Majalah Pearl 022

Page 1

Pearl

Juni 2014 - Juli 2014 Pearl Magazine | 22th Edition

Shaped by The Hands of God

Ketika gereja

Tidak Sempurna

Blessed are

The Peacemaker No Ordinary

Forgiveness

Speaking

Gracious Word

Rahab:

A Prostitute with A Heart for God License All rights reserved by Domdomfrommionnay

Spilling Grace


CONTENTS Spilling Grace | Pearl Edisi 22

10

Photo source: https://www.flickr.com/photos/mrsmagic/2766944615

From The Desk of Mega

18

Character Development

www.majalahpearl.com

IN EVERY ISSUE

12 The Team

20

Dig Deeper

14

The Designers

16

The Contributors

22 120

Bible Reading Plan

How to Connect


IN THIS ISSUE

31 40 50 56 62

Grace of God Overfloweth

Rahab: A Prostitute with a Heart of God

Speaking Gracious Words

Pursuing Grace Drenched Relationships

No Ordinary Woman

76 80 90 96 100

The Forgiven Woman

Loving The Unlovable

Ketika Gereja Tak Sempurna

Kelimpahan untuk Dibagikan

104 106 112 Book Review: Wanita yang Dibentuk Allah

Meet A Sister: Mega

Book Review: Serpihan Cinta: Menemukan Tuhan dalam Penderitaan

Blessed are the Peacemakers

g n i t a r b e l e “C ” p i h s d n Fr ie

Pearl

PHOTO TION COMPETI

a di halaman y n fo in k e c Yuk

122

#021 (Jun #022 (Apr 2014-Jul 2014-May2014) 2014)| Spilling | Heal My Grace Wounds


#021 (Apr 2014-May 2014) | Heal My Wounds


K ita tahu Tuhan yang menulis cerita cinta untuk.. Adam & Hawa

Jim & Elisabet Elliot

Ishak & Ribka

Joshua & Shannon Harris ... tapi masihkah Tuhan menulis cerita cinta sekarang? Di tahun-tahun ini? Di Indonesia?? Bukan cuman di negara bule nun jauh di sana ...

Jawabannya bisa Anda temukan di buku ini.

Rp 25.000,00

Sekarang di Dapatkan di toko buku terdekat atau hubungi Penerbit Gloria Cabang: JAKARTA 021-68545424 / 081381449950 • YOGYA Telp / Fax : 0274-546952 / 08156618046 • SURABAYA 031-7318261 / 08175219631 • BANDUNG 022-76175677 / 08159763194, 08886207821 • MEDAN 061-75021137 / 08176788016


Fro

of

m

the Desk

n o i t a l e r c i publ

S

ebagai wanita yang telah disembuhkan luka hatinya oleh Kristus, kita telah menerima kasih karunia-Nya yang berlimpah. Hidup kita dipenuhi anugerah demi anugerah, dari Dia kita telah menerima kasih karunia demi kasih karunia.

Wanita yang telah menerima Kristus perlu terus bertumbuh dalam kasih karunia-Nya agar dapat membagikan kasih-Nya bagi orang lain dan mulai mengasihi mereka seperti Kristus telah mengasihi kita. Bahkan pada mereka yang kita anggap sulit dikasihi. Well, bukankah sebenarnya kita juga sama sebenarnya dengan mereka Melalui edisi bertemakan ‘Spilling sulit dikasihi? ^^’ Tapi kalau kita Grace’ ini Tim Redaksi rindu agar kita mau jujur, Tuhan Yesus juga tetap tidak hanya berhenti sampai menerima mengasihi kita yang sulit dikasihi ini saja, semua orang perlu merasakan lhooo‌ kasih-Nya.

www.majalahpearl.com


Sama seperti edisi sebelumnya, pada edisi ini segmen-segmen seperti single, marriage, dan parenting dihilangkan. Dari awal hingga akhir, artikel pada ini akan berkaitan dan saling melengkapi, satu dengan yang lain.

Happy reading and be blessed! Alphaomega P. Rambang

#022 (Jun 2014-Jul 2014) | Spilling Grace


The

M A E T

Vision Membangun generasi wanita yang menjalankan fungsinya sebagai wanita sejati, berkarakter Kristus dan mau dibentuk menjadi indah di mata Bapa dan sesama. Mission Menyediakan bacaan rohani yang biblical, practical dan sesuai dengan pergumulan generasi wanita Indonesia.

Viryani Kho Editor in chief

• Loves all things autumn • Meaningful, one-onone conversations • Smell of the grass after the rain • Sharing about an answered prayer • Looking at snowflakes • The sounds of children laughter • Having tea time with loved ones • www.gabriellanie.blogspot.com

Mekar A. Pradipta Executive assistance

• Old fashioned • Books and literature • Countryside adventurer • Walking under the drizzle • Talking to dogs • Blowing out dandelions • Speculaas and camomile tea • All kinds of berries • Anything vintage and romantic • www.penaditanganbapa.blogspot.com

www.majalahpearl.com


Felisia Devi

Executive assistance

• The eldest from 4 sister • Treasure simple things • Quality time • Miss perfectionist • Enjoy learning something new • Love reading and writing • Adventure and nature • Acts than words • www.felhis.blogspot.com

Eunike Santosa Creative Director

• Adores the smell after rain • A cuppa hot camomile tea • Reading devotional woman books • Spending solitude quality time with Father • Listening to Christian music (any genre) • Would like to travel around Europe • Sleepover with bestiee • www.yukinike.blogspot.com

Alphaomega Pulcherima Rambang Public relations

• Sanguin melancholic • Loves reading, writing, singing and watching good movies • Introvert Sensing Feeling Judging• Simple person • A planner but sometimes being very spontaneous• www.megasthought.blogspot.com

Grace Suryani Features editors

• Wife of Steven Halim• Mother of Jane Angelina Halim • Loves to read • Eat Indonesian food • Playing piano • Spending time with family • Blue pink white red • #022 (Jun 2014-Jul 2014) | Spilling Grace


THE Soehardjo

Julia

Rosmawi

VEIBRINE

{WEB COORDINATOR}

• Love cooking and baking • Despise all sweet • Do not like sunshine • Love spicy food • Snow • Snacking • Beef jerky jalapeno • Coffee and tea • Cutesy stuffs is my weakness •

• Calm but loud sometime • Love white and soft colors • Bread, Chocolate and ice cream • Love beautiful scenery • Learning from others life• Live in Grace of God•

Collosians 3:23

Isaiah 43:1-4

Febe

• Like any kind of green tea • Like the smell of rain • And to see rainbow(s) after • Spring is my fav season • Like all pastel colors, especially pink • Do not like chocolate • Love children and babies • Would like to go sailing and stargazing in ocean • 1 Thessalonians 5: 16-18 www.majalahpearl.com

CLARASIA


Designers Veri

Widia

• A rabbit • An introvert • Can’t live without dessert • Would love to travel to every corner of this earth to discover amazing things that God had created • Love love love love kids •

• Love black coffee and green tea • Dont like anything sweets except dark chocolate and ice cream • Love cooking and singing • Dont like tv series • Dream to travel around the world • Am an extrovert •

Eden

1 Corinthians 10:31

Teja

Psalm 32:7

#022 (Jun 2014-Jul 2014) | Spilling Grace


The CONTRIBUTORS Glory Ekasari |

Writer

Alumni dari desain komunikasi visual Universitas Pelita Harapan, dan saat ini sedang menempuh pendidikan pascasarjana di salah satu sekolah theologia di Jakarta. Ia melayani Tuhan dalam bidang musik dan pemberitaan firman. Kerinduannya adalah supaya pembaca diberkati lewat artikel yang ia tulis dalam majalah ini. Pelayanan lain yang ditekuninya secara pribadi adalah blogging, dapat dibaca di http:// gloryekasari.wordpress.com.

Lasma Frida Manullang | Writer

Lasma (Mama) lahir di Serang, 27 tahun lalu. Moto hidupnya�Bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.� Ia melayani di bidang teater sambil menekuni hobi menulis dan menggambarnya. Kerinduan terbesarnya adalah tulisan-tulisan fiksinya bisa menjadi jawaban bagi banyak orang (terutama anak muda), termasuk naskah-naskahnya dalam pelayanan teater. Hasil perenungan dan karya-karya Lasma dapat dilihat di www.amsalfoje.cc.co

Louisa Hartono |

Writer

Lahir di Semarang bulan Juli 1990. Saat ini sedang menyelesaikan pendidikan S2nya di Graduate Institute, Geneva, jurusan Master of Development Studies. Mengalami banyak pengalaman, pembentukan, penempaan juga mujizat dari Tuhan selama berada di Geneva. Kerinduannya adalah bekerja di bidang pemulihan keluarga dan pendidikan di Indonesia. Ayat favoritnya saat ini adalah Mazmur 33, 34, 91 dan 146.

www.majalahpearl.com


Marcella Flaorenzia |

Writer

Lahir di Jakarta pada tanggal 9 Maret 1986 dan lahir baru di usia 12 tahun. Telah menyelesaikan pendidikan S1 (SarjanaTheologi) pada tahun 2007 dan saat ini ia melayani sebagai seorang Youth Pastor di gereja JKI Galilea, Jakarta serta membuka sebuah tempat bimbingan belajar anak yang diberi nama “Little Candles”. Ia juga penulis buku R4J (Radical For Jesus), The Matter of Heart dan S.H.E (Single, Happy, Excellent).”

Megawati Widjaja | Editor

Lahir di Medan pada tanggal 22 Maret 1969, besar di Jakarta dan berdomisili di Singapore sejak Maret 2008. Menerima Tuhan Yesus sebagai juru selamat pribadi sejak SMA 1. Saat ini pelayanan sebagai pengurus di Komisi Wanita GPBB, dan anggota paduan suara. Berharap bisa membawa berkat bagi orang lain melalui peran sebagai ibu rumah tangga dan pelayan Tuhan dimanapun ditempatkan.

Dr. Natalia |

Writer

Istri dari seorang dokter bernama Ivan. Mama dari seorang anak istimewa berumur 5 tahun. Tinggal di Rantau, kerja freelance sambil menjadi ibu rumah tangga. Nge-blog di http://nataliasetiadi.blogspot.com, isinya postingan tentang motherhood, pernikahan, anak berkebutuhan khusus (ADD/ADHD), dll. Silahkan mampir, terutama buat para ortu dari ABK, ada juga link ke blog-blog ABK. Saya juga rindu untuk bisa sharing dan berkomunitas dengan para ortu ABK yang cinta Tuhan.

Poppy Noviana | Writer

Poppy lahir di Jakarta, 24 tahun yang lalu. Berdomisili di Tangerang. Terpanggil untuk melayani di sebuah church community for children yaitu King’s Kid, Gereja Methodist Anugerah dan saat ini telah menyelesaikan S2 nya dalam bidang teknik tahun 2013. Menulis merupakan bagian penting dalam hidupnya, karena merupakan jalan baginya untuk menjadi dampak positive bagi sesama agar semua mengakui how great is our GOD!

Yunie Sutanto | Writer

Yunie, sesuai namanya terlahir di bulan Juni di kota Solo, 30 tahun yang lalu. Saat ini menetap di Jakarta, telah menikah sejak tahun 2005 dan dikaruniai dua orang anak (6 tahun dan 2 tahun).Membaca buku dan menulis jadi passion buat ibu yg punya prinsip hidup “Segala sesuatu seijin Tuhan, tidak ada yang kebetulan dalam hidup ini.”

#022 (Jun 2014-Jul 2014) | Spilling Grace


http://facebook.com/stephaniezenbooks

From the Author of Dylan I Love You! & One Last Chance:

Stephanie Zen Gramedia Pustaka Utama’s New Line: Chrom (Christian Romance)

A story of love, calling, and obedience Available at nearest bookstores!


Scan this code to download Stephanie Zen’s Mobile App for free! (Android phones only)


Single

CHARACTER Development

Bulan ini karena tema-nya Spilling Grace, kita bakalan dig deeper nih tentang karakter Sensitivity. Apa sih Sensitivity? Yuk kita belajar sama-sama.

Peka (Sensitive)

>>

Definisi : memahami sikap dan perasaan sebenarnya dari orang di sekitar saya.

Contoh Sensitivity (kepekaan): 1. Menyadari bahwa perilaku menjengkelkan dari orang lain mungkin menandakan kebutuhan akan kasih yang belum terpenuhi. 2. Memperhatikan ketika orang lain memerlukan kata-kata pujian dan penguatan. 3. Orang tua waspada terhadap luka batin, rasa bersalah di dalam diri anak-anak. 4. Menyadari bahwa perkataan kasar sangat menyakiti orang lain. www.majalahpearl.com


Manfaat kepekaan: - Persepsi yang diubahkan. Semakin sensitif kita terhadap kebutuhan orang lain, semakin banyak pula persepsi yang diubahkan dalam segala area kebutuhan. - Hidup yang lebih bertujuan Mereka yang menghibur orang lain juga akan ikut terhibur. Penghiburan akan memberikan hidup yang lebih bertujuan bagi yang mengalaminya.

Proyek Ketaatan: Dalam sebulan ke depan saya akan : 1. Mendengarkan orang lain dengan penuh perhatian. 2. Memperhatikan ekspresi wajah orang. 3. Memperhatikan nada suara saya. 4. Berempati dengan keadaan orang lain. 5. Menunjukkan bahwa saya benar-benar peduli terhadap orang lain.

Bagian terbaik dari kehidupan orang baik adalah tindakantindakan kebaikan dan kasih yang sederhana, diam-diam serta luput dari perhatian orang lain (diambil dengan sedikit penyesuaian dari Meraih Sukses Sejati terbitan Karakter Prima Indonesia)

#022 (Jun 2014-Jul 2014) | Spilling Grace


DIG

Text by Alphaomega P. Rambang Design by verieden

DEE


Dig Deeper bulan Juni-Juli kali ini bertema ‘Spilling Grace’ karena Tim Redaksi Majalah Pearl rindu agar setiap wanita yang telah menerima limpahan kasih karunia Allah juga membagikan kasih Allah bagi orang lain. Tidak cukup hanya menerima kasih karunia-Nya, sebagai wanita yang telah dipulihkan Allah kita perlu terus bertumbuh dalam kasih karunia dan dalam pengenalan yang benar akan Tuhan kita. Karena pengenalan akan Dia, akan membawa kita pada kerinduan-Nya yang terdalam, agar setiap orang mengalami kasih-Nya. Saat kita hidup dalam kasih karunia-Nya dan bertumbuh di dalam-Nya, hal itu akan tercermin dalam hidup kita. Mengubah cara kita berpikir, berkata-kata dan bersikap terhadap sesama. Respon yang kita miliki terhadap orang lain adalah respon kasih, karena Allah yang kita kenal adalah Kasih yang sejati. Bertumbuh dalam Dia berarti bertumbuh dalam kasih.

2 Petrus 3:18 Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juru Selamat kita, Yesus Kristus. Bagi-Nya kemuliaan, sekarang dan sampai selama-lamanya.

EPER


01

BIBLE READING

PLAN

JU N

www.majalahpearl.com

E 2 014

02

Yohanes 3:1-21

Yohanes 5:19

Anugerah Hidup yang Kekal

Anugerah Hidup yang Kekal (2)

07

08

Roma 8:1-17

galatia 4:1-11

Anugerah Hidup oleh Roh

Anugerah menjadi Anak Allah

13

14

1 Yoh 3:11-18

2 petrus 3:17-19

Kasih sebagai Tanda Hidup Baru

Bertumbuh dalam Kasih Karunia

19

20

Roma 12:9-21

Roma 12:9-10

Hidup dalam Kasih

Mengasihi dengan Tulus

25

26

1 Yohanes 3:18

Efesus 5:4

Mengasihi dengan Perbuatan

Tidak Berkata Kotor


03

04

05

06

Roma 5:12-21

1 Yohanes 1:5-10

Kis 15:1-21

Roma 5:1-11

Anugerah Kebenaran

Anugerah Pengampunan

Anugerah Keselamatan

Anugerah Pendamaian dengan Allah

09

10

11

12

Roma 6:15-23

yakobus 1:17

1 petrus 2:1

1 Tes 3:1-13

Anugerah dimerdekakan dari Dosa

Anugerah Segala yang Baik

Hidup dalam Limpahan Kasih Karunia

Bertumbuh dalam Kasih

15

16

17

18

1 kor 12:4-11

1 kor 13:1-13

1 Yoh 4:7-12

2 kor 9:6-15

Mengasihi sebagai Respon Anugerah

Mengasihi sebagai Reson Anugerah (2)

Dikasihi untuk Mengasihi

Memberi sebagai Pelayanan Kasih

21

22

23

24

Roma 12:13

Roma 12:15-16

Roma 12:18-20

Filipi 2:3-4

Peka terhadap Kebutuhan Orang Lain

Berempati

Hidup dalam Perdamaian

Mengutamakan Orang Lain

27

28

29

30

Kolose 3:16-17

Efesus 4:29

1 Yohanes 4:19

Efesus 2:8-10

Memperkatakan Perkataan Kristus

Perkataan yang Membangun

Dikasihi untuk Mengasihi

Hidup di dalam Anugerah Allah

#022 (Jun 2014-Jul 2014) | Spilling Grace


01

BIBLE READING

PLAN

21 JU LY 2 014 22 25

www.majalahpearl.com

02

kis 7:60

kej 45:3-5

Stefanus

Yusuf

07

08

Luk 7:36-50

yosua 2:1-24

Perempuan Berdosa

Rahab

13

14

1 tes 2:8

efesus 4:28

Berbagi Injil dan Hidup

Berbagi pada yang Berkekurangan

19

20

roma 5:5

2 pet 3:8-9

Kasih-Nya yang Memampukan Mengampuni

Bersabar terhadap Mereka yang Berdosa

26

27

Lukas 6:27-36

matius 5:43-44

Matius 5:9

Mengasihi Musuh

Mengasihi Melalui Doa

Menjadi Pembawa Damai


03

04

05

06

kej 50:19-21

rut 1:16-17

Kis 18:18-28

Roma 16:3-4

Yusuf (2)

Rut

Priskila

Priskila (2)

09

10

11

12

1 sam 24:1-8

Matius 10:8

Galatia 5:2

Lukas 3:11

Daud

Membagi Berkat Tuhan

Bertolong-tolongan Menanggung Beban

Berbagi dalam Hidup

15

16

17

18

2 kor 9:8-12

1 pet 4:10-11

efesus 4:32

matius 18:22

Berkelebihan dalam Kebajikan

Melayani Orang Lain

Bersikap Ramah

Mengampuni Tanpa Syarat

21

22

23

24

lukas 8:1-3

Ibrani 13:1-3

Lukas 10:25-37

Matius 5:46-48

Dilepaskan dari Roh Jahat & Melayani

Memelihara Kasih Persaudaraan

Orang Samaria yang Murah Hati

Mengasihi Mereka yang tidak Mengasihi Kita

28

29

30

31

Lukas 6:37

1 yoh 3:16

Kolose 3:13

Mat 18:23-30

Stop Menghakimi & Mulai Mengasihi

Mengampuni Tanpa Batas

Diampuni untuk Mengampuni

Diampuni untuk Mengampuni (2)

#022 (Jun 2014-Jul 2014) | Spilling Grace


Single

Team majalah Pearl akan mengadakan retreat dengan

A

Source: http://wallpaperswide.com/ladybug_on_a_daisy-wallpapers.html

“ COME

www.majalahpearl.com


Tempat Terbatas!

tema:

with

ME

Away

50

Hanya untuk pendaftar pertama!

