Edisi 8 Maret 2013

Page 1

Kabar Bangkalan Gudang Semen Indonesia Bikin Macet Komisi C DPRD Desak Agar Ditutup Kabar Sampang Hujan Lebat, Kali Kemuning Meluap Jalan Desa dan Persawahan Terendam Kabar Pamekasan Akhirnya, Alfamart Mokong Ditutup Paksa KPPT: Proposal Sudah Masuk, Tapi Izin Belum Keluar

TWITTER

@kabarmaduranews

Kabar Sumenep Susianto: Seharusnya Sesuai Aturan! Rumah Sakit Butuh Ketenangan untuk Pasien

Target Curi Poin Dipancang

JUMAT 8 Maret 2013

Meluap Lagi, Meluap Lagi

KM/WAWAN AWALLUDDIN HUSNA

SEJUMLAH siswa sekolah dasar di salah satu Kecamatan Kota Sampang yang terimbas banjir akibat luapan sungai Kemuning, bercanda dengan sesama. Para siswa sekolah dasar ini harus dipulangkan lebih awal setelah sekolahnya terendam air luapan sungai Kemuning. Sungai Kemuning tiba-tiba meluap sekitar pukul 09.00 WIB. Kondisi ini tentu saja membuat sejumlah warga, termasuk warga Kelurahan Dalpenang dan Desa Panggung, kaget. Warga tak mengira sungai yang memang langganan banjir meski telah dikeruk ini, sampai meluap-luap, (7/3) pagi kemarin. Berita selengkapnya baca halaman 3, (Kabar Sampang). (zis)

Dibanding Ibas, AQ Lebih Pantas Gantikan Posisi Anas Urbaningrum

KM/IST

ACHSANUL QOSASI

Anggota Komisi XI Fraksi Demokrat DPR RI

SUMENEP-Disebut-sebutnya politisi berdarah Sumenep, Madura Achsanul Qosasi dalam ‘bursa kandidat’ ketua umum pengganti Anas Urbaningrum (AU) sepertinya menyedot perhatian khusus di kalangan kader Partai Demokrat sendiri. Kader partai yang didirikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut menilai AQ lebih pantas menduduki kursi ketua umum daripada me-

Kalah Pemilukada, PKB Sampang Dibekukan

Pasar Anom

politik AQ bisa menjadi modal awal untuk menyatukan kembali antara kubu Anas dan SBY yang semakin hari kianmeruncing terlebih sejak AU ditetapkan sebagai tersangka dalam dalam kasus dugaan korupsi dalam proyek Hambalang. ”Ibas itu kan di partai politik baru anak kemarin sore. Dilihat dari human capitalnya, kredibitas dan kapasitas intelektual Achsanul saya rasa lebih unggul,” papar Aji Muddin kepada Kabar Madura, Kamis (7/3). ”Saya melihat, potensi untuk menyatukan

dua kubu itu Achsanul punya modal,” tegasnya. Berbeda dengan pengamatan Aji Muddin, Prof. Moh. Ali Humaidi menilai pengganti AU harus memiliki basis massa yang jelas, integritas keilmuan serta pengalaman politik yang cukup matang. Ini yang, menurut Ali Humaidi, menjadi modal utama bagi kader demokrat yang akan maju sebagai pengganti AU. ”Saya melihat keduanya (Achsanul dan Ibas—red.) juga memiliki hak dan memenuhi persyaratan itu,” paparnya. Bersambung ke Hal 6

Kekerasan Libatkan Kepala Kemenag Pamekasan KM/DOK

NURMALUDDIN Kepala Kantor Kemenag Pamekasan

PAMEKASAN-Seperti yang sudah diduga, tersangka pelaku kekerasan terhadap wartawan di Pamekasan hanya dijatuhi

hukuman percobaan oleh majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Pamekasan, Kamis (7/3) kemarin. Karena itu kemungkinan vonis terhadap Kepala Kantor Kementrian Agama Pamekasan Nurmaluddin jauh lebih ringan pun sudah menjadi prakiraan sejumlah pihak. Bersambung ke Hal 6

KM/FATHOR RAHMAN

Tak Segan Keluarkan Banyak Dana untuk Media KM / DOK

Kejari-Pelaksana Proyek Beda Hitungan SUMENEP-Mangkraknya pembangunan tahap I pasar Anom Sumenep disebabkan adanya persoalan hukum yang hingga kini tak jelas nasibnya. Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Sumenep, bertindak sebagai kuasa hukum negara dalam kasus dugaan penyimpangan proyek pembangunan Pasar Anom Baru, ternyata masih sebatas menagih dan menagih kelebihan dana sebesar Rp 833 juta Bersambung ke Hal 6 Email Redaksi: redaksi@kabarmadura.co.id

Sekjen Partai Demokrat

ENTENG: Abd. Hafid, pegawai Kemenag Pamekasan, (tiga dari kiri) mengikuti sidang vonis atas dirinya, kemarin.

Kemenangan ASRI di Balik Hasil Audit Dana Kampanye

TIANG KEMATIAN: Pilar-pilar tiang pancang bangunan Pasar Anom Baru terlihat mangkrak.

KM/IST

EDHIE BASKORO YUDHOYONO

Pelaku Dihukum Ringan, Apalagi Pengancam

Politik

SAMPANG-Pasca kalah bertarung saat pemilukada Sampang, isu tak sedang menyelimuti PKB Sampang. Di samping diterpa isu perpecahan di internal, juga dikabarkan DPC PKB Sampang sudah dibekukan DPW PKB Jatim. Bersambung ke Hal 6

milih atau menyerahkan posisi tersebut kepada Sekjen DPP Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas. Di antara politisi Partai Demokrat, AQ dinilai memiliki kapasitas untuk menengahi konflik di internal partai berlogo bintang mercy tersebut. Menurut salah stau kader Partai Demokrat Sumenep, Aji Muddin El-Kayani, pengalaman AQ sebagai politisi tidak lagi perlu diragukan. Berdasarkan amatan kader Demokrat ini, pengalamannya di partai politik dan kemampuan komunikasi

Kesuksesan pasangan bupatiwakil bupati terpilih, Achmad Syafii-Khalil Asy’ari (ASRI), dalam Pemilukada Pamekasan 9 Januari lalu, tidak lepas dari kesadaran peran media massa. Itu dapat dilihat dari audit rekening khusus dana kampanye yang dipampangkan di papan pengumuman Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pamekasan di Jalan Brawijaya, Kamis (7/3) kemarin.

PILIHAN CERDIK: Bupati dan Wakil Bupati Pamekasan terpilih, Achmad Syafii-Khalil Asy’ari (ASRI) menyampaikan visimisi dalam kampanye.

HAIRUL ANAM, Pamekasan HASIL audit yang dilakukan Kantor Akuntan Publik itu menunjukkan, pasangan ASRI mengeluarkan dana sedikitnya Rp 140 juta untuk kampanye melalui media massa. Sedangkan lawan berat politiknya, incumbent Kholilurrahman-Masduki (KOMPAK), hanya menggel-

Pemkab Didemo Terkait Pengerjaan Pelabuhan Sejati SAMPANG-Proyek pengerjaan pelabuhan Sejati Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang menuai protes dari warga sekitar Bersambung ke Hal 6 pelabuhan.

KM/DOK

ontorkan dana sebesar Rp 48 juta. Adapun kandidat lainnya, pasangan Al-Anwari-Holil (AHO) tidak dapat diketahui sebab tidak diaudit oleh Kantor Akuntan Publik. Kalau dirinci, kampanye melalui media massa ASRI ialah Rp 100 juta untuk media massa cetak serta

media massa elektronik. Sedangkan penyiaran melalui radio dan televisi sebesar Rp 40 juta. Adapun kampanye KOMPAK melalu media massa cetak dan elektronik sebesar Rp 46,5 juta. Sedangkan melalui radio dan televisi sebesar Rp 1,5 juta. Bersambung ke Hal 6

KM/ ACHMAD SYAIFUL RAMADHAN

PEMICU: Wakil Bupati Sampang Fadhillah Budiono diprotes warga terkait banyaknya jalan yang rusak akibat aktivitas pengurukan pelabuhan di Desa Sejati, Camplong.


2

JUMAT

8 Maret 2013

Gudang PT Semen Indonesia Bikin Macet Komisi C DPRD Desak Agar Ditutup

KM/AGUS JOSIANDI

SIDAK: Sejumlah anggota DPR-RI dari Komisi I berkesempatan memantau langsung program PLIK dan MPLIK di Bangkalan, Kamis (7/3).

Panja PLIK dan MPLIK Sidak KOTA-Sejumlah anggota DPR RI menyempatkan diri berkunjung ke Kabupaten Bangkalan, Kamis (7/3). Kehadiran para politisi Senayan yang juga masuk dalam Komisi I tersebut bertujuan meninjau langsung pelaksanaan program Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK) dan Mobile-PLIK. Beberapa diantaranya sudah tak asing lagi, seperti Tantowi Yahya, Mutia Hafidz dan Romadhan Pohan. Kunjungan mendadak tersebut, tentu membuat kejutan bagi sejumlah aparatur pemerintahan terutama di struktur kecamatan. Kepada Kabar Madura saat tengah meninjau langsung salah satu MPLIK yang ada di Kecamatan Kota Bangkalan, Tantowi Yahya yang juga selaku pimpinan rombongan Panja PLIK dan MPLIK Komisi 1 DPR-RI mengatakan, sejumlah temuan yang ada di lapangan cukup mengecewakan.

“Hasil temuan kami cukup mengecewakan ya, dari 18 kecamatan yang ada di Bangkalan hanya 3 kecamatan yang tahu apa itu PLIK dan MPLIK, selebihnya tidak paham,” jelas politisi Partai Golkar ini kepada Kabar Madura, Kamis (7/3). “Kemudian dari 18 kecamatan yang ada, semua tidak pernah melihat PLIK itu seperti apa,” imbuhnya. Menurutnya, hasil temuan yang ada akan dirangkum dan diolah untuk kemudian diserahkan kepada Kemenkominfo. Ditanya konsekuensi apa yang dapat ditimbulkan dari temuan yang mengecewakan tersebut, Tantowi mengatakan bahwa jika hal ini memang tidak tepat sasaran dan tepat guna maka pihaknya bisa merekomendasikan untuk menghentikan program ini. “Jika ini tidak berhasil, tidak tepat sasaran, maka program ini harus dihentikan oleh pemerintah,” tukasnya. Sementara itu, Sekkab Kabupaten

Bangkalan Syaiful Djamal mengatakan, dengan kunjungan ini maka semakin memperjelas bahwa program tersebut minim sosialisasi. “Dengan ini makin jelas, bahwa program yang dilaksanakan pemerintah pusat ini tidak ada koordinasi kepada kami di daerah. Selama ini tidak pernah ada komunikasi yang intens kepada kami,” jelasnya. Syaiful Djamal berharap agar program tersebut dapat ditangani langsung pemerintah daerah agar lebih tepat sasaran. Berdasarkan data yang dihimpun Kabar Madura, beberapa kawasan yang dianggap sulit mendapatkan jaringan internet difasilitasi pemerintah dengan program ini agar dapat terjangkau internet. Dimana biaya yang dibayar hanyalah Rp 2 ribu/jam untuk setiap penggunaannya. Guna menutupi biaya operasional, pelaksana layanan ini mendapatkan subsidi dari pemerintah. (jos/h4d)

KM/AGUS JOSIANDI

RINGSEK: Akibat benturan keras motor mengalami kerusakan parah dan pengemudinya meninggal di lokasi kecelakaan.

KM/FIRMAN GHAZALI AKHMADI

Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

GALIS-Sebuah kecelakaan melibatkan sepeda motor dan mobil terjadi di Jalan Raya Desa Galis, Kecamatan Galis, Bangkalan pada Rabu (6/3) sore. Kejadian ini mengakibatkan pengendara motor tewas di lokasi kejadian. Menurut saksi mata, motor dengan nopol M 6696 NK yang dikendarai Zainullah (30), seorang pegawai negeri sipil warga Desa Gunung Maddah Sampang itu melaju kencang dari arah timur. Sesampainya di tempat kejadian perkara (TKP), motor yang dikendarainya berjalan terlalu ke kanan karena ingin mendahului kendaraan lain yang ada di depannya. Pada saat bersamaan

melintas mobil dengan nopol L 156 X yang dikendarai oleh H. Heji (45) warga Desa Badung Propo Pamekasan. Karena jarak terlalu dekat maka benturan keras tidak bisa dihindarkan. Akibat luka yang cukup serius di bagian kepala, pengendara motor langsung tewas di tempat kejadian. Kasatlantas Polres Bangkalan AKP Yusis Budi mengatakan, kecelakaan ini murni kesalahan pengendara motor yang mendahului beberapa kendaraan dengan kecepatan tinggi tanpa melihat kendaraan yang melaju dari arah berlawanan. “Motor tergesa-gesa tidak melihat mobil yang melaju dari arah berlawanan, maka karena jarak

yang terlalu dekat kecelakaan tidak bisa dihindarkan,” ungkap AKP Yusis saat dikonfirmasi, Kamis (7/3). Ia menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk berhatihati saat berkendara. Utamakan keselamatan karena keluarga menunggu dirumah. Jangan sampai saat berkendara dalam kondisi yang tergesa-gesa karena hal itu menjadi salah satu menyebab terjadinya kecelakaan. Sementara itu, kendaraan yang terlibat kecelakaan sudah dalam pengamanan satuan lalu lintas Polres Bangkalan. Adapun motor yang dikendarai korban mengalami kerusakan cukup parah dimana bagian depan motor patah dan ringsek. (jos/h4d)

Mengais Rezeki dari Sisa Tongkang Tua Pengangkut Batu Bara

Sehari Mampu Kumpulkan 3 Kuintal yang Dihargai Rp 300 Ribu Tidak banyak yang tahu jika tongkang tua pengangkut batu bara yang sudah tidak beroperasi, ternyata masih memberikan banyak manfaat ekonomis. Selain bisa menjadi besi tua, ada berkah lain yang bisa dipetik Wagianto (53) dan rekannya, Ahmad (42). Firman Ghazali Akhmadi, Kamal

CELAKA: Maksud hati menghindari tabrakan dengan sepeda motor, truk bermuatan air galon malah menabrak tiang listrik, Kamis (7/3)

KM/FIRMAN GHAZALI AKHMADI

GANGGU LALU LINTAS: Komisi C DPRD Bangkalan meminta gudang PT Semen Indonesia di Jalan Raya Burneh yang selama ini sering menjadi biang kemacetan ditutup, Kamis (7/3).

Motor Ringsek, Pengemudi Tewas

LAKA LANTAS Hindari Motor, Tabrak Tiang KOTA-Nahas nasib Lubis (40), maksud hati banting setir untuk menghindari tabrakan dengan sepeda motor malah menabrak tiang listrik di pinggir jalan. Akibatnya moncong depan truk bernomor polisi M 9302 V tersebut ringsek. Sementara kaca depan truk hancur berkepingkeping. Awalnya Lubis, “Alhamdulillah, tidak hendak mengankenapa-napa, Pak tarkan galonan Lubis juga tidak air minum ke Keterluka. Saya juga tengan Burneh baik-baik saja.” dari arah Bancaran. Tapi saat ARI melintas di daeKernet Truk rah Sabiyan Bancaran, tiba-tiba dari arah berlawanan muncul sebuah sepeda motor melaju dengan kecepatan tinggi. Lubis langsung membanting setir ke luar badan jalan, sayang tanah yang diinjak ban truk ambrol, akibat kondisi tanah samping kiri truk lebih rendah dari jalan. Ini membuat truk jatuh terperosok dan langsung menabrak tiang di pinggir jalan. “Alhamdulillah, tidak kenapa-napa, Pak Lubis juga tidak terluka. Saya juga baik-baik saja,” ungkap Ari, kernet yang saat itu menemani Lubis mengendarai truk. (fir/h4d)

BURNEH-DPRD Bangkalan mendesak kepada pihak pengelola gudang PT Semen Indonesia (dulu Semen Gresik, red) yang berlokasi di Jalan Raya Burneh ditutup. Sebab, aktivitas di dekat pintu masuk akses Tol Suramadu tersebut mengganggu kelancaran arus lalu lintas dan sering menjadi biang kemacetan. Dalam hearing yang dilakukan antara Komisi C DPRD Bangkalan, pengelola gudang, PT Swabina Gatra Semen Gresik dan manajemen PT Semen Indonesia disebutkan agar suplai semen ke lokasi tersebut dihentikan. “Kami minta pengelola PT Semen Indonesia jangan menyuplai semen ke gudang itu dulu, semen yang ada di gudang dihabiskan,” terang Ketua Komisi C DPRD Bangkalan, Mukaffi Anwar, Kamis (7/3). Dijelaskan Mukaffi, selain memang tidak sesuai dengan rencana tata ruang dan wilayah (RTRW), Jalan Raya Desa Burneh itu sebagai pintu masuk ke kota Bangkalan. “Dari RTRW-nya di daerah itu bukan untuk pergudangan, makanya gudang semen itu harus segera ditutup,” tukas Mukaffi Anwar. Untuk penutupan gudang itu, dewan memberi batas waktu hingga tanggal 30 Maret 2013. “Tanggal 30 maret, gudang itu harus kosong dan PT Semen In-

donesia jangan menyuplai semen ke gudang itu,” tuturnya. Hal senada diungkapkan Mahmudi, anggota dewan asal Arosbaya itu mengatakan, keberadaan gudang semen di dekat jalan akses Suramadu itu sama sekali tidak memberikan keuntungan kepada Pemkab Bangkalan. “Ini hanya gudang transit saja, tidak ada nilai investasi. Justru truk yang mengangkut semen merusak jalan karena tonase 30 ton ditambah beban kendaraan. Gimana jalan kita tidak hancur! Padahal untuk dapat meraih Adipura, pemkab menghabiskan anggaran miliaran rupiah. Maka kami sarankan kepada PT Semen Indonesia untuk mencari gudang di tempat lain, jangan di dekat jalan akses,” kata Mahmudi. Sementara itu, Manajer Distribusi PT Semen Indonesia Zakki Multazam mengatakan, pihaknya masih akan berkoordinasi dengan manajemen pusat atas keputusan penutupan gudang ini, “Ini keputusan corporate, kita tunggu keputusan managemen nanti,” kata Zakki Multazam. Sementara itu pihak PT Swabina Gatra Semen Gresik, Eko Supranto, tidak bisa memberikan jawaban atas keputusan DPRD ini. “Saya tidak bisa menjawab apa apa, namun saya harap ketika nanti dewan memanggil kami, kami minta pemilik gudang, yaitu Kintoro Salim juga diundang,” kata Eko Supranto. (fir/h4d)

Meski memakai alat seadanya, atau bisa dikatakan tanpa alat apapun, tak menyurutkan niat Wagianto dan Ahmad mengais rezeki. Mereka berdua sibuk mengais sisa-sisa batu bara di bibir pantai, Desa Tanjung Jati, Kamal. Dari usahanya tersebut, keduanya mengaku mampu mengumpulkan 20 karung batu

bara setiap hari. Dimana satu karungnya bisa mencapai berat maksimal hingga 30 kilogram. Pekerjaan ini awalnya dilakukan keduanya di Pelabuhan Gresik, namun kemudian pindah ke Bangkalan. “Sudah 4 hari disini mas, biasanya di Gresik,” ungkap Wagianto. Pria paruh baya asal Kabupaten Rembang, Jawa Tengah itu memilih mencari batu bara ke Kamal karena di Pelabuhan Gresik saat ini sulit menemukan batu bara, akibat minimnya bongkar muat tongkang pengangkut batu bara yang kini terganggu cuaca buruk. “Di Gresik lagi sepi mas, kebetulan disini ada yang minta saya cari batu bara dari kapal yang mau di potong,” ungkapnya. Memilih pekerjaan sebagai pengais batu bara bukanlah keinginan Wagianto, namun apa daya diusianya yang sudah tua dia tidak lagi mampu mencari pekerjaan lain, apalagi

pekerjaan mengais batu bara tersebut terbilang mudah dan pendapatanya lumayan besar. Sebab satu kuintal batu bara yang berhasil mereka kumpulkan di hargai Rp 100 ribu rupiah oleh pengepul yang kebetulan juga pemilik lahan pembongkaran kapal tersebut. Dan dalam sehari, Wagianto dan Ahmad dapat mengumpulkan batu bara minimal 3 kuintal. Jadi jika dihitung, maka keduanya bisa mengantongi Rp 300 ribu. “Tidak ada pekerjaan lain mas, Alhamdulillah sehari bisa 3 kuintal,” ungkap Ahmad. Lebih lanjut Ahmad yang berasal dari Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, mengatakan, jauh lebih mudah mengais batu bara di Desa Tanjung Jati daripada di Gresik, sebab disana mereka harus berhadapan dengan lalu lalang kapal yang hendak bongkar muat, sedangkan di Tanjung Jati mereka hanya tinggal menunggu kapal tongkang yang kemungkinan

