Kendari Pos Edisi 9 Januari 2012

Page 17

20

Kendari Pos |Senin, 9 Januari 2012

Syamsul Ibrahim Unjuk Kekuatan ABDI/KP

Ir Asrun usai menghadiri acara PPP. Puluhan ibu-ibu berebut bersalaman dengan Walikota Kendari ini sembari menitipkan pesan “Lanjutkan” yang disambut senyuman dan kata terima kasih dari Asrun.

Asrun Berharap Dukungan PPP Kendari, KP Walikota Kendari, Ir Asrun makin percaya diri menatap Pilwali yang akan digelar tahun ini dimana ia akan kembali maju sebagai calon untuk periode berikut. Itu juga yang terlihat saat ia hadir sebagai tamu di acara Harlah ke-39 PPP yang dirangkai dengan pelantikan pengurus DPC PPP Kota Kendari, akhir pekan lalu, di sebuah hotel di Kendari. Di hadapan ratusan kader PPP yang hadir, Asrun minta restu melanjutkan kepemimpinanya. “Apapun warna baju yang dikenakan, tapi harus punya makna sebagai khalifah di muka bumi ini,” kata Asrun, saat diberi kesempatan memberi sambutan di acara itu. Bicara soal pakaian, saat itu Asrun memang mengenakan kemeja berwarna hijau, warna yang dominan sebagai sebagai symbol PPP. “Saya ingin pertimbangkan peran saya sebagai khalifah. Makanya saya jadi walikota. Ada yang katakan, tidak harus jadi walikota sudah bisa jadi khalifah, tapi bagi saya lebih optimal tugas saya sebagai khalifah kalau saya jadi

walikota.Makanya saya mau lanjutkan,” ujarnya yang disambut teriakan “Lanjutkan” dari ratusan orang yang hadir dan didominasi para ibu itu. Dalam kesempatan itu, Asrun juga menyatakan keyakinannya, PPP bisa menjadi partai yang lebih besar ke depannya. PPP di mata walikota Kendari itu, adalah partai penting di Sultra. Sebab, dari 12 kabupaten/kota di Sultra, Buhari Matta dan Amirul Tamim adalah Bupati Kolaka dan Walikota Baubau masing-masing 2 periode, yang kini menjadi Ketua dan Sekretaris di DPW PPP Sultra. “Saya tidak ragukan kemampuan dua tokoh ini dalam bekerja. Mereka memiliki integritas yang tinggi, berpengalaman dan punya prestasi di tingkat nasional,” katanya. Dilantik Setelah lama terpilih, kepengurusan DPC PPP Kota Kendari, baru dikukuhkan. Pengukuhan tersebut terasa istimewa karena dirangkaikan dengan hari lahir (Harlah) PPP yang ke-39 yang juga dihadiri Ir Asrun (Walikota Kendari) Buhari Matta (Ketua DPW PPP Sultra), Amirul Tamim (Sekretaris DPW PPP Sultra) dan Yus-

ran Silondae (fungsionaris DPW PPP Sultra). Ketua DPW PPP Sultra, Buhari Matta mengatakan, pelantikan pengurus PPP Kota Kendari adalah yang ke empat setelah Butur, Kolaka dan Kolut. Itu dilakukan sebagai konsolidasi PPP. Ketua DPC PPP Kota Kendari, Hj Rusiawati Silondae, sebelumnya mengatakan, pelantikan pengurus hari itu, memiliki makna tersendiri bagi keluarga besar PPP. Makna tersebut tercermin karena pelantikan pengurus masih dilingkupi momentum peringatan Harlah PPP yang diperingati tiap 5 Januari. Dia berharap, pelantikan yang masih dalam suasana Harlah bisa menjadi spirit, energi dan mampu menata serta melahirkan karya bagi kejayaan perjuangan PPP di masa mendatang. Anggota DPRD Kota Kendari itu, berkomitmen, siap memenangkan koalisi Pilwali yakni memenangkan kembali Ir Asrun-Musadar Mappasomba sebagai walikota-wakil walikota Kendari, mengembalikan satu fraksi di DPRD Kota Kendari. “Bersama Buhari Matta, PPP bisa membawa pilar atau panji PPP di Sultra,” tandasnya.(dri)

