64 - Merawat Sumber Air Batam

Page 1

1

EDISI 64, Minggu ii juni 2014


2

indeks History

47

Tourism

31

Gada-gadu

Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari Sanskerta: paĂąca berarti lima dan sila berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.

Kesehatan

Penyakit cacar air yang kerap menyerang bayi dan anak-anak disebabkan infeksi virus varicella-zoster. Penyebarannya melalui udara. Tidak ganas tapi berpotensi besar menular kepada anggota keluarga atau orang terdekat.

Otomotif

edisi 64, minggu II - Juni 2014

64

Tidak cuma daging ayam dan daging sapi yang lazim dijadikan sup. Daging ikan pun bisa. Namun bagaimana cara menghilangkan bau amis serta menciptakan rasa segar, tidak semua orang bisa melakukannya. Berikut salah satu tempat yang menyajikan sup ikan dengan rasa istimewa.

Setelah menikahi rapper Kanye West, Kim Kardashian langsung mengubah namanya menjadi Kim Kardashian West.

71

54

Siapa yang tak kenal VW Combi. Mobil tua dengan model bodi panjang. Di mata penggemarnya, mobil ini tak pernah kehilangan daya tarik, meski zaman telah berganti dan mobil baru datang dengan teknologi terkini.

Kutubkhanah

39

Trend

60

Pijat atau urut sudah dikenal sejak lama. Konon, seni pijat sudah ada sejak zaman kerajaan di Pulau Jawa. Pada masa itu, masyarakat Jawa menyebut pijat dengan istilah urut dan digunakan sebagai sarana kesehatan. EDISI 64, Minggu ii juni 2014

Desain Cover : Poniman

Di Kerajaan Riau-Lingga pada masa lalu, mushaf (naskah al-Qur’an yang ditulis tangan) tidak saja ditulis dengan seni khat yang halus dan indah, tapi juga penuh dengan hiasan dekoratif yang indah dan mewah.

Creatrep

67

Membangun bisnis tidaklah mudah, sekalipun sudah berpengalaman. M Al Ichsan, pebisnis yang sukses di berbagai bidang, mengakuinya. Dia punya banyak cerita dan pengalaman. Seperti apa?


3

karikata

Saya tidak senang dengan kata ‘berharap’. Saya tidak percaya bila kita hanya berharap. Aung San Suu Kyi

Toni Morrison

Eleanor Roosevelt

Judy Garland

Bila ada sebuah buku yang ingin Anda baca namun belum ditulis, maka Anda harus menulisnya.

Pikiran hebat membahas ide, pikiran sedang membahas event, pikiran kecil membahas orang.

Selalu menjadi yang nomor satu atas diri sendiri, ketimbang menjadi nomor dua atas diri orang lain.

EDISI 64, Minggu ii juni 2014


4

jend

p e r i s

Tiga w

It a

Tim aerobatik menampilkan tiga di atas langit Italia dari monum militer di Hari Republik

EDISI 64, Minggu ii juni 2014


dela

s t i w a

5

warna

lia

warna bendera Italia saat beraksi men Vittoriano, selama parade di Roma, 2 Juni 2014. F. Alessandro Bianchi/REUTERS

EDISI 64, Minggu ii juni 2014


jend

6

p e r i s

Berpose Di Bangkai Piano EDISI 64, Minggu ii juni 2014

Seor ing E York, teron baga deng


dela

s t i w a

7

rang model memanfaatkan piano yang teronggok di sampEast Rive, di bawah Jembatan Brooklyn, Manhattan, New , berpose untuk difoto, 3 Juni 2014. Piano ini telah seminggu nggok di area tersebut, membingungkan penduduk setempat, aimana piano bisa sampai di sana dan alasan penempatannya, gan sempurna berada di bawah jembatan. EDISI 64, Minggu ii juni 2014

F. Carlo Allegri/REUTERS


8

jend

p e r i s

Ber-sel

Seorang pengunjung ber-s mengambil latar belakang pera Kota Tanjungpinang di Jalan Im pawai taaruf MTQ Nasio

EDISI 64, Minggu ii juni 2014


dela

s t i w a

9

lfie Ria

selfie ria dengan tongsisnya ahu Kafilah Kepulauan Riau dari mam Bonjol, Nagoya, di acara onal ke-25, Kamis (5/5).

EDISI 64, Minggu ii juni 2014

F. Yusuf Hidayat/Batam Pos


10

EDISI 64, Minggu ii juni 2014

jend

p e r i s


dela

11

s t i w a

Ambil Hati

Masyarakat Sipil Pengguna jalan raya menonton tentara wanita Thailand yang menyanyi di atas truk militer, sementara polisi berjaga-jaga terhadap demonstrasi yang menentang kudeta militer di Monumen Kemenangan, Bangkok, 3 Juni 2014. Junta militer menggelar Pesta Rakyat dari pertunjukan orkesta, stan potong rambut, kuliner, hingga cek kesehatan, yang semuanya dilayani oleh militer untuk menarik simpati rakyat Thailand.

EDISI 64, Minggu ii juni 2014

F. Erik De Castro/REUTERS


sekilas

12

peristiwa

F. dokumen/Batam Pos

Foto semasa hidup Siti Nurhalimah, 33, dan putrinya, Amelia.

Penjahat Makin

Beringas S

iti Nurhalimah, 33, guru Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Rihatul Jannah, Batam Kota, tewas setelah terjerembap dari sepeda motor sesaat usai dijambret dua pengendara Suzuki Satria FU di Jalan Gajah Mada, Southlinks, Tiban, Senin (2/6) sekitar pukul 06.00 WIB. Kejadian itu berawal saat pasangan Muhammad Juani alias Babai dan Siti, berboncengan menuju Tiban. Warga Perumahan Anggrek Permai, Baloi, itu mengendarai Honda Supra X BP 2239 EE dengan membawa anak semata wayang mereka, Amelia, yang hendak dititipkan di rumah saudaranya di Tiban. Dari Tiban, Babai mengantar Siti ke Mega Legenda, tempat SDIT Rihatul Jannah. Saat melintas di depan Perumahan San Dona, dua pengendara Suzuki Satria

EDISI 64, Minggu ii juni 2014

memepet mereka. Pria di belakang merampas tas yang dipegang Siti. Meski kaget, Siti mencoba mempertahankan tasnya. Meski tas di tangan Siti tak lepas, tarikan tersebut membuat keseimbangan Babai goyah. Motor terjatuh. Siti terjerembap ke aspal. Kepalanya terbentur keras hingga mengeluarkan banyak darah. Badan Siti terseret dengan posisi ditimpa sepeda motor. Sedangkan Babai terlempar ke pinggir jalan. Babai hanya mengalami luka gores di bagian kakinya. Ia bisa segera bangkit dan berlari menuju istrinya yang tak bergerak. Melihat korbannya jatuh dan ada pengendara lain di belakangnya, penjambret Siti dan Babai kabur. Mereka meninggalkan suami-istri itu, meski tak berhasil mengambil tas di tangan Siti. Sementara Babai berteriak minta tolong. Oleh warga yang melintas, Siti lalu dibawa ke RS Awal Bros. Namun, nasib berkata lain. Nyawa Siti tak lagi bisa diselamatkan. Ia tewas dalam perjalanan. Kapolsek Sekupang Kompol Robertus Herry mengatakan, laporan soal penjambretan Siti dan Babai masuk ke Polsek Sekupang sekitar pukul 11.00 WIB. “Korban tewas dalam perjalanan ke RS Awal Bros,” ujar Robertus. Saat ini, kata Robertus, pihaknya tengah mengumpulkan bukti dan keterangan dari keluarga korban sebagai bahan penyelidikan mencari pelakunya. “Kami lagi melacak keberadaan dua penjambret itu. Kemungkinan dua pelaku itu sudah mengincar korban saat pulang mengantar anaknya,” terang Robertus. (galih adi saputro)


sekilas

13

peristiwa

Empat Hari, Dua Tamu Penting P

residen Susilo Bambang Yudhoyono melakukan kunjungan kerja empat hari di Batam, sejak Rabu-Sabtu pekan lalu. Agenda utama SBY adalah membuka Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional XXV, pada Jumat malam. Namun, sebelum membuka MTQ, SBY kedatangan dua tamu penting, yaitu Perdana Menteri Australia, Tony Abbott, dan Presiden Singapura Tony Tan Kem Yang. Keduanya diterima di Nongsa Point Marina (NPM), pada Rabu dan Kamis. Dalam pertemuan dengan Abbott, SBY mengatakan kedua negara sepakat untuk meningkatkan kerjasama bilateral di pelbagai bidang serta berkomitmen mengatasi isu penyadapan yang sempat mengganggu hubungan kedua negara. “Pertemuan dengan PM Australia berlangsung dengan baik, produktif dan konstruktif,” kata SBY dalam jumpa pers usai menggelar pertemuan tertutup selama kurang lebih satu jam. Pada umumnya, kata SBY, hubungan dan kerjasama Indonesia dengan Australia berjalan baik dari waktu ke waktu dan terus mengalami kemajuan. Meskipun kata dia, sekali waktu muncul isu atau masalah bilateral yang timbul dan itu dianggap wajar bagi dua negara yang bertetangga dan bersahabat. Abbott mengatakan hubungan kedua negara penting mengingat Indonesia adalah partner perdagangan utama bagi Australia. Dia berharap hubungan itu dari waktu ke waktu semakin kuat. “Jadi ini hubungan yang penting bagi saya, juga hubungan yang sangat penting untuk negara saya (Australia),” ujar Abbott. Dalam pertemuan dengan Tony Tan, SBY juga mengatakan pentingnya peningkatan kerjasama kedua negara. “Kesimpulan umum yang dapat dicapai adalah pentingnya negara-negara di kawasan Asean turut berperan sentral dengan menunjukkan kepemimpinan dan inisiatif,” ujar Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa usai pertemuan SBY dan Tony Tan. Marty menyebut, pertemuan sekitar satu setengah jam itu sifatnya informal karena SBY dan Tony Tan kemudian melanjutkan pembicaraan dengan jamuan makan malam bersama. Kedua pemimpin negara hanya membahas persoalan secara umum, yang antara lain menekankan komitmen kedua belah pihak untuk melanjutkan jalinan hubungan baik yang telah dibina puluhan tahun, termasuk ketika nanti terjadi pergantian kepala negara di Indonesia.

EDISI 64, Minggu ii juni 2014

F. Cecep Mulyana/Batam Pos

Perdana Menteri Australia, Tony Abbott (kiri) bersalaman dengan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dalam jumpa pers di Nongsa Point Marina, Rabu (4/5).

“Intinya antara dua kepala negara ada komitmen untuk memastikan hubungan baik yang telah dijalin akan terus dilanjutkan dan dihormati,” katanya. (ratna irtatik)


fokus

14

p e r i s t i w a

f. Yusuf Hidayat/Batam Pos

Suryadi, 40, operator PT ATB di WTP Duriangkang mengeluarkan air dari bak filterisasi yang berisi pasir silika lewat saluran pipa di WTP 3 Duriangkang, Selasa (2/6/2009).

Menjaga

Urat Nadi Penduduk Batam

penulis: Yermia R. email : majalah@batampos.co.id

EDISI 64, Minggu ii juni 2014

Air waduk Duriangkang sangat vital bagi Batam. Ia melayani 78 persen kebutuhan air bersih penduduk. Namun, tidak mudah mempertahankannya tetap lestari. Polusi dan limbah mengancam.


fokus

15

p e r i s t i w a

B

agi warga Batam, hujan adalah hal biasa. Ungkapan yang umum, ‘tak ada musim kemarau di Batam’ sering terdengar saat wilayah lain di Indonesia memasuki periode kering sekitar bulan Mei hingga Oktober setiap tahunnya. Pada masa-masa itu, Batam malah kerap diguyur hujan. Namun, keanehan muncul pada pertengahan Januari lalu. Setelah hujan turun nyaris tanpa henti pada awal bulan itu, langit seakan membendung curahan airnya agar tidak jatuh ke bumi Kepulauan Riau. Tak tanggung-tanggung, dua bulan lamanya Kepulauan Riau tak menikmati hujan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Batam mencatat, sejak 15 Januari sampai 15 Maret 2014, Batam sama sekali tak mengalami hujan. Hal yang sama terjadi di daerah lain di Kepri. Kepala Stasiun BMKG Batam, Philip Mustamu, menjelaskan peristiwa tersebut disebabkan kencangnya gerakan udara dari utara ke selatan yang mengganggu pembentukan awan hujan di langit Kepulauan Riau. Perbedaan tekanan udara antara daratan Asia dan benua Australia ketika itu lebih besar dari biasanya, yang memicu laju angin lebih cepat. Berbeda dengan kebanyakan daerah di Indonesia, Kepulauan Riau memiliki pola cuaca yang menarik. Philip mengatakan, kondisi tersebut disebabkan karena Kepulauan Riau termasuk daerah non-musim. Tidak ada batasan yang jelas terkait pergantian musimnya. Kepulauan Riau termasuk memiliki tipe iklim kuatorial dimana terdapat dua puncak musim hujan dalam

EDISI 64, Minggu ii juni 2014

Sumber : Google Earth

satu tahun. Umumnya puncak musim hujan terjadi pada bulan Desember hingga awal Januari dan pada Bulan Mei sampai Juni. “Di Indonesia, daerah non-musim hanya dua, di Kepulauan Riau dan Nusa Tenggara Timur. Tapi di NTT kebalikan dari Kepri. Di sana kekeringannya yang dominan,” kata Philip. Kemarau panjang di awal tahun itu meresahkan warga Kepri. Di Kabupaten Karimun warga kelimpungan mencari air bersih. Kemarau yang parah tersebut bahkan membuat waduk Sei Bati di Pulau Karimun Besar kering. Sementara di Kota Tanjungpinang, kewaspadaan meningkat. Pasalnya, volume waduk sumber air Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Kepri menyusut. Di Batam, kemarau panjang mengeringkan pepohonan dan semak. Terik menguapkan kandungan air di batang dan daun, menyebabkan dedaunan menguning dan rontok. Beberapa tempat, dahan-dahan saling bergesekan memicu nyala api yang menyebar dengan cepat membakar hutan-hutan di Batam. Tercatat selama dua bulan tanpa hujan, lebih dari 300 hektare hutan di Batam terbakar. Sebarannya pun merata di seluruh wilayah Pulau Batam hingga ke Rempang dan Galang. Petugas pemadam kebakaran bekerja sangat keras memadamkan puluhan titik api. Satuan Manggala Agni milik Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau yang biasanya hanya memadamkan empat titik api dalam setahun, dalam dua bulan kemarau harus memadamkan 30 titik api. “Anggota kami bahkan harus tidur di lapangan selama beberapa hari karena keba-


