Majalah Kronika Edisi 33

Page 1

Penerbitan Kampus IAIN Metro

Kreasi Inovasi Interaksi dan Komunikasi Mahasiswa

JEJAK VISI DI AKHIR POSISI

Since 1999 Majalah Kronika Edisi 33 www.kronika.id


Indeks

Penerbitan Kampus IAIN Metro

Kreasi Inovasi Interaksi dan Komunikasi Mahasiswa

Telaah Utama

5

Pelindung: Prof. Dr. Enizar, M.Ag Penasihat: Prof. Dr. Ida Umami, M.Pd.Kons Pembina: Dr. Dedi Irwansyah, M.Hum. Ervan Nurtawab, Ph.D.

Staf Ahli: Ervan Nurtawab, Ph.D., Didik Kusno Aji, M.Si., Upia Rosmalinda, M.E.I., Rosyadi Ahmad, Khabib Agung Wibowo, Elly Agustina, S.Pd.i., Saiful Anwari S.Pd.i, Ahmad Surya Atmaja, S.Pd.i, Kahfi Anwari, Wahid Syaifudin, Fahriyani, Edi Purnomo.

Telaah Khusus

8

Restorasi

11

Profil

25

Pariwisata

27

Kampus Kita

31

Kreasi Inovasi Interaksi dan Komunikasi Mahasiswa

Since 1999 Majalah Kronika Edisi 33 www.kronika.id

Reporter: Febri Ma'arifatul Khasanah, Atika Putri, Muhammad Arif Marzuki, Syarif Hidayatullah, Ainayya Nur Salsa bila, Salwa Qonita Ikrima, Hesti Puji Lestari, Novita Maharani, Amelia Resti, Muhamat Dicky, Antika Wijayanti, Maya Aulia Sondari, Rizki Yuniarsih, Mega Fitri, Intan Nur Octaviani, Afifatul Latifah, Jabuba Roudloh Salsabila, Artika Lusiani, Dwi Ega Agustina, Bella Cyndra, M artika Anjelawati, Frea Nazira, Yulinar Aditya, Devi Angraini Kusuma,Windanty Faddia Elbas, Firu Ikhsani.

Magang: Muhammad Rizky, Dimas Yoga Pangestu, Masthiratus sholihah, Dita Ajeng Prastika, Diva Fitri Salsa, Tiara Rahayu, Mia Jumiati, Elok Kartiko, Lutfi Melinda Sari, Irsyadul Rasyid, Muti Hanifah, Nurani Afifah Aziza, Joko Susilo, Diana Asmaul Husna, Muhammad Alif Bintang, Tiara Putri Nelyati, Ulfa Fauziah, Ahmad Fijar Daprima, Reni Anggraini, Salsabila Gema Fitriani, D Frezza Ilham P, Tesi seti Anggraini, Diyah Nur Rohmah, Desty Putri Ramadhani, Helen Sekar Plalesti, Ajeng Selvira Pramesti, Inggar Ayu Kharisma, Ahmad Abdul Ghofur.

Penerbitan Kampus IAIN Metro

JEJAK VISI DI AKHIR POSISI

Pemimpin Umum: Ahmad Syukron Tamim Pemimpin Redaksi: Khoirrotun Nissa Pemimpin Usaha: Linda Purnama Sari Kepala Puslitbang: May Sarah Kepala Kesekretariatan: Puput Sartika Dewi Redaktur Pelaksana: Atika Putri Redaktur Berita: Artika Lusiani Redaktur Daring: Novia Umi Astari Redaktur Desain Grafis: Muhammad Arif Marzuki Redaktur Jurnal: Antika Wijayanti Redaktur Televisi: Intan Nur Octaviani Pewarta Foto: Afifatul Latifah Pengelola Web: Muhamat Dicky Ilustrator: Novita Maharani Layouter: Muhammad Arif Marzuki Staf Usaha: Novita Maharani Biro Iklan dan Sirkulasi: Syarif Hidayatulloh Staf Penelitian: Salwa Qonita Ikrima Staf Pengembangan: Maya Auliya Sondari Staf Administrasi: Amelia Resti Staf Kesekretariatan: Hesti Puji Lestari

Judul Ide Desain Cover Desain Isi

1 Majalah KRONIKA Edisi 33

: Jejak Visi di Akhir Posisi : Khoirrotun Nissa : Muhammad Arif Marzuki : Muhammad Arif Marzuki, Antika Wijayanti,Firu Ikhsani


Sapaan Redaksi

Ujian Berikan Pelajaran, Bukan Hambatan

T

ahun 2020 berlalu begitu cepat, setiap akhir sebuah cerita akan menciptakan awal cerita baru. Begitu juga dengan perpisahan, di penghujung kepengurusan tahun ini yang tetap ditemani pandemi. Pandemi ini berikan pelajaran, belajar hidup sehat, belajar mengendalikan diri di tengah keterbatasan, belajar mencari peluang di tengah kesulitan, serta belajar mencari kebahagiaan. Kita sebagai manusia sesungguhnya rapuh, baik fisik maupun mental. Namun, Kronika berusaha kembali menyapa pembaca melalui majalah edisi 33 ini. Majalah yang merupakan terbitan terakhir di tahun 2020, yang mana dalam satu periode kepengurusan hanya terdapat satu terbitan majalah. Sebagai mahasiswa pengawas demokrasi kampus, Kronika harus tetap bisa melaksanakan tugasnya, apapun kondisinya. Berangkat dari proses proyeksi yang hanya diikuti beberapa kru Kronika, kami mengumpulkan berbagai informasi seputar kampus. Ketidakbisaan semua kru untuk maksimal dalam pengerjaan majalah yang ditargetkan terbit pada bulan November tersebut, menjadi kendala dalam proses reportase. Walaupun demikian,

semangat sejumlah kru untuk tetap menyelesaikan hingga diterbitkannya majalah masih ada. Majalah sebagai penutup kepengurusan Kronika 2020 ini membahas sejauh mana pelaksanaan visi IAIN Metro, yang mana pada tahun ini menjadi tahun terakhir masa jabatan rektor pertama sejak diresmikannya kampus IAIN Metro. Selanjutnya pada telaah khusus menyoroti adanya satu-satunya duta di kampus yakni duta Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) yang baru dibentuk beberapa tahun terakhir, sehingga banyak mahasiswa yang belum paham mengenai fungsi duta dan bagaimana teknisnya. Semoga majalah ini dapat memberikan informasi para pembaca setia Kronika, kemudian pada kepengurusan selanjutnya bisa terus berkarya melanjutkan estafet kepemimpinan Kronika. Selama satu periode 2020 memiliki warna tersendiri hingga sulit dilupakan, perbedaan pendapat sering membersamai kami, semoga hal ini dapat menjadi batu loncatan untuk belajar menyatukan perbedaan. Karena Indonesia sendiri memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang artinya "Berbeda-beda tetapi tetap satu".

Majalah KRONIKA Edisi 33

2


Dari Kamu Reni Agustina /BPI’18

Terkadang di dalam sebuah tulisan Kronika ada kalimat yang kurang efektif. Jadi harapan saya, semoga jadi lebih baik lagi, lebih teliti dalam menggali sebuah berita, apalagi Kronika adalah satu-satunya media yang ada di kampus, semoga sukses selalu.

Terima kasih Reni atas saran dan kritiknya, Kronika berusaha sebisa mungkin menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar yakni berpedom dengan KBBI serta PUEBI. Terkadang kata-kata baku memang masih asing di dengar oleh mahasiswa, ke depannya kami akan tingkatkan lagi penggunaan kalimat supaya lebih efektif.

Khofifah Izza Afrida/PAI’19

UKM Kronika kurang meliput berita secara menyeluruh. Artinya, Kronika hanya meliput berita buruk-buruk dan ketika ada acara besar saja di kampus. Acara kecil dan berita bagus pun jarang sekali diliputnya.

Terima kasih Khofifah atas kritikannya, Kronika sebagai pers mahasiswa yang memiliki sifat independen berusaha tidak memihak kepada satu golongan manapun. Mengenai peliputan, Kronika juga menyoroti hal-hal baik seperti prestasiprestasi warga kampus dan Kronika juga meliput ketika ada acara seminar atau pelatihan di dalam kampus. Jika Khofifah mengikuti berita kami, sering terdapat berita seremonial. Bahkan jika dikalkulasikan, jumlah berita Kronika yang seremonial lebih banyak ketimbang berita yang mengkritisi kebijakan kampus.

Nurkholifatul Jannah/MHU’18

Lebih ditingkatkan lagi tentang platform medianya, tidak hanya di Instagram dan via tulisan untuk menyampaikannya. Mungkin bisa melalui video seperti reporter, karena kalau hanya via tulisan banyak warga Indonesia yang malas untuk membaca, juga dibanyakin lagi event seperti lomba menulis, dan lain-lain.

Terima kasih Jannah atas masukannya, penyampaian berita Kronika sebenarnya tidak hanya bentuk tulisan, tetapi juga dikemas dalam bentuk video melalui kanal Youtube KRONIKA TV. Tak hanya video berita, sejumlah video kreatif yang berisikan informasi menarik juga kami sajikan di sana. Mengenai event lomba, Kronika memang masih jarang mengadakan karena sering terkendala biaya, ke depannya akan kami tingkatkan lagi.

Hasan Arfani/ESY’17

UKM Kronika menurut saya sudah bagus, hanya perlu perdalam lagi pengalaman akan makna peran, tanggung jawab, dan kewajibannya. Sering-sering datang ke kampus 2, banyak yang perlu diawasi Kronika.

Terima kasih Hasan, peran dan tanggung jawab Kronika memang tidak mudah, karena perlu kerja sama dari seluruh pihak, baik itu mahasiswa atau pihak lainnya. Kampus 2 memang terkadang luput pengawasan dari Kronika, tetapi bukan berarti kami tidak berusaha mengawasinya, sejumlah reporter Kronika tetap mengawasi. Jika Hasan berkenan membantu, ketika ada suatu hal yang menyimpang bisa Hasan laporkan atau menginformasikan kepada Kronika. Supaya kami dapat memproses lebih lanjut dengan pihak yang bersangkutan.

3 Majalah KRONIKA Edisi 33


Surat Pembaca Sejauh ini sistem perkuliahan cukup baik. Namun, di masa pandemi ini masih terkendala dengan sistem perkuliahan yang belum efektif, mulai dari jam perkuliahan yang tidak sesuai jadwal atau melebihi batas waktu perkuliahan, beberapa dosen yang memberi tugas terlalu memporsir waktu, serta kurangnya komunikasi antar dosen dan mahasiswa. Mungkin bisa lebih ditekankan lagi mengenai waktu perkuliahan dan perbaiki komunikasi kepada mahasiswa, agar mahasiswa tidak merasa kebingungan.

Yan Maryani/Esy'18

Bantuan kuota internet yang tidak merata, penyampaian materi atau metode belajar dari dosen jadi susah dipahami. Kegiatan belajar mengajar jangan hanya pemberian materi berupa PDF, karena belum pasti materi akan dibaca. Sebaiknya setiap materi ada videonya supaya lebih paham.

Amalia Nur Safrida/KPI'18

Kendalanya kuliah daring ini tidak semua daerah memiliki sinyal bagus. Banyak mahasiswa memiliki jaringan tidak memadai, karena tidak semua mahasiswa tinggal di perkotaan. Kita tahu bahwa daerah pedesaan mayoritas masih buruk kualitas internetnya. Seharusnya pihak kampus mencari solusi, terutama masalah sinyal. Kuliah daring tidak efektif, mending kuliah tatap muka dengan cara mematuhi protokol kesehatan dan memakai kloter bergantian.

Doni Indrawan/HESy'18

Proyektor di gedung FEBI seperti kelas Akuntansi banyak yang mati. Selain itu, banyak kursi-kursi yang rusak, kipas angin yang mati, lalu ada kamar mandi yang tidak terawat jadi tidak bisa digunakan. Sarannya untuk fasilitas-fasilitas yang rusak segera diperbaiki atau diganti yang lebih baik. Nurul Abidah/AKS'19

Bangunan fakultas Syariah dari luar terlihat baru dan bagus, tetapi ada beberapa hal yang harus diperbaiki. Salah satunya adalah atap gedung Syariah yang masih sering bocor jika hujan dan ada beberapa kelas yang mengalami keretakan pada dinding. Sebagai mahasiswa fakultas Syariah, saya berharap supaya pihak yang memiliki wewenang untuk memperbaiki kekurangan tersebut, supaya luar dalam fakultas terlihat bagus tak ada kerusakan. .

Fahmi Aziz/AS'18

Kampus 2 ditambah lagi tanaman hijaunya supaya tidak terlalu panas. Fasilitas gedung tidak merata, seperti gedung fakultas Syariah full AC, tapi gedung FEBI panasnya minta ampun. Bahkan di ruang E6 ada yang cuma 1 kipas angin, padahal kondisi gedungnya sangat panas. Ya walaupun saya sebagai mahasiswa kurang paham bagaimana sistem pembagian fasilitasnya, saya tahunya hanya kami mahasiswa bayar UKT sama, tetapi kenapa fasilitas harus beda..

Mawar/HESy'17

Majalah KRONIKA Edisi 33

4


Telaah Utama

VISI MISI

Ilustrator: Zuki

Masa Akhir Kepemimpinan Enizar, Visi Kampus Sudah Terlaksana Sejauh Mana? Oleh: Amelia, Atika, dan Lussi

Rektor pertama Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro semenjak beralihnya status dari Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) menjadi IAIN ini akan memasuki babak akhir masa kepemimpinan. Sejak 2015, Enizar memimpin sebagai ketua dan dilanjutkan pada 2017 sebagai rektor hingga 2020. Setelah lima tahun, berbagai upaya ditempuh untuk merealisasikan visi institusi. Berbekal visi Menjadi Perguruan

Tinggi Islam yang Inovatif dalam Sinergi S o c i o E c o Te c h n o P r e n e u r s h i p Berlandaskan Nilai-Nilai Keislaman, mantapkan langkah menjadi kampus yang berdaya saing dengan perguruan tinggi lain. Kemudian sejauh manakah implementasi visi selama satu periode kepemimpinan? Sudahkah cukup satu periode memimpin untuk mewujudkan visi? Upaya Implementasi Vi s i I A I N M e t r o d i

5 Majalah KRONIKA Edisi 33

P e n g h u j u n g Kepemimpinan Ketika Kronika menemui Enizar di ruang kerjanya, ia menerangkan bahwa untuk merealisasikan visi perlunya kerja sama oleh segala masyarakat kampus, bukan hanya rektor saja. Adanya visi untuk menjadikan kampus yang unggul. Namun, Enizar menekankan bahwa visi misi dapat dinilai terealisasi atau tidaknya saat IAIN Metro memasuki tahun 2034

mendatang. Bila dianalogikan, institusi saat ini masih berada di fase merangkak. " L a n g k a h pertama itu bukan tentang berhasil atau tidaknya, tetapi ada langkah-langkah penguatan untuk mencapai ke sana. Demi menjadikan kampus tanpa Air Conditioning ( A C ) , h a r u s menjadikannya kampus hijau terlebih dahulu. Namun, pembangunan g e d u n g l e b i h diutamakan dahulu. Karena kurangnya lahan


