Edisi 8 Maret 2013

Page 2

2

JUMAT

8 Maret 2013

Gudang PT Semen Indonesia Bikin Macet Komisi C DPRD Desak Agar Ditutup

KM/AGUS JOSIANDI

SIDAK: Sejumlah anggota DPR-RI dari Komisi I berkesempatan memantau langsung program PLIK dan MPLIK di Bangkalan, Kamis (7/3).

Panja PLIK dan MPLIK Sidak KOTA-Sejumlah anggota DPR RI menyempatkan diri berkunjung ke Kabupaten Bangkalan, Kamis (7/3). Kehadiran para politisi Senayan yang juga masuk dalam Komisi I tersebut bertujuan meninjau langsung pelaksanaan program Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK) dan Mobile-PLIK. Beberapa diantaranya sudah tak asing lagi, seperti Tantowi Yahya, Mutia Hafidz dan Romadhan Pohan. Kunjungan mendadak tersebut, tentu membuat kejutan bagi sejumlah aparatur pemerintahan terutama di struktur kecamatan. Kepada Kabar Madura saat tengah meninjau langsung salah satu MPLIK yang ada di Kecamatan Kota Bangkalan, Tantowi Yahya yang juga selaku pimpinan rombongan Panja PLIK dan MPLIK Komisi 1 DPR-RI mengatakan, sejumlah temuan yang ada di lapangan cukup mengecewakan.

“Hasil temuan kami cukup mengecewakan ya, dari 18 kecamatan yang ada di Bangkalan hanya 3 kecamatan yang tahu apa itu PLIK dan MPLIK, selebihnya tidak paham,” jelas politisi Partai Golkar ini kepada Kabar Madura, Kamis (7/3). “Kemudian dari 18 kecamatan yang ada, semua tidak pernah melihat PLIK itu seperti apa,” imbuhnya. Menurutnya, hasil temuan yang ada akan dirangkum dan diolah untuk kemudian diserahkan kepada Kemenkominfo. Ditanya konsekuensi apa yang dapat ditimbulkan dari temuan yang mengecewakan tersebut, Tantowi mengatakan bahwa jika hal ini memang tidak tepat sasaran dan tepat guna maka pihaknya bisa merekomendasikan untuk menghentikan program ini. “Jika ini tidak berhasil, tidak tepat sasaran, maka program ini harus dihentikan oleh pemerintah,” tukasnya. Sementara itu, Sekkab Kabupaten

Bangkalan Syaiful Djamal mengatakan, dengan kunjungan ini maka semakin memperjelas bahwa program tersebut minim sosialisasi. “Dengan ini makin jelas, bahwa program yang dilaksanakan pemerintah pusat ini tidak ada koordinasi kepada kami di daerah. Selama ini tidak pernah ada komunikasi yang intens kepada kami,” jelasnya. Syaiful Djamal berharap agar program tersebut dapat ditangani langsung pemerintah daerah agar lebih tepat sasaran. Berdasarkan data yang dihimpun Kabar Madura, beberapa kawasan yang dianggap sulit mendapatkan jaringan internet difasilitasi pemerintah dengan program ini agar dapat terjangkau internet. Dimana biaya yang dibayar hanyalah Rp 2 ribu/jam untuk setiap penggunaannya. Guna menutupi biaya operasional, pelaksana layanan ini mendapatkan subsidi dari pemerintah. (jos/h4d)

KM/AGUS JOSIANDI

RINGSEK: Akibat benturan keras motor mengalami kerusakan parah dan pengemudinya meninggal di lokasi kecelakaan.

KM/FIRMAN GHAZALI AKHMADI

Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

GALIS-Sebuah kecelakaan melibatkan sepeda motor dan mobil terjadi di Jalan Raya Desa Galis, Kecamatan Galis, Bangkalan pada Rabu (6/3) sore. Kejadian ini mengakibatkan pengendara motor tewas di lokasi kejadian. Menurut saksi mata, motor dengan nopol M 6696 NK yang dikendarai Zainullah (30), seorang pegawai negeri sipil warga Desa Gunung Maddah Sampang itu melaju kencang dari arah timur. Sesampainya di tempat kejadian perkara (TKP), motor yang dikendarainya berjalan terlalu ke kanan karena ingin mendahului kendaraan lain yang ada di depannya. Pada saat bersamaan