KM/FIRMAN GHAZALI AKHMADI

MENGAIS REZEKI: Dengan menggunakan tangan kosong, sedikit demi sedikit Wagianto mengumpulkan sisa-sisa batu bara dari tongkang yang akan dijadikan besi tua.

masih berisi batu bara. “Kalau di Gresik lebih bahaya mas, disini lebih aman

tapi harus nunggu tongkang yang pernah mengangkut batu bara,” pungkasnya. (h4d)


JUMAT

3

8 Maret 2013

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Kediaman Abah Sahid, Ketapang

Dihadiri Wagub Jatim, Sejumlah Kiai dan Masyarakat PERINGATAN Maulid Nabi Muhammad SAW di rumah tokoh masyarakat (Tomas), H Moh Sahid, Desa Ketapang Barat, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, berlangsung meriah, Rabu (6/3) malam. Sekitar enam ribu undangan menghadiri acara tersebut. Acara tersebut terlihat makin meriah manakala Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf menyempatkan diri hadir. Sosok yang akrab disapa Gus Ipul ini terlihat akrab ditengah-tengah undangan yang hadir. Mereka terdiri dari berbagai lapisan masyarakat, mulai rakyat, pengusaha, politisi hingga tokoh ulama atau kiai se-Sampang. Sejumlah kiai juga tampak hadir, diantaranya KH Jakfar Yusuf (Gersempal), KH Mahrus Abdul Malik (Jregoan), KH Ghozeli (Lanbulan), KH Lutfillah (Rapa Omben), KH Ainur Rofiq (Sampang), KH Zubaidi (Gersempal), KH Holil Mohammad (Pamekasan) dan KH Mujahid Ansori (DPW PPP) Jatim). Kemudian dari kalangan pengusaha yakni H Mohtar (Jrengik) dan Slamet Junaidi (Sampang). Acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sendiri berjalan lancar dan khidmat. Walaupun sempat turun hujan, namun tidak menyurutkan niat para undangan untuk hadir. Dalam sambutannya mewakili tuan rumah , H Moh Sahid, Gus Ipul menyatakan, manusia tidak hanya hidup di dunia. Melainkan masih ada alam akhirat, sehingga perlu mendapatkan

syafaat dari Nabi Muhammad SAW. “Dengan mengadakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW seperti ini, berarti menandakan kita cinta kepada Rosulullah,” terang Gus Ipul. Ia menjelaskan, dirinya ingin didoakan oleh masyarakat dan para kiai yang ada di Sampang. Sebab, dirinya bisa dilantik menjadi Wagub sebagian besar kontribusi dari masyarakat Sampang, termasuk dukungan dari H Moh Sahid. “Doakan supaya menjadi pejabat yang istiqomah. Jadi pejabat yang barokah seperti Bung Karno. Kalau Bung Karno dipenjara dulu, baru menjabat. Bukan setelah menjabat lalu dipenjara,” terang mantan Ketua Umum GP Ansor ini. Menurutnya, dulu sebelum dilantik dirinya mendapatkan 4 mandat dari kiai yang ada di Sampang. Pertama harus bisa mempertahankan aqidah. Sebab, di era modern berbagai budaya dan aliran masuk ke Jatim. Ada yang menganut semua bebas dan ada haram semua. Sehingga tidak ada orang yang masuk surga, melainkan orang itu saja. Namun, masyarakat Jatim harus berpegang teguh kepada ahli sunnah wal jama’ah. “Kedua kemaksiatan dikurangi supaya barokah. Untuk menutup sebuah lokalisasi seperti di doli, Surabaya, masih bertahap. Ketiga madrasah diniyah tolong diperhatikan karena merupakan warisan para ulama dan perlu dipertahankan. Sekarang MI sudah mendapatkan Bosda,” ucapnya.

KM/SYAIFUL ISLAM

ACUNGKAN JEMPOL: Wakil Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul tampak akrab dengan kiai se-Sampang saat menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di kediaman H Mohammad Sahid, Desa Ketapang Barat, Kecamatan Ketapang, Rabu (6/3) malam.

Terakhir, persoalan infrastruktur seperti jalan dan jembatan harus diperhatikan. Empat mandat dari para kiai semuanya pelan-pelan sudah dilaksanakan. Insya Allah jika dirinya kembali terpilih, akan menuntaskan 4 mandat. Sementara itu, Wakil Ketua DPC PPP Sampang, H Ach Kian Santang, menyatakan, dirinya selaku pimpinan

pengurus harian PPP Sampang banyak terima kasih kepada H Moh Sahid, yang juga tokoh sekaligus Ketua Dewan Pakar PPP Sampang. Dimana yang telah memberikan semangat baru terhadap kebangkitan PPP Sampang kedepan. Karena acara Maulid Nabi Muhammad SAW dihadiri seluruh tokoh dan masyarakat

sekaligus para kiai PPP. “Yang nantinya bisa memberikan suara sebanyak-banyaknya kepada perjuangan PPP, yakni dalam Pilgub Jatim dan Pileg. Ini merupakan dukungan sangat luar biasa. Mudah-mudahan PPP bangkit dan besar bersama kiai dan tokoh masyarakat se-Sampang,” tandasnya. (ful/adv/h4d)

Hujan Lebat, Kali Kemuning Meluap Jalan Desa dan Persawahan Terendam

KM/ ACHMAD SYAIFUL RAMADHAN

BANJIR: Luapan Kali Kemuning kembali menggenangi jalan dan areal persawahan di Desa Gunung Madda Daya, tepatnya di Pasar Bunten Sampang.

BAHAN PANGAN Ketersediaan Aman Setahun KOTA- Ketersediaan sumber pangan pokok, seperti beras, jagung, ubi kayu dan ubi jalar di Kabupaten Sampang untuk tahun ini dipastikan masih aman. Hal ini didasarkan dari kondisi tahun lalu yang mencapai surplus beras. Namun, meskipun ketersediaan pangan dirasakan aman, tidak menutup kemungkinan adanya desa yang masih masuk rawan pangan. Seperti disampaikan Kepala Dinas Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Pertanian (BKP4) Kabupaten Sampang Sri Wahyuni Yulianti, melalui Kasubag Program Sugeng Riyadi menjelaskan, dari target kecukupan konsumsi pangan sebesar 175,27 kilo gram perkapita pertahun, Sampang sendiri berhasil mencapai 211,23 kilo gram perkapita pertahun, itu membuktikan ketersediaan pangan pokok hingga surplus untuk tahun 2012. “Ditahun lalu, kita malah surplus beras loh,” ujarnya dalam kesempatan, kemarin. Sedangkan untuk tahun ini, data kongkritnya masih belum bisa dipastikan, karena belum memasuki masa panen. Namun pihaknya menyakini hasilnya tidak akan jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. Sebab, meskipun target untuk tahun ini naik menjadi 175,80 Kg perkapita pertahun dengan prosentase pendapatan 126,35 persen. “Ada dua indikator yang berperan aktif seperti ketersediaan dan pemenuhan pangan masyarakat,” ungkapnya. Selain itu, dalam tahun ini, pihaknya ingin menganalisa sendiri perihal ketersediaan dan kondisi pangan yang ada. Namun, hal ini dikatakan akan mendapatkan hasil yang maksimal bila sumber daya manusia (SDM) dari masyarakat tidak berubah. “ SDM masyarakat yang masih ada haruslah dirubah sedikit demi sedkit,” ucapnya. (sya/h4d) Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

KOTA– Hujan deras yang mengguyur sejumlah daerah di Kabupaten Sampang, Rabu (6/3) malam membuat Kali Kemuning meluap. Akibatnya, ruas jalan yang menghubungkan dua desa tergenang air. Puluhan hektare sawah juga ikut terendam lantaran daya tamping sungai yang tak lagi muat. “Akses lalu lintas di dua desa yakni Desa Gunung Maddah menuju kawasan Kelurahan Dalpenang lumpuh beberapa jam. Hanya bisa dilewati oleh kendaraan roda empat saja,” ujar warga setempat, Supriyadi, Kamis (7/3). Menurutnya, banjir mendadak

mulai terjadi sejak pukul 03.00 WIB dini hari. Bahkan, pukul 06.30 WIB sejumlah siswa yang hendak berangkat ke sekolah terhambat. “Air baru mulai surut sekitar pukul 10.30 WIB. Banjir di daerah kami merupakan musibah rutin tiap tahun,” jelasnya. Ia mengungkapkan, sebelumnya banjir hanya menggenangi areal sawah saja. Namun sekarang, bisa sampai menggenangi jalan dengan ketinggian mencapai betis orang dewasa. Kawasan rawan banjir ini meliputi pasar Bunten dan wilayah kelurahan Dalpenang. Sementara itu, Samsul warga Desa Gunung Maddah Daya mengatakan, banjir tersebut menggenangi sepanjang 300 meter jalan raya menuju desa. Selain itu, banjir juga merendam puluhan hektare sawah milik

warga di Desa setempat. “Ini diduga akibat meluapnya air Kali Kemuning yang ada di Kelurahan Dalpenang. Selain menggenangi jalan, sekitar lebih dari 10 hektare sawah juga ikut terendam,” tuturnya. Terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sampang melalui Kasi Kesiagaan dan Pencegahan Fathor Rosyid kepada Kabar Madura mengatakan, banjir ini akibat hujan lebat kurang lebih selama 2 jam di wilayah utara Sampang atau tepatnya di dua kecamatan yakni Kedundung dan Robatal. Fathor Rosyid memprediksikan banjir ini tidak akan berlangsung lama jika tidak lagi disusul dengan hujan dengan intensitas tinggi yang datang dari wilayah utara. Namun diakuinya bahwa yang terjadi saat ini memang diluar

prediksi pasalnya bulan dimana waktu puncak terjadinya banjir dan luapan air sudah terlewati. “Ya peristiwa ini diluar prediksi seharusnya ini bukan lagi waktunya banjir selain itu banjir yang datang biasanya pada saat bulan purnama atau tanggal 15 tahun hijriyah,” ungkapnya. Namun, pihaknya mengaku sudah mempersiapkan logistik sebagai bantuan kepada masyarakat yang menjadi korban untuk mengantisipasi jika akan datang hujan susulan yang berpotensi mengakibatkan banjir lebih besar. “Untuk jaga-jaga kita sudah mengantisipasi dengan mempersiapkan logistik dan beberap petugas kami sudah terjun dilapangan untuk terus memantau perkembangannya,” tandasnya. (sya/waw/h4d)

Otak Pembunuhan Habib Tertangkap Pengungsi Syiah KOTA– Setelah melakukan pengejaran selama lebih dari 3 bulan untuk menemukan pelaku pembunuhan Habib Alwi, tokoh agama asal Desa Batuporo, Kecamatan Kedundung, Sampang akhirnya jajaran Polres Sampang berhasil membekuk satu pelaku lagi bernama Matawi yang diduga merupakan otak pembunuhan. Sebelumnya pada 14 November 2012 lalu Matluki yang diduga berperan sebagai eksekutor terhadap pembunuhan Habib Alwi pada 30 Oktober lalu tertangkap di Lumajang oleh tim Subdit IV Resmob Ditreskrimum Polda Jatim. Dengan tertangkapnya Matawi, total pelaku yang tertangkap menjadi 2 orang dan empat orang lainnya masih berstatus DPO (Daftar Pencarian Orang) diantaranya berinisial SYR,SMA,MOH dan JL. “Matawi ini tertangkap dirumahnya di Desa Rabasan, Kecamatan Kedundung, sudah lama kita incar dimana keberadaan dia setelah sekian lama tim kami memantau rumahnya,” ujar Wakapolres Sampang Kompol Sujiono kepada sejumlah wartawan, Kamis (7/3). Atas perbuatannya, Matawi dijerat Pasal 55 juncto 340 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara. Kasatreskrim AKP Roman Samaradana Elhaj mengatakan, berdasarkan keterangan saksi sekaligus tersangka Matuki, Matawi diduga berperan sebagai pihak yang memerintahkan untuk melakukan aksi pembunuhan terhadap Habib

Bakal Direlokasi

KM/AWALLUDDIN HUSNA

PELAKU KUNCI: Pihak kepolisian akhirnya berhasil membekuk otak pembunuhan Habib Alwi. Pelaku ditangkap setelah buron selama tiga bulan.

Alwi. Penangkapan dilakukan dirumahnya sekitar pukul 16.00 WIB (6/3) saat tersangka sedang beristirahat. “Saat penangkapan tersangka kooperatif tanpa perlawanan apapun,” ujarnya. Sementara itu kepada Kabar Madura, Matawi mengaku tidak memerintahkan kepada siapapun untuk melakukan pembunuhan. Dikatakannya antara Habib Alwi dengan dirinya adalah saudara kandung. “Saya dengan korban adalah saudara kandung,” ungkapnya. Diungkapkan pula, sebelum kematian korban sempat terjadi pertemuan disebuah restoran di Surabaya antara Habib Alwi, Matawi serta anak laki-laki Matawi dan beberapa keluarga lainnya yang masih berkerabat dengan korban. Dalam pertemuan itu membahas tentang permasalahan yang diduga terkait asmara, seusai perte-

muan tersebut sudah disepakati adanya perdamaian. Mengenai permasalahan asmaranya Matawi mengaku hanya mengetahui dari salah satu kerabat Habib Alwi berinisial MD. “Saya tidak tau permasalahannya, saya hanya dapat berita dari orang bernama MD bahwa ada perselingkuhan antara A (inisial anak Habib Alwi) dengan istri anak saya,” ungkapnya. Terkait sepeda motor Matawi yang ditemukan di TKP saat ditemukannya jenazah Habib Alwi, dia mengakui itu adalah miliknya tapi dia sudah tidak mengatahui keberadaan sepeda motor itu dengan alasan sedang dipinjam saudaranya dengan maksud untuk digadaikan. “Ya benar itu sepeda motor saya tapi sudah lama dipinjam saudara saya untuk digadaikan tiga juta,” ujarnya. (waw/h4d)

KOTA-Wakil Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf berencana akan merelokasi pengungsi Syiah yang berada di GOR tennis indoor, Sampang. Pasalnya, lokasi yang selama ini ditempati kurang layak bagi para pengungsi. Pemerintah bakal mencari hunian sementara untuk para pengungsi. Adapun lokasinya di sekitar kota Sampang. Jika kondisi sudah normal, secara pelan-pelan mereka dipulangkan ke kampung halaman. “Untuk sekarang masih belum waktunya para pengungsi dipulangkan. Karena kondisinya masih belum memungkinkan,” terang Gus Ipul, sapaan akrab Syaifullah Yusuf, saat menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di rumah H Moh Sahid, Robatal, Sampang, kemarin. Ia menjelaskan, dirinya sudah bertemu dengan Komnas HAM. Komnas HAM sendiri sudah ketemu dengan pengungsi. Kemudian pengungsi minta hunian sementara di sekitar kota Sampang. “Tempat yang lebih layak dari sekarang untuk hunian sementara. Dari segi kehidupan keluarga memang tidak layak. Kita menginginkan, mereka segera kembali ke kampung halaman, tapi kondisinya masih belum me-

mungkinkan,” ungkapnya. Setelah itu, jika kondisi sudah berangsur membaik maka para pengungsi akan dipulangkan secara bertahap. Namun, dirinya tidak bisa memastikan kapan para pengungsi kembali ke kampung halaman. “Masalah sosial tidak mulus. Target kita lebih cepat lebih bagus,” terang mantan Ketua GP Ansor itu. Seperti diketahui, salah satu komisioner Komnas HAM, M Imdadun Rahmat, saat datang ke Sampang, beberapa waktu lalu, menyatakan, masalah konflik Syiah di Sampang ini tidak hanya pemerintah kabupaten sendirian yang menyelesaikan. Untuk meringankan beban pemkab tersebut dilakukan dengan cara mempertanyakan lembaga non instansi yang selama ini menyatakan berkomitmen untuk ikut menyelesaikan masalah ini. Ada rekomendasi dari Komisi VIII DPR RI yang sudah ditandatangani Menteri Agama Suryadarma Ali dan Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri. Masalah konflik antar kelompok di Sampang adalah masalah berat yang tidak adil hanya dibebankan oleh Pemkab Sampang dan harus ditanggung renteng institusi negara. (ful/h4d)


4

JUMAT

8 Maret 2013

Akhirnya, Alfamart Mokong Ditutup Paksa

KPPT: Proposal Sudah Masuk, Tapi Izin Belum Keluar TLANAKAN-Setelah mendapat sentilan dari beberapa pihak, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) menunjukkan taringnya dengan menutup paksa mini market Alfamart yang terletak di Jalan Raya Panglegur, Tlanakan, Kamis (7/3). Sebelumnya, mini market dengan logo huruf A tersebut nekad beroperasi meski tidak mengantongi izin pendirian dan operasional dari Pemkab Pamekasan. Beberapa kali teguran dan peringatan dari pemkab diabaikan oleh manajemen Alfamart.

”Kami telah beberapa kali datang ke sini (Alfamart, red) untuk memperingatkan manajemennya agar menutup dulu mini market tersebut karena belum memiliki izin. Rupanya mereka sengaja menantang dan mokong tetap beroperasi,” ujar Kepala Seksi Penyelidikan dan Penyidikan Satpol PP Pamekasan, Yusuf Wibiseno, saat ditemui Kabar Madura di lokasi, kemarin. Langkah penutupan tersebut diambil Satpol PP Pamekasan setelah manajemen Alfamart tidak bisa menunjukkan surat izin operasional. Penutupan mini market tersebut juga melibatkan aparat Kepolisian Sektor (Polsek) Tlanakan untuk menjaga kemungkinan hal yang tidak diinginkan. ”Ini merupakan bentuk pembinaan kepada pelaku usaha di Pamekasan agar taat pada aturan yang berlaku.

TEMBAKAU Boros, Dishutbun Hamburkan Rp 200 Juta KOTA-Pengadaan bantuan bibit tembakau yang diberikan oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Pamekasan kepada petani tembakau di seluruh Pamekasan (kecuali Kecamatan Kota, Galis, dan Pademawu) ternyata menghabiskan dana yang cukup besar, yakni Rp 200 juta untuk 450 kilogram bibit temabakau. Seperti dikatakan Kepala Bidang Perkebunan Dishutbun Pamekasan, Tri Widjaja Kusuma, kepada Kabar Madura, Kamis (7/3), pengadaan bibit tersebut akan ditancapkan di lima titik, di antaranya Kecamatan Pakong, Larangan, dan Tlanakan. Langkah Dishutbun tersebut mendapat tanggapan negatif dari sejumlah masyarakat Pamekasan. Banyak yang menganggap bahwa dana Rp 200 juta yang dikeluarkan untuk bantuan bibit tersebut cukup boros. Sekretaris Lumbung Intelektual Muda Pamekasan (Limpa), Musannan, mengatakan jika anggaran pengadaan bibit tembakau tersebut dinilai sangat tinggi dan hanya menghambur-hamburkan anggaran daerah saja. Ia menilai, dana yang cukup besar tersebut tidak sesuai dengan pelaksanaan di lapangan. Menurutnya, banyak petani tembakau yang masih melakukan pembibitan secara mandiri sehingga hal tersebut sangat perlu untuk menjadi perhatian pemerintah. ”Jika kami amati, selama ini petani lebih banyak yang melakukan pembibitan secara mandiri dan jarang yang mendapat bantuan dari pemerintah. Dengan kenyataan di lapangan seperti itu, anggaran Rp 200 juta jelas terlalu besar dan terkesan hanya dipermainkan oleh oknum tertentu,” tegasnya, Kamis (7/3). Bahkan ia menuding jika program bantuan bibit tembakau yang memakan dana ratusan juta rupiah tersebut hanya sebagai formalitas belaka sebagai cara untuk menghabiskan uang daerah. ”Meski telah dibantu melalui kelompok tani, tetapi mayoritas petani masih harus membeli atau melakukan pembibitan sendiri. Maka penting ini menjadi perhatian dari semua kalangan untuk terus memantau bantuan tersebut,” ucapnya. Menurut Musannan, dalam kasus ini petani dijadikan alasan untuk menghabiskan uang negera yang akhirnya hanya menguntungkan beberapa pihak saja, sementara petani tetap tidak terlindungi dan tidak pernah merasakan adanya bantuan tersebut. ”Rp 200 juta itu terlalu besar. Kami tidak ingin petani dijadikan alasan untuk meraih keuntungan dari pihak-pihak tertentu. Kami yakin sebagian besar petani tidak pernah merasakan bantuan tersebut,” tekannya. (jck/rr)

e-KTP Banyak Terjadi Salah Cetak KADUR-Banyaknya kesalah cetak elektronik Kartu Tanda Penduduk (e-KTP) membuat masyarakat Pamekasa jengah. Selain persoalan kesalahan cetak, masyarakat juga mempertanyakan e-KTP milik mereka yang masih belum dicetak. ”Ada kesalahan data pada e-KTP milik saya. Status saya saat ini sudah kawin, tetapi di eKTP tercetak belum kawin. Saat melakukan perekaman dan isian formulir, ditulis sudah kawin,” protes Abdul Hamid, warga Desa Kertagena Tengah, Kecamatan Kadur. Kesalahan cetak tersebut diakui Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Pamekasan, Mohammad Alwi. Ia mengatakan, masih banyak kendala yang berkaitan dengan e-KTP di Pamekasan, termasuk kesalahan identitas atau cetakannya. Selain itu, pendistribusian e-KTP juga diakui Alwi masih menghadapi kendala. ”Mengenai data e-KTP yang masih belum selesai, mungkin karena terlewatkan saja sehingga tidak ikut tercetak. Tetapi proses pencetakan tersebut menjadi kewenangan pemerintah pusat,” ujarnya. ”Namun semua permasalahan itu tetap akan diselesaikan meski harus menunggu beberapa waktu dan tahap pencetakan berikutnya, termasuk perbaikan pada kesalahan identitas pemegang e-KTP,” tambah Alwi. (ong/rr) Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

Sebelumnya kita sudah sudah datang ke sini dan menanyakan terkait perizinan dan ternyata manajemen tidak bisa menunjukkan izin tersebut,” tambah Yusuf. Sebelum melakukan penutupan mini market Alfamart tersebut, Satpol PP telah menjalin koordinasi dengan Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu (KPPT) Pamekasan. Menurut Yusuf, pihak manajemen mini market seharusnya menunggu keluarnya izin operasional sehingga tidak terjadi kesalahan administratif. ”Dari koordinasi dengan pihak KPPT diketahui jika mini market ini tidak memiliki izin operasional. Beberapa proposal perizinannya sudah masuk, tetapi saat ini masih dalam proses dan belum keluar sehingga masih dilarang beroperasi,” beber Yusuf. ”Logikanya, setelah izin pendirian

dan operasional keluar, mereka baru bisa beroperasi. Nah ini izinnya belum keluar, mereka nekad beroperasi. Terpaksa kita melakukan teguran dan karena tetap membandel, sekarang kita tutup paksa,” imbuhnya. Pantauan Kabar Madura di lokasi, Satpol PP yang datang bersama sejumlah anggota Polsek Tlanakan duduk bersama dengan kepala toko untuk membicarakan persoalan tersebut secara tertutup. Setelah beberapa lama, disepakati jika akhirnya mini market tersebut harus ditutup. Sementara usai melakukan pertemuan dengan Satpol PP, kepala toko enggan memberikan penjelasan. Tidak satupun kata terucap ketika dimintai keterangan oleh Kabar Madura. Ia memilih diam dan pergi meninggalkan mini market menggunakan motornya. (jck/rr)

KM/MARZUKIY

KETEGASAN SATPOL PP: Mini market Alfamart di Jalan Raya Panglegur, Tlanakan, yang tidak mengantongi izin operasional, akhirnya ditutup paksa oleh Satpol PP Pamekasan, Kamis (7/3).