Arise my darling, my beautiful one, come away with me. -Song of Solomon 2 : 10

Pembicara: Nelly Handrianto 8 Agustus (sore) - 10 Agustus 2014 @ Sawangan Golf & Resort Depok Rp.500 ribu/orang (Termasuk biaya: akomodasi, transportasi, 3x meals dan 2x snacks/hari, dan buku materi)

Deadline pendaftaran: 30 Juni

(Tapi kalo space penuh sebelum tanggal 30 Juni; maka pendaftaran akan ditutup, dan pendaftar akan masuk waiting list)

For more information, contact Viryani at 083891060990 or email ke majalahpearl@gmail.com. Untuk mendaftar: * Klik DI SINI, atau * layangkan email ke majalahpearl@gmail.com dengan subject “Pendaftaran Pearl”. Mohon cantumkan nama, tanggal lahir, alamat, dan no telp yang dapat dihubungi. #022 (Jun 2014-Jul 2014) | Spilling Grace


Single

K

ami membuka kesempatan bagi Pembaca yang ingin memasang iklan dengan klasifikasi dibawah ini:

Harga iklan: B&W: ½ halaman: Rp.500 ribu, 1 halaman penuh: Rp.800 ribu. Color: ½ halaman: Rp.700 ribu, 1 halaman Rp.1 juta. Iklan akan dimuat di majalah Pearl, dan booklet retreat kami. Dana yang terkumpul akan kami gunakan untuk keperluan retreat tahun ini. Deadline pendaftaran iklan: 15 Juni. For more information and/or pendaftaran iklan, please ccontact Viryani at 083891060990 or majalahpearl@gmail.com dengan subject “iklan”. Bagi teman-teman yang terpanggil untuk memberkati para wanita Allah dengan memberikan persembahan kasih untuk berlangsungnya retreat “Come Away with Me”, silahkan menghubungi Viryani atau email kami tertera diatas. www.majalahpearl.com


Tuhan itu dekat kepada orang-orang

yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.

Mazmur

34:19 Cek out our weekly writing at...

http://majalahpearl1.blogspot.com/


DIBUTUHKAN SEGERA Sales Marketing untuk product CCTV, Alarm, Access Door dan Security System.

Kualifikasi:

• Pria / Wanita Lulusan minimal SMA. • Pengalaman minimal 1 tahun dalam bidang marketing security system.

Kirim CV ke

melisa@kingprimesecurity.com

Jl. Sunter Paradise Timur Raya Blok F21 No. 17 Sunter Jakarta Utara.


Image source: http://axewalls.com/happy-woman-1080p-s-download-high-resolution-wallpapers-widescreen/

written by Felisia Devi 路 designed by Febe

S

aat itu saya harus menghadapi salah satu orang terdekat melakukan hal yang harusnya tidak pantas dilakukan dan mengakibatkan saya sangat dikuasai emosi. Saya tidak habis pikir dengan tindakan yang dilakukannya. Saya bingung kenapa bisa ada yang berbuat hal (sorry to say) bodoh seperti itu. Apalagi, orang terdekat saya itu sama-sama Kristen. Bahkan setelah ditegur dan dinasehati pun, yang bersangkutan merasa tidak ada yang salah dengan apa yang diperbuatnya. Semua itu membuat emosi saya semakin kacau, benar-benar kecewa, terluka dan murka dengan apa yang dia lakukan. #022 (Jun 2014-Jul 2014) | Spilling Grace


Single Entah lebai atau tidak, tapi saat itu saya bilang ke Tuhan, sepertinya saat itu saya sedang merasakan apa yang Tuhan rasain sewaktu Tuhan murka. Jadi mengerti bagaimana sakitnya Tuhan melihat mahkluk ciptaannya yang bisa dikatakan (sorry to say) tidak tahu diri. Kekacauan perasaan saya waktu itu, dijawab oleh Tuhan dengan mengingatkan saya untuk mengintropeksi hidup saya sendiri. Bagaimana hidup saya dahulu sebelum kenal Tuhan, sebelum bertumbuh, sebelum mengetahui dan menghidupi kebenaran. Dengan diingatkan hal ini, membuat saya sadar kalau saya itu tidak lebih baik dari orang lain, karena saya ini juga manusia yang sama berdosanya dan juga pernah menjadi manusia yang sama bodohnya seperti orang yang sudah membuat saya sakit hati, kecewa dan kesal. Tuhan juga ingatkan bagaimana hidup saya dulu juga sebenarnya sama menyebalkan dan tidak tahu diri dengan orang yang saat itu membuat saya kesal. Jadi, memang hidup saya sampai hari ini adalah karena kasih karunia-Nya yang teramat sangat besar. Dan kasih karunia-Nya bukan hanya untuk saya atau orang-orang tertentu, tapi juga buat semua orang yang mau menerima kasih karunia itu. www.majalahpearl.com

Alkitab juga menceritakan beberapa kisah tentang kebaikan kasih karunia Tuhan, seperti: Nuh dan keluarganya yang selamat dari bah dan melanjutkan keturunan umat manusia, Musa dalam memimpin bangsa pilihan Allah Israel keluar dari Mesir menuju tanah perjanjian, Maria yang dipercaya untuk melahirkan Juru Selamat, dan masih banyak lagi kebaikan Tuhan yang ditunjukkan bagi orang yang berjalan bersamaNya, termasuk teman-teman. Tapi sudahkan kita menyadarinya kasih karunia-Nya dalam hidup kita?

Yohanes 1:16 – 17

Karena dari kepenuhanNya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia; sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus.


Image source: http://fortynineandholding.com/forgiveness-and-happiness-hand-in-hand/

Kebaikan kasih karunia yang Tuhan beri adalah hal yang seharusnya tidak layak kita terima , tapi karena begitu besarnya kasih Allah, dia mau memberikannya kepada kita makhluk ciptaan-Nya yang sudah jatuh dosa. Dari awal kisah Adam dan Hawa yang jatuh dalam dosa, Tuhan sudah menunjukan kebaikanNya. Bayangkan mereka itu sudah sangat bersalah sama Tuhan, tapi

Tuhan masih peduli dengan mereka. Tuhan masih mencari Adam dan membuatkan baju untuk mereka dari kulit binatang(Kejadian 3:21). Walaupun Adam dan Hawa bisa dibilang gagal, tapi rencana Tuhan tidak pernah gagal. Tuhan sudah menyiapkan rencana penebusan untuk semua umat manusia di waktu yang tepat, lewat Anak-Nya Yesus Kristus.

Yohanes 3:16

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup kekal. #022 (Jun 2014-Jul 2014) | Spilling Grace


Single

Image source: http://www.wikihow.com/images/1/11/Forgive-Step-7.jpg

Tidak binasa, berarti harusnya kita ini binasa karena sudah terpisah dari Allah (benih dosa dari Adam). Tapi Tuhan tidak membiarkan hal itu terjadi, Dia mau memaafkan, menerima bahkan mau mengembalikan kita ke rancangan semula melalui penebusan Kristus.

www.majalahpearl.com

Matius 20:28

Sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.�


Efesus 6:24

Kasih karunia menyertai semua orang, yang mengasihi Tuhan kita Yesus Kristus dengan kasih yang tidak binasa.

Tuhan yang kudus juga masih mau bersekutu dengan kita yang sudah tercemar dengan dosa. Pernah saya merasa (sorry to say) jijik dengan orang yang melakukan dosa, tapi Tuhan ingatkan kalau saya bisa merasa jijik dengan sesama manusia, mestinya Tuhan yang sangat kudus lebih merasa jijik terhadap manusia yang berdosa. Dulu saya bertanyatanya ketika membaca bagaimana aturan ketemu Tuhan di Perjanjian Lama itu rempong banget, harus orang yang dipilih, pake kurban, malah bisa ada yang mati garagara cuma melalaikan hal kecil. Ternyata itu karena kekudusan Tuhan yang mutlak, super, tidak ada bandingannya, jadi begitu ada yang tidak kudus dihadapan-Nya, akan kalah sama kekudusan Tuhan. Contohnya aja es di taruh di panas (kobaran api), udah otomatis es itu akan mencair. Makanya saat Adam dan Hawa jatuh dalam dosa itu mereka keluar dari taman Eden, karena mereka sudah tercemar dosa dan tidak bisa secara hidup face to face lagi dengan Tuhan seperti sebelumnya. Jadi memang perlu repot dan butuh korban untuk bertemu Tuhan, bersyukurlah kita hidup di zaman perjanjian baru, yang kurban-Nya sudah dilakukan oleh Tuhan Yesus sekali untuk selamanya.

#022 (Jun 2014-Jul 2014) | Spilling Grace


Single

1 Petrus 3:18

Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah; Ia, yang telah dibunuh dalam keadaanNya sebagai manusia, tetapi yang telah dibangkitkan menurut Roh, Roma 3:23 – 26

Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus. Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya. MaksudNya ialah untuk menunjukkan keadilan-Nya pada masa ini, supaya nyata, bahwa Ia benar dan juga membenarkan orang yang percaya kepada Yesus. www.majalahpearl.com


Tuhan juga berinisiatif terlebih dahulu supaya kita punya hubungan dengan-Nya. Kalau bukan karena inisiatif Tuhan, tidak mungkin kita bisa mengenal Allah. Karena Tuhan itu ‘besar’ dari apapun, dan kita itu ‘kecil’ tidak ada apa-apanya. Contohnya seperti hubungan kita dan Presiden, kita mungkin mengetahui Presiden, tapi apa iya kita kenal Presiden? Mungkin kita mau kenal Presiden, tapi bisa tidak kita mengenalnya tanpa inisiatif Presiden juga mau kenal kita? Karena perbedaan jenjang ini, supaya dua pribadi bisa ada hubungan saling mengenal, butuh inisiatif dari yang mempunyai status ‘lebih’ terlebih dahulu supaya terjadi hubungan saling mengenal. Begitu juga supaya kita mempunyai hubungan kita dengan Tuhan yang pemikiran dan pengetahuan-Nya tidak terbatas seperti kita, memang harus Tuhan yang berinisiatif dan Dia sudah melakukan-Nya. 1 Yohanes 4:19

Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.

Seorang teman pernah bercerita tentang pembelajarannya dari momen naik pesawat. Dari atas pesawat saja manusia sudah tidak terlihat lagi, bagaimana jika manusia dibanding jagad raya ini, tapi kenapa Tuhan bisa melihat dan tetap mau peduli dengan kita. Berarti sangat berharga sekali kita dimata Tuhan dan besar sekali kasih Tuhan kepada kita. Ini baru beberapa hal tentang kasih karunia yang Tuhan berikan, pasti ada banyak hal lain dalam hidup yang terjadi karena kebaikan-Nya, coba renungkan. Lalu jika Tuhan sudah banyak melimpahkan kasih karunia kepada kita, sudahkah kita berfungsi menyalurkan kasih Tuhan yang melimpah itu kepada orang sekitar kita? Karena Tuhan kita juga membalasnya dengan melakukannya kepada orang lain. Ibarat gelas yang penuh dengan air, kalau terus di isi pasti luber. Seperti itu juga harusnya hidup kita jika penuh dengan kasih Tuhan, pasti akan berdampak buat sekitar kita dan kita pasti tidak akan tahan untuk menceritakan kebaikan Tuhan yang luar biasa.

#022 (Jun 2014-Jul 2014) | Spilling Grace


Single Kita adalah pengikut Kristus, yang mempunyai gaya hidup untuk semakin serupa dengan Kristus dan mempunyai tugas untuk melanjutkan pekerjaan-Nya. Dan Kristus sendiri adalah gambar Allah yang kelihatan. Ketika saya menjalani hari yang mengharuskan saya berhadapan dengan situasi atau orang-orang yang tidak sesuai harapan, setiap hari saya harus semakin belajar connect ke Tuhan sebelum berespon. Membiarkan Dia yang memimpin hidup saya, mengingatkan diri saya untuk saya menjadi penyalur kasih Tuhan kepada orang lain karena saya sudah menerima kasih itu terlebih dahulu, terutama kepada mereka yang belum kenal Tuhan, untuk itu saya butuh kasih karunia-Nya.

www.majalahpearl.com

Roma 5:1-2

Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus. Oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk oleh iman kepada kasih karunia ini. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri dan kita bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah.


Matius 5:45

Atau jangan-jangan kita belum menyadari dan merasakan kepenuhan kasih Tuhan itu, makanya kita tidak bisa membagikan kepada orang lain. Renungkan dan sadarilah mengenai apa saja yang sudah Tuhan lakukan buat setiap kita dan jadilah garam dan terang dunia lewat kasih karunia yang sudah berikan!

Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.

#022 (Jun 2014-Jul 2014) | Spilling Grace


I

{

Rahab: A Prostitu

Written by: Poppy Novia

Designed by: Julia Rosmaw

With a Heart for GO

www.majalahpearl.com


wi

rao= oli

ana

rtf po a_ ad av /? ab rah

Image Courtesy of: http://uckg.org/

H

ump‌ Kira-kira apa yang ada didalam benak kita jika mendengar kata “Sundalâ€?? Sundal/ Sundel adalah sebuah kata yang biasanya menggambarkan citra diri seseorang yang nakal, pemberontak, dan menurut pandangan masyarakat sangat hina dan buruk.

{

ute OD

Tahukah kamu, seorang perempuan sundal biasanya dianggap sebagai manusia kelas bawah yang harus diberantas keberadaannya. Mereka dipandang hina karena mereka adalah penjual jasa seksual yang ada untuk memuaskan nafsu birahi sesaat. Namun saat ini kita akan belajar dari tokoh yang dianggap paling hina itu, karena melalui tokoh inilah Tuhan menorehkan sejarah bukti penyertaannya kepada bangsa Israel untuk menggenapi janji-Nya. Nah‌ tapi sebelum kita bahas lebih panjang, pertama-tama siapkah kita untuk merendahkan hati sejenak melihat kesaksian hidup seorang perempuan sundal yang dipakai Tuhan sebagai pahlawan dalam kisah hidupnya. Kali ini kita akan belajar dari seorang perempuan sundal yang bernama Rahab.

#022 (Jun 2014-Jul 2014) | Spilling Grace


urt Co age Im esy

ur-

s.o rg/ e

cm

as eur iablo g.l

/ p:/ htt of:

Rahab adalah seorang perempuan sundal yang tinggal di kota Yerikho, kota yang sudah dikhususkan oleh Tuhan untuk dihancurkan oleh bangsa Israel. Ketika itu Yosua, pemimpin bangsa Israel saat itu, mengirimkan dua orang pengintai untuk menyelidiki situasi kota Yerikho, sebelum Yosua dan seluruh bangsa Israel berangkat dari Sitim menuju Tanah Perjanjian.

www.majalahpearl.com

Jika diperkirakan secara logika, seorang perempuan sundal tentunya sudah terbiasa untuk menerima tamu di dalam kediamannya, baik tamu yang tujuannya memang positif atau mereka yang bertujuan membeli jasanya sebagai pelacur. Kali ini pengintai yang dikirim Yosua tersebut akhirnya sampai di kota Yerikho dan tidur dirumah Rahab. Namun kabar ini akhirnya terdengar oleh raja Yerikho. Maka Raja menyuruh orang-orang suruhannya mencari para pengintai di rumah Rahab. Tapi, Rahab telah menyuruh kedua pengintai itu di sotoh rumahnya dan menyembunyikannya di bawah batang rami. Ketika Rahab mengecoh orang-orang suruhan Raja, mereka percaya saja ketika Rahab bilang bahwa kedua orang itu sudah pergi. Kira-kira kenapa ya Rahab mau menyelamatkan kedua pengintai itu?


01.

