LIONMAG OKTOBER 2015

Page 1

AUTOMOTIVE Mercedes-Amg C 63 Coupé - C-Class Paling Sporty

The Inflight Magazine of Lion Air

OKTOBER 2015

Sensasi Damai

Pulau Togean Paphos

Ikon Tersembunyi Siprus

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR TIDAK DIBAWA PULANG

1


2

LIONMAG OKTOBER 2015


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

3


Contents

Oktober 2015 105.10

20.

Contents

36.

56.

20

56

Traveling Garut

Destination Bali

28

60

Traveling Togean

Destination Bandung

36

66

Traveling Paphos

50

Automotive Audi

4

LIONMAG OKTOBER 2015

Destination Malang

50.

98

Lady in The Air


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

5


Contents

Regular

Lion Air Section

8

88

14

89

16

90

72

92

82

94

News Around Leisure Wisdom in The Air Hot Stuff

72.

Postcard

Aircraft Fleet Welcome Aboard Route Map Info

KidZone

14. Contributors Fabiola Lawalata

Tujuh tahun yang lalu meninggalkan tanah air untuk hidup di negara sang suami. Saat ini Fabiola telah menjejakkan kaki di 65 negara, walaupun traveling bukan untuk mengitung jumlah negara namun rasanya menyenangkan mencoret daftar impian yang telah dilakukan.

Paul I. Zacharia

Penggemar foto dan travel ini belajar memotret sejak usia 10 tahun, dan acap menjadi juri lomba foto lokal dan nasional sejak 1987. Sebagai fellow perdana di Indonesia dari lembaga fotografi Royal Photographic Society, Inggris, ia kerap menulis di media nasional.

Yusuf Ahmad

Toto Santiko Budi

Fotografer lepas, tinggal di Jakarta. Mengawali karir di Surabaya, tahun 2000. Sebagai staf foto Harian Radar Surabaya. Tahun 2005 bergabung dengan Jiwa Foto Agency Jakarta. Sejumlah karyanya pernah dimuat media lokal maupun Internasional, seperti koran Tempo, National Geographic Indonesia dan Destin Asia.

6

LIONMAG OKTOBER 2015

Fotografer jurnalistik, alumni Jurnalistik Universitas Hasanuddin, Makassar. Memulai karier fotografi tahun 1998 di Harian Fajar, Makassar. Menjadi Editor Foto Harian Tribun Timur Makassar selama tiga tahun. Bergabung dengan Kantor Berita Reuters tahun 2003 hingga sekarang.


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

7


Cockpit’s Note

President Director Rudy Lumingkewas

Selamat Datang Armada Pesawat Airbus A330-300 Penumpang yang budiman, Rasa syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya. Bulan ini kami mulai menerima pengiriman pertama pesawat Airbus A330-300 dari total pesanan tiga unit pesawat. Pesawat kedua dan ketiga akan kami terima pada November dan Desember 2015. Airbus A330-300 ini merupakan pesawat berbadan lebar. Kami akan menggunakannya untuk melayani rute Jakarta-Jeddah guna memperlancar perjalanan ibadah umrah penumpang sekalian. Selain melayani rute ke Jeddah, kami juga akan menggunakan pesawat Airbus A330-300 ini untuk melayani beberapa rute domestik. Harapan kami, dengan kehadiran pesawat ini akan semakin memperlancar perjalanan penumpang sekalian. Pada kesempatan ini juga kami mengucapkan terimakasih kepada seluruh penumpang yang telah memercayakan perjalanan udara bersama kami. Ini menjadi sebuah kebanggaan, sekaligus merupakan amanah bagi kami untuk semakin meningkatkan kualitas pelayanan kami kepada seluruh penumpang. Kami menyadari, penumpang sekalian tentu menginginkan pelayanan yang dapat memberikan kenyamanan selama penerbangan. Untuk itu kami terus berupaya, selain menambah jumlah pesawat, juga secara rutin mengadakan berbagai pelatihan bagi seluruh staf dan awak pesawat guna meningkatkan kualitas sumber daya yang kami miliki. Sekali lagi, terimakasih atas kepercayaan penumpang sekalian terbang bersama kami. Selamat menikmati penerbangan Anda.

Director of Safety & Security Capt. Eduard Kallisto Pardede Director of Operation Capt. Sogi Prakoso Director of Technics Imam Fajri Director of Commerce Achmad Hasan Director of General Affairs & Finance Edward Sirait Costumer Service Manager Ari Azhari Corporate Legal Dr. Harris Arthur Hedar, S.h., M.h.

Publisher & Editor In Chief Makhfudz Sappe Editor Ristiyono, Faisyal, Riman Saputra N, Dody Wiraseto, Priyanto Sismadi Marketing Fransiska Ririn Tri Astuti, G. Hardianto, Sahman Ahmad Tjambolong, Asdar Tukan, Fernandito Haka (Bali) Art Director Gerald Manuel

Salam,

Illustrator & Designer Richard Archie F.M., M. Saleh Hanif

Rudy Lumingkewas President Director Lion Air

Finance & Administration Ade Kristanti, M. Zaky, Alvidha Septianingrum, M. Solichin

Advertising Tel.: +62 (21) 98494404 Fax.: +62 (21) 3151668 Email: edlionmag@gmail.com Hotline Lionmag: 0821 10 88 22 00 Issn: 1979-4185

LIONMAG INFLIGHT MAG

8

LIONMAG OKTOBER 2015

www.issuu.com/lionmagazine

MAJALAH INDONESIA


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

9


News Around

Batik Air Resmikan Penerbangan ke Singapura Batik Air, salah satu maskapai Lion Air Group meresmikan rute penerbangan internasional pertamanya dari Jakarta ke Singapura. Penerbangan perdana telah dimulai 14 Agustus 2015. Direktur Utama Batik Air Captain Achmad Luthfie mengatakan, Singapura menjadi salah satu negara favorit masyarakat Indonesia sebagai tujuan wisata. Atas dasar ini, Batik Air membuka rute penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng ke Bandara Changi Singapura sebanyak dua kali sehari. Frekuensi yang sama juga berlaku sebaliknya. “Kami berterima kasih kepada pihak Bandara Changi yang telah bersedia bekerja sama dengan Batik Air. Kami berharap, Batik Air dapat meningkatkan kerja Foto: Harian Nasional | Nurul Hanifah samanya seiring penambahan armada Batik Air untuk tujuan Jakarta-Singapura,” katanya di Crowne Plaza Hotel, Bandara Changi, Singapura, Kamis (10/9). Batik Air menjadwalkan penerbangan Jakarta ke Singapura setiap hari pukul 07.45 WIB dan 13.00 WIB. Penerbangan dari Singapura ke Jakarta dijadwalkan pukul 11.20 dan 16.35 waktu setempat. Tahun ini pesawat yang dipakai Batik Air pada rute tersebut sekitar tiga unit. Tahun depan akan ditingkatkan menjadi 13 unit seiring penambahan waktu penerbangan.

Batik Air Umumkan Pemenang Dua Unit Honda Jazz Batik Air baru saja mengundi dua orang pemenang Honda Jazz pada undian “Terbang Dengan Batik Air Pulang Bawa Rolls-Royce”. Undian Sabtu (19/9) malam dilakukan untuk penumpang setia Batik Air yang terbang periode 15 Juni sampai dengan 14 Juli 2015. Undian disiarkan langsung melalui Metro TV dan dimeriahkan oleh penampilan Diva Rosa dan Mike Mohede. Namun kali ini Batik Air hanya memberikan dua unit Honda Jazz kepada dua pemenang. Keduanya adalah Threse dari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Rully dari Gresik. Satu unit Mercedez Benz yang sedianya diundi bersamaan terpaksa ditunda untuk bulan depan. Penundaan karena durasi siar habis digunakan menelpon calon pemenang. Acara pengundian ini disaksikan oleh perwakilan Kementerian Sosial, Dinas Sosial DKI Jakarta, notaris Kepolisian, dan pihak Batik Air. Hadir dalam pengundian ini di antaranya Presiden Direktur Batik Air Capt. Ahmad Luthfi juga Adhi Brahmantyo Direktur Pengembangan Bisnis, dan TI Bank Bukopin. Penumpang Batik Air yang telah melakukan penerbangan periode 15 Mei hingga 15 November 2015 diminta mensiagakan telepon genggam, siapa tahu Anda salah seorang di antara pemenang selanjutnya.

Imajinasi Zulham Damanik Untuk kedua kalinnya, seniman Zulham Damanik mengadakan pemeran lukisan di Pullman Bali Legian Nirwana. Bertajuk Unusual Abstract Painting Exhibition: Secret of Nature Part II by Zulham Damanik - Zulham Damanik mengajak tamu berimajinasi tentang lukisan yang ia pajang. Pemeran ini merupakan wujud nyata dan kecintaan Zulham Damanik terhadap seni lukis. Lukisan-lukisan yang terpajang siap menyambut para tamu Pullman Bali Legian Nirwana. Dari lobby hotel sampai area koridor tamu bebas melihat lukisan karya Zulham Damanik. Pameran diadakan dari 26 Agustus 2015 sampai 29 November 2015.

Swiss-Belhotel International

Buka di Kawasan Industri Karawang Swiss-Belhotel International membuka hotel baru, tipe hotel bintang tiga, yaitu SwissBelinn Karawang, Jawa Barat. Upacara peresmian dipimpin langsung oleh Cellica Nurachadiana, Plt Bupati Karawang, dan didampingi Anton Darmawan, Direktur PT Mitra Karawang Sejahtera. Gavin M. Faull, Chairman dan Presiden Swiss-Belhotel International mengatakan, Karawang telah banyak mengalami pengembangan dalam beberapa tahun terakhir. Karawang kini menjadi daerah industri di Jawa Barat. Swiss-Belinn Karawang akan menjadi tempat tujuan bagi pelaku bisnis untuk melakukan kegiatan usaha.

10

LIONMAG OKTOBER 2015


L

F ADE ESTIV R A PA

PESONA WISATA

NUSANTARA 2015

t Calendar of Even Banyuwangi Ethno Carnival (Jatim) Okt Jateng Meeting dan Insentif Forum (Semarang) Okt Festival Makanan Nusantara (Balikpapan) 1-3 Okt Tour de Singkarak (Padang, Sumatera Barat) 3-11 Okt Pameran Puspita Indonesia Cantik (Jakarta (JCC)) 8-11 Okt Jatim Travel Fair (Surabaya, Jatim) 8-18 Okt Lomba Chef Nusantara (Surabaya) 9-10 Okt Mesa Stila Chalenge Utra 2015 (Ambarawa, Jateng) 10-11 Okt Festival Tangkuban Perahu (Bandung) 10-11 Okt Perdagangan Pariwisata dan Investasi (Banjarmasin) 11 Okt Festival Mataraman (Pacitan, Jatim) 12-14 Okt Promosi Pariwisata dan Budaya Bambu Nusantara (Lampung) 16-17 Okt Hari Pangan Sedunia (Palembang)17-20 Okt Festival Senja di Kaimana (Kaimana, Papua Barat) 19-22 Okt Sail 2 Indonesia (Tanjung Pinang, Kepri) 20-24 Okt Festival Batu Mulia dan Perhiasan Indonesia (TMII, Jakarta) 23-25 Okt Festival Buah Nusantara (Medan) 23-24 Okt Festival Budaya Maritim di Ambon (Ambon) 23-25 Okt Festival Kopi dan Teh Nusantara (Banda Aceh) 23-26 Okt

www.indonesia.travel

indonesia.travel

@indtravel

Pameran 30 Ikon Kuliner Nusantara (Bandung) 24 Okt Borneo Extravaganza 2015 (Citywalk Bandung, Jabar) 24-25 Okt Jakarta Marathon (Jakarta) 25 Okt Ubud Writers & Readers (Ubud, Gianyar, Bali) 28 Okt - 1 Nov Seminar dan Talkshow Kuliner Nusantara (Batam) Nov Pameran Festival Danau Toba (Medan) 1 Nov Kemilau Sumatera (Pekanbaru, Riau) 4-6 Nov Tour de Bintan (Bintan, Kepri) 7-9 Nov Musi Triboatton (Palembang, Sumsel) 11-15 Nov Festival Kintamani (Bali) 12-15 Nov Festival Kora-kora (Kota Ternate, Maluku) 14-15 Nov Borobudur Jazz Festival (Magelang) 15 Nov Festival Danau Toba (Samosir, Sumut) 16-20 Nov Konferensi The 41st International Commite Military Medicine (Bali) 25 Nov Rafting Championship Citarik (Sukabumi, Jabar) 29 Nov – 8 Des Festival Jajanan Pasar Nusantara (Batam) 4-5 Des Sabang Marine Festival (Sabang) 10-13 Des Promosi Wonderful Indonesia (Jakarta) 12 Des Hari Nusantara (Aceh) 13 Des

indonesia.travel

@indtravel INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

11


News Around

Batiqa Hotel Cirebon Resmi Beroperasi Semakin mudahnya akses menuju Kota Cirebon membuat peluang bisnis perhotelan kian terbuka. Yang terbaru adalah dibukanya Batiqa Hotel Cirebon dengan membawa keeksotikan budaya Cirebon didalamnya. Hotel ini berkapasitas 108 kamar, terdiri dari 97 kamar superior dan 11 kamar suite. “Hotel ini akan mendukung pengembangan Kota Cirebon dan menjadi salah satu akomodasi yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan yang meliputi para business travellers, komunitas kuliner, wisatawan dalam dan luar negeri dan masyarakat Cirebon,” ujar Johannes Suriadjaja, Presiden Direktur PT. Surya Internusa Hotel yang merupakan perusahaan induk dari BATIQA Hotels.

Pesta Piknik Di Grand Opening Luminor Hotel Jemursari, Surabaya mengadakan grand opening dengan tema picnic party. Nuansa picnic party sudah terasa di area lobby, mezzanine, pre-function hingga grand ballroom. Untuk menyempurnakan acara grand opening - semua ruangan ditata apik dengan pencahayaan maksimum. Para tamu diajak berpiknik mengelilingi area hotel, sambil disuguhi pemandangan tempat-tempat wisata di Jawa Timur dan makanan khusus Luminor Hotel Jemursari. Acara ini dihadiri para tamu yang berasal dari pemerintahan, korporasi, agen travel dan rekan media. Acara grand opening ini juga dihadiri Heru Susanto, selaku Owner and Chief Executive Officer.

Indonesia Comic Con (ICC) 2015 Dua “pertarungan” budaya populer akan tersaji di Indonesia Comic Con (ICC) 2015 pada 14-15 November 2015 di Jakarta Convention Center. ICC 2015 merupakan hasil kolaborasi antara Reed Panorama Exhibitions (RPE) dengan penyelengara perayaan budaya populer terbesar di dunia, ReedPOP, dan ditujukan untuk membawa perayaan budaya populer ke tingkat lebih tinggi. ICC 2015 memperkenalkan Championships of Cosplay, sebuah bagian dari sirkuit kejuaraan cosplay global yang paling dinanti. Pemenang dari kejuaraan cosplay akan mewakili Indonesia di kompetisi Crown Championships of Cosplay di ajang Chicago Comic & Entertainment Expo (C2E2) 2016. Terdapat juga “pertarungan” karya seni visual yang dibawakan oleh Secret Walls, “Fight Club” dari dunia seni. Terinspirasi dari Marvel Comics dan graffiti, Secret Walls merupakan ajang seni fenomenal, kebanggaan dari komunitas seni dunia selama lebih dari 10 tahun.

Grand Mercure Maha Cipta Jakarta Kemayoran Incar Tamu MICE

Industri MICE di kawasan Kemayoran semakin terbuka dengan kehadiran hotel bintang 5 pertama di kawasan itu, yakni Grand Mercure Maha Cipta Kemayoran. Hotel ini memiliki 2 ballroom berkapasitas 2000 orang dan 1200 orang kemudian 25 ruang meeting dengan 505 kamar berdesain modern. Lokasinya hanya 5 menit menuju Jiexpo Kemayoran. “Hotel ini akan menambah pilihan hotel berbintang di Jakarta dengan fasilitas istimewa dan pelayanan ramah. Kami optimis dalam menjawab tingginya kebutuhan MICE serta menjadikan tempat tinggal yang ideal untuk bisnis maupun wisata ataupun yang ingin bersantai menghabiskan waktu bersama keluarga,” jelas Engkun Kurnia, General Manager Grand Mercure Maha Cipta Jakarta Kemayoran.

