Putra Kelana Edisi 126

Page 1

SURAT KABAR MINGGUAN

EDISI 126 TAHUN II SENIN 18 MARET 2013

ECERAN DALAM KOTA

Rp 3.000

Korannya Orang Kepri

TANGKAP PEMBURU RENTE BAWANG PUTIH!

Batam Surganya ”Si Putih” BAGI warga Jakarta atau daerah lain di Indonesia yang sekarang menanggung beban tingginya harga bawang putih, Batam adalah surga. Ya, surganya bawang putih impor. Rini, sebut saja begitu, besok akan kembali ke kampung halamannya di Sumatara Barat. Sudah lebih sepekan dia berada di Batam untuk menghadiri hajatan pernikahan keponakannya di Sei Panas Batam. Dia sibuk mengepak barang-barang yang akan dibawanya pulang kampung. Diantara barang-barang yang menggunung itu ada bawang putih impor. “Mumpung di Batam masih murah,” ungkapnya. Rini tidaklah sendiri. Masih banyak Rini lain yang membawa bawang putih impor sebagai oleh-oleh dari Batam. Memang sih, jumlah yang dibawa oleh Rini dan para penumpang lain tidaklah sampai berkarungkarung. Tapi jika volume orang seperti Rini berjumlah ribuan, bisa dibayangkan berapa banyak rembesan bawang putih impor keluar dari Batam. Apalagi, jika kelangkaan pasokan bawang putih di Indonesia berlangsung hingga dalam hitungan bulan. Tak ada larangan membawa bawang putih impor keluar Batam sebagai oleh-oleh. Karena seperti dijelaskan Kepala Seksi Bimbingan Kepatuhan Bea Cukai Kantor Pelayanan Utama Batam, Emi Ludiyanto, kategori barang oleh-oleh nilainya tidak boleh lebih dari USD 250. Sedangkan dari dari segi kuantitas memang tidak ada standar bakunya, yang menilai

Untunglah, gejolak harga bawang putih di Indonesia, tak sampai merembet ke Batam dan wilayah lain di Provinsi Kepri. Tapi, bukan pemburu rente namanya kalau tidak bisa merayu dengan berbagai trik. Batam jangan sampai dijadikan “transit” bawang putih!

P

ADA kurun waktu tahun 1990-an lalu, Batam pernah menjadi surga bawang putih impor. Ketika itu, oleholeh dari Batam yang paling laris selain produk elektronik baru maupun second hand, parfum dan tas wanita adalah bawang putih impor. Sekarang, meski tidak banjir seperti dulu, tapi stok kebutuhan bawang putih warga Batam terus tersedia. Sehingga, harga bawang putih di Batam tidak terpengaruh “tsunami” harga. Kalau boleh menduga, siapa lagi yang “bermain” bawang putih kalau bukan para pemburu rente? Paling tidak, tuduhan itu juga diungkapkan Sekretaris Jenderal Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Fadli Zon. Ini adalah praktik nakal segelintir orang yang sebatas mengambil keuntungan alias ulah para pemburu rente dari komoditas bawang. Ulah inilah yang berujung pada meroketnya harga bawang putih yang menyentuh lebih dari Rp 100.000,- per kg, kemudian merembet pada melonjaknya harga bawang merah yang mencapai harga Rp 64.000 per kg. “Ini adalah praktik perburuan rente. Sangat mudah dibaca, ada usaha untuk mengambil keuntungan,” ungkap Fadli Zon usai acara diskusi polemik soal bawang di rumah makan kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu (16/3/ 2013). Terlepas dari bagaimana para pemburu rente itu bisa memainkan harga komoditas bawang putih, biarlah itu menjadi urusan Jakarta. Kita sebagai warga Batam, pintu masuk utama Indonesia impor dan ekspor barang untuk wilayah barat, harus ikut menjaga jangan sampai rumah kita dijadikan

Bersambung ke Hal... 3

Nasib Suram Mengintai

F.EVI

Nikita Mirzani poto bersama manajemen F1 club & KTV serta pemeran film terbaru mereka.

Sensasi Nikita Mirzani di F1 club & KTV BATAM, (PK) – Batam kedatangan cewek seksi. Dia adalah Nikita Mirzani, artis yang bukan sekedar seksi namun juga menebar sensasi. Secara khusus, cewek yang terkenal setelah mengikuti acara televisi bertemakan perjodohan “Take Me Out Indonesia” ini hadir untuk mengguncang Hotel Planet Holiday Batam pada Kamis, 14 Maret 2013 lalu. Ada yang beda di kunjungannya kali ini. Bersama

Bersambung ke Hal... 3

NASIB petani bawang di negeri kita selalu saja suram. Ketika bawang mereka belum lagi panen, harga melonjak berlipat-lipat. Tapi, begitu mereka panen, kran impor dibuka membanjiri pasar. Lalu, harga pun terjun bebas... Jangan terkecoh dengan harga bawang putih impor yang melesat tajam. Karena itu berarti masa suram sedang mengancam nasib para petani bawang di negeri ini. Sebab, para pemburu rente sedang mempersiapkan skenario untuk “membunuh” mereka. Indikasinya, saat ini terdapat 400 kontainer bawang putih asal China masih menumpuk di Tanjung Priok Jakarrta. Tidak bisa dikeluarkan karena belum mendapatkan rekomendasi impor produk hortikultura (RIPH) dan surat persetujuan impor (SPI) dari Kementerian Pertanian RI. Nah, setelah Presiden SBY marah dan desakan publik begitu kuat, maka seperti biasa, pemerintah selalu mengambil langkah “aman”. Melepas bawang putih itu ke pasar yang sudah kepayahan dengan harga bawang putih yang sudah tidak rasional. Padahal, sekitar 2 minggu lagi, para petani bawang di Sumatera Barat (Sumbar) akan mulai panen. Kalau pemerintah kembali menerapkan jurus cari selamatnya jelang 2014, maka sudah pasti 400 kontainer bawang putih itu akan dilepas. Itu berarti pas dengan

Bersambung ke Hal... 3

indeks Suryono Akan Bangun Mall Megah dan Hotel Bintang Lima

Bersambung ke Hal... 3

................................TANJUNGPINANG

Gubernur: Sah-sah Saja Saya Jabat Ketua DK FTZ TANJUNGPINANG (PK) Gubernur Kepri HM Sani, mengatakan tidak akan terguncang atas aksi penolakan mahasiswa di Jakarta yang meminta dirinya tidak ikut dalam pencalonan Ketua Dewan Kawasan (DK) FTZ Batam, Bintan, dan Karimun (BBK) periode 2013-2018. Masa jabatan Ketua DK akan habis pada 7 Mei 2013. “Saya kan sah-sah saja mencalonkan. Saya bekerja sesuai aturan yang ada dan berdasarkan amanah yang ada. Sesuai dengan UU No 44, kan saya sah-sah saja,” kata M Sani, Kamis, (14/3). Gubernur mengatakan jika alasan penolakan mereka meminta fokus masalah

Terancam Tak Bisa Terima Siswa Baru

pembangunan di Kepri saja, baginya menjadi ketua DK tidaklah berhalangan dengan pembangunan. Karena DK juga berbicara tentang pembangunan baik itu pembangunan ekonomi maupun pembangunan masyarakat juga namanya pembangunan Kepri. Jadi menurutnya itu tidak menjadi soal baginya. Sani juga menegaskan kapanpun dirinya dicabut dari pencalonan DK itu boleh-boleh saja tapi bagaimanapun yang namanya amanah bagi

Bersambung ke Hal... 3

......................................PENDIDIKAN

RSUD Natuna Dinilai Tak Profesional .......................NATUNA-ANAMBAS

Dollar Sing 7,807 HM SANI

Dewan Pendiri Yayasan GSM Terbentuk Tim perumus Yayasan Gerakan Sejuta Melayu (GSM) telah menetapkan susunan nama Dewan Pendiri Yayasan Gerakan Sejuta Melayu (GSM). Penetapan itu mereka hasilkan dalam rapat yang berlangsung di Hotel Nagoya Plaza, Minggu, 17 Maret 2013 lalu. RAPAT yang dipimpin oleh tokoh muda Melayu Alfan Suhairi yang juga anggota tim perumus dan Penggagas GSM Oktavio Bintana itu menetapkan susunan nama Dewan Pendiri Yayasan GSM. Mereka itu adalah H. M. Sani sebagai Tokoh Masyarakat Melayu, LAM Provinsi Kepri, LAM (Lembaga Adat Melayu) Batam, LAM Karimun, LAM Lingga, LAM Anambas, LAM Natuna, LAM Tanjungpinang, LAM Bintan dan 2 orang tokoh

F.DANI

PENGGAGAS Gerakan Sejuta Melayu (GSM), Oktavio Bintana (tengah) bersama tokoh Melayu Batam, Alfan Suhairi (kanan) dalam rapat merumuskan Holding Company GSM, di Nagoya Plaza Hotel, Minggu (17/3).

4

masyarkat dari setiap kota dan kabupaten di Provinsi Kepri. “Segera deklarasikan Yayasan GSM ini, supaya wadah ini dapat segera menampung semua keluhan masyarkat Melayu,” ujar Vio, panggilan akrab Oktavio Bintana kepada Putra Kelana, seusai rapat. Dalam rapat yang dihadiri oleh perwakilan dari Karimun dan Batam itu juga memutuskan bahwa Yayasan GSM akan dideklarasikan di Lapangan Engku Putri Batam Center, Batam pada minggu keempat bulan April 2013 mendatang. Tim perumus juga sudah menetapkan Penggagas GSM Oktavio Bintana sebagai Ketua Pelaksana Deklarasi. Sementara itu, Alfan Suhari mengatakan, sebagai realisasi dari keputusan tim perumus, maka akta notaris akan segera diproses. Sedangkan Ketua Yayasan GSM akan ditetapkan oleh Dewan Pendiri. “Ketua Yayasan GSM nanti akan dipilih melalui mekanisme rapat

Bersambung ke Hal... 3

7

12

Dollas US 9.749 Ringgit Malaysia

3.131 SUMBER:BANK INDONESIA


SENIN 18 MARET 2013

2

pendapat

Mengubah Wajah Kota yang Ramah Anak

T OLEH: Erry Syahrial MPdI (Komisioner Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Kepri)

EWASNYA empat bocah di dalam mobil rusak di depan bengkel General Automitive Pasar Cik Puan Seipanas, Batam, mengundang perhatian dan keprihatinan kita bersama. Bagaimana empat anak tidak berdosa tersebut bisa tewas secara bersamaan dalam kondisi yang mengundang banyak tanda tanya. Terlepas dari apa yang menyebabkan tewasnya keempat, apakah karena pembunuhan atau karena terperangkap kehabisan oksigen di dalam mobil, kita masih menunggu hasil penyidikan polisi. Yang jelas kejadian ini menujukkan bahwa lingkungan kita belum ramah terhadap anak. Anak rentan menjadi korban, baik karena lingkungan fisiknya maupun perilaku orangorang yang berada di lingkungan tersebut. Selain kejadian yang menghebohkan tersebut, beberapa kematian anak di Batam dan Kepri disebabkan oleh faktor lingkungan. Beberapa anak tewas tenggelam dalam kubangan galian proyek atau bekas tambang, tewas di bawah kolong rumah panggung, tenggelam di kolam renang, tenggelam di dam dan lain-lainnya. Pun beberapa kematian anak banyak juga disebabkan faktor perilaku orang-orang yang berada di sekitar anak, bahkan di tangan orang tuanya sendiri. Masih ingat kasus kematian Prita Isabella yang meregang nyawa dianiaya oleh ibu kandungnya sendiri di di daerah Baloi, Batam, tahun 2011 lalu. Ada lagi kematian ibu dan anaknya yang dibunuh di Karimun. Ada seorang ibu yang bekerja pemulung di Batuaji mengajak keempat anak-anak melakukan bunuh diri dengan menenggak cairan racun pestisida, namun berhasil digagalkan warga. Banyak kejadian lain yang bikin kita miris. Selain kematian, beberapa anak mengalami dan cidera akibat perilaku orangtua dan orang-orang lain yang mengintai anak jadi korban. Ada korban kekerasan orangtua tua kandung seperti yang dialami Yoga sehingga hak asuh ibunya terpaksa dicabut sementara dan anaknya dititipkan di RPSA, korban kekerasan orangtua asuh seperti yang menimpa seorang anak TKW yang dititip di Belakangpadang, beberapa korban penculikan anak untuk diperkosa di daerah Tanjungpinang dan Kijang hingga korban mengalami pendarahan hebat dan terpaksa dirawat di rumah sakit. Faktor lingkungan dan perilaku orang-orang di sekitar anak ini juga terjadi merata di daerah lain. Bahkan lebih kejam lagi. Ada anak-anak yang menjadi korban mutilasi dan mayatnya dibuang di Tol Cikampek, sepasang anak kembar dibunuh ibu

kandungnya. Berbagai peristiwa tersebut menunjukkan bahwa anak rentan menjadi sasaran kejahatan, pelampiasan emosi, bahkan saran dendam pelaku yang tidak sedang dengan keluarganya. Masih Jauh dari KLA Pemerintah menyadari bahwa lingkungan yang ada saat ini tidak ramah terhadap anak. Pembangunan yang dilakukan selama bertahuntahun dengan anggaran yang sangat besar telah mengabaikan aspek keselamatan anak. Akibatnya pembangunan yang dilakukan hanya bisa dinikmati dan nyaman bagi orang dewasa. Seolah-olah semua itu hanya untuk orang dewasa, sementara anak tidak dianggap. Anak diperlakukan sebagai manusia dewasa sehingga tidak ada ruang khusus bagi anak. Bahkan pembangunan infrastruktur dan fasilitas untuk anak sendiri seperti sekolah kadang-kadang juga mengabaikan keselamatan dan kenyamanan anak. Saat itu fasilitas tersebut dimanfaatkan anak, ditambah tanpa kurangnya pengawasan, di sinilah petaka muncul bagi anak.Padahal dunia anak berbeda dengan dunia orang dewasa. Cara anak memandang, merespon dan menikmati apa yang ada berbeda dengan orang dewasa. Kenapa kita selama ini kita menyamakannya. Kalau kita jujur, ramah bagi anak, sudah tentu ramah bagi orang dewasa, sebaliknya, ramah bagi dewasa belum tentu ramah bagi anak. Anak juga merupakan penduduk yang harus juga menikmati pembangunan yang dilakukan. Jumlah anak tidak bisa dinafikkan yaitu sepertiga dari jumlah penduduk. Di Kepri, jumlah anak mencapai 34 persen, jauh di atas rata-rata jumlah anak secara nasional, 30 persen. Berangkat belum adanya perspektif anak dalam pembangunan tersebut, Pemerintah Pusat mulai mengeluarkan berbagai kebijakan pembangunan yan berspektif anak, mulai dari pembangunan fisik, maupun pembangunan non fisik atau sumber daya manusia. Salah satu kebijakan tersebut adalah Kota/ Kabupaten Layak Anak (KLA) di setiap daerah. Saat ini sudah banyak kota merintis dan memulai menerapkan KLA. Selain dari pemerintah, terwujudnya KLA harus ada peran serta dari dunia usaha dan masyarakat. Di Provinsi Kepri sendiri, KLA sudah mulai disosialisasikan sejak tahun 2010, lalu sudah ditetapkan beberapa

kelurahan dan kecamatan percontohan KLA di masing-msaing kota/kabupaten. Salah satu yang menjadi kendala penerapan KLA ini adalah kurangnya pemahaman dan belum terlihatnya komitmen bersama pihak-pihak terkait, seperti pemerintah daerah, dunia usaha dan masyarakat. Padahal ketiga pihak ini harus setali tiga uang dalam menyukseskan KLA. Bagi pemerintah daerah, KLA terwujud dengan baik, kebijakan KLA tersebut harus mempunyai turunan di masing-masing kota/ kabupaten baik dalam bentuk Perda, perwako/perbup dan sebagainya. Kemudian diikuti dengan implementasi penyelenggaran hakhak anak oleh SKPD terkait. Jajaran legislatif bisa berperan dalam penganggaran dan pengawasan pembangunan yang berspektif anak. Hak Bermain Anak Terancam Selain belum memperhatikan keselamatan dan kenyamanan anak, pembangunan fisik juga belum memperhatikan aspek tumbuh kembang dan pemenuhan hak-hak anak. Salah satu kebutuhan mendasar bagi anak adalah bermain. Dunia anak adalah dunia permainan. Hampir sebagian besar waktunya dihabiskan untuk bermain. Kebutuhan bermain ini sudah dijamin dalam UU No 23 Tahun 2002

tentang Perlindungan Anak (UUPA). Pasal 11 UUPA menyebutkan, setiap anak berhak untuk beristirahat dan memanfaatkan waktu luang, bergaul dengan teman sebaya, bermain, berekreasi dan berkreasi sesuai dengan minat, bakat dan tingkat kecerdasannya demi pengembangan diri. Namun faktanya, pemenuhan hak bermain, berekreasi dan berkreasi anak yang disediakan pemerintah sangat terbatas dan belum ramah terhadap anak. Kota dan kabupaten di Kepri memang sudah ada taman kota dan

fasilitas rekreasi untuk warganya, namun belum memperhatikan aspek kebutuhan, kenyamanan dan keselamatan anak. Jumlahnya juga masih terbatas. Idealnya setiap pemukiman ada tempat sarana bermain bagi anak. Memang pemenuhan hak bermain ini tidak 100 persen tanggung jawab pemerintah. Harus ada peran dan tanggung jawab swasta, dunia usaha, orang tua dan masyarakat luas. Namun peran tersebut belum dilakukan karena tidak didukung kebijakan ke arah itu. Sampai saat ini, fasum untuk anak bermain yang layak dan ramah anak bisa dikatakan sangat sedikit. Jika ada itu baru ada di sekolah taman kanak-kanak, di mal yang harus dibayar. Bagaimana memenuhi hak bermain anak untuk anak-anak yang belum sekolah dan keluarga miskin yang tidak sanggup membayar arena permainan yang ada di mal. Banyak kawasan pemukiman tidak memiliki fasum bermain dan tempat santai bagi keluarga. Selain tembah ibadah, mestinya pengembang menyediakan fasum bermain dan tempat santai bagi keluarga di masing-masing kawasan hunian yang dibangun. Anak tidak mesti keluar dari komplek tanpa pengawasan hanya untuk bisa bermain. Kalau ada fasum bermain di pemukiman maka orang tua juga bisa mengawasi anaknya bermain. Saat belum ada kebijakan dari pemerintah daerah untuk melindungi hak bermain anak, pihak swasta sendiri seperti developer masih setengah hati. Sementara masyarakat tidak paham dan masih menunggu. Apakah masih menunggu banyak korban, barulah kita menyadari pentingnya keberadaan fasum bermain bagi anak. Masyarakat mulai dari RT, RW, pengembang, pihak swasta, dunia usaha, organisasi kemasyarakat dan pemerintah setempat harus memikirkan aspek keamanan dan kenyamanan anak di daerahnya dengan tersedianya fasum untuk bermain dan aktivitas anak. Dalam mewujudkan KLA, harus ada kerjasama dan sinergi antara pemerintah, dunia usaha dan masyarakat sehingga infrastruktur, lingkungan, dan fasilitas bermain yang ramah anak. Aspek anak harus diperhatikan dalam setiap pembangunan kawasan oleh para pengembang. Kalau pengembang lupa menyediakannya, calon penghuni atau warga yang menempati satu kawasan bisa mengingatkannya. Tersedianya fasum bermain yang ramah anak mulai saat ini mestinya menjadi salah satu persyaratan developer dan daya tarik bagi konsumen untuk menentukan rumah yang dibelinya.***

Buah Hati Bersinar, Negara Maju Berkembang

OLEH: Zamroni, SH, HR Manager PT. Ria Bintan, Lagoi, Bintan

KITA harus mengakui bahwa anak-anak adalah generasi penerus bagi kehidupan kita di masa depan. Dengan keberadaan anank-anak ini, maka kondisi kehidupan di masa depan dapat kita prediksi sejak sekarang. Sebagai generasi penerus masa depan, maka anank-anak harus mempunyai kestabilan diri yang sebaik-baiknya. Salah satu aspek penting dalam kestabilan diri adalah kondisi kejiwaan anak. Anak-anak dengan kondisi jiwa yang stabil adalah generasi terbaik bagi masa depan yang lebih baik. Akan tetapi anak-anak dengan kondisi jiwa yang labil sangat memungkinkan untuk menghancurkan kehidupan masa depan. Oleh karena itulah, maka kita seharusnya selalu memperhatikan berbagai kebutuhan anak termasuk dalam hal ini perlindungan terhadap segala bentuk ancaman yang dapat membahayakan keberadaan dirinya. Kita harus memposisikan anak-anak sebagai generasi yang mempunyai kemampuan mengembangkan diri secara mantap tanpa ada keraguan dalam hatinya. Sebagai asset masa depan maka kita harus selalu menjaga agar mereka selalu siap menghadapi segala kondisi yang terjadi dalam kehidupan.kita jadikan mereka sebagai sosok sosok yang mempunyai kemantapan jiwa, fisik dan kompetensi dalam kehidupan

TERBIT SEJAK TANGGAL 19 AGUSTUS 2010

Jl. Raja Ali Haji Komp. Orchid Point Blok B No.9 Jodoh, Batam-Kepri Kantor Perwakilan: Jl. Pemuda Blok B No. 3 Tanjungpinang-Kepri

Email : redaksi@kepribangkit.com Diterbitkan oleh : PT. Putra Rida Pers MENHUMHAM RI No. AHU-45366.AH.01.01. Tahun 2010 SIUP NO. 503.15 / BP2T / 2669 / 2010 SITU No. 503.4/BP2T/4189/2010

masa depan yang semakin berat tingkat persaingannya. Apalagi di Negara kita dimana piramida penduduknya adalah piramida segitiga. Dengan adanya piramida penduduk dengan bentuk segitiga ini menjelaskan bahwa jumlah pendduk paling banyak yang adad di Negara kita adalah di usia anakanak. Sehingga untuk beberapa tahun kedepan , masa depan Negara akan berada ditangan mereka. Untuk itulah, maka kehidupan anak harus di jaga dengan sebaik mingkin karena hal ini akan menyiapkan apa yang akan terjadi dimasa depan. Jika kehidupan anak-anak ini dapat dujaga dengan benar maka kelak dimasa depan mereka akan dapat untuk menjadi sosok yang dapat untuk diharapkan memimpin bangsa ini dengan benar dan tepat. Perlindungan Anak di dalam UU N0.23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak diartikan sebagai segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Dengan demikian pada dasarnya Anak harus dilindungi karena Anak mempuyai ketergantungan yang sangat tinggi terhadap seluruh penyelenggara Perlindungan Anak

Komisaris Utama Komisaris Direktur

: M. Nur Hakim : Teddy Jun Askara : Oktavio Bintana

PU/Penanggung Jawab : Oktavio Bintana Wakil /Pimpinan Umum : Moel Akhyar Pimpinan Perusahaan : Kunto Parmadi

yaitu orangtua, keluarga, masyarakat, pemerintah dan negara. Sudah barang tentu masing-masing mempunyai peran dan fungsinya yang berbeda dimana secara keseluruhan, satu sama lain saling terkait di bawah pengertian Perlindungan sebagai payungnya. Pengertian Anak di dalam Undang-Undang adalah seseorang yang berusia dibawah 18 tahun termasuk anak yang masih dalam kandungan. Sering terjadi anak yang dalam kandungan tidak dihitung sebagai anak. Misalnya ketika seorang ibu sedang mengandung anak yang ke dua, yang bersangkutan mengatakan bahwa ia mempunyai anak satu orang dan tidak menghitung anaknya yang sedang dikandung karena yang dianggap hitungan anak adalah yang terlihat sudah ada, Padahal anak yang dikandungpun mempunyai hakhaknya agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik saat dalam kandungan maupun saat dilahirkan. Untuk mencapai hal tersebut tentunya Anak dalam kandungan harus mempunyai asupan gizi yang baik melalui ibunya, kasih sayang dan pedindungan dari berbagai hal yang dapat menghambat tumbung kembang janin. Di pihak lain kesehatan ibu pun menjadi sangat penting baik secara fisik maupun non fisik. Dapat disimpulkan Anak harus

dilindungi baik di wilayah domestik maupun publik, baik dalam situasi damai maupun konflik. Berangkat dari wilayah domestik, berapa banyak anak yang mengalami tindak kekerasan dari orangtuanya sendiri yang melegitimasi hal itu sebagai alat untuk mendidik sehingga dianggap suatu kewajaran semata. Dilanjutkan dalam wilayah publik berapa banyak juga anak yang mengalami tindak kekerasan dan diskriminsi. Semisal di sekolah mengalami tindak kekerasan dari pihak sekolah yang seyogyanya sekolah adalah tempat yang nyaman bagi anak. Alih-alih dianggap sebagai alat untuk menjunjung kedisiplinan. Berapa banyak elemen-elemen masyarakat lainnya melakukan tindakan yang sama. Begitu juga pemerintah dan negara yang harus memfasilitasi kebutuhan Anak dari aspek hak sipil, pendidikan, kesehatan dan pengasuhan alternatif ketika anak menghadapi masalah dalam bentuk sarana dan prasarana seringkali melakukan yang sebaliknya. Pemerintah akan memiliki kewajiban yang sangat besar dalam menjaga dan melindungi hak anak ini . karena anak adalah bagian dari masayarakat atau rakyat yang memang sudah menjadi tanggungan dari pemerintah untuk diurusi segala kebutuhan mereka sebagaimana amanah undangundang.***

jati Diri

Awasi Importir Bawang SECARA nasional gejolak kenaikan harga bawang putih dan bawang merah di pasaran dalam beberapa hari terakhir makin memprihatinkan. Bahkan dariu harga normal yang berkisar Rp10.000 kini melonjak sampai Rp100.000 per kilogram. Tentu ini sangat mengejutkan. Tidak hanya bagi ibu rumah tangga tetapi semua restoran dan rumah makan ikut puyeng menghadapi harga bawang yang naiknya gila-gilaan tersebut. Kenaikan yang tiba-tiba yang seolah tanpa terkontrol dan tidak rasional ini menjadi pertanyaan semua pihak. Apakah betul kenaikan harga bawang yang sangat tidak masuk akal ini karena permainan mafia pasar? Benarkah dominasi para pemain kartel atau perusahaan impor bawang telah melumpuhkan kekuasaan dan kekuatan pemerintah? Pertanyaan-pertanyaan seperti itu seolah masih terus menggelayut dalam benak masyarakat. Di sisi lain, pemerintah seolah power less dan melempem menghadapi para kartel yang terang-terangan menjungkirbalikkan harga bawang di pasaran. Kenaikan yang gila-gilaan ini bukan malah membuat para petani bawang menangguk gembira karena keuntungan yang menggunung. Karena sebagian besar petani bawang di tanah air saat ini bukan masa panen, justru sebaliknya sedang masa tanam yang masih memerlukan biaya yang tak sedikit dalam pemeliharaannya. Para petani bawang malah menggigit jari karena tidak bisa menikmati harga bawang yang melonjak tinggi. Bagaimana dengan Kepulauan Riau? Meski kenaikan harga bawang di Kepri tidak sedrastis di Jawa dan Sumatera namun kondisi ini perlu diwaspadai oleh semua pihak. Sejauh ini harga bawang di pasaran tradisional dan super market di Kepulauan Riau masih di bawah Rp50.000 per kilogram. Perlu diketahui, Kepri bukanlah daerah agraris yang cocok untuk budi daya bawang. Kebutuhan bawang merah dan putih di Kepri lebih banyak menggantungkan dari pasokan daerah lain termasuk impor. Bawang-bawang dari Medan, Jambi dan Jawa selalu membanjiri pasar-pasar tradisional. Namun jumlahnya hanya relatif kecil karena kebanyakan bawang yang masuk ke Kepri lebih didominasi impor dari Thailand, Malaysia dan Vietnam. Di sinilah, perlu adanya pengetatan pengawasan pemerintah setempat dalam mengatur harga bawang di pasaran. Pengawasan diperlukan jangan sampai harga bawang di Kepri ikut-ikutan menggila seperti di Jawa dan Sumatera. Para importir bawang di Kepri jangan sampai ikut hanyut dalam permainan kartel yang bisa mendongkrak harga bawang ke tingkat yang mengkhawatirkan. Lain dari itu, perlu juga pemerintah Provinsi Kepri membuat kebijakan untuk menumbuhkembangkan semangat petani lokal untuk bisa membudidayakan tanaman bawang di Kepulauan Riau. Ini diperlukan untuk mencoba menjadikan Kepri menuju daerah yang penuh kemandirian dalam pengadaan pangan. Hal ini mengingat di beberapa daerah seperti di Natuna, Lingga dan Bintan masih memungkinkan untuk pengembangan budi daya tanaman bawang. Sehingga Kepri tidak seratus persen mengandalkan pasokan bawang dari daerah luar. Kalau sentuhan kebijakan Pemprov Kepri yang mendorong petani lokal untuk budi daya tanaman bawang ini berhasil maka sedikit demi sedikit Kepri akan terlepas dari ketergantungan kebutuhan bawang dari pasokan daerah lain dan impor. Soal produk tanaman pangan, Kepri jangan sampai rapuh. Ketergantungan impor terhadap produk-produk bawang putih, daging sapi, beras dan lainnya tidak masuk dalam logika masyarakat. Kita sebenarnya bisa kalau mau mencoba. Persoalannya, apakah pemerintah Provinsi Kepri sudah fokus untuk menjalankan fungsi dan tugasnya demi kepentingan masyarakat dan daerahnya? Kita tunggu saja.***

Sentil Rudi: Sebelum Habis Masa Saya, Semua PK5 Harus Pindah! Setelah Wawako, jadi Wako Kan? Masih Lama tu, Pak! Tangkap Pemburu Rente Bawang Putih! Tangkap, Habis tu Lepas....

