62 - Akal-akalan Tender Alkes

Page 1

1

EDISI 62, Minggu iV mei 2014


2

Kesehatan

29

Penyakit hipertensi atau darah tinggi datangnya tak bisa dideteksi, dan tidak bisa disembuhkan. Penderita harus minum obat seumur hidupnya.

History

Kutubkhanah

39

Walaupun tak banyak yang bertahan lama, namun penerbitan pers lokal di Tanjungpinang, sentrum sejarah pers lokal di Kepulauan Riau tahun 1960-an1970-an cukup semarak. Majalah berita Pelita Buana adalah salah satu penyerinya.

Tourism

52

Di kota yang dijuluki ‘seribu ruko’ ini, tidak banyak kafe rumahan yang bisa bersaing dengan kafe-kafe di tengah kota. Namun, mampir di Wiji’s Warung, Anda mungkin menemukan kembali nikmatnya bersantai di DPR alias Di bawah Pohon Rindang.

59

Piala Dunia FIFA adalah kompetisi sepak bola internasional yang paling meriah di dunia. Kejuaraan ini diselenggarakan setiap empat tahun sekali sejak turnamen 1930.

34

Tita ulang tahun. Gadis kecil yang kini tengah duduk di kelas 3 sekolah dasar ini ingin merayakan ulang tahun yang lain dari biasanya. “Ma, Tita rayain ultah di spa ya?” pintanya dengan senyum manja. Yup, anak-anak sekarang sudah punya gaya hidup sendiri.

Gada-gadu

73

Kendall Jenner adalah salah satu bintang yang dipercaya menjadi presenter di ajang Billboard Music Awards 2014. Namun kali ini, dia benar-benar mengalami kejadian yang memalukan.

Otomotif

Ban Dunlop banyak jenisnya. Ada yang untuk jalan di kota, pedesaan, jalan berlumpur, jalan basah, ban untuk angkutan barang, bahkan untuk medan yang berat di pegunungan.

indeks

EDISI 62, Minggu iV mei 2014

47

Creatrep

69

Andi Irawan berhasil membesarkan usaha bengkel yang dirintis orangtuanya. Prinsipnya tidak akalakalan dalam melayani pelanggan dan berani memberi garansi uang kembali.

edisi 62, minggu IV - Mei 2014

Desain Cover : Poniman

Trend


3

statistika

Korupsi Berdasarkan Jenis Perkara

EDISI 62, Minggu iV mei 2014


jend

4

p e r i s

Peragaan Menyusu

Model Sammy Jo Manbodh dan Selina Sandberg (tengah) ikut mengenalkan baju renang karya Gottex di atas perahu dengan kanal sebagai catwalknya untuk pembukaan World Fashion Festival di Amsterdam, Rabu, 21 Mei 2014.

EDISI 62, Minggu iV mei 2014


dela

s t i w a

5

F. Cris Toala Olivares/REUTERS

n Busana uri Kanal

EDISI 62, Minggu iV mei 2014


6

jend

p e r i s

Mural EDISI 62, Minggu iV mei 2014


dela

s t i w a

7

Seorang bapak bersama anaknya peserta Fun Walk Batam Pos berjalan melintasi mural bertema lingkungan di dekat Hotel Harmoni One, Batam Centre, Minggu (18/5/2014).

EDISI 62, Minggu iV mei 2014

F. Yusuf Hidayat/Batam Pos


8

EDISI 62, Minggu iV mei 2014

jend

p e r i s


dela

s t i w a

9

Kompetisi Melukis Kerbau Seorang wanita menarik kerbau ke panggung selama kompetisi melukis badan kerbau di Jiangcheng, Provinsi Yunnan, Minggu, 18 Mei 2014. Seniman dari delapan negara ikut ambil bagian di kompetisi unik ini, bersaing untuk hadiah USD 16.042 atau sekitar Rp 185 juta. F. CHINA OUT AFP PHOTO

EDISI 62, Minggu iV mei 2014


10

jendela

p e r i s t i w a

Krisis Thailand Seorang tentara Thailand terlihat di antara barikade beton di sebuah perkemahan anti-pemerintah yang sedang dibongkar di Bangkok, Jumat, 23 Mei 2014. Panglima militer Thailand Prayuth Chan-ocha memanggil Perdana Menteri yang digulingkan Yingluck Shinawatra ke pertemuan pada hari Jumat, sehari setelah ia merebut kekuasaan dalam kudeta tak berdarah. Ia mengatakan ingin memulihkan ketertiban negara setelah berbulan-bulan kekacauan tak kunjung usai.

EDISI 62, Minggu iV mei 2014

F. Damir Sagolj/REUTERS


fokus

11

peristiwa

Terimpit

Dokumen Palsu PANITIA Lelang

F. Yusuf Hidayat/Batam Pos

RSUD Embung Fatimah di Jalan R. Soeprapto Blok D No 1-9 Batuaji, Batam, Jumat (23/5/2014).

EDISI 62, Minggu iV mei 2014

Editor: Yermia R. email : majalah@batampos.co.id

KPPU menyidangkan dugaan persekongkolan tender alat kesehatan RSUD Batam. Direktur RSUD menyatakan kewenangan menentukan pemenang sepenuhnya ada di panitia lelang.


12

S

ri Prihati berbaring di tempat tidur berseprai biru. Tubuhnya lemah. Jarum infus menghunjam masuk ke urat nadi di punggung telapak tangan kanannya. Cairan yang masuk ke pembuluh darahnya bukan infus seperti kebanyakan pasien rawat inap rumah sakit. Wanita 52 tahun itu harus menerima obat kemoterapi cair dalam rangka perawatan pascaoperasi kanker payudara. Sudah tiga kali dia melakukan kemoterapi di Ruang Kemoterapi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah Batam. Pertama satu bulan lalu. Ketika itu ia masuk dalam kondisi tak sadarkan diri. “Saya pernah operasi kanker payudara empat tahun lalu di Yogyakarta. Tapi setelah itu saya tidak pernah berobat. Ternyata sisa kankernya berkembang lagi. Bulan lalu saya tidak sadarkan diri kemudian dibawa kemari,” kata Sri, Jumat pekan lalu. Pertama kali terapi tubuh Sri sangat lemah. Jika sakitnya kambuh, dia hanya bisa tidur dengan tubuh menghadap ke kanan. “Sakit sekali” ujar Sri sambil memegang kepalanya saat mengenang tiap kali penyakitnya kambuh. Dokter spesialis bedah onkologi Indra Hidayat yang merawat Sri, mengungkapkan kanker yang diderita

EDISI 62, Minggu iV mei 2014

fokus peristiwa

pasiennya itu sudah stadium empat dan telah menyebar ke otak. Akibat penyakitnya itu, Sri sulit mengingat peristiwa-peristiwa yang detil. “Beberapa saat setelah makan, saya bertanya pada perawat apakah saya sudah makan,” tutur Sri. Selama empat tahun Sri tak menjalani kemoterapi karena fasilitas itu tidak ada di Kepulauan Riau. Untuk melakukan kemoterapi, ia disarankan ke Jakarta. Sri tidak bisa karena bolak balik Jakarta-Batam pasti membutuhkan biaya besar. Ia pun diam saja hingga kankernya berkembang lagi. Namun kini Sri dan penderita kanker lain di Batam terbantu dengan adanya fasilitas ruang kemoterapi di RSUD Batam. Fasilitas kemoterapi RSUD Embung Fatimah itu merupakan yang pertama di Kepulauan Riau. Hingga kini, fasilitas yang dibangun awal 2014 itu menjadi satusatunya fasilitas kemoterapi yang ada di Kepri. Rumah sakit itu juga memiliki fasilitas bedah


13

fokus peristiwa

Alat CT Scan di RSUD Embung Fatimah, Jumat (23/5/2014).

kanker, itu juga satu-satunya di provinsi ini. Fasilitas pengobatan pasien kanker itu menjadi salah satu fasilitas yang diadakan dalam masa jabatan Direktur RSUD Batam Fadhilla Ratna Dumila Mallarangan. Sejak Fadhilla menjabat sebagai direkur pada Juni 2011, RSUD mengalami perkembangan yang sangat pesat. Saat mantan Kepala Dinas Kesehatan Natuna itu datang, hanya ada 14 dokter spesialis. Ia kemudian mendatangkan dokter spesialis untuk sejumlah penyakit yang sebelumnya harus dirujuk ke rumah sakit lain. Total saat ini ada 38 dokter spesialis berbagai bidang di Embung Fatimah. Hadirnya dokter spesialis diikuti dengan penambahan alat-alat kesehatan. Sejak 2011, puluhan miliar rupiah dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Batam digunakan untuk pengadaan alat-alat kesehatan. Pengadaan alat kesehatan juga mendapat bantuan dari pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi. “Sejak ibu (Fadhilla) masuk, perkembangan rumah sakit ini pesat sekali,” kata Muhammad Isa Mustaqim dari bagian keuangan RSUD. Dia membawa Batam Pos berkeliling melihat alat-alat kesehatan di RSUD. Isa menunjukkan fasilitas rumah sakit antara lain di ruang patologi, Instalasi Gawat Darurat (IGD), rehabilitasi medis dan disiologi, kemoterapi dan unit perawatan intensif (ICU). Ruang ICU rumah sakit memiliki lima bilik perawatan dan satu ruang isolasi. “Ruangan ini sudah dibangun tahun 2010 lalu, tapi belum ada isinya. Saat ibu menjabat direktur barulah fasilitas ICU didatangkan,” terang Isa. Keberadaan fasilitas itu membuat status rumah sakit EDISI 62, Minggu iV mei 2014

cikal bakalnya dari Puskesmas Batuaji itu meloncat. Hanya dalam dua tahun, RSUD Embung Fatimah Batam menyandang status rumah sakit tipe B. Saat Fadhilla diangkat sebagai direktur pada Juni 2011 status rumah sakit itu masih tipe D. Fadhilla bahkan mengaku, alatalat kesehatan RSUD termasuk tipe B plus. “Fasilitas bedah dan pengobatan kanker itu hanya ada di rumah sakit tipe A,” kata Fadhilla saat dijumpai di Ruang Direktur RSUD Embung Fatima, Jumat pekan lalu. Status itu meningkatkan daya jual RSUD di mata masyarakat Batam. Tiap hari ada sekitar 600 pasien yang harus dilayani. Kecelakaan lalu lintas yang kerap terjadi di kawasan Batuaji dan sekitarnya membuat petugas di IGD melakukan operasi hampir setiap hari. Pendapatan rumah sakit pun meningkat. Fadhilla menjelaskan, “Saat saya diangkat, pendapatan rumah sakit hanya Rp 5,4 miliar per tahun. Sekarang Rp 4 miliar lebih per bulan.” Prestasi itu tak lantas membuat Fadhilla aman. Sejumlah lembaga swadaya masyarakat menganggap pengadaan alat kesehatan di RSUD sarat masalah. Sejak minggu pertama memimpin RSUD, Fadhilla kerap dituduh cawe-cawe bersama anggota DPRD Komisi IV yang membidangi kesehatan dalam hal pengadaan alat kesehatan. Desas desus adanya rekaman antara Fadhilla dan anggota DPRD terkait pengadaan alat kesehatan atau adanya SMS yang menyebutkan adanya pembagian uang miliaran rupiah kepada pejabat Pemko Batam pernah santer beredar. Anggota Dewan juga sempat mempertanyakan mengapa realisasi pengadaan sering terlambat. Beberapa


fokus

14

peristiwa

Dalam persidangan ditemukan ada persekongkolan vertikal antara panitia dan peserta selain persekongkolan di antara peserta. Di persidangan itu terungkap, ternyata bukan hanya proses tender, tapi ada juga mark up. Lukman Sungkar

Kepala Kantor Komisi Pengawas Persaingan Usaha Batam

EDISI 62, Minggu iV mei 2014


fokus

15

peristiwa

lembaga mengaku pernah melaporkan dugaan korupsi alat kesehatan RSUD Batam ke kejaksaan hingga Komisi Pemberantasan Korupsi. Namun, hingga kini belum ada yang memproses hal tersebut. *** ENTAH mengapa belum ada aparat penegak hukum yang bertindak memproses laporan LSM, padahal mereka mengaku memiliki data lengkap mengenai kasus itu. Cukup lama gosip kongkalikong pengadaan alat kesehatan jadi omongan tanpa ujung, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) tiba-tiba muncul dengan pengusutaan dugaan persekongkolan dalam tender alat kesehatan tahun anggaran 2011. KPPU mulai menyidangkan kasus tersebut pada 2011. Anggaran untuk pengadaan itu mencapai Rp19 miliar. Tiga perusahaan terlapor dipanggil dalam persidangan itu adalah pemenang tender PT Masmo Masjaya, dan dua peserta lainnya PT Trigels Indonesia, dan PT Sangga Cipta Perwita. Dari laporan yang diterima dan diselidiki KPPU, mereka diduga melakukan persekongkolan yang kemudian memenangkan PT Masmo.