Rahab takut dan gentar pada Allah Israel, kemudian ia percaya. Mari kita lihat dalam kutipan diskusi yang terjadi antara para pengintai dengan Rahab berikut ini, “Aku tahu, bahwa TUHAN telah memberikan negeri ini kepada kamu dan bahwa kengerian terhadap kamu telah menghinggapi kami dan segala penduduk negeri ini gemetar menghadapi kamu. Sebab kami mendengar, bahwa TUHAN telah mengeringkan air laut Teberau di depan kamu, ketika kamu berjalan keluar dari Mesir, dan apa yang kamu lakukan kepada kedua raja orang Amori yang di seberang sungai Yordan itu... Ketika kami mendengar itu, tawarlah hati kami dan jatuhlah setiap orang menghadapi kamu, sebab TUHAN, Allahmu, ialah Allah di langit di atas dan di bumi di bawah.� (Yosua 2:9-11).

Kita bisa melihat bahwa diam-diam, dari apa yang telah didengarnya, ternyata Rahab takut kepada Allah Israel. Hatinya gentar mendengar kedahsyatannya. Hati Rahab mulai terbuka untuk Tuhan dan mengakui perbuatan Tuhan yang besar atas bangsa-Nya. Rahab

mau membuka hatinya untuk belajar percaya kepada Tuhan dari bangsa Israel dan mengambil keputusan untuk menunjukan rasa takut dan gentarnya dengan cara menyembunyikan kedua pengintai di sotoh rumahnya. Bukankah ini seperti pengakuan iman. Rahab mendengar tentang Allah kemudian ia percaya. Rahab tahu bahwa saat bangsa Israel menyerbu Yerikho, bagiannya adalah kematian. Tapi ia juga tahu, kalau ia meresponi panggilan Allah melalui kedua pengintai itu, ia bisa mengubah hidupnya.

#022 (Jun 2014-Jul 2014) | Spilling Grace


02.

Rahab meminta anugerah untuk dia dan keluarganya.

Dalam lanjutan percakapannya dengan para pengintai, kita bisa melihat apa motivasi Rahab‌ Maka sekarang, bersumpahlah kiranya demi Tuhan, bahwa aku telah berlaku ramah terhadapmu, kamu juga akan berlaku ramah terhadap kamu keluargaku; dan berikanlah kepadaku suatu tanda yang dapat dipercaya, bahwa kamu akan membiarkan hidup ayah dan ibuku, saudara-saudaraku yang laki-laki dan yang perempuan dan bahwa kamu akan menyelamatkan nyawa kami dari maut (Yosua 12:12-13)

Dari bagian ini jelas sekali terlihat bahwa Rahab menginginkan keselamatan. Kalau ia menyelamatkan kedua pengintai, Rahab akan hidup bahkan seluruh keluarganya. Tapi, kalau dipikir-pikir, bisa saja lho Rahab menjebak kedua pengintai tersebut dengan berpura-pura menolong mereka lalu melaporkannya pada pengawal kota Yerikho. Rahab tinggal berteriak minta tolong/melaporkan kepada pengawal Yerikho yang saat itu pasti sedang berjaga-jaga untuk keamanan kotanya karena sedang terancam. Hal ini bisa memperbaiki reputasi Rahab, dari seorang pelacur menjadi pahlawan bagi kotanya. Namun hal ini tidak dilakukan oleh Rahab.

www.majalahpearl.com


Image Courtesy of: http://minacenter.org/?p=14973

Mengapa? Karena Rahab tahu, sekalipun kedua pengintai ini ditangkap, Allah yang Perkasa tetap akan sanggup menumpas kota Yerikho. Ia mempertaruhkan hidupnya dan mengejar apa yang kekal, keselamatan di dalam Tuhan. Ia tetap memberikan pertolongan kepada kedua pengintai tersebut karena

pengharapannya atas pertolongan dari Tuhan bangsa orang Israel yang Ia dengar. Rahab menunjukan keputusan yang tepat, karena dia justru mengejar apa yang kekal yaitu Allah Israel serta keselamatan dirinya dan keluarga-Nya.

#022 (Jun 2014-Jul 2014) | Spilling Grace


Mungkin kita mengira kalau Rahab menunjukkan anugerah kepada kedua pengintai karena ia menginginkan sesuatu. Ya, hal itu benar. Tapi tidak sesederhana itu. Coba kita renungkan, Rahab memberikan pertolongan kepada orang yang baru ditemui dan belum dikenal secara dekat. Hal ini jelas bukan sesuatu yang mudah. Jika dipikir-pikir Rahab adalah sosok perempuan sundal yang cukup tersebut. Ia tetap memberikan berani, mempertaruhkan keselapertolongan, karena ia percaya matan jiwanya. Padahal dia tahu kepada Allah. Ia tahu Tuhan mengenai situasi mengerikan Allah telah memberikan kota yang sedang dihadapi negrinYerikho kepada bangsa Israel ya saat itu. Kalau ketahuan, ia dan ia mau ambil bagian dalam dapat dianggap sebagai seorang menggenapi rencana Tuhan itu. pengkhianat bagi kotanya. Kalau soal keselamatan, Rahab Lalu, setelah dia menyelamatkan para pengintai itu, apakah mereka benar-benar akan kembali dan memegang janjinya? Bagaimana kalau mereka lupa dan membiarkan Rahab ikut ditumpas? Benar bahwa Rahab meminta kedua pengintai itu menyelamatkan dia dan keluarganya. Tapi toh tidak ada yang menjamin bahwa perjanjian yang dia ikat dengan kedua pengintai akan ditepati. Namun, kenyataannya Rahab tetap memilih untuk menolong kedua pengintai

www.majalahpearl.com

sangat mengerti, ketika ia percaya kepada Allah, Tuhan akan menyelamatkan dia dan keluarganya, bagaimanapun caranya, baik melalui kedua pengintai itu maupun tidak.

Karena iman maka Rahab, perempuan sundal itu, tidak turut binasa bersama-sama dengan orang-orang durhaka, karena ia telah menyambut pengintai-pengintai itu dengan baik. (Ibrani 11:31)


Image Courtesy of: http://pasto

12

0/

01

/2

om l l.c

lhi

nie

rda 7/the-women-of-christmas-

/1

You know what, readers, dari kisah Rahab ini kita bisa belajar bahwa pertolongan yang Rahab tunjukkan kepada kedua pengintai adalah ekspresi iman dan pengharapannya kepada Allah. Mereka yang beriman kepada Allah tidak akan sungkan menunjukkan kasih karunia kepada orang lain, bahkan ketika hal itu tidak memberikan keuntungan kepada kita, bahkan ketika hal itu meletakkan kita dalam posisi yang sulit dan tidak nyaman. Membagikan kasih karunia adalah meresponi panggilan Tuhan untuk melakukan iman kita, sebab kita tahu, tanpa perbuatan iman pada hakekatnya adalah mati.

#022 (Jun 2014-Jul 2014) | Spilling Grace


www.majalahpearl.com


#021 (Apr 2014-May 2014) | Heal My Wounds


written by Glory Ekasari designed by Widia Teja

Speaking gracious words www.majalahpearl.com


S

udah jadi rahasia umum bahwa wanita lebih hobi ngomong dibanding pria. Wanita memang cenderung mengekspresikan diri lewat kata-kata; jadi ngga mengherankan kalau kita melihat sekelompok tante-tante ngerumpi dengan begitu serunya – tapi tentu mengherankan kalau yang ngerumpi itu om-om. Wanita itu, kalau sedang senang, bawaannya cerita. Kalau sedih, maunya curhat (ga beda juga sama cerita). Kalau lagi marah, ngomel panjang lebar. Kalau lagi ngga ada teman bicara, rasanya kesepiaaan banget. Tema artikel ini adalah gracious words, atau secara lepas bisa diterjemahkan “kata-kata yang membangun”. Bagi kita, kaum wanita yang suka bertutur kata, tema ini adalah refleksi yang penting. “Apakah kata-kata saya membangun?” adalah pertanyaan yang harus terus-menerus kita tanyakan pada diri sendiri. Sesekali salah bicara itu wajar; tapi kalau banyakan salahnya dibanding benernya, itu berarti ada yang ngga beres. Kalau mayoritas kata-kata kita tidak berguna (contoh: ngomongin orang, mengucapkan makian, membicarakan diri sendiri mulu, dsb), ini waktunya kita berubah. Mengapa harus berubah? Karena kita anak-anak Allah; pikiran, perbuatan, dan perkataan kita adalah persembahan yang hidup bagi Allah (Roma 12:1). Masa Tuhan diberi persembahan yang cacat, yang penuh cela? Selayaknyalah kita memberi Tuhan persembahan terbaik lewat kata-kata kita

Mengapa “Mengapa kata-kata saya tidak kata-kata membangun?” kita tidak Demikianlah membangun? pertanyaan yang

saya ajukan pada diri sendiri bertahun-tahun lalu. Pembaca mungkin memikirkan hal yang sama. “Kenapa ya, saya suka ngomongin orang?” “Kenapa saya sering berkata-kata kasar?” Pembaca mungkin pernah mendengar sebuah pameo yang berbunyi, “Hurting people will hurt others.” Orang yang terluka cenderung melukai orang lain. Ini adalah contoh penyebab tindakan negatif manusia. Kita secara naluriah memanifestasikan apa yang ada di dalam kita dalam bentuk perbuatan. Bila yang ada di dalam kita baik dan sehat, tindakan dan perkataan kita juga baik dan sehat. Demikian pula sebaliknya, bila kita “sakit” di dalam, hal itu juga nampak dari perkataan dan perbuatan kita.

#022 (Jun 2014-Jul 2014) | Spilling Grace


Tuhan Yesus menyatakannya dengan kalimat yang lebih jelas: “Yang diucapkan mulut meluap dari hati. Orang yang baik mengeluarkan hal-hal yang baik dari perbendaharaannya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan hal-hal yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat.� – Matius 12:34-35 Jadi bila kita menyadari kata-kata kita tidak membangun, ungracious, menyakiti orang lain, kita wajib bertanya pada diri sendiri, “Apa yang ada di dalam saya?� Jangan-jangan yang ada di dalam saya adalah: Rasa minder Rasa tidak aman atau insecure? Iri hati Dendam atau sakit hati?

www.majalahpearl.com

Apapun yang ada di dalam kita, yang kita tahu tidak sesuai kehendak Tuhan, harus kita bereskan. Seumpama penyakit, ditembak langsung ke akarnya. Bila kita hanya berniat mengubah kata-kata tanpa menyembuhkan apa yang ada di dalam, itu sama saja dengan minum obat turun panas untuk penderita demam berdarah; itu hanya meringankan gejala tanpa menyembuhkan penyakitnya. Dengan kata lain: mubazir, karena gejala itu akan kembali lagi selama penyakitnya masih ada.

Kalau hati kita penuh dengan kasih, kita cenderung maklum pada kekurangan orang lain dan mengharapkan yang baik untuk dia, dan itu terwujud dari kata-kata kita. Kalau hati kita penuh luka, secara tidak sadar kita ingin orang lain Trauma karena ikut merasakan pengalaman sakit yang kita tertentu? alami, jadi kita menyakiti dia lewat perkataan kita. Kalau hati kita Hati yang keras penuh damai dan menolak sejahtera, dikritik bertobat dari dosa pun kita bisa legawa. Tapi kalau kita insecure, kita akan membela diri habis-habisan dan balik menyerang orang yang mengkritik kita.


Salah satu contoh Belajar yang mentereng dari tokoh-tokoh tentang orang yang gracious dalam Alkitab berkata-kata adalah

Yusuf. Orang lain mungkin dendam dan super sakit hati bila dijual sebagai budak oleh kakak-kakaknya dan menyalahkan mereka atas penderitaan selama belasan tahun. Tapi lihat apa kata Yusuf kepada saudarasaudaranya ketika mereka sujud ketakutan di hadapannya: “Janganlah takut, sebab aku inikah pengganti Allah? Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar. Jadi janganlah takut, aku akan menanggung makanmu dan makan anak-anakmu juga.” Demikianlah ia menghiburkan mereka dan menenangkan hati mereka dengan perkataannya. – Kejadian 50:19-21

Selama bertahun-tahun ia menanggung penderitaan, kita bisa berasumsi Yusuf sempat sakit hati pada kakakkakaknya; tapi seiring berjalannya waktu, ia jadi bersahabat dengan Tuhan dan hidup untuk melayani Dia. Kedewasaan imannya bisa kita lihat

saat dia menolak berselingkuh dengan isteri bosnya. Hubungannya dengan Tuhan membangun imannya dan menyembuhkan hatinya. Contoh lain dalam firman Tuhan adalah Rut. Pembaca mungkin berpikir, emangnya Rut ngomong apa? Tepat sekali! Rut memang sedikit bicara, bahkan dalam kitab yang menyandang namanya. Tapi ketika dia bicara, kata-katanya tidak sembarangan. Seperti Yusuf, yang melatarbelakangi karakter Rut yang mengesankan ini adalah pengenalannya akan Allah. Ketika Naomi menyuruh Rut pulang ke rumah orang tuanya, jawaban wanita muda itu adalah: “Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku; di mana engkau mati, akupun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan. Beginilah kiranya TUHAN menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu apapun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada maut!” – Rut 1:16-17

#022 (Jun 2014-Jul 2014) | Spilling Grace


Dia memilih mengembara di negeri orang bersama mertuanya dibanding pulang ke rumah orang tuanya. Mengapa? Karena Rut sudah mengadopsi iman sang mertua, dan ia tidak mau kembali lagi ke kehidupan lamanya. Bagi Naomi, yang sedang berduka, betapa menghiburkan jawaban Rut ini. Setelah sampai di tanah Betlehem, kita bisa memperhatikan apa yang tidak dilakukan Rut: ia tidak mengeluh, ia tidak meratapi nasibnya, ia tidak membicarakan penderitaannya dengan orang lain. Dia bekerja dengan tekun untuk menyambung kehidupannya dan mertuanya. Ini contoh orang asing yang karakternya bahkan lebih baik dibanding orang Israel sendiri. Contoh terakhir adalah Stefanus. Sebagai martir pertama dalam Kisah Para Rasul, dia hanya diceritakan sebentar saja dalam Alkitab. Tapi kata-kata terakhir yang diucapkannya bisa dibilang lebih dari gracious. Saya akan memberinya ranking impressive. Bagaimana tidak, dia meneladani Tuhan Yesus dengan kata-kata yang hampir sama:

www.majalahpearl.com

Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring: “Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!” Dan dengan perkataan itu meninggallah ia. – Kisah Para Rasul 7:60 Di tengah lemparan batu orang-orang yang membencinya, permintaan terakhir Stefanus kepada Tuhan adalah supaya Ia mengampuni orang-orang yang membunuhnya. Kata-kata ini tidak dibuat-buat – konon orang yang sedang sekarat akan berkata jujur. Lagi-lagi, seperti Yusuf dan Rut, yang membuat Stefanus bisa bertindak sedemikian mulia adalah Tuhan yang ada di dalam dirinya. Ketika bejana hidupnya dipecahkan, harta yang berlimpah-limpah – Kristus yang ada di dalam dirinya, menjadi kelihatan bagi semua orang.


Satu-satunya cara agar perkataan kita menjadi gracious words adalah dengan memiliki hubungan pribadi dengan Tuhan. Tuhan sanggup mencabut apapun yang tidak baik yang ada dalam hati kita dan menyembuhkannya dengan sempurna. Prosesnya tidak terjadi dalam satu-dua hari, tapi bila kita tekun berdoa dan membaca firman Tuhan, perlahan tapi pasti hati kita berubah. Dan bila hati kita berubah, perkataan dan perbuatan kita juga akan berubah. Dulu saya terkenal sering menyakiti orang lain dengan perkataan saya. Usut punya usut, di dalam hati saya merasa tidak cukup baik sebagai manusia; saya selalu merasa kurang dan harus membuktikan diri. Saya merendahkan dan menyakiti orang lain dengan kata-kata saya untuk memenuhi kebutuhan dalam hati itu. Tapi ketika saya mulai hidup bersama Tuhan, Dia membentuk dan mendidik saya dengan firman-Nya. Beberapa tahun kemudian, seorang teman berkata tentang saya, “Setiap kali aku ngobrol sama kamu, I get something. Your words are full with wisdom.� Saya hanya bisa terharu mengingat seperti apa saya dahulu dan betapa drastis Tuhan telah mengubah saya. Dan bila Dia bisa mengubah saya, Dia bisa mengubah siapa saja.

Bagaimana caranya?

Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat. Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya. – Yehezkiel 36:26-27 Amin bagi janji Tuhan.

#022 (Jun 2014-Jul 2014) | Spilling Grace


Free order! Semua Biaya Kami Yang Tanggung.

