Radar Sulbar

Page 15

SAMBUNGAN Akhir Tahun, Pasokkorang Yakin Capai 70 % LANJUTAN HALAMAN 9

Salah satu perusahaan yang menjadi rekanan pekerjaan itu, PT Pasokkorang, merasa sangat optimis mencapai target Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VI wilayah Sulsel-Sulteng-Sultra yang menargetkan pekerjaan harus mencapai sekira 70 persen pada akhir tahun. "Dengan melihat kesiapan alat dan armada yang kami terjunkan pada dua paket pekerjaan kami di wilayah itu, kami sangat optimis. Apalagi, kami sudah membangun stone cruisher (pemecah batu,red) serta batching plant (pengaduk semen, pasir, dan batu,red) masing-masing di dua lokasi untuk memudahkan suplai," sebut Direktur Cabang PT Pasokkorang Mamuju, Hendra Pradhana, saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis 4 Oktober. Hendra mengatakan, pekerjaan pada paket SalubatuAralle III dengan panjang sekira 8 kilometer yang bakal menelan anggaran Rp 38 miliar serta paket Mambi-Malabo III sepanjang 8,65 kilometer dengan pagu Rp 40 miliar menggunakan pekerja lokal yang mencapai 80 persen dan pekerja dari luar hanya 20 persen. Dengan demikian, selain demi memberdayakan warga setempat juga harapannya agar pekerjaan tersebut berjalan lancar dan maksimal. Tenaga dari luar tersebut hanya untuk teknisi yang memang harus memiliki keahlian khusus seperti perakitan dan hal lainnya, sementara pekerja lokal untuk pekerjaan pasangan batu pembangunan stone cruisher, membangun camp pekerja, serta proyek plat duicker, serta box culver. Begitu juga untuk drainase cor beton. "Harapan kami, warga lokal akan bertanggung jawab dalam bekerja karena mereka sendiri yang bakal menikmati hasilnya. Kalau hasilnya bagus, otomatis perusahaan kami juga makin mendapat kepercayaan. Jadi kami tekankan untuk saling menjaga kepercayaan," sebut Hendra. Hendra menyatakan, pekerjaan pada jalur yang menghubungkan antara wilayah Mamuju dan Mamasa itu perlu dikontrol oleh masyarakat. Kontraktor atau para rekanan akan makin termotivasi dalam menjalankan pekerjaan sesuai target jika adanya peran masyarakat. Olehnya, Ia berharap agar seluruh paket di proyek itu memasang papan proyek agar mudah dalam pengawasan. "Saya sangat berterima kasih pada masyarakat setempat karena memberikan dukungan kepada kami dalam bekerja. Masyarakat sangat merespon kegiatan pekerjaan itu, dan tidak melakukan hal-hal negatif yang mungkin mengganggu kelancaran pekerjaan. Kami sebagai perusahaan lokal Sulbar juga merasa harus berkompetisi secara sehat dengan perusahaan luar yang juga memenangkan paket disana," kunci Hendra. Pembangunan jalan ini merupakan gelontoran dana APBN tahun 2012, namun baru saja turun beberapa waktu lalu sehingga pekerjaan dilaksanakan pada triwulan akhir 2012. Meski terlambat, pekerjaan tetap harus tetap berjalan dan ditargetkan rampung 70 persen akhir tahun ini. Gubernur Sulbar Anwar Adnan Saleh, usai penandatanganan kontrak pekerjaan beberapa waktu lalu bersama Kepala BBPJN VI Nurdin Sumaila menyatakan akan mencoba melakukan negosiasi dengan pemerintah pusat. Walaupun begitu, kontraktor jangan terlalu berharap pekerjaan ini diperpanjang masa pekerjaan hingga tahun depan Anwar menuturkan, pembangunan infrastruktur di Mamasa sejalan dengan rencana strategis pembangunan di provinsi ini sekaligus mendukung kebijakan nasional yaitu Masterplan Percepatan dan Perluasan pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Koridor IV Sulawesi. Ditambahkan, pembangunan infrastruktur tersebut sekaligus mendukung penetapan Mamasa sebagai daerah destinasi wisata. Sebab dukungan infrastruktur sangat dinantikan sehingga penetapan destinasi wisata itu tidak sekedar menjadi slogan. Jalan ini akan melintasi sejumlah kecamatan di Mamasa mulai dari Salobatu, Aralle, Mambi hingga ke Kota Mamasa. Setelah proyek jalan Salobatu-Mamasa selesai, bisa dilanjutkan dengan pengerjaan jalan dari Mamasa ke wilayah perbatasan Toraja Utara. Tapi, dengan catatan status jalan harus diubah menjadi jalan strategis nasional. (*)