DPRD Rembang Puji Pelayanan Publik Pamekasan KOTA-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan kedatangan tamu dari Komisi A DPRD Rembang, Jawa Tengah, Kamis (7/3). Kunjungan kerja tersebut diterima langsung oleh bupati di ruang PKK Pamekasan. Dalam kesempatan itu, hadir Bupati Kholilurrahman, Wakil Bupati Kadarisman Sastrodiwirdjo, Plt Sekkab Herman Kusnadi, Plt Ketua DPRD Pamekasan Halili Yasin, dan pimpinan SKPD Pamekasan beserta jajarannya. Sementara rombongan tamu dari Rembang dikomandani Ketua Komisi A DPRD Rembang, Ridwan. Dalam kunker tersebut, Ridwan dan rombongannya berkali-kali memuji Pamekasan. Di samping pemerintahnya sangat menghargai tamu, ujar Ridwan, saat menginjakkan kaki di Pamekasan, dirinya diliputi oleh ketakjuban. “Kesan utama kami ialah Pendapa Ronggosukowati yang sangat menarik dan unik. Banyak ukiran yang bernilai seni tinggi,” katanya sembari mengakui jika Pendapa Rembang tidak sebagus dan seunik Pendapa Ronggosukowati yang menjadi khas Pamekasan. Dalam sambutannya, Bupati Kholilurrahman membeberkan ragam prestasi yang sudah diraih Pamekasan beberapa tahun terakhir ini. Belum lama ini, katanya, Pamekasan mendapatkan nikmat yaitu dengan hadirnya tim nasional (timnas) Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah di mana Pamekasan masuk 15 besar tingkat nasional terbaik dalam penyelenggaraan pemerintah daerah. “Timnas datang ke Pamekasan dalam rangka evaluasi guna memilih the best ten dari 15 besar dan mohon sambungan doa semoga kita masuk 10 besar. Komitmen ini, kami wujudkan melalui penguatan sistem dan pelaksanaan pelayanan publik, baik dari sisi landasan hukum maupun tingkat pelaksanaan,” tegas bupati. Sampai saat ini, terangnya, Pemkab

KM/HAIRUL ANAM

MEMBANGGAKAN: Bupati Kholilurrahman memberikan cinderamata kepada Ketua Komisi A DPRD Rembang di ruang PKK Pamekasan, Kamis (7/3) siang kemarin.

Pamekasan telah memiliki peraturan daerah yang mengatur secara langsung pelayanan publik dan beberapa produk hukum yang berkaitan dengan peningkatan dan pengembangan pelayanan publik yang telah dimiliki. Produk hukum tersebut, ungkapnya, antara lain Peraturan Daerah (Perda)

Nomor 13, 14, dan 15 tahun 2008 yang mengatur tentang Organisasi dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Kemudian yang kedua, Perda Nomor 23 tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Publik Daerah, serta Perda Nomor 4 tahun 2010 tentang Organisasi dan Kantor Pelayanan

Perizinan Terpadu (KPPT). ”Kemudian, Perda Nomor 3 tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Perda Nomor 4 tahun 2012 tentang Retribusi Perizinan Tertentu, Perbup Nomor 5 tahun 2012 tentang Prosedur Pengadaan Barang dan Jasa,” terangnya. Ditambahkan, serangkaian prestasi yang telah digenggam Pamekasan ialah julukan atau gelar yang sematannya diberikan oleh orang-orang penting di negeri ini. Pada tahun 2002, katanya, Pamekasan dideklarasikan sebagai kota gerbang salam yang deklaratornya Bupati Kholilurrahman. Selanjutnya pada 2010, selanya, Pamekasan didaulat sebagai kota batik. Kala itu, dikabarkan kain batik tulis sepanjang 1.530 meter di Monumen Arek Lancor. Dan pada tahun yang sama, Pamekasan dijuluki sebagai kabupaten pendidikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, M. Nuh. Halili Yasin, menegaskan kepada Komisi A DPRD Rembang, berharap pertemuan tersebut menghasilkan suatu hal yang bermanfaat. Ketua Komisi A DPRD Rembang, Ridwan, mempertanyakan rahasia sukses Perda Pelayanan Publik di Pamekasan. Halili menjawab dengan lugas, itu tidak terlepas karena jalinan kerja sama antara legislatif dan eksekutif terbilang baik. Wabup Kadarisman, memberikan penjelasan tambahan, hakikatnya, pemerintah itu harus menekankan diri pada pengayoman, pembangunan, pelayanan, dan pemberdayaan. “Dan pelayanan kini disadari sangat penting. Dan ini mesti kita jadikan pijakan dalam mengabdi pada negeri ini,” tukasnya. Kunker tersebut diakhiri dengan dialog yang dipimpin langsung oleh Bupati Kholilurrahman. Jalannya dialog berlangsung dengan penuh keakraban, sesekali serius, dan sesekali diliputi canda tawa. (anm/rr/adv)

Kisah Tiga Pemuda Korban Penipuan dengan Modus Dijadikan Satpam

Rugi Rp 5,1 Juta, Pelaku Mengaku Anggota Intel Kodim Nasib sial menimpa tiga pemuda asal Kecamatan Larangan setelah tertipu seseorang bernama Rendi Irawan, asal Surabaya. Ketiganya harus kehilangan uang total Rp 5,1 juta yang disyaratkan sebagai pelicin masuk bekerja sebagai petugas keamanan (satpam) di salah satu perusahaan. Ketiga korban melaporkan kejadian tersebut ke Kepolisian Resor (Polres) Pamekasan, Kamis (7/3). FATHOR RAHMAN, Kota PENIPUAN tersebut bermula dari perkenalan Ahmad Salehuddin, warga Dusun Biyan, Desa Kaduara Barat, Kecamatan Larangan, dengan Rendi Irawan di salah satu tempat praktik dokter spesialis, Jalan Kemayoran, Pamekasan, beberapa waktu. Pada saat itu Rendi yang mengaku sebagai anggota Intel Komando Distrik Militer (Kodim) dan anak dari salah satu kepala desa di Pakong hendak memberikan minyak yang bisa membuat hasil tangkapan ikan menjadi banyak kepada Salehuddin. Sambil memberikan minyak tersebut, Rendi juga menebar ‘jaring’. Ia melancarkan inisiatif memperdaya tiga pemuda yang masih kerabat Salehuddin, masing-masing: Erli Hidayat, Holis, dan Hamsun Hadi. Erli dan Holis merupakan warga Dusun Biyan, Desa Kaduara Barat, Kecamatan Larangan.

KM/FATHOR RAHMAN

TERTIPU: Salah satu korban penipuan saat melapor ke Polres Pamekasan, setelah dirinya jadi korban penipuan, dan menujukkan foto yang diduga melakukan penipuan.

Sedang Hamsun tinggal di Desa Lancar, Kecamatan Larangan. Menurut Erli, ia dijanjikan bekerja sebagai satpam dan harus ikut pelantikan di PT Mahakam, Surabaya. Namun sesampainya di Surabaya, mereka justru dibawa ke salah satu penginapan dan bemalam di sana. ”Sesampai di Surabaya kami tidak kunjung dilantik. Malah keesokan harinya kami disuruh pulang dengan alasan orang tua pelaku sedang sakit dan dibawa ke rumah sakit. Dia bilang akan mengambilkan berkas pelantikannya ketiganya mulai bekerja pada tanggal 4 Maret 2013,” ungkap Erli di

depan penyidik Polres Pamekasan. Hingga tanggal 4 Maret tidak kunjung ada panggilan kerja, Erli dan kawankawan bau sadar telah menjadi korban penipuan. Salehuddin berusaha menghubungi Rendi melalui telepon, tetapi tidak ada kejelasan jawaban dari pelaku. Akibatnya tiga korban mengalami kerugian masing-masing Rp 1,7 juta sehingga total kerugian berjumlah Rp 5,1 juta. Menurut Erli, sistem pembayarannya diangsur sebanyak tiga kali, masing-masing uang seragam dan lain-lain sebesar Rp 700 ribu, uang pendaftaran Rp 400 ribu, dan uang senjata Rp 600 ribu.

”Saya sama sekali tidak menyangka kalau dia akan menipu kami karena gayanya sangat meyakinkan. Dia berjanji bisa memasukkan tiga keluarga saya menjadi satpam di salah satu bank di Pamekasan,” ujar Salehuddin yang kemarin mendampingi ketiga korban melapor ke Polres Pamekasan. ”Setelah kami telah cek ke bank yang disebut pelaku, dikatakan manajemen setempat tidak ada lowongan pekerjaan satpam. Selain itu Erli juga pernah mengecek ke PT Mahakam di Surabaya dan dijawab tidak ada lowongan satpam di Pamekasan,” imbuhnya. Selain melakukan penipuan, pelaku juga dilaporkan dengan tuduhan ancaman pembunuhan. Pada saat ketiga korban melapor, kemarin, pelaku mengancam akan membunuh ketiganya kalau sampai kejadian tersebut dilaporkan kepada polisi. ”Ketika melapor, pelaku menelepon dan mengancam akan melakukan pembantaian. Untungnya saat dia menelepon, petugas kepolisian yang berada di ruang SPK sebagai saksinya adanya ancaman pembunuhan,” beber Salehuddin. Laporan ketiga korban diterima petugas Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polres Pamekasan dengan bukti nomor laporan LP/III/2013/Jatim/Res PMK tertanggal 7 Maret 2013. Akibat perbuatannya, pelaku berpeluang dijerat dengan pasal penipuan dan ancaman pembunuhan. ”Dengan adanya laporan ini, kami akan menindaklanjuti sesuai dengan hukum yang berlaku. Kami akan mendalami laporan kasus ini sesuai dengan laporan yang telah disampaikan oleh pelapor kepada kami,” terang Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Pamekasan, Ajun Komisaris Polisi Mohammad Nur Amin. (rr)


JUMAT

5

8 Maret 2013

Susianto: Seharusnya Sesuai Aturan Rumah Sakit Butuh Ketenangan untuk Pasien KOTA-Aksi unjuk rasa para petugas medis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Moh. Anwar Sumenep, beberapa waktu lalu, kembali dipersoalkan. Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Wiraraja (Unija), Sumenep, dr. S. Susianto, menilai aksi tersebut tidak selayaknya dilakukan di dalam rumah sakit. Menurutnya, rumah sakit sebagai badan layanan umum membutuhkan ketenangan untuk kesembuhan pasien yang berobat. Penyesalan tersebut tampak dalam pernyataan dr. Susi, sapaan akrab S. Susianto, ketika ditanya soal pendidikan keperawatan di kampus

KM/ACH. QUSYAIRI NURULLAH

dr. S. SUSIANTO Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Wiraraja Sumenep

yang dibimbingnya. Meski tidak bersedia mengomentari soal aksi di RSUD Sumenep, 28 Februari lalu, Susi menegaskan jika dirinya tidak saja membekali mahasiswanya dengan keterampilan medis saja. Ia mengaku juha membekali mahasiswanya dengan pengetahuan hukum dan pendi-

KM/DOK

KEMBALI DIPERSOALKAN: Aksi unjuk rasa perawat dan karyawan RSUD Sumenep, 28 Februari lalu, dinilai Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Unija sebagai hal yang tidak sesuai dengan aturan, yakni di dalam rumah sakit.

mereka sudah melakukan izin atau belum saat menggelar unjuk rasa. Terkait apakah secara hukum boleh melakukan unjuk rasa di dalam rumah sakit, saya tidak tahu,” ungkapnya. Susi menyinggung soal

pelayanan perawat yang harus ditingkatkan adalah soal kualitas dalam melayani pasien. Sebagai seorang dokter, Susi menilai tidak harus malu jika memang kesalahan itu terjadi pada dirinya.

”Dulu sempat ada keluarga pasien yang marah-marah di RSUD Sumenep karena memaksa masuk ke dalam ruangan. Setelah saya tanya, kenapa marah-marah, ternyata keluarga pasien melihat infus pasien kosong tapi tidak

segera diganti oleh perawat. Waktu itu saya langsung meminta maaf dan keluarga pasien terkejut karena saya minta maaf,” ujar mantan Direktur RSUD Sumenep tersebut mengenang masa lalunya. (aqu/rr)

Komisi A Siap Diskusikan Opsi dari Polres

PERTANIAN

KM/IST

MERUGIKAN: Salah satu areal persawahan yang terserang hama Xanthomonas Oryzae membuat bulir padi menjadi kosong.

Petani Resahkan Hama Xanthomonas

KOTA-Para petani di Desa Pabian, Kecamatan Kota, beberapa hari ini mengelami keresahan mendalam terkait serangan hama Xanthomonas yang terjadi di areal persawahan desa setempat. Akibatnya, banyak tanaman padi siap panen yang memutih dan bulirnya menjadi kosong. Kondisi ini menurut petani telah terjadi sejak dua bulan terakhir, namun terus meluas ke hampir seluruh areal persawahan desa. Warga berharap pemerintah segera memberikan bantuan, baik dengan memberikan antihama maupun bantuan lain. Dikutip www.madurachannel.com, Nursari, petani setempat, mengatakan jika serangan hama Xanthomonas memang sering terjadi setiap tahunnya di wilayah tersebut. Namun di musim tanam kali ini, serangan Xanthomonas terbilang sangat parah sehingga petani terancam gagal panen. Selain diserang hama Xanthomonas, hama lain yang juga menyerang areal persawahan desa pabian adalah pengerat batang. Banyak tanaman padi yang mati karena bagian tengah batangnya terpotong. Untuk mencegah meluasnya serangan hama, para petani melakukan penyemprotan obat pembasmi hama, satu kali dalam seminggu. Para petani berharap Dinas Pertanian Sumenep turun ke lapangan untuk membantu mereka mengatasi serangan hama ini. Sementara terkait makin dekatnya masa panen padi, para petani mulai memasang alat pengusir burung, agar hewan pemakan bulir padi yang hinggap di areal persawahan takut dan menjauh. (mch/rr)

Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

dikan kerohanian. ”Saya bukan melarang mereka untuk melakukan aksi unjuk rasa ketika ada sesuatu yang mengganggu pekerjaannya. Tapi seharusnya sesuai dengan aturan unjuk rasa itu sendiri,” papar Susi saat ditemui Kabar Madura di ruang kerjanya, Kamis (7/3) siang. Ia mengatakan, semua pihak yang terkait harus segera melakukan evaluasi diri. Pelayanan rumah sakit yang prima tidak hanya dinilai dari kecerdasan dan tingkat keahlian seorang dokter, tetapi juga seluruh komponen rumah sakit. Sebagai sebuah sistem, jika ada terdapat organ yang tidak berfungsi, tentu akan merambah ke persoalan yang lain. ”Mungkin perawat melakukan unjuk rasa karena usulannya sudah tidak didengar oleh pihak manajemen rumah sakit. Tapi saya tidak tahu apakah

KOTA-Jika Bupati Pamekasan Kholilurrahman telah menetapkan pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak, Sumenep masih belum menemukan kesepakatan. Alotnya perdebatan penetapan pilkades serentak satu hari dengan serentak dalam satu bulan karena perbedaan persepsi antara eksekutif dan legislatif. Di tengah masa perundingan untuk menuju rapat lanjutan antara eksekutif, legislatif, dan pihak keamaanan, rupanya muncul opsi baru dari Kepolisian Resor (Polres) Sumenep yang mengaku memiliki opsi terkait dengan pelaksanaan pilkades, Mei mendatang. Namun, seperti apa opsi yang akan ditawarkan, pihak kepolisian bersedia membuka ketika pelaksanaan rapat lanjutan yang akan dimediasi oleh bupati. Ketua Komisi A DPRD

KM/DOK

ABRORI MANNAN Ketua Komisi A DPRD Sumenep

Sumenep, Abrori Mannan, mengatakan jika sampai saat ini rapat lanjutan yang pada mulanya direncanakan pada 4 Maret, masih belum dilaksanakan. Namun, pihaknya mengaku akan menerima dan mendiskusikan opsi dari pihak keamanan Polres Sumenep

Jika pihak Polres memiliki tawaran masukan, tidak ada persoalan dan sangat bagus untuk kita diskusikan. Siapapun yang memberikan masukan akan kami terima, selama masuk akan dan tidak terlalu membebani APBD, dapat kita laksanakan,”

jika memiliki opsi juga. ”Jika pihak Polres memiliki tawaran masukan, tidak ada persoalan dan sangat bagus untuk kita diskusikan. Siapapun yang memberikan masukan akan kami terima, selama masuk akan dan tidak terlalu membebani APBD, dapat kita

laksanakan,” tandas Abrori. Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut mengatakan jika sampai saat ini komitmen dari Komisi A DPRD Sumenep masih tetap dalam keputusan awal bahwa pelaksanaan pilkades harus digelar secara serentak satu hari. Dengan digelar serentak satu hari, makan dapat meminimalisasi terjadinya perjudian di tingkat desa yang seringkali terjadi. Ia menambahkan, kalaupun misalnya terdapat perubahan, hanya dengan tawaran dari Komisi A antara kepulauan dan daratan. Artinya, kepulauan satu hari dan wilayah daratan satu hari. Bukan seperti yang ditawarkan oleh eksekutif bahwa satu hari di kepulauan dan di wilayah daratan berhari-hari. Sementara itu, Anggota Komisi A DPRD Sumenep, Ruekminto, juga tetap masih dalam komitmen awal bahwa pilkades harus dilaksanakan

serentak satu hari. Diakuinya, soal penyebaran jadwal yang telah disebarkan oleh Pemkab Sumenep, masih bisa dapat ditarik kembali. Apalagi, katanya, hanya sebatas surat edaran. ”Jangankan hanya surat edaran. Undang-undang saja masih bisa ditarik jika memang tidak sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan,” tandas poltikus Partai Golongan Karya tersebut. Sekedar mengingatkan, Pemerintah daerah telah menyebarkan jadwal pelaksanaan Pilkades yang tidak lagi serentak satu hari. Tetapi dibagi menjadi lima tahapan antara lain tanggal 1, 13, 15, 20, dan 23, bulan Mei mendatang. Jadwal yang telah tersebar tersebut, bagi Komisi A DPRD Sumenep, dengan sendirinya telah tertangguhkan meski eksekutif tetap berdalih bahwa tetap berlaku sebelum ada perubahan lanjutan. (bus/rr)

Soal Anggaran Pilkades, Pemerintah Harus Tegas! KOTA-Anggaran dana pilkades yang dirancang panitia rupanya banyak dikeluhkan oleh masyarakat, terutama calon kepala desa (kades). Mereka menilai panitia mencari kesempatan dalam kepentingan pilkades untuk membengkakkan anggaran sehingga butuh perhatian dari pemerintah daerah. Menurut aktivis mahasiswa Unija Sumenep, Zainullah, anggaran untuk pilkades sudah di luar rasionalitas. Banyak panitia yang menjadikan kesempatan untuk menekan para calon yang hendak berproses dalam demokrasi di tingkat desa tersebut. ”Di desa saya, ada informasi

yang sangat mengejutkan bagi masyarakat. Anggaran yang dialokasikan untuk pelaksanaan pilkades terlalu tinggi, yakni mencapai ratusan juta rupiah. Padahal hak pilih kurang lebih 2.000 orang saja,” ungkap pria yang akrab disapa Zen tersebut, Kamis (7/3). Terjadinya permainan anggaran tersebut hampir menyeluruh di desa yang hendak menggelar pilkades. Zen meminta pemerintah setempat segera emengambil kebijakan dan tindakan tegas kepada panitia. ”Kami berharap agar pemerintah bertindak tegas kepada pelaksana pilkades yang melakukan penganggaran melampaui batas kewajaran.

