Buletin Magang Kronika Edisi 37

Page 1

Penerbitan Kampus IAIN Metro

KRONIKA

Kreasi Inovasi Interaksi dan Komunikasi

Gedung UKM Lt. II IAIN Metro, Jl. Ki Hajar Dewantara 15A Iringmulyo Metro Timur 3411, E-mail: redaksikronika@gmail.com

JELAJAH MANIS KOTA TAPIS


Sapaan Redaksi

1

Tidak Bisa Bukan untuk Berhenti Belajar merupakan proses seseorang menuju perubahan tingkah laku melalui serangkaian kegiatan, seperti membaca dan menulis. Sudah dipastikan kegiatan ini akan dilakukan oleh seluruh manusia di manapun dan kapan pun. Belajar tak serta merta diukur dari bertambahnya ilmu pengetahuan, tetapi cerminan akhlak yang terbentuk. Proses tersebut juga dirasakan oleh magang UKPM Kronika. Memiliki latar belakang yang berbeda, tak lantas membuat diri-sendiri menjadi eksklusif. Terkait sebuah kalimat tentang tidak bisa bukan berarti harus berhenti memang benar adanya. Melalui belajar, manusia dapat mengubah tingkah laku (tidak bisa,. red) dengan terus berlatih. Kronika mengajak magang untuk senantiasa belajar bersama-sama. Melatih pengetahuan terkait dunia pers mahasiswa dengan latihan dan pengalaman. Oleh sebab itu, Kronika mengajak magang untuk mengaplikasikan apa yang diperoleh selama belajar. Berkomitmen untuk menerbitkan buletin magang yang berisi kumpulan artikel tentang Provinsi Lampung. Tak sekedar menulis, untuk menyelasaikan buletin ini membutuhkan tekad yang besar. Hal ini terbukti dengan banyaknya kumpulan artikel yang dapat terbit. Buletin magang merupakan hasil karya saat menjalani masa magang

selama enam bulan setelah pelaksanaan Orientasi Calon Magang (OCM). Mulai dari pengkoordiniran hingga memasuki tahap layout semua dikerjakan oleh magang periode 1 tahun 2020 dan periode 2 tahun 2021, namun tetap dibina oleh Redaksi. Artikel merupakan karangan faktual secara lengkap dengan panjang tertentu. Menyampaikan gagasan tetapi disertai fakta yang dapat meyakinkan, mendidik, dan menghibur. Pada buletin magang kali ini akan mengajak para pembaca untuk berpetualang di Provinsi Lampung. Mengenal kudapan dan makanan khas Lampung, manfaat bunga talang yang jarang diketahui, hingga tempat wisata yang dapat dijadikan bahan rujukan untuk menguji adrenalin. Melalui buletin magang tersebut diharapkan dapat menambah informasi bagi para pembaca dan mengenal Lampung lebih dekat. Tak hanya itu, artikel ini ingin mengajak para pembaca dan penulis untuk terus belajar tentang pentingnya warisan budaya. Melestarikan apa yang sudah ada dan merawat keberadaannya agar generasi mendatang tetap dapat mengetahui dan menikmati kenikmatan dan keindahan tersebut. Namun, penulis sadari masih terdapat kesalahan dalam menyelesaikan buletin magang. Sehingga saran dan kritik sangat diharapkan demi hasil tulisan yang berkualitas bagi pembaca atau Kronika di masa mendatang. Selamat membaca dan nantikan karya magang selanjutnya!

Susunan Redaksi Pelindung: Dr. Hj. Siti Nurjannah, M.Ag. Penasihat: Dr. Mahrus As'ad, M.Ag. Pembina: Dr. Dedi Irwansyah, M.Hum., Ervan Nurtawab, Ph.D.

Ketua Magang: Irsyadul Rasyid Editor: Ulva Fauziah, Nurani Arifatul Aziza Layouter: Irsyadul Rasyid

Staf Ahli: Sartono, Suwandi, Siti Fatonah, M.Pd., Dedik Karmanto, M.Pd., Eni Purwati, S.E.I., Eka Syafriyanto, M.Pd.I., Dr. Didik Kusno Aji, M.Si., Rosyadi Ahmad, Khabib Agung Wibowo, Sugiyanto, S.Sy. (Alm), Elly Agustina, S.Pd.I., Saiful Ansori, S.Pd.I., Ahmad Surya Atmaja, S.Pd.I., Kahfi Anwari, Wahid Syaifudin, S.Sos, Fahriyani, S.E., Edi Purnomo, S.Sos., Ahmad Syukron Tamim.

Penulis Artikel: Irsyadul Rasyid, Ulva Fuziyah, Nurul Latifah, Guntur Pamungkas, Nurani Arifatul Aziza, Inggar Ayu Kharisma, Yesi Setia Anggraini, Rudi Wijaya, Guntur Pamungkas, Elok Kartiko.

