Tabloid Simpado Edisi IV/Sept 2009

Page 1

<Halaman 1

SIMPADO RAYA

Edisi IV/September 2009 (Nyanto Pisakng)

SURAT PERNYATAAN PAKAILAH KEKUATAN KEMAUAN DR. Herbert Fensterhem, dan Jean Baer dalam bukunya “Jangan bilang YA bila kita akan mengatakan TIDAK” kiranya menarik untuk kita diskusikan pada edisi ke-IV Tabloid Simpado ini. Menarik, karena menurut penulisnya, tanpa ketegasan dan disiplin, dunia ini akan menjadi kacau balau. Dan Oleh : kemudian, saya mencoba DR. Drs. Adrianus bertindak tegas. Dalam suatu AS, M.Si kesempatan membuka turnamen sepak bola Bupati CUP V di Mandor beberapa waktu lalu, saya katakan ”Kalau anda manusia yang ingin maju dan berbuat untuk rakyat di tanah Landak ini, mari kita bekerja bersama-sama. Jangan saling lempar tanggungjawab”. Masih menurut Herbert, siapa bertindak tegas dan disiplin, dialah manusia-manusia maju. Menariknya, disiplin dan ketegasan perlu dimulai dari diri kita sendiri !!!. Mungkin benar, bila kita sudah bisa bersikap tegas terhadap diri sendiri, orang lain pasti akan mematuhi kita dan juga menghormatinya. “Membina disiplin diri merupakan salah satu sumber dari setiap keberhasilan dan kemenangan saya”. Sementara itu, David J. Schwartz, dalam bukunya “ Berpikir dan berjiwa besar” mengatakan bahwa kita dapat melunakkan, mengendalikan dan mengubah tingkah laku kita sendiri. Dilanjutkannya, dengan menggunakan serangkaian teknik tingkah laku kita dapat mengatur kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi (kemungkinan terjadinya sesuatu), kegiatan, ganjaran, bahkan hukuman sehingga tingkah laku kita menjadi seperti apa yang kita ingini, bahkan juga apabila sesuatu kebiasaan buruk telah menjadi ciri tabiat pribadi, itu masih bisa dihilangkan. Seorang penulis lain, Dale Carnegie dalam bukunya “How to Win Friends and Influence People” mengatakan, kita dapat menukar tingkah laku yang tidak dikehendaki dengan tingkah laku yang diingini. “Dalam mengubah tingkah laku kita sendiri, kita benar-benar menjadi tegas” katanya. Sebab, lanjutnya, penguasaan atas diri yang sering disebut dengan istilah pengendalian diri atau kekuatan kemauan, merupakan bagian penting dari ketegasan. “Bila kita melakukan sesuatu tindakan yang memenangkan harga diri kita sendiri, maka rasa hormat diri kita akan meningkat” ujarnya. Diawal bulan Maret 2009 lalu, seorang teman saya mengatakan, “jangan pernah kalah oleh pengaruh negatif orang lain. Jadilah diri kamu sendiri”. Sebab menurutnya, Orang lain tidak memperdulikan banyak tingkah laku kita. Tetapi pengendalian kita atas tingkah laku kita sendiri mempunyai arti yang sangat besar bagi kita. Tingkah laku buruk dapat menciptakan kecemasan sedemikian rupa sehingga mempengaruhi perasaan hati kita, perasaan kita tentang diri sendiri, gaya hidup kita. Mengapa kita tidak mengubah tingkah laku buruk menjadi baik dengan memutuskan untuk melakukannya?. Teman saya yang lain mengatakan, kita gagal selama ini karena kita tidak pernah mempelajari ketrampilan untuk mengubah diri kita sendiri. “Kita tidak dapat melakukan apa yang tidak kita ketahui bagaimana harus melakukannya – dan kekurangan pengetahuan ini mungkin mencegah kita untuk mencobanya”. Kita gagal karena kita pasif. Kita tidak menyukai tingkah laku ini, tetapi kita tidak berusaha untuk mengubahnya. Kekurangan tindakan ini meningkatkan perasaan ketidaktertolongan kita. Kita gagal karena tidak belajar konsep kekuatan kemauan. Istilah “pakailah kekuatan kemauan” menadakan bahwa kita memiliki pengendalian diri atas tindakan kita kalau saja kita berlatih untuk itu. Dalam mengubah tingkah laku pengendalian diri kita, ini menjadi pokok yang penting. Dan akhirnya, selamat merubah diri anda sendiri, dengan menjadi diri sendiri. (*)

SEHUBUNGAN DENGAN BEREDARNYA ISU DALAM MASYARAKAT YANG MENUDUH SAYA MEMINTA IMBALAN DALAM BENTUK SEJUMLAH UANG DAN BARANG UNTUK MELULUSKAN SESEORANG DALAM UJIAN MASUK PROGRAM S-1 UKSW, UNY DAN PERGURUAN TINGGI LAINNYA YANG BEKERJASAMA DENGAN PEMKAB LANDAK, MAKA DEMI ALLAH DAN INJIL SUCI SERTA DENGAN MENYEBUT NAMA BAPA DAN PUTRA DAN ROH KUDUS, SAYA; DR.DRS.ADRIANUS ASIA SIDOT M.SI SELAKU BUPATI LANDAK MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA BAHWA: 1. SAYA TIDAK PERNAH DAN TIDAK AKAN PERNAH MEMINTA DAN/ATAU MENERIMA IMBALAN BAIK DALAM BENTUK UANG, BARANG DAN LAIN-LAIN UNTUK MELULUSKAN SIAPAPUN JUGA DALAM TEST MASUK PROGRAM S-1 PGSD UKSW, UNY, DAN PROGRAM BEASISWA LAINNYA DARI PEMERINTAH KABUPATEN LANDAK. 2. JIKA ADA OKNUM-OKNUM TERTENTU YANG MENGATASNAMAKAN SAYA MEMINTA SEJUMLAH UANG ATAU BARANG ATAU IMBALAN LAIN KEPADA SIAPAPUN JUGA DALAM KAITANNYA DENGAN PENERIMAAN MAHASISWA BER-BEASISWA DARI PEMERINTAH KABUPATEN LANDAK, ADALAH TANGGUNGJAWAB PENUH OKNUM YANG BERSANGKUTAN. DEMIKIAN PERNYATAAN INI SAYA BUAT DENGAN SEBENAR-BENARNYA DALAM KEADAAN SADAR DAN SEHAT JASMANI MAUPUN ROHANI.TUHAN MAHA MENGETAHUI.

DR. DRS. ADRIANUS AS, M.SI BUPATI LANDAK

Bupati Landak Buka Turnamen Sepak Bola Bupati Cup 2009 di Mandor MANDOR - Simpado Turnamen Sepak Bola Bupati Cup ke V di Kecamatan Mandor resmi dibuka oleh Bupati DR Drs Adrianus Asia Sidot Msi, Rabu (9/9) dengan diikuti sebanyak 20 tim atau club kesebelasan dari 13 Kecematan

yang ada di Landak ini. Bupati Adrianus dalam pengarahannya mengucapkan terima kasih kepada panitia yang sudah bekerja keras untuk melaksanakan kegiatan ini, tidak dapat dibalas secara material, semoga Tuhan memberi berkat : Bersambung ke Hal 2

Menelusuri Jejak - Jejak Emas di Mandor ( <Bagian 3)

Warisan Republik Lan Fang Bagi Orang Dayak

S

ebenarnya, kedatangan Orang Cina di kawasan Borneo bukan hanya pada masa Lo Pong Fak. Jauh sebelumnya, sekitar abad ke-7, sejarah mencatat sudah terjadi hubungan diplomasi antara bangsa Cina dengan masyarakat Borneo. Hari ini, masih dapat kita lihat dari alat-alat peraga adat Dayak (dan hukum adat) yang menggunakan keramik-keramik Cina (Fridolin Ukur;1992). Tulisan ini hanya potret singkat bagaimana relasi Dayak dan Cina yang hampir sempurna, khususnya kenapa Orang Dayak memanggil Orang Cina “SOBAT”. Oleh : Yohanes Supriyadi : Bersambung ke Hal 2

GANTANG SIMPADO

Dalam rangka membantu saudara-saudara kita asal Kabupaten Landak yang tertimpa kemalangan/musibah, Kami dari Tabloid Simpado, telah membuka rekening khusus di Bank Rakyat Indonesia (BRI) No.rekening : 3472-01-000917-50-6, An. Yohanes Supriyadi, SE (Pimpinan Umum/Pimpinan Redaksi). Sumbangan anda sangat berarti bagi yang membutuhkan, sekecil apapun. Daftar penyumbang Bulan September 2009 yang sudah masuk dapat dilihat di halaman 2. Terima kasih.

< Bupati Landak, Adrianus AS saat pembukaan Bupati Cup 2009 di Mandor.

PARANORMAL DAYAK RAMBAH TANAH PASUNDAN Tidak hanya “menguasai” tanah Borneo dengan ilmu magicnya, ternyata ada orang Dayak yang menjadi “penguasa” tanah Pasundan. Dengan bekal “ilmu Sapangko”, ia sukses menjadi paranormal, dan bahkan menjadi tokoh utama dalam berbagai perguruan silat ditanah Pasundan Jawa Barat. Siapakah anak yang bernama PAMERA (pemarah, red) ini? ikuti kisah selanjutnya. (Berita di Halaman 14)

Rekonstruksi Dayak Kanayatn Di Kalimantan, tidak seorang - pun masyarakat yang menyangsikan bahwa orang Dayak adalah penduduk asli (indigenous people). Uniknya, penggunaan istilah “Dayak” pernah mengalami pasang surut. Selama hampir dua tahun, saya harus bekerja keras untuk mengumpulkan ratusan buku-buku tentang Dayak, yang kenyataannya lebih banyak ditulis oleh pelancong,

pedagang Cina, aparat birokrasi colonial Belanda hingga misionaris katolik, yang tentu saja berbahasa Belanda, Inggris dan bahkan Cina / Mandarin. Buku - buku dimaksud telah ditulis pada abad 17, 18 hingga awal abad ke 19 yang lalu. (Selengkapnya baca di Halaman 17)


Info Iklan : Sukandi, SE (081345258168)

<Halaman 2

Edisi IV/September 2009 (Nyanto Pisakng)

bERITA UTAMA

9 dari Halaman 1

Bupati Buka Turnamen... DAFTAR PENYUMBANG Gantang Simpado (September 2009) Jumlah Sumbangan s/d Agustus 2009 Sumbangan September 2009 1 Yohanes Supriyadi, SE (Pontianak) 2 Hendrikus Endi, S.Kom (Pontianak) 3 Yosepha Mersisia (Pontianak) 4 Mikael, SH (Menjalin) 5 Willy Ponti (Pontianak) 6 Stefanus Marjoni, SE (Pontianak) 7 NN TOTAL SUMBANGAN

Rp.

0

Rp. 200.000 Rp. 100.000 Rp. 50.000 Rp. 50.000 Rp. 30.000 Rp. 20.000 Rp. 50.000 + Rp. 500.000

Terima kasih atas kerelaan dan keikhlasan Anda. SIAPA MENYUSUL?

yang melimpah. “Kepada masyarakat saya berharap tentu tidak semua masyarakat yang berpikir negative, saya menerima pesan SMS tidak tahu dari siapa, dan saya nyatakan orang ini pengecut karena tidak bisa menyatakan jati dirinya. Belum juga turnamen ini di buka sudah mengatakan judi merajarela dan banyak anak gadis yang hamil akibat Bupati Cup. Saya tidak tahu dari mana SMS itu. Ini merupakan pikiran yang bersangkutan pikirannya negatif terus,” beber Adrianus.Oleh sebab itu dia minta mulai dari panitia, wasit,pemain, harus kita buktikan bahwa kegiatan ini tidak ada anak-anak sekolah dan anak gadis yang hamil oleh kegiatan ini. Turnamen ini

hanya berlangsung siang hari tidak ada malam hari. Untuk yang bermain judi agar menghormati, karena ini turnamen Bupati Cup jadi tidak ada kegiatan lain selain pertandingan sepak bola. “Belum di buka turnamen Bupati Cup sudah banyak yang menuduh bahwa sumber dana Bupati Cup dari judi. Sedangkan untuk pembenahan lapangan saya beri uang Rp 21 juta,kepada panitia. Dan biaya untuk kegiatan baik honor wasit dan semua hadiah itu dari Bupati semua,” ujar Adrianus.Ketua panitia Tarsisius menjelaskan 20 tim kesebelasan yang mengikuti turnamen Bupati Cup ke- V, dari 13 kecamatan, pemain berasal dari Kabupaten Landak. Dengan turnamen ini

di harapkan ke depanya, dapat mencari bibit pemain untuk turnamen yang lebih besar. “Kami dari panita Bupati Cup akan menjelaskan sekilas pandang, persiapan turnamen ini. Adapun persiapan ini kami mulai sejak 14 Agustus dengan membentuk panitia persiapan lapangan sepak bola yang mana, pada waktu itu keadaan tidak seperti yang kita lihat sekarang, jadi dengan waktu yang sangat terbatas ini, panitia berusaha untuk bekerja keras secara maksimal, dan kami sangat bangga dengan waktu yang terbatas itu tentulah tidak rencana yang tidak bisa di laksanakan,” ungkapnya. (abas/simpado)

Menelusuri Jejak - Jejak Emas di Mandor ( <Bagian 3) BEBERAPA peneliti asing mencatat, berbagai perubahan hidup yang cukup penting bagi orang Dayak terjadi bersamaan dengan penemuan bijih besi dan cara-cara mengekstrasi dan mengolahnya. Ketrampilan dalam membuat alat-alat dari besi, bersamaan dengan pengenala artefak dari besi dan perunggu-tembaga serta teknologi penggunaannya dari orang-orang Vietnam, Cina dan India antara abad ke 6 dan ke 10 (Bellwood, 1985). Dengan alat-alat yang terbuat dari besi, hutan lebih mudah dibuka dan pembukaan hutan ini memungkinkan penanaman padi. Orang dayak kemudian berubah dari masyarakat pengumpul sagu alam menjadi masyarakat yang aktiv menanam padi. Selain kemudahan membuka hutan untuk perladangan, besi juga digunakan untuk membuat lubang pada sumpit dari kayu besi yang sangat keras. Sumpit ini menjadi ciri khas orang Kalimantan. Sumpit yang terbuat dari kayu ini adalah sejata yang jauh lebvih hebat, lebih akurat dan mampu membunuh mangsa dari jarak jauh. Ujung anak panah dimasukan kedalam racun alami yang diambil dari getah tumbuh-tumbuhan, yaitu getah Ipuh. Besi juga digunakan untuk membuat parang dan mandau, yang digunakan untuk berkelahi. Hari ini, Orang Darat (Dayak) memanggilnya “sobat”, mereka memanggil orang darat “laci”. Anak hasil perkawinan Cina dengan Dayak disebutnya Pantokng dan sebaliknya anak hasil perkawinan Dayak dengan Cina dikenal sebagai Pantongla. Keadaan ini banyak terjadi diwilayah yang

dulunya disebut-sebut sebagai daerah kekuasaan Republik Hesun di Monterado (Kabupaten Sambas) dan Republik Lan Fang di Mandor (Kabupaten Pontianak). Kata La Ci seringkali diplesetkan orang luar untuk mempengaruhi relasi Dayak dengan Cina. Menurut Acui (2005), merujuk pada kata La Ci, mungkin mereka mengakui secara “implisit” bahwa Dayak adalah keturunan dari kelompok imigran yang telah datang masa 3000-1500 Sebelum Masehi. Panggilan “sobat” Orang Dayak kepada Orang Cina diatas bukanlah tanpa alasan. Dalam tradisi yang sangat sakral, misalnya dalam mitologi religiousnya, seorang tokoh Cina merupakan salah satu tokoh penting yang sangat dihormati bahkan diakui sebagai leluhur Orang Dayak. Disebutkan, ada 5 orang tokoh, yang mencipta adat: Ne Unte’ Pamuka’ Kalimantatn, Ne Bancina ka Tanyukng Bunga, Ne Sali ka Sabakal, Ne Onton ka Babao, dan Ne Sarukng ka Sampuro. Menurut pengakuan Singa Ajan (94 tahun, seorang Singa/Timanggong, tinggal di kampong Rees-Menjalin-Landak), Ne Bancina adalah leluhur Orang Cina, beliau tinggal di sebuah tanjung, yang bernama tanjung bunga, daerah pasir panjang-Singkawang sekarang ini. Di Mandor, setelah Republik Lan Fang dibubarkan pemerintah Belanda tahun 1884, deposit emas semakin berkurang. Karena hasil emas mulai berkurang dan terus menurun dalam dua dasawarsa berikutnya semakin banyak orang Cina di bekas wilayah

Republik Lan Fang yang beralih keperdagangan dan pertanian dengan menanam padi, sayuran dan beternak babi., Orang Cina yang masih bertahan (tidak melarikan diri ke Singapura, Sarawak, Jawa, Sumatera dan Cina daratan) karena sudah menikah dengan orang Dayak setempat) mulai memperkenalkan pola pertanian system sawah di daerah rawa, lengkap dengan pengairannya (pagukng/ irigasi). Orang Dayak juga diperkenalkan menanam padi didaerah lahan basah, istilah Papuk/ Gente’/Bancah (sawah). Selain itu, sejak tahun 1880, orang Cina juga mulai membuka perkebunan lada, gambir dan setelah tahun 1910 memulai perkebunan karet (Hevea brasiliensis;Euphorbiaceae) (lihat Dove,R.Michael;1988). Orang Dayak karena pengaruh tersebut kemudian berubah dari masyarakat pengumpul sagu liar menjadi masyarakat yang aktiv menanam padi (Ave, J.B., King, V.T, 1986) dan menyelenggarakan siklus pertanian yang sarat ritual (Atok;2003;19). Ada kesesuaian antara tradisi dayak dengan cina, dalam ritual tertentu misalnya. System perladangan dayak juga mengikuti tradisi cina, khususnya penanggalan. Penanggalan Cina amat berpengaruh dalam tradisi perladangan Dayak, hingga hari ini. Ini mungkin pengaruh dari diperkenalkannya tanaman padi kepada mereka. Sebelum padi dikenal, orang dayak memproduksi sagu liar untuk diambil pati selain “kulat karakng”. Mitos dan legenda Nek Baruakng Kulub mungkin warisan dari tradisi cina yang

memperkenalkan tanaman padi ini. Padi pertama yang ditanam dikenal dengan nama padi antamu’. Oleh Petani Dayak, hingga sekarang jenis padi ini selalu ditanam, istilahnya “Ngidupatn Banih” (melestarikan benih). Jika merunut sejarah tanaman padi ini, tidaklah mengherankan kalau dalam prosesi perladangan Dayak, dalam siklus tertentu dan keadaan tertentu pula, nyaris mengikuti kalender Cina. Penanggalan Cina amat berpengaruh dalam tradisi perladangan Dayak, hingga hari ini. Hal ini sesuai dengan penelitian Jessup, bahwa tradisi pertanian, khususnya tanaman padi Orang Dayak setidaknya telah dilakukan sejak tahun 1820-an (Jessup, 1981) . Tanaman padi mungkin dibawa oleh imigran Cina ini (Bellwodd;1985). Bellwodd mencatat, padi liar dan padi-padian lain telah dibudidayakan dipunggung Daerah Aliran Sungai Yangtze yaitu dilahan-lahan basah musiman disebelah selatan Propinsi Kwang Tung, Fuk Chian, Yun Nan dan Kwang Sie. Hal ini cocok dengan sebuah tulisan (Asali;2005;3), yang menjelaskan bahwa imigran Cina yang datang ke Kalbar umumnya dari bagian selatan China, khususnya dari Propinsi Kwang Tung, Fuk Chian, Yun Nan, dan Kwang Sie. Pembauran Orang Dayak dengan Orang Cina yang terjadi sejak berabad-abad silam, menurunkan perilaku kebudayaan unik. System dagang, diperkenalkan cina kepada orang dayak. Sebelumnya system dagang bagi orang dayak berupa system barter (tukar barang),

karena mereka tidak mengenal dan memiliki mata uang. Alat-alat pelengkap adat, misalnya pahar, siam, tempayan, mangkuk, piring, dll juga berasal dari orang cina. Jadi, mungkin saja adat-adat pelengkap seperti sekarang ini merupakan hasil pembauran tradisi antara dayak dan cina. Dulu, mangkuk, piring, dll dari orang dayak berupa kayu yang di “tabok”, bambu dan daun, utamanya daun layakng. Garam dan mi-cin sebagai penyedap rasa juga diperoleh dayak dari cina. Dulu, penyedap rasa orang dayak dalam memasak berupa daun dan buah tertentu, utamanya “daun sansakng” dan “buah taradu”, yang harum dan manis. Tidak cuma itu, istilah keseharian dalam bahasa Cina dengan mudah kita temui dikalangan Orang Dayak. Di Kampung Rees, misalnya hampir semua proses pesta (baik pesta padi, perkawinan, sunatan, dll) istilah-istilah ini muncul. Dari menentukan waktu pesta (penanggalan Cina; ari segol, dll), nama tempat (tapsong, teosong,dll), nama alat (ten, teokang, dll), jenis masakan (saunyuk, tunyuk, dll) hingga prosesi makan (concok). Bahkan,alat-alat pesta maupun alat peraga adat (dan hokum adat) juga menggunakan prototive yang berasal dari Cina, misalnya; tempayan (tapayatn jampa, siam, manyanyi, batu, dll), mangkuk (mangkok), piring (pingatn), sendok (teokang), nampan (pahar), dll. Dalam tradisi minuman, Cina dalam Dayak juga dapat kita lihat dari tradisi minuman keras, khususnya jenis arak. Sebelumnya Orang Dayak hanya mengenal tuak, yang

terbuat dari saripati tanaman aren. Di Cina, minum arak sudah menjadi budaya yang tak terpisahkan. Oleh karena itu kita mengenal dewa mabuk dalam cerita-cerita kungfu. Arak, selain untuk meramu obat tradisional Cina, yang dikenal sebagai “tajok/pujok” oleh Orang Dayak juga sebagai bahan penyedap. Kini, arak telah menjadi bagian sehari-hari bagi kehidupan Orang Dayak. Tak cuma itu, Cina dalam Dayak juga dapat dilihat dari persenjataan, khususnya pembuatan senjata api “senjata lantak” sebagai alat berburu dari Orang Cina. Bubuk mesiu ditemukan oleh ahli kimia cina pada abad ke-9 ketika sedang mencoba membuat ramuan kehidupan abadi. Bubuk mesiu ini dibawa tentara Cina yang menetap di Kalimantan setelah tujuan mereka menghukum Raja Kertanegara. Banyak bukti bahwa penggunaannya dengan belerang banyak dipakai sebagai obat (Wayne Cocrof; 2000). Sebelum mengenal senjata lantak dan mesiu, senjata untuk berburu dikalangan Orang Dayak masih berupa tombak dan sumpit. Tidak cuma itu, “judi” juga diperkenalkan kelompok etnik ini kepada Orang Dayak. Beragam jenis judi; Liong Fu, Te Fo, Kolok-Kolok, Sung Fu, dan lain-lain sangat digemari Orang Dayak hingga hari ini. Disetiap pesta, keramaian, warung/toko, dengan mudah ita menjumpai jenis-jenis permainan judi ini. Alhasil, tatanan social dan tradisi dayak berubah seketika. Cina masuk dalam diri Dayak. (Bersambung)

PADAPURATN simpado <Penerbit: CV. Simpado Press <Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi: Yohanes Supriyadi, SE <Wakil Pemimpin Redaksi/Kordinator Liputan: Agustinus, S.Pd <Redaktur Ahli: DR.Herculanus Bahari Sindju, Ir. Kristianus Atok, M.Si, dr.Damianus Hipolitus, A.A. Mering, SH <Redaktur: Rudi, Petrus Erus, Mikael, SH, Matias Timus, Inosensius, Willy Ponti <Iklan dan Sirkulasi: Sukandi, SE <Keuangan dan Administrasi: Setevania, Stefanus Marjoni, SE <Pracetak / Grafis / Layout: Hendrikus Endi, S.Kom <Biro Ngabang-Jelimpo: Inosensius (Kepala), Nikolaus, Sudirto, Drs. FX. Sukarius, Kasianus Aju, SE <Biro Sengah Temila-Sebangki-Mandor: Adrianus Basri (Kepala), Aloysius, N. Supardi, Abdul Aziz, Ferry, Fabianus, Hermanto <Biro Menjalin-Mempawah Hulu-Sompak: Mikael P Aris (Kepala), Heruwandi Using, Sunawar Owat, Agustinus Paci, Jamal Sompak, Herkulanus Sutoyo <Biro Menyuke-Meranti-Banyuke Hulu: Mathias Timus (Kepala), Rudi Hartono, Longkin, Budi Santoso, Supardi, Suparjo, Mukhin <Biro Air Besar-Kuala Behe: Rudi (Kepala), Petrus Erus, Asmoni, Lukito K <Biro Pontianak : Yuliadi Pane, Paulinus Jiman, M. Dapan <Alamat Redaksi: BTN Bali Permai H 2 Ngabang, Kabupaten Landak Kalbar <Email : redaksi_simpado@yahoo.co.id

WARTAWAN DAN KONTRIBUTOR SIMPADO DALAM MENJALANKAN TUGAS JURNALISTIKNYA SELALU DILENGKAPI DENGAN KARTU PERS, DILUAR DARI ITU BUKAN TANGGUNG JAWAB KAMI. TERIMA KASIH.


Info Iklan : Sukandi, SE (081345258168)

Edisi IV/September 2009 (Nyanto Pisakng)

<Halaman 3

Ngabang - jelimpo

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Warning Kontraktor pengarahan kita tidak ada toleransi. Artinya tidak ada istilah bantuan-bantuan kalau hal itu sudah sesuai aturan pembayaran dan penilaian proyek. Kalau tidak beres tak usah dibayar,” kata Ir. Stefanus Adirin, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Landak. Ia memberikan ketegasan ini karena demi untuk penertiban jangan sampai timbul masalah, karena tanggungjawab proyek bukan hanya kepala dinas tapi juga kontraktor yang menerima uang, sehingga pihaknya menekankan jangan main-main terhadap uang

<Kerjaan Tak Beres Jangan Dibayar NGABANG - Simpado Pelaksana proyek di Kabupaten Landak diminta bekerja sesuai aturan, jika memang tidak ada hambatan, Desember harus rampung karena sesuai kontrak. Bagi kontraktor yang kerjaanya tak beres diancam tidak dibayar, karena dia harus bertanggungjawab terhadap pekerjaannya. “Kita baru mengumpulkan < Stefanus Adirin, Kepala Dinas kontraktor, memberikan Pekerjaan Umum Kab. Landak.

