Bab I PDRB Kab. Purwakarta 2010

Page 1

Pendahuluan

1.1. LATAR BELAKANG Di era otonomi daerah sekarang ini, pemerintah daerah memiliki keleluasaan untuk menyelenggarakan kewenangan pemerintahan di bidang tertentu yang secara nyata ada dan diperlukan serta tumbuh, hidup dan berkembang di daerah. Dengan demikian, pemerintah daerah memiliki keleluasaan untuk mengembangkan potensi daerah dan mengelola sumber kekayaan alamnya, menentukan prioritas dan arah program pembangunan ekonomi daerah.

Untuk mencapai tujuan diatas maka diperlukan perencanaan yang teliti dan evaluasi terhadap hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai. Salah satu indikator ekonomi makro yang digunakan untuk perencanaan dan evaluasi pembangunan ekonomi secara makro adalah statistik Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).

Penyusunan angka PDRB dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan terhadap indikator makro ekonomi yang digunakan dalam evaluasi hasil-hasil pembangunan ekonomi. Kondisi ekonomi di suatu daerah dalam suatu periode dapat diketahui salah satunya dengan menggunakan data PDRB baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan. PDRB merupakan penjumlahan nilai output bersih perekonomian yang ditimbulkan oleh seluruh kegiatan ekonomi di suatu wilayah tertentu (provinsi dan kabupaten/kota), dan dalam satu kurun waktu tertentu (satu tahun kelender), dikatakan PDRB juga merupakan neraca makro ekonomi yang dihitung secara konsisten dan terintegrasi dengan berdasar pada konsep, definisi, klasifikasi dan cara penghitungan yang telah disepakati secara Internasional.

Adapun kegunaan serta analisis yang dapat diperoleh dari data PDRB dalam menilai kinerja perekonomian suatu daerah antara lain: 1.

Besaran PDRB, digunakan sebagai dasar analisis mengetahui potensi ekonomi suatu daerah dalam mengelola sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM)-nya; PDRB Kabupaten Purwakarta Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010

1


Pendahuluan

2.

Pertumbuhan Ekonomi, digunakan sebagai dasar analisis untuk mengukur kinerja ekonomi suatu daerah pada suatu periode tertentu (kenaikan produksi barang dan jasa);

3.

Struktur Ekonomi, digunakan sebagai dasar analisis untuk mengetahui sektorsektor ekonomi yang dominan dalam perekonomian suatu daerah serta untuk mengetahui pergeseran struktur ekonomi suatu daerah;

4.

Pendapatan Perkapita, digunakan sebagai dasar analisis untuk mengetahui tingkat kesejahteraan masyarakat suatu daerah secara umum.

Kinerja pembangunan perekonomian daerah Kabupaten Purwakarta merupakan gabungan kemampuan produksi daerah, baik yang bersumber daya lokal maupun yang bersumber daya dari luar daerah. Perkembangan produksi Kabupaten Purwakarta secara agregat dapat di lihat berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).

Diharapkan informasi ini bisa menjadi bahan evaluasi dan menjadi pijakan kuat sebagai alat perencanaan bagi pemerintah daerah, selebihnya diharapkan bisa menjadi bahan kajian yang bermanfaat bagi masyarakat pengguna data lainnya.

1.2. CAKUPAN PENELITIAN Pada penyusunan publikasi ini memiliki tiga cakupan penelitian, diantaranya cakupan waktu penelitian, wilayah penelitian dan materi penelitian. Adapun cakupan waktu penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah selama tiga tahun berturut-turut yaitu dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2010 dengan menggunakan tahun dasar 2000. Kemudian wilayah penelitian yang digunakan yaitu wilayah Kabupaten Purwakarta. Sedangkan materi penelitian dalam publikasi ini mencakup komponen PDRB menurut lapangan usaha (kegiatan ekonomi sektoral), kegiatan ekonomi sektoral yang dimaksud yaitu mencakup kegiatan pertanian, pertambangan, industri pengolahan, sampai dengan jasa. Penghitungan PDRB menurut lapangan usaha untuk mengetahui beberapa indikator ekonomi makro antara lain:

PDRB Kabupaten Purwakarta Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010

2


Pendahuluan

a. Nilai Nominal PDRB merupakan dasar pengukuran atas nilai tambah yang mampu diciptakan akibat timbulnya berbagai aktivitas ekonomi dalam suatu wilayah/region. Data PDRB tersebut menggambarkan kemampuan suatu daerah dalam mengelola sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dimiliki. Oleh karena itu besaran PDRB yang mampu dihasilkan sangat bergantung pada faktor tersebut, hal ini yang menyebabkan PDRB bervariasi antar daerah.

Dalam penghitungannya, untuk menghindari hitung ganda, nilai output bersih diberi nama secara spesifik, yaitu nilai tambah (value added). Demikian juga, harga yang digunakan dalam perhitungan ini adalah harga produsen. Penilaian pada harga konsumen akan menghilangkan PDRB subsektor perdagangan dan sebagian subsektor pengangkutan.

Perubahan nilai PDRB dari waktu ke waktu terjadi karena dua hal, yaitu terjadinya perubahan harga barang dan jasa atau karena terjadinya perubahan volume. PDRB atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada setiap tahunnya.

Sedangkan PDRB atas harga konstan menunjukkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada tahun tertentu sebagai dasar. PDRB atas harga konstan disebut sebagai PDRB volume atau PDRB real.

