Putra Kelana Edisi 124

Page 1

SURAT KABAR MINGGUAN

EDISI 124 TAHUN II SENIN 04 MARET 2013

ECERAN DALAM KOTA

Rp 3.000

Korannya Orang Kepri

INDUSTRI SHIPYARD,

PRIMADONA TERAKHIR BATAM Setelah beberapa perusahaan elektronik berguguran, pariwisata yang berbasis hiburan malam pun gulung tikar. Kini, yang tersisa hanya shipyard. Inilah industry primadona investasi asing di Batam. Sayang, industry ini pun tak pernah sepi dari berbagai gangguan.

D

ATA Bank Indonesia (BI) Batam menunjukkan, tahun 2012 dari total produk domestik regional bruto (PDRB) Kepri yang mencapai Rp 23.289.182,7 juta, 47,88 persen adalah kontribusi gabungan dua sektor, industry shipyard dan elektronik. Sisanya disumbang oleh sektor lain. Namun yang terus begerak naik adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran

yang menyumbang 19,82 persen. Data ini membuktikan, bahwa shipyard-lah primadona terakhir investasi asing di Batam. Hal ini diakui Deputi Kepala Perwakilan Bidang Ekonomi Moneter BI Batam, Uzersyah, industri shipyard masih bersinar di tahun 2012 dan diprediksi di tahun 2013 akan tetap menjadi penyumbang terbesar untuk pertumbuhan perekonomian Kepri. Sementara itu, Badan

Pusat Statistik (BPS) Kepri mencatat, struktur industri di Batam tahun 2012 didominasi oleh 36 perusahaan shipyard yang menyerap sebanyak 11520 tenaga kerja. Jumlah itu terus bertambah. Badan Pengusahaan (BP) Batam mencatat, pada tahun 2012 terdapat 12 investor yang merealisasikan usaha shipyardnya di Batam. Sebanyak 1.333 tenaga kerja yang terserap oleh perusahaan tersebut. “Awal 2013 ini ada satu lagi investor shipyard yang realisasi. Aplikasinya tahun 2008 tapi baru terealisasi tahun ini,” ujar Kasubdit Humas BP Batam, Ilham Eka Hartawan kepada Putra Kelana, akhir pekan lalu. Sampai dengan awal

Bersambung ke Hal... 3

F.NET

INDEKS

SIAPA PENGUASA LAHAN SHIPYARD? Hambatan utama bagi investor asing yang akan menanamkan modalnya untuk industry shipyard di Batam adalah, lahan. Konon, lahan shipyard itu sudah dikuasai oleh mafia lahan shipyard asal Singapura. Benarkah?

F.IST

Chairman Drydocks World and Maritime World Dubai Khamis Juma Buamim

Gangguan Silih Berganti TAK ada industry di Batam yang mulus tanpa gangguan apa pun. Semunya pasti bakal melewati tahapan itu, meski itu investasi primado sekalipun. Masih ingat peristiwa kerusuhan buruh di Nanindah Drydock World Tanjunguncang Batam, 22 April 2010 lalu. Ini bukan hanya sekadar bentro-

kan antara buruh lokal dan ekspatriat, tapi ada factor lain yang “bermain” di balik semua itu. Apa pun itu, intinya adalah perusahaan asing asal Dubai ini harus mengalami kerugian material miliaran rupiah dan immaterial yang tak terhingga.

Bersambung ke Hal... 3

INVESTIGASI Putra Kelana mengenai lahan shipyard di Batam, belum lama ini, mengantarkan sam-

pai ke sebuah lahan ideal untuk industry shipyard di Sekupang Batam. Lautnya dalam dan bibir pantainya pun sangat layak untuk shipyard. Lahannya juga sudah matang, tinggal buka industrynya saja. Setelah berkomunikasi dengan warga keturunan yang bertugas menjaga lokasi itu, terungkap bahwa lahan itu milik seorang warga negara Singapura bernama Mr. Goh. “Kalau soal harga, Mr. Goh yang memutuskan,” ungkap sang penjaga lahan tersebut.

Siapa sebenarnya Mr. Goh? Menurut beberapa sumber Putra Kelana, warga negara Singapura ini bukan saja menguasai satu lokasi lahan shipyard. Tapi juga beberapa area strategis shipyard lain di Batam juga sudah dikuasainya. Dan meskipun berniat menjualnya, namun lahan yang telah dikuasai Mr. Goh ini dilego dengan harga berkali-kali lipat. Kok mahal sekali? “Ini semua sudah sertifikat pak,” tambah sang penjaga lahan

7

Bauksit Pulau Koyang Ditambang Illegal TANJUNGPINANG (PK) Aktivitas penambangan ilegal (illegal mining) bauksit oleh PT Citra Sahaja Setia (CSS) di Pulau Koyang, Bintan masih berlangsung. Beberapa waktu lalu, PT CSS membawa bauksit ilegal dari Pulau Koyang tersebut ke Mantang untuk dijual ke pembeli. Padahal pada 14 September 2012 lalu, puluhan anggota Polres Bintan bersama satu pleton satuan Brimob Polda Kepri, menghentikan dan menyegel aset tambang ilegal PT CSS. “Ya, dulu kita tahu mereka menambang tapi tak ada izin. Kalau mereka menambang lagi, saya tidak tahu. Berhubung Sabtu (2/3) hari libur, saya dan staf akan mengecek ke sana,” ujar Kepala Bidang (Kabid) Dinas Pertambangan dan Energi Bin-

Konser Puri Mahadewi Dibuka DJ Perancis .................................KEPRI BANGKIT

Dollar Sing Komisi I DPRD Bintan menggelar hearing terkait dugaan aktivitas penambangan illegal yang dilakukan PT Citra Sahaja Setia (CSS) di Pulau Koyang belum lama ini.

PESAN bbm itu meluncur dari Blackberry Wan Syuhaila Sari, mantan Seketaris Redaksi www.kepribangkit.com lebih memilih profesi sebagai cik gu playgrup di Tanjungpinang. Isinya, broadcast sebuah foto seorang anak balita dengan mata yang tertutup oleh sebentuk daging yang menyembul dari lobang mata kirinya. Ya, mata bocah perempuan berusia 5 tahun itu keluar dari rongganya dan telah menghitam. Astaghfirullahal Adziim. Di dalam Group Putra Rida itu ada bapak saya, Rida K Liamsi. Betapa hati ini menjadi terharu melihat pesan bbm itu.

Kondisi Raisya di RS Awal Bros

9

Dollas US 9.726 Ringgit Malaysia

F.DOK

7,861

3.145 SUMBER:BANK INDONESIA

tan, Yanti, sebagaimana dikutip Batam Pos, dikonfirmasi terkait aktivitas tambang ilegal tersebut, Jumat (1/3). Sumber menyebut Kiki Abdurrah-

man dan Paulus Stefandy, pengusaha asal Jakarta yang menggerakkan PT CSS, memiliki pengaruh dan uang.

Bersambung ke Hal... 3

Raisya ”Putri Kecilku” Harus Kuat Ya...

Oktavio Bintana

......................................PENDIDIKAN

Bersambung ke Hal... 3

Ketika Berjuang Melawan Tumor dan Kanker di Otak yang Beringas Tertegun... Sabtu, 23 Februari 2013, 07:30 WIB, sebuah pesan Blackberry Messanger (bbm) berikut foto masuk ke Group Putra Rida. Saat itu, saya sedang mendampingi putra bungsu saya mau khitan. Opa dan Omanya, begitu semua cucu memanggil kedua orang tua saya, juga ikut memberi semangat kepada si bontot itu.

Bakal Jadi Sekolah Standar Nasional

Terbayang, bertapa tersiksanya gadis kecil ini dengan melihat raut wajahnya yang sangat pucat sekali karena menahan sakit yang sangat luar biasa, tak sadarkan diri. Foto gadis kecil malang itu pun saya perlihatkan pada dokter yang menyunat putra bungsu saya. Kami juga membahas tumor stadium 4 yang ada dimata gadis kecil yang sangat polos itu. “Apakah penyakit tumor dengan stadium seperti itu masih bisa disembuhkan secara total?” tanya saya kepada sang dokter. Karuan raut wajahnya berubah. Saya sangat paham dengan perubahan itu dan tak perlu lagi

saya pertanyakan lagi. Tapi dalam hati saya yang bisa menjawab, hanya Allah SWT yang bisa menyembuhkan bocah malang ini. Rupanya rasa simpati saya terhadap anak balita ini juga dirasakan oleh orang tua saya. Pagi itu beliau akan pergi ke Batam untuk rapat bersama karyawan Batam Pos Grup. Namun rasa simpati itu tidak beliau sampaikan kepada saya. Tapi justru disampaikan melalui pesan balasan di Group Putra Rida. “Di mana anak itu sekarang, apa yang diperlukannya?”.

Bersambung ke Hal... 3


Pendapat

SENIN 04 MARET 2013

2

Jati Diri

Menulis untuk Merdeka

W

RITING is like prostitution. First you do it for love, and then for a few close friends, and then for money. Begitu bunyi salah satu petikan dari seorang seniman Prancis, Moliere (16221673). Sebagai seorang penulis pemula, saya tertarik untuk mengembangkan kutipan ini. “Melakukannya untuk cinta, kemudian teman dekat lalu uang.” Jika dilirik dari segi kata memang terlihat sedikit kasar, tetapi bukankah begitu realitanya. Mungkin kita sering mendengar ungkapan, menulislah dengan hati dan semacamnya. Namun lambut laun yang dikatakan cinta, terkadang juga bisa diakhiri dengan uang. Pernah sewaktu-waktu penulis berpikir, apa tujuan dari menulis sebenarnya.? Apakah ia hanya sebuah pelengkap keterampilan belaka atau hanya sekedar goresan pena yang tidak berarti apa-apa.? Kemudian penulis membuka kembali memoar lama. Sebuah puisi karya Widji Thukul seorang aktivis buruh orde baru, yang sampai kini tidak diketahui keberadaannya. Tulisannya begitu menyentuh, bebas seperti tidak ada sekat-sekat pembatas. Pada zaman itu memang sulit sekali bagi seseorang untuk beraspirasi lantang, mungkin hanya pena dan kertas yang mampu berbicara. Ia pun menuangkan segala kegundahannya dengan menuliskan keluh kesah serta keinginannya dalam bait-bait puisi. Lalu siapa yang tidak mengenal Soe Hok Gie, yang menjadikan tulisan sebagai senjata untuk melawan apa yang ia katakan dengan tirani. Bahkan tulisannya yang tajam itu tidak pernah surut dalam media-media ketika itu. Penulis merasa semua orang punya hak untuk menggambarkan segala

macam bentuk pikiran dalam dirinya. Semua orang memiliki kesempatan yang sama dalam beraspirasi ataupun mengkritisi. Namun yang menjadi persoalan kini, jika semua segala bentuk kebebasan itu terbelenggu dalam seni merangkai kata. Semua kian terasa samar tatkala saat menulis bukan lagi menjadi wujud kemerdekaan diri. Para penulis pun seakan dibatasi oleh dinding-dinding tebal. Saat media yang seharusnya mampu menjadi wadah tidak berpihak lagi bagi para penulis Penulis teringat dengan salah satu quote dari Seno Gumira Ajidarma “Menulis adalah suatu cara untuk bicara, suatu cara untuk berkata, suatu cara untuk menyapa, suatu cara untuk menyentuh seseorang yang lain entah di mana. Cara itulah yang bermacam-macam dan di sanalah harga kreativitas ditimbang-timbang.” Seperti yang diungkapkan Seno, semua orang punya harga kreativitas yang berbeda, punya gaya penulisan yang berbeda-beda pula dan dengan menulislah semua itu tergali. Menurut Howard dan Barton (dalam Indriati, 2006:34), menulis adalah kegiatan simbolik yang membuahkan makna, bagaikan kegiatan di atas pentas untuk menyampaikan makna kepada orang lain, dan cara untuk mengekspresikan diri dan alat untuk berkomunikasi dengan orang lain. Dari pengertian yang dipaparkan diatas, penulis menyimpulkan bahwa menulis adalah sebuah keterampilan yang bisa dimiliki oleh siapa saja tidak mengenal kaya atau miskin, pejabat ataupun rakyat biasa, asalkan ia mampu mengenal setiap kata yang dirangkai oleh huruf-huruf bermakna. Peran Media Tentu ini tidak luput dari peranan sebuah media kini. Sayangnya

komersialisasi terlihat begitu nyata, saat para pemilik media memegang kendali penuh. Penulis tidak menampik bahwa media massa di Indonesia tidak terlepas dari kepemilikan oleh segelintir orang, yang tanpa disadari memiliki pengaruh besar dalam arah pemberitaan maupun kepenulisannya masing-masing. Contoh saja para penulis artikel atau opini di media massa, terkadang mau tidak mau, agar tulisan mereka diterbitkan mereka harus menyesuaikan gaya penulisan serta tema yang sudah disuguhkan. Media sebagai wadah dalam wujud pengekspresian itu mulai lari dari tujuan, tergerus oleh persaingan yang semakin tajam. Era industrialisasi dan kapitalisasi pada media menjadi hambatan saat menulis bukan lagi wujud ekspresi kemerdekaan, melainkan wujud lain kepentingan. Lalu apakah masih bisa dikatakan bahwa menulis adalah wujud lain dalam memerdekakan diri ? Padahal sudah terlihat jelas, media memiliki peranan penting dalam membantu masyarakat untuk berekspresi maupun beraspirasi melalui tulisan. Yang terjadi kini media pun seakan hanyut oleh euforia laba dan rugi, citra baik dan buruk. Maka jangan salah jika banyak berbagai pihak memanfaatkan media dalam pencitraan. Media seharusnya mampu menggali keterampilan itu, bukan sekedar menggali persaingan dalam bisnis semata. Ketika uang bisa membeli apa saja, harga dari sebuah tulisan pun terasa tak bernilai lagi ketika semua itu sudah bercampur dengan komersialisasi. Hak memerdekakan diripun kembali terenggut. Mediamedia yang diharapkan mampu menjadi wadah nyatanya tak selalu demikian. Media sudah sebaiknya

menjadi jembatan bagi jiwa-jiwa yang terkekang bukan malah ikutikutan mengekang. Apa artinya kebebasan pers itu kini, jika ia hanya dijadikan alat kepentingan oleh berbagai pihak. Matrealisme dalam Menulis Mungkin inilah bukti nyata yang disebut-sebut oleh Moliere dalam kutipannya “and then for money.” Tanpa disadari sifat matrealisme juga akhirnya mulai dianut oleh para penulis. Bagaimana tidak, saat uang menjadi tujuan utama bagi para penulis. Saat penulis lupa tujuan awal mereka, untuk apa sebenarnya mereka menulis. Bahkan kini untuk menulis saja perlu banyak perjuangan dalam memilah-milah kata, materi maupun tema. Seharusnya mereka yang menulis tidak perlu terbebani dengan apa yang mereka tulis. Mereka seharusnya merdeka. Penulis tidak bermaksud menyalahkan hal tersebut, karena bagaimana pun terlalu munafik untuk tidak berbicara uang pada dewasa kini. Dan tidak dapat disalahkan sepenuhnya, karena semua itu sudah menjadi hak masing-masing pribadi. Yang diharapkan kini sifat matrealisme itu tidak mempengaruhi dalam mengekspresikan kata-kata, yang lahir dalam jiwa serta pikiran mereka. Jangan hanya sekedar asal nampang dapat duit lalu tidak dapat mempertanggung jawabkan apa yang dituliskan. Menulis haruslah independent sebab itulah yang menandakan bahwa kita merdeka, bukan terkekang.*** Machasin Penulis adalah Mahasiswa Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMSU dan aktif di Pers Mahasiswa Teropong UMSU/Koran kampus Teropong

Legalitas Zat Baru Narkoba WALAUPUN sudah beberapa hari berlalu dan diimbangi beritaberita politik aktual, perhatian publik atas kasus Raffi Ahmad tak juga surut khususnya melalui pemberitaan hampir semua media infotainment. Alih-alih menanggguhkan penahanan Raffi, BNN selaku penyidik malah mengambil keputusan untuk mengirim Raffi ke Lido, yang memberi isyarat kepada publik bahwa seolah Raffi adalah pecandu. Tulisan ini tidak dimaksudkan untuk ikut memperdebatkan seseorang menjadi pecandu atau tidak, juga tidak bermaksud membela Raffi ataupun membela BNN. Tapi ada kepentingan lain yang menyentuh kepekaan sebagai akademisi hukum pidana yaitu menyangkut diperkenalkannya zat baru yang menurut BNN dikonsumsi Raffi Ahmad. Azas Legalitas Pasca ditangkapnya Raffi yang dilanjutkan dengan penahanan, BNN mengumumkan kepada publik bahwa Raffi diduga menggunakan Cathinone menthylenedioxy methycathione, zat adiktif baru dari hasil pemeriksaan terhadap tujuh orang yang ditangkap di rumah Raffi Ahmad, zat yang bisa membuat penggunannya berhalusinasi itu yakni menthylenedioxy methycathione. Konon zat ini mempunyai efek sama dengan menthylenedioxy meth amphetamine (MDMA). Lebih menarik lagi, karena harihari berikutnya BNN menemukan

TERBIT SEJAK TANGGAL 19 AGUSTUS 2010

Jl. Raja Ali Haji Komp. Orchid Point Blok B No.9 Jodoh, Batam-Kepri Kantor Perwakilan: Jl. Pemuda Blok B No. 3 Tanjungpinang-Kepri

Email : redaksi@kepribangkit.com Diterbitkan oleh : PT. Putra Rida Pers MENHUMHAM RI No. AHU-45366.AH.01.01. Tahun 2010 SIUP NO. 503.15 / BP2T / 2669 / 2010 SITU No. 503.4/BP2T/4189/2010

sekitar ladang tanaman khat mengandung zat cathinone milik masyarakat. Padahal zat yang disebutkan BNN dikonsumsi tidak tercantum dalam UU No 35 Tahun 2009 sebagai bahan yang dilarang digunakan secara bebas. Ini bukan soal Raffi Ahmad atau bukan, tetapi lebih kepada penerapan azas legalitas yang merupakan asas penting dalam hukum pidana, bukan saja di Indonesia tetapi di banyak negara yang menganut sistem hukum civil law. Asas legalitas yang secara umum di dunia ilmu hukum dikenal dengan ungkapan “Nullum delictum noela poena sine praviae lege poenali” yang lebih kurang dapat diartikan tiada satu perbuatan yang dapat dipidana sebelum perbuatan tersebut diatur dalam undang-undang. Asas legalitas dihadirkan dalam hukum yang menganut sistem civil law yang menempatkan undangundang (tertulis) sebagai sumber hukum utama dimaksudkan sebagai batasan agar negara sebagai pemilik kewenangan untuk menghukum orang tidak menghukum orang secara sembarangan, karena dalam praktiknya di masa lalu sebelum dikenalnya asas legalitas, negara berlaku subjektif menghukum siapa saja yang tidak disukai. Seumpama permainan, para peserta terlebih dahulu mesti tahu apa yang menjadi aturan permainan, agar tidak dihukum karena dianggap melanggar aturan main ketika pertandingan sudah

Komisaris Utama Komisaris Direktur

: M. Nur Hakim : Teddy Jun Askara : Oktavio Bintana

PU/Penanggung Jawab : Oktavio Bintana Wakil /Pimpinan Umum : Moel Akhyar Pimpinan Perusahaan : Kunto Parmadi

berlangsung. Begitu lah pula kiranya di dalam hukum pidana, warga negara seharusnya diberi tahu terlebih dahulu baru jika melanggar pantas dihukum. Karena tidak mungkin memberitahukan kepada setiap orang, makanya undang-undang yang terbit diumumkan di dalam lembaran negara dengan maksud diketahui semua warga negara dan berlaku lah asas fiksi hukum dimana setiap orang dianggap telah mengetahui keberlakuan sebuah undang-undang. Itulah sebabnya, penetapan suatu perbuatan sebagai tindak pidana (kriminalisasi) hanya dapat dilakukan dalam bentuk undangundang, karena undang-undang harus mendapat persetujuan DPR. Artinya, rakyat melalui wakilnya terlebih dahulu harus diminta persetujuan terhadap adanya penetapan suatu perbuatan sebagai perbuatan yang dapat dihukum dengan sanksi pidana. Analogi Hukum Artinya, jika suatu perbuatan yang sebelumnya tidak diatur dilakukan warga negara, tentu tidak adil jika kemudian negara menghukum atas perbuatan yang sebelumnya tidak diketahui atau tidak diatur secara jelas tentang itu. Hukum pidana tidak boleh dibuat dengan tafsiran yang mendua atau kembar. Pengaturan tentang narkotika dan psikotropika memang telah lama ada, tetapi bahwa zat Cathinone menthylenedioxy methycathione termasuk di dalam zat yang

dilarang digunakan secara bebas tentu saja hal baru. Salah satu yang tersimpul dari asas legalitas dalam hukum pidana adalah larangan penggunaan analogi. Walaupun terdapat perdebatan dalam penggunaan analogi karena ada sebagian ahli hukum yang membolehkan, sebagian besar ahli hukum sepakat tidak dapat digunakannya penafsiran dengan analogi dalam hukum pidana. Dengan mengikuti pendapat sebagian besar ahli hukum tersebut, maka penegakan hukum terhadap Raffi Ahmad sebaiknya tidak dapat diteruskan mengingat apa yang dilakukan BNN saat ini adalah penerapan penafsiran analogi terhadap zat baru yang dituduh dikonsumsi oleh Raffi Ahmad. Jika demikian adanya, bukan tidak mungkin pada suatu ketika obat atau makanan yang biasa kita gunakan sehari-hari tiba-tiba akan dianggap terlarang oleh BNN atau penegak hukum lainnya. Itu lah yang kira-kira terjadi pada masyarakat pemilik tanaman khat yang tiba-tiba tanaman yang mereka usahakan selama ini harus dimusnahkan karena diangggap terlarang. Hukum diciptakan untuk menjamin kepastian dan keadilan, namun jika seperti itu yang terjadi bukan lagi kepastian dan keadilann yang kita dapatkan, tetapi kelaliman dari negara.*** ERDIANTO EFFENDI, Kandidat doktor Hukum Pidana, dosen Fakultas Hukum Unri

SEBENTAR lagi akhir tahun ajaran tahun 2012-2013 akan berakhir untuk tingkat sekolah dasar maupun sekolah menengah. Di saat hampir bersamaan masuk pula masa penerimaan mahasiswa baru bagi perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta. Bisa masuk perguruan tinggi negeri, apalagi perguruan tinggi negeri ternama dengan jurusan favorit menjadi idaman semua calon mahasiswa. Di samping pertimbangan masa depan, tentu saja gengsi masa kini; kuliah di perguruan tinggi besar yang tak ‘’sembarang” orang bisa menikmatinya. Lika-liku masuk perguruan tinggi negeri melalui berbagai prosedur menjadi irama tersendiri bagi para calon mahasiswa. Meski ada sejumlah jalur yang bisa dilalui, salah satu jalur favorit itu adalah Penelusuran Bibit Unggul Daerah (PBUD). Untuk jalur ini, tidak semua siswa jebolan SLTA bisa menikmatinya. Ada syarat tertentu yang mesti dilalui dan dipatuhi. Ranking 10 besar kelas menjadi salah satu penentu di samping persyaratan nilai lainnya. Pihak sekolah pun ngeri-ngeri sedap juga dengan jalur ini mengingat adanya konsekuensi black list apabila siswa yang dinyatakan lulus ternyata mangkir, tidak jadi melanjutkan kuliahnya pada jalur yang sudah dipilih. Mengingat jalur ini menjadi jalan tol bagi siswa masuk perguruan tinggi tanpa harus berdesak-desakan mendaftar dan ikut ujian tulis, berbagai cara pun dicoba. Hal ini yang mesti diwaspadai pihak-pihak terkait agar jangan sampai jalur ini dilalui siswa yang sebenarnya tidak layak melintas di jalan tol ini. Berbagai kemungkinan seperti pernah sempat mencuat dalam pemberitaan beberapa waktu lalu, dicurigai adanya aksi main mata antara orangtua yang ingin anaknya lulus PBUD dan sekolah soal pengaturan nilai yang mirip atur skor dalam sepakbola. Yang terbaru, adanya pemberitaan yang meributkan adanya uang jamiman hingga puluhan juta. Meski belakangan diketahui bahwa uang yang sempat mencuat sebagai pungutan liar itu untuk jaminan menghindari black list, tetap saja ini sebagai masalah dalam penerimaan mahasiswa melalui jalur PBUD. Pemberlakuan uang jaminan ini bisa saja menjadi penghambat siswa atau orangtua berkantong tipis. Sebab, dengan tuntutan uang jaminan di awal itu bisa saja mengurungkan niatnya untuk mendaftar, sementara anak tersebut pintar dan layak lulus PBUD. Di sisi lain, jika diberi kesempatan terlebih dahulu, besar kemungkinan uang sejumlah yang dipersyaratkan itu akan diupayakan orangtua apabila anaknya telah dinyatakan lulus melalui jalur PBUD. Untuk itu, kesempatan masuk melalui jalur PBUD ini harus benarbenar disiapkan secara baik agar siswa yang masuk benar-benar yang mampu dan pantas. Jangan sampai kebijakan yang dibuat meski dengan niat baik merugikan mereka-mereka yang seharusnya masuk di jalur itu. Kita berharap, dari jalur inilah nantinya akan lahir lulusan perguruan tinggi yang benar-benar bersumber dari bibit daerah yang unggul.***

Sentil Shipyard, Primadona Terakhir Batam... Singapura juga primadona.... Kejari Akan Selidiki Proyek PU Batam Gertak aje tu.......

Info REDAKSI menerima tulisan/artikel, opini, surat pembaca berupa saran, kritik dari pembaca. Sertakan identitas lengkap atau foto kopi KTP atau identitas diri. Tulisan bisa dikirim melalui surat atau Email : redaksi@kepribangkit.com Redaksi berhak mengedit, sepanjang tidak mengubah makna tulisan.

DIVISI PRODUKSI: Pimpinan Redaksi: Moel Akhyar. Redaktur Pelaksana Kompartemen: Saibansah Dardani. Kepala Perwakilan Tanjungpinang: Suyono. Karimun: Freddy. Redaktur: Baiq Desi. Liputan Batam: Mori Guspian, Nurullius S. Tanjungpinang: Henny R, Chalima C. Natuna: Hardiansyah. Anambas: Delmadi. Lingga : Sholihin.Kepala Departemen: Website dan E-paper: Mirza Mosaddeq. Perwajahan: Hairunnas. HRD dan Umum: Dani S.Sos. Iklan dan EO: Merliana Ivonni Arisanti. Pemasaran dan Pengembangan: Taufik JM. Kepala Sekretariat Redaksi: Dani S.Sos. DIVISI USAHA: Manager Keuangan: Dewi Marlina. Kepala Perwakilan Tanjungpinang. Iklan: Lusia Mariyati. Pemasaran: Sukateman, Mahmuddin Daftar Tarif Harga Iklan: Iklan Umum/Display/BW 5.000 Iklan Ucapan Selamat 3.000, Iklan dukacita 2.500, Halaman Muka (BW 6.000, Halaman 1 FC 7.500, Sport/Colour 5.500 ,Ucapan Selamat/FC 5.000,Advetorial 3.000, Rubrik/ Galeri foto kegiatan,1 hal. 4 juta (hitam putih), hal warna 5 juta.

Dicetak Pada : PT. Ripos Bintana Press. Isi di luar tanggung jawab percetakan

Setiap artikel atau tulisan dikirim ke Redaksi hendaknya diketik dengan spasi rangkap,ditandatangani dan disertai identitas(Cantumkan nomor telefon dan faksimili kalau ada) Untuk format digital dikirimkan ke alamat Email : redaksi@kepribangkit.com atau alamat surat ke alamat Redaksi Jl. Raja Ali Haji Komp. Orchid Point Blok B No.9 Jodoh, Batam-Kepri Wartawan Putra Kelana selalu dibekali tanda pengenal dan tidak diperkenankan menerima atau meminta apapun dari narasumber.


