang akan berlangsung selama dua hari tersebut didampingi langsung oleh pelatih andalan

dari Kwartir Daerah (Kwarda) Jawa Timur. ”Untuk materi Undang-Undang No.12 tahun 2010 disampaikan langsung oleh pelatih andalan dari Kwarda Jawa Timur, ter-

Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

masuk juga materi akreditasi gugus depan,” tambahnya. Wakil Bupati Sumenep, Sungkono Sidik, memberikan apresiasi terhadap kegiatan workshop tersebut. Ia men-

Dinilai Labrak Etika Demokrasi

Kebijakan Mutasi Kepala Sekolah oleh Bupati Pamekasan

PAMEKASAN-Fraksi Partai Amanat Nasional (FPAN) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan menyoroti mutasi 12 kepala sekolah yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Senin (18/2) lalu. Kebijakan tersebut dinilai melabrak etika birokrasi karena dilakukan pada masa transisi kepemimpinan di Pamekasan. Ketua FPAN DPRD Pamekasan, Zainal Abidin, menyebut kebijakan Bupati Kholilurrahman tersebut sangat tidak etis dan memunculkan pembicaraan serta tafsiran negatif yang tidak sehat. ”Akhir jabatan bupati saat ini tak ubahnya nafas yang sudah tinggal di

dada. Mestinya bupat itidak melakukan kebijakan seperti itu karena terkesan negatif,” ucap Zainal saat dihubungi Kabar Madura, Rabu (20/2). Sebelumnya, Kholilurrahman dalam sambutannya saat melakukan pengukuhan 12 kepala sekolah tersebut menegaskan bahwa mutasi tersebut dilakukan demi kebaikan bersama. ”Mutas ini dilakukan berlandaskan pada kondisi di lapangan,” ujar Kholilurrahman, saat itu. Zainal menandaskan, seharusnya bupati mengindahkan Surat Edaran (SE) Mendagri Nomor 800/5335 SJ tanggal 27 Desember 2012 yang berisi larangan kepada bupati dan gubernur untuk tidak melakukan kebijakan yang bersifat strategis. ”Surat Edaran tersebut berisi larangan kepada bupati atau gubernur agar tidak melakukan pemutasian terhadap pejabat struktural. Surat Edaran ini

tertanggal 27 Desember 2012, tepatnya sebelum Pemilukada Pamekasan berlangsung, 9 Januari 2013,” ungkapnya. Meski mengakui bahwa jabatan kepala sekolah bukan merupakan pejabat struktural, namun Zainal tetap menyayangkan langkah bupati yang terkesan memolitisasi jabatan kepala sekolah. Sebelum pelaksanaan Pemilukada Pamekasan lalu, Kholilurrahman melakukan mutasi terhadap Kepala SMA Negeri 3 dan SMA Negeri 4 Pamekasan yang berujung pada gonjang-ganjing persoalan di kedua sekolah tersebut. ”Kepala sekolah merupakan pejabat fungsional yang menjadi bagian dari kebijakan strategis. Jadi, jangan lantas dipolitisasi. Dampaknya sangat buruk, lihat saja SMA Negeri 3 yang dikenal sekolah favorit, kini menjadi tercemar karena persoalan keuangan yang dilakukan oleh kepala sekolah baru,” tutup Zainal. (anm/rr)

KM/DOK

D I S O R O T: B u p a t i K h o l i l u r r a h m a n memberikan selamat kepada 12 kepala sekolah baru yang dikukuhkan pada Senin (18/2) lalu. Kebijakan tersebut dinilai sarat dengan politisasi jabatan.

Sumenep Kelebihan Guru Sukwan

BANTUAN DANA SMA/SMK Terima BOS BANGKALAN- Sejumlah sekolah SMA/ SMK di Bangkalan dipastikan akan menerima Bantuan Operasonal Sekolah (BOS) yang selama ini hanya diperoleh SD dan SMP. Alokasi bantuan ini untuk meningkatkan akses lulusan SMP agar bisa melanjutkan pendidikan ke SMA/ SMK atau MA. Namun Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bangkalan mengaku masih menunggu kejelasan waktu pencairan dana BOS untuk SMA/SMK dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). “Semua sudah siap, kami masih menunggu informasi lebih lanjut, terutama waktu pencairan.” ungkap Kabid SMP/SMA/SMK Dinas Pendidikan Bangkalan, Abdullah Muad. Lebih lanjut, Muad mengatakan, untuk petunjuk teknis pengelolaan dana BOS SMA/ SMK tidak ada perbedaan dengan dana BOS untuk SD dan SMP. Untuk itu pihaknya yakin alokasi dan BOS yang merupakan bentuk implementasi dari program ‘Wajib Belajar 12 Tahun yang baru di mulai pada tahun 2013 ini. “Untuk teknis pengelolaanya sama dengan BOS SD dan SMP,” tandasnya. Rencananya, dana BOS untuk SMA/SMK akan dikucurkan mulai Juli 2013. Alokasi bantuan ini untuk pendidikan SMA/SMK, dan setiap siswa SMA/SMK mendapat uang BOS sekitar satu juta tiap tahunya. Sehingga setiap sekolah tidak boleh lagi menarik SPP ke wali murid, maka terhitung dari Juli 2013 semua biaya pendidikan di tanggung pemerintah. “Program ini sangat bagus, sehingga banyak siswa SMP yang bisa melanjutkan ke SMA atau SMK,” ungkap Muad. Sementara itu sejumlah orang tua siswa menyambut baik BOS SMA/SMK karena selama ini banyak siswa SMP yang tidak dapat melanjutkan pendidikan setelah jenjang SMP, dan mereka berharap agara dana BOS untuk SMA/SMK tersebut dapat membantu siswa yang tidak mempunyai dana untuk melanjutkan ke tingkat SMA/SMK. “Alhamdulillah mas, semoga dana BOS itu dapat membantu anak yang tidak punya biaya melanjutkan ke SMA,” ungkap Rokhim, 35 warga Bangkalan. (fir/h4d)