Isu ini sudah meresahkan masyarakat dan permainan penganggaran tersebut sudah menjadi rahasia umum,” ungkap pria asal Desa Banuaju Timur, Kecamatan BatangBatang, tersebut. Di lain pihak, Bagus Junaidi, warga Bangkal, menilai proses demokrasi di tingkat desa tersebut tidak akan berjalan dengan sehat jika pemerintah tidak melakukan respon kepada pelaksanaan pilkades yang menganggarkan dana dengan sewenang-wenang. ”Dengan adanya anggaran yang sangat tinggi, maka akan membunuh karakter masyarakat yang berkeinginan untuk berkompetensi dalam pemilihan

kepala desa,” tegas pria yang sering menyoroti kebijakan publik di Sumenep tersebut. Ia juga mengatakan bahwa adanya anggaran dana pilkades yang begitu tinggi maka akan membuat para calon yang lolos mudah melakukan tindakan korupsi. Menurut Bagus, banyak calon pilkades dari keluarga biasa sehingga diduga kuat akan melakukan praktik pengembalian modal saat menang nanti. ”Dari mana mereka mendapatkan uang untuk bayar kepanitia? Mereka kan pinjam kemudian setelah menang besar kemungkinan akan diambilkan dari program desa untuk membayar utang-

nya,” tuturnya. Ia berharap pemerintah daerah segera mengintruksikan kepada pemerintah di kecamatan agar masing-masing panitia melaksanakan pilkades sesuai dengan harapan masyarakat, bukan membuat anggaran yang terlalu besar. ”Bagi saya, jika jumlah hak pilih hanya 2.000 orang, anggarannya tidak boleh lebih dari Rp 60 juta. Padahal banyak desa yang menganggarkan melebihi kebutuhan yang sebenarnya, ada apa? Maka wajib pemerintah daerah turun tangan, jangan biarkan masyarakat membabi buta menganggarkan pilkades,” pungkasnya. (rei/rr)


6

JUMAT

8 Maret 2013

Dibanding Ibas, AQ Lebih Pantas Sambungan dari hal 1

Akan tetapi, pengamat politik berdarah Sumenep ini menilai jika Ibas muncul dan menjadi pengganti Anas menduduki kursi ketua umu, rumor Partai Demokrat sebagai partai keluarga akan semakin terbukti. Pria yang akrab disapa Malhum ini menilai rumor tersebut justru akan meng-

ganggu kredibilitas PD yang saat ini ingin membersihkan diri dari citra sebagai partai yang kadernya paling banyak terjerat kasus korupsi dan berbagai kasus-kasus lainnya. ”Bagaimana di bawah mau mengkritik kinerja Ibas nantinya, wong ketua dewan penasehatnya adalah bapaknya sendiri. Nah, bagi saya ini justru akan memunculkan persoalan baru jelas relasi

komunikasi di internal partai tidak sehat, tapi meski begitu Ibas tetap punya hak,” ungkap Malhum. Tidak hanya itu, Malhum juga menilai pemilihan terhadap Ibas tetap akan menjadi bumerang bagi Partai Demokrat sendiri. Sebab, nama Ibas terus disebut ada keterlibatan dalam kasus korupsi proyek Hambalang. ”Karena itu saya mengang-

Kalah Pemilukada, PKB Sampang Dibekukan Sambungan dari hal 1

Pembekuan tersebut diduga lantaran Ketua DPC PKB Sampang, Noer Tjahya, sering bolos ketika ada rapat dengan DPAC dan ranting. Mantan Bupati Sampang itu jarang menghadiri rapat dengan pengurus di bawah. Ketika ada rapat dengan DPAC dan ranting, yang hadir hanya diwakilkan pengurus DPC PKB Sampang lain. Sehingga banyak pengurus ranting tidak ada yang kenal dengan sang ketua. “Pak Noer jarang hadir ketika ada rapat, paling diwakilkan pada pengurus yang ada di bawahnya. Sekarang DPC PKB Sampang dibekukan,” terang Ketua Tanfidz DPAC PKB Kecamatan Robatal, H Abd Kowi, Kamis (7/3) kemarin. Sebelum ada pembekuan, sambungnya, ia bersama 11 DPAC yang lain menyampaikan mosi tak percaya terhadap Ketua DPC PKB Sampang, Noer Tjahya, pada DPW. Sebab, jika ada rapat dengan pengurus DPAC dan ranting tidak pernah hadir. Saking jarangnya hadir, hanya sebagian pengurus

DPAC yang kenal. Ironisnya, pengurus ranting tidak ada yang kenal dengan Noer Tjahya. Pengurus di bawah merasa dikebiri selama ini, sehingga tidak maksimal dalam bekerja. “Seperti pilbup kemarin, tidak ada apa-apa. Ada 12 DPAC dari 14 DPAC seSampang yang menyampaikan mosi tidak percaya. Dua DPAC yang tidak menyampaikan mosi tidak percaya yakni Sreseh dan Kedungdung,” ucapnya. Ia menjelaskan, DPP PKB dan DPW PKB Jatim sudah sepakat membekukan DPC PKB Sampang. Bahkan, dirinya sempat melihat surat pembekukan tersebut. Kini, surat itu berada di tangan Ketua DPW PKB Jatim, Abdul Halim Iskandar. Usulan pembekuan tidak hanya datang dari DPAC, namun sejumlah kiai juga mengusul pembekuan. Pasalnya, kalau DPC PKB masih tetap di bawah kepemimpinan Noer Tjahya diprediksi tidak akan besar. “Para kiai mengusulkan, kalau PKB ingin besar, maka segera dibekukan. Kemudian para ulama yang akan

menentukan ketua baru, tidak usah pemilihan,” ungkapnya. Ia menambahkan, informasinya saat ini Sekjen DPP PKB, Imam Nahrawi, dalam perjalanan menuju DPW PKB Jatim dengan membawa kabar baru. Dimana isi dari kabar itu terkait nama Ketua DPC PKB Sampang yang baru. “Sekarang kami masih rapat belum selesai dan dilanjutkan nanti malam pertemuan semua pengurus dan ulama. Insya Allah sudah jelas dibekukan, saya sudah lihat suratnya,” ujarnya. Terpisah, Wakil Ketua DPC PKB Sampang, Imam Ubaidillah, menyatakan, dirinya belum tahu tentang adanya pembekuan. Hingga kini, ia masih belum menerima surat pemberitahuan dari DPW PKB Jatim. “Saya baru dengar dari anda kalau PKB Sampang dibekukan. Saya juga baru dengar jika ada mosi tidak percaya dari DPAC. Untuk soal pembekuan yang tahu mungkin DPAC, coba kamu tanyakan ke sana,” terang Ketua DPRD Kabupaten Sampang itu. (ful/zis)

Pemkab Didemo Terkait Pengerjaan Pelabuhan Sejati Sambungan dari hal 1

Warga menilai pengerjaan proyek pelabuhan tersebut sudah merusakkan akses jalan desa yang menjadi tempat hilir mudik pengangkut pasir selain tak transparannya BUMD pengelola yang dianggap hanya buangbuang uang rakyat. Aksi unjuk rasa digelar mulai dari depan pasar Srimangunan Sampang menuju dua tempat, yakni gedung DPRD Sampang dan kantor Pemkab Sampang. Aksi ini dikawal ketat puluhan aparat kepolisian. Puluhan warga Camplong yang menamakan dirinya Forum Masyarakat Camplong meminta kepada petinggi Kabupaten Sampang khususnya Bupati Sampang K. Fannan Hasib untuk memeriksa kembali kondisi pengerjaan pelabuhan Sejati. Masyarakat menilai, dampak yang dirasakan warga sekitar lebih buruk daripada keuntungan dari hasil adanya pelabuhan tersebut. “Kita minta hentikan pengerukan pelabuhan di Sejati Camplong karena hanya menyusahkan rakyat saja,” teriak Zainal, salah satu koordinator lapangan aksi tersebut, Kamis kemarin (7/3).

Selain itu, dengan adanya pengerjaan pelabuhan di desa Sejati tersebut, warga sekitar kehilangan akses jalan raya yang dulunya bagus dan kini menjadi rusak. Hal ini dikarenakan jalan tersebut menjadi akses jalan bagi kendaraan berat yang keluar masuk dalam kawasan proyek tersebut. “Segera perbaiki jalan di desa Batu Karang yang telah rusak akibat pengurukan pelabuhan Sejati,” teriak Zainal kembali. Tiga BUMD pengelola seperti SSS, SMP dan GSM tidak luput sebagai pihak yang menjadi sasaran tuntutan para pendemo. Mereka meminta Pemkab Sampang untuk segera mengirimkan surat untuk segera mengaudit keuangan ketiga BUMD peninggalan bupati lama tersebut ke BPK. “Segera juga lakukan restrukturisasi kepengurusan dari ketiga BUMD sebagai pengelola pelabuhan tersebut,” lontarnya seraya mendapat sorakan dari peserta aksi lainnya. Menanggapi hal tersebut, Wabup Sampang Fadhillah Budiono yang menemui peserta menjanjikan tindak lanjut tuntutan. Namun, pihaknya tidak dapat memenuhi jeda waktu yang

diberikan oleh pendemo dengan memberi tenggat waktu satu minggu. “Kalau satu minggu belum bisa, buat surat ke BPK aja bisa dua minggu bisa sampai diterima di sini kembali, paling tidak satu bulan,” tegas Fadhillah di depan demonstran. Terkait akses jalan desa yang rusak akibat pengurukan pelabuhan tersebut, pihaknya menanggapi hal tersebut akan segera diperbaiki dengan adanya anggaran 2013 yang sudah mulai berjalan. Sebagai wabup yang baru menjabat seminggu, dirinya mengharapkan adanya waktu untuk berbenah diri. “Terima kasih atas aspirasi yang disampaikan, hal ini akan menjadi masukan dan motivasi bagi saya untuk memperbaiki sampang ke depan lebih baik,” jelasnya. Aksi sendiri berjalan tertib dan pengunjuk rasa membubarkan diri setelah mendapatkan penjelasan. Peserta aksi yang rata-rata merupakan warga desa Sejati dan wilayah sekitarnya hanya ingin menyuarakan aspirasi masyarakat yang mengeluhkan dampak dari pengurukan pelabuhan yang rencananya akan dijadikan pelabuhan migas. (sya/zis)

gap AQ bisa menjadi jalan tengahnya,” katanya. ”Dan kalau memang AQ yang jadi sebagai pengganti Anas, tentu ini akan menjadi kebanggaan tersendiri bagi warga Madura. Dan ini akan menjadi sejarah. Sebab belum ada tokoh Madura yang tampil menjadi ketua umum partai,” imbuhnya. Di lain pihak, Wakil Sekretaris DPC Partai Demokrat

Sumenep Ali Tsabit menilai siapa pun calonnya jika tidak ingin memunculkan persoalan baru, maka proses pengganti AU sebagai ketua umum harus melalui jalur KLB. ”Jika penggantinya melalui penunjukan, jelas salah, kecuali hanya plt (pelaksana tugas --red). Maka jalannya memang harus melalu jalur KLB,” tegas Tsabit. Sekadar diketahui, nama

AQ disebut-sebut sebagai salah satu kader PD yang pantas menggantikan AU. Selain nama AQ, juga beredar nama Ketua Partai Demokrat Jatim Soekarwo. Selain nama keduanya, juga beredar nama-nama lain seperti Marzuki Alie, politisi Demokrat yang kini menjabat sebagai Ketua DPR dan pernah menjadi pesaing AU dalam pemilihan ketua

Pelaku Dihukum Ringan, Apalagi Pengancam Sambungan dari hal 1

Majelis Hakim PN Pamekasan yang diketuai Bambang Setiawan menjatuhkan hukuman 6 bulan penjara dengan masa percobaan satu tahun kepada Abd Hafid, terdakwa pemukulan terhadap salah satu wartawan di Pamekasan. Artinya dengan vonis ini Abd Hafid baru menjalani vonis penjara 6 bulan itu, kalau selama satu tahun ia kembali melakukan perbuatan melanggar hukum. Dalam persidangan kemarin, Abd. Hafid pada awalnya mengelak, dirinya memukul salah satu wartawan di Pamekasan, Moh Yasin. Hafid mengaku hendak merangkul Moh Yasin untuk tidak mengamuk pada saat menggelar aksi di Kankemenag Pamekasan beberapa bulan yang lalu yang memrotes sikap Kepala Kantor Kemenag Pamekasan Nurmaluddin yang juga menjadi tersangka dalam kasus ini dan berkasnya kini masih dalam proses menuju pengadilan. “Saya tidak melakukan pemukulan pak Hakim, pada saat

itu saya hendak merangkul terdakwa yang pada saat itu bersitegang dengan salah satu rekan saya, masalah saat saya hendak merangkul dan tangan saya mengenai pelipis kiri terdakwa, saya lupa,” terang Hafid di hadapan majelis hakim, kemarin. Keterangan Hafid langsung dibantah Moh Yasin, bahwa pada saat kejadian, Abd Hafid sama sekali bukan hendak merangkul, akan tetapi sengaja untuk melakukan tonjokan, karena di depan terdakwa ada pagar betis kepolisian. “Jadi kalau keterangan terdakwa adalah hendak melindungi rekannya dengan berusaha merangkul saya, itu sama sekali tidak benar, karena di depan saya aparat kepolisian jadi pagar betis,” jelas Moh Yasin. Menurut keterangan beberapa saksi yang dihadirkan korban, di antaranya adalah Dedi Prayitno, wartawan MNC Group, mengatakan bahwa dirinya melihat dengan jelas, bahwa Abd Hafid melakukan pemukulan terhadap Moh Yasin. Ketua Majelis Hakim, Bambang Setiawan, menawarkan

Abd Hafid untuk berdamai dan mengakui kesalahannya, akan tetapi Hafid tetap pada pendiriannya bahwa dirinya tidak melakukan pemukulan terhadap Moh Yasin. Setelah diberikan pengertian oleh penasehat hukum Kankemenag Pamekasan, akhirnya Abd Hafid bersedia akui kesalahannya dan bersedia meminta maaf kepada korban pemukulan dirinya dan kepada sejumlah wartawan. Namun putusan hakim terus berlanjut dan memvonis Abd Hafid bersalah karena telah melakukan penganiayaan ringan kepada salah satu wartawan di Pamekasan, yaitu dengan pasal 352, tentang penganiayaan ringan. “Perkara ini adalah perkara ringan, memang kejadian ini adalah bentuk kekerasan terhadap salah satu wartawan. Namun yang diajukan kesini delik pidana ringan yang ancaman hukumannya maksimal 3 bulan atau membayar denda Rp 7.500, sehingga hakim hanya menjatuhkan seperti itu,” tukas Bambang Setiawan usai sidang. Di lain pihak, vonis hakim

itu sudah bisa diduga. Ketua Barisan Ketua Merdeka (BMM), Zaini Werwer mengungkapkan kemungkinan, ketika yang melakukan tindak penganiayaan vonisnya ringan dengan pasal yang digunakan adalah pasal yang ringan juga. “Apa lagi dengan kasus kepala Kankemenag sendiri yang hanya pengancaman. Karena yang penganiayaan saja ringan apa, memang masuk akal kalau Nurmaluddin vonisnya akan lebih ringan dari pada pegawainya,” terang Zaini Werwer, pada Kabar Madura. Namun demikian, kata Zaini, paling tidak sanksi moral sudah didapatkan oleh kepala Kemenag Pamekasan dan stafnya, biar memberikan efek jera dan tidak melakukan perbuatan semena-mena kepada siapa pun termasuk wartawan. “Selain itu, pihak penegak hukum harus bekerja sesuai koridor hukum yang berlaku, dan tidak mempermainkan hukum. Pokoknya hukum harus sesuai dengan harapan banyak orang dan bertindak adil seadil-adilnya,” imbuhnya. (ong/zis)

Tak Segan Keluarkan Banyak Dana untuk Media Sambungan dari hal 1

Minhadji Ahmad, Direktur Institute for Democracy and Social Analysis (IDEAS) menilai, selama tahapan Pemilukada Pamekasan, pasangan ASRI memang memiliki kesadaran tinggi pentingnya media massa. Menurutnya, di era yang cukup maju saat ini, amat naif para politisi yang kurang peduli terhadap pentingnya media massa dalam mengangkat nama dan kefiguran. “Dan khusus di Pamekasan, pasangan ASRI telah menjadi bukti nyata akan hal itu. Sekali lagi, kedekatan pada media massa itu sangat penting. Bahkan, menjadi harga mati,” terangnya sembari menekankan, hakikatnya pasangan KOMPAK juga peduli terhadap peran media massa. Hanya saja,

tidak segetol tim sukses pasangan ASRI. Di samping itu, penerimaan dana kampanye ASRI ternyata justru kalah dibandingkan pasangan KOMPAK. Milik ASRI mencapai Rp 750.020.000, sedangkan KOMPAK senilai Rp 762.500.000. Adapun pengeluarannya, lebih banyak KOMPAK, yakni Rp 762.261.630, sehingga saldonya Rp 238.370. Sedangkan pengeluaran ASRI sebesar Rp 748.046.000, sehingga bersisa Rp 1.974.000. Selain itu, dalam pengeluaran rapat umum, ASRI sangat hemat. Yaitu, biaya yang dikeluarkan Rp 10 juta. Berbeda dengan pasangan KOMPAK yang mencapai Rp 119.580.000. Dan di balik perbedaan tersebut, terdapat kesamaan.