Parador Hotels & Resorts Gandeng Bondan Winarno Kembangkan Hidangan Nusantara Di tengah geliat bisnis kuliner Nusantara, Parador Hotels & Resort turut mengambil serta dengan menggandeng pakar kuliner ternama Bondan Winarno untuk mengkreasikan menu di tiap hotelnya. Nantinya Bondan Winarno akan mengembangkan menu khas Nusantara yang akan disajikan di semua grup hotel Parador yang sudah beroperasi. “Dalam industri kreatif, kuliner merupakan salah satu andalan di samping fashion. Kuliner khas membawa budaya, rasa, dan keotentikan yang hadir di hotel. Karena itu saya bersyukur sekali bahwa grup Parador melihat kuliner bukan lagi sebagai embelembel tapi betul-betul sebagai lokomotif yang membawa pertumbuhan ekonomi” ujar BondanWinarno di acara penandatangan kerjasama antara dirinya dengan Parador Hotels & Resorts, di Crown Plaza Hotel Semarang pada Kamis, 3 September 2015.

12

LIONMAG OKTOBER 2015


R

You Tube

+

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

13


News Around

Hotel MaxOne Kembali Buka di Bali & Jakarta Milestone Pacific Hotels Group kembali melebarkan sayap bisnisnya melalui brand MaxOne Hotel. Baru-baru ini MPHG meluncurkan dua MaxOne Hotels secara hampir bersamaan, MaxOneHotels.com @ Seminyak, Bali, bulan Agustus 2015, dan MaxOneHotels.com @ Pemuda, Jakarta, 7 September 2015. Utut Adianto,Corporate Marcomm Manager MPHG menjelaskan, MaxOne Hotels merupakan mid scale brand dari MPHG yang menyasar segmen market bintang tiga. Hotel ini memiliki desain arsitektur unik karena menggabungkan design pop art, baik eksterior maupun interiornya dengan ikonik budaya setempat. Selain itu, ada juga product yang prima, sehingga para tamu akan merasakan ambience berbeda.

Meningkatkan Kunjungan Wisata

Syukuran Pembukaan

Hotel Santika Premiere Hayam Wuruk Syukuran pembukaan Hotel Santika Premiere Hayam Wuruk ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Mariyani Ojong, kemudian diberikan kepada Johanes Widjaja, Perwakilan Direksi PT. Grahawita Santika. Acara ini juga dihadiri jajaran direksi PT Grahawita Santika, jajaran direksi Kompas Gramedia, serta para tamu undangan. Tema syukuran pembukaan Hotel Santika Premiere Hayam Wuruk adalah Betawi, di mana seluruh hidangan, kemasan, serta isi acaranya yang di sungguh sarat budaya Betawi. Diawal acara, sentuhan Betawi terasa dari alunan musik Gambang Kromong. Hotel Santika Premiere Hayam Wuruk juga menghadirkan finalis Abang None Jakarta tahun 2013.

Dalam rangka meningkatkan kujungan wisata ke Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung. Pemda Bangka Barat, menggelar IMT-GT (Indonesia, Malaysia, Thailand - Growth Triangle) The International Homestay Promotional Fair and Old Town Work Shop 2015 yang berlangsung pada 11 dan 12 September 2015. Kota Muntok, Ibu kota Kabupaten Bangka Barat yang didaulat sebagai tuan rumah sukses menggelar kegiatan ini. Bupati Bangka Barat, Zuhri mengajak berbagai pihak menjadikan kegiatan IMT-GT sebagai momentum kebangkitan pariwisata Bangka Barat. Memperkenalkan Muntok sebagai kota sejarah, sebab di Muntok banyak bangunan-bangunan dan peristiwa bersejarah terjadi di sini. Bahkan Soekarno-Hatta pernah diasingkan oleh Belanda ke Muntok.

Archipelago International

Membuka Hotel Terbarunya di Cirebon Archipelago International kembali melanjutkan ekspansinya di tahun ini dengan membuka hotel NEO pertama di Cirebon dan menjadi hotel NEO ke-14 di Indonesia, Hotel NEO Samadikun Cirebon. Hotel ini hanya sekitar 25 menit dari Stasiun Kereta Cirebon dan pusat kota bergaya kolonial. NEO terbaru ini merupakan hotel kontemporer dan modern bagi wisatawan yang mendukung gaya hidup aktif dan sehat, menghargai desain unik. “Kami di Archipelago International selalu melihat ke depan untuk mengantisipasi tempat-tempat tujuan populer untuk hotel kami. Cirebon tentunya merupakan salah satu dari tempat tujuan populer, dengan begitu banyak perkembangan untuk bisnis dan hiburan, dan masih banyak lagi dalam kurun waktu dekat. Oleh karena itu kami sangat percaya dengan dibukanya Hotel NEO pertama kami di Cirebon dan kami juga merasa senang dengan dapat meningkatkan portofolio NEO kami di sebuah kota yang menjanjikan.” kata John Flood, Presiden dan CEO Archipelago International.

ibis Budget Jakarta Daan Mogot Meriahkan Acara Miss Earth Indonesia 2015 Ibis budget Jakarta Daan Mogot menjadi tempat berlangsungnya Karantina Miss Earth Indonesia 2015 yang berlangsung pada 20 - 30 Agustus 2015. Kegiatan yang dilakukan seperti, welcome dinner dan konferensi pers, sesi pemotretan, pembekalan dari para pakar lingkungan hidup dan kegiatan-kegiatan lainnya yang berkaitan dengan kelestarian lingkungan. Kontes kecantikan yang berfokus pada kepedulian terhadap masalah kecantikan dan kelestarian lingkungan hidup ini dimulai dari tahap audisi, tahap pengumuman peserta lolos audisi, masa karantina, dan grand final. Tema tahun ini adalah “Making The World More Wonderful” yang mendukung tema Hari Lingkungan Hidup 2015, yaitu “Mimpi dan Aksi Bersama untuk Keberlanjutan Kehidupan di Bumi“ bertujuan untuk menginformasikan dan mengajak masyarakat mewujudkan mimpi untuk hidup lebih baik dan sehat di masa depan.

14

LIONMAG OKTOBER 2015


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

15


Leisure

Grand Istana Rama Hotel, Kuta Bali A Heart of Cultural Affection Untuk menghadirkan suasana yang berbeda, unik dan berkesan, Grand Istana Rama Hotel sebagai A Heart of Cultural Affection, setiap harinya menampilkan bermacam-macam kegiatan budaya yang diperuntukkan bagi pelancong-pelancong secara gratis dengan tema berbeda. Berbagai ragam aktivitas itu di antaranya adalah pemahaman Bahasa Indonesia, pengenalan filosofi Bali melalui coconut climbing show, dan seni dekorasi daun kelapa, aktivitas ini disebut sebagai Canang Decoration, tari Bali, serta berfoto sambil mengenakan pakaian adat Bali, serta kelas memasak dengan menu tradisional Indonesia. Beragam aktivitas budaya yang digelar di Grand Istana Rama Hotel dibimbing tim profesional. Pemahaman Bahasa Indonesia diselenggarakan setiap Senin, yang biasa disebut sebagai Bahasa Indonesia Lesson. Melalui Bahasa Indonesia Lesson, tamu diberikan kalimat sederhana yang mudah dipahamai, seperti sapaan, ucapan terima kasih, hingga hitungan.

Teratai Chinese Restaurant Hadirkan Menu Canton Modern Menu Chinese sudah menjadi menu yang cukup familiar dengan masyarakat Jakarta. Namun bagi Anda yang memang penyuka menu Chinese modern, dengan tingkat kenyaman yang tinggi, Teratai Chinese Restaurant adalah pilihannya. Restoran yang berada di Hotel Borobudur Jakarta ini, mengandalkan menu Canton modern yang dibuat langsung oleh chef-chef berpengalaman dibidang menu Chinese. Dari tangan chef asal Hongkong Alex Kwok sebagai Executive Chinese Chef dan Steven Low sebagai Chinese Dim Sum, hadirlah menu mewah dengan rasa yang juga istimewa. Di restoran ini terdapat menu unggulan seperti Trio Appetizer Sampler, Braised Bird’s Nest with Scrambled Egg, Crab Roe and Asparagus, Seared Foie Gras with Apple, Pok Choy and Honey Glaze, Tower of Prawn Roll with Sea Whelk Abalone braised Tofu and Crab Roe Egg Sauce. Sedangkan untuk dimsum, menu seperti Steamed Chicken Dumplings in Four Colors, Sweetened Bun with Egg Yolk Filling, Shanghainese Siew Long Bao Surprise adalah pilihan tepat.

Plataran Menjangan Kemewahan Berbalut Keindahan Alam Plataran Hotels & Resort membawa kemewahan yang berpadu dengan keindahan alam dan budaya di properti terbarunya, Plataran Menjangan. Letaknya di sisi barat laut Bali, Plataran Menjangan diapit 2 permata alam Pulau Bali yakni, Taman Nasional Bali Barat dan Pulau Menjangan. Di lokasi inilah masih terdapat aneka flora fauna unik dan juga beberapa fauna yang mulai terancam punah seperti Jalak Bali dan Menjangan. Terdapat 5 villa ekslusif yang memberikan kenyaman dan tingkat privasi yang tinggi. Setiap villa terdiri dari rumah joglo tradisional, kolam, dan taman yang indah. Kemudian dilengkapi pula dengan fasilitas-fasilitas berstandar internasional, membuat Plataran Menjangan menjadi salah satu pilihan menyepi di tengah hutan dan kawasan ekowisata pantai yang mewah serta memikat.

16

LIONMAG OKTOBER 2015


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

17


Wisdom in The Air

Jubah Sakti

Teks Jemy V. Confido

irai dibuka dengan diiringi alunan musik: neng nong neng gung neng nong neng gung........ Panggung pun mulai menampakkan dirinya. Seorang lelaki muda sedang duduk tertunduk di bawah sebatang pohon. Lalu seorang kakek tua melangkahkan kaki memasuki panggung dengan langkahnya yang khas, kembali dengan diiringi musik: neng nong neng gung neng nong neng gung....... Kakek tua itu pun bertanya, ”Apa yang kau sedang tunggu anak muda?” Sang pemuda menengadahkan kepalanya, menatap Sang Kakek. ”Hamba sedang menanti hewan buruan Kek.” Demikian jawab si pemuda. ”Berapa lama kamu telah menunggu?” Kakek itu pun kembali bertanya. ”Kira-kira tiga hari dua malam.” Kembali jawab si pemuda. Kakek tua pun termanggut-manggut seperti sedang berusaha memahami kondisi si pemuda. Ia pun mengeluarkan sehelai kain dari dalam buntalan yang dibawanya dan lalu menyerahkannya pada pemuda itu. ”Kenakanlah ini supaya kamu tidak kedinginan. Nanti malah masuk angin.” Sang pemuda sedikit ragu, tapi kemudian ia menerima kain itu. Sang kakek pun berlalu dengan diiringi musik: neng nong neng gung neng nong neng gung....... Tirai ditutup. Setelah beberapa saat, tirai kembali dibuka dengan diiringi musik: neng nong neng gung neng nong neng gung....... Tampak sebuah rumah kecil dengan pekarangan yang tidak terlalu besar dan beberapa ekor binatang ternak. Sang kakek memasuki panggung dengan langkahnya yang khas. Sang kakek pun memanggil penghuni rumah itu, ”Permisi.... permisi....permisi...” Sesaat hening, tidak ada jawaban. Lalu sang kakek memberanikan diri membuka pintu pagar dan mengetuk pintu: tok...tok...tok. Pintu pun terbuka dan munculah sang pemuda dengan seorang wanita cantik di belakangnya sambil menggendong bayi kecil. ”Eh Kek, mari silahkan masuk.” Pemuda itu pun menyambut dengan gembira. Sang kakek meletakkan buntalannya di dekat pintu dan melangkah masuk. ”Jadi kamu sudah menikah dan berkeluarga?” Tanya sang kakek. ”Iya, kira-kira tidak lama setelah kita bertemu di bawah pohon dulu.” Jawab sang pemuda. Wanita di sebelahnya pun tersenyum simpul. Tirai kembali ditutup dengan diiringi musik: neng nong neng gung neng nong neng gung....... Beberapa saat kemudian, tirai kembali dibuka dengan diiringi musik: neng nong neng gung neng nong neng gung....... Tampak sebuah desa kecil dengan beberapa rumah sederhana. Sang kakek memasuki panggung dengan langkah kakinya yang khas. Terdengar suara memanggil dari kejauhan,

18

LIONMAG OKTOBER 2015

”Kek.... Kakek....” Seorang anak kecil berlari-lari menghampiri. Sang kakek menoleh. Dari kejauhan si pemuda berjalan ringan didampingi istrinya. Sang kakek pun memeluk anak itu dan menggendongnya. ”Kamu sudah besar sekarang ya Cu.” Sesaat kemudian si pemuda itu pun menghampiri. Setelah mencium tangan sang kakek, pemuda itu pun mengajak sang kakek untuk singgah. ”Mari kek mampir di dusun kami.” Sang kakek pun mengikuti dengan langkah kaki yang agak berat. ”Cepat sekali penduduk di sini bertambah.” komentar sang kakek. ”Iya kek. Saya sekarang adalah kepala dusun di sini.” Tirai kembali ditutup dengan diiringi musik: neng nong neng gung neng nong neng gung....... Setelah agak lama, tirai kembali dibuka perlahan-lahan dengan diiringi musik: neng nong neng gung neng nong neng gung....... Tampak sebuah istana megah dengan pintunya yang sangat besar. Para pengawal terlihat berjaga-jaga di setiap sudut. Sang kakek memasuki panggung dengan langkahnya yang khas. Pengawal langsung menyilangkan tombak di hadapan sang kakek. ”Siapa? Mau kemana?” Sang kakek pun menjawab, ”Saya mau ketemu dengan seorang pemuda.” Kembali pengawal bertanya dengan lebih galak, ”Pemuda siapa? Tidak ada pemuda di sini.” Lalu sang kakek berusaha menerobos, ia pun menggedor-gedor pintu istana dan memanggil-manggil si pemuda. Pintu pun terbuka sedikit, lalu kemudian munculah selongsong meriam. “Siapa kamu?” Terdengar suara dari balik pintu yang sangat dikenal oleh sang kakek. “Ini aku nak, kakek.” Pintu istana pun perlahan-lahan terbuka. Tampaklah si pemuda dengan pakaian yang agung seperti raja. Ia memakai mahkota emas dengan pedang dipinggangnya serta kain pemberian si kakek


