Putra Kelana Edisi 119

Page 1

ECERAN DALAM KOTA

SURAT KABAR MINGGUAN

RP 4.000

INDEKS EDISI 119 TAHUN II SENIN 28 JANUARI 2013

Berpegang Amanah, Menjunjung Marwah

Kembalinya Kekuatan Melayu Rasa terharu tidak bisa saya sembunyikan ketika dukungan demi dukungan terus mengalir ketika saya melontarkan gagasan “Gerakan Sejuta Melayu”. Bahkan air mata saya menetes kala kakanda Alfan Suhairi menelpon saya setelah dia membaca tulisan saya yang dimuat oleh beberapa media. Beliau sangat merespon. Oleh: Oktavio Bintana

BEGITU juga dengan sahabat saya Kherjuli yang merupakan Ketua LSM Alim Kepri, sebuah LSM yang aktif menyuarakan kepentingan lingkungan. Bicaranya begitu menggebu-gebu saat berbincang dengan saya setelah membaca tulisan saya itu. Ia memberi dorongan agar “Gerakan Sejuta Melayu” terus diperjuangkan karena bisa mendongkrak perekonomian masyarakat Kepri. Kemudian pada Jumat siang, tanggal 18 Januari, pukul 18.00, saya bersama kakanda Alfan Suhairi ber-

temu dengan Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Batam, Nyat Kadir di Hotel Pusat Informasi Haji (PIH). Sebelumnya kami telah membuat janji dengan beliau. Dalam pertemuan tersebut saya mengutarakan apa tujuan dari “Gerakan Sejuta Melayu” dan tanpa pikir panjang beliau langsung menyatakan mendukung penuh. Beliau berpesan agar “Gerakan Sejuta Melayu” fokus pada sektor prekonomian Melayu Kepri. Seperti kita ketahui, salah satu fak-

tor yang membuat Melayu menjadi terpinggirkan karena mudah di adu domba dan terlalu mudah terbuai mimpi-mimpi sehingga terlelap dalam tidur panjang. Akibatnya, lupa bahwa Kepri membutuhkannya. Makanya harus kita bangunkan. Sabtu pada tanggal 19 Januari, beberapa media menebitkan berita komentar Ketua LAM Kota Batam yang mendukung “Gerakan Sejuta Melayu”.

Dope Club Hadirkan DJ Shissy SELEBRITI HAL 19

Bersambung ke Hal... 5

TAK MELAYU HILANG DI KEPRI GERAKAN SEJUTA MELAYU

J

ANGAN Pernah Mimpi jadi Raja di Negeri Kami“. Itulah judul tulisan Ketua Forum Kepri Bangkit (FKB) Oktavio Bintana yang terbit Selasa 15 Januari 2013 di Harian Batam Pos. Berikutnya di harian Tanjungpinang Pos, Mingguan Putra Kelana, dan situs www.kepribangkit.com, tulisan itu dipublikasikan. Banyak sekali respon atas tulisan tersebut. Baik bernada sinis maupun mendukung, yang membuat Oktavio terharu sekaligus merasa inilah moment tepat untuk mewujudkan mimpi membawa Kepulauan Riau lebih baik. Moment ini harus segera dipancang agar kelak menjadi ingatan sejarah untuk dapat memacu semangat generasi penerus berbuat lebih baik dari saat ini. Tulisan “Jangan Pernah Mimpi jadi Raja di Negeri Kami” bukan semata mengedepankan primordialisme sempit. Maksud utama kenapa tulisan itu dibuat dan dipublikasikan tak lain adalah membangkitkan kembali semangat rasa cinta Melayu. Saat ini, dapat kita lihat secara kasat mata, rasa cinta Melayu di negeri ini semakin memudar. Di berbagai sektor, semuanya terindikasi rapuh. Kekuatan yang ada masih terkotak-kotak dan belum mampu menjadikan masyarakat Melayu sebagaimana layaknya. Ini ironi yang nyata. Bukankah itu sebuah kondisi yang merisaukan? Saat ini mungkin baru sekedar pudar. Puluhan tahun kedepan siapa tahu? Bisa saja pepatah “Tak Melayu Hilang Di Bumi” pun lenyap bersama hilangnya rasa cinta

Bersambung ke Hal... 5

SUBUH DZUHUR

ASHAR

MAGHRIB

ISYA’

04:41 WIB

15:30 WIB

18:07 WIB

19:20 WIB

12:05 WIB

SUMBER:BADAN HISAB & RUKYAT BATAM DEPAG BATAM 2012

Ringgit Malaysia

3,231 Dollar Sing

7,948

Dollar US

9,733 SUMBER:BANK INDONESIA

Sepakat; MELAYU JADI TUAN

Nyat Kadir, Ketua LAM Batam Wacana seperti ini pernah digagas LAM. Dan kini ada yang menggetarkannya kembali, patut didukung. Terutama di Kota Batam yang heterogenitasnya tinggi, globalisasinya luar biasa. Salah satu cara menangkal adalah penguatan di bidang ekonomi, pendidikan dan budaya. Gerakan Sejuta Melayu harus mewujudkan cita-cita mulia ini.

M. Ishak,

Sejak diluncurkan Ketua Forum Kepri Bangkit (FKB) Oktavio Bintana, gagasan Gerakan Sejuta Melayu mendapat support luas. Gerakan ini menjadi gerakan bersama untuk dapat berperan aktif membangun negeri, memberi sumbangsih nyata untuk kebaikan bersama. Bukan sebuah primordial sempit, bukan pula bermaksud mengkotak-kotakkan status kemasyarakatan. Berikut dukungan dari berbagai lembaga yang sepakat menjadikan Melayu sebagai tuan di negerinya. Dukungan lain pun terus mengalir, baik secara pribadi dan organisasi.

Ketua I LAM Lingga Penting adanya kesadaran dari masyarakat Melayu membuat komitmen bersama untuk tetap menunjukan eksistensi keberadaan Melayu di daerah sendiri. Sudah saatnya menghilangkan anggapan kredibilitas Melayu semakin redup tergerus akibat masuknya budaya luar. Gerakan ini wajib didukung seluruh masyarakat melayu di Kepri. Mari bersama menjayakan Melayu di negeri ini sebagaimana khittahnya. Semoga dengan gerakan ini akan muncul semangat putra-putri daerah ini untuk berperan aktif membangun negeri. Semangat kebersamaan perlu terus digalakkan.

Abdul Razak,

Hardi Hood,

Ketua LAM Provinsi Kepri

Anggota DPD RI

Gagasan ini harus segera digesa dalam bentuk nyata untuk memberikan kesempatan secara luas dalam proses pembangunan negeri. Dukungan saya full. Tapi hendaknya, Gerakan Sejuta Melayu lebih fokus pada keterlibatan Melayu dalam upaya meningkatkan sektor ekonomi. Dengan heterogenitas suku yang ada di Kepri, peran Melayu harus masuk dalam sektor pelakunya. melayu Mampu.

Gerakan Sejuta Melayu perlu didukung secara penuh. Sebagai sebuah gagasan, ini sangat menarik. Namun akan lebih menarik jika menjadi sebuah aksi nyata. Selanjutnya perlu dilakukan pendekatan ke semua pihak untuk mendorong gerakan ini. Sebab, ini perlu kefahaman, dan rasa memiliki yang kuat. Langkah awal yang ideal adalah membuat kertas kerja bersama, identifikasi masalah lalu memecahkannya dengan solusi-solusi yang tepat sehingga pada akhirnya semua merasa pentingnya gerakan ini.

Bersambung ke Hal... 5

Sani: Jangan Tangisi, Mari Benahi GUBERNUR Kepri, HM Sani pernah berujar, masyarakat Melayu jangan cengeng, apalagi sampai menangisi masuknya budaya asing yang bisa berpengaruh negatif terhadap mental generasi muda. Jauh lebih penting daripada itu semua adalah menciptakan benteng-benteng untuk menepis budaya asing yang bisa berdampak negatif tersebut. “Kita tak mampu menolak masuknya budaya asing di era globalisasi saat ini karena Kepri berada pada jalur internasional. Jangan tangisi itu,” ujar Sani yang bergelar Datok Setia Amanah di Gedung Daerah Tanjungpinang. Karena itu, kata Sani, perlu dibangun benteng agar era globalisasi yang menyeret budaya asing tidak merasuk moral generasi muda di Kepualauan Riau. Tak ada cara lain selain menanam budi pekerti berbasis kemelayuaan sejak usia dini. Ini menjadi pilihan penting dan menjadi tanggungajawab semua pihak. Soal Gerakan Sejuta Melayu, Sani mengatakan, dukungannya sudah pasti. Sebagai kepala daerah di bumi Melayu, dukungan untuk hal-hal yang berbau kemajuan terhadap negeri ini terpatri dalam hati. Sani mengaku sangat risau bahwa saat ini

Bersambung ke Hal... 5

” Perspektif Nilai Gerakan Sejuta Melayu”

Rumahku, Rumahmu dan Rumah Kita

MENGAWALI tulisan ini, saya teringat pada sebuah pesan orang tua ketika saya baru menginjak usia remaja. “Jika kamu nginap di rumah orang bahkan saudaramu sekalipun, maka ikutlah dengan aturan dan norma yang berlaku di rumah itu. Jaga sikap sopan santun, rendah diri, saling membantu dan menghargai. Jika pagar rumahnya patah maka perbaikilah. Jika tidak maka rawatlah. Tuan rumah yang baik adalah yang memberi tumpangan dengan ikhlas walau apa adanya, dan tamu yang baik adalah tamu yang menghargai tuan rumahnya”. Sepintas pesan ini sangat sederhana namun mengandung makna dan nilai-nilai kultural yang sangat dalam. Dengan pesan ini, saya jadikan sebagai modal utama dalam menjalani berbagai pengalaman hidup hingga

Berry Bachtiar

sekarang. Saya yang berdarah keturunan Riau dan Minangkabau, tumbuh besar hampir selama 40 tahun di Kepulauan Riau, negeri Melayu. Beristrikan Melayu. Dan selama ini tidak pernah merasakan ada perlakuan yang berbeda dalam semua aspek kehidupan bermayarakat. Terkait pesan moral di atas, saya mencoba memberikan sebuah ilustrasi pengalaman

hidup ketika tinggal di salah satu keluarga (home stay) di New Zealand. Seperti kita ketahui bersama, bahwa kehidupan di luar negeri yang mempunyai budaya individual yang tinggi, hampir tidak terlihat hubungan kekeluargaan ataupun jiwa kegotongroyongan. Walaupun home stay itu dengan membayar sejumlah uang, saya tetap patuh pada aturan yang berlaku pada keluarga “angkat” tersebut. Misalnya saya dan anggota keluarga itu bersama-sama memperbaiki peralatan rumah apabila terdapat kerusakan dan bersama-sama membersihkan pekarangan rumah di akhir pekan. Mungkin apa yang saya alami itu juga pernah dirasakan oleh pembaca. Artinya pengalaman ini berlaku universal

Bersambung ke Hal... 5

Melayu Satu, Melayu Maju AKHIR-akhir ini sahabat penulis, Oktavio Bintana yang juga merupakan pimpinan umum salah satu media di Kepulauan Riau begitu gencar menyuarakan Gerakan Sejuta Melayu (GSM). Hal ini patut diapresiasi dan didukung karena memang prinsip-prinsip kehidupan Melayu yang sesungguhnya sudah mulai memudar, layu diterkam zaman. Kalau tidak percaya, lihatlah berbagai fasilitas umum yang ada di Kepulauan Riau yang visinya ingin menjadi Bunda Tanah Melayu itu, sebagian besar sudah tidak kelihatan lagi tandatanda kemelayuan itu. Hal ini tidak boleh dibiarkan, sehingga memang perlu dibuat semacam gerakan yang yang betul-betul mau bergerak dan itulah GSM, gerakan yang Insya Allah akan menyatukan Melayu untuk bersama-sama maju.

Email : redaksi@kepribangkit.com

Berangkat dari tulisan Oktavio Bintana itupula penulis berdiskusi cukup panjang tentang gerakan ini dengan beliau hingga akhirnya pada Jumat (25/01/2013) penulis bersama Bang Kherjuli (Ketua LSM Alim) dan Oktavio Bintana melakukan dialog pagi di RRI Tanjungpinang. Tanggapan masyarakat dari dialog itu cukup beragam, tapi mayoritas menerima gerakan ini sebagai gerakan yang benar-benar konkrit dan bisa membumikan Melayu dan menomorsatukan Melayu. Tidak boleh tidak dan kita semua harus sepakat tentang hal ini. Tak perlu pula disini penulis menjelaskan disini apa itu Melayu dan secara kultural kita juga sudah sama-sama tahu bahkan

Bersambung ke Hal... 5

OLEH: Raja Dachroni Direktur Gerakan Kepulauan Riau Gemar Menulis (GKGM) dan Sekjend Gerakan Sejuta Melayu (GSM)


2 SENIN 28 JANUARI 2013

Pendapat

”KOMPETISI”

M

OLEH: Chaidar Rahmat Penulis adalah penggiat di lembaga swadaya masyarakat, pendiri Lembaga Kajian Kebijakan Strategis dan Kawasan Kepri/LeKaS, Wakil Ketua KADIN Kota Tanjungpinang, bekerja sebagai Konsultan Publik

untuk Sejuta Melayu

ENJADI ‘galau’ dan terusik juga dibuatnya ketika membaca tulisan saudara Oktavio Bintana : ‘jangan mimpi jadi raja dirumah kami’ kemudian dilanjutkan dengan ‘gerakan sejuta melayu’ dan ‘kembalinya kekuatan melayu’ yang dalam sepekan ini berturut-turut dimuat di berbagai media di Kepri. Tulisan yang sangat inspiratif itu juga bak gayung bersambut. Ditanggapi berbagai kalangan, termasuk yang berkompeten petinggi Lembaga Adat Melayu (LAM) Provinsi dan Kabupaten Kota se Kepri. Kata Galau bahasa gaulnya dimaknai sebagai pesan yang ingin disampaikan ketika perasaan kita menjadi terusik, tidak nyaman akan suatu hal. Itulah yang saya rasakan ketika issue yang menjadi wacana pemikiran saudara Oktavio tadi menjadi diskursus saya dengan berbagai kalangan. Bahkan pendapat seorang teman tokoh pengusaha di Kadin Kepri telah menyudutkan saya dengan tanggapannya bahwa ‘jangan mimpi jadi raja dirumah kami’ itu telah menjadi kenyataan di Kepri ini. ‘kalau nak jadi raja, buatlah kerja keras, kerja cerdas, dan berkompetisilah kita’. Macam tersengat rasanya saya menerima pernyataan seperti itu dari seseorang yang saya tahu bukan ‘berkultur’ melayu dan belum begitu lama berdomisili di Kepri ini, akan tetapi factual hidupnya memang lebih sukses dari saya dan rekan-rekan melayu saya lainnya di Kepri. Menjadi galau karena mendapat sindiran, meski memang kenyataannya demikian namun tidaklah pantas diucap secara berterus terang seperti itu, bak ‘menampi, tetapi janganlah menumpahkan padinya’, atau ‘mencoba bertanam tebu ditepi bibir’. Marginalisasi Kesadaran Melayu Dimerata tempat, sememangnya ada terjadi penduduk tempatan diketepikan (marginalisasi) kedudukkannya oleh para pendatang. Tanpa perlu dipersoalkan sebab musababnya, tetapi dikhotomi penduduk tempatan dan pendatang ini akan terus silih berganti bertukar makna atas klaim tempatan dan pendatang. Teman

UNGKAPAN “ana basyarun muslukum”( saya adalah manusia sebagaimana kalian) merupakan gambaran, bahwa Rasulullah Muhammad SAW adalah manusia biasa. Pada dirinya ada sifat-sifat sebagaimana insan seperti lapar, dahaga, sehat, sakit, membutuhkan kasih sayang dan lain sebagainya. Hanya saja kemampuan dirinya pada sifat-sifat kebaikan seperti sidik, amanah, tablig, fatonah melebihi dari orang lain menyebabkan tanpil sebagai insan kamil (manusia sempurna). Maka hal yang wajar, ketika Allah SWT menempatkan dirinya sebagai uswatun khasanah (contoh yang baik) bagi seluruh umat. Artinya kebaikan yang ada pada diri Rasulullah bisa dicontoh dan diikuti oleh orang lain sebagai sarana untuk mengembangkan diri menjadi pribadi yang agung. Sebagai seorang manusia Rasulullah bukan hanya mempunyai sifat kenabian, tapi juga mempunyai sifat kepala negara (Harun Nasution,1985). Kemampuan menjadi seorang pemimpin sudah dibangun sejak masih muda mulai kelihatan dengan baik. Salah satu contoh yaitu ketika Batu Hajar Aswad lepas dari tempatnya. Para pembesar Kabilah kala itu mempunyai sifat cauvinisme (bangga terhadap sukunya) dan sangat kental asabyiah (kesukuan) saling berebut untuk melakukan monopoli. Sikap egoisme mereka hampir terjadi pertumpahan darah. Mereka saling mengklaim sebagai golongan yang berhak untuk menempatkan Batu Hajar Aswad tersebut ke tempat semula. Melihat peristiwa tersebut, Rasulullah kemudian melakukan gebrakan revolusioner yaitu mengkompromikan mereka dalam kebersamaan. Rasulullah membentangkan sorbannya dan meletakan Hajar Aswad di tengahnya. Kemudian para

TERBIT SEJAK TANGGAL 19 AGUSTUS 2010

Jl. Raja Ali Haji Komp. Orchid Point Blok B No.9 Jodoh, Batam-Kepri Kantor Perwakilan: Jl. Pemuda Blok B No. 3 Tanjungpinang-Kepri

Email : redaksi@kepribangkit.com Diterbitkan oleh : PT. Putra Rida Pers MENHUMHAM RI No. AHU-45366.AH.01.01. Tahun 2010 SIUP NO. 503.15 / BP2T / 2669 / 2010 SITU No. 503.4/BP2T/4189/2010

yang bukan berkultur melayu namun sukses hidupnya seperti cerita saya diatas, lama kelamaan akan mengklaim dirinya sebagai melayu (akulturasi) kemudian suatu saat akan tergusur oleh pendatang baru yang lebih sukses dan kemudian berkeluh kesah sama seperti yang saya rasakan sekarang. Melayu dimaksud, disebut tidak saja dalam pengertian geneologis (garis keturunan) tapi lebih luas dari itu adalah bersifat cultural yang memaknai komitmen bersikap dan orientasi perilaku sehari-hari berdasarkan tradisi adat istiadat melayu. Agaknya inilah hukum alam dalam proses perubahan social yang bersifat universal, terjadi dimerata tempat pada berbagai kaum puak dan bangsa. Oleh sebab itu mensikapi wacana ‘Gerakan Sejuta Melayu’ yang digagas saudara Oktavio saya coba mengeksplorasi melalui issue marginalitas kesadaran melayu yang semakin memudar, yang merupakan roh dari gerakan tersebut. Kesenjangan yang mencandra diketepikannya masyarakat melayu, paling nyata dilihat dari bidang ekonomi. Angka kemiskinan menurut BPS Kepri (2012) misalnya, justeru terjadi peningkatannya di pedesaan, meski di perkotaan justeru sebaliknya, angka kemiskinan malah menurun. Masyarakat pedesaan dan dikampung-kampung sepelosok Kepri kebanyakan adalah masyarakat melayu. Kesempatan kerja dan peluang usaha tampaknya ikut dijauhkan dari kemungkinan didapat oleh kebanyakan masyarakat melayu. Kalaupun masih tersisa, kemungkinan itu hanya diperoleh bagi segelintir orang melayu yang terafiliasi disektor kepegawaian negeri di jabatan rendahan, ataupun pelaku usaha kecil dan menengah yang bersifat temporer dimana segment pasarnya berasal dari belanja pemerintah (bahkan inipun telah semakin berkurang). Dibidang social dan politik, marginalisasi puak melayu terpapar jelas dari kesejahteraan hidup mereka, tercermin melalui parameter tingkat pendidikan dan kesehatan yang selalu berada diparas lebih

rendah dibanding rata-rata kaum pendatang yang bukan berkultur melayu. Tak perlu merujuk melalui angka umur harapan hidup, angka kematian ataupun partisipasi pendidikan atau jenjang pendidikan sekolah yang ditamatkan. Tetapi cobalah periksa aksessibilitas mereka terhadap layanan kesehatan dan layanan pendidikan. Kelompok masyarakat manakah yang lebih banyak memanfaatkan rumah sakit pemerintah dan rumah sakit swasta bertaraf internasional. Termasuk juga sekolah-sekolah negeri dan sekolah unggulan diberbagai jenjang, adalah sedikit sekali yang berkemampuan dimasuki oleh masyarakat melayu. Itulah sebabnya ketimpangan IPM (indeks pembangunan manusia) di Kepri antara capaian Kota Batam dengan Kabupaten Kota lainnya di Kepri bercelah cukup lebar (reduction shortfall). Simak juga misalnya posisi dan jabatan politik yang dapat dimasuki oleh elit masyarakat melayu ini di pemerintahan (eksekutif dan legislative) maupun dikelembagaan partai politik. Tentu tak cukup ruang bagi saya untuk mengungkap semua marginalisasi yang terjadi terhadap masyarakat tempatan puak melayu Kepri. Mengungkap keseluruhan fakta secara detail dikhawatirkan justeru berpretensi semakin mengungkap ketakberdayaan. Salah tersilap langkah saya berkemungkinan menjadi tertuduh sebagai provokator. Adakah kenyataan ini semua disadari sebagai issue bahkan agenda penting yang memang layak diperjuangkan ? Dapatkah wacana gerakan sejuta melayu yang digagas oleh saudara Oktavio itu menyadarkan kita semua untuk bangkit dari sikap permissive yang selama ini dicirikan pada masyarakat melayu ? Ataukah tak ada keyakinan kita atas sumpah Hang Tuah yang menyebut : Esa Hilang – Dua Terbilang, Patah Tumbuh – Hilang ’kan Berganti Tak ’kan Melayu – Hilang di Bumi. Semangat Berkompetisi Herber Spencer mengatakan “Survival of The Fittest” dan berkaitan dengan konsep evolusi yang dicetuskan oleh Charles

Memaknai Maulid Nabi Oleh: Imam Gozali pimpinan Kabilah memegang masing-masing pojok sorban dan mengangkat bersama-sama. Lalu Nabi meletakan di tempat semula. Semua setuju dan merasa puas dengan keputusan tersebut. Sikap Rasulullah tersebut tentu mengagetkan dan juga membuat kagum Kabilah-Kabilah Arab kala itu. Karena bagi mereka tidak ada kemuliaan yang dibangun oleh mereka kecuali menjaga kehormatan diri dan kaummnya. Sikap egoisme suku kemudian diredam oleh Rasulullah dengan sikap kebersamaan. Ia menempatkan Kabilah bukan sebagai saingannya, tapi sebagai patner untuk mencapai kemuliaan, yang dibangun bukan atas dasar ashabiyah (kesukuan) tapi nation (bangsa). Nabi mampu menyatukan sifat kekeluargaan menjadi organisasi sebuah ikatan politik (Robert N Bellah, 2000). Hal ini juga berlanjut ketika Muhammad diangkat menjadi Rasul. Ada dua golongan besar yaitu golongan Anshor dan Muhajirin. Dua golongan yang mempunyai watak yang berbeda. Golongan Anshor adalah masyarakat Arab yang hidup di daerah Yasrib (Madinah). Daerah lebih kondusif dan sejuk mempengaruhi karakter seperti lembut, sopan santun, dan memuliakan kepada orang lain. Sedang kaum Muhajirin adalah umat Islam yang berasal dari Makkah yang hijrah ke Yasrib. Sifat-sifat mereka dibentuk oleh geografis Makkah yang tandus, gersang dan panas. Keadaan alam seperti ini membentuk karakter keras, pemarah, pendendam dan mudah tersinggung. Keduanya bisa disatukan oleh ikatan persaudaraan

Komisaris Utama Komisaris Direktur

: M. Nur Hakim : Teddy Jun Askara : Oktavio Bintana

PU/Penanggung Jawab : Oktavio Bintana Wakil /Pimpinan Umum : Moel Akhyar Pimpinan Perusahaan : Kunto Parmadi

satu yang sangat kuat melebihi ikatan keluarga. Kemudian sikap persatuan menjadi institusi penting yang disebutkan dalam Alquran “Bersatulah dengan agama Allah dan juga Hadist Nabi”: orang mukmin terhadap mukmin lainnya bagaikan sebuah bangunan yang satu dengan lainnya saling menunjang (Hadist). Dasar tersebut juga tidak hanya berlaku untuk Nabi Muhammad dan umat Islam, namun untuk seluruh komunitas atau masyarakat agama lain seperti agama Kristen dan Yahudi. Kristalilasinya yaitu Piagam Madinah. Isinya mengajak masyarakat Madinah harus mempunyai jiwa nasionalisme dan mempertahankan kedaulatan dari gangguan bangsa lain. Mereka diikat oleh subtansi nilainilai agama yang diajarkan baik oleh Islam, Kristen, dan Yahudi, yaitu selalu berbuat baik kepada siapapun. Perwujudannya yaitu sikap bersatu dalam rangka mencapai tujuan bersama. Nilai persatuan menjadi sedemikan penting secara politis karena nilainilai kebaikan bisa diaplikasikan dengan mudah seperti, pertama, toleransi terhadap perbedaan. Penduduk Madinnah adalah simbol dari multiagama dan multisuku. Mereka mempunyai orientasi masing-masing. Perbedaan tersebut sangat riskan menimbulkan suatu konflik SARA. Sejarah membuktikan bahwa pertumpahan darah dan perbudakan zaman Arab Kuno merupakan konflik yang sudah menjadi tradisi. Tidak ada suatu penyelesaian yang baik menurut mereka kecuali dengan kekuatan pedang. Nabi Muhammad mampu menumbuhkan toleransi dengan kekuatan persatuan bangsa.

Darwin. Siapa yang bisa menyesuaikan diri, maka dialah yang bertahan hidup. Konsep yang sederhana, namun terpakai sepanjang masa. Penyesuaian diri dalam kajian evolusi berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama : variasi, reproduksi dan seleksi. Meminjam konsep teori evolusi (kajian biologi) ini menjadi relevan memaknai “gerakan sejuta melayu” sebagai penyemangat untuk penyesuaian diri. Walau sesungguhnya penyesuaian diri itu berlangsung sepanjang masa, akan tetapi pada setiap priode penggalan masa selalu ada momentum titik kulminasinya. Pada puncaknya titik kulminasi penyesuaian diri itu ditandai dengan kompetisi atau persaingan untuk mendapatkan keunggulan. Kesadaran untuk berkompetisi ini sangat penting dikedepankan. Era globalisasi sekarang ini, berbagai aspek kehidupan telah distandarisasi sedemikian rupa melalui berbagai parameter. Berbagai indeks diterapkan untuk membaca hasil dari suatu proses atau hasil kegiatan bidang tertentu. Mulai dari pendapatan nasional dan regional, perkapita, kesehatan, pendidikan sampai dengan korupsi dan berbagai parameter spesifik lainnya. Parameter ini sesungguhnya menggambarkan juga suatu perbandingan keunggulan dari hasil kompetisi disuatu bidang tertentu. Oleh sebab itu wacana gerakan sejuta melayu semestinya dapat dimaknai sebagai gerakan dalam konteks memenangkan kompetisi. Tumbuhnya kesadaran kolektif dari kelompok masyarakat melayu yang merasa telah termarjinalkan semestinya menjadi momentum untuk memotivasi diri meraih keunggulan dalam kompetisi. Semoga optimisme seperti tergambar dari tulisan terakhir saudara Oktavio “Kembalinya Kekuatan Melayu” membawa kesadaran yang luas bagi seluruh masyarakat melayu kepri untuk bangkit berjuang meraih kemenangan. Bak pepatah “jika tidak dipecahkan ruyung, manalah dapat sagunya”.***

Kedua, persatuan menumbuhkan kemanusiaan. Persatuan yang kuat telah melahirkan nilai-nilai kemanusiaan yang menjadi prilaku luhur masyarakat Madinah. Kerelaan kaum Anshor memberikan sebagian kekayaan terhadap kepada Muhajirin secara sadar sebagai panggilan jiwa. Sikap jiwa “senasib sepenanggungan” membentuk karakter untuk selalu mencintai dalam setiap kondisi. Sehingga ketika melihat kesedihan orang lain sebenarnya juga menjadi tanggung jawab bersama. Ketiga, persatuan melahirkan keadilan sosial. Persatuan melahirkan kesadaran sosial bahwa menyakiti orang lain merupakan sikap melawan terhadap nilai persatuan. Tidak ada persatuan yang kokoh ketika terjadi konflik dan saling menjatuhkan terhadap orang lain atau komunitas lain. Maka sikap menghormati hak-hak orang lain dan menegakkannya seperti persamaan di depan hukum, dan supremasi hukum merupakan perwujudan dari kebenaran nilai-nilai tersebut. Dengan demikian, memaknai Maulid Nabi tahun ini sebenaranya sebagai upaya untuk merekonstruksi pesan Alquran dan Hadist Nabi yang telah menjadi perilakunya sepanjang hidup yaitu mempererat persatuan dan kesatuan. Hal ini menjadi suatu hal yang wajar karena persatuan cermin dari kehidupan demokratis yang berimplikasi pada penghormatan terhadap orang lain. Ketika sikap ini diwujudkan, maka perbedaan pandangan tidak menjadi kendala untuk membangun bangsa ini menjadi semakin baik. Tentu saja, perilaku persatuan yang diajarkan oleh Nabi Muhammad merupakan kebenaran yang bersumber dari ajaran Syariat Islam. Wassalam.*** Imam Gozali, Mahasiswa Pascasarjana UIN Suska, Riau.

Jati Diri “HEi budak, budak melayu. Dikenal orang yang berbudaya. Mari bersatu menjulang zaman. Tak baik kita berpangku tangan. Mari bersatu bangunkan negri. Marwah zuriat hilang berganti. Mari bersatu menjulang zaman. Kita menuju masa hadapan. Mari bersatu bangunkan negri. Siapa lagi yang kan peduli…..” Penggalan sebait lagu berjudul “Bangkit Budak Melayu” itu ditulis dengan indah oleh Theja Fathasena. Syair lagu ini sempat menghebohkan dunia maya, karena sanggup menggugah semangat rakyat Melayu untuk menyukseskan pelaksanaan Pekan Olah Raga Nasional (PON) XVIII di Riau beberapa waktu lalu. Intinya; menggugah semangat. Begitu jugalah gagasan “Gerakan Sejuta Melayu” yang digaungkan oleh Oktavio Bintana, seorang budak Melayu, Ketua Forum Kepri Bangkit (FKB). Oktavio merasa risau di negeri Kepri yang dikenal sebagai “Bunda Tanah Melayu”, justru rasa kemelayuan masyarakatnya mulai memudar. Memudar karena kuatnya arus globalisasi dan karena rasa toleransi yang kebablasan. Secara nyata diakui, meskipun masyarakat Melayu dahulunya adalah masyarakat yang maju dan telah menyumbangkan tamadun yang cemerlang, namun karena proses perkembangan dan cabaran zaman, maka dalam berbagai aspek kehidupan, terasa peran masyarakat Melayu makin melemah, terutama dalam bidang sosial dan ekonomi. Bahkan makin banyak masyarakat Melayu yang berada di bawah garis kemiskinan, baik secara struktural, namun juga dalam hal kualitas Dalam pandangan putra budayawan Rida K Liamsi ini, tak ada cara cepat lain untuk menggugah semangat Melayu agar bangkit dan tidak terus-menerus terbuai mimpi kejayaan masa lalu. Gerakan Sejuta Melayu hadir untuk memberdayakan masyarakat Melayu khususnya dalam bidang ekonomi dan sosial budaya. Ini bukan semata-mata gerakan primordial yang sempit. Bukan pula semata-mata hendak memecahkan rasa tentram ditengah kehidupan bermasyarakat yang pluralis. Gerakan Sejuta Melayu adalah spirit baru memberdayakan masyarakat Melayu yang di negeri ini justru termarginalkan. Gerakan ini juga sebagai pemacu atas semangat untuk berkarya dan berprestasi, berjuang membangun negeri. Ini merupakan kebangkitan masyarakat Melayu di Kepri di segala bidang. Untuk menggapai cita-cita mulia tersebut, Gerakan Sejuta Melayu sekaligus menjadi sarana ujung tombak perjuangan masyarakat Melayu dan menjadi wadah masyarakat Melayu di Kepri. Salah satu tujuan Gerakan Sejuta Melayu hadir adalah untuk memperkuat keberadaan Lembaga Adat Melayu (LAM). LAM harus menjadi payung semua budaya yang ada di Kepri. Berbagai dukungan sejak gagasan ini digulirkan, terus mengalir, baik dari organisasi atau lembaga Melayu maupun dari berbagai kalangan masyarakat yang ada di Kepri. Mereka sepakat, masyarakat Melayu sebagai pemilih sah negeri ini harus ditinggikan seranting, didahulukan selangkah. Tujuan akhir gerakan ini tak lain adalah mewariskan tamadun yang cemerlang serta menjadikan masyarakat Melayu bertuan di negeri sendiri, kuat secara ekonomi dan sosial budaya.***

Sentil Tak Melayu Hilang di Kepri Tapi Melayu nak Jadi Ape?.... Masjid Raya Dompak Diresmikan Habes tu Dibiarkan Belapok?

Info REDAKSI menerima tulisan/artikel, opini, surat pembaca berupa saran, kritik dari pembaca. Sertakan identitas lengkap atau foto kopi KTP atau identitas diri. Tulisan bisa dikirim melalui surat atau Email : redaksi@kepribangkit.com Redaksi berhak mengedit, sepanjang tidak mengubah makna tulisan.

DIVISI PRODUKSI: Pimpinan Redaksi: Moel Akhyar. Redaktur Pelaksana Kompartemen: Saibansah Dardani. Kepala Perwakilan Tanjungpinang: Suyono. Redaktur: Baiq Desi. Liputan Batam: Mori Guspian, Nurullius S. Tanjungpinang: Henny R, Chalima C. Natuna: Hardiansyah. Anambas: Delmadi. Lingga : Sholihin.Kepala Departemen: Website dan E-paper: Mirza Mosaddeq. Perwajahan: Hairunnas. HRD dan Umum: Dani S.Sos. Iklan dan EO: Merliana Ivonni Arisanti. Pemasaran dan Pengembangan: Taufik JM. Kepala Sekretariat Redaksi: Dani S.Sos. DIVISI USAHA: Manager Keuangan: Dewi Marlina. Kepala Perwakilan Tanjungpinang. Iklan: Lusia Mariyati. Pemasaran: Sukateman, Mahmuddin Daftar Tarif Harga Iklan: Iklan Umum/Display/BW 5.000 Iklan Ucapan Selamat 3.000, Iklan dukacita 2.500, Halaman Muka (BW 6.000, Halaman 1 FC 7.500, Sport/Colour 5.500 ,Ucapan Selamat/FC 5.000,Advetorial 3.000, Rubrik/ Galeri foto kegiatan,1 hal. 4 juta (hitam putih), hal warna 5 juta.

Dicetak Pada : PT. Ripos Bintana Press. Isi di luar tanggung jawab percetakan

Setiap artikel atau tulisan dikirim ke Redaksi hendaknya diketik dengan spasi rangkap,ditandatangani dan disertai identitas(Cantumkan nomor telefon dan faksimili kalau ada) Untuk format digital dikirimkan ke alamat Email : redaksi@kepribangkit.com atau alamat surat ke alamat Redaksi Jl. Raja Ali Haji Komp. Orchid Point Blok B No.9 Jodoh, Batam-Kepri Wartawan Putra Kelana selalu dibekali tanda pengenal dan tidak diperkenankan menerima atau meminta apapun dari narasumber.


Iklan

3 SENIN 28 JANUARI 2013


4 SENIN 28 JANUARI 2013

Tanjungpinang

FKUB Minta Tambahan Dana TANJUNGPINANG (PK) Ketua Forum Koordinasi Umat Beragama (FKUB) Kota Tanjungpinang Tafrudin Jarijis menyebutkan anggaran yang dikucurkan Pemko Tanjungpinang untuk FKUB selama ini masih minim. Bahkan untuk tahun 2012 hanya Rp100 juta. Sehingga untuk membiayai kegiatan bahkan untuk sewa ruko tidak mampu. Karena minimnya anggaran, untuk operasional kegiatan FKUB selama ini banyak dibantu oleh Kesbangpol Linpemnas Kota Tanjungpinang. “Anggaran untuk tahun Tahun 2012 dijanjikan Rp 300 juta. Ternyata hanya dapat Rp 100 juta. Pernah tiga tahun lalu dijanjikan oleh walikota sebelumnya untuk diberikan kendaraan operasional. Tapi Tafrudin Jarijis hingga sekarang belum terealisasi,” sebut Tafrudin Jarijis saat Rapat Koordinasi Umat Beragama di Restoran Nelayan, Rabu 23 Januari 2013. Harapan Tafruddin Jarijis, walikota baru dapat memenuhi apa yang menjadi keinginan FKUB Kota Tanjungpinang. “Tugas kita cukup berat terutama dalam meredam potensi konflik SARA di Tanjungpinang. Karenanya kita berharap anggaran operasional FKUB kalau bisa diperbesar untuk tahun 2013 ini,” katanya penuh harap. Walikota Tanjungpinang Lis Darmansyah yang ditemui seusai membuka rakor FKUB Kota Tanjungpinang mengatakan pihaknya akan mengusahakan penambahan anggaran untuk kegiatan FKUB. “Kita lihat dulu anggarannya, kalau memungkinkan bisa saja kita tambah. Termasuk mobil operasional FKUB juga akan kita pikirkan lebih lanjut lagi,” jelas Lis Darmansyah. Dalam kesempatan tersebut Lis juga mengatakan, persoalan SARA di Tanjungpinang hampir dikatakan tidak ada. Kalau pun ada hanya riak-riak kecil yang masalahnya bisa ditangani dengan cepat. “Masyarakat Tanjungpinang ini cukup santun dan sangat tinggi menjunjung nilai-nilai toleransi,” katanya. Sementara menyinggung masalah pendirian tempat ibadah di kilometer 11 yang beberapa waktu lalu sempat menimbulkan pro dan kontra di masyarakat, pihak Pemko Tanjungpinang sudah membuat jalan tengah. Umat Nasrani di KM 11 yang ingin beribadah disediakan tempatnya di ruangan hotel di Hotel Comfort Tanjungpinang. “Kita ingin persoalan-persoalan yang bisa menimbulkan konflik horizontal harus ditangani dengan cepat dan segera,” katanya. Kepala Kesbangpol Linpemnas Kota Tanjungpinang Suryadi, menjelaskan, warga yang beribadah di ruangan Hotel Comfort biaya sewa hotelnya ditanggung Pemko Tanjungpinang sejak akhir 2011. Hal ini dikarenakan rumah ibadah di KM 11 tidak mendapat persetujuan warga sekitar dan melanggar keputusan bersama dua Menteri yakni Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri nomor 9 dan 8 Tahun 2006.(heny)

F.DOK

Wajah Kota Tanjungpinang dari laut

APBD TANJUNGPINANG 2013

Rp836,6 Milyar Disahkan

TANJUNGPINANG (PK) DPRD Tanjungpinang secara resmi mengesahkan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Tanjungpinang tahun 2013 menjadi APBD. Pengesahan dilakukan dalam rapat paripurna DPRD yang dilaksanakan di Gedung DPRD Tanjungpinang di Senggarang, Sabtu (26/1). Besaran APBD Tanjungpinang tahun 2013 yakni sebesar Rp836,6 milyar yang terdiri dari pendapatan daerah sebesar Rp746.625.768.959, belanja daerah Rp836.-

625.768.959, defisit Rp90.000.000.000, silpa 2012 Rp 100.000.000.000; dan pengeluaran pembiayaan sebesar Rp10.000.000.000. Pendapatan Daerah yang sebelumnya diproyeksikan berjumlah Rp745.335.418.959 meningkat menjadi Rp746.625.768.959 atau bertambah sebesar Rp1.290.350.000. Sedangkan belanja daerah yang sebelum pembahasan diproyeksikan berjumlah Rp825.335.418.959 bertambah Rp11.290.350.000 menjadi Rp836.625.768.959. Kelebihan SILPA 2012 dengan

defisit anggaran sebesar Rp 10 milyar digunakan untuk menambah modal daerah yang ditempatkan pada dua BUMD Kota Tanjungpinang yakni PT Tanjungpinang Makmur Bersama dan BPR Bestari dengan masing-masing sebesar Rp5 milyar. Ketua Fraksi PDIP Asep Nana Suryana mengatakan, dibandingkan tahun 2012 Pendapatan Daerah di tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar Rp22,5 milyar. Sedangkan, di sisi Belanja Daerah, dibandingkan tahun 2012, Belanja Daerah tahun 2013 mengal-

ami peningkatan sebesar Rp 12,1 milyar. Sementara itu defisit anggaran di tahun 2013 menurun sebesar Rp 10,4 milyar. “Sedangkan SILPA di tahun anggaran 2013 dibandingkan dengan tahun anggaran sebelumnya menurun sebesar Rp6,5 milyar,” jelas Asep. Menurut Asep, fraksinya memberikan catatan beberapa hal dalam pengesahan APBD 2013 tersebut. Diantaranya, kegiatan di tahun 2012 khususnya pembangunan infrastruktur dan perbaikan lingkungan di pemukiman masyarakat yang sudah dianggarkan teta-

Hentikan Penimbunan Laut dan Pengerukan lahan

Petugas sosialisasi foto bersama warga binaan

F.DESI

Mengenalkan HIV/AIDS ke Warga Binaan SUASANA di aula Rumah Tahanan Kelas 1 Tanjungpinang, seja pagi sekitar pukul 09.00 WIB, sedikit berbeda dari hari-hari biasa lainnya. Sepuluh orang dari kalangan warga binaan, ditunjuk sebagai peserta pelatihan pendidik sebaya. Acara ini diprakarsai LSM Sadar Kota Tanjungpinag bareng Rumah Tahanan Kelas 1 Tanjungpinang. Mereka cukup antusias menyimak sejumlah pemaparan tentang bahaya penyakit HIV/AIDS yang disampaikan oleh mentor, dao LSM Sadar. Pelatihan semacam ini, dengan menunjuk 10 orang dari kalangan warga binaan, ini baru perdana. Tujuannya, untuk memberikan pemahaman kepada mereka, tentang bahaya penyakit mematikan yang satu ini. Selanjutnya, setelah mereka memahami, diminta melakukan sosialisasi ke teman-temannya, agar kalangan warga binaan juga memahami tentang HIV/AIDS. Hal ini disampaikan Rio Guntur Sinulingga, selaku petugas medis Rutan Kelas 1 Tanjungpinang, saat menjawab wartawan koran ini, kemarin Sabtu (27/1) di sela-sela acara. Lebih lanjut Rio menjelaskan bahwa pelatihan menunjuk 10 orang seperti ini memang baru pertama diselenggarakan. Namun, ia bisa meyakinkan bahwa warga binaan sudah paham tentang bahaya HIV/AIDS. Kali ini, yang ingin ditegaskannya adalah memberdayakan 10 orang tersebut untuk lebih gencar melakukan sosialisasi ke teman-teman sebayanya. Dalam arti lain, mereka adalah petugas penjangkau di kawasan rutan, langsung di kalangan warga binaan. Dengan harapan, kalangan warga binaan akan lebih aktif dan proaktif jika ada hal yang berbeda.(desy)

TANJUNGPINANG (PK) Wakil Ketua Komisi II Bidang Anggaran DPRD Kota, Azhar, mengatakan untuk mengurangi banjir di beberapa lokasi, perlu ketegasan Walikota Lis Darmansyah. Salah satu, hentikan aktivitas penimbunan tepian laut dan pengerukan lahan. ‘’Jika aktivitas penimbunan tepian laut dan pengerukan lahan, dihentikan, maka resapan air akan banyak. Tapi, jika aktivitasnya dibiarkan, saya bisa pastikan sebagian besar wilayah

kota akan tenggelam,’’ujar Azhar. Selama ini, katanya izin mendirikan bangunan, terkesan tidak memperhitungkan lingkungan sekitar. Akibatnya, ketika lahan yang akan dibangun keruk, fungsi resapan air tidak bisa terjadi lagi. Banyak lokasi perumahan warga yang awalnya tidak tersentuh banjir saat hujan, menjadi korban. Bahkan, Azhar melihat secara kasat mata, ada lokasi perumahan yang terendam capai setengah meter.