Telaah Utama mengakibatkan institusi lebih memfokuskan bangunan yang dirasa sangat perlu. Bagaimana kita bisa membuat k a m p u s h i j a u , sedangkan gedung saja kurang, ini bisa direalisasikan untuk kepemipinan yang selanjutnya,” jelasnya. Tahapan tersebut dapat dilihat dengan perolehan IAIN Metro berupa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) seIndonesia International Organization for Standardization (ISO) 21001:2018 pertama kali pada 2019 lalu, meningkatkan akreditasi program studi, dan penambahan program s t u d i , s e r t a meningkatkan kuantitas Sumber Daya Manusia (SDM). “Karena ketika masih STAIN memiliki 12 program studi (prodi) dan sek arang sudah mencapai 22 prodi. Perolehan Akreditasi A pada prodi Pendidikan A g a m a I s l a m ( PA I ) , meningkatkan jumlah dosen dan tenaga kependidikan dengan memberikan peluang untuk melanjutkan pendidikan,” jelasnya. Melanjutkan penjelasannya, ia mengatakan, "Karena m e l a n j u t k a n k e p e m i m p i n a n ya n g

sudah ada. Semoga kampus lebih kondusif, sebab banyak kegiatan dan program kerja. Jika tidak kondusif, maka tidak akan berjalan dengan baik,” harapnya. Hal senada juga disampaikan oleh Suhairi, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan, "Kita sudah mengupayakan penerapannya (Eco,. red) dalam beberapa aspek. Diantaranya perintisan penanaman pohon serta pembuatan biopori, supaya bisa dimasukkan dalam materi-materi perkuliahan yang relevan. Mengenalkan mahasiswa mengenai Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (TIPD) pada langkah techno. Selain itu, preneurship sudah dimasukkan dalam kurikulum pada m a t a k u l i a h kewirausahaan yang relevan. Hingga saat ini pihak kampus terus berusaha agar visi-misi tersebut dapat dicapai secara bertahap," katanya. S u h a i r i menjelaskan, ciri dari seorang pemimpin yang sukses dengan membawa pengaruh dan perubahan atas apa yang dipimpinnya. Baginya pengaruh yang telah dilakukan selama ini adalah berkaitan dengan pendistribusian uang,

yang mana rektor sudah mempercayakan kepada seluruh Warek sesuai dengan bidangnya dan menekankan tentang integritas, komitmen, dan melakukan tugasnya dengan baik. Selain itu, ia juga menuturkan bahwa keberhasilan kampus dapat dilihat dari kualitas mahasiswa. "Mahasiswa IAIN Metro InsyaAllah tidak kalah bersaing dengan PTKIN, tetapi juga diluar PTKIN. Mulai ranah prestasi akademik hingga nonakademik. Beberapa posisi juga telah diduduki oleh alumni IAIN, seperti ada yang sudah menjadi advokat, hakim, dan posisi di KPUD Bawaslu kabupaten kota, bahkan direktur utama DPRD Metro Madani, serta posisi lainnnya.," tuturnya kepada Kronika. Sedangkan menurut Mukhtar Hadi, Wa k i l R e k t o r I I , pencapaian Visi dan Misi di bawah kepemimpinan Rektor periode 2016-2020 ini sudah mencapai 50% dalam jangka pendek. Pencapaian di bidang Sosio terdapat peningkatan pesat seperti layanan akademik, mulai dari Sistem Informasi Akademik (Sismik),

tanda tangan elektronik berupa barcode di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), dan Akreditasi unggul pada prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) serta pembelajaran daring dapat dibangun sendiri. Pada bidang Eco, ia menuturkan bahwa akan dibangun embung dan taman terbuka yang berada di kampus 2. Bidang Techno berupa layanan akademik yang tidak lagi manual penggunaannya, seperti menyusun Kartu Rencana Studi (KRS) tak lagi datang ke kampus. Pencapaian bidang Preneurship dapat tercapai dengan alumni IAIN Metro yang dapat berwirausaha "Kita hanya mendorong, memotivasi bahwa tidak semua lulusan IAIN Metro menjadi pegawai,” ungkap Mukhtar Hambatan Perwujudan Visi Pelaksanaan eco yang tidak mudah, salah s a t u n ya ya k n i t i d a k menggunakan AC, tapi belum bisa terealisasi. Karena target penerapan visi ini membutuhkan w a k t u 5 k a l i kepemimpinan, “Sedangkan saat ini baru d a l a m m a s a k e p e m i m p i n a n ya n g

Majalah KRONIKA Edisi 33

6


Telaah Utama pertama dan sedang dalam tahap penguatan lembaga,” kata Enizar. Peningkatan mutu kampus juga dipengaruhi dengan adanya sinergi mahasiswa. Memilih calon mahasiswa yang berkualitas, yang mana saat menjadi mahasiswa benar-benar belajar, menguasai literasi yang tidak hanya melalui Google. Namun, banyaknya mahasiswa yang lulus lebih dari 8 semester menyebabkan susahnya untuk m e n d a p a t k a n akreditasi. Enizar menilai, keterlambatan lulus disebabkan oleh mahasiswa yang mudah menyerah saat menemukan kesulitan

dalam penyusunan. Menurut Suhairi, penggunaan AC masih dilakukan. Namun, langkah pembiasaan pengurangan seperti pada Fakultas Syariah dengan melubangi sisi kanan kiri ruangan gedung Syariah untuk sirkulasi udara. P e n g u r a n g a n penggunaan AC dapat dilakukan secara perlahan, mengingat penggunaan kipas masih menciptakan suasana menjadi tidak nyaman. Selain itu, ia mengimbau supaya mematikan lampu, kran air, dan AC ketika sudah tidak digunakan, itu semua sudah bagian menerapkan Eco.

7 Majalah KRONIKA Edisi 33

Rencana yang Belum Sempat Terealisasi T e r d a p a t sejumlah rencana yang belum tercapai pada akhir periode ini seperti perluasan lahan minimal 10 hektar, target akreditasi A yang masih diusahakan, peningkatan jumlah mahasiswa akibat Covid-19 yang masih diupayakan, “Karena memang secara nasional seluruh kampus pada tahun ini mengalami penurunan jumlah mahasiswa baru dibandingkan dari t a h u n s e b e l u m n ya , ” kata Suhairi ketika ditemui di ruangannya. ”Rektor sudah b e r u s a h a d a n

m e m b e r i k a n keleluasaan untuk melakukan upayau p a y a d a l a m peningkatan kualitas kampus dan melakukan koordinasi kepada jajarannya dengan baik,” imbuhnya. N a m u n , m e n g e n a i perkembangan implementasi visi rektor terhadap Wakil Rektor I I I B i d a n g Kemahasiswaan dan Kerja Sama belum bisa diketahui hingga tulisan ini diterbitkan. Kronika mencoba untuk m e n e m u i d a n menghubungi hingga berkali-kali sejak beberapa bulan lalu, tetapi pihaknya belum ada jawaban.


Telaah Khusus

Tidak Memiliki Progja, Yudiyanto: Duta FTIK Akan Jadi Tim Sosialisasi Ke Masyarakat Oleh: Antika & Novia

Pemilihan Duta Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) 2020 telah usai dihelat pada November lalu. Ajang yang digelar di bawah naungan FTIK ini sudah ada sejak 2019, menjadi pertemuan seluruh mahasiswa berprestasi dari setiap jurusan yang ada di FTIK IAIN Metro. Mereka adalah mahasiswa pilihan yang dipilih dari jurusan masing-masing, sehingga siapapun yang terpilih adalah "maskot" dari fakultas. Duta FTIK Bagian dari Progja Dema FTIK Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) FTIK 2020, Imam Maskur (PBA'17), menjelaskan, duta FTIK merupakan Program Kerja (Progja) Dema FTIK dan dilaksanakan menggunakan dana Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA), "Jadi memang dari tahun ke tahun progja ini selalu menjadi kegiatan rutinan. Selalu ada di estafet kepengurusan baru. Tu j u a n n y a t i d a k l e b i h u n t u k merealisasikan dari tema yang kami buat yaitu Eksplorasi Potensi Generasi Muda, Cerdas, dan Bertalenta Sebagai Promotor FTIK yang Berintegritas Tinggi," jelas Imam. Salah satu implementasi usai diadakannya pemilihan duta FTIK adalah duta yang terpilih nantinya dapat ditampilkan dalam acara yang ada di tingkat Fakultas, "Jadi selain fakultas memiliki profil, memiliki visimisi, dan memiliki struktural yang jelas, di sisi lain FTIK juga memiliki icon. Apa itu icon FTIK? ya duta yang terpilih tadi," katanya. " M i s a l H M J P G M I mengadakan suatu acara yang acara itu dinaungi oleh Ormawa (organisasi mahasiswa,. red), maka di situlah duta FTIK diperankan. Ya ditampilkan agar menarik daya para peserta untuk

semangat dalam kegiatan tersebut, akhlak, kemudian sopan santun, itu terutama yang paling urgent di kegiatan yang menjadi prioritas. Karena melihat pemilihan duta FTIK untuk selanjutnya background FTIK adalah fakultas pendidikan. bisa memberikan contoh," tutur Imam. Imam pun menambahkan, sampai saat ini FTIK merupakan satu- D u t a F T I K J a d i Te l a d a n b a g i satunya fakultas di IAIN Metro yang Mahasiswa FTIK, Benarkah? memiliki duta Fakultas. Sedangkan Dyah Rullita, (TBI'17), Duta masa jabatan duta FTIK didapuk selama 1 tahun, "Jadi ketika usai FTIK 2019, mengemukakan bahwa kepemimpinan atau dilantiknya tugas seorang duta adalah sebagai kepemimpinan hingga pelaksanaan cerminan dari apa yang diwakilinya duta FTIK lagi udah otomatis hilang, seperti duta FTIK dianggap simbol dari ganti lagi duta baru biar ada regenerasi FTIK, yang mana seorang duta harus benar-benar dapat bersikap baik dan selanjutnya," pungkasnya. Menurut Yudiyanto, Wakil menjaga marwah fakultasnya. "Selain itu, duta memiliki tugas Dekan III FTIK, menjelaskan bahwa adanya duta FTIK nantinya akan penting dalam hal mengenalkan menjadi tim sosialisasi FTIK ke fakultas atau bahkan kampus agar bisa masyarakat atau sekolah. Program duta ini sudah diajukan setahun s e b e l u m n y a , " Ya sekarang kita menjaring duta, mudah-mudahan suatu saat sudah bisa turun ke lapangan, ke sekolah-sekolah, kita ingin setiap tahun ada duta FTIK yang bisa membawa nama FTIK ke lapangan sekaligus p e m b i b i t a n m a h a s i s w a berprestasi akademik m a u p u n n o n akademik," katanya. Supaya bisa menjadi duta FTIK, paling utama adalah memiliki talenta, kreativitas, inovatif, kemudian yang jelas tidak lepas dari nilaiIlustrator: Antika Wijayanti nilai keislaman, nilai Ilustrator: Antika Wijayanti

Majalah KRONIKA Edisi 33

8


Telaah Khusus lebih dikenal masyarakat luas. Sehingga duta dituntut untuk berperan aktif dalam kegiatankegiatan internal maupun eksternal kampus," jelas Dyah. Menurut salah satu mahasiswa FTIK, Mifahul Janah, (TPM'19), menilai duta FTIK adalah Mahasiswa yang dapat memberi contoh pada mahasiswa lainnya untuk bisa menjadi mahasiswa yang pintar, berkualitas, memiliki a itude baik juga berperan mensosialisasikan fakultas melalui perilaku yang baik di tengah

lingkungan kampus ataupun lingkungan masyarakat, “Menurut saya, menjadi duta FTIK yang keren itu yang memiliki banyak skill atau kemampuan di berbagai bidang, public speaking-nya oke, dan mampu mengembangkan atau menyebarluaskan ilmu yang ia miliki kepada semua mahasiswa atau orang yang membutuhkan," katanya. Miftah juga berharap agar kedepannya duta FTIK terpilih, mampu menjadi teladan bagi mahasiswa lainnya Sama halnya dengan Miftah, Rahimah Ayu Maharani (TBI'18), mengungkapkan, “Kalo aku pribadi, maunya duta FTIK itu bener-bener warga FTIK yang mewakili perilaku baiknya seorang pengajar dan karakteristiknya bisa dijadiin panutan orang lain. Jadi figur deh kurang lebih," pungkasnya. Ia berharap, duta yang telah terpilih nantinya tidak mengecewakan dan benar-benar bisa menjadi duta FTIK yang sesuai ketentuan, humble dengan warga FTIK, keep royal dan loyal atas tugasnya. Begitu pun dengan Rizka Tri Andini (TPM'17), menuturkan, "Dengan adanya duta FTIK diharapkan dalam setiap kegiatan mampu membantu berperan aktif demi kemajuan Fakultas," katanya. duta FTIK harusnya membersamai

mahasiswa FTIK untuk melakukan kegiatan yang berhubungan dengan fakultas, memiliki beberapa program untuk mahasiswa FTIK yang jumlahnya tidak sedikit, bisa berkolaborasi dengan Ormawa kampus seperti Dema F atau HMJ," jelas Rizka. Mekanisme Pelaksanaan Duta FTIK Setiap masing-masing jurusan yang ada di FTIK mendelegasikan 2 peserta, boleh berpasangan ataupun tidak. Pe n a m p i l a n d i m u l a i d e n g a n pemutaran video perkenalan oleh setiap peserta, lalu catwalk di hadapan para juri. Kemudian peserta memilih sub tema yang diundi oleh panitia dan akan dipersentasikan oleh masingmasing peserta. Sub tema tersebut meliputi Kemahasiswaan, Keindonesiaan, Keislaman, Pengetahuan tentang FTIK, dan Kebahasaan. "Kita memilih undian nomor yang berisikan tema tersebut. Nanti kita diberi waktu 3 menit untuk presentasi mengenai tema yang kita bawakan, setelah itu sesi tanya jawab kita menjawab," ujar salah satu Duta FTIK 2020 terpilih, Ardyanto (PGMI'18). Setelah dipresentasikan, para juri memberikan pertanyaan kepada peserta berkaitan dengan apa yang sudah mereka presentasikan. Setelah itu, di akhir sesi menampilkan bakat yang dimiliki di hadapan juri. Bertujuan untuk menghasilkan duta FTIK yang bisa menjadi panutan yang mempunyai motivasi dan inspirasi dari FTIK IAIN Metro. Kriteria penilaian diambil dari profil video perkenalan (Kreatifitas dan kejelasan video)

9 Majalah KRONIKA Edisi 33

(20%), Fashion/Pakaian (30%), kerapian (20%), dan tanya jawab ( Pe n g u a s a a n m a t e r i p e s e r t a , kemampuan untuk menjawab pertanyaan yang diajukan juri terkait 5 sub tema di atas) (30%). Duta FTIK Tidak Memiliki Progja Adapun tugas Duta FTIK sebagai promotor, "Kita mengenalkan FTIK terutama ruang lingkup kampus dulu. Terhadap fakultas lain apa yang ada di FTIK, bahwa FTIK itu seperti ini, lalu kita mengenalkan juga kepada masyarakat luas tentang FTIK IAIN Metro. Intinya sebagai promotor untuk mempromosikan kampus, khususnya ke FTIK," jelas Ardy. Lalu, untuk memenuhi tugasnya, duta FTIK sendiri masih belum mempunyai Progja, "Sebenernya masih nunggu tindak lanjut dari tupoksi (tugas pokok dan fungsi,. red) yang jelas di FTIK apa aja. Adakah progja atau tidaknya," katanya. Mengenai hal ini, ketua Dema FTIK 2020, menegaskan, duta FTIK yang terpilih itu tidak memiliki program kerja, "Kalau semisal duta FTIK itu memiliki progja, khawatirnya akan ada misskomunikasi antar progja Senat Mahasiswa (Sema F) dengan Dema F dan keseluruhan HMJ, makanya lebih diglobalkan," tegas Imam. Imam berharap, pengurus Ormawa selanjutnya bisa mengoptimalkan duta FTIK sebagaimana mestinya. "Untuk Duta 2020 semoga bisa memberikan contoh kepada adik-adik yang nantinya duduk di kursi Ormawa dan khususnya untuk calon duta FTIK tahun 2021 ke depan," harapnya.