Sambungan

SENIN 04 MARET 2013

Surya Paloh Bilang, Tanjungpinang Harus Maju TANJUNGPINANG (PK) Kota Tanjungpinang yang notabene ibu kota Provinsi Kepri, mestinya secara perekonomian sudah maju. Investor mestinya sudah banyak yang menamkan modalnya. Alasannya, lokasinya sangat strategis, berdekatan dengan negara tersibuk di dunia, yaitu Singapura. Juga bertetangga dekat dengan Malaysia. Hal itu dikemukakan oleh tokoh nasional, Surya Paloh, saat berkunjung ke Tanjungpinang, kemarin. Namun kenyataannya, Surya mengamati saat dalam perjalanannya dari Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang menuju GOR Kacapuri Tanjungpinang, kota ini masih jauh ketinggalan bahkan tidak begitu nampak kalau berbatasan dengan negara maju. ”Jalan-jalannya tidak mulus. Sempit, tidak mulus. Dari atas udara, saya lihat kota ini bahkan gundul,” tutur Surya. Padahal, menurut Surya, sebagai daerah perbatasan pembangunan Tanjungpinang, mestinya berkembang dan unggul dibanding daerah lain. Ia tidak boleh ketinggalan. Tetapi mau diapakan, ditutupin pun tak mungkin, kita tahu Tanjungpinang, umumnya Kepri, masih jauh kalah dengan Singapura dan Malaysia. ”Faktanya, sebagai daerah yang dekat Singapura dan Malaysia, kita ketinggalan jauh.Mengapa harus minim infrastruktur,” kata Surya saat menyampaikan orasi politik bersempena hari

Pengacara Elza Syarief didampingi Dr. Hartono serta anggota poto bersama di depan kantor seusai bersilaturahmi

kunjungan silaturahmi ke kantor Hukum Hartono, SH,SE,Ak,MH di kawasan Central Sukajadi Blok B1 Kota Batam. Pertemuan itu berjalan penuh keakraban dan tawa penuh canda. Advokat dan Konsultan Hartono men-

gatakan, kedatangan Hj DR Elza Syarief.SH,MH sebagai rekan kerja sekaligus sebagai guru. “Sebagai teman baik Hj Elza Syarief, saya bangga dikunjunginya walaupun dalam waktu singkat,” ujar Hartono.(Indralis)

Bauksit Pulau Koyang Ditambang Illegal Sambungan dari halaman 1 Sehingga, penambangan ilegal di pulau bekas aktivitas PT Aneka Tambang (Antam) tersebut, bisa berjalan mulus. Saat hal itu ditanyakan ke Yanti, ia tak menafikannya. “Ya, memang saya pernah dengar nama mereka. Tapi, natilah ya saya cek,” ucap Yanti. Kiki Abdurrahman yang dihubungi ke ponselnya mengaku kaget karena wartawan tahu nomor ponselnya. “Kok jauh sekali Anda menghubungi saya,”

ujarnya. Modus operandi penambangan ilegal tersebut dengan membawa bauksit ke pelabuhan Danpac Resources di Mantang untuk dijual ke pemegang izin usaha pertambangan (IUP) dengan harga USD 12 dolar per metrik ton. Tujuan dibawa ke Mantang, untuk mengelabui petugas dan masyarakat setempat, seolah-olah bauksit itu dari pelabuhan Danpac Resources. Sementara Paulus Stefandy yang dihubungi Batam Pos melalui sambungan telepon tak mau menjawab. Saat

dikirim SMS untuk konfirmasi pertanyaan, Paulus juga tak merespon. Sumber Batam Pos menyebutkan, PT CSS dalam memuluskan aktivitas pertambangannya Pulau Koyang dengan melibatkan negosiator Ketua DPRD Bintan, Lamen Sarihi. Ada tiga kali pertemuan, dua kali di Jakarta dan sekali di Batam antara penghujung 2012 dan awal tahun 2013. Tapi, semua keterangan sumber Batam Pos tersebut dibantah Lamen. “Itu semua tak benar,” ujarnya via pesan singkat. (ash/jpnn)

Raisya ”Putri Kecilku” Harus Kuat Ya... Sambungan dari halaman 1 Tulis beliau. Sebagai anak, saya mengerti sekali dengan bahasa orang tua saya itu. Dengan semangat sekali siangnya saya menuju Pulau Batam untuk menuju Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah Batu Aji Batam. Dalam perjalan saya diberi update informasi oleh Wan Syuhaila Sari mengenai kondisi gadis kecil yang bernama Raysa Kamiladia. Begitu sampai di Batam, saya dijemput rekan saya, Taufik JM. Lalu, saya menghubungi Saibansah Dardani, Redpel saya di www.kepribangkit.com untuk mendampingi saya. Bersama Redpel, saya menuju ke RSUD Embung Fatimah. Begitu sampai, saya bertanya ruang perawatan Raysa kepada salah satu security. Tapi saya mendapat jawaban yang sangat datar dan berwajah tanpa senyum sedikitpun. Terus saya kok berpikir, ini orang tidak layak untuk bekerja di rumah sakit. *** Kondisi Raysa saat pertama saya berkunjung ke RS. Embung Fatimah Selang beberapa saat, tibalah saya beserta rekan Saibansah di dalam ruangan dimana tempat Raysa dirawat. Di dalam ruangan itu saya melihat beberapa ibuibu sedang menjenguk Raysa. Saya langsung mendekati tubuh gadis kecil yang terbaring diam, tak bergerak sedikitpun. Semakin saya mendekat, jantung ini terasa berdebar semakin kencang, Ya Allah betapa terkejutnya saya melihat kondisi gadis kecil ini dengan mata yang tertutup oleh daging besar yang hampir sampai menyentuh pipinya. Tiba-tiba, mata saya terasa panas sekali tak terasa menetes air mata ini rupanya. Bukan saya saja, Redpel saya Saibansah juga menangis dan tanpa kami sadari para ibu-ibu yang mengujungi juga sama-sama menangis. Dengan sesegukan saya bertanya kepada mereka siapa ibunya, rupanya sang ibu barusan saja pulang setelah semalaman menjaga sang anak. Si kecil hanya dijaga oleh dua orang tantenya. Dan saya pun mengenalkan diri dan menyampaikan niat untuk menolong Raysa. Siapa nama lengkap gadis kecil ini? Raysia Kamiladia, jawab salah satu

tantenya. Sungguh nama yang sangat indah, seindah raut wajahnya, jika dia tidak menderita seperti ini. Terbayang dalam hayalan saya anak seusia dia yang menikmati masa-masa yang indah bersama teman sebanyanya. Raysia Kamiladia. Sungguh nama yang begitu indah, begitu juga dengan wajah polos dengan senyuman manisnya walaupun terbaring tidak sadarkan diri selama lima hari ini. Kini, Raysa kecil itu sedang berjuang untuk bertahan hidup melawan keganasan kanker dan tumor. Dan dalam keadaan koma itu pulalah salah satu pembuluh darahnya tersambung dengan selang di tubuhnya. Tubuh mungil yang terbaring tak sadarkan diri dengan suhu badan yang panas dengan selang infus di tangan. Dan tumor di matanya ditutup dengan perban. Di sebelah telinganya masih ada darah yang menetes, namun tidak dibersihkan oleh perawat RSUD Embung Fatimah. Kondisi ini semakin menambah pilunya hati ini melihat penderitaan Raisya. Tumor ganas stadium empat menggerogoti matanya. Tak hanya itu, kanker ganas pun ikut menggerogoti otaknya. Ya Allah mengapa kau berikan cobaan dan penderitaan yang begitu berat untuk anak seusia itu? Ternyata, niat tulus www.kepribangkit.com dan Batam Pos Group untuk segera memindahkan Raisya secepatnya ke RS Awal Bros tidak bisa dilakukan. Karena masih menunggu hasil musyawarah pihak keluarga terlebih dahulu. Saya putuskan untuk menunggu hasil musyawarah itu. Sambil menunggu rapat keluarga, saya menghubungi sahabat Usep RS, Pimpinan Perusahaan Batam Pos, agar dibantu proses pendaftaran Raisya di RS Awal Bros. Agar penanganannya lebih baik lagi jika ditangani oleh para dokter dan perawat yang professional dengan peralatan yang lengkap. Satu jam waktu berlalu, namun tidak ada kabar sama sekali dari pihak keluarga. Timbul rasa kerisauan saya. Akhirnya saya bertanya kepada salah seorang tantenya agar segera menelepon keluarganya kasihan Raisya kalau telalu lama menunggu Karena saya lihat demamnya semakin tinggi, khawatir akan terjadi halhal yang fatal dan tidak kita inginkan.

ulang tahun ke-3 Organisasi Masyarakat (Ormas) Nasional Demokrat, Minggu (3/3) di GOR Kacapuri Tanjungpinang. Menurut dia, secara nasional Indonesia bahkan sudah ketinggalan dengan Singapura, sudah ketinggalan dengan Malaysia. Malah ketertinggalannya mendekati Vetnam. Padahal, dulu Indonesia lebih unggul dari Singapura dan Malaysia. Apalagi Vetnam, Laos, dan Filipina masih jauh ketinggalan dengan Indonesia. Padahal, Indonesia memiliki kekayaan, memiliki sumber daya manusia. ”Negara kita mestinya berkembang, termasuk daerah Tanjungpinang dan Kepri. Tapi tergantung gaya kepemimpinanya. Mestinya pemimpin agresif dan paling utama harus amanah. Tapi pemimpin kita banyak mengeluarkan energi yang tidak bermanfaat bagi masyarakat,” tegas Surya. Minimnya sarana dan prasarana di Tanjungpinang, sambung dia, akan berdampak pada minimnya pertumbuhan ekonomi. Mestinya, pertumbuhan ekonomi Tanjungpinang tinggi. Investor mestinya banyak yang masuk ke Tanjungpinang, mengingat berada di perbatasan dengan Singapura, satu negara tersibuk di dunia. ”Daerah manapun kalau infranstrukturnya minim, tak akan diminati investor. Kawasan free trade zone harus berjalan baik di Tanjungpinang,” harap

Surya. Tidak hanya infranstruktur Tanjungpinang yang harus berkembang, tapi semua sektor harus berkembang. Termasuk sektor pendidikanya. Tanjungpinang di dunia pendidikan, harus menang selangkah dengan daerah lain. Komunikasi bahasa asing di Tanjungpinang, juga harus unggul satu langkah. ”Berada di daerah perbatasan, mestinya semua bidang unggul. Tapi apa boleh daya, masih banyak masyarakat kita berada di garis kemiskinan,” paparnya. SKPD Harus Rajin Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah, sebelumnya menjelaskan minimnya pembangunan infrastruktur di Tanjungpinang, salah satu penyebabnya, karena masih kecilnya dana ABPD. Sebagai daerah ibu kota Provinsi Kepri, seharusnya infrastruktur lebih berkembang. Untuk memajukan pembangunan infrastruktur, ia meminta kepada Kepala Dinas yang baru dilantik untuk mengejar dana-dana ABPD, di masing-masing Kementerian, supaya pembangunan di Tanjungpinang berkembang. ”Saya minta SKPD yang baru dilantik, rajin-rajin koordinasi dengan pemerintah pusat. Supaya pemerintah pusat juga memberikan bantuan dana ABPN lebih. Supaya bisa dimanfaatkan untuk pembangunan infranstruktur,” tegasnya.(TP)

F.INDRA LIS

Silaturahmi Elza Syarief Ke Kantor Hukum Hartono & Rekan BATAM (PK) Pengacara kondang dari Jakarta Hj.DR Elza Syarief SH datang ke Kota Batam dalam rangka bedah buku di Kampus Universitas International Batam, Jumat (1/3). Sebelum acara berlangsung, dia terlebih dahulu melakukan

3

Akhirnya, saya pun menelepon kakek Raysa untuk meminta izin agar segera kita pindahkan. Saya juga menjelaskan segala biayanya kita yang akan urus semuanya. Sudah pun begitu, jawaban persetujuan itu pun belum juga saya dapat. Selama empat jam saya menunggu keputusan keluarganya dengan perasaan yang tidak menentu. Sampai akhirnya paman Raysa, Muhammad Fajri datang ke RSUD Embung Fatimah dan langsung meneken surat persetujuan yang diinginkan pihak rumah sakit. Alhamdulillahirobbil Alamin. Dengan cepat Pimpinan Perusahaan Batam Pos dan juga Redpel www.kepribangkit.com Saibansah beserta Taufik JM mengurus segala keperluan pemindahan Raysa. Tepat jelang azan Isya’, petugas RSUD Embung Fatimah memindahkan Raysa dengan mobil ambulance. Esoknya, Raisya dianjurkan oleh dokter untuk segera dioperasi di bagian otaknya. Karena ada pendarahan di otaknya yang harus segera disedot. Tumor ganas yang menyerang Raisya membuat tim dokter RS Awal Bros angkat tangan. Lalu, menyarankan agar dirujuk di RS Darmais khusus kanker dan tumor di Jakarta. Ini merupakan jawaban yang sangat membuat hati saya terpukul. Namun tekad di hati saya telah bulat untuk berbuat yang terbaik demi Raisya. Walau sedetikpun dia belum sempat melihat saya tapi hati ini telah menganggap dia sebagai “putri kecilku” dan akan terus berjuang bersama teman-teman yang lain agar dia bisa merasakan kebahagiaan seperti anak-anak lainnya. Tak disangka rasa simpati terhadap kondisi Raisya pun berdatangan. Beberapa pengusaha Kepri yang tidak mau disebutkan namanya berkeinginan membantu secara moral maupun materi untuk ikut bersama membantu. Ini merupakan anugerah bagi saya atas bantuan teman-teman. Saya doakan semoga segala bantuannya untuk Raisya diberikan pahala yang berlipat ganda oleh Allah SWT. Amien ya roobal ‘alamiin. Raisya “Putri Kecilku” Harus Kuat Ya. Doaku akan selalu teriring di setiap nafas menyebut nama Allah...***

Industri Shipyard, Primadona Terakhir Batam Sambungan dari halaman 1 2013 ini, sejumlah 49 industri shipyard di Batam tidak hanya menghidupi tenaga kerjanya. Pemerintah Kota Batam pun ikut menikmati hasilnya. Terutama, dari segi penyerapan tenaga kerja. Jika diilustrasi, anggaplah 1 orang pekerja menghidupi 3 orang. Berapa jumlah warga Batam yang menggantungkan hidup dari shipyard. Batam tanpa industry shipyard, setidaknya 12.853 orang akan menganggur. Paling tidak, sebanyak 12.853 s/d 46.080 orang akan terlantar. Sudah pasti, Pemerintah Kota Batam akan kehilangan berbagai pemasukan pajak. Menurut Ilham, nilai total investasi baru industri shipyard di Batam pada tahun 2012 yaitu US$ 3.280.073.388. Drydock World Dubai diakui Ilham sebagai perusahaan shipyard terbesar di Batam saat ini dengan nilai investasi terbesar. “Investor shipyard di Batam didominasi oleh negara Singapura dan Malaysia. Dari Australia juga ada,” ujar Ilham. Salah satu bukti primadonanya ship-

yard, Drydocks World and Maritime World (DWMW) Dubai, akhir bulan lalu memperluas usaha dalam bentuk komitmen kerja sama investasi sekitar 2,5 milyar dollar AS serta sarana fasilitas galangan kapal di Batam. Komitmen ini tertuang dalam Nota Kesepahaman untuk kerja sama joint venture antara Drydocks World and Maritime World Dubai, PEA dan PT Bina Bangun Bahari (BBB), Indonesia, Group dari perusahaan Sentra Bangun Harmoni, demikian Konsul Fungsi Pensosbud KJRI Dubai, Adiguna Wijaya. Kerjasama ditandatangani oleh Chairman DWMW Khamis Juma Buamim, dan Mohamad Indra Permana, serta Presiden Direktur, Jubilant A. Harmidy, selaku Direktur BBB Group, pada peresmian Dubai Council of Marine and Maritime di gedung Maritime Business Center, Dubai Maritime City, Dubai. Acting Konsul Jenderal RI Dubai, Heru Sudradjat menjadi saksi dan menandatangani MoU yang antara lain menyepakati kerja sama eksklusif antara kedua pihak dalam pengelolaan properti seluas 178 hektar

milik DWMW yang berlokasi di Batam, dengan skema investasi joint venture senilai sekitar 2,5 milyar dollar AS, menyatakan KJRI Dubai sejak awal telah turut aktif memfasilitasi penjajakan kerja sama investasi ini. Sementara itu, Khamis Buamim menyampaikan apresiasi dan harapan positif atas prosposal kerja sama joint venture dengan BBB Group yang dinilainya sangat visible dan feasible. Proyek kerja sama investasi ini akan dapat memberikan keuntungan tidak hanya bagi kedua pihak, namun juga bagi mitra bisnis yang bekerja sama mengoptimalkan pengolahan properti serta pembangunan ekonomi di Indonesia. Meski primadona, industry yang satu ini pun masih menghadapi berbagai kendala. Diantaranya adalah persoalan ketersediaan lahan, perlawanan masyarakat nelayan, gangguan aksi demo buruh dan gangguan dari oknum aparat keamanan serta pejabat lokal. Apakah akan kita biarkan saja industry primadona yang tersisa ini bernasib seperti investasi asing yang gulung tikar? (sas/nurul)

Gangguan Silih Berganti Sambungan dari halaman 1 Itu baru satu gangguan. Masih berderet gangguan yang dihadapi perusahaan shipyard di Batam. Diantaranya, persoalan perburuhan dan dugaan melakukan pencemaran lingkungan. Sudah pasti, tidak ada asap kalau tidak ada api. Menurut Suprapto, Panglima Koordinator Daerah Garda Metal (Garmet) Kepri, sampai hari ini, masih banyak shipyard yang melangar undang-undang ketenagakerjaan. “Diantara aturan yang paling banyak dilanggar adalah tentang outsourching dan jaminan keselamatan kerja,” ujar Suprapto kepada Putra Kelana, kemarin. Menanggapi hal itu, sumber Putra Kelana di manajemen sebuah perusahaan shipyard mengatakan, shipyard di Batam yang menggunakan sistem outsourching biasanya adalah perusahaan

sub contractor. Dan lagi, perusahaan shipyard di Batam mayoritas adalah golongan menengah ke bawah yang hanya memproduksi tugboat dan tongkang kecil. Sehingga, margin profit mereka pun juga kecil. Apalagi, lahan dan beberapa perangkatnya juga masih sewa. Selain masalah perburuhan, gangguan shipyard lainnya adalah benturan dengan para nelayan yang terganggu penghasilan mereka. Karena area tangkapan ikan mereka tercemar oleh limbah yang dihasilkan shipyard. Ketua HNSI (Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia) Batam, Danggang mengatkan, pantai di Tanjunguncang Batam sudah habis dikuasai oleh perusahaan shipyard. “Mungkin nanti akan memakan lahan pariwisata,” tegas Danggan menjawab Putra Kelana. Saat ini, banyak nelayan yang men-

geluh akibat kegiatan reklamasi oleh perusahaan shipyard. Karena hal ini menjadikan nelayan harus melaut lebih jauh ke tengah untuk mendapatkan tangkapan ikan. Itu artinya, mereka harus menyiapkan solar lebih banyak lagi. Selain itu, tambah Danggan, masih ada shipyard yang melakukan kegiatan sandblasting menggunakan silica. Ini sangat kesehatan masyarakat di sekitar perusahaan shipyard. “Mereka banyak yang terkena ISPA,” tambah Danggan lagi. Untuk itu, nelayan melalui HNSI Batam, para nelayan meminta perusahaan shipyard berkontribusi kepada nelayan seperti pemberian fasilitas nelayan. Masalah ini yang seringkali masih terjai benturan antara warga nelayan dengan manajemen shipyard. (sas/ nurul)

Siapa Penguasa Lahan Shipyard? Sambungan dari halaman 1 menyakinkan. Begitulah. Bagi investor asing atau domestic yang mau invest di sektor industry shipyard pasti akan menghadapi kendala yang satu ini. Menyinggung mengenai ketersediaan lahan itu, Kasubdit Humas BP Batam, Ilham Eka Hartawan mengataka, lahan shipyard masih ada, tapi sudah hampir habis. Mengenai letak dan luasnya, belum bisa dipastikan. Harga sewa lahan industri shipyard di Kabil sekitar Rp 75 ribu per meter. “Itu tergantung lokasi. Tiap lokasi beda harga sewa,” ungkap Ilham menjawab Putra Kelana. Pembangunan industry shipyard membutuhkan lahan yang luas Batam memiliki lahan sewa untuk shipyard sekitar 6.700 hektar dengan garis tepi pantai sepanjang 18 km. Variasi kedalaman pantainya mencapai 6 sampai 18 meter. Gambaran topografi yang cukup representative untuk mengembangkan industry shipyard. Itulah makanya, Batam menjadi surga industri shipyard. Selain itu, factor kedekatan Batam

dengan Singapura juga menjadi factor penting. Kondisi ini mendukung kemudahan pengadaan barang industri perkapalan. Sehingga, barang yang dipesan dapat sampai hanya dalam waktu sehari. Sehingga, pengerjaan kapal tak terhambat pasokan bahan. Kondisi ini sangat menguntungkan mengingat mayoritas bahan pembuatan kapal masih diimpor dari Jepang dan Eropa melalui Singapura. Apalagi, biaya sewa lahan industri shipyard di Singapura dan Malaysia jauh lebih mahal. Terlebih lagi, Singapura membatasi perusahaan shipyard karena membutuhkan areal yang luas dan Singapura tak mau negaranya tercemar limbah akibat industry ini. Praktis, kondisi ini menguntungkan Batam. Industri shipyard di Batam makin kemilau dengan pertumbuhan yang pesat. Meski demikian, untuk memperoleh izin pendirian industri shipyard bukan perkara mudah. Pengusaha harus memenuhi beberapa persyaratan, diantaranya adalah mengenai dampak lingkungan. Ini syarat mutlak, mengin-

gat industri ini dibangun di tepi pantai. Biasanya, melalui proses reklamasi, menggunduli mangrove. Selain reklamasi, ada satu hal lagi yang harus dipegang oleh pengusaha shipyard. Mereka tidak boleh melakukan sandblasting menggunakan pasir silica. Penggunaan pasir silica menimbulkan polusi yang merugikan kesehatan masyarakat sekitar. Menurut Ilham, pihak BP Batam telah mensosialisasikan hal ini kepada para pengusaha shipyard. Namun begitu, pihaknya tidak memantau apakah para pengusaha tersebut mengindahkan peraturan-peraturan pemerintah. “Sebagaimana yang pernah saya sampaikan, BP Batam semangat go green. Pengusaha shipyarad yang melakukan penggundulan mangrove harus mengganti dengan menanamnya di tempat lain,” ujar Ilham. Industri shipyard diakui vital dalam pergerakan ekonomi di Batam. Industri dengan jumlah tenaga kerja yang besar. Jika mereka tinggal di kota ini dengan mengajak keluarganya, industri-industri lain pun ikut tergerakkan. (sas/nurul)


Tanjungpinang

SENIN 04 MARET 2013

Wawako temu ramah dengan Kedubes RI di Singapura. F.HUMAS

Kerjasama Tanjungpinang-Singapura Disambut Positif TANJUNGPINANG (PK) Kerjasama antara Pemerintah Kota Tanjungpinang dengan negara tetangga Singapura disambut hangat oleh Kedutaan Besar Indonesia Singapura, Menteri Lingkungan Hidup dan sumber daya air Singapura Dr. Vivian Balaikrishnan dan Pengusaha Melayu Singapura Adam Satria pada Minggu (24/2) di gedung Singapore Power Club. Acara tersebut dihadiri oleh Wakil Walikota Tanjungpinang H. Syahrul, S.Pd didampingi Ketua BUMD Provinsi Kepri Syahrial, SE dan Ketua BUMD Kota Tanjungpinang Eva Amelia, serta ketua Belia DMDI Provinsi Kepri.

Awal kegiatan dimulai dengan convoi menggunakan motor marhall carity rider dari gelang street menuju gedung Singapore Power Club dengan jarak tempuh 20 km dalam acara kumpulan-kumpulan pemuda unjuk kredibilitas dan pengumpulan sumbangan untuk panti jompo. Syahrul mengendarai motor besar tersebut bersama rombongan sambil menikmati keindahan kota Singapura. Menurut Syahrul, kehadirannya ke Singapura dalam rangka memenuhi undangan pemerintah Singapura pada perayaan Cap Goh Me sekaligus kerjasama usah kecil dan menegah serta tekhnologi tepat guna. “Kunjungan kerja ini

untuk meningkatkan hubungan silaturahmi dengan Kedubes RI di Singapura agar nantinya Tanjungpinang lebih mudah menembus pasar Singapura, dan mereka sangat menyambut baik kerjasama tersebut,” ujarnya. Kata Syahrul, Pemko Tanjungpinang ingin memasarkan produk makanan dari usaha kecil yang ada seperti kerupuk gonggong, keripik tempe, bilis gulung, bilis, kue kering dan makanan ringan lainnya. Pada saat kunjungan, makanan olahan tersebut semua dibawa ke Singapura untuk memperkenalkan jenis produk dan cita rasa. Pengusaha Singapura sangat menyambut positif berbagai

produk makanan yang ditawarkan tersebut, namun mereka meminta agar kemasan dibuat lebih menarik, dengan lebel halal dan izin usaha sesuai ketentuan yang berlaku. Dalam waktu dekat kata Syahrul, pengusaha Singapura akan berkunjung ke Tanjungpinang menindak lanjuti kerjasama tersebut. Rombongan yang dipimpin Syahrul ini juga tertarik terhadap tekhnologi tepat guna yang dipakai Singapura dalam hal pengolahan limbah. “Meskipun Singapura punya wilayah cukup kecil, tetapi sistem pengolahan limbah sangat baik, ini yang perlu kita contoh”, ujarnya.***

4

Wawako: Agama Harus Jadi Tameng WAKIL Wali Kota Tanjungpinang H Syahrul SPd membuka cerdas cermat tingkat SD/MI seKota Tanjungpinang di Masjid Raya Al-Hikmah Tanjungpinang, Sabtu (02/03). Lomba tersebut diikuti oleh 123 SD/MI se-Kota Tanjungpinang yang diprakarsai oleh remaja masjid Al-Hikmah Tanjungpinang. Pada kesempatan tersebut Umar Usman selaku pengurus Masjid Raya AL-Hikmah mengatakan, kegiatan tersebut bukan untuk mencari siapa yang akan menjadi pemenang melainkan agar nilainilai pendidikan agama Islam benar-benar dapat tertanam di dalamnya. Beberapa program di Masjid Raya Al Hikmah sudah disusun, diantaranya akan dilaksanakan kegiatan siswa SLTP/SLTA sehari semalam berada di Masjid. Menurut Umar hal tersebut bertujuan agar para siswa benar-benar dapat meresapi ajaran agama Islam dalam kehidupan sehari-sehari, karena fenomena yang terja-

Syahrul

di saat ini para remaja banyak nongkrong ditepi laut meskipun suara azan sudah berkumandang. “Kami tidak melarang mereka menikmati tepi laut disenja hari, tetapi ketika muazin mengumandangkan azan hendaknya kita sama-sama melaksanakan shalat,” ujar Umar. Agar program tersebut dapat dijalankan, Umar mengharapkan dukungan Pemerintah Kota Tanjungpinang. Sementara itu, wakil wali kota Syahrul mendukung gagasan tersebut sesuai dengan visi dan misi

Kota Tanjungpinang. Ia juga sangat mendukung kegiatan yang dilaksanakan oleh remaja masjid dalam melaksanakan cerdas cermat tersebut dan berharap generasi muda bersinergi mengisi pembangunan. “Program seperti ini harus terus kita giatkan karena penting bagi pendidikan moral anak-anak kita. Di tengah gempuran kemajuan teknologi informasi, moral agama sangat diperlukan sebagai penyeimbang dan daya saring yang efektif dari dampak kemajuan teknologi informasi itu,” jelas Syahrul. Syahrul juga menghimbau kepada para guru agama agar benarbenar mengajarkan pendidikan agama Islam kepada para siswa, bukan hanya sekedar anak didik hapal saja, tetapi dibarengi pula dengan prakteknya seperti bagaimana berwudhu yang benar dan shalat yang benar. “Bila diajarkan setengah-setengah bisa salah dalam menerapkannya,” ujar Syahrul. (Desi)

Advertorial

BERIKUT DAFTAR NAMA-NAMA PEJABAT ESELON 2 YANG DILANTIK

Wali Kota membacakan sumpah jabatan diikuti pejabat eselon II sebelum dilantik. F.HUMAS

Pelantikan 29 Pejabat eselon II

F.HUMAS

Lis Darmansyah menandatangani SK pelantikan pejabat eselon II di lingkungan Pemko Tanjungpinang.