FBBL Digelar Bertepatan HUT Pemkab Landak NGABANG - Simpado Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Kabupaten Landak semakin memantapkan dirinya untuk menggelar Festival Budaya Bumi Landak (FBBL) yang berbarengan dengan peringatan HUT Pemkab Landak Oktober mendatang. Merekapun sudah melakukan berbagai macam rapat persiapan.Menurut Kepala Disporabudpar Landak Lukas Kanoh mengatakan pihaknya sudah melakukan rapat sosialisasi dengan kontingen peserta yang diikuti oleh para Camat, dewan adat dan perwakilan sanggar se Landak. “Jadi 3 unsur tersebut kita undang untuk

menghadiri rapat, karena kita ingin mendengar kesiapan mereka untuk ikut dalam FBBL. Dalam rapat itu kitapun menginformasikan kepada mereka kegiatan apa yang mau kita laksanakan dalam FBBL nanti,” ujar Lukas yang ditemui Jumat (4/9) di Kantor Bupati Landak.Dikatakannya, ketiga unsur tersebut sudah merespon positif dengan kegiatan FBBL ini. Apalagi salah satu tujuan digelarnya FBBL untuk melestarikan seni budaya yang ada dan berkembang di Landak, baik itu seni budaya Dayak, Melayu dan Tionghoa. “Tentunya ke depan kebudayaan dan seni semua etnis yang ada di Landak bisa berkembang terus. Sebab

kalau tidak kita lestarikan, bisa-bisa seni dan budaya tersebut akan punah. Apalagi seni dan budaya merupakan sesuatu yang mencerminkan identitas kita,” ungkap mantan Kepala Dinas Pendidikan Landak ini.Dijelaskannya, dalam gawe FBBL nanti satu Kecamatan akan diikuti 36 orang. Sedangkan gawe FBBL akan digelar 9-12 Oktober mendatang. “Tanggal 12 Oktober bertepatan dengan HUT Pemkab Landak. Jadi kita minta dukungan dari semua pihaklah untuk mensukseskan kegiatan ini,” pintanya. (end*)

Pemda Landak Buka Pendaftaran CPNS NGABANG – Simpado Kabar gembira bagi masyarakat Kabupaten Landak, pasalnya pada tahun 2009 ini, Pemerintah Kabupaten Landak akan menerima ratusan CPNS. Nmanun, pemerintah belum memastikan pada bulan berapa pendaftaran tu dimulai. “Kita sudah diberikan kepercayaan oleh Menpan untuk menerima CPNS, kata gori umum dan yang sudah honorer lama mengandi kepada Pemerintah Kabupaten Landak,” kata Bupati Landak DR. Adrianus AS, kepada sejumlah wartawan, akhir pekan lalu di ruang kerjanya. Adapun berapa jumlah formasi yang dibuka, lanjut mantan Kadis Pendidikan Landak ini, untuk formasi atau jatah yang diterima ada 264 CPNS. Dimana jumlah terbanyak pada penerimaan guru. ”Apakah guru agama katolik, guru agama islam, guru agama protestan, dan

semuanya dapat. Jumlah total untuk penerimaan guru ada 150 orang,” jelas mantan Wakil Bupati Landak. Disinggung apakah penerimaan CPNS pada bulan Oktober 2009? Mantan Asisten II Landak ini menjelaskan belum memastikan penerimaan bulan Oktober, mengingat jadwal itu harus berdasarkan jadwal dari Menpan. “Saya sih maunya makin cepat lebih baik, karena ini demi kepentingan pemerintah Kabupaten Landak dan masyarakat Kabupaten landak,” jawab bupati. Tempat berbeda, kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Landak Marcos Lahiran, S.Sos mengatakan, untuk pengumuman penerimaan CPNS memang jika dilihat jadwal dari Badan Kepegawaian Nasional (BKN) pada September ini, tapi antara BKN dan Menpan sudah menjadwalkan antara akhir September dan awal Oktober akan diumumkan

penerimaan CPNS. “Kita masuk dalam satu regional yang meliputi DKI Jakarta, Provinsi Lampung dan Kalbar yang terdiri 68 kabupaten dan kota semua serentak tahun ini menerimaan CPNS,” jelas Marcos. Untuk formasi di Landak sendiri untuk tenaga kependidikan, tenaga kesehatan, tenaga teknis umum, sekretaris desa dan tenaga honorer yang diangkat penjadi CPNS. “Sedangkan untuk guru agama juga akan dibuka kendati jumlah formasinya sedikit, karena secara bertahap,” ujar Marcos seraya menambahkan adapun jumlah formasi yang diterima penerimaan CPNS meliputi Dinas Pendidikan 142, Dinas Kesehatan 72, Tenaga Teknis Umum 33, Sekdes 3 orang, Tenaga Honorer 11. (wan/kontributor)

negara. “Dilaporkan kepada bupati, saya siap. Saya menertibkan kotraktor agar juangan sampai timbul masalah,” ujar Adirin. Ia mengatakan, semua proyek ratap-rata Desemkber harus sudah rampung karena memang akhir tahun anggaran, jika pembahasan APBD dibahas pertengahn Desember biasa dari tim anggaran eksekutif meminta laporan dari masing-masing SKPD, kira-kira proyek yang mana belum selesai dan berapa persen, kalau alasan karena kondisi maka darus dilaporkan. “Kadang ada hambatan

masalah sosial, non teknis jadi bukan karena disengaja tapi karena kondisi yang mempengaruhi baik sosial maupun perubahan teknis. Misal tingkat kondisi lokasi proyek, mendatangkan material sudah dan hambatan lannya,” katanya. Sedangkan terkait proses pelaksanaan proyek, Adirin menyatakan sudah normal atau tidak terlambat, karena sekitar Juni mulai kontrak, dari persiapan dokumen, pelelangan konsultan. Untuk konsultan saja kalau nolmal memakan waktu yang lama, sehingga rentang waktu dalam persiapan

perencanaan saja sudah lama tiga sampai empat bulan. “Sehingga Juli atau Agustus baru kontrak,” kata Adirin. Menurut dia, sebenarnya diharapkan memang dalan perencanaan proyek harus disiapkan jauh-jauh hari, misal untuk 2010 tahun 2009 sudah selesai semua perencanaan, maka begitu ketok palu APBD bulan Desember, maka Januari sudah bisa lelang. “Ini kan lain, tahun ini pelaksanaan tahun ini juga perencanaan, nah ini salah satu yang menyita waktu dalam kegiatan proyek,”ungkap Adirin. (rie/kontributor)

Lembaga Harus Miliki Humas dan Protokol

<Agustinus Sukiman, Bupati Landak

Wakil

NGABANG - Simpado Keberadaan bagian humas dan protokol merupakan keharusan di suatu lembaga atau instansi pemerintah, baik fungsional maupun operasional. Peraturan Bupati Landak Nomor 10 tahun 2008 tentang tugas pokok, fungsi, struktur organisasi dan tata kerja sekretariat daerah Kabupaten Landak secara jelas mengatur tugas pokok bagian humas dan protokol. “Yaitu mengumpulkan bahan penyusun kebijakan dari program serta merumuskan petunjuk teknis serta membina hubungan dengan lembaga resmi dan masyarakat, dalam penyelenggaraan pengendalian urusan kehumasan, protokol dan perjalanan dinas, informasi dan publikasi serta operasional sandi dan komunikasi,” ungkap Wakil Bupati Landak Agustinus Sukiman SH, saat membuka acara Workshop Kehumasan dan Protokolan di lingkungan Pemkab Landak, Senin (14/9) di aula kantor bupati.Ia menguraikan, melalui unit

atau program kerja humas pemerintah dapat melaksanakan penyampaian informasi pembangunan, penjelasan mengenai kebijakan atau tindakan-tindakan tertentu serta kegiatan-kegiatan dalam melaksanakan kewajiban atau tugas dinas kepemerintahan. Adapun fungsi pokok humas pemerintah pada dasarnya diantaranya, mengamankan kebijakan dan program kerja pemerintah yang diwakilinya, memberikan pelayanan, menyebarluaskan pesan-pesan dan informasi mengenai kebijakan, hingga mampu mensosialisasikan program-program pembangunan, baik secara nasional maupun daerah kepada masyarakat. “Kemudian menjadi komunikator sekaligus mediator yang proaktif dalam upaya menjembatani kepentingan instansi pemerintah disatu pihak dan menampung aspirasi atau opini public (masyarakat), serta memperhatikan keinginan-keinginan masyarakat dilain pihak, berperan serta secara aktif dalam menciptakan iklim kondusif dan dinamis demi mengamankan stabilitas dan program pembangunan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang,” urai Sukiman. Humas (public relation), baik secara langsung maupun tidak langsung sebagai sebuah lembaga memainkan peranan penting dalam terwujudnya pelaksanaan tata kelola pemerintahan yang baik (good government) dilingkungan pemerintahan,

yaitu accountability (akantabilitas), tranparancy (transparansi), openes (keterbukaan), rule of law (menjunjung tinggi supremasi hukum), management competence (kompetensi manajemen), human right (hak asasi manusia). “Hal ini sejalan dengan konteks reformasi pemerintahan yang sedang berjalan dewasa ini di Indonesia, dimana terjadi perubahan paradigma dari pemerintah (government) mejadi kepemerintahan (government) sebagai wujud interaksi social politik antara pemerintah dengan masyarakat dalam menghadapi berbagai permasalahan kontemporer yang demikian komplek, dinamis, dan beraneka ragam,” ungkap Sukiman. Selanjutnya, agar terwujud pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme yang mencerminkan perwujudan kepemerintahan yang baik (good government), maka para penyelenggara Negara harus bersikap transparan dan terbuka kepada masyarakat. “Sehubungan dengan itu perlu menjadi perhatia kita ketentuan dalam undangundang nomor 28 tahun 1999 tentang penyelenggara Negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi, dan neotisme, masyarakat diberi kesempatan untuk berperan serta dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih dalam bentuk mencari memperoleh, dan memberikan informasi tentang penyelenggaraan Negara,” tukas Sukiman. (end*)

<Biro Batangan Landak (Ngabang - Jelimpo) : INOSENSIUS (Kepala Biro / HP. 081352313000) - SUDARTO - NIKOLAUS - FX. SUKARIUS, KASIANUS AJU <Alamat Biro : BTN Bali Permai Blok H1 No. 2 Ngabang


Info Iklan : Sukandi, SE (081345258168)

<Halaman 4

sengah temila - sebangki - mandor

Edisi IV/September 2009 (Nyanto Pisakng)

Mandor Tuan Rumah Bupati Cup V <Selama lima tahun vakum, akhirnya Mandor dipercaya menjadi tuan rumah penyelenggara Bupati Cup V. MANDOR -Simpado Di Indonesia angka lima merupakan angka keberuntungan, bahkan angka ini sangat identik dengan pemilihan kepala daerah baik tingkat pusat, propinsi , dan kabupaten. Namun angka ini sangat bersejarah dan dinanti-nantikan oleh masyarakat Kecamatan Mandor. Berawal dari angka ajaib inilah Mandor dipercaya menjadi tuan rumah Bupati Cup V yang dibuka pada tanggal 9 September 2009 di lapangan sepak bola Mandor. Didepan pintu masuk lapangan sepak bola Mandor sederet barisan keamanan dengan pakaian lengkap siap mengamankan jalannya acara pembukaan Bupati Cup V. Dipenuhi barisan penonton yang sangat padat dari berbagai lapisan masyarakat

dan teriknya matahari tidak menyurutkan semangat para pencinta sepak bola menyaksikan idola-idola mereka untuk berlaga. Disertai iring-iringan tarian adat khas dayak yang memukau semua orang, Bapak bupati Landak Dr.Drs. Adrianus Asia Sidot M.Si dengan sebilah mandau di tangan akan memotong bamboo tanda Bupati Cup V di Mandor betul-betul mendapat perhatian khusus dari Bupati beserta jajaran pemda Landak. Dengan senyum khasnya Bupati meperlihatkan kepada khalayak ramai bahwa beliau sangat peduli dengan olah raga sepak bola. Beliau berkeinginan orang –orang Landak betul-betul sehat baik jasmani maupun rohaninya. Dalam kata sambutan ketua panitia Bupati Cup V, Bapak Tarsisius Utum mengatakan atas nama pribadi, panitia terkait yang terlibat langsung maupun tidak dan seluruh lapisan masyarakat Kecamatan Mandor, mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya atas kerja sama yang begitu gigih hingga

< Bupati Landak diiringi Pemuda Pancasila saat pembukaan Bupati Cup V di Mandor, 9 September 2009.

terlaksananya Bupati Cup V di Kecamatan Mandor. Karena dengan waktu yang sangat singkat dan terbatas hasil kerja keras semua serta dukugan dari Bupati baik secara moril maupun berupa materiil sehingga segala yang dicita-citakan dapat terwujud dengan baik. Karena menurut bapak ketua selama lima tahun Mandor tidak pernah

mengadakan pertandingan sepak bola baik tingkat desa apalagi turnamen akbar seperti Bupati Cup yang terselenggara seperti sekarang ini. Hasil kerja keras semua pihak yang turut mendukung membenahi lapangan telah mewujudkan cita-cita masyarakat Mandor. Karena ini merupakan kesempatan emas dan asset yang sangat berharga bagi

Bulan Bhakti Gotong Royong di Pangkalan Durian NGARAK - Simpado. Bulan bakti gotong royong masyarakat kabupaten Landak tahun 2009 dilaksanakan di dusun Pangkalan Durian yang terletak 7 km masuk dari desa Ngarak kecamatan Mandor. Tepatnya tanggal 15 September 2009 kendaraan roda empat rombongan Bupati Landak dapat meluncur dengan lancar menuju Dusun Pangkalan Durian karena jalan yang dulunya kecil tidak dapat dimasuki kendaraan roda empat sekarang sudah lebar karena telah dibuka oleh salah satu perusahaan kelapa sawit. Sekitar jam 3 lewat 20 menit sore hari rombongan Bupati tiba di dusun Pangkalan Durian yang disambut dengan tarian dan pemotongan bambu yang telah dipersiapkan oleh panitia pelaksana yang diketuai oleh M.Holis . Acara diawali dengan yel-yel hidup Bupati Landak dan menyebutkan slogan untuk acara tersebut yang merupakan tiga program yang

akan disampaikan oleh Bupati yaitu cerdaskan masyarakatnya, sejahterakan petaninya, dan lancarkan transportasinya yang diteruskan dengan tambahan kata lanjutkan Bupatinya Dr.Drs. Adrianus Asia Sidot yang dipimpin oleh Mc (Bapak Fran Aki). Kemudian acara dilanjutkan dengan kata sambutan dari ketua panitia dan kepala desa Ngarak bapak Supardi. Bupati Landak DR. Drs. Adrianus Asia Sidot dengan kata sambutannya memberikan semangat dan harapan kepada masyarakat desa Ngarak dan khususnya kepada Dusun Pangkalan Durian dengan menanggapi keadaan bangku sekolah yang banyak rusak serta perumahan gurunya. “Saya tidak mau lagi melihat kondisi seperti itu di tahun 2010 nanti !”, Bupati langsung memerintahkan untuk segera merenopasinya kepada kepala dinas pendidikan yang saat itu juga hadir ,dan ucapan

Bupati ini lansung direspon dan dukungan diberikan kepada Bupati Adrianus agar dapat mencalonkan diri dan terpilih kembali untuk tahun 2011 nanti. Bupati mengajak masyarakat untuk merubah pola pikir yang selama ini merugikan diri sendiri. Ada tiga program yang disampaikan oleh Bupati yaitu mencerdaskan, mensejahterakan serta melancarkan transportasi masyarakat. Masyarakat harus cerdas agar dapat bersaing dengan kondisi yang semangkin menantang dimasa yang akan datang, beliau menekankan agar anak-anak harus bersekolah, sekarang tidak ada alasan lagi bagi orang tua untuk tidak menyekolahkan anaknya karena biaya sekolah sudah semakin diringankan salah satunya dengan adanya program BOS dan sarana sekolah yang semakin dekat untuk dijangkau.

Selain untuk mendengarkan kata sambutan dari Bupati, masyarakat juga menyaksikan hiburan yang dibawakan oleh organ tunggal Caraka pimpinan Alpino yang merupakan seniman musik lagu daerah (Dayak) yang cukup dikenal dan juga ingin mendapatkan hadiah yang telah disiapkan oleh Bupati melalui undian dari kupon yang dibagikan berupa TV berwarna 21 in, VCD, Setrika dan dua hadiah hiburan. Selain itu juga Bupati memberikan hadiah berupa uang bagi siapa yang dapat menyebutkan nama gubernur Kalbar dan nama Bupati Landak masing-masing 500 ribu dan 1 juta rupiah. Bupati juga memberikan kejutan bagi masyarakat, ternyata beliau juga pintar bernyanyi dan ia juga sudah membuat album untuk lagu yang dinyanyikan tersebut. (bas/simpado)

130 Guru Padati Gedung SDN 07 Senakin SENAKIN - Simpado Guru merupakan pahlawan tanpa tanda jasa, sebab guru jugalah penentu masa depan anak didiknya. Semangat itulah yang ditunjukan oleh para guru sekitar 130 orang guru SD dari 26 SD Se-wilayah Senakin antusias mengikuti seminar terbukan di SDN 07 Senakin (6/09/2009). Terlihat banyak sekali guru yang ikut serta

dalam kegiatan tersebut, selaku pembicara dalam keguiatan tersebut bapak Anton Kustiman, pokok bahasan yang disampaikan adalah tentang dokumen I yaitu membahas tentang standar isi, sedangkan dokumen II membahas mengenai Silabus dan RPP. Ini semua temuat dalam KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pembelajaran). Ini dipandang

sangat penting untuk kembali diulang penjelasannya dan masih banyak guru yang kurang atau belum paham serta sulit menerapkannya. Antusias guru datang memadati ruang yang disediakan untuk mengikuti seminar ini sangat tinggi, para guru merasa bahwa program ini penting sekali untuk dimengerti dan dipahami

sebagai seorang pengajar atau tenaga pendidik. Dikatakan keberhasilan dari pendidikan itu, apabila seorang guru/tenaga pendidik mengerti kemana, apa tujuan dan kemana arah pendidikan tersebut, sehingga tercapai apa yang diharapkan oleh lembaga sekolah dari hasil belajar yaitu muridnya berhasil dalam belajar. (her)

generasi muda yang hoby sepak bola dan merupakan satu-satunya lapangan yang berukuran skala nasional yang dimiliki Kecamatan Mandor. Menepis isu yang tidak bertanggung jawab terhadap panitia penyeleggara Bupati Cup dan kabar burung yang berkembang di masyarakat bapak Tarsisius Utum mengatakan bahwa semua operasional di lapangan baik itu pembenahan lapangan, membuat tribun, pemagaran, WC dll, semuanya ditanggung langsung oleh Bapak Bupati. “ Saya tegaskan tidak ada dana dari luar”. Harapan kami selaku panitia penyelenggara, karena ini merupakan turnamen besar saya berharap supaya ipen ini betul-betul mencerminkan khas masyarakat Landak yang punya kualitas dan mengutamakan sportivitas yang tinggi sehingga nantinya kabupaten Landak mencetak pemain sepak bola yang dapat diandalkan di tingkat kabupaten, propinsi dan nasional., pintanya. Pada kesempatan yang sama orang nomor wahit di kabupaten Landak Bupati

Adrianus, meminta Bupati Cup dijadikan ajang turnamen persahabatan, mempererat persaudaraan, bukan untuk gontok-gontokan seperti yang sudah-sudah. Harapan beliau juga ingin kaum muda Landak supaya punya kemampuan di bidang olah raga sepak bola sehingga kabupaten Landak lebih dikenal ditingkat ipen-ipen yang lebih bergengsi, pinta Bupati yang murah senyum ini. Untuk menepis isu SMS yang langsung ditujukan kepadanya tentang hal-hal yang tidak benar, dengan tegas beliau mengatakan Bupati Cup merupakan ajang olah raga bukan yang lain, sehingga janganlah orang semaunya mengkambing hitamkan Bupati Cup identik dengan perjudian, dan hiburan yang tidak sehat yang memerosotkan martabat dan moral masyarakat. “ Seluruh biaya pembenahan lapangan ditanggung dari saku saya sendiri, bukan dari cukong judi”. Diluar panitia Bupati Cup bukan tanggung jawab Bupati/ panitia, acara Bupati Cup hanya berlangsung dari jam dua siang hingga jam empat sore.(sup/simpado)

KTSP Siap di SDN 16 Kerohok KEROHOK - Simpado Senin, 27 Juli 2009, wali murid kelas satu dan dua SDN 16 kerohok kecamatan Mandor berduyun-duyun mendatangi sekolah untuk merealisasikan keputusan rapat wali murid, yang dilaksanakan pada tanggal 24 juli 2009 di gedung sekolah SDN 16 Kerohok. Semangat kedatangan wali murid ke sekolah ini patut diteladani, karena kedatangan mereka bukan untuk berunjuk rasa, tetapi dengan semangat juang membawa alat tukang dan mengumpulkan sejumlah uang, mereka mau membantu pihak sekolah agar dapat menyampaikan materi pelajaran secara efektif kepada murid. Ada enam local perumahan guru di renovasi oleh wali murid atas inisiatif mereka sendiri, yang langsung dikoordinir oleh kepala desa setempat , secara swadaya mereka mengumpulkan sejumlah dana yaitu Rp 30.000/wali murid dan Rp 40.000/wali murid bagi yang mempunyai 2 orang anak yang duduk di kelas satu dan dua, semua itu telah mereka putuskan dalam rapat. Hal ini disambut baik oleh kepala sekolah karena sekolah memang memerlukan ruangan belajar murid yang masih dirasakan kurang. Terutama untuk tahun ajaran 2009 ini, pihak sekolah merasa kewalahan dengan jumlah murid kelas satu yang mencapai 55

orang, sementara pihak sekolah akan melaksanakan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yang mana dalam proses mengajar setiap kelas tidak boleh lebih dari 28 orang murid. SDN 16 Kerohok telah banyak memperoleh piagam penghargaan melalui murid-murid mereka yang berprestasi di bidang prestasi akdemik, seperti cabang lomba MIPA, Bahasa Indonesia, Kreatifitas siswa dan matematika, dan prestasi non akademik, seperti cabang olahraga tenis meja, lari, sepak bola, sepak takraw dan volley ball, peringkat itu untuk tingkat kecamatan dan kabupaten, sejak tahun ajara 1997/1998 sampai dengan tahun ajaran 2008/2009. Dan bukan hanya itu, sekolah ini juga pernah sebagai percontohan tentang PAREM (Pembelajaran Aktif Kreatif dan Menyenangkan) yang pernah didatangi oleh ketua WVI (Wahana Visi Indonesia) dari Srilangka. "Dengan jumlah murid yang sedikit, akan lebih membantu guru menyampaikan materi mata pelajaran secara efektif", ucap Yulius Doni, kepala sekolah SDN Kerohok yang terbuka kepada guru dan orang tua murid terutama masalah anggaran yang diterima dari pemerintah. (bas/simpado)

<Biro Samahung Rama (Sengah Temila - Sebangki - Mandor) : ADRIANUS BASRI (Kepala Biro / HP. 081352631253) - FABIANUS D - FERRY - ALOYSIUS BOLON - N. SUPARDI <Alamat Biro : Samping Gereja PPIK RT. 5 No. 157 Desa Mandor Kec. Mandor Kab. Landak


Info Iklan : Sukandi, SE (081345258168)

Edisi IV/September 2009 (Nyanto Pisakng)

<Halaman 5

Menjalin - mempawah hulu - sompak

Mempawah Hulu Prioritas Operasi PETI < Polisi Sebagai Pengendali Operasi NGABANG – Simpado Operasi penertiban Pertambangan Emas Tanpa Ijin (PETI) di Kabupaten Landak, sebentar lagi akan dilakukan. Tiga element penting siap mengembang tugas ini, Polisi, TNI dan Pol PP. Dana yang dikecurkan untuk menyukseskan ini tidak sedikit, dan kurun waktu dalam operasi ini diperlama sekitar 3 bulan. “Polisi sebagai salah satu yang masuk dalam tim akan berusaha sekuat mungkin menyukses tanggungjawab ini,” kata Kapolres Landak AKBP. Tony EP Sinambela, kepada wartawan, kemarin diruang kerjanya.