Kro n Ika

Ilustrator: Rani dan Maya

Majalah KRONIKA Edisi 33

10


Restorasi

Toleransi Sebagai Upaya Merawat Keberagaman Ahmad Syukron Tamim-Pemimpin Umum UKPM Kronika

Indonesia merupakan sebuah negara besar yang dibangun dengan pondasi keberagaman. Sejak dahulu, berbagai macam suku, ras, dan agama sepakat bersatu untuk berjuang bersama demi satu tujuan yakni kemerdekaan. Keberagaman yang ada di Indonesia adalah kekayaan tak ternilai dan belum tentu dimiliki negara lain. Namun, di sisi lain apabila kita sebagai bangsa Indonesia tak mampu merawatnya, keberagaman ini menjadi bumerang yang akan menimbulkan perpecahan bagi bangsa Indonesia sendiri. Keberagaman merupakan sebuah aset luar biasa yang dimiliki bangsa ini, sepatutnya kita rawat bersama. Sah-sah saja kita meyakini bahwa apa yang kita miliki, apa yang kita anut, apa yang kita percaya adalah yang paling baik dan paling benar. Namun, jangan sampai menganggap apa yang berbeda dengan kita adalah sebuah kesalahan dan perlu kita musuhi. Jangan sampai kita lupa bahwa bangsa besar dibangun bukan oleh satu golongan saja. Kita baca lagi sejarah, dalam piagam Jakarta, sila pertama Pa n c a s i l a a d a l a h " K e t u h a n a n dengan kewajiban menjalankan s ya r i a t I s l a m b a g i p e m e l u k pemeluknya". Namun, dengan alasan keberagaman yang dimiliki Indonesia, sila pertama diganti menjadi "Ketuhanan yang Maha Esa". Mengingat bangsa Indonesia

tidak hanya diduduki oleh umat muslim, sedangkan Pancasila harus mewakili bangsa Indonesia secara keseluruhan. Walaupun penduduk Indonesia mayoritas beragama Islam, tidak berarti bisa dijadikan negara Islam. Non-muslim pun memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam bernegara. Umat Islam tidak bisa merasa paling berkuasa atas negara ini, sehingga bersikap intoleran terhadap pemeluk agama lain. Perpecahan akan terus terjadi jika satu golongan merasa paling benar dan paling berkuasa atas golongan lainnya. Kasus-kasus yang berkaitan dengan isu agama dan etnis nyatanya masih terus terjadi di Indonesia. Bahkan seringkali agama dan etnis dijadikan alat untuk sebuah kepentingan, seperti kepentingan politik kekuasaan. Pada akhirnya, agama (khususnya Islam) seperti tidak dikenal lagi sebagai rahmatan lil 'alamin atau sebagai rahmat dan kasih sayang untuk seluruh alam beserta segala isinya. Karena agama dan perbedaan seakan dikemas sebagai cikal bakal permusuhan. Padahal perbedaan adalah sebuah fitrah yang diciptakan Tu h a n . D i b a l i k i t u , Tu h a n memerintahkan kita untuk saling mengenal. Dengan saling mengenal, memahami, kemudian kita bisa mencintai. Hidup damai berdampingan dengan perbedaan dan keberagaman.

11 Majalah KRONIKA Edisi 33

Kita sebagai mahasiswa yang seringkali menyematkan gelar agent of change pada diri ini mendapatkan tugas besar untuk merawat keberagaman. Langkah pertama yang dapat kita lakukan adalah menumbuhkan sikap toleransi. Sebuah sikap menghargai dan membolehkan pendirian, pendapat, pandangan, kepercayaan yang berbeda dengan kita. B h i n n e k a Tu n g g a l I k a , sebagai semboyan negara harus benar-benar kita hayati dan amalkan maknanya. Kita singkirkan ego, jangan sampai mencederai persatuan dengan sikap intoleran karena merasa apa yang diyakini adalah yang paling benar dan menganggap yang berbeda adalah salah. Sebagai umat muslim sudah sepatutnya kita mengharumkan nama Islam dengan menebarkan kesejukan. Menghindari upaya provokatif dalam berdakwah dan tidak mudah terprovokasi. Perlunya sebuah pengingat sejarah, seperti h a l n ya k e b e r h a s i l a n d a k wa h Walisongo dalam menyebarkan Islam di Nusantara. Mereka tampilkan wajah Islam yang santun, bahkan akulturasi budaya dilakukan agar Islam lebih bisa diterima. Tidak dengan cara yang keras sehingga objek dakwah merasa takut dan membenci Islam. Mari kita teladani ajaran Walisongo untuk lebih bisa mentoleransi keberagaman, tunjukkan bahwa Islam adalah kasih sayang.


Opini

Sekolah Daring Masih Terus Berlangsung, Siapa yang Paling Heboh? Kehebohan sekolah daring di masa pandemi masih berlanjut. Sebagai budaya belajar baru, setiap orang harus menghadapi kesulitan, hambatan, penolakan, bahkan keputusasaan dalam menjalaninya. Di semester genap lalu, pada awal pandemi proses belajar dijalani karena kondisi yang benar-benar darurat dan terkesan tanpa persiapan untuk tidak mengatakan asal-asalan. Tujuannya tidak lebih agar hak belajar anak bangsa tak terampas oleh virus Corona. Diakui atau tidak, proses belajar fase itu justru lebih banyak membebani tidak h a n ya s i s wa n ya , t a p i j u g a gurunya. Hasil survei Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pada bulan April 2020 di 20 Provinsi dan 54 Kabupaten m e n u n j u k k a n 7 6 . 7 % s i s wa merasa tidak senang menjalani Pendidikan Jarak Jauh (PJJ), karena tidak ada interaksi dan tugas yang menumpuk. Alih-alih belajar dengan gembira dari rumah, siswa lebih banyak terbebani dengan model-model penugasan yang melelahkan. Tahun ajaran baru tahun 2020, Kementerian Pendidikan masih mempertahankan

kebijakan perpanjangan pembelajaran daring hingga akhir tahun 2 0 2 0 . D a l a m prakteknya, sebagian sekolah telah memulai belajar tatap muka secara terbatas dengan mengikuti protokol ( Ketua PSGA LPPM IAIN Metro ) Kesehatan. Namun, tidak sedikit pula s e k o l a h ya n g t e t a p K PA I b a h w a 5 8 . 4 % g u r u melaksanakan pembelajaran menyatakan terus mengasah diri jarak jauh seperti sebelumnya. berupaya memanfaatkan Di balik itu semua, ada teknologi dalam pembelajaran. semacam blessing in disguise, atau Corona telah memaksa pelaku hikmah di balik bencana. Bahwa pendidikan untuk meningkatkan Corona tidak hanya menjadi skill dan beradaptasi secara cepat jendela baru bagi dunia dengan pembelajaran era 4.0 yang pendidikan untuk lebih berbasis media dalam jaringan. mengakrabi media teknologi

Oleh: Mufliha Wijayati

informasi, tapi juga memaksa semua pihak untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran anak. Saat tahun ajaran baru dimulai bulan Juli lalu, misalnya, terasa sekali para guru dan sekolah relatif lebih siap untuk menyelenggarakan pembelajaran d a r i n g . Pe n g u a s a a n m e d i a pembelajaran dan inovasi model penyampaian materi sudah lebih meyakinkan dibanding sebelumnya yang sarat dengan penugasan. Fakta ini mengkonfirmasi hasil penelitian

Bagaimana anak-anak menikmati proses belajar daring? Tampak kehebohan di dinding sosial media tentang pengalaman anak-anak menjalani pembelajaran daring kembali. Tentu kehebohan yang merepresentasikan orang tua dalam mendampingi anak-anak sekolah dari rumah. Kesulitan untuk mendisiplinkan anak belajar sesuai jadwal, keikhlasan hati

Majalah KRONIKA Edisi 33

12


Opini orang tua merelakan telepon seluler/laptop dipakai belajar, dan mendampinginya mengatasi kesulitan-kesulitan belajar. Mengajak anak untuk selalu siap memulai belajar di pagi hari, tentu bukan perkara mudah. Dalam memori anak-anak bangsa, belajar adalah duduk manis di kelas sambil mendengarkan guru berbicara. Sementara, rumah adalah tempat bermain dan bermanja-manja dengan orang tua serta saudara. Belum lagi soal media belajar. Kebutuhan telepon seluler atau laptop untuk belajar, mau tidak mau harus mengorbankan kepentingan orang tua, untuk puasa sejenak merelakan telepon selulernya digunakan sekolah anak dari rumah. Jangan d i b a ya n g k a n s e t i a p j i wa d i keluarga terlahir dengan memiliki telepon seluler sendiri-sendiri. Apalagi jika anaknya lebih dari 1, bisa dibayangkan kehebohan perebutan hak guna atas telepon seluler orang tua tak bisa dihindari. Belum lagi jika orang tuanya harus bekerja di luar

rumah. Konon, saat ini orang lebih tenang tertinggal dompet di rumah, dari pada tidak membawa telepon seluler ke kantor. Selain itu, keberadaan orang dewasa untuk mendampingi proses belajar di rumah juga menjadi keharusan. Pengalaman paling heroik bisa jadi dialami oleh orang tua yang memiliki anak, baru masuk sekolah. Dengan pemahaman konsep belajar anak-anak yang masih abstrak, orang tua harus bisa menjadi teman belajar paling sabar dan setia. Mengkondisikan tekun dan nyaman di depan laptop atau telepon seluler tapi tidak sedang bermain game, tentu butuh perjuangan melakukannya. Menjadi penerjemah atau bahkan penafsir penjelasan guru saat anak tidak faham, juga meniscayakan modal pengetahuan minimal setara dengan gurunya. Hari ini, semua kita adalah guru. Semua guru adalah murid. Semua mendadak jadi guru karena belajar daring tidak akan berhasil tanpa pelibatan semua pihak untuk mendampingi dan

mengawasi peserta didik dalam belajar. Dulu orang tua boleh mempercayakan penuh pendidikan anak pada guru dan sekolah, tapi hari ini tidak demikian. Pun demikian, hari ini semua kita adalah murid. Menjadi pembelajar, yang sedang samasama berjuang beradaptasi dengan keadaan. Guru, harus belajar mendaratkan kemampuan pedagogiknya tidak hanya di dalam kelas nyata, tapi juga di k e l a s m a ya . A n a k , m e m a n g sedang menjadi murid yang belajar tentang banyak hal dalam proses belajarnya. Lalu orang tua, harus berikhlas hati menjadi pembelajar yang juga terlibat aktif dalam kelas-kelas virtual, menjadi teman sekelas bagi anak-anaknya. Bukankah ini berkah? Kembali pada konsep ideal pendidikan yang melibatkan tidak hanya guru dan murid, tapi juga orang tua yang sejatinya adalah sekolah utama bagi anak-anaknya. Terima kasih Corona.

Dampak Covid-19 dalam Dunia Pendidikan Oleh: Tandi Rahmanda Putra Mahasiswa KPI

Sejak awal tahun 2020 hingga saat ini pandemi Covid-19 masih m e n ye b a r k e s e l u r u h wilayah Indonesia. Meskipun sudah melewati beberapa bulan lamanya, terhitung sejak awal Maret 2020 hingga saat ini Juli 2020. Sebagaimana yang

13 Majalah KRONIKA Edisi 33

disampaikan oleh juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona atau Covid-19, Achmad Yurianto bahwasannya hingga saat ini kasus positif Covid-19 terus menerus bertambah. Artinya, keadaan ini masih membutuhkan kesadaran kolektif untuk tetap waspada dan meminimalisir kegiatan di luar


Opini rumah. Selain itu, kegiatan belajar mengajar harus tetap berjalan meskipun dilaksanakan secara daring atau online demi mencerdaskan anak bangsa. Hal tersebut tentunya membutuhkan perhatian lebih dari orang tua untuk terlibat dalam memantau setiap anak ketika belajar di rumah. Tentunya perubahan kegiatan belajar mengajar di tengah pandemi Covid-19 ini menimbulkan dampak positif dan dampak negatif terhadap pendidikan di Indonesia. Dampak Negatif Pertama dari segi anggaran (APBN), kita tahu bahwa pandemi Covid-19 ini menggelontorkan dana yang tidak sedikit, anggaran atau alokasi dana yang semestinya bisa dioptimalkan untuk membangun sarana dan prasarana sekolah dan perguruan tinggi, justru harus terelakan untuk dibagi dengan penanganan Covid-19 pada cluster pendidikan/sekolah. Selanjutnya kondisi psikologi anak. Di era pandemi, banyak sekali perubahan sistem yang diberlakukan untuk mencegah dan membatasi penularan Covid-19, salah satunya adalah konsep belajar di rumah saja yang membuat anakanak kehilangan momentum untuk bermain dan belajar, berinteraksi dengan temantemannya dalam suasana yang menggembirakan sesuai dengan fitrahnya. Besarnya kebutuhan pulsa internet diiringi sulitnya ekonomi di tengah pandemi juga

jadi persoalan. Terakhir, dampak negatif tentu juga dialami oleh para guru, dosen, dan tenaga pengajar lainnya. Terlebih kita temui pada tenaga pengajar yang sudah lanjut usia, cukup kesulitan untuk beradaptasi dengan konsep e-learning. Tak jarang, proses pembelajaran juga menjadi kurang optimal karena dibutuhkan kemampuan adaptasi yang cepat di tengah era ketidakpastian ini. Penurunan capaian belajar juga menjadi sorotan di tengah pandemi. Banyak juga kita temui para t e n a g a p e n g a j a r ya n g r e l a merogoh saku pribadi untuk diberikan kepada siswa-siswinya demi memperjuangkan proses belajar mengajar terus berlanjut. Selanjutnya, interaksi dan komunikasi sosial juga sedikit terganggu. Meski semua bisa diperbuat di era daring, tentu ada hal-hal yang tidak bisa tergantikan oleh sistem daring seperti pelukan sahabat, sentuhan guru, bercengkrama dengan orang-orang yang kita sayangi. Di balik sisi-sisi negatif Covid-19 seperti krisis ekonomi, kesedihan yang mendalam, dan begitu besarnya perjuangan kita dalam menghadapi pandemi, p a s t i d i s a n a Tu h a n t e l a h menyiapkan hikmah yang indah. Sebagaimana halnya badai yang begitu mencekam, pasti selepas itu ada matahari dan langit akan bersinar terang. Pertanyaan selanjutnya, apakah Covid-19 ini benar-benar punya sisi positif? Tentu di balik sebuah ujian ada hikmah yang

terpendam di dalamnya. Tidak melulu soal negatif, Covid-19 ini juga punya berbagai macam sisi positif dan hikmah yang bisa kita petik. Dampak Positif Pertama, kemampuan beradaptasi. Di era serba tak menentu dan tak terprediksi ini, tentu kita di tuntut untuk bisa survive, bertahan dalam kesempitan dan dituntut memiliki salah satu soft skill yang luar biasa bernama adaptasi ini. Kita dihadapkan pada era new normal, adaptasi sistem pembelajaran daring dan masih banyak lagi. Kita ingat bersama, dalam revolusi industri 4.0 saat ini, ada salah satu istilah yang disebut dengan disruption, yang mana orang-orang yang tidak memilki mindset yang inovatif akan tergantikan eranya dengan orang-orang yang mampu beradaptasi dengan situasi. Sebut saja tukang ojek pangkalan tergantikan oleh jasa ojek online, begitu juga dengan gawai sejuta umat yaitu Nokia yang pada akhirnya digantikan era keemasannya dengan gawai Android. Jadi pada akhirnya, justru kita punya adaptasi yang baik dalam membaca tantangan ke depan khususnya di era elearning yang sudah lebih dulu dikembangkan di negara maju. Selanjutnya, tentu kita bisa mengoptimalkan dan upgrade kapasitas diri di tengah pandemi dengan memperdalam banyak soft skill yang bisa kita upgrade, diantaranya adalah meningkatkan knowledge dengan membaca buku, belajar desain

Majalah KRONIKA Edisi 33

14


Opini grafis, latihan public speaking di rumah dan tentunya kita bisa meramu karya dari rumah. Sebagai milenial, tentu kita tidak boleh mati gaya untuk berproses dan belajar saat pandemi. Alangkah baiknya, tetap #dirumahaja kita ganti dengan #dirumahluarbiasa sehingga membuat mindset kita jauh lebih positif. Sisi positif pandemi yang bisa kita optimalkan lagi adalah momen kumpul bersama dengan keluarga. Kini orang tua bisa memantau perkembangan dan

aktivitas sekolahnya secara lebih intens, kakak bisa membagi ilmu dengan adiknya begitu juga sebaliknya. Momen kebersamaan ini tentu bisa dioptimalkan sebagai sarana family time yang mungkin sulit didapatkan sebelumnya. Terakhir, tentu dalam proses perjalanannya masih banyak sekali kekurangan yang perlu kita benahi seperti minimnya sarana dan prasarana, kuota internet yang kini menjadi salah satu kebutuhan primer, edukasi seputar e-learning pada

orang tua dan anak serta treatment khusus yang dapat mengatasi kejenuhan pada proses pembelajaran. Dunia pendidikan kita hari ini tentu menjadi pekerjaan rumah bagi kita semua, agar tetap berjalan dengan optimal dan tetap menggembirakan bagi semua pihak, serta yang paling penting adalah kontribusi kita sebagai milenial dalam memajukan sistem pendidikan kita untuk ikut serta dalam rangka mencerdaskan anak bangsa Indonesia.