dikenakannya sebagai jubah. Si pemuda pun membungkukkan badannya, ”Silahkan masuk kek, kami sudah siap menyambut kakek.” Tirai kembali ditutup perlahan-lahan dengan diiringi musik: neng nong neng gung neng nong neng gung....... Setelah cukup lama, tirai kembali dibuka. Kali ini tanpa musik melainkan suara petir dan halilintar. Panggung hampir tidak kelihatan karena gelap. Angin bertiup kencang. Tidak ada rumah, tidak ada dusun, apalagi istana. Tidak ada para pengawal, tidak ada penduduk, tidak ada istri yang cantik dan anak yang lucu. Si kakek mencari ke sana ke mari. ”Pemuda.... pemuda... dimanakah engkau?” Lama terdiam, hening, sunyi, tidak terdengar jawaban. Sang kakek kembali memanggil, ”Pemuda...pemuda...ini aku...kakek.” Kembali hening, sunyi, tidak terdengar jawaban. Sang kakek pun melangkah lunglai. Tiba-tiba kepalanya terantuk pada sebuah dinding yang sangat kokoh. Sang kakek meraba tembok itu. Ia mengetukngetuknya beberapa kali. Tok...tok...tok. Dari suara ketukan yang muncul, ia bisa menyimpulkan bahwa tembok itu tembal sekali. Sang kakek kemudian mundur beberapa langkah. Lalu ia menengadahkan kepalanya ke atas. Tidak terlihat ujung tembok itu. Ia pun kembali mundur beberapa langkah dan kembali menengadah ke atas. Lagi-lagi ujung tembok tidak kelihatan. Kembali si kakek mundur kali ini dengan langkah yang lebih banyak. Lalu ia pun kembali menengadah ke atas. Agak samar di atas sana, ia melihat ujung tembok itu. Ia pun berlari mengitari tembok tersebut. Setelah berlari cukup lama dan terengah-engah, sang kakek akhirnya bisa kembali ke posisi semula. ”Bangunan apa ini, mana si pemuda?” Demikian sang kakek menggerutu. ”Siapa di bawah sana?” Terdengar suara berteriak dari kejauhan. Sang kakek menoleh ke kiri dan ke kanan. Tidak ada orang. ”Siapa di bawah sana?” Suara itu kembali bertanya. Kali ini sang kakek menengadah ke atas. ”Ia pun melihat sosok seseorang yang sepertinya sudah ia kenal. ”Ini ... aku ..., ka ... kek.” Dengan suara yang terpatah-patah karena kehabisan nafas setelah berlari, sang kakek menjawab. ”Mau apa kamu ke sini?” Suara itu kembali bertanya. Sang kakek tidak menjawab. Ia justru balik bertanya. ”Pemuda, engkau kah itu?” Namun orang di atas sana tidak mau menjawab dan kembali bertanya, ”Mau apa kamu ke sini?” Sang kakek pun menjawab, ”Aku mau mengambil jubah yang dulu aku pinjamkan kepada mu itu.” Orang di atas sana kemudian menjawab, ”Aku tidak kenal kamu dan tidak pernah meminjam jubah kamu.” Sang kakek kembali memanggil, ”Pemuda, itukah kamu?” Beberapa saat tidak ada jawaban. ”Apa yang sedang kamu lakukan? Dimana orang-orang?” Kembali sang kakek bertanya dan kembali ia tidak mendapat jawaban. ”Bangunan apa ini?” Sang kakek hampir putus asa karena tidak mendapatkan jawaban yang ia harapkan. Kali ini terdengar suara dari atas sana, ”Menara.” Lalu sang kakek kembali bertanya, ”Menara? Untuk apa kamu membuat menara setinggi ini?” Orang di atas sana

menjawab dengan nada tinggi, ”Bukan urusanmu.” Sang kakek menahan nafasnya. Setelah menenangkan diri untuk beberapa saat, ia pun berkata, ”Baiklah pemuda, waktumu telah habis, kembalikan jubahku.” Orang di atas sana membungkukkan badannya ke arah si kakek, ”Sudah ku katakan, aku tidak kenal siapa kamu dan tidak pernah meminjam apa pun dari kamu.” Sang kakek kemudian melambaikan tangannya kepada orang itu, ”Ini aku pemuda, ini kakek.” Namun orang di atas sana tiba-tiba terperanjat dan dengan cepat melangkah mundur. Orang di atas itu melihat tangan si kakek seperti bertambah panjang dan terus menjangkaunya seolah-olah hendak merebut jubah yang terikat di lehernya. Malang dikata, orang itu tersandung sesuatu dan ia pun terjatuh melampaui pembatas menara. Dengan teriakkan yang sangat nyaring dan panjang, orang itu meluncur ke bawah menuju si kakek. ”Aaaaaaaaaahhhhhhggggggggg.” Di sertai suara benturan di atas permukaan tanah, orang itu menggelepar dengan tubuh yang remuk, wajah yang rusak dan darah yang segera mengalir deras membanjiri tanah di sekitarnya. Sang kakek yang sempat mundur beberapa langkah sebelum orang itu menghantamnya tertunduk sedih. ”Pemuda....” Gumam sang kakek. Ia pun menatap wajah pemuda yang hampir tak bisa dikenali lagi itu. Beberapa saat sang kakek terdiam. Tanpa desah, tanpa suara. Matanya yang sudah kelelahan dipejamkannya kuat-kuat. Angin berhenti bertiup, petir berhenti menyambar. Setelah agak lama, sang kakek membuka matanya perlahan-lahan. Ia pun kemudian membungkukkan tubuhnya dan membuka jubah yang terikat di leher sang pemuda. Setelah berusaha dengan susah payah, akhirnya jubah itu terbuka. Sang kakek lalu mengibas-ngibaskan jubah itu untuk membersikahnnya dari darah dan debu. Kemudian ia mengelus-ngelus jubah itu beberapa saat sebelum akhirnya perlahan-lahan melipatnya. Kakek itu pun kemudian menggerutu. ”Kenapa? Kenapa setiap orang yang menggunakan jubah ini selalu jatuh?” Sang kakek melangkahkan kakinya gontai. Ia pun menatap ke arah para penonton. ”Nebukadnezar menggunakannya lalu jatuh. Firaun menggunakannya juga jatuh.” Si kakek berjalan ke sana ke mari seperti tidak tahu arah. ”Alexander Agung menggunakannya, ia juga jatuh. Julius Cesar menggunakannya juga jatuh.” Masih sambil berjalan ke sana ke mari, si kakek terus berbicara, ”Napoleon menggunakan jubah ini dan jatuh. Hitler menggunakan jubah ini dan jatuh.” Si kakek kemudian membalikkan badannya, hampir membelakangi penonton ketika ia tiba-tiba berkata, ”Anda pun mengenakan jubah ini. Hati-hati, atau Anda akan jatuh seperti mereka!” Lalu sang kakek meninggalkan panggung dengan langkahnya yang khas diiringi musik yang melambat: neng ... nong ... neng ... gung ... neng ... nong ... neng ... gung....... Tirai ditutup sangat perlahan-lahan. www.jemyconfido.com INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

19


20

LIONMAG OKTOBER 2015


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

21


Traveling Garut

Harmoni Gunung Papandayan Teks Dody Wiraseto & Foto Riman Saputra N. & Dody Wiraseto

22

LIONMAG OKTOBER 2015


Sisa Gunung Papandayan Purba . INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

23


iada seindah pagi ini. Cuaca cerah selama mengitari Kota Garut, Jawa Barat, meninggikan harapan menuju puncak Gunung Papandayan yang menjulang. Cuaca kala mendaki memang menjadi perhatian utama saya. Selain faktor kenyamanan kala mendaki, cuaca cerah selalu memungkinkan menikmati pesona gunung itu secara utuh. Papandayan, gunung setinggi 2.665 di atas permukaan laut (dpl), telah masuk bucket list pribadi saya. Banyak rahasia tersimpan yang bisa dinikmati dari gunung itu. Ditambah jarak menuju Garut tidak begitu jauh

Lansekap bukit dan pegunungan menuju Pondok Saladah.

24

LIONMAG OKTOBER 2015

dari Jakarta, menuju Papandayan pun merupakan keharusan. Setidaknya untuk mencari nuansa ketinggian meski banyak orang menyebut gunung itu cocok untuk pendaki kelas pemula. Dari beberapa kali obrolan saya kala ber-solo trip maupun berkelompok, Papandayan masuk dalam rekomendasi bagi siapa pun yang memburu suasana pegunungan. Selain kontur jalurnya landai dan didominasi bebatuan, waktu tempuhnya menuju lokasi kemah juga terbilang singkat. Nah, sekumpulan alasan itu yang menjadikan Gunung Papandayan cocok untuk siapa saja, tidak terkecuali mendaki bersama keluarga.


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

25


Orang boleh menganggap enteng. Namun, tetap saja gunung —yang hingga kini saya sendiri belum tahu letak tepat puncaknya— itu menyimpan banyak ciri khas pegunungan. Adrenalin terpacu. Derap napas terus memburu. Berikut perjalanan awal saya mendaki Gunung Papandayan bermula.

Menyusur Kawah Legendaris Kepulan asap dari lokasi basecamp terlihat eksotik. Semakin meninggi kepulan kawah itu seakan membentuk awan dan akhirnya terbawa angin mengitari langit gunung. Cukup sudah impresi pertama yang dipamerkan Gunung Papandayan. ‘’Pabrik awan’’ tempat bernaung keindahan alam semesta. Saya memutuskan mengambil rute menuju Pondok Saladah, lokasi

26

LIONMAG OKTOBER 2015

kemah tertinggi. Gunung Papandayan memiliki tiga lokasi kemah. Selain Pondok Saladah, terdapat pula Camp David dan Camp Hoberhoet. Camp David terletak tidak jauh dari basecamp titik awal pendakian. Camp Hoberhoet tidak jauh dari Pondok Saladah, tempat terbaik menikmati matahari terbit. Baru beberapa menit berjalan, saya sudah dihadapkan pada jalur kawah legendaris Gunung Papandayan. Kawah Papandayan ini terbentang dan menyisakan hanya sedikit jalur bebatuan untuk dilewati. Seluruh kawasan kawah yang dilintasi menuju puncak itu merupakan kawah bekas letusan Gunung Papandayan purba. Melihat bekas-bekas letusan, benak pun memendam kesimpulan betapa besar gunung ini. Letusan pertama pada 1772, menurut Badan

Geologi ESDM, melenyapkan puncak kerucutnya. Bebatuan berwarna putih kekuningan dan letupan asap putih menjadi sisa-sisa penyaksi kedahsyatan letusan Gunung Papandayan purba. Dari tebing tempat saya berdiri, desiran asap dari dalam kawah melepas suara bagai siulan.

Kombinasi Alam & Sisa Letusan Kawah Papandayan membuktikan keperkasaan gunung itu pada zaman dulu. Bentuk puncaknya kini memang tidak lagi kerucut lazimnya gununggunung di Pulau Jawa. Langkah saya semakin cepat, melintasi tebing-tebing sisa letusan. Semakin meninggi, keindahan semakin terisi. Dari sini, melempar pandang ke kanan-kiri mulai terlihat gununggunung di wilayah Garut membentuk pemandangan lintas imaji.


(kiri) Jalur bebatuan di kawah Papandayan. (atas) Hutan mati akibat erupsi di tahun 2003. (bawah) Tegal Alun yang menjadi lokasi menarik dengan taman edelweis dan latar perbukitan.

Letusan pertama pada 1772, menurut Badan Geologi ESDM, melenyapkan puncak kerucutnya. Bebatuan berwarna putih kekuningan dan letupan asap putih menjadi sisasisa penyaksi kedahsyatan letusan Gunung Papandayan purba.

Meski kontur masih didominasi bebatuan, hamparan hijau pegunungan mulai terlihat. Bahkan, pada salah satu bagian gunung ini terdapat sebidang tanah yang tidak terlalu luas, tetapi dengan bebatuan membentuk lafal ‘’Allah SWT’’. Sejenak saya menyetop langkah, mengucap syukur menyaksikan dan merasakan yang telah diberikan oleh-Nya. Semakin larut dalam kekaguman terhadap panorama Papandayan, saya memacu langkah-langkah kaki

mencapai lokasi kemah. Tidak sabar rasanya menjejakkan kaki di posisi lebih tinggi. Semangat itu akhirnya membawa ke Pondok Saladah, tujuan berkemah. Sembari mendirikan tenda, obrolan tentang Hutan Mati dan Tegal Alun dengan pendaki lain membuat saya semakin penasaran. Rasanya setiap keindahan memang kerap memberikan rasa penasaran. Itulah yang membentuk upaya dan berujung cerita.

Tak perlu waktu lama beristirahat di tenda, perjalanan langsung berlanjut ke Hutan Mati. Dari Pondok Saladah, menuju Hutan Mati bisa ditempuh dengan berjalan kaki sekitar 30 menit. Kontur jalur bebatuan pun berganti tanah. Berawal dengan melintasi rawa, perjalanan ini benar-benar penuh pesona. Tanah lapang berbatu putih kekuningan membentang dengan ‘’tancapan’’ pohon-pohon kering. INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

27


Hutan Mati itu terbentuk akibat letusan terbaru gunung ini pada November 2002. Meski pepohonan itu kering, akar-akarnya tidak mati. Tiga belas tahun berselang usai letusan, kini mulai tumbuh vegetasi pepohonan baru di Hutan Mati. Mungkin beberapa tahun lagi Hutan Mati itu akan muncul lagi rona hijau menyegarkan. Tidak hanya Hutan Mati yang menyodorkan romatisme Gunung Papandayan. Pada titik lebih tinggi, yaitu Tegal Alun, mata saya terbuai oleh hamparan bunga edelweiss. Untuk mencapai taman bunga itu harus menembus Hutan Papandayan dengan jalur menanjak, sesekali sedikit ekstrem. Di tempat tersebut, hamparan bunga edelweis kian indah dengan

28

LIONMAG OKTOBER 2015

gugusan bukit hijau sekitarnya. Saya menganggap inilah puncak pendakian. Taman Bunga Edelweis dengan rona kuning merekah menunjukan kecantikan alami gunung ini. Menakjubkan! Walaupun kini dianggap hanya sisa-sisa kegagahan zaman purba, Gunung Papandayan tetap memiliki ceritanya sendiri. Tentang letusan yang membentuk ceruk menakjubkan seperti adanya sekarang. Elegi erupsi yang berganti keindahan, berpadu dengan kecantikan alami dalam wujud hamparan Taman Bunga Edelweiss. Papandayan menyajikan tidak hanya fenomena alam, tetapi juga perpaduan pesona alami membentuk harmoni.


Sunrise di perkemahan Hoeberhoet. INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

29


Traveling Togean

Sensasi Damai Pulau Togean Teks & FOTO Yusuf Ahmad

30

LIONMAG OKTOBER 2015


Anjungan menuju Hutan Mangrove, yang menjadi salah satu destinasi kunjungan wisata Pulau Togean. INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

31


i pesawat dalam perjalanan menghadiri undangan event fotografi di China akhir tahun lalu, saya duduk sederet dengan beberapa pemuda bule yang baru menyelesaikan trip-nya di Indonesia. Mereka juga hendak ke China. Setelah singkat berkenalan dengan membeber nama dan negara asal masing-masing, kami pun asyik membincang keindahan pulau-pulau di Indonesia. Salah satu yang kerap disebut adalah Pulau Togean. Saya berterus terang belum pernah ke Pulau Togean. Mungkin terdengar aneh di telinga mereka. Tak terkecuali

32

LIONMAG OKTOBER 2015

dalam sanubari saya pribadi. Saya orang Indonesia, bermukim di Sulawesi, tetapi belum pernah menginjakkan kaki di Pulau Togean. Justru mereka dari negeri seberang nun jauh lebih tahu dan lebih dulu menikmati keindahan Togean yang terletak di tengah Pulau Sulawesi. Terdorong ‘’rasa bersalah dan penasaran’’, awal Agustus lalu saya pun menuju Kepulauan Togean. Meski tidak mengunjungi semua tempat, setidaknya saya sudah menjejak pulau-pulau populer yang ia miliki. Memang indah. Tidak hanya mengasyikkan, tetapi juga menenteramkan. Jauh dari


hingar bingar kendaraan dengan pemandangan alam yang masih alami. Kesan pertama itu begitu kuat terpatri. Sinyal layanan data seluler masih cenderung tak terjangkau. Hanya pada beberapa titik sinyal bisa ditangkap, khususnya di Desa Wakai yang paling banyak dihuni penduduk. Namun, justru itu yang membuat pengunjung benar-benar bisa tenang menikmati liburan. Tidak terganggu pekerjaan maupun keriuhan di media sosial. Terletak di kawasan Teluk Tomini, tepatnya di Kabupaten Tojo UnaUna, Sulawesi Tengah, Kepulauan Togean membentang sepanjang 90 km, terdiri atas enam pulau besar

Dua anak bermain dekat karang sekitar belakang rumah mereka di Pulau Papan, Togean. INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

33


34

LIONMAG OKTOBER 2015


(kiri) Salah satu penginapan yang dikelola oleh pemerintah daerah Togean. (kanan) Perahu yang dapat disewa untuk keliling Pulau Togean, tarifnya lumayan murah.

serta ratusan gugusan pulau kecil. Alhasil, menikmatinya tidak cukup hanya dua hingga tiga hari. Jika ingin benar-benar menikmati Pulau Togean, setidaknya butuh lima hingga sepuluh hari mengingat perjalanan ke Togean juga lumayan menyita waktu. Meski belum sepopuler pulaupulau lainnya di Sulawesi, seperti Wakatobi dan Bunaken, Togean justru menawarkan keindahannya sendiri. Selain gugusan pulau dengan hamparan pantai pasir putih dan lautan biru nan jernih, kehidupan bawah lautnya juga eksotik. Danau ubur-ubur, hutan mangrove dengan sekitar 33 jenis bakau, serta guagua pun bisa dinikmati perjalanan melintasi kepulauan itu. Belum lagi keramahan masyarakat setempat. Banyak cara menuju Pulau Togean. Pengunjung bisa menempuh jalur darat

atau laut. Lewat darat, bisa ditempuh melalui Kota Palu atau Kota Luwuk menuju Kota Ampana. Dari Palu, perjalanan jalur darat bisa ditempuh sekitar 10 jam. Banyak mobil travel setiap hari siap mengantar. Jika lewat Luwuk ke Ampana, perjalanan ditempuh sekitar empat jam. Sebenarnya di Kota Ampana sudah terdapat bandara, tetapi belum bisa mengakomodasi pesawat berukuran besar. Yang ada pesawatpesawat kecil yang melayani penerbangan dari Palu ke Gorontalo. Itu pun tidak setiap hari. Dari Ampana, perjalanan berlanjut dengan kapal ferry selama empat jam ke Wakai, pusat Pulau Togean. Sementara itu, melewati jalur laut, perjalanan bisa dimulai dari Gorontalo langsung menuju Wakai. Meski tidak setiap hari, terdapat kapal ferry

yang reguler bertolak dari Gorontalo menuju Wakai. Setiba di Wakai, baru pengunjung bisa menentukan pulau yang hendak dituju.