LANJUTAN HALAMAN 9

Mahasiswa Ditekankan Pahami Kemuhammadiyahan Kaharuddin menegaskan, bagi mahasiswa STIE Muhammadiyah Mamuju, terbentuknya karakter dapat dimulai dengan memahami dengan benar Kemuhammadiyahan. "Logikanya adalah, jika mereka memahami kemuhammadiayahan juga akan memahami Islam. Sebab di dalam Muhammadiyah landasan kita adalah ajaran agama Islam. Jika pendekatan keagamaan yang kita gunakan, akan mudah terbentuk karakter," urai Kaharuddin di depan 524 mahasiswa baru STIE Muhammadiyah Mamuju, Kamis 4 Oktober. Ia menambahkan, penyebab Kemuhammadiayahan menjadi acuan dalam pelaksanaan pendidikan karakter mahasiswa adalah tidak dapat dipisahkan antara STIE dengan Muhammadiyah. Hal tersebut disebabkan STIE terbentuk berdasarkan dari amal usaha Muhammdiyah. Pihaknya juga menegaskan mahasiswa non muslim tidak menjadi masalah terhadap konsep pembentukan karakter yang berkiblat pada pemahaman kemuhammadiyahan. Alasanya adalah, konsep tersebut secara teori tidak bertentangan dengan logika. Lebih lanjut, Kaharuddin juga mengatakan alumni STIE ke depan diharapkan mampu menjadi ujung tombak dalam menjalankan amal usaha Muhammadiyah. "Alasanya, setelah digembleng di kampus maka mahasiswa telah memiliki modal untuk berperan penting dan memberikan kontribusi positif baik di masyarakat maupun internal organisasi ini. Tentunya juga berdasarkan disiplin ilmu yang selama ini dipelajari," cetusnya. (mg6/dir)

RADAR SULBAR

JUMAT 5 OKTOBER 2012

15

Yulianis Ungkap 16 Aliran Dana ke Angie dan Wayan Koster JAKARTA -- Mantan Wakil Direktur Keuangan Grup Permai, Yulianis membeberkan aliran dana kepada terdakwa Angelina Sondakh untuk mengurus proyek Kemenpora dan Kemendiknas tahun 2010, dalam sidang yang dipimpin Hakim Sudjatmiko, di PN Tipikor Jakarta, Kamis 4 Oktober. Menurut Yulianis, setidaknya ada 16 pencairan uang untuk anggota DPR, Angelina Sondakh dan Wayan Koster yang dia catat di dalam hard disk eksternal komputernya. Uang tersebut, menurut Yulianis, pencairannya ada yang diajukan dan diambil langsung oleh Direktur Marketing Grup Permai, Mindo Rosalina Manulang (Rosa), dan Clara, selaku staf Rosa. Serta ada yang diajukan oleh pegawai Grup Permai lainnya bernama Gerhana. Sedangkan kurir yang mengantarkkan uang ada tiga orang, di antaranya supir Rosa sendiri, kemudian supir Yulianis bernama Lutfi dan stafnya bernama Dadang. "Rosa ajukan usulan untuk proyek Kemenpora dan Kemendiknas. Kemenpora proyeknya Wisma Atlit Jakabaring, Kemendiknas proyek Universitas," kata Yualianis menjawab pertanyaan hakim Sudjatmiko. Dijelaskan Yulianis, bahwa sebelum pencairan dana untuk Angie, selalu dibahas dalam rapat internal Grup

Yulianis, mantan anak buah Nazaruddin saat bersaksi dalam persidangan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis 4 Oktober.