Facebook: Hanna Natasha Heidi

Twitter:

@shashaheidi


www.keiku-keiku.blogspot.com 022 93818781 / 0818492598 Instagram: @keiku_cake Facebook page: Keiku Cake Land Twitter: @keikucake BB pin: 7550B522 Email: order.keiku@gmail.com

#021 (Apr 2014-May 2014) | Heal My Wounds


Single

www.majalahpearl.com


Image source: http://purehdwall.com/friendship/girl-friendship-wallpaper.html

A

ku masih inget beberapa tahun yang lalu, aku pernah konflik sama seorang temen. Sebenernya cuma karena masalah sepele, tapi waktu itu aku keselnya minta ampun dan ternyata lewat kejadian itu Tuhan mau kasih aku satu pelajaran berharga yang gak akan pernah aku lupain.

written by Marcella Flaorenzia designed by Febe

Aku termasuk orang yang jarang punya konflik sama orang lain. Tapi, sewaktu ada konflik, waduh... jadi kepikiran terus dan gak bisa tenang jadinya. Malam itu aku masih keras kepala dan ngeluh ke Tuhan, “Duh Tuhan, kenapa sih nih orang gak mau ngalah...� Padahal samasama gak mau ngalah haha... dan aku juga masih terus merasa kalau diri aku ini yang bener. #022 (Jun 2014-Jul 2014) | Spilling Grace


Single

Image source: http://www.shelterness.com/12-diy-valentines-day-gift-wraps-tags-and-boxes/pictures/21242/

Besoknya aku tetep masih keras kepala, sampai akhirnya Tuhan ingetin ke aku satu ayat yang bunyinya:

“Love your enemies, bless them that curse you, do good to them that hate you, and pray for them which despitefully use you, and persecute you...” (Matthew 5:44, KJV) www.majalahpearl.com

Saat itu, dalam kondisi yang masih kesel, akhirnya aku bilang ke Tuhan, “Oke Tuhan, aku mau taat...” Aku coba tenangin diri dan mulai berdoa buat temenku itu. Aku lepasin pengampunan untuk dia, tapi gak cuma berhenti sampai di situ karena ada hal yang menarik, hehe... Aku tau Tuhan mau aku lakukan sesuatu yang lebih dari itu :) Sorenya, sepulang dari kantor aku mampir ke mall. Do you know what I did?! Aku sengaja cari kado buat dikasih ke temenku itu! Aku beliin sesuatu yang dia suka dan dibungkus sebagus-bagusnya. Aku juga tulis surat di dalemnya, kasih kata-kata minta maaf, dsb. Setelah itu, aku mampir ke rumahnya dan gantung tuh kado di depan pager rumahnya! (Haha... lucu juga kalo diinget-


inget lagi :p) But do you know what happened after that? Aku jadi benerbener merasa damai dan jadi gak kesel lagi lho sama orang itu. Aku bener-bener merasa kayak orang yang baru habis menang perlombaan, hoho... Singkat cerita, orang itu juga jadi kaget dan terharu. Akhirnya kita saling minta maaf dan baikan deh :) Satu hal yang aku pelajari dari kejadian itu: Reconciliation is not about who is right or who is wrong, but who wants to take the first step. Tuhan memanggil kita anak-anakNya untuk menjadi peacemaker atau pembawa damai. Tapi masalahnya, seringkali kita gak mau melangkah duluan karena kita merasa bukan kita yang salah.

Reconciliation is NOT about who is right or who is wrong, but who wants to take the first step.

“Ngapain minta maaf duluan, gue kan gak salah apa-apa...�

“Dia tuh yang harusnya minta maaf duluan ke gue...�

Wah, kalo responnya sama-sama kayak begini, gimana bisa damai? Who wants to take the first step? :) Pernah sadar gak kenapa Tuhan mau kita belajar untuk mengampuni orang yang bersalah dan udah nyakitin kita? Because He has done it to us! Sebelum kita bertobat, bahkan sebelum kita mengenal Tuhan, Dia udah mengasihi dan mengampuni semua dosa kita. God has taken the first step to love us and to forgive us! WOW!!

#022 (Jun 2014-Jul 2014) | Spilling Grace


Single

“This is love: not that we loved God, but that He loved us and sent His Son as an atoning sacrifice for our sins. Dear friends, since God so loved us, we also ought to love one another.” (1John 4:10-11, NIV) Jadi setiap kali kita lagi disakitin atau lagi kesel sama orang, selalu inget kasih dan pengampunan Tuhan untuk kita. Tuhan juga mau kita belajar mengampuni orang lain, sama seperti Dia yang udah mengampuni kita. Lanjut lagi ke cerita tadi (hehe...) Setelah aku lewatin konflik itu, aku ceritain kesaksian ini di komsel dan akhirnya ada satu orang yang juga coba praktekin hal yang sama. Tuhan ingetin dia tentang hubungan dia dengan salah satu temen kampusnya. Mereka yang dulu hubungannya deket, tapi mulai jauh karena ada konflik dsb. Setelah denger kesaksianku, dia juga mau belajar to take the first step, dengan beliin kado berupa barang yang orang itu suka. Waktu dikasih, orang itu sampe kaget... “Hah? Apa nih? Aku gak ulang tahun kok hari ini...” Haha...

www.majalahpearl.com

Singkat cerita, sejak hari itu mereka jadi bisa mulai ngobrol kembali dan hubungan mereka bisa deket lagi seperti dulu... Praise God :) Gimana setelah denger kesaksiankesaksian ini, do you also want to take the first step to show God’s grace and forgiveness to others? We can not just take reconciliation for granted. Ada hal-hal yang harus kita kejar dan usahakan. Menunggu orang lain yang datang pada kita bukan solusinya. Lagipula, Orang yang minta maaf duluan gak selalu jadi orang yang kalah kan? :) Justru sebaliknya, di Matius 5:9 Tuhan bilang:

Blessed are the peacemakers, for they will be called sons of God.


Image source: http://topsecretwomensbusiness.com/ule/four-women-friends-at-the-beach/

Yes, kita malah diberkati dan disebut anak-anak Allah! Selain itu, rekonsiliasi justru membuat hati kita jadi bebas dari semua amarah, rasa kesel, dendam, kepahitan dsb. Jangan biarin semua hal negatif itu tumbuh di hati kita. Tapi sebaliknya, lawan semua itu dengan tindakan kasih dan pengampunan: 1. Ingat kasih dan pengampunan Tuhan atas kita 2. Berdoa buat orang yang menyakiti kita 3. Lepaskan pengampunan 4. Tanya Tuhan (langkah apa yang harus diambil) 5. Lupakan kesalahan di masa lalu

Tuhan, tolong aku hari ini supaya aku bisa mengasihi dan mengampuni _______________ (sebut nama orang tersebut). Aku mau belajar mengasihi dia sama seperti Engkau mengasihiku. Gantikan setiap amarah di hatiku dengan kasih, dan ajar aku hari ini untuk menjadi pembawa damai. Terima kasih, Tuhan.

Amin

#022 (Jun 2014-Jul 2014) | Spilling Grace


No Ordinary Forgiveness Written by: Louisa Veronica Hartono Designed by: Julia Rosmawi

www.majalahpearl.com


K

onsep mengampuni bukanlah sesuatu yang asing bagi umat Kristiani. Saya sudah akrab betul dengan istilah ini. Saking akrabnya, kadangkadang saya merasa basi dan bosan dengan istilah ini. Tapi, tidak peduli seberapa jengkel saya dengan konsep ini, mengampuni adalah salah satu elemen terpenting yang tak terpisahkan dalam kehidupan seorang Kristiani. It is inalienable. Inseparable. Dalam kehidupan saya, seseorang yang paling sulit untuk saya ampuni adalah (ironisnya) ibu saya sendiri. Para pembaca yang dulu membaca dan mengikuti tulisan-tulisan saya melalui blog dan notes Facebook mungkin telah mengetahui bahwa saya berasal dari keluarga broken home. Papa mama saya bercerai ketika saya belum genap berusia delapan tahun,

dan saya beserta adik diasuh oleh papa saya hingga sekarang ini. Di satu sisi, saya bersyukur mempunyai sosok ayah yang begitu menyayangi dan memperhatikan kami anakanaknya. Tapi di sisi lain, hal ini juga berdampak pada keterpisahan emosi antara saya dengan ibu. Saya adalah satu dari sekian anak yang tidak memiliki kedekatan emosi dengan ibunya. Saya tidak terbiasa untuk curhat dengan mama saya dan memberitahunya hal-hal yang terjadi dengan saya: masalah sekolah, cowok, pekerjaan, dll. Saya tumbuh dewasa tanpa sosok ibu yang mengajari saya bagaimana selayaknya bersikap sebagai seorang wanita. Tidak ada sosok ibu yang mendampingi saya ketika saya menstruasi untuk pertama kali, ataupun yang mengajari saya cara memakai make up, berbelanja baju-baju pesta, mendandani saya, curhat saat saya naksir cowok, tempat mengadu dan menangis dikala saya merasa gagal dan kecewa, dan lainlain.

#022 (Jun 2014-Jul 2014) | Spilling Grace


Hingga kini, saat saya sedang belajar di negeri orang, saya belum merasakan kedekatan emosi dengan ibu saya. Jujur saja, saya sering merasa terganggu setiap kali Mama saya sms, nge-whats app, atau nge-Line dan menanyakan kabar saya. Saya merasa jengkel ditanya-tanyain, dan kalau saya lagi ‘kalap’, balasan saya bisa bernada kasar sekali. Bagi kalian hal ini mungkin terdengar aneh, masa ditanyain kabar oleh ibu sendiri marahmarah. Tapi itulah yang saya rasakan. Saya nggak merasa connect dengan mama saya.

www.majalahpearl.com

Meskipun saya juga tinggal bersama dengan tante, tetapi tentu saja peran ibu tidak bisa digantikan oleh siapapun, termasuk oleh tante dan ayah kita sekalipun (kecuali yang diangkat anak atau diadopsi). Ketiadaan figur ibu dalam hidup saya terasa terutama


eknows.com

/health-and-wellness /article s/900 97/si mple -s t

epsto-f or

give -oth ers-a nd

Ima ge C our

tes y

of: ht

tp

w.sh ww / / :

dalam hal etiket saat saya bertamu dan menginap di rumah teman selama beberapa waktu. Untuk hal-hal mendasar, seperti cara menggunakan tissu toilet, berpakaian yang pantas sehabis bangun tidur, dan sopan santun di meja makan, terkadang membuat saya salah kaprah dan merasa kikuk. Saya beberapa kali ditegur oleh sang nyonya rumah, dan dia sendiri yang akhirnya turun tangan untuk mengajarkan saya hal-hal mendasar seperti itu. Saya bersyukur dia bersedia turun tangan, tapi saya juga merasa malu sekali. Saat itu, saya merasa jengkel, sedih, dan kesal karena saya tumbuh tanpa

-your sel

f

figur seorang ibu. Saya juga marah dan tidak terima karena saya adalah korban perceraian orang tua saya. Mengampuni seseorang, apalagi orang terdekat yang seharusnya menyayangi tapi malah menyakiti kita, #022 (Jun 2014-Jul 2014) | Spilling Grace


adalah suatu proses. Dan seringkali proses ini panjang (sekali), menyakitkan, penuh tikungan tajam dan air mata. Dalam kasus saya, butuh waktu lebih dari dua tahun untuk bisa mengampuni mama, dan proses ini masih berlanjut hingga sekarang. Setiap kali merasa jengkel karena dihubungi mama saya hanya untuk ditanyain kabarnya, saya harus sekuat tenaga menghimpun kesabaran sambil berdoa di dalam hati. Saya minta agar Tuhan membantu saya untuk mengampuni mama sambil melepaskan pengampunan itu di dalam hati. Pernah suatu kali saat saya masih berada di Bandung, saya menangis menjerit-jerit sendiri di dalam kamar karena akan dijenguk mama (I know, pretty shocking, eh?). Ketika mama saya

www.majalahpearl.com

tinggal selama beberapa hari bersama saya di Bandung itu, waaah terjadi perang antara ibu dan anak. Ada momen dimana keran di hati saya terbuka dan semua emosi saya tumpah keluar. Saya marah-marah, menangis

Tuhan kita tahu bahwa mengampuni adalah salah satu hal tersulit; saking sulitnya sampai Tuhan kita sendiri mencontohkan hal itu selama pelayanan-Nya di dunia. di depan mama, dan mama saya menangis juga. Tapi itu adalah momen dimana saya sambil bersuara mengatakan bahwa saya mengampuni mama saya sekaligus mengenalkan Tuhan Yesus ke dia.

Apakah setelah itu semuanya beres? Tidak. Hingga sekarang, saya masih terus melepaskan pengampunan ke mama saya saat saya merasa tersakiti dan terluka sekali. Saya tidak terima dengan keadaan dimana saya tumbuh besar tanpa figur ibu dan tidak ada mama yang ada mendampingi saya ketika saya tumbuh dewasa. Saat Petrus bertanya kepada Yesus, sampai berapa ia harus mengampuni saudaranya, Yesus berkata bahwa mereka harus mengampuni sebanyak tujuh puluh kali tujuh kali (Matius 18:22). Hal ini bukan berarti bahwa kita mengampuni orang sebanyak 490 kali, tapi pengampunan itu harus dilakukan terusmenerus. “Bahkan jikalau ia berbuat dosa terhadap


a Im

ge

Co

ur tes y

o f:

http ://pa uloco

/ ess iven g r o 06/f elhoblog.com/2012/06/

engkau tujuh kali sehari dan tujuh kali ia kembali kepadamu dan berkata: Aku menyesal, engkau harus mengampuni dia." (Lukas 17:4). Tuhan kita tahu bahwa mengampuni adalah salah satu hal tersulit; saking sulitnya sampai Tuhan kita sendiri mencontohkan hal itu selama pelayanan-Nya di dunia. Puncak keteladanan-Nya dalam mengampuni ditunjukkan saat Ia berada di kayu salib dan berteriak kepada Bapa-Nya, “Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat!� (Lukas 23:34). Ia memberikan teladan terbesar dengan mengampuni mereka yang mengolok-olok-Nya, menyiksa-Nya, mencambuki-Nya, dan menyalibkan Dia, padahal Dia adalah Tuhan mereka!

#022 (Jun 2014-Jul 2014) | Spilling Grace


Secara logika dan nalar manusia, ini sangat sulit dipahami. Sungguh keterlaluan bagi para ciptaan untuk menghina dan menghukum mati Penciptanya. Saya rasa perlakuan ini benar-benar tindakan yang tidak bisa diampuni saking sudah kelewat batasnya. Saya tidak tahu harus mengumpamakan dengan apa, tapi saya membayangkan jika saya sudah punya anak nanti, yang saya lahirkan dan besarkan dengan susah payah. Saya memberikan semua yang terbaik untuk anak saya, sekuat yang bisa, tapi anak saya malah menjadi kurang ajar, menentang saya, dan tidak mengakui bahwa saya adalah ibunya. Pasti menyakitkan sekali! Im

ag f: h tesy o ttp://li f e v e our rlaa stin eC g 1/09/2

-f o r

www.majalahpearl.com www.majalahpearl.com

o

ml werfulg.ht bib vin gi l e ver ses-on

/ t. c o m

0- p

.blo gspo

20 1

Para pembaca yang sudah punya anak, pasti mengerti perasaan ini. Bayangkan perasaan Tuhan kita ketika Ia dikhianati dan disangkal oleh dua murid-Nya, sendirian saat disiksa, diludahi, dicaci-maki oleh ratusan orang. Tapi nyatanya Ia tetap mengampuni kita; Ia memohonkan ampun bagi kita kepada Bapa. Saya percaya bahwa saat Yesus disalib, Ia berada dalam kondisi manusia sepenuhnya. Teladan-Nya menyatakan bahwa The Lord Himself reminds us always that we are not very loveable either when He died for us on the cross.


Nah, pertanyaan praktisnya, mengapa sih kita harus mengampuni? Bagi saya ada empat hal mengapa mengampuni itu ga hanya penting, tapi juga berguna buat kita.

01

Pertama, kita mengampuni karena kita telah terlebih dahulu diampuni oleh Bapa. Ingat, kita sendiri adalah orang berdosa. There is nothing good in us. Tapi Bapa mengampuni dan melayakkan kita untuk masuk ke dalam kerajaanNya. Kita yang telah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, telah menjadi satu dengan Dia dan Bapa. Kesatuan ini mencakup juga sifat Allah yang mengampuni. Kalau kita tidak mengampuni, otomatis ada Roh Kudus yang mengusik hati nurani kita dan ingin agar kita mengampuni, karena kita telah menjadi satu dengan Dia. Dia ada di dalam kita dan kita di dalam Dia. “Aku di dalam mereka dan Engkau dii dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi SATU, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengaihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.� (Yoh 17: 23).

02

Kedua, mengampuni menyembuhkan hati kita juga dan membebaskan kita dari perasaan-perasaan negatif. Ini klise, tapi bener kan? Hehe. Guys, our life is full with people who just get us on our nerves. Hidup kita dikelilingi oleh orang-orang yang selalu membuat kita jengkel, marah, patah hati, kecewa, dan semua perasaan negatif lainnya. Itu bisa terjadi setiap saat, kapan saja, ga bisa diprediksi. Kalau kita memilih untuk menyimpan perasan negatif itu #022 #022 (Jun (Jun 2014-Jul 2014-Jul 2014) 2014) || Spilling Spilling Gr Grace ace


Ima g C ou a.ha rtesy of: http edi :/ /m

“Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.” (Kolose 3:13).

03

Ketiga, tidak mengampuni adalah salah satu penghalang doa kita. “Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu." (Matius 11:25). Tentu ini tidak berarti bahwa kita mengampuni sebagai alat untuk menyogok Tuhan agar doa kita dikabulkan. God is God, dan Dia tidak bisa disogok. Dikaitkan dengan nomor satu dan dua di atas, sebagai orang yang telah lahir baru, pasti ada perasaan yang mengusik dan mengganjal hati saat kita tidak mau mengampuni orang lain. Kenapa bisa demikian? Karena kita dan Bapa adalah satu dan telah didamaikan oleh kematian Tuhan Yesus. Kesadaran bahwa kita adalah manusia baru membuat kita mengerti bahwa di dalam diri kita telah tertanam benih-benih ilahi yang baru, salah satunya adalah benih pengampunan.

www.majalahpearl.com

zipatika.c om ikkek/

“Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.” (Efesus 4:32).

e

dengan cara terus mendendam kepada orang lain dan tidak mau mengampuni, kita yang rugi :p Unforgiveness crush our spirit, which later on will impact our soul and is reflected in our physic.


04

Keempat, mengampuni merestorasi hubungan kita dengan orang lain. Guys, tahukah kalian perasaan seseorang yang diampuni itu seperti apa? Rasanya seperti disiram air dingin yang menyejukkan. Dia berharap bahwa dia akan dihukum, dikucilkan, tetapi dia diampuni, meskipun dia tidak layak. Pengampunan adalah hal yang merestorasi hubungan dan yang memulihkan, bukan penghakiman. Saya teringat kata Oprah, bahwa pengampunan tidak berarti melupakan, atau mengatakan bahwa apa yang orang lain lakukan dalam hidup kita itu okeoke saja. Pengampunan berarti mau menerima hal buruk yang terjadi di masa lalu kita, dan mau hidup bersamanya, menerima bahwa itu memang fakta yang ga bisa dilepaskan dari hidup kita.