Pemimpin Umum: Muhammad Arif Marzuki Pemimpin Redaksi: Atika Putri Pemimpin Usaha: Novita Maharani Kepala Puslitbang: Salwa Qonita Ikrima Kepala Kesekretariatan: Amelia Resti Redaktur Pelaksana: Novia Umi Astari


Artikel Lampung, Hasilkan Kopi Kualitas Dunia

2

Oleh: Ulva Fauziyah

I

ndonesia termasuk salah satu negara penghasil kopi terbesar di dunia. Posisi Indonesia berada di urutan keempat setelah Brazil, Vietnam, dan Kolombia. Salah satu provinsi penyokong kopi terbaik adalah Provinsi Lampung. Lampung terkenal dengan pengekspor kopi jenis robusta yang banyak diminati pasar dunia. Kopi Lampung sudah sangat familiar dikancah Nusantara, ini disebabkan karena kopinya yang bermutu tinggi, aroma serta cita rasa kopi yang ngangenin. Salah satunya Kopi Robusta yang merupakan salah satu jenis kopi terbaik Lampung yang sangat cocok di tanam di iklim tropis seperti di Lampung. Pembudidayaan tanaman kopi Robusta Lampung terdapat di kabupaten Tanggamus, Lampung Barat, Lampung Utara, dan Way Kanan. Nama Robusta berasal dari kata Robust yang mempunyai makna kuat. Istilah ini memang menandakan kualitas dan cita rasa kopi robusta yang mempunyai kelebihan pada wangi kopinya yang unik dan lezat. Kopi Robusta yang bermutu tinggi dan favorit dunia berada di Lampung barat. Lampung Barat terkenal dengan tanahnya yang subur sejak dahulu. Kabupaten Lampung Barat merupakan pemekaran dari Kabupaten Lampung Utara yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1991 tanggal 16 Agustus 1991. Daerah tersebut di dominasi oleh pantai dan bukit-bukit dengan ketinggian tanah 500 hingga 1000 meter di atas permukaan laut (MDPL). Dataran Lampung Barat pun memiliki perkebunan yang diunggulkan dari daerah tersebut adalah kopi dengan jenis robusta. Lampung barat menjadi pengekspor kopi Robusta terbanyak dengan produksi 100.000 ton per tahun. Perkebunan Kopi Lampung, Kabupaten Lampung Barat memiliki luas lahan perkebunan kopi sebesar 53.000 hektare (ha). Kebun-kebun kopi tersebut tersebar di 15 kecamatan, 5 kelurahan, dan 131 desa. Salah satu daerah perkebunan kopi di Kabupaten Lambung Barat adalah Liwa. Liwa yang juga merupakan ibu kota Kabupaten Lampung Barat menjadi penghasil utama kopi robusta. Liwa memiliki luas lahan perkebunan 53.606 Ha, kapasitas produksi 52.645 ton kopi, dan baiknya semua perkebunan tersebut 100% dikelolah oleh rakyat sebanyak 35.737 KK (Kartu Keluarga) petani kopi. Pada umumnya mata pencaharian masyarakat Lampung Barat adalah petani kopi atau tanaman perkebunan lainnya. Itu menjadikan kopi khas

Lampung ini lambat laun menujukan peningkatan yang signifikan. Daerah Lampung Barat menjadi contoh terbaik di Provinsi Lampung dalam peningkatan produksi dan mutu kopi karena kualitas kopi robusta terbaik nasional. Secara umum kopi Robusta Lampung Barat sendiri memiliki rasa yang unik yaitu pahit, body tinggi, acidity rendah, dengan karakter earthy dan notes nu y, woody dan dark chocolate. Kopi lampung, termasuk di Lampung Barat proses pengolahan nya masih menggunakan cara yang tradisional dengan dengan tetap menjaga kekhasan dan keaslian kopi. Harga Kopi Lampung Barat itu sendiri memiliki harga yang bervarian. Semakin tanaman tersebut dirawat baik, buah dipetik secara tepat, dan proses pengolahannya pun dengan cara yang baik maka harga kopi tersebut akan tinggi. Bagi Anda pencinta kopi, Kopi Robusta dapat menjadi salah satu pilhan untuk dinikmati. Tak hanya tingkat regional kopi yang dihasilkan dari Lampung sudah diakui oleh warga internasional! Sumber : h ps://ijilampung.com/2018/10/27/lampung-penghasil-kopi-terbaik-dunia h ps://www.kompasiana.com/amp/setiadisamda4906/5dbe6761097f365d5 01dd4a2/kopi-lampung h ps://travel.detik.com/cerita-perjalanan/d-5388680/lampung-baratrumah-kopi-favorit-dunia h ps://id.m.wikipedia.org/wiki/Kopi_Lampung

Alat Musik Tradisional, Budaya yang Perlu Dilestarikan

L

ampung, provinsi yang terletak paling selatan pulau 2 Sumatra ini memiliki luas 33.553,55 km . Di dalamnya terdapat banyak tempat wisata dan kuliner yang membuat orang yang berkunjung tidak akan melupakannya. Tak hanya itu, terdapat budaya yang melimpah, tetapi keberadaannya jarang diketahui. Salah satunya di bagian alat musik tradisional. Setiap wilayah di Indonesia memiliki alat musik daerah yang unik dan khas, tak terkecuali di Lampung. Lalu apa saja yang sudah pembaca setia Kronika ketahui? Yuk, baca artikel ini sampai tuntas ya! 1. Gambis Lunik atau Gambus Anak Buha Gambis Lunik terbuat dari kayu lemasa atau pohon nangka. Memiliki 4 buah tali atau dawai, tali yang digunakan awalnya menggunakan serat nanas, tetapi semakin berkembang zaman Gabus Lunik memakai senar, pada bagian badan terbuat dari kulit hewan kambing atau rusa. Alat musik ini digunakan sebagai pengiring dan penuntun masuknya lagu Salimpat, untuk media dakwah agama islam di nusantara atau upacara ritual. Petikan gambus ini akan menambahan alunan lagu-lagu tradisional Lampung semakin sakral dan memperdalam nuansa Lampungnya. 2. Kompang. Seperti rebana yang digunakan saat dimainkan saat selawat. Kompang berasal dari kulit hewan kambing yang sudah dibersihkan dan