SURVEI LITBANG LPM KRONIKA MENGENAI PEMBELAJARAN DARING IAIN METRO Metode jejak pendapat: Pengumpulan pendapat melalui google form divisi litbang LPM KRONIKA IAIN Metro, sebanyak 288 responden mahasiswa IAIN Metro

1.Menurut anda apakah pembelajaran daring di IAIN Metro dalam penerapan 45,1%

49%

5,9%

Sudah Maksiml

36,5%

42,7%

Cukup Maksimal

20,8%

Sudah

58,3%

23,3%

kuliah daring selama pandemi sudah maksimal ?

2.Apakah selama kuliah daring anda telah memperoleh fasilitas yang maksimal (kuota dan pembelajaran e-learning) ? Cukup

18,4%

Sudah Memadai

Kurang Maksimal

Kurang

3.Apakah selama kuliah daring anda telah memperoleh fasilitas pelayanan yang memadai (pelayanan administrasi dan sosialisai sistem pembelajaran) dari IAIN ? Cukup Memadai

Kurang Memadai

15 Majalah KRONIKA Edisi 33


Kreativitas

Dok. Ist

Oleh: Hana Lestari/KPI'20

P

andanganku lurus ke depan. Mengamati seekor kucing yang duduk diam di balik kardus usang sebagai tempat berteduh. Rasa kasihan merambah dalam hati saat kulihat si kucing mulai kedinginan. Dengan berpayungan plastik, aku segera menerjang hujan untuk menolong kucing tersebut. Setelah kembali dengan kucing yang ada dalam gendongan, fokusku teralihkan pada setumpuk keripik singkong hasil buatan ibuku yang masih tersisa banyak. Hujan lebat kali ini cukup membuatku sedih. Tak terbayang bagaimana raut wajah ibu saat aku pulang dengan membawa pulang kembali keripik-keripik yang tak habis terjual. Aku tahu beliau akan sedih tetapi tetap berkata dengan tenang, “Enggak apa-apa. Besok masih bisa dijual”. Aku mulai menggigil. Kini, kupandangi tongkat yang membantuku untuk berjalan. Ya, aku memang cacat. Aku hanya memiliki satu kaki untuk berpijak. Kupikir ini adalah anugerah dari Tuhan. Dengan begitu, artinya Tuhan telah memintaku untuk belajar bersyukur. Meski rasa sedih kerap kali muncul saat teman-teman sebayaku mengolok-olok. Sudah tak punya ayah, cacat pula. Ah, jujur saja kalimat itu selalu berhasil membuat dadaku nyeri. Untungnya,

aku selalu ingat kata ibu. Saat ada yang menghina, maka aku cukup beristighfar agar emosiku tetap terkendali dengan baik. Sebuah mobil berhenti di hadapanku. Seorang lelaki dewasa keluar sambil membawa payung. Aku terus mengamatinya yang tengah sibuk membawa selembaran kertas yang kutaksir itu adalah pamflet. Kemudian ia menempelkannya pada tembok, setelah itu langsung pergi. Rasa penasaran menyergap. Aku langsung menegakkan tongkat dan melangkah ke s a n a . S e s a a t a k u t e r d i a m m e m a n d a n g i n ya . Sepersekian detik, mataku berbinar. Lomba Kaligrafi Hari : Jumat, 30 Oktober 2020 Waktu : 08.00 s/d 12.00 WIB Narahubung : 08199774**** Tak peduli pada hujan yang belum juga reda, aku bergegas pulang untuk menunjukkan brosur ini kepada ibu. Aku akan memenangkan lomba ini, begitu tekadku. Mengingat besarnya nominal hadiah jika aku memenangkan lomba ini, aku berniat akan memberikannya pada Ibu sebagai modal usahanya menjual keripik singkong. Aku ingin ibu punya

Majalah KRONIKA Edisi 33

16


Kreativitas sepeda agar tidak perlu berjalan jauh untuk berjualan keliling.

memenangkan lomba ini demi Ibu.” ***

“Assalamualaikum. Ibu, Saka pulang,” sapaku di depan pintu dengan pakaian lusuh dan basah kuyup. Napasku sedikit ngos-ngosan setelah berjalan cepat tanpa mempedulikan hujan. “Waalaikumussalam. Astaghfirullah, Saka. Kenapa hujan-hujanan? Nanti kalau sakit, bagaimana?” Ibu segera menuntunku menuju kursi dan mengambil handuk untuk dililitkan ke tubuhku. Aku senang saat melihat bola matanya yang memancarkan kekhawatiran juga cinta kasihnya. Sungguh, aku ingin berlama-lama merasakan hangatnya sentuhan beliau. “ I b u , c o b a l i h a t i n i , ” k a t a k u s e r a ya menunjukkan kertas yang kuyakini ikut basah selama berada di kantong celanaku. Ibu berusaha mengamati kertas yang tulisannya sedikit memudar karena basah. Beliau diam sejenak, seolah tengah memikirkan sesuatu. “Kamu mau ikut lomba?” tanyanya tanpa mengalihkan pandangannya dariku. Sorot mata Ibu menggambarkan sebuah kekhawatiran. Aku tahu itu. Sepertinya, Ibu masih trauma pada kejadian yang dulu menimpaku saat sekolah. Satu kelas menjauhiku, bahkan mengejekku habis-habisan, membuat Ibu murka. “Hadiahnya dua juta, Bu. Nanti kalau menang, uangnya bisa dipakai untuk beli sepeda. Jadi, Ibu enggak perlu capek-capek jalan untuk jualan keliling.” Aku sadar betul bahwa anak cacat sepertiku kerap kali dipandang rendah oleh orang lain. Aku kehilangan kaki kiriku sejak usia delapan tahun akibat kecelakaan yang juga merenggut nyawa ayahku. “Saka memang enggak bisa mewujudkan mimpi untuk jadi pemain bola karena kaki Saka cacat. Tapi, Saka masih punya tangan untuk berkarya. Doakan Saka agar berhasil.” Isak tangis terdengar. Itu berasal dari Ibu. Aku segera mendekat dan memeluknya begitu erat. Kurasakan tubuh Ibu bergetar menahan tangis. Kukecup keningnya dan kuusap air mata yang membasahi pipinya dengan lembut. Aku paling tidak suka melihatnya menangis seperti ini. “Ibu enggak usah khawatir. Saka bisa jaga diri. Saka cuma mau minta restu dari Ibu. Saka mau

17 Majalah KRONIKA Edisi 33

Hari yang ditunggu-tunggu telah tiba. Setelah melalui latihan yang cukup lama dengan didampingi guru mengajiku, kini aku cukup percaya diri untuk mengikuti lomba ini. Seperti kata Ustad Maulana kemarin, bahwa untuk mencapai keberhasilan, aku tidak boleh merasa minder. Setelah mendengar interupsi dari pengeras suara, kami mulai melangkah masuk. Cukup terkejut saat melihat begitu banyaknya peserta yang ikut. Aku menunduk, merasa malu saat semua pandangan mengarah padaku. Tanganku berkeringat dingin. Saat hendak berbalik, aku diam. “Semangat, Sayang. Ibu yakin kamu pasti menang". Ah, ya Tuhan, bagaimana bisa aku melupakan pesan Ibu pagi tadi? Setelah menarik napas cukup p a n j a n g d a n m e n g e m b u s k a n n ya p e r l a h a n , kutengadahkan kepalaku lantas menatap balik ke arah mereka. Aku mulai berjalan lantas mengambil duduk di kursi paling belakang. “Aku enggak yakin dia bakal menang,” celetuk seseorang di depanku pada teman di sebelahnya. “Iyalah, jelas. Lihat aja, krayonnya jelek begitu,” sahutnya seseorang dengan baju koko yang aku yakini sangat mahal harganya. “Lagi pula, anak cacat bisa apa?” tambahnya membuatku tersenyum kecut. Satu kata yang selalu aku tanamkan dalam hati tiap kali ada orang yang mengejekku. Istighfar. Kata Ibu, dengan beristighfar akan membuat emosiku redam, berganti dengan sabar. Pandanganku beralih ke samping dan terhenyak saat menyadari seseorang di sampingku tengah menatapku terang-terangan. “Hai, namaku Nabil. Namamu siapa?” Aku terpaku, baru kali ini ada orang yang mau berkenalan denganku, semenjak aku cacat. Langsung saja kubalas uluran tangannya tanpa bisa menutupi rasa bahagiaku. “Aku Saka.” “Jangan dengerin kata Jason dan Akmal, ya. Mereka memang begitu,” ujarnya. Perlombaan pun dimulai. Semua peserta fokus dengan pekerjaannya masing-masing, termasuk aku. Rasa gugup cukup mengusik hati. Aku menggigit bibir, menggeleng, berusaha menghilangkan rasa


Kreativitas gugup tak beralasan itu. Ayo, Saka. Kamu pasti menang, aku berbisik pelan menatap sekelilingku. Kepalaku mendongak, menatap jam dinding di dekat pintu. Masih ada sisa satu jam lagi. Kulihat beberapa pengawas mulai berkeliling untuk melihat hasil karya kami. Aku menghela napas perlahan. Hening. Semua disibukkan dengan kegiatannya, mengingat waktu yang sebentar lagi akan habis. “Oke, semuanya. Waktu sudah habis. Silakan hentikan kegiatan kalian, dan kumpulkan hasilnya di depan. Saya hitung mundur dari angka sepuluh.” Setelah itu, kami diminta menunggu hingga pukul tiga sore untuk pengumuman hasil lomba. Yang paling ditunggu akhirnya tiba. Yaitu pengumuman hasil lomba. Semua peserta diminta berkumpul di aula. Rasa gugup kembali menyergap. Sedangkan Nabil yang berdiri di sampingku terlihat begitu tenang. Sampai kudengar dia berbisik di telingaku. Aku dibuat terpaku. “Kamu udah berikhtiar, sekarang saatnya tawakal. Apa pun hasilnya, kamu udah hebat bagi aku”. Seorang MC maju ke atas panggung dan mulai mengangkat map yang dipegangnya. “Oke, baiklah. Tak mau berlama-lama, langsung saja saya umumkan hasilnya. Untuk juara harapan 1, Ade Saputra. Untuk juara 3, Akmal Prayuda. Juara 2, Saka Aji Pangestu. Dan, juara 1 ... Nabil Alfarisy. Silakan maju ke depan dan beri tepuk tangan yang meriah untuk mereka.”

Aku menunduk, awalnya sedikit kecewa karena aku tidak berhasil mendapatkan juara 1. Padahal aku sudah berjanji pada Ibu. Tapi, lagi-lagi Nabil menenangkanku. Sampai acara pembagian piala dan hadiah berakhir, tiba-tiba Nabil menghampiriku yang tengah berjalan pulang. Aku sangat terkejut saat ia datang bersama orang tuanya dan memberikan amplop berisi uang yang kutebak adalah hasil dari lomba tadi. “Ambillah, untuk beli sepeda. Dan yang itu, kamu simpan aja buat ditabung,” ujar Nabil seraya menunjuk amplop milikku. “Tapi—” “Ambil aja, aku ikhlas. Senang berkenalan denganmu, Saka.” Setelah mengucapkan itu, Nabil langsung berlalu dengan kedua orang tuanya. Kupandangi amplop di genggamanku dengan berkaca-kaca. Ya Tuhan, ternyata masih ada banyak orang baik di sekitarku. Tak ingin membuat Ibu menunggu lama, aku bergegas mampir ke toko untuk membeli sepeda. Dengan dibantu kurir pengantar barang, aku pulang. Berharap Ibu bahagia dengan apa yang kubawa. Ternyata benar kata Ibu, bahwa tak ada belajar yang sia-sia. Terima kasih ya Tuhan.

Rekomendasi Film Drama Mengundang Tawa

Rentang Kisah Sutradara: Danial Rifki Rilis 11 September 2020 Genre: Drama-Romansa

Sejuta Sayang Untuknya Sutradara: Herwin Novianto Rilis 23 Oktober 2020 Genre: Drama Keluarga

Bebas Sutradara: Riri Riza Rilis 3 Oktober 2019 Genre: Drama-Komedi

Majalah KRONIKA Edisi 33

18


Kreativitas

Ayah Oleh: Tika Nur Qifaya/ESy'17

Ayah Ku tau, dalam sujud panjangmu Tak pernah terlupa engkau menyebut nama putra putrimu. Di keheningan malam Doa doa selalu engkau panjatkan Untuk kami anakmu yang engkau banggakan Ayah Bagai pelukan rembulan pada sang malam Cinta dan kasihmu telah menyejukkan hidup kami Perjuanganmu bagai mentari yang menyinari bumi Tanpa pamrih, kau berkorban jiwa dan raga bagi kebahagiaan kami Tanpa mu, tak kan kami temukan ketulusan lebih dari ini Ayah Engkaulah pria terhebat. Meski bersulam bulan kau tetap berjuang Meski terik matahari membakar semangatmu tak akan hilang Demi kami, hujan dan panas tak jadi penghalang. Ayah Tulus perjuanganmu Adalah pelecut semangat hidupku.

19 Majalah KRONIKA Edisi 33

Curah Hati di Kala Pandemi Oleh: Syarif Hidayatulloh/Esy’18

Mendengar berita mengenai Corona melanda sudah biasa Banyak jiwa yang dipaksa pergi dari tubuhnya Hadirnya dipercaya memang benar adanya Namun, adanya keluhan imbauan di rumah saja tetap ada Pembelajaran tetaplah dilaksanakan Meski keadaan terlihat sangat tidak memungkinkan Semua seperti memang dipaksakan Padahal sudah jelas banyak pihak yang dirugikan Di rumah saja memanglah negatif Corona Cuma ini sudah terlalu lama berdiam diri saja Tak hanya jiwa, tetapi hati serasa hampa Sebab tak tahu pendidikan ini mau dibawa kemana Kuota kini menjadi harga mati Ketika pembelajaran harus tetap dimulai Hanya demi semester agar tetap mendapat nilai Kegiatan belajar hanyalah fiktif Dengan dosen yang semakin tidak produktif Ditambah mahasiswa banyak ikutan menjadi pasif Sehingga didapat hasil yang negatif Nilai semakin bebas Banyak dosen yang hanya asal terabas Dengan alasan “yang penting mahasiswa puas” Meski mahasiswa sudah jelas atau hanya sekadar bablas


Resensi

No Problem, Ketika di Fase Kehidupan Tak Jadi Apa-Apa problem dalam bab per bab. Bagi kamu, kita, yang sedang khawatir tentang masa depan, buku ini untuk kita. Persis seperti yang penulis katakan, "Untuk seseorang yang sedang khawatir tentang masa depannya: yes, I wrote this book for Kutipan dari buku karya you" Alvi Syahrin yang Di buku ini memberikan berjudul Jika Kita Tak gambaran bahwa kita kadang Pernah Jadi Apa-Apa, tidak perlu butuh validasi orang berisi tentang fase-fase lain tentang kesuksesan itu. kehidupan beserta Ketika kita ada di zona yang pelajaran hidupnya. orang lain bilang sukses pun Menceritakan kita merasa terjebak. Kadang bagaimana cara standar kesuksesan itu berbeda mengatasi permasalah dan bahkan ada yang lebih hidup yang mungkin penting dari itu . semua orang alami "Selanjutnya yang terjadi dalam fase kehidupan. dalam hidupku adalah... aku tak Ta k h a n y a i t u , d i pernah mendapatkan beasiswa itu. dalamnya juga Namun, aku tahu, setiap aku memberikan pencerahan berdoa, aku selalu yakin betapa tentang apa yang harus Allah tak mungkin mengecewakan dilakukan di masa hamba-nya yang senantiasa mendatang. Lebih berdoa kepada-nya, yang tepatnya buku ini senantiasa berusaha menjelaskan bahwa Judul: Jika Kita Tak Pernah Jadi memperbaiki hubungan dengankadang apa yang Apa-Apa Nya. Aku selalu percaya itu." menjadi ekspektasi Penulis: Alvi Syahrin Penerbit: Gagas Media Sosok Aku yang tidak sama dengan Tahun terbit: Cetakan kedua, 2019 pantang menyerah realita yang ada. Tebal: 229 halaman mengajarkan agar selalu Menceritakan tentang ISBN: 978-979-780-948-5 berusaha untuk mendapatkan sosok "Aku", terdapat Peresensi: Maya Aulia Sondari hasil yang diinginkan, kemungkinan sosok walaupun terkadang hasil tersebut diambil dari tidak sesuai ekspektasi. pengalaman sang Namun, percayalah tuhan mempunyai rencana penulis. dibalik itu semua. Buku yang terdiri dari 45 bab dengan cerita"Dan memang, Allah memberi pilihan yang lebih cerita ringan dan relevan pada kehidupan sehari-hari. baik, yang lebih cocok untukku. Aku tak perlu merantau. Menguraikan tentang rasa kegagalan, kebingungan, Aku bisa bekerja dari rumah, dari sebuah perusahaan yang bagaimana, dan bahkan keinginan, semuanya terletak di negara yang aku ingin berada di sana, berlokasi lengkap, tetapi tenang. Semua dibahas problem per "Bodo amatlah pada standar kesuksesan yang digaungkan oleh society dan media. I will be something, tanpa perlu standar itu."