Permai. "Kalau setiap Bu Rosa mengajukan pengajuan, ada tanggal-tanggalnya. Contoh 12 Maret 2010 ada uang keluar Rp70 juta," kata anak buah M Nazaruddin itu. Menurut Yulianis, uang Rp70 juta itu untuk menutupi kekurangan selisih penghitungan nilai kurs dollar antara marketing keuangan dengan Angie terkait proyek Universitas di Kemendiknas tahun 2009. "Karena waktu itu saya menghitungnya 1 dollar Rp10 ribu, Bu Angie tidak mau hitung 1 dollar Rp10 ribu,"

ujar Yulianis. Pengurusan anggaran proyek di Kemendiknas dimaksud diantaranya untuk Universitas Jakarta, IBP, Unsri, Universitas Malang, Udayana, Airlangga, ITS, Jambi, Sumut. Sedangkan anggaran Kemenpora untuk Wisma Atlit Jakabaring. Berikut beberapa pencairan anggaran untuk mengurus proyek Kemenpora dan Kemendiknas tahun 2010 yang dicatat Yulianis. Tanggal 12 maret 2010 sebesar Rp70 juta diajukan oleh Gerhana untuk

sisa komitmen fee proyek Universitas tahun 2009. Uang itu untuk Angie dan pencairannya di setujui M Nazaruddin. Pencairan 13 Maret 2010 sebesar USD100 ribu dari anggaran Universitas untuk Angie dan Wayan Koster. Pencairan diajukan Rosa dan uangnya diambil staf Rosa bernama Clara. Pencairan 19 Arpil 2010 Rp2,5 miliar yang ajukan rosa untuk universitas. Uangnya diantar staf Yulianis bernama Dadang. "Dadang ketemu Jeffry di Foodcourt Ambassador.

Uangnya untuk Angie," jelas Yulianis. Kemudian 3 Mei 2010 sebesar Rp3 miliar anggaran Universitas diberikan kepada Angie dan Wayan Koster. Pada 4 Mei 2010 Rp3 miliar diantar supir Yulianis ke ruang Wayan Koster di DPR dan diterima staf Wayan Koster. "Tanggal 19 Juni 2010 Bu Rosa ajukan dan ambil uang USD100 ribu untuk Bu Angie yang katanya mau pergi ke Belanda, uang diambilkan dari proyek Universitas 2010," beber Rosa. (jpnn)

Wali Kota Bekasi Perkuat Peran PMI Kecamatan BEKASI -- Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi sangat concern terhadap pertumbuhan organisasi kemasyarakatan di seluruh wilayah yang ada dia pimpin. Salah satunya pengembangan Palang Merah Indonesia (PMI) hingga sampai ke tingkat kecamatan. Kini, dari 12 kecamatan di Kota Bekasi nyaris setengahnya yang telah memiliki kantor perwakilan PMI. Apalagi, peran PMI sangat penting dalam mengumpulkan darah bagi masyarakat yang membutuhkan. ”Target pendirian kantor PMI di seluruh kecamatan di Kota Bekasi semata-mata membangun kesadaran masyarakat untuk saling peduli satu sama lain,” terang Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi di sela-sela pelantikan pengurus PMI Kecamatan Rawalumbu.