‘’Kejadian ini akibat pengembang tidak memperdulikan lingkungan sekitar mereka. Mereka membabat lahan tanpa menyiapkan Daerah Aliran Air secara maksimal. Karena itu, kita minta Walikota memperhatikan hal ini,’’katanya. Legislator Hanura ini, menambahkan saat ini telah banyak langganan banjir saat hujan turun. Lokasi itu seperti di lampu merah Batu 6, Jalan A Yani simpang Kuantan, Depan Kantor Dinas Pendidikan Kepri Batu 8, dan beberapa lokasi lainnya di

Bintan Center. Lokasi lain, di Kampung Kolam, sekitar lapangan Sulaiman Abdullah, Batu Hitam, Batu 8 Atas sekitar Kampus Stisipol, ruas Jalan Ir Sutami Suka berenang, ruas jalan batu 13, dan ruas jalan Batu 14 arah Tanjunguban. Beberapa ruas jalan ini, bahkan menjadi langganan banjir, setiap hujan deras guyur ibukota Provinsi Kepri ini. ‘’Beberapa lokasi perumahan juga terendam akhir-akhir ini,’’tukasnya.(desy)

Jangan Ada Lagi Ibadah di Hotel TANJUNGPINANG (PK) Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah mengharapkan 2013 ini tidak ada lagi warga melakukan ibadah di hotel karena permasalahan perizinan fasilitas tempat ibadah. “Karena sampai saat ini masih ada ibadah yang dilakukan di Hotel Confort karena masalah perizinan tempat ibadah,” kata Lis Darmansyah sewaktu menyampaikan sambutan dalam Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB), Rabu (23/1). FKUB diharapkan bisa mendinginkan dan menyelesaikan yang belum terselesaikan karena banyak masalah yang masih ditemukan di Tanjungpinang yaitu ada sarana ibadah yg sudah diresmikan tapi ragu mempergunakan, ada juga sarana ibadah yang tiba-tiba sudah berdiri. Untuk itu kedepan di-

F.HUMAS

Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah foto bersama Forum Komunikasi Umat Beragama

harapkan ada rapat FKUB dengan lurah dan RT/RW minimal mereka mengetahui apa fungsi FKUB. Kedepan diharapkan ada penajaman dan jangan sampai FKUB yang terdiri dari banyak

agama ketika ada masalah yang buat panas justru dari anggota FKUB sendiri. “Saya minta FKUB memberi advice (nasehat,red) mengenai masalah ibadah yang belum diselesaikan,” kata wali kota.

Lis Darmansyah juga berencana akan memutihkan semua perizinan tempat ibadah yang belum ada izin jika nantinya diputuskan tidak ada masalah terkait pendirian tempat ibadah tersebut.***

pi tidak dilaksanakan karena alasan-alasan administratif seperti kegagalan tender atau waktu pengerjaan yang kurang hendaknya diprioritaskan jadwal pelaksanaannya di tahun 2013. “Ini perlu dilakukan untuk menghindari kekecewaan masyarakat yang berkepanjangan. Itu kan proyek-proyek yang betul-betul dinantikan oleh masyarakat. Karena itu kita harapkan pada SKPD yang berkaitan langsung dengan kegiatan tersebut agar memprioritaskan di tahun 2013 ini,” katanya penuh harap. (desi/heny)

Gotong Royong Tiap Akhir Pekan TANJUNGPINANG (PK) Para pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemko Tanjungpinang mendapat tambahan kerja baru yakni wajib ikut gotong royong di setiap akhir pekan. Gotong royong massal tersebut sudah diprogramkan Walikota Tanjungpinang Lis Darmansyah dalam tahun anggaran 2013 ini. Untuk memastikan para staf dan SKPD ikut turun gelanggang gotong royong (goro) massal, Walikota Lis Darmansyah berkeliling untuk memantau pelaksanaan goro tersebut. “Ini program Tanjungpinang bersih yang kita mulai dari kepedulian PNS. Kita harapkan seluruh PNS di lingkungan Pemko Tanjungpinang untuk bersama-sama gotong royong membersihkan kota setiap di akhir pekan,” ujar Lis Darmansyah, Sabtu (26/1). Untuk goro massal PNS hari ini dipusatkan di Pulau Penyengat, Kampung Bulang, Kelurahan Batu IX dan beberapa kelurahan lainnya. Tujuan goro massal PNS ini bertujuan untuk memotivasi warga agar aktif menjaga kebersihan daerahnya. “Kita berharap Tanjungpinang sebagai ibu kota provinsi menjadi kota yang bersih, indah dan nyaman bagi siapa saja. Karena itu mulai sekarang mari kita bersamasama menjaga kebersihan kota kita ini,” jelasnya. Selain untuk menjaga kebersihan dan keindahan kota, goro massal juga untuk meminimalisir banjir yang selama ini banyak dikeluhkan warga. “Salah satu penyebab banjir itu kan karena saluran air yang mampet. Dengan goro massal ini maka bisa kita benahi parit-parit yang mampet dan tersumbat. Sehingga air bisa lancar dan banjir bisa kita cegah,” pungkasnya. (heny)


Sambungan

5 SENIN 28 JANUARI 2013

Gerakan Sejuta Melayu, Ujung Tombak Perjuangan Sepakat; Melayu Jadi Tuan Sambungan dari halaman 1 Wan Rumadi, Ketua LAM Tanjungpinang Gerakan Sejuta Melayu bernilai positif dalam rangka membangun spirit masyarakat Melayu di Kepulauan Riau agar menjadi lebih maju. Ianya perlu konsep dan program produktif sehingga menjadi motor untuk bangkit mengejar ketertinggalan. Konsep-konsep kemelayuan sebagaimana yang diterapkan oleh Malaysia perlu diadopsi. Gerakan ini harus terus dikumandangkan agar mendapat sambutan dari berbagai pihak. Kita siap duduk satu meja demi suksesnya gerakan ini. Semua tokoh-tokoh LAM dan para tokoh masyarakat lainnya juga perlu dilibatkan secara aktif. Abdul Hamid Aziz, Ketua LAM Kabupaten Karimun Gerakan Sejuta Melayu harus didukung oleh masyarakat Melayu yang ada di Kepri umumnya dan Karimun khususnya. Apalagi gerakan ini bertujuan untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Melayu. Ini ide bagus, karena bisa mengangkat dan meningkatkan derajat masyarakat Melayu, dan saya menyambut baik adanya gagasan ini. Gerakan ini muncul sangat relevan dengan kondisi masyarakat Melayu saat ini. Dimana masih banyak masyarakat Melayu yang perekonomiannya sangat memprihatinkan. Dengan adanya gerakan ini diharapkan bisa membantu mereka untuk dapat hidup lebih layak. Basri MS, Wakil Ketua LAM Bintan Sudah saatnya tokoh pemuda dan masyarakat Melayu Kepri, bangkit memperjuangkan berbagai sektor yang selama ini seolah terabaikan. Gerakan Sejuta Melayu yang dipelopori sejumlah tokoh pemuda Kepri lebih tertuju kepada sektor ekonomi masyarakat Melayu. Misi tersebut harus diimbangi dengan nilai agama, kebudayaan, dan sosial kemasyarakatan. Secara ekonomi, saat ini masih sangat banyak masyarakat Melayu yang masih tertinggal, terutama di daerah pesisir. Masalah ini jelas ada faktor penyebabnya. Dan harus segera dicari solusinya agar tak semakin memperlebar kesenjangan. Risdiyansyah, Ketua Perpat Karimun

Kami menyambut positif dan mendukung Gerakan Sejuta Melayu. Ini gerakan perlu terus dikumandangkan. Sebuah langkah bijak dengan tujuan untuk mempertahankan budaya Melayu di Provinsi Kepri dan juga untuk memotivasi orang-orang Melayu. Saya merasa bangga, karena masih ada anak muda yang menyuarakan Gerakan Sejuta Melayu. Gerakan ini jangan dianggap sebagai gerakan untuk memisahkan diri. Tapi, saya melihat gerakan ini untuk menghimpun masyarakat Melayu dengan tujuannya agar Melayu dapat terus maju dan berkembang. Ini juga dapat memotivasi orang Melayu untuk dapat bersaing di segala bidang, baik ekonomi dan kehidupan sosial lainnya. Sebagai orang Melayu, yang berada di bumi Melayu jangan sampai orang dan budaya Melayu itu hilang. Apalagi di era globalisasi dengan berbagai macam kecanggihan, orang Melayu harus ikut memegang peranan penting untuk kemajuan daerahnya. Seperti, ikut membangun negeri ke arah yang lebih baik dengan tidak meninggalkan nilai-nilai kemelayuannya. Ayo seluruh generasi muda Melayu di Kepri untuk mendukung Gerakan Sejuta Melayu ini. Karena, tentu saja kegiatan ini selain untuk memajukan daerah Melayu, juga untuk membangun negeri yang kita cintai ini agar mencapai kehidupan yang lebih sejahtera serta berdaya saing. Mudazir Zahid, Ketua Perpat Lingga Gerakan Sejuta Melayu yang digagas Oktavio Bintana harus bisa menumbuhkan sikap wirausaha atau entrepreneurship. Hal ini penting agar generasi muda Melayu percaya diri untuk dapat menjadi pemimpin di negeri sendiri. Nantinya masyarakat Melayu bisa bersaing, bahkan memimpin dalam berbagai bidang. Perpat Kabupaten Lingga siap menjadi yang terdepan mensukseskan gerakan ini. Sudah saatnya masyarakat Melayu harus ditempatkan sebagaimana mestinya. Dan kepada pengambil kebijakan harus menjunjung tinggi nilai-nilai luhur budaya Melayu. Orang Melayu jangan jadi penonton tapi harus memegang peranan penting dalam berbagai bidang dan harus menjadi tuan di negeri sendiri. Segala sektor kemelayuan harus digerakkan agar bisa mandiri dan tak termaginalkan secara ekonomi.***

Sani: Jangan Tangisi, Mari Benahi Sambungan dari halaman 1 t e r i d e n t i f i k a si telah terjadinya degradasi moral di kalangan anak muda di Kepulauan Riau. Jati diri Melayu, kata Sani, adalah santun, terbuka, toleransi, dan suka menolong, yang

semua itu terangkum dalam sikap islami. Sikap ini harus dapat merasuk ke berbagai suku yang ada di Kepulauan Riau sehingga terjalin pencapaian persatuan dan kesatuan sebagai modal penting untuk mendukung pelaksanaan pembangunan.(Mirza)

Kembalinya Kekuatan Melayu Sambungan dari halaman 1 Dukungan itu menjadi spirit dan energi baru buat saya untuk mentuntaskan perjuangan. Dukungan juga mengalir dari kakanda saya yang merupakan seorang anggota Dewan Perwakilan Daerah RI, Hardi Hood. Melalui pesan BBM (Blackberry Messenger), dia menyatakan siap mendukung perjuangan “Gerakan Sejuta Melayu”. Kemudian Senin 21 Januari, dukungan juga datang dari Ketua Lembaga Adat Melayu Kepri, Abdul Razak.

Menurutnya, gerakan ini nantinya akan menjadikan satu kekuatan yang dahsyat dan menjadi payung bagi seluruh masyarakat Kepri. Dukungan lainnya datang dari LAM Karimun, Lingga, Bintan dan Tanjungpinang serta Persatuan Pemuda Tempatan (Perpat) Karimun dan Lingga. Alhamdulillah. Saya sangat berterima kasih terhadap semua dukungan yang terus mengalir sampai tulisan ini selesai dibuat. Yakinlah, gerakan ini untuk kepentingan semua. Ayooo! Melayu kita bangkit untuk menjadi tuan di negeri sendiri! ***

Tak Melayu Hilang di Kepri Sambungan dari halaman 1 terhadap Melayu. Berawal dari tulisan “Jangan Pernah Mimpi jadi Raja di Negeri Kami” itulah, Oktavio berusaha menggelorakan kembali rasa cinta yang memudar terhadap Melayu. Menurut pengakuan beberapa pembaca, tulisan tersebut sedikit banyak mampu membangkitkan emosional Melayu. Bagi Oktavio, memang itulah keinginan atau cita-citanya; berjuang bagaimana Melayu harus menjadi tuan di negeri sendiri. Rasa Melayu harus terus dibangkitkan dan tunjukkan dengan harus bersatu. “Kepada beberapa sahabat dan kakanda saya di Lingga, Anambas, Natuna, Karimun, Bintan, Tanjungpinang dan Batam, wacana ini sudah saya sampaikan. Alhamdulillah, semuanya setuju. Satu suara mengatakan bahwa “Gerakan Sejuta Melayu” harus ditumbuhkan, sebab ini penting selain meningkatkan rasa cinta, juga sebagai catatan sejarah untuk masa-masa yang akan datang,” ujar Oktavio. Inti dari “Gerakan Sejuta Melayu” adalah meningkatkan rasa persaudaraan yang semakin pudar antar sesama Melayu. Melayu seolah asing dinegerinya sehingga banyak yang bahkan malu mengaku sebagai Melayu. Ini tak bisa dibiarkan. Melayu harus bersatu dalam hal apapun. Jangan pernah lagi mau diadu domba dengan imbalan sekarung beras, namun membuat penyesalan seumur hidup. Apalagi dampaknya sampai ke anak cucu. “Melayu harus bangun dari tidur. Jan-

gan lagi mau ditidur-tidurkan. Jangan terlena dengan mimpi-mimpi semu. Saatnya buka mata dan melihat apa yang terjadi di negeri yang kita cintai ini. Mari Bersatu agar kita tidak menjadi orang asing di negeri sendiri. Agar kita tidak menjadi “budak” di negeri sendiri,” ajak Vio. *** Gerakan Sejuta Melayu atau Genta Melayu sudah digaungkan di Riau. Ini merupakan gerakan ekonomi untuk menghimpun dan menyatukan potensi masyarakat Melayu membangun kebersaman, khususnya di bidang ekonomi. Tujuan akhirnya ialah membangun masyarakat Melayu yang lebih maju dan tangguh. Gerakan Sejuta Melayu adalah simbol dari keinginan dan semangat masyarakat Melayu untuk membangun kebersamaan, membangun solidaritas, membangun sinergi, lalu berjuang bersama untuk menghadapi semua tantangan, agar apa kata Laksama Hang Tuah, yakni Takkan Melayu hilang di Dunia, benar-benar dapat ditegakkan dan dipertahankan. Di Kepulauan Riau, semangat memajukan Melayu sudah berkali-kali diwacanakan. Implementasinya masih belum maksimal. “Saya kira, inilah saatnya; mari jadikan Gerakan Sejuta Melayu sebuah langkah nyata. Kelak, mengaku sebagai masyarakat Melayu, berbahasa Melayu, beradat Melayu, dan menjunjung Melayu sebagai konsep dan bahkan kehendak agar Melayu menjadi sebuah kekuatan dan komunitas sah di negeri ini, bukan lagi sebuah kejahatan yang harus ditakuti, atau dihukum,” tutup Vio. (Mirza)

TANJUNGPINANG (PK) Penggagas Gerakan Sejuta Melayu (GSM), Oktavio Bintana menggelar diskusi terkait langkah nyata gerakan ini, Selasa (22/1) di Tanjungpinang. Ketua LSM ALIM, Kherjuli, Anggota Kadin Tanjungpinang, Chaidar Rahmat dan Ketua Umum Kesatuan Aksi Mahasiswa

Muslim Indonesia (KAMMI) Kepulauan Riau, Raja Dachroni hadir dalam diskusi ini. Gerakan Sejuta melayu, kata Oktavio, adalah sebuah momentum untuk menggugah dan membangkitkan masyarakat Melayu di Kepri di segala bidang. Khususnya di bidang ekonomi,

bidang kebudayaan dan lain-lain. “Masyarakat Melayu harus kuat secara ekonomi dan bertuan di negeri sendiri,” kata Vio. Untuk menggapai cita-cita mulia tersebut, Gerakan Sejuta Melayu (GSM) sekaligus menjadi sarana ujung tombak perjuangan masyarakat Melayu dan

menjadi wadah masyarakat Melayu di Kepri. Gerakan ini harus diwujudkan untuk membangkitkan kejayaan Melayu. “Gerakan ini salah satu tujuannya memperkuat keberadaan Lembaga Adat Melayu (LAM,red). LAM harus menjadi payung semua budaya yang ada di Kepri,” ujarnya. (Mirza)

Melayu Satu, Melayu Maju Sambungan dari halaman 1 hingga kondisi hari ini yang terjadi terhadap Melayu itu sendiri. Dari hasil diskusi kami, penulis ingin menyampaikan mengapa ide dan gagasan ini lahir dan begitu penting. Pertama, kita melihat nilai-nilai dan tradisi-tradisi Melayu itu sudah mulai pudar dan tanpa disadari kita sudah larut di dalamnya. Kedua, kerisauan tentang kemiskinan di bumi Melayu yang melanda cukup banyak orang-orang Melayu yang semakin terpinggirkan. Padahal secara konseptual Kepulauan Riau tempat dimana tamadun Melayu itu seharusnya tumbuh memiliki visi, “Terwujudnya Kepulauan Riau Sebagai Bunda Tanah Melayu Yang Sejahtera, Berakhlak Mulia Dan Ramah Lingkungan,”. Ini secara tertulis Propinsi Kepulauan Riau punya visi – misi yang sama terkait dengan gerakan sejuta Melayu. Sehingga, agak aneh memang ketika ada masyarakat yang tidak mendukung gerakan ini karena pada prinsipnya gerakan ini memiliki tujuan dan misi yang mulia tidak ada maksud sedikit pun mengandung unsur SARA seperti yang dipersepsikan oleh pihak-pihak tertentu. Kita ingin Kepulauan Riau

kembali menguat unsur kemelayuannya dan kita ingin tidak ada kemiskinan di Kepulauan Riau. Sungguh ini merupakan gerakan yang menginginkan Melayu itu bersatu dan sadar untuk mengantisipasi kepudaran Melayu agar tidak berlarut dan kami yakini tidak bisa kita hanya mengandalkan Pemprop Kepulauan Riau walaupun kita tahu itu adalah tugas pokok mereka. Maka, kami pun menyimpulkan bahwa untuk mengangkat nilainilai Melayu itu kembali bersinar perlu kerja cerdas dan keras serta modal ekonomi yang cukup besar pula dan itu butuh kerjasama kita semua tanpa terkecuali. Belajar dari Genta Melayu Penulis pikir ide tentang GSM tidak terlepas dari inspirasi Rida K. Liamsi, sosok pengusaha Melayu sukses di bidang media yang juga merupakan ayah dari Oktavio Bintana. Rida K. Liamsi pernah membuat gerakan serupa di Riau dengan singkatan Genta Melayu (Gerakan Sejuta Melayu). Permasalahan Melayu yang begitu kompleks memang perlu disikapi segera dan barangkali gerakan ini bisa belajar banyak dengan Genta Melayu yang memulainya dengan gerakan memban-

gun ekonomi orang-orang Melayu. Melayu yang selaras dengan prinsipprinsip Islam itu pun memulai gerakannya dengan kekuatan ekonomi. Rasulullah SAW dan para sahabatnya adalah para saudagar yang sadar benar bahwa kebangkitan umat Islam harus didukung dengan modal ekonomi yang mapan pula. Meminjam pendapat Ir. Moch. Arief-Senior Amil, Direktur Eksekutif Nurul Islam Group, bahwa kemiskinan sudah menjadi ‘lingkaran setan’ cyclus of poverty yang sulit di putus rantainya. Ketika seseorang berpendapatan rendah, maka sudah dipastikan tingkat konsumsi, daya beli maupun investasi atau menabung pun juga rendah sehingga berdampak pada tingkat kesehatan, kesanggupan penyediaan pakaian, perumahan, pendidikan, akses informasi dan juga produktifitas yang rendah. Hal ini pada akhirnya berakibat pada pendapatan kembali rendah. Dan membentuk siklus kemiskinan yang sulit diberantas. Kemiskinan memang telah menjadi musuh bangsa dan dunia. Islam secara konsepsional memandang bahwa seseorang yang berada dalam kondisi kemiskinan dimana yang bersangkutan bisa sebagai faqir – mis-

kin (ketidaksanggupan mendapat nafkah untuk memenuhi kebutuhan dasarnya) atau gharim (beban hutang yang tidak sanggup dibayar), ibnu sabil (orang yang kehabisan bekal dalam perjalanan untuk kebajikan), fii sabilillah (orang-orang yang berjuang di jalan Allah), mu’allaf (orang yang masih lunak/lemah imannya), riqab (hamba sahaya), dan juga amil (pengelola/petugas zakat), maka ada bagian dari harta kaum muslimin yang wajib dikeluarkan untuk membayar kebutuhan mereka. Itulah Zakat. Konsepsi Islam soal zakat adalah sebagai rukun (pondasi) Islam. Islam meletakkan persoalan kemiskinan ini dengan solusi konsepsional dengan kewajiban membayar zakat bagi kaum muslimin. Nah, kita berharap dari kesadaran dan itikad baik untuk Gerakan Sejuta Melayu (GSM)yang dimulai dari aspek ekonomi ini kita bersama bisa mengembalikan nilai atau tradisi Melayu yang sudah mulai pudar itu dan kita juga bisa berharap agar Melayu tidak sekedar menjadi simbol tapi benar-benar mampu menjadi tuan di rumahnya dengan syarat Melayu harus bersatu untuk maju. Melayu bersatu, maka kita bersama-sama pula akan maju. Hidup Melayu!***

Rumahku, Rumahmu dan Rumah Kita Sambungan dari halaman 1 bagi setiap manusia pada tempat yang berbeda-beda. Pengalaman ini saya coba menghubungkannya dengan beberapa tulisan yang ditulis oleh sahabat saya Oktavio Bintana yang di muat di beberapa media cetak dengan judul “Jangan Mimpi Jadi Raja di Rumah Kami” dan diperkuat dengan tulisan selanjutnya yang berjudul “Gerakan Sejuta Melayu”. Kedua tulisan tersebut mendapat beragam tanggapan. Baik yang mendukung maupun yang menentang bahkan menganggap tulisan tersebut bernuansa SARA atau Rasis. Tanggapan ini menurut saya terlalu berlebihan. Sebab baik ditinjau dari aspek sosial, budaya maupun aspek politis, tulisan sahabat saya Oktavio Bintana itu tidak ada yang mengandung nilai-nilai rasisme apalagi SARA. Bahkan sebaliknya jika kita menyimak dan betul-betul dan memahami secara mendalam, malah diperoleh sebuah ajakan sekaligus pesan-pesan moral yang sakral bagi seluruh mayarakat Kepulauan Riau agar tetap menjaga dan melestarikan nilai-nilai budaya Melayu yang tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat yang pluralistik. Namun demikian, bagi saya tidak bermaksud menilai benar atau salah, bernuansa SARA atau tidak. Akan tetapi saya ingin mencoba mendudukkan persoalan pada porsi yang sebenarnya. Agar kita tidak terjebak pada perbedaan perspektif yang sempit dan dangkal, karena itu saya ingin memberikan pandangan obyektif dengan harapan bisa memberi kontribusi pemikiran bagi kita semua terhadap bagaimana nilai-nilai dan pesan-pesan moral yang terkandung dalam kedua tulisan tersebut khususnya bagi semua masyarakat Melayu di Provinsi Kepri. Merujuk dari berbagai sumber, Melayu secara harfiah berasal dari kata “Mala” yang berarti mula atau permulaan, sedangkan “Yu” berarti Negeri. Jadi Melayu artinya negeri yang mulamula ada. Namun harus diakui bahwa sejak dulu ketika kata Melayu diberbincangkan di tengah masyarakat, muncul berbagai macam pandangan dan perspektif yang berbeda-beda. Hal ini bisa dibenarkan sebab secara epistomologi pengertian Melayu itu sendiri sangat beragam tergantung dari aspek mana kita melihatnya. Ada yang melihat Melayu dari aspek budaya, aspek etnisitas bahkan aspek wilayah geografis. Melayu dipandang dari aspek budaya merupakan wilayah budaya yang dihuni oleh kelompok etnik yang mengklaim mengusung budaya melayu seperti klaim dengan penyebutan Melayu-Bugis, Melayu-Jambi, Melayu-Palembang, Melayu-Banjar, Melayu-Sambas bahkan juga Melayu-Minangkabau. Sedangkan Melayu dipandang dari aspek etnik, cenderung ditempatkan pada pengertiannya yang sempit, yaitu kelompok masyarakat yang menggunakan bahasa Melayu sebagai bahasa ibu seperti masyarakat yang berada di wilayah Provinsi Riau dan Kepulauan Riau, sebagian Jambi, sebagian Banjarmasin dan Sambas (Kalimantan). Kelompok ini oleh masyarakat Kepulauan Riau di sebut “masyarakat tempatan” atau “melayu tempatan”. Adapun Melayu dilihat dari aspek geografis meliputi Negara Indonesia, Malaysia, Brunai Darussalam, Filipina, Muangthai dan Singapura. Masyarakat Melayu menurut William

Hunt, adalah “A Malay one who is a Muslim, who habitually speaks Malay, who practices Malay Adat, and who fulfills certain residence requirement”. Jadi masyarakat Melayu sesungguhnya bukanlah kumpulan manusia yang berlandaskan genealogis tetapi lebih merupakan suatu “melting pot” asal berbagai suku bangsa ataupun bangsa yang diikat oleh suatu kesatuan dengan landasan agama (Islam), bahasa Melayu (dengan berbagai dialek, sosiolek, kronolek, tempolek maupun idiolek), beradat istiadat serta bertradisi Melayu. Berdasarkan uraian diatas maka dapat diketahui bahwa masyarakat Kepulauan Riau adalah Masyarakat Melayu yang berasal dari Melayu secara budaya. Melayu secara etnik serta Melayu berdasarkan wilayah geografis. Oleh karena itu jika dihubungkan dengan isi tulisan sahabatku Oktavio Bintana “Gerakan Sejuta Melayu” adalah tidak lebih dari sebuah ajakan moral bagi orang Melayu untuk mengangkat, menjaga dan melestarikan nilai-nilai budaya Melayu serta menumbuhkembangkannya di tengahtengah masyarakat yang heterogen. Nilai-nilai tersebut antara lain sopan santun, saling menghargai, tolong menolong serta memahami apa yang teradat dan diadatkan yang dalam salah satu peribahasa dikatakan “Adat yang bersendikan Syara’, Syara’ yang bersendikan Qitabullah”. Artinya sepanjang suatu konsep atau program diterima oleh adat istiadat dan kebiasaan serta tidak bertentangan dengan ajaran perintah dan norma agama (Islam) bisa diterima. Selanjutnya tulisan Oktavio Bintana dapat pula dilihat dari perspektif yang lain seperti; Perspektif Antropologi Kontemporer. Budaya adalah “sesuatu” yang hidup, berkembang dan bergerak menuju titik tertentu. Sedangkan dalam ilmu antropologi, kebudayaan berarti segala keseluruhan system gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik dari manusia dengan belajar (koentjaraningrat,2002). Dalam konteks kekinian (kontemporer) kebudayaan Melayu dapat diyakini selalu mengalami perubahan. Salah satu unsur dalam kajian antropologi budaya adalah nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. Sebab nilai merupakan konsep dasar dari hal-hal yang diinginkan individu. Menurut seorang Antropolog bernama Rokeach (1975), mengatakan bahwa nilai adalah standar atau kriteria yang bukan hanya mengarahkan pada prilaku namun juga pada terbentuknya keputusan-keputusan, pilihan, sikap, evaluasi, argument, nasehat, rasionalisasi an atribusi. Rokeach juga mengatakan, Nilai bersifat lebih umum daripada sikap; seorang individu bisa memiliki sikap terhadap beribu-ribu objek sikap, namun hanya memiliki beberapa lusin nilai. Dalam kaitan dengan isi tulisan sahabatku Oktovia Bintana, saya berkeyakinan bahwa ajakan untuk menerapkan nilai-nilai budaya Melayu di Provinsi Kepri yang notabene adalah tanah lahirnya Melayu tidak bisa ditunda lagi. Hal ini tidaklah berlebihan sebab di samping karena faktor budaya yang berubah seiring berubahnya waktu, juga diiringi dengan perubahan nilai dan sikap bagi masyarakat Melayu yang semakin maju dan berkembang. Saya menduga, dari perubahan nilai dan pola sikap ini pulalah yang memacu dan memotivasi masyarakat

Melayu untuk membangun negerinya sekaligus menjadi raja di rumahnya sendiri. Hedonisme adalah salah satu nilai yang dimiliki oleh manusia, dimana didalamnya terdapat beberapa nilainilai yaitu menuju diri sendiri (self-direction), ransangan (stimulation), prestasi (achievement), kekuasaan (power), keamanan (security), penyesuaian terhadap tekanan kelompok (conformity), mengikuti kebiasaan-kebiasaan yang berlaku (tradition), kebijaksanaan (benevolence) dan universalisme. Artinya adalah munculnya kesadaran dan ide-ide untuk membangun negeri ini di atas nilai-nilai yang telah menyatu dengan masyarakat Melayu adalah sesuatu yang patut diapresiasi sepanjang tetap berorientasi pada system nilai budaya. Sebab konsepsi orientasi nilai adalah konsepsi umum yang terorganisasi yang mempengaruhi perilaku yang berhubungan dengan alam, kedudukan manusia dengan alam, hubungan orang dengan orang dan tentang hal-hal yang diinginkan dan yang tidak diinginkan yang mungkin bertalian dengan hubungan antara orang dengan lingkungan dan sesama manusia. Perspektif sosiologis. Dalam konteks sosial, masyarakat yang kini menjadi warga penduduk Provinsi Kepulauan Riau merupakan masyarakat multikultur. Beragam suku, agama, budaya dan adat istiadat berada didalamnya. Pluralisme dalam masyarakat majemuk mengandung beberapa makna, salah satunya adalah keterkaitannya dengan konsep lain. Kaitannya dengan konsep lain, pluralisme merupakan suatu pandangan bahwa sebab dari sebuah peristiwa social harus dapat diuji melalui interaksi dari beragam faktor dan bukan dianalisis hanya dari satu faktor semata. Keberagaman faktor itu salah satunya adalah faktor kebudayaan. Provinsi Kepulauan Riau adalah salah satu daerah yang memiliki kelompok sosial yang pluralistik yang dalam perkembangannya seiring sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangan ekonomi daerah ini. Semakin maju suatu masyarakat maka semakin beragam kelompok sosial yang ada, serta semakin menambah kemajemukan dalam masyarakat multikurtur. Akan tetapi dalam kemajemukan masyarakat di Kepulauan Riau ini semua pihak memiliki “sense of belonging” atau rasa memiliki daerah ini sehingga bersama-sama menjaga kerukunan dan kebersamaan. Sudah saatnya masyarakat dari berbagai kelompok dan latarbelakang suku, agama dan adat istiadat yang hidup di “tanah melayu” ini menganggap bahwa ini “Rumahku” yang harus dijaga, di rawat nilai-nilai budaya Melayunya yang menjadi karakter bagi semua penghuni rumah. Kami sebagai masyarakat Melayu tempatan sebagai tuan rumah akan rela dan ikhlas menerima “tamu-tamu” (kelompok masyarakat pendatang) sepanjang tetap mengikuti aturan dan norma-norma yang ada. Sopan santun, tolong menolong, saling menghargai dan menghormati, saling bekerjasama demi kesejahteraan serta bahagia lahir bathin seluruh isi rumah dengan kata lain “tuahnya selilit kepala, mujurnya selilit pinggang, kecilnya menjadi tuah rumah besarnya menjadi tuah negeri’. Begitu juga perlunya ditanamkan kesadaran bahwa jika “tanah Melayu” ini adalah “rumahmu” maka jadikanlah rumah yang indah dan jangan dikotori oleh perilaku-perilaku yang korup,

arogan dan temperamental serta perilaku buruk lainnya. Ungkapan melayu mengatakan “bila duduk-duduk bersifat, bila tegak-tegak beradat”, atau “ bila bercakap-cakap berkhasiat bila diam-diam makhrifat”. Makna ungkapan ini sangat penting dimiliki oleh seorang “tamu” di “rumah” orang, supaya membawa nilai-nilai berbudi pekerti luhur, mulia dan terpuji, beradat budaya serta pandai bermasyarakat dan membawa diri. Oleh karena itu, ketika semua telah sadar pada porsi dan kedudukannya, tugas dan kewajibannya masing-masing maka barulah kita mengatakan ternyata ‘tanah melayu” ini adalah “Rumah Kita”. Ini sesuai dengan ungkapan Melayu “Ke hulu sama bergalah, ke hilir sama berkayuh, terendam sama basah, terapung sama timbul, yang kesat sama diampelas, yang berbongkol sama ditarah”. Ungkapan ini mengandung nilai-nilai persatuan dan kesatuan dalam kehidupan, yang mencakup nilai-nilai kegotongroyongan dan rasa senasib sepenanggungan. Perspektif Sosial Politik Dalam perspektif ini tulisan sahabatku Oktavio Bintana tentang “Jangan mimpi jadi raja di rumah kami” sarat dengan nilai-nilai politik yang positif (bukan politik praktis). Sebab di dalam sebuah masyarakat dikenal adanya diferensiasi sosial melingkup struktur sosial dalam kemajemukan masyarakat khususnya di Kepulauan Riau. Adapun diferensiasi itu adalah (1) diferensiasi yang disebabkan oleh perbedaan adat istiada yang terjadi karena perbedaan etnik, budaya, agama dan bahasa, (2) diferensiasi yang disebabkan oleh structural, hal ini disebabkan oleh kemampuan untuk mengakses ekonomi dan politik sehingga menyebabkan kesenjangan social di antara etnik yang berbeda. Etnik Melayu (tempatan) sebagai “tuan rumah” menyadari bahwa selama ini kurang mengambil peluang dalam mengakses ekonomi dan politik sehingga seringkali kalah dan tersingkir dalam mengambil posisi sebagai “raja” di negerinya. Kesadaran inilah yang menurut saya ingin di bangun oleh sahabatku “OB”supaya masyarakat Melayu tempatan dapat membenahi diri dengan meningkatkan segala sumber daya yang ada terutama sumber daya manusia. Dalam sistem demokrasi yang ada sekarang dimana setiap orang memiliki hak politik masing-masing. Pengaruh kelompok masyarakat, suku maupun agama hampir tidak ada pengaruhnya. Kalau pun ada sangatlah kecil persentasenya. Oleh karena itu “gerakan sejutu melayu” ditinjau dari aspek sosial-politik membawa pengaruh positif terhadap kemajuan masyarakat Melayu tempatan di masamasa yang akan datang untuk bersaing secara sehat dan fair dalam mengakses nilai-nilai ekonomi dan politik. Sebagai penutup dari tulisan ini, saya ingin mengajak kepada kita semua untuk bersama-sama menjadikan tanah melayu ini sebagai “rumahku”, “rumahmu” dan “rumah kita”. “Dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung”. Jadikan budaya dan adat istiadat Melayu yang mengandung nilai-nilai yang luhur sebagai perekat kebersamaan di dalam perbedaan. Perbedaan agama, suku, etnik dan budaya adalah modal kekuatan dalam memajukan tanah melayu ini. Pluralisme, multicultural, heterogenitas atau apapun namanya hendaknya dapat dijadikan sebagai power of cultural bukan malah jadi shock of cultural.***


6 SENIN 28 JANUARI 2013

HANG KAFRAWI Lahir di Teluk Belitung, Kepulauan Meranti dan aktif dalam berbagai aktivitas seperti teater dan sastra. Dia juga tercatat sebagai Ketua Jurusan Bahasa Indonesia di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Lancang Kuning dan dosen di Akademi Kesenian Melayu Riau. Bermastautin di Kota Bertuah Pekanbaru.