Majalah KRONIKA Edisi 33

20


Resensi tepat di kampus yang menolaku. lt was magical." Dan bahkan sosok Aku bisa menetap 2 minggu di sana. Sosok Aku yang selalu menggantungkan hatinya kepada Allah, membiarkan Allah memberikan pilihan yang terbaik, barulah akan merasakan hikmah dibalik itu semua. Banyak sekali bab yang tidak bisa dijelaskan dan diulas, pastinya semua problem dan cerita sosok Aku akan lebih bisa membuka pemikiran terhadap kehidupan, realita dan ekspetasi serta kita akan jadi apa, atau bahkan selalu menganggap jika kita tak pernah jadi apa-apa.

Kelebihan buku : Tampilan buku yang cukup simple dan pemilihan warna sampul hitam netral di tumpuk dengan warna kuning berkilau menunjukan kesan elegan nan estetik. Cerita yang dikemas dari beberapa bagian bab yang mudah dipahami, tidak jenuh saat membaca banyak bab. Penguraian kata yang tidak bertele-tele dan pemilihan bahasa secara sederhana. Begitu pun pemilihan problem yang bahkan sangat pas untuk kebanyakan pembaca, karena problem yang ada di buku merupakan problem sering dialami.

Lemantun: Bukan Sekadar Benda, Tapi Takaran Cinta Judul Film: Lemantun Penulis dan Sutradara: Wregas Bhanuteja Penulis Naskah: Danny Indra Pradipta Produser: Nia Sari Pemain: Freddy Roterdam, Tatik Wardiono, Den Baguse Ngarsa, Agoes Kencrot, Triyanto Hapsoro, dan Titik Renggani Durasi: 21 menit 39 detik Peresensi: Intan Nur Octavia

Film yang diadaptasi dari kisah nyata lalu dimodifikasi oleh sang sutradara sendiri. Bercerita mengenai anak yang tengah berada dalam perantauan, tetapi dilanda rindu orang tua. Sebagian orang tentu pernah merasakannya, seperti ketika mengenyam pendidikan ataupun kerja merantau. Film yang diproduseri oleh Nia Sari ini menyajikan sebuah visual untuk meredakannya, sempat meraih penghargaan film pendek di XXI Short Film Festival 2015 dan film pendek terbaik di Apresiasi Film Indonesia 2015. Film ini bukan hanya mencuri perhatian karena mendapat penghargaan, melainkan juga kualitas dari gagasan Wregas Bhanuteja yang tervisualisasi dengan apik. Lemantun bercerita tentang awal keinginan seorang Ibu beranak lima yang ingin memberi warisan kepada anak-anaknya. Namun, warisan tersebut bukanlah tanah, rumah ataupun barangbarang mewah lainnya, tetapi berupa sebuah lemari.

21

Majalah KRONIKA Edisi 33

Tiap kali anak-anaknya lahir sang ibu membeli sebuah lemari. Ia ingin memberikan kepada anakanaknya ketika telah dewasa. Mereka diminta datang untuk membawa langsung lemari-lemari di hari itu juga. Hal ini tentu tak perlu dirisaukan bagi Eko, Dwi, Yuni, dan Anto, empat dari lima anak sang Ibu yang telah datang dengan kendaraan mereka, entah itu mobil pribadi atau kendaraan sewaan. Tapi bagaimana dengan Tri, sang anak tengah yang bahkan belum punya rumah sendiri, akan dibawa kemanakah lemari tersebut? Film ini dikemas secara inspiratif dan edukasi. Pembawaan visual nan melankolis memang cukup terasa dalam film garapan tahun 2014 ini. Alur cerita yang sederhana dengan build up yang cukup memakan waktu. Bukan hanya menghibur, film Lemantun meninggalkan residu yang mengusik setelah selesai. ditonton.


Kreativitas Karikatur

Ilustrator: Antika Wijayanti

Majalah KRONIKA Edisi 33

16 22


Galeri Foto

KONDISI KAMPUS DI TENGAH PANDEMI

Terlihat mahasiswa sedang menunggu bimbingan skripsi di kala pandemi yang mengenakan protokol kesehatan di gedung fakultas Syariah kampus 2. Fotografer: Maya Aulia Sondari Kamera : Redmi Note 8

Kan n IAIN Metro terlihat sepi pengunjung ke ka pembelajaran kampus dilakukan secara jarak jauh atau daring.. Fotografer: Maya Aulia Sondari Kamera : Redmi Note 8

Tampak hanya terdapat beberapa mahasiswa yang berak vitas di sekretariat lantai I gedung UKM semasa pandemi dan libur semester.. Fotografer: Maya Aulia Sondari Kamera : Redmi Note 8

23

Majalah KRONIKA Edisi 33


Galeri Foto

Pengecekan suhu tubuh oleh satpam kepada mahasiswa yang akan memasuki lingkungan kampus 2 IAIN Metro. Fotografer: Irsyadul Rasyid Kamera : Realme 5

Terlihat beberapa mahasiswi yang tetap mengunjungi perpustakaan IAIN Metro di masa pandemi.. Fotografer: Irsyadul Rasyid Kamera : Realme 5

Seorang mahasiswa terlihat sedang menggunakan fasilitas cuci tangan di gedung Al-Farabi, fasilitas ini tersedia sejak pandemi. Fotografer: Irsyadul Rasyid Kamera : Realme 5

Majalah KRONIKA Edisi 33

24


Profil Nama TTL Alamat

: Nadzif Fajar Fuadi : Sepu h Raman, 18 Oktober 1994 : Jln. Rejo Basuki 3, Dusun 1 RT/RW 002/001, Rejo Basuki 3, Kec. Sepu h Raman, Lampung Tengah : Budi Sunarko : Sura lah

Ayah Ibu Riwayat Hidup: - SDN 02 Rejo Basuki - SMP Negeri 01 Sepu h Taman - SMA Negeri 01 Kota Gajah - IAIN Metro Lampung

Fortuna Favi Fortus, Keberuntungan Memihak Kepada Mereka yang Memiliki Keberanian Oleh: Hesti Puji Lestari

"Jika ingin serius berkarir di dunia komikus atau comic artist namun belum ada basic dalam menggambar, maka kamu harus lebih bekerja keras dan terus belajar," ucap Nadzif. Nadzif Fajar Fuadi, nama lengkapnya. Pria berkacamata, berkulit sawo matang dan memiliki senyum yang manis ini lahir di Seputih Raman,18 Oktober 1994. Anak dari pasangan Budi Sunarko dan Suratilah ini adalah putra kedua dari tiga bersaudara. Nadzif menempuh pendidikan dasar di SDN 02 Rejo Basuki, lulus pada tahun 2006. Setelah lulus, Nadzif melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri 01 Seputih Raman, selesai pada tahun 2009, kemudian SMA Negeri 01 Kota Gajah hingga akhirnya lulus pada tahun 2012.

Setelah menamatkan pendidikan menengah atas, ia memutuskan untuk mencoba melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi dengan memilih jurusan yang diinginkan yaitu Desain Komunikasi Visual (DKV). Namun, penolakan kampus dengan jurusan yang diminatinya membuat ia untuk memutuskan mendalami skill dan mempelajari seluk beluk industri kreatif. Hingga pada akhirnya pada 2013 Nadzif memutuskan untuk kuliah di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro mengambil jurusan Ekonomi Syariah (ESy). S e wa k t u m e n g e n ya m pendidikan di bangku kuliah, Nadzif juga terdaftar sebagai anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Ikatan Mahasiswa Pecinta Seni (Impas) divisi seni rupa angkatan 2013.

25 Majalah KRONIKA Edisi 33

Sejak usia 2 tahun, jiwa seni Nadzif sudah mulai muncul, bermula dari hobi mendalang wayang kulit. Namun, karena wayang yang Nadzif mainkan rusak, akhirnya ayah Nadzif memberikan alternatif untuk membuat wayang sendiri dengan menggunakan kardus bekas susu Dancow yang kemudian digambar menyerupai wayang. Itulah awal mula hobi menggambar Nadzif muncul. D i a wa l i m e n g g a m b a r tokoh perwayangan lalu semakin banyak objek yang Nadzif kuasai. Semasa sekolah dasar, Nadzif menyukai karakter dinosaurus sebagai objek gambaran, lalu beralih pada karakter-karakter anime Jepang seperti Goku dan Dragonball, kemudian keahliannya terus berkembang hingga saat ini. Keahlian


Profil m e n g g a m b a r ya n g N a d z i f dapatkan hanya secara otodidak dan tidak ada darah keturunan seni di keluarganya. Ketika menggambar, Nadzif mendapat inspirasi dari hal-hal kecil di sekitar, seperti film, musik, buku bacaan, di jalanan, hingga di kamar mandi. Karya-karya Nadzif sendiri telah diterbitkan di beberapa penerbit d a r i n g , d i a n t a r a n ya k a r ya Medidhimar diterbitkan oleh Komikoo.com dan Ngomik.com pada tahun 2014. Di tahun 2016, Nadzif kembali menerbitkan komik series yang berjudul Prototye M yang diterbitkan di platform digital Line Webtoon tahun 2016. Tak hanya itu, Nadzif juga mengawali karir sebagai komikus pada tahun 2012,

segudang prestasi telah Nadzif dapatkan, diantaranya Juara 3 Pekan Seni Mahasiswa Daerah (Peksimida) Lampung 2014 cabang komik, Juara 1 Sketch Competition Art Culturation FH Unila 2016, Juara 2 Peksimida Lampung 2018 cabang Komik Strip, Juara 2 Lomba Cipta Maskot Walikota dan Wakil Walikota Metro tahun 2020, serta berhasil lulus Uji Kompetensi dan mendapatkan Sertifikat Profesi Sebagai Animator 2D oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin) pada 2019. Awalnya Nadzif tidak tahu jika komikus dapat dijadikan sebuah profesi, hingga akhirnya saat Nadzif duduk di bangku sekolah menengah atas baru mengetahui jika komikus atau comic artist ini bisa

dijadikan sebagai sebuah profesi, tetapi ia menemukan kesulitan sebagai komikus yakni banyak waktu yang tersita. Selain itu, diperlukan kemampuan multitasking dalam menggambar, menulis, hingga marketing. Tidak banyaknya orang mengetahui profesi ini, membuat Nadzif masih merasa sulit dalam menyatukan visi dengan client-nya. Namun, sesuai dengan mo o hidupnya, fortuna favi fortus yang berarti keberuntungan memihak kepada mereka yang memiliki keberanian. Maka tidak heran jika berkat keberaniannya, Nadzif telah berhasil mendapatkan berbagai prestasi yang luar biasa.

Happy Wedding Selamat Menempuh Hidup Baru Kanda Yunda

Andri Milata

&

Kristina (Pemimpin Usaha 2017)

Wahid Syaifudin, S.Sos. (Pemimpin Umum 2017)

&

Umarotun Fauziyah, S.E (Pemimpin Redaksi 2017)

Majalah KRONIKA Edisi 33

26


Pariwisata

Puncak Pawiki, Potret Keindahan Alam yang Lampung Timur Miliki Oleh: Rizki & Salwa

Pesona yang tiada henti, membuat banyak mata terpaku dan terjerat dengan keelokannya. Keasrian pemandangan puncak dan semilir angin yang berhembus pun seakan memberikan kesejukan dalam hati. Indahnya pemandangan dari atas puncak, membuat para pengunjung tak ingin terlewat untuk mengabadikan momen tersebut melalui jepretan kamera. Itulah wisata alam yang sempat melambung belakangan ini, Puncak Pawiki namanya. Nama Pawiki diambil dari nama sebuah dusun, lokasi puncak ini berada di dusun Gerem Pawiki, Lampung Timur. Te r l e t a k d i d a e r a h t i m u r kabupten Lampung Timur dengan ketinggian 237 Meter di Atas Permukaan Laut (MDPL). Puncak Pawiki dapat ditempuh sekitar satu jam perjalanan dari kota Metro. Medan yang dilalui ketika memasuki kawasan bukit

terbilang sulit, jalanan berliku, serta tanah yang tidak rata cukup memacu adrenalin. Terlebih jika kawasan diguyur hujan, perlu kehati-hatian ekstra ketika melintas, lantaran jalan yang sangat licin. Usai melintasi jalanan yang cukup sulit, tibalah di tempat penitipan kendaraan. Cukup membayar lima ribu rupiah, kendaraan dijamin keamanannya. Dari tempat penitipan kendaraan, masih perlu berjalan kaki untuk menuju puncak. Melewati jalan terjal penuh bebatuan serta menanjak cukup melelahkan. Namun, pengelola sudah membuat undakan tangga tanah serta tali yang membentang dari

27 Majalah KRONIKA Edisi 33

atas ke bawah sebagai pegangan, guna mempermudah perjalanan pengunjung.


Pariwisata

Ketika tiba di puncak bukit, jajaran warung makan lengkap dengan saung siap menyambut pengunjung. Demi menikmati keindahan alam dari puncak bukit, harus berjalan menuju pinggiran bukit yang nantinya disuguhkan penampakan wilayah Lampung Timur dan hamparan luas yang dipenuhi pohon-pohon, lengkap dengan pemukiman penduduk. Sejumlah fasilitas dapat digunakan oleh pengunjung, spot foto salah satunya yang memiliki enam jenis tempat. Selain spot foto, terdapat mushola kecil yang terbuat dengan material kayu serta toilet. Fasilitas Wi-Fi turut tersedia, hanya saja pengunjung harus mengeluarkan biaya untuk memakainya. Puncak Pawiki ramai dikunjungi pada akhir pekan seperti hari Sabtu, Minggu, atau

hari-hari libur nasional. Saat datangnya hari libur, jumlah pengunjung dapat mencapai 1000 orang perhari. Pengunjung juga tidak hanya berasal dari Lampung, melainkan dari luar Lampung. Bahkan akan ada dari negeri paman Sam, Amerika Serikat, yaitu Komunitas motor Harley yang rencananya akan mengadakan kunjungan ke puncak Pawiki, pada awal tahun 2021 mendatang. Demi menyambut tamu dari negeri Paman Sam tersebut, upaya yang dilakukan oleh pihak pengelola adalah meminta pengamanan dari Kepala Polisi Resort (Kapolres) setempat. Namun, keindahan Pawiki lantas tidak ditutup di hari tersebut dan tetap dibuka untuk umum. Rencananya, pengelola akan menambah spot foto baru, berupa jembatan yang

mengelilingi tepi bukit dengan panjang sekitar 75 meter, juga akan melebarkan dan memperbaiki akses jalan ke puncak Pawiki untuk memudahkan pengunjung saat menuju puncak bukit, "Karena lahan juga sudah dipersiapkan oleh pengelola, tinggal menunggu bahan baku untuk pembangunan jembatan tersebut," jelas Komari, pengelola Puncak Pawiki saat diwawancarai Kronika, Rabu (30/9). Puncak Pawiki sudah diakui oleh Dinas Pariwisata Lampung Timur, nantinya akan di jadikan wisata nasional untuk w i l a ya h L a m p u n g T i m u r . Puncak yang memiliki luas tanah sekitar 4 hektar ini semakin indah dinikmati ketika menjelang senja. Mata akan dimanjakan oleh pemandangan terbenamnya matahari di ujung barat. Pawiki yang berdiri sejak Januari 2020 lalu ini dirintis oleh para pemuda Karang Taruna setempat. Penggagas utamanya adalah ketua Karang Taruna yaitu Komari serta keponakannya, Sutardi. Berawal dari pembuatan rumah pohon yang ala kadarnya, lalu ternyata ada pengunjung yang datang satu demi satu, kemudian berlanjut dibuatkan tempat duduk dan saung, hingga saat ini.