Info REDAKSI menerima tulisan/artikel, opini, surat pembaca berupa saran, kritik dari pembaca. Sertakan identitas lengkap atau foto kopi KTP atau identitas diri. Tulisan bisa dikirim melalui surat atau Email : redaksi@kepribangkit.com Redaksi berhak mengedit, sepanjang tidak mengubah makna tulisan.

DIVISI PRODUKSI: Pimpinan Redaksi: Moel Akhyar. Redaktur Pelaksana Kompartemen: Saibansah Dardani. Kepala Perwakilan Tanjungpinang: Suyono. Karimun: Freddy. Redaktur: Baiq Desi. Liputan Batam: Mori Guspian, Nurullius S. Tanjungpinang: Henny R, Chalima C. Natuna: Hardiansyah. Anambas: Delmadi. Lingga : Sholihin, Amin.Kepala Departemen: Website dan E-paper: Mirza Mosaddeq. Perwajahan: Hairunnas. HRD dan Umum: Dani S.Sos. Iklan dan EO: Merliana Ivonni Arisanti. Pemasaran dan Pengembangan: Taufik JM. Kepala Sekretariat Redaksi: Dani S.Sos. DIVISI USAHA: Manager Keuangan: Dewi Marlina. Kepala Perwakilan Tanjungpinang. Iklan: Lusia Mariyati. Pemasaran: Sukateman, Mahmuddin Daftar Tarif Harga Iklan: Iklan Umum/Display/BW 5.000 Iklan Ucapan Selamat 3.000, Iklan dukacita 2.500, Halaman Muka (BW 6.000, Halaman 1 FC 7.500, Sport/Colour 5.500 ,Ucapan Selamat/FC 5.000,Advetorial 3.000, Rubrik/ Galeri foto kegiatan,1 hal. 4 juta (hitam putih), hal warna 5 juta.

Dicetak Pada : PT. Ripos Bintana Press. Isi di luar tanggung jawab percetakan

Setiap artikel atau tulisan dikirim ke Redaksi hendaknya diketik dengan spasi rangkap,ditandatangani dan disertai identitas(Cantumkan nomor telefon dan faksimili kalau ada) Untuk format digital dikirimkan ke alamat Email : redaksi@kepribangkit.com atau alamat surat ke alamat Redaksi Jl. Raja Ali Haji Komp. Orchid Point Blok B No.9 Jodoh, Batam-Kepri Wartawan Putra Kelana selalu dibekali tanda pengenal dan tidak diperkenankan menerima atau meminta apapun dari narasumber.


SENIN 18 MARET 2013

sambungan

3

Dari 9, Hanya 2 Tambang Bauksit yang Berizin

F.DOK

Rombongan wali kota sidak ke lokasi bauksit.

Batam Surganya ”Si Putih” Sambungan dari halaman 1 adalah petugas BC di pelabuhan atau bandara. “Jika barang dianggap wajar sebagai barang oleh-oleh, tentu boleh dibawa. Wajar dan tidaknya barang bawaan sebagai oleh-oleh tidak ada standar bakunya,” ujar Emi Ludiyanto kepada Putra Kelana. Dari pantauan Putra Kelana di Pasar Tos 3000 Jodoh Batam, akhir pekan lalu, harga “si putih” ini masih normal. Kalau pun naik hanya pada kisaran Rp 2000 per kg saja. Dari harga Rp 18.000 per kg, sekarang dijual Rp 20.000,- per kg. Untuk kualitas yang super, bawang

putih dibandrol Rp 22 ribu s/d Rp 23 ribu. Kenaikan harga bawang putih di Batam yang “tidak seberapa” diakui oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kadisperindag) Kota Batam, Amsakar. “Saya sudah menerjunkan tiga orang staf saya untuk sidak di pasar, hari ini (15/3) ada kenaikan harga bawang,” ungkapnya menjawab Putra Kelana. Kenaikan ini lebih dikarenakan “efek psikologis” gencarnya pemberitaan mengenai kenaikan harga bawang putih impor di luar Batam. Buktinya, pedagang masih belum menaikkan harga pada angkat significan. Selain

itu, Badan Pengusahaan (BP) Batam pun belum mengeluarkan izin impor bawang putih. Artinya, semua kebutuhan konsumsi bawang putih warga Batam masih terjaga dengan baik. “Kami belum mengeluarkan persetujujuan impor bawang putih,” ungkap Kasubdit Humas BP Batam, Ilham EKa Hartawan menjawab Putra Kelana, akhir pekan lalu. Barangkali, para pemburu rente memang tidak ingin menjadikan pangsa pasar Batam sebagai target mereka mengisap keuntungan dari permainan mereka. Tapi bisa jadi menjadikan Batam sebagai “transit” komoditi yang akan mereka mainkan itu. (sas/nurul)

Tangkap Pemburu Rente Bawang Putih! Sambungan dari halaman 1 daerah “transit” bawang putih. Sudahlah Batam dijadikan pintu masuk utama kedua narkoba, dimanfaatkan oleh para pemburu rente “pengekspor” tenaga kerja Indonesia. Masa sih rumah kita bersama ini mau terus menerus dimanfaatkan oleh para pemburu rente bawang putih impor? Cukup lega rasanya, ketika Putra Kelana mendapatkan penjelasan dari Kepala Seksi Bimbingan Kepatuhan Bea Cukai Kantor Pelayan Utama Batam, Emi Ludiyanto, akhir pekan lalu. Menurutnya, para petugas lapangan BC Batam terus meningkatkan pengawasan barang pasca terbongkarnya pnyelundupan barang melalui KM Kelud akhir tahun 2012 lalu. Termasuk, pengawasan bawang putih merembes keluar Batam. Sampai dengan pekan lalu, tim intelijen BC Batam belum mengendus adanya informasi mengenai kasus penyelundupan bawang putih melalui KM Kelud. Termasuk penyelundupan

bawang putih yang dibawa oleh penumpang dengan modus oleh-oleh. Kemungkinan itu kecil, karena biaya transportasi mahal sebaliknya untungnya pun tak seberapa. “Kalau toh misalnya ada dan masih dalam penyelidikan, informasi itu akan disimpan oleh penyidik dan intel BC, baru akan dipublikasi kalau sudah ditindak,” ungkap Emi Ludiyanto. Sekarang, harga bawang putih di sejumlah daerah di Indonesia sudah menyentuh “harga gila”. Tapi BC Batam belum melakukan tindakan apa pun. BC Batam, jelas Emi, baru akan bertindak setelah kasus ini berlangsung minimal satu bulan dan berpengaruh terhadap jumlah volume impornya, baru akan dievaluasi. “Impor bawang meningkat padahal kebutuhan bawang di Batam belum berubah berarti stok bawang di Batam merembes ke luar,” tegasnya. Namun demikian, Kepala Seksi Bimbingan Kepatuhan BC Batam itu mengakui, pihaknya mengalami kesulitan untuk menindak penyelundupan

melalui kapal pompong. “Biasanya mereka membawa barang keluar dari Batam ke pulau-pulau di sekitar Batam. Itu sering terjadi dan petugas BC sering kewalahan,” aku Emi Ludiyanto. Meski BC Batam belum mengendus rembesan bawang putih Batam, sebaiknya semua “mata” dan “telinga” di pintu-pintu masuk Pulau Batam dipasang dalam posisi waspada. Sebab, momentum melonjaknya harga komoditi yang membuat marah Presiden SBY itu sudah dimanfaatkan oleh penyelundup di Sumatera Utara. Mereka mencoba memasukkan 9 ton bawang putih dari Malaysia, Sabtu, 16 Maret 2013 lalu. Tak ada yang bisa menjamin jaringan para pemburu rente tidak bergentayangan di Batam. Karena prinsip para pemburu rente adalah di mana ada duit, di situlah mereka bergerilya. Tak peduli apa pun yang akan mereka hadapi. Apalagi, momentum kelangkaan sebuah komoditi biasanya sementara. Jadi, mereka harus bermain dengan waktu. (sas/nurul)

Nasib Suram Mengintai Sambungan dari halaman 1 masa panen petani bawang di Sumbar. Apakah nasib yang lebih baik tidak bisa dipikirkan oleh pemerintah yang mengantongi 60% suara rakyat Indonesia itu? Menjawab hal itu, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengatakan, pemerintah akan melakukan sejumlah langkah untuk menekan harga bawang putih. Salah satu cara yang akan dilakukan, adalah melakukan perluasan lahan untuk menambah produksi bawang putih secara nasional. Selama ini, petani masih enggan menanam bawang putih karena memang rawan terhadap cuaca ekstrem. Jika kondisi cuaca bagus, petani bawang putih ini memang akan untung besar. Namun, jika sebaliknya, petani pasti akan rugi besar. “Solusi lain ad-

alah peningkatan dalam hal teknologi,” ujar Gita Wirjawan pekan lalu di Jakarta. Teknologi yang dimaksud Gita adalah dapat membudidayakan bawang putih agar tahan terhadap kondisi ekstrem yang sering terjadi di Indonesia. Harapannya, produksi nasional bawang putih akan semakin tinggi dan bisa memenuhi kebutuhan bawang putih secara nasional. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sepanjang 2012, Indonesia mengimpor 415.000 ton bawang putih dari beberapa negara dengan nilai US$ 242,3 juta atau senilai Rp 2,3 triliun bawang putih. Mayoritas bawang putih impor datang dari China yaitu sebanyak 410.100 ton dengan nilai US$ 239,4 juta atau Rp 2,27 triliun untuk periode Januari hingga Desember 2012. Tercatat kegiatan impor bawang putih dari China ini berjalan sepanjang tahun,

sementara ada beberapa negara lain yang memasukkan bawang putih ke dalam negeri seperti India, Malaysia, Pakistan, dan Thailand, tetapi impornya tidak terjadi setiap bulan dan tak signifikan. Impor bawang putih dari India, total sepanjang tahun 2012 sebanyak 3.424 ton dengan nilai US$ 1,7 juta, impor dari Malaysia sebanyak 1.124 ton dengan nilai US$ 1,1 juta, bawang putih dari Pakistan sebanyak 203 ton dengan nilai US$ 81,2 ribu, dan Thailand sebesar 58 ton dengan nilai US$ 37 ribu. Sebagai pembanding, berdasarkan data BPS pada tahun 2011 terdapat 411.300 ton bawang putih asal negeri tirai bambu dengan nilai US$ 267,7 juta. Dari data tersebut menunjukkan secara volume dan nilai impor bawang putih dari China mengalami sedikit penurunan yang tak signifikan. (sas)

Sensasi Nikita Mirzani di F1 club & KTV Sambungan dari halaman 1 dengan Jenny Cortez dan Gary Iskak, Niki mengajak masyarakat nonton bareng filmnya di F1 Club. “Beda aja suasananya, gak seperti di bioskop. Lebih akrab. Niki juga bisa nyanyi,” katanya. Nikita berkunjung ke Batam dalam rangka menjalankan tugas promosi untuk film POKUN ROXY yang dibintanginya. Meskipun terbebani dengan persidangan yang belum selesai, Nikita Mirzani berusaha tetap professional. “Batam kotanya menyenangkan. Ini kali ketiga aku datang ke sini,” kata Nikita di Batam. Zilo Pratama, Manager pub F1 club & KTV kepada Putra Kelana, Kamis, 14 Maret 2013 mengatakan bahwa Nikita

mengguncang para clubber F1 Club & KTV dalam acara night party bertajuk “Sexy In The City”. “Party ini sangatlah berbeda. Karna para clubbers juga dihibur oleh penampilan Dj sexy Jenny C. Ini adalah sebuah Celebrity Party menarik,” cerita Zilo menggebu. Film POKUN ROXY yang dibintangi oleh Nikita tersebut terinspirasi dari kisah nyata yang menceritakan perempuan sosok pocong dan kuntilanak yang muncul di daerah Roxy. Film ini dibintangi artis papan atas Indonesia. “Artis-artis ini sengaja kami undang untuk memanjakan clubber serta fansfans yang ada di Batam, sekaligus dalam mempromosikan film terbarunya,” lanjut Zilo. Zilo mengatakan kesempatan ini

merupakan kesempatan pertama bagi F1 pub untuk membawa langsung pemeran utamanya. “Nonton film biasanya di bioskop atau di rumah sendiri. Nonton film bareng temen-temen di club malam adalah sesuatu hal yang seru dan berbeda,” ujarnya. Dalam film ini Nikita berperan sebagai sosok wanita yang bernama Jupe, dan Jenny Cortez berperan sebagai Wartawati yang sedang menginvestigasi kejadian penampakan pocong kuntilanak Roxy. Sedangkan Gery Ishak berperan sebagai Talib. Meskipun senang, Niki sedikit mengeluh karena udara Batam yang panas. “ Panas sekali karena mungkin dikelilingi pantai. Tapi orangnya ramahramah,” paparnya.(Nurul)

TANJUNGPINANG (PK) LSM Cindai kerap menyuarakan aspirasi masyarakat bawah, tentang banyak hal. Namun, tak sedikit yang memberi julukan LsM Cindai adalah LSM bauksit. Sebab, sejumlah masyarakat sering mengadukan nasibnya ke Cindai, gara-gara dampak aktifitas tambang bauksit ilegal yang dilakukan sejumlah perusahaan. Seperti nelayan dan petani tambak. Mereka gerah dengan aktifitas tambang bauksit ilegal yang sering mengotori lautan para nelayan tempat mencari ikan. Sementara petani tambak, tak sedikit yang mengadu soal pencemaran limbah pencucian bauksit yang mengalir ke area tambak mereka. Berbagai keluhan dan permasalahan, silih berganti diterima Cindai. Namun, sekali lagi, sejumlah perusahaan tambang bauksit ilegal yang dikeluhkan keberadaannya oleh masyarakat, tak pernah didengar meskipun Cindai juga berkali-kali menyuarakannya lewat aksi demonstrasi ke pihak pemerintahan dan juga DPRD Kota Tanjungpinang. Semua persoalan yang mampir ke meja walikota dan juga DPRD, yang disampaikan Cindai, sepertinya dianggap bagai angin lalu. Keadaan itu berlangsung hingga bertahuntahun. Keluhan masyarakat, dianggap angin lalu tanpa ada respon atau

pun tindak lanjut penyelesaikan masalahnya. Ketua Cindai, Edi Susanto, begitu semangatnya ketika mendengar pernyataan Syahrul yang saat itu statusnya sebagai calon wakil walikota, yang tiba-tiba mengeluarkan sebuah komitmen akan menutup lahan tambang bauksit jika dirinya kelak terpilih masyarakat. Sebuah pernyataan yang mengejutkan semua pihak. Namun, pernyataan tersebut tak membuat orang percaya. Bahkan mereka berseloroh. "Apa iya mau tutup tambang bauksit?" Satu kenyataan yang tak terbantahkan, kelompok mahasiswa yang tergabung dalam satu wadah, KAMMI, pernah melakukan demo ke kantor walikota pada tanggal 11 Maret kemarin. Mereka menuntut janji pemerintahan Lis-Syahrul yang konon katanya akan menutup tambang bauksit. Namun, kenyataannya justru saat ini tambang bauksit semakin marak. Dalam daftar nama-nama perusahaan tambang bauksit di Tanjungpinang, yang dilacak Cindai, ada 11 perusahaan tambang bauksit. Ironisnya, hanya ada dua perusahaan yang mengantongi izin resmi dari Dinas KP2KE Kota Tanjungpinang. Dua perusahaan tersebut antara lain, PT Lobindo dan PT Kereta Kencana Bangun Perkasa. Sedangkan 9 aktifitas tambang bauksit yang

tersebar di beberapa wilayah Kota Tanjungpinang, tidak memiliki izin resmi. Namun, rata-rata aktifitas tambang bauksit tersebut bukan atas nama perusahaan, melainkan atas nama perorangan. Dimana, 9 aktifitas tambang bauksit tersebut melakukan penggalian bauksit dan hasilnya dijual ke dua perusahaan yang mengantongi izin resmi tadi. Parahnya lagi, 9 aktifitas tambang bauksit tersebut, tanpa ragu-ragu berani mengakui bahwa aktifitas mereka diback up oleh pengurus partai. Ketika dikroscek ke lapangan, sejumlah pemilik bisnis tambang bauksit itu mengakui memang benar adanya diback up pengurus partai. Edi heran, mengapa dengan kondisi Tanjungpinang yang marak dengan aktifitas bauksit, bahkan mereka juga berani menjual nama pengurus partai besar, mengapa Wako Tanjungpinang, Lis Darmansyah justru terkesan seolah tutup mata dan pura-pura tak tahu. Ia menagih janji Lis-Syahrul yang akan menutup bauksit. Belakangan juga Lis Darmansyah gembar-gembor akan berusaha menutup tambang bauksit, cukup mendapat sambutan positif. Sekali lagi, Edi menuntut ketegasan sikap wako yang baru. "Dimana komitmennya yang katanya akan menutup tambang bauksit?" tegasnya. (Desi)

Tanjungpinang Terancam Sering Gelap TANJUNGPINANG (PK) Belakangan warga km 9 mengeluh karena hampir setiap minggu ada pemadaman listrik oleh pihak PLN. Akibat seringnya pemadaman ini, maka aktifitas masyarakat pun terganggu. Bukan hanya sekedar akfititas yang terganggu. Barang-barang elektronik juga sering rusak karenanya. Sebut namanya Fitri, warga Perumahan Taman Lembah Hijau di Km 9, mengeluh. Ia ingat betul disaat pemilihan wako berlangsung. Nyaris semua calon Walikota saat itu berjanji Tanjungpinang tidak akan ada pemadaman listrik. Termasuk juga dengan walikota yang baru saat ini, berani memastikan tidak akan ada pemadaman listrik lagi jika dirinya terpilih. Namun, apa yang terjadi, janji tersebut tidak terealisasi. Justru, pemadaman bergilir kerap dilakukan PLN. Tentu saja hal ini membuat masyarakat gerah. Sebab, tanpa listrik, aktifitas masyarakat akan terhambat. Anggota DPRD Kepri, Rudy Chua yang ditanya soal pemadaman listrik bergilir tersebut, apakah dewan juga tak sanggup memperjuangkan aspirasi masyarakat, terkait dengan permintaan masyarakat jangan ada pemadaman listrik terlalu sering. Rudy Chua pun menjelaskan, Tanjungpinang memang terancam sering mengalami pemadaman listrik. Hal ini disebabkan, daya maksimal PLN sekarang hanya tinggal 47 MW. Sementara pemakaian pada jam puncak bisa mencapai 48MW. Jelas dengan daya yang dimiliki PLN, maka kebutuhan listrik masyarakat tidak akan terpenuhi dengan maksimal. Parahnya lagi, perbaikan mesinnya diperkirakan satu sampai dengan dua mingguan. “PLN hanya punya tenaga 47 MW. Sedangkan pemakaian puncak bisa mencapai 48 MW. Tentu saja jalan satu-satunya jika melewati kemam-

F.DOK

PETUGAS PLN memeriksa mesin di Sukaberenang yang jebol, akibatnya pemadaman bergilir akan diberlakukan lagi.

puan, PLN terpaksa melakukan pemadaman,” terangnya. Terkait itu, Rudy Chua ikut menghimbau agar masyarakat mengurangi pemakaian alat listrik yang ada. Terutama malam hari, dari jam 18.00 WIB hingga jam 22.00 WIB. Lebih lanjut dijelaskan lagi oleh Rudy, sehubungan dengan adanya info dari PLN tentang kekurangan daya 1-2MW pada saat jam puncak (18.00 WIB22.30 WIB) selama 2 minggu ini, maka untuk menghindari pemadaman, mo-

hon bantuan kepada semua masyarakat Tanjungpinang, kiranya dapat mengurangi pemakaian lampu /alat listrik yang tidak perlu seperti dispenser dan lainnya, pada saat jam puncak tadi. Kalau 50.000 rumah tangga seluruh Tanjungpinang bersedia melakukan hal yang sama maka pemadaman bisa dihindari. (Contoh 1 lampu 15watt x 50000=750.000w =0,75MW). “Semoga dengan kebersamaan ini tidak ada pemadaman di kota tercinta ini,” harap Rudy Chua.(Desi)

Banyak PNS Tak Mau Bayar Kredit Tepat Waktu TANJUNGPINANG (PK) Status pegawai negeri sipil, bukan jaminan membayar cicilan kredit tepat waktu. Bahkan, tak jarang, jika ditagih, nasabah kerap marah-marah. Akibatnya, motor sebagai jaminan dalam peminjaman uang, disita oleh pihak sebuah bank yang khusus bergerak di bidang pembiayaan kredit uang tunai dengan jaminan BPKB mobil atau motor. Seperti halnya yang diungkapkan Rio, salah seorang surveyor dari Bank Sinarmas. Ia mengaku sering berdebat dengan nasabah yang berstatus sebagai PNS atau honorer. Padahal, waktu datang ke bank Sinarmas, gayanya perlente. Setelah diurus dan proses data, uangnya cair. Tiba giliran mengangsur bulanannya

ke bank sinarmas, justru marah ketika ditagih. “Jujur saja, sebenarnya nasabah PNS dan juga pegawai honor cukup banyak. Ironisnya, mereka jarang amu bayar tepat waktu. Bahkan, saya sering bedebat dengan orang tersebut,” terangnya. Kata Rio, lebih baik menyetujui peminjaman uang kepada mereka yang bukan pegawai negeri atau pun honor. Seperti halnya penjual sayur. Penjual ikan, pedagang bakso, atau pun pedagang lainnya. Karena, mereka lebih taat dibandingkan dengan pegawai negeri dan honor di sebuah pemerintahan. Setelah ditagih marah-marah, ketika pihak bank sinarmas akan melakukan penyitaan kendaraannya juga marah. Namun, sesuai dengan peraturan yang

berlaku, jika tidak bisa membayar angsuran tepat waktu, maka kendaraannya akan ditarik. ‘’Mau atau tidak mau, kendaraannya kita tarik. Karena yang bersangkutan tak mau bayar,’’ tegasnya. Saat ini, masih kata Rio, pihaknya tak lagi terkecoh dengan kedatangan mereka yang berseragam dan datang ke bank sinarmas untuk pinjam uang. Sekali lagi, pihak sinarmas benar-benar mempertimbangkan nasabah yang akan meminjam uang dengan jaminan BPKB terutama BPKB motor kendaraan roda dua. Jika kendaraan roda 4, memang jarang yang tak sanggup bayar angsuran. Rata-rata mereka bayar tepat waktu dan hanya satu dua yang tidak mau bayar.(Desi)

Gubernur: Sah-sah Saja Saya Jabat Ketua DK FTZ Sambungan dari halaman 1 dia adalah sesuatu yang harus dikerjakan. Karena siapapun mau ketua DK silahkan saja selaku undang-undangnya menyatakan maju. Undang-undang no-

mor 44 mengatakan bahwa DK diusulkan Gubernur dan DPR. Maka mengacu tahun yang lalu gubernur mengusulkan gubernur, DPR, wakil gubernur dengan bupati/ wali kota di daerah masing-masing. “Jadi tidak ada soal dengan penola-

kan mahasiswa itu. Kalau memang aturannya mengatakan tidak boleh saya ikut pasti saya tak ikut. Kalau sekarang saya kan tidak boleh melanggar aturan yang ada yang mengatakan saya boleh saja ikut,” kata M Sani. ***

Dewan Pendiri Yayasan GSM Terbentuk Sambungan dari halaman 1 Dewan Pendiri Yayasan GSM,” papar Alfan Suhairi. Pada kesempatan itu, Abu Samah, utusan dari Karimun, menyampaikan harapannya pada para pengurus Yayasan GSM bekerja dengan dilandasi rasa saling percaya. Kepercayaan ini harus terus dipupuk dan dijaga demi kejayaan masyarakat Melayu di neger-

inya sendiri. “Landasan pengurus dalam menjalankan kegiatan organisasi adalah rasa saling percaya,” tegas Abu Samah kepada Putra Kelana. Sebagaimana pemberitaan sebelumnya, yayasan GSM sebagai manifesto Gerakan Sejuta Melayu telah disepakati oleh 50 orang tokoh Melayu di Batam pada rapat GSM di Lam Batam pada hari minggu, 10 Maret lalu.

Yayasan GSM ini kelak akan menjadi kekuatan pertumbuhan ekonomi masyarakat Melayu di Kepri. Menurut Alfan, Yayasan GSM akan mendirikan badan usaha yang dapat menghidupi masyarakat Melayu Kepri. Dengan adanya yayasan GSM ini, diharapkan masyarakat Melayu Kepri semakin sejahtera dan mandiri. “Bisa berupa PT, rumah sakit, sekolah, dan sebagainya,” jelas Alfan. (Dhani Adi Saputra)


SENIN 18 MARET 2013

tanjungpinang

4

Seluruh Lurah Tanjungpinang Wajah Baru TANJUNGPINANG (PK) Seluruh lurah diganti oleh Walikota Tanjungpinang Lis Darmansyah. Pergantian dan pelantikan Lurah di Kota Tanjungpinang dilaksanakan pada Rabu (13/3) sore tadi di kantor Walikota Tanjungpinang di Senggarang. Dalam kata sambutannya Walikota Tanjungpinang Lis Darmansyah mengatakan pelantikan Lurah baru dilaksanakan dalam rangka penyegaran dan promosi bagi sejumlah PNS di lingkungan Pemko Tanjungpinang. “Pelantikan Lurah baru ini tidak ada kaitannya dengan masalah politik. Ini murni penyegaran dan promosi dalam rangka mensukseskan visi misi Walikota dan Wakil Walikota Tanjungpinang,” jelas Lis Darmansyah kepada wartawan seusai pelantikan. Menurutnya, Lurah yang baru dilantik mempunyai tugas dan tanggung jawab yang tidak ringan. Selain mengatasi masalah kebersihan lingkungan dan banjir juga harus cepat tanggap ter-

Lis Diancam Akan Di PTUN-Kan

Pengambilan sumpah pejabat eselon III di lingkungan Pemko Tanjungpinang.

hadap keluhan-keluhan masyarakat. “Lurah itu merupakan pamong terdepan dalam pelayanan masyarakat. Untuk itu setiap ke-

pala kelurahan harus punya instuisi lebih dalam melayani, mengayomi dan mendengar semua keluhan masyarakat,” ujar Lis penuh harap.