Petugas membersihkan ruangan laboratorium Patologi Anatomi, Jumat (23/5/2014).

EDISI 62, Minggu iV mei 2014

Kepala Kantor KPPU Batam, Lukman Sungkar, mengungkapkan dalam kasus tersebut Komisi menemukan indikasi adanya persekongkolan horizontal dan vertikal. Persekongkolan horizontal dilakukan antar tiga perusahaan terlapor. Sementara pada persekongkolan vertikal, selain melibatkan perusahaan terlapor juga melibatkan panitia lelang. Hal itu terungkap setelah beberapa persidangan. “Dalam persidangan ditemukan ada persekongkolan vertikal antara panitia dan peserta selain persekongkolan di antara peserta. Di persidangan itu terungkap, ternyata bukan hanya proses tender, tapi ada juga mark up,� kata Lukman, Rabu pekan lalu. Proses persidangan yang dilakukan KPPU cukup banyak. Investigator KPPU dalam kasus ini, Aru Armando, mengungkapkan sidang berlangsung sekitar 25 kali sejak November tahun lalu hingga akhir April 2014. Sidangnya berlangsung di Kalimantan, Jakarta, dan Batam. “Persidangan di beberapa tempat karena terlapor atau saksi berada di tempat yang berbeda. Di Batam sendiri sidang berlangsung sebanyak tiga kali,� kata Aru melalui sambungan telepon Kamis pekan lalu. Dalam sidang terakhir di yang berlangsung di Batam,


fokus

16

peristiwa

17 April 2014, investigator KPPU menemukan kejanggalan pada dokumen tender. Salah satunya adalah pengecekan terhadap ratusan alat kesehatan hanya dilakukan dalam waktu sehari. Selain kejanggalan itu, Aru yang menjadi investigator menanyakan mengapa ada beberapa alat kesehatan yang tidak masuk ke dalam tender. Sekretaris panitia tender, Sumalik yang ditanya hal itu tak dapat menjelaskan bagaimana cara dia menandatangani dokumen pengujian dalam sehari. Dia beralasan khilaf dan kurang teliti terkait dokumen tersebut. ”Di sana kesalahan saya. Saya kurang teliti. Namun, semua barang yang ada di dalam tender itu ada. Kami sudah melakukan pengadaan sesuai tender. Kalau pengujian barang-barang itu dalam sehari, hanya untuk keseragaman,” terang Sumalik. Sumalik mengaku dirinya hanya sebagai panitia pengecekan barang, dimana dia mendapat dokumen untuk keseluruhan barang dari Siska yang mengaku dari PT Masmo Masjaya. Tetapi, Sumalik tak bisa memastikan apakah Siska benar bekerja di PT Masmo Masjaya atau tidak. ”Dia mengaku dari situ dan memberi dokumen uji coba dan fungsi kepada saya. Saya memang tak terlalu kenal dengan dia, namun dia mengaku dari PT Masmo Masjaya sebagai pemenang tender,” ujarnya. Pernyataan Sumalik langsung dipertanyakan Hermi Nurjamil yang turut menjadi investigator. Mereka mencurigai Sumalik tidak bekerja profesional sebagai pejabat yang ditunjuk menangani tender. Tak hanya itu, investigator berpendapat jika dokumen yang ikut tender sengaja dipalsukan untuk mendapatkan keuntungan. ”Jangan-jangan barang-barang itu tidak dikirim dan diterima rumah sakit. Karena Anda mengakui kalau dokumen itu palsu untuk mendapatkan pencairan dana. Anda selaku panitia juga tak bisa menyerahkan bukti otentik barang tersebut. Karena dokumennya saja sudah palsu, bagaimana kami yakin jika semua barang-barang itu EDISI 62, Minggu iV mei 2014

Dua perawat melayani pasien yang cuci darah di ruang hemodialisa RSUD Embung Fatimah, Jumat (23/5/2014).


fokus

17 diterima oleh pihak rumah sakit,” jelas Hermi. Dalam persidangan itu, Sumalik mengakui dokumen tersebut palsu dan tidak sesuai waktu uji coba dan uji fungsi alat kesehatan. Saat dihubungi Kamis pekan lalu Aru menduga peserta tender dan panitia mengatur dokumen penawaran bersama. Lewat kerja sama itu, mereka dapat menentukan pemenang tender. Terkait apakah ada kerugian negara dalam persekongkolan ini, Aru tak dapat menjelaskan. “Investigator sudah memberikan hasil pemeriksaan kepada majelis komisi, nanti tergantung keputusan majelis komisi,” ujar Aru. Rencananya, majelis komisi akan memutuskan perkara ini sebelum tanggal 14 Juni 2014. Meski tak bisa menegaskan soal kerugian negara, namun Aru mengungkapkan, “Kalau ada persekongkolan vertikal, ada kerugian negara.” Dalam persidangan yang berlangsung di Batam, KPPU memanggil Direktur RSUD, Unit Layanan Pengadaan, tim teknis, dan pejabat Pemko Batam yang terlibat dalam tender yang diikuti 32 perusahaan itu. Kepada Batam Pos, Fadhilla Mallarangan mengungkapkan pihak rumah sakit tidak dapat menentukan pemenang tender. Alasannya, kompetensi dan kewenangan manajemen rumah sakit dengan panitia tender berbeda. “Kalau rumah sakit bagaimana menyusun kebutuhan

EDISI 62, Minggu iV mei 2014

peristiwa

dan menempatkan kebutuhan pada dimensi kualitas. Kemudian tugas panitia lelang melakukan proses lelang secara baik dan memastikan pemenang yang memberikan peralatan yang sesuai dengan kebutuhan yang berkualitas,” kata Fadhilla. Manajemen RSUD, kata Fadhilla, bukan penentu siapa pemenang tender. “Itu bukan urusan kami,” tegas dia. Ia menambahkan, rumah sakit hanya melakukan penilaian, apakah barang yang ditawarkan di brosur sesuai dengan dokumen yang dikirimkan ke panitia lelang. *** DIBANDINGKAN kebanyakan pejabat di Batam, sosok Fadhilla Mallarangan cukup berbeda dalam menghadapi isu-isu yang menerjang dirinya atau institusinya. Dia melayani pertanyaan wartawan saat ada isu miring terkait tender di RSUD. Hubungannya dengan aktivis lembaga swadaya masyarakat (LSM) pun kerap mesra, meski banyak yang melontarkan berbagai macam tuduhan. Kemesraan itu nampak pada awal bulan Maret tahun lalu. Dalam sebuah Rapat Dengar Pendapat di Gedung DPRD, aliansi LSM menuding kerja dokter di RSUD yang busuk. Mereka juga menuduh anggota DPRD korup. Namun saat sidang diistirahatkan, Fadhilla dan aktivis malah terlibat pembicaraan yang akrab.

Sejumlah paramedis berjalan masuk ke dalam gedung RSUD Embung Fatimah untuk seminar sehari terkait renumerasi pelayanan medik, Jumat (23/5/2014).


fokus

18

peristiwa

dr Indra Hidayat SpB Onk (tengah) didampingi perawat Eka Saputra (kanan) berbincang dengan Sri Prihati, 52, pasien kanker payudara di ruang kemoterapi RSUD Embung Fatimah, Jumat (23/5/2014).

Sepekan setelah adegan kemesraan itu, dokter gigi asal Sulawesi Selatan itu kembali menunjukkan kepiawaiannya. Fadhilla mengundang para aktivis LSM yang kerap menuduhnya untuk melihat langsung peralatan kesehatan hasil tender senilai Rp 14 miliar. Fadhilla mengaku dirinya memiliki latar belakang aktivis. Di Makassar ia pernah memimpin lembaga Forum Analisa Kebijakan Pembangunan. “Saya berkiprah sebagai aktivis di organisasi untuk menjaga idealisme,” ungkapnya. Yang paling baru, Fadhilla diangkat organisasi Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) sebagai gubernur wilayah Kepulauan Riau. Pengangkatan itu, oleh sebagian aktivis, dianggap sebagai cara Fadhilla meredam isu yang kerap diembuskan para aktivis LSM. Fadhilla sendiri tak mau ambil pusing dengan tudingan itu. Ia mengaku posisinya itu sebagai satu langkah untuk membagi pengetahuan mengenai pengelolaan pemerintahan, termasuk persoalan pengadaan. “Saya tidak senang kalau LSM datang tanpa data yang valid, tanpa pemahaman soal kebijakan, lalu mengambil kesimpulan ‘ini ada yang begini..’. Begini apa? Dasarnya apa?” ujar Fadhilla. *** JAUH dari keriuhan pro kontra pengadaan alat kesehatan di RSUD Embung Fatimah, Sri Prihati perlahan EDISI 62, Minggu iV mei 2014

lebih segar. Tiga kali menjalani kemoterapi di Ruang Kemoterapi RSUD menunjukkan hasil positif meski ia mengaku menderita dengan efek sampingnya. “Rambut saya rontok. Kepala saya sekarang botak,” kata Sri, sambil sedikit menarik kerudung ungu yang dikenakannya ke belakang, menunjukkan bagian ubunubun yang tak lagi ditumbuhi rambut lebat. “Karena rambut saya seperti ini, cucu saya jadi takut.” Dokter Indra Hidayat mengungkapkan proses yang dialami Sri termasuk kasus yang langka. “Pada umumnya, orang yang kankernya menjalar sampai otak tak lagi bisa diselamatkan. Tapi, ibu ini malah semakin baik,” kata Indra. Indra memang masih perlu mengonfirmasi pendapatnya itu setelah melakukan CT Scan. Namun, ia berencana menyampaikan kasus ini dalam diskusi kedokteran. “Tubuh saya rasanya semakin ringan. Kalau jalan juga sudah semakin laju. Sebelum dirawat di sini, jalan saja saya tidak bisa, harus digendong anak,” tutur Sri. Menjelang magrib Indra mendekati Sri dan memeriksa denyut nadi perempuan asal Yogyakarta itu. “Kalau terapinya selesai, hari ini saya sudah boleh pulang, Dok?” tanya Sri. “Ya terserah, pulang boleh, mau nginap juga boleh,” jawab Indra sambil tersenyum. “Kalau memang merasa sehat sudah bisa pulang.” “Kalau begitu, saya pulang saja, Dok. Saya ingin masak untuk keluarga. Sejak sakit, saya sudah lama tidak masak untuk keluarga.” (yashinta)


fokus

19

peristiwa

F.Yusnadi/Batam Pos

Kering Perkara di

Penyidik Kejati Kepri menunjukkan uang korupsi alat kesehatan Kabupaten Anambas sebanyak Rp 3,5 miliar di Kantor Kejati Kepri, Rabu (7/5/2014).

Lahan Basah Pengadaan alat kesehatan adalah lahan basah terjadinya praktik korupsi. Banyak pihak ikut bermain, dari distributor hingga DPRD. Namun sedikit kasus yang terungkap.

L

ima orang jaksa Kejaksaan Tinggi Kepulauan Riau sumringah di hadapan wartawan di Tanjungpinang, 7 Mei 2014. Di antara para jaksa dan wartawan ada sebuah meja dengan tumpukan uang pecahan Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu. Jumlahnya fantastis, Rp 3,5 miliar. Jumlah itu jelas membanggakan kelima anggota Korps Adhyaksa. Uang sebanyak itu diperoleh setelah kejaksaan menangkap Direktur PT Intan Diagnosa, Yuni Widanti, di Bekasi, akhir April lalu. Kejati Kepri sudah memburu Yuni selama dua tahun setelah dia ditetapkan sebagai

EDISI 62, Minggu iV mei 2014

tersangka dalam kasus korupsi pengadaan alat kesehatan di Kabupaten Anambas, Kepulauan Riau. Asisten Pidana Khusus Kejati Kepri, Yulianto, mengatakan penyitaan itu dilakukan setelah Kejaksaan Tinggi melakuan penghitungan aset terhadap perusahaanperusahaan milik Yuni. Dalam proyek tersebut, negara mengalami kerugian Rp 3,1 miliar. Jumlah itu masih ditambah denda sebesar Rp 400 juta yang harus dibayar PT Intan karena alat yang diadakan oleh perusahaan tersebut tidak sesuai dengan spesifikasi. Sebelum menangkap Yuni, dua orang yang turut didakwa dalam kasus ini, Sofyan dan Tajri divonis bersalah


fokus

20 dalam persidangan di Pengadilan Negeri pada Juli 2012. Keduanya diganjar hukuman penjara selama tiga tahun dan denda Rp 50 juta. Tajri sempat mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Riau, namun dia malah mendapat tambahan hukuman selama satu tahun. Selama dua tahun Kejati Kepri mengejar Yuni yang kerap berpindah-pindah tempat. Sebelum melakukan penangkapan, mereka mengintai keberadaan Yuni di rumah barunya di Bekasi Barat dibantu oleh tim intelijen Kejaksaan Agung. Kejati juga menahan suami Yuni, Rusdiansyah yang dianggap membantu dia. Selain di kasus pengadaan alat kesehatan di Anambas, kasus alat kesehatan beberapa kali muncul di Kepri. Tahun 2008 di Natuna, Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) menyidangkan dugaan persekongkolan tender pengadaan alat kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Natuna. Dalam surat putusan perkara nomor 30/KPPU-L/2008 itu, KPPU mendenda sembilan dari 11 peserta lelang dengan kisaran puluhan juta rupiah hingga satu miliar rupiah. Tiga perusahaan peserta dilarang mengikuti tender di Kepulauan Riau selama satu tahun. Di Kabupaten Bintan, polisi juga sempat mengawasi dugaan korupsi alat kesehatan di RSUD Provinsi di Tanjunguban. Sementara manajemen RSUD Embung Fatimah Batam berkali-kali digoyang kasus dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan, meski dugaan itu tak pernah berujung pada penyidikan aparat. Indonesian Corruption Watch dalam laporan Tren F. Jailani/Batam Pos

Petugas menggiring tersangka korupsi Yuni Widanti di Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang, Rabu (2/4/2014).