Menurutnya, penanganan PETI di Kabupaten Landak cukup bersama Pemda Kabupaten Landak da TNI, belum untuk meminta batrun dari Mabespolri seperti yang dilakukan di Kabupaten Ketapang. “Rencananya kita nanti buat Pos dan pertama kali yang dilakukan penertiban di Kecamatan Mempawah Hulu, selanjutnya kecamatan lain di Kabupaten Landak,” katanya. Dalam melaksanakan tugas, nanti tim pertamatama akan memberikan sosialisasi, kedua, peringatan dan terakhir penindakan tegas. “Jika nanti masuk unsur penambangan, maka kita lidik,” katanya. Kapolres juga menegaskan dalam pelaksanaan operasi PETI di Kecamatan Mempawah Hulu, Polisi akan mengendalikan

< Tony EP. Sinambela, Kapolres Landak

langsung dan jelas sekali penanggung jawabnya. Sebagaimana telah diberitakan beberapa koran lokal, penanganan Pertambangan Emas Tanpa

tersebut adanya Border Jagoi Babang bisa dibuka. “Kalau kita melihat Trans Kalimantan yang menghubungkan Indonesia-Sarawak Kuching, itu lebih dekat kalau dari Pontianak melalui Kabupaten Bengkayang. Nah melintasi Jalan Anjungan-Karangan inilah,” ungkap Saiyan yang juga caleg terpilih Provinsi Kalbar ini. Kemudian juga ada kelemahan-kelemahan yang dilakukan oleh dinas-dinas teknis seperti Dinas Pekerjaan Umum dan lainnya kurang adanya pengawas terhadap kualitas pekerjaan ini. Artinya mereka harus melakukan pengawasan yang benar-benar, kalau terjadi kongkalikong pihak pemborong dengan pihak teknis atau konsultan pengawas akan merugikan masyarakat. “Karena bagaimanapun untuk memperoleh anggaran sangat susah,” katanya. Bayangkan lanjut Saiyan, banyak jalan-jalan terutama yang dibiayai APBN yang saat

ini belum diperbaiki, seperti PontianakNgabang, Ngabang-Entikong, atau Tanjung-Sanggau . Ini juga harus menjadi perhatian bersama agar jalan dilakukan perbaikan. “Tak perlu peningkatan, tutup lobang jangan sampai besar. Karena akan mengakibatkan kecelakaan dana kemacetan,” ujarnya. Saiyan menambahkan, ia secara pribadi maupun sebagai anggota DPRD Landak juga mohon maaf kepada masyarakat Landak karena mungkin masih banyak aspirasi-aspirasi mereka yang belum mampu diperjuangkan. “Memang kita sudah maksimal untuk berusaha memperjuangkan aspirasi masyarakat, tapi karena keterbatasan maka kita mohon maaf dan akan ditindaklanjtui kawan-kawan masa bakti 2009-2014,” ungkap Saiyan yang tinggal menunggu pelantikan DPRD Provinsi Kalbar ini. (rie/kontributor)

< Foto : Masyarakat Desa Rees sedang bergotong royong menebangi kayu di sekitar jalan menuju kampungnya agar tidak mengganggu pemasangan tiang listrik.

membangun pos disana bersama Polisi dan TNI,” ungkap bupati Landak, disela-sela penyampaian nota kesepakatan kebijakan umum anggaran pendapatan dan belanja daerah tahun 2010 dan nota kesepkatan prioritas dan plafon anggaran sementara tahun anggara 2010, di ruang sidang DPRD Kabupaten Landak, di Ngabang. Bupati mengakui, operasi yang dilakukan selama ini, hanya sekali-kali tidaklah efektif, malah kegiatan ini menjadi bahan olok-olokan orang-orang PETI. Fokus operasi penertiban PETI Kabupaten Landak, lanjut bupati, pertama-tama masih berkisar antara Kecamatan Mempawah Hulu dan Kecamatan Menjalin. Setelah itu dilanjutkan dengan

daerah-daerah yang ada kegiatan PETI, seperti Mandor, Menyuke, Darit, Kuala Behe maupu Ngabang. “Operasi ini pada hakekatnya, bukan hanya untuk dirancang untuk menghilangkan kegiatan PETI itu sendiri, tapi juga memberikan alternaitif untuk masyarakat. Oleh karena itu mengapa terkesan lamban, saya sebetulnya konsepnya tidak hanya penindakan saja. Tapi kita melakukan pemberdayan dan pembinaan untuk masyarakat, dan inilah yang paling sulit kita lakukan, karena memerlukan aktu yang cukup lama. Paling kurang porsenil kita berada dilapangan sekitar 3 bulan lamanya. Dan saya juga nantinya minta dukungan Dan Rem, Kapolda, dan Gubernur,” katanya. (end*)

Desa Babatn Inginkan Asrama Pelajar

Perbaikan Jalan Anjungan Karangan Perlu Pengawasan NGABANG - Simpado Pengerjaan jalan dari Anjungan- Karangan yang menelan anggaran dari APBD Provinsi Kalbar mencapai Rp.47 miliar harus mendapat pengawasan serius dan diharapkan jangan hanya dikerjakan tambal sulam lobang saja melainkan mesti ada pelebaran kiri-kanan jalan. Karena jalan tersebut menghubungkan Indonesia-Serawak. “Sejak tahun 2004 baru sekarang dilakukan perbaikan, kemudian kita juga berterima kasih kepada masyarakat yang telah mendesak pemerintah daerah untuk segera melakukan perbaikan,” ujar N.CH Saiyan SH MH anggota DPRD Landak kepada Equator, belum lama ini. Menurut legislator Partai Demokrat ini, perbaikan jalan dengan dana lumayan besar tersebut bukan hanya perbaikan jalan yang berlobang, tapi harus adanya penambahan kiri kanan jalan satu meter. Karena jalan

Ijin (PETI) di Kabupaten Landak. Banyak di sorot masyarakat lamban, sehingga bila dibiarkan bukan tidak mungkin masyarakat yang lebi banyak mendapat kerugian melakukan tindakan balasan dengan melakukan razia sndiri, tanpa melibatkan pemerintan maupun aparat keamanan.Agar masalah ini tidak terjadi, Bupati Landak DR. Adrianus AS, mewakili Pemeritahan Kabupaten Landak, mendesak kepada pihak terkait bersunggungsungguh memperhatikan masalah ini. “Saya minta supaya pihak terkait bisa memperhatikan masalah ini sesuai dengan intruksi yang saya sampaikan. Dimana dalam waktu dekat ini, kita akan melakukan operasi bukan hanya 1 – 2 jam ditempat, tapi kita akan

MEMPAWAH HULU Simpado Saat ini pelajar SMP dan SMU/SMK asal Desa Babatn tinggal di 7 buah pondok-pondok kecil yang berukuran 3 x 4 meter. Pondok-pondok berdinding bambu ini dibuat oleh orang tua siswa yang berasal dari Desa Babatn, kerap terendam air jika musim penghujan tiba. “Maju mundurnya sektor pendidikan di Desa Babatn pada saat ini tidak lepas dari sarana dan prasarana penunjang yang nantinya diharapkan dapat menghasilkan orang-orang yang siap pakai dan dapat membangun Desa Babatn kearah yang lebih baik”, ujar Jamil, Kepala Desa Babatn saat ditemui di kediamanya (17/9). Salah satu sarana penunjang tersebut ialah asrama pelajar. “Saat ini kami belum memiliki asrama yang permanen khusus bagi pelajar yang berasal dari Desa Babatn di ibu kota Kecamatan Mempawah Hulu, dikarenakan untuk membangun asrama tersebut perlu anggaran yang besar”, lanjutnya.

< Salah Satu dari 7 buah Pondok Pelajar dari Desa Babatn di Simpang Antus, Karangan, Mempawah Hulu.JPG

Jamil menjelaskan lebih lanjut, bahwa saat ini untuk tahap awal pemerintah desa Babatn telah menyiapkan lahan/tanah seluas 40x10 meter untuk pembangunan asrama yang berlokasi di Kecamatan Mempawah Hulu. “Untuk membangun asrama tersebut perlu perencanaan yang matang dan tentunya melalui musyawarah dengan masyarakat Desa Babatn. Selain itu pembangunan asrama pelajar telah diajukan pada kegiatan Musrenbang

di Kecamatan”, lanjut bapak empat anak ini. “Saat ini kami belum bisa berbuat banyak untuk membangun asrama yang permanen bagi anak-anak kami dikarenakan anggaran yang diperlukan tidak sedikit”, ujar Tamren, salah satu orang tua siswa asal Desa Babatn. “Namun kami akan berusaha untuk membangun asrama pelajar tersebut. Kasihan mereka”, lanjut mantan anggota PPS Desa Babatn ini. (yoe/simpado)

Akhirnya Listrik Tiba REES-Simpado Ratusan tahun tak menikmati aliran listrik negara, akhir Agustus 2009, masyarakat di 2 Desa; Desa Tempoak dan Desa Rees Kecamatan Menjalin kini bisa bernafas lega. Menurut Utai, Kepala Desa Tempoak, listrik ini memang sudah menjadi kerinduan masyarakat sejak lama. “Kami tahu, ini perjuangan berat yang dilakukan oleh tokoh-tokoh masyarakat di 2 desa sejak 2 tahun lalu. Kebersamaan

seperti inilah yang sebetulnya kami harapkan” ujarnya ketika di temui Simpado. Dilanjutkan kepala desa 2 periode ini, sekarang sedang dilakukan pendataan pelanggan listrik oleh aparat pemerintah desa setempat. “saat ini, tiang-tiang listrik sudah masuk. Masyarakat sudah bergotong royong menebangi pohon pohon dipinggir jalan agar tak mengganggu pemasangan tiang listrk”. Fortunatus Idrus, pemuda Desa Rees, mengatakan, listrik ini berhasil

karena perjuangan berat para tokoh masyarakat. “syukurlah, dukungan pemerintah Kabupaten Landak sangat membantu perjuangan ini. kami atas nama masyarakat mengucapkan terima kasih” ujarnya. perjuangan ini juga tak lepas dari perjuangan orang-orang asal 2 desa di kota, baik pontianak, maupun Ngabang. Lanjut ayah seorang putri ini. (nek legoh/kontributor)

<Biro Samabue Karimawatn Sakayu' (Menjalin - Mempawah Hulu - Sompak) : MIKAEL, SH (Kepala Biro / HP. 081352016323) - AGUSTUNUS, A.Ma - JAMAL, S.Pd - HERUWANDI SUNAWAR OWAT - HERKULANUS SUTOYO <Alamat Biro : Pasar Menjalin, RT. 3/ RW. 11 No. 41 Dusun Menjalin Hilir, Desa Menjalin Kec. Menjalin Kab. Landak


Info Iklan : Sukandi, SE (081345258168)

<Halaman 6

mENYUKE - MERANTI - BANYUKE HULU

Edisi IV/September 2009 (Nyanto Pisakng)

Banyuke Hulu Segera Miliki SMP dan SMA Negeri BANYUKE HULU - Simpado Pembangunan Sumber Daya Manusia di Kecamatan Banyuke Hulu semakin gencar. Perhatian ini terlihat dari adanya kepedulian Pemda Landak yang telah mengalokasikan anggarannya untuk membangun SMA dan SMP Negeri.

Untuk pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) SMP Negeri akan dilaksanakan dilahan yang telah disediakan yakni berada di Desa Kampet. Sedangkan untuk SMA mengambil lokasi di Desa Untang/Simpang Tiga. Dalam kesempatannya saat meninjau lokasi pembangunan USB SMP di

Kampet, Bupati Landak, DR.Drs.Adrianus Asia Sidot.,M.Si mengharapkan masyarakat kelak ketika bangunan tersebut sudah selesai dan siap digunakan agar dapat dijaga dengan baik sehingga manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat itu sendiri.

“Selain itu, masyarakat juga harus mendorong setiap anak mereka untuk mengenyam bangku pendidikan. Sebab dengan bersekolah daerah akan dipastikan masyarakat disuatu daerah akan dengan cepat berkembang,” tandas lulusan S-3 Universitas Padjajaran Bandung ini. (tim/simpado)

Panen Raya di Desa Kelampai Setolo Dipastikan Terlambat MERANTI -Simpado. Dalam pelaksanaan program pemerintah dinas pertanian kabupaten landak menyalurkan padi bibit benih jenis ciherang (PB-Ciherang) disetiap kelompok tani. Begitu juga di kecamatan meranti. Kelompok tani desa kelompai setolo memperoleh PB ciherang, dari pengamatan di lapangan ternyata bibit yang di tanam oleh kelompok tani ini terlambat masa tanamnya di bandingkan kelompok tani di kecamatan lain. Sebut saja di

daerah kayu ara kecamatan menyuke satu jalur dengan desa kelompai setolo arah ke desa meranti kecamatan meranti atau arah ke desa darit kecamatan menyuke. Kelompok tani desa kayuara lebih dahulu memperoleh bibit sekitar bulan mei tadi sedangkan kelompok tani desa kelompai setolo sekitar awal bulan juni memperoleh bibit tersebut. Jelaslah siapa yang lebih dahulu menabur dia akan duluan juga menuai. Padahal yang namanya program itu haruslah klop atau serempak.

Dituturkan oleh Pak Dimus, salah satu anggota kelompok tani desa kelampai setolo bahwa bibit yang mereka peroleh dari petugas lapangan BPP ( Badan Penyuluhan Pertanian ) sekitar bulan juni tadi , padahal kelompok lain sudah mulai bercocok tanam , seperti kelompok tani desa kayu ara kecamatan Menyukr tadi. Alhasil tanggal 17 september kemarin kelompok tani desa kayu ara kecamatan menyuke telah panen raya perdananya , sedangkan kelompok tani desa kelompai

setolo kecamatan meranti masih menunggu beberapa minggu lagi. Diharapkan oleh kelompok tani desa kelompai setolo kedepannya program ini harus berjalan lancar, adanya kesamaan panen bersama dengan kelompok lain, tutur pak dimus kembali. Saat ini kelompok tani desa kelompai setolo menanam di satu hamparan di jalan raya kiri dan kanan arah ke meranti atau menuju darit sekitar bahan desa kelompai setolo (sup/simpado)

Muda-mudi Modern, Dibarengi Kerohanian Nyata BENYUKE HULU - Simpado Camping (atau istilah bahasa sehari-harinya kemah) merupakan kegiatan yang mengasikan bagi kaum muda-mudi, karena dengan kemping bisa menyegarkan pikiran alias anti stress serta meningkatkan kecintaan terhadap alam dan lingkungan. Demikian pula dengan kemping yang diselenggarakan di lokasi gua Maria Lomekng Dusun Bandol, desa Untang Kecamatan Banyuke Hulu ini bersifat kemping rohani muda-mudi atau orang muda katolik (OMK) tentulah selain berfungsi sebagai penyegar pikiran dan kecintaan terhadap alam dan lingkungan, juga sekaligus meningkatkan rasa keimanan dan takwa kepada Tuhan. Di zaman yang serba modern sekarang ini , muda mudi diharapkan mampu menguasai IPTEK dengan jalan pendidikan dan kegiatan di bidang kerohanian, ini sangat jelas sekali sebab banyak orang muda salah dalam memepergunakan kecanggian teknologi. Ruang lingkup kontrol orang tua pun kadang kala tidak mampu untuk selalu mengawasi kemodernisasian anaka muda jaman sekarang. Kecanggihan teknologi yang

dirasakan sekarang misalnya handphone (HP) dan pusat warung internet (warnet) di perkotaan. Kedua teknologi tersebut sangat membantu dalam berkomunikasi dan mencari informasi. Namun terkadang banyak disalahgunakan oleh muda-mudi yang masih berstatus pelajar untuk menyimpan dan melihat adegan- adegan porno dalam bentuk video dan foto. Padahal sudah ada undang-undang Pemerintah yang mengatur tentang masalah pornografi ini. kita memang tidak dapat menghindari arus modernisasi tetapi kita bisa menyaring arus modernisasi negatif yang dapat merusak moral kepribadian, tentunya dibarengi dengan iman dan pendidikan. Ada pepatah mengatakan “ kepribadian bangsa yang baik dimulai dari kepribadian tiap-tiap individu” dalam hal ini dititikberatkan pada generasi muda. Kemping rohani muda –mudi OMK yang bertempat di lokasi Gua Maria Lamekng, dusun Bandol ini berlangsung pada tanggal 19 – 22 September 2009, dengan tema “OMK, Bangkit dan Bergeraklah!” dipandu oleh nara sumber Tim Karismatik Tritunggal

Mahakudus (KTM) Pontianak bersama rombongan imam, Frater CSE dan Suster Ordo Karmel, Cikanyere, Jawa Barat. Dikatakan oleh Bapak Martinus selaku pengurus Gua Maria Lamekng “ Kami mengundang sekitar 60 kontingen OMK mencakup kabupaten Landak dan Bengkayang, namun hanya sekitar 10 kontingen OMK yang hadir, OMK tersebut diantaranya adalah OMK Bandol selaku tuan rumah penyelenggara, OMK Lomekng, OMK Darit, OMK Anik, OMK Parunuk (kabupaten Bengkayang), Kayuara, tembawang bale, medang, sengga dan Bagak. Ketua Panitia dipimpin oleh Heri Kurnadi serta didukung oleh aparat desa setempat sebagai tim pengaman lokasi penyelenggaraan acara. Ketika tim wartawan simpado (Suparjo dan Mukhin) meliput kegiatan ini, sangat terasa acara yang diadakan pada malam harinya begitu damai. Dijelaskan lagi oleh Pak Martinus “ selain kegiatan misa kudus karismatik, diadakan juga acara out bond, yang bertujuan meningkatkan iman kepada Orang Muda Katolik sekaligus memperkenalkan Gua Maria Lomekng ini. Kami

menantikan atau bertekad agar pada lokasi Gua Maria Lomekng yang luasnya kurang lebih 52 hektar ini, dibangun Gereja, Pastoran, Susteran, Gedung Retret, serta adanya jalan umum sekitar 2 km yang mengelilingi lokasi, sehingga mampu mendirikan paroki baru, serta menjadi pusat kegiatan rohani”. Saat ini stasi Bandol berpusat di Paroki menjalin. Pada kesempatan ini pula hadir pastor dari paroki menjalin yaitu Pastor Subandi Ofm. Cap. “Status Gua Maria Lomekng ini, keberadaannya telah diserahterimakan oleh masyarakat setempat kepada Pastor Yohanes dari Cikanyere” tutur Pak Martinus kembali. Pada tahun 1967, hutan Lomekng tersebut pernah dijadikan Gua oleh PGRS (persatuan Gerakan Rakyat Serawak) Paraku, dengan pimpinan PGRS Paraku saat itu SA. Sopian. Namun setelah meninggalnya Pimpinan PGRS Paraku serta dibasminya gerakan ini oleh pemerintah indonesia, lokasi Lamekng beberapa tahun kemudian oleh pastor Samuel Sidin Ofm. Cap dibangun Gua Maria dengan pusat paroki di Menjalin. (sup/simpado)

Menghindari Babi, Empat Rumah Ditabrak Maksud hati ingin menghindar seekor babi yang melintasi jalan, sebuah truk KB 9097 AB akhirnya menabrak empat buah rumah dan sebuah bangunan pabrik padi. Namun demikian, Lakalantas yang terjadi pada 15 September lalu itu tidak sampai menimbulkan korban jiwa. Sopir truk hanya mengalami luka akibat serpihan kaca mobil yang hancur. Dimana kemudian sopir truk tersebut lalu dibawa ke RSUD Bengkayang untuk dirawat. Sementara mobilnya diamankan pihak kepolisian setempat. Empat buah rumah yang diludruk oleh truk tersebut masing-masing milik Abu, Dion, Sandro dan Sius. Sedangkan pemilik pabrik Padi tersebut adalah milik Sius. (tim/simpado).

Desa Ladangan Miliki SMP Mini Pemda Landak terus berupaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)nya guna mempercepat proses pembangunan daerah yang akhirnya berimbas pada pencapaian kesejahteraan. Satu upaya yang diperlihatkan baru-baru ini bagi masyarakat Kecamatan Menyuke adalah dengan pembangunan Gedung SMP Mini di Desa Ladangan. Gedung yang dibangun diatas tanah milik Sabirin tersebut menyediakan dua local gedung yang siap ditempati para siswa. Tanah yang diberikan secara gratis tanpa ganti rugi dari Sabirin itu mulai dibangun sejak 4 September lalu menggunakan dana APBD Kabupaten Landak tahun 2009. Sebagai pendukung keberadaannya, SMP tersebut siap menampung para lulusan SD Negeri 06 Ladangan. “Mudah-mudahan tahun depan fasilitas itu sudah dapat difungsikan oleh masyarakat,” harap Kepala Desa Ladangan, Sanusi. (tim/simpado).

230 KK Desa Angkaras Terima Beras Bulog Sebanyak 230 Kepala Keluarga dari kalangan kurang mampu di desa Angkaras, Kecamatan Menyuke Hulu, Kabupaten Landak telah menerima beras Bulog pada periode I ini. Secara keseluruhan, masyarakat Angkaras menerima beras Bulog sebanyak 5 ton. Untuk mendapatkan jatah beras tersebut, masyarakat (KK) yang sudah terdaftar harus menyerahkan KK beserta kupon yang sebelumnya sudah dibagikan oleh Kepala Desa. Msing-masing KK berhak mendapatkan 1 karung beras seberat 15 Kg dengan harga yang cukup murah dan trjangkau, yakni seharga 15 ribu. Dimana untuk harga itu sebelumnya sudah menjadi kesepakatan antara pihak kecamatan, desa. (ato/simpado)

Kades Semade Terpilih Berjanji Rehabilitas Kantor Desa SEMADE - Simpado Terpilih enam bulan yang lalu, Kepala Desa Semade, Kecamatan Banyuke Hulu, Ombeng berjanji akan melakukan rehabilitas terhadap kantor desa yang saat ini butuh perhatian. Hal ini dikatakannya kepada wartawan ini dikediamannya, Jumat (18/9). “Sudah selayaknya kantor desa ini diperhatikan. Maklumlah, kantor tersebut

merupakan peninggalan rumah sekolah Tiong Hoa (Cina) sejak tahun 1950 lalu,” katanya. Disebutkannya, bila saat ini keadaan bekas rumah sekolah tersebut sudah lapuk dimakan usia. Sementara seiring perkembangan zaman, kebutuhan kantor sebagai tempat pelayanan masyarakat semakin diperlukan. Untuk merealisasikan rehabilitas gedung itu,

Ombeng mengatakan akan menggunakan dana ADD (Anggaran Dana Desa) yang diterima desanya pada tahap kedua masa kepemimpinannya. Dimana pada tahap pertama, dana ADD telah digunakannya untuk pemasangan listrik kantor berkapasitas 900 Watt, pembelian sound system, kayu belian serta pemberian honor bagi perangkat desa.

Menanggapi janji yang disampaikan Kades barunya itu, salah seorang warga Semade, yakni Belian mengatakan senang terhadap upaya yang akan dirintis kades tersebut walaupun masih dalam rencana (janji). “Kita harus berpikir positif dengan janji Kades. Apalagi sebagai masyarakat, sudah selayaknya kita mendukung langkah tersebut,” tandas Belian. (ato/simpado).

<Biro Bumi Patih Paramula (Menyuke - Meranti - Banyuke Hulu) : MATHIAS TIMUS (Kepala Biro / HP. 081352423037) - BUDI SANTOSO, SP - RUDI HARTONO - SUPARDI - LONGKIN SUPARJO - MUKHIN


Info Iklan : Sukandi, SE (081345258168)

Edisi IV/September 2009 (Nyanto Pisakng)

<Halaman 7

air besar - kuala behe

Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat di Desa Semuntik

< Wabub Landak, Sukiman SH memberikan sambutan saat Penutupan BBGRM di Desa Semuntik Kec. Air Besar

SERIMBU - Simpado Kegiatan bulan Bhakti gotong royong Masyarakat (BBGRM) Tingakat

Kecamatan yang di pusatkan di Desa Semuntik Kecamatan Air Besar di tutup oleh Wakil Bupati Landak Bapak

Sukiman.SH,pada tanggal 12 September 2009.kegiatan yang di mulai pada tanggal 7 agustus bulan yang lalu telah menyelesaikan beberapa pekerjaan yang di laksanakan masyarakat secara bergotong royong yakni membuat jalan gang, membersihkan lingkungan dan tempat ibadah. Acara penutupan yang rencananya akan di hadiri oleh Bupati ini tidak dapat di hadiri oleh Bupati karena Bupati masih berada di Jakarta akhirnya Bupati memerintahkan wakilnya untuk menghadiri acara ini,dalam sambutannya Sukiman mengatakan Bahwa BBGRM merupakan Program Nasional yang di adakan setiap tahun yang telah berlangsung selama 6 (enam) tahun secara terus menerus, kegiatan BBGRM untuk

Pengurus DPP dan Pengurus Umat Paroki Serimbu Dilantik

< Para Pengurus Dewan Paroki dan Pengurus Umat yang di lantik berfoto dengan Pastor Paroki St. Yohanes Maria Vianney Serimbu usai pelantikan.

AIR BESAR - Simpado Setelah di resmikan 3 (tiga ) tahun yang lalu menjadi sebuah Paroki oleh uskup Agung Pontianak Mgr.Hieronymus Bumbun Ofm.Cap,pada tanggal 30 September 2009 lalu Pengurus Dewan Pastoral Paroki St.Yohanes Maria Vianney Serimbu dan pengurus umat SeParoki Serimbu di Lantik oleh Pastor Paroki P.Anton Silvinus.Pr . Sebelum acara pelantikan di adakan pertemuan pengurus umat Separoki Serimbu yang berlangsung dari tanggal 28 agustus 30 Agustus 2009,dalam pertemuan tersebut merumuskan masa depan Paroki Serimbu,yang hasilnya telah menyepakati untuk membentuk sebuah gerakan yakni Gerakan Paroki Mandiri ( GEPAMA) .dengan gerakan ini Setiap Kepala Keluarga di harapakan dapat

menyisihkan dari pendapatannya sebesar Rp.2000/bulan sebagai iuran wajib untuk dana abadi Paroki,ini masih uji coba atau sebagai langkah awal nanti kita lihat dan kita tinjau ulang apakah perlu di naikkan atau tidak ,tegas Pastor Anton saat menyampaikan hasil pertemuan kepada umat pada saat Misa tgl 30 Agustus lalu.dalam pertemuan ini juga di bahas tentang situasi dan kondisi umat Katolik di kampung-kampung yang di sampaikan oleh ketua umatnya masing-masing ada yang maju dan ada malah yang mengalami kemunduran dan ada juga yang sangat tergantung dengan ketua umatnya dan ada juga yang hanya sembahyang jika ada kunjungan Pastor kalau tidak ada Gerejanya Libur setiap minggu,ini yang memerlukan perhatian kedepan agar umat

di Paroki dan di kampung-kampung bisa hidup dari segi Rohaninya,jangan sampai hanya menjadi orang Katolik KTP saja,tegas seorang ketua umat yang menyampaikan situasi perkembangan umat di Kampungnya. Paroki yang masih muda belia ini masih banyak kekuranga tentunya, terutama dalam hal Dana yang mana setiap bulannya masih di subsidi oleh Keuskupan Agung Pontianak ,dan Kita berharap dengan hasil pertemuan ini Paroki ini bisa maju dan umatnya juga maju dan nantinya bisa menjadi Paroki yang Mandiri,Tegas Bapak Ahi sebagai ketua Panitia kegiatan ini. Awalnya Kegiatan ini akan di hadiri oleh Bupati Landak Tetapi Bupati berhalangan hadir karena bertepatan dengan acara peresmian Gereja di tempat lain.,ada kekecewaan di mata peserta yang hadir yang mana acara ini telah di siapkan beberapa tarian untuk penyambutan Bapak Bupati dan para Pengurus umat ingin sekali bertatap muka dengan Bupati. Paroki yang terletak di kecamatan Air Besar ini telah memiliki Sebuah Gereja yang lumayan megah dan sekarang telah di bangun ini sebuah rumah Pastoran yang masih dalam tahap pembangunan,paroki ini juga mengelola 2 (dua) buah Asrama yakni Asrama putra Leo dan Asrama putri RIA. (er/simpado)

tingkat Nasional di pusatkan di Kota Pekan baru ,Riau,sedangkan untuk tingkat propinsi Kalimantan Barat di laksanakan di kabupaten Sintang dan untuk tingkat kabupaten Landak di pusatkan di Desa Banying kecamatan Sengah Temila dan untuk di tingkat kecamatan Air Besar di adakan di Desa Semuntik,dan ini harus di adakan di setiap Desa masing-masing dan untuk memantau kegatan ini saya mohon laporannya secara berjenjang mulai dari tingkat Dusun ke Desa,dari Desa ke kecamatan, Dari kecamatan ke kabupaten melalui Badan Pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan Desa kabupaten Landak, sesuai dengan tema bulan bhakti gotong royong masyarakat.