Bamusi Ubah Wajah PDIP Jakarta, KP Citra PDIP selama ini sulit dilepaskan sebagai partainya “kaum abangan”. Tapi, sejak Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi), sayap resmi partai yang membidik segmen umat Islam, lahir pada 29 Maret 2007, citra itu berangsur-angsur mulai diubah. Ketua Umum Bamusi Hamka Haq mengatakan pendirian Bamusi membawa tiga tujuan sekaligus, yakni tujuan teologis, ideologis, dan tujuan pragmatis partai. Secara teologis, kata Hamka, saat ini dari 200 juta umat Islam, yang terbina dalam ormas Islam diprediksi hanya sekitar 100 juta. Sebagian muslim yang tidak terbina ormas Islam itu digolongkan abangan dan berada di PDIP. “Secara internal, kita bina PDIP. Alhamdulillah, dengan kehadiran Bamusi, saya lihat ada perubahan,” kata Hamka sewaktu bersilaturahmi dengan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin di gedung pusat dakwah PP Muhammadiyah, Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, kemarin (6/1). Din termasuk salah seorang koseptor di balik pendirian Bamusi. Hamka menyampaikan kiprah Bamusi dalam pembinaan umat Islam sudah mulai mendapat pengakuan. Dia mencontohkan Bamusi yang terbaik justru di Sumatera Utara. Padahal, di sana, Ketua DPD PDIP adalah seorang Nasrani. “Tapi, itu tidak masalah. Antara Islam dan Kritistiani sudah terbiasa dengan perbedaan,” katanya. Bamusi PDIP di Sumatera Utara, lanjut Hamka, sudah mampu mandiri. Pembiayaannya tidak lagi tergantung dari partai. Selain sumbangan masyarakat, Bamusi mendapat suntikan dana dari pemda. “Karena terlihat komitment untuk membina umatnya itu ada,” ujar Hamka. Dalam kerangka ideologi, menurut Hamka, kehadiran Bamusi memberi penegasan bahwa Pancasila sudah final. Melalui Bamusi, Pancasila bisa disosialisasikan dengan bahasa agama. “Bamusi tidak kesulitan melakukannya, karena di sini ada kader Muhammadiyah, ada kader NU juga,” kata Hamka yang sekaligus menjadi Ketua DPP PDIP Bidang Pendidikan, Agama dan Kebudayaan, itu. Terkait tujuan pragmatis partai, Hamka menyampaikan Bamusi telah berusaha mendorong umat Islam di daerah minoritas supaya bisa berperan mak-

simal secara politik. “Contohnya di Papua,” kata Hamka. Setidaknya dalam dua kali Pilkada,

sudah muncul dan menang, wakil kepala daerah yang berlatarbelakang muslim. (jpnn)

35 Kadis, Satu Bupati, Satu Wabup Hadiri “Deklarasi” SULTAN Kendari, KP Pasangan Syamsul IbrahimLitanto (SULTAN) benar-benar menunjukan kesiapannya maju sebagai calon Bupati/Wakil Bupati Konawe periode 20132018. Sabtu (7/1) malam lalu mereka menggelar deklarasi bertajuk Silaturahmi Akbar dengan masyarakat Konawe di Unaaha. Hajatan itu menjadi arena unjuk kekuatan seorang Syamsul Ibrahim sebagai Cabup paling pantas diperhitungkan. Bagaimana tidak, dalam acara itu yang terpusat di Lapangan SDN 2 Arombu, 3500 kursi yang disediakan panitia terisi penuh bahkan masih banyak yang tak kebagian tempat duduk. Tidak hanya itu, acara ini juga dihadiri Bupati Konawe Selatan, H Imran yang mengajak 35 orang pejabatnya dari Konsel. Lalu ada Wakil Bupati Konawe Utara, Ruksamin termasuk seorang bakal calon Wali Kota Kendari, Hasid Pedansa. “Sejak berniat maju sebagai