EDISI 62, Minggu iV mei 2014

peristiwa

Alat kesehatan selalu jadi target untuk dikorupsi, Proyek ini selalu ada tiap tahun dan jumlah pengadaannya selalu besar. Lukman Sungkar

Kepala Kantor Komisi Pengawas Persaingan Usaha Batam


fokus

21

peristiwa

Korupsi Kesehatan tahun 2013 menjelaskan, pengadaan alat kesehatan merupakan jenis proyek yang paling rentan dikorupsi. Kue tender pengadaan alat kesehatan memang begitu legit. Hingga 2013, ICW mencatat ada 122 kasus korupsi kesehatan dengan nilai kerugian negara sebesar Rp 594 miliar. Dari jumlah kasus itu, korupsi proyek alkes mendominasi sebanyak 43 kasus dengan total nilai sebesar Rp 442,8 miliar. Alat kesehatan termasuk dalam kategori dana kuratif atau pengobatan bersama pembangunan dan rehabilitasi gedung, obat, serta jaminan kesehatan. Dalam anggaran pendapatan belanja negara maupun daerah, porsi dana sektor kuratif ini paling besar jumlahnya dan paling banyak dikorupsi ketimbang dana promosi atau pencegahan. Itulah mengapa dalam laporannya, ICW mempertanyakan apakah ada kesengajaan memperbesar anggaran kuratif agar koruptor bisa menyelewengkan dana kuratif lebih banyak. Dari jumlah kasus yang tercatat, ICW meyakini masih banyak kasus yang belum terungkap di publik. Ada kasus yang memang belum terungkap. Namun, ada juga kasus yang belum dipublikasikan penegak hukum kepada media dan masyarakat. Beruntung buat Kepri. Meski ada beberapa kasus yang terkuak, laporan ICW tidak memasukkan Kepri ke dalam daftar 25 pemerintahan provinsi yang menjadi lokasi korupsi kesehatan. Di urutan 25, ICW memasukkan Provinsi Nusa Tenggara Timur yang akibat korupsi kesehatan merugikan negara sebesar Rp 110 juta. Namun, jika kasus PT Intan dimasukkan ke data tersebut, Kepri bisa bertengger di urutan 18 provinsi terkorup di sek-

EDISI 62, Minggu iV mei 2014

tor kesehatan di atas, antara lain, Bali, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan. “Alat kesehatan selalu jadi target untuk dikorupsi,” kata Kepala Kantor Komisi Pengawas Persaingan Usaha Batam, Lukman Sungkar. “Proyek ini selalu ada tiap tahun dan jumlah pngadaannya selalu besar.” Persekongkolan pun terjadi demi memuluskan niat korupsi. Lukman menyebutkan beberapa modus di antaranya peningkatan Harga Perkiraan Sendiri, mengakali prosedur lelang, atau kongkalikong antara panitia lelang, parlemen, dan distributor alat kesehatan. “Agen atau distributor mendekati rumah sakit dan Dewan untuk mengarahkan agar pilihan alat kesehatan jatuh pada distributor atau alat tertentu,” ujar Lukman. Untuk itu, perusahaan rekanan atau distributor harus merogoh kantong untuk memuluskan upaya itu. “Duitnya akan dipotong sana sini untuk membayar pendamping, panita, atau perencana. Namun barangnya harus direalisasikan, jadinya malah menurunkan kualitas alat kesehatan,” terang dia. Penelitian ICW juga menerangkan hal yang sama. Mereka menemukan korupsi kesehatan dilakukan secara berjamaah, melibatkan panitia pengadaan, pejabat, PPK, P4TK, dan rekanan pengadaan. Meski potensi yang terlibat banyak, namun pengungkapan kasus cenderung rendah. Hingga akhir 2012 ratarata kasus yang diungkapkan sejak 2001 hanya belasan. Bahkan ada empat tahun di mana hanya satu kasus korupsi kesehatan yang diungkap hanya satu kasus per tahunnya. Baru di tahun 2013 jumlah itu melonjak menjadi 49 kasus yang terungkap. (yermia riezky, jaylani).


fokus

22

peristiwa

Fadillah Mallarangan Direktur RSUD Batam

F. Yusuf Hidayat/Baam Pos

Fadhilla Ratna Dumila Malarangan

Kami Tak Bisa MenentukaN

Pemenang

Di

tangan Fadilla Malarangan, RSUD Batam naik kelas dari tipe D ke tipe B. Semua itu, kata dia, karena dia menerapkan sistem yang lebih profesional. “Saya bersyukur pada Tuhan kita sekarang menjadi rujukan nasional dengan jumlah spesialis 38,” katanya. Jumlah pasien pun melonjak. Kini mencapai 600 orang per hari. Namun, kata Fadilla, masih banyak hal yang harus diperbaiki. Terutama soal empati pada pasien. “Saya sampai memberikan pelatihan ESQ di PIH. Kitu perlu karena selama ini imejnya perawat RSUD judes dan lamban,” katanya. Selama di era Fadilla pula, fasilitas RSUD Batam bertambah lengkap. Mulai peralatan radiologi hingga peralatan bedah. “Kita punya tiga kamar bedah. Di IGD saja

EDISI 62, Minggu iV mei 2014

ada kamar bedah satu. Kalau peralatan sekarang B+,” ujarnya. Berikut petikan wawancara Batam Pos dengan Fadilla Malarangan soal pengadaan alat kesehatan RSUD yang tengah disidangkan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU):

Soal pemeriksaan KPPU, bagaimana hubungan tugas Anda dengan panitia lelang? Sebenarnya, kata pastinya adalah perbedaan kompetensi dan kewenangan dan kami selaku user atau penguna anggaran. Jadi Peraturan Presiden menempatkan kita pada kewenangan yang berbeda. Kalau rumah sakit bagaimana menyusun kebutuhan dan menempatkan kebutuhan pada dimensi kualitas. Kemudian tugas panitia


fokus

23

peristiwa

lelang melakukan proses lelang secara baik dan memastikan pemenang yang memberikan peralatan yang sesuai dengan kebutuhan yang berkualitas. Jadi di sini ada perbedaan tugas dan kompetensi.

Siapa yang menentukan? Itu di panitia lelang. Baru setelah mereka menetapkan pemenang baru didorong kepada kami selaku pengguna anggaran.

Hanya satu pemenang? Biasanya hanya satu karena mereka sudah melakukan verifikasi. Karena kewenangan penetapan pemenang kan bukan di direktur.

Anda melihat brosur perusahaannya? Saat disodorkan pada kami, kami tidak lihat siapa yang menang. Itu bukan urusan. Siapapun yang menang bukan urusan kami karena siapapun pemenang lelang itu kan menjadi kewengangan panitia lelang untuk menilai.

EDISI 62, Minggu iV mei 2014

Yang kami lakukan penilaian lagi adalah apakah yang ditawarkan di brosur sesuai dengan dokumen yang kami kirim ke panitia lelang.

Apakah itu terbebas dari intervensi pihak luar? Kami tidak bisa memenangkan. Karena kalau kami ingin membeli ventilator lalu ada pihak luar yang bilang jangan beli, ya saya tidak maulah. Kalau kebutuhan tidak bisa dilarang.

Bagaimana kalau ada yang minta untuk dimenangkan? Kami tidak punya kewenangan untuk menentukan pemenang.

Bisakah panitia lelang mengajukan kemudian ternyata tidak diterima? Panitia lelangnya kami tidak tahu siapa orangnya. Tidak seperti dulu. Dulu kami diberikan password untuk melihat siapa panitianya. Kalau sekarang tidak bisa. Jadi kalau panitia lelang bertemu dengan kami untuk membahas siapa yang menang, ya salahlah.


fokus

24

peristiwa

Panitia lelang dari rumah sakit? Ada dari dinas, ada dari rumah sakit. Yang punya persyaratan ikut panitia lelang kan harus punya sertifikasi. Kalau di RS hanya dua atau tiga. Jadi dalam proses pelelangan selama saya masuk, tidak pernah murni semuanya dari rumah sakit. Biasanya dua atau tiga. Ketua lelang biasanya Dinas Kesehatan. Bahkan pernah sekali dari Dinas KP2K.

Penjelasan Anda di KPPU apa? Saya jelaskan seperti yang saya bicarakan sekarang. Keputusan itu berproses. Kami tidak bisa bilang keputusan dokter itu pasti bagus. Karena dokter yang kuliah spesialisnya di Jakarta menggunakan alat yang berbeda dengan dokter yang sekolah di Padang. Jadi kami biasanya membandingkan minimal tiga yang setara. Jadi kalau ada presentasi barang, bukan ke direktur. Saya kan hanya pengambil keputusan. Kalau saya ada waktu saya datang, tapi yang biasanya hadir yang menggunakan alat. Dokternya, penunjang pelayanan, nanti setelah mengerucut, kami bertemu dengan tim untuk presentasi lengkap dengan alasannya.

Apakah boleh membeli langsung dari distributor? Kalau beli langsung boleh karena BLUD.

Ada batasan? Rp 1 miliar. Tapi kami tidak pernah beli sebanyak itu. Kalau kami beli di distributor, keuntungan-keuntungan yang diperoleh rekanan itu kami buang dulu. Kami tidak ambil karena kami bukan rekanan.

Selama membangun RSUD hingga tipe B, apa halangan dihadapi?

ini kan budaya kerja, etos, dan mindset. Dulu memang ada bayaran perawat nunggak beberapa bulan. Tapi alhamdulillah itu sudah lewat. Kemudian dari luar, orang kalau mengkritisi rumah sakit itu harus lihat dulu apa yang sudah kami kerjakan. Selalu orang beranggapan, rumah sakit kalau alat kesehatan pasti korupsi. Ini menjadi warning bagi kami yang bekerja di rumah sakit agar lebih bagus dengan tingkat kehati-hatian yang tinggi. Karena ini sudah menjadi pikiran yang dimiliki temanteman aktivis.

Beberapa kali dirongrong aktivis. Tapi dalam beberapa kesempatan Anda juga banyak bergaul dengan aktivis ... Sebenarnya saya aktivis juga. Dari dulu saya forum analis kebijakan pembangunan di Makassar. Saya ketuanya. Kaukus pemberdayaan politik perempuan. Jadi bergaul dengan teman-teman, berkiprah sebagai aktivis di organisasi inilah yang menjaga idealisme kami tetap terpelihara.

Termasuk sebagai Gubernur Lira? Gimana ya, karena saya tidak senang kalau LSM datang tanpa data yang valid, tanpa pemahaman kepada kebijakan tapi langsung mengambil kesimpulan, “ini ada yang begini...� Begini apa? Dasarnya apa? Saya berorganisasi untuk melakukan transfer knowledge. Kita kan mau melakukan pengawasan terhadap pemerintah karena organisasi dan LSM penting banget, salah satu pilar dalam otonomi daerah. Tapi LSM seperti apa? Tentu LSM yang fokus, yang paham, yang memahami kebijakan, memahami aturan, dan lain sebagainya. Karena dia tidak mungkin menjadi mitra pemerintah kalau dia tidak paham aturan-aturan yang mendasari pengelolaan pemerintahan. (yermia riezky)

Eksternal dan internal. Kalau internal

F. Yusuf Hidayat/Batam Pos

Sejumlah warga keluar dari RSUD Embung Fatimah, Jumat (23/5/2014).

EDISI 62, Minggu iV mei 2014


25

karikata

Sepak bola adalah sebuah seni, seperti halnya menari yang juga adalah seni. Tetapi ia hanya akan menjadi seni bila dikerjakan dengan baik. Arsene Wenger

Cristiano Ronaldo

Gary Lineker

Lionel Messi

Tanpa sepakbola hidup saya tak ada harganya.

Sepak bola adalah permainan sederhana. Dua puluh dua orang mengejar bola selama 90 menit dan pada akhirnya, Jerman selalu menang.

Sepak bola itu seperti pekerjaan membuat jam, bakat dan kepiawaian tak berarti apa-apa tanpa ketelitian dan ketepatan.