”Dengan semangat bulan bhakti gotong royong masyarakat kita Wujudkan membangun kelurahan dan Desa sendiri,peran aktif masyarakat dalam pembangunan sangat di butuhkan,kita perlu meningkatkan kepedulian dan peran aktif masyarakat dalam setiap pembangunan,tegas Sukiman. Sementara itu Camat Air Besar, Yonas, S.Sos dalam sambutannya mengatakan Bahwa Kegiatan Bulan Bhakti Gotong Royong ini di Danai oleh ADD Desa Semuntik dan di Bantu oleh Dana Kecamatan, "Saya minta kepada Kepala Desa untuk Transparan kepada Masyarakat masalah Dana, agar tidak terjadi kesalahpahaman masyarakat dalam kegiatan ini mengenai Dana,

begitu juga kecamatan Selalu Transparan melaporkan pengunaan Dana kepada Kabupaten." Dilanjutkannya, dengan BBGRM kita bisa membangkitkan semangat gotong royong masyarakat yang sudah mulai luntur, melalui BBGRM mudah mudahan warga masyarakat di Desa semuntik ini bisa membangkitkan semangat gotong royong, bukan setelah di tutup acara ini lalu berakhir pula semangat gotong royongnya,” tegas Camat. Pada acara penutupan BBGRM ini juga di adakan sunatan Massal yang berjumlah 25 orang dan pengobatan gratis bagi para orang tua yang di adakan oleh Puskesmas Serimbu. (er/simpado)

Ahli Waris Lidan Menerima Panabas CU Pancur Kasih KUALA BEHE - Simpado Salah satu wujud dari program Solidaritas CU – Pancur Kasih ini adalah Panamunt Bahata Subayant (PANABAS), yang biasa juga disebut dana kematian. Program ini wajib dibayar oleh anggota Rp.15.000 pertahun, dibayar setiap awal tahun. Jikalau anggota meninggal dunia ahliwaris

meninggal tertimpa tanah. Saat itulah Lidan yakin dengan CU bahwa sangat membantu masyarakat kecil. Lidan pun menjadi anggota dengan No Buku (BA) 077 058, dan mempunyai simpanan Rp. 8 Juta sampai

endak nyangke die mati dolo”, tambah Ya’Ai dengan nada sedih. Adapun syarat mengklaim Jalinan tersebut ahli waris membuat surat keterangan meninggal dan KTP asli dari Desa atau Dusun . Prosesnya paling lama tiga bulan. Nantinya setelah keluar jalinannya, dari pihak CU pasti memberitahukan dan Jaenab yang menerima uang Jalinan.

beliau meninggal. “Selama almarhum menjadi anggota, dia sangat aktif sekali”, ucap Ya’Ai menerima Rp.2 juta dari CU. Bakri, salah satu kelompok Salah satunya yang inti CU Pancur Kasih di Dusun Belimbing. “Aku (rud/simpado) menerima PANABAS ini adalah Keluarga Jaenap di Dusun Belimbing Desa Semedang, yang diserahkan langsung oleh Manager CU – PK TP Kuala Behe, Fulgensius, SE. Nama Anggota yang meninggal ini adalah Lidan (55 th) suami dari ibu Jaenap. Lidan telah menjadi anggota CU awal tahun 2008, meninggal hari Kamis 13 Agustus 2009 karena sakit komplikasi. Beliau saat itu tertarik menjadi anggota CU dengan adanya sebuah peristiwa yang alami keluarganya yaitu Parman yang anaknya

< Penyerahan Uang Panabas oleh Manager CU Pancur Kasih Kuala Behe, Fulgensius SE ke Istri Alm Nidan (Jainab) .

Makna Lebaran di Rantau Panjang SALAH satu perempuan mahasiswa Universitas Tanjungpura asal Desa Rantau Panjang, Misyum mengatakan perbedaan suasana lebaran di desa dan di kota berbeda-beda. Misyum memaknai hari kemenangan lebih pada sisi jiwa/rohaninya. Orang yang pantas mendapat predikat sukses nan fitri jika melewati Ramadhannya tidak hanya dengan menahan lapar dan dahaga, tetapi bagaimana bulan tersebut dijadikan sebagai sarana training dan madrasah jiwa.

“Orang kota dalam memaknai sebuah kemenangan kalau dilihat dari sekilas mata lebih sebagai ajang liburan, yang tampak semarak dan meriah hanya ketika sholat IDH, tetapi selepas dari itu ia lebih banyak pergi ketempat-tempat hiburan seperti ketempat Rekreasi, dan bioskop.” Katanya. Menurutnya, suasana lebaran kurang terasa, alias garing abis, berbeda dengan suasana lebaran di desanya tampak semarak. “Suasana kekeluargaannya sangat

terasa, maka sangat wajar kenapa orang-orang yang merantau ke kota berbondong-bondong mudik kampung”. Hari raya idhul fitri / hari kemengan bagi orang muslim adalah sesuatu yang sangat dinanti-nanti dan merupakan momen special, karena hari tersebut merupakan suatu ajang untuk menjalin dan mempererat tali silaturrahim antar satu dengan lainnya. (aziz/simpado)

<Biro Pade Manangar (Air Besar - Kuala Behe) :RUDI (Kepala Biro / HP. 081345977444) - PETRUS ERUS - ASMONI - LUPITO. K <Alamat Biro : Jln. Raya Kuala Behe - Ngabang, Dusun Senjaya, Desa Kuala Behe Kab. Landak


Patahunan

Info Iklan : Sukandi, SE (081345258168)

<Halaman 8

pertanian - perkebunan - kehutanan

Edisi IV/September 2009 (Nyanto Pisakng)

Pemda Landak Siapkan 400 Ha Lahan Untuk Industri

< Vinsensius, Plt. Kadis Bunhut Kab. Landak

NGABANG – Simpado Kemajuan pembangunan di sektor perkebunan di daerah Kabupaten Landak

yang sampai saat ini sudah sangat terasa, adalah merupakan upaya pemerintah daerah Kabupaten Landak untuk menyiapkan lapangan kerja serta membuka isolasi daerah yang masih sangat terpencil. Namun demikian menurut penuturan Plt Kadis Bunhut Kabupaten Landak, Vinsensius S.Sos.MMA kepada Simpado belum lama ini mengatakan, untuk APL (Areal Penggunaan Lain) memang di arahkan untuk perkebunan yang bukan hanya perkebunan kelapa sawit melainkan ada beberapa komoditi seperti kebun Karet, ada kebun sawit keluarga,bahkanada rencana pengembangan perkebunan

Lada,koko dan pinang di areal APL bukan di seluruh areal Landak."Memang ini sudah di isaratkan oleh Negara serta berdasarkan UU tetapi itu hanya di APL untuk pengembangan kebun,"ungkapnya. Namun demikian hal tersebut menurutnya kondisi seperti ini wajib di imbangi dengan Industri hilir lataran yang ada saat ini adalah Industri hulu. Karena menurutnya sebuah konsep agribisnis di mana industri hulu itu adalah sipatnya pengelolaan dan pengembangan itu wajib di imbangi dengan usaha Agribisnis Hilir yang bersipat, baik itu pengelolaan setengah

Perusahaan Perlu Berikan CSR Simpado - Perusahaan perlu memberikan Corporate Social Responsibility (CSR), bagi keuntungan yang mereka peroleh. Faisal H Basri menyatakan hal itu, dalam sebuah pertemuan dengan Pergerakan Indonesia di Hotel Gajah Mada Pontianak beberapa waktu lalu. CSR atau Tanggungjawab Sosial Perusahaan merupakan tanggung jawab sosial dari sebuah perusahaan terhadap lingkungannya. Khususnya di tempat mereka membuka sebuah usaha. Faisal H Basri merupakan pendiri sekaligus ketua Indonesian Research and Social Analysis (IRSA) , sebuah lembaga konsultan manajemen yang melayani komunitas nirlaba internasional di Indonesia. Ia juga pendiri Pergerakan Indonesia (PI), sebuah organisasi massa di Indonesia. Sepanjang karirnya sebagai profesional di bidang manajemen, Faisal telah membantu lebih dari 100 institusi nirlaba di Indonesia dan Asia Pasifik, yang terdiri dari organisasi pemuda, nelayan, tani universitas, sekolah dasar dan menengah swasta, organisasi kemasyarakatan, dan lembaga-lembaga kesenian. Menurutnya, dengan adanya demokrasi, masyarakat semakin berkembang. Salah satu keuntungan demokrasi di bidang keuangan. Sehingga ada donasi dalam bidang keuangan. Perusahaan yang berkembang dan memiliki keuntungan, bisa langsung dikembalikan pada masyarakat dalam bentuk CSR. Namun, CSR yang diberikan dalam bentuk pemberian dana hibah pada

berbagai NGO. Dan, NGO inilah yang mengelola pemberian dana hibah ini. Dalam berbagai perbincangan dengan banyak pihak, yang selalu menjadi pertanyaan adalah, apakah perusahaan punya misi tertentu ketika memberikan dana CSR ke NGO? Karenanya, perusahaan perlu bicara mengenai laba dengan cara tidak terlalu mengeksploitasi masyarakat. Juga penting bagi perusahaan mendapatkan keuntungan yang besar. Sehingga keuntungannya bisa dikembalikan pada masyarakat. “Dan, hal yang juga penting bagi masyarakat, untuk berkata apa yang mereka butuhkan pada perusahaan,” kata Faisal. Di Amerika Serikat dan Eropa, merupakan hal yang biasa, bila NGO mendapatkan dana dan mengelola CSR secara langsung dari perusahaan. Uniknya lagi, sekitar 80 persen dana CSR berasal dari individu. NGO dipercaya karena punya kapasitas melakukan kerja yang diberikan melalui CSR. NGO bisa menggunakan dana dengan baik. Bahkan, sebuah departemen pemerintah juga biasa memberikan dana bagi NGO. Sebelumnya, Faisal memberikan mata kuliah kepada mahasiswa pascasarjana Untan. Faisal menjelaskan berbagai hal tentang masyarakat sipil, warga negara dan korporasi dalam sebuah negara demokrasi. Ada parameter dan ukuran mengenai masyarakat sipil, warga negara dan korporasi. Dan semua itu berpengaruh, serta

memberikan efek terhadap tatanan sebuah demokrasi. Ukuran kesuksesan sebuah demokrasi, bisa dilihat dari bidang keuangan. Juga semakin meningkatnya produk nasional bruto, pertumbuhan pasar saham, dan meningkatnya taraf hidup. Menurutnya, kesejahteraan secara langsung berkaitan dengan kemampuan manusia, untuk lakukan perawatan bagi warga yang tidak bisa melakukan perawatan diri. Ini berkaitan dengan kemiskinan, cacat, tua, sakit mental. CSR belum diterapkan di Kalbar Ditempat yang sama, Surianata, Ketua DPP Pergerakan Indonesia wilayah Kalbar mengatakan, di Kalbar, belum ada perusahaan yang menerapkan CSR dilokasi perusahaannya. “banyak dana CSR beralih ke pihak yang semestinya tidak berhak” ujarnya ketika mendampingi Faisal H Basri. Dilanjutkannya, banyak masyarakat disekitar wilayah perusahaan yang masih miskin dan terbelakang. Sementara orang-orang perusahaan hidupnya semakin baik dan bahkan berlebih. “inilah yang kadangkala menyedihkan, dan sekaligus menyakitkan. Tak heran, kecemburuan sosial masyarakat terhadap orang perusahaan seringkali beralih menjadi aksi anarkis. (end*)

jadi maupun maupun ke pengolahan bahan jadi."hal ini sudah di canangkan oleh Bupati tentang Draf Kawasan Industri yang berada di daerah yang di anggap respresentatif di mandor untuk memulai Industri hilir yang akan mengelola bahan setengah jadi dan jadi," paparnya.Dikatakannya, hal ini sudah di mulai di sektor kehutanan yaitu adanya Industri primer pengolahan kayu yang ada di pal 8 dan pabrik Industri primer Kayu yang ada di meranti khusus sengn dan sejenisnya. sedangakan yang lainnya juga akan di bukan pabtik industri untuk kayu-kayu bulat yang menggunakan SKSKB dari

usaha penggelolaan masyarakat. sementara yang lainnya juga sudah bi buka lahan pabrik kelapa sawit yang berada di Pahuman milik PT.ANI."jadi bukan hanya itu adalagi membuka lahan pabrik CPO kelapa sawit yang ada di daerah jelimpo dari perusahaan IGP sementara untuk kawasan Industrinya itu ada do mandor yang tahun ini sudah akan masuk dalam tahap pembebasan lahan,"katanya. Dengan demikian katanya, dengan adanya kehadiran pabrik Industri hilir ini maka dengan sendirinya akan menciptakan peluang pengolahan bahan jadi seperti pabrik sabun dan bahan jadi lainnya.

Untuk itu katanya yang menjadi tugas Pemda Landak ini, adalah mencari Investor yang akan mengembangkan usahanya di bidang pabrik bahan jadi lainnya yang merupakan turunan dari hasil CPO maupun pabrik lainnya apakah itu pabrik karet maupun pabrik hilir lainnya. “Ya ini mesti sinergis. jangan di kira kita belum melaksanakan upaya ini. tetapi kita sudah melaksanakan bahkan sudah ada yang terealisasi dan sedang melaksanakan, dan ini akan di lakukan dengan cukup serius,”katanya. (wan/kontributor)

Pola Perkebunan 70:30 Keputusan Luar Biasa < Perda No.10/2008 untuk Kesejahteraan Masyarakat NGABANG - Simpado Peraturan Daerah (Perda) No.10 tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Usaha Perkebunan sudah jelas dan harus dipatuhi semua investor yang berinvestasi perkebunan di Landak ini. Jika tidak mau menjalankan agar hengkang saja dari Landak ini. “Perda ini tidak ada istilah mengambang, karena sudah melalui proses ada menimbang, mengingat, kemudian di BAB peralihan sudah jelas semua kegiatan diatur dan dilaksanakan disesuaikan dengan tenggang waktu satu tahun berjalan,” tegas Vinsensius MMA, Plt. Kepala Dinas Perkebunan dan Kehutanan (Disbunhut) Landak yang membantah pernyataan tokoh masyarakat atas nama Ir Sudianto yang mengatakan Perda tersebut ngambang.Ia menerangkan, jika bagi perusahaan sudah kersajama dan ada kesepakatan dengan masyarakat masih menggunakan pola kemitraan 80% :20% , maka diberikan waktu selama dua tahun untuk menyesuaikan Perda Pemkab Landak ini yakni dengam pola 70%:30%.“Jadi kalau ditanya kapan Perda ini mulai berlaku, maka sejak tahun ini dan sudah disosialisasi maka harus dijalankan. Nah kalau ada perusahaan yang tak mau

menjalankan silahkan out, masih ada 143 perusahaan lain yang siap mengantre,” tegas Vinsen. Ia menambahkan, Perda No.10 ini yang dititik beratkan adalah terkait pola kemitraan di bidang usaha perkebunan. Diantaranya pola pengembangan kepemilikan saham, merupakan pengembangan kebun

<Markus Amid, S.Th.,M.Div

dengan kepemilikan saham antara saham perusahaan dan saham dan saham masyarakat adalah 70% : 30% dan tanpa beban ditanggung masyarakat pekebun. Penjabatan pola-pola pengembangan dan pemeliharaan kebun ditetapkan dengan Peraturan Bupati. “Makna dari kalimat, tanpa beban ditanggung masyarakat pekebun adalah, bahwa dalam kemitraan, masyarakat dengan penuh kesadaran dan tulus menerima mitra atau investor dengan harapan timbulnya lebersamaan dan kekeluargaan mitra yang saling menguntungkan yang berimplikasi pada keamanan kebun, wilayah dan daerah. Kalimat tersebut adalah penjabaran total dari makna

kemitraan secara harafiah,” tegas Vinsen. Terpisah, Ketua Komisi B DPRD Landak, Markus Amid STh,MDiv mengatakan, Perda No.10 tahun 2008 ini saat pembahasan legislatif dan eksekutif memang sudah mempertimbangkan dan melihat kepentingan masyarakat Landak ke depan. Karena disepakti dengan pola kemitraan 70:30 (70 untuk perusahaan dan 30 untuk masyarakat) ini salah satu keputusan yang luar biasa demi kepentingan masyarakat. “Dengan ditetapkan pola ini, agar masyarakat kita kedepannya tidak gigit jari. Oleh karena itulah kita buat Perda tentang penyelenggaraan usaha perkebunan diantaranya mengatur pola kemitraan antara perusahaan dan masyarakat,” tegas Markus Amid. Ia juga berterus terang, dengan adanya Perda ini menjadikan contoh kabupaten lain, banyak daerah lain yang ingin belajar dengan Perda ini. “Nah kalau bagi investor yang mau berinvestasi di Landak silahkan mematuhi Perda ini, jika tidak silahkan mundur maih banyak investor yang lain,” katanya. (end*)


Pamane Edisi IV/September 2009 (Nyanto Pisakng)

Info Iklan : Sukandi, SE (081345258168)

<Halaman 9

pendidikan

130 Siswa SMK Maniamas Ikuti Pendidikan Sistem Ganda < Melatih Siswa Terapkan Pengetahuan NGABANG – Simpado Tahun ini SMK Maniamas Ngabang menurunkan 130 siswa sebagai peserta Pendidikan Sistem Ganda (PSG) di sejumlah instansi pemerintah, swasta dan dunia usaha di Landak selama sejak 10

September sampai 10 November mendatang. Ketua Panitia Marselina Munis SE mengatakan, sebanyak 130 peserta PSG tersebut terdiri dari jurusan penjualan 61 orang, jurusan akutansi 39 orang dan jurusan administrasi perkantoran 30 orang. Mereka ditempatkan di 47 instansi baik pemerintah, swasta dan dunia usaha lainnya yang ada di Landak, termasuk Biro Harian Equator Landak. “Tujuan PSG ini,

khusus untuk SMK untuk melatih siswa menerapkan pengetahuan yang didapat melalui teori sekaligus beradaptasi dengan lingkungan kerja. PSG juga merupakan program sekolah yang berdasarkan kurikulum SMK tahun 2004 dan tahun 2006 kemudian undang-undang sistem pendidikan Nasional tahun 2003,” terang Munis kepada Equator di ruang kerjanya, Jumat (11/9). Kepala SMK

Tahun 2009, Pelaksanaan DAK Dialihkan

< Aspansius, Kepala Dinas Pendidikan Kab. Landak.

< Tak Bisa untuk Proyek TRKB NGABANG - Simpado Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun ini jenis kegiatan Tambah Ruang Kelas Baru (TRKB) dialihkan. Awalnya dianggarkan untuk pekerjaan TRKB pada beberapa sekolah dasar. Tapi berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan

Nasional (Permendiknas) Nomor 3 tahun 2009 tentang petunjuk teknis pelaksanaan DAK bidang pendidikan tahun anggaran 2009, yang dikeluarkan setelah APBD Landak ditetapkan. “Yang mana menegaskan bahwa pekerjaan TRKB tidak termasuk menu kegiatan DAK bidang pendidikan 2009,” kata Aspansius, SIP Kepala Dinas Pendidikan Landak, dikonfirmasi di kantornya, Kamis (3/9). Di tahun sebelumnya memang untuk DAK masuk di APBD Dinas Pendidikan, tapi tahun 2009 ini dialihkan ke Penjabat Pengelola Keungan Daerah yakni kalau di Pemkab Landak ini adalah Asisten Administrasi Asset dan Keuangan. Kemudian di dalam Permendiknas ini melarang untuk pembangunan TRKB karena sudah ditetapkan menunya ada empat yaitu, rehabilisasi atau rekontruksi ruang kelas rusak dan penggantian meubelnya, rehabilitasi atau pengadaan sumber dan

sanitasi air bersih serta kamar mandi dan WC. “Kemudoian rehabilitasi atau pembangunan ruang perpustakaan beserta pendanaan meubel tapi tidak termasuk pembelian buku, terakhir untuk pembangunan ruang usaha kesehatan siswa (UKS) beserta pengadaan meubel,” jelas Aspan. Nah, untuk di Landak karena dalam penyusunan APBD masih mengacu petunjuk teknis DAK tahun 2008 sehingga sampai disetujuhi APBD, akhisnya terjadi ketidak sesuaian maka harus dilakukan penyempurnaan diantaranya melalui Perubahanan APBD 2009 ini. “Sedangkan mengenai pelaksanaan DAK masih mengacu seperti tahun sebelumnya yakni pihak kepala sekolah sebagai penangggungjawab dalam pembentukan panitia pembangunan,” terang Aspan. (rie/kontributor)

Terbuka Kesempatan Jadi Guru <Kalbar Terima 4.410 PNS PONTIANAK - Simpado Penerimaan formasi pegawai negri sipil (PNS) tahun ini sejumlah 4.810 orang. Kepala Badan dan Kepegawaian Daerah (BKD) Kalbar, Lensus Kandiri, mengatakan sebagian besar kebutuhan PNS untuk mengisi formasi tenaga kesehatan dan guru baik untuk lingkungan provinsi dan kabupaten/kota. “seperti untuk di lingkungan provinsi kita banyak kekurangan tenaga kesehatan. Saat ini yang terisi, sebelumnya kekurangan ada Lima lalu ada penambahan sehingga jumlahnya menjadi 92. Sedangkan tenaga teknik

hanya 21, sementara tenaga honorer ada 230. Sehingga jumlahnya di provinsi sebanyak 343 orang,” katanya usai mengikuti rapat koordinasi antara Kepala Daerah se-Kalbar, Jumat (11 / 9). Dari 4.810 rekrutmen PNS ini terbagi menjadi 3.945 formasi umum dan 865 formasi honorer. Dia memperkirakan tenaga honorer untuk di daerah kabupaten kota tidak banyak lagi jumlahnya. “ Terbanyak itu tenaga honorer di lingkungan provinsi. Sedangkan kabupaten kota tinggal sedikit. Bahkan saya

dengar Melawi hanya tinggal satu tenaga honorer dan kemungkinan yang satu ini tidak akan ditampung karena bermasalah,” ujarnya. Menurut Lensus, kebutuhan PNS terbesar tahun ini untuk Singkawang yakni sebanyak 456 orang. Hal dimungkinkan karena Singkawang kekurangan pegawai karena kekosongan tersebut atau menggantikan yang pensiun. Masing-masing kebutuhannya untuk lingkungan provinsi Kalbar sebanyak 343, Pontianak 390, Singkawang 456, Kubu Raya 253, Kabupaten Pontianak 337,

Maniamas Ngabang, Margaretha, SH mengharapkan, siswa PSG agar dapat mempelajari bagaimana menjadi tenaga kerja tingkat menengah yang memiliki sumber yang tinggi . “PSG merupakan salah satu upaya untuk meningkat mutu sumber daya (tenaga kerja)untuk memperoleh pengalaman dalam bekerja sehingga nantinya apabila terjun kemasyarakat atau bekerja disuatu instansi tidak

merasa canggung lagi,” katanya. Ia menambahkan, jumlah keseluruhan siswa di SMK Maniamas tahun pelajaran 2009/2010 sebanyak 421 yang terbagi dari 11 kelas yaitu kelas X tiga kelas, XI empat kelas, XII empat kelas. Sedangkan prestasi yang diraih sekolah tersebut diantaranya juara I cabang tolak peluru Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) Landak tahun 2009 ini. “Juga juara I pramuka

dalam rangka ulang tahun Yon Armed Ngabang,” ujar Etha. Selain itu, SMK Maniamas juga mendapat juara II lomba kebersihan persekolahan Maniamas dalam rangka HUT RI ke 64. “Sedangkan dalam rangka Hari Olahraga Nasional (Haornas) 2009 untuk basket balla three on three pelajar mendapat juara II dan tenis meja tunggal putra juara II,” tandas Etha. (rie/kontributor)

Kuota Mahasiswa Bea Siswa Sesuai Yang ditetapkan < Jalani Program APBD NGABANG – Simpado Menanggapi permintaan Masyarakat yang mengharapkan agar jumlah penerimaan mahasiswa yang merupakan program bea siswa dari Pemerintah daerah Kabupaten Landak dapat di perbanyak lagi jumlahnya, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Landak Aspansius, S.Ip, mengatakan, kalau untuk penambahan jumlah atau kouta mahasiswa tersebut sudah di tentukan dalam APBD. Sehingga kalaupun ada penambahan, maka sudh di pastikan ada pembahasan lagi. “Jumlah inikan sudah di tetapkan di APBD termasuk jumlah anggaran yang di butuhkan oleh per orang. jadi kalau untuk penambahannya itu sudah tidak ada lagi,” ujarnya ketika di hubungi Kapuas Post Rabu (12/08) di ruang kerjannya kemarin. Mantan Kabid Dikmen Diknas ini mengatakan, selain persiswa biaya atau anggarannya juga sudah di plotkan per program di Universitas dalam APBD, yang mana dalam mengambil keputusan tersebut atas dasar persetujuan Bupati yang di bahas secara bersama-sama. sehingga Sambas 312, Bengkayang 278, Landak 261, Sanggau 304, Sintang 385, Kapuas Hulu 271, Sekadau 258, Melawi 442, Ketapang 393, dan Kayong Utara 250. Meski masing-masing kabupaten/kota dan provinsi telah menetapkan jumlah kebutuhan untuk rekrutmen PNS ini tepi belum ditentukan kapan pelaksanaannya. Keputusannya ditetapkan langsung dari Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara (Manpan) dan selanjutnya baru dilakukan pengumuman. “jadwal penetapannya dari Manpan belum turun.

tuturnya untuk angkatan tahun Akademik 2009/2010 Untuk Kedokteran Untan hanya di anggarkan 3 Orang. Sementara Untuk UKSW (Universitas Kristen Satya Wacana) Salatiga tahun 2009 ada 80 orang. “Untungnya di UKSW ini ada perpuluhannya, sehingga ada 9 orang mahasiswa kita yang di gratiskan oleh pihak UKSW, sedangkan yang lainnya tidak ada persepuluhan,” katanya. Sementara untuk UNY angkatan Tahun 2009 di program kimia hanya 20 orang, TI 5 Orang, SDLB ada 3 orang dan di IPB Bogor ada 5 orang. sementara di UPI sudah tidak ada lagi lataran di Jogja sudah ada Poliseni adalah program yang di butuhkan sehingga keberadaan mahasiswa dapat di tampung pada satu Universitas. “Ceritannyakan dari pada mahasiswa kita mencar-mencar di sana sini, kebetulan di Jogja juga sudah ada programnya maka kita kumpulkan di Jogja,” paparnya. Sehingga jumlah di poliseni yang di jogja Tahun 2009 untuk jurusan karya Logam ada 5 orang dan karya kayu ada 7 orang. dan jumlah yang du butuhkan itu semua sudah tersaji di dalam APBD. Sehingga konsekwnsinya kalau saja jumlah itu di tambah maka

Pertemuan ini pun untuk menyampaikan persepsi untuk meminimalisir permasalahan sama yang muncul tahun lalu. Yang pasti pelaksanaannya nanti dilakukan serntak dan pengangkatannya pada 1 Januari 2010,” jelasnya. Tambahnya, terkait soal untuk tes PNS ini maka dimungkinkan bagi daerah melakukan kerjasama dengan pihak ketiga. Sementara untuk provinsi akan dilakukan kerjasama dengan pihak ketiga kayni Perguruan Tinggi (PT). “bagi kabupaten kota silahkan saja jika mau

akan lagi.