Oleh: Irsyadul Rasyid

dikeringkan dengan ukuran yang bervariasi. Mulai dari 22,5 cm, 25 cm, 27,5cm, hingga 35 cm. Saat dipukul, Kompang memiliki suara yang bergetar, dapat dimainkan dengan berdiri, duduk, dan berjalan. Beberapa wilayah di Lampung, alat musik Kompang juga disebut dengan khaddap. Keberadaan alat musik ini sering dikaitkan dengan penyebaran agama Islam di Indonesia. 3. Serdam Serdam adalah alat musik tradisional Lampung yang bentuknya mirip seperti suling. Serdam terbuat dari bahan bambu, berdiameter +1 cm dengan panjang +25,5 cm. Di bagian lubang peningkah memiliki diameter +4 mm, dengan jarak dari ujung buluh ke lubang peningkah sekitar 4 cm.


Artikel

3

Sementara jarak antara masing-masing lubang peningkah +2 cm. Cara memainkannya pun sama yaitu ditiup di ujung dengan proses persilangan udara dari kulit bambu. Namun, nada yang dihasilkan serdam dengan seruling berbeda. Umumnya serdam menghasilkan nada dasar G=do, terdiri dari 5 lubang yang menghasilkan tangga nada berirama do, re, mi,sol, la, dan si (1,2,3,5,7). 4. Gamolan Berbentuk seperti gamelan, Gamolan terbuat dari bambu menghasilkan suara dengan cara dipukul. Diperkirakan masyarakat Lampung kuno sejak abad ke-4 masehi sudah memainkan alat musik tradisional ini. Gamolan atau dinamakan cetik adalah alat musik dari Lampung Barat masuk dalam jenis instrumen xilofon. Terdiri dari delapan lempeng bambu dan memiliki nada lebih dari satu oktaf pada setiap lempengnya. 5. Bende Sekilas bende mirip seperti gong dalam Gamelan Jawa, hanya saja ukurannya lebih kecil. Terbuat dari tembaga atau perunggu, bentuknya bulat dan pada bagian tengahnya sedikit menonjol ke luar. Bende sering dipadukan bersamaan dengan alat musik lainnya agar menimbulkan irama yang indah. Alat pemukul bende terbuat dari kayu berukuran panjang 15 hingga 20 cm. Pada bagian salah satu ujungnya diberikan bantalan yang terbuat dari kain, karet atau sejenisnya. Sebelum menjadi salah satu alat musik tradisional khas Lampung,

bende sering digunakan sebagai pemberi peringatan ketika ada informasi penting yang harus disampaikan. Kini bende sering digunakan dalam berbagai acara kebudayaan. Cara memainkan bende cukup mudah, yakni dengan memukul bagian tengah yang menonjol ke luar menggunakan alat pemukulnya. Keras pelannya saat bende dipukul sangat memengaruhi suara yang dihasilkan. Maka dari itu, dalam memukul bende juga harus dilakukan dengan baik. Itulah sebagian alat musik tradisional Lampung yang keberadaannya mulai jarang diketahui masyarakat. Hal ini membuktikan betapa beragamnya kebudayaan yang kita miliki. Meski alat tradisional tersebut sudah berusia ratusan tahun, kita yang hidup di zaman sekarang sudah sepatutnya mengetahui dan mempelajarinya hingga ke penerus yang akan datang.

Sumber: h ps://tambahpinter.com/alat-musik-lampung/ h ps://infolpg.com/alat-musik-dan-senjata-tradisional-lampung/ h ps://www.google.com/amp/s/lampung.idntimes.com/news/lamp ung/amp/silviana-4/yakin-kamu-tahu-lima-alat-musik-tradisionallampung-banyak-yang-unik h ps://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/skola/read/2021/ 05/07/143606769/bende-alat-musik-tradisional-lampung

Fauna Lampung yang Hampir Punah Oleh: Inggar Ayu Kharisma

1. Upaya yang didukung untuk melestarikan lingkungan hewan. Sudah seharusnya masyarakat ikut serta mendukung dalam pelestarian lingkungan hewan yang hampir punah. 2. Memberikan edukasi masyarakat mengenai satwa langka Jika masyarakat telah teredukasi tentang satwa langka maka kepunahan tersebut dapat dicegah. 3. Membuat papan larangan. Masyarakat biasanya membuat papan larangan berburu, menebang pohon, serta hal yang paling kecil seperti tidak membuang sampah sembarangan.