Dalam pelantikan yang dihadiri 300 orang yang terdiri dari unsur Muspika (Musyawarah Pimpinan Kecamatan) Rawalumbu, tokoh masyarakat dan puluhan anggota Palang Merah Remaja (PMR) dari beberapa sekolah di Kecamatan Rawalumbu. Dalam kegiatan itu, sejumlah relawan PMI dan PMR melakukan atraksi penanganan korban kecelakaan dan korban bencana. Wali kota yang akrab disapa Bang Pepen ini berharap PMI yang berasal dari masyarakat akan bisa garda terdepan membantu masyarakat yang tengah mengalami bencana. ”Banyak hal positif yang dilakukan PMI. Seperti donor darah, penanganan bencana dan berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan lainnya,” un-

gkapnya juga. Dia juga mengatakan semua kegiatan pertolongan pertama pada bencana dan kecelakaan akan efektif jika PMI benar-benar ada di setiap kecamatan dan benar-benar berfungsi dengan baik. Pasalnya, dengan adanya bencana di lingkungan kecamatan, maka penanganan pertama langsung oleh PMI kecamatan setempat. ”Penanganan bencana jadi lebih cepat. Jadi bila ada bencana di suatu kecamatan akan langsung ditangani PMI kecamatan itu. Sebelum pihak lain bergeerak,” cetusnya lagi. Selain itu fungsi PMI kecamatan juga bisa membina PMR yang ada di sekolah-sekolah di kecamatan tersebut plus menguatkan peran organisasi pelajar itu dengan masyarakat setempat.

”PMI kecamatan mempunyai arti yang sangat strategis lainnya,” cetusnya lagi. Selain itu, Bang Pepen juga mengajak PNS Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi turut membantu PMI dalam pengadaan darah. Yakni dengan menggelar donor darah di lingkungan kerjanya masing-masing. Seperti yang dilakukan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi. ”Kegiatna donor darah ini salah satu bentuk nyata yang dilakukan pegawai Dishub Kota Bekasi untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada kami. Nantinya, kami akan terus melakukan sosial seperti ini,” ujar Iwan Djenewanto, Kepala Bidang (Kabid) Postelekomunikasi, Dishub Kota Bekasi. Dijelaskan Iwan juga, dalam aksi donor yang dilaku-

kan dinasnya, tidak saja melibatkan para pegawai Dishub tapi juga masyarakat yang ingin mendonorkan darahnya. Apalagi pihaknya juga sudah melakukan sosialisasi donor darah yang merupakan rangkaian kegiatan HUT Dishub Kota Bekasi itu melalui radioradio lokal yang ada di kota tersebut. Dalam kegiatan itu, jumlah kantong darah yang dihasilkan mencapai 61 kantong. Yang terdiri dari golongan darah A sebanyak 26 kantong; golongan darah B sebanyak 14 kantong dan golongan darah O sebanyak 9 kantong. Sedangkan golongan darah AB sebanyak 12 kantong. Untuk bulan Oktober ini, PMI Kota Bekasi menargetkan mendapatkan 1.000 kantong darah. (jpnn)

Mahasiswa Surakarta Dititipi Bahan Peledak JAKARTA -- Tersangka teroris Wendy Febriangga alias Hasan (30) ternyata pernah menitipkan bahan-bahan untuk merakit bom kepada seorang mahasiswa berinisial AL di Surakarta, Jawa Tengah sebelum ia ditangkap. Hal ini terungkap setelah tanggal 2 Oktober pukul 20.00 Wib, mahasiswa asal Wonogiri tersebut menyerahkan diri ke Polsek Wonogiri. Ia mengaku sebagai mahasiswa Ilmu Kesehatan Fisioterapi Universitas

Muhammadiyah Surakarta. "Semua bahan-bahan itu dititipkan di kosannya," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar saat jumpa pers di Mabes Polri, Kamis 4 Oktober. Adapun bahan-bahan pembuat bom yang dititipkan adalah bahan serbuk campuran seperti black powder perlengkapan elektronik, dan senjata tajam. Bahan-bahan tersebut lalu diamankan oleh