16 karan begitu sering terjadi,� kata Kepala Seksi Konservasi BBKSDA Riau Kantor Batam, Nur Patria. Kemarau yang panjang memang meresahkan warga di Kepri, banyak wilayah waswas kehabisan persediaan air bersih. Namun, persoalan ketersediaan air minum rupanya tak menjadi masalah bagi Batam. Selama dua bulan tanpa hujan, masyarakat masih menikmati air bersih. Warga Batam bersyukur memiliki enam waduk dengan kapasitas total 3.850 liter per detik. Kondisi daerah tangkapan hujan dengan hutan yang masih asri di lima waduk membuat waduk dapat melayani 97 persen warga di Pulau Batam. Sementara satu waduk lain, Waduk Baloi kini tak lagi menjadi sumber air utama karena tak sanggup menahan tekanan limbah dari penduduk yang bermukim di sekeliling waduk tersebut. Yang terbesar dari kelima waduk tersebut adalah waduk Duriangkang. Waduk yang mulai dibangun pada 1990 itu menyuplai 78 persen air bersih bagi warga Kota Batam. Kapasitasnya mencapai 3.000 liter per detik. Air waduk Duriangkang mengalir sampai jauh. Ia menghilangkan rasa haus dan membersihkan tubuh. Air waduk itu juga menggerakkan perekonomian warga. Ia digunakan sebagai air baku usaha depot air minum isi ulang, pelaku usaha cuci kendaraan meraup untung dari berliter-liter air Duriangkang setiap harinya. Air Duriangkang juga mampir di kedai-kedai kopi, memastikan deyut warga Batam terjaga. Waduk Duriangkang memang memegang peranan penting dalam pembangunan Kota Batam. Duriangkang bertanggung jawab terhadap lonjakan penduduk Batam dari sekitar 437 ribu jiwa di tahun 2000 menjadi 1,2 juta jiwa di tahun 2014. Pertumbuhan penduduk yang tinggi

F. Yusuf Hidayat/Batam Pos

Dam Duriangkang sumber air bersih di Batam, 15 Juni 2010. EDISI 64, Minggu ii juni 2014

fokus p e r i s t i w a

itu disebabkan berkembangnya Batam menjadi kawasan industri. Waduk Duriangkang sejak awal sudah disiapkan sebagai penyokong pertumbuhan industri yang diprediksi semakin meningkat memasuki milenium baru. “Saat itu Pak Habibie (Kepala Otorita Batam, red) sudah berpikir, untuk mengembangkan daerah industri Batam harus menyiapkan infrastrukturnya lebih dulu. Itulah sebabnya BP Batam membangun infrastruktur waduk Duriangkang,� kata Hadjad Widagdo, Kepala Sub Bidang Pengelolaan Waduk Badan Pengusahaan Batam. Sejak beroperasi, Duriangkang menyediakan sumber air bersih yang melimpah demi kelangsungan industri di Batam. Air Duriangkang memberikan rasa aman pada pekerja dan masyarakat yang bergantung pada industri. Tak lagi pusing soal air, investor mulai menanamkan modalnya di Batam. Kini BP Batam mencatat ada 22 kawasan industri yang menampung 1.884 perusahaan. Karena kebanyakan industri merupakan industri padat karya yang menyerap tenaga kerja, setiap tahun Batam dibanjiri kedatangan manusia yang ingin mengadu nasib sebagai buruh di sektor industri. Dalam perkembangannya, Batam ternyata tidak hanya lezat untuk sektor industri. Sektor lain berkembang dan mau-tak mau turut berkontribusi menarik pekerja masuk ke Batam. Banyaknya penduduk memiliki konsekuensi. Selain air minum, mereka butuh tempat tinggal. Pembangunan perumahan pun marak. Pembukaan lahan-lahan baru tak bisa dihindarkan. Bagi masyarakat yang tak punya cukup uang untuk membeli rumah yang disediakan pengembang, mereka membangun rumah liar di lahan


fokus

17

p e r i s t i w a

yang bukan milik mereka. Di Batam, rumah-rumah liar dikenal sebagai ruli. Jumlahnya diperkirakan sekitar 40 ribu, meski tak ada data pasti karena jumlah itu sering keluar dari mulut pejabat BP Batam setiap kali ditanya soal permukiman liar. Tekanan pertambahan penduduk ternyata menguras sumberdaya air Batam. Untuk mencegah warga tidak kehabisan air, BP Batam kembali membangun waduk Tembesi di arah barat laut waduk Duriangkang. Waduk Baru itu sedianya beroperasi pada 2015 atau 2016 dengan kapasitas 600 liter per detik. Hadjad mengungkapkan, dengan bertambahnya penduduk, lima waduk di Batam tak akan dapat memenuhi kebutuhan air. Namun, persoalan Duriangkan tak hanya soal kemampuannya melayani kebutuhan air bersih penduduk. Ia menghadapi tekanan lingkungan akibat bertambahnya jumlah penduduk. Sebagian besar daerah tangkapan Duriangkang masih didominasi hutan. Namun di luar kawasan itu, Duriangkang dikelilingi kawasan perumahan dan industri yang siap merajam Duriangkang dengan aneka polutan yang mengalir masuk ke tubuh air waduk Duriangkang. *** KEBERADAAN waduk sangat penting bagi warga Kepulauan Riau khususnya di Batam, Bintan, dan Karimun. Kondisi geologi sebagian besar wilayah di pulau-pulau itu tidak dapat menampung cadangan air tanah. Dua peneliti Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Yudhi Soetrisno dan Ikhwanuddin Mawardi mengungkapkan tanah di Batam relatif sulit untuk meresapkan air.

EDISI 64, Minggu ii juni 2014

F. Yusuf Hidayat/Batam Pos

Bahan baku air di Water Treatment Plant (WTP) Duriangkang berasal dari Dam Duriangkang yang diproses di instalasi pengambilan air baku ini (in take bulding), tampak sejumlah pipa menyedot air mentah Dam Duriangkang yang langsung didistribusikan ke bagian pengelolaan (WTP) setelah itu baru didistribusikan ke pelanggan. Foto diambil Selasa (2/6/2009).


18

fokus p e r i s t i w a

F. Yermia Riezky/Batam Pos

Air hujan yang turun tidak meresap ke tanah menjadi cadangan air tanah, tapi mengalir ke permukaan. Itulah mengapa di sebagian besar daerah di Batam sulit ditemukan air tanah. Di lokasi-lokasi tertentu, warga dapat membuat sumur. Namun air yang tersimpan asam, dan jika dikonsumsi dalam jumlah banyak dapat mengganggu kesehatan. Dalam penelitiannya, Yudhi mengatakan air tanah yang ditemukan di Batam sebagian besar payau dan tercemar air rawa. Kondisi alam itu membuat peran waduk di Batam semakin vital sekaligus rentan. Waduk menjadi satu-satunya sumber air bersih di Batam. Jika sumber air satusatunya itu tercemar, Batam akan kehilangan satu-satunya sumber air minumnya. Waduk Duriangkang termasuk yang paling dijaga. Wilayahnya yang luas membuat daerah tangkapan hujannya gampang dimasuki orang untuk beraktivitas di dalamnya. Kenyataannya di sisi utara dan barat waduk, aktivitas manusia sudah semakin banyak. Citra satelit Google Earth menunjukkan sebagian besar sisi utara Duriangkang dan sedikit di sisi barat telah gundul. Hutan yang seharusnya menjadi penyangga lenyap, berganti dengan aktivitas pertanian. Status hutan lindung yang disematkan pada area tangkapan hujan tak mencegah sebagian orang menebang dan menjadikan wilayah itu tempat bercocok tanam. Sisi utara Duriangkang memang paling parah dan menipu. Sisi paling utara hutan lindung Duriangkang berbatasan dengan jalan poros penghubung Batu Besar

EDISI 64, Minggu ii juni 2014

di Nongsa dan Batam Centre. Orang yang melalui jalan itu akan melihat hutan lebat di sisi selatan. Namun hutan yang tersisa hanya di sepanjang sisi jalan. Di sepanjang jalan itu, ada beberapa jalan-jalan tanah yang mengarah masuk ke hutan. Setiap akhir pekan komunitas sepeda gunung di Batam menggunakan jalur itu sebagai tempat bermain dan melatih kemampuan mereka. Sebagai hutan lindung, kawasan itu sebenarnya dipagari dengan kawat setinggi hampir dua meter. Tapi pada jalan-jalan tanah itu, pagar-pagar pembatas itu dijebol. Batam Pos mengambil salah satu jalan masuk ke arah waduk Duriangkang. Jalan tersebut berhadapan dengan jalan masuk kompleks Legenda Malaka, Batam Centre. Tidak seperti kebanyakan jalan masuk ilegal ke Duriangkang, jalan ini merupakan sebuah pintu masuk yang seharusnya dijaga. Sebuah gardu yang ada di dekat pintu masuk itu kosong. Dinding pos penjagaan berukuran empat meter persegi itu kusam dan di dalamnya penuh sampah. Tak jauh di samping pintu masuk itu ada papan peringatan bahwa kawasan itu adalah kawasan hutan lindung yang dilindungi oleh Undang-Undang Kehutanan. Jalan tanah itu cukup lebar pada awalnya. Lebarnya seukuran satu mobil. Hanya beberapa meter memasuki kawasan itu tanda-tanda penebangan sudah tampak di kanan dan kiri. Jauh lebih dalam, lebar jalan itu semakin kecil. Rumah-rumah tidak permanen terlihat satu demi satu. Dinding rumah itu kebanyakan terbuat dari papan. Jika papan tidak cukup, pemilik rumah menutupnya dengan spanduk bekas. Beberapa pemilik rumah mem-

Kebun singkong di sisi utara Waduk Duriangkang, Jumat (30/5/2014).


19 bangun fondasi dari semen untuk rumah-rumah mereka. Setelah melewati beberapa rumah pertama, perkebunan pun mulai tampak. Penduduk menanam aneka tanaman pangan seperti jagung dan ubi kayu. Di lahan perkebunan lain tampak tanaman cabe. Ada juga pohon kapuk, dan pohon durian. Perkebunan menyebar di sepanjang lereng hingga tepat di garis pantai waduk. Di tubuh air waduk, warga membuat keramba jaring apung untuk memelihara ikan. Keramba jaring apung juga banyak dijumpai di sisi barat yang berbatasan dengan Jalan S Parman di Kecamatan Seibeduk. Di sekitar kolam-kolam ikan eceng gondok tumbuh dengan lebat. Kecuali di dalam jaring apung, tanaman eceng gondok telah memenuhi pinggiran danau di sisi utara dan barat. Hadirnya pertanian selama bertahun-tahun di sana mengkhawatirkan. Aktivitas itu dapat menurunkan kualitas air baku dan daya tampung waduk. “Seharusnya tidak boleh ada pertanian semusim di sana,� kata Hadjad. “Pertanian semusim tidak mengikat air sehingga air menjadi aliran permukaan yang membawa sedimen.� Sedimentasi menjadi ancaman nyata bagi waduk Duriangkang. Hadjad mengungkapkan, meski masih ter-

fokus p e r i s t i w a

F. Yusuf Hidayat/Batam Pos

Seorang warga di Duriangkang sedang memberi makan ternaknya, 15 Juni 2010.

F. Yusuf Hidayat/Batam Pos

EDISI 64, Minggu ii juni 2014

Rumah liar yang ada di bibir Dam Duriangkang, 15 Juni 2010.


fokus

20

p e r i s t i w a

F. Yusuf Hidayat/Batam Pos

Warga Duriangkang memeriksa ikan air tawar yang diternaknya, 15 Juni 2010.

Waduk menjadi satusatunya sumber air bersih di Batam. Jika sumber air satu-satunya itu tercemar, Batam akan kehilangan satu-satunya sumber air minumnya. Waduk Duriangkang termasuk yang paling dijaga. Wilayahnya yang luas membuat daerah tangkapan hujannya gampang dimasuki orang untuk beraktivitas di dalamnya. EDISI 64, Minggu ii juni 2014

golong normal, sedimenatasi telah mengurangi daya tampung waduk Duriangkang 10-15 persen. Hutan di area tangkapan air Duriangkang memiliki fungsi yang sangat penting. Tutupan daunnya menjadi tameng agar air hujan tak langsung jatuh ke tanah. Curah hujan rata-rata di Batam yang mencapai 2.500 milimeter cukup kuat mengangkut butiran-butiran tanah menuruni lereng yang terkupas tanpa tumbuhan berkayu. Tutupan kanopi hutan membuat air menetes perlahan. Sementara batang dan akarnya menyerap dan menyimpan air. Secara perahan, air mengalir menuruni lereng lalu masuk ke tubuh air waduk. Fungsi ini tidak dapat digantikan oleh tanaman perkebunan atau alang-alang yang tumbuh subur di lereng utara Duriangkang. Selain mencegah sedimentasi, hutan di sekeliling waduk berfungsi menjaga pasokan air. “Ketika hutannya masih lestari, air di perakaran akan berhenti mengisi waduk yang telah mencapai kapasitas maksimalnya. Air akan tetap tinggal di perakaran. Saat kemarau dan volume air waduk mulai menyusut, air yang tersimpan di perakaran kembali mengisi waduk. Proses itu yang membuat volume waduk stabil meski dilanda kemarau,� kata Nur Patria. Fungsi pemasok air itu tampak pada kasus waduk Seiharapan di Sekupang. Selama dua bulan kemarau pada pertengahan Januari hingga Maret, hampir seluruh waduk di Batam mengalami penyusutan. Kepala Bidang Pengelolaan Air BP Batam Tutu Witular menyebutkan, tinggi muka air Duriangkang turun 80 sentimeter akibat kemarau panjang. Sementara di waduk Sei Harapan, penurunan muka airnya hampir dua meter. Setelah hujan turun hampir tiga bulan terakhir, tinggi muka air di waduk-waduk perlahan naik. Nur Patria menggambarkan, luas tubuh air waduk Seiladi, yang hutannya dalam pengawasan BBKSDA, bertambah sejak bulan Maret. Saat kemarau panjang, garis pantai waduk menjauh hingga 10 meter dari batas normal. Akhir April, saat volume waduk perlahan bertambah, garis pantai waduk saat itu menjadi tinggal tujuh meter dari batas normal. Kondisi berbeda dialami waduk Seiharapan. Desember lalu, saat Manggala Agni menyeberangi waduk itu, mereka membutuhkan seorang anggota untuk berenang dan memasang tali untuk penyeberangan. “Kami menyeberang menggunakan tali, karena jalur penyeberangan kami dalam,� terang Nur Patria. Pada akhir Maret lalu, saat Manggala Agni mel-


fokus

21

p e r i s t i w a

akukan tugasnya, volume air menyusut. Kedalamannya hanya setinggi pinggang orang dewasa. Di akhir bulan April, ketinggian air waduk Seiharapan tak kunjung bertambah. Padahal hujan telah turun selama sebulan. Nur Patria menjelaskan, salah penyebab utama lambatnya pemulihan volume waduk Seiharapan karena area tangkapan hujannya kehilangan banyak pohon selama musim kemarau. “Di antara waduk-waduk lainnya, hutan lindung Seiharapan yang paling luas terbakar. Hilangnya hutan membuat volume air waduk tak kunjung bertambah,� kata dia. Jika hutan Duriangkang lenyap, waduknya dapat bernasib sama seperti waduk Seiharapan. Mengingat vitalnya peran waduk Duriangkang bagi masyarakat Batam, pada Juli 2013 lalu Kementerian Kehutanan berniat melakukan rehabilitasi pada kawasan hutan lindung. Kemenhut melalui Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Kepulauan Riau membuka lelang terbuka senilai Rp 3,226 miliar untuk rehabilitasi pengkayaan hutan lindung Duriangkang seluas 625 hektar. Batam Pos menelusuri arsip pengadaan terkait rehabilitasi Duriangkang, namun hanya menemukan satu proyek penghijauan yang dilakukan Kemenhut tersebut. ***

F. Yusuf Hidayat/Batam Pos

Tim terpadu ketika menertibkan pemukiman dan peternakan liar di areal hutan Bandara Hang Nadim, EDISI 64, Minggu ii juni 2014 Rabu (3/12/2008).