EDISI 62, Minggu iV mei 2014


sekilas

26

peristiwa

99

D

Persen Siswa Batam Lulus UN

ari 7.813 pelajar SMA/SMK/MA se- Kota Batam yang ikut Ujian Nasional 2014, sebanyak tujuh orang dinyatakan tidak lulus, berdasarkan pengumuman Selasa pekan lalu. Sedangkan Eric Hansel dari SMA Yos Sudarso meraih nilai kelulusan tertinggi di Provinsi Kepri. “Tingkat kelulusan kami 99,9 persen, hanya tujuh siswa saja yang tidak lulus,” kata Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Kota Batam, Andi Agung, di Batam, Selasa lalu. Sebanyak tujuh siswa yang tidak lulus itu, empat di antaranya dari SMA, dua dari SMK, dan seorang dari Madrasah Aliyah (MA). Namun, Andi enggan memberikan detail asal sekolah siswa yang tidak lulus. Tujuh orang siswa yang tidak lulus itu secara otomatis akan didaftarkan untuk mengikuti ujian Paket C. Namun, jika siswa menolak ikut ujian Paket C, maka dipersilahkan mengulang kelas III di sekolah dan mengikuti UN tahun depan. Pada pengumuman kelulusan tahun ini, terdapat 17

EDISI 62, Minggu iV mei 2014

siswa SMA/SMK/MA asal Batam masuk dalam posisi 10 besar nilai UN tertinggi se-Provinsi Kepulauan Riau, pada masing-masing kategori sekolah. Dari 17 siswa berprestasi itu, tujuh di antaranya diraih oleh siswa SMA. Sedang untuk SMK, peringkat 1-10 semuanya diraih siswa-siswi SMK di Batam. “Peringkat 10 besar tingkat SMK se-Kepri semuanya diraih pelajar Batam,” kata Andi Agung. Sedangkan untuk MA, tidak satu pun siswa Batam yang meraih prestasi itu. Andi mengatakan sekolah yang paling banyak menelurkan siswa dengan nilai UN paling tinggi adalah SMA Yos Sudarso. Pemerintah Kota Batam akan memberikan pengharF. Dalil Harahap/Batam Pos gaan kepada seluruh siswa berprestasi yang nilai UN-nya Pelajar SMKN masuk peringkat 10 besar di provinsi. “Akan diadakan 1 Kota Batam mengadakan malam anugerah, khusus siswa berprestasi,” kata dia. konvoi kelulusan Namun, Andi belum memastikan hadiah yang akan di depan Masjid Agung Batam di diberikan pemerintah. Begitu pula waktu dan lokasi Batam Centre, malam anugerah. “Kepala Dinas yang merancang,” kata Selasa (20/5). dia. (yashinta)


sekilas

27

peristiwa

F. Istimewa

Ahmad Dahlan

Tarif Listrik Batam Naik

S

empat menolak kenaikan tarif listrik menjelang Pemilu 9 April lalu, Wali Kota Batam Ahmad Dahlan pekan lalu akhirnya menyetujui rencana PLN Batam itu. Ketua DPC Partai Demokrat Batam itu mengatakan, penyesuaian bukan berdasarkan persentase seperti yang diajukan PLN sebesar 8,83 persen. ”Saya menyetujui PTLB berdasarkan segmen, bukan persentase. Semakin rendah penghasilan, semakin rendah kenaikannya. Tapi semakin besar penggunaan daya, semakin besar pula kenaikannya,” kata Dahlan. Dia mencontohkan, segmen R1 (rumah tangga 1) sebesar 1.300 VA (volt ampere) kenaikannya Rp 13.701 berbeda dengan segmen R2 (rumah tangga 2) 2.201 VA sebesar Rp 43.100. ”Ini hanya contoh, intinya tiap segmen berbeda kenaikannya,” jelasnya. Berbeda halnya dengan segmen rumah tangga, pemerintahan, dan sosial yang tidak ada batas maksimalnya. Untuk segmen bisnis diberikan batasan maksimum sebesar 2 persen. Alasannya, segmen bisnis sudah lama naik. ”Sudah tinggi. Tapi ada juga penyesuaian,” katanya. Kenaikan tarif berbasis segmen pelanggan baru pertama kali diterapkan di Batam. Namun, kata Dahlan,

EDISI 62, Minggu iV mei 2014

belum ditetapkan besaran angkanya, karena masih digodog terlebih dahulu oleh Tim Pemerintah Kota Batam bersama PLN Batam sebelum diserahkan ke DPRD Kota Batam. Dahlan menyampaikan, Pemko Batam menyetujui kenaikan karena tarif PLN Batam dibawah tarif PLN Persero. ”Enam tahun tarif dasar PLN tidak naik. Semuanya di bawah PLN Persero, Belakangpadang dan Tanjungpinang lebih mahal dari Batam,” ungkapnya. Presiden Direktur PLN Batam, Dadan Kurniadipura, mengatakan Wali Kota Batam tidak ingin memukul rata kenaikan. ”Azas keadilan yang dilihat. Golongan kecil tidak sama dengan yang besar, karena mereka (besar) mampu,” ujar Dadan. Meskipun hal baru untuk PLN Batam, kata Dadan, tapi pihaknya menyetujui usulan tersebut. ”Masyarakat kecil tidak boleh dibebani,” ungkapnya. Dadan menuturkan, meskipun arah kebijakan Pemko Batam hanya untuk balik modal, kenaikan ini akan sangat membantu keuangan PLN Batam yang selama ini diklaim merugi Rp 3 miliar per bulan. ”Kalau disetujui, saya bisa tidur nyenyak. Bagaimanapun saya harus mempertanggung jawabkan kepada pemegang saham,” ungkapnya. (alfian lumbangaol)


sekilas

28

peristiwa

Ikut Tes PNS dengan SK Bodong F. Dalil Harahap/Batam Pos

Udin P Sihaloho

S

Sebanyak 52 guru yang lolos pada penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) honorer K2 di Batam terindikasi menggunakan SK bodong. Indikasi pemalsuan data ini terungkap setelah adanya laporan Forum Honorer K2 Kota Batam kepada Komisi IV DPRD Batam dan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Batam. “Karena adanya laporan dugaan pemalsuan data ini, kita sudah melakukan hearing bulan Maret lalu. Namun hingga kini belum ada tindak lanjutnya dari BKD,” kata Wakil Ketua Komisi IV DPRD Batam, Udin P Sihaloho, pekan lalu. Udin mengatakan, BKD yang turut serta dalam rapat koordinasi tersebut seperti lepas tanggungjawab terhadap laporan yang disampaikan Forum Honorer K2. Bahkan BKD mengaku tak punya kapasitas untuk membahas SK bodong karena secara teknis masih berada di Dinas Pendidikan. BKD juga belum melakukan verifikasi terhadap keabsahan karena hanya menerima data masuk penetapan sesuai dengan pengumuman. “BKD mengaku tak mempunyai kapasitas untuk ini. Apalagi mengenai keabsahan dokumen dan SK tersebut, wewenang atau hasil dari verifikasi ada di dinas terkait. EDISI 62, Minggu iV mei 2014

Karena permasalahan ini tak ditanggapi, Forum Honorer K2 kembali melayangkan surat disertai nama-nama guru yang terindikasi memalsukan SK,” terang Udin. Menurut dia, salah satu syarat guru K2 yang berhak menjadi pegawai adalah telah mengajar tanpa terputus selama 5 tahun. Dari 737 peserta K2 yang mengikuti tes, sekitar 484 orang lulus dan 253 tidak lulus, serta 52 guru yang lulus diduga kuat belum memenuhi syarat untuk mengikuti tes K2 sehingga menggunakan SK bodong. Beberapa nama guru K2 yang diduga memalsukan data dan lulus adalah ES nomor peserta 817112000765, AH nomor peserta 817113006587, BH nomor peserta 817113004267, dan TP nomor peserta 817113004836. “Dan di sini kami menduga banyak terjadi pemalsuan data. Kejadian ini tentunya menghilangkan kesempatan bagi guru yang sudah mengabdi lebih dari 5 tahun. Mereka tak bisa lulus karena tak punya link dan uang pelicin untuk memuluskan diri menjadi PNS. Bahkan salah satu dari K2 yang lulus, terindikasi baru tamat SMA,” imbuh Udin. Di sisi lain, kata Udin, sekitar 10 guru yang telah memiliki jam terbang mengajar lebih dari 8 tahun malah tidak lulus saat penerimaan tersebut. Padahal rata-rata guru tersebut sudah berusia di atas 40 tahun. Mereka juga sudah pernah mengikuti tes K1 namun tidak lulus. “Seharusnya di tes K2 ini mereka bisa lolos masuk pegawai. Apalagi melihat masa kerjanya di Batam yang sudah lebih dari 8 tahun. Jadi peluang mereka lolos itu cukup besar,” ujar Udin. Tak hanya itu, Udin juga mendapat kabar jika beberapa kepala sekolah mendapat tekanan dari Dinas Pendidikan untuk menandatangani SK mengajar guru K2 yang diduga menggunakan SK bodong. “Namun mereka tak mau menyetujui karena takut kena sanksi hukum, apalagi memberi SK palsu kepada guru yang diduga menggunakan data palsu untuk lulus K2,” katanya. Dengan adanya laporan dan kejadian ini, Udin berharap Pemko Batam bisa kembali melakukan verifikasi ulang terhadap SK K2 yang lulus. “Jujur saya tak punya kepentingan apa-apa untuk ini. Saya hanya membela mereka yang berhak. Dan ini menjadi beban saya sebelum selesai. Saya juga berharap agar Kota Batam bisa seperti Karimun. Dimana guru yang lolos K2 langsung mengundurkan diri karena belum pantas untuk lolos. Dan saya harap ini terjadi juga di Batam,” kata Udin. (yashinta)


29

kesehatan

Mewaspadai

The Silent Killer Editor: R YUSUF HIDAYAT email : majalah@batampos.co.id

Penyakit hipertensi atau darah tinggi datangnya tak bisa dideteksi, dan tidak bisa disembuhkan. Penderita harus minum obat seumur hidupnya.

EDISI 62, Minggu iV mei 2014


30

kesehatan

S

ering kita dengar ungkapan seperti ini, “Bos kita itu orangnya darah tinggi, kerjaannya marah-marah melulu” atau “Orang itu pemarah karena punya penyakit darah tinggi”. Benarkah “marah-marah” itu ada kaitannya dengan penyakit darah tinggi atau yang biasa disebut hipertensi? Dokter spesialis penyakit jantung dan pembuluh darah Rumah Sakit Awal Bros (RSAB) Batam, dr Stanley Panggabean, SpJP, mengatakan anggapan masyarakat awam bahwa “marah-marah” ada hubungannya dengan hipertensi salah. “Marah-marah itu hubungannya dengan emosional, tapi kalau selalu marah-marah bisa memicu darah tinggi,” katanya saat ditemui, Selasa (20/5). Menurut Stanley, orang bisa dikatakan menderita hipertensi jika tekanan darahnya lebih atau sama dengan 140/90. “Itu pun harus dilakukan tiga kali pengukuran dalam keadaan basal atau rileks. Misalnya sehari dicek tiga kali atau dicek setiap hari selama tiga hari, jika

EDISI 62, Minggu iV mei 2014

tekanannya tetap 140/90 atau lebih maka yang bersangkutan baru bisa dikatakan hipertensi,” paparnya. Kenapa harus tiga kali dilakukan pemeriksaan? “Karena bisa jadi hipertensi reaktif,” ujarnya.

Apa penyebab hipertensi? “90 persen hipertensi itu esensial, yakni tidak diketahui penyebabnya, sedangkan 10 persennya diketahui penyebabnya. Biasanya berhubungan dengan kelainan ginjal, tumor atau saraf otak dan berhubungan dengan anak-anak.” Hipertensi esensial, lanjut Stanley, diduga kuat terkait dengan gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat, diabetes, obesitas, dan genetika. Apa gejalanya? “Hipertensi tidak ada gejalanya yang khas, baru akan diketahui jika sudah muncul komplikasinya,” ucapnya. Namun, gejala umum yang sering dikeluhkan pasien, kata Stanley, adalah sakit kepala, pusing, mudah capek, sesak napas, dan jantung berdebar-debar.