Keindahan Daratan dan Lautan Terdapat banyak tempat indah di Togean. Meskipun waktu yang terbatas, tidak lebih dari sepekan, setidaknya ada beberapa tempat yang berhasil saya kunjungi. Pertama adalah Batudaka, pulau terbesar dan yang paling mudah dicapai. Di pulau ini terdapat Desa Bomba dan Desa Wakai, yang memiliki pelabuhan tempat berlabuh jika menggunakan kapal ferry menuju Togean melalui Kota Ampana atau Gorontalo. Selanjutnya adalah Kadidiri, pulau yang paling populer karena menjadi tempat snorkeling serta menyelam paling bagus. Saat mendarat di pulau INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

35


(searah jarum jam dari kiri) Menikmati stingless jellyfish lake, ubur-ubur yang tidak menyengat di Danau Togean, hanya satu jam dari Desa Wakai. • Aktifitas snorkeling bisa dilakukan di banyak tempat di Pulau Togean.• Burung Rangkok, salah satu jenis burung dilindungi, yang hidup di Pulau Togean.

ini, banyak wisatawan mancanegara berlibur dan memilihnya sebagai tempat menginap. Mungkin pula dengan pertimbangan pulau itu paling dekat dijangkau dari Wakai. Di pulau itu terdapat tiga cottages, yaitu Black Marlin, Pondok Lestari, dan Kadidiri Paradise. Tarif mereka beragam, tergantung kesiapan kantong. Di pulau itu juga tersedia penyewaan alat selam atau snorkeling lengkap dengan pendamping master dive-nya. Lalu, Pulau Siatu yang paling banyak dihuni Suku Bajo. Di pulau

36

LIONMAG OKTOBER 2015

ini pengunjung bisa menikmati kehidupan sehari-hari Suku Bajo nan ramah. Selain di Pulau Siatu, Suku Bajo juga bisa dijumpai di Pulau Kabalutan dan Pulau Papan. Pulaupulau itu merupakan tempat favorit para fotografer yang akan memotret kehidupan Suku Bajo. Selain menikmati pemandangan dan eksotisme di darat, Pulau Togean juga memiliki pemandangan bawah laut yang tidak kalah spektakuler. Keindahan bawah laut, berupa terumbu karang dan berbagai

biota laut, bisa dinikmati dengan diving atau snorkeling. Terumbu karangnya yang masih sehat dan alami menggoda pengunjung tidak akan melewatkan kesempatan untuk menyelam serta menikmatinya. Bahkan keanekaragaman dan keindahan bawah laut itu menempatkan Kepulauan Togean sebagai bagian penting Segitiga Terumbu Karang Dunia (SulawesiFilipina-Papua Nugini). Togean juga merupakan satusatunya tempat di Indonesia yang memiliki tiga lingkungan karang berbeda, yaitu karang atol, karang barrier, serta karang pantai. Semuanya merupakan habitat flora dan fauna laut. Sangat bisa dipahami jika sejak 2004 Pemerintah Indonesia menetapkan Kepulaun Togean sebagai Taman Nasional. Catatan, berlibur ke Pulau Togean sebaiknya tidak dilakukan pada November hingga Januari karena pada bulan-bulan itu ombak lumayan tinggi. Jadwalkanlah kunjungan di Maret hingga Agustus, rentang waktu yang tepat menikmati keindahan darat dan bawah laut Pulau Togean.


Laut yang bening sehingga koral bisa kelihatan nyata INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

37


Traveling Paphos

Paphos

Ikon Tersembunyi Siprus TekS & Foto Fabiola Lawalata

Aphrodite’s Rock, legenda tempat lahirnya Dewi Aphrodite

38

LIONMAG OKTOBER 2015


ama negara Siprus (Cyprus) bisa jadi tenggelam di balik bayang-bayang Yunani, negara tetangga, yang lebih kesohor. Bahkan tidak sedikit yang masih beranggapan Siprus merupakan bagian dari Yunani, terlebih pada masa silam Yunani juga pernah menjadi bagian sejarah Siprus. Siprus merupakan negara berbentuk pulau di Mediterania. Ukurannya lebih kecil ketimbang Sisilia (Sicily) dan Sardinia yang menempati urutan pertama dan kedua pulau-pulau terbesar di Mediterania. Bisa dibilang Siprus juga negara unik di dunia karena luasnya hanya 9.251 km persegi dan masih harus dibagi dalam beberapa teritorial: 3.355 km persegi di antaranya di bawah administrasi Cyprus Turki (Turkish Cypriot), 151 km persegi merupakan Green Line di bawah pengawasan PBB, serta 254 km persegi adalah Sovereign Base Area di bawah yuridiksi Inggris.

Paphos, A Gem of Western Cyprus & Aphrodite Saya memutuskan memulai menyusuri Siprus dengan memilih Kota Paphos sebagai basis. Paphos, juga disebut Pafos, layaknya permata negara Siprus, sebuah kota yang kaya sejarah dan budaya. Banyak bukti arkeologi yang mendukung sekaligus menguatkan keberadaan kota ini sejak periode Neolitik. Pikiran awal saya bahwa Paphos minim turis, ternyata, salah besar. Di pusat kota itu justru layaknya Kuta di Bali. Jika di Kuta banyak dipenuhi turis dari Negeri Kanguru, di Paphos ramai didatangi pelancong dari negara Queen Elizabeth. Paphos bukan saja semacam area retreat untuk para British yang rindu curahan sinar matahari, tapi juga bagi orang-orang kaya Lebanon. INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

39


Mereka beramai-ramai membeli properti, investasi untuk masa depan, sekaligus tujuan berjaga-jaga jika kekacuan meletus di Lebanon. Di Siprus, mesti benar-benar menyiapkan telinga dan otak. Banyak sekali cerita mitologi Yunani Kuno yang bisa didengar. Legenda para dewa-dewi merupakan agama bagi bangsa Yunani Kuno di Siprus. Dari sisi cerita mitologi itu pula Paphos dipercaya sebagai tempat lahir dan rumah bagi Dewi Aphrodite, si dewi cinta, kecantikan, dan sensualitas. Aphrodite dideskripsikan sebagai perempuan cantik dan memiliki banyak kekasih. Terdapat beberapa versi pada legenda kelahiran Aphrodite. Versi pertama, disebutkan Aphrodite merupakan anak Zeus, raja dari segala dewa yang juga menguasai langit dan petir. Namun, yang ini kalah tenar dengan versi lain yang menyebutkan Aphrodite dilahirkan dari alat kelamin Uranus yang dipotong oleh Titan Kronos dan dilemparkan ke laut. Alat kelamin itu ditutupi buih laut (aphros). Dari buih-buih itu Aphrodite dalam wujud perempuan dewasa muncul. Dengan bantuan cangkang kerang, Aphrodite pun mencapai darat di wilayah selatan Paphos – Petra tou Romiou. Area ini menjadi salah satu spot terfavorit bagi wisatawan yang berada di Paphos. Hari itu ketika berada di atas tebing untuk melihat Aphrodite’s Rock, saya dianugerahi udara pagi nan menenteramkan, angin sejuk, dan matahari benderang. Kontras dengan warna laut yang terlihat seperti memiliki 50 shades of blue. Reflek saya mengabadikan panorama di depan wajah ini. Entah sudah berapa kali tombol shutter saya tekan. Petra tou Romiou memang memukau.

40

LIONMAG OKTOBER 2015


Pelabuhan Kota Paphos

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

41


(searah jarum jam) Omodos Village - perkampungan di tengah-tengah ladang tanaman anggur • Paphos Castle, kastil dari abad pertengahan untuk melindungi pelabuhan Kota Paphos • Cyprus Delight - manisan asal Siprus

42

LIONMAG OKTOBER 2015


Tak peduli sejarah perselingkuhan yang dilakukan Aphrodite, rasanya siapa pun yang berada di sini bakal mendadak merasakan jatuh cinta. Aphrodite yang menjadi simbol ikonik dan primadona bangsa Siprus terlihat di halaman paspor nasional Siprus. Keputusan ini sempat memunculkan pro dan kontra karena dikhawatirkan menyinggung beberapa negara.

Makam Para Raja Di Paphos merupakan kali kedua saya mengunjungi cagar budaya UNESCO dengan nama ‘’Tombs of The Kings’’. Yang pertama di Luxor, Mesir. Sesuai namanya, otomatis yang saya bayangkan adalah makam para raja,

sebagaimana di Luxor yang memang merupakan makam para Firaun. Namun, tidak demikian faktanya di Paphos. Tombs of The Kings di sini merupakan makam orang-orang kaya dan aristokrat pada masanya. Dengan tarif tiket masuk hanya 2,50 euro per orang, memasuki area Tombs of The Kings akan membawa pengunjung menyusuri masa lampau, tepatnya pada abad ke-4 sebelum masehi (SM). An incredible experience – waling back in time. Letaknya yang berhadapan langsung dengan pantai dan laut lepas membuat saya, tentu juga pengunjung lain, sangat menikmati jalan-jalan di area kuburan kuno ini. Layaknya orang kaya, semasa hidup dipastikan mereka sudah

menyiapkan makam untuk diri dan keluarganya sebagus mungkin. Makam menjadi bukti status kekayaan. Sepintas teori tersebut berlaku juga pada makam-makam Firaun di Mesir. Semakin lama memerintah sebagai Firaun, makamnya pun lebih megah dan mewah, lengkap dengan lukisanlukisan di dinding menceritakan yang mereka lakukan semasa hidup. Di Tombs of The Kings di Paphos, terdapat delapan makam besar. Meski terlihat seperti runtuhan, desainnya masih terlihat jelas, lengkap dengan pilar Doric. Mewah seperti istana bawah tanah lengkap dengan anak-anak tangga menurun. Kekuatan misterinya begitu terasa dalam kesunyian.

Makam para Raja - Cagar Budaya UNESCO INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

43


44

LIONMAG OKTOBER 2015


(ADVERTORIAL)

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

45


Automotive

Mercedes-Amg C 63 CoupĂŠ

C-Class Paling Sporty

46

LIONMAG OKTOBER 2015


-Class merupakan model seri MercedesAMG terlaris dan menjadi tulang punggung keberhasilan perusahaan. Sejak diluncurkan pada 2011, versi Coupé terus naik signifikan dan mencapai puncaknya dengan C 63 AMG Coupé ‘’Black Series’’. ‘’C 63 Coupé baru ini mewujudkan konsepsi kemajuan kami, yaitu menawarkan dinamika longitudinal dan lateral yang mengesankan pada tingkat sangat tinggi bersamaan dengan meningkatkan keekonomisan bahan bakar,’’ ujar Tobias Moers, Chairman of the Board of Management of Mercedes-AMG GmbH. ‘’Selain itu, kami membuat visual yang berani dengan desain muscular. Pelanggan kami akan mengalami pengalaman baru melalui masing-masing indra mereka: melihat, mendengar, merasakan, dan di atas semua, driving!’’ katanya menambahkan.

DESAIN MEMESONA

Mercedes-AMG terus memantapkan landmark dalam sejarah. C 63 Coupé pun ditahbiskan sebagai langkah berikut untuk menandai perjalanannya pada kekhasan teknis dan visual. Modifikasi teknis terlihat jelas pada lengkungan roda depan dan belakang yang menyala, track lebih lebar, serta roda lebih besar. Semua memberikan Coupé tampilan muscular Teks Riman Saputra N Foto Dok. Mercedes

Mercedes-AMG C 63 Coupé memesona pada pandangan pertama dengan proporsi mengesankan. Mesin 8 silinder yang powerful, bersamaan lebar track yang ditingkatkan pada as roda depan dan belakang, membuat front end dan perakitan belakang untuk didesain ulang. Lengkungan rodanya melebar membuat AMG Coupé 64 milimeter lebih lebar di depan dan 66 milimeter di belakang, yang memungkinkan kendaraan ‘’memeluk’’ jalan lebih baik dan memberikan kontribusi guna meningkatkan akselerasi, traksi, dan kelincahan. 60 milimeter aluminium bonnet lebih panjang dihiasi dua powerdome menjadi salah satu fitur yang menggarisbawahi penampilan INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

47


Mesin AMG 4.0-liter V8 biturbo dengan 476 hp atau 510 hp melengkapi pembuatan yang sepenuhnya ditangani Affalterbach.

muscular-nya. Bagian depan sangat luas ditandai lubang udara besar dan flic yang presisi. Rendah, berbentuk panah ‘’twin blade’’ radiator grille dengan huruf AMG menurunkan pusat gravitasi mobil. Tipikal AMG ‘’A-wing’’ spoiler depan tiga dimensi juga berperan sebagai deflektor udara untuk tiga lubang udara pendingin. Garis samping menyajikan wajah unik berkat roda lebarnya. Pada tampilan diagonal dari belakang, garis muscular dari atap ke bahu melalui sisi dinding dan potongan roda terlihat sangat mengesankan, memberi kesan sculpture rumit selaras model dengan refleksi cahaya. Mengambil inspirasi S-Class Coupé, bagian belakang sepenuhnya didesain ulang, termasuk insert diffuser yang menghidupkan fitur khas dunia motor sport. Desain khusus dari posisi lateral dan optik bukaan lubang udara meningkatkan aliran udara belakang, sehingga memungkinkan melepaskan diri dari presisi aerodinamis. Kedua tailpipe kembar berlapis krom dari sistem pembuangan AMG dengan sempurna diintegrasikan ke dalam diffuser. Standar C 63 Coupé hadir dengan 10 spoke light alloy wheel 9.0”x18” (depan) dan 10,5 “x18” (belakang) serta ban ukuran 255/40 R 18 “(depan) dan 285/35 R 18 “(belakang). Sementara itu C 63 S Coupé memiliki ukuran ban 255/35 R 19 “(depan) dan 285/30 R 19” (belakang) pada 5 twin spoke light alloy wheel 9.0”x19” (depan) dan 10,5 “x19” (belakang).

