pedoman-arah-peminatan-draf-2

Page 1

www.akursudianto.com

DRAF 2

PEDOMAN PEMINATAN PESERTA DIDIK

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PUSAT PENGEMBANGAN PROFESI PENDIDIK 2013

i


www.akursudianto.com

Pusbang Prodik Komplek Kemdikbud Gedung D Lantai 14 Jl. Jenderal Sudirman Pintu 1 Senayan Jakarta Pusat, 10270 Telp./Fax. (021) 57946110

ii


www.akursudianto.com

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa bahwa Pusat Pengembangan Profesi Pendidik, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan dukungan tim pengembang berhasil menyusun Pedoman Peminatan Peserta Didik dalam Implementasi Kurikulum 2013. Peminatan dalam pedoman ini mencakup peminatan kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran untuk peserta didik SD/MI, SMP/MTs, SMA/MAB, SMK yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan terintegrasi dalam program pelayanan bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan, khususnya dalam jenjang pendidikan dasar dan menengah. Artinya, program pelayanan bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan harus memuat pelayanan peminatan baik kelompok mata pelajaran maupun mata pelajaran. Upaya ini mengacu kepada program pelaksanaan kurikulum tahun 2013, khususnya terkait dengan peminatan akademik, peminatan kejuruan, pilihan lintas minat atau pendalaman mata pelajaran, dan peminatan studi lanjutan. Program bimbingan dan konseling dengan peminatan sepenuhnya berada di bawah tanggung jawab Guru Bimbingan dan Konseling (Guru BK) atau Konselor di setiap satuan pendidikan. Dalam konstruk dan isinya kurikulum tahun 2013 mementingkan terselenggaranya proses pembelajaran secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta memberi ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan peserta didik. Proses belajar yang dilakukan menggunakan pendekatan ilmiah (scientific approach) dengan penilaian hasil belajar berbasis proses dan produk. Untuk ini, selain memuat isi kurikulum dalam bentuk mata pelajaran dan kegiatan lainnya, Kurikulum Tahun 2013 menyajikan kelompok mata pelajaran wajib, mata pelajaran peminatan, dan mata pelajaran pilihan untuk pendidikan menengah yang diikuti peserta didik sepanjang masa studi mereka. Kelompok mata pelajaran peminatan meliputi peminatan akademik, kejuruan, lintas mata pelajaran atau pendalaman mata pelajaran dan peminatan studi lanjutan. Untuk SMA/MA peminatan akademik meliputi peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, peminatan Ilmu-Ilmu Sosial dan peminatan Bahasa dan Budaya; sedangkan untuk SMK meliputi peminatan Akademik dan Kejuruan. Guru BK/Konselor membantu peserta didik dalam memenuhi Peminatan kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran untuk peserta didik sesuai dengan kemampuan dasar umum, bakat, minat dan kecenderungan pilihan masing-masing peserta didik. Peminatan memberikan kesempatan yang cukup luas bagi peserta didik untuk menempatkan diri pada jalur yang lebih tepat dalam rangka penyelesaian studi secara terarah, sukses, dan jelas dalam arah pendidikan selanjutnya. Wilayah Peminatan kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran bagi peserta didik ini, dalam keseluruhan program pendidikan satuan pendidikan dasar dan menengah merupakan bidang pelayanan BK yang menjadi wilayah manajemen BK dan wilayah tugas pokok Guru BK/Konselor dalam kerangka keseluruhan iii


www.akursudianto.com

program pelayanan BK pada satuan pendidikan. Pendalaman materi mata pelajaran merupakan bidang pelayanan pembelajaran yang menjadi wilayah manajemen pembelajaran dan wilayah tugas pokok Guru Mata Pelajaran dalam kerangka keseluruhan program pembelajaran pada satuan pendidikan. Pedoman ini digunakan sebagai acuan bagi Guru BK/Konselor dalam melaksanakan Peminatan dan bagi fihak-fihak terkait dalam menentukan kebijakan terkait implementasi kurikulum 2013 di tingkat satuan pendidikan. Pedoman ini sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013. Kepada semua pihak yang telah berperan aktif dalam penyusunan pedoman ini, kami ucapkan terima kasih dan penghargaan atas dedikasi dan sumbangan pemikirannya. Semoga pedoman ini dapat memberi manfaat positif dalam implementasi kurikulum guna meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.

Jakarta, Maret 2013 Kepala Badan PSDMP dan PMP

Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd NIP.196202031987031002

iv


www.akursudianto.com

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR .................................................................................

Iii

DAFTAR ISI ………………………………….……………………………….,,

V

DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………….,

Vi

PENDAHULUAN ………………………………………………….

1

A. Latar Belakang ................................................................,,,,,

1

B. Landasan Hukum.............................................................,,,,,

4

C. Tujuan............................................................................,,,,,,,

5

D. Ruang Lingkup .....................................................................

6

PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM

7

BAB I

BAB II

KURIKULUM 2013 …………………………… A. Prinsip Dasar dan Kerangka Pelayanan Bimbingan dan

7

Konseling ……………………………………………………... B. Peran dan Fungsi Pelayanan Bimbingan dan Konseling ....

8

C. Eksistensi Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi

12

Kurikulum 2013 ………………………………………………… D. Pengelolaan Pelayanan Bimbingan dan Konseling dalam

15

Implementasi Kurikulum 2013 ………………………………...

BAB III

1. Perencanaan Pelayanan Bimbingan dan Konseling …....

15

2. Pelaksanaan Pelayanan Bimbingan dan Konseling …….

20

3. Evaluasi, Pelaporan dan Tindak Lanjut …………………..

26

PEMINATAN PESERTA DIDIK ………………………………….

30

A. Hakekat Peminatan ……………………………………………

30

B. Pengertian, Macam dan Komponen Peminatan ……………

35

C. Tujuan dan Fungsi Peminatan ……………………………….

43

D. Tingkat dan Aspek Peminatan ………………………………..

46

E. Pengorganisasian, Kreteria dan Pemetaan Peserta Didik ..

50

F. Langkah Pokok Peminatan ………………………………......

59

G. Waktu Pelayanan Peminatan …………………………………..

62

H. Mekanisme Peminatan ………………………………………

79

v


www.akursudianto.com

BAB IV

PENUTUP ………………………………………………………….

DAFTAR RUJUKAN ………………………………………………………….. LAMPIRAN-LAMPIRAN ………………………………………………………

vi

86


www.akursudianto.com

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

: Contoh Rencana Pelaksana Layanan (RPL) Bimbingan dan Konseling

Lampiran 2

: Contoh Satuan Pendukung (Satkung) Aplikasi Instrumentasi

Lampiran 3

: Format Peminatan dan Pendalaman Mata Pelajaran

Lampiran 4

: Format Monitoring Peminatan dan Pendalaman Mata Pelajaran

Lampiran 5

: Kelompok Kurikulum Pendidikan Menengah Kejuruan 2013

Lampiran 6

: Angket Peminatan Calon / Peserta Didik Baru SMA

Lampiran 7

: Peminatan Calon / Peserta Didik Baru SMK

Lampiran 8

: Angket Peminatan Calon / Peserta Didik Baru SMA/SMK

Lampiran 9

: Angket Perhatian Orang Tua Calon / Peserta Didik Baru SMA/SMK

Lampiran 10

: Formulir Pendaftaran Peserta Didik Baru SMA/SMK

Lampiran 11

Formulir Pemeriksaan Fisik

Lampiran 12

Rekapitulasi Data Peminatan Calon/ Peserta Didik SMA/SMK

vii

SMA/SMK


BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1 Ayat 19 menyebutkan “Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, tambahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu�. Kurikulum merupakan suatu hal yang penting karena kurikulum bagian dari program pendidikan. Tanpa kurikulum akan sangat sulit untuk mencapai tujuan pendidikan yang ditetapkan. Kurikulum tidak hanya memperhatikan perkembangan dan pembangunan masa sekarang tetapi juga mengarahkan perhatian ke masa depan. Perubahan kurikulum didasari pada kesadaran bahwa perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh perubahan global, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta seni dan budaya. Perubahan secara terus menerus ini menuntut perlunya perbaikan sistem pendidikan nasional, termasuk penyempurnaan kurikulum untuk mewujudkan masyarakat yang mampu bersaing dan menyesuaikan diri dengan perubahan. Kemendikbud tahun ini melakukan perubahan kurikulum. Salah satu barometer yang dijadikan alasan pentingnya perubahan kurikulum itu dilakukan adalah survey “Trends in International Math and Science� oleh Global Institute pada tahun 2007, dimana berdasarkan survey tersebut hanya 5 persen peserta didik Indonesia yang mampu mengerjakan soal berkategori tinggi yang memerlukan penalaran. Sedangkan peserta didik Korea sanggup mengerjakannya mencapai 71 persen. Indikator lain adalah Programme for International Student Assessment (PISA) pada tahun 2009 menempatkan Indonesia di peringkat 10 besar terakhir dari 65 negara peserta PISA. Kriteria penilaiannya adalah kemampuan kognitif dan keahlian membaca, matematika, dan sains. Penguasaan peserta didik Indonesia hanya sampai level 3 sementara negara lain sampai level 4,5 dan 6. Kedua survey ini menunjukkan prestasi peserta didik Indonesia masih tertinggal. Perubahan kurikulum 2013 dirancang untuk mempersiapkan insan Indonesia yang memiliki 1


kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan peradaban dunia. Jalur dan jenjang pendidikan formal, meliputi pendidikan dasar, yaitu SD/MI, SMP/MTs; dan pendidikan menengah meliputi SMA/MA dan SMK. Pendidikan dasar (SD/MI dan SMP/ MTs) merupakan jenjang pendidikan formal paling awal yang wajib ditempuh oleh seluruh warga negara Indonesia. Pada jenjang pendidikan SD/MI peserta didik perlu disiapkan dan dibina minatnya untuk mengikuti pendidikan pada jenjang SMP/MTs. Jenjang pendidikan SMP/MTs sebagai kelanjutan studi tamatan jenjang pendidikan SD/MI juga merupakan pendidikan wajib yang harus diikuti oleh segenap warga negara Indonesia dalam rangka Wajib Belajar (WAJAR) 9 Tahun. Selain pembinaan pribadi peserta didik secara menyeluruh, tujuan pendidikan SMP/MTs adalah menyiapkan lulusannya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, yaitu jenjang pendidikan SMA/MA atau SMK. Diyakini bahwa keberhasilan peserta didik dalam menjalani pendidikan di SMA/MA, dan SMK dipengaruhi oleh berbagai faktor, banyak di antara faktor tersebut yang hendaknya disiapkan saat pendidikan di SMP/MTs. Peserta didik SMA/MA, dan SMK yang sebelumnya menempuh jenjang SMP/MTs diwajibkan mengikuti pendidikan sesuai dengan kurikulum yang berlaku, di samping bertujuan untuk pengembangan dan pembinaan pribadi peserta didik dalam menyiapkan mereka bekerja pada lapangan pekerjaan tertentu, juga untuk menyiapkan kemampuan melanjutkan studi ke jenjang pendidikan tinggi. Fenomena dalam melanjutkan atau memilih program studi menunjukkan bahwa peserta didik tamatan SMP/MTs yang memasuki SMA/MA dan SMK, dan tamatan SMA/MA dan SMK yang memasuki perguruan tinggi belum didasarkan atas Peminatan peserta didik memadai

sebagai

modal

yang didukung oleh potensi dan kondisi diri secara pengembangan

potensi

secara

optimal,

seperti

kemampuan dasar umum (kecerdasan), bakat, minat dan kondisi fisik serta sosial budaya dan minat karir mereka. Para peserta didik selama ini banyak yang memilih sekolah lanjutan didasarkan pada keinginan orang tua, pertimbangan ekonomi, dan nilai hasil belajar yang telah mereka tempuh. Akibatnya, ketika berada di SMA/MA atau SMK, atau di perguruan tinggi, seringkali mengalami kesulitan belajar, 2


terjerumus dalam berbagai perilaku terlarang dan masalah pribadi lainnya, sehingga tidak

naik

kelas/tingkat,

sekolah/madrasah/perguruan

pindah tinggi,

jurusan/program atau

bahkan

studi, putus

pindah sekolah/

madrasah/perguruan tinggi (drop out). Salah satu usaha untuk mencegah terjadinya masalah dan mengatasi masalah tersebut di atas adalah perlu dilaksanakannya pengarahan yang lebih awal dalam peminatan pada umumnya, khususnya dalam penyiapan penempatan dan penyaluran untuk kelanjutan studi mereka sesuai dengan potensi dan kondisi yang ada pada diri peserta didik dan lingkungan. Dalam rangka pengarahan Peminatan peserta didik sejak dari di SD/MI dan SMP/MTs, sampai dengan SMA/MA dan SMK diperlukan adanya pelayanan BK yang dilakukan oleh Guru BK/Konselor. Pelayanan BK secara khusus ini terfokus pada Peminatan peserta didik dalam memilih dan mengikuti mata pelajaran pada satuan pendidikan yang dijalani, arah pilihan karir dan pilihan studi lanjutan. Kurikulum

2013

memberi

kesempatan

kepada

peserta

didik

untuk

mengembangkan kemampuan, bakat dan minat. Atas dasar prinsip perbedaan kemampuan, kurikulum 2013 memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memiliki tingkat penguasaan di atas standar yang telah ditentukan (dalam sikap, keterampilan dan pengetahuan), beragam program sesuai dengan minat peserta didik, dan beragam pengalaman belajar yang sesuai dengan kemampuan awal dan minat peserta didik. Mata pelajaran dalam struktur kurikulum terdiri atas (1) mata pelajaran wajib diikuti oleh seluruh peserta didik di satu satuan pendidikan pada setiap satuan dan jenjang pendidikan,dan (2) mata pelajaran pilihan yang diikuti oleh peserta didik sesuai dengan pilihan mereka. Kelompok mata pelajaran wajib dan pilihan termuat dalam struktur kurikulum pendidikan menengah (SMA/MA dan SMK/MAK), sementara itu mengingat usia dan perkembangan psikologis peserta didik usia SD/MI dan SMP/MTs

(7-15 tahun)

maka mata pelajaran pilihan belum diberikan. Mata pelajaran pilihan baru diberikan pada peserta didik usia pendidikan menengah (15-18 tahun) yang terdiri atas pilihan akademik (SMA/MA) dan pilihan kejuruan (SMK/MAK). Mata pelajaran pilihan ini memberi corak kepada fungsi satuan pendidikan dan di dalamnya terdapai pilihan sesuai dengan minat peserta didik.

3


Implementasi Kurikulum Tahun 2013 menekankan penilaian berbasis proses dan hasil, dan

tidak menyederhanakan upaya pendidikan sebagai pencapaian

target-target kuantitatif berupa angka-angka hasil ujian sejumlah mata pelajaran akademik saja, tanpa penilaian proses atau upaya yang dilakukan oleh peserta didik. Kejujuran, kerja keras dan disiplin adalah hal yang tidak boleh lepas dari penilaian proses. Hasil penilaian juga harus serasi dengan perkembangan akhlak dan karakter peserta didik sebagai makhluk individu, sosial, warga negara dan sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Kurikulum 2013 lebih sensitif dan respek terhadap perbedaan kemampuan dan kecepatan belajar peserta didik, dan untuk SMA/MA dan SMK memberikan peluang yang lebih terbuka kepada peserta didik untuk memilih mata pelajaran yang diminati, mendalami materi mata pelajaran dan mengembangkan berbagai potensi yang dimilikinya secara fleksibel sesuai dengan kemampuan dasar umum (kecerdasan), bakat, minat dan karakteristik kepribadian tanpa dibatasi dengan sekat-sekat penjurusan yang terlalu kaku. Mengingat pentingnya Peminatan oleh Guru BK/Konselor dalam implementasi kurikulum 2013 maka Pusat Pengembangan Profesi Pendidik, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyusun Pedoman Peminatan Peserta Didik oleh Guru BK/Konselor dalam Implementasi Kurikulum 2013.

B. Landasan Hukum Peraturan perundang-undangan yang mendasari keterlaksanaan Peminatan Peserta Didik oleh Guru BK/Konselor dalam Implementasi Kurikulum 2013 adalah sebagai

berikut : 1. Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2. Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen; 3. Undang-undang RI Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 1992 tentang Tenaga Kependidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2000; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1999 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom;

4


6. Inpres Nomor 1 Tahun 2010 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional 2010; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru; 9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademis dan Kompetensi Konselor; 10. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya; 11. Peraturan

Bersama

Menteri

pendidikan

Nasional

dan

Kepala

Badan

Kepegawaian Negara Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor 14 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya; 12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.

C. Tujuan Secara umum Pedoman Peminatan Peserta Didik bertujuan untuk memberikan pedoman yang dapat digunakan guru Guru BK/Konselor dan pihak-pihak terkait dalam memberikan pelayanan peminatan peserta didik melalui pelayanan bimbingan dan konseling. Tujuan khusus pedoman ini adalah memberikan acuan bagi Guru BK/Konselor dalam: 1. memahami peran, fungsi dan eksistensi pelayanan bimbingan dan konseling dalam kurikulum 2013. 2. menyusun perencanaan peminatan kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran; 3. melaksanakan peminatan kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran; 4. melaksanakan evaluasi dan tindak lanjut pelaksanaan peminatan kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran.

5


D. Ruang Lingkup Lingkup bahasan Pedoman Peminatan Peserta Didik oleh Guru BK/Konselor dalam Implementasi Kurikulum 2013 ini terdiri atas 4 bab, yaitu Bab I, Pendahuluan

yang membahas latar belakang, landasan hukum, tujuan dan ruang lingkup, Bab II, Pelayanan Bimbingan dan Konseling dalam Kurikulum 2013 yang membahas prinsip dasar dan kerangka, peran dan fungsi, serta eksistensi pelayanan bimbingan dan konseling dalam kurikulum 2013, dan pengelolaan pelayanan bimbingan konseling yang mencakup perencanaan dan pelaksanaan bimbingan dan konseling serta evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut, dan Bab III Peminatan Peserta Didik yang membahas hakekat peminatan, pengertian, macam dan komponen peminatan, tujuan dan fungsi Peminatan, tingkat dan aspek peminatan, pengorganisasian, kreteria dan pemetaan peserta didik, langkah pokok pelayanan peminatan, waktu dan mekanisme pelayanan peminatan dan pelaksana peminatan, dan Bab IV Penutup.

6


BAB II PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM KURIKULUM 2013

A. Prinsi Dasar dan Kerangka Pelayanan Bimbingan dan Konseling Pengembangan Kurikulum 2013 dimaksudkan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan didalamnya terdapat perubahan program yang berkaitan langsung dengan layanan bimbingan dan konseling adalah peminatan peserta didik. Peminatan peserta didik dimaknai sebagai fasilitasi bagi perkembangan peserta didik agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya sehingga mencapai

perkembangan

optimum.

Tercapainya

perkembangan

optimum

diharapkan peserta didik mampu mengambil pilihan dan keputusan secara sehat dan bertanggung jawab serta memiliki daya adaptasi tinggi terhadap dinamika kehidupan yang dihadapinya. Peminatan peserta didik merupakan suatu proses pengambilan pilihan dan keputusan oleh peserta didik dalam bidang keahlian yang didasarkan atas pemahaman potensi diri dan peluang yang ada. Dalam konteks ini, bimbingan dan konseling

membantu

peserta

didik

untuk

memahami

diri,

menerima

diri,

mengarahkan diri, mengambil keputusan diri, merealisasikan keputusannya secara bertanggung jawab. Bimbingan dan konseling membantu peserta didik mencapai perkembangan optimal dan kemandirian dalam kehidupannya serta menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapi. Di samping itu juga membantu individu dalam memilih, meraih dan mempertahankan karier untuk mewujudkan kehidupan yang produktif dan sejahtera, serta untuk menjadi warga masyarakat yang peduli kemaslahatan umum melalui pendidikan. Sehubungan dengan itu, Kurikulum 2013 dalam implementasinya (1) Dapat menyiapkan peserta didik sukses dalam menghadapi tantangan kehidupan di era globalisasi dengan tetap berpijak pada nilai-nilai luhur Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945,

(2) Menitikberatkan

pada pencapaian kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan sebagai keutuhan yang harus dicapai oleh peserta didik, (3) Memiliki spirit yang kuat untuk memulihkan proses pendidikan sebagai proses pembelajaran yang mendidik dan wahana pengembangan karakter, kehidupan yang demokratis, dan kemandirian sebagai softskills, serta penguasaan sains, teknologi, dan seni sebagai hardskills, 7


(4) memandang bahwa peserta didik aktif dalam proses pengembangan potensi dan perwujudan dirinya dalam konteks sosial kultural, sehingga menuntut profesionalitas guru

yang

mampu

menstimulasi

mengembangkan

peserta

didik

untuk

strategi

belajar

lebih

pembelajaran aktif

yang

dalam

dapat

mencapai

keberhasilannya, (5) Menekankan penilaian berbasis proses pembelajar an yang mendidik dan hasil belajar peserta didik, (6) Mengakui dan menghormati perbedaan kemampuan

dan

kecepatan

belajar

peserta

didik,

hal

ini

memerlukan

pendampingan, remediasi dan akselerasi secara berkala, terutama bagi peserta didik yang belum mencapai batas kompetensi yang ditetapkan, (7) memberikan kesempatan peserta didik untuk mengembangkan berbagai potensi yang dimilikinya sesuai dengan kesempatan dan layanan pendidikan yang diselnggarakan, (8) Menuntut adanya kolaborasi yang baik antara guru mata pelajaran, guru bimbingan dan konseling dan orang tua/wali dalam mengoptimalkan perkembangan peserta didik, (9) Proses pendidikan mengarah kepada orientasi perkembangan dan pembudayaan peserta didik. Oleh karena itu, keberhasilan proses pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan nasional melibatkan manajemen, pembelajaran, dan bimbingan dan konseling.

B. Peran dan Fungsi Pelayanan Bimbingan dan Konseling Pelayanan bimbingan dan konseling pada hakikatnya merupakan usaha memfasilitasi pengembangan nilai-nilai melalui proses interaksi yang empatik antara guru BK/Konselor dengan peserta didik, dimana Guru BK/Konselor membantu peserta didik untuk mengenal kelebihan dan kelemahan dalam berbagai aspek perkembangan dirinya, memahami peluang dan tantangan yang ditemukan di lingkungannya, serta mendorong penumbuhan kemandirian peserta didik untuk mengambil berbagai keputusan penting dalam perjalanan hidupnya secara bertanggung jawab dan mampu mewujudkan kehidupan yang produktif, sejahtera, bahagia serta peduli terhadap kemaslahatan umat manusia. Dasar pertimbangan penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling di Sekolah/Madrasah, bukan semata-mata terletak pada ada atau tidak adanya landasan hukum (perundang-undangan) atau ketentuan dari pemerintah tetapi yang lebih

penting

adalah

upaya

memfasilitasi

peserta

didik

agar

mampu 8


mengembangkan potensi dirinya guna mencapai tugas-tugas perkembangannya dalam aspek fisik, emosi, intelektual, sosial, dan moral-spiritual. Proses pendidikan harus dipandang sebagai suatu proses perkembangan, karena setiap peserta didik sebagai individu sedang berada dalam proses berkembang atau menjadi (becoming), yaitu berkembang ke arah kematangan atau kemandirian. Untuk mencapai kematangan tersebut, peserta didik memerlukan bimbingan karena mereka masih kurang memiliki pemahaman atau wawasan tentang dirinya dan lingkungannya juga pengalaman dalam menentukan arah kehidupannya. Di samping itu terdapat suatu keniscayaan bahwa proses perkembangan individu tidak selalu berlangsung secara mulus, atau steril dari masalah. Dengan kata lain, proses perkembangan itu tidak selalu berjalan dalam alur linier, lurus, atau searah dengan potensi, harapan dan nlai-nilai yang dianut. Untuk itulah diperlukan pelayanan bimbingan dan konseling yang dirancang secara baik agar mampu menfasilitasi individu kearah kematangan dan kemandirian, yang meliputi aspek pribadi, sosial, belajar, dan karir. Alasan tersebut diperkuat adanya perbedaan individual pada peserta didik dan keniscayaan bahwa proses perkembangan peserta didik tidak selalu berlangsung secara mulus, dalam alur yang lurus, searah dengan potensi, harapan dan nilai-nilai yang dianut, sehingga banyak individu yang memerlukan bantuan orang lain. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, setiap individu peserta didik dihadapkan pada situasi kehidupan yang

kompleks dan penuh tantangan. Era

globalisasi dan informasi ialah era persaingan yang salah satu ciri utamanya adalah dunia tanpa batas. Dunia menjadi suatu tempat yang disebut placeless society dimana hubungan antar manusia, antar masyarakat dan antar bangsa menjadi transparan. Dunia yang semakin terbuka juga menuntut suatu bentuk masyarakat baru, yaitu masyarakat terbuka, masyarakat yang demokratis. Kondisi ini di satu sisi memberikan kesempatan pada setiap individu berkembang sepenuhnya sesuai dengan potensi yang dimilikinya dan memungkinkan setiap individu atau sekelompok masyarakat atau bangsa untuk berbuat sesuatu yang terbaik bagi dirinya, masyarakat, dan umat manusia. Namun, di sisi lain sistem dan kultur kehidupan kemungkinan juga akan berubah, berbagai benturan peradaban dan benturan nilai sangat mungkin terjadi dalam kehidupan. 9


Dalam situasi

demikian,

peserta

didik

dihadapkan pada konfigurasi

kehidupan, di satu sisi yaitu tetap berpijak dan mengarahkan diri kepada jati diri bangsa, di sisi lain dan dapat bereaksi dan serta mengarahkan diri secara proporsional

terhadap

perubahan

mendunia

yang

terjadi.

Strategi

yang

dikembangkan untuk menghadapi fenomena ini adalah dengan menempatkan faktor manusia sebagai titik sentral, sehingga upaya tersebut memberikan implikasi terhadap pelaksanaan pendidikan. Pendidikan tidak cukup hanya dilakukan melalui transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga harus didukung oleh peningkatan profesionalisme dan sistem manajemen tenaga kependidikan serta pengembangan kemampuan peserta didik untuk menolong dirinya sendiri dalam memilih dan mengambil keputusan demi pencapaian cita-citanya. Untuk maksud tersebut, maka proses pendidikan diharapkan dapat mengembangkan potensi peserta didik dan memfasilitasi mereka secara sistematik, terprogram dan kolaboratif untuk mampu mandiri dalam menghadapi berbagai permasalahan kehidupannya. Pelayanan bimbingan dan konseling sebagai bagian dari proses pendidikan harus didasarkan kepada upaya membantu pencapaian tugas perkembangan, pengembangan potensi, dan pengentasan masalah-masalah peserta didik sebagai suatu keutuhan yang diselenggarakan secara intensif dan kolaboratif. Dalam pelaksanaannya diperlukan kolaborasi antara guru BK/Konselor dengan para personal sekolah lainnya (Kepala Sekolah/Madrasah, guru-guru, dan staf administrasi), orang tua, dan pihak-pihak terkait lainnya. Pendekatan ini terintegrasi dengan proses pendidikan di Sekolah/Madrasah secara keseluruhan dalam upaya membantu para peserta didik agar dapat mengembangkan atau mewujudkan potensi dirinya secara utuh, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir. Atas

dasar

itu,

maka

implementasi

bimbingan

dan

konseling

di

Sekolah/Madrasah diorientasikan kepada upaya memfasilitasi perkembangan potensi peserta didik, yang meliputi aspek pribadi, sosial, belajar, dan karir; atau terkait dengan pengembangan pribadi peserta didik sebagai makhluk yang berdimensi biopsikososiospiritual (biologis, psikis, sosial, dan spiritual). Pelayanan bimbingan dan konseling diharapkan membantu peserta didik dalam pengenalan diri, pengenalan lingkungan dan pengambilan keputusan, serta 10


memberikan arahan terhadap perkembangan peserta didik; dan tidak hanya untuk peserta didik bermasalah tetapi menyangkut seluruh peserta didik. Pelayanan bimbingan dan konseling tidak terbatas pada peserta didik tertentu atau yang perlu „dipanggilâ€&#x; sajaâ€?, melainkan untuk seluruh peserta didik (Guidance and counseling for all). Bimbingan dan konseling adalah upaya pendidikan dan merupakan bagian integral dari pendidikan yang secara sadar memposisikan "... kemampuan peserta didik untuk mengeksplorasi, memilih, berjuang meraih, serta mempertahankan karier itu ditumbuhkan secara isi-mengisi atau komplementer oleh guru BK/Konselor dan oleh guru mata pelajaran dalam setting pendidikan khususnya dalam jalur pendidikan formal, dan sebaliknya tidak merupakan hasil upaya yang dilakukan sendirian oleh guru BK/Konselor, atau yang dilakukan sendirian oleh Guru. (ABKIN: 2007). Dalam kaitan dengan implementasi kurikulum 2013, Peminatan peserta didik yang merupakan bagian dari pelayanan bimbingan dan konseling, tidak berakhir pada penetapan pilihan dan keputusan bidang atau rumpun keilmuan yang dipilih peserta didik di dalam mengembangkan potensinya, yang akan menjadi dasar bagi perjalanan hidup dan karir selanjutnya, melainkan harus diikuti dengan layanan pembelajaran

yang

mendidik,

aksesibilitas

perkembangan

yang

luas

dan

terdiferensiasi, dan penyiapan lingkungan perkembangan/belajar yang mendukung. Dalam konteks ini bimbingan dan konseling berperan dan berfungsi, secara kolaboratif, dalam hal-hal berikut. 1. Menguatkan Pembelajaran yang Mendidik Untuk mewujudkan arahan Pasal 1 (1), 1 (2), Pasal 3, dan Pasal 4 (3) Undangundang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional secara utuh, kaidah-kaidah implementasi Kurikulum 2013 sebagaimana dijelaskan harus bermuara pada perwujudan suasana dan proses pembelajaran mendidik yang memfasilitasi perkembangan potensi peserta didik. Suasana belajar dan proses pembelajaran dimaksud pada hakikatnya adalah proses mengadvokasi dan memfasilitasi perkembangan peserta didik yang dalam implementasinya memerlukan penerapan prinsip-prinsip bimbingan dan konseling. Bimbingan dan konseling harus meresap ke dalam kurikulum dan pembelajaran untuk mengembangkan lingkungan belajar yang mendukung perkembangan potensi peserta didik. Untuk mewujudkan lingkungan belajar dimaksud, guru hendaknya: 11


(1) memahami kesiapan belajar peserta didik dan penerapan prinsip bimbingan dan konseling dalam pembelajaran, (2) melakukan asesmen potensi peserta didik, (3) melakukan diagnostik kesulitan perkembangan dan belajar peserta didik, (4) mendorong terjadinya internalisasi nilai sebagai proses individuasi peserta didik. Perwujudan keempat prinsip yang disebutkan dapat dikembangkan melalui kolaborasi pembelajaran dengan bimbingan dan konseling. 2. Memfasilitasi Advokasi dan Aksesibilitas Kurikulum 2013 menghendaki adanya diversifikasi layanan, jelasnya Peminatan. Bimbingan dan konseling berperan melakukan advokasi, aksesibilitas, dan fasilitasi agar terjadi diferensiasi dan diversifikasi layanan pendidikan bagi pengembangan pribadi, sosial, belajar dan karir peserta didik. Untuk itu kolaborasi guru BK/Konselor dengan guru mata pelajaran perlu dilaksanakan dalam bentuk: (1) memahami potensi dan pengembangan kesiapan belajar peserta didik, (2) merancang ragam program pembelajaran dan melayani kekhususan kebutuhan peserta didik, serta (3) membimbing perkembangan pribadi, sosial, belajar dan karir. 3. Menyelenggarakan Fungsi Outreach Dalam upaya membangun karakter sebagai suatu keutuhan perkembangan, sesuai dengan arahan Pasal 4 (3) UU Nomor 20 Tahun 2003, Kurikulum 2013 menekankan pembelajaran sebagai proses pemberdayaan dan pembudayaan. Untuk mendukung prinsip dimaksud bimbingan dan konseling tidak cukup menyelenggarakan fungsi-fungsi inreach tetapi juga melaksanakan fungsi outreach

yang

berorientasi

pada

penguatan

daya

dukung

lingkungan

perkembangan sebagai lingkungan belajar. Dalam konteks ini kolaborasi guru BK/Konselor dengan guru mata pelajaran hendaknya terjadi dalam konteks kolaborasi yang lebih luas, antara lain: (1) kolaborasi dengan orang tua/keluarga, (2) kolaborasi dengan dunia kerja dan lembaga pendidikan, (3) "intervensi" terhadap institusi terkait lainnya dengan tujuan membantu perkembangan peserta didik

C. Eksistensi Bimbingan dan Konseling dalam Kurikulum 2013 Keberadaan Bimbingan dan konseling dalam pendidikan di Indonesia, sesungguhnya sudah dimulai sejak tahun 1964, yang disebut "Bimbingan dan 12


Penyuluhan"

ketika

diberlakukan

"Kurikulum

Gaya

Baru�.

Bimbingan

dan

Penyuluhan pada waktu itu dipandang sebagai unsur pembaharuan dalam penyelenggaraan pendidikan di Indonesia. Sejak diberlakukan Kurikulum Tahun 1975, pelayanan bimbingan dan penyuluhan telah dijadikan sebagai bagian integral dari keseluruhan upaya pendidikan. Petugas yang secara khusus melaksanakan pelayanan bimbingan dan konseling pada saat itu disebut Guru Bimbingan dan Penyuluhan (Guru BP). Sejak diberlakukannya kurikulum 1994, sebutan untuk Guru BP berubah menjadi Guru Pembimbing, sebutan resmi ini diperkuat dengan Surat Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 84 Tahun 1995 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, serta Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.025/0/1995 tentang Petunjuk Teknis Ketentuan Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya antara lain mengandung arahan dan ketentuan pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling di Sekolah/Madrasah oleh guru kelas di SD dan guru pembimbing di SLTP dan SLTA. Walaupun kedua aturan tersebut mengandung hal-hal yang berkenaan dengan pelayanan bimbingan dan konseling, tetapi tugas itu dinyatakan sebagai tugas guru (dengan sebutan guru pembimbing) dan tidak secara eksplisit dinyatakan sebagai tugas konselor. Hal ini dapat dipahami karena sebutan konselor belum ada dalam perundangan. Penggunaan sebutan guru, sangat merancukan konteks tugas guru yang mengajar dan konteks tugas konselor sebagai penyelenggara pelayanan ahli bimbingan dan konseling. Guru bimbingan dan konseling yang pada saat ini ada di lapangan pada hakikatnya melaksanakan tugas sebagai konselor, tetapi sering diperlakukan dan diberi tugas layaknya guru mata

pelajaran. Bimbingan dan konseling bukanlah

kegiatan pembelajaran dalam konteks adegan belajar mengajar di kelas yang layaknya dilakukan guru sebagai pembelajaran bidang studi, melainkan pelayanan ahli dalam konteks memandirikan peserta didik. (ABKIN: 2007). Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP 2006), seperti yang diamanatkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, pelayanan konseling (bimbingan dan konseling yang dimaksud) masuk dalam struktur kurikulum sebagai kegiatan pengembangan diri. Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan 13


dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan oleh konselor dalam bentuk kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta didik. Pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah merupakan bagian integral dari keseluruhan upaya pendidikan dalam jalur pendidikan formal dan layanan ini meskipun dilakukan oleh pendidik yang disebut sebagai konselor, tetapi ekspektasi kinerja profesionalnya berbeda dengan ekspektasi kinerja profesional yang dilakukan oleh guru. Jika ekspektasi kinerja guru menggunakan materi pelajaran sebagai konteks layanan keahliannya, maka ekspektasi kinerja konselor tidak demikian. Ekspektasi kinerja konselor tidak menggunakan materi pelajaran dalam koteks layanan keahliannya (bimbingan dan konseling), melainkan menggunakan proses pengenalan diri peserta didik (konseli) dengan memahami kekuatan dan kelemahannya dengan peluang dan tantangan yang terdapat dalam lingkungannya, untuk menumbuhkembangkan kemandirian dalam mengambil berbagai keputusan penting dalam perjalanan hidupnya, sehingga mampu memilih, meraih serta mempertahankan karir (kemajuan hidup) untuk mencapai hidup yang efektif, produktif, dan sejahtera dalam konteks kemaslahatan umum. Bimbingan dan konseling merupakan upaya proaktif dan sistematik dalam nemfasilitasi

peserta

didik

mencapai

tingkat

perkembangan

yang

optimal,

pengembangan perilaku efektif, pengembangan lingkungan perkembangan, dan meningkatan keberfungsian individu di dalam lingkungannya. Semua perubahan perilaku tersebut merupakan proses perkembangan, yakni proses interaksi antara individu dengan lingkungan perkembangan melalui interaksi yang sehat dan produktif. Bimbingan dan konseling memegang tugas dan tanggung jawab untuk mengembangkan lingkungan perkembangan, membangun interaksi dinamis antara individu dengan lingkungannya, membelajarkan individu untuk mengembangkan, memperbaiki, dan memperhalus perilaku. Merujuk pada Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, sebutan untuk guru bimbingan dan konseling dinyatakan dalam sebutan 'Konselor." Keberadaan konselor dalam sistem pendidikan nasional 14


dinyatakan sebagai salah satu kualifikasi pendidik, sejajar dengan kualifikasi guru, dosen, pamong belajar, tutor, widyaiswara, fasilitator, instruktur, fasilitator dan sebutan

lain

yang

sesuai

kekhususannya,

serta

berpartisipasi

dalam

penyelenggaraan pendidikan (UU RI No. 20/2003, Pasal 1 angka 6). Pengakuan secara eksplisit dan kesejajaran posisi antara tenaga pendidik satu dengan yang lainnya tidak menghilangkan arti bahwa setiap tenaga pendidik, termasuk konselor, memiliki konteks tugas, ekspektasi kinerja, dan setting pelayanan spesifik yang mengandung keunikan dan perbedaan. Berkaitan dengan Peminatan, ekspektasi kinerja guru BK/Konselor dengan guru mata pelajaran adalah berbeda, guru BK/Konselor sangat diperlukan bagi peserta didik agar dapat menentukan pilihan sesuai kemampuan potensi dirinya dan kemungkinan berhasil dalam belajar, sedangkan pendalaman materi mata pelajaran merupakan bidang pelayanan pembelajaran yang menjadi wilayah tugas pokok Guru Mata Pelajaran. Atas dasar uraian di atas, maka eksistensi pelayanan bimbingan dan konseling dalam implementasi kurikulum 2013 khususnya dalam Peminatan peserta didik sangatlah dominan, karena kesalahan menempatkan dan menyalurkan kemampuan dasar umum (kecerdasan), bakat, kemampuan akademik, minat, dan kecenderungan peserta didik, serta dukungan moral dari orang tua akan sangat berpengaruh terhadap kehidupan peserta didik di masa yang akan datang.

D. Pengelolaan Pelayanan Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum 2013 1. Perencanaan Pelayanan Bimbingan dan Konseling Perencanaan adalah suatu proses yang kontinu. Apabila usaha dan kegiatan yang satu selesai, dilanjutkan dengan kegiatan yang lainnya. Perencanaan dimaksudkan untuk menyusun suatu keputusan berupa langkahlangkah penyelesaian suatu masalah atau pelaksanaan suatu pekerjaan yang terarah pada pencapaian tujuan tertentu. Perencanaan program bimbingan dan konseling memegang peranan penting dalam rangka keberhasilan pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling. Untuk itu, penyusunan program bimbingan dan konseling hendaknya mengacu kepada masalah-masalah yang dihadapi peserta didik serta kebutuhan-kebutuhan peserta didik untuk membantu peserta 15


didik mencapai perkembangan yang optimal. Hal ini perlu agar pelayanan bimbingan dan konseling betul-betul berdaya guna dan berhasil guna, serta bermakna bagi peserta didik. Program bimbingan dan konseling adalah satuan rencana keseluruhan kegiatan bimbingan dan konseling yang akan dilaksanakan pada periode waktu tertentu, seperti periode tahunan, semesteran, bulanan, mingguan, dan harian. Penyusunan program bimbingan dan konseling di sekolah dimulai dengan analisis kebutuhan (needs assessment) untuk mengidentifikasi aspek-aspek kebutuhan peserta didik. Instrumen asesmen dapat dikembangkan sendiri atau menggunakan instrumen yang terstandar, seperti ITP, DCM, dan AUM. Kegiatan assesmen meliputi : a. Asesmen lingkungan, yang terkait dengan kegiatan mengidentifikasi harapan sekolah dan masyarakat (komite sekolah atau orang tua), sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan program BK, kondisi dan kualifikasi Konselor,

dan

kebijakan-kebiajakan

yang

terkait

dengan

pelayanan

bimbingan dan konseling di sekolah. b. Asesmen kebutuhan peserta didik, yang terkait dengan karakteristik peserta didik

seperti

aspek-aspek

fisik

(kesehatan

dan

keberfungsiannya),

kecerdasan, motif belajar, sikap dan kebiasaan belajar, minat peserta didik (peminatan akademik, peminatan vokasional, peminatan lintas mata pelajaran, dan peminatan kelanjutan studi;

ekskul olah raga/seni,

keagamaan, pekerjaan, dsb), masalah-masalah yang dialami, kepribadian dan tugas-tugas perkembangannya. Hasil assesmen direkap, dianalisis, diinterpretasi dan diadministrasikan sehingga dapat dijadikan bahan masukan dalam penyusunan program BK. Langkah berikutnya adalah menyusun program BK. Struktur dan isi/materi program bersifat fleksibel disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan peserta didik berdasarkan hasil analisis kebutuhan peserta didik akan layanan bimbingan dan konseling. Struktur dalam program BK adalah sebagai berikut : 1. Rasional Rasional berisi rumusan dasar pemikiran tentang urgensi bimbingan dan konseling di sekolah. Dalam rumusan ini dapat menyangkut konsep dasar yang digunakan, kaitan bimbingan dan konseling dengan pembelajaran,

16


dampak perkembangan iptek dan sosial budaya terhadap gaya hidup masyarakat dan peserta didik, dan hal-hal lain yang relevan. 2. Visi dan Misi Visi dan misi bimbingan dan konseling mengacu pada visi dan misi sekolah, visi dan misi pendidikan dinas kabupaten/kota/wilayah dimana satuan pendidikan berada dan harus mengacu pada pencapaian tujuan pendidikan nasional. Visi bimbingan dan konseling perlu dirumuskan dengan fokus terwujudnya kehidupan kemanusiaan yang melalui

tersedianya

membahagiakan sesuai dengan karakter bangsa

pelayanan

bantuan

dalam

pemberian

dukungan

perkembangan dan pengentasan masalah agar peserta didik berkembang secara optimal, mandiri dan bahagia. Sedangkan misi BK dirumuskan dengan fokus :

a. Misi

pendidikan,

yaitu

misi

pelayanan

BK

yang

pengembangan peserta didik/sasaran layayan melalui

memfasilitasi pembentukan

perilaku efektif-normatif d a n berkarakter dalam kehidupan keseharian dan masa depan. b. Misi pengembangan, yaitu misi pelayanan BK yang memfasilitasi pengembangan potensi dan kompetensi peserta didik/sasaran layanan yang berkarakter di dalam lingkungan satuan pendidikan, keluarga dan masyarakat. c. Misi pengentasan masalah, yaitu misi pelayanan BK yang memfasilitasi pengentasan masalah peserta didik/sasaran layanan mengacu pada kehidupan efektif dan berkarakter sehari-hari. 3. Deskripsi Kebutuhan Rumusan hasil analisis kebutuhan (need assessment) peserta didik dan lingkungannya diujudkan kedalam rumusan perilaku-perilaku yang diharapkan dikuasai peserta didik (sesuai tugas-tugas perkembangan). 4. Tujuan Rumusan tujuan yang akan dicapai adalah perilaku yang harus dikuasai peserta didik setelah memperoleh pelayanan bimbingan dan konseling. Tujuan hendaknya dirumuskan secara jelas dan tujuan tersebut dapat tercapai melalui pelayanan bimbingan dan konseling. 5. Komponen Program

17


Komponen program dijabarkan dalam kegiatan perencanaan meliputi; pembagian tugas, analisis kebutuhan, penyusunan program, konsultasi program, dll, pelaksanaan program meliputi berbagai kegiatan layanan dan pendukung, evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut. 6. Rencana Kegiatan Rencana Kegiatan diperlukan untuk menjamin keterlaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling secara efektif. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan rencana kegiatan adalah : a. Identifikasi dan rumuskan berbagai kegiatan yang perlu dilakukan. Jenis kegiatan ini didasarkan isi materi dan tujuan yang harus dikuasai peserta didik b. Kegiatan layanan dapat dilakukan dengan kontak langsung secara klasikal, kelompok maupun individual dan tanpa kontak langsung yang dapat dilaksanakan melalui tulisan (buku, brosur, mading, e-mail, dsb). c. Pertimbangkan porsi waktu yang diperlukan untuk melaksanakan setiap kegiatan d. Rencana kegiatan dituangkan dalam jadwal kegiatan. Rancangan kegiatan dapat berbentuk matrik program tahunan, semesteran, bulanan dan mingguan. e. Penetapan jadwal kegiatan disesuaikan dengan kalender pendidikan. Jadwal kegiatan mencerminkan kalender tahunan, semesteran, bulanan dan mingguan. 1) Program Tahunan, yaitu program pelayanan BK meliputi seluruh kegiatan selama satu tahun untuk masing-masing kelas di satuan pendidikan. 2) Program Semesteran, yaitu program pelayanan BK meliputi seluruh kegiatan selama satu semester yang merupakan jabaran program tahunan. Program semesteran meliputi semerter gasal dan genap. 3) Program Bulanan, yaitu program pelayanan BK meliputi seluruh kegiatan selama satu bulan yang merupakan jabaran program semesteran. 4) Program Mingguan, yaitu program pelayanan BK meliputi seluruh kegiatan selama satu minggu yang merupakan jabaran program bulanan. 18


5) Matrik program tahunan, semesteran, bulanan, dan mingguan berisi kegiatan

layanan/kegiatan

pendukung,

memuat

materi,

bidang

bimbingan, dan jadwal kegiatan. 7. Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana berisi fasilitas dan perlengkapan yang mendukung terhadap keterlaksanaan program bimbingan dan konseling. Sarana meliputi : (1) alat pengumpul data, baik tes maupun non tes, (2) alat penyimpan data, khususnya dalam bentuk himpunan data, (3) kelengkapan penunjang teknis, seperti data informasi, paket bimbingan, alat bantu bimbingan, (4) perlengkapan administrasi, seperti alat tulis, format rencana kegiatan, serta blangko laporan kegiatan. Sedangkan prasarana meliputi : ruang bimbingan dan konseling yang cukup memadai. 8. Anggaran Rencana anggaran berisi uraian jenis kegiatan dan rincian besar anggaran yang dibutuhkan. Jumlah besar anggaran menunjukkan kebutuhan besaran anggaran untuk mendukung

keterlaksanaan program bimbingan dan

konseling. Rencana anggaran disusun untuk mendukung implementasi program secara cermat, rasional, dan realistik. Disamping besaran anggaran dalam perencanaan anggaran juga dicatumkan asal sumber dana. Dalam implementasi kurikulum 2013, Guru BK/Konselor tetap menyusun program BK berdasarkan kaidah-kaidah penyusunan program BK, hanya saja Peminatan kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran yang merupakan karakteristik khusus kurikulum 2013 merupakan pelayanan yang wajib diberikan pada peserta didik, sehingga beberapa materi pelayanan bimbingan dan konseling yang berkaitan dengan Peminatan harus diberikan. Beberapa materi BK yang berkaitan dengan Peminatan antara lain adalah sebagai berikut : 1. Informasi tentang kemampuan dasar, bakat, dan minat peserta didik. 2. Informasi pendidikan lanjutan (terutama untuk siswa SMP/MTs peminatan yang ada pada jenjang pendidikan SMA/SMK harus disampaikan). 3. Kunjungan ke sekolah lanjutan 4. Penelusuran dan pemahaman kemampuan dasar, bakat dan minat individu. 5. Mempertahankan prestasi dalam belajar.

19


2. Pelaksanaan Pelayanan Bimbingan dan Konseling Pelaksanaan pelayanan BK dapat dibagi dalam 3 tahap, yaitu persiapan, pelaksanaan, dan penilaian a. Persiapan Sebelum layanan diberikan, guru BK/Konselor diwajibkan membuat rencana pelaksanaan layanan (RPL). RPL dapat berupa satuan layanan (satlan) atau satuan pendukung (satkung). RPL sebagai acuan bagi guru BK/Konselor dalam menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling. Dalam konsep perencanaan pembelajaran, ada 5 (lima) komponen yang harus dipenuhi, yaitu tujuan yang ingin dicapai, materi yang diberikan, kegiatan yang dilaksanakan, sumber bahan dan alat yang digunakan, serta instrumen penilaian yang digunakan. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan RPL adalah sebagai berikut : 1) Tujuan dirumuskan dengan kata kerja operasional 2) Materi dikembangkan dengan berbagai media pembelajaran, seperti; penyajian dengan menggunakan permainan, gambar, film, cerita, lagu, dsb. Penyajian layanan klasikal dilakukan dengan menggunakan bahan presentasi power point. 3) Perumusan kegiatan layanan didasarkan pada jenis kegiatan layanan yang diberikan. 4) Bahan diambil dari sumber yang dapat dipertanggung jawabkan. 5) Instrumen penilaian mengungkap pemahaman, perasaan positif dan rencana tindak yang akan dilakukan.

b. Pelaksanaan Bimbingan dan konseling merupakan kegiatan yang terintegrasi dalam kegiatan pendidikan di sekolah. Bimbingan dan konseling sebagai bentuk layanan muncul dalam proses pendidikan sebagai usaha intervensi dengan tujuan membantu individu agar dapat mencapai tujuan pendidikan, mampu menentukan pilihan, dan bertanggung jawab terhadap diri sendiri, keluarga, masyarakat, serta dalam hubungannya secara vertikal dengan Tuhan. Bimbingan dan konseling berupaya membawa peserta mencapai tingkat perkembangan yang lebih berarti baik bagi dirinya maupun lingkungannya. Dengan dasar itu, orientasi bantuan layanan bimbingan dan konseling tidak terbatas pada usaha 20


membantu peserta didik disaat mengalami masalah saja, tetapi lebih berorientasi pada pencegahan, di samping mengambil peran aktif dalam segala tugas perkembangan siswa. Tugas perkembangan peserta didik untuk masing-masing jenjang pendidikan adalah sebagai berikut : 1) Tugas Perkembangan Peserta Didik SD/MI a) Memiliki kebiasaan dan sikap dalam beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. b) Mengembangkan ketrampilan dasar dalam membaca, menulis, dan berhitung. c) Mengembangkan konsep-konsep yang perlu dalam kehidupan sehari-hari. d) Belajar bergaul dan bekerja dengan kelompok sebaya. e) Belajar menjadi pribadi yang mandiri f) Mempelajari ketrampilan fisik sederhana yang diperlukan baik untuk permainan maupun kehidupan. g) Mengembangkan kata hati, moral dan nilai-nilai sebagai pedoman perilaku. h) Membina hidup sehat, untuk diri sendiri, dan lingkungan serta keindahan. i) Belajar memahami diri sendiri dan orang lain sesuai dengan jenis kelaminnya dan menjalankan peran tanpa membedakan jenis kelamin. j) Mengembangkan sikap terhadap kelompok, lembaga sosial, serta tanah air bangsa dan Negara. Mengembangkan pemahaman dan sikap awal untuk perencanaan masa depan. 2) Tugas Perkembangan Peserta Didik SMP/MTs a) Mencapai perkembangan diri sebagai remaja yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. b) Mempersiapkan diri, menerima dan bersikap positif serta dinamis terhadap perubahan fisik dan psikis yang terjadi pada diri sendiri untuk kehidupan yang sehat. c) Mencapai pola hubungan yang baik dengan teman sebaya dalam peranannya sebagai pria atau wanita. d) Memantapkan nilai dan cara bertingkah laku yang dapat diterima dalam kehidupan yang lebih luas.

21


e) Mengenal kemampuan, bakat, dan minat serta arah kecenderungan karir dan apresiasi seni. f) Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan untuk mengikuti dan melanjutkan pelajaran dan/atau mempersiapkan karir serta berperan dalam kehidupan di masyarakat. g) Mengenal gambaran dan mengembangkan sikap tentang kehidupan mandiri secara emosional, sosial, dan ekonomi. h) Mengenal sistem etika dan nilai-nilai bagi pedoman hidup sebagai pribadi, anggota masyarakat, dan warga negara. 3) Tugas Perkembangan Peserta Didik SMA/MA a) Mencapai kematangan dalam beriman dan bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa. b) Mencapai kematangan dalam hubungan teman sebaya, serta kematangan dalam peranannya sebagai pria atau wanita. c) Mencapai kematangan pertumbuhan fisik yang sehat. d) Mengembangkan penguasaan ilmu, teknologi dan seni sesuai dengan program kurikulum dan persiapan karir atau melanjutkan pendidikan tinggi, serta berperan dalam kehidupan masyarakat yang lebih luas. e) Mencapai kematangan dalam pilihan karir. f) Mencapai kematangan gambaran dan sikap tentang kehidupan mandiri secara emosional, sosial, intelektual dan ekonomi. g) Mencapai

kematangan

gambaran

dan

sikap

tentang

kehidupan

berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. h) Mengembangkan kemampuan komunikasi sosial dan intelektual, serta apresiasi seni. i) Mencapai kematangan dalam sistem etika dan nilai. Untuk dapat mencapai tujuan pelayanan bantuan tersebut, diperlukan suatu persiapan pelayanan bimbingan dan konseling yang dapat dijadikan pedoman dalam pelaksanaannya. Namun demikian, rencana kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling tidak mungkin terlaksana dengan baik apabila tidak ditunjang oleh tenaga, prasarana, sarana dan perlengkapan yang memadai, serta kerjasama yang baik. 1) Tenaga

22


Tenaga utama dalam pelayanan bimbingan dan konseling adalah Guru BK/Konselor yang merupakan tenaga profesional. Tenaga ini hendaknya memiliki modal personal dan modal profesional yang dapat diandalkan untuk tugas-tugas profesional bimbingan dan konseling itu. Ujud profesionalisme Guru BK/Konselor akan terlihat dalam unjuk kerjanya dalam melaksanakan tugas profesinya. Unjuk kerja Guru BK/Konselor adalah proses perilaku kerja Guru BK/Konselor sehingga menghasilkan sesuatu yang menjadi tujuan pekerjaan profesinya. Peningkatan dan pengembangan kompetensi Guru BK/Konselor adalah proses kontekstual dan futuristik, sehingga pengembangannya melalui upaya pendidikan bukan sebatas menyiapkan Guru BK/Konselor yang menguasai pengetahuan dan keterampilan yang cocok dengan tuntutan dunia kerja saat ini, melainkan manusia yang mampu, mau dan siap belajar sepanjang hayat. Sebagai seorang profesional

Guru

BK/Konselor

tentunya

tidak

cukup

hanya

tahu

apa

pekerjaannya dan apa yang sedang dilakukannya, serta bagaimana melakukan tugas-tugasnya. Guru BK/Konselor juga harus tahu mengapa suatu pekerjaan itu dilakukan dan juga bagaimana melaksanakannya. Pekerjaan bimbingan tidak hanya dilakukan secara rutin dan berpola tetap seperti mekanik saja. 2). Prasarana dan Sarana Prasarana pokok yang diperlukan ialah ruang bimbingan dan konseling yang cukup memadai. Ruang dimaksud hendaknya diatur sedemikian rupa sehingga disatu segi para siswa yang berkunjung merasa senang dan nyaman, di segi lain ruangan tersebut dapat digunakan untuk pelaksanaan berbagai jenis kegiatan layanan bimbingan dan konseling baik individu maupun kelompok sesuai dengan asas-asas dan kode etik bimbingan dan konseling. Di samping itu, dalam ruang BK hendaknya dapat disimpan segenap perangkat instrumen bimbingan dan konseling, himpunan data siswa, serta informasi lainnya. Ruang BK juga memuat berbagai informasi, seperti informasi pendidikan, jabatan, kegiatan ekstra kurikuler, dan sebagainya. Dan yang tidak kalah penting, ruang BK hendaknya nyaman, sehingga menyebabkan Guru BK/Konselor betah dan nyaman untuk bekerja, sebab kenyamanan itu merupakan modal utama bagi kesuksesan pelayanan yang terselenggara. Sedangkan

sarana

yang

diperlukan

untuk

menunjang

pelayanan

bimbingan dan konseling ialah : (a) alat pengumpul data, baik tes maupun non tes, (b) alat penyimpan data, khususnya dalam bentuk himpunan data, (c) 23


kelengkapan penunjang teknis, seperti data informasi, paket bimbingan, alat bantu bimbingan, (d) perlengkapan administrasi, seperti alat tulis, format rencana kegiatan, serta blangko laporan kegiatan. 3) Kerja Sama Pelayanan bimbingan dan konseling akan efektif apabila ada kerjasama diantara semua fihak yang berkepentingan dalam kesuksesan pelayanan bimbingan dan konseling. Kerjasama antara personil sekolah dengan Guru BK/Konselor terjalin sesuai dengan tugas dan peranan masing-masing dalam pelayanan bimbingan dan konseling. Tanpa kerjasama antarpersonil itu, kegiatan bimbingan dan konseling akan banyak mengalami hambatan. Berkaitan dengan pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling, beberapa hal yang harus diperhatikan adalah : Pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling memperhatikan tujuan, prinsip, azas, dan fungsi layanan BK. Pelaksanaan pelayanan BK memfasilitasi peserta didik untuk mencapai tugas pada satuan pendidikan mengacu kepada hal-hal berikut : a) Bersama

pendidik dan

personil

satuan pendidikan

lainnya, Guru

BK/Konselor berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan pelayanan BK. b) RPL (SATLAN atau SATKUNG) dilaksanakan sesuai dengan perencanaan yang telah disusun. c) Materi layanan dikembangkan dan disesuaikan dengan jenis dan jenjang pendidikan,

serta

mengakomodir

peminatan

akademik,

peminatan

vokasional, peminatan lintas mata pelajaran, dan peminatan kelanjutan studi d) Kegiatan mencakup berbagai kegiatan layanan bimbingan dan konseling serta kegiatan pendukung. e) Kegiatan layanan dan pendukung BK dilaksanakan melalui penerapan berbagai

pendekatan,

metode,

dan

teknik

yang

mencerminkan

pelayanan profesional sesuai dengan karakteristik permasalahan dan kondisi peserta didik/sasaran layanan. f) Volume dan waktu untuk pelaksanaan kegiatan pelayanan BK di dalam kelas atau di luar kelas setiap minggu diatur oleh Guru BK/Konselor dengan persetujuan pimpinan satuan pendidikan. g) Waktu Pelaksanaan Pelayanan BK 24


1). Di dalam jam pembelajaran satuan pendidikan: (a) Kegiatan tatap muka dilaksanakan secara klasikal dengan rombongan belajar peserta didik untuk menyelenggarakan layanan orientasi, informasi, penempatan dan penyaluran, penguasaan konten, serta kegiatan pendukung yang dapat dilakukan di dalam kelas. (b) Volume kegiatan tatap muka klasikal adalah 1 (satu)/2 (dua) jam per kelas per minggu dan dilaksanakan secara terjadwal 2) Di luar jam pembelajaran satuan pendidikan: (a) Kegiatan tatap muka nonklasikal dengan peserta didik untuk menyelenggarakan

layanan

orientasi,

konseling

perorangan,

bimbingan kelompok, konseling kelompok, dan mediasi serta kegiatan layanan lainnya yang dapat dilaksanakan di luar kelas. (b) Satu kali kegiatan layanan/pendukung BK di luar kelas/di luar jam pembelajaran ekuivalen dengan 2 (dua) jam pembelajaran tatap muka dalam kelas. (c) Kegiatan

pelayanan

bimbingan

dan

konseling

di

luar

jam

pembelajaran maksimum 50% dari seluruh kegiatan pelayanan BK, diketahui dan dilaporkan kepada pimpinan satuan pendidikan. h) Kegiatan pelayanan BK dinilai, dicatat, dievaluasi dan dilaporkan dalam laporan pelaksanaan program (LAPELPROG). i) Pelayanan BK pada masing-masing satuan pendidikan dikelola dengan memperhatikan keseimbangan dan kesinambungan antar kelas dan antar jenjang kelas, dan mensinkronisasikan pelayanan BK dengan kegiatan pembelajaran mata pelajaran

dan

kegiatan

ekstra

kurikuler,

serta

mengefektifkan dan mengefisienkan penggunaan fasilitas satuan pendidikan.

c. Penilaian Penilaian dilakukan untuk mengetahui keberhasilan layanan yang diberikan. Penilaian keberhasilan layanan BK mencakup penilaian proses dan penialain hasil. Penilaian proses dilakukan dengan mengamati aktivitas peserta didik selama proses

pemberian layanan berlangsung. Dalam penilaian proses Guru BK/Konselor dapat menggunakan pedoman observasi. Penilaian hasil dilakukan untuk mengukur pemahaman (Understanding), perasaan positif yang muncul (Comfortable), dan rencana tindakan yang dilakukan (Action) peserta didik. Guru BK/Konselor harus 25


mengembangkan instrumen penilaian hasil sesuai dengan isi materi yang diberikan. Instrumen dilampirkan dalam RPL.

3. Evaluasi, Pelaporan dan Tindak Lanjut Evaluasi dilakukan setelah Guru BK/Konselor melaksanakan pelayanan BK. Evaluasi didasarkan pada hasil penilaian (proses dan hasil) terhadap pelayanan bimbingan dan konseling yang dilakukan. Artinya, kegiatan evaluasi dimulai dengan kegiatan penilaian proses dan hasil. Setelah melakukan penilaian proses dan hasil, maka keterlaksanaan program dievaluasi dan disajikan dalam Laporan Pelaksanaan Program. Evaluasi dilakukan pada setiap tahap pelayanan BK, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Hasil evaluasi digunakan untuk menentukan program tindak lanjut, yaitu kegiatan yang dilakukan untuk menindaklajuti kegiatan pelayanaan BK yang diberikan. Kegiatan tindak lanjut ini sebagai upaya untuk menuntaskan bantuan, perbaikan dan/atau pengembangan program BK pada tahun pelajaran berikutnya. Semua kegiatan BK dilaporkan dalam bentuk Lapelprog (Laporan Pelaksanaan Program). Laporan ini sebagai ujud pertanggung jawaban dari tugas yang diberikan kepada Guru BK/Konselor. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam kegiatan evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut adalah : a. Tujuan Tujuan evaluasi program BK adalah untuk menentukan derajat kualitas kemajuan

kegiatan

yang

Sekolah/Madrasah. Kriteria

berkaitan atau

dengan

patokan

pelaksanaan

yang

digunakan

BK

di

untuk

mengevaluasi pelaksanaan program BK di Sekolah/Madrasah mengacu pada ketercapaian kompetensi, keterpenuhan kebutuhan peserta didik dan pihakpihak yang terlibat baik langsung maupun tidak langsung berperan membantu peserta didik memperoleh perubahan perilaku dan pribadi ke arah yang lebih baik. b. Fungsi Fungsi evaluasi program BK adalah sebagai berikut : 1) Memberikan umpan balik pada Guru BK/Konselor tentang ketercapaian program yang telah disusun dan menindak lanjuti hasil evaluasi yang dilakukan (memperbaiki atau mengembangkan program BK)

26


2) Memberi informasi/sebagai bahan presentasi Guru BK/Konselor kepada Kepala Sekolah, guru dan orang tua peserta didik tentang perkembangan sikap

dan

perilaku

peserta

didik

atau

pencapaian

tugas-tugas

perkembangannya. Sehingga guru dan/atau orang tua peserta didik dapat bersinergi atau berkolaborasi untuk meningkatkan kualitas implementasi program bimbingan dan konseling di Sekolah/Madrasah. c. Aspek-Aspek Yang Dinilai Setelah Guru BK/Konselor memberikan pelayanan BK baik dalam bentuk layanan klasikal, kelompok maupun individual, maka Guru BK/Konselor harus melakukan penilaian untuk mengukur efektifitas layanan yang diberikan. Ada dua macam aspek kegiatan penilaian yaitu : 1) Penilaian proses Guru BK/Konselor mengamati aktivitas peserta didik/peserta didik selama proses pemberian layanan. Penilaian proses mengamati mengamati partisipasi dan aktivitas peserta didik selama kegiatan pelayanan bimbingan berlangsung. 2) Penilaian hasil Guru BK/Konselor perlu menyusun dan menggunakan instrumen untuk mengukur ketercapaian/keberhasilan layanan yang diberikan. Aspek penilaian hasil mencakup : a) Pemahaman

(understanding),

peserta

didik

mengungkapkan

pemahaman atas materi yang disajikan oleh Guru BK/Konselor atau peserta didik mengungkapkan pemahaman atas masalah yang dialaminya. b) Perasaan

Positif

(Comfortable).

peserta

didik

mengungkapkan

kegunaan pelayanan yang diperolehnya. Apakah dapat layanan yang diberikan dapat menurunkan ketegangan, meminimalisir keraguraguan, atau memompa semangat peserta didik setelah memperoleh pelayanan BK. c) Perencanaan tindakan (Action), peserta didik dapat merencanakan dan menampilkan/melakukan perilaku yang diharapkan muncul setelah memperoleh pelayanan BK.

27


d. Langkah-Langkah Evaluasi Guru BK/Konselor

perlu

melakukan evaluasi

terhadap perencanaan,

pelaksanaan dan evaluasi pelayanan BK. Pelaksanaan evaluasi disesuaikan dengan rancangan yang disusun/yang tercantum pada program BK. Langkah-langkah evaluasi adalah sebagai berikut : 1) Merumuskan masalah atau instrumentasi. Konselor perlu mempersiapkan instrumen yang terkait dengan hal-hal yang akan dievaluasi. Pada dasarnya terkait dengan dua aspek pokok, yaitu : (1) tingkat keterlaksanaan program; (2) tingkat ketercapaian tujuan program/pelayanan 2) Mengembangkan atau menyusun instrumen pengumpul data Konselor menyusun instrumen yang relevan untuk mengukur tingkat keterlaksanaan dan ketercapaian program. Instrumen dapat berbentuk angket, inventori, pedoman wawancara, pedoman observasi dan studi dokumentasi. 3) Mengumpulkan dan menganalisis data Data yang diperoleh dianalisis, program apa saja yang telah dan belum dilaksanakan, serta tujuan mana saja yang telah dan belum tercapai. 4) Melakukan tindak lanjut Berdasarkan temuan yang diperoleh maka Guru BK/Konselor melakukan : (1) memperbaiki hal-hal yang masih lemah, kurang tepat atau kurang relevan dengan tujuan yang akan dicapai; (2) mengembangkan program dengan menambah atau merubah beberapa hal yang dapat meningkatkan kualitas pelayanan atau efektifitas program e. Analisis Hasil Evaluasi dan Tindak Lanjut Program Hasil evaluasi menjadi umpan balik program yang memerlukan perbaikan, kebutuhan peserta didik yang belum terlayani, kemampuan personil dalam melaksanakan program, dampak program terhadap perubahan perilaku peserta didik dan pencapaian prestasi akademik, peningkatan mutu proses pembelajaran dan peningkatan mutu pendidikan. Hasil analisa ditindak lanjuti dengan menyusun program selanjutnya sebagai kesinambungan program, misalnya mengembangkan jejaring pelayanan agar pelayanan BK lebih optimal, melakukan alih tangan kasus bagi peserta didik yang memerlukan bantuan khusus dari ahli lain, serta mengembangkan 28


komitmen baru kebijakan orientasi dan implementasi pelayanan bimbingan dan konseling selanjutnya. f. Akuntabilitas Akuntabilitas

pelayanan

terwujud

dalam

kejelasan

program,

proses

implementasi dan hasil-hasil yang dicapai serta informasi yang dapat menjelaskan apa dan mengapa sesuatu proses dan hasil terjadi atau tidak terjadi. Hal yang amat penting dalam akuntabilitas adalah menginformasikan kepada pihak terkait (Kepala Sekolah, guru dan orang tua) tentang faktorfaktor yang mempengaruhi keberhasilan dan/atau kegagalan keterlaksanaan atau ketercapaian pelaksanaan program BK termasuk perkembangan peserta didik. Oleh karena itu Guru BK/Konselor perlu menguasai data dan bertindak atas dasar data yang terkait dengan perkembangan peserta didik. Dalam menyampaikan informasi yang dimaksud Guru BK/Konselor dapat memanfaatkan waktu-waktu tertentu/khusus pada pertemuan dengan Kepala Sekolah dan Guru Mata Pelajaran di akhir tahun atau di awal tahun pelajaran atau pertemuan dengan orang tua.

29


BAB III PEMINATAN PESERTA DIDIK A. Hakekat Peminatan Implementasi kurikulum 2013 akan dapat menimbulkan masalah bagi peserta didik SMA/MA dan SMK yang tidak mampu di dalam menentukan pilihan Peminatan, baik kelompok mata pelajaran maupun mata pelajaran secara tepat, sehingga akan menimbulkan kesulitan dalam belajar dan kecenderungan gagal dalam belajar. Penentuan peminatan kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran hendaknya sesuai dengan kemampuan dasar umum (kecerdasan), bakat, minat dan kecenderungan pilihan masing-masing peserta didik agar proses belajar berjalan dengan baik dan kecenderungan berhasil dalam belajar. Oleh karena itu pelayanan Peminatan kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran yang dilakukan oleh guru BK/Konselor sangat diperlukan bagi peserta didik agar dapat menentukan pilihan sesuai kemampuan potensi dirinya dan kemungkinan berhasil dalam belajar. Peminatan kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran merupakan bagian dari pelayanan bimbingan dan konseling dipahami sebagai upaya advokasi dan fasilitasi

perkembangan

peserta

didik

agar

peserta

didik

secara

aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara (arahan Pasal 1 angka 1 UU Nomor 20 Tahun 2003 Sisdiknas) sehingga mencapai perkembangan optimum. Perkembangan optimum bukan sebatas tercapainya prestasi sesuai dengan kapasitas intelektual dan minat yang dimilikinya, melainkan sebagai sebuah kondisi perkembangan yang memungkinkan peserta didik mampu mengambil pilihan dan keputusan secara sehat dan bertanggung jawab serta memiliki daya adaptasi tinggi terhadap dinamika kehidupan yang dihadapinya. Peminatan kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran penting dalam implementasi kurikulum 2013 karena adanya pilihan peminatan ke SMA/MA/SMK, pilihan peminatan kelompok mata pelajaran di SMA/MA dan pilihan peminatan kelompok program keahlian di SMK. Peminatan kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran merupakan upaya untuk membantu peserta didik dalam memilih dan mendalami mata pelajaran yang diikuti pada satuan pendidikan (SD/MI, SMP/MTs, 30


SMA/MA dan SMK), memahami dan memilih arah pengembangan karir, dan menyiapkan diri serta memilih pendidikan lanjutan sampai ke perguruan tinggi sesuai dengan kemampuan dasar umum, bakat, minat dan kecenderungan pilihan masing-masing peserta didik. Dalam pelayanan bimbingan dan konseling upaya penempatan dan penyaluran peserta didik pada peminatan kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran merupakan salah satu bentuk layanan bimbingan dan konseling yang dilakukan oleh Guru BK/Konselor). Dalam rangka mengoptimalkan potensi peserta didik menuntut adanya kolaborasi yang baik antara guru mata pelajaran, guru wali kelas, guru bimbingan dan konseling atau konselor, kepala sekolah/madrasah dan orang tua/wali, seperti pelayanan pendalaman materi yang dilakukan Guru mata pelajaran yang merupakan salah satu bentuk pembelajaran pengayaan. Dengan demikian, penentuan peminatan kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran adalah sebuah proses yang akan melibatkan serangkaian pengambilan pilihan dan keputusan oleh peserta didik yang didasarkan atas pemahaman potensi diri dan peluang yang ada di lingkungannya. Permasalahan akan terjadi jika peserta didik tidak mampu untuk menetukan Peminatan kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran, sehingga akan menghambat dalam proses pembelajaran. Untuk mencegah terjadinya masalah pada diri peserta didik maka diperlukan adanya pelayanan BK yang membantu memandirikan peserta didik melalui pengambilan keputusan terkait dengan keperluan untuk memilih, menentukan, meraih serta mempertahankan karier untuk mewujudkan kehidupan yang produktif dan sejahtera, serta untuk menjadi warga masyarakat yang peduli kemaslahatan umum melalui (upaya) pendidikan. Peminatan adalah proses yang berkesinambungan untuk memfasilitasi peserta didik mencapai tujuan pendidikan nasional, dan oleh karena itu peminatan harus berpijak pada kaidah-kaidah dasar yang secara eksplisit dan implisit, terkandung dalam kurikulum. Pendalaman mata pelajaran merupakan aktivitas tambahan dalam belajar yang dilakukan oleh peserta didik yang memiliki kecerdasan dan bakat istimewa. Tujuan pendalaman mata pelajaran adalah untuk meluaskan dan memperdalam materi mata pelajaran tertentu sesuai dengan arah minatnya. Pendalaman mata pelajaran merujuk pada tujuan isi dan tujuan proses. Isi merujuk pada apa yang ada dalam materi yang diperkaya dan lebih sulit. Proses merujuk 31


pada prosedur mental pemecahan masalah, pemikiran kreatif, pemikiran ilmiah, pemikiran kritis, perencanaan, analisis, dan banyak keterampilan pemikiran lainnya. Pendalaman mata pelajaran merangsang minat peserta didik berbakat dan cerdas untuk (1) mengembangkan keterampilan berpikir pada tingkatan yang lebih tinggi, (2) menginspirasi motivasi akademis tinggi, termasuk ambisi karier dan pendidikan yang tinggi, (3) memenuhi kebutuhan pendidikan, sosial, dan psikologis, termasuk membantu peserta didik berbakat untuk mengembangkan konsep diri yang baik, (4) memaksimalkan pembelajaran dan pengembangan peserta didik serta meminimalkan rasa bosan dan frustrasi, (5) mengembangkan akuntabilitas, keingintahuan, ketekunan, sikap pengambilan risiko, rasa haus akan pengetahuan, partisipasi aktif, dan refleksi. Pendalaman materi mata pelajaran sifatnya memberi kesempatan peserta didik SMA, MA, dan SMK untuk mendapatkan kesempatan mengikuti mata kuliah di perguruan tinggi, selama yang bersangkutan berada di kelas XII dan atas kerjasama SMA/MA/SMK dengan Pergurutan Tinggi. Peminatan Kelompok Mata Pelajaran dan Mata Pelajaran pada semua peserta didik merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan terintegrasi dalam program pelayanan BK pada satuan pendidikan, untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah. Artinya, program pelayanan BK pada satuan pendidikan harus memuat kegiatan Peminatan peserta didik. Upaya ini mengacu kepada manajemen satuan pendidikan dan program pelaksanaan kurikulum, khususnya terkait dengan peminatan akademik, peminatan penjurusan, peminatan pendalaman mata pelajaran dan lintas mata pelajaran, dan peminatan studi lanjutan. Program bimbingan dan konseling dengan Peminatan peserta didik itu sepenuhnya berada di bawah tanggung jawab Guru BK/Konselor di setiap satuan pendidikan. Guru BK/Konselor melalui pelayanan BK membantu peserta didik menentukan arah minat kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran berdasarkan kekuatan dan kemungkinan keberhasilannya. Oleh karena itu Guru BK/Konselor harus dapat membantu peserta didik untuk menemukan kekuatannya, yang berupa kemampuan dasar umum (kecerdasan), bakat, kemampuan akademik, minat,dan kecenderungan peserta didik,serta dukungan moral dari orang tua. Sedangkan pelayanan pendalaman materi mata pelajaran bagi peserta didik sepenuhnya tanggung jawab Guru Mata Pelajaran terkait dengan bidang studinya atau mata pelajaran yang diampunya.

32


Dalam konstruk dan isinya, Kurikulum Tahun 2013 lebih mementingkan terselenggaranya proses pembelajaran secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta memberi ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Proses belajar yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan ilmiah (scientific approach) dengan penilaian hasil belajar berbasis proses dan produk. Untuk ini, selain memuat isi kurikulum dalam bentuk mata pelajaran dan kegiatan lainnya, Kurikulum Tahun 2013 menyajikan kelompok mata pelajaran wajib, mata pelajaran peminatan, dan mata pelajaran pilihan untuk pendidikan menengah yang diikuti peserta didik sepanjang masa studi mereka. Kelompok mata pelajaran peminatan meliputi peminatan akademik, peminatan kejuruan, peminatan pendalaman mata pelajaran dan lintas mata pelajaran dan peminatan studi lanjutan. Untuk SMA/MA peminatan akademik meliputi (a) peminatan Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam, (b) peminatan

Ilmu-Ilmu Sosial, dan (c) peminatan Bahasa dan Budaya; sedangkan untuk SMK peminatan kejuruan meliputi (a) peminatan teknologi dan rekayasa; (b) peminatan kesehatan; (c) peminatan seni, kerajinan, dan pariwisata; (d) peminatan teknologi informasi dan komunikasi; (e) peminatan agribisnis dan agroteknologi; (f) peminatan bisnis dan manajemen; atau (g) peminatan lain yang diperlukan masyarakat. Secara rinci bidang peminatan kejuruan untuk SMK (terlampir). Pada jenjang pendidikan dasar yaitu SD/MI dan SMP/MTs tidak ada pilihan peminatan mata pelajaran. Pelayanan BK di SD/MI dilakukan oleh Guru Kelas untuk membantu peserta didik menanamkan minat belajar, mengatasi masalah minat belajar dan mengalami kesulitan belajar secara antisipatif (preemptive). Sedangkan pelayanan BK yang dilakukan oleh Guru BK/Konselor di SMP/MTs diarahkan untuk membantu peserta didik menentukan minat untuk melakukan pilihan studi lanjut ke SMA/MA dan SMK berdasarkan pada kemampuan dasar umum (kecerdasan), bakat, minat, dan kecenderungan arah pilihan masing-masing peserta didik. Pada jenjang pendidikan menengah umum di SMA/MA, Guru BK/Konselor membantu peserta didik menentukan minat terhadap kelompok mata pelajaran pilihan yang tersedia, menentukan mata pelajaran pilihan di luar mata pelajaran kelompok minatnya, dan menentukan minat pendalaman materi mata pelajaran untuk mendapatkan kesempatan mengikuti mata kuliah di perguruan tinggi, selama 33


peserta didik yang bersangkutan berada di kelas XII dan atas kerjasama sekolah dengan perguruan tinggi. Pada jenjang pendidikan menengah kejuruan, yaitu di SMK, Guru BK/Konselor membantu peserta didik menentukan minat dalam memilih program keahlian yang tersedia, dan menentukan mata pelajaran keahlian pilihan di luar mata pelajaran program keahlian minatnya. Guru BK/Konselor di SMA/MA dan SMK membantu peserta didik menentukan minatnya untuk melanjutkan ke perguruan tinggi sesuai dengan kemampuan dasar umum (kecerdasan), bakat, minat,dan kecenderungan pilihan masing-masing peserta didik. Guru BK/Konselor melalui pelayanan BK membantu peserta didik dalam memenuhi Peminatan kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran berdasarkan kekuatan dan kemungkinan keberhasilan studinya. Oleh karena itu

Guru

BK/Konselor bekerjasama dengan Guru Mata Pelajaran, Guru Wali Kelas mengidentifikasi kemampuan, bakat, minat,dan kecenderungan pilihan masingmasing peserta didik serta dukungan dari orang tua sehingga akan dapat menjalani kehidupan dalam belajar yang sesuai dengan kekuatan dirinya, efektif, bermakna, kreatif, menyenangkan, dan dinamis serta kemungkinan keberhasilan tinggi. Pelayanan BK untuk Peminatan kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran memberikan kesempatan yang cukup luas bagi peserta didik untuk menempatkan diri pada jalur yang lebih tepat dalam rangka penyelesaian studi secara terarah, sukses, dan jelas dalam arah pendidikan selanjutnya. Wilayah Peminatan kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran ini, dalam keseluruhan program pendidikan satuan pendidikan dasar dan menengah merupakan bidang pelayanan BK yang menjadi wilayah tugas pokok Guru BK/Konselor dalam kerangka keseluruhan program pelayanan BK pada satuan pendidikan. Sedangkan pendalaman materi mata pelajaran merupakan bidang pelayanan pembelajaran yang menjadi wilayah tugas pokok Guru Mata Pelajaran dalam kerangka

keseluruhan program

pembelajaran pada satuan pendidikan.

34


B. Pengertian, Macam dan Komponen Peminatan

1. Pengertian Peminatan Peserta Didik Penyelenggaraan pendidikan dalam satuan pendidikan di SMA dan SMK selama ini (sebelum kurikulum 2013) terdapat program penjurusan peserta didik, bagi peserta didik SMA dilaksanakan di kelas XI dan di SMK program penjurusan dilaksanakan bersamaan dengan penerimaan siswa baru. Penjurusan peserta didik dalam Kurikulum 2013 tidak tertuang dalam Kurikulum 2013, dan yang ada adalah istilah peminatan peserta didik. Istilah peminatan peserta didik terdapat dalam Kurikulum 2013 dikembangkan dan atau disempurnakan berbasis kompetensi. Peminatan peserta didik dapat diartikan (1) suatu pembelajaran berbasis minat peserta didik sesuai kesempatan belajar yang ada dalam satuan pendidikan; (2) suatu proses pemilihan dan penetapan peminatan belajar atau bidang kompetensi keahlian belajar yang ditawarkan oleh satuan pendidikan; (3) merupakan suatu proses pengambilan pilihan dan keputusan oleh peserta didik tentang peminatan belajar, bidang keahlian atau kompetensi keahlian

yang

didasarkan atas pemahaman potensi diri dan peluang yang diselenggarakan pada satuan pendidikan; (4) dan peminatan belajar peserta didik merupakan proses yang berkesinambungan untuk memfasilitasi peserta didik mencapai keberhasilan proses dan hasil belajar serta perkembangan optimal dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. (5) serta peminatan belajar peserta didik merupakan wilayah garapan profesi bimbingan dan konseling termasuk program perencanaan individual. Layanan peminatan peserta didik dalam penyelenggaraan pendidikan tidak sebatas pemilihan dan penetapan saja,

namun juga termasuk adanya

langkah lanjut yaitu pendampingan, pengembangan, penyaluran, evaluasi dan tindak lanjut. Peserta didik dapat memilih secara tepat tentang peminatan belajarnya memerlukan informasi yang memadai atau relevan, memahami secara mendalam tentang potensi dirinya, baik kelebihan maupun kelemahanya. Pendampingan

dilakukan melalui proses pembelajaran yang mendidik dan

terciptanya suatu kondisi lingkungan pembelajaran yang kondusif. Penciptaan yang dimaksud paling tidak dilakukan oleh guru matapelajaran bersama guru bimbingan dan konseling serta kebijakan kepala sekolah dan layanan administrasi akademik yang mendukung. Pengembangan dalam arti bahwa 35


adanya upaya yang dilakukan untuk penyaluran dan pengembangan potensi peserta didik melalui magang, untuk itu diperlukan kerjasama yang baik antara sekolah dengan pihak lain terkait.

Dalam proses pembelajaran di satuan

pendidikan SMA/ SMK, peserta didik telah diberikan menu belajar yang wajib ditempuh selama pendidikan bagi ke duanya yaitu kelompok matapelajaran A dan B. Di samping itu, bagi peserta didik SMA diberi kesempatan untuk memilih peminatan akdemik dan peserta didik SMK diberi kesempatan untuk memilih peminatan akdemik dan vokasi yang di sebut kelompok matapelajaran peminatan peserta didik. Setiap peserta didik wajib memilih sejumlah matapelajaran yang bersifat pendalaman atau perluasan bidang keahlian/peminatan yang dipilihnya. Peserta didik wajib menempuh kelompok matapelajaran yang ditetapkan, namun juga diwajibkan memilih bidang keahlian dan matapelajaran pilihan yang relevan dengan pilihan bidang keahliannya.

Kerjasama dan sinergisitas kerja antar

personal sekolah secara baik, persiapan/ penataan kerja secara baik pula di setiap satuan pendidikan dapat menjadi fasilitas pembelajaran.

Penciptaan

penghormatan eksistensi bidang keahlian suatu profesi satu dengan profesi lainnya dalam satuan pendidikan sangat diperlukan dalam rangka profesionalitas kerja.

2. Macam Pemintan Peserta didik Struktur kurikulum pendidikan menengah terdiri dari sejumlah mata pelajaran, beban belajar, dan kalender pendidikan. Matapelajaran terdiri dari matapelajaran wajib dan matapelajaran pilihan. Pada hakekatnya

peminatan

belajar peserta didik antara SMA dan SMK terdapat perbedaan dan kesamaan. Persamaannya adalah bahwa peserta didik SMA dan SMK

wajib menempuh

kelompok mata pelajaran A dan B sejumlah 24 JP. Kelompok mata pelajaran A sejumlah 6 mata pelajaran dengan alokasi waktu 17 JP dan 3 mata pelajaran dengan alokasi waktu 7 JP. Kelompok matapelajaran A untuk peserta didik SMA dan SMK meliputi matapelajaran-matapelajaran berikut: a. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, b. Pendidikan Kewarganegaraan, c. Bahasa Indonesia, d. Matematika, 36


e. Sejarah, f. Bahasa Inggris; Kelompok matapelajaran B meliputi matapelajaran a. Seni Budaya, b. Prakarya, c. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Sedangkan peminatan kelompok mata pelajaran C antara SMA dan SMK adalah berbeda tentang nama matapelajaran dan JP sebagai berikut. a. Peminatan belajar bagi Peserta didik SMA. Peminatan belajar peserta didik sebagaimana tertuang dalam Kurikulum 2013 bagi peserta didik SMA adalah peminatan akademik yang meliputi: 1).

Peminatan

Matematika dan Sains sejumlah 12 JP yang

meliputi

matapelajaran Matematika, Biologi, Fisika, dan Kimia 2). Peminatan Sosial sejumlah 12 JP yang meliputi matapelajaran Geografi, Sejarah, Sosiologi dan Antropologi, Ekonomi, 3). Peminatan Bahasa sejumlah 12 JP yang meliputi matapelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa dan Sastra Inggris, Bahasa dan Sastra lainnya, Antropologi. b. Matapelajaran pilihan dan pendalaman bagi peserta didik SMA Bagi peserta didik baru kelas X, disamping pemilihan peminatan tersebut, peserta didik diwajibkan memilih matapelajaran sejumlah 6 JP yang dipilih dari matapelajaran kelompok peminatan yang dipilihnya, atau matapelajaran lintas peminatan, tertuang

sedangkan bagi peserta didik kelas XI dan XII

dalam struktur kurikulum SMA tahun 2013

memilih 4 JP

sebagaimana tertuang

dalam lampiran 8 Dengan demikian setiap peserta didik SMA dalam pembelajaran wajib melakukan aktivitas sebagai berikut . 1). Menempuh kelompok matapelajaran A dan B sebagaimana kurikulum yang diberlakukan. 2). Memilih dan menempuh pembelajaran peminatan belajar kelompok matapelajaran C yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan. 3). Memilih dan menempuh matapelajaran peminatan akademik lintas minat dan/atau pendalaman peminatan belajar peserta didik.

37


c. Peminatan bagi peserta didik SMK. Peserta didik SMK menempuh kelompok matapelajaran A dan B sejumlah 24 JP seperti peserta didik SMA. Peminatan belajar peserta didik SMK sebagaimana tertuang dalam Kurikulum 2013 yaitu peminatan akademik dan vokasi yang meliputi bidang studi keahlian, 45 (empat puluh lima) program studi keahlian, dan 141 (seratus empatpuluh satu) kompetensi keahlian sebagaimana tertera dalam lampiran 9. Setiap peserta didik SMK dalam pembelajaran melakukan aktivitas sebagai berikut. 1). Menempuh kelompok matapelajaran A dan B

yang telah ditetapkan

sebagaimana tertera dalam Kurikulum 2013. 2). Memilih dan menempuh pembelajaran peminatan belajar kelompok matapelajaran C (peminatan akademik dan vokasi) terdiri dari 3 (tiga) kelompok besar peminatan akademik dan vokasi yang meliputi : 8 (delapan ) bidang studi keahlian, 45 (empat puluh lima) program studi keahlian, dan 141 (seratus empatpuluh satu) kompetensi keahlian sebagaimana tertera dalam lampiran 6, untuk itu setiap peserta didik SMK: a). memilih dan menempuh satu bidang studi keahlian, b). memilih dan menempuh satu program studi keahlian yang tercakup dalam bidang studi keahlian, c). memilih dan menempuh satu kompetensi keahlian yang tercakup dalam program studi keahlian. Sekolah diharapkan dapat mensosialisasikan Kurikulum 2013 yang diberlakukan di satuan pendidikan masing-masing secara rinci dan jelas, hal ini dimaksudkan untuk memberikan kemudahan bagi semua calon peserta didik, orang tua. Guru bimbingan dan konseling atau konselor diharapkan memberikan layanan informasi yang jelas dan detail berkaitan peminatan belajar

peserta

didik

yang

diselenggarakan

di

satuan

pendidikan,

memberikan layanan konsultasi pemilihan dan penetapan, memberikan pendampingan, pengembangan dan penyaluran minat belajar sesuai dengan potensi atau kompetensi keahliannya dan kesempatan yang ada dalam berbagai setting.

38


3. Penelusuran Peminatan Peserta Didik Ketepatan dalam memberikan layanan bimbingan dana konseling untuk pemilihan dan penetapan peminatan peserta didik memerlukan berbagai macam data atau informasi tentang diri calon peserta didik. Data yang dapat diperoleh dengan cara relative dan dapat dipergunakan data pokok dalam layanan peminatan antara lain meliputi prestasi belajar peserta didik kelas VII, VIII, dan VIII pendidikan di SMP/MTs, prestasi non akademik (kejuaraan kegiatan lomba seni, olah raga, dll. mulai dari SD/MI), prestasi belajar berdasarkan ujian nasional, minat studi lanjut, minat pekerjaan, minat jabatan, cita-cita kehidupan dimasa depan, perhatian orang tua, fasilitasi pembelajaran, status sosial ekonomi, harapan orang tua dalam bidang peminatan belajar, dan harapan orang tua setelah putra-putrinya lulus dari sekolah. Teknik memperoleh

data untuk

peminatan belajar peserta didik tersebut dapat digunakan teknik non tes, meliputi teknik-teknik sebagai berikut : a. Dokumentasi, sebagai teknik untuk memperoleh data prestasi belajar berdasarkan buku raport peserta didik kelas VII, VIII, dan IX serta nilai ujian nasional saat belajar di SMP/MTs. Data ini dapat dianalis perkembangan belajar siwa yang merupakan cerminan kesungguhan belajar, kecerdasan umum dan kecerdasan khusus peserta didik yang dimaknakan dari matapelajaran yang ditempuh relevansinya dengan bidang keahlian atau macam peminatan belajar peserta didik. b. Angket, sebagai teknik untuk memperoleh data tentang minat belajar peserta didik dan perhatian orang tua. Isian minat belajar peserta didik dapat dipergunakan untuk penetapan peminatan belajar sebab isian minat merupakan pernyataan pikiran dan perasaan serta kemauan peserta didik. Isian

perhatian

orang

tua

merupakan

bukti

tertulis

yang

dapat

dipertanggungjawabkan kebenaran data tersebut. c.

Wawancara, sebagai teknik yang dapat digunakan sebagai teknik untuk mengklarifikasi isian angket dan hal lain yang diperlukan serta sekaligus pewawancara dapat melakukan observasi.

d. Observasi, sebagai teknik yang dapat digunakan untuk memperoleh data kondisi fisik serta perilaku yang nampak sebagai bahan pertimbangan dalam penetapan peminatan belajar peserta didik.

39


Di samping teknik non tes tersebut dapat juga menggunakan teknik tes psikologis yang dilaksanakan oleh tester atau tes peminatan yang dapat dilaksanakan oleh guru bimbingan dan konseling. Data yang dapat diperoleh melalui teknik non tes dapat dianlisisis dan dipergunakan dasar penetapan peminatan peserta didik. Data teknik non tes (dokumentasi, angket, wawancara, observasi, dll) secara lengkap dan tepat menganalisis serta interpretasi yang benar dapat dijadikan dasar pemilihan dan penetapan peminatan peserta didik. Pemilihan dan penetapan peminatan peserta didik dengan menggunakan data dari teknik non tes adalah sudah dapat dipertanggungjawabkan.

4. Komponen Peminatan Peserta didik Minat merupakan gejala psikologis, berkaitan dengan pikiran dan perasaan terhadap suatu objek. Perhatian, pemahaman, dan perasaan yang mendalam terhadap suatu objek dapat menimbulkan minat. Objek yang menarik bagi pengamat cenderung akan menimbulkan minat bagi pengamat. Minat merupakan perasaan suka, rasa tertarik, kecenderungan dan gairah

atau

keinginan yang tinggi seseorang terhadap suatu objek. Dalam kaitannya dengan peminatan belajar peserta didik dalam dimaksudkan

satuan pendidikan SMA, objek yang

adalah bidang peminatan belajar yang meliputi peminatan

matematika dan sains, social dan bahasa. Sedangkan peminatan belajar dalam satuan pendidikan SMK, objek yang dimaksudkan adalah bidang studi keahlian, program studi keahlian, dan kompetensi keahlian. Peserta didik dihadapkan kepada objek tersebut, dan diberi kesempatan untuk memilih sesuai dengan potensi yang dimiliki dan kesempatan yang ada. Pemilihan peminatan belajar yang tepat dan dapat mempunyai arti penting bagi prospek kehidupan peserta didik masa depan adalah tidak mudah, untuk itu memerlukan layanan bantuan yang tepat, yang dilakukan oleh tenaga profesional. Dalam konteks ini, profesi bimbingan dan konseling diperlukan untuk memfasilitasi secara tepat

dalam

pemilihan peminatan belajar peserta didik. Minat dipengaruhi oleh factor dalam diri peserta didik dan juga dapat dari luar diri peserta didik. Komponen pokok yang perlu dipertimbangkan dalam melakukan pemilihan dan penetapan minat belajar secara tepat bagi peserta didik SMA dan SMK dapat meliputi prestasi belajar , prestasi non akademik, pernyataan minat peserta didik, perhatian orang

40


tua dan diteksi potensi peserta didik. Berikut ini disajikan uraian peran masingmasing komponen dalam penetapan peminatan belajar peserta didik. a. Prestasi belajar yang telah dicapai selama proses pembelajaran merupakan cerminan kecerdasan dan potensi akademik yang dimiliki. Prestasi belajar peserta didik pada kelas VII, VIII, dan IX

merupakan profil kemampuan

akademik peserta didik, yang dapat dijadikan dasar pertimbangan pokok dalam peminatan belajar. Profil kondisi prestasi belajar yang dicapai dapat sebagai prediksi keberhasilan belajar selanjutnya. Kesungguhan dan keajegan belajar dapat berpengaruh positif terhadap peningkatan prestasi belajar pada program pendidikan selanjutnya. Prestasi belajar peserta didik secara keseluruhan erat sekali dengan kecerdasannya dan prestasi belajar setiap matapelajaran mempunyai makna yang berkaitan bakat minat peserta didik. Prestasi belajar merupakan cerminan potensi peserta didik, sehingga dapat dijadikan komponen pokok dalam pertimbangan pemilihan dan penetapan peminatan belajar peserta didik. Data prestasi belajar diperoleh melalui teknik dokumentasi di sekolah dan diharapkan semua calon peserta didik menyerahkan fotocopy raport SMP/MTs yang disyahkan oleh kepala sekolah yang bersangkutan. b. Prestasi non akademik merupakan cerminan bakat tertentu pada diri peserta didik. Prestasi non akademik yang telah dicapai, seperti kejuaraan dalam lomba melukis, menyanyi, menari, pidato, bulu tangkis, tenis meja, dll., merupakan indikasi peserta didik memiliki kemampuan khusus/ bakat tertentu. Terdapat relevansi antara kejuaraan lomba tersebut dengan kemudahan melakukan aktivitas dan keberhasilan tertentu

belajar matapelajaran

yang sesuai dengan kemampuan khusus yang dimiliki.

Data ini

dapat diperoleh melalui isian (angkt) yang disiapkan dan teknik dokumentasi berupa fotocopy piagam penghargaan yang dimiliki calon peserta didik sejak Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. c. Prestasi/ nilai

ujian nasional (UN) yang dicapai merupakan cerminan

kemampuan akademik mata pelajaran tertentu berstandar nasional. Prestasi belajar dapat sebagai pertimbangan untuk pemilihan dan penetapan peminatan belajar lebih lanjut yang relevan. Diasumsikan bahwa peserta didik tidak mengalami kecelakaan fisik atau psikis dan kebiasaan belajar tetap dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan, maka prestasi/nilai

UN tepat 41


sebagai pertimbangan penetapan peminatan belajar peserta didik sesuai matapelajaran UN. Prestasi/nilai UN diperoleh melalui teknik dokumentasi berupa fotocopy daftar prestasi UN dan daftar isian (angket) yang disiapkan. d. Minat belajar tinggi yang ditunjukkan dengan perasaan senang yang mendalam terhadap peminatan belajar tertentu (bidang studi keahlian, program studi keahlian, kompetensi keahlian, mata pelajaran) berkontribusi positif terhadap

proses dan hasil belajar. Peserta didik merasa senang,

antusias, tidak merasa cepat lelah, sungguh-sungguh dalam mengikuti pembelajaran di sekolah maupun aktivitas belajar di rumah disebabkan memiliki minat yang tinggi terhadap apa yang dipelajarinya. Pernyataan minat dapat secara tertulis, yang dapat mencerminkan apa yang diinginkan dan merupakan indikasi akan kesungguhan dalam belajar sebab aktivitas belajar berkaitan erat dengan minatnya. e. Cita-cita peserta didik untuk studi lanjut, pekerjaan, dan jabatan sangat erat dengan potensi yang dimilikinya dan dipengaruhi oleh hasil pengamatan terhadap

figur

dan

keberhasilan

seseorang/

sekelompok

dalam

kehidupannya. Di samping itu, atas dasar informasi yang diperoleh baik secara langsung maupun tidak langsung juga berpengaruh terhadap munculnya cita-cita peserta didik. Informasi yang jelas dan prospesktif dari pendidik di sekolah juga dapat merangsang munculnya cita-cita. Keinginan yang kuat untuk mencapai bidang studi lanjut, jabatan, dan pekerjaannya sangat berpengaruh positif dalam melakukan aktivitas belajar. Sinkronisasi antara cita-cita dengan potensi peserta didik dan prestasi yang dicapai dengan kesempatan belajar untuk mencapai cita-cita, dapat menumbuhkan semangat belajar yang dipilihnya. Instrument untuk mengungkap tentang minat dan cita-cita peserta didik sebagaimana lampiran1 dan 2 f. Perhatian orang tua, fasilitasi dan latar belakang keluarga berpengaruh positif terhadap kesungguhan-ketekunan-kedisiplinan dalam belajar. Restu orang tua merupakan kekuatan spiritual yang dapat memberikan kemudahan yang dirasakan oleh peserta didik dalam belajar dan mencapai keberhasilan belajar. Anak mempunyai hubungan emosional dengan orang tua,

juga

berkaitan dengan semangat belajar. Intensitas hubungan orang tua dengan anak dapat menumbuhkan motivasi belajar yang berdampak kualitas proses dan hasil belajar anak. Namun disadari bahwa yang belajar adalah anak, dan 42


orang tua sebatas mengharapkan hasil belajar anak dan memfasilitasi belajar. Untuk itu, perhatian, fasilitasi, dan harapan orang tua terhadap peminatan belajar anak penting dipertimbangkan, namun

bukan sebagai

penentu

peminatan peserta didik. Bila terdapat perbedaan antara peminatan putranya dengan orang tua, maka yang perlu dikaji lebih mendalam adalah prospek peminatan dan kesiapan belajar anak. Orang tua diharapkan lebih pada memberikan dukungan atas pilihan peminatan belajar putranya.

Namun

demikian, guru Bimbingan dan Konseling hendaknya cermat dalam dialog dengan orangtua tentang peminatan belajar putra-putrinya, apalagi orang yang

bersangkutan

sangat

berharap

atas

peminatan

putra-putrinya.

Instrumen untuk mengungkap tentang harapan dan latar belakang orang tua disiapkan instrument sebagaimana lampiran 4. g. Diteksi potensi menggunakan instrument tes psikologis atau tes peminatan bagi calon peserta didik tentang bakat minat dapat dilakukan oleh tim khusus yang memiliki kemampuan dan kewenangan. Hasil diteksi potensi dapat diperoleh kecenderungan peminatan belajar peserta didik. Rekomendasi peminatan berdasarkan diteksi menggunakan instrument tes psikologis dapat dipergunakan sebagai pertimbangan bila terjadi kebimbangan pemberian arah peminatan bagi peserta didik. Pelaksanaan diktesi menggunakan instrumen tes psikologis yang standar dilakukan oleh tenaga ahlinya atau tes peminatan yang dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling. Hasil diteksi potensi peserta didik dapat menggunakan hasil diteksi pada saat di SMP/MTs, namun dapat juga menggunakan hasil tes peminatan yang diselenggarakan di SMA/SMK, dan atau menggunakan data dari SMP/MTs dengan data hasil tes peminatan yang diselenggarakan di SMA/SMK.

C. Tujuan dan Fungsi Peminatan 1. Tujuan Secara umum Peminatan Kelompok Mata Pelajaran dan Mata Pelajaran bertujuan untuk membantu peserta didik SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK menetapkan arah minat pilihan kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran serta pendalaman mata pelajaran yang diikuti pada satuan pendidikan yang

43


sedang ditempuh, arah pilihan karir dan/atau pilihan studi lanjutan sampai ke perguruan tinggi. Secara khusus tujuan Peminatan kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran adalah: a. Mengarahkan peserta didik SD/MI untuk memahami bahwa pendidikan di SD/MI merupakan pendidikan wajib yang harus dikuti oleh seluruh warga negara Indonesia dan setamatnya dari SD/MI harus dilanjutkan ke studi di SMP/MTs, dan oleh karenanya peserta didik perlu belajar dengan sungguhsungguh dan meminati semua mata pelajaran. b. Mengarahkan peserta didik SMP/MTs untuk memahami dan mempersiapkan diri bahwa : 1) Semua warga negara Indonesia wajib mengikuti pelajaran di sekolah sampai dengan jenjang SMP/MTs dalam rangka Wajib Belajar 9 Tahun. 2) Peserta didik SMP/MTs perlu meminati semua mata pelajaran, meminati studi lanjutan yang menjadi pilihan SMA/MA atau SMK sesuai dengan kemampuan dasar umum (kecerdasan), bakat, minat, dan kecenderungan pilihan

masing-masing

peserta

didik,

memahami

berbagai

jenis

pekerjaan/karir dan mulai mengarahkan diri untuk pekerjaan/karir tertentu. 3) Setamat dari SMP/MTs peserta didik dapatkan melanjutkan pelajaran ke SMA/MA atau SMK, untuk selanjutnya kalau bila sudah tamat nanti dapat bekerja atau melanjutkan pelajaran ke perguruan tinggi. Peminatan yang penting di SMP/MTs adalah mempersiapkan peserta didik untuk menentukan pilihan kelompok minat di SMA SMK. Jadi peserta didik perlu mendapatkan informasi tentang kelompok peminatan: keuntungan dan keterbatasannya. c. Mengarahkan peserta didik SMA/MA untuk memahami dan mempersiapkan diri bahwa : 1) Pendidikan di SMA/MA merupakan pendidikan untuk menyiapkan peserta didik menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri di masyarakat. 2) Kemandirian tersebut pada nomor (1) didasarkan pada kematangan pemenuhan potensi dasar, bakat, minat, dan keterampilan pekerjaan/karir. 44


3) Kurikulum SMA/MA memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk memilih kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran tertentu sesuai dengan kemampuan dasar umum (kecerdasan), bakat, minat dan kecenderungan pilihan masing-masing peserta didik. 4) Setelah tamat dari SMA/MA peserta didik dapat bekerja di bidang tertentu yang masih memerlukan persiapan/pelatihan, atau melanjutkan pelajaran ke perguruan tinggi dengan memasuki program studi sesuai dengan pilihan dan pendalaman mata pelajaran sewaktu di SMA/MA. d. Mengarahkan peserta didik SMK untuk memahami dan mempersiapkan diri bahwa : 1) Pendidikan di SMK merupakan pendidikan untuk menyiapkan peserta didik menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri di masyarakat. 2) Kemandirian tersebut pada nomor (1) didasarkan pada kematangan pemenuhan potensi dasar, bakat, minat, dan keterampilan pekerjaan/karir. 3) Kurikulum SMK memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk memilih mata pelajaran program keahlian dan mendalami materi mata pelajaran program keahlian tertentu sesuai dengan kemampuan dasar umum (kecerdasan), bakat, minat dan kecenderungan pilihan masing-masing peserta didik. 4) Setelah tamat dari SMK peserta didik dapat bekerja di bidang tertentu sesuai dengan bidang studi keahlian/kejuruan yang telah dipelajarinya, atau melanjutkan pelajaran ke perguruan tinggi dengan memasuki program studi sesuai dengan pilihan dan pendalaman materi mata pelajaran sewaktu di SMK.

2. Fungsi Fungsi Peminatan kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran untuk peserta didik

SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK sesuai jenjang satuan

pendidikan masing-masing, yaitu : a. Fungsi pemahaman, yaitu berkaitan dengan dipahaminya kemampuan, bakat, minat, dan kecenderungan pilihan masing-masing peserta didik serta 45


lingkungan untuk menentukan Peminatan kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran yang diikuti, arah karir dan/atau studi lanjutan yang dipilihnya. b. Fungsi pencegahan, yaitu berkaitan dengan tercegahnya berbagai masalah yang dapat mengganggu berkembangnya kemampuan, bakat, minat, dan kecenderungan pilihan masing-masing peserta didik secara optimal dalam kaitan dengan Peminatan kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran yang diikuti, arah karir dan/atau studi lanjutan yang dipilihnya. c. Fungsi pengentasan, yaitu berkaitan dengan tertentaskannya masalahmasalah peserta didik yang berhubungan dengan Peminatan kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran yang diikuti, arah karir dan/atau studi lanjutan yang dipilihnya. d. Fungsi

pemeliharaan

terkembangkan

dan

dan

pengembangan,

terpeliharanya

yaitu

kemampuan,

berkaitan bakat,

dengan

minat,

dan

kecenderungan pilihan masing-masing peserta didik secara optimal dalam kaitannya dengan Peminatan kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran yang diikuti, arah karir dan/atau studi lanjutan yang dipilihnya. e. Fungsi advokasi, yaitu berkaitan dengan upaya terbelanya peserta didik dari berbagai

kemungkinan

yang

mencederai

hak-hak

mereka

dalam

pengembangan kemampuan, bakat, minat, dan kecenderungan pilihan masing-masing peserta didik secara optimal dalam peminatan kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran serta pendalaman mata pelajaran yang diikuti, arah karir dan/atau studi lanjutan.

D. Tingkat dan Aspek Peminatan 1. Tingkat Peminatan Memperhatikan pengertian, fungsi, dan tujuan di atas, tingkat Peminatan kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran yang perlu dikembangkan dapat digambarkan sebagai berikut:

46


Perguruan Tinggi 4

3a

SMA SMK MA

4 SMK

S

SLTA

3b

2 SMP

MTs

SLTP 1

SD/MI Keterangan a. Peminatan pertama perlu dikembangkan pada peserta didik SD/MI yang akan melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs. Mereka dibantu untuk memperoleh informasi untuk memilih SMP/MTs (lihat nomor 1 pada gambar). b. Peminatan kedua perlu dibangun pada peserta didik SMP/MTs yang akan melajutkan ke SMA/MA dan SMK. Mereka dibantu untuk memperoleh informasi yang cukup lengkap tentang jenis dan penyelenggaraan masingmasing SMA/MA dan SMK, pilihan kelompok mata pelajaran, pilihan mata pelajaran dan arah karir yang ada, dan kemungkinan studi lanjutannya (lihat nomor 2 pada gambar). c. Peminatan ketiga umum perlu dikembangkan pada peserta didik SMA/MA dan SMK untuk mengambil pilihan kelompok mata pelajaran, pilihan mata pelajaran, dan pendalaman mata pelajaran, serta pilihan lintas mata pelajaran tertentu, pilihan arah pengembangan karir (lihat nomor 3b pada gambar). d. Peminatan ketiga kejuruan perlu dikembangkan pada peserta didik SMK untuk memilih program keahlian dan mata pelajaran program keahlian, mendalami mata pelajaran program keahlian dan mengakses keterkaitan lintas mata pelajaran praktik/kejuruan yang ada di SMK (lihat nomor 3b pada gambar). 47


e. Peminatan keempat perlu dikembangkan pada peserta didik di SMA/MA dan SMK yang akan melanjutkan studi ke perguruan tinggi, mereka dibantu untuk memilih dan menentukan minat salah satu fakultas dengan program studinya yang ada di perguruan tinggi, sesuai dengan kemampuan umum (kecerdasan), bakat, minat dan karakteristik peserta didik, serta pilihan dan pendalaman mata pelajaran di SMA/MA atau SMK (lihat nomor 4 pada gambar). Masing-masing tingkat Peminatan kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran itu memerlukan penanganan yang akurat sesuai dengan tingkat perkembangan dan karakteristik peserta didik yang bersangkutan, serta karakteristik satuan pendidikan di mana peserta didik belajar. 2. Aspek Peminatan Untuk setiap tingkat Peminatan kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran digunakan lima aspek pokok sebagai dasar pertimbangan bagi Peminatan kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran yang akan ditempuh. Kelima aspek tersebut secara langsung mengacu kepada beberapa karakteristik pribadi peserta didik dan lingkungannya, kondisi sekolah dan kondisi pihak-pihak yang bertanggung jawab atas pendidikan peserta didik yang bersangkutan, yaitu : a. Bakat, minat, dan kecenderungan pribadi yang dapat diukur dengan tes bakat dan/atau inventori tentang bakat/minat. b. Kemampuan dasar umum (kecerdasan), yaitu kemampuan dasar yang biasanya diukur dengan tes intelegensi. c. Kondisi dan kurikulum yang memuat mata pelajaran dan/atau praktik/latihan yang dapat diambil/didalami peserta didik atas dasar pilihan, serta sistem Satuan Kredit Semester (SKS) yang dilaksanakan. d. Prestasi hasil belajar, yaitu nilai hasil belajar yang diperoleh peserta didik di sekolah/madrasah, baik (a) rata-rata pada umumnya, maupun (b) per mata pelajaran, baik yang bersifat wajib maupun pilihan, dalam rangka peminatan akademik, kejuruan dan studi lanjutan. e. Ketersediaan fasilitas sekolah/madrasah, yaitu apa yang ada di tempat peserta didik belajar yang dapat menunjang pilihan Peminatan kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran bagi peserta didik.

48


f. Dorongan moral dan finansial, yaitu kemungkinan penguatan dan berbagai sumber yang dapat membantu peserta didik, seperti orang tua dan kemungkinan bantuan dari pihak lain, dan beasiswa. Dalam penerapannya Peminatan kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran untuk peserta didik merupakan gabungan kombinasi dari setiap aspek pada setiap jenis dan jenjang satuan pendidikan. Keterkaitan antara tingkat dan aspek Peminatan kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran bagi peserta didik tergambar dalam tabel berikut. Tabel 1 Tingkatan dan Aspek-aspek Peminatan Tingkat Peminatan 1. Peminatan pertama

Jenjang Pendidikan SD/MI

Peminatan Akademik Meminati semua mata pelajaran

2. Peminatan kedua

SMP/MTs

Meminati semua mata pelajaran

3. Peminatan ketiga umum

SMA/MA

Meminati kelompk mapel, mapel pilihan, lintas mapel, dan pendalaman materi mapel.

4. Peminatan ketiga

SMK

Meminati mapel program keahlian, mapel pilihan program keahlian, lintas mapel program keahlian, dan pendalaman materi mapel program keahlian

5. Peminatan keempat

Tamat SMA/MA/ SMK

Bekerja atau kuliah sesuai dengan pilihan mapel, lintas mapel/kejuruan dan pendalaman materi mapel di SLTA

Peminatan Kejuruan Pemahaman awal tentang pekerjaan/karir Pemahaman tentang pekerjaan/karir dan kemungkinan bekerja Pemahaman definitif tentang pekerjaan/karir dan arah pelaksanaan pekerjaan/karir Arah definitif tentang pelaksanaan pekerjaan/karir (jenjang operator)

Peminatan Studi Lanjutan SMP/MTs

Arah pekerjaan/karir (jenjang teknisi/analis, profesi, atau ahli)

Fak dan Prodi di PT

SMA/MA/SMK

Program Khusus bidang studi IPA/IPS/BHS

Prodi Khusus Bidang Kejuruan

49


E. Pengorganisasian, Kreteria dan Pemetaan Peserta Didik a. Pengorganisasian Peminatan Peserta didik Layanan pemilihan dan penetapan peminatan peserta didik diperlukan berbagai data peserta didik dan orang tua yang mempunyai makna dan saling berkaitan dalam pemilihan dan penetapan peminatan peserta didik. Data yang berkaitan dengan peminatan peserta didik dapat diperoleh dengan menggunakan teknik non tes dan teknik tes. Teknik non tes dapat diyakini sebagai teknik untuk memperoleh data pokok untuk penetapan peminatan peserta didik. Namun pada sekolah tertentu yang memiliki daya dukung dana dan tenaga serta mengaharapkan data lebih banyak lagi, maka dapat juga menggunakan teknik tes untuk menditeksi potensi peminatan peserta didik. Data yang diperlukan untuk menetapkan peminatan peserta didik meliputi : a. Data prestasi belajar peserta didik dari sekolah sebelumnya (SMP/MTs) kelas VII, VIII, dan IX dicermati perkembangan dan jumlah nilai setiap matapelajaran yang terkait dengan peminatan belajar. b. Data prestasi/nilai belajar

UN dicermati relevansinya dengan peminatan dan nilai

UN digabungkan dengan nilai raport, sebagai pertimbangan menyusun ranking. c. Data prestasi non akademik yang diperoleh dicermati relevansinya dengan peminatan dan dapat diberi skore tingkat sekolah =1, kecamatan = 2, kabupaten = 3, provinsi = 4, nasional = 5, dan internasional =7. Pemberian skore ini diperlukan sebagai bahan menyusun ranking. d. Data tentang minat studi lanjut, minat pekerjaan, minat jabatan, minat matapelajaran, cita-cita kehidupan di masa depannya dan bidang peminatan yang dipilih, harus dicermati apakah terdapat relevansinya. Bila terdapat kesesuaian, maka mendukung untuk penetapan peminatan belajar peserta didik. Namun bila tidak relevan dengan peminatannya, maka dalam wawancara lebih ditekankan klarifikasi dan diberikan informasi yang memberikan wawasan lebih luas. e. Data perhatian, fasilitasi, harapan, pendidikan, pekerjaan, sosial ekonomi orang tua diharapkan memberikan dukungan terhadap

peminatan

belajar peserta didik,

terutama data tentang keinginan bidang keahlian diharapkan terdapat kesesuaian antara anak dan orang tua. Bila hasil pencermatan data orang tua peserta didik tidak memberikan dukungan terhadap peminatan belajar peserta didik, maka perlu dipahami lebih lanjut tentang perhatian orang tua melalui wawancara.. Dalam penetapan peminatan belajar perlu lebih mendasarkan pada data prestasi dan minat anak yang telah diperoleh dan ditambah hasil wawancara dan observasi. f.

Data diteksi potensi peserta didik di SMP/MTs atau rekomendasi Guru Bimbingan dan Konseling SMP/ MTs tentang peminatan belajar peserta didik.

50


g. Data diteksi potensi peserta didik melalui tes peminatan yang dilaksanakan di SMA/ SMK, akan diperoleh rekomendasi kecenderungan jenis peminatan belajar peserta didik. Secara skematis dapat dilihat diagram pengorganisaian peminatan belajar peserta didik sebagai berikut.

Prestasi Belajar

Nilai UN

Prestasi Non Akademik

Minat siswa sisw

Perhatian Orang Tua

Rekomendasi Guru BK SMP/MTs

Peminatan Peserta Didik berdasar analisis

SMA 3 Peminatan Siswa

Deteksi Peminatan di SMA/SMK

SMK 8 Bidang studi keahlian 45 Program studi 121 kompetensi keahlian

Penetapan Peminatan Siswa Penetapan Peminatan Siswa

Memperhatikan data yang dapat diperoleh dalam proses peminatan belajar peserta didik dan diagram tersebut, maka dapat disajikan dan dipilih salah satu alternative penetapan peminatan belajar peserta didik yang sesuai dengan kondisi dan daya dukung masing-masing satuan pendidikan sebagai berikut.

a. Alternative pertama adalah bahwa guru bimbingan dan konseling dalam proses pemilihan dan penetapan peminatan peserta didik berdasarkan 5 komponen sebagai berikut. 1) Prestasi belajar peserta didik kelas VII, VIII, IX yang diperoleh di SMP/MTs. 2) Prestasi UN yang diperoleh di SMP/MTs 3) Prestasi non akademik yang diperoleh dari SD/MI s/d SMP/MTs. 4) Minat belajar peserta didik yang diperoleh dari angket saat pendaftaran/ pendataan 5) Perhatian dan harapan orang tua akan peminatan belajar putra-putrinya. 51


b. Alternative kedua adalah bahwa guru bimbingan dan konseling dalam proses pemilihan dan menetapkan peminatan peserta didik berdasarkan berdasarkan enam komponen sebagai berikut : 1) Prestasi belajar peserta didik kelas VII, VIII, IX yang diperoleh di SMP/MTs. 2) Prestasi UN yang diperoleh di SMP/MTs 3) Prestasi non akademik yang diperoleh dari SD/MI s/d SMP/MTs. 4) Minat belajar peserta didik yang diperoleh dari angket saat pendaftaran/ pendataan. 5) Data diteksi potensi/ rekomendasi guru bimbingan dan konseling SMP/MTs. 6) Perhatian dan harapan orang tua akan peminatan belajar putra-putrinya. c. Alternative ketiga adalah bahwa guru bimbingan dan konseling dalam proses pemilihan dan menetapkan peminatan peserta didik berdasarkan enam komponen sebagai berikut. 1) Prestasi belajar peserta didik kelas VII, VIII, IX yang diperoleh di SMP/MTs. 2) Prestasi UN yang diperoleh di SMP/MTs 3) Prestasi non akademik yang diperoleh dari SD/MI s/d SMP/MTs. 4) Minat belajar peserta didik yang diperoleh dari angket saat pendaftaran/ pendataan. 5) Data diteksi potensi peserta didik menggunakan

tes peminatan yang

dilaksanakan di SMA/SMK. 6) Perhatian dan harapan orang tua akan peminatan belajar putra-putrinya. d. Alternative keempat adalah bahwa guru bimbingan dan konseling dalam proses pemilihan dan menetapkan peminatan peserta didik berdasarkan tujuh komponen sebagai berikut 1) Prestasi belajar peserta didik kelas VII, VIII, IX yang diperoleh di SMP/MTs. 2) Prestasi UN yang diperoleh di SMP/MTs 3) Prestasi non akademik yang diperoleh dari SD/MI s/d SMP/MTs. 4) Minat belajar peserta didik yang diperoleh dari angket saat pendaftaran/ pendataan.

52


5) Data diteksi potensi peserta didik menggunakan tes peminatan yang dilaksanakan di SMP/MTs. 6) Data diteksi potensi peserta didik menggunakan tes peminatan yang dilaksanakan di SMA/SMK. 7) Perhatian dan harapan orang tua akan peminatan belajar putra-putrinya. Proses pemilihan dan penetapan peminatan peserta didik terdapat berbagai personal yang terlibat yang meliputi peserta didik sebagai subjek belajar; orang tua memberikan perhatian dan dukungan; guru bimbingan dan konseling menelusuri dan mengorganisasikan serta menetapkan peminatan belajar peserta didik dan menciptakan kondisi yang kondusif untuk pembelajaran

yang

mendidik,

guru

mata

pelajaran

melakanakan

pembelajaran; dan kepala sekolah memberikan kebijakan penyelenggaraan pendidikan pada umumnya dan kuota kelompok peminatan belajar peserta didik yang diselenggarakan. 2. Kriteria Penetapan Peminatan Peserta Didik. Kegiatan pemilihan dan penetapan peminatan

peserta didik yang

dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan penerimaan siswa batu, maka terdapat dua hal penting yaitu kriteria yang secara formal diselenggarakan penetapannya adalah nilai ujian nasional ditambah nilai kegiatan/ kejuaraan yang secara formal diselenggarakan secara resmi oleh pemerintah atau organisasi profesi atau organisasi sosial. Di samping itu, sesuai dengan karakteristik progam

peminatan

belajar

tertentu

atau

kompetensi

keahlian

tertentu

memerlukan persyaratan khusus berupa tes fifik atau kesehatan, maka dipersilakan menyelenggarakan tes fisik/ kesehatan bagi peserta didik. Hal ini dimaksudkan untuk kelancaran pembelajaran bagi peserta didik, sedangkan rambu-rambu kriteria penetapan peminatan belajar peserta didik sebagai berikut ini sedangkan alternative komponen dalam pemilihan dan penetapan peminatan dalam dipilih sebagai berikut. a. Peminatan belajar bagi peserta didik SMA 1) Peminatan Matematika dan Sains a) Diutamakan bagi yang memilih peminatan Matematika dan Sains sebagai pilihan pertama

53


b) Memiliki Nilai rata-rata Mata pelajaran

Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Semester 1,2,3,4,5,6 dan UN ≼ 7,00 c) Diutamakan memiliki Prestasi Non Akademik Mata Pelajaran yang relevan dengan bidang Matematika dan Sains. d) Memiliki data perhatian orang tua e) Memiliki

Rekomendasi

Guru

BK

SMP/MTs.

pada

peminatan

Matematika dan Sains (kalau ada) 2) Peminatan Sosial a) Diutamakan bagi yang memilih peminatan Sosial sebagai pilihan pertama b) Memiliki Nilai rata-rata Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial pada semester 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan UN ≼ 7,00 c) Diutamakan memiliki Prestasi Non Akademik

yang relevan dengan

bidang mata Ilmu Pengetahuan Sosial d) Memiliki data perhatian orang tua e) Memiliki Rekomendasi dari Guru BK SMP/MTs. pada peminatan Sosial (kalau ada) 3) Peminatan Bahasa a) Diutamakan bagi yang memilih Peminatan Bahasa sebagai pilihan pertama b) Memiliki Nilai rata-rata Mata Pelajaran Bahasa (Indonesia dan Inggris), pada semester 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan UN ≼ 7,00 c) Diutamakan memiliki Prestasi Non Akademik

yang relevan dengan

bidang mata pelajaran Bahasa (Indonesia dan Inggris) d) Memiliki data perhatian orang tua e) Memiliki Rekomendasi dari Guru BK SMP/MTs pada peminatan Bahasa (kalau ada) b. Peminatan belajar bagi siswa SMK 1) Teknologi dan Rekayasa a) Diutamakan bagi yang memilih peminatan Kelompok Teknologi dan Rekayasa sebagai pilihan pertama b) Hasil tes fisik dan kesehatan = normal (menyesuaikan kebutuhan sekolah)

54


c) Memiliki Nilai rata-rata matapelajaran Matematika dan Bahasa Inggris pada semester 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan UN ≼ 7,00 d) Diutamakan memiliki Prestasi Non Akademik

yang relevan dengan

bidang Teknologi dan Rekayasa e) Memiliki data perhatian orang tua f) Memiliki rekomendasi dari Guru BK SMP/MTs. pada peminatan Teknologi dan Rekayasa (kalau ada) 2) Teknologi Informasi dan Komunikasi a) Diutamakan bagi yang memilih peminatan Kelompok Teknologi dan Rekayasa sebagai pilihan pertama b) Hasil tes fisik dan kesehatan = normal (menyesuaikan kebutuhan sekolah) c) Memiliki nilai rata-rata Mata pelajaran Matematika dan Bahasa Inggris pada semester 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan UN ≼ 7,00 d) Diutamakan memiliki Prestasi Non Akademik

yang relevan dengan

bidang Informasi dan Komunikasi. e) Memiliki data perhatian orang tua f) Memiliki rekomendasi dari Guru BK SMP pada peminatan Teknologi dan Rekayasa (kalau ada) 3) Kesehatan a) Diutamakan bagi yang memilih peminatan Kelompok Kesehatan sebagai pilihan pertama b) Hasil tes fisik dan kesehatan = normal ( menyesuaikan kebutuhan sekolah) c) Memiliki nilai rata-rata matapelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Matematika pada semester 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan UN ≼ 7,00 d) Diutamakan memiliki Prestasi Non Akademik

yang relevan dengan

bidang Kesehatan e) Memiliki data perhatian orang tua f) Memiliki rekomendasi dari Guru BK SMP/MTs pada peminatan Kesehatan (kalau ada) 4) Agribisnis dan Agroteknologi a) Diutamakan bagi yang memilih peminatan Kelompok Agribisnis dan Agroteknologi sebagai pilihan pertama 55


b) Hasil tes fisik dan kesehatan = normal ( menyesuaikan kebutuhan sekolah) c) Memiliki nilai rata-rata Mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam,

Matematika dan Bahasa Inggris pada semester 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan UN ≼ 7,00 d) Diutamakan memiliki Prestasi Non Akademik

yang relevan dengan

bidang Agribisnis dan Agroteknologi. e) Memiliki data perhatian orang tua f) Memiliki rekomendasi dari Guru BK SMP/MTs. pada peminatan Agribisnis dan Agroteknologi (kalau ada) 5) Perikanan dan Kelautan a) Diutamakan bagi yang memilih peminatan Kelompok Perikanan dan Kelautan sebagai pilihan pertama b) Hasil tes fisik dan kesehatan = normal ( menyesuaikan kebutuhan sekolah) c) Memiliki Nilai rata-rata Mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam,

Matematika dan Bahasa Inggris pada semester 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan UN ≼ 7,00 d) Diutamakan memiliki Prestasi Non Akademik

yang relevan dengan

bidang Perikanan dan Kelautan. e) Memiliki data perhatian orang tua f) Memiliki rekomendasi dari Guru BK SMP/MTs. pada peminatan Perikanan dan Kelautan (kalau ada) 6) Bisnis dan Manajemen a) Diutamakan bagi yang memilih peminatan Kelompok Bisnis dan Manajemen sebagai pilihan pertama b) Memiliki Nilai rata-rata Mata pelajaran

Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Sosial pada semester 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan UN ≼ 7,00 c) Diutamakan memiliki Prestasi Non Akademik

yang relevan dengan

bidang Bisnis dan Manajemen. d) Memiliki data perhatian orang tua e) Memiliki rekomendasi dari Guru BK SMP/MTs. pada peminatan Bisnis dan Manajemen (kalau ada) 7) Pariwisata 56


a) Diutamakan bagi yang memilih peminatan Kelompok

Pariwisata

sebagai pilihan pertama b) Hasil tes fisik dan kesehatan = normal ( menyesuaikan kebutuhan sekolah) c) Memiliki Nilai rata-rata Mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam,

Matematika dan Bahasa Inggris pada semester 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan UN ≼ 7,00 d) Diutamakan memiliki Prestasi Non Akademik

yang relevan dengan

bidang Pariwisata. e) Memiliki data perhatian orang tua f) Memiliki rekomendasi dari Guru BK SMP/MTs. pada peminatan Pariwisata (kalau ada) 8) Seni Kerajinan a) Diutamakan bagi yang memilih peminatan Kelompok Seni Kerajinan sebagai pilihan pertama b) Memiliki Nilai rata-rata Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, dan Bahasa (Indonesia dan Inggris) pada semester 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan UN ≼ 7,00 c) Diutamakan memiliki Prestasi Non Akademik yang relevan dengan Kerajinan d) Memiliki data perhatian orang tua e) Memiliki rekomendasi dari Guru BK SMP/MTs. pada peminatan Seni Kerajinan (kalau ada) Nilai rata-rata 7,00 merupakan angka standar untuk menentukan pilihan peminatan peserta didik . Kondisi SDM dan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh satuan pendidikan menjadi penentu penetapan kuota jenis peminatan. Informasi yang jelas disampaikan secara tertulis sebelum proses pemilihan dan penetapan peminatan peserta didik, antara lain tentang kuota keseluruhan, kuota minimalmaksimal setiap jenis peminatan, komponen pertimbangan penetapan, kriteria penetapan, mekanisme kerja dalam penetapan peminatan, waktu layanan untuk pemilihan dan penetapan peminatan belajar peserta didik. Bila terdapat jumlah peserta didik yang melebihi kuota

57


untuk setiap jenis peminatan, maka dalam penetapannya dilakukan berdasarkan ranking. 3. Pemetaan Peminatan Peserta didik Peminatan

peserta didik dapat dimaknai sebagai fasilitasi pengembangan

potensi sesuai minat peserta didik sesuai tujuan yang ingin dicapai dalam tujuan pendidikan nasional sebagaimana yang tertuang dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Layanan peminatan belajar peserta didik baik di SMA maupun di SMK senantiasa melalui proses yang meliputi (1) layanan informasi tentang peminatan belajar (2) layanan pemilihan dan penetepan peminatan belajar peserta didik, (3) layanan pendampingan

melalui pembelajaran yang mendidik dan layanan

bimbingan dan konseling yang memandirikan, (4) pengembangan potensi peserta didik melalui praktik lapangan dan magang dan pengembangan potensi peserta didik melalui penyaluran bakat dan minat akademik maupun non akademik. Sebagaimana yang telah diuraikan diatas tentang ruang lingkup atau macam bidang keahlian dan data peminatan peserta didik serta perhatian orang tua, berikut ini disajikan diagram tentang pemetaan peminatan belajar peserta didik sebagai berikut.

Data prestasi dan minat peserta didik

Data untuk peminatan peserta didik

Data Perhatian Orang Tua

SMA Seleksi Administrasi

3 Peminatan

Seleksi Akademik

Peminatan berdasarka n data siswa dan program peminatan yang diselengga rakan

Pengelom pokan peserta didik berdasark an peminatan peserta didik

Proses pembelajaran, pendampingan, pengembangan, penyaluran, evaluasi dan tindak lanjut

LULUSAN

Wawancara performance/ fisik

Peminatan siswa berdasar hasil seleksi

SMK 8 bidang studi keahlian, 45 prodi keahlian, 141kompete nsi keahlian

Peminatan peserta didik berdasar data peserta didik dan program peminatan yang diselengga rakan

LULUSAN

Pengelom pokan peserta didik berdasark an peminatan peserta didik

Proses pembelajaran, pendampingan, pengembangan, penyaluran, evaluasi dan tindak lanjut

Gambar 4. Pemetaan Peminatan Peserta Didik SMA dan SMK

58


Keberhasilan belajar dan karir peserta didik dapat dipengaruhi oleh pemilihan dan penetapan peminatan belajar yang tepat, pembinaan minat belajar melalui pembelajaran yang mendidik yang dilakukan oleh guru matapelajaran dan layanan bimbingan dan konseling yang memandirikan yang dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling, serta penciptaan kondisi lingkungan yang kondusif untuk pembelajaran yang diciptakan bersama oleh guru matapelajaran bersama guru bimbingan dan konseling. Peserta didik dalam proses pembelajaran akan melakukan penyesuaian-penyesuaian terhadap bidang keahlian atau peminatannya dan kondisi lingkungan yang baru. Hal ini memerlukan pendampingan agar jangan sampai mengalami kesulitan dan dapat berkembang secara cepat dan optimal sesuai dengan potensinya.

Arah peminatan peserta didik dapat dimulai saat peserta didik mengenal objek dan diberi kesempatan atau ada kesempatan untuk berbuat. Semenjak anak usia dini yang dikembangan melalui Pendidikan Anak Usia Dini, dilanjutkan ke pendidikan Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Tingkat Pertama, Sekolah Menengah Tingkat Atas

dan

sampai di tingkat Perguruan Tinggi. Arah

peminatan peserta didik sesuai dengan tingkat perkembangannya yang dapat berupa peminatan terhadap matapelajaran, studi lanjut, keahlian, pekerjaan, jabatan, dan kehidupan keluarga. Harapan akhir dari pendidikan adalah peserta didik menjadi manusia yang berakhlak mulia, cerdas dan terampil, serta dapat mencapai kemandirian, kebahagiaan, dan kesejahteraan yang berlandaskan akhlak mulia. E. Langkah Pokok Peminatan Peminatan kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran dimulai sedini mungkin, yaitu sejak peserta didik menyadari bahwa dirinya berkesempatan memilih jenis sekolah dan/atau mata pelajaran dan/atau arah karir dan/atau studi lanjutan. Ketika itulah langkah-langkah Peminatan kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran secara sistematik dimulai, mengikuti sejumlah langkah yang disesuaikan dengan tingkat Peminatan tertentu. 1. Langkah Pertama: Pengumpulan Data Langkah ini dilakukan untuk mengumpulkan data tentang : a. Data pribadi peserta didik : kemampuan dasar umum (kecerdasan), bakat dan minat serta kecenderungan potensi. b. Keluarga c. Kondisi lingkungan 59


d. Mata pelajaran wajib dan pilihan e. Sistem pembelajaran, termasuk Sistem Kredit Semester (SKS) f. Informasi pekerjaan/karir g. Bahan informasi karir h. Bahan informasi pendidikan lanjutan i.

Data kegiatan belajar

j.

Data hasil belajar

k. Data khusus tentang peserta didik. 2. Langkah Kedua: Informasi Peminatan Langkah ini dilakukan pada awal masuk sekolah yaitu pada masa orientasi studi, memasuki kelas baru, dan menjelang akhir studi, peserta didik diberikan informasi selengkapnya, sesuai dengan jenis dan jenjang satuan pendidikan peserta didik, yaitu informasi tentang : a. Sekolah ataupun program yang sedang mereka ikuti dan setamat dari sekolah atau selepas dari kelas yang mereka duduki sekarang. b. Kurikulum dan berbagai mata pelajaran baik yang wajib maupun pilihan yang diikuti peserta didik, terutama berkenaan dengan pilihan arah minat kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran, pendalaman mata pelajaran serta lintas mata pelajaran. c. Informasi tentang karir atau jenis pekerjaan yang perlu dipahami dan/atau yang dapat dijangkau oleh tamatan pendidikan yang sedang ditempuh sekarang, terutama berkenaan dengan peminatan kejuruan. d. Informasi tentang studi lanjutan setamat pendidikan yang sedang ditempuh sekarang. Layanan informasi tentang berbagai hal di atas dapat dilakukan melalui layanan klasikal untuk semua peserta didik. Layanan informasi ini dapat dilengkapi dengan layanan orientasi melalui kunjungan ke sekolah/madrasah dan/atau lembaga kerja yang dapat menjadi Peminatan/ pilihan peserta didik.

3. Langkah Ketiga : Identifikasi dan Penetapan Peminatan Langkah ini terfokus pada kecocokan antara kondisi pribadi peserta didik dengan syarat-syarat atau tuntutan kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran 60


pilihan dan/atau sekolah/madrasah, arah pengembangan karir, kondisi orang tua dan lingkungan pada umumnya, terutama dalam rangka peminatan akademik, kejuruan, pendalaman mata pelajaran, lintas minat mata pelajaran dan studi lanjutan. Keadaan yang diinginkan ialah kondisi pribadi peserta didik benar-benar cocok atau sejajar, atau setidak-tidaknya mendekati, dengan persyaratan dan kesempatan yang ada. Kecocokan itu disertai dengan tersedianya fasilitas yang ada di sekolah dan cukup memadai, serta dukungan moral dan finansial yang memadai pula (terutama dari orang tuanya). Langkah ketiga itu dilaksanakan melalui kontak langsung Guru BK/Konselor, Guru Mata Pelajaran, dan Guru Wali Kelas dengan peserta didik melalui penyajian angket ataupun modul. Kontak langsung ini disertai pembahasan individual, diskusi kelompok dan kegiatan lain melalui strategi transformasional-BMB3 yang mengajak peserta didik berpikir, merasa, bersikap, bertindak, dan bertanggung jawab atas berbagai aspek pilihan yang tersedia dan keputusan yang diambil 1). 4. Langkah Keempat : Penyesuaian Langkah ketiga di atas dapat menghasilkan pilihan Peminatan kelompok mata pelajaran atau mata pelajaran yang tepat bagi peserta didik dan orang lain yang berkepentingan (terutama orang tua), atau pilihan yang tepat bagi peserta didik tetapi tidak disetujui oleh orang tuanya. Apabila ketidakcocokan itu terjadi maka perlu dilakukan peninjauan kembali melalui layanan konseling perorangan baik terhadap peserta didik dan/ataupun orang tuanya. Apabila pilihan dan keputusan Peminatan kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran tepat tetapi sekolah/madrasah yang sedang atau akan diikuti tidak tersedia pilihan yang diinginkan, maka peserta didik yang bersangkutan dapat dianjurkan untuk mengambil pilihan itu di sekolah lain. Lebih jauh, apabila pilihan dan keputusan tepat dan fasilitas di sekolah/madrasah tersedia, tetapi dukungan finansial tidak ada, maka perlu dilakukan konseling perorangan (dengan peserta didik dan orang tuanya untuk membahas kemungkinan mencari bantuan atau beasiswa). Apabila pilihan dan keputusan tidak tepat, maka peserta didik yang bersangkutan perlu mengganti pilihan kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran lain dan perlu dilakukan penyesuaian-penyesuaian pada diri peserta didik dan pihak1)

Strategi transformasional-BMB3 juga perlu ditempuh pada layanan informasi dan

orientasi pada langkah pertama.

61


pihak yang berkepentingan. Untuk ini diperlukan layananan konseling perorangan bagi peserta didik yang bersangkutan. Demikian, langkah keempat dilaksanakan seoptimal mungkin demi kesuksesan studi peserta didik sesuai dengan kemampuan dasar (kecerdasan), bakat, minat, dan kecenderungan pilihan masing-masing peserta didik. 5. Langkah Kelima: Monitoring dan Tindak Lanjut Guru BK/Konselor, Guru Mata Pelajaran, dan Guru Wali Kelas memonitor penampilan dan kegiatan peserta didik asuhnya secara keseluruhan dalam menjalani program pendidikan yang diikutinya, khususnya berkenaan dengan Peminatan kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran yang dipilihnya. Perkembangan dan berbagai permasalahan peserta didik perlu diantisipasi dan memperoleh pelayanan bimbingan dan konseling secara komprehensif dan tepat. Kegiatan monitoring dapat menggunakan format-format (lihat lampiran) yang diadministrasikan, secara berkala, minimal setiap tengah dan akhir/awal semester, hasil isian format itu kemudian mendapatkan pembahasan dan tindak lanjut secara tepat. G. Waktu Pelayanan Peminatan 1. Waktu Pelaksanaan Pemilihan dan Penetapan Peminatan Peserta didik.

Layanan peminatan peserta didik merupakan salah satu kegiatan profesi bimbingan dan konseling yaitu komponen program perencanaan individual. Pelaksanaan pembelajaran berbasis peminatan dapat berjalan lancar bila memperoleh dukungan kinerja guru bimbingan dan konseling bekerja sama dengan guru matapelajaran dan tenaga kependidikan serta kebijakan yang mendukung dari kepala sekolah. Guru bimbingan dan konseling bersama tim menyiapkan informasi yang jelas tentang daya tampung, jenis bidang peminatan belajar, persyaratan khusus yang diperlukan pada bidang keahlian tertentu, kriteria diterima dan ditolak sebagai peserta didik belajar bidang keahlian tertentu dan

persaratan lapor diri (herregristrasi) sebagai peserta didik baru

serta proses pembinaan, pengembangan dan penyaluran. Kepala sekolah perlu mengatur personalia sekolah untuk layanan pemilihan dan penetapan peminatan belajar peserta didik, memberikan layanan informasi yang mudah diakses oleh

62


semua pihak. Calon peserta didik dan orang tua calon peserta didik diharapkan lebih aktif mencari informasi, mengisi formulir, menetapkan peminatannya, menyerahkan persaratan pendaftaran calon peserta didik, peserta didik mengikuti seleksi dan bagi yang dinyatakan diterima dilanjutkan lapor diri sebagai peserta didik baru, dan bagi yang tidak diterima dikembalikan kepada orang tua. Setelah selesai lapor diri, maka peserta didik menempuh pendidikan berbasis peminatannya yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan. Layanan peminatan bagi peserta didik baru SMA dan SMK dilaksanakan dengan menggunakan salah satu alternative

dapat

yang meliputi

pemilihan dan penetapan pemilihan peminatan bersamaan dengan proses penerimaan peserta didik baru atau pada awal tahun pelajaran baru setelah calon peserta didik baru dinyatakan diterima sebagai peserta didik baru. a. Alternatif pertama, proses pemilihan dan penetapan peminatan belajar bagi siwa baru bersamaan dengan penerimaan peserta didik baru. Alternative ini memiliki efisiensi kerja sebab sekali bekerja sekaligus dapat 2 (dua) hasil yaitu proses penerimaan peserta didik baru dan pemilihan peminatan dapat terselesaikan. Peserta didik yang tidak diterima karena macam peminatannya tidak sesuai, maka peserta didik yang bersangkutan masih ada kesempatan mendaftar ke sekolah lain. Untuk kelancaran proses dan ketepatan hasil kerja, maka ada beberapa kegiatan yang perlu dilaksanakan oleh kepala sekolah, guru bimbingan dan konseling, orang tua, dan guru matapelajaran serta peserta didik sebagai berikut. Adapun uraian tugas dari pelaksana adalah sebagai berikut : a. Kepala sekolah diharapkan dapat: 1) Memfasilitasi penyelenggaraan pembelajaran berbasis peminatan a membentuk kepanitiaan penerimaan peserta didik baru dan layanan peminatan belajar peserta didik b menganalisis peta keahlian guru yang dimiliki dan sarana dan prasarana yang dapat dipergunakan untuk pembelajaran. c menetapkan kuota peserta didik dan bidang peminatan yang akan diselenggarakan

63


d menyusun rancangan pembagian tugas pembelajaran yang mendidik

dan

layanan

bimbingan

dan

konseling

yang

memandirikan. e menetapkan syarat pendaftaran sebagai calon peserta didik baru f

Menetapkan criteria calon peserta didik

yang dapat diterima

sebagai peserta didik baru g Menetapkan komponen dan criteria peminatan belajar bagi peserta didik baru h Mengumumkan

kuota,

bidang

peminatan

belajar,

syarat

pendaftaran calon peserta didik baru, syarat Pendaftaran Ulang peserta didik baru, tata tertib sekolah dan waktu mulainya pembelajaran tahun pelajaran baru kepada calon peserta didik baru atau masyarakat luas melalui papan pengumuman di sekolah, media cetak setempat, dan website sekolah. 2) Memfasilitasi pemilihan dan penetapan

peminatan belajar peserta

didik; melalui kegiatan-kegiatan : a menetapkan alur/ mekanisme proses pendafataran dan seleksi calon peserta didik baru b menetapkan kriteria bagi calon peserta didik yang dapat diterima sebagai peserta didik baru c menetapkan syarat dan waktu lapor diri bagi peserta didik baru yang dinyatakan diterima 3) Memfasilitasi dan menugaskan guru bimbingan dan konseling untuk melaksanakan tugas program peminatan peserta didik yang meliputi pemilihan dan penetapan, pendampingan, pengembangan, penyaluran, evaluasi dan tindak lanjut. 4) Bersama-sama

Guru

Bimbingan

dan

Konseling

menetapkan

Peminatan Belajar Siswa, melalui kegiatan : a Memfasilitasi layanan konsultasi bagi orang tua dan atau peserta didik tentang proses pemilihan dan penetapan peminatan belajar melalui guru bimbingan dan konseling. b Menerbitkan Surat Keputusan tentang hasil seleksi Peminatan Belajar Siswa

64


b. Guru bimbingan dan konseling melaksanakan tugas profesi bimbingan dan konseling secara utuh sesuai dengan konsep bimbingan dan konseling. Dalam kaitannya dengan program peminatan peserta didik, guru bimbingan dan konseling mempunyai tugas : 1) Menyelenggarakan layanan pemilihan dan penetapan peminatan yang sesuai dengan potensi peserta didik dan kesempatan yang ada pada satuan pendidikan, dengan uraian tugas sebagai berikut : a) Menetapkan komponen peminatan belajar peserta didik b) Menyiapkan

kriteria

c) Menetapkan cara

peminatan belajar peserta didik

dalam menetapkan peminatan belajar peserta

didik d) Menyiapkan instrument (non test) untuk mengungkap peminatan peserta didik dan dukungan orang tua e) Menyiapkan dan menyampaikan informasi peminatan peserta didik meliputi

kuota, macam peminatan, cara, komponen dan criteria

dalam penetapan pilihan peminatan kepada calon peserta didik baru atau masyarakat luas. f) Mengumpulkan data peminatan peserta didik g) Menganalisis data peminatan belajar peserta didik h) Menetapkan peminatan belajar dan pengelompokan belajar peserta didik i) Memberikan layanan konsultasi kepada orang tua atau peserta didik yang memerlukan atau tidak sesuai dengan antara penetapan dari sekolah dengan peminatan dari diri peserta didik atau orang tua. 2) Menyelenggarakan pendampingan dalam pembelajaran sesuai dengan peminatan peserta didik dengan cara memberikan layanan konseling individual, konseling kelompok, bimbingan kelompok, dan bimbingan klasikal. 3) Menyelenggarakan pengembangan dan penyaluran potensi peserta didik dengan cara melakukan kegiatan praktik dan atau magang bekerjasama dengan dunia usaha dan dunia usaha serta lembaga terkait.

65


4) Menyelenggarakan evaluasi penyelenggaraan program peminatan dan tindak lanjut yang perlu dilakukan untuk pengembangan potensi peserta didik dengan memperhatikan kesempatan yang ada. 5) Bekerjasama dengan guru Mata Pelajaran dan pendidik lainnya, melakukan pembinaan dan pengembangan serta penyaluran potensi peserta didik secara optimal. c. Guru matapelajaran: 1) Melaksanakan proses pembelajaran berbasis peminatan peserta didik yang bisa menumbuhkembangkan potensi peserta didik secara optimal 2) Memberikan dukungan hasil pilihan dan penetapan peminatan belajar peserta didik dengan cara menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik. 3) Bekerjasama

dengan

Guru

Bimbingan

dan

Konseling

dalam

pembinaan dan pendampingan terhadap peminatan peserta didik. d. Wali Kelas bekerjasama dengan Guru Bimbingan dan Konseling dan Guru Mata Pelajaran: 1) Melaksanakan pendampingan kepada peserta didik untuk mencapai optimalisasi hasil belajar sesuai peminatan belajarnya. 2) Memberikan pelayanan kepada peserta didik berkenaan dengan : 

Informasi sekolah/madrasah yang sedang dijalani



Informasi peminatan akademik dan sistem sks



Peran dan tanggungjawab peserta didik dalam pembelajaran dan pendalaman materi sesuai peminatannya

e. Orang tua peserta didik baru ; 1) Mencermati informasi yang disampaikan oleh sekolah 2) Mendapingi putra-putrinya saat proses pendaftaran, pengisian format peminatan belajarnya, 3) Memberikan motivasi belajar yang kuat atas dasar pilihan peminatan putra-putrinya. 4) Proaktif melakukan konsultasi kepada Guru Bimbingan dan Konseling dalam rangka pendampingan

putra-putrinya untuk

keberhasilan

belajarnya. 5) Mendampingi aktivitas belajar putra-putrinya selama di luar sekolah.

66


f. Calon peserta didik; 1) Mencermari informasi tentang pendaftaran peserta didik baru dan peminatan belajar

serta membicarakan dengan orang tua masing-

masing, tentang isian formulir pendaftaran dan peminatan belajar. 2) Menentukan pilihan peminatan belajar sesuai dengan pemahaman terhadap potensi diri, minat, dan pertimbangan/ doâ€&#x;a orang tua serta prospek masa depan. 3) Menerima keputusan penetapan peminatan yang ditetapkan

oleh

sekolah, namun bila tidak sesuai segera konsultasi kepada Guru bimbingan dan Konseling. 4) Menyesuaikan diri secara baik di sekolah dan belajar secara bersungguh-sungguh sesuai peminatannya. 5) Memahami, mentaati dan melaksanakan tatatertip sekolah yang diberlakukan. Berikut ini disajikan alternatif rancangan proses pemilihan dan penetapan peminatan belajar peserta didik yang dilaksanakan bersamaan dengan penerimaan peserta didik baru SMA/SMK sebagaimana Tabel 3.

Tabel 3. Rancangan Kegiatan Pemilihan dan Penetapan Peminatan Belajar Peserta Didik Bersamaan dengan Penerimaan Peserta Didik Baru.

No

1

2

3

Uraian Kegiatan Penetapan kuota peserta didik baru, dan macam peminatan belajar peserta didik Menyusun kepanitiaan penerimaan peserta didik baru Penetapan system program belajar peserta didik (Paket atau SKS)

Penanggung Jawab

Pelaksana

Sasaran

Panitia

Calon Minggu I peserta bulan Mei didik baru

Kepala sekolah

Waka Kesisiwaan

Pendidik dan Tenaga Kependid ikan

Kepala sekolah

Waka Kurikulum

Calon Minggu I peserta bulan Mei didik baru

Kepala sekolah

Waktu

Minggu I bulan Mei

67


No

4

5

6

7

8

9

10

Uraian Kegiatan Penetapan persyaratan mendaftar sebagai calon peserta didik baru Penetapan kriteria calon peserta didik yang dapat dinyatakan diterima sebagai peserta didik baru Penetapan komponen peminatan belajar peserta didik Penetapan syarat Pendaftaran Ulang bagi peserta didik baru

Penanggung Jawab

Pelaksana

Sasaran

Waka Kesiswaan

Panitia

Calon Minggu I peserta bulan Mei didik baru

Waka Kesiswaan

Panitia

Calon Minggu I peserta bulan Mei didik baru

Koordinator Bimbingan dan Konseling

Guru Bimbingan dan Konseling

Calon Minggu I peserta bulan Mei didik baru

Waka Kesiswaan

Panitia

Calon Minggu I peserta bulan Mei didik baru

Waka Kurikulum

Pendidik

Rancangan tugas Kepala guru sekolah Sosialisasi tentang kuota/ daya tampung dan macam peminatan belajar peserta didik, persyaratan pendaftaran sebagai calon peserta didik baru, kriteria penetapan yang diterima, syarat Pendaftaran Ulang peserta didik baru. Pengambilan formulir pendaftaran

Waktu

Minggu ke II bulan Mei

Waka Humas Panitia

Minggu ke Masyarak II Mei s.d at Minggu ke II Juni

Waka Kesiswaan

Calon Minggu ke peserta II Juni didik baru

Panitia

68


No

Uraian Kegiatan

Penanggung Jawab

Pelaksana

Sasaran

Koordinator Bimbingan dan Konseling

Guru Bimbingan dan Konseling

Calon peserta didik baru Minggu ke dan II Juni orang tuanya

Waka Kesiswaan

Panitia

Calon Minggu ke peserta III Juni didik baru

Koordinator Bimbingan dan Konseling

Guru Bimbingan dan Konseling dan Tim

Calon Minggu ke peserta III Juni didik baru

Koordinator Bimbingan dan Konseling

Guru Bimbingan dan Konseling dan Tim

Calon Minggu I peserta Juli didik baru

Kepala Sekolah

Guru Bimbingan dan Konseling dan Tim

Calon Minggu I peserta Juli didik baru

Waktu

calon peserta didik baru

11

12

13

14

15

Layanan konsultasi bagi peserta didik dan orang tua yang mengalami kesulitan penetapan pilihan minat belajar peserta didik Penyerahan persyaratan administrasi akademik persyaratan calon peserta didik baru Seleksi performance ( fisik dan kesehatan, peminatan kelompok teknologi/ tertentu) Seleksi administrasi akademik persyaratan calon peserta didik baru Penetapan calon peserta didik baru yang memenuhi kreteria yang dapat dinyatakan diterima dengan peminatan belajarnya, dan bila diperlukan disiapkan daftar cadangan secara urut peminatan

69


No

16

17

18

19

20

Uraian Kegiatan Pengumuman hasil seleksi dengan kelompok peminatannya, dan bila diperlukan diberikan cadangan secara urut berdasar peminatan. Pendaftaran Ulang bagi yang dinyatakan diterima Layanan peserta didik cadangan dapat melakukan Pendaftaran Ulang, apabila ada yang mengundurkan diri Pendaftaran Ulang susulan bila ada cadangan yang dinyatakan diterima sebagai peserta didik baru Orientasi peserta didik baru

Penanggung Jawab

Pelaksana

Sasaran

Panitia

Calon peserta didik baru Minggu I dan Juli masyarak at

Panitia

Calon Minggu ke peserta I Juli didik baru

Koordinator Bimbingan dan Konseling

Guru Bimbingan dan Konseling dan Tim

Calon peserta didik baru Minggu ke yang II Juli sebagai cadanga n

Waka Kesiswaan

Panitia

Calon Minggu ke peserta II Juli didik baru

Kepala Sekolah

Waka Kesiswaan

Koordinator Bimbingan dan Konseling

21

Penyelenggaraan Waka pembelajaran Kurikulum

22

Pembelajaran yang mendidik

Waka Kurikulum

Guru Bimbingan dan Konseling dan Tim Pendidik dan Tenaga Kependidik an Pendidik dan Tenaga Kependidik an

Waktu

Calon Minggu ke peserta III juli didik baru Minggu ke Satuan III Juli – pendidika Minggu ke n III Desember Minggu ke III Juli – Peserta Minggu ke didik III Desember

70


No

Uraian Kegiatan

Penanggung Jawab

Pelaksana

23

Layanan bimbingan dan konseling yang memandirikan

Koordinator Bimbingan dan Konseling

Guru Bimbingan dan Konseling

24

Manajemen dan supervisi sekolah

Kepala Sekolah

Tim MM dan PKG

Sasaran

Waktu

Minggu ke III Juli – Peserta Minggu ke didik III Desember Seluruh Minggu III kompone Juli dan n satuan Minggu ke pendidika II n. Desember

Secara skematis, proses pemilihan dan penetapan peminatan calon peserta didik yang dilaksanakan bersamaan dengan pendaftaran calon peserta didik baru adalah sebagaimana diagram berikut ini.

71


Bagan 1. DIAGRAM ALIR ALTERNATIVE 1 (Mekanisme Peminatan Bersamaan dengan Penerimaan Peserta didik Baru ) DIAGRAM ALIR Calon Siswa

KODE 1

Orang Tua

2

Datang Kesekolah

Mendaftar, mengambil dan mengisi formulir pendaftaran

3

Mengembalikan Formulir

4

Seleksi fisik

T (ditolak)

Seleksi Administrasi Oleh Guru BK

Seleksi Akademik Oleh Guru BK

Wawancara Oleh Guru BK

5

6

Penetapan Peminatan Y (diterima)

Pengumuman

Lapor Diri

Proses Pembelajaran

7

8

72


KETERANGAN DIAGRAM ALIR

KODE

Calon peserta didik didampingi/ bersama orang tua menggali informasi secara detail tentang prosedur peminatan (tata cara, kuota, syarat pendaftaran, dll. ) di sekolah yang akan dituju. Di

1,2

samping itu, orang tua menerima kembali putra-putrinya yang dinyatakan tidak diterima dalam penerimaan siswa baru.

Calon peserta didik mendaftar, mengambil formulir peminatan belajar di ruang yang disediakan sekolah. Pengisian formulir dapat

3

dilakukan dirumah dan dilakukan pencermatan secara teliti. Calon peserta didik mengembalikan formulir yang telah diisi lengkap di ruang pengembalian formulir di sekolah

4

Guru Bimbingan dan Konseling melakukan seleksi : Administrasi, akademik dan melayani wawancara peminatan peserta didik. Bila diperlukan untuk persyaratan jenis peminatan tertentu, dapat

5

dilakukan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh tenaga ahli. Penetapan - Sidang penetapan peminatan belajar dipimpin oleh Kepala Sekolah. - Bentuk penetapan : Y

adalah bagi yang diterima ( memenuhi

persyaratan) dan T adalah bagi yang ditolak ( tidak memenuhi persyaratan) - Hasil penetapan

6 peminatan belajar peserta didik diumumkan

secara tertulis dan terbuka Bagi calon peserta didik yang dinyatakan diterima melanjutkan proses berupa lapor diri, sedangkan bagi yang dinyatakan ditolak kembali ke orang tua masing-masing. Calon peserta didik yang diterima, melapor diri (herregristrasi) Setelah melapor diri, peserta didik

menempuh proses belajar

mengajar yang diselenggarakan oleh sekolah sesuai peminatannya

7 8

73


b. Alternatif

kedua,

proses pemilihan dan penetapan peminatan belajar

peserta didik dilaksanakan pada minggu pertama awal tahun pelajaran baru. Pelaksanaan pemilihan dan penetapan peminatan belajar peserta didik dilaksanakan oleh Guru Bimbingan dan Konseling bekerjasama dengan pendidik lainnya dan tenaga kependidikan yang ada. Langkah yang dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling meliputi : (1) pemberian informasi dan orientasi tentang macam dan kuota peminatan belajar, mekanisme, komponen yang dipergunakan dalam penetapan, kriteria penetapan; (2) menyiapkan dan menggunakan instrument dan atau format peminatan untuk mengumpulkan data peminatan peserta didik dan orang tuanya; (3) mengumpulkan data peminatan belajar peserta didik baik data dokumentasi, observasi maupun wawancara, (4) analisis data peminatan yang terkumpul; (5) penetapan peminatan belajar peserta didik berdasarkan hasil analisis; (6) melayani konsultasi peminatan bagi peserta didik dan atau orang tua; (7) mengelompok rombongan belajar berdasarkan peminatan peserta didik dan satuan kelas. Proses pemilihan dan penetapan peminatan belajar peserta didik dilaksanakan oleh berbagai personalia sekolah sesuai tugas masingmasing yang meliputi kepala sekolah, guru bimbingan dan konseling, guru matapelajaran, orang tua, dan peserta didik serta tenaga kependidikan. Adapun uraian tugas pelaksana peminatan belajar peserta didik pada dasarnya sama dengan proses pemilihan dan penetapan peminatan yang dilaksanakan bersamaan dengan penerimaan peserta didik baru. Berikut ini disajikan alternatif rancangan proses pemilihan dan penetapan peminatan peserta didik yang dilaksanakan

pada minggu pertama

pembelajaran tahun pelajaran baru SMA/SMK sebagaimana Tabel berikut.

74


Tabel 4. Rancangan Kegiatan Pemilihan dan Penetapan Peminatan Belajar Peserta Didik pada Minggu Pertama Tahun Pelajaran Baru.

No

1

2

3

4

5

6

7

Uraian

Penanggung

Kegiatan

Jawab

Menyusun Panitia Peminatan Penetapan macam dan kuota peminatan belajar peserta didik Penetapan Komponen dan kriteria peminatan sebagai persyaratan rekomendasi peminatan peserta didik Penyiapan Form/Instrum en Peminatan peserta didik Sosialisasi Program Peminatan belajar Penyampaian Form Peminatan sesuai Komponen yang dipersyaratka n Pendampinga n pengisian data Peminatan sesuai Komponen

Pelaksana

Sasaran

Kepala sekolah

Koordinato r Bimbingan dan Konseling

Guru Bimbingan dan Konseling

Minggu I bulan Mei

Kepala sekolah

Panitia

Peserta didik baru

Minggu I bulan Mei

Kepala Sekolah

Guru Bimbingan dan Konseling

Komponen

Minggu I bulan Mei

Koordinator Bimbingan dan Konseling Kepala Sekolah

Guru Bimbingan dan Konseling Guru Bimbingan dan Konseling

Waktu

Format/inst Minggu IIrumen III bulan peminatan Mei Peserta didik baru dan orang tua

Minggu I Awal tahun Pelajaran

Koordinator Bimbingan dan Konseling

Guru Bimbingan dan Konseling

Peserta didik baru dan orang tua

Minggu I Awal tahun Pelajaran

Koordinator Bimbingan dan Konseling

Guru Bimbingan dan Konseling

Peserta didik baru

Minggu I Awal tahun Pelajaran

75


No

8

9

10

11

12

Uraian

Penanggung

Kegiatan

Jawab

yang dipersyaratkan Layanan konsultasi bagi peserta didik dan orang tua yang mengalami kesulitan penetapan pilihan minat belajar peserta didik Analisis Form Komponen Peminatan peserta didik Pelaporan hasil analisis form Peminatan peserta didik Rapat/sidang Penetapan Peminatan Peserta didik Pengumuma n hasil Penetapan Peminatan Peserta didik

Pelaksana

Sasaran

Waktu

Koordinator Bimbingan dan Konseling

Guru Bimbingan dan Konseling

Peserta didik baru dan orang tua

Minggu I Awal tahun Pelajaran

Koordinator Bimbingan dan Konseling

Guru Bimbingan dan Konseling

Form data sesuai Komponen Peminatan

Minggu II Awal tahun Pelajaran

Koordinator Bimbingan dan Konseling

Guru Bimbingan dan Konseling

Hasil analisis

Minggu II Awal tahun Pelajaran

Kepala Sekolah

Guru Bimbingan dan Konseling

Dokumen hasil analisis

Minggu II Awal tahun Pelajaran

Panitia

Peserta didik baru dan orang tua

Minggu II Awal tahun Pelajaran

Kepala Sekolah

13

Penyelenggar Waka aan Kurikulum pembelajaran

14

Pembelajaran Waka yang Kurikulum mendidik

15

Layanan Koordinator bimbingan Bimbingan dan konseling dan

Pendidik dan Tenaga Kependidik an Pendidik dan Tenaga Kependidik an Guru Bimbingan dan

Satuan pendidikan

Peserta didik baru

Peserta didik baru

Minggu III Juli s.d Minggu ke III Desember Minggu III Juli s.d Minggu ke III Desember Minggu III Juli s.d Minggu ke 76


No

16

Uraian

Penanggung

Kegiatan

Jawab

yang memandirikan

Konseling

Manajemen dan supervisi sekolah

Kepala Sekolah

Pelaksana

Sasaran

Konseling

Tim MM dan PKG

Waktu III Desember

Seluruh komponen satuan pendidikan .

Minggu III Juli dan Minggu ke II Desember

Pada dasarnya setiap peserta didik baru (kelas X) boleh melakukan pindah peminatan belajarnya dengan catatan masih dapat terselenggara pembelajarannya di satuan pendidikan yang bersangkutan sesuai dengan aturan jumlah satuan kelas. Layanan pemindahan peminatan belajar dilakukan sampai maksimal minggu ke tiga tahun pelajaran baru. Pindah peminatan hendaknya dilakukan atas dasar rekomendasi guru matapelajaran dan atau hasil konsultasi intensif antara peserta didik-guru matapelajaran-wali kelas dan guru bimbingan dan konseling serta orang tua. Proses penetapan peminatan belajar peserta didik hendaknya dilakukan oleh tenaga profesional di sekolah, dengan harapan dapat tepat penetapan peminatan belajar yang berpengaruh positif terhadap kelancaran proses pembelajaran dan hasil belajar optimal. Secara skematis alir proses pemilihan dan penetapan peminatan belajar peserta didik sebagai berikut:

77


Bagan 2. DIAGRAM ALIR ALTERNATIVE 2 (Mekanisme Peminatan Belajar Minggu Pertama Awal Tahun Pelajaran ) DIAGRAM ALIR Siswa Kelas X

KODE Orang Tua

1

Mendaftar, mengambil Formulir Peminatan

2

Mengembalikan Formulir Peminatan

3

Seleksi Akademik Peminatan

Seleksi Administrasi Peminatan

Wawancara Peminatan Oleh Guru BK

4 Tdk

Ya

Konsultasi bersama antara Guru BK, Orang Tua dan Peserta Didik

Penetapan Peminatan Oleh Kepala Sekolah

Tdk

5

Ya

Pengumuman Peminatan

Lapor Diri 6

Pembelajaran

7

78


KETERANGAN DIAGRAM ALIR Peserta didik baru mendaftar, mengambil formulir peminatan. Pengisian dapat dilakukan dirumah dan dengan persetujuan Orang Tua. Peserta didik baru mengembalikan formulir peminatan belajar yang telah diisi lengkap kepada Tim Peminatan yang dikoordinir oleh Guru Bimbingan dan Konseling Guru Bimbingan dan Konseling melakukan seleksi administrasi dan wawancara peminatan belajar. Pada bidang tertentu sesuai kebutuhan dapat melakukan pemeriksaan fisik/ kesehatan. Penetapan peminatan belajar peserta didik - Sidang penetapan peminatan belajar peserta didik dipimpin oleh Kepala Sekolah. - Bentuk penetapan : Ya bagi yang dinyatakan diterima ( memenuhi persyaratan) dan Tdk bagi yang dinyatakan ditolak ( tidak memenuhi persyaratan) Bagi peserta didik yang tidak diterima peminatannya sesuai dengan pilihan pertama dan atau tidak sesuai penetapan peminatannya, dilakukan konsultasi bersama antara guru bimbingan dan konseling dengan peserta didik dan orang tua. Hasil penetapan peminatan belajar peserta didik diumumkan secara tertulis dan terbuka. Peserta didik dikelompokkan berdasarkan peminatan belajarnya, dan selanjutnya lapor diri (herregristrasi) Peserta didik baru menempuh pembelajaran sesuai jadwal yang diselenggarakan oleh sekolah.

KODE 1,2

3

4

5

6 7

Kelebihan dari mekanisme pemilihan dan penetapan peminatan yang dilaksanakan bersamaan dengan penerimaan peserta didik baru adalah peminatan sudah sesuai sejak awal, sehingga bila tidak sesuai peserta didik masih memperoleh kesempatan untuk mencari sekolah lain yang sesuai dengan peminatannya, maka calon peserta didik dapat mencari sekolah lain yang sesuai dengan peminatannya.

E. Pelaksana dan Mekanisme Peminatan 1. Pelaksana Memperhatikan tingkat aspek pokok dan langkah-langkah Peminatan kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran di atas, pelaksana dan peranannya masing-masing adalah : a. Guru Kelas, karena di SD/MI pada umumnya belum ditugaskan Guru BK/Konselor secara khusus, maka pelayanan BK di SD/MI pada umumnya 79


dilaksanakan oleh Guru Kelas 2). Dalam hal ini guru kelas SD/MI dan khususnya Guru Kelas VI adalah pelaksana Peminatan tingkat pertama bagi peserta didik-peserta didik SD/MI, yang akan tamat SD/MI dan melanjutkan pelajarannya ke SMP/MTs. Guru kelas VI SD/MI dapat bekerja sama dengan Guru BK/Konselor SMP/MTs atau SMA/MA atau SMK yang terdekat. b. Guru BK/Konselor di SMP/MTs dan SMA/MA adalah pelaksana Peminatan tingkat kedua di SMP/MTs, tingkat ketiga umum SMA/MA, tingkat ketiga kejuruan SMK. Dalam menjalankan tugasnya Guru BK/Konselor dapat bekerjasama dengan petugas yang berwewenang menyelenggarakan tes intelegensi dan tes bakat, dengan Guru Mata Pelajaran, Wali Kelas, dan Orang Tua, serta Kepala Sekolah/Madrasah. Guru BK/Konselor di SMP/MTs melaksanakan dan mengkoordinasikan upaya pelayanan BK Peminatan kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran serta membantu menentukan Peminatan jenjang pendidikan lanjutan yaitu SMA atau MA atau SMK sesuai dengan

kemampuan

dasar

umum

(kecerdasan),

bakat,

minat,

dan

kecenderungan pilihan masing-masing peserta didik, dengan Guru Mata Pelajaran,

Guru

Wali

Kelas,

dan

Kepala

Sekolah/Madrasah.

Guru

BK/Konselor di SMA/MA dan SMK melaksanakan dan mengkoordinasikan upaya Peminatan kelompok mata pelajaran

dan mata pelajaran secara

menyeluruh dengan Guru Mata Pelajaran, Guru Wali Kelas, atau Kepala Sekolah/Madrasah. c. Guru Mata Pelajaran, baik untuk mata pelajaran umum maupun mata pelajaran praktik/kejuruan yang bersifat wajib ataupun pilihan. Guru Mata Pelajaran secara khusus menyediakan nilai-nilai prestasi belajar peserta didik dan informasi pendidikan/pekerjaan yang memerlukan informasi dari mata pelajaran yang dimaksudkan untuk bahan pertimbangan dalam penentuan Peminatan kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran, serta membantu peserta didik mendalami materi mata pelajaran. Guru Mata Pelajaran Praktik/Kejuruan di SMK khususnya menyediakan nilainilai prestasi belajar peserta didik dan informasi pendidikan/ pekerjaan/karir yang memerlukan pengetahuan/keterampilan kejuruan yang dimaksudkan itu. 2)

Bagi satu atau sekelompok SD/MI yang mampu dapat mempekerjakan/mengangkat Konselor untuk bertugas di satu atau sekelompok SD/MI yang dimaksud.

80


d. Orang Tua peserta didik yang bersangkutan, mendorong anaknya untuk memilih kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran atau studi lanjutan yang sesuai dengan kemampuan dasar umum (kecerdasan), bakat, minat, dan kecenderungan pilihan peserta didik, dan menyediakan fasilitas bagi kelanjutan pendidikan anaknya. e. Kepala Sekolah/Madrasah, khususnya memperlancar pelaksanaan upaya Peminatan kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran, serta pendalaman materi mata pelajaran di sekolah/madrasah dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi Guru Kelas, Guru BK/Konselor, Guru Mata Pelajaran dan Guru Wali Kelas untuk menjalankan peranannya secara tepat dalam rangka Peminatan kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran untuk peserta didik. Di samping itu, Kepala Sekolah menyediakan waktu, format-format, dan dana serta fasilitas lain bagi keberhasilan Peminatan kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran untuk peserta didik. Lebih jauh, Kepala Sekolah juga memberikan kesempatan dan mendorong orang tua untuk berkonsultasi dan memperoleh informasi tentang pilihan mata pelajaran yang ada serta bakat/minat/kecenderungan peserta didik. Dengan demikian orang tua diharapkan memberikan dorongan dan fasilitas untuk pengembangan bakat/minat/kecenderungan peserta didik secara tepat dan optimal. Demikian pula, kepada para peserta didik diberikan kesempatan seluasluasnya untuk mengungkapkan potensi diri dan menyampaikan aspirasi tentang pilihan kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran, pilihan pendalaman mata pelajaran, pilihan karir, dan pilihan sekolah/program yang diinginkannya. 2. Mekanisme Pihak-pihak yang terlibat dalam mekanisme Peminatan kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran peserta didik adalah sebagaimana terlihat pada bagan berikut, yaitu Kepala Sekolah (A), Guru BK/Konselor (B), Guru Mata Pelajaran (B), Wali Kelas (B2), Orang Tua (D), dan peserta didik yang bersangkutan (E). Guru Mata Pelajaran dan Guru Kelas sebagai ujung tombak untuk keberhasilan dalam pencapaian tujuan pembelajaran, sedangkan Guru BK/Konselor adalah memberikan dukungan untuk mempermudah dalam proses pembelajaran melalui pelayanan BK untuk membantu peserta didik menentukan 81


pilihan Peminatan kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran yang sesuai dengan

kemampuan

dasar

umum

(kecerdasan),

bakat,

minat,

dan

kecenderungan pilihan masing-masing peserta didik. Peranan masing-masing adalah :

A Kepala Sekolah (Satuan Pendidikan)

D Orang Tua

4 13

12

2

3

1

B.1 Guru Mata Pelajaran

5

6

B.2 Wali Kelas

7 B Guru BK/ Konselor

10

9

11

14

15

8

E Peserta Didik

Keterangan 1. Kepala Sekolah/Madrasah (Satuan Pendidikan) : a. Mendorong dan memfasilitasi kepada Guru BK atau Konselor (1), Guru Mata Pelajaran (2), dan Wali Kelas (3) untuk berpartisipasi/berperan dalam upaya Peminatan dan pendalaman mata pelajaran untuk peserta didik. b. Memberikan kesempatan kepada orang tua (4) untuk berkonsultasi dan memperoleh

informasi tentang program pendidikan

yang ada di 82


sekolah/madrasah, adanya proses pilihan, serta upaya pengembangan program pendidikan sesuai dengan bakat/minat/kecenderungan peserta didik. 2. Guru BK/Konselor : a. Bekerjasama dengan Guru Mata Pelajaran (5) dan/atau Wali Kelas (7) untuk tersedianya secara lengkap nilai-nilai hasil belajar peserta didik yang akan diperhitungkan sebagai salah satu aspek Peminatan mata pelajaran dan pendalaman mata pelajaran bagi peserta didik. b. Memberikan pelayanan kepada peserta didik (9) berkenaan dengan : 1) Informasi sekolah/madrasah yang sedang dijalani peserta didik. 2) Informasi mata pelajaran wajib dan pilihan yang dapat dipilih oleh peserta didik dalam rangka penyelesaian studi pada satuan pendidikan yang sedang ditempuh,

dan pendidikan lanjutannya, terutama

berkenaan dengan peminatan akademik dan sistem SKS. 3) Informasi pendalaman materi mata pelajaran bagi peserta didik yang ingin memperkaya dan mendalami materi mata pelajaran (terutama bagi peserta didik yang memiliki kecerdasan dan bakat istimewa). 4) Informasi pekerjaan/karir sesuai dengan tingkat Peminatan peserta didik, terutama peminatan kejuruan. 5) Materi, prosedur, dan mekanisme Peminatan mata pelajaran yang dilaksanakan Guru BK/Konselor terhadap peserta didik, termasuk di dalamnya

penerapan

strategi

BMB3

dan

kemungkinan

dilaksanakannya layanan konseling perorangan. c. Memberikan kesempatan kepada orang tua (12) untuk berkonsultasi dan memperoleh informasi tentang pilihan mata pelajaran, pendalaman materi mata pelajaran, arah pekerjaan/karir, dan pendidikan lanjutan (peminatan akademik, kejuruan, dan studi lanjutan) yang dapat dipilih oleh peserta didik mengacu pada bakat/ minat/ kecenderungan peserta didik, serta materi, prosedur, dan mekanisme Peminatan dan pendalaman

mata

pelajaran bagi peserta didik.

83


d. Menyelenggarakan instrumentasi dan mengolah data tentang aspekaspek Peminatan serta mempertimbangkan penggunaan hasil-hasilnya. e. Berkonsultasi dengan Kepala Sekolah tentang keseluruhan upaya Peminatan dan pendalaman materi mata pelajaran bagi peserta didik serta hasil-hasilnya. 3. Guru Mata Pelajaran a. Bekerjasama dengan Guru BK (5) dan/atau Guru Wali Kelas (7) untuk tersedianya secara lengkap nilai-nilai hasil belajar peserta didik yang akan diperhitungkan sebagai salah satu aspek Peminatan mata pelajaran dan pendalaman mata pelajaran bagi peserta didik. b. Bekerjasama dengan Guru BK (5) dalam mengidentifikasi peserta didikpeserta didik yang membutuhkan pelayanan pendalaman materi mata pelajaran, khususnya mata pelajaran yang diampunya. c. Memberikan pelayanan kepada peserta didik (9) berkenaan dengan : 1) Informasi sekolah/madrasah yang sedang dijalani peserta didik. 2) Informasi mata pelajaran wajib dan pilihan yang dapat dipilih oleh peserta didik dalam rangka penyelesaian studi pada satuan pendidikan yang sedang ditempuh,

dan pendidikan lanjutannya, terutama

berkenaan dengan peminatan akademik dan sistem SKS. 3) Informasi pendalaman materi mata pelajaran bagi peserta didik yang ingin memperkaya dan mendalami materi mata pelajaran. 4) Melakukan pembelajaran dan pendalaman materi mata pelajaran kepada peserta didik sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya. 5) Berkonsultasi dengan Kepala Sekolah tentang keseluruhan upaya Peminatan dan pendalaman materi mata pelajaran bagi peserta didik serta hasil-hasilnya. d. Materi, prosedur, dan mekanisme pelayanan pendalaman materi mata pelajaran yang dilaksanakan Guru Mata pelajaran terhadap peserta didik.

84


e. Memberikan kesempatan kepada orang tua (12) untuk berkonsultasi dan memperoleh informasi tentang pendalaman materi mata pelajaran bagi peserta didik. 4. Guru Wali Kelas a. Bekerjasama dengan Guru BK (5) dan/atau Guru Mata Pelajaran (7) untuk tersedianya secara lengkap nilai-nilai hasil belajar peserta didik yang akan diperhitungkan sebagai salah satu aspek Peminatan mata pelajaran dan pendalaman mata pelajaran bagi peserta didik. b. Bekerjasama dengan Guru BK (5) dan Guru Mata Pelajaran (7) dalam mengidentifikasi peserta didik dalam menentukan pilihan mata pelajaran yang menjadi Peminatan dan pendalaman materi mata pelajaran. c. Memberikan pelayanan kepada peserta didik (9) berkenaan dengan : 1) Informasi sekolah/madrasah yang sedang dijalani peserta didik. 2) Informasi mata pelajaran wajib dan pilihan yang dapat dipilih oleh peserta didik dalam rangka penyelesaian studi pada satuan pendidikan yang sedang ditempuh,

dan pendidikan lanjutannya, terutama

berkenaan dengan peminatan akademik dan sistem SKS. 3) Informasi pendalaman materi mata pelajaran bagi peserta didik yang ingin memperkaya dan mendalami materi mata pelajaran. 4) Membantu Guru BK melaksanakan Peminatan pada peserta didik, khususnya di kelas yang menjadi tanggung jawabnya. 5) Membantu Guru Mata Pelajaran melaksanakan peranannya dalam proses pembelajaran dan pendalaman materi mata pelajaran pada peserta didik, khususnya di kelas yang menjadi tanggung jawabnya. 6) Berkonsultasi dengan Kepala Sekolah tentang keseluruhan upaya Peminatan dan pendalaman materi mata pelajaran bagi peserta didik serta hasil-hasilnya. 5. Orang Tua : a. Berusaha

memperoleh

informasi

dan

berkonsultasi

tentang

bakat/minat/kecenderungan peserta didik serta kemungkinan kecocokan 85


dengan aspek-aspek pilihan yang ada pada program pendidikan yang dijalani peserta didik, baik kepada Kepala Sekolah (4) maupun Guru BK/Konselor (12). b. Memberikan dorongan dan fasilitas yang memadai searah dengan pilihan peserta didik dalam menjalani pendidikannya (14). 6. Peserta didik a. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan instrumentasi, pengumpulan data tentang diri pribadi peserta didik oleh Guru BK/Konselor. b. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan Peminatan yang menyangkut pilihan kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran, pendalaman mata pelajaran,

pilihan

pekerjaan/karir,

dan

pilihan

pendidikan

lanjutan

(peminatan akademik, kejuruan, dan studi lanjutan) yang diselenggarakan oleh Guru BK/Konselor, Guru Mata Pelajaran dan Wali Kelas (6) (8) (9) (10) (11) c. Berkonsultasi dengan orang tua tentang berbagai aspek pilihan mata pelajaran sesuai dengan peminatan peserta didik yang perlu dilakukan di sekolah/madrasah tempat belajar (15). d. Menjalani hasil Peminatan kelompok mata pelajaran dan mata pelajaranan dengan sebaik-baiknya dan setiap kali berkonsultasi dengan Guru BK/Konselor (9).

86


BAB IV PENUTUP Upaya Peminatan kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran merupakan bagian penting dari upaya peningkatan mutu lulusan sesingga berdampak pada penyiapan generasi penerus bangsa. Peminatan dimaksudkan untuk memenuhi kepentingan peserta didik dalam rangka perkembangan dan kesuksesan mereka secara optimal, sesuai dengan kemampuan dasar umum (kecerdasan), bakat, minat, dan kecenderungan pilihan masing-masing peserta didik, khususnya berkenaan dengan peminatan akademik, kejuruan, dan studi lanjutan. Untuk itu, semua pihak perlu mencari jalan terbaik bagi terwujudnya tujuan pendidikan dengan meletakkan kepentingan peserta didik sebagai hal yang paling dominan. Dalam hal ini, peran Guru BK/Konselor sebagai pelaksanan utama menduduki posisi sentral dan dalam menjalankan tugasnya harus bekerjasama dengan pimpinan satuan pendidikan, para Guru Mata Pelajaran, Guru Wali Kelas, beserta orang tua peserta didik. Upaya pelayanan bimbingan dan konseling berkaitan dengan Peminatan kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran merupakan bagian pelayanan unggul yang menjadi kewajiban satuan pendidikan melaksanakannya untuk memfasilitasi pengembangan potensi semua peserta didik secara optimal. Pelayanan unggul yang dimaksudkan itu merupakan jaminan bagi diraihnya mutu yang tinggi bagi upaya pendidikan yang dilaksanakan semua pihak. Secara khusus, Peminatan kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran untuk peserta didik merupakan bagian dari pelayanan bimbingan dan konseling

secara menyeluruh, yang mana pelayanan

bimbingan dan konseling itu merupakan bagian dari pelayanan unggul yang dimaksudkan itu.

87


DAFTAR RUJUKAN ABKIN (2013), Panduan Umum Pelayanan Bimbingan dan Konseling. ABKIN (2013), Panduan Khusus Pelayanan Bimbingan dan Konseling (Peminatan Siswa) Depdiknas RI (2008), Penataan Pendidikan Profesional Konselor dan Layanan Bimbingan dan Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal. Ditjen PMPTK (2007), Rambu-rambu Penyelenggaraan Layanan Bimbingan dan Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal. Masyarakat Profesi Bimbingan dan Konseling Indonesia (2013), Masukan Pemikiran Tentang Peran Bimbingan Dan Konseling Dalam Kurikulum 2013. Puskurbuk, Balitbangdiknas (2010), Model Pengembangan Diri PPPPTK Penjas dan BK, Depdiknas (2010), Pengelolaan Pelayanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah.

88


LAMPIRAN-LAMPIRAN

89


Lampiran 1 : RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL) BIMBINGAN DAN KONSELING A. Topik permasalahan/bahasan

: INFORMASI DUNIA KERJA

B. Tugas Perkembangan

: Mengembangkan penguasaan ilmu, teknologi dan seni sesuai dengan program kurikulum dan persiapan karir atau melanjutkan pendidikan tinggi, serta berperan dalam kehidupan masyarakat yang lebih luas

C. Bidang Bimbingan

: KARIER

D. Jenis Layanan

: Informasi

E. Fungsi Layanan

: Pemahaman

F. Tujuan Layanan

: Peserta didik dapat merencanakan pekerjaan atau karir sesuai dengan potensi dan minatnya.

G. Sasaran Layanan/Semester

: Kelas IX / II

H. Uraian Kegiatan dan Materi Layanan : Pendahuluan 1. Pengkondisian   

Berdoa Menginformasikan materi layanan yang akan disampaikan Menayangkan film tentang berbagai macam dunia kerja

2. Appersepsi 

Bertanya kepada diketahuinya

siswa

tertang

macam-macam

pekerjaan

yang

3. Menjelaskan Tujuan layanan 

Guru BK menjelaskan tujuan layanan yang akan disampaikan

4. Penjelasan uraian kegiatan   

Guru BK menjelaskan bahwa kegiatan layanan ini akan dilakukan dengan cara berdiskusi di dalam kelompok kecil. Setiap peserta akan dikelompokkan dalam beberapa kelompok kecil tersebut Diakhir kegiatan setiap kelompok diminta untuk presentasi hasil kerja kelompok

90


Kegiatan Inti 1. Eksplorasi  

Guru BK membagi kelas ke dalam kelompok-kelompok kecil Setiap kelompok ditugasi untuk mencari informasi berbagai jenis pekerjaan minimal lima jenis pekerjaan melalui berbagai media.

2. Elaborasi Setiap kelompok ditugasi untuk:  mengidentifikasi kompetensi yang dibutuhkan pada setiap jenis pekerjaan.  Mengidentifikasi persyaratan yang dibutuhkan pada setiap jenis pekerjaan  Mengidentifikasi peluang pada setiap jenis pekerjaan. 3. Konfirmasi   

Setiap kelompok mempresentasikan hasil identifikasi Kelomkpok yang lain memberikan masukan untuk penyempurnaan Guru BK menarik kesimpulan dari hasil presentasi masing-masing kelompok

Penutup 1. Membuat rangkuman 2. Melakukan penilaian/refleksi 

Setelah kamu mengikuti layanan informasi tentang karir, minat pekerjaan apa yang kamu inginkankan!

Coba kamu ungkapkan persanaanmu setelah layanan?

Setelah kamu mendapatkan kegiataan layanan, rencana apa yang akan kamu lakukan untuk mewujudkan minat terhadap pekerjaan yang kamu rencanakan ?

mengikuti kegiatan

3. Umpan balik proses dan hasil layanan 

Peserta didik diminta menceritakan kesan-kesan selama mengikuti layanan informasi tentang karir yang diikutinya.

Pserta didik diminta memberikan pesan-pesan dalam pelaksanaan layanan informasi.

4. Merencanakan tindak lanjut 

Peserta didik diminta untuk menindak lanjuti hasil layanan yang diterimanya dengan melakukan mencari informasi yang rinci tentang karir yang menjadi minatnya

5. Menyampakan rencana layanan pertemuan berikut I. Metode

: Diskusi dan presentasi

J. Tempat Penyelenggaraan

: Ruang Kelas

K. Waktu

: Senin, 5 Agustus 2013

L. Penyelenggara Layanan

: Guru BK 91


M. Pihak-pihak yang disertakan dalam penyelenggaraan layanan dan peranannya masing-masing : N. Alat dan Perlengkapan yang Digunakan: Alat yang dipergunakan LCD, laptop, internet, dan media lain yang berkaitan dengan dunia pekerjaan. O. Rencana Penilaian dan Tindak Lanjut : Rencana penilaian dan tindak lanjut layanan dilakukan satu minggu setelah layanan diberikan untuk melihat keterlaksanaan tugas yang telah dilakukan oleh peserta didik. P. Keterkaitan Layanan dengan Kegiatan Layanan Lain/Kegiatan Pendukung: Untuk mendukung kegiatan layanan ini didukung kegiatan himpunan data: Data kemampuan, arah dan persiapan karir, seperti bakat-minat karir, jurusan yang diambil. Q. Catatan khusus: ..................., ................................. Mengetahui:

Guru BK/Konselor

Kepala Sekolah,

---------------------------------------

----------------------------------------

NIP.

NIP.

92


Lampiran 2 : SATUAN PENDUKUNG (SATKUNG) APLIKASI INSTRUMENTASI A. Topik Permasalahan

:

Pengenalan bakat dan minat

B. Bidang Bimbingan

:

Karier

C. Jenis Layanan

:

Penempatan dan penyaluran

D. Fungsi Layanan

:

Pemahaman

E. Tujuan Kegiatan/Hasil yang Ingin Dicapai

:

1. Mengetahui bakat dan minat individu peserta didik 2. Memanfaat potensi bakat dan minat untuk mendukung keberhasilan dalam belajar

F. Sasaran Layanan

:

G. Uraian tentang Instrumen

:

Kelas IX

1. Nama Instrumen

DAT (Deferensial Aptitude Test)

2. Jenis Instrumen

Tes

3. Penyusunan Instrumen

Tes Standard

4. Pola Pengerjaan Instrumen

Tertulis

5. Pola Pengadministrasian

Individual/Kelompok

H. Tempat Penyelenggaraan

:

Ruang kelas

I. Waktu Penyelenggaraan

:

Tanggal ……………… jam ……………

J. Penyelenggara Layanan

:

Konselor / Tester

K. Pihak yang disertakan

:

-

L. Pengolahan dan Interpretasi Hasil 1. Pengolah Data

:

Tester

2. Penginterpretasi Data

:

Tester

M. Penggunaan hasil

:

1. Digunakan terhadap

:

Peserta didik/Konseli

2. Digunakan dalam Layanan

:

Layanan Informasi dan Layanan Konseling

3. Siapa Menggunakan

:

Guru BK/Konselor

4. Kapan Digunakan

:

-

5. Dimana Digunakan

:

-

:

-

93


N. Rencana Penilaian dan Tindak Lanjut O. Keterkaitan kegiatan ini dengan layanan / kegiatan pendukung lain

:

P. Catatan Khusus

:

Layanan Informasi dan Layanan Konseling

..................., ................................. Mengetahui:

Guru BK/Konselor

Kepala Sekolah,

--------------------------------------NIP.

---------------------------------------NIP.

94


Lampiran 3 FORMAT PEMINATAN DAN PENDALAMAN MATA PELAJARAN SEKOLAH

: ….……………………….

Kelas

: ……….

Tanggal Mengisi : ………........................... A IDENTITAS PESERTA DIDIK 1. Nama

:

2. NIS

:

3. Tempat dan Tanggal Lahir

:

4. Nama Orang Tua

:

5. Alamat Rumah

:

6. Jabatan/Pekerjaan Orang Tua

:

B KARAKTERISTIK DASAR PESERTA DIDIK 1. Kemampuan Dasar (IQ)

:

2. Bakat

:

3. Minat

:

4. Kecenderungan Diri

:

5. Rata-rata Hasil Belajar

:

C PEMINATAN AKADEMIK 1. Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam a. Mapel 1

: :

b. Mapel 2

:

c. Mapel 3

:

d. Mapel 4 2. Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial

:

a. Mapel 1

:

b. Mapel 2

:

c. Mapel 3

: 95


d. Mapel 4 3. Peminatan Bahasa dan Budaya

:

a. Mapel 1

:

b. Mapel 2

:

c. Mapel 3

:

d. Mapel 4 D PENDALAMAN MATA PELAJARAN ATAU PILIHAN LINTAS MINAT 1. Mapel 1

:

2. Mapel 2

:

3. Mapel 3 4. Mapel 4

: :

E PEMINATAN KEJURUAN 1. Peminatan Keahlian 1

:

2. Peminatan Keahlian 2

:

F MATA PELAJARAN PILIHAN 1. Mapel 1

:

2. Mapel 2

:

3. Mapel 3

:

4. Mapel 4

:

G PEMINATAN PILIHAN STUDI LANJUTAN 1. Pilihan Studi Lanjutan 1

:

2. Pilihan Studi Lanjutan 2

:

…………………, ……………… 20... Guru BK/Konselor. ………………………………….. NIP.

Lampiran 4 96


FORMAT MONITORING PEMINATAN DAN PENDALAMAN MATA PELAJARAN

SEKOLAH

: ……………………….

Kelas

: ……….

Tanggal Mengisi : ……… A IDENTITAS PESERTA DIDIK 1. Nama

:

2. NIS

:

3. Tempat dan Tanggal Lahir

:

4. Nama Orang Tua

:

5. Alamat Rumah

:

6. Jabatan/ Pekerjaan Orang Tua

:

B KARAKTERISTIK DASAR PESERTA DIDIK

C

1. Kemampuan Dasar (IQ)

:

2. Bakat

:

3. Minat

:

4. Kecenderungan Diri

:

5. Rata-rata Hasil Belajar

:

KONDISI PEMINATAN AKADEMIK Peminatan

Kondisi dalam Proses

1. Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam a. Mapel 1 b. Mapel 2 c. Mapel 3 d. Mapel 4 2. Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial a. Mapel 1 97


b. Mapel 2 c. Mapel 3 d. Mapel 4 3. Peminatan Bahasa dan Budaya a. Mapel 1 b. Mapel 2 c. Mapel 3 d. Mapel 4 4. Pendalaman Mata Pelajarant atau Lintas Minat Mata Pelajaran a. Mapel 1 b. Mapel 2 c. Mapel 3 d. Mapel 4 5. Peminatan Kejuruan a. Peminatan Keahlian 1 b. Peminatan Keahlian 2 6. Mata Pelajaran Pilihan a. Mapel 1 b. Mapel 2 c. Mapel 3 d. Mapel 4 7. Peminatan Pilihan Studi Lanjutan a. Pilihan Studi Lanjutan 1 b. Pilihan Studi Lanjutan 2 D

PERTIMBANGAN DAN TINDAK LANJUT …………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………. 98


…………………, ……………… 20... Guru BK/Konselor.

………………………………….. NIP.

99


Lampiran 5 KELOMPOK KURIKULUM PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN 2013

NO. 1

BIDANG STUDI KEAHLIAN

PROGRAM STUDI KEAHLIAN

(8)

(45)

Teknologi dan Rekayasa

1. Teknik Bangunan

PAKET KEAHLIAN (141) 1. Teknik Konstruksi Baja 2. Teknik Konstruksi Kayu 3. Tekniok Konstruksi Batu dan Beton 4. Teknik Gambar Bangunan

2. Teknik Furnitur

5. Teknik Furnitur

3. Teknik Plambing dan Sanitasi

6. Teknik Plambing dan Sanitasi

4. Geomatika

7. Surveying 8. Penginderaan Jarak Jauh 9. Sistem Informasi Geografis (SIG)

5. Teknik Ketenagalistrikan

10. Teknik Pembangkit Tenaga Listrik 11. Teknik Jaringan Tenaga Listrik 12. Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik 13. Teknik Otomasi Industri 14. Teknik Pendingin dan Tata Udara

6. Teknik Mesin

15. Teknik Pemesinan 16. Teknik Pengelasan 17. Teknik Fabrikasi Logam 18. Teknik Pengecoran Logam 19. Teknik Pemeliharaan Mekanik Industri 20. Teknik Gambar Mesin

7. Teknologi Pesawat Udara

21. Air Frame & Power Plant 22. Pemesinan Pesawat Udara 23. Konstruksi Badan Pesawat Udara 24. Konstruksi Rangka Pesawat Udara

100


NO.

BIDANG STUDI KEAHLIAN

PROGRAM STUDI KEAHLIAN

(8)

(45)

PAKET KEAHLIAN (141) 25. Kelistrikan Pesawat Udara 26. Elektronika Pesawat Udara 27. Pemeliharaan dan Perbaikan Instrumen Elektronika Pesawat Udara

8. Teknik Grafika

28. Persiapan Grafika 29. Produksi Grafika

9. Instrumentasi Industri

30. Teknik Instrumentasi Logam 31. Kontrol Proses 32. Kontrol Mekanik

10. Teknik Industri

33. Teknik Pelayanan Produksi 34. Teknik Pergudangan

11. Teknologi Tekstil

35. Teknik Pemintalan Serat Buatan 36. Teknik Pembuatan Benang 37. Teknik Pembuatan Kain 38. Teknik Penyempurnaan Tekstil

12. Teknik Perminyakan

39. Teknik Produksi Minyak dan Gas 40. Teknik Pemboran Minyak dan Gas 41. Teknik Pengolahan Minyak dan Gas

13. Geologi Pertambangan

42. Geologi Pertambangan

14. Teknik Kimia

43. Kimia Analisis 44. Kimia Industri

15. Teknik Otomotif

45. Teknik Kendaraan Ringan 46. Teknik Sepeda Motor 47. Teknik Alat Berat 48. Teknik Perbaikan Bodi Otomotif

16. Teknik Perkapalan

49. Teknik Konstruksi Kapal Baja 50. Teknik Konstruksi Kapal Kayu 51. Teknik Konstruksi Kapal Fiberglass 52. Teknik Instalasi Pemesinan Kapal

101


NO.

BIDANG STUDI KEAHLIAN

PROGRAM STUDI KEAHLIAN

(8)

(45)

PAKET KEAHLIAN (141) 53. Teknik Pengelasan Kapal 54. Kelistrikan Kapal 55. Teknik Gambar Rancang Bangun Kapal 56. Interior Kapal

17. Teknik Elektronika

57. Teknik Audio Video 58. Teknik Elerktronika Industri 59. Teknik Mekatronika 60. Teknik Ototronik

2

Teknologi Informasi 18. Teknik Komputer dan Komunikasi dan Informatika

61. Rekayasa Perangkat Lunak 62. Teknik Komputer dan Jaringan 63. Multimedia

19. Teknik Telekomunikasi

64. Teknik Transmisi Telekomunikasi 65. Teknik Suitsing 66. Teknik Jaringan Akses

20. Teknik Broadcasting

67. Teknik Produksi dan Penyiaran Program Pertelevisian 68. Teknik Produksi dan Penyiaran Program Radio

3

Kesehatan

21. Keperawatan

69. Keperawatan Kesehatan 70. Keperawatan Gigi 71. Analisis Kesehatan

22. Kefarmasian

72. Farmasi 73. Farmasi Industri

4

Agrobisnis dan Agroteknologi

23. Agribisnis 74. Agribisnis Tanaman Pangan dan Produksi Tanaman Hortikultura 75. Agribisnis Tanaman Perkebunan 76. Agribisnis Pembibitan dan Kultur Jaringan Tanaman 24. Agribisnis Produksi Ternak

77. Agribisnis Ternak Ruminansia 78. Agribisnis Ternak Unggas 79. Agribisnis Aneka Ternak

25. Kesehatan Hewan

80. Kesehatan Hewan

102


NO.

BIDANG STUDI KEAHLIAN

PROGRAM STUDI KEAHLIAN

(8)

(45) 26. Agribisnis Hasil Pertanian

PAKET KEAHLIAN (141) 81. Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian 82. Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan 83. Pengawasan Mutu

27. Mekanisasi Pertanian

84. Alat Mesin Pertanian 85. Teknik Tanah dan Air

28. Kehutanan

86. Teknik Inventarisasi, Pengukuran dan Pemetaan Hutan 87. Teknik Konservasi Sumberdaya Hutan 88. Teknik Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan

5

Perikanan dan Kelautan

29. Teknologi Penangkapan Ikan

89. Nautika Kapal Penangkap Ikan 90. Teknika Kapal Penangkap Ikan

30. Teknologi dan Produksi Perikanan Budidaya

91. Budidaya Perikanan

92. Budidaya Krustacea 93. Budidaya Kekerangan 94. Budidaya Rumput Laut 31. Pelayaran

95. Nautika Kapal Niaga 96. Teknika Kapal Niaga

6

Bisnis dan Manajemen

32. Administrasi

97. Administrasi Perkantoran

33. Keuangan

98. Akuntansi 99. Perbankan 100. Perbankan Syariah

7

Pariwisata

34. Tata Niaga

101. Pemasaran

35. Kepariwisataan

102. Usaha Perjalanan Wisata 103. Akomodasi Perhotelan

36. Tata Boga

104. Tata Boga

37. Tata Kecantikan

105. Tata Kecantikan Rambut 106. Tata Kecantikan Kulit

103


NO.

BIDANG STUDI KEAHLIAN

PROGRAM STUDI KEAHLIAN

(8)

(45) 38. Tata Busana

PAKET KEAHLIAN (141) 107. Busana Butik 108. Produksi Pakaian Jadi (Garmen)

8

Seni dan Kerajinan

39. Seni Rupa

109. Seni Lukis 110. Seni Patung 111. Desain Komunikasi Visual 112. Desain Produk Interior dan Landscaping 113. Animasi

40. Seni Musik

114. Seni Musik Klasik 115. Seni Musik Non Klasik

41. Seni Tari

116. Seni Tari Minang 117. Seni Tari Sunda 118. Seni Tari Yogyakarta 119. Seni Tari Surakarta 120. Seni Tari Jawatimuran 121. Seni Tari Bali 122. Seni Tari Makasar

42. Seni Karawitan

123. Seni Karawitan Minang 124. Seni Karawitan Sunda 125. Seni Karawitan Yogyakarta 126. Seni Karawitan Surakarta 127. Seni Karawitan Jawatimuran 128. Seni Karawitan Bali 129. Seni Karawitan Makasar

43. Seni Pedalangan

130. Seni Pedalangan Sunda 131. Seni Pedalangan Yogyakarta 132. Seni Pedalangan Surakarta 133. Seni Pedalangan Jawa Timuran 134. Seni Pedalangan Bali 135. Seni Pedalangan Makasar

44. Seni Teater

136. Seni Teater

45. Desain dan Produksi Kria

137. Desain dan Produksi Kria Tekstil

104


NO.

BIDANG STUDI KEAHLIAN

PROGRAM STUDI KEAHLIAN

(8)

(45)

PAKET KEAHLIAN (141) 138. Desain dan Produksi Kria Kulit 139. Desain dan Produksi Kria Keramik 140. Desain dan Produksi Kria Logam 141. Desain dan Produksi Kria Kayu

105


Lampiran 6 ANGKET PEMINATAN BELAJAR CALON PESERTA DIDIK BARU (SMA) A. Pengantar. Angket ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi tentang identitas dan minat Anda terhadap pendidikan dan keahlian yang Anda inginkan. Informasi/ data yang anda sampaikan akan dipergunakan sebagai bahan pertimbangan penerimaan dan penempatan pilihan bidang keahlian diri Anda di sekolah ini. Untuk itu, isilah secara hati-hati dan benar sesuai dengan diri Anda, sebab kekeliruan isian ini akan berpengaruh terhadap karir Anda.

Semoga cita-cita

Anda dikabulkan oleh Tuhan Yang Maha Esa.

B. Petunjuk Pengisian: 1. Berdo‟a lah sebelum menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini 2. Bacalah secara teliti 3. Jawablah semua pertanyaan secara jujur sesuai dengan diri Anda.

C. Pertanyaan-pertanyaan. 1. Identitas diri a. Nama lengkap

: ………………………………………………………

b. Tempat dan tanggal lahir : ………………………………………………………… c. Agama

: …………………………………………………………

d. Alamat tempat tinggal

: …………………………………………………………

e. Asal sekolah

: …………………………………………………………

f.

Status sekolah asal

: ……………………………………………………

g. Bulan/ Tahun masuk sekollah SMP/MTs : ………………………………………… h. Bulan/ Tahun lulus sekollah SMP/MTs : ………………………………………… 2. Peminatan belajar a. Tulislah pada kolom pilihan dengan angka 1 atau 2 pada kolom pilihan dan tulislah alasan Anda memilih peminatan belajar tersebut. Angka 1 berarti pilihan pertama, Angka 2 berarti pilihan ke dua

106


No. 1

Peminatan

Pilihan

Alasan memilih

Matematika dan Sains (Matematika, Biologi, Fisika,Kimia)

2

Sosial (Geografi, Sejarah, Sosiologi dan Antropologi, Ekonomi)

3

Bahasa ( Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa dan Sastra Inggris, Bahasa dan Sastra Asing lainya, Antropologi)

4) Pilihlah matapelajaran sejumlah 6 JP matapelajaran pendalaman peminatan yang Anda pilih atau matapelajaran yang tertera dalam kelompok peminatan lainnya yang ditawarkan sekolah. No.

Nama Matapelajaran

JP

Alasan memilih

1. 2. 3. 4. 5.

3.

Minat matapelajaran : Tulislah 5 (lima) matapelajaran yang disenangi (urutkan dari yang paling disenangi, dan tidak harus 5 matapelajaran )

No.

Nama Matapelajaran

Alasan disenangi

1. 2. 3.

107


4. 5.

4. Minat pekerjaan : Tulislah 5 (lima) jenis pekerjaan yang disenangi ( urutkan dari yang paling disenangi dan tidak harus 5 jenis pekerjaan ).

No

Nama pekerjaan

Alasan disenangi

1. 2. 3. 4. 5. 5.

Minat Jabatan Tulislah 5 (lima) jenis jabatan yang disenangi ( urutkan dari yang paling disenangi dan tidak harus 5 jenis jabatan).

No.

Nama pekerjaan

Alasan dipilih

1. 2. 3. 4. 5.

6. Minat studi lanjut ke Perguruan Tinggi Tulislah 5 (lima) nama program studi yang disenangi ( urutkan dari yang paling disenangi dan tidak harus 5).

108


No.

Nama Program Studi

Alasan dipilih

1. 2. 3. 4. 5.

7. Studi Lanjut di Pondok Pesantren Apakah Anda memiliki keinginan untuk belajar di Pondok Pesantren? a.

Ya, sebab ……………………………………………………………… …………………………………………………………………………..

b.

Tidak, sebab …………………………………………………………… …………………………………………………………………………… …………………, ……………… Calon peserta didik baru

(…..………………………)

109


Lampiran 7.

ANGKET PEMINATAN BELAJAR CALON PESERTA DIDIK BARU SMK

A. Pengantar Angket ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi tentang identitas dan minat Anda terhadap pendidikan dan keahlian yang Anda inginkan. Informasi/ data yang anda sampaikan akan dipergunakan sebagai bahan pertimbangan penerimaan dan penempatan pilihan bidang keahlian diri Anda di sekolah ini. Untuk itu, isilah secara hati-hati dan benar sesuai dengan diri Anda, sebab kekeliruan isian ini akan berpengaruh terhadap karir Anda.

Semoga cita-cita

Anda dikabulkan oleh Tuhan Yang Maha Esa.

B. Petunjuk pengisian: 1. Berdo‟a lah sebelum menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini 2. Bacalah secara teliti 3. Jawablah semua pertanyaan secara jujur sesuai dengan diri Anda.

C. Pertanyaan-pertanyaan. 1. Identitas diri. a. Nama lengkap

: ……………………………………………….

b. Tempat dan tanggal lahir : ……………………………………………… c. Agama

: ………………………………………………

d. Alamat tempat tinggal

: ………………………………………………

e. Asal sekolah

: ………………………………………………

f.

Status sekolah asal

: ………………………………………………

g. Bulan/ Tahun masuk sekollah SMP/MTs : …………………………………… h. Bulan/ Tahun lulus sekollah SMP/MTs : …………………………………… 2. Peminatan Belajar Tulislah satu bidang studi, satu program studi , dan 3 kompetensi keahlian yang sesuai dengan potensi Anda dan kesempatan yang ada sesuai dengan daftar pilihan

110


yang kami selenggarakan. Pilihan Anda tentang bidang, program, dan kompetensi harus satu alur keahlian.

No.

Bidang Studi Keahlian

Program Studi

Kompetensi Keahlian

Keahlian 1. 2. 3.

3. Minat Matapelajaran : Tulislah 5 (lima) matapelajaran yang disenangi (urutkan dari yang paling disenangi , dan tidak harus 5 matapelajaran ).

No.

Nama Matapelajaran

Alasan disenangi

1. 2. 3. 4. 5.

4.

Minat pekerjaan : Tulislah 5 (lima) jenis pekerjaan yang disenangi ( urutkan dari yang paling disenangi dan tidak harus 5 jenis pekerjaan ).

No.

Nama Pekerjaan

Alasan disenangi

1. 2. 3. 4. 5.

111


5.

Minat Jabatan Tulislah 5 (lima) jenis jabatan yang disenangi ( urutkan dari yang paling disenangi dan tidak harus 5 jenis jabatan). No.

Nama Pekerjaan

Alasan dipilih

1. 2. 3. 4. 5.

6. Studi Lanjut ke Perguruan Tinggi Tulislah 5 (lima) nama program studi yang disenangi ( urutkan dari yang paling disenangi dan tidak harus 5).

No.

Nama Program Studi

Alasan dipilih

1. 2. 3. 4. 5.

7. Studi Lanjut ke Pondok Pesantren Apakah Anda memiliki keinginan untuk belajar di Pondok Pesantren? a. Ya, sebab, …………………………………………… b. Tidak, sebab, ………………………………………… …………………, ………………… Calon peserta didik baru (……………………………)

112


Lampiran 8 :

ANGKET DATA PRESTASI PESERTA DIDIK SMA/SMK

A. Pengantar. Angket ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi tentang identitas dan minat Anda terhadap pendidikan dan keahlian yang Anda inginkan. Informasi/ data

yang anda sampaikan akan dipergunakan sebagai bahan pertimbangan

penerimaan dan penempatan pilihan bidang keahlian diri Anda di sekolah ini. Untuk itu, isilah secara hati-hati dan benar sesuai dengan diri Anda, sebab kekeliruan isian ini akan berpengaruh terhadap karir Anda.

Semoga cita-cita

Anda dikabulkan oleh Tuhan Yang Maha Esa.

B. Petunjuk pengisian: 1. Berdo‟a lah sebelum menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini 2. Bacalah secara teliti 3. Jawablah semua pertanyaan secara jujur sesuai dengan diri Anda.

C. Pertanyaan-pertanyaan. 1. Identitas diri. a. Nama lengkap

: ……………………………………………….

b. Tempat dan tanggal lahir : ……………………………………………… c. Agama

: ………………………………………………

d. Alamat tempat tinggal

: ………………………………………………

e. Asal sekolah

: ………………………………………………

f.

: ………………………………………………

Status sekolah asal

g. Bulan/ Tahun masuk sekollah SMP/MTs : …………………………………… h. Bulan/ Tahun lulus sekollah SMP/MTs : ……………………………………

2. Data Prestasi Belajar di SMP/MTs ( Fotocopy raport yang dilegalisasi dilampirkan) No. 1. 2. 2. 3. 4.

Matapelajaran Bahasa Indonesia Bahasa Ingris Matematika IPA IPS

Sem 1

Sem 2 Sem 3 Sem 4 Sem 5

Sem 6

113


3. Data Nilai Ujian Nasional No.

Nama Mata Ujian Nasional

Nilai

1. 2. 3. 4. Jumlah nilai

4. Data Prestasi Non Akademik Tulislah nama kejuaraan yang diikuti bidang seni atau olah raga atau akademik, dll dan tulislah tingkat kejuaraan tingkat : sekolah, kecamatan, kabupaten, provinsi, nasional atau internasional sejak kelas 1 Sekolah Dasar/Madrasah, SMP/MTs.

No.

Nama Kejuaraan

Tingkat Kejuaraan

1. 2. 3. 4. 5. …………………., ……… Calon Peserta didik Baru

(……………………………….

114


Lampiran 9:

ANGKET PERHATIAN ORANG TUA/ WALI CALON PESERTA DIDIK BARU

A. Pengantar Angket ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi tentang identitas dan harapan peminatan belajar bagi putra-putri Ibu-Bapak. Informasi/ data ini akan dipergunakan sebagai bahan pertimbangan penerimaan dan penempatan pilihan bidang keahlian bagi putra-putri Ibu Bapak di sekolah ini. Untuk itu, isilah secara hati-hati dan benar sesuai dengan harapan dan perhatian Ibu-Bapak, sebab kekeliruan isian ini akan berpengaruh terhadap karir putra-putri Ibu-Bapak dimasa yang akan datang.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa mengabulkan

harapan Bapak/Ibu .

B. Petunjuk pengisian 1. Berdo‟a lah sebelum menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini 2. Bacalah secara teliti 3. Jawablah semua pertanyaan secara jujur sesuai dengan diri Anda. C. Pertanyaan-pertanyaan 1. Identitas Ayah a. Nama lengkap

: ………………………………………

b. Tempat dan tanggal lahir

: ……………………………………

c. Agama

: ……………………………………

d. Alamat tempat tinggal

: ………………………………………

e. Pendidikan terakhir

: ……………………………………………

f.

: …………………………………………

Pekerjaan

g. Jabatan

: ………………………………………………

2. Identitas Ibu a. Nama lengkap

: ………………………………

b. Tempat dan tanggal lahir

: ………………………………………

c. Agama

: ……………………………………

d. Alamat tempat tinggal

: ……………………………

e. Pendidikan terakhir

: …………………………………

f.

: ……………………………………

Pekerjaan

115


: ……………………………………….

g. Jabatan

3. Identitas Wali ( penanggung biaya pendidikan) a. Nama lengkap

: ………………………………………..

b. Tempat dan tanggal lahir

: ……………………………………..…

c. Agama

: ………………………………………

d. Alamat tempat tinggal

: ……………………………….………

e. Pendidikan terakhir

: ……………………………………..…

f.

: ……………………………………..…

Pekerjaan

: ……………………………………..…

g. Jabatan

4. Apabila diterima di sekolah ini, harapan kami dapat di terima pada peminatan : (beri tanda silang yang dipilih) a. Sepenuhnya kami serahkan kepada anak, b. Sepenuhnya kami serahkan hasil seleksi tim sekolah, 1. Harus sesuai dengan pilihan kami yaitu : (lihat daftar peminatan ) 2. Peminatan pertama : ……………………………………………… 3. Peminatan kedua

: ……………………………………………………

4. Peminatan ketiga

: …………………………………………………….

c. Bila tidak sesuai dengan pilihan peminatan kami, maka : (beri tanda silang yang dipilih) 1. kami diundang untuk klarifikasi 2. anak kami tidak perlu diterima di sekolah ini 5. Kebutuhan fasilitas belajar peserta didik selama di SMP/MTs : a. seluruhnya dapat kami penuhi b. sebagian besar dapat kami penuhi c. sebagaian kecil kami penuhi d. kami kesulitan untuk memenuhi 6. Apabila putra kami diterima di sekolah ini, maka kebutuhan fasilitas belajar peserta didik selama pendidikan : a. seluruh kebutuhan belajar akan kami penuhi b. sebagian besar kebutuhan belajar akan kami penuhi c. sebagaian kecil kebutuhan belajar akan kami penuhi d. kami mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan belajar 7. Fasiltas belajar yang akan kami siapkan sebagai berikut : a. Ruang belajar :

ya / tidak*)

b. Buku pelajaran : ya / tidak*) c. Bahan bacaan tambahan : ya / tidak*)

116


d. Alat komunikasi : ya / tidak*) e. Computer : ya / tidak*) f.

Jaringan internet : ya / tidak*)

g. Transpotasi ke sekolah : jalan kaki, diantar jemput, sepeda, sepeda motor, angkutan umum*) h. Uang saku : ya / tidak*) i.

……………………………………………………….. *)coret yang tidak perlu

8. Apabila putra kami diterima belajar di sekolah ini, maka aktivitas belajar putra di luar sekolah, adalah sbb. : a. kami dampingi sendiri di rumah b. didampingi guru privat di rumah c. mengikuti bimbingan belajar d. belajar mandiri e. belajar mandiri dan kadang dengan temannya f.

………………………………………………..

9. Setelah putra kami selesai belajar di sekolah ini, harapan kami adalah : (beri tanda silang yang dipilih dan lengkapi bila perlu), a. bekerja sambil kuliah b. bekerja sebagai ……………………………………………… c. kuliah di ………………………………………………………. d. Kami serahkan sepenuhnya kepada anak kami e. Tidak tahu apa yang akan terjadi, terserah kepada Tuhan YME. f.

………………………………………………………………….

Demikian isian ini saya tulis dengan sesungguhnya sesuai dengan harapan dan keadaan kami. …………….., …………………. Orang tua/ wali peserta didik

( ……………………………….)

117


Lampiran 10:

Nomor Pendaftaran

FORMULIR PENDAFTARAN PESERTA DIDIK BARU TAHUN 20 … / 20 ….

Pas Photo 3x4

SMA / SMK ………. IDENTITAS CALON PESERTA DIDIK:

1. Nama Lengkap

: …………………………………………………….

2. Tempat, tgl lahir

: …………………………………………………….

3. Jenis kelamin *)

:P/L

4. Golongan darah

: ……………………………………………………..

5. Agama

: ……………………………………………………..

6. Alamat asal

: …………………………………………………….. ……………………………………………………..

7. Nomor Telpon/ HP

: …………………………………………………….

8. Alamat di Yogyakarta

: ……………………………………………………… ……………………………………………………… ………………………………………………………

Mengetahui Petugas Pendaftaran

………………………… ……….

………………., ………………………….... Calon Peserta Didik

……………………………… ………….

118


Lampiran 10 :

FORMULIR PEMERIKSAAN FISIK

Nomor Pendaftaran

Pas Photo 3x4

TAHUN 20 … / 20 …. SMA / SMK ……….

IDENTITAS CALON PESERTA DIDIK

:

1. Nama Lengkap

: …………………………………………………….

2. Tempat, tgl lahir

: …………………………………………………….

3. Jenis kelamin *)

:P/L

4. Golongan darah

: ……………………………………………………..

5. Tinggi Badan

: ……………………………………………………..

6. Berat Badan

: ……………………………………………………..

7. Keterangan Fisik

:

Bertato

Ya

Tidak *)

Bertindik

Ya

Tidak *)

Buta warna

Ya

Tidak *)

Cacat Fisik

Ya

Tidak *)

…………………………….. 20….. Petugas Pemeriksa

………………………………….

*) coret yang tidak sesuai

119


Lampiran 7 IDENTITAS CALON PESERTA DIDIK : 1 Nama Lengkap 2 No. Pendaftaran A PRESTASI AKADEMIK :

REKAPITULASI DATA PEMINATAN CALON PESERTA DIDIK : ……………………………………………………. : ……………………………………………..…….

1 2 3 4 5

1 No a b c J

UN

1 2 3 3 1 JUMLAH

ALASAN PILIHAN

PERHATIAN ORANGTUA Harapan Orangtua bagi putra/putrinya : Unsur Harapan Orangtua Pilihan Peminatan Studi lanjut setelah SLTA Pekerjaan dimasa y.a.d

Rekomendasi Guru BK SMP/MTs 1 Kelanjutan Studi : …………………………………………………. 2 Dunia Kerja : …………………………………………………. REKOMENDASI GURU BK SMA/SMK 1. Diterima / Ditolak *) : 2. Peminatan : ………...…………….

UN x bobot

Pembobot Bobot

Sem 2

Sem 1

Sem 2

Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Matematika IPA IPS

F MINAT PEKERJAAN NO NAMA 1 2 3 4 5 I

Sem 1

Sem 2

BIDANG STUDI

Sem 1

Kelas VII NO

NILAI Kelas Kelas IX

3 Jenis Kelamin B NO 1 2 3 4

:

…………………………..

PRESTASI NON AKADEMIK: BIDANG URAIAN PRESTASI TINGKAT KEJUARAAN Olahraga Seni Kreatifitas Minat Belajar

C

PILIHAN /PEMINATAN ( Tuliskan pilihan dan beri tanda cek ) PILIHAN NO KELOMPOK PEMINATAN ALASAN PILIHAN I II 1 2 3

D MINAT MATA PELAJARAN NO NAMA ALASAN PILIHAN 1 2 3 4 5

E MINAT STUDI LANJUT NO NAMA 1 2 3

G MINAT JABATAN NO NAMA 1 2 3 4 5

H

Alasan Orangtua

ALASAN PILIHAN

NO 1 2 3 4 5

2 Fasilitas Belajar 3 a Ruang Belajar : Khusus / Menyatu dengan kamar tidur *) b Perangkat Pendukung (beri tanda P ) No Jenis Ya Tdk 1 PC/ Laptop 2 Internet 3 TV 4 Telpon

ALASAN PILIHAN

HASIL PEMERIKSAAN KESEHATAN (Beri tanda P ) HASIL JENIS PEMERIKSAAN YA TIDAK Buta warna Bertato Bertindik Cacat Fisik Tinggi badan

Sarana transportasi ke sekolah (Lingkari nomor pada pilihan yang yang sesuai ): a Antar jemput mobil pribadi b Antar jemput sepeda motor c Antar jemput layanan jasa d Angkutan umum e Naik Sepeda Motor f Naik Sepeda

5 Majalah 6 Koran Data tersebut diatas telah kami isi sesuai keadaan yang sesungguhnya dan sejujurjujurnya guna membantu proses yang diperlukan. Apabila ternyata data tersebut diatas tidak sesuai dengan yang sebenarnya, saya bersedia dikeluarkan dari sekolah.

………………….., ……………………….. 20 ….. Analis / Guru Bimbingan dan Konseling ……………………………………. (Tandatangan & Nama Terang) Catatan : *) Coret yang tidak perlu.

Mengetahui & menyetujui Orang Tua/ Wali Calon Peserta Didik,

Calon Peserta Didik ,

.................................................

................................................. (Tandatangan & Nama Terang)

(Tandatangan & Nama Terang)

120


Lampiran 8 IDENTITAS PESERTA DIDIK : 1 Nama Lengkap 2 No. Pendaftaran A PRESTASI AKADEMIK :

REKAPITULASI DATA PEMINATAN PESERTA DIDIK : ……………………………………………………. : ……………………………………………..…….

1 2 3 4 5

1 No a b c J

UN

1 2 3 3 1 JUMLAH

ALASAN PILIHAN

PERHATIAN ORANGTUA Harapan Orangtua bagi putra/putrinya : Unsur Harapan Orangtua Pilihan Peminatan Studi lanjut setelah SLTA Pekerjaan dimasa y.a.d

Rekomendasi Guru BK SMP/MTs 1 Kelanjutan Studi : …………………………………………………. 2 Dunia Kerja : …………………………………………………. REKOMENDASI GURU BK SMA/SMK 1. Diterima / Ditolak *) : 2. Peminatan : ………...…………….

UN x bobot

Pembobot Bobot

Sem 2

Sem 1

Sem 2

Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Matematika IPA IPS

F MINAT PEKERJAAN NO NAMA 1 2 3 4 5 I

Sem 1

Sem 2

BIDANG STUDI

Sem 1

Kelas VII NO

NILAI Kelas Kelas IX

3 Jenis Kelamin B NO 1 2 3 4

:

…………………………..

PRESTASI NON AKADEMIK: BIDANG URAIAN PRESTASI TINGKAT KEJUARAAN Olahraga Seni Kreatifitas Minat Belajar

C

PILIHAN /PEMINATAN ( Tuliskan pilihan dan beri tanda cek ) PILIHAN NO KELOMPOK PEMINATAN ALASAN PILIHAN I II 1 2 3

D MINAT MATA PELAJARAN NO NAMA ALASAN PILIHAN 1 2 3 4 5

E MINAT STUDI LANJUT NO NAMA 1 2 3

G MINAT JABATAN NO NAMA 1 2 3 4 5

H

Alasan Orangtua

ALASAN PILIHAN

NO 1 2 3 4 5

2 Fasilitas Belajar 3 a Ruang Belajar : Khusus / Menyatu dengan kamar tidur *) b Perangkat Pendukung (beri tanda P ) No Jenis Ya Tdk 1 PC/ Laptop 2 Internet 3 TV 4 Telpon

ALASAN PILIHAN

HASIL PEMERIKSAAN KESEHATAN (Beri tanda P ) HASIL JENIS PEMERIKSAAN YA TIDAK Buta warna Bertato Bertindik Cacat Fisik Tinggi badan

Sarana transportasi ke sekolah (Lingkari nomor pada pilihan yang yang sesuai ): a Antar jemput mobil pribadi b Antar jemput sepeda motor c Antar jemput layanan jasa d Angkutan umum e Naik Sepeda Motor f Naik Sepeda

5 Majalah 6 Koran Data tersebut diatas telah kami isi sesuai keadaan yang sesungguhnya dan sejujurjujurnya guna membantu proses yang diperlukan. Apabila ternyata data tersebut diatas tidak sesuai dengan yang sebenarnya, saya bersedia dikeluarkan dari sekolah.

………………….., ……………………….. 20 ….. Analis / Guru Bimbingan dan Konseling ……………………………………. (Tandatangan & Nama Terang) Catatan : *) Coret yang tidak perlu.

Mengetahui & menyetujui Orang Tua/ Wali Peserta Didik,

Peserta Didik ,

.................................................

................................................. (Tandatangan & Nama Terang)

(Tandatangan & Nama Terang)

121


1


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.