gatakan, kegiatan kepramukaan semacam itu sangat ditunggu-tunggu sejak dulu dan sudah dirindukan oleh pegiat pramuka di Sumenep. ”Kegiatan ini sangat bagus sekali karena memang teman-teman itu sudah kangen dengan adanya kegiatan semacam ini. Karena itu dengan adanya kegiatan workshop diharapkan ada tindak lanjutnya,” kata Sungkono. Ia meminta kepada seluruh jajaran pengurus gerakan kepramukaan di Sumenep untuk terus bergerak dan mampu meraih prestasi seperti daerah lain. Sungkono juga berharap kegiatan workshop ini bisa menjadi awal bagi terbentuknya kekompakan dalam meningkatkan capaian prestasi bagi gerakan pramuka di Sumenep. ”Anggaran pasti akan mengucur kalau kegiatan semacam ini terus dilakukan secara berkesinambungan. Kekompakan pembimbing dari kecamatan seperti Forpimkab sangat tunggu. Jadi itu harus terus dipererat agar kegiatan pramuka ini menyebar,” ujar Sungkono. (aqu/rr/adv)

KM/ACHMAD QUSYAIRI NURULLAH

BUTUH DANA: Kegiatan Pendidikan Kepramukaan dinilai sangat banyak dan membutuhkan tenaga ekstra, sementara anggaran biaya dicanangkan sangat minim.

Anggaran Pendidikan Kepramukaan Minim

SUMENEP-Masuknya Pendidikan Kepramukaan dalam kurikulum 2013 mengundang keprihatinan tersendiri bagi Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep. Kegiatan Pendidikan Kepramukaan dinilai sangat banyak dan membutuhkan tenaga ekstra, sementara anggaran biaya dicanangkan sangat minim. Kepala Disdik Sumenep, Ahmad Masuni, mengatakan bahwa dalam perencanaan anggaran yang sudah dipatok pada tahun 2013, anggaran pendidikan kepramukaan hanya Rp 40 juta. Padahal, jika angka tersebut dibandingkan dengan jenis kegiatan yang akan dijalankannya, nilainya sangat kurang. ”Kemarin anggaran yang diajukan untuk pramuka hanya Rp 40 jutaan. Meli-

hat aktivitas yang dilaku- didikan berkarakter. kan, anggaran tersebut jelas ”Nilai kebersmaan, ada kurang. Mungkin nanti kita k e r u k u n a n , a d a t o l o n g tambah hingga menolong, itu Rp 150 juta karesecara kemana bisa menjadi nusian. Nantipendidikan alternya siswa diceKemarin anggaran natif di luar jam tak bagaimana efektif sekolah yang diajukan untuk tumbuh dewasa agar siswa timenjadi orangpramuka hanya Rp dak keluyuran,” orang yang sme40 jutaan. Melihat terangnya. miliki sifat meaktivitas yang M a s u n i m e - dilakukan, anggaran nolong. Itu nilai m a p a r k a n , d i - tersebut jelas kurang..” lebih yang ada di masukkannya pramuka,” tamPendidikan bahnya. AHMAD MASUNI Kepramukaan ”Saya harapkan Kepala Disdik dalam kurikulum wadah ini dimanSumenep 2013 tersebut faatkan secara karena nilai-nilai maksimal oleh humanis yang multikultur kepala sekolah. Guru juga tersebut ada dalam jati diri harus aktif karena dengan anggota pramuka. Selain kegiatan yang ada dalam itu nilai pendidikan kebang- pramuka tersebut siswa bisa saan yang diajarkan dalam lebih terhindar dari perpramuka sangat membantu gaulan negatif,” pungkasbagi terselenggaranya pen- nya. (aqu/rr)