Majalah KRONIKA Edisi 33

28


Metro City

Transformasi Payungi Oleh: Afifah dan Rifa

T

erdapat aktifitas yang berbeda pada pagi hari di Jln. Kedondong, Yosomulyo, Metro Pusat. Pasar Yosomulyo Pelangi, sebuah pasar yang digagas oleh Dharma Setiawan semakin menunjukan perkembangan yang lebih baik. Tak hanya sendiri, Dharma juga mengajak warga

permainan tradisonal, dan lainlain. Mendekati ulang tahun yang ke-2, Payungi kembali mengembangkan bidang-bidang baru. Hal ini dilakukan untuk mengalokasikan anggaran desa yang berkisar satu miliar. Namun, b a n ya k p e m u d a ya n g t i d a k mampu menggunakan dana

untuk bersama-sama memajukan desa melalui dan mendukung peningkatan ekonomi masyarakat bersama Payungi. Pasar yang berdiri sejak 28 Oktober 2018 ini memiliki bidang-bidang pengembangan yang lebih luas. Seperti kuliner tradisional, spot s wa f o t o , k a m p u n g k e l i n c i , kampung lebah, pojok boekoe,

tersebut dengan baik. Maka dari itu, Payungi mengembangkan dua pusat studi utama sebagai bentuk kesadaran dan memberikan pengetahuan bagi para pemuda. Pusat studi yang pertama yaitu The Center Of Desa Studies Payungi Univercity (CDS). CDS diperuntukkan untuk

29 Majalah KRONIKA Edisi 33

mengembangkan dan mengumpulkan literatur-literatur tentang desa bagi para pemuda untuk mengembangkan desa dalam multi-perspektif. Ikutnya berpartisipasi mereka dalam belajar di sekolah desa, akan membuat mereka mengetahui seluk-beluk potensi yang ada di desa mereka. Selanjutnya adalah pusat studi W o m e n a n d Environment Studies berfokus pada pembelajaran bagi perempuan dan lingkungan di sekitar. Di bidang ini perempuan akan d i a j a r k a n b a g a i m a n a memanfaatkan lingkungan dengan kreatifitasnya seperti pembuatan takakura, ecobrick, dan lain sebagainya. S t u d i tersebut juga include d e n g a n Pa y u n g i Organik, yang mana di dalamnya t e r d a p a t pembudidayaan lebah, pengelolaan sampah, bank sampah cangkir hijau, dan pembuatan pupuk. Adanya studi perempuan ini diharapkan perempuan di masa depan juga berdaya, melakukan jejaring, dan bergerak dalam pergerakan sosial, serta peduli terhadap lingkungan.


Metro City Selain itu, Payungi juga membangun sekolah media digital. Sekolah digital diperuntukan untuk mengasah skill anak-anak milineal. Sedangkan sekolah media fokus terhadap desain grafis, pembuatan video, dan promosi konten melalui Instagram, Fanpage, Youtube dan sebagainya. Proses pembelajarannya pun melalui kelas-kelas pada setiap divisi. P a y u n g i j u g a bertransformasi dengan mengembangkan Pusat Bahasa Payungi. Kegiatan perdana yaitu pengadaan Test Of English as a Foreign Language (TOEFL) gratis yang diikuti 68 peserta. Payungi pun mulai membuat perpustakaan dan pembuatan lagu-lagu seperti lagu anak-anak, kemudian mengambangkan

Official Merchendes. Merchendes adalah salah satu pionir yang memfasilitasi produk-produk lokal kota Metro agar dikenal banyak orang yang berkunjung ke Payungi. Selanjutnya ada pula Payungi Travelagy dan Umrah yang sedang dimulai pembuatan kantornya. Payungi juga akan membuat animasi dengan Pay dan Ungi. Animasi Pay dan Ungi adalah Upin Ipin versi lokal (Indonesia), “Harapannya Pay dan Ungi dapat menjadi maskot kota,” kata Dharma Setiawan ketika ditemui Kronika di Payungi. Ta k h a n y a i t u , desain dan penataan yang sangat baik membuat pengunjung semakin tertarik, s e p e r t i s p o t s wa f o t o ya n g

bermacam-macam, mulai dari tipografi sampai karikatur. Dharma menambahkan, hal ini akan menarik kaum muda untuk selain berswafoto, “Mereka bisa b e r e k s p r e s i d e n g a n k a r ya . Pemanfaatan lingkungan dan

p e m b e r d a ya a n m a s ya r a k a t menjadikan Payungi sukses sampai saat ini,” tambahnya.

Majalah KRONIKA Edisi 33

30


Kampus Kita

Ma'had Wadi Ar-Rayan, Menjembatani Pendidikan Akhlak Mahasiswa Syariah Oleh: Elbas, Salsa

Bangunan berwarna hijau yang terletak di jalan Banjar Rejo, kabupaten Lampung Timur merupakan Ma'had Wadi ArRayan Fakultas Syariah IAIN M e t r o . Pe m b a n g u n a n ya n g dilaksanakan sejak 2017 lalu ini akan diresmikan antara bulan Juli, Agustus, dan September 2020, tepatnya pada tahun ajaran baru. Namun, karena adanya pandemi maka peresmian Ma'had tertunda. Sebelum dijadikan Ma'had bagi mahasiswa Fakultas Syariah. Husnul Fatarib, Dekan Fakultas Syariah sekaligus Mudir Ma'had, membuat 2 bangunan Ma'had, yang mana keduanya akan dijadikan Ma'had pribadi dan Ma'had untuk Fakultas Syariah. Ma'had Wadi Ar-Rayan merupakan Ma'had pribadi H u s n u l ya n g b e k e r j a s a m a dengan beberapa rekannya. Namun, diberikan kepada Fakultas Syariah, karena Ma'had Fakultas yang bekerja sama dengan pondok di daerah 43 telah berakhir. Kurangnya progres untuk perbaikan sarana dan prasarana selama 2 tahun terakhir, "Akhirnya Ma'had pribadi saya tadi kasihkan ke fakultas karena sudah kadung sosialisasi," ungkap Husnul saat diwawancarai Kronika di ruangannya, Kamis (03/12). Mahad Wadi Ar-Rayan dibagi menjadi 2 bangunan yang terpisah, Ma'had putra dan Ma'had putri. Lokasi putra terletak di Perumahan Ganesa Jln.

Mangga 1 dengan kapasitas 30 orang, sedangkan untuk putri di Lt. II Percetakan Yogi 38 Lampung Timur dengan kapasitas 130 orang. Terdapat Mahasantri mukim (mahasiswa yang tinggal di Ma'had,. red) dan ngalong (mahasiswa yang pulang pergi dari rumah,. red). Adanya Covid19, santri yang mukim di Ma'had putri terdapat 3 mahasantri dan di Ma'had putra 1 mahasantri. Mahasiswa baru Fakultas Syariah diwajibkan untuk mengikuti kegiatan Ma'had selama 2 semester dan sunnah b a g i ya n g i n g i n m u k i m d i Ma'had. Namun, dikarenakan pandemi belum diwajibkan, "Hanya berupa imbauanimbauan saja jadi masih sunnah hukumnya. Tapi setelah mulai luring kegiatan Ma'had diwajibkan bagi mahasiswa baru," kata Husnul. Kegiatan Ma'had dapat diikuti dari mahasiswa luar fakultas Syariah hingga mahasiswa luar IAIN Metro, serta siswa sekolah setara SMA yakni dengan mendaftarkan diri terlebih dahulu di h p://syariah.metrouniv.ac.id. Namun, untuk bermukim diprioritaskan bagi mahasiswa fakultas Syariah, kemudian mahasiswa IAIN Metro dan tidak menerima orang dari luar IAIN Metro. Karena untuk yang mukim akan dilukir setiap tahunnya dengan mahasiswa baru. “Hal ini disebabkan karena kapasitas untuk mukim yang masih terbatas, untuk kegiatan Ma'had

31 Majalah KRONIKA Edisi 33

kita buka karena itu bagian dari dakwah,” tambahnya. Sejak 9 November 2020 lalu, kegiatan Ma'had sudah dilaksanakan secara luring dan daring. Kegiatan luring dilaksanakan di Ma'had putri dan untuk putra masih digabung dikarenakan jumlahnya yang masih sedikit. Pada kegiatan daring dilaksanakan via live I n s t a g r a m (@fakultassyariahiainmetro,. red). Kegiatan dimulai pukul 15:30 sampai pukul 20:00 WIB. Partisipasi via online-nya terhitung paling banyak 50 orang dan kegiatan luring diikuti paling banyak 15 orang putri serta 7 orang putra. Namun, kerap kali santri yang mengikuti hanya 5 orang putri dan 3 orang putra, "Untuk sekarang dengan kondisi pandemi tidak ada konsekuensi, tetapi jika sudah mulai luring bagi yang tidak ikut kegiatan Ma'had akan diberikan sanksi atau teguran dari fakultas," tegasnya. Bagi mahasiswa yang dapat menyelesaikan kegiatan Ma'had selama satu tahun akan diberi sertifikat sebagai bukti, "Kita berharap mereka bisa berbeda dengan sendirinya tanpa harus dibedakan oleh fakultas. Misal mereka baca Al-Qur'an lebih baik dari yang lain dan bisa p i m p i n d o a . M a s i h b a n ya k mahasiswa yang t idak b isa membaca doa, kalian ini sarjana muslim harusnya bisa membaca doa. Nah, itu yang akan kita gembleng di Ma'had. Kan banyak


Kampus Kita kegiatan yang ada doanya seperti walimatu ursy, orang lahiran, lah boro-boro doa yang spesifik seperti itu, doa setelah salat aja pada gak bisa. Itulah yang akan kita perbuat di Ma'had walau hanya satu tahun," terangnya. Kegiatan Ma'had diajar oleh dosen fakultas Syariah yang pernah mengenyam pendidikan santri, sedangkan pembimbing merupakan alumni fakultas Syariah, mahasiswa tingkat atas, dan dosen yang belum menikah. Husnul juga menjelaskan alasan dibuatnya Ma'had karena melihat keadaan mahasiswa, "Saya terus terang kurang puas dengan IAIN Metro. Mahasiswa begitu lancang dengan dosennya, berani memaki rektornya itu kan kegagalan yang luar biasa. Mahasiswa antar lawan jenis begitu gampangnya bercanda di depan dosen, berani merokok di dalam kelas tanpa merasa bersalah. Apa yang rusak? banyak yang rusak itu," ujarnya. "Jadi dia melihat dosen seperti temannya saja. Bahaya orang (mahasiswa,. red) sudah

tidak hormat dengan orang tuanya, pendidikan sudah gak karuan ini. Mahasiswi di 38 banyak yang di gerebek, capek saya dengan hal seperti ini. Mumpung saya masih dikasih kesehatan oleh Allah SWT dan diberi rezeki sedikit bikin Ma'had lah, untuk membidik akhlak serta perilakunya (mahasiswa,. red) dan menjadi penopang, serta mitra pendidikan akhlak di IAIN Metro," tutur Husnul. Ahmad Vikri Khoirul Anam, Hukum Keluarga Islam (HKI), mengatakan, "Alasan saya mau mukim di Ma'had karena d a p a t m e n a m b a h wa wa s a n tentang ilmu agama, meningkatkan rasa pendekatan kita terhadap Islam, dan memanfaatkan apa yang sudah diberikan fakultas kepada saya," ujarnya. Ia juga menjelaskan, tak ada perbedaan mengenai Ma'had putri. Hanya saja Ma'had putri lebih dekat dengan minimarket sehingga sangat strategis, "Alhamdulillah fasilitas Ma'had

cukup baik dari segi penempatan, fasilitas tempat tidur, lemari, perairan dan sebagainya. Namun, fasilitas peralatan dapur masih kurang lengkap," katanya. Vikri berharap, Ma'had terus berkembang dan banyak diminati. Tujuan Ma'had cukup baik dan bisa membuat kita akan lebih paham dengan fakultas Syariah. Selain itu, agar kita lebih leluasa belajar di luar mata kuliah. Karena fakultas Syariah menekankan mencetak kaderisasi yang mempunyai karakteristik jiwa agama yang kental," sambung Vikri. Mahasiswa HKI lainnya, Wulan Husnul Hamida, mengatakan, tinggal di Ma'had juga membantu untuk meminimalisir pengeluaran tempat tinggal, "Alasan saya mukim di Ma'had karena lebih aman dan nyaman. Harganya juga gak mahal, bisa dicicil jadi gak terlalu besar dan banyak kawannya," ucapnya.

Wujudkan Ormawa Revolusioner pada MOM-I 2020 Oleh: Lusi

Senat Mahasiswa Institut (Sema-I) IAIN Metro mengadakan Musyawarah Organisasi Mahasiswa Institut (MOM-I) dengan tema Mewujudkan Ormawa Kampus yang Revolusioner dengan Merefleksikan Nilai-Nilai Keislaman dan Keindonesiaan, di GSG IAIN Metro, Sabtu (07/11). Acara ini dilaksanakan selama 2 hari yaitu 7 dan 8 November. Dihadiri oleh Wakil Rektor (Warek) III, Ida Umami, Ketua Sema-I, M. Irvan Rouf Aufa, Ketua Dema-I, M. Munif Jazuli, 2 orang perwakilan dari setiap Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), Unit Kegiatan Khusus (UKK), Dema-I, dan Sema Dema fakultas, serta Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) dari semua jurusan.

MOM-I adalah musyawarah organisasi mahasiswa tertinggi di institut, membahas tentang pengesahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Ta n g g a ( A D / A R T ) , e v a l u a s i L a p o r a n Pertanggungjawaban (LPJ) paruh tahun Dewan Eksekutif Institut (Dema-I), serta mendemisionerkan Sema-I dan Dema-I. Pada MOM-I 2020 terdapat perbedaan, karena tidak langsung mendemisionerkan Sema-I dan Dema-I. Pendemisioneran dilakukan pada akhir masa jabatan, yang mana masih tergabung di satu rangkaian MOMI. M. Irvan Rouf Aufa, mengatakan, “Agenda MOM-I ini akan membahas hal yang telah diagendakan,

Majalah KRONIKA Edisi 33

32


Kampus Kita untuk mewujudkan Ormawa yang revolusioner. Hasil dari musyawarah nanti tentunya akan dijadikan pijakan, dijunjung tinggi dan diterapkan,” jelasnya. Muhammad Nafiz Mahya, Ketua Pelaksana, mengungkapkan, MOM-I dapat menyatukan suarasuara seluruh Ormawa dan menjadi jembatan untuk lebih jelas membahas aturan, tatanan, dan AD-ART IAIN Metro, “Semua pembahasan aturan yang ada di agenda bisa selesai di musyawarahkan dan tidak ada

yang terlewatkan, sehingga seluruh Ormawa bisa berada di satu garis lurus,” harapnya. Sedangkan Ika Wahyuningsih, perwakilan dari HMJ Bahasa dan Sastra Arab (BSA), mengungkapkan, “Saya sangat setuju dengan adanya MOM-I ini, karena dapat menyampaikan apresiasi dan usulan kita di musyawarah ini. Setelah musyawarah tersebut, apapun hasilnya semoga baik untuk ke depannya,” katanya.