31

kesehatan

Hipertensi, penyakit yang diberi julukan The Silent Killer ini, merupakan penyebab kematian nomor tiga setelah stroke dan tuberkulosis, yakni mencapai 6,7 persen dari populasi kematian pada semua umur di Indonesia (depkes.go.id). Berdasarkan laporan WHO dan CDC (2002), diperkirakan penderita hipertensi di seluruh dunia berjumlah 600 juta orang, dengan 3 juta kematian setiap tahun. Di Amerika diperkirakan 1 dari 4 orang dewasa menderita hipertensi, dan stroke merupakan masalah utama. Oleh sebab itu, Amerika mengharuskan penduduk yang berusia di atas 20 tahun untuk memeriksakan tekanan darahnya minimal 1 kali dalam 2 tahun. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007 menunjukkan, sebagian besar kasus hipertensi di masyarakat belum terdiagnosis. Hal ini terlihat dari hasil pengukuran tekanan darah pada usia 18 tahun ke atas ditemukan prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 31,7 persen, dimana hanya 7,2 persen penduduk yang sudah mengetahui memiliki hipertensi dan hanya 0,4 persen kasus

yang minum obat hipertensi. “Ini menunjukkan, 76 persen kasus hipertensi di masyarakat belum terdiagnosis atau 76 persen masyarakat belum mengetahui bahwa mereka menderita hipertensi�, kata Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (PP dan PL), Kemenkes, Prof. dr. Tjandra Yo a seperti dikutip depkes.go.id, 6 Mei 2012. Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT), kematian akibat penyakit jantung dan pembuluh darah di Indonesia sebesar 6 persen (SKRT, 2001) dan 8,4 persen (SKRT, 2004). Prevalensi di Vietnam pada tahun 2004 mencapai 34,5 persen, Thailand (1989) 17 persen, Malaysia (1996) 29,9 persen, Filipina (1993) 22 persen, dan Singapura (2004) 24,9 persen. Di Amerika, prevalensi tahun 2005 adalah 21,7 persen. Menurut Stanley, penyakit hipertensi bisa dihindari dengan mengubah gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat, seperti berolah raga secara rutin, mengurangi garam, mengonsumsi buah-buahan dan sayuran

Marah-marah itu hubungannya dengan emosional, tapi kalau selalu marah-marah bisa memicu darah tinggi.

EDISI 62, Minggu iV mei 2014


32

kesehatan

90 persen hipertensi itu esensial, yakni tidak diketahui penyebabnya, sedangkan 10 persennya diketahui penyebabnya. dr Stanley Panggabean, SpJP Dokter Spesialis Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah Rumah Sakit Awal Bros (RSAB)

F. Yusuf Hidayat/Batam Pos

EDISI 62, Minggu iV mei 2014


33

kesehatan

yang banyak mengandung serat, dan menurunkan berat badan. “Dan stop alkohol!” tukasnya. Dan bagi mereka yang sudah terkena hipertensi diharuskan mengonsumsi obat seumur hidup. Kenapa harus seumur hidup? “Hipertensi gak bisa disembuhkan, maka dari itu dengan mengonsumsi obat akan mencegah munculnya komplikasi,” jelasnya. Apakah ada pengobatan alternatif selain harus mengonsumsi obat? “Tidak ada, harus minum obat seumur hidup. Kalau obat alternatif saya no comment karena belum diuji seperti obat pada umumnya,” katanya.

EDISI 62, Minggu iV mei 2014

Minum obat secara teratur, lanjutnya, tidak akan berisiko pada ginjal malah akan menghindari kerusakan pada ginjal. “Tapi harus dengan resep dokter,” tegasnya. Bagaimana dengan pasien hipertensi di RSAB? “Pasien yang datang kesini (RSAB, red) kebanyakan sudah dalam kondisi komplikasi ke otak, ginjal, dan sebagian kecil murni darah tinggi.” Stanley menyarankan agar menghindari gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat sehingga kita terhindar dari penyakit darah tinggi. “Dengan menurunkan tekanan darah tinggi sebesar 10 mmHg saja itu sudah menurunkan 20 persen angka kematian,” pungkasnya. ***


34

penulis: Fenny Ambaratih email : majalah@batampos.co.id

EDISI 62, Minggu iV mei 2014

tren


35

end

Tita ulang tahun. Gadis kecil yang kini tengah duduk di kelas 3 sekolah dasar ini ingin merayakan ulang tahun yang lain dari biasanya. “Ma, Tita rayain ultah di spa ya?� pintanya dengan senyum manja. Yup, anak-anak sekarang sudah punya gaya hidup sendiri.

EDISI 62, Minggu iV mei 2014


36

trend

Foto : Cecep Mulyana/Batam Pos

S

etiap generasi memiliki pola dan tantangan hidup yang berlainan. Masingmasing bisa sangat jauh berbeda. Tidak percaya? Tak usah jauh-jauh, coba cek sendiri buku-buku pelajaran yang dibawa buah hati Anda kesehariannya di ransel. Jika dulu kelas 1 SD kita masih berkutat dengan buku cara membaca yang isinya tidak jauh dari ‘budi sedang bermain’ dan ‘ibu sedang memasak di dapur’ atau ‘ayah pergi ke kantor’. Anak-anak kelas 1 SD sekarang sudah memiliki buku-buku ilmu sains, sosial, kewarganegaraan dan berbagai bahasa asing lainnya. Jumlah mata pelajarannya menyaingi anak kuliahan dengan 24 SKS. Sebagian orang tua mengeluhkan bahwa pelajaran anaknya yang baru duduk di bangku SD sudah memiliki tingkat kesulitan seperti pelajaran di bangku SMP. Tapi, di balik itu, tentu saja generasi sekarang lebih dimanja dalam segi hal fasilitas dan teknologi. Yah, pepatah yang mengatakan ‘Lain batu, lain karang. Lain dulu, lain sekarang’ memang benar adanya. Begitu pula dalam dunia kecantikan dan estetika. Anak sekarang sudah bisa memanjakan

EDISI 62, Minggu iV mei 2014


37

EDISI 62, Minggu iV mei 2014

trend


38 dirinya layaknya orang dewasa. Tidak ada salahnya, ketika buah hati Anda ikut ke salon bukan? “Kalau dulu biasanya si mama aja yang nyalon. Anaknya ditinggal main. Nah, di Labatu Spa, Mama dan anak bisa barengan nyalon. Atau kebalikannya, anaknya nyalon, mamanya yang nungguin,” ujar Nurul, Spa Treatment Consultant. Perawatan anak-anak di Labatu Spa bisa dinikmati oleh mereka yang berusia di bawah 15 tahun. Jenis perawatannya pun disesuaikan dengan kebutuhan mereka. “Ada Kids massage, fruity bath and scrub, sparkling nail, dan princess hairdo,” terang Elly, pemilik Labatu Spa. Semua perawatan ini cocok untuk anak-anak dalam mengenali kebutuhan mereka yang sedang ‘centil-centilnya’ dan serba ingin tahu tentang dunia kecantikan orang dewasa. “Selain itu, treatment ini bermanfaat untuk merefresh pikiran dan tubuh mereka dalam menghadapi musim ujian,” tambah Nurul. Seperti Anda, anakanak pun juga menyukai kegiatan ‘nyalon bareng’ dengan teman-teman seusianya. Momen ini membuat mereka menjadi merasa diperhatikan kebutuhannya hingga hal yang sekecil-kecilnya. Sekecil dan semungil jari mereka ketika dipulas kuteks.*** EDISI 62, Minggu iV mei 2014

trend


39

kutubkhanah

Pelita Buana

Madjalah Berita dari Tandjung Pinang (1970-1972)

Sampul muka majalah Pelita Buana edisi No. 39 bulan Mei 1971.

Oleh: Aswandi Syahri EDISI 62, Minggu iV mei 2014

Walaupun tak banyak yang bertahan lama, namun penerbitan pers lokal di Tanjungpinang, sentrum sejarah pers lokal di Kepulauan Riau tahun 1960-an-1970-an cukup semarak. Majalah berita Pelita Buana adalah salah satu penyerinya.


40

kutubkhanah

Karena SIT Aspal

Pendiri dan penggagas Madjalah Berita Pelita Buana adalah almarhum Sienano Sitamena. Ia adalah salah seorang jurnalis perintis dunia pers lokal di Kepulauan Riau yang memilih ‘pensiun dini’ dari pegawai negeri sipil pada bagian penerangan Komando Daerah Maritim (KODAMAR) II di Tanjungpinang demi menggeluti dunia jurnalistik. Sebagai seorang jurnalis, karir awal Sienano Sitamena sebenarnya bermula di surat kabar harian Angkatan Bersenjata (AB) edisi Tanjungpinang: sebuah surat kabar harian yang kemudian menjadi mingguan asuhan Bagian Penerangan TNI Angkatan Laut Tanjungpinang yang diterbitkan menyusul berakhirnya konfrontasi dengan Malaysia dan Singapura pada tahun 1965. Angkatan Besenjata edisi Tanjungpinang yang telah menjadi surat kabar mingguan itu berhenti terbit pada akhir tahun 1960an, karena masalah dana dan percetakan. Karena tekadnya sudah bulat, karir jurnalistik Sienano Sitamena terus berlanjut meski surat kabar militer itu telah berakhir. Ia ‘banting setir’, dan menerbitkan sendiri sebuah majalah berita bernama Pelita Buana yang untuk pertamakalinya diterbitkan oleh Penerbit Jusma Pers

Halaman redaksi dan nama-nama pengelola majalah Pelita Buana.

Salah satu halaman majalah Pelita Buana edisi No. 39 bulan Mei 1971 yang menyorot korupsi minyak oli kelas kakap di Perusahaan Listrik Negara (PLN) Tanjungpinang dan kondisi aliran listrik yang “Bjar-pet”.

EDISI 62, Minggu iV mei 2014


41

kutubkhanah

Kunjungan Presiden Suharto ke Tanjungpinang menjadi berita utama majalah Pelita Buana No. 39 bulan Mei 1971.

Tandjung Pinang milik Christianto Js pada tahun 1970, berdasarkan S.I.T. (Surat Izin Terbit) No. 0803/ DIR PK SIT/ 1970 tanggal 24 September 1970. Saksi hidup kegigihan seorang Sienano Sitamena di atas pentas sejarah dunia pers lokal Kepulauan Riau di Tanjungpinang adalah ‘raja media’ dan jurnalis senior Rida K. Liamsi. Rida ketika itu menggunakan nama Iskandar Leo. Dalam perjalanan sejarah majalah Pelita Buana, seorang Rida K Liamsi sesungguhnya tak sekedar sebagai saksi, karena ia juga terlibat langsung di dalamnya. Rida adalah seorang Pelaksana atau Redaktur Pelaksana yang membantu tugas-tugas Sienano Sitamena sebagai Pimpinan Umum dan Ketua Redaksi majalah Pelita Buana. Majalah Pelita Buana adalah salah satu titik penting dalam karir jurnalistik Rida K Liamsi, dan merupakan cradle (buaian) dalam perjalanan sejarahnya sebagai seorang jurnalis. Hal ini diakui pula oleh Rida K Liamsi dalam sebuah artikelnya berjudul, Dari Pelita Buana ke Riau Pos Obsesi Seorang Wartawan di Daerahnya (1996): “…Pelita Buana adalah tempat pertama saya memulai karir jurnalistik…”. Selain Sienano Sitamena dan Iskandar Leo, terdapat beberapa nama lain yang mengasuh majalah Pelita Buana. Ada Christianto Ja pemilik Jusma Pers yang menjabat Pimpinan Usaha, dan Dickin Simon menjadi repoter dan EDISI 62, Minggu iV mei 2014

mengelola urusan dokumentasi. Selain itu, pada tahun 1971, bergabung pula wartawan senior Sofyan Tanjung yang ketika itu menjadi pembantu reporter dan mengelola iklan serta pemasaran Pelita Buana. Pelita Buana hanya bertahan dari tahun 1970 hingga 1972. Ia berakhir karena masalah surat izin terbit. Ada cerita menarik tentang sebab-musabab berakhirnya majalah ini seperti dicatat oleh Rida K Liamsi dalam astikelnya itu: “Tapi nasib Pelita Buana tak lama. Ternyata belakangan saya tahu SIT (Surat Izin Terbit) yang dimilikinya itu aspal dan Pelita Buana dilarang terbit oleh kantor Deppen (Depatemen Penerangan) Kepulauan Riau…”

Pustaka Langka

Majalah Pelita Buana yang menjadi rujukan ruang kutubkhanah minggu ini adalah satu-satunya eksemplar yang tersisa selama penerbitannya sejak 1970 hingga 1972. Eksemplar edisi No. 39 terbitan bulan Mei 1971 ini diperoleh sebagai hadiah dari wartawan senior Sofyan Tanjung di Tanjungpinang yang pernah bekerja di majalah ini. Dalam dunia kepustakaan, satu-satunya eksemplar yang masih tersisa ini dikategorikan sebagai bahan pustaka sangat langka (very rare material), karena tidak dapat ditemukan dalam simpanan perpustakaan manapun di dunia.


42

kutubkhanah

Seperti lazimnya majalah yang terbit di Tanjungpinang pada tahun 1960-an hingga awal 1970-an, majalah Pelita Buana terbit dalam format folio folio dilipat dua sehingga ukurannya menjadi 21 x 16 cm. Karena persoalan teknis dan ‘dana’ dari penerbitnya, pencetakan majalah ini juga dilakukan dengan cara yang unik dan kreatif. Sampul dicetak menggunakan gabungan teknik offset satu warna dan hand-press dengan klise menggunakan stempel timah atau karet yang dibuat sedemikian rupa. Warna yang digunakan pada sampul muka juga terbatas. Paling banyak tiga atau empat warna yang terpisah-pisah (bukan cetak sparasi). Sebagian besar isi majalah ditulis menggunakan mesin ketik dan dicetak menggunakan mesin stensil. Sejalan dengan teknik cetak isinya yang menggunakan sistem stensil ini, maka kebanyakan ilustrasinya pun dibuat secara manual (dilukis menggunakan tangan) oleh seniman Arijus Syarbaini.