B

erbicara tentang fauna yang ada di Indonesia, apa yang kalian ketahui tentang fauna di Indonesia? Apakah kalian tahu bahwa ada beberapa fauna yang hampir punah? Simak penjelasan lebih lengkapnya tentang fauna dan upaya yang dilakukan untuk melindungi satwa-satwa yang ada di Indonesia salah satunya di Lampung. Menurut kamus Biologi atau Biologi Dictionary, Fauna adalah suatu istilah yang sudah mencakup seluruh kehidupan binatang dalam suatu wilayah tertentu, periode tertentu ataupun keduanya. Beberapa satwa yang dilindungi di Provinsi Lampung adalah Badak Sumatra, Gajah Sumatra, Harimau Sumatra, Tapir Asia, Elang Brontok, dan masih banyak lagi. Kelangkaan terjadi karena maraknya perburuan liar yang tidak diimbangi sanksi hukuman yang berat, perubahan penggunaan lahan daratan dan laut, eksploitasi organisme secara langsung, perubahan iklim, polusi hewan, dan spesies invasif. Berbagai cara untuk melindung macam-macam satwa yang ada, tidak hanya di Lampung, tetapi di Indonesia. Namun, upaya tersebut tidak akan dapat berjalan dengan efektif bila hanya pemerintah saja yang mengurusi. Perlunya gotong royong dari semua elemen agar dapat mewujudkan upaya pelestarian fauna. Adapun upaya-upaya dalam melindungi satwa langka di antaranya sebagai berikut :

4. Melaporkan orang yang berburu satwa langka Bila masyarakat melihat orang yang memburu satwa langka hendaknya memberikan teguran dan melampirkan kepada pihak yang berwajib agar dikenai sanksi. Hal ini bertujuan untuk membuat efek jera terhadap orang yang melakukan perburuan tersebut dan memberikan peringatan terhadap masyarakat lain yang ingin melakukan perbuatan serupa. 5. Membuat penangkaran Bagi masyarakat yang mampu dan berdedikasi tinggi dalam upaya pelestarian lingkungan dan satwa, masyarakat bisa membuat penangkaran. Dari pemaparan di atas, tentu kita dapat mengetahui peran kita bukan? Kita sebagai warga negara yang baik, harus turut serta menjaga habitat dan ekosistem mereka dengan baik. Jangan sampai mereka punah di tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab. Sumber : h ps://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-fauna h ps://id.m.wikipedia.org/wiki/Fauna h ps://www.mongabay.co.id/tag/lampung/


Artikel Engkak dan Lapis Legit, Kudapan Ciri Khas Lampung

4

Nurani Arifatul Aziza

L

ampung, Provinsi yang terletak di seberang Selat Sunda ini selain terkenal dengan pantainya, juga menyimpan kuliner khas yang perlu dicoba. Kalian mungkin sudah tak asing dengan keripik pisang cokelat. Makanan yang satu ini memang menjadi andalan para wisatawan untuk menjadi buah tangan saat berkunjung ke Lampung. Namun, selain keripik pisang cokelat, provinsi yang terkenal dengan gajahnya ini juga punya kuliner lain yang tidak kalah enak. Salah satunya adalah lapis legit dan engkak ketan. Perbedaan keduanya terletak pada bahan, tetapi untuk teksturnya sama saja, berbentuk kotak dan berlapis-lapis. Kue lapis legit merupakan salah satu makanan khas Lampung yang biasanya disajikan pada saat hari lebaran. Kue lapis legit ini memang menjadi kue warisan zaman kolonial yang hingga saat ini masih banyak disukai oleh banyak orang. Kue lapis legit dalam bahasa Belanda disebut spekkoek, yang artinya menurut orang Belanda adalah lapisan lemak babi. Namun jangan risau, karena bahan kue tersebut tidak berasal dari lemak babi sungguhan, melainkan merujuk pada bentuk yang menyerupai lemak babi. Masyarakat Lampung mengartikan spekkoek dengan nama kue seribu lapis. Bahan utama lapis legit hanya menggunakan telur, margarin, dan gula putih. Sedangkan engkak ketan ada tambahan santan dan ketan sehingga lebih kenyal dan gurih. Kue lapis legit ini menawarkan rasa yang sangat enak dan terasa lembut di lidah pada saat disantap. Selain itu, di dalam kue lapis legit juga terdapat rasa manis sekaligus aroma yang menggoda. Ada sekitar tiga varian yang dikenal masyarakat Lampung dalam pembuatan lapis legit, yakni original, pandan, dan ketan. Terdapat perbedaan lapis legit Lampung dengan lapis legit lainnya. Seperti banyaknya lapisan mencapai 20-24 lapis per loyang. Selain itu, lapis khas Lampung teksturnya basah, sedangkan legit daerah lain identik kering. Prosesnya, setiap lapis yang disiramkan harus dipanggang dalam api sedang sekitar 10 menit baru dikeluarkan lagi dan dilanjutkan lapis berikutnya. Tak hanya lapis, kue engkak juga biasa disajikan pada hari-hari besar atau saat upacara adat. Kue engkak ini merupakan kue basah yang bentuknya berlapislapis. Kue ini terkenal dengan cita rasa manisnya yang menggugah selera. Tidak hanya terkenal di Lampung saja, kudapan manis ini juga terkenal di beberapa daerah di Sumatra Selatan. Tekstur kue ini seperti bolu, tetapi terasa lebih legit. Kue engkak cocok disantap sebagai makanan ringan dan juga sarapan. Bahan dasar untuk pembuatan kue ini adalah tepung ketan, telur, dan mentega yang dihaluskan menjadi tekstur yang sangat lembek.