Mengampuni tidak berarti bahwa kita menyetujui apa yang orang lain lakukan dalam hidup kita, sekalipun orang-orang itu adalah orang terdekat kita. Namun kita memilih untuk tidak menggunakan hal itu untuk menyerang atau menjelek-jelekkan mereka. Yang sudah berlalu, ya berlalu (meskipun untuk kasus masalah keluarga seperti ini, efeknya itu bisa terus ada bertahun-tahun). Kita mengambil keputusan untuk tidak mengingatingat lagi hal-hal yang orang tersebut lakukan di diri kita. Kita meletakkan hal tersebut di masa lalu dan memilih untuk move on. Lagian, seriously, ga enak lho untuk mengingatingat yang jelek terus. Itu hanya bikin tampang kita menjadi asem hehehe.

#022 (Jun 2014-Jul 2014) | Spilling Grace


1

Well, it’s always easier said than done, isn’t it?? Totally! Seperti yang saya kemukakan di atas, mengampuni itu bukan proses yang mudah. Prosesnya terus berjalan, kadang bisa tahunan. Lantas, bagaimana kita bisa mengampuni? Ada 5 hal yang bisa kita lakukan:

m

I

ag

e he ourtesy of: http://www.t eC

mo

mac

tion

hin

e.com/how-to-co

www.majalahpearl.com

Pertama, berdoa dan minta bantuan Roh Kudus, karena kita tidak bisa melakukannya dengan kekuatan sendiri. Kita ini manusia berdosa. Untuk mengampuni, kita harus ‘melihat ke atas’, ke arah Yesus yang telah memberikan teladanNya bagi kita. Hanya dengan melihat kepada Yesuslah kita diingatkan bahwa Dia juga mengampuni kita, sekalipun dosa kita merah seperti kain kesumba. Kita ini sangat ga layak loh untuk diampuni, tapi toh Tuhan mengampuni kita juga (of course, pengampunan Tuhan bukan berarti gratifikasi untuk berbuat dosa sesuka hati dengan alasan “ah-nanti-berdoa-juga-pastidiampuni-lagi”. Baca Roma 5 dan 6, Mat: 18: 23-35).

2

Kedua, tempatkan diri di posisi mereka. Try to know their (whole) story. They may had struggles in the past and have been hurt too. Dalam kasus saya dengan mama saya, saya sekarang makin mengerti bahwa mama saya juga memiliki masa kanak-kanak yang tidak bahagia. Mama saya juga tumbuh besar tanpa figur mamanya, karena nenek saya meninggal saat dia berumur 9 tahun. Hati mama saya juga pedih dan terluka karena ia melewatkan begitu banyak masa dalam kehidupan anak-anaknya.


Apakah ini keadaan yang dia inginkan? Saya yakin tidak. Dia juga terluka. Dia juga menangis. Dia juga berusaha untuk mendekatkan diri lagi dengan anakanaknya. Selain pelaku, mama saya juga seorang korban. Sekarang saya bisa lebih merasakan betapa robeknya hati Mama saat tiba-tiba kedua anaknya direnggut darinya and she has to miss all of the things happening in her children’s life, until now. Mengingat hal ini membuat saya bisa memahami kondisi mama saya dan memudahkan saya untuk mengampuni dia.

3

Ketiga, always, always think before you speak or act. Jangan membalas perkataan saat kita masih dikuasai emosi, karena perkataan yang keluar dari emosi akan menyakiti orang yang bersangkutan. Saya pernah mengalami duaduanya. Saya pernah langsung membalas sms mama saya dengan luapan emosi, dan saat saya tenang, saya sadar bahwa perkataan itu sungguh menyakiti hatinya. Tentu saya minta maaf, tapi konsekuensi dari apa yang saya ucapkan itu pasti membekas di hatinya. Saya juga pernah menenangkan diri dulu – sekitar 5 atau 10 menit, kadang sampai beberapa jam – sebelum membalas smsnya. Hasilnya, perkataan saya menjadi lebih tenang dan tidak menyakiti kedua belah pihak. Intinya, selalu ingat-ingat guys, bahwa apapun yang kita katakan atau lakukan, pasti berdampak pada orang tersebut.

#022 (Jun 2014-Jul 2014) | Spilling Grace


cr n ow

m/ .co -1 top

0-re

asons

-forgiving/

5

/l i

st

Mereka juga berharga di mata Tuhan, sekalipun mereka telah melakukan hal-hal yang begitu buruk atau mempunyai masa lalu yang kelam. Saya tahu banget, pasti kita ga terima ya saat mendengar poin ini, how could God still love them despite the hideous things they’ve done?? Tapi fakta tetap berbicara bahwa Tuhan mengasihi mereka. Tuhan juga mati untuk mereka. Darah-Nya juga tercurah untuk mereka. Satu hal yang saya lakukan, biasanya saya juga menyadarkan diri sendiri bahwa saya ini tidak layak, I’ve done things that hurt Him too, yet God forgives me, embraces me, and accepts me. Tidak ada yang mustahil bagi Dia. Dia bisa memulihkan kondisi setiap orang, seburuk apapun.

/ p: htt Image Courtesy of:

4

Keempat, ingat-ingat juga bahwa orang yang menyakiti kita itu juga ciptaan Tuhan.

Terakhir, jangan keraskan hati kita. Terkadang kita merasa sulit untuk mengampuni orang lain, bukan karena ada yang salah dengan mereka, tapi karena kita sendiri yang mengeraskan hati. Kita terlalu fokus pada kesalahan, kejelekan, dan kelemahan-kelemahan mereka dan menolak untuk melihat yang baik dalam diri mereka. Makanya, sangat penting bagi kita berdoa agar selain Tuhan memampukan kita untuk mengampuni, juga agar Tuhan mengubah hati dan sikap kita. When we find it extremely hard to forgive and/or to love certain people, first thing that we must do is ask His help to examine our hearts. Ingat, kita dipanggil untuk mengasihi dan mengampuni, jadi jangan balik jadi enggak mau mengasihi dan mengampuni hehehe. Cuma lewat pengampunan Tuhan kita disempurnakan, dan jalan penyempurnaan itu yang terus-menerus dan konstan sampai nanti hari penghakiman.

www.majalahpearl.com


Guys, pengampunan itu hal yang konstan. Tuhan Yesus mau mati buat kita, menerima dan mengampuni kita, sekalipun Dia tahu kita ini cenderung untuk berbuat dosa lagi dan lagi. He knows. Yet He still died for us. Mari kita sama-sama belajar mengampuni :) Don’t give up. P.S. Beberapa kalimat diambil dari note saya di https://www. facebook.com/notes/louisa-veronica-hartono/mengampuni-orangtua-kita/10151778711498982, juga hasil diskusi dengan orang-orang lain.

#022 (Jun 2014-Jul 2014) | Spilling Grace


THE

forgiven woman an outpouring of grace

written by Natalia Setiadi designed by Widia Teja

http://www.wallpaperup.com/16879/Nots_blurred.html www.majalahpearl.com


A

lkisah, tersebutlah seorang wanita berdosa. Wanita itu sangat sadar bahwa dirinya adalah orang berdosa, sampai perasaan menyesal terus menghantuinya. Dia pun banyak melakukan perbuatan kasih untuk menebus penyesalannya. Ketika didengarnya bahwa Yesus akan datang ke kotanya, hatinya meluap-luap dengan berbagai perasaan: sukacita, rasa bersalah akan dosa-dosanya, hasrat mendapatkan kepastian pengampunan dan damai sejahtera, maupun penyesalan dari masa lalu masih menghantuinya. Dengan segudang beban pergumulan, wanita ini bertekad untuk tidak hanya melihat Yesus dari jauh, tapi dia HARUS bicara dengan Yesus, dia membutuhkan barang sepatah dua patah kata dari Yesus. Dibawanya serta minyak wangi termahal, miliknya yang paling berharga. Itu yang paling pantas dipersembahkan untuk Yesus. Setibanya di rumah Simon, orang Farisi yang mengadakan jamuan makan bagi Yesus, wanita itu merasakan bagaimana orang-orang memandang dirinya dengan penghakiman. Sebagian berbisik-bisik membicarakan dirinya, sebagian menjauh agar tidak tersentuh olehnya karena takut dia najis. Beberapa

lelaki yang dulu pernah “berteman dekat� dengannya memalingkan muka mereka yang memerah karena malu. Tapi wanita itu terus berjalan maju menembus kerumunan orang banyak,menuju meja perjamuan untuk mencari Yesus. Di sanalah Dia, Yesus, sedang duduk makan di dekat Simon sang tuan rumah. Saat dilihatnya sosok Yesus itu, teringatlah wanita itu akan semua dosanya di masa lalu. Pilihan-pilihannya yang buruk, perbuatannya yang bahkan terlalu memalukan untuk diingat, hati orang-orang yang terluka karena perkataannya, hidup orang-orang yang hancur karena perbuatannya. Betapa najis dan tak layak dirinya, betapa Allah berduka karena dia. Air matanya pun tumpah tak terkendali. Wanita itu duduk tertunduk di lantai dekat kaki Yesus, karena tak kuasa memandang wajah-Nya. Saat menunduk, tampak olehnya kaki-Nya kotor penuh debu. Kata orang, Yesus telah menyembuhkan penyakit, cacat fisik dan luka batin, kata mereka Yesus telah membuat banyak mukjizat, berkuasa mengampuni dosa dan memberi kelepasan. Mungkin beberapa dari mereka yang pernah Yesus pulihkan, adalah orang-orang yang terimbas karena perbuatan dosanya dahulu.

#022 (Jun 2014-Jul 2014) | Spilling Grace


Saat berhadapan dengan Yesus, lidahnya kelu. Kata-kata yang tadi sudah dihafalkannya tiba-tiba hilang lenyap. Hanya air mata yang mengalir tanpa dapat dihentikan, hingga membasahi kaki Yesus. Kemudian tanpa memedulikan pandangan sinis orang-orang terhadapnya, sambil diciumnya kaki Yesus, ia melepas penutup kepala dan mengurai rambutnya untuk menyeka kaki Yesus hingga bersih. Karena hanya ini yang bisa dia lakukan. Lalu teringatlah dia akan minyak wangi yang ingin dipersembahkannya bagi Yesus. Dipecahkannya leher buli-buli minyak itu untuk meminyaki kaki Yesus, hingga semerbak harum minyak wangi mahal itu pun menyeruak ke seluruh ruangan. Terdengar suara-suara mencemooh tentang wanita itu, tetapi Yesus membelanya! Kemudian Yesus berkata kepadanya, “Dosamu telah diampuni�, seketika itu juga terlepaslah segala beban berat yang selama ini menggelayuti hatinya. Allah mengampuninya! SEMUA DOSANYA SUDAH DIAMPUNI! Rasa bersalah perlahan menguap, berganti pengampunan bagi diri sendiri. Lalu Yesus berkata lagi,�Imanmu telah menyelamatkan engkau, pergilah dengan selamat!�

www.majalahpearl.com

(Dikisahkan kembali secara bebas dari Lukas 7:36-50) Tindakan yang dilakukan wanita itu adalah sebuah tindakan yang mencengangkan. Setelah menerima anugerah pengampunan yang luar biasa dari Tuhan, wanita itu tidak tinggal diam, tetapi dia mencurahkan anugerah itu keluar. Kita tidak tahu seberapa buruk perbuatan dosa wanita itu di masa lalu. Beberapa penafsir menduga mungkin berkaitan dengan dosa seksual. Baru-baru ini Jakarta digemparkan oleh berita penganiayaan seksual yang dialami oleh seorang anak kecil. Hati saya hancur memikirkan trauma, penderitaan, dan luka fisik maupun batin yang dialami anak itu. Geram rasanya memikirkan kebejatan (para) pelaku. Lalu saya tersentak, mungkinkah wanita dalam Lukas 7 itu juga melakukan kejahatan sejenis? Tentu saja ini hanya berandai-andai. Tetapi, jika benar, oh betapa jahatnya! Demikian benak saya menghakiminya, persis seperti pikiran Simon sang tuan rumah perjamuan.


Tetapi Yesus bisa melihat lebih dalam dan berbeda, dari apa yang biasa kita lihat sebagai manusia. Dia melihat sepotong hati yang menyadari kesalahannya, menyesal, dan sungguh-sungguh bertobat. Diulurkan-Nya anugerah pengampunan bagi wanita itu. Anugerah yang lebih dahsyat daripada dosanya yang dahsyat. “Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba.� Yesaya 1:18b Kesadaran akan hal ini membuat wanita itu meluap-luap dengan ucapan syukur. Tak dipedulikannya adat Yahudi yang melarang wanita mengurai rambut di depan umum. Dia bahkan menggunakan rambutnya untuk menyeka kaki Yesus! Minyak wangi mahal miliknya yang paling berharga dicurahkannya untuk mengurapi kaki Yesus. Harumnya semerbak ke seluruh rumah, memberkati semua orang yang ada di sana.

Anugerah yang besar tidak dapat ditampung untuk diri sendiri saja, melainkan akan meluap keluar dan menyentuh orang-orang di sekitarnya. Wanita itu menerima pengampunan yang dahsyat, yang tertumpah keluar dalam bentuk pengurapan bagi Yesus dan banyak perbuatan kasih. Dan sambil berpaling kepada perempuan itu, Ia berkata kepada Simon: “Engkau lihat perempuan ini? Aku masuk ke rumahmu, namun engkau tidak memberikan Aku air untuk membasuh kaki-Ku, tetapi dia membasahi kaki-Ku dengan air mata dan menyekanya dengan rambutnya. Engkau tidak mencium aku, tetapi sejak Aku masuk ia tiada henti-hentinya mencium kaki-Ku. Engkau tidak meminyaki kepala-Ku dengan minyak, tetapi dia meminyaki kaki-Ku dengan minyak wangi. Sebab itu Aku berkata kepadamu: Dosanya yang banyak itu telah diampuni, sebab ia telah banyak berbuat kasih. Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit juga ia berbuat kasih.� (Lukas 7:44-47)

#022 (Jun 2014-Jul 2014) | Spilling Grace


P

Image Courtesy : https://play.google.com/store/apps/details?id=com.LoveTre eLiv eWa ll p a

ernah ada seorang teman yang berkata bahwa jika Alkitab dirangkum menjadi satu kata, maka kata itu adalah “kasih”. Dan jika kita pikirkan dengan baik, saya rasa kata itu memang kata yang paling tepat untuk dipakai menjelaskan tentang Yesus, Firman-Nya, pengorbanan-Nya di kayu salib… semuanya kembali lagi kepada besarnya kasih-Nya kepada kita. Kata ini pula yang Tuhan Yesus pakai saat memberikan pesan kepada murid – muridNya.

www.majalahpearl.com

pe r


Loving The

Unlovables Written By : Sarah Eliana Designed By : Veibrine Clarasia "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini." Markus 12 : 30 – 31

#022 (Jun 2014-Jul 2014) | Spilling Grace


Kasih adalah kata yang, menurut saya, kata paling indah dalam perbendaharaan bahasa manusia. Saya rasa tidak ada satu pun bahasa di dunia yang tidak memiliki kata “kasih”. Beberapa bahasa malah memiliki beberapa bentuk kata “kasih”, seperti bahasa Indonesia yang selain memiliki kata kasih, juga memiliki kata “sayang” dan “cinta”.

Tapi, kalau kita perhatikan dan renungkan dengan baik, sebetulnya mengasihi adalah perintah yang paling sukar dituruti, apalagi perintah untuk mengasihi sesama manusia. Kenapa?

Coba perhatikan ayat 31 dengan baik, disitu dikatakan “kasihi sesamamu manusia”. Tuhan Yesus tidak berkata “Sukai sesamamu manusia”, tapi Ia menggunakan kata “kasih”, dan bukan Ya, memang kasih adalah kata yang hanya mengasihi saudara, teman, dan indah, dan kasih adalah sesuatu orang tua … tapi “sesamamu manusia”. yang membuat kita bahagia saat kita Itu artinya semua orang! menerima dan memberinya pada orang Baik yang tua maupun yang muda. – orang yang ‘tepat’, right? Perintah Baik yang pria maupun yang wanita. Tuhan Yesus di Markus 12:30-31 Baik yang bergigi lengkap maupun terlihat seperti perintah yang gampang yang giginya tinggal dua. Pokoknya dilaksanakan. Siapa sih yang ngga harus dikasihi semua (walaupun tentu pernah mengasihi? Rasanya sekerasharus diingat, mengasihi tidak sama kerasnya hati manusia, pasti pernah dengan menikahi. Hehe...). Jadi, baik mengasihi seseorang, no matter how saya suka atau tidak suka, saya harus twisted their ‘love’ could be. mengasihi semua orang. Tapi, dalam

www.majalahpearl.com


realitanya, ini hal yang susah sekali karena disekeliling kita tentu banyak orang-orang yang sepertinya tidak pantas dikasihi, bukan?

bos seperti itu, kalau ngga digosipin orang sekantor aja udah bagus! Bagaimana dengan orang tuamu yang selalu mengatur hidupmu? Atau adik/kakakmu yang selalu meminjam barang-barangmu tanpa ijin? Atau tante sebelah rumah yang selalu nyinyir dan kepo? Atau si Mbak PRT yang duileee .. leletnya minta ampun?