melintas mobil dengan nopol L 156 X yang dikendarai oleh H. Heji (45) warga Desa Badung Propo Pamekasan. Karena jarak terlalu dekat maka benturan keras tidak bisa dihindarkan. Akibat luka yang cukup serius di bagian kepala, pengendara motor langsung tewas di tempat kejadian. Kasatlantas Polres Bangkalan AKP Yusis Budi mengatakan, kecelakaan ini murni kesalahan pengendara motor yang mendahului beberapa kendaraan dengan kecepatan tinggi tanpa melihat kendaraan yang melaju dari arah berlawanan. “Motor tergesa-gesa tidak melihat mobil yang melaju dari arah berlawanan, maka karena jarak

yang terlalu dekat kecelakaan tidak bisa dihindarkan,” ungkap AKP Yusis saat dikonfirmasi, Kamis (7/3). Ia menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk berhatihati saat berkendara. Utamakan keselamatan karena keluarga menunggu dirumah. Jangan sampai saat berkendara dalam kondisi yang tergesa-gesa karena hal itu menjadi salah satu menyebab terjadinya kecelakaan. Sementara itu, kendaraan yang terlibat kecelakaan sudah dalam pengamanan satuan lalu lintas Polres Bangkalan. Adapun motor yang dikendarai korban mengalami kerusakan cukup parah dimana bagian depan motor patah dan ringsek. (jos/h4d)

Mengais Rezeki dari Sisa Tongkang Tua Pengangkut Batu Bara

Sehari Mampu Kumpulkan 3 Kuintal yang Dihargai Rp 300 Ribu Tidak banyak yang tahu jika tongkang tua pengangkut batu bara yang sudah tidak beroperasi, ternyata masih memberikan banyak manfaat ekonomis. Selain bisa menjadi besi tua, ada berkah lain yang bisa dipetik Wagianto (53) dan rekannya, Ahmad (42). Firman Ghazali Akhmadi, Kamal

CELAKA: Maksud hati menghindari tabrakan dengan sepeda motor, truk bermuatan air galon malah menabrak tiang listrik, Kamis (7/3)

KM/FIRMAN GHAZALI AKHMADI

GANGGU LALU LINTAS: Komisi C DPRD Bangkalan meminta gudang PT Semen Indonesia di Jalan Raya Burneh yang selama ini sering menjadi biang kemacetan ditutup, Kamis (7/3).

Motor Ringsek, Pengemudi Tewas

LAKA LANTAS Hindari Motor, Tabrak Tiang KOTA-Nahas nasib Lubis (40), maksud hati banting setir untuk menghindari tabrakan dengan sepeda motor malah menabrak tiang listrik di pinggir jalan. Akibatnya moncong depan truk bernomor polisi M 9302 V tersebut ringsek. Sementara kaca depan truk hancur berkepingkeping. Awalnya Lubis, “Alhamdulillah, tidak hendak mengankenapa-napa, Pak tarkan galonan Lubis juga tidak air minum ke Keterluka. Saya juga tengan Burneh baik-baik saja.” dari arah Bancaran. Tapi saat ARI melintas di daeKernet Truk rah Sabiyan Bancaran, tiba-tiba dari arah berlawanan muncul sebuah sepeda motor melaju dengan kecepatan tinggi. Lubis langsung membanting setir ke luar badan jalan, sayang tanah yang diinjak ban truk ambrol, akibat kondisi tanah samping kiri truk lebih rendah dari jalan. Ini membuat truk jatuh terperosok dan langsung menabrak tiang di pinggir jalan. “Alhamdulillah, tidak kenapa-napa, Pak Lubis juga tidak terluka. Saya juga baik-baik saja,” ungkap Ari, kernet yang saat itu menemani Lubis mengendarai truk. (fir/h4d)

BURNEH-DPRD Bangkalan mendesak kepada pihak pengelola gudang PT Semen Indonesia (dulu Semen Gresik, red) yang berlokasi di Jalan Raya Burneh ditutup. Sebab, aktivitas di dekat pintu masuk akses Tol Suramadu tersebut mengganggu kelancaran arus lalu lintas dan sering menjadi biang kemacetan. Dalam hearing yang dilakukan antara Komisi C DPRD Bangkalan, pengelola gudang, PT Swabina Gatra Semen Gresik dan manajemen PT Semen Indonesia disebutkan agar suplai semen ke lokasi tersebut dihentikan. “Kami minta pengelola PT Semen Indonesia jangan menyuplai semen ke gudang itu dulu, semen yang ada di gudang dihabiskan,” terang Ketua Komisi C DPRD Bangkalan, Mukaffi Anwar, Kamis (7/3). Dijelaskan Mukaffi, selain memang tidak sesuai dengan rencana tata ruang dan wilayah (RTRW), Jalan Raya Desa Burneh itu sebagai pintu masuk ke kota Bangkalan. “Dari RTRW-nya di daerah itu bukan untuk pergudangan, makanya gudang semen itu harus segera ditutup,” tukas Mukaffi Anwar. Untuk penutupan gudang itu, dewan memberi batas waktu hingga tanggal 30 Maret 2013. “Tanggal 30 maret, gudang itu harus kosong dan PT Semen In-

