LIONMAG JUNI 2012

Page 5

Bank Mandiri Dorong Pengembangan Sektor Hulu Bank Mandiri terus mengembangkan sektor usaha kecil dan menengah (UKM) di sektor hulu, sebagai salah satu penggerak utama perekonomian nasional. Melalui unit Business Banking, unit bisnis Bank Mandiri yang fokus menyalurkan kredit kepada pelaku UKM dengan plafond kredit antara Rp100 juta sampai dengan Rp10 milliar, Bank Mandiri mencatatkan kenaikan portofolio kredit di segmen ini dengan rata-rata peningkatan sebesar 30% per tahun sejak 2005-2011. Portofolio kredit UKM Mandiri Business Banking sampai akhir Maret 2012 mencapai lebih dari Rp30 triliun, yang disalurkan kepada lebih dari 35 ribu pelaku UKM di Indonesia. Penyaluran ini berarti mengalami kenaikan 32,7% dari Maret 2011 yang pada saat itu tercatat sebesar Rp23 trilliun. Dari kredit UKM Rp30 trilliun tersebut, sebesar 24% atau sekitar Rp7,2 trilliun telah disalurkan ke sektor hulu termasuk diantaranya adalah pertanian tanaman pangan. Sebagai wujud komitmen pengembangan UKM dan peningkatan produksi pangan di Indonesia, Bank Mandiri mengucurkan pembiayaan kepada 600 orang petani untuk membiayai kebutuhan penanaman 2400 hektar padi di Sumatera Selatan. Kredit akan disalurkan dengan skim Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKP-E) senilai Rp15 milliar. Perjanjian kredit ditandatangani oleh Suagus Tantono selaku Business Banking Center Manager Bank Mandiri dan perwakilan kelompok tani yang disaksikan Direktur Commercial & Business Banking Bank Mandiri Sunarso. KKP-E merupakan salah satu skim kredit yang ditujukan untuk membantu permodalan petani, peternak dan nelayan dalam membiayai produksi pangan dan sumber energi nabati. Sumber dana kredit 100% berasal dari bank dengan bunga kredit yang dikenakan perbankan adalah bunga komersial. Namun demikian, efektif bunga yang harus dibayar oleh petani, peternak dan nelayan hanya berkisar 5% sampai dengan 7%. Sedangkan selisih antara bunga komersial dengan bunga yang dibayar oleh petani, perternak dan nelayan tersebut menjadi tanggungan pemerintah dalam bentuk subsidi bunga. Hingga akhir Maret 2012 Bank Mandiri telah menyalurkan KKP-E sebesar Rp212 miliar dan diperkirakan akan mencapai lebih dari Rp277 miliar pada akhir 2012. Sunarso mengatakan bahwa strategi penyaluran KKP-E secara linkage yang diterapkan Bank Mandiri dapat membantu meningkatkan aksesbilitas petani terhadap pemodalan untuk berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional melalui pengembangan industri berbasis pertanian, demikian juga dalam rangka peningkatan produksi pangan dan perluasan lapangan kerja. Selain dengan skim KKP-E, Bank Mandiri mendukung pengembangan UKM sektor hulu dengan berbagai produk lain diantaranya Kredit Perkebunan Plasma Skim Kredit Pengembangan Energi Nabati – Revitalisasi Perkebunan (KPEN-RP), Kredit Usaha Pembibitan Sapi (KUPS), dan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Dengan berbagai skim kredit tersebut, Bank Mandiri telah menyalurkan kredit kepada sektor hulu sebesar Rp12,80 miliar sampai akhir Maret 2012, atau meningkat 43% dari periode yang sama tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp8,97 miliar.

“UKM merupakan sektor yang banyak menyerap tenaga kerja dan menjadi penopang ekonomi sebagian besar bangsa Indonesia. Kenapa kami fokus kepada sektor hulu pertanian dalam mengembangkan UKM? Karena kami ingin pelaku usaha di sektor ini dapat memiliki aksesibilitas yang tinggi terhadap kepemilikan fixed asset misalnya lahan dan peralatan pertanian sederhana maupun aksesibilitas terhadap pemodalan. Dengan demikian, usahanya dapat terus berkembang secara sustainable dan berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi nasional yang juga sustainable.” ujar Sunarso. Pengembangan bisnis di segmen UKM oleh Mandiri Business Banking juga menyediakan layanan yang cepat dan mudah kepada para pelaku UKM. Kemudahan layanan tersebut dapat dirasakan di 184 kantor layanan UKM terdiri dari 34 Business Banking Center, 70 Business Banking Floor, dan 80 Business Banking Desk sampai dengan akhir tahun 2011. Kemudahan akses terhadap layanan UKM tersebut akan diperluas lagi dengan penambahan jaringan kantor layanan UKM menjadi sejumlah 214 kantor yang terdiri dari 41 Business Banking Center, 80 Business Banking Floor, dan 93 Business Banking Desk, dan optimalisasi kantor Cabang Bank Mandiri melalui penerapan melalui konsep Sales Point agar dapat menjangkau pelaku UKM yang lebih luas tersebar di seluruh Indonesia. Selain penambahan jaringan, Mandiri Business Banking juga meningkatkan kualitas SDM yang menangani UKM secara berkesinambungan serta memperbaiki sistem dan proses bisnis secara terus menerus. ”Kami ingin setiap nasabah dapat merasakan kecepatan dan kemudahan dalam mengakses seluruh layanan Business Banking, ” ujar Sunarso. Jika diperluas sampai ke sektor usaha mikro sehingga menjadi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), Bank Mandiri telah menyalurkan kredit lebih dari Rp45 triliun hingga Maret 2012, naik 31,7% dari Rp34 triliun pada akhir Maret 2011. Sementara total kredit Bank Mandiri yang disalurkan untuk seluruh pelaku usaha di sektor pertanian juga mencatatkan peningkatan dari Rp29,5 triliun menjadi Rp35,6 trilliun atau meningkat sebesar 20,7%.

INFLIGHT MAGAZINE OF LION AIR

3


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.