Seni & Budaya PADA pelantikan Barack Obama menjabat menjadi Presiden Amerika yang kedua kalinya (21/1/2013), kembali pembacaan puisi dipegelarkan. Rupanya pelantikan Presiden Amerika memang identik dengan baca puisi. Puisi menjadi sesuatu perekat diri manusia Amerika. Sebagai ‘perekat’ sekaligus simbol demokrasi, penyair yang membacakan puisi karyanya sendiri itu pun dipilih mewakili keberagaman bangsa Amerika. Terpilihlah Richard Blanco, imigran berdarah Kuba. Richard Blanco lahir di Spanyol kemudian berimigrasi ke Amerika bersama ibunya. Puisi berjudul One Day karya Richard bergema di pelantikan Barack Obama. Leman Lengkung terkagum-kagum dengan pelantikan Presiden Amerika. Leman Lengkung berpikir bahwa Pemerintah Amerika paham betul meletakkan ‘kehalusan’ yang diemban karya sastra, dijadikan mempersatu bangsanya. Setahu Leman Lengkung, Amerika Serikat yang dihuni oleh imigran dari penjuru dunia, pada awalnya adalah bangsa babar. Amarika Serikat merupakan kawasan pembuangan para pembangkang (penjahat) dari Inggris, Perancis ataupun dari bangsa yang terlebih dahulu maju. Mungkin, pikir Leman Lengkung, puisi dengan katakata pilihan dapat dijadikan perahut agar hati lebih peka terhadap kejadian yang ada di sekitar manusia. Betullah tu, One Day karya Richard Blanco itu bercerita tentang Amerika Serikat pada hari ini, pikir Leman Lengkung lagi. Melihat Leman Lengkung akhirakhir ini asik membaca karya-karya

sastra, terutama puisi, Atah Roy jadi heran. Berdasarkan pengamatan dan kajian Atah Roy selama ini, Leman Lengkung paling tidak suka membaca puisi. Pernah Atah Roy mendengar Leman Lengkung bercakap bahwa untuk apa membaca puisi, bahasa sukar diartikan, dan penyair hanya mementingkan dirinya saja. “Penyair kita hanye menulis peristiwa luke dia aje. Luke disebabkan cintalah, karya sastra tak dibacalah, sampai hal-hal yang remeh-temeh pun dibuat puisi. Sementare masalah sosial yang terjadi di tengah-tengah masyarakat, diabaikan begitu saje,” cakap Leman Lengkung ini masih tegiang di telinga Atah Roy. Itulah sebabnya Atah Roy heran menenguk Leman Lengkung, alihalih suke dengan puisi. Sudah 4 hari Atah Roy memeram keheranannya, namun hari ini Atah Roy tak tahan lagi, apelagi hari ini Leman Lengkung baca puisi dengan bergaya. “Amboi, amboi dikau, Man, bukan main lagi, bace puisi bergaya macam penyair betul?” ujar Atah Roy. Leman Lengkung terkejut dan langsung berhenti baca puisi. Muka Leman Lengkung berubah agak memerah. “Atah ni, debo saye jadinye. Biaselah Tah, bace puisi harus

PUISI masuk ke dalamnye, dan bergaya merupekan ekspresi dari puisi yang kite bace,” jelas Leman Lengkung dengan tersipu-sipu. “Betul tu, Man. Tak salah de, tapi yang aku herankan kenape dikau suke betul dengan puisi akhir-akhir ini?” Atah Roy hendak menyelidik Leman Lengkung. “Puisi kalau dihayati betul-betul Tah, akan memunculkan semangat kite untuk berjuang mengarungi kehidupan ini. Kate-kate yang dirangkai jadi puisi macam memiliki roh, kate-kate itu menyelinap ke hati, lalu mengunggah kesadaran kite, Tah,” ujar Leman Lengkung panjang lebar. Atah Roy tersenyum saja. Dalam hati Atah Roy bercakap, “Budak Leman ni, itik pulak hendak diajar berenang,” tapi ucapan itu tidak disampaikan kepada Leman Lengkung. Atah Roy takut Leman Lengkung berkecil hati pula nantinya. “Puisi juge Tah, membuka celahcelah pengetahuan kite akan pentingnya menghargai manusie lainnye. Pokoknye puisi the bestlah Tah,” Leman Lengkung bersemangat menjelaskan kepada Atah Roy. “Dah lame aku tahu Man. Dikau aje yang baru tahu,” Atah Roy agak kesal karena diajar Leman Lengkung. “Yang aku herankan dari dikau sekarang ni Man, mengape

dikau suke puisi akhir-akhir ini, padahal sebelumnye dikau tak suke?” Atah Roy kembali menyelidik Leman Lengkung. “Atah tak mengikuti zaman. Makenye Tah, jadi orang tu jangan nonton sinetron aje, sesekali sempatkan diri nonton berita,” ujar Leman Lengkung dengan bangga. “Aduh Man, bukan main medetus kate-kate dikau masuk ke hati aku! Atah Roy menahan geram. Darahnya sudah sampai ke ubun-ubun. “Bukan ape-ape Tah, dari beritalah kite tahu perkembangan dunia. Atah nenguk waktu Barack Obama dilantik jadi Presiden Amerika? Tak nengukan?” Leman Lengkung seperti mengejek Atah Roy. “Man, Man, kalau tali kail panjang sejengkal, jangan lautan dalam hendak diduge. Mulai dari Presiden Amerika Serikat yang pertame, George Washington, sampai Barack Obama, akulah yang menjahit jas mereke. Jadi jangan sombonglah Man!” suara Atah Roy mulai meninggi. “Pertanyaan aku, kenape dikau suke dengan puisi sekarang ni?” nada pertanyaan Atah Roy sudah lain kedengarannya, penuh amarah. “Tah, waktu Barack Obama dilantik jadi presiden yang pertame, penyair pembaca puisinya bername Elizabeth Alexander, dan pelantikan

yang kedue, tampil penyai Richard Blanco. Begitulah dahsyatnye Amerika Serikat memposisikan puisi,” kata Leman Lengkung sambil mengangguk-angguk. “Selalu macam itu orang kite ni, Man. Semut di seberang lautan nampak, gajah di pelupuk mate, pakai tak nampak aje,” jelas Atah Roy. “Hubungannye dengan bace puisi di pelantikan Presiden Amerika, Tah?” Leman Lengkung mulai penasaran. “Orang Melayu sampai sekarang ni tetap menghargai karya-karya sastra, terutame puisi. Cube dikau bukak mate lebo-lebo Man, setiap orang Melayu mengadekan acara pernikahan, puisi selalu dibacekan,” ujar Atah Roy yakin. “Ape betul tu Tah? Rase saye tak ade de,” Leman Lengkung tak yakin. “Setiap pengantin lelaki hendak masuk ke rumah pengantin wanita, pihak pengantin lelaki harus pandai pantun untuk membuka kain. Dan begitu juge dengan pihak wanita, harus pandai berpatun. Terjadilah berbalas pantun. Bukankan pantun itu adalah puisi? Dan setiap orang Melayu menikah, berbalas pantun tetap diadekan? Apekah orang Melayu tidak menghargai karya sastra? Jangan dikau macam-macam Man,” Atah Roy menjelaskan kepada Leman Lengkung panjang lebar. “Ye, tak ye juge ye, Tah. Ngapelah kalau orang kite tak sado ye Tah?” tanya Leman Lengkung. “Bukan orang lain yang tak sado, dikau tu yang tak sado diri!” kate Atah Roy sambil menekak kepale Leman Lengkung. Leman Lengkung tak berbunyi.***

begitu, pemandangan itu tetap berbeda. Sampai-sampai, dia menggosok-gosok mata bagai seorang pemimpi. Lalu, di cermin itu, dia nampak gadis dan lelaki kecil di depan pintu pagar siang tadi. Dia nampak juga ibu-ibu dan nenek-nenek menjanda, orang-orang miskin, yatim piatu, dan anak putus sekolah, serta anak jalanan yang terpaksa berkelahi dengan debu, deru, dan mesin waktu. Cermin itu bagai layar tancap. Kini, cermin solek itu menayangkan wajah kemiskinan, kelaparan, gubuk-gubuk reot, pengangguran, ekonomi yang semrawut bagai sampah-sampah, dan beribu kekacauan. Di cermin itu, Presiden Kita berada di tengah-tengah semua peristiwa. Ketika perempuan itu menoleh ke katel, pemandangannya tetap tak sama. Di cermin itu lagi, Presiden Kita dikepung berbagai derita. Semakin lama, semakin mendekat, mengecil, dan menumpuk pada satu titik. Lalu, ”Apa artinya semua ini?” perempuan itu cepat-cepat hendak berhenti bersolek. Bagai kilat dia mendekati Presiden Kita. Lelaki pemimpin dan konglomerat itu masih saja bertebiat seperti semula. Ah, ternyata lebih parah. Badannya melambung-lambung. Tiba-tiba, loyo. Gelombang bergemuruh keluar dari mulutnya. Dari samping presiden, perempuan itu kembali memandang cermin. Terkejut. Terperangah. Tersentak. Dari cermin itu, pelanpelan dirinya berubah. Awalnya berbentuk kepompong. Lalu, menjadi kelebak dan terbang entah ke mana. Beberapa kali dia pejamkan mata tak percaya. Ketika memandang kembali ke cermin, tubuhnya berubah lagi menjadi yang lain. Kali ini, tubuhnya menggigil. Peluhnya yang keluar bagai butiran jagung. Kedua tangannya memaku di dada. Tubuhnya tersudut di samping katel. Dalam cermin itu, dia menjadi perempuan tanpa rupa. *** Mobil Presiden Kita terpaksa berhenti di depan pintu pagar istananya. Orang ramai berduyun. Mereka menghadang. Anak-anak tanpa bapak. Perempuan-perempuan tanpa rumah dan tanpa suami. Lakilaki tanpa kerja. Badan-badan hanya bergaris tulang-tulang. Wajah-wajah cekung tengkorak. Badan-badan kurus sempoyongan. Orang-orang tak berbaju, juga tak bercelana. Tak ada suara. Hanya deru angin tipis di telinga. ”Mau ke mana, Tuan?” seorang nenek compang-camping menyapa ketika Presiden Kita keluar dari mobilnya. ”Ke kantor. Kerja,” wajahnya senyum. Tapi, gelombang keheranan terukir di dahinya yang mengilat diterpa matahari pagi. ”Bukankah kantor Tuan di sini?” seorang tua renta menambah. ”Bukan. Ini rumah dinas.” ”Tapi, kami mau Tuan berkantor di rumah-rumah kami. Ganti-ganti,” gadis kecil yang kemarin di depan pintu pagar, bersuara. Presiden Kita heran. ”Saudaraku, ini bukan permainan. Jangan main-main. Saya banyak urusan. Biarkan saya

menyelesaikan urusan di kantor. Urusan Negara. Berikan saya jalan.” ”Kalau gitu, kami adalah orang asing. Bukan Saudaramu. Ternyata, urusan kantor lebih penting daripada urusan manusiawi,” orang ramai itu bersuara ramai-ramai. ”Tuan bukan pecinta sejati. Kalau Tuan berkata sebagai kekasih, tapi bukan pengasih. Kalau terus begini, pintu istana Tuan takkan pernah terbuka.” Presiden Kita terdiam. Pikirannya hanya nol. Angka nol itu berubah jadi batu. Batu itu menghantuk-hantuk bibir memorinya hingga sedikit terluka. ”Biarkan saya lewat,” katanya singkat sambil berbalik badan dan masuk ke mobil jabatannya. Orang ramai tak menghalangi lagi. Mobil itu bagai kilat. Hampir tak terdengar deru mesinnya. *** Malam berikutnya, di malam buta. Napas Presiden Kita menyesak. Tubuhnya bagai bocor. Peluh bersimbah. Tentu hatinya gundah. Hati perempuan itu bukan main gelisah. Sudah lama dia duduk memperhatikan Presiden Kita. Kali ini, Presiden Kita berdiri gontai bagai buluh ditampar angin. Meliuk-liuk karena semampainya. Tangannya meraba-raba. ”Sepertinya, dia mencari pintu,” pikir perempuan itu. ”Ya. Mana pintunya, Sayang. Apakah kau sembunyikan?” ”Kenapa dia bisa membaca pikiranku?” Presiden tengah jalu. Orang tengah jalu, semuanya bisa terjadi, termasuk yang tak masuk akal sekalipun. Tangannya terus mencari pintu. Tapi, hanya angin yang digapainya. Matanya yang besar masih terkatup. Rapat bagai mulutnya yang mengetap geram. Ada kelelahan besar yang bergantung di bibir matanya. Kelelahan itu bagai hendak mencungkil korneanya. Itu merupakan kelelahan sehari-hari akibat kekokosongan yang diperbuatnya selama ini. Selain itu, juga sebab ketololannya. Makin lama, tenaganya kian lemoi. Geram membuncah dari dadanya, dari mukanya. Kesal berhamburan dari lubang matannya. Risau bersuka ria dari kepalanya. Dari hatinya pula, sesuatu yang pekat hitam melompat. Akibat benda itu, biliknya makin gelap di malam buta. Kegelapan itu semakin tebal membatasi mata, telinga, dan hati presiden. ”Gelap!” keluhnya lunglai seperti sulo keladi kena panas. Perempuan yang selalu di sampingnya merasa aneh sebab ruangan itu penuh cahaya listrik. ”Buka!” suara beratnya memingkau beberapa kali. ”Kunci surga ada di sekitarmu. Hanya engkau yang bisa membukanya,” tiba-tiba saja suara muncul di balik rasa penasaran presiden. Tapi, perempuan itu tak pernah mendengarnya. Dia tak pernah tahu apa yang terjadi pada lelakinya itu sebab dirinya pun kini seperti lelakinya itu. Presiden Kita membentangkan telapak tangannya. Dia mencari-cari di lantai dan di mana-mana. Perempuan itu juga. Mereka berdua mencari kunci yang sebenarnya berada di tangan mereka sendiri. Tetapi, gelap bekope masih bergelayutan di mata, telinga, dan hatinya. Mereka tuli dan buta. Mereka masih meraba-raba. Entah sampai bila?*** Musa Ismail adalah sastrawan Riau dan staf mengajar di SMAN 2 Bengkalis. Karya-karyanya telah dimuat di berbagai media massa. Bermastautin di Bengkalis.

Surga yang Terkunci

OLEH: Musa Ismail PRESIDEN Kita menggelepar. Dia bagai ayam disembelih. Tapi, masih pulas. Matanya rapat. Katel tidurnya bergoyang. Tangannya coba menggapai sesuatu yang abstrak, tapi ada. Beberapa menit, dia masih menggelepar. Kali ini, ibarat balam yang ditembak tengkuknya. Gebarnya jatuh. Jemarinya merapai. Lalu, menggenggam kuat-kuat. Ada sekebat kesal ibarat menggenggam angin. Di luar, hitam semakin pekat. Hujan masih lebat. ”Tunggu. Jangan pergi!” mendayudayu suaranya. Tengah malam itu jadi pecah. Sunyi pun berantakan. Hening bersepai. Malam buta itu bersuara laksana gelas-gelas menghempaskan dirinya di lantai batu. Mukanya memelas. Kasihan sekali. ”Jangan tutup. Itu daun pintu suci. Kebahagiaan masa depanku. Aku hendak masuk. Jangan tutup!” presiden kita memekik. Tubuhnya bergetar bak mukmin ketika memaknai azan. Sebenarnya, dia tidur. Berdengkur. Mulutnya terus meracau. Tangannya terus hendak menggapai. Dia laksana pungguk hendak memetik bulan. ”Jangan ditutup!” pingkaunya panjang. Tengah malam makin pecah. Semua bingkas. Perempuan yang pulas di sampingnya pun bangkit. Cemas. Cepat-cepat tangannya menyambar badan Presiden Kita. Lantas, menggoyangkannya. Berkali-kali dilakukannya begitu. Presiden kita bersimbah peluh. Tercium aroma neraka dari tumpahan peluh itu. Aroma menjijikkan memenuhi rumah. Tak lama, menyerang laman dan lingkungan sekitarnya. Terhidu bagai nanahnanah membusuk di pekong yang ’dah mula berulat. ”Bang. Ayo bangun! Ngucap! Sadarlah! Ini menjelang Subuh. Bang. Ayo bangun!” tangan perempuan itu terus mengganyang. Sesekali, dia menutup hidungya juga. Badan presiden kita terus berguncang. Badannya tergelek ke kiri ke kanan. Tetapi, matanya masih pejam. ”Tahan. Tahan pintu itu, wahai perempuanku. Jangan sampai tertutup rapat. Cepat! Sambar daun pintu itu dengan tanganmu. Lekas tangkap. Jangan lambat. Aku takut kita akan menabung kesal yang tak sudah. Cepat kataku,” kaki Presiden Kita menendang perempuannya. Tubuh manis itu terjerembab. Dia terjungkang ke lantai. Pontotnya bagai ditojoh. Terasa sengal. Panas meleleh di matanya. Tapi, perempuan itu tak terasa karena ditutup cinta. Didekatinya lagi Presiden Kita. Lelaki itu nyenyak sekali. Dengkur bersembur bagai debur ombak musim utara. Perempuannya terus menatap. Matanya bak belati. Tajam seperti hendak menghunjam. Kemudian, tatapannya teduh. Muncul iba berlebihan, bergelombang-gelombang hingga ke bulan.

”Mungkin dia terlalu letih memimpin,” perempuan itu mendengus. Presiden Kita diam. Dia ibarat bongkahan batu granit. Tajam. Tak bergerak. Kaku. Tapi, debur ombak masih terdengar dari mulutnya. Deburan itu bermuara dari hatinya. Subuh sejuk. Presiden Kita meratakan jidatnya disejadah. Perempuan yang pulas di sampingnya tadi ikut juga. Empat kali jidah menjilat sejadah, empat kali pula aliran darah dari jantung memompa ke otak. Wah, nikmat rasanya. Sedap sekali. Ini adalah hidup sehat. Mata perempuan yang jadi makmum itu terus lekat. Setiap gerak, tak pernah lepas. Lalu, jatuh embun dari daun bola matanya. Perempuan itu heran. Dia menatap presiden seperti lukisan-lukisan yang sudah ditebak. Juga bagaikan puisipuisi modern yang memeras rasa dan minda. ”Apakah dia lupa? Tak mungkin. Tendangannya begitu kuat. Tubuhku roboh. Aku tersungkur berdepa-depa.” Perempuan makmum di belakangnya terus berkeliaran berpikir. Pikirannya melayang dalam doa yang dalam. Embun terus saja jatuh. ”Aku sangat takut jika dia kena penyakit lupa,” perempuan itu menampakkan air muka yang miris. *** Di sekeliling rumahnya, pagi buta. Embun menitik dari pucuk-pucuk pohon. Titik embun itu tak mengenai atap-atap istana. Heran juga. Padahal, secara akal sehat, embun itu sudah tentu akan jatuh di atap istana karena daunnya mengarah ke sana. Mulai lepas dari ujung daun, embun itu hilang pelan-pelan, tak sampai ke atap. Sepertinya, air kesejukan ditelan kerongkongan-kerongkongan gersang dari hari-hari yang penuh kesombongan. Hari bergeser. Terus bergeser. Pagi pun bergeser. Ada tangis dengan sejuta duka. Segumpal pedih dengan selaksa kemiskinan. Sekelompok yatim dengan selaut air mata. Anak putus sekolah dengan kebodohan tak terkira. Mereka terbiar. Terkapar mereka dalam uap hari-hari. Pedih itu bergumpal bagai asap. Air mata melaut bagai bah. Kebodohan membanjir bak sampah. Berputar semuanya di sekeliling rumah Presiden Kita. Mereka menaiki tangga. Menyusup lewat lubang angin. Melalui berbagai rongga, tapi tak sampai pada indera Presiden Kita. Ada tembok sangat tebal yang membatasi antara tangis dan tertawa, antara derita dan bahagia, antara rakyat dan pemimpin kita. Semakin hari, tembok-tembok melebar dan menganga. Tembok-tembok mengepung istana negeri ini dengan tumpukan laporan dusta. ”Kapan kita bisa makan sedap, Emak?” ringik gadis kecil yang setiap hari membantu emaknya dengan meminta-minta. Emaknya hanya menuangkan air mata dalam gelas cahaya yang selalu redup. ”Kapan kita bisa sekolah lagi?” keluh anak kecil sekitar dua-belas tahun kepada kawan senasibnya di tepi pagar rumah Presiden Kita. ”Padahal, aku bermimpi menjelajahi ruang angkasa dan benua antartika,” tangannya yang sedang memegang ranting kering menulis-nuliskannya ke tanah. ”Aku juga. Ah, apakah aku bisa wujudkan mimpi ke Cina?” kawannya membalas pula. Matanya menatap bumbung istana. Juga menatap matahari di balik bumbung istana itu. ”Andaikan aku bisa seperti matahari,” imbuhnya. Anak kecil itu bersin tiga kali karena matahari sore siang itu. ”Matahari itu ’kan teman dekat kita. Hari-hari kita ada matahari,” tangan

lelaki kecil itu terus saja melukis dengan ranting kering. Lalu, patah tiga. ”Aku khawatir nasib kita bagai ranting kering ini. Patah riuk!” tibatiba putus asa menyentapnya. Lalu, kedua mata gadis dan lelaki kecil itu mendongak. Matanya membentur dedaunan. Kemudian, menantang matahari yang baru saja mengintai. Butiran embun kering perlahan. Gadis kecil itu mengalihkan matanya ke pintu pagar istana Presiden Kita. ”Alangkah sedapnya menjadi kaya. Semuanya ada.” Tangannya menggosok muka. Tangannya menggesek matanya. ”Ada pembantu. Uang banyak. Bisa jajan. Bisa sekolah. Bisa tidur nyenyak. Kawan pun banyak. Ah, benar-benar enak. Tapi,…,” tibatiba mimpi gadis kecil putus. Membelalak matanya menatap Presiden Kita yang keluar bersama perempuan yang tadi malam tidur di sampingnya. Teman lelakinya melepaskan ranting yang sudah patah ketika menulis di tanah. Membelalak juga matanya. Mereka laksana mengintai dari balik penjara. ”Abang tak terpikirkan apa-apa?” perempuan yang kini duduk di sampingnya mengibas-ngibaskan tangan itu memburu dengan tanya. ”Tidak. Memangnya ada apa? Tadi malam tak terjadi apa-apa ’kan, Sayang?” Presiden Kita mendekati pohon mangga yang banyak buahnya itu. Tangannya mengelus-elus beberapa buah pelam. Buah pelam itu hampir masak. Tampaknya, dia senang sekali dengan pelam itu. Lalu, dia duduk di rumput. Dihentakkannya pontotnya ke tetumbuhan yang mengering itu. Rumput menjerit. Beberapa ekor semut, kesakitan. Pelan-pelan, dia kentut. Kuman-kuman dan semut-semut mati keracunan. Tapi, perempuan lembut itu tak mendengarnya. Presiden Kita senyum sendirian. ”Ada yang aneh padaku, Sayang?” ”Tidak. Aku cuma heran?” ”Heran? Apa yang mesti diherankan?” ”Bual Abang tengah malam tadi itu.” ”Kapan?” ”Ketika tidur.” ”Memangnya Abang bicara apa?” ”Sudahlah. Hanya igauan tengah….” bual perempuan itu terhenti ketika matanya menatap gadis dan lelaki kecil mendagu di terali pagar. ”Kita ketahuan,” tapi kedua anak itu tak beranjak. ”Hei, dasar anak nakal! Pergi! Nanti cat pagar itu kotor,” sergah perempuan itu. ”Dasar anak kumuh. Kenapa ngintip? Memangnya kami badut?” Presiden Kita menyambung sambil berdiri dan menuju anak-anak kecil itu. Gadis dan lelaki kecil itu tak lari. Sepertinya, mereka menunggu presiden tiba. ”Heh, kalian dari mana?” suaranya agak menggertak. ”Kami ’kan tetangga Tuan. Itu istana kami. Cantik bukan? Tak kalah dengan istana Tuan,” celoteh gadis kecil, lugu. ”Ya, Tuan. Kalau malam, bercahaya bulan dan bintang. Kalau siang, berlampu mentari,” lelaki kecil itu senyum. ”Heh, kalian sungguh lancang bicara dengan orang penting,” suara perempuan itu meledak. Dia berlari terkedek-kedek mendekati presiden dan anak-anak itu. Dia ikut berbual juga. Nyampuk! ”Kata Emak, yang penting, bukan menjadi orang penting. Tapi, menganggap semuanya penting,” gadis kecil

menjawab sambil menggaruk kepala yang rambutnya tak beraturan itu. ‘’Jika kita anggap semuanya penting, tentu kita lebih peduli,” tambah lelaki kecil lagi. ”Aku ingin seperti itu nantinya,” mata lelaki kecil itu berbinar cerah menembus apa saja. Menabrak otak dan hati kedua orang penting itu. Presiden Kita termenung. Entah apa yang bermain dibenaknya. *** Malam buta, di malam kedua. Presiden Kita menggelepar. Ini kedua kalinya. ”Buka!” Presiden Kita memekau tiga kali. Tangannya meregang. Jemarinya merenyam. Matanya bagai hendak melompat. Sayangnya, dia tidur. ”Mengapa tak pernah terbuka?” suaranya parau membelah malam. Perempuan yang tidur di sampingnya bingkas lagi. Dia tak menegur. Dibiarkan saja Presiden Kita meracau sendiri. ”Aku ingin tahu apa sebenarnya

yang terjadi,” kata perempuan penasaran itu dalam hati. ”Jangan membuat aku menunggu terlalu lama. Buka! Apa salahku! Ayo, katakan apa salahku. Jika begini, hidupku bagai ranting kering. Juga bak daun kering. Ayo buka. Aku mau masuk,” Presiden Kita kian sesak. Katel berguncang mengikuti tubuhnya yang mulai lelah. Perempuan cantik itu hanya mengandangi Presiden Kita dengan guling di kiri dan kanan. Lalu, dia bergeser ke kursi solek. Dia duduk di sana. Matanya tak lepas dari tingkah aneh Presiden Kita. Eh, tiba-tiba perempuan itu bersolek. Dari cermin, dia nampak sosok aneh. Tubuh Presiden Kita terpisah-pisah. Semuanya melayang sendiri-sendiri. Kepalanya menghentak-hentak. Tangannya menarik-narik. Kakinya menendang-nendang. Badannya mendobrak-dobrak. Semuanya mengarah pada daun pintu yang terkunci. Kemudian, tubuh itu bersatu kembali. Peristiwa itu terjadi beberapa kali. Kening perempuan itu kian mengerut. Apa yang dilihatnya di cermin, tak sama ketika matanya menoleh di katel. Beberapa kali dia

Redaksi menerima kiriman naskah baik berupa essei, catatan kebudayaan ataupun laporan yang berkenaan dengan seni dan budaya. Kirimkan tulisan ke Email : redaksi@kepribangkit.com


Seni & Budaya

M

Sastra dan Novel Sarongge

Jurnalisme Sastra Membicarakan jurnalisme erat kaitannya dengan proses mengumpulkan data dan fakta lalu mengkonstruksinya menjadi sebuah cerita (berita). Dalam perkembangannya, bentuk penulisan berita tidak sebatas straight news dengan model piramida terbaliknya. Munculnya genre jurnalisme sastra (atau sastrawi) membuka ruang bagi jurnalis untuk merekonstruksi fakta menjadi sebuah teks, yang membawa imajinasi pembaca untuk berdialog dengan objek yang diberitakan. Dengan teknik seperti ini, imajinasi pembaca akan menangkap sebuah gambaran peristiwa seperti membaca cerpen atau novel. Istilah jurnalisme sastra berawal dari buku antologi The New Journalism berisi narasi-narasi terkemuka sejumlah jurnalis Amerika Serikat, yang dirangkai Tom Wolfe pada tahun 1973. Wolfe menyebutkan empat karakter dalam melakukan pemberitaan dengan menggunakan teknik jurnalisme sastra.

NOVEL

Oleh: M Badri Pertama, pemakaian konstruksi adegan per adegan. Kedua, pencatatan dialog secara utuh (percakapan, bukan kutipan dan pernyataan). Ketiga, pemakaian sudut pandang orang ketiga. Keempat, mencatat secara rinci karakter, perilaku dan berbagai simbol kehidupan orangorang yang muncul dalam peristiwa. Wolfe juga menegaskan bahwa jurnalisme baru tersebut bukan fiksi. Ia harus memenuhi kaidah jurnalistik ketat untuk aspek akurasi faktual dan kebenaran sumber. Berdasarkan konsep jurnalisme sastra tersebut, maka lumrah saja kalau karya jurnalistik ditulis serupa

Pelangi (Rainbow Warrior adalah nama kapal organisasi lingkungan hidup Greenpeace) tempat tokoh Karen memilih jalurnya sebagai pegiat lingkungan. Nama Ksatria Pelangi tersebut langsung mengarahkan saya pada Greenpeace, organisasi lingkungan yang pernah melakukan aksi di Teluk Meranti, Pelalawan, Riau. Aksi itu juga terekam jelas dalam bagian kelima buku ini (hal. 87-113). Cerita latar belakang kasus, kronologis dan rangkaian aksi mulai pembuatan bendungan dan penyanderaan ekskavator yang terjadi pada bagian ini,

karya sastra: novel, cerpen dan puisi. Asalkan konstruksi teksnya tidak menyimpang pada proses jurnalisme. Lalu apa pula sastra jurnalisme?

benar terjadi pada akhir 2009 lalu di Riau. Juga perusahaan yang ditulis PT Sinar Tembaga segera mengarahkan kita pada PT Sinar Mas. Bahkan pada beberapa bagian Tosca menulisnya serupa karya jurnalistik. Baca misalnya: Eksploitasi lahan gambut oleh para pengusaha hitam, terjadi karena dukungan para pejabat juga. Di Kabupaten Pelalawan, misalnya, belasan izin dikeluarkan bupati, untuk mengolah hutan gambut yang mestinya dikonservasi. Empat puluh persen dari area hutan gambut di sekitar Teluk Meranti ini, sudah dialokasikan untuk Hutan Tanaman lndustri. Bupati mengeluarkan izin itu, bukan tanpa sogokan. Setiap surat diberi bandrol Rp2 miliar. Maka muluslah rekomendasi kabupaten itu. Dan, kalau sudah diberi rekomendasi daerah, biasanya Departemen Kehutanan akan meluluskan izin yang diajukan. Meski belakangan, bupati yang menandatangani surat-surat itu menjadi tahanan karena sangkaan korupsi. (hal. 90). Namun Karen yang mengikatkan diri di buldozer apakah nyata? Setelah saya telusuri di situs Greenpeace dan beberapa berita media, ternyata memang ada seorang wanita Indonesia yang bertahan mengikatkan diri di belalai ekskavator. Tapi dia bukan alumni IPB seperti tokoh Karen. Salah seorang wanita dan alumni IPB yang saya tahu ikut aksi di sana hanya melingkari buldozer dengan paralon. Kebetulan dia sahabat saya sewaktu sama-sama kuliah di IPB dan setahu saya dia tidak seperti penggambaran tokoh Karen dalam novel itu. Tapi itulah ‘’sastra jurnalisme”, meramu fakta dan fiksi menjadi sebuah cerita yang ‘berisi’.

Sastra Jurnalisme Belum lama ini bertambah lagi jurnalis yang melahirkan novel. Tosca Santoso, setelah lebih dua dekade bertualang di dunia jurnalisme, menerbitkan novel berjudul Sarongge. Novel setebal 384 halaman yang diterbitkan Dian Rakyat pada September 2012 tersebut mengangkat tema tentang lingkungan, cinta dan kemanusiaan (juga ditulis: hutan, manusia dan cintanya). Karena gaya penulisannya sebagian serupa karya jurnalisme maka, maka saya gunakan istilah ‘’sastra jurnalisme”. Gaya penulisan sastra seperti ini sering saya jumpai pada karya sastra yang ditulis oleh sastrawan yang (pernah) berprofesi sebagai jurnalis. Barangkali karena dalam keseharian selalu berkutat dengan reportase dan penulisan teks jurnalisme, maka gaya tersebut kadang terbawa pada penulisan sastra. Ciri-cirinya antara lain dapat dilihat pada gaya penulisan yang banyak didasari fakta lapangan, data-data pendukung dan munculnya idealisasi dan idealisme dalam konstruksi peristiwa. Tapi berbeda dengan jurnalisme sastra yang mutlak bersandar pada kebenaran, ‘’sastra jurnalisme” tidak diharamkan memasukkan unsur, latar dan penokohan fiktif. Itulah seninya, seperti yang saya lihat pada novel Sarongge. Seperti Green Radio dan program adopsi pohon adalah sesuatu yang nyata dan dilakukan di Sarongge, perkampungan di lereng Gunung Gede Pangrango —lokasi yang juga nyata. Termasuk organisasi Ksatria

SENIN 28 JANUARI 2013

Koran tanpa Sastra: Barbar

JURNALISME

ENGAWINKAN sastra dengan jurnalisme bukan hal terlarang. Keduanya berasal dari akar yang sama, budaya teks/tutur. Budaya yang sudah mengakar pada manusia sejak berpuluh abad silam. Realitanya banyak jurnalis yang kemudian menjadi sastrawan. Sebut saja Goenawan Mohamad, Rida K Liamsi, Seno Gumira Ajidarma (SGA), Leila S Chudori, Akmal Nasery Basral, Hasan Aspahani, Hary B Koriun dan banyak nama lainnya. Bahkan SGA dalam buku Ketika Jurnalisme Dibungkam Sastra Harus Bicara menegaskan bahwa dalam bentuk fakta (karya jurnalisme) maupun fiksi (karya sastra), kebenaran adalah kebenaranyang getarannya bisa dirasakan setiap orang. SGA menggugat definisi soal kebenaran yang seringkali terlalu ketat. Sebab dalam dunia jurnalisme, kebenaran seringkali dipersempit hanya terletak pada fakta-fakta pemberitaan berupa teks dan foto. Sementara bentuk pesan lainnya semacam cerpen dan puisi hanya dianggap sebagai fiksi, bukan kebenaran. Padahal sejatinya sastra juga merupakan jalur pengungkapan kebenaran. Sastra adalah cermin realitas. Dalam konteks ini, jurnalisme dan sastra bisa menjadi medium untuk mengomunikasikan kebenaran. Toh, kenyataannya dunia jurnalisme juga tidak lepas dari konstruksi informasi fiktif. Bahkan media sebesar New York Times dan The Washington Post juga tak luput dari muslihat jurnalisme fiksi yang dilakukan wartawannya. Salah satu yang menonjol adalah kasus Janet Leslie Cooke, yang menulis artikel ‘’Dunia Jimmy” dan dimuat di The Washington Post pada 28 September 1980. Laporan itu mendapat penghargaan Feature Terbaik Pulitzer 1981. Belakangan, ketahuan bahwa artikel tentang bocah pencandu heroin di kawasan kumuh Washington DC itu bohong dan sosok Jimmy hanyalah rekaan Cook. Tapi sastra dan fiksi jelas dua hal yang berbeda. Maka jurnalisme sastra dengan jurnalisme fiksi tidak bisa disamakan. Fiksi dalam KBBI diartikan sebagai cerita rekaan, khayalan, tidak berdasarkan kenyataan dan pernyataan yang hanya berdasarkan khayalan atau pikiran. Sedang sastra lebih kepada bahasa (katakata, gaya bahasa) yang dipakai. Maka ketika menyebut jurnalisme sastra, pikiran kita harus dibebaskan dari kata: fiksi.

7

Novel ini memang tergolong berat untuk pembaca awam, kita diajak membaca karya jurnalistik, sastra sekaligus karya ilmiah. Di banyak bagian, Tosca menuliskan berbagai referensi ilmiah tanaman hutan dan tanaman obat. Seperti penamaan tanaman, teknik penanaman, manfaat untuk kesehatan dan sebagainya, memberikan kita pengetahuan baru. Salah satu yang menarik adalah bagian ‘’Mengenal Tumbuhan Kontrasepsi” (hal. 135-137). Dari situ saya berasumsi latar belakang pendidikan Tosca di IPB dan kedekatannya dengan dunia penelitian, mempunyai andil besar untuk tidak sekadar menyajikan cerita tapi juga referensi botani. Sebagaimana diungkapkan antropolog Clifford Geertz, pekerjaan jurnalis berdekatan dengan pekerjaan peneliti. Samasama menggambarkan secara detail data dan fakta. Maka ketika jurnalis-peneliti menulis sastra, hasilnya seperti novel Sarongge. Saya merasa penting mengaitkan latar belakang penulis dengan karyanya. Seperti yang juga ditulis Ayu Utami dalam bagian pengantar buku ini: Orang bisa membaca buku ini tanpa mengaitkannya dengan sosok penulis. Tapi saya merasa penting menekankan biografi penulisnya di sini, sebab pengenalan itu membuat kita percaya bahwa ide dan ideal yang ditawarkan buku ini bukan impian yang melambung-lambung. Tempat-tempat yang disebut di sini bukan khayalan petualangan, melainkan pernah dikunjungi penulis. Tokoh utamanya bukanlah fantasi yang mengelus-elus ego pengarang, seperti masih banyak kita temukan dalam novel-novel kita hari ini. Buku ini memang mengandung banyak idealisasi, juga idealisme, yang konsisten dengan perjuangan penulisnya sendiri (hal. xi). Kolaborasi jurnalisme, ilmiah dan sastra dalam novel Sarongge bagi saya merupakan kelebihan novel pertama Tosca ini. Apa kekurangannya? Semua karya sastra pasti ada titik lemahnya. Namun saya bukan kritikus. Saya tidak akan membedah terlalu dalam untuk menemukan sisi buruk dari novel ini. Saya juga tidak akan menceritakan ending-nya, yang -kata penulisnya sendiri saat diskusi buku di Bandar Serai Pekanbaru (12/01/ 2013)- mendapat kritikan dari sejumlah pembaca. Mirip Rahasia Meede, novel sejarah yang banyak mengulas kawasan kota tua Jakarta (ES Ito, 2007), Tosca juga banyak menulis detil lokasi, terutama di kawasan Gede Pangrango. Lokasi eksotis, terutama penelusuran sumber air dan hutan di sekitar Sarongge. Sampai menemukan buah konyal dan pepohonan puspa, rasamala dan ki hujan. Bedanya Tosca tidak menyertakan peta lokasi tersebut. Hanya ada tiga peta dalam buku ini, perjalanan Ksatria Pelangi ke Pulau Rote dan sekitarnya (hal. 212), Tanimbar (hal. 281) dan Papua (hal. 311). Sementara Sarongge dan Gede Pangrango sebagai titik sentral cerita malah tidak ditampilkan. Barangkali kalau buku ini cetak ulang, Tosca bisa menyisipkannya. Lalu dilanjutkan dengan kegiatan Jejak Alam Sarongge, seperti halnya wisata Napak Tilas Jejak Rahasia Meede, untuk menjawab dahaga imajinasi pembaca.*** Sastrawan dan pengajar di Jurusan Ilmu Komunikasi UIN Suska Riau.

‘’Koran tanpa sastra adalah barbar,” begitulah kata seorang teman suatu ketika saat saya duduk, ngopi bersama di warung kopi. SEBAGAI orang awam yang baru belajar sastra (cerpen dan puisi), tentu saya merasa penasaran. Tidak hanya itu, tapi juga ada rasa keingintahuan maksud dari pendapat itu. Sebab kalau kita baca beberapa media (koran) akhir-akhir iniyang sebelumnya memuat rubrik sastra dan budaya, sekarang sudah tidak ada. Artinya ruang sastra di media semakin hari sudah semakin sempit. Di tengah keramaian dan kerumunan orang-orang yang sedang ngobrol di warung kopi. Sesekali disertai rintik hujan yang indah dan sepoi angin yang berhembus pelan, saya menyimak, lalu memberi kesimpulan sendiri atas pemahaman saya tentang obrolan tersebut. Begini kira-kira yang saya tangkap dari obrolan itu: Koran yang merupakan salah satu media yang memuat berita-berita aktual dalam berbagai topik, hampir setiap hari kalau kita cermati pasti tidak terlepas dari berita karutmarut kehidupan manusia yang terjadi saat ini. Entah berita itu tentang politik, bencana alam, selebritis, olahraga, dan berbagai kehidupan lain dalam peristiwa sehari-hari. Dan diantara berita tersebut terkadang membuat kita senang, sedih, haru, bahkan ketakutan. Oleh karena itu hadirnya rubrik sastra dan budaya yang terbit setiap satu minggu sekali paling tidak bisa menjadi pengobat bagi penikmat koran dengan cerita-ceritanya atau dengan kelembutan kata-kata lewat syair dan puisinya. Meskipun sebenarnya karya sastra tidak hanya berkutat pada keindahan kata-kata. Lebih dari itu adalah bagaimana kedalaman makna yang dikandungnya. Sastra merupakan sebuah karangan yang memiliki katarsis (penyucian diri dari hal-hal yang membawa kita pada pembaruan rohani dan pelepasan diri dari rasa tegang). Oleh karena itu, adanya berita-berita yang kerap membuat kita ‘tersentak’ seperti: kemiskinan, pembunuhan, pemerkosaan, dan bencana alam lainnya dalam koran tersebut akan terasa lembut dan tercerahkan dengan adanya rubrik sastra dan budaya. Terlepas dari hal itu, sebenarnya yang perlu digaris bawahi bahwa, sastra menjadi salah satu alat kontrol politik. Tidak heran kalau mendiang Presiden Amerika Serikat, John F Kennedy pernah menganalogikan antara politik dan sastra: apabila politik membengkokkan, sajak yang meluruskannya. Begitu juga Mastur Taher yang menuliskan sajaknya yang berjudul: ‘’Nur...Nyut...Nyut”, yang menggambarkan betapa pusingnya rakyat menghadapi ulah pejabat. Nyut nyut nyut, kepala senut-senut, pikirkan bangsa karut-marut, segala urusan semrawut. Para pemimpin asyik saling sikut, rakyat dibuat pusing kalang kabut, tak paham mana yang mesti diturut. Sastrawan Taufik Ismail dalam komentarnya yang berjudul ‘’Puisi sebagai Saluran Ekspresi Siapapun”, menyatakan: ‘’Penyair melalui sajaknya menjadi kontrol kerja pemimpin atau penguasa. Bila kerja seorang pemimpin atau penguasa bagus, ia berhak mendapat pujian-pujian. Tetapi bila kerja seorang pemimpin atau penguasa buruk, maka sajaklah yang akan menjadi alat untuk meneriakkan kritik yang lantang.” Dalam kaitan ini kita perlu mengoreksi ulang mengapa keterpurukan bangsa Indonesia terus berlarut-larut? Kalau saya kaitkan dengan pendapat beberapa Sastrawan di atas, bahwa jauhnya para pemimpin dari seni, termasuk seni sastra, telah menumpulkan kepekaan nuraninya sehingga tidak menyentuh nasib rakyatnya. Yang ia perjuangkan hanyalah dirinya sendiri agar bisa menjadi ‘nomor satu’ diantara orang-orang yang lain. Nah, kembali pada persoalan awal, tentang bagaimana asumsi koran tanpa sastra adalah babar? Umbu Landu Paranggi, yang dijuluki bapak Presiden Malioboro yang kini mengasuh rubrik sastra di koran Bali Post pernah mengatakan, bahwa koran tanpa lembaran sastra dan kebudayaan, seolah-olah koran barbar. Sastra koran tidak menghambat, karena di sana orang tetap bisa mencari dan menemukan. Saya sendiri mengartikan bahwa, koran yang tidak memiliki ruang sastra, secara tidak langsung adalah kelainan dari bentuk ‘kecacatan’ sebuah media (koran) dalam memuat berita atau informasi. Sebab media tanpa sastra yang memiliki katarsis akan terasa kering, gersang, cendrung tidak terkontrol, saling sikut-sikutan, bahkan saling ‘membunuh’ satu sama lain. Lalu, pertanyaan yang muncul kemudian dalam benak saya, apakah berita atau informasi yang ada di suatu media memiliki pengaruh atas perubahan kehidupan bangsa kita? Marilah kita pikirkan bersama dengan melihat realitas yang terjadi disekeliling kita.*** Marsus Banjarbarat Penikmat sastra, bergiat di Komunitas Rudal, tinggal di Jogja.

Karaoke Grazie Ileno (Bagian 4) Rendezvous After Meeting

CAK IBAN Pengasong Jasa Tulis

JES, jangan lupa nanti kita lunch di tempat biasa ya. Jangan telat ya say, saya rapat dulu. Pagi berlalu sudah, dingin embun pun sudah mengering. Perempuan cantik itu masih pulas dipeluk bantal dan guling bergambar kerakter kartun idolanya, Spongebob. AC kamarnya pun sengaja diset di angka 18 derajat calcius. Wajah sumringah seperti belum hilang dari wajah Jesi. Hingga larut malam berlalu pergi dan subuh menjelang, primadona Karaoke Grazie Ileno itu masih susah pejamkan matanya. Sejak menjadi seorang PR karaoke, penyakit imsomnia itu begitu akrab dengan dirinya. Apakah karena pengaruh ratusan gelas Chivas 21, atau mungkin juga karena ratusan liter minuman beralkohol tinggi itu mengalir dalam ususnya. Jesi tak peduli. Jesi masih juga terlelap dalam mimpi indahnya. Pertemuan dengan Irwan semalam terbawa dalam tidurnya. Mungkin juga sebagian hati Jesi sudah menyatu dengan hati pria asal Jakarta itu. Padahal, ini adalah pelanggaran seorang PR. Tidak boleh jatuh hati kepada tamu. Tapi siapa yang bisa mengatur atur hati seorang perempuan muda. Apalagi, rasa cemistery antara dirinya dengan Irwan semakin kuat saja. Meski belum ditembak Irwan, tapi Jesi berharap besar hal itu akan terjadi dalam waktu tidak lama lagi. Ya, ditembak Irwan sebagai pacar adalah hal terindah dalam hidup seorang Jesi. Lagu Hamil Duluan terdengar dari salah satu dari 3 smartphone di atas meja rias Jesy. Biasanya, semua benda yang tak pernah jauh dari tubuh Jesi itu selalu dalam kondisi silent. Sehingga tak ada yang bisa membangungkan Jesi dari tidurnya, kecuali tidur itu sendiri.

Lantunan lagu dangdut bernada beat itu berhenti. Hening sejenak. Lalu lagu yang sama berbunyi lagi. Entah sudah yang ke berapa kali. Akhirnya, Jesi pun terusik dengan nada panggil itu. Kon*** siapa sih ganggu aja. Marah sekali Jesi dengan suara lagu Hamil Duluan yang sering dinyanyikannya itu. Lalu diraihnya smartphone keluaran terbaru itu dari meja riasnya. Tak ada nama di layar monitor, hanya nomor yang tidak dikenalnya. Dibiarkannya suara nada panggil itu berhenti dengan sendirinya. Lalu diraihnya blackbarry Dacota putihnya. Dibukanya sudah ada puluhan bbm juga foto yang masuk. Jes nanti malam pake short dan baju tanktop ya say. Bbm dari Mami Rosa. Nek, Dirga semalam ngajak gue check in, enaknya gimana ya, gue bingung nih. Bbm Julie. Dan masih ada pesan lain yang dibacanya satu persatu. Sampai hatinya bergolak membaca sebuah bbm Jes, jangan lupa nanti kita lunch di tempat biasa ya. Jangan telat ya say, saya rapat dulu. Dengan cekatan jari-jari lentik Jesi menulis bbm balasan. Oke abang, Jesi mandi dulu ya. Tak lupa dibarengi dengan PING! Jangan telat ya Jesi-ku, abang masih kangen kamu. Sebuah bbm dari Irwan pun masuk. Ada kata Jesi-ku. Inilah yang membuat wajahnya berbinar. Seketika hatinya kembali berbunga, Jesi tersenyum sendiri di depan meja rias. Tinggal sendiri memberi privacy yang terjaga kepada perempuan muda itu. Dia tak mau privacy-nya itu terganggu oleh siapa pun. Dilihatnya jam digital di smartphone-nya. Jam

11.20 WIB. Dihidupkannya televise layar datar di samping meja rias. Lalu dipilihnya channel favoritnya, sebuah acara gossip selebriti. Lalu, ditanggalkannya baju tidurnya sebelum melangkah ke kamar mandi. *** Honda Jazz putih sudah distaternya. Jesi melaju keluar dari komplek apartemennya. Dia tampil casual dengan jeans dipadu dengan kaos warga ungu. Dia ingin menonjolkan kesan usianya yang masih muda dan enerjik. Dengan penampilan seperti itu, susah menduga bahwa perempuan muda ini adalah seorang perempuan pemandu lagu karaoke. Dia lebih menyerupai seorang mahasiswi atau bahkan anak sekolah putih abuabu. Sedan mungil keluaran Honda itu dipacunya mengarah ke Nagoya. Menuju sebuah apartemen yang tak terlalu bebas akses masuknya. Tapi bagi Jesi apartemen itu sudah menjadi tempat rendezvous-nya dengan Irwan. Sehingga, tak ada yang susah baginya untuk melewati pintu gerbang yang dijaga oleh security swasta itu. Ditemaki manager restoran, Jesi melangkah menuju sudut ruangan restoran apartemen itu. Sebuah meja sudah tertulis reserved. “Silakan mbak, ini meja yang direserve Pak Irwan,” “Makasih.” PING! Bang, Jesi dah di restoran ya. Sebuah “kentongan” digital pun dibunyikan dari gadget Jesi dan hanya bisa didengar oleh Irwan saja.