SUMENEP- Persoalan guru sukarelawan (sukwan) di Sumenep menjadi pekerjaan rumah bagi seluruh kalangan. Jumlah guru sukwan yang lebih banyak daripada keberadaan guru yang berstatus pegawai negeri sipi (PNS) membuat jam mengajar guru PNS yang lulus sertifikasi tidak bisa mengajar sebanyak 24 jam pelajaran sesuai ketentuan. Sekeretaris Disdik Sumenep, Yayak Nurwahyudi, mengatakan bahwa keberadaan guru sukwan menimbulkan persoalan baru dalam tugas guru PNS yang lulus sertifikasi. Dalam aturan, guru PNS yang lulus sertifikasi harus mengajar minimal 24 jam pelajaran. Semantara selama ini banyak tugas mereka digantikan oleh guru sukwan. ”Itu yang menjadi pemikiran kita bersama! Persoalannya adalah, guru PNS ketika berbagai jam akan melanggar aturan dan uniknya pelanggaran ini justru dilakukan oleh guru PNS,” ungkap Yayak, kemarin. Keberadaan guru sukwan yang sudah melebihi kebutuhan membuat pemegang kebijakan menjadi bingung. Mereka harus mencari jalan keluar untuk mengentaskan nasib mereka dari kondisi yang tidak menentu mengabdi di dunia pendidikan.

Namun jalan keluar bagi guru sukwan sampai saat ini masih belum ada formulasi yang tepat. Opsi yang sempat dilontarkan Yayak antara lain menjadikan guru sukwan asisten guru PNS dalam melaksanakan tugas. Namun konsep yang ditawarkan itu, bukan berarti guru PNS tersebut tidak mengajar dan diganti oleh asisiten (guru sukwan, red) seperti yang terjadi selama ini. Yayak membeberkan, asisiten tersebut berposisi sesbagai pelengkap dari kebutuhan guru PNS. ”Di luar negeri ada asisten dosen. Itu saja jika posisi itu dimungkinkan dan saya rasa itu sangat baik. Tetapi asisten guru itu tidak akan menggusur guru PNS karena selama ini guru PNS digantikan guru sukwan dan hal seperti itu tidak boleh lagi terjadi. Guru PNS tetap mengajar dan materinya disipakan oleh asisten,” terangnya. Ia menambahkan, sejauh ini tidak ada jaminan bagi guru sukwan untuk bisa diangkat menjadi PNS. Dalam aturan sejak awal memang tidak ada aturan atau jenjang seperti tersebut. ”Guru sukwan akan diberikan penghargaan, tidak ada promosi menjadi guru bantu, kontrak, apalagi menjadi PNS,” tegas Yayak. (rei/rr)


KAMIS

11

21 Februari 2013

Suporter Madura Jangan Berkecil Hati AQ: Kekalahan yang Menyesakkan, Tidak Harus Disesali

ACHSANUL QOSASI Manajer P-MU KM/DOK

BANGKALAN-Kekalahan 2-1 Persepam Madura United (P-MU) atas tuan rumah Barito Putera (19/2) memang membuat publik Madura kecewa. Namun penampilan apik yang diperagakan Zaenal Arif dan kawan-kawan, sedikit mengobati kesedihan pendukung klub berjuluk Laskar Sapeh Kerap itu. Tak hanya kubu pendukung, suport penuh juga tetap diberikan pihak manajemen klub. Bahkan Manajer P-MU, Achsanul Qosasi terang-terangan memuji penampilan tim P-MU. Menanggapi pertandingan yang di-

gelar di Stadion Demang Lehman Martapura di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan tersebut, AQ -sapaan akrab Achsanul Qosasi, mengaku puas dengan permainan yang diperagakan tim besutan Daniel Roekito itu. AQ juga menambahkan bahwa hanya faktor keberuntungan tuan rumah yang masih mengganjal ambisi meraup poin penuh nyaris didapat P-MU. Andai saja, penalti kontroversial tidak diberikan wasit yang memimpin pertandingan. ”Sebenarnya kita menguasai permainan. Tapi mereka lebih beruntung,” ujarnya saat dihubungi melalui BlackBerry Mesenger kemarin. Meskipun tidak dapat menyaksikan secara langsung pertandingan tersebut, namun statistik menunjukkan bahwa perlawanan yang diberikan anak-anak

Madura, diakui AQ memang cukup sengit. Salah satunya adalah terlihat saat Issaac Y.M. Djober langsung membalas keunggulan tuan rumah yang diawali titik putih, setelah beberapa menit. Hal itu membuat optimisme tinggi publik Madura kembali terejawantah. Ditambah, pernyataan AQ yang membuat tingginya tekanan publik Madura, sedikit berkurang pasca pertandingan tersebut. ”Suatu kekalahan yang menyesakkan, tapi tidak harus disesalkan,” imbuh AQ. Kesaksian senada juga datang dari penjaga gawang yang bertugas di bawah mistar P-MU saat melawan Barito Putra, Alfonsius Kelvan. Pemain yang menggantikan posisi Galih Firmansyah yang masih bermasalah dengan cedera itu mengakui bahwa penampilan solid yang