Cara memasaknya sama seperti lapis legit, yakni memanggang setiap lapisannya satu per satu. Yang harus diperhatikan adalah penggunaan api saat proses pemanggangannya. Pada tiga lapisan pertama dipanggang menggunakan api bawah baru menggunakan api atas. Setelah jadi, dinginkan Engkak baru disajikan. Untuk memasak engkak ketan, memakan waktu sekitar 15 menit, sebab bahan engkak lebih padat jadi proses pematangannya lebih lama. Satu loyang lapis engkak memakan waktu pemagangan 3--4 jam. Oleh sebab itu Kue Engkak sangat lembut dan tahan lama. Itulah kudapan daerah khas Lampung yang bisa dijadikan referensi wisata kulinermu. Jadi, tak melulu keripik pisang , pembaca setia Kro n Ika dapat mencoba kudapan ini. Semakin bersemangat merancang perjalanan berkeliling Lampung, bukan? Sumber :

h ps://linisehat.com/inilah-8-makanan-khas-lampung-selain-keripikpisang-coklat/ h ps://id.m.wikipedia.org/wiki/Engkak h ps://www.google.com/amp/s/lampung.idntimes.com/food/diningguide/amp/silviana-4/intip-pembuatan-lapis-legit-lampung-berat-satuloyang-4-kg h ps://budaya-indonesia.org/Engkak-Ketan h ps://m.lampost.co/berita-lapis-legit-kian-hits.html

Seruit, Makanan Khas Lampung yang Paling Hits Oleh: Guntur Pamungkas sangat sulit ditemui di warung makan atau restoran. Padahal, membuatnya tak sulit. Hanya perlu mencampurkan sambal terasi, tempoyak, dan potongan mangga. Sayur atau lalapan juga sering ditambahkan ke dalamnya, seperti daun singkong, daun pepaya, terong hijau, kangkung, atau bayam yang terlebih dahulu direbus. Sementara mentimun, jengkol, kacang panjang, wortel, atau daun kemangi dibiarkan mentah.

S

eruit adalah nama hidangan khas Lampung yang terbuat dari bahan dasar ikan dan sambal terasi. Bahan pendukung lainnya yang menjadikan masakan ini menjadi unik, yaitu adanya campuran durian fermentasi atau masyarakat Lampung menyebutnya tempoyak, mangga, dan lalapan. Semua bahan dicampur dan akan menghasilkan aroma yang khas. Tak kalah dengan rasanya, seruit sangat sedap dinikmati karena rasanya yang asam dan pedas sehingga memberikan kesan segar dan nikmat untuk disantap apalagi dengan nasi hangat. Biasanya masyarakat Lampung menyantap seruit ditemani dengan pindang patin dan serbat (jus mangga kuini). Sekalipun menjadi makanan khas daerah Lampung, hidangan ini

Tradisi turun temurun ini dimiliki oleh suku Lampung pepadun. Tuan rumah akan menyajikan aneka lauk pauk, seruit, dan hidangan lain saat ada teman atau kerabat yang datang untuk berkumpul dan bersilahturahmi bersama. Semua orang akan duduk di tikar mengelilingi hidangan seruit kemudian menyantapnya bersama-sama sembari asyik mengobrol. Tradisi nyeruit atau menyantap seruit bersama-sama memang asli Lampung, tetapi undangan perjamuan ini tak hanya berlaku bagi warga masyarakat setempat saja. Dengan bersama-sama nyeruit maka pendatang merasa disambut dan diterima sehingga dapat melebur dengan warga asli Lampung. Bagi kamu yang tertarik ingin mencobanya, tak ada salahnya kamu mengikuti resep di bawah ini! Untuk ikan, lebih disarankan menggunakan ikan air tawar. Agar lebih mudah, takar ikan sebanyak 1kg. Sedangkan bahan sambal terdiri dari 10 buah cabe rawit atau bisa sesuai selera, 3 siung bawang merah


Artikel

5

ukuran sedang, 15 buah rampai atau tomat ceri, 1 terasi, 1 buah jeruk limo, garam secukupnya dan gula pasir secukupnya. Membuat seruit bukanlah hal yang sulit. Mulai dengan membersihakan ikan yang sudah dicuci bersih dan lumuri garam. Kemudian digoreng atau dibakar (sesuai selera). Untuk sambal campur semua bahan lalu ulek. Setelah itu tambahkan rampai atau tomat ceri, ulek kembali hingga tercampur rata. Beri perasan jeruk limo di atasnya, Lalu bisa dihidangkan.