Ok Say, bentar lagi saya. Ini dah di parkiran Tak lebih dari lima menit, seorang ekekutif muda sudah memasuki restoran. “Sudah lama say.” “Ah gak kok bang.” Rendezvous yang indah mengukir kenangan yang indah pula. Harapan yang terbangun di angan Jesi dan Irwan pun bertumbuhan mengembang. Menjadi bentuknya sendirisendiri…(Bersambung)


8 SENIN 28 JANUARI 2013

Natuna

PROYEK TAK BETUL,

Silakan Kritisi

NATUNA (PK) Proses pembangunan daerah yang menyangkut kepentingan masyakat umum, idealnya harus didukung peran serta masyarakatnya itu sendiri, terutama dalam hal pengawasan. Keikutsertaan tesebut merupakan bentuk tanggung jawab masyarakat agar proses pembangunan berjalan sebagaimana mestinya. Hal tersebut diungkapkan Ketua DPRD Natuna, Hadi Chandra SSos, yang ditemui sejumlah media di ruang kerjanya, belum lama ini. “Pembangunan di Natuna ini akan berhasil kita masyarakat ikut berperan aktif dalam melakukan pengawasan. Karena itu mari kita awasi pelaksanaan APBD Natuna di lapangan agar tidak melenceng dari aspirasi masyarakat,” jelasnya. Untuk itu, sejalan kemajuan jaman, masyarakat harus semakin cerdas dan memiliki kesadaran terhadap tanggungjawab pembangunan. Peran serta dalam pengawasan sangat diperlukan, tidak hanya pada kegiatan pembangunan phisik, tetapi juga dalam tataran kebijakan. “Sebuah pemerintahan yang baik itu kalau masyarakatnya mau mengkritisi kebijakan pemimpinnya yang dinilai keluar dari jalur. Pembangunan di Natuna ini harus kita kawal agar keberhasilannya bisa terukur dan jelas dalam implementasinya,” kata Hadi Chandra yang dari Golkar ini. F.HARDI

Bupati Natuna saat penandatanganan peresmian PNPM ditemani Wakil II DPRD dan Kapolres Natuna

Rp12 M untuk Bunguran Utara NATUNA (PK) Pelaksanaan kegiatan program nasional pemberdayaan masyarakat mandiri pedesaan (PNPMMP) di Kabupaten Natuna secara keseluruhan dinilai berhasil. Hal ini disampaikan oleh Bupati Natuna Ilyas Sabli saat meninjau proyek PNPM di desa Kelarik Kecamatan Bunguran Utara Selasa, (22/ 1) lalu. Karena dinilai berhasil maka program PNPM tetap akan dilanjutkan pada tahun 2013 ini. “Kita apresiasi kepada pelakupelaku PNPM yang sudah berhasil melaksanakan program kerjanya. Apa yang telah dilaksanakan sudah dinikmati masyarakat banyak secara luas. Karena itu untuk tahun 2013 ini, program PNPM tetap akan kita lanjutkan,” jelas Ilyas dalam kesempatan tersebut. Selain itu, pada tahun ini APBD Natuna yang telah disyahkan sebesar Rp1,6 Triliun pihaknya akan serius melaksanakan program pembangunan untuk berbagai kegiatan di 12 kecamatan, 70 desa dan 6 kelurahan. Untuk penyempurnaan

kegiatan di lapangan maka diperlukan penganggaran melalui PNPM agar lebih menyentuh pada kebutuhan-kebutuhan masyarakat di bawah. Dalam kesempatan tersebut, Ilyas Sabli juga mengatakan pihaknya akan membangun jalan aspal antara Batubi menuju Kelarik dengan dana Rp2,5 milyar. “Kemudian ada juga masyarakat yang menginginkan pembangunan jalan tembus Kelarik ke Teluk Buton maka kami juga menganggarkan sekitar Rp2,5 miliyar. Semua ini kita lakukan karena Natuna harus berkembang lebih maju lagi di semua wilayah.” Jelas Ilyas. Khusus untuk pembangunan infrastruktur di Kecamatan Bunguran Utara, Pemkab Natuna melalui Dinas PU telah menganggarkan lebih dari Rp8 milyar. “Alokasi dana ini masih bertambah karena masih ada tambahan dari Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan. Khusus untuk Bunguran Utara, tahun ini total anggaran yang kita sediakan sekitar Rp12 milyar,” jelasnya.

Hal ini sesuai dengan visi misi Kabupaten Natuna yang menginginkan masyarakatnya sejahtera, merata dan seimbang. “Karena dari 1,6 Triliun kurang lebih 12 miliyar khusus di kecamatan Bunguran Utara. Sebab tahun 2013 ini kita memprogramkan pembangunan kelancaran arus transportasi,” ujarnya. Sementara selaku camat Bunguran Utara, Sabki mengatakan, pihaknya menyambut gembira atas alokasi anggaran infrastruktur dan lainnya yang cukup besar dialokasikan di wilayahnya. “Mudah-mudahan ke depan Bunguran Utara kian maju dan berkembang,” ujar Sabki. Ia juga menyampaikan terimakasih atas kesediaan Bupati Natuna yang berkenan meresmikan proyek PNPM yang ada di beberapa desa di Bunguran Utara dan melihat langsung perkembangan pembangunan jalan tembus antara Batubi - Kelarik dan Kelarik - Teluk Buton. (Hardiansyah)

Natuna Terima Rp17,5 M dari BNPP NATUNA (PK) Pada 2013 ini, sekertariat Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) Pusat akan menggelontorkan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) sekitar Rp17,5 Miliyar kepada Badan Pengelola Perbatasan (BPP) Kabupaten Natuna. Hal ini diungkapkan oleh Kepala BPP Natuna Abdullah di ruang kerjanya belum lama ini. “Memang sampai saat ini DIPA-nya masih di sekertariat BNPP pusat. Sedangkan programnya ada di Kementerian Keuangan. Dana yang akan kita terima untuk kegiatan dalam cakupan indikator perbatasan,” ujar Abdullah. Lanjutnya, ada tahun 2013 ini BNPP tidak saja memfasilitasi tetapi juga mengintigrasikan dan mensingkronasikan seluruh fung-

Abdullah

si kelembagaannya ke wilayah sasaran perbatasan. Untuk itu, BNPP menyalurkan dana DAK tersebut diperuntukkan ke perbatasan khususnya Kabupaten Natuna sebesar Rp17,5 miliyar. Ketika ditanya untuk apa dana yang digelontorkan oleh BNPP

itu, Abdullah menjelaskan pihaknya akan mengikuti petunjuk pelaksanaan dan teknisnya tentang penggunaan anggaran Rp17,5 milyar tersebut. “Karena sampai saat ini Juklak dan Juknisnya belum keluar dari Kementrian Keuangan maka saya belum berani bicara banyak tentang penggunaan anggaran tersebut. Yang jelas, intinya untuk kemajuan dan perbaikan perekonomian masyarakat Natuna secara keseluruhan,” jelasnya lagi. Namun, jelas Abdullah, berdasarkan surat edaran dari sekertariat BNPP pusat yang berisi perintah kepada gubernur dan bupati agar dinas maupun badan yang ditunjuk melaksanakan kegiatan BNPP, maka pihaknya akan segera menyiapkan lang-

kah-langkah dan arahan-arahan kebijakan sesuai kearifan lokal. Untuk itu, saat ini pihaknya sudah menyiapkan draft pelaksanaan kegiatan menyongsong keluarnya Juklak dan Juknis dari Kementrian Keuangan. “Biasanya draff yang kita buat tidak terlalu mengalami perubahan yang tidak jauh dari draft Departemen Keuangan. Namun sejauh ini kita masih menunggu proses juklak dan juknis tersebut sampai ke BPP Natuna,” jelasnya. Sementara, berdasarkan informasi di lapangan, dana Rp17,5 milyar tersebut nantinya akan dipergunakan untuk percepatan pembangunan pulau terluar diantaranya 4 kecamatan yaitu kecamatan Subi, Midai, Serasan dan Pulau Laut. (Hardiansyah)

Hadi Chandra

Hadi Chandra mencontohkan tentang pembangunan jalan di Natuna. Bila masyarakat menemukan adanya penyimpangan, misalnya kualitas pembangunannya sangat buruk dan tidak sesuai dengan besarnya nominal pagu anggaran, masyarakat berhak melaporkannya ke pihak yang berwajib. Karena hal itu jelas merugikan keuangan daerah yang nantinya juga merugikan masyarakat Natuna. Beberapa ruas jalan yang dilaksanakan perusahaan lokal, usia pemakaiannya tidak lebih dari setahun. Di beberapa jalan tersebut sudah ada yang amblas, dan berlubang, tidak hanya terjadi untuk pembangunan jalan baru, tetapi juga kegiatan pemeliharaan jalan yang terkesan penuh dengan praktek tambal

Secara Defacto Tedjo Sukmoro Masih Hakim Adhoc NATUNA (PK) Sampai saat ini Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Natuna Ir Tedjo Sukmono APi MSi masih menjabat sebagai Hakim Adhoc dan Lektor Kepala Kopertis Wilayah X di Natuna. Posisi Tedjo yang merangkap jabatan tersebut jelas menyalahi aturan hukum dan perundangundangan yang berlaku, seperti peraturan pemeritah nomor 47 tahun 2005 tentang perubahan PP nomor 29 tahun 1997 tentang Pegawai Negeri Sipil dan UU nomor 28 tahun 1999 tentang penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Salah seorang praktisi hukum di Natuna, J Welerubun SH, menjelaskan secara defakto Tedjo Sukmoro masih menjabat menjadi hakim adhoc perikanan aktif. Hal ini sesuai ketetapan Pengadilan Negeri Ranai tentang pengangkatan Tedjo Sukmoro sebagai hakim adhoc pada 10 November 2010 lalu. “Walau yang bersangkutan sudah mengajukan surat permohonan, apakah itu surat pengunduran diri atau yang lainnya semua harus ada keputusan dari Mahkamah Agung dengan SK Presiden. Selagi belum ada surat dari MA tentang pencopotan dirinya, maka secara defakto dia masih menjabat sebagai hakim adhoc,” jelas Welerubun kepada Putra kelana, belum lama ini. Yang disayangkan adalah kebi-

jakan Bupati Natuna yang tetap melantik Tedjo sebagai Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Natuna. Padahal pada saat yang sama Tedjo masih menjabat sebagai hakim adhoc dan Lektor Kepala Kopertis Wilayah X. “Ini sebenarnya tidak dibenarkan dalam ketentuan undang-undang. Karena seseorang tidak boleh menjabat sebagai eksekutif yang sekaligus juga sebagai yudikatif. Pemerintahan tidak akan berjalan efektif kalau dua jabatan strategis dijabat oleh satu orang,” katanya. Karenanya, Welerubun menyesalkan adanya rangkap jabatan yang disandang oleh Tedjo Sukmoro tersebut. “Sebagai pejabat esekutif, Tedjo melaksanakan perintah atas nama kepentingan Bupati Natuna. Tetapi faktanya dia juga menjalankan tugas sebagai seorang yudikatif meskipun nonaktif. Kan harus ada pemisahan kekuasaan dalam kedinasan politik yang dijalankan Bupati Natuna,” jelasnya. Welerubun berharap bagian Hukum Pemerintah Daerah dan Baperjakat harus meninjau kembali Surat Keputusan Bupati Natuna itu dengan Nomor 78/ BKD/2011 tentang pengangkatan Tedjo Sukmoro. “Sebetulnya Bupati bisa saja merombak SK nomor 78/BKD/ 2011, karena pengangkatan SKPD itu punya aturan khusus. Dalam SK tersebut ada konsideran, apabila dikemudian hari ter-

gungkapkan, para pelajar SMU di desanya tidak lagi mendapat perahu motor bersubsidi untuk pergi kesekolah. “Dulu memang gratis, sekarang kalau mau naik perahu motor harus bayar. Gimana pendidikan kita mau maju kalau pemerintah tak mau peduli,” ujar Zariah. Untuk pergi ke sekolah, para pelajar tersebut harus bisa membayar Rp5 ribu per hari untuk biaya transportasi. “Kalau di Ranai gratis naik angkutan, pelajar di Pulau Tiga ini mestinya juga gratis naik perahu motor,” ujarnya. Sementara itu salah seorang siswi SMU Negeri 1 Pulau Tiga, Sevi (18), mengaku cukup keberatan dengan biaya transportasi tersebut. “Sebulan orang tua saya harus mengeluarkan uang lebih dari Rp150 ribu. Kita minta tolonglah agar naik perahu motor itu digratiskan saja bagi pelajar di Pulau Tiga,” ujar Sevi yang berasal dari Desa Serantas ini. Hal ini, sambung Sevi, telah dirasakannya selama 2 bulan ter-

akhir. Akibatnya ia terkadang harus siap untuk tidak mendapatkan uang jajan. Karena uang saku yang didapat dari orang tuannya tersebut, hanya cukup untuk membayar biaya transportasi menuju ke sekolahnya saja. “Belum untuk beli buku, potocopy dan segala alat kebutuhan sekolah lainnya. Terkadang saya sampai kasihan juga liat orang tua duitnya pas-pasan. Apalagi angin kencang seperti ini mereka tidak bisa melaut,” imbuh Sevi. Hal senada juga diungkapkan oleh, Sutriani (18), pelajar lainnya. Ia juga merasa keberatan, kalau angkutan untuk pelajar harus membayar Rp5 ribu setiap harinya. “Semoga saja secepatnya pemerintah mau memperhatikan masalah angkutan anak sekolah di sini (Pulau Tiga,red). Kita ingin beban orang tua sedikit terkurangi, kalau transportasi untuk anak sekolah ini gratis,” pungkasnya penuh harapan. Anggota DPRD Kabupaten Natuna, Welmi, akan berusaha

memperjuangkan agar biaya transportasi pelajar di Pulau Tiga bisa gratis. “Akan kita dudukkan dengan dinas terkait. Ini masalah pembangunan pendidikan dan pemerataan. Mudah-mudahan apa yang dikeluhkan para pelajar di Pulau Tiga bisa kita carikan solusi secepatnya,” ujar Welmi yang dari Fraksi Golkar ini. Menurutnya, pendidikan merupakan program penting yang harus digesa Pemkab Natuna dalam memperbaiki SDM masyarakat tempatan. Untuk itu fasilitas pendidikan dalam bentuk apa pun harus dipikirkan agar tidak menimbulkan riak-riak yang nantinya bisa memunculkan persoalan-persoalan sosial tersendiri. “Seperti masalah biaya angkutan untuk pelajar ini. Kalau bisa semuanya disubsidi. Jangan masalah subsidi ini ada perbedaan antara masyarakat yang satu dengan yang lainnya,” pungkasnya. (Marzani)

J Welerubun

dapat kekeliruan dalam keputusan ini akan diadakan perbaikan dan pergantian yang diperhitungkan kembali sebagaimana mestinya. Artinya, pergantian jabatan eselon yang terlanjur dilantik oleh kepala daerah itu boleh dan sangat bisa karena sebuah kekeliruan,” jelasnya. Sementara itu, Sekda Natuna Syamsurizon, mengatakan pihaknya akan melakukan rapat terlebih dahulu dengan seluruh anggota Baperjakat untuk membahas masalah posisi Tedjo Sukmoro yang merangkap jabatan tersebut. “Kami tidak bisa mengambil keputusan langsung dengan merombak SK tersebut. Karena semuanya tergantung dari Bupati Natuna dengan hak prerogatifnya. Kita akan rapat dulu baru kemudian kita usulkan ke Bupati nantinya,” jelas Syamsurizon singkat. (Hardiansyah)

Dishub Pasang Marka Jalan dan Marka Kejut

Pelajar Merasa Diabaikan Pemkab Natuna NATUNA (PK) - Para pelajar di Kecamatan Pulau Tiga Kabupaten Natuna merasa dianaktirikan. Pasalnya, para pelajar tersebut tidak lagi mendapat subsidi untuk angkutan ke sekolah yang selama ini diterimanya. Hal ini sangat berbeda dengan para pelajar di Kota Ranai yang masih terus mendapatkan angkutan bersubsidi dari Pemkab Natuna secara gratis. Karena itu para pelajar dari Kecamatan Pulau Tiga tersebut mengenai perlakuan yang tidak sama yang dia terima. Mereka pergi sekolah harus naik perahu motor dan membayar sesuai tarif yang berlaku. Tidak ada angkutan perahu motor gratis yang disediakan oleh Pemkab Natuna untuk para pelajar Pulau Tiga tersebut. Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Urusan Pemerintahan (Kaur) Desa Selading Kecamatan Pulau Tiga, Zariah. Ketika ditemui PUTRA KELANA, belum lama ini, Zariah men-

sulam. “Ini juga harus diawasi. Kalau kualitas pembangunan bagus, tentu kita semua juga akan senang,” katanya. Berbeda halnya dengan hasil karya yang dikerjakan perusahaan pemenang tender lelang dari proyek pemerintah pusat dan provinsi, yang mana kualitasnya jauh lebih bagus. “Dari sejumlah kegiatan yang dikerjakan dan dilelang di tingkat kabupaten, bukan saja dipengaruhi oleh mutu dan komposisi dasar material, melainkan juga sarat kerjasama dengan konsultan kinerja pengawas. Saya melihat hasilnya masih kurang memuaskan,” jelasnya. Menyikapi hal ini, Kepala dinas PU Kab Natuna Drs Minwardi, menilai, standarisasi serta spesifikasi perusahaan pelaksana pemenang tender telah sesuai dengan ketentuan. Namun masalah kerusakan jalan tersebut yang berusia singkat ini masih bisa ditolerir. Karena komposisi tanah (dasar jalan) yang belum padat. “Kalau pembangunan jalan baru, hal itu biasa terjadi. Tidak hanya di Natuna, tapi juga yang ada di kota besar, amblasnya jalan juga sering terjadi. Hal ini karena kondisi tanah belum betul-betul padat. Idealnya setelah dilakukan pemadatan untuk lapis baru maka setelah beberapa tahun baru dilakukan pengaspalan,” jelas Minwardi. (Hardiansyah)

Wan Siswandi

NATUNA (PK) Lantaran sering terjadi kecelakaan di beberapa tempat di ibukota Ranai, maka sangat perlu pemasangan marja jalan dan marka kejut. Ini bertujuan untuk mengingatkan maupun mengurangi tingkat kecelakaan kendaraan bermotor di wilayah Kabupaten Natuna khususnya di Ranai. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Perhubungan Pos dan Informatika (Dishubkominfo) Natuna Wan Siswandi di ruang kerjanya beberapa waktu lalu. Lanjutnya, setiap marka jalan dan marka kejut ada aturan yang menjelaskan tentang ketebalan maupun ketinggiannya, pemasan-

gan marka ini dimana-mana ada ketentuannya. “Misalkan di simpang empat Jalan Pramuka itu ada lampu merah, maka marka kejut tidak diperlukan. Tetapi pemasangan lampu merah tersebut juga sangat terbatas dan tidak semua simpang harus dipasang,” jelas Wan Siswandi. Pemasangan marka jalan dan marka kejut bertujuan sebagai sok terapi bagi setiap penggendara kendaraan bermotor, agar dalam berkendara bisa membatasi kecepatannya ketika di tempat keramaian dan tempat dimana setiap orang sering melintasinya. “Kita ingin membantu dalam pen-

ciptaan disiplin berlalu lintas,” ujarnya. Dalam pemasangan marka jalan dan marka kejut pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Polres Ranai. Hal ini bertujuan untuk melakukan koordinasi dan penentuan titik-titik mana saja yang perlu dilakukan pemasangan. “Kita selalu berkoordinasi dengan Satlantas Polres Natuna. Kerja sama ini tentu diharapkan untuk meminimalisir angka kecelakaan lalu lintas di wilayah Kabupaten Natuna. Karena itu dalam penentuan pemasangan marka jalan dan marka kejut ini setidaknya koordinasi jalan terus agar efektif,” jelasnya. Di beberapa titik yang sangat ramai dengan aktivitas penduduk seperti perbankan, sekolah, pusat bisnis memang dinilai rawan dengan tindak kecelakaan lalu lintas. Karenanya di beberapa tempat tersebut akan dipasang tanda khusus yang mengingatkan kepada pengendara kendaraan bermotor agar berhati-hati dalam berkendaraan di daerah tersebut. “Seperti halnya, di depan rumah Bupati Natuna kita pasang marka kejut. Kebijakan kita memasang marka kejut di daerah itu lantaran sering terjadi kecelakaan. Ini juga untuk mengingatkan bagi pengendara kendaraan bermotor bahwa ada kendaraan yang sering keluar dan masuk di daerah tersebut,” pungkasnya. (Hardiansyah)


Benda Cagar Budaya

9 SENIN 28 JANUARI 2013

Biadab! Makam Bernilai Sejarah DIBAKAR DAN DILINDAS LORI TANJUNGPINANG (PK) Situs sejarah yang berupa makam kuno di samping Jembatan Engku Putri, KM 8 Tanjungpinang rusak parah. Kawasan tempat makam tua yang diduga merupakan keluarga kerajaan Riau Lingga tersebut pohon-pohonnya dibabat habis dan dibakar. Bahkan sebagian makam terlihat rata dengan tanah karena dilindas lori bauksit yang sepertinya lalu lalang di daerah itu. Ada satu dua makam yang nisannya dibungkus dengan kain kuning dan diikat. Namun kondisinya pun juga tak kalah parahnya karena tertimbun ranting-ranting yang hangus bekas pembakaran. Jumlah makam kuno di lokasi tersebut ada sekitar belasan. Lokasi makam kuno tersebut berdampingan langsung dengan situs sejarah Istana Kota Rebah yang sudah dipugar oleh Pemko Tanjungpinang. Menurut sejarawan Melayu, Aswandi Syahri, daerah tersebut dulunya merupakan pusat kerajaan Johor. Aswandi mengaku punya peta salinan yang dibuat oleh Belanda sekitar tahun 1880-an. “Daerah itu dulunya pusat pemerintahan kerajaan Johor. Itu sebuah pulau yang namanya popul-

er dengan sebutan Pangkalan Rama. Pulau itu dikelilingi oleh sebuah sungai yang bernama Sungai Galang Besar,” jelas Aswandi Syahri. Menurut UU No 11 Tahun 2010 tentang Benda Cagar Budaya, katanya, seharusnya daerah itu dilestarikan sebagai situs sejarah. “Pemerintah dalam hal ini Pemko Tanjungpinang dan Pemprov Kepri harus serius memperhatikan situs sejarah yang dirusak tersebut. Kalau tidak, lama kelamaan situs sejarah yang masuk dalam benda cagar budaya di Kepri akan hilang. Kasihan nantinya anak cucu kita yang hanya mengetahui lewat cerita tetapi fakta di lapangan sudah tidak ada bekasnya lagi,” katanya. Ketua Forum Kepri Bangkit, Oktavio Bintana, ketika mengunjungi lokasi situs sejarah Kota Rebah tersebut tak kalah gusarnya. Vio, panggilan akrab Oktavio, hanya geleng-geleng kepala begitu mengetahui makam kuno keluarga kerajaan itu hancur. “Ini jelas sebuah penghinaan terhadap sejarah Melayu. Katanya, bangsa yang besar itu bangsa yang menghargai sejarahnya. Bagaimana kita mau menghargai sejarah kalau

makam kuno bekas peninggalan sejarah kerajaan Riau Lingga ini dihancurkan dan tidak ada yang mau peduli. Ini biadab namanya,” Vio meradang. Menurut Vio, apapun alasannya, perusakan terhadap benda cagar budaya tidak dibenarkan. Kalau ada yang melanggar harus ditindak sesuai ketentuan yang berlaku. “Jangankan merusak, memugar benda cagar budaya tidak boleh sembarangan, harus ada pertimbangan dari tim cagar budaya pemerintah setempat yang menimbang nilai historis, umur, keaslian, kelangkaan, dan arsitektur bangunan tersebut,” tegasnya. Vio mencontohkan pelestarian benda cagar budaya Kota Rebah. Pemko hanya bisa memasang jalan setapak keliling di area seluas 2,5 hektar tanpa berani memindahkan satu pun batu atau dinding kuno yang roboh. “Semua dipelihara sesuai aslinya. Karena memang undang-undang menggariskan seperti itu. Tetapi lihatlah, makam kuno di samping Istana Kota Rebah ini, semua hancur tapi tak satu pun yang mau peduli. Saatnya memberlakukan sanksi bagi perusak situs sejarah sesuai amanat UU No 11 Tahun 2010

Inilah kondisi makan bernilai sejarah dan berkategori benda cagar budaya yang dibakar dan dilindas lori oleh pihak yang tak bertanggungjawab

itu,” katanya dengan nada tinggi. Vio menghimbau, bagi pemilik lahan yang di dalamnya ada benda cagar budaya harus sadar dengan konsekuensi hukumnya bila ada kelalaian atau kesejangaan hingga merusak benda cagar budaya tersebut. “Mereka bisa kena sanksi sesuai uu no 11 tahun 2010 tentang cagar budaya. Dimana pemilik atau masyarakat yang sen-

gaja merusak cagar budaya bisa dikenai sanksi pidana paling lama 15 tahun atau denda paling besar Rp5 miliar. Tak hanya itu, masyarakat bisa dikenai sanksi lainnya yakni dikenai denda paling besar Rp1,5 miliar jika mengalihkan kepemilikan benda cagar budaya,” terangnya. Untuk itu Vio berinisiatif melaporkan masalah perusakan situs

sejarah makam kuno dekat Istana Kota Rebah tersebut ke Polresta Tanjungpinang dan Gubernur Provinsi Kepri. “Aparat penegak hukum kita minta menindak tegas perusak situs sejarah makam kuno tersebut. Kita juga berharap Gubernur Kepri peduli dalam menyelamatkan semua situs sejarah yang ada di daerah kita,” tegasnya. Dari informasi yang dihimpun di

lapangan, lahan di samping Istana Kota Rebah yang di dalamnya ada situs makam kuno tersebut milik seorang pengusaha bernama Djodi Wirahadikusuma. Namun belum jelas apakah benar Djodi yang merusak lokasi makam kuno tersebut atau oknum lain, sejauh ini belum ada konfirmasi tentang masalah tersebut. (suyono)

Pemeliharaan dan Pelestarian Warisan Benda Cagar Budaya OLEH : Irfanuddin Wahid Marzuki

FOTO-FOTO:DOKUMENTASI FKB

Ketua Forum Kepri Bangkit, Oktavio Bintana dalam beberapa kali mengunjungi situs benda cagar budaya di Tanjungpinang.

Situs Makam Panglima Hitam Diambang Kepunahan TANJUNGPINANG (PK) Kondisi Benda Cagar Budaya, Makam Panglima Hitam di Kampung Bukit Galang II, RT I/RW VIII Kelurahan Air Raja, Kecamatan Tanjungpinang Timur ternyata semakin memprihatinkan. Demikian kesimpulan Ketua Forum Kepri Bangkit (FKB) Oktavio Bintana dalam kunjungannya, Kamis (10/1). Oktavio mengatakan, komitmen Pemko Tanjungpinang melindungi situs tersebut dari penambangan bauksit sama sekali tak ada realisasi alias janji saja. Padahal, beberapa bulan lalu FKB sempat mendesak Pemko untuk mendatangkan pihak Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Batusangkar. Dan, Pemko berjanji akan melindunginya. “Tapi nyatanya apa? Janji tak ada realisasi. Itu namanya pembohongan. Berniat melindungi, tapi setengah hati,” geram Oktavio. Berdasarkan pantauan Oktavio, kondisi Makam Panglima Hitam dan sekitarnya semakin parah dari beberapa bulan sebelumnya. Bahkan mendekati punah akibat penambangan bauksit yang ternyata sama sekali tak berhenti sejak komitmen Pemko dengan FKB. “Penambangan bauksit di area sekitar makam jika dibiarkan akan membuat situs itu punah. Ini bukti nyata yang terjadi saat ini. Apa Pemko Tanjungpinang

1. Benda buatan manusia, bergerak atau tidak bergerak yang berupa kesatuan atau kelompok, atau bagian-bagiannya atau sisasisanya, yang berumur sekurangkurangnya 50 (lima puluh) tahun, atau mewakili masa gaya yang khas dan mewakili masa gaya sekurang-kurangnya 50 (lima puluh) tahun, serta dianggap mempunyai nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan dan kebudayaan.

masih mau berkilah bahwa makam ini dan sekitarnya tidak rusak? Sebaiknya Pemko dan pihak terkait tak usahlah mencari pembenaran lagi. Ini harus diselamatkan. Stop penambangan bauksit segera,” ungkap Vio, sapaan akrab Oktavio Bintana. FKB, lanjut Vio, akan mempermasalahkan kondisi ini jika Pemko Tanjungpinang masih berjanji saja tanpa tindakan nyata. Beberapa bulan sebelumnya saat FKB menggelar gotong royong di area makam, Pemko Tanjungpinang mengklaim bahwa tidak ada yang rusak di sekitar area makam tersebut. Tapi secara kasat mata, tim dari BP3 Batusangkar menyatakan kondisi itu rusak namun masih bisa diselamatkan. Dan hari ini, ternyata bukannya terselamatkan, kerusakan yang terjadi justru makin parah. Kasubbag Kominfo dan Santel Humas dan Protokol Kota Tanjungpinang Elvi Arianti, S.Pt dalam rilisnya ketika itu menulis, Kota Tanjungpinang memiliki banyak peninggalan budaya masa lalu yang sangat penting artinya bagi peningkatan kesadaran sejarah guna memperkokoh jati diri bangsa. Salah satu bentuk peninggalan tersebut berupa peninggalan materi atau kebendaan yang dalam Undangundang nomor 5 tahun 1992 disebut dengan benda cagar budaya. “Bullshit itu pernyataan,” tegas Vio.(Mirza)

Ribuan Benda Cagar Budaya Belum Tercatat WAKIL Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Kebudayaan, Windu Nuryanti, menyatakan saat ini baru 6.000 dari sekitar 20.000 benda cagar budaya yang sudah dicatat. Windu mengatakan hal itu terjadi karena jumlah benda cagar budaya sangat banyak sedang sumber daya dan anggaran yang tersedia untuk pencatatan terbatas. “Jumlahnya memang banyak sekali dan juga ada penemuan baru. Ada juru pelihara untuk menjaga situs agar jangan sampai hilang. Namun yang belum tercatat juga banyak yang hilang, terutama di Indonesia bagian timur,” katanya. Pemerintah, kata dia, masih melanjutkan kegiatan pencatatan dan memasang

target bisa menyelesaikan seluruh pencatatan dalam dua sampai tiga tahun ke depan. Pencatatan cagar budaya tersebut mencakup candi, monumen, bangunan tua, dan kawasan kota lama. Ia menjelaskan pula bahwa sesuai ketentuan dalam Undang-Undang No.11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya setiap pemerintah pusat dan daerah daerah harus untuk mencatat dan menetapkan peninggalan sejarah sebagai cagar budaya dan membentuk tim ahli untuk melakukan itu. “Saat ini belum banyak kabupaten/kota yang membentuk tim ahli cagar budaya. Apabila belum terbentuk kami dengan tangan terbuka akan mendampingi membantu pembentukannya,” katanya.(kcm)

BENDA Cagar Budaya merupakan benda warisan kebudayaan nenek moyang yang masih bertahan sampai sekarang. Benda cagar budaya merupakan kekayaan budaya bangsa yang penting, artinya bagi pemahaman dan pengembangan sejarah, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan baik di masa kini maupun masa yang akan datang. Dengan demikian perlu dilindungi dan dilestarikan demi pemupukan kesadaran jatidiri bangsa dan kepentingan nasional. Sebagai kekayaan budaya bangsa, benda cagar budaya dapat dimanfaatkan untuk kepentingan agama, sosial, pariwisata, pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan. Menurut UUCB No. 5 th 1992, yang dimaksud dengan benda Cagar Budaya adalah.

Windu Nuryanti

2. Benda alam yang dianggap mempunyai nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan. Untuk menjaga kelestarian Benda Cagar Budaya tentunya membutuhkan perlakuan khusus dalam menanganinya. Benda cagar budaya secara garis besar bisa dibedakan menjadi dua yaitu benda cagar budaya yang pada saat ditemukan sudah tidak dimanfaatkan lagi seperti fungsi semula atau sering disebut dead monument dan benda cagar budaya yang masih dimanfaatkan seperti fungsi semula atau living monument. Dari segi pengelolaannya benda cagar budaya yang merupakan dead monument atau monumen mati hampir keseluruhannya dikelola oleh Pemerintah, sedangkan living monument atau monumen hidup ada yang dikelola oleh Pemerintah dan ada pula yang dikelola oleh masyarakat, kelompok atau perorangan. Mengingat benda cagar budaya biasanya berumur lebih dari 50 tahun, maka sudah selayaknya bila mengalami kerusakan. Oleh karena itulah perlunya perlindungan dan pemeliharaan benda cagar budaya. Perlindungan dan pemeliharaan atau pengelolaan benda cagar budaya dan situs pada dasarnya menjadi tanggungjawab Pemerintah, meskipun demikian masyarakat, kelompok, atau perorangan dapat berperan serta. Bahkan masyarakat yang memiliki atau menguasai benda cagar budaya dibebani pula kewajiban untuk melindungi dan melestarikannya lengkap dengan sanksi hukumnya. Ada beberapa kriteria suatu bangunan perlu untuk dilestarikan, yaitu;

A. Nilai Obyeknya Sendiri Obyek tersebut merupakan contoh yang baik dari gaya arsitektur tertentu atau hasil karya arsitek terkenal. Obyek mempunyai nilai estetik, didasarkan pada koalitas exterior maupun interior dalam bentuk maupun detil. Obyek merupakan contoh yang unik dan terpandang untuk periode atau gaya tertentu. B. Fungsi Obyek dalam Lingkungan Kaitan antara obyek dengan bangunan lain atau ruang kota, misalnya jalan, taman, penghijauan kota,dll, yang berkaitan dengan koalitas arsitektur/urban secara menyeluruh. • Obyek merupakan bagian dari kompleks bersejarah dan jelas berharga untuk dilestarikan dalam tatanan itu. Obyek mempunyai landmark yang mempunyai karakteristik dan dikenal dalam kota atau mempunyai nilai emosional bagi penduduk kota. C. Fungsi Obyek dalam Lingkungan Sosial dan Budaya Obyek dikaitkan dengan kenangan historis. Obyek menunjukkan fase tertentu dalam sejarah dan perkembangan kota. Obyek yang mempunyai fungsi penting dikaitkan dengan aspek-aspek fisik, emosional, atau keagamaan, seperti masjid atau gereja. Bertolak dari hal tersebut di atas maka diperlukan peran serta aktif semua pihak untuk melestarikan bangunan bersejarah, khususnya di Maluku Utara dalam mengelola Benda Cagar Budaya. Pemugaran yang dilakukan untuk melestarikan bangunan keaslian Benda Cagar Budaya, seringkali tidak tepat sasaran, bahkan menghilangkan keaslian dari bangunan tersebut. Pemugaran adalah serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk mengembalikan keaslian bentuk benda cagar budaya dan memperkuat strukturnya bila diperlukan yang dapat dipertanggungjawabkan dari segi arkeologis, historis, dan teknis dalam upaya pelestarian benda cagar budaya. Pemugaran dapat atau meliputi kegiatan restorasi, rekonstruksi, rehabilitasi, dan konsolidasi. 1. Restorasi benda cagar budaya adalah suatu kegiatan pemugaran yang mengarah pada pekerjaan yang bersifat membongkar bangunan asli secara menyeluruh, tetapi tidak mengadakan penggantian bahan bangunan secara menyeluruh. 2. Rekonstruksi adalah kegiatan penyusunan kembali struktur bangunan yang rusak/runtuh yang pada umumnya bahan-bahan bangunan yang asli sudah banyak yang hilang. Dalam hal ini dapat menggunakan bahanbahan bangunan yang baru tetapi harus sesuai dengan bahan aslinya. 3. Rehabilitasi adalah satu bentuk pemugaran yang sifat pekerjaannya hanya memperbaiki bagian-bagian bangunan yang mengalami kerusakan. Hal ini berlaku pada tingkat kerusakan yang kecil. 4. Konsolidasi adalah pemugaran yang hanya bersifat mem-

perkuat bagian bangunan yang rusak. Kegiatannya hanya dilakukan di tempat-tempat tertentu saja, dan tidak membongkar bangunan keseluruhan. Berdasarkan Petujuk Pelaksanaan (Juklak) yang dikeluarkan oleh Dirjen Kebudayaan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pemugaran BCB, dalam mempertahankan keasliannya. 1. Keaslian bentuk adalah gambaran tentang bentuk bangunan pada saat awal pendiriannya atau ketika pertama kali ditemukan sesuai dengan data yang ada, mencakup komponen, unsur, langgam, gaya, ragam hias dan warna. 2. Keaslian bahan adalah gambaran tentang bahan bangunan yang dipakai pada saat awal pendiriannya atau ketika pertama kali ditemukan sesuai dengan data yang ada,yang mencakup jenis, kualitas dan asal bahan. 3. Keaslian pengerjaan adalah gambaran tentang pengerjaan bangunan pada saat awal pendiriannya atau ketika pertama kali ditemukan sesuai dengan data yang ada,yang mencakup teknologi dan cara pembangunan. 4. Keaslian tata letak adalah gambaran tentang tata letak bangunan pada saat awal pendiriannya atau ketika pertama kali ditemukan sesuai dengan data yang ada, yang mencakup kedudukan, arah hadap dan orientasi bangunan terhadap lingkungannya. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai warisan budaya masa lalu. Pelestarian budaya warisan masa lalu merupakan tanggung jawab kita bersama, untuk melestarikan nilainilai luhur budaya nenek moyang kita. Warisan budaya masa lalu merupakan sarana untuk mempelajari dan menelusuri sejarah dan budaya masa lalu yang perlu dilestarikan keberadaannya. Pelestarian benda cagar budaya merupakan inspirasi bagi kelanjutan perjuangan kita dan menjauhkan terjadinya keterasingan sejarah yang dapat mengakibatkan kemiskinan budaya. Maka perlu ditumbuh kembangkan pemahaman tentang pelestarian benda cagar budaya, sehingga selalu diperhatikan keserasian, keseimbangan, dan kesinambungan antara aspek fisik dan aspek sosial budaya. Kedua aspek itu tidak dapat dipisahkan untuk mendukung upaya pelestarian benda cagar budaya. Bantuan dan dukungan masyarakat sangat diperlukan, karena pada hakekatnya pelestarian benda cagar budaya tersebut menjadi tanggung jawab kita. Untuk itulah sebagai bangsa yang besar dan berbudaya marilah kita lestarikan warisan kebudayaan masa lalu untuk kebesaran bangsa tercinta.*** Irfanuddin Wahid Marzuki, Alumni Jurusan Arkeologi Universitas Udayana Bali, Peneliti Balai Arkeologi Manado Tulisan ini pernah dimuat surat kabar Ternate Pos


10 SENIN 28 JANUARI 2013

Profil

FOTO-FOTO:HENI

Suprihatin, Ketua UPPKS Flamboyan

Mengolah Barang Bekas Jadi Duit D

EMI hobi, siapapun tentu akan rela untuk merogoh kocek agar hobi tersalurkan. Dari beragam hobi yang dimiliki oleh seseorang, ternyata ada hobi berupa daur ulang barang bekas menjadi hiasan rumah bahkan hantaran pengantin. Sisi positif hobi ini, selain mendatangkan kepuasan juga mendatangkan untung diantaranya uang, sehingga bisa menambah penghasilan keluarga. Penggemar daur ulang barang bekas tersebut dimiliki Suprihatin, warga Kota Tanjungpinang yang menekuni hobi hingga menjadi usaha sampingan bertempat di kediaman di Jalan H Ungar Lorong Jawa RW III RT 02 Nomor 66 kelurahan Tanjung Ayun Sakti Kecamatan Bukit Bestari Tanjungpinang. Hobi daur ulang barang bekas ini sudah dilakukan Suprihatin, istri dari T Budihartono pekerja swasta di Kota Batam. Minat daur ulang ini sudah dijalani Suprihatin sejak bangku sekolah kerajinan tingkat SMP puluhan tahun silam di Kota ini. Setamat pendidikan ini, Suprihatin melanjutkan ke SMEA Negeri Tanjungpinang dan salah satu angkatan 1979/1980. Daur ulang dikerjakan saat itu yakni membuat koran bekas, kalender bekas menjadi taplak meja. Selain itu kain sisa jahitan dijadikan keset kaki. Ibunda Tinem, melahirkan Suprihatin di Pacitan 8 Agustus 1959, sejak usia 7 bulan dari kelahiran sudah diusung balik ke Tanjungpinang. Pasalnya, Ibunda kala itu memang berkeinginan untuk melahirkan di kota asalnya di Pacitan Jawa Timur. Selain ibu rumah tangga, Suparihatin menekuni keahlian menjahit dan membuat kerajinan untuk menambah penghasilan suami. Kegiatan daur ulang barang bekas ditekuni Suprihatin sejak lima tahun silam. “Dengan melihat benda hasil kerajinan, ternyata Saya langsung bisa mempraktekkan dan membuat kerajinan seperti benda yang saya lihat,” papar Suprihatin saat ditemui wartawan koran ini. Dengan modal dari kocek sendiri, sedikit demi sedikit mengumpulkan bahan dan alat-alat seperti mesin gerinda, alat tembak, pernis, cat dan sebagainya. Dalam benak Suprihatin berharap, mudah mudahan usaha

akan berkembang, meski harus mengeluarkan kocek sendiri . Jika mendatangkan untung maka hasilnya bisa dipergunakan untuk uang jajan anak. Seiring berjalannya waktu, kegiatan Suprihatin mulai menarik perhatian tetangga. Satu persatu ibuibu di sekitar kediaman berdatangan untuk belajar membuat kerajinan dari bahan bekas. Khususnya ibu-ibu yang tergabung dalam kelompok Dasa Wisma. Akhirnya, Suprihatin membentuk kelompok usaha dengan nama Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) Flamboyan. Jumlah anggota UPPKS saat ini mencapai 15 orang. Keanggotaan dan pengurus UPPKS Flamboyan selain dari anggota Dasa Wisma ada juga dari luar Dasa Wisma. Pembentukan UPPKS terhitung sejak dua tahun silam. Selain mengelola usaha daur ulang bahan bekas menjadi kerajinan, dalam wadah ini juga membuat aturan seluruh jajaran pengurus dan anggota wajib ber–KB. Karena dalam mewujudkan kesejahteraan keluarga salah satu cara dengan program KB. “Usai masak biasanya ibu-ibu datang ke rumah untuk membuat kerajinan. Jika ada order dalam jumlah besar, ibu-ibu sampai malam mengerjakan kerajinan,” papar Suprihatin ditemani ketua PKK Kelurahan Tanjung Ayun Sakti Maryati Gani dan Yana yang mensupport kerajinan dengan mengumpulkan barang bekas di rumah dan menyumbangkan untuk kegiatan UPPKS Flaboyan. Dalam kesempatan ini, Yana juga menghimbau agar ibu-ibu rumah tangga, untuk mengumpulkan dan memilah barang bekas, diantaranya kantong asoi, kertas Koran, bungkus minyak goreng kemasan dan lainnya. Karena barang bekas ini bisa dijadikan benda kerajinan. Dan bisa disumbangkan ke UPPKS Flamboyan. Beragam penghargaan dan sertifikat telah diraih UPPKS Flamboyan saat ini. Diantaranya piagam penghargaan memperingati hari keluarga XVIII tingkat nasional tahun 2011, juara 3 lomba kreasi daur ulang tahun 2010, sertifikat dari Pemko Tanjungpinang sebagai