Madjalah Berita

Eksemplar majalah Pelita Buana edisi No. 39 yang terbit bulan Mei 1971 berisikan 38 halaman. Sampul depannya memuat ilustrasi potret Presiden Suharto dan dua orang pimpinan kepolisian dan militer setempat. Ilustrasi sampul tersebut menggambar isi teras utamanya dengan berita berjudul “PRESIDEN dan PENGHULU-: “nenek mojang SERATUS RIBU” yang melaporkan peristiwa kunjungan Presiden Suharto ke Tanjungpinang sempena meresmikan proyek waduk air minum Sungai Pulai pada bulan Mei 1971. Berita utama itu dilengkapi pula dengan reportase situasi di luar pagar Gedung Daerah tempat penyambutan Presiden Suharto yang telah ‘disulap’ menjadi ‘istana’, serta komentarkomentar masyarakat yang berada di luar ‘istana’ yang dicatat dan dilaporkan oleh reporter Iskandar Leo (Rida K Liamsi) dalam sebuah tulisan penuh kritik berjudul, “Suara Dari Luar Pagar”. Tulisan yang dimuat dalam kolom ilustrasi majalah Pelita Buana itu adalah salah satu contoh tulisan awal Rida K Liamsi sebagai seorang jurnalis. Laporan utama tersebut, disandingkan pula dengan beritaberita investigatif tentang sebab-musabab kondisi listrik di Tanjungpinang yang “Bjar-pet”pada buan Mei 1971. Dalam laporan ini, terungkap bagaimana bobroknya pengelolaan listrik di Tanjungpinang oleh PLN setelah mengambil alih pengelolaan perusahaan listrik swasta milik ‘raja listrik’ S.W. Yonge yang telah beroperasi sejak zaman Belanda. Selain beberapa berita yang menjadi topik pers dan menjadi pembicaraan masyarakat Tanjungpinang ketika itu, dalam majalah Pelita Buana edisi No. 39 ini juga dimuat sejumlah surat pembaca, berita ekonomi tentang Harga Getah dan Ikan Djatuh, Berita hiburan, berita-berita hukum dan kriminalitas, serta berita tokoh. EDISI 62, Minggu iV mei 2014


43

kutubkhanah

Sebuah reportase ‘laporan pandangan mata’ reporter Iskandar Leo (Rida K Liamsi) tentang suasana kunjungan Presiden Suharto ke Tanjungpinang bulan Mei 1971 dengan judul Suara Dari Luar Pagar. Dimuat dalam kolom Ilustrasi majalah Pelita Buana No. 39 bulan Mei 1971.

Contoh iklan dalam majalah Pelita Buana edisi No. 39 bulan Mei 1971.

Jaringan pemasaran majalah yang kantor redaksi satu ruang dengan kantor Dinas Perindustrian Kabuapten Kepulauan Riau di lantai dua ruko No. 67 Jl. Merdeka Tanjungpinang (di atas Kedai Kopi Damai) ini cukup luas. Selain di Tanjungpinang, Tanjung Uban, dan kawasan sekitarnya, jaringan pemasarannya tembus hingga ke Karimun, Singkep, Tambelan, dan Rengat yang dikelola oleh seorang koresponden bernama Ibrahim Jimmy.*** EDISI 62, Minggu iV mei 2014


44

matabola

Hebat Mana, Batam atau Karimun?

Oleh: Ade Adran Syahlan

EDISI 62, Minggu iV mei 2014

Saya mendapatkan hasil “sedih� dari seorang anak asuh saya di SSB Erdeka Muda (milik Batam Pos Grup). Batam versus Karimun 0-0. Batam lawan Natuna pun 0-0. Sehingga akhirnya, Batam terdepak di babak penyisihan. Karena di partai hari pertama, Karimun versus Natuna seri 1-1 dan keduanya berhak melaju ke semifinal.


45

matabola

N

ah, itu sudah membuktikan Pak Ade. Sepak bola Karimun tetap lebih hebat dari Batam. Padahal, materi sekarang termasuk belum yang terkuat di Karimun.� “Ya, begitulah kenyataaannya Pak Ade. Kita tersingkir. Bikin aja judulnya, Batam Tetap Juara Umum, Tapi Sepak Bola Kalah.� Satu orang anak asuh saya itu, masuk tim Batam untuk sepak bola Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) 2014. Kalimat yang bangga tentang Kabupaten Karimun itu, datang dari Atri Iswandi, salah seorang pengurus bola di Karimun. Dan kalimat terakhir yang pasrah, datang dari Muhammad Ali. Orang bola Batam, yang juga masih pegawai Dinas Pendidikan Batam. Karimun, akhirnya tidak lolos ke final Popda 2014. Di semifinal mereka kalah atas Bintan dalam drama adu penalti. Tapi tentu Atri tetap merasa bangga, lebih baik dari Batam. Karena dua tahun lalu di Popda juga, Kari-

EDISI 62, Minggu iV mei 2014

mun mampu mengalahkan Batam. Setahun lalu, ketika digelar Kompetisi PSSI Divisi 3 di Tanjungbatu Kundur, Karimun juga berjaya. Melalui tim YSK Karimun yang juga milik Bupati Karimun Nurdin Basirun. Empat tahun sebelumnya pula, saat di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kepri, tim sepak bola Karimun meraih medali emas. Sehingga ditunjuk pula, jadi tim yang membela Kepri di Pra-PON 2012. Untuk Kompetisi Divisi 2, hanya PSK Karimun yang aktif bertanding ke tingkat regional. PS Batam, tidak berangkat sama sekali. Jadinya, kata Atri, pencanangan Karimun sebagai kiblat sepak bola Kepri oleh Bupati Karimun hingga saat ini masih terbukti. Tinggal dua event saja lagi di tahun 2014 ini untuk pembuktian prestasi, hebat mana Batam atau Karimun. Yakni, Liga Nusantara (Juni) dan Porprov 2014 (Oktober). Liga Nusantara, kompetisi gelaran PSSI yang menggabungkan Divisi 2 dan Divisi 3, kini beranggotakan tujuh klub. Empat di antaranya dari Batam: PS Batam,


46

matabola

Barelang FC, PS Citra Mas dan Erdeka Muda FC. Tiga sisanya dari Karimun: PSK Karimun, YSK Karimun dan Kundur Jaya. Liga Nusantara benar-benar jadi pertarungan dua kota/kabupaten saja, Batam dan Karimun. Di dua kompetisi inilah sebenarnya puncak prestasi dari pembinaan yang dilaksanakan selama ini. Apalagi, Liga Nusantara sudah memakai aturan bebas usia. Sedangkan di Porprov akan menggunakan pemain kelahiran U-21, awal menuju senior.

Apalagi, semuanya sudah tahu kegairahan pembinaan sepak bola di Kepri ini hanya ada dua, Batam dan Karimun. Batam memang lebih banyak Sekolah Sepak Bola (SSB)-nya. Karimun EDISI 62, Minggu iV mei 2014

juga demikian. Setiap pertandingan antar-SSB, selalu dua SSB dari daerah itu saja yang juara. Yang sangat disayangkan, berpacunya Batam dan Karimun tidak diikuti oleh daerah lain. Yang paling menyedihkan saya adalah, tiga klub dari Pulau Bintan tak ikut Liga Nusantara. Yakni, PS Kota Tanjungpinang, PSTS Tanjungpinang dan PS Bintan. Khusus untuk klub dari ibu kota provinsi Tanjungpinang, itu yang paling disesalkan. Dibanding ibu kota provinsi lain, sepertinya hanya Tanjungpinang saja yang tak ikut sama sekali jenjang mana pun kompetisi PSSI di Indonesia. Tanjungpinang, benar-benar pasrah menyaksikan kehebatan Batam dan Karimun.***


47

otomotif bAN DUNLOP

Ban Dunlop

Lebih Stabil,

Umur Lebih Lama Editor: Iman Wachyudi email : majalah@batampos.co.id

EDISI 62, Minggu iV mei 2014

Ban Dunlop banyak jenisnya. Ada yang untuk jalan di kota, pedesaan, jalan berlumpur, jalan basah, ban untuk angkutan barang, bahkan untuk medan yang berat di pegunungan.


48

EDISI 62, Minggu iV mei 2014

otomotif bAN DUNLOP


49

otomotif bAN DUNLOP

P

Foto-foto : Iman Wachyudi/Batam Pos

encinta otomotif yang ingin melakukan perjalanan dengan stabilitas roda berdaya cengkeram prima pada kondisi jalan basah, tahan terhadap benturan, akselerasi lebih cepat, kekuatan pengereman yang lebih besar, serta ketepatan dalam melakukan belokan, sebaiknya memasang ban dengan kualitas baik pada kendaraan Anda, dengan mencoba ban Dunlop. Toko Utama Kencana Ban yang terletak di Ruko Bengkong City Center Blok A Nomor 1 Samping Bank BNI Bengkong hadir untuk memenuhi keinginan Anda dengan menyediakan berbagai macam jenis, tipe, dan ukuran dari ban Dunlop. “Produk andalan kami adalah ban Dunlop, karena umur pakai ban Dunlop lebih lama 25 persen dari ban lainnnya, selain itu juga bergaransi. Untuk pemasangan

EDISI 62, Minggu iV mei 2014

ban dengan waktu yang relatif singkat, ditangani dengan mekanik yang andal dan mesin yang canggih” ujar Manajer Toko Utama Kencana Ban, Yudi. Yudi mengatakan Toko Utama Kencana Ban menawarkan aneka ban Dunlop, seperti Enasave EC 503, SP Sport Maxx GT, Veuro Ve 302, Grandtrek ST30, Grandtrek ST20, Grandtrek TG29, SP Sport 2000, Hi Max, SP Sport LM 703, SP Touring T1, Direzza DZ 101, Prosafer S02, LT 4, LT 5, SP Sport LM 704, Grandtrek MT2, Grandtrek TG 30 dan SP Qualifier TG 20. “Ban Dunlop sangat banyak ragamnya ada yang tepat digunakan untuk berjalan-jalan di kota, pedesaan, jalan berlumpur, kondisi jalan yang basah, ban untuk angkutan barang atau bahkan untuk medan yang berat seperti pegunungan misalnya,” jelas Yudi. Yudi menambahkan saat ini bengkel mereka juga


50

EDISI 62, Minggu iV mei 2014

otomotif bAN DUNLOP


51 melayani penggantian oli, velg dan tambal ban dengan menggunakan tambalan khusus Tip Top PP 1 dan Tip Top PP 2 dengan model tambal ban dalam sehingga lebih awet dan angin tidak berkurang. “Bengkel ini siap melayani perawatan dan penggantian ban Dunlop, juga melayani untuk penggantian oli, velg dan tambal ban dengan menggunakan alat yang canggih dan ditangani mekanik berpengalaman,� kata Yudi. Selain sebagai bengkel yang menyediakan ban berkualitas bagus, bengkel ini juga menyediakan ban bekas dengan kondisi 80 persen. Bengkel ini beroperasi setiap hari, buka mulai pukul 08.00 WIB sampai 17.30 WIB.***

EDISI 62, Minggu iV mei 2014

otomotif bAN DUNLOP


52

EDISI 62, Minggu iV mei 2014

tour where


rism

53

& ou t

Makan Nyaman Wiji’s Waroeng

di DPR

penulis: Fenny Ambaratih email : majalah@batampos.co.id

Di kota yang dijuluki ‘seribu ruko’ ini, tidak banyak kafe rumahan yang bisa bersaing dengan kafe-kafe di tengah kota. Namun, mampir di Wiji’s Warung, Anda mungkin menemukan kembali nikmatnya bersantai di DPR alias Di bawah Pohon Rindang.

EDISI 62, Minggu iV mei 2014


tourism

54

w h e r e & ou t

S

ebuah pohon rindang menandai tempat ini. Begitu besar dan rindangnya pohon itu hampir menutupi semua bagian rumah yang bertipe hook di Perumahan Anggrek Mas, Batam. Cabang-cabang pohon sono atau angsana ini seakan dirangkai untuk menaungi atap rumah sehingga menciptakan suasana teduh nan nyaman. Secara ekologi, tidak terbantahkan bahwa pohon memiliki salah satu peran yaitu sebagai penyedia oksigen. Pohon telah menjamin kenyamanan orang yang berada di sekitarnya, atau berada di bawahnya. “Saya memang sangat menyukai pohon rindang. Itulah alasannya saya sangat mencintai tempat ini,” ujar Wiji, pemilik Wiji’s Warung. Keberadaan kafe di bawah pohon ini seakan membuat ikatan sosial di tengah hiruk pikuknya suasana perkotaan. Membagi indahnya bersantai di bawah kerindangan pohon di kala terik. Tampaknya warna hijau sudah menjadi ‘trademark’ Wiji’s Warung. Berbagai tanaman hijau disusun dengan apik di bagian pekarangan. Beberapa pot berisi tanaman pepermint digantung dari bawah permukaan atap.