F. Yusuf Hidayat/Batam Pos

Seorang warga menggendong anaknya berontak ketika tempat tinggalnya akan ditertibkan tim terpadu, Rabu (3/12/2008), di areal hutan Bandara Hang Nadim. Selain rumah, peternakan liar juga ditertibkan.


22

fokus p e r i s t i w a

F. Yermia Riezky/Batam Pos

MASALAH Duriangkang tak hanya soal sedimentasi. Praktek pertanian semusim yang dilakukan warga di area tangkapan hujan Duriangkang juga meninggalkan jejak pencemaran organik. Aktivitas manusia menghasilkan limbah yang antara lain berasal dari pupuk organik, kotoran hewan ternak dan manusia, serta pakan ikan. Pencemaran organik itu meningkatkan kandungan jumlah oksigen terlarut atau Biological Oxigen Demand (BOD5). Peneliti BPPT Rosyid Hariyadi mengatakan, meningkatnya kadar BOD5 membuat kebutuhan oksigen untuk mengoksidasi bahan-bahan organik yang ada dalam limbah domestik. Tingginya kadar BOD5 dapat terlihat dengan semakin suburnya eceng gondok di pinggir danau, khususnya di sisi utara dan sisi barat waduk. “Banyak orang bilang eceng gondok sebagai indikator pencemaran, namun kita harus mengambi sampel dan memeriksa apakah masih masuk dalam baku mutu air,” kata Tutu Witular. Meski demikian, Tutu tidak menampik meluasnya tutupan eceng gondok di waduk yang luas genangannya mencapai 874 hektare itu. “Eceng gondok paling senang dengan organik,” kata dia. Sebagai sumber utama air, BP Batam khawatir jika suatu saat kondisi waduk Duriangkang sama dengan waduk Baloi. Waduk Baloi kini tak lagi menjadi sumber air baku. Biaya produksi air bersih yang dikeluarkan perusahaan pemegang konsesi air minum Adhya Tirta Batam (ATB) membengkak, membuat air waduk Baloi tak lagi dilirik

EDISI 64, Minggu ii juni 2014

menjadi sumber air baku. Waduk Baloi memang mengenaskan. Sekeliling waduk yang dibangun pada 1977 itu penuh dengan permukiman warga. Rumah-rumah warga pun dibangun permanen dari batako, beberapa pemilik rumah melengkapinya dengan fasilitas parabola. Masyarakat tak punya pilihan membuang limbah domestik selain ke waduk. Beban waduk bertambah karena warga juga membuat kolam jaring apung. Tutu mengatakan, dari sisi pengolahan air polutan-polutan organik bisa dihilangkan. “Tapi cost karena pencemaran tinggi.” “Waduk Baloi adalah bukti rusaknya area tangkapan air,” kata Hadjad Widagdo. *** SEJAUH ini, konservasi waduk Duriangkang difokuskan pada area hutan lindung yang ditetapkan sebagai daerah konservasi. Namun, sumber pencemar tidak cuma berasal dari aktivitas ilegal yang dilakukan warga di dalam hutan lindung Duriangkang. Bahan pencemar juga berasal dari rumah-rumah legal yang ada di luar wilayah konservasi. Sejumlah saluran drainase yang berasal dari perumahan dan kawasan industri bermuara di waduk Duriangkang. Batam Pos mengelilingi waduk Duriangkang dan melihat sejumlah saluran yang berasal dari perumahan antara lain, Simpang Raya, Legenda, Kurnia Djaya Alam, Taman Duta Mas, Bukit Indah Sukajadi, dan peruma-

Kondisi lingkungan di waduk Baloi, Sabtu (31/5).


23 han di kawasan Kabil dan Sei Beduk hingga Kompleks Mahkota Niaga. Sebagian tergolong perumahan mewah. Ada juga saluran drainase yang berasal dari Kawasan Industri Batamindo. Seluruh saluran yang mengalir masuk ke Duriangkang keruh. Di beberapa saluran banyak sampah yang mengapung. Ada juga bangkai hewan yang mengapung di saluran yang berasal dari perumahan Legenda, Duta Mas, dan Bida Asri. Saluran-saluran yang keruh itu membawa sedimen yang berasal dari bukit-bukit yang dipotong dan proyekproyek pembangunan. Dalam penelitiannya di Waduk Duriangkang yang berlangsung pada 2003, Rosyid Hariyadi mengungkapkan peningkatan sedimen dan bahan organik pencemar meningkat seturut meningkatnya penggunaan lahan di wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) Duriangkang. Rosyid melihat tren tersebut terjadi pada tahun 1992-2000. Dia memprediksi kecenderungan itu akan terus berlangsung selama pembukaan lahan tidak sesuai dengan kaidah konservasi tanah dan air, dan kesadaran untuk melakukan penghijauan di lahan industri serta domestik minim. Peningkatan tersebut disebabkan oleh meningkatnya kebutuhan air seiring dengan meningkatnya luas penggunaan lahan. Polutan juga akan meningkat tanpa instalasi pengolahan limbah.

F. Yermia Riezky/Batam Pos

Saluran dari Duta Mas dan Legenda yang mengalir ke waduk Duriangkang, Sabtu (31/5).

Selain nilai BOD5 dari limbah domestik, saat itu Rosyid juga mendapati tingkat COD (Chemical Oxygen Demand) atau kebutuhan oksigen kimia sudah tergolong tinggi. Parameter COD digunakan oleh para peneliti lingkungan untuk menentukan tingkat pencemaran dari sektor industri. Rosyid mengungkapkan tingginya tingkat COD itu berasal dari Kawasan Industri Batamindo. Batam Pos sudah menghubungi Kawasan Industri Batamindo untuk menjelaskan perihal proses pengola-

EDISI 64, Minggu ii juni 2014

fokus p e r i s t i w a

han limbahnya. Namun hingga tenggat tulisan ini, Batam Pos belum dihubungi. Sebelumnya, seorang pegawai perempuan meminta nomor untuk menghubungi jika penanggungjawab pengolahan limbah dapat memberikan penjelasan. Namun, dia mengungkapkan tidak dapat menjanjikan kesempatan tersebut. Dalam situs resminya, Batamindo menunjukkan fasilitas pengolahan limbah milik mereka. Pengelolaan limbah dilakukan secara terpusat dan sesuai dengan peraturan lingkungan pemerintah daerah. Dalam sehari, fasilitas pengolahan limbah tersebut dapat mengelola hingga 10.000 meter kubik per hari. Tutu Witular mengatakan limbah Batamindo dibuang di Tanjungpiayu. Saluran dari Batamindo yang mengarah ke Duriangkang hanya saluran drainase. Dia mengaku, pengukuran yang dilakukan BP Batam dan Sucofindo menunjukkan tingkat pencemaran di waduk Duriangkang masih di bawah ambang batas. “Masih memenuhi baku mutu air baku,� tegas Tutu. Penelitian Rosyid pada saat itu mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 416/Menkes/Per/IX 1990. Hasil penelitiannya menunjukkan beban COD dan BOD5 pada waduk Duriangkang tercemar berat dan berpotensi mencemari air waduk Duriangkang. Salah satu penyebab tingginya kadar BOD5 dari perumahan warga yang masuk ke Duriangkang adalah tidak adanya instalasi pengolahan air limbah (IPAL) domestik. Ketua Dewan Pimpinan Daerah Real Estate Indonesia (REI) Khusus Batam Djaja Roeslim mengatakan Batam tidak memiliki IPAL domestik yang kompleks. “Perumahan di Batam belum ada yang memiliki instalasi pengolahan air limbahnya sendiri. Batam juga belum memiliki instalasi yang menangani beberapa perumahan F. Yermia Riezky/Batam Pos Saluran untuk satu kawasan,� kata Djaja. drainase dari Djaja menambahkan, pengolahan limbah perumahan Kawasan Industri Batamindo, di Batam masih sebatas tangki septik sebagai tempat

Sabtu (31/5).


24 penampungan tinja. Sementara air yang keluar dari tangki septik dan limbah rumah tangga lainnya langsung menuju ke saluran drainase yang terkoneksi dengan drainase utama. Tutu membenarkan Batam belum memiliki IPAL domestik. BP Batam pernah sekali memiliki instalasi tersebut di Waduk Seiharapan. Beban pencemaran limbah domestik waduk tertua di Batam itu adalah yang terberat kedua setelah waduk Baloi. Untuk mengurangi beban pencemaran yang datang dari perumahan di kawasan Tiban, Otorita Batam (sebelum berubah menjadi BP Batam) membangun kolam dan pompa. Namun karena beban pompa yang berat, IPAL tersebut rusak. Saat ini BP Batam sedang menjajaki pembuatan instalasi serupa untuk saluran-saluran yang masuk ke Duriangkang. Rencana itu sedang digodog bersama dengan Puslitbang Air Kementerian Pekerjaan Umum. Salah satunya dalam bentuk ecotech. Cara kerjanya, air limbah domestik sebelum masuk ke waduk Duriangkang harus ditampung di dalam sebuah kolam berukuran besar berisi tumbuhan. “Akan ada yang menyerap organik seperti eceng gondok,” terang dia. Sayangnya, rencana ini belum terlaksana karena kendala dana. Selain itu sistem kerjasama dengan Puslitbang Air belum jelas meski BP Batam sudah memiliki perjanjian kerjasama dengan Kementerian PU. Hadjad Widagdo mengatakan, beban pencemaran belum menyulitkan pengolahan air baku Duriangkang

EDISI 64, Minggu ii juni 2014

fokus p e r i s t i w a

menjadi air bersih. Menurut dia, waduk memiliki kemampuan alami untuk menetralkan beban pencemaran. “Kita harus melihat metode pengukuran air limbah, apakah dekat dengan sumber atau berada di tengah waduk. Karena hasil keduanya akan berbeda,” kata Hadjad. Perusahaan pengelola air di Batam, PT ATB belum memberikan jawaban atas surat elektronik Batam Pos yang menanyakan dampak pencemaran air limbah pada biaya produksi air di waduk Duriangkang. Tutu menyampaikan, sampai sekarang beban pencemaran air limbah tak terlalu memengaruhi kualitas air baku Duriangkang. Dengan tenang ia mengungkapkan kuncinya, “Karena waduknya besar selama ini pencemaran itu tidak tampak.” Meski demikian, warga Batam tak boleh terlena dengan kemampuan waduk Duriangkang. Di tahun-tahun yang akan datang, penduduk Batam terus bertambah, baik karena kelahiran maupun migrasi. Pendatang akan memadati Batam karena cerita keberhasilan kolega di Batam mendorong mereka mendapatkan kesuksesan yang sama. Seiring dengan itu, pembukaan lahan perumahan dan industri semakin mengoyak lahan kosong dan ruangruang hijau di Batam. Konsumsi air semakin meningkat, berdampak pada meningkatnya volume air buangan. Tanpa instalasi pengolahan air limbah yang memadai, sulit berharap waduk Duriangkan tetap perkasa menahan beban pencemaran. ”Kita tidak bisa optimis akan terus seperti itu,” ungkap Tutu. ***

F. Yermia Riezky/Batam Pos

Waduk Sei Harapan susut selama kemarau panjang, belum lama ini. Foto diambil, Sabtu (31/5).


fokus

25

p e r i s t i w a

F. Yusuf Hidayat/Batam Pos

Sumber Air dari

Kebun Gambir Sejak dulu, Duriangkang memiliki peran penting bagi Batam. Area perkebunan itu diubah menjadi waduk untuk mengejar tingginya pertumbuhan kebutuhan air bersih.

T

ak ada yang meragukan kejeniusan Baharuddin Jusuf Habibie. Sebelum menjadi presiden ketiga Republik Indonesia, Habibie menjadi andalan Presiden Soeharto dalam hal pengembangan teknologi. Selama 20 tahun sejak 1978, putra Gorontalo itu memimpin pembangunan teknologi nasional sejak dia ditunjuk menjadi menteri riset dan teknologi (Menristek) di Kabinet Pembangunan. Di Batam, Habibie adalah tokoh legendaris. Bersamaan saat ia memegang jabatan Menristek, Habibie juga ditunjuk sebagai Ketua Otorita Batam (OB). Di daerah ini, orang bisa melupakan nama Ibnu Sutowo, Ketua OB pertama. Namun, tidak dengan Habibie. Dia sangat lekat di benak masyarakat Batam. Di tangan Habibie, pembangunan Batam berlangsung pesat. Habibie punya visi yang hebat. Sebagai beranda Republik Indonesia, Habibie membangun Batam sebagai

EDISI 64, Minggu ii juni 2014

calon pesaing Singapura. Salah satunya adalah dengan mengembangkan kawasan industri di Batam. Nilai jual utama Batam adalah ketersediaan lahan dan tenaga kerja non skill dengan upah murah. Sumberdaya itu jelas tak bisa didapat lagi di Singapura, khususnya untuk perusahaan manufaktur yang padat karya. Namun Habibie menyadari, sebelum mendorong para investor menanamkan modalnya di Batam, infrastruktur pendukung harus lengkap. Salah satunya adalah sumber air minum bagi pekerja yang ada di Batam. Batam tidak memiliki cadangan air tanah yang besar, kualitas air tanahnya pun buruk. Satu-satunya jalan adalah dengan menampung air hujan. “Curah hujan di Batam rata -rata 2.500 milimeter per tahun. Itu termasuk tinggi,� kata Hadjad Widagdo, Kepala Sub Bidang Pengelolaan Waduk BP Batam (dulu Otorita). Melihat potensi curah hujan yang tinggi, sejak 1978, Otorita Batam mulai membangun waduk Seihara-

WTP Duriangkang, foto diambil 5 Februari 2009.