Ibu-ibu mengolah bahan bekas menjadi barang yang laku dijual

Suprihatin

peserta pembinaan mutu pelaku UMKM tahun 2011, sertifikat dari Pemprov Kepri dalam pelatihan pengembangan kapasitas usaha tahun 2012. Meskipun sudah sekian lama menekuni kegiatan daur ulang barang bekas, ternyata kegiatan usaha daur ulang barang bekas ini belum memiliki tempat menampung produk yang strategis dalam mendukung pemasaran. Bahkan modal usahapun masih mempergunakan kantong pribadi sejak dulu hingga sekarang. Dari pembukuan yang dilakukan oleh Suprihatin selama menekuni kerajinan menjadi usaha daur ulang, didapatkan hasil akhir selalu minus. “Ya maklumlah, kerajinan ini

terjual jika ada pesanan atau kegiatan bazaar saja,” ungkap Suprihatin. Oleh karena itu, anggota UPPKS pun akan menerima penghasilan dari usaha ketrampilan ini jika hasil kerajinan terjual. “Siapapun yang mengerjakan kerajinan jika terjual, maka yang mendapat uang yang membuat kerajinan itu. Bukan jika hasil kerajinan terjual hasil dibagi rata. Dan Saya pun tidak akan memungut potongan dari harga jual itu,” tandas Suprihatin. Besar harapan Suprihatin ada tempat representative dari hasil kerajinan ini. Selain itu, pemerintah daerah memberikan support dalam bentuk bantuan modal untuk pengembangan usaha.(heni)


Pendidikan

11 SENIN 28 JANUARI 2013

I R A T S E B T I K U B 1 1 0 N SD

n a t u j n a l e k r e B r e t k a r a K n a Pendidik S

DN 011 Kecamatan Bukit Bestari berlokasi di Jalan Ir Sutami Tanjungpinang terus berbenah seiring perjalanan waktu. Guna mewujudkan anak didik yang berilmu dan berakhlak mulia mengacu visi dan misi sekolah. Untuk mencapai tujuan itu, dilakukan berbagai cara diantaranya melengkapi sarana dan prasarana, meningkatkan kualitas guru, memupuk kerjasama dan kerukunan baik intern dan ekstern sekolah. Mengingat keberhasilan pendidikan tidak bergantgung semata pada guru, melainkan melibatkan peran serta orang tua murid, komite sekolah, masyarakat bahkan institusi lain juga perlu dirangkul untuk mencapai kemajuan pendidikan. Sekolah ini, berhasil meningkatkan penilaian akreditasi dari C menjadi A berkat kerjasama dan dukungan semua pihak. Diharapkan kerjasama yang telah terjalin ini akan terus berlanjut. “Sebagai seorang pimpinan tidak akan berhasil tanpa bantuan jajaran-jajaran di bawahnya,”ungkap Kepala Sekolah SDN 011 Bukit Bestari Retnowati SPd,SD ditemui di sekolah Sabtu 26 Januari 2013. Menurutnya kerjasama dan kekeluargaan ini perlu dipupuk dan dibina sebagai modal dalam memajukan sekolah. Dalam menyelesaikan persoalan di sekolah juga ditempuh dengan cara kekeluargaan dan musyawarah. Sehingga tak ada persoalan yang tidak bisa diselesaikan. Selain itu, keberhasilan peningkatan nilai akreditasi juga berkat jerih payah Tim 8 Standar Nasional di sekolah ini. Meskipun sudah berhasil meningkatka nilai akreditasi, sekolah ini terus berupaya meningkatkan kualitas lulusan. Dengan cara menggalakkan pendidikan karakter untuk anak didik. Dari sekian nilainilai yang terkandung dalam pendidikan karakter, 4 diantaranya telah diterapkan di sekolah ini. Nilai tersebut meliputi religius, peduli lingkungan, keterbukaan dan kejujuran. Nilai religius diajarkan melalui kegiatan rutin berupa Yasinan dan Tausiyah yang dilakukan setiap hari Jumat. Jadual kegiatan Tausiyah pada minggu pertama, sedangkan minggu kedua Yasinan. Dalam kegiatan Tausiah, diisi oleh anak

Retnowati

didik yang bercerita tentang kisah– kisah Nabi untuk dijadikan suri tauladan akhlak budi pekerti. Diselingi juga Tausiyah yang diisi oleh guru agama. Pendidikan karakter peduli lingkungan diajarkan melalui nasehat dan meminta murid untuk memungut sampah yang ada disekolah dimasukkan ke tempat sampah. Pendidikan karakter jujur diajarkan dengan memungut benda apapun, sekecil apapun yang ditemukan anak didik di sekolah untuk selanjutnya langsung diserahkan kepada guru piket. Bahkan saat ini sudah disediakan rumah kejujuran untuk meletakkan

benda apapun yang ditemukan di sekolah. Jika tidak ada yang memiliki benda yang ditemukan di sekolah, maka langsung dimasukkan ke kotak infak. Apabila yang ditemukan tersebut berupa uang. Kotak infaq ini pada hari Jumat diedarkan kepada seluruh murid. Ada yang memasukkan ke kotak infak Rp1000,Rp2000 hingga Rp3000. Hasil kotak infak ini telah diberikan bantuan kepada Panti Asuhan Ummi Al Fitrah yang kebakaran beberapa waktu lalu. Sedangkan pendidikan karakter keterbukaan ditanamkan dengan adanya rumah saran di sekolah. Sehingga murid bisa menyampaikan apapun keluhan, saran yang

disampaikan kepada majelis guru atau jajaran kependidikan. “Hasil pendidikan karakter tidak bisa dalam waktu singkat didapatkan. Namun setelah enam bulan berjalan penerapan pendidikan karakter menunjukkan adanya perubahan sikap dan tingkah laku anak didik. Sampah berserakan di sekolah mulai berkurang, kalau ada murid yang makan, maka bungkus makanan dibuang di tempat sampah. Ada juga murid yang mengingatkan adik kelas agar membuang sampah di tempat sampah,” paparnya. Menurutnya, pendidikan karakter ini butuh proses mengingat mengubah karakter butuh waktu yang cukup lama. Hasilnya bisa didapat 6 hingga 8 tahun kedepan. Oleh karena itu, menanamkan pendidikan karakter harus berkelanjutan. Dan tidak mentok di tingkat SD saja. Namun berlanjut hingga jenjang pendidikan tingkat SMP dan SMA. Pendapat Retnowati, nilai-nilai karakter akhlak mulia saat ini sudah jauh menyimpang. Hal ini terlihat anak-anak sekarang kurang menghargai orang-orang tua. Apalagi menghargai guru. Oleh karena itu, pendidikan karakter sangat penting dan perlu ditanamkan di sekolah. Jumlah murid di sekolah ini mencapai 354 anak. Sistem pembelajaran dilakukan parallel. Murid kelas 1, 2, 5 dan 6 masuk pagi pukul 07.30 WIB hingga 12.40 WIB. Sedangkan murid kelas 3 dan 4 masuk siang pukul 13.00WIB dan pulang pukul 17.00WIB. Pola pembelajaran shift ini dilakukan akibat kurangnya ruang belajar. Untuk menambah ruang belajar tersebut, sudah diajukan penambahan ruang kelas kepada instansi terkait beberapa waktu lalu. Namun hingga saat ini belum ada realisasi. “Sebetulnya ada bangunan baru yang didirikan tahun 2008, yakni perpustakaan, UKS dan Majelis Guru. Bangunan ini sebetulnya bisa difungsikan untuk mendirikan bangunan bertingkat untuk menambah ruang belajar. Namun sayangnya pada awal berdiri tidak dirancang sebagai bangunan bertingkat. Mengingat sekolah ini

mengalami keterbatasan lahan,” papar Retno. Ketersediaan guru sebanyak 15 orang yang berstatus PNS termasuk Kepala Sekolah. Jumlah tenaga honor 5 orang,honor Tata Usaha 2 orang, tenaga PTT Provinsi Kepri 2 orang dan pegawai honor dari Dinas Pendidikan Kota sebanyak 5 orang ditambah pegawai honor dari sekolah 2 orang. Kegiatan Ekstrakurikuler yang di ajarkan sekolah berupa Pramuka telah dihidupkan kembali dengan system satuan terpisah, untuk putra dan putri. Kegiatan ekstra yang lain yakni kesenian berupa tari, nyanyi solo serta pianika. Untuk mendukung kegiatan ekstra kesenian ini, Pemerintah Provinsi Kepri telah memberikan bantuan alat music berupa Marawis dan alat kompang. Pihak sekolah sudah mencari guru untuk melatih kesenian ini dan hanya perlu menyiapkan program. Pertama lkali yang akan diajar music marawis dan kompang adalah guru -guru. Kedepan diharapkan seluruh guru akan membimbing satu persatu murid dalam memainkan alat musik ini. Sementara itu, untuk piano telah dijanjikan bantuan oleh pemerintah pusat, namun belum terealisasi. Prestasi anak didik di sekolah ini, tergolong lumayan. Demikian juga peringkat sekolah di bidang akademik dilihat dari kelulusan. Diantara prestasi tersebut yakni juaraI berpantun tingkat SD se- Kota Tanjungpinang Tahun 2011, digelar oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Tanjungpinang. Pada tahun 2012 juga mengikuti event serupa namun perolehan juara mengalami penurunan. Yakni juara III. Selanjutnya juara III dalam lomba bercerita,dongeng rakyat yang digelar oleh Kantor Pusat Bahasa Tanjungpinang. Prestasi lain juara III lomba daur ulang yang dilaksanakan BLH Kota Tanjungpinang selama tiga tahun berturut turut mulai 2010,2011 dan 2012. Sementara itu, prestasi akademik untuk kelulusan Ujian Nasional (UN) tahun lalu mencapai 100 persen. Hasil UN tahun 2012, SDN 011 Bukit Bestari rangking ke 44 dari 65 sekolah tingkat SD se-kota Tanjungpinang. Dalam wilayah Kecamatan Bukit Bestari, SDN 011 menempati rangking 13 dari 20 sekolah tingkat SD di Kecamatan Bukit Bestari. Namun pada tahun 2011, sekolah ini berhasil menempati rangking ke- 7 se- Kecamatan Bukit Bestari. Menghadapi UN tahun 2013, sekolah ini akan mengadakan TryOut pada Februari dan Maret mendatang.(Heni)

Catatan Oemar Bakrie Peranan Lagu dalam Pembentukan Karakter Anak

OLEH: Maswito Adalah penulis buku Nasibmu Oemar Bakri (Catatan Nurani Seorang Guru) dan Ismeth Abdullah Sang Penggerak Pembangunan Kepri

AWAL 1970-an lagu anak-anak Indonesia banyak digunakan sebagai media pendidikan di sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-kanak (TK), dan Sekolah Dasar (SD). Boleh dikatakan saat itu masa bomingnya lagu anak-anak. Sejumlah lagu karya Masagus Abdullah Mahmud yang lebih populer dengan sapaan A.T Mahmud seperti Pelangi– pelangi, Bintan Kejora, Cemara, Pemandangan, atau Ambilkan Bulan Bu sangat fenomenal. Kendati pencipta lagu yang mengambarkan refleksi ekspolorasi si anak akan fenomena alam sudah meninggalkan pada 6 juli 2010, namun karya masih ingat dikalangan generasi yang sokolah tahun 1970-an. Kematian AT Mahmud di tengah tidurnya yang tenang di rumahnya di Tebet Barat, Jakarta Selatan, mengingatkan kita akan masa anak-anak yang indah. Begitu fenomenalnya AT Mahmud dan karya tersebut. Saat inipun masih ada sekolah kita yang menyanyikan lagu anak-anak, tapi itu hanya di tingkat TK dan PAUD. Untuk tingkat SD sudah mulai jarang ditemukan. Anak-anak di tingkat SD lebih kenal dengan trend lagu dewasa yang dinyanyikan Ariel Piterpan, Ungu Pasha, Kaka Slank, Arman Gigi, Giring Nidji dan lainnya yang jenis musiknya beraliran rock dan slow rock. Tanpa kita sadari fenomena ini membuktikan bahwa media lagu anak-anak sudah mulai tereliminasi dari media pendidikan yang telah bergeser menuju pemanfaatan

teknologi informasi dan komunikasi. Padahal, kita semua tahu banyak nilai edukatif yang disampaikan dalam lagu-lagu anak Indonesia tersebut. Lagu sangat berpengaruh terhadap perkembangan psikologi anak. Melalui lagu yang divisualkan misalnya, tanpa disadari dapat membuat landasan yang kuat bagi tahap awal perkembangan psikologis seorang anak, terutama yang masih duduk di bangku PAUD dan TK. Kegiatan anak mendengar dan menangkap musik dalam bait lagu akan membuatnya cepat bereaksi. Pertanyaannya sekarang adalah sadarkah orang tua dan guru, apa arti reaksi itu? Anak bereaksi karena sedang berpikir kemudian berusaha kepada sang guru. Artinya sang anak sedang belajar untuk menggunakan suaranya sendiri. Semakin banyak interaksi yang terjadi pada tahap ini, semakin cepat sang anak mengembangkan kemampuan indranya. Mendengar suara yang dikeluarkan, menjadi pemicu yang sangat kuat bagi seorang anak untuk berbicara dan menyimak secara intensif. Kemudian dengan kemampuan berbicara dan menyimak itu membuatnya mampu memasuki tahap membaca permulaan. Berawal dari kegiatan bernyanyi inilah, secara bertahap ada empat kemampuan berbahasa yang dapat dikembangkan yakni menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Empat kemampuan berbahasa inlah bukan hal yang mustahil untuk dikuasai anak sejak dini karena kejeniusan ini

bukanlah bawaan lahir. Thomas Alva Edison mengatakan “menjadi jenius butuh satu persen inspirasi dan 90 persen kerja keras.” Daya Tarik Lagu Anak Ratna Sari (2005) mengatakan, lagu memiliki karakter sangat penting bagi perkembangan anak. Kalau yang disampaikan dalam lagu itu baik, maka terbentuklah karakter yang baik. Daya tarik lagu anak-anak itu terletak pada ritme dan syairnya yang muda ditangkap. Kata-katanya yang bersajak memicu aktivitas menyimak dan menjadi latihan penting untuk membedakan kata-kata, di samping mengandung nilai edukatif yang sangat tinggi. Coba renungkan lagu berikut ini: Dua mata saya, hidung saya satu Dua kaki saya, pakai sepatu baru Betapa ajaibnya kata-kata bersajak itu untuk menarik perhatian. Tanpa kita sadari ada suatu upaya untuk mengembangkan kecerdasan anak. Awalnya anak akan mendengarkan nyanyian itu yang mudah ditangkap dan hidup dalam konteks lingkungannya sendiri. Kemudian anak akan mengikuti irama lagu, dan ingin bernyanyi bersama. Mula-mula ia akan bernanyi dengan terbata-bata, dan mengucapkan kata demi kata bahkan kelompok kata. Ketika rasa percaya diri tumbuh, anak akan mengembangkan kemampuannya untuk membedakan kata-kata yang bunyinya hampir sama. Bukan hanya itu, dalam syair lagu tersebut terkandung pembelajaran

untuk mengenal bilangan sehingga anak dapat membedakan mana satu dan mana dua. Kualitas pengulangan yang umum sering dipakai dalam lagu anak-anak Indonesia yang memiliki efek mendalam dan susunan katakatanya sederhana dan menyenangkan serta dapat memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk mengucapkan katakata yang sama. Di samping itu dalam lagu anak Indonesia terdapat upaya penanaman budi pekerti. Antara lain rasa hormat yang tinggi kepada orang tua, cinta kasih kepada sesama, ucapan syukur kepada Tuhan dan sebagainya yang diungkapkan dalam syair lagu berjudul “Kasih Ibu” berikut ini. Kasih ibu kepada beta Tak terhingga sepanjang masa Hanya memberi tak harap kembali Bagai sang surya menerangi dunia Lagu Anak Masa Kini Kalau kita perhatikan perkembangan lagu anak-anak Indonesia saat ini sudah mengarah pada suatu trend yang hampir tidak berbeda dengan lagu orang dewasa. Nuansanya juga menampilkan jenis musik rock dan slow rock. Ini tentunya tidak sesuai dengan pembentukan karekter anak usia dini. Belum lagi kata-kata yang digunakan cukup kompleks dan sarat makna. Orang dewasa pun belum tentu memahaminya, apalagi anakanak. Bila tidak disikapi secara hatihati, lagu ber-trend itu secara perlahan-lahan tapi pasti akan membentuk karakter yang tidak kita

harapkan. Pembentukan karakter anak sejak dini sangat perlu kita lakukan baik melalui jalur sekolah maupun luar sekolah. Kepedulian kita untuk mengembangkan karakter anak menjadi generasi yang tangguh bukanlah pekerjaan gampang. Seluruh komponen dalam sistem pendidikan semestinya secara langsung turut memberikan andil. Demikian juga halnya tentang penciptaaan lagu anak-anak Indonesia perlu mengarahkan ritme dan syairnya pada nilai-nilai yang lebih edukukatif. Konfusius dari Cina mengungkapkan, “Pemandangan yang terindah di dunia adalah apabila seorang anak yang melangkah di kehidupan ini dengan penuh percaya diri setelah kita menunjukkan jalannya.” Ungkapan ini penuh dengan makna bahwa dengan petunjuk yang diberikan kepada anak dengan benar akan melahirkan sekumpulan moral positif kepada anak dengan memberikannya kasih sayang, toleransi dan rasa hormat itu akan berdampak pada sikap anak. Pepatah Cina kuno mengatakan anak itu ibarat sebuah kertas putih, siapapun yang pernah melewatinya pasti akan memberikan berkas sepanjang hidupnya. Karena itu, mulai sekarang dalam perkembangan anak menuju kedewasaan harus dimulai dengan nyanyian yang bernilai edukatif sejak dini supaya membekas selamanya dan terbawa hingga ia dewasa dan mandiri.***


12 SENIN 28 JANUARI 2013

Profil

Atlit-atlit dayung Tanjungpinang yang tergabung dalam Gurindam Club Tanjungpinang. Prestasi mereka cukup membanggakan dan mampu membawa nama Tanjungpinang dan Kepri ke tengah persaingan dunia dayung nasional dan internasional

FOTO-FOTO:ISTIMEWA

Rubaitul Halifah (Liva), Pelatih Kayak Kano Kota Tanjungpinang

“MIMPI SAYA TANJUNGPINANG

Punya Atlit Dayung Handal” M

Rubaitul Halifah

IMPI besarnya, ingin menjadi seorang prajurit TNI Angkatan Laut. Karena itu dia begitu ambisius ketika ada peluang untuk ikut test masuk yang dijaring melaui Korps Wanita Angkatan Laut (Kowal). Namun, ternyata jalan hidupnya tidak digariskan untuk mengabdi pada dunia prajurit. Meski dia sudah berupaya keras, apa daya impian itu kandas di tengah jalan. Dia gagal dalam tes Kowal yang diikutinya di Surabaya saat itu. Dialah Rubaitul Halifah atau yang akrab dengan panggilan Liva. Dia bukan seorang diva tetapi kemampuannya di dunia olah raga khususnya dayung tidak bisa dianggap enteng. Meski gagal masuk sebagai anggota prajurit wanita Angkatan Laut, berkat ketangguhannya di dunia dayung, Liva dilirik oleh kesatuan yang dulu sempat dia impi-impikan untuk masuk ke dalamnya. Ya, Liva beberapa kali ditawari oleh TNI Angkatan Laut di Surabaya untuk menjadi atlit dayung binaan. Namun, Liva, sama sekali tak bersemangat menyambut tawaran itu. Katanya, untuk apa berkarya di daerah orang. Lebih baik, ia pulang ke Tanjungpinang. Akhirnya, Liva pun mengemas kopor, beli tiket pesawat dan angkat kaki pulang ke Tanjungpinang. Ia pun berusaha membangun sisa semangatnya, setelah impian besarnya itu kandas di tengah jalan. Satu-satunya pengobat kekecewaan Liva setelah gagal tes Kowal, tak lain adalah menekuni olah raga dayung/ kayak kano. Bercerita tentang kayak kano, Liva memulai olah raga air itu, sejak duduk di bangku SMP kelas 1, tepatnya tahun 1990 lalu. Kenangan terindahnya di cabang

olah raga ini, ketika mengikuti event kayak kano double putri. Ia sempat berebut piala dengan rekan duetnya waktu itu. “Namanya Citra. Usai tanding, kan dapat piala. Terus kami saling iri. Ingin menyimpan piala tersebut. Akhirnya untuk keadilan, piala itu disimpan di sekolah. Terus, ayah bilang kalau mau piala sendiri, ikut event dayungnya yang single. Makanya, mulai sekarang yang gigih ya berlatih. Biar jadi atlit handal kebanggaan Tanjungpinang,” kenang Liva. “Pokoknya sejak saat itu, saya bertekad keras untuk berhasil meraih prestasi kayak kano,” imbuhnya penuh antusias. Sebagai penyemangat, ayah Liva membelikan skipping. Terus dibuatkan barbel dari semen untuk latihan fisik. Makannya puding telor ayam kampung, dan makan sumsum kambing. “Dulu, ayah suka sibuk membangunkan saya saat subuh. Ayo bangun....bangun....subuhan. Terus kita latihan skipping bersama,” katanya mengingat lagi. Kata Liva, kesuksesannya menekuni olah raga dayung/ kayak kano, tak lepas dari dukungan orang tuanya. “Pokoknya, waktu saya mulai menekuni kayak kano ini, ayah yang paling bersemangat agar saya berhasil di olah raga ini. Ibu juga sih. Semua tak luput dari doa restu ortu,” katanya. Kejuaraan demi kejuaraan olah raga air ini terus diraihnya hingga ke puncak prestasinya mengharumkan nama Kepri di ajang kejuaraan dayung se-Asia yang berlangsung di

Kuala Lumpur, pada 2003 silam, dengan membawa pulang perak. “Saat itu usia saya masih 25 tahun,” sebutnya. Di event lokal, Liva jadi langganan juara 1 Dragon Boat Race sejak

tahun 1999-2002 untuk kategori single putri dan double putri. Sekarang, Liva merasa tak muda lagi bergelut di cabang olah raga ini. Lalu, bukan berarti ia melepas semua kenangan tentang kayak kano. Untuk tetap mengabadikan kisahnya itu, Liva mencoba membangun mimpi baru lewat sebuah club dayung yang diberinya nama Gurindam Club Kota

Tanjungpinang. Prestasi atlit Gurindam Club yang dibinanya, bisa dibilang cukup membanggakan. Betapa tidak, tahun 2010, berhasil merebut juara 1 single putri, juara 1 double putra, juara 3 single putri dan juara 3 single putra. Cerita tentang clubnya, kata Liva, Gurindam Club Kota Tanjungpinang yang beralamat di Jalan Agussalim Anjung Cahaya, Tepi Laut itu, berdiri berkat bantuan Pemko Tanjungpinang. “Saya salut dengan perhatian pemerintah terhadap olah raga kayak kano. Segala fasilitas yang dibutuhkan, alhamdulillah dibantu Pemerintah kota Tanjungpinang, saat Dra Hj Suryatati masih memimpin. Begitu juga dengan perhatian KONI. Saya bangga dan begitu bersemangat ingin membesarkan olah raga kayak kano ini. Apalagi dengan dukungan dari semua pihak, tentu akan menambah semangat dan tekad saya untuk terus berjuang menjadikan atlit dayung Tanjungpinang, atlit yang handal,” katanya. Untuk itu, Liva benar-benar selektif dalam membina atlit-atlit kayak kanonya itu. “Mereka yang tak serius, saya minta untuk mundur dari club. Saya tegaskan ke mereka, yang ikut bergabung di club gurindam adalah mereka-mereka yang serius

dan punya tekad untuk jadi atlit handal. Jadi, yang niatnya main-main atau hanya iseng, lebih baik jangan bergabung disini. Saya harus tegaskan hal itu pada mereka, agar mereka juga punya tekad bahwa jadi atlit handal itu harus menjadi tekad utama mereka,” tandasnya lagi. Satu hal yang kerap ditegaskan Liva, disiplin latihan, itu kunci utama menuju kemenangan dan sukses. Tanpa dilandasi disiplin, tidak akan pernah bisa meraih impian menjadi atlit handal. Ke depan, Liva berharap Tanjungpinang punya atlit handal di cabang olah raga dayung/ kayak kano. Bukan hanya itu, olah raga dayung ini akan menjadi salah satu andalan Kota Tanjungpinang, yang bisa menambah kunjungan wisatawan. Tahun 2013, menjadi harapan baru bagi Liva dan club yang dibinanya itu. Bantuan 5 unit perahu dari Menpora, belum lama ini, menambah semangat Liva dan atlitnya. “Kami tak menyangka, Menpora memberi bantuan perahu 5 unit. Tiga unit sepanjang 9 meter yang digunakan untuk 12 pendayung dan 2 unit sepanjang 12 meter untuk 22 pendayung,” jelasnya. Ia bersyukur, dengan adanya bantuan tersebut, tentu akan menambah semangat dirinya dan juga atlit Gurindam Club. Apalagi, saat ini sedang persiapan menuju Popnas di Jakarta, pada September nanti. Ada 25 atlit Gurindam Club yang saat ini sedang digembleng dan dilatih fisiknya. Ia juga mohon doa restu kepada masyarakat Tanjungpinang, agar atlit dayung Gurindam Club bisa mengharumkan nama Tanjungpinang pada Popnas mendatang. (desi)


13 SENIN 28 JANUARI 2013

TAISO DAN AMANAT PAHLAWAN SEROJA "INI gara-gara BUMN," ujar Perdana Menteri Kay Rala Xanana Gusmao. Baca di www.kepribangkit.com

Welcome Beladau! Sebuah “belati” dari Riau mempekuat armada tempur TNI Angkatan Laut Indonesia. Belati itu bernama KRI Bedalau-643. MENHAN Purnomo Yusgiantoro akhirnya meresmikan Kapal Cepat Rudal (KCR)-40 ketiga buatan PT. Palindo Marine Shipyard Batam, Jum’at, 25 Januari 2013 lalu. Sebuah kebanggan dan pembuktian diri anak bangsa kepada dunia. Indonesia akan membuktikan diri mengulang sejarah, menjadi negara maritime dengan kekuatan pasukan tempur dan armada laut yang

Bersambung ke Hal...14

Celoteh Patrick F.KB

Sejumlah Proyek PU Batam Melenceng Plang pengerjaan proyek Dinas Pekerjaan Umum Kota Batam, besi yang digunakan dan akses jalan SMPN 31 Anggrek Sari

BATAM (PK) Sejumlah proyek Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Batam diduga melenceng. Selain itu, Dina PU Kota Batam juga diduga tidak efektif dalam menangani program pembangunan, rehabilitasi dan pemeliharaan jalan serta jembatan pada tahun anggaran 2012. Indikasinya, banyak ditemukan kejanggalan dan penyimpangan dalam pelaksanaanya. Serta, tata pelaksanaan proyek dan mekanismenya tidak sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan.

Investigasi Putra Kelana menunjukkan sejumlah proyek itu melenceng dari spesifikasi. Diantaranya proyek Dinas PU Kota Batam yang diduga melenceng itu adalah paket proyek pembangunan peningkatan jalan menuju SMPN 31 Anggrek Sari Batam. Seharunya yang dibangun adalah jalan akses menuju SMPN 31 Anggrek Sari Batam. Tapi ternyata, yang dibangun oleh PT. Hadi Lestari sebagai kontraktor pemenang tender proyek, bukan jalan menuju

SMPN 31 Anggrek Sari Batam Center, melainkan jalan lingkungan perumahan Anggrek Sari. Proyek senilai lebih dari Rp 1 miliar rupiah itu adalah pembuatan perkerasan jalan beton (rigit). Sebagai sebuah pekerjaan pengecoran, sudah pasti harus menggunakan besi cor. Nah, besi cor yang digunakan dalam proyek diameter pembesian (besi tulangan) itu menurut spesifikasi haruslah diameter besi 8 milimeter (0,8 cm), tapi yang terpasang besi 8 milimeter banci

(tidak full). Ini saja juga merugikan negara. Sehingga, total kerugian negara akibat proyek ini, diduga mencapai sekitar Rp300 juta. Sumber Putra Kelana yang paham mengenai konstruksi dan teknik sipil mengungkapkan, proyek proyek pembangunan peningkatan jalan menuju SMPN 31 Anggrek Sari Batam ini harusnya menggunakan aspal shear (aspal cair) yang berfungsi untuk menjaga elastisitas jalan. “Ini saya lihat tidak ada aspal shearn-

ya,” ungkap sumber itu. Yang lebih aneh lagi, seharusnya di atas beton jalan yang sudah dibangun itu juga ditutup dengan aspal. Tapi yang diaspal hanya akses jalan di Perumahan Anggres Sari Blok D Batam Center, yang “kebetulan” pas melintasi di depan rumah anggota dewan yang terhormat, Ruslan Kabolatov. Itulah salah satu keanehan proyek ini. Sayangnya, keanehan proyek

Gaji Ronaldo 1 Hari = Gaji Saya 11 Tahun!! KONON kabarnya, bintang sepakbola asal Portugal Cristiano Ronaldo mendapat gaji dari klub tempatnya bermain, Real Madrid paling kurang 12 juta euro per tahun. Dengan kurs 1 euro Rp. 12.000,- saja, maka pemain yang kondang dengan panggilan CR7 ini berarti menerima Rp. 144 milyar pertahun, atau Rp. 12 miliar perbulan, atau sekitar Rp. 400 juta perhari!

Bersambung ke Hal...14

Bersambung ke Hal...14

Menyingkap Misteri Kerry DIBALUT baju tahanan, wajahnya tak sanggup menyembunyikan rasa heran. Cuma sekejap, ya sekejap saja. Setelah itu, lelaki bertubuh ringkih itu sudah menguasai keadaan. Dan sebuah senyum pun tersungging di bibirnya, sembari mencoba mencari tahu. “Siapa ya?” Itulah bagian dari penggalan “perburuan” Putera Kelana mencari tahu siapa sebenarnya sosok Kerry Bin Kasan. Karena pria berusia 50 tahun yang saat itu mendekam di rumah tahanan (rutan) Baloi Batam itu menyimpan ceruk misteri yang dalam. Bahkan, dalam perbincangan di dalam Rutan Baloi Batam, Senin, 21 Januari 2013 pukul 11.00 WIB lalu, misteri itu pun belum sepenuhnya tersibak. Kerry penuh misteri. Hampir sebulan ini sosok Kerry begitu menarik perhatian media massa lokal Batam. Sayang-

nya, pria yang fasih berbahasa Indonesia dengan logat Melayu itu menarik perhatian media bukan karena prestasi atau kontribusi positif. Sebaliknya, dia adalah pesakitan yang kini sudah dua kali duduk di kursi terdakwa di Pengadilan Negeri (PN) Batam. Ya, dialah Kerry sang suami “luar negeri” yang menikahi Saliyati, secara siri. Lalu, kisah cinta Kerry-Saliyati inilah yang berakhir pedih. Mengantarkan mantan buruh bangunan di Singapura itu ke balik jeruji besi. Sekaligus, mengantarkan nyawa Stella Nicollete Hitipeuw, bocah berumur 9 tahun menemui Tuhannya. Stella tewas mengenaskan, terbakar akibat api cemburu di dada Kerry yang tak tertahankan lagi. Api cemburu itulah yang menyebabkan 44 rumah di rumah liar (ruli)

Dendam Itu Masih Ada DENDAM itu masih ada. Masih tersimpan rapi di dalam dada John dan Rustini orangtua Stella, gadis kecil 9 tahun yang tewas terpanggang akibat ulah Kerry Bin Kasan. Aroma dendam yang panas itu masih terasa ketika Putra Kelana menemui Rustini. “Ya maunya dihukum yang setimpal. Dihukum seberat-beratnya. Penjara seumur hidup atau minimal 20 tahun lah,” luapan amuk dari dada Rustini yang disampaikan kepada Putra Kelana, pekan lalu. Meskipun Rustini sudah tampak tegar dan tenang, peristiwa kebakaran yang merenggut nyawa putri tunggalnya itu sempat membuat Rustini shock. Sementara suaminya, John juga masih menyimpan amarah itu. Meskipun tampak sekali dia berusaha menenangkan dirinya sendiri. “Sekarang sudah ikhlas. Dulu shock lah. Sedih banget. Nangis-nangis terus berhari-hari.

Bersambung ke Hal...14

MenhanRI, Purnomo Yusgiantoro memberi keterangan

Menhan ”Jemput” Kapal Patroli Buatan Batam Kerry ketika ditahan dan ketika menjalani persidangan. Beberapa petugas mengevakuasi korban kebakaran akibat ulah Kerry di rumah liar Seraya.

Bersambung ke Hal...14 F.DOK

Perihnya Menikahi Perempuan Indonesia

BATAM (PK) Ada letupan perih dari mulut Kerry Bin Kasan ketika menuturkan pengamalan rumah tangganya dengan perempuan Indonesia, Saliyati. “Saya

F.IST

tertipu, dia ngaku perawan, tapi....” begitu sepenggal kisah Kerry tentang istrinya, Saliyati. Kepara Putra Kelana, Kerry bertutur se-

cara jujur bagaimana dia merasa benarbenar tertipu dengan perempuan Indonesia. Tentu tidak semua perempuan Indonesia berperangai seperti Saliyati, bukan? Tapi nasib yang dialami Kerry sungguh malang, tentu saja jika kisah Kerry itu benar dan jujur. Mulai dari kekecewaan soal keperawanan. Sungguh ini tidak ada kaitannya dengan Kang Aceng, Bupati Garut yang sudah dipaksa lengser karena nikah semalam, juga gara-gara soal keperawanan. “Tapi saya terima dia apa adanya, saya biayai anaknya sekolah, tapi dia malah selingkuh. Sejak saya di sini, tidak pernah istri saya itu menjenguk,” curhat Kerry. Tidak hanya itu, penderitaan lelaki yang sudah mulai lusuh itu semakin sempurna dengan tidak adanya keluarganya di Singapura yang menjenguk. Semuanya seolah memandang Kerry telah hilang. Hanya beberapa temannya di Batam, dan Duta Besar dari Singapura. “Duta Besar Singapura ada dua kali datang. Kakak tidak ke sini, takut kalau ada warga yang menyerang,” tuturnya tenang. Sebelum menikah dengan Salihati yang

Bersambung ke Hal...14

BATAM (PK) Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Purnomo Yusgiantoro “menjemput” kapal patroli buatan Batam, Jum’at, 25 Januari 2013 di Pelabuhan Cargo Batu Ampar Batam. Kapal itu adalah KCR (Kapal Cepat Rudal) 40 yang diberi nama KRI Beladau-643. KRI Beladau-643 ini memiliki spesifikasi teknologi tinggi dengan panjang 44 meter, lebar 8 meter dan tinggi 3,4 meter. Kapal ini mampu berlayar dengan kecepatan 35 knot dan akan dilengkapi dengan peralatan tempur lainnya. “KRI Beladau 643 ini semoga dapat memperkuat alutsista TNI AL, khususnya Koarmabar untuk menjaga kesatuan NKRI,” ungkap Menhan Purnomo Yusgiantoro saat meresmikan pengoperasian KRI Beladau-643. Kapal ini adalah kapal perang KCR 40 ketiga buatan Batam yang telah memperkuat jajaran peralatan tempur TNI AL. Sebelumnya telah “dijemput” KRI Clurit 641, April 2011 dan KRI Kujang 642, Februari 2012 lalu. Hadir dalam peresmian kapal KRI Beladau 643 ini, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, Kasal Laksamana Madya TNI Marsetio, Irjen Kemenhan Laksmana Madya TNI Sumartono dan sejumlah anggota Komisi I DPR RI. (mirza)

Ansar Tak Ada Lawan

BERDASARKAN voting kandidat calon Gubernur Kepri 2015 di www.kepribangkit.com, hingga terhitung Minggu, 27 Januari 2013, Ansar Ahmad masih teratas. Voting yang belum lama diadakan ini ternyata cukup diminati pembaca. Kami menggunakan sistem satu IP (internet protocol) untuk satu vote. Jadi, satu IP tidak bisa memberi vote dua kali. Dari 221 visitor, Ansar Ahmad, memimpin dengan perolehan 114 dukungan atau 52 persen. Lalu ada nama Wakil Gubernur Kepri, HM Soerya Respatiano. Dia memperoleh 35 suara atau 16 persen. ***


14 SENIN 28 JANUARI 2013

www.kepri bangkit.com

Jumlah Dana Hibah UMRAH Tak Jelas TANJUNGPINANG (PK) Hingga sekarang ini berapa nilai dana hibah dari APBD Kepri ke Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) tidak diketahui dengan jelas. Bahkan, anggota DPRD Kepri dari komisi yang membidangi pendidikan, dr Jusrizal pun tidak mengetahui nilai dana hibah tersebut. Begitu juga anggota dewan dari komisi anggaran, juga tidak mengetahui kejelasan dana hibah tersebut. “Setahu saya memang ada, tapi karena ini jenisnya hibah. Maka semua data ada di Komisi II yang bermitra dengan BKKD Kepri yang notabenenya sebagai pengelola dana hibah. Coba tanya ke mereka (komisi II, red),” katanya menyarankan. Namun, sejumlah anggota Komisi II yang ditanyai mengenai persoalan dana hibah ini juga mengaku tidak tahu. Bahkan, Yudi Carsana yang duduk di Komisi Bidang Penganggaran DPRD Kepri, mengatakan seharusnya UMRAH

tidak perlu lagi mendapat dana hibah, karena mereka sudah menjadi Peguruan Tinggi Negeri (PTN). “Harusnya memang tidak boleh lagi diberi anggaran. Selain sudah PTN, mereka juga membebani APBD Kepri. Coba tanya ke Komisi IV,” jawab Yudi sambil melemparkan lagi soal ini ke Komisi Bidang Pendidikan. Ditelusuri ke beberapa anggota Komisi II lainnya, jawaban tidak tahu juga terlontar dari para legislatior DPRD Kepri. Seperti yang disampaikan Suryani, bahwa kenapa dana hibah ini misterius angkanya, karena nominal yang dibahas di komisi II dalam bentuk umum dan tidak dirinci secara detail. “Mungkin memang ada, tapi jujur saya tidak tahu. Apalagi setelah APBD Kepri 2013 dievaluasi Mendagri, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri tidak pernah menyampaikannya lagi ke kami,” sebutnya. Setali tiga uang dengan Suryani, ang-

gota Komisi II lainnya, Saidul Khudri juga berpendapat sama. Menurutnya, dana hibah secara rinci diketahui oleh Badan Anggaran (Banggar) DPRD dan bukan di komisi II. Meskipun demikian, ia tetap memaklumi UMRAH yang masih berharap dana hibah dari APBD Kepri. Dari informasi yang diterima koran ini sebelumnya, disampaikan bahwa sejak dinegerikan pada tahun 2011 silam, universitas ini masih disuplai dana dari APBD Kepri, dalam bentuk dana hibah. Bantuan itu dinilai salah seorang dosen sebagai beban APBD Kepri. Padahal universitas ini sudah berstatus negeri. “Sebenarnya banyak persoalan di kampus kami ini. Pertama, kampusnya negeri tapi ditanggung APBD demi membayar gaji para karyawan dan dosen yang statusnya masih swasta. Kedua, sampai sekarang besaran dana hibah dari APBD Kepri itu tidak diketahui

Welcome Beladau! Sambungan dari halaman 13 kuat. Karena anak bangsa ini sudah mampu memproduksi sebuah Kapal Rudal Cepat (KCR) dengan standar militer internasional. Dan “belati” itu diberi nama lambung KRI Beladau643. Ini adalah KCR ketiga buatan anak negeri di Batam. KRI Beladau-643 merupakan kapal cepat dengan teknologi tinggi, memiliki spesifikasi panjang 40 meter, lebar 8 meter, tinggi 3,4 meter dan sistem propulasi fixed propeller 5 daun. KCR 40 mampu berlayar dengan kecepatan 30 knot. Belati asal Batam ini terbuat dari baja khusus bernama high tensile steel pada bagian lambung. Baja hight tensils steel merupakan produk dalam negeri yang diproduksi PT Krakatau Steel. Sementara untuk bagian atasanya menggunakan aluminium alloy sehingga memiliki stabilitas dan kecepatan yang tinggi jika berlayar.