WALI kota Tanjungpinang H. Lis Darmansyah, SH melantik 29 pejabat struktural eselon 2 di lingkungan Pemerintah Kota Tanjungpinang, Jumat (1/3), di aula Kantor Walikota Tanjungpinang. Pelantikan ini merupakan pelantikan pertama kepemimpinan Lis – Syahrul sejak pelantikan Walikota – Wakil Walikota pada 16 Januri 2013 lalu. Hadir pula dalam pelantikan,

mantan Walikota Tanjungpinang Dra. Hj. Suryatati A. Manan. Dari 29 orang yang dilantik, lima diantaranya merupakan pejabat dari Pemerintah Provinsi Kepri yang ditarik untuk menduduki jabatan dalam jajaran Pemerintah Kota Tanjungpinang. Kelima pejabat tersebut adalah Drs. Dimyath, M.Si yang dulunya adalah Kepala Biro Administrasi Kesejahter-

aan Rakyat Setdaprov Kepri, dan dilantik menjadi Kepala Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Tanjungpinang, Rustam, SKM, M.Si (Kabid Pemberantasan Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan pada Dinas Kesehatan Provinsi Kepri) dilantik menjadi Kepala Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang, Drs. HZ. Dadang, AG (Kepala Dinas Pemuda Dan Olahraga Provinsi Kepri) dilantik menjadi Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kota Tanjungpinang, Ir. H. Almazuar Amal (Kabid Pelatihan Kelembagaan dan Sosial Budaya Masyarakat pada Badan Pemberdayaan masyarakat Desa Provinsi Kepri) dilantik menjadi Kepala Dinas Tata Kota, Kebersihan, Pertamanan, dan Pemakaman Kota Tanjungpinang, serta Rosita, SE, MM (Sekretaris Inspektorat Provinsi Kepri) yang dilantik menjadi Inspektur Daerah Kota Tanjungpinang. Ke-29 pejabat eselon 2 tersebut dilantik dan diambil sumpah jabatannya sesuai dengan Surat Keputusan Walikota Nomor 53 Tahun 2013 Tanggal 28 Februari 2013 tentang Pengangkatan Pejabat Struktural Eselon 2. Dalam sambutannya, Lis mengatakan bahwa

pelantikan ini merupakan tindak lanjut dari adanya perubahan struktur organisasi Pemerintah Kota Tanjungpinang sekaligus mutasi dan promosi jabatan pada tingkat eselon yang sama. “Sebagai Walikota, ini merupakan pelantikan pertama pejabat struktural yang Saya lantik dan ambil sumpahnya. Untuk itu saya berdoa semoga pelantikan hari ini mendapat berkah dan karunia dari Allah SWT,” Kata Lis. Pelantikan ini juga merupakan kegiatan rutin untuk melaksanakan prinsip “The Right Man On The Right Place”. Dengan demikian, Lis berharap pada pejabat yang baru dilantik agar dapat meningkatkan efektivitas dan efisien dalam menjalankan tupoksinya, karena dalam menjalankan pemerintahan yang baik pejabat harus tetap berpegang pada azas-azas umum good governance. Azas-azas tersebut adalah azas yang menjunjung tinggi norma kesusilaan, kepatutan, dan aturan hukum. Untuk itu, Lis menegaskan kembali kepada para pejabatnya untuk meningkatkan kinerja untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan demi terwujudnya visi dan misi Kota Tanjungpinang.***

1. Raja Khairani, S.Sos, MM (Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kota Tanjungpinang) 2. Drs. H. Hamalis (Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Tanjungpinang) 3. Drs. Ahadi (Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Tanjungpinang) 4. Drs. Dimyath, M.Si (Kepala Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Tanjungpinang) 5. Ahmad Yani, S.Sos, MM, M.Kes (Kepala Badan Pemberdayaan Perem puan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kota Tanjungpinang) 6. Drs. Ali Hisyam (Kepala Badan Pelayanan PeriZinan Terpadu dan Penanaman Modal Kota Tanjungpinang) 7. Dr. H. Syafrial Evi, MS, S.Sos, MM (Kepala Dinas Pendapatan, Pengelo laan Keuangan dan Aset Daerah Kota Tanjungpinang) 8. Rustam, SKM, M.Si (Kepala Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang) 9. Drs. HZ. Dadang, AG (Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kota Tanjungpinang) 10. Drs. Efiyar M. Amin (Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Tanjungpinang) 11. H. Adnan, S.Sos (Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Tanjungpinang) 12. Sumardi, S.Sos, MM (Kepala Dinas Kelautan, Perikanan, Kehutana dan Energi Kota Tanjungpinang) 13. Drs. Wan Kamar (Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kota Tanjungpinang) 14. Ir. Robert Pasaribu, MM (Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Tanjung pinang) 15. Ir. H. Almazuar Amal (Kepala Dinas Tata Kota, Kebersihan, Pertaman an dan Pemakaman Kota Tanjungpinang) 16. Drs. M. Juramadi Esram, MT (Kepala Dinas Pemuda Dan Olahraga Kota Tanjungpinang) 17. Drs. Wan Samsi, MM (Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Tanjungpinang) 18. Pamri, S.Sos (Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tanjungpinang) 19. Drs. Surjadi, MT (Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Tanjungpi nang) 20. Rosita, SE, MM (Inspektur Kota Tanjungpinang) 21. Yuswandi, SH, M.Si (Sekretaris DPRD Kota Tanjungpinang) 22. Drs. Tengku Dahlan, MT (Asisten Pemerintahan Setdako Tanjungpi nang) 23. Drs. Ec. Herry Putra, MM (Asisten Perekonomian, Pembangunan dan Kesra Setdako Tanjungpinang) 24. Drs. Suyatno, AMP (Asisten Administrasi Umum Setdako Tanjungpi nang) 25. Irianto, SH (Staf Ahli Walikota Bidang Hukum dan Politik) 26. Drs. Abdul Karim Ibrahim, MT (Staf Ahli Walikota Bidang Pemerintah an) 27. Drs. Pok Yong, M.Pd (Staf Ahli Walikota Bidang Ekonomi dan Keuan gan) 28. Drs. Mekhwanizar, MM (Staf Ahli Walikota Bidang Pemerintahann) 29. Said Parman (Staf Ahli Walikota Bidang Kemasyarakatan dan SDM)


Bisnis

SENIN 04 MARET 2013

5

Anda Bernyali? Ayo Test Drive Honda!

BATAM (PK) Honda Nagoya PT Pionika Automobil bekerja sama dengan BCA Finance menantang Anda test drive. “Kami sebulan ada di sini. Jadi yang berminat datang saja ke sini di depan Mustafa Plaza,” ujar Credit Marketing Officer BCA Finance, Palti Sihite bersama dengan marketing Honda Nagoya, Billy Santosa kepada Putra Kelana. Mau mobil apa saja akan mereka layani, yang penting keluaran Honda. Test Drive ini dilakukan sebagai strategi marketing Honda Nagoya bekerjasama dengan BCA Finance. “Untuk konsumen yang berminat membeli Freed ready stok, ada bonus kaca film v kool,” ujar Billy. Bagi konsumen yang berminat melakukan kredit mobil Honda melalui BCA Finance, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Syarat pertama yaitu harus memiliki rekening BCA. Usia pemohon harus berada pada posi-

si 21 sampai dengan 64 tahun saat pembiayaan berlangsung. Selanjutnya, masih ada lagi beberapaq syarat aplikasi yang harus disiap-

kan. Bagi pemohon perseorangan, yang harus disiapkan yaitu KTP suami istri beserta kartu keluarga atau surat nikah, rekening PLN atau PBB atau AJB atau

sertifikat kepemilikan rumah atas nama konsumen, fixed line, slip gaji atau surat keterangan penghasilan, SIUP, NPWP, dan TDP bagi pengusaha. Sedangkan bagi pemohon perusahaan, syarat yang harus dipenuhi yaitu KTP pengurus beserta pemegang saham, SIUP, TDP, NPWP, surat pengesahan menteri kehakiman, surat keterangan domisili perusahaan, rekening koran BCA tiga bulan terakhir, dan akta pendirian serta perubahannya. Berdasarkan informasi dari Billy, Honda Nagoya saat ini memiliki ready stok Honda Jazz 7 mobil, CRV 6 mobil, dan Brio 5 mobil. “Honda Jazz ready warna merah dan orange,” lanjutnya. Mobil CRV merupakan mobil keluaran Honda yang pertama kali dilaunching 3 tahun lalu. Jenis mobil terbaru dari Honda yaitu Brio dan Jazz yang dilauncing pada tahun 2012. “Jazz paling laris. Harga Jazz cash nya mulai dari 188 juta rupiah,” ujar Billy. (Nurul)

Salon Bayi Hadir di Batam BATAM (PK) Ingin memberikan yang terbaik bagi bayi Anda? Selain kasih sayang, Anda juga bisa memberikan perawatan spesial untuknya. “Ini adalah rumah sehat atau salon perawatan khusus untuk bayi dan anak,” ujar Dewi, pemilik Infancia ‘Baby & Kids Spa Salon’, yang bertempat di Perumahan Cendana tahap V blok E2 no o4 Batam Centre. Rumah sehat dan salon perawatan khusus untuk bayi dan anak ini untuk pertama kalinya hadir di Kota Batam, Infancia ‘Baby & Kids Spa Salon’ ini, selain memberikan pelayanan yang bagus, perawatan juga ditangani langsung oleh seorang yang ahli dalam memijat balita. Hal ini karena pemijatan pada balita bukan hal yang mudah tetapi harus dibutuhkan teknik pemijatan yang handal, “Tubuh balita kan masih sangat sensitif ya,” kata Dewi. Pijat bayi dan anak ini mempunyai banyak manfaat seperti melancarkan peredaran darah, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan suplai oksigen ke otak, serta meningkatkan kualitas tidur pada anak. Sedangkan manfaat baby swim dapat menjadi salah satu sarana olah raga untuk bayi, karena sangat baik untuk kesehatan dan tentunya juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Karena pelayanan dan kualitas memijatnya menyenangkan bagi balita, tak heran banyak ibu-ibu yang senang membawa balita mereka ke rumah sehat ini. “Pelanggan sudah lumayan banyak ya,” ujar Dewi. Ada berbagai macam perawatan yang disediakan rumah sehat ini seperti berenang bayi, berendam anak, facial coklat, creambath, pijat bayi, pijat anak, nail polish + art dan pijat aromatheraphy batuk pilek. Infancia ‘Baby & Kids Spa Salon’ ini buka pada pukul 10.00 WIB hingga 17.00 WIB setiap harinya termasuk hari libur. Biaya perawatannya antaraq lain paket baby care mulai dari Rp40 ribu sampai dengan Rp250 ribu sedangkan untuk kids care mulai dari Rp30 ribu sampai dengan Rp75 ribu tergantung dengan paket yang dipilih. Sedangkan untuk paket kids spa berkisar antara Rp125 ribu sampai Rp170 ribu.(Nurul)

Kulit Muka Bermasalah, Prestige Solusinya BATAM (PK) Kulit muka anda bermasalah? Kulit kering, berminyak, kulit sensitive, berjerawat memang tidak nyaman. Prestige Aesthetic Clinic memberikan solusinya. “Solusinya yaitu lakukan perawatan facial dengan produk Shotys hanya dengan harga Rp150 ribu saja,” ujar Marketing Manager Prestige Aesthetic Clinic, Hariana Lim. Klinik perawatan kecantikan Prestige memperkenalkan promo spesial Maret, yaitu facial Sothys yang cocok untuk berbagai masalah kulit seperti kulit kering, sensitif, kulit berminyak dan berjerawat, serta kulit normal. “Facial harga spesial ini bisa didapat di Prestige Baloi maupun di cabang Nagoya Citywalk,” tambahnya. Prestige Aesthetic Clinic juga melayani aneka perawatan rambut, kaki dan tangan serta injeksi vitamin juga hadir dengan harga terjangkau. Perawatan rambut berfungsi mengatasi kerontokan, berketombe, kulit kepala yang berminyak dan masalah lainnya. Aneka perawatan ini ditangani langsung oleh terapis profesional yang akan menganalisa dan mengatasi masalah rambut customer. Prestige Aesthetic Clinic Taman Kota Mas, juga memberikan perawatan kaki dan tangan dengan Gehwol hanya Rp99 ribu, serta aneka jenis injeksi seperti whitening, vitamin C, parafin, botox, dan fill-

er diskon mulai Rp15 sampai 25 persen. Selain promo utama, Prestige juga memberikan sejumlah perawatan tambahan seperti eye contour, perawatan bibir, dan ear candle. “Kami juga menghadirkan perawatan kaki dan tangan menggunakan produk unggulan dari Jerman, untuk mengatasi masalah mata ikan, jamur pada kuku, kaki bau, kaki kering, pecah-pecah dan masalah lainnya,” beber Ana. (Nurul)

Ada Kolam Renang di Hotel Karas Perspektif perumahan Pinang Mas Residence yang dikembangkan PT Pinang Mas Propertindo di Tanjungpinang

Dengan Rp5 Juta Bisa Punya Rumah TANJUNGPINANG (PK) PT Pinang Mas Propertindo (PKP Group) masih memiliki program promo untuk warga Tanjungpinang. Pengembang ini sedang memasarkan Perumahan Pinang Mas Residence yang terletak di Jalan Mekar Jaya 1, Batu 8 Atas, Tanjungpinang. Bagian Keuangan PT Pinang Mas Propertindo, Wawan, Kamis (28/2) mengatakan konsumen yang ingin membeli rumah cukup membayar Rp5 juta, langsung memiliki rumah yang diinginkan.

Selain itu, pembeli mendapatkan fasilitas lain berupa bebas biaya pengurusan AJB, BN, SHM dan BPHTB. ”Dengan Rp5 juta langsung dapat rumah, ya otomatis uang mukanya 0 persen,” ujar Wawan. Ditambahkan olehnya, kepemilikan rumah dengan membayar Rp5 juta ini untuk semua tipe. Perumahan ini membangun rumah dengan tipe 38/84, tipe 45/98, tipe 54/112 dan tipe 72/112. Bahkan bagi pembeli bisa mendapatkan hadiah berupa televisi, kulkas, AC. Mengenai kondisi rumahnya,

saat ini sedang naik atap. Sementara untuk rumah toko (ruko) sudah 80 persen rampung. Wawan memperkirakan bulan April dilakukan pengerjaan akhir (finishing) dan Agustus selesai semuanya. Ia berharap promo ini memberikan pilihan kepada warga Tanjungpinang yang sedang berpikir membeli rumah. Berminat? Bisa datang ke kantor pemasaran di Jalan DI Panjaitan nomor 9A Batu 6 Tanjungpinang atau bisa melalui telepon 081270122009, 085375786665 dan 081918599432.(TP)

TANJUNGPINANG (PK) Semakin ramai Tanjungpinang, semakin terbuka peluang tamu dari daerah lain berkunjung ke sini. Dan hotel menjadi hal yang berkaitan erat dengan kondisi tersebut. Salah satu hotel yang siap menampung warga yang membutuhkannya ialah Hotel Karas di Teluk Keriting. Belum banyak yang tahu jika di lokasi ini ada hotel berkesan elegan dengan tarif Rp220 ribu per malam. Manajer Operasional Hotel Karas, Febry, mengatakan, Jumat (1/1) hotel ini baru beroperasi dua bulan lalu. Diresmikan pada 18 Desember 2012 lalu. Menurutnya, pemberian nama hotel karena Karas merupakan salah satu pulau di Kepri. Pemiliknya sendiri berasal dari Surabaya. Mempromosikan hotel tempatnya

GGI HOTEL terletak di Daerah Jodoh, Pusat Bisnis Kota Batam, berseberangan dengan Mall Harbour Bay & Terminal Ferry International Batam - Singapore. Hotel Bintang 4 ini mempunyai Lobby yang terbaik dan gemilang. Setiap kamar telah dirancang minimalis dan rapi dihiasi dengan perabotan terbaik, seperti Televisi 32-inch Full-HD Smart TV, kecepatan akses internet, dan kualitas tempat tidur yang sangat baik & bantal empuk. Fitur kamar mandi memiliki bath up. Beragam kuliner nikmat ada di restoran kami. Apakah Anda berlibur dengan kekasih

bekerja, Febri mengatakan beberapa hal yang bisa dibanggakan. Di antaranya memiliki kamar yang unik dan bagus. Fasilitas di dalamnya televisi, LCD dan juga AC. Saat ini masih dalam pengerjaan berupa pembuatan kolam renang. Menurut Febi, selama beroperasi sudah banyak tamu dari mancanegara yang menginap. Salah satu yang menjadi kelebihan Hotel Karas ialah lokasinya yang berhadapan dengan laut. Sementara untuk warga lokal, kebanyakan masih didominasi pejabat dan pegawai. ”Selama dua bulan hotel ini dibuka, kebanyakan tamunya dari negara Singapura. Mereka biasanya menginap di sini rata-rata satu minggu,” jelasnya. Tahap awal, ada 20 kamar yang sudah siap digunakan. Setiap pengunjung mendapatkan makan pagi untuk dua orang dengan menu yang bisa dipilih.***

Dua karyawan Djoto Supermarket menunjukkan jenis kloset dan ponsel yang dapat dimiliki dengan satu harga.

Beli Kloset di Djoto Dapat HP Samsung TANJUNGPINANG (PK) Awal Maret menjadi kesempatan yang menarik bagi warga Tanjungpinang yang membutuhkan bahan bangunan lengkap. Karena Djoto Supermarket tengah mengadakan promosi bagi-bagi ponsel gratis untuk setiap pembelian kloset. Direktur Supermarket Bahan Bangunan Djoto, Lechan, Jumat (1/3) mengatakan supermat yang ada di Jalan DI Panjaitan Batu 9, Plaza Bintan Center Nomor 1 Tanjungpinang ini memang selalu memberikan keuntungan buat pelanggan yang berbelanja. Yang harus dimanfaatkan warga ialah pulang berbelanja kloset sambil menenteng ponsel. Kloset berhadiah ponsel ini harganya Rp1,690 juta. “Ponsel hadiahnya mereknya Samsung,”

jelas Lechan. Hal menarik lainnya ialah setiap pembelian cat bermerek Avitex bisa mengikuti undian. Ada kupon di dalam cat yang bisa diisi identitas pembeli dan dimasukkan kotak undian yang disediakan di Djoto. Kupon ini akan diundi dalam 6 periode di hadapan notaris, polisi dan pegawai dinas sosial. Periode pertama akan diundi Maret 2013, periode kedua Mei 2013, periode ketiga Juli 2013, periode keemapat September 2013, periode kelima November 2013 dan periode terakhir Januari 2014. Hadiah yang disediakan totalnya 61 unit sepeda motor Yamaha Mio. Catnya sendiri, dengan ukuran 5 kilogram harganya Rp99 ribu dan untuk 25 kilogram Rp420 ribu.(TP)

Spesialis Produk Fashion Branded Original di Nagoya Our Address Jl. Duyung, Sei Jodoh Batu Ampar Batam - INDONESIA 29453 Tel. No.: +62 778 430 999 Fax No.: +62 778 454 666

BATAM (PK) Anda pecinta produk fashion branded original? Ini kabar menarik untuk Anda. Ada Beca Clloection di belakang hotel Holiday, Nagoya. “Kami buka toko baru di komplek Bumi Indah Nagoya,” ujar Hokki Budiman, pemilik Becca Collection di Blok E nomor 5 Komplek Bumi Indah, Nagoya belakang Holiday hotel. Becca Collection menyediakan aneka macam parfum, tas, jam tangan dan fashion branded original. Hokki me-

mastikan, seluruh koleksi fesyennya baik itu tas, jam tangan, parfum dan lainnya adalah original bukan tiruan atau KW. “Untuk merek jam tangan terkenala da Aigner, Burberry, Seico. Semua original,” sebutnya. Pindah toko ini menurut Hokki atas permintaan pelanggan dan untuk meningkatkan pelayanan Becca Collection kepada konsumen. “Kami juga jual aneka tas branded seperti Bonia, Bufallo dan banyak merk terkenal lainnya,” katanya.(Nurul)


Seni & Budaya

A HANG KAFRAWI Lahir di Teluk Belitung, Kepulauan Meranti dan aktif dalam berbagai aktivitas seperti teater dan sastra. Dia juga tercatat sebagai Ketua Jurusan Bahasa Indonesia di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Lancang Kuning dan dosen di Akademi Kesenian Melayu Riau. Bermastautin di Kota Bertuah Pekanbaru.

SENIN 04 MARET 2013

6

HAMPA

KHIR-akhir ini Atah Roy dilanda kerisauan yang luar biasa; makan tak enak, tidur tak nyenyak, mandi pun ia malas. Buku klasik Melayu, Hikayat Hang Tuah, sudah beberapa hari berada di tangannya. Buku itu sebenarnya sudah beberapa kali pula selesai dibaca oleh Atah Roy, namun Atah Roy seakan tidak bisa melepaskan buku itu dari tangannya. Peristiwa dalam buku itu terus menusuk-tusuk otaknya. “Raja Alim, raja disebah. Raja zalim, raja disanggah,” kalimat yang melompat dari tokoh Hang Jebat, terus saja mengusik pikiran Atah Roy. Kalimat itu bagi Atah Roy saat ini seperti harapan menuju hamparan cahaya. Namun Atah Roy ragu, kalimat itu akan menjelma menjadi bumerang yang akan menghantam diri orang yang mengucapkan. Bukankah Hang Jebat harus mati di tangan Hang Tuah setelah mengucap dan sekaligus melaksanakan kalimat itu. Hang Jebat dicap sebagai pedurhaka. Apakah pendurhaka namanya ketika kerajaan tidak memberi tempat lagi untuk rakyatnya menghirup udara kemakmuran dan keadilan? Kekhawatiran Atah Roy bertambah-tambah ketika menyaksikan berita yang terjadi di negeri ini. Semua tokoh yang diharapkan mampu membawa kemakmuran dan kesejahteraan rakyat, tersandung permasalahan yang tidak untuk rakyatnya. Bahakan tokoh-tokoh yang diharapkan itu seperti benalu menusuk ke tubuh rakyat. Mereka seakan memang tidak memperhatikan rakyat. Kepentingan pribadi menghanguskan kepentingan orang banyak. Atah Roy menggelengkan kepalanya berkali-kali. Tokoh Hang Jebat dalam hikayat itu, menjelma di benaknya. Perubahan yang dibawa Hang Jebat untuk menyadarkan sultan menjadi petaka bagi dirinya. Hang Tuah, orang yang menyebabkan Hang Jebat melakukan perlawanan terhadap sultan, memaksa Hang Jebat untuk mengalah atas kezaliman yang dilakukan sultan. Atah Roy semakin takut; takut dengan tidak akan muncul orangorang seperti Hang Jebat di negeri ini. Di negeri ini, pada hari ini,

bermunculan orang-orang bermuka seribu; Orang-orang yang menunggu keadaan tidak menentu, dan muncul sebagai pahlawan. Orangorang yang tidak memiliki rasa malu menjulurkan lidahnnya sepanjang mungkin, demi untuk menjilat orang yang sedang berkuasa. Melompat dari kelompok satu, ke kelompok yang lain untuk meraup keuntungan diri sendiri. “Sudahlah Tah, tak usah dipikirkan sangat tentang negeri ini. Seperti kapal, negeri ini akan tenggelam. Ini bukan disebabkan nahoda kurang paham Tah, tapi nahoda banyak kehendak. Tujuan perahu dan penumpangnya sederhana saje, perahu sampai pade pelabuhan, penumpangnya bahagia. Sekarang tidak Tah, nahoda asik nak membeluk-beluk perahu ni, agar lame menjadi nahoda di tengah laut bergelombang. Kalau tak ade gelombang, die buat gelombang sendiri, Tah,” ujar Leman Lengkung disaat melihat Atah Roy termenung di kursi tamu rumahnya. Leman Lengkung pun duduk dekat Atah Roy. “Ape nak dipikirkan lagi Tah, kalau dah semuenye tak dapat diharap,” tambah Leman Lengkung. Atah Roy menatap Leman Lengkung dengan tatapan penuh makna. Atah Roy tak menyangka, Leman Lengkung yang mewakili generasi muda, kehilangan harapan. Atah Roy pun teringat kisah Hang Nadim, disaat orang dewasa kehilangan akal membendung serangan todak, Hang Nadim muncul dengan pikiran yang berlian menyelesaikan masalah. “Dikau tak same dengan Hang Nadim, Man,” ucap Atah Roy lirih. “Tah, negeri ini dah tak menghargai pemikiran berlian untuk menyelamatkan negeri ini de. Orang-orang hanye sibuk mengurus dirinya sendiri. Kalau ade pemikiran untuk menyelamatkan negeri ini dari kehancuran, selalu pemikiran itu dianggap suversif alias kualat alias mendurhaka,” jelas Leman Lengkung yakin. “Tapi kite tidak boleh menyerah dan menguburkan harapan, Man. Apelagi generasi mude macam dikau ni!” Atah Roy sedikit emosi. “Di mane harapan nak disangkutkan lagi, Tah? Atah membace dan menyaksikan bagaimane tokoh-

tokoh yang katenye nak melakukan perubahan tersangkut masalah diri sendiri. Belum lagi kehendak-kehendak penguasa untuk mempertahankan kekuasaannya, selalu menggunakan care menekan. Kite-kite juga yang jadi korbannye, Tah,” Leman Lengkung bertambah yakin. “Dikau tidak boleh bercakap macam tu, Man. Hang Nadim tidak pernah gentar mengeluarkan pendapatnye, walaupn akhirnya ia dihukum bunuh,” kata Atah Roy mencoba membangkitkan semangat Leman Lengkung. “Inilah gambarannye Tah. Hang Nadim harus mati, hal ini disebabkan orang-orang yang memiliki kekuasaan takut Hang Nadim menjadi raksasa dapat mengalahkan mereka. Penguasa di zaman itu juge tidak melihat bahwe ape yang dedahkan Hang Nadim untuk kebaikan orang banyak, mereka hanye melihat Hang Nadim sebagai pengacau sistem yang mereke bangun,” Leman Lengkung teguh pendirian. “Kalau pemikiran generasi mude macam ni, memang tak ade harapan negeri ini berbenah diri. Aku tak ingin negeri kite ini hancur disebabkan kepentingan-kepentingan sesaat, Man,” suara Atah Roy mulai melemah. Keibaan terasa mendera Atah Roy. “Kemane kita nak menuangkan gagasan lagi, Tah? Pusat sibuk dengan dirinye sendiri, daerah dah tak tentu arah. Orang-orang hanye bangga dengan dirinye. Setiap kali ade gagasan baru untuk kepentin-

gan orang banyak dianggap nak melawan pemerintahan,” tambah Leman Lengkung lagi. “Aku teringat Hang Jebat, Man,” ujar Atah Roy seperti mengiba. “Payah Tah, zaman kenen ni banyak musang berbulu ayam. Bahkan ayam pun dah berbulu musang, kalau tidak memang tak bisa hidup de,” Leman Lengkung tetap yakin dengan pendiriannye. “Kalau macam ini, ape nak kite buat?” Atah Roy macam frustasi. “Entahlah Tah, semuenye dah tak dapat diharap lagi,” tutur Leman Lengkung ikut tak bersemangat. Atah Roy kembali menggelengkan kepalanya. Ia sudah kehilangan

akal untuk menyadarkan Leman Lengkung. Buku Hikayat Hang Tuah yang berada di tangannnya beberapa hari ini, diletakkan di atas meja. Atah Roy pun meninggalkan Leman Lengkung sendiri. “Harapanku yang hampa,” ucap Atah Roy sambil melangkah menuju ke kamarnya. Leman Lengkung menenguk Atah Roy pergi, kemudian Leman Lengkung berucap, “Betulkan di negeri ini tidak ade harapan lagi?” tiba-tiba angin membalik halaman buku Hikayat Hang Tuah, Leman Lengkung membaca ucapan Hang Jebat “Raja zalim, raja disanggah. Raja alim, raja disembah.” Leman Lengkung berpikir lalu dari mulutnya bertanya, “Siapa berani?” ***

Pelangi Di Museum Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah “Tuai padi antara masak Esok jangan layu-layuan Intai kami antara nampak Esok jangan rindu-rinduan” TERDENGAR sayup merdu lantunan suara seorang gadis berbaju ungu berkerudung putih tulang, sedang duduk anggun di beranda Museum Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah. Didalam hatinya ia bercakap-cakap ringan melepas lelah, meluruskan otototot kaki. Ia telah mencukupkan hari ini dengan tuntas. Namun rasanya ia masih dalam keadaan gamang menghadapi hari esok. Mungkin esok adalah hari penentuanya diakhir masa sekolah. Tak terasa ia sudah hampir masuk perguruan tinggi. Namanya Syarifah Nurhafizah, namun orang memanggilnya dengan sebutan Fiza. Kini, ia hampir menamatkan pendidikannya di sekolah menengah atas kelas XII jurusan Ilmu Sosial disalah satu sekolah ternama dikota kelahirannya ini. “Aduh, sungguh tidak terasa aku sudah hampir kuliah, besok adalah pengumuman Ujian Nasional yang paling ku nantikan namun berdebarnya luar biasa” ucap Fiza di sela beranda Museum Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah. Ia sedang menanti teman sekelasnya untuk berbincang-bincang ringan sambil menyeka waktu yang terus berlalu. Detik yang terus berlalu, ia syukuri dan hadapi dengan ikhlas. Dan akhirnya sebuah mobil sedan mewah berwarna silver berplat istimewa berhenti didepan pintu masuk museum itu. Fiza terperangah sejenak dan melihat kearah sana. “Hei...Fiza!” teriak seorang wanita berkerudung hijau toska melambai ke hadapan Fiza. Dialah Nurul, teman karib Fiza. Memang, ia anak orang kaya. Orang tuanya adalah salah satu pejabat daerah yang mentereng itu. “Hei...Rul” balas Fiza. “Hei, Maaf ya, saya terlambat, sudah lama kamu menunggu disini? Tadi saya ke bandara untuk mengantar ayah Surabaya.” ujar Nurul kepada Fiza. “Oh, tidak mengapa Rul, saya juga baru tiba disini, sekitar 15 menit yang lalu.” balas Fiza. Setelah lama berbincang ringan diberanda itu, Fiza dan Nurul mulai menggerakkan kaki mereka ke ruangan Filologika di Museum itu. Dan sambil melangkahkan kakinya, mereka berbincang tentang perasaan mereka yang tak lama lagi berpisah karena Nurul akan melanjutkan pendidikannya di Bandung.