IAIN Metro Pertama Kalinya Ikuti KKN Bersama Oleh: Salwa, Yulinar

IAIN Metro akan mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) Bersama, kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Memorandum of Understanding ( M o U ) d e n g a n U n i ve r s i t a s Lampung (Unila). MoU Unila juga bekerja sama dengan beberapa perguruan tinggi lain. KKN Bersama yang mulanya memiliki nama KKN Merdeka ini baru pertama kali diadakan tahun ini dan diikuti oleh 3 perguruan tinggi yaitu Unila, IAIN Metro, dan Institut Pertanian Bogor (IPB). Sedangkan kuota peserta tiap perguruan tinggi berbedabeda, tergantung kesepakatan perguruan tinggi dengan pihak penyelenggara yaitu Unila. Sebanyak 100 peserta yang akan dikirim oleh IAIN Metro, yang mana data-datanya akan dikirim ke Unila. KKN Bersama akan ditempatkan di 2 lokasi yaitu Tanggamus dan Lampung Barat, terdiri dari 25 desa dan akan berlangsung selama 40 hari. Panitia KKN Bersama, Lumbu, mengatakan, teknis pelaksanaan KKN Bersama akan dilaksanakan pada 10 Januari 2021. Sebelum dilakukan

pemberangkatan, para perserta akan diberikan pembekalan internal terlebih dahulu dari masing-masing perguruan tinggi, sedangkan pembekalan eksternal dari pihak penyelenggara yaitu Unila, “Setelah pembekalan di Unila, semua teknis yang menentukan dari pihak penyelenggara, tetapi panitia internal di masing-masing perguruan tinggi tetap berkordinasi dengan pihak Unila,” jelasnya, Senin (09/11). Lumbu menambahkan, “Biaya yang dikeluarkan oleh peserta KKN Bersama tidak berbeda jauh dengan biaya KKN reguler yaitu kisaran Rp1.200.000,” ujarnya. Namun, untuk KKN Bersama panitia akan mengarahkan peserta untuk m e n a b u n g d i B M T, u n t u k meminimalisir tidak adanya biaya saat akan dilaksanakan pemberangkatan. Sedangkan, b i a ya t r a n s p o r t a s i pemberangkatan peserta KKN Bersama akan ditanggung oleh panitia pelaksana. “Harapan kami dari panitia, tolong adik-adik yang ikut KKN Bersama gak bisa lengah, jadi informasi itu harus

33 Majalah KRONIKA Edisi 33

up to date. Kalau lengah ya sudah, berarti dia tidak mengindahkan panitia. Karena adik-adik itu sebagai duta IAIN Metro, tentu saja kaitannya dengan menjaga institusi kita,” kata Lumbu saat ditemui Kronika. Lutfi Apriansyah, salah satu peserta KKN dari Tadris IPS'17, mengatakan, senang sekali masuk KKN bersama, karena dilaksakan secara luar jaringan (luring) sekaligus dilaksankan di daerah lain, tidak seperti KKN reguler yang dilaksanakan di daerah tempat tinggalnya. KKN bersama dapat menambah pengalaman baru, serta berbagi pengalaman dengan mahasiswa lain yang berbeda kampus. Ia berharap, semoga saat pelaksanaan KKN Bersama, pandemi sudah usai, “Semoga KKN bersama bisa terlaksana dengan baik, berjalan dengan lancar, bisa memberikan output atau hasil yang bermanfaat untuk ke depannya kepada mahasiswa serta masyarakat,” harapnya.


Info Kita

Mengenal Lebih Dekat Rerumputan An ng-An ng Oleh: Januba Roudloh Salsabila

Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman hayati melimpah. Persebarannya mencapai 30.000 spesies tanaman meliputi seluruh pulau Indonesia. Namun, hingga saat ini yang diketahui khasiatnya hanya 9.600 spesies tanaman. Selain itu, hanya sebanyak 283 spesies tanaman yang dapat digunakan sebagai bahan baku industri farmasi. Tanaman herbal yang berkhasiat merupakan komposisi diperlukan untuk bahan baku industri farmasi. Memiliki zat aktif yang dapat digunakan dalam proses pengobatan, sedangkan obat herbal adalah obat yang mengandung bahan organik atau alami, sehingga tidak memiliki efek samping bagi tubuh. Obat herbal biasanya dibuat dari tumbuhan atau sari pati h e w a n i y a n g bermanfaat bagi pengobatan tanpa adanya campuran bahan kimia.

lereng gunung, bahkan di semak belukar. Jadi berhati-hatilah dalam mencarinya, bisa saja tertukar dengan rerumputan. Nah untuk mengetahui ciri tumbuhan anting-anting, mari simak ulasan berikut: 1. Daun Ta n a m a n a n t i n g - a n t i n g memiliki bentuk bulat lonjong dan letaknya berselang-seling antara satu dengan lainnya. Ujung atau pangkal daun berbentuk lancip serta memiliki sisi daun bergerigi. Panjang daun mencapai 2,5cm hingga 8cm dan lebarnya sekitar 1,5cm hingga 3,5cm. 2. Batang Ketinggian tanaman antinganting berkisar antara 30cm hingga 50cm. Morfologi batang bercabang serta memiliki garis kasar.

Dok. Ist

Acalypha indica atau yang dikenal dengan tanaman anting-anting merupakan salah satu dari tanaman herbal yang menyimpan berbagai manfaat. Setelah dilakukan penelitian daun anting-anting memiliki senyawa aktif yang berkhasiat bagi tubuh, adapun kandungannya yakni Tannin, Saponin, Flavonoid, Alkaloid, dan berbagai kandungan lainnya. Meski ketika dikonsumsi akan terasa pahit, tetapi akan terasa dingin dan menyejukkan tenggorokan. Tanaman ini banyak ditemukan di pinggir jalan,

3. Bunga Tanaman tersebut juga memiliki bunga yang tumbuh di sela-sela ketiak daun, berbentuk kecil dalam rangkaian. 4. Buah Buah tanaman ini bewarna hitam dan berbentuk bulat kecil. Setelah mengenal morfologi tanaman anting-anting, perlu juga mengetahui khasiat apa yang terkandung di dalamnya. Berikut ini merupakan khasiat tanaman anting-anting:

Majalah KRONIKA Edisi 33

34


Info Kita 1. Mengatasi Disentri Disentri merupakan penyakit akibat peradangan usus yang akhirnya menimbulkan gejala diare. Sementara tumbuhan ini bisa memberikan efek penenang pada usus, maka sangat tepat menggunakannya sebagai obat disentri secara alami. 2. Mengatasi Batuk Salah satu manfaat daun anting-anting adalah mengatasi batuk. Kandungan dari daunnya bisa meluruhkan dahak dalam saluran pernapasan. Sehingga dahak bisa keluar dengan mudah dan batuk reda. 3. Mengobati Luka pada Kulit Tanaman ini memiliki efek hemostatik yakni menghentikan pendarahan, hal ini berarti bisa menyembuhkan luka terutama yang menimbulkan pendarahan. Menggunakan tanaman anting putri bisa mempercepat penyembuhan luka pada kulit. Tak hanya menghentikan pendarahan, melainkan juga bisa mengeringkan luka dengan cepat. 4. Menghentikan BAB Berdarah Sulit buang air besar bisa menyebabkan kondisi yang buruk bagi tubuh, apalagi sampai mengeluarkan

darah. Kondisi ini bisa disebabkan oleh bakteri atau v i r u s . K a m u d a p a t m e n g a t a s i n ya d e n g a n memanfaatkan daun anting-anting, karena mengandung efek antibiotik yang dapat melawan bakteri penyebab BAB berdarah. Terdapat keunikan dalam khasiat tanaman ini, sebab tak hanya manusia yang merasakan manfaatnya, melainkan juga untuk hewan. Masalah pencernaan kucing yang tidak lancar dapat disembuhkan dengan tanaman tersebut. Selain itu, cara untuk meyakinkan bahwa yang kita peroleh benar-benar tanaman anting-anting yakni dengan mencabut sampai ke akar dan memberikan kepada hewan berbulu tersebut. Apabila dimakan, maka sudah dipastikan bahwa tanaman tersebut merupakan tanaman anting-anting. Bagaimana? Sudah mengenal morfologi dan khasiatnya, sangat bermanfaat bukan? Selamat mencoba dan semoga bermanfaat! Sumber: h p://jurnal.unpad.ac.id/farmasetika/article/view/1 6791 h ps://www.google.com/amp/s/farmasetika.com/20 18/03/19/khasiat-tanaman-anting-anting-acalyphaindica-l/amp/ h ps://bungabunga.co.id/daun-anting-anting/ h ps://www.khasiat.id/anting-anting/

Mengenal Mental Ilnes dan Cara Menanggulanginya

M

anusia merupakan makhluk sosial yang s e n a n t i a s a dihadapkan dengan tantangan ataupun sebuah permasalahan. Meskipun hal ini sudah disadari oleh banyak manusia, faktanya banyak yang terjebak bahkan merasa tak berdaya untuk menghadapinya. Dikarenakan manusia memiliki kemampuan berbeda-beda dalam menanggapi masalah. Akan ada sekelompok

manusia yang bisa m e n y e l e s a i k a n permasalahannya dengan baik, tetapi ada pula yang malah terbebani dan menyerang mental k e s e h a t a n n ya , k e m u d i a n berakhir dengan tak terhindarkan dari gangguan mental pada dirinya. Selain terpuruk dengan keadaan, terganggunya kesehatan

35 Majalah KRONIKA Edisi 33

Oleh: Muhamat Dicky Hallosehat.com

mental yang tidak mendapatkan penanganan akan mempengaruhi


Info Kita g a n g g u a n p s i k i s ya n g s u l i t d i h i l a n g k a n . S a l a h s a t u n ya gangguan kejiwaan. Saat ini gangguan jiwa dikenal juga sebagai Mental Illness, yang mana seseorang akan mengalami gangguan mental, perilaku, serta e m o s i o n a l . S e s e o r a n g ya n g mengalami mental illnes akan merasakan kesulitan dalam bekerja, bersosialisasi, dan beraktivitas lain. Menurut beberapa ahli mengatakan, kesehatan mental terjadi dapat disebabkan karena faktor internal maupun faktor eksternal. Berikut ini merupakan penyebab kesehatan mental faktor internal: 1. Gangguan kecemasan Gangguan kecemasan akan terjadi apabila seseorang merasa terancam saat berhadapan dengan objek atau situasi tertentu. 2. Depresi Depresi merupakan gangguan yang disebabkan oleh mood seseorang. Namun, dapat menyebabkan gejala seperti perasaan sedih, kehilangan, atau kemarahan yang berlarut-larut. 3. ADHD A ention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD) merupakan jenis mental illness yang kerap terjadi pada anak-anak, tetapi bila tidak ditangani akan berlanjut hingga dewasa. Orang dengan A D H D b i a s a n ya c e n d e r u n g hiperaktif dan memiliki kesulitan dalam mempertahankan fokus

untuk mengahadapi mental illnes ketika melanda:

pada suatu hal. 4. Gangguan Makan Gangguan makan adalah jenis mental illness yang berhubungan dengan konsumsi makanan. Penderitanya bisa mengonsumsi terlalu sedikit atau justru terlalu banyak makanan. Umumnya gangguan ini berkaitan dengan kecemasan penderitanya terkait berat badan dan bentuk tubuh yang dimilikinya. 5. Gangguan Stres Pasca Trauma Gangguan ini terjadi kepada s e s e o r a n g ya n g m e n g a l a m i p e r i s t i wa t r a u m a t i s s e p e r t i pelecehan, perang, bencana alam, atau kecelakan yang serius. Gangguan ini bisa membuat penderitanya terus merasa takut dan stres, karena terbayangbayang dengan peristiwa tersebut. Selain faktor internal, gangguan mental dapat disebabkan oleh faktor eksternal atau lingkup di sekitar, seperti Kehilangan Orang Tu a , B u l l y i n g , d a n K a s u s Pe r c e r a i a n . K a s u s t e r s e b u t merupakan penyebab bagaimana seseorang dapat terserang gangguan mental. Layaknya penyakit pada umumnya, mental Illnes dapat disembuhkan. Biasanya orang yang memiliki gangguan akan mencari Psikiater untuk melakukan konsultasi ataupun terapi. Namun, tahukah kamu bahwasanya kita dapat melakukannya sendiri dengan cara sederhana. Yuk! simak apa saja yang perlu kita perhatikan

1. Berbagilah dengan teman dan keluarga saat menghadapi masalah. 2. Lakukan olahraga rutin, makan teratur, dan kelola stres dengan baik. 3. Tidur dan bangun tidur teratur pada waktu yang sama setiap harinya. 4. Tetap berpartisipasi aktif dalam pergaulan dan aktivitas yang disenangi. 5. Hindari hal-hal yang membuatmu dirasa merugikan. 6. Mencoba untuk bersyukur, ikhlas, dan selalu sabar. 7. Selalu konsultasi pada Psikolog atau Psikiater. 8. Lebih cintai diri sendiri, lupakan masa lalu yang buruk. Karena kita sudah tidak hidup di masa itu lagi. Lebih baik fokus dengan diri kita saat ini. Nah, itulah jenis-jenis mental Illnes yang disebabkan oleh berbagai faktor serta bagaimana cara penanganannya, ketika sedang tertimpa banyak masalah yang menyebabkan gangguan kejiwaan. Semoga bermanfaat dan jangan lupa bahagia!! Sumber : h ps://www.alodokter.com/keseh atan-mental h ps://www.sehatq.com/artikel/a pa-itu-mental-illness-inipenjelasan-lengkapnya h ps://dosenpsikologi.com/caramengatasi-mental-illness h ps://m.medcom.id/rona/keseha tan/ObzAdG1N-gejala-dan-caramenangani-penderita-mentalillness

Majalah KRONIKA Edisi 33

36


Tips-Tips

Tips Menjadi Dokter Mental untuk Diri Sendiri Oleh: Yulinar

M

enjadi seorang manusia yang merasakan pengalaman luka batin, tidak percaya dengan diri sendiri, dan tidak berjalan sesuai apa yang diinginkan merupakan hal paling sering dirasakan oleh sebagian o r a n g . Te r k a d a n g s a a t menghadapi keadaan tersebut, tak jarang membuat kita menjadi merasakan sakit atau mengalami titik jatuh. Manusia mudah sekali merasa sakit, tetapi sulit untuk beranjak bangkit dan sembuh. Hal i n i s a n g a t l a h d i s a ya n g k a n . Meskipun alam sadar pemikiran kita berusaha menyingkirkan masalah, terpaan luka, dan kegalauan dalam diri. Menyembuhkan diri sendiri berarti menerima keadaan, baik rasa senang maupun rasa sakit, serta mencari jalan untuk bangkit dari keterpurukan diri. Merangkul antara ketegaran hati, keteguhan jiwa, belajar menerima segala kekurangan pada diri, dan berusaha untuk menutupinya dengan kelebihan yang tentunya ada pada dirimu. Lantas, bagaimana cara yang dapat kita lakukan saat ingin menyembuhkan diri sendiri? Simak ulasan metode menyembuhkan diri sendiri agar dapat membantu untuk menjadi dokter utama pada kesehatan mental kita, berikut penjelasannya: Pertama, lepaskan segala

sesuatu yang membuat dirimu tidak nyaman. Belajar untuk memaa an diri sendiri dan orang lain atas kesalahan apapun itu. Cobalah untuk berdamai dengan dirimu, jangan biarkan ego menguasai dirimu. Katakan dengan dirimu sendiri bahwa kamu adalah makhluk Tuhan yang layak untuk bahagia. Kedua, jangan pernah kamu menghakimi dirimu sendiri. Jika kamu membuat kesalahan dalam tindakan, maka kamu harus intropeksi diri atau menyadari atas apa yang diperbuat dan menjadikannya sebagai pelajaran hidup agar tidak terulang lagi. Ketiga, cobalah untuk menerima ketidaksempurnaan dan tanamkan pikiran positif dalam dirimu. Memikirkan halhal yang baik, bermanfaat untuk hati. Hal ini disebabkan karena hati menjadi lebih baik dan tenang. Lalu bangunlah rasa semangat dalam dirimu, agar tidak ada kata menyerah dalam hidupmu. Terakhir, cintai dirimu sendiri, jangan pernah sia-siakan kehidupanmu. Jika kamu mencintai dirimu, maka akan semakin baik progresmu untuk lebih baik dalam menyembuhkan diri sendiri. Jika kita telah menyayangi diri sendiri, maka diri akan menghargai mereka yang menyakiti kita dan diri kita akan

37 Majalah KRONIKA Edisi 33

melihat problematika dari sudut pandang yang lebih luas. Itu semua dapat terwujud, selama k i t a b e r s i a p u n t u k menyembuhkan diri. Nah, itulah metode dalam penyembuhan diri sendiri. Semoga para pembaca setia Kronika bias mempraktekkan metode tersebut dalam diri kalian ya. Semuanya butuh proses, tidak ada yang mudah, tetapi jika kamu menerapkannya dengan konsisten, maka itu akan bermanfaat positif pula untuk dirimu menjadi lebih baik lagi. Sumber: h ps://id.innerself.com/content/li ving/health/healingdisciplines/6390-how-to-healthyself.html h ps://blog.elevenia.co.id/inilahcara-menyembuhkan-dirisendiri-dengan-kekuatanpikiran/ h ps://pijarpsikologiorg.cdn.ampproject.org/v/s/pijarp sikologi.org/self-healing-sebuahp e r j a l a n a n - m e n ye m b u h k a n diri/amp/?usqp=mq331AQFKAG wASA%3D&amp_js_v=0.1#aoh=1 6013469184558&referrer


Tips-Tips

Simpan Bahan Makanan di Kulkas Secara Tepat Tanpa Merusak Kandungannya di Kala Pandemi Oleh: Novia Umi Astari

S

tok pangan jadi perkara penting di masa pandemi Covid-19. Berkegiatan dari rumah guna memutus rantai penyebaran virus corona, menuntut kecukupan logistik. Maka, setiap keluarga dituntut untuk pintarpintar menyimpan stok makanan. Paling tidak, kebutuhan makan untuk serumah selama seminggu terpenuhi, sehingga rutinitas berbelanja dapat terpangkas demi mengurangi mobilitas. Lemari pendingin atau yang akrab disebut kulkas, menjadi salah satu alat elektronik yang dapat menyimpan makanan untuk jangka waktu lama. Namun, makanan yang terkadang salah dalam proses menyimpan, justru malah membuatnya terkontaminasi oleh bahan makanan lain yang menyebabkan makanan jadi tidak awet. Demi menghindari kejadian tersebut, berikut cara menyimpan bahan makanan dengan benar di dalam kulkas yang dirangkum dari berbagai sumber. 1.