Apakah kamu pernah punya teman yang sering mengejek atau merendahrendahkanmu? Mengasihi orang seperti itu tentu tidak mudah, bukan? Bagaimana dengan teman kerja yang hanya ongkangongkang kaki Image C ourtesy :http://w sementara kita ww.mass healthblo g.com/fil bekerja keras? es/2012/ 08/Enco urage-8.2 3.12.jpg It’s hard to love people like them! Atau bos yang selalu marahmarah dan tidak kenal tenggang rasa? Boro-boro mau mengasihi

#022 (Jun 2014-Jul 2014) | Spilling Grace


Kadang-kadang saya berpikir, Tuhan Yesus tuh tau gak sih betapa susahnya mengasihi orang-orang yang malas, nyinyir, kepo, rese, dan perlu dijitak itu? Ah ‌ but He knows! Ia tahu DAN mengerti! Imag

eC ou rt e

sy

"Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya, kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu. "

/ :/ tp

:h t

ou

e rh

ngm a li

p-content/uploads/2013/ om/w 03/3 nts.c ome

4 73 527 1 6 _ 64 0.j p

g

www.majalahpearl.com

Yohanes 13:4–5

Ayat di atas adalah bagian dari malam terakhir sebelum Yesus disalibkan. Tuhan Yesus sedang menikmati perjamuan terakhir bersama murid-murid-Nya.


Di ruangan itu ada Simon Petrus yang akan menyangkal Yesus tiga kali keesokan harinya. Ada pula Yudas Iskariot yang menjual Yesus dan menyerahkan-Nya kepada para pemimpin agama untuk disalibkan. Murid-murid yang kakinya dibasuh oleh Yesus saat itu adalah muridmurid yang akan lari pontang panting saat Yesus ditangkap. Mereka adalah orang-orang yang akan bersembunyi ketakutan saat Yesus disalibkan. Yesus dalam kemahatahuan-Nya tentu mengetahui semua itu. These people were a bunch of cowards and not-soeasy-to-love people. Tapi‌ Ia justru mengasihi mereka, dan membasuh kaki mereka! Tapi‌ lebih dari itu, sadarkah kita bahwa kita juga sama seperti muridmurid Tuhan. We too are unlovables! Kita semua sudah berdosa, dan bahkan setelah

menerima Tuhan Yesus pun kita masih terus menerus mendukakan hati-Nya. Tapi, Ia terus mencurahkan kasih-Nya tanpa lelah. Guys, orang lain pun adalah ciptaan tangan Tuhan. Ia mati dikayu salib juga untuk mereka! Teman-teman, diayat 4 dan 5 kita bisa melihat esensi dari kasih yang Tuhan Yesus perintahkan bagi kita untuk dilaksanakan. Mengasihi sesama manusia tidak cukup hanya dengan tidak menggosipkan orang-orang itu. Mengasihi tidak cukup hanya dengan mentolerir mereka. Mengasihi tidak cukup hanya dengan sekedar say hi.

#022 (Jun 2014-Jul 2014) | Spilling Grace


Mengasihi yang Tuhan Yesus perintahkan kepada kita adalah mengasihi dengan hati seorang pelayan… mengasihi yang melayani. Mengapa harus melayani? Karena serving is an action of love. Tidakkah kita melayani Tuhan yang kita kasihi? Bukankah kita juga melayani orang tua yang kita kasihi? Action speaks louder than words, right? :) Dengan melayani, Tuhan juga akan merubah cara kita memandang orang lain. Saat kita melayani, Tuhan mengubah dan melembutkan hati kita… Kita tidak lagi bisa memandang orang yang kita layani sebagai “sampah” or “worthless”. Tapi, bagaimana caranya melayani orang lain? Masa iya saya harus membasuh kaki semua orang yang saya jumpai? Tentu tidak!

www.majalahpearl.com

Guys, sebetulnya Tuhan memberi kita banyak kesempatan untuk mengasihi orang lain. Pernah lihat nenek – nenek mau nyebrang? Bantulah ia menyebrang! Lihat ibu hamil berdiri di bis/kereta? Berikan kursimu untuknya tanpa bersungut – sungut! Lihatkah pembantu di rumah yang dari pagi hingga malam melayanimu itu? Luangkan waktumu, ajak bicara, share your time with her! Temanmu di kelas yang pendiam? How about trying to get to know her? Invite her to spend time with you!


Teman kuliah yang ketinggalan pelajaran? Bagaimana kalau luangkan waktu untuk membantu mereka belajar? How about volunteering di panti asuhan atau panti jompo? Bagaimana kalau membantu anakanak jalanan didekat rumah untuk belajar membaca dan berhitung? Ladies, saya tau… tidak mudah sekali mengasihi sesama kita manusia, tapi ada satu hal yang menurut saya penting untuk kita pikirkan, yaitu… Mengapa kita susah mengasihi orang lain? Mengapa kita susah berempati kepada orang lain? Pernahkah terpikirkan bahwa seringkali kita susah mengasihi orang

lain bukan karena ada sesuatu yang salah dengan mereka, tapi karena kekerasan hati kita sendiri! Kita menolak untuk melihat the good in people. Sebaliknya, kita keras kepala fokus kepada hal – hal buruk tentang mereka. “Ah, si nenek udah tua masih juga yach mau nyebrang! Coba diem aja di rumah gak usah keluar – keluar segala. Nyusahin orang aja!”. “Duh, ini ibu – ibu! Udah hamil masih aja pada kerja, mending kalo mau berdiri di kereta, pake minta kursi orang lain pula!”. “Ih .. ini masih ibu ngemis – ngemis aja kerjanya. Cari kerja sana!”.

#022 (Jun 2014-Jul 2014) | Spilling Grace


“Ah kamu koq sakit gak sembuh – sembuh yach? Jangan -jangan kamu ada dosa yang belum diampuni!”. “Ini orang dari dulu sampe sekarang miskin melulu! Pasti males kerja nih!”. Pernahkah kita berkata-kata atau berpikir seperti ini, teman-teman? Sudah terlalu sering kita memperlakukan orang-orang yang sakit dan menderita dengan menghakimi mereka, mengasingkan mereka, dan mengabaikan mereka. Kita menganggap mereka seperti serangga yang sebaiknya diacuhkan supaya kita bisa dengan leluasa menyembah dan memuji Tuhan. Firman Tuhan katakan:

Karena yang diucapkan mulut meluap dari hati Matius 12 : 34 Teman-teman, saat kita merasa susah untuk mengasihi orang lain, mintalah Tuhan untuk menyelidiki hati kita. Mengapa kita yang sudah sedemikian dikasihinya oleh Tuhan, justru malah sering sekali menjadi judgmental dan susah untuk mengasihi orang lain? Hati kita adalah seperti bejana dimana ada banyak hal dituangkan kedalamnya. Ada satu titik dimana segala hal yang tertuang kedalam hati kita

www.majalahpearl.com


m a

11 _

c -Re

ove.jpg eive-L

Image Courtesy: htt p: / /se e

n sa da

-content/uploads/20 /wp 1 1/ m o 11 i.c /

d -an ive

What breaks out of your heart? Is it love? Is it grace?

Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran. 1 Yohanes 3 : 18

G

Image Courtesy: http://seemadasani.com/wp-content/uploads/2011/11/11_Give-and-Receive-Love.jpg

akan meluap dan melimpah keluar dari bejana hati kita. Dan apa yang tertuang keluar, baik melalui kata -kata maupun perbuatan kita, akan mengekspos karakteristik hati kita yang sebenar-benarnya. Jika kita sudah menerima pengampunan dan kasih yang dalam dari Tuhan kita Yesus Kristus, dan kita “menenggelamkan� diri kita dalam pengenalan akan Tuhan, maka karakter yang keluar dari hati kita tentu adalah karakter ilahi, dan salah satunya adalah karakter yang mengasihi Tuhan dan sesama kita manusia.

#022 (Jun 2014-Jul 2014) | Spilling Grace


Written by: Mekar Andaryani Pradipta Designed by: Julia Rosmawi

www.majalahpearl.com


T

.com/photo/1338136

://www.freeimages Image Courtesy of: http

idak sedikit orang yang memilih tidak tertanam dalam Gereja karena mereka merasa tidak ‘sreg’ dengan orang-orang di dalamnya. Ada juga yang sudah tertanam, namun kemudian memilih pindah gereja dengan alasan yang sama: kecewa dengan orang-orang di gereja. Ada yang memilih tetap bertahan, namun kasihnya sudah menjadi dingin, mereka menjaga jarak dan kadang hanya menjadi penonton saja. “Mereka sudah mengenal Kristus, mereka sudah mengerti kebenaran, they should be better,� begitu kata mereka yang kecewa. Pertanyaannya? Ada apa dengan orang-orang di gereja? Kenapa gereja yang seharusnya menjadi tempat dimana kebenaran dipraktekkan, justru penuh dengan orang-orang yang gagal melakukannya? Kenapa masih ada orang-orang yang melakukan segala cara untuk mendapat posisi bergengsi di struktur gereja? Kenapa masih ada orang-orang gereja yang bergosip tentang saudaranya? Atau kenapa masih ada orang yang pelayanan tapi males-malesan? Kenapa masih ada orang di gereja yang careless, egois, judgemental, etc etc? Kenapa? The answer is simple, because the church, every people within the church, including ourselves, is still underprocessed.

#022 (Jun 2014-Jul 2014) | Spilling Grace


Dalam kekristenan, kata sempurna berarti Kristus. Kristus adalah kesempurnaan itu. Gereja yang sempurna adalah gereja yang serupa dengan Kristus. Tapi selama kita masih di dunia, adakah gereja yang sungguh-sungguh sempurna? No, there is no perfect church. Yang ada adalah kumpulan orangorang berdosa yang hidup dalam anugerah Tuhan. Dengan anugerahNya, setiap orang dalam gereja sedang disempurnakan. Setiap orang dengan prosesnya masing-masing, beberapa cepat, beberapa lambat, beberapa diproses dalam hal A, beberapa dalam hal B. Tapi, tujuannya sama, menjadi serupa dengan Kristus. Dalam ketidaksempurnaan itu, tidak heran kalau gereja juga mengalami apa yang disebut dengan konflik atau perselisihan. Tapi, dalam perspektif Firman Allah, setiap apa yang terjadi dalam hubungan antar anggota gereja, adalah cara Allah untuk menyempurnakan anak-anaknya.

www.majalahpearl.com


Ima

ge C ourt esy

Dalam Amsal 27:17 tertulis, Besi menajamkan besi, manusia menajamkan sesamanya Dalam terjemahan lain, kata menajamkan juga diartikan sebagai belajar. Sebagaimana baja mengasah baja, begitu pula manusia belajar dari sesamanya. Gereja adalah tempat dimana kita belajar mengasihi, belajar mengampuni, belajar murah hati, belajar melayani, belajar mempraktekkan kebenaran. Dan yang namanya belajar, kesalahan bisa selalu terjadi. Tapi justru saat itulah gereja berperan sebagai keluarga yang akan selalu mendukung anggotanya, bahkan di saat ia terjatuh. Firman Tuhan jelas mengatakan, sebuah komunitas yang sehat perlu diusahakan.

of: h ttp

://w

ww.

free

ima

ges.

com /

phot

o/13

7420

7

Yakobus 3:18 (The Message Bible) You can develop a healthy, robust community that lives right with God and enjoy its results only if you do the hard work of getting along with each other, treating each other with dignity and honor. Kamu dapat mengembangkan komunitas yang sehat dan kuat yang hidup benar dengan Allah serta menikmati hasil-hasilnya hanya jika kamu berusaha keras bergaul dengan baik satu sama lain dengan saling bersikap luhur dan hormat. Tidak mudah untuk tetap mengasihi ketika ada teman gereja kita yang membocorkan rahasia kita. Tidak mudah untuk mengampuni ketika ada pemimpin yang mencela pelayanan kita. Tidak mudah untuk menjadi rendah hati ketika kita ditegur di depan umum.

#022 (Jun 2014-Jul 2014) | Spilling Grace


Tidak mudah untuk jadi lemah lembut ketika harus memberi teguran pada saudara kita yang bersalah. But the Word of God told us to do the hard work of getting along with each other. Firman Tuhan tidak bilang supaya kita meninggalkan gereja saat kita kecewa, instead Tuhan ingin agar persekutuan yang bertumbuh itu diperjuangkan. Saya tidak bilang bahwa pindah gereja itu sesuatu yang terlarang. Kalau memang tidak bertumbuh di gereja A, setiap orang berhak untuk pindah ke gereja B, as long as Tuhan memang menuntun demikian dan semuanya dilakukan dengan proses yang baik. Sebuah gereja memang tidak bisa memenuhi

www.majalahpearl.com

kebutuhan semua orang, beberapa menekankan pada kehidupan keluarga, ada juga yang fokus pada profesional muda, kita berhak memilih mana gereja yang sesuai dan membantu kita bertumbuh secara rohani. But, leaving church because of the people is not a quite good reason. Kenapa? Karena orang-orang yang sejenis pasti akan kita temui di gereja-gereja lain. There is no perfect Church. Sehingga saat kita tidak bisa mengubah orang-orang, akan lebih bijaksana untuk mengubah diri kita sendiri. Kalau selama ini kita selalu mengeluh, ini saatnya mulai memperkatakan berkat untuk gereja. Kalau selama ini kita susah didekati karena kita merasa tidak ‘klik’dengan orang-orang di gereja, ini saatnya mulai menginvestasikan waktu untuk mereka. Mungkin setiap ketidaksempurnaan yang kita lihat selama ini hanya permukaan. Ketika kita terlibat lebih jauh ke dalam, kita bisa mengerti akar masalahnya dan bukan tidak mungkin Tuhan pakai kita untuk menjadi berkat. You know what, girls, kalau ada orang yang sebel sama gereja, ngga ada yang lebih berhak sebel selain Tuhan Yesus. Kalau ada yang paling berhak kecewa dengan gereja, maka orang itu adalah


Yesus. Kenapa? Karena jelas-jelas gereja itu milik Kristus! Kalau Tuhan Yesus saja sabar dengan gereja, masa kita tidak. Kalau Tuhan Yesus bertahan mengasihi gereja, masa kita mau stop mengasihi. Itulah mengapa kita harus mencintai sesama kita dengan kasih Kristus, because the love of God is the only reason why He stays with us despites the fact that we are sinful.

sy

rte

ou

eC

ag

Im of: 43

6 37

14

Church is not a museum for good people, it’s a hospital for the broken.

/ to

o ph

m/

.co

es

ag eim fre

w.

ww

://

tp

ht

Pandanglah Kristus dan teladani kasih-Nya kepada gereja. Kasih yang penuh anugerah, Kasih yang bertahan ketika menemui ketidaksempurnaan. Saya berdoa setiap gereja dapat menjadi seperti Gua Adulam di zaman Daud. Di gua itu Tuhan mengumpulkan orang-orang bermasalah. Di dalam gua itu mereka mengalami titik balik dalam hidup mereka. Mereka diproses Tuhan menjadi pahlawanpahlawan Daud yang gagah perkasa. Saya berdoa, lebih banyak lagi orang-orang berdosa dibawa masuk ke dalam gereja, dan dengan bantuan saudara-saudaranya di dalam gereja, mereka bersama-sama diproses dan diubahkan menjadi serupa Kristus.

#022 (Jun 2014-Jul 2014) | Spilling Grace


written by Mekar Andaryani Pradipta designed by Widia Teja www.majalahpearl.com

http://www.wallpaperup.com/84004/money_coin_coins_gold_safe.html

Kelimpahanuntuk dibagikan


Hidup kita dimaksudkan untuk dibagikan kepada orang lain. Seperti roti yang dipecah-pecahkan. Seperti kehidupan Kristus. Tapi, banyak orang tidak membagikan hidupnya, karena mereka merasa tidak punya sesuatupun untuk dibagikan. Banyak juga yang mengira hidup yang dibagikan harus selalu berkaitan dengan uang. Mereka menunggu sampai punya cukup uang untuk mulai berbuat baik.... Tapi, sepanjang kita memiliki Kristus, sebenarnya kita tidak pernah berkekurangan. Seperti Daud yang mengatakan, “Tuhan adalah gembalaku, tak kan kekurangan aku...� Dalam Yohanes 10:10 pun sudah jelas dikatakan apa misi Kristus datang ke dunia, “Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.� Kristus memberi kita hidup (keselamatan) dan ia ingin hidup itu penuh, bahkan melimpah. Ketika kita percaya Kristus, menerima Dia sebagai Tuhan dan Juru Selamat, kita tidak hanya berpindah dari maut kepada hidup namun juga dijadikan

anak-anak Allah, ahli waris yang berhak menerima janji-janji Allah. Roma 8:15-17 Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!" Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah. Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.

#022 (Jun 2014-Jul 2014) | Spilling Grace


Statistik di Website Sabda mengatakan Alkitab memuat 1.260 janji dan semua janji itu menjadi warisan anak-anak Allah. Janji-janji itu mencakup seluruh aspek dalam kehidupan kita, mulai dari keselamatan, pengampunan, jawaban doa, kemenangan dan keberhasilan, penyertaan, hikmat, kesembuhan, keuangan, damai sejahtera dan masih banyak lagi. Bahkan, Ia menjanjikan pemenuhan segala kebutuhan kita, Paulus menulis, Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus (Philippians 4:19).

berkelimpahan. Hal itu berarti kita memiliki lebih dari cukup untuk dibagikan kepada orang lain. Tidak selalu materi, karena apa yang diberikan Allah kepada kita juga tidak selalu berupa materi. Bahkan, saat membahas mengenai pemberian berupa uang, Rasul Paulus mengatakan bahwa Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia, supaya kita senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan (II Korintus 9:8). Kecukupan kita adalah dalam segala sesuatu (tidak hanya dalam hal keuangan) dan kita berlebihan dalam berbagai kebajikan (tidak cuma yang sifatnya materi).