Kapal ini juga dilengkapi dengan sistem persenjataan modern (sewaco/ sensor weapon control), di antaranya meriam kaliber 30 mm enam laras sebagai close in weapon system (CIWS) atau sistem pertempuran jarak dekat dan rudal anti kapal buatan China C705. Kehadiran KRI Beladau-643 akan memperkuat Alutsista TNI AL. Dan akan hadir lagi KCR lain yang pada beberapa tahun mendatang. Memang sudah seharusnya, negeri ini menghabiskan energinya hanya untuk berpolemik urusan politik yang mahal. Menghabiskan ratusan miliar bahkan triliunan rupiah hanya untuk kedudukan. Alihkan energy itu untuk membangun kekuatan tempur yang pada gilirannya akan mengangkat harga diri anak bangsa ini di mata dunia. Sudah, lupakan saja politik yang mahal itu. Saatnya anak bangsa ini menghajar habis praktik korupsi yang terbukti jelas-jelas telah memiskinkan

anak bangsa ini secara massif. Ini memang bukan pekerjaan mudah, bahwa sangat tidak mudah. Karena melawan korupsi di negeri ini hampir sama mengaputasi kaki, tangan bahkan kepala sendiri. Kembali ke KRI Beladau-643. Menurut Wikipedia, beladau adalah belati khas Indonesia. Pisau ini umumnya dikenal di Riau sampai Mentawai. Senjata ini merupakan senjata tikam dan senjata sayat. Panjang pisau ini biasanya sekitar 24 cm. Beladau bermata pisau tunggal atau bermata dua, bentuk pisau melengkung. Pisau dari gagang ke ujung semakin runcing dan melengkung ke suatu titik. Beladau memiliki punggung pusat. Tepi pemotongan adalah pada sisi cekung dari pisau. Gagang baladau ini terbuat dari kayu dan mengkilap, dengan ujung yang berbentuk menonjol seperti kacang. Selubung biasanya terbuat dari kayu dan berbentuk oval di bagian lintas tengah. So, welcome Beladau643!***

Gaji Ronaldo 1 Hari = Gaji Saya 11 Tahun!! Sambungan dari halaman 13 Jumlah yang fantastis jika dibandingkan dengan gaji saya. Sebagai abdi negara dengan pendapatan rata-rata sekitar Rp1,5 juta ditambah tunjangan lain-lain maka total gaji yang bisa saya kumpulkan sekitar Rp3 juta dalam sebulannya. Dalam setahun praktis gaji saya hanya berkisar Rp36 juta. Untuk mengumpulkan Rp400 juta saya harus bersabar menunggu sampai 11 tahun. Itupun dengan catatan puasa seumur hidup, atau semua kebutuhan hidup harus gratis tis tis tis, sehingga tidak mengutak-utik uang penghasilan! Tapi itulah kenyataan hidup. Rambut boleh sama hitam, tapi nasib bisa beda. Bahkan kadang bagai bumi dengan langit. Bicara soal nasib, kadang hati ini heran. Apa bedanya saya dengan Ronaldo? Wajah sama-sama ganteng. Rambut sama-sama ikal. Kulit sama-sama eksotis..Nah lho.. Usia, saya lebih unggul 3 tahun. Dia baru 27 tahun. Postur, cuma beda 4 cm lebih tinggi dari dia yang bertinggi 180 cm. Di pentas liga Spanyol, saya dan dia sama-sama aktif. Saya ‘aktif ‘ sebagai penonton setia lewat siaran televisi, dia aktif bermain dan sukses mengantarkan Real Madrid jadi klub hebat di dunia. Yang jelas, sama-sama manusia. Lalu, apa bedanya? Pertanyaan baru sedikit terjawab ketika seorang teman menyampaikan ulasan tajam, “Ronaldo dan loe sebe-

narnya tak jauh berbeda. Satu-satunya beda adalah cara dia dan loe bekerja. Ronaldo bekerja membesarkan dirinya dengan 1 otak di kepala untuk membentuk kecerdasan 2 otak di lutut kaki. Sedang loe bekerja membesarkan kepala dengan 2 otak di lutut kaki dengan mengabaikan kecerdasan 1 otak yang di diri loe punya.” Keterlaluan juga teman saya ini. Tapi, pikir punya pikir ada benarnya juga. Sedikit menghibur hati, (atau justru celakanya?), orang-orang yang bernasib seperti saya tak sedikit jumlahnya di Indonesia. Atau jangan-jangan ini pula yang membedakan secara keseluruhan bangsa Indonesia dengan Ronaldo yang notabene keturunan bangsa Portugal? Jadi ingat pada sejarah, ketika mbah moyang-nya Ronaldo, admiral Alfonso de Albuquerque mampir ke negeri ini 5 abad silam untuk mulai imperialismenya. Pantas saja, lebih dari 380 tahun orang Portugal sukses menancapkan cengkeraman kolonialisasinya di bumi nusantara. Kita kalah kecerdasan pemain, kalah pula dalam teknik dan taktik permainan layaknya pertandingan sepakbola. Bagaimana bisa menang Indonesia melawan bangsa Eropa? Jika sudah begini, bagaimana mungkin seorang seperti saya berani bermimpi menjadi selebriti, sedang untuk sekedar berlepas dari himpitan ekonomi saja sudah kembang-kempis setengah mati? Apalagi petani di negeri

ini yang sudah identik sebagai ‘komunitas dengkul-pacul,’ anak tiri di negeri agraris yang selalu menjadi ‘tumbal’ ekonomi dan teknologi-industri. Ironi dengan peran vitalnya sebagai sumber utama pemasok energi. Padahal, melihat tradisi makan masyarakat yang masih kuat, andai saja seluruh petani di negeri ini ngambek dengan memboikot tanam padi, niscaya sedan Mercy tak berarti lagi tanpa sepiring nasi. Lalu bagaimana negeri ini bisa berjaya jika keliru dalam menempatkan prioritas energi? ‘Ruh’ sebuah bangsa berasal dari tanah-air dan lautbumi? Kekuatan daya saing bangsa tercipta dari perpaduan energi fisik yang bersumber dari makanan berkarbohidrat seperti nasi dengan kecerdasan otak yang bersumber dari makanan berprotein seperti ikan. Entah dari mana harus mengurai dan memulainya. Mungkin sama seperti nasib yang mencegah saya bermimpi, bangsa ini butuh waktu yang cukup lama untuk sekedar bermimpi menjadi bangsa yang besar. Meski itupun bukan hal yang mustahil. Saya butuh waktu 11 tahun untuk menyamai gaji Ronaldo dalam 1 hari bekerja. Maka mungkin Indonesia butuh waktu 40 tahun lagi untuk bisa menyamai bangsa Eropa sana. Tapi semua itu bisa juga berbeda, jika pada pilpres 2014 nanti tampil RI1-7 yang cerdas belajar dari kesuksesan fantastis CR7! Semoga...

Menyingkap Misteri Kerry Sambungan dari halaman 13 Seraya Batu Ampar Batam hangus, 21 Agustus 2012. Sejak itu, sosok warga negara Singapura ini selalu menjadi perhatian publik Batam. Kok bisa warga negara Singapura membakar rumah warga Indonesia. Jika dilihat sebagai satu “serangan senyap”, maka apa yang dilakukan Kerry telah berhasil. Hanya saja, dia gagal melakukan “escape”. Tapi jika dilihat dari sisi nyali, Kelly cukup bernyali. Bayangkan, kita kita melalukan hal yang sama di negara tetangga, Malaysia, misalnya. Bisakah hal ini terjadi dengan modal nyali yang pas-pasan? Pertanyaannya, darimana Kerry mendapatkan tempaan nyali yang sedemikian hebat itu? Sebuah kabar sampai ke Putra Kelana, bahwa sesungguhnya Kerry bukanlah benar-benar seorang kuli bangunan di Singapura. Dia memiliki jaringan dengan kelompok gengster Singapura. Benarkah? Sayangnya, tidak mudah mengorek info ini dari seorang Kerry. *** Kerry Bin Kasan. Lelaki berusia 50 tahun, badannya sedikit kurus dan rambutnya sudah memutih. Beginilah cerita Putra Kelana mengunjungi Kerry di rumah tahanan (rutan) Baloi.”Mau mengunjungi siapa,” sapa petugas dengan sopan. Setelah nama Kerry bin Kasan disebut, petugas langsung mengakses data Kerry bin Kasan dengan cekatan. Sebuah monitor computer yang di pasang di depan pintu loket menampilkan data

Kerry bin Kasan. “Benar yang ini,” tanya petugas lagi. Setelah mengiyakan,petugas penerima menyerahkan selembar kertas yang harus diisi oleh setiap pengunjung. Nama lengkap, usia, jenis kelamin, alamat, nomor kartu identitas seperti KTP atau SIM, nama penghuni rutan yang akan dikunjungi beserta kasusnya, dan hubungan pengunjung dengan tahanan, semua harus diisi lengkap. Pengunjung juga harus melakukan foto ditempat pada kamera computer yang sudah tersedia. Identitas beserta foto akan dicetak pada selembar kertas ijin untuk dibawa masuk ke dalam ruang tahanan. Barang bawaan untuk tahanan harus diperiksa petugas. Mereka jugalah yang mengantarkan kepada tahanan. Pintu besi kokoh tertutup rapat. Di sampingnya, terdapat tombol bel. Ketika tombol ditekan, petugas akan membukakan pintu dan memeriksa selembar kertas ijin. Wartawan Putra Kelana pun dipersilahkan masuk. Pintu di buka dan ditutup kembali sesegera mungkin. Wartawan Putra Kelana pun berjalan menuju ke dalam. Sampai di dalam, ruang tahanan masih belum tampak. Yang ada hanyalah lemari locker besi dan polwan yang berjaga, duduk di sebuah kursi dengan satu meja. Polwan ini pun juga meminta pengunjung untuk memperlihatkan surat ijinnya. “Siapa yang mau dikunjungi? Kasusnya apa? Hubungan dengan tahanan apa?” tanya Polwan menyelidik, sambil memeriksa seluruh pakaian pengunjung dengan teliti.

“Saya mau mengunjungi Kerry bin Kasan, tersangka penyebab kebakaran 43 rumah di ruli Seraya. Saya temannya,” jawab wartawan Putra Kelana. Polwan itu kemudian menyerahkan sebuah kunci locker untuk menyimpan tas pengunjung. Wartawan Putra Kelana pun kembali melangkah menuju sebuah pintu yang beberapa meter di depannya. Tampak sebuah ruangan yang penuh orang. Ada sebuah warung kecil yang menjual aneka makanan, perlengkapan mandi dan mencuci pakaian. Di depannya, tampak kerumunan pengunjung tahanan yang sedang berbincang-bincang dengan tahanan yang sedang dikunjunginya. Para tahanan berdiri berjejer di balik jeruji besi, dengan pakaian tahanan berwarna biru tua. Rambut mereka dipotong cepak. “Saya mau bertemu Kerry bin Kasan,” ujar wartawan Putra Kelana kepada penjaga. Petugas penjaga pun memanggil Kerry. Wartawan Putra Kelana sempat harus menunggu sekitar 5 menit. “Siapa ya,” tanyanya. Wartawan Putra Kelana pun menjawab, “Saya yang bertemu dengan Pak Kerry di persidangan kemarin. Masih ingat saya?” Kerry pun akhirnya paham. Dia mengiyakan sambil tersenyum. Bincang-bincang pun terjadi. Selama bincang-bincang, Kerry sering tersenyum, dengan lemah lembut, dan tenang. Bahasa Indonesianya fasih, namun logat melayunya masih kental. Beberapa kosa katanya pun masih campurcampur. (nurul)

besarannya,” ucap salah satu dosen tetap di universitas itu kepada Tanjungpinnag yang meminta namanya tidak dikorankan. Ia mengatakan, sebenarnya universitas negeri pertama di Kepri ini sudah mendapat suntikan dana dari APBN murni 2012, nilainya sekitar Rp74 miliar. Namun, dana ini tidak bisa dipergunakan bagi gaji dan tunjangan dosen serta pegawai. Karena seluruh staf kampus, kecuali rektor bukan berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS). “Mulai dari Pembentu Rektor (Purek)

I, dekan, dosen dan staf tata usaha semuanya swasta, termasuk saya. Nah persoalannya, hibah APBD Kepri kami tidak tahu masih ada atau tidak? Kedua, kalaupun tidak ada, kami nanti akan dibayar pakai apa? Soalnya APBN yang puluhan miliar tidak bisa dipakai sama sekali,” ungkapnya. Menurutnya, masalah ini tidak terlepas dari peran rekor dan pemerintah daerah yang kurang memperjuangkan nasib pegawai serta dosen lainnya, untuk menjadi pegawai negeri. “Kalau sudah pegawai negeri, per-

soalan sudah terjawab. Karena pertama, APBD bisa disetop dan seluruh kebutuhan di UMRAH ditanggung APBN. Sekarang, sudahlah ditanggung APBD, besaran dana hibahnya juga misterius. Dan sudah pasti angkanya miliaran rupiah,” tegasnya. Lebih jauh diterangkannya, persoalan dana hibah ini bukan hanya yang tahun 2013 ini saja. Akan tetapi, dana hibah sebelum-sebelumnya juga belum tuntas pertanggung jawabannya. Khsusunya dana hibah ketika UMRAH belum berubah menjadi PTN. (TP/fik)

Aneh, Korban Kecelakaan Jadi Tersangka BINTAN (PK) Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Barang kali itulah kiasan yang tepat yang dialami oleh keluarga Siti Aisah (18) (bukan Maisah, seperti yang diberitakan sebelumnyared), korban kecelakaan di KM 57 Bintan beberapa waktu lalu. Bagaimana tidak, sudah nyawa Siti Aisah melayang karena tewas dalam kecelakaan lalu lintas tersebut kini datang selembar surat dari Polres Bintan yang menyatakan Siti Aisah sebagai tersangka dalam kecelakaan tersebut. Siti Aisah kabarnya dijadikan tersangka karena dianggap melanggar Pasal 310 Ayat (4) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. “Saya juga bingung, korban sudah meninggal dalam kecelakaan itu teta-

pi koq masih dijadikan tersangka,” ujar salah seorang keluarga korban yang namanya enggan disebutkan, Kamis (24/1). Seperti yang diberitakan sebelumnya, Siti Aisah tewas dilindas truk bermuatan tabung gas elpiji di KM 57 arah Tanjunguban. Akibat kecelakaan tersebut, Siti Aisah meninggal di tempat karena luka yang cukup mengenaskan. Sementara itu Kanit Laka Satlantas Polres Bintan, Ipda Junaidi, ketika dihubungi mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan dan penyidikan kasus tersebut. “Kita masih terus melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi, melaksanakan olah TKP (tempat kejadian perkara), dan mengumpulkan barang bukti yang ada. Dari halhal yang telah dilakukan tersebut, kon-

struksi hukum untuk kejadian kecelakaan itu, akan kita simpulkan nantinya,” kata Junaidi. Namun ketika ditanya tentang penetapan korban Siti Aisah yang dijadikan tersangka, Junaidi menegaskan pihaknya bekerja secara professional dan transparan dalam menangani kasus tersebut. “Kita tidak membela si A atau si B. Penanganan kasus ini kita lakukan sesuai data di lapangan. Dan penanganannya belum selesai jadi jangan kemudian dijustifikasi seperti itu,” jelasnya berkelit. Sopir lori yang membawa tabung gas yang menabrak Siti Aisah juga masih dalam pemeriksaan. Kabarnya sang sopir bertanggung jawab penuh atas kecelakaan tersebut dengan membantu sepenuhnya keluarga korban. (yon)

Pagar Menuju Jembatan Engku Puteri Harus Dirobohkan TANJUNGPINANG (PK) Pagar kayu masih tegak menantang di tengah jalan menuju Jembatan Engku Puteri Tanjungpinang. Pagar yang dipasang Djodi Wirahasikusuma tersebut terkesan menggambarkan sebuah arogansi oknum pengusaha yang meremehkan kewibawaan pemerintah. Karena itu sudah semestinya Pemko Tanjungpinang mengambil sikap tegas dengan merobohkan pagar kayu yang menghalangi lalu lintas kendaraan di jalan tersebut. “Pemko Tanjungpinang jangan diam saja. Robohkan pagar ini karena jelas, pagar didirikan di atas jalan umum,” kata Marwan, salah seorang pengendara kendaraan bermotor yang melintasi jalan menuju Jembatan Engku Pu-

tri, Rabu (23/1). Hal senada juga disampaikan oleh Irwan, warga Kota Piring. Ketika melewati jalan tersebut, Irwan mengaku hampir saja menabrak pagar kayu tersebut. “Ini yang punya tanah saya pikir tak tahu rasa terima kasih. Udah jalan diaspal dan dibangunkan jembatan, eh malah dipagar pula jalannnya. Kan malah jadi mahal tanahnya karena sudah diaspal oleh pemerintah,” kata Irwan. Irwan berharap Pemko Tanjungpinang jangan sampai kalah dengan si pemilik lahan. “Pemko jangan kehilangan wibawanya. Pagar ini harus segera dirobohkan. Kasihan warga yang lewat jalan ini di malam hari, bisa saja mereka menabrak pagar karena diban-

gun di atas jalan yang beraspal,” katanya. Anggota DPRD Tanjungpinang Asep Nana Suryana juga mendukung penuh langkah Pemko Tanjungpinang untuk merobohkan pagar tersebut. “Itu fasilitas umum yang harus segera ditindaklanjuti tentang keluhan warga. Kita mendukung kalau pagar di atas jalan tersebut dirobohkan saja,” kata Asep singkat. Djodi Wirahadikusuma selaku pemilik lahan yang memasang pagar kayu tersebut sejauh ini belum memberikan penjelasan. Beberapa kali HP Djodi dihubungi dalam posisi aktif namun tidak diangkat. Sudah semestinya Pemko Tanjungpinang bertindak tegas dan merobohkan pagar kayu tersebut. (yon)

Singapura Terlalu Pintar Patgulipat BATAM (PK) Pemerintah Provinsi Kepri yang kerap menerima kiriman limbah cair dari Singapura tampaknya harus lebih bersabar lagi. Karena hingga saat ini belum ada instrumen hukum yang bisa dijadikan alat untuk menekan pemerintah negara singa itu agara mau bertanggung jawab. Selain itu, karena Singapura terlalu pintar memainkan jurus patgulipat. “Singapura terlalu pintar patgulipat,” ungkap Utusan Khusus Presiden untuk Pengendalian Perubahan Iklim dan Ketua Dewan Nasiona Perubahan Iklim (DNPI) Indonesia, Rachmat Witoelar di sela-sela kegiatan Lokakarya Wartawan

bertema : Meliput Perubahan Iklim di Hotel Planet Nagoya Batam, Selasa, 22 Januari 2013. tegas mantan Menteri KLH (Kementerian Lingkungan Hidup) RI itu. Selain pintar patgulipat, Singapura juga sampai hari ini, dalam kaitan dengan implementasi kesepakatan Protokol Kyoto, masih masuk dalam katagori sebaga negara berkembang. Ada beberapa alasan yang mendasari negeri kaya itu mnasih dikatagorikan sebagai negara berkembang. Yaitu, karena Konsumsi energy perkapita pertahun yang masih rendah dan sejarah emisi Singapura yang masih masuk dalam katagori negara berkembang. (sas)

Rachmat Witoelar menjawab wartawan

F.SAIBAN

Sejumlah Proyek PU Batam Melenceng Sambungan dari halaman 13 senilai Rp 1 miliar ini masih belum terpecahkan. Karena ketika Putra Kelana mencoba mengkonfirmasi masalah

ini kepada Suratno, Pejabat Pembuat Komitmen Dinas PU Batam maupun kepada Wardi, Direktur PT. Hadi Lestari pemenang proyek tersebut, keduanya kompak sama-sama tidak mau

merespon. Pertanyaan konfirmasi yang sudah dikirimkan pun tak dijawabnya sama sekali. Sehingga, keanehan proyek ini pun masih tetap belum terpecahkan. (sas)

Perihnya Menikahi Perempuan Indonesia Sambungan dari halaman 13 merupakan perempuan asal Palembang itu, Kerry pernah menikah. Mantan istri dan seorang anaknya ada di Singapura. “Tetapi kami sudah tidak ada hubungan,” kisahnya. Kerry juga mengisahkan, sebelum kejadian kebakaran dia memberikan uang kepada Salihati Rp 8 juta. Uang itu untuk membiayai pengobatan orangtua Salihati yang sedang sakit. “Saya dikasih tahu teman-teman saya, dia jalan sama laki-laki. Waktu saya lagi di Singapura. Teman saya di sini banyak,”

ceritanya. Lebih lanjut Kerry menuturkan, dia sudah siap menerima apa pun segala kemungkinan hukuman yang akan dijatuhkan kepadanya. Kerry juga tak berhasrat menyewa pengacara manapun untuk mendampinginya. “Saya sudah tidak punya penghasilan lagi. Saya juga tidak mau merepotkan keluarga,” ujarnya. Kerry menuturkan, sebelum ditahan di Batam, dia bekerja sebagai buruh kasar serabutan di Singapura. Itulah pekerjaan terakhirnya setelah berhenti dari sebuah perusahaan swasta di Sin-

gapore sebagai teknisi. “Saya pasrah. Semua saya serahkan pada yang Kuasa,” katanya dengan nada tenang. Selama menikah dengan Saliyati, Kerry tinggal di Singapura. Mereka lebih banyak tinggal di Singapura daripada di Batam. Tempat tinggalnya yang ada di ruli Seraya merupakan milik keluarga. Rumah tersebut merupakan rumah semi permanen. “Saya bakar kasut (sandal) yang saya belikan untuknya. Saya sakit hati dia selingkuh. Saya tidak berpikiran ini akan mengakibatkan kebakaran,” akunya datar. ( n u r u l)

Dendam Itu Masih Ada Sambungan dari halaman 13 Saya sebenarnya juga sedih tapi harus berusaha tegar. Kalau saya tidak bisa tegar, siapa yang bisa menghibur istri saya,” ujar John. Rustini pun mengeluarkan selembar foto dari tasnya. Raut wajahnya tampak tenang namun matanya berkacakaca. “Ini anak saya, sudah besar kan,” ujarnya kepada Putra Kelana. Rustini pun berkisah. Ketika itu, jam 06.30 WIB pagi hari. Stella masih tertidur lelap. Suaminya sudah tidak ada di rumah sedangkan Rustini hendak pergi ke pasar. “Sepertinya dia masih ngantuk. Kasihan mau membangunkan. Jadi saya tinggalkan dia sendirian, saya kunci pintu kamar,” demikian Rustini meng-

isahkan. Rustini melanjutkan, ketika mendapatkan kabar rumahnya terbakar dia pun lari sekencang-kencangnya. Namun sesampai di rumah, dia mendapati api sedang bernyala dengan hebatnya membakar habis rumahnya dan rumah-rumah disekitarnya. “Saya mencari-cari Stella tapi nggak ketemu,” Rustini pun tak sanggup melanjutkan cerita. Dia hanya terdiam. Menurut cerita Tampubolon selaku RT di Seraya, Stella diketemukan sudah dalam kondisi hangus dengan posisi tertidur. “Kerugian total mencapai 1,5 miliar. Semua habis. Dokumen tidak ada yang selamat. Tapi pemerintah Singapura sampai saat ini tidak ada yang membantu,” ujarnya. Bantuan justru datang dari LSM dan

Pemerintah Kota Batam. Tampubolon mengatakan, warga korban kebakaran sudah mendapatkan bantuan pakaian pantas pakai dan sembako. “Kami menuntut pemerintah Singapura memberikan ganti rugi, minimal tali kasih. Kalau tidak mau ya tetap menuntut,” ujarnya. Yang lebih miris lagi, adik ipar Kerry, adik kandung Saliyati yang perempuan, awal Januari 2013 lalu juga sudah menikah lagi dengan warga negara Singapura. Dan siapa yang bisa menjamin kejadian serupa tidak akan terjadi lagi? “Iya, kabarnya begitu. Nama adik Saliyati saya tidak tahu. Mereka tinggal di Singapura,” ungkap Tampubolon tentang pernikahan adik ipar Kerry itu. (nurul)


Property

15 SENIN 28 JANUARI 2013

Promo Moment of Togetherness Informa Furnishings INFORMA Innovative Furnishings memberikan promo spesial berupa reward poin berganda. Promo ini diberikan dalam rangka menyambut tahun baru Imlek. “Lewat tema Moment of Togetherness ini, kami memberikan Double Point Reward, diperuntukkan khusus bagi anggota aktif kartu belanja Informa,” ujar Deputy Store Manager Informa Furnishings Batam, Jasrul Watman. Promo ini berlangsung mulai 23 Januari sampai 19 Februari mendatang. Double Point Reward ini

berlaku persyaratan, hanya dengan berbelanja minimal Rp3 juta sampai Rp30 juta, maka customer pemegang Informa Reward, akan mendapatkan bonus tersebut. “Ini berlaku untuk transaksi di seluruh departemen di Informa,” ujar Jasrul. Selain pemberian Promo Double Point, Informa juga memberikan harga promosi untuk aneka produk kebutuhan perayaan Imlek, seperti sofa diruang tamu dengan merek terkenal, ada juga

bed room, meja dan juga kursi, serta kebutuhan lainnya seperti matras, kamar tidur anak, hingga dekorasi rumah.Seluruh produk ini, kami beri diskon sampai 50 persen,” jelas Jasrul. Selain itu, bagi pemegang Informa reward juga akan mendapatkan keuntungan berupa pengiriman dan instalasi furnitur gratis, penawaran menarik di berbagai merchant, dan informasi terbaru tentang promo dan event. (BP/cha)

Sofa Diskon Sampai 70 Persen

CARNAVAL MALL

Cari Investor untuk Bangun Hotel CARNAVAL Mall, atau yang dikenal dengan sebutan mymart punya mimpi besar, mendirikan hotel di lantai 2. “Sekarang lantai 2 mal ini masih ada area sewa kosong sekitar 15 ribu meter persegi. Kalau dibuat hotel, bisa muat ratusan

kamar,” tutur Azhari Usman, direktur PT Sritama Jaya Perkasa, perusahaan yang mengelola Carnaval Mall. Tahun 2005 hingga tahun 2010 merupakan masa-masa suram mal perdana di Batam itu. Azhari sendiri waktu itu baru diangkat

menjadi pimpinan pengelola mal oleh PT Pusri di Palembang. PT Pusri adalah pemilik saham tertinggi di Carnaval Mall sejak tahun 1999. “Mal ini kami beli dari dana pensiunan pegawai Pusri,” terangnya.

Saat Carnaval Mall mulai menggeliat dengan berbagai terobosan. Mimpi terakhir mebuat hotel muncul. Azhari masih mencari investor yang mau bekerja sama dengannya untuk mewujudkan mimpi tersebut.(BP/fam)

HOME Solution memberikan harga spesial diskon sampai 70 persen untuk aneka jenis sofa. Promo ini berlak’u untuk pembelian aneka matras baik produk import maupun produk buatan nasional. “Berbagai promo spesial kami berikan, seperti sofa Novena seri Spar L-Shape kami beri diskon 55 plus 22 persen,” ujar Supervisor Home Solution Mentri Adi. Setelah diskon, sofa ini kini bisa didapatkan hanya Rp8.999.000, dan masih bisa dicicil hanya dengan membayar Rp749.917 dengan masa tenor minimal 12 bulan. “Kali ini, kami memberikan kemudahan kepada pelanggan, cicilan tidak lebih dari Rp1 juta perbulan, dan bunga 0 persen untuk seluruh jenis kartu kredit,” jelas Mentri. Menurut Mentri, sebelumnya, sofa yang terbuat dari kulit den-

gan bahan berkualitas ini dijual dengan harga Rp24.999.000 per unit. Bukan hanya sofa saja, rak sepatu Napoli dari Novena juga turun harga dari Rp3.999.000, menjadi Rp1.439.000, dan bisa dicicil selama 6 bulan hanya

dengan membayar Rp239.833 per bulannya. “Khusus bagi pelanggan yang membeli dengan transaksi cicilan, kami memberlakukannya setiap hari dengan solusi cicilan 3,6,12,18 sampai 24 bulan,” jelas Mentri. (BP/cha)

Pembeli Bisa Pilih Hadiah

Proyek pembangunan ruko PT Pinang Mas Propertindo, masih dalam pengerjaan F.TP

MARKETING PT Pinang Mas Propertindo (PKP Group), Sushy mengatakan, bagi pembeli Perumahan Pinang Mas Residence akan mendapatkan hadiah dan pelayanan yang menarik seperti free AJB, free SHGB dan free BPHTB. Hadiah yang diberikan adalah hadiah langsung dan buyer get buyer di tahun 2013 ini. “Kita berikan ini untuk semua tipe yang ada disini dan juga ruko. Ini berlaku untuk pembelian se-

cara cash dan KPR,” ujar Sushy. Kalau untuk hadiah rumah tipe 38 ini, pembeli bisa memilih. Hadiah terdiri dari Televisi dan AC. Sedangkan tipe 45 akan mendapatkan dua hadiah tiga pilihan yaitu Televisi, AC dan kulkas. Untuk tipe 54, 72 dan juga ruko akan mendapatkan tiga hadiah langsung seperti AC, Televisi dan Kulkas. “Untuk buyer get buyer ini, kalau kita membawa teman untuk

membeli rumah di sini, akan mendapatkan hadiah sesuai tipe yang ada di sini,” ujarnya. Sushy menambahkan, Perumahan Pinang Mas memberikan beberapa tipe yang ada seperti tipe 38, 45, 54, 72 dan juga ruko. Kalau untuk harga mulai dari Rp207,8 juta sampai dengan Rp454,5 juta. Dia menambahkan lagi, untuk pembelian secara KPR, PT Pinang Mas Propertindo bekerja

sama dengan beberapa bank seperti Bank Bukopin, BII, NSP dan Bank Muamalat. Perumahan Pinang Mas dengan tipe yang ada seperti tipe 38, 45, 54, 72 dan ruko, di bangun PT Pinang Mas Propertindo. Perumahan Pinang Mas ini terletak di Jalan Mekar jaya 1 Batu 8 Atas Tanjungpinang. Surveyer PT Pinang Mas Propertindo, Rio mengatakan, bangunan ruko ini ada sekitar 20 unit dan sudah terselesaikan sekitar 90 persen. Untuk pembangunan perumahan yang ada sekitar 15 unit yang sudah terpasang bata. Dan yang lainnya masih tahap pembangunan. Jadi masyarkat Tanjungpinang dan sekitarnya yang ingin memiliki rumah maupun ruko yang di sediakan PT Pinang Mas Propertindo, bisa langsung datang ke Marketing Office di Jalan D.I Panjaitan Nomor 9A Batu 6 Tanjungpinang atau bisa juga hubungi ke nomor 081270122009, 085375786665 dan 081918599432. (TP/dri)

F.ODI

Kantor ank Riau Kepri Syariah Cabang Tanjungpinang di Jalan Raja Ali Haji.

Bank Riau Ditantang Perbanyak Kedai TANJUNGPINANG (PK) Tidak seperti seremoni biasanya digelar tengah hari, justru Bank Riau Kepri Syariah Cabang Tanjungpinang justru memilih soft opening relokasi kantor baru dari Jalan Gatot Subroto ke Jalan Raja Ali Haji. Direktur Kredit dan Syariah PT Bank Riau Kepri, Afrial Abdullah mengatakan sejak berdirinya Kantor Cabang Syariah Tanjungpinang, 17 Februari 2006 tercatat hingga 31 Desember 2012, sudah memiliki aset sebesar Rp141,6 miliar, dengan dana pihak ketiga sebesar Rp90,3 miliar. Pembiayaan atau disebut kredit pada bank konvensional sebesar Rp138 miliar. Cabang Syariah Tanjungpinang merupakan cabang tertinggi pertumbuhannya dibanding jaringan Syariah Bank Riau Kepri lainnya. Semakin ramai nasabah, membuat kantor lama dinilai sudah kurang representatif untuk melayani nasabah. Maka 21 Desember dilakukan relokasi cabang Syariah ke tempat yang lebih representatif bertempat di Jalan Pamedan. Di Kepri sendiri saat ini jumlah jaringan kantor Bank Riau Kepri sebanyak 28 kantor. Namun khusus untuk kantor Syariah baru ada di Tanjungpinang dan Batam. Afrial Abdullah mengatakan ke

depan direncanakan semua kota dan ibu kota kabupaten di Kepri akan dibuka jaringan kantor Syariah. “Keberadaan semua jaringan kantor terebut tentu tidak terlepas dari dukungan Bapak Gubernur dan Bapak Wali Kota selaku pemegang saham Bank Riau Kepri,” kata Afrial Abdullah. Untuk melayani masyarakat Bank Riau Kepri dari segi kartu ATM telah memiliki 119 jaringan ATM dan delapan diantaranya berada di Tanjungpinang. Kartu ATM Bank Riau Kepri juga dapat digunakan di 15 ribu ATM bersama, 13 ribu ATM BCA berlogo MEPS di Malaysia 100 ribu EDC Debit Prima BCA dan 1.860 kantor pelayanan BPD net on line. Dengan demikian tidak ada lagi alasan sebenarnya masyarakat untuk tidak menempatkan dananya atau bahkan menggunakan fasilitas dari Bank Riau Kepri merupakan milik masyarakat Kepri sendiri. Komisaris Bank Riau Kepri, H Riva’i Rahman, mengatakan telah berniat menempatkan pusat Bank Riau Kepri Syariah di Kepri sendiri, namun lokasinya masih ditinjau apakah akan di tempatkan di Batam atau Tanjungpinang. Riva’i Rahman juga mengatakan Bank Riau Kepri sudah akan

melakukan pemisahan usaha (spin off) unit usaha syariah pada 2018. Dengan demikian Bank Riau Kepri akan memiliki dua bank yaitu syariah dan konvensional. Maka terkait masalah modal dan sarana kantor menjadi alasan yang harus segera diselesaikan dan tentunya kata Riva’i secara bertahap akan dikerjakan. Wali kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah berharap kehadiran Bank Syariah di Tanjungpinang ini tentunya akan bermanfaat untuk Tanjungpinang dan dapat memberi partisipasi di dalam dunia perbankan. Diharapkan juga sebagai nilai religius, perkembangan ke depan dapat bersaing dan menjadi bank kebanggan di kepri. Sementara itu Gubernur Kepri diwakili Setdaprov Kepri, Suhajar Diantoro mengatakan nasabah riau kepri syariah bertambah dengan cepat. Untuk itu Gubernur Kepri menantang Bank Riau Kepri bisa membuka kedai (cabang,red) di masing-masing kecamatan. “Banyaknya nasabah menjadi indikator bahwa bank ini dicintai masyarakat. Untuk itu bank ini harus bisa terus berkembang,” kata Suhajar. Pada acara oepn house ini Bank Riau Kepri juga memberikan bantuan pembangunan untuk tujuh mesjid di Tanjungpinang. (desy)


16 SENIN 28 JANUARI 2013

Pro Bisnis

DAFTAR HARGA ELEKTRONIK DI BATAM Sumber : Service Centre PT Immotech Indonesia cabang Batam

INILAH GENERASI Terbaru Kulkas Sharp

Promo Spesial Deal Electronic Solution ELECTRONIC Solution di Mega Mall memberikan promo spesial Special Deal, yaitu produk Panasonic Microwave kapasitas 23 liter kini dijual dengan harga sangat murah hanya Rp729 ribu. “Promo special deal ini berlaku hanya sampai 27 Januari,” ujar Supervisor Electronic Solution Mega Mall, Batam Ceter, Mentri Adi kemarin. Harga spesial ini berlaku untuk pembelian microwave Panasonic seri NN-SM320WTTE. Microwave ini hadir dengan desain elegan dan dinamis, dimana fungsinya bisa berlaku sebagai oven dan juga pemanggang dan alat pemanas. “Alat ini sudah menggunakan tombol tekan dan pengaturan fungsi waktu memasak, sehingga pengguna bisa mengatur sendiri waktu saat memanaskan makanan maupun saat memanggang menu tertentu,” jelas Mentri. Sebelumnya, produk ini dijual seharga Rp999 ribu, namun selama tiga hari ini, setiap pembeli akan mendapatkan potongan langsung harga spesial. “Warna yang kami hadirkan yaitu silver metalic dengan kapasitas 23 liter,” kata Mentri. Selain microwave ini, Electronic Solution juga memberlakukan special deal untuk televisi 3D ukuran 32 inci hanya Rp2.999 juta, dan aneka produk lainnya dari Sharp, Samsung dan Casio. (BP/cha)

SHARP kembali menunjukkan performa produk kelas atas mereka. Kali ini datang dari bagian Home Appliances, yaitu Side by Side, generasi terbaru dari kulkas. Kali ini, produk ini hadir dengan dua fungsi yaitu freezer dan cooler. “Dalam Side by Side ini, terdiri dari empat pintu, kalau kulkas freezer di bawah, dalam generasi terbaru ini, freezer kini hadir di bawah, dan cooler ada di bagian atas. Sangat cocok bagi keluarga modern,” ujar Sales Sharp, Surga Elektronik Nagoya Hill, Novi. Bukan hanya fungsi pendingin saja yang dibedakan, bentuk dan desain serta penyimpanan berbagai kebutuhan pun

sudah tersusun rapi di dalam side by side ini. Khusus di freezer, tidak berbentuk rak lagi, melainkan sudah loker dengan aneka gambar sesuai fungsi. Disini, pengguna bisa memisahkan daging ayam dan sayuran dalam loker yang berbeda, sehingga tidak menimbulkan bau. “Dengan sistem loker ini, produk sangat mudah dibersihkan,” jelas Novi. Sementara itu, cooler bagian atas terdiri dari dua pintu, dimana bagian dalamnya tidak ada sekat, sehingga lebih luas. Bagian ini terdiri dari tujuh rak pintu, dua kabin dan empat loker. Mengenai control panel, alat yang ter-

buat dari bahan stainles ini sudah dilengkapi digital model plasmacluster yang mampu membunuh bakteri, serta sudah dilengkapi indicator temperatur. “Kelebihan lain dari side by side seri SJ-F90PM-SL sudah dilengkapi juga vacation mode, ekspres freeze mode serta child lock mode,” kata Novi. Mengenai harga, produk ini dijual Rp21.600.000, tersedia dua warna pilihan yaitu silver dan hitam. “Setiap pembelian produk ini, akan mendapatkan bonus air purifier FUA80Y seharga Rp2,2 juta atau dispenser SWD 70EHbk seharga Rp1,85 juta. (BP/cha)

Beli Sony 3D LED TV Bonus Sony Xperia Typo ELECTRONIC Solution memberikan penawaran spesial, setiap pembelian Sony 3D LED TV ukuran 40 inci, akan langsung mendapatkan ponsel pintar Sony Xperia Typo seharga Rp2,4 jutaan. “Ini berlaku kepada pelanggan yang membeli Sony LED TV 3D seri KDL-40HX750,” ujar Supervisor Elecronic Solution, Mentri Adi kemarin. Sony merupakan produk elektronik buatan Jepang. Televisi dengan layar LED ini hadir dengan teknologi bravia dengan kecepatan panel tingggi sampai 4 kali dan layar sudah flat full HD. “Mesin gambar sudah X-reality dengan dynamic edge LED frame dimming, sehingga saat menikmati gambar, seluruh hasil yang ditampilkan nyata dan 90 persen warna menyerupai asli,” jelas Mentri. Ada pun spesifikasi dari televisi model terbaru dari Sony ini yaitu sudah sudah auto 3D, dan motion flow XR 400 Hz, dan sudah dilengkapi sony entertainment network, jaringan Wi Fi dan built-in. “TV ini hadir dengan warna hitam pilihan, sudah dilengkapi remot dan kacamata 3D pendukung,” jelas Mentri. Mengenai harga, harga cicilan Rp12.631.000, sedangkan pembelian dengan harga cash seharga Rp11.367.900. “Sudah garansi nasional 1 tahun, dan berlaku juga perpanjangan garansi selama 4 tahun hanya dengan biaaya Rp910 ribu,” kata Mentri. Bagi yang berminat, bisa langsung mengunjungi Electronic Solution di lantai 1 Mega Mall, Batam Center. (BP/cha)

Blackberry Seri 8520 white (Gemini) 8520 black (Gemini) 8520 hot pink (Gemini) 9105 black (Pearl) 9220 black (davis) 9220 white (davis) 9220 white Arabic (davis) 9320black ( amstrong) 9320blue/red ( amstrong) 9320 purple ( amstrong) 9320 white ( amstrong) 9300 purple (Gemini 3G) 9300 white (Gemini 3G) 9300 rubby red (Gemini 3G) 9300 black (Gemini 3G) 9380 black (Orlando) 9360 white (Apollo) 9360 black (Apollo) 9360 pink (Apollo) 9780 white (Onyx2) 9790 black (Bellegio) 9790 white (Bellegio 9800 black (Torch 1) 9800 red (Torch 1) 9800 white (Torch 1) 9800 grey (torch 2) 9810 white (Torch2) 9860 black (Monza) 9850 black (Verizon) 9900 black (Dakota) 9900 white (Dakota)

Harga 1,55 juta 1,54 juta 1,51 juta 1,75 juta 1,53 juta 1,6 juta 1,7 juta 1,93 juta 1,95 juta 1,95 juta 1,95 juta 1,55 juta 1,82 juta 1,73 juta 980 ribu 2,2 juta 2,5 juta 2,42 juta 2,4 juta 3,26 juta 3,42 juta 3,44 juta 3 juta 3 juta 3,18 juta 3,64 juta 3,65 juta 2,65 juta 2,65 juta 2,22 juta 4,34 juta

DISTRIBUTOR TUNGGAL XEVIAN BATAM, NAGOYA HILL No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Xevian Seri CX 88 CX 22 X 66 CX 99 X 33 X 77 CX 55

Harga (rupiah) 339 ribu 279 ribu 189 ribu 439 ribu 179 ribu 299 ribu 269 ribu

ERAFONE

Diskon 30 Persen di Innovation Store INNOVATION Store memberikan diskon 30 persen untuk setiap pembeliat alat pembuat makanan serbaguna, Multi Power Kitchen. Produk ini bisa didapatkan di Innovation Store Mega Mall, Batam Center dengan harga Rp3,1 juta sebelum diskon. “Promo ini berlaku nasional, termasuk di Batam. Alat ini bisa dibeli sekarang hanya dengan Rp2 jutaan saja,” ujar Sales Innovation Store Batam, Eko. Multi Power Kitchen merupakan alat pembuat makanan yang berfungsi serbaguna. Produk andalan keluarga modern ini dapat digunakan untuk membuat aneka jenis makanan lewat berbagai macam olahan dalam satu tempat. Alat ini berfungsi sebagai blender, food processor, penggiling daging, stand mixer, dan juga juice extractor sekaligus, sehingga keluarga bisa membuat aneka jenis makanan pembuka, menu utama, hingga hidangan penutup tanpa perlu menggunakan banyak alat. Sangat hemat waktu. “Keistimewaan dari Multi Power Kitchen ini, kita bisa membuat sendiri sosis, spagetti, mie di rumah, tanpa menggunakan zat pengawet, sehingga gizi dan kesehatannya lebih terjamin,” kata Eko. Setiap membeli alat ini, pelanggan akan mendapatkan satu produk yang terdiri dari penghubung pengaduk, kaitan adonan, tempat mengaduk, penutup mesin bagian atas, bagian pengangkat, mesin utama, tombol kontrol, alat pengocok, mangkuk makanan, alat pengisi sosi, pendorong makanan, jar blender, perangkat pembuat kue. “Dalam satu produk ini, ada 24 spesifikasi lengkap,” kata Eko. Lebih lanjut Eko mengatakan, Multi Power Kitchen ini memiliki berat 14 kg, dengan kekuatan daya kerja 60 Hz serta sangat hemat listrik. “Setiap pembelian produk ini, pelanggan akan mendapatkan garansi nasional selama satu tahun,” kata Eko. (BP/cha)

No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31.

No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.