Berharap Deltras dalam Tekanan BANGKALAN-laga kandang perdana yang diLAKONI Deltras Sidoarjo diprediksi akan banjir dukungan. Bagaimana tidak, sejak memulai kompetisi Divisi Utama 2012-2013, pasca degradasi dari ISL musim lalu, The Lobster (julukan Deltras) belum pernah tampil di depan pendukungnya sendiri. Tak ayal, poin kemenangan menjadi harga mati bagi Deltras pada penampilan kandang pertamanya. Dan, lawannya adalah Perseba Super Bangkalan (PSB). Hal ini patut diwaspadai Danilo Fernando dan kawankawan. Tim besutan Djoko Susilo itu diprediksi akan tampil habis-habisan, setelah posisinya sebagai runner up grup, tergusur oleh sang calon lawan. ”Mereka tentu akan menargetkan kemenangan. Apalagi ini laga kandang perdana bagi mereka,” ujar Nus Yadera, Pelatih Kepala PSB. Namun di sisi lain, tekanan bisa saja membuat anakanak Sidoarjo itu tampil penuh beban. Inilah yang berpeluang akan dimanfaatkan oleh anak-anak Bangkalan. Sebagai tim tamu, penggawa Laskar Suramadu –julukan PSB, pastinya bakal tampil tanpa beban. Apalagi dari tiga laga yang sudah dijalaninya, mereka

berhasil mengantongi nilai absolut 9. Masalah produktivitas gol, kedua kesebelasan masih terbilang seimbang. Laskar Suramadu lebih moncer dengan catatan 6 gol banding 1 kebobolan. Sedangkan Deltras hanya bisa mengkreasi 4 gol minus 1 kebobolan. Keunggulan yang dimiliki Deltras adalah karena mendapatkan selisih tersebut dari 3 laga away. Masing-masing ke Jember (Persid), Malang (Persekam Metro FC) dan Paser-Kalimantan Timur (Persipas). Catatan tersebut belum termasuk penghapusan statistik pasca pengunduran diri Persipas dari Divisi Utama Liga Indonesia yang otomatis juga menghapus poin kemenangan dan 1 gol Deltras yang bersua dengan tim tersebut di pertandingan terakhirnya. Menanggapi hal tersebut, Pelatih PSB Nus Yadera lagilagi tak terlalu memusingkannya. Bagi pelatih 46 tahun itu, persiapan tim besutannya lebih penting dari menghitung-hitung kekuatan lawan. ”Kita fokus ke persiapan tim saja. Terkait prediksi, itu terserah penilaian pengamat,” imbuhnya saat dihubungi via ponselnya. (bai/ed)

Dukung Upaya Unifikasi Kompetisi TIGA pemain P-MU tercatat pernah menjadi bagian dari skuad Timnas sepak bola Indonesia. Di sela-sela persiapan pertandingan, tiga pemain tersebut menyambut baik hasil kesepakatan tentang rencana unifikasi kompetisi. Yakni antara ISL (Indonesia Super League) dengan IPL (Indonesia Primer League).

KM/DOK

FACHRUDDIN WAHYU ARYANTO

“Secara pribadi saya bersyukur, akhirnya ada kata sepakat untuk menyatukan kompetisi. Terhadap keputusan tersebut, ini menjadi tantangan bagi saya dan tim agar bisa eksis di kompetisi tertinggi Indonesia.”

Waspadai Ekstra Defensive Lawan Jelang Lawatan PSB ke Kandang The Lobster

KM/TABRI S. MUNIR

PERAS KERINGAT: Penjaga gawang Perseba Super Bangkalan berlatih intensif jelang lawatannya ke kandang Deltras Sidoarjo, 26 Februari mendatang.

Pemain P-MU Masih Kurang Tenang Coach! KEKALAHAN yang dialami Persepam Madura United (P-MU) saat bentrok Barito Putra (19/2), menjadi kekalahan yang paling menyakitkan. Mampu mendikte permainan Barito Putera sejak menit awal, menjadikan anak didik Daniel Roekito seakan tampil sebagai tuan rumah di Stadion Demang Lehman Martapura, Kab banjar, Provinsi Kalimantan Selatan. Sayang, pemain yang dipercaya tampil di lapangan hijau kurang tenang. Khususnya ketika memasuki injury time. Sehingga peluang mencuri poin yang sebenarnya sudah dalam genggaman, harus pupus. Ikhwal kehilangan poin tersebut, terjadi saat pertandingan memasuki perpanjangan waktu babak kedua. Saat itu, pemain P-MU mulai menurunkan tensi permainan. Sementara Barito Putera yang dituntut harus menang di kandangnya, terus menaikkan tensi serangannya. Sehingga pada menit-menit krusial tersebut, pemain belakang P-MU tampak kalang