INDRI/KP

Deklarasi Syamsul Ibrahim-Litanto yang dihadiri Bupati Konsel dan Wabup Konut, Ruksamin plus ribuan simpatisan Calon Bupati Konawe ini, akhir pekan lalu. calon Bupati Konawe, saya sudah berkeliling Kabupaten Konawe hingga ke pelosok yang sulit dilalui transportasi darat seperti di Kecamatan Routa dan Wawonii,” kata Syamsul Ibrahim. Ia mengusung slogan, yang tua dihormati, yang muda diberi kesempatan dan berjanji masyarakat Konawe bisa lebih baik di masa mendatang. Menurut anggota DPRD Sultra itu, acara malam itu, baru sebatas meminta izin pada keluarga untuk pencalonannya sebagai Bupati Konawe. Dia menegaskan, belum saatnya mereka deklarasi. Sebab yang dia pahami, deklarasi ketika sudah ada partai di belakang mereka. “Saya memilih Pak

Syamsul Ibrahi karena beliau peraih suara terbanyak DPRD Sultra untuk wilayak Konawe dan Konut, dan saya percaya beliau bisa membangun Konawe,” timpal Litanto, Calon Wakilnya. H Imran yang hadir sebagai “orator” SULTAN malam itu, mempromosikan Syamsul Ibrahim-Litanto sebagai calon pemimpin Konawe di masa mendatang. Katanya, akhir tahun 2012 adalah masa peralihan kepemimpinan di Kabupaten Konawe, sehingga perlu disiapkan calon yang kapabel, memiliki skill atau ilmu memimpin dan cerdas. Kabupaten Konawe sebagai kabupaten induk dari Kota Kend-

ari, Konsel dan Konut, jika tidak dipimpin orang yang cerdas, maka tidak akan berhasil. Karenanya, dia menghimbau, agar masyarakat Konawe jeli melihat kader. Seorang bupati-wakil bupati, kata Imran, adalah orang yang bisa diterima semua kalangan. Ciri itu sudah dimiliki SULTAN yang dekat dengan rakyat. Menurut Bupati Konsel itu, kalau tidak dekat dengan rakyat, maka daerah tersebut akan hancur. Dia menitip pesan bagi anggota DPRD Sultra dan anggota DPRD Konawe itu, jika ingin terpilih sebagai bupati-wakil bupati Konawe periode 2013-2018. Katanya, pengalaman yang mengantarkannya hingga bisa jadi Bupati Konsel 2 periode yakni turun sosialisasi di masyarakat selama setahun full. Kendati posisinya saat itu masih jadi bupati Konsel, tapi di periode kedua dia tetap aktif di masyarakat, salah satunya dengan menghadiri undangan “Molulo” tiap hari, dimulai pukul 19.00 hingga 02.00 wita. itu dia lakukan untuk “kembali” merebut hati rakyat. Ternyata, itu pun tak cukup karena suara yang dia peroleh bersama Sutoardjo Pondiu hanya 58 persen.(dri)

800-an Orang Ikut Daftar Anggota KPU dan Bawaslu Jakarta, KP Para pendaftar sebagai calon anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Bawaslu membludak di hari terakhir pendaftaran, Jumat (6/1) lalu. Hingga Jumat siang saja, tercatat sudah 654 orang pendaftar. Juru Bicara Timsel calon anggota KPU-Bawaslu, Reydonnyzar Moenek, memerinci, dari 654 pendaftar itu, 429 mendaftar sebagai calon ang-

gota KPU, sisanya 225 mendaftar sebagai calon anggota Bawaslu. “Data sampai pukul 11.00 Wib saja, yang tercatat pendaftar bagi calon anggota KPU mencapai 429 orang. Sementara yang mendaftar sebagai calon anggota Bawaslu mencapai 225 orang,” ujar Donny, panggilan

Reydonnyzar Monoek, yang juga Kapuspen Kemendagri itu. Dia memperkirakan, hingga penutupan pendaftaran yakni Jumat (6/1) pukul 24.00 WIB, pendaftran bisa melampuai angka 800-an. Perkiraan ini berdasarkan perkiraan, di jamjam terakhir para pendaftar biasanya masih terus berdatan-

gan. “Kita memprediksikan sampai ditutup nanti, akan ada 800 orang yang mendaftar,” ujar Donny. Timsel sendiri, kata dia, sudah melakukan seleksi administrasi terhadap 61 pandaftar. Hasilnya, 37 orang dianggap lulus, sementara 24 orang dianggap gagal. (jpnn)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.