“Rul, apakah saya boleh menanyakan sesuatu kepadamu? Tapi kamu harus janji untuk tidak marah dan tidak tersinggung?” ucap Fiza sambil berkeliling himpunan meja-meja kaca diruangan itu. “Memangnya ada apa Fiz? Sepertinya kamu sungguh-sungguh? Dan kamu sudah saya kenal sejak duduk di kelas X. Untuk apa saya harus tersinggung dengan ucapanmu, saya sudah mengenalimu lama Fiz. Ayolah, katakan saja, jangan malu-malu!” tantang Nurul. Dengan penuh gemetar Fiza berusaha mengeluarkan kata-kata sambil melangkah tepat di depan dokumen Kapitan Cina. “Rul, apakah kamu tidak malu berteman denganku? Saya adalah anak seorang nelayan yang sehari-hari hanya berbau amis ikan. Sedangkan kamu adalah anak pejabat hebat yang hari-harimu dihiasi dengan kemewahan dan harum mewangi bagaikan minyak kasturi.” Ujar Fiza dengan lembut. Nurul berjalan menghampiri Fiza dan berbisik lirih kepadanya “Fiza, kenapa kamu bisa bicara demikian. Saya saja tidak pernah berfikir tentang hal itu. Saya tak pernah mau terlahir sebagai anak seorang pejabat. Namun itu sudah menjadi takdir Yang Kuasa, saya terlahir untuk menjadi seperti ini. Dan kamu juga pasti akan meminta untuk tidak terlahir sebagai anak seorang nelayan. Syukurilah Fiza, semua itu sudah diatur olehNya. Tak perlu kamu sesali lagi.” Ucap Nurul. “Tapi Rul, saya yang merasa tidak enak dengan teman-teman kita yang lainnya. Mereka menganggap saya tidak pantas menjadi temanmu.” Lirih Fiza. “Sudahlah, janganlah kamu berfikiran begitu. Kamu harus ingat peribahasa Anjing mengonggong kafilah berlalu. Jalani hidup ini, jangan hiraukan ocehan orang. Mereka hanya iri dan tak seberuntung kamu Fiza.” Ucap Nurul dengan tenang. Sambil mengarahkan kaki mereka ke ruang sebelah museum ini yaitu diruang Etnografika. “Hei, Fiza...coba kamu lihat benda ini, cantik bukan?” heran Nurul “Mana Rul...?” tanya Fiza heran. “Ini, bentuknya seperti daun sirih. Berukir emas dan ada tulisan arab melayunya” kagum Nurul terhadap benda itu. “Oh, itu namanya cogan Rul. Cogan ini adalah regalia atau alat kebersaran pada masa kerajaan melayu JohorRiau-Lingga, Rul. Coba kamu lihat keterangan dibawah itu” jelas Fiza. “Wah... luar biasa pendahulu kita.

Sangat kreatif dan memiliki nilai histori yang abadi. Tapi sayang, ini hanya duplikatnya saja. Yang orisinil ada di Museum Nasional Jakarta.” Ucap Nurul. “Iya Rul. Kenapa kita tidak bisa menciptakan hal yang monumental? Ah...sudahlah jangan difikirkan, ayo kita ke ruangan lain. Saya ingin sekali melihat ruangan alam perkawinan melayu.” Ajak Fiza. “Ayolah Fiz...” tegas Nurul. *** “Astaghfirullah... terkejut saya Bu!” Fiza terkejut. Tiba-tiba saja seorang ibu berada disebalik pintu ruangan Alam Perkawinan di Museum Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah. “Maaf nak, ibu sudah mengejutkanmu!” jawab itu itu. “Oh, tidak mengapa Bu. Ibu tiba-tiba saja ada disebalik pintu ini. Bolehkah kita berkenalan Bu?” jawab Fiza. “Nama saya Diah. Saya kagum sekali melihat pakaian-pakaian melayu disini. Apalagi dengan pakaian pengantin berikut dengan asesorisnya. Sungguh menawan hati saya.” Ucap Bu Diah. “Wah, kalau begitu Ibu dan saya sehati, hahahahaha” gurau Nurul. “Coba kamu lihat, baju kebaya labuh itu. Indah bukan? Tapi sayang, kenapa pada saat ini sangat jarang wanita melayu yang ingin memakai pakaian khas itu? Apalagi remaja wanitanya, sungguh menyedihkan.” Ujar Bu Diah. “Hmmm...iya Bu. Sudah sangat jarang sekali. Dulu Almarhumah Nenek saya gemar sekali memakai baju itu dan bahkan ia jahit baju itu sendiri. Kini sudah tidak ada lagi penerusnya. Katanya risau, panas, rimas dan tidak relevan dipakai lagi saat ini. Tapi saya sangat sering mengenakannya bila saya pergi mengaji atau kegiatan-kegiatan di masjid” tegas Fiza. Fiza memang pintar mengaji dan beberapa kali memenangkan STQ dan MTQ di tingkat Kota Tanjungpinang bahkan Nasional. Dan Fiza sangat aktif di organisasi Remaja Masjid di Kota ini. “Benar sekali apa yang diucapkan oleh nak Fiza itu. Zaman sekarang, anak-anak muda lebih senang mengikuti tren dan mode masa kini bukan masa kuno. Mereka lebih senang mengenakan pakaian yang “kurang bahan” yang sebenarnya menyusahkan dirinya sendiri. Kalau ditarik kedepan, nampak yang dibelakang, kalau ditarik sebelah kiri, terjungkal dikanan. Sebenarnya itu sungguh menyiksa diri mereka.” Ucap Bu Diah.

“Benar Bu. Saya setuju!” sambung Nurul. “Hmm.... kalau begitu saya pamit dulu ya Nak! Saya sudah cukup lama berkeliling disini.” Ujar Bu Diah. “Oh, terima kasih Bu.” Ucap Nurul penuh semangat. “Ibu permisi dulu ya. Assalamualaikum” pamit Bu Diah. “Waalaikumsalam...” ucap mereka serentak. *** Mereka masih berada diruangan Alam Perkawinan Melayu museum itu. Sangat tampak jelas kekaguman Fiza dan Nurul akan pakaian pengantin Melayu yang disajikan di dalam ruangan itu. “Fiz, lihat itu yang sedang bersanding. Memakai baju kebesaran kerajaan Melayu berwarna kuning. Luar biasa, sederhana namun indah. Seandainya saja saya...” kagum Nurul sambil menghayal. “Halooo... jangan suka mengahayal, Rul. Tak baik anak gadis selalu menghayal!” gurau Fiza. “Ah, kamu bisa saja. Saya tidak menghayal, tapi berandai-andai kalau...” ucap Nurul. “Sudah...sudahlah... jangan menghayal dan jangan berandai-andai.” Potong Fiza. “Ih... kamu ini selalu saja begitu.” Gumam Nurul kepada Fiza. “Rul, kita ke ruangan sebelah yuk!” ajak Fiza sambil melangkahkan kakinya di ruangan sebelahnya yaitu ruang Teknologika. Ruangan Teknologika berisikan benda-benda yang merupakan hasil kreasi dan cipta para pendahulu, baik yang digunakan sebagai alat musik, alat mata pencaharian dan atau alat bantu kehidupan mereka pada zaman dahulu. Tampak kekaguman yang teramat sangat pada raut wajah Nurul. “Wahh... luar biasa...!” kagum Nurul. “Biasa sajalah Rul, tak perlu berlebihan begitu!” ejek Fiza. “Ini sudah luar biasa, Fiz. Aku kagum sekali dengan ruangan ini!” ujar Nurul. “Ah, kamu itu semua dikagumi. Hahahah...” sindir Fiza. “Ini alat apa. Unik benar alat ini. Seperti piano!” tanya Nurul kepada Fiza. “Itu namanya akordion. Alat ini digunakan untuk kesenian. Kamu pernah tidak melihat kesenian Ghazal?” jelas Fiza. “Ghazal? Sepertinya pernah.” Ujar Nurul. “Nah, alat ini merupakan salah satu penunjang musik ghazal!” jelas Fiza. Seiring dengan waktu yang berjalan terus. Fiza dan Nurul terjebak dalam suatu hujan yang deras disiang itu.

“Aduh, hujan Fiz. Ayo kita keluar. Kita duduk-duduk saja di bangsal itu!” ajak Nurul sambil menarik tangan Fiza keluar ruangan itu. Sampailah mereka di bangsal itu. Di rinai hujan yang terus membasahi bumi. Mereka terjebak dalam keheningan dan kesunyian di museum itu. Hari itu hujan sangat lebat, sehingga mereka berkutat dalam kedinginan. Angin cukup kencang, meniup sekujur tubuh gadis yang bersahabat itu. “Fiz, luar biasa hujan hari ini. Angin cukup kencang. Tapi rasanya hari ini sangat indah. Tak bisa saya ungkapkan dengan kata-kata.” Ujar Nurul. “Benar sekali. Saya pun juga merasakan hal yang tak biasa, saya melihat ada keindahan yang mempesona disebalik rahasia rintik hujan yang turun diselingi deru angin yang cukup kencang disini.” Tegas Fiza. “Fiz, tak terasa memang. 3 tahun kita bersahabat, suka dan duka diarungi bersama. Rasanya saya tak mau pisah denganmu, Fiza. Tapi, keadaan ini memanglah tak mungkin. Saya akan pergi jauh untuk kuliah di Bandung. Mungkin ini adalah pertemuan terakhir kita, Fiz!” ucap Nurul dengan lirih. “Kamu benar, Rul. Saya pun demikian, tak ingin pisah denganmu yang merupakan sahabat karibku. Tapi kamu harus pergi, lanjutkan citacitamu menjadi seorang dokter di Bandung. Tinggalkan saya dengan sebuah tekad dan temui saya kesuksesan. Saya yakin kamu pasti bisa melaluinya” ucap Fiza sambil menegarkan Nurul. Mereka pun saling berpelukan dan sambil menyeka air mata mereka. Seiring dengan itu, hujan pun reda. Tinggallah sebuah cahaya indah yang menyembul diatas atap Museum Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah. Seberkas pelangi menghiasi langit. Sejurus dengan itu, mereka pun saling melepaskan pelukan hangat dan melihat kagum atas indahnya pelangi diatas atap Museum itu. “Fiza... lihat pelangi itu. Indah sekali.” tegas Nurul. “Benar. Saya berharap, persahabatan kita seindah pelangi itu. Dan akan menghiasi dunia ini dikala kita menjadi orang yang sukses.” Harap Fiza. “Mudah-mudahan doa kita bersama dikabulkan oleh Allah SWT.” Doa Nurul. Seiring dengan itu, mereka pun berjalan menuju pintu keluar sambil bergandengan tangan yang tak pernah lepas hingga Nurul masuk ke dalam sebuah mobil sedan mewah berwarna silver berplat istimewa itu. ***

FAKHRIYANSYAH Lahir di Tanjungpinang, 05 Mei 1991. Saat ini sebagai Mahasiswa semester 8 di Prodi Bahasa Indonesia FKIP UMRAH dan bekerja sebagai Pengelola Perpustakaan SMP Negeri 5 Tanjungpinang. Kegemarannya dalam menulis puisi dan cerita pendek bermula dari SMP. Dan beberapa karyanya dipublikasikan di berbagai media cetak lokal maupun nasional seperti Batam Pos, Haluan Kepri, Koran Peduli, Tanjungpinang Pos, Putra Kelana dan Republika. Kebanyakan puisi dan cerpen yang dibuatnya selalu berlatarkan kehidupan sehari-hari di Kota Tanjungpinang. Kini, dengan hobbynya yang menulis puisi, Fakhri telah menelurkan sebuah buku kumpulan puisi yang ditulisnya dengan tajuk “Kita dalam Kata” dan puisinya juga termasuk dalam buku antologi puisi “Sayap-Sayap Bening” yang ditulis oleh sastrawan muda Kepri. Fakhri juga aktif dalam kegiatan sosial dan budaya, antara lain sebagai Sekretaris Majelis Anak Negeri Tanjungpinang (MANTAP), Koordinator bidang Pengembangan dan Pelestarian Budaya Melayu di Ikatan Pustakawan Indonesia Kota Tanjungpinang, Penggiat Sastra, Seni dan Budaya Kota Tanjungpinang, Sekretaris Masjid Ar Rahim Teluk Keriting dan Ketua Ikatan Remaja Masjid Ar Rahim Teluk Keriting.

Redaksi menerima kiriman naskah baik berupa essei, catatan kebudayaan ataupun laporan yang berkenaan dengan seni dan budaya. Kirimkan tulisan ke Email : redaksi@kepribangkit.com


Pendidikan

SENIN 04 MARET 2013

7

SMPN 7 Tanjungpinang

Bakal Jadi Sekolah Standar Nasional SMPN 7 Tanjungpinang yang berlokasi di Jalan Adisucipto KM 11 Tanjungpinang memiliki jumlah siswa cukup besar yakni mencapai 928 orang. Dari jumlah itu terbagi dalam 24 rombongan belajar (rombel). Terbagi untuk kelas 7 sebanyak 8 rombel, kelas 8 ada 8 rombel dan kelas 9 terdapat 8 rombel. Meski jumlah siswa besar, namun tidak ditemui kendala dalam proses belajar mengajar. Untuk proses pembelajaran terhadap siswa, dilakukan pada pagi hingga siang hari dan satu shift saja, tidak parallel. Hal ini terkait ketersediaan ruang belajar yang memenuhi jumlah rombel.

B

AHKAN dalam kelulusan Ujian Nasional (UN) tahun lalu, dari 390 siswa kelas 9, tercatat seluruhnya berhasil lulus atau prosentasi kelulusan mencapai 100 persen. Menjelang pelaksanaan UN tahun 2013 yang segera digelar beberapa minggu kedepan, sekolah ini telah menempuh trik tersendiri, agar 262 siswa kelas 9 berhasil lolos dalam UN. Dari sekian banyak trik yang diterapkan, salah satunya yakni meminta kepada siswa yang gagal dalam Try Out (TO) baik di gelar Dinas Pendidikan maupun sekolah, untuk menentukan sendiri guru yang cepat dan dianggap mudah untuk dimengerti dalam menyampaikan materi pelajaran. Hal ini bertujuan, memudahkan siswa untuk cepat menangkap dan memahami materi pelajaran. Untuk upaya ini, maka pihak sekolah melibatkan guru kelas 7 dan 8 untuk membimbing langsung siswa kelas 9, disamping guru kelas 9 sendiri. Bahkan bagi guru mata pelajaran diberikan reward setiap tahun, yang nilai UN mengalami kenaikan. Kepala SMPN 7 Tanjungpinang, Dra Dewi Suryana, melalui Wakil Kepala SMPN 7 Tanjungpinang Misnaneli ditemui di sekolah Sabtu 2 Maret 2013 menjelaskan, persiapan menghadapi UN 2013 diantaranya pihak sekolah telah menggelar try out selama 3 kali. Ditambah try out yang dilaksanakan Dinas Pendidikan sebanyak 2 kali. Sehingga jumlah try out yang diikuti siswa kelas 9 sebanyak 5 kali. Selama try out, maka ruang kelas hanya diisi 20 siswa. Selain itu, dilaksanakan terobosan sejak September 2012 lalu, dimana 1 ruang kelas diisi sebanyak 25 siswa dibimbing oleh 2 guru dan 2 hingga 4 siswa yang memiliki nilai bagus. Dengan melibatkan siswa yang memiliki nilai bagus, maka bisa mengajar kawan kawannya di kelas. Sebelum digelar terobosan, pihak sekolah terlebih dahulu memanggil orang tua ke sekolah untuk mensosialiasikan tentang kelulusan siswa. Dengan upaya ini diharapkan ada dukungan dari orang tua wali murid untuk mendorong putra putrinya agar

Catatan Oemar Bakrie

OLEH: Maswito Adalah penulis buku Nasibmu Oemar Bakri (Catatan Nurani Seorang Guru) dan Ismeth Abdullah Sang Penggerak Pembangunan Kepri

SUATU hari seorang sahabat bertanya kepada Nabi Muhammad. “Bagaimana pendapatmu tentang orang yang berperang untuk mendapatkan upah dan pujian. Apakah ia akan memperoleh pahala?” Nabi Muhammad tegas menjawab, “Ia tidak akan mendapatkan apaapa.” Penasaran dengan jawaban Nabi Muhammad, sahabat itu mengulangi pertanyaan yang sama sampai tiga kali berturut-turut. Nabi Muhammad pun mengulang jawaban yang sama dan menambahkan Allah tidak akan menerima suatu amal kecuali yang dikerjakan secara ikhlas. Jawaban Rasulullah seperti diriwayatkan Abu Ummah tersebut pantas menjadi renungan bagi kita bersama. Sudahkan kita berbuat ikhlas? Jika belum mari kita samasama menjalankan nasehat Nabi Muhammad tersebut. Jika sudah, syukur alhamdulillah. Bagi kita manusia biasa yang tak luput dari segala kekurangan sulit memang untuk berbuat ikhlas, berbeda halnya dengan seorang sufi sejati. Bagi

belajar sungguh sungguh dalam menghadapi UN. Dukungan orang tua wali murid sangat diperlukan oleh pihak sekolah dalam mendukung kelulusan siswa ini. Bahkan dirinya meminta kepada orang tua untuk memberikan bekal makanan kepada putra putrinya di sekolah, disaat menghadapi try out maupun terobosan. Menurutnya, siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu, tidak dipungut biaya sepeserpun untuk pelaksanaan terobosan maupun try out di sekolah. Bahkan diberikan bantuan dana transportasi bagi siswa kurang mampu yang dikucurkan setiap tiga bulan sekali. Lebih dari itu, bagi siswa kurang mampu yang berprestasi diberikan beasiswa. Beasiswa tersebut berasal dari Pemko Tanjungpinang maupun Pemprov Kepri. Direncanakan, sekolah yang telah terakreditasi A tahun 2012 ini, bakal ditetapkan sebagai Sekolah Standar Nasional (SSN) oleh Pemerintah Provinsi Kepri pada Juli 2013 mendatang. Bersamaan dengan SMPN 4 Tanjungpinang. Selama ini, SMPN 7 Tanjungpinang telah berhasil meraih prestasi di bidang capaian hasil rata rata UN per Mata Pelajaran. Berdasarkan data, capaian nilai rata rata UN tahun ajaran 2011/2012 nilai rata rata 7,14. Sebelumnya tahun 2010/ 2011 nilai rata rata UN 6,82 sedangkan tahun ajaran 2009/2010 nilai rata rata UN 6,52. Sementara itu, syarat untuk sekolah berstatus SSN memiliki nilai rata rata UN minimal 6,85. “Capaian nilai rata rata UN meningkat setiap tahun,” sebut Misnaneli. Menurutnya, semestinya SSN diterima sekolah ini sejak tahun lalu. Namun ada kesimpang siuran antara pemerintah pusat dan Pemprov Kepri terkait siapa yang menyerahkan Surat Keputusan (SK) SSN ini. Pemerintah pusat menyebutkan untuk penetapan dan penyerahan SK SSN dilimpahkan kewenangan kepada pemerintah Provinsi. Sementara itu, Pemprov Kepri menyatakan untuk penetapan SSN dilakukan oleh pemerintah pusat. Setelah dilakukan koordinasi, maka Pemprov Kepri akhirnya akan menetapkan SMPN 7 sebagai sekolah yang

menyandang status SSN pada Juli 2013 mendatang. Syarat SSN selain penilaian terhadap cakupan 8 standar nasional juga sarana dan prasarana. Ketersediaan sarana dan prasarana di sekolah telah tersedia labor IPA dan labor computer serta perpustakaan yang lengkap. Hanya saja, sekolah ini belum memiliki aula. Untuk ketersediaan tenaga pengajar tidak ditemui kekurangan. Jumlah tenaga pengajar saat ini mencapai 47 orang. Bahkan untuk guru Bimbingan Karier (BK) ada 3 orang. Sedangkan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia 4 orang, guru Bahasa Inggris 4 orang dan guru Matematika tersedia 6 orang. Selain mengajar mata pelajaran, guru juga dilibatkan langsung dalam kegiatan esktra kurikuler di sekolah. Jumlah kegiatan ekstra kurikuler sebanyak 14 jenis. Untuk setiap jenis kegiatan pengembangan diri ini dilibatkan sebanyak 2 guru untuk membimbing dan mendampingi siswa. Diantara kegiatan ekstra kurikuler tersebut yakni PMR, PKS, Badminton, sepak bola, seni music, seni tari, seni vocal, seni puisi, apresiasi sastra, kompang, marawis, pianika, seni Baca Al Quran. Sebagian besar siswa, memilih ikut dalam kegiatan ekstra sepak bola dan badminton. Sedangkan paling sedikit peminat kegiatan esktra kurikuler di seklah ini yakni seni baca Al Quran. Menurut Misnaneli, untuk menentukan pilihan kegiatan esktra kurikuler ini, pihak sekolah telah menyebarkan angket atau formulir untuk diisi oleh setiap siswa. Mengingat, kegiatan esktra kurikuler ini disesuaikan dengan minat dan bakat siswa. Sementara itu, kenakalan siswa di sekolah ini terbilang minim. Salah satunya bermain di kelas saat jam istirahat. Sedangkan kenakalan siswa berupa cabut saat jam pelajaran ternyata tidak ditemui di sekolah ini. “Siswa tidak masuk terobosan saja, pihak sekolah langsung menghubungi orang tua siswa,” ungkap Misnaneli. Minimnya kenakalan siswa ini juga berkaitan dengan jumlah guru BK di sekolah sebanyak 3 orang. Dimana kenakalan siswa cepat terjaring. (Heny)

Dewi Suryana

Misnaneli

Arti Sebuah Keikhlasan seorang sufi sejati, keikhlasan bukan lagi sesuatu yang harus terus dipupuk hingga tumbuh dan bersemai menyelimuti seluruh hati. Hati seorang sufi sejati telah sedemikian rapat terbebat oleh rindu dendam kepada Sang Kekasih. Ikhlas dengan demikian adalah bagian dari jiwa mereka tanpa terpisahkan kembali. Tidak demikian bagi orang kebanyakan. Orang-orang yang mualaf di jalan sufi. Orang-orang yang masih belajar menekuninya, bagai seorang bayi yang baru belajar menapakkan kakinya di tanah. Bagi kita yang berada di kawasan itu, keikhlasan adalah hal yang harus diupayakan dengan keras. Tanpa upaya itu, tangga menuju puncak keikhlasan tidak akan tertapaki. Ketidakmampuan mencapai puncak keikhlasan akan mustahil membuat kita sampai di jalan sejati yang tasawuf. Upaya kerja keras menuju ikhlas itulah yang ditempuh Ibrahim bin Adham saat pencarian spiritualitasnya. Semula ia seorang penguasa wilayah Balukhistan, kawasan sekitar

Afghanistan–Pakistan sekarang. Konon mata Ibrahim terbuka setelah menghukum cambuk seorang pembantunya yang ternoda untuk mencoba tidur di ranjang tempat tidurnya. Juga setelah seorang asing berjalan di atap istananya. Ibrahim menegur orang itu, dan bertanya apa yang dilakukannya. Orang itu menjawab bahwa dirinya tengah mencari unta. Ibrahim menyebut bahwa tentulah orang itu sudah gila karena mencari unta di atap istana. Namun orang itu menangkis sembari mengatakan, “Bukankah Tuan mencari Tuhan di istana?” Sejak itulah Ibrahim meninggalkan istananya untuk berguru pada sufi besar Bayazid Bustami. Ibrahim harus menjalani latihan ketat. Keikhlasan sebagai mantan penguasa benar-benar diuji. Suatu kali ia ‘terjebak’ mengekspresikan kejengkelannya atas suatu penolakan terhadap hasil kerjanya dengan berkata seorang diri. “Kalau sekarang aku masih seperti dulu zaman menjadi raja, kau pasti akan kubunuh. Ucapan itu membuatnya harus memperpanjang ujian. Di saat

lain, ia tampak bermuka masam. Itupun membuat Bayazid memperpanjang ujian bagi Ibrahim. Baru setelah melampaui semua itu, Ibrahim dapat menekuni jalan sufi secara baik. Ikhlas adalah jalan meluncur menuju penenggelaman hati ke dalam samudra-Nya. Ikhlas adalah anak tangga menuju keharibaan-Nya. Istilah ikhlas sering diartikan sebagai pemurnian tujuan untuk bertaqarub kepada Allah dari segala hal yang mengotorinya. Dengan kata lain, ikhlas adalah menjadikan Allah sebagai satu-satunya tujuan ketaatan dengan mengabaikan penilaian makhluk lainnya. Tidak ada perjuangan tanpa keihlasan. Itulah nilai yang paling dini diajarkan di berbagai pondok pesantren. Itu pula nilai utama yang menjadi landasan banyak lembaga keagamaan. Orang-orang yang terlibat dalam lembaga tersebut diharapkan untuk ikhlas tanpa mengharapkan apapun dari keterlibatannya. “Allah akan mencukupkan kebutuhan hamba-hamba-Nya yang ikhlas berjuang di jalan-Nya. Kalimat

bijak itu yang harus ditanamkan pada orang-orang yang terlibat di lembagalembaga tersebut. Di dalam muamalah, keikhlasan yang menjadi batu pondasi sufisme hanya akan terbangun setelah ada pemenuhan hak yang wajar bagi semua orang yang terlibat. Seorang menejer yang menekuni jalan sufi akan mencukupi keperluan anak buahnya dahulu sebelum menanamkan nilai-nilai keikhlasan. Pemenuhan keperluan itu yang mendorong keikhlasan bagi profesional. Keikhlasan para profesional akan tercermin dari hasil kerja yang melebihi standar yang ditentukan. Di saat muda, Nabi Muhammad bernegosiasi lebih dahulu dengan Khadijah untuk memperoleh upah dua ekor unta bagi pekerjaannya menjadi manejer misi bisnis ke Syam. Keikhlasan beliau melaksanakan tugas itu berbuah sukses besar. Misi bisnis beliau berjalan dengan sukses. Itulah Nabi Muhamamsd, sufi dan profesional terbaik sepanjang masa. Bisakah kita meniru keikhlasan seperti yang dilakukan Nabi Muhammad? *)


Galeri Anda

SENIN 04 MARET 2013

8

HUT ke 94 Pemadam Kebakaran Natuna

Butuh Mobil Pemadam H

ARI Ulang Tahun ke 94 Pemadam Kebakaran Kabupaten Natuna dirayakan sederhana. Sebab, untuk dilakukan besarbesaran sangat tidak mungkin, mengingat anggaran yang terbatas. Subandi, Kepala Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Pemkab Natuna mengatakan, tahun ini mereka mendapatkan pengadaan peralatan melalui instansi lain, yaitu perlengkapan seperti baju tahan api, helm tahan api dan sebagainya. “Kami masih butuh mobil pemadam kebakaran,” ungkapnya. Setakat ini, keadaan kantor, dan peralatan pendukung untuk pemadaman api maupun kendaraan mobil pemadam, jauh dari cukup.