kabut. Akhirnya, mereka harus menerima kenyataan kebobolan dari pemainnya sendiri. Kebobolan pada menit-menit akhir menambah catatan buruk penampilan anak-anak P-Mu ketika memasuki injury time. Dalam catatan Kabar Madura, itu juga menimpa anak-anak P-MU ketika kalah 3-0 dari Arema ISL sewaktu P-MU melakoni laga uji coba. Kejadian serupa kembali terjadi saat kalah 3-0 atas Persib Bandung di ajang Inter Island Cup. Termasuk kalah 1-0 atas Persidafon Dafonsoro di Inter Island Cup. Semuanya diwarnai gol pada masa perpanjangan waktu. ”Memasuki menit-menit akhir selalu saja pemain kurang tenang,” ujar Daniel Roekito, Pelatih Kepala P-MU. Lebih lanjut Daniel mengingatkan kembali memori pertandingan P-MU kontra Persiram Raja Ampat di Stadion Gelora Bangkalan (14/2). Memasuki 20 menit terakhir jalannya pertandingan kala itu, pertandingan berlangsung bak pertunjukan perusuh

setelah pemain melayani provokasi pemain lawan. Secara umum, pemain memang sudah mampu menjaga penampilannya dengan tak terpancing provokasi permainan keras Barito Putera. Kendati demikian, kurang tenang memasuki menit-menit akhir menjadi problem yang harus diselesaikan oleh anak-anak Laskar Sape Kerap. Mengatasi problem tersebut, menurut Daniel Roekito, harus berasal dari keinginan besar pemain sendiri untuk bisa bangkit. ”Saya males menanggapi permainan anak-anak. Problem seperti itu ada pada pemain. Secara umum, saya kecewa terhadap hasil akhir karena poin setelah menyamakan kedudukan harus pupus di menit-menit akhir,” ungkap pelatih asal Semarang tersebut. Kendati demikian, Daniel mengaku sangat terkesan terhadap perjuangan pemainnya yang telah bekerja selama 90 menit jalannya pertandingan untuk membela P-MU. (bri/ed)

LEMAS: Wajah lesu menyelimuti seluruh rombongan P-MU yang berada di bench, setelah berakhirnya laga kontra tuan rumah PS Barito Putra di Stadion Demang Lehman Martapura (19/2).

KM/DOK

ZAENAL ARIF

”Ini perkembangan terbaru bagi kami. Semoga dengan bersatunya dua kubu yang berseteru, pelaksanaan kompetisi betul-betul berjalan dengan nuansa yang kompetitif dan mampu mengangkat performa pemain Indonesia.” KM/TABRI S. MUNIR

Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.co

dimainkan penggawa P-MU, memang layak diapresiasi. ”Kita main bagus sekali kemarin. Meskipun keputusan wasit yang memberikan hadiah penalti pada lawan sangat merugikan kami. Tapi saya senang karena teman-teman main bagus, kerja keras, sampai membuat lawan sangat terlihat gugup,” ujar Alfons -sapaan Alfonsius Kelvan. Dalam eksekusi penalti yang terjadi di awal babak II tersebut, sebenarnya penjaga gawang yang membela P-MU sejak masih bernama Persepam dan berlaga di Divisi II itu mampu menebak arah bola. Namun kerasnya bola yang datang, membuat Alfons tak kuasa mengamankannya. Seingga terjadi rebound dan mampu dilanjutkan oleh pemain bertahan Barito, Njobi Elad. (bai/ed)

BANGKALAN-Status sebagai runner up Grup 3 klasemen sementara Kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia, tentu membuat lawan-lawan Perseba Super Bangkalan (PSB) ekstra waspada. Tiga kemenangan dari tiga laga pembuka, cukup membuat para pesaing Danilo Fernando dan kawankawan ketar-ketir. Alhasil, permainan bertahan total dengan mengandalkan serangan balik cepat, biasanya dipilih sebagai solusi ampuh untuk meredam agresivitas anak-anak Laskar Suramadu. Seperti yang diterapkan Persekam Metro FC Kab Malang, pada pertandingan PSB terakhir (16/2). Pada pertandingan tersebut, PSB harus bersusah payah mencari celah guna membongkar pertahanan Persekam Metro FC yang berjuluk Laskar Macan Kumbang tersebut. Bahkan hingga detik-detik terakhir pertandingan, dimana gol kemenangan tuan rumah tercipta. Menanggapi hal itu, Pelatih Kepala PSB Nus Yadera