Yakni, pasangan ASRI dan KOMPAK mengeluarkan dana kampanye nyaris setengah miliar, Rp 450 juta. Dan ASRI tidak mendapatkan sumbangan dari badan hukum swasta. Sedangkan KOMPAK mendapat kucuran dari badan hukum swasta sebesar Rp 95 juta. Dalam pengeluaran penyebaran bahan kampanye kepada umum, ASRI menggelontorkan dana sebesar Rp 400 juta. Sedangkan KOMPAK lebih besar lagi, yaitu Rp 556.155.500. Terkait absennya pasangan AHO diaudit oleh Kantor Akuntan Publik, menurut Sekretaris KPU Pamekasan Akhmad Zaini, ialah karena penyetorannya terlambat. “Dia kalah kok. Jadi, sudah tidak jadi persoalan,” terangnya. Bila ditilik menggunakan

Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2005 Pasal 66, dana kampanye semua pasangan calon wajib dilaporkan kepada KPUD paling lambat tiga hari setelah hari pemungutan suara. Setelah itu, KPU setempat menyerahkan kepada Kantor Akuntan Publik paling lambat dua hari setelah KPU menerima laporan dana kampanye dari pasangan calon. Dikonfirmasi, Al-Anwari menegaskan, pihaknya minus. “Jadi tidak ada sisa. Yang ada sekarang hanya tunggakan,” terang AlAnwari tanpa berkenan menjelaskan pemasukan dan pengeluaran dana kampanyenya. Termasuk pula rincian penggunaan dana kampanye yang dimaksud, Al-Anwari tidak menjawab. (zis)

wajib mengembalikan ke Pemkab Sumenep. Kajari Sumenep, Bambang Hartoto mengatakan, upaya agar PT SBS mengembalikan kelebihan uang tersebut terus dilakukan. Bahkan, pihak Kejari sudah melayangkan surat pemanggilan terhadap PT SBS untuk membicarakan model pengembalian yang akan dilakukan oleh PT SBS kepada pemerintah. ”Sampai sekarang masih terus berjalan. Kami tetap melakukan komunikasi dengan PT SBS. Cuma sampai sekarang masih belum ada kesamaan persepsi antara kami dengan PT SBS,” ujar Bambang Hartoto dikonfirmasi Kabar Madura, Kamis (7/3). Menurutnya, tidak adanya kesamaan persepsi yang

dimaksud terkait dengan nominal uang yang harus dikembalikan oleh PT SBS kepada pemerintah. Padahal, diakuinya, jumlah nominal uang yang harus dikembalikan hampir mencapai Rp 1 miliar tersebut bukanlah keputusan dari kejaksaan selaku kuasa hukum. Tetapi, merupakan rekomendasi dari BPK Jawa Timur. Dia menjelaskan, beberapa waktu lalu, kuasa hukum dari PT SBS sudah mendatangi Kejari Sumenep. Namun, kuasa hukum tersebut menjelaskan bahwa masih belum ada kesamaan persepsi antara kedua belah pihak. Diakuinya, Direktur PT SBS juga belum bisa memenuhi undangan yang dilayangkan oleh kejaksaan. ”Kita

masih belum ketemu secara langsung. Sebab, sampai sekarang hanya melalui surat per surat. Jawaban dari PT SBS juga melalui surat. Beberapa waktu lalu pengacara PT SBS datang ke sini, cuma direkturnya katanya masih belum bisa hadir. Ya sudah lewat surat saja. Nanti kita bicarakan lagi,” imbuh Bambang Hartoto. Seperti diberitakan sebelumnya, pemkab menghentikan proyek pembangunan Pasar Anom Baru Sumenep tahap I. Penghentian tersebut karena diduga terjadi penyimpangan terutama pemasangan tiang pancang yang seharusnya berada di kedalam 12 meter hanya dilaksanakan sedalam 6 meter. (bus/zis)

Kejari-Pelaksana Proyek Beda Hitungan Sambungan dari hal 1

kepada PT Surya Bayu Sejahtera (SBS), pelaksana mega proyek di Kabupaten Sumenep tersebut. Berdasarkan audit Badan Pemeriksan Keuangan (BPK) Jawa Timur, PT (SBS) harus mengembalikan kelebihan uang muka pelaksanaan proyek tersebut. Keputusan harus mengembalikan dana sebesar Rp 833 Juta bukan keputusan dari Kejari Sumenep. Disebutkan, pelaksanaan proyek pasar tahap pertama yang diputus kontrak senilai Rp 833 juta, sementara uang muka yang masuk ke PT SBS sebesar Rp 1, 6 miliar. Sehingga, rekanan atau pelaksana mega proyek itu

Pemimpin Redaksi: Edi Kurniadi. Redaktur Pelaksana: Rossi Rahardjo. Koordinator Liputan: Fathurrochman Al Aziz. Redaktur: Satriyo Eko Putro, Hadi Pudjiantoro. Biro Bangkalan: Kasiono (kepala), Firman Ghazali Akhmadi, Agus Josiandi. Biro Sampang: Fandri Ardiansyah (plt kepala), Wawan Awalluddin Husna, Ahmad Syaiful Ramadhan, Syaiful Islam. Biro Pamekasan: Hairul Anam (kepala), Marzukiy, Fathor Rahman, Ahmadur Rusdi (pemasaran). Biro Sumenep: Busri Thaha (plt kepala), Ahmad Ainol Horri, Achmad Qusyairi Nurullah. Sport: Tabri Syaifullah Munir (Pamekasan-Sumenep) Ahmad Baiquni (Bangkalan-Sampang) Tata Artistik/Desain Grafis: Ryan Kalig (kepala), Umar Saja, Agus Subandi, Teguh Santoso. Keuangan: Neny Haryanti. Human Resources Development (HRD): Rossi Rahadjo (koordinator), Disyahmain, Ryan Kalig. Direktur Utama: Cholili Ilyas. Direktur : Disyahmain, Taufiq Rizqon, Edi Kurniadi. Wakil Direktur: Ryan Kalig. Penerbit: PT Madura Mandiri Indonesia Sejahtera. Alamat Redaksi/Iklan dan Pemasaran: San Diego Main Street MR-2 No. 16 (No.95) Pakuwon City Surabaya, Telp/Fax: (031) 5993097. Telp Redaksi: (031) 5937959. e-mail Redaksi: kabarmaduranews@ gmail.com. Tarif Iklan: Iklan Umum Full Colour (FC): Rp 35.000 per mm/kolom. Iklan Umum Hitam/Putih (BW): Rp 19.000 per mm/kolom. Iklan Duka Cita/Sosial: Rp 12.000 per mm/kolom. Lowongan Rp 12.000 per baris.

Email Redaksi: redaksi@kabarmadura.co.id

umum Partai Demokrat di samping Andi Alfian Malarangeng. Selain itu juga ada nama Pramono Edhie Wibowo yang saat ini menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat, namun bakal segera memasuki masa pensiun. Pramono Edhie selama ini masih memiliki hubungan kekerabatan dengan Ani Yudhoyono, istri SBY. (aqu/zis)

WARTAWAN KABAR MADURA DIBEKALI TANDA PENGENAL, DAN DILARANG MEMINTA ATAU MENERIMA UANG/BARANG DARI SUMBER BERITA


JUMAT

8 Maret 2013

Pulau Jamuang yang Terbuang

7

(Arogansi Pengusaha dan Kelalaian Pemkab)

YO... ayo PMU. Kamu pasti bisa mengalahkan lawanmu. Pendukungmu selalu mensuportmu. Jangan kecewakan “Maduraku”. Hidup PMU, bangkitkan Laskar Sape Kerap. Salam Setong Ateh ! Vietrie Plakpakz City, +6287750552958 KALAH menang itu biasa, tapi kenapa mainnya kok gak kayak lawan Mitra Kukar. Apa karena gak masuk TV Pak DR? Galih itu bisa jadi penjaga gawang apa gak kok? Kayak orang bingung. +6281913603496 WOW hebat kau PMU. Kebanggaan Madura, kau mulai tunjukkan sugu’gen tandukmu dan kette’kan sokonah. Libas semua lawanmu. Sayang kepemimpinan wasit terlalu memihak pada Persisam. Andai wasit fair, insya Allah menang dengan skor telak. Mohon kepada Menajer dan Pengawas Pertandingan untuk memperhatikan hal ini. Karena bisa memicu suporter anarkis! Haris Taretan Teja Pmk, +6287850650191 PADA waktu P MU v Persisam yang baru berlalu di SGB, kok masih ada lemparan botol air mineral? Pada waktu itu pemain Persisam Lancine Cone kena kartu merah akibat menyikut Firly Apriyansyah. Saat keluar lapangan, Lancine Cone dilempari botol air mineral. Kejadian ini kalau berlanjut terus, khawatir kita kena sanksi dari PSSI. Akibatnya, kita akan diwajibkan gelar laga kandang usiran dari PSSI Fans Burneh Bkl, +6287849411889

BERAWAL pada saat PT. Pelindo Marine Service (PMS) mengenalkan Pulau Karang Jamuang yang secara geografis terletak di Desa Ujung Piring, Kec Socah, Kabupaten Bangkalan, sebagai salah satu objek wisata Bahari, karena memiliki potensi besar untuk menarik banyak wisatawan domestik dan mancanegara. Proses pengenalan tersebut dikemas dalam bentuk kunjungan wisata ke Pulau Karang Jamuang dengan tema “Joy Sailing” yang diikuti oleh para agen wisata, pada tahun lalu pada hari Selasa, 20 Nopember 2012, dengan konsep ”PRIMA” (Pusat Informasi Maritim, Ramah Lingkungan, Inovasi Berbasis Sumber Daya Alam, Mandiri, dan Andalan Objek Wisata), sebagaimana dilansir berita Antara News Jatim dan Kabar bisnis.com. Dalam RDP Komisi C DPRD Kabupaten Bangkalan yang membahas tentang kepemilikan pulau itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan secara tegas menolak klaim kepemilikan Pulau Karang Jamuan oleh PT. Pelindo III. Pemkab juga meminta perusahaan plat merah ini mengembalikan hak pengelolaan kepada daerah. Salah satu yang menguatkan bahwa Pulau Karang Jamuang yang diklaim PT. Pelindo III itu milik Pemkab Bangkalan berdasar pada bukti pembayaran pajak setiap tahunnya. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bangkalan, Saat As’jari, di Lensa Indonesia.Com pada hari Kamis, tanggal 28 Pebruari 2013.

Oleh:

GO.., go.., walaupun PMU cuma bisa imbang 2-2 aku cukup bangga walaupun gak dapat poin. Tanggal 10 lawan PSPS, taklukan dan tanduk PSPS 3-0 aja. Kalian harus curi poin di kandang PSPS. Buat Osas sama Zaenal Arif, tambah lagi gol-golmu. Jebol jala gawang PSPS nanti Baros Taretan Dhibik, +6281939316890. ANTRAKSI ada dua K-conk Mania dan Taretan Mania, tolong... Taretan Mania, padukan jadi satu bersatu dengan K-conk Mania agar atraksinya lebih bagus dan enak di pandang. Kemarin di bagian tribun bagian barat banyak yang mengeluh, atraksinya tidak bagus akibat kurang bersatu. Dan tolong atraksi berikutnya untuk Taretan Mania agar bersatu dengan K-Conk Mania. Karena K-Conk Mania lebih bagus dan lebih kompak dari pada Taretan Mania. Sekali lagi, tolong, tolong, tolong, bersatu. K-Conk Areta Jl. Simpang Tiga Karang Penang Sampang, +62818579805 ANDA MEMILIKI UNEG-UNEG, SARAN, DAN KELUHAN TENTANG PELAYANAN PUBLIK (PENDIDIKAN, EKONOMI, KEAMANAN DLL) DI SEANTERO MADURA?

Silakan kirim melalui pesan dan alamat ke: Kabar Madura. Tulis pendapat Anda dan kirim ke no +6287850767325 (khusus SMS) atau via email:kabarmaduranews@gmail.com, facebookkabarmadura@gmail.com

MUSYFIQ Lahir di Bragung, Guluk-Guluk, Sumenep, Mahasiswa STKIP PGRI Sumenep, Hidup di PMII.

MEREKA TERUS SAJA MENGAUNG -Ws Rendra

Re, aku ingin menaruh hati gersang padamu tentang mereka-mereka yang terus saja mengaung dari meja ke meja dari rapat ke pamflet pembangunan tanah tak berfikir di bawah jelata dalam menengadah Re, mereka terus saja mengaung janji sejahtera ia janjikan janji damai ia sihirkan pada setiap kampanye ia cerahkan tak ada bukti dan pernyataan Re, sungguh mulutku gagu tuk menyebut rembulan setiap malam dan selamat jalan wahai teman hati yang telah mendahului diri ini Juni 2012

ANALEKTA :indi 1/ Serampai rindu mengendap pada senja mengabut berkisah pada malam pualam tentang_aku yang dilindas waktu ;sebentuk sabotase mengingatmu lalu kau tumbuh serupa kembang dikuncup bidara aku memetikmu sebelum embun, lalu kau mendarahiku serupa sepadang sajak nyala

Bagi pembaca yang berminat mengirimkan karyanya, Silahkan kirim ke:

Kantor Redaksi KABAR MADURA di San Diego Main Street MR-2 No. 16 (No. 95) Pakuwon City Surabaya. Diutamakan via email ke kabarsastrabudaya@gmail.com. Panjang tulisan maksimal dua lembar kertas ukuran folio dengan 1,5 spasi. Nama dan alamat terang, serta foto diri harus dilampirkan.

Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

tahukah, darahku bersimbah menjadikanmu kata yang takusai kueja _hanyut melebur dalam sajakku.

(c). Rencana PengeloPolemik antara laan Wilayah Pesisir Pemkab Bangkalan v dan Pulau-Pulau KePT PMS tentang hak cil yang selanjutnya kepemilikan dan hak disebut RPWP-3-K; pengelolaan lahan di dan (d). Rencana Aksi Pulau Jamuang ini, Pengelolaan Wilayah menarik untuk kita Pesisir dan Pulaukaji dari aspek pePulau Kecil yang nata kelolaan Pemerselanjutnya disebut intah Daerah dengan RAPWP-3-K. merujuk pada aturan Dokumen-dokumen perundang-undangan Oleh: perencanaan yang yang ada. Baik UU ALIMAN HARISH dimaksud di atas, No.32/2004 tentang seharusnya menjadi Otonomi Daerah atau UU No.27/2007 tentang Pengelo- pedoman Pemkab Bangkalan laan Wilayah Pesisir dan Pulau- dalam memanfaatkan lahan di wilayah pesisir dan pulau-pulau Pulau Kecil. UU Otonomi Daerah sudah kecil, yang dalam hal ini Pulau jelas mengatur tentang penata Jamuang termasuk dalam katkelolaan 36 kewenangan yang egori pulau kecil yang secara diserahkan Pemerintah Pusat se- geografis berada di wilayah Bangbagai bentuk pelaksanaan sistem kalan. Dengan asumsi ini, perdekonsentrasi. UU No.27/2007 masalahan Pulau Jamuang entah tentang Pengelolaan Wilayah nantinya dikelola pemkab sendiri Pesisir dan Pulau-Pulau Ke- maupun dikelola oleh pihak lain cil menegaskan bahwa Daerah (swasta). Satu hal yang mestinya berkewajiban untuk menyediakan dipertanyakan untuk meluruskan 4 dokumen perencanaan yang polemik ini adalah sudahkah dijadikan pedoman penata kelo- Pemkab Bangkalan mempunyai 4 laan wilayah pesisir dan pulau- dukumen tersebut sebagai bentuk pulau kecil yang termasuk dalam pelaksanaan dari perintah UU No wilayahnya, sebagaimana dijelas- 27/2007? Jika dokumen-dokumen kan dalam Pasal 7 ayat 1 ten- ini belum dibuat oleh Pemkab tang “Perencanaan Pengelolaan Bangkalan, maka sebaiknya perWilayah Pesisir dan Pulau- Pulau soalan ini dijadikan momentum Kecil” sebagaimana dimaksud untuk segera menyusun dan dalam Pasal 5, terdiri atas: (a). membahasnya bersama DPRD. Rencana Strategis Wilayah Pesi- Bagaimanapun, hal ini diakui sir dan Pulau-Pulau Kecil yang atau tidak merupakan bukti kelselanjutnya disebut RSWP 3-K; alaian Pemkab Bangkalan. PT. Pelindo sebagai pihak pe(b). Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil yang megang sertifikat lahan Pulau selanjutnya disebut RZWP-3-K; Jamuang sebagaimana yang telah

ramai dibicarakan media massa dan dibenarkan oleh pihak BPN Bangkalan, tidak otamatis bebas mengelola seenaknya sendiri tanpa memperhatikan kewajibankewajiban administrasi (perizinan) lainnya pada pihak Pemkab Bangkalan, yang mestinya harus dilalui oleh pihak PT. Pelindo agar tidak terjebak pada pembentukan pemerintahan dalam pemerintahan yang sudah diatur jelas dalam peraturan perundang-undangan. Apa yg dilakukan pihak PT. Pelindo terhadap Pulau Jamuang bisa dikatakan sebagai bentuk arogansi perusahaan dengan sengaja mengabaikan koordinasi, singkronisasi dengan pihak Pemkab Bangkalan sebagai pihak yang berwenang mengatur dan menentukan kebijakan pembangunan di seluruh wilayah Bangkalan. Mengingat Pulau Jamuang menyimpan potensi besar untuk dimanfaatkan dan dapat menambah kekuatan APBD Bangkalan ke depan, maka Pemkab Bangkalan berdasarkan kewenangan yang dimilikinya tidak salah jika segera menghentikan sementara segala aktifitas yang dilakukan PT. Pelindo, dan segera diadakan pembicaran bersama dengan tujuan pengelolaan Pulau Jamuang. Sehingga ditemukan sebuah titik temu antara Pemkab Bangkalan dan PT. Pelindo yang pada intinya dapat memberikan manfaat bagi rakyat Bangkalan.

2/ Adalah surga yang jatuh diputikmu Lesup terpahat rindu Sementara pagi mengembul mengeringkan pelan

denting rahasia hidup

Oleh: JUFRI ZAITUNA Lahir di Sumenep, Madura, 15 Juli 1987.

Aku menjemputmu dengan sebilah mawar yang hampir melayu disajakku Aku menanamnya seusai september yang bisu Terimalah sebagai setandan melankoli; mawarku merindumu 3/ Jika malam mengisahkan awan yang berpendar serupa kunang Aku melukismu, sebasah perjumpaan semu Sementara sengaumu yang berserakan dirintik hujan Seakan meminangku menjadi gerimis Meresap diseonggok tanah; menguap Menjadi embun yang berarak Lalu pecah menumpah hujan 4/ _Malam berkincir memekikku Pada lipatan waktu yang memburuku Dipenghujung syar rembulan keseribu aku menemuimu dipusara tempat menunggu. Nopember 2012

MEMORANDA BASAH _mengenang lalu Bulan meruncing menusuk rindu perlahan setelah hujan, nganga luka yang menyisahkan gerimis sekutip sujud yang terus saja basah seakan garang mengusir malam, menjadi pualam baru saja sekelabat sajak yang kilap tegak serupa alifmu, melahirkan bayi yang sulit kutebak “lantas diranting mana kau sisakan gelegak tawa yang tak sampai gunung memekiknya sementara embun meleburmu serupa abu” Disebaris musim tersingkap layu aku merampungka tangis yang tak mungkin reda untuk hari ini serumpun kisah beku dipadang rindu menjelma sederai bayang yang melumut meringkuk dirapat rusuk. September 2012

*) Penulis : Aliman Harish, Salah Satu Komisioner Komisi Informasi Bangkalan

MALAM BIRAHI harum bunga percumbuan semakin merasuki otak bergentayangan bersama segerombolan nafas panjang menarik-narik jantung seperti serigala merangkak mengusung nasib buruk meski berulangkali menelan sepi tubuh menyala-nyala membuka kebisuan tirai asmara

malamkian khusyuk memetik senar-senar rahasia dari segumpal hasrat sepanjang persinggahan yang terus membaca keadaan: betapa sakit mendengar gonggongan anjing melebihi anjing itu sendiri anjing yang lahir dari mulutku sendiri setiap kali keriuhan keakraban mendorongku untuk selalu mengucapkan pada siapa saja juga pada dirimu yang kini melakhirkan diriku kembali menjadi manusia seutuhnya 2010

KEPULANGAN

kehangatan kembali telanjang mencipta bunga-bunga darah bermekaran menyalakan menara hati di ujung dingin menusuk mata yang begitu nyata

terang menghuntui lorong panjang menjadi santapan tangisan bagi para pengecut yang takut pada dirinya yang tak ingin pulang sebelum dosa-dosa

memandang kenyataan yang begitu hampa sampai teriakan seperti langkah kabut menyembunyikan rahasia kesenyapan yang begitu runcing menusuk dusta

menjadi benda-benda menjijikkan sebab surga terlampau busuk bagi si miskin yang tak pernah memahami makna kekalahan

teriakan kenbali lenyap dalam ketakutan sampai segalanya menjauh dari tangan-tangan besi kesakitan meloncat-loncat bergegas pergi

sebab jalan yang kau lalui bukan langit dan bumi melainkan raungan hati yang terus membuntuti sepanjang kemesraan

benda-benda seolah hantu yang semakin nampak dalam kemurungan puisi bergumam tentang kutukan lewat celah jendela yang terus terbuka mengintip kegelapan

menguar rasa pahit usia seliar ular bersemayam dalam titik tanya memaksa rasa meresap kedalam pori-pori bahasa

2011

AKULAH ANJING ITU :ditya manggala kita tak bosan-bosan memaki-maki masa lalu sebab semuanya tak lagi berarti selain hanya menjadi ribuan igauan dalam kamar lembab, bau puntung dan

impian berkelebatan mencari semak-semak impian ketika bulan remang di sungai-sungai wanita menari-nari seirama hentakan kaki berulang kali menerbangkan debu dari ketulusan padang dada 2011


8

JUMAT

8 Maret 2013

Pungutan Pilkades Tanamkan Bibit Korupsi BEM Jatim pun Turut Soroti Ketidakbijakan Pemkab Pamekasan PAMEKASAN-Badan Eksekutif Mahasiwa (BEM) Jatim ternyata tak meluputkan perhatiannya terhadap pelaksanaan demokrasi di tingkat desa, alias pemilihan kepala desa (pilkades), yang bakal diselenggarakan Pemkab Pamekasan, beberapa waktu ke depan. Mereka turut menyoroti masalah pungutan resmi yang ditetapkan Pemkab Pamekasan, terkait penyelenggaraan pilkades. Di mana, setiap bakal calon kepala desa (bacakades) dibebabani biaya penyelenggaraan pilkades, sebesar Rp 40 ribu per hak pilih. Shodiq, Presiden Mahasiswa (Presma) BEM Jatim menegaskan, berkenaan gelombang protes dan kecaman terhadap Perbup

Pilkades Nomor 30 Tahun 2012 tentang pungutan tersebut, harus disikapi secara serius oleh Pemkab Pamekasan. Pihaknya mendesak legislatif dan eksekutir mengubah Perbup yang juga dikeluhkan oleh para bacakades itu. “Percayalah, kalau Perbup tersebut tidak dicabut dan tetap diterapkan dalam pelaksanaan Pilkades, bibit-bibit korupsi akan terus mewarnai negeri ini. Sebab, para calon dituntut mengeluarkan biaya yang cukup besar. Akibatnya, ketika dia terpilih, maka yang terpikirkan kali pertama ialah bagaimana caranya agar uangnya kembali berlipat ganda,” tekannya. Di samping itu, tambahnya, Perbup tersebut menjadi sandungan utama bagi mereka yang berasal dari golongan menengah ke bawah. Bagi yang terbilang kaya, terangnya, itu tidak akan menjadi persoalan yang memusingkan kepala. “Kalau ongkos politik terus

KM/IST

BALIK MODAL: Usai ditetapkan pemenang pilkades, orang-orang semacam ini bisa jadi akan lebih konsen mencari masukan untuk mengembalikan dana yang dia keluarkan. Jadilah mereka koruptor.

besar seperti ini, maka potensi kepemimpinan yang dimiliki oleh seseorang tidaklah akan

tersalurkan oleh sebab kendala biaya. Orang yang layak jadi pemimpin tetapi tak berbiaya,

tentu tak punya kesempatan sama sekali,” bebernya. Mahasiswa Universitas Islam Madura (UIM) itu, lantas berpendapat, eksekutif dan legislatif di Pemkab Pamekasan, harus segera mencabut Perbup Nomor 30 Tahun 2012 itu, karena dinilai diskriminatif dan berdampak koruptif. Selanjutnya, memperkecil biaya untuk setiap hak suara menjadi Rp 25 ribu. Selain itu, tambahnya, pemerintah dan legislatif harus memperjelas subsidi dengan rincian APBD 50 persen, APBDes 25 persen, dan para calon 25 persen dari seluruh pelaksanaan pilkades. “Dan keberatan pengajuan biaya, harus diatur berlandaskan hukum,” gagasnya. Di bagian lain, Bupati Pamekasan Kholilurrahman mengaku, sudah membicarakan masalah perbup yang dia tanda tangani itu, dengan pihak terkait. Dia juga menyatakan, pemerintah selalu menerima aspirasi ma-

syarakat, yang masuk, dengan catatan, para penyampai aspirasi tidak memaksakan kehendak. “Mereka menyampaikan dengan kepala dingin. Kemudian kami melihat atau wait and see untuk menyikapinya berlandaskan nilainilai demokrasi dan kemaslahatan bersama yang memang harus selalu diutamakan,” tukasnya dengan serius. Ketua Komisi A DPRD Pamekasan, Suli Faris menjelaskan, besaran Rp 40 ribu per hak pilih untuk pendaftaran bacakades tersebut, merupakan hasil kesepakatan bersama. Sehingga tidak bisa lagi diotak-atik. “Biaya 40 ribu itu sudah menjadi kesepakatan, sehingga tidak bisa serta merta diturunkan,” kata Ketua Partai Bulan Bintang itu. Selanjutnya dia menambahkan, Rp 40 ribu itu adalah angka yang adil, baik bagi desa yang jumlah penduduknya banyak, ataupun bagi jumlah penduduknya yang sedikit. (anm/yoe)

Sejumlah Penyumbang Kompak Tak Punya NPWP

KM/DOK.