donesia jangan menyuplai semen ke gudang itu,” tuturnya. Hal senada diungkapkan Mahmudi, anggota dewan asal Arosbaya itu mengatakan, keberadaan gudang semen di dekat jalan akses Suramadu itu sama sekali tidak memberikan keuntungan kepada Pemkab Bangkalan. “Ini hanya gudang transit saja, tidak ada nilai investasi. Justru truk yang mengangkut semen merusak jalan karena tonase 30 ton ditambah beban kendaraan. Gimana jalan kita tidak hancur! Padahal untuk dapat meraih Adipura, pemkab menghabiskan anggaran miliaran rupiah. Maka kami sarankan kepada PT Semen Indonesia untuk mencari gudang di tempat lain, jangan di dekat jalan akses,” kata Mahmudi. Sementara itu, Manajer Distribusi PT Semen Indonesia Zakki Multazam mengatakan, pihaknya masih akan berkoordinasi dengan manajemen pusat atas keputusan penutupan gudang ini, “Ini keputusan corporate, kita tunggu keputusan managemen nanti,” kata Zakki Multazam. Sementara itu pihak PT Swabina Gatra Semen Gresik, Eko Supranto, tidak bisa memberikan jawaban atas keputusan DPRD ini. “Saya tidak bisa menjawab apa apa, namun saya harap ketika nanti dewan memanggil kami, kami minta pemilik gudang, yaitu Kintoro Salim juga diundang,” kata Eko Supranto. (fir/h4d)

Meski memakai alat seadanya, atau bisa dikatakan tanpa alat apapun, tak menyurutkan niat Wagianto dan Ahmad mengais rezeki. Mereka berdua sibuk mengais sisa-sisa batu bara di bibir pantai, Desa Tanjung Jati, Kamal. Dari usahanya tersebut, keduanya mengaku mampu mengumpulkan 20 karung batu

bara setiap hari. Dimana satu karungnya bisa mencapai berat maksimal hingga 30 kilogram. Pekerjaan ini awalnya dilakukan keduanya di Pelabuhan Gresik, namun kemudian pindah ke Bangkalan. “Sudah 4 hari disini mas, biasanya di Gresik,” ungkap Wagianto. Pria paruh baya asal Kabupaten Rembang, Jawa Tengah itu memilih mencari batu bara ke Kamal karena di Pelabuhan Gresik saat ini sulit menemukan batu bara, akibat minimnya bongkar muat tongkang pengangkut batu bara yang kini terganggu cuaca buruk. “Di Gresik lagi sepi mas, kebetulan disini ada yang minta saya cari batu bara dari kapal yang mau di potong,” ungkapnya. Memilih pekerjaan sebagai pengais batu bara bukanlah keinginan Wagianto, namun apa daya diusianya yang sudah tua dia tidak lagi mampu mencari pekerjaan lain, apalagi

pekerjaan mengais batu bara tersebut terbilang mudah dan pendapatanya lumayan besar. Sebab satu kuintal batu bara yang berhasil mereka kumpulkan di hargai Rp 100 ribu rupiah oleh pengepul yang kebetulan juga pemilik lahan pembongkaran kapal tersebut. Dan dalam sehari, Wagianto dan Ahmad dapat mengumpulkan batu bara minimal 3 kuintal. Jadi jika dihitung, maka keduanya bisa mengantongi Rp 300 ribu. “Tidak ada pekerjaan lain mas, Alhamdulillah sehari bisa 3 kuintal,” ungkap Ahmad. Lebih lanjut Ahmad yang berasal dari Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, mengatakan, jauh lebih mudah mengais batu bara di Desa Tanjung Jati daripada di Gresik, sebab disana mereka harus berhadapan dengan lalu lalang kapal yang hendak bongkar muat, sedangkan di Tanjung Jati mereka hanya tinggal menunggu kapal tongkang yang kemungkinan

KM/FIRMAN GHAZALI AKHMADI

MENGAIS REZEKI: Dengan menggunakan tangan kosong, sedikit demi sedikit Wagianto mengumpulkan sisa-sisa batu bara dari tongkang yang akan dijadikan besi tua.

masih berisi batu bara. “Kalau di Gresik lebih bahaya mas, disini lebih aman

tapi harus nunggu tongkang yang pernah mengangkut batu bara,” pungkasnya. (h4d)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.