terjadi

penambahan

Lebih juah dia mengatakan untuk ke depannya, piahaknya juga tetap akan melihat berapa jumlah yang sudah di cetak di berbagai Universitas dan tidak menutup kemungkinan kalau memang jumlah yang di perlukan itu sudah terpenuhi bisa saja pada tahun-tahun yang akan datang itu di stop lataran program tersebut di sesuaikan dengan jumlah tenaga yang di butuhkan di Kabupaten Landak. Dia optimis atas pendirian STKIP yang ada di daerah Kabupaten Landak ini. Hanya saja mengenai pengoprasiannya ini masih terkendala surat ijin dari Dikti. “Sampai sekarang ini memang masih belum keluar, dan ini terkait dengan persyaratannya itu yang memang cukup rumit,” paparnya. Untuk itu yang perlu di perjelaskan kepada masyarakat tentang penerimaan program Bea siswa Pemda, adalah apa yang sudah di lakukan oleh Diknas itu hanyalah semata-mata menjalankan program yang sudah di tuangkan dalam APBD sehingga sulit sekali untuk melakukan penambahan. (wan/kontributor)

bergabung kita fasilitasi. Karena bagaimanapun saat ini kewenangannya masing-masing yakni untuk pejabat pembinaannya antara pegawai provinsi dan kabupaten kota juga berbeda,” ujar Lensus. Dia mengharapkan pemerintah daerah memperhatikan benar dan mengawasi penerimaan PNS ini termasuk kinerja pengelola kepegawaian. Tujuannya untuk meminimalisir masalah yang akan timbul sehingga penerimaan PNS tahun ini lebih baik dari sebelumnya. (pan/kontributor)


Panaringahan <Halaman 10

Edisi IV/September 2009 (Nyanto Pisakng)

opini

Bumikan Pikiran, Kearifan dan Kebenaran Oleh : DR. Drs. Adrianus AS, M.Si Ketika kita dilahirkan, orang tua kita bercita-cita agar setelah dewasa, kita bisa menjadi manusia dengan kualitas hidup baik. Saya juga ketika kecil, tak pernah bercita-cita menjadi seorang Bupati seperti sekarang ini. Namun, perubahan demi perubahan terjadi dan bisa saja mencapai cita-cita itu atau bahkan menguburkannya. Menurut para ahli sosiologi, perubahan tidak bisa ditolak, perubahan juga tidak bisa dihindari. Perubahan hanya bisa di kawal. Kita kawal, agar perubahan itu dapat meningkatkan kualitas hidup kita sendiri, keluarga dan masyarakat luas. Nah, karena perubahan itulah, saya kini bersama anda. Sebagai masyarakat sosial, kita juga harus maklumi bahwa perubahan juga disertai dengan peraturan, pengkayaan ide, pemahaman budaya, pendidikan politik, moralitas agama, legitimasi adat kebiasaan, dsb dan menjadikan pikiran diri kita dipenuhi oleh penilaian, prasangka, pola, dan pendapat. Untuk menyertai perubahan yang demikian, kita memerlukan sebuah sikap; KEARIFAN. Nenek moyang kita dulu, dalam bertindak selalu mengedepankan kearifan ini. jaid, kearifan bagi orang kita bukanlah hal yang baru. Kita seringkali sombong dengan jabatan, dengan posisi di masyarakat, dengan gelar kesarjanaan. Tetapi, kita juga sering lupa bahwa kadang-kadang kearifan tidak muncul dalam benak kita. Yang sering muncul, kadang kearifan untuk menilai orang lain; kamu salah, kamu harus begini, kamu harus begitu.....Bagi saya, kearifan untuk tidak menilai berarti meningkatkan proses berpikir dalam memahami diri. Sekaligus tidak menghadirkan konflik, tidak memandang yang lain, dengan demikian fakta kebenaran itu bukan datang dari pikiran, akan tetapi kita dapat memahami hal ini sebagai pengalaman langsung. Bilamana kita melihat kenyataan status sosial kita yang berbeda-beda

dari kacamata kebenaran sebenarnya kita akan melihat konflik/mampu mengatasi. Akan tetapi pribadi yang berbeda tak akan mampu memandang kebenaran/mengatasi konflik. Pikiran itu maunya ingin melindungi diri, ingin melanjutkan, ingin menjadi, ingin mengalami suatu kondisi, semua itu berputar di sekitar diri sendiri, oleh karena itu berputar disekitar diri sendiri, oleh karena itu dapatkah pikiran semacam itu dapat memecahkan problem yang senantiasa berkembang? Nampaknya proses berfikir inilah yang perlu dipahami untuk meminimalisir konflik yang terjadi. Sebagai mahkluk sosial, kita juga mestinya sadar bahwa hidup diri manusia sebenarnya dalam ketidaktahuan. Bilamana kenyataan ini disadari dengan kesungguhan, sedangkan diri kita ada kesediaan untuk membiarkan sesuatu itu hadir dengan memandang tanpa teralih terhadap persoalan-persoalan kita, maka sebenarnya diri kita berlangsung dalam proses tahu. Perlunya kesadaran diri untuk mengosongkan akal budi kita, tidak lain agar informasi kebenaran yang hadir lewat siapa saja yang mamahami akan hal ini, dapat menyatakan “Akulah Kebenaran” tanpa campur tangan ide-ide, faham, kekuasaan, serta paksaan. Kebenaran tidak pernah dengan propaganda. Sekalipun dia berada ditempat yang kacau. Proses berpikir jernih sejauh orang melihat kekacauan serta keluar dari kekacauan itu. Bahwa Kebenaran dalam keyakinan agama yang kita anut haruslah dipahami sebagai fakta, bukan teori, faham, harapan-harapan, ide-ide atau pola-pola tertentu. Semakin kita memikirkan, memeriksanya, menganalisa dan mendiskusikannya, semakin berbelit-belit jadinya. Ketika saya menjelaskan tentang Kebenaran Yang Satu, lalu anda memberikan respon terhadap penjelasan itu sesuai dengan pengalaman anda, pendidikan anda, ingatan anda, prasangka-prasangka, latar

Panen Perdana SL-PTT Kelompok Tani Riapm Sabada

belakang pembinaan yang anda jalani, anda menangkap sesuai dengan iklim yang mewarnai itu, anda berpikir mengikuti latar belekang itu. Titik pusatnya adalah si “aku” dalam proses bertindak. Kenyataan ini akan menjadikan konflik. Bilamana latar belakang si “aku” sebagai diri pribadi menciptakan persoalan dalam proses berpikir, maka orang akan berada dalam konflik, lahir dan bathin, dalam pikiran, dalam emosi, dalam perbuatan. Pikiran tidak dapat melihat persoalan itu secara lengkap dan menyeluruh. Itulah sebabnya pikiran belum merupakan suatu pemecahan. Batin kita sendiri sifatnya ingin plong, merdeka, bebas dari tekanan-tekanan, masalah. Pengungkapan proses pemikiran kita sendiri berlangsung dari waktu ke waktu dalam kesadaran yang luwes, pasif waspada dan kesadaran ini bukan lahir dari disiplinataupun pola pengalaman manapun. Kesadaran bersifat individual, karena kebingungan, keresahan, serta berbagai macam konflik, menjadi pengalaman masing-masing. Hubungan manusia dengan yang lain bersifat dinamis. Kedinamisan inilah yang selalu menghalangi pintu kedalaman, dimana disana tersembunyi yang menjadi dikenal, namun tak dikenal/tak terjangkau oleh akal budi. Ketika orang sampai kepada kesadaran yang terdalam, sebenarnya simbol-simbol sebagai yang tadinya tak dikenal menjadi dikenal, karena dia menjadi wujud. Akan tetapi pada umumnya orang terlalu rapat menutup piintu kedalaman yang terdalam tadi. Bagaimanapun juga kekuatan lahiriyah, dia akan berakhir dengan kegelapan karena keinginan, akal pikir dan perasaan selalu menciptakan konflik. Dan ini merupakan tembok isolasi bagi kebebasan. Kebebasan bisa berlangsung bila ada komitmen yang batin harus mencerahi yang lahir. Kerukunan merupakan kekuatan praktis, akan tetapi kekuatannya tak bertahan lama, bilamana pengembangannya

SEBATIH - Simpado Panen perdana SL-PTT Kelompok Tani Riapm Sabada Di Dusun Keranji Birah Desa Sebatih Kecamatan Sengah Temila,pada selasa,18 september 2009. Kelompok tani yang di bentuk pada 29 desember 2008, diketuai oleh Asa Lisen. Menurut Asa, anggotanya berjumlah 70 orang yang mengelola 50 hektar lahan dengan hasil panen 8,3 ton/hektar. “hamper 80% anggota kami melaksanakan musim

bertentangan dengan kesadaran moral. Kita hidup ini berhadapan dengan dunia ide-ide, orang-orang, alam, harta benda, serta nilai yang sudah ada. Hubungan sebab dan akibat yang terjadi kita sadari sebagai yang totalitas. Kita tidak dapat terus-menerus memikirkan semua itu. Akan tetapi kita harus cukup peka untuk menerima isinya, sehingga potret yang kita tangkap mulai bercerita tentang yang ada. Jadi bukan mulai dari kemampuan atau spesialisasi yang kita miliki sebagai dasar penilaian. Nampaknya intelegensi merupakan kesadaran total terhadap diri. Dengan mental spesialis kitapun memiliki laboratorium penderitaan yang terjadi pada diri kita sendiri. Dengan itu kita mengembangkan kemampuan yang akan membantu memecahkan konflik kita. Jadi intelegensi bukan menilai, tetapi disini mengungkapkan. Menerima, menghormati dan mengakui lintasan peristiwa kehidupan yang terjadi bukanlah harus diartikan sebagai kesadaran yang bersifat pasif, tetapi biarkanlah realitas yang terjadi itu menceriterakan kisahnya tanpa kita menafsirkannya, untuk menghadapi tantangan yang selalu baru, kita harus tetap melayani, itu tidak lain adalah dengan kesadaran pasif tetapi sebenarnya juaga tidak pasif. Emosi dan keserakahan pada dasarnya menghancurkan diri sendiri. Sekalipun keberhasilan itu menyenangkan, membanggakan, namun akal dan hati terus menerus menghadapi tantangan dan hambatan. Keberadaan merdeka justru diluar ambisi dan keserakahan. Pembodohan merupakan bingkai dari ambisi dan keserakahan. Tingkah lakunya tercermin dalam bentuk halus undang-undang, peraturan, himbauan, edaran, kasar kekuasaan, kekerasan, tidak mengorangkan orang, tipu daya, akal-akalan, pura-pura, atau cara lain. Sesungguhnya suara hati nurani manusia berhimpit dengan ambisi dan keserakahan, kedua-duanya sama-sama memiliki kekuatan

tanam gadu sebagaimana yang dianjurkan pemerintah Kabupaten Landak” ujarnya. Atas keberhasilan panen musim tanam 2009 ini, Kelompok Tani Riapm Sabada menerima bantuan paket berupa bibit, pupuk, dan obat dari Dinas Pertanian. Pada panen perdana ini, hadir Bupati Landak Dr Drs Adrianus Asia Sidot,M.Si beserta istri, dan jajaran pemerintah Kabupaten Landak. Dalam sambutannya, Bupati Landak Adrianus Asia Sidot,

dahsyat dalam kehadirannya di dunia, masing-masing bergantian kalah dan menang, Namun pada akhir pertandingan suara hati menang. Kemampuan memahami proses pemikiran kita sendiri yang terus-menerus ditumbuhkan untuk dikenali secara total, maka akan melahirkan kerendahan hati, dengan itu akan memendang kepada persoalan itu sendiri dan kemudian ia akan mampu memecahkannya, serta mampu mempertimbangkan hal-hal yang mendesak. Apa yang kita lihat sebagai realitas kehidupan ini sebenarnya semua berceritera tentang dirinya sendiri, dan dia sungguh-sungguh mengungkapkan dirinya. Namun karena akal budi saya dan anda masih berkutat pada ide-ide, maka proses pengenalan diri menjadi tidak berlangsung. Ketika orang sudah mulai terlibat dengan kesombongan baik terang-terangan maupun tersembunyi, kebenaran yang tadinya hampir mendekat maka dia menjauh lagi. Mereka yang sadar betapa pentingnya kewaspadaan membantu tersingkapnya kebenaran, maka tak akan ceroboh menyikapi seperti itu. Benarkah masyarakat adil dan makmur bisa tercapai di negeri ini ? Sepanjang pertanyaan itu ide, maka jawabannya pun juga dengan ide, ini berarti harus dengan pengandaian. Pengandaianpun berarti sudah membatasi, ini berarti sudah konflik kewaspadaan tidak muncul dari ide. Berpikir secara eksklusif tentang keluarga, golongan maupun negara kita sendiri sesungguhnya sudah mulai dengan tantangan, kalau kita sudah berpikir bahwa kita ini berbeda dari yang lain , maka kita tidak merdeka lagi, mamahami kenyataan ini haruslah dipahami betul. Benar dalam arti batin itu kalau orang bebas dari rasa takut. Takut selalu dalam hubungan dengan sesuatu. Kalau kecerdasan terarah pada proses tahu tentang menjadikan takut itu, maka orang mampu melepaskan rasa takut. Kiranya diri manusia itu perlu

mengajak masyarakat untuk merubah cara berfikir untuk maju dan cara bertani supaya dapat memanfaatkan lahan yang seoptimal mungkin. “mari kita berubah agar maju seperti orang didaerah lain” ujarnya. Sengli, Kepala Dusun Keranji Birah mengatakan, dengan keberhasilan petani di tahun ini akan mendorong masyarakat untuk bercocok tanam 2 kali dalam se tahun /musim tanam gadu.

membudayakan bahwa dia suka melakukan sesuatu semata-mata bukan karena ingin dipuji, akan lebih mendatangkan keuntungan besar, sukses pendidikan, mendapatkan jabatan, mendapatkan sesuatu seperti yang lain, serta harapan-harapan lainnya. Dengan pemikiran seperti itu barangkali saya, anda dan anda sama sekali tidak ada persaingan, nampak kewaspadaan itu mampu menjinakkan ambisi. Mengkaji kahidupan itu sama halnya belajar sepanjang hidup, dan anda sendirilah pengajarnya, Anda belajar dari segala-galanya, hidup itulah yang mengajar. Kesabaran dan kesungguhan terhadap penelitian yang berkaitan dengan ambisi, marah, senang, puas, iri hati, cinta, indah, semua itu bermuara pada intelegensi, dimana dia timbul bersamaan dengan pengertian tentang dirimu sendiri. Pengertian itu menjadikan orang tidak ada rasa takut. Kemana arah langkah perjalanan hidup diri kita ? sudah benarkah rambu-rambu yang saya pegang ? Kepada siapa saya mesti bertanya ? Mengapa saya mesti harus mengenal ? Kapankah saya mulai memahami ? Bagaimana saya mempertanggung jawabkan hidup ini ? Keyakinan yang dipahami sebagai iman tentu didalamnya terkandung kewaspadaan. Keyakinan yang benar bukan spekulasi, itulah sebabnya orang beriman, dia waspada, dengan itu apa yang dilakukan terbimbing oleh kebenaran. Kewaspadaan bila bibitnya keluar dari yang lahir, orang mengawalinya dengan konflik, akan tetapi bila intelegensi mampu menerima pernyataan realitas itu sendiri sebagai yang hidup, dan berkembang serta mengungkapkan maka diri kita berada waspada. Mewaspadai tidak boleh diartikan dengan berprasangka lebih dulu, ini berarti sudah membangun gelap/kacau. Proses berpikir sebagai ide hendaklah menyiasati rambu-rambu gelap tadi. Supaya kegelapan tersebut bisa terangkat menjadi terang. (Penulis adalah Bupati Landak)

“kendala utama kami adalah sulitnya mengubah pola lama dalam bertani” ujarnya. Dilanjutkannya, mereka juga merasa perlu peralatan pendukung untuk mengganti peralatan manual selama ini. “musim sekarang tak jelas, banyak tikus” ujarnya. (fer/fab)


Urakng Muda' Edisi IV/September 2009 (Nyanto Pisakng)

<Halaman 11

remaja

Cara Jitu Membagi Waktu Masih bingung soal bagi waktu yang baik dan benar? Jangan kuatir. Coba deh ikuti resep-resep manjur di bawah ini, dijamin waktumu tidak bakal mubazir begitu saja. 1. Jadikan waktu belajar di kelas adalah waktu terbaik untuk belajar. • Siapkan materi sebelum pelajaran dimulai. Kalau hanya punya waktu sedikit buat membaca seluruh bahan materi, banyaklah bertanya. Ulang sekilas materi terakhir supaya nggak banyak bengong waktu guru menerangkan materi baru. • Dengarkan dengan serius apa yang diterangkan guru dan cobalah mengulang

kembali materi yang baru didapat versi bahasamu sendiri. Resep ini mujarab buat mencegah sistem belajar kebut semalam karena materinya bakal lama tersimpan di otak kita. 2. Buat daftar harian. • Tulis secara singkat 5 tugas yang harus dikerjakan, baik urusan sekolah atau pribadi, berurut mulai dari yang terpenting. • Buat juga cita-cita kecil yang bisa dikerjakan hari ini, misal membaca 5 halaman pelajaran Biologi. 3. Rencanakan jadwal mingguan. • Buat agenda mingguan yang berisi jadwal pelajaran, kegiatan

ekstrakurikuler atau les tambahan, tugas rumah, tidur dan makan. Tulis semuanya supaya terlihat urutan waktunya. Jangan lupa sisakan baris kosong buat kegiatan yang mendadak muncul kemudian hari. • Usahakan buat waktu belajar selama dua jam per satu jam pelajaran di sekolah. 4. Gunakan waktu siangmu sebaik mungkin. • Di sekolah kamu bisa membaca terlebih dulu materi pelajaran sebelum guru masuk kelas. Begitu juga sesudah pelajaran selesai, buatlah ringkasan kecil tentang materi baru.

Supaya mudah diingat tulis materi tersebut dalam kartu-kartu kecil, atau tempat lain yang mudah dibaca kembali. • Atur waktu belajar sebanyak mungkin ketika hari masih terang. Usahakan cari tempat belajar yang sunyi atau tidak berisik supaya kamu dapat berkonsentrasi. 5. Buat kalender semester pribadi. • Beri tanda-tanda khusus di kalender dinding atau meja setiap tanggal-tanggal khusus, misal tanggal ujian atau kenaikan kelas. • Tulis semua tanggal khusus tersebut plus kegiatannya dalam kalender kecil yang bisa dibawa ke mana saja.

Krisis Percaya Diri, Gimana Nih? risis Percaya Diri adalah merupakan bagian dari kehidupan remaja. Saya sendiri sempat mengalaminya saat masih duduk di Sekolah Menengah Atas. Pada saat itu saya begitu khawatir dengan munculnya jerawat, naiknya berat badan, potongan rambut dan semua hal yang kesemuanya nggak jauh-jauh urusan penampilan. Artikel pertama saya juga membahas mengenai sebagian keinginan diri kita yang terkadang ingin menjadi seperti orang lain. Yang hitam ingin putih, yang putih ingin hitam. Yang berambut lurus ingin jadi ikal, yang ikal ingin menjadi lurus. Bahkan sebuah rublik kesehatan di majalah remaja membuat saya ingin tertawa, dalam satu edisi memuat dua keluhan yang kontradiktif, yang satu menanyakan bagaimana caranya agar badannya yang kurus bisa menjadi gendut. Satunya lagi menanyakan bagaimana caranya badannya yang gendut bisa jadi kurus. Hahaha… Hampir semua remaja mengalami hal tersebut, dan rela menghabiskan ratusan ribu dari koceknya hanya untuk merubah sesuatu yang tidak dia sukai dari dirinya menjadi berbeda atau menjadi apa yang dia inginkan. Terlebih lagi banyak iklan yang menawarkan perubahan penampilan fisik secara instant. Iklan-iklan produk pemutih merajalela, produk pelangsing menjamur, dan semua iklan yang menjanjikan perubahan penampilan yang serba cepat. Hemmm…Padahal banyak diantara kita yang akhirnya kecewa ternyata iklan tersebut tidak seperti yang dijanjikan. Kecewalah hati ini dan diperparah lagi dengan hilangnya percaya diri dan kecemasan yang terus

K

menerus. Rugi banget deh! Syukurlah krisis PeDe tidak begitu lama hinggap dalam diri ini. Saya menyadari bahwa setiap orang pasti pernah merasa tidak puas dengan penampilan fisiknya sehingga mencari cara untuk bisa “merasa” tampil lebih baik. Dan mulai bertanya dalam hati mengapa ya penampilan itu amat begitu penting bagi sejumlah orang ? Apakah Roberta Honigman & David J. Castle, yang menyatakan bahwa gambaran mental seseorang terhadap bentuk dan ukuran tubuhnya; bagaimana seseorang mempersepsi dan memberikan penilaian atas apa yang dia pikirkan dan rasakan terhadap ukuran dan bentuk tubuhnya, dan atas bagaimana ‘kira-kira penilaian orang lain terhadap dirinya. Sebenarnya, apa yang dia pikirkan dan rasakan, belum tentu benar-benar merepresentasikan keadaan yang aktual, namun lebih merupakan hasil penilaian diri yang subyektif. Apakah apa yang saya nilai mengenai diri saya belum tentu seperti yang orang nilai atas saya? Apakah yang orang lain nilai mengenai diri saya adalah bukan seperti yang saya nilai atas diri saya sendiri? Akhirnya saya mencari jawaban dan menemukan pernyataan tegas atas diriku sendiri, “Bukan hanya penampilan yang saya butuhkan!” Memang benar dalam masyarakat sudah terbentuk image bahwa seseorang yang secara penampilan lebih dari yang lainnya (Cantik, tampan, langsing, kekar, dll) akan memiliki peluang lebih besar untuk mencapai segalanya dibandingkan yang biasa-biasa saja. Padahal, kesempurnaan atau pun kecantikan itu adalah sebuah nilai yang relatif, karena

berbeda antara satu individu dengan yang lain, antara satu budaya dengan yang lain, antara satu masyarakat dengan masyarakat lain. Pada tahun 1891, seorang psychopathologist dari Italia, Enrique Morselli, memunculkan istilah dysmorphobia untuk menerangkan kondisi patologis seseorang, karena terus menerus memikirkan imagine defect, atau “kekurangan imajiner” dirinya. Istilah Body Dysmorphic Disorder (BDD), secara formal juga tercantum dalam Diagnostic and Statistic Manual of Mental Disorder (4th Ed), untuk menerangkan kondisi seseorang yang terus menerus memikirkan kekurangan fisik minor atau bahkan imagine defect. Akibatnya, individu itu tidak hanya merasa tertekan, bahkan kondisi tersebut melemahkan taraf berfungsinya individu dalam kehidupan sosial, pekerjaan atau bidang kehidupan lainnya Padahal sebenarnya mereka tidaklah buruk seperti apa yang mereka pikirkan dan nilai. Bahkan, mereka tampak seperti orang-orang kebanyakan lainnya. Memang agak parah juga jika krisis ini terus berlanjut biasanya lambat laun mereka akan menunjukkan sikap pemalu, sulit menjalin kontak mata, komunikasi dan memiliki self esteem yang rendah. Mereka seringkali bertingkah ekstrim untuk mengkamuflase atau menutupi apa yang mereka anggap kekurangan yang memalukan. Misalnya, berulang kali bercermin, berdandan yang memakan waktu sangat lama. Mereka pikir, dengan berdandan dan mematut diri, akan mengurangi kecemasan, padahal, justru semakin lama, akan semakin membangkitkan

kecemasan karena mereka semakin memperhatikan “kekurangan” tersebut. Menurut Gary K. Arthur MD, penderita BDD pada umumnya mendatangi dokter, dermatologist, atau pun ahli bedak plastik, untuk menangani ketidakpuasan mereka terhadap beberapa bagian tubuh. Biasanya, banyak penderita BDD yang tidak hanya overly concern terhadap satu hal saja (misal, hanya pada bentuk hidung), tapi mereka biasanya juga tidak senang atau tidak puas terhadap beberapa bagian tubuh lainnya, seperti bagian dari wajah, rambut, bentuk tubuh, dan bagian tubuh yang lainnya. Membangun konsep diri dan pola pikir yang lebih positif dan obyektif dalam menilai diri adalah merupakan solusi paling tepat untuk krisis ini. Selain itu, kita harus melatih diri untuk membangun alternatif strategi dan jalan keluar dalam mengatasi pikiran-pikiran obsessive yang mengganggu konsentrasi dan meningkatkan pengendalian diri terhadap tindakan kompulsif-nya (misalnya, untuk terus menerus bercermin). Yang tidak kalah pentingnya, adalah adanya dukungan keluarga atau sahabat untuk membicarakan emosi-emosi yang sedang kita rasakan , bersikaplah terbuka atas kekhawatiran dan kecemasan yang kita rasakan. Memang proses ini bukanlah proses yang mudah, namun membutuhkan pengertian dan kesabaran yang dalam. Bagaimana pun, masalah krisis Percaya Diri ini adalah masalah yang cukup rumit untuk dipecahkan sendirian. Kamu tahu, kita selalu butuh orang lain untuk memecahkan persoalan!(end/simpado)

Contoh bagus adalah buku agenda harian atau daily planner. 6. Kerjakan sebisa mungkin. • Kalau ada perlengkapan belajar yang tidak dimiliki, bisa dicari cara lain yang hasilnya sama supaya tidak jadi penghambat. • Usahakan bekerja sebaik mungkin sesuai kemampuan, tidak perlu sempurna 100%, yang penting coba dulu. 7. Konsentrasi dan fokus. • Pada setiap kegiatan, usahakan tetap fokus dan konsentrasi pada materi yang sedang diikuti, misal dengan bersikap aktif. • Supaya aliran darah tetap berjalan lancar, istirahatlah

selama 5 - 10 menit setiap 30 - 40 menit. 8. Jalan lurus sesuai jadwal rencanamu. • Mulailah berkata ‘tidak’ pada hal-hal yang dapat merusak alur rencana. • Tetapkan batas waktu untuk segala rencana atau cita-cita kecilmu. Kalau berhasil beri penghargaan atas jerih payahmu. • Hargai diri sendiri dengan membuat rencana, jadwal dan cita-cita yang sesuai dengan kondisi pribadi. Selamat mencoba ! (Sumber : Tips for Better Time Management, Learning Centre, Study of Liberal Arts, Purdue)

Tips Peroleh Sahabat Sejati 1. Jangan hancurkan ikatan persahabatan hanya kerana sedikit masalah kecil. Kalian perlu bijak berkomunikasi dan saling berbincang dari hati ke hati dalam usaha memperbaiki hubungan persahabatan yang bermasalah. 2. Sifat hormat-menghormati antara satu sama harus diterapkan dalam persahabatan. Dengan ini, masing-masing tahu menjaga hati dan perasaan antara satu sama lain. Sekiranya kamu menghormati orang lain sudah tentu orang lain juga akan menghormati diri kamu! 3. Sifat cemburu harus dilontarkan jauh-jauh. Tidak semestinya kalian bersahabat, maka setiap masa kamu perlu berdampingan. Bersedialah menerima minat-minat lain sahabat mu itu dengan hati yang terbuka tanpa sebarang perasaan cemburu. 4. Dalam persahabatan, masing-masing harus berfikiran positif dan sedia menerima kelebihan mahupun kelemahan antara satu sama lain. 5. Adalah lebih baik sekiranya kamu mencari seorang sahabat yang memiliki minat dan kecenderungan yang sama. Dengan ini masingmasing dapat berkongsi minat bersama-sama. 6. Jangan sempitkan fikiran kamu dengan pemahaman mahupun kepercayaan kamu sendiri. Sebaliknya, kamu perlu menghargai dan menghormati pendapat serta pandangan orang lain. Paling tidak pun, jadilah seorang pendengar yang baik. 7. Saling belajar antara satu masing-masing dapat menimba pengetahuan baru setiap hari.

sama lain agar pengelaman dan

8. Jangan jadi ‘talam dua muka’. Sekali lagi ditekankan bahawa masing-masing perlu mengamalkan sikap jujur dan ikhlas dalam persahabatan. 9. Jangan campur adukkan masalah-masalah yang kamu hadapi dengan persahabatan. Memang benar kalian boleh meluahkan perasaan antara satu sama lain namun jangan sampai sahabat mu itu turut rasa terbeban dengan permasalahan yang sedang kamu alami. 10. Pelihara pertuturan kalian agar masing-masing rasa dihormati dan dihargai.