48

LIONMAG OKTOBER 2015


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

49


Untuk interior, materialnya dipilih secara apik dan berkualitas tinggi dengan sentuhan nyaman dan presisi pengerjaan menghasilkan tingkat kualitas yang dirasa langka, bahkan untuk ukuran kelas kendaraan yang lebih tinggi. Sebagian besar kontrol AMG khusus menggarisbawahi warisan motor sport. Sebagai alternatif untuk kursi sport standar dalam ARTICO/microfibre DINAMICA manmade leather, tersedia kursi performa yang memungkinkan posisi duduk pengemudi lebih rendah dan lebih berkontur kuat guna meningkatkan dukungan lateral.

PERFORMA TANGGUH Dalam hal mesin, C 63 Coupé menempati status luar biasa di antara para pesaingnya, menjadikannya satu-satunya kendaraan pada segmen

50

LIONMAG OKTOBER 2015

ini dengan mesin biturbo 8 silinder. Mesin ini sudah digunakan pada C 63 Saloon dan C 63 Estate, juga dipasang di mobil sport GT dengan dry sump lubrication. Dua turbocharger diposisikan tidak di luar bank silinder, tetapi di antara mereka dalam ‘’V’’ –para ahli menyebutnya ‘’hot inside V’’. Keuntungannya, konstruksi mesin kompak, respon optimal, dan emisi gas buang rendah. Baik Mercedes-AMG C 63 S Coupé dan C 63 Coupé dibekali mesin 3982 cc, bahan bakar 8,9-8,6 l/100 km. Emisi CO2 209-200 g/km, dan kecepatan maksimum 250 km/jam. Perbedaannya hanya terletak pada output dan akselerasinya. C 63 S Coupé memiliki output 375 kW (510 hp) pada 5500-6250 rpm dengan puncak torsi 700 Nm pada 17504500 rpm serta akselerasi 0-100 km/

jam dalam 3,9 detik, sedangkan C 63 Coupé ber-output 350 kW (476 hp) pada 5500-6250 rpm dengan puncak torsi 650 Nm pada 1750-4500 rpm serta akselerasi 0-100 km/jam dalam 4 detik. Transmisi juga memainkan peranan utama dalam karakter instan dan sporty Mercedes-AMG C 63 Coupé. Transmisi sport 7 kecepatan AMG Speedshift MCT begitu mengesankan dengan dinamika pembuatan dan variabilitas tinggi. Baik yang otomatis maupun prakarasa pengemudi, saat beroperasi steering wheel shift paddle dan upshift dan downshift terasa lebih cepat ketimbang model sebelumnya. Untuk suara mesin V8 yang khas, sebuah model spesifik exhaust system dengan teknologi flap dipatok sebagai standar. Hal ini otomatis memetakan


kontrol, tergantung mode transmisi AMG Dynamic Select, power yang dituntut pengemudi dan kecepatan mesin. Suara mesin bervariasi antara halus/pantas untuk mengemudi jarak jauh serta kuat/menarik secara emosional. Performance exhaust system tersedia sebagai opsi, yang memungkinkan suara dimodulasi dengan menekan sebuah tombol. Dalam setiap kasus, sistem pembuangan dirancang dengan semua batas kebisingan, terlepas dari posisi sayap. Kelincahan serta kecepatan menikung mengagumkan C 63 Coupé juga didapatkan berkat suspensi yang sepenuhnya didesain ulang. Suspensi depan empat link dengan koneksi

rem radial bergaya racing. Sementara model spesifik steering knuckle dan track lebih luas memungkinkan percepatan lateral lebih besar. Konsep multi-link mengesankan dengan kontrol roda presisi yang meningkatkan kekakuan. Untuk meningkatkan traksi dan dinamika kendaraan, C 63 Coupé dilengkapi mechanical rear-axle limited-slip differential, sedangkan C 63 S Coupé dilengkapi electronic rear-axle limited-slip differential. Kedua differensial tersebut mengurangi slip pada bagian dalam roda saat menikung, tanpa intervensi kontrol dalam sistem pengereman. Unik di segmennya, C 63 S Coupé –seperti Saloon dan

Estate—dilengkapi mount mesin dinamis yang mampu memberikan kenyamanan dan performa dinamis. Mount dinamis langsung membuat kekakuannya beradaptasi dengan kondisi mengemudi. Sedangkan mount mesin soft mampu meningkatkan kenyamanan karena memberikan decoupling lebih efektif dari kebisingan dan getaran. Coupé juga menawarkan keselamatan dalam level tertinggi yang, salah satunya dihadirkan sebagai standar dengan ‘’Attention Assist (sistem deteksi kala mengemudi dalam kondisi mengantuk)’’ dan ‘’Collision Prevention Assist Plus (membantu mencegah tabrakan dari belakang)’’. INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

51


Destination Bali

Trunyan Transit Menjelang Kahyangan

Budaya Bali Aga —adat tradisi umat Bali Primitif yang melanjutkan kultur nenek moyangnya— dikenal sejak dulu. Salah satu budaya asli mereka adalah pemakaman jasad warganya dengan tidak menguburnya dalam tanah, tapi disemayamkan di ruang terbuka. Jenazah yang terpapar alam terbuka memang bakal rusak seiring perjalanan waktu, namun tidak berbau. Tradisi ini pun telah bertahan ratusan tahun. Teks & Foto Paul I. Zacharia

52

LIONMAG OKTOBER 2015


anyak orang heran dengan ‘’anomali alam’’ yang sangat menarik itu. Lokasi unik tersebut terdapat di tepi Danau Kintamani, tepatnya pada sebuah cekungan yang terlindungi bayang-bayang pepohonan. Di tengah area terlindung, yang merupakan kawasan persemayaman, itu Pohon Taru Menyan berdiri tegak menjulang. Pohon itu sangat unik. Ia mengeluarkan bau harum yang mampu menetralisir bau jenazah. Maka disebutlah ia TARU (pohon) dan MENYAN (wangi). Dari pohon itu nama Trunyan berasal.

(kiri) Tengkorak dirapikan di suatu lokasi berundak guna memberi tempat pada jenazahjenazah yang baru. (atas) Pura utama Desa Trunyan dengan Danau Batur dan Gunung Batur sebagai latar belakang. (bawah) Berfoto bersama di undakan di bawah Pohon Taru Menyan yang unik dan kuat menetralisir bau.

Kawasan Sakral: Seme Wayah Terdengar agak menyeramkan, namun banyak wisatawan penasaran dan ingin melihat sendiri kuburan terbuka itu. Sekarang mencapai tempat itu tergolong mudah. Dulu kita hanya bisa menyewa perahu dari Dermaga Kedisan dari sisi selatan Danau Batur, langsung menuju Persemayaman Trunyan –harus dihindari sebutan ‘’Kuburan Trunyan’’ karena jenazah di tempat itu kan tidak dikubur.

Harga sewa per perahu mulai Rp 50 ribu—Rp 100 ribu dengan waktu tempuh sekitar 30 menit sekali jalan. Sekali jalan sebuah perahu mampu mengangkut hingga lima wisatawan. Kenakalan di antara pengemudi perahu yang memaksa penumpang di tengah perjalanan sempat mencemarkan reputasi kunjungan ke Trunyan. Beruntung pemerintah setempat cepat bertindak menanggapi kenakalan pengemudi perahu INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

53


Desa Trunyan sudah di-paving rapi dan bersih sebelum pengunjung menyewa perahu ke lokasi Persemayaman Trunyan.

pengantar itu. Alternatifnya, diperbaikilah jalan darat agar bisa dilalui mobil menuju Desa Trunyan. Jika melalui jalur darat, dibutuhkan waktu sekitar 45 menit sejak berangkat dari tepi jalan raya di Desa Penelokan. Meski jalannya berkelokkelok dan naik-turun, pemandangan danau di sepanjang jalan menyodorkan keindahan tersendiri. Desa Trunyan juga telah direnovasi untuk menyambut kedatangan tamu dalam jumlah besar. Lahan parkir diperluas sehingga mampu mengakomodasi banyak mobil. Lahan persemayaman tetap terbatas dan memang sama sekali tidak bisa atau tidak perlu menampung mobil.

Menuju Transit Kahyangan Setelah perjalanan dengan mobil sampai di Desa Trunyan, selanjutnya pengunjung harus menyewa perahu untuk perjalanan sekitar 15 menit

54

LIONMAG OKTOBER 2015

Desa Trunyan telah direnovasi untuk menyambut kedatangan tamu dalam jumlah besar. menuju Persemayaman Trunyan. Sebuah perahu yang disewa itu sepaket dengan seorang pemandu wisata. Untuk layanan persewaan perahu itu, sudah bisa dibuktikan kerapian dan ketertiban yang diterapkan oleh perangkat desa setempat. Sesampai di lokasi Persemayaman Trunyan, di balik rimbun pepohonan bisa disaksikan sebuah tempat berbentuk cekungan dan berundak. Memasukinya, pengunjung akan disambut dua candi berisi jejeran tengkorak dan tempat yang disediakan bagi wisatawan untuk meletakkan kepingan uang. Untuk mendapatkan kehormatan disemayamkan di tempat sakral yang disebut Seme Wayah ini, terdapat

beberapa syarat yang harus dipenuhi. Jenazah harus utuh dan meninggal secara normal, tanpa ada luka atau penyakit. Layak dan tidaknya seseorang ‘’dikubur’’ di Trunyan juga dilihat dari rekam jejak perilakunya, baik dan buruk, semasa hidup. Di bawah pohon menyan itu, sebuah jenazah ditutup hanya dengan ancak saji, yaitu kurungan yang terbuat dari rangka bambu berbentuk segitiga. Di sekitar ancak saji terdapat bendabenda peninggalan mendiang. Ada foto, piring, sapu tangan, baju, perhiasan, dan lain-lain. Yang disemayamkan bertutup ancak saji harus berjumlah 11 jenazah. Tidak boleh bertambah maupun berkurang. Jika lokasi di bawah pohon sudah


(atas) caption (bawah) caption

penuh, tulang-tulang tengkorak dari jasad sebelumnya digeser sehingga terkumpul pada bagian ujung. Mengunjungi Trunyan sebaiknya dilakukan usai makan siang saat matahari tidak terasa terik serta kawasan persemayaman jenazah terlindung dalam bayangan pohon.

Namun, sebaiknya pula mencermati waktu agar tidak tinggal berlamalama hingga kelewat larut memasuki senja. Perlu dicatat, tidak ada penginapan di Desa Trunyan dan jalan kembali ke lokasi hotel di Penelokan masih harus ditempuh selama 45 menit!

(atas) Dengan perahu menyeberangi danau dari dan kembali ke Desa Trunyan. (kiri bawah) Seringkali foto jenazah juga dibiarkan dimakan alam dalam persemayaman publik ini. (kanan bawah) Ancak Saji menutupi jenazah yang diletakkan di atas tanah.

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

55


Destination Bandung

Selasar Sunaryo Art Space

Mimpi & Intuisi Seni Sunaryo TekS & FOTO Toto Santiko Budi

56

LIONMAG OKTOBER 2015

Wajah sang seniman, Sunaryo dalam kubus akrilik.


Bingkai yang meleleh, “Melting” (2008).

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

57


ang kita alami pada masa kecil sering menjadi kenangan tak terlupakan. Ia melekat dalam alam bawah sadar dan kelak bisa memengaruhi pola pikir serta perilaku pada masa dewasa. Demikian juga yang terjadi pada diri Sunaryo, seniman ternama negeri ini. Semasa kecil, berpuluh-puluh tahun lalu, sungai di belakang tempat tinggalnya merupakan tempat favoritnya bermain. Sejuk air yang menerpa dan mengalir melewati sela-sela jemari menjadi kesenangan tiada tara pada masa itu. Bagi Sunaryo, serakan bebatuan di Sungai Banjaran itu adalah mainan mengasyikkan. Tidak mengherankan jika lelaki 72 tahun itu cukup banyak menggunakan batu sebagai media berkreasi. Pergulatan dengan batu itulah yang menghasilkan sebuah pameran pada 1999 bertajuk ‘’Batu Melangkah Waktu�.

58

LIONMAG OKTOBER 2015

Eksplorasi batu, dipadukan dengan unsur logam dan unsur lainnya, berhasil memberi dimensi baru yang tak biasa pada seni abstrak lokal. Batu-batu buah karyanya itu kemudian diakui pengamat dan kritikus sebagai salah satu masterpiece sang seniman kelahiran Banyumas, Jawa Tengah, ini.

Seniman Tak Setia Sunaryo sesungguhnya seniman yang tak setia pada satu jenis medium kreatif saja. Eksplorasinya begitu luas. Ia tidak membatasi diri dengan satu material tertentu.

Setiap karya harus mampu memberikan getaran-getaran energi bagi penikmatnya. Dalam pandangan Sunaryo, setiap materi mempunyai karakter serta kekuatan berbedabeda, ditunjang dengan pengolahan pada bentuk, tekstur, warna, serta dimensinya. Tak mengherankan jika kemudian karya yang ia hasilkan meliputi seni lukis, cetak grafis, patung, monumen, elemen estetik interior, panggung teater, poster, tapestri atau seni tekstil, hingga seni instalasi. Sunaryo mampu menyajikan sebuah komposisi yang apik pada karya yang


Setiap karya harus mampu memberikan getaran-getaran energi bagi penikmatnya. Dalam pandangan Sunaryo, setiap materi mempunyai karakter serta kekuatan berbedabeda, ditunjang dengan pengolahan pada bentuk, tekstur, warna, serta dimensinya. ia hasilkan. Ia mengolah garis, bidang, volume, dan warna. Melalui energi kreatif ditambah berbagai pengalaman kehidupan, wawasan, serta pendidikan yang ia tempuh menjadikan karya-karya yang dihasilkannya senantiasa stunning. Sunaryo mengakui, dalam berkarya ia cenderung mengikuti intuisi dan mimpi. Kedua hal tersebut —seiring bertambahnya usia— saat ini semakin berujung pada bagaimana mengangkat nilai-nilai kehidupan serta kebesaran Sang Pencipta. Keresahan dan kegelisahan terhadap sekitar menjadi salah satu

(searah jarum jam dari kiri) Taman Batu 1999 • Bagian dalam galeri menampilkan karya Sunaryo dari masa ke masa. •Tampak luar bangunan galeri. • ‘Perkawinan” batu dan besi ala Sunaryo. • Ekspresi Sunaryo terhadap batu.

pemicu bagi seniman untuk berkarya. Begitu pun Sunaryo. Kondisi sosial, politik, budaya, dan kehidupan bangsa yang karut-marut serta kerusakan alam dan lingkungan menjadi sumber inspirasi sekaligus suara yang coba ia ‘’teriakkan’’ melalui karya-karya seni rupanya.

Kembali Lagi ke Batu Sunaryo adalah seniman pembuat Patung Panglima Besar Jenderal Sudirman yang berdiri gagah di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, dan kreator Patung Dua

Proklamator (Soekarno-Hatta) di kawasan Bandara Soekarno-Hatta di Cengkareng, Tangerang. Mungkin kegelisahan utama Sunaryo adalah ketertarikannya yang luar biasa terhadap ‘’energi’’ batu. Setelah batu-batu berukuran ‘’kecil’’ karyanya pada 1999, pada 2015 ia kembali menggelar karya terbarunya yang bermaterial utama batu. Bedanya, kali ini ia banyak menggunakan batubatu berukuran besar, sangat besar, bahkan ada yang seberat 13 ton. Maka Sunaryo memerlukan tempat lebih luas sebagai ruang pamer. Ia INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

59


pun membuat ‘’rumah’’ khusus bagi karyanya yang diberi judul ‘’Wot (Jembatan) Batu’’. Rumah seluas hampir 2.000 meter persegi tersebut berada tidak jauh dari Selasar Sunaryo Art Space (SSAS). Batu-batu ia peroleh dari berbagai tempat; sungai, bukit, hingga gunung. Sebagian batu ia temukan di Tatar Sunda. Batu-batu itu ia susun menurut, yang disebutnya, kehendak sang batu itu sendiri. Jadilah susunan batu menjelma bagai gerbang, lingga-yoni, kolam, gua, dan lorong. Sejak masa lalu manusia telah akrab dengan batu. Pada masa megalitikum, batu berperan sebagai medium spiritual, sebagai pusat semesta dan kekuatan. Maka, untuk membedakan eksplorasi manusia masa lalu dan masa kini terhadap batu, Sunaryo ‘’mengawinkan’’ batu dengan logam, air, api, dan tanaman. Ia berharap Wot Batu mampu menjadi monumen sekaligus catatan kecil peradaban untuk anak-cucu selama mungkin.