Detasemen Khusus 88 Antiteror di kosan AL, Jalan Menco Raya No 15, RT 1 RW 10, Nilasari, Desa Gonilan, Sukoharjo, Jawa Tengah. Barang bukti akan diteliti di Puslabfor cabang Jawa Tengah. Sementara itu, kata Boy, setelah diperiksa dan diambil keterangan, polisi akan mengembalikan AL pada orangtuanya. Ia diperiksa hanya sebagai saksi, bukan tersangka. "Pertimbangan kita me-

lepaskan dia karena ada itikad baik. Kita buka pintu pada mahasiswa lain yang dititipkan barang seperti ini untuk melapor," jelas Boy. Wendy yang menitipkan bahan pembuat bom itu adalah tersangka teroris jaringan Al-Qaeda Indonesia pimpinan Barderi Hartono alias Toni (45). Wendy ditangkap di Pelabuhan Pantoloan, Palu, Sulawesi Tenggara, Kamis 27 September. Wendy juga diketahui mengikuti pelatihan mi-

liter di Poso, Sulawesi Tengah, pimpinan Santoso. Saat ini, Wendy sudah ditahan secara resmi oleh Densus 88 di Sulawesi Tengah. Sementara itu, Santoso adalah teroris yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) oleh polisi. Anggota Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) itu diduga terlibat dalam sejumlah aksi teror termasuk dalam aksi penembakan tiga anggota Polisi di BCA Palu pada 25 Mei 2011. (jpnn)

SMAN 2 Diserang, 2 Siswa Terluka Kena Sajam SORONG -- Diserang beberapa pelajar yang diduga dari STM (SMKN 3,red), dua siswa SMAN 2 Sorong menderita luka-luka akibat sabetan senjata tajam (sajam) penyerangnya. Kejadian penyerangan ini terjadi di Jalan Sungai Maruni Km 10 sekitar pukul 13.00 WIT. Usai melukai lawannya, oknum siswa yang melakukan penyerangan, langsung kabur melarikan diri. Beberapa oknum siswa SMKN 3 Sorong yang kini diburu aparat kepolisian diantaranya berinisial AT yang diduga actor utama penyerangan.

Selain itu, tiga rekannya berinisial Fe, An dan Yr yang diduga ikut terlibat dalam aksi penyerangan ini, juga masih dalam pencarian aparat Polsek Sorong Timur. Demikian dikatakan Kapolsek Sorong Timur, AKP Asmalla Yullinar M,S.IK yang ditemui Radar Sorong (JPNN Group) di ruang kerjanya. Pihaknya kata Kapolsek, telah mengamankan dua oknum siswa yang diduga ikut terlibat dalam aksi penyerangan dengan menggunakan senjata tajam tersebut. Keduanya berinisial BS

dan Id yang tercatat sebagai siswa kelas I, dan kini diamankan untuk dimintai keterangannya terkait kasus ini. “Kita masih memburu beberapa oknum siswa lainnya yang ikut serta dalam aksi tawuran ini. Beberapa siswa yang diduga terlibat, hari ini (Kemairn,red) tidak masuk sekolah dan bahkan saat didatangi dirumahnya pun tidak ada,” kata Kapolsek. Diduga, oknum siswa pelaku penyerangan tersebut bersembunyi di rumah temannya untuk menghindari pengejaran aparat. “Kita masih memberikan

waktu ke pihak sekolah dan orangtua untuk menyerahkan ke kita, tapi di rumahnya tidak pulang, juga mereka tadi (Kemarin,red) tidak masuk sekolah,” tukas Kapolsek. Kapolsek menegaskan, kasus penyerangan yang masuk dalam kategori tindak pidana pengeroyokan tersebut akan dilanjutkan proses hukumnya. “Kasusnya lanjut, kita lanjutkan prosesnya ke proses hukum,” tegas Kapolsek. Adapun dua siswa SMAN 2 Sorong yang menjadi korban terkena senjata tajam penyerangnya tersebut,

mengalami luka bacok dan luka sayat di bagian kepala. Korban bernama Rodrigo mengalami luka robek di kepala belakang diduga akibat sayatan badik, sementara temannya bernama Esron, mengalami luka akibat bacokan parang. Kedua pelajar kelas 3 itupun sempat dilarikan ke RSUD Selebesolu guna mendapatkan pertolongan secara medis. Usai mendapatkan pertolongan medis, keduanya mendatangi Mapolsek Sortim melaporkan secara resmi kejadian pengeroyokan yang dialaminya. (jpnn)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.