(Sumber : Majalah Remaja)


Info Iklan : Sukandi, SE (081345258168)

<Halaman 12

Bahata Paridup ekonomi kerakyatan

Edisi IV/September 2009 (Nyanto Pisakng)

Pelatihan Wira Usaha Wanita Rawan Ekonomi NGABANG - Simpado Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (PP dan KB) Landak menggelar kegiatan pelatihan wira usaha wanita rawan ekonomi di Kabupaten Landak selama dua hari, 26-27 Agustus, dengan peserta ibu-ibu di Kecamatan Ngabang. Acara yang dihelat di gedung swadaya Ngabang dibuka resmi oleh Wakil Bupati Agustinus Sukiman SH dan dihadiri para kepala dinas/instansi di lingkungan Pemkab Landak. Wabup Sukiman dalam pengarahannya, mengharapkan hasil dari pelatihan ini

dapat dikembangkan di dalam keluarga, sehingga dapat meningkatkan perokomian, baik di dalam keluarga maupun di lingkungan masyarakat. “Jadi kita berharap ibu-ibu yang sudah mendapat ilmu selama pelatihan dapat dikembangkan,” ujar Sukiman. Ia mengatakan, bahwa secara umum pembangunan berbagai bidang telah menunjukan kemajuan namun disisi lain, disadari maish ada bidang yang perlu untuk mendapatkan perhatian bersama. “Yaitu sektor peran wanita dibidang ekonomi

masih dirasakan sangat rendah, akses kaum perempuan dalam pembangunan ekonomi relatif rendah sehingga berpengaruh terhadap rendahnya pendapatan keluarga,” urai Sukiman. Kepala Badan PP dan KB Landak, Hj. Nyemas Srikandi, S.Sos mengatakan, pelatihan ini dengan nara sumber melibatkan organisasi kewanitaan, dinas koperasi perindustrian dan perdagangan (Koperindag) dan dari Badan PP dan KB sendiri. “Sementara peserta dari ibu-ibu di Kecamatan Ngabang,” ujarnya.

Menurut Nyimas, perempuan adalah salah satu pilar bangsa dalam pembangunan menuju peningkatan ekonomi keluarga, peranan perempuan ditengah-tengah gejolak ekonomi di Indonesia dan khususnya di Kabupaten Landak semakin sulit. “Sehingga perlu tangan-tangan terampil untuk mengatur ekonomi dalam keluarga, agar dalam kondisi apapun kaum perempuan mampu berjalan dengan sikap bijaksana,” tukas Nyimas. (rie/kontributor) < Peserta Pelatihan Wira Usaha Wanita Rawan Ekonomi, 26-27 Agustus 2009

Koperasi Indonesia di Tengah Koperasi Dunia Oleh : Djabaruddin Djohan

Dalam kunjungan ke negeri Skandinavia (Denmark, Swedia, dan Norwegia), Menteri Perdagangan dan Koperasi (1978-1983) Radius Prawiro bersama Bustanil Arifin, Menteri Muda Koperasi saat itu, mengagumi berbagai jenis koperasi di sana. Secara berseloroh, Radius bertanya kepada Bustanil, mengapa koperasi di Skandinavia berkembang? ”Itu karena di negara-negara ini tak memiliki UndangUndang Koperasi dan Menteri Koperasi.” Seloroh itu masih sering muncul hingga kini. Maklum, koperasi kita tak kunjung menjadi lembaga ekonomi dan sosial yang berarti meski berbagai upaya dilakukan. Perjalanan panjang koperasi, kedudukan politis dan strategis dalam UUD 45, pembentukan wadah gerakan koperasi (Dekopin) yang

tahun ini berusia 61 tahun, diikuti perlindungan dan fasilitas berlimpah tidak menjadikan koperasi kian berdaya sebagai lembaga ekonomi maupun gerakan. Berbagai UU dan menteri koperasi tak juga mampu mengubah wajah koperasi, yang pernah diimpikan sebagai ”saka guru perekonomian nasional”. Dalam pertemuan International Cooperative Alliance (ICA)— organisasi gerakan koperasi internasional—Oktober 2007, Global 300 menyajikan profil 300 koperasi kelas dunia, berasal dari 28 negara yang turnover-nya mulai dari 63,449 juta dollar AS hingga 654 juta dollar AS. Tanpa UU dan Menteri Koperasi terbanyak bergerak di sektor keuangan (perbankan, asuransi, koperasi kredit/credit union) sebesar 40 persen, disusul koperasi pertanian (termasuk

kehutanan) 33 persen, koperasi ritel/wholesale 25 persen, sisanya koperasi kesehatan, energi, manufaktur, dan sebagainya. Dari 300 koperasi itu, 63 ada di AS, 55 di Perancis, 30 di Jerman, 23 di Italia, dan 19 di Belanda. Yang menarik, di negara-negara kapitalis liberal ini, tidak memiliki UU dan menteri koperasi. Meski demikian, bukan berarti di negara-negara yang mempunyai UU dan menteri koperasi, koperasinya tidak berkembang baik. Sebut saja Jepang yang menempatkan 13 koperasinya dalam Global 300, salah satunya adalah Zen Noh, koperasi pertanian yang turnover-nya 63.449 juta dollar AS dan aset 18,357 juta dollar AS (2005), menduduki peringkat pertama. Lalu, Korea Selatan dua koperasi, India (tiga koperasi), bahkan Singapura menempatkan dua koperasi (koperasi konsumen dan asuransi) dalam deretan Global 300. Atau dalam

kelompok/daftar koperasi negara berkembang, disebut Developing 300 Project, dengan turnover tertinggi 504 juta dollar AS, ada negara, seperti Malaysia, Thailand, Vietnam, atau Filipina, yang masing-masing menyumbang lima koperasi. Dari Afrika, seperti Etiopia, Kenya, Tanzania, dan Uganda, masing-masing menyumbangkan lima koperasi. Entah karena keteledoran otoritas atau koperasi kita belum ada yang memenuhi syarat untuk masuk dalam kelompok ini, tak sebuah koperasi dari Indonesia yang terjaring. Apa yang terjadi dengan perkembangan koperasi di Indonesia sehingga penampilannya jauh tertinggal dari koperasi-koperasi di negara lain, bahkan dari negara-negara sedang berkembang lainnya? ”Alat Politik”

Pada masa ”Orde Lama” koperasi menjadi ”alat politik” pemerintah dan partai dalam rangka nasakomisasi. Pada masa ”Orde Baru” koperasi menjadi ”alat dan bagian integral pembangunan perekonomian nasional” yang dilimpahi bermacam fasilitas. Kebijakan yang menempatkan peran pemerintah amat dominan dalam pembangunan koperasi menjadikan gerakan koperasi amat bergantung pada bantuan luar, hal yang amat bertentangan dengan hakikat koperasi sebagai lembaga ekonomi sosial yang mandiri. Kini, pada masa reformasi, yang seharusnya saat tepat untuk back to basic, membangun koperasi yang mandiri, kenyataannya sikap ketergantungan gerakan koperasi justru terasa amat kuat. Hal ini antara lain tecermin dari keberadaan Dekopin, organisasi tunggal gerakan koperasi, yang praktis seluruh kegiatannya

masih bergantung pada APBN (satu hal yang mendorong konflik berkepanjangan di kalangan gerakan sendiri), bukan pada dukungan dari anggotanya sebagai wujud kemandirian. Lebih parah lagi antara gerakan koperasi (Dekopin) dan pemerintah (Kementerian Negara Urusan Koperasi dan UKM) yang seharusnya bersama membangun koperasi—seperti dilakukan beberapa negara tetangga—sulit terjadi. Masing-masing memiliki agenda sendiri. Akibatnya, pembangunan koperasi tak terarah. Dalam pembangunan koperasi, kita perlu belajar dari pengalaman pahit selama ini, sekaligus belajar dari keberhasilan negara lain mengembangkan koperasi? (Penulis adalah Ketua Lembaga Studi Pengembangan Perkoperasian Indonesia (LSP2I)


Paringa Idup Edisi IV/September 2009 (Nyanto Pisakng)

Info Iklan : Sukandi, SE (081345258168)

<Halaman 13

kesehataN

Waspadai Serangan DBD < 5 Warga Landak Meninggal Akibat DBD NGABANG – Simpado Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Landak Sophia Tjakre mengatakan, sampai saat ini sedikitnya 98 orang di daerah Kabupaten Landak sudah terserang DBD (Deman Berdarah). Dari ke 98 kasus, jika sebelumnya yang tewas ada 3 orang, kini sudah bertambah menjadi 5 orang. Kasus yang cukup banyak terjadi di dua Kecamatan masing-masing di Kecamatan Ngabang dan Kecamatan Sengah Temila. “Kalau di bandingkan dengan pada tahun lalu kita hanya 29 kasus tetapi pada tahun ini masyarakat kita yang terkena DBD ini sudah meningkat tajam yang mana sudah mencapai 98 kasus dan 5 sudah meninggal,” tuturnya. Dikatakannya sebelum adanya lonjakan kasus pihaknya juga sudah melakukan poging (penyemprotan Nyamuk) terutama untuk mengantisipasi agar jangan

sampai terjadi kasus. Memang menurutnya poging itu sendiri akan di lakukan apabila ada terjadi kasus DBD,tetapi untuk di daerah Kabupaten Landak poging selalu di lakukan dan ini untuk mengantisifasi. “Yang penting harus kita lakukan inikan terutama pada masyarakat kita adalah melakukan PSN (Pemberantas Sarang Nyamuk) dengan 3 M (menutup, menguras dan mengugur) ini yang harus di lakukan oleh masyarakat agar nyamuk yang menyebabkan DBD ini tidak dapat berkembang biak,” ungkapnya kepada Kapuas Post akhir pekan lalu di Ngabang. Terkadang, lanjutnya, masyarakat kurang peduli terhadap lingkungan yang ada di sekitarnya terutama terhadap wadah yang dapat menampung air yang merupakan tempat bersarangnya Nyamuk Aidesaigefty. Karena menurutnya nyamuk tersebut adalah merupakan nyamuk yang tergolong Nyamuk yang kaya, karena tidak mau menempati tempat yang kotor selain termpat air minum atau

bak air yang ada di dalam rumah maupun wadah yang bersih. “Kita dari Dinas setiap kali ada terima informasi ada kasus kita segera turun, bahkan pada saat lebaran ini kita lakukan poging di rumah penduduk yang non muslim dan kegiatan poging kita selama ini terus menerus kita lakukan,” tuturnya. Terkait dengan kondisi seperti sekarang ini, menurutnya setiap ada kasis pihaknya selalu melakukan laporan kepada Pemda, sehingga saat ini sudah keluar dana darurat untuk mengantisipasi penyebaran DBD kendati dana yang di miliki Dinkes saat ini cukup terbatas. “Dana yang kita anggarkan ini kemarinkan terbatas karena pada tahun yang lalu jumlahnyakan cukup minim tetapi kita tidak tahu kalau pada saat ini ternyata kejadian ini usudah berkembang hingga 3-4 kali lipat jadi mau tidak mau keluar dana darurat,” ungkapnya, Dia juga mengakui salah satu kendala yang di hadapi oleh Din-kes Landak saat ini ketika melakukan poging adalah ada di antara warga yang tidak mau atau menolak para petugas melakukan poging di dalam rumah miliknya karena tidak mau apa yang sudah di tata dalam rumahnya kembali berantakan atau rusak. “Inilah kendala petugas kita yang melakukan fogging. Ada yang melarang melakukan poging dalam rumahnya dengan alas an takut tanaman hias atau lainnya rusak dan hanya boleh di luar rumah saja. Tetapi begitu terjadi kasus baru rebut. Yang saya tau poging itukan tidak sampai membuat kerusakan pada

Tips Pencegahan Penularan Demam Berdarah

Tutup Tempayan yang berisi air

Mengubur Barang Bekas

Menguras Bak Mandi

Menyemprot Nyamuk dengan zat kimia

Pengasapan/Fogging

Grafis : Endy Simpado

Menabur Bubuk ABATE

tanaman hias atau apalah. Karena kita tidak mau manusianya yang sakit, kalau memang sudah di serang DBD bagaimana,” tanyanya dia. Untuk itu ia meminta, kepada masyarakat terutama untuk mengantisifasi penyebaran DBD yang terajadi sekarang ini, pihaknya meminta agar masyarakat harus tanggap terhadap kebersihan lingkungannya masing-masing terutama

Masukkan Ikan Cupang dalam bak air

dapat melakukan pemberantasan sarang nyamuk serta melakukan pengurasan penutupan serta penguburan terhadap barang – barang yang dapat menyebabkan perkembangbiakan nyamuk Aides Aigefty yang merupakan salah satu penyebab Demam Berdarah. “Yang perlu kita ingatkan kepada masyarakat adalah Nyamuk ini menggigit manusia, itu pada siang hari bukan malam yaitu pada jam

10.00 pagi dan jam 04.00 sore dan ini yang harus di waspadai,” tuturnya. Sebelum terjadi maka sebaiknya masyarakat untuk selalu waspada terhadap perkembang biakan nyamuk ini, maupun terhadap gigitannya. Gejala awal kejadian tersebut bukan hanya terjadi ketika berada di rumah saja, tetapi nyamuk ini dapat menggigit sewaktu berada diluar atau ditempat lain. (wan/kontributor)

CWSHP Tidak Seperti Proyek Lain NGABANG - Simpado Untuk menetapkan Desa yang akan mendapatkan program CWSHP dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Landak, memang bukan asal tunjuk saja. Pertama-tama Dinkes Landak akan mengadakan road show ke masing-masing Desa. Dalam road show inipun tentunya masyarakat setempat harus menyediakan penginapan bagi tim road show dan ada juga partisipasi inkes serta inkai. “Kalau memang semuanya itu tidak siap, kita tidak bisa memaksa bahwa Desa bersangkutan harus mendapatkan program CWSHP. Sebab proyek CWSHP ini tidak seperti proyek-proyek lain. Artinya dana yang dikeluarkan

langsung diturunkan 100 persen,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Landak Sophia Tjakre yang ditemui belum lama ini di kantornya. Menurutnya, untuk proyek CWSHP ini tentunya akan diminta partisipasi dari masyarakat sebesar 40 persen dari inkes dan inkai. Dalam arti masyarakatpun mengeluarkan anggaran untuk pelaksanaan proyek tersebut. “Kegiatan itu memang kita bantu. Nah, kenapa ada partisipasi dari masyarakat? Hal ini diperuntukan guna memancing masyarakat lain supaya pemeliharaan hasil proyek tidak tergantung kepada pemerintah dan masyarakatpun merasa

memiliki hasil proyek tersebut,” ungkapnya. Oleh karena itu bagi Desa Parek Kecamatan Air Besar yang masih minim akan sarana air bersih sehingga ada balita yang meninggal dunia akibat mengkonsumsi air tidak layak pakai, masyarakat tentunya harus meminta proyek CWSHP ini. Sebab pada tahun 2011 mendatang ada 60 Desa yang akan mendapatkan proyek tersebut. “Kemarinkan baru 5 sampai 6 Desa, tahun ini kita dapat 12 Desa, tahun depan kita dapat lagi. Jadi kita tetap mengutamakan Desa yang belum tersentuh sama sekali dengan proyek sarana air bersih,” katanya. (wan/kontributor)


Tapok Karenah

Info Iklan : Sukandi, SE (081345258168)

<Halaman 14

politik dan hukum

Edisi IV/September 2009 (Nyanto Pisakng)

34 Anggota DPRD Landak Dilantik NGABANG - Simpado Pelantikan anggota DPRD Landak periode 2009-2014 oleh Ketua Pengadilan Negeri (PN) Mempawah Maringan Marpaung SH MH dalam rapat paripurna istimewa DPRD Landak, Senin (28/9) berlangsung khidmat. Dari 35 orang, satu diantaranya dari PDI Perjuangan ditunda karena belum selesai administrasi pencalegan. Acara pelantikan yang difasilitasi sekretariat DPRD tersebut dimulai pukul 10.00 hingga selesai. Suasana lokasi pelantikan dijaga ketat oleh jajaran Polres Landak, setiap tamu undangan yang

akan masuk diperiksa petugas mulai dari isi tas dan jaket. Pihak keluarga dan simpatisan disiapkan di bawah gedung dengan tenda, karena satu undangan hanya untuk dua orang yakni dewan yang akan dilantik didampingi istri atau suaminya masingmasing. Adapun rangkaian acara diantaranya, pembukaan rapat oleh ketua DPRD masa jabatan 2004-2009 dilanjutkan pembacaan keputusan Gubernur Kalbar atas nama Presiden bagi anggota DPRD Landak masa jabatan 2009-2014 oleh Sekretaris DPRD Drs Asuardi Daris MM. Kemudian pengucapan

sumpah dan janji yang dipandu Ketua PN Mempawah dan dilanjutkan penandatangan berita acara. Selanjutnya sekretaris DPRD mengumumkan pimpinan sementara berdasarkan aturan yang ada yakni, sebagai Ketua DPRD sementara atas nama Mohzai SP dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan Wakil Ketua atas nama Klemen Apui SIP dari Partai Golongan Karya (Golkar) dan dilangsungkan penyerahan pimpinan sementara secara simbolis dengan penyerahan palu sidang. Wakil Gubernur Kalbar Drs.Christiandy Sanjaya,

SE.,MM dalam sambutannya, DPRD yang memiliki hubungan kerja dengan sifat kemitraan, memilik kedudukan yang sama dan sejajar dalam arti tidak saling membawahi. Hubungan mitra kerja dalam menjalankan kebijakan daerah sesuai kewenangan masing-masing. “Harus menjalin hubungan yang harmonis,”katanya. Selanjutnya, DPRD sebagai lembaga keterwakilan di daerah memiliki hak yang berupa interpelasi, angket dan penyatakan pendapat. Untuk hak interpelasi untuk meminta keterangan kepada kepala daerah mengenai pelaksanaan kebijakan bagi

kehidupan daerah dan bangsa. Sedangkan sebagai tindak lanjut yang disampikan kepala derah, DPRD bisa melakukan hak angket untuk melakukan penelitian terhadap pelaksanaan kebijakan daerah yang penting dan strategis serta berdampak luas pada kehidupan masyarakat. “Nah hasil penelitian yang dimaksusd, DPRD untuk menyatakan pendapat terhadap pelaksanaan kebijakan daerah yang penting dan strategis yang berdampak luas pada kehidupan masyarakat,” tukas Christiandy. Hadir dalam acara

pelantikan, Bupati DR. Drs. Adrianus Asia Sidot, M.Si, Wakil Bupati Agustinus Sukiman, SH, Sekda Drs Ludis, M.Si, para asisten dan kepala dinas/instansi, Kapolres AKBP Drs Tony EP Sinambela Msi, Kajari Ngabang SR Nasution SH MH, Kepala Rutan Landak Muhammad Susanni MSi dan sejumlah undangan lainnya. (wan/kontributor)

Belajar Politik (Bagian 2)

Demokrasi Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut. Salah satu pilar demokrasi adalah prinsip trias politika yang membagi ketiga kekuasaan politik negara (eksekutif, yudikatif dan legislatif) untuk diwujudkan dalam tiga jenis lembaga negara yang saling lepas (independen) dan berada dalam peringkat yg sejajar satu sama lain. Kesejajaran dan independensi ketiga jenis lembaga negara ini diperlukan agar ketiga lembaga negara ini bisa saling mengawasi dan saling mengontrol berdasarkan prinsip checks and balances Ketiga jenis lembaga-lembaga negara tersebut adalah lembaga-lembaga pemerintah yang memiliki kewenangan untuk mewujudkan dan melaksanakan kewenangan eksekutif, lembaga-lembaga pengadilan yang berwenang menyelenggarakan kekuasaan judikatif dan lembaga-lembaga perwakilan rakyat (DPR, untuk Indonesia) yang memiliki kewenangan

menjalankan kekuasaan legislatif. Di bawah sistem ini, keputusan legislatif dibuat oleh masyarakat atau oleh wakil yang wajib bekerja dan bertindak sesuai aspirasi masyarakat yang diwakilinya (konstituen) dan yang memilihnya melalui proses pemilihan umum legislatif, selain sesuai hukum dan peraturan. Selain pemilihan umum legislatif, banyak keputusan atau hasil-hasil penting, misalnya pemilihan presiden suatu negara, diperoleh melalui pemilihan umum. Pemilihan umum tidak wajib atau tidak mesti diikuti oleh seluruh warganegara, namun oleh sebagian warga yang berhak dan secara sukarela mengikuti pemilihan umum. Sebagai tambahan, tidak semua warga negara berhak untuk memilih (mempunyai hak pilih). Kedaulatan rakyat yang dimaksud di sini bukan dalam arti hanya kedaulatan memilih presiden atau anggota-anggota parlemen secara langsung, tetapi dalam arti yang lebih luas. Suatu pemilihan presiden atau anggota-anggota parlemen secara langsung tidak menjamin negara tersebut sebagai negara demokrasi sebab kedaulatan rakyat

memilih sendiri secara langsung presiden hanyalah sedikit dari sekian banyak kedaulatan rakyat. Walapun perannya dalam sistem demokrasi tidak besar, suatu pemilihan umum sering dijuluki pesta demokrasi. Ini adalah akibat cara berpikir lama dari sebagian masyarakat yang masih terlalu tinggi meletakkan tokoh idola, bukan sistem pemerintahan yang bagus, sebagai tokoh impian ratu adil. Padahal sebaik apa pun seorang pemimpin negara, masa hidupnya akan jauh lebih pendek daripada masa hidup suatu sistem yang sudah teruji mampu membangun negara. Banyak negara demokrasi hanya memberikan hak pilih kepada warga yang telah melewati umur tertentu, misalnya umur 18 tahun, dan yang tak memliki catatan kriminal (misal, narapidana atau bekas narapidana).

Sejarah dan Perkembangan Demokrasi Istilah “demokrasi” berasal dari Yunani Kuno yang diutarakan di Athena kuno pada abad ke-5 SM. Negara tersebut biasanya dianggap sebagai contoh awal dari sebuah sistem yang

berhubungan dengan hukum demokrasi modern. Namun, arti dari istilah ini telah berubah sejalan dengan waktu, dan definisi modern telah berevolusi sejak abad ke-18, bersamaan dengan perkembangan sistem “demokrasi” di banyak negara. Kata “demokrasi” berasal dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat, dan kratos/cratein yang berarti pemerintahan, sehingga dapat diartikan sebagai pemerintahan rakyat, atau yang lebih kita kenal sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Konsep demokrasi menjadi sebuah kata kunci tersendiri dalam bidang ilmu politik. Hal ini menjadi wajar, sebab demokrasi saat ini disebut-sebut sebagai indikator perkembangan politik suatu negara. Demokrasi menempati posisi vital dalam kaitannya pembagian kekuasaan dalam suatu negara (umumnya berdasarkan konsep dan prinsip trias politica) dengan kekuasaan negara yang diperoleh dari rakyat juga harus digunakan untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Prinsip semacam trias politica ini menjadi sangat penting untuk diperhitungkan ketika

fakta-fakta sejarah mencatat kekuasaan pemerintah (eksekutif) yang begitu besar ternyata tidak mampu untuk membentuk masyarakat yang adil dan beradab, bahkan kekuasaan absolut pemerintah seringkali menimbulkan pelanggaran terhadap hak-hak asasi manusia. Demikian pula kekuasaan berlebihan di lembaga negara yang lain, misalnya kekuasaan berlebihan dari lembaga legislatif menentukan sendiri anggaran untuk gaji dan tunjangan anggota-anggotanya tanpa mempedulikan aspirasi rakyat, tidak akan membawa kebaikan untuk rakyat. Intinya, setiap lembaga negara bukan saja harus akuntabel (accountable), tetapi harus ada mekanisme formal yang mewujudkan akuntabilitas dari setiap lembaga negara dan mekanisme ini mampu secara operasional (bukan hanya secara teori) membatasi kekuasaan lembaga negara tersebut.

bahwa Indonesia adalah negara demokrasi.Dalam mekanisme kepemimpinannya Presiden harus bertanggung jawab kepada MPR dimana MPR adalah sebuah badan yang dipilih dari Rakyat. Sehingga secara hirarki seharusnya rakyat adalah pemegang kepemimpinan negara melalui mekanisme perwakilan yang dipilih dalam pemilu. Indonesia sempat mengalami masa demokrasi singkat pada tahun 1956 ketika untuk pertama kalinya diselenggarakan pemilu bebas di indonesia, sampai kemudian Presiden Soekarno menyatakan demokrasi terpimpin sebagai pilihan sistem pemerintahan. Setelah mengalami masa Demokrasi Pancasila, sebuah demokrasi semu yang diciptakan untuk melanggengkan kekuasaan Soeharto, Indonesia kembali masuk kedalam alam demokrasi pada tahun 1998 ketika pemerintahan junta militer Soeharto tumbang. Pemilu demokratis kedua bagi Indonesia terselenggara pada tahun 1999 yang menempatkan Partai Demokrasi Indonesia Demokrasi di Perjuangan sebagai Indonesia pemenang Pemilu. Semenjak kemerdekaan (bersambung) 17 agustus 1945, UUD 1945 memberikan penggambaran

Humor Politik Pak Ali-Ali pakai perahu di sebuah danau, menemukan sebuah botol yang terapung dan tertutup rapi yang segera dihampiri dan diambil oleh sang pengusaha. Penasaran..., si pengusaha membuka tutup botol, lalu tiba-tiba dari dalam botol keluar asap yang selanjutnya menebal dan mejadi Jin raksasa yang mengambang di depan si pengusaha. Diasuh Oleh : Silestinus Babah Gamok

“Terimakasih tuan, tuan telah membebaskan saya, untuk ini tuan silahkan meminta tiga permintaan, saya akan Tuan, Tolong Botolnya mengabulkannya” kata Jin, seperti format biasa tanda Ditutup Kembali terimakasih Jin yang Seorang pengusaha dibebaskan oleh manusia. yang menghabiskan akhir pekannya dengan memancing Setelah kagetnya reda, si

pengusaha itu terdiam sejenak lalu dia berkata, “Baiklah Jin saya ingin tahun ini tiga kejadian besar terjadi di negeri saya Indonesia ini, pertama saya ingin nilai tukar rupiah di negeri saya ini kembali menjadi Rp. 2500 per 1 dollar US nya, kedua saya mau semua uang hasil korupsi baik oleh swasta ataupun pejabat pemerintah dikembalikan kepada rakyat dan semua pelakunya dipenjarakan, ketiga saya ingin hukum benar-benar bisa ditegakkan di negeri saya ini.” Sang Jin berpikir sejenak kemudian, menggeleng-gelengkan kepala, pelan-pelan jasadnya kembali menjadi asap lalu berkumpul masuk kedalam botol itu kembali. Dari dalam

botol si Jin berseru, “Tuan, tolong botolnya ditutup kembali...!!!!!.”