F.HUMAS

Dari nama-nama Lurah yang dilantik memang semua nama baru. Tentu diharapkan kinerjanya bisa ditunjukkan menjadi lebih baik dari sebelumnya. (Heni)

Hafizarli Sip, Lurah Air Raja

”Aktifkan Handphone 24 Jam” HAFIZARLI Sip, telah dilantik dan diambil sumpah oleh Walikota Tanjungpinang Lis Darmansyah menempati jabatan Lurah Air Raja Kecamatan Tanjungpinang Timur, pada Rabu 13 Maret 2013 di Aula Kantor walikota di Senggarang. Pria kelahiran Selat Panjang 25 Oktober 1988, menggantikan posisi Wimmy Dharma Hidayat SE sebagai Lurah Air Raja sebelumnya. Pisah sambut antara lurah baru dan lurah lama berlangsung Sabtu 16 Maret 2013 di halaman kantor kelurahan Air Raja Jalan DI Panjaitan Tanjungpinang. Menurut penuturan Hafizarli saat pisah sambut di kantor Kelurahan Air Raja, dibandingkan lurah lain yang ada di Kota Tanjungpinang saat ini dirinya termasuk lurah termuda. Alumni IPDN tahun 2009 langsung bekerja di Pemko Tanjungpinang tepatnya Kecamatan Tanjungpinang Timur. Selanjutnya dimutasi Kelurahan Batu IX. Selang setahun dipindahkan ke Kecamatan Tanjungpinang Kota hinga akhirnya pada kabinet walikota Lis-Syahrul dilantik sebagai Lurah Air Raja. Pria jomblo tersebut bertempat tinggal di KM 11 sebelum bandara Raja Haji Fis-

Hafizarli, Lurah Air Raja.

F.HENI

abililah. Sosok muda ini merupakan putra dari seorang pejabat Pemko Tanjungpinang yang pernah menduduki jabatan sebagai Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika. Tekad Hafizarli saat ini berupaya menjadikan Kelurahan Air Raja sebagai kelurahan percontohan yang ada di Kota Tanjungpinang. Meskipun saat ini, kelurahan Air Raja sudah berhasil mempertahankan juara 1 dan memboyong pi-

ala bergilir dua tahun berturut turut sebagai kelurahan bersih dan hijau tahun 2011 dan 2012. Sementara itu, untuk masyarakat dan staf dirinya akan mengaktifkan Handphone 24 jam. “Saya akan open terhadap segala persoalan yang terjadi pada masyarakat. Ruangan saya juga terbuka lebar, siapapun boleh masuk,” ungkapnya dihadapan hadirin pisah sambut yang terdiri atas RT RW, Camat Tanjungpinang

Timur Arlius beserta istri, mantan Camat Tanjungpinang Timur Syafrizal, mantan lurah Air Raja Wimmy Dharma Hidayat SE beserta istri, ketua LPM dan undangan lainnya. Menurut Wimmy, Hafizarli sebelum menggantikan posisi dirinya sebagai Lurah Air Raja pada 2008 silam pernah satu ruangan dengannya yakni saat dirinya menjabat Kasubag Program di Kecamatan Tanjungpinang Timur. Ternyata, jabatan yang pernah ditempati juga ditempati oleh Hafizarli hingga saat ini. Wimmy Dharma Hidayat berpesan kepada staf kelurahan dan masyarakat Kelurahan Air Raja yang ditinggalkan untuk menempati jabatan baru sebagai Kasubag Penyusunan, Program dan Pelaporan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kota Tanjungpinang, jangan sampai lepas piala bergilir sebagai juara 1 kelurahan Bersih dan Hijau yang telah diraih selama dua tahun berturut-turut. Selain itu, Wimmy memberi dorongan kepada staf kelurahan agar terus bersemangat dan berkinerja tinggi untuk masa depan.(Heni)

TANJUNGPINANG (PK) Pelantikan pejabat eselon III dan IV Pemko Tanjungpinang yang dilaksanakan pada Rabu (13/3) mengundang ketidakpuasan sejumlah kalangan. Termasuk salah satunya adalah pejabat di lingkungan Pemko Tanjungpinang yang tersingkir dan tidak mendapat promosi jabatan. Bahkan luapan ketidakpuasan tersebut jelas terlihat ketika seusai acara pelantikan ada SMS masuk ke HP Walikota Lis Darmansyah. SMS yang diduga dikirim oleh salah seorang PNS di Pemko Tanjungpinang itu berisi ancaman akan mem PTUNkan Walikota Lis Darmansyah atas kebijakan melantik pejabat eselon III dan IV yang tidak se-

suai etika jenjang karier dan jabatan. Walikota Lis Darmansyah ketika ditemui wartawan seusai acara pelantikan mengaku tidak heran kalau ada yang tidak puas atas kebijakannya dalam penyusunanan nama-nama pejabat eselon III dan IV dalam kabinetnya. “Biasa itu, ada yang puas dan ada juga yang tidak puas. Semua pejabat yang kita lantik sudah dilakukan penilaian dan evaluasi yang mendalam baik dari segi kualitas kerja, tanggung jawab, dedikasi dan loyalitasnya,” jelas Lis Darmansyah. Dalam kesempatan tersebut Lis juga mengatakan pihaknya sudah tahu siapa orang yang SMS ke HP nya yang mengancam akan

Lis Darmansyah

mem-PTUN-kan kebijakan yang telah dia ambil. “Kita siap saja. Pelantikan pejabat dan mutasi itu sepenuhnya wewenang Walikota dan Baperjakat. Kalau mau menempuh jalur PTUN ya silahkan saja,” katanya datar. (yon)

Suryono Akan Bangun Mall Megah dan Hotel Bintang Lima TANJUNGPINANG (PK) Developer kondang di Kota Tanjungpinang Suryono menyatakan pihaknya saat ini telah mempersiapkan pendirian bangunan perhotelan dan mall megah di kawasan KM 8 tepatnya di daerah depan Rumah Sakit Umum Provinsi Kepri. Pembangunan perhotelan tersebut mulai dilakukan tahun ini. Menurutnya, untuk perhotelan megah dan Mall tersebut akan dibangun di atas lahan seluas 14 Ha. Sedangkan khusus Mall diantaranya bakal didirikan Hipermart akan dialokasikan lahan tersendiri seluas 2 Ha. “Saat ini sedang dalam tahap pembangunan. Kalau tidak ada kendala, awal 2014 sudah selesai semua pembangunannya,” kata Suryono seusai peresmian pemakaian gedung baru BCA Tanjungpinang, Jum’at (15/3). Dijelaskannya, pembangunan mall megah dan perhotelan tersebut merupakan langkah bisnis yang dise-

suaikan dengan perkembangan Tanjungpinang ke depan. “Pusat bisnis Tanjungpinang untuk saat ini lebih terkonsentrasi di kawasan kilometer 9 dan sekitarnya. Selain didukung jumlah penduduk yang besar juga infrastruktur jalan dan sangat memad a i . Saya tetap optim i s

mall dan hotel yang saya bangun nanti punya prospek menjanjikan di masa akan datang,” katanya. Suryono memang dikenal lelaki yang bertangan dingin dalam bidang pengembangan pusat bisnis. Sekedar contoh, kawasan Bintan Centre di KM 9 dulunya merupakan kawasan rawa payau yang tidak banyak dilirik orang. Lewat tangan dinginnyalah kawasan tersebut kemudian berubah menjadi pusat bisnis yang sangat ramai dengan sebutan Bintan Centre. “Daerah KM 8 dekat rumah sakit Provinsi Kepri saat ini kan masih sepi. Nanti setelah kita bangun mall dan hotel, saya yakin juga akan ramai seperti Bintan Centre,” katanya penuh optimis. (Heni)

Suryono

Pesan Puitis dan Ironis dari Perempuan Walikota

OLEH: Musa Ismail

PEREMPUAN Walikota (selanjutnya saya singkat PW) merupakan buku kumpulan puisi ke-2 yang ditulis oleh Suryatati A Manan, Wali Kota Tanjungpinang. Langka memang, wali kota dan sang penyair. Ada jiwa seni yang menggelora dan mengalir dari seorang pemimpin. Hal yang patut dibanggakan dari sosok Suryatati, yaitu beliau terbukti mampu menyempatkan diri -tentu saja dengan sepenuh hati- untuk meranggikan peradaban, terutama dunia Melayu, melalui sastra, khususnya puisi. Tentu tidak mudah bagi seorang wali kota yang bisa mencurahkan perhatiannya untuk menulis puisi di tengah kesibukannya di dunia birokrasi. Namun, ketunakan jiwa seninya bisa meruntuhkan kesulitan itu. Tidak heran kalau beberapa tokoh nasional seperti Fauzi Bowo, Taufik Ismail, Maman S Mahayana, dan Tommy F Awuy mengomentari buku ini. Bahkan, pengantar buku ini ditulis oleh Hamsad Rangkuti dengan tajuk “Penyadaran dan Imajinasi Sang Walikota”. Puisi merupakan genre sastra yang sangat berbeda jika dikaji dari aspek diksi. Diksi merupakan aspek sangat penting dalam puisi. Penyair sudah pasti mengembara jauh dan penuh pertimbangan untuk memutuskan memilih suatu kata. Kata terpilih itulah yang dituangkan dan diaduk sehingga membentuk puisi. Barfield dalam Pradopo mengatakan bahwa bila kata-kata dipilih dan disusun dengan cara yang sedemikian rupa hingga artinya menimbulkan imajinasi estetik. Hasilnya itu disebut diksi puitis. Diksi puitis terlahir berdasarkan suasana jiwa yang berbeda. Tentu saja berbagai aspek kehidupan ikut mempengaruhinya. Kesan utama yang dapat ditangkap dari judul kumpulan puisi ini adalah interaksi antara kepribadian Suryatati sebagai pemimpin dengan lingkungannya. Aspek kultural, sosial, dan feminis begitu kental dalam diksi sebagian besar puisinya. Mari kita cermati puisi yang menjadi tajuk buku ini, yaitu “Perempuan Walikota”. Perempuan walikota Perempuan menjadi walikota Walikota perempuan Walikotanya seorang perempuan Artinya sama saja Walikotanya perempuan Perempuan menjadi walikota Yang tak sama pandangan publik Terhadap perempuan yang menjadi pimpinan daerah Ada yang suka, ada yang tak suka Ada yang senang ada yang iri Ada yang sayang ada yang benci Ada yang menyumpah dalam hati Ada yang setia sampai mati Pertanyaan yang meragukan selalu dilontarkan Apa perempuan mampu? Mengapa perempuan, kan

banyak laki-laki tuk jadi pemimpin daerah Perempuan langkahnya pendek Apa sih keistimewaan/ kelebihan yang dimiliki? Perempuan haram jadi pemimpin Karena ini karena itu, ayat ini ayat itu Segudang pertanyaan dan alasan Menumpuk ingin mempersoalkan Kemampuan seorang perempuan Alangkah naifnya Alangkah kerdilnya Alangkah sempitnya, wawasan mereka Globalisasi sudah mendunia masih mempersoalkan Kemampuan seorang perempuan dari sudut keperempuanannya

Bahkan, keinginan kuat Suryatati menegaskan kemampuan perempuan juga terungkap dalam puisi “Perempuan Paroh Baya” (PPB). Suryatati menulis: Perempuan paroh baya itu/Tak lapuk dimakan usia/Tak lekang semangat berkarya/ Tak hilang cita yang ingin di-

Sangat menyedihkan, My room sei ladi, 26 Juli 2007, 22.45 WIB Puisi ke-92 Puisi di atas sangat bersahaja. Kening pembaca tak perlu sampai berlipat untuk memahaminya. Permainan diksi yang ditebarkan pun sungguh sederhana. Bait pertama hingga bait ketiga, terkesan bahwa Suryatati piawai memberikan alternatif makna melalui pembolakbalikan kata perempuan dan walikota. Meskipun pada larik kelima menyatakan maknanya sama, tetapi bisa ditafsirkan berbeda, terutama dalam kaitannya dengan aspek feminis. Feminis bukanlah suatu yang sederhana seperti pengertian secara leksikal. Toril Moi menjelaskan, feminis merupakan suatu posisi politis. Dalam puisi PW, posisi politis Suryatati (kaum perempuan) masih terkungkung dalam pasung budaya pola pikir yang sempit. Suryatati melukiskan betapa mitos bahwa perempuan tidak mampu masih saja berlanjut hingga kini. Posisi politis perempuan hingga kini masih saja diperdebatkan dan diragukan. Dalam puisi ini, Suryatati juga memberontak dengan budaya negatif itu. Sementara itu, Hesse-Biber dkk mengungkapkan bahwa feminis berasal dari kalangan, ras, dan budaya yang berbeda-beda. Mereka bahkan mempunyai pengalaman hidup yang berbeda pula. Sementara banyak di antara mereka yang mempunyai tujuan yang sama, misalnya kesetaraan gender, keadilan sosial untuk perempuan, dan empati untuk kelompok masyarakat yang mementingkan dan mengkhawatirkan persoalan perempuan. Tampak begitu nyata bahwa Suryatati berkeinginan kuat agar kedudukan perempuan tidak diragukan lagi dalam kepemimpinan. Bukan cuma teori, tetapi harus diterapkan dalam kehidupan. Hal ini sesuai dengan pandangan Goefe bahwa feminis bukan hanya suatu gerakan, melainkan teori persamaan hak antara kaum lelaki dan perempuan di bidang politik, ekonomi, sosial, dan sebagainya.

gapai/Tak lelah dihantam badai.... Melalui puisi PPB, penyair menyatakan bahwa semangat dan keinginan menggapai cita mampu melumpuhkan keterbatasan usia. Apapun batu penghalang yang disimbolkan dengan kata badai juga tidak bisa menggeser kekokohan semangat perempuan. Sosok perempuan yang digambarkan Suryatati dalam puisi ini sangat ideal, yaitu perempuan yang mampu menunjukkan kebolehannya meskipun dikecam dari berbagai celah yang mengusik perasaan seorang perempuan. Namun, kemampuan perempuan benar-benar ditonjolkan penyair dengan penegasan larik akhir: Namun tak pernah merasa tua. Puisi yang berkaitan dengan nafas feminis berikutnya, yaitu ‘’Karena Aku Seorang Perempuan” (KASP). Puisi ini merupakan pengaduan kepada Tuhan. Pesan puitisnya lebih nyata mengkritik lelaki. Bukankah suatu perlawanan atau pemberontakan yang luar biasa terhadap kekurangadilan yang diterima perempuan? Tuduhan, dendam, kebencian, kelemahan, dan beragam hal serupa menghantam diri Suryatati sebagai seorang (pemimpin) perempuan. Puisi merupakan suatu ungkapan perasaan si aku lirik yang sangat menyentuh, terutama aspek ironis

terhadap keegoan lelaki: Atau hanya karena aku seorang perempuan?/ Suara-suara lancang dan garang/ Selalu datang menyerang/ .... Bagaimana kalau aku seorang lelaki?/ Perlakuan serupakah/ Yang kualami?// Suryatati, dalam puisi ini, terlihat tidak membanggakan diri. Dia mengakui bukan Ibu Kartini, Margaret Taher, atau Auung Saan Suu Kyi: Aku hanya seorang Suryatati, tulisnya, yang berkeinginan membangun negeri. Selanjutnya, puisi puisi bernapas feminisme berjudul “PKK”, jelas sekali Suryatati memprotes sikap negatif segelintir orang yang terhadap organisasi wanita. Dalam puisi ini, tertuang lariklarik dan diksi negatif tentang sosok perempuan: Tapi sering diplesetkan menjadi perempuan kurang kerjaan..../Perempuan keras kepala/Pagipagi keliling ke pasar/Pulang-pulang kaki keseleo/ Petang-petang ke dukun kampung/. Bait-bait berikutnya penyair ini mematahkan pikiran negatif di atas dengan diksi kemuliaan seorang perempuan. Suryayi ingin menegaskan bahwa melalui organisasi perempuan, justru peranan perempuan semakin teserlah di mata masyarakat. Misalnya, dalam hal kepedulian terhadap keluarga, peka terhadap kemanusiaan dan keadilan, meningkatkan kecerdasan, kesejahteraan, menciptakan lingkungan sehat, dan sebagainya. Isi dan makna puisi ini tampaknya berkelindan dengan puisi berjudul 2009. Harapan-harapan terhadap kaum ibu menggumpal dalam kekentalan feminisme. Gumpalan harapan Suryatati terhadap peranan kaum perempuan bahkan tidak terbatas hingga ke tingkat politik. Ayolah hai kaumku/ 2009 jangan mau lagi mengalah selalu/ Persiapkan diri berbenah diri/ Majulah mencalonkan diri/ Kursi di dewan harus diisi/ Plafond 30 % untuk wanita jangan disia-siakan/ Peluang ini tantangan bagi kita kaum wanita/ Untuk dapat merubah dunia// Kumpulan puisi PW, bukan semata-mata memaknai peranan perempuan pada umumnya, tetapi juga memaknai peranan perempuan dalam dunia birokrasi dan politik (eksekutif dan legislatif). Persoalan-persoalan yang diungkapkan sangat universal, menyentuh sisi terdalam kemanusiaan. Suryatati bukan cuma berkomunikasi dengan lingkungan jabatannya, tetapi kepada seluruh warganya ketika menjabat sebagai wali kota Tanjungpinang. Namun, saya sangat terkesan tentang apa yang ditulisnya tentang kemuliaan perempuan Melayu yang ironis: Sungguh, perempuan melayu anggun dan mulia/ Laksana engkau puteri raja Hamidah/ Pemegang regalia yang amanah dan bermarwah/ Cam mane cik puan yang ada di zaman ini/ Apakah sudah mewarisi sosok engku puteri?/ Silahkan mengamati diri//*** Musa Ismail Guru SMAN 3 Bengkalis. Aktif menulis puisi, cerpen dan esai diberbagai media massa. Bermastautin di Bengkalis.


SENIN 18 MARET 2013

meranti

5 Penyertaan Modal Di Bank Riau Kepri Jadi Rp 40 M

F.IST

Kapal sandar di salah satu pelabuhan kota Selatpanjang, ibukota Kabupaten Kepulauan Meranti. Kapal laut merupakan alat transportasi utama menghubungkan antar pulau di Kabupaten Kepulauan Meranti.

Rp196 M Per Kecamatan untuk Infrastruktur

MERANTI (PK) Peningkatan APBD Kabupaten kepulauan Meranti dari tahun ke tahun semkin membuat Pemkab Meranti leluasa membangun infrastruktur di berbgai pelosok pedesaan. Dan untuk tahun ini, dialokasikan anggaran sebesar 60 persen dari APBD untuk menggesa pembangunan tersebut. Jika ditotalkan, setiap kecamatan bakal mendapat alokasi sebesar Rp196 Miliar. Pengalokasian ini bertujuan agar tahun 2015 mendatang tidak ada lagi desa yang terisolasi. Kabag Humas Sekdakab Meranti Drs Eri Suhari mengatakan, sebagai daerah otonom baru, Meranti masih tertinggal jauh dari kabupaten lainnya di Riau. Oleh karena itu, pemberdayaan SDM dan peningkatan pembangunan harus disegerakan agar masyarakat menikmati tujuan pemekaran. Namun demikian, pembangunan yang dilakukan tetap mengacu program prioritas. “Diharapkan, sasaran kebijakan program pembangunan benar-benar menyentuh langsung kepada masyara-

MERANTI (PK) Komisi II DPRD Meranti mendukung kebijakan Pemkab untuk menambah penyertaan modal di Bank Riau Kepri sebesar Rp10 miliar tahun ini. jadi, secara keseluruhan, ada Rp 40 miliar uang Meranti di Bank Riau Kepri. Ketua Komisi II DPRD Meranti Basiran Sarjono, mengatakan, langkah ini sesuatu yang positif. Terutama dalam rangka menambah PAD di luar sektor pajak dan dana bagi hasil. “Seiring penambahan penyertaan modal jelas keuntungan yang akan diterima juga akan terus bertambah. Apalagi, Bank Riau Kepri termasuk bank yang

sehat dan memiliki prospek cerah untuk terus berkembang,” ujarnya. Selain prospek, dia juga menilai, resiko sangat kecil. Jadi, dengan penambahan penyertaan modal ini juga akan meningkatkan posisi Pemkab Meranti dalam menerima keuntungan usaha dari bank Riau Kepri. Intinya, jelas ini akan menambah PAD Meranti untuk tahun 2014. Pemkab Kepulauan Meranti urai Basiran, memang harus jeli dan gigih menggali potensi untuk menambah kekuatan peningkatan PAD Meranti. Sebagai daerah yang sedang giat-gi-

atnya membangun, jelas Meranti membutuhkan dana yang sangat besar. Untuk itu, selain mengandalkan dana DBH dan Perimbangan, Pemkab Meranti juga harus meningkatkan penerimaan dari sektor lain. “Peningkatan penyertaan modal di Bank Riau Kepri merupakan satu kebijakan yang tepat dan cerdas. Dengan terus bertambahnya nasabah Bank Riau Kepri dan penyertaan dana pihak ketiga di Bank Riau Kepri, ini akan berimbas pada peningkatan kepercayaan pemerintah dan dunia usaha. Kondisi ini tentunya akan semakin meningkatkan perputaran uang dan meningkatkan keuntungan Bank Riau Kepri,” ujarnya.(yan)

Verifikasi dan Evaluasi Aset MERANTI (PK) Pemkab Kepulauan Meranti masih terus melakukan verifikasi sebagai upaya untuk memperjelas status dan kondisi aset yang nanti akan dijadikan sebagai modal pembangunan daerah. Pasalnya, sekitar triliunan aset yang ada di Kepulauan Meranti belum diserah-terimakan oleh Pemkab Bengkalis. Asisten III Setdakab Kepulauan Meranti, Drs H T Akhrial, Jumat (15/3/13) mengatakan, Pemkab Bengkalis sudah menyerahkan secara detail daftar aset yang akan diserahkan ke Pemkab Kepulauan Meranti. Meski begitu, Pemkab Kepulauan Meranti tidak akan lang-

T Akhrial

sung menerima bulat-bulat, masih harus melakukan evaluasi dan verifikasi, terkait daftar aset yang akan diser-

ah-terimakan tersebut. “Dengan kebijakan ini diharapkan, ke depan pemanfaatan dan pengelolaan aset itu bisa dimaksimalkan untuk menggesa percepatan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat daerah ini,” ungkapnya. Verifikasi yang dilakukan, kata Akhrial, yakni menyangkut persoalan keabsahan secara yuridis formal, kualitas maupun nilainya. Soal berapa total nilai nominal seluruh aset itu, ia mengaku belum dapat gambaran pastinya. Yang jelas, Pemkab Bengkalis memang sudah menyerahkan daftar seluruh aset yang akan diserah-terimakan. (HR)

9.658 Siswa Meranti Siap Hadapi UN F.IST

Pelebaran jalan di desa Alah Air, Selatpanjang. Tahun ini tiap kecamatan dapat kucuran miliaran rupiah untuk pembangunan sarana dan prasarana.

kat,” ujar Eri. Soal komitmen Pemkab Meranti dalam merealisasikan konsep bottom up dalam menyusun strategi program pembangunan, Eri Suhairi menyebut, tidak ada yang berubah. Pemkab Meranti tetap berkomitmen untuk menarapkan konsep bottom up dalam menyusun program pembangunan. Kebijakan ini diterapkan se-

bagai upaya untuk mensinergikan antara kebutuhan dan kemampuan pemda dalam menyusun program pembangunan dengan tujuan percepatan pemarataan pembangunan. Pemda tetap akan mengakomodir dan menjadikan berbagai usulan program strategis dari masyarakat sebagai skala prioritas dalam penerapan penyusunan program pembangunan.(yan)

MERANTI (PK) Tahun ini, sebanyak 9.658 siswa dari jenjang SD, SMP dan SMA se-Kepulauan Meranti akan mengikuti UN. Jumlah tersebut terbagi ke dalam SMA sederajat sebanyak 2.726 siswa, untuk jenjang SMP sederajat sebanyak 3.149 siswa dan 3.783 siswa SD sederajat. “Untuk mempersiapkan para siswa kita, sudah dilakukan 3 kali tryout untuk seluruh siswa yang akan menjadi peserta UN, mulai dari SD hingga SMA,” jelas Ketua Panitia UN, Rismawardi, yang dikonfirmasi, Jumat (16/3/2013). Selain itu, pihaknya melalui Kepala Sekolah telah meminta para guru bidang

studi yang akan diujiankan, untuk mengajak para siswa melakukan penelaahan dengan menganalisa soal-soal yang kemungkinan muncul saat ujian nanti. “Jadi itu sebagai bekal para siswa sebelum berjuang di UN nanti. Kita minta para guru untuk mengajak siswa membahas soal-soal UN tahun-tahun lalu,” tambahnya yang juga menjabat sebagai Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Meranti. Ditanya terkait kendala yang dihadapi oleh Panitia UN Meranti, ia menyebutkan saat ini belum ada kendala yang

berarti. Hanya saja kondisi wilayah yang berbentuk pulau-pulau sedikit menyulitkan dalam pendistribusian soal-soal dan penyelenggara UN. “Provinsi sudah meminta kita untuk membuat data sekolah-sekolah yang berada di area terpencil (remote area). Dan ini sudah kita serahkan kepada Dinas Pendidikan Provinsi Riau,” tuturnya. Adapun daerah-daerah yang termasuk kedala remote area di Kepulauan Meranti, yakni di Kecamatan Rangsang, Rangsang Barat, Tebingtinggi Timur, Merbau dan Kecamatan Pulau Merbau. (HR)

Jaringan PLN seperti ini yang didambakan masyarakat tiga desa Kabupaten Kepulauan Meranti.

Tiga Desa Berharap Masuknya PLN

MERANTI (PK) PLN Ranting Selatpanjang diharapkan menambah jaringan baru untuk warga Desa Sendahur, Kayu Ara dan Desa Kedaburapat, Kecamatan Rangsang Pesisir. Ada sekitar 2000 warga disana yang mendambakan aliran listrik seperti kecamatan lainnya di Kabupaten Meranti. Selama ini, masyarakat menggunakan diesel untuk penerangan. Meski bisa memenuhi kebutuhan listrik, namun tak sebanding jika dihitung biaya yang

IKLAN ANDA

harus dikeluarkan untuk operasional genset. Menurut Kepala Desa Sendahur, Khaidir, mesin diesel yang dikelola desa hanya hidup selama lima jam. Mesin tersebut merupakan bantuan pemkab untuk mendongkrak pesentase elektrifikasi di atas 40 persen di akhir 2013. “Sekiranya PLN menambah jaringan baru, tidak hanya warga Desa Sendahur, tapi warga Kedaburapat dan Kayu Ara juga bersedia,” ungkap Khaidir. Keinginan warga ini, kata Khaidir,

F.IST

sudah diajukan ke Pemkab melalui Distamben pada 2012 lalu. Namun hingga kini masih menunggu jawaban. Tak hanya itu, kepada PLN juga sudah dilayangkan permintaan. Hasilnya sama; menunggu jawaban. Menanggapi permintaan warga ini, Kepala PLN Ranting Selatpanjang, mengaku sudah memprosesnya ke Kanwil PLN. Soal bagaimana tindak lanjutnya, PLN Selatpanjang pun masih menunggu konfirmasi lebih lanjut dari wilayah.(yan)


SENIN 18 MARET 2013

Mengangkat Marwah Istana dalam Pengembangan Budaya Melayu

OLEH: Syafaruddin SSn, MM

K

ATA “seolah-olah” dipakai untuk tidak secara langsung mengatakan bahwa kerajaan itu masih ada. Meskipun secara fisik tidak lagi eksis, akan tetapi ianya tetap bertahta di hati orang Melayu di rantau ini. Perwujudan itu masih dirasakan dengan melihat kecintaan masyarakat Melayu pada tradisinya. Memang agak ironis memandang budaya melayu. Disatu sisi kita melihat budaya Melayu yang kita miliki merupakan tradisi yang cukup tinggi. Sejajar dengan tradisi daerah lainnya di Indonesia seperti Jogjakarta, Solo, Deli dan lain sebagainya. Memanglah adanya demikian. Budaya yang hari ini kita yakini merupakan hasil karya nenek moyang kita orang Melayu masa Lalu. Kita menganggap apa yang telah diwariskan kepada kita merupakan kearifan local yang perlu dilestarikan.