26 pan (1978), Seinongsa (1978), Seiladi (1985), Mukakuning (1989), dan Duriangkang (1990). Pembangunan waduk semata-mata untuk menyediakan air minum untuk warga. “Kami merekomendasi industri yang masuk ke Batam adalah industri yang tidak menggunakan terlalu banyak air,� kata Tutu Witular, Kepala Sub Bidang Pengelolaan Air BP Batam. Hal seperti itu sudah dilakukan OB sejak lama. Alasannya, industri yang menggunakan banyak air akan menghasilkan air limbah yang banyak. Sebelum waduk Duriangkang selesai dibangun, lima waduk di Batam mampu memiliki kapasitas 850 liter per detik. Jumlah itu diprediksi tidak akan dapat menutupi kebutuhan air di Batam mengingat tingkat pertumbuhan penduduk dan industri. Laporan Analisa Dampak Lingkungan Proyek Waduk Duriangkang tahun 1992 menunjukkan dasar prediksi itu. Dalam tahun 1983-1990, ratarata pertumbuhan penduduk Batam per tahun mencapai 21 persen. Tutu menambahkan, alasan lain yang mendorong pembangunan waduk Duriangkang adalah semangat kerjasama Singapura, Johor, dan Riau (Sijori) yang berkembang pada masa itu. Saat itu, Singapura menyadari pentingnya Batam bagi pengembangan industri negara tersebut sehingga mereka tertarik menanamkan modalnya di Batam. Waduk Duriangkang yang dibangun pada 1990 tidak seperti kebanyakan waduk yang ada di Batam, bahkan di Indonesia. Dam Duriangkang tidak dibangun di aliran

fokus p e r i s t i w a

sungai, tapi di mulut muara. Karena menggunakan air payau, butuh tiga tahun untuk menghilangkan kadar garam dalam air Duriangkang. Pembangunan waduk tidak berlangsung dengan lancar. Laporan Amdal mencatat, ada 795 rumah tangga yang akan terkena dampak penenggelaman akibat pembangunan waduk Duriangkang. Sebagian besar penduduk itu adalah keturunan Tionghoa yang mana nenek moyang mereka berlayar langsung dari Cina daratan dan sampai ke Batam melalui muara sungai Duriangkang. Edi Sutrisno dalam bukunya Tionghoa Batam: Dulu dan Kini, menulis rombongan orang-orang asal Cina daratan itu sampai ke Batam sekitar pertengahan abad ke-18. Duriangkang sendiri bermakna Sungai Durian. Durian berarti pohon durian, sementara kang dalam bahasa Tionghoa berarti sungai. Reputasi masyarakat keturunan Tionghoa di Duriangkang terkenal di Singapura. Sejarawan asal Kepulauan Riau Aswandi Syahri pernah mengatakan, gambir dari Duriangkang memiliki kualitas yang unggul dan jadi salah satu komoditas perdagangan yang dicari di Singapura. Kejayaan gambir Duriangkang bertahan hingga awal 1930-an lantaran harganya anjlok di pasar Singapura. Usai kejayaan gambir, penduduk Duriangkang mulai menanam pohon karet. Hingga akhirnya mereka meninggalkan Duriangkang, getah karet masih menjadi salah satu andalan perekonomian warga. Sebelum Otorita Batam datang dan mendapat hak atas

F. Yusuf Hidayat/Batam Pos

EDISI 64, Minggu ii juni 2014

Dam Duriangkang, sebelah kanan air laut dan di sebelah kiri sudah jadi air tawar. Dam Duriangkang dengan luas 78,180,000 m3 mampu memproduksi air bersih 3,000 l/ detik, dan mampu mencukupi kebutuhan air bersih 70 persen penduduk Batam. Foto diambil 22 Oktober 2009.


fokus

27

p e r i s t i w a

F. Yusuf Hidayat/Batam Pos

Sejumlah keramba ikan air tawar di Dam Duriangkang. Foto diambil 15 Juni 2010.

lahan Pulau Batam, perkampungan Duriangkang menjadi pusat kegiatan di Batam. Sebagian orang-orang Tionghoa saat itu sudah menyebar ke berbagai tempat di Batam, namun mereka kerap datang dan berkumpul di Duriangkang. Edi Sutrisno menulis, sekitar tahun 1965, suku-suku lain di Indonesia mulai berdatangan ke Batam dan berinteraksi dengan masyarakat Tionghoa di Duriangkang. Dalam perkembangannya, sebagian pendatang itu bekerja pada orang-orang Tionghoa di perkebunan karet. Warga pribumi kemudian mulai membangun permukiman di Duriangkang. Laporan Amdal Pembangunan Waduk Duriangkang mencatat, dari 795 rumah tangga yang akan terkena imbas pembangunan waduk Duriangkang, sebanyak 40 persen adalah etnis Tionghoa, 40 persen etnis Melayu, sementara 20 persennya adalah etnis lain di antaranya Flores dan Bugis. Seluruh warga yang terkena imbas berada di Desa Seibeduk, Kabil, dan Ngenang yang saat itu masuk dalam Kecamatan Batam Timur. Selain rumah warga, pembangunan waduk Duriangkang juga menenggelamkan berbagai fasilitas umum seperti vihara, masjid, gereja, dan sekolah. Meski banyak yang menolak pembangunan itu, namun warga tidak bisa melawan. Kekuasaan OB ketika itu sangat besar karena didukung oleh Pemerintah Pusat. Pada 1996, mereka kemudian direlokasi ke sejumlah lokasi di wilayah Seibeduk saat ini. Salah satu lokasi penempatan bekas warga Duriangkang adalah di Seipancur, Kecamatan Seibeduk. Di situ mereka memindahkan dua vihara yang dulu ada di Duriangkang. Sisa-sisa peninggalan warga di Duriangkang kini tenggelam sedalam tujuh meter di dalam tubuh air waduk. Cekungan Duriangkang sanggup menampung hingga 78,18 juta meter kubik air dengan luas genangan 874 hektar. Semua ukuran itu menjadikan Duriangkang sebagai waduk pasang surut terbesar di Asia Tenggara. (yermia riezky) F. Yermia Riezky/Batam Pos

EDISI 64, Minggu ii juni 2014

Waduk Baloi, Sabtu (31/5).


fokus

28

p e r i s t i w a

F. Yermia Riezky/Batam Pos

Tutu Witular Kepala Sub Bidang Pengelolaan Air BP Batam

Makin Tercemar,

Biaya Operasi Makin Besar

L

Waduk-waduk yang ada di Batam berfungsi vital menunjang kehidupan lebih dari 1,2 juta jiwa penduduknya. Namun, semakin banyak jumlah penduduk, tekanan pada enam waduk yang ada semakin berat. Batam sudah menyaksikan waduk Baloi rusak karena tingginya tingkat pencemaran. Sebenarnya air waduk itu masih bisa dikonsumsi. Namun, untuk mengubahnya menjadi air baku membutuhkan usaha yang besar. “Dari sisi operasi, cost karena pencemaran tinggi,� kata Tutu Witular. Selasa pekan lalu, Batam Pos mendapat kesempatan mewawancarai Tutu Witular, Kepala Sub Bidang Pengelolaan Air BP Batam. Tutu banyak mengungkapkan EDISI 64, Minggu ii juni 2014

kondisi waduk-waduk di Batam, khususnya di Duriangkang. Dia mengingatkan, apa yang terjadi di Baloi dapat terjadi di waduk-waduk lainnya. Apa saja yang perlu dilakukan untuk menyelamatkan sumber air satu-satunya di Batam? Berikut petikannya:

Apa kebijakan BP Batam terkait kualitas air bersih? Untuk melayani air bersih kami memiliki tiga komitmen: kualitas, kuantitas, dan kontinuitas. Kontinuitas bergantung pada kuantitas dan kualitas. Dari sisi kuantitas, kapasitas waduk mencapai 3.850 liter per detik, sekarang yang digunakan 2.600–2.700 liter per detik.


fokus

29 Kita masih memiliki persediaan. Mungkin tahun depan sudah bisa menggunakan waduk Tembesi yang kapasitasnya sekitar 600 liter per detik. Jadi kita masih bisa menarik napas. Dari segi kualitas kita memiliki program memonitor kualitas waduk-waduk tersebut. Karena dengan dibangunnya Batam kami berkomitmen harus menyediakan air. Makanya kami membangun waduk yang khusus untuk menyediakan air bersih. Jadi mau tidak mau antara kualitas dan kuantitas ini harus dijaga. Dari hasil pengujian kualitas air waduk-waduk, pada umumnya bagus. Apalagi kalau kita berbicara waduk Mukakuning dan Sungailadi. Kondisi keduanya bagus sekali karena tidak ada yang masuk di situ. Lain halnya di Sungaiharapan, yang mengalami penurunan. Namun jika ada penurunan kualitas air baku bukan berarti kualitas air bersihnya juga menurun. Kita masih tetap memenuhi standar kualitas air yang ditetapkan berdasarkan WHO. Namun konsekuensi jika kualitas air memburuk cost produksinya naik. Begitu juga di Duriangkang.

Bagaimana kualitas air Duriangkang? Secara umum di Duriangkang, dari hasil yang kami peroleh dan dilakukan oleh Sucofindo, pada dasarnya masih di bawah ambang batas. Masih memenuhi baku mutu air baku.

Seperti apa sistem pemantauan kualitas air Duriangkang? Kami melakukan dan ATB (Adhya Tirta Batam) juga melakukan sendiri. Tapi kepentingannya berbeda. ATB memeriksa di sekitar lokasi pipa sedotan. Kalau kita selain di situ, kita di outlet yang dari luar masuk ke Duriangkang. Dari hasil pemantauan umumnya masih di bawah batas. Hanya di waduk Seiharapan yang BOD5nya yang agak tinggi. Mungkin itu masalahnya dari limbah domestik yang masuk dari perumahan sekitar Tiban Koperasi, misalnya.

Apa yang dilakukan pada waduk Seiharapan?

p e r i s t i w a

Di Seiharapan, paling tinggi kandungan BOD5-nya? Iya, dari domestik. Sama dengan Baloi. Baloi jelas tinggi karena dari rumah-rumah liar itu.

Apa bahaya tingginya kadar BOD5? Oksigen yang terkandung dalam air itu kan ada standarnya. Standar itu tidak tercapai jika BOD5-nya terlalu tinggi. Itu merupakan kebutuhan oksigen untuk menguraikan biokimia di dalam (limbah).

Secara umum, apa ancaman polutan pada waduk? COD dan BOD5. Sama juga di Duriangkang. Mengapa? Polutan itu yang sifat organiknya tinggi. Bisa dilihat juga di dalam kawasan waduk ada budidaya ikan. Mereka menyebar palet. Kan palet itu tidak semua habis. Pasti ada yang terakumulasi di sana menjadi organik yang terlarut. Kalau dari sisi pengolahan air, COD dan BOD5 bisa dihilangkan, namun dengan teknik aerasi atau pompa. Kedua, melalui penguraian organik. Kalau dulu kan pakai kaporit. Kita sekarang pakai gas klor. Dari sisi operasi, cost karena pencemaran tinggi.

Duriangkang bersampingan dengan Kawasan Industri Batamindo. Mereka memiliki instalasi pegolahan air. Tapi ada saluran-saluran yang mengarah ke Duriangkang. Seperti apa pengaruhnya? Sebetulnya itu urusan Bappedal apakah pengukurannya menggunakan standar efluen atau stream. Efluen standar, pengukuran pas di ujung pipa, apa sih yang keluar. Satu lagi stream standar. Yang diperiksa itu alirannya. Sepertinya kita masih menggunakan stream standar, aliran tercampurnya yang diperiksa.

Dari laporannya, air buangannya seperti apa? Untuk airnya mereka punya WTP (water treatment plant). Dan setelah dari WTP mereka tidak dibuang ke Duriangkang.

Dulu kami punya semacam kolam dan pompa. Jadi saat musim kemarau kita sedot buang keluar Seiharapan. Tapi karena kerjanya berat, pompanya sering rusak.

Apa fungsi saluran yang mengarah ke Duriangkang?

Apakah itu proyek percontohan?

Hanya drainase saja dari Batamindo. Pembuangan dari WTP-nya ke Tanjungpiayu.

Bukan, karena kasus warna limbahnya terlalu hitam. Memang mengganggu. Tapi dari sisi operasional tidak terlalu menguntungkan, energinya terlalu besar.

EDISI 64, Minggu ii juni 2014

Yang di Tanjungpiayu dikelola lagi menjadi air?


fokus

30 Pengolahannya di Batamindo, tapi hasil pengolahannya dibuang ke Piayu. Mereka cari tempat tertinggi untuk dilepaskan. Kemudian mengalir ke laut. Sama juga yang di Panbil, mereka mengelola dulu kemudian dibuang. Tapi memang ada sebagian yang sepertinya masuk ke Duriangkang.

Untuk industri apakah kandungan CODnya banyak? Sebenarnya untuk kandungan BOD5 dan COD-nya sama. Untuk industri kan kandungannya banyak. Bisa logam berat dan unsur-unsur lain. Jangan lupa nilai BOD5 dan COD tinggi karena banyak efluent yang masuk misalnya dari Legenda dan Batam Centre yang masuk ke Duriangkang. Misalnya yang dari Duta Mas.

Bagaimana mengetahui kondisi Duriangkang masih layak atau tidak? Kita periksa di efluentnya saja. Kalau sudah di atas ambang batas, berarti sudah lampu kuning. Harus ada suatu aksi untuk membuat ecotech. Walaupun itu membutuhkan lahan yang luas dan datar.

p e r i s t i w a

Sekarang apakah kondisi Duriangkang parah? Belum. Makanya kita harus mengingatkan bahwa semua itu harus dikembalikan pada fungsi dan tujuan utama kita dulu. Dulu kita bangun dam kan untuk air bersih. Tapi sekarang ada yang digunakan untuk budidaya ikan, ada juga peternakan babi.