Subandi

Mereka hanya memiliki 2 unit kendaraan yang berasal sari Kabupaten Natuna, sedangkan untuk 2 unit lagi sudah tidak layak pakai yang berasal dari Provinsi Riau dulu. “Kita tidak bisa berbuat banyak apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan seperti kebakaran, karena minimnya kendaraan adalah salah satu faktor keterlambatan pemadaman api, sehingga mengakibatkan api bisa menyebar luas,” ungkapnya. Makanya, Subandi berharap pemerintah memahami dan memberikan solusi terbaik dalam keterbatasan perlengkapan maupun kendaraan yang selama ini masih kekurangan.***

Narasi dan Foto: Hardiansyah

Kepala Satpol PP dan Pemadam Kebakaran berfoto bersama para personil dan tamu undangan

Kepala Satpol PP dan Pemadam Kebakaran meniup lilin ulang tahun

Kepala Satpol PP dan Pemadam Kebakaran memotong kue

Kepala Satpol PP dan Pemadam Kebakaran menyerahkan kue untuk personil teladan

Para personil PK saat menikmati kue ulang tahun

Menikmati makanan seadanya

Tamu undangan dari Lanud Ranai turut hadir dan menikmati hidangan

Bersama orang tua dan keluarga laki-laki

Bersama Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah dan istri

Keluarga besar Dewi dan Dipo

Poto bersama tamu undangan dan rekan-rekan kerja di Putra Kelana

Pernikahan Dewi dan Dipo

Bersama rekan kerja Putra Kelana

MANAGER Keuangan PT Putra Rida Pers (Surat Kabar Mingguan Putra Kelana dan www.kepribangkit.com), Marlina Dewi melepas masa lajangnya, Sabtu 2 Maret 2013. Lelaki yang menyuntingnya adalah Sufwan Widakdo alias Dipo. Akad nikah dilaksanakan pada hari yang sama di kediaman Dewi Marlina, Jalan Kuantan. Dilanjutkan resepsi di Gedung Asrama Haji Jalan Pemuda, Tanjungpinang. Wali Kota Tanjungpinang, Lis

Darmansyah beserta istri menyempatkan diri hadir ke resepsi keduanya. Di Asrama Haji, Dewi dan Dipo terlihat anggun dan berseri dalam balutan baju pengantin. Panggung pernikahan mereka didekor oleh Griya Pengantin (Kamal & Assisten Novi). Sabtu 2 Maret 2013 itu adalah milik mereka berdua. Selamat menempuh hidup baru. Semoga berkekalan hingga akhir hayat.***

Narasi : Mirza Foto: Dokumentasi Pribadi

Bersama pemimpin redaksi Putra Kelana, Moel Akhyar


SUBUH DZUHUR

ASHAR

MAGHRIB

ISYA’

04:57 WIB

15:28 WIB

18:18 WIB

19:25 WIB

12:15 WIB

Berita Online Cepat & Terpercaya

SUMBER:PKPU.OR.ID

SENIN 04 MARET 2013

Kejari Akan Selidiki Proyek PU Batam

9

Simpul-Simpul Terlalu yang Akan Berhadiah PARA pimpinan PT Jasa Marga (Persero) Tbk belakangan harus memeras otak lebih keras. baca di www.kepribangkit.com

Proyek pembangunan jalan dengan judul “Jalan Menuju SMPN 31 Anggrek Sari” disinyalir terjadi kejanggalan. Hal ini diakui oleh Jaksa Fungsional Kejari Batam, Rizky Fahrurozy, SH. “Sudah (saya pelajari berita di Koran Putra Kelana). Iya saya lihat (foto-foto itu) janggal sih,” ujarnya, Kamis (28/2/13).

Ambisi Yes, Emosi dan Ambisius No!

P

ROYEK yang sempat dipermasalahkan di PTUN oleh Ketua Gabungan Kontaktor Nasional, Suparman tersebut sudah selesai sekitar sebulan lalu. Meskipun Rizky mengakui adanya kejanggalan dalam proyek yang bernilai Rp1 miliar itu. Namun, Kejari Batam mengaku belum ada rencana untuk menyelidiki hal ini. “Berarti saat ini proyek itu masih dalam tahap perawatan. Masa perawatan 2-6 bulan, mungkin setelah itu (diselidiki),” ujarnya. Menurut Rizky, jika dalam masa perawatan ternyata bangunan jalan tersebut sudah mengalami kerusakan kemungkinan Kejari Batam akan menyelidikinya lebih serius. Saat ini, Kejari Batam sedang fokus pada kasus bantuan sosial oleh Dinas Sosial dan KPU. Kedua kasus ini sudah masuk dalam agenda pidana khusus. Salah satu kejanggalan yang perlu diselidiki dalam pelaksanaan proyek yang dilakukan oleh PT. Hadi Lestari itu adalah tidak membangun base camp yang sudah include alokasi proyek dengan nilai anggaran 15 sampai 25 juta rupiah. Fakta ini sebetulnya dapat diselidiki tanpa menunggu selesainya masa perawatan jalan. “Masalahnya untuk menyelidikinya butuh orang yang ahli di bidangnya. Banyak hal yang harus diselidiki di sini. Kita kekurangan orang,” kata Rizky. Seperti telah diungkapkan sumber Putra Kelana yang mengetahui detil proyek ini, bahwa ada banyak kejanggalan dan dugaan penyimpangan proyek pembangunan peningkatan jalan menuju SMPN 31 Anggrek Sari Batam yang dimenangkan tendernya oleh PT. Hadi Lestari itu tidak memenuhi sejumlah spesifikasi yang ditentukan. Diantara beberapa kejanggalan itu adalah kontraktor tidak membangun base camp. Tapi hanya memanfaatkan pos security milik warga Perumahan Anggrek Sari Batam. Padahal, anggaran untuk membangun base camp itu sudah termasuk dalam total alokasi anggaran proyek. Nilainya berada pada kisaran Rp 15 juta s/d Rp

PEMILU 2014 memang masih menyisakan waktu satu tahun lagi. Berbagai persiapan telah dilakukan oleh partai politik, baik dengan melakukan ferivikasi faktual partai maupun penyusunan daftar calon legislatif, yang nantinya diusung dalam ajang pesta demokrasi pemilihan umum. Sebagai warga negara yang baik, sudah selayaknya kita harus turut mendukung dan mensukseskan pesta demokrasi itu. Mengapa

Bersambung ke Hal...10

Polsek Perbatasan Di Pulau Buru, Polda Kepri menancapkan tonggak sejarah. Membangun “Polsek Perbatasan” pertama di Kepri.

F.DOK

Plang papan nama proyek tidak mencantumkan nilai proyek dan pengecekan ketebalan aspal hanya 3,5 cm. Padahal seharusnya 4 cm.

Bersambung ke Hal...10

PULAU Buru masuk wilayah Kabuaten Karimun. Konon, 43 tahun lalu, di pulau ini hanya ada satu orang polisi. Polisi “single fighter” inilah yang bertugas mengamankan pulau terluar Indonesia ini, tanpa kantor, menumpang di rumah

Bersambung ke Hal...10

Wisman Ke Kepri Anjlok 34,14 Persen KONSER PURI MAHADEWI DIBUKA DJ PERANCIS

Evakuasi empat bocah dari mobil saat ditemukan

F.DOK

Polda Kepri: 4 Bocah Tewas Karena Kekurangan Oksigen BATAM (PK) Polda Kepulauan Riau menyatakan otopsi yang dilakukan tim forensik Mabes Polri tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada jasad empat anak yang ditemukan tewas dalam sebuah sedan BM 1396 SX di Pasar Cik Puan Kota Batam, Kamis (28/2) “Hasil otopsi menunjukkan anak-anak itu mati lemas karena kekurangan oksigen. Tidak ditemukan tandatanda kekerasan,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Kepri, Kombes Pol Muhammad Fadil Imran di Polresta Batam Rempang Galang (Barelang) Sabtu sore 2 Februari 2013. Ia mengatakan, saat ditemukan keempat anak masing-masing Yelsan (7), Ferson (4), Wilhemus (3), dan Aprilius Ama Mado (5) tersebut diperkirakan telah meninggal lebih dari 24 jam. “Otopsi hanya menjelaskan sebab kematian dan waktu kematian. Hanya dengan otopsi belum bisa disimpulkan penyebab anak-anak itu meninggal. Perlu penyidikan lebih lanjut,” kata dia. Polisi, kata dia, akan terus melakukan penyidikan untuk menuntaskan kasus kematian empat anak yang tertumpuk pada sebuah mobil pada Kamis malam tersebut. “Tim laboratorium forensik sudah melakukan pemeriksaan forensik pada kendaraan untuk menindaklanjuti kasus ini. Tim akan bekerja keras tuntaskan kasus ini,” kata Fadil. Selain itu, kata dia pada Kamis malam sesaat ditemukan jenazah tersebut polisi sudah melakukan pemeriksaan pada tujuh saksi dan akan melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi lain. Kapolresta Barelang, Kombes Pol Karyoto meminta keluarga terbuka pada polisi jika sewaktu-waktu dimintai keterangan untuk mengungkap kasus tersebut. “Kami ingin menyelesaikan kasus yang kami anggap besar ini. Untuk itu, kami minta keluarga terbuka dan menyampaikan informasi sekecil apapun pada polisi,” kata dia. Ia mengatakan, tidak ingin isu di luar berkembang tanpa ada kejelasan dan membuat asumsi

Bersambung ke Hal...10

BATAM (PK) Konser artis dari Republik Cinta Manajemen, Puri Mahadewi di M-One Club pada Sabtu, 2 Maret 2013 lalu dibuka oleh perform tunggal DJ Cedric Lass dari Perancis. Sembari meracik musik yang yahud sambil memainkan keytar dengan apik. Penampilan bule satu ini membuat malam di pinggir laut Harbour Bay semakin meriah. Setelah satu jam perform, Puri Mahadewi langsung mengebrak penampilannya dengan melantunkan Sakit Minta Ampun. Ini membuat clubber Batam terhentak dan mengikuti alunan syair yang dinyanyikannya. “Konser ini adalah kolaborasi antara DJ ternama seperti DJ Bone Spinach, DJ Cedric Lass dari fransis dan DJ Flixflow dari Cueplay Jakarta,” ungkap Suta, Operational Manager M-One, kepada Putra Kelana.

Even akbar ini berlangsung di 2 tempat dalam satu malam di luar area parkiran M-One. Konser bertajuk Live n Konser Puri Mahadewi itu benar-benar memberi panggung bagi artis hasil audisi Ahmad Dani itu untuk mengekpresikan vocalnya. Puri membawakan lagu-lagu andalan dari Mahadewi dan Dewa seperti, Sakit Minta Ampun (Mahadewi), Kangen (Dewa), Roman Picisan (Dewa), Bukannya Aku Takut (Mulan Jameela), Move Like Jagger (Maroon5), Wonder Woman (Mulan Jameela) dan masih banyak lagi. Puri Mahadewi perform dalam live ‘n konser di M-One malam itu benar-benar menghibur para clubber Batam khusus nya cluber M-One. (sas)

Puri Mahadewi bersama Benny, GM M-One Club F.EVELIUS

TANJUNGPINANG (PK) Jumlah wisatawan mancanegara (Wisman) di Provinsi Kepri pada Januari 2013 mengalami penurunan 34,14 persen dibandingkan Desember 2012. Tercatat Januari 2013 sebanyak 125.309 orang sedangkan Desember 2012 mencapai 190.269 orang. Sementara itu, kunjungan wisman Januari 2013 dibandingkan Januari 2012, mengalami penurunan 17,64 persen. Tercatat jumlah wisman Januari 2012 mencapai 152.155 orang. Penurunan jumlah wisman bulan Januari 2013 dibandingkan Desember 2012 terjadi di empat pintu masuk wisman yang ada di Provinsi Kepri yakni Kota Batam turun 35,03 persen, Kota Tanjungpinang turun 48,58 persen, Kabupaten Bintan turun 26,12 persen dan Kabupaten Karimun turun 31,57 persen. Mangamputua Hal ini disampaikan Kabid Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik Provinsi Kepri Mangamputua Gultom pada 1 Maret 2013. Dipaparkannya, data penurunan wisman di Provinsi Kepri perlu dicermati oleh pemerintah daerah dalam menggali pemasukan bagi kas daerah. “Dengan adanya penurunan wisman hendaknya terus digali potensi budaya dan kesenian daerah untuk menarik minat wisman. Selama ini pertunjukan di hotel senantiasa disajikan tarian Bali bagi pengunjung hotel yang ada di Kepri. Padahal, sesungguhnya Provinsi Kepri kaya akan seni dan budaya,” sebutnya. Menurutnya, wisman berkebangsaan Singapura mendominasi jumlah wisman di Kepri pada Januari 2013. Dengan jumlah mencapai 56.693 orang atau 45,24 persen. Disusul wisman berkebangsaan Malaysia sebanyak 18.303 orang atau 33,96 persen. Selanjutnya wisman berkebangsaan Korea Selatan sebanyak 9.207 orang atau 7,35 persen. Wisman asal Cina memiliki jumlah 5.845 orang atau 4,66 persen. Selanjutnya wisman lain di Kepri berasal dari India sebanyak 3,17 persen, Jepang 2,65 persen, Philipina 2,33 persen, Inggris 1,73 persen, Australia 1,66 persen dan Amerika 1,23 persen. (Heny)


Kepri Bangkit

SENIN 04 MARET 2013

10

Ribuan Mikol, Rokok, dan Narkotika, Dimusnahkan TANJUNGPINANG (PK) Sebanyak 2,164 minuman beralkohol berbagai merek, 443 Slop rokok tanpa cukai, ganja kering 15,829,9 gram, heroin 38,9 gram, shabu 37,48 gram, serta 73 butir ekstasi dimusnahkan Kejaksaan Negeri Tanjungpinang, Rabu (27/ 2) sekitar pukul 09.00 Wib di Pelantaran Kejari Tanjungpinang. Menurut Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Tanjungpinang, Saidul Rasli Nasution, barang-barang yang dimusnkan tersebut merupakan barang hasil sitaan dari 85 kasus sejak tahun 2010 lalu. Dikatakannya, pemusnahan tersebut merujuk pada keputusan Pengadilan

Negeri (PN) Tanjungpinang nomor.333/PID.B/2010/PN.TPI Tanggal 22 Desember 2010. “Barang-barang yang dimusnakan ini merupakan barang sitaan dari 85 kasus sejak tahun 2010 lalu. Diantaranya, ada obat-obatan, ganja keringa, shabu, ekstasi, heroin, serta mikol,” tuturnya kepada wartawan dilokasi pemusnahan kemarin. Berdasarkan data yang dihimpun Batam Pos di Kejari Tanjungpinang ,ada sekitar 20 jenis minuman yang akan dimusnahkan. Diantaranya, Chivas Regal, Red Label, Black Label, Campary, Smirnoff, Gordons, Bols, Jacobs Creeks, Carlo Rossi, Jose Cu-

ervo, Kahlua, Jack Daniel, Martells, Martini, Myers Rum, Vignetti Vitarro, Cointreu Besar, Cointreu Kecil, Bacardi, serta Grenadyne Syrup. Sedangkan rokok yang akan dimusnahkan terdiri dari tujuh jenis. Yakni, Mild Seven, Marlboro Light, Benson & Hidges, Esse Light, Dunhill, DavidoFF Light, serta Cafe Creame. Dalam pemusnahan itu turut dihadiri oleh, Walikota Tanjungpinang, Lis Darmansyah, Waka Polres Tanjungpinang, Kompol Nursantiko, Ketua Pengadilan Negeri (PN) Tanjungpinang, Ibnu Prasetyo, serta Kepala Badan Narkotika Kota Tanjungpinang, Ahmad Yani.(Heny)

Batam Rawan Narkoba

Sejumlah petugas mengumpulkan miras yang akan dimusnahkan di halaman kantor Kejari Tanjungpinang, Rabu (27/2).

F.ODI

Polda Kepri: 4 Bocah Tewas Karena Kekurangan Oksigen Sambungan dari halaman 10 berbeda yang tidak sesuai dengan kenyataan. Sebelum ditemukan tewas, pada Kamis (28/2) pagi keluarga telah me-

laporkan hilangnya anak-anak tersebut ke Polsek Bengkong. Empat anak yang semua ditemukan di jok belakang tersebut beralamat di Kampung Durian RT 01/RW 06, Kelurahan Sadai, Kecamatan

Bengkong yang tidak jauh dari Pasar Cik Puan. Pada Sabtu siang, keempat jasad anak tersebut sudah dimakamkan di Pemakaman Umum Sei Temiang, Batuaji, Kota Batam. (nurul)

Kejari Akan Selidiki Proyek PU Batam Sambungan dari halaman 10 25 juta. Selain itu, “daftar dosa” lain proyek ini adalah, dari hasil pengecekan core aspal membuktikan bahwa ketebalan aspal hanya 3,5 cm. Padahal, seharusnya ketebalan aspal itu adalah 4 cm. Akibat pengurangan ketebalan aspal ini, negara berpotensi mengalami kerugian hingga mencapai Rp 150 juta. ”Daftar dosa” berikutnya adalah sambungan rigit (jalan cor) yang dibangun juga tidak ditutup dengan aspal cair atau aspal sier yang berfungsi menjaga elestasitas sambungan jalan. Padahal, sambungan jalan itu adalah setiap 6 meter. Jadi, bisa dikalkulasi, berapa potensi kerugian negara akibat kontraktor tidak memenuhi aturan ini. “Diperkirakan akibat tidak menutup sambungan rigit ini dengan aspal sier, negara berpotensi rugi sebesar Rp 30 juta,” ungkap sumber Putra Kelana yang mengetahui persis proyek ini.

Masih ada “daftar dosa” lainnya, yaitu besi tulangan atau wiremash yang seharusnya ukuran diameter 8. Tapi di lapangan yang dipakai adalah diameter 7 alias tidak full. Akibat tindakan ini, negara berpotensi mengalami kerugian hingga mencapai Rp 100 juta. Serta masih ada “daftar dosa” lainnya. Diantaranya, seharusnya jalan itu diperuntukkan untuk membangun akses jalan menuju Sekolah SMPN 31 Batam. Tapi malah dipakai untuk membangun jalan lingkungan perumahan warga Anggrek Sari Batam. Proyek ini melintas di depan rumah anggota DPRD Kota Batam Ruslan Kabulatov. Kemudian, dalam papan plang nama proyek juga tidak disebutkan nilai kontrak proyek. Ini memancing pertanyaan, ada apa? “Ini jelas ada unsur kesengajaan untuk tidak transparan kepada publik,” tambah sumber Putra Kelana lagi. Menanggapi hal itu, menjawab Putra Kelana, Suratno, Pejabat Pembuat

Komitmen Dinas Pekerjaan Umum (PU) Batam mengatakan, pembangunan jalan menuju SMPN 31 Batam itu sudah sesuai dengan rencana dan tender. “Proyek Jalan SMPN 31 sudah sesuai dengan rencana dan tender. Saya siap membuktikan dengan data,” ujar Suratno. Meski demikian, investigasi Putra Kelana juga menemukan sejumlah kejanggalan yang mengarah pada dugaan penyimpangan di sejumlah proyek PU Batam lainnya. Diantaranya ada di proyek paket peningkatan jalan menuju Polsek Bengkong Batam dan proyek paket peningkatan jalan Bengkong Sadai-Bukint Beruntung. Serta, beberapa proyek PU Batam lainnya. Praktik seperti itu, menurut sumber Putra Kelana, diduga kuat tidak dilakukan sendiri. Tapi semua itu bisa berjalan mulus dengan adanya praktik “main mata” antara PU Batam, kontraktor pemenang tender dan konsultan. (sas/nurul)

BATAM (PK) Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kepri menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) lintas sektor dalam rangka Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN)di Novotel Batam sejak Selasa(26/2) lalu. Acara ini diikuti oleh 47 peserta yang berasal dari instansi pemerintah, swasata dan LSM, baik dari Kota Batam maupun dari tingkat Provinsi Kepri. Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat BNNP Kepri Elfrieda Munthe dalam laporan mengatakan tujuan rakor untuk menyamakan persepsi lintas sektoral tentang P4GN sesuai inpres Nomor 12 Tahun 2011.Se-

lain itu dibuat Rencana Aksi Bersama guna meningkatkan peran serta dari sektor pemerintah, dunia kerja, lingkungan pendidikan dan masyarakat dalam pelaksanaan program P4GN. “Rakor ini sangat penting. Kedepannya upaya pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di Propinsi Kepri menjadi tanggung jawab pemerintah, swasta dan masyarakat,” Kata Elfrieda. Narasumber dalam kegiatan ini yakni 3 orang dari pusat yakni Deputi Pemberdayaan Masyarakat BNN, Irjen Pol V. Sambudiyono, Kepala Biro Perencanaan BNN Brigjen Pol Iskandar Ibra-

him, Kasubdit Pemberdayaan Alternatif Masyarakat Perkotaan BNN, Mohammad Ali Azhar. Irjen Sambudiyono dalam pemaparan materinya menegaskan posisi Kepri sebagai wilayah kepulauan dan berbatasan dengan negara tetangga menyebabkan Kepri menjadi salah satu pintu masuk narkoba di Indonesia, yang dilakukan oleh bandar dan kurir dengan berbagai modus operandi. “Batam ini sangat rawan sebagai pintu masuk Narkoba. Dengan demikian upaya pencegahan dan pemberantasan harus melibatkan semua instansi terkait sesuai dengan tupoksi masing-masing,” Kata Sambudiyono.(BP/Ian)

Listrik Batam Bintan Segera Terkoneksi BATAM (PK) Pemenang tender pengerjaan kabel listrik bawah laut 150 kv sepanjang 8,4 kilometer, akan dimulai kuartal II tahun ini. Ini akan mempercepat koneksi listrik dari Tanjung Kasam Punggur ke Bintan. Selain itu aliran listrik dari pembangkit PLTU Tanjung Kasam juga diharapkan bisa membantu pasokan listrik di pulau-pulau sekitar. Hal tersebut disampaikan Sekretaris Dinas Pertambangan dan ESDM Kepri, Muhammad Darwin, di Harmoni One, Jumat (1/3) lalu. Menurut dia, pengerjaan proyek bawah laut itu akan

dilakukan perusahaan asal Jepang. “Mereka memenangkan tender, pekerjaan kabel bawah laut interkoneksi Batam-Bintan. Kita berharap ini segera direalisasikan agar kebutuhan listrik Bintan memadai,” ungkapnya. Ditargetkan, pengerjaaan selesai pada tahun 2014. Selain pemenang tender, Dirjen Perhubungan Laut juga sudah memberikan izin untuk pemasangan kabel bawah laut listrik tersebut. “Mudah-mudahan semua berjalan lancar,” imbuhnya. Proyek ini dikerjakan untuk memasok listrik ke Bintan. Kabel itu dipasang

mulai dari Telaga Punggur ke transimisi di Tanjung Uban Bintan. Dimana, PT PLN Batam akan memasok listrik daya sebesar 50 MW yang diambil dari PLTU Tanjung Kasam. Saat ini, PLTU Tanjung Kasam saat ini memiliki daya sebesar 2×55 MW. Sementara itu Humas PLN Batam Agus Subekti mengaku pembangkit Tanjungkasam memang dibangun tidak hanya untuk kepentingan warga Kota Batam. Beberapa pulau di sekitarnya termasuk Bintan juga diharapkan bisa menikmati listrik dari pembangkit berbahan bakar batu bara tersebut. (Ian)

Polsek Perbatasan Sambungan dari halaman 10 warga. Lalu, pada tahun 1999 lalu, ketika Karimun tumbuh dan berkembang menjadi sebuah kabupaten, maka Mabes Polri membangun sebuah Pos Polisi (Pospol) Buru. Kamis, 28 Februari 2013 lalu, sebuah Polsek Buru dengan kekuatan 13 orang personel akhirnya berdiri. Diresmikan langsung oleh Kapolda Kepri, Brigjen Yotje Mende. Hadir Bupati Karimun Nurdin Basirun, Ketua DPRD Karimun Raja Bakhtiar, Danlanal Letkol Laut (P) Sawa, Kasdim 0317 Tanjungbalai Mayor Inf Syafrizal, Kajari Tanjungbalai Karimun Supratman Khalik dan sejumlah pejabat serta warga lain di Kabupaten Karimun menjadi saksi sejarah kehadiran Polsek Perbatasan Pertama Kepri itu. Akhir bulan lalu, Mabes TNI Angkatan Darat juga sudah mempersiapkan pembantukan Batalyon 135 di Natuna. Batalyon ini juga menjadi Batalyon

Perbatasan Pertama di Kepri. Tak tanggung-tanggung, adik ipar Presiden SBY yang menjabat sebagai Kepala Staf TN AD, Jenderal Pramoho Edhie Wibowo terjung langsung meninjau lokasi rencana markas batalyon tersebut. Diharapkan kehadiran kedua pos pengaman republik ini dapat menjaga keamanan dan harga diri bangsa di beranda terdepan Indonesia itu. Karena, dalam pandangan Kapolda Kepri Brigjen Pol Yotje Mende, Karimun sebagai daerah perbatasan dengan negara tetangga Malaysia dan Singapura, sangat rawan dengan kejahatan trans nasional crime (TNC). Yaitu, peredaran narkoba, penyelundupan gelap berupa BBM dan hasil tambang seperti pasir, bauksit dan timah. Untuk Bulan Januari ini saja sudah 42 kasus yang berhasil diungkap, belum lagi selama Bulan Februari 2013 ini. Dan Pulau Buru, adalah daerah transit paling “seksi” bagi para pelaku kejahatan TNC itu. Bagi para penyelundup dari

Malaysia, misalnya Pulau Buru adalah salah satu pulau terdekat dengan perairan Malaysia, Selat Phillip dan Singapura. Dengan posisi yang berdekatan dengan perairan internasional tersebut, maka tugas yang diemban oleh semua personel Polsek Buru tidaklah ringan. Mereka harus mengamankan wilayah perbatasan sekaligus menjadi “tangan”, “mata” dan “telinga” republik. Dengan satu catatan, jangan sampai personel yang ditugaskan di Polsek Perbatasan ini justru “berbalik arah”. Bukannya menjadi “tangan” republik, tapi menjadi bagian dari jaringan para pelaku trans national crime. Sudah bukan rahasia lagi, beberapa peristiwa kasus tindakan criminal dan pelanggaran hukum yang terungkap, justru melibatkan oknum anggota polisi di dalamnya. Lebih diingatkan di awal sebagai bagian dari langkah preventif, daripada menyesal kemudian. Apalah arti sebuah penyesalan. Suai? ***

Ambisi Yes, Emosi dan Ambisius No! Sambungan dari halaman 10 kita sebagai warga negara harus turut mendukung pelaksanaan kampanye dan pemilu yang damai? Karena, sesuai dengan amanat Pasal 2 ayat (1) UUD Negara RI Tahun 1945, bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat, sehingga memiliki makna bahwa rakyat memiliki kedaulatan, tanggungjawab, hak dan kewajiban untuk secara demokratis memilih pemimpin yang akan membentuk pemerintahan guna mengurus dan melayani seluruh lapisan masyarakat, serta memilih wakil-wakil rakyat untuk mengawasi jalannya pemerintahan. Perwujudan kedaulatan rakyat dimaksud dilaksanakan melalui Pemilu secara langsung. Jika mengamati berbagai fenomena politik yang semakin hangat, saya teringat dengan sebuah sticker bonus dari sebuah buku teka teki silang yang pernah saya baca. Isinya cukup relevan dengan kondisi sekarang : Ambisi Yes, Emosi dan Ambisius No! Terus terang, saya sangat tertarik, mengapa? Kalimat itu mengisyaratkan kepada kita untuk harus tetap memiliki semangat mengejar cita-cita, namun harus tetap ditempuh dengan cara yang santun dan elegan.