Cerita Anak

OLEH: Wiska Adelia Putri

6

seni & budaya

SUASANA kelas sangat sunyi. Bu Indira, wali kelas VI-A sedang marah. “Mengapa kelas kalian ini selalu saja kotor. Di laci meja sampahnya selalu ada. Padahal tong-tong sampah sudah tersedia di setiap kelas. Ibu tidak menyangka ternyata di kelas ini banyak siswa yang tidak disiplin dan kurang bertanggungjawab. Sekarang ibu minta kalian jujur, siapa yang selalu membuang sampah dalam laci kelas?” Kelas tetap sunyi. Siswa-siswa tidak ada yang mengaku. Mereka terlihat pucat. “Oh... tidak ada yang mau mengaku ya. Jadi begini saja, andaikan ada yang ketahuan membuang sampah dalam laci meja lagi maka sekolah akan memberikan hukuman yang tegas. Bisa dipahami?” Bu Indira pun memulai pelajaran. Waktu istirahatpun tiba-tiba. Anak-anak kelas VI-A berhamburan keluar kelas, kecuali Tania. Tania anak yang cantik. Kulitnya putih, hidungnya mancung. Di kelas Tania dikenal cukup baik dan santun. Tania memang jarang jajan di kantin. Dia selalu membawa bekal dari rumah. Ibunya tidak mengizinkannya jajan sembarangan karena banyak jajanan yang tidak aman. Saat membuka bekalnya tiba-tiba datanglah dua sahabatnya, Diana dan Fina. Diana anaknya lincah dan kadang suka usil, sedangkan Fina seorang anak yang tomboi, paling senang bermain goli. Mereka sudah bersahabat cukup lama. Diana dan Fina datang sambil membawa jajanan ke kelas. “Hai Tan, bawa bekal apa?” tanya Fina sambil melirik kotak bekal Tania. “Hari ini aku bawa sosis dan telur,” jawab Tania sambil memasukan makanan ke mulutnya dengan pelan. “Eh… eh, di kelas kita ini sudah tidak aman lagi ya, banyak yang kurang bertanggung jawab. Masak sampah dibuang dalam laci meja,” kata Diana geram. “Mungkin Doni yang iseng membuang sampah di laci. Diakan suka usil dan paling nakal di kelas ini,” ujar Fina. “Mungkin juga anak dari kelas lain, mereka nggak senang liat kelas kita bersih, lalu diamdiam membuang sampah di sini,” tambah Diana

Pulau Penyengat merupakan anugerah terbesar yang dimiliki Kepulauan Riau dan Riau terutama Tanjungpinang. Penyengat adalah sebuah prasasti akan kebesaran Melayu masa lalu. Kerajaan Melayu Riau telah memberi warna pada perjalanan bangsa ini. Akan tetapi setelah dimakzulkan secara sepihak oleh Belanda pada tahun 1913, kerajaan tersebut seolah-olah hilang ditelan zaman. Namun kita melupakan satu kearifan yang melingkupi seuruh kearifan yang kita miiki yakni Istana sebagai pemangku adat dan budaya. Tidak dipungkiri bahwa segala bentuk budaya Melayu yang kita pegang teguh saat ini merupakan warisan Kerajaan Melayu masa lalu. Berbagai adatistiadat yang merecup ke segenap sendi kehidupan orang Melayu saat ini adalah produk nenek moyang yang begitu indahnya menterjemahkan segala aspek kehidupan. Sungguh naip jika kita yang hidup di tanah warisan mereka melupakan lembaga-lembaga seperti Istana, kedatuan, penghulu dan batin. Memang benar kerajaan Melayu Riau sekarang ini tidak ada lagi. Tetapi sebagai sebuah kearifan local, ianya perlu dikembalikan. Jika terlambat maka suatu hari nanti besar kemu-

ngkinan budaya Meayu akan bergerak tanpa ada yang mampu mengendalikannya, selanjutnya hilang ditelan zaman. Saat ini saja sudah mulai tampak. Misalnya dalam mengatur adat perkawinan, berbusana, bentuk bangunan, tata krama, upacara adat. Semua terserah kepada mereka yang akan meaksanakannya. Berbeda jikalau kita memiliki lembaga seperti Istana yang memiliki legitimasi dalam mengawal adat-istiadat. Untuk itu keberadaan Istana Melayu perlu untuk segera digai dan diangkat kembali sebagai pemangku adat. Keberadaan Kerajaan Melayu harus di lihat dari dua sisi. Secara politis kerajaan Melayu sudah tidak ada lagi. Bergabungnya kerajaan Melayu dengan Republik Indonesia (NKRI) adalah harga mati. Namun secara budaya Kerajaan Melayu Riau Lingga masih tetap ada, daerah Kedatuan masih ada. Jika kita mengatakan tidak ada, mengapa sampai

hari ini kita masih bertahan mengangkat adat istiadat dan budaya yang diwariskannya. Terus meupakan keberadaan mereka masa lalu? Tidak dapat dipungkiri bahwa kita merindukan keberadaan istana dalam kehidupan budaya Melayu di Kepulauan Riau. Banyak pola laku yang kita tunjukkan bahwa kita menginginkan hal itu. Banyak diantara kita yang bangga mendapat anugrah gelar dari kerajaan Melayu di seberang (Malaysia). Banyak diantara kita yang bangga bila terlibat dalam kegiatan di negeri seberang. Tidak sedikit program kerajaan Melayu di negeri seberang sana kita adopsi dan bahkan kita ikut di dalamnya. Akhirnya kita rajin memberi gelar yang entah untuk apa, karena gelar yang diberikan tidak memiliki substansi apa-apa. Hal ini karena yang memberi gelar juga tidak memiliki substansinya. Dalam konteks pengembangan budaya Melayu Kepulauan Riau ke depan perlu pemikiran mengembalikan Lembaga Istana sebagai pusat Kebudayaan. Kita jangan terkooptasi oleh pemikiran sempit. Tidak ada yang dirisaukan dengan isu separatis. Rekonstruksi lembaga keraton sebagai penaung budaya telah diatur oleh pemerintah. Saat inipun masyarakat berusaha membentuk berbagai embaga yang diharap mampu memberi marwah Melayu. Jika kita mencoba melihat ke belakang sebelum penghapusan Kerajaan Melayu oleh Belanda, betapa budaya kita mampu menembus batas cakrawala Nusantara. Semua adap sopan santun tata krama, dan berbagai bentuk adatistiadat tersusun dengan sempurna. Kemudian diimplementasikan dilapangan oleh para pemangku negeri di daerah-daerah kedatuan. Budaya Melayu berkembang seirama dari Pusat Kerajaan sampai ke pelosok daerah. Sebenarnya bukan hal yang tabu lagi jika kita membicarakan masalah istana. Pada masa lalu hal ini memang dianggap gerakan sparatis. Tetapi itu hanya didorong oleh rasa ketidakadian saja di jiwa masyarakat Indonesia, NKRI adalah lebih baik karena kehidupan yang egaliter member kesempatan kepada semua masyarakat untuk berusaha. Beberapa daerah telah berusaha mengembalikan peran istana dalam kontek budaya mereka. Kmudian bergabung dalam Forum Silaturahmi Keraton Nusantara. Sehingga tidak ada lagi alasan untuk tidak mengembalikan marwah Melayu dengan mengangkat kembali peran Istana dalam melindungi budaya Melayu.

Misteri Sampah di Laci lagi. “Eh… jangan menuduh sembarangan kalau tidak ada bukti. Belum tentukan si Doni ataupun anak kelas lain yang membuang sampah di kelas kita,” kata Tania mengingatkan teman-temannya agar tidak sembarangan curiga. “Ya, benar juga, kalau tidak ada bukti kita tidak boleh menuduh sembarangan. Nanti orang bisa tersinggung,” kata Fina agak kesal. “Jangan-jangan yang membuang sampah di laci meja kita itu hantu,” kata Diana sambil memegang tengkuknya. Tiba-tiba dia merasa takut sendiri dengan ucapannya. “Ih… yang benar saja kamu Diana?” sambung Tania sambil melototkan matanya. “Kan kemarin-kemarin nggak seperti ini. Kelas kita aman-aman saja. Kok sekarang ada pembuang sampah misterius.” “Ih, kamu ini ada-ada sajalah Diana. Aku sih percaya kalau yang membuang sampah di laci meja kita itu memang hantu,” kata Fina sambil menatap kedua temannya. “Maksudmu, kamu pernah liat hantunya?” tanya Tania dan Diana serentak. “Maksud aku, yang tidak bertanggung jawab membuang sampah sembarangan itu kelakuannya mirip kelakuan hantu. Tidak bertanggung jawab, tidak disiplin, dan meresahkan orang lain. Kan itu pekerjaan hantu,” kata Fina sambil tertawa lebar. “Aku kira hantu benaran,” kata Tania sambil mengurut dadanya. Dia takut. “Teng… teng… teng…! Lonceng berbunyi. Tania dan kawan-kawannya kembali belajar. Tepatnya Bahasa Inggris. Mereka diajar oleh Miss Siti Aisyah. Guru pavorit kelas VI-A. Orangnya baik, ramah, dan selalu belajar denngan menyenangkan. Miss Aisyah slalu saja membawa bermacammacam gambar dan permainanan saat mengajar. Miss Aisyah pernah cerita bahwa dari dulu dia memang bercita-cita menjadi guru. Walaupun

orang tuanya kaya raya dan pengusaha terkenal tetapi beliau tetap ingin jadi guru. Karena menurutnya pekerjaan guru itu mulia dan sangat menyenangkan. Tanpa terasa pelajaran Bahasa Inggris usai sudah. Jam Istirahat keduapun tiba. Seperti biasa anak-anak berhamburan ke kantin. Tania tetap tenang di kelas ditemani Fani. Hanya Diana yang keluar ke kantin. Saat Diana menuju kantin untuk membeli air dia mendengar percakapan ketua kelas dan beberapa anak lainnya di bawah pohon ketapang samping sekolah. Ternyata Andika sang ketua kelas dan Rifki wakilnya sedang menyusun strategi untuk mengintai secara bergantian di kelas VI-A. Mereka ingin menjebak dan menangkap orang yang membuang sampah sembarangan itu. Kalau tertangkap mereka akan menyerahkan pada Ibu Indira dan berharap orang itu dihukum. “Eh… teman-teman tadi aku ke kantin, dan aku dengar ketua kelas kita akan mengintai kelas kita secara bergantian untuk menjebak si pembuang sampah itu,” “Mudah-mudahan ketahuan ya pembuat onar itu,” jawab Tania sambil tersenyum. Hari-hari berlalu. Sebulan sudah Andika dan Rifki melakukan pengintaian secara bergantian. Namun mereka tidak mendapatkan apa-apa. Anehnya laci-laci kelas VI-A sekarang selalu bersih. Tidak ada sampah-sampah lagi. Andika menjadi heran. Apakah ada yang tahu tentang pengintaian itu. Akhirnya mereka menghentikan pengintaian itu. Anehnya setelah pengintaian dihentikan sampahsampah kembali berserakkan di laci meja. Seluruh anak-anak kelas VI-A menjadi pusing karena selalu dimarah oleh guru-guru. Bu Indira berdiri tegak di depan kelas. Anakanak mulai cemas. Pasti ibu guru yang baik itu akan membicarakan lagi tentang sampah-sampah yang selalu ada di laci meja. “Anak-anak ibu sangat sedih dengan sikap kalian yang tidak disiplin untuk membuang

Kepulauan Riau memiliki peninggalan budaya yang tiada ternilai, baik itu yang bergerak maupun yang tidak bergerak. Pengalaman selama ini memberi pelajaran penting apabila telah menyentuh hak-hak ulayat. Hak-hak anak cucu para petinggi negeri. Terlepas dari pertelingkahan yang kerap terjadi, hak-hak mereka sudah sepantasnya mendapat perhatian. Agar program pemerintah dan hak-hak ulayat dapat berjalan seiring maka perlulah segera diluruskan. Kejayaan Melayu masa lalu perlu dibangkitkan dalam pengembangan budaya Melayu ke depan. Ada banyak manfaat jika kita dapat mengembalikan peran istana Melayu di Kepulauan Riau, antara lain: 1. Memudahkan koordinasi dalam pengembangan budaya di Kepulauan Riau. 2. Kebudayaan Melayu akan memiliki marwah dengan adanya pemangku adat yang memiiki legitimasi 3. Memberi Nilai tambah dalam kepariwisataan, terutama di Pulau Penyengat. Kepulauan Riau memiliki kelebihan dibanding dengan daerah ain di Nusantara. Diantara kelebihan itu adalah kesatuan budaya dalam satu propinsi. Berbeda hanya dengan Propinsi Riau yang memiliki banyak kerajaan kecil dulunya. Namun demikian mereka tetap menggali kearifan local yang dimiliki. Pelalawan sebagai contoh keberhasilan merekonstruksi kembali sisa kerajaan Pelalawan masa lalu. Pengelolaan adat Pelalawan saat ini telah menggunakan system nilai yang berlaku dimasa lalu. Selanjutnya apa yang dapat diperbuat dengan Istana Kerajaan Melayu Riau Lingga? Banyak ha yang dapat kita akukan diantaranya adalah rekonstruksi system kekerabatan Kerajaan Melayu Riau Lingga, reknstruksi system Nilai yang berlaku di masyarakat. Rekonstruksi system Kekerabatan merupakan hal mutlak yang harus diakukan. Rekonstruksi ini dimulai dari system kekerabatan yang beraku di Kerajaan Melayu Riau Lingga. Kita harus mengembaikan peran Sultan sebagai “pucuk jala pumpunan ikan”, segala sesuatu yang menyangkut tata nilai budaya melayu terpusat kepada Sultan atau Yang Dipertuan Besar. Kemudian rekonstruksi ini berlanjut ke Yang Dipertuan Muda, Bendahara, Temenggung, Laksamana. Di daerah-daerah dimulai dengan merekonstruksi peran Datuk Kaya, atau Raja Muda. Dalam rekonstruksi system nilai adat dilakukan dengan menata kembai peran Lembaga Adat yang ada saat ini. Lembaga adat harus berperan sebagai perancang dan pelaksana adat di masyarakat. Keputusan adat yang diambil haruslah atas titah perintah sutan dan yang mengeksekusinya adalah Yang Dipertuan Muda. Untuk dapat mewujudkan ini semua, manamana pihak yang berkepentingan harusah duduk bersama untuk membincangkannya.semga ke depan Budaya Melayu lebih bermarwah amin.*** SYAFARUDDIN Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Berbasis Media, Desain dan Ilmu Pengetahuan pada Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Tanjungpinang

sampah pada tempatnya. Padahal tong-tong sampah sudah ada di mana-mana di sekolah kita ini. Tetapi masih saja banyak siswa-siswa yang membuang sampah di dalam pot bunga, di halaman sekolah, bahkan di laci meja. Untuk itu mulai saat ini ibu akan menunjuk beberapa anak yang akan menjadi tenaga sukarela untuk memungut sampah-sampah tersebut. Kalian bersedia?” “Alaaah, Bu, nggak maulah. Makan orang lain yang buang sampah kita yang harus mungutnya,” jawab ana-anak ribut. “Ya, Bu, apalagi harus mungut sampah satu sekolah ini. Capek Bu,” kata Dodi. “Kan Ibu hanya akan memilih anak tertentu saja, nggak semuanya, Tania, maukah kamu menjadi tenaga sukarelawan itu?” sambung Bu Indira lagi sambil menatap Tania. Muka Tania menjadi pucat. Dia sangat takut. Jangan-jangan Bu Indira sudah tahu siapa yang selama ini selalu membuang sampah sembarangan itu terutama di laci-laci meja. “Iya Bu, jawab Tania gugup. Akhirnya Tania memungut semua sampah yang ada di sekeliling sekolah dan juga dalam laci-laci meja di kelasnya. Dia merasa sangat kesal harus memungut sampah yang bau itu sendirian. Alangkah tidak enaknya orang lain yang membuang sampah sembarangan tetapi kita yang harus memungutnya. Tiba-tiba Tania merasa tidak enak sendiri karena selama ini secara diam-diam Tania selalu iseng membuang sampah di laci-laci meja di kelasnya. Tania sangat menyesal ternyata perbuatannya yang tidak disiplin dengan sampah telah merugikan banyak orang dan dia berjanji tidak akan melakukannya lagi.*) WISKA ADELIA Putri merupakan siswa kelas IV-A SD 006 Sei Jang, Kecamatan Bukit Bestari, Kota Tanjungpinang, Kepri. Cerpenis cilik yang saat ini berusia 10 tahun ini sudah meluncurkan buku berjudul “Ingin Bertemu Peri”. Saat ini Wiska sedang mempersiapkan novel untuk segera diluncurkan.

Redaksi menerima kiriman naskah baik berupa essei, catatan kebudayaan ataupun laporan yang berkenaan dengan seni dan budaya. Kirimkan tulisan ke Email : redaksi@kepribangkit.com


SENIN 18 MARET 2013

7

pendidikan

visi

Sekolah yakni terwujudnya Pendidikan yang bermutu guna mempersiapkan insan yang berilmu, berkualitas sehat jasmani dan rohani berwawasan budaya Melayu yang berakar pada Imtaq Misi Sekolah 1. Menuntaskan Wajib Belajar 9 Tahun yang bermutu 2. Meningkatkan kemampuan Profesionalisme Pendidikan dan Tenaga Kependidikan 3. Melaksanakan Proses Belajar Mengajar dan Bimbingan secera Efektif 4. Melaksanakan Kegiatan Ekstraku likuler berbasis Pendidikan Life Skill 5. Meningkatkan Dsiplin Warga Sekolah 6. Memberdayakan Teknologi dan kemampuan Berkomunikasi Inggeris- Indonesia

SMPN 12 TANJUNGPINANG

Tujuan 1. Meningkatkan Nilai Ujian Nasional ( UN ), Daya Serap dan Ketun tasan belajar. 2. Meningkatkan disiplin siswa, guru dan pegawai tata usaha 3. Meningkatkan keterampilan siswa. 4. Meningkatkan kinerja guru dan pegawai tata usaha 5. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana Pembelajaran 6. Meningkatkan prestasi siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler. 7. Meningkatkan kesejahteraan guru dan pegawai tata usaha.

A

Terancam Tak Bisa Terima Siswa Baru Sekolah yang berlokasi jalan baru KM 12 Kelurahan Air Raja Kecamatan Tanjungpinang Timur ini dibangun diatas lahan milik Pemko Tanjungpinang. Status lahan masih sebatas ganti rugi atau SKGR. Kenyataan di lapangan yang terjadi saat ini, luas lahan setelah diukur ternyata tidak sesuai dengan SK GR seluas 19.173 M2 atau hampir 2 Ha. Melainkan tinggal 1,7 Ha. Sementara luas bangunan 1.304,25 M2. Sekolah ini telah berdiri sejak 2002 dan mulai beroperasi pada 2003.

TAS terjadinya pengurangan lahan sekolah tersebut, pihak sekolah bersama sesepuh warga setempat mengadakan pertemuan guna membahas persoalan ini beberapa waktu lalu. Selanjutnya melaporkan kepada walikota Tanjungpinang H. Lis Darmansyah dan Syahrul SPd. Setelah mendapat laporan dari pihak sekolah, maka Wakil Walikota Syahrul SPd meninjau ke sekolah belum lama ini. Dari hasil pertemuan itu, Syahrul berupaya akan secepatnya membuat lahan sekolah yang selama ini berstatus ganti rugi ditingkatkan menjadi sertifikat. Dengan perubahan status lahan ini, maka pihak manapun tidak akan mengganggu apalagi berani menjarah lahan SMPN 12. Kepala SMPN 12 Alwen SPd ditemui di sekolah Sabtu 16 Maret 2013 menyatakan, untuk menjaga lahan sekolah agar tidak dijarah salah satunya dengan membuat pagar sekolah. Hanya saja pagar sekolah yang ada saat ini baru sebatas separo samping kanan dan depan sekolah saja. Sementara itu, bagian belakang dan samping kiri bangunan sekolah belum dipagar. “Jika kawasan sekolah dipagar, setidaknya akan meminimalisir terjadinya penjarahan lahan di SMPN 12,” paparnya. Menurut Alwen didampingi Kabag Tata Usaha Mahmudin HS, lahan sekolah berbatasan dengan lahan milik pengembang dan tanah wakaf. Lahan tersebut sekarang hanya memiliki pembatas berupa patok patok. Keberadaan patok dinilai belum kuat dalam membatasi upaya penjarahan lahan karena masih memungkinkan untuk dicabut atau digeser. Sekolah yang sedang membangun masjid di halaman depan ini, juga memiliki keterbatasan jumlah ruang kelas. Jumlah pelajar SMPN 12 saat ini mencapai 574 pelajar. Kondisi jumlah pelajar ini berkurang sedikit dibandingkan tahun sebelumnya mencapai 600- an pelajar.

Sementara itu, ketersediaan ruang kelas sebanyak 13 ruangan, sedangkan jumlah rombongan belajar sebanyak 19 rombongan. Untuk mengatasi kekurangan ruang kelas ini, maka proses pembelajaran dilakukan double shift, yakni pembagian pelajar dalam dua waktu belajar yakni pagi dan siang hari. “Jika dalam dua tahun ajaran tidak ada penambahan ruang kelas, maka pada ahun ajaran 2015/2016, sekolah ini terancam tidak bisa menerima pelajar baru. Hal ini disebabkan jumlah ruang kelas tidak lagi bisa menampung pelajar,” papar Alwen. Pelajar SMPN 12 berasal dari berbagai pelosok Kota Tanjungpinang mulai warga KM 12, KM 14, KM 16, Sei Jang, Kota Piring, Sei Carang, warga Perumahan Hangtuah dan lainnya. Terkait ketersediaan tenaga pengajar di SMPN 12 terdapat 28 orang guru, termasuk PNS mau-

Catatan Oemar Bakrie

Alwen SPd

pun tenaga honorer. Jumlah ini mencukupi untuk penyelenggaraan proses belajar mengajar, hanya saja masih kekurangan guru olahraga dan guru sains. Meski demikian, siswa siswi sekolah ini berhasil menempati peringkat ketiga dari seluruh sekolah tingkat SMP sederajat yang ada di Kota Tanjungpinang, dalam Try Out yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang dalam menghadapi Ujian Nasional Tahun 2013. Untuk menunjang prestasi pelajar serta pengembangan bakat dan minat, dilaksanakan kegiatan ekstra kurikuler. Kegiatan ekstra kurikuler yang sedang digalakkan di SMPN 12 Tanjungpinang yakni kesenian Marawis. Untuk kegiatan kesenian ini telah dibentuk tiga grup terdiri dari 2 grup pelajar dan 1 grup khusus pengajar SMPN 12. Dengan mendatangkan tenaga pembimbing kesenian Marawis dari luar sekolah. “Keberadaan kesenian Marawis ini sangat diperlukan, jika sewaktu waktu digelar seleksi ataupun kegiatan di luar sekolah maka pihak sekolah sudah memiliki kesiapan,” sebutnya. Selain kesenian, sekolah ini juga menggiatkan pelajar untuk menanam dan memilihara pepohonan. Oleh karena itu, di sekolah ini ada kegiatan ekstra kurikuler berupa penghijauan. Dari sekian pelajar yang ada, dibagi dalam beberapa kelompok. kelompok terdiri atas 7-8 pelajar. Kelompok ini bertanggung jawab memelihara , menyiram sejumlah pepohonan yang ada di sekolah. Hasilnya, saat ini lingkungan sekolah terlihat hijau berkat tanaman yang ada di sekolah.***

Meraih Kembali Kejayaaan Guru

OLEH: Maswito Adalah penulis buku Nasibmu Oemar Bakri (Catatan Nurani Seorang Guru) dan Ismeth Abdullah Sang Penggerak Pembangunan Kepri

SEJARAH mencatat! Setelah Nagasaski dan Hiroshima porak poranda akibat dibom oleh Sekutu, langkah pertama yang dilakukan pemerintah Jepang adalah menghitung jumlah guru dan dokter yang tersisa atau masih hidup. Mereka membangun kembali bangsanya yang porakporanda itu dimulai dengan pendidikan dan kesehatan. Hasilnya sangat menakjubkan. 20 tahun setelah kejatuhan bom itu, Jepang berhasil mensenjajarkan negaranya dengan negaranegara maju lainnya di dunia. Sekarang? Jepang sudah menjadi “kiblat” kemajuan dunia setelah Amerika Serikat. Lalu Prof. Dr. Umar Khayam dalam novelnya “Para Priyayi” menjelaskan kedudukan pada zaman kolonial Belanda. Pada waktu itu kedudukan guru sangat terhormat. Kedudukan guru sejajar dengan dokter dan jaksa. Profesi guru bukanlah suatu profesi kebetulan, kelas bawah, atau di selubung kepapaan, meskipun ini suatu keniscayaan. Bagaimana pula halnya dengan Indonesia? Pada tahun 1950-an, guru pernah menikmati zaman keemasannya yang diperoleh bukan karena jasa penguasa, bukan pula karena hasil perjuangan partai politik, melainkan kerja keras dan perjuangan guru itu sendiri. Saat itu guru memiliki posisi yang terhormat secara ekonomis, politis, maupun profesional. Profesi guru sejajar dengan dokter, pengacara, dan pejabat struktural di lingkungan pemerintahan. Tak pelak pemerintah selalu melibatkan guru dalam pengambilan setiap keputusan strategis, apalagi keputusan yang menyangkut dunia pendidikan. Begitu pentingnya peran guru ketika itu. Seiring dengan perubahan zaman tatkala elite politik saling berebut kekuasaan, posisi strategis guru menjadi incaran partai-partai politik. Proses penjinakkan kinerja guru dilakukan secara sistematis oleh partai politik yang berkuasa.

Penganugerahan gelar pahlawan tanpa tanda jasa tak mendorong para guru untuk semakin menyadari hak-hak otonom mereka, tetapi membuat mereka semakin terlena dan terpuruk. Keberhasilan elite politik terlihat pada awal tahun 1960-an dengan menggeser posisi sentral guru ke lingkaran marjinal. Pada pertengahan tahun 2000-an, guru benar-benar pada posisi marjinal, posisi tawar mereka sirna. Akibatnya, guru tidak lagi dilibatkan dalam pengambilan kebijakan pendidikan, bahkan hak otonom guru untuk mengevaluasi hasil belajar para siswa dirampas oleh UN. Jelas sekali bahwa ini merupakan pengingkaran para penguasa terhadap upaya pemenuhan hak otonomi guru. Upaya renovasi kurikulum pun tak pernah menempatkan guru sebagai sumber pengembangan atau mitra dialog. Pelibatan guru tak hanya pada tataran implementasi produk penguasa. Tidak heran jika dalam menjalankan profesinya, guru kesulitan mengaktualisasikan visi pendidikan nasional secara utuh. Ini semua akibat pemangkasan hak-hak otonom guru oleh para penentu kebijakan. Zaman keemasan yang pernah digenggam para guru tahun 1950-an harus dibangkitkan kembali. Semangat untuk menjadi kekuatan pembaharu ke dalam organisasi profesi guru dan tidak berafiliasi pada partai politik atau menjadi onderbow-nya harus direbut kembali. Perjuangan itu harus berpijak pada kepentingan guru, kepentingan pendidikan (the best interest education), dan lebih demokratis. Itu semua hendaknya bisa menjadi khittah. Oleh sebab itu, perjuangan guru tak boleh dilakukan sambil lalu, spontan, dan tanpa perencanaan.