Dengan banyaknya industri di Batam, bagaimana usaha BP Batam menjaga agar limbah industri tidak mencemari air waduk? Kami cukup hati-hati terhadap industri yang masuk. Bukan industri yang menggunakan banyak air. Industri seperti itu akan menghasilkan air dalam jumlah besar yang akan mencemari waduk. Kita punya standar 40 meter kubik per hektare per hari jatah untuk industri. Di atas itu, kita tidak rekomendasi untuk investasi di sini.

Mengapa ada batasan? Kita tahu, kita sangat tergantung pada waduk. Kalau sudah tercemar, sudah tidak bisa apa-apa lagi. Batam rentan kalau waduknya tidak bisa dipakai lagi. (yermia riezky)

F. Yermia Riezky/Batam Pos

Saluran air dari Duta Mas dan Legenda yang mengalir ke Duriangkang, Sabtu (31/5). EDISI 64, Minggu ii juni 2014


31

kesehatan

CacaR yang Selalu Menular

Editor: R YUSUF HIDAYAT email : majalah@batampos.co.id

EDISI 64, Minggu ii juni 2014

Penyakit cacar air yang kerap menyerang bayi dan anak-anak disebabkan infeksi virus varicella-zoster. Penyebarannya melalui udara. Tidak ganas tapi berpotensi besar menular kepada anggota keluarga atau orang terdekat.


32

F

aiza, 33, awalnya tidak menaruh curiga saat melihat bintik-bintik kecil merah di bagian punggung anaknya, Nikita, 6. Dua hari kemudian, bintikbintik kecil berair itu bertambah banyak, namun suhu badan Nikita biasa saja. Nikita masih beraktivitas seperti biasa dan nafsu makannya juga tak berubah. Namun ia sering mengeluh gatal di sekitar bintik-bintik kecilnya. Jika Nikita mengeluhkan gatal, Faiza segera menaburinya dengan bedak antigatal. Begitu pun usai dimandikan. Baru setelah bintik-bintik itu menyebar ke bagian perut, Faiza mulai curiga putrinya kena cacar air. Ia segera membawa Nikita ke klinik untuk memastikan. Ternyata dokter juga mendiagnosa Nikita kena cacar air. Tiga hari kemudian, setelah diobati berangsur-angsur kondisi Nikita membaik. Satu per satu bintik-bintik berair di punggung dan di perut Nikita mengering. Faiza pun tersenyum karena putrinya kembali sehat. Senyum itu tak lama, karena putranya yang bernama Hadid tertular adiknya. “Itu kira-kira

EDISI 64, Minggu ii juni 2014

kesehatan


33 seminggu kemudian,” katanya, Kamis (5/5/2014). Kondisi Hadid lebih buruk dari adiknya. Ruam kemerahan yang disertai munculnya bintik-bintik berair di tubuhnya juga membuat suhu badannya tinggi. Di malam hari Hadid demam, sehingga tidurnya tidak nyenyak. Faiza pun segera memberinya obat sirup penurun panas. Setelah menyelimutinya Faiza juga mengompresnya. Nafsu makan Hadid berkurang dan sesekali merasa mual. Cacarnya tak hanya muncul di bagian perut, dada, dan bagian punggung, bintik berair itu juga muncul di bagian kepalanya. “Baru semingguan kondisinya membaik,” tutur Faiza. Dokter penyakit kulit dan kelamin Rumah Sakit Awal Bros (RSAB) Batam, dr Arief Andri Parwoto SpKK, mengatakan penyakit cacar air atau varicella simplex adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus varicellazoster. Penyebarannya melalui udara atau dikenal dengan istilah aerogen. “Ganas sih enggak tapi sangat menular,” ujar Arief, saat ditemui di tempat praktiknya di RSAB, Rabu (4/5/2014). Arief menyatakan, sebelum ruam muncul virus varicella-zoster telah menginfeksi tubuh sekitar dua mingguan. “Jadi ada fase-fasenya ketika cacar air menyerang,” kata lajang kelahiran Pekanbaru, 5 September 1975 ini. Fase pertama, virus masuk ke tenggorokan melalui udara, kemudian menuju ke organ-organ sistem pertahanan tubuh. “Masa inkubasinya sekitar dua minggu

EDISI 64, Minggu ii juni 2014

kesehatan

(14-15 hari).” Kemudian virus akan menyebar ke seluruh tubuh lewat pembuluh darah setelah mengalami replikasi. Setelah tersebar barulah timbul gejala penyakitnya seperti demam, dan muncul ruam. “Pada saat itu terjadi imunitas tubuh sudah bereaksi tapi imunitasnya lengkap atau benar-benar melawan setelah tiga hari,” jelas lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Bali, tahun 2012 ini. Cacar air bisa menyerang siapa saja, baik bayi maupun orang dewasa. Dan penyebaran cacarnya dari kepala hingga kaki. Namun, lanjut Arief, kalau cacar air terjadi pada anak akan lebih ringan dibanding orang dewasa. “Karena sistem imun pada orang dewasa lebih lengkap jadi pekerjaannya lebih berat. Namun bayi tetap membutuhkan obat anti virus, apalagi yang neonatus (masa neonatus adalah masa usia anak dari sejak lahir ke dunia sampai dengan 4 minggu, red),” bebernya. Pengobatan pertama pada anak, lanjut Arief, memberi obat demam, dikompres, dan diberi minum air putih secukupnya. “Pada hakikatnya penyakit ini sembuh dengan sendirinya karena dilawan sistem imunitas tubuh.” Apakah orang bisa kena cacar air dua kali dalam hidupnya? “Pada orang yang kondisinya normal tidak akan, tapi pada orang yang sistem imunnya lemah seperti penderita HIV Aids atau penderita tumor, cacar air bisa menginfeksi dua kali,” jawab Arief. Bagaimana dengan orang yang telah diberi vaksin cacar air? “Vaksinasi bisa meringankan jika kita terserang cacar air, bukan berarti kita tidak bisa terserang,” tukasnya. ***


34

kesehatan

Penyakit cacar air atau varicella simplex adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus varicella-zoster. dr Arief Andri Parwoto SpKK Dokter Penyakit Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Awal Bros Batam

EDISI 64, Minggu ii juni 2014 F. Yusuf Hidayat/Batam Pos


35

kesehatan

Mitos-Mitor dalam Cacar Air 1. Tidak Boleh Dimandikan Di masyarakat berkembang mitos jika anak atau kita terkena cacar air maka tidak boleh mandi sampai cacar airnya mengering. Menurut dr Arief Andri Parwoto SpKK, orang yang terkena cacar air malah harus dimandikan untuk menghindari infeksi sekunder (penyakit ikutan). “Kalau demamnya tinggi sebaiknya dilap-lap aja, tapi kalau demamnya sedang harus dimandiin,” katanya.

2. Tidak Boleh Keluar Rumah Antara cacar air dengan keluar rumah tidak ada hubungannya. Tapi sebaiknya istirahat di dalam rumah. “Istirahat itu salah satunya untuk pemulihan,” ucap Arief.

3. Jika Ada yang Kena Cacar Air, Semua Anggota Keluarga akan Tertular “Belum tentu tertular semua, itu tergantung imunitasnya masing-masing,” ujar dr Arief.

4. Air Kelapa Bisa Menyembuhkan

“Minum air kelapa boleh-boleh aja, karena air kelapa tak lebih dari elektrolit biasa. Pengobatannya tetap obat antivirus.” Dr Arief memberi saran supaya mandi dan tidak menggaruk cacar air agar tidak membekas. “Jangan dikopek-kopek, biarin lepas dengan sendirinya. dan beri salep antibiotik untuk mencegah infeksi sekunder,” katanya. “Dan kalau demamnya tinggi, muntah-muntah, dan gak mau makan disarankan dirawat di rumah sakit aja,” pungkas pria murah senyum ini. (yusuf hidayat)

EDISI 64, Minggu ii juni 2014


36

matabola

Inspirasi

dari Padang untuk Bola Kepri Oleh: Ade Adran Syahlan

EDISI 64, Minggu ii juni 2014

Sejak tahun 1996, baru sekarang saya menulis ketika berada di sebuah kota di Sumatera Barat. Bila 1996 di Bukittinggi, maka tulisan yang Anda baca ini, saya buat di Padang. Saat saya berada di kota itu hanya 24 jam. Tiba di Bandara Internasional Minangkabau, Kamis (5/6) pukul 12.00 siang, lalu balik Jumat (6/6) juga jam 12.


37

S

ambil memandang Pantai Purus dari sebuah kamar di lantai enam Hotel Mercure, saya mendapat berbagai ide untuk tahapan tema dalam kolom ini. Tema yang menjadi “oleholeh” dan pantas dipikirkan oleh insan sepak bola di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). PSP Padang yang kini “terpuruk” di Divisi 1, diyakini masyarakat Padang akan bangkit kembali. Apa pasal? Karena yang jadi Ketua Umum PSP Padang sekarang adalah Wali Kota Padang, Mahyeldi. Saat dia ditunjuk sebagai ketua PSP, dia masih wakil wali kota. April 2014 ketika dia dilantik jadi wali kota, maka muncul suarasuara optimisme. Pengamat sepak bola Sumbar, Firdaus, menyatakan kepada saya, warga Padang yakin bila PSP Padang dipegang seorang Wali Kota, maka akan maju. Itu seperti zaman walikota Syahrul Ujud dan Zuyen Raiz tahun 90-an. “Bila wali kota serius, maka warga juga mendukung. Apalagi tim ini juga telah dilepas berjuang langsung di rumah

EDISI 64, Minggu ii juni 2014

matabola wali kota,” katanya. Saat ini PSP Padang lolos ke babak regional Divisi 1 PSSI 2014. Memang, kastanya berbeda dengan Semen Padang yang kini peringkat dua klasemen sementara Indonesia Super League (ISL) 2014. Tapi fanatisme itu masih milik PSP Padang. Kata Firdaus, masyarakat tahu PSP Padang itu milik Pemko Padang yang berarti milik warga juga. Beda dengan Semen Padang yang milik perusahaan. Lantas apa kaitannya dengan sepak bola Kepri? Ya jelaslah yang ini, tak ada satu pun klub dari ibu kota Provinsi Kepri, Tanjungpinang yang ikut Liga Nusantara Zona (kompetisi leburan Divisi 2 dan 3) Kepri 2014. Bahkan, tak satu pun juga klub dari Pulau Bintan, lokasi Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan berada. Seakan, sepak bola sudah dilupakan pejabat-pejabat di Pulau Bintan. Padahal salah satunya, PS Kota Tanjungpinang dipimpin oleh Ketua DPRD Tanjungpinang. Seakan kehadiran PS Kota Tanjungpinang di Divisi 3 2013 lalu, tak berbekas sama sekali untuk Liga Nusantara 2014.


38

matabola

Seakan tak berdaya sama sekali mengakali faktor dana. Padahal, “banyak akal” untuk bisa mengatasinya. Mungkin cara yang pernah dilakukan PSP Padang zaman dahulu salah satunya. Yakni, membuat tim itu punya lima manajer tim. Pernah, PSP Padang berangkat bertanding melawan PSSB Bireun, maka manajer saat itu yang bertanggungjawab dana. Lalu berangkat ke tempat lain begitu juga. Jadi, sang manajer itulah masing-mas-

EDISI 64, Minggu ii juni 2014

ing mengatasi persoalan dana. Hemm, sudahlah. Sayapun sudah mengantuk. Tulisan ini pun sudah harus dikirim ke redaksi Batam Pos Jumat 6 Juni 2014 sebelum jam 1 dinihari agar saya tak melanggar deadline. Pantai Purus pun makin gelap. Semoga, inspirasi dari Padang ini, mampu melepaskan “gelapnya akal” pengurus bola di Pulau Bintan untuk mengatasi persoalan dana. ***


39

kutubkhanah

Seni Hias

Mushaf al-Qur’an Diraja Riau-Lingga

Di Kerajaan Riau-Lingga pada masa lalu, mushaf (naskah al-Qur’an yang ditulis tangan) tidak saja ditulis dengan seni khat yang halus dan indah, tapi juga penuh dengan hiasan dekoratif yang indah dan mewah. Oleh: Aswandi Syahri

EDISI 64, Minggu ii juni 2014


40

kutubkhanah

Enam Mushaf Berhias Setakat ini, baru dapat dikesan enam buah ‘mushaf diraja’ yang berhias indah dan pernah dimiliki oleh kerajaan Riau-Lingga di masa lalu. Keenamnya ditemukankan pada tiga tempat yang berbeda. Dua mushaf berada dalam simpanan Museum Linggam Cahaya (MLC) di Daik, Kabupaten Lingga. Tiga mushaf selanjutnya, yang salah satunya terdiri dari tiga puluh jilid mewakili tiga puluh juz (namun kini tinggal beberapa juz saja), adalah koleksi Masjid Raya Sultan Riau (MRSR) di Pulau Penyengat, Tanjungpinang. Sedangkan satu mushaf lainnya kini berada dalam simpanan Lembaga Muzium Negeri Pahang (LMNP), Malaysia. Mushaf pertama koleksi MLC di Daik-Lingga, kondisinya masih sangat baik. Tulisannya kemas, dan keindahan hiasannya masih dapat dinikmati. Sebaliknya mushaf kedua, yang sebelumnya tersimpan di Masjid Sultan Lingga, kondisinya rusak parah, karena tinta hitam yang digunakan untuk menulis mengandung kadar logam yang tinggi. Namun demikian, mushaf kedua ini sangat indah, rumit, dan detail hiasan dekoratifnya. Dibuat menggunakan prada air emas yang indah. Sebagian besar kilauan keindahan hiasan keemasan itu masih dapat dilihat