mengaku sudah siap. Anggapan tim lain terhadap PSB sebagai runner up grup, tentu menuntut timnya lebih mempersiapkan diri. ”Status runner up membuat semua klub menghitung untuk menjatuhkan kita. Harus disiasati dengan persiapan bagus sebelum pertandingan,” ujarnya beberapa waktu lalu. Diakui pula, menghadapi Deltras Sidoarjo menjadi laga terberat bagi PSB. Selain status Deltras yang siap merebut kembali posisi kedua setelah dikudeta pasca kemenangan PSB dari Persekam Metro FC beberapa hari lalu, faktor dukungan publik Sidoarjo juga menjadikan nilai tawar bagi tim tuan rumah semakin membenamkan prediksi kemenangan Perseba Super. Sebelumnya, satu laga away Perseba Super berakhir dengan kemenangan. Yakni menghadapi tuan rumah PSBK Kota Blitar. Dimana tim asuhan Nus Yadera itu berhasil merebut kemenangan melalui gol semata wayang Perry N. Somah di menit-menit akhir. Keberhasilan tersebut diharapkan kembali diraih kala PSB melakoni laga tandang keduanya musim ini. (bri/ed)

BANGKALAN-Meski sempat terencana, K-Conk Mania akhirnya batal berangkat ke Balikpapan. Yakni, guna mendukung langsung perjuangan Persepam Madura United (P-MU) melawan tuan rumah Persiba Balikpapan. Namun, hal tersebut tampaknya melahirkan poin tersendiri. Usut punya usut, ternyata suporter asal Bangkalan itu tengah menyiapkan aksi dukungan khusus bagi P-MU, saat dua laga kandangnya. Yakni, menjamu Mitra Kukar (3/3) dan tiga hari berikutnya meladeni Persisam Putra Samarindah (6/3). ”Kami siapkan atraksi kertas full se stadion saat P-MU main di kandang nanti. Untuk laga away ke Balikpapan, kita absen dulu,” ungkap Boim, Koordinator Lapangan (Korlap) K-Conk Mania. Sebelumnya, atraksi kertas yang diupayakan kawanan yang bermarkas di Jalan Cokroaminoto Bangkalan itu hanya terjadi di tribun timur sebelah selatan. Hal itu menurut banyak anggota

terbilang sangat minim. ”Mungkin kalau aksi kertas full di tribun timur akan lebih menarik. Ini juga akan menjadi simbol bersatunya dukungan Madura, karena di tribun itulah, tiga elemen suporter Madura berkumpul,” timpal Agus Obertan, salah seorang anggota KConk Mania asal Kecamatan Tanjung Bumi, Bangkalan. Rencana tersebut langsung mendapat sambutan beragam dari beberapa anggota. Tingginya biaya yang dikeluarkan untuk merealisasikan rencana tersebut, menjadi kendala yang juga perlu dipertimbangkan. ”Ini rencana bagus. Saya tidak bisa membayangkan apabila seisi SGB melakukan atraksi kertas dengan satu komando. Ini akan sama dengan aksi suporter-suporter Eropa yang kerap kita lihat di televisi. Tapi biayanya tentu juga harus menjadi pertimbangan lain,” tandas Sipol, salah seorang anggota asal Kelurahan Lebak, Kecamatan Kota Bangkalan.(bai/ed)

K-Conk Batal ke Balikpapan


12

KAMIS

21 Februari 2013

Militansi Mulai Tumbuh

Daniel Minta Dipupuk Bersama oleh Publik Madura BALIKPAPAN-Lambat laun, Laskar Sape Kerap yang dibesut Pelatih Daniel Roekito mulai menunjukkan karakter permainan. Jika d irunut, itu sebenarnya bermula saat P-MU meladeni Persiwa Wamena di Stadion Pendidikan, Distrik Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua. Tampilan makin impresif juga ditunjukkan anak-anak P-MU ketika berlaga di kandangnya. Demikian juga dengan penampilan terakhirnya kala meladeni PS Barito Putra di Stadion Demang Lehman Martapura, Kab Banjar, Kalimantan Selatan, kemarin (19/2). Meski kalah, Laskar Sape Kerap tergolong kalah terhormat. Bahkan salah satu koran harian setempat pada head line Sport memberi judul ”Gol Kemenangan dari Tuhan”. Atas penampilan impresif selama di lapangan hijau tersebut, tak heran sejumlah warga Banjarmasin dan Martapura mengaku heran. Sebab perubahan drastis terjadi pada penampilan P-MU kala ber-