Kopi Selasar, Cinderamata Selasar, Amphitheatre, Rumah Bambu, Bale Handap, dan Bale Tonggoh. SSAS kali pertama dibuka pada September 1998. Pada awalnya tempat ini dibuat untuk menampung dan memajang karya seni pribadinya semata. Namun, kini SSAS mengalami transformasi

peruntukan. Kehadirannya tidak lagi eksklusif. SSAS saat ini menjadi ruang seni idaman bagi para seniman muda berbakat dengan karya-karya terbaiknya. Tidak tertutup pula kemungkinan seniman asing dan seniman senior bisa berpameran di dalamnya. Tentu semua harus melalui proses seleksi dari dewan kurator.

Ruang Impian Seniman Muda Kegiatan kesenimanan Sunaryo dimulai pada 1970. Karya-karya alumnus sekaligus pengajar di Fakultas Senirupa dan Desain ITB ini telah beredar dari satu pameran ke pameran lainnya, di dalam maupun luar negeri. Karyanya senantiasa menjadi incaran para kolektor dalam dan luar negeri. Namun, jejak karya terbaik Sunaryo masih bisa dinikmati di Ruang A/Galeri A SSAS di kawasan Dago Pakar, Bandung. SSAS berdiri di atas lahan seluas 5.000 meter persegi. Bangunan dan ruang terbuka pendukung dirancang oleh Sunaryo dan arsitek Baskoro Tedjo. Pengerjaannya berlangsung dari 1993 hingga 1997. Terdapat banyak ruang dengan fungsi masingmasing di SSAS, yaitu: Ruang A, Kebun Batu, Ruang Sayap, Ruang B,

60

LIONMAG OKTOBER 2015

Susunan batu-batu besar dalam “Wot Batu” (2015) hasil permenungan Sunaryo terhadap kehendak batu itu sendiri.


SSAS kali pertama dibuka pada September 1998. Pada awalnya tempat ini dibuat untuk menampung dan memajang karya seni pribadinya semata. Namun, kini SSAS menjadi ruang seni idaman bagi para seniman muda berbakat.

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

61


Destination Malang

Romansa Pantai Balekambang TekS & Foto Dody Wiraseto

Jembatan penghubung menuju Pulau Ismoyo. LIONMAG OKTOBER 2015

62


P

uluhan orang berdesakan menuruni lorong dan keluar melalui gerbang sebesar pintu ruko. Di antara mereka membawa kardus, entah apa isinya. Beberapa lainnya sibuk menggendong dan menuntun anaknya. Suasana semakin riuh oleh canda tawa segerombolan pemuda dengan tas carrier menjulang. Saya berada di sela mereka, menyusuri Stasiun Malang sembari memegang Peta Destinasi Wisata Malang, Jawa Timur. Riuh tawar-menawar membahana di luar stasiun. Sopir taksi, penarik becak, serta ojek berebut menawarkan jasa. Saya memilih sedikit menjauh, mencari tempat lebih tenang. Menilik yang dimiliki Malang, wajar rasanya banyak orang bergantung kesejahteraan sejak di gerbang masuk kota. Malang memiliki budaya, wisata modern, serta wisata alam yang eksotik. Bahkan, mulai dari stasiunnya saja sudah menunjukkan sejarah terjaga. Stasiun terbesar di kota itu berdiri dengan bangunan khas kolonial Belanda. Dibangun pada 1940-an, stasiun ini memberi saya kesan pertama yang menarik. Terlebih lagi lokasinya strategis di pusat kota, tidak jauh dari salah satu ikon Malang, yakni Alun-Alun Bundar dengan tugu di tengah. Sejenak beristirahat untuk melepas lelah setelah 18 jam perjalanan dengan kereta api dari Jakarta, saya membuka beberapa destinasi terbaik yang dimiliki. Mata saya pun terhenti di salah satu pantai indah. Pantai Balekambang namanya. Sempat saya kira pantai itu adalah Tanah Lot di Bali. INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

63


Tanpa perlu banyak membuang waktu, selepas meletakan barangbarang di hotel, saya langsung memulai perjalanan menuju pantai itu. Bermodal peta dan bantuan google map di ponsel pintar, saya percaya diri menuju pantai yang berlokasi di Desa Srigoco, Kecamatan Bantur, sekitar 70 km arah selatan dari Kota Malang itu.

Pusat Kebersamaan Penuh Keindahan Senandung musik jazz mengiringi perjalanan saya menyusuri jalan raya Malang-Kepanjen, kemudian melintasi Gondanglegi, Pagelaran, dan tiba di Bantur. Selepas rute itu, saya sudah sudah dihadapkan dengan lansekap perkebunan dan sesekali hutan Desa Srigoco. Lantunan musik saya setop kala menatap gerbang masuk pantai sudah di depan mata.

64

LIONMAG OKTOBER 2015

Setelah membayar tiket masuk Rp 15 ribu, senyum saya kian mengembang. Dua jam perjalanan menemui titik akhir. Deburan ombak pantai menggantikan musik jazz yang saya nikmati sepanjang perjalanan sebelumnya. Tidak ada yang lebih indah selain mendengarkan senandung alam ini. Deburan ombak dan semilir angin bagai sebuah simfoni keindahan. Bahkan maestro orkestra pun tidak sanggup menyainginya. Lansekap laut biru membentang. Pesona air lautnya semakin berkilauan diterpa terik matahari. Di tepian berjejer pengunjung penikmat pantai dari berbagai kalangan. Mereka sekadar berfoto maupun berjalan menikmati halus pasir putih kecoklatan pantai ini. Pantai ini tidak seperti banyak lainnya di Pantai Selatan.

Pantai Balekambang tidak didominasi batu karang, sehingga pengunjung bebas beraktivitas, termasuk berenang dan berkemah. Ditambah lagi dengan garis pantainya yang panjang membentang. Tidak mengherankan jika pantai ini menjadi destinasi favorit kala mengunjungi Malang. Bahkan, bisa dibilang memanjakan bagi yang datang bersama keluarga. Aneka permainan untuk anak-anak semakin mempererat hubungan mereka. Pun, yang datang bersama kerabat, pantai ini merupakan lokasi tepat untuk arti keakraban.

Romansa Karakter Pewayangan Sembari berjalan menyusuri pantai, tujuan saya kini ke ikonnya. Sebuah pura Hindu anggun berdiri pada sebuah batu raksasa menghadap ke samudra luas dan pasir putih


Pura yang dibangun pada 1985 itu seakan menjadi roh Pantai Balekambang. Tidak sekadar ikon, di pura itu juga dilangsungkan ritual keagamaan.

merangkul gelombang yang menghampiri pantai. Bernama Pura Amerta Jati, pura itu berdiri di Pulau Ismoyo, satu dari tiga pulau batu yang ada di pantai tersebut. Dibalut nuansa alam, Pantai Balekambang juga diberkahi dengan tiga pulau batu di sekitarnya. Ketiga pulau itu dinamai sesuai karakter pewayangan, yakni Pulau Anoman, Pulau Wisanggeni, dan Pulau Ismoyo. Berkah alam diselipi cerita pewayangan menjadikan karakter budaya di pantai ini semakin kuat. Sebagai ikon pantai, Pura Amerta Jati berdiri tegak di tepi samudra dengan perantara jembatan beton

di Pulau Wisanggeni. Jembatan beton sepanjang sekitar 100 meter itu menjadi satu-satunya akses menuju pura yang juga dikenal dengan Pura Ismoyo. Selain fungsi sebagai penghubung, jembatan itu juga menjadi lokasi foto favorit bagi pengunjung. Mereka seakan berlomba mengabadikan diri dengan latar belakang Pura Ismoyo. Pura yang dibangun pada 1985 itu seakan menjadi roh Pantai Balekambang. Tidak sekadar ikon, di pura itu juga dilangsungkan ritual keagamaan. Salah satu ritualnya adalah ‘’Jalani Dhipuja’’ yang dilakukan tiga hari sebelum ritual

(hal kiri) Ikon Pura yang menjadi roh Pantai Balekambang (atas) Ber-selfie ria dengan latar pantai memikat.(kiri bawah) Kerajinan kerang hasil karya penduduk sekitar (kanan bawah) Pura Amerta Jati yang dibangun pada 1985.

Nyepi serta merupakan bagian dari rangkaian merayakan Saka atau Tahun Baru Hindu. Matahari kian mendekati garis cakrawala, lalu terbenam membawa kekaguman saya. Saya hanya duduk terpaku di tepi pantai menatapnya, sekaligus mengakhiri hari dengan cerita penuh arti. Romansa keindahan berbalut cerita imajiner di Pantai Balekambang. INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

65


66

LIONMAG OKTOBER 2015


(ADVERTORIAL)

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

67


Hot Stuff

2016 Harley Davidson Softail Slim S Klasik Namun Canggih Harley Davidson mengambil segala sesuatu yang hebat akan Softail Slim dan tweak lebih jauh sesuai keinginan mereka untuk 2016 Harley Davidson Softail Slim S. Mereka mengusung mesin Eagle Air Cooled Twin Cam 110B sebuah screamin untuk memberikan daya lebih besar. Tema militer diambil dengan opsi cat Olive Gold Demin di atas sebuah inti berwarna hitam. Teknologi motor sport terbaru pun disematkan seperti rem anti-lock dan sistem throttle elektronik. Namun, teknologi tersebut tampak tersembunyi dibalik tampilannya yang klasik. 2016 Harley Davidson Softail Slim S ini dibanderol US$ 18.499.

Predator 15 & 17

Laptop Gaming Tercanggih Acer Acer menghadirkan dua laptop Predator terbarunya bagi para gamer. Spesifikasinya begitu mumpuni. Acer Predator 15 memiliki layar 15-inci TN Full HD (1920 x 1080 pixel) atau 15 inci UHD IPS (3840 x 2160 pixel), grafisnya Nvidia GeForce GTX 970M (3 GB GDDR5)/ Nvidia GeForce GTX 980M (4 GB GDDR5), dan RAM hingga 32GB DDR4. Acer Predator 17 dilengkapi layar 17-inci TN Full HD (1920 x 1080 pixel), grafis Nvidia GeForce GTX 970M (3 GB GDDR5)/ Nvidia GeForce GTX 980M (4 GB GDDR5), dan RAM hingga 64GB DDR4. Keduanya memiliki penyimpanan SSD 256/512GB atau HDD 1TB/2TB dan koneksi USB Type C Gen1 (5Gbps), 4 x USB 3.0, HDMI, DisplayPort. Untuk menghilangkan lag saat bermain game, keduanya mengemas Killer DoubleShot Pro yang mengombinasikan koneksi Ethernet dan Wi-Fi untuk menyajikan kecepatan terbaik. Acer Predator 15 dan Predator 17 akan dipaketkan dengan Windows 10 dengan harga mulai US$1499 untuk Predator 15 dan US$1599 untuk Predator 17.

68

LIONMAG OKTOBER 2015


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

69


Hot Stuff

Ricoh Theta S

Kamera Foto & Video 360° Mungil Ricoh memperkenalkan Theta generasi ketiganya yaitu Theta S yang masih mengadopsi desain balok dengan lensa di depan dan dapat mengambil video serta foto 360 derajat. Ricoh Theta S mampu merekam gambar 14 megapixel serta video Full HD 30 fps yang membulat (spherical). Aplikasinya semakin sempurna dengan adanya mode remote-viewing yang menjadikan smartphone atau tablet sebagai viewfinder dengan opsi mengatur setting manual. Modul Wi-Fi-nya didukung transfer foto dan video 4x lebih cepat dengan memori internal 8GB. Baterainya diklaim mampu bertahan untuk menghasilkan sekitar 260 foto. Kamera mungil ini tersedia dalam pilihan warna kuning, pink, putih, hitam, dan biru dengan banderol US$350.

Harman Kardon Nova Mungil Tapi Mengejutkan

Harman Kardon Nova 2.0 tampil keren dan futuristik menggunakan bahan plastik tembus pandang. Nova juga menggunakan bahan karet untuk pengendali volume, power, dan NFC, serta bahan logam untuk melindungi radiator pasif. Di bagian belakang, terdapat konektor untuk speaker kedua, koneksi optical digital, dan jack audio 3,5mm. Volume dikendalikan dengan menyapukan jari di bagian karet di atas grille depan, sementara pairing ke perangkat lain via NFC dan Bluetooth dilakukan menekan tombol NFC di sisi kanan. Meskipun mungil, Nova mampu menghasilkan suara yang lantang dan jernih. Walaupun tidak dilengkapi subwoofer, dentuman bass tetap memiliki kualitas sangat baik. Nova dibanderol dengan harga resmi 3,5 juta rupiah.

Lenovo Vibe S1

Dua Kamera Depan untuk Selfie Lenovo Vibe S1 memiliki dua kamera selfie di depan; 8 megapixel dan 2 megapixel. Kamera depan 8 megapixel mengambil foto tertajam, sedangkan kamera pendukung 2 megapixel menganalisa informasi depth of field. Setelah foto selfie diambil, ada beberapa pilihan pengaturan seperti “Blur” (pengaturan fokus dan penambahan efek bokeh), “Cut Out” yang dapat memotong foto lalu menempatkannya di gambar lain atau menggabungkannya dengan hasil foto kamera belakang. Di belakang, kamera utama Vibe S1 mengandalkan sensor BSI 13 megapixel dan phase-detection autofocus. Terdapat juga flash dua warna yang mengoptimalkan warna berdasarkan pencahayaan. Vibe S1 tampil mewah dengan panel belakang kaca Gorilla Glass melengkung dan bodi 7,8mm yang tipis. Untuk performa, ponsel ini mengandalkan MediaTek Octa-Core 64-bit dan RAM 3GB. Lenovo Vibe S1 tersedia dalam dua pilihan warna; Pearl White & Midnight Blue dengan harga US$299.

70

LIONMAG OKTOBER 2015


CONSINA OFFICE SERIES

Pilihan Kaum Urban Pecinta Outdoor Style Selama 16 tahun eksis sebagai produsen lokal gear outdoor activity, Consina yang berbasis di Jakarta baru saja me-launching produk terbarunya, Consina Office Series. Inilah produk terbaru unggulan Consina yang dibuat untuk mendukung segala aktivitas “work hard” masyarakat urban dan perkotaan. Salah satunya adalah Daypack Luxor dan Zurich yang berukuran 28 liter dengan laptop case14”. Kedua daypack ini juga dilengkapi teknologi “air circulation back system” khas Consina yang bersifat ergonomic (didesain mengikuti bentuk punggung orang Indonesia). Luxor dan Zurich yang bisa digunakan menjadi tas selempang ini juga sudah memiliki rain cover. Didukung kualitas dan desain up to date, diharapkan Consina Office Series bisa menjadi pilihan masyarakat urban yang cinta “The Outdoor Lifestyle”. Consina Office Series LUXOR 28 L dibanderol IDR 315.000 dan Consina Office Series ZURICH 28 L seharga IDR 275.000.