Perjuangan seorang diri seperti yang dilakukan Ibu Nurlaila, seorang guru di ibukota Republik Indonesia Jakarta dan perjuangan secara kolektif seperti aksi “Komunitas Air Mata Guru” di Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara dan demontrasi ke jalan di berbagai daerah di Indonesia bisa jadi hanya akan menghasilkan short term effect, dan hanya menguntungkan kelompok tertentu. Perjuangan guru harus dilakukan melalui organisasi profesi yang bersifat indefendent.

Jangan mimpi perjuangan seorang diri bisa berhasil. Sejarah perjuangan di negara kita membuktikan bahwa dari dulu sampai sekarang belum ada satu partai politik, organisasi massa, atau lembaga negara y a n g mampu meningkatkan kesejahteraan dan memberikan perlindungan kepada guru. Banyak elite politik membicarakan nasib guru, mengklaim dirinya berkomitmen pada pendidikan, tetapi hanya untuk kepentingan politik semata. Saat ini guru harus berjuang, jika ingin merubah nasib. Bagaimana caranya? Jika anda sudah menjadi guru, jadilah sosok profesional yang kreatif dan menyenangkan.*)


SENIN 18 MARET 2013

galeri anda

Satpol PP Natuna Rayakan HUT

Bupati Natuna diberi kesempatan mencoba menguji kekuatan fisik pelatih Satpol PP Natuna.

S

ATUAN Polisi Pamong Praja menggelar upacara HUT Satpol PP ke 63, di halaman Kantor Bupati Natuna, Jumat (15/3). Bupati Natuna, Ilyas Sabli dalam kesempatan itu sebagai pembina upacara, berpesan Satpol PP agar mawas diri, profesional, dan transparan dalam bertugas. Satpol PP yang semakin dewasa diharapkan lebih bijaksana menyikapi fenomena dan paradigma sebagai aparat penegak peraturan daerah. “Selalulah kedepankan sikap santun, tidak semena-mena dan profesional,�

ujarnya. Selama ini, Satpol PP banyak menyandang predikat kurang baik. Oleh karena itu, sesuai semangat HUT ke 63, perlu terus digalakkan pembangunan citra maupun wibawa sebagai pelayan masyarakat. Dalam acara HUT ke 63 ini, dihadapan bupati dan perangkat SKPD lainnya, anggota Satpol PP mempertunjukkan aksi tarung drajat dan keahlian bela diri lainnya. Buoati juga diberi kesempatan memukul salah satu bagian tubuh peserta tarung drajat sekuat tenaga. Ini menjadi salah satu

bukti bahwa Satpol PP siap sebagai garda terdepan dalam menjalankan tugasnya. Kasatpol PP Kabupaten Natuna, Drs. HM. Subandi, M.Si berharap, Satpol PP di usia ke-63 ini dapat memberikan sumbangsih nyata bagi masyarakat. Satpol PP juga akan berperan memotifasi masyarakat agar memberikan karya nyata untuk Natuna lebih maju kedepan.***

8

Bupati memberikan penghargaan kepada tiga Satpol PP teladan.

Bupati Natuna selaku pembina upacara saat memasuki lapangan upacara.

Narasi : Hardiansyah Foto : Hardiansyah

Bupati Natuna sebagai pembina upacara memberikan sambutan.

Bupati Natuna selaku pembina upacara memeriksa barisan.

Para provost Satpol PP foto bersama Bupati Natuna.

Satpol PP wanita foto bersama Bupati Natuna.

Unjuk kekuatan fisik Satpol PP.

Personel Satpol dan pelatih foto bersama Bupati Natuna.

Kepala SKPD foto bersama Bupati Natuna sebagai pembina upacara.

Penghormatan bagi bendera pataka Satpol PP.

Bupati bersama Ka Satpol PP dan seluruh SKPD menyaksikan atraksi.

Personil Satpol PP saat menyampaikan sumpah dan janji.


kepri bangkit

SUBUH DZUHUR

ASHAR

MAGHRIB

04:53 WIB

15:16 WIB

18:14 WIB

12:11 WIB

Berita Online Cepat & Terpercaya

Rudi: Sebelum Habis Masa Saya, Semua PK5 Harus Pindah

SENIN 18 MARET 2013

9

Kelas MBA Besar dari Mandiri-Ciputra "SAYA terharu panjang pada Minggu lalu di Hongkong. Bahagia. Juga bangga. Dan ikut bergelora." baca di www.kepribangkit.com

Pemko Batam akan memindahkan 1000 Pedagang kali lima (PK5) yang selama ini menggelar usahanya di seputaran pasar Tos 3000 Nagoya. Mereka akan dipindah ke Pasar Induk Jodoh. Para PK5 tersebut terdiri dari pedagang ikan basah dan pedagang sayuran kering.

Korupsi Ala Mat Pukel MAT Pukel seperti biasa, pagi-pagi nongkrong di kedai kopi sambil baca koran. Meski modal cuma sepuluh ribu yang hanya bisa untuk beli secangkir kopi susu dan dua pisang goreng, namun gayanya tak mau kalah dengan politisi dan orang kantoran. Baju setelan parlente. Rambut disisir klimis dan wangi parfum murahan merebak seantero kedai kopi. Tak lama, sahabat sejatinya Dul Lambe datang. Jadwal dua sahabat ini memang tak pernah absen dalam setiap paginya. Nongkrong di kedai kopi dan baca koran sambil nggedabrus ngomong politik gaya tinggi. Dul Lambe hanya senyam senyum melihat Mat Pukel yang asyik membolak-balik koran. Sesekali, dia menyeruput kopi pahitnya sementara Mat Pukel masih asyik memelototi berita koran yang dibacanya. “Ediannn! KPK menyita lagi harta milik Pak Djoko Susilo. Tiga SPBU, lho, Dul!” kata Mat Pukel geleng-geleng kepala. Dul Lambe tidak begitu memperhatikan ucapan Mat Pukel. Ia masih menikmati harumnya secangkir kopi.

DEMIKIAN dikemukakan Wakil Wali Kota Batam, Rudi, saat meninjau PK5 di pasar Tos 3000 tepatnya di depan pasar Samarinda dan swalayan Ramayana, Jodoh, Kamis (14/3). Bersama Rudi turut pula Direktur Penataan Perkotaan Kemendagri, Dadang Sumatri, dan Ketua Asosiasi Pedagang Kaki Lima Kota Batam, Darsono. “Sebelum masa jabatan saya berakhir, semua pedagang kaki lima harus sudah dipindahkan ke Pasar induk Jodoh,” kata Rudi kepada wartawan. Saat ini, Pemko, kata Rudi, sudah mendata semua pedagang di sekitar Tos 3000 yang jumlahnya mencapai 1000 orang. Dalam pindahan tersebut, hal pertama yang diprioritaskan ialah tempat untuk pedagang basah yakni pedagang yang berjualan sayur–sayuran dan kebutuhan pokok.

Bersambung ke Hal...10

ISYA’ 19:21WIB

SUMBER:PKPU.OR.ID

Bersambung ke Hal...10

F.HUMAS

Wakil Wali Kota Batam, Rudi SE ketika meninjau keberadaan pedagang di Tos 3000, Jodoh. Dia bertekad sebelum berakhir masa jabatannya sebagai wakil wali kota, semua pedagang kaki lima kawasan itu sudah pindah ke Pasar Induk.

Jangan Contoh Singapura!

Kalau Tak Punya Duit, Jangan ke RSBK

Fadhil ketika berada di RS Budi Kemuliaan, ditemani kedua prangtuanya, Nova Ardilla dan Andi

F.INDRALIS

BATAM (PK) Fadhil, 1,5 bulan, bayi penderita infeksi paru pasangan Andi dan Nova Ardila sempat ditahan pihak RS Budi Kemuliaan. Pasalnya, ketika hendak dirujuk ke RS BP Batam, orangtua bayi ini tak punya uang membayar biaya perawatan selama di RSBK. Pasangan belia ini bingung.

Disatu sisi ingin anaknya segera mendapat perawatan lanjut. Disisi lainnya, mereka tak punya uang membayar biaya di RSBK. Pasangan ini tergolong keluarga tidak mampu. RSBK meminta bayaran sebesar Rp1,5 juta sebelum dirujuk ke RSBP.

Bersambung ke Hal...10

Tak lama lagi, Singapura bakal kebanjiran pesawat tempur siluman F-35 Lightning II buatan Lockheed Martin. Kita? JANGAN contoh Singapura, karena kita tidak bakal bisa mencontohnya! Apalagi, mendekati puncak tahun politik Indonesia, 2014. Hampir bisa dibilang, mustahil. Jadi, janganlah mencontoh

Bersambung ke

Polisi Jalin Kemitraan dengan Pengojek

Buruh PT. Ghim Li Minta Hearing dengan DPRD Batam BATAM (PK) Buruh PT Ghim Li Indonesia meminta hearing dengan DPRD Kota Batam. Mereka ingin menyampaikan saran dari Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Batam agar PT Ghim Li Indonesia mempekerjakan secara permanen buruh-

buruh yang sudah di PHK. Ketua PUK SPAI FSPMI PT Ghim li Indonesia, Irham mengatakan pihaknya telah menyurati Komisi IV DPRD Kota Batam. “Setelah demo di Disnakertrans waktu itu, 6 Maret 2013, kami langsung menyurati

komisi IV,” ujarnya, Sabtu (16/ 3/13). Irham sudah menyurati Komisi IV DPRD kota Batam sebanyak 2 kali, namun sampai sekarang belum ada tanggapan. “Seminggu setelah surat pertama

Bersambung ke Hal...10

IDAI Kepri Gelar Edutainment Symposium Remaja BATAM (PK) Remaja adalah masa yang penuh dengan permasalahan. Pernyataan ini sudah dikemukakan jauh pada masa lalu, yaitu di awal abad ke-20 oleh Bapak Psikologi Remaja, Stanley Hall. Pendapat Stanley Hall pada saat itu, yaitu bahwa masa remaja merupakan masa badai dan tekanan (storm and stress) sampai sekarang masih banyak dikutip orang. Karena itulah, Rumah Sakit Otorita Batam (RSOB) dan Badan

Kadin Batam Siapkan Agenda Rakornas UKM

Pengusahaan (BP) Batam bekerjasama dengan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Kepulauan Riau akan menyelenggarakan sebuah seminar remaja, Minggu, 7 April 2013 dari pukul 08:00 - 15:00 di Hotel Harris, Batam Centre Batam. Seminar itu menghadirkan pembicara berkompeten di bidangnya. Yaitu, dr. Rini Sekartini SpA (K), dengan topik

Bersambung ke Hal...10

BATAM (PK) Polsekta Lubuk Baja membagikan 200 rompi dan kartu pengenal kepada tukang ojek. Ini sebagai upaya menjalin kemitraan antara polisi dan tukang ojek yang mangkal di kawasan Lubuk Baja. Kapolsek Lubuk Baja, Kompol Arif Rusdyanto mengatakan, program ini merupakan salah satu upaya menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat. “Ini merupakan silaturahmi antara kepolisian dan masyarakat dalam program kemitraan. Tukang ojek bisa mendapatkan hubungan yang baik dengan masyarakat serta menciptakan keamanan di wilayah Lubuk Baja,” ujarnya di pangkalan ojek depan PT Sat Nusapersada Jalan Pelita, Selasa (12/03). Menurutnya, kegunaan rompi yang dipakai tukang ojek dapat memberi rasa aman bagi calon penumpang. Sehingga masyarakat yang memakai jasa ojek tak perlu khawatir lagi karena beri-

BATAM (PK) Kadin Batam sedang mempersiapkan Rapat Koordinasi Nasional Usaha Kecil Menengah (Rakornas UKM). Rencananya, acara itu akan dilangsungkan akhir April 2013 mendatang. Agenda tersebut dimaksudkan untuk mengawal pengesahan Undang-Undang (UU) UKM. Demikian ungkap Ketua Kadin Batam, Maulana Ma’ruf, Kamis (14/3/13). “Kadin Batam menggandeng Kadin Indonesia menyelenggarakan acara ini yang intinya untuk mensosialisasikan UU UKM,” ujar Ma’ruf. Rakornas tersebut meliputi berbagai acara, diantaranya yaitu seminar dan lokakarya (semiloka) dan pameran UKM. Dewan Pertimbangan Kadin Batam, Gosse Muhammad menambahkan,

Bersambung ke Hal...10 Kompol Arif Rusdyanto

dentitas jelas. “Kami berikan rompi dan KTA agar pengguna jasa tukang ojek bisa percaya karena sudah ada legalitasnya jelas,” papar Aris. Selain itu, tukang ojek juga bisa memberikan informasi kepada aparat jika menemukan adanya tindakan kriminal di lingkungan mereka. Polsekta Lubuk Baja menyebar sebanyak 200 rompi ke tujuh titik pangkalan tukang ojek yang pada pendudukt, seperti pangkalan ojek di depan Nagoya Hill, Pelita, Windsor dan Baloi.(Indralis)

F.IST

Ketua Kadin Batam Maruf Maulana dan Ketua Kadin Kepri Jhon Kennedy.

Advertorial

Sejarah Pengobatan Lintah Modern SEBAGAI pengobatan alami, terpadu, dan termodern di abad ke-21 ini terapi lintah memiliki karakteristik tersendiri dalam sejarah pengobatan. Dengan memadukan 2 konsep alam yaitu BioTerapi (sedot lintah) & Herbal Alami menghasilkan proses penyembuhan tercepat dalam kategori pengobatan alternative yang ada. Misi Klinik pengobatan dengan lintah adalah: Menjadikan pengobatan ini sebagai Pilihan Utama dari seluruh pengobatan alternative yang ada. Karena Metode pengobatan sedot lintah adalah MEMBERIKAN HASIL KESEMBUHAN PERMANEN. INSYAALLAH dapat dibuktikan secara klinis dan laboratorium. Hasil uji klinis di Negara Eropa, Amerika, dan Asia. Bahwasannya efek pemberian lintah selama 3 bulan beruturt-turut kepada penderita selain menghasilkan kesembuhan, juga

meremajakan sistem organ tubuh. Oleh karena sistem pembuluh darah dan syaraf penderita mengalami Re-Generasi Sel-sel (peremajaan). Sehingga seorang aktris (Demi Moore) yang sudah berusia 53THN mendapat wawancara ekslusif CNN dan media terkemuka di AS, atas perubahan wajahnya

ANDA BARU PERCAYA SETELAH MENCOBANYA

yang semakin muda layaknya saat dia berumur 33Thn. Hasil dari terapi lintah juga membuat seorang Pepeng 54Thn (Artis senior) yang menderita STROKE berat menjadi incaran media. Beliau merasakan manfaat lintah sebagai bentuk pengobatan yang paling cepat memberikan hasil. Hanya dalam waktu kurang lebih 2 minggu terapi, beliau sudah dapat berbicara normal dan kembali membawa acara meski ditempat tidurnya. Sejak ditemukannya substansi bio-aktiv dari kelenjar ludah lintah oleh Prof. Dr. David Weisbled dari USA, indikasi penggunaan terapi pada lintah suda meluas meliputi hampir segala jenis penyakit, antara lain : Diabetes (Basah & Kering), Stroke & Hipertensi, Jantung Koroner/Kelainan Jantung & Gagal Jantung, Berbagai Jenis Tumor & Kanker: Kanker Rahim, Penyakit Mata, Jer-

awat Batu & Bisul, Penyakit Hubungan Seksual (GO, Sipilis & HPV), Rematik & Arthritis / Nyeri sendi, Migrain & Sakit Kepala Menahun, Asam Urat Kronis (Gout) & Varises, Penyakit Kandungan: Myoma, Kista & Torch. Akhirnya Badan POM Dunia (FDA) merekomendasi Lintah sebagai obat dan perangkat medis yang digunakan dalam dunia kedokteran. Obat lintah mengandung 15 unsur Bioaktive dalam air lirunya, sehingga menjadikan obat yang aman dan mampu dijadikan sebagai terapi tunggal bagi siapa saja. FDA (Food and DrugAdministration) sebagai Badan POM Dunia menyatakan lintah sebagai media pengobatan

yang aman dan tanpa efek samping. Sehingga dipergunakan secara meluas untuk berbagai profesi medis. Oleh karena mempunyai indikasi penyembuhan yang luas menyebabkan biaya pengobatannya menjadi lebih murah dan sangat efisien. Hirudin, ad. Sebuah antikoagulan ampuh dalam air liur lintah, menghambat konversi fibrionogen menjadi fibri, mencegah darah dari pembekuan, hirudin terbukti lebih ampuh sepuluh kali lebih efektif dari heparin. (Hirudo Medicinillasi Research centre-USA)

ALAMAT PRAKTEK: Komplek Pertokoan BINTAN CENTRE BLOK o / 15 Jl. DI. Panjaitan Bt.9 Tanjungpinang Untuk Informasi / Konsultasi Hub: Bp. Agus Suherman Hp. 0812 7073 5606 Hp. 0857 6798 1746 Hp. 0819 9168 0706 E-Mail: terapilintah_kepri@ymail.com


SENIN 18 MARET 2013

kepri bangkit

10 Petumbuhan Kepri Diatas Rata-rata Nasional

Gerindra Batam Buka Pendaftaran Bacaleg BATAM (PK) DPC Gerindra Kota Batam membuka pendaftaran bakal caleg (bacaleg) di kantor DPC Gerindra Batam di Sukajadi Batam hari ini, Sabtu (16/3/2013). Lebih kurang 150 kader dan simpatisan partai Gerindra hadir dalam acara tersebut. Beberapa dari mereka diberi kesempatan untuk menyampaikan visi dan misinya jika nanti bertarung di Pemilu 2014 nantinya. Dalam kesempatan itu, Ketua DPC Gerindra Batam, Arditya Hindrar Satoto mengatakan, partainya berharap

kepada para caleg muda harus dapat membawa perubahan yang lebih baik dalam proses legislasi, anggaran dan pengawasan sesuai dengan tugas, pokok dan fungsi (tupoksi) mereka di legislatif. “Caleg muda Gerindra harus bisa membawa perubahan yang lebih baik,” tegas Arditya. Pembina Partai Gerindra Saparudin Muda yang hadir dalam kesempatan itu mengatakan, untuk para caleg lebih banyak turun ke masyarakat agar bisa tahu kondisi di masyarakat seperti apa. “Bagi yang berminat menjadi caleg,

bisa mendaftarkan diri segera, dengan memenuhi syarat-syarat yang ditentukan,” tegasnya. Ditambahkan Arditya, syarat bakal caleg sesuai UU No 8/2012 tentang Pemilihan Umum, setia pada Pancasila dan UUD 1945, menjadi anggota partai, dan menerima AD/ART partai,” tutur Ketua PAC Gerindra Batam (Arditya), Syarat lainnya, caleg bersedia mengikuti pelatihan caleg, serta mengisi formulir pendaftaran dan informasi lain termasuk biodata, fotokopi ijazah, dan fotokopi KTP. (Dhani)

Kalau Tak Punya Duit, Jangan ke RSBK Sambungan dari halaman 9 Pantauan koran ini di RSBK, bayi berkulit putih itu tampak tidur dengan nafas terangah-engah. Di hidungnya tampak dimasuki selang oksigen. Begitu juga di tangan, beberapa selang tampak terpasang lengkap dengan jepitan. Nova Ardila kepada Putra kelana berujar, bayinya itu sering mengalami kejang-kejang tiba-tiba. Senin (12/3) lalu, bayinya mengalami panas tinggi disertai sesak nafas. Karena panik, suami isteri ini langsung membawa ke RSBK. Saat di ICU RSBK, langsung mendapat pertolongan hingga dirawat inapkan di ruang Teratai A2 di lantai 2 RSBK. Melihat kondisi Fadhil yang semakin lemah, dokter menyarankan agar bayi tersebut dirawat intensif. Pihak keluarga mengiyakannya. Namun dengan syarat harus membayar uang muka Rp10 juta. Nova kaget. Dia berpikir, dari mana dapat uang sebesar itu. Lalu, kepada pihak RSBK dia memberitahu kalau dia berasal dari keluar-

ga kurang mampu dan berencana menggunakan kartu Jamkesmas. Namun pihak rumah sakit menolak dan mengaku tidak bekerja sama dengan Jemkesmas seraya menyarankan keluarga ini dirujuk ke Rumah Sakit BP Batam di Sekupang. Diiyakan juga Nova dan keluarganya. Tapi, biaya perobatan selama Fadhil dirawat harus dibayar dulu, sebesar Rp1,5 juta. Uang itu termasuk biaya ambulance untuk membawa bayi ke RSBP. Karena tak memiliki uang, keluarga bayi ini bingung. Lalu, pihak RSBK menawarkan suami Nova untuk meninggalkan BPKB kendaraannya sebagai jaminan. Suami Nova yang tak memiliki motor itu tambah kebingungan. Motor saja tak punya, bagaimana pula bisa menggadaikan BPKB untuk jaminan. “Kalau begitu anak kalian tidak bisa dibawa pulang, sebelum uang itu dibayar,” kisah Nova mengulangi perkataan pihak RSBK.

Andi, suami Nova sehari-hari bekerja sebagai penjual roti. Penghasilan per bulan hanya Rp1,5 juta. Untuk membawa anaknya ke RSBK, dia sudah pinjam sana-sini. Keluarga ini bingung bukan kepalang. Ketika minta pendapat ke petinggi RSBK, Nova dan Andi juga tak mendapat jawaban memuaskan. Doni Irawan, Direktur RSBK, menjelaskan, RSBK tidak bekerjasama dengan Jamkesmas sehingga tak menerima pasien yang mempunyai kartu keterangan kurang mampu. “Harusnya sebelum dibawa kesini (RSBK,red) keluarga sudah tahu kalau kita tak melayani Jamkesmas. Karena kita tak ada kerjasama,” ungkap Doni. Namun, untunglah RSBK akhirnya mengizinkan bayi ini dibawa untuk dirujuk ke RSBP Batam. Meski keluarga Nova dan Andi lega, namun ini tetap menjadi catatan bagi keluarga tak mampu lainnya; kalau tak punya uang, jangan ke RSBK. (Indralis)

IDAI Kepri Gelar Edutainment Symposium Remaja Sambungan dari halaman 9 Persiapan Mengoptimalkan Tumbuh Kembang di Usia Remaja, dr. I Putu G Kayika SpOK (K), “Kesehatan Reproduksi Remaja”. dr. Ari Fahrial Syam SpPD KGEH, “Gangguan Pencernaan Akibat Salah Makan”, dr. Wita Jayanti SpM, “Mata Tetap Sehat di Era Gadget, dr. Titis B, SpKJ, “Hidup Bebas Tanpa Rokok dan Narkoba” dan dr. Tridia Sudirga SpKK, “Perawatan Kulit Pada Masa Remaja”. Ketua Pelaksana Seminar, dr. Rudi Ruskawan, SpA mengatakan, permasalahan akibat perubahan fisik banyak dirasakan oleh remaja awal ketika mereka mengalami pubertas. Pada remaja yang sudah selesai masa pubertasnya (remaja tengah dan akhir) permasalahan fisik yang terjadi berhubungan dengan ketidakpuasan/keprihatinan mereka terhadap keadaan fisik yang dimiliki yang biasanya tidak sesuai dengan fisik ideal yang diinginkan. “Dengan pesatnya perkembangan

teknologi, ikut berkembang pula perkembangan remaja di Indonesia,” ujar Rudi Ruskawan kepada Putra Kelana, akhir pekan lalu. Ditambahkannya, saat remaja merupakan saat yang paling rentan. Karena pada saat remaja, emosi paling besar. Seorang remaja berusaha tampil lebih baik daripada orang lain, tidak mau kalah dengan orang lain. Emosi yang tidak stabil itu menyebabkan mudah masuknya pengaruh dari luar. Di usia remaja, akibat pengaruh hormonal, juga mengalami perubahan fisik yang cepat dan mendadak. Perubahan ini ditunjukkan dari perkembangan organ seksual menuju kesempurnaan fungsi, serta tumbuhnya organ genetalia sekunder. Hal ini menjadikan remaja sangat dekat dengan permasalahan seputar seksual. Namun terbatasnya bekal yang dimiliki menjadikan remaja memang masih memerlukan perhatian dan pengarahan. Remaja di Indonesia cenderung berpikir sempit, remaja memang cenderung berpikir masa kini saja. Baru-

lah bila semakin bertambah usia, masa depan semakin diperhitungkan. Di masa dewasa lah orang biasanya mulai menyesali perilakunya di kala remaja. Dengan posisi Pulau Batam dan Kepulauan Riau yang berada di perbatasan negara, perkembangan remaja juga dipengaruhi oleh arus informasi dan karakter budaya yang masuk. Biaya kepesertaan seminar, untuk para orangtua, para guru/pendidik atau pembina masyarakat dan masyarakat umum sebesar Rp50.000,- (lima puluh ribu rupiah) dan Rp30.000,- (tiga puluh ribu rupiah,-) untuk pelajar dan mahasiswa. Pendaftaran dapat dilakukan di Bagian Humas RSOB BP Batam Gedung A lantai 1 Sekupang, Klinik Satelit RSOB BP Batam di Baloi (sebelah Polsek Lubuk Baja), Klinik Bandara, dan Klinik Bifza di BP Batam, Batam Centre. Pendaftaran juga dapat dilakukan dengan cara mengirim SMS ke 08192641039 (Sudirman), format SMS: Nama (spasi) Umur (spasi) Pekerjaan/Profesi (spasi) No. HP. (sas)

Kadin Batam Siapkan Agenda Rakornas UKM Sambungan dari halaman 9 kebijakan pemerintah selama ini tidak ada yang berpihak dengan UKM. “Semua memberatkan UKM,” ujarnya. Menurut Gosse, UKM di Batam bukan hanya dibebani dengan kenaikan Upah Minimum Kota (UMK) yang tahun ini mencapai lebih dari 25%. Mereka juga dibebani kenaikan pajak. “Sudah begitu, plafon untuk kredit UKM juga kecil,” ujarnya. Gosse melanjutkan, jika pemerintah dapat memerankan kebijakannya lebih optimal, konfrontasi buruh dengan pengusaha kaitannya dengan upah tidak perlu terjadi. Biaya hidup terbesar ada pada biaya perumahan, biaya transportasi dan biaya makan. Menurut Gosse, biaya perumahan sebetulnya dapat ditekan jika pemerintah segera merealisasikan pembangunan rumah susun untuk buruh. “Anggaran sudah ada untuk membangun 26-30 rusun. Cukup untuk menampung seluruh buruh di Batam. Tapi persoalannya, yang punya lahan itu Badan Pengusahaan,” bebernya. Masalah transportasi sebetulnya juga sudah terpecahkan. Batam sudah memiliki 20 armada bus untuk transportasi buruh, namun sampai sekarang belum dioperasikan. “Mengenai biaya makan, itu tanggungjawab dinas perdagangan bagaimana mengendalikan harga,” ujar Gosse. Kadin Batam berharap, melalui Rakornas tersebut nantinya dapat diwujudkan hubungan yang baik antara buruh dan pengusaha UKM. Selain itu, pemerintah juga lebih memikirkan nasib UKM. Banding UMK Kadin dan APINDO Kota Batam ternyata sudah mengajukan Banding atas

hasil sidang gugatan UMK Batam tahun 2013. Hasil sidang gugatan UMK Batam tahun 2013 yang mereka lakukan beberapa waktu lalu diputuskan ditolak oleh PTUN pata tanggal 6 Maret 2013. Atas hasil putusan PTUN tersebut, Kadin bersama APINDO telah mengajukan banding. “Iya kami banding. Sudah kami ajukan,” ujar Ketua Kadin Batam, Maulana Ma’ruf, Sabtu (16/3/13). Menurut Ma’ruf, pihaknya tetap menggunakan pengacara sebelumnya yaitu Edward Sihotang, Sahat Manurung, dan Alhujjah Pohan. Namun ketika dikonfirmasi, Pohan mengaku belum mengetahui hal ini. “Saya belum tahu apakah sudah mengajukan banding dan masih mau pakai saya atau tidak. Ini saya lagi di Jakarta,” ujarnya. Hasil sidang di PTUN pada tanggal 6 Maret 2013 lalu memutuskan menolak gugatan UMK Kota Batam yang sudah ditetapkan melalui SK Gubernur Kepri sebesar 2,04 juta rupiah. Gugatan tersebut ditolak dengan alasan ketentuan yang digugat bersifat umum, bukan individual. Pengusaha Wajib Terdaftar Di Kadin Ketua Kadin Kepri, Johannes Kennedy mengatakan, pengusaha wajib terdaftar sebagai anggota Kadin. Hal ini sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Tahun 2013. Meskipun demikian, kewajiban ini tidak disertai dengan konsekwensi sanksi bagi yang tidak mentaati. “Meskipun tidak ada aturan sanksi, namun menjadi anggota KADIN banyak manfaatnya,” ujarnya usai ramah-tamah bersama anggota dan pengurus Kadin seKepri. Hal ini juga sudah disepakati dalam