Mudah sekali bukan? Selain membuat hati senang karena perut kenyang. Mengolah masakan tersebut secara tidak langsung dapat membantu melestarikan masakan khas daerah Lampung. Sumber : h ps://id.utiket.com/id/weblog/400/seruit_khas_lampung.html h ps://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditwdb/seruit/ h ps://cookpad.com/id/resep/6665803-seruit-khas-lampung

Wisata Taman Kehati, Jadi Destinasi Favorit di Mesuji

Oleh: Elok Kartiko wahana bermain keluarga. Areal yang dibangun di atas tanah kurang lebih 10 hektar ini, terus melakukan pembenahan. Taman yang diresmikan oleh Bupati Mesuji Khamami pada Rabu, 12-04-2017, cukup mengundang banyak wisatawan dari berbagai daerah, hanya untuk menikmati wahana yang ada di Taman Kehati tersebut. Ke depannya, taman ini akan terus dilengkapi dengan wahanawahana lain serta akan terus dilakukan perbaikan hingga benar-benar layak dan dapat dibanggakan oleh pemerintah dan masyarakat Kabupaten Mesuji.

T

aman Keanekaragaman Hayati (Kehati) di Desa Mekar Sari, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Mesuji, Provinsi Lampung, menjadi tempat favorit bagi masyarakat Mesuji untuk meluangkan waktu libur lebaran Idulfitri 1442 Hijriyah. Pasalnya, di tempat ini masyarakat bisa melihat berbagai jenis hewan, yakni, ular, buaya, rusa, burung, kuda,burung dan ayam serta berbagi tumbuh-tumbuhan seperti jambu, nangka, dan cempedak. Selain itu, wahana ini juga menyediakan tempat berenang bagi anak-anak dan orang dewasa. Pengunjung hanya membayar karcis masuk yang sangat murah, yakni Rp10.000/orang. Sudah dapat melihat dan mengetahui berbagai macam jenis hewan, tumbuh-tumbuhan, dan buah-buahan. Selain itu, di dalam taman itu juga tersedia fasilitas bermain bagi anak-anak, seperti mobil-mobilan mini, bebek gowes, perahu dayung, dan water park. Taman hiburan milik pemerintah daerah Mesuji ini menjadi pilihan hiburan masyarakat mesuji untuk mengajak keluarga berlibur dan melepas lelah. Selain murah meriah, fasilitas waterpark yang tak kalah dengan fasilitas kolam mewah lainnya ini sudah cukup menjadi

Sempat di tutup Taman Kehati kini resmi dibuka kembali setelah lebih sekian lama ditutup dari kunjungan wisata karena dampak dari Covid-19. Dibukanya Taman Kehati sudah melalui kajian Satuan gugus tugas Covid-19 Kabupaten Mesuji dalam penerapannya harus sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) Covid-19. Hal ini tentu disambut antusias oleh warga sekitar dan para pengunjung dari berbagai daerah yang sudah ingin menikmati wahana yang ada di Taman. Meski tempat wisata Taman Kehati bukanlah tempat wisata alam. Namun, hadirnya dapat menjadi angin segar warga sekitarnya untuk sekadar menghabiskan waktu bersama keluarga tercinta. Jangan lupa berkujung saat berada di Mesuji ya Pembaca setia Kro n Ika! Sumber: h ps://karyanasional.com/2019/06/25/taman-kehati-mesuji-dulu-dansekarang/ h ps://budiyuhanda.com/2017/04/13/taman-kehati-mesuji-wisata-barumasyarakat-mesuji/ h ps://infopublik.id/read/162634/taman-kehati-kabupaten-mesuji-siapdigunakan.html h ps://radartuba.com/2020/09/05/taman-kehati-mesuji-resmi-dibukakembali/ h ps://www.kejoranews.com/2019/06/taman-keanekaragaman-hayatimesuji.html?m=1

Bukit Mandiangin, Manjakan Wisatawan dengan Wahana Adrenalin Oleh: Rudi Wijaya

I

ndonesia terkenal di mancanegara sebagai negara dengan alam yang indah. Memiliki bentang alam yang mempesona, salah satunya di Provinsi Lampung. Tak heran, jika jumlah wisatawan yang datang terus bertambah, baik dari dalam maupun luar negeri untuk melihat langsung ragam keindahan wisata alam. Lampung memiliki destinasi wisata ekstrim yang terletak di Lampung Barat yang bernama Bukit Mandiangin. Lebih tepatnya di wilayah Lumbok Ranau, dengan ketinggian 400 meter di atas permukaan laut (MDPL). Biasanya tempat ini digunakan oleh para pecinta olahraga paralayang. Dari atas Bukit Mandiangin, para wisatawan tidak hanya digoda dengan indahnya panorama alam Lampung Barat, tetapi juga pesona Danau Ranau yang dilingkupi pegunungan tegak salah satunya gunung Seminung yang terlihat indah dari ketinggian.


Artikel Membutuhkan tenaga dan kebugaran untuk sampai di bukit ini. Para wisatawan harus mendaki terlebih dahulu dari tempat parkir menuju puncak bukit. Untuk mencapai tempat yang indah tersebut, kita harus melakukan pendakian terlebih dahulu. Terdapat dua jalur pendakian yang dapat diakses, yaitu dengan memotong kontur bukit di bagian belakang kolam Belanda atau jalur lainnya dengan menggunakan perkerasan rusak yang ditutupi portal aman. Dengan kondisi geografis tersebut, sudah dipastikan para wisatawan tertarik untuk menjajal olahraga paralayang. Adapun manfaat melakukan kegiatan olaraga paralayang bagi tubuh adalah dapat menghilangkan stres dan melatih keseimbangan tubuh. Untuk merasakan terbang dengan suguhan indah tersebut anda dapat membayar dengan merogoh kocek sebesar Rp250,000,00. Sangat disarankan bagi Anda ketika akan menaiki paralayang hendaknya di waktu siang dan dalam cuaca cerah.