Nokia Seri Asha 305 Asha 306 Asha 308 Asha 309 Asha 311 Asha 302 Asha 202 Asha 200 C6 C6-01 X7 X2-02 Lumia 900 Lumia 610

Harga (rupiah) 849 ribu 899 ribu 949 ribu 999 ribu 1,15 juta 1,049 juta 830 ribu 739 ribu 1,8 juta 2 juta 4 juta 675 ribu 4,49 juta 1,949 juta

No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Samsung Seri Harga Galaxy Tab 2 P5100 4,999 juta Galaxy Note II N7100 7, 499 juta Galaxy Ace Duos S6802 1,999 juta Galaxy Young S5360 1,249 juta C 3303 Champ 499 ribu Galaxy TAB 2 P3100 3,499 juta Galaxy SIII 6,499 juta Galaxy Nexus 3,75 juta Galaxy W 2,499 juta

ERAFONE

NOKIA LUMIA 920, WINDOWS 8 PHONE DENGAN LAPISAN KERAMIK BATAM (PK) Ini dia ponsel yang paling diunggulkan Nokia selama beberapa bulan terakhir. Nokia Lumia 920 merupakan salah satu smartphone tercanggih yang pernah diproduksi Nokia. Ponsel ini merupakan smartphone pertama Nokia yang menggunakan Windows 8 sebagai OSnya. Ponsel ini memiliki desain persegi solid dengan lapisan keramik di sekujur bodinya (kecuali layar). Lapisan keramik ini membuat Nokia Lumia 920 terkesan sebagai ponsel yang sangat mahal dan eksklusif. Lapisan keramik juga membuat ponsel ini lebih terasa nyaman jika digenggam. Sewaktu saya menggenggamnya, tangan terasa dingin dan sejuk. Ini tidak mengherankan, karena ponsel ini dilapisi dengan keramik. Walau terkesan mahal, tapi lapisan keramik ini membuat Nokia Lumia 920 memiliki bobot yang lebih berat dari kompetitornya seperti iPhone 5. Nokia Lumia 920 menggunakan layar PureMotion HD+ yang memiliki ukuran sebesar 4,5 inchi. Dengan spesifikasi seperti ini, layar yang dimiliki mampu menghasilkan tingkat terang yang paling tinggi diantara berbagai smartphone yang ada di pasaran. Layar yang luas semakin menyenangkan jika dipakai untuk browsing, melihat berbagai foto, dan juga melihat berbagai video di Youtube. Layarnya juga dilengkapi dengan teknologi Super Sensitive Touch, yang mampu mendeteksi sentuhan, walau kita menyentuh layar dengan menggunakan sarung tangan. Nokia Lumia 920 merupakan smartphone yang canggih, karena selain menggunakan Windows 8, juga menggunakan prosesor

snapdragon s4 1.5GHz dual-core serta RAM 1GB. Berselancar di internet terasa sangat mudah dan menyenangkan, karena setiap halaman situs yang diakses dapat terbuka dengan sangat cepat. Dari sisi kemampuan kamera, ponsel ini dilengkapi dengan kamera berteknologi PureView. Apa itu teknologi PureView? Teknologi PureView adalah teknologi yang memungkinkan seseorang untuk mengunggah gambar beresolusi 41 MP ke berbagai

situs jejaring social, seperti Facebook, dan Friendster dengan kapasitas tiap foto kurang dari 3 MB. Jelas ini merupakan inovasi teknologi yang sangat menarik, karena seperti telah kita ketahui bersama bahwa biasanya sebuah foto diatas 15 MP memiliki kapasitas yang lebih besar dari 5 MB. Dengan kemampuan PureView ini, ponsel ini sangat digemari oleh kalangan penghobi fotografi. Tetapi walaupun mempunyai teknologi PureView, kamera ponsel ini tidak dapat menghasilkan gambar 41 MP, seperti yang

dapat dilakukan oleh “saudaranya”, Nokia 808 PureView. Kamera utama Nokia Lumia 920 hanya mampu menghasilkan gambar dengan kapasitas 8 MP, sedangkan kamera depannya mampu menghasilkan gambar dengan kapasitas 1,3 MP. Walau begitu, untuk penggunaan sehari-hari kualitas gambar yang ditampilkan terasa cukup memuaskan, terlebih jika dibandingkan dengan para kompetitornya. Hal unik lain yang terdapat pada ponsel ini adalah fitur wireless charging, dimana kita tidak dapat melakukan proses charge pada Nokia Lumia 920 tanpa menggunakan kabel. Ini dirasa praktis bagi sebagian eksekutif muda yang di mejanya terdapat banyak berkas-berkas dan berbagai peralatan elektronik lain, sehingga kabel yang menjulur saat charging ponsel dapat sangat mengganggu. Penempatan tombol pada Nokia Lumia 920 terasa sangat praktis. Betapa tidak, Nokia memasang seluruh tombol fisik di sisi kanan bodi ponsel. Tombol-tombol tersebut adalah tombol kamera, tombol pengatur volume, hingga tombol switch lock. Sedangkan di sisi atas dan bawah bodi ponsel berturut-turut terdapat port Audio 3,5 mm , Micro SIM card, Micro USB dan lubang speaker. Posisi lubang speaker yang berada di bagian bawah menghasilkan suara yang nyaman di telinga. Sangat pas, tidak terlalu keras dan tidak terlalu pelan. Smartphone ini dijual dengan harga sekitar 6,5 juta rupiah. Harga yang cukup pantas untuk smartphone dengan kemampuan prima ini.(teknologiku)

Pebisnis Ponsel Sambut BlackBerry Z10 KELUARAN BlackBerry Z10 terbaru dipastikan juga akan hadir di Tanjungpinang tahun ini. Kelebihan BlackBerry Z10 tentu akan di nanti-nantikan pasar telekomunikasi Kota Tanjungpinang. BlackBerry yang memiliki dua tampilan fitur yakni hitam dan putih ini tentunya akan bersaing ketat dengan iphone 5 yang sudah dulu hadir di pasaran . Rendy, Pelaku Bisnis Telekomunikasi dan juga pemiliki Toko Ponsel HCM, di Jalan Gambir Tanjungpinang, menuturkan, BlackBerry Z10 ini dipastikan akan hadir di Tanjungpinang tahun ini. ”Itu biasanya lebih dulu ada di kota Batam ditargetkan BlackBerry terbaru ini akan kuasai pasar Tanjungpinang pada tahun ini dan dalam waktu dekat segera launching di Jakarta,” jelasnya. Harga perunit tentu sedikit mengorek kocek namun para konsumen jangan khawatir aplikasi yang dimiliki handphone ini, hampir sama dengan iPhone 5. Ikon-ikon menu BlackBerry Z10 pun sudah tampak fitur yang sangat familiar seperti BlackBerry Messenger (BBM). Dalam bocoran lain BlackBerry Z10 tampil dalam dua pilihan warna yakni hitam dan putih, pandangan fisik BlackBerry Z10 ini full layar sentuh dan yang memakai keyboard fisik. (TP/adi)


Pro Bisnis

DISKON HINGGA Rp20 Juta

Karyawati PT Bintan Excelindo Tanjungpinang menunjukkan mobil yang didiskon

PT Bintan Excelindo selaku agen dari mobil Mazda, Proton dan Chevrolet di Tanjungpinang, berbagi keceriaan menyambut Imlek tahun ini. Irwan Purnawan selaku Sales Supervisor PT Bintan Excelindo mengatakan, promo ini Imlek ini

berupa potongan harga atau diskon bagi pembeli mobil Mazda, Proton dan Chevrolet. Adapun unit mobil Mazda yang ditawarkan seperti New Mazda 2 dengan 3 tipe pilihan yaitu tipe V, Sport dan R.

Masing-masing tipe mobil Mazda diberikan diskon seperti untuk tipe V sebesar Rp15 juta, sedangkan untuk tipe Sport sebesar Rp20 juta dan untuk tipe R sebesar Rp17 juta. Lalu, diskon untuk mobil Proton manual dan automatic sebesar Rp12 juta. Selanjutnya, diskon mobil Chevrolet Captiva sebesar Rp20 juta, sedangkan potongan harga untuk mobil Chevrolet Spark sebesar Rp13,5 juta. Dalam kesempatan itu, Irwan juga menjelaskan, harga jual mobil adalah, untuk mobil Mazda tipe V mencapai Rp217 juta, untuk Mazda tipe Sport mencapai Rp230,3 juta dan untuk Mazda tipe R mencapai Rp237 juta. Kalau untuk mobil Proton manual mencapai Rp177 juta dan Proton automatic mencapai Rp187 juta. Sedangkan untuk mobil Chevrolet Captiva mencapai Rp376 juta dan mobil Chevrolet Spark mencapai Rp163,5 juta. Bagi pembeli yang membeli mobil ini selama ajang promo ini, maka akan mendapatkan harga diskon harga. Irwan berharap masyrakat Tanjungpinang dan sekitarnya yang ingin memiliki mobil Mazda, mobil Proton dan mobil Chevrolet untuk memanfaatkan momen ini, dan langsung berkunjung ke PT Bintan Excelindo di Jalan DI Panjaitan Nomor 1 & 2 Batu 7 Tanjungpinang atau bisa juga langsung hubungi ke nomor 081364181515. Dia menambahkan lagi, dengan momen ini, PT Bintan Excelindo juga bekerja sama dengan beberapa bank serta finance untuk pembelian mobil secara kredit dengan uang muka serta bunga yang ringan.(TP/ANDRI)

Satu Pakaian, Satu Model TOKO Kids Planets hadir di Jalan Ir Sutami di samping Karaoke Joy. Toko ini khusus menjual pakaian anakanak laki-laki dan perempuan. Toko Kids Planets merupakan franchise dari Singapura, yang mendatangkan pakaian terbaru setiap dua kali seminggu. Leha, Pemilik Toko Kids Planets, mengatakan, baju yang didatangkan dari Singapura ini memiliki kualitas pakaian yang bagus dan model terkini. ”Serta harga relatif murah jika dibandingkan dengan kualitas pakaiannya,” ujarnya. Lebih jauh dijelaskannya, untuk model, pelanggan tak perlu pusing mencari terlalu lama. Hampir semua model pakaian yang tersedia rancangan

terbaru. ”Sebab baju yang didatangkan hanya satu model untuk satu baju, dan memiliki seri ukuran baju, dan setiap model pakaian yang sudah datang tidak bisa dipesan untuk kedua kalinya,” tambahnya. Toko ini menjual pakaian dari usia 0 sampai 8 tahun. Model pakaian yang dijual untuk laki-laki seperti celana kain, celana jeans, baju kaus, baju bahan jeas, baju kemeja lengan panjang, dan kemeja lengan pendek. Dan untuk perempuan model pakaian yang dijual celana kain pendek, celana kain panjang, celana jeans, dres, kaus, dan baju kemeja lengan panjang dan pendek serta lainnya. (TP/cr15)

Volume

Senin/10 Des 12 Borongan Eceran

Beras A.MEDIUM 1) Rambutan Merah 25kg 2) Cucak Rowo 25 kg B. PREMIUM 1) Arum Biru 25kg 2) Bumi Ayu 25 kg 2. Gula 1) Lokal 1 kg 2) Impor 1 kg 3. Minyak Goreng 1) Curah 1 kg 2) Bimoli 1 liter 3) Mitra 1 liter 4. Mentega 1) Kiloan 1 kg 2) Blue Band 250 gram 5. Daging 1) Ayam ras 1 kg 2) Ayam kampung 1 kg 3) Sapi lokal 1 kg 4) Sapi impor beku 1 kg 6. Telur 1) Ayam ras 1 papan 2) Ayam kampung 1 butir 7. Susu (Kental Manis) 1) Cap Indomilk 1 kaleng 2) Cap Bendera 1 kaleng 3) Cap Prendjak 1 kaleng 8. Tepung terigu 1) Segitiga biru 1 kg 2) Cakra kembar 1 kg 9. Pertanian A. SAYURAN 1) Cabe merah keriting 1 kg 2) Cabe hijau 1 kg 3) Cabe rawit 1 kg 4) Bawang merah jawa 1 kg 5) Bawang merah putih 1 kg 6) Bawang merah medan 1 kg 7) Wortel 1 kg 8) Timun 1 kg 9) Bayam 1 kg 10) Kangkung 1 kg 11) Kol 1 kg 12) Tomat buah 1 kg 13) Toge 1 kg B. KACANG-KACANGAN 1) Kacang tanah 1kg 2) Kacang hijau 1kg 3) Kacang kedele 1kg 10. Perikanan 1) Ikan tongkol 1kg 2) Ikan kembung 1kg 3) Ikan Sela 1kg 4) Udang 1kg 5) Cumi-cumi 1kg 6) Ikan asin kembung 1kg

SENIN 28 JANUARI 2013

Spesial Promo Polygon Series 2013 TOKO Polygon Roda Malaka Tanjungpinang Jalan Ir Sutami, Sukaberenang nomor 79-80, memberikan spesial promo sepeda Polygon 2013 Series. Khususnya untuk type Heist Series dan Folding Bike Urbano I3. Pimpinan Roda Malaka Tanjungpinang, Suki Lim, menjelaskan, untuk pembelian sepeda Polygon Heist M 1.0 dan Folding Bike Urbano I3 akan mendapatkan promo lampu cat eye dan untuk Polygon Heist M 2.0, Heist M 3.0, Heist M 4.0, dan Hesit L 5.0 akan mendapatkan Cyclo Computer Cat Eye Velo 5

(Speedometer). ”Banyak kemudahan dan keunggulan, yang dapat dinikmati dengan membeli sepeda Polygon di Roda Malaka Tanjungpinang. Kami memberikan layanan servis gratis 3 kali selama setahun, garansi rangka sampai dengan 5 tahun,” ujarnya. Dia menambahkan, pembelian sepeda di sini dilayani dengan sistem kontan maupun kred-

it. Sistem kredit melalui FIF Spektra dengan Uang Muka (UM) sebesar 10 persen dari harga sepeda. Beberapa varian sepeda Polygon 2013 Series adalah Polygon Xtrada Series, Cleo Series, Helios Series, Premier Series dan banyak lagi. Jadi, bagi goweser, Tanjungpinang dan sekitarnya yang ingin mendapatkan promo tersebut dan juga penasaran dengan produk keluaran tahun 2013 ini, segera ke diler resmi Polygon Roda Malaka Tanjungpinang.(TP/ANDRI)

Pakaian Dijamin Tak Kena Luntur Laundry XIV, menyediakan layanan antar dan jemput secara gratis

BINGUNG tak ada waktu mencuci pakaian kotor di rumah atau tidak ada air, maka Laundry XIV bisa menjadi solusi tepat buat Anda. Buka dari pukul 8.00 pagi sampai 6.00 sore, pengelola memberikan service jemput antar pakaian ke rumah, tidak ada penambahan biaya. H Said, Pemilik Laundry XIV, men-

gatakan, mereka mengutamakan kepuasan dari pelanggan sehingga memberikan kemudahan-kemudahan bagi ibu rumah tangga yang sibuk bekerja dan dengan harga yang relatif murah. Hanya Rp6 ribu per Kilogram (Kg). Pakaian yang dicuci siap dengan keadaan normal dua hari. ”Di sini juga menyiapkan paket-pa-

ket cepat. Siap dalam waktu lima jam, dan hanya membayar dua kali lipat dari harga normalnya,” ujarnya. Laundry ini melayani dengan berbagai jenis pakaian ringan dan berat, seperti baju, jeans, sprai, bed cover, karpet, dan yang lainnya. Konsumen tidak perlu khawatir terkena masalah seperti luntur atau hilang. sebab laundry ini memiliki manajemen yang handal dalam penanganannya. Lebih jauh pengelola mengatakan, tidak akan mencampur baju setiap konsumen yang berbeda. Mereka juga mencuci baju warna putih terpisah dengan baju yang berwarna lain sehingga tidak terkena luntur. “Kami menjamin baju tidak terkena luntur, atau hilang dan tertukar, sebab kami menerapkan pencucian seperti yang dijelaskan di atas,” tambahnya. Bagi masyarakat yang berminat, langsung ke tempat laundry ini di Jalan Yos Sudarso Nomor 6A Tanjungpinang. (TP/cr15)

Terbang Duluan, Bayar Belakangan Model baju anak-anak di Kids Planet

DAFTAR HARGA SEMBAKO DI BATAM PADA DESEMBER 2012 No Jenis Komoditi

17

Selasa/11 Des 12 Borongan Eceran

HargaKeterangan

1.

175.000 215.000

8.000 9.000

175.000 215.000

8.000 9.000

248.000 248.000

10.500 10.500

248.000 248.000

10.500 10.500

10.000 8.500

10.000 8.500

9.000 13.000 11.000

9.000 13.000 11.000

10.000 8.000

10.000 8.000

23.000 55.000 90.000 60.000

25.000 58.000 100.000 60.000

28.000 1.500

28.000 1.500

7.500 8.000 7.000

7.500 8.000 7.000

12.000 11.000

12.000 11.000

20.000 20.000 18.000 20.000 18.000 8.000 18.000 7.000 13.000 13.000 7.000 8.000 6.000

20.000 20.000 18.000 20.000 18.000 8.000 17.000 8.000 12.000 12.000 6.000 8.000 6.000

18.000 12.000 12.000

18.000 12.000 12.000

18.000 23.000 33.000 55.000 32.000 40.000

20.000 25.000 35.000 55.000 35.000 40.000

Naik 2 ribu Naik 3 ribu Naik 10 ribu

Turun 1.000 Naik 1.000 Turun 1.000 Turun 1.000 Turun 1.000

Naik 2.000 Naik 3.000 Naik 2.000 Naik 3.000

Sumber: Disperindag dan SDM Pemko Batam (Update 3-4 kali seminggu) CATATAN : Terdapat beberapa harga yang naik dan turun untuk omoditi daging, sayuran, dan ikan, tapi tidak begitu banyak. Kenaikan yang paling tinggi yaitu daging sapi segar, mencapai 10 ribu. Kenaikan harga pada umumnya karena menjelang natal dan tahun baru (menurut citra, staf disperindag), kenaikan daging sapi bisa jadi karena efek kenaikan harga sapi hidup yang berawal dari pulau jawa kemudian merambah ke sumatera. Daging sapi hidup naij juga karena permainan importir yang menahan stok (analisis wacana pemberitaan media nasional dan info dari tukang potong daging sapi di Tanjungpinang).

BAGI masyarakat Tanjungpinang, yang tak punya waktu mengambil tiket pesanan di agen tiket, tak perlu khawatir. Soalnya, Albrosh Tour and Travel yang terletak di Jalan Yos Sudarso nomor 6A Tanjungpinang, siap mengantar tiket pesanan ke rumah. Cukup melakukan pemesanan via telepon atau online. Syafitri Meisyari, sebagai pengelola admin travel ini, mengatakan bahwa harga tiket yang di jual sesuai harga yang ditetapkan pemerintah dan maskapai penerbangan yang berlaku di Indonesia. ‘’Travel kami siap melayani bagi calon penumpang yang menginginkan harga tiket yang lebih murah, dengan menginformasikan pemesanan jauh hari kepada pengelola travel yang siap membantu konsumen,” ujarnya. Travel ini melayani keberangkatan tour dan traveling keluarga atau suatu kelompok dengan tujuan tempat wisata ke seluruh Indonesia. Travel ini melakukan kerjasama dengan kawasan tujuan wisata. Lebih jauh Syafitri menjelaskan travel ini menyiapkan voucher hotel bagi

Albrosh Tour and Travel memberikan berbagai kemudahan untuk pembelian tiket

Anda yang baru pertama kali berkunjung di suatu kota. Hal ini agar tak kesulitan mencari penginapan. Dan tentunya pihak hotel akan menjemput Anda di bandara. Travel ini buka dari pukul 8.00 pagi hingga pukul 6.00 sore. Banyak kemudahan lainnya yang bisa didapatkan. Bagi calon penumpang yang ingin membeli tiket, bisa membayar setelah pulang dari berpergian atau dengan kata lain memberikan utang. “Dan tentunya utang ini berlaku bagi

semua pelanggan. Cukup memberikan data pribadi yang lengkap kepada kami, seperti memberikan alamat rumah, nomor telpon, dan memberikan salah satu nomor teman yang dapat dihubungi.” ujarnya. Bagi yang berada di luar kota, dan ingin pulang ke Tanjungpinang, juga dapat memesan tiketmelalui telpon di nomor 085219925554. Untuk pembayarannya bisa menstransfer atau membayar setelah sampai di Tanjungpinang. (TP/cr15)


18 SENIN 28 JANUARI 2013

Seputar Kepri

Masjid Raya Diresmikan

Bansos Pemprov Kepri Capai Rp800 Miliar TANJUNGPINANG (PK) Finalisasi penggunaan RAPBD Kepri tahun 2013 sebesar Rp2,6 triliun menunggu jawaban Mendagri Gamawan Fauzi. Anggota Komisi II DPRD Kepri, Yudi Carsana, mengatakan jika tidak ada aral melintang, Senin (28/1) nanti, telah ada jawaban. Dari beberapa pos anggaran, Yudi mengatakan porsi Bantuan Sosial (Bansos) tahun ini terbilang besar, capai Rp800 miliar. Pencadangannya ada di tiap Satuan Kerja Perangkat daerah (SKPD) Pemprov. ‘’Meski Bansos ada di SKPD, tapi mereka tak bisa mengeluarkan uangnya. Karena, pencairan dilakukan Badan Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah (BPKKD) Kepri. Yang menentukan penerima, adalah kepala daerah,’’kata Yudi, Kamis (24/1) kemarin. Besarnya jumlah Bansos, Yudi mengingatkan Pemprov, alokasinya jangan untuk kepentingan pribadi atau kelompok. Melainkan berikan untuk kepentingan masyarakat luas. Hal ini perlu diingatkan, karena tahun 2013, merupakan tahun politik. ‘’Tahun 2014, kita akan masuk pesta demokrasi Pemilihan legislatif (Pileg) dan dilanjutkan Pilgub. Biasanya, setahun sebelumnya, tokoh politik gencar menebar pesona. karena itu, kita ingatkan Bansos jangan digunakan untuk kepentingan politik atau kepentingan kelompok saja,’’beber Yudi. Alokasi Bansos ini, harus berikan pada warga yang tidak memiliki akses atau kedekatan dengan petinggi negeri. Jangan pula, karena warga tak ngerti apa-apa, lantas mereka tak kebagian Bansos. ‘’Berikan bantuan untuk warga yang membutuhkan, tanpa pilih kasih. Karena, tujuan inilah yang diamanatkan dalam alokasi bansos tersebut,’’tutur Yudy. Penganggaran terbesar SKPD untuk Bansos berada di Dinas Sosial dan Dinas Pendidikan. Meski, Yudi mengaku tak ingat berapa nilainya namun dua SKPD ini memiliki anggaran Bansos paling besar dibanding SKPD lainnya. ‘’Bansos Dinsos digunakan untuk program bantuan Rumah Tangga Layak Huni. Tapi ada juga untuk bantuan lainnya. Sedang Bansos Dinas Pendidikan, digunakan untuk bantuan Beasiswa pelajar dan mahasiswa,

Yudi Carsana

dan sebagainya,’’terang legislator PAN ini. Yudi kembali mengingatkan, agar SKPD Pemprov tidak mainmain dengan Bansos. Belajar dari pengalaman penyaluran dana Bansos tahun 2010, katanya Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI menyimpulkan belasan SSKPD Pemprov, menggunakan pos Bansos untuk belanja bantuan beasiswa tugas belajar pegawai. Jumlah pegawai yang dibantu capai 29 orang dengan total anggaran capai Rp1,150 miliar. Temuan ini diperoleh dari laporan hasil pemeriksaan BPK RI atas laporan Keuangan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri tahun 2010. SKPD yang mengggunakan pos Bansos saat itu terdiri delapan pegawai di Rumah Sakit Umum sebesar Rp315 juta, satu pegawai di Dinas Pendapatan Daerah sebesar Rp25 juta, dan empat pegawai di Dinas Kesehatan sebesar Rp140 juta. Lainnya, satu pegawai di Dinas Pekerjaan Umum sebesar Rp60 juta, tiga pegawai di Badan Lingkungan Hidup sebesar Rp110 juta, tiga pegawai di Badan Keuangan dan Kekayaan Daerah sebesar Rp170 juta, dua pegawai di Biro Umum sebesar Rp85 juta, satu pegawai di Biro Administrasi Perekonomian sebesar Rp25 juta, satu pegawai di Biro Humas sebesar Rp60 juta, satu pegawai di Dinas Perhubungan sebesar Rp25 juta, dua pegawai di Badan Lingkungan Hidup sebesar Rp50 juta, satu pegawai di Dinas Kelautan dan Perikanan sebesar Rp25 juta dan satu pegawai di Inspektorat sebesar Rp60 juta. Karena itulah, BPK saat itu menyimpulkan 13 SKPD Pemprov menyalahi Permendagri Nomor 59 tahun 2007 tentang perubahan atas Permendagri Nomor 13 tahun 2006.***

Banyak Pejabat Pemprov Kepri akan Diganti

Abdul Malik

TANJUNGPINANG (PK) Dalam waktu dekat, roda pergeseran pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri bergerak. Saat ini, Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) tengah menggodok nama-nama yang akan dilantik. Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kepri, Abdul Malik, mengaku belum bisa memastikan kapan pelantikan ini. Tapi, nama-nama yang akan menghiasi jajaran pejabat eselon II, III, dan IV Pemprov telah ada. ‘’Pejabat eselon II setingkat kadis, ada dua orang yang pensiun, yakni Kepala Disduk capil Herizal Hood dan Staf Ahli Yusrizal. Sisanya, merupakan pejabat eselon III dan IV,’’beber Malik. Dari sekian banyak pejabat es-

TANJUNGPINANG (PK) Gubernur Kepri meresmikan Masjid Raya Kepri di Pulau Dompak, Tanjungpinang, Jumat (25/1). Untuk sementara masjid ini belum ada nama. Baru sebatas masjid raya saja. ‘’Nama masjidnya tengah disiapkan. Pengurus tengah mencari nama yang bagus,’’kata Sani, usai meresmikan operasional masjid yang digadang-gadangkan terbesar di Kepri. Diharapkan, masjid ini bisa dimanfaatkan warga sebaik mungkin. Kegiatan keagamaan boleh dilakukan. Masjid raya ini dibangun di atas bukit Pulau Dompak yang memiliki luas 925 hektar. Secara keseluruhan Masjid Raya ini bisa menampung sekitar 5.000 orang jamaah. Dilengkapi ruang salat utama dan balkon serta sayap mampu menampung 2 ribu orang. Ruang mezanine lantai 2 mampu menampung 300 orang, dan koridor serta beberapa tempat lainnya mampu menampung

elon IV dan III yang akan dilantik, katanya masih didoninasi muka lama. Namun, jabatannya saja yang berganti. Kendati demikian, ada pula muka baru yang mendapat promosi. ‘’Mutasi merupakan hal yang lumrah terjadi dalam organisasi pemerintahan. Upaya ini untuk penyegaran bagi pegawai. Tidak ada yang istimewa,’’kata Malik. Muka baru yang dapat promosi ini, sambungnya terkait banyak pejabat Pemprov yang memasuki masa pensiun. Hingga saat ini, sekitar 40 pejabat eselon II, III, dan IV Pemprov memasuki masa pensiun. Tugas mereka akan diganti pejabat lainnya. Promosi juga dilakukan untuk mengisi jabatan yang selama ini masih kosong atau dijabat pelaksana tugas. Seiring penambahan jumlah pegawai, katanya ketercukupan pegawai memegang jabatan telah ada. Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemprov Kepri hingga kini capai 2.200 orang. Pejabat ini mengingatkan, SKPD tidak diperbolehkan lagi merekrut PTT atau honorer. Perekrutannya langsung dikoordinir BKD. SKPD hanya diperbolehkan merekrut tenaga harian lepas (THL) yang jumlahnya dibatasi. Disesuaikan ketersediaan anggaran SKPD bersangkutan.***

Masjid Raya Dompak

2.700 orang. Memiliki ruangan dan fasilitas seperti lantai dasar (basement) terdiri dari beberapa ruangan antara lain ballroom atau aula dengan kapasitas sekitar 2.500 orang, ruang seminar dengan kapasitas 300 orang, ruang perpustakaan, ruang event organizer, ruang ganti pria dan wanita, ruang operator. Masjid ini juga dilengkapi ruang ac central, dapur/pantry, toilet wanita dan pria masing-masing empat buah. Juga ada hall dan lobi, gudang, kantin, ruang istirahat petugas, kantor takmir, ruan trafo, genset, pompa air dan panel listrik, pos keamanan dan tilet serta tempaty wudhu. Peresmian operasional masjid ini dihadiri sekitar tiga ribu warga, baik dari pegawai Pemprov Kepri dan masyarakat Tanjungpinang. Peresmian ini juga disejalakan dengan perayaan Mauli Nabi Muhammad SAW dan dilanjutkan dengan salat Jumat bersama.***

MTQ 2014 Pamerkan Peradaban Islam se Indonesia TANJUNGPINANG (PK) Kepala Dinas Pariwisata Kepri, Guntur Sakti, mengatakan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) yang akan dilaksanakan di Kepri memiliki gagasan berbeda dari pagelaran MTQ sebelumnya. “Selain melaksanakan kegiatan MTQ, kita juga akan menggelar pameran peradaban Islam,” kata Guntur Sakti, Jumat (25/1). Pameran ini akan mengundang setiap provinsi di Indonesia yang mengikuti MTQ memamerkan apa yang menjadi kejayaan atau peradaban Islam yang ada di

daerah mereka masing-masing. Bagaimanapun setiap provinsi pasti memiliki kejayaan atau peradaban Islam. Bahkan bukan hanya di Provinsi Indonesia saja, tapi undangan untuk mengikuti pameran ini juga akan ditujukan kepada Asia Tenggara dan Afrika yang mengandung dunia Islam. Tentu kita akan mengirimkan undangan terkait pameran tersebut. Guntur Sakti mengatakan kita punya gagasan seperti itu dikarenakan belum ada di Indonesia yang mengangkat momen seperti ini dalam pelaksanaan MTQ. “Kami sedang kerja keras

Guntur Sakti

untuk mengundang tim promosinya,” kata Guntur Sakti. Untuk merancang pameran kejayaan Islam ini direncanakan

bulan depan akan korespondensi dengan provinsi seluruh indonesia. “Yang membuat kita belum aktion adalah kita belum dapat jadwal dari Kementerian Agama kapan pelaksanaan MTQ. Kalau Menteri sudah menetapkan jadwalnya maka kita surati gubernur se Indonesia. Istilahnya makin cepat dtentukan waktunya makin cepat kita persiapannya,” kata Guntur. Bahkan direncanakan MTQ ini juga akan bernuansa tourism yang memiliki multi efek yang besar dan tidak melulu hanya menggelar bajar pakaian tapi harus masuk dari segi ekonomi

kreatif. Kepri juga diharapkan harus menjadi destinasi dari even MTQ karena tidak melulu menampilkan dari segi rohani tapi ada juga even seni, budaya, pameran. Hal ini juga ungkap Guntur Sakti ditujukan untuk mengejar perputaran ekonomi dan pencitraan. Untuk itu nantinya juga akan ada konten yaitu baru city tour yang dipusatkan di tiga paket meliputi paket A dan B di Batam dan paket C di Pulau Penyengat Tanjungpinang. Dengan demikian para undangan dari seluruh provinsi di Indonesia akan lebih mengenal Kepri.***

Banjir Di Bintan Perlu Penanganan Cepat BINTAN (PK) Beberapa daerah di Kabupaten Bintan masih terancam bahaya banjir besar bila hujan lebat. Karena itu perlu penanganan cepat agar masalah banjir tidak menimbulkan kerugian yang cukup besar bagi masyarakat. Demikian dikatakan anggota DPRD Bintan, Daeng M Yatir. Menurut Yatir, saat ini di beberapa lokasi di Bintan masih sering kebanjiran bila hujan lebat karena drainase yang kurang

memadai. Beberapa titik lokasi yang menurut Yatir masih rawan banjir tersebut diantaranya daerah Tanjunguban, Sri Bintan, Lome, kilometer 47, Ekang Anculai, Kilometer 62, beberapa lokasi di Bintan Timur dan daerah Gunung Kijang. “Berdasarkan laporan masyarakat dan data yang kita ambil di lapangan, beberapa lokasi tersebut sering kebanjiran bila hujan lebat. Pemkab perlu bertindak cepat agar masyarakat tidak resah tentang

masalah banjir ini,” jelas Yatir. Yatir berharap, karena Pemkab Bintan sudah ada kantor Badan Penanggulangan Bencana maka hendaknya penanganan masalah banjir ditangani secara langsung oleh badan tersebut. “Anggarannya tiap tahun cukup besar. Saya pikir soal banjir di Bintan bisa diatasi semua dengan alokasi anggaran yang sudah ada saat ini,” katanya. Sementara itu Bupati Bintan Ansar Ah-

mad dalam kesempatan meninjau korban banjir di Kang Boy mengatakan pihaknya sudah menyusun rencana kerja terpadu dalam penanganan banjir di Bintan. “Semua sudah kita koordinasikan dengan instasi terkait. Satu-satu lokasi banjir di Bintan akan kita selesaikan secepatnya. Untuk tahun 2013 ini penganggaran untuk masalah bencana alam termasuk banjir juga sangat memadai,” jelas Ansar singkat. (desi)

Pemkab Bintan Sediakan 25 Motor Caisar BUPATI Bintan, Ansar Ahmad, mengatakan sudah mengintruksikan camat, lurah dan kepala desa untuk meningkatkan dan menjaga kebersihan di wilayahnya masing-masing. Bahkan, pemerintah juga sudah melengkapi peralatan kebersihan.

‘’Untuk mendukung Gerakan Bintan Bersih, kita sudah menambah armada kebersihan yakni 25 kendaraan caisar dan 300 mesin potong rumput,” kata Ansar, belum lama ini. Kendaraan untuk pengangkut sampah itu, kata Anar, akan di-

gunakan untuk mengangkut sampah di daerah-daerah yang tidak mudah dijangkau kendaraan besar. Seperti ke jalan perkampungan yang sempit atau gang-gang. Bukan Cuma itu, pemerintah juga sudah mendorong menyediakan tong-tong sampah agar

masyarakat mulai belajar sejak dini membuang sampah pada tempatnya. Bahkan tong-tong yang disediakan juga ada macamnya. ‘’Ada sampah organik dan anorganik, jadi dibedakan,” papar Ansar.

Tak hanya itu, Ansar juga mengajak perusahaan-perusahaan yang ada untuk turut serta memperhatikan masalah kebersihan di lingkungannya. Untuk kepala desa, Ansar mendorong agar setiap desa bisa menerbitkan peraturan desa tentang kebersihan.***

Pemkab Natuna Diminta Perbaiki Pelabuhan Selading NATUNA (PK) Tambatan perahu (Pelabuhan) Di Dusun Sepasir RT 01 RW 02 Desa Selading Kecamatan Pulau Tiga Kabupaten Natuna, kondisinya sangat memprihatinkan. Pasalnya, pelabuhan yang digunakan untuk tambatan perahu tersebut sudah tampak rapuh dan

tidak layak pakai. Sehingga warga harus ekstra hati-hati saat melintasinya. “Banyak kayu pelabuhan yang sudah lapuk, sehingga menyulitkan kami untuk melintas,” Kata Dani (20), warga asal Dusun Sepasir Desa Selading Kecamatan Pulau Tiga, Sabtu (26/01).

Pelabuhan tersebut memang sangat penting dan menjadi salah satu penunjang perekonomian penduduk setempat. Hal ini dikarenakan pelabuhan tersebut dijadikan jalan penghubung dari rumah ke rumah penduduk lainnya di desa itu. Karena itu diharapkan Pemkab

Natuna agar segera memperbaiki pelabuhan di Desa Selading tersebut. “Informasinya, pada tahun 2011 sudah dapat anggaran dari Pemkab Natuna untuk perbaikan pelabuhan ini. Namun sampai sekarang, anggaran itu tidak terealisasikan. Saya nggak tahu kenapa koq tidak jadi diper-

baiki,” kata Zairah, warga Selading. Keberadaan pelabuhan tersebut sangat penting karena menyangkut kehidupan masyarakat banyak. “Tolong pemerintah peduli. APBD besar masak tak bisa memperbaiki pelabuhan di Selading ini,” pungkas Zairah. (Marzani)

Petani Cengkeh Berharap Saat Panen Harga Tak Jatuh NATUNA (PK) Masyarakat Kecamatan Pulau Tiga saat ini tengah membersihkan kebuh cengkehnya. Hal ini dikarenakan, tak lama lagi musim panen cengkeh tiba. Masyarakat banyak yang berbondong-bondong ke kebun untuk persiapan panen raya cengkeh tersebut. Selain membersihkan dengan cara ditebas ataupun dicabut

rumputnya di kanan kiri pohon cengkeh, ada juga diantara mereka yang menambahkan pupuk di sekitar bantang cengkehnya. Hal tersebut dilakukan warga, guna memperbanyak dan menambah berat buah cengkeh. Sulaiman (40), salah seorang warga Pulau Tiga, juga terlihat sibuk membersihkan kebun cengkeh miliknya. Dirinya juga ber-

kata, bahwa tidak lama lagi musim cengkeh akan segera tiba, maka dari itu para warga yang memiliki kebun cengkeh banyak yang membersihkan kebun cengkehnya tersebut. “Sebentar lagi musim cengkeh tiba, dan kami selalu membersihkan semak belukar disekitar batang cengkeh. Ranting-ranting kering kami bersihkan supaya

mudah dipanjat saat cengkeh mulai memasuki masa panen,” katanya, Sabtu (26/01). Selain Sulaiman, bersih lahan menjelang musim panen cengkeh juga dilakukan oleh warga lainnya. Muklis (28), misalnya. Warga asal Desa Selading tersebut juga terlihat tengah membersihkan kebun cengkehnya. Muklis dibantu anak lelakinya terli-

hat sibuk menebas rumput di sekitar pohon cengkeh miliknya. “Mungkin sekitar bulan dua sampai bulan empat tengah musim-musimnya buah cengkeh, jadi kami harus selalu memperhatikan kebersihan lahan. Mudah-mudahan saat panen nanti buahnya banyak dan harganya bagus,” jelas Muklis penuh harap. (Marzani).


Selebriti

19 SENIN 28 JANUARI 2013

DOPE CLUB

Hadirkan DJ Shissy TANJUNGPINANG (PK) Dope club, kembali manjakan clubber Tanjungpinang. Januari ini, menggelar iven bertema Scream and Shout yang diartikan teriakan histeris. Beberapa DJ terkenal akan ikut memeriahkan, salah satu Female DJ Shissy dari label Bvlgary Jakarta. Direktur Dope Pub, Mulyadi Tan, mengatakan DJ Shissy memulai karir di dunia DJ sejak tahun 2007. Ia sudah tampil di berbagai acara di beberapa kota seperti Bali, Jakarta, Bandung, Palembang, Surabaya, Yogyakarta, dan sebagainya. ‘’DJ ini biasa me-mixing lagu-lagu komersial dan mash up. Ia cukup dikenal oleh kalangan clubber Tanjung Pinang,’’kata Mulyadi Tan,

Jumat (25/1). Dengan pengalamannya yang bisa dibilang cukup mumpuni tersebut, DJ Shissy pastinya akan mampu memanjakan telingapara clubber Tanjung Pinang dengan lagulagunya yang menghentakdan up to date. Selain DJ Shissy, akan tampil juga NU Flava Band dari Surabaya dengan lagu-lagu Top 40 yang akan menghangatkan pengunjung sebelum acara puncak. ‘’Untuk dapat menikmati event ini, pengunjung cukup mengeluarkan kocek sebesar Rp75.000 yang dapat ditukar dengan minuman. Selain itu, pihak Dope juga memberikan harga promo special untuk beberapa minuman botol,’’katanya.(desy)

Demi Lovato Konser di Jakarta 24 Maret 2013 JAKARTA (PK) Penyanyi asal Amerika Serikat, Demi Lovato akan menghibu penggemarnya di Jakarta. Wanita 20 tahun ini akan tampil di Istora Senayan Jakarta pada 24 Maret 2013. Hal itu dikonfirmasi oleh Big Daddy selaku promotor. “Announcement: A SPECIAL NIGHT WITH DEMI LOVATO - Live Concert Sunday Mar 24 @ Istora Senayan. #DemiLovato_JKT,” tulis Big Daddy, Minggu (27/1/2013). Harga tiket Demi Lovato dijual sekitar Rp450 untuk Tribune dan Rp650 untuk kelas Festival. Tak hanya itu, promotor juga menyediakan kelas VIP yang hanya dijual untuk 36 orang penonton. Namun, informasi lengkap penampilan Demi yang juga saat ini sibuk sebagai juri di The X Factor Amerika Serikat tersebut pada Senin 28 Januari 2013 besok. “More Info on Demi Lovato’s concert on Monday,” tulis Big Daddy.(ega)

Deddy Mizwar Janjikan Hal Baru di PPT 7 JAKARTA (PK) Sekuel ketujuh sinetron religi Para Pencari Tuhan (PPT) akan segera digarap. Rencananya, syuting Para Pencari Tuhan 7 akan dimulai pada bulan Februari 2013. Dedy Mizwar, sutradara sekaligus pemain menjanjikan sekuel PPT ini akan sangat berbeda dari sebelumnya. “Akan ada sesuatu yang baru pada PPT yang ke-7 ini. Kami ingin membuat sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat, dan modalnya adalah kreatifitas untuk mendapatkan sesuatu yang baik dalam berkreasi,” ujar Dedy Mizwar. Deddy berharap sinetron tersebut bisa tercapai 30 episode agar masyarakat bisa menikmati sinetron tersebut selama bulan Ramadan. “Kita doakan saja semoga sampai 30 episode, saya kira penulis berusaha ya bisa sampai 30, kembali lagi bagaimana kedisiplinan pemain dan kru” urainya. Para Pencari Tuhan 7 ini masih dibintangi oleh Trio Bajaj (Melki, Aden, Isa), Zaskia Adya Mecca, Agus Kuncoro, Artta Ivano, Akri, Annisa Suci, Asrul Dahlan dan Udin Nganga.(ega)

Mampukah Penyanyi Cantik nan Seksi Ini Populerkan Lagu KD JAKARTA (PK) Setelah mengeluarkan dua single berjudul “Apalah Arti Cinta” dan Siapa Yang Bisa”, penyanyi cantik Meutia Cut siap merilis single ketiga berjudul, “Terserah”. Menarik, karena lagu tersebut pernah melejit saat dibawakan oleh salah satu diva Indonesia, Krisdayanti (KD). Kini Meutia mendaur ulang kembali lagu yang menjadi favoritnya sejak kecil. “Aku recycle lagu dari idola aku, yang sebelumnya pernah sukses. Salah satu lagu Krisdayanti yang sekarang didaur ulang,” ujar Meutia saat ditemui di lokasi syuting pembuatan video klip-nya, di Jl. Bangka, Jakarta Selatan, Kamis (24/ 1/2013).