EDISI 62, Minggu iV mei 2014


tourism

55

Foto-foto : Cecep Mulyana/Batam Pos EDISI 62, Minggu iV mei 2014

w h e r e & ou t

Alunan musik gendhing mewarnai setiap sudut kafe. Susunan meja kursi yang terbuat dari kayu, serta ramahnya senyuman pramusaji berbalut kebaya membuat Anda betah berlama-lama di sini. “Kami menyediakan menu masakan western dan tradisional,” terang Wiji. Semua menu ia kreasikan seorang diri. Dengan belajar dari sana sini serta bekal pengetahuan yang ia peroleh dari profesinya sebagai manager food and beverage di berbagai hotel membuat kafe ini menjadi bisnis yang tidak main-main. Wiji steak adalah menu yang harus Anda coba di tempat ini. “Daging yang dipakai adalah bagian tenderloin. Orang Indonesia suka dimasak mateng atau well done,” ujarnya. Disiram dengan brown sauce dengan racikan rahasia serta mash potato sebagai pendamping, steak ini terasa sangat lezat di lidah. Selain itu masakan Italia seperti spageti bolognaise juga ada. Sedangkan untuk menu tradisional, Anda bisa mencoba udang bakar madu dan nasi gudheg jogja. Ada juga cumi bakar madu, puyuh cabe ijo, dan nasi tumpeng yang sama lezatnya. “Bagian dalem cumi kami sisakan telurnya. Jadi rasanya lebih gurih,” ungkap Wiji. Sedangkan untuk minuman, Anda bisa mencoba es mangga dan es dawet. Untuk es mangga, buahnya diblender hingga berupa jus kemudian diberi potongan-potongan mangga. disajikan dalam mangkuk berukuran kecil. Sungguh segar disantap di kala terik.***


tourism

56

w h e r e & ou t

Saya memang sangat menyukai pohon rindang. Itulah alasannya saya sangat mencintai tempat ini.

EDISI 62, Minggu iV mei 2014


57

EDISI 62, Minggu iV mei 2014

tourism w h e r e & ou t


58

EDISI 62, Minggu iV mei 2014

tourism w h e r e & ou t


59

history Piala Dunia (FIFA World Cup)

Kompetisi Paling Ramai Penontonnya

EDISI 62, Minggu iV mei 2014


60

hist

Piala Dunia FIFA, atau sering disebu sepak bola internasional yang diikuti oleh tim nasional ball Association (FIFA), badan pengatur sepak bola dunia. Kejuaraan ini d pada tahun 1942 dan 1946, yang tidak diselenggarakan karena Perang Dunia di Afrika S Format turnamen saat ini diikuti oleh 32 tim yang bersaing memperebutkan kualifikasi, yang saat ini diselenggarakan dalam waktu tiga tahun menjelang namen, bersama dengan 19 turnamen Piala Dunia telah dimenangkan oleh delapan tim nasiona merupakan satu-satunya tim yang secara rutin mengikuti setiap gelar juara; Jerman Barat dengan tiga gelar juara; Argentina dan Spanyol dengan satu ge Piala Dunia adalah salah satu kompetisi olahraga ya mpaui Olimpiade. Diperkirakan 715,1 juta orang d Piala Dunia FIFA 2006 yang digelar di Jerman. rakan di Brasil pada 2014, di Rusia pada 201 Piala Dunia yang dihimpu

EDISI 62, Minggu iV mei 2014


61

tory

ut Piala Dunia saja, adalah kompetisi putra senior anggota FĂŠdĂŠration Internationale de Footdiselenggarakan setiap empat tahun sekali sejak turnamen 1930, kecuali II. Juara Piala Dunia saat ini adalah Spanyol, yang menjuarai turnamen 2010 Selatan. n gelar juara dalam kompetisi yang berlangsung sekitar satu bulan. Tahap g Piala Dunia, digelar untuk menentukan tim mana yang akan lolos ke turn negara tuan rumah. al berbeda. Brasil telah menjuarai Piala Dunia sebanyak lima kali, dan turnamen. Juara Piala Dunia lainnya adalah Italia, dengan empat a dan Uruguay dengan dua gelar juara; serta Inggris, Prancis, elar juara masing-masingnya. ang paling banyak disaksikan di dunia, bahkan meladi seluruh dunia menyaksikan pertandingan final Tiga Piala Dunia berikutnya akan diselengga18, dan di Qatar pada 2022. Berikut sejarah un dari berbagai sumber;

EDISI 62, Minggu iV mei 2014


62

history Sebelum Piala Dunia 1872

Pertandingan sepak bola internasional pertama di dunia dimainkan di Glasgow antara Skotlandia dengan Inggris, yang berakhir imbang dengan skor 0–0.

1884

Turnamen sepak bola internasional pertama yaitu British Home Championship.

1900 - 1904

Setelah tumbuh dan populer di belahan dunia lainnya pada pergantian abad ke-20, sepak bola mulai dipertandingkan sebagai olahraga demonstrasi tanpa medali dalam Olimpiade Musim Panas 1900 dan 1904.

1904

FIFA didirikan. badan ini berupaya untuk menyelenggarakan turnamen sepak bola internasional antarnegara yang berada di luar program Olimpiade.

1906

Turnamen digelar di Swiss. Kompetisi ini masih sangat awal bagi perkembangan sepak bola internasional, dan sejarah resmi FIFA menjelaskan bahwa kompetisi ini adalah sebuah kegagalan.

1908

Dalam Olimpiade Musim Panas 1908 di London, sepak bola dijadikan kompetisi resmi. Direncanakan oleh The Football Association (FA), badan pengatur sepak bola Inggris, kompetisi ini hanya diperuntukkan bagi pemain amatir dan pada saat itu lebih dianggap sebagai pertunjukan ketimbang pertandingan.

1909

Setelah dipertandingkan di Olimpiade dengan hanya diikuti oleh tim-tim amatir, Sir Thomas Lipton menggagas penyelenggaraan turnamen Sir Thomas Lipton Trophy di Torino.

1912

Inggris mengulangi prestasi dalam Olimpiade Musim Panas di Stockholm.

1914

FIFA setuju untuk mengakui turnamen Olimpiade sebagai “kejuaraan sepak bola dunia bagi tim amatir�, dan bertanggung jawab untuk menyelenggarakan pertandingan tersebut.

EDISI 62, Minggu iV mei 2014

Tim Uruguay menjuarai Piala Dunia 1930.


63

history 1920

Hal ini membuka jalan bagi penyelenggaraan kompetisi sepak bola antarbenua pertama di dunia, yakni dalam Olimpiade Musim Panas 1920, yang diikuti oleh Mesir dan tiga belas tim Eropa, dan dimenangkan oleh Belgia.

1924 dan 1928

Uruguay juara turnamen Olimpiade berturut-turut. Dua ajang terakhir juga menjadi kejuaraan dunia terbuka pertama, dan oleh sebab itu 1924 adalah awal dimulainya era profesional FIFA.

Piala Dunia sebelum Perang Dunia II 28 Mei 1928

Didorong oleh kesuksesan turnamen sepak bola Olimpiade, FIFA, yang dipimpin oleh Presiden Jules Rimet, mulai mencari kesempatan untuk menyelenggarakan turnamen sepak bola internasional yang terpisah dari Olimpiade. Kongres FIFA di Amsterdam memutuskan akan menggelar kejuaraan dunia sendiri. Karena Uruguay adalah pemegang dua kali gelar kejuaraan sepak bola dunia pada saat itu, dan juga dalam rangka memperingati seratus tahun kemerdekaan mereka pada tahun 1930, FIFA menetapkan Uruguay sebagai negara tuan rumah turnamen Piala Dunia pertama.

Pele melakukan selebrasi saat Brasil menjuarai Piala Dunia 1958.

13 Juli 1930 Estadio Centenario, lokasi penyelenggaraan final Piala Dunia pertama pada tahun 1930 di Montevideo, Uruguay.

Dua pertandingan Piala Dunia pertama berlangsung dalam waktu yang bersamaan. Pertandingan ini dimenangkan oleh Prancis dan Amerika Serikat, yang masing-masingnya mengalahkan Meksiko 4–1 dan Belgia 3–0. Pada babak final, Uruguay mengalahkan Argentina dengan skor 4–2 di depan kerumunan 93.000 penonton di Montevideo, dan dengan demikian menjadi negara pertama yang menjuarai Piala Dunia.

1932

Setelah penyelenggaraan Piala Dunia, Olimpiade Musim Panas yang digelar di Los Angeles tidak berencana untuk menyertakan sepak bola sebagai bagian dari pertandingan Olimpiade karena rendahnya popularitas cabang olahraga tersebut di Amerika Serikat. EDISI 62, Minggu iV mei 2014


64

history 1936

Sepak bola kembali dipertandingkan dalam Olimpiade Musim Panas meskipun saat itu dibayang-bayangi oleh ajang Piala Dunia yang lebih bergengsi. Masalah-masalah yang dihadapi dalam penyelenggaraan turnamen Piala Dunia awal adalah kesulitan untuk melakukan perjalanan antarbenua, serta peperangan. Beberapa tim Amerika Selatan tidak bersedia berangkat ke Eropa untuk mengikuti turnamen 1934 dan 1938, dan satu-satunya tim Amerika Selatan yang berkompetisi pada kedua ajang tersebut hanyalah Brasil.

1942 - 1946

Piala Dunia 1942 dan 1946, yang rencananya akan digelar di Jerman Nazi dan Brasil, dibatalkan karena pecahnya Perang Dunia II.

EDISI 62, Minggu iV mei 2014


65

history Piala Dunia setelah Perang Dunia II

1950

Piala Dunia 1950, diadakan di Brasil, adalah Piala Dunia pertama yang diikuti oleh negara-negara Britania (Skotlandia dan Inggris). Britania Raya keluar dari FIFA pada tahun 1920, sebagian disebabkan oleh keengganan untuk bertanding dengan negara-negara yang pernah berperang dengan mereka, dan sebagian lagi sebagai bentuk protes atas pengaruh asing dalam cabang sepak bola yang mereka ciptakan. Britania akhirnya kembali bergabung pada tahun 1946 setelah diundang secara khusus oleh FIFA. Turnamen 1950 juga kembali diikuti oleh Uruguay yang memboikot dua Piala Dunia sebelumnya. Uruguay sekali lagi menjuarai turnamen setelah mengalahkan tuan rumah Brasil dalam pertandingan yang dijuluki “Maracanazoâ€? (bahasa Portugis: Maracanaço).

1982

Tim dari luar Eropa dan Amerika Selatan yang berhasil melewati babak penyisihan adalah: Amerika Serikat, semifinal pada 1930; Kuba, perempat final pada 1938; Korea Utara, perempat final pada 1966; dan Meksiko, perempat final pada 1970.

EDISI 62, Minggu iV mei 2014


66

history

SPANYOL - 1 BELANDA - 0

EDISI 62, Minggu iV mei 2014


67

history Penambahan Menjadi 32 Tim Peserta turnamen ditambah menjadi 24 tim.

ke babak perempat final adalah Ghana pada tahun 2010. Meskipun demikian, tim-tim Eropa dan Amerika Selatan masih saja mendominasi, misalnya dalam perempat final Piala Dunia 1994, 1998, dan 2006, yang kesemua timnya berasal dari Eropa atau Amerika Selatan.

1998

2002

1982

Dan kemudian ditambah lagi menjadi 32 tim, yang sekaligus memungkinkan lebih banyak tim dari Afrika, Asia, dan Amerika Utara untuk ikut berpartisipasi. Sejak saat itu, tim dari kawasan-kawasan ini menjadi lebih sukses, beberapa di antaranya telah mencapai babak perempat final, yakni Meksiko pada 1986; dan Kamerun pada 1990. Korea Selatan bahkan menempati posisi keempat pada tahun 2002, sedangkan Senegal menembus perempat final pada tahun yang sama. Tim nonEropa dan Amerika Selatan terakhir yang sukses melaju

EDISI 62, Minggu iV mei 2014

Dua ratus tim mengikuti kualifikasi Piala Dunia FIFA.

2006

198 negara bersaing untuk lolos ke Piala Dunia FIFA 2006.