Mengenai tempat untuk istirahat, wisatawan tak perlu lagi risau. Banyaknya fasilitas yang ditawarkan di kawasan ini membuat para wisatawan betah. Adanya co age yang sudah cukup lengkap dengan adanya hotel berbintang 3 yang memiliki 16 kamar, kolam renang, convention hall dan juga restoran, serta gedung pertemuan di hotel tersebut dengan kapasitas 30 orang di lantai dasar dan 400 orang di lantai atas. Lalu tunggu apa lagi, siapkan finansial dan mental kamu dari sekarang apabila berniat untuk pergi ke sana! Sumber : h ps://travel.okezone.com/read/2017/05/11/406/1688755/menjajaladrenalin-di-bukit-mandiangin-Ireadung h ps://www.andalastourism.com/tempat-wisata-lampung-barat h ps://ngetripkemana.com/wisata-lampung/2/

Tak Hanya Cantik, Ampuh Atasi Berbagai Penyakit

B

unga telang atau disebut dengan clitoria ternatea adalah jenis tumbuhan merambat. Tumbuhan ini biasanya ditemukan di pekarangan rumah atau di tepi hutan. Bunga telang memiliki kemirirpan dengan tanaman polong-polongan. Bunga telang merupakan tumbuhan yang berasal dari Asia Tropis, tetapi tumbuhan ini sekarang sudah menyebar ke seluruh daerah Tropis. Bunga ini memiliki ciri khas pada warnanya yang biru keunguu n g u a n d a n b i a s a n ya t u m b u h a n i n i dimanfaatkan sebagai tanaman hias. Selain menjadi tanaman hias bunga telang juga memiliki beberapa manfaat untuk kesehatan. Untuk mengetahui lebih lengkapnya, mari kita simak penjelasan manfaat bunga telang di bawah ini. 1.

2.

Memelihara fungsi dan Kesehatan otak Bunga telang mengandung antioksidan, seperti flavonoid dan antosianin, yang baik untuk memperbaiki sel–sel tubuh, termasuk sel saraf. Beberapa riset menunjukan bahwa asupan antioksidan yang tercukupi dapat meningkatkan daya ingat dan konstentrasi. Untuk mendapatkan manfaat bunga telang tersebut, Anda bisa mengonsumsi bunga ini sebagai teh herbal atau suplemen. Dapat mengobati diare Beberapa kandungan yang ada di bunga telang dapat mengatasi diare yang berkepanjangan. Sebab bunga telang ini bisa menjadi penawar alami dari gangguan tubuh yang disebabkan oleh virus.

6

Oleh: Yesi Setia Anggraini

3.

Meringankan peradangan Bunga telang juga telah lama digunakan sebagai salah satu obat herbal untuk mengatasi demam dan nyeri akibat peradangan di dalam tubuh. Beberapa riset menunjukkan bahwa manfaat ini mungkin benar adanya karna bunga telang diketahui memiliki efek antiradang. 4.

Mengatasi masalah pernapasan. Bunga telang juga memiliki kandungan yang dapat mengatasi penderita penyakit pernafasan seperti asma, batuk dan pilek. Karena di dalamnya mengandung antiasmatik yang bisa mengurangi masalah pernapasan.

Secara umum, bunga telang cukup aman dikonsumsi sesekali sebagai teh herbal atau suplemen. Namun, Anda tidak disarankan untuk menggunakan bunga telang sebagai obat herbal untuk mengobati penyakit tertentu atau jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan lainnya. Sumber :

h ps://m.merdeka.com/jatim/manfaat-dan-bahaya-bunga-telang-yangpatut-diketahui-baca-selengkapnya-kln.html h ps://amp.kompas.com/lifestyle/read/2021/03/09/124020620/5-manfaatbunga-telang-tanaman-yang-jadi-favorit-nadine-chandrawinata h ps://m.klikdokter.com/amp/3633581/khasiat-bunga-telang-untukkesehatan-tubuh-anda

Payungi, Gotong Royong Menuju Desa Mandiri

Oleh: Nurul Latifah

T

idak hanya mencari, pasar itu bisa diciptakan. Sebuah desa mandiri merupakan program pemerintah yang tidak akan berjalan tanpa adanya gotong royong dari masyarakat. Pasar Yosomulyo Pelangi atau yang kerap disingkat Payungi, merupakan sebuah pasar yang lahir dari gerakan Masyarakat Desa yang digagas oleh seorang laki-laki lulusan Universitas Gajah Mada (UGM) bernama Dharma Setyawan. Menciptakan desa mandiri tentu bukan hal yang mudah. Merangkul masyarakat dan memberikan pemahaman tentang bagaimana menciptakan kegiatan yang bernilai ekonomis. Payungi beralamatkan di Jl Kedondong, RW 07, Yosomulyo Metro Pusat. Payungi hadir tidak sama seperti pasar pada umumnya yang hanya menjadi tempat jual beli, Payungi juga sebagai destinasi wisata dan edukasi, serta mengajak manusia agar kembali mencintai