laga di Divisi Utama musim lalu, dengan komposisi tim ISL ini. ”Kami bersyukur tim kami menang. Kemenangan tersebut murni karena keberuntungan,” jelas Salahudin, pelatih PS Barito Putra kepada sejumlah wartawan. Bahkan, berbagai media lokal yang terbit di Banjarmasin, terutama Media Kalimantan, yang menjadi media partner Barito Putera menuliskan berbagai pernyataan dari Manajer Barito Putera, Hasnurhadi Sulaiman. Sebagaiman dilansir di koran tersebut, dia mengakui jika anak asuhnya tampil buruk dan kalah dari sisi permainan dengan P-MU. ”Kemenangan tersebut adalah berkah, dan gol yang terjadi adalah hadiah dari Tuhan,” ujar Hasnur, panggilan akrabnya. Sepak bola tak hanya permainan, tolak ukur utama adalah hasil akhir. Nasi sudah jadi bubur, tak ada waktu lagi untuk menyesali kekalahan yang telah lewat. Karena jalannya pertandingan tak mungkin diulang. ”Mari semuanya berbenah agar P-MU betul-betul menjadi milik kita. Bagian dari hidup kita dan tempat penghidupan kita,” ujar Daniel Roekito kepada sejumlah

pemainnya. Dorongan semagat yang disampaikan pelatih yang biasa memakai topi tersebut sebagai bagian untuk meningkatkan militansi pemainnya yang saat ini mulai tumbuh mekar di hatinya. ”Militansi terhadap tim sudah ditunjukkan pemain. Itu harus terus dipupuk bersama-sama oleh publik Madura,” pungkas Daniel Roekito. Dalam rangka makin meningkatkan militansi pemainnya terhadap P-MU, pelatih asal Semarang tersebut selalu menyampaikan berbagai hal sebagaimana yang diutarakan Manajer P-MU, Achsanul Qosasi. Terutama soal komitmen manajer asal Desa Daramista, Kecamatana Lenteng, kab Sumenep untuk terus meningkatkan prestasi P-MU. (bri/ed)

Kesulitan Cari Lapangan Latihan

BALIKPAPAN-Pemain P-MU yang merapat ke Balikpapan kemarin (20/1), hari ini (21/2) dijadwalkan akan berlatih sebagai persiapan melakoni laga tandang kelimanya Sabtu (23/2) mendatang di Stadion Persiba.

Latihan tersebut, menurut rencana, sebagaimana disampaikan Pelatih Kepala P-MU, Daniel Roekito, akan digelar pagi hari ini. Sementara jadwal menjajal lapangan Stadion Persiba baru akan dilakukan besok pagi pada

jam pertama. Latihan tersebut menurut Daniel Roekito untuk mengembalikan kondisi fisik pemainnya. Serta, untuk memoles strategi menghadapi laga tandang melawan ”Laskar Beruang Madu”

Persiba. ”Tapi sayangnya, hingga saat ini (kemartin sore, Red) kami masih kesulitan mendapatkan lapangan latihan yang representatif,” tutur Coach Daniel Roekito. (bri/ed)

Free KICK

Gol Penuh Prestise

Jam Meeting Dimajukan

GOL yang dilesakkan Issac Y.M. Djober pada laga lawan PS Barito Putra kemarin (19/2), menjadi gol perdananya di pentas ISL. Hasil tendangan kerasnya pada menit ke-58 membuatnya bersorak ria karena mampu memperdayai Dian Agus, kiper Barito Putra. Sehingga menorehkan sejarah untuk kali pertama dalam perjalanan karir sepak bolanya. Bagi Issac Djober, gol yang dilesakkan tersebut juga diakuinya prestise tersendiri. Pasalnya, gol tersebut tercipta dengan usaha kerasnya setelah tampil dengan stilenya. Meliuk-liuk di lapangan dengan dribling bola. ”Saya tidak menyangka mampu mencetak gol. Tapi bagaimanapun, saya sedih harus menerima kenyataan tim kalah 2-1,” ujar Issac. Kekalahan yang dialami anak asuh Daniel Roekito tersebut juga menambah catatan panjang rekor kekalahan P-MU atas Barito Putra. Tercatat, sejak di Divisi I, Divisi Utama dan kini di ISL, P-MU (dulu masih bernama Persepam Pamekasan) sama sekali tak pernah menang saat bertanding di kandang barito Putra. Satu-satunya kemenangan atas tim berjuluk laskar Antasari itu diperoleh saat P-MU bentrok di penghujung putaran pertama Divisi Utama 2011-2012. Kala itu, skor akhir laga yang dilangsungkan di Stadion Gelora Bangkalan (SGB) berkesudahan 2-1. (bri/ed)

JELANG pertandingan, Laskar Sape Kerap selalu meeting terlebih dahulu. Biasanya, dilaksanakan dua jam sebelum pertandingan. Dalam meeting tersebut, dibicarakan berbagai strategi dalam pertandingan. Termasuk penentuan namanama pemain yang akan menempati starting eleven. Menjelang pertandingan kemarin, meeting tim dimajukan. Karena kickoff pukul 16.00 WITA, maka meeting-nya seharusnya pukul 14.00 WITA. Namun kemarin dilangsungkan pukul 11.00 WITA. Dimajukannya meeting tersebut, menurut Jamrawi sebagai antisipasi terhadap penyediaan kendaraan dari panpel setempat yang terlihat kurang bersahabat. (bri/ed)