Hidup adalah dinamika, tidak etis jika kita lantas menjadi fatalis, yang hanya pasrah dengan keadaan, menerima hidup dengan apa adanya.Tentu kita semua memiliki visi, harapan, citacita, yang hendak kita capai sesuai dengan kemampuan dan norma yang berlaku. Memang, tidak mudah untuk memprediksi perolehan suara bagi seorang caleg, karena keberadaan sistem multi partai yang diselaraskan dengan kondisi ekonomi maupun sikap mental dan politik masyarakat kita. Untuk itu, bagi rekan-rekan yang akan menghadapi “peperangan di padang Kurusetra” nanti, saya hanya bisa menyarankan untuk sejak dini meminimalisir “tekanan kejiwaan” kita. Pertimbangkan dan segera antisipasi dampak terburuk, yaitu kegagalan. Mari sejak sekarang bisa lebih bersikap ikhlas dengan mempasrahkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Anggap saja ajang Pemilu sebagai “ajang silaturahmi”, karena apapun yang terjadi, kita adalah makhluk sosial. Manusia yang saling bersilaturahmi dalam kebaikan dengan manusia yang lain. Memang, sesungguhnya, “tekanan kejiwaan” seperti ini tidak perlu terjadi, jika kita tidak salah kaprah. Kesalahkaprahan itu terjadi karena kita

sudah kehilangan kepercayaan diri, sehingga masih banyak kita yang ingin “duduk” harus menghalalkan segala cara. Padahal, untuk memperoleh “suara” sesungguhnya tidaklah harus selalu dengan uang, melainkan sikap, karya nyata, kepedulian, empati dan simpati. Jika tidak terjadi keseimbangan antara das sollen dan das sein, biasanya memang akan terjadi “penolakan” sebagaimana yang dihadapi oleh sang teman di awal postingan ini. Begitu juga akan menimbulkan ekses lain seperti ada yang mencoba bunuh diri karena gagal menjadi caleg, ada calon bupati yang harus masuk Rumah Sakit Jiwa karena gagal memenangi Pilkada, dan masih banyak yang lainnya. Mengapa hal ini bisa terjadi? Intinya karena rasionalitas sudah hilang, tidak ada keseimbangan antara IQ, EQ dan ESQ. Saya sangat menyadari, betapa banyak tenaga, pemikiran dan biaya (cost atau money) yang telah dikeluarkan. Banyak caleg yang harus rela menggadaikan segenap “aset” yang dimilikinya. Ada juga caleg yang terjerat tindak pidana karena berusaha memenuhi ambisi yang tak terbendung itu. Ambisi boleh saudara, tetapi juga harus realistis. Salam Sukses! ***

F.HUMAS

Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan menandatangani prasasti salah satu gedung pemerintahan yang dibangun dari APBD Batam

Wali Kota Batam Jawab Kebutuhan Rakyat BATAM (PK) Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan meresmikan 198 unit proyek fisik yang dianggarkan pada APBD 2012. Anggaran proyek pembangunan itu mencapai Rp125 miliar yang dilaksanakan di hinterland. Proyek yang dikerjakan itu mayoritas berangkat dari aspirasi masyarakat. Sementara untuk hinterland, proyeknya akan diresmikan kemudian. Peresmian proyek fisik ini dijalankan bersamaan dengan dua tahun kepemimpinan Dah lan-Rudi. Terkait dengan dua tahun kepemimpiannya, Dahlan mengaku melakukan pembenahan pembangunan. Dijelaskannya, proyek yang diresmi-

kan, diantaranya 13 unit di Dinas Pekerjaan Umum, 50 di Dinas Pendidikan dan 79 di Dinas Tata Kota. “Walau terkesan biasa-biasa, tapi apa yang mereka jalankan sesuai kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Contohnya pembangunan puskesmas di Tiban Baru,” ujarnya kepada wartawan, Jumat (1/3). Pembangunan dilaksanakan mengikuti kebutuhan yang dinilai, tidak cukup dengan puskesmas pembantu (pustu). “Kita jawab kebutuhan masyarakat,” imbuhnya. Selain itu, Dinas Pendidikan menyelesaikan 50 paket pembangunan, Dinas Perhubungan sembilan paket, serta Sekretariat Daerah tiga paket. Dahlan berharap, proyek fisik ini bisa menjawab

keluhan masyarakat. “Tahun ini lebih banyak anggaran untuk pendidikan dan kesehatan. Karena ini memang yang lebih penting untuk masyarakat Batam,” kata Dahlan. Di tempat sama, Kadis Tata Kota Batam, Gintoyono mengatakan, lima sekolah baru dibangun karena siswanya menompang disekolah lain. Dari Rp65.413.669.000, anggaran dinas yang dipimpinnya, hanya Rp10 miliar untuk belanja pegawai. “Sisanya program kegiatan untuk masyarakat,” imbuhnya. Dinas Parawisata mengerjakan dua paket pembangunan. Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB mengerjakan satu paket.***

Dahlan-Mustofa Sepakat Tangani Banjir BATAM (PK) Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan, bertandang ke Kantor Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Mustofa Widjaja. Secara khusus, Dahlan datang untuk membicarakan cut and fill serta Balai Latihan Kerja (BLK) yang dibutuhkan dalam proses pembangunan Batam ke depan. “Saya sudah bertemu dengan pak Mustofa dan berbicara terkait penanggulangan banjir dan BLK,” ujar Dahlan kepada wartawan di Mega Mall Batam Centre, Rabu (27/2). Menurut Dahlan, dia dan Mustofa kerap melakukan pertemuan tanpa direncanakan. Pada pertemuan terbaru itu, dia dan Mustofa sepakat menangani dampak pembangunan Batam.

“Ada dampak pembangunan mengakibatkan banjir. Kita terus membangun diikuti aktivitas cut and fill. Ini membuat banjir di Batam,” keluhnya. Dari hasil pertemuan itu, Pemko dan BP Batam sepakat untuk membentuk tim yang akan menangani masalah saluran drainase, mengawasi aktivitas pembangunan yang melibatkan Ditpam dan Satpol PP. “Langkah yang dilakukan, salah satunya memberikan peringatan ke perusahaan yang melanggar, hingga mencabut izin alokasi jika membandel,” tegas Dahlan. Juga membuat sistem perijinan secara on line, terkait dengan perizinan ini. Sehingga bisa dikontrol Dinas Tata Kota dan PU.

Menurut dia, langkah ini diambil karena banyak aktivitas cut and fill, namun tidak memperhatikan potensi banjir. Termasuk akibat aktivitas yang berjalan dan menyebabkan drainase penuh, sehingga banjir. “Seperti aktifitas cut and fill di Mukakuning yang menyebabkan jalan banjir,” cetusnya. Terkait rencana penanganan banjir akibat kegiatan cut and fill, Mustofa diakui Dahlan, menanggapi secara positif. “Pak Mus menanggapi secara positif. Kalau karena cut and fill, maka pemilik lahan diberikan pernyataan siap izinnya dicabut jika tidak memperhatikan masalah lingkungan termasuk banjir,” imbuhnya.(TP/mbb)


Natuna

SENIN 04 MARET 2013

11

ICW: Ada Mafia Pengadaan Obat di RSUD

F.HARDIANSYAH

Amrullah, Ketua LSM Indonesian Corruption Watch cabang Natuna saat menunjukkan mobil dinas anggota Komisi I DPRD Natuna.

NATUNA (PK) Proyek pengadaan obat di RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Natuna diduga terjadi penyimpangan. Hal ini disampaikan oleh ketua LSM Indonesian Corruption Watch (ICW) cabang, Amrullah. “Diduga ada oknum atau mafia yang bermain dibelakang pengadaan obat di RSUD (Kabupaten Natuna),” ujarnya kepada Putra Kelana, Kamis (28/2/13). Menurut Amrullah, ketika kelangkaan obat sedang terjadi di Natuna, ada rapat terselubung di ruangan rapat direktur RSUD Natuna yang dipimpin oleh ketua komisi I DPRD Natuna Welmi, dan beberapa anggota yang membidangi masalah kesehatan. “Ada apa para anggota Komisi I DPRD Natuna mengadakan rapat terselubung diruangan Direktur RSUD Natuna, hingga menimbulkan kecurigaan kita yang mendalam tentang mafia obat, diduga ada permainan dalam masalah pengadaan obat di RSUD Natuna yang mengakibatkan kelangkaan,” ungkapnya. Amrullah menyebutkan, fakta yang diceritakannya tersebut berdasarkan arahan dari Wakil Bupati Natuna setelah mengadakan rapat dengan beberapa instansi terkait dalam mengatisipasi langkah kelangkaan obat. “Katanya, untuk penjelasan lebih lanjut saya diminta langsung menjumpai bidang keuangan RSUD natuna Ahmad Sofian,” ungkapnya.

Putra Kelana mencoba menemui Ahmad Sofian di kantornya, RSUD Natuna untuk mengetahui apakah benar ia sedang rapat dengan anggota DPRD Natuna diruang Direktur RSUD Natuna yang dipimpin oleh ketua komisi I. Namun ketika itu Ahmad Sofian sedang tidak di tempat. Setelah menunggu hampir satu jam, tidak ada satupun anggota DPRD tersebut maupun kepala bidang keuangan keluar dari ruangan rapat. “Biasanya, kalau sidak hanya mengecek kebenaran dan mencari bukti bahwa di RSUD Natuna mengalami kelangkaan obat, bukan mengadakan rapat diruangan direktur tanpa ada sama sekali direkturnya yang sedang menjalani umroh,” ujar stafnya. Sementara saat wartawan Putra Kelana mencari penjelasan kepada anggota Komisi I, Raja Marjuni yang turut hadir dalam rapat tersebut, ia mengatakan untuk penjelasan langsung dengan Ketua Komisi I. “Langsung saja dengan pak Welmi. Rapat berlangsung) selama 2 jam,” ujarnya via seluler, Kamis Siang (28/ 2/13). Putra Kelana sudah mencoba menghubungi Welmi baik melalui pesan singkat seluler (sms) maupun mendatangi langsung ke kantor DPRD Natuna. Namun sampai berita ini diturunkan, belum ada penjelasan lebih lanjut dari yang bersangkutan. (Hardiansyah)

reksi oleh panitia, karena memang menawar rendah itu tidak ada di Perpres nomor 70 maupun 54 tahun 2010. Batasan penawaran pernah ada pada Perpres nomor 80. “Jika sudah 80 persen dibawah itu, walaupun penawaran rendah bisa saja kita gugurkan karena penawaran tidak masuk akal, tetapi sekarang penawaran itu tidak bisa kita gugurkan, ketika kita menanyakan mengapa bisa seperti ini, untuk itu maka kita koreksi, dan itu biasanya tidak boleh melebihi penawaran yang kedua,” bebernya. Amin menambahkan untuk kasus SID pengerukan Alur Subi ini, ketika penawaran ini terjadi yang lain sudah gugur semua hingga tinggal satu. “Dan ini sudah lelang kedua bahkan telah lelang

ketiga pada tahun 2011 yang gagal,” ujarnya. Namun kemudian, pernyataan Amin tersebut diralat oleh salah satu Pejabat Pelaksana Tugas Kerja (PPTK) Dishubkominfo, Suardi. “Berdasarkan Perpres 54 tahun 2010, kalau koreksi arismatik lebih tinggi dari penawarannya maka kita memakainya, tetapi kalau koreksi arismatik penawarannya lebih rendah maka pihaknya memakai penawarannya,” jelasnya. Menurut Suardi, secara umum untuk menentukan tinggi rendahnya penawaran dalam pengadaan proyek SID pengerukan Alur Subi berdasarkan koreksi arismatik. “Untuk itu kita menegaskan bahwa proyek tersebut sudah melalui koreksi arismatik,” tegasnya. (Hardiansyah)

Proyek SID dan Pengerukan Alur Subi Janggal

NATUNA (PK) Proyek perencanaan pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan laut pekerjaan Survey Investigasi Desain (SID) Pengerukan Alur Subi di Kabupaten Natuna diduga menyimpang. “Penawaran biaya pada dokumen penawaran berbeda dengan yang di kontrak kerja. Lebih tinggi yang di di kontrak kerja nilainya,” ujar sumber Putra Kelana yang tidak mau disebut namanya. Proyek perencanaan pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan laut pekerjaan Survey Investigasi Desain (SID) Pengerukan Alur Subi (1 Paket) senilai Rp. 900 juta rupiah ini merupakan pagu anggaran 2012. Berdasarkan dokumen pelelangan seleksi umum, dokumen penawaran yang dilayangkan

H R Louis

salah satu perusahaan pemenang pada tanggal 22 Juni 2012 dengan nomor 223/K/DIR.METT/ VI/2012, kepada panitia pengadaan Barang/ Jasa II Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Natuna. Peri-

hal penawaran Administrasi dan teknis SID Pengerukan Alur Subi (1 paket) mengajukan penawaran biaya sebesar Rp. 870.290.000,-. Pengajuan tersebut, berbeda dari hasil kontrak kerja yang dilayangkan dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Natuna pada tanggal 19 Juli 2012 dengan nomor 01/ HUBKOMINFO/SPPBJ-SID/ VII/2012, lebih tinggi nilainya dari harga penawaran sebesar Rp. 888.930.000,-. Hal ini diungkapkan berdasarkan data oleh narasumber yang tidak mau disebutkan namanya. “Hal ini diduga terjadi unsur permainan tidak sehat dan unsur KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme),” ujar sumber Putra Kelana lebih lanjut. Masih menurut sumber tersebut,

perbedaan ini menjadi bahan pertanyaan bagi para kontraktor. “Mengapa harga penawaran lebih tinggi daripada harga kontrak kerja? kalau tidak ada negosiasi tidak mungkin. Ini sudah menyalahi persaingan tidak sehat dan diduga ada unsur KKN,” ungkapnya. Investigasi Putra Kelana ini juga mengungkapkan, bahwa proyek pekerjaan SID Pengerukan Alur Subi (1 paket) dengan pagu anggaran 2012 sebesar 900 juta tersebut, tidak diterterakan Harga Penawaran Sendiri (HPS) di LPSE. Guna mendapatkan keterangan lebih lanjut, wartawan Putra kelana mencoba menanyakan langsung dengan Ketua Panitia Pengadaan Barang dan Jasa Dinas Perhubungan, Komunikasi dan

Informatika Kabupaten Natuna yang juga merupakan Sekertaris Dishubkominfo, H. R. Louis atau biasa disapa Amin. “Memang untuk negosiasi harga biasa saja terjadi dalam administrasi, biasanya pihaknya mengkoreksi kembali dari penawaran tersebut apa saja yang tidak terpenuhi,” jelasnya pada Putra Kelana, Selasa (26/2/13). Amin melanjutkan, dalam nilai anggaran itu memang ada yang tidak terpenuhi seperti tenaga ahli, jadi otomatis itu bisa mempengaruhi harga yang ditawarkan. Jadi negosiasi harga seperti itu biasa, memang ada hal-hal yang harus dibicarakan, dan negosiasi harga tersebut biasanya terjadi tidak boleh melebihi HPS. Menurut Amin, seseorang yang menawar rendah bisa saja diko-

Lilis Butuh Bantuan

Kepala Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Subandi saat berbincang dengan para staffnya

F.HARDIANSYAH

Natuna Butuh Mobil Pemadam Kebakaran NATUNA (PK) Sudah saatnya Satpol PP dan Pemadam Kebakaran menambah mobil pemadam kebakaran. Hal ini disampaikan oleh salah seorang staf Pemadam Kebakaran (Damkar), Harris. “Kami tim Damkar sangat mengharapkan penambahan mobil pemadam,” ungkapnya di dalam acara peringatan hari pemadam kebakaran nasional ke94 di kantor Damkar Kabupaten Natuna, Jumat (1/3/13). Ketika ditanyai harapannya di hari pemadam kebakaran nasional ini, Harris menyebutkan bahwa ia sangat mengharapkan penambahan mobil pemadam, karena banyak kejadian kebakaran

IKLAN ANDA

yang terlambat untuk dipadamkan, lantaran harus berkali-kali menyedot air. “Memang kendala paling utama di Pemadam Kebakaran pemkab Natuna, adalah mobil pemadam yang hanya memiliki 2 unit saja, ditambah lagi peralatan keselamatan saat memadamkan api,” ungkapnya. Kepala Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Subandi dalam kesempatan tersebut juga mengakui hal ini. Ia juga menyayangkan, untuk kendaraan oprasional mobil pemadam kebakaran yang masih jauh dari kata cukup. “selama ini mobil yang dimiliki hanya 2 unit, satu untuk standby di kantor, sedangkan yang satunya

lagi harus standby dibandara udara lanud Ranai. Hal ini untuk mengantisipasi apabila terjadi kecelakaan pesawat” bebernya. Subandi mengharapkan agar pemerintah daerah tidak ragu untuk melakukan peningkatan kebutuhan kendaraan Oprasional Damkar Kabupaten Natuna. Sehingga apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan pihaknya sudah bisa mengantisipasinya lataran jumlah mobil sudah sangat mencukupi. Selain itu, Subandi juga menyebutkan bahwa peningkatan personil di Damkar Kabupaten Natuna memang hampir mencukupi dengan jumlah 36 personil. Namun dalam peningkatan tersebut

masih saja Damkar memiliki kekurangan 9 personil untuk operator. Peringatan HUT ke-94 ini, adalah sebagai bentuk apresiasi terhadap perjuangan dan pengorbanan petugas Damkar yang setia siap siaga sepanjang hari. Tanpa mengenal hari libur dan sigap merespon waktu tanggap darurat kebakaran, dengan semboyan pantang pulang sebelum api padam walaupun nyawa taruhannya. “Untuk itu, perayaan HUT ke94 dilaksanakan dengan sederhana mungkin, hal ini bertujuan agar tidak menimbulkan isu yang tidak baik di kalangan masyarakat guna memperingatinya,” jelasnya. (Hardiansyah)

NATUNA (PK) Namanya Lilis Suryani, biasa disapa Lilis. Umurnya sudah 30 tahun, tapi ia hanya bisa terbaring di tempat tidurnya. Gadis yatim ini benarbenar lumpuh. Jangankan bangun dan mandi sendiri, makan dan minum saja ia harus disuapi. Salabiah lah yang setiap saat setia mengurus Lilis. Ia adalah ibu kandung Lilis. “Sejak dari kecil Lilis sudah ditinggalkan ayahnya,” kata janda beranak tujuh itu. Salabiah sudah terbiasa mengurusi ketidakberdayaan Lilis. Sejak Lilis masih kecil memang dialah yang mengurus anaknya itu. Serepot apapun, ia tetap menyempatkan diri untuk mengurus anak bungsunya yang cacat itu. “Setiap hari bahkan setiap waktu saya tetap mengurus Lilis,bagaikan anak bayi, makan disuap, segala hal saya lah yang mengurusnya,karena Lilis memang tidak bisa apa-apa,” beber perempuan yang memiliki pekerjaan serabutan tersebut. Berangkat dari fakta ini, Salabiah dan Lilis selayaknya mendapatkan dukungan dan perhatian dari pemerintah. “Saya pernah juga mendapatkan bantuan dari pemerintah, berupa uang satu juta dan kursi roda, sementara Lilis itu bangun aja ga bisa, bagai mana dirinya mau duduk di kursi roda

Wan Salabiah tengah menyuapi Lilis

itu, badannya lembut sekali,” ujar Salabiah. Salabiah bercerita, ia juga pernah membawa Lilis ke dokter, namun hasilnya nihil. Dokter mengatakan anaknya tidak punya penyakit apa-apa. “Pernah

F.MARZANI

saya ke dokter, tapi kata dokter, anak saya tak ada penyakit apaapa buk. Itu kata dokter, saya tanya lagi sama dukun, kata dukun mungkin Lilis ini terkena kaya sejenis santet,” cetusnya. (Marzani)


Bintan

SENIN 04 MARET 2013

12

Bintan Terima Bantuan 100 Sapi Pengembangbiakan

BINTAN (PK) Pemerintah pusat menilai, terobosan yang dilaksanakan Pemkab Bintan terhadap kelompok tani dalam pengembangbiakan sapi cukup berhasil. Guna memotivasi dan mencapai sasaran swasembada daging di Bintan, APBN tahun 2013 ini menyediakan dana pengadaan 100 ekor sapi. 100 ekor sapi yang disediakan pemerintah pusat itu khusus untuk penambahan modal usaha pengembangbiakan ternak sapi. Bantuan 100 ekor sapi diserahkan kepada kelompok tani melalui Dinas Pertanian Kehutanan dan Peternakan Bintan. Hanya saja, waktu penyerahan 100 ekor sapi belum ditentukan oleh pemerintah pusat. Kepala Distanhutnak Bintan, Adi Prihantara, menjelaskan, usaha peternakan sapi di Bintan sudah dijalankan sejak beberapa tahun lalu. Usaha itu dijalankan peternak sapi berupa kegiatan penggemukan dan pengembangbiakan yang disubsidi Pemkab Bintan. Untuk program penggemukan sapi, Pemkab Bintan melalui dana bergulir sudah memberikan bantuan kepada peternak sebanyak 1000 ekor per tahun. Padahal dana bergulir itu awalnya hanya disediakan 17 ekor sapi. Sistem penggemukan sapi tahun 2012 lalu, sebanyak 105 peternak diberikan oleh Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Kabupaten Bintan dalam bentuk sapi ukuran sedang. Sapi tersebut dipelihara dan di-

Adi Prihantara

jual pada saat-saat tertentu seperti Idul Adha. Modal kembali digunakan peternak untuk membeli sapi pada tahun berikutnya. Sedangka 80 persen keuntungan dinikmati peternak. 20 persen dari keuntungan dikembalikan kepada pemerintah untuk penambahan bibit sapi penggemukan baru pada tahun anggaran berikutnya. Sedangkan untuk sapi pengembangbiakan, tahun 2012 lalu sudah disediakan oleh Pemkab Bintan sebanyak 300 ekor untuk 50 orang peternak. Sapi tersebut dikembangkan oleh peternak untuk mendapatkan sapi baru dari reproduksi hewan. Pemkab Bintan telah menjadikan 81 orang petani sebagai anggota 5 kelompok UPPO. Setiap kelompok diberikan 35 ekor sapi. “Dari program yang telah berjalan itu, pemerintah pusat akan memberikan 100 ekor sapi khusus untuk pengembangbiakan kepa-

da petani Bintan pada tahun 2013 ini. Kami sudah mendata dan membentuk kelompok masyarakat sebagai penerima bantuan 100 ekor sapi itu tahun lalu. Saat ini, peternak sudah dilatih bagaimana memelihara sapi,” ujar Adi Prihantara, Jumat (1/3). Adi Prihantara menyebutkan, kecamatan yang bakal menerima 100 ekor sapi pengembangbiakan itu berada di Kecamatan Toapaya, Teluk Sebong dan beberapa peternak yang tergabung pada kecamatan lain. Diperkirakan ada 4 kelompok yang bakal menerima bantuan 100 ekor sapi dari pusat tersebut. Satu kelompok bakal diberikan antara 20 ekor sampai dengan 30 ekor sapi. “Jika satu kelompok diberikan 30 ekor sapi, perbandingannya 18 betina dan 12 jantan,” ujarnya. Pemkab Bintan lebih cenderung melakukan pengembangbiakan sapi dengan berbagai pertimbangan. Selain menambah jumlah sapi, pengembangbiakan bisa memberikan manfaat lain. Dari kotoran sapi tersebut peternak bisa mengolah menjadi pupuk organik. Tanpa biaya yang besar, kelompok masyarakat juga bisa mendapatkan uang dari penjualan pupuk organik. Apalagi, dari kotoran sapi bisa dijadikan sumber energi teknologi biogas. “Kami masih menunggu pusat untuk penyerahan bantuan 100 ekor sapi pengembangbiakan itu,” demikian dijelaskan Adi Prihantara.(TP)

Pulau Terdepan Belum Tergarap Maksimal TANJUNGPINANG (PK) Provinsi Kepri, memiliki banyak pulau terdepan. Wilayahnya dekat dengan negara tetangga. Namun, potensi ini belum dimanfaatkan Pemerintah daerah, meningkatkan aspek kepariwisataan atau investasi. “Potensi pulau terdepan sangat banyak. Pemda bisa menggarapnya menjadi aspek penerimaan daerah. Sayang, peluang ini belum dimanfaatkan maksimal,’’kata Akademisi UMRAH, Trisno Aji Putra, salah satu pembicara sarasehan perbatasan, yang digelar Lembaga Study Kawasan Perbatasan dan Pembangunan Kepulauan Riau (LSKP2K), di Asrama Haji Tanjungpinang, Selasa (26/1). Kendati demikian, telah ada pulau terdepan yang digarap. Contohnya, Aji mencontohkan,

Pulau Nongsa, Kota Batam. Pulau ini dapat menjadi contoh pendekatan ekonomi. Pulau yang tidak berpenghuni dan tidak mempunyai cadangan air bersih, dapat menjadi salah satu pariwisata yang sering dikunjungi oleh Wisman. Ketua Badan Pengelola perbatasan Kepri, Edy Sofyan, mengatakan jika berbicara mengenai Infrastruktur perbatasan, hal yang kita bahas bukanlah masalah sarana dan fasilitas dasar seperti Pendidikan, Kesehatan, dan lainlain. ‘’Namun yang dibahas tidak lain adalah mengenai masalah Investasi. Kepri merupakan salah satu daerah yang memiliki wilayah perbatasan yang menjadi beranda terdepan Negara Indonesia,”katanya.