Rakernas Kadin di Yogyakarta beberapa waktu lalu. “Kadin bukanlah organisasi seperti LSM. KADIN setara dengan organisasi seperti KONI misalnya. Didirikan berdasarkan undang-undang,” ujar Kennedy. Acara ramah-tamah bersama Kadin itu diselenggarakan Kadin Batam dan Kadin Kepri di Restaurant Seafood Barelang Batam, Sabtu malam (16/3/ 13) itu dihadiri 50 pengusaha. Meski terkesan sederhana, acara ini berlangsung hangat dan mampu menghidupkan suasana kebersamaan antar pengusaha yang tergabung dalam anggota Kadin se Kepri. Ketua KADIN Kota Batam, Ahmad Ma’ruf Maulana, mengatakan, melalui acara ini ia berharap agar anggota Kadin di Batam dan di Kepri semakin solid. “Tahun ini merupakan tahun terberat bagi pengusaha karena harus menghadapi kenaikan UMK lebih dari 25%,” ujarnya. Dalam acara ini sempat disinggung mengenai pergantian Ketua Dewan Kawasan (DK). Pada umumnya, para pengusaha yang hadir tidak setuju jika posisi Ketua DK dijadikan jabatan sampingan, dijabat oleh seseorang yang telah memiliki jabatan lain seperti gubernur misalnya. “Sudah saatnya perekonomian di Kepri bangkit. Sudah saatnya DK dijabat secara serius. Masih banyak sosok-sosok yang berkompeten menjabat Ketua DK, Johannes Kennedy misalnya,” ujar Ma’ruf. Seluruh anggota Kadin yang hadir dalam acara ini juga sepakat untuk lebih mengoptimalkan peran dan kinerja Kadin mulai saat ini juga. Mereka akan memulai dengan menghidupkan kantor sekretariat. Hal ini karena mereka sadar dan mengakui bahwa aktifitas sekretariat Kadin selama ini belum optimal. (Nurul)

TANJUNGPINANG (PK) Kinerja perekonomian Provinsi Kepulauan Riau tahun 2012 memperlihatkan perkembangan yang mengembirakan, ekonominya tumbuh sebesar 8,21%, meningkat dari tahun sebelumnya 2011 yang tumbuh hanya sebesar 6,66% . Juga berada di atas pertumbuhan eonomi nasional tahun 2012 sebesar 6,23%. Pertumbuhan ekonomi ini sebagian besar disumbangkan oleh Investasi yang tumbuh sebesar 11,06%, konsumsi rumah tangga sebesar 9,11 %, impor barang dan jasa sebesar 7,57%, konsumsi pemerintah sebesar 5,98 %, konsumsi lembaga swasta nirlaba sebesar 5,72% dan ekspor barang dan jasa sebesar 4,76%. Gubernur Kepri HM Sani dalam sebuah kesempatan kepada kepribangkit.com, mengatakan hampir di semua

parameter pertumbuhan Kepri di atas rata-rata pertumbuhan Nasional. “Ini tentu menggembirakan bagi kita semua. Ke depan kita tetap optimis, Kepri akan meraih pencapaian lebih baik lagi,” kata Sani. Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri tercatat, PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) atas dasar harga berlaku juga meningkat dari Rp80,2 Trilliun tahun 2011 menjadi Rp 91,7 Trilliun tahun 2012 atau bertambah sebesar Rp11,5 Triliun. Jika PDRB tahun 2012 tersebut dibagi dengan jumlah penduduk Provinsi Kepulauan Riau tahun 2012 sebesar 1,93 juta orang, maka diperoleh PDRB per kapita sebesar Rp47,47 juta per orang per tahun atau sebesar Rp3,95 juta per orang per bulan. Bandingkan dengan PDB per kapita

nasional pada tahun yang sama 2012 sebesar Rp33,3 juta per orang per tahun atau sebesar Rp2,77 juta per orang per bulan. “Alhamdulillah Kepri jauh di atas rata rata nasional,” ujar Sani bangga. Tingkat pengangguran juga menurun dari 7,80% pada tahun pada tahun 2011 menjadi 5,37% tahun 2012. Angka ini juga di bawah angka pengangguran nasional tahun 2012 sebesar 6,14%. Jumlah penduduk yang bekerja di Kepri pada Agustus 2012, 824.567 orang , meningkat 42.743 orang bila dibanding keadaan Agustus 2011 sebesar 781.824 orang. Penduduk yang bekerja tersebut terserap sebagian besar 65,37% atau 539.041 orang bekerja sebagai buruh/ karyawan/pegawai dan sebagian lagi 27,4% atau 225.931 orang bekerja di sektor perdagangan, rumah makan, dan jasa akomodasi.(heny/desi)

LAKI Temukan Kredit Fiktif Dinas UKM Batam BATAM (PK) LSM LAKI (Lasykar Anti Korupsi Indonesia) Batam bersama dengan FPI (Front Pembela Islam) Kota Batam dan LSM Merah Putih berhasil menemukan bukti aliran dana bantuan kredit fiktif yang disalurkan oleh Dinas Koperasi dan UKM (Usaha Kecil Menengah) Kota Batam. Demikian ungkap Hery Balak, Sekjen LAKI Batam, Kamis, 14 Maret 2013. Seperti telah diberitakan, sebanyak 45 orang aktivis anti korupsi Batam menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Dinas Koperasi dan UKM Kota

Batam, Rabu, 13 Maret 2013. Mereka mendesak agar dugaan penyelewengan dana bantuan bergulir di Dinas UKM Batam ini diusut tuntas. Maka, untuk membuktikan dugaannya itu, para aktivis LSM anti korupsi tersebut melakukan sidak ke sejumlah tempat usaha yang menerima bantuan dana bergulir dari Dinas Koperasi dan UKM Batam tersebut. Ditambahkan Hery Balak, dari hasil survey ke tempat usaha Pak Thoha di Tanjung Piayu Mukakuning Batam, tidak ditemukan adanya kegiatan usaha percetakan di sana. Yang ditemukan

adalah tumpukan buku-buku saja. Karena itulah, ini harus ditindak tegas. “Padahal, usaha ini sudah mendapatkan bantuan dana bergulir sebesar Rp 35 juta dan macet,” tegas Sekjen LAKI Batam itu lagi. Menurut data yang dimiliki LAKI Batam, masih banyak usaha-usaha seperti ini yang menikmati penyaluran dana dari Dinas Koperasi dan UKM Kota Batam. Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Febrialin mengatakan, pihaknya akan membenahi sistem penyaluran bantuan dana bergulir. (Nurul)

Rudi: Sebelum Habis Masa Saya, Semua PK5 Harus Pindah Sambungan dari halaman 9 Sedangkan untuk pedagang kering nantinya juga akan dipindahkan ke pasar induk Jodoh. “Pasar Induk Jodoh juga akan ditata kembali. Jalan yang berlubang akan diperbaiki, sehingga kedepannya kawasan ini terlihat rapi dan bersih. Selama ini terlihat kumuh dan para pedagang enggan menempatinya,” kata

Rudi. Direktur Penataan Perkotaan Kemendagri, Dadang Sumantri mengatakan, Kota Batam memiliki lokasi yang sangat potensial. Pedagang kaki lima yang ada terdiri dari berbagai macam, mulai dari garmen, kelontong, tanaman hias dan sebagainya. Untuk penerapan pendataan dan pembedayaan PK5 ini, tercantum

dalam Peraturan Presiden (Pepres) nomor 125 tahun 2012. Hal ini bertujuan agar nantinya pemerintah daerah (Pemda) akan memberdayakan dan mendukung sepenuhnya PK5. “Demi mengurangi beban anggaran daerah maupun pusat, seharusnya Pemda bisa menjalin kerjasama dengan swasta. Misalnya dana CSR bisa disinergikan untuk membantu pembangunan lokasi,” anjurnya. (Indralis)

Buruh PT. Ghim Li Minta Hearing Dengan DPRD Batam Sambungan dari halaman 9 tak ada tanggapan, saya menyurati lagi,” ujarnya. Irham melanjutkan, jika surat kedua ini masih belum ada tanggapan, pihaknya akan menyurati lagi. Mereka akan menunggu sampai masa surat ke dua genap seminggu, baru mengirimkan

surat ke tiga. “Kalau surat yang ke tiga tetap tidak ditanggapi, kami akan demo,” tegasnya. Sebagaimana berita sebelumnya, setelah melakukan PHK massal PT Ghim Li Indonesia ternyata melakukan perekrutan karyawan dari bandung. PHK massal ketika itu dilakukan dengan alasan efisiensi.

Merasa tidak terima, para buruh PT Ghim Li melakukan demo ke Disnakertrans. “Disnakertrans menyarankan agar mempekerjakan kembali karyawan yang telah di PHK. Secara permanen. Daripada merekrut lagi, artinya kan alasan efisiensi itu terbukti hanya dibuat-buat saja,” ujar Irham. (Nurul)

Korupsi Ala Mat Pukel Sambungan dari halaman 9 “Kamu itu kalau diajak ngomong mbok ya diperhatikan, Dul. Sok cuek pula,” sambung Mat Pukel. Disergah seperti itu, Dul Lambe kaget. Sampai kopi yang ditangannya mau tumpah karena gemetarant. “Orang lagi menikmati kopi koq diajak diskusi. Masalah apa to?” jawan Dul Lambe kembali bertanya. “Ini lho, KPK kembali menyita harta Djoko Susilo. Tiga bus sama SPBU. Berarti sudah sekitar duapuluh aset milik Pak Djoko Susilo yang disita KPK. Dan diperkirakan masih ada lagi. Ediann!! Pejabat itu ternyata kaya raya, yo,” ucap Mat Pukel. “Iya, wajar, wong dia diperkirakan sudah merugikan negara lebih dari 40 miliar. Memangnya kamu ngiri? Ya, salahmu kenapa tidak jadi pejabat biar seperti Djoko Susilo itu,” jawab Dul Lambe. Mat Pukel hanya diam saja. Malahan, koran yang dari tadi dibacanya dengan serius malah diletakkan di atas meja. Pikirannya menerawang. Ia tampak seperti sedang memikirkan sesuatu. “Lha, aku kalau jadi pejabat seperti Djoko Susilo itu mungkin juga kesandung kasus korupsi. Pangkat tinggi, anak buah banyak dan ditakuti oleh pengusa-

ha serta semua orang. Malah nggak bakalan berteman sama kamu lah, Dul,” kata Mat Pukel. Dul Lambe hanya cengar-cengir mendengar ucapan Mat Pukel itu. “Makanya, kamu nggak jadi pejabat lha wong niatmu sudah nggak bener kaya gitu,” katanya sambil ketawa. “Cuma begini, Mat. Apa orang seperti Djoko Susilo itu tidak takut hukum akhirat dan hukum dunia ,ya? Terus apa nggak takut juga tindakannya akan ditiru oleh anak buahnya yang ribuan orang polisi itu. Kalau dipikir-pikir, aku koq jadi miris yo, Mat,” tambah Dul Lambe. “Bener itu, Dul! Makanya jangan kaget kalau kita kadang-kadang menjumpai oknum petugas yang tidak betul. Pejabat yang sering keluar jalur. Mereka-mereka itu sebenarnya kan hanya ikut-ikut yang dilakukan oleh para pemimpinnya seperti Pak Djoko Susilo itu. Negara ini bakalan rusak kalau yang di atas dan di bawah samasama nggak benar,” ujar Mat Pukel panjang lebar. Mat Pukel terus menyampaikan pendapatnya. Saking semangatnya, ia begitu berapi-api menyampaikan pendapatnya. Ia membayangkan seolah orang yang sedang berorasi di tengah demonstrasi. Dul Lambe menjadi bingung melihat

tingkah aneh Mat Pukel. Para pengunjung kedai kopi banyak yang menoleh ke arah Mat Pukel dan Dul Lambe. Mereka ingin mendengar apa yang didiskusikan oleh keduanya. Tetapi Mat Pukel bukannya risih malah semakin bersemangat diskusinya dengan Dul Lambe tentang masalah korupsi. Tapi, diskusi itu tiba-tiba buyar dengan kedatangan Sri Kribang, istri Mat Pukel. “Tidak usah semangat bahas korupsi. Tidak usah sok jadi pahlawan penentang korupsi. Mana uang untuk bayar buku anakmu. Duit lima puluh ribu di tas Juma, anakmu, koq malah diambil sepuluh ribu untuk ngopi,” kata Sri Kribang sambil menarik suaminya dari kedai kopi. “Ohh, dasar tukang catut! Saya kasih lima puluh ribu itu untuk beli buku, anakmu! Dia sudah dipanggil gurunya terus untuk melunasi buku-buku pelajarannya!” Dul Lambe pelan-pelan beranjak dari kedai kopi dan ngeluyur pergi. Pengunjung kedai kopi yang dari tadi memperhatikan diskusi Mat Pukel juga pada melengos sambil bergumam dan tertawa terkekeh-kekeh. “Waduh, ngomongin korupsi tak tahunya malah ngemplang duit anaknya untuk bayar buku di sekolah. Nasibmu lah, Mat,” kata Dul Lambe lirih sambil menstarter motornya untuk pergi. ***

Jangan Contoh Singapura! Sambungan dari halaman 9 Singapura. Kantor Berita Reuters akhir pekan lalu mengutip pejabat pemerintah Amerika Serikat (AS) mengatakan, saat ini Singapura sudah dalam tahap akhir evaluasi rencana pembelian pesawat tempur siluman F-35 Lightning II buatan Lockheed Martin. Proses pengajuan surat permohonan pembelian ke pemerintah AS bahkan diperkirakan akan dikirimkan pada minggu ini. Jet tempur generasi kelima pesanan jiran kita itu dibuat dalam program Joint Strike Fighter (JSF). Dan pesanan F35 Singapura tersebut diperkirakan akan memasukkan varian F-35B yang dioperasikan Korps Marinir AS, yang bisa lepas landas dari landasan pendek dan mendarat secara vertikal seperti helikopter. Jika rencana ini jadi dilaksanakan, Singapura akan menjadi negara pertama di kawasan Asia Tenggara yang memiliki pesawat berkemampuan mengecoh radar atau “stealth”. Selama ini, negara berpenduduk 5,3 juta jiwa itu telah menjadi negara dengan perlengkapan militer tercanggih di kawasan ini. Menurut data International Institute for Strategic Studies (IISS), AU Singapura saat ini telah mengoperasikan

24 pesawat tempur F-15SG, 20 pesawat F-16C, 40 pesawat F-16D, 28 pesawat F-5S, dan 9 pesawat F-5T. Selain itu, angkatan bersenjata negeri itu juga memiliki 19 helikopter tempur AH-64D Apache. Semua pesawat adalah buatan AS. Tahun fiskal 2013 ini, Singapura merencanakan anggaran pertahanan sebesar 9,85 miliar dollar AS, atau naik 4,3 persen dari tahun lalu. Menurut catatan Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI), Singapura menempati urutan kelima sebagai pengimpor senjata konvensional terbesar di dunia pada periode 2008-2012, mengikuti India, China, Pakistan, dan Korea Selatan. Dan bersama Israel, Singapura menjadi mitra minor dalam program JSF sejak 2003. Israel sendiri telah memesan 19 pesawat tersebut. Sudahlah, jangan kita minder dengan kemampuan alutsista negara jiran kita itu. Karena rasa minder itu tidak boleh muncul, apalagi berkembang kronis di dalam jiwa rakyat Indonesia. Karena rasa kebanggaan kepada bangsa dan negara harus terus dipupuk dan dijaga. Bagaiama pun, pesawat tempur canggih yang “membanjiri” negeri jiran kita itu pun tetap perlu pangkalan dan hanggar yang sangat besar. Masih adakah sisa lahan yang dimiliki negeri singa itu untuk mengkandangkan “burung-

burung besinya” itu? Sebagai jiran, mereka pasti tetap membutuhkan kita. Paling tidak, untuk sekadar parkir pesawat tempur atau pun latihan mengaluskan skill pilot mereka. Seperti yang terjalin baik selama ini antara Angkatan Udara Singapura dengan Angkatan Udara RI di Lanud Pekanbaru Riau. Ini semua menjadi bukti bahwa kecanggihan peralatan tempur Singapura bukan segala-galanya. Mereka masih tetap membutuhkan hidup damai harmonis sebagai tetangga. Kalau hubungan harmonis itu dikemas dalam satu tujuan bersama untuk mengamankan wilayah perbatasan bersama, antara Kepri dengan Singapura, pasti “burung-burung” besi itu akan galak menyalak di atas kapal-kapal tanker penyelundup BBM kita, kapal-kapal berbera asing yang mencuri habis isi perut laut kita, dan seterusnya. Tapi pada posisi itu, kita hanya sebagai negara yang cuma bisa melihat tetangganya bermanuver menggunakan pesawat-pesawat tempur canggih. Sementara, pesawat tempur kita, lebih sering dielus-elus untuk dilap daripada patroli. Maklum, harga avtur mahal. Kapankah negeri ini mendapat hadiah terindah dari Tuhan berupa pemimpin yang kuat dan amanah? Wallahua’lam!***


SENIN 18 MARET 2013

galeri anda

11

Ramah Tamah KADIN se Kepri

K

AMAR Dagang dan Industri (KADIN) Kota Batam dan KADIN Kepulauan Riau (Kepri) menyelenggarakan acara ramah-tamah bersama KADIN di seluruh kota dan kabupaten se- Kepri. Acara yang diselenggarakan di Restaurant Seafood Barelang pada Sabtu malam (16/3/13) ini dihadiri 50 pengusaha. Ketua Kadin Kepri, Johannes Kennedy dalam sambutannya menyampaikan bahwa pengusaha wajib terdaftar sebagai anggota KADIN. Hal ini sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Tahun 2013. “Meskipun tidak ada aturan sanksi, namun menjadi anggota KADIN banyak manfaatnya,” lanjutnya

secara terpisah usai acara kepada Putra Kelana (16/3/3). Kadin didirikan berdasarkan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1987 tentang Kamar Dagang dan Industri. Berdasarkan undang-undang itu, Kadin adalah wadah bagi pengusaha Indonesia dan bergerak dalam bidang perekonomian yang bertujuan untuk membina dan mengembangkan kemampuan, kegiatan dan kepentingan pengusaha Indonesia di bidang usaha negara, usaha koperasi dan usaha swasta. Kadin dapat berperan serta secara efektif dalam pembangunan nasional. “Hal ini juga sudah disepakati dalam Rakernas Kadin di Yogyakarta beberapa waktu lalu. Kadin

bukanlah organisasi seperti LSM. KADIN setara dengan organisasi seperti KONI misalnya. Didirikan berdasarkan undang-undang,” ujar Kennedy. Bagi pengusaha yang ingin mendapatkan pekerjaan yang dibiayai dari ABPD dan APBN wajib memiliki kartu tanda anggota (KTA) Kadin. Kadin berperan dalam memberikan pembinaan dan perlindungan kepada pengusaha yang menjadi anggotanya. “Jadi, sudah saatnya pemerintah peduli dengan keberadaan KADIN,” lanjut Kennedy. Sedangkan Ketua KADIN Kota Batam, Maulana Ma’ruf dalam sambutannya menyampaikan bahwa

dengan terselenggaranya acara ini ia berharap agar anggota KADIN di Batam dan di Kepri semakin solid. “Dengan acara ini, semoga saja KADIN di Batam dan di seluruh Kepri semakin eksis dan berperan dalam pembangunan ekonomi di Kepri. Kadin dapat menjadi organisasi yang bermanfaat bagi pengusaha, bagi pemerintah, pekerja, dan masyarakat pada umumnya. Jadi memang sudah saatnya pemerintah lebih serius memperhatikan keberadaan KADIN,” ujarnya.***

Narasi : Nurul Foto : Dokumentasi KADIN

Ketua Kadin Kepri, Johannes Kennedy.

Ketua Kadin Batam, Muhammad Maruf Maulana.

Ketua Kadin Tanjungpinang, Bobby Jayanto.

Anggota Dewan Pertimbangan Kadin Batam memberi sambutan.

Ketua Kadin Batam bersalaman dengan Dewan Pertimbangan Kadin Kepri, Alfan Suheiri.

Dewan Pertimbangan Kadin Kepri, Alfan Suheiri menyalami tamu ramah tamah.

Ketua Kadin Kepri, Johannes Kennedy didampingi beberapa pengurus Kadin Kepri.

Pengusaha Batam anggota Kadin Batam.

Ketua Kadin Tanjungpinang, Ketua Kadin Kepri, dan Ketua Kadin Batam satu meja.

Berbincang usai makan malam.

Pengurus Kadin se Kepri.

Penyanyi menghibur tamu.

Ramah tamah pengusaha anggota Kadin dalam suasana sederhana.


SENIN 18 MARET 2013

natuna-anambas

F.HARDIANSYAH

Bupati Natuna saat memberikan sambutan di HUT Satpol PP ke 63.

HUT Satpol PP Diselaraskan Apel 17 Hari Bulan NATUNA (PK) Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-63 Satpol PP, yang dirangkaikan dengan Apel 17 hari Bulan di kabupaten Natuna dilaksanakan secara sederhana. Namun demikian, selain Peringatan HUT Satpol PP juga dilaksanakan kegiatan yang mengedepankan aktualisasi dari rasa kebersamaan, seperti donor darah, Perlombaan olahraga Serta kegiatan sosial dan kebersihan lingkungan. “Adapun tema yang diusung pada peringatan HUT hari ini Satpol PP dan dan satuan perlindungan masyarakat kosisten menjadi citra dan wibawa pemerintah daerah melalui tugas pokok dan fungsi,” kata Bupati Natuna Drs. H. Ilyas Sabli, M.Si pada peringatan HUT Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) ke63 dilapangan kantor Bupati, Bukit Arai Jumat (15/3). Ia mengatakan, dengan tema tersebut tentu tergambar bahwa tugas bersama dari segenap personil Satpol

PP, agar membangun citra dan wibawa pemerintah daerah melalui upaya pengamanan dan pelaksanaan peraturan daerah yang notabenenya adalah merupakan alur dan petunjuk pelaksana pembangunan. Maka setiap peraturan daerah maupun kebijakan lain, tambahnya, dimaksudkan agar arah pembangunan searah dan tertuju kepada suatu arah pembangunan yaitu dengan tujuan yang dicanangkan sejahtera, merata dan seimbang. akan tetapi tidak jarang kebijakan yang ditetapkan menimbulkan kondisi dan pengaruh negatif kemasyarakat yang mengakibatkan ketidakpuasan maupun kekecewaan yang pada akhirnya menciptakan kondisi perpecahan yang terjadi dimasyarakat. Kepala Satpol PP dan Pemadam Kebakaran (PK) Subandi dalam perayaan yang dirangkaikan dengan Apel 17 hari Bulan mengatakan, dalam menyambut HUT yang jatuh pada tanggal 3 Maret 2013 lalu, pihaknya

bersama dengan para tim satuan telah mengadakan bakti sosial, donor darah, penyuluhan tentang agama, bimbingan jasmani, dan hiburan dengan artis ibukota. Hal ini bertujuan lanjut subandi, untuk memberikan motivasi kepada para satuan dalam meningkatkan guna kekompakan pada seluruh anggotanya dan dapat memberi kinerja yang lebih profesional lagi. Sehingga dipandang oleh masyarakat maupun Pemerintah Daerah, Satpol PP tidak dianggap sebelah mata saja. “Padahal selama ini, kalau ada kerusuhan maupun demo satuan kami selalu terdepan, namun setiap ada kegiatan selalu terbelakang dari yang lain,” paparnya. Ia juga mengharapkan, dalam menjelang umur Satpol PP Kabupaten Natuna yang bertambah dari tahun ketahun ini semoga lebih semangat lagi, dan kedepannya Pemerintah Daerah dapat memberikan fasilitas memadai.(Hardiansyah)

Jelang UN, Jam Malam Akan Diterapkan NATUNA (PK) Tidak ingin Hasil langan orang tua murid dan lapisan Ujian Nasional Kabupaten Natuna masyarakat umum juga harus memiliki menurun lagi, Peraturan Bupati (Perbup) kesadaran tanggungjawab untuk ikut No 7 tahun 2008 tentang andil mengawasi aktifitas jam wajib belajar malam kalangan pelajar yang setiap pelajar siswa SD/MI, masih beraktifitas diluar SMP/MTs, dan SMA/ rumah pada malam hari. SMK/MA Kabupaten NaSebelum Perbup ini dittuna tahun ini akan diteraperapkan kembali, ia juga kan. Hal ini diungkapkan menginginkan dalam tekBupati Natuna Drs H.Ilyas nis pelaksanaannya, dilakuSabli M.si belum lama ini, kan sedikit penyempurnaan menurutnya, Dinas Pendidrancangan, soal regulasinikan setempat juga telah ya, sehingga nantinya semerujuk kepadanya, agar mua komponen, tidak hanaktifitas kalangan pelajar ya elemen dunia pendidiIlyas Sabli dapat dibatasi, terutama kan saja, tetapi juga pada malam hari. masyarakat sekitar ikut Hal ini juga dipertimbangkan ber- menjadi pengawas terhadap kegiatan dasarkan kondisi lingkungan pergaulan pelajar di malam hari. sex bebas yang kian marak, tentunya Konsistensi pemerintah daerah terini bisa menimbulkan dampak negatif, hadap dunia pendidikan di Natuna, dirajika kalangan pelajar berkeliaran pada sa lebih dari cukup, karena bukan hanmalam hari dan terkontaminasi kegia- ya anggaran yang disiapkan, melainkan tan remaja dewasa yang kerap berkel- juga penyediaan jasa transportasi sekompok disejumlah tempat terisolir. tor darat dan air bagi masyarakat kepuDengan ditegakannya perbup ini, di- lauan. harapkan tidak hanya pihak sekolah, Sementara Kepala Dinas Pendidikan maupun satpol PP, akan tetapi juga ka- dan Kebudayaan kabupaten Natuna

Jasman Harun, menjelaskan, pihaknya telah berusaha sebaik mungkin dengan mencoba menerapkan Peraturan Bupati (Perbup) tersebut, hal itu masih dinilai kurang berjalan dengan baik, untuk itu sangat perlu sekali peran penting dari tiga pilar. Dengan melalui tiga pilar, seperti sekolah haruslah menanamkan budaya sopan santun yang selama ini sudah hilang dari setiap anak didik, maka dengan adanya penerapan budaya tersebut dari sekolah, sedikitnya bisa mengurangi kenakalan remaja. Kemudian setiap keluarga, juga turut serta memberikan pengarahan bagi anaknya untuk melarang ataupun membiarkan anaknya agar tidak sampai keluar rumah diluar jam 21.00Wib. sebab jika sampai membiarkannya, hal ini juga berdampak pada kurangnya budaya sopan santun tersebut. Sedangkan untuk pilar masyarakat, seharusnya bisa memantau dan memberikan pemahaman tentang budaya sopan santun diseluruh Kabupaten Natuna, agar budaya tersebut bisa kembali diterapkan dikalangan budaya melayu.(Hardiansyah)

12

RSUD Natuna Dinilai Tak Profesional

NATUNA (PK) Terkait pemberitaan SKM Putra Kelana edisi 125 lalu, dengan judul belum pulih, Zahud sudah dipulangkan RSUD Natuna, menimbulkan banyak pertanyaan bagi masyarakat. Hal ini juga mendorong salah satu kerabat Zahud, Wan Sopian yang juga Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Forum Kota (Forkot) melaporkan RSUD ke pihak Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah Kepulauan Resort Natuna. Senin (11/3/13). Berdasarkan Surat Tanda Penerimaan Laporan dengan Nomor : STPL/07/III/2013/NTN/ KEPRI, Melaporkan telah terjadi peristiwa kesalahan mendiagnosa penyakit korban yang terjadi pada hari kamis tanggal 07 Februari 2013 sekitar pukul 11.00 WIB. Ia menjelaskan, dengan tindakan yang dilakukan oleh oknum dokter yang ada di RSUD Natuna itu tidak bisa dimaafkan. Karena melihat kondisi paska operasi tersebut sangat memprihatinkan dan tidak mungkin untuk dipulangkan. “Sungguh kejam, apa yang sudah dilakukan oleh oknum dokter itu. Seorang manusia dianggap sebagai kelinci percobaan dan pihak RSUD Natuna terkesan ingin lepas tanggung jawab tanpa melakukan tindakan apa-apa. Ini juga sudah membuktikan bahwa kinerja RSUD terkesan lambat,” tegasnya. Wan Sopian menilai, selain kinerja RSUD Natuna terkesan lambat dan memiliki tenaga yang tidak profesional, juga banyak yang mementingkan keuntungan semata tanpa mempedulikan nyawa manusia. Menanggapi laporan Wan Sopian, Wakapolres Natuna Kompol Sudarminto mengatakan, bahwa laporan tersebut sudah masuk di polres Natuna, dan pihaknya akan memproses lebih lanjut. “Memang proses laporan tersebut tidak begitu saja kita akan tindak langsung. Namun kita harus mengkaji terlebih dahulu dengan mendatangkan dokter ahli dari luar Kabupaten Natuna untuk mengetahui apakah proses yang dilakukan sudah melalui prosedur atau belum. Untuk itu guna mendatangkan dokter ahli tersebut tidak lah segampang itu, harus melalui proses juga,” ungkapnya. Sejauh ini, pihaknya juga sudah melihat langsung kondisi pasien tersebut. Maka untuk mendalami laporan itu pihaknya harus mengumpulkan data awal guna proses lebih lanjut lagi.(Hardiansyah)

F.HARDIANSYAH

Wan Sopian (atas). Surat tanda polisi menerima laporan terkait permasalahan RSUD Natuna.