NAIK BANDING: Bola panas yang digelontorkan oleh 18 PAC Partai Demokrat pada 19 Februari lalu terus menggelinding. Kini mereka mengancam akan mendemo DPD Jatim agar segera mengambil langkah terkait konflik internal Partai Demokrat Sumenep.

Ketua Demokrat Kalianget Akan Aksi ke DPD SUMENEP- Bola panas konflik internal Partai Demokrat Sumenep rupanya terus menggelinding. Seusai meng-KO DPC Demokrat, kini giliran DPD Demokrat Jatim yang menjadi incaran bola panas tersebut. Pasalnya, hingga kini tak kunjung ada respon serius dari Ketua DPC Demokrat Sumenep, Djoni Tunaidi, terkait aspirasi 18 Pimpinan Anak Cabang (PAC) Demokrat di Sumenep, yang mereka teriakkan pada 19 Februari lalu. Mereka menilai Djoni sengaja tutup telinga dan tak mendengar suara pengurus PAC yang telah mengusungnya. Kekeselan pengurus PAC Demokrat di Sumenep, kian besar ketika meli-

hat Djoni hingga kini belum mengambil langkah untuk mengumpulkan seluruh PAC untuk mengklarifikasi lebih lanjut terkait dengan masukan mereka. Sebab itu, bola panas yang awalnya menyasar Kantor DPC Demokrat Sumenep beralih ke Kantor DPD Demokrat Jatim. ”Langkah selanjutnya, kami akan demo ke Kantor DPD Demokrat (Jatim) jika tetap belum ada kejelasan terkait dengan tuntutan kami dalam aksi kemarin (19 Februari, red),” tegas Syarkawi ketua PAC Demokrat Kalianget yang dikabarkan telah dipecat, Kamis (7/3) kemarin. Selain itu, Syarkawi menegaskan, dirinya telah siap menanggung

konsekuensi dari tindakan perjuangannya untuk membersihkan nama Demokrat. Meski dalam pertemuan Rabu lalu (6/3), ditegaskan, dirinya tidak jadi dicopot. Namun faktanya, dia tak lagi difungsikan sebagai ketua PAC, oleh partainya. ”Buktinya ada pemantauan pokmas di Kalianget itu tidak melalui PAC. Padahal itu mobilnya Demokrat. Ini yang makin membuat kami kesal. Lalu keberadaan kami di Kalianget dianggap apa?” Tandas Syarkawi. Kekesalan sejumlah Ketua PAC terhadap kepemimpinan DPC Demokrat Sumenep makin menguat saat ada pernyataan dari pengurus harian partai penguasa tersebut akan

menuntut pendemo pada 19 Februari lalu dengan alasan pencemaran nama baik. ”Terkait hal itu, kami tantang mereka. Kami siap. Jadi kami memang menungu terhadap tuntutan mereka. Memangnya kami takut dengan ancaman seperti itu, wong apa yang kami lakukan ini benar kok,” pungkas Syarkawi geram. Sementara itu, Sekretaris DPC Demokrat Sumenep, Ach Zahrir Ridla, tetap bungkam saat di hubungi melalui telepon oleh sejumlah wartawan. Dia tidak mau mengomentari persoalan tersebut karena dinilai bukan ranah publik, tetapi urusan ’dapur partai’. (aqu/yoe)

PAMEKASAN-Komisi Pe- Kholilurrahman Rp 250 milihan Umum (KPU) Ka- juta, lalu wakilnya Masduki bupaten Pamekasan, Kamis Rp 200 juta. (7/4), mengumumkan hasil Namun, dari 22 orang audit rekening khusus dana penyumbang itu, beberapa kampanye pasangan calon di antaranya dilaporkan tibupati dan wakil bupati dak memiliki Nomor Pokok yang berlaga dalam Pemilu- Wajib Pajak (NPWP), antara kada Pamekasan, 9 Januari lain bernama Moh Faisol lalu. Iswanto, Zainollah Idris, “Ada dua pasangan calon dan Julianto Ashadiar. bupati dan wakil bupati PaSedangkan dana yang mekasan yang masuk pada menyetorkan rekening rekening dana khusus kamkampanye dan panye pasantelah diaudit gan Achmad Ada dua pasangan oleh akuntan Syafii-Kholil calon bupati dan wakil publik,” ungkap Asy’ari (Asri) bupati Pamekasan anggota KPU sejumlah Rp P a m e k a s a n , yang menyetorkan rek- 750.020.000, ening dana kampanye Agus Kasianto, meliputi dan telah diaudit oleh Kamis kemarin, dari pasanakuntan publik.” sebagaimana gan calon disadur dari anRp 450 juta AGUS KASIANTO tarajatim.com. dan sumber Anggota KPU Kedua pasanperseorangan Pamekasan gan calon buRp 54 juta. pati dan wakil Ada 30 bupati itu, maorang yang sing-masing pasangan KH tercatat sebagai penyumKholilurrahman-Masduki bang dana kampanye Asri, (Kompak) dan Achmad Sy- dan semuanya memiliki afii-Kholil Asy’ari (Asri). NPWP. Sedangkan pasangan calon Sumbangan terbesar dari Al-Anwari-Holil (Aho) tidak Haji Hamil Ali Makki, Kamenyetorkan rekening khu- tanso Utomo, Hairul Anam, sus dana kampanye. Fariduddin dari Partai DeBerdasarkan pengumu- mokrat. Masing-masing Rp man itu, jumlah uang yang 50 juta. masuk ke rekening khusus Pengumuman hasil aupasangan Kompak sebesar dit rekening khusus dana Rp 762.500.000 dengan kampanye ini hanya dijumlah pengeluaran sebe- tempelkan di papan pensar Rp 762.261.630 juta gumuman KPU di Jalan dan sisa saldo sebesar Rp Brawijaya Pamekasan, ti238.370. dak diumumkan di media Dana kampanye pasangan KPU seperti yang dijanjiini bersumber dari 22 orang kan sebelumnya, yakni sipenyumbang dengan jum- tus resmi KPU Kabupaten lah terbanyak adalah cabup Pamekasan. (ant/yoe)

DP4 Pilgub Jatim di Sampang, Masih Simpang Siur SAMPANG-Tahapan Pemilihan Umum Gubernur (Pilgub) Jawa Timur yang akan digelar 29 Agustus 2013 ini, sudah mulai dilakukan di beberapa daerah. Salah satunya Kabupaten Sampang. KPU setempat sudah melakukan perekrutan Panitia Pemungutan Kecamatan (PPK) meski terkendala validasi Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4). Sebab kingga kini, DP4 yang direncanakan disetorkan kepada KPU Jatim, masih berbasis data dinas kependudukan dan catatan sipil (dispendukcapil) setempat. Sehingga, hal ini dinilai masih belum adanya kepastian dan ketidaksinkronan data. Kemungkinan besar, belum selesainya program e-KTP di beberapa daerah masih dijadikan polemik yang sangat berhubungan erat dengan daftar tersebut. Hernandi Kusuma Hadi, salah satu anggota KPU Sampang mengatakan, hingga saat ini persiapan tahapan Pilgub Jatim 2013 masih sampai pada pengumpulan data DP4. Di mana DP4 dari KPU sendiri, nantinya akan digunakan sebagai pembanding pada data DP4 yang berasal dari Dispendukcapil Sampang. Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

“Nanti, DP4 dari KPU, akan digunakan pembanding saja dengan DP4 hasil dari dinas,” ujarnya, Rabu (6/3), sebagaimana dikutip dari beritajatim. com, Kamis (7/3). Oleh kerena itu, lanjut pria yang akrab disapa Dedet itu, pihaknya menekankan fungsinya DP4 sebagai otak penentuan dari daftar pemilih sementara (DPS) maupun daftar pemilih tetap (DPT), haruslah sesuai dengan yang sebenarnya. Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda dan timbulnya banyak perbandingan dalam pilgub mendatang. “Data yang disampaikan harus riil, sebab data itu nantinya akan jadi cikal bakal dari data-data selanjutnya baik DPS maupun DPT,” imbuhnya. Masih kata Dedet, KPU Jatim hingga saat ini masih belum dapat memastikan apakah DP4 dalam Pilgub Jatim 2013 mendatang, akan berpegang pada data e-KTP secara keseluruhan. Sebab hal ini masih belum ada keputusan bersama terkait kebijakan itu. Di mana tahapan-tahapan Pilgub Jatim yang masih akan disusun oleh KPU Jatim nantinya bisa berjalan dengan baik sesuai dengan harapan masyarakat. (bjt/yoe)

KM/DOK

TIDAK SINKRON: Hernandi Kusuma Hadi, anggota KPU Sampang mengatakan, hingga saat ini persiapan tahapan Pilgub Jatim 2013 masih sampai pada pengumpulan data DP4.


JUMAT

9

8 Maret 2013

PKB Usik Kuota Keterwakilan Perempuan SAMPANG-Salah satu syarat bagi parpol peserta Pemilu Legislatif (Pileg) 2014, dapat memenuhi kuota 30 persen keterwakilan perempuan, dalam daftar caleg masingmasing. Artinya, setiap 3 caleg, minimal harus ada 1 perempuan di antaranya. Aturan itu, berlaku bagi parpol manapun, termasuk yang sudah dinyatakan lolos verifikasi faktual. Namun, PKB Sumenep, yang sudah dinyatakan lolos verifikasi faktual, masih berupaya mengusik aturan tersebut. Dalam rapat koordinasi (rakor) antara KPU Sumenep dan 10 parpol lolos verifikasi, peserta Pileg 2014, mereka mempertanyakan, apakah ketentuan 30 persen itu, harus benar-benar diterapkan per daerah pemilihan (dapil), atau cukup diglobal per kabupaten. Jika memang benar-benar diterapkan per dapil, maka, bagaimana dengan parpol yang sudah lolos verifikasi, namun tak dapat memenuhi syarat tersebut? Apakah, KPU akan mencoret parpol tersebut dari peserta? “Pertanyaan itu masih belum bisa dijawab oleh KPUD (KPU Kabupaten, red). Katanya masih akan dikonsultasikan dan dibawa ke KPU Provinsi,” ungkap Arman Syahputra, Ketua Lembaga Pemenangan Pemilu (LPP) DPC PKB Sumenep kepada Kabar Madura, kemarin (7/3). Arman melanjutkan, ada sebagian parpol lolos verifikasi faktual, di Sumenep, yang belum siap memenuhi syarat kuota 30

persen keterwakilan perempuan, apapabila benar-benar diterapkan pe dapil, sebagaimana tertuang dalam UU KPU Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilu DPR, DPD dan DPRD. “Terkait PKB sendiri, kami akui, siap terkait keterwakilan perempuan 30 persen tersebut,” ungkapnya. Hal ini ditegaskan berdasarkan fakta pada saat proses verifikasi parpol beberapa waktu lalu. PKB Sumenep dalam setiap tingkatan, mulai dari ranting, anak cabang, hingga cabang, mampu memenuhi syarat keterwakilan perempuan tersebut. “Kami setuju dengan ketentuan itu asal semua parpol konsisten dan KPU sendiri konsisten. Jika ada parpol yang tidak memenuhi syarat itu, ya, harus dicoret,” tandasnya. Aecara terpisah, anggota KPU Sampang Miftahur Rozak mengatakan, petunjuk teknis tentang keterwakilan itu, sudah tertuang dalam UU nomor 8 tahun 2012 tentang Pemilu DPR, DPD dan DPRD. Di antaranya, menyebutkan keterwakilan perempuan per dapil tetap 30 persen. Sedangkan, yang ada perubahan hanya daftar caleg per dapil. Pada pemilu 2009 diketahui per dapil bisa 120 persen. Sekarang per dapil hanya 100 persen. “Minimal, dari setiap dapil ada keterwakilan perempuan sebanyak 30 persen. Namun itu masih kita konsultasikan lagi ke KPU Provinsi dan Pusat,” ujarnya beberapa waktu lalu dalam rakor tersebut. (sya /yoe)

PILGUB JATIM 2013

KM/IST

MEMUSINGKAN: Aturan tentang kuota 30 persen keterwakilan perempuan, berpeluang menyebabkan inkonsitensi regulasi. Jika ada parpol sudah lolos verifikasi, akankah dicoret jika tak mampu memenuhi kuota 30 persen keterwakilan perempuan di setiap dapil?

Tes Terakhir, 5 Kecamatan Tak Hadir Terancam Dicoret dari Daftar Calon Panwascam

KM/AGUS JOSIANDI

Tantowi Yahya, Juru Bicara DPP Partai Golkar

Dukungan Golkar Mengarah ke Soekarwo BANGKALAN- Isu pencalonan Untung S Rajab sebagai bakal calon Gubernur Jatim yang diusung Partai Golkar, tampaknya hanya kabar burung. Hal ini didasari pernyataan Juru Bicara DPP Partai Golkar, Tantowi Yahya saat melakukan kunjungan kerja ke Bangkalan Kamis (7/3) kemarin. Menurut Tantowi, dari sejumlah nama yang beredar di DPP Golkar, tampaknya arah kebijakan partai berlambang beringin itu jatuh pada Soekarwo atau yang akrab disebut Pakde Karwo. Ditemui Kabar Madura di halaman Kantor Pemkab Bangkalan, kamis kemarin, Tantowi Yahya menegaskan, arah suara Golkar lebih pada Soekarwo. “Dari sejumlah suara yang ada di DPP, tampaknya kebijakannya nanti akan bermuara pada Soekarwo ya,” ujar Tantowi. Ditanya terkait dukungan Golkar pada Untung S Rajab sebagaimana yang dilansir sejumlah media beberapa waktu lalu, Tantowi merasa yakin bahwa pilihan DPP akan mengarah pada Soekarwo. “Memang ada beberapa nama yang masuk dan beredar di DPP, tapi tampaknya tetap jatuh pada Soekarwo untuk dukungan Golkar di Pilgub Jatim nanti,” tegasnya. Sebelumnya, sebagaimana yang dilansir Tribunnews.com Wakil Ketua DPD II Golkar Surabaya Amin Istighfarin mengatakan, partainya serius mencalonkan Untung karena figurnya dinilai cocok memimpin Jatim. Dengan pengalamannya pernah menjadi Kapolda Jatim, Untung yang asli Surabaya itu dinilai mampu memimpin Provinsi Jatim dengan segala masalah dan problematikanya. (jos/yoe)

Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

SUMENEP-Jadwal pelaksanaan uji kelayakan tarhadap calon panitia pengawas pemilu tingkat kecamatan (panwascam) berakhir Kamis (7/3) kemarin. Kendati demikian, calon dari lima kecamatan di wilayah Sumenep Kepulauan tidak mengikuti tes akhir itu. Mereka tidak hadir lantaran cuaca buruk. Lima kecamatan yang belum ikut uji kelayakan sebagai calon panwascam itu, adalah, Kecamatan Arjasa, Kangayan, Masalembu, Nonggunong, dan Sapeken. Dari lima kecamatan itu hanya dua peserta calon dari Arjasa yang hadir mengikuti uji kelayakan di Kantor Panwaslu Kabupaten, Kamis (7/3). Sehingga jadawal uji kelayakan diperkirakan molor. ”Sampai hari ini masih ada lima kecamatan kepulauan yang tidak ikut uji kelayakan, sehingga seandainya mereka datang sesuai dengan jadwal maka hari ini bisa dinyatakan selesai,” ungkap Zamrud Khan, Ketua Panwaslu Kabupaten Sumenep kepada Kabar Madura, Kamis (7/3). Zamrud tak membantah, ketidak hadiran para calon dari lima kecamatan itu, disebabkan cuaca buruk. Transportasi laut tidak ada yang beroprasi, sehingga mereka tak dapat berangkat ke wilayah

Daratab. Panwaslu Kabupaten, imbuh Zamrud, akan memplenokan ketidak hadiran mereka. ”Apakah menunggu sampai dengan besok atau lusa, bagaimana nanti tetap menunggu keputusan rapat pleno. Namun karena dua orang peserta dari Arjasa ada yang datang, tetap kami lanjutkan uji kelayakan ini,” tuturnya. Rekrutmen calon panwascam di Kabupaten Sumenep, kata Zamrud, adalah yang paling akhir se-Jawa Timur. Sehingga, diharapkan semuan calon dari Kepulauan dapat mengikuti tes uji kelayakan, hari itu. Terkait kendala cuaca yang mengakibatkan peserta tidak datang, sudah diberitahukan ke Bawaslu Provinsi Jatim. “Tadi malam sudah kami informasikan maslah ini,” jelasnya. Target pelaksanaan uji kelayakan itu, harus tuntas hingga 8 Maret (hari ini). Apabila ada calon panwascam yang tidak bisa mengikuti tes uji kelayakan, hingga batas waktu toleransi itu, maka dia terancam dicoret dari daftar calon. “Amanat undang-undang, bulan Maret harus selesai, maka harusnya mereka pro-aktif untuk mengikuti tes,” tandas Zamrud. Dikonfirmasi secara terpisah, dua calon dari Kecamatan Arjasa yang dapat hadir mengikuti tes kelayakan itu, mengaku datang ke wilayah Daratan, beberapa hari sebelum jadwal yang ditetapkan. ” Saya sudah datang sejak Selasa (5/3)

kemarin. Dan teman satunya memang sejak kemarin (7/4) ada di (Kecamatan Kota) Sumenep karena ada keluarganya,” ungkap Mathanin, salah satu calon asal Arjasa yang bisa mengikuti tes uji kelayakan. Mathanin memang membenarkan

bahwa informasi yang diterima dari peserta calon panwas yang tidak bisa hadir dikarenakan cuaca buruk sehingga kapal tidak ada yang berangkat. “Yang saya dengar karena tidak ada kapal yang berangkat,” tuturnya setelah selesai mengikuti tes, kemarin. (rei/yoe)

KM/ AHMAD AINOL HORRI

TES TERAKHIR : Calon panwas Kecamatan Arjasa sedang mengikuti fit and proper test. Sementara calon dari lima kecamatan lainnya di wilayah Kepulauan, tidak hadir dengan alasan tidak ada kapal berlayar karena cuaca buruk.