Artikel

7

tempat tinggalnya, yaitu alam. Warga yang menjual makanan di Payungi, tidak boleh menjual menu yang sama dengan pedagang lain, kalaupun sama harus diselingi menu lain yang berbeda. Hal ini bertujuan untuk memupuk solidaritas sesama pedagang dan meminimalisir adanya persaingan. Makanan seperti getuk, gudeg, dan makanan tradisional lainnya membuat kita kembali mencintai budaya lokal. Tidak hanya makanan, Payungi juga berkolaborasi dengan Uncletes, sebuah brand pakaian yang mengangkat tema lokal daerah Lampung. Diresmikan oleh Wali Kota Metro, Pairin, pada 28 Oktober 2018 lalu, Payungi menyediakan berbagai permainan dan wahana agar warga yang berkunjung ke Payungi tidak bosan. Pengunjung bisa menjajal arena bermain seperti Panahan, lempar pisau, dan anak-anak bisa mencoba flying fox, menggambar, melihat kolam ikan, rumah kelinci, dan lain-lain. Untuk menarik pengunjung, Payungi juga menghadirkan spot swafoto yang sangat apik. Sebuah strategi agar perekonomin desa dapat berputar, yaitu menyesuaikan dengan perkembangan zaman, tetapi juga tidak melupakan hal-hal yang berbau tradisional. Di gelaran kali pertama, nilai transaksi yang ada di Payungi berhasil menembus angka Rp16.000.000. Dharma Setyawan sebagai pendiri Payungi, selalu berusaha keras agar bagaimana Payungi tetap berjalan dan menarik perhatian banyak orang, bila perlu warga luar Metro pun datang berkunjung ke payungi. Oleh karena itu, Dharma Setyawan mengajak warga Yosomulyo untuk berdiskusi setiap malam kamis, dengan tajuk “Pesantren Wirausaha”. Berbagai proyek dan inovasi lahir dari diskusi tersebut. Mulai dari batik dan musik, klasik dan nyentrik, tema-tema unik lain diangkat setiap minggunya untuk menarik pengunjung. Gagasan-gagasan tersebut berhasil meningkatkan omset gelaran dari yang awalnya hanya Rp16 juta, bisa melonjak hingga 40--50 juta tiap gelaran. Bahkan dalam kurun waktu 1 tahun 3 bulan, omset Payungi berhasil menembus angka Rp2,5 miliar. Agar selalu menarik perhatian,

warga Yosomulyo rutin bergotong royong memperbaiki spot-spot selfie dan mempercantik kawasan Payungi. Warga yosomulyo juga rutin membersihkan lokasi agar pengunjung tetap nyaman dan lingkungan senang. Adanya kesadaran dari warga untuk bersatu dan mengembangkan kreativitas tentu akan menjamin keberlangsungan perekonomian. Budaya gotong royong juga memupuk rasa persaudaraan yang sudah mulai pudar. Menurut Dharma Setyawan, hal-hal yang didanai Pemerintah tidak akan berusia lama. Lebih penting jika itu semua berasal dari gotong royong masyarakat. Pemerintah tidak akan selamanya mendanai aktivitas masyarakat, apalagi jika masa periode sudah berjalan lama, bisa jadi pemerinah lupa menyalurkan dananya lagi karena kekuasaan sudah didudukinya. Dari budaya gotong royong, warga, bisa menjamin keberlangsungan perputaran roda ekonomi desa melalui kegiatan pasar tersebut. Dengan adanya Payungi, masyarakat bisa menjadi produsen atas potensi-potensi alam yang ada di sekitar. Mahasiswa juga bisa menciptakan inovasi-inovasi baru yang dapat bermanfaat dalam pembangunan desa juga untuk melatih jiwa enterpreneurship, agar teori-teori yang didapat selama bangku perkuliahan dapat tersalurkan dengan baik. Sumber : h ps://www.metrouniv.ac.id/?page=artikel_detail&&cur=d16288946577e ffe0f8264ab83aa7e60#.YHfXF1kxeNw h ps://www.google.com/amp/s/tribunlampungwiki.tribunnews.com/am p/2020/04/17/pasar-yosomulyo-pelangi-payungi h ps://sindikatpost.com/2019/03/19/pasar-yosomulyo-pelangi-kotametro-pasar-digital-rakyat-yang-indah/ h ps://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-metro/bacaartikel/12801/PAYUNGI-Pasar-Instagramable-Kota-Metro.html h ps://gemari.id/gemari/2019/3/19/pasar-yosomulyo-pelangi-payungiyang-digital-nan-cantik h ps://payungi.org/gagasan/payungi-market-yang-menghidupkan/

Uskref Kronika Menerima dan Melayani Jasa: § § § § § § § § § §

Banner Pamet Undangan Vektor Sertikat Logo Kover Buku Pin Bros Gantungan Kunci Buletin/Majalah

§ § § § § §

Mug Baju/Kaus Instalasi Laptop Edit Foto & Video Undangan Digital (MP4) Buket (Dapat diganti dengan jilbab atau makanan ringan) § Pemesanan Goodiebag § Karikatur

uskref_kronika

TERiMA KASiH TELAH MEMBACA

BULETiN EDiSi 37 MAGANG iKUTi MEDiA SOSiAL KAMi


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.