JUNGKIR-BALIK: Dengan ekspresi kegembiraan yang luar biasa, Issac Y.M. Djober merayakan gol yang dilesakkan ke gawang PS Barito Putra. Sayang, secara umum Laskar Sape Kerap harus mengakui keunggulan tuan rumah dengan skor akhir 2-1. KM/TABRI S. MUNIR

Pagi Terakhir Laskar Sape Kerap di Martapura, Kab Banjar-Kalsel

Bergeser ke ”Kota Minyak” Balikpapan Kalah pada injury time memang sangat menyakitkan. Tak heran, keceriaan yang biasanya selalu tercipta seusai pertandingan, kemarin seakan tak terlihat di rona seluruh pemain P-MU. Bagaimana suasana perjalanan rombongan yang sudah bergeser ke Kota Balikpapan di Kalimantan Timur?

TABRI S. MUNIR, Balikpapan SEPANJANG siang kemarin (20/2) adalah hari terakhir rombongan P-MU berada di Martapura. Tepat pukul 12.00 WITA, rombongan chek out dari hotel, untuk kemudian menuju Bandara Sjamsudin Noor, Banjarmasin. Jarak perjalanan dari Hotel Montana Martapura, Kabupaten Banjar ke Bandara Sjamsudin Noor di Banjarmasin harus melalui jalan sepanjang 40 kilo meter. Syukurlah, perjalanan dari hotel menuju Bandara Sjamsudin Noor tidak terkendala macet. Sehingga hanya ditempuh selama 29 menit. Dari Bandara Sjamsudin Noor, rombongan kemudian melanjutkan perjalanan ke Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

KM/TABRI S. MUNIR

MUNAJAT: Sebelum menaiki bus dari Hotel Montana Martapura ke Bandara Syamsuddin Noor Banjarmasin-Kalsel, penggawa Laskar Sape Kerap berdoa bersama untuk keselamatan mereka selama dalam perjalanan menuju Kota Balikpapan-Kaltim.

Bandara Sepinggan, Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur. Lama penerbangan dari Banjarmasin ke Sepinggan hanya ditempuh 35 menit. Sebelum naik pesawat, rombongan sejenak memanfaatkan waktu santai di

Bandara Sjamsudin Noor. Perlu diketahui, sepanjang pagi harinya, sejumlah pemain tidak banyak melakukan aktivitas. Sebagian besar dari mereka memanfaatkan waktu dengan istirahat dan tidur. Mereka justru tidak memanfaatkan

waktu luang untuk jalan-jalan atau menikmati Kota Martapura. Kekalahan tragis yang diderita kemarin, menjadi salah satu pemicunya. Sejumlah pemain lebih memilih mendekam di kamar tidurnya masing-masing. Sejumlah pemain, yang duduk di meja makan Hotel Montana, ketika ditemui Kabar Madura, sebagian besar mengaku pertandingan kemarin seakan mimpi. ”Bayangkan, kita kurang dua menit untuk bisa raih poin. Itulah kebesaran Tuhan,” ujar Issac Y.M. Djober, pemain yang mencetak gol ke gawang Barito Putra, kemarin. Secara khusus, Filry Apriyansyah yang menjadi pelaku gol bunuh diri tanpa sengaja, mengaku sangat menyesal dan meminta maaf kepada warga Madura. ”Inilah risiko yang harus saya hadapi. Saya minta maaf yang sebesar-besarnya,” gumam Firly, yang hingga kemarin sebelum bertolak ke Balikpapan masih menampakkan muka muram. ”Kembalilah ceria dan semangat Firly. Masih ada beberapa pertandingan lagi yang harus dijalani dengan tenang.” Itulah kata-kata yang selalu disampaikan pemain lainnya untuk mengembalikan rasa percaya diri pemain asal Jakarta tersebut. Ya, Laskar Sape Kerap memang akan segera melakukan pertandingan tandang kelimanya melawan Persiba Balikpapan, 23 Februari mendatang. (ed)

KM/TABRI S. MUNIR

FACHRUDDIN WAHYU ARYANTO

Fachruddin Tak Tergantikan HINGGA pertandingan keenam P-MU di pentas ISL, Fachruddin Wahyu Aryanto menjadi satu-satunya pemain yang tak pernah tergantikan posisinya. Usai pertandingan lawan Barito Putra kemarin, total Fachruddin sudah memperkuat P-MU selama 540 menit. Catatan menit tersebut dikantongi Fachruddin sejak P-MU melakukan pertandingan perdana di pentas ISL lawan Persela Lamongan. Sejak itu pula, pemain yang pernah memperkuat Timnas Indonesia ini selalu diturunkan sejak menit pertama. (bri/ed)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.