Sementara itu, tokoh masyarakat Kepri, Alias Wello menilai pembangunan infrastruktur di perbatasan tidak dapat menjamin kesejahteraan di wilayah perbatasan. Dengan adanya pendekatan keamanan di wilayah perbatasan tidak dapat menjamin keamanan di wilayah tersebut. “Pembangunan Infrastruktur di wilayah perbatasan tidak dapat menjamin kesejahteraan masyrakat. toh dengan adanya TNI atau pihak keamana disana, masih ada pulau-pulau yang terlepas dari NKRI. JAngan hanya pendekatan keamanan yang kita tekankan, melainkan pendekatan ekonomi yang harus kita manfaatkan untuk memajukan wilayah perbatasan tersebut,”tukasnya.(BP)

F.IST

Santri putri dalam kegiatan Ahad Tahfidz

Rumah Tahfidz Canangkan Gerakan Menghafal Alquran TANJUNGPINANG (PK) Sejak diluncurkan program wisata Alquran sebulan yang lalu oleh Rumah Tahfidz, Wisata Al Qur’an Pulau Penyengat kini tidak asing lagi bagi masyarakat Tanjungpinang. Kegiatan menghafal Al Qur’an di Mesjid Raya Sultan Riau ini dari minggu ke minggu mendapat sambutan yang sangat luar biasa dari masyarakat Tanjungpinang maupun masyarakat Pulau Penyengat sendiri. Untuk itu, Rumah Tahfidz akan segera mencanangkan gerakan menghafal Alquran dan Pulau Penyengat sebagai pilot projectnya. Demikian ungkap Rully Oktoberyanto Direktur Rumah Tahfidz Ashabul Quran. “Kita ingin

mengkampanyekan gerakan menghafal Al Qur’an, agar Al Qur’an menjadi hiasan di hatihati kita, bukan sekedar menjadi hiasan di dinding rumah atau pajangan di lemari”. Jelas Rully Oktoberyanto, penggagas Wisata Al Qur’an dan Direktur Rumah Tahfidz Ashabul Qur’an. Kegiatan Wisata Alquran Pulau Penyengat dapat di ikuti oleh perorangan, keluarga, ataupun organisasi. Dalam wawancara bersama wartawan, Rully juga menceritakan tentang respons masyarakat terkait program wisata Alquran dan memberi tips bagaimana menjadi Penghafal Al Qur’an. “Alhamdulillah, berkat kerja keras relawan rumah tahfidz dan

publikasi wartawan yang ada di Tanjungpinang jumlah masyarakat yang mengikuti program ini semakin bertambah dan kami akan mencanangkan gerakan menghafal Alquran seperti yang kami ajarkan pada santri-santri kami. Allah SWT telah jamin kemudahan Al Qur’an untuk dihafal, tinggal kita mau atau tidak untuk menghafalnya. Ketika kita berniat untuk menghafal Al Qur’an maka hendaknya kita ada waktu khusus untuk bersama Al Qur’an”. Maka apabila anda berniat menjadi penghafal Al Qur’an, Rully mengajak untuk mengkhususkan hari Ahad pagi untuk menghafal Al Qur’an di Mesjid Sultan Riau Penyengat. Selain suasana

yang tenang, menghafal Al Qur’an di Pulau Penyengat juga bisa menjadi sarana untuk rekreasi dan rehat sejenak setelah sepekan sibuk bekerja. Dalam Wisata Al Qur’an ada beberapa kegiatan yaitu Ahad Tahfidz (Kegiatan menghafal Al Qur’an untuk anak-anak), Tausiyah, Tahsin dan Tahfidz untuk Dewasa, Setoran hafalan, dan bazaar produk islam. Kegiatan ini diadakan setiap hari Ahad dari jam 08.00 s.d 12.00 WIB di Mesjid Sultan Riau Penyengat dan tidak dipungut biaya. Bagi yang ingin bertanya seputar kegiatan Wisata Al Qur’an, dapat langsung menghubungi Rully O. di 0813 64 515717.(Desi)

Pelabuhan Sumbang PAD Rp5 Miliar BINTAN (PK) Ternyata, sektor pelabuhan di Bintan menyumbang pendapatan asli daerah (PAD) yang cukup signifikan. PAD itu dihasilkan dari kerja sama yang digagas Dishub Bintan dengan tiga pelabuhan khusus. Tahun ini, diperkirakan, PAD yang akan didapatkan dari pas pelabuhan mencapai Rp4 sampai 5 miliar. “Tahun lalu kita dapat Rp2,5 miliar. Mudah-mudahan, tahun ini akan jauh meningkat Rp4 sampai 5 miliar,” kata H Rusli AR, Kabid Perhubungan Laut Dishub Bintan, yang sudah memasuki masa pen-

siun per 1 Maret lalu. Kata Rusli, peningkatan PAD itu bisa didapatkan karena disepakatinya kerja sama baru dengan pelabuhan khusus milik Bintan Lagoon. Sebelumnya, dari Rp2,5 M yang didapatkan tahun lalu, kerja sama baru dilakukan dengan dua pelabuhan, yakni pelabuhan BRC di Lagoi dan Sri Udana di Lobam. Selain itu, ada juga peningkatan pemasukan dari naiknya tarif pas penumpang di pelabuhan tersebut. Saat ini, Pemkab Bintan mendapat pemasukan Rp10 ribu per orang dari total pas pelabu-

Rusli AR

han Rp20 ribu. “Kita sudah sepakat kerja sama

dengan tiga pelabuhan itu. Kerja sama sudah kita bahas final Minggu lalu,” papar Rusli. Baginya, naiknya angka PAD untuk Pemkab Bintan menjadi kenang-kenangan tersendiri sebelum pensiun. Rusli juga masih ingat, ketika ia pindah tugas dari Kanpel Tarempa ke Pemkab Bintan tahun 2005 lalu, Pemkab Bintan hanya mendapat pemasukan PAD dari sektor ini sebesar Rp40 juta per tahun. “Sebenarnya, masih ada potensi PAD yang bisa kita ambil,” kata Rusli.(TP)

DAPIL JUMLAH KURSI DPRD KEPRI PEMILU 2014 DAPIL

KABUPATEN/ KOTA

Kepri 1 Kepri 2 Kepri 3 Kepri 4/ Batam A

Tanjungpinang Bintan dan Lingga Karimun Bt.Ampar, Bengkong, Lb.Baja, Batam Kota Kepri 5/Batam B Bt.Aji, Sekupang, Blk. Padang, Sagulung Kepri 6/ Batam C Nongsa, Seibeduk, Bulang, Galang Kepri 7 Natuna dan Anambas Total

JUMLAH PENDUDUK

JUMLAH KURSI

210.836 243.368 260.478 443.243

5 6 6 10

424.403

10

192.683

5

120.599

3

1.895.590

45

Kepri Dibagi Tujuh Dapil TANJUNGPINANG (PK) Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kepri, merekomendasikan ke KPU Pusat jumlah DPRD Kepri 45 kursi pemilihan legislatif (pileg) 2014 mendatang. Kursi tersebut dibagi tujuh daerah pemilihan (dapil), satu kursi senilai 42.124 suara. “Penentuan satu kursi itu 42.24 diperoleh dari jumlah penduduk Kepri 1.895.590 dibagi 45 kursi anggota DPRD Kepri,” ujar Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Dapil KPUD Kepri, Tibrani di sela-sela rapat koordinasi dengan partai politik (parpol) peserta Pemilu 2014 di Hotel Bintan Plaza, Kamis (28/2). Adapun dapil Kepri 1 meliputi Tanjungpinang sebanyak 5 kursi dengan jumlah penduduk 210.836. Dapil Kepri 2 terdiri Bintan dan Lingga sebanyak 6 kursi. Jumlah penduduk di dapil Kepri 2 sebanyak 243.368 jiwa. Dapil Kepri 3 meliputi Karimun dengan 6 kursi. Jumlah penduduk di dapil Kepri 3 sebanyak 260.478. Dapil Kepri 4 atau Batam A meliputi Batuampar, Bengkong, Lubukbaja, dan Batam Kota. Jumlah kursi di dapil 4 Kepri 10 kursi dengan jumlah penduduk 443.243 jiwa. Dapil Kepri 5 atau Batam B mencakup Batuaji, Sekupang, Belakangpadang, dan Sagulung. Dapil Kepri 5 ini 10 kursi dengan penduduk 424.403 jiwa. Dapil Kepri 6 atau Batam C wilayah Nongsa, Seibeduk, Bulang, dan Galang. Anggota DPRD Kepri di dapil 6 sebanyak 5 kursi dengan 192.683 jiwa. Terakhir dapil Kepri 7 meliputi Natuna dan Anambas sebanyak 3 kursi. Jumlah penduduk sebanyak 120.599 jiwa. Penetapan dapil dan jumlah kursi tersebut, mengacu pada peraturan

KPU nomor 5 tahun 2013 tetang tata cara penetapan dapil dan alokasi kursi setiap daerah pemilihan DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/ kota dalam pemilu 2014. Masing-masing peserta rakor mendapatkan fotokopi peraturan KPU nomor 5 tahun 2013 tersebut. Tibrani menekankan, pasal 3 peraturan KPU tersebut ada tujuh prinsip atau azas yang mempengaruhi terbentuknya dapil dan jumlah kursi. Tujuh azas tersebut kesetaraan nilai, ketaatan pada sistem pemilu yang proporsional, kesetaraan alokasi kursi antar dapil, berada dalam cakupan wilayah yang sama, kohesivitas, dan kesinambungan. Pada pasal 11, jumlah kursi setiap dapil anggota DPRD Kepri paling sedikit tiga kursi dan paling banyak 12 kursi. Itulah sebabnya, jumlah kursi DPRD Kepri Batam pada pileg 2009 dari 22 kursi naik tiga kursi menjadi 25. Berdasarkan data agregate kependudukan (DAK) Pemerintah Provinsi Kepri 6 Desember 2012, jumlah penduduk Batam 1.060.309 dibagi 42.124 hasilnya 25,16 kursi. Karena ada koma, kata Tibrani, tidak bisa dilakukan pembulatan. Sehingga, DPRD Kepri Batam 25 kursi tersebut harus dilakukan pemecahan dapil. Diterangkan Tibrani, sosialisasi dapil dan jumlah kursi yang dilakukan KPUD Kepri dari 21-28 Maret 2012. Selanjutnya, 1 dan 2 Maret dilaporkan ke KPU Pusat. Baru disahkan 3 sampai 9 Maret 2013 oleh KPU Pusat. Namun, sejak 1 Maret 2013 bakal calon legislatif peserta Pemilu 2014, sudah bisa melakukan sosialisasi kepada konstituennya. Rakor tersebut turut dihadiri komisioner KPUD lainnya Said Sirajudin dan Nasrudin, Ketua Badan Pengawas

Pemilu (Bawaslu) Kepri Razaki Persada, mahasiswa, kepolisian, TNI, dan pers. Dari anggota DPRD Kepri yang hadir antara lain Sukri Fahrial dari Hanura, Sarafuddin Aluan dari PPP, dan lainnya. Bawaslu Buat Laporan Catatan Anggota Bawaslu Kepri, Indrawan saat sesi tanya jawab mempertanyakan kenapa dapil Natuna dan Anambas disatukan. Kenapa tidak dengan daerah lainnya. Menjawab pertanyaan itu, Tibrani menyebutkan sesuai pasal 11 ayat (2) peraturan KPU nomor 5 tahun 2013, bahwa satu dapil minimal tiga kursi dan maksimal 12 kursi. Kemudian, mengacu pada azas kesinambugan bahwa pada pileg 2009 lalu, Natuna dan Anambas memang satu dapil. Meski begitu, Indrawan mengaku akan membuat laporan catatan ke Bawaslu Pusat. Sementara itu, salah seorang mahasiswa asal Anambas yang ikut dalam rakor tersebut, meminta agar tiga kursi dapil Natuna dan Anambas tersebut agar ditetapkan satu orang dari Anambas. “Tiga anggota DPRD Kepri dari dapil Natuna dan Anambas yang duduk saat ini, semuanya berasal dari Natuna. Sehigga, aspirai warga Anambas kurang terperhatikan. Kalau bisa, pileg 2014 nanti mohon ditetapkan dari tiga maka satu dari Anambas,” saran mahasiswa tersebut. Menjawab itu, Tibrani menyebutkan, itu wilayah politik. Sedangkan KPU tidak masuk ke situ, melainkan melaksanakan tahapan pemilu sesuai aturan. “Itukan pilihan masyarakat, kita tak bisa komentar di luar aturan,” ujar Tibrani, memuji sikap kritis mahasiswa tersebut.(BP)


Karimun

SENIN 04 MARET 2013

Pemkab Tak Tegas, Coastal Area Semrawut

KARIMUN (PK) Ketidak tegasan Pemerintah Kabupaten Karimun untuk melakukan penertiban bangunan liar yang dibangun warga di kawasan coastal area, menjadikan kawasan ini semakin semerawut. Padahal, Bupati Karimun, Nurdin Basirun sudah membentuk suatu tim yang bertugas melakukan penertiban bangunan liar tersebut. Khususnya, bangunan di lahan milik Pemerintah Daerah maupun di areal ruang terbuka hijau dan area fasilitas umum. Dukungan dan masukan dari segenap elemen masyarakat Karimun terhadap bangunan liar yang merusak pemadangan dan keindahan serta kenyamanan kota ini juga sudah dikantongi orang nomor satu di bumi berazam ini. Namun, seiring berjalannya waktu tidak ada tindakan nyata untuk melakukan penertiban itu. Bahkan, kawasan coastal area pun semakin semrawut seiring bertumbuhnya bangunan-bangunan liar yang dibangun warga untuk berjualan. Kehadiran belasan bangunan tidak permanen di sepanjang areal coastal area Tanjungbalai Karimun semakin hari kian bertambah jumlahnya. Bahkan sudah tak beraturan lagi tata letaknya. Di samping jembatan yang harusnya bersih dari bangunan, kini sudah

KARIMUN (PK) Bencana banjir yang sering melanda warga perumahan Taman Mutiara Karimun setiap kali hujan, ternyata mendapat perhatian khusus dari Sekda Kabupaten Karimun, H. Anwar Hasyim. Sekda H. Anwar Hasyim, didampingi Kadis Sosial, Hurnaini, Kepala Bappeda, DR.T.S Arif Fadillah, Ketua RW Taman Mutiara Karimun, H. Samsudin dan Ketua RT TMK, Marwan, melakukan peninjauan langsung ke beberapa titik yang dianggap sebagai lokasi rawan banjir, Kamis (28/2) lalu. Menurut Anwar Hasyim, di Pulau Karimun ini memang terdapat sejumlah titik yang menjadi langganan banjir setiap hujan. Salah satunya di lokasi Baran, Teluk Air, Darusallam dan di Perumahan TMK ini. Untuk mengatasi masalah banjir, Pemkab Karimun telah melakukan pemetaan lokasi dan sekaligus mencari solusi agar banjir yang sering melanda pemukiman masyarakat tidak terjadi. Salah satu solusi yang dilakukan yakni dengan melakukan normalisasi saluran drainase . Kepala Bappeda Karimun, DR.T.S. Arif Fadillah mengatakan, pemerintah daerah Kabupaten Karimun memang sangat merespon apa yang menjadi keluhan masyarakat seperti masalah

E-KTP Tak Kunjung Siap KARIMUN (PK) Banyak warga masyarakat yang melakukan perekaman data paling awal, ternyata eKTP nya belum siap. Hal ini menjadi pertanyaan sebagian warga Kabupaten Karimun yang sudah melakukan rekam data tapi belum mendapatkan e-KTP. Menanggapi hal itu, Iwan Susila SH, Kabid Dinas Kependudukan, catatan sipil Kabupaten Karimun mengatakan, memang ada sebagian warga masyarakat yang mempertanyakan e-KTP milik mereka yang belum selesai , padahal mereka sudah melakukan perekaman data di kantor camat sejak awal lagi. Namun, apa mau dikata proses pencetakan e-KTP dilakukan oleh Kementerian Dalam Negeri yang telah menunjuk suatu perusahaan di pusat untuk mencetak e-KTP. Sementara daerah hanya mengirimkan data warga masyarakat yang sudah melakukan perekaman secara online. “Kita hanya bisa menyurati dan mempertanyakan saja,” jelas Iwan Susila. Ditambahkan Iwan, pihaknya sudah menyurati dan berkoordinasi ke Kementerian Dalam negeri maupun Dirjen Dalam Negeri menyangkut keluhan warga masyarakat itu. Sampai saat ini, Dinas Kependudukan Kabupaten Karimun baru menerima fisik e-KTP dari Kementerian Dalam Negeri sebanyak 91.641 lembar dari 137 ribu yang sudah melakukan rekam data. Sebagian besar e-KTP yang sudah siap langsung didistribusikan melalui masing-masing kecamatan. Sementara ini, proses pembuatan fisik e-KTP masih dilakukan di pusat oleh perusahaan pemenang tender. Tetapi setelah 31 Oktober 2013 nanti, pencetakan fisik e-KTP akan dilakukan di daerah dan tak perlu lagi menunggu dari pusat. Menyangkut dengan kemungkinan ada kesalahan dari rekam data yang dikirim dari daerah ke pusat secara on-line, Iwan mengatakan, kemungkinan hal seperti itu bisa saja terjadi. Soalnya ada sebagian warga yang terkadang untuk proses perekaman data terkadang diwakili sama keluarganya. Tentunya hal semacam ini akan mengganggu dari proses pembuatan e-KTP. Berkaitan dengan pendistribusian e-KTP ke warga masyarakat, Iwan Susila mengatakan, e-KTP warga yang sudah siap langsung diserahkan Dinas Kependudukan kepada masing-masing kecamatan dan proses selanjutnya dilakukan oleh pihak kecamatan. Sementara itu, Camat Meral, Dwi Yandri Kurniawan, mengatakan, pendistribusian e-KTP milik warga di Kecamatan Meral yang sudah jadi, didistribusikan melalui kelurahan yang ada di Kecamatan Meral dan warga bisa mengambil langsung di kelurahan “Namun, sampai sejauh ini masih ada sebagian warga yang e-KTP sudah siap ternyata belum datang mengambil e-KTP di kelurahan,” ungkap Dwi Yandiri. (Freddy)

didirikan bangunan oleh warga. Melihat kondisi lokasi coastal area yang semakin semrawut ini, sebagian warga masyarakat di Karimun sangat menyayangkan kondisi tersebut. Alasanya, karena di lokasi yang dibangun dengan menghabiskan dana ratusan milyar dari dana APBD ini sebaiknya dijadikan sebagai kawasan perekonomian yang modern dan tertata rapi, bukan menjadi kawasan kumuh. Ketua DPRD Kabupaten Karimun, Raja Bakhtiar ketika dimintai tanggapannya mengatakan, kalau bangunan liar sudah semakin banyak jumlahnya tentunya akan merepotkan tim dalam melakukan penertiban atau membongkar bangunan yang sudah berdiri tersebut. Seharusnya sejak awal dibukanya lokasi coastal area ini, pemerintah daerah harus sudah memiliki konsep jelas terhadap lokasi coastal area ini. “Mau dijadikan apa lokasi coastal area ini,” ujar Raja Bakhtiar. Sementara sejumlah pedagang makanan yang berjualan di lokasi coastal area mengatakan kalau mereka hanya mencoba untuk mencari nafkah . (Freddy)

Langganan Banjir, Sekda Tinjau Drainase Sei Raya

Sekda Kabupaten Karimun, H. Anwar Hasyim berbincang dengan warga

banjir, namun karena keterbatasan anggaran tentunya tidak semua keluhan masyarakat dapat secepatnya di realisasikan. Menyangkut dengan dilakukannya normalisasi saluran drainase di perumahan TMK, T.S. Arif Fadillah mengakui, kalau usulan tersebut datang dari Pak Sekda, yang meminta agar normalisasi salurana drainase di perumahan TMK tersebut dapat dilaksanakan pada tahun ini. “Sekarang ini kita lakukan peninjauan kelapangan,” kata Arif Fadillah.

13

Kartu Jamkesmas yang Rusak Dikembalikan

F.FREDDY

Menurut Arif Fadillah, peninjauan ke lapangan ini agar dapat diketahui berapa panjang serta luas saluran drainase yang bakal dibangun nanti. Selain itu juga menyangkut kejelasan masalah tanah dilokasi itu. “Jangan sedang dikerjakan proyeknya, ternyata timbul masalah tanah. Ini yang harus dihindari sejak awal,” tegasnya. Camat Meral Dwi Yandri Kurniawan, mengatakan, bersyukur kalau pemerintah daerah melakukan normalisasi saluran drainase di perum TMK. (Freddy)

KARIMUN (PK) Kepala Dinas Kesehatan Karimun, Sensissiana, mengatakan, Ada beberapa helai Kartu Jamkesmas yang dikembalikan untuk diperbaiki kembali oleh pemerintah pusat. Sebab, tidak mungkin kartu yang rusak tersebut diserahkan pada masyarakat. Dikhawatirkan, jika kartu itu diedarkan juga, masyarakat yang memegangnya tidak dilayani saat berobat di puskesmas atau Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karimun. Pihak Dinas Kesehatan tidak ingin disalahkan jika sampai kartu itu sempat beredar. Kartu Jamkesmas baru sekitar 80 persen yang tiba di Karimun. “Jadi belum seluruhnya masuk ke kita. Mungkin akan tiba pada bulan ini juga. Kita harapkan semuanya sudah masuk nanti agar dapat dimanfaatkan masyarakat,” ujarnya, Jumat (1/3).

Memang, kata dia, sudah banyak warga yang bertanya-tanya, kenapa mereka belum mendapat Kartu Jamkesmas itu. Padahal, namanya tercantum sebagai penerima Kartu Jamkesmas yang diumumkan di kantor lurah dan kantor camat. Karena itu, ia berharap agar masyarakat bersabar atas keterlambatan itu. Sebab, bukan karena kelalaian pihak Dinas Kesehatan Karimun, tetapi akibat keterlambatan pengiriman dari pusat. Ia berjanji, begitu tiba di Karimun nanti, mereka akan langsung menyalurkannya ke puskesmas di setiap kecamatan dan nama penerimanya bisa dilihat di kantor lurah masing masing. Sensissiana juga berpesan kepada pihak RSUD dan puskesmas di Karimun untuk melayani dengan sepenuh hati pemegang Kartu Jamkesmas. Memberi-

kan pelayanan yang baik bagi pasien pengguna kartu tersebut. “Kita tidak mau mendengar ada keluhan dari pasien pengguna Kartu Jamkesmas saat berobat. Semua harus disamakan pelayanannya. Mungkin yang beda hanya fasilitas saja. Dalam waktu dekat ini kita akan membuat surat edaran tentang pelayanan,” tegasnya. Hal serupa juga diungkapkan Jamaludin SH, Ketua Komisi A DPRD Karimun. Ia mengingatkan, pelayanan bagi penerima Kartu Jamkesmas tidak bisa dibedakan. “Harus disamakan. Kami juga tidak mau mendengar ada pasien yang mengeluhkan pelayanan bagi pemegang Kartu Jamkesmas. Jika hal itu terjadi, kami akan panggil Dinas Kesehatan untuk menjelaskannya dan kita berharap hal itu tidak terjadi,” harapnya.(TP/yon)

Polsek Buru Bukan Sekedar Pelengkap KARIMUN (PK) Kapolda Kepri Brigjen, Yotje Mende meresmikan pemakaian Polsek Buru Karimun, Kamis (28/2). Turut diresmikan pula pemakaian rumah dinas untuk personel Polsek Buru yang berlokasi di bagian belakang kantor tersebut. Peresmian Polsek Buru disejalankan dengan penyerahan bantuan satu unit ambulans dan enam unit sepeda motor dari Pemerintah Kabupaten Karimun kepada pihak kepolisian. Secara simbolis, penyerahan bantuan tersebut diberikan Bupati Karimun, Nurdin Basirun kepada Kapolda Kepri Yotje Mende. Kapolda menyebutkan, awal pendirian Polsek Buru memang memerlukan waktu yang panjang. Hal tersebut berkaitan dengan belum tersedianya lahan. Setelah mendapat kepastian dari Pemkab Karimun mengenai lahan yang diperlukan, akhirnya proses pembangunan kantor sekaligus rumah dinas dimulai. Polsek Buru merupakan pemekaran Polsek Balai Karimun tahun 2007. Setelah ada kepastian terkait lahan, maka dimulai pembangunan kantor dengan anggaran dari Biro Sarana dan Prasarana Polda Kepri,” jelasnya. Kehadiran kantor kepolisian di Kecamatan Buru ini, meminta tidak sekadar pelengkap saja. Tetapi seluruh personel diminta bisa mencari terobosan alternatif dalam menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat. ”Terobosan keamanan dan ketertiban yang dimaksudkan ini adalah guna terwujudnya fungsi kepolisian sebagai pengayom dan pelindung masyarakat,” tegasnya.

Kapolda Kepri, Brigjend Yotje Mende menandatangani prasasti Polsek Buru, Kamis 28/2

Kapolda memaparkan, aspek modal terwujudnya fungsi pengayoman bisa dilihat dari perencanaan, pengendalian dan percepatan. Semuanya tersusun dalam program Sapta Pelayanan Polda Kepri yang dinamakan Pro Rakyat. Pro berarti bekerja secara profesional. Rakyat dijabarkan dengan pengertian ramah, adil, kerja sama, yakin, akuntabilitas dan transparan. ”Inilah tujuh pilar yang bisa dijadikan

pedoman bagi anggota kepolisian dalam melaksanakan tugas. Terutama dalam upaya memberikan kenyamanan dan keamanan kepada masyarakat,” paparnya. Nurdin menyampaikan dukungan pemerintah daerah terhadap kinerja kepolisian. Kedua institusi ini bisa bergandengtangan menjaga situasi yang kondusif di tengah-tengah masyarakat. (TP/yon)

FSPMI Pertanyakan SK UMS KARIMUN (PK) Serikat Pekerja Aneka Industri (SPAI)-Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Kabupaten Karimun, mempertanyakan poin lima dalam Surat Keputusan (SK) Gubernur Kepri, HM Sani, no 277/2013 tentang Upah Minimun Sektoral (UMS) Kabupaten Karimun Tahun 2013. Pasalnya, dalam poin lima SK yang ditandatangani Sani tertanggal 18 Februari 2013 ini, disebutkan, keputusan ini berlaku pada tanggal ditetapkan. “SK ini tidak sama dengan tahun-

tahun sebelumnya dalam penetapan UMS yang berlaku surut yakni dimulai Januari 2013. Kita akan pertanyakan ini,” ujar M Fajar, Ketua SPAI-FSPMI Karimun, Jumat (1/3). Jika dilihat dari SK tersebut, maka penetapan UMS di Karimun berlaku pada bulan Februari, bukan bulan Januari 2013. Hal tersebut tentunya menimbulkan tanda tanya bagi pekerja yang bergerak di sektor pertambangan dan shipyard. Jika UMS diberlakukan terhitung tang-

gal penetapan SK, kata Fajar, maka akan merugikan pekerja. Mereka tidak mendapatkan penghasilan sesuai dengan UMS sejak bulan Januari. “Disini pekerja akan dirugikan sebesar Rp250.000 ribu per pekerja. Karena UMK Karimun sebesar Rp1.600.000. Sementara UMS yang disetujui sebesar Rp1.850.000,” jelasnya. Jika jumlah pekerja di sektor pertambangan dan shipyard dikali 1.000 orang saja, maka kerugian pekerja bisa mencapai Rp250 juta.(TP/yon)


Anambas

SENIN 04 MARET 2013

14

Rp19 M untuk Pembangunan Bandara Letung F.DOK

Anambas akan memiliki Bandara sipil sendiri di Letung, Jemaja yang pembangunannya dimulai tahun ini.

ANAMBAS (PK) Untuk memacu pertumbuhan ekonomi di Anambas, Pemkab memprioritaskan pembangunan infrastruktur yang akan dimulai tahun 2013 ini. Ada 3 proyek besar dengan nilai total sekitar Rp69 miliar yang mulai dilaksanakan. Ketiga proyek itu, adalah proyek pembangunan runaway Bandara Jemaja di Letung dengan nilai proyek sekitar Rp19 miliar. Kemudian, proyek pembangunan Masjid Agung Anambas dengan nilai sekitar Rp30 miliar dan proyek pembangunan Waterfront City (Semen Panjang) dengan nilai sekitar Rp20 miliar.

Proyek-proyek itu dirancang untuk mempercepat pembangunan daerah tersebut. “Daerah ini butuh banyak dana atau investasi, khususnya untuk pembangunan infrastruktur. Agar pertumbuhan ekonomi bisa dipercepat. Untuk itu dibutuhkan peran swasta selain pemerintah, untuk membangun berbagai proyek di Anambas,” kata Tengku Mukhtaruddin. Menurutnya, sebagai daerah pemekaran yang baru dibentuk 4 tahun lalu, perekonomian Anambas belum berjalan seperti di daerah lainnya. Daerah ini juga masih tertinggal dibanding daer-

ah lain di Kepri. Sehingga perlu dipacu agar pembangunan bisa dipercepat. Untuk itu, imbuh Tengku, Pemkab Anambas memprioritaskan pembangunan infrastruktur yang mendesak dan perlu segera disediakan. Selain itu juga dibutuhkan bangunan yang menjadi ikon kota sehingga Anambas bisa dikenal oleh masyarakat Kepri. “Anggaran untuk tiga proyek itu sudah dialokasikan dalam APBD dan diharapkan dalam waktu dekat sudah ada perusahaan pemenang tender proyek tersebut. Agar pengerjaannya bisa segera dimulai,” ujarnya. Sementara itu Kepala Dinas

Pekerjaan Umum (PU) Anambas Ir Eko Sutarso, mengatakan pada tahun 2013 ini Pemkab telah menyiapkan dana awal APBD 2013 sekitar Rp20 miliar. “Anggaran Rp20 miliar tersebut telah dituangkan dalam APBD Anambas tahun 2013, diperuntukkan untuk tahap awal pemasangan atau pembuatan sarana bendungan laut, pembangunan Waterfront City dan Jembatan Semen Panjang. Kita tetap optimis, pelaksanaan kegiatan fisik ini dapat dilaksanakan mulai 2013. Semoga dapat direalisaikan dengan baik, sesui perencanaan,” ucapnya.(TP/ron)

Desa Belibak Masih Terisolir ANAMBAS (PK) Warga Desa Belibak, Kecamatan Palmatak meminta kepada Wabup Anambas Abdul Haris, agar membangun jembatan untuk menghubungkan desa itu dengan desa tetangganya, Desa Tebang. Sehingga mereka bisa memasarkan hasil tangkapan ikan dan bahan bangunan dari desa itu. “Kami sangat berharap adanya sebuah jembatan,” kata warga desa itu, Jali.