2.

3.

4.

Sayuran Masukan dalam Plastik atau Kertas Bila Anda ingin menyimpan sayuran, silakan dicuci terlebih dahulu. Setelah dicuci sebaiknya keringkan, kemudian masukan dalam plastik berlubang atau bungkus dengan kertas. Khusus untuk sayuran jamur, sebaiknya simpan dalam kertas agar tak cepat busuk. Jauhkan sayur-sayuran dengan buah-buahan, bawang merah dan bawang putih untuk menghindari gas yang dapat mengubah sayuran jadi kekuningan. Sayuran yang disimpan dengan cara ini dapat bertahan 2 sampai 3 hari. Buah-buahan Jangan Dicuci Buah-buahan yang akan disimpan di dalam kulkas tidak perlu dicuci terlebih dahulu. Karena bila mencuci buah, maka kelembapannya akan meningkat, sehingga dapat mempercepat proses pembusukan. Pada buah-buahan seperti pisang, alpukat, melon, dan jeruk justru jangan disimpan dalam kulkas. Khusus buah-buahan ini cukup disimpan dalam suhu ruangan saja. Dan jika Anda memiliki buah potong sebaiknya bungkus dengan plastik wrap agar tidak terjadi oksidasi atau penggabungan suatu zat dengan oksigen. Buah apel menghasilkan gas etilen yang membuat buah-buahan lain lebih cepat matang. Jadi jauhkan apel dari buah-buahan lain dan simpan dalam kantong plastik di kulkas Telur Disimpan dengan Posisi Benar Telur disimpan dengan posisi yang benar, sebaiknya letakkan ujung yang kecil pada bagian bawah. Dengan posisi ini dapat memastikan kantung udara berada di atas tidak tertekan oleh berat telur sehingga tak mudah busuk. Telur yang disimpan di dalam kulkas dapat bertahan 3 sampai 5 minggu. Simpan Daging dengan Pastik Bila ingin menyimpan daging seperti daging sapi atau unggas, sebaiknya tetap dalam kemasan plastik. Jika menyimpan daging dalam freezer sebaiknya sudah

5.

6.

7.

dibersihkan dan diporsi sesuai dengan kebutuhan. Bila Anda ingin memasak daging, maka ambillah sesuai kebutuhan kemudian dicairkan. Pastikan untuk tidak membekukan kembali daging tersebut agar lebih aman. Jangan Menyimpan Tomat di Kulkas Biarkan tomat tetap di meja. Tomat harus disimpan pada suhu ruang, sebab jika Anda mendinginkannya maka rasa tomat akan hilang. Potong Bagian atas Wortel Sebelum Anda memasukkan wortel ke dalam kulkas, potong bagian atasnya. Menurut Gardenista, batang berdaun mencuri nutrisi wortel itu sendiri. Menyimpan Susu Ketika menyimpan susu, alangkah baiknya menggunakan botol plastik sebagai pembungkus daripada kardus karton. Bakteri lebih mudah tumbuh di kardus karton dari pada botol plastik. Jika karton susu sudah dibuka, susu harus dikonsumsi dalam waktu 7 sampai 10 hari. Biarkan keju, yoghurt, krim asam, susu, dan krim tetap dalam kemasannya. Jika sudah dikonsumsi, jangan kembalikan ke wadah aslinya. Letakkan di mangkuk atau piring dengan bungkus plastik. Nah, makanan dan minuman yang disimpan secara benar di dalam kulkas akan bertahan lebih lama, lebih terjaga kesegarannya, dan tidak menghalangi sirkulasi temperatur di dalam lemari es. Lalu sudahkah Anda menerapkannya? Selamat mencoba dan tetap di rumah aja!

h ps://www.suara.com/health/2020/05/06/040000/9-caramenyimpan-makanan-segar-dalam-kulkas-awet-selamapandemi?page=all h ps://kumparan.com/kumparanfood/tips-awet-menyimpanmakanan-tanpa-kulkas-1tC6e2JPV8t h ps://tirto.id/cara-menyimpan-makanan-di-kulkas-agar-tetapsegar-eivp

Majalah KRONIKA Edisi 33

38


Pengurus Unit Kegiatan Pers Mahasiswa UKPM KRONIKA Periode 2020

Ahmad Syukron Tamim Pemimpin Umum

Khoirrotun Nissa

Linda Purnama Sari

May Sarah

Pemimpin Redaksi

Pemimpin Usaha

Kepala Puslitbang

Puput Sartika Dewi

Novita Maharani

Salwa Qonita I

Kepala Kesekretariatan

Ilustlator+ Staf usaha

Staf Penelitian

Hesti Puji L

Syarif Hidayatulloh

Maya Auliya S

Staf Kesekertariatan

Biro Iklan dan Sirkulasi

Staf Pengembangan

Amelia RestiResti Amelia Staf Administrasi

39

Majalah KRONIKA Edisi 33

Ainayya Nur S Manajer Perusahaan

Atika Putri Redaktur Pelaksana


Novia Umi A Redaktur Daring

Antika Wijayanti Redaktur Jurnal

Artika Lusiani

Afifatul latifah

Redaktur Berita

Perwata Foto

Muhamat Dicky Pengelola Web

Intan Nur O Redaktur TV

M. Arif Marzuki Redaktur Desain Grafis + Layouter

Reporter: Febri Ma'arifatul Khasanah, Atika Putri, Muhammad Arif Marzuki, Syarif Hidayatullah, Ainayya Nur Salsa bila, Salwa Qonita Ikrima, Hesti Puji Lestari, Novita Maharani, Amelia Resti, Muhamat Dicky, Antika Wijayanti, Maya Aulia Sondari, Rizki Yuniarsih, Mega Fitri, Intan Nur Octaviani, Afifatul Latifah, Jabuba Roudloh Salsabila, Artika Lusiani, Dwi Ega Agustina, Bella Cyndra, Martika Anjelawati, Frea Nazira, Yulinar Aditya, Devi Angraini Kusuma,Windanty Faddia Elbas, Firu Ikhsani.

Magang: Muhammad Rizky, Dimas Yoga Pangestu, Masthiratus sholihah, Dita Ajeng Prastika, Diva Fitri Salsa, Tiara Rahayu, Mia Jumiati, Elok Kartiko, Lutfi Melinda Sari, Irsyadul Rasyid, Muti Hanifah, Nurani Afifah Aziza, Joko Susilo, Diana Asmaul Husna, Muhammad Alif Bintang, Tiara Putri Nelyati, Ulfa Fauziah, Ahmad Fijar Daprima, Reni Anggraini, Salsabila Gema Fitriani, D Frezza Ilham P, Tesi seti Anggraini, Diyah Nur Rohmah, Desty Putri Ramadhani, Helen Sekar Plalesti, Ajeng Selvira Pramesti, Inggar Ayu Kharisma, Ahmad Abdul Ghofur.

Majalah KRONIKA Edisi 33

40


Khotimah

Tergerusnya Pola Pikir dan Sikap Kritis Mahasiswa di Tengah Pandemi Oleh: Linda Purnamasari

S

etelah pemerintah Indonesia resmi umumkan warganya terinfeksi Covid-19 yang konon dari Wuhan China. Tak berselang lama Indonesia menjadi bagian negara yang terjangkiti pandemi. Pandemi ini mulai terjadi sejak awal April hingga saat ini. Lonjakan pasien positif kian meningkat dan menghantui masyarakat Indonesia. Covid19 menyebabkan paradigma pemerintah terkoyak, hingga ditetapkannya berbagai aturan baru. Seperti menjalankan aktivitas sesuai protokol kesehatan, tidak boleh berkerumun, memakai masker, menjaga jarak, cuci tangan, hingga diperketatnya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Pemerintah Indonesia juga sudah menerapkan kebijakan isolasi mandiri untuk mencegah penyebaran Covid-19. Alih-alih meredam dan meyeimbangkan usai krisis di berbagai sektor, istilah new normal pun mulai diberlakukan. Lantas apakah itu new normal? New normal merupakan sebuah tatanan baru untuk beradaptasi atau berdampingan dengan Covid-19. Aktivitas mulai dijalankan dengan memperhatikan protokol kesehatan. Namun, hal ini belum mengurangi angka positif yang terus meningkat setiap harinya. Dampak kebijakan ini sangat berpengaruh pada tiap aspek masyarakat Indonesia. Seperti aspek ekonomi, sosial, hingga ranah pendidikan. Menyoroti sistem pembelajaran yang mulanya normal dilakukan dengan tatap muka, saat ini

Pemimpin Usaha UKPM Kronika 2020

berbeda seperti biasanya. Pemerintah menerbitkan ketentuan pembatasan sosial di berbagai daerah dalam menerapkan pembelajaran atau sekolah. Pembatasan ini menyebabkan sekolah ataupun perguruan tinggi tidak diperkenankan dibuka, tetapi tetap berjalan secara daring dengan memanfaatkan layanan pendidikan berbasis digital. Penerapan kuliah daring tentu banyak menuai tanggapan. Meskipun alasan mendasar kebijakan dilakukan dengan sedemikian rupa guna meminimalisir melonjaknya virus. Sudah menjadi pasangan bahwa kelebihan suatu kebijakan akan ada sebuah kelemahan. Seperti halnya sistem pembelajaran pada saat perkuliahan daring. Selama pandemi terjadi kebijakan dan perubahan selama proses perkuliahan diterapkan, kuliah secara daring menjadi fenomenal. Menurut sebagian mahasiswa, menerapkan perkuliahan daring di masa pandemi tidaklah efektif, banyak sekali permasalahan-permasalahan yang muncul dikarenakan hal tersebut. Kerterbatasan komunikasi antar mahasiswa dan dosen, serta ketiadaan alat pendukung seperti laptop, android atau komputer untuk beberapa mahasiswa masih menjadi kendala terbesar dalam menerapkan system daring. Akibat dari faktor-faktor tersebut, beberapa mahasiswa pasti akan mengalami ketertinggalan dalam memahami materi perkuliahan. Namun, perlu dipahami m a h a s i s wa a d a l a h s e s e o r a n g ya n g menempuh pendidikan di perguruan tinggi. M e l e k a t n ya k a t a “ m a h a ” m e m b u a t mahasiswa berbeda dengan siswa lain yang sedang menempuh pendidikan. Diterapkannya pembelajaran daring sesungguhnya tidak harus jadi beban bagi mahasiswa. Seyogianya mahasiswa menjadi generansi yang cerdas akan perkembangan zaman seperti meleknya terhadap teknologi. Di saat era teknologi semakin berkembang, bermunculan beragam inovasi digital salah satunya belajar secara daring. Sejatinya mahasiswa memiliki kompetensi untuk beradaptasi dengan perubahan pembelajaran. Nahasnya mahasiswa seolah terbius akan kemajuan zaman yang semakin c a n g g i h . Pe m b e l a j a r a n d a r i n g ya n g diterapkan dengan teknis belajar tanpa

41 Majalah KRONIKA Edisi 33

keluar rumah, tak jarang menyebabkan tingkat kemageran mulai mendominasi, berbarengan dengan kondisi pandemi. Pola pikir dan sikap kritis mahasiswa kian hari kian tergerus. Sebagai agen perubahan mahasiswa tidak dibenarkan untuk berdiam dan bermalasmalasan. Mahasiswa bertanggung jawab pada moral bangsa dan dielu-elukan sebagai penerus bangsa ke depan, sehingga dinanti kontribusinya untuk menciptakan dan menemukan hal baru. Sikap kritis lahir dari kepekaan pada perubahan, bisa dimulai dengan mengeluarkan pendapat di khalayak umum disertai dengan solutif (memiliki solusi). Berbicara tentang sikap kritis, lalu apasih sikap kritis itu? Sikap kritis tidak selalu negatif. Sikap kristis yang baik memiliki pola pikir untuk melatih kepekaan dan rasa ingin tahu mahasiswa. Melemparkan argumentasi diikuti dengan solusi yang konkret guna untuk membangun kebersamaan ke arah lebih baik. Lantas mahasiswa harus bagaimana? Mahasiswa harus bangun! Tumbuhkan sikap kritis untuk hal-hal yang berguna, kontributif, dan berkarya. Jangan sia-siakan ilmu yang telah diselami. Ilmu itu memang mahal, tapi yang lebih mahal adalah eksekusinya. Semangat belajar juga harus seimbang dengan semangat mengaplikasikannya. Seperti ide ataupun gagasan yang tadinya bisa diungkapkan secara langsung dan tatap muka, menjadi terbatas hanya disampaikan secara virtual. Mahasiswa hanya menerima tugas dari dosen tanpa mengerti tujuan pembelajaran yang menjadi tolak ukur. Meskipun diawal mahasiswa terbiasa berkegiatan secara aktif menjadi pasif, karena kurangnya interaksi s e c a r a l a n g s u n g . M a h a s i s wa b e l u m mengasah ketajaman berpikir, belum maksimal dalam mengembangkan potensi dan sukarnya memahami materi perkuliahan. Sudah seharusnya sebagai mahasiswa menanamkan sikap kritis, serta menjadi mahasiswa bermental tangguh. Jangan bosan untuk selalu menjadi pembelajar dalam kondisi apapun, terus diasah dan dilatih. Jangan terlena bermanja dengan teknologi, tetap fokus dan gali personal branding-mu. Be who you are! So stay health and always happy. You can create works.


@uskref_kronika.id

Majalah KRONIKA Edisi 33

42


Kronika.id

Kronika TV

@Uskref_Kronika

DAPATKAN INFORMASI TERKINI SEPUTAR KAMPUS HANYA DI:

@Lpm_Kronika

Penerbitan Kampus IAIN Metro

Kreasi Inovasi Interaksi dan Komunikasi Mahasiswa

Menerima dan Melayani Jasa: Cover Buku Pin Bros Gantungan Kunci Buletin/Majalah Mug/Gelas Souvenir Baju/Kaos

Banner Pamflet Undangan Vektor Sertifikat Logo Instalasi Laptop Edit Photo & Video Undangan Digital (Mp4) Bucket (Bunga, Jilbab, Snack) Pemesanan Goodiebag Plakat & Medali


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.