Dengan semua janji Allah itu, kita memiliki semua yang dibutuhkan untuk memiliki hidup yang

“Dengan semua janji Allah itu, kita memiliki semua yang dibutuhkan untuk memiliki hidup yang berkelimpahan.�

www.majalahpearl.com


http://mymoneyhealing.com/wp-content/uploads/2013/06/cropped-11130899_ml.jpg

Tuhan tahu kita sesungguhnya tidak pernah berkekurangan. Ia akan memelihara kita sepenuhnya. Mungkin itulah kenapa Ia mengajar kita untuk memberi bahkan ketika kita merasa tidak memiliki apapun untuk dibagikan. Ia ingin kita belajar dari janda miskin di bait Allah yang mempersembahkan dua peser uangnya untuk Tuhan. Kristus memuji janda itu karena ia memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberi seluruh nafkahnya. Teladan yang sama juga kita temukan dari seorang janda di Sarfat yang memilih memakai tepung dan minyak terakhirnya untuk memberi makan Elia. Hidup kita adalah pemberian. Kasih karunia itu cukup buat kita, bahkan melimpah untuk dibagikan dalam bentuk berbagai kebajikan.

Hidup kita adalah produk kasih karunia

Merenungkan semua hal itu, alasan apa lagi yang kita miliki untuk tidak membagikan hidup kita?

#022 (Jun 2014-Jul 2014) | Spilling Grace


BOOK

Review Diulas oleh: Yunie

Pengarang: Hilda Pelawi Penerbit: BPK Gunung Mulia

Seorang istri yang ditinggalkan suaminya demi wanita lain... Seorang anak yang jadi korban kekerasan dalam rumah tangga karena kehadirannya tidak diinginkan oleh ibunya‌ Seorang wanita yang hamil diluar nikah dan harus merelakan bayinya diadopsi orang lain demi menghapus aib... dan masih banyak lagi kisah lainnya.

www.majalahpearl.com


B

uku ini merupakan kumpulan cerita yang diadaptasi dari kehidupan beberapa anak Tuhan yang diijinkan melewati penderitaan hidup. Buku yang cocok untuk dibaca lepas per bab dan direnungkan kisahnya. Sungguh nyata bahwa Tuhan hadir di setiap musim hidup! Peringatan: Siapkan tisu ya saat membaca dan selamat merenung sembari mengambil hikmah dari setiap cerita. Tisu untuk menyeka air mata haru karena anugerah-Nya nyata dalam hidup para tokoh, bukan air mata mengasihani diri dan iba. Sebab kita tahu bahwa pencobaan-pencobaan yang kita alami itu atas seijin-Nya dan melaluinya kita akan semakin mengenal Dia. Sungguh nyata dan indah penyertaan-Nya dalam setiap musim hidup kita!

soal buat Anne, sampai tibalah surat itu, ya, dari Randy sang mantan suami yang kini terbaring sakit tak berdaya dan membutuhkan bantuan biaya pengobatan. Apakah Anne sanggup menemui Randy dan berdamai kembali dengannya? Apakah pengampunan itu layak untuk Randy? Sulit dan sakit tentunya bagi Anne untuk memberikan pengampunan buat Randy. Namun saat dihadapkan dengan teladan Yesus yang rela mati di kayu salib dan berkata “Ampunilah mereka sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat�, bagaimana respon Anne?

Sungguh nyata bahwa Tuhan hadir di setiap musim hidup!

Berikut beberapa cuplikan kisahnya:

Anne

Anne adalah seorang istri yang ditinggalkan suaminya demi wanita lain dan hidup hanya dengan putri semata wayangnya. Ia menolak menikah lagi dan memilih hidup sebagai single parent. Semua ini demi kebahagiaan putrinya. Letih berjuang menafkahi diri dan anaknya tak jadi

Andika

Andika acapkali menerima perlakuan kejam dari ibu kandungnya sendiri. Kesalahan kecil saja yang dilakukannya bisa membuat sang ibu marah besar. Cacian, makian dan pukulan dari ibunya yang garang tak dimengertinya. Sampai suatu hari, saat Andika sudah remaja, sang nenek menceritakan kisah ibunya. Ibunya ditinggalkan ayahnya ketika mengandung dirinya. Ayahnya jatuh cinta dan pergi bersama wanita lain. Andika menjadi sasaran pelampiasan emosi sang ibu yang menanggung rasa marah,dendam, dan tak berdaya. Kemiripan wajah Andika dengan #022 (Jun 2014-Jul 2014) | Spilling Grace


seolah semua kebanggaan keluarga yang menjunjung tinggi martabat sirna dalam sekejap. Ya, sirna oleh aib anak gadisnya. Isak tangis Pratiwi saat memohon maaf kedua orangtuanya disambut kemarahan sang ayah seolah menghidupkan sang ayah dan perasaan gagal sang kembali memori itu terus menerus ibu. Pratiwi dikirim ke sebuah rumah di benak si ibu. Namun menghadapi penampungan bagi wanita-wanita kepahitan hidup seperti ibu Andika, yang mengalami nasib serupa, untuk apakah kita harus berlarut-larut ada membuang “aib” keluarga. Masa-masa dalam keremukan hati? Itu adalah penantian di rumah penampungan sebuah pilihan. Andika dewasa pun memberi waktu bagi Pratiwi untuk bisa memilih apakah ia memberi merenung dan mencoba memahami pengampunan dan pengertian atas perlakuan ibunya ataukah menyimpan keputusan kedua orangtuanya untuk memberikan “aib” itu diadopsi oleh kepahitan kepada sang ibu. Yesus, keluarga yang menginginkannya. sang Penasehat Ajaib, lebih dari Bingung, tertolak dan pilu menyiksa sanggup untuk memulihkan luka hati Andika ketika ia memilih mengampuni batinnya, namun apakah respons Pratiwi? Mengasihani diri sendiri ibunya.

Pratiwi

Pratiwi dibesarkan dalam keluarga yang menjunjung tinggi martabat diatas segalanya. “Jangan berteriak saat marah. Jangan menangis saat sedih. Emosi kita tidak perlu diperlihatkan secara jelas sebab orang yang bermartabat itu mampu mengendalikan rasa yang ada di dirinya,” demikian nasihat Priyanti, sang ibu. Cara ia dibesarkan tidak memberinya ruang untuk mengekspresikan emosi dan membuatnya rapuh secara emosional. Lantas saat lelaki yang tidak disukai kedua orangtuanya meninggalkannya dalam keadaan mengandung, www.majalahpearl.com

Apakah anda sedang mengalami kesesakan hidup? dan menyalahkan pria itu dan kedua orangtuanya? Ia bebas memilih bagaimana ia menyikapi keadaannya. Namun sebagai anak Tuhan, ia tahu bahwa Yesus selalu memberikan kesempatan kedua dan menerimanya tanpa syarat.


Tiga cuplikan kisah diatas bisa saja terjadi dan dialami setiap kita. Penderitaan hidup bisa kita alami dalam versi yang berbeda dengan kisah diatas, namun yang membedakan setiap kita adalah bagaimana kita meresponnya. Apakah anda sedang mengalami kesesakan hidup? Berbagai hal terjadi di luar kontrol kita, yang seringkali membuat kita bertanya “MENGAPA?” Hal yang wajar kita berteriak saat merasa tidak nyaman, manusiawi banget kok. Namun bunga yang tidak terinjak dan hancur, tidak akan bisa tercium wanginya bukan? Justru di saat ujian tiba, itulah kesempatan untuk tahu seperti apakah kekristenan kita, apakah makin lembek seperti kentang, atau makin wangi seperti kopi saat dipanaskan?

Setiap cerita di buku ini, bab demi bab, bagaikan serpihan cinta yang berserakan, menantikan CINTA yang sejati menerobos masuk setiap kehidupan ini. Serpihan tak berarti menjadi demikian indah saat CINTA TUHAN meneranginya. IA yang tak berdosa rela lahir ke dunia dan mati disalib menanggung dosa kita. Pertanyaan yang sama diajukan: “MENGAPA?”Mengapa Yesus demikian ngoyonya mau terlahir ke dunia ini, dan menebus dosa kita di kayu salib? Saat Anne, Andika, Pratiwi, maupun setiap kita memahami karya-Nya, dan mengalami Yesus secara pribadi dalam hidup, maka CINTA TUHAN menerobos masuk hati kita! Dan semua pertanyaan mengapa yang menjadi jeritan jiwa yang sesak tadi sirnalah sudah! Bersyukur untuk setiap hal yang diijinkan-Nya terjadi! Miliki hati yang mencintai proses, karena melalui proses, kita didewasakan dalam iman kita! Setiap ujian adalah kesempatan untuk memberikan respon yang benar dan kita akan semakin teguh dan kuat dibuatnya! “....hanya kesadaran akan pendampingan Tuhan yang bisa membuat kita teguh menjawab pelbagai gelombang dan tantangan yang hadir dalam hidup ini.” - Hilda Pelawi #022 (Jun 2014-Jul 2014) | Spilling Grace


BOOK

Review Diulas oleh: Eunike Santosa Pengarang: Alice Mathews Penerbit: DHD Indonesia

W

anita yang dibentuk Allah, buku ini adalah salah satu favorit saya. Walaupun buku ini sudah pernah diulas oleh pearl, namun kali ini saya ingin mengulas sisi lain dari buku ini sesuai dengan tema pearl kali ini yaitu Spilling Grace.Â

www.majalahpearl.com


Setelah membaca artikel2 sebelumnya, kalian pastinya sudah belajar bagaimana merespon dengan luka-luka yang ada. Di buku ini ada beberapa tokoh yang kita bisa belajar darinya. Salah satu contohnya adalah Lea. Yap, Lea istri pertama Yakub or biasanya kita mengenal dia sebagai istri yang tidak dicintai. At least, itulah yang saya pikirkan sebelum membaca buku ini. Hehehe.. setelahnya, I’m in awe, how she deals with her issue of being unloved and how God plays Hugeee part in it is Bagaimana Tuhan berperan di dalam proses pemulihannya? silakan baca sendiri deh. hehhee.. Masih ada Rut (yang jadi janda), Rahab (yang nyelamatin mata-mata Israel), not to mention Debora (hakim, nabiah dan istri), Hana (dealing with depression, Ester, Abigail (yang punya suami abusive),

dengan karakter, masalah dan Buku ini mengupas tokoh-tokoh perempuan di perjanjian lama secara sangat Alkitabiah. Penulisnya mempunyai latar belakang psikologi sehingga tulisantulisannya bisa terasa dekat dengan kondisi pergumulan wanita pada masa kini. Buku ini sangat saya rekomendasikan jika temen-temen ingin mengenal lebih dalam wanita-wanita di perjanjian lama. Begitu banyak harta tersembunyi yang bisa kalian temukan darinya. Terlebih untuk edisi kali ini, begitu besar anugrah dan kasih Tuhan dinyatakan dalam hidup mereka.

how God plays Hugeee part in it is trully magnificent.

Melalui buku ini, saya bisa melihat bagaimana Allah yang kita punya adalah Allah yang pribadi, Allah yang mengerti setiap perempuan

P.S: Kalo kalian ikutan retreat pearl, ada tawaran khusus loh untuk buku ini, so buruan daftar!!! P.S.S: Kalo mo lsg beli, bisa ke http://dhdindonesia.com/index.php/buku/bahasaindonesia/wanita-yang-dibentuk-allah.html

#022 (Jun 2014-Jul 2014) | Spilling Grace


Meet A Sister

meet A sister

Mega designed by Widia Teja

“Sejak awal majalah Pearl dibentuk, penyertaan Tuhan nyata banget buat majalah ini. Salah satunya, Dia mengirimkan orang-orang luar biasa yang punya hati dan komitmen untuk sama-sama melayani melalui tulisan. Nah, di Meet the Sister kali ini, kita akan berkenalan lebih dekat dengan salah satu anggota tim Pearl yang paling ‘bontot’ alias yang gabung paling belakangan. Here she is... Mega!!! ” www.majalahpearl.com


Hi Meg, welcome to the club yah! Seneng banget akhirnya kamu bisa join bareng the Pearl’s team. Boleh sekalian dishare nih ke our beloved readers, . Apa pergumulan dan pertimbangan kamu sampai akhirnya agree untuk join the team ditengah-tengah kesibukan kamu yang padat banget?

1

Huaaaaa... Jadi maluuu, dibilang sibuk yang pake padat gitu ^^’. Gak segitunya juga sih, pekerjaanku sekarang tuh sibuknya di waktu-waktu tertentu doang, eh tapi itu jawaban pertanyaan kedua ya :p Pertimbanganku gabung the team, karena aku mulai menikmati pelayanan literatur dan aku suka berhubungan dengan banyak penulis. Do you know? I’m so blessed membaca tulisan banyak orang yang berbagi hidup mereka di blog dan beberapa majalah rohani, dan kupikir akan menyenangkan banget melayani Tuhan dengan melakukan hal yang aku sukai (membaca, menulis, terhubung dengan banyak orang). Di samping itu, suatu kehormatan bekerja bersama orang-orang yang menginspirasiku, makanya aku setuju buat join the team.

2

Nah, sekarang boleh ceritain sedikit tentang kesibukan sehari-hari kamu?

Sehari-hari aku melayani Tuhan sebagai ASN (Aparatur Sipil Negara), atau yang dulu lebih dikenal sebagai PNS, di sebuah Kabupaten di Provinsi Kalimantan Tengah, Kabupaten Katingan (Nah loooo‌ baru pada denger nih kayaknya :p). Pulang kerja, karena aku dirumah tinggal sendiri, aku menikmati melakukan berbagai kegiatan rumahan, seperti berbenah rumah, memasak, mencuci, mengepel, menyetrika, dll. Lalu dilanjutkan dengan melakukan hobiku seperti membaca, menonton film, atau menulis, salah satunya aku menulis aktif di blogku http://megasthought.blogspot.com/

#022 (Jun 2014-Jul 2014) | Spilling Grace


Meet A Sister Oh ya, ceritain juga dong gimana kamu pertama kali kenal Yesus dan mengakui Dia sebagai Juru Selamat?

3

Kenal Tuhan Yesus sudah lupa sejak kapan, yang jelas waktu kecil sudah mulai dengar tentang Tuhan Yesus saat sekolah minggu (aku rajin sekolah Minggu loh dulu, hohohoho). Tapi, bener-bener terima Tuhan Yesus sebagai Juru Selamat pribadi waktu SMA kelas 1. Itu bener-bener momen di mana aku jatuh cinta sama Tuhan, buatku hanya Dia yang menerima aku apa adanya. Believe it or not, aku lupa tanggalnya :p Btw, pernah loh ada yang mengerutkan dahi waktu nanya kapan aku terima Tuhan Yesus sebagai Juru Selamat, karena ku jawab ‘LUPA’, hahaha. *Beneran sudah terima Tuhan Yesus atau www.majalahpearl.com

belum ya orang ini :p* Karena yang ku ketahui, bukan tanggal yang membuatku yakin seseorang sudah terima Dia, tapi hidup yang diubahkan, kerinduan untuk menyenangkan Dia, serta bagaimana Kristus bekerja di dalam atau melalui kehidupan orang tersebut, itu yang terpenting dan menjadi ukuran. Tokoh wanita siapa di Alkitab yang paling kamu kagumi dan kenapa?

4

Awalnya aku kagum sama Debora, dia bukan hanya seorang nabi, tapi juga sebagai istri dan ibu yang ditunjuk menjadi hakim. Wow. Wow. Wow. Itu gimana coba ya membagi waktunya, karena bukan perkara mudah melakukan tanggung jawab yang dipercayakan melalui berbagai perannya. Menurutku, dia wanita hebat, multi tasking bin multi talent. Lalu tokoh

wanita di Amsal 31, ketika aku belajar lebih dalam tentangnya, aku mulai jatuh cinta, kok bisa ya ada wanita yang kelihatannya sederhana tapi sehebat ini mengurusi keluarganya. Belum lagi karakternya yang tampak tak tercela, aku kagum sekaligus terintimidasi, hahaha. Dua wanita ini yang awalnya aku kagumi banget. Nah, trus waktu aku pernah menghabiskan waktu setahun PA (Pendalaman Alkitab) sekaligus saat teduh dengan bahan bacaan tokoh-tokoh wanita di Alkitab, selain kedua wanita tersebut, aku makin mengagumi Tuhan kita, bahwa ternyata dalam segala kelemahan dan kesalahan yang diperbuat mereka, Tuhan bisa pakai untuk kemuliaan-Nya.


5

How you define grace Meg?

Grace itu salah satu penulis yang menginspirasiku #loh. Hehehe, kidding… Itu mah Grace Suryani Halim :p Buatku grace alias kasih karunia adalah sesuatu yang gak layak aku dapatkan, tapi ternyata aku mendapatkannya. Gak ada satu usaha pun yang membuatku layak mendapatkannya, karena kasih karunia berbicara kemurahan hati Sang Pemberi. Dia ngga mempertimbangkan layak apa nggak. Kasih karunia yang aku terima bukan berbicara tentang kebaikan (atau kejahatanku) sehingga menerimanya, tapi berbicara tentang kebaikan luar biasa yang dimiliki Sang Pemberi.

Ayat favorit kamu dong? Dan kitab favoritmu juga dan kenapa itu jadi favorit? Ayat favoritku berubah-ubah, hahaha... Tergantung kebutuhan dan pergumulan :p Kalo sekarang sih lagi suka Kolose 3:23 “Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.” Karena saat-saat ini aku merasa sulit mengerjakan segala sesuatu dengan segenap hati jika ingat dan melihat manusia. Tapi kalo sudah ingat gimana harusnya Tuhan dimuliakan lewat yang aku kerjakan, baru deh semangat lagi. Ayat ini mengingatkanku dan seperti membisikkanku, ”Ini untuk Tuhan, Meg. Untuk Tuhan.”, jadinya gak mau ngasal deh ngerjainnya.

