Majalah Publik 04 Vol III 2012

Page 20

U T A M A | Dhana dan Para Jaksa

S

Dhana dan Para Jaksa

ebelum hadir di DPR, sebenarnya Kepala PPATK M Yusuf sudah berkali-kali mengemukakan al rekening misterius. Pada awal Februari, misalnya, ia mengemukakan selama 2011 ada 67 PNS pemerintah daerah dan 86 PNS pemerintah pusat beserta Anggota Dewan, bahkan aparat penegak hukum terlibat transaksi mencurigakan. Ia mengharapkan aparat penegak hukum lain bisa membantu PPATK untuk menelusuri dan mencegah korupsi. "Jadi ada itu PNS punya rekening sampai Rp 35 miliar bahkan Rp 42 miliar lebih tapi tidak dilakukan penelusuran dan penyidikan oleh aparat penegak hukum selanjutnya. Ada kepolisian, ada kejaksaan dan ada KPK," ujar Yusuf di Gedung Kementerian PAN, Jakarta, Rabu 8 Februari 2012. Menurut dia, setelah ditemukan, instansi berwenang wajib menindaklanjutinya. "Ya harus ditindaklanjuti, karena memang ada yang tidak benar. Oleh sebab itu kita minta duduk bersama dan menelusuri lebih jauh dan melakukan penindakan," ungkap Yusuf. Dalam bulan-bulan berikutnya, kata dia, secara rutin PPATK akan mengadakan rapat kerja bersama dengan aparat hukum lain guna menindaklanjuti hal-hal ini. Nah, kemudian muncul nama Dhana Widyatmika, bekas pegawai negeri sipil di Ditjen Pajak, Kementerian Keuangan, yang memiliki rekening misterius. Penyidik Kejaksaan selanjutnya menetapkan Dhana sebagai tersangka tindak pidana korupsi dan pencucian uang. Jaksa Agung Basrief Arief mengungkapkan, penelusuran aset mantan pegawai Ditjen Pajak tersebut, baik melalui jasa perbankan maupun jasa keuangan lainnya masih dilakukan penyidik. Sejauh ini Kejaksaan masih terus menghitung berapa banyak kekayaan Dhana, dan jumlah pastinya belum bisa ditetapkan. “Masih dilanjutkan untuk menelusuri aset, nanti kalau sudah final tentu kita sampaikan berapa jumlah keseluruhan,” ujar Basrief. Ia juga menyangkal sejumlah pemberitaan di berbagai media, yang menyebutkan angka tindak pidana

korupsi terkait kasus Dhana mencapai Rp 60 miliar . “Kita tidak pernah menentukan 60 miliar atau 60 miliar ke atas, berikan kesempatan kepada penyidik untuk menelusuri ini, nanti pada saat finalnya kami sampaikan berapa jumlah sebenarnya,” tuturnya. Namun ia membenarkan, bahwa Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Dhana yang tercatat Rp 440 juta, jauh lebih kecil dari temuan Kejaksaan Agung. “Kalau yang sudah dilihat tentunya iya seperti itu, aset yang disita saja sudah lebih dari itu,” tandansya.

disita penyidik dan tanahnya dalam proses penyitaan Kejagung. Di tengah ingar-bingar penanganan kasus Dhana, Kejaksaan juga berupaya transparan terhadap rekening misterius di instansinya sebagaimana dikemukakan oleh Kepala PPATK M Yusuf. Yusuf mengungkapkan, ada 12 rekening berkategori tidak wajar alias mencurigakan. Jaksa Agung Muda Pengawasan Marwan Effendy mengungkapkan, 12 rekening milik sembilan jaksa itu tidaklah sebesar yang diperkirakan. “Jumlahnya kecil-kecil kok, sekitar Rp1 miliar hingga Rp1,5 miliar,” ujar Marwan.

Sesuai hasil penghitungan sementara Kejagung, total harta milik tersangka Dhana Widyatmika mencapai Rp18 miliar 448 ribu. Menurut Kapuspenkum M Adi Toegarisman, angka itu terdiri dari Rp 11 miliar di penyedia jasa keuangan, uang tunai 270 juta dolar Amerika, sekitar 7 juta dinar Irak, dan 1,3 juta riyal Saudi. Kemudian, penyidik juga telah menyita emas seberat 1,1 kg atau setara Rp 465 juta. Selanjutnya, kendaraan bermotor, termasuk sedan Chrysler dan truk yang ditaksir seharga Rp1,6 miliar. Aset lainnya, investasi tanah melalui pihak ketiga sebesar Rp 4,5 miliar berupa aset properti di Wood Hill, Bekasi, dan jam tangan merek Rolex diperkirakan berharga Rp 103 juta. Jumlah tersebut belum termasuk sembilan bidang tanah milik tersangka yang sertifikatnya telah

Marwan menambahkan sembilan jaksa yang memiliki 12 rekening mencurigakan ini terdiri dari enam aktif, dua sudah pensiun dan satu terpidana. JAM-Was melakukan klarifikasi terhadap enam jaksa tersebut dan baru diperiksa lima orang jaksa. Dari lima orang jaksa yang telah diklarifikasi, ada salah satu jaksa yang jumlah uang dalam rekeningnya mencapai Rp1,5 miliar. Dalam pemeriksaan, jaksa tersebut mengaku uang itu berasal dari penjualan rumah orang tuanya yang merupakan warisan serta uang pesangon dari isterinya yang berhenti sebagai kepala cabang bank. Yang lainnya, mengakutransaksinya merupakan uang titipan bantuan bencana alam. v Rahmat Tony

20 Majalah Publik - Edisi 04/III April 2012


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.