Di Natuna Harga Bawang Stabil NATUNA (PK) Dampak kenaikan harga bawang putih di Jawa dan beberapa daerah di Sumatera ternyata tak terasa di Kabupaten Natuna. Harga kedua jenis bawang itu dinilai masih stabil, dibawah Rp30 ribu per kilo. Suryanto, seorang pedagang bawang di Pasar Ranai, Kamis (14/3) mengungkapkan, kalaupun ada kenaikan, tidak begitu tinggi. “Bawang putih hanya naik Rp2 ribu, kini jadi Rp24 ribu per

kilo. Sedangkan bawang merah justru mengalami penurunan,” ujarnya. Naiknya harga bawang putih dan turunnya harga bawang merah di Pasar Ranai sudah terjadi sekitar satu minggu lalu. Namun ia tak dapat memastikan apakah beberapa hari ke depan harga itu stabil atau menurun atau malah naik melambung. Di Pasar Ranai, harga sayur-mayur dan sejenisnya, hingga saat ini masih

cukup stabil. Meskipun terjadi kenaikan dan penurunan harga, namun hal itu terjadi secara wajar. “Kalau yang lainnya memang naik turun terus, soalnya tergantung cuaca, kalau cuaca bagus, harganya ya turun, tapi kalau cuacanya tak mendukung, bisa jadi naik. Karena sayur itu datangnya dari daerah Batubi dan SP (Bunguran Tengah,red),” ungkap Suryanto. (Marzani)

Musim Panen Cengkeh, Semua Bergembira NATUNA (PK) Masyarakat Kabupaten Natuna yang memiliki kebun cengkeh saat ini tengah sibuk. Apalagi kalau bukan panen cengkeh. Inilah rezeki tahunan yang selalu mereka nanti-nantikan. Salah satu petani cengkeh Natuna asal Desa Selading Kecamatan Pulau Tiga, Muklis, mengakui kesibukannya. “Habis memetik dari batangnya, sampai dirumah langsung di repis (memisahkan tangkai dan daun dari buah cengkeh,red)). Setelah itu setiap hari harus dijemur dibawah terik matahari hingga benar-benar kering,” ujarnya. Dia mengaku, lelah akibat memanen cengkeh terbayarkan dengan tingginya

harga jual cengkeh di pasaran saat ini. Untuk cengkeh basah atau yang baru dipetik, harga perkilonya sekitar Rp27 ribu. Sedangkan cengkeh yang sudah dikeringkan lebih tinggi, mencapai angkar Rp 130 ribu per kilo. “Alhamdulillah sekarang harga cengkeh sudah naik tujuh dari sebelumnya. Lumayan lah untuk membayar capek panen,” katanya sumringah. Musim panen cengkeh di Natuna ternyata tak hanya membuat petani ataupun pemilik kebun cengkeh yang bersukacita. Para pemanjat pengepul cengkeh pun merasa diuntungkan. Betapa tidak, meskipun mereka tak memiliki kebun cengkeh sendiri, tetapi mereka

juga bisa meraup rezeki dengan hanya menawarkan jasa sebagai pemanjat cengkeh dengan upah yang menggiurkan. Abdul Hakim, warga asal Desa Singgang Bulan Kecamatan Bunguran Selatan menuturkan, upah panjat untuk satu kilo dia mendapat Rp7 ribu. Belum lagi makan dua kali sehari yang ditanggung pemilik kebun. “Alhamdulillah, rezeki tahunan,” ujarnya. Di Kabupaten Natuna, wilayah yang banyak terdapat pohon cengkehnya yaitu pulau-pulau kecil selain pulau Bunguran Besar. Seperti pulau Midai, Serasan, Subi, Pulau Laut, Pulau Tiga dan lainnya. (Marzani)

Potensi Anambas Bisa Kalahkan Brunei ANAMBAS (PK) Sebagai institusi yang berfungsi dalam mempromosikan daerah, Kantor Penanaman Modal (KPM) Kabupaten Kepulauan Anambas masih belum bisa maksimal melaksanakan tugas. Pasalnya belum terpenuhinya personil yang mampu bekerja sesuai yang di inginkan dan terbatasnya pemahaman staf yang ada. Demikian dikatakan oleh Kepala Kantor Penanaman Modal, Agus Supratman, belum lama ini. Agus mengatakan KPM adalah motor pemerintah untuk mempromosikan daerah sehingga apa yang menjadi andalan bisa dike-

nal dan dapat merangsang investor agar mau berinvestasi. “Anambas adalah daerah kaya, banyak potensi-potensi terdapat di dalamnya dan itu sudah terlihat dari sumber daya alam yang di miliki,” terang Agus. Bahkan, saat ini, kata Agus, Kabupaten Kepulauan Anambas bisa mengalahkan Brunei darussalam apabila sumber daya alamnya dapat dikelola dengan baik dan benar dari potensi yang ada. Anambas terdiri dari 255 pulau yang memiliki peluang-peluang pengembangan berbagai sektor diantaranya kelautan yaitu nelayan tangkap serta nelayan budi-

daya. Sedangkan potensi lainnya yaitu pariwisata dengan keindahan pulau dengan pantai pasir terbentang luas dan panjang mencapai 7 kilo meter serta terumbu karang dan keindahan lautnya. “Selain potensi kelautan dan pariwisata Anambas juga memiliki potensi tambang yaitu bukan hanya tambang Migas akan tetapi Anambas mempunyai batu granit. Apa bila ditambang dan dikelola dengan baik akan menjadi sumber pendapatan daerah yang melimpah,” katanya. Dalam waktu dekat Agus mengatakan bahwa KPM akan mem-

bawa beberapa investor lokal maupun luar negeri berkunjung ke Anambas. Salah satunya adalah investor batu granit dan agro komplek yaitu bidang pertanian sayur mayur. Namun Agus mengatakan secara jujur saat ini personil yang ada di kantor KPM saat ini masih belum memadai. Masih dibutuhkan beberapa tenaga yang handal. Sebab, KPM adalah institusi yang harus mampu beradaptasi dan meyakinkan bahwa Kabupaten Kepulauan Anambas adalah daerah yang kaya akan sumber daya alam.(Delmadi)

Peningkatan Destinasi Wisata Perlu Dukungan ANAMBAS (PK) Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbud) Kabuoaten Anambas terus menggesa pengembangan objek destinasi serta daya saing produk wisata. Hal tersebut mengacu pada Instruksi Gubernur (Ingub) Kepri Nomor 1 tahun tahun 2012 tentag kebijakan pembangunan kebudayaan dan pariwisata. “Perlu dukungan untuk mempercepat peningkatan destinasi wisata dari Satuan Kerja Perangkat Daerah dan semua unsur,” ujar Iwan Kurniawan Roni. Destinasi wisata adalah kawasan geografis yang berada dalam satu atau lebih wilayah administratif yang didalamnya terdapat daya tarik wisata, fasilitas umum, fasilitas pariwisata, aksesibilitas, serta masyarakat yang

saling terkait dan melengkapi terwujudnya kepariwisataan “Sedangkan koridor pembangunan pariwisata daerah, merupakan kawasan geografis yang berada dalam satu wilayah administratif yang di dalamnya terdapat daya tarik wisata daerah. Saat ini dua destinasi pariwista unggulan daerah Anambas yang menjadi titik perhatian kita, yakni objek wisata air terjun Temburun dan Pantai Padang Melang, terletak di Jemaja,” ucapnya. Diterangkan, potensi wisata di kawasan Pantai Padang Melang, terletak di Desa Bukit Padi, Kelurahan Letung sangat cocok untuk wisata bahari dan wisata taman laut, dimana kondisi pasir putih yang sangat luas dan gelombang air laut yang sangat tenang, sangat nayaman untuk wisatawan melakukan aktifitas

berenang, Panoramik, Camping, Berjemur, Volly pantai serta wisata air lainya. “Dikawasan ini juga terdapat amenitas dan aksesibilitas, seperti sumber air dari sungai, gazebo untuk beristirahat, tempat untuk bilas dan ganti pakaian, dapat diakses melalui darat dengan menggunakan sepeda motor, serta memiliki kondisi jalan telah diaspal. Dapat juga diakses dengan menggunakan kendaraan laut 2 jam dari Tarempa, namun belum tersedia dermaga untuk bersandar,” ungkapnya. Untuk penataan Objek Wisata Padang Melang, kedepan pihaknya perlu membangun gazebo bernuansa ciri khas daerah untuk memudahkan pengunjung beristirahat sambil menikmati pemandangan alam pantai agar para pengunjung

mendapatkan kenyamanan dalam beraktifitas untuk berisitirahat sejenak. “Dengan dibangunnya gazebo diharapkan akan menambah kenyamanan dan kualitas berwisata yang didapatkan oleh para wisatawan. Lokasi penataan objek wisata pantai Padang Melang itu sendiri terletak di Jemaja,” ungkapnya. Disampaikan, arah kebijakan dan strategi pembangunan destinasi pariwisata di Anambas tersebut lanjut Iwan, tetap mengacu beberapa hal penting, yakni perwilayahan destinasi pariwisata, pembangunan daya tarik wisata, pembangunan prasarana umum dan fasilitas pariwisata, pembangunan aksebilitas atau trasportasi, pemberdayaan masyarakat melalui kepariwisataan, pengembangan investasi di bidang pariwisata.***

Perairan Anambas yang jernih tak indah dinilai cocok dijadikan lokasi budidaya rumput laut.

F.IST

Budidaya Rumput Laut Cocok di Anambas ANAMBAS (PK) Kabupaten Kepulauan Anambas memiliki perairan yang dinilai sesuai dan berpotensi untuk dikembangkan sebagai lahan budidaya rumput laut. Potensi itu bisa diketahui dari letaknya yang strategis dan sangat kaya kandungan nutrisi kelautan. Sehingga sangat baik bagi usaha budidaya rumput laut. Hal ini disampaikan Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Kepulauan Anambas Yusmadi, kepada wartawan, Rabu (13/3). “Rumput laut sangat berpotensi untuk di kembangkan di KKA. Selain pariwisata dan perikanan

sebagai lokomotif pembangunan di daerah ini,” katanya. Menurutnya, usaha budidaya rumput laut mempunyai beberapa kelebihan, antara lain permintaan pasar domestik dan luar negeri terhadap komoditas rumput laut sangat tinggi. Ditambah lagi teknologi yang dipergunakan dalam budidaya ini sangat mudah dan biaya operasionalnya relatif sangat kecil. “Saat ini ada beberapa titik atau spot yang sangat potensial dikembangkan di KKA. Seperti di Selat Peninting, Selat Batu Belah, Selat Semanggi, Selat Berawi, perairan Air Asuk, dan Selat Taburi,” jelasnya.

Dan semuanya tempat tersebut, tambahnya, sangat potensial untuk dikembangkan. Karena posisinya yang sangat terlindung dari terpaan musim angin dan gelombang sepanjang tahun. Tinggal bagaimana dikembangkan besar kecilnya di area tersebut. “Dari data yang kita dapat, kini sudah ada investor lokal yang tengah mencoba untuk mengembangkan perairan Anambas untuk budidaya tersebut. Dan, saat ini tengah dilakukan persiapan dan pembibitan. Yang sekarang kita masih menunggu hasilnya. Biasanya 45 hari sudah bisa di panen,” pungkasnya.***


SENIN 18 MARET 2013

karimun

13 Siap Hadapi UN Tanpa Target

F.FREDDY

Salah satu industri galangan kapal yang merupakan investasi asing di Karimun.

Investasi Asing di Karimun Terus Meningkat

KARIMUN (PK) Investor yang melirik Kabupaten Karimun untuk berinvestasi sampai saat ini masih cukup banyak. Meski belum semua investor yang telah datang ke Karimun langsung menanamkan modalnya. Demikian penegasan ini disampaikan Kepala Badan Pelayanan perizinan terpadu Kabupaten Karimun, Muhammad Tahar. Hingga akhir Febuari 2013, BPPT Kabupaten Karimun mencatat sebanyak 75 perusahaan yang sudah menanamkan modalnya di Kabupaten Karimun. Khusus di kawasan Free Trade Zone (FTZ) modal yang diinvest mencapai triliunan dan diperkirakan hingga akhir tahun ini akan terus bergerak naik. Dengan melihat perkembangan rencana investasi sampai akhir 2012 lalu, secara tidak langsung bisa dikatakan Kabupaten karimun masih diminati para investor untuk berinvestasi. Memang, diakui Muhammad Tahar, sebagian orang hanya tahu kalau Batam saja yang diminati para investor. Tapi kalau dilihat dari kenyataan-

nya Kabupaten Karimun sebenarnya lebih dilirik investor. Menyangkut dengan infrastruktur yang ada di kabupaten Karimun, Muhammad Tahar mengatakan, sebenarnya sudah cukup banyak infrastrutur yang disiapkan pemerintah daerah, baik itu sarana jalan, pelabuhan, listrik, air bersih dan sarana penunjang lainnya serta lahan. Sementara itu, di tempat terpisah, H. Cendra, Kepala Badan Penguasaan Kawasan (BPK) Karimun kepada Putra Kelana mengatakan, jumlah investor yang ingin dan sudah berinvetasi di Karimun cukup banyak jumlahnya. Namun tak dipungkiri masih ada beberapa investor yang saat ini memang belum melakukan kegiatannya usahanya. Menurut Cendra, Badan Penguasaan Kawasan Karimun dalam waktu dekat ini akan melakukan verifikasi kepada semua perusahaan yang ada di kawasan FTZ. Baik perusahaan yang sudah melakukan kegiatan maupun yang belum melakukan kegiatan usahanya.

Dijelaskan Cendra, verifikasi yang dilakukan oleh BPK Karimun bertujuan agar dapat diketahui perusahaan mana saja yang sudah melakukan kegiatan dan perusahan mana saja yang belum sama sekali melakukan action. Kalau sudah diketahui hasil dari verifikasi, kemungkinan besar BPK Karimun akan mengambil suatu sikap atau kebijakan dengan memberikan teguran kepada perusahaan tersebut. “Selain itu, BPK Karimun menginginkan agar semua perusahaan tersebut dapat membuat semacam laporan progress setiap tiga bulan sekali menyangkut apa saja yang sudah mereka lakukan,” tegasnya. Untuk itu, Cendra berharap pihak perusahaan mau membuat laporan atau progress setiap tiga bulan sekali menyangkut kelanjutan usaha mereka kepada Badan Penguasaan Kawasan Karimun. “Sebelum kita mengambil sikap yang tegas dan melaporkan ke Bupati Karimun, tentunya kita minta pertanggungjawaban dari perusahaan, mengenai apa saja yang sudah dilakukan,” tegas Cendra. (Freddy)

Adu Jago Pidato Ibu Rumah Tangga KARIMUN (PK) Sejumlah ibu-ibu rumah tangga yang ada di beberapa kelurahan di Kecamatan Karimun, Kamis (14/3) mengikuti acara lomba pidato yang dilaksanakan dalam rangka memperingati HUT gerak PKK ke 40. Lomba pidato yang dilaksanakan sehari penuh di aula pertemuan kantor camat Karimun tersebut dihadiri oleh Camat karimun, Ramli S.Sos dan para ibu-ibu yang tergabung dalam tim penggerak PKK kecamatan karimun dan berlangsung meriah. Yusmiati, salah seorang pengurus PKK Kabupaten Karimun, mengatakan kegiatan ini merupakan rangkaian

dari sejumlah kegiatan yang sudah dilakukan sebelumnya. Selain lomba pidato, ada juga lomba memasak ikan dan memasak sayur. “Serangkaian perlombaan yang dilakukan bertujuan mencari bibit dan mengetahui kepiawaian para ibu dalam berpidato dan membuat masakan,” jelas Yusmiati. Lomba pidato yang ini hanya diikuti utusan dari masing-masing kelurahan dan desa yang ada di Kecamatan Karimun. Dan, pemenang lomba ini akan mewakili Kecamatan Karimun untuk berlomba pada tingkat kabupaten Karimun. Camat Karimun, Ramli S.Sos, men-

gatakan, kegiatan yang dilakukan para ibu-ibu yang tergabung dalam tim penggerak PKK ini merupakan sesuatu yang positif dan besar mamfaatnya. Sebagian besar peserta tanpa merasa canggung atau malu , mereka dengan rasa percaya diri mencoba menunjukan kebolehannya dalam berpidato didepan pada undangan yang hadir. “Saya merasa bangga kalau di Kecamatan Karimun ternyata banyak perempuan atau ibu rumah tangga yang punya pontensi. Sebagai juri, sulit bagi saya memberikan penilaian. Semuanya punya kemampuan luar biasa,” katanya. (Freddy)

KARIMUN (PK) Dinas Pendidikan Kabupaten Karimun memastikan siswa di Kabupaten Karimun sudah siap untuk mengikuti ujian nasional tahun 2013. Ujian nasional dijadwalkan akan dilaksanakan pada April 2013 ini. Kadis Pendidikan Kabupaten Karimun M.S Sudarmadi ,mengatakan, para siswa SMU/SMK, SLTP yang ada di kabupaten karimun diyakini mereka semuanya sudah siap untuk menghadapi Ujian nasional . Djelaskan M.S Sudarmadi, kalau beberapa waktu lalu dinas pendidikan Kabupaten karimun telah melaksanakan semacam tryout kepada seluruh siswa yang akan mengikuti UN. “Memang dari hasil tryout yang telah dilaksanakan tersebut, hasilnya belum begitu memuaskan. Tingkat kelulusannya hanya mencapai 55,5 persen saja yang lulus dari seluruh peserta,” beber M.S Sudarmadi. Meskipun hasil yang dicapai pada saat tryout belum memuaskan, paling tidak dinas pendidikan Kabupaten karimun sudah mempunyai gambaran dan langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan menjelang pelaksanaan UN pada bulan April nanti. Minimal dilakukan pemantapan lagi di bidang studi yang dianggap siswa cukup berat seperti pelajaran Matematika

Sudarmadi

dan bahasa inggris. Dijelaskan M.S. Sudarmadi, kalau pada 18 Maret 2013 nanti ,sekolah akan melaksanakan ujian semester dan yang diuji dalam ujian semester tersebut mencakup mata pelajaran yang akan diuji pada pelaksanaan UN. Pada ujian semester ini akan dilakukan perbaikan terhadap hasil tryout. Ketika ditanya, berapa target yang ingin dicapai dinas pendidikan kabupaten karimun, M.S. Sudarmadi mengatakan, dinas pendidikan tidak memasang target tetapi tentunya ingin mencapai hasil maksimal ,kalau bisa seratus persen kelulusannya. Meskipun tak memasang target pada UN tahun ini, namun M.S, Sudarmadi berharap kalau bisa hasil yang bisa dicapai pada UN kali ini ,hasilnya mini-

mal sama dengan hasil tahun lalu yakni 90 persen lebih. Selain tryout, dinas pendidikan Kabupaten karimun mencoba melakukan pemantapan secara psikologi terhadap para siswa, khususnya lagi pada siswa yang pada saat pelaksanaan tryout belum berhasil mencapai hasil yang mengembirakan atau nilainya anjlok. M.S Sudarmadi ,berharap kepada orang tua siswa yang anaknya akan mengikuti ujian nasional hendaknya dapat juga membantu mengawasi anaknya masing-masing saat berada di rumah sekaligus memberikan motivasi kepada anaknya. Mimimal membatasi jam keluar malam si anak. Sementara Kabid Dikmen Dinas Pendidikan Kabupaten Karimun, Erdan, mengatakan jumlah seluruh siswa SMU/MA seluruhnya berjumlah 2905 orang yang tersebar di dua belas kecamatan di Kabupaten karimun. Pada prinsipnya para siswa yang saat ini sudah duduk di kelas tiga tersebut sudah siap untuk mengikuti ujian nasional, sebagian besar para siswa tersebut sudah mengikuti tryout. “Kita semua berharap hasil ujian nasional pada tahun ini akan semakin meningkat jumlah persentase kelulusannya atau paling tidak sama dengan hasil yang dicapai pada tahun lalu,” Erdan berharap. (Freddy)

F.FREDDY

Peserta pelatihan kewirausahaan bagi para pelaku usaha kecil menengah foto bersama.

Munculkan Produk Unggulan, Bangkitkan UKM KARIMUN (PK) Untuk menggairahkan geliat bisnis usaha kecil menengah (UKM) 2013 di Karimun, Dinas Koperasi, UKM, Perindag Kabupaten Karimun melaksanakan pelatihan kewirausahaan bagi para pelaku usaha kecil menengah yang ada di 12 kecamatan di Kabupaten Karimun. Pelatihan kewirausahaan yang diikuti sebanyak 40 peserta dari pelaku usaha kecil menengah yang ada di masing-masing kecamatan di Kabupaten Karimun tersebut mendapat sambutan antusias dari para peserta. Sejak dibukanya kegiatan pelatihan kewirausahaan, Rabu (13/3) oleh Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindag Kabupaten Karimun. DR. Muhammad Hasbi, para peserta masih terus mengikuti hingga acara penutupan. Semua peserta dari luar kecamatan yang ada di Pulau Karimun diinapkan di hotel Aston Karimun. Kegiatan yang berlangsung selama 4 hari di Hotel Aston Tanjungbalai Karimun Kabupaten Karimun menghadirkan sejumlah instruktur atau narasumber, baik dari Kementerian Penindus-

trian di Jakarta maupun kalangan pengusaha UKM sukses di Batam. Muhammad Hasbi ketika dikonfirmasi Putra Kelana mengatakan, kegiatan kewirausahaan ini bertujuan memotivasi agar para pelaku usaha UKM dapat mengetahui kiat-kiat usaha. Menurut Muhammad Hasbi, sebenarnya peluang bagi pelaku usaha UKM di Karimun sangat terbuka lebar. Hanya mereka belum banyak tahu kiat atau cara dalam berusaha sehingga apa yang harus dilakukan belum diketahui. “Mudah-mudahan setelah mengikuti kegiatan kewirausahaan ini, para pelaku semakin termotivasi dan bangkit dalam menjalankan usaha yang sudah dirintis mereka selama ini dan akan memunculkan produk unggulan yang bisa dibanggkan bagi Kabupaten Karimun,” tutur Muhammad Hasbi. Dengan mengikuti pelatihan kewirausahaan, tambahnya lagi, para pelaku usaha UKM ini akan lebih mengetahui dan termotivasi untuk menjadi produsen yang bisa diandalkan dan bisa bersaing dari sisi kwalitas, kwantiti dan

harga. Hal senada juga diungkapkan Kepala Seksi Industri Besar Dinas Koperasi, UKM, Perindag Kabupaten Karimun, Ayu Khustina SS, tujuan dari kegiatan ini sifatnya hanya memotivasi agar usaha yang sudah dibangun atau dijalankan para pelaku usaha dapat lebih berdaya saing. Sebenarnya usaha yang sudah dijalankan para pelaku usaha kecil menengah yang ada di Kabupaten Karimun ini punya potensi yang besar untuk meningkat, asal meraka tahu tehnik atau cara mengembangkan usaha serta memamfaatkan peluang usaha yang sudah dikerjakan mereka selama ini. Dengan pelatihan kewirausahaan inilah kita harapkan apa yang telah dijelaskan oleh para instruktur atau narasumber dapat dijadikan pedoman bagi para pelaku UKM dalam menjalankan usaha mereka. Mudah-mudahan usaha para pelaku UKM di Kabupaten Karimun dapat lebih berdaya saing dengan pelaku UKM daerah lainnya.(Freddy)

Harga Bawang Putih di Karimun Stabil KARIMUN (PK) Harga bawang putih dan bawang merah di Kabupaten Karimun masih stabil. Tidak terjadi gejolak kenaikan harga seperti yang terjadi di sejumlah daerah di pulau Jawa dan daerah lainnya di Indonesia. Para pedagang di Karimun masih menjual harga bawang putih seharga Rp22.500 atau paling tinggi dijual seharga Rp25 ribu perkilogram untuk bawang putih.Sementara untuk harga bawang merah dijual seharga Rp 20 ribu perkilogram. “Kalau di Karimun harga bawang putih masih normal seperti biasanya dan belum ada kenaikan seperti di daerah lainnya di Indonesia,” ujar Gentong seorang pedagang di kecamatan Meral Karimun kepada Putra Kelana, akhir pekan lalu. Menurut Gentong, harga bawang putih ditokonya masih dijual dengan harga Rp 25 ribu perkilogram untuk jenis komoditi bawang putih. Demikian pula dengan harga bawang merah tak ada kenaikan. Ketika ditanya, apakah dirinya mengetahui kalau harga bawang putih di daerah lainnya di Indonesia mengalami kenaikan yang luar biasa, Gentong mengatakan, informasi tersebut sudah didengarnya dari surat kabar maupun di TV. Namun Karimun tidak perlu dinaikan harganya, soalnya pasokan bawang putih di daerah ini cukup stabil. Menurut Gentong, kenaikan harga bawang putih di daerah lain tersebut kemungkinan disebabkan factor cuaca yang belakangan ini sangat panas dan kurangnya pasokan bawang putih di pasaran . Sementara untuk di Propinsi Kepulauan Riau tak perlu dikhawatirkan , soalnya pasokan bawang putih banyak didatangkan dari luar negeri seperti Malaysia dan Singapura. Hal senada juga dikatakan Buyung, kalau harga bawang putih maupun

Pedagang kebutuhan sehari-hari di Karimun.

bawang merah tak mengalami kenaikan dan masih tetap dijual dengan harga Rp 22.500 perkilo dan Rp 20.000 untuk bawang merah. Meski didaerah lain mengalami kenaikan harga bawang yang cukup tinggi, tetapi di Karimun yang berbatasan langsung dengan Singapura dan Malaysia, hal tersebut tak mungkin terjadi, banyak bawang impor yang masuk ke Karimun. Sementara , Susulan Sipahutar, Ka-

F.FREDDY

bid perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindag Kabupaten Karimun ketika dikonfirmasi membenarkan, ada kenaikan harga bawang putih dan bawang merah di sejumlah daerah lainnya di Indonesia belum lama ini. Namun, untuk di Kabupaten Karimun, harga bawang putih masih normal dan belum terdengar ada kenaikan harga. Kalaupun ada kenaikan tidaklah terlalu tinggi, paling naik Rp2000 perkilonya.(Freddy)


SENIN 18 MARET 2013

galeri anda

14

SEMARAK

P Sambutan Bupati KKA saat pelantikan juri STQ.