Dalam publikasi ini selain disajikan PDRB atas harga berlaku yang bisa menggambarkan pergeseran struktur ekonomi, juga disajikan PDRB atas dasar harga konstan, dengan menggunakan tahun dasar 2000 yang bisa menggambarkan pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun sejak tahun 2000.

b. Peranan / Kontribusi Masing-masing Sektor

Peranan atau kontribusi sektor ekonomi menunjukkan struktur perekonomian yang terbentuk di suatu daerah. Struktur Ekonomi yang dinyatakan dalam persentase, PDRB Kabupaten Purwakarta Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010

3


Pendahuluan

menunjukkan kemampuannya

besarnya

kontribusi

menciptakan

nilai

masing-masing

sektor

tambah.

tersebut

Hal

ekonomi

dalam

menggambarkan

ketergantungan daerah terhadap kemampuan produksi dari masing-masing sektor ekonominya. Apabila struktur ekonomi ini disajikan dari waktu ke waktu maka dapat dilihat perubahan struktur perekonomian yang terjadi. Pergeseran struktur ekonomi ini

sering dipakai

sebagai

indikator

untuk

menunjukkan adanya

proses

pembangunan.

c. Laju Pertumbuhan Ekonomi Laju pertumbuhan ekonomi (LPE) menggambarkan besarnya peningkatan produksi yang terjadi dibandingkan tahun sebelumnya. Indikator ini biasanya dipergunakan untuk mengukur keberhasilan pembangunan daerah dalam periode waktu tertentu.

d. Tingkat Perubahan Harga (Inflasi / Deflasi)

Inflasi/Deflasi merupakan gambaran tentang terjadinya perubahan harga. Indikator ini digunakan untuk mengukur fluktuasi harga yang terjadi. Inflasi yang begitu tinggi akan berpengaruh pada daya beli masyarakat, yang sedikit banyak akan berakibat pada penurunan pertumbuhan ekonomi.

e. PDRB Perkapita PDRB perkapita merupakan gambaran nilai tambah yang bisa diciptakan oleh masing-masing penduduk akibat dari adanya aktivitas produksi. Angka tersebut diperoleh dengan membagi total PDRB dengan jumlah penduduk pertengahan tahun (karena penyebarannya dianggap lebih merata). PDRB perkapita sering dipakai untuk mengukur tingkat kemakmuran penduduk suatu daerah. Apabila data tersebut disajikan secara berkala akan menunjukkan adanya perubahan tingkat kemakmuran. Pergeseran struktur ekonomi ini sering dipakai sebagai indikator untuk menunjukkan adanya proses pembangunan.

PDRB Kabupaten Purwakarta Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010

4


Pendahuluan

f. Pendapatan Perkapita Semua barang dan jasa sebagai hasil dari kegiatan-kegiatan ekonomi yang beroperasi di wilayah domestik, tanpa memperhatikan apakah faktor produksinya berasal dari atau dimiliki oleh penduduk daerah tersebut, merupakan “Produk Domestik” daerah bersangkutan. Pendapatan yang timbul oleh karena adanya kegiatan produksi tersebut merupakan “Pendapatan Domestik”.

Kenyataan menunjukkan bahwa sebagian dari faktor produksi yang digunakan dalam kegiatan produksi di suatu daerah berasal dari daerah lain atau dari luar negeri, demikian juga sebaliknya faktor produksi yang dimiliki penduduk daerah tersebut dapat ikut serta dalam proses produksi di daerah lain atau di luar negeri. Hal ini menyebabkan nilai produk domestik yang timbul di suatu daerah tidak sama dengan pendapatan yang diterima penduduk daerah tersebut. Dengan adanya arus pendapatan yang mengalir antar daerah (termasuk juga dari dan ke luar negeri) yang pada umumnya berupa upah/gaji, bunga, deviden dan keuntungan maka timbul perbedaan antara Produk Domestik dan Produk Regional.

Produk Regional adalah Produk Domestik ditambah dengan pendapatan yang diterima dari luar daerah/negeri dikurangi dengan pendapatan yang dibayarkan keluar daerah/negeri tersebut. Akan tetapi untuk mendapatkan angka-angka tentang pendapatan yang mengalir keluar dan masuk ke suatu daerah (yang secara nasional dapat diperoleh dari neraca pembayaran luar negeri) masih sangat sulit saat ini, hingga Produk Regional ini belum dapat dihitung. Untuk sementara dalam perhitungan ini Produk Regional dianggap sama dengan “Produk Domestik Regional Netto (PDRN) Atas Dasar Biaya Faktor”.

Bila Pendapatan Regional ini dibagi dengan jumlah penduduk yang tinggal di region tersebut, maka dihasilkan Pendapatan Perkapita.

PDRB Kabupaten Purwakarta Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010

5


Pendahuluan

1.2.1. Lingkup Kegiatan

Penyusunan PDRB Kabupaten Purwakarta menurut Lapangan Usaha Tahun 2010 dibagi menjadi beberapa tahapan kegiatan : 

Pengumpulan data basis dari setiap kegiatan ekonomi yang dikelompokkan menjadi sembilan sektor ekonomi.

Penghitungan terhadap nilai tambah dari setiap komoditi barang dan jasa yang dihasilkan di wilayah Kabupaten Purwakarta pada periode tahun 2010 dan memperbaiki hasil perhitungan PDRB tahun sebelumnya, sehingga data yang dihasilkan adalah angka sementara (tahun 2010) dan angka perbaikan (tahuntahun sebelumnya).

Dari hasil penghitungan tersebut kemudian dilakukan tabulasi dan dianalisis secara sederhana.

Publikasi penghitungan PDRB menurut lapangan usaha ini akan menampilkan seri data tahun 2008 sampai tahun 2010 untuk memberikan gambaran kinerja perekonomian Kabupaten Purwakarta dalam periode tersebut.

1.2.2. Sumber Biaya

Biaya untuk Penyusunan Publikasi PDRB Kabupaten Purwakarta Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010 diperoleh dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta Tahun Anggaran 2011.

PDRB Kabupaten Purwakarta Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010

6



Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.