2010

Rekor terbanyak dipecahkan saat 204 negara mengikuti kualifikasi Piala Dunia FIFA 2010. ***


68

EDISI 62, Minggu iV mei 2014

history


69

creatrep creativity & entrepreneur

Membesarkan

Bengkel Warisan Andi Irawan berhasil membesarkan usaha bengkel yang dirintis orangtuanya. Prinsipnya tidak akal-akalan dalam melayani pelanggan dan berani memberi garansi uang kembali. Andi Irawan Pemilik PT Diesel Energy Batam Editor: Iman Wachyudi email : majalah@batampos.co.id

EDISI 62, Minggu iV mei 2014


70

EDISI 62, Minggu iV mei 2014

creat

creativity & e

Foto-foto : Iman Wachyudi/Batam Pos


atrep

71

entrepreneur

A

ndi Irawan, 25, adalah seorang pengusaha sukses pemilik salah satu bengkel mobil terkemuka, PT Diesel Energy Batam. Berbekal pengetahuan dan pengalaman di bidang otomotif saat membantu bengkel orang tuanya di Pasar Angkasa, Jodoh, Batam, ia berhasil mewujudkan targetnya, yaitu memiliki bengkel yang lebih besar. Kini, Andi menjadi pengusaha bengkel mobil dengan omzet di atas Rp 1 miliar per tahun. Tekad menjadi pengusaha sudah muncul saat ia masih bekerja di perusahaan kontraktor pengeboran minyak dan gas. Andi bekerja di perusahaan tersebut sejak 2006 sampai 2009. Setelah empat tahun di sana, pria yang gemar membaca buku ini pun mengundurkan diri dan bertekad meneruskan dan membesarkan usaha orang tuanya. “Awalnya saya merasa bertanggung jawab untuk meneruskan usaha orang tua saya. Makanya saya mengundurkan diri dari pekerjaan saya dan bertekad membesarkan usaha orang tua saya,” ujar Andi. Setelah tiga tahun berjalan, Andi kemudian membuka cabang yang lebih besar di Kara Industrial Park Blok A Nomor 11, Batam Center. Luasnya 900 meter persegi. Dari bengkel ini pula Andi mulai memasang target untuk menjalin kerjasama dengan perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Kawasan Industri Kara itu agar menyervis kendaraan mereka di bengkelnya. “Sejak bengkel saya buka di sini, saya sudah menargetkan agar perusahaan-perusahaan di sekitar sini menyervis kendaraan mereka di bengkel ini,” ujar putra pasangan Sengkok dan Gek Lang ini. Dibantu empat orang mekanik, Andi semakin memiliki jaringan yang kuat di dunia otomotif. Ia pun rutin mengunjungi perusahaan-perusahaan untuk menawarkan kerjasama. “Saya akhirnya memiliki banyak kenalan, dan mulai menawarkan kerjasama dengan perusahaanperusahaan di sini, meyakinkan mereka atas kualitas pekerjaan kami, melakukan perbaikan dengan cepat juga melakukan pengecekan di akhir dan memberikan garansi uang kembali jika pekerjaan kami tidak maksimal,” kata anak kedua dari tiga bersaudara itu. Dengan komitmen itu pula Andi mengembangkan usaha bengkel tersebut. Kini Andi memiliki

EDISI 62, Minggu iV mei 2014


72

langganan sekitar 70 persen di Industri Kara, sedangkan di tempat yang lain Andi juga memiliki pelanggan yang cukup banyak seperti ATB, DHL Express, FedEx, perusahaan pipa di Kabil dan perusahaan di Batamindo, Mukakuning. Bengkel yang buka setiap hari ini melayani breaking system, clutch, engine tune up, dan overhauling, electrical work, power steering, suspension, transmission, tyre, vehicle maintenance, battery dan charging system. “Mencari pelanggan itu mudah, tetapi mempertahankannya yang sulit. Makanya kami berbisnis itu tidak main akal-akalan. Kalau masih bisa diperbaiki yah kami perbaiki tanpa perlu menggantinya. Di bengkel ini kami bekerja dengan selalu memegang teguh kejujuran dan bisa mempertanggungjawabkan apa yang telah kami lakukan,� ujar pria yang hobi basket ini. Pria yang memiliki moto hidup, bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian, ini mengatakan kunci sukses strategi bengkelnya ini terletak pada kreativitas yang dikembangkan terus menerus. Tanpa kreativitas pemasaran, pelayanan prima, dan didukung oleh produk berkualitas, bisnis sulit berkembang. Selain itu, untuk menjaga kepuasan pelanggan, Andi menjadikan pelanggannya seperti mitra kerja. “Kami selalu menjadikan pelanggan kami sebagai mitra kerja, tanggap dengan keluhan mereka meskipun saat tengah malam mereka meminta kami untuk memperbaiki mobil mereka yang sedang mogok di jalan,� ujar alumnus Universitas International Batam, jurusan ekonomi ini.*** EDISI 62, Minggu iV mei 2014

creatrep creativity & entrepreneur


gadagadu

73

gak ada angin gak ada ujan

Cinta Laura

Lulus

Cum Laude

K

abar bahagia datang dari artis multitalenta Cinta Laura Kiehl. Dari akun Twitter resminya, perempuan kelahiran Quakenbruck, Jerman, 17 Agustus 1993 ini mengungkapkan bahwa dirinya telah lulus dari studi S1 yang ditempuhnya di Columbia University, AS, dengan predikat cum laude. “This completes an important milestone in my life. Grateful for all the support! (Ini melengkapi tonggak penting dalam hidup saya. Terima kasih atas semua dukungannya),� cuit Cinta, Sabtu lalu. Berbekal nilai yang baik di setiap mata kuliah yang ia ambil serta dipercaya sebagai asisten dosen di salah satu bidang pelajaran, Cinta berhasil lulus dengan predikat cum laude. Cinta sempat mengungkapkan keinginannya beberapa waktu lalu bahwa seusai menempuh pendidikan di Columbia University, ia ingin fokus pada kariernya di dunia entertainment. Menurut ibunya, Herdiana, mulai 1 Juni 2014 nanti, Cinta resmi masuk dalam naungan sebuah manajemen di LA dan akan mengantongi visa sebagai pekerja seni, bukan lagi visa sebagai pelajar. “Setelah lulus Mei nanti, aku akan fokus casting dan mencoba dunia akting di Hollywood untuk satu atau dua tahun. Kalau sukses, aku akan lanjut. Kalau tidak, aku akan melanjutkan studi dan mengambil S2 di Harvard University,� ujar Cinta. (tempo)

EDISI 62, Minggu iV mei 2014

f. net


gadag

74

EDISI 62, Minggu iV mei 2014

gak ada angin

f. net


gadu

75

75

n gak ada ujan

Tak Bisa Membaca

Kendall Jenner

K

EDISI 62, Minggu iV mei 2014

endall Jenner adalah salah satu bintang yang dipercaya menjadi presenter di ajang Billboard Music Awards 2014. Namun kali ini, dia benar-benar mengalami kejadian yang memalukan. Bagaimana tidak, dia sempat mengalami kesulitan membaca teleprompter yang menuntun pidatonya saat itu. Padahal, saat itu dia ditugaskan memperkenalkan 5 Seconds of Summer pada pengunjung yang hadir. Akibatnya, pidatonya sempat tersendat saat membacakan nama band asal Australia itu. Alih-alih menyebutkan kata ‘five’, dia malah mengucapkan kata ‘one’, dan kemudian tidak meneruskan kalimatnya. Tentu saja hal ini langsung mengundang cemooh publik. Merasa malu dengan apa yang terjadi, adik tiri Kim Kardashian ini langsung mengakui bahwa dia memang tidak pandai membaca. “Guys! Aku memang tidak pintar membaca,” ungkapnya sambil tertawa malu. Seolah tak mau berlama-lama di sana, gadis 18 tahun itu langsung menutup pidatonya dan beranjak dari panggung. Rupanya, dia sendiri tidak tahan dengan reaksi publik yang merendahkan kemampuan membacanya. Kendall sendiri memang sempat menjalin hubungan dengan Harry Styles, yang tak lain adalah pentolan One Direction. Mungkin gara-gara itu Kendall sampai salah sebut ‘five’ jadi ‘one’. (merdeka.com)

f. net


gadagadu

76

gak ada angin gak ada ujan

Pipik Dian Irawati

Selalu Pakai Hitam

W

arna hitam identik dengan kondisi berbela sungkawa atau berduka karena subuah kematian. Namun itu tidak berlaku bagi istri almarhum ustaz Jeffry Al Buchori, Pipik Dian Irawati, meski baru saja dirundung kesedihan atas meninggalnya sang ayah, H Imam Matono. Kegemarannya mengenakan busana hitam mendatangkan pundi-pundi rezeki lewat bisnis butiknya. Pipik kebanjiran order busana muslimah warna hitam seperti yang biasa dipakainya, karena sering tampil berbusana hitam. “Simple ya, saya suka hitam. Saat saya pakai hitam, justru banyak order warna hitam, luar biasa ya. Saat pesta banyak orang pakai hitam, dimodifikasi pakai blink-blink,” kata Pipik di Jakarta Selatan, Selasa (20/5). Begitu pun saat hadir di acara syukuran dr. Deby Vinski yang berhasil meraih Socrates Awards dari The Socrates Committee Oxford, Inggris, dia mengenakan pakaian serba hitam. Padahal saat itu dress code yang ditentukan warna pink, namun Pipik tetap setia dengan gamis hitam.

Kendati busananya banyak dipesan orang, Pipik enggan disebut sebagai desainer. Pipik menganggap dirinya masih amatiran di dunia fashion. “Saya bukan desainer, masih abal-abal. Saya cuma suka gambar saja,” tandasnya. Saat itu, Pipik juga didapuk sebagai duta anti-aging 2014 menemani para selebritis yang memanggul predikat tersebut lebih dulu. Dia akan membantu Sony Tulung, Cici Paramida, Dhini Aminarti, Terry Putri, Alyssa Soebandono, Dude Harlino dan Edies Adelia untuk mempromosikan gaya hidup sehat. (merdeka.com)

F. kapanlagi.com


gadagadu

77

gak ada angin gak ada ujan

Terlalu Tua untuk Twilight

D

ua tahun setelah mengakhiri perannya di film Twilight, Robert Pattinson tidak ingin kembali bermain di film itu. Pattinson berperan sebagai Edward Cullen, vampir yang memiliki kehidupan abadi. “Aku tidak bisa lagi mengerjakan film Twilight. Aku terlalu tua,” ujarnya seperti dikutip Eonline, 19 Mei 2014. Banyak penggemar Twilight yang menginginkan adanya lanjutan film itu. EDISI 62, Minggu iV mei 2014

Kenyataannya, Pattinson masih terkejut kalau film kisah cinta vampir dan manusia ini bisa meraih box office. “Tidak ada yang pernah mengira (film) ini akan menjadi besar. Kami berpikir ini hanya akan seperti Thirteen,” ujarnya kepada Variety. Thirteen merupakan debut sutradara Twilight, Catherine Hardwicke, yang diperankan Nikki Reed dan Evan Rachel Wood. Saat ini Pattinson sedang dalam rangka-

ian promosi dua film terbarunya, The Rover dan Maps to the Stars. Kedua film ini diputar perdana di Festival Film Cannes. Selain terlihat berpesta dengan Liam Hemsworth, Pattinson tampak berbicara dengan sutradara Spring Breakers, Harmony Korine. Meskipun mengakui bahwa ia sedang membicarakan proyek terbarunya dengan Korine, Pattinson belum mau berbagi berita secara detail. (tempo) f. net


78 Diterbitkan Oleh: PT Sijori Interbintana Pers www.majalah.batampos.co.id Pemimpin umum / general manager: Candra Ibrahim Pemimpin Redaksi: Muhammad Iqbal Redaktur Pelaksana: Yusuf Hidayat, Poniman Sipahutar (Desain) Redaktur/Editor: Hasanul Safri, Yermia Riezki, Feni Ambaratih, Herry Dingin Sembiring Iman Wachyudi (Fotografer), Tonny Richardo (Desain) Redaktur senior : Ade Adran Syahlan Lisya Anggraini sekretaris redaksi : Ummy Kalsum

Chairman Rida K Liamsi CEO Makmur Direktur Utama Marganas Nainggolan Wakil Dirut Socrates Pemimpin Perusahaan Herman Mangundap manager iklan Dewi Febsuri

mpos.co.id ta a b h la ja a m : k o o faceb

twitter: @majalahBP s.co.id email: majalah@batampo EDISI 62, Minggu iV mei 2014

Alamat Redaksi, Pemasaran, Iklan dan EO: Gedung Graha Pena Batam, Lantai 2, telepon :(0778) 460000 (hunting), Fax (0778) 462162 dan (0778) 465111 Batam Center, Batam. Perwakilan Pekanbaru: Jalan Raya Pekanbaru-Bangkinang KM 10,5 Telpon (0761) 64634 Fax (0761) 64638. Perwakilan Jakarta: Gedung Indopos Lt. 6 Jl. Kebayoran 12 Jakarta Selatan, Telp. 021 - 53699560, 021-5333046. Perwakilan Tanjungpinang: Jalan Pramuka 3. Telepon (0771) 27714, 27715. Perwakilan Tanjungbalai Karimun: Jalan A Yani, Sungai Lakam, Telpon (0777) 323686, Fax (0777) 323685. Rekening PT. Sijori Interbintana Pers, NISP;090.010.011377, BPD Riau Cabang Batam Ac.00701.13.0044560.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.