LIONMAG JUNI 2012

Page 30

WISDOM IN THE AIR

Unconscious Incompetence OLEH: Jemy V. Confido

“The end of education is to see men made whole, both in competence and in conscience� John Dickey

D

imas, seorang mahasiswa, hidup bahagia. Ia mengendarai sepeda motornya untuk bepergian dari tempat kostnya ke kampus dan ketempat-tempat lainnya. Motor kepunyaan Dimas ini bukan motor paling mahal tetapi sudah cukup membuat Dimas nyaman. Ia bisa pergi dengan cepat dari satu tempat ke tempat lainnya. Memang sekali waktu ia kewalahan karena harus membawa banyak barang atau ia harus rela kehujanan karena tidak sempat berteduh ataupun mengenakan jas hujan ketika tiba-tiba hujan turun dengan lebat. Namun semua pengalaman tersebut Dimas nikmati sebagai bagian dari petualangannya dengan sepeda motor kesayangannya itu. Ketika Dimas lulus kuliah dan mulai bekerja, Dimas masih dengan

28

LIONMAG JUNI 2012

nyaman menggunakan motornya. Sampai suatu saat ia memperhatikan bahwa teman-temannya di kantor sudah menggunakan mobil. Awalnya Dimas berpikir bahwa menggunakan mobil tidak diperlukan karena selain harganya lebih mahal, mobil juga akan menguras gaji Dimas baik untuk biaya operasional maupun pemeliharaan. Namun ketika Dimas mulai memikirkan bahwa suatu saat ia akan menikah dan memiliki anak, Dimas mulai menyadari bahwa ia akan kesulitan membawa mereka semua di atas sepeda motornya. Namun, sebelum Dimas berpikir lebih jauh tentang memiliki mobil, Dimas baru tersadar bahwa ia belum bisa mengendarai mobil. Setelah menyadari bahwa ia belum bisa mengendarai mobil, maka Dimas pun mulai mencari kursus mengemudi.

Kurang lebih dua minggu Dimas diajari mengemudi oleh seorang pelatih dari lembaga keterampilan tersebut. Setelah sempat tersendatsendat, akhirnya Dimas mulai bisa mengemudikan mobil. Namun, untuk bisa mengemudikan mobil, Dimas harus tetap mengingat langkahlangkah dan petunjuk yang diajarkan oleh pelatihnya tersebut. Hal ini berlangsung beberapa lama sampai Dimas akhirnya bisa mengemudi dengan cukup lancar. Beberapa minggu kemudian, Dimas sudah benar-benar lancar mengemudi. Sekarang, ia malah bisa mengemudi sambil menerima telepon atau melakukan hal-hal lainnya. Dari ilustrasi di atas, kita bisa membagi tahapan Dimas belajar mengemudi menjadi empat tahap. Tahap pertama adalah ketika Dimas tidak sadar bahwa ia tidak bisa mengemudikan mobil. Tahap ini disebut unconscious incompetence atau tidak sadar apa yang tidak diketahui/dikuasai. Tahap ke-dua adalah tahap ketika Dimas sudah menyadari bahwa ia belum bisa mengemudikan mobil namun ia belum belajar mengemudikannya. Tahap ke-dua ini disebut conscious incompetence atau sadar apa yang tidak dikuasai. Tahap ketiga adalah tahap ketika Dimas sudah bisa mengemudikan mobil namun ia belum benar-benar bisa mengemudikannya dengan lancar. Pada tahap ini, Dimas masih harus mengingat-ngingat petunjuk pelatihnya agar ia bisa menghidupkan dan mengendarai mobil. Tahap ini disebut conscious competence atau dengan sadar menggunakan suatu kemampuan. Artinya, seseorang harus benar-benar dengan sadar untuk bisa melakukan sesuatu. Dimas misalnya. Ia harus benar-benar mengikuti petunjuk tahap demi tahap agar bisa mengemudikan mobil. Ia benar-benar mengingat setiap


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.