Karena tidak ada jembatan, warga desa ini terpaksa harus berjuang menjual hasil alamnya dengan menggunakan pompong. Namun, jika di musim utara mereka tidak bisa menjual hasil alamnya karena gelombang besar. ‘’Selama ini, bisa dikatakan kami terisolir, Pak. Kami sangat berharap adanya perhatian dari pemerintah daerah untuk bisa membangunkan sebuah jembatan yang menghubungkan dua desa

ini,” pintanya. Menanggapi hal tersebut, Wabup Abdul Haris, mengatakan akan berusaha merealisasikan harapan masyarakat di dua desa tersebut. Selain untuk memudahkan transportasi penjualan, juga bisa melancarkan lalu lintas masyarakatnya. “Kita akan membantu untuk merealisasikan harapan warga di Belibak. Dengan adanya jembatan ini kita juga berharap bisa

meningkatkan perekonomian masyarakat di sini yang mayoritas berfungsi sebagai penambang batu tradisional,” ungkapnya. Selain untuk memudahkan, dengan adanya jembatan ini juga bisa membuka akses warga yang terisolir. “Kita akan merealisasikannya, dan semoga pada tahun 2014 jembatannya sudah bisa dinikmati oleh warga disini, “ ucap Haris. (TP/ron)

Pengusaha Rumahan Disediakan Tempat Promosi

F.DELMADI

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kepulauan Anambas, Linda Maryati

ANAMBAS (PK) Sebagai upaya perbaikan ekonomi serta menciptakan lapangan kerja, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kepulauan

Anambas melakukan pembinaan terhadap para pelaku usaha rumahan (home industry). Selain pembinaan juga disediakan tempat untuk dapat mempromosikan

hasil karya bagi para pengrajin. “Semua pelaku usaha rumahan diharapkan menciptakan produk kreatif yang dapat di jadikan ciri khas bagi daerah,” un-

gkap Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Linda Maryati. Bahwa untuk produsen/ pengrajin barang-barang kreatif, pemerintah memberikan fasilitas dan pembinaan untuk meningkatkan dan memberikan pelayanan pemasarannya. Untuk fasilitas pemasaran, rencana pemerintah menyiapkan tempat di lokasi pelabuhan yaitu di ujung tempat penjualan tiket Pelni yang biasa di sebut oleh masyarakat pelabuhan Bukit Raya. Linda mengatakan akan melakukan pembinaan memberikan ruang bagi pemasaran produk pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), sehingga makin berkembang dan dikenal oleh wisatawan. Dari penyediaan tempat untuk pemasaran, Linda berharap para pengrajin meubel maupun makanan hendaknya bisa menghasilkan produk-produknya yang bisa bersaing di pasaran baik kwalitas maupun kwantitasnya. Sedangkan untuk melakukan pembinaan Disperindag akan melakukan pembinaan melalui koperasi yang sudah terbentuk yaitu sebelumnya sebanyak 44 koperasi yang aktif saat ini dari jumlah total yang terdaftar 64 di Disperindag artinya ada 20 koperasi yang tidak aktif lagi alias mati suri.(Delmadi)

F.DELMADI

Wakil Bupati KKA Abdul Haris dan Kepala Dinas Kesehatan Said M Damrie serta narasumber.

Rakor dan Konsultasi Program Kesehatan

ANAMBAS (PK) Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Anambas melaksanakan rapat koordinasi dan konsultasi penyelenggaraan program kesehatan di Hotel Anambas Inn. Acara ini dibuka Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Anambas, Abdul Haris. Dia berharap rapat koordinasi yang penting ini hendaknya dimanfaatkan betul untuk mengantisipasi segala permasalahan yang ada dan bagaimana cara mengatasi masalah tersebut. “Rapat koordinasi ini untuk menyamakan persepsi di semua pelayanan kesehatan. Dengan demikian semua harus saling mendukung dalam menjalankan program yang telah direncanakan dengan baik,” kata Abdul

Haris. Abdul Haris juga menambahkan, tanpa kesehatan manusia tidak akan bisa berbuat sesuatu. Kesehatan merupakan ujung tombak manusia diseluruh dunia karena jika manusia sakit maka semua yang telah direncanakan tidak akan bisa terlaksana. “Saya melihat koordinasi sudah baik saat melakukan pertolongan pompong 3 pejabat yang sempat terhempas ke laut di Desa Atap kemarin. Tanpa ada koordinasi yang baik kemungkinan besar akan menelan korban jiwa. Tapi kita bersyukur dalam tragedi tersebut tidak ada korban jiwa dimana seluruh tim medis bergerak cepat dalam memberikan pertolongan kepada korban, saya pun berharap kepada seluruh tim

medis untuk memberikan pelayanan yang terbaik “ ujarnya. Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Anambas, Said Moh Damrie mengatakan dalam rapat tersebut dilakukan oleh seluruh perwakilan tim medis dari RS lapangan, RS Bergerak dan Puskesmas di 7 kecamatan serta Pustu maupun Posyandu di Anambas. “Dalam rapat yang digelar ini kita optimalkan pelayanan kesehatan mulai dari distribusi obatobatan, tata cara koordinasi antar puskesmas dengan rumah sakit. Agar dalam melakukan pelayanan masyarakat Anambas tidak kecewa lagi ke depannya, yang sudah baik ditingkatkan lagi yang masih kurang kita benahi,” ujar Said Damrie.(Delmadi)

Lingga

Rp2,5 Miliar Bangun Berhala LINGGA (PK) Mahkamah Konstitusi (MK) menetapkan Pulau Berhala milik Kepri Selasa (21/2) lalu. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri segera bertindak dengan mengalokasikan anggaran pembangunan Rp2,5 miliar pada APBD murni 2013. Anggaran tersebut untuk pelabuhan Rp2 miliar. Sisanya Rp500 juta pembangunan masjid. “Rencana pelabuhan itu sudah lama. Karena masih sengketa di MK, urung dianggarkan,” ujar Gubkepri HM Sani, di sela-sela hari kedua kunjungan kerja (kunker) ke Kabupaten Lingga, Rabu (27/2).

Soal posisi pelabuhan, Gubkepri meminta tempatnya yang betul-betul dekat dengan Pulau Berhala. Saat menyerap aspirasi masyarakat di Gedung Daerah tempat kediaman Bupati Lingga Daria pada Selasa (26/2) malam, Harun salah seorang tokoh masyarakat Lingga menyarankan pelabuhan itu di Tanjung Kukuh. “Itu dekat pak, apalagi kalau ditambah. Akses jalan darat,” ujarnya. Namun, Bupati Lingga Daria berbeda pendapat. “Kayaknya masih ada alternatif lebih dekat lagi di Marok kecil,” sebutnya. Gubkepri tak memilih salah sat-

upun di antara keduanya. “Itu masukan yang menjadi pertimbangan. Selanjutnya, pemprov juga melakukan kajian tim 9 yang dipimpin Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Pemprov Kepri,” terang Gubkepri.Kepala Bappeda Pemprov Kepri, Naharuddin mengangguk membenarkan perkataan Gubkperi. “Iya, nanti tim kaji lagi posisi pelabuhan itu,” tegasnya. Jika pelabuhan sudah ada, kata Bupati, Pemkab Lingga memikirkan pembangunan jalan di Pulau Berhala. “Soal itu, akan dilihat nanti kemampuan APBD Lingga,” ujarnya.***

F.IST

Speed latar belakang Gunung Daik Lingga

F.IST

Gubernur Kepri, HM Sani meletakkan batu bata pertama kelanjutan pembangunan pusat pemerintahan Kabupaten Lingga

Lingga Bangun Pusat Pemerintahan 418 Hektare LINGGA (PK) Bersempena kunjungan kerja (kunker) Gubkepri HM Sani ke Kabupaten Lingga, orang nomor satu di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri tersebut meletakkan batu bata pertama pembangunan tahap kedua pusat Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Lingga, Rabu (27/2). Pembangunan dipusatkan di Bukit Kanti dengan panorama Gunung Daik Lingga. Pusat pemerintahan dan perkantoran terpadu di atas 418 hektare itu, berkonsep natural dan taman

kota. Dari 418 hektare itu, 42 hektare telah dibebaskan. Pembangunan tahap pertama yang sudah siap dibangun, antara lain kantor dinas perhubungan, dinas pekerjaan umum, dinas informasi dan komunikasi, dinas kelautan dan perikanan, komisi pemilihan umum daerah (KPUD), dan lainnya. Bupati Lingga, Daria menyebut dana tahap kedua kelanjutan pembangunan pusat pemerintahan tersebut dari dana alokasi umun (DAU) dan dana alokasi khusus (DAK). Pembangunan

tidak dilakukan dengan tahun jamak (multiyears) melainkan penganggaran tiap tahun. Adapun konsep pembangunan natural dengan mempertahankan kondisi alam hutan. “Termasuk banyak kera, lutung, pelanduk, bahkan babi juga masih ada tetap dipertahankan,” katanya. Nantinya, kata Bupati, perkantoran tersebut selain pusat pemerintahan juga tempat pariwisata. Untuk menunjang pariwisata, di pusat perkantoran tersebut dibangun kantor-kantor

bank, gelanggang olahraga (GOR), masjid raya, dan lainnya. “Siap diperkirakan 2015,” ujar Bupati. Gubkepri HM Sani, sangat senang dengan pembangunan pusat pemerintahan tersebut. Hanya saja, ka Gubkepri pula, jangan hanya gedung yang megah tapi harus dibarengi dengan peningkatan pelayanan. Sebagai wujud dukungan Pemprov Kepri, Gubkepri menyanggupi Pemprov membantu Rp2 miliar untuk masjid raya. (BP/ ash)

Lingga Siap Suplai Air Bersih ke Batam LINGGA (PK) Meskipun beberapa daerah di Lingga masih kekurangan air bersih, namun Pemkab Lingga menyatakan kesiapannya untuk mensuplai kebutuhan air bersih Batam atau ke Kampar (Riau).Hal ini disampaikan Bupati Lingga Daria di depan Gubernur Kepri, HM Sani dalam pertemuan di Daik, Selasa (26/2) malam. Menurut Daria, Lingga mampu memasok air bersih ke Batam karena memiliki banyak air bersih dan mata air yang deras. Seperti di Gunung Daik dan Air Terjun Batuampar, Dabo. Ke depan, beberapa sumber air bersih itu bisa dikelola untuk memenuhi kebutuhan air bersih di Batam.

Pernyataan Daria ini langsung disambut Sani dan memerintahkan Kepala Dinas PU Kepri, agar segera membuat kajian tertulis. “Mana Pak Heru (Kadis PU Kepri)? Coba buat kajian mana yang lebih baik air untuk Batam dari Daik atau dari Gunung Kijang Bintan,” kata Sani, Rabu (27/2) saat melakukan pertemuan dengan Bupati Lingga dan seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Pemkab Lingga. Daria menjelaskan, sumber mata air dari Gunung Daik, cukup baik dikembangkan dan menjadi salah satu potensi yang bisa mendatangkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pemkab Lingga sudah pernah

mengusulkan kepada Badan Pengusahaan (BP) Batam, ke depan persediaan air bersih ke Batam bisa disuplai dari Lingga. “Insyallah mata air dari pergunungan Daik selain cukup melayani persediaan untuk warga Lingga, juga akan kita salurkan ke Batam. Jarak Batam-Daik, Lingga kan cukup dekat,” ucapnya. Sani juga minta kepada Daria agar Pemkab mencari investor untuk mengelola air bersih nanti. Sani minta disalurkan dulu ke masyarakat Lingga, baru salurkan ke daerah lain. “Jumlah penduduk Batam terus bertambah. Untuk 8 tahun ke depan, pasokan air bersih yang ada masih cukup,” paparnya.***


AIR garam punya banyak manfaat untuk mengurangi rasa tidak enak dari sakit tenggorokan. Garam dapat menarik keluar kelebihan air dalam jaringan tenggorokan, mengurangi peradangan, dan membersihkan lendir dan meringankan iritasi di tenggorokan. Cara ini juga dapat menghindari Anda dari infeksi flu. BAWANG merah bergudalam menormalkan persentase kolesterol darah dengan mengoksidasi kelebihan kolesterol. Satu sendok teh air perasan bawang merah mentah yang diminum pertama kali di pagi hari akan sangat bermanfaat untuk penyakit jantung.

na

ANTIBIOTIK terbesar dalam penyembuhan alami adalah vitamin C. Vitamin C atau asam askorbat sangat penting bagi pertumbuhan normal dan pemeliharaan hampir semua jaringan tubuh, khususnya sendi, tulang, gigi dan gusi. APEL dipandang bagus dalam perawatan alkoholisme karena mampu menghilangkan keracunan dan mengurangi keinginan terhadap anggur dan minuman memabukkan lainnya.

Lifestyle

SENIN 04 MARET 2013

Bayi dengan HIV dapat ’’Disembuhkan’’ WANITA hamil yang terinfeksi HIV dapat menularkan kepada anak dalam kandungannya, yang berarti membuat sang buah hati menderita sejak dirinya dilahirkan. Tetapi para peneliti dari Mississippi rupanya telah menemukan cara untuk mencegah transmisi virus HIV tersebut pada tubuh bayi. Sekitar 300.000 anak lahir dengan HIV pada tahun 2011, terutama di negara-negara miskin dimana hanya sekitar 60 persen wanita hamil yang terinfeksi HIV mendapatkan pengobatan untuk mencegah penularan virus kepada bayinya. Prihatin dengan hal tersebut, peneliti dari Mississippi mencoba untuk memberikan perawatan HIV terhadap partisipan penelitian, yaitu wanita hamil yang berisiko terhadap HIV. Kemudian setelah persalinan, dokter juga memberikan obat HIV dosis rendah kepada bayi yang baru lahir dengan harapan dapat mencegah virus HIV menetap dalam tubuh bayi. Bayi akan mulai diinfus dengan tiga jenis obat dalam waktu 30 jam

setelah kelahiran. Hal ini dilakukan sebelum hasil tes HIV keluar, untuk mengkonfirmasi apakah bayi terinfeksi HIV atau tidak. Tindakan cepat ini dapat membantu menyingkirkan HIV dalam darah bayi, sebelum virus menemukan tempat persembunyian yang nyaman di dalam tubuh bayi. Setelah hasil tes keluar dan hasilnya positif, peneliti terus memberikan pengobatan tersebut hingga anak berusia 18 bulan. Ketika pengobatan dihentikan sementara, peneliti kembali menemukan adanya virus HIV dalam darah anak. “Sepuluh bulan setelah pengobatan dihentikan, kami menemukan ada tanda-tanda kembalinya virus,” terang Dr. Deborah Persaud dari Johns Hopkins Children’s Center, pemimpin penelitian tersebut dalam pernyataannya yang ditulis News. Peneliti telah menonaktifkan obat HIV selama sekitar satu tahun dan terus melakukan check up terhadap anak-anak tersebut setiap beberapa bulan. Kini, anak-anak tersebut telah berusia 2 tahun dan tanpa tanda-

tanda infeksi, meskipun masih ada virus dalam tubuhnya. Virus tersebut tampaknya tidak sekuat virus yang ditemukan pada bayi dengan HIV dan tidak mendapatkan tindakan pengobatan cepat sejak lahir. Anak yang terlibat dalam penelitian ini dianggap ‘sembuh secara fungsional’, yang artinya mampu mengendalikan virus dengan baik meskipun jejak virus belum sepenuhnya diberantas. Penelitian ini menunjukkan bahwa pengobatan dini ini sangat penting untuk mencegah berkembangnya virus HIV pada bayi sejak kelahiran. Selanjutnya, tim penelitian Persaud berencana akan melakukan studi lanjutan untuk mencoba membuktikan bahwa virus HIV dalam tubuh bayi dapat diblokir dengan perawatan yang lebih agresif. “Kami tidak bisa menjanjikan dapat menyembuhkan bayi yang terinfeksi, tetapi kami bisa menjanjikan bahwa tindakan ini dapat mencegah sebagian besar transmisi virus,” kata Dr. Hannah Gay, peneliti dari University of Mississippi.(vit/vit)

YOGHURT berfungsi sangat baik sebagai makanan pereda stres. Yoghurt yang kaya akan vitamin A, B kompleks dan D juga dapat meredakan insomnia, migrain dan kram yang berhubungan dengan menstruasi.

PERNAPASAN yang terkendali sangat membantu tidur. Metodenya adalah dengan berbaring miring di tempat tidur, tarik napas dalam-daam sebanyak 3 kali, tahan napas selama yang Anda bisa. Saat menahan napas, karbondioksida terakumulasi dalam tubuh dan menginduksi tidur alami.

IKLAN ANDA

15

7 Layanan Yahoo Ditutup April 2013 YAHOO kembali melakukan keputusan yang berani di bawah kepemimpinan CEO Marissa Mayer dengan menghentikan 7 layanan termasuk BlackBerry App pada bulan April 2013 mendatang. Yahoo beralasan bahwa penutupan 7 layanan ini untuk membuat Yahoo lebih ‘tajam’ dan fokus. Berbeda dengan CEO Yahoo sebelumnya yang rajin merampingkan karyawan, CEO Marissa Mayer ini lebih rajin memangkas layanan Yahoo. Marissa Mayer mengatakan bahwa inti bisnis Yahoo adalah pada konten personal dan layanan yang tak sesuai agenda akan dihentikan. Seperti yang dilansir dari CNET (01/03/2013), Yahoo hanya akan fokus pada layanan yang yang digunakan oleh pengguna Yahoo sehari-hari, sebut saja Yahoo Mail, Flickr, dan Homepage Yahoo yang baru saja diperbarui dengan tampilan yang lebih fresh. Hal yang paling menarik dari penghentian pengembangan layanan Yahoo ini adalah penghentian layanan aplikasi mobile untuk BlackBerry dan Yahoo Clue. Aplikasi yang diperkenalkan pada November 2010 untuk menunjukkan tren pencarian ini harus segera berakhir. Berikut 7 layanan Yahoo yang harus dihentikan pengembangannnya: 1 . Yahoo Avatar, layanan ini akan ditutup secara resmi oleh Yahoo pada 1 April 2013 mendatang. Yahoo juga menghimbau pada pengguna layanan ini untuk mengunduh avatar yang mereka miliki. 2 . Aplikasi Yahoo Mobile untuk BlackBerry, mulai tanggal 1 April 2013 mendatang, aplikasi Yahoo untuk BlackBerry tidak lagi tersedia untuk di-download. Namun, pengguna yang telah menginstall aplikasi ini dapat terus menggunakannya meski tak lagi didukung oleh Yahoo. 3 . Yahoo Clues versi beta akan ditutup 1 April 2013 mendatang. 4 . Yahoo Search App akan ditutup 1 April 2013 mendatang. 5 . Yahoo Sports IQ akan ditutup 1 April 2013 mendatang. 6 . Yahoo Message Board Website akan ditutup 1 April 2013 mendatang. Sedangkan message board untuk Yahoo Finance dan Yahoo Fantasy Sports akan tetap aktif. 7 . Yahoo Updates API (Application Programming Interface) akan ditutup 1 April 2013 mendatang. (Sidomi.com)

Deteksi Stress Melalui Napas SAAT stres biasanya orang akan terlihat kurus atau lebih tua dari usia sebenarnya, tapi pada orangorang tertentu, stresnya mungkin tidak kelihatan. Untuk itu, tim peneliti dari Inggris mencoba mendeteksi stres dari napas orang yang (diduga) menderita stres. Untuk itu tim peneliti dari Loughborough University dan Imperial College London melibatkan 22 partisipan muda (10 pria dan 12 wanita) yang masing-masing ambil bagian dalam dua sesi percobaan: pertama, partisipan diminta untuk duduk senyaman mungkin dan mendengarkan musik yang tidak menyebabkan stres; kedua, partisipan diminta mengerjakan sebuah stres aritmetika mental yang telah dirancang khusus untuk memicu stres. Kemudian sampel nafasnya diamati dengan menggunakan sebuah teknik yang disebut dengan gas chromatographymass spectrometry dan dianalisis secara statistik. Setiap partisipan

juga menjalani tes nafas sebelum dan setelah menjalani setiap sesi. Denyut jantung dan tekanan darah pun direkam oleh peneliti sepanjang jalannya kedua sesi. Dari situ studi yang dipublikasikan dalam Journal of Breath Research ini mengungkap ada enam senyawa yang terkandung di dalam nafas yang dapat dijadikan indikator stres pada seseorang. Dua senyawa diantaranya, 2methyl pentadecane dan indole mengalami peningkatan saat partisipan melakukan sesi yang dapat menyebabkan stres (sesi kedua). Sebaliknya, empat senyawa lainnya terlihat dapat menurunkan stres, yang bisa jadi disebabkan oleh perubahan

pola pernafasan. “Jika kami dapat mengukur stres secara obyektif dengan cara yang non-invasif seperti ini, maka ini akan menguntungkan pasien dan orang yang rentan mengalami stres, terutama yang telah lama menjalani perawatan jangka panjang tapi

tetap kesulitan menemukan respons stres pasien seperti pada penderita Alzheimer,” ungkap ketua tim peneliti Profesor Paul Thomas. “Hanya saja masih diperlukan studi lanjutan dengan jumlah partisipan yang lebih banyak sekaligus cakupan usianya lebih luas,” lanjutnya. Kendati begitu pemrofilan nafas (breath profiling) telah berkembang menjadi metode diagnosis yang menarik bagi para dokter, bahkan belakangan sejumlah pakar juga menemukan biomarker yang dikaitkan dengan penyakit seperti tuberculosis, berbagai jenis kanker, penyakit yang menyerang paru-paru dan asma dari pemrofilan nafas tersebut. Namun sampai sekarang peneliti masih belum bisa menemukan cara yang tepat untuk mengelola faktor eksternal

seperti pola makan, lingkungan dan kebiasaan olahraga sehingga dapat mempengaruhi sampel nafas seseorang. “Ada kemungkinan lain bahwa penanda stres yang ada pada nafas itu dapat menyembunyikan bahkan mengacaukan senyawa kunci lain yang seharusnya dapat digunakan untuk mendiagnosis penyakit atau kondisi tertentu, jadi pemrofilan napas ini sangat penting untuk dilakukan,” pungkas Profesor Thomas seperti dilansir dari health24. Asumsi awal peneliti adalah orang yang stres akan bernafas lebih cepat, dengan detak jantung dan tekanan darahnya pun meningkat sehingga cenderung mengubah profil napas mereka. Namun peneliti juga menekankan bahwa ini masih terlalu dini untuk menetapkan asal-usul biologis dan peranan senyawa-senyawa yang ditemukan studi ini sebagai bagian dari respons sensitif stres.(vit/vit)


Galeri Anda

SENIN 04 MARET 2013

16

Deklarasi dan Musyawarah GSM

Rida K Liamsi

MUSYAWARAH Gerakan Sejuta Melayu (GSM) yang digelar Forum Kepri Bangkit (FKB) bersama Lembaga Adat Melayu (LAM) Kepri, Senin (25/ 2), di Hotel Comfort Tanjungpinang, menghasilkan tiga rumusan rekomendasi. Pertama, membentuk badan usaha yang akan menggerakkan gerakan sejuta melayu. Kedua, meminta Pemerintah daerah untuk menghidupkan nuansa-nuansa atau ornamen kemelayuan di tempat fasilitas umum, seperti bandara, pelabuhan, dan sebagainya. Ketiga, mendorong pemerintah daerah untuk

Ketua DPRD Kepri, Nur Syafriadi, Sekjdaprov Kepri, Suhajar Diantoro dan tamu undangan lainnya

Staf Ahli Gubernur Kepri, Syamsul Bahrum

mendukung gerakan setuja melayu sepenuhnya. Musyawarah yang dibuka Gubernur melalui Sekdaprov Kepri, Suhajar Diantoro ini, dihadiri Ketua DPRD Provinsi Kepri, Nur Syafriadi, dan para tokoh melayu yang ada di Kepri. Salah satu tokoh yang hadir adalah Rida K Liamsi. Selain itu, musyawarah ini ikut menghadirkan seminar melayu dengan pembicara tokoh Melayu Rida K Liamsi, Staf Ahli Gubernur Kepri, Syamsul Bahrum, Pengurus Kadin Kepri, Alpan Suhairi, dan Sekdaprov Kepri Suhajar Diantoro. Dalam pemaparannya, Rida K Liamsi, memfokuskan pada penguatan ekonomi dan sosial. Tanpa penguatan ini, upaya mewujudkan gerakan sejuta melayu tidak berhasil maksimal. Untuk mewujudkan penguatan

ekonomi ini, katanya perlu dibangun sebuah badan usaha, yang dihimpun oleh anak-anak Melayu itu sendiri. Adanya badan usaha yang berhasil tentu penguatan ekonomi akan diraih, dan secara tidak langsung bisa membantu anak-anak Melayu atau tempatan. Rida mencontohkan, di Riau, anakanak Melayu diberikan kesempatan mengelola air minum. Kedepan, jika kegiatan ini berjalan mulus, tidak tertutup kemungkinan anak-anak Melayu di Kepri akan mengalami hal serupa, seperti di Riau. “Hal ini perlu dibicarakan lebih panjang lagi dengan melibatkan LAM se Kepri, dan pengusaha melayu yang telah berhasil dalam penguatan ekonomi,” kata Rida. Dalam pendirian badan usaha untuk menggerakkan ekonomi melayu, diharapkan tidak mengandalkan

Pemateri diskusi setelah deklarasi Gerakan Sejuta Melayu

Pernikahan Mori dan Ika MORI Guspian awak Putra Kelana dan www.kepribangkit.com berlangsung Minggu, 24 Februari 2013. Mori mempersunting wanita bernama Febrika Delfia, gadis kelahiran Pekanbaru, 21 Februari 1988 lulusan D3 Perawat Stikes Hang Tuah, Tanjungpinang. Pasangan ini dalam resepsi pernikahannya menggunakan adat Padang Pariaman. Yang sebelumnya dilangsungkan acara duduk niniknya pada tanggal 5 Januari oleh Persatuan Keluarga Daerah Pariaman (PKDP). Orang tua kedua mempelai juga menghadirkan artis Minang, Ucok Sambara sebagai hiburannya. Selain dihadiri oleh keluarga besar kedua mempelai, pernikahan ini juga dihadiri oleh kerabat, sahabat hingga pejabat Kepri dan Kota Tanjungpinang. Pada malam harinya kembali dilangsungkan acara barantam PKDP, ini merupakan tradisi asli daerah Pariaman.***

Acara adat sebelum ijab kabul

Narasi dan Foto : Istimewa

Ijab kabul

Narasi: Istimewa Foto : Yusnadi & Humas Pemprov Kepri

Penggagas GSM, Oktavio Bintana, Sekdaprov Kepri, Suhajar Diantoro dan Ketua LAM Kepri, Abdul Razak memberi sambutan

Tokoh-tokoh Melayu menyimak pemaparan narasumber diskusi

Mori dan Ika

ketersediaan anggaran di Pemda. Akan tetapi, modal pendiriannya menggandeng orang Melayu yang dinilai telah berhasil. Sementara itu, Sekdaprov Kepri, Suhajar Diantoro, mengatakan pihaknya mendukung kegiatan ini. Untuk meraihnya perlu kesiapan Sumber daya Manusia (SDM) yang mampu melaksanakannya. Di wilayah Kepri, katanya tersedia luas peluang yang bisa diambil anak Melayu. Peluang itu, bisa diraih jika SDM yang ada mampu melaksanakannya. “Kita juga dukung, jika dalam aktivitasnya, ada badan usaha. Badan usaha ini tentu akan dapat mengiatkan ekonomi rakyat Melayu,” katanya.***

Kedua mempelai bersama orang tua

Bersama Wali kota Tanjungpinang dan istri


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.