Rekening Kampanye Harus Diaudit Akuntan Publik SUMENEP-Partai Politik peserta Pemilu Legislatif (Pileg) 2014 harus memiliki rekening dana kampanye. Rekening ini berbeda dengan rekening parpol. Khusus rekening dana kampanye itu, setiap parpol harus menyerahkan laporannya kepada kantor akuntan publik yang telah ditunjuk KPU Kabupaten, untuk diaudit. Komisioner KPU Sumenep, Hidayat Andiyanto mengatakan, sebelum proses pelaksanaan kampanye, setiap par-

pol sudah menyerahkan laporan rekening dana kampanye kepada kantor akuntan publik. Namun, prosedur penyerahannya harus tetap melalui KPU Kabupaten, karena kantor akuntan publik bersangkutan adalah penunjukkan dari KPU Kabupaten. ”Nanti akan ada kantor akuntan publik yang ditunjuk oleh KPU (Kabupaten). Modelnya, KPU menjalin kontrak kerjasama terhadap kantor tersebut. Tapi, KPU Sumenep, sampai sekarang masih belum menun-

juk akuntan publik manapun. Baru setelah 2014, kami akan menunjuk kantor akuntan publik,” ujar Hidayat, Kamis (7/3). Menurutnya, rekening dana kampanye sesuai dengan undang-undang, harus membukukan semua pemasukan dan pengeluaran dalam pelaksanaan kampanye. Hal tersebut dilakukan mulai sebelum kempanye hingga selesai kampanye. Berikutnya, diserahkan ke kantor akuntan publik, minimal tiga hari setelah kampanye berlangsung, melalui

KPU Kabupaten. ”Soal rekening dana kampanye sudah diberitahukan kepada seluruh parpol. Pemberitahuan sudah dilakukan melalui surat sejak parpol ditetapkan menjadi peserta Pemilu 2014 mendantang,” ujarnya. Setelah menyerahkan ke KPU Sumenep, maka akan langsung diserahkan ke kantor akuntan publik yang telah ditujuk oleh KPU. Bahkan, lanjutnya, kantor akuntan publik tersebut, akan turun langsung terhadap parpol-

parpol untuk melakukan audit terhadap rekening dana kampanye. Selain itu, yang sangat penting nantinya Kantor Akuntan Publik akan melakukan Audit ke kantor masing-masing parpol setelah Kampanye. Akan tetapi, kantor akuntan publik tidak serta merta melakukan audit dengan waktu yang cukup lama. Tetapi, KPU juga memberi batasan waktu penyelesaian audit terhadap rekening dana kampanye. (bus/yoe)


10

JUMAT

8 Maret 2013

Merasa ‘Digantung’, Pilih Pindahkan Anak

Kasus Pengambilan Susu Teman oleh Siswa TK PAMEKASAN-Kasus pengambilan susu milik temannya oleh Rohmi Febri Tri Wahyuni, siswa TK Nurul Hikmah, Pamekasan, terus berlanjut. Merasa tidak direspon oleh pihak sekolah dengan persoalan yang menimpa anaknya, akhirnya Sutrisno, orangtua Rohmi, memilih untuk memindahkan anaknya dari sekolah tersebut. Kepada Kabar Madura, Kamis (7/3), Sutrisno menceritakan jika sekitar sebulan yang lalu, anaknya yang berusia lima tahun mengambil susu milik temannya. Namun orangtua murid yang mempunyai susu datang ke dalam kelas dan mengancam akan menembak Rohmi. Merasa takut, keesokannya Rohmi tidak bersedia masuk sekolah. ”Alasannya karena batuk dan anak saya tidak mau masuk sekolah karena takut kepada orangtua temannya tersebut. Anak saya mengakui mengambil susu temannya dan dimarahi oleh orangtuanya sampai keluar kata-kata kotor seperti mau ditembak dan lain sebagainya,” kisah Sutrisno.

Berangkat dari hal tersebut, ia meminta kepada pihak sekolah untuk dicarikan solusi. Namun pihak sekolah tidak kunjung memberikan jawaban hingga persoalan ini berlarut. “Sudah sebulan anak saya tidak masuk sekolah dengan alasan takut dan trauma. Saya meminta solusi kepada pihak sekolah namun tidak ada jawaban. Kalau seperti ini terus, maka Rohmi akan saya dipindahkan saja,” beber warga Dusun Pasar Pao, Desa Murtajih, Kecamatan Pademawu, tersebut. Sementara Kepala TK Nurul Hikmah yang berlokasi di Jalan Kemuning, Pamekasan, Syarifah Badi’ah, mengatakan jika pihaknya sudah berulang kali mendatangi rumah Rohmi untuk memberikan pengertian kepada orangtuanya. ”Kami sudah dua kali datang ke sana (rumah Rohmi, red), tapi tidak pernah bertemu. Rencananya kami akan datang lagi, tapi keburu orangtuanya yang datang duluan ke sekolah,” tuturnya. ”Waktu ke sana kami tidak bertanya kepada bapaknya karena urusan seperti ini lebih nyaman diselesaikan dengan ibunya,” imbuh Syarifah sembari menjelaskan jika hasil pertemuan tersebut, Sutrisno memilih memindahkan anaknya kepada lembaga pendidikan lain. (jck/rr)

TENAGA PENDIDIK Guru Sukwan Membludak SUMENEP-Jumlah guru suka relawan (sukwan) di Sumenep saat ini mencapai 6.000 orang. Jumlah tersebut melebihi jumlah guru pegawai negeri sipil (PNS) yang hanya berkisar 4.000 orang. Fenomena tersebut menjadi salah satu indikasi bahwa para sarjana masih kesulitan mencari pekerjaan yang layak. Menurut pemerhati pendidikan asal Sumenep, Warits, salah satu faktor suburnya guru sukwan di Sumenep karena sulitnya mencari pekerjaan yang layak untuk bagi mereka Ini sebenarnya juga hamereka serus menjadi evaluasi bagi bagai tenapara perguruan tinggi dan ga terdidik lembaga pendidikan lainsehingga nya untuk meningkatkan pilihan kualitas pendidikannya agar akhir ketika tidak bingung setelah lulus buntu menbelajar,” cari pekerjaan adalah RAHBINI menjadi Pengamat Pendidikan guru sukSumenep wan meski hanya dibayar dengan honor yang tidak wajar. ”Saya melihat fenomena tersbeut merupakan indikator dari sulitnya mencari pekerjaan bagi mereka. Pilhan terakhir adalah menjadi sukwan dengan bayaran sekadarnya,” ungkap aktivis The Pencil Connection tersebut, Kamis (7/3). Selain itu, kecenderungan sarjana atau pemuda di Indonesia, terutama di Sumenep, terhadap posisi PNS masih sangat tinggi sehingga mereka rela dibayar ala kadarnya dengan harapan suatu saat nanti bisa diangkat menjadi PNS. ”Sampai saat ini PNS masih menjadi pilihan favorit masyarakat kita, terutama generasi muda. Mindset ‘plat merah’ masih dominan sehingga tidak sedikit mahasiswa yang kuliah dalam rangkaian mengejar posisi PNS karena dipengaruhi pola pikir yang sudah mengakar,” ujarnya. Salah satu cara untuk mengurangi angka guru sukwan mengingat ada peraturan pemerintah nomor 48 tahun 2005 bahwa pemerintah daerah tidak bisa mengangkat guru sukwan dan semacamnya. Untuk itu pemerintah dan lembaga pendidikan harus kerjasama yang baik agar bisa mencetak lulusan sekolah atau perguruan tinggi yang tidak hanya bergantung pada PNS atau menjadi guru. ”Bagi saya, ke depan ini harus ada kerjasama yang baik antara pemerintah dengan lembaga pendidikan untuk melahirkan sarjana atau orang yang terdidik kreatif. Misalnya dengan menggalakkan pendidikan entrepreneur,” pungkasnya. Di lain pihak, pengamat pendidikan lainnya asal Sumenep, Rahbini, mengatakan jika lembaga pendidikan harus lebih keras lagi mengembangkan mutu pendidikan. Menurutnya, seorang sarjana yang tidak mampu melihat potensi yang ada untuk dijadikan pekerjaan sekaligus penghasilan, dipastikan terbatas secara kualitas sumber daya manusia. ”Ini sebenarnya juga harus menjadi evaluasi bagi para perguruan tinggi dan lembaga pendidikan lainnya untuk meningkatkan kualitas pendidikannya agar tidak bingung setelah lulus belajar,” sambungnya. (rei/rr) Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

KM/MARZUKIY

DUNIA ANAK-ANAK: Rohmi Febri Tri Wijaya riang gembira bermain prosotan sambil menunggu orangtuanya bermusyawarah dengan pihak TK Nurul Hikmah, Jalan Kemuning, Pamekasan, Kamis (7/3).

Sosialisasi Kurikulum Baru Belum Jelas SUMENEP-Perkembangan rencana sosialisasi kurikulum baru hingga memasuki bulan ketiga di tahun ini belum ada kejelasan. Dinas Pendidikan masih menunggu Juknis pelaksanaan sosialisasi tersebut. Sementara pelaksanaan kurikulum 2013 itu rencananya direalisasikan pada tahun ajaran tahun ini. Mengingat tenggang waktu yang sangat dekat dengan pelaksanaan tahun ajaran baru dimana kurikulum 2013 akan direalisasikan, sosialisasi yang seharusnya segera dilakukan kepada para guru belum juga dilakukan. Ahmad Masuni Kepala Di-

nas Pendidikan Kabupaten Sumenep mengaku masih belum menerima jadwal kapan pelaksanaan tersebut. ”Kami masih menunggu juknis dari pusat bagaimana bentuknya,” ungkap Ahmad Masuni saat ditemui di kantornya, Kamis (7/3). Ahmad menambahkan, bahwa dalam realisasi kurikulum baru butuh guru yang punya keahlian dan siap secara mental untuk menginterpretasikan dalam praktek di dalam kelas maupun diluar ruangan. Disamping itu kesiapan buku dalam realisasi kurikulum baru juga harus ada. ”Ini kan hal yang baru, sehingga perlu juga keahlian dalam

pelaksanaan nanti, perlu kesiapan guru juga buku-buku harus siap. Sekarang buku-buku itu belum diintruksikan oleh pemerintah pusat ke daerah. Kami menunggu juknis jadwal dari pusat, kapan akan dilakssanakan?,” terangnya menjelaskan. Saat disinggung soal mepetnya waktu pelaksanaan kurikulum baru, sementara sosialisasi belum jelas, Ahmad Masuni mengatakan bahwa semuanya tetap tergantung pemerintah pusat, karena Dinas Pendidikan Sumenep hanya sebagai pelaksana di daerah. ”Kurikulum itu kan dari pusat, kami hanya pelaksana di daerah,

tetap menunggu intruksi pusat,” tukasnya. Sementara itu, seperti yang telah diberitakan sebelumnya, tempat sosialisasi kurikulum 2013 yang direncanakan Dinas Pendidikan Sumenep diantaranya SMA Negeri 1 Sumenep, SMA Negeri 1 Kalianget dan SMA Negeri 1 Bluto. Ahmad Masuni juga pernah menyampaikan, dalam pelaksanaan sosialisasi kurikulum baru, pemerintah pusat membentuk tim untuk memberikan pemahaman kepada guru di daerah, sehingga tafsir kurikulum baru benar-benar maksimal di internal guru. (rei/h4d)

KM/DOK

AHMAD MASUNI Kepala Dinas Pendidikan Sumenep


JUMAT

11

8 Maret 2013

Essai SPORT

Harus Satu Suara, Semuanya untuk Madura! USAI pertandingan P-MU v Persisam Putra Samarinda kemarin, penulis teringat dengan pernyataan Manajer P-MU, Achsanul Qosasi. ”Saya teringat dengan sejarah perjuangan Nelson Mandela. Bagaimana Ia mempersatukan perbedaan warna kulit warga Afrika dengan soft ball. Dan hari ini sepak bola mampu mempersatukan warga Madura yang terdiri dari empat kabupaten yang memiliki sedikit perbedaan bahasa dengan satu bahasa, P-Madura United harus menang.” Pernyataan tersebut penulis sengaja kutip sebagai pengingat bagaimana warga Madura yang berjubel di tribun Stadion Gelora Bangkalan (SGB) mampu melorengkan stadion dengan harapan, P-Madura United menang pada setiap pertandingan. Penonton dan suporter yang hadir, berasal dari berbagai penjuru Madura. Dari wilayah

kabupaten ujung timur Madura, Sumenep, hingga kabupaten paling barat, Bangkalan. Bahkan, penulis melihat sendiri ada yang datang langsung dari Surabaya, Malang, Jember dan Pasuruan. Mereka adalah warga Madura atau keturunan Madura yang hidup di luar Pulau Garam. Mempersatukan Madura, misi tersebut menjadikan klub yang semasa masih berlaga di Divisi III hingga Divisi I bernama Persepam ini, dijadikan sebagai simbol Madura, dengan menambah nama menjadi Persepam Madura United. Embrio klub satu-satunya di Madura yang mentas di ISL tersebut berasal dari Pamekasan. Kendati berasal dari Pamekasan, karena kala itu Madura belum pernah memiliki klub sepak bola yang mentas ke kompetisi semiprofesional, dan atas ide Achsanul Qosasi, yang kemudian ditunjuk sebagai

Seleksi Tim P-MU U-21 Dimulai Besok PAMEKASAN-Proses seleksi pemain Persepam Madura United (P-MU) U-21 yang akan berlaga di Kompetisi ISL U-21 akan segera dimulai. Sebagaimana disampaikan Anis Fuad, pelatih P-MU yang sekaligus kepala scout talent rekrutmen pemain U-21 tersebut akan dilaksanakan besok (9/3). ”Pekerjaan pertama kami untuk sementara adalah administrasi. Yakni berkirim surat ke Pengcab PSSI se-Madura,” ujar Anis Fuad. Dalam rangka menjaring talenta muda Madura tersebut, menurut Anis, semuanya akan dilakukan di Pamekasan. Yakni di lapangan Stadion R Soenarto Hadiwidjojo Pamekasan. Namun, secara pasti kapan akan melakukan penilaian terhadap karakter permainan serta cara pemain yang akan diseleksi, Anis mengaku masih belum menjadwalkan secara khusus. ”Itu tadi, kami masih melakukan seleksi adminstrasi. Yang pasti, dalam minggu ini sudah kami seleksi di lapangan,” ujar pria yang saat ini juga mengemban tugas sebagai asisten pelatih P-MU. Dijelaskan oleh Anis, proses administrasi yang paling utama adalah soal usia. Sebab, menurutnya, pemain yang bisa direkrut adalah kelahiran setinggi-tinginya tahun 1992. ”Kalau lahir di atas tahun tersebut, seperti 1991 pasti tidak kami terima,” jelas pria yang sempat menjadi bintang Persebaya Surabaya tahun 1990-an. Untuk kepentingan administrasi tersebut, selain harus dibekali surat dari Pengcab PSSI setempat, si pemain juga harus menyertakan foto copy Kartu Keluarga (KK), juga izin dari orang tua. ”Memang sedikit ribet, karena kompetisinya katagori usia,” tandas pria yang mengaku tidak menyangka jika akan ditunjuk sebagai kepala Scout Talent U-21 P-MU. Sebagai informasi lain, bagi pihak-pihak yang ingin berhubungan langsung untuk menanyakan persyaratan untuk bisa ikut dalam proses seleksi pemain U-21, sebenarnya dapat menanyakan langsung ke tim asistensi manajemen P-MU. (bri/ed)

manajer P-Madura United adalah milik United, semua pihak Pamekasan. Untuk sepakat agar P-MU itu, diperlukan satu menjadi simbol suara bahwa P-Madpemersatu Madura. ura United adalah Tak kurang dari milik Madura. beberapa pihak Embrio P-Madura mendeklarasikan diri United memang bersebagai pendukung asal dari Pamekasan. P-Madura United. Tapi, tidak salah seDeklarasi tersebut gala sesuatu yang bermakna satu sebersumber dari daeKM/DOK mangat, Madura harah lain kemudian TABRI S. MUNIR rus bangkit. Keberdijadikan sebagai Wartawan Kabar Madura samaan dari K-Conk representasi MaduMania Bangkalan, ra. Seperti Mahfud yang saat ini memiliki Korwil MD, pria yang saat ini sudah di beberapa kabupaten lain, meletakkan jabatannya sebagai Taretan Mania yang juga tak ketua Mahkamah Konstitusi ini sungkan untuk satu bahasa diakui sebagai orang Madura. dengan K-Conk, serta Joko- Nyatanya, dia lahir di Sampang. tole Mania dan Peccot Mania Demikian juga dengan Wardidari Sumenep. Ini, menjadi- man Sastrowardoyo (Mantan kan P-Madura United sebagai Menteri Pendidikan), Jend tim yang benar-benar repre- (Purn) Hartono dan lainnya. sentasi Madura. Semuanya Semuanya lahir di salah satu bahu-membahu untuk tidak kabupaten tapi satu suara, terprovokasi bahwa P-Madura Madura.

Terdapat tiga klub sepak bola Madura yang saat ini ikut berkompetisi di petas tinggi sepak bola nasional. Yakni PMadura United di ISL, kemudian terdapat Perseba Super (Divisi Utama) dan Persebo Bondowoso di Sumenep (Divisi Utama). Dengan adanya tiga klub tersebut, persatuan untuk tetap satu suara Madura apakah masih tetap terjaga? Jawabannya, hinga hari ini dan hingga kapanpun akan tetap terjaga. Karena rasa damai yang dirasakan ketika semua warga Madura bersatu sangat terasa hingga kini. Saran penulis, jangan karena semua kabupaten memiliki klub sepak bola kemudian fanatisme kedaerahan yang sempit dengan menyebut kabupaten terus dikembangkan dan dihidupkan. “Nasionalisme” Madura harus tetap disatukan. Karena bagaimanapun, Jembatan Suramadu yang saat ini berdiri

Tiga Pemain Asing Tumbang Jelang PSB Bertandang ke Persebaya Surabaya BANGKALAN-Perseba Super Bangkalan (PSB) sepertinya akan kembali menemui kesulitan di pertandingan away Divisi Utama. Melawan Persebaya Surabaya, Minggu (17/2) mendatang, tim besutan Nus Yadera terancam kehilangan tiga penggawa asingnya. Yaitu Danilo Fernando, Victor Da Silva dan Perry N. Somah. Ketiganya mengalami cedera yang cukup mengkhawatirkan. ”Ketiga pemain asing kita sedang dibekap cedera. Antara lain otot paha tertarik,” ungkap Pelatih Kepala PSB, Nus Yadera. Melihat kondisi pemainnya, Nus mengaku tidak yakin ketiganya akan segera kembali ke lapangan hijau. ”Mudahmudahan bisa segera pulih. Pertandingan kami selanjutnya ke kandang pemuncak klasemen, Persebaya,” imbuh pelatih yang musim lalu menukangi PSBK Blitar itu. Kabar ini bukan pertama kali dialami pemain asing tim berjuluk Laskar Suramadu ini. Sebelumnya, Danilo dan Victor juga kurang optimal dalam penampilan terakhirnya melawan Deltras Sidoarjo. Keduanya akhirnya ditarik keluar, masing-masing pada babak pertama dan awal babak kedua. Kekalahan dari Deltras 2-0 pun ditengarai merupakan

imbas dari tidak optimalnya penampilan duo Brasil itu. ntara Sementara enitu, mengenai pengganti, N u s Yadera mengaku su-edah mean nyiapkan DANILO nama-naFERNANDO ma alternatif apabila ketiga legiun asingnya itu benarbenar tidak bisa turun. Nama Har- ianto dan Rahmat menjadi salah satu jaminan bahwa mengharseba dapi Persebablik ya, publik Bangkalan sebagai penduk u n g utama PSB, ti-u dak perlu cemas. Meskipun VICTOR DA SILVA PSB tidak tampil full team. ”Ini memang situasi sulit. Tapi kami bisa memberikan kepercayaan terhadap kualitas pemain pelapis kami,” imbuh Nus. (bai/ed PERRY N. SOMAH

Trend Produktifitas Cetak Gol Mulai Naik

FOTO:FOTO: TABRI S. MUNIR

Eks Kapten Tim yang Dikenal Rajin Beribadah Terpilihnya Mohamadou Tassiou Bako sebagai scot talent P-MU U-21 yang akan berlaga di kompetisi ISL U-21 bukan tanpa asalan. Sebab, rekam jejak pria asal Kamerun tersebut selama membela P-MU selalu menjadi buah bibir. Itu tak lepas dari kontribusinya sebagai penjaga pertahanan hingga P-MU bisa promosi ke ISL. TABRI S. MUNIR, Bangkalan

Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.co

KM/DOK

KAPTEN DIVISI UTAMA: Muhamadou Tasiou Bako (kanan) mengikuti pemanasan Laskar Sape Kerap di Stadion 17 Mei Banjarmasin.