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

71


72

LIONMAG OKTOBER 2015


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

73


74

LIONMAG OKTOBER 2015


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

75


HARI AKSARA INTERNASIONAL KE 50

D

ata teranyar jumlah

warga buta huruf di Indonesia hasil survei Pusat Data Statistik Pendidikan, Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2014 menyebutkan penduduk tuna aksara usia 15 – 59 tahun saat ini tercatat masih 5.984.075 orang atau masih sekitar 3,70 persen dari rata-rata nasional. Penduduk perempuan tercatat lebih banyak yang menyandang tuna aksara yaitu 3.990.000 orang dibandingkan lelaki yang tuna aksara sebanyak 1.993.445 orang. Jumlah penduduk usia 15 – 59 tahun yang melek aksara sampai akhir Desember 2014 tercatat 155.657.749 orang. Melalui program pendidikan keaksaraan, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (Ditjen PAUD dan Dikmas) pada tahun 2013 mampu menurunkan angka tuna aksara menjadi 4.03persen sehingga tersisa sebanyak 6.127.822 orang. Khusus di Provinsi Papua, pada tahun 2011 masih terdapat sebanyak 675.253 orang (35,98 persen) penduduk tuna aksara usia 15-59 tahun. Jika dibandingkan dengan persentase rata-rata nasional penduduk tuna aksara usia 15-59 tahun di Indonesia pada tahun 2011 yang berada pada angka 4,43 persen, maka posisi Provinsi Papua berada di urutan pertama jauh di atas ratarata nasional. Pada tahun 2013, melalui pelaksanaan Program Pendidikan Keaksaraan angka tuna aksara di Provinsi Papua menurun menjadi 34,38 persen. Tahun 2014, jumlah penduduk tuna aksara di Papua turun lagi secara signifikan menjadi 28,61 persen atau tinggal 584.441

76

PEMBERANTASAN TUNA AKSARA DI PULAU KEPALA BURUNG PAPUA Tahun 2014 penduduk tuna aksara di Provinsi Papua masih 28.61 persen. orang penduduk yang tuna aksara. Untuk Provinsi Papua Barat, pada tahun 2011 masih terdapat sebanyak 32.953 orang (6,79 persen) penduduk tuna aksara usia 15-59 tahun. Jika dibandingkan dengan provinsi Papua, jumlah ini relatif kecil atau jauh di bawah provinsi Papua, karena populasi penduduk di provinsi Papua Barat memang lebih rendah dibanding propinsi Papua. Tahun 2013 penduduk tuna aksara di Provisni Papua Barat menurun menjadi 5,23 persen. Tahun 2014 jumlahnya kembali turun menjadi tinggal 4,43 persen atau menjadi tinggal 24.334 penduduk yang masih tuna aksara. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, Ir Haris Iskandar. PhD menjelaskan bahwa angka niraksara tersebut disebabkan minimnya sarana infrastruktur, dan lemahnya SDM menjadi salah satu penyebab lambatnya pengentasan tuna aksara di Kawasan Indonesia Timur (KIT). Selain persoalan infrastruktur, utamanya di Papua, sebagian besar masyarakatnya masih kental menggunakan bahasa daerah. Kondisi inilah yang menyebabkan kurangnya bahan ajar dan tenaga pengajar dalam bahasa daerah. Meski demikian, komitmen dari Pemerintah Daerah Papua nampaknya perlu mendapat apresiasi. “Saat ini Pemerintah Papua sudah menyusun Peraturan Daerah khusus terkait pendidikan keaksaraan. Komitmen ini merupakan bukti dan

LIONMAG OKTOBER 2015

RIBUAN ANAK MENJALANI HIDUP TANPA KEMAMPUAN MEMBACA ATAU MENULIS Berkat akses terhadap pendidikan MARI KITA LIHAT STATISTIKNYA yang lebih besar, semakin banyak remaja dan orang dewasa menjadi lebih beraksara daripada orang tuanya. Akan tetapi, masih banyak anak putus sekolah dan lebih banyak lagi meninggalkan sekolah dasar tanpa kecakapan keaksaraan Siapapun yang belajar membaca pada usia yang memadai. Dalam waktu singkat, anak-anak abad ke-21 ini, dewasa lebih memerlukan banyak waktu dan di mana sebagian besar dari mereka upaya, sedangkan kebanyakan perempuan niraksara tidak memiliki keduanya. Oleh adalah perempuan, menjalani Karena itu, pemerintah berupaya kehidupan sosial dan ekonomi memberikan pelayanan keaksaraan orang marjinal. Kita perlu memenuhi janji dewasa, termasuk keaksaraan perempuan. kita: Pendidikan untuk Semua.

SIAPA YANG AKAN MENJADI TUNA AKSARA DI MASA YANG AKAN DATANG?

200 RIBU lebih

Anak PUTUS SEKOLAH per tahun BAGAIMANA MASA DEPAN MEREKA SETELAH DEWASA? Sesorang yang tidak dapat mengembangkan potensi dan kecakapan diri untuk berkontribusi terhadap kesejahteraan keluarga dan masyarakatnya Sumber: Data diolah dari BPS dan Kemdikbud

keinginan kuat di Papua mengenai peningkatan pendidikan pada umumnya, dan peningkatan keaksaraan pada khususnya,” ungkapnya. Menurut dia, dalam upaya percepatan penuntasan tuna aksara khususnya di kabupaten-kabupaten yang merupakan kantong-kantong tuna aksara, dibutuhkan komitmen pemerintah pusat dan daerah bersama pemangku kepentingan lainnya. Melalui sinergi program pemberdayaan masyarakat, sehingga upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat secara bertahap dapat ditingkatkan dan diharapkan dapat mengejar ketertinggalan di bidang pendidikan. “Untuk mewujudkan niat baik tersebut,

dibutuhkan keseriusan dari semua pihak baik pemerintah, swasta, dan lembaga/ organisasi masyarakat sebagai penyelenggara program yang akan mengimplementasikan program tersebut di lapangan,” kata Harris . Sementara itu, Direktur Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Ditjen PAUD dan Dikmas, Dr Erman Syamsuddin mengatakan salah satu lembaga pendidikan masyarakat yang dipandang efektif untuk melaksanakan program tersebut adalah Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), lembaga/ organisasi keagamaan, dan lembaga/organisasi masyarakat lainnya yang

memiliki kepedulian dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan nonformal. Dikatakan dalam upaya mempelopori percepatan penuntasan tuna aksara di daerah tersebut, maka pada tahun 2013 yang dilanjutkan pada tahun 2014 dan 2015, Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan setiap tahun menyelenggarakan Rapat Koordinasi Sinergi Pendidikan Pemberdayaan Masyarakat Papua dan Papua Barat Melalui Pendidikan Keaksaraan. Pelaksanaan Program Pendidikan Keaksaraan khususnya Keaksaraan Dasar yang penyelenggaraannya difokuskan di kabupatenkabupaten terpadat angka tuna aksaranya. Diharapkan memperoleh dukungan anggaran dari APBN, APBD provinsi, APBD kabupaten, serta dukungan dan partisipasi masyarakat melalui tanggung jawab sosial perusahaan swasta. Pada 2014, jumlah penduduk buta aksara di Indonesia yang masih tinggi terdapat di 11 provinsi, yaitu: (1) Papua sebesar 28,61% atau 584.441 jiwa; (2) Nusa Tenggara Barat 10,62% atau 315.258 jiwa; (3) Sulawesi Barat 7,63% atau 59.127 jiwa; (4) Sulawesi Selatan 7,15% atau 375.221 jiwa; (5) Nusa Tenggara Timur 6,94 atau 199.800 jiwa; (6) Jawa Timur 5,78% atau 1.458.184 jiwa; (7) Kalimantan Barat 5,50% atau 165.087 jiwa; (8) Bali 5,11% atau 135.148 jiwa; (9) Papua Barat 4,43% atau 24.334 jiwa; (10) Sulawesi Tenggara 4,42% atau 64.798 jiwa, dan Jawa tengah 4,43% atau 943.683 jiwa. Ini menjadi “pekerjaan rumah” bagi Pemerintah yang akan datang. l ADVERTORIAL


HARI AKSARA INTERNASIONAL KE 50

KEBERAKSARAAN

INVESTASI MASA DEPAN BANGSA

K

ementerian pendidikan, lembaga pendidikan, para praktisi dan pemerhati pendidikan di seluruh dunia memperingati Hari Aksara Internasional setiap tanggal 8 September dengan dukungan UNESCO. Hal ini dimaksudkan untuk menyebarluaskan kesadaran terhadap pentingnya keaksaraan bagi orang dewasa yang masih buta aksara. Tepat 50 tahun yang lalu, pada tahun 1965 Perserikatan BangsaBangsa (PBB) menetapkan International Literacy Day atau Hari Aksara Internasional (HAI) untuk meningkatkan kesadaran seluruh pemangku kepentingan pendidikan bahwa masih ada masyarakat dewasa di dunia yang butaaksara. Sesuai dengan konteksnya, pada setiap tahun dideklarasikan tema tertentu untuk mencapai misi yang diharapkan. Untuk Indonesia, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan setiap tahun menyelenggarakan acara peringatan HAI tingkat nasional secara bergiliran di provinsi, dan perayaan yang sama juga dilaksanakan di setiap provinsi untuk tingkat provinsi. Penyelenggaraan peringatan HAI dimaknai sebagai bukti komitmen berkesinambungan terhadap kemajuan pencapaian keaksaraan setiap individu sebagai kunci pembangunan sosial ekonomi dalam budaya damai dan berkarakter. Tema Peringatan Tema yang dipilih Indonesia pada peringatan HAI ke-50 tahun 2015 ini adalah, ”Aksara untuk Pendidikan Berkelanjutan

Masyarakat”. Tema ini diambil sebagai upaya untuk mengingatkan kembali dan memberi inspirasi kepada kita semua tentang kesungguhan usaha untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan keaksaraan sebagai fondasi gerakan pemberdayaan masyarakat, bukan sekedar sebagai gerakan pemberantasanbutaaksarasemata. Tema tersebut selaras dengan tema global yang diangkat oleh UNESCO padatahunini, yaitu“Literacy and Sustainable Societies” atau“Keaksaraan untuk Masyarakat Berkelanjutan. ”Tema ini menjadi sebuah isu global karena tahun 2015 merupakan akhir dari Dekade UNESCO “Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan” (UNESCO Decade of Education for Sustainable Development). Pesan utama tema tersebut adalah untuk menunjukkan bahwa keaksaraan bukan hanya sekadar prioritas pendidikan, tetapi merupakan investasi yang sangat penting bagi masa depan yang berkesinambungan. Penyelenggaraan peringatan HAI ke-50 tahun 2015 secara nasional akan dipusatkan di KabupatenKarawang, Jawa Barat pada tanggal 22 sampai 24 Oktober2015. Pada acara puncak peringatan yang dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 24 Oktober 2015, akan dihadiri oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, yang juga dihadiri dari unsur: UNESCO, Kementerian dan Lembaga terkait, Gubernur/ Bupati/Walikota (penerima anugerah aksarayang memiliki komitmen dan

dedikasi yang tinggi terhadap pemberantasanbutaaksara). Selain itu para Kepala Dinas Pendidikan Provinsi dan beberapa Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten terpilih, Kepala UPT Pusat Ditjen PAUD dan Dikmas, lembaga/ organisasi mitra penyelenggara program penerima sejumlah penghargaanyakni: juara lomba keberaksaraan, juara karya tulis tutor, wartawan, PKBM Berprestasi, TBM Kreatif, danpenghargaan bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat lainnya, serta warga belajar pasca program pendidikan keaksaraan dasar, dan warga masyarakat lainnya. Untuk memeriahkan acaraperingatan HAI, sebelum acara puncak terdapat beberapa rangkaian acara, antara lain: • Talkshow Upaya Percepatan Penuntasan Tuna Aksara di Indonesia • Rakor Evaluasi CapaianProgram Pendidikan Masyarakat Tahun 2015 • Rakor Pengembangan Program Pendidikan Kesetaraan dan Revitalisasi Satuan Pendidikan Nonformal • Festival Taman BacaanMasyarakat (TBM) • Pameran Produk Unggulan PKBM dan Satuan Pendidikan Nonformal lainnya • Testimoni dan Unjuk Prestasi Karya Tulis Warga Belajar (Peserta Didik) Paska Keaksaraan Dasar (sebanyak 2.000 orang). Manfaatdan Urgensi Peringatan HAI Keaksaraan merupakan hak azasi manusia; alat pemberdayaan personal dan media perkembangan sosial

Keaksaraan merupakan hak azasi manusia dan landasan pembelajaran sepanjang hayat. Keaksaraan memberdayakan dan meningkatkan kualitas hidup individu, keluarga dan masyarakat. Karena memiliki efek domino, keaksaraan membantu pengentasan kemiskinan, penurunan kematian anak, pengendalian pertumbuhan penduduk, pencapaian kesetaraan gender dan perwujudan pembangunan, perdamaian, dan demokrasi yang berkelanjutan. IRINA BUKOVA DIREKTUR JENDERAL UNESCO seseorang. Kesempatan pendidikan sangat bergantung erat pada keaksaraan. Namun demikian, banyak orang memprioritaskan pendidikan anak usia dini dan pendidikan formal, sementara pendidikan orang dewasa terutama pendidikan keaksaraan, dianggap kurang penting. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan pola pikir ini, namun perlu diingat bahwa masyarakat beraksara diperlukan untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi anak. Peringatan

HAI diharapkan dapat mengembalikan makna keaksaraan di tengah masyarakat. Keaksaraan memegang peranan penting untuk mewujudkan lingkungan pendidikan yang bermutu. Butaaksaramerupakan masalah mendasar yang mengabadikan berbagai generasi manusia yang hidup dalam kemiskinan. Pertanyaannya adalah: Apakah kita percaya bahwa pendidikan anak yang bermutu dapat membuat mereka memiliki masa depan yang gemilang? Apakah kita percaya bahwa setiap anak harus berada di sekolah dan belajar dengan baik? Bagaimana kita dapat mewujudkan semua harapan ini apabila dunia masih memiliki 774 juta penduduk dewasa yang buta aksara? Padahal orang dewasa merupakan aktor penting yang dapat mewujudkan kondisi pendukung untuk harapan generasi mendatang. Peringatan HAI merupakan sebuah pengingat penting bahwa kita harus menempuh jalan panjang untuk mencapai keaksaraan yang hakiki. Peringatan HAI di Indonesia juga menjadi sangat penting agar semua pihak, Pemerintah, Pemerintah Daerah, Swasta, LSM dan masyarakat luas tergugah untuk sama-sama menghadapi persoalan butaaksara ini secara serius. l ADVERTORIAL

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

77


Postcard

78

LIONMAG OKTOBER 2015


n haag de 01.10.2015

BE

LA N DA

Belanda

Madurodam, Miniatur Kebanggaan Belanda Madurodam adalah sebuah ‘miniatur park’ dikawasan Scheveningen Den Haag ( The Hague ) dengan perbandingan 1 : 25, cukup besar. Dibuka tahun 1952 dan tahun 2012. Madurodam dinamai oleh George Maduro, seorang mahasiswa hukum Yahudi dari Curaçao yang melawan pasukan pendudukan Nazi sebagai anggota perlawanan Belanda dan meninggal di camp konsentrasi Dachau pada 1945. BEKTO SUPRAPTO JAKARTA

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

79


80

LIONMAG OKTOBER 2015


nus

rat ba

enggara at

01.10.2015

DO

I

A

I

N

N ES

Lombok

Uniknya Pantai Pink, Lombok Pantai Tangsi atau lebih dikenal dengan sebutan Pantai Pink, terletak di Desa Sekaroh, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur. Pantai ini menjadi unik dan indah karena warna pasirnya yang terlihat sedikit kemerahan atau pink. Pasir ini menjadi pink karena bercampur dengan serpihan karang halus kemerahan. Warna pink ini semakin jelas terlihat dengan bias sinar matahari dan terpaan air laut. Selain itu, tebing-tebing karang tinggi di sekeliling pantai serta deretan perahu nelayan dengan airnya yang jernih menambah eksotisme pantai ini. Pantai Tangsi merupakan salah satu dari tujuh pantai di dunia yang memiliki pasir pantai berwarna pink. LIAUW LIANG SAN GARUT

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

81


Postcard

b

Jawa Timur

Bibir Ijen Nan Keren

yuwangi an

I

N

A

01.10.2015

Gunung Ijen bisa dibilang menjadi atraksi wisata paling favorit di Banyuwangi, Jawa Timur. Sehingga saat kita berada di ujung timur Pulau Jawa ini, sayang sekali jika tidak meyempatkan diri menikmati pesona alam gunung penghasil belerang yang eksotis ini. Gunung Ijen memiliki ketinggian 2.443 meter diatas permukaan laut yang dapat ditempuh dari Paltuding hingga puncak sekitar dua jam perjalanan dengan berjalan kaki.