Bebas Pengangguran Perdana Menteri Jepang, Abe, berkunjung ke Indonesia. Di pelabuhan udara, Presiden Suharto menyambutnya gembira, kemudian duduk bersama di dalam mobil kehormatan. Selama di perjalanan, dengan bangga Suharto menunjuk kepada ribuan orang yang berdiri di pinggir jalan, yang telah dipersiapkan sebelumnya, sambil mengibar-ngibarkan bendera Jepang dan Indonesia. Tapi Shintaro Abe mengerutkan keningnya. “Banyak sekali pengangguran di negara Anda,” kata Abe, “Di

negara kami tak seorang pun mau membuang-buang waktunya seperti itu. Mereka bekerja, dan tak punya waktu berdiri di pinggir jalan.” Mendongkol hati Suharto mendengarkannya. Begitu Abe pulang,ia menyusun rencana untuk berkunjung ke Jepang, ingin membuktikan apakah benar tak ada pengangguran di Jepang. Beberapa hari kemudian, Suharto dan rombongan tiba di Jepang. Shintaro Abe menyambutnya di pelabuhan udara dan bersama-sama menuju istana negara. Di sepanjang jalan, tak seorangpun yang berdiri di pinggir jalan menyambut mereka. “Anda lihat,” celetuk Abe, “Tak ada yang menganggur.”

Keesokan harinya, Suharto bersama ajudannya mengelilingi kota Tokyo. Tak seorang pun penganggur yang mereka temui. Setelah beberapa hari mencari dengan sia-sia, akhirnya mereka bermaksud pulang kembali ke Indonesia. Dengan ditemani Abe mereka menuju pelabuhan udara. Tiba-tiba, tampak seorang lelaki duduk termenung di pinggir jalan. “Itu dia!” teriak Suharto, “Kita berhasil menemukannya seorang!” Dia menyuruh ajudannya menghampiri orang tersebut. Tak lama kemudian ajudannya kembali sambil berlari-lari. “Bukan, bukan!” teriaknya, “Dia duta besar kita untuk Jepang!” ***


Pasamean Edisi IV/September 2009 (Nyanto Pisakng)

Info Iklan : Sukandi, SE (081345258168)

<Halaman 15

Budaya

Asal Usul Balenggang

Lenggang adalah salah satu upacara orang Dayak, khususnya Dayak Kanayatn yang diyakini sebagai suatu cara berkomunikasi dengan Jubata/Tuhan Yang Maha pencipta. Tuhan telah menciptakan alam raya ini beserta segala isinya. Manusia sebagai salah satu makhluk ciptaanNya dianggap paling mulia dibandingkan dengan makhluk hidup lainya. Dalam pergumulan hidupnya, manusia sering mengalami berbagai pencobaan dan tantangan, jika manusia tidak siap menghadapi tantangan dan pencobaan itu maka terjadilah ketidak harmonisan komunikasi manusia dengan alam lingkunganya. Seperti dijelaskan Antonius Amsin sebagai narator dalam tradisi Balenggang di Pekan gawai Dayak ke-XXIV di Rumah Betang, Sabtu (23/5). Tim Lenggang, terdiri, Dukun Ibu Rupina, Paanyampang merangkap panyangahatn Bapak Ondan, dan disertai seski perlengkapan serta penabuh gong dan gendang. Menurut Amsin, Di alam ini ada banyak ciptaan Tuhan yang melakukan kontak, baik langsung maupun tak langsung dengan manusia, kontak alam dimaksud adalah ketika manusia bersama makluk yang kelihatan maupun tidak kelihatan yang terdapat di gunung/bukit, hutan, air, udara, pemakaman/kuburan, tempat bekerja, bahkan rumah tempat tinggal. Manusia baik dalam keadaan sehat maupun sakit selalu saja terjadi kontak dengan berbagai unsur ciptaan Tuhan, termasuk para dedemik, roh halus dan juga arwah para anggota keluarga yang telah meningga (disebut “unsur yang tak kelihatan”). Jika seseorang mengalami sakit penyakit, tidaklah lansung diartikan bahwa orang itu sedang diganggu oleh unsur yang tak kelihatan sebagaimana disebutkan tadi. Ada berbagai upaya

penyembuhan yang dapat dilakukan. Orang-orang yang belum mengenal medis, ada yang langsung melakukan upacara ritual dalam rangka upaya penyembuhan si sakit. Di jaman modern ini, memang ada banyak cara penyebuhan medical yang jitu, praktis, dan mudah untuk dimanfaatkan. Orang Dayak, sebagian masih mempertahankan ritual adat dalam upaya menjaga keharmonisan hubungannya dengan alam, termasuk adat Balenggang yang hari ini kita saksikan. Adat balenggang atau upacara adat basuayak adalah tradisi untuk memisahkan arwah/roh leluhur atau anggota keluarga yang telah meninggal dengan seseorang/keluarga yang masih hidup. Lenggang berasal dari Mambang Pulo yaitu sebuah tempat di alam gaib. Pangkal utama atau pelaku utamanya adalah Mambang Kuning dan Mambang Basolek. Upacara Adat Lenggang dimaksudkan untuk memisahkan roh atau arwah leluhur atau anggota keluarga yang telah meninggal dengan orang-orang/anggota keluarga yang masih hidup. Arwah tersebut secara tidak disadari dan tak kelihatan menyatu atau berada dekat dengan seseorang, mempengaruhi pikiran seseorang sehingga dalam kesehariaan tampak ada kelainan dalam cara berbicara atau berttingkah laku. Untuk rekosiliasi dengan alam/lingkungan. Ketidak harmonisan antara manusia dengan alam/lingkungan menyebabkan terjadinya ”badi atau kabadiant”. Secara fisik dapat dilihat dari seseorang yang sedang sakit dengan ciri-ciri antara lain, seseorang tampak pucat wajahnya selalu mengantuk, terkadang dapat tertidur dimana saja, tidak bersemangat, malas, terkadang pembicarannya sukar dimengerti, berceloteh

sendiri, sering mengigau dalam tidur/mimpi buruk. Badi atau kabadiatn (pesakitan) yang dikenal ada 44 macam, dapat disebutkan antara lain: Singkaro, pidaraantn, gila/hilang ingatan, cacat fisik, cacat mental, kepanasan/kedinginan yang berlebihan, tidak mendapatkan jodoh dalam tempo yang relatif lama, tidak bisa mendapat keturunan, selalu mengalami kerugian dalam usaha/pekerjaan. dan lain-lain. Kehidupan ekonomi rumah tangga sudah lama dirasakan berat, serba berkekurangan, sering mengalami pencobaan dan bahkan musibah yang bertubi-tubi. Sadar akan hal ini, maka keluarga bernazar atau berniat supaya sehat, selamat, murah tezeki serta berumur panjang. Untuk keluar dari belenggu tersebut, maka keluarga dapat merencanakan untuk melaksanakan upacara adat bayar niat yang disebut juga Nazar. Tahapan Upacara Balenggang :

Adat

1. Bapipis atau nyangahatn manta’. Imam panyangahatn/pendoa membacakan ritual adat dengan menggunakan separangkat paraga adat dan disertai seekor ayam yang masih hidup, setelah doa selesai dibacakan maka ayam itu dipotong untuk diambil darahnya. Selanjutnya daging ayam itu dibersihkan, dilepaskan bulu dan isi perutnya, kemudian direbus dan diletakkan diatas pahar atau nampan. Tujuan bapipis adalah untuk memberitahukan kepada para roh leluhur dan Jubata bahwa akan diadakan upacara adat paboreatn/pedukunan yang disebut ”basuayak”. 2. Batanung, untuk memastikan layak tidaknya atau boleh tidaknya upacara tersebut dilaksanakan nenurut cara yang diinginkan oleh seseorang yang meminta sang dukun melakukanya. Alat/peraga yang dipergunakan antara lain buah pinang, daun sirih, kunyit. 3. Mencari Badi, sebagaimana disebutkan di atas, ada 44 macam badi. Maka agar tepat sasaran untuk tujuan yang diinginkan maka sang dukun perlu memastikan jenis badi atau pesakitan apa yang sedang

diderita oleh seseorang yang memanggil dukun itu atau meminta pengobatan. Alat/peraga yang dipergunakan antara lain berupa batu/teropong ajaib sesuai alat/barang unik yang menjadikan seseorang itu sebagai dukun, ada pula yang menyebutnya ”batu pangilko” 4. Pajampiant/Babore, setelah diketahui jenis badi atau penyakit apa yang sedang diderita seseorang itu, maka sang dukun dengan didampingi mandega atau asistennya melaksanakan ritual upacara yang prosesnya relatif panjang/lama. Dalam kondisi ini sang dukun berkomunikasi penuh dengan para ”Eve” atau roh-roh, jin dan sejenisnya untuk dikerahkan menyusun kekuatan melawan kuasa jahat yang menyebabkan pesakitan atau badi seseorang. 5. Naap sumangat atau memanggil pulang roh seseorang yang mengalami pesakitan/badi adalah tanda kemenangan atau kesembuhan, dapat pula diartikan sebagai hasil sebuah rekonsiliasi antara seseorang yang mengalami pesakitan dengan alam lingkungannya. 6. Mandi bunga atau mandi kembang adalah tanda pencucian atau pembersihan atas segala sesuatu kecacatan, kotoran atau kerusakan baik fisik maupun kejiwaan yang sebelumnya telah dialami seseorang. Selanjutnya sang dukun menceraikan atau memisahkan seseorang itu dengan roh yang telah mengganggunya. Membacakan Pantang, dalam tempo tertentu: 1 har, 3 hari, 7 hari, 1 tahun bahkan selamanya tergantung barang apa yang dipantangkan kepada seseorang oleh sang dukun untuk tidak dimakan/diminum, dilangkahi, dilihat atau dikerjakanb oleh seseorang yang baru saja disembuhkan tadi. Setelah upacara Balenggang selesai maka dilakukan tradisi Membuang Batang Taman sebagai sarana bagi sang dukun untuk menuju sebuah pulau tempat asal Mambang Kuning. Setelah selesai melaksanakan ritual, maka sang dukun akan kembali ke kehidupan alam manusia, maka sarana yang berupa Pohon atau disebut juga batang taman harus dibuang. (hen/kontributor)

Pengecer blower kena ganjaran Membeli baju silahkan kedalam September Oktober masa rendengan Tepati waktu dibulan menanam Bawa terali sendal dibawa Dari belawan ngail paten Para petani tinggal di Desa Mari tingkatkan hasil panen Kail paten ke perahu nelayan Pengawal pelari bawa keramik Hasil panen selalu lumayan Tak bakal terjadi ada paceklik Keramik sumbawa tutup pesawat Menyapa perawat ke tengah kantin Paceklik membawa hidup melarat Adanya melarat jadilah miskin Masuki kantin mencari perawat Harga sejadah di anggap kemahalan Jauhi miskin jauhi melarat Kerja giatlah menggarap pertanian

PARANTIKA DAYAK KANAYATN BULAN MASEHI

BULAN DAYAK KANAYATN

JANUARI

NYALAPM KAYAT

FEBRUARI

TAGEATN

MARET

SABA’ GUGUR

APRIL

SOSOR PADI

MEI

SOSOR GALAKNG

JUNI

KADUT KANING

JULI

LABUH SINGAL

AGUSTUS

NGALAMEATN ALO

SEPTEMBER

NYANTO PISAKNG

OKTOBER

NUNUTN PISAKNG

NOPEMBER

GANTUKNG SANUK

DESEMBER

TARIMA BARAS

NAMA HARI

HARI DAYAK KANAYATN

MINGGU

PANITAH

SENIN

PANGIRA

SELASA

PATAMPA’

RABU

PANGEDOKNG .

KAMIS

PAJAJI

JUMAT

PANGADU

SABTU

PANGINGU


Pajanang

Info Iklan : Sukandi, SE (081345258168)

<Halaman 16

profil tokoh

Edisi IV/September 2009 (Nyanto Pisakng)

Paranormal Dayak Rambah Tanah Pasundan idak hanya “menguasai” tanah Borneo dengan ilmu magicnya, ternyata ada orang Dayak yang menjadi “penguasa” tanah Pasundan. Dengan bekal “ilmu Sapangko”, ia sukses menjadi paranormal, dan bahkan menjadi tokoh utama dalam berbagai perguruan silat ditanah Pasundan-Jawa Barat. Sebelumnya, ia hanya anak kampung Nek Maih, 24 Km dari Kota Karangan, ibukota Kecamatan Mempawah Hulu. Oleh A. Misah, ayahnya dan juga seorang guru di SDN Nek Maih, anak ketiga dari sepuluh bersaudara ini diberi nama Alexis Nasan Pamera. Pamera, dalam bahasa Dayak artinya pemarah. Siapakah anak yang bernama pamera (pemarah, red) ini? Berikut kisahnya. *** Menurut Klara Seilan, ibunya, Alex lahir pada tanggal 5 Mei

T

1975. Sejak kecil, tuturnya, Alex sangat rajin dan tekun untuk mencapai keinginannya, termasuk belajar ilmu “sapangko” dan ilmu silat. Ia rajin belajar dikelas, namun temperamentnya sangat keras. Ia mengakui, semasa kecil, seluruh keinginannya harus dapat dicapai. Dan pengalaman hidup kemudian menempanya, di kampung yang jauh dari akses informasi dan kemajuan zaman. Ketika ia remaja, Ayahnya, A.Misah, meninggal dunia. ia begitu terpukul, karena ia amat dekat dengan ayahnya ini. menurut cerita warga, ayahnya meninggal karena serangan ilmu hitam khas Dayak; Pagayont, Polong, Dawak. Ia sedih, dan marah besar. Dalam hatinya, ia bertanya, kenapa sesama Dayak saling bunuh ?. Suatu kali, ia berniat menuntut balas

<Murid - murid Perguruan Silat Ragajati Pamera di Bandung.

terhadap pelaku ilmu hitam tersebut. Namun, keinginan kuatnya ini mendapat tentangan dari sang Ibu. “jangan kamu lawan, biarlah Tuhan yang membalasnya” ujar ibu menenangkan jiwanya yang masih muda. Bertahun tahun kemudian, keadaan hidup yang miskin dikampung memaksanya harus “keluar”

kampung. Ia ingin sukses diperantauan.....dan tanah Jawa menjadi tujuan utamanya. “Alex sejak kecil bercita-cita aneh, ia ingin menjadi pendekar silat seperti yang ditontonnya di televisi dan didengarnya di sandiwara radio” ujar Klara. Sejak sekolah dasar, Alex mulai menempa ilmu

silatnya. Ia berguru pada beberapa ahli silat di berbagai kampung sekitar Nek Maih. Ia menekuni beberapa ilmu silat sekaligus: Buah Lima, Silat Mawink. Suatu kali, ia mulai juga menyimpan beberapa jenis jimat dari saudara-saudara bapaknya. Dan setahun kemudian, setamat SMP, Alex memberanikan diri merantau ke tanah jawa. Dengan sebuah kapal laut, ia mengarungi samudera, yang kala itu ditakuti. Mula-mula ia ke Jakarta, namun pada tahun 1991, ia pindah ke Bandung. Di Bandung, Alex mulai belajar ilmu silat aliran luar negeri; Kempo, Tinju, Ju-Jitsu, Kateda, PSTD, Kindo, Silat Usik, Intikai, dll. Hampir semua ilmu silat terenal dunia dipelajarinya. Setelah merasa cocok dengan cita-cita awalnya, pada tahun 1995, bersama

teman-temannya, ia mendirikan Intikai (Inti Karate Pernafasan Indonesia) tepatnya di Armed Cimahi Bandung. Setahun kemudian, Alex sudah diangkat menjadi dewan pelatih Coach Councll Keindo (Kekuatan Inti Pernafasan Indonesia) di GMM, Jl, Merdeka Bandung. Pada tahun yang sama, tepatnya 27 Januari 1997, ia mendirikan Perguruan Silat Ragajati Pamera, yang kemudian menjadi anggota tetap Ikatan Pencak Silat Indonesia Cabang Bandung. Kini, selain mengajar silat di perguruannya, ia juga menjadi konsultan spiritual dan psikologi, menulis buku, dan beragam kegiatan sosial. (yadi/simpado)


Perempuan Edisi IV/September 2009 (Nyanto Pisakng)

Info Iklan : Sukandi, SE (081345258168)

<Halaman 17

PEREMPUAN

Apa Itu Jender ? JENDER berasal dari bahasa Latin, yaitu “genus”, berarti tipe atau jenis. Jender adalah sifat dan perilaku yang dilekatkan pada laki-laki dan perempuan yang dibentuk secara sosial maupun budaya. Karena dibentuk oleh sosial dan budaya setempat, maka jender tidak berlaku selamanya tergantung kepada waktu (tren) dan tempatnya. Jender juga sangat tergantung kepada tempat atau wilayah, misalnya kalau di sebuah desa perempuan memakai celana dianggap tidak pantas, maka di tempat lain bahkan sudah jarang menemukan perempuan

memakai rok. Karena bentukan pula, maka jender bisa dipertukarkan. Misalnya kalau dulu pekerjaan memasak selalu dikaitkan dengan perempuan, maka sekarang ini sudah mulai banyak laki-laki yang malu karena tidak bisa mengurusi dapur atau susah karena harus tergantung kepada perempuan untuk tidak kelaparan. Jender ditentukan oleh sosial dan budaya setempat sedangkan seks adalah pembagian jenis kelamin yang ditentukan oleh Tuhan. Misalnya laki-laki mempunyai penis dan bisa memproduksi

sperma, sementara perempaun mengalami menstruasi, bisa mengandung dan melahirkan serta menyusui. Hubungan jender ialah hubungan sosial antara laki-laki dengan perempuan yang bersifat saling membantu atau sebaliknya, serta memiliki banyak perbedaan dan ketidaksetaraan. Hubungan jender berbeda dari waktu ke waktu, dan antara masyarakat satu dengan masyarakat lain, akibat perbedan suku, agama, status sosial maupun nilai (tradisi dan norma yang dianut).

Ketidakadilan jender merupakan bentuk perbedaan perlakuan berdasarkan alasan jender, seperti pembatasan peran, penyingkiran atau pilih kasih yang mengkibatkan terjadinya pelanggaran atas pengakuan hak asasinya, persamaan antara laki-laki dan perempuan, maupun hak dasar dalam bidang sosial, politik, ekonomi, budaya dan lain-lain.Sebagai contoh dari ketidakadilan jender pada remaja adalah jika terjadi kehamilan pada remaja putri yang masih sekolah maka hanya remaja putri tersebut yang

dikeluarkan dari sekolah sementara remaja putra yang menghamili tidak dikeluarkan. Seharusnya jika mungkin,

kedua-duanya tetap diberi kesempatan untuk melanjutkan sekolahnya. (jon/simpado)

REKONSTRUKSI DAYAK KANAYATN *Periodisasi Sejarah Perpolitikan Dayak di Kalbar

Oleh Yohanes Supriyadi Di Kalimantan, tidak seorangpun masyarakat yang menyangsikan bahwa orang Dayak adalah penduduk asli (indigenous people). Uniknya, penggunaan istilah “Dayak” pernah mengalami pasang surut. Meskipun dalam prakteknya, kadang-kadang mereka sendiri belum memahami secara utuh tentang Dayak itu sendiri karena keterbatasan pengetahuan. Hal ini terjadi karena hingga awal tahun 1990-an, sangat jarang buku-buku yang mengupas tentang Dayak di Kalimantan yang ditulis oleh orang Dayak sendiri ataupun oleh orang Indonesia. Selama hamper dua tahun, saya harus bekerja keras untuk mengumpulkan ratusan buku-buku tentang Dayak, yang kenyataannya lebih banyak ditulis oleh pelancong, pedagang Cina, aparat birokrasi colonial Belanda hingga misionaris katolik, yang tentu saja berbahasa Belanda, Inggris dan bahkan Cina/Mandarin. Buku-buku dimaksud telah ditulis pada abad 17, 18 hingga awal abad ke 19 yang lalu. ********* Mengenai hal ini, seorang antropolog Dayak menulis: “saya sudah lebih dua puluh tahun meneliti tentang Dayak, namun di sini (Kalbar,red) sangat sulit mendapatkan referensi. Ada teman di kampus menerangkan pada saya, bila anda ingin mengetahui tentang Kalimantan dan Dayak dimasa lalu, anda harus ke Eropa, khususnya Belanda atau ke Tiongkok, RRC. Tentu saja saya menjadi maklum…” (Atok;2008). Bila kita baca diliteratur-literatur tersebut, umumnya menulis secara harafiah, kata “Daya” berarti orang yang berasal dari pedalaman atau gunung. Dikatakan juga orang Dayak disebut-sebut sebagai orang pegunungan atau orang pedalaman yang menurut

asal- usulnya merupakan hasil perkawinan antara ras Negrid dan Weddid yang sebelumnya telah ada di Pulau Kalimantan dengan ras Mongoloid, sebuah ras yang merupakan imigran dari daratan Asia, yakni Yunan di Cina Selatan. Karena ditulis oleh orang dari beragam profesi, istilah-istilah atau pengelompokan Dayak mengikuti apa yang mereka lihat dan alami sendiri, bukan karena ilmu pengetahuan tertentu. Kita mengenal misalnya ada istilah; Dyak, Daya, dajaker, dayak, dan lain-lain. Dari istilah-istilah ini, yang amat popular dan bertahan hingga menjelang kemerdekaan Republik Indonesia adalah “Daya”. Popularitas kata “Daya” karena ada asumsi, pengalaman buruk masa lalu dari suku ini bahwa orang lain sering mengungkapkan “dasar kau Dayak !” dan sebagainya bilamana sedang kesal, kecewa, marah, atau sedang bersenda gurau. Perkataan-perkataan ini kemudian membuat semacam rasa rendah diri, bagi kelompok Daya dalam berhubungan dengan orang lain. Secara sengaja, saya ingin menyampaikan kepada pembaca bahwa Identitas Dayak dalam kenyataannya pernah mengalami pasang surut di Kalbar. Pada waktu tertentu orang Dayak berbondong-bondong menjadi Islam dan mengaku diri sebagai Melayu, pada suatu waktu, orang Dayak berbondong-bondong menjadi Kristen dan mengaku diri sebagai Dayak asli dan suatu waktu dalam periode tertentu, Orang Dayak yang sebelumnya beragama Islam kembali berbondong-bondong mengaku diri sebagai Dayak, dengan identitas baru; Dayak Islam. Fenomena ini tentu saja menjadi menarik, bilamana kita menelusuri lima periode pasang surut identitas Dayak dengan beragam isoleknya; islamisasi,

kristenisasi, kesadaran etnisitas, kontemplasi dan konsolidasi dan periode bangga sebagai Dayak. Periode Islamisasi Pada periode ini, Dayak belumlah dikenal seperti sekarang ini. Dayak masih dikenal sebagai penduduk yang tinggal di perhuluan sungai, lereng gunung, menganut agama tradisional, hidup di rumah panjang, berburu dan bercocok tanam padi dengan membuka hutan. Karena terisolasi dari “dunia luar”, penduduk Dayak hanya mengenal kelompoknya sendiri. Seorang informan saya bercerita; “nenek moyang kami dulu hidup terpisah dari orang lain, mereka hanya hidup sekeluarga. Tinggal disebuah rumah panjang, terdiri dari 40 pintu, yang dihuni 40 kepala keluarga saja”. Bila kita rekonstruksi, sejarah orang Dayak ketika berhubungan dengan orang luar hanya terjadi ketika perdagangan berlangsung. Beberapa penduduk pesisir yang Islam menjajakan barang dagangannya melalui perahu di pinggir-pinggir sungai. Istilah lokalnya pangkalan. Terjadi barter barang di sana. Informan saya melanjutkan; “nenek moyang kami memberi madu, kulit beruang, tanduk rusa, dan lain-lain. Sedangkan mereka memberi kami garam, pakaian, manic-manik. Kami rasa, kami sama-sama diuntungkan dengan system ini”. Menurut informan saya,

tidak setiap minggu para pedagang ini datang ke kampung. Mungkin karena akses transportasi dan geografis yang sangat sulit. Mereka hanya datang setiap enam bulan atau ada yang hanya setahun sekali. Cerita diatas, tentu saja dilihat ketika orang Dayak berhubungan dengan orang diluar mereka. Rendahnya kadar komunikasi dengan orang luar, menjadikan orang Dayak terlepas dari relasi yang harmonis dengan orang luar. Dalam konteks hubungan Dayak dengan sesame Dayak, pada awal abad 18, banyak literature yang ditulis orang Eropa mencatat, peperangan sesama Dayak seringkali terjadi. Ini dikenal dengan perburuan kepala (head hunter) atau Kayau, istilah local. Patut dicatat bahwa pengayauan bukan dilakukan pada semua orang, hanya orang-orang tertentu saja yang boleh di kayau, misalnya kepala kampong, kepala adat, panglima perang, atau orang yang berhasil secara ekonomi (orang kaya). Peperangan-peperangan yang terus terjadi, membuat populasi suku ini menurun drastic, termasuk habisnya generasi yang berkualitas. Sebagaimana cerita diatas, masyarakat Islam umumnya tinggal di pantai dan muara-muara sungai, yang strategis untuk menguasai jalur perdagangan. Mereka mendirikan pusat pemerintahan yang berbentuk kesultanan. Rajanya bergelar