EDISI 64, Minggu ii juni 2014


41

diantara keras-kertas menghitam yang sangat rapuh. Akan tetapi hingga kini, tidak diketahui kapan, dimana, dan siapa yang menulis dan membuat hiasan dua mushaf koleksi MLC ini. Tiga mushaf koleksi MRSR Pulau Penyengat, adalah adalah mushaf-mushaf diraja Riau-Lingga yang terbesar dalam ukurannya. Salah satu dari mushaf ini sangat indah hiasannya, dan sangat dikenal karena dipajang dalam sebuah kotak kaca berlapis filter ultraviolet (UV fiter), dan diletakan di atas sebuah rehal antic, tepat di bawah lampu kraun (crown) hadiah Maharaja Prusia yang tergantung di dalam masjid tersebut. Mushaf besar dan indah ini telah selesai ditulis pada tahun 1867. Penulisnya adalah seorang penduduk Pulau Penyengat bernama Abdulrahman Stambul. Beliau terkenal mahir dalam menulis khat yang indah, dan pernah dikirim oleh kerajaan Riau-Lingga ke Mesir untuk memperdalam ilmu agama. Sekembalinya dari Mesir, Abdulrahman menjadi guru di Pulau Penyengat, dan semakin terkenal dengan seni khat indahnya yang kemudian disebut ‘khat gaya Istambul’. Karena itu pula nama Istambul atau Stambul (Turki) melekat dibelakang nama batang tubuhnya: Abdulrahman Stambul. Sedangkan dua mushaf terakhir koleksi MRSR Pulau Penyengat kurang diketahui masyarakat awam karena tersimpan dalam salah satu almari peninggalan Kutubkhanah Marhum Ahmadi yang kini berada di dalam masjid bersejarah peninggalan Kerajaan Riau-Lingga itu. Kondisi kedua mushaf ini menyebabkan ianya tak

EDISI 64, Minggu ii juni 2014

kutubkhanah

mungkin dipamerkan seperti mushaf pertama. Namun ornamen-ornamen dekoratifnya yang indah masih dapat disaksikan. Mushaf pertama yang tersimpan dalam almari itu adalah sebuah buah ‘mushaf diraja’ yang besar dan tebal. Ditulis oleh Ali bin Abdullah bin Abdurrahman al-Jawi al-Buqisi al-Wajuwi, yang berasal dari tanah Bugis. Berdasarkan kolofonnya, mushaf yang hiasannya didominasi oleh warna merah ini selesai ditulis di Bandar Kedah, Negeri Padang Sirjana (Sejana atau Saujana?) pada 25 Ramadhan 1166 Hijriah bersamaan dengan 26 Juli 1753 Miladiah pada masa Riau di bawah pemerintahan Yang Dipertuan Muda Riau III, Daeng Kemboja. Jadi, bukan disalin di Negeri Padang Saujan, Ulu Riau, seperti tertera dalam caption (catatan penjelas) yang terdapat pada mushaf tersebut. Mushaf terakhir koleksi MRSR Pulau Penyngat yang juga tersimpan di dalam almari adalah beberapa jilid dari dari 30 jilid (1jilid mengandungi 1 juz) yang pernah ada. Secara artistik, kualitas hiasan pada mushaf ini berada diabawah dua mushaf lainnya koleksi MRSR, Pulau Penyengat.

Gaya Terengganu dan Bugis Menurut filolog cap mohor (stempel) dan iluminasi (hiasan) mushaf al-Qur’an Alam Melayu yang juga Lead Curator, Southeast Asia di British Library, London, Annabel The Gallop, dalam sebuah artikelnya yang berjudul The Art of The Malay Qur’an (dalam Arts of Asia,


42

EDISI 64, Minggu ii juni 2014

jend

p e r i s


dela

43

s t i w a

EDISI 64, Minggu ii juni 2014

kutubkhanah


44 2012), “pusat perhatian utama berkenaan dengan segisegi artistik dan hiasan pada naskah-naskah atau mushaf al-Qur’an di Alam Melayu adalah terletak dua bingkai dekoratif yang menghiasi dua halaman bersebelahan”. Dua halaman dengan bingkai berhias ini adalah suatu yang umum dan lazim terdapat dalam mushaf berhias di Alam Melayu, dan merupakan bagian dari tradisi perbukuan dalam kebudayaan Islam. Jumlah halaman seperti ini dapat lebih dari satu pasang, dan berbeda-beda pada setiap mushaf. Selain dua halaman ganda dengan dengan bingkai berhias pada setiap al-Qur’an yang keseluruhan isinya dibagi dalam 30 juz, dimana setiap jus itu dibagi pula dengan bagian-bagian yang disebut nisf, rub’, dan thumn, juga dihiasi dengan oranamen-ornamen tertentu. Hiasan-hiasan seperti ini juga ditempatkan pada setiap awal sebuah surat atau surah. Bahkah, lebih lebih dari itu, pada sebuah mushaf al-Qur’an yang tersimpan di almari peninggalan Kutubkhanah Marhum Ahmadi di MRSR, Pulau Penyangat, hiasan yang indah-indah itu juga diletakan pada halaman-halaman yang berisikan do’a khatam al-qur’an yang terdapat pada bagian terakhir mushaf tersebut. Selain terdapat pada halaman-halaman isinya, formasi ornamen hiasan timbul (emboss), yang biasanya menggunakan prada air emas, juga diletakkan pada kover mushaf: seperti terdapat pada salah satu kover mushaf al-Qur’an koleksi MLC di Daik-Lingga. Berdasarkan kajian-kajian hiasan seni hias alQur’an lama di Alam Malayu, dapatlah dikatakan bahwa hampir sebagian besar gaya hiasan al-Qur’an

EDISI 64, Minggu ii juni 2014

kutubkhanah

di Alam Melayu menggunakan gaya hiasan yang disebut gaya Terengganu atau gaya Pantai Timur Semenanjung: sebuah gaya hiasan yang mula-mula ditemukan oleh Annabel dalam naskah-naskah alQuran lama yang berasal dari daerah tersebut. Ciri utama hiasan al-Qur’an gaya Terengganu ini atau Pantai Timur menggunakan prada emas yang cemerlang dengan motif-motif hiasan floral yang biasanya adalah hasil kerja dengan tingkat kemahiran seni hias yang tinggi.


45

Disamping penuh dengan warna emas yang cemerlang, gaya hiasan ini juga juga menggunakan warna-warna lain seperti, merah, kuning, hijau, biru, biru muda, dan hitam. Selain dihiasi dengan hiasan gaya Terengganu yang terkenal indah dan mewah, mushaf al-Qur’an dari istana Riau-Lingga juga mengguanakan seni hias al-Qur’an yang dikenal sebagai ‘hiasan gaya Bugis’, dengan pola-pola hiasan ‘geometris’. Sebuah corak hiasan yang dikenal berkembang di tanah Bugis. Mushaf Al-Qur’an Riau-Lingga dengan hiasan ‘gaya Bugis’ ini menggunakan warna dominan merah, dengan sedikit warna hitam dan kuning. Satu-satunya al-Qur’an dengan gaya hiasan ‘ala Bugis’ milik karajaan Riau-Lingga yang masih tersisa adalah salah satu mushaf yang kini tersimpan dalam almari di Masjid Raya Sultan Riau Pulau Penyengat. Satu-satunya mushaf gaya bugis peninggalan istana Riau-Lingga ini, diyakini masih ‘satu keluarga dekat’ dan persis sama hiasannya dengan empat mushaf lain, yang berada di tempat lain, yaitu: Mushaf koleksi Perpustakaan Nasional di Jakarta nomor A.49, dengan tarikh Sya’ban 1143 Hijriah bersamaan dengan Februari/Maret 1731 Miladiah; sebuah mushaf Nusantara koleksi The Aga Khan Trust di Jenewa, Swiss, bertarikh 25 Ramadan 1219 Hijriah bersamaan dengan 28 Desember 1804 Miladiah; mushaf Sultan Ternate, bertarikh 9 Zulhijah 1185 Hijriah bersamaan dengan 14 Maret 1772 Miladiah; dan satu sebuah mushaf koleksi Museum Babullah, istana Kesultanan Ternate.***

EDISI 64, Minggu ii juni 2014

kutubkhanah


46

EDISI 64, Minggu ii juni 2014

kutubkhanah


47

history

Sejarah Pancasila

Dasar Negara Republik Indonesia EDISI 64, Minggu ii juni 2014


48

P

ancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari Sanskerta: paĂąca berarti lima dan sila berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada paragraf ke-4 preambule (pembukaan) Undang-undang Dasar 1945. Meskipun terjadi perubahan kandungan dan urutan lima sila Pancasila yang berlangsung dalam beberapa tahap selama masa perumusan Pancasila pada tahun 1945, tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila. Berikut sejarah perumusan Pancasila yang dihimpun dari beberapa sumber;

Sejarah Perumusan Dalam upaya merumuskan Pancasila sebagai dasar negara yang resmi, terdapat usulan-usulan pribadi yang dikemukakan dalam Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yaitu : 29 Mei 1945 - Muhammad Yamin menyampaikan Lima Dasar dalam pidatonya. Yamin merumuskan lima dasar sebagai berikut: Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan, dan Kesejahteraan Rakyat. Dia menyatakan bahwa kelima sila yang dirumuskan itu berakar pada sejarah, peradaban, agama, dan hidup ketatanegaraan yang telah lama berkembang

EDISI 64, Minggu ii juni 2014

history

di Indonesia. Mohammad Hatta dalam memoarnya meragukan pidato Yamin tersebut.

Rumusan Tertulis Muhammad Yamin Selain usulan lisan, Muhammad Yamin tercatat menyampaikan usulan tertulis mengenai rancangan dasar negara. Usulan tertulis yang disampaikan kepada BPUPKI oleh Muh Yamin berbeda dengan rumusan kata-kata dan sistematikanya dengan yang dipresentasikan secara lisan, yaitu : 1. Ketuhanan Yang Maha Esa 2. Kebangsaan Persatuan Indonesia Muhammad Yamin 3. Rasa Kemanusiaan yang Adil dan Beradab 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia 1 Juni 1945 – Selain Muh Yamin, beberapa anggota BPUPKI juga menyampaikan usul dasar negara, diantaranya adalah Ir Sukarno. Usul ini disampaikan pada 1 Juni 1945 yang kemudian dikenal sebagai hari lahir Pancasila. Namun masyarakat bangsa indonesia ada yang tidak setuju mengenai Pancasila yaitu Ketuhanan, dengan menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya. Lalu diganti bunyinya menjadi Ketuhanan Yang Mahaesa.


49 Usul Sukarno sebenarnya tidak hanya satu melainkan tiga buah usulan calon dasar negara yaitu lima prinsip, tiga prinsip, dan satu prinsip. Sukarno pula-lah yang mengemukakan dan menggunakan istilah “Pancasila” (secara harfiah berarti lima dasar) pada rumusannya ini atas saran seorang ahli bahasa (Muhammad Yamin) yang duduk di sebelah Sukarno. Oleh karena itu rumusan Sukarno di atas disebut dengan Pancasila, Trisila, dan Ekasila. Panca Sila oleh Soekarno yang dikemukakan dalam pidato spontannya yang kemudian dikenal dengan judul “Lahirnya Pancasila”. Sukarno mengemukakan dasardasar sebagai berikut: Kebangsaan; Internasionalisme; Mufakat, dasar perwakilan, dasar permusyawaratan; Kesejahteraan; Ketuhanan. Berikut isi pidatonya: “Sekarang banyaknya prinsip: kebangsaan, internasionalisme, mufakat, kesejahteraan, dan ketuhanan, lima bilangannya. Namanya bukan Panca Dharma, tetapi saya namakan ini dengan petunjuk seorang teman kita ahli bahasa - namanya ialah Pancasila. Sila artinya azas atau dasar, dan diatas kelima dasar itulah kita mendirikan negara Indonesia, kekal dan abadi.” Setelah Rumusan Pancasila diterima sebagai dasar negara secara resmi beberapa dokumen penetapannya ialah :

22 Juni 1945

Rumusan Pertama : Piagam Jakarta (Jakarta Charter).

EDISI 64, Minggu ii juni 2014

history 18 Agustus 1945

Rumusan Kedua : Pembukaan Undang-undang Dasar.

27 Desember 1949

Rumusan Ketiga : Mukaddimah Konstitusi Republik Indonesia Serikat.

15 Agustus 1950

Rumusan Keempat : Mukaddimah Undang-undang Dasar Sementara.

5 Juli 1959

Rumusan Kelima : Rumusan Kedua yang dijiwai oleh Rumusan Pertama (merujuk Dekrit Presiden 5 Juli 1959).

Hari Kesaktian Pancasila 30 September 1965 - Terjadi insiden yang dinamakan Gerakan 30 September (G30S). Insiden ini sendiri masih menjadi perdebatan di tengah lingkungan akademisi mengenai siapa penggiatnya dan apa motif dibelakangnya. Akan tetapi otoritas militer dan kelompok reliji terbesar saat itu menyebarkan kabar bahwa insiden tersebut merupakan usaha PKI mengubah unsur Pancasila menjadi ideologi komunis, untuk membubarkan Partai Komunis Indonesia dan membenarkan peristiwa Pembantaian di Indonesia 1965–1966.


50

history

Sidang BPUPKI.

Pada hari itu, enam Jendral dan 1 Kapten serta berberapa orang lainnya dibunuh oleh oknum-oknum yang digambarkan pemerintah sebagai upaya kudeta. Gejolak yang timbul akibat G30S sendiri pada akhirnya berhasil diredam oleh otoritas militer Indonesia. Pemerintah Orde Baru kemudian menetapkan 30 September sebagai Hari Peringatan Gerakan 30 September G30S. 1 Oktober – Setiap tanggal 1 Oktober ditetapkan sebagai Hari Kesaktian Pancasila.

Butir-butir pengamalan Pancasila Ketetapan MPR no. II/MPR/1978 tentang Ekaprasetia Pancakarsa menjabarkan kelima asas dalam Pancasila menjadi 36 butir pengamalan sebagai pedoman praktis bagi pelaksanaan Pancasila.

36 Butir-butir Pancasila/Eka Prasetia Panca Karsa A. Sila Ketuhanan Yang Mahaesa 1. Percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Mahaesa sesuai dengan agama dan kepercayaan masingmasing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. 2. Hormat menghormati dan bekerjasama antarpemeluk agama dan penganut-penganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup. 3. Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya. 4. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain.

EDISI 64, Minggu ii juni 2014

B. Sila Kemanusiaan Yang Beradab 1. Mengakui persamaan derajat persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia. 2. Saling mencintai sesama manusia. 3. Mengembangkan sikap tenggang rasa. 4. Tidak semena-mena terhadap orang lain. 5. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. 6. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan. 7. Berani membela kebenaran dan keadilan. 8. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia, karena itu dikembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.

C. Sila Persatuan Indonesia 1. Menempatkan kesatuan, persatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan. 2. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara. 3. Cinta Tanah Air dan Bangsa. 4. Bangga sebagai Bangsa Indonesia dan ber-Tanah Air Indonesia. 5. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.

D. Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Dalam Permusyawaratan/Perwakilan 1. Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat. 2. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain. 3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama. 4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi


51

history semangat kekeluargaan. 5. Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil musyawarah. 6. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur. 7. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggung jawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Mahaesa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan.

E. Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia 1. Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan gotong-royong. 2. Bersikap adil. 3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban. 4. Menghormati hak-hak orang lain. 5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain. 6. Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain. 7. Tidak bersifat boros. 8. Tidak bergaya hidup mewah. 9. Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum. 10. Suka bekerja keras. 11. Menghargai hasil karya orang lain. 12. Bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial. Ketetapan ini kemudian dicabut dengan Tap MPR no. I/MPR/2003 dengan 45 butir Pancasila. Tidak pernah Masa antara sidang resmi pertama dan sidang resmi kedua.

EDISI 64, Minggu ii juni 2014

dipublikasikan kajian mengenai apakah butir-butir ini benar-benar diamalkan dalam keseharian warga Indonesia.

Sila pertama 1. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Mahaesa. 2. Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Mahaesa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. 3. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Mahaesa. 4. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Mahaesa. 5. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Mahaesa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Mahaesa. 6. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing. 7. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Mahaesa kepada orang lain.

Sila kedua 1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Mahaesa.


52

history

Monumen Pancasila Sakti. 2. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membedabedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya. 3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia. 4. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira. 5. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain. 6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. 7. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan. 8. Berani membela kebenaran dan keadilan. 9. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia. 10. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.

Sila ketiga 1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan. 2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.

EDISI 64, Minggu ii juni 2014

3. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa. 4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia. 5. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. 6. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika. 7. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

Sila keempat 1. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama. 2. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain. 3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama. 4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan. 5. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah. 6. Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musya-


53

history

warah. 7. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan. 8. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur. 9. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Mahaesa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama. 10. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.

Sila kelima 1. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan. 2. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama. 3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban. 4. Menghormati hak orang lain. 5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri. 6. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat

EDISI 64, Minggu ii juni 2014

pemerasan terhadap orang lain. 7. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah. 8. Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum. 9. Suka bekerja keras. 10. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama. 11. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.***


54

EDISI 64, Minggu ii juni 2014

otom VW

C


55

motif

Combi

Kendaraan VW Combi

Abadi

Editor: Iman Wachyudi email : majalah@batampos.co.id

EDISI 64, Minggu ii juni 2014

Siapa yang tak kenal VW Combi. Mobil tua dengan model bodi panjang. Di mata penggemarnya, mobil ini tak pernah kehilangan daya tarik, meski zaman telah berganti dan mobil baru datang dengan teknologi terkini.


56

otomotif VW

Combi

Di

tengah gencarnya peluncuran mobil baru, eksistensi VW Combi tidak pernah hilang disapu zaman. Bahkan semangat eksklusivitasnya tetap terjaga. Kendati mobil keluaran Brazil ini sudah tak diproduksi lagi, masih banyak orang yang memburunya. Ia saat ini makin sulit dicari. Said Khaidar salah satunya. Mantan Camat Batuampar, Batam, ini sengaja datang ke Payakumbuh, Sumatera Barat, khusus untuk mencari VW Combi yang sudah lama diimpikannya. Saat itu tahun 2008. Ia mendapati mobil tersebut dalam kondisi mesin yang masih prima. Namun cat pada semua sisi sudah rusak di sana-sini. Pria yang punya jiwa seni ini memberikan sentuhan pada bagian eksterior mobilnya dengan gambar-gambar bernuansa Melayu dengan teknik air brush. Kemudian pada sisi sebelah kiri ada tenda sepanjang 3X3 meter. Said mengatakan setelah pensiun nanti ia berkeinginan berjualan dengan mobil tersebut. “Nanti setelah pensiun saya ingin berjualan pake mobil ini mengunjungi tempat-tempat wisata berjualan di sana, yah mobil tua ini sengaja saya persiapkan untuk Foto-foto iman wachyudi/Batam Pos

EDISI 64, Minggu ii juni 2014


57

EDISI 64, Minggu ii juni 2014

otomotif VW

Combi


58

otomotif VW

Tampilannya sangat antik, tidak ketinggalan zaman dan indah dipandang.

EDISI 64, Minggu ii juni 2014

Combi


59

teman saya di hari tua nanti,” ujar Said. Di interiornya, pria kelahiran Tanjungpinang ini mengganti joknya dengan jok kulit warna merah dan hitam, pada bagian atap mobil juga diberi atap yang berbahan

EDISI 64, Minggu ii juni 2014

otomotif VW

kulit warna hitam. Di bagian tengah mobil diberi fasilitas karaoke dengan LCD 21 inci dengan sound system bersuara nyaring yang sangat nyaman didengar telinga. Alasan ayah dari Syarifah Syarafina, Syarifah Nadhrah dan Said Muhammad ini menggemari mobil VW Combi karena mobil tersebut sangat antik dan tidak pernah ketinggalan zaman. ‘’Tampilannya sangat antik, tidak ketinggalan zaman dan indah dipandang,” ungkap pria yang berdinas di PMPK UKM Batam ini. Karena kecintaannya pada mobil VW Combi, Said rela menghabiskan waktu selama enam bulan untuk mempercantik mobil tersebut dan mengeluarkan biaya Rp 60 juta dari kantongnya. Bahkan untuk memenuhi sparepart yang asli, pria yang juga sebagai ketua Komunitas Masih Punya VW Batam ini harus memesan secara khusus melalui kawankawan sesama anggota penggila VW Combi. Bagi Said, mengendarai VW Combi bisa menampilkan sensasi eksklusif yang amat berbeda dibanding mengendarai jenis mobil lainnya. “Setelah jalan-jalan pakai mobil ini ada kepuasaan tersendiri bagi saya, saya merasa lebih bersemangat,” ujar Said. ***

Combi


60

trend Spa Tradisi

Pijat Maharaja dari Pulau Jawa PENULIS: Fenny Ambaratih email : majalah@batampos.co.id

Pijat atau urut sudah dikenal sejak lama. Konon, seni pijat sudah ada sejak zaman kerajaan di Pulau Jawa. Pada masa itu, masyarakat Jawa menyebut pijat dengan istilah urut dan digunakan sebagai sarana kesehatan.

EDISI 64, Minggu ii juni 2014


61

trend

Foto-foto iman wachyudi/Batam Pos

B

ila tubuh terasa capek dan pegal-pegal, pasti terasa nikmat sekali jika dipijat. Otot-otot tubuh akan terasa lemas dan kulit yang tadinya kaku bisa kenyal dan lentur seperti semula. Lebih dari itu, pikiran seakan telah ‘di-refresh’ dan siap untuk menghadapi berbagai aktivitas di depan mata. Seni pijat dikenal dengan ‘the healing touch’ karena banyaknya manfaat kesehatan yang didapat. Dari bayi hingga orang dewasa membutuhkan sentuhan kesembuhan ini. Menurut Rini, pemilik Tradisi Spa, urut tradisional Jawa sangat berbeda dengan seni pijat lainnya. “Traditional Javanese massage atau pijat tradisional Jawa tidak menggunakan titik akupuntur. Jadi tidak ada penekanan pada bagian-bagian tertentu,” ujarnya. Pijat bisa digunakan pada semua tingkatan usia. Baik anak-anak, maupun orang tua (dewasa). Lebih bagus lagi, pijat penting untuk perawatan orang-orang lanjut usia (manula) serta olahragawan. Sebab dengan pijat, peredaran darah jadi lancar, dan badan sehat. Pijat tradisional inilah yang banyak dicari oleh wisatawan-wisatawan mancanegara jika mampir di tempattempat spa di Indonesia. Berbeda dengan pijat lain yang tubuh dipaksa menerima sentuhan yang cenderung agak kasar. Pijat tradisional Jawa memiliki penyesuaian te-

EDISI 64, Minggu ii juni 2014


62 kanan, sehingga Anda bisa memilih sesuai dengan daya tahan tubuh masing-masing. “Tidak jarang, tamu yang dipijat bisa jatuh tertidur saking rileksnya,” ungkap Rini. Di Tradisi Spa ada satu paket perawatan yang dimana para tamu akan mendapatkan perawatan yang sangat lengkap. “Namanya tradisi Maharaja. Tamu akan diberikan perawatan selama 2,5 jam,” terangnya. Perawatan ini dimulai dengan body steaming. Anda akan diajak merasakan sensasi kehangatan uap air yang dihasilkan oleh sebuah alat yang dinamakan sauna portable selama 15 menit. “Steaming berfungsi membuka pori-pori kulit sehingga kulit menjadi kenyal dan lentur,” ujar wanita berdarah Jawa ini. Ketika pori-pori sudah terbuka, maka keadaan kulit lebih siap untuk menerima pijatan. Maka tubuh akan dipijat selama 1 jam. Pijat tradisional Jawa ini akan memeberikan efek rileksasi dan meningkatkan aliran darah. Otot-otot yang tadinya tegang, menjadi kendur. Selain itu pijatan juga bisa memperbaiki fungsi saraf. Orang yang sering merasakan kesemutan, dianjurkan untuk mendapatkan manfaat pijat tradsional Jawa ini. Setelah tubuh dipijat, sekarang giliran wajah

EDISI 64, Minggu ii juni 2014

trend


63

untuk mendapatkan perawatan serupa. Bedanya pijatan di sekitar wajah bernama totok wajah. Di sini wajah akan mendapatkan pijatan yang disertai penekanan pada titik-titik tertentu. “Ada sekitar 12 titik penting akupuntur di wajah,� tambah Rini. Totok wajah bermanfaat untuk mengurangi kelelahan wajah seperti di daerah bawah mata atau kantong mata. Totok ini sangat bermanfaat bagi mereka yang pekerja kantoran dan menatap layar komputer atau gadget seharian. Kemudian, tubuh akan dilulur atau scrubbing selama 30 menit. Scrubbing berfungsi untuk menghaluskan kulit dan mengangkat sel-sel kulit mati yang menumpuk. Hasilnya kulit akan terlihat lebih cerah dan bersinar setelah mendapatkan treatmen ini. Tahap selanjutnya adalah mandi bilas. Mandi bilas bisa dilakukan sebagaimana ketika Anda mandi biasa. Bilasan akan meluruhkan sisa-sisa butiran scrubbing yang masih menempel di kulit. Selanjutnya Anda akan merasakan kesegaran setelah mendapatkan serangkaian perawatan ini. Welcome to the new you! ***

EDISI 64, Minggu ii juni 2014

trend


tourism

64

where & out

Sup Ikan Rini Cap Jempol

Murni Rasa Ikan tanpa Embel-embel

penulis: Fenny Ambaratih email : majalah@batampos.co.id

EDISI 64, Minggu ii juni 2014

Tidak cuma daging ayam dan daging sapi yang lazim dijadikan sup. Daging ikan pun bisa. Namun bagaimana cara menghilangkan bau amis serta menciptakan rasa segar, tidak semua orang bisa melakukannya. Berikut salah satu tempat yang menyajikan sup ikan dengan rasa istimewa.


tourism

65

where & out

Di

Batam, sajian sup ikan memang cukup populer. Bahkan banyak wisatawan beranggapan bahwa tidak lengkap rasanya berwisata kuliner di kota ini tanpa mencicipi sup ikannya. Sup ikan Batam memang banyak dicaricari pencinta kuliner. Mungkin karena Batam memang identik dengan sajian sari lautnya. Tidak salah jika kota ini dijuluki surganya makanan seafood. Sup ikan yang melegenda ini berbahan ikan tenggiri atau ikan kakap, yang di dalamnya diberi tomat hijau dengan cita rasa kaldu gurih asin. Kuahnya bening dan terlihat sangat segar. Hal itulah, yang membuat cita rasa sup ikan di Batam berbeda dari lainnya. Ketika mengunjungi outlet sup ikan Rini Cap Jempol yang berada di Food Court Astro, depan Top 100 Penuin, tim Majalah Batam Pos mendapati semangkok sup ikan yang terdiri dari irisan daging ikan tenggiri, tomat hijau, dan asinan sawi. Yang mengejutkan, sup ikan ini tersaji hanya F. Cecep Mulyana/Batam Pos

EDISI 64, Minggu ii juni 2014


tourism

66

where & out

dalam hitungan menit. Setelah diorder, seorang pria yang ternyata merupakan kokinya langsung dengan cekatan mengambil potongan tenggiri mentah serta bahan-bahan lainnya di dalam sebuah wadah es. Semua dimasukkan ke sebuah panci dengan ganggang panjang. Seketika api dinyalakan dengan besar setelah panci diisi air terlebih dahulu. Dalam hitungan 3 menit, sup ikan siap disajikan. “Di sini kita menggunakan ikan tenggiri dan kakap yang segar,” ujar Joni, pemilik Sup Ikan Rini Cap Jempol. Kesegaran bahan ikan yang digunakan memang sangat terasa. Bau amis ikan sama sekali tidak tercium sejak mangkuk terhidang. Ditambah penampilan kuahnya lebih bening dari sup ikan lainnya. Saat dicicipi, rasanya benar-benar menggugah selera. Daging ikan yang segar, gurih diolah dengan tingkat kematangan yang pas, sangat kenyal di mulut. Bumbunya tidak terlalu berat, Anda justru akan merasakan murninya rasa ikan tanpa embel-embel. Bagi penyuka pedas, sup ikan dapat ditambahkan sambal kecap asin yang diberi potongan cabe rawit. Dijamin cita rasa dan kelezatan Sup Ikan Rini Cap Jempol akan tetap “menempel” di lidah. Di outlet Sup Ikan Rini Cap Jempol, menyediakan banyak pilihan makanan. Tetapi sup ikan, sup kepala ikan, ikan asam pedas dan ikan kari menjadi primadona di tempat ini. Belakangan ini, Joni menambahkan menu baru yakni ‘celempungan’. Bentuknya seperti pempek yang belum digoreng, kemudian diberi kuah santan. Rasanya enak dan cukup mengenyangkan.***

EDISI 64, Minggu ii juni 2014


67

creatrep creativity & entrepreneur

Berjaya di

Jasa Pengamanan Membangun bisnis tidaklah mudah, sekalipun sudah berpengalaman. M Al Ichsan, pebisnis yang sukses di berbagai bidang, mengakuinya. Dia punya banyak cerita dan pengalaman. Seperti apa? M Al Ichsan Pemilik PT Lintas Group Editor: Iman Wachyudi email : majalah@batampos.co.id