6

Kitab favorit Mazmur dunkkk ^^, karena di sini aku bisa ngerasain kedekatan pemazmur sama Tuhan. Apa saja yang dia rasakan disampaikan dengan jujur dan blak-blakan sama Tuhan. Waktu kesel sama orang, marah, benci, pengen balas dendam, sedih, senang, bahagia, kagum sama Tuhan. Semuanya di ungkapkan dengan jujur. Lewat kitab Mazmur, aku jadi belajar bahwa untuk curhat sama Tuhan itu ngga perlu dengan bahasa yang harus dibuat-buat gimana untuk mengesankan Tuhan, jujur saja.

#022 (Jun 2014-Jul 2014) | Spilling Grace


Meet A Sister

7

Apa impianmu untuk 5 tahun ke depan?

Impianku, hmm... punya bisnis atau usaha di luar pekerjaanku yang sekarang, supaya memberikan penghasilan lumayan, hehehe. Pengen lebih jadi berkat melalui keuanganku. I know, dari yang sedikit pun kita bisa jadi berkat. Tapi aku rindu Tuhan memberiku lebih banyak supaya aku bisa memberi makin banyak juga. Karena gak bisa dipungkiri, pelayanan penginjilan perlu dana loh. Dulu sih berdoanya supaya banyak orang yang yang terlibat di dana, cuma kok akhir-akhir ini ada kerinduan untuk jadi jawaban doaku sendiri, hahahaha. Makanya pengen banget punya usaha ato bisnis apa gitu. Doakan ya...

www.majalahpearl.com

...aku rindu Tuhan memberiku lebih banyak supaya aku bisa memberi makin banyak juga...


8

Last but not least, ada pesan untuk all readers?

Pesan untuk readers, jangan pernah stop terhubung sama Tuhan. Hubungan pribadi sama Tuhan harus jadi prioritas kita, bahkan waktu kita ngerasa gak punya waktu :p Karena kalo gak punya hubungan pribadi sama TUHAN, life is nothing. Beneran deh. Apa yang kita kerjakan cuma akan jadi rutinitas dan berlalu begitu saja tiap harinya tanpa arti. Cuma Tuhan yang bikin lebih hidup, cuma Dia yang menjadikan hidup kita berharga buat dijalani.

Trusss‌ bersukacitalah senantiasa. Hehehehe. Ciyus nih. I know, ada waktunya kita susah banget untuk bersukacita, apalagi saat keadaan sangat berat. Tapi, saat kita memilih untuk tetap bersukacita, ada sesuatu yang terjadi. Dan akan jadi kesaksian yang hebat buat dunia, kalo di dalam segala apapun kita mampu tetap bersukacita. Karena akan nyata, kalo Tuhanlah yang memampukan kita tetap bersukacita. Lagipula, pernah dengar gak kalimat gini: Sukacita memberi sayap di tengah kesulitan, masalahnya tetap ada tapi kita terbang tinggi di atasnya.

Sukacita memberi sayap di tengah kesulitan, masalahnya tetap ada tapi kita terbang tinggi di atasnya.

#022 (Jun 2014-Jul 2014) | Spilling Grace


Blessed

Are The

Peacemakers

Written by : Sarah Eliana Designed by : Veibrine Clarasia

www.majalahpearl.com


“BLESSED ARE THE PEACEMAKERS, FOR THEY SHALL BE CALLED SONS OF GOD” (Matthew 5 : 9)

T

eman-teman tentu tahu ayat ini dari Khotbah di bukit, bukan? Khotbah ini disampaikan oleh Tuhan Yesus di atas bukit, dan sebagian dari khotbah ini berisi blessings yang disebut sebagai beatitudes atau ucapan bahagia.

“Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan. Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan memperoleh kemurahan. Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah. Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak Allah. Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena mereka yang empunya Kerajaan Sorga. Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di Sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu.” Matius 5 : 2 – 12

#022 (Jun 2014-Jul 2014) | Spilling Grace


ucapan bahagia tersebut bukanlah resep untuk masuk surga, melainkan adalah karakter anak-anak Tuhan!!

e

ht

ia.org/wikipedia/comm ons/ 9/

96/ Blo ch -S erm on

O

g .jp nt ou

www.majalahpearl.com

C

: sy rte u o

imed .wik oad l p //u tp:

eM

Ya, di kemudian hari Tuhan memberiku pengertian bahwa

Ada konflik. Ada brokenheart. Ada kekecewaan. Semua itu terjadi dalam hidup semua orang, termasuk dalam hidup anakanak Tuhan.

h nT

Ah, tapi Puji Tuhan... Dia gak biarkan aku terus larut dalam ketidakmengertianku akan Firman Tuhan. Semakin aku lekat kepada Tuhan, semakin Dia bukakan pengertian akan Firman-Nya, dan salah satunya adalah tentang ucapan bahagia ini.

You see, ladies… saat kita menerima Tuhan, hidup kita tidak otomatis berubah menjadi lebih baik. Kita masih bisa marah dengan orang lain. Ada orang yang masih bisa bikin kita kesal. Ada pula saatnya kita susah mengasihi orang-orang yang Tuhan ijinkan hadir dalam hidup kita.

Im ag

Mau sedikit pengakuan nih… Dulu waktu baca ucapan bahagia, aku berpikir kalau ini adalah “resep” untuk diselamatkan. Jadi, kalau aku bagi-bagi kekayaanku, maka aku otomatis akan masuk surga. Kalau aku cinta damai, maka aku akan jadi anak Tuhan. Kalau aku murah hati, maka Tuhan akan memberkatiku dengan lebih lagi.


Tapi kalau kita sudah menerima Tuhan, maka ada satu hal yang berbeda. Tuhan Yesus ada di sisi kita! Roh Kudus bekerja dalam hidup kita! Itu artinya Tuhan tidak akan biarkan kita larut dalam konflik! Tuhan tidak akan biarkan kita terus marah dan menciptakan musuh dalam hidup kita! Tidak! Tuhan akan mengingatkan dan mendorong kita untuk menjadi anak Kristus yang punya karakter Kristus!! Ya, teman-teman‌ dengan diucapkan satu per satu kalimat ucapan bahagia, Tuhan Yesus meruntuhkan pengertian kita yang salah tentang keselamatan dan apa arti menjadi murid Kristus. Pengertian kita yang dangkal mengatakan bahwa asalkan kita sudah menerima Yesus menjadi Juru Selamat, maka itu sudah cukup. Tapi, Tuhan Yesus memberikan pengertian yang lebih dalam, yaitu bahwa

sebagai pengikut Kristus yang sudah menerima-Nya menjadi Tuhan dan Juru Selamat kita, maka hidup, hati, dan karakter kita akan berubah! Kita tidak lagi hidup seperti orangorang tidak percaya. Kita tidak lagi layak punya pikiran, perkataan, dan perbuatan seperti orang-orang yang berjalan di dalam kegelapan! Banyak dari kita saat membaca ucapan bahagia mungkin berpikir bahwa sebagai murid Kristus, maka kita layak dan pantas mendapatkan berkat-berkat yang disebutkan di situ. Tapi tahukah kalian bahwa bersamaan dengan berkat-berkat itu datang pula panggilan Tuhan Yesus untuk kita sebagai murid-muridnya? Dari awal hingga akhir Khotbah Di Bukit, Tuhan Yesus meneriakkan seruan dan panggilan bagi kita untuk “Get a new heart and become a new person!! God’s judgment is near!�

#022 (Jun 2014-Jul 2014) | Spilling Grace


Pada akhir Khotbah Di Bukit (Matius 7 : 26) Tuhan Yesus mengatakan bahwa orang yang mendengar ucapan-Nya tapi tidak melakukannya adalah bagaikan orang bodoh yang membangun rumahnya di atas pasir, yang roboh saat diterjang deruan ombak dan angin.

/0

1.jp g

Teman-teman, ucapan bahagia dari Tuhan Yesus bukan hanya ucapan indah yang enak didengar!

Ucapan bahagia tersebut adalah seruan dan panggilan bagi kita untuk membangun “rumah� kita di atas batu karang yang kokoh! Sebagai murid Kristus , kita harus memiliki karakter Kristus! Dan salah satu karakter Kristus adalah peace-making. Saat Yesus berkata “Berbahagialah orang yang membawa damai, karena ia akan disebut anak Allah,� Ia tidak mengatakan kepada kita bahwa untuk jadi anak Allah kita harus membawa damai.

03

/ 14 s/20 d h t t p : a : / / f y t o u l z s o n p e . u c e o / m /wp-content ourt

I

m

www.majalahpearl.com

e ag

C


Bukan! Itu adalah urutan yang salah! Lewat ucapan itu, Tuhan Yesus mengatakan bahwa bila kita adalah anak Allah, maka kita akan menjadi pembawa damai! Lihat urutannya yang betul, teman-teman. Kita bisa menjadi pembawa damai karena ada Tuhan di dalam hati dan hidup kita! Pada hari penghakiman, orang-orang yang membawa damai will be recognized as children of God karena mereka telah menerima “stempel” damai dari Roh Kudus.

Kenapa kita harus menjadi peacemakers? Ini jawabannya, ladies… Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diriNya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami 2 Korintus 5 : 19 Sebab Tuhan kita adalah “God of peace”, ladies. He is a peace-loving God, and a peacemaking God. Oleh sebab itulah Ia mati diatas kayu salib ganti kita! Ia rindu melihat hubungan antara Tuhan dan manusia yang telah berantakan itu diperbaiki. Ia merindukan reconciliation!

Walaupun kita semua telah berdosa dan kehilangan kemuliaan Allah, dan tidak pantas diampuni, tapi Ia tetap memilih untuk membangun jembatan rekonsiliasi melalui salibNya. He is a peacemaker, guys! Dan jika Ia adalah pembawa damai, maka sebagai anak-anak-Nya, kita juga harus memiliki karakter itu. Apa yang menyenangkan hati-Nya, menyenangkan hati kita. Apa yang membuat-Nya sedih, membuat kita sedih juga. Ladies, kita dapat mengenali anakanak sejati milik Kristus dengan melihat kerelaan mereka dalam mengorbankan banyak hal demi kedamaian, sama seperti Sang Bapa yang telah rela mengorbankan Anak tunggal-Nya untuk mati di kayu salib demi mendamaikan kembali hubungan yang telah retak.

He made peace between God and men through His blood on the cross. #022 (Jun 2014-Jul 2014) | Spilling Grace


ess pr so fch an ge .w ord

y: tes ag eC ou r

Dibukunya berjudul The Peacemaker, Ken Sande mengatakan bahwa “Peacemakers are people who breathe grace. They draw continually on the goodness and power of Jesus Christ, and then they bring his love, mercy, forgiveness, strength, and wisdom to the conflicts of daily life.”

Im

We can only be a true peacemaker kalau kita melekat kepada hati Bapa. :)

ht tp

:// sil en tw ind

Memang banyak hal yang seringkali harus kita korbankan saat mau mejadi pembawa damai: harga diri, keinginan kita untuk “see justice served”, dan lain-lain. Namun demikian, ingat temanteman, memang banyak hal harus dikorbankan saat mau menjadi seorang pembawa damai, tapi ada satu hal yang tidak boleh dikorbankan, yaitu Tuhan dan our focus on God.

.co m/ 20 13 /0 5/ 19 /fo

rgiveness

Ladies, keselamatan kita di dalam Kristus datang dari kasih karunia Bapa. Dalam kasih karunia itu terdapat pengharapan, sukacita dan pembebasan dari hidup lama kita. Marilah kita fokus kepada-Nya dan menjadikan-Nya contoh dalam hidup kita. Melalui bukunya, Ken Sande juga mengatakan: When we realize that God has mercy on those who confess their sins, our defensiveness lifts and we are able to admit our wrongs. As we accept and benefit from the way the gospel lovingly shows us our sin, we are inspired to gently correct and restore others who have done wrong. And as we rejoice in the liberating forgiveness of God, we are empowered to go and forgive others in the same way. Through the gospel, God provides both the model and motivaton for peacemaking!

You have heard that it was said,“You shall love your neighbor and hate your enemy.” But I say to you, love your enemies and pray for those who persecute you, so that you may be sons of your Father who is in heaven; for He makes His sun rise on the evil and on the good, and sends rain on the just and on the unjust. Matthew 5 : 43 – 45

www.majalahpearl.com


s/

Justru sebaliknya, kita melakukan semua itu karena kita telah menerima berkat terbesar dalam hidup kita, yaitu keselamatan di dalam Kristus, karena kita yang berdosa ini sekarang dipanggil anak Allah yang hidup, karena Roh Kudus hidup dalam hati kita dan membentuk kita untuk menjadi serupa Sang Bapa. Karena kita anak- anak Kristus dengan karakter serupa Sang Bapa! Everytime you encounter a conflict, you will inevitably show what you REALLY think of God! -Ken SandeMari kita menjadi pembawa damai. Mari kita mendoakan musuh kita dan membangun jembatan rekonsiliasi. Mari kita menyapa orang-orang yang telah mengasihi kita dengan kasih Kristus. Bukan‌ bukan dengan motivasi supaya kita menerima berkat-berkat dari Tuhan.

#022 (Jun 2014-Jul 2014) | Spilling Grace


HOW

Connected 3. 1. 2.

to get

Kirim surat pendek berisi saran, kritik, ide atau encouragement (tidak lebih dari 10 kalimat) untuk redaksi pearl. Suratmu ini nantinya akan dimuat di rubrik “suratpembaca.”

Kirim kesaksianmu untuk dimuat di rubric “kesaksian.” Khusus untuk rubric kesaksian ini kami memberikan tema khusus yang berbeda di setiap edisi.

Have some questions? Kirimkan pertanyaanmu yang akan dijawab oleh beberapa anggota tim redaksi pearl.

Mari saksikan kebaikan Tuhan dalam hidupmu :) kami mengundang teman-teman untuk mengirimkan kesaksian dengan tema “Friends are friends forever” Sejak menerima Tuhan, apakah adahal-hal baru (karakter, kebiasaan hidup) yang Tuhan tanamkan dalam hidupmu? Apa perubahan terbesar yang kamu alami sejak menerima Tuhan Yesus sebagai Juru Selamat yang kekal? Layangkan kesaksianmu ke majalahpearl@gmail.com (kesaksian tidak lebih dari 1halaman kertas A4 please, Thanks!)

www.majalahpearl.com


We are looking for Please help us spread the news :) Currently we are looking graphic designer and website who are willing to use their talents, their time, and their creativity to serve the Lord. So if you are the person or you have any friends who love designing, please introduce this!

Web designer

Graphic designer

Please send your sample of artworks to majalahpearl@gmail.com. And please kindly CC to viryani.kho@majalahpearl.com Each designer will design about two or three article maximum. One article is about 2 spread of A4. Which means the total you will be designing is approximately 4-6spread of A4 with the maximum time period 1week. And the website designer will help us to maintain our website :) Let’s inspire others through your design :) And Pearl magazine is free online magazine; we work willingly for God not for the money. To God be the glory :D

Follow Us on Facebook http://www.facebook. com/majalahpearl

on Blogger

http://www. majalahpearl.com

#022 (Jun 2014-Jul 2014) | Spilling Grace


.jpg ship_day-HD

appy_friend

alls/h allpapers.in/w tp://www.hdw

ht

Pembaca terkasih, Pernah denger quote ini ngga, the best things in life are free, such as hugs, smiles, good memories, family and friends. Yes, friendship is indeed a great blessing from God! Nah, Pearl edisi 23 nanti akan membahas mengenai persahabatan. Kali ini Pearl pengen mengajak pembaca mensyukuri dan merayakan persahabatan melalui photo competition dengan tema “Celebrating Friendship!” Yuk, ikutan!

1. Kirimkan fotomu yang paling oke bersama sahabat terbaikmu ke email majalahpearl@gmail.co m dan cc ke viryanikho@majalahpea rl.com. Foto harus menggambarkan bagaimana persahabatan kalian selama ini. Jangan lupa untuk menuliskan Pearl Photo Competition “Celebrating Friendship!” pada subject email.

2. Pada email tersebut, ceritakan dengan singkat (tidak lebih dari 10 baris) mengenai persahabatan kalian. Topik cerita bebas, namun tidak keluar dari tema “Celebrating Friendship!”. 3. Kirimkan foto kalian sebelum 22 Juni 2014. Setelah itu foto dan cerita kalian akan diupload serentak di FB Fan Page Majalah Pearl pada tanggal 23 Juni 2014.


Hadiah untuk Pemenang Pilihan Pembaca

4. Pemenang akan dipilih berdasarkan kategori sebagai berikut: a. Pemenang Pilihan Pembaca, dipilih berdasarkan jumlah ”like” terbanyak. b. Pemenang Pilihan Redaksi, dipilih berdasarkan penilaian tim majalah Pearl.

2 buku “Ketika Hati Berbicara”

(https://www.facebook.com/pages/KetikaHati-Berbicara/216142805240989?fref=ts)

Hadiah untuk Pemenang Pilihan Redaksi

5. Penilaian akan ditutup pada tanggal 15 Juli 2014. Setelah tanggal tersebut, semua “like” yang masuk tidak akan dihitung. 6. Pemenang akan diumumkan di majalah Pearl edisi 23 yang terbit bulan Agustus 2014.

2 tiket drama musikal

“Hitam Putih Lasem”


Tuhan kita tahu bahwa mengampuni adalah salah satu hal tersulit; saking sulitnya sampai Tuhan kita sendiri

mencontohkan hal itu selama

pelayanan-Nya di dunia.

License All rights reserved by such pretty things


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.