Sultan atau Panembahan. Dari catatan sejarah, awalnya para Sultan atau Raja ini menganut agama Hindu, mungkin pengaruh Kerajaan Majapahit yang pernah berjaya di Nusantara pada abad 14. Seiring dengan hancurnya kekuasaan Majapahit, islam muncul dan berkuasa. Agama ini dibawa oleh pedagang dari Persia, Gujarat, Cina Selatan, dan Arab. Karena tinggal di kawasan pesisir dan hubungan dagang, para Sultan dan Raja musah menyerap pengetahuan dan ideology baru. Segera saja, mereka berkonversi menjadi Islam, untuk alas an perdagangan dan kekuasaan. Sejak masuk islam, para Sultan atau Panembahan ini menerapkan hokum islam dan pajak ekonomi melalui aparat-aparatnya. Pada beberapa perkampungan Dayak, Sultan atau Panembahan mengangkat wakil pemerintah kerajaan untuk memungut pajak. Namun, dalam prakteknya perlakuan pajak ini berbeda antara penduduk Islam dan non Islam yang umumnya orang Dayak diperhuluan. Perdagangan yang luar biasa dengan dunia internasional, pengaruh kerajaan Islam kian hari kian kuat dan masuk diwilayah orang Dayak. Takut meninggalkan tradisi nenek moyang, Orang Dayak yang tidak mau memeluk Islam memisahkan diri dengan meninggalkan daerah pesisir menuju bagian pedalaman, yang ketika itu masih hutan belantara. Mereka bergabung dengan Orang Dayak lainnya yang telah lama tinggal disana dan membentuk pemukiman disekitar tepi sungai bagian hulu yang dapat ditempuh dengan perahu dari muara sungai. Selain takut melanggar adat dan kepercayaan karena pengaruh Islam, situasi ekonomi, politik dan keamanan, juga menyumbang pada banyaknya Dayak

kemudian beralih menjadi Islam. Dengan menjadi Islam, mereka bebas pajak,dan berhak untuk menjadi pegawai kesultanan di komunitasnya. Orang Dayak yang beralih menjadi Islam ini umumnya tidak mau mengakui lagi dirinya sebagai Orang Dayak, tetapi sudah menjadi Melayu. Melayu berarti Islam, atau sebaliknya dengan menjadi Islam berarti menjadi Melayu. “…Dengan menjadi orang Melayu, pada umumnya mereka menganggap dirinya sudah melakukan mobilitas sosial vertikal dari status rendah sebagai orang Dayak meningkat menjadi orang Melayu.” (Bambang;2003). Hal diatas jelas, alasan-alasan perpindahan ini dalam kerangka mengangkat harkat keluarga. Beberapa literatur klasik mencatat, di kawasan perhuluan Kapuas, Orang Dayak yang ingin naik kelas sosial harus menganut agama Islam. Mungkin, dengan cara inilah akses peradaban menjadi terbuka lebar, mulai dari pendidikan hingga pekerjaan. Seiring dengan itu, mereka tidak lagi mengakui dan memang tidak diakui lagi sebagai Orang Darat, tetapi menjadi senganan, atau orang laut atau menjadi Melayu. Perilaku perpindahan Dayak ke Melayu ini, mungkin mengembangkan prasangka dan stereotif tertentu tentang kelompok lainnya, termasuk dengan Dayak yang mengkonversikan dirinya menjadi Islam. Dengan menjadi Melayu dan Islam, Dayak menjadi semakin beradab, sedangkan tetap menjadi Dayak berarti primitive. Stereotif ini terus berkembang dan menggejala disetiap komunitas masing-masing. Dari pasangan simetris yang bertolak belakang ini kemudian lahir relasi sebab akibat dengan logika tertentu, sebuah relasi yang tidak harmonis hingga hari ini. (Bersambung)


Iklan <Halaman 18

• • • • • • • •

• • • • • • • •

Edisi IV/September 2009 (Nyanto Pisakng)

MOHZAI, SP (PDIP) E F D I (PDIP) HERI SAMAN, SH.,MH (PDIP) M. YANTO MARDIONO, S.Sos (PDIP) EVI YUVENALIS, SH (PDIP) BERNADINUS MARYADI (PDIP) KLEMEN APUI (GOLKAR) A. YANTO NUNUS, SH.,MH (GOLKAR)

• LIPINUS, S.Sos (GOLKAR) • Drs. PETRUS MI'ON (GOLKAR) • CATARINA YULIATI, SP

MOHZAI, SP (PDIP) E F D I (PDIP) HERI SAMAN, SH.,MH (PDIP) M. YANTO MARDIONO, S.Sos (PDIP) EVI YUVENALIS, SH (PDIP) BERNADINUS MARYADI (PDIP) KLEMEN APUI (GOLKAR) A. YANTO NUNUS, SH.,MH (GOLKAR)

• LIPINUS, S.Sos (GOLKAR) • Drs. PETRUS MI'ON (GOLKAR) • CATARINA YULIATI, SP

(GOLKAR) • SYAHDAN ANGGOI, S.Sos

(DEMOKRAT) • SABINUS (DEMOKRAT) • YOHANES (DEMOKRAT) • MARKUS AMID, S.Th.,M.Div

(DEMOKRAT)

(GOLKAR) • SYAHDAN ANGGOI, S.Sos

(DEMOKRAT) • SABINUS (DEMOKRAT) • YOHANES (DEMOKRAT) • MARKUS AMID, S.Th.,M.Div

(DEMOKRAT)

• • • • • • • • • •

MARIA DEPINAWATI, S.Tp (PDP) SARIUS, SE (PDP) SIMSON UMAR (PDP) SYAIFUL. D (GERINDRA) SABINUS (GERINDRA) CENDRA SUNARDI (HANURA) YONAS, ST (PPI) KASNEM, S.Sn (PPRN) VICTORIUS (BARNAS) A N J I U (PKPI)

• • • • • • • • •

J O N I (PPIB) L A M R I (PPD) SABIRIN (PKB) DANIEL AMERO, A.Md (PDK) YOSEPH BOSMAN (REPUBLIKAN) MOH. ASLAN, SH (PPP) LORIANTO (PDS) SIYUS, S.Pd.,MM (PNBK) HERWAN (PIS)

• • • • • • • • • •

MARIA DEPINAWATI, S.Tp (PDP) SARIUS, SE (PDP) SIMSON UMAR (PDP) SYAIFUL. D (GERINDRA) SABINUS (GERINDRA) CENDRA SUNARDI (HANURA) YONAS, ST (PPI) KASNEM, S.Sn (PPRN) VICTORIUS (BARNAS) A N J I U (PKPI)

• • • • • • • • •

J O N I (PPIB) L A M R I (PPD) SABIRIN (PKB) DANIEL AMERO, A.Md (PDK) YOSEPH BOSMAN (REPUBLIKAN) MOH. ASLAN, SH (PPP) LORIANTO (PDS) SIYUS, S.Pd.,MM (PNBK) HERWAN (PIS)


Gesah Edisi IV/September 2009 (Nyanto Pisakng)

<Halaman 19

SEJARAH

Menapak Jejak - Jejak Kabupaten Landak Oleh : Yohanes Supriyadi ada cerita lain, Landak juga berasal dari nama sebuah kerajaan Hindu yang pernah ada. Kerajaan ini didirikan oleh Ratu Nata Pulang Pali, salah seorang pemimpin pasukan dari Kerajaan Singosari pada tahun 1275 Masehi yang gagal dalam invasi ke kawasan Sumatera bagian tengah. Penyerangan ke Sumatera ini dalam sejarah dikenal dengan Ekspedisi Pamalayu. Dikisahkan, dalam pelariannya, Ratu Nata menyusuri sungai di Padang Tikar, Sungai Kapuas, Sungai Landak Kecil dan berhenti di Kuala Mandor, seterusnya ia sampai di sungai Tenganap dan hingga akhirnya ia berlabuh di daerah Sekilap atau yang kini disebut Sepatah. Oleh Ratu Nata, tempat ini kemudian dijadikan pusat kerajaannya dan berganti menjadi Ningrat Batur atau Angrat Batur, sekarang dikenal sebagai Tembawang Ambator. Ia berkuasa di Ningrat Batur dari tahun 1292 - 1472. Abad 14, Islam masuk di Borneo. Segera saja pengaruh islam merasuk kedalam pemimpin-pemimpin saat itu. Islam dibawa para pedagang, dari Arab, Gujarat (India Selatan). Tak terkecuali di Ningrat Batur. Raden Ismahayana, pewaris Ratu Nata kemudian memeluk Islam dan berganti nama menjadi Sultan Abdul Kahar.Oleh Raden Ismahayana, pusat Kerajaan dipindahkannya ke Munggu’ (daerah Ngabang) pada akhir abad 14. Belanda masuk di Borneo pertengahan abad 14, dan mereka menemukan kampung-kampung yang dihuni oleh orang non muslim, tinggal dirumah panjang, bertato dan berladang padi. Untuk membedakan dengan kelompok muslim (yang dikelompokkannya menjadi Melayu), kelompok non muslim ini kemudian dikelompokkan sebagai “Dayak”. Saking banyaknya penduduk dibagian pedalaman sepanjang sungai Landak, oleh Belanda daerah baru yang kaya emas dan intan ini diperkenalkan sebagai Land Dayak, atau “Tanah Dayak”. Selama kekuasaannya hampir 100 tahun di Borneo, Belanda menetapkan pembagian wilayah Klabar menjadi 12 daerah swapraja dan 3 neo swapraja berdasarkan Staablad nomor 50 tahun 1926 jo Staablad nomor 186 tahun 1938. Salah satu dari 12 daerah swapraja itu adalah Swapraja Landak, Pusat Kerajaan Landak yang berkedudukan di Ngabang.

P

Setelah Indonesia merdeka, pemerintah Republik Indonesia, melalui Menteri Dalam Negeri menerbitkan Surat Menteri Dalam Negeri nomor PEM 20/6/10 tanggal 8 September 1951. Surat menteri ini membagi wilayah administratif baru, dan Kalbar waktu itu berdasar surat tersebut dibagi dalam 6 kabupaten administratif dan satu kota administratif. Mereka adalah Kotamadya Pontianak, Kabupaten Sambas, Pontianak, Sanggau, Sintang, Ketapang dan Kapuas Hulu. Pada tahun 1962 sebagaimana juga swapraja lainnya di Kalbar, pemerintahan Swapraja Landak ikut dihapus dan mulai saat itu bekas wilayah kekuasaan administratifnya dihimpun ke dalam Kabupaten Pontianak. Mulanya ibukota Kabupaten Pontianak berkedudukan di Kota Pontianak. Pada tahun 1963, dengan Keputusan Menteri Pemerintahan Umum dan Otonomi Daerah nomor 51/1/9-11 tanggal 5 Februari 1963, maka ibukota dialihkan ke Mempawah. Sebelum ditetapkannya Mempawah, ada dua alternatif untuk dijadikan ibukota Kabupaten Pontianak waktu itu, yakni Mempawah dan Ngabang. Kemudian karena luasnya wilayah administratif Kabupaten Pontianak, guna mempermudah jangkauan pembinaan dan mengawasi jalannya roda pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan, didasarkan Keputusan Mendagri Nomor 821.26-224 tanggal 13 Maret 1985, ditetapkan Organisasi Pembantu Bupati Wilayah Ngabang yang berkedudukan di Ngabang. Pembantu Bupati Wilayah Ngabang ini terdiri dari Kecamatan Ngabang, Air Besar, Sengah Temila dan Menyuke. Pemekaran wilayah yang diajukan ke Pemerintah pusat dan disetujui pada 1999 lalu, merupakan suatu usaha masyarakat dengan perjalanan yang panjang. Aspirasi masyarakat untuk pemekaran wilayah Kabupaten Pontianak telah disuarakan sejak 1957. Bukan tanpa alasan aspirasi tersebut disuarakan, mengingat Kabupaten Pontianak memiliki wilayah yang luas yaitu 18.171,20 kilometer per segi. Sebagaimana diatur dalam UU Nomor 27/1959 tentang Penetapan UU Nomor 3/1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan. Karena aspirasi masyarakat tidak mendapatkan tanggapan, usulan mengenai pemekaran daerah muncul kembali pada 1970-an dan 1980-an. Akan tetapi usulan

< Kantor Bupati Landak di Ngabang

ini tetap menjadi angan-angan masyarakat saja dikarenakan tidak pernah ditanggapi oleh pemerintah tingkat atas baik pemerintah Provinsi maupun pemerintah Pusat. Usulan hanya sekedar wacana karena tidak ada ‘angin segar’ yang diberikan oleh pemerintah Pusat. Seiring berjalannya waktu, kebutuhan untuk membantu tugas pemerintahan dirasakan oleh pemerintah Provinsi menjadi suatu hal yang sangat penting untuk dilaksanakan. Terlebih untuk pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat. Kebutuhan ini mewujudkan terbentuknya wilayah kerja Pembantu Bupati Pontianak wilayah Ngabang dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 821.26-224 tanggal 13 Maret 1985. Usulan pemekaran wilayah Kabupaten Pontianak disuarakan kembali pada 1992 dari DPRD Kabupaten Tingkat II Pontianak periode 1992-1997. Yang tertuang dalam rumusan keputusan DPRD Tingkat II Pontianak Nomor 01 tanggal 6 Januari 1992, tentang pernyataan pendapat mengenai pemekaran Daerah Tingkat II Pontianak. Kali ini aspirasi masyarakat Kabupaten Pontianak mengenai usulan pemekaran wilayah mendapatkan respon Gubernur Kalimantan Barat, dengan mengeluarkan surat Nomor 135/0729/Pem.C tanggal 15 Februari 1996. Perihal surat tersebut adalah pemekaran dan pembentukan daerah otonomi Tingkat II dalam wilayah Kabupaten Pontianak. Dimana setiap rencana pemekaran harus dilakukan dengan penelitian dan pengkajian secara mendalam. Tentulah penelitian dan pengkajian ini dilakukan oleh para ahli yang dikumpulkan menjadi satu tim penelitian dan evaluasi pemekaran Daerah Tingkat II. Berdasarkan surat Gubernur tersebut, Bupati Pontianak mengeluarkan surat keputusan Nomor 261/1996 tentang tim peneliti dan evaluasi pemekaran daerah. Yang dilanjutkan dengan

pertimbangan Badan Pertimbangan Daerah Tingkat II Pontianak, pada 22 Oktober 1996. Timbulnya reformasi yang dipicu krisis multi dimensi pertengahan 1997, seperti memberi keuntungan tersendiri bagi para masyarakat yang mengajukan aspirasi pemekaran daerah. Kepercayaan masyarakat kepada pemerintah pusat yang pada waktu itu masih menggunakan sistem sentralisasi, semakin menipis. Masyarakat yang ada di daerah merasa hasil sumber daya yang mereka miliki ‘dikeruk’ oleh pemerintah pusat untuk pembangunan sendiri. Tanpa memperhatikan pembangunan di daerah. Akibat ketidakadilan tersebut, timbul banyak pergerakan yang dilakukan masyarakat. Teriakan mereka melalui suara mahasiswa pada waktu itu. Mengorbankan banyak jiwa dan harta. Meskipun begitu, pergerakan tak berhenti hingga tirani rezim orde baru tumbang. Kelonggaran peraturan pemerintah yang baru terhadap pengajuan masyarakat untuk melakukan pemekaran daerah di beberapa wilayah di Indonesia, turut pula mencuatkan usulan pemekaran Kabupaten Pontianak. Usulan ini pun diproses melalui jalur politik di DPRD dan jalur eksekutif di Birokrasi pemerintah Daerah. Kesahihan tim penelitian dan evaluasi pemekaran Kabupaten Daerah Tingkat II yang telah ditetapkan pada 1996, diperbaharui. Yang disempurnakan dengan Surat Keputusan Bupati Daerah Tingkat II Pontianak Nomor 192/1998. Hasil kerja tim didukung oleh DPRD Kabupaten Daerah Tingkat II Pontianak dengan keputusan Nomor 8/1998. Dengan diagendakannya pemekaran wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Pontianak menjadi Kabupaten Tingkat II Pontianak dan Kabupaten Daerah Tingkat II Landak oleh pemerintah pusat. Maka disempurnakan

kembali Surat Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Pontianak Nomor 192/1998 dengan Surat Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Pontianak Nomor 14 tanggal 28 April 1999. Tentang Pembentukan tim Penelitian dan Evaluasi Pemekaran Daerah Tingkat II Pontianak. Tim bertugas menyusun kerangka pikir sebagai penjabaran rumusan usulan Badan Pertimbangan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Pontianak tentang upaya meninjau kembali status dan batas daerah otonom dan administratif Daerah Tingkat II Pontianak, menjadi Pemerintah Daerah Tingkat II Pontianak dan Pemerintah Daerah Tingkat II Landak. Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Pontianak Nomor 14/1999, pembentukan tim pun dilakukan. Susunan anggota tim terdiri atas unsur Eksekutif dan Legislatif. Tim diketuai oleh Asisten Tata Praja Sekwilda Tingkat II Pontianak, yang saat itu dijabat oleh Drs. Laurentius Bakweng. Ketua tim Legislatif adalah Saronia Telaunbanua yang dibantu oleh 8 orang anggota. Tim Eksekutif dibagi atas tiga bidang. Yaitu bidang pemerintahan, politik serta pertahanan dan keamanan dengan 8 orang anggota. Bidang ekonomi dan pembangunan yang terdiri dari 8 orang anggota. Dan bidang sosial budaya yang terdiri dari 7 orang anggota. Tim dibantu oleh sekretariat yang terdiri atas 4 orang anggota. Dalam melaksanakan tugasnya, tim bertanggungjawab langsung kepada Bupati Kepala Daerah Tingkat II Pontianak yang saat itu dijabat oleh Drs. Cornelius Kimha, M.Si. Hasil kerja tim berupa data yang dituangkan dalam buku dokumen pemekaran wilayah Kabupaten Tingkat II Pontianak. Yang menjadi bahan bagi sidang DPR RI. Bahan verifikasi lapangan dilakukan dengan kunjungan komisi IX DPR RI yang meninjau ke kota Ngabang. Untuk melihat dan mengetahui kondisi riil yang ada, pembahasan yang intensif antara DPR RI dengan pihak pemerintah Kabupaten Pontianak, sampai pada kesimpulan bahwa Kabupaten Pontianak layak dimekarkan. Dukungan dan semangat masyarakat Kabupaten Landak atas terbentuknya kabupaten ini sangat tinggi. Kegembiraan itu terwujud dengan dibentuknya panitia penyambutan yang diketuai oleh Abikusno Borneo. Kemudian dilakukan pemekaran wilayah otonom dengan dikeluarkannya Undang-Undang Republik Indonesia nomor 55 tahun

1999 tanggal 4 Oktober 1999 tentang pembentukan Kabupaten Landak yang beribukota Ngabang. Kabupaten Landak membawahi 10 kecamatan, 149 desa dan 528 dusun. Setelah Kabupaten Landak terbentuk, dilakukan peresmian dan pelantikan pejabat sementara Bupati Landak, yaitu Drs. H. Agus Salim, MM. Beliau dilantik oleh Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden pada 12 Oktober 1999 di Jakarta. Tidak hanya itu. Penyerahan personil, peralatan, pendanaan dan dokumen (P3D) dilakukan secara simbolis oleh Bupati Pontianak kepada pejabat Bupati Landak pada 2000. yang disaksikan oleh Gubernur Kalimantan Barat, H. Aspar aswin di Ngabang. Hal ini dilakukan demi kelancaran pelaksanaan tugas-tugas dalam penyelenggaraan pemerintahan. Pengisian keanggotaan dewan sesuai dengan UU Nomor 15/2000 tentang perubahan UU Nomor 55/1999. Bahwa keanggotaan Dewan Kabupaten Landak diisi oleh anggota Dewan hasil pemilu 1999 yang berasal dari daerah pemilihan Kabupaten Landak. Penetapan anggota DPRD Kabupaten Landak sebanyak 35 orang berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kalimntan Barat Nomor 453 tanggal 15 Desember 2000. pelantikan dilakukan oleh Ketua Pengadilan Negeri Mempawah pada 19 Desember 2000 di Ngabang. Ketua DPRD Kabupaten Landak pertama yaitu Drs. Yosef Kilim. Berdasarkan sidang paripurna DPRD Kabupaten Landak pada 19 Juli 2001. Terpilih Bupati dan Wakil Bupati depentif atas nama Drs. Cornelis dan Nicodemus Nehen, S.Pd. Yang ditetapkan dengan keputusan DPRD Kabupaten Landak Nomor 19 tanggal 19 Juli 2001, tentang penetapan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Landak periode 2001-2006. Pelantikan Drs. Cornelis dan Nicodemus Nehen, S.Pd sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Landak dilakukan oleh Gubernur Kalimantan Barat atas nama Menteri Dalam Negeri pada 6 September 2001 di Ngabang. Masa pemerintahan Drs. Cornelis, MH menjadi Bupati Kabupaten Landak berlanjut berdasarkan hasil pemungutan suara secara langsung untuk periode 2006-2011, dengan wakil Drs. Adrianus Asia Sidot, M.Si. (Bersambung)


<Halaman 20

advertorial bupati

Edisi IV/September 2009 (Nyanto Pisakng)

9 Tempoe Doeloe... CELANA PANJANG DAN TIGA SEKAWAN

<Bupati Landak menyerahkan Piagam Rakyat Award 2009 dari Aliansi Reporter Landak (ARL) kepada Markus Amid dan Heri Saman pada saat pelantikan DPRD Kab. Landak.

<Bupati Landak saat Panen Raya di Rangitan, Dusun Payok Desa Lamoanak Kec. Menjalin.

<Bupati Landak ikut bermain sepak bola pada Pembukaan Bupati Cup di Mandor 9 Sept 2009.

<Bupati Landak saat meninjau irigasi di Desa Kampet, Kec. Banyuke Hulu.

<Bupati Landak saat Penancapan Tiang Pertama Jembatan Pook Desa Saham 8 September 2009.

<Bupati Landak bersama istri dan Camat Sengah Temila bersama istri saat panen perdana di Dusun Keranji Birah..

<Bupati menerima beras hasil panen perdana di Dusun Keranji Birah, yang di berikan langsung oleh ketua kelompok tani..

<Ibu Bupati memberikan hadiah kepada pemenang undian kuis pada panen perdana di Dusun Keranji Birah.

Pimpinan dan Staf Redaksi Tabloid SIMPADO Mengucapkan "SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1430 H" bagi seluruh umat Muslim di Kabupaten Landak.

Tamat SMP dengan hasil terbaik, Adi kembali dipersimpangan jalan. Beberapa temannya sudah memutuskan untuk melanjutkan; SPG, SMA St Paulus Nyarumkop atau perawat. Walau Asia sudah menjadi anggota DPRD dari Partai Katolik dalam Pemilu 1971 di Mempawah, Adi tetap saja bingung. Ia sadar, tanggungan bapak sangat berat. Masa pendaftaran di SMA St Paulus Nyarumkop tinggal seminggu lagi. Bapak yang baru pulang dari Mempawah tiba-tiba memanggil Adi. Ia meminta Adi bersiap-siap untuk berangkat ke Nyarumkop, melanjutkan sekolah di sana. Adi sangat senang. Bergegas ia menyiapkan semua peralatan yang akan dibawa, meski seadanya. Semua barang bawaan dibungkus dengan tikar pandan, diikat di jok belakang sepeda motor ayah merk Honda 90, kendaraan dinas DPRD satu-satunya. Pagi-pagi Adi dan ayahnya berangkat, sampai di Singkawang, mereka singgah di rumah salah seorang pamannya dan menginap. Menjelang tidur, Adi kembali bertanya, “kamae siawarku ?” (mana celana panjangku ?) “gampang jak” (ah..gampang saja). Adi tidur dengan tersenyum. Ia telah membayangkan akan memakai celana panjang ketika sekolah nanti. Pagi-pagi, ayah dan anak ini berangkat lagi dari menuju Nyarumkop. Namun ada sesuatu yang aneh, ternyata mereka tidak singgah-singgah ditoko pakaian. Adi kembali heran, dan cemas. Tak berhenti sampai disitu, Adi memberanikan diri bertanya lagi. Asia, mulai marah… suaranya meninggi. Namun Adi terhibur, mungkin saja Nyarumkop itu pasar. Ia mulai tenang lagi. Jam sembilan pagi, mereka tiba di komplek asrama Nyarumkop. Asia langsung menuju ke pastoran, urus administrasi dan Adi keliling komplek, mengamati keadaan sekitar. Tiba-tiba Adi dikejutkan dengan panggilan seseorang, suaranya serak. Ia berpakaian hitam-hitam, tinggi besar. Adi diminta untuk segera mencari rumput dua karung. Diperintah tanpa sebab dan kenal, Adi bingung. Padahal ia belum mengenal Nyarumkop. Namun sadar, mungkin memang seperti itu aturannya, Adi menyanggupi. Dengan dua karung dan sebuah arit yang sudah tumpul, Adi bergegas menuju areal persawahan dekat susteran. Berselang satu jam kemudian, karung sudah penuh. Ia memutuskan kembali ke komplek asrama, dengan membawa karung berisi rumput. Diasrama, makanan sudah disiapkan. Kembali Adi heran, ia belum pernah melihat, apalagi makan nasi berbintik merah kuning. Lauknya juga ikan asin. Belakangan Adi baru tau, nasi itu dikenal nasi bulgur. Nasi yang popular dijaman itu. Selesai makan, Asia mendatangi Adi dan pamit untuk pulang. Sekali lagi, Adi mengadu, ia belum punya celana panjang. Namun, bapak hanya mengeluarkan dua helai celana dari dalam tasnya dan langsung memberikannya dengan Adi. Awalnya, Adi bingung dan mau protes. Namun ia tak berani. Masa itu, celana panjang ada dua jenis yang popular, jenis pertama celana begi (mengecil ditumit) yang popular dikalangan orang tua, dan jenis kedua celana jebrai (tapak kuda, yang melebar ditumit) yang popular dikalangan anak muda. Celana jenis pertama inilah yang diberikan Asia kepada Adi. Walau cemas, malu dan protes, Adi tetap menerima dengan tulus. Ia berpikir, mungkin sudah seperti ini nasibnya. Asia juga tidak memberi uang sepeserpun. Mungkin ia takut, kalau diberi uang, Adi akan kabur dari asrama dan pulang kampong. Hari pertama masuk sekolah, Adi cemas. Ia merasa malu, ketika banyak teman sekelas memakai celana panjang, sepatu, baju yang baru. Namun, sadar dengan situasi, Adi melangkah pasti menuju kelas. Dipintu kelas, kepercayaan Adi nyaris runtuh seketika. Puluhan teman riuh dan tertawa. Kelas pecah dengan suara tawa dan cemoohan. Adi hanya menunduk malu, perasaannya tak karuan. Ia tersiksa dengan keadaan, walaupun guru kelas mulai menenangkannya. Tiga bulan menjadi bahan guyonan sebaya, Adi habis kesabaran. Ia mulai menantang teman yang mengejeknya untuk berkelahi. Beberapa kasus perkelahian terjadi, namun Adi dilindungi seorang ketua kelas yang mengerti keadaannya. Suatu hari, ada berita kiriman dari kampong. Di wesel pos dalam amplop, Asia mengirimkan uang Rp 1.000. Adi melonjak kegirangan, target ditetapkan, rencana segera disusun. Tentu saja target utamanya, celana panjang. Selesai misa kudus hari minggu, Adi menghadap Bruder Yan untuk mengambil uang kiriman. Setelah mendapatkan uangnya, segera Adi menghentikan oplet jurusan Singkawang. Di Singkawang, Adi mencari-cari toko konveksi. Setelah cukup lama mencari, tokok konveksi ditemukan. Adi mengukur celana dan membayarnya cash. Harga celana termasuk upah jahit Rp.800, dan uangnya tersisa Rp.200. Beberapa hari kemudian, celana panjang sudah jadi dan siap dipakai dikelas. Adi mulai percaya diri, teman pengejeknya mulai berkurang. Dengan bangga, Adi menyatakan dirinya; saya sudah murid SMA !! menurut pengakuannya, inilah celana panjang pertama dalam hidupnya (bersambung)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.