memantik semangat dari sebagian warga Madura jika P-MU akan dapat berbicara banyak di pentas sepak bola Nasional. Harapan tersebut, memang terbukti dengan promosinya P-MU ke ISL musim kompetisi lalu. Pertama kali bergabung, Tassiou langsung memegang peranan penting. Bergantian dengan sejumlah nama lainnya, Tassiou menyandang

ban kapten. Dan pada akhirnya, itu terus tersemat di pundak pria yang sudah beristrikan perempuan asal Manado tersebut. Cedera yang dialami di awal musim kompetisi ISL, menjadikan Tassiou harus merelakan diri slot sebagai pemain asing Non-Asia yang memperkuat P-MU tergeser. Perangainya yang tegas selama memimpin Laskar

seri 2-2 k a l a Persep a m Madrua United (P-MU) melawan Persisam Putra Samarinda kemarin (6/3), seutuhnya menjadi catatan menarik bagi barisan depan P-MU. Sebab, usai menaklukkan Persidafon Dafonsoro, berturut-turut pertandingan P-MU selalu bisa menjebol gawang lawan. ”Trend pemain depan untuk cetak gol memang sedang positif. Untuk lini belakang memang perlu ada tambahan amunisi,” jelas Daniel Roekito, kepada Kabar Madura, kemarin. Sejak berhasil ”memecah telor” melalui Kristian Adelmund kala P-MU mempecundangi Persidafon Dafonsoro, Laskar Sape Kerap memang selalu membobol gawang lawan. (Selengkapnya lihat grafis) Sayangnya, kendati selalu mencetak gol ke gawang lawan, minus gol yang saat ini dimiliki termasuk tinggi, yakni tujuh gol. Besarnya minus gol tersebut sebenarnya tak lepas dari tiga pertandingan pertama P-MU, kala meladeni Persela Lamongan, Persipura Jayapura dan Persiwa Wamena. Kala itu, persiapan tim tergolong mepet. Sebab pelatih yang hingga saat ini menjadi arsitek Zaenal Arif dan kawan-kawan, tercatat hanya memiliki waktu 10 hari membesut taktik dan strategi. Terlepas dari minus gol RAIHAN

Di Balik Ditetapkannya Duet Anis-Tassiou sebagai Tactian P-MU U-21

KETIKA proses pembentukan tim P-MU yang akan berlaga di Divisi Utama, warga Madura kala itu dikejutkan dengan kedatangan pria yang berambut gimbal dengan kulit hitam. Apalagi, pria yang kemudian dikenal dengan nama Tassiou tersebut juga rajin beribadah ke masjid. Rasa sebagian besar warga Madura kala itu memang patut terjadi. Sebab, P-MU kala itu menjadi satu-satunya tim di Madura yang akan mentas di kompetisi semiprofesional. Tak heran, kedatangan Tassiou yang tercatat sebagai warga Kamerun,

kokoh bukan jembatan diberi naman Jembatan SurabayaBangkalan. Tapi Jembatan Surabaya-Madura. Siapapun yang mencoba membangkitkan fanatisme kedaerahan yang berbasis kabupaten sangat tidak tepat dikembangkan. Bagi penulis, itu adalah kecerobohan yang coba dilakukan di tengah persatuan Madura sedang bergandeng erat. Persepam Madura United saat ini adalah milik Madura. Kedepannya, Perseba Super dan Persebo Bondowoso juga harus menjadi milik Madura. Janganlah embel-embel kabupaten dihidupkan ketika klub tersebut berlaga di kompetisi profesional. Sebab bagaimanapun, APBD Kabupaten sudah tidak dibenarkan sebagai sumber pendanaan klub sepak bola profesional. Karena selain sepak bola, ulama di Madura juga bersatu dalam satu emblem, Bassra. (tabrisyaifullahmunir@gmail.com)

Sape Kerap, serta pola permainannya yang praktis tidak menjadikan cedera yang dialaminya sebagai halangan untuk terus meniti karier di dunia sepak bola. Jasa besarnya ikut serta menghantarkan P-MU promosi ke ISL, menjadikan pria yang taat beribadah tersebut dipercaya melatih tim P-MU U-21 yang akan berlaga di ISL U-21. Pengalaman menimba ilmu dari beberapa pelatih, termasuk dari tiga pelatih P-MU, Winedy Purwito, Mustaqim dan Daniel Roekito, menjadikan pria ini sangat diharapkan mampu membesut tim U-21 P-MU dengan maksimal. ”Tassio sedikit banyak sudah memahami kultur Madura. Itu yang sangat sulit didapatkan jika harus memilih pelatih lain,” ujar Achsanul Qosasi, manajer P-MU ketika ditanya tentang penunjukan Tassiou. Terlepas dari pengalaman Tassiou, komitmen AQ -sapaan akrabnya, juga berkomitmen untuk terus membina sepak bola di Madura dengan memanfaatkan potensi yang telah dimiliki P-MU. ”Kalau tidak memikirkan keberlanjutan karier pemain, bisa saja saya mengambil pelatih dari luar. Tapi itu tidak saya lakukan. Karena komitmen kami adalah bagaimana proses regenerasi di P-MU juga mampu menjadi pijakan menata karier usai menjadi pemain,” tandas AQ. (ed)

yang masih tinggi, semangat untuk terus mencetak gol serta mengurangi minus gol agar segera surplus, sudah tertanam kuat di dada Laskar Sape Kerap. ”Selagi masih ada waktu untuk terus berbenah dan ada waktu untuk usaha, hingga pertandingan terakhir kami akan berusaha. Termasuk mengurangi minus gol ketika melawan PSPS Pekan Baru mendatang,” ujar Zaenal Arif, el-capitino P-MU yang nota bene berposisi sebagai striker. Kerjasama antara Zaenal Arif dan Osas Saha saat ini termasuk produktif, kendati belum bisa mengejar produktifitas duet tim lainnya. Seperti Lancine Kone-Ferdinand Sinaga (Persisam), keduanya kini sudah mengoleksi tujuh gol dari sembilan pertandingan. Total 13 gol yang sudah dikantongi anak didik Daniel Roekito, jumlah tersebut termasuk lebih banyak dari raihan tujuh tim lainnya. (lihat grafis). Tetapi, raihan tersebut bukan berarti pemain sudah puas. Usaha untuk terus memasukkan gol ke gawang lawan, minimal hinga usainya komeptisi putaran pertama, sedang menjadi usungan misi utama pemain P-MU. ”Saya ingin kembali mencetak gol,” ujar Issac Y.M. Djober yang pada pertandingan kemarin menghentikan laju rekor selalu mencetak gol dalam setiap pertandingan. (bri/ed)

JUMLAH GOL SEMBILAN TIM LAINNYA 1

BARITO PUTERA

12

2

PERSIWA

12

8

PERSIDAFON

11

9

PERSIJA

11

6

PELITA BANDUNG RAYA

11

3

PERSIRAM

9

5

PERSITA

8

7

PERSIBA BALIKPAPAN

8

4

PSPS

6


12

JUMAT

8 Maret 2013

Free KICK Skor Madura v Borneo Imbang IMBANG 2-2 melawan Persisam Putra Samarinda (6/3), sekaligus menahbisan laga antara Madura melawan tim asal Bumi Borneo juga masih imbang, 2-2. Masing-masing sekali menang, sekali seri dan dua kali imbang. P-MU menang saat menjamu Mitra Kukar dengan skor 3-1. Kalah ketika melawat ke Barito Putra 2-1. Dua kali seri, masingmasing menahan tuan rumah Persiba Balikpapan 3-3 dan ditahan 2-2 saat menjamu Persisam Putra Samarinda. (bri/ed)

Suporter Teriaki Wartawan SATU kejadian unik berlangsung pada laga P-MU melawan Persisam Samarinda (6/3). Pada babak pertama, sempat diwarnai ”kisruh” disertai lemparan botol air mineral ke lapangan. Namun, sasarannya justru ditujukan kepada dua wartawan plus fotografer yang sedang meliput pertandingan. Ikhwal amarah suporter, karena dua wartawan yang mengambil posisi di pojok lapangan selatan, persisnya di sisi barat, sangat dekat dengan bendera pojok dan garis lapangan. Bahkan keduanya dianggap mengganggu jalannya permainan. Saat P-MU sedang berusaha mengambil tendangan pojok, yang akan dieksekusi Kristian Adelmund, dua wartawan tersebut tetap duduk santai. Padahal posisinya sangat dekat dengan Adelmund yang akan mengeksekusi tendangan pojok. Melihat sangat mengganggu permainan, petugas keamanan sempat meminta kepada dua wartawan tersebut untuk pindah. Namun sebelum diminta pindah, sejumlah suporter yang merasa kesal dengan perilaku dua wartawan tersebut langsung melempari dengan botol minuman serta teriakan keras untuk pindah. Syaiful Bahri, wartawan Foto Antara sangat menyesalinya. ”Harusnya mereka tahu posisilah. Jika memang bisa mengganggu jalannnya permainan seperti tadi (saat eksekusi tendangan pojok, Red) sedikit mundur,” ujarnya. (bri/ed)

Target Curi Poin Dipancang Skuad P-MU Bakal Melakoni Tandang ke PSPS dan Persija BANGKALAN-Sesuai agenda, hari ini (8/3) rombongan pemain dan ofisial Persepam Madura United (P-MU) bertolak ke Pekan Baru, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Tentunya, dalam rangka melanjutkan laga di Kompetisi ISL, melawan tuan rumah PSPS Pekan Baru. Usai melawat ke wilayah Provinsi Kepri, anak asuh Daniel Roekito akan kembali ke Pulau Jawa. Tepatnya meladeni tantangan Persija Jakarta. Dalam lawatan kali ini, kembali Daniel Roekito hanya membawa pemain yang selalu diturunkan dalam beberapa pertandingan. Secara umum memang serupa lawatan sebelumnya. Meski, ada perubahan personil untuk satu-dua nama saja. Semisal kembali dis-

ertakannya pemain gaek sarat pengalaman, Indriyanto Setyo Nugroho. Setelah mengikuti rombongan yang tanding ke Bumi Papua, Indri –sapaannya, ditinggal di mes saat Laskar Sape Kerap melakoni dua laga tandang ke Bumi Borneo. Target pun sudah dipancang. Yakni ingin mengulang kembai keberhasilan mencuri poin dari kandang lawan, sebagaimana lawatan ke Bumi Borneo. Meski sebenarnya hasrat terbesar manajemen adalah bisa mendulang poin absolut dari dua lawatan kali ini. Sebab Laskar Sape Kerap diharapkan bisa terus menambah pundi-pundi poinnya. ”Meski saya sadari, menang di kandang lawan sangat sulit. Tapi itu bukan mustahil. Jika pemain berjuang keras dan Tuhan mengabulkan hasrat kami, segalanya pasti bisa terjadi,” ujar Daniel Roekito selaku head coach P-MU. Untuk bisa meraih target tersebut, kembali Zaenal Arif akan memimpin

pemain-pemain muda P-MU. Tidak hanya Zaenal Arif, tiga pemain asing menurut Daniel Roekito juga akan dibawa serta. ”Mereka sedang kondisi siap perang, makanya kami bawa serta,” ujar pelatih berkaca mata ini. Ketiga pemain asing dimaksud adalah Kristian Adelmund, Osas ”Gladiator” Saha dan ”si tukang angkut air” Ali Khadafi. Ketiga pemain tersebut, sebagaimana disampaikan Ali Khadafi yang fasih berbahasa Indonesia, siap untuk bahu-membahu agar bisa meraih poin di kandang lawan. ”Kami semua siap untuk bermain ngotot. Karena bagaimanapun tim ini adalah jiwa kami,” ujar Ali Khadafi yang mengaku kerasan hidup di Madura. Selain Ali Khadafi, ”Super AS” Issac Djober kembali akan diikutkan dalam rombongan. Aksi Issac yang terus menunjukkan kelasnya sebagai pemain yang siap tempur dimanapun bermain, akan kembali dibarengi pemilik ten-

LAGA melawan Persisam Putra Samarinda yang tersaji kemarin (6/3), seakan ”mimpi bagus” bagi P-MU. Selain hanya mampu meraih skor 2-2, pada pertandingan kemarin anakanak Laskar Sape Kerap baru kali pertama mendapat ”hadiah” penalti dari sang pengadil lapangan hijau. Ihwal penunjukan titik putih di kotak pinalti oleh wasit tersebut, karena pelanggaran yang dilakukan pemain

Persisam Dian Angga, terhadap Issac Djober. Saat itu, tepatnya di menit ke 57, Issac mencoba melakukan penetrasi di areal kotak terlarang Persisam. Yakni melalui aksi meliuk dengan dribling bola ketat dan cepat. Saat itu Issac terus merangsek ke titik gawang Persisam yang dijaga Fauzi Toldo. Akhirnya disudahi Dian Angga dengan sebuah tackling. ”Ini baru pertamakalinya kami medapatakan hadiah penalti. Sebelumsebel-

umnya kami belum pernah menerima hadiah penalti, meski terdapat pelanggaran di daerah terlarang,” ujar Issac Djober. Terhadap kenyataan tersebut, Issac mengaku bersyukur wasit sudah mulai bertindak adil terhadap P-MU. Sayangnya, tindakan wasit yang dianggap bertindak tidak adil tersebut, mendapatk kritik dari pelatih Persiba Sartono Anwar. Menurut pria yang pernah membesut

ISL 2012 / 2013

P 11 9 10 10 9 9 9 11 8 9 9 9 9 10 9 9 9 9

W 8 6 6 4 4 4 4 4 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2

D 0 3 1 4 2 2 1 1 3 2 1 4 4 4 3 3 2 2

L 3 0 3 2 3 3 4 6 2 4 5 3 3 4 4 4 5 5

GD 26-12 20-4 20-17 16-14 19-19 12-13 12-14 14-18 17-13 13-20 13-12 9-11 6-8 8-12 11-15 8-13 11-14 11-17

PTS 24 21 19 16 14 14 13 13 12 11 10 10 10 10 9 9 8 8

JADWAL ISL Sabtu, 9 Maret 2013 Barito Putera v Persidafon (Stadion Demang Lehman Martapura) Pelita Bandung Raya v Persita (Stadion Si Jalak Harupat, Soreang) Persiba Balikpapan v Persiram (Stadion Persiba, Komplek Pertamina Parikesit) Sriwijaya FC v Persib (Gelora Sriwijaya, Jakabaring)

Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

DAFTAR PEMAIN YANG DIBAWA KE KEPRI 1. Galih Firmansyah 2. Alfonsius Kelvan 3. Fachruddin Wahyu Aryanto 4. Firly Apriyansyah 5. Michael Orah 6. Denny Rumba 7. Khoirul Mashuda 8. Indriyanto Setyo Nugroho 9. Ali Khadafi 10. Kristian Adelmund 11. Rossy Noprihanis 12. Issac Djober 13. Busari 14. Osas Marvelous Ikpefua Saha 15. Zaenal Arif 16. M. Rivai

Kali Pertama Dapat Hadiah Penalti

KLASEMEN SEMENTARA

NO KLUB 1. AREMA INDONESIA 2. PERSIPURA 3. MITRA KUKAR 4. PERSISAM 5. SRIWIJAYA FC 6. BARITO PUTERA 7. PERSIWA 8. GRESIK UNITED 9. PERSIB 10. PERSEPAM MU 11. PERSELA 12. PERSIRAM 13. PSPS 14. PERSITA 15. PELITA BANDUNG RAYA 16. PERSIBA BALIKPAPAN 17. PERSIDAFON 18. PERSIJA

dangan gledek, Rossy Noprihanis. (Selengkapnya lihat grafis).(bri/ed)

SUADI SUJONO FOR KM

LICIN: Berbekal power dan skill individu, serta semangat tanding pantang menyerah, Issac Y.M. Djober kerap menjadi penentu skor akhir laga P-MU. Termasuk saat menjamu Persisam Putra Samarinda kemarin (6/3). Tampak Issac tengah berduel dengan Haryono.

Persibo Bojonegoro itu, dalam dua laga di Jawa Timur timnya selalu mendapatkan kartu merah. ”Kami terus terang merasa Persisam harus selalu main dengan 10 orang. Wasit seakan terus-menerus mengerjai tim kami,” ujar Sartono kepada sejumlah wartawan yang mengikuti press cofrence seusai laga P-MU kontra Persisam. Terlepas dari pernyataan Sartono tersebut, pada pertandingan kemarin, stigma Persisam sebagai tim yang sering menampilkan permainan kasar di lapangan memang terbukti. Preasure yang dilakukan oleh anak asuh Sartono tersebut selalu menjurus pada tindakan kasar, meski tanpa ada bola. Itu dibuktikan, ketika Lancine Kone mencoba mendrong Michael Orah dengan keras dengan menggontok pipi pemain asal Manado tersebut. Tak ayal, Lancine Kone yang sempat merumput di Deltras Sidoarjo tersebut harus menerima kartu kuning keduanya, sekaligus kartu merah. Sebelumnya, ketika Persisam menantang Persela Lamongan, yang juga disudahi dengan hasil akhir seri 1-1, Piere Njanka, pemain belakang Persisam lainnya juga menerima kartu merah. ”Menampilkan permainan keras tidak harus disertai dengan perilaku kasar, saya bersyukur, hingga pertandingan kesembilan. P-MU termasuk tim yang tercatat sebagai tim paling fair, yakni sebagai tim paling sedikit raih kartu kuning,” ujar Achsanul Qosasi menanggapi permainan. (bri)

Osas “Gladiator” Saha, Striker yang Terlilit Sindrom Awal Musim

Istri Motivator Ulung, Tak Terlalu Suka Eksekusi Penalti Skill dan kekuatan fisiknya tak perlu diragukan. Namun perkara mental tanding, khususnya di awal bergulirnya kompetisi, sepertinya Osas Marvelous Ikpefua Saha perlu banyak belajar lagi. Kenapa? TABRI S. MUNIR, Pamekasan

TERCATAT, lima gol sudah dibukukan oleh Osas “Gladiator” Saha. Nama pemain asal Nigeria tersebut kini masuk dalam daftar 10 pemain yang mencetak gol terbanyak. (lihat grafis) Koleksi gol Osas Saha juga menjadikannya sebagai pencetak gol terbanyak P-MU di pentas ISL. Jumlah gol tersebut, diprediksi akan terus bertambah sepanjang pria yang biasa dipanggil Saha tersebut terus menjaga penampilan impresifnya. Pada pertandiangan awal P-MU di pentas ISL, Osas belum sekalipun menunjukkan kelasnya sebagai pemain yang memiliki ketajaman dalam urusan membobol gawang lawan. Pria yang beristrikan perempuan asal Solo tersebut harus melalui empat pertandingan untuk bisa mencetak gol. Saha menyebut nir golnya di panggung Indonesia Super League (ISL) sebagai sindrom awal musim. Mitos yang kerap dialaminya tersebut juga dialami ketika bermain di PSMS (2009-2010/2011-2012). Demikian juga ketika bermain di PSAP Sigli (20102011), sewaktu dirinya melesakkan 29 gol yang sekaligus mencatatkan rekor sebagai pencetak gol kedua di Divisi Utama Liga Indonesia saat itu. Osas sendiri tidak memungkiri jika sindrom itu tetap menjadi beban pikirannya. Sebab penyerang memang memanggul tugas mencetak gol. ”Saat-saat saya tertekan secara psikis, isteri selalu memotivasi saya untuk bangkit. Dia pintar memotifasi bahwa saya bisa. Isteri selalu memahami hal itu,” tuturnya. Sasha, nama istri Osas Saha, saat ini sudah menghadiahi seorang putra, Zyckosky Ikpefua Marvellous. Istri dan putranya tersebut menurut Osas, selalu menjadi inspirasi bagi dirinya untuk terus mencetak gol selama di lapangan permainan. Sindrom terhadap pertandingan awal di kompetisi ISL yang dialami Saha, dibenarkan Denny Rumba. Pria asal Semarang yang sempat satu tim dengan Osas Saha di PSMS Medan tersebut menjelaskan, Osas pada awal-awal permainan memang sulit mencetak gol. ”Jika Osas sudah cetak gol, biasanya akan terus mencetaknya. Itu biasa dialaminya menurut beberapa teman saya juga,” ujar Rumba, panggilan akrab pemain yang selalu naik turun di sisi sayap kanan kala P-MU bertanding. Pada pertandingan kemarin, Osas kembali

mencetak gol. Kendati golnya kali ini melalui kotak penalti. Eksekusi yang dilakukannya adalah tendangan 12 pas pertama yang diperoleh P-MU. Dan itupun juga menjadi penalti pertama Osas Saha di pentas ISL bersama P-MU. ”Saya bia s a n y a j a r a n g mengeksekusi penalti. Sewaktu di PSAP, 29 gol yang saya cetak tak satupun dari eksekusi penalti,” pungkas Osas Saha. (ed)

BIODATA Osas Marvelous Ikpefua Saha Nigeria, 20 Oktober 1986 Usia : 26 tahun Postur : 180cm/78kg Posisi : Penyerang KARIR 2002-2003 Chykes Davies FC (0) 2004-2005 Serbian White Eagles (0) 2005-2007 PSDS Deli Serdang (21 kali/11 gol) 2008-2009 PSMS Medan (15 kali/4) 2010-2011 PSAP Sigli (26 kali/29 gol) 2011-2012 PSMS (32 kali/19 gol) 2012-Sampai Sekarang P-MU (Kompetisi Masih Berjalan)

KM/TABRI S. MUNIR


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.