IKLAN ANDA

Menurut Meutia, lirik lagu yang dinyanyikan mantan istri Anang Hermansyah itu sangat baik. Melalui tangan dinginnya, Meutia siap merubah warna musik lagu tersebut. “Liriknya dahsyat. Aku suka liriknya dari dulu, dari jaman ABG. Di lagu Terserah itu aku keluar dari karakter KD-nya. Yang dulu kan cenderung mellow banget, tapi yang sekarang aku bawakan keluar dari warna lagu sebelumnya. Tetap sedih, tapi agak riang,” terangnya. Meutia sangat mengidolakan adik Yuni Shara ini karena caranya bernyanyi punya karakter sendiri. “Penjiwaan lagunya, alunan suaranya itu enggak ada yang ngalahin. Saya bangga bisa bawain lagu KD. Aku enggak bilang

sekarang dia sudah jarang perform, karena aku tahu kualitasnya enggak bakal pudar. Nah itu jadi PR, gimana aku ingin melanjutkan apa yang sudah ada sekarang,” tutur gadis asal Aceh itu. Meutia punya kemasan cukup baik terjun ke dunia hiburan, selain cantik, seksi. Dia pun punya suara yang nyaman didengarkan. Namun, mampukah ia mempopulerkan kembali tembang lawas milik KD? Waktu yang akan menjawabnya. Single “Terserah” aslinya masuk dalam album solo KD kedua bertajuk sama, dirilis pada 1995. Lagu yang dijadikan single jagoan pertama ini bikin popularitas KD menanjak lagi. Disusul hits lainnya, “Kala Rindu” dan “Penantian”.(tre)

Tak Ada Job, Personel SET14 Jadi Kuli Bangunan JAKARTA (PK) Muncul sekali lalu menghilang, itulah yang dialami grup SET14 Band. Bahkan dua orang personel mereka ini menjadi kuli bangununan. Jarang mendapat tawaran manggung lagi, band yang terdiri dari Aldo (basis), Andri (drum), Arie (gitar), Gigun (gitar) dan Bharli (Vokal).kini kembali menjalani kehidupan mereka masing-masing. Bahkan Ari dan Bharli sekarang menjadi kuli bangunan untuk menyambung hidup. “Iya benar, Ari dan Bharli sekarang jadi tukang bangunan. Sekarang udah jarang manggung. Panggung besarnya

paling acara-acara nikahan. Lumayan supaya masih tetap bisa manggung,” ujar Aldo belum lama ini. Aldo yang juga berprofesi sebagai dokter ini mengungkapkan salah satu alasan yang menyebabkan keuangan mereka terpuruk adalah karena regulasi RBT dan masalah penyedotan pulsa secara ilegal. “Waktu itu hasil RBT bisa membantu, sedikitnya untuk materi para personel SET14. Setidaknya lebih baik sebelum berangkat ke Jakarta, tapi memang hanya bertahan sebentar. Semenjak banyaknya isu penyedotan pulsa itu. Dan job manggung juga lumayan saat itu,” ungkanya.(uky)


20 SENIN 28 JANUARI 2013

Jelajah

Pulau Ubin, Destinasi

Dek di Pantai Pulau Ubin

S OLEH: Pratya Wedayana Bekerja di bidang fitness dan sangat menyukai perjalanan yang berhubungan dengan sejarah ataupun lingkungan. Tinggal di selatan Jakarta

FOTO: KOLEKSI PRATYA WEDAYANA

BERBEDA DI SINGAPURA

ERING kali wisatawan asal Indonesia apabila berkunjung ke Singapura, tidak akan melewatkan wisata ke Patung Merlion, Esplanade, Universal Studio, Sentosa Island, Marina Bay atau belanja di Orchard Road. Sebetulnya, banyak sekali destinasi yang cukup menarik di Singapura. Contohnya Pulau Ubin. Pulau Ubin merupakan salah satu pulau yang ada di Singapura. Terletak di selat Johor sebelah timur dari pelabuhan udara Changi. Asal-usulnya, menurut legenda Melayu, adalah dahulu kala terdapat tiga binatang yakni katak, babi dan gajah. Mereka saling menantang untuk mencapai pantai di Johor (Malaysia). Namun, ketiga binatang tersebut gagal mencapai pantai Johor. Babi dan gajah menyatu menjadi Pulau Ubin dan katak menjadi Pulau Sekudu. Ketika zaman kolonialisme Inggris, ditemukan batu granit di pulau Ubin. Seketika Pulau Ubin menjadi pertambangan batu granit. Batu granit ini dijadikan bahan dasar pembuatan lantai/ubin bagi bangunan di Singapura termasuk Johor. Kini, sejak sekitar tahun 1970-an, pertambangan batu granit perlahanlahan mulai ditutup. Tahun 1999 pertambangan di Pulau Ubin resmi ditutup. Banyak penambang batu granit meninggalkan pulau ini menuju Pulau Singapura. Sekarang Pulau Ubin menjadi sepi, tetapi menjadi destinasi yang baik untuk mengeksplorasi bagian lain dari Singapura yang selama ini kita kenal. Kelebihan lain dengan ditutupnya pertambangan ini adalah banyak burung maupun hewan lain yang kembali ke pulau ini. Vegetasinya pun juga terjaga. Banyak penduduk Singapura mengunjungi pulau ini sekedar untuk melepaskan kepenatan ataupun untuk berolahraga sepeda. Ada beberapa cara untuk mencapai pulau Ubin ini. Bisa menggunakan taksi, tapi akan mahal harganya. Atau bisa juga dengan menggunakan MRT, turun di stasiun Tanah Merah dan lanjut dengan menggunakan bis SBS Transit No. 2 menuju Changi Village Terminal. Turun di Changi Village Terminal, lalu langsung menuju Changi Point Ferry Terminal. Arah petunjuknya sangat mudah. Langsung turun tangga menuju ke dermaga. Ada dua arah yang satu menuju ke perahu pulau Ubin atau ke pulau Pengerang. Khusus ke pulau Pengerang, harus

Suasana sederhana di Pulau Ubin

Kapal penyeberangan ke Pulau Ubin.

membawa paspor, karena pulau ini termasuk wilayah Malaysia. Perahu (disebut juga bumboat) yang menuju ke pulau Ubin akan menunggu sampai penuh yakni 12 penumpang. Biayanya hanya S$2.50 per orang. Bila tidak sabar menunggu, bisa membayar Sing S$30 untuk langsung jalan. Uniknya, pembayaran ditarik saat di perahu, jadi tidak perlu mengantri membeli tiket. Perjalanan sendiri akan memakan waktu sekitar 10-15 menit. Begitu sampai dermaga Pulau Ubin, kita akan disambut dengan air yang bening. Tidak berasa di Singapura, meski di kejauhan kelihatan pesawat yang akan mendarat maupun yang terbang, plus gedung-gedung apartemen. Di dermaga Pulau Ubin banyak sepeda ataupun sepeda motor di sepanjang jalan menuju pulau. Kendaraan-kendaraan ini milik penghuni Pulau Ubin yang mungkin sedang sekolah di pulau utama di Singapura atau ada keperluan. Pulau Ubin tidak memiliki sekolah ataupun toko besar yang menjual keperluan sehari-hari. Tidak jauh dari dermaga kita akan bertemu kantor polisi Pulau Ubin, pusat informasi turis, “ojek” mobil van yang bisa disewa buat keliling pulau plus tempat sewa sepeda.

IKLAN ANDA

Sepeda disewa dengan harga S$2– S$20. Kondisi sepeda harus diperiksa dan dicoba sebentar. Jangan sampai menyesal karena rusak atau tidak nyaman, karena pulau Ubin lumayan luas dan ada beberapa jalan yang masih tanah dan becek. Tidak disangka, sepeda gunung yang saya sewa seharga S$10 ternyata bermerek Polygon yang notabene produksi Indonesia. Bangga dengan buatan negara sendiri! Ternyata, banyak juga orang lokal yang mengunjungi pulau Ubin, baik dari anak-anak sekolah maupun orang umum. Yang memilih berjalan kaki untuk mengelilingi pulau, lumayan juga, mungkin sekalian buat jalan sehat. Karena ingin menjelajah Pulau Ubin sendirian, aku tidak melihat peta yang terpampang di pinggir jalan, hanya ingin mengikuti kata hati dan alur jalan yang ada di Pulau Ubin. Banyak hal yang bisa dilihat di pulau ini, seperti quarry atau ceruk bekas tempat pertambangan granit, kuburan muslim, kuil Fo Shan Ting Da Bao Gong, maupun Chek Jawa. Banyak tanda peringatan di pulau ini untuk kenyamanan maupun keamanan pengunjung, seperti peringatan tertimpa buah yang jatuh, harus menuntun sepeda, tidak boleh berenang di quarry ataupun jalanan

yang licin. Keselamatan menjadi yang pertama. Pulau ini sekarang memiliki hotel yang lokasinya dekat kantor polisi tadi. Untuk yang mau berkemah, harus membawa tenda sendiri dan melaporkan diri, di mana akan berkemah, agar kalau terjadi sesuatu akan diketahui rimbanya. Ada juga daerah yang memang dilarang untuk dimasuki, kebetulan di bagian sisi timur pulau, ada National Police Cadet Corps (NPCC), yang merupakan sekolah untuk menjadi polisi. Kalau untuk sekedar melewati sah-sah saja, asal jangan memasuki. Hal lain yang menarik perhatian saya adalah adanya kuburan muslim. Ada dua letak kuburannya, namun kuburan lebih kelihatan seperti hutan, karena kuburannya tidak banyak dan juga tanda nisannya mirip nisan yang ada di kuburan kuno di Pulau Jawa atau kuburan di Jl. Kubor di dekat Kampong Arab (dekat Bugis) di pulau utama Singapura. Sewaktu memasuki daerah Chek Jawa, di pos penjagaan, tidak ada orang yang menjaga. Ketika itu saya ingin sekali naik ke menara ataupun jalan di dermaga yang ada di Chek Jawa Wetland. Kita tidak diperbolehkan memasuki Chek Jawa Wetland tanpa adanya petugas yang mene-

mani. Karena lama menunggu, saya putuskan untuk bersepeda lagi menuju bukit yang ada di pulau ini. Ada sekitar lima quarry yang ada di pulau ini, seperti Ketam Quarry atau Ubin Quarry. Semuanya diberi pagar pelindung, supaya pengunjung tidak langsung berenang. Tidak ada penjaga yang mengawasi! Bagi yang suka bersepeda gunung, jogging ataupun berolahraga yang lain, pulau ini menawarkan sesuatu yang menarik. Dengan udara yang sangat segar, tentunya tempat ini sangat cocok sebagai tempat beraktivitas, sambil melihat “desa” asli Singapura. Sepi dan tenang. Rumah penduduk tidak banyak dan jarang terlihat orang berlalu-lalang. Sayang sekali, waktu saya berkunjung, belum waktunya buah durian berbuah. Tempat ini terkenal dengan buah duriannya. Tidak terasa, sudah lebih dari tiga jam saya bersepeda mengelilingi pulau ini. Waktunya untuk meninggalkan Pulau Ubin. Saya ,enunggu isi penumpang perahu sampai 12 orang untuk kembali ke Changi Point Ferry Terminal. Tidak ada salahnya untuk mengunjungi pulau Ubin sebagai liburan alternatif di Singapura, mencari sisi lain dari Singapura untuk mendapatkan keaslian kehidupan di Pulau Ubin.***


Olah raga

21 SENIN 28 JANUARI 2013

Syamsir Alam Merumput di Amerika PEMAIN Indonesia Syamsir Alam akan menjadi orang Indonesia pertama yang mencicipi kerasnya kompetisi sepak bola Amerika Serikat, Major League Soccer (MLS). Itu seiring kepastiannya dipinjam oleh klub MLS DC United untuk satu tahun ke depan. “Dia adalah orang Indonesia pertama yang akan bermain di MLS. Dia menjadi pemain pinjaman selama satu musim ke depan,” tulis rilis resmi dari CS Vise. Striker masa depan Indonesia tersebut akan segera bergabung dengan DC United dua minggu ke

KUBU Repsol Honda akhirnya memperkenalkan motor baru yang akan jadi andalan di MotoGP 2013. Honda RC213V tampil dengan corak yang lebih berwarna. Ya, untuk motor musim 2013 nanti, Repsol memang tidak meninggalkan corak oranye, merah dan putih. Namun, kali garis yang ditampilkan lebih lebar, dengan warna putih yang mencolok. Ini untuk menggambarkan identitas baru perusahaan,

The Doctor Rindu Kemenangan

VALENTINO Rossi jarang naik podium dan tak pernah menang selama dua musim memperkuat Ducati. Balik ke Yamaha, pebalap 33 tahun itu ingin lebih sering finish tiga besar dan jika memungkinkan kembali jadi juara.

Rossi secara keseluruhan membalap sebanyak 36 kali bersama Ducati. Selama dua tahun membela tim pabrikan dari negara asalnya, Italia, dia cuma tiga kali merasakan podium dengan catatan dua kali runner up dan sekali menempati posisi ketiga. Podium terakhir diraih Rossi saat membalap di GP San Marino, Italia, bulan September tahun lalu. Kala itu dia finish di posisi kedua. Rossi yang memutuskan kembali ke Yamaha di musim balap tahun ini, lantas menyatakan keinginannya untuk lebih sering meraih podium dan kembali meraih kemenangan. “Saya ingin sesegera mungkin naik ke podium. Dengan target meraih kemenangan. Itulah yang menjadi tujuan utama saya musim ini,” tutur Rossi di tengah acara peluncuran logo baru Yamaha di hotel Four Season, Jakarta, Kamis (25/1/2013). Rossi sudah dua tahun tak memenangi balapan di ajang MotoGP. Terakhir kali juara dunia tujuh kali itu menjadi yang terdepan adalah saat beradu cepat di Sirkuit Sepang, Malaysia, 10 Oktober 2010, saat masih menunggang Yamaha.(int)

depan. Dalam rIlis tersebut dijelaskan bahwa kontrak Syamsir yang masih berstatus pinjaman bisa beralih menjadi dimiliki penuh oleh DC United karena terdapat opsi beli sebelum Desember 2013. Masuknya Syamsir sebagai pemain pilihan setelah tim U-21 DC United melakukan scouting ke Eropa. Hasilnya, mereka menilai kemampuan pemain 20 tahun tersebut cukup bagus. Bahkan, kualitas Syamsir sudah disejajarkan untuk masuk di tim utama karena sudah dipanggil Timnas U-23 saat usianya masih belum genap 20

HONDA PERKENALKAN RC213V sekaligus peringatan 19 tahun kerja sama antara Honda dan Repsol. Launching motor baru ini dilakukan di Kantor Campus Repsol di Madrid, Kamis (24/1/2013). Dalam presentasi ini, hadir dua pembalap Honda Dani Pedrosa dan Marc Marquez, CEO Dorna Carmelo Ezpeleta serta chairman Repsol Antonio Brufau, dan Executive Vicepresident Honda Racing Corporation (HRC), Shuhei Nakamoto. Dari segi teknologi, kuda besi kali ini tidak banyak mengalami perubahan dari motor terdahulu. Shuhei Nakamoto menjelaskan, paket motor kali ini merupakan evolusi dari paket motor yang merka pakai sejak di Laguna Seca, pertengahan musim lalu. Meski begitu, Nakamoto meyakini bahwa

RC213V akan tetap mampu bersaing di musim depan. Optimisme serupa juga dilontarkan dua pembalap utama, Pedrosa dan Marquez. Mereka mengaku sudah tidak sabar untuk menggeber motor barunya pada sesi latihan resmi di Sepang, Malaysia. “Corak baru ini membuat saya antusias. Tahun ini, motor kami mendapat sentuhan segar, yang mana bisa memberikan tambahan motivasi saat balapan,” tutur Pedrosa dikutip FIMLive. “Saya tak sabar ke Malaysia, untuk mengetahui kinerja beberapa komponen baru, karena kami tidak bisa menggali cukup banyak saat tes di Valencia

tahun. Namun, pemain yang beroperasi sebagai penyerang tersebut besar kemungkinan tidak akan menempati posisi itu secara mutlak. Dia dinilai memliki potensi dan menunjukkan permainan memikat saat ditempatkan sebagai gelandang serang “Syamsir masih muda, dia adalah gelandang serang dengan kemampuan teknik yang baik. Karena itu dia akan bersama kami ke depan dengan status pinjaman,” ucap General Manager DC United, Dave Kasper.

karena hujan,” sambungnya. Sementara itu, Marquez juga mengaku tak sabar untuk segera menjajal motor baru dan memainkan debutnya di kelas paling bergengsi, MotoGP. “Saya tak sabar untuk menjajal kecepatan motor di Malaysia. Saya sangat tertantang. Saya merasa seperti seorang bocah yang mengenakan sepatu baru,”

Keberhasilan Syamsir menembus MLS melenghkapi perjalan karirnya selama ini. Pemain yang sempat mengikuti program Timnas U-19 Sociedad Anonima Deportiva (SAD) dianggap sebagai penyerang masa depan Indonesia setelah dikontrak oleh kluib Uruguay Penarol. Dianggap bagus, CS Vise akhirnya merekrutnya untuk tampil di Divisi II Liga Belgia. Dia diproyeksikan untuk bisa menemus liga Utama di Eropa. Namun, belum satu tahun berjalan, DC United kepincut setelah melakukan pencarian bakat.(idn)

pungkas juara dunia Moto2 yang diplot mengisi posisi Casey Stoner tersebut. Sesi tes resmi jelang MotoGP 2013 akan dilakukan sebanyak tiga kali. Sirkuit Sepang akan jadi venue sesi resmi pertama dan kedua, yakni pada 5-7 dan 26-28 Februari 2013. Sementara satu tes terakhir digelar di Sirkuit Jerez, 23-25 Maret 2013. Seri pembuka MotoGP 2013 sendiri akan dilangsungkan di Losail, Qatar pada 7 April. Ini merupakan sesi balapan malam hari.(acf)

Akan Ada 3 El Clasico dalam Sebulan! PARA pecinta sepakbola Spanyol akan dimanjakan dengan tontotan luar biasa dalam satu bulan ke depan. Ya, dua raksasa La Liga Barcelona dan Real Madrid akan bentrok tiga kali hanya dalam kurun empat pekan! Keberhasilan Barca melaju ke semifinal Copa del Rey, usai menghempaskan Malaga, kemarin, menjadi pemicunya. Di babak empat besar nanti, Blaugrana sudah ditunggu rival abadinya Real Madrid yang telah lebih dulu memastikan diri lolos usai menyingkirkan Valencia. Duel El Clasico pertama akan diawali pada leg pertama semifinal Copa Del Rey, 30 Januari mendatang. Pada laga tersebut, El Real akan lebih dulu menjamu El Barca di Santiago Bernabeu. Yang kedua, kedua tim ini akan bentrok pada leg kedua, 27 Februari 2013. Duel untuk menentukan siapa yang berhak lolos ke final Copa Del Rey menghadapi pemenang antara Atletico Madrid atau Sevilla ini bakal dihelat di Camp Nou. Nah, klimaks trilogi duel El Clasico akan terjadi di Bernabeu, 3 Maret 2013. Kali ini, Madrid dan Barca akan saling sikut pada lanjutan La Liga. Tiga duel kedua tim dalam kurun sebulan, mengingatkan kita akan musim kompetisi 2010/2011. Kala itu, bentrok El Clasico bahkan terjadi empat kali hanya dalam kurun tiga pekan, yakni di ajang La Liga, Semifinal Liga Champions dan final Copa Del Rey. (acf)

Tim Renang Sukajadi Menangi Kejurkot Renang PRSI TIM renang dari Sukajadi Swimming Club (SSC) lolos sebagai juara Umum I kategori umum dalam Kejuaraan Kota (Kejurkot) Renang Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Pengcab Batam yang digelar di kolam renang Sukajadi, Sabtu (26/1). Tim ini dinyatakan menjadi Juara Umum I setelah meraih 35 medali. Dengan rincian 15 medali emas, 11 perak dan 9 perunggu. Sementara di urutan kedua dan ketiga

masing-masing tim dari Citra Sport Club (CSC) dan SMA Yos Sudraso Batam. Tim CSC mampu mengumpulkan 11 emas, 19 perak dan 16 perunggu. Sedangkan tim SMA Yos Sudarso hanya mengantongi 5 emas, 4 perak dan 2 perunggu. “Ini sebenarnya agenda PRSI Batam untuk masa anggaran 2012. Tapi baru bisa kami laksanakan awal tahun ini,” ujar Ketua Umum PRSI Pengcab Batam, Didik Triyono.

Didik mengatakan, Kejurkot Renang ini merupakan agenda tahunan PRSI Batam. Melalui ajang ini ia berharap akan muncul atlet-atlet renang baru di Batam. Dia menambahkan, dari segi prestasi saat ini atlet renang Batam masih leading di tingkat provinsi Kepri. Namun pihaknya akan terus melakukan pembinaan terhadap atlet renang di Batam supaya bisa berprestasi di tataran yang lebih tinggi lagi.

“Kami juga cukup aktif mengirimkan atlet dalam berbagai kompetisi di luar daerah. Supaya atlet-atlet renang dari Batam siap bersaing di kancah nasional,” kata Didik. Selain kelompok umum, Kejurkot Renang kemarin juga melombakan kelas TNI-Polri. Kategori ini dimenangkan oleh kontingen dari Yonif 134. Sementara juara umum II dan III masing-masing kontingen dari Brimob Polda Kepri dan Pol Air Polda

Kepri. Sementara itu Sekretaris Umum PRSI Kota Batam Helmy Destra Irawan mengatakan, kejuaraan renang yang digelar selama dua hari itu diikuti 78 peserta dari seluruh kelas yang dilombakan. Yakni kelompok umur, antar club umum, sekolah dan TNI-Polri. “Untuk nomor pertandingan yang dilombakan total ada 54 nomor,” ujar Helmy. (BP/ceu)


22 SENIN 28 JANUARI 2013

Galeri Anda

n a g n a b m e k r e P n a d h a r E S Seja R U O C C USI

Felice Angela in action

M L A C I S S A CL M

Matthew Donathan Wibiksono

Edy Rudianto, Sarah Devina Susanto, Everem, Novelly Hardion, Vincent Leonaldo

Vincent Leonaldo in action

Edy Rudianto dan Novelly

Paduan Suara Classical Music Course

Juara III Riau Competition 2011 Kategori Advanced

USIK klasik, adalah salah satu jenis musik yang kurang dikenal dan kurang mendapat perhatian masyarakat Tanjungpinang. Hal itulah yang menjadi alasan saudara Everem mendirikan kursus musik berbasis musik klasik di ibukota Provinsi Kepri ini. Kursus yang diberi nama Classical Music Course berdiri pada tanggal 20 April 2009. Sebelumnya, ia sendiri telah mengajar dengan sistim private dari rumah ke rumah sejak tahun 2003. Menurut saudara Everem, musik klasik dinilai terlalu kaku sehingga tidak terlalu diminati. Padahal, musik klasik memiliki struktur musik yang sangat rapi dibanding dengan aliran musik lain. Oleh karena itu musik klasik dapat menjadi dasar yang baik bagi anak-anak. Dengan memiliki kemampuan di aliran musik klasik, akan mempermudah si pemain untuk mempelajari aliran musik lain nantinya. Musik klasik jika diajarkan sejak masih dini juga dapat merangsang perkembangan otak anak. Namun juga diakui oleh Everem, bahwa musik klasik bukanlah materi utama yang dipelajari di Classical Music Course, aliran musik lain seperti musik pop, jazz juga diajarkan pada murid-murid Classical Music Course. Hal tersebut bertujuan untuk menghilangkan kejenuhan yang sesekali bisa dirasakan oleh

murid-murid. Menurut Everem, dengan mempelajari musik, anakanak diajarkan tentang ketekunan, tanggung jawab, dan sikap pantang menyerah. Classical Music Course yang beralamat di Jl. Sunaryo No.43D, saat ini menyediakan pilihan instrumen musik berupa piano dan gitar. Tingkatannya pun beragam mulai dari YMC (Young child Music Course) untuk anak-anak umur 3 tahun dan pembelajaran piano hingga grade 8, teori musik, solfegio. Selain itu, Classical Music

Course juga menyediakan sertifikat lokal dan internasional, dimana sertifikat internasional itu berasal dari ABRSM (Associated Board of the Royal Schools of Music), Inggris. Dalam dua tahun terakhir, Classical Music Course telah mengikuti beberapa undangan

untuk performance, kompetisi dan festival baik di luar kota, seperti Batam, Pekanbaru dan Jakarta maupun kegiatan di dalam kota. Dalam kompetisi di Pekanbaru dan Jakarta murid-murid Classical Music Course bersaing dengan anak-anak yang berasal dari kota Jakarta, Pekanbaru, Medan, Padang, Batam. Prestasi yang diperoleh antara lain kompetisi di Pekanbaru-Riau Competition (Juara 2, Harapan 1 dan Harapan 2 di kelas umur 8 tahun, Juara 3 di kelas umur 11 tahun dan Juara 3 di kelas umur 14), kompetisi di Jakarta-Gracia Open Music Competition murid Classical Music Course mendapat predikat Potential Player. Untuk acara dalam kota Classical Music Course turut serta dalam acara Gerakan ‘GEMARAME’ yang diselenggarakan oleh Dinas Budaya dan Bahasa Tanjung Pinang pada tahun 2011. Classical Music Course juga telah menyelenggarakan konser sebanyak tiga kali sejak didirikan. Konser pertama dan kedua diadakan pada tahun 2009 dan 2011 di Restoran Nelayan, konser ketiga diadakan pada awal tahun 2013 bertempat di Gedung Aisyah Sulaiman. Konser ketiga ini diadakan pada tanggal 12 Januari dan 19 Januari lalu. Dengan diadakannya konser secara rutin, diharapkan dapat mengasah mental anak-anak untuk tampil di hadapan orang banyak. Selain itu, tentu saja untuk mengenalkan musik klasik kepada masyarakat Tanjungpinang agar musik ini kelak mendapatkan perhatian dan disenangi masyarakat seperti di kota-kota besar. ***

Vincent Leonaldo

Potential Player Gracia Open Music Competition 2012

Luz Clarita Juara III Riau Competition 2011 Kategori Intermediate

Felice A Juara Harapan I Riau Competition 2011 Kategori Beginner

Juara Harapan II Riau Competition 2011 Kategori Beginner

Juara II Riau Competition 2011 kategori Elementry

Edy Rudianto Indonesia Young Musician Performance 2011

Novelly Hardion Indonesia Young Musician Performance 2011

Sarah Devina Indonesia Young Musician Performance 2011

Vincent Leonaldo Indonesia Young Musician Performance 2011


Lifestyle

23 SENIN 28 JANUARI 2013

AWAS, PEREMPUAN TINGGI

dan Kurus Rentan NTM

KELELAHAN mata adalah penyebab umum sakit kepala. Senam mata sederhana seperti menggerakkan mata ke atas dan ke bawah, dan dari sisi ke sisi, ‘palming’, memutar kepala, dengan leher terjulur, maju dan mundur 3 kali, searah dan berlawanan arah jarum 3 kali, dapat meredakan kelelahan mata. TEKANAN darah tinggi dapat menyebabkan sakit kepala yang menghantam, yang biasanya dimulai di bagian belakang kepala sewaktu bangun di pagi hari. Pengobatan yang aman, rendam betis di bak air panas selama 15-20 menit. Ini guna menarik darah dari kepala dan turun ke kaki, menghilangkan sakit kepala. JUS bayam mentah adalah makanan obat bagus lain untuk pencegahan dan pengobatan penyakit gusi karena memiliki efek yang baik pada gigi dan gusi.

SELAMA ini cenderung perempuan gemuk yang berisiko terkena berbagai jenis penyakit. Tapi jangan salah, perempuan yang tinggi dan kurus lebih rentan kena bakteri yang satu ini. Sebuah penelitian baru menemukan perempuan yang tinggi dan kurus lebih rentan terhadap nontuberculous mycobacteria (NTM). Infeksi ini juga menunjukkan respons kekebalan tubuh yang lemah terkait dengan selsel lemak. Para ahli mengungkapkan nontuberculous mycobacteria (NTM) memiliki puluhan spesies dan tersebar luas di lingkungan baik di air maupun tanah. Meskipun bakteri ini bisa menginfeksi

kulit dan bagian tubuh lain, tapi paling sering menginfeksi paru-paru. Infeksi paru-paru sangat sulit untuk diobati, seringkali membutuhkan operasi dan terapi antibiotik intravena yang kuat dan panjang waktunya. Bukti menunjukkan infeksi ini telah meningkat dalam beberapa dekade terakhir. “Perempuan yang tinggi, kurus tampaknya lebih rentan terhadap infeksi NTM,” ujar Edward Chan, MD, penulis senior dan profesor kesehatan dari National Jewish Health seperti dikutip dari Medindia, Sabtu (26/1/2013). Dalam studi ini didapatkan pasien NTM rata-rata memiliki tinggi badan 2 inci (5-6 cm) lebih tinggi serta indeks massa tubuh yang 2 poin lebih rendah dari IMT normal, serta memiliki sedikit lemak di tubuhnya. “Temuan ini membantu kami

mengidentifikasi siapa saja yang lebih besar berisiko terkena penyakit ini dan dapat menunjukkan terapi seperti apa yang lebih efektif,” ujar Dr Chan. Selain tipe tubuh, pasien NTM juga memiliki respons kekebalan tubuh yang berbeda. Sel lemak memproduksi hormon, leptin dan adiponektin yang dikenal bertugas mengatur berat badan dan fungsi kekebalan tubuh. Produksi leptin secara umum meningkat pada orang gemuk, hal ini turut membantu merangsang sistem kekebalan tubuh dalam melawan infeksi. Pada orang yang kurus maka sel lemaknya juga sedikit dan produksi leptinnya berkurang. Sedangkan adiponektin yang merupakan hormon imunosupresif umumnya menurun pada orang yang memiliki tubuh gemuk. Hasil studi ini diterbitkan dalam edisi terbaru The American Journal of Respiratory and Critical Care.(ver/vit)

Sering Dengar Berita Buruk Bikin Cepat Gemuk

KETIKA rasa sakit terjadi selama menstruasi, berarti rahim sedang mengalami peradangan. Kondisi ini dapat dihilangkan dengan perhatian makan yang tepat dan mandi duduk panas (mandi sambil duduk) tepat sebelum datang haid dan mandi duduk dingin antara masa haid. PENDERITA hipertensi harus memastikan setidaknya 8 jam tidur nyenyak, karena istirahat adalah aspek penting dari pengobatan. Paling penting dari semua itu, pasien hendaknya menghindari ketegangan, kekhawatiran, kemarahan dan tergesa-gesa berlebihan.

SEMUA orang butuh informasi terbaru agar tahu selalu apa yang terjadi di sekitarnya. Namun tidak berarti asal menerima informasi, sebaiknya perbanyak berita baik dan positif. Terlalu sering mendengar berita buruk bisa bikin gemuk. Juliano Laran dari University of Miami menunjukkan bahwa seseorang yang sering mendengar, membaca atau menyimak berita buruk cenderung memiliki berat badan yang lebih besar. Sebaliknya jika sering mendengar berita baik, berat badan cenderung lebih terkontrol. Oleh para peneliti, kecenderungan ini dikatakan berhubungan dengan pola makan. Makin sering mendengar berita buruk, pikiran akan tertuju pada masamasa sulit dan tanpa sadar hal itu akan mendorong orang untuk mengonsumsi makanan enak termasuk yang tidak sehat alias junkfood. Penelitian terdahulu banyak mengaitkan riwayat stres dengan

kecenderungan untuk mengonsumsi junk food. Kandungan kalori dalam bentuk gula, lemak dan bahan tambahan lainnya dapat memicu pelepasan hormon antistres sehingga bisa memberikan efek penenang. Namun jika dibiarkan terus-menerus, kebiasaan mengonsumsi makanan manis dan berlemak akan membuat berat badan cepat meningkat. Dalam jangka panjang, kegemukan akan

meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis mematikan termasuk diabetes dan serangan jantung. Hasil penelitian Laran menunjukkan, laki-laki maupun permepuan yang terlalu sering terpapar berita buruk akan mengonsumsi makanan rata-rata 40 persen lebih banyak. Temuan ini menguatkan teori bahwa dalam kondisi stres, orang mengonsumsi lebih banyak kalori. “Temuan ini bisa memberikan implikasi positif pada individu yang bergerak di bidang layanan kesehatan,” kata Laran seperti dikutip dari MensHealth, Jumat (25/1/2013). Temuan ini juga sekaligus memberikan solusi bagi orang-orang yang selalu gagal dalam menurunkan berat badan. Jika sudah diet dan melakukan olahraga teratur tetapi tetap gemuk, mungkin perlu dicoba untuk sesekali menjauhi koran dan televisi.(vit/vit)

ORANG dengan kadar kolesterol darah tinggi harus minum setidaknya 8 sampai 10 gelas air setiap hari karena minum air secara teratur merangsang aktivitas pembuangan sampah tubuh dari kulit dan ginjal. Hal ini pada gilirannya mempermudah penghapusan kolesterol berlebihan dari sistem. UNTUK menurunkan berat badan, maka berkeringatlah! Olahraga dan mandi uap sama-sama efektif. SAYURAN seperti ketimun, wortel, tomat, bawang merah, kubis, bayam dan lobak paling baik dikonsumsi untuk mengurangi tekanan darah. Lebih bagus dikonsumsi dalam keadaan segar. Jika dimasak, pastikan bahwa kandungan jus alaminya tidak rusak dalam proses memasak tersebut. JUS kentang mentah dipandang sebagai makanan obat yang sangat baik untuk reumatik. Satu atau dua sendok teh jus dari perasan kentang mentah hendaknya dikonsumsi sebelum makan. KULIT bersisik, kulit kering, infeksi kulit, semua menghilang dengan konsumsi madu setiap hari selama beberapa bulan.

GUNAKAN bendabenda yang ada di rumah untuk membantu membuat ruangan fitnes sendiri dan tetap melakukan olahraga meski di luar sedang hujan lebat. Misalnya, lakukan push-up di depan televisi, menggunakan kaleng susu sebagai barbel, naik turun tangga untuk mengencangkan otot paha, dan lainnya.

Pasangan Jadi Egois? Mungkin Kurang Tidur DALAM sehari, manusia perlu tidur selama 7 - 8 jam demi kesehatan fisiknya. Jika jumlah ini tidak terpenuhi, bisa memicu penyakit dan menyebabkan mudah stres. Sebuah penelitian menemukan bahwa kurang tidur juga bisa mengganggu hubungan percintaan. Apabila pasangan sering mengeluh kurang diperhatikan dan dihargai, coba cek lagi kapan terakhir kali bisa tidur nyenyak dengan cukup. Pertengkaran dalam hubungan bisa disebabkan hanya karena kurang tidur. Peneliti menemukan bahwa kurang tidur dapat membuat orang merasa terlalu lelah sehingga terkesan egois. “Kurang tidur dapat membuat kita

jadi lebih egois, misalnya jadi lebih memprioritaskan kebutuhan kita sendiri di atas kebutuhan pasangan,” kata peneliti, Amie Gordon, psikolog di University of California, Berkeley seperti dilansir Medical Daily. Dalam penelitian ini, sebanyak 60 pasangan berusia 18 - 56 tahun diamati dan diteliti. Dalam salah satu percobaan, peserta diminta mencatat pola tidurnya dan menilai pengaruh kualitas tidur terhadap penghargaan pada hal-hal yang dianggap penting. Pada percobaan berikutnya, pasangan direkam saat menyelesaikan tugas pemecahan masalah. Para peneliti menemukan bahwa orang yang kurang tidur akhirnya lebih

enggan untuk menunjukkan perhatian dan penghargaan kepada pasangannya. Agar hubungan asmara tidak rusak hanya gara-gara kurang tidur, peneliti menyarankan untuk selalu menunjukkan penghargaan dan mengucapkan terima kasih ketika pasangan melakukan sesuatu yang baik. Penelitian yang dipresentasikan dalam pertemuan tahunan Society for Personality and Social Psychologists ini menyoroti bahwa kurang tidur bisa membuat seseorang jadi kurang peka. Apalagi saat malam hari, banyak pasangan yang tak sadar saling berebut selimut atau mendengkur. Hal ini bisa memicu insomnia dan sulit tidur.(pah/vit)

Remaja Masa Kini Lebih Mudah Cemas SEMAKIN berkembangnya zaman, ternyata menyebabkan seseorang lebih mudah mengembangkan gangguan kecemasan yang berujung depresi. Menurut sebuah survei, remaja generasi masa kini cenderung lebih banyak mengalami gangguan kecemasan daripada remaja di generasi sebelumnya. Kecemasan didefinisikan sebagai kekhawatiran yang berlebihan yang dapat menurunkan produktivitas seseorang dan juga sering menyebabkan efek samping fisik seperti serangan panik. Mencemaskan suatu hal memang wajar tetapi kecemasan yang berlebihan dapat berakibat buruk bagi mental seseorang. Orang tua yang mengalami gangguan kecemasan cenderung memiliki anak yang bermasalah dengan kecemasan juga. Sehingga sangat penting bagi orang tua untuk menjaga kesehatan mentalnya sendiri dan anaknya. Menurut sebuah studi, remaja zaman sekarang lebih banyak yang mengembangkan kecemasan dan stres daripada orang tuanya dulu saat berada pada usia yang sama. Hal ini disebabkan karena semakin berkembangnya zaman, akan lebih banyak masalah yang lebih kompleks. Para ahli menyatakan bahwa sekarang ini makin banyak siswa yang berjuang melawan stres terhadap pelajaran di sekolah. Hal ini harus segara ditangani agar tidak menyebabkan depresi dan mengganggu kemampuan belajar anak. Akan tetapi definisi menangani kesehatan mental telah berubah di kalangan masyarakat yang lebih banyak memilih menggunakan obat anti depresi. Anak-anak dan remaja yang sering melihat bagaimana orang dewasa mengatasi stres dengan obat-obatan tersebut, dapat memunculkan pemikiran terhadap penyalahgunaan obat-obatan atau narkoba. Orangtua harus memastikan bahwa anakanaknya memiliki pergaulan yang baik dan tidak mengalami kesulitan mengikuti pelajaran di sekolah. Rasa tertekan selama di sekolah dapat menyebabkan stres dan terbentuknya generasi tua dengan mental yang buruk kelak di kemudian hari. “Orang-orang kini lebih mengharapkan kesehatan fisik dan mental dibandingkan hal-hal lain yang lebih bersifat material karena makin banyak orang yang tidak mampu mendapatkan kebahagiaannya sendiri,” kata Dr. Katharina Manassis, direktur bagian gangguan kecemasan di Toronto’s Hospital for Sick Children, seperti dilansir GlobeandMail, Selasa (22/1/2013). Namun gangguan kecemasan pada remaja juga dapat disebabkan oleh berbagai masalah seperti kondisi ekonomi keluarga yang buruk, orangtua yang bercerai, ekspos terhadap media sosial, serta beberapa isu yang berkembang di masyarakat seperti seperti prediksi kematian, penyakit dan bahkan hari kiamat. Sementara itu, bukan hanya remaja dari keluarga yang berpenghasilan rendah saja yang lebih rentan mengalami gangguan kecemasan. Para ahli juga menemukan adanya peningkatan gangguan kecemasan pada remaja dari keluarga kaya. Berdasarkan survei yang dilakukan pada gadisgadis dari keluarga berada, kebanyakan mengaku bahwa dirinya selalu khawatir dan mencemaskan apakah telah mengenakan pakaian terbaik atau apakah dirinya telah cukup populer di lingkungan sekolah karena kekayaan orang tuanya.(vit/vit)


24 SENIN 28 JANUARI 2013

Galeri Anda

Wakil Bupati Abdul haris bersalaman dengan wakil ketua I DPRD M Da'i

Bupati T Mukhtaruddin membacakan sambutan saat pengesahan APBD 2013

Bupati T mukhtaruddin, Wakil Bupati, Wakil ketua DPRD M Da'i dan Adnan Nala

APBD Anambas 2013 Rp1,296 T A

Bupati T Mukhtaruddin saat menandatangani pengesahan APBD 2013

Bupati T Mukhtaruddin bersalaman usai paripurna pengesahan APBD 2013

NGGARAN Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun Anggaran (TA) 2013 sebesar Rp1,296 Triliun. Lebih besar dari APBD Tahun Anggaran 2012 Rp1,117 Triliun. APBD KKA Tahun 2013 disahkan dalam rapat paripurna DPRD diruang sidang utama Gedung DPRD KKA, Rabu (26/12). Dari total Rp1,296 Triliun tersebut, perinciannya terdiri dari belanja tidak langsung senilai Rp394 Miliar, mengalami kenaikan sebesar 3,2 persen dari APBD 2012. Kemudian belanja langsung sebesar Rp902 miliar, juga naik sebesar 25,26 persen dari APBD tahun 2012. “Belanja langsung jauh lebih besar dari pada belanja tidak langsung. Pembangunan infrastruktur masih diprioritaskan bersama dengan bidang pendidikan. Sebesar 25 persen untuk pembangunan infrastruktur dan 19 persen untuk bidang pendidikan,” kata Wakil Bupati Anambas, Abdul Haris.

Menurutnya, untuk pendidikan memang masih belum memenuhi amanat Undang Undang, namun perlu diketahui anggaran pendidikan terus eksis dan mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Haris mengingatkan, Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) menggunakan keuangan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan rakyat. “Pengesahan APBD ini sudah melalui proses yang berliku, sehingga benar-benar untuk menerapkan azas manfaat, tepat sasaran dan pertanggungjawaban. Diharapkan SKPD benar-benar melaksanakan anggaran yang telah disahkan dengan sebaik-baiknya, sehingga APBD tahun 2013 ini benar-benar menyentuh langsung kepada masyarakat. Sekecil apapun dana APBD yang digunakan, wajib dipertanggungjawabkan dan dijalankan sesuai dengan fungsinya,” tegasnya. Sementara itu, Ketua DPRD Amat Yani selaku pimpinan rapat mengatakan, setelah

APBD 2013 disahkan seluruh SKPD diminta untuk merealisasikan kegiatan. Tanggapan dari seluruh fraksi maupun dari individu anggota dewan terhadap Ranperda APBD harus menjadi perhatian bagi kepala daerah dan SKPD. “Seluruh SKPD diminta untuk saling bersinergi dalam melaksanakan kegiatan tahun 2013 nanti, agar tujuan pembangunan dapat tercapai. Seluruh masyarakat sangat mengharapkan pembangunan dapat berjalan dengan baik, khususnya sektor infrastruktur,” harapnya. Selain pengesahan APBD tahun anggaran 2013, rapat paripurna ini juga mengesahkan empat rancangan peraturan daerah (ranperda) menjadi peraturan daerah (perda). Diantaranya Perda RT/RW, Tenaga Kerja Lokal, Pengelolaan Air Tanah dan Pertambangan Mineral.***

wakil ketua DPRD M Da'i saat bersalaman dengan kepala SKPD usai paripurna APBD 2013

Narasi : Delmadi Foto : Humas DPRD Anambas


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.