EDISI 64, Minggu ii juni 2014


creatrep

68

creativity & entrepreneur

R

amah dan gampang akrab. Terkadang sangat serius, tapi tak jarang humoris. Itulah pembawaan M Al Ichsan, pebisnis kelahiran Padang, Sumatera Barat, yang sukses di berbagai bidang, saat dijumpai di kantornya di PT Lintas Aman Nusantara yang terletak di Tiban Centre Blok O Nomor 1-3, Sekupang, Batam, pekan lalu. Sepintas, Ichsan tidak seperti orang sibuk. Padahal, dia harus mengelola dan mengawasi 12 perusahaan yang bernaung di bawah Lintas Group. Usaha itu mulai dari jasa pengamanan, alat pengamanan, konsultan pengamanan, sampai perbaikan perkapalan. “Ada beberapa kiat agar semua bisnis yang saya jalani ini bisa berjalan dengan lancar,� ujar Ichsan. Kiat tersebut di antaranya memilih dan mengembangkan karyawan berpengalaman. Lalu, mempercayakan operasional kepada karyawan berpengalaman tersebut, dan mewajibkan sifat jujur serta disiplin. “Sebelum saya terapkan kepada orang lain, kiat-kiat ini saya tanamkan dulu pada diri saya sendiri. Terutama dalam hal kejujuran dan kedisiplinan. Saya bisa percaya

EDISI 64, Minggu ii juni 2014

Sebelum saya terapkan kepada orang lain, kiatkiat ini saya tanamkan dulu pada diri saya sendiri. Terutama dalam hal kejujuran dan kedisiplinan. Saya bisa percaya kepada orang lain jika dia jujur dan hasilnya memuaskan.


creatrep

69

creativity & entrepreneur

kepada orang lain jika dia jujur dan hasilnya memuaskan. Semua karyawan di perusahaan yang saya bangun sudah paham dan bisa melakukannya,” terang dia. Ichsan mengaku kesuksesan yang dia raih tidaklah mudah. Butuh kerja keras dan perjuangan berat. Berbagai pengalaman sudah ia jalani. Ia pernah bekerja di kapal pesiar dari tahun 1996 sampai 1999. Ia juga pernah bekerja sebagai adventure tours leader di perusahaan asing NBS dari tahun 1993 sampai 1995. Di perusahaan itu, ia bertugas membawa turis dari Eropa Barat, seperti Belanda, Jerman, Belgia, Prancis, Italia ke wilayahwilayah pedalaman Indonesia seperti Papua, Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatera. “Saya pernah bekerja di kapal pesiar, juga pernah bekerja sebagai tour guide di wilayah-wilayah pedalaman Indonesia melihat suku-suku terasing seperti Asmat, Dayak, Kubu, Sakai, Dani. Saat bekerja di sana saya banyak memperoleh pengalaman dan banyak teman,” kenangnya. Ichsan memulai profesinya sebagai penyalur jasa pengamanan di Bali tahun 2003. Setelah tragedi bom Bali tahun 2002, terpikir olehnya bahwa pentingnya rasa aman di Bali dan kemudian ia mendirikan perusahaan jasa pengamanan dengan nama Lintas Aman Dewata. Dengan bantuan modal dari sahabatnya, dia berhasil mengawali bisnisnya dengan lancar. “Waktu itu, tahun 2003, saya diberikan modal yang cukup besar dari sahabat saya. Ia sangat percaya pada saya,

EDISI 64, Minggu ii juni 2014

setelah beberapa kali kejujuran saya diuji olehnya. Sahabat saya bilang, kembalikan duit saya paling cepat 5 tahun, paling lama 10 tahun. Tapi kalau tak bisa anggaplah kamu gagal, tapi kalau kamu berhasil kamu bantulah orang lain,” kenang Ichsan mengingat ucapan sahabatnya itu. Setelah sukses di Bali, Ichsan ekspansi ke Batam pada 2007 untuk membuka bisnis yang sama, dengan nama PT Lintas Aman Nusantara. Ichsan mencoba peruntungan di Batam karena ia melihat Batam punya prospek yang sangat luar biasa ke depan. “Dulu tahun 1996 saya pernah ke Batam, saya melihat Batam punya prospek yang sangat luar biasa ke depannya. Sejak saat itu terpatri dalam hati saya untuk kembali ke Batam mendirikan perusahaan di sini,” ujar suami dari Yanti ini. Mencoba peruntungannya sebagai penyalur jasa pengamanan di Batam, Ichsan bekerja keras. Sama seperti di Bali, usahanya berkembang pesat, Ia mengaku melakukan jasa pengamanan secara total, dengan selalu berpegang teguh pada komitmen, fokus, profesional, disiplin dan sungguh-sungguh dalam bekerja. “Di manapun kami memperkenalkan diri, kami langsung disambut baik oleh kostumer dan alhamdulillah mereka mau menjalin kerjasama dengan kami,” ujar pria yang gemar mengendarai motor Harley Davidson Road King Classic ini. Untuk ke depan, Ichsan ingin terus melengkapi alat-alat pengamanan pada usaha jasa pengamanannya. “Perusahaan ini kami bangun bukan sematamata karena mengejar profit, tapi untuk memberikan pe-


70

creatrep creativity & entrepreneur

layanan yang maksimal kepada kostumer dengan mengembalikan profit yang kami dapat untuk berinvestasi pada alat-alat yang berguna untuk menunjang kelancaran kami dalam bertugas,” ujar Ketua Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) Kepri itu. Setelah meraup sukses mengembangkan usaha jasa pengamanan di Bali dan Batam, pada 2009 Lintas Aman Nusantara berubah menjadi sebuah group usaha dengan nama Lintas Group yang perusahaannya tersebar di Kepri, Bali, Jabar, Jatim, Sulsel, Kalsel, Kaltim, Sumbar, Riau, dan Sumut. Ichsan juga mengaku perusahaannya dapat berkembang dengan pesat karena memiliki karyawan-karyawan yang bekerja dengan disiplin dan selalu memegang teguh kejujuran dan memperlakukan para karyawannya sebagai keluarga. “Saya selalu memperlakukan mereka pada tempatnya. Saat jam kerja mereka bawahan saya, tapi setelah jam kerja usai saya memposisikan diri sebagai sahabat, abang dan orangtua bagi mereka,” ujar Ichsan. Guna menjalin kekompakan di antara karyawan Ichsan juga rutin melakukan pertemuan dengan karyawan-karyawannya. “Yah hampir setiap bulanlah kami lakukan pertemuan dengan karyawan-karyawan, yang punya keluarga membawa suami atau istri dan anaknya. Bagi yang lajang membawa pacarnya, yah ngobrol-ngobrol santailah sambil makan-makan. Agar semua karyawan saling kenal. Karena bagi saya dengan menjalin silaturahmi itu dapat membuat rezeki saya semakin bertambah,” ujar Ichsan. ***

EDISI 64, Minggu ii juni 2014


71

gadagadu gak ada angin gak ada ujan

Kim Kardashian

Ubah Nama S

etelah menikahi rapper Kanye West, Kim Kardashian langsung mengubah namanya menjadi Kim Kardashian West. Itu baru dilakukannya di akun Twitternya. Pada Oktober lalu, Kim pernah mengatakan kepada E!News dia akan mengubah namanya setelah menjadi nyonya West. Sedangkan anak perempuannya, North West telah menggunakan nama belakang ayahnya. Kabarnya, pasangan pesohor itu langsung berbulan madu ke Gunung Ballyhoura, Irlandia, Selasa, 27 Mei 2014. Mereka langsung disuguhi pemandangan burung langka, tupai merah, sepasang rusa, rubah, dan kupukupu. Bulan madu itu juga dilakukan dengan piknik lokal. Kim dan West menikah pada Sabtu, 24 Mei 2014, di Florence, Italia. Kim baru mengunggah dua foto pernikahannya di instagram. Pernikahan itu dilakukan dengan private tanpa ada paparazzi satu pun. (jpnn)

EDISI 64, Minggu ii juni 2014

F. kapanlagi.com


72

gadagadu gak ada angin gak ada ujan

Bagi Buku Gratis Valerina Daniel

V

alerina Daniel memiliki cara tersendiri untuk merayakan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang diperingati setiap 5 Juni. Duta Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup ini membagi-bagikan buku secara gratis di Kebun Binatang Nasional Washington, DC, Ahad lalu. Buku yang dia bagikan merupakan karyanya yang berjudul Aku Sayang Bumi. Dalam rangkaian kegiatan yang sama, pekan lalu, Valerina menggelar pembacaan cerita soal berkebun di rumah di sebuah sekolah dasar di ibu kota Amerika Serikat itu. Pesertanya anak-anak Indonesia dari orang tua campuran Indonesia-AS. “Supaya mereka bisa belajar bahasa Indonesia sambil menumbuhkan kesadaran lingkungan,� katanya, Rabu, 4 Juni 2014. Valerina, 35 tahun, membawa 30 buku untuk dibagikan di kebun binatang tersebut. Namun ternyata yang datang sekitar 60 orang sehingga None Jakarta 1999 itu harus memesan ulang dari penerbit di Jakarta. Dia menggandeng Rumah Indonesia -kelompok pelestari budaya Indonesia di AS- untuk menyelenggarakan acara ini. “Sekaligus untuk penggalangan dana,� ujar lulusan Hubungan Internasional Universitas Indonesia itu. Mantan jurnalis Metro TV itu berada di Washington untuk mendampingi suaminya yang bekerja di Kedutaan Besar Republik Indonesia sejak dua tahun lalu. Pasangan muda itu tinggal bersama putri tunggal mereka, Keisha. (jpnn) EDISI 64, Minggu ii juni 2014

foto : net


gadagadu

73

gak ada angin gak ada ujan

Pretty Asmara

Gendut

Tetap Tampil Modis

M

EDISI 64, Minggu ii juni 2014

emiliki berat badan lebih ternyata jadi kendala, terutama dalam hal pakaian. Pretty Asmara pun mengakuinya. Apalagi dulu belum ada butik yang menyediakan baju berukuran besar. “Dulu sih mau bikin baju, harus beli bahan dan menjahit sendiri, karena susah cari ukuran baju sesuai badan,” katanya di sela fashion show koleksi terbaru X to X Plus Size di Mall Kelapa Gading, Jakarta, beberapa waktu lalu. Namun seiring perkembangan fashion, butik khusus yang menjual pakaian berukuran besar akhirnya muncul. Ini tentu sangat membantu orang-orang seperti Pretty dalam mencari busana. “Bagus ya. Walau masih sedikit, tapi membantu kita-kita yang ukuran bajunya besar. Ini bisa jadi alternatif yang mau tampil modis,” sambungnya. Pretty menambahkan jika modis dan fashionable tak hanya untuk perempuan yang punya berat tubuh ideal. Kaum hawa yang memiliki ukuran tubuh seperti dirinya pun juga bisa tampil cantik. “Dengan ukuran pas badan serta desain sesuai maka percaya diri akan meningkat,” imbuhnya. Dian Pretty Asmara adalah pemain sinetron, komedian, penyanyi, dan pembawa acara. Kedatangannya di dunia hiburan dimulai dari sinetron Dulung yang disutradarai Anto Lupus pada tahun 1996. Selain dunia sinetron, Wanita bertubuh tambun ini juga merambah dunia film dan teater. Kejar Amerika adalah film pertamanya dan disusul Tina Toon dan Lenong Bocah The Movie. Selain berakting, Pretty sering menjadi MC dan setiap kali menjadi MC, dia tak lupa selalu menyanyi. (merdeka) foto : net


gadagadu

74

gak ada angin gak ada ujan

Paris Hilton Kembali Dengan

Album Baru

S

epak terjang Paris Hilton di dunia musik sudah lama ditunggu-tunggu penggemarnya. Seperti diketahui, Paris lebih dikenal sebagai aktris dibandingkan sebagai penyanyi. Namun si seksi ini ternyata masih memiliki passion bermusik, dengan mempersiapkan beberapa materi untuk albumnya mendatang. Ia mengungkapkan, saat ini sedang menggodok album baru yang ia sampaikan melalui akun twitter miliknya. “Makan malam spesial dengan keluarga. Sekarang kembali ke studio untuk menggarap musik baru. Aku tak sabar untuk kalian bisa mendengarnya,� tulis Paris Hilton 2 Juni. Sebelumnya, artis cantik yang sangat mencintai Chihuahua-nya ini sempat merilis album pada 2006 dengan judul PARIS. Beberapa single andalan yang populer dari albumnya itu antara lain Stars Are Blind dan Turn It Up. Sebagai aktris prestasinya cemerlang. Tercatat beberapa film pernah dibintanginya, termasuk The Teenage Paparazzo, American Carol, dan masih banyak lagi. Lalu bagaimana kira-kira karirnya di dunia musik? Sepertinya Paris memiliki kualitas, ditambah keseksiannya yang menjadi nilai plus, album baru pasti bakal menarik. (kapanlagi)

foto : net


75 Diterbitkan Oleh: PT Sijori Interbintana Pers www.majalah.batampos.co.id Pemimpin umum / general manager: Candra Ibrahim Pemimpin Redaksi: Muhammad Iqbal Redaktur Pelaksana: Yusuf Hidayat, Poniman Sipahutar (Desain) Redaktur/Editor: Hasanul Safri, Yermia Riezki, Feni Ambaratih, Herry Dingin Sembiring Iman Wachyudi (Fotografer) Redaktur senior : Ade Adran Syahlan Lisya Anggraini sekretaris redaksi : Ummy Kalsum

Chairman Rida K Liamsi CEO Makmur Direktur Utama Marganas Nainggolan Wakil Dirut Socrates Pemimpin Perusahaan Herman Mangundap manager iklan Dewi Febsuri

mpos.co.id ta a b h la ja a m : k o o faceb

twitter: @majalahBP s.co.id email: majalah@batampo EDISI 64, Minggu ii juni 2014

Alamat Redaksi, Pemasaran, Iklan dan EO: Gedung Graha Pena Batam, Lantai 2, telepon :(0778) 460000 (hunting), Fax (0778) 462162 dan (0778) 465111 Batam Center, Batam. Perwakilan Pekanbaru: Jalan Raya Pekanbaru-Bangkinang KM 10,5 Telpon (0761) 64634 Fax (0761) 64638. Perwakilan Jakarta: Gedung Indopos Lt. 6 Jl. Kebayoran 12 Jakarta Selatan, Telp. 021 - 53699560, 021-5333046. Perwakilan Tanjungpinang: Jalan Pramuka 3. Telepon (0771) 27714, 27715. Perwakilan Tanjungbalai Karimun: Jalan A Yani, Sungai Lakam, Telpon (0777) 323686, Fax (0777) 323685. Rekening PT. Sijori Interbintana Pers, NISP;090.010.011377, BPD Riau Cabang Batam Ac.00701.13.0044560.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.