Sambutan Wakil Bupati KKA saat malam penutupan STQ ke III.

STQ III Anambas

EMERINTAH Kabupaten Kepulauan Anambas melaksanakan Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) III tingkat kabupaten di Lapangan Sulaiman Abdullah, Tarempa sejak Jumat (8/3) hingga Senin (11/3). Acara yang dibuka oleh Bupati Kepulauan Anambas, Tengku Mukhtaruddin tersebut akhirnya menobatkan Kecamatan Siantan Tengah sebagai peringkat pertama. Dalam pelaksanaannya diikuti 1000 kafilah dari seluruh kecamatan di Kepulauan Anambas. Sebelumnya, berbagai kegiatan telah digelar. Antaranya malam ta’ruf dan keesokan harinya dilaksanakan pawai yang diikuti oleh seluruh kecamatan. Bupati juga menerbangkan balon sebagai tanda pelepasan kontingen pawai. Dalam pawai, masing-masing kecamatan menunjukkan kelebihan masing-masing. Seperti Kecamatan Jemaja, membawa serta Gobang, kesenian asli Jemaja untuk dipertunjukkan di pawai tersebut. Tidak kalah menarik perhatian, Palmatak dan Siantan menampilkan marching band. STQ III Kabupaten Anambas ini diikuti oleh 47 orang peserta yakni Kecamatan Siantan 6 orang, Kecamatan Siantan Tengah 8 orang, Kecamatan Siantan Timur 5 orang, Kecamatan Siantan Selatan 6 orang, Kecamatan Palmatak 8 orang, Kecamatan Jemaja 8 orang dan Kecamatan Jemaja Timur 6 orang. Cabang yang diperlombakan yaitu Tilawah anak dengan diikuti oleh 14 peserta, tilawah dewasa 13 peserta Hifzil Quran 1 Juz 12 orang, Hifzil Quran

5 Juz 5 orang, Hifzil Quran 10 Juz 1 orang, Hifzil Quran 20 Juz 1 orang dan Hifzil Quran 30 Juz 1 orang. Sementara itu untuk lomba rebana diikuti oleh 7 Group rebana yang akan membawakan 1 lagu wajib dan 1 lagu pilihan. Dalam sambutannya, Tengku, menegaskan bahwa perhelatan STQ ini merupakan salah satu cara untuk menciptakan nuansa keagamaan yang berakhlak dan beriman di kehidupan masyarakat. “Semoga dengan STQ ini mampu memberikan makna Qurani yang bisa diaplikasikan oleh masyarakat di kehidupan mereka,” kata Tengku. Dalam perhelatan STQ III Tingkat Kabupaten ini, Kecamatan Siantan Tengah keluar menjadi peringkat pertama dengan memperoleh poin teringgiyaitu 19 point, mengungguli 6 kemacamatan lainnya. Posisi kedua dipegang oleh kecamatan Palmatak dengan 18 Point, selanjutnya Kecamatan Siantan dengan 12 Point, posisi keempat dipegang oleh kecamatan Jemaja dengan 7 point. Untuk posisi ke lima dipegang oleh 2 kecamatan, yaitu kecamatan Jemaja Timur dan Siantan Timur yang sama-sama memperoleh 5 point. Posisi paling buncit dipegang oleh kecamatan Siantan Selatan dengan 4 Point. Untuk Tilawah anak putri dimenangkan oleh Juniarianti dari kecamatan Siantan dengan perolehan nilai 93. Tilawah anak putra Winda Saputra dari Kecamatan Palmatak dengan perolehan nilai 87,3. Tilawah Dewasa Putri Surya Wildani dari Kecamatan Siantan Tengah dengan perolehan nilai 82,9. Tilawah Dewasa Putra

dimenangkan oleh Sulaiman, perwakilan dari Jemaja Timur dengan perolehan nilai 92,9. Hifzil Qur’an 1 Juz dan Tilawah Putri dimenangkan Nur Wahyuni dari Palmatak dengan perolehan nilai 90,375. Hifzil Qur’an 1 Juz dan Tilawah Putra dimenangkan oleh M. Al Fallah dari Siantan Timur dengan perolehan nilai 85,125. Hifzil Qur’an 10 Juz dimenangkan oleh wakil Siantan Tengah dengan nama M. Idham dan perolehan nilai 97. Hifzil Qur’an 20 Juz juga diperoleh oleh wakil Siantan Tengah bernama Ilham Kamil dengan perolehan nilai 98,25. Penutupan STQ III dilakukan oleh Wakil Bupati Abdul Haris. Dalam sambutannya, Haris menyatakan bahwa kendati ditutup malam itu, rangkaian kegiatan keagamaan yang melibatan generasi muda tidak boleh berhenti. Untuk para juara STQ, kata Haris, nantinya akan dikirim untuk mewakili Anambas mengikuti STQ tingkat Provinsi yang akan dilaksanakan di Tanjungpinang. Haris berpesan, agar para pemenang terus menggali kemampuan mereka dalam cabang-cabang yang dimenangkan. Ia juga bertekad, kedepan Pemerintah Kepulauan Anambas akan ada program-program yang dilaksanakan untuk merangsang agar penyelenggaraan kegiatan keagamaan tetap aktif.***

Narasi : Delmadi Foto : Istimewa

Bupati KKA membacakan SK pelantikan juri STQ.

Bupati KKA memasangkan baju juri STQ ke III.

Bupati, Wakil Ketua DPRD, Sekda dan Kapolsek Siantan saat pelantikan juri STQ.

Kepala Dinas Pendidikan KKA, Herianto (kiri) saat menghadiri malam ta'ruf.

Wakil Bupati KKA, Abdul Haris foto bersama usai penutupan STQ III.

Khafilah dari Kecamatan Jemaja dan Jemaja Timur.

Foto bersama Yeni Mukhtaruddin dan Heriyana usai kegiatan malam ta'ruf.

Kedatangan khafilah Kecamatan Siantan Selatan.

Istri Bupati KKA, Yeni Mukhtaruddin (orange) dalam malam ramah tamah.


SENIN 18 MARET 2013

bintan-lingga

15

PT Wahana Bantah Tudingan Sebagai Penambang Ilegal BINTAN (PK) Aktifitas tambang bauksit yang dilakukan PT Wahana, di Pulau Buton, sudah berlangsung selama 3 tahun. Namun, tak banyak yang tahu jika perusahaan tambang bauksit yang satu ini mendapat izin resmi dari pemerintah setempat. Akibatnya, media pun terus menyorotinya. Jelas dengan sorotan tajam pihak media bahwa PT Wahana melangsungkan pengerusakan lingkungan dengan aktifitas tambang bauksitnya itu, membuat PT Wahana resah. “Tudingan ilegal atas aktifitas kita, sangat tak beralasan. Soal aktifitas penambangan bauksit yang kita lakukan di Pulau Buton itu ada izinnya. Nggak mungkin kita beroperasi tanpa ada izin resmi dari pemerintah setempat,” demikian Direktur PT Wahana, Irwandi Zaini SE, angkat bicara soal tudingan ilegal aktifitasnya itu. Pihak perusahaan tak ingin tudingan ini berkelanjutan, Irwandi, kepada wartawan koran ini, Jumat (15/3) kemarin, melalui ponselnya, mengatakan bahwa pihaknya bisa membantah tudingan aktifitas penambangan bauksit ilegal, karena memang pihak perusahaan memiliki izin resmi dari

pemerintah setempat. Pertemuan perusahaan PT Wahana dengan sejumlah awak media, sama sekali bukan untuk tujuan mengamankan aktifitas tambangnya. “Kami silaturrahim dengan wartawan bukan untuk urusan tambang bauksit. Kalau pun ada media yang memberitakan kami mengumpulkan wartawan untuk mengamankan aktifitas tambang ilegal, saya bisa bayar, siapa wartawannya. Kalau memang ada, saya sanggup bayar. Lagian, kami tegaskan juga, media dalam hal ini tidak akan pernah menjadi backing atau bemper tambang bauksit yang kita lakukan. Untuk apa. Karena kami resmi punya izin,” terangnya. Jadi, tidak mungkin ilegal, karena PT Wahana sudah 3 tahun beroperasi di Bintan. Bahkan, sejauh ini, apa yang menjadi kewajiban perusahaan kepada masyarakat dan juga pemerintah, sudah dipenuhi. Seperti halnya, pemberian bantuan dana kompensasi, dana DKTM yang selama ini sudah dikeluarkan pihak perusahaan untuk sejumlah lokasi. Mulai dari Sungai Enam Darat, Sungai

Tumpukan bauksit yang siap dimuat ke tongkang untuk dieskpor keluar negeri.

Enam Laut, Gunung Lengkuas, Kijang Kota. “Untuk kompensasi dana yang diberikan perusahaan terhadap warga yang ada di sekitar area pertambangan, karena terkena dampak aktifitas tambang, pihak perusahaan secara kontinyu mengeluarkannya setiap bulan. Sekitar Rp600 juta selalu kita berikan

untuk masyarakat,” ungkap Irwandi serius. Intinya, kata Irwandi, PT Wahana tidak pernah melalaikan kewajibannya. “Apa yang menjadi kewajiban perusahaan tetap kita laksanakan,” pungkasnya serius. Jika ada media yang tidak percaya, silakan saja cek ke masyarakat, apa benar PT wahana

Warga Empat Desa Bakal Nikmati Jembatan Baru BINTAN (PK) Ini kabar gembira bagi warga Bintan yang tinggal di Gesek, Sungai Bintan, Ekang Enculai dan juga Busung. Sebab, tak lama lagi, jembatan pembanguan jalan lintas barat di Pulau Bintan akan segera rampung pengerjaannya. Hal ini disampaikan Junirianto, Kadis PU Bintan, saat menjawab wartawan koran ini, Jumat (15/3). Pembangunan jembatannya, ada 4 yaitu jembatan Gesek, jembatan Sungai Bintan, jembatan Ekang Enculai dan jembatan Busung. Sampai saat ini yang sudah selesai adalah jembatan Gesek sepajang 60 meter. Pembangunan jembatan yang belum terselesaikan yaitu jembatan Busung sepanjang 260 m yang kondisi saat ini telah mencapai 80 persen dan diharapkan dapat diselesaikan. Jembatan lainnya seperti jembatan Ekang dengan panjang 170 m, pekerjaan saat ini adalah pelaksanaan tahap kedua yaitu penyelesaian pembangunan bawah, kemudian untuk jembatan F.DOK

Bintan Timur Berharap Lolos Penilaian Adipura

telah melaksanakan kewajibannya atau belum. Irwandi juga bisa beberkan data secara detail siapa warga penerima dana kompensasi dari pihak perusahaan. “Pokoknya, warga yang berada di sekitar aktifitas tambang bauksit, semua sudah kita bantu dengan dana kompensasi,” tegasnya serius.(Desi)

Tambang Bauksit Ilegal Akan Didata BINTAN (PK) Pemkab Bintan ternyata tidak lepas tangan soal aktivitas tambang bauksit yang dilakukan secara ilegal. Pem kab Bintan telah mengambil langkah-langkah untuk penertiban kegiatan tambang bauksit di daerah. Sebelumnya, Bupati Bintan, Ansar Ahmad, menyatakan, informasi warga terkait dengan penambangan di wilayah Bintan selalu menjadi perhatian pemerintah. Terutama kegiatan penambangan yang dilakukan di luar izin yang diberikan. Justru itu, setiap ada informasi tentang tambang yang menyalahi aturan selalu ditinjau tim pengawas. Ansar mengaku, pemerintah cukup pusing juga dengan ak-

Ansar Ahmad

tifitas tambang ilegal. Pemkab Bintan merencanakan bakal mengumpulkan semua pengusaha tambang dalam waktu dekat ini. Pengusaha dikumpulkan setelah dilakukan pendataan

wilayah penambangan yang tidak dilengkapi izin. “Tahap awal Pemkab Bintan akan menghentikan semua kegiatan tambang. Kemudian didata kembali wilayah mana yang memiliki izin. Perusahaan yang memiliki wilayah dan izin lah yang diperbolehkan melakukan aktifitas tambang,” sebut Ansar, baru baru ini. Pada kesempatan lain, Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Bintan, Wan Rudi Iskandar, mengatakan, Pemkab Bintan akan menghentikan kegiatan tambang per 31 Maret. Selanjutnya, kegiatan penambangan tanpa izin akan ditertibkan. Rencana penertiban penamban-

gan bauksit tersebut sudah disampaikan kepada Gubernur Kepri, melalui surat bupati. Bahkan Pemkab Bintan sudah memberitahukan kepada pemerintah pusat tentang rencana penertiban tambang bauksit tersebut. “Sudah kita surati Gubernur dan pusat tentang rencana penertiban itu. Sehingga ke depannya hanya perusahaan yang memiliki izin saja yang bisa menambang. Tentunya perusahaan yang memiliki izin ekspor seperti PT Wahana, Danpac dan Lobindo,” ujar Wan Rudi, Rabu (13/3). Di tempat terpisah, Ketua Gerakan Mahasiswa Peduli Bintan, M Sandri Putra Pratama, menyebutkan, penertiban kegiatan pe-

nambangan bauksit jangan hanya ditujukan kepada perusahaan. Penertiban seharusnya ditujukan juga kepada status atau kepemilikan lahan. Soalnya, diduga banyak terjadi manipulasi kepemilikan lahan untuk dimanfaatkan lokasi tambang bauksit. “Seperti di daerah Wacopek sekarang ini, tiba-tiba seorang Brigadir Jenderal mengaku lahannya digarap untuk tambang tanpa mendapat izin. Dikhawatirkan masalah tambang akan berimbas soal tumpang-tindih lahan. Kalau bicara status lahan tentunya akan berhadapan dengan hukum. Masalah kepemilikan lahan juga harus ditertibkan,” saran Sandri.(TP)

Ramlah

BINTAN (PK) Kecamatan Bintan Timur yakin daerahnya sudah bersih, namun sayangnya, sangat minim pohon peneduh. Demikian disampaikan Camat Bintan Timur, Ramlah saat menjawab wartawan koran ini, Jumat (15/3). Ramlah berharap, Kecamatan Bintan Timur yang mewakili Kabupaten Bintan bisa lolos dalam penilaian adipura 2013 yang belum lama ini dinilai oleh tim adipura. Tim penilai tingkat regional akan memantau daerah yang direkomendasikan dalam mengikuti adipura hingga sampai tiga kali,

IKLAN ANDA

Kesepakatan (TGHK) 1986, kata Idrus, wilayah Kabupaten Lingga yang tediri dari hutan, baik hutan lindung maupun hutan produksi yang mana banyak izin yang dikeluarkan Bupati Lingga tidak memiliki izin pinjam pakai kawasan Hutan. Ini bisa menimbulkan permasalahan pidana. “Kita berharap, investor yang berminat masuk Kabupaten Lingga dalam pengolahan sumber daya alam bisa meningkatkan pendapatan daerah dan mensejahterakan masyarakat,” ujar Idrus. Namun kebijakan Bupati Lingga yang terbuka mengeluarkan perizinan investasi, banyak kaedah hukum maupun prosedur yang diduga diLanggar pihak investor maupun oknum pejabat di Lingkungan dinas instansi terkait. Menanggapi ini, Ketua Komisi III DPRD Lingga, Rudi Purwonugroho SH, senin (11/03) mengatakan, sudah berkonsultasi ke Kememnterian Kehutanan. “Hasilnya memang tidak ada satu pun perusahaan pertambangan di Lingga memiliki izin pinjam pakai kawasan hutan, sehingga mengacu kepada Undang Undang Kehutanan maka aktifitas pertambangan di

Salah satu bekas aktivitas tambang di Kabupaten Lingga.

Lingga illegal,” katanya. Pansus Investasi yang dibentuk DPRD Lingga sampai saat ini masih menjadi tanda tanya. Kapan selesai dan disampaikan kepada Publik? Ketua DPRD Lingga, Kamaruddin Ali, Selasa (12/03) juga menanggapi. Ia mengatakan masih menunggu laporan hasil kinerja pansus investasi

tersebut. “Saya sampai saat ini masih menunggu laporan hasil kinerja pansus investasi yang beranggotakan 9 orang tersebut. Nanti setelah hasil kinerja akan kita kembangakan, bisa saja DPRD Lingga mengunakan hakhak DPRD baik itu hak interpelasi, hak angket dan lain sebagainya,” ujarnya.

jika lolos pada pantauan satu dan dua. “Alhamdulillah hari Senin, Bintan Timur, sudah disurvei dan dinilai, untuk yang kedua kalinya,” terang Ramlah. Pantauan pertama sudah dilakukan akhir tahun 2012. Meski sudah dua kali penilaian, bukan berarti selesai proses penilaiannya. Masih ada tahap penilaian berikutnya yang akan dilakukan oleh tim penilai adipura. Kecamatan Bintan Timur direkomendasikan mewakili Kabupaten Bintan ikut penilaian Adipura, kategori kota kecil. Maka dari itu, Ramlah tak hentihentinya mengimbau dan juga ikut serta dalam kegiatan goro di masyarakat. “Sembari mengimbau ke masyarakat untuk terus menjaga kebersihan, saya juga sering ikut turun langsung ke agenda goro. Di kelurahan, dan RT/ RW. Pokoknya, daerah mana yang kotor, masyarakat diimbau segera embersihkannya dengan cara goro,” jelasnya. Sampah-sampah di jalan juga tak luput dari pantauannya, meski pun itu tugas dinas kebersihan.(Desi)

Pengurus PMI Lingga Dilantik

Sesuai Undang Undang, Pertambangan di Lingga Illegal LINGGA (PK) - LSM Bela Negeri Melayu (BNM) Kabupaten Lingga menanti hasil kinerja DPRD Lingga terkait pansus Investasi yang dibentuk terkait permasalahan investasi yang kian tumbuh subur di Kabupaten Lingga. Adapun investasi yang menjadi sorotan saat ini yakni dugaan penjualan 3 pulau di Desa Benan Kecamatan Senayang, serta perkebunan sawit di Desa Sebung Kecamatan Senayang. Kedua investasi itu menimbulkan permasalahan antara investor dengan masyarakat. Terakhir terkait izin usaha pertambangan di Lingga. Menurut LSM BNM, sebagaimana dalam hearing di DPRD Lingga beberapa waktu lalu, terungkap banyak terjadi pelanggaran terhadap aturan hukum yang berlaku. Ketua LSM BNM Lingga, Drs Idrus Ahmad MM mengungkapkan, dalam hearing dengan DPRD Lingga, terkuak banyak aturan yang dilanggar sehingga dampakmua negara dirugikan. “Bupati Lingga yang mengeluarkan izin tersandera oleh kebijakanya yang menuai permasalahan,” katanya. Mengacu kepada Tata Guna Hutan

Anculai sepanjang 290 m, pekerjaannya baru tahap kesatu yaitu pelaksanaan pemancangan abautment dan pilar. Selain itu ada juga jembatan Sei Bintan ini juga tahap pertama sepanjang 120 m. Lalu Jembatan Kang Boy, dimana jembatan ini merupakan jembatan terpanjang pada jalan lintas barat ini yaitu 360 m dan pekerjaan saat ini pelaksanaan tahap kedua yaitu pembangunan bangunan bawah. Diharapkan dengan selesai dibangunnya jalan lintas barat Pulau Bintan ini, dapat mempersingkat jarak waktu tempuh antara Tanjungpinang menuju ke Tanjunguban dimana melalui jalan lama yang jaraknya 90 km dengan waktu tempuh antara 1,5– 2 jam sedangkan jalan lintas barat ini dengan jarak yang lebih pendek yaitu sepanjang 45 km dan dapat ditempuh dalam waktu 45 menit. Untung menjelaskan, lintas tersebut juga membuka daerah yang terisolir sehingga menunjang kawasan perdagangan. (Desi)

F.IST

LSM BNM mengharapakan DPRD dapat menyelesaikan permasahan investasi di Lingga. “Kita harap DPRD serius mengupas permasalahan investasi yang masuk ke Lingga, dan menjelaskan kepada masyarakat secara gamblang permasalahan yang terjadi, sehinggga ada kepastian “ harap Idrus. (Amin)

LINGGA (PK) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Lingga yang baru terbentuk dilantik oleh Ketua PMI Provinsi Kepri, Eddi Wijaya. Kegiatan pelantikan di Aula Kantor Bupati Lingga, Kamis (14/3). PMI Kabupaten Lingga diketuai oleh Hj Syarifah Rosemawaty Daria. Pelindung Bupati Lingga, dan Ketua I Masuliandra. Ketua PMI Provinsi Kepri Eddi Wijaya berharap pembentukan pengurus PMI Kabupaten Lingga dapat menjalankan tugas dan kewajiban di bidang sosial kemanusiaan. PMI, katanya bukan lembaga politis, sehingga renstranya adalah berdasarkan rasa sosial dan kemanusiaan. Eksistensinya, dianalogikan dengan setetes darah. Dan sebuah fasilitas, peluang,untuk menghadirkan relawan, mula, madya, yang cepat tanggap dan darurat. “Semoga PMI Kabupaten Lingga dapat memberikan kontribusi dalam pelayanan kemanusiaan, dapat bekerja sama dengan LSM lain, serta dapat bermanfaat bersama dengan masyarakat,” ujarnya. Ketua PMI Lingga, Hj Syarifah Rosemawaty mengatakan, prioritas pertama PMI Lingga menginstruksikan agar kepala sekolah membentuk PMR. “Selebihnya tentu tidak bergeser dari prinsip PMI sebagai kegiatan sosial,” ungkapnya.(Amin)


SENIN 18 MARET 2013

galeri anda

16

Kunjungan Gubernur Kepri Ke Anambas

G

UBERNUR Kepulauan Riau, H.M. Sani berkunjung ke Kabupaten Kepulauan Anambas, Selasa (5/3). Bersamanya turut hadir kepala SKPD di lingkungan Pemprov Kepri dan FKPD Kepri, diantaranya Kapolda Kepri, Brigjend Pol Yotje Mende. Dalam rombongan itu juga terlihat perwakilan dari PLN Tanjungpinang, Telkomsel serta dari Bank Indonesia. Menurut sani, mereka mendampingi untuk memberikan solusi kepada masyarakat Anambas. Sani tiba di Bandara Matak dengan menggunakan pesawat carteran pukul. Turun dari pesawat, Sani langsung disambut Bupati Kepulauan Anambas, Tengku Mukhtaruddin dan segenap jajaran FKPD dan SKPD Kepulauan Anambas. Setelah itu, Sani meluncur ke South Office Conoco, dimana telah berkumpul perwakilan tokoh masyarakat dari 7 kecamatan yang ada di seluruh Kepulauan Anambas. Kesempatan ini digunakan untuk menggelar temu ramah antar Gubernur Kepri, HM. Sani dan tokoh masyarakat. Di hadapan masyarakat, Sani mengatakan tahun 2013 akan

menggelontorkan dana Rp75 Milyar dari APBD Provinsi Kepri untuk Kabupaten Kepulauan Anambas. Dana tersebut merupakan kontribusi Pemerintah Provinsi Kepri dalam turut serta membangun Kabupaten termuda di Kepri ini. “Meskipun dana tersebut tidak bisa mengakomodir seluruh keinginan masyarakat, akan tetapi diharapkan bisa membantu berkontribusi untuk pembangunan Anambas. Jangan dilihat besar kecilnya. Tapi lihatlah bahwa itu bentuk kontribusi dari provinsi untuk membangun Anambas,” ujar Sani. Dia menjelasklan, point penting yang diharapkan adalah kerjasama. Tidak mungkin Anambas terbangun dengan baik jika tidak ada kerjasama yang harmonis. “Jadi saya juga mengharapkan adanya kesatuan antar pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten dan juga masyarakat, demi Anambas bisa terbangun dengan baik,” harapnya. Bagaimanapun, terang Sani, Pemprov Kepri akan terus ambil bagian dalam pembangunan Anambas kedepannya dengan memperhatikan semua sektor. Namun demikian, tetap ada prioritas bagian mana yang harus diutamakan untuk dibantu oleh Pemprov Kepri. Setelah kunjungan ini, akan digelar

rapat kordinasi dan sinkronisasi program bersama Pemda Kepulauan Anambas untuk melihat kebutuhan apa saja yang dibutuhkan oleh masyarakat Kepulauan Anambas. Selain itu rapat tersebut juga akan mensinergikan program Pemda Kepulauan Anambas dan Pemprov Kepri. Diharapkan dengan begitu ditemukan prioritas program yang akan dibantu oleh Pemprov Kepri di 2014 mendatang. Beberapa hal lain yang disoroti Gubernur Kepri adalah masalah pariwisata. Dirinya berpendapat pembangunan di sektor pariwisata harus segera dikembangkan oleh Pemda Anambas. Pasalnya potensi pariwisata yang ada di Kepulauan Anambas sangat luar biasa. “Pariwisata Anambas ini sangat luar biasa. Pantai mana yang memiliki pasir yang sangat putih dengan panjang 7 KM? Padang Melang, dan adanya di Anambas. Potensi bawah laut dan potensi pulau tropisnya juga luar biasa. Pak Bupati hendaknya mengembangkan Anambas menjadi daerah tujuan pariwisata unggulan,” harapnya.***

Narasi : Delmadi Foto : Istimewa

Disaksikan Gubernur dan Sekda Kepri, Bupati KKA T Mukhtaruddin menempelkan stiker rumah layak huni.

Gubernur Kepri, HM Sani, Bupati KKA, T Mukhtaruddin dan Sekda Kepri, Suhajar Diantoro.

Bupati KKA bersalaman dengan Kapolda Kepri Yotje Mende.

Gubernur Kepri, HM Sani, Bupati KKA, T Mukhtaruddin, Sekda Kepri, Suhajar Diantoro, Wakil Bupati KKA, Abdul Haris, Wakil Ketua DPRD KKA Adnan Nala foto bersama usai rapat sinkronisasi.

Gubernur menyalami Kadishub Anambas, Erson Gempa.

Brigjend Pol Yotje Mende

Yeni Mukhtaruddin bersama Aisyah Sani.

Gubernur menyalami para kepala desa.

Gubernur Kepri dan rombongan saat mendarat di Bandara Palmatak.

Gubernur menyalami kepala SKPD.

Danlanal Tarempa, Agung (kiri) dan Kapolres Natuna Anton (tengah) foto bersama.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.