DO

NE

SI

Angela Devina C BEKASI

Jawa Tengah

Sunrise Sikunir

dieng

I

A

01.10.2015

N

DO

NE

SI

Terletak di Desa Sembungan, di ketinggian 2.350 meter di atas permukaan laut, Bukit Sikunir tak pernah sepi dari kunjungan para wisatawan yang ingin melihat panorama terbitnya matahari berlatar belakang jernihnya langit pegunungan Dieng dan Gunung Sindoro. Disini adalah lokasi terbaik menikmati matahari terbit tanpa perlu bersusah payah menaiki gunung yang tinggi.

WIRASETO DODY JAKARTA

82

Kirimkan foto Anda beserta cerita di balik foto tersebut ke email : postcard.lionmag@gmail.com LIONMAG OKTOBER 2015


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

83


LION GROUP FLEET

2 UNITS Boeing 747 - 400 506 seats ECONOMY

71 UNITS Boeing 737 - 900 ER 215 SEATS ECONOMY

32 UNITS BOEING 737 - 800 NG 189 SEATS ECONOMY Rata-Rata usia pesawat : 3 Tahun 6 Bulan

6 UNITS Boeing 737 - 900 ER TOTAL 180 SEATS 168 seats economy - 12 seats business

14 UNITS Boeing 737 - 800 NG TOTAL 162 SEATS 150 seats economy - 12 seats business

12 UNITS AIRBUS A 320 CEO TOTAL 156 SEATS 144 seats economy - 12 seats business Rata-Rata usia pesawat : 7 Bulan

6 UNITS Boeing 737 - 900 ER TOTAL 180 SEATS 168 seats economy - 12 seats business

2 UNITS Boeing 737 - 800 NG TOTAL 162 150 seats economy - 12 seats business

11 UNITS ATR 72-600 Rata-Rata usia pesawat : 1 Tahun

13 UNITS Boeing 737 - 900 ER 215 SEATS ECONOMY Rata-Rata usia pesawat : 7 Bulan

20 UNITS ATR 72-500 72 seats economy.

20 UNITS ATR 72-600 72 seats economy. Rata-Rata usia pesawat : 2 Tahun 6 Bulan

2 UNITS HAWKER 900XP Rata-Rata usia pesawat : 2 Tahun 5 Bulan

84

LIONMAG OKTOBER 2015


WELCOME ABOARD

Selamat Datang Apa yang harus Anda ketahui tentang keamanan, kenyamanan dan keselamatan Anda di dalam pesawat. What you need to know about the security, comfort and safety in the aircraft. Live vest is one of safety equipment in the aircraft for emergency condition on water, please do not remove live vest from the place in normal condition and do not to take home. Passengers will get punishment who stole the live vest based on Government regulations. Article 54 of Law No. 1 of 2009 (Pasal 54 undangundangnomer 1tahun 2009).

PERALATAN ELEKTRONIK / Electronic devices Untuk penggunaan laptop dan PDA boleh dipergunakan setelah fasten seatbely “OFF” dengan menggunakan flight mode. Setelah fasten seatbelt “ON” untuk persiapan mendarat makan penumpang harus mematikan penggunaan laptop dan PDA tersebut. For the use of laptops and PDAs may be used after the fasten seat belt off and using flight mode. After the fasten seat belt on in preparation for landing, the passengers have to turn off the laptop and PDA users.

MINUMAN BERALKOHOL / Alcohol beverage Lion Air tidak menyediakan minuman beralkohol di seluruh penerbangannya, dan seluruh penumpang Lion Air dilarang mengonsumsi minuman beralkohol selama penerbangan berlangsung. Lion air does not provide alcohol in lion air flight service, passengers are prohibited from consuming alcohol during the flight.

BARANG-BARANG BERBAHAYA LAINNYA / Dangerous goods Barang-barang yang mudah terbakar (seperti korek api), meledak (petasan), material yang mengandung magnet, baterai, tabung gas, tidak diperbolehkan untuk dibawa. The goods are flammable (such as matches), explode (firecrackers), containing material magnets, battery, gas cylinders, are not allowed to be brought. MEROKOK / Smoke Peraturan Pemerintah melarang kegiatan merokok selama dalam penerbangan. Terdapat detektor asap di semua toilet dan akan dikenai sanksi bagi yang melanggar aturan. Government regulations prohibit smoking during in-flight activities, there are smoke detectors in all toilets and will be subject to penalties for those who break the rules. BAJU PELAMPUNG / Live vest Jaket/Baju Pelampung merupakan salah satu peralatan keselamatan di pesawat untuk kondisi darurat di atas air, jangan keluarkan jaket/baju pelampung dari tempat dalam kondisi normal dan tidak untuk dibawa pulang. Penumpang akan mendapatkan hukuman bagi yang mencuri jaket/ baju pelampung berdasarkan Peraturan Pemerintah Pasal 54 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009.

PERJALANAN DENGAN ANAK-ANAK / Travelling with kids Lion Air tidak menyediakan makanan bayi untuk rute domestik dan popok tidak disediakan di pesawat. Lion Air hanya menyediakan air panas untuk susu bayi. Lion air does not provide baby food for domestic service, diapers are also not provided on the plane. Lion air only provide hot water for baby milk. UTAMAKAN KESELAMATAN / Safety Priority • Sabuk pengaman harus selalu terpasang sewaktu take-off dan landing. Dianjurkan untuk selalu memasang seat belt selama penerbangan. Seat belts should always be installed during take-off and landing. It is recommended to always put the seat belt during flight. • Barang bawaan harus diletakkan di atas kepala atau di bawah kursi di depan Anda. Luggage must be placed on top of the head or under the seat in front of you. • Silahkan membaca kartu instruksi keselamatan yang terdapat di dalam kantong kursi. Di kartu tersebut Anda bisa mengetahui pintu darurat dan letak jaket pelampung. Please read the safety instruction card that is present in the seat pocket. In the card you can determine the location of the emergency exit and a life jacket.

• Perhatikan baik-baik demo keselamatan dan instruksi yang diberikan oleh cabin crew. Look carefully the safety demonstration and instructions which given by the cabin crew BAGASI / Baggage Barang atau benda tajam harus dipak dalam bagasi dan tidak diperkenankan untuk dibawa ke dalam bagasi kabin. Bawalah benda berharga dalam tas yang Anda bawa sendiri. Goods or sharp objects should be placed in the trunk and not allowed to be brought into the cabin baggage. Bring precious objects in the bag you carry yourself. Perhatikan berat bagasi Anda. Note the weight of your luggage - Carry on baggage (Bagasi Kabin) tidak lebih dari 7 kg Carry-on baggage (bagasi kabin) not more than 7KG - Bagasi untuk Rute Domestik / Baggage for domestic route: Kelas Ekonomi / Economy class: 20 kg Kelas Bisnis / Business class : 30 kg - Bagasi untuk Rute Internasional / Baggage for international route: Kelas Ekonomi / Economy class : 20 kg Kelas Bisnis / Business class : 30 kg

40 cm

PONSEL / Mobile phone Semua ponsel dan peralatan elektronik yang menggunakan pemancaran radio tidak diperbolehkan selama berada di dalam pesawat, hal ini sangat mengganggu sistem navigasi dan komunikasi dengan menara pengawas setempat. All mobile phones and electronic devices that use radio transmission is not allowed during the flight, it can be disturbing system navigation and communication with local control tower

30MAGAZINE cm 20 cmAIR INFLIGHT OF LION

85


86

LIONMAG OKTOBER 2015


LION GROUP ROUTE MAP

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

87


INFO

Exporting Safety In the middle of the twenty century, the aviation industry started to be focused on Safety, improvements and inventions have transformed the cockpit—and thus the airline industry—from impressibly safe to incredibly safe. More than 60 years later, the commercial aviation industry continues improving safety by mean of new tools and practices and contributing to make our life safer even when we are not boarding an aircraft.

Kontribusi Sistem Keselamatan Penerbangan Teks Capt. Jose Fernandez - Corporate Safety Director Lion Air Group

Pertengahan abad 20, industri penerbangan mulai fokus pada faktor keselamatan, perbaikan dan penelitian-penelitian guna meningkatkan faktor keamanan penerbangan. Karena itu dalam faktor keamanan, perusahaan penerbangan mulai berubah dari tingkat aman yang mengesankan menuju tingkat yang sangat aman. Lebih dari 60 tahun kemudian, industri penerbangan komersial terus meningkatkan faktor keamanan dan keselamatan ini dengan peralatan dan metode-metode baru, serta berkontribusi untuk membuat hidup kita lebih aman, sekalipun ketika kita tidak naik pesawat terbang. Bahkan beberapa sistem keselamatan yang diterapkan dalam industri penerbangan komersial telah diterapkan ke bidang industri dan transportasi lainnya. Pada 1970-an pesawat mulai dilengkapi sistem pengereman anti-blocking untuk menghindari roda pendarat pesawat macet dan meledak. Dalam terminologi penerbangan sistem ini dikenal sebagai Anti-Skid System. Sejak beberapa tahun lalu roda pesawat mulai diisi nitrogen menggantikan udara, ini untuk menghambat api jika terjadi ledakan. Saat ini industri mobil telah mengadopsi sistem-sistem keselamatan yang sama, seperti sistem ABS pada pengereman mobil merupakan adaptasi dari sistem anti-selip dalam dunia penerbangan. Beberapa pompa bensin juga telah menyediakan nitrogen bagi pelanggan mereka untuk mengisi ban. Pada 2008 John J Nance menerbitkan buku “Why hospitals should fly” di Amerika Serikat. Mr Nance adalah konsultan dan penulis buku terlaris Nance. Nance adalah karakter yang tangguh dalam kehidupan nyata, sebagai pilot militer, pengacara, selebriti televisi, dan pakar keselamatan penerbangan global. Dalam buku itu, Mr Nance meyakinkan Anda bahwa keselamatan pasien dan kualitas pelayanan secara dramatis dapat ditingkatkan berdasarkan pengalaman dari industri lainnya – terutama industri penerbangan. Rumah sakit saat ini mengadopsi prosedur yang biasa dijalankan dalam dunia penerbangan. Salah satunya Check List penerbangan dan beberapa prosedur lain yang digunakan oleh pilot dalam menjalankan pesawat sejak lebih dari 60 tahun lalu. Beberapa industri yang berisiko tinggi dan sangat mengutamakan keamanan seperti industri kimia, perusahaan bahan bakar, kilang, atau pabrik nuklir bekerja dengan prinsip dan prosedur yang sama seperti yang sudah bertahun-tahun digunakan dalam industri penerbangan. Industri penerbangan terus berinvestasi waktu, tenaga, dan usaha dalam jumlah yang besar untuk membuat hidup kita lebih aman. Kontribusi dengan prinsip inilah yang telah membuat industri penerbangan sangat aman. Selamat menikmati penerbangan Anda

88

LIONMAG OKTOBER 2015

Some of the safety initiatives implemented in the commercial aviation industry has been exported to others means of transportation and industries. In the 1970’s the aircraft started to equipped with anti-blocking braking systems in order to avoid landing gear wheels to block and blow up. In the aviation terminology the system is known as AntiSkid System. Since years ago the aircraft wheels started to be filled by nitrogen instead of air to impede flames in case of burst. Nowadays the car industry has adopted the same safety initiatives, the automobile ABS system is the adaptation of the aviation anti-skid system, and some car service stations provide nitrogen to their customers to fill up tires. In 2008 John J Nance published in United States the book “Why hospitals should fly”. Mr Nance is a consultant and best-selling author Nance is a formidable character in real life, as a decorated military pilot, attorney, television celebrity and global airline safety expert. In the book, Mr Nance convince you that patient safety and service quality can be dramatically improved based on the hardfought experience of other industries— most notably aviation. Today hospitals are adopted and adapted the aviation Check lists and some others procedures used by pilots in the aircraft operation since more than 60 years ago. Some other high risk and ultra-safe industries like Chemical plants, Petrol companies, refineries or nuclear plants are working with the same principles and procedures used in the aviation industry for years. Aviation Industry continues investing huge amounts of time and effort to make our life safer, contributing with principles that has made the aviation industry so amazingly safe. Have a happy and safe flight


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

89


KIDZONE

90

LIONMAG OKTOBER 2015


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

91


92

LIONMAG OKTOBER 2015


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

93


LADY IN THE AIR

Dira Suherdy

Kerinduan di Tengah Tantangan Jalani, hadapi, lupakan. Tiga kata itu langsung meluncur dari bibir Dira Suherdy kala ditanya tentang prinsip hidupnya. Sederhana di telinga, namun sarat pengorbanan. Tantangan harus dijawab. Kegagalan bukan penghalang. Hidup pun harus terus berjalan seturut tantangan yang datang silih berganti. ‘’Saya meninggalkan Padang dan harus mengubah kebiasaan-kebiasaan sejak kecil yang saya lakukan di sana. Saya melihat semua itu sebagai fase awal agar semakin berkembang,” ujar gadis berkulit putih kelahiran Batam pada 24 Januari ini. Beberapa perubahan yang paling dirasakan Dira adalah ketika harus jauh dari orangtua plus meninggalkan hobinya menari. Ia mengakui begitu merindukan aktivitas menari yang dulu rutin dilakukan usai jam sekolah. Selebihnya, sehari-hari ia tidak bisa lagi menikmati hidangan sang Bunda.

‘’Budaya dan kuliner Padang itu menjadi kesatuan yang selalu membuat saya rindu kota itu. Tidak hanya rendang, ada kuliner lain yang mungkin banyak orang belum tahu, namun sebenarnya merupakan menu biasa di sana. Contohnya langkitang dan pensi, dua hidangan yang sering dibuat ibu untuk saya,” ujar putri dari pasangan suami-istri Suherdy dan Laura Nuzuwar itu. Dira selalu merindukan kampung halamannya. Penyuka warna ungu itu pun mengatakan semakin bangga Padang kini telah menjadi salah satu destinasi wisata favorit. Apalagi event skala internasional seperti Tour De Singkarak rutin diadakan dan kian mendapatkan animo besar dari peserta, penonton, dan pengunjung. Event itu terus berkembang dan semakin mengangkat nama Sumatera Barat. ‘’Saya melihat adanya Tour De Singkarak membuat Padang semakin dikenal, khususnya dalam budaya dan pariwisata. Event itu bukan hanya membuat orang lokal semakin sadar akan potensi budaya dan destinasi wisata, namun orang dari luar negeri juga bisa tahu budaya dan adat istiadatnya,” tutur gadis yang tergabung dalam Batch 283 ini disela-sela sesi pemotretan dengan kostum baju Bodo Modern khas Suku Bugis yang telah dimodifikasi oleh perancang busana Ida Noer Haris. Layaknya perjalanan hidup, Dira menginginkan Padang terus maju. Kala kian banyak orang tahu potensinya, tinggal memertahankan sekaligus mengembangkannya hingga kelak menjadi tujuan utama di Indonesia. Semua memang dituntut berkembang di tengah tantangan yang kian membentang. TEKS Dody Wiraseto WARDROBE Ida Noer Haris LOKASI Plataran Cilandak

94

LIONMAG OKTOBER 2015


Foto Makhfudz Sappe

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

95


96

LIONMAG OKTOBER 2015

Foto Makhfudz Sappe

Dira selalu merindukan kampung halamannya. Penyuka warna ungu itu pun mengatakan semakin bangga Padang kini telah menjadi salah satu destinasi wisata favorit.


INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

97


98

